Pasal 57 huruf e dan Pasal 65 ayat (1) UU BPJS, menimbulkan ketidakpastian hukum dan potensi penurunan manfaat ...
Relevan terhadap
Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971. B. Posisi TASPEN dalam Pengaturan Sistem Jaminan Sosial Nasional Untuk memberikan keterangan secara lebih komprehensif mengenai elaborasi UU SJSN, UU RJPP, UU ASN dan UU BPJS, maka pembahasan mengenai posisi TASPEN dalam peraturan perundang-undangan terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional disampaikan dalam Lampiran 1 Keterangan Tambahan PT TASPEN (Persero) tentang "Pengelolaan Jaminan Sosial Bagi Aparatur Sipil Negara Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional" yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keterangan Tambahan ini. C. Seluruh Laba TASPEN Digunakan Untuk Sebesar-Besar Kesejahteraan Peserta TASPEN sebagai Badan Usaha Miliki Negara memang memiliki salah satu tujuan mengejar laba. Namun laba dalam hal ini bukan untuk semata- mata mencarikeuntungan bagi Perseroan, tetapi untuk: 1. Menghindari Terjadinya Kerugian TASPEN sebagai BUMN Jaminan Sosial sama sekali tidak boleh membukukan kerugian dan harus memastikan seluruh investasi harus aman. Untuk memastikannya, TASPEN menerapkan Konsep PAHALA, yaitu konsep investasi dengan prinsip Pastikan: Aman, Hasil, Likuid, dan Antisipatif, sebagai berikut: a. Pastikan Aman, yaitu memastikan telah memperhitungkan tingkat risiko yang dapat diterima, misalnya menggunakan batasan rating dan parameter keuangan lainnya untuk menentukan kriteria suatu instrumen investasi layak diinvestasikan atau tidak; b. Pastikan Hasil, yaitu memastikan dapat memberikan yield/return yang optimal, dengan mencari dan memilih instrumen investasi yang dapat menghasilkan yield tinggi dengan risiko yang dapat diterima; c. Pastikan Likuid, yaitu memastikan kemudahan pencairan nilai maupun hasil investasi sesuai jenis instrumen dan tujuan investasi,
menjatuhkan pPengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indon ...
Relevan terhadap
Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971. B. Posisi TASPEN dalam Pengaturan Sistem Jaminan Sosial Nasional Untuk memberikan keterangan secara lebih komprehensif mengenai elaborasi UU SJSN, UU RJPP, UU ASN dan UU BPJS, maka pembahasan mengenai posisi TASPEN dalam peraturan perundang-undangan terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional disampaikan dalam Lampiran 1 Keterangan Tambahan PT TASPEN (Persero) tentang "Pengelolaan Jaminan Sosial Bagi Aparatur Sipil Negara Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional" yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keterangan Tambahan ini. C. Seluruh Laba TASPEN Digunakan Untuk Sebesar-Besar Kesejahteraan Peserta TASPEN sebagai Badan Usaha Miliki Negara memang memiliki salah satu tujuan mengejar laba. Namun laba dalam hal ini bukan untuk semata- mata mencarikeuntungan bagi Perseroan, tetapi untuk: 1. Menghindari Terjadinya Kerugian TASPEN sebagai BUMN Jaminan Sosial sama sekali tidak boleh membukukan kerugian dan harus memastikan seluruh investasi harus aman. Untuk memastikannya, TASPEN menerapkan Konsep PAHALA, yaitu konsep investasi dengan prinsip Pastikan: Aman, Hasil, Likuid, dan Antisipatif, sebagai berikut: a. Pastikan Aman, yaitu memastikan telah memperhitungkan tingkat risiko yang dapat diterima, misalnya menggunakan batasan rating dan parameter keuangan lainnya untuk menentukan kriteria suatu instrumen investasi layak diinvestasikan atau tidak; b. Pastikan Hasil, yaitu memastikan dapat memberikan yield/return yang optimal, dengan mencari dan memilih instrumen investasi yang dapat menghasilkan yield tinggi dengan risiko yang dapat diterima; c. Pastikan Likuid, yaitu memastikan kemudahan pencairan nilai maupun hasil investasi sesuai jenis instrumen dan tujuan investasi,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Relevan terhadap
Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan “dana masyarakat” adalah dana yang berasal dari masyarakat yang disimpan di lembaga keuangan dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Huruf b Yang dimaksud dengan “dana tabungan perumahan” adalah simpanan yang dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati sesuai dengan perjanjian, dan digunakan untuk mendapatkan akses kredit atau pembiayaan untuk pembangunan dan perbaikan rumah, serta pemilikan rumah dari lembaga keuangan. Apabila tabungan perumahan telah melembaga, dana APBN untuk pembiayaan murah jangka panjang dapat dihentikan. Yang dimaksud dengan “hasil investasi” adalah hasil investasi atas kelebihan likuiditas pada instrumen investasi yang aman, berupa deposito dan surat utang negara. Huruf c Yang dimaksud dengan “dana lainnya” adalah dana yang sah sesuai peraturan perundangan yang berasal dari selain butir a dan butir b, yang antara lain dapat berupa dana investor institusional (seperti perusahaan asuransi dan perusahaan pengelola dana pensiun) di pasar modal; dan dana APBN pos pembiayaan khusus untuk perumahan. Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Yang dimaksud dengan “lembaga keuangan bukan bank” adalah lembaga keuangan yang mengelola tabungan perumahan seperti Bapertarum-PNS (Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan-PNS) dan tabungan perumahan untuk TNI/Polri. Ayat (4) Cukup jelas. __
Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional di Bidang Keuangan Negara
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024
Relevan terhadap
Peraturan Presiden ini mulai berlaku ^pada tanggal Agar Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 September 2O23 JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 September 2O23 MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PRATIKNO T EGIItrEIrINIItrEFFIItr LAMPIRAN I NOMOR 52 TAHUN 2023 TENTANG RENCANA KER.IA PEMERINTAH TAHUN 2024 NARASI RENCANA KER.]A PEMERINTAH TAHUN 2024 7I I Mcmpercepdt transtormasl ekononl gantg tnklustl ddn berlcclanJutan tnentpalcan updgd u,,tt,t,c menr.dlta'l tdrget aa,so,ro,n akhl" Re,,,cd; na Penbangunan Jangka Menengah Naslonal Tahun 2O2U2O24 dan mer.c.lpt4'kan land,asan yang kokoh uafiik mel4; rdutko,Jtr estdlet pefl.bangun.rn to'hun 2O25-2029 dengan tetap menlaga stabllltas pada tdlun pemtllhu; n umum 1.1 Lat8t Belalang Dinamika pembangunan di tingkat global selama tiga tahun terakhir menghadapi situasi yang sulit. Pandemi COVID-l9 yang terjadi pada awal tahun 2O20 membawa dampak yang masif terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Tingkat eksposur virus yang tinggi mendorong negara-negara di dunia melalukan pembatasan mobilitas masyarakat ^secara ketat sehingga memukul kinerja perekonomian global. Upaya pemulihan pada aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi menjadi agenda bersama negara-negara di dunia. Memasuki pertengahan tahun 2021, pengendalian penyebaran COVID-l9 di dunia secara gradual menunjukkan hasil yang positif. Namun demikian, ^pada awal tahun 2O22, berbagai upaya pemulihan ekonomi global dan peredaman scorring elfed Pascapandemi kemba.li menghadapi tantangan berat akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Konflik tersebut mengakibatkan disrupsi terhadap perdagangan global dan rantai pasok sehingga membuat ketersediaan dan harga komoditas pangan global menjadi tidak menentu. Pergeseran risilo dari pandemi COVID-l9 ke kondisi ketidakpastian seiring dengan tensi geopolitik ^Rusia- Ukraina masih berlangsung dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Dampak spillouer yatg timbul dari ketidakpastian tersebut berpengaruh terhadap prospek ekonomi global ke depan. Meskipun teq'adi perlambatan perekonomian global akibat tensi geopolitik Rusia-Ukraina, Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 5,31 ^persen pada tah,.n 2022. Semakin terkendalinya kasus COVID-19 dan meningkatnya aktivitas masyarakat ^pada triwulan I\l-2O22, mendukung rea.lisasi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Dari sudut pandang ekonomi global, Bank Dunia menurunkan proyeksi secara signilikan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 menjadi 1,7 persen dari 3,0 persen seiring dengan potensi risiko resesi. Namun demikian, ekonomi Indonesia diperkirakan relatif tangguh terhadap risiko resesi pada tahun 2023. Sementara untuk tal: lun 2O24, berbagai lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan akan menguat dari tahun 2O23. Dengan kata lain, Indonesia berpeluang untuk tumbuh lebih baik ^pada akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. Keberhasilan Indonesia melepaskan diri dari tekanan pandemi COVID-19 dan dampak perLambatan pertumbuhan global turut dipengaruhi oleh implementasi rangkaian kebijakan tahunan pemerintah yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah ^(RKP). Kebijakan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menjadi koridor utama dalam melaksanakan pembangunan sejak tahun 2023 danl diakselerasi pada tat'run 2024. Transformasi ekonomi tetap berorientasi pada fondasi kebiiakan peningkatan produktivitas, terutama untuk meningkatkan nilai tambah di dalam dan antarsektor ekonomi, serta melakukan pergeseran tenaga ke{'a dari sektor informal yang bernilai tambah relatif rendah menuju sektor formal yang bernilai tambah tinggi yang berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan potensial jangka panjang. Sebagai p€menuhan aspek inklusif dan berkelanjutan, transformasi ekonomi tetap dilaksanal<an mela-lui tiga pilar ^yaitu, (1) pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, (2) pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta (3) perluasal akses dan kesempatan kerja. Kebijakan mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan ^juga ditujukan sebagai upaya - I.1 - terhadap pencapaian target-target sasaran akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Ta!run 2020-2024 dan menciptakan landasan yang kokoh untuk melanjutkan estafet pembangunan tahun 2025-2029, serta menjaga stabilitas dalam menyukseskan Pemilihan Umum tahun 2O24. Kolaborasi berbagai unsur penyelenggar€an pemerintehan akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas pembangunan di berbagai bidang dengan tetap memperhatikan koridor pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah. Melalui RKP Tahun 2024, pemerintah berkomitmen untuk memberikan arahan pelaksanaan pembangunan nasional melalui (1) kebijakan prioritas nasional yang komprehensif dan sistematis, (2) kerangka pendanaan, (3) kerangka kelembagaan, (4) kerangka regulasi, serta (5) kerangka evaluasi dan pengendalian. Penyusunan RKP mengacu pada regulasi yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional. 1.1 Sumber: Kemetlteria! PPN/ Bappenas, 2023 Dalam upaya menjaga kesinambungan RKP dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, tujuh agenda pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Taht: : r 2O2O-2O24 tetap dilaksanakan sebagai Prioritas Nasional. Kesinambungan ini juga ditujukan agar pengendalian pembangunan dapat be{alan lebih efektif dalam mengawal pencapaian sasaran pembangunan ^jangka menengah. Prioritas Nasional dalam RKP Ta}rurr 2024 terdiri dari:
memperkuat ketal".anan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;
meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing;
revolusi mental dan pembangunan kebudayaan;
memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar;
membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan pe rubahan iklim; serta (7) memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik. Proyek Prioritas Strategis/ Major Project yang memiliki daya ungkit tinggi dalam mendukung percepatan pencapaian sasaran Prioritas Nasional pada RKP Tahun 2023 tetap dilanjutkan dan dipertajam pada RKP Tabun 2024. Penajaman Major Projed dilakukan dengan tetap menggunakan mekanisme Cleaing House yang bertujuan untuk menjamin tercapainya output Major Project dan memastikan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tah: un 2O2O-2O24. Untuk BUK INDONESIA meningkatkan efektivitas dan elisiensi penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, dilakukan 5s1foqgai upaya dalam memperkuat integrasi berbagai sumber daya pembangunan baik pusat maupun daerah, termasuk dari badan usaha yang meliputi Badan Usaha Milik Negara dan swasta. Upaya penguatan dilakukan agar kontribusi sumber daya dari Badan Usaha Milik Negara dan swasta dapat teridentifrkasi, terpetakan, dan tersinkronisasi dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional.
2 \luar Penyusunan RKP Tahun 2024 dilakukan dengan memutakhirkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 berdasarkan hasil Pembicaraan Pendahuluan Dewan Perwakilan Ral<yat dalam rangka Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun Anggaral 2024 dan RKP Tah: urr 2024. Rencana Kerja Pemerintalr Tahurr 2024 ditujukan sebagai (1) pedoman penyusunan Rancangan Undang- Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belalja Nega-ra dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024; (21 dasar dalam pemutakhiran rancangan rencana keq'a kementerian/ lembaga menjadi rencana kerja kementerian/Iembaga, terutama pada program prioritas;
pedoman dalam penyrrsunan Rencana Ke{'a Pemerinta}r Daerah Tahun 2024 beg: t pemerintah daerah;
acuan dalam melakukan penlusunan dan pembahasan rencana kerja dan anggaran kementerian/Iembaga Tahun 2024 dengan Dewan Perwakilan Ralryat; serta (5) masukan dalam penyusunan rencana investasi untuk badan usaha dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional.
3 Slrtemctlla Dokumen RKP Tahun 2024 sebagai manifestasi dari rencana pembangunan tahunan nasional disusun melalui pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atas-baqrah (top-dounl dan bawah-atas lbottom-upl. Sistematika dokumen RKP Tahun 2024 terdii dari enam bab sebagaimana Gambar 1.2 di bawah ini. t.2 I rIIi TIiEII]1TEIaEZI Sumber: Kementerian PPN/ Bappenas, 2023 pe?enc(rn.Icn pembangiundn n.,.slona,l gang mcmu& Ilagll Earrluasd RI(P Tdrtun 2022, Kerangka Ekonornl Makro, Stralcgl Pengentbangan wllagaL dan Strof,egfi Penda; ntran Pembdng nc; n, sebagal lg; nda.a.rn dalam menduldtng MGmpercclrdt TtansJonnasl Ekononl ^gang Inkluatl ddn Be/kel,; r!/u.to; n 2.1 Esaluasl RXP Tahua 2022 Hampir seluruh Prioritas Nasional Rerrcana Kerja Pemeintah ^(RKP) Tahun 2022 telah menunful*an kincrja gang baik (kinerja di atas 9O ^persen). Prioritas Na.sional ^gang masih perlu mendapatkan perhatian adalah Prioitas Nasional 1 Memperlotat Ketahanan Ekonomi unhtk Perfitmbulnn gang Berk]'talitas dan Berkeadilan, serta Prioitas Nasional 5 Memperkuat Infrastntldur unhtk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelaganan Dasar. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 mengusung tema 'Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struldural" sebagai respons terhadap dinamika pandemi COVID-l9 yang masih dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan tahun 2022. Dalarn rartgka pemulihan ekonomi, telah dilakukan Ssftqgai upaya pemulihan daya beli masyarakat dan dunia usaha serta diversifikasi ekonomi. Sementara itu, dalam rangka reformasi struktural telah dilakukan reformasi iklim investasi, reformasi kelembagaan dan tata kelola, serta reformasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagaimana pemenuhan pencapaian sasaran utama pembangunan ta}run 2022 yang telah ditetapkan, yaitu (1) percepatan pemulihan ekonomi, dengan indikator (a) pertumbuhan ekonomi, (b) tingkat pengangguran terbuka, (c) rasio gini, dan (d) penurunan emisi gas rumah kaca;
peningkatan kualitas dal daya saing sumber daya manusia dengan indikator (a) indeks pembangunan manusia dan (b) tingkat kemiskinan; serta (3) penitikberatan lainnya pada indikator (a) nilai tukar petani dan (b) nilai tukar nelayan. Berikut pada Gambar 2.1 adalah gambaran pencapaian indikator sasaran pembangunan pada tatutn 2022. t: IIm 2.1 Peacapalan lndltator Sasara! Pembalgunaa Tahua 2O22 Sumber: KeEenterian PPN/Bappenas, 2023 EUK INDONESIA Hasil Evaluasi Pelaksanaan RKP Tahun 2022 berdasarkan kinerja efektivitas pencapaian sasaran Prioritas Nasional tahtn 2022 menunjukkan sebagian besar Prioritas Nasional memiliki kinerja dengan kategori baik (pencapaian kine4'a di atas 90 persen). Namun demikian, terdapat dua Prioritas Nasional yang masih perlu didorong kinerjanya karena memiliki pencapaian kinerja dengan kategori cukup, yaitu Prioritas Nasional 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan dengan kineq'a 88,78 persen, serta Prioritas Nasional 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar dengan kinerja 89,93 persen. Adapun pencapaian kinerja efektivitas sasaran pembangunan untuk setiap Prioritas Nasional RKP "fahurr 2022 dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 I[arloral Tatlalo 2o22 Berdasarlaa KlnerJa Efetttvltal Sasaran Pembangunan Pada tahun 2022, upaya pengendalian pandemi COVID- 19 masih terus dilal<ukan pemerintah, salah satunya melalui Kebljakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyara-Lat serta refocusing anggaran, Upaya ini memberikan dampak yang menyebabkan kurang optimalrrya pelaksanaan kegiatan pembangunan, terutama kegiatan fisik sehingga perlu dilakukan penyesuaian target pembangunan baik dalam RKP maupun Rencana Kerja Kementerian / kmbaga Tahun 2022. Selain adanya pandemi COVID-l9, teridentifikasi kenda-la lain yang dihadapi dalam pelaksanaan Prioritas Nasional RKP Tahun 2022, di antaranya (1) keterbatasan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan kebijakan;
belum optimalnya harmonisasi regulasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, masih ditemuinya pe rmasalahan kepastian hukum, misalnya terkait legalitas lahan; dan
masih belum meratanya sarana prasarana penunjang baik pada bidang kesehatan, pendidikan, serta teknologi, informasi, dan komunikasi. Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Keterangan: Kategori Kinerja: realisasi >90% target (kinerja baik) realisasi 60–90% target (kinerja cukup) AUK INDONESIA Berikut penjelasan ringkas kineg'a seluruh Prioritas Nasional RKP Tahun 2O22, yang memuat garis besar capaian indikator Prioritas Nasional dalam memastikan efelrtivitas pencapaian sasaran masing-masing Prioritas Nasional. Prioritas Nasional 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan pada tahun 2022, menunjukkan kinerja efektivitas pencapaian sasaran dengan kategori cukup. Kinerja tersebut didukung oleh beberapa capaian yang telah memenuhi target di antaranya (1) skor pola pangan harapan, (2) pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah Pengelolaan Perikanan secara berkelanjutan, (3) nilai devisa pariwisata, (4) penyediaan lapangan kerja per tahun, (5) pertumbuhan ekspor industri pengolahan, (6) pertumbuhan ekspor riil barang danjasa, serta (7) rasio perpajalran terhadap Produk Domestik Bruto. Beberapa indikator yang perlu menjadi perhatial antara lain ^(1) porsi Energi Baru Terbarukan dalam bauran energi nasional, (2) rasio kewirausahaan nasional, (3) pertumbuhan Froduk Domestik Bruto pertanian, (4) pertumbuhan Produk Domestik Bruto perikanan, (5) pertumbuhan dan kontribusi Produk Domestik Bruto industri pengolahan, serta (6) pertumbuhan investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto). Prioritas Nasional 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan darl Menjamin Pemerata,an pada tahun 2022, menunjukkan kinerja efektivitas ^pencapaian sasaran dengan kategori baik. Kinerja tersebut didukung oleh capaian ^yang telah melampaui target, yaitu laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Barat Indonesia. Adapun indikator yang perlu menjadi perhatian antara lain (1) Indeks Pembangunan Manusia dan persentase penduduk miskin Kawasan Timur Indonesia serta (2) Indeks Pembangunan Malusia dan persentase penduduk miskin Kawasan Barat Indonesia. Prioritas Nasional 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing pada tahun 2022, menunjukkan kinerja efeldivitas pencapaian sasaran dengan kategori baik. Kineda tersebut didukung oleh beberapa capaian yang telah memenuhi target di antaranya (1) Angka Kelahiran Total lTotal Fertilitg Ratel, (2) persentase cakupan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan, (3) proporsi penduduk yang tercakup dalam Program Jaminan Sosial, (4) Angka Kematian Ibu, (5) Angka Kematian Bayi, (6) Indeks Perlindungan Anak, (7) Indeks Pembangunan Gender, (8) persentase rumah tangga miskin dan rentan yang memiliki aset produktif, (9) jumlah Perguruan Tinggi yang masuk ke dalam World Class Uniuersitg Top 3OO, (10) jumlah Perguruan Tinggi yang masuk ke dalam World Class Uniuersitg Top 500, serta (11) peringkat Global Inrauation Ind.ex. Namun demikian, beberapa. indikator yang perlu menjadi perhatian anta-ra lain (1) proporsi rumah tangga miskin dan rentan ^yang memperoleh bantuan sosial pemerintah, (2) prevalensi stunfing (pendek dan sangat pendek) pada balita, (3) insidensi tuberkulosis, (4) angka rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, (5) harapan lama sekolah, (6) Indeks Pembangunan Pemuda, (7) ^persentase angkatan ke{a berpendidikan menengah ke atas, serta (8) proporsi pekerja yang bekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi. Prioritas Nasional 4 Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan pada tahun 2022, menunjukkan kinerja efektivitas pencapaian sasaran dengan kategori baik, namun terdapat indikator yang perlu menjadi perhatian antara lain (1) Indeks Kerukunan Umat Beragama, (2) Indeks Pembangunan Keluarga, dan (3) median usia kawin pertama perempuan. Priorita.s Nasional 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangal Ekonomi dan Pelayanan Dasar pada ta}ru'r 2022, menunjukkan kinerja efektivitas pencapaian sasaran dengan kategori baik. Kinerja tersebut didukung oleh beberapa capaian yang telah mencapai target di antaranya (1) persentase pemenuhan kebutuhan air baku, (2) waktu tempuh pada jalan lintas utama pulau, (3) persentase rute pelayaran yang saling terhubung (loopl, Fl kondisi jalur Kereta Api sesuai standar Track Qualitg Index kategofl 1 dan 2, (5) jumlah kota metropolitan dengan sistem angkutan umum massal perkotaan yang dibangun dan dikembangkan, serta (6) penurunan emisi Gas Rumah Kaca sektor energi. Beberapa indikator yang masih perlu mendapat perhatian antara lain (1) rumah tangga yang menempati hunian layak dan te{angkau (2) persentase luas daerah irigasi premium yang - II.3 - REPIJEUK INDONESTA dimodernisasi, (3) persentase capaiale On Time Perlormnnce transportasi udara, ^(4) persentase rumah tangga yang menempati hunian layak dan terjangkau di perkotaan, ^(5) rasio elektrifikasi, (6) rata-rata pemenuhan kebutuhan (konsumsi) listrik, ^(7) ^persentase populasi yang dijangkau oleh jaringan bergerak pita lebar (4G), serta ^(8) penurunan rasio fatalitas kecelakaan ^jalan per 10.000 kendaraan terhadap angka dasar tahun 2010. Prioritas Nasional 6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan ^Bencana, dan Perubahan Iklim pada tahun 2022, menunjukkan kinerja efektivitas ^pencapaian sasaran dengan kategori baik. Kinerja tersebut didorong oleh ^pencapaian Indeks ^Kua-litas Lingkungan Hidup. Prioritas Nasional 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik pada tahw 2O22, menunjukkan kinerja efektivitas pencapaian sasaran dengan kategori baik. Kine{a tersebut didukung oleh beberapa capaian yang telah mencapai target antara lain (1) tingkat kepercayaan masyarakat terhadap konten dan ^akses informasi ^publik terkait kebilakan dan program prioritas pemerintah, (2) Indeks Pengaruh dan ^Peran Indonesia di Dunia Internasional, (3) persentase luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dapat dijaga keutuhannya, serta (4) Indeks Demokrasi Indonesia. Namun demikian, indilator yang masih menjadi perhatian, salah satunya, yaitu Indeks Pelayanan Publik.
