LAMPIRAN VI

 

PERATURAN       MENTERI      KEUANGAN

 

NOMOR     24    /PMK.04/2011    TENTANG

 

TATA   CARA    PENAGIHAN    DI BIDANG

          CUKAI

 

 

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KANTOR WILAYAH DJBC ......................................
KANTOR .....................................................................
SURAT PAKSA
Nomor……(1)……………
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI,
Menimbang bahwa:
Nama Penanggung Cukai : ..................................(2)..............................................
NPPBKC / NPWP : ..................................(3)..../.......................................
Alamat : ..................................(4)..............................................
....................................................................................
menunggak utang sebagaimana tercantum di bawah ini:
 

Nomor dan

Tanggal

STCK-1

 

Nomor dan

Tanggal

STCK-2 dan/atau

SPPSS

JENIS UTANG

JUMLAH

TUNGGAKAN

(Rp)

 
      Cukai ..............................(7).......................  
        .............(5)...........      ...........(6).......... Sanksi Administrasi ..............................(8).......................  
        Berupa Denda    
      Bunga ...............................(9).....................  
                                                   Jumlah Rp.  ...........................(10)......................  
(.............................................................................................................(11).........................................................................................................)
Dengan ini:
1.

memerintahkan Penanggung Cukai untuk membayar jumlah tunggakan utang sebesar Rp...................(12)...................... ditambah dengan biaya penagihan sebesar Rp.....................(13)....................... ke Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku, dalam waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam sesudah pemberitahuan Surat Paksa ini;

2.

memerintahkan kepada Jurusita yang melaksanakan Surat Paksa ini atau Jurusita lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk melakukan penyitaan atas barang-barang milik Penanggung Cukai apabila dalam waktu 2 (dua) kali 24 (duapuluh empat) jam Surat Paksa ini tidak dipenuhi.

PERHATIAN

  Ditetapkan di   ...................(14).................

TUNGGAKAN HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 2 X 24 JAM SETELAH MENERIMA SURAT PAKSA INI.

pada tanggal     ..................(15).................
 

SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN PENAGIHAN UTANG AKAN DILANJUTKAN DENGAN PENYITAAN.

Kepala Kantor
 
 

(Pasal 12 Ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 19 Tahun 2000)

.......................(16)...........................
NIP................(17)...........................
Tembusan:
1. Direktur Jenderal u.p. Direktur Cukai;
2. Kepala Kantor Wilayah DJBC ....(18)................

 

 

TATA CARA PENGISIAN SURAT PAKSA
 

Nomor (1)

Diisi nomor Surat Paksa

Nomor (2)

Diisi nama Penanggung Cukai

Nomor (3)

Diisi NPPBKC/NPWP

Nomor (4)

Diisi alamat Penanggung Cukai

Nomor (5)

Diisi nomor dan tanggal jatuh tempo Surat Tagihan (STCK-1)

Nomor (6)

Diisi nomor dan tanggal Surat Teguran (STCK-2) dan/atau SPPSS7

Nomor (7)

Diisi jumlah tunggakan Cukai (dalam angka rupiah)

Nomor (8)

Diisi jumlah tunggakan Sanksi Adminmistrasi berupa Denda (dalam angka rupiah)

Nomor (9)

Diisi jumlah bunga (dalam angka rupiah)

Nomor (10)

Diisi jumlah total tagihan utang (dalam angka rupiah)

Nomor (11)

Diisi jumlah total tagihan utang (dalam huruf)

Nomor (12)

Diisi jumlah tunggakan utang (dalam angka rupiah)

Nomor (13)

Diisi jumlah biaya penagihan (dalam angka rupiah)

Nomor (14)

Diisi nama kota Kantor Pelayanan Bea dan Cukai

Nomor (15)

Diisi tanggal, bulan dan tahun dikeluarkannya Surat Paksa

Nomor (16)

Diisi nama Kepala Kantor

Nomor (17)

Diisi NIP Kepala Kantor

Nomor (18)

Diisi nama Kantor Wilayah

   
   
   
    MENTERI KEUANGAN,
     
                       ttd.
     
    AGUS D.W. MARTOWARDOJO