Lampiran Tabel Bab III.l. Format GBS dan Cara Penyusunannya

GENDER BUDGET STATEMENT
(Pernyataan Anggaran Gender)

 Nama K/ L

:

.....................................

 Unit Organisasi

:

.....................................

 Program

 

 Nama program yang ada pada K/ L

 Kegiatan

 

 Nama Kegiatan sebagai penjabaran
 program

 Sub-kegiatan

 

 Nama sub-kegiatan sebagai penjabaran
 lebih lanjut dari kegiatan dan/atau
 bagian/tahapan kegiatan

 Analisa Situasi
 (diharapkan tersedia angka
 kelompok sasaran baik laki-laki
 maupun perempuan. Jika tidak
 hanya berupa gambaran bahwa
 subkegiatan yang akan
 dilaksanakan mempunyai
 pengaruh kepada kelompok
 sasaran)

 

 Uraian ringkas yang menggambarkan
 persoalan yang akan
 ditangani/dilaksanakan oleh
 subkegiatan, dengan menekankan
 uraian pada aspek gender dari
 persoalan tersebut.
 

 Perencanaan Kegiatan
 (Dipilih hanya pada Grup Akun
 yang secara langsung mengubah
 kondisi kesenjangan gender)

 Grup Akun 1

 Berisikan bagian/tahapan kegiatan yang
 diharapkan dapat menangani persoalan
 gender yang telah diidentifikasi dalam
 analisa situasi.

 

 Indikator input

 Minimal berisikan 1 indikator input bagi
 bagian/tahapan kegiatan yang relevan
 dengan persoalan gender yang telah
 diidentifikasi

 

 Indikator
 Output

 Minimal berisikan 1 indikator output
 bagi bagian/tahapan kegiatan yang
 relevan dengan persoalan gender yang
 telah diidentifikasi

 

 Dst...

 

 Anggaran Kegiatan dan Sub-
 kegiatan

 

 Jumlah anggaran yang dialokasikan
 pada kegiatan/sub-kegiatan secara
 menyeluruh, maupun jumlah yang
 dialokasikan untuk bagian/tahapan
 kegiatan spesifik yang terkait aspek
 gender (bila ada informasinya)

 Indikator Outcome atau
 dampak/hasil secara luas
 (dapat juga sebagai kontribusi
 pencapaian outcome pada tingkat
 kegiatan atau program)

 

 2-3 indikator yang relevan dengan aspek
 gender yang telah diidentifikasi

 

 

 

 

 Lampiran Tabel Bab III.2. Contoh GBS

 

GENDER BUDGET STATEMENT
(Pernyataan Anggaran Gender)

 Kementerian Negara/Lembaga

:

Departemen Kesehatan

 Unit Organisasi

:

Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan

 

 Program

 

 

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

 Kegiatan

 

 

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

 

 Sub-kegiatan

 

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam  Berdarah  Dengue (DBD)

 

 Analisis Situasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Meningkatnya Kejadian Luar Biasa DBD di berbagai wilayah menyebabkan tingginya angka kesakitan dan kematian penduduk akibat DBD. Pola distribusi penderita DBD mengindikasikan adanya persoalan gender seperti terlihat dari data berikut:

 

 

Angka kesakitan pada laki-laki (54/100.000 penduduk) lebih tinggi dibanding pada perempuan (35/100.00 penduduk). 

Angka kesakitan DBD per kelompok umur sbb:

-

Umur < 1 tahun : laki-laki 62%, perempuan 38%

-

Umur 1-4 tahun : laki-laki 58%, perempuan 42%

-

Umur 5-14 tahun : laki-laki 57%, perempuan 43%

-

Umur > 15 tahun : laki-laki 66%, perempuan 34%

Angka kematian DBD pada perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki (berikan angkanya)

Ada penelitian imunologi yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh lelaki lebih rentan terhadap DBD dibandingkan perempuan. Ada indikasi bahwa lebih tingginya angka kematian DBD pada perempuan berkaitan dengan adanya kecenderungan penderita perempuan dibawa ke RS ketika kondisi sudah lebih parah. Diperkirakan hal ini terkait dengan peran perempuan selaku cargiver di keluarganya yang kemudian cenderung menomorduakan kesehatan dirinya. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pemahaman umum berkaitan dengan cara jangkit DBD serta cara pandang di masyarakat terkait dengan penanganan terhadap lelaki dan perempuan jika terkena penyakit DBD.