2 Itre,,J,8Ya Ekononl lfialrro Eka nami Indonesia mampu htmbuh tirtggi di tengah perlambatan elanomi ^global pada tahun 2O22. Ini menjadi modal btat dalam menghod.api isiko resesi di tahun 2O23 dan tantdngan pad.a tahun 2O24. Pembairynan tahun 2024 diarahkan unhtk merutntaskan pencopaian target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Talun 2020-2024 dan mempercepat transformasi ekonomi gang inklusif dan berkelanjutan, Ekonomi Indonesia diprakirakan akan tetap tangguh pada tahun 2023 di tengah meningkatnya probabilitas resesi negara-negara maju. Peningkatan kinerja perekonomian tersebut didorong oleh penanganan pandemi yang baik, pengendalian inflasi yang relatif berhasil, dan program peningkatan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri. Kondisi ini perlu ditingkatkan untuk mempertahankan pencapaian target ^pada ^Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, yakni menjadi Upper-Mid.dle Income Country. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan telah kembali ke tingkat rata-rata pertumbuhan ekonomi sebelum pandemi. Untuk mengejar trajedory pertumbuhan dalam Visi Indonesia 2045, diperlukan peningkatan rata-rata pertumbuhan satu hingga dua ^persen di atas tingkat pertumbuhan prapandemi. Upaya peningkatan rata-rata pertumbuhan jangka panjang membutuhkan transformasi ekonomi melalui dukungan kuat dari sumber daya manusia yang berkualitas, serta penguatan teknologi dan digitalisasi. selain itu, dalam mengejar pertumbuhan ^jangka panjang diperlukan transformasi ekonomi menuju pertumbuhan yang berkelanjutan. Melalui percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, perekonomian pada tahun 2024 diharapkan akan terakselerasi sehingga dapat mengembalikat trajectory pertumbuhan jangka panjang dalam upaya pencapaian Visi Indonesia 2045. Percepatan transformasi ekonomi sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantan ^gan nBgatrend. ^globaT ke depan. - II.4 - I NEPUEUK INDONESIA 2.2.1 PerLeDbanSaD EkonoEi Terlld daa Pratlraaa Tahun 2O23 (1| Elonomi Global Pemulihan ekonomi global tahun 2022 tertahan oleh adanya perang anta-ra Rusia dan Ukraina yang berjalan sejak Februari 2022. Tingg1nya tensi geopolitik tidak hanya berdampak pada dua negara tersebut, melainkan meluas ke berbagai negara di dunia. ^Salah satu dampak perang berkaitan dengan tingginya tensi geopolitik ada-lah saling berbalas sanksi utamanya antara Rusia dengan negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Rusia dan Ukraina merupakan salah satu negara produsen terbesar untuk komoditas energi, seperti minyak dan gas serta komoditas pangan gandum dunia sehingga dengan adanya ^perang, szpplg kebutuhan energi dan pangan menjadi terganggu dan memicu tingginya tekanan inflasi di berbagai negara pada taht; tn 2022. Dampak ^perang yang menghambat ^pemulihan ekonomijuga tecermin pada perekonomian beb€rapa negara seperti Inggris, Meksiko, Jepang, dan Spanyol yang belum mampu kembali ke level prapandemi hingga tahun 2022 lGambar 2.31. Gambar 2.3 Indels Produt Domestlh Bruto Rlll Bcbcrapa lYegara Tahur 2O 1$2O22 l2OL9= LOOI SuEber: BPS dan O)dord Economics, Maret 2023. Alrtivitas perdagangan global tahun 2022 melrgalarni perlambatan, tecermin dari penurunan pada Baltic Dry Index menjadi rata-rata indeks sebesar 1.930,9 dari level rata-rata indeks 2.920,8 pada tahun 2021. Penurunan aktivitas perdagangan global disebabkan utamanya oleh gangguan rantai pasok sebagai akibat dari pandemi COVID-l9, ketegangan geopolitik yang menyebabkan adanya kebtakan sanksi perdagalgan beberapa negara, fluktuasi harga komoditas, dan tekanan inflasi yang tinggir. Volume perdagangan dunia pada tabwr 2022 dan 2023 diperkirakan terus mengalami tren perlambatan dengan pertumbuhan masing- masing 2,7 dan 1,7 persen, setelah mampu tumbuh tinggi sebesar 9,4 ^persen ^pa.da tahun 20212. Padatahttn 2022, aktivitas ekonomi global baik manufaktur maupun ^jasa mengalami perlambat€.n, tecermin dari penurunan Purchasing Managers Index hingga berada di zona kontraksi pada aHrir tahln 2O22. Meskipun demikian, hingga Mei 2023 Purchasing Manngers Index telah menunjukkan perbaikan utamanya Purchasing Managers Index sektor jasa yang telah berada di zona ekspansi. t Global Trade Statistics and Outlook WTO (April 2023) , Global Trade Statistics and Outlook WTO Loc. Cit. - ILs - 85 88 91 94 97 100 103 106 109 112 115 2019 2020 2021 2022 Titik Pulih REPUBUK INDONESTA Perang Rusia dan Ukraina memicu peningkatan harga komoditas ^pada tahun 2022. ^Selai; r itu, perangjuga memicu krisis energi dan ^pangan serta ^peningkatan inflasi ^berbagai negara hingga mencapai rekor inflasi dalam beberapa dekade. Dalam merespons dan ^meredam tingginya inflasi, bank sentral berbagai negara meningkatkan suku bunga acual. ^Seiring dengan respons kebijalan kenaikan suku bunga dan ^adanya kekhawatiran ^akan ^risiko ^resesi dan perlambatan global pada tahun 2023, tren harga komoditas diprakirakan ^akan melambat dan tidak setingBi pada taht: r:
Dengan berbagai perkembangan terkini, per April 2023 International Monetary Fund memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia pada tehun 2023 melambat ^sebesar ^2,8 persen. Sementara, lembaga internasional lain, seperti World Bank dan Organization for Economic Co-operation and Development per Juni 2023 memproyeksikan ^pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 masing-masing sebesar 2,1 dan 2,7 ^persen. Inflasi ^global yang telah mengalami penurunan namun masih tinggi diprakirakan akan menjadi penghambat pertumbuhan pada tahun 2023. - IL6 - Gambar 2.4 Baltic Dry Index (BDI) Sumber: Bloomberg, Juni 2023. Gambar 2.5 Purchasing Managers Index Global Sumber: S&P Global, Juni 2023. 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 Okt-19 Feb-20 Jun-20 Okt-20 Feb-21 Jun-21 Okt-21 Feb-22 Jun-22 Okt-22 Feb-23 Jun-23 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 Jan-20 Mar-20 Mei-20 Jul-20 Sep-20 Nov-20 Jan-21 Mar-21 Mei-21 Jul-21 Sep-21 Nov-21 Jan-22 Mar-22 Mei-22 Jul-22 Sep-22 Nov-22 Jan-23 Mar-23 Mei-23 Manufacturing Services Gambar 2.6 Harga Komoditas Internasional Sumber: World Bank Commodities Price Data, Juli 2023. 200 600 1.000 1.400 1.800 2.200 20 80 140 200 260 320 380 440 500 560 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 Mei-20 Jun-20 Jul-20 Agu-20 Sep-20 Okt-20 Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 Mei-21 Jun-21 Jul-21 Agu-21 Sep-21 Okt-21 Nov-21 Des-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 Mei-22 Jun-22 Jul-22 Agu-22 Sep-22 Okt-22 Nov-22 Des-22 Jan-23 Feb-23 Mar-23 Apr-23 Mei-23 Jun-23 Indeks Harga Logam (2010=100) Batu Bara (US$/mt) Minyak Mentah - Brent (US$/bbl) Gandum (US$/mt) CPO (US$/mt) - RHS EEFIIIIEN REPUBLIK INDONESIA l2l ^EkoroEt ^Donertlh lal Ekonomi domestik pada tahun 2022 r: ; lengaTami ^pemulihan ^yang kuat di tengah ^tren pertambatan ekonomi global. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia mampu untuk tumbuh sebesar 5,3 persen pada tahun 2022. Pemulihan mobilitas dan ^pariwisata, teq'aganya daya beli masyarakat, aktivitas produksi yang ekspansit serta konsolidasi kebijakan frskal dan moneter ^yang kuat selama ta}rlun 2022, menjadi falrtor ^pendorong bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sementara itu, Produk Domestik Bruto per kapita Indonesia ^juga mengalami Deningkatan sebesar 9,9 ^persen, menjadi US$4.783,9 atau ^setara Rp71,O ^juta pada tahun 2022. Derlgan pencapaian ini, Gross National ^Income ^per kap,ta Indonesia tahun 2022 menaapai US$4.580 dan mendorong Indonesia kembali masuk dalam kategori upper-middle iruome @untry. Dari sisi pengeluaran, peningkatan mobilitas seiring dengan ^pelonggaran kebijakan pembatasan aktivitas oleh pemerintah telah mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Setain itu, penguatan program perlindungan sosial dalam meredam tekanan dari penyesuaian harga energi serta keberhasilan menjaga stabilitas harga pangan ^juga turut berperan dalam menjaga. kesinambungan pemulihan daya beli masyarakat. ^Secara keseluruhan, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,9 ^persen. Aktivitas investasi ^yang ditunjukkan oleh kinerja dari Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh ^moderat ^sebesar ^3,9 persen seiring dengan ketidakpastian global yang tengah berlangsung. Sementara itu, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 4,5 persen, yang disebabkan ^oleh menurunnya belanja barang untuk ^pengendalian pandemi COVID-19. Tingginya harga komoditas di tengah berlangsungnya ^perang Rusia dan Ukraina ^mendorong peningkatan kinerja net ekspor Indonesia. Dari sisi ekspor barang dan ^jasa, Indonesia mampu memanfaatkan peluang tersebut sehingga ekspor dapat tumbuh ^sebesar 16,3 persen pada tahun 2022. Ker,ajkan tersebut utamanya didorong oleh kenaikan nilai bahan bakar mineral sebesar 67,5 persen dan volume bahan bakar mineral sebesar ^7,2 persen. Se1ain itu, komoditas utama nonmigas yang mengalami kenaikan nilai dan volume adalah besi dan baja serta kendaraan dan bagiannya. Sementara itu, laju ^pertumbuhan impor barang dan ^jasa Indonesia adalah sebesar 14,7 ^persen, yang didorong oleh kenaikan impor bahan baku dan barang modal. Secara keseluruhan, Indonesia masih mencatatkan net ekspor positif pada tahun 2022. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan ^positif dari seluruh sektor pada tahun 2O22. Bahkan, beberapa selrtor mampu mencatatkan pertumbuhan dua digit, seperti sektor transportasi dan pergudangan serta sektor akomodasi dan makan minum. Capaian ini utamanya didorong oleh ^penyelenggaraan berbagai acara berskala internasional di Indonesia (MotoGP, Konferensi Tingkat Tinggi G2O, World Conference on Creative Economy, International E-Sport Federation World E-Sport - t1.7 - Gambar 2.7 Pertumbuhan Ekonomi Global (Persen, yoy ) Sumber: WEO IMF, April 2023. -2,0 0,0 2,0 4,0 6,0 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 EITFFflIFN REPUBLIK INDONESTA Championship), pembukaan perjalanan di negara sumber wisatawan mancanegara, serta pelaksanaan libur dan cuti bersama yang mampu meningkatkan perjalanan wisatawan mancanegara dan aktivitas pariwisata domestik. Sektor pertanian menunjukkan peningkatan pertumbuhan sebesar 2,3 ^persen, seiring dengan adanya puncak panen dan tingginya harga komoditas perikanan dunia. ^Selain itu, adaptasi inovasi di sel,rtor pertanian, terutama subsektor perikanan turut meningkatkan kapasitas produksi perikanan tangkap dan budidaya. Sektor industri ^pengolahan ^yang memiliki kontribusi terbesar pada Produk Domestik Bruto, yaitu 18,3 ^persen, tumbuh positif sebesar 4,9 persen. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dua digit di ^beberapa subsektor di antaranya industri logam dasar, industri mesin dan ^perlengkapannya, dan industri alat angkutan. Seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi, selrtor perdagangan ^juga mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 5,5 ^persen. Pertumbuhan ekonomi yang relatif baik pada tahurr 2022 menjadi modal kuat untuk menghadapi tekanan ketidakpastian global pada tahun 2023. Memasuki triwulan I-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,0 persen dengan seluruh komponen pengeluaran dan lapangan usaha mampu tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 diprakirakan tumbuh pada kisaran 5,3-5,5 persen. Konsumsi masyarakat diprakirakan akan tetap kuat, seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan inflasi ^yang telah kembali ke target bank sentral pada Mei 2023 sebesar 4,0 persen, lebih cepat daripada prakiraan sebelumnya, yaitu baru akan kembali ke target bank sentral pada semester II- 2023. Konsumsi L€mbaga Non Profrt yang melayani Rumah Tangga ^juga diprakirakan akan meningkat seiring dengan persiapan pelaksanaan pemilu pada tahun 2024. Ekspor barang dan ^jasa diprakirakan akan tetap tumbuh positif, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi mitra dagang Indonesia di Wilayah Asia. Harga komoditas pada tahun 2023 diprakirakan akan melambat dan tidak setinggi pada tahull 2022. Komoditas batu bara menjadi peluang untuk ekspor dengan pembukaan kembali ekonomi Cina dan memenuhi kebutuhan energi Kawasan Eropa. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan dipralirakan tetap menjadi motor ^penggerak pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 d,an mampu tumbuh positif, didukung oleh keberlanjutan pengembangan 7 subsektor prioritas dan perluasan industri 4.0, ^penerapan industri hiiau, penguatan standardisasi, peningkatan permintaan domestik maupun beberapa mitra dagang, serta peningkatan investasi. Kinerja pariwisata dan sektor penunjangnya menunjukkan perbaikan secara signifikan, walaupun masih di bawah level prapandemi. lbl ^Itenca ^Penbayaran Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia mencatat surplus sebesar US$4,0 miliar sepanjang tal,].xt 2022. Kontribusi capaian tersebut utamanya melalui ekspor yang kuat sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. Surplus transaksi berjalan tahurr 2O22 rraik signifikan mencapai US$13,1 miliar, ^jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$3,5 miliar. Perkembangan tersebut didukung oleh peningkatan ekspor yang tinggi, sejalan dengan harga komoditas internasional yang masih tinggi, serta diikuti oleh permintaan atas komoditas Indonesia yang tetap baik, meskipun tren impor juga mengalami kenaikan di tengah kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik. Sementara itu, transalsi modal dan finansial tabltlf, 2022 mencatat defisit yang terkendali sebesar US$8,9 miliar, seiring dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang tetap solid dalam mendukung sektor eksternal mendorong devisa terus berkembang. Pada akhir tahun 2022, posisi cadangan devisa mencapai US$137,2 miliar atau setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor serta berada di atas standar kecukupan internasional. Memasuki tahw 2023, kinerja Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan masih tetap tangguh di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Tantangan di tahun 2023 berasal dari kemungkinan penurunan harga komoditas dan juga kondisi keuangan global yang - II.8 - REPUBUK INDONESIA cenderung masih akan ketat, selaras dengan rezim kebljakan suku bunga tinggi di negara- negara maju untuk mengenda-likan inflasi. Meskipun demikian, keberlanjutan hilirisasi industri dalam negeri, peningkatan wisatawal mancanegara, dan pengiriman kembali pekerja migran Indonesia akan menjaga surplus transaksi berjalan tetap tinggi pada kisaran US$7,1-6,8 miliar. Di sisi lain, tekaaan neraca transaksi modal dan frnansial akan sedikit mereda, terutama ditopang investasi langsung yang masih mengalir ke perekonomian domestik serta perlambatan capital outJlou pada investasi portofolio. Perkiraan tersebut kemudian akan menopa.ng neraca transaksi modal dan finansial mencapai sekitar US$2,0- 5,8 miliar. Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang masih solid tersebut diikuti perkembangan cadangan devisa mencapai sekitar US$144,2-145,3 miliar atau setara 6,1- 6,0 bulan impor. (cl Kcuanga! llegara Kinerja keuaagan negara pada tahun 2022 membaik seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID- 19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2O22 mampu menjadi bantalan (shocft obsorbef di tengah berbagai tekanan akibat faldor risiko global sehingga pemulihan dunia usaha dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Rea-lisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada tahun 2O22 mencapai Rp2.635,8 triliun (13,5 persen Produk Domestik Bruto), meningkat sebesar 31,0 persen dibanding realisasi tahun 2021. Dari sisi komponennya, Penerimaan Perpajakan terealisasi sebesar Rp2.034,6 triliun (10,4 persen Produk Domestik Bruto), tumbuh sebesar 31,4 persen dibandingkan realisasi tahun 2O21. Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak terealisasi sebesar Rp595,6 triliun (3,0 persen Produk Domestik Bruto), tumbuh 29,9 persen dibandingkan realisasi tahun 2021. Peningkatan Pendapatan Negara dan Hibah yang signifikan di ta}: un 2O22 sejalan dengan pemulihan ekonomi pascapandemi, dampak implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Ha-rmonisasi Peraturan Perpajakan, serta uindfall kenaikan harga komoditas. Belanja Negara mencapai Rp3.096,2 triliun (15,8 persen Produk Domestik Bruto), menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 16,4 persen Produk Domestik Bruto, terutama disebabkan alokasi belanja penanganan COVID-19 yang tidaJ< sebesar tahun sebelumnya. Berdasarkan komponennya, realisasi Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp2.280,0 triliun atau 11,6 persen Produk Domestik Bruto, terutama dipengaruhi peningkatan belanja subsidi dan kompensasi. Transfer ke Daerah terealisasi sebesar Rp816,2 triliun atau 4,2 persen Produk Domestik Bruto, didorong oleh penyaluran Dana Bagi Hasil yang tumbuh signifrkan sebesar 43,8 persen. Dengan realisasi Pendapatan dan Belanja Negara tersebut, deflsit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2O22 mencapai Rp460,4 triliun (2,4 persen Produk Domestik Bruto), berada di bawah target 2022 sebesar 4,5 persen Produk Domestik Bruto dan realisasi tahun 2021 yaitu 4,6 persen Produk Domestik Bruto. Realisasi Pembiayaan Anggaran mencapai Rp591,0 triliun (3,0 persen Produk Domestik Bruto), utamanya berasal dari Pembiayaan Utang sebesar Rp688,5 triliun dan Pembiayaan Investasi sebesar negatif Rp106,8 triliun. Dengan realisasi Pembiayaan Anggaran tersebut, terdapat kelebihan pembiayaan pada tahun 2022 sebesar Rp130,6 triliun, meningkat dibandingkan realisasi tahun 2021 sebesar Rp96,7 triliun. Pada tahun 2O23, kebijakan fiskal diarahkan konsolidatif untuk kembali pada delisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di bawah 3 persen Produk Domestik Bruto, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 202O. Meski konsolidatif, pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diarahkan tetap fleksibel untuk mendukung pelaksanaan tema RKP Tahun 2023, yaitu 'Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan". Pendapatan Negara dan Hibah tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp2.463,0 triliun atau 11,7 persen Produk Domestik Bruto, menurun dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 13,5 persen Produk Domestik Bruto, terutama mempertimbangkan perkiraan harga - II.9 - NEPUELIK INDONESIA komoditas yang melandai. Penerimaan Perpajakan ditargetkan sebesar Rp2.021,2 triliun atau 9,6 persen Produk Domestik Bruto, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak ditargetkan mencapai Rp441,4 triliun atau 2,1 persen Produk Domestik Bruto. Belanja Negara ditargetkan sebesar Rp3.061,2 triliun atau 14,5 persen Produk Domestik Bruto, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.246,5 triliun atau 10,7 persen Produk Domestik Bruto, dan Transfer ke Daerah sebesar Rp814,7 triliun atau 3,9 persen Produk Domestik Bruto. Defisit Anggaran pada tahun 2023 ditargetkan mencapai 2,8 persen Produk Domestik Bruto atau sebesar Rp598,2 triliun. Dari sisi Pembiayaan Anggaran, komponen terbesar berasal dari Pembiayaan Utang sebesar Rp696,3 triliun. Pembiayaan Investasi ditargetkan sebesar negatif Rp176,O triliun dan Saldo Anggaran Lebih sekitar Rp7O,0 triliun. (dl Stabilitas moneter pada tahun 2022 relattf terkendali di tengah tingginya ketidakpa.stian ekonomi global, tecermin dari perkembangan inflasi dan nilai tukar Rupiah. Kondisi tersebut ditopang oleh berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia sejalan dengan penanganan pandemi COVID-19 yalg semakin baik mela-lui sinergi bauran kebijakan antara pemerintah dan Bank Indonesia. Sepanjang tah,un 2022, Inflasi Umum mengalami tren kenaikan hingga triwulan III dan berangsur melandai pada triwulan IV mencapai 5,51 persen (yoy), masih berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah bersama Bank Indonesia, sebesar 2,0--4,0 persen (yoy). Tingginya inflasi dipengaruhi kondisi global akibat ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina, keb{akan zero COYID-L9 di Cina, serta kebiiakan proteksionisme pangan di beberapa negara yang teLah menyebabkan gangguan rantai pasok global sehingga berdampak pada kenaikan harga komoditas energi dan pangan global. Dari sisi domestik, tingginya inflasi utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak yang diberlakukan pada awal September 2022 serta kenaikan harga sejumlah komoditas pangan akibat pasokan dan distribusi yang terkendala. Pada akhir semester I-2O23, tren penurunan Inflasi Umum berlanjut hingga mencapai 3,52 persen (goy) pada Juni 2023, kembali dalam rentang sasaran yang ditetapkan. Pada akhir tahun 2023, Inflasi Umum diprakirakan pada kisaran 3,30 persen (yoy), Iebih rendah dari ta}: : ln 2022 dan terjaga dalam rentang sasaran 2,H,O persen lgogl. -II.10- Gambar 2.8 Perkembangan Inflasi Umum Bulanan (persen, yoy ) Sumber: BPS, 2023. Gambar 2.9 Perkembangan Inflasi Berdasarkan Komponen (persen, yoy ) Sumber: BPS, 2023. 3,52 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 Jun 20 Sep 20 Des 20 Mar 21 Jun 21 Sep 21 Des 21 Mar 22 Jun 22 Sep 22 Des 22 Mar 23 Jun 23 -1,90 0,10 2,10 4,10 6,10 8,10 10,10 12,10 14,10 Jun 20 Sep 20 Des 20 Mar 21 Jun 21 Sep 21 Des 21 Mar 22 Jun 22 Sep 22 Des 22 Mar 23 Jun 23 Inti Pangan Bergejolak Harga Diatur Pemerintah NEPUEUK TNDONESIA Perkembangan nilai tukar rupiah pada tahtxr 2022 sangat dinamis dan menga.lami pelemahan dibandingkan tahun 202 1, namun dengan volatilitas yang cukup terkendali. Dari sisi global, berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan dunia ^yang dipengaruhi eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, tingginya suku bunga keb{ja-kan moneter dan imbal hasil US Treasrry 10 tahun, telah mendorong aliran modal asing keluar dari Indonesia dan memberi tekanan pelemahan terhadap nilai tukar rupiah. Namun demikian, sejumlah faktor intemal meliputi perbaikan prospek perekonomian Indonesia, kecukupan pasokan valuta asing, imbal hasil aset keuangan yang kompetitif berhasil menahan laju pelemahan lebih dalam. Rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2022 rnencapai Rp14.875 per US$, tetap terkendati meski sedikit berada di atas target RKP Tahun 2022, yaltru rentang Rp13.90G-Rp14.800 per US$. Pada akhir semester I-2023, di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global akibat konflik Rusia-Ukraina, berlanjutnya penget€.tan kebljakan moneter di negara maju, serta gejolak perbankan di AS, nilai tukar rupiah menguat sebe sar 3,26 persen (yt@, berada pada kisaran Rp15.066 per US$ pada akhir Juni 2023. Penguatan tersebut ditopang oleh aliran masuk modal asing sejalan dengan terjaganya fundamental perekonomian domestik, tecermin dari pertumbuhan ekonomi triwulan I yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, tren penurunan inflasi, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif. Pada tahun 2023 /ridai tukar rupiah diprakiralan terjaga pada kisaran Rp14.9O0-Rp15.400 per US$ ditopang oleh prospek percepatan pemulihan perekonomian domestik, serta arah kebijakan bank sentral di mayoritas negara maju, utamanya The Fed yang masih akan mempertahankan suku bunga acuan tinggi (higler for longe{ pada tahun 2023. Tingginya tekanan inflasi dan pelemahan nilai tukar rupiah sepanjangtahun 2022 direspons Bank Indonesia dengan meningkatkan suku bunga acuan BI-7 Dag Reuerse Repo Rate secara kumulatif sebesar 2O0 basis poin, dari semula 3,50 persen menjadi 5,50 persen di akhir 2022. Pengetatart kebija-kan moneter berlanjut hingga awal tahun 2023 dengan kembali meningkatkan BI-7 Dag Reuerse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen sebaga.imana hasil Rapat Dewan Gubernur pada periode Januari 2023. Bank Indonesia kemudian mempertahankan tingkat suku bunga hingga Rapat Dewan Gubernur periode Juni 2023. Keputusan tersebut mempertimbangkan (1) tingginya inflasi globat;
pra-kiraan periode pengetatan kebiiakan moneter global yang panjang, meskipun dengan besaran yang lebih rendah;
masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global dipengaruhi konflik - [.11 - SK No l700l5A Gambar 2.10 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap US$ (Rp/US$) Sumber: Bloomberg, 2023.
000 13.000 14.000 15.000 16.000 17.000 Jun 16 Agu 16 Okt 16 Des 16 Feb 17 Apr 17 Jun 17 Agu 17 Okt 17 Des 17 Feb 18 Apr 18 Jun 18 Agu 18 Okt 18 Des 18 Feb 19 Apr 19 Jun 19 Agu 19 Okt 19 Des 19 Feb 20 Apr 20 Jun 20 Agu 20 Okt 20 Des 20 Feb 21 Apr 21 Jun 21 Agu 21 Okt 21 Des 21 Feb 22 Apr 22 Jun 22 Agu 22 Okt 22 Des 22 Feb 23 Apr 23 Jun 23 Rusia-Ukraina dan gejolak perbankan Amerika Serikat;
