INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2011
TENTANG
PENGHEMATAN BELANJA KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka penghematan belanja Kementerian/Lembaga guna meningkatkan kualitas belanja dan pengamanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2011, dengan ini menginstruksikan: |
||||
Kepada |
: |
1. |
Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; |
|
|
|
2. |
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; |
|
|
|
3. |
Jaksa Agung; |
|
|
|
4. |
Panglima Tentara Nasional Indonesia; |
|
|
|
5. |
Para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian; |
|
|
|
6. |
Para Pimpinan Kesekretariatan Lemabag Negara. |
|
Untuk |
: |
|
||
PERTAMA |
: |
Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing, dalam rangka penghematan belanja Kementerian/Lembaga guna meningkatkan kualitas belanja dan pengamanan APBN Tahun Anggaran 2011. |
||
KEDUA |
: |
Dalam mengambil langkah-langkah sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, Kementerian/ Lembaga melakukan penghematan anggaran minimal 10% (sepuluh perseratus) dari pagu Kementerian/ Lembaga setelah memperhitungkan: |
||
|
|
a. |
belanja pegawai (gaji, tunjangan yang melekat dengan gaji), dan operasional kantor; dan |
|
|
|
b. |
kegiatan yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN), Rupiah Murni Pendamping (RMP), dan Pinjaman Dalam Negeri (PDN). |
|
KETIGA |
: |
Langkah-langkah penghematan sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, dilakukan melalui: |
||
|
|
a. |
membatasi perjalanan dinas, kecuali untuk perjalanan dinas yang benar-benar penting dan mendesak; |
|
|
|
b. |
membatasi penyelenggaraan rapat, rapat kerja, seminar, workshop, dan konsinyering di luar kantor; |
|
|
|
c. |
membatasi belanja operasional, kecuali untuk operasional pertahanan dan ketertiban; dan |
|
|
|
d. |
penghematan lainnya yang terkait dengan belanja non operasional. |
|
KEEMPAT |
: |
Langkah-langkah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA tetap berpedoman kepada: |
||
|
|
a. |
pemenuhan anggaran pendidikan 20% (dua puluh perseratus) dari Belanja Negara Tahun 2011; |
|
|
|
b. |
pencapaian prioritas pembangunan nasional sebagaimana tercanlum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2011; |
|
|
|
c. |
pemenuhan pembayaran gaji, tunjangan yang melekat pada gaji, honor tetap, lembur, dan vakasi; |
|
|
|
d. |
pemenuhan biaya operasional dan pemeliharaan perkantoran minimum; |
|
|
|
e. |
pemenuhan kegiatan yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun anggaran (multiyears project); dan |
|
|
|
f. |
pemenuhan dana pendamping untuk kegiatan yang berasal dari PHLN dan PDN. |
|
KELIMA |
: |
Usulan penghematan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga dilaporkan kepada Presiden, dengan tembusan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. |
||
KEENAM |
: |
Pemanfaatan hasil penghematan ditetapkan melalui Sidang Kabinet untuk mendanai: |
||
|
|
a. |
percepatan pencapaian target Prioritas Pembangunan Nasional, seperti pembangunan infrastruktur serta pengamanan ketersediaan pangan dan energi; |
|
|
|
b. |
kebijakan baru yang belum masuk dalam RKP Tahun 2011; |
|
|
|
c. |
program/kegiatan yang sifatnya mendesak. |
|
KETUJUH |
: |
Penyesuaian pagu Kementerian/Lembaga hasil penghematan yang telah dilaporkan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA dan pemanfaatan hasil penghematan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM, dilakukan melalui proses revisi anggaran sesuai peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun Anggaran 2011. |
||
KEDELAPAN |
: |
Proses penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH dilaksanakan dengan tidak mengganggu penyerapan anggaran belanja Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2011. |
||
KESEMBILAN |
: |
Para Menteri Koordinator mengawasi dan melaporkan pelaksanaan langkah-langkah penghematan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA kepada Presiden dalam Sidang Kabinet. |
||
KESEPULUH |
: |
Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama-sama melakukan monitoring dan evaluasi hasil penghematan sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Presiden ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing. |
||
KESEBELAS |
: |
Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh tanggung jawab. |
||
|
|
Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal dikeluarkan. |
||
|
|
|
|
Dikeluarkan di Jakarta |
|
|
|
|
pada tanggal 15 Maret 2011 |
|
|
|
|
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, |
ttd. | ||||
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO |