
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 97/PMK.01/2008
TENTANG
LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
DEPARTEMEN KEUANGAN
MENTERI KEUANGAN,
| Menimbang | : | a. | bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.01/2008 tentang Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/PMK.01/2008, dipandang perlu mengatur ketentuan mengenai Layanan Pengadaan Secara Elektronik Departemen Keuangan; | ||
| 
 | 
 | b. | bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Departemen Keuangan; | ||
| Mengingat | : | 1. | Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); | ||
| 
 | 
 | 2. | Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007; | ||
| 
 | 
 | 3. | Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; | ||
| 
 | 
 | 4. | Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007; | ||
| 
 | 
 | 5. | Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.01/2008 tentang Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82/ PMK.01 /2008; | ||
| 
 | 
 | MEMUTUSKAN: | |||
| Menetapkan | : | PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPARTEMEN KEUANGAN. | |||
| 
 | 
 | Pasal 1 | |||
| 
 | 
 | Layanan pengadaan Secara Elektronik, yang selanjutnya disingkat LPSE, adalah pusat yang melayani proses pengadaan barang/jasa secara elektronik. | |||
| 
 | 
 | Pasal 2 | |||
| 
 | 
 | LPSE mempunyai fungsi sebagai berikut: | |||
| 
 | 
 | a. | mengoperasikan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik; dan | ||
| 
 | 
 | b. | melakukan registrasi dan verifikasi penyedia barang/jasa untuk memastikan penyedia barang/jasa memenuhi persyaratan yang berlaku. | ||
| 
 | 
 | Pasal 3 | |||
| 
 | 
 | LPSE mempunyai tugas sebagai berikut: | |||
| 
 | 
 | a. | melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | ||
| 
 | 
 | b. | membina pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | ||
| 
 | 
 | c. | memberikan pelatihan bagi panitia pengadaan barang/jasa, pejabat pembuat komitmen, dan penyedia barang/jasa dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | ||
| 
 | 
 | d. | memfasilitasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan, baik kepada panitia pengadaan barang/jasa, pejabat pembuat komitmen, maupun penyedia barang/jasa; dan | ||
| 
 | 
 | e. | memberikan layanan konsultasi mengenai pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik. | ||
| 
 | 
 | Pasal 4 | |||
| 
 | 
 | (1) | Organ LPSE terdiri atas: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | Pengarah; dan | |
| 
 | 
 | 
 | b. | Pelaksana. | |
| 
 | 
 | (2) | Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | Penanggungjawab; | |
| 
 | 
 | 
 | b. | Ketua; | |
| 
 | 
 | 
 | c. | Administrator; | |
| 
 | 
 | 
 | d. | Trainer; | |
| 
 | 
 | 
 | e. | Helpdesk; dan | |
| 
 | 
 | 
 | f. | Verifikator. | |
| 
 | 
 | (3) | Organ LPSE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai pengelola LPSE. | ||
| 
 | 
 | (4) | Pengelola LPSE sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan. | ||
| 
 | 
 | Pasal 5 | |||
| 
 | 
 | Organ LPSE mempunyai tugas sebagai berikut: | |||
| 
 | 
 | 1. | Pengarah: | ||
| 
 | 
 | 
 | memberikan arahan dan bimbingan kepada Pengelola LPSE dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan. | ||
| 
 | 
 | 2. | Penanggung jawab: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; dan | |
| 
 | 
 | 
 | b. | menganalisis dan memberikan masukan kepada Pengarah atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | |
| 
 | 
 | 3. | Ketua: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | melakukan koordinasi dan memantau pelaksanaan tugas administrator, trainer, helpdesk, dan verifikator; | |
| 
 | 
 | 
 | b. | menyampaikan laporan secara berkala kepada Penanggung jawab LPSE dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | |
| 
 | 
 | 
 | c. | menyusun konsep kebijakan dan peraturan dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Departemen Keuangan; | |
| 
 | 
 | 
 | d. | menyusun rencana kerja pelaksanaan pembinaan kepada unit-unit di lingkungan Departemen Keuangan mengenai tata cara pengadaan barang/jasa secara elektronik; dan | |
