LAMPIRAN VIII

 

PERATURAN  MENTERI  KEUANGAN  REPUBLIK INDONESIA

 

NOMOR 47/PMK.04/2012

 

TENTANG

 

TATA LAKSANA PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BARANG

 

KE   DAN   DARI    KAWASAN   YANG   TELAH   DITETAPKAN

 

SEBAGAI      KAWASAN      PERDAGANGAN     BEBAS     DAN

 

PELABUHAN BEBAS DAN PEMBEBASAN CUKAI

 

 

 

 

 

TATA CARA PENGELUARAN BARANG UNTUK DIANGKUT TERUS
ATAU DIANGKUT LANJUT

 

1.

Pengangkut yang akan membongkar barang di Kawasan Pabean untuk diangkut lanjut dan/atau yang mengangkut barang untuk diangkut terus menyampaikan Inward Manifest sesuai ketentuan penyampaian manifes kedatangan sarana pengangkut, dan mengelompokkan barang yang akan diangkut terus atau diangkut lanjut pada kelompok barang:

 

a)

barang atau peti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yang diangkut terus;

 

b)

barang atau peti kemas kosong asal luar Daerah Pabean yang diangkut lanjut;

 

c)

barang atau peti kemas kosong asal Kawasan Bebas lain yang diangkut terus;

 

d)

barang atau peti kemas kosong asal Kawasan Bebas lain yang diangkut lanjut;

 

e)

barang atau peti kemas kosong asal tempat lain dalam Daerah Pabean yang diangkut terus; dan/atau

 

f)

barang atau peti kemas kosong asal tempat lain dalam Daerah Pabean yang diangkut lanjut.

2.

Pengangkut menyampaikan Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya kepada Pejabat yang menangani administrasi manifes atas barang yang tercantum dalam kelompok barang yang diangkut lanjut.

3.

Pejabat yang menangani administrasi manifes meneliti kesesuaian data Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya dengan data dalam pos dan atau sub pos BC 1.1. pada kelompok barang yang diangkut lanjut.

4.

Dalam hal hasil penelitian menunjukkan bahwa:

 

a.

data Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya dengan data dalam pos dan atau sub pos BC 1.1. sesuai;

 

b.

moda transportasi yang digunakan untuk mengangkut lanjut sesuai dengan yang tercantum dalam Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya;

 

c.

Proses angkut lanjut tidak beresiko tinggi, dalam hal angkut lanjut menggunakan moda transportasi darat;

 

d.

pelabuhan atau bandar udara tujuan akhir pengangkutan barang dalam Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya bukan merupakan pelabuhan atau bandar udara tempat barang tersebut ditimbun; dan

 

e.

pelabuhan atau bandar udara tujuan akhir pengangkutan barang merupakan pelabuhan atau bandar udara yang mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan,

 

Pejabat yang menangani administrasi manifes menerbitkan dan menyampaikan Surat Persetujuan Pemuatan Barang untuk Diangkut Lanjut (BCF 1.1.1).

 

Dalam hal angkut lanjut menggunakan sarana pengangkut darat, Pejabat menangani administrasi manifes melakukan pelekatan tanda pengaman.

5.

Dalam hal hasil penelitian menunjukkan bahwa:

 

a.

data Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya dengan data dalam pos dan atau sub pos BC 1.1. tidak sesuai;

 

b.

pelabuhan atau bandar udara tujuan akhir pengangkutan barang dalam Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya adalah pelabuhan atau bandar udara tempat barang tersebut ditimbun; atau

 

c.

pelabuhan tujuan akhir pengangkutan barang bukan merupakan pelabuhan atau bandar udara yang mendapatkan izin dari Menteri Perhubungan,

 

Pejabat yang menangani administrasi manifes mengembalikan Bill of Lading, Airway Bill, atau dokumen perjanjian pengangkutan barang lainnya kepada Pengangkut dan barang dimaksud tidak dapat dikeluarkan dari Kawasan Pabean untuk diangkut lanjut.

6.

Pengusaha TPS menyerahkan barang yang ditimbun di TPS untuk diangkut lanjut kepada Pengangkut yang akan mengangkut lanjut barang dimaksud berdasarkan BCF 1.1.1.

7.

Pejabat yang mengawasi pemuatan dan pengeluaran barang melakukan pengawasan pemuatan barang ke atas sarana pengangkut dan memberikan catatan pada lembar BCF 1.1.1.

8.

Pengangkut yang akan mengangkut terus dan/atau mengangkut lanjut mencantumkan barang yang akan diangkut terus dan atau diangkut lanjut dalam Outward Manifest sebelum meninggalkan Kawasan Pabean dan menyampaikannya kepada Pejabat yang menangani administrasi manifes sesuai ketentuan penyampaian manifes keberangkatan sarana pengangkut.

9.

Pejabat menangani administrasi manifes menyampaikan daftar kelompok barang yang diangkut terus atau diangkut lanjut kepada Pejabat yang menangani administrasi manifes pada Kantor Pabean tujuan berikutnya di:

 

a.

Kawasan Bebas lain, dalam hal pelabuhan atau bandar udara tujuan berikutnya berada di Kawasan Bebas lain; atau

 

b.

tempat lain dalam Daerah Pabean, dalam hal:

 

 

1.

barang yang diangkut terus dan atau barang yang diangkut lanjut merupakan barang asal luar Daerah Pabean; dan

 

 

2.

pelabuhan tujuan berikutnya berada di tempat lain dalam Daerah Pabean,

 

 

dengan menggunakan e-mail, faksimili, atau media pengirim elektronik lainnya.

10.

Pejabat yang menangani administrasi manifes di Kantor Pabean tujuan menerima daftar kelompok barang yang diangkut terus atau diangkut lanjut dari Pejabat yang menangani manifes dari Kantor Pabean di Kawasan Bebas dan melakukan pengawasan pemenuhan ketentuan penyampaian Inward Manifest oleh Pengangkut.

 

               
           

MENTERI KEUANGAN,

           

                ttd.

           

AGUS D.W. MARTOWARDOJO