urgensi menjaga imbal hasil aset keuangan domestik tetap kompetitif untuk menahan aliran modal keluar; serta ^(5) urgensi untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik supaya tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi dunia. Kebilakan moneter Indonesia ke depan harus terus memperhatikan perkembangan suku bunga kebijakan moneter global yang diprakiralan tetap tinggi pada tahun 2023, serta kondisi makro ekonomi dan keuangal domestik. Pemerintah bersama Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebljakan untuk menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar rupiah sesuai dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi. Pengendalian inJlasi terus menjadi perhatian pemerintah dan Bank Indonesia baik pusat dal daerah, yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Nasional dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat-Daerah. Sinergi bauran kebijakan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. (el S€Ltor Neuargatr Pada tahun 2023, lanerja sektor keuangan tetap terjaga, dengan kondisi likuiditas yang memadai dan profrl risiko yang cukup stabil. Peningkatan aktivitas ^perekonomian domestik, baik dari sisi konsumsi maupun investasi menjadi penopang pertumbuhan, ^yang selanjutnya mendorong permintaan terhadap seldor ^jasa keuangan. Pada pasar obligasi, gield obl; ^gasi pemerintah dengan tenor 10 tahun telah mengalami perbaikan, yaitu menjadi 6,46 pada Mei 2023. Kondisi tersebut mencerminkan tedadinya penurunan premi risiko pa.da pasar obligasi. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan mengalami penurunan pada awal t*un 2023. HaI ini tecermin ^pada Indeks Harga Saham Gabungan yang berada pada level 6.687 pada Mei 2023, atau turun sebesar 5,07 ^persen dibandingkan Mei 2022. Namun demikian, kapitalisasi pasar saham mencapai Rp9.484,16 triliun atau tumbuh sebesar 2,48 persen (goy). Capaian tersebut didukung oleh adanya p€ningkatan jumlah investor pasar modal yang signifikan pada Mei 2023, yaitu sebanyak 11,06juta atau meningkat sebesar 24,86 persen dibandingkan Mei 2022 yang tercatat hanya sebesar 8,85 ^juta. Pada selrtor perbankan, fungsi intermediasi dan kualitas penyaluran kredit masih te{aga. Meskipun sedikit melandai, penyaluran lcedit masih tumbuh tinggi dan positif, yaitu mencapa.i 8,08 persen (yoy) pada April 2023. Pertumbuhan kredit yang positif tersebut diiringi dengan pertumbuhan positif Dana Pihak Ketiga, yaitu mencapai 6,82 persen (goy). Selain itu, kinerja positif sektor perbankan juga tecermin dari kualitas penyaluran lcedit yang te{aga di level cukup rendah, yaitu 2,53 persen. Gambar 2.11 Perkembangan Yield Government Bonds __ Sumber: CEIC, Mei 2023. __ Gambar 2.12 Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, Mei 2023. 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,50 8,00 Jan 21 Mar 21 Mei 21 Jul 21 Sep 21 Nov 21 Jan 22 Mar 22 Mei 22 Jul 22 Sep 22 Nov 22 Jan 23 Mar 23 Mei 23 5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 Jan 21 Mar 21 Mei 21 Jul 21 Sep 21 Nov 21 Jan 22 Mar 22 Mei 22 Jul 22 Sep 22 Nov 22 Jan 23 Mar 23 Mei 23 NEPUBUK INDONESIA Sejalan dengan itu, kinerja sektor keuangan syariah ^juga te{aga positif hingga awal tahun 2023. Kondisi tersebut tecermin pada peningkatan total aset ^jasa keuangal syariah (tidak termasuk saham) per Februari 2023 yang mencapai Rp2.415,65 triliun atau tumbuh 19,73 persen (yog). Perkembalgan positif sektor perbankan syariah didukung oleh pemulihan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kualitas fungsi intermediasi perbankan syariah. Perkembangan pasar modal syariah khususnya ditopang oleh berlanjutnya komitmen pemerintah dalam penerbitan Surat Berharga Syariah Negara sebagai salah satu instrumen pembiayaan pembangunan. Saham syariah juga tumbuh positif yang ditunjukkan oleh pertumbuhan kapitalisasi Indeks Saham Syariah Indonesia sebesar 3,14 persen (yoy) dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp4.563 triliun pada Mei 2023. Selain itu, adanya pengembangan inovasi digital keuangan syariah dan meningkatnya Iiterasi keuangan masyarakat turut memperkuat kine4'a jasa keuangan syariah secara keseluruhan. (f) Pertunbuha! Jralg Inllu.lf daa Bcrlelaqlutaa Itl Thgkat Pengangguran Torbuka Indikator ketenagakerjaan terus mengalami pemulihan dari tekanan pandemi COVID- 19. Pada Agustus 2022, Tiagkat Pengangguran Terbuka mengalami penurunan sebesar 0,63 poin persentase menjadi 5,86 persen. Jumlah penciptaan lapangan kerja baru cukup besar mencapai 4,25 ^juta, tertinggi sejak tahun 2018. Pekerja di bidang pekerjaan dengan keahlian menengah dan tinggi pun mengalami peningkatan pada ta}run 2022 sebesar 1,85 ^juta orang. Untuk meningkatkan pekerja di bidang pekerjaan dengan keahlian menengah dan tinggi, pemerintah terus berupaya melakukan reformasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Salah satunya adalah implementasi program Kartu Prakeq'a bagi 3,47 ^juta orang dengan total insentif mencapai Rp5,36 triliun. Memaauki tahun 2023, seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi, Tingkat Pengangguran Terbuka dipral<irakan dapat diturunkan ke kisaran 5,3-6,0 persen. Program perlindungan pekeg'a dan peningkatan keahlian terus dilakukan melalui pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan Pelatihan Vokasi, termasuk Program Kartu Prakerja yang al<an memulai kebijakan transisi program ke skema awal, yaitu untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja melalui pelatihan vokasi. (ul Tingkat kemiskinan Indonesia pada September 2O22 mengalami peningkatan dari 9,54 persen di Maret 2022 menjadi 9,57 persen. Beberapa faktor menjadi penyebab kenaikan angka kemiskinan di September 2022, antara Lain karena pertumbuhan ekonomi yang melambat pada triwulan III dibanding triwulan II, dan kenaikan harga - II.13 - Gambar 2.13 Pertumbuhan Kredit dan DPK (persen, yoy ) Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2023 Gambar 2.14 Rasio Kredit Bermasalah Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2023 4 6 8 10 12 Mar Jun Sep Des Mar Apr 2022 2023 Pertumbuhan DPK Pertumbuhan Kredit 2,0 2,5 3,0 3,5 Mar Jun Sept Des Mar Apr 2022 2023 REPUEUK INDONESIA Bahan Bakar Minyak yang menyebabkan kenaikan pada beberapa harga komoditas pangan. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan 2023 sebesar 7,5-8,5 ^persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Ta}: un 2O2O-2O24, namun ^dengan mempertimbangkan kondisi yang ada saat ini pemerintah memprakirakan angka kemiskinan 2023 berada di kisaran 8,5-9,0 ^persen dan kemiskinan ekstrem sekitar ^1,0- 2,0 persen. Upaya keras terus dilakukan pada tahun 2023 untuk menurunkan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, antara lain dengan melanjutkan pelaksanaan Reformasi ^Sistem Perlindungan Sosial. Salah satu penahapan yang penting adalah melalui ^peningkatan ketepatan sasaran penerima program perlindungan sosial dengan menggunakan database sosial ekonomi yang muta-khir dan berperingkat. Beberapa aspek ^penekanan dalam reformasi ini, antara lain (1) penyiapan regulasi untuk ^pemanfaatan ^data Registrasi Sosial Ekonomi sehingga dapat digunakan seluruh kementerian/Iembaga dan pemerintah daerah dalam penyaluran program pada tahun 2024; (21 perluasan dan implementasi skema perlindungan sosial adaptif kepada pemerintah daerah; ^(3) penyempurnaan proses graduasi dan komplementaritas program melalui ^pemberdayaan ekonomi yang dilakukan lintas sektor;
^penguatan reformasi skema ^pembiayaan yang inovatif, ekspansif, dan berkesinambungan; dan ^(5) penjangkauan terhadap kelompok miskin dan rentan, seperti anak telantar, lansia, dan penyandang disabilitas ^yang memerlukan bantuan dan layanan pemerintah. Melalui penguatan agenda pembangunan reformasi perlindungan sosial yang didukung stabilitas ekonomi diharapkan upaya pemerintah menghapuskan kemiskinan ekstrem ^masi}a on-tra.ck. Itttl ^Rarto (Hat Kondisi perekonomian Indonesia yang terus pulih semenjak masa pandemi COVID- ^19 berpengaruh positif pada berbagai aspek sosial dan ekonomi. Pandemi COVID-19 ^yang terjadi sempat membuat kegiatan perekonomian dari pemerintah, swasta, dan masyarakat mengalami kelesuan, terutama masyaraJ<at berpendapatan rendah. Dampak yang berbeda antarkelompok pendapatan masyarakat tersebut mengakibatkan ketimpangan meningkat yang ditunjukkan oleh indikator rasio gini meningkat. ^Rasio gini sendiri merupakan indikator yang sensitif dan kompleks sehingga untuk menurunkan ketimpangan membutuhkan kebijakan yang menyasar ^pada ^semua lapisan pendapatan masyarakat serta pendistribusian kesejahteraan ^yang ^merata. Kondisi ketimpangan di Indonesia mengalami kenaikan ^pada masa ^pandemi ^COVID-19 jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi. Hal ini ditunjukkan dari capaian rasio gini pada level 0,385 bulan September 2020 dibandingkan September 2019 ^pada Ievel 0,380. - II.14 - Gambar 2.15 Capaian Rasio Gini 2018–2022 Sumber: BPS, 2023. 0,401 0,391 0,392 0,391 0,393 0,399 0,401 0,398 0,403 0,402 0,324 0,319 0,317 0,315 0,317 0,319 0,315 0,314 0,314 0,313 0,389 0,384 0,382 0,380 0,381 0,385 0,384 0,381 0,384 0,381 Mar-18 Sep-18 Mar-19 Sep-19 Mar-20 Sep-20 Mar-21 Sep-21 Mar-22 Sep-22 Rasio Gini Perkotaan Rasio Gini Perdesaan Rasio Gini (IDN) EEtrFITIFN REPUBLIK INDONESTA Kondisi ketimpangan di Indonesia setelah tahun 2020 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari naik turunnya angka rasio gini dari Maret 2027 hingga September 2022. Hal ini disebabkan oleh belum stabilnya kondisi perekonomian di Indonesia yang berakibat pada memburuknya keadaan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. Sementara masyarakat berpendapatan tinggi kondisi perekonomiannya lebih stabil sehingga mengakibatkan jarak ketimpangan semakin lebar. Keadaan ini diprakirakan akan terua berlanjut pada periode selanj utnya. Itvl ^lldekr ^Penbangula! ^Uanusla Aktivitas perekonomian kembali pulih meskipun Indonesia masih berstatus pa.ndemi COVID-l9. Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya perluasan vaksinasi, ^penerapan protokol kesehatan, dan penguatan sistem kesehatan. Indeks Pembangunan Manusia mampu meningkat sebanyak 0,62 poin dari tahun sebelumnya, yang disumbang oleh peningkatan pada komponen kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi. Peningkatan komponen ekonomi tecermin dari capaian indikator persentase pendutluk miskin, gini rasio, rata-rata upah buruh/karyawan/pegawai per bulan, tingkat pengangguran terbuka, persentase pekerja formal, serta pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang terus membaik. Selain itu, pemerataan ekonomi melalui bantuan sosial dan subsidi kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah turut berperan dalam perbaikan ekonomi selama tahun 2022. Pada aspek pendidikan, pemerintah telah memperbolehkan sekolah untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka seiring dengan kesiapan sekolah dan melandainya pandemi COVID- 19. Hal ini mempunyai dampak pada kenaikan partisipasi pendidikan. Percepatan pemulihan kualitas pembelajaran dan akselerasi mutu pembelajaran pascapandemi COVID-l9 dilakukan dengan penguatan kurikulum, penilaian diagnostik kembali oleh guru kepada siswa, dan optimalisasi Layanan pendidikan formal dan nonformal. Pada aspek kesehatan, inovasi Layanan dilaksanakan untuk mengatasi terhambatnya pelayanan kesehatan esensial selama pandemi COVID-l9. Selain itu, pengembangan pelayanan kesehatan digital sebogai bagian dari Reformasi Sistem Kesehatan akan meningkatkan kualitas baik dari sisi penjangkauan maupun ketersediaan layanan di tingkat masyarakat. Sistem kesehatan Indonesia masih membutuhkan dukungan investasi, kJrususnya pada sektor kesehatan publik termasuk di dalamnya infrastruktur dan kemampuan sumber daya pada aspek promotif, preventif, maupun kuratif. Tahun 2023 diprakirakan akan menjadi tahun transisi status COVID-l9 dari pandemi menjadi endemi, Aktivitas masyarakat diperkirakan akan pulih sehingga mendorong peningkatan p€ndapatan masyarakat. Namun, membaiknya kondisi ekonomi masih dibayang-bayangi oleh ketidakpastian global terutama akibat tensi geopolitik yang terjadi antara Ukraina dal Rusia sehingga berpotensi menghambat peningkatan pendapat€n masyarakat. lvl ^Elrononi ^H{au ^daa Alrtivitas perekonomian di tahun 2023 diprakirakan sudah kembali pada kondisi normal seiring dengan upaya kuat di bidang kesehatan untuk mencapai lerd immunitg pada tahrn 2022, dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,3-5,5 persen. Adapun program dan kegiatan pemerintah pada tahun 2023 mendorong akselerasi ekonomi melalui agenda transformasi ekonomi pascapandemi COVID- 19. Sementara itu, sslagai bagian dari transisi menuju ekonomi hUau, aksi pembangunan rendah karbon juga terus diperkuat agar berjalan optimal guna mengurangi trade-off dari al<tivitas ekonomi yang semakin kuat, serta untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. - r.15 - Dengan kembali normalnya ahivitas ekonomi dan sosial di tahun 2023 diproyeksikan akan berdampak pada meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca di tahun tersebut. Namun, dengan semakin luasnya upaya ^penerapan pembangunal rendah karbon sebagai tulang punggung ekonomi hijau, diproyeksikan penurunan emisi Gas Rumah Kaca akan dapat menguat dai 26,A7 persen pada taht: rr 2022 menjadi 27,O2 ^persen pada tahun 2023. Beberapa penguatan al<si pembangunan rendah karbon dilakukan melalui upaya aksi p€nerapan energi terbaruksn dan efisiensi energi, serta restorasi gambut dan ^juga reforestasi. letl ^Ntbi ^n ^rar ^P.tad Perkembangan Nilai Tukar Petani dari tahtur: 2O2O-2O22 mengalami tren ^peningkatan yang signifikan sebagaimana terlihat pada Gambar 2.17. Perkebunan menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar dalam peningkatan Nilai T\rkar Petani tersebut. Pada tahun 2022, ^penitrrykaf-an permintaan luar negeri terhadap ^produk buah dan sayur menyebabkan terjadinya lonjakan Nilai Tukar Petani hortikultura. ^Sektor peternakan dan perikanan sepanjang tahurr 2O2O-2O22 masih memberikan kontribusi positif dalam perkembangan Nilai Tukar Petani. Sektor perkebunan masih memberikan kontribusi besar dalam capaian Nilai Tukar Petani hingga bulan Mei 2023. Meskipun pada subsektor tanaman ^pangan, ^peternalan, dan hortikultura mengalami fluktuasi sepanjang Januari-Maret, ^Nilai Tukar ^Petani ^tetap tumbuh positif. Berdasarkan perkembangan tersebut, pada tahun 2023 diprakirakan Nilai Tukar Petani akan terus naik hingga mencapai 105-107. Sektor ^perkebunan diprakiral<an masih menjadi kontributor dominan dalam ^pembentukan Nilai Tukar Petani meskipun pertumbuhan di tahun 2023 diprakirakan lebih rendah ^jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan selrtor hortikultura diprakirakan akan tetap tinggi pada tahun 2023, sedangkan untuk sektor ^peternakan akan tetap tumbuh positif. Stagnasi sektor tanaman ^pangan akan berlanjut ^hingga akhir tahun 2O23. - II.16 - Gambar 2.16 Proyeksi Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (Kumulatif) Sumber: Hasil Analisis dan Proyeksi Kementerian PPN/Bappenas, Mei 2023. Keterangan: Tahun 2022–2024 merupakan angka proyeksi penurunan emisi Gas Rumah Kaca. -26,44 -27,07 -26,87 -27,02 -27,27 2020 2021 2022 2023 2024 Persen Gambar 2.17 Perkembangan Nilai Tukar Petani Sumber: BPS (diolah), Juni 2023 (tahun dasar 2018=100). 103,26 103,10 103,29 102,93 103,39 103,59 103,48 104,68 105,68 106,67 107,18 108,34 108,67 108,83 109,29 108,46 105,41 105,96 104,25 106,31 106,82 107,27 107,81 109,00 109,84 110,53 110,85 110,58 110,20 103,26 103,18 103,22 103,15 103,19 103,26 103,29 103,47 103,71 104,01 104,30 104,63 108,67 108,75 108,93 108,81 108,13 107,77 107,27 107,15 107,11 107,13 107,19 107,34 109,84 110,19 110,41 110,45 110,40 92 94 96 98 100 102 104 106 108 110 112 Jan 2021 Feb 2021 Mar 2021 Apr 2021 Mei 2021 Jun 2021 Jul 2021 Agu 2021 Sep 2021 Okt 2021 Nov 2021 Des 2021 Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 Mei 2022 Jun 2022 Jul 2022 Agu 2022 Sep 2022 Okt 2022 Nov 2022 Des 2022 Jan 2023 Feb 2023 Mar 2023 Apr 2023 Mei 2023 NTP NTP Kumulatif Gambar 2.18 Perkembangan Nilai Tukar Nelayan Sumber: BPS dan KKP, Juni 2023 (tahun dasar 2018=100). 102,83 103,16 102,76 103,70 104,80 104,64 104,89 105,46 105,60 105,70 105,90 106,79 107,22 107,36 106,65 106,77 107,46 106,96 107,10 107,21 105,24 105,42 104,96 105,23 105,87 105,74 105,58 106,52 106,38 102,83 103,00 102,92 103,11 103,45 103,65 103,83 104,03 104,20 104,35 104,49 104,69 107,22 107,29 107,08 107,00 107,09 107,07 107,07 107,09 106,89 106,74 106,58 106,47 105,87 105,81 105,73 105,93 106,02 94 96 98 100 102 104 106 108 110 Jan 2021 Feb 2021 Mar 2021 Apr 2021 Mei 2021 Jun 2021 Jul 2021 Agu 2021 Sep 2021 Okt 2021 Nov 2021 Des 2021 Jan 2022 Feb 2022 Mar 2022 Apr 2022 Mei 2022 Jun 2022 Jul 2022 Agu 2022 Sep 2022 Okt 2022 Nov 2022 Des 2022 Jan 2023 Feb 2023 Mar 2023 Apr 2023 Mei 2023 NTN NTN Kumulatif BUK INDONESIA Perekonomian Nusa Tenggara dan Papua yang memiliki komoditas unggulan tembaga dan emas turut diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas. Pada tahun 2022, Wilayah Nusa Tenggara dan Papua tumbuh masing-masing sebesar 5,3 dan 7,0 ^persen. Wilayah Nusa Tenggara tumbuh didorong oleh tingginya produksi pertambangan bijih logam khususnya tembaga di Nusa Tenggara Barat, sementara Wilayah Papua didorong oleh produksi tembaga dan emas di Frovinsi Papua. Sejalan dengan ha-l itu, tingkat pengangguran terbuka di Wilayah Nusa Tenggara dan Papua tercatat masing-masing sebesar 3,1 dan 3,4 persen. Wilayah Nusa Tenggara dan Papua masing-masing akan tumbuh sebesar 5,7-6,0 dan 5,&7,0 persen pada tahun 2023- Pertumbuhan Wilayah Nusa Tenggara didorong oleh meningkatnya kinerja pertambangan tembaga sejalan dengan peningkatan permintaan dari mitra dagang utama, meningkatnya aktivitas penerbangan di Bandar Udara Komodo-Labuan Bajo dan Bandara Internasiona.l Lombok Praya seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata, serta proyek hilirisasi komoditas tembaga di Pulau Sumbawa. Sementara itu, Wilayah Papua diharapkan masih terus tumbuh seiring dengan tumbuhnya sektor pertambangan dan berlanjutnya proyek pengembangan Pelabuhan Sorong dan proyek Tangguh LNG Train 3. Kemiskinan di Nusa Tenggara dan Papua diharapkan dapat mencapai masing-masing 15,9-16,3 dal 24,1-24,5 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka Nusa Tenggara dan Papua diprakirakan masing-masing sebesar 2,t-2,8 dan 2,7-3,2 persen. Peningkatan harga komoditas batu bara dan lignit selama tahun 2022 serta perbaikan permintaan dari mitra dagang utama, seperti Cina dan India, mendorong perekonomian Witayah Kalimantan untuk tumbuh sebesar 4,9 persen. Hal ini berdampak pada penurunan tingkat pengangguran menjadi 5,0 persen. Pada tahun 2023, ekonomi Kalimantan diprakirakaa tumbuh sebesar 5,2-5,5 persen. HaI ini didorong oleh berlanjutnya hilirisasi komoditas pertambangan, pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing, serta berlanjutnya proyek Ibu Kota Nusantara. Peningkatan perekonomian diharapkan dapat mendorong penurunan kemiskinan di Kalimantan menjadi 4,2[-5,0 persen dan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 4,2- 4,4 persen. Aktivitas sektor industri pengolahan dan perdagangan yang kembali pulih, mendorong Wilayah Jawa-Bali tumbuh 5,3 persen pada tahun 2022. Akselerasi pertumbuhan ekonomi Jawa-Bali berdampak pada peningkatan kesempatan kerja dan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 6,6 persen. Pembangunan Proyek Strategis Nasional, seperti pembangunan tol di Banten, DKI Jal(arta, Jawa Barat dan Jawa Timur, pengembangan Bali Maritime Tourism Hub di Pelabuhan Benoa, Bandar Udara Kediri, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, serta. infrastruktur bendungan dan irigasi diprakirakan mendorong peningkatan investasi pada tahun 2023. Ekonomi Wilayah Jawa-Bali diprakirakan tumbuh sebesar 5,2-5,4 persen. Peningkatan perekonomian diharapkan dapat mendorong penurunan kemiskinan menjadi 7,9-8,3 persen dan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,95,3 persen. Peningkatan harga komoditas unggulan Wilayah Sumatera khususnya minyak kelapa sawit, karet, dan batu bara mendorong ekonomi wilayah tersebut tumbuh sebesar 4,7 persen pada tahun 2022. Selaim itu, kinerja ekonomi didorong oleh peningkatan alrtivitas perdagangan, produksi pertanian serta penguatan permintaan domestik. Pertumbuhan ekonomi Sumatera berdampak pada peningkatan kesempatan keg'a dan penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi sebesar 5,4 persen tahun 2022. Perbaikan permintaan global, terkendalinya inflasi, serta berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional seperti Tol Trans Sumatera, Kawasan Industri, jaringan kereta api Sumatera diprakirakan akan mendorong ekonomi Wilayah Sumatera tumbuh 4,5- 4,8 persen pada tahun 2023. Peningkatan perekonomian diharapkan dapat mendorong penurunan kemiskinan menjadi 8,7-9,1 persen dan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 4,6-5,1 persen. - II.19 - TI] x 4l 2.2.2 h*tat dan Arah Keb{aLan Elroaonl alro Tahun 2O24 (11 Sararan Ekoroml Malrro Upaya percepatan agenda transforrnasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3-5,7 persen pada tahun 2024. Tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut akan meningkatkan Gross National Income per kapita (Atlas Method) menjadi US$4.970-5.150 pada tahun 2024, berada pada kategori upper-middle iname auntries. Tabel 2.1 Sasaran Ekonomi Makro Tahun 2024 Uraian 2022 2023 Prakiraan 2024 RPJMN Sasaran Perkiraan Besaran-Besaran Pokok Pertumbuhan PDB (%, yoy ) 5,3 5,3–5,5 6,2–6,5 5,3–5,7 Laju inflasi, Indeks Harga Konsumen (IHK) (%, yoy ): Akhir Periode 5,5 3,3 2,7 1,5–3,5 Neraca Pembayaran Cadangan Devisa (US$ miliar) 137,2 144,2 – 145,3 159,5 149,1 – 150,2 - dalam bulan impor 6,0 6,1–6,0 6,9 6,0–5,8 Neraca Transaksi Berjalan (% PDB) 1,0 0,5 – 0,5 (1,7) 0,5 – 0,4 Keuangan Negara Penerimaan Perpajakan (% PDB) 10,4 9,6 10,7–12,3 10,0–10,2 Keseimbangan Primer (% PDB) (0,4) (0,7) 0,2–0,0 0,0–(0,4) Surplus/Defisit APBN (% PDB) (2,4) (2,8) (1,5)–(1,7) (2,2)–(2,6) Stok Utang Pemerintah (% PDB) 39,7 39,4 28,5–29,2 38,1–39,0 PMTB/Investasi Pertumbuhan Investasi (PMTB) (%) 3,9 6,1–6,3 8,0–8,4 6,2–7,0 Nilai Realisasi PMA dan PMDN (Triliun Rp) 1.207,2 1.200–1.300 1.500 1.450–1.650 ^a) Nilai Realisasi PMA dan PMDN Industri Pengolahan (Triliun Rp) 497,7 396–420 782 662,7–731,1 Target Pembangunan Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 5,86 5,3–6,0 3,6–4,3 5,0–5,7 Tingkat Kemiskinan (%) 9,57 8,5–9,0 6,0–7,0 6,5–7,5 Rasio Gini 0,381 0,375–0,378 0,360–0,374 0,374–0,377 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 72,91 73,36–73,37 75,54 73,99–74,02 Penurunan Emisi GRK (%) 26,87 27,02 27,3 27,27 BUK INDONESIA Stabilitas ekonomi makro tahun 2O24 diupayakan tetap mendukung proses pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-l9 serta tetap menjaga kineda baik indikator makro frska-l untuk menjamin kesinambungan pembangunan dalam ^jangka menengah-panjang. Dalam jangka pendek diarahkan tetap memberi ruang bagi penuntasan agenda pembangunan ta.}rurr 2024. Tingkat inflasi dijaga stabil pada rentang 1,$-3,5 persen (yoy) dan nilai tukar rupiah pada rentang Rp 14.70O-Rp 15.200 per US$. Pada tahun 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka diupayalan turun menjadi 5,0-5,7 persen. Demikian pula rasio gini turun menjadi 0,374-0,377. Sejalan dengan hal tersebut, kesejahteraan masyarakat diharapkan meningkat, yang diindikasikan oleh meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia menjadi 73,99-74,02. Kebiiakan peningkatan kinerja sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan diharapkan dapat menjaga tingkat kesejahteraan petani dan nelayan, yang ditunjukkan oleh indikator Nilai Tukar Petani pada kisaran 105- 108 dan Nilai Tukar Nelayan pada kisaran 107-1 10. (21 Arah Kcb{iakan Arah kebijakan tahun 2024 difokuskan pada percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan untuk mengejar sasaran pembangunal ^jangka menengah serta mengembalikan trajedory ^jangka panjang. Arah kebijalan tersebut akan mendorong penguatan fondasi ekonomi Indonesia pada tahun selanjutnya untuk menjadi tahun dasar pelaksanaan pembangunan jangka panjang 2025-2045. lal ^Folus ^Kebllalan ^aLro Tahun ^2O24 (rl Percepatan transformasi ekonomi diarahkan untuk menciptakan ekosistem dalam upaya untuk memperkuat struktur perekonomian yang bernilai tambah tinggi. Upaya percepatan transformasi dilakukan melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, serta penguatan daya saing usaha. (ltl Pembangunan Intluslf Pembangunan inklusif diarahkan untuk menciptakan peningkatan akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat serta mampu mengurangi kesenjangan antarkelompok dan antarwiLayah. Upaya pembangunan inklusif dilakukan melalui pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, serta percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara. - fi.21 - Uraian 2022 2023 Prakiraan 2024 RPJMN Sasaran Indikator Pembangunan Nilai Tukar Petani (NTP) 107,33 105–107 105 105–108 Nilai Tukar Nelayan (NTN) 106,45 107–108 107 107–110 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Keterangan: a) Angka target sementara berdasarkan informasi dalam rapat bilateral dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal tanggal 23 Februari 2023 sesuai arahan Presiden dalam rapat terbatas. Catatan: Angka dalam kurung (x,x) bernilai negatif. REPUBUK INDONESIA (tttl PeDbargurar Berlelaqruta! Pembangunan perlu memperhatikan aspek lingkungan untuk mengoptimalkan sumber daya sehingga mampu memenuhi kebutuhan saat ini maupun untuk generasi yang akan datang. Upaya pembangunan berkelanjutan diarahkan pada pembaagunan rendah karbon dan transisi energi yang mampu merespons tantangan-tantangan dari perubahan iklim dan menjaga daya saing ekonomi. (tvf cwuJudtatrStabtlttaBElonorul Dalam mencapai sasaran pembangunan ta}run 2024, diperlukan stabilitas ekonomi yang mampu menciptakan terjaganya iklim ekonomi yang kondusif serta mengurangi ketidakpastian. Upaya mewujudkan stabilitas ekonomi diarahkan ^pada penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 2024 yang aman dan kondusif. (bl Mencapat Sararan Dalam upaya mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi, iklim investasi terus dijaga di tengah agenda politik tahun 2024 melalui kebilakan reformasi struktural, seperti ^penerapan Undang-Undang Cipta Kerja. Selain itu, investasi akan terus didorong seiring ^proses hilirisasi komoditas untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi, seperti kelapa. sawit, karet, kelapa, rumput laut, rqiungan, udang, tuna, bioTtrel, bauksit, nikel, tembaga, timah, dan lainnya. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 ditargetkan mampu tumbuh 5,15,7 persen. Konsumsi masyarakat ditargetkan akan tumbuh sebesar 5,3-5,5 persen dan tetap menjadi sumber pertumbuhan terbesar. Pertumbuhan konsumsi masyaraJ<at didorong oleh terjaganya daya beli masyarakat serta peningkatan konsumsi kmbaga Non Profrt yang meLayani Rumah Tangga seiring agenda Pemilihan Umum tahun 2024. Sementara itu, kineq'a ekspor dan impor barang dan ^jasa ^juga ditargetkan akan tumbuh masing-masing sebesar 7,2-7,9 dan 7,2-8,0 persen. Pertumbuhan ekspor barang dan ^jasa didorong oleh semakin menguatnya permintasn globa1 pascaresesi dan stagflasi, sedangkan pertumbuhan impor barang dan jasa disebabkan oleh masih tingginya permintaan impor bahan baku/penolong untuk aktivitas produksi domestik. Penguatal pertumbuhan ekspor non- komoditas, produk manufaktur dan ^jasa serta peningkatan peran dalam rantai pasok global didorong melalui strategi (i) sinkronisasi kebijakan dan fasilitasi sisi szpply termasuk perizinan, energi, ketenagakerjaan, bahan baku, logistik, pembiayaan dan frskal untuk meningkatkan efisiensi usaha berorientasi ekspor; (ii) penyiapan ekosistem riset dan pengembangan serta sertirikasi untuk meningkatkan kualitas produk ekspor; (iii) integrasi dan digitalisasi fasilitasi perdagalgan termasuk informasi pasar, standar dart buger dari negara mitra; (iv) peningkatan efektivitas promosi perdagangan termasuk pemasaran barang dan ^jasa terintegrasi berbasis d$tal (9 penguatan diplomasi untuk penurunan hambatan perdagangan; serta (vi) penguatan sumber daya manusia yang mendukung ekspor barang dan jasa termasuk edukasi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Investasi ditargetkan akan tumbuh sebesar 6,2-7,0 persen, didorong oleh penuntasan proyek-proyek dalam agenda pembangunan jangka menengah. Dengan sasaran pertumbuhan investasi tersebut, target total realisasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri meningkat menjadi sebesar Rp1.450-1.650 triliun. Untuk mencapai target tersebut, strategi akan diarahkan mela-lui (i) meningkatkan kepastian hukum dan kualitas pelayanan perizinan melalui penuntasan regulasi terkait penanaman modal, serta penyelesaian sistem perizinan dan kemudahan berusaha terintegrasi Online Single Submission berbasis risiko; (ii) optimalisasi fasilitasi investasi yang berkualitas, produlrtif, dan berorientasi ekspor secara menyeluruh utamanya untuk percepatan penyelesaian proyek-proyek prioritas dan strategis; serta (iii) peningkatan investasi untuk mendorong hilirisasi industri berkelanjutan dan inklusif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. REPUBUK INDONESTA Ttbel2.2 Sacaran Pertunbuha! ProduL DorEcstlh Bnrto Sill Pergeluaran Tahur 2024 wal ,Tyt: t Urala Realfuesl 2022 ZWA Sumber Pertunbuha! 