MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 591/PMK.010/2004
TENTANG
PROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK TAHUN 2005-2010
UNTUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN,
FARMASI, KERAMIK, DAN BESI-BAJA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang |
: |
a. |
bahwa dalam rangka melaksanakan kebijakan penyederhanaan prosedur dan fasilitasi ekspor dan impor sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2003 dipandang perlu merumuskan program harmonisasi tarif bea masuk komoditi impor untuk kurun waktu 2005-2010; |
|||||
|
|
b. |
bahwa mengingat perumusan harmonisasi tarif yang sifatnya menyeluruh memerlukan waktu yang cukup panjang, maka pada tahap pertama dilakukan harmonisasi tarif bea masuk untuk produk-produk pertanian, perikapan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi-baja; |
|||||
|
|
c. |
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahun 2005-2010 Untuk Produk-produk Pertanian, Perikanan, Pertambangan, Farmasi, Keramik dan Besi-baja; |
|||||
Mengingat |
: |
1. |
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement on Establishing The World Trade Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); |
|||||
|
|
2. |
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); |
|||||
|
|
3. |
Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004; |
|||||
|
|
4. |
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 547/KMK.01/2003 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Atas Barang Impor; |
|||||
|
|
MEMUTUSKAN : |
||||||
Menetapkan |
: |
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PROGRAM HARMONISASI TARIF BEA MASUK TAHUN 2005-2010 UNTUK PRODUK-PRODUK PERTANIAN, PERIKANAN, PERTAMBANGAN, FARMASI, KERAMIK DAN BESI-BAJA. |
||||||
|
|
Pasal 1 |
||||||
|
|
Menetapkan Pola Umum Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk Tahun 2005-2010 untuk produk-produk pertanian, perikanan, pertambangan, farmasi, keramik dan besi-baja sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini. |
||||||
|
|
Pasal 2 |
||||||
|
|
(1) |
Beberapa produk pertanian, perikanan, farmasi, dan besi baja dikecualikan dari program harmonisasi tarif bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan diatur tersendiri, yaitu: |
|||||
|
|
|
a. |
Produk Pertanian |
: |
beras, gula, jagung, kedelai, jeruk, mangga, cengkeh, bawang merah, kentang, wortel, bibit, dan paha ayam; |
||
|
|
|
b. |
Produk Perikanan |
: |
udang vannamei, ikan tilapia, ikan kerapu, mutiara, dan bibit; |
||
|
|
|
c. |
Produk Farmasi |
: |
limbah farmasi, larutan plasma protein, obat kanker/ AIDS/penyakit keras lainnya dan produk farmasi tertentu; |
||
|
|
|
d. |
Produk Besi-Baja |
: |
Pipa tanpa kampuh, CRC stainless steel, baja dilapisi kromium oksida, tabung LPG, dan katup/kran LPG, baja beton, baja free cutting, bead wire (brass coated high carbon steel wire), kawat baja dilapisi seng, kawat dipilin, kawat anyam/kain logam/ jaring/pagar, dan pegas spiral. |
||
|
|
(2) |
Pola Khusus Program Harmonisasi Tarif Bea Masuk untuk produk-produk dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. |
|||||
|
|
(3) |
Tarif bea masuk beras dan gula ditetapkan secara spesifik dengan menggunakan acuan advalorem. |
|||||
|
|
Pasal 3 |
||||||
|
|
Pelaksanaan program harmonisasi tarif bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 2 ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan dengan tetap memperhatikan daya saing barang-barang dimaksud. |
||||||
|
|
Pasal 4 |
||||||
|
|
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2005. |
||||||
|
|
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. |
||||||
|
|
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
Ditetapkan di Jakarta |
|
|
|
|
|
|
|
|
pada tanggal 21 Desember 2004 |
|
|
|
|
|
|
|
|
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
JUSUF ANWAR |