bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, terhadap barang impor selain dikenakan bea masuk dapat dikenakan tindakan pengamanan berupa pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan;
bahwa Menteri Keuangan sebelumnya telah menetapkan pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara terhadap impor produk kain melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.010/2019 tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara terhadap Impor Produk Kain yang telah berakhir masa berlakunya;
bahwa sesuai dengan laporan akhir hasil penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia terbukti industri dalam negeri mengalami kerugian serius disebabkan oleh lonjakan jumlah impor produk kain;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23D ayat (2) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap Impor Produk Kain;
Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5225);
Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAIN.
Pasal 1
Terhadap barang impor berupa produk kain dikenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan dengan ketentuan sebagai berikut: No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/Meter) Periode I (27 Mei 2020 – 8 November 2020) Periode II (9 November 2020 – 8 November 2021) Periode III (9 November 2021 – 8 November 2022) 1. 5208.12.00 1.846 1.781 1.718 2. 5208.32.00 5.713 5.512 5.318 3. 5208.49.00 5.713 5.512 5.318 4. 5208.51.90 3.571 3.445 3.324 5. 5208.52.90 5.713 5.512 5.318 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/Meter) Periode I (27 Mei 2020 – 8 November 2020) Periode II (9 November 2020 – 8 November 2021) Periode III (9 November 2021 – 8 November 2022) 6. 5209.12.00 3.691 3.561 3.436 7. 5209.22.00 3.691 3.561 3.436 8. 5209.29.00 3.691 3.561 3.436 9. 5209.32.00 11.426 11.023 10.635 10. 5209.39.00 11.426 11.023 10.635 11. 5209.42.00 11.426 11.023 10.635 12. 5209.51.90 11.426 11.023 10.635 13. 5209.59.90 11.426 11.023 10.635 14. 5210.29.00 2.051 1.978 1.909 15. 5210.39.00 6.348 6.124 5.909 16. 5210.41.90 6.348 6.124 5.909 17. 5210.51.90 6.348 6.124 5.909 18. 5211.11.00 3.691 3.561 3.436 19. 5211.19.00 3.691 3.561 3.436 20. 5211.20.00 3.691 3.561 3.436 21. 5211.42.00 11.426 11.023 10.635 22. 5211.43.00 11.426 11.023 10.635 23. 5211.49.00 11.426 11.023 10.635 24. 5212.11.00 1.846 1.781 1.718 25. 5212.24.00 11.426 11.023 10.635 26. 5212.25.90 11.426 11.023 10.635 27. 5407.10.29 1.678 1.619 1.562 28. 5407.10.91 1.678 1.619 1.562 29. 5407.20.00 1.678 1.619 1.562 30. 5407.30.00 1.678 1.619 1.562 31. 5407.44.00 5.193 5.011 4.834 32. 5407.51.00 1.538 1.484 1.432 33. 5407.52.00 5.713 5.512 5.318 34. 5407.53.00 5.713 5.512 5.318 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/Meter) Periode I (27 Mei 2020 – 8 November 2020) Periode II (9 November 2020 – 8 November 2021) Periode III (9 November 2021 – 8 November 2022) 35. 5407.54.00 5.713 5.512 5.318 36. 5407.61.90 5.713 5.512 5.318 37. 5407.74.00 5.713 5.512 5.318 38. 5407.81.00 1.678 1.619 1.562 39. 5407.82.00 5.713 5.512 5.318 40. 5407.83.00 5.713 5.512 5.318 41. 5407.84.00 5.713 5.512 5.318 42. 5407.91.00 1.678 1.619 1.562 43. 5407.92.00 5.713 5.512 5.318 44. 5407.93.00 5.713 5.512 5.318 45. 5407.94.00 5.713 5.512 5.318 46. 5408.22.00 5.713 5.512 5.318 47. 5408.24.00 5.713 5.512 5.318 48. 5408.32.00 5.713 5.512 5.318 49. 5408.34.00 5.713 5.512 5.318 50. 5512.29.00 5.713 5.512 5.318 51. 5513.11.00 1.538 1.484 1.432 52. 5513.12.00 1.538 1.484 1.432 53. 5513.21.00 5.713 5.512 5.318 54. 5513.23.00 5.713 5.512 5.318 55. 5513.39.00 5.713 5.512 5.318 56. 5513.49.00 5.713 5.512 5.318 57. 5514.12.00 1.846 1.781 1.718 58. 