LAMPIRAN VII |
|
PERATURAN MENTERI KEUANGAN |
|
NOMOR 24 /PMK.04/2011 TENTANG |
|
TATA CARA PENAGIHAN DI BIDANG |
|
CUKAI |
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA | |||
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI | |||
KANTOR WILAYAH DJBC ............................................. | |||
KANTOR ............................................................................. | |||
BERITA ACARA PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
|
|||
Pada hari ini (1) ..tanggal (2) bulan (3) tahun (4)...., atas permintaan Kepala Kantor yang berkedudukan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai . .(5) .., saya, Jurusita Bea dan Cukai pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai ..(6) , bertempat kedudukan di ..... (7) ..... |
|||
MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI
|
|||
kepada Saudara (8) .....bertempat tinggal di..................................(9) berkedudukan sebagai (10) . , Surat Paksa di sebaliknya ini tertanggal. (11) . dan saya, Jurusita Bea dan Cukai, berdasarkan ketentuan Surat Paksa tersebut memerintahkan kepada Penanggung Cukai supaya dalam waktu 2 (dua) kali 24 (dua puluh empat) jam, memenuhi isi Surat Paksa sebanyak Rp.............. (12) ............... (..... (13) ...... ) dengan tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan utang cukai berupa : |
|||
- | Biaya harian jurusita | Rp | ....................(14)...................... |
- | Biaya perjalanan | Rp | ....................(15)...................... |
Jumlah | Rp | ....................(16)...................... | |
dan oleh karena itu harus menyetor di Bank Persepsi atau PT Pos Indonesia ................. (17) ., dan jika tidak membayar dalam waktu yang ditentukan, maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak bergerak akan disita dan dijual di muka umum/dijual langsung kepada pembeli dan hasil penjualannya digunakan untuk membayar utang cukai dan biaya-biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan ini. |
|||
Surat Paksa ini dapat dilanjutkan dengan tindakan Penyitaan. |
|||
Saya, Jurusita Bea dan Cukai, telah menyerahkan salinan Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa ini kepada Penanggung Cukai dan saya lakukan di tempat tinggal/kedudukan orang pribadi/badan yang menanggung Cukai. |
|||
Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada ....(18) ......... |
|||
bertempat tinggal di........................ ................................(19)..............disebabkan.....................................................................(20).. ................................................... |
|||
Yang menerima salinan Surat Paksa, | Jurusita Bea dan Cukai, | ||
...........................(21).......................... | .....................(22)............. | ||
Jabatan: ................................................ | NIP ................................... |
TATA CARA PENGISIAN BERITA ACARA PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA
Nomor (1) |
Diisi nama hari dikeluarkannya Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa |
|
Nomor (2) |
Diisi tanggal dikeluarkannya Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa (dengan huruf) |
|
Nomor (3) |
Diisi nama bulan dikeluarkannya Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa (dengan huruf) |
|
Nomor (4) |
Diisi tahun dikeluarkannya Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa (dengan huruf) |
|
Nomor (5) |
Diisi nama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai |
|
Nomor (6) |
Diisi nama Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat berkedudukan juru sita |
|
Nomor (7) |
Diisi nama kota tempat kedudukan Juru sita |
|
Nomor (8) |
Diisi nama Penanggung Cukai |
|
Nomor (9) |
Diisi alamat Penanggung Cukai |
|
Nomor (10) |
Diisi nama jabatan Penanggung Cukai |
|
Nomor (11) |
Diisi tanggal Surat Paksa |
|
Nomor (12) |
Diisi jumlah tagihan utang dalam Surat Paksa (dalam angka rupiah) |
|
Nomor (13) |
Diisi jumlah tagihan utang dalam Surat Paksa (dalam huruf) |
|
Nomor (14) |
Diisi jumlah biaya harian Juru Sita (dalam angka rupiah) |
|
Nomor (15) |
Diisi jumlah biaya perjalanan (dalam angka rupiah) |
|
Nomor (16) |
Diisi jumlah total (14) dan (15) (dalam angka rupiah) |
|
Nomor (17) |
Diisi nama kantor PT.Pos Indonesia |
|
Nomor (18) |
Diisi nama orang yang menerima salinan Surat Paksa |
|
Nomor (19) |
Diisi alamat orang yang menerima salinan Surat Paksa |
|
Nomor (20) |
Diisi alasan yang menyebabkan salinan Surat Paksa tidak bisa diterima secara langsung oleh Penanggung Cukai |
|
Nomor (21) |
Diisi nama orang yang menerima salinan Surat Paksa dan jabatannya |
|
Nomor (22) |
Diisi nama jurusita dan NIP |
|
MENTERI KEUANGAN, | ||
ttd. | ||
AGUS D.W. MARTOWARDOJO |