5,3 5,3-s,5 6,2-6,6 5,3-5,7 5,3-5,7 Konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT 4,9 5,3-5,4 5,9-6,1 5,3-5,5 2,9-2,94 Konsumsi Pemerintah (4,5) 0,9-1,4 5,1-s,3 2,5-3,2 0,24,24 Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) 3,9 6,1-6,3 8,0-8,4 6,2-7,0 2,0-2,2 Ekspor Barang dan Jasa 16,3 6,0-7 ,t 5,A4,2 7,21,9 L,a-2,O Impor Barang dan Jasa 14,7 6,7-7,6 5,1-s,2 7,2-A,O t,5-t,7 Sumber: Kementerian PPN/ Bappenas, 2023. Catatan: Angka dalam kurung (x,x) bernilai negatif. Keterangan: a) Perbedaan angka desimd dal€m range terjadi pada dua hingga empat angka di belakang koma. Di sisi lapangan usaha, sehor industri ditargetkan tumbuh 5,21-5,8 persen. Faktor-faktor pendorong pertumbuhan industri pengolahan pada tahun 2024, ar: tara lain (i) peningkatan aktivitas masyaral(at selama Pemilihan Umum mendorong konsumsi terutama untuk produk makanan, minuman, tekstil dan pakaian ^jadi, serta produk-produk tahan larna ldurablel; ^(iil dukungan belanja pemerintah dan ^pemerintah daerah untuk produk dalam negeri, termasuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai; (iii) normalisasi harga dan kestabilan rantai pasok untuk menjamin ketersediaan bahan baku yang lebih terjangkau; (iv) peningkatan investasi industri; (v) operasionalisasi beberapa kawasan industri dan smelter; ^(vi) peningkatan efrsiensi sejalan dengan adopsi teknologi dalam proses produksi; (vii) penguatan rantai pasok dan produk industri halal; serta (viii) pemulihan ekonomi di beberapa mitra dagang. Percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam industri pengolahan akan dilaksanakan melalui strategi (i) harmonisasi kebijakan lintas sektor untuk mendukung diversifikasi produk ekspor yang lebih kompleks; (ii) peningkatan hilirisasi Sumber Daya Alam untuk peningkatan ekspor produk bernilai tambah yang didukung oleh peningkatan investasi, serta percepatan pembangunan smelter dan kawasan industri; (iii) perluasan penerapan industri 4.0 dan transformasi digital dalam proses bisnis dan produksi perusahaan; (iv) peningkatan inovasi dan pemanfaatan riset industri; (v) peningkatan partisipasi industri domestik dalam rantai pasok global; (vi) peningkatan produktivitas dan kapabilitas tenaga kerja industri, termasuk da-lam hal adopsi teknologi, melalui ^penyediaan pelatihan teknis sesuai kebutuhan perusahaan; (vii) perluasan penerapan industri hijau dan industri yang mendukung ekonomi biru; (viii) pengembangan industri dan infrastruktur halal melalui penguatan standar kualitas, rantai pasok, dan kawasan industri halal terintegrasi; (ix) penguatan pembiayaan dan infrastruktur pemampu industri guna p€ningkat€n daya saing industri nasional; serta (x) gerakan penggunaan produk dalam negeri. Perdagangan dalam negeri ditargetkan dapat terus tumbuh sebesar 5,8-6,0 persen melalui penguat€n ekosistem perdagangan melalui strategi (i) penguatan logistik nasional dengan meningkatkan efisiensi distribusi serta menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok dan bahan penting antar waktu antar wilayah, (ii) percepatan pemanfaatan digitalisasi perdagangan dan mendorong literasi konsumen, (iii) penguatan iklim persaingan usaha yang sehat serta perlindungan konsumen. -fi.23 - INT'I'NT; FIrJ Selrtor pertanian ditargetkan akan tumbuh sebesar 3,4-3,8 persen, didorong oleh peningkatan produktivitas, keberlanjutan pengembangan Food Estate, serta program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian. Sektor konstruksi ditargetkan mampu tumbuh tinggi sebesar 6,4-6,7 persen, didorong oleh penuntasan proyek pembangunan ^pada tahun akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2O2O-2O24 serta pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara. Sementara itu, sehor pertambangan akan tumbuh meningkat pada kisaran 4,24,4 persen, utamanya didukung oleh meningkatnya produksi hasil tambang seiring dengan berlanjutnya agenda hilirisasi komoditas tambang. Peningkatan produktivitas sektor pariwisata diharapkan mampu mendorong pertumbuhan selrtor penyediaan akomodasi dan makan minum yang ditargetkan sebesar 6,5-7,4 ^persen. Peningkatan kinerja sektor ini didukung oleh pelaksanaan event de; : Meethry, Incenliue, Conuentio4 and Exhibition internasional, euent olahraga, beserta pelaksanaan festival nasional dan daerah. Peningkat€n perjalanan wisatawan intemasional ^juga menjadi momentum bagi pembukaan destinasi pariwisata prioritas sejalan dengan stabilitas kondisi kesehatan di Indonesia dan negara sumber wisatawan mancanegara. Produktivitas di sektor ekonomi laeatif diperkirakan akan lebih cepat tumbuh seiring dengan penguatan industri berbasis konten dan peningkatan konsumsi produk kreatif lokal. Percepatan transforrnasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan dilalsana.kan melalui strategi (i) peningkatan daya saing dan daya dukung kepariwisataan Indonesia di tingkat dunia; (ii) peningkatan tenaga kerja terampil mela\ti re-skilling dan up-skilling serta sertifikasi kompetensi; (iii) penguatan desa wisata meLalui penguatan narasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan diversifikasi produk dan layanan; (iv) peningkatan ragam dan kualitas usaha industri dan rantai pasok destinasi pariwisata; (v) integrasi pola perjalanan di destinasi yang terintegrasi dengan penyelenggaraan euent darr Meeting, Incentiues, Conference, and Exhibition dengan standar Layanan pariwisata yang baik; (vi) penguatan pemasaran Wonderful Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia, dan Bangga Buatan Indonesia; lill refoatsing pasar wisatawan mancanegara berkualitas (qtalitg touisml yang didukung oleh aturan visa dan kemudahan berwisata; (viii) penguatan pembiayaan, investasi, infrastruktur, dan penerapan hak kekayaan inteleli: tual ekonomi kreatif dan digital; (ix) penguatan industri kreatif berbasis konten; serta (x) penguatan ekspor gastronomi melalui " Indonesia Spice Up Tte World . Tabel 2.3 Sasaran Pertumbuhan Produk Domestlt Bruto Elrt Lapalgan Usaha Tahun 2024 (Persca' gogtl ?wtl Realisari 20.22 PsaLlrarI 20.23 RPJUII Saa.ren 5,3 5,3-5,5 6,2-6,5 s,3-s,7 5,3-5,7 Pertanian, Kehutalal, dan Perikanan 2,3 3,2-3,5 4,M,t 3,4-3,8 0,H,5 Pertambangan darl Penggalial 4,4 4,14,3 2,0-2,2 4,24,4 0,24,2 4 Industri Pengolahan 4,9 5,3-5,6 7,7-8,t 5,4-5,8 1,1-1,2 Pengadaan Listrik dan Gas, dan Air Bersih 6,6 5,3-5,6 5,7-S,t 5,5-5,8 0,1-0,1 ^a) Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3,2 3,8-4,0 4,9-5,0 4,74,9 o,H,O ") 2,O - 1r.24 - Konstruksi 6,1-6,3 6,64,9 6,44,7 0,6-0,6 ") NEPUBUK INDONESIA ?w4 Usalan Perdagargar besar dan eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Rcsll.ail 20.22 PrrLlrar!r 2023 RPJIII{ Sararr! 5,5 5,6-5,8 6,44,A 5,8-6,0 0,64,7 Transportasi dan Pergudangan 19,9 7,7-A,O 7,5-4,0 8,1-8,6 O,H,4 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum t2,o 6,H,5 6,74,8 6,5-7,4 0,24,2a1 Informasi dal Komunikasi 7,8-8,0 9,1-9,8 A,2-A,4 0,H,6 Jasa Keuangan 1,9 3,4-3,6 7,3-7,A 3,8-4,1 0,2-O,2at Re4,l Estate t,7 2,9-3,4 5,3-5,4 3,2-3,9 0,2-O,2at Jasa Perusahaan 8,8 4,7-5,1 8,7-4,8 s,2-5,8 0,24,2at Administrasi Pemerintahal dan Jaminal Sosial Wajib 2,5 2,6-2,9 5,4-5,6 3,6-3,9 0,1-0,14 Jasa Pendidikan 0,6 2,5-2,A 5,7-5,8 4,24,4 0,1-O,1a) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,7 3,7-3,8 8,5-8,6 3,94,1 0,1-O,1a) Jasa Lainnya 9,5 7,6-7,9 9,7-9,7 7,9-8,5 0,24,2at Sumber: Keraenterian PPN/ Bappenas, 2023. Keterangan: a) Perbedaan angka desiraal dalam rarge terJadi pada dua hingga empat angka di belakang ^koma. lcl ^Strb ^tta. ^Ek: ternal Pada talrun 2024, kine4a Neraca Pembayaran Indonesia diperkirakan masih tetap tangguh dalam menopang stabilitas eksternal Indonesia. Diversifikasi ekspor yang semakin kuat terutama didukung kebijakan hilirisasi komoditas serta perluasan negara tujuan ekspor baru akan terus menjaga surplus neraca barang sekitar U5fi49,547,2 miliar. Pulihnya ku4jungan wisatawan mancanegara turut menekan defisit neraca ^jasa menjadi semakin rendah pada kisaran US$16,2-15,7 miliar. Neraca pendapatal sekunder semakin meningkat menjadi US$6,7-6,9 miliar ditopa.ng kinerja penempatan pekerja migran Indonesia di ^negara- negara mitra yang telah pulih disertai dengan peningkatan keahlian teknis. Dengal prakiraan tersebut, kinerja neraca transaksi berjalaa tetap mencatat surplus US$7,2-6,9 miliar. Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial semakin berkembang menjadi US$3,7-10,5 miliar ditopang oleh investasi langsung ^yang tetap tinggi sekitar US$15,3-15,5 miliar di tengah berbagai proyek shategis yang terus berjalan dan keberhasilan Indonesia melewati periode politik sepanjang tahtfi 2024. Kondisi tersebut mencerminkan sinyal ^ke pasar terkait prospek ekonomi Indonesia yang tetap kondusif dan terus berkembang' Sementara itu, tekanan investasi portofolio semakin minimal sehingga mencapai defisit rendah sekitar US$5,7-0,2 miliar. Posisi cadangan devisa ^juga terus meningkat menjadi US$149,1-150,2 miliar atau setara 6,0-5,8 bulan impor, seiring dengan kinerja ^Neraca Pembayaran Indonesia yang tetap solid dalam menopang ketahanan eksternal serta mendukung sektor riil. - n.25 - Tabel 2.4 Postu? Ncraca Penbayaraa Iadonccla (U8$ Mtlhrl Uralen 2o22rl Prellrarn 2023a SasaraD 202421 Tran atsl Bcdeha dalam ^persen PDB (%l 13,1 1,O 7,,-6,4 0,5-{,5 7,24,9 o,H,4 Barartg 62,7 51,4-49,L 49,*7,2 Jasa-Jasa (20,0) (t6,61-(t6,2) lt6,2l-(Ls,7l Pendapatan Primer (3s,8) (34,11-(33,0) (32,9)-(31,4) Pendapatan Sekunder 6,4 6,#,7 6,74,9 (8,e1 2,(F5,8 3,7-1O,5 Investasi langsung 15,1 15,2-15,4 15,3-15,5 Investasi Portofolio Investasi lainnya (e,o) (6,6)-(4,s) (5,71-lo,2l (6,7)-(s,1) (6,o)-(4,e) (1s,1) I{erece KaroluruLr! 4,O 7,5-11,O 9,3-15,8 Cadelger Dcvl.e dalam bulan impor (bulan) t37,2 6,O L44,2-L45,3 6,1-6,0 lr+9,1-150,2 6,0-5,8 Sumbe!:
Bar* Indonesia dan 2) proyeksi Icmenterian PPN/Bappenas, Februari 2023 Catatan: Angka dal€a kurung (x,x) bernilai negatif. (dl Arah KebtJakau Flrlal Postur makro fiskal tahun 2024 diarahkan konsolidatif, tetapi tetap fleksibel untuk memberi ruang bagi pencapaian prioritas pembangunan yang menitikberatkan pada peningkatan produktivitas guna mengakselerasi pelaksanaan transformasi ekonomi, dengan mempertimbangkan (i) penyelesaian agenda pembanganat, Major Projecf, dan janji Presiden sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara; serta (ii) penyelenggaraan pemilihan Presiden Republik Indonesia (pelaksanaan tahun politik). Berdasarkan arah besar tersebut, aasaran dan kebijakan umum fiskal tahun 2024 diuraikan sebagai berikut: Itl Pendapatan Negara dan Hibah ditargetkan mencapat 1l,9-72,4 persen Produk Domestik Bruto, yang terdiri dari penerimaan perpajalan sebesar 10,0-10,2 persen Produk Domestik Bruto dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 1,9-2,2 persen Produk Domestik Bruto. Untuk mencapai target tersebut diperlukan perluasan sumber penerimaan pqlak baru dari aktivitas ekonomi yang mendukung keberlanjutan Sumber Daya AIam. Di sisi lain, reformasi kebijakan, dan sistem administrasi perpqjakan perlu diakselerasi untuk mendukung transformasi ekonomi, serta mengoptimalkan Penerima€n Negara Bukan Pajak. Kebliakan umum pendapatan negara, mencakup: - 1.26 - NEPUBUK INDONESIA . Optimalisasi potensi penerimaan perpajakan, melalui:
akselerasi reformasi kebijakan perpajakan untuk secara gradual menggeser struktur penerimaan pajak sejalan dengan perubahan struktur ekonomi yang lebih produktif; ^(2) penggalian sumber-sumber penerimaan pajak baru yang dapat mengurangi ketergantungan pada Sumber Daya Alam dan mendukung transisi energi;
mendorong tingkat kepatuhan dan integrasi teknologi dalam sistem perpajakan;
memperluas basis perpajakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi;
memperkuat sinergi melalui joint program, pemanfaatan data, dan penegakan hukum;
menjaga efektivitas implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan untuk mendorong peningkatan rasio perpajakan; serta ^(7) melaksanakan insentif perpajakan yang semakin terarah dan terukur guna mendukung iklim dan daya saing usaha, serta akselerasi ekonomi yang bemilai tambah tinggi. . optimalisasi potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang menjamin ^pelayanan publik dan kelestarian lingkungan, melalui:
optimalisasi Sumber Daya Alam dengan cara penyempurnaan kebijakan, perbaikan pengelolaan, peningkatan nilai tambah dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan;
optimalisasi dividen Badan Usaha Milik Negara dengan mempertimbangkan: profitabilitas, agent of deuelopment, persepsi investor, perbaikan kinerja dan efisiensi Badan Usaha Milik Negara;
pemanfaatan aset negara dan layanan pemerintah disertai peningkatan inovasi dan kualitas layanan; serta (4) penguatan tata kelola Penerimaan Negara Bukan Pajak dengan peningkatan sinergi. (ttl B.laqra NGga?a Pada tahun 2O24, Belanja Negara ditargetkan mencapai 14,0-15,0 persen Produk Domestik Bruto, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar 1O,4-11,4 persen Produk Domestik Bruto dan Transfer ke Daerah sebesar 3,5-3,7 persen Produk Domestik Bruto. Kebijakan Belanja Negara (belanja kementerian/lembaga, non-kementerian/lembaga, dan Ttansfer ke Daerah) dilakukan dengan tetap menjaga kualitas belaqla agar lebih efisien, produktif, dan bersifat countercgclical untuk menjadi enabler yang kuat bagi percepatan pelaksanaan transformasi ekonomi berfokus pada sumber daya manusia, infrastruktur, dan kelembagaan. Dari sisi Belanja Pemerintah Pusat, keblakan umum diarahkan ^pada:
percepatan transformasi ekonomi melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi; di samping itu juga untuk penguatan kualitas sumber daya manusia, percepatan pembangunan infrastruktur, mendukung hilirisasi Sumber Daya Alam, deregulasi, dan pengu atan institusi; o penguatan spending better melalui efisiensi kebutuhan dasar, fokus mendukung prioritas pembangunan, dan berorientasi pada hasil; o penguatan subsidi tepat sasaran dan meningkatkan efektivitas program perlindungan sosial; o peningkatan efektivitas dan efisiensi belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja, ^pengentasan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan antargolongan dan antarwilayah. Selanjutnya, dari sisi Transfer ke Daerah, kebilal<an diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas tata kelola dan kinerja pengelolaan Transfer ke Daerah, serta mempertimbangkan agenda nasional seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara dan pemilihan umum serentak. - fi.27 - REFUBLTK INDONESTA (tttl Defktt dar Pcmbiayaa! ArggarBa Pada tahun 2024, dehsit ditargetkan sebesar 2,2-2,6 persen Produk Domestik Bruto, diarahkan konsolidatif dengan tetap mempertimbargkan (i) perkiraan penerimaan pajak ta}run 2024 yang dipengaruhi normalisasi harga komoditas; (ii) kebutuhan ^pendanaan pembangunan yang tinggi dalam rangka penyelesaian janji presiden/agenda pembangunan; serta (iii) arahan pada tahun 2024, yaitu pengendalian inllasi, penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan peningkatan investasi. Kebilakan tersebut menjadi pertimbangan pada kebUakan umum pembiayaan anggaran, sebagai berikut: o mengendalikan tingkat utang dan defisit pada tingkat yang menjamin keberlanjutan fiskal, disertai pemanfaatan utang p€merintah yang lebih produktif untuk prioritas pembangunan, dikelola secara prudent dan akuntabel; r peningkatan inovasi pembiayaan, didukung pendalaman pasar keuangal yang kondusif dan melibatkan multistokelolders, serta mendorong pengembangan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang sustainable dan lebih masif;
peningkatan efelrtivitas pembiayaan investasi untuk mendukung transformasi ekonomi, peningkatan peran Indonesia di forum internasional, serta untuk optimalisasi peran Badan Layanan Umum, Badan Usaha Miliki Negara, $peaal Mission Vehicle, d.an Souereign Wealth Ftund dengan mempertimbangkan kinerja keuangan serta kesiapan teknis operasional; o peningkatan akses pembiayaan bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta Ultra Mikro; serta . memperkuat ketahanan fiskal untuk mengaltisipasi ketidakpastian melalui penyediaan fscal buffer yang handal dan efisien, pemanfaatan Saldo Angga.ran Iebih, serta penguatarr sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan. Berdasarkan penerimaan, belalja, dan pembiayaan anggaran tersebut di atas, rincian sasaran liskal tahturr 2024 dapat dilihat dalam Tabe1 2.5 berikut. Tabel 2.5 Sa.aran Flslal Tahun 2o24l?er: ,er. Produk Domesttk Brutol Pendapatan Negara dan Hibah Rcalfumi 2022 13,5 2024 RPJlIf, Sararaa.l tl,7 t2,9-14,6 ll,9-t2,4 Penerimaan Perpajakan 10,4 9,6 ro,7-12,3 10,0-10,2 PNBP 3,O 2,1 2,1-2,2 1,9-2,2 Belanja Negara Belanja Pemerintah Pusat 15,8 14,5 10,7 14,4-L6,3 14,0-15,0 11,6 9,5-11,2 10,5-11,4 TKD 4,2 3,9 4,9-5,1 3,5-3,7 Keseimbangan Primer (0,4) (0,8) o,2-o,0 o,0-(0,4) Surplus/Defisit (2,4) 12,81 (1,s)-(1,7) 12,2)-(2,61 Rasio Utang 39,7 39,4 28,5-29,2 38,1-39,0 Sumber: Kerlenteri€n PPN/Bappenas (diolah), 2023. Keterangan: a) Hasil Kesepakatan Panja Asumsi Dassr, Kebirakar Fiskal, Pendapat€n, Defisit, dan Pembiayaan dalam Rangka Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran PeDdapatan dan B€lanja Negara Tahun Atrggaran 2024. Catatan: Angka dalaD kurung '(x,x)' bernilai negatif. - 11.28 - (el Di tengah perkirasn masih tingginya ketidakpastian ekonomi global, kebijakan pengendalian inflasi tahun 2024 diarahkan pada upaya dan langkah strategis untuk menjaga inflasi ^pada rentang sasaran 1,50-3,50 persen (yoy). Kebljakan pengendalian inflasi diarahkan untuk menjaga keseimbangan sisi penawaran (supplg) dan pemintaan (demand) dalam rangka menjega 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta efektivitas komunikasi), mencakup (i) kestabilan harga melalui pengelolaan permintaan dan kebijakan stabilisasi harga dalam ^jangka pendek, antara lain operasi pasar dan ^pasar murah; (ii) ketersediaan pasokan yang berfokus pada peningkatan produksi dalam negeri melalui a}selerasi implementasi Program Lumbung Pangan (Food Estote), pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah, serta penguatan kelembagaan petani dan nelayal; (iii) kelancaran distribusi yang berfokus pada pembangunan infrastruktur perdagangan dan konektivitas serta penguatan kerja sama antardaerah; serta (iv) komunikasi efektif yang berfokus pada perbaikan kualitas data, penguatan koordinasi pusat-daerah sejak proses perencanaan, dan pengelolaan ekspektasi. Pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi melakukan koordinasi dari sisi supply, dengan (i) mengarahkan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada subsidi ongkos angkut untuk menjaga kelancaran distribusi, bantuan sosial tepat sasaran, dall operasi pasar; (ii) melakukan percepatan implementasi Major Projed Food Dstate; (iii) mendorong implementasi Major Projedterkait digitalisasi dalam rangka mendukung pengendalian inflasi, seperti pengolahan produk hasil pertanian dan mendukung kelancaran distribusi; (iv) mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus Fisik tematik ketahanan pangan, yaitu Tematik Pengembangan Food Estate dan Penguatan KSPP/Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian dan Perikanan) serta konektivitas daerah; dan (v) memperkuat koordinasi pengendalian inflasi dengan kementerian/lembaga/daerah untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dan RKP melalui forum koordinasi perencanaan untuk menyelaraskan strategi dan kebutuhan anggaran pengendalian inflasi. Dala6 lsrr*1" mitigasi risiko yang bersumber dari perlambatan ekonomi global serta normalisasi kebijakan moneter The Fed dan sejumlah negara Advanced Economies (AEs) pada tahun 2024, kebijakan nilai tukar rupiah diarahkan pada bauran kebdakan yang selaras antara kebijakan moneter, sistem pembayaran, makroprudensial, frskal, seldor keuangan, dan sektor riil. Bauran kebdakan stabilisasi nilai tukar rupiah dilakukan dengan cara (i) memperkuat operasi moneter untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter; (ii) menetapkan tingkat suku bunga BI-7 Dag Reuerse Repo Rateyang optimal untuk menjangkar ekspektasi inflasi; (iii) mendorong percepatan pendalaman pasar uang dan pasar valas; (iv) mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional maupun lintas negara; serta (v) mengembangkan local currencg settlem.ent untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan dolar AS. Upaya-upaya tersebut ditempuh untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme ^pasar. Penguatan sinergi bauran kebdakan merupakan kunci keberhasilan percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global. Koordinasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan terus diupayakan untuk mengatasi permasalahan yalg timbul akibat dinamika perekonomian global sehingga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap te{'aga. to Arah kebijakan sektor keuangan ke depan akan difokuskan pada upaya percepatan pendalaman sektor keuangan melalui pelaksanaan pengembangan dan penguatan sektor keuangan yang memuat berbagai upaya di antaranya (i) peningkatan edukasi dan literasi keuangan, (ii) peningkatan penyaluran laedit ke sektor riil termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (iii) perluasan basis investor ritel, (iv) percepatan digitalisasi sektor keuangan dengan tetap memperhatikan aspek risiko dan perlindungan konsumen, (v) penguatan ketahanan dan kesehatan industri ^jasa keuangan, (vi) peningkatan pembiayaan huau, serta (vii) implementasi harmonisasi kebijalan. - t1.29 - REPUBUK INDONESTA (gl Perturrbuhan yarg InLlurlf dan Berlelaqlutan (rl Pada tahun 2024, prospek positif pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan penurunan pengangguran sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka pada tahun 2024 ditargetkan akan berada pada kisaran 5,0-5,7 persen. Semakin kondusifnya perekonomian nasional juga ditargetkan akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka di daerah akan menurun. fingkat Pengangguran Terbuka wilayah Sumatera ditargetkan berada pada kisaran 4,24,9 persen, Jawa-B ali 5,2-5,9 persen, Nusa Tenggara 2,6-3,3 persen, Kalimantan 3,9-4,7 persen, Sulawesi 3,2-3,9 persen, Maluku 4,6-5,3 persen, dan Papua 2,4-3,2 peraen. Arah kebiiakan dan upaya strategis ketenagalerjaan diarahkan pada program penciptaan kesempatan ke{a inklusif, melalui penumbuhan investasi padat pekerja, penumbuhan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, belanja pemerintah yang bersifat padat karya, dan penciptaan iklim ketenagakerjaan kondusif. Kemudian, strategi penyiapan kebekerjaan dan keahlian angkatan kerja dilakukan melalui revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, perwujudan sistem informasi pasar kerja yang komprehensif dan kredibel, dan reformasi sistem perlindungan sosial. (Ul Ttngtat Kemlrtlnan Pemerintah mi: nargetkan tingkat kemiskinan di tahun 2024 di kisaran 6,5-7,5 persen. Angka ini tetap optimis meskipun telah bergeser dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, yaitu sebesar 6,0-7,0 persen. Sementara tingkat kemiskinan ekstrem ditargetkan ada di kisaran O-1 persen. Dengan target tersebut, gap target ^jumlah penduduk miskin yang perlu dientaskan diperkirakan sekitar tiga ^juta per tahun, baik untuk mengentaskan penduduk miskin ekstrem maupun penduduk miskin secara umum. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif serta inflasi yang stabil untuk menjaga daya beli masyarakat miskin dan rentan menjadi prasyarat utama kebiiakan makro penurunan kemiskinan. Hal ini didorong dengan pemenuhan infrastrulrtur layanan dasar di daerah sulit serta kemudahan akses kesempatan kerja, khususny2 lagi masyarakat miskin dan rentan seperti penyandang disabilitas. Penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem tahun 2O24 diperkuat dengan melanjutkan arah kebijakan Reformasi Sistem Perlindungan Sosial yang diimplementasikan melalui beberapa penekanan, yaitu (i) pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi oleh seluruh kementerian/lembaga/daerah untuk melakukan penyaluran program; (ii) peningkhtan kapasitas pemerintah hingga level desa/ kelurahan dalam melakukan perencanaan penganggaran untuk program penanggulangan kemiskinan yang berbasis bukti menggunal<an Digitalisasi Monografr Desa/Kelurahan; (iii) penguatan pelaksanaan sistem perlindungan sosial adaptif yang dilakukan kementerian/ Iembaga/ daerah; (iv) penyempurnaan pelaksanaan bantuan sosial beserta mekanisme graduasi berkelanjutan serta komplementaritasnya dengan program pemberdayaan, seperti kewirausahaan dan akses lapangan kerja; (v) penguatan kapasitas pendamping pembangunan untuk mendorong penjangkauan, pemberdayaan, perubahan perilaku penerima manfaat; serta (v4 penyempurnaan program kesejahteraan sosial bagi kelompok rentan; serta pelaksanaan reforma agraria dan perhut€nan sosial untuk penataan penguasaan lahan. - x.30 - NEPUBUK INDONESIA (Ufl Rarlo Glnl Target rasio gini yang tercantum pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 pada tah: ur: 2024 adalah 0,36G{,374. ^Namun, target tersebut sangat sulit untuk dicapai karena pandemi COVID-l9. OIeh sebab itu, dilakukan penghitungan ulang penyesuaian target rasio ^gini menjadi 0,372t-0,377 tahun 2024. Unlutk mencapai target tersebut, kebijakan terus diarahkan tidak hanya ^pada kelompok masyarakat pendapatan menengah ke bawah, tetapi ^juga ^pada masyarakat pendapatan menengah ke atas. Kebijakan-kebljalan yang diterapkan oleh pemerintah diharapkan akan memperkecil ^jarak ketimpangan antarkelompok pendapatan. Untuk menurunkan ketimpangan, pemerintah melakukan kebiiakan afrrmasi melalui empat strategi utama, yaitu (1) mempermudah kepemilikan aset berupa lahan dan modal, mendorong inklusi keuangan, memberikan pendampingan, dan pelatihan kapasitas masyarakat secara berkelanjutan;
meningkatkan investasi ^yang mendorong penciptaan Iapangan ke{a dan akses kegiatan ekonomi ^produktif masyarakat melalui pengaturan akses kepemilikan lahan dan hak intelektual untuk mendukung ekonomi kreatif;
mempertajam kebijakan frskal baik belanja maupun pendapatan yang berkeadilan; dan
memastikan partisipasi masyarakat dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi. Itvl Indels Pcnbangunan anurla Pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia ditargetkan 73,99-74,02 yang akan dicapai melalui o peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang difokuskan pada penguatan upaya promotif preventif melalui pengembangan inovasi pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi, kesehatan usia lanjut, gizi, serta pengendalian penyakit yang didukung dengan penguatan sistem kesehatan nasional; o peningkatan pemerataan layanan pendidikan berkualitas yang difokuskan pada peningkatan akses di semua jenjang pendidikan terutama dalam percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun dan pendidikan tinggi, dengan perhatian khusus pada penanganan anak tidak sekolah dan keberpihakan pada anaJ< dari keluarga kurang mampu, dan peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran yang meliputi pemanfaatan teknologi dalam pendidikan termasuk pelalsanaan pembelaj aran jarak jauh; dan o upaya di bidang ekonomi terutama peningkatan produktivitas dan nilai tambah di seluruh sektor melalui hilirisasi dan penyelesaian Proyek Strategis Nasiona.l, penguatan pemulihan sosial yang inklusif melalui distribusi bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat berpenghasilaa rendah, diharapkan mampu mengurangi kemiskinan, menghapus kemiskinan ekstrem, serta memberikan insentif kepada dunia usaha. Selain itu, regulasi yang akomodatif, seperti Undang- Undang Cipta Kerja dan trmbaga Pengelola Investasi diharapkan dapat menciptakan kondisi yang kondusif untuk dapat meningkatkan kapasitas produktif perekonomian dan mengurangi pengangguran melalui penciptaan kesempatan kerja yang inklusif sehingga pada akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat. (vl Ekonoral H{au daa Rcadah Karbol Upa.ya kuat mendorong berjalannya transformasi ekonomi pada tahun 2024 diproyeksikan akan meningkatkan emisi Gas Rumah Kaca sejalan dengan meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas penduduk. Ekonomi hijau, melalui implementasi aksi pembangunan rendah karbon diarahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program transformasi ekonomi, sebagai fondasi untuk melaksanakan transisi dari kegiatan perekonomial yang intensif karbon menjadi kegiatan perekonomian yang lebih ramah lingkungan, menciptakan lebih balyak green ^jobs, danr meminimalkan dampak terhadap peningkatan la,ju emisi Gas Rumah Kaca, melalui (l) - II.31 - rJifJFTiIIill lr[td; r\rt+Tn upaya pemufhan lahan berkelanjutan, (2) peningkatan bauran Energi Baru dan Terbarukan darr efisiensi energi, (3) penerapan industri hijau, ^(4) pengelolaan limbah dan penerapan sirkular ekonomi, serta (5) aktivitas rendah karbon pesisir dan laut ^(blue carbor. Untuk ke depannya, penerapan ekonomi sirkular berpotensi besar dalam mendukung pencapaian target pembangunan rendah karbon. Penerapan ekonomi sirkular pa.da industri berfokus pada resource elficiency berpotensi untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca, menghemat penggunaan air, dan mengurangi limbah yang dihasilkan. Penerapan ekonomi sirkular ^juga berpotensi dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto dan menciptakan lapangan kerja hijau baru (green "lbbs). Di samping untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca, meningkatkal penggunaan material daur ulang, dan mengurangi kebutuhan material baru, kebijakan ekonomi sirkular ke depannya al<an fokus pada standardisasi produk sirkular. Peneralmn ekonomi hiiau dan rendah karbon tidak terlepas dari adanya investasi hijau untuk dapat mencapai target transisi dafl transformasi ekonomi. Arah kebljakan investasi hijau diarahkan pada (f) mendorong perbaikan regulasi investasi yang komprehensif;