5514.21.00 5.713 5.512 5.318 59. 5514.22.00 5.713 5.512 5.318 60. 5514.29.00 7.141 6.890 6.647 61. 5514.42.00 7.141 6.890 6.647 62. 5514.43.00 6.348 6.124 5.909 63. 5514.49.00 6.348 6.124 5.909 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/Meter) Periode I (27 Mei 2020 – 8 November 2020) Periode II (9 November 2020 – 8 November 2021) Periode III (9 November 2021 – 8 November 2022) 64. 5515.11.00 5.713 5.512 5.318 65. 5515.12.00 5.713 5.512 5.318 66. 5515.91.00 5.713 5.512 5.318 67. 5515.99.90 5.713 5.512 5.318 68. 5516.11.00 1.846 1.781 1.718 69. 5516.13.00 5.713 5.512 5.318 70. 5516.14.00 5.713 5.512 5.318 71. 5516.22.00 5.713 5.512 5.318 72. 5516.24.00 5.713 5.512 5.318 73. 5516.92.00 5.713 5.512 5.318 74. 5804.10.11 4.761 4.593 4.431 75. 5804.10.19 4.761 4.593 4.431 76. 5804.10.29 6.348 6.125 5.909 77. 5804.10.99 6.348 6.125 5.909 78. 5804.21.90 6.348 6.125 5.909 79. 5804.29.10 5.713 5.512 5.318 80. 5804.29.90 5.713 5.512 5.318 81. 5804.30.00 5.713 5.512 5.318 82. 5810.92.00 7.142 6.891 6.648 83. 6001.21.00 5.713 5.512 5.318 84. 6001.92.20 5.713 5.512 5.318 85. 6001.92.90 5.713 5.512 5.318 86. 6004.10.90 5.713 5.512 5.318 87. 6004.90.00 5.713 5.512 5.318 88. 6005.21.00 5.713 5.512 5.318 89. 6005.36.90 1.846 1.781 1.718 90. 6005.37.90 5.713 5.512 5.318 91. 6005.90.90 5.713 5.512 5.318 92. 6006.10.00 5.713 5.512 5.318 No Pos Tarif Besaran Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan (Rupiah/Meter) Periode I (27 Mei 2020 – 8 November 2020) Periode II (9 November 2020 – 8 November 2021) Periode III (9 November 2021 – 8 November 2022) 93. 6006.21.00 1.846 1.781 1.718 94. 6006.22.00 5.713 5.512 5.318 95. 6006.23.00 5.713 5.512 5.318 96. 6006.24.00 5.713 5.512 5.318 97. 6006.31.90 1.846 1.781 1.718 98. 6006.32.10 5.713 5.512 5.318 99. 6006.32.20 5.713 5.512 5.318 100. 6006.32.90 5.713 5.512 5.318 101. 6006.33.10 5.713 5.512 5.318 102. 6006.34.10 5.713 5.512 5.318 103. 6006.42.10 5.713 5.512 5.318 104. 6006.42.90 5.713 5.512 5.318 105. 6006.43.90 5.713 5.512 5.318 106. 6006.44.10 5.713 5.512 5.318 107. 6006.44.90 5.713 5.512 5.318
Pasal 2
Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dikenakan terhadap importasi dari semua negara, kecuali terhadap produk kain yang diproduksi dari negara tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 3
Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan:
tambahan bea masuk umum ( Most Favoured Nation ); atau b. tambahan bea masuk preferensi berdasarkan skema perjanjian perdagangan barang internasional yang berlaku, dalam hal impor dilakukan dari negara yang termasuk dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional dimaksud dan memenuhi ketentuan dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional.
Dalam hal ketentuan dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional tidak terpenuhi, pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan atas importasi dari negara yang termasuk dalam skema perjanjian perdagangan barang internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan tambahan bea masuk umum ( Most Favoured Nation ).
Pasal 4
Terhadap impor produk kain yang berasal dari negara yang dikecualikan dari pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan negara yang memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat huruf b, importir wajib menyerahkan dokumen Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ).
Penelitian Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari negara yang memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang Penelitian Surat Keterangan Asal dalam Rangka Pengenaan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan Internasional.
