bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, terhadap barang impor selain dikenakan Bea Masuk dapat dikenakan Tindakan Pengamanan berupa pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan;
bahwa sesuai dengan laporan akhir hasil penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia terbukti adanya ancaman kerugian serius yang dialami industri dalam negeri disebabkan oleh lonjakan jumlah impor produk pakaian dan aksesori pakaian;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23D ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap Impor Produk Pakaian dan Aksesori Pakaian;
Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5225);
Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1031);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK PAKAIAN DAN AKSESORI PAKAIAN.
Pasal 1
Terhadap barang impor berupa produk pakaian dan aksesori pakaian dikenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan dengan ketentuan sebagai berikut: No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/ Piece ) Tahun I Tahun II Tahun III 1. 6101.20.00 63.000 59.850 56.858 2. 6101.30.00 63.000 59.850 56.858 3. 6101.90.00 63.000 59.850 56.858 4. 6102.20.00 63.000 59.850 56.858 5. 6102.30.00 63.000 59.850 56.858 6. 6102.90.00 63.000 59.850 56.858 7. 6103.10.00 59.400 56.430 53.609 8. 6103.22.00 59.400 56.430 53.609 9. 6103.23.00 59.400 56.430 53.609 10. 6103.29.00 59.400 56.430 53.609 11. 6103.32.00 63.000 59.850 56.858 12. 6103.33.00 63.000 59.850 56.858 13. 6103.39.90 63.000 59.850 56.858 14. 6103.42.00 58.500 55.575 52.796 15. 6103.43.00 58.500 55.575 52.796 16. 6103.49.00 58.500 55.575 52.796 17. 6104.13.00 59.400 56.430 53.609 18. 6104.19.20 59.400 56.430 53.609 19. 6104.19.90 59.400 56.430 53.609 20. 6104.22.00 59.400 56.430 53.609 21. 6104.23.00 59.400 56.430 53.609 22. 6104.29.00 59.400 56.430 53.609 23. 6104.32.00 63.000 59.850 56.858 24. 6104.33.00 63.000 59.850 56.858 25. 6104.39.00 63.000 59.850 56.858 26. 6104.43.00 59.400 56.430 53.609 27. 6104.44.00 59.400 56.430 53.609 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/ Piece ) Tahun I Tahun II Tahun III 28. 6104.49.00 59.400 56.430 53.609 29. 6104.52.00 58.500 55.575 52.796 30. 6104.53.00 58.500 55.575 52.796 31. 6104.59.00 58.500 55.575 52.796 32. 6104.62.00 58.500 55.575 52.796 33. 6104.63.00 58.500 55.575 52.796 34. 6104.69.00 58.500 55.575 52.796 35. 6105.10.00 36.360 34.542 32.815 36. 6105.20.10 36.360 34.542 32.815 37. 6105.20.20 36.360 34.542 32.815 38. 6105.90.00 36.360 34.542 32.815 39. 6106.10.00 36.360 34.542 32.815 40. 6106.20.00 36.360 34.542 32.815 41. 6106.90.00 36.360 34.542 32.815 42. 6109.10.10 27.900 26.505 25.180 43. 6109.10.20 27.900 26.505 25.180 44. 6109.90.20 27.900 26.505 25.180 45. 6109.90.30 27.900 26.505 25.180 46. 6110.20.00 63.000 59.850 56.858 47. 6110.30.00 63.000 59.850 56.858 48. 6110.90.00 63.000 59.850 56.858 49. 6111.20.00 19.260 18.297 17.382 50. 6111.30.00 19.260 18.297 17.382 51. 6111.90.90 19.260 18.297 17.382 52. 6117.10.10 19.800 18.810 17.870 53. 6117.10.90 19.800 18.810 17.870 54. 6201.12.00 63.000 59.850 56.858 55. 6201.13.00 63.000 59.850 56.858 56. 6201.19.20 63.000 59.850 56.858 57. 6201.19.90 63.000 59.850 56.858 58. 6201.92.00 63.000 59.850 56.858 59. 6201.93.00 63.000 59.850 56.858 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/ Piece ) Tahun I Tahun II Tahun III 60. 6201.99.20 63.000 59.850 56.858 61. 6201.99.90 63.000 59.850 56.858 62. 6202.12.00 63.000 59.850 56.858 63. 6202.13.00 63.000 59.850 56.858 64. 6202.19.20 63.000 59.850 56.858 65. 6202.19.90 63.000 59.850 56.858 66. 6202.92.00 63.000 59.850 56.858 67. 6202.93.00 63.000 59.850 56.858 68. 6202.99.20 63.000 59.850 56.858 69. 6202.99.90 63.000 59.850 56.858 70. 6203.12.00 59.400 56.430 53.609 71. 6203.19.11 59.400 56.430 53.609 72. 6203.19.19 59.400 56.430 53.609 73. 6203.19.90 59.400 56.430 53.609 74. 6203.22.10 59.400 56.430 53.609 75. 6203.22.90 59.400 56.430 53.609 76. 6203.23.00 59.400 56.430 53.609 77. 6203.29.90 59.400 56.430 53.609 78. 6203.32.10 63.000 59.850 56.858 79. 6203.32.90 63.000 59.850 56.858 80. 6203.33.00 63.000 59.850 56.858 81. 6203.39.00 63.000 59.850 56.858 82. 6203.42.10 58.500 55.575 52.796 83. 6203.42.90 58.500 55.575 52.796 84. 6203.43.00 58.500 55.575 52.796 85. 6203.49.90 58.500 55.575 52.796 86. 6204.12.10 59.400 56.430 53.609 87. 6204.12.90 59.400 56.430 53.609 88. 6204.13.00 59.400 56.430 53.609 89. 6204.19.90 59.400 56.430 53.609 90. 6204.22.10 59.400 56.430 53.609 91. 6204.22.90 59.400 56.430 53.609 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/ Piece ) Tahun I Tahun II Tahun III 92. 