UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2000
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999
TENTANG PEMILIHAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang |
: |
a. |
bahwa sesuai dengan perkembangan dan tuntutan politik, penyelenggaraan pemilihan umum perlu dilakukan lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat seluas-luasnya atas dasar prinsip-prinsip demokrasi, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan beradab serta dilaksanakan oleh badan penyelenggara yang independen dan non-partisan; |
||||
|
|
b. |
bahwa Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum, khususnya mengenai penyelenggara pemilihan umum, tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana digariskan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004 sehingga perlu diadakan perubahan; |
||||
|
|
c. |
bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b, perlu dibentuk Undang-undang tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum; |
||||
Mengingat |
: |
1. |
|||||
|
|
2. |
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004; |
||||
|
|
3. |
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3810); |
||||
Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA |
|||||||
MEMUTUSKAN : |
|||||||
Menetapkan |
: |
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1999 TENTANG PEMILIHAN UMUM. |
|||||
Pasal 1 |
|||||||
|
|
Beberapa ketentuan dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum diubah sebagai berikut : |
|||||
|
|
1. |
Pasal 8 ayat (2) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : |
||||
Pasal 8 |
|||||||
|
|
|
(2) |
Penyelenggaraan Pemilihan Umum dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum yang independen dan non-partisan. |
|||
|
|
2. |
Pasal 9 ayat (1), (2), dan (3) diubah dan ditambah ayat (3a), (3b), dan (3c) baru sehingga berbunyi sebagai berikut : |
||||
Pasal 9 |
|||||||
|
|
|
(1) |
Keanggotaan KPU terdiri atas sebelas orang. |
|||
|
|
|
(2) |
Setiap Anggota KPU mempunyai hak suara yang sama. |
|||
|
|
|
(3) |
Calon Anggota KPU diusulkan oleh Presiden untuk mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat melalui komisi yang berwenang di bidang politik dalam negeri. |
|||
|
|
|
(3a) |
Yang dapat dicalonkan sebagai Anggota KPU sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat : |
|||
|
|
|
|
a. |
sehat jasmani dan rohani; |
||
|
|
|
|
b. |
berhak memilih dan dipilih; |
||
|
|
|
|
c. |
mempunyai komitmen yang kuat terhadap tegaknya demokrasi dan keadilan; |
||
|
|
|
|
d. |
mempunyai integritas pribadi yang kuat, jujur, dan adil; |
||
|
|
|
|
e. |
memiliki pengetahuan yang memadai tentang politik, kepartaian, pemilu, dan kemampuan kepemimpinan; |
||
|
|
|
|
f. |
tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik; |
||
|
|
|
|
g. |
tidak sedang menduduki jabatan politik dan jabatan struktural dalam jabatan Pegawai Negeri. |
||
|
|
|
(3b) |
Anggota KPU yang sudah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diangkat dengan Keputusan Presiden. |
|||
|
|
|
(3c) |
Sebelum menjalankan tugas, Anggota KPU mengucapkan sumpah/ janji di hadapan Presiden. |
|||
|
|
3. |
Pasal 83 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : |
||||
Pasal 83 |
|||||||
|
|
|
Masa kerja KPU untuk Pemilihan Umum 1999 berakhir pada tanggal diundangkannya undang-undang ini. |
||||
Pasal II |
|||||||
|
|
Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. |
|||||
|
|
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undangundang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. |
|||||
|
|
|
|
|
|
|
Disahkan di Jakarta |
|
|
|
|
|
|
|
pada tanggal 7 Juni 2000 |
|
|
|
|
|
|
|
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, |
|
|
|
|
|
|
|
ABDURRAHMAN WAHID |
|
|
Diundangkan di Jakarta |
|
|
|||
|
|
pada tanggal 7 Juni 2000 |
|
|
|||
|
|
SEKRETARIS NEGARA, |
|
|
|||
|
|
DJOHAN EFFENDI |
|
|
|||
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2000 NOMOR 71
|