Penelitian Surat Keterangan Asal ( Certificate of Origin ) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari negara yang tidak memiliki kerja sama perdagangan dengan Indonesia dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang perdagangan.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
Tarif Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berlaku sepenuhnya terhadap barang impor kain yang:
dokumen pemberitahuan pabean impornya telah mendapat nomor pendaftaran dari Kantor Pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean, dalam hal penyelesaian kewajiban pabean dilakukan dengan pengajuan pemberitahuan pabean; atau
tarif dan nilai pabeannya ditetapkan oleh Kantor Pabean tempat penyelesaian kewajiban pabean, dalam hal penyelesaian kewajiban pabean dilakukan tanpa pengajuan pemberitahuan pabean.
Terhadap pemasukan barang dari luar daerah pabean ke Tempat Penimbunan Berikat, Bea Masuk Tindakan Pengamanan ditambahkan sebagai bea masuk yang ditangguhkan dalam dokumen pemberitahuan pabean pemasukan barang ke Tempat Penimbunan Berikat.
Terhadap pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan dari kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, Tempat Penimbunan Berikat, atau Kawasan Ekonomi Khusus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemasukan dan/atau pengeluaran barang ke dan dari kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, Tempat Penimbunan Berikat, atau Kawasan Ekonomi Khusus.
Pasal 6
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 27 Mei 2020 sampai dengan tanggal 8 November 2022.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2020 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN PRODUK KAIN DAFTAR NEGARA YANG DIKECUALIKAN DARI PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK KAIN NO. NAMA NEGARA NO. NAMA NEGARA 1. Afghanistan 24. Colombia 2. Albania 25. Congo 3. Angola 26. Costa Rica 4. Antigua and Barbuda 27. Cote d’Ivoire 5. Argentina 28. Cuba 6. Armenia 29. Democratic Republic of the Congo 7. Bahrain, Kingdom of 30. Djibouti 8. Bangladesh 31. Dominica 9. Barbados 32. Dominican Republic 10. Belize 33. Ecuador 11. Benin 34. Egypt 12. Bolivia, Plurinational State of 35. El Salvador 13. Botswana 36. Eswatini 14. Brazil 37. Fiji 15. Brunei Darussalam 38. Gabon 16. Burkina Faso 39. Gambia 17. Burundi 40. Georgia 18. Cabo Verde 41. Ghana 19. Cambodia 42. Grenada 20. Cameroon 43. Guatemala 21. Central African Republic 44. Guinea 22. Chad 45. Guinea-Bissau NO. NAMA NEGARA NO. NAMA NEGARA 23. Chile 46. Guyana 47. Haiti 82. Pakistan 48. Honduras 83. Panama 49. ^India 84. ^Papua New Guinea 50. ^Israel 85. ^Paraguay 51. Jamaica 86. Peru 52. Jordan 87. Philippines 53. Kazakstan 88. Qatar 54. Kenya 89. Russian Federation 55. Kuwait, the State of 90. Rwanda 56. Kyrgyz Republic 91. Saint Kitts and Nevis 57. Lao People's Democratic Republic 92. Saint Lucia 58. Lesotho 93. Saint Vincent & the Grenadines 59. Liberia 94. Samoa 60. Liechtenstein 95. Saudi Arabia, Kingdom of 61. Macao, China 96. Senegal 62. Madagascar 97. Seychelles 63. Malawi 98. Sierra Leone 64. Malaysia 99. Singapore 65. Maldives 100. Solomon Islands 66. Mali 101. South Africa 67. Mauritania 102. Sri Lanka 68. Mauritius 103. Suriname 69. Mexico 104. Tajikistan 70. Moldova, Republic of 105. Tanzania 71. Mongolia 106. Thailand 72. Montenegro 107. The former Yugoslav Republic of Macedonia 73. ^Morocco 108. Togo 74. Mozambique 109. Tonga 75. Myanmar 110. Trinidad and Tobago 76. Namibia 111. Tunisia 77. Nepal 112. Turkey NO. NAMA NEGARA NO. NAMA NEGARA 78. Nicaragua 113. Uganda 79. Niger 114. Ukraine 80. Nigeria 115. United Arab Emirates 81. Oman 116. Uruguay 117. Vanuatu 120. Yemen 118. Venezuela, Bolivarian Republic of 121. Zambia 119. Viet Nam 122. Zimbabwe MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd SRI MULYANI INDRAWATI