MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 162/KMK.02/2004
TENTANG
PENETAPAN NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA
REPUBLIK INDONESIA YANG BERASAL DARI SISA HASIL LIKUIDASI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERHOTELAN DAN PERKANTORAN INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT HOTEL INDONESIA NATOUR
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang |
: |
a. |
bahwa
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2001, sisa hasil likuidasi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perhotelan dan Perkantoran Indonesia
ditetapkan sebagai tambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham
Perusahaan Perseroan (Persero) |
|
|
|
b. |
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Yang Berasal Dari Sisa Hasil Likuidasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perhotelan Dan Perkantoran Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hotel Indonesia Natour; |
|
Mengingat |
: |
1. |
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Pembubaran Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perhotelan Dan Perkantoran Indonesia Dan Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hotel Indonesia Natour (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 45); |
|
|
|
2. |
Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001; |
|
Memperhatikan |
: |
Memperhatikan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perhotelan Banteng Baru (Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perhotelan dan Perkantoran Indonesia Dalam Likuidasi) tanggal 10 April 2003 tentang Neraca Likuidasi Per 15 Januari 2003; |
||
|
|
MEMUTUSKAN : |
||
Menetapkan |
: |
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN NILAI PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA YANG BERASAL DARI SISA HASIL LIKUIDASI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PERHOTELAN DAN PERKANTORAN INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT HOTEL INDONESIA NATOUR. |
||
|
Pasal 1 |
|||
|
|
Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2001 adalah sebesar Rp.16.782.159.189,00 (enam belas miliar tujuh ratus delapan puluh dua juta seratus lima puluh sembilan ribu seratus delapan puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari: |
||
|
|
a. |
aktiva lancar sebesar Rp.5.338.758.561,00; |
|
|
|
b. |
penyertaan dalam bentuk saham sebesar Rp.6.512.865.000,00; |
|
|
|
c. |
aktiva tetap sebesar Rp.4.820.000.000,00; dan |
|
|
|
d. |
mutasi sebesar Rp.110.535.628,00. |
|
|
Pasal 2 |
|||
|
|
Dengan penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, maka besarnya penyertaan modal Negara pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hotel Indonesia Natour menjadi sebesar Rp.101.782159.189,00 (seratus satu miliar tujuh ratus delapan puluh dua juta seratus lima puluh sembilan ribu seratus delapan puluh sembilan rupiah). |
||
|
Pasal 3 |
|||
|
|
Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 21 April 2003. |
||
|
|
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. |
||
|
|
SALINAN Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada : |
||
|
|
1. |
Presiden Republik Indonesia; |
|
|
|
2. |
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; |
|
|
|
3. |
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; |
|
|
|
4. |
Sekretaris Negara; |
|
|
|
5. |
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara; |
|
|
|
6. |
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; |
|
|
|
7. |
Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; |
|
|
|
8. |
Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan; |
|
|
|
9. |
Komisaris Perusahaari Perseroan (Persero) PT Hotel Indonesia Natour; |
|
|
|
10. |
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hotel Indonesia Natour. |
|
|
|
|
|
Ditetapkan di Jakarta |
pada tanggal 1 April 2004 | ||||
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, | ||||
BOEDIONO |