MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 221/PMK.011/2010

TENTANG

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS UTANG PAJAK

TERTENTU EKS BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN),
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI), DAN PT KERETA API INDONESIA (PT KAI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN,

 

Menimbang

:

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) huruf b angka 6 Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah Atas Utang Pajak Tertentu eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI);

Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

 

 

2.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

 

 

3.

Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5075) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5132);

 

 

4.

Keputusan Presiden Nomor 56/P Tahun 2010;

 

 

MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS UTANG PAJAK TERTENTU EKS BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN), TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) DAN PT. KERETA API INDONESIA (PT KAI).

 

 

Pasal 1

 

 

(1)

Atas piutang pajak tertentu eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini, wajib dibayar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

 

 

(2)

Atas piutang pajak tertentu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini, wajib dibayar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

 

 

(3)

Atas piutang pajak tertentu PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini, wajib dibayar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

 

 

(4)

Piutang pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) ditanggung pemerintah.

 

 

(5)

Piutang pajak yang ditanggung pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), diberikan dengan pagu anggaran sebesar Rp1.292.028.466.101,00 (satu triliun dua ratus sembilan puluh dua miliar dua puluh delapan juta empat ratus enam puluh enam ribu seratus satu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

 

 

 

a.

untuk piutang pajak eks BPPN sebesar Rp1.086.026.613.632,00 (satu triliun delapan puluh enam miliar dua puluh enam juta enam ratus tiga belas ribu enam ratus tiga puluh dua rupiah);

 

 

 

b.

untuk piutang pajak TVRI sebesar Rp82.595.602.885,00 (delapan puluh dua miliar lima ratus sembilan puluh lima juta enam ratus dua ribu delapan ratus delapan puluh lima rupiah); dan

 

 

 

c.

untuk piutang pajak PT KAI sebesar Rp123.406.249.584,00 (seratus dua puluh tiga miliar empat ratus enam juta dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus delapan puluh empat rupiah).

 

 

6.

Pagu anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5), dialokasikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010 dan perubahannya.

 

 

7.

Lampiran I sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Lampiran II sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dan Lampiran III sebagaimana dimaksud pada ayat (3), merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini.

 

 

Pasal 2

 

 

Tata cara penatausahaan pajak ditanggung pemerintah dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Anggaran, dan Direktur Jenderal Perbendaharaan, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri.

 

 

Pasal 3

 

 

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

 

 

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

           

Ditetapkan di Jakarta

           

pada tanggal 16 Desember 2010

           

MENTERI KEUANGAN,

           

AGUS D. W. MARTOWARDOJO

Diundangkan di Jakarta

 

pada tanggal 16 Desember 2010

 

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

 

PATRIALIS AKBAR

 

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 607


 


 



 

 

LAMPIRAN I

  PERATURAN              MENTERI           KEUANGAN
  NOMOR  221/PMK..011/2010  TENTANG  PAJAK
  PERTAMBAHAN       NILAI             DITANGGUNG
  PEMERINTAH ATAS UTANG PAJAK TERTENTU
  EKS     BADAN      PENYEHATAN    PERBANKAN
  NASIONAL,      (BPPN),    TELEVISI         REPUBLIK
  INDONESIA    (TVRI),    DAN      P.T.    KERETA     API
  INDONESIA  (P.T. KAI)



DAFTAR SURAT KETETAPAN PAJAK YANG DITERBITKAN KEPADA
EKS BADAN PENYEHATAN PERBANKAN NASIONAL (BPPN)


 

No.

No. Ketetapan

Tanggal  Jatuh Tempo

Jenis Pajak

Nilai Piutang

1.

00001/277/04/051/05

19-Jan-06

  PPN/PPnBM Lainnya

1.391.496.243,00

2.

00022/207/04/051/05

19-Jan-06

  PPN Dalam Negeri

955.511.889.128,00

3.

00043/107/04/051/05

19-Jan-06

  PPN Dalam Negeri

129.123.228.261,00

                    TOTAL

1.086.026.613.632,00

       
         

 

 

 

 

MENTERI KEUANGAN,

         
         

 

 

 

 

AGUS D. W. MARTOWARDOJO








 

 

LAMPIRAN II

  PERATURAN              MENTERI           KEUANGAN
  NOMOR  221/PMK..011/2010  TENTANG  PAJAK
  PERTAMBAHAN       NILAI             DITANGGUNG
  PEMERINTAH ATAS UTANG PAJAK TERTENTU
  EKS     BADAN      PENYEHATAN    PERBANKAN
  NASIONAL,      (BPPN),    TELEVISI         REPUBLIK
  INDONESIA    (TVRI),    DAN      P.T.    KERETA     API
  INDONESIA  (P.T. KAI)



DAFTAR SURAT KETETAPAN PAJAK YANG DITERBITKAN KEPADA
P.T. KERETA API INDONESIA (P.T. KAI)


 

No.

