Menimbang
|
:
|
a.
|
bahwa dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, perlu diatur tata cara
pengamanan dan pengalihan barang milik/kekayaan negara dari Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah;
|
|
|
|
|
|
b.
|
bahwa untuk tertib administrasi pengamanan, penghapusan dan pengalihan
barang milik/kekayaan negara dipandang perlu disusun tata cara pengamanan
dan pengalihan barang milik/kekayaan negara dari Pemerintah Pusat kepada
Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah atau Instansi
Lain;
|
|
|
|
|
|
c.
|
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Tata
Cara Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan Barang Milik/Kekayaan Negara
Dari Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan
Otonomi Daerah; |
|
|
|
Mengingat
|
:
|
1.
|
Undang-undang Perbendaharaan Indonesia (Indische Comptabiliteitswet
Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1968 tentang Perubahan Pasal 7 Indische Comptabiliteitswet
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2860);
|
|
|
|
|
|
2.
|
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3839);
|
|
|
|
|
|
3.
|
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Pengamanan dan Pengalihan
Barang Milik/Kekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah
Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah;
|
|
|
|
|
|
4.
|
Keputusan Presiden Nomor 157 Tahun 2000 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pusat Implementasi Undang-undangan Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
|
|
|
|
|
|
5.
|
Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang susunan Organisasi
dan Tugas Departemen;
|
|
|
|
|
|
6.
|
Keputusan Presiden Nomor 234/M Tahun 2000;
|
|
|
|
|
|
7.
|
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 225/MK/V/4/1971 tentang Pedoman Pelaksanaan
Tentang Inventarisasi Barang-barang Milik Negara/Kekayaan Negara;
|
|
|
|
|
|
8.
|
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/KMK.01/1994 tentang
Tata Cara Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik/Kekayaan Negara; |
|
|
|
|
|
MEMUTUSKAN :
|
|
|
|
|
Menetapkan |
: |
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENGAMANAN, PENGHAPUSAN
DAN PENGALIHAN BARANG MILIK/KEKAYAAN NEGARA DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA
PEMERINTAH DAERAH DALAM RANGKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang Barang
Milik/Kekayaan Negara (BM/KN) diserahkan kepada Pemerintah Daerah atau
Instansi Lain adalah sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
aparatur Negara.
|
|
|
|
|
|
2.
|
BM/KN adalah barang bergerak/barang tidak bergerak yang dimiliki/dikuasai
oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban
anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta perolehan lain yang sah. Dalam
hubungan ini tidak termasuk kekayaan nehara yang dipisahkan (dikelola Badan
Uaha Milik Negara) dan kekayaan Pemerintah Daerah.
|
|
|
|
|
|
3.
|
Barang tidak bergerak adalah BM/KN yang menurut sifat dan penggunaannya
tidak dapat dipindahkan antara lain tanah dan bangunan atau yang menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak
bergerak antara lain : Kapal/sarana angkutan di laut berbobot mati di atas
150 ton dan barang bergerak yang nilai perolehannya di atas Rp 1 miliar
per unit.
|
|
|
|
|
|
4.
|
Barang bergerak adalah BM/KN yang menurut sift dan penggunaannya dapat
dipindahkan seperti kendaraan dinas dan peralatan kantor.
|
|
|
|
|
|
5.
|
Pengamanan BM/KN adalah kegiatan yang dilakukan pejabat berwenang untuk
mengawasi/menatauasahakan BM/KN agar keberadaannya baik secara administrasi
maupun fisik dalam keadaan utuh, tidak rusak dan tidak hilang.
|
|
|
|
|
|
6.
|
Penghapusan BM/KN adalah keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
menghapus barang dari daftar inventaris dengan tujuan membebaskan Unit
Pengurus Barang dan atau Pembantu Penguasa Barang Inventaris dari pertanggungjawaban
administrasi dan fisik atas BM/KM yang berada di bawah penguasaan dan pengurusannya
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
|
|
|
|
|
|
7.
|
Pengalihan BM/KN adalah penyerahan BM/KN milik instansi vertikal Departemen/Lembaga
kepada Pemerintah Daerah/Instansi Lain tanpa imbalan/pengganti.
|
|
|
|
|
|
8.
|
Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset Sub Tim yang merupakan
bagian dari Tim Kerja Pusat yang dibentuk berdasarkan Keppres 157
Tahun 2000 yang bertanggung jawab atas Penataan/Pengalihan Keuangan dan
Aset milik Departemen atau LPND kepada Pemerintah Daerah atau Instansi
Lain.
|
|
|
|
|
|
9.
|
Instansi Lain adalah Instansi Pemerintah penerima BM/KN selain Pemerintah
Daerah, antara lain Departemen, Kantor Menteri Negara, Kantor Menteri Negara
Koordinator, dan LPND.