6204.23.00 59.400 56.430 53.609 93. 6204.29.90 59.400 56.430 53.609 94. 6204.32.10 63.000 59.850 56.858 95. 6204.32.90 63.000 59.850 56.858 96. 6204.33.00 63.000 59.850 56.858 97. 6204.39.90 63.000 59.850 56.858 98. 6204.42.10 59.400 56.430 53.609 99. 6204.42.90 59.400 56.430 53.609 100. 6204.43.00 59.400 56.430 53.609 101. 6204.44.00 59.400 56.430 53.609 102. 6204.49.10 59.400 56.430 53.609 103. 6204.49.90 59.400 56.430 53.609 104. 6204.52.10 58.500 55.575 52.796 105. 6204.52.90 58.500 55.575 52.796 106. 6204.53.00 58.500 55.575 52.796 107. 6204.59.10 58.500 55.575 52.796 108. 6204.59.90 58.500 55.575 52.796 109. 6204.62.00 58.500 55.575 52.796 110. 6204.63.00 58.500 55.575 52.796 111. 6204.69.00 58.500 55.575 52.796 112. 6205.20.10 36.360 34.542 32.815 113. 6205.20.90 36.360 34.542 32.815 114. 6205.30.90 36.360 34.542 32.815 115. 6205.90.91 36.360 34.542 32.815 116. 6205.90.99 36.360 34.542 32.815 117. 6206.30.10 36.360 34.542 32.815 118. 6206.30.90 36.360 34.542 32.815 119. 6206.40.00 36.360 34.542 32.815 120. 6206.90.00 36.360 34.542 32.815 121. 6209.20.30 19.260 18.297 17.382 122. 6209.20.40 19.260 18.297 17.382 123. 6209.20.90 19.260 18.297 17.382 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/ Piece ) Tahun I Tahun II Tahun III 124. 6209.30.10 19.260 18.297 17.382 125. 6209.30.30 19.260 18.297 17.382 126. 6209.30.40 19.260 18.297 17.382 127. 6209.30.90 19.260 18.297 17.382 128. 6209.90.00 19.260 18.297 17.382 129. 6214.30.10 19.800 18.810 17.870 130. 6214.30.90 19.800 18.810 17.870 131. 6214.40.10 19.800 18.810 17.870 132. 6214.40.90 19.800 18.810 17.870 133. 6214.90.10 19.800 18.810 17.870 134. 6214.90.90 19.800 18.810 17.870
Pasal 2
Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dikenakan terhadap importasi dari semua negara, kecuali terhadap produk pakaian dan aksesori pakaian segmen headwear dan neckwear dengan nomor pos tarif:
6117.10.10;
6117.10.90;
6214.30.10;
6214.30.90;
6214.40.10;
6214.40.90;
6214.90.10; dan
6214.90.90, yang diproduksi dari negara yang tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan:
tambahan bea masuk umum ( Most Favoured Nation ); atau b. tambahan bea masuk preferensi berdasarkan skema perjanjian perdagangan barang internasional yang berlaku, dalam hal impor dilakukan dari negara yang termasuk dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional dimaksud dan memenuhi ketentuan dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional.
Dalam hal ketentuan dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional tidak dipenuhi atau sedang dilakukan permintaan Retroactive Check , pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan atas importasi dari negara yang termasuk dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan tambahan bea masuk umum ( Most Favoured Nation ).
Pasal 4
Terhadap impor produk pakaian dan aksesori pakaian yang diproduksi dari negara yang dikecualikan dari pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, importir wajib menyerahkan dokumen Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ).
Dalam hal Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) preferensi, penelitian Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Penelitian Surat Keterangan Asal dalam rangka Pengenaan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan Internasional.
Dalam hal Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) non preferensi, penelitian Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang perdagangan.
Pasal 5
Besaran Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berlaku sepenuhnya terhadap barang impor pakaian dan aksesori pakaian yang:
dokumen pemberitahuan pabean impornya telah mendapat nomor pendaftaran dari Kantor Pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean, dalam hal penyelesaian kewajiban pabean dilakukan dengan pengajuan pemberitahuan pabean; atau
tarif dan nilai pabeannya ditetapkan oleh Kantor Pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean, dalam hal penyelesaian kewajiban pabean dilakukan tanpa pengajuan pemberitahuan pabean.
Terhadap pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Tempat Penimbunan Berikat, atau Kawasan Ekonomi Khusus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan dari kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, Tempat Penimbunan Berikat, atau Kawasan Ekonomi Khusus.
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2021 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Oktober 2021 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd BENNY RIYANTO