mendorong transfer teknologi, dan strategi perbaikan skema pendanaan serta keberlanjutan riset dan pengembangan teknologi hiiau;
program inovasi pembiayaan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan blended financingi el penerapan program pengembangan instrumen keuangan berbasis pasar; dan
perbaikan skema insentif untuk mendorong investasi transportasi ramah lingkungan. Melalui berbagai kebifakan-kebijakan tersebut, diharapkan kinerja penurunan emisi Gas Rumah Ikca pada ta}rurr 2024 dapat mencapai 27,27 persen terhadap baseline. Angka tersebut mencerminkan bahwa persentase penumnan emisi Gas Rumah Kaca kembali pada jalurnya, sebagaimana target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. (vfl IYllal Tular Petanl Pada tahun 2024, Nilai Tukar Petani dijaga pada kisaran 105-108. Arah kebllakan dalam rangka pencapaian Nilai T\rkar Petani tersebut menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan dari sisi harga pertanian dan harga barang yang dikonsumsi. Kebiiakan dari sisi harga pertanian mencakup:
pengendalial harga produk pertanian, utamanya melalui kerja sama lintas kementerian/lembaga, Badan Usaha Milik Negara seperti Bulog (beras dan bahan pokok) dan Kementerian Perdagangan (kelapa sawit, hortikultura, dan produk turunan pangan);
inovasi sistem logistik pangan melalui platform e@mmerce pertanian/rantai pasok daring untuk menjamin hasil produksi petani dapat dipasarkan secara merata;
efrsiensi distribusi pangan melalui penguatan konel<tivitas produksi dan peningkatan infrastrulrtur distribusi termasuk pergudangan dan cold. storagei (41 pengembangan kawasan sentra produksi pangan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian;
penguatan pertanian keluarga dan peningkatan peran penyuluh untuk peningkatan produktivitas usaha pertanian;
modernisasi pertanian (pertanian presisi) termastk Climate Smart Agriculture dan pertanian digltal (digital based agianlhrel, serta pertanian regeneratif dan konservasi lahan produktif agar usaha tani lebih efisien dan berkelanjutan; serta (7) pengolahan primer produksi pangan dan pertanian melalui diversifikaai turunan produk pangan untuk menambah nilai produk pertanian. Kebijakan pengendalian dari sisi harga barang konsumsi meliputi (1) ^pengendalian inflasi terutama inflasi bahan makanan melalui penguatan tata kelola sistem ^pangan nasional melalui penguatan sistem logistik pangan nasional dan regionalisasi sistem pangan berkelanjutan;
elisiensi biaya produksi melalui (aljaminan ketersediaan agro input seperti pupuk, pestisida benih, sarana dan prasarana pertanian baik melalui rantai pasok konsumsi petani hingga tingkat desa; (b) fasilitasi sarana prasarana pertanian berbasis hayati seperti Unit Pengolahan Pupuk Organik serta pembenihan/ nzrsery berbasis kelompok tani untuk membalgun kemandirian petani dan menekan biaya pokok produksi tani serta meningkatkan efrsiensi usaha tani; serta (3) peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian yang berdaya saing meLalui pembentukan korporasi petani dan nelayan berbasis koperasi kelompok tani dan nelayan, yang didukung dengan digital backbone dan penguatan enabling fadors, agar barang konsumsi petani dapat ditekan dan secara mandiri meningkatkan ^produksi dengan menjamin ketersediaan barang konsumsi ^petani. (vttl Itlal Tular Ilelayan Dalam rangka pencapaian Nilai Tukar Nelayan pada kisaran 107-110, upaya yang dilakukan difokuskan pada peningkatan pendapatan nelayan dan stabilisasi pengeluaran nelayan lintas selrtoral melalui (1) peningkatan produksi perikanan tangkap melalui bantuan prasarana dan sarana perikanan tangkap; ^(2) ^peningkatan mutu produk perikanan tangkap melalui penguatan sistem rantai dingin, logistik perikanan dan pemasaran hasil perikanan;
peningkatan kapasitas nelayan, termasuk peningkatan pemanfaatan teknologi penangkapan, perbaikan penanganan hasil tangkapan, manajemen usaha, dan peningkatan kompetensi/sertifikasi nelayan melalui pendampingan dan pelatihan;
penguatan korporasi nelayan dan penataan kampung nelayan;
perlindungan nelayan, termasuk fasilitasi ^jaminan sosial nelayan; ^(6) kemudahan perizinan dan fasilitasi pembiayaan nelayan; dan ^(7) menjaga ketersediaan dan kete{'angkauan input produksi, terutama pasokan Bahan Bakar Minyak dan kebutuhan pokok rumah tangga nelayan. lvflrl Sebagai upaya untuk ^pemerataan pembangunan, ^pada tahun 2O24, Wilayah ^Kawasan Timur Indonesia didorong untuk tumbuh lebih tinggi, sementara tetap menjaga momentum pertumbuhan di Wilayah Kau/asan Barat Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Wilayah Kawasan Barat Indonesia ditargetkan sebesar 5,0-5,4 ^persen, sedangkan Kawasan Timur Indonesia sebesar 6,5-7,3 ^persen. Aktivitas perekonomian Wilayah Papua pada tahun 2024 akan didorong oleh kegiatan operasional serta aktivitas logistik dari sarana prasarana konektivitas Proyek Strategis Nasional yang selesai dibangun pada tahun 2023, seperti Bandar Udara Nabire Baru dan Siboru Fak Fak, serta Pelabuhan Sorong. Selain itu, pertumbuhan ekspor dan industri pengolahan akan didukung oleh operasionalisasi sarana prasarana industri yang selesai pengembangannya pada tahun 2023, seperti LNG Tangguh Train 3 dan Kawasan Industri Teluk Bintuni. Pertumbuhan ekonomi Papua ditargetkan mencapai 5,&7,2 persen. Pertumbuhan tersebut diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 22,5-23,0 persen dan pengangguran menjadi 2,4-3,2 ^perserl- Berlanjutnya agenda hilirisasi industri pada tahun 2024 ditargetkan akan mendorong perekonomian Wilayah Maluku tumbuh sebesar 12,6-16,8 persen. Percepatan Proyek Strategis Nasional Wilayah Maluku, seperti operasionalisasi Bendungan Way Apu, serta pengembangan Lapangan Abadi Blok Mase1a diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ekonomi. Tingkat pengangguran Terbuka Wilayah Maluku diharapkan dapat turun menjadi 4,6-5,3 persen, sedangkan kemiskinan dapat turun menjadi 9,5- 10,0 persen. Wilayah Sulawesi merupakan sumber utama penggerak ekonomi di Kawasan fimur Indonesia yang ditargetkan tumbuh 7,7-8,6 persen pada tahun 2024. Beberapa provinsi di Sulawesi diharapkan tumbuh signifikan seiring dengan program pembangunan smelter nikel. Implementasi Proyek Strategis Nasional di Wilayah Sulawesi, seperti Pelabuhan Likupang, Makassar Neu Port, Kawasan Industri Bantaeng, Kawasan Industri Morowali juga diharapkan dapat mendorong perekonomian. Sementara, produk pertanian dan perkebunan seperti kakao yang merupakan komoditas utama Wilayah Sulawesi terus ditingkatkan melalui hilirisasi. Sejalan dengan tumbuhnya perekonomian yang inklusif, kemiskinan dapat ditekan menjadi 7,&8,5 persen dengan Tingkat Pengangguran Terbuka yang mencapai 3,2-3,9 persen. - II.33 - Percepatan pembangunan sarana prasarana Ibu Kota Nusantara dan fasilitas pendukungnya diharapkan menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi Wilayah Kalimantan sehingga dapat tumbuh 5,2-5,6 persen pada tahun 2024. Selain itu, hilirisasi komoditas pertambangan diharapkan meningkat dengan berjalannya pengolahan dan pemurnian komoditas bauksit dan Coal to Methanol. Infrastruktur pendukung kawasan, seperti Tol Balikpapan-Samarinda, Pelabuhan Terminal Kijing, Infrastruktur Kereta Api Ingistik di Ka-limantan Timur, dan upgrading kilang-kilang existittg/ Refinery Deuelopment Master Planyangdi}rarapkan akan memberikan dorongan kinerja ekonomi Wilayah Kalimantan. Kawasan industri, seperti Kawasan Industri L€ndak, Ketapang, Jorong, dan Tanah Kuning diharapkan mengakselerasi investasi serta industri pengolahan. Melalui upaya pembangunan tersebut, kemiskinan akan turun menjadi 4,G-4,5 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 3,9-4,7 persen. Perekonomian di wilayah Nusa Tenggara ditargetkan tumbuh 5,7-6,1 ^persen, terutama didorong oleh aktivitas sektor ^jasa serta peningkatan nilai tambah sektor primer. Pembangunar berbagai infrastrulrtur Proyek Strategis Nasional diperkirakan akan meningkatkan kegiatan sektor pertanian serta mendorong konsumsi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Sementara, pembangunan Bendungan Meninting dan Manikin a}an mendorong kegiatan sektor konstruksi dan penyerapan investasi. Penyelesaian pembangunan dart operasionalisasi smelter tembaga di Nusa Tenggara Barat akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Selain itu, peningkatan altivitas Bandar Udara Komodo dan Bandar Udara Internasional Lombok Praya serta Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo diharapkan dapat mendorong ahivitas pariwisata maupun perdagangan. Sejalan dengan hal tersebut, berlanjutnya penyelenggaraan euent, seperti MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika akan turut mendorong aktivitas perekonomian. Hal tersebut dapat berkontribusi pada upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja yang dapat menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka hingga mencapai 2,6-3,3 persen dan kemiskinan mencapa.i 14,5-15,0 persen. Wilayah Sumatera ditargetkan tumbuh 4,6-5,0 persen sebagai pusat pertumbuhan untuk hilirisasi komoditas pertanian unggulan yang berorientasi ekspor dengan dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Industri. Proyek Strategis Nasional, seperti bendungan dan irigasi berperan penting dalam penyediaan air baku untuk lahan pertanian dalam mendukung Sumatera sebagai lumbung pangan nasional. Operasionalisasi Jaringan Kereta Api Trans Sumatera serta pengembangan Hub Internasional Kuala Tanjung menjadi pendorong dalam integrasi kawasan khususnya dalam penyaluran logistik antar provinsi serta perdagangan internasiona-l. SeLain itu, di Wilayah Sumatera terdapat gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, hidrogenasi Crude Petroleum An di Palembang serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya skala besar untuk meningkatkan perekonomian. Kemiskinan akan turun menjadi 7,5-8,3 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka menjadi 4,24,9 persen. Pembangunan infrastruktur konektivitas jalan tol terus diperkuat di Pulau Jawa terutama untuk mengatasi tingginya mobilitas penduduk. Froyek Strategis Nasional, seperti LRT Jabodebek serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus dikembangkan. Selain itu, pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Lido, Gresik, Singhasari, Sanur, dan Kura-kura Bali diharapkan dapat mendorong perekonomian baik melalui aktivitas pariwisata, pengembangan teknologi, industri, dan logistik. Sementara, pembangunan Kawasan Industri Wilmar Serang dan Terpadu Batang ^juga menjadi pendorong industrialisasi. Aldivitas parivrisata yang kembali dibuka diikuti berbagai kegiatan internasional serta pembangunan infrastrulrtur konektivitas diharapkan dapat meningkatkan pariwisata di Wilayah Jawa-Bali. Oleh karena itu, Wilayah Jawa-Bali ditargetkan dapat tumbuh sebesar 5,2-5,5 persen. Kemiskinan akan turun menjadi 7,G- 7,5 persen dan Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,2-5,9 persen. - II.34 - NEPUBUK INDONESIA 2.2.3 Kebutuhal lavcrtarl daa Sumber Pembia5raau 2.2.3.L Kebutuha! Inverterl Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi tatrun 2024, dibutuhkan investasi ^sebesar Rp7.138,7-7.374,4 triliun yang bersumber dari investasi pemerintah, Badan Usaha ^Milik Negara, dan masyarakat/ swasta. Dari total kebutuhan investasi, sekitar 88,1-€9,1 ^persen dipenuhi oleh investasi masyarakat/ swasta. Sementara itu, investasi ^pemerintah dan investasi Badan Usaha Milik Negara ditargetkan berkontribusi masing-masing sebesar 5,2- 6,1 dan 5,8-5,9 persen dari tota-l investasi yang dibutuhkan. Tahun 2024 adalah tahun di mana Badan Usaha Milik Negara melanjutkan landasan untuk inovasi model bisnis baru. Badan Usaha Milik Negara diarahkan untuk meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan kemampuan daya saing mela-lui efisiensi, peningkatan mutu, inovasi, dan perbaikan layanan pelanggan. Selain itu, dalam pemenuhan kontribusi investasi, kebilakan Badan Usaha Milik Negara diarahkan untuk (1) menguatkan ^ualze creation Badan Usaha Milik Negara dengan melanjutkan restrukturisasi dalam rangka meningkatkan posisi kompetitif Badan Usaha Milik Negara melalui ^penajaman fokus bisnis, perbaikan skala usaha, dan penciptaan @re competences;
meningkatkan peran Badan Usa-ha Milik Negara dalam pembangunan nasional sebagai agent of deuelopment dengan mendukung pembangunan yang merupakan prioritas nasional, seperti Energi Baru dan Terbarukan, konektivitas, dan digitalisasi;
mencipthkan kesempatan partisipasi sektor swasta dengan meningkatkan sinergi Badan Usaha Milik Negara dan ^pihak swasta maupun antar Badan Usaha Milik Negara; serta (4) meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Negara pada penerimaan negara dengan tetap memperhatikan keberlanjutan usaha Badan Usaha Milik Negara. Tabel 2.6 Kebutuhan Investasl Tahua 2O24 lPercenl Sharr (Pcrscll Ittlal ^(Rp trtuur) (1) lnvestasi Pemerintah 5,2-6,t 369,4-447,A (2) lnvestasi BUMN 5,8-s,9 411,1-433,3 (3) Investasi Masyarakat/ Swasta 89,1-88,1 6.354,2-6.493,2 Totel Kcbutuhe! IEYGstesl 7.138,7-7.374,4 Sumber: Perhitungan sementara Kementerisn PPN/Bappenas, 2023.
2.s.2 Sumber pembiayaan dari Badan Usaha Milik Negara dan swasta diperoleh dari ^instrumen pembiayaan kredit perbankan, penerbitan saham, penerbitan obligasi korporasi, dan dana intemal Badan Usaha Milik Negara. Kredit perbankan merupakan penyumbang terbesar dalam sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara dan swasta, ^yaitu sebesar 8,0-7,9 persen dari total sumber pembiayaan investasi. Selanjutnya, sumber pembiayaan masyarakat diperoleh dari dana internal masyarakat sebesar Rp5.289 ,a-5.257 ,9 tri],I.lil 177 ,l-76,6 ^persen dari total kebutuhan ^investasi). - II.35 - Tabel 2.7 Sunber Pcnblayaa! IEvelt&rl TatII,. 20/24 lPerrenl Shcre (Persctll Pcmbhyr.! Ilvcsta.i Pemerlnteh 6,2-6,1 PcEblayern Invcatasl Swrsta drr BUUII L7,7-17,3 Kredit Perbankar (forr) Penerbitan Saham a,o-7,9 1,9-1,8 Penerbitan Obligasi Korporasi 3,9-3,7 Dana Internal BUMN 3,9-3,9 PeEblsye.l Invcatesl Uasyaralet 77,1-76,6 Sumber: Pelhitung€n s€mentara KemeDterian PPN/Bappenas, 2023. 2.2.4 R€tlcana Proyel Horitas llvc.tatl Badan Usahe Mtltt IYegara 2.2.4.1 Peratr Pentlng Invertasl Badan Uraha Mtltk ^lttegara Badan Usaha Milik Negara mempunyai peran penting dalam mencapa.i ^sasaran pembangunan nasional. Sebagai ualue creator, prod'tktivitas Badan Usaha Milik Negara terus ditingkatkan agar efrsien dan berdaya saing. Sebagai agen ^pembangunan lagent of deuelopmentj, Badan Usaha Milik Negara berperan menjadi ^pelopor atau ^perintis kegiatan- kegiatan dalam peiaksanaan pelayanan publik, penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut membantu pengembangan usaha kecil/koperasi. Posisi Badan Usaha Milik Negara sebagai uafue crealor dan agent of deuelopm.ent rll'enjadi hal ^yang krusial ^pada tahun 2024 sebagai tahun percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Percepatan transformasi ekonomi salah satunya didorong oleh investasi sebagat ^enabLer terhadap peningkatan kapasitas produktif ^perekonomian. Salah satu bentuk dukungan Badan Usaha Milik Negara dalam pembangunan nasional adalah melalui investasi Badan Usaha Milit Negara lcapital expenditure/cape$. ^Pada tahun 2024, investasi Badan Usaha Milik Negara (capital expenditure/ cope$ ditargetkan ^sebesar Rp411,1-433,3 triliun. Dari total investasi Badan Usaha Milik Negara tersebut, ^sebagian di antaranya merupakan investasi Badan Usaha Milik Negara yang selaras dan mendukung secara Langsung sasaran Prioritas Nasional dan Major Projeds, yang kemudian disebut sebagai Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara. Investasi Badan Usaha Milik Negara diklasifikasikal sebagai Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara dalam RKP Tahun 2024 ^jlka memenuhi lciteria sebagai berikut (1) investasi (capital e: qerditurel cape$ Badan Usaha Milik Negara sebagai aksi korporasi, yang selaras dengan Prioritas Nasional darr Major Projed tahurr 2O24i - II.36 - (2) investasi (copital expenditurel capex) Badan Usaha Milik Negara sebagai ^penugasan pemerintah dalam mendukun9 Major Projects, Penugasan pemerintah dapat berupa kegiatan yang ditetapkan oleh Peraturan Presiden, penugasan dari kementerian/lembaga, ataupun sebagai hasil kesepakatan; dan
investasi melalui Penyertaan Modal Negara sebagai penugasan dari pemerintah kepada Badan Usaha Milik Negara. Adapun proyek yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai Proyek Prioritas Investasi ^Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut (1). proyek yang dikeg'akan oleh Badan Usaha Milik Negara dengan sumber ^pendanaan sepenuhnya (100 persen) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
proyek di mana Badan Usaha Milik Negara hanya berperan sebagai kontraldor bukan investor ataupun projed otuner. Seiring dengan Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara ^yang merupakan ^proyek untuk mendukung Prioritas Nasional, pemerintah akan memberikan dukungan dalam memastikan pelaksanaan proyek tersebut, di antaranya melalui (1) koordinasi lintas lembaga untuk memastikan kesiapan regulasi dan perencanaan Proyek Prioritas Badan Usaha Milik Negara, seperti dukungan kebiiakan, akselerasi perizinan, dan sinkronisasi perencanaan lintas sektor dan lintas wilayah;
dukungan aspek finansial sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti: ^joint findncing, Viabilitg Gap Fund, dar: AuailabilitA PaAment serta (3) dukungan pembiayaan salah satunya melalui Penerusan Surat Berharga Syariah Negara kepada Badan Usaha Milik Negara. Penjelasan rinci terhadap masing-masing Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara ini akan dituangkan dalam dokumen investasi Badal Usaha Milik Negara dalam rencana kerja pemerintah yang merupakan lagian tidak terpisahkan dari RKP Tahun 2024. Priorltar llvcatad Badaa Usaha lllh ltegara 2.2.4.2 Saat ini, terdapat 72 Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara yang selaras dan mendukung sasaran Prioritas Nasional dan Major Project pada RKP Tahun 2024. Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara tersebut merupakan kelanjutan ^proyek prioritas pada RKP Tahun 2O23 serta p€nambahan usulan proyek dari Badan Usaha Milik Negara di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Keuangan, dengan ^jumlah Badan Usaha Milik Negara yang terlibat sebanyak 35 ^Badan Usaha Milik Negara. Selain selaras dan mendukung sasaran Prioritas Nasional dan Maior Projed, Woyek hioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara ^juga mendukung ^pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Szstainable Deuelopment Croals) ^yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. - II.37 - NEPUEUK INDONESIA Selain tersebar di berbagai wilayah, Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara juga mendukung Prioritas Nasional 7, 2, 3, 4, dan 5 di dalam RKP Tahun 2024. - II.3a - Gambar 2.19 Gambaran Umum Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara Sumber: Badan Usaha Milik Negara terkait dan proyeksi awal Kementerian PPN/Bappenas, 21 Juni 2023. Catatan: Data bersifat sementara. Gambar 2.20 Sebaran Proyek Prioritas Investasi Badan Usaha Milik Negara di Seluruh Indonesia Sumber: Badan Usaha Milik Negara terkait dan proyeksi awal Kementerian PPN/Bappenas, 21 Juni 2023. Catatan: Data bersifat sementara. Tabel 2.8 Daftar .Iumlah Proyclr Prioritar llrvcatasl Badan Ureha [lllt Itegara Mdlo" Plolect, Ifo. Mqlo" Prelecc EilLTil 1 Industri 4.0 di 7 Sub Sektor Prioritas 2 Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 3 Destinasi Pariwisata Prioritas 7 proyek 3 proyek 2 proyek PNl 4 Akselerasi Pengembalgan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi 6 proyek 5 Proyek BUMN lainnya seLaras dengan PN 14 6 proyek 6 Pembangunan Ibu Kota Nusantara 6 proyek PN2 7 PembangunarWiLayahBatam-Bintan 1 proyek 8 Proyek BUMN lainnya selaras dengan PN 2al 1 proyek PN3 9 Reformasi Sistem Kesehatan Nasional 3 proyek 10 Pembalgunal dan Pengembangan Kilang Minyak 6 proyek 11 Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta Sambungan Rumah 1 proyek t2 Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumahl 2 proyek 13 Jalan Tol Trans Sumatera Aceh - Lampung 1 proyek 14 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu 5 proyek PN 5 15 Rumah Suaun Perkotaan (1 Juta) 16 Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaal di 6 Wilayah Metropolitan: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar 4 proyek 1 proyek 17 Penyediaan Tenaga Listrik Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transmisi 19.OOO kms dan Gardu Induk 38.O00 MVA 12 proyek 18 TtansformasiDigital 1 proyek 19 Proyek BUMN lainnya selaras dengan PN sal 4 proyek Total 72 Dtoyek Sumbe!: Idenflikasi awal Kementerian PPN/Bappenas,2l Juni 2023. Keterangan: a) Pro)€k yang mendukung Prioritas Nasion€l namun tidak terkait dengan MaJbr Proied tertenfi. Catata!: Data bersifat semef,ttara. - x.39 - 2.2.5 Rencana ltryestaal FHorltar Swatta 2.2.5.1 Pertembangaa Terllal lavestacl Svasta dl ladonecla Investasi memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Dalam lima tahun terakhir, kontribusi investasi dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto terhadap Produk Domestik Bruto rata-rata mencapai 3 1,7 persen. Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto menunjukkan tren peningkatan yang mencapai 2,1 persen pada triwulan I-2023, didorong oleh realisasi belanja modal untuk infrastruktur dan keberlanjutan ^proyek hilirisasi industri. Berdasarkan komponennya, realisasi Pembentukan Modal Tetap Bruto di Indonesia didukung oleh komponen bangunan, mesin dan ^perlengkapan, serta kendaraan. Komponen bangunan mendominasi sampai tril,ulan l-2O23 dengan kontribusi mencapai 72,7 persen terhadap total Pembentukan Moda-l Tetap Bruto diikuti oleh komponen mesin dan perlengkapan, serta komponen kendaraan dengan kontribusi masing-masing sebesar 12,6 persen dan 6,6 persen. Namun demikian, sumber pertumbuhan pada tahun 2022 telah bergeser dari yang sebelumnya didominasi oleh komponen bangunan menjadi komponen mesin dan perlengkapan. Sedangkan pada triwulan I-2023 sumber pertumbuhan bergeser ke komponen kendaraan. Sejalan dengan perkembangan Pembentukan Modal Tetap Bruto, realisasi investasi berupa Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri terus menunjukkan peningkatan. Pada triwulan I-2023, pertumbuhan total nilai realisasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai 16,5 persen dari triwulan I ^periode sebelumnya, setara dengan 35,4 persen dari Pembentukan Modal Tetap Bruto. Namun, kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri terhadap total realisasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri baru mencapai 46,2 persen, lebih rendah dari target yang ditentukan, yaitu sebesar 48,3 persen. - II.40 - Gambar 2.21 Sumber Pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto Berdasarkan Komponen (persen) Sumber: BPS, 2023. 2,53 1,84 2,232,11 1,651,451,381,41 0,56 -2,73 -2,12 -2,12 -0,07 2,30 1,19 1,481,33 0,94 1,57 1,09 0,68 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2018 2019 2020 2021 2022 2023 PMTB Produk Kekayaan Intelektual PMTB CBR PMTB Peralatan Lainnya PMTB Kendaraan PMTB Mesin dan Perlengkapan PMTB Bangunan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto REFUELIK INDONESTA Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri pada triwulan I-2O23 telah mendorong penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Penyerapan tenaga kerja pada triwulan I- 2O23 mencapai 3A4.a92 orang, didominasi oleh Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar 56,91 persen atau menyerap tenaga kerja sebanyak 219.074 orang. Secara keseluruhan, total penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 14,9 persen dari triwulan I periode sebelumnya. - t1.4t - Gambar 2.22 Realisasi Investasi (Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri) Indonesia Tahun 2016–2023 Triwulan I (Rp Triliun) Sumber: Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2023. Gambar 2.23 Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Investasi (Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri) 2016–2023 Triwulan I (Orang) Sumber: Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2023. 0 50 100 150 200 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 PMDN PMA 0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 PMDN PMA BUK INDONESIA Peningkatan investasi di Indonesia mulai merata dan mengarah ke luar Pulau Jawa. Dominasi investasi di Pulau Jawa mulai bergeser ke luar Pulau Jawa sejak tahun 202O, terutama didorong oleh kebijakan hilirisasi industri berbasis Sumber Daya Alam antara lain melalui kebijakan pembangunan smelter. Pembangunan smelter di luar Pulau Jawa berkontribusi terhadap peningkatan investasi pada komponen permesinan dan peralatan serta industri logam dasar yang mendorong penciptaal rantai nilai baru, bemilai tambah tinggi, dan berorientasi ekspor. SuEber: Data Statistik NSWI Februari 2023. 2.2.5.2 Potetrll firvelta.l Srasta dalan lflendorong Pertunbuhan Kinerja investasi diharapkan dapat terus teg'aga sepanjang tahun 2023 dan berlanjut pada tahun 2024. Untuk mencapai target angka pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan nilai investasi yang merujuk pada Tabel 2.1, investasi swasta/masyarakat diharapkan dapat berkontribusi sekitar 88,1-89,1 persen atau senilai Rp6.358,2-6.493,2 triliun, dari total kebutuhan investasi tahun 2024 yang rnencapai Rp7. 138,7-7 .374,4 trilirn. Gambar 2.24 Sebaran Spasial Investasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri Tahun 2022 BUK INDONESIA Peran penting investasi swasta dala-m mendorong pertumbuhan ekonomi diharapkan tecermin dari besaran Penanaman Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam ^Negeri. Pada tahun 2024, realisasi Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri ditargetkan sebesar Rp1.450-1.650 triliun atau setara 21,59-23,39 persen Pembentukan Modal Tetap Bruto. Potensi keterlibatan peran investasi swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tahun 2024 yang sedemikian besar tersebut utamanya akan diarahkan pada percepatan realisasi proyek-proyek investasi swasta yang dapat meningkatkan produktivitas perekonomian sekaligus mendorong inklusivitas, seperti ^(a) investasi di sektor riil dan industrialisasi yang memberikan nilai tambah (hilirisasi); ^(b) investasi bagi industri berteknologi tinggi; (c) investasi pada sektor pariwisata; (d) investasi pada teknologi, riset dan inovasi; (e) investasi yang berorientasi ekonomi hijau, biru, dan sirkular; (f) investasi yang menghasilkan energi terbarukan; (g) investasi ^pada infrastruktur; serta (h) investasi pada sektor kreatif dan digital.