|
|
|
|
|
|
10.
|
Unit Penguurus Barang (UPB) adalah satuan kerja/proyek, jabatan/pegawai
yang diberi wewenang oleh PPBI untuk mengurus dan menggunakan barang inventaris
sesuai petunjuk dan persyaratan yang ditetapkan.
|
|
|
|
|
|
11.
|
Pembina Umum BM/KN adalah Presiden yang secara fungsional dilaksanakan
oleh Menteri Keuangan.
|
|
|
|
|
|
12.
|
Instansi vertikal adalah perangkat Departemen dan atau
Lembaga Pemerintah Non Departemen di daerah. |
|
|
|
|
|
B A B II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan
BM/KN dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah adalah agar terdapat prosedur pengamanan, penghapuan dan
pengalihan yang sama bagi Departemen atau LPND sehingga terdapat koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi dalam pelaksanaannya.
Pasal 3
Tujuan pengaturan tentang tata cara pengamanan, penghapusan dan pengalihan
BM/KN dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan
otonomi daerah adalah :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
BM/KN pada Departemen atau LPND dalam keadaan lengkap secara administrasi
maupun fisik, untuk mendukung tugas dan fungsi instansi penerima, agar
negara tidak dirugikan;
|
|
|
|
|
|
2.
|
Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pada Pemerintah Daerah dalam
rangka pembentukan kantor-kantor dinas dan atau Instansi Lain;
|
|
|
|
|
|
3. |
Memberikan kepastian hukum kepelikan BM/KN pada Pemerintah
Daerah dan atau Instansi Lain. |
|
|
|
|
|
B A B III
TATA CARA PENGAMANAN BM/KM
Pasal 4
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Pengamanan administrasi dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab
atas BM/KN pada Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara menyiapkan data administratif
BM/KN berupa :
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Kartu Inventaris Barang (KIB);
|
|
|
|
|
|
b.
|
Daftar Inventaris Ruangan (DIR);
|
|
|
|
|
|
c.
|
Daftar Inventaris Lainnya (DIL);
|
|
|
|
|
|
d.
|
Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT);
|
|
|
|
|
|
e.
|
Laporan Tahunan (LT);
|
|
|
|
|
|
f.
|
Buku/Daftar Inventaris Barang (DIB);
|
|
|
|
|
|
g.
|
Sertifikat tanah/bukti kepemilikan tanah;
|
|
|
|
|
|
h.
|
Izin Mendirikan Bangunan (IMB); dan atau
|
|
|
|
|
|
i.
|
data pendukung lain yang diperlukan.
|
|
|
|
|
(2)
|
Pengamanan fisik dilakukan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas
BM/KN pada Kantor/Satuan Kerja/UPB dengan cara melakukan pengamanan fisik
terhadap BM/KN sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan BM/KN tersebut
sesuai dengan yang tercacat dalam data administrasi.
|
|
|
|
|
|
(3)
|
Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN yang merupakan bagian
dari Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan dan Aset melakukan inventarisasi
terhadap BM/KN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
|
|
|
|
|
|
(4)
|
Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) terdiri dari unsur-unsur :
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
Direktorat Jenderal Anggaran;
|
|
|
|
|
|
b.
|
Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah);
|
|
|
|
|
|
c.
|
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
|
|
|
|
|
|
d.
|
Badan Akuntansi Keuangan Negara;
|
|
|
|
|
|
e.
|
Depatermen atau LPND bersangkutan;
|
|
|
|
|
|
f.
|
Pemerintah Daerah; dan atau
|
|
|
|
|
|
g.
|
Instansi terkait lainnya.
|
|
|
|
|
B A B IV
TATA CARA PENGHAPUSAN BM/KN
Pasal 5
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN menyusun dan mengelompokan
hasil inventarisasi BM/KN yang telah dilaksanakannya per Departemen atau
LPND, per Propinsi, per Kabupaten/Kota dan per UPB.
|
|
|
|
|
|
(2)
|
Hasail inventarisasi BM/KN per UPB oleh Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN dirinci dan dituangkan ke dalam Daftar I sampai dengan
Daftar IV sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan
ini.
|
|
|
|
|
|
(3)
|
Hasil inventarisasi pada ayat (1) dan (2) oleh Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN dikelompokkan menurut :
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
BM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi
Lain di daerah.
|
|
|
|
|
|
b.
|
BM/KN yang akan dialihkan kepada Instansi Lain di pusat.
|
|
|
|
|
(4)
|
Penentuan PM/KN yang akan dialihkan kepada Pemerintah Daerah dan atau
Instansi Lain berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara mengenai penetapan status instansi vertikal Departemen/Lembaga Pemerintah
Non Departemen di daerah.
