Pasal 5
|
|
|
|
|
|
(1) |
Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. |
|
|
|
|
Pasal 7
Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu
kali masa jabatan.
Pasal 9
|
|
|
|
|
|
(1) |
Sebelum memangku jabatannya, Presiden dan Wakil Presiden
bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah Presiden (Wakil Presiden).
"Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik
Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan
seadil-adilnya, memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalanan segala
Undang-undang dan Peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada
Nusa dan Bangsa"
Janji Presiden (Wakil Presiden):
"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia
(Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,
memegang teguh Undang-undang Dasar dan menjalanan segala Undang-undang
dan Peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan
Bangsa"
|
|
|
|
|
(2) |
Jika Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan
Rakyat tidak dapat mengadakan sidang, Presiden dan Wakil Presiden bersumpah
menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan disaksikan pimpinan Mahkamah Agung |
|
|
|
|
Pasal 13
|
|
|
|
|
|
(2) |
Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
|
|
|
|
|
(3)
|
Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
|
|
|
|
|
Pasal 14
|
|
|
|
|
|
(1) |
Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung.
|
|
|
|
|
(2)
|
Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
Dewan Perwakilan Rakyat.
|
|
|
|
|
Pasal 15
Presiden memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatann yang
diatur dengan undang-undang.
|
|
|
|
|
|
Pasal 17
|
|
|
|
|
|
(2) |
Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
|
|
|
|
|
(3)
|
Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan
|
|
|
|
|
Pasal 20
|
|
|
|
|
|
(1)
|
Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
|
|
|
|
|
(2)
|
Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
|
|
|
|
|
(3)
|
Jika rancangan Undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama,
rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.
|
|
|
|
|
(4)
|
Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama
untuk menjadi undang-undang.
|
|
|
|
|
Pasal 21
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.
Naskah perubahan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari naskah Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Perubahan tersebut diputuskan dalam Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia ke-12 tanggal 19 Oktober 1999 Sidang Umum Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia , dan mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
- Ditetapkan di Jakarta
- pada tanggal 19 Oktober 1999
|
|
|
|
|
|