3 Stratcgl Peagenbangan Wlayah Pengembangan utilagah tahun 2024 dihtjukan untuk mempercepat transformasi sosial ekorami gang inklusif dan berkelanjutan di masing-masing wilagafu m.eningkatkan keunggtlan kompetttif perekoramian uilaga\ meningkatkan ^pemerataan ^pembdngandn antaruilagah" meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang uilayah, serta mendorong percepatan pertumbuhan dan peningkatan peran utilayah di fuar Jaua-Bali dengan tetop menjaga prospek pertumbuhan di uilagah Jatua-Bali 2.3.1 Tujua! Pengenbaagan Wllayah Sejalan dengan berbagai upaya yang dilakukan pada tahun 2023, pengembangan wilayah pada tahun 2024 ditujukan untuk percepatan transforrnasi sosial dan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta penguatan rantai produksi dan rantai nilai di tingkat wilayah guna meningkatkan keunggulan kompetitif perekonomian wilayah. Pengembangan wilayah ^juga bertu.juan untuk memperkuat integrasi perekonomian domestik dan meningkatkan kualitas pelayanan dasar, yang disertai dengan peningkatan sinergi pemanfaatan ruang wilayah guna mendorong pemerataan antarwilayah. Dalam perspektif kesinambungan transformasi sosial ekonomi nasional, pengembangan wilayah ^juga diarahkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan darl peningkatan ^peran wilayah di luar Jawa-Bali dengan tetap menjaga prospek pertumbuhan di wilayah Ja{ra-Bali. Dalam mencapai tujuan dan arah kebiiakan tersebut, strategi pengembangan wilayah dilakukan melalui pendekatan koridor pertumbuhan dan koridor pemerataan secara terpadu, yang ditunjang dengan penguatan ketahanan terhadap bencana. Secara umum, pemantapan pemulihan ekonomi dan transformasi sosial ekonomi wilayah dilakukan dengan mendorong hilirisasi industri berbasis sumber daya alam untuk memperkuat rantai nilai di daerah, meningkatkan produldivitas komoditas unggulan wilayah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memperkuat konektivitas dan perdagangan antarwilayah. Fokus percepatan pertumbuhan wilayah adalah mendorong realisasi investasi, khususnya di kawasan-kawasan strategis, melalui penerapan sistem Online Single Submission. Salah satu syarat agar sistem perizinan investasi Online Single Stbmission beq'alan dengan efrsien adalah terintegrasinya Rencana Detail Tata Ruang dalam format digital. Oleh karena itu, penuntasan Rencana Detail Tata Ruang serta sinkronisasi program pemanfaatan ruang pada kawasan-kawasan strategis menjadi prioritas. - II.43 - trrldjFlil] NEPUBUK TNDONESIA Upaya peningkatan daya tarik dan daya saing kawasan-kawasan strategis tersebut dilakukan dengan memadukan penyediaan paket insentif fiskal bagi pelaku usaha, penuntasan tata ruang dan penyediaan lahan/tanah, percepatan pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan, dan berbagai inisiatif badan usaha, termasuk badan usaha swasta dan/atau Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Mi[k Daerah. Pengembangan kawasan perkotaan, baik Wilayah Metropolitan, kota besar, kota sedang, kota kecil, kota baru, Ibu Kota Nusantara, maupun kawasan perkotaan di dalam wilayah kabupaten diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan dan simpul pembentukan raltai nilai wilayah, serta pusat pelayanan bagi wilayah sekitarnya. Pembangunan perkotaan akan difokuskan pada peningkatan efektivitas dan efisiensi ^penyelenggaraan pelayanan ^publik, penguatan keq'a sama antara kota-kota utama dan kota-kota penyangganya, penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang, serta pemenuhan layanan infrastruktur. Sejalan dengan p€ndekatan pertumbuhaa, pada tahun 2024, pernerataan pembangunan ant€rwilayah akan dilakukan dengan meningkatkan kemudahan akses dan kualitas pelayanan dasar di bidang pendidikan, kesehatan, dal permukiman. Langkah ini akan dilakukan dengan memadukan kebijakan afrrmatif pemerintah dengan ^pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal khususnya di kawasan dan daerah yang relatif Tertinggal, Terdepan dan Terluar. Fokus pemerataan pembangunan wilayah ^pada tahun 2024 adalah percepatan penyediaan pelayanan dasar di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar, khususnya di pulau-pulau kecil terluar dan terdepan, dan di kawasan rawan bencana, serta kebuakan afrrmatif peningkatan konektivitas daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar dengan pusat-pusat pertumbuhan udlayah terdekat. Gambar 2.25 Kawasan Strategis yang Menjadi Fokus Pengembangan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 l: LI,FTfrflN REPUBUK INDONESTA Selanjutnya, upaya pencapaian tujuan-tqfuan pengembangan wilayah di atas perlu antisipasi tantangan dan risiko yang bersifat global maupun domestik (nasional dan lokal). Isu-isu global berupa risiko berkepanjangannya pandemi COVID-l9 dan efek luka yang ditimbulkannya pada perekonomian, instabilitas politik di Eropa (Rusia-Ukraina), kenaikan harga energi di pasar global, dan transisi keblja-kan energi di Cina pada tingkat lokal. Selain itu, diperkirakan terdapat tantangan dan risiko peningkatan kesenjangan digital antarwilayah, ketidaksesuaian antara sisi penawaran sftill angkatan kerja dan kebutuhan baru dunia usaha dalam pasar kerja pascapandemi, ketidaksiapan pelaku Usaha Milco, Kecil, dan Menengah mengadopsi standar baru kesehatan, instabilitas harga kebutuhan pokok, belum pulihnya daya beli masyarakat, bac.klog perr: bangunan dan pemeliharaan infrastrulrtur wilayah, serta ketidaksiapan daerah mengantisipasi risiko bencana dan perubahan iklim. Selanjutnya, dengan memperhatikan capaian pembangunan wilayah, tantangan dan risiko domestik serta global, dan sasaran pembangunan wilayah, secara khusus strategi pengembangan wilayah diiabarkan ke dalam tujuh wilayah pembangunan berbasis wilayah pulau atau kepulauan dengan memperhatikan karakter geografis, sosial, potensi unggulan dan isu strategis wilayah, serta ska.la ekonomi pengembangan wilayah. Ketujuh wilayah pembangunan tersebut ada.lah Sumatera, Jawa-Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Strategi pengembangan wilayah yang dibentuk ^juga memperhatikal beberapa sasaran pembangunan kewilayahan yang berfokus pada (l) rata-rata pertumbuhan ekonomi 2O2O-2O24 urrt: uk setiap wilayah, (2) peningkatan kontribusi (share) ekonomi masing-masing wilayah, dan (3) peningkatan kesempatan kerja. Sasaran ini ditetapkan dengan mempertimbangkan data terbaru pertumbuhan ekonomi wilayah dan perkembangan kondisi perekonomian global dan nasional saat ini. Tabel 2.9 Ulleyah Rrtr-rrtr Pertumbuh.n E,lr,oaoBi 2O2O-2U241 Kontrlbust (Sharel Ekonoml Reglonal (% pGr PDRB 2o24lbl Tcrbutr 2O2+l Sumatera 3,2-3,3 21,A 4,24,9 Jawa-Bali 3,3-3,4 57 ,4 5,2-5,9 Nusa Tenggara 3,7-3,9 1,5 2,6-3,3 Kalimantan 3,3-3,4 9,3 3,94,7 SuLawesi Maluku 5,6-5,9 7,4 3,2-3,9 9,9-10,9 o,8 4,6-5,3 Papua 6,44,4 1,9 2,4-3,2 Sumber: KeEenteria! PPN/ Bappenas, 2023, Keter€ngan: a) Target rata-rata pertumbuhan ekonooi 2O2O-2O24 merupakan rata-rata realisasi pertumbuhan ekonomi 2020,2021, 2022 da'r target pertumbuhaD ekooomi 2023 daJr 2024 dalam Rancangan Aval RKP 2024; b) Tdget kontribusi (share) ekolomi regionaT 2024 merupakan assessment Keeenterian PPN/Bappenas dengan mempertiEbangkan angka realisasi triwulan IV-2022; dan c) Target Tingkat Penganggurar Terbuka 2024 merupakah hasil proyeksi Kementeria! PPN/Bappeoas setelah mempertimbangkEm assessmezt terakhir pertumbuha! ekonoEi wilayah. - II.45 - REFUBUK INDONESIA Perbedaan kondisi alam, sosial budaya, ekonomi, dan infrastruktur di antara ketujuh wilayah tersebut memerlukan penyesuaian-penyesuaian pengembangan wilayah yaitu strategi percepatan pertumbuhan, pemerataan, dan penguatan ketahanan bencana untuk masing-masing wilayah. Penyesuaian strategi pertumbuhan dan pemerataan wilayah didasarkan terutama pada tingkat kesiapan masyarakat dan dunia usaha, kapasitas pemerintah daerah, dan tingkat diversifikasi ekonomi di daerah. Sedangkan penyesuaian strategi penguatan ketahanan bencana dilakukan dengan mempertimbangkan besaran risiko bencana alam wilayah, seperti ancaman gempa tektonik, tsunarni, dan erupsi gunung berapi; menekan risiko bencana akibat perbuatan manusia, seperti banjir, Iongsor, dan kebakaran lahan; serta mengantisipasi risiko bencana non-alam, seperti wabah penyakit (pandemi). 2.3,2 Strategt Pengembaagan WllaFh SuEateta Pengembangan Wilayah Sumatera diarahkan untuk (l) memperkuat peran sebagai lumbung pangan nasional dan lumbung energi nasional, dengan tet^J' memperhatikan kelestarian lingkungan dan mitigasi serta adaptasi bencana;
mendorong pertumbuhan sektor industri, khususnya hilirisasi industri berbasis komoditas unggulan, dan pemantapan sektor pariwisata yang berdaya saing internasional melalui pengembangan kawasan strategis di Pulau Sumatera;
mendorong akselerasi pemerataan pembangunan wilayah pesisir barat Sumatera, daerah rawan bencana dan mempercepat pengembangan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar; dan
mewujudkan Wilayah Sumatera menjadi pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional. Wilayah Sumatera memiliki komoditas unggulan wilayah sebagai bahan baku hilirisasi industri, antara Lain karet, kakao, kopi, kelapa, tebu, pala, lada, cengkeh, kelapa sawit, perikanan budi daya, dan perikanan tangkap. Komoditas unggulan wilayah berpotensi memiliki nilai tambah yang cukup besar dari proses pengolahan bahan baku menjadi produk turunannya. Strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Sumatera sebagai berikut (1) mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya secara penuh Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus melalui optimalisasi palet-paket insentif fiskal dan nonfiskal sesuai dengan potensi/tema pengembangan kawasan antara lain Kawasan Industri Ladong, Kuala Tanjung, Bintan Aerospace, Sadai, Tenayan, Tanjung Buton, Tanjung Enim, Kemingking, Tanggamus, Pesawaran, Way Pisang, Katibung, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Ihoukseumawe, Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi Khusus Sei Manglei, Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic, dan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang;
mempercepat pengembangan kawasan pariwisata unggulan berbasis rencana induk pengembangan kawasan pariwisata yang meliputi Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba dan sekitarnya, Destinasi Pariwisata Pengembangan Batam - Bintan, Destinasi Pariwisata Prioritas Bangka Belitung/Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang, dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Padang - Bukittinggi;
mengembangkan kawasan perkotaan termasuk Wilayah Metropolitan Medan dan Palembang sebagai pusat pelayanan wilayah dan pendukung kawasan strategis di sekitarnya;
memperkuat inte$asi sistem transportasi wilayah multimoda (tol, kereta api, pelabuhan, dan bandara) dengan pengembangan kawasan strategis;
memperbaiki kinerja logistik dan kepelabuhanan di Wilayah Sumatera sebagai upaya mendukung hilirisasi industri yang efrsien dan berdaya saing;
mengembangkan komoditas unggulan wilayah berupa karet, kakao, kopi, kelapa, tebu, pala, [ada, cengkeh, kelapa sawit, perikanan budi daya, dan perikanan tangkap dengan berorientasi pada peningkatan produktivitas dan/atau penguatan rantai nilai;
merevitalisasi usaha-usaha pertanian, perkebunan, dan perikanan khususnya skala usaha ralryat dengan mengembangkan sentra produksi pangan; TITiENFFTA (8) mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan untuk mendukung pengembangan industri dan perekonomian wilayah;
meningkatkan kemudahan pelayanan periziirnn investasi, memperluas kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing antardaerah antara lain melalui forum kerja sama regional Wilayah Sumatera dan kerja sama regional antarnegara Indonesia-Malaysia- Thailand Grolr,th Triangle, pengembangan sumber pembiayaan alternatif dan investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Sumatera; (lO) meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah;
meningkatkan kualitas dan ketersediaan sumber daya manusia untuk mendukung pengembangan kawasan pertumbuhan melalui pengembangan Balai Latihan Ke4'a, sekolah vokasi, pendidikan tinggi terapan, dan pelatihan tenaga keda berbasis kompetensi; dan
mempercepat proses penlrusunan dan penetapan rencana tata ruang, baik Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang sebagai acuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang, melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah. Strategi pemerataan intrawilayah Sumatera sebagai berikut (1) memastikan akses dan mutu layanan pendidikan (difokuskan pada pendidikan menengah, kejuruan/vokasional, dan tinggi) dan layanan kesehatan (difokuskan ^pada puskesmas dan klinik yang menjangkau langsung masyarakat);
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayanan minimal, khususnya pada bidang perumahan rakyat, pekerjaan umum, trantibumlinmas, pendidikan serta penyediaan perumahan layak huni di kota-kota kecil;
meningkatkan kapasitas, ^jangkauan, dan distribusi pelayanan dasar dan sistem transportasi serta kelayakhunian;
mendorong percepatan pembangunan pa.da kawasan daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar terutama pada daerah tertinggal Kabupaten Nias, Nias Utara, dan Kepulauan Mentawai melalui pengoptimalan standar pelayanan minima-l dan perluasan jaringan listrik, telekomunikasi, sarana prasarana mitigasi risiko bencana, serta infrastruktur dasar dan konektivitas (bandara/jalur penerbangan ^perintis dan ^ja.lan lingkar) untuk memperkuat keterkaitan dengan kota-kota terdekat;
mempercepat penuntasan jaringan transportasi pengumpan (feeder) yang menghubungkan kawasan tengah dan barat Pulau Sumatera dengan ^jaringan infrastruktur utama To1 Trans Sumatera di pesisir timur;
memperkuat ekonomi lokal melalui pengembangan koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berbasis seldor unggulan wilayah;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) melalui penyela-rasan kualitas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan seldor unggulan kewilayahan Sumatera;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, serta mendorong pengelolaan keuangan daerah yang produktif dan akuntabel;
mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi kebljakan pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah;
meningkatkan upaya pelestarian lingkungan untuk menjaga keseimbangan daya dukung wilayah serta ketangguhan terhadap ancaman bencana alam;
mengoptimalkan pemanfaatan Dana Otonomi Khusus Aceh berbasis kinerja dan mempersiapkan exit strategg yang terukur dari dana otonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi dan perbaikan pelayanan publik sebagai upaya peningkatan kesejahteraan ral<yat;
mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Sabang, Bengkalis, dan Ranai untuk memperkuat kedaulatan nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan, mempercepat pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi yang berjumlah 12 kawasan transmigrasi; dan
meningkatkan hubungan desa-kota dengan mengembangkan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Aceh Timur, Toba Samosir, Samosir, Agam, Bintan, Karimun, Bengkulu Tengah, Banyuasin, Belitung, Belitung Timur, Bangka Selatan, Muaro Jambi, Mesuji, dan Tulang Bawang. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Sumatera sebagai berikut (1) memantapkan sistem dan peralatan deteksi dini yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan, khususnya di lokasi-lokasi yang memiliki risiko tedadinya gempa dan tsunami, erupsi gunung berapi, banjir, longsor, serta kebakaran Lahan dan hutan;
internalisasi mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis;
meningkatkan kapasitas aparat pemerintah daerah;
meningkatkan kesadaran bencana di masyarakat dan revitalisasi kearifan lokal dalam tanggap bencana; serta (5) memperkuat kerja sama multipihak dan lintas daerah dalam sinergi pendanaan penanggulangan bencana. Pada tahun 2024, sasaran utama pengembangan Wilayah Sumatera difokuskan pada (1) mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah, (2) menurunnya kemiskinan dan kesenjangan, serta (3) meningkatnya kesempatan kerja, dengan target sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.10. Tabel 2.1O Target Pelgelnbaagan Wllayah Sunatcra Per Provh.i Tah.tlo 2o24lPeraclf Tertct Tehu! 20,14 hdltator Acsh Sumut Sumbrt RLu J.mbl Sumscl Bergtulu Letrpurg Kcp. Kcp. Rleu Pertumbuhan Ekonomi4 3,9- 4,4 5,2- 5,5 5,O- 5,4 3,2- 3,5 4,6- 5,0 5,2- 5,6 4,6- 5,2 5,O- 5,3 4,6- 5,0 4,4- 5,4 Tingkat Kemiskinanb) t2,o- t2,5 6,5- 7,O 4,O- 4,5 5,3- 5,6 6,0- 6,4 9,5- 10,3 13,5- 14,O 9,5- r0,0 3,O- 3,3 3,5- 4,O Tingkat Pengangguran Terbukab) 4,8- 5,5 5,0- 5,7 5,0- 5,7 3,1- 3,8 2,4- 3,5 3,4- 4,1 3,3- 4,O 7,4- 8,1 2,4- 3,1 3,8- 4,5 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Keteralga[: a) Target tahun 2024 merupakan assessment Kementerian PPN/Bappenas dengan mempertimbangkan angka realisasi triwulan IV-2022 dan b) Target tahun 2024 Derupakan hasil proyeksi Kementerian PPN/Bappenas setelah Eetlpertimbangkan assessment terakhir pertumbuhan ekonomi wilayah. 2.3.3 Strategt Pclgcabaagaa Wllayah Jawa-Balt Pengembangan Wilayah Jawa-Bali diarahkan untuk (1) memantapkan pertumbuhan ekonomi Wilayah Jawa bagian utara dan Bali bagian selatan sebagai pusat ekonomi dan budaya yang berdaya saing di tingkat nasional dan global dengan bertumpu pada industri manufaktur berteknologi tinggi, ekonomi kreatif dan jasa pariwisata, serta penghasil produk yang berorientasi ekspor;
menjaga daya dukung lingkungan hidup serta menerapkan prinsip ekonomi hilau melalui pembangunan rendah karbon;
mengakselerasi pemerataan pembangunan wilayah ke arah Jawa bagian selatan dan Bali bagian utara sebagai pusat pengembangan ekonomi skala lokal dengan bertumpu pada hilirisasi pertanian dan pariwisata inklusif;
meningkatkan sarana prasarana dan kapasitas masyarakat dalam - II.48 - I ft-T+rFTtr] upaya penguatan ketahanan bencana; serta (5) meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan pelayanan dasar, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan produktivitas dan daya saing angkatan kerja. Strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Jawa-Bali sebagai berikut (1) mempercepat realisasi investasi dan beroperasinya Kawasan Industri Terpadu Batang, Brebes, Pancapuri, Subang, Bangkalan, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Singhasari, Tanjung Irsung, Lido, Gresik, Sanur, serta Kura-kura Bali melalui optimalisasi paket- paket insentif frskal dan nonfiskal yang disesuaikan dengan potensi/tema pengembangan kawasan;
mempercepat pengembangan kawasan-kawasan pariwisata unggulan berdasarkan keuntungan kompetitifnya yang meliputi Destinasi Pariwisata Prioritas Borobudur dan sekitamya, Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Destinasi Pariwisata Pengembangan Ujung Kulon-Ha-limun-Bandung-Pangandaran, Destinasi Pariwisata Pengembangan Banyuwangi, serta Revitalisasi Destinasi Pariwisata BaIi;
meningkatkan kualitas dan ketersediaan tenaga kerja untuk mendukung pengembangan kawasan melalui pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja, perbaikan kesesuaian kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan pendidikan tinggi vokasi sesuai kebutuhan lapangan kerja, serta pengembangan Balai Latihan Ke{a;
meningkatkan kelayakhunian dan peran wilayah metropolitan Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, kota baru Maja, dan kota lainnya sebagai pusat layanan pendukung sektor industri dan ekonomi kreatif;
meningkatkan konelrtivitas kawasan untuk memperluas jangkauan layanan dan distribusi melalui penyediaan sarana konektivitas inter dan intrawilayah, penyediaan transportasi massal perkotaan sesuai dengan kebutuhan distribusi layanan serta pengembangan sistem transportasi multimoda;
meningkatkan kepastian hukum terkait hak atas tanah, pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum ke{a sama regional Wilayah Jawa-Bali dalam peningkatan daya saing daerah, pengembangan sumber pembiayaan alternatif dan investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Jawa-BaIi;
mengedepankan pembangunan rendah karbon melalui peningkatan efelrtivitas pengendalian alih fungsi lahan dan pengelolaan limbah untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup; dan
mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik Rencana Tata. Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang sebagai acuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah. Strategi pemerataan intrawiLayah Jawa-Bali sebagai berikut (1) meningkatkan hubungan desa-kota di Jawa bagian selatan dan Bali bagian utara dengan mengembangkan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Pandeglang, Sukabumi, Magelang, Kendal, Pamekasan, Banyuwangi, Buleleng, dan Klungkung yang bertumpu pada hilirisasi pertanian dan pariwisata inklusif;
mempercepat pembangunan infrastruktur konektivitas antara Jawa bagian utara dengan Jawa bagian selatan dan Bali bagian utara dengan Bali bagian selatan sebagai akselerator pemerataan ekonomi;
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayaaan minimal di daerah, khususnya pada bidang perumahan rakyat, kesehatan, pekerjaan umum, dan pendidikan;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaal, dan keuangan) melalui penyelarasan kua-litas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan sektor unggulal kewilayahan Jawa-Bali;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, dan pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien, produktif, dan akuntabel; -.49 - REPUBUK INDONESIA (6) mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Walil Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi kebijakan pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah;
meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan (difokuskan pada pendidikan menengah, kejuruan, dan pendidikan tinggi vokasi) serta layanan kesehatan ^(difokuskan pada puskesmas dan klinik yang menjangkau laagsung masyarakat);
mengoptimalkan pelaksanaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yog/akarta berbasis kinerja melalui pemberdayaan masyarakat berlandaskan budaya dan adat istiadat berdasarkan Grand Design Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yograkarta 2022-2042 dan kesesuaian dengan arah kebljakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24; dan
meningkatkan efektivitas pengendalian alih fungsi lahan dan pengelolaan limbah untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Jawa-Bali sebagai berikut (1) pada wilayah ujung barat dan pesisir selatan Pulau Jawa upaya difokuskan untuk mengantisipasi ancarnan bencana gempa tektonik, tsunami, dan tanah longsor;
penguatan mitigasi bencana di kawasan perkotaan dan pesisir pantai utara difokuskan untuk mengantisipasi potensi banjir, abrasi ^garis pantai, dan penurunan muka tanah;
peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana deteksi dini kebencanaan, serta pengembangan data kebencanaan;
pemantapan kelembagaan di daerah hingga desa disertai pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bencana; dan
revitalisasi mekanisme kerja sama lintas daerah dar multipihak, khususnya dalam hal sinergi pembiayaan penanggulangan bencana. Pada tahun 2024, Wilayalr Jawa-Bali memiliki sasaran utama pengembangan berupa (1) meningkatnya pertumbuhan ekonomi wilayah, (2) menurunnya kemiskinan dan kesenjangan khususnya di perdesaan, serta (3) meningkatnya kesempatan kerja khususnya di perkotaan, dengan target sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.11. 2.tL Target 2024lPcrg,e!,l Terget Tahu! 2024 iTftTl?rfirlt DXI .reLastr Jewe Barat Jawr Ftlm 5,1-5,4 5,1-5,5 5,0-5,4 5,3-5,7 5,3-5,7 5,3-5,6 6,5-6,9 D. I. Jewa Tlmur Pertumbuhan Ekonomi") Tingkat Kemiskinanb) 2,0-2,3 6,04,4 9,5-10,0 tO,9-11,2 8,5-€,9 3,5-4,0 2,5- 3,O Tingkat Pengangguran Terbukabl Sumber: Kementei'ia.tl PPN/ Bappenas, 2023. Keteranga[: 4 T€rget tahun 2024 merupakan assessrnen Kementerian PPN/Bappenas dengan mempertirabangkan angka realisasi triwulan IV-2022 dan b) Target tahun 2024 merup€kan hasil pro,,eksi IGmenterian PPN/Bappenas setelah mempertirEbangkan ossessmeat terakhir pertumbuhan ekonomi wilayah. 6,M,7 7,t- 7,A 4,3-5,0 3,0-3,7 3,8-4,5 7,1-7,8 2,1-2,4 - II.50 - SK No 170054A NEPUELIK INDONESIA 2.3.4 Stratcgt Pengembangal Wtlayah I[ura Tenggera Pengembangan Wilayah Nusa Tenggara diarahkan untuk memacu transformasi ekonomi daerah melalui (1) mengoptimalkan keunggulan wilayah khususnya sektor perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan dan pariwisata dengan mengutamakan pendekatan gugus pulau;
memperkuat peran wilayah sebagai gerbang wisata alam dan budaya melalui pengembangan industri Meeting, Incentiue, Conuention, Exhibition;
menuntaskan pemulihan pascabencana di Nusa Tenggara; dan
mendorong pengembangan industri kreatif berbasis budaya, industri pengolahan produk pertanian, perikanan dan pertambangan. Strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Nusa Tenggara sebagai berikut (1) mengembangkan industri Meeting, Incentive, Conuentio4 Exhibition yang didukung perhelatan nasional dan internasiona-l dalam rangka pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara khususnya Destinasi Pariwisata Prioritas Lombok-Mandalika/ Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dan Destinasi Pariwisata Prioritas Labuan Bajo, serta mengembangkan kawasan pariwisata Lainnya sesuai rencana induk (masterplan) yang telah disusun; (21 mempercepat peningkatan produksi dan investasi pada pusat-pusat industri pengolahan emas, tembaga, dan bahan tambang lainnya di Kawasan Industri Sumbawa Barat dan industri pengolahan potensial lainnya;
meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk konektivitas intra dan antarwilayah kepulauan serta memperkuat jaringan transportasi dengan pusat pariwisata internasional utama Bali;
meningkatkan produldivitas dan daya saing komoditas unggulan melalui penguatan pasar dan manajemen rantai pasok dari hulu ke hilir yang difokuskan pada Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Sumba Timur dan Rote Ndao, peternakan, perkebunan, pertambangan, dan budi daya tanaman pangan termasuk pengembangan sentra produksi pangan;
mendorong pengembangan ekonomi lceatif bernilai tinegi meliputi industri kerqjinan mutiara, tenun tradisional dan industri kerajinan lainnya;
mengembangkan pendidikan keterampilan dan vokasi untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional sesuai dengan pusat-pusat ekonomi berbasis potensi wilayah yang akan dikembangkan;
mendorong pemenuhan energi melalui Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan;
meningkatkan pembangunan kawasan perkotaan yang berfokus pada kota besar Mataram dan kota sedang Kupang pendukung sektor industri dan pariwisata termasuk meningkatkan penyediaan perumahan, akses pada energi, air minum, sanitasi, persampahan yang aman, serta drainase dan transportasi umum perkotaan;
meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Nusa Tenggara;
meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hat atas tanah; ( 1 1 ) mempercepat proses penlrusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah; serta (12) mengembangkan pusat ekonomi berbasis komoditas unggulan yang meliputi kopi, kalao, kelapa, tebu, garam, perikanan tangkap, dan perikanan budi daya dengan berfokus pada peningkatan produksi dan produktivitas yang berorientasi ekspor. - II.51 - NEPUEUK INDONESTA Strategi p€merataan intravrilayah Nusa Tenggara sebagai berikut (1) mempercepat pembangunan perdesaan (berfokus pada Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional tambok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, Ngada, Manggarai Barat, dan Sumba Timur), daerah tertinggal (fokus utamanya pada Kabupaten Malaka, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Kupang, Kabupaten Belu, dan Kabupaten Sumba Barat), kawasan transmigrasi (metputi Kawasan Transmigrasi Tambora, Kawasan Transmigrasi Labangka, Kawasan Transmigrasi Kobalima Timur/Tanyu Manu, Kawas,rn Ttansmigrasi Ponu, dan Kawasan Transmigrasi Melolo), kawasan perbatasan, dan pulau-pulau terluar secara simultan dengan pembangunan kota-kota kecil dan sedang;
mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Atambua dan Kefamenanu untuk memperkuat kedaulatan nasional dan memfasilitasi perdagangan lintas negara yang difokuskan pada ^pengembangan ekonomi berbasis komoditas unggulan;
menuntaskan pemulihan sosial ekonomi dampaJ< bencana di Nusa Tenggara;
meningkatkan akses, tenaga sumber daya manusia, dan mutu pelayanan dasar pendidikan, terutama pendidikan dasar ddn menengah serta pelayanan kesehatan yang berkualitas;
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayanan minimal khususnya pada bidang perumahan rakyat, sosial, pendidikan, trantibumlinmas, dan pekerjaan umum;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan selrtor unggulan kewilayahan Nusa Tenggara;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, darl pengelolaan keuangan daerah yang lebih efrsien, produktif, dan akuntabel; serta (8) mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi kebijakan pusatdaerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Nusa Tenggara, sebagai berikut (1) penguatan kesiapsiagaan masyarakat berbasis kearifan lokal;
pemutakhiran data kebencanaan dan peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana deteksi dini bencana;
penguatan ke{a sama multipihak dan lintas daerah dalam mitigasi dan tanggap bencana;
penguat€n mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis; dan
pengembangan sinergi multipihak dalam pembiayaan penanggulangan bencana. Adapun penguatan mitigasi bencana diprioritaskan pada wilayah berisiko tinggi bencana, kawasan strategis pariwisata, wilayah pesisir, dal daerah-daerah relatif padat penduduk. Pada tahun 2024, sasaran utama pengembangan Wilayah Nusa Tenggara berupa (1) terakselerasinya pertumbuhan ekonomi wilayah, (2) menurunnya kemiekinan dan kesenjangan khususnya di perdesaan, serta (3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas, dengan target sebagaimana tertuang dalam Tabe1 2. 12. 7l Tabel 2.12 Target Pelgembangan Wlleyah IYu.a Tenggate Per Provlnsl Tabra. 2o24 (Perreal Tatget Tahur 2024 I{usa Teng8ara Bant I{usr Teaggarr Tlnur Pertumbuhan Ekonomi4 634,6 5,0-5,4 Tingkat Kemiskinanbl t2,5-r2,9 16,5-16,9 Tingkat Pengangguran Terbukab) 2,5-3,3 2,7-3,4 Sumber: Kementerian PPN /Bappeoas, 2023. Keterangan: a) Target tahun 2024 merupakan assessmeat KeEenterian PPN/Bappenas dengan mempertiEbangkan angka realisasi triwulan IV-2022 dan b) Target tahun 2024 merupaksn hasil proyeksi lcmenterian PPN/Bappenas setelah mempertimbangkan cssessrrent terakhh pertumbuhan ekonomi wilayah. 2.3.5 Strategl Peagcnbaagan Wllayah KallEarta! Pengembangan Wilayah Kalimantan diarahkan untuk (1) mempercepat p€rtumbuhan wilayah melalui diversifikasi kegiatan ekonomi;
memantapkan peran sebagai lumbung energi nasional;
mempertahankan peran sebagai paru-paru dunia; dan
mendorong pemerataan pembangunan, terutama di Kalimantan bagian utara. Strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Kalimantal sebagai berikut (1) membangun Ibu Kota Nussnt€ra dan infrastruktur pendukungnya;
meningkatkan investasi dan optimalisasi pengelolaan kawasan-kawasan strategis yang meliputi Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kawasan Industri Surya Borneo, Ketapang, Tanah Kuning, Batanjung, Jorong, Batulicin, Destinasi Pariwisata Pengembangan Derawan-Berau, serta Destinasi Pariwisata Pengembangan Sambas-Singkawang;
mengembangkan komoditas unggulan wilayah yaitu karet, kelapa, lada, kopi, kakao, perikanan tangkap, dan perikanan budi daya yang berorientasi pada peningkatan produktivitas dan/atau penguatan rantai pasok dengan industri pengolahnya;
mengembangkan hilirisasi komoditas batu bara serta hilirisasi berbasis komoditas kelapa sawit, dan pengembangan energi baru terbarukan berbasis biomassa, air, dan matahari;
mengembangkan kawasan perkotaan termasuk Wilayah Metropolitan Banjarmasin, kota besar yang menjadi Daerah Mitra Ibu Kota Nusantara yakni Balikpapan dan Samarinda, pembangunan kota baru Tanjung Selor, pengembangan kota besar Pontianak, kota sedang Singkawang, kota sedang Palangkaraya, dan kota sedang Tarakan sebagai pusat pelayanan wilayah dan pendukung kawasan strategis di sekitarnya;
mengembangkan kawasan sentra produksi pangarr lfood estatel der: gar: didukung korporasi petani;
meningkatkan pelayanan perizinal investasi dan memperkuat forum kerja sama, pengembanga.n sumber pembiayaan alternatif dan investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi pusat-daerah regional Wilayah Kalimantan;
meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah; dan
mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang sebagai acuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah. Strategi pemerataan intrawilayah Kalimantan sebagai berikut (1) memperkuat konektivitas wilayah dengan mengintegrasikan infrastruktur multimoda transportasi dengan jaringan ^jalan Trans Kalimantan; - II.53 - ,{ EUK INDONESTA (2) mengembangkan kota-kota sedang sebagai pusat pelayanan dan basis pengembangan ekonomi lokal;
mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Paloh Aruk, Jagoi Babang, Tou Lumbis, Long Midang, Nunukan, dan Long Nawang untuk memperkuat kedaulatan nasiona-l dan memfasilitasi perdagangan lintas negara, serta mempercepat pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi yang beq'umlah 9 kawasan transmigrasi;
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayanan minimal terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar khususnya pada bidang perumahan ralryat, pekerjaan umum, kesehatan, dan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaryl, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan sektor unggulan kewilayahan Kalimantan;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, dan mendorong pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan a-kuntabel;
mengoptimalkan fungsi dan peran Gubemur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah;
meningkatkan akses masyarakat, khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar, terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, dan balai latihan kerja;
meningkatkan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta ketangguhan terhadap ancaman bencana alam; dan (1O) meningkatkan hubungan desa-kota dengan mengembangkan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Banjar, Barito Kuala, Bengkayang, Berau, Bulungan, Kotawaringin Barat, Kubu Raya, Kutai Timur, Mempawah, Nunukan, dan Sambas. Secara geografis, Wilayah Kalimantan dinilai relatif aman dari ancaman bencana gempa. Namun, memiliki risiko tinggi terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau disebabkan oleh tingginya kandungan gambut, praktik membuka lahan baru dengan cara pembakaran, dan kondisi cuaca. Pada musim hujan, kota-kota besar di Wilayah Kalimantan juga menghadapi ancaman banjir yang diakibatkan oleh ekosistem gambut dan rawa yang rusak, perkembangan kawasan permukiman yarrg sangat cepat sehingga menghilangkan sebagian besar daerah resapan air, sempadan sungai, dan buruknya sistem drainase perkotaan. Untuk itu, strategi penguatan ketahanan bencana Kalimantan adalah (1) penguatan kerja sama multipihak khususnya dengan perusahaan perkebunan dalam pencegahan dan mitigasi di lokasi-Iokasi yang memiliki risiko terjadinya kebakaran hutan dan Lahan;
peningkatan sosialisasi dan edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana;
revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam tanggap bencana;
peningkatan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai dan lahan kritis serta penataan dan pengendalian pemanfaatan ruang, khususnya di perkotaan dalam rangka pencegahan banjir;
internalisasi mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis darr peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan; serta (6) mendorong ke{a sama multipihak dan lintas daerah da-lam sinergi pendanaan penanggulangan bencana. Sasaran utama pengembangan Wilayah Kalimantan pada tahun 2024 diutamakan pada (l) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, (2) menurunnya tingkat kemiskinan, serta (3) meningkatnya Lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah Kalimantan sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.13. - II.54 - REPUEUK TNDONESIA Tabel 2.13 Target PclrgeEbangan ffilayah Kallnrataa Pcr Provlarl Tahun 2O24 lPct ell Target Tahu! 2orl4 Indlhtor FttraE Sebtr! KallEaEtaD Tlmur il?TraT.rT,ETI PertumbuhanEkonomia) 5,3-5,7 5,8.6,4 4,A-5,2 5,1-5,6 5,5.6,0 Tingkat Kemiskinanbl 5,3-5,6 3, ,0 3,0-3,3 3,5-4,O 3,0-3,4 Tingkat Pengangguran Terbukab) 4,M,7 3,44,1 3,74,4 4,4-5,5 3,O-3,7 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Keterangan: a) Target t€hun 2024 merupakan assessmeat Kementerian PPN/Bappenas dengan mempertimbangkan angka realisasi triwulan IV-2022 dan b) Target tahun 2024 merupakan hasil proyeksi Kementerian PPN/Bappenas s€telah mempertiEbanglGn assessment terakhir pertumbuhan ekonomi wilayah. 2.3.6 Strategl Peagcnbangan Wtlayah Sulawecl Pengembangan Wilayah Sulawesi diarahkan untuk (1) mempertahankan momentum pertumbuhan yang relatif tinggi melalui diversilikasi kegiatan ekonomi, (2) mendorong perannya sebagai salah satu lumbung pangan nasional, (3) memantapkan perannya sebagai futb dan pintu gerbang perdagangan internasional di kawasan timur, (4) menguatkan mitigasi bencana dan pemulihan pascabencana, dan (5) mendorong transformasi perekonomian wilayah menjadi basis hilirisasi komoditas unggulan wilayah. Pemanfaatan peluang diversifrkasi sekaligus peningkatan nilai tambah di tingkat wilayah difokuskan pada peningkatan produktivitas dan hilirisasi komoditas unggulan antara lain kelapa, pala, cengkeh, kopi, kakao, tebu, garam, perikanan tangkap, serta hasil perikanan budi daya. Strategi percepatan p€rtumbuhan dan transformasi Wilayah Sulawesi, sebagai berikut (1) memperkuat pusat-pusat pertumbuhan wilayah melalui percepatan realisasi investasi serta optimalisasi peran kawasan meliputi Kawasan Ekonomi Khusus/ Kawasan Industri PaIu, Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kawasan Industri Takalar, serta Destinasi Pariwisata Prioritas Manado-Likupang/Kawasan Ekonomi Khusus Likupang, Destinasi Pariwisata Prioritas Wakatobi, dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Toraja- Makassar-Selayar;
meningkatkan pengembangan kawasan p€rkotaan untuk mendukung pengembangan sektor industri dan pariwisata, termasuk Wilayah Metropolitan Malassar, Manado, lima kota sedang (Gorontalo, PaIu, Parepare, Palopo, Kendari), dan satu kawasan perkotaan kecil yaitu Pusat Kegiatan Wilayah Mamuju;
mempercepat pengembangan infrastruktur penghubung antanvilayah yang meliputi pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan keterkaitan kawasan strategis dengan kawasan penyangganya, serta infrastruktur laut dan udara yang dapat menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan di Wilayah Sulawesi dengan wilayah lainnya;
memperkuat forum kerja sama regional Wilayah Sulawesi, meningkatkan investasi melalui perbaikan pelayanan perizinan untuk meningkatkan daya saing wilayah, meningkatkan pengembangan sumber pembiayaan alternatif dan investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Sulawesi; TII'ENI,FTN (5) meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah;
mempercepat proses penyusunan dan penetapan rencana tata ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang sebagai acuan ^pemberian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah. Strategi pemerataan intrawilayah Sulawesi, sebagai berikut (1) memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar, melalui percepatan penerapan st€ndar pelayanan minimal khususnya di bidang perumahan rakyat (air minum dan sanitasi), pekerjaan umum, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, dan sosial. Fokus peningkatan bidang pendidikan diselaraskan dengan kebutuhan input industrialisasi Wilayah Sulawesi, yaitu pendidikan menengah, pendidikan kejuruan/vokasional, dan pendidikan tinggi terapan;
meningkatkan pengembangan produk unggulan di kawasan perdesaan (meliputi Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Minahasa Utara, Morowali, Buol, Poso, Gorontalo, Boalemo, Gorontalo Utara, Mamuju Tengah, Mamuju, Barm, Pinrang, Bone, Luwu Timur, Konawe Selatan, Wakatobi, dan Muna), kawasan transmigrasi yang beq'umlah 18 kawasan, kawasan perbatasan dan pulau-pulau terluar yang mencakup 18 kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara, serta 3 kabupaten daerah tertinggal;
mempercepat penyambungan jaringan transportasi pengumpan (feed.et) yang menghubungkan kota-kota kecil dan kawasan perdesaan dengan ^jaringan transportasi utama Trans Sulawesi;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas serta kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan selrtor unggulan kewilayahan Sulawesi;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, serta pengelolaan keuangan daerah yang lebih efrsien, produlrtif, dan akuntabel;
mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebaeai Wakil Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah;
menguatkan upaya pengurangan risiko bencala dan memantapkan pemulihan kondisi sosial ekonomi akibat dampak bencana di berbagai wilayah di Sulawesi, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat; serta (8) mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Tahuna dan Melonguane untuk memperkuat kedauliatan nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Sulawesi, sebagai berikut (1) pencegahan dan pengurangan risiko melalui mitigasi di lokasi-lokasi yang memiliki risiko bencana dan perubahan iklim yang sangat tinggi khususnya gempa bumi, likuefa.ksi, tsunami, tanah longsor, banjir, dan erupsi gunung berapi;
internalisasi mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis;
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah dan pemutakhiran data kebencanaan; dan
penguatan kerja sama multipihak dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan penanggulangan bencana. Pada tahun 2024, W ayah Sulawesi memiliki sasaran utama pengembangan berupa (l) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, (2) menurunnya tingkat kemiskinan, dan (3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah Sulawesi tertuang dalam Tabel 2. 14. - II.56 - tNIitrtII-FIA Tabel 2.14 TarEet Pelgcnbaagan Wllayah Sularerl Per Provlnrl Tabrn 2or24lPenerl Targct Tehun 2024 IndlL.tor 8ulrscsl Utara Gorontalo 9ulawcrl Baret Sul,rEesl SulePcsl suLwcsl Pertumbuhan Ekonomi"l 5,3-6,0 13,7-15,3 6,34,9 6,M,8 4,9-5,8 3,74,5 fingkat Kemiskinaru) 5,0-5,5 10,0-10,3 6,34,7 9,5-9,8 t3,7-14,O 8,s-8,7 Tingkat Pengangguran Terbukab) 5,0-5,7 2,6-3,3 3,U,3 2,5-3,2 2,0-2,4 1,1-1,8 Sumber: Kementerian PPN/ Bappenas, 2023. Keterangan: a) T€rget tahun 2024 merupakan dssessrnen Kementerian PPN/Bappelas dengan mempertimbangkan angka realisasi triwulan IV-2022 dan b) Target tahun 2024 merupakan hasil proyeksi Kementerian PPN/Bappenas setelah mempertimbangkan assessmen terakhir pertumbuhan ekonomi wila].ah. 2.3.7 Strategt Pengembangal Wllayah Malulu Pengembangan Wilayah Maluku diarahkan untuk ( I ) mempercepat transformasi perekonomian wilayah melalui peningkatan produktivitas dan hilirisasi komoditas unggulan wilayah, yaitu perikanan, pertambangan dan perkebunan;
memantapkan peran Wilayah Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional;
mempercepat pengembangan sektor pariwisata berbasis gugus pulau; dan
memperkuat konektivitas antarpulau dan intrapulau untuk mendukung transformasi ekonomi. Untuk itu, strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Maluku sebagai berikut (1) mempercepat p€ningkat€n produksi dal investasi pada pusat-pusat industri pengolahan nikel dan bahan tambang lainnya di Kawasan Industri Teluk Weda dan industri pengolahan potensial lainnya;
mengembangkan pendidikan vokasi dan keterampilan kerja untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pengembangan pusat-pusat ekonomi berbasis potensi wilayah;
meningkatkan produktivitas usaha perikanan melalui optimalisasi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Moa, Saumlaki dan Morotai;
mengembangkan pusat ekonomi berbasis komoditas unggulan kelapa, pala, cengkeh, kopi, kakao, perikanan tangkap, dan perikanan budi daya dengan berfokus ^pada peningkatan produksi dan produktivitas;
mempercepat pengembangan kawasan pariwisata unggulan wilayah khususnya Destinasi Pariwisata Prioritas/Kawasan Ekonomi Khusus Morotai sesuai rencana induk (masterplan) kawasan pariwisata yang telah disusun dan pengembangan kawasan pariwisata potensial lainnya;
mempercepat pembangunan kota baru Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara dan kota lainnya meliputi kota sedang Ternate dan Ambon serta kota kecil Tual sebagai pusat pertumbuhan wilayah;
mengembangkan simpul transportasi dan aksesibilitasnya dalam menghubungkan pusat pertumbuhan wilayah;
meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama, pengembangan sumber pembiayaan alternatif serta investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Maluku; - n.57 - REPUBUK TNDONESIA (9) meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui pemberian sertipikat hak atas tanah; dan ( 1 0) mempercepat proses penlrusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah maupun Rencana Detail Tata Ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerintah daerah. Strategi pemerataan intrawilayah Maluku sebagai berikut (1) mempercepat pembangunan perdesaan yang berfokus pada Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Maluku Tengah dan Pulau Morotai, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi meliputi Kawasan Transmigrasi Kobisonta, Kawasan Ttansmigrasi Mangole, dan Kawasan Transmigrasi Pu1au Morotai, pulau-pulau terluar, dan kawasan perbatasan yang dilakukan simultan dengan meningkatkan peran kota-kota sedang dan kecil sebegri pusat kegiatan ekonomi lokal;
memperkuat konektivitas antarpulau darl intrapulau khususnya dengan meningkatkan prasarana dan sarana penyeberangan antarpulau dan jalan lingkar pulau;
meningkatkan alsesibilitas dan mutu pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan secara merata di wilayah kepulauan;
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayanan minimal kJrususnya pada bidang ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, perumahan raLyat, kesehatan, sosial serta pekerja-an umum;
meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan desa (aparatur, kelembagaan, dan keuangan) melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan sektor unggulan kewilayahan Maluku;
meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, serta pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien, produktit dan akuntabel;
mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai WaJriI Pemerintah Pusat dalam memperkuat sinergi kebijakan pusat-daerah, peningkatan daya saing, dan inovasi daerah; serta (8) mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Daruba dan Saumlaki untuk memperkuat kedaulatan nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Maluku sebagai berikut (1) pencegahan dan pengurangan risiko melalui mitigasi di lokasi-lokasi yang memiliki risiko bencana dan perubahan iklim yang sangat tinggi seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, banjir, dan tanah longsor;
perbaikan sistem logistik/distribusi dan pengendalian harga pada komoditas strategis untuk mengantisipasi terganggunya pelayaran antarpulau akibat cuaca ekstrem dan gelombang laut yang tinggi;
penguatan mitigasi bencana dalam perencanaan proyek-proyek strategis;
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan; dan
penguatan kerja sama multipihak dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan penangguLangan bencana. Sasaran utama pengembangan Wilayah Maluku pada tah: un 2O24 diutama-kan pada (1) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, (2) menurunnya tingkat kemiskinan, serta (3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah Maluku tertuang dalam Tabel 2. 15. - II.58 - REPUEUK INDONESIA Tabcl 2.15 Trrgct Tahur 2024 ffiTil'!ft: N t-,r r,-rlTtlTtrffitlt?I Pertumbuhan Ekonomi"l 5,2-5,7 18,1-25,0 Tingkat Kemiskinant) 14,o-t4,6 3,2-3,6 Tingkat Pengangguran Terbukabl s,6-6,3 3,2-3,9 Sumber: Kementerian PPN /Bappenas, 2023. Keterangan: a) Target tahun 2024 merupakan ossessment Keraenteridl PPN/Bappenas dengan mesrpertimbangkan angka realisasi triwulan IV-2O22 dan b) Target tahun 2024 merupakan hasil proyeksi Icmenterian PPN/Bappenas setelah mempertimbangkan assesszren telakhir pertumbuhan ekonomi vrilayalr. 2.3.8 Strategt PcngeEbargare Wtlayah Papua Fokus pengembangan Wilayah Papua diarahkan pada (1) mempercepat pembangunan kesejahteraan melalui pendekatan berbasis tujuh wilayah adat, yaitu Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay melalui pemerataan penyediaan pelayanan dasar, serta perluasan akses di bidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat terutama Orang Asli Papua;
mendorong transformasi perekonomian wilayah, terutama melalui pengembangan komoditas unggulan pertanian yang terintegrasi hulu-hilir;
meningkatkan tata kelola pelaksanaan otonomi khusus yang didasarkan pada pendekatan budaya dan kondisi sosio-ekologis di Wilayah Papua;
memperkuat kerja sama dan kemitraan antardaerah berdasarkan pendekatan berbasis wilayah adat;
mengoptimatkan sistem nilai dan norma dalam wilayah adat untuk mendukung aktivitas sosial ekonomi serta pergerakan penduduk dan barang; serta (6) memperkuat peran distrik sebagai pusat pelayanan dasar, pusat pemberdayaan masyarakat adat, pusat inovasi dan kewirausahaan, pusat data informasi dan pengetahuan, puirat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, serta pusat pertumbuhan daerah. Oleh karena itu, strategi percepatan pertumbuhan dan transformasi Wilayah Papua dapat dirumuskan sebegei berikut (l) meneruskan pembangunan jaringan infrastruktur terintegrasi yang menghubungkan pusat-pusat produksi rakyat dengan pusat-pusat pertumbuhan wilayah, seperti Kawasan Industri Teluk Bintuni dan Kawasan Ekonomi Khusus Sorong, dengan terus mendorong percepatan operasionalisasi kawasan, realisasi investasi, dan kerja sama dengan pemerintah daerah;
mempercepat pengembangan kawasan perkotaan pada kawasan yang potensial untuk dikembangkan, termasuk pembangunan kota baru Sorong dan kota sedang Jayapura yang ditujukan sebagai penggerak ekonomi wilayah serta pusat pelayanan dasar dan ekonomi dengan fokus pada pengembangan transportasi publik perkotaan, peningkatan akses air minum dan sanitasi layak dan aman, serta lrngelolaan sampah dan limbah yang aman;
mempercepat pembangunan dan pengembangan kawasan di ibu kota provinsi di Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya yang merupakan Daerah Otonom Baru di Wilayah Papua, yaitu Merauke, Nabire, Jayawijaya, dan Kota Sorong;
mendorong produktivitas komoditas unggulan pertanian, perkebunan, peternakan, serta kelautan dan perikanan seperti kopi, kakao, kelapa, pala, kenat sapi, dan perikanan tangkap untuk penyiapan basis industri manufa-lrtur dan industri jasa; - II.59 - SK No 170063 A (5) mendorong pembangunan ekonomi biru (blue economgll di Destinasi Pariwisata Prioritas Raja Ampat dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Biak-Teluk Cenderawasih dengan mempercepat lengembangan sentra kelautan perikanan terpadu dan parisdsata baha-ri;
meningkatkan kapasitas dan keterampilan hidup pemuda Papua untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi lokal melalui peningkatan keterampilan sumber daya manusia, kewirausahaan, pelatihan vokasi, pengembangan pusat-pusat keahlian ketenagalerjaan (skill deuelopment centei, serta pengembangan kreativitas dan inovasi pemuda asli Papua;
meningkatkan pelayanan perizinan investasi dan memperkuat forum kerja sama, pengembangan sumber pembiayaan altematif dan investasi di daerah, serta penataan regulasi daerah dan harmonisasi regulasi pusat-daerah regional Wilayah Papua;
meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah termasuk untuk adat/ulayat serta peningkatan daya dukung lingkungan dan kawasan konservasi untuk pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim; serta (9) mempercepat proses p€n5rusunan dan penetapan rencana tata ruang baik Rencana Tata Ruang WiLayah maupun Rencana Detail Tata Ruang, terutama Rencana Tata Ruang Wilayah pada empat provinsi Daerah Otonom Baru dan Rencana Detail Tata Ruang pada satu kota dan tiga kabupaten yang merupakan ibu kota provinsi Daerah Otonom Baru, sebagai acuan pemberian kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang melalui pemberian bimbingan teknis kepada pemerinta.l". daerah. Strategi pemerataan intrawilayah Papua adalah sebagai berikut (1) memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata serta membudayakan hidup sehat dan bersih di masyarakat, dalam rangka menuju Papua Sehat melalui percepatan peningkatan akses, kualitas, dan tata kelola pelayanan kesehatan, peningkatan upaya kesehatan masyarakat, serta pemerataan pemenuhan tenaga kesehatan di Wilayah Papua;
memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas untuk membentuk pribadi unggul, kreatif, inovatif, berkarakter, dan mampu bekerja sama, dalam rangka menuju Papua Cerdas melalui percepatan peningkatan a-kses dan kualitas pelayanan pendidikan serta p€merataan pemenuhan tenaga pendidik di Wilayah Papua;
meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan inovasi dalam pengembangan potensi ekonomi lokal yang berdaya saing, dalam rangka menuju Papua Froduktif melalui peningkatan daya saing tenaga ke{'a dan kesempatan kerja; peningkatan daya saing industri, perdagangan, dan realisasi investasi pada sektor-sektor ungguLan daerah; pemerataan pengembangan kawasan ekonomi; serta penguatan pelaksanaan perlindungan sosial;
memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas penerapan standar pelayanan minimal di bidang sosial, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyaraJ<at, serta pekedaan umum terutama di lokasi afirmatif seperti daerah tertingqal dan kawasan perbatasan termasuk pemerataan cakupan akses dan kualitas pelayanan dasar serta pengembangan mobile laalth seruices dar, sekolah alam dengan pendekatan culture based learning untuk menjangkau pelayanan penduduk di daerah pegunungan dan terpencil;
mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan kawasan perbatasan hingga level kampung melalui pengembangan Kawashn Perdesaan Prioritas Nasional Kota Jayapura, Manokwari, Merauke, dan Raja Ampat dengan pendekatan pembangunan berbasis wilayah adat dan distrik, aerta mempercepat pembangunan perdesaan di kawasan transmigrasi yang berjumlah 5 kawasan transmigrasi (Kawasan Transmigrasi Werianggi Werabur, Kawasan Transmigrasi Bomberay-Tomage, Kawasan Transmigrasi Senggi, Kawasan Transmigrasi Salor, Kawasan Transmigrasi Muting/Jagebob);
meningkatkan tata kelola dal kapasitas aparatur, kelembagaan, dan keuangan pemerintah daerah dan kampung melalui penyelarasan kualitas dan kuantitas Aparatur Sipil Negara dengan sektor unggulan kewilayahan Papua; - II.60 - REPUEUT INDONESIA (7) meningkatkan pendapatan dan kualitas belanja daerah yang tepat sasaran, serta pengelolaan keuangan daerah yang lebih efrsien, produktif, dan akuntabel;
mengoptimalkan fungsi dan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dalam penguatan sinergi kebilakan pusat-daerah serta peningkatan daya saing dan inovasi daerah;
mengoptimalkan perencanaan dan pengelolaan Dana Otonomi Khusus Papua melalui peningkatan sinergi dan integrasi sumber pendanaan sesuai dengan rencana aksi percepatan pembangunan Papua 2023102{' (10) mewujudkan iklim investasi yang kondusif melalui penguatan keamanan dan ketertiban; dan
mengembangkan ekonomi kawasan perbatasan khususnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional Jayapura, Merauke, dan Tanah Merah untuk memperkuat kedaulatan nasional dan mengembangkan pusat pertumbuhan baru di kawasan perbatasan. Strategi penguatan ketahanan bencana Wilayah Papua sebagai berikut (1) pencegahan dan pengurangan risiko melalui mitigasi di lokasi-lokasi dengan risiko gempa bumi, tanah longsor, dan banjir;
penguatan mitigasi bencana da-lam perencanaan proyek-proyek strategis;
peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah yang diikuti dengan pemutakhiran data kebencanaan; dan
penguatan kerja sama multipihak dan lintas daerah khususnya dalam sinergi pendanaan penanggulangan bencana. Wilayah Papua memiliki sasaran utama pengembangan pada tahun 2024 yang berfokus pada (1) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, (2) menurunnya tingkat kemiskinan, serta (3) meningkatnya lapangan kerja yang berkualitas. Adapun target pengembangan Wilayah Papua tertuang dalam Tabel 2. 16. Tabel 2.16 Targct Peagembargatr mlaFh Papua Per Prorrlarl Tahua 2O24 (Persenf Trrget Trhun 2024 IIIfTdI Prpur Barat Deyeol Papua Tingkat Kemiskinanur la,9-19,2 1a,9-L9,2 23,5-24,0 23,5-24,0 23,5-24,0 23,5-24,0 Tingkat Pengangguran Terbukabl Pertumbuhan Ekonomi4 3,54,2 3,54,2 6,7-8,2 6,7-4,2 6,7-4,2 6,7-4,2 4,2-5,0 4,2-5,0 2,0-2,7 2,0-2,7 2,U2,7 2,0-2,7 Sumber: Kementerian PPN /Bappelas, 2023. Keterangan: a) Target tahuD 2024 oerupaka! assessm€nt Kementerian PPN/Bapp€nas dengan mempertiEbarEkan angka lealisasi tri*,ulai lV-2O22 (Angka target PertuEbuhao Ekottomi Papua Barat dan Papua merupakan angka t€tget sebelum pemekaran), b) Target tahun 2024 merupakan hasil proyeksi Kementerian PPN/Bappenas setelah Eempertimbangkan 4ssessment teraklrir pertumbuhan ekotroEi wilayah (Angka target Papua Barat dan Papua Eerupaka! angka target sebelum pemekaran), c) Angka yang telcantuE Easih tergabung dalam plovinsi induk yaitu Provinsi Papua Batat, dan d) Angka yang telcarttum Easih tergabung dalam plovinsi induk yaitu hovinsi Papua. - II.61 - TII EUK INDONESIA 2.4 Strrtcgt Pcndenaaa Pcnbargura[ S: trategi pengediaan d.an pemanfaatan pendanaan pembangunan tatatn 2024 ditujukan untuk m.endorong peningkatan produldivitas perekanomian dalam rangka mempercepat transformasi ekorami gang inklusif dan berkelanjutan dengan memastikan terlaksananga kegiatan inuesta.si publik dengan d.ampak langsung tertndap agenda pembangunan serta. m.elalotkan optimalisosi pemanfaatan pendanaan untuk meningkatkan efisiensi dan efelsivitas stmber-sumber pendanaan.
4.1 Dalam mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, diperlukan strategi guna mewujudkan belanja negara yang lebih berkualitas dengan mengedepankan prinsip efektivitas dan efisiensi. Belanja pemerintah dilakukan tidak hanya mempertimbangkaa secara cermat kewajaran dan efrsiensi biaya di tengah ketersediaan anggaran yang terbatas tetapi juga memastikan kebermanfaatan output dalam menyelesaikan masalah pembangunan, khususnya yang terkait dengan arah kebijakan RKP Tahun 2024. Efisiensi dila-kukan untuk mengoptimalisasi pendanaan ^yang tersedia sehingga terdapat celah fiskal yang dapat dimanfaatkan, terutama pemanfaatan pendanaan untuk kegiatan yang memberikan efek perrgganda (multiplier effecf yangtinggi. Dukungan terhadap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dengan mempertimbangkan sumber daya dan waktu pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan. Proses pemilihan dan penentuan kegiatan dila}sanakan dengan mempertimbangkan kesiapan dan kapasitas pelaksanaan unit keq'a pelaksana serta daya ungkitnya terhadap pencapaian sasaran pembangunan. Selain itu, proses tersebut juga dilaksanakan secara lebih tajam melalui pengintegrasian berbagai sumber pendanaan serta kerja sarna dengan berbagai pengampu sumber pendanaan tersebut baik di kementerian/ lembaga/ daerah atas pelaksanaan suatu kegiatan guna sedapat mungkin mencegah terjadinya duplikasi perencanaan kegiatan termasuk pendanaannya. HaJ ini ^juga menjadi bagian dari penerapan prinsip efrsiensi dan mekanisme pengendalian defrsit anggaran. Pelaksanaan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan, sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat atau disebut ^juga urusan pemerintahan absolut, meliputi politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan frskal nasional, serta agama. Pendanaan untuk urusan pemerintahan absolut dituangkan dalam belanja kementerian/lembaga. Selain urusan pemerintahan absolut, terdapat urusan pemerintahan konkuren yang memerlukan koordinasi erat antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam proses pertimbangan penentuan lokasi, rencana penggunaan sumber daya, hingga kesepakatan atas pemanfaatan ataupun mitigasi risiko atas pelaksanaan kegiatan tersebut yang dapat berdampak secara lintas daerah, provinsi atau lintas negara. Hal ini akan menjadi lebih efisien apabila dilakukan oleh pemerintah pusat dan/atau strategis bagi kepentingan nasiona-l melalui belanja kementerian/lembaga. Da-lam mendukung pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, dilakukan efisiensi belanja untuk mengoptimalisasi pendanaan yang tersedia. Selain itu, pemerintah dapat memanfaatkan beberapa tambahan pendanaan, baik melalui pinjaman dan hibah dari da-lam maupun luar negeri serta penerbitan Surat Berharga Negara. Penyelesaian isu pembangunan juga perlu memanfaatkan belanja non- kementerian/lembaga untuk diintegrasikan dalam RKP. Ruang lingkup pemanfaatan anggaran non-kementerian/lembaga meliputi delapan kegiatan, yakni pengelolaan utang, pengelolaan hibah, pengelolaan investasi pemerintah, pengelolaan pemberian pinjaman, pengelolaan transfer daerah dan dana desa, pengelolaan belanja subsidi, pengelolaan belanja lainnya (cadangan), dan pengelolaan transaksi khusus. Seyoryanya, ^pengangga.ran non- kementerian/ lembaga harus direncanakan dengan cermat untuk pencapaian sasaran pembangunan dan sejalan dengan arah kebljakan RKP. Satah satu belanja non- kementerian/lembaga yang memiliki peranan penting dalam penyelesaian isu pembangunan yakni pengelolaan belanja subsidi. Mengingat belanja subsidi merupakan komponen penting dan memiliki anggaran cukup besar, maka perencanaan belanja subsidi harus sejalan - |.62 - EEFUEUK INOONESIA dengan program kementerian/lembaga dengan menerapkan prinsip efektivitas dan direncanakan secara matang dan tajam agar penyaluran subsidi tepat sasaran. Dalam mendukung pembangunan daerah dalam pencapaian prioritas nasional, pemerintah telah menganggarkan Ttansfer ke Daerah. Dalam pemanfaatan Transfer ke Daerah, diharapkan pemerintah daerah dapat menerapkan strategi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang sejalan dengan fokus pemerintah pusat yakni mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam perencanaan kegiatan, diharapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah mengacu pada arah kebijakan dan strategi pengembangan wilayah talr: ur: 2024 untuk mencapai sasaran pembangunan. Kebutuhan untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan sangat besar akan tetapi kapasitas fiskal pemerintah terbatas. Pendanaan belanja pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara difungsikan sebagai katalis penggerak perekonomian pa.da level pusat dan daerah. Selain pendanaan melalui Anggaran Pendapatan dan BeLanja Negara, terdapat Kedasama Pemerintah dan Badan Usaha yang dapat menjadi opsi dalam menjawab tantangan keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah, yang mana pemanfaatannya berfokus pada penyediaan infrastruktur dalam pembangunan sektor-sektor prioritas. Percepatan pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha merupakan komitmen pemerintah yang dilaksanakan melalui dukungan penyiapan dan transaksi fasilitas penjaminan sebagai kompensasi frnansial melalui badan usaha penjaminan infrastruktur. Oleh karena itu, perencanaan dan penyiapan proyek yang matang perlu diperhatikan untuk mengawal ketuntasan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Se1ain itu, pemenuhan kebutuhan liskal dapat dilakukan melalui sinergi pendanaan. Pemerintah mendorong pemanfaatan sumber-sumber pendanaan yang berasal dari swasta melalui skema pembiayaan yang kreatif. Dalam rangka mewujudkan sinergi pendanaan tersebut, diperlukan pemetaan terhadap skema pembiayaan dengan proyek-proyek prioritas untuk menghasilkan identifrkasi proyek yang berpotensi dapat menggunakan skema pembiayaan kreatif. Pemerintah juga dapa.t melakukan eksplorasi pemanfaatan sumber pendanaan, di antaranya yang berasal d.ari Corporate Social Responsibility, darra frlantropi, dana sosial keagamaan dan yang berasal dari pengembangan pendanaan }rijat (green funding), ^pembiayaan ^birl ^(blue firnrrcindl, ^serta ^ekonomi ^sirkular. ^Pada ^akhirnya, diharapkan banyak kebutuhan investasi publik al<an didanai melalui bauran berbagai sumber pendan aan (blen ded finantel. 2.4.2 2.4.2.1 Arah kebijakan untuk belanja pemerintah pusat yaitu (1) datam jangka pendek, fokus pada penguatan percepatan pelalsanaan transformasi ekonomi untuk penuntasan agenda pembangunan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 dan ara}ral,r Presiden Republik Indonesia (pengendalian inflasi, penghapusan kemiskinan ekstrem, penumnan prevalensi stunting, serta peningkatan investasi);
arah kebijakan frskal jangka menengah diarahkan untuk menutup kesenjangan pada sumber daya manusia, infrastruktur, dan kelembagaan;
memperkuat wise and belter spendin4 arrtara lain (a) fokus pada prioritas dan orientasi pada hasil (resuk based); (b) elisiensi belanja nonprioritas pusat dan daerah; (c) penajaman belanja barang; (d) belanja modal salah satunya difokuskan untuk transformasi ekonomi (Teknologi Informasi dan Komunikasi, konektivitas, energi, dan pangan); - II.63 - NFT.TIIIFIA (e) antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi, salah satunya program jaring pengaman sosial yang adaptif; (f) efektivitas bantuan sosial dan subsidi (penyempurnaan data, integrasi program, serta transformasi subsidi ke bansos). 2.4.2.L.1 Sumber Pendanaan Ruplah Murnl dalam Anggara! Pendapatan dan Belaqla Ilegara Sumber pendanaan Rupiah Murni mencakup seluruh penerimaan pemerintah, kecuali penerimaan pembiayaan proyek yang berasal dari pinjaman dan/atau hibah baik luar negeri maupun dalam negeri. Sumber pendanaan Rupiah Murni akan diguna-kan untuk kegiatan operasional maupun nonoperasional pemerintah, termasuk di dalamnya dukungan investasi pemerintah di berbagai selrtor prioritas pembangunan, khususnya penyediaan layanan umum dan dasar. Selain itu, Rupiah Murni juga dimanfaatkan untuk percepatan pemulihan ekonomi aJribat pandemi COVID- 19 yang membawa dampak sangat serius pada perekonomian negara.
