MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 112/PMK.05/2009
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 116/PMK.06/2006 TENTANG PEMILIHAN BANK OPERASIONAL I
MITRA KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang |
: |
a. |
bahwa dalam rangka pelaksanaan pemilihan Bank Operasional I mitra kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta menjamin pelaksanaan penyaluran keuangan negara yang berkelanjutan, perlu dilakukan penyempurnaan materi dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.06/2006 tentang Pemilihan Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; |
||
|
|
b. |
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.06/2006 tentang Pemilihan Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; |
||
Mengingat |
: |
1. |
|||
|
|
2. |
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.06/2006 tentang Pemilihan Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; |
||
|
|
MEMUTUSKAN: |
|||
Menetapkan |
: |
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 116/PMK.06/2006 TENTANG PEMILIHAN BANK OPERASIONAL I MITRA KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA. |
|||
|
|
Pasal I |
|||
|
|
Ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Keuangan Nomor 116/PMK.06/2006 tentang Pemilihan Bank Operasional I Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara diubah, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut: |
|||
|
|
Pasal 6 |
|||
|
|
(1) |
Untuk dapat dipilih menjadi Bank Operasional I bank harus: |
||
|
|
|
a. |
Memenuhi persyaratan yang ditetapkan; dan |
|
|
|
|
b. |
Lulus seleksi yang dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Bank Operasional I. |
|
|
|
(2) |
Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: |
||
|
|
|
a. |
Berstatus sebagai bank umum; |
|
|
|
|
b. |
Bank harus memiliki tingkat kesehatan keseluruhan sekurang-kurangnya tergolong cukup baik (peringkat komposit 3) untuk posisi 2 (dua) periode terakhir pemeringkatan yang dibuktikan dengan surat yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan; |
|
|
|
|
c. |
Memiliki jaringan yang berkualitas, sehingga dapat diandalkan untuk mengelola transaksi bisnis dan pelaporan secara on-line antara kantor pusat dan kantor cabang; |
|
|
|
|
d. |
Mampu melaksanakan pemindahbukuan ke rekening yang berhak sesuai yang tercantum dalam SP2D; dan |
|
|
|
|
e. |
Jumlah kantor cabang dan lokasi pelayanan yang ditawarkan memenuhi ketentuan. |
|
|
|
(3) |
Jumlah minimal kantor cabang bank yang harus sekota dengan lokasi KPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e adalah sebagai berikut: |
||
|
|
|
a. |
Untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang wilayah kerja sampai dengan 3 (tiga) KPPN, bank peserta lelang harus memiliki kantor cabang yang sekota dengan masing-masing KPPN diseluruh wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan; |
|
|
|
|
b. |
Untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang wilayah kerjanya 4 (empat) sampai dengan 8 (delapan) KPPN, bank peserta lelang harus memiliki kantor cabang yang sekota dengan KPPN diseluruh wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan minimal n-1 (n = jumlah KPPN dalam suatu wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan); |
|
|
|
|
c. |
Untuk Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang wilayah kerjanya lebih dari 8 (delapan) KPPN, bank peserta lelang harus memiliki kantor cabang yang sekota dengan KPPN diseluruh wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan minimal n-2 (n = jumlah KPPN dalam suatu wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan). |
|
|
|
(4) |
Apabila bank pemenang lelang tidak mempunyai kantor cabang pada suatu lokasi KPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penunjukan Bank Operasional I Mitra Kerja KPPN tersebut dipilih dari pemenang peringkat berikutnya yang satu lokasi dengan KPPN dengan biaya jasa pelayanan yang sama dengan bank pemenang di daerah tersebut. |
||
|
|
(5) |
Pelelangan ulang dapat dilakukan khusus untuk KPPN yang tidak ada penawaran atau pemenang berikutnya tidak bersedia melakukan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). |
||
|
|
Pasal II |
|||
|
|
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. |
|||
|
|
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. |
|||
|
|
|
|
|
Ditetapkan di Jakarta |
|
|
|
|
|
pada tanggal 17 Juni 2009 |
|
|
|
|
|
MENTERI KEUANGAN, |
|
|
|
|
|
SRI MULYANI INDRAWATI |
Diundangkan di Jakarta |
|
||||
Pada tanggal 17 Juni 2009 |
|
||||
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, |
|
||||
ANDI MATTALATTA |
|
||||
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 148 |