Menimbang |
: |
a. |
bahwa dalam rangka meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pembiayaan negara dan pelaksanaan pembangunan nasional,
serta untuk lebih meningkatkan penerimaan pajak, dipandang perlu untuk
mengubah tarif dan mengenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah terhadap
sejumlah barang mewah tertentu;
|
|
|
|
|
|
b. |
bahwa sehubungan dengan
hal tersebut, dipandang perlu untuk mengubah Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 1985 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 1991; |
|
|
|
Mengingat |
: |
1.
|
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar
1945;
|
|
|
|
|
|
2.
|
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3262);
|
|
|
|
|
|
3.
|
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3264);
|
|
|
|
|
|
4.
|
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
1985 tentang Pelaksanaan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 (Lembaran
Negara Tahun 1985 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3287) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
65 Tahun 1991 (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3454);
|
|
|
|
|
|
MEMUTUSKAN:
|
|
|
|
|
Menetapkan |
: |
PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 22
TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984
SEBAGAIMANA TELAH BEBERAPA KALI DIUBAH, TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 65 TAHUN 1991.
Pasal I
Mengubah ketentuan Pasal 16 Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 1985 tentang Pelaksanaan Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1991, sehingga berbunyi:
"Pasal 16
|
|
|
|
|
|
|
(1) |
Kelompok Barang Mewah
yang terkena tarif 10% (sepuluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 ayat (1) Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984, adalah: |
|
|
|
|
|
|
a. |
minuman yang tidak mengandung alkohol,
tidak mengandung gula atau pemanis lainnya atau aroma, serta dibotolkan/dikemaskan,
kecuali yang diusahakan oleh industri rumah dan dikerjakan secara tradisional;
|
|
|
|
|
|
b. |
alat dengan tenaga listrik, baterei
dan gas atau tenaga surya untuk rumah tangga dan hiburan;
|
|
|
|
|
|
c. |
wangi-wangian, produk
kecantikan untuk pemeliharaan kulit, tangan, kaki dan rambut, serta preparat
rias lainnya. |
|
|
|
|
(2) |
Kelompok Barang Mewah yang terkena
tarif 20% (dua puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai 1984, adalah:
|
|
|
|
|
|
|
a.
|
minuman yang tidak mengandung alkohol,
yang dibotolkan/dikemaskan, mengandung tambahan gula atau pemanis lainnya
atau aroma, serta minuman yang tidak mangandung alkohol lainnya seperti
air soda, kecuali yang diusahakan oleh industri rumah dan dikerjakan secara
tradisional;
|
|
|
|
|
|
b.
|
kendaraan bermotor beroda dua dengan
tenaga mesin yang isi silindernya melebihi 200 cc kecuali untuk keperluan
kendaraan dinas ABRI/POLRI dan untuk tujuan protokoler kenegaraan;
|
|
|
|
|
|
c.
|
kendaraan bermotor jenis kombi, minibus,
van, pick up, bus, dan jeep yang harga penyerahan dari pabrikan atau nilai
impornya tidak lebih dari jumlah yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
kecuali untuk angkutan umum dan untuk keperluan dinas ABRI/ POLRI serta
uniuk tujuan protokoler kenegaraan;
|
|
|
|
|
|
d.
|
alat fotografi, pesawat penerima siaran
radio, pesawat rekam dan reproduksi suara beserta perlengkapannya;
|
|
|
|
|
|
e.
|
alat mewah dengan tenaga listrik,
baterei dan gas atau tenaga surya untuk rumah tangga dan hiburan, kecuali
yang sudah termasuk dalam ayat (1);
|
|
|
|
|
|
f.
|
alat-alat untuk olahraga tertentu,
dan untuk permainan, selain yang termasuk dalam ayat (3), kecuali yang
dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
g.
|
barang saniter dan perlengkapannya,
kecuali yang terbuat dari plastik, seng, dan semen;
|
|
|
|
|
|
h.
|
semua jenis permadani selain yang
termasuk dalam ayat (3).
|
|
|
|
|
(3) |
Kecuali yang ditetapkan
daiam ayat (1) dan ayat (2), dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
dengan tarif sebesar 35% (tiga puluh lima persen) atas kelompok Barang
Mewah: |
|
|
|
|
|
|
a.
|
minuman yang mengandung alkohol;
|
|
|
|
|
|
b.
|
semua kendaraan jenis sedan, mobil
balap, station wagon, caravan, dan jeep yang harga penyerahan dari pabrikan
atau nilai impornya melebihi jumlah yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), kecuali untuk angkutan umum dan untuk
keperluan kendaraan dinas ABRI/POLRI serta untuk tujuan protokoler kenegaraan;
|
|
|
|
|
|
c.
|
kapal pesiar, bahtera dan kendaraan
air tertentu, kecuali untuk keperluan negara dan angkutan umum;
|
|
|
|
|
|
d.
|
pesawat udara, kecuali yang digunakan
untuk keperluan negara dan angkutan umum;
|
|
|
|
|
|
e.
|
senjata api/senjata angin dan gas
beserta peralatannya kecuali untuk keperluan negara;
|
|
|
|
|
|
f.
|
perlengkapan untuk permainan dalam
ruangan, di atas meja dan dalam taman hiburan untuk orang dewasa dan kanak-kanak;
|
|
|
|
|
|
g.
|
barang-barang yang sebagian atau seluruhnya
terbuat dari kristal, batu pualam, dan atau onnyx, kecuali yang dibuat
di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
h.
|
barang-barang yang terbuat dari keramik,
kecuali yang dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
i.
|
pesawat pengirim, pengirim-penerima,
kecuali yang digunakan untuk kepentingan negara;
|
|
|
|
|
|
j.
|
permadani yang dibuat dari jenis bahan
tertentu;
|
|
|
|
|
|
k.
|
barang-barang yang sebagian atau seluruhnya
terbuat dari logam mulia dan/atau batu mulia dan/atau mutiara, atau campuran
daripadanya, kecuali yang dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
l.
|
barang-barang perabot rumah tangga
dan kantor, kecuali yang dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
m.
|
barang-barang pecah belah, kecuali
yang dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
n.
|
barang-barang yang sebagian atau seluruhnya
terbuat dari kulit atau kulit tiruan, kecuali yang dibuat di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
o.
|
semua jenis sepatu, kecuali yang dibuat
di dalam negeri;
|
|
|
|
|
|
p.
|
peralatan dan perlengkapan
olahraga golf, power boating, gantolle dan terbang layang, menyelam. |
|
|
|
|
(4) |
Macam dan jenis barang
mewah yang termasuk dalam kelompok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) ditetapkan oleh Menteri Keuangan." |
|
|
|
|
|
Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku
pada tanggal 1 Januari 1992.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
|
|
|
|
|