KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG TENTANG Menimbang Mengingat DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG, : bahwa dalam rangka melaksanakan amanat Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43 / PMK.08/20 13 tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah dan Valuta Asing di Pasar Perdana Domestik, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang tentang Persyaratan Administrasi dan Registrasi Residen Dalam Rangka Pembelian Surat Utang Negara Dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Domestik Dengan Cara Lelang; : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4236);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184 / PMK.O 1 / 20 10 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.08/20 13 tentang Lelang Surat Utang Negara Dalam Mata Uang Rupiah dan Valuta Asing di Pasar Perdana Domestik; Memperhatikan : Surat Kuasa Khusus SKU-193/MK.01/2012; Menetapkan
MEMUTUSKAN:
Menteri Keuangan Nomor PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN REGISTRASI RESIDEN DALAM RANGKA PEMBELIAN SURAT UTANG NEGARA DALAM VALUTA ASING DI PASAR PERDANA DOMESTIK DENGAN CARA LELANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini yang dimaksud dengan:
Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
Surat Perbendaharaan Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3. Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.
Pasar Perdana Domestik adalah kegiatan penjualan Surat Utang Negara untuk pertama kali yang dilakukan di wilayah Indonesia dengan cara Lelang Surat Utang Negara.
Lelang Surat Utang Negara adalah penjualan Surat Utang Negara yang diikuti oleh:
Peserta Lelang, Bank Indonesia, dan/atau Lembaga Penjamin Simpanan, dalam ha1 Lelang Surat Utang Negara untuk Surat Perbendaharaan Negara; atau
Peserta Lelang dan/atau Lembaga Penjamin Simpanan, dalam ha1 Lelang Surat Utang Negara untuk Obligasi Negara, dengan cara mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan/atau penawaran pembelian nonkompetitif dalam suatu periode waktu penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya, melalui sistem yang disediakan agen yang melaksanakan Lelang Surat Utang Negara.
Peserta Lelang adalah bank atau perusahaan efek yang ditunjuk Menteri Keuangan sebagai Dealer Utama sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Sistem Dealer Utama.
Residen adalah orang perseorangan Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi baik Indonesia ataupun asing, yang didirikan atau bertempat kedudukan di wilayah Republik Indonesia, Bank Indonesia, atau Lembaga Penjamin Simpanan. BAB I1 KETENTUANPERSYARATAN Pasal 2 (1) Residen dapat membeli Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik dengan cara lelang dengan ketentuan sebagai berikut:
memenuhi persyaratan administrasi; dan
teregistrasi dalam daftar investor Residen.
Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan dan Peserta Lelang dapat membeli Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik dengan cara lelang tanpa mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB I11
PERSYARATAN ADMINISTRASI Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a adalah sebagai berikut:
a. memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang masih berlaku, untuk investor individul perseorangan; atau
b. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang masih berlaku, untuk investor perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi baik Indonesia ataupun asing, yang didirikan atau bertempat kedudukan di wilayah Republik Indonesia.
BAB IV
T A T A CARA REGISTRASI (1) Registrasi investor Residen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dilakukan melalui Peserta Lelang.
(2) Tata cara registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh calon investor Residen dengan ketentuan sebagai berikut:
a. mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan kepada Peserta Lelang; dan
b. melampirkan fotokopi persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(3) Untuk calon investor Residen selain orang perseorangan, formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a wajib ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atau yang diberi kuasa untuk menandatangani formulir pendaftaran.
(4) Format formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a untuk investor perseorangan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini.
(5) Format formulir pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a untuk investor selain perseorangan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (1) Dalam rangka registrasi investor Residen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (I), Peserta Lelang melakukan kegiatan dengan tahapan sebagai berikut:
a. membantu Pemerintah menyampaikan informasi kepada calon investor Residen terkait jadwal registrasi investor Residen dalam rangka penerbitan Surat Utang Negara dalam valuta asing di pasar perdana domestik dengan cara lelang;
b. menerima formulir pendaftaran dan persyaratan administrasi dari calon investor Residen;
c. meneliti dan memastikan kelengkapan persyaratan administrasi yang disampaikan oleh calon investor Residen sesuai dengan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini;
d. menyusun daftar usulan investor Residen yang telah memenuhi persyaratan administrasi; dan
e. menyampaikan daftar usulan investor Residen melalui surat kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktur Surat Utang Negara dan dilampiri dengan dokumen pendukung persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada huruf b dalam bentuk softcopy.
(2) Format penyampaian daftar usulan investor Residen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e sebagaimana tercantum dalam Lampiran I11 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini.
(1) Registrasi investor Residen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
(2) Jadwal registrasi investor Residen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Surat Utang Negara untuk dan atas nama Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, yang memuat paling kurang sebagai berikut:
a. masa pendaftaran investor kepada Peserta Lelang;
b. batas waktu penyampaian daftar usulan investor Residen oleh Peserta Lelang kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktur Surat Utang Negara;
c. batas waktu penetapan daftar investor Residen. _(3)_ Jadwal registrasi investor Residen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah ditetapkan, disampaikan melalui surat Direktur Surat Utang Negara kepada Peserta Lelang. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Direktur Surat Utang Negara untuk dan atas nama Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan daftar investor Residen dan menyampaikan kepada masing-masing Peserta Lelang. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 8
Tata cara registrasi investor Residen untuk penerbitan Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik dengan cara lelang berikutnya, Peserta Lelang melakukan hal-ha1 sebagai berikut:
melakukan tahapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, untuk calon investor Residen baru;
melakukan konfirmasi ulang, untuk investor Residen yang telah ditetapkan dalam daftar investor Residen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7;
menyusun dan menyampaikan daftar usulan investor Residen baru sebagaimana dimaksud pada huruf a dan/atau daftar investor Residen yang telah dikonfirmasi sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang q. Direktur Surat Utang Negara.
