PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48 TAHUN 2001


TENTANG


PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 134 TAHUN 2000

TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

 

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

 

Menimbang

:

a.

bahwa biaya Izin Terpadu pada dasarnya terdiri atas biaya Izin Konstruksi dan Izin Operasi Jangka Panjang;

 

 

b.

bahwa ternyata terdapat kekeliruan dalam penghitungan besar biaya Izin Terpadu untuk Raktor Daya ≥ 600 Mwe;

 

 

c.

bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 134 Tahun 2000 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir dengan Peraturan Pemerintah;

Mengingat

:

1.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

 

 

2.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3687);

 

 

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3760);

 

 

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 134 TAHUN 2000 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR.

 

Pasal I

 

 

Mengubah Lampiran angka II huruf A Nomor 3 huruf b Nomor 2) Peraturan Pemerintah Nomor 134 Tahun 2000 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 239, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4041) dengan mengubah tarif Izin Terpadu untuk Reaktor Daya ≥ 600 Mwe, sehingga Lampiran Angka II huruf A Peraturan Pemerintah Nomor 134 Tahun 2000 seluruhnya berbunyi sebagai berikut :

 

 

JENIS PENERIMAAN NEGARA

BUKAN PAJAK

SATUAN

TARIF (Rp)

II.

BIAYA IZIN PEMANFAATAN INSTALASI NUKLIR

 

 

  A. Reaktor Nuklir    

 

 

1.

Reaktor Riset/Reaktor Tes

 

 

      a. Izin Tapak    
        1) Pemerintah per izin

Rp.

2.500.000,00

        2) Swasta per izin

Rp.

5.500.000,00

      b. Izin Konstruksi    

 

 

        1) Pemerintah per izin

Rp.

3.750.000,00

        2) Swasta per izin

Rp.

8.250.000,00

      c. Izin Operasi Sementara  

 

 

        1) Pemerintah per izin

Rp.

1.250.000,00

        2) Swasta per izin

Rp.

2.750.000.00

      d. Izin Operasi Jangka Panjang  

 

 

        1) Pemerintah per izin

Rp.

6.250.000,00

        2) Swasta per izin

Rp.

13.750.000,00

      e. Izin Dekomisioning  

 

 

        1) Pemerintah per izin

Rp.

3.750.000,00

        2) Swasta per izin

Rp.

8.250.000,00

      f. Izin Upgrading Daya per izin

Rp.

3.750.000,00

      g. Izin Modifikasi Komponen per izin

Rp.

300.000,00

 

 

2.

Reaktor Daya < 600 Mwe

 

 

 

      a. Izin Multi Tahap  

 

 

        1) Izin Tapak per izin

Rp.

33.000.000,00

        2) Izin Konstruksi per izin

Rp.

165.000.000.00

        3) Izin Operasi Sementara per izin

Rp.

110.000.000,00

        4) Izin Operasi Jangka Panjang per izin

Rp.

550.000.000,00

        5) Izin Dekomisioning per izin

Rp.

110.000.000,00

      b. Izin DuaTahap  

 

 

        1) Izin Tapak per izin

Rp.

33.000.000,00

        2) Izin Terpadu per izin

Rp.

715.000.000,00

        3) Izin Dekomisioning per izin

Rp.

110.000.000,00

 

 

3.

Reaktor Daya ≥ 600 Mwe

 

 

 

      a. Izin Multi Tahap  

 

 

        1) Izin Tapak per izin

Rp.

49.500.000,00

        2) Izin Konstruksi per izin

Rp.

247.500.000,00

        3) Izin Operasi Sementara per izin

Rp.

165.000.000,00

        4) Izin Operasi Jangka Panjang per izin

Rp.

825.000.000,00

        5) Izin Dekomisioning per izin

Rp.

165.000.000,00

      b. Izin Dua Tahap  

 

 

        1) Izin Tapak per izin

Rp.

49.500.000,00

        2) Izin Terpadu per izin

Rp.

1.072.500.000.00

 

 

 

 

3)

Izin Dekomisioning

per izin

Rp.

165.000.000,00

 
 

 

Pasal II

 

 

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

 

 

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

 

 

 

 

 

Ditetapkan di Jakarta

 

 

 

 

 

pada tanggal 8 Juni 2001

 

 

 

 

 

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

           
           
          ABDURRAHMAN WAHID
           

 

 

Diundangkan di Jakarta

 

 

 

pada tanggal 8 Juni 2001

 

 

 

SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

 

       
       
    DJOHAN EFFENDI  
       
   

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2001 NOMOR 72

 

 

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 48 TAHUN 2001
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 134 TAHUN 2000

TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

YANG BERLAKU PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

 

UMUM

Penerimaan Negara Bukan Pajak memiliki arti dan peran yang sangat penting dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan Negara dan pembangunan nasional. 

Bahwa dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 134 Tahun 2000 terdapat kekeliruan dalam penghitungan besar biaya Izin Terpadu pada Reaktor Daya ≥ 600 Mwe, karena biaya Izin Terpadu pada dasarnya terdiri atas biaya Izin Konstruksi dan Izin Operasi Jangka Panjang.

Sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 134 Tahun 2000 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir dengan Peraturan Pemerintah.

PASAL DEMI PASAL

Pasal I

 

Cukup jelas

Pasal II

 

Cukup jelas

       
  TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4103