| 
ABSTRAK PERATURAN | 
	
		| 
		PABEAN_PERCEPATAN 
		PEMERIKSAAN_KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA CUKAI TIPE A TANJUNG PRIOK | 
	
		| 
		
		2014 | 
	
		| 
		PERMENKEU RI 
NOMOR 
		
		176/PMK.04/2014 
		TANGGAL 
		28 AGUSTUS 2014 | 
	
		| 
		
		PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG 
		
		PERCEPATAN PEMERIKSAAN PABEAN PADA KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI 
		TIPE A TANJUNG PRIOK | 
	
		| 
		ABSTRAK | 
		:  | 
		
		- | 
		
		bahwa penyampaian dokumen pelengkap pabean dalam bentuk cetakan (hard 
		copy) dan 
		proses pemeriksaan pabean memberikan pengaruh kepada jangka waktu dalam 
		memberikan pelayanan kepabeanan, sehingga upaya percepatannya akan 
		berdampak positif atas penurunan dwelling 
		time, 
		khususnya pada tahap customs 
		clearance, 
		maka 
		
		perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Percepatan 
		Pemeriksaan Pabean Pada Kantor Pelayanan Utama Bea Dan Cukai Tipe A 
		Tanjung Priok; | 
	
		|  |   | 
		
		- | 
		Dasar 
Hukum Peraturan ini adalah: | 
	
		|   |   |   | 
		
		
		UU No. 10 Tahun 1995 
		
		(LN Tahun 1995 Nomor 75, TLN No. 3612);
		UU No. 17 Tahun 2006 (LN Tahun 
		2006 No. 4661, TLN No. 93); UU No. 
		11 Tahun 1995 (LN Tahun 1995 No. 76, TLN No. 3613); UU No. 39 Tahun 
		2007 (LN Tahun 2007 No. 105, TLN No. 4775). | 
	
		|   |   | 
		
		- | 
		Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia ini diatur: | 
	
		|   |   |   | 
			
				| 
				Penyampaian 
				hasil cetak pemberitahuan pabean impor, Dokumen Pelengkap 
				Pabean, bukti pelunasan bea masuk, cukai, pajak dalam rangka 
				Impor, dan/atau dokumen pemesanan pita cukai kepada Pejabat Bea 
				dan Cukai di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung 
				Priok dilakukan dalam jangka waktu: |  
				| 
				a. | 
				1 (satu) hari setelah tanggal 
				pemberitahuan jalur merah untuk Importir yang mendapat penetapan 
				jalur merah; |  
				| 
				b. | 
				1 (satu) hari setelah tanggal 
				pemberitahuan jalur kuning untuk Importir yang mendapat 
				penetapan jalur kuning; |  
				| 
				c. | 
				3 (tiga) hari setelah tanggal 
				persetujuan pengeluaran barang untuk Importir yang mendapat 
				penetapan jalur hijau;  |  
				| 
				d. | 
				5 (lima) hari setelah tanggal 
				persetujuan pemeriksaan fisik untuk Importir dengan jalur mitra 
				utama non prioritas yang dilakukan pemeriksaan fisik; atau
				 |  
				| 
				e.  | 
				3 (tiga) hari setelah tanggal 
				persetujuan pengeluaran barang untuk Importir dengan jalur mitra 
				utama prioritas atau mitra utama non prioritas yang berdasarkan 
				fasilitasnya harus menyerahkan hasil cetak pemberitahuan pabean 
				impor dan cetakan (hard copy) Dokumen Pelengkap Pabean. |  | 
	
		|   |   |   | 
			
				| 
					
						| 
						
						Importir yang barang impornya ditetapkan dalam jalur 
						merah, selain menyampaikan hasil cetak pemberitahuan 
						pabean impor, Dokumen Pelengkap Pabean, bukti pelunasan 
						bea masuk, cukai, pajak dalam rangka Impor, dan/atau 
						dokumen pemesanan pita cukai sebagaimana dimaksud dalam 
						Pasal 2 huruf a, diharuskan untuk:  |  |  
				| 
				 a. | 
				
				menyiapkan dan menyerahkan barang untuk diperiksa; dan  
				 |  
				| 
				 b. | 
				
				menyaksikan pemeriksaan fisik,  |  
				| 
				 dalam 
				jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari terhitung setelah tanggal 
				pemberitahuan pemeriksaan fisik.  |  | 
	
		|   |   |   | 
			
				| 
				
				Pemeriksaan dengan menggunakan pemindai peti kemas pada Kantor 
				Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok dapat 
				dilakukan terhadap:  |  
				| 
				 a. | 
				barang 
				yang pengeluarannya ditetapkan jalur hijau dan terkena 
				pemeriksaan acak melalui pemindai peti kemas;  |  
				| 
				 b. | 
				barang 
				yang pengeluarannya ditetapkan jalur merah namun hanya terdiri 
				dari 1 (satu) jenis (1 (satu) pos tarif) dan terkena pemeriksaan 
				melalui pemindai peti kemas;  |  
				| 
				 c. | 
				barang 
				impor dalam refrigerated container yang berdasarkan 
				pertimbangan dari Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pelayanan 
				pabean dapat diperiksa dengan pemindai;  |  
				| 
				 d. | 
				barang 
				yang berisiko tinggi berdasarkan hasil analisis intelijen;
				 |  
				| 
				 e. | 
				barang 
				peka udara; atau  |  
				| 
				 f. | 
				barang 
				lainnya yang berdasarkan pertimbangan Pejabat Bea dan Cukai 
				dapat dilakukan pemeriksaan melalui pemindai peti kemas. |  
				| 
				
				Pemeriksaan melalui pemindai peti kemas dikecualikan terhadap:
				 |  
				| 
				a. | 
				barang 
				impor peka cahaya;  |  
				| 
				b. | 
				barang 
				impor yang mengandung zat radioaktif; |  
				| 
				c. | 
				barang 
				impor lainnya yang karena sifatnya dapat menjadi rusak apabila 
				dilakukan pemindaian; |  
				| 
				d. | 
				barang 
				impor yang terkena pemeriksaan melalui pemindai peti kemas namun 
				dimohonkan oleh Importir untuk tidak dilakukan pemeriksaan 
				melalui pemindai peti kemas; atau |  
				| 
				e. | 
				barang 
				impor terkena pemeriksaan melalui pemindai peti kemas namun atas 
				pertimbangan Pejabat Bea dan Cukai yang menangani analisis 
				pemindaian peti kemas perlu dilakukan pemeriksaan fisik. |  | 
	
		| 
		CATATAN | 
		: | 
		- | 
		
		Peraturan Menteri ini mulai berlaku 
		setelah 30 (tiga 
		puluh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan. | 
	
		|   |   | 
		- | 
		
		Peraturan Menteri ini ditetapkan dan diundangkan 
		
		pada tanggal 28 Agustus 2014. |