Direktur Surat Utang Negara untuk dan atas nama Direktur Jenderal Pengelolaan Utang menetapkan daftar investor Residen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan menyampaikan kepada masing-masing Peserta Lelang. BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta padatanggal 11 J u l i 2013 DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KUASA KHUSUS, ROBERT PAKPAHAN A KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, ddmmyyyy Yth. (Dealer Utama selaku Peserta Lelang) Hal : Permohonan Untuk Masuk Dalam Daftar Investor Residen Dalam Lelang Surat Utang Negara Dalam Valuta Asing Di Pasar Perdana Domestik Dengan hormat, Setelah membaca dan mempertimbangkan ketentuan dan persyaratan Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik, dengan ini kami: - - - Nama Pemohon Nomor Pokok Wajib Pa'ak - KTP - F I : lam at [ N o Telp/ Fax menyatakan diri memenuhi syarat dan mengajukan permohonan untuk masuk dalam Daftar Investor Residen Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang masih berlaku. Selanjutnya, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah membaca dan memahami serta akan mematuhi seluruh persyaratan dan ketentuan untuk berpartisipasi dalam Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, ....................*........ - . . a - . ... * . Nama & Tandatangan DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KUASA KHUSUS, - ROBERT PAKPAHAN A KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jakarta, ddmmyyyy (kop perusahaan) Yth. (Dealer Utama selaku Peserta Lelang) Hal : Permohonan Untuk Masuk Dalam Daftar Investor Residen Dalam Lelang Surat Utang Negara Dalam Valuta Asing Di Pasar Perdana Domestik Dengan hormat , Setelah membaca dan mempertimbangkan ketentuan dan persyaratan Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik, dengan ini kami yang bertandatangan di bawah ini mewakili: Tipe Investor *) Nama Perusahaan Nomor Pokok Wajib Pajak : I Perusahaan I I Alamat Perusahaan N o Telp Fax *) diisi dengan (pilih salah satu): CP = Perusahaan (Corporate) SC = Perusahaan Sekuritas (Securities Company) IS = Asuransi (Insurance) FD = Yayasan (Foundation) M F = Reksadana (Mutual Fund) IB = Lembaga Keuangan Lainnya (Other Financial Institution) PF = Dana Pensiun (Pension Fund) O T = Lainnya (Others) menyatakan diri memenuhi syarat dan mengajukan permohonan untuk masuk dalam Daftar Investor Residen Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (untuk investor perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi baik Indonesia ataupun asing, yang didirikan atau bertempat kedudukan di wilayah Republik Indonesia) yang masih berlaku. Selanjutnya, dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah membaca dan memahami serta akan mematuhi seluruh persyaratan dan ketentuan untuk berpartisipasi dalam Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih. (Nama Perusahaan) Stempel perusahaan (j ika ada) [Nama Peiabat] (Jabatan) DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KUASA KHUSUS, ROBERT PAKPAHAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (Kop Perusahaan) Jakarta, ddmmyyyy Yth. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang c.q. Direktur Surat Utang Negara Gedung Frans Seda Lantai 4 J1. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta 107 10 Hal : Penyampaian Daftar Usulan Investor Residen Dengan hormat, Sesuai ketentuan dan persyaratan Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik, kami telah melakukan proses registrasi calon Investor Residen dalam rangka penerbitan Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik. Bersama ini terlampir kami sampaikan Daftar Usulan Investor Residen yang dapat berpartisipasi dalam Lelang Surat Utang Negara dalam valuta asing di Pasar Perdana Domestik dan softcopy daftar dimaksud. Untuk melengkapi daftar usulan investor di atas, terlampir pula kami sampaikan softcopy formulir pendaftaran dan softcopy persyaratan administrasi berupa KTP dan/atau NPWP. Demikian disampaikan dan atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Surat Pengantar ini ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atau yang diberi kuasa dan disertai stempel perusahaan (jika ada) (Nama Perusahaan) INama Pejabatl (Jabatan) DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KUASA KHUSUS, ROBERT PAKPAHAN A- KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA N a m a Tipe Alamat 1 No I 1 1 1 Telp. 1 Fax. 1 KTP 2) 1 NPWP I Ket') 1 Investor Investor "1) Investor * l ) diisi dengan (pilih salah satu): 2. 3. 4. 5. dst. ID = Perorangan (Individual) CP = Perusahaan (Corporate) IS = Asuransi (Insurance) FD = Yayasan (Foundation) MF = Reksadana (Mutual Fund) IB = Lembaga Keuangan Lainnya (Other Financial Institution) PF = Dana Pensiun (Pension Fund) OT = Lainnya (Others) SC = Perusahaan Sekuritas (Securities Company) "2) K~USUS untuk investor perorangan *3) Kolom Keterangan diisi dengan status calon investor Residen (baru atau konfirmasi). I I Surat Pengantar ini ditandatangani oleh pejabat yang berwenang atau yang diberi kuasa dan disertai stempel perusahaan (jika ada) (Nama Perusahaan) lNama Peiabat) (Jabatan) DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN UTANG KUASA KHUSUS, I ROBERT PAKPAHAN