No. Ketetapan

Tgl. Jatuh Tempo

Jenis Pajak

Masa/
Tahun Pajak

 

Nilai Piutang

1.

00001/107/01/051/06

16-Apr-06

PPN Dalam Negeri

Des-01

4.584.585.839,00

2.

00001/277/03/051/06

07-Okt-06

PPN/PPnBM Lainya

Des-03

208.091.881,00

3.

00001/277/95/051/02

08-Okt-02

PPN/PPnBM Lainya

Des-95

3.840.825.237,00

4.

00001/277/96/051/02

06-Okt-02

PPN/PPnBM Lainya

Des-96

2.311.737.945,00

5.

00001/287/01/051/06

16-Apr-06

PPN Dalam Negeri

Des-01

7.531.234.966,00

6.

00001/287/02/051/06

15-Apr-06

PPN Dalam Negeri

Des-02

4.677.743.941,00

7.

00002/107/04/051/07

14-Feb-07

PPN Dalam Negeri

Des-04

192.522.162,00

8.

00002/187/02/051/06

15-Apr-06

PPN Dalam Negeri

Des-02

3.397.211.760,00

9.

00002/287/03/051/06

07-Okt-06

PPN Dalam Negeri

Des-03

5.250.068.325,00

10.

00003/207/00/051/01

22-Apr-01

PPN Dalam Negeri

Mar-00

6.529.517.864,00

11.

00004/207/02/051/06

15-Apr-06

PPN Dalam Negeri

Des-02

25.139.367.026,00

12.

00011/207/03/051/06

07-Okt-06

PPN Dalam Negeri

Des-03

7.397.763.038,00

13.

00012/107/03/051/06

07-Okt-06

PPN Dalam Negeri

Des-03

999.697.708,00

14.

00015/277/04/051/07

14-Feb-07

PPN/PPnBM Lainya

Des-04

91.174.273,00

15.

00036/207/99/051/01

22-Apr-01

PPN Dalam Negeri

Mar-99

1.906.726.785,00

16.

00037/207/99/051/01

22-Apr-01

PPN Dalam Negeri

Des-99

1.905.573.186,00

17.

00086/107/07/051/09

16-Agt-09

PPN Dalam Negeri

Des-07

479.847.984,00

18.

00089/207/07/051/09

16-Agt-09

PPN Dalam Negeri

Des-07

3.089.607.874,00

19.

00127/207/04/051/07

14-Feb-07

PPN Dalam Negeri

Des-04

1.424.663.999,00

20.

00128/207/97/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Mar-97

106.835.898,00

21.

00163/207/96/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Des-96

320.507.715,00

22.

00212/207/95/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Des-95

761.505.155,00

23.

00213/207/95/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Mar-95

253.835.052,00

24.

00391/107/95/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Des-95

102.906.102,00

25.

00392/107/95/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Mar-95

34.302.034,00

26.

00409/107/97/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Mar-97

14.437.284,00

27.

00424/107/96/051/02

06-Okt-02

PPN Dalam Negeri

Des-96

43.311.852,00

TOTAL

82.595.602.885,00

         
           

 

 

 

 

MENTERI KEUANGAN,

         
         

 

 

 

 

AGUS D. W. MARTOWARDOJO






 

 

LAMPIRAN III

 

PERATURAN              MENTERI           KEUANGAN

 

NOMOR  237/PMK..011/2010  TENTANG  PAJAK

 

PERTAMBAHAN       NILAI             DITANGGUNG

 

PEMERINTAH ATAS UTANG PAJAK TERTENTU

 

EKS     BADAN      PENYEHATAN    PERBANKAN

 

NASIONAL,      (BPPN),    TELEVISI         REPUBLIK

 

INDONESIA    (TVRI),    DAN      P.T.    KERETA     API

 

INDONESIA  (P.T. KAI)




DAFTAR SURAT KETETAPAN PAJAK YANG DITERBITKAN KEPADA
P.T. KERETA API INDONESIA (P.T. KAI)



 

No.

No. Ketetapan

Tgl. Jatuh Tempo

Jenis Pajak

Masa/
Tahun Pajak
 

Nilai Piutang

1

00012/109/98/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/1998

13.971.297.635,00

2

00014/109/99/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/1999

19.340.690.156,00

3

00017/109/00/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/2000

18.281.398.291,00

4

00033/109/02/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/2002

21.506.147.208,00

5

00036/109/01/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/2001

25.494.689.426,00

6

00064/109/03/051/07

25-Jan-08

Bunga penagihan PPN, PPnBM, dan pajak tidak langsung lainnya

0/2003

24.812.026.868,00

TOTAL

123.406.249.584,00

           
         

 

 

 

 

MENTERI KEUANGAN,

         
         

 

 

 

 

AGUS D. W. MARTOWARDOJO