|
|
|
|
|
|
Pasal 6
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN melaporkan hasil inventarisasi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 beserta copy diskette kepada Menteri
Departemen/Pimpinan LPND terkait dan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran sebagai bahan penghapusan BM/KN.
|
|
|
|
|
|
(2) |
Tembusan laporan hasil inventarisasi dalam ayat (1) dikirimkan
kepada : |
|
|
|
|
|
|
a.
|
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah selaku Ketua Tim Keppres 157
Tahun 2000 (tanpa lampiran).
|
|
|
|
|
|
b.
|
Kepala Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktorat Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah) selaku Ketua Sub Tim Kerja Penataan/Pengalihan Keuangan
dan Aset (tanpa lampiran)
|
|
|
|
|
|
c.
|
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran pada masing-masing
propinsi sebanyak dua rangkap (satu sebagai pertinggal, satu sebagai lampiran
Berita Acara serah terima kepada Gubernur dan Instansi Lain).
|
|
|
|
|
Pasal 7
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Menteri Departemen/Pimpinan LPND, berdasarkan laporan hasil inventarisasi
BM/KN yang disampaikan Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan BM/KN
mengajukan permohonan persetujuan pengahpusan BM/KN kepada Menteri KEuangan
c.q. Direktur Jenderal Anggaran.
|
|
|
|
|
|
(2) |
Permohonan persetujuan penghapusan BM/KN untuk masing-masing
Departemen/LPND dibuat menurut instansi penerima BM/KN, yaitu Pemerintah
Daerah atau Instansi Lain, sesuai contoh permohonan persetujuan penghapusan
BM/KN sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan
ini. |
|
|
|
|
|
Pasal 8
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal Anggaran meneliti laporan hasil
inventarisasi yang disampaikan oleh Tim Pengamanan, Penghapusan dan Pengalihan
BM/KN.
|
|
|
|
|
|
(2)
|
Berdasarkan surat permohonan persetujuan penghapusan BM/KN dari Menteri
Departemen/Pimpinan LPND, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran
menerbitkan surat persetujuan penghapusan BM/KN.
|
|
|
|
|
|
(3) |
Surat Persetujuan penghapusan BM/KN disampaikan kepada
Menteri Departemen/Pimpinan LPND dengan tembusan kepada Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Anggaran. |
|
|
|
|
|
Pasal 9
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Menteri Departemen/Pimpinan LPND berdasarkan surat persetujuan penghapusan
BM/KN dari Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, selanjutnya
menerbitkan Keputusan Penghapusan BM/KN, sesuai contoh Keputusan Penghapusan
BM/KN sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Keputusan Menteri Keuangan
ini.
|
|
|
|
|
|
(2) |
Salinan Keputusan Penghapusan BM/KN sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dikirimkan kepada Menteri KEuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran, Kepala Badan Analisa Keuangan dan Moneter (Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah), Kepala Badan Administrasi Keuangan
Negara, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran. |
|
|
|
|
|
Pasal 10
|
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Berdasarkan Keputusan Penghapusan BM/KN dari Menteri Departemen/Pimpinan
LPND, BM/KN yang telah dihapus dikeluarkan dari buku/daftar inventaris
barang milik Departemen/LPND.
|
|
|
|
|
|
(2) |
Berdasarkan mutasi berkurang sebagaimana diatur dalam ayat
(1), Departemen/LPND berkewajiban memasukan ke dalam Laporan Mutasi Barang
Triwulan (LMBT)dan Laporan Tahunan (LT) yang disampaikan kepada Badan Akutansi
Keuangan Negara sebagai bahan pembukaan. |
|
|
|
|
|
B A B V
TATA CARA PENGALIHAN BM/KN
Pasal 11
Tata cara pengalihan BM/KN kepada Pemerintah Daerah dan atau Instansi
Lain di daerah sebagaumana dimaksud dalan pasal 5 ayat (3) huruf a, dilaksanakan
sebagai berikut :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Berdasarkan tembusan surat persetujuan penghapusan BM/KN dan Menteri
Keuangan c.q Direktur Jenderal Anggaran dan Keputusan Penghapusan BM/KN
dari Menteri Departemen/Pimpinan LPND, Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Anggaran melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN di daerah, Gubernur, Pimpinan Instansi Lain di daerah/pejabat
yang ditunjuk serta menyiapkan Berita Acara serah terima BM/KN.
|
|
|
|
|
|
2.
|
Menteri Keuangan atas nama Menteri Departeman/Pimpinan LPND melakukan
penyerahan/pengalihan BM/KN kepada Gubernur dan atau Pimpinan Instansi
Lain di daerah/pejabat yang ditunjuk di lingkungan propinsinya.
|
|
|
|
|
|
3.