4.2.1.2 Pendanaan p€merintah dapat bersumber dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Paja-k maupun sumber keuangan lain, seperti penerbitan Surat Berharga Negara, pinjaman, dan hibah dari ddam dan luar negeri yang berasal dari (1) lembaga pembiayaan multilateral dan negara bilateral, (2) lembaga keuangan (bank dan nonbank), dan (3) investor, baik perseorangan maupun badan usaha. Berdasarkan kebijakan flskal yang tertulis dalam Undang-Undang Nomor 2 Ta}: rtn 2O2O, pada tahun 2024 besaral defisit paling tinggi ada-lah sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto. Untuk itu, perlu dilakukan penajaman pemanfaatan pembiayaan baik melalui penerbitan Surat Berharga Negara maupun pinjaman dengan fokus pa.da Prioritas Nasional. Pencapaian target Prioritas Nasional didukung oleh Major Project, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara serta beberapa fokus lainnya termasuk pelaksanaan Pemilihan Umum tahun 2024 dan percepatan transformasi ekonomi. Pemanfaatan pembiayaan melalui penerbitan Surat Berharga Negara akan difokuskan pada kegiatan penyediaan layanan umum dan layanan dasar pada berbagai prioritas. Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara untuk pembiayaan proyek, sebagai bagian dari Surat Berharga Negara, akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur, penyediaan sarana pelayanan umum, dan pemberdayaan industri dalam negeri yang kegiatannya memiliki aset yang dapat digunakan sebagai underlying. Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara dapat digunakan untuk membiayai secara langsung Prioritas Nasional melalui pelaksanaan keglatan Mojor Projed. Salah satunya yaitu pembiayaan proyek yang al<an dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, di antaranya infrastruktur transportasi darat, laut, udara, dan perkeretaapian serta infrastruldur sumber daya air. SeLain itu, juga dimanfaatkan untuk pelayanan umum, seperti sektor pendidikan dan agama, pertanian dan perkebunan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan konservasi sumber daya alam. Pendanaan melalui pinjaman luar negeri diarahkan untuk kegiatan yang memiliki nilai tambah tinggi, peluang alih teknologi dan praktik baik intemasional, penyiapan konsep baru Utilotingl, ^serta ^sebagai ^pengungkit ^pemanfaatan ^sumber ^dan ^skema pendanaan lainnya (blerded firnncel. Pemanfaatan pinjaman luar negeri difokuskaa pada upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional serta mendorong transformasi ekonomi dan percepatan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Selain itu, pinjaman luar negeri juga digunakan untuk melanjutkan kegiatan pada beberapa sektor prioritas antara lain (1) pengembangan dan penguatan sumber daya manusia;
pembangunan infrastruldur;
penguatan mitigasi, adaptasi perubahan iklim, dan keberlanjutan lingkungan;
ketahanan air dan pangan;
ketahanan energi;
manajemen risiko bencana;
mendukung - II.64 - ',( REPUBUK INDONESTA kegiatan riset, inovasi, dan pengembangan teknologi; serta (8) meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan. Selanjutnya, pinjaman luar negeri juga dimanfaatkan untuk kegiatan prioritas lainnya secara selektif. Untuk pinjaman dalam negeri al<an digunakan utamanya pada kegiatan yang dapat mendukung pengembangan industri dalam negeri, infrastruktur, dan peruntukan lain yang diatur oleh ketentuan perundangan yang berlaku. Sedangkan hibah al<an digunakan untuk mendukung program pembangunan nasional di bidang pembangunan rendah karbon, peningkatan kualitas lingkungan hidup, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pengembangan kebijakan dan bantuan untuk memperkuat kelembagaan, dukungan inovasi untuk mempercepat pencapaian Sustainable Deuelapment Goals, berbagi pengetahuan, penanggulangan bencana alam dan non-alam, serta bantuan kemalusiaan. Selain itu, hibah juga akan diarahkan untuk peningkatan sistem investasi publik melalui (1) peningkatan kualitas penencanaan dan penyiapan proyek, (2) menaikkan profil/kredibilitas proyek, (3) capacitg building, dan (4) de-risking proyek.
4.2.L-3 Selain belanja kementerian/lembaga, pendanaan pembangunan dapat ^juga bersumber dari belanja non-kementerian/lembaga, seperti belalja subsidi, belanja investasi pemerintah, belanja tanggap darurat, dan belanja kontribusi sosial. Belanja non-kementerian/lembaga dikelola melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara berdasarkal Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku. Dalam rangka meningkatkan efelrtivitas dan efisiensi pemanfaatan berbagai sumber pendanaan pembangunan, pemanfaatan belanja non- kementerian/lembaga tersebut harus terintegrasi dengan belalja kementerian/lembaga dan belanja Transfer ke Daerah, serta diara.hkan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan. 2.4.2.2 Traarfer ke Daerah Kebijakan Transfer ke Daerah pada tahun 2024 secara umum diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta mempertimbangkan agenda nasional seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara dirn pemilihan umum serentak. Pokok- pokok kebijakan Transfer ke Daerah sebagai berikut (1) meningkatkan sinergi kebljakan frskal pusat dan daerah serta harmonisasi belanja pusat dan daerah dari tahap perencanaan hingga penganggaran;
meningkatkan kualitas pengelolaan Transfer ke Daerah meLalui penguatan implementasi Undang-Undang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daera-h terarah, terukur, alruntabel, dan transparan serta mendorong pemanfaatan teknologi informasi;
memperkuat earmarking Ttansfer ke Daerah pada sektor prioritas untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi, antara lain pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan sosial, serta untuk pembayaran gaji Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja;
meningkatkan efektivitas dan optimalisasi penggunaan TYansfer ke Daerah dalam mendukung pencapaian program prioritas nasional jangka pendek;
menerbitkan pedoman/juknis dan peraturan menteri kementerian/Iembaga terkait yang terintegrasi dan tersinkronisasi antara satu dengan lainnya sebelum tahun anggaran dimulai;
meningkatkan harmonisasi kebijakan dan pengalokasian Ttansfer ke Daerah untuk mengatasi shmting, kemiskinan, inflasi, dan investasi, sesuai kondisi di masing-masing daerah serta mempertimbangkan masukan-masukaa daerah;
menerapkan aturan yang mendorong pemda agar Transfer ke Daerah digunakan untuk mendanai kegiatan yang produktif dengan multiplier-elfed yang tinggi. - II.65 - SK No 170069A { EFT'EIIIFN R]EPUEUK INDONESTA HaI ini sejalan dengan arah kebUakan RKP khususnya (1) pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, (2) peningkatan kua.litas pelayalan kesehatan dan pendidikan, (3) penguatan daya saing usaha, (4) pembangunan rendah karbon dan transisi energi untuk mendukung peningkatan perbaikan kualitas lingkungan hidup, dan (5) percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas. Transfer ke Daerah terdiri atas (1) Dana Bagr Hasil dengan arah kebijakan adalah (a) melanjutkan kebilakan alokasi sesuai Undang-Undang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan memperhatikan distribusi alokasi Transfer ke Daerah untuk daerah penghasil, daerah berbatasan, daerah pengolah, serta daerah lainnya dalam satu wilayah provinsi; (b) melanjutkan kebljakan Dana B^gr Hasil earmarked (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembal<au, Dana Bag' Hasil Dana Reboisasi, Dana Bagi Hasil Tambahan Migas Otonomi Khusus, dan Dana Bagi Hasil Sawit) untuk sektor-sektor prioritas dengan perluasan dan fleksibilitas penggunaan sesuai peraturan perundangan, termasuk untuk penurunan shtnting dan penguatan perekonomian daerah; (c) mendorong peningkatan kinerja daerah di bidang pelestarian lingkungan dan optimalisasi penerimaan negara melalui penajaman penggunaan Dana Bagi Hasil untuk ekstemalitas negatif dan penguatan sinergi dengan kementerian/lembaga dan daerah; (d) meningkatkan kualitas penggunaan Dana Bag' Hasil Cukai Hasil Tembakau, Dana lqgi Hasil Dana Reboisasi, dan Dana B^g: r Hasil Sawit melalui penguatan monitoing dan evaluasi, serta mendorong penggunaan telorologi informasi oleh daerah; (e) meningkatkan sinergi pengelolaan kas pusat dan daerah melalui kebiiakan penyaluran Dana Bagi Hasil dengan memperhatikan kinerja keuangan daerah dan sinergi dengan kebljakan p€ngelolaan keuangan negara, terutama untuk mengantisipasi perkembangan realisasi Dana Bagi Hasil yang disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas; dan (f) meningkatkan transparansi penghitungan Dana Bagi Hasil melalui perluasan cakupan perhitungan Dana Bagi Hasil dan melaksanakan diseminasi informasi, komunikasi, dan edukasi kepada pemerintah daerah. Selain itu, mendorong pemanfaatan Dana Bagi Hasil dalam mendukung target pembangunan daerah dan meningkatkan manfaat langsung bagi masyarakat, dengan menJrusun kajian khususnys bqgi pemerintah daerah yang memiliki Dana Bagi Hasil yang tinggi. (2) Dana Alokasi Umum dengan aral kebilakan adalah (a) melanjutkan kebijakan pengalokasial Dana Alokasi Umum sesuai dengan Undang- Undang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di antaranya kebifakan Lnld harmless sampar dellgarr 2O27i (b) memperkuat sinergi kebijakan penggunaan Dana Alokasi Umum yang telah ditentukan penggunaannya dengan program prioritas nasional da.lam rangka memperbaiki kualitas kineg'a layanan publik daerah dan belanja strategis daerah termasuk mendukung penggajian atas pengangkatan Pegawai Pemerintah Dengan Pedanjian Kerja di daerah; (c) meningkatkan kualitas penggunaan Dana Alokasi Umum yang ditentukan penggunaannya mela-lui penguatan monitoing dan evaluasi, serta mendorong pemanfaatan teknologi informasi oleh pemerintah daerah; (d) menjaga tingkat pemerataan keuangan daerah melalui perbaikan bobot formula dan peningkatan kualitas data dasar penghitungan alokasi Dana Alokasi Umum; serta (e) melanjutkan kebijakan peningkatan kineq'a pengelolaan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui penyaluran Dana Alokasi Umum berbasis kinerja. - II.66 - SK No 170070A rNlil?ffllFtA Selain itu, mengarahkan pemanfaatan dan perhitungan alokasi Dana Alokasi Umum untuk pemenuhan standar pelayanan minimal melalui (i) sinergi penyusunan kebUakan penggunaan Dana Alokasi Umum yang ditentukan penggunaannya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan umum dengan memperhatikan kebijakan pusat dan daerah; serta (ii) meningkatkan ketersediaan dan kualitas data capaian indikator standar pelayanan minimal untuk seluruh daerah. (3) Dana Alokasi Khusus dengan arah kebljakan adalah memperbesar dampak Dana Alokasi Khusus melalui pendekatan Tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial; serta memperkuat sinergi pendanaan antara Dana Alokasi Khusus Fisik, Dana Alokasi Khusus Nonfisik, Hibah, dan Dana Alokasi Khusus dengan sumber pendanaan lainnya. Kebijakan Alokasi Dana Alokasi Khusus ditujukan untuk (a) pencapaianPrioritasNasional; (b) percepatanpembangunandaerah; (c) mengurangi kesenjangan layanan publik antardaerah; (d) mendorong pertumbuhan perekonomian daerah; (e) mendukung operasionalisasi pelayanan publik; dan (0 membuat kebijakan Dana Alokasi Khusus akselerasi terhadap berbagai usulan Dewal Perwakilan Ralryat sesuai daerah pemilihan masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewal Perwakilan Ralryat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Daerah. Dana Alokasi Khusus terdiri atas Dana Alokasi Khusus Fisik, Dana Alokasi Khusus Nonfisik, dan Hibah kepada Daerah. Arah kebijakan untuk masing-masing Dana Alokasi Khusus adalah sebagai berikut (a) Dana Alokasi Khusus Fisik dengan arah kebijakan adalah (i) mengarahkan penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik untuk (1) pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem;
penguatan daya saing usaha;
peningkatan kualitas peLayanan kesehatan (termasuk untuk penurunan stuntingl dan pendidikan;
percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas pembangunan rendah karbon dan transisi energi. (ii) mempertajam pemilihan daerah prioritas/menu/kegiatan agar alokasi per daerah signifikan dengan mempertimbangkan kinerja Dana Alokasi Khusus Fisik tahun sebelumnya dan kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daera-h/ frskal daerah; (iii) penguatan kualitas pelaksanaan kegiatan untuk mencapai dampak (outamel yang ditargetkan; dan (iv) memperkuat sinergi pendanaan Dana Alokasi Khusus Fisik dengan kegiatan yang didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun sumber pendanaan lainnya, melalui sinkronisasi dan harmonisasi perencanaan penganggaran sehingga kualitas belanja lebih optimal. Selain itu, memfokuskan kegiatan Dana Alokasi Khusus Fisik dalam menuntaskan target prioritas tematik atau bidang yang belum diselesaikan pada tahun sebelumnya serta mendorong komitmen pemerintah daerah dalam mempersiapkan dan melaksanakan Dana Alokasi Khusus serta kolaborasi kegiatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. -.67 - REPUBUK INDONESTA Bidang Dana Alokasi Khusus Fisik tahun 2024 antara latn (i) Dana Alokasi Khusus mendukung Pengurangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem serta Prioritas Nasional 1, terdiri dari dua tematik, yaitu (1) Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu, terdiri dari bidang (a) air minum, (b) sanitasi, dan (c) perumahan dan permukiman;
Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani), terdiri dari bidang: (a) pertanian, (b) irigasi, (c) kelautan dan perikanan, dan (d) jalan. (ii) Dana Alokasi Khusus mendukung Penguatan Daya Saing Usaha serta Prioritas Naeional 1 terdiri dari dua tematik, yaitu (1) Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas, terdiri dari bidang (a) pariwisata; (b) Industri Kecil dan Menengah; (c) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; (d) perdagangan; (e) lingkungan hidup; dan (f) ^jalan;
Tematik Pengembangan Food Estate, terdiri dari bidang (a) pertanian, (b) irigasi, (c) kehutanan, dan (d) jatan. (iii) Dana Alokasi Khusus mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan serta Prioritas Nasional 3, terdiri dari empat bidang, yaitu (1) bidang pendidikan (termasuk subbidang perpustakaan daerah);
bidang kesehatan (termasuk subbidang keluarga berencana);
bidang air minum; dan
bidang sanitasi. (iv) Dana Alokasi Khusus mendukung Percepatan Pembangunan Infrastrulrtur Dasar dan Konektivitas serta Pembangunan Rendah Karbon dan Transisi Energi serta Prioritas Nasional 2 dan Prioritas Nasional 5, terdiri dari satu tematik dan satu bidang nontematik, yaitu (1) Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi, terdiri dari bidang (a) transportasi perdesaan, (b) transportasi perairan, (c) jalan, dan (d) Infrastruktur Energi Terbarukan; serta (2) bidangjalan. (b) Dana Alokasi Khusus Nonfisik dengan arah kebijakan adalah (i) mempertajam fokus kegiatan Dana Alokasi Khusus Nonlisik untuk percepatan penurunan prevalensi stunting, kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi pada lokasi prioritas; (ii) mempertajam kebijaJ<an Bantuan Operasional Satuan Pendidikan berbasis Kinerja dan memperluas target output trriangan guru; dan (iii) meningkatkan pelayanan kesehatan pada Upaya Kesehatan Masyarakat Primer. Selain itu, mendorong penuntasan target Prioritas Nasional melalui Dana Alokasi I(trusus Nonfrsik serta meningkatkan kualitas data da-lam proses perencanaan dan p€nganggaran. Jenis Dana Alokasi Khusus Nonfisik tah]un 2024 antara lain (i) Dana Alokasi Khusus mendukung Pengurangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekatrem serta Prioritas Nasional 1, terdiri dari duajenis, yaitu (1) Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil (Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas); dal (2) Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian (Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertalian, Perikanan, dan Hewani)). (ii) Dana Alokasi Khusus mendukung Penguatan Daya Saing Usaha serta Prioritas Nasional 3 terdiri dari empat Jenis, yaitu (1) Dana Pelayanan Kepariwisataan (Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas);
Dana Penguatan Kapasitas Kelembagaan Sentra Industri Kecil Menengah (Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas); - II.68 - BUK INDONESTA (3) Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi Usaha Milro dan Kecil (Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas); dan
Dana Fasilitasi Penanaman Modal (Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas). (iii) Dana Alokasi Khusus mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Pendidikan serta Prioritas Nasional 1, terdiri dari enam ^jenis, yaitu (l) Bantuan Operasional Satuan Pendidikan;
Tunjangan Guru Aparatur Sipil Negara Daerah;
Dana Bantuan Operasional Museum dan Taman Budaya;
Bantuan OperasionalKesehatan;
Bantuan Operasional Keluarga Berencana; dan
Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak. (c) Hibah Daerah Tujuan alokasi Hibah kepada Daerah difokuskan untuk (i) peningkatan penyediaal layanan infrastruktur dasar (air minum dan sanitasi); (ii) penguatan sentra pertanian berbasis komoditas unggulan serta peningkatan kapasitas petani; (iii) peningkatan konektivitas darr mendorong pertumbuhan ekonomi d.aerah urbanl (iv) penanganan pemulihan infrastruktur dan perekonomian daerah pasca bencana alam; dan (v) penguatan kualitas pelaksanaan kegiatan melalui monitoing dat evaluasi serta sinergi antarkementerian/lembaga untuk mendorong peningkatan capaian output. Jenis Hibah Daerah Tahun Anggaran 2024 antara lain (i) Hibah Daerah yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri, yaitu (1) Mass Rapid Transit Project;
Rural Empowerment And Agricultural Development Scaling Up Initiative (READ-SI); dan
The Development of Integrated Farming System at Upland Areas Project (uPr,rND). (ii) Hibah Daerah yang bersumber dari Hibah Luar Negeri, yaitu (1) Hibah Air Minum Berbasis Kinerja Bantuan Pemerintah Australia;
Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Kota Palembang/Palembang City Sewerage Project (PCSP); dan
Bio Carbon Fund Initiative for Sustainable Forest Landscape (Bio CF ISFL). (iii) Hibah Daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yaitu Hibah Sanitasi. (4) Dana Otonomi Khusus dengan arah kebljakan adalah (a) diarahkan untuk mendorong upaya (i) penurunan kemiskinan melalui perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta penyediaan akses air bersih dan sanitasi lingkungan; (ii) peningkatan investasi melalui peningkatan al<sesibilitas infrastruktur perhubungan dan telekomunikasi antarwilayah. (b) meningkatkan kualitas tata kelola dana otonomi khusus melalui penggunaan sistem informasi yang terintegrasi, pembinaal sumber daya manusia (bimbingan teknis, asistensi, dan supervisi) terutama pada Daerah Otonomi Baru, dan penajaman monitoing dan evaluasi; (c) meningkatkan kualitas penggunaan dana otonomi khusus melalui sinergi kebljakan perencanaan dan penganggaran, serta sinergi pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan darl Belanja Daerah untuk mendukung pelaksanaan rencana induk dan rencana aksi; - II.69 - NEPUBUK II{DONESIA (d) penggunaan otonomi khusus 1 persen dan Daerah Tambahan Infrastruktur untuk Daerah Otonom Baru diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur baik fasilitas pemerintahan maupun akses konektivitas antarwilayah dalam mendukung pembangunan di Daerah Otonom Baru. Dana Otonomi Khusus terdiri atas Dana Otonomi Khusus Aceh dan Dana Otonomi Khusus Papua. Arah kebiiakan untuk masing-masing Dana Otonomi Khusus sebagai berikut (a) Dana Otonomi Khusus Aceh Arah kebijakan umum Dana Otonomi Khusus Aceh adalah untuk mendanai (i) pembangunandanpemeliharaaninfrastruktur; (ii) pemberdayaan ekonomi rakyat; (iii) pengentasan kemiskinan; (i9 pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan; serta (v) pembangunan peLaksanaan keistimewaan Aceh dan penguatan perdamaian. Pendanaan ters€but dilakukan dalam rangka penguatan dan pemberdayaan rakyat Aceh berlandaskan budaya dan syariat Islam, peningkatan kesiapan mitigasi, ketahanan terhadap bencana, dan pencapaian sasaran pembangunan (pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia, dan rasio gini). Dengan berkurangnya besaran Dana Otonomi Khusus Aceh sebesar 1 persen, maka perlu dilakukan perbaikan tata kelola sebagai berikut (i) memperbaiki perencanaan dana otonomi khusus berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Induk (Rinduk) Pemanfaatan Dana Otonomi Khusus serta dokumen rencana lainnya; (ii) menguatkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang partisipatif, transparan, akuntabel, dan adil; (iii) meningkatkan kapasitas aparatur dan pengembangan malajemen berbasis kineda; (iv) memperkuat koordinasi, keg'a sama, dan kemitraan antara Pemerintah Provinsi Aceh dengan pemerintah kabupaten, kota, dan kementerian/lembaga dalam perencanaan, pengalokasian, penganggaran, penyaluran, pelaporan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pemanfaatan dana otonomi khusus; (v) memperbaiki fokus, kualitas, dan prioritas penggunaan anggaran, khususnya dalam rangka mempersiapkan berakhirnya Dana Otonomi Khusus Aceh ^pada tahun 2028; (vi) mengalokasikan dana otonomi khusus selaras dengan isu strategis Provinsi Aceh, terutama mengatasi kemiskinan yang tinggi, memperbaiki standar hidup layak, serta menurunkan prevalensi shtnting; (vii) mempertajam sinkronisasi dan integrasi pemanfaatan dana otonomi khusus dengan sumber pendanaan Lainnya, termasuk dunia usaha dan mitra pembangunan; dan (viii)memperkuat peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dalam mengawasi dan memberikan rekomendasi penya-luran. (b) Dana Otonomi Khusus Papua dengan arah kebijakan umum adalah (i) mendukung pembangunan, pemeliharaaa, dan peLaksanaan pelayanan publik termasuk dalam rangka percepatan pembangunan ibu kota Daerah Otonom Baru; (ii) meningkatkan kesejahteraan Orang Asli Papua dan penguatan lembaga adat; (iii) mengembangkan sumber daya manusia melalui pendanaan untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat; serta -IJ.70 - (iv) mendanai pembangunal infrastruktur perhubungan, energi listrik, air bersih, telekomunikasi, dan sanitasi lingkungan. SeLain arah kebija-kan umum, Dana Otonomi Khusus Papua diarahkan untuk meningkatkan tata kelola dalam (i) menetapkan pengalokasian Dana Otonomi Khusus Papua sebesar 2,25 persen dari pagu Dana Alokasi Umum Nasional. HaI ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2OOl tent€ng Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua; (ii) mengarahkan penggunaan Dana Otonomi Khusus Papua dalam bentuk 1 persen block grant dar 1,25 persen petformance based grant berdasarkan kinerja penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; (iii) meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Wilayah Papua dengan (1) menyusun p€rencanaan yang mengacu pa.da Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022-2041 dan Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2023-2024 yang dapat menjadi pedoman dalam penyusunan arah kebljakal belanja pemerintah;
menggunakan sistem informasi pengelolaan dana otonomi khusus yang terintegrasi berbasis prinsip interoperabilitas; dan
mempertimbangkan hasil sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi percepatan pembangunan dan pelaksanaan otonomi khusus di Wilayah Papua oleh Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau Badan Pengarah Papua. (iv) meningkatkan pengawasan pelaksanaan dana otonomi khusus dengan melibatkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan masyara-kat. Mengingat arahan penggunaan dana otonomi khusus a-kan mempertimbangkan aspek kineq'a, maka pemanfaatannya perlu sejalan dengan koridor ^percepatan pembangunan Wilayah Papua sebagai berikut (i) meningkatkan kualitas pengelolaan pendanaan otonomi khusus yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022-2047 dan terintegrasi dengan rencana aksi agar target atau capaian output ^jelas dan terukur, serta disinergikan dengan sumber penerimaan di luar penerimaan otonomi khusus dengan tujuan untuk (1) mendorong transformasi perekonomian wilayah menjadi basis hilirisasi komoditas unggulan wilayah pertanian;
mendorong pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan kesejahteraan berbasis tujuh wilayah adat di enam provinsi Wilayah Papua;
mempercepat pembangunan sumber daya manusia Orang Asli Papua; serta (4) mengoptimalkan pelaksanaan otonomi khusus berlandaskan pendekatan budaya dan kondisi sosio-ekologis Wilayah Papua; (ii) memperkuat koordinasi, keda sama, dan kemitraan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, kementerian/lembaga, dan masyarakat dalam penyaluran, pelaporan, pemantauan, pengendalial, serta evaluasi pemanfaatan dana dan capaian kineq'a dana otonomi khusus; (iii) memperhatikan kebutuhan dan prioritas pembangunan masing-masing kabupaten/kota di Papua secara bertahap hingga tercapainya Papua yang Sehat, Cerdas, dan Produktif; dan (iv) memfokuskan pembangunan Wilayah Papua yang ditqjukan untuk (l) meningkatkan derqjat kesehatan masyarakat Papua yang ditunjang dengan percepatan peningkatan alses, kualitas, dan tata kelola ^pelayanan kesehatan, peningkatan upaya kesehatan masyarakat, serta pemerataan pemenuhan tenaga kesehatan di Wilayah Papua untuk menuju Papua Sehat; - .7t - SK No 170075 A NEPUBUK INDONESIA (2) meningkatkan masyarakat Papua yang berkepribadian unggul, berkarakter, dan berdaya saing yang ditunjang dengan percepatan peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikal serta pemerataan pemenuhan tenaga pendidik di Wilayah Papua untuk menuju Papua Cerdas; dan
meningkatkan kompetensi, kreativitas, dan inovasi masyarakat Papua dalam pengembangan potensi ekonomi lokal yang ditunjang dengan peningkatan daya saing tenaga kerja dan kesempatan kerja; peningkatan daya saing industri, perdagangan, dan realisasi investasi pada sektor- sektor unggulan daerah; pemerataan pengembangan kawasan ekonomi; serta penguatan pelaksanaan perlindungan sosial untuk menuju Papua Produldif. (5) Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yorya-karta dengan arah kebljakan sebagai berikut (a) mengarahkan usulan rencana kebutuhan Dana Keistimewaan pada kelima urusan Keistimewaan yang berpedoman pada Rencana Induk Dana Keistimewaan, dokumen perencanaan pusat dan daerah, darr difokuskan dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan, perluasan aJ<ses Layanan infrastruktur konektivitas dan pelayanan dasar, serta peningkatan produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; (b) memperbaiki mekanisme tata kelola Dana Keistimewaan mela]ui keterlibatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah daerah mulai dari perencanaan penggunaan Dana Keistimewaan Daerah Istime\ ra Yoglakarta hingga pelaporan realisasi anggaran dan capaian kinerja keluaran/hasil; (c) penguatan sinergi antar kementerian/lembaga dalam proses perencanaan dan penganggaran, penyaluran, serta pelaporan dan pertanggung jawaban; (d) meningkatkan sinergi kegiatan anta.ra belanja daerah, belanja kementerian/lembaga dengan belalja Dana Keistimewaan untuk memastikan pencapaian prioritas nasional dan prioritas daera.L; serta (e) meningkatkan tata kelo1a pemanfaatan Dana Keistimewaan yang partisipatif dan transparan melalui