TATACARA PEMUNGUTAN DAN PELAPORAN
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
SSP : Surat Setoran Pajak | ||||||||||
|
|
RUANG LINGKUP
PEMUNGUTAN:
Semua pembayaran dari KPKN atas penyerahan BKP dan atau JKP yang dilakukan oleh PKP rekanan Pemerintah dipungut PPN atau PPN dan PPn BM. KPKN tidak memungut PPN atau PPN dan PPnBM sepanjang PKP rekanan Pemerintah menyerahkan barang dan atau jasa yang menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPn BM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 tidak dikenakan PPN. |
||||||||||
|
|
SAAT PEMUNGUTAN
DAN PENCATATAN PENYETORAN PAJAK:
Pemungutan dan pencatatan penyetoran PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut, dilakukan pada saat pembayaran oleh KPKN kepada PKP rekanan Pemerintah. |
||||||||||
|
|
TATACARA PEMUNGUTAN DAN PENCATATAN PENYETORAN PAJAK | ||||||||||
|
|
DASAR PEMUNGUTAN:
Dasar pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM adalah jumlah pembayaran yang dilakukan KPKN sebagaimana tersebut pada SPM. |
||||||||||
|
|
JUMLAH PPN ATAU PPnBM YANG DIPUNGUT: | ||||||||||
|
|
Contoh: Jumlah pembayaran Rp 11.000.000,00 Jumlah PPN : 10/110 x Rp 11.000.000,00 Rp 1.000.000,00 Sisa yang dibayarkan kepada PKP rekanan (Rp 11.000.000,00 - Rp 1.000.000,00) Rp 10.000.000,00 |
||||||||||
|
|
Dalam hal penyerahan
BKP yang tergolong mewah dari pengusaha yang menghasilkan BKP yang tergolong
mewah tersebut, di samping terutang PPN juga terutang PPnBM, maka jumlah
PPN dan PPnBM yang dipungut adalah sebagai berikut:
Dalam hal terutang PPnBM sebesar 20%, maka jumlah PPN yang dipungut sebesar 10/130 bagian dari jumlah pembayaran sedangkan jumlah PPnBM yang dipungut sebesar 20/130 bagian dari jumlah pembayaran. PPnBM dengan tarif 20% Jumlah pembayaran: Rp13.000.000,00 Jumlah PPN yang dipungut: (10/130 x Rp 13.000.000,00) Rp 1.000.000,00 Jumlah PPnBM yang dipungut: (20/130x Rp 13.000.000,00) Rp 2.000.000,00 Sisa yang dibayarkan kepada PKP rekanan: Rp13.000.000,00 - (Rp1.000.000,00 + Rp2.000.000,00) = Rp10.000.000,00 |
||||||||||
|
|
TATACARA PEMUNGUTAN DAN PENCATATAN PENYETORAN PAJAK DAN BUKTI PEMUNGUTAN: | ||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
Faktur Pajak sebagaimana dimaksud dalam huruf a dibuat dalam rangkap 3 (tiga): | ||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
SSP sebagaimana dimaksud dalam huruf a dibuat dalam rangkap 4 (empat) yang masing-masing diperuntukkan sebagai berikut: | ||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
lembar ke-4 untuk pertinggal Pemungut PPN. | ||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
SSP lembar ke-1, dan lembar ke-2 dibubuhi cap "TELAH DIBUKUKAN" oleh KPKN. | ||||||||||
|
|
TATA CARA PELAPORAN | ||||||||||
| LAPORAN KPKN: | |||||||||||
|
|
|
||||||||||
|
|
|
||||||||||
PRIJADI PRAPTOSUHARDJO