LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.06/2005 TENTANG LELANG SURAT UTANG NEGARA DIPASAR PERDANA
PERHITUNGAN HARGA SETELMEN SURAT
PERBENDAHARAAN NEGARA
Cara perhitungan Harga Setelmen per unit Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah sebagai berikut |
||
Pspn |
= |
N
D 1 + I X 365
|
|
|
|
dimana, |
||
Ppsn |
= |
Harga Setelmen per unit SPN; |
N |
= |
nilai nominal SPN per unit; |
i |
= |
Yield dalam persentase, sampai dengan 2 (dua) decimal; |
D |
= |
jumlah hari sebenarnya (actual days) yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tanggal Setelmen sampai dengan tanggal jatuh tempo. |
Harga Setelmen dibulatkan ke dalam rupiah penuh, dengan ketentuan apabila dibawah dan sama dengan 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima puluh) sen dibulatkan menjadi Rp1,00 (satu rupiah).
|
||
Contoh Penghitungan Harga Setelmen SPN
|
||
Pada tanggal 19 Februari 2003, Pemerintah menerbitkan SPN dengan nilai nominal per unit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). SPN ini jatuh tempo pada tanggal 19 Maret 2003. Jika Yield yang disepakati sebesar 12,00% (dua belas persen) dan setelmen dilakukan pada tanggal 19 Februari 2003, maka Harga Setelmen per unit SPN dihitung sebagai berikut : |
||
N |
= |
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah); |
i |
= |
12,00% (dua belas persen); |
D |
= |
28 (dua puluh delapan) hari, yaitu jumlah hari sebenarnya yang dihitung sejak 1 (satu) hari sesudah tangal Setelmen (20 Februari 2003) sampai dengan tanggal jatuh tempo (19 Maret 2003); |
Ppsn |
= |
Rp1.000.000,00
1 + 12,00% X ____ 365
|
|
= |
Rp990.878,49 |
|
= |
Rp990.878,00 |
Jadi Harga Setelmen per unit SPN setelah dibulatkan adalah Rp990.878,00 (sembilan ratus sembilan puluh ribu delapan ratus tujuh puluh delapan rupiah).
|
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
JUSUF ANWAR