Di banyak tempat, terjadi kesulitan mendapatkan Tenaga Jumantik (Juru Pemantau Jentik) laki-laki karena persepsi bahwa kader kesehatan berasal dari PKK yang umumnya adalah perempuan yang melakukan tugas secara sukarela (tanpa bayaran). Padahal medan pemantauan jentik ada yang cukup berat dan sulit dijangkau oleh Jumantik perempuan.

 Kegiatan yang
 direncanakan

 

 

Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko (hendaknya disusun berdasar hasil penelitian tentang pemahaman umum berkaitan dengan DBD, dan cara penanganan yang berperspektif gender)

 

 

 

 Grup Akun I

 

 

 

Penyediaan Tenaga Jumantik:

-

pastikan bahwa petugas terdiri dari perempuan dan laki-laki agar pemantauan jentik dapat dilakukan diseluruh medan yang perlu dicakup;

-

libatkan diskusi dengan target pemanfaat perempuan dan laki-laki

 

 Indikator Input 1

 

Tersedianya Tenaga Jumantik laki-laki dan perempuan di kelurahan

 

 Indikator Output 1

 

100% wilayah dipantau secara rutin oleh Jumantik laki-laki dan perempuan

 

 

 

 

 

 Grup Akun 2

 

 

 

Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi

-

Pelatihan Tenaga Penyuluh: libatkan penyuluh perempuan dan laki-laki, serta pastikan anggota masyarakat/keluarga terlibat dalam pelatihan

-

Penyediaan Media penyuluhan: agar efektif, pastikan bahwa media penyuluhan yang berbeda diberikan pada kelompok sasaran yang memerlukan media dan informasi yang berbeda, sedangkan cara distribusinya disesuaikan dengan kebiasaan yang berbeda dari masing-masing kelompok sasaran.

 

 

 Indikator Input 2

 

-

Tersedianya tenaga penyuluh kesehatan laki-laki dan perempuan

-

Tersedianya media penyuluhan yang sesuai untuk masing-masing kelompok sasaran

 

 

 Indikator Output 2

 

Pelaksanaan penyuluhan yang efektif kepada kelompok sasaran yang relevan (dewasa & anak sekolah, perempuan & laki-laki, miskin & kaya)

 

 

 

 

 

 Grup Akun 3

 

Tata Laksana Penderita :

-

Penyediaan layanan kesehatan: pastikan pelayanan memadai bagi kelompok keluarga miskin, kelompok perempuan yang saat terjangkit DBD sedang hamil; pastikan tidak terdapat kontra- indikasi atas pemakaian obat tertentu.

-

Jamkesmas bagi Keluarga Miskin: pastikan bahwa keluarga miskin mendapatkan Jamkesmas dengan pelayanan yang adil dan kualitas yang sama dengan layanan bagi pemanfaat lain; pastikan bahwa keluarga miskin yang dikepalai perempuan juga mendapat akses dan pelayanan serta manfaat yang sama dengan pemanfaat yang lain.

 

 Indikator Input 3

 

Tersedianya sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

 

 Indikator Output 3

 

Tertanganinya seluruh penderita DBD dengan layanan berkualitas, baik perempuan dan laki-laki, miskin dan kaya

 Anggaran sub-
 kegiatan

 

 

Rp. 1.000.000,- (contoh)

 Indikator
 Outcome atau
 dampak/hasil
 secara luas

 

 

-

Menurunnya angka kesakitan, baik penderita perempuan dan laki-laki, menjadi < 20/100.000 penduduk;

-

Menurunnya Cash Fatality Rate, baik penderita perempuan dan penderita laki-laki, menjadi < 1 %;

LampiranI.............