| Menimbang |
: |
bahwa dalam rangka penyediaan dana tunjangan
bagi pegawai negeri, dipandang perlu untuk menetapkan harga pembelian beras
oleh pemerintah kepeda Badan Urusan Logistik dengan Keputusan Menteri Keuangan; |
|
|
|
| Mengingat |
: |
Keputusan Presiden Nomor 122/M Tahun 1998; |
|
|
|
| Memperhatikan |
: |
Instruksi Presiden Nomor 19 Tahun 1998 tanggal
10 Juli 1998 tentang Penetapan Harga Dasar Gabah;
M E M U T U S K A N :
|
|
|
|
| Menetapkan |
: |
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG HARGA PEMBELIAN BERAS OLEH PEMERIN- TAH KEPADA BADAN URUSAN LOGISYIK
Pasal 1
|
|
|
|
|
|
(1) |
Harga pembelian beras oleh Pemerintah kepada Badan Urusan Logistik
(harga beras untuk golongan anggaran) ditetapkan sebesar Rp 1.924,00/Kg.
|
|
|
|
|
(2) |
Penetapan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mulai berlaku sejak
tanggal 1 Juni 1998.
|
|
|
|
|
Pasal 2
|
|
|
|
|
|
(1) |
Harga pembelian beras oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 merupakan dasar bagi harga penjualan beras oleh Badan Urusan Logistik.
|
|
|
|
|
(2) |
Hasil dari setiap penjualan beras oleh Badan Urusan Logistik harus
langsung disetorkan ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan tidak boleh
digunakan untuk tujuan apapun.
|
|
|
|
|
Pasal 3
|
|
|
|
|
|
(1) |
Badan Urusan Logistik wajib melaporkan hasil pengadaan dan penyaluran
beserta biaya-biaya yang timbul maupun pendapatan yang diperoleh dari penjualan
beras selama tahun berjalan kepada Menteri Keuangan cq. Sekretariat Jenderal
dan Direktorat Jenderal Anggaran.
|
|
|
|
|
(2) |
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) diwajibkan untuk melaporkan realisasi
penarikan kredit dan realisasi hasil penjualan beras setiap triwulan.
|
|
|
|
|
Pasal 4
|
|
|
|
|
|
(1) |
Beban biaya perawatan stock beras Badan Urusan Logistik diatas 500.000
ton uintuk Tahun Anggaran 1998/1999 sebesar Rp 176.550.501.357,08 menjadi
beban Pemerintah dan tagihan atas biaya perawatan tersebut diajukan Badan
Urusan Logistik kepada Direkrorat Jenderal Anggaran melalui Sekretariat
Jenderal Departe- men Keuangan setiap triwulan dengan disertai dokumen-dokumen
pendukungnya.
|
|
|
|
|
(2) |
Dalam harga pembelian beras oleh Pemerintah kepada Badan Urusan Logistik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) telah diperhitungkan cadangan
dana pembangunan gedung yang akan digukanan untuk melajutkan pembangunan
gedung-gedung tahap berikutnya.
|
|
|
|
|
(3) |
Cadangan dana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pada awal tahun anggaran
haris dipisahkan oleh Badan Urusan Logistik ke rekening tersendiri.
|
|
|
|
|
Pasal 5
|
|
|
|
|
|
(1) |
Dalam hal terjadi perbedaan data administrasi yang timbul sehubungan
dengan diterbitkannya Keputusan ini akan direkonsiliasi antara Badan Urusan
Logistik dengan Departemen Keuangan cq. Sekretariat Jenderal dan Direktorat
Jenderal Anggaran.
|
|
|
|
|
(2) |
Pada akhir tahun anggaran akan diadakan perhitungan kembali jumlah
stock beras Badan Urusan Logistik yang menjadi beban Pemerintah sesuai
dengan realisasi.
|
|
|
|
|
Pasal 6
Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 228?KMK.016?1997 tanggal 16 Mei 1997 dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Pasal 7
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
|
|
|
|