| 
 | 
 | 
 | e. | melakukan koordinasi dengan LPSE Nasional. | |
| 
 | 
 | 4. | Administrator: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik, baik berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunaknya (berupa aplikasi e-procurement); | |
| 
 | 
 | 
 | b. | memelihara dan memberikan jaminan keamanan (security) terhadap sistem pengadaan barang/jasa secara elektronik Departemen Keuangan, server, dan perangkat komputer dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik; | |
| 
 | 
 | 
 | c. | menangani permasalahan teknis (trouble resolution) yang terjadi terhadap aplikasi e-procurement Departemen Keuangan dan perangkat kerasnya; | |
| 
 | 
 | 
 | d. | melakukan koordinasi dengan Administrator LPSE Nasional dengan cara memberikan informasi dan masukan kepada Administrator LPSE Nasional tentang kendala-kendala teknis yang terjadi pada LPSE Departemen Keuangan, serta melaksanakan instruksi-instruksi dari Administrator LPSE Nasional; dan | |
| 
 | 
 | 
 | e. | memberikan user id dan password kepada penyedia barang/jasa setelah adanya persetujuan pendaftaran oleh petugas verifikator, dan kepada panitia pengadaan barang/jasa, serta pejabat pembuat komitmen di lingkungan Departemen Keuangan. | |
| 
 | 
 | 5. | Trainer: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | memberikan pelatihan bagi panitia pengadaan barang/jasa, pejabat pembuat komitmen, dan penyedia barang/jasa mengenai tats cara dan mekanisme pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik, serta pengoperasian aplikasi e-procurement Departemen Keuangan; dan | |
| 
 | 
 | 
 | b. | menjelaskan kepada peserta pelatihan tentang kebijakan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik. | |
| 
 | 
 | 6. | Helpdesk: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | memberikan layanan konsultasi mengenai proses pengadaan barang/jasa secara elektronik, baik melalui telepon, e-mail, maupun hadir langsung di ruang LPSE; | |
| 
 | 
 | 
 | b. | menerima dan membantu proses pendaftaran penyedia barang/jasa; | |
| 
 | 
 | 
 | c. | memberikan penjelasan kepada yang membutuhkan tentang fasilitas dan fitur aplikasi e-procurement Departemen Keuangan; | |
| 
 | 
 | 
 | d. | menangani keluhan dan masukan para pihak yang bersangkutan berkenaan dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik; dan | |
| 
 | 
 | 
 | e. | memantau segala kegiatan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik, dan menyampaikan laporan kepada Ketua apabila ditemukan penyimpangan-penyimpangan prosedur atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik untuk ditindaklanjuti. | |
| 
 | 
 | 7. | Verifikator: | ||
| 
 | 
 | 
 | a. | menangani proses pendaftaran penyedia barang/jasa (setelah diterima dari Helpdesk); | |
| 
 | 
 | 
 | b. | melakukan verifikasi terhadap seluruh informasi dan dokumen yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa sebagai persyaratan pendaftaran; | |
| 
 | 
 | 
 | c. | menyetujui atau menolak permohonan pendaftaran penyedia barang/jasa berdasarkan hasil verifikasi; | |
| 
 | 
 | 
 | d. | menyampaikan persetujuan hasil verifikasi dokumen pendaftaran penyedia barang/jasa kepada administrator untuk mendapatkan user id dan password, dan kemudian disampaikan kepada penyedia barang/jasa bersangkutan; | |
| 
 | 
 | 
 | e. | menyampaikan penolakan hasil verifikasi dokumen pendaftaran kepada penyedia barang/jasa dan sekaligus menyampaikan informasi kepada yang bersangkutan tentang kesalahan dan kekurangan informasi/dokumen; dan | |
| 
 | 
 | 
 | f. | mengelola arsip dan dokumen pendaftaran penyedia barang/jasa. | |
| 
 | 
 | Pasal 6 | |||
| 
 | 
 | Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. | |||
| 
 | 
 | Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. | |||
| 
 | 
 | 
 | 
 | 
 | 
 Ditetapkan di Jakarta | 
| 
 | 
 | 
 | 
 | 
 | pada tanggal 4 Juli 2008 | 
| 
 | 
 | 
 | 
 | 
 | MENTERI KEUANGAN | 
| 
 | 
 | 
 | 
 | 
 | 
 
 SRI MULYANI INDRAWATI |