|
Dalam pelaksanaan penyerahan/pengalihan BM/KN tersebut, Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran bertindak atas nama Menteri Keuangan
(sebagai pihak yang menyerahkan BM/KN) melakukan penyerahan/pengalihan
BM/KN kepada Gubernur atau Pimpinan Instansi Lain di daerah/pejabat yang
ditunjuk (sebagai pihak yang menerima pengalihan BM/KN) dengan dua orang
saksi yaitu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Kepala Kejaksaan
Tinggi.
|
|
|
|
|
|
4.
|
Penyerahan/pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam Berita Acara serah
terima BM/KN sebagaimana ditetapkan dalam lampiran IV dan V Keputusan Menteri
Keuangan ini dengan dilampiri Daftar I sampai dengan IV sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan ini.
|
|
|
|
|
|
5.
|
BM/KN yang akan dialihkan kepada Kabupaten/Kota, pelaksanaan pengalihannya
dilakukan oleh Gubernur kepada Bupati/Walikota di lingkungan propinsinya.
|
|
|
|
|
|
6.
|
Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut
dicatat dalam buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Pemrintah
Daerah atau Instansi Lain di Daerah.
|
|
|
|
|
|
7. |
Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan oleh Kepala
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Anggaran dengan tembusan kepada Kepala Badan Akuntasi
Keuangan Negara, Menteri Departemen/Pimpinan LPND dan Kepala Arsip Nasional. |
|
|
|
|
|
Pasal 12
Tata cara pengalihan BM/KN kepada Instansi lain di pusat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) huruf b, dilaksanakan sebagai berikut :
|
|
|
|
|
|
|
1.
|
Berdasarkan Keputuan Penghapusan BM/KN, Menteri Departemen/ Pimpinan
LPND melakukan koordinasi dengan Ketua Tim Pengamanan, Penghapusan dan
Pengalihan BM/KN, Direktur Jenderal Anggaran dan Pimpinan Instansi Lain
di pusat/pejabat yang ditunjuk serta menyiapkan Berita Acara serah terima
BM/KN.
|
|
|
|
|
|
2.
|
Menteri Departemen/ Pimpinan LPND (sebagai pihak yang menyerahkan BM/KN)
melakukan penyerahan/pengalihan BM/KN kepada Pimpinan Instansi Lain di
pusat/pejabat yang ditunjuk ((sebagai pihak yang menerima pengalihan BM/KN)
dengan dua orang saksi yaitu Direktur Jenderal Anggaran dan Kepala Badan
akuntansi Keuangan Negara.
|
|
|
|
|
|
3.
|
Penyerahan/Pengalihan BM/KN dituangkan ke dalam suatu Berita Acara
serah terima BM/KN sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V Keputusan Menteri
Keuangan ini dengan di lampiri Daftar I sampai dengan IV sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran Keputusan Menteri ini.
|
|
|
|
|
|
4.
|
Berdasarkan Berita Acara serah terima BM/KN, selanjutnya BM/KN tersebut
dicatat dalam buku/daftar inventaris barang dan menjadi milik Instansi
Lain di pusat.
|
|
|
|
|
|
5. |
Berita Acara serah terima BM/KN dilaporkan ileh Menteri
Departemen/Pimpinan LPND kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Anggaran dengan tembusan kepada Badan Akuntasi Keuangan Negara dan Kepala
Arsip Nasional. |
|
|
|
|
|
B A B VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
|
|
|
|
|
|
|
(1) |
BM/KN yang masih dalam pelaksanaan tukar-menukar, penjualan,
penyertaan modal pemerintah, penghibahan, peminjaman, penyewaan, atau bangun
guna serah, wajib dilanjutkan pelaksanaannya oleh Pemerintah Daerah/Instansi
Lain yang menerima pengalihan BM/KN sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. |
|
|
|
|
|
(2) |
BM/KN yang belum diinventarisasi oleh Tim Pengamanan, Penghapusan
dan Pengalihan BM/KN wajib diserahkan kepada Pemerintah Daerah/Instansi
Lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. |
|
|
|
|
|
Pasal 14
Pemerintah Daerah atau Instansi Lain yang menerima pengalihan berkewajiban
untuk menindaklanjuti BM/KN yang hilang, tidak ditemukan, tidak didukung
dengan bukti-bukti kepemilikan, atau masih dalam sengketa hukum sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 15
BM/KN berupa barang tidak bergerak yang digunakan untuk kepentingan
umum yang telah dialihkan kepada Pemerintah Daerah atau Instansi Lain,
apabila di kemudian hari BM/KN tersebut akan dipindahtangankan, diubah
statusnya atau dimanfaatkan oleh instansi pemerintah atau pihak lain, harus
mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
B A B VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Keputusan Mehteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan
Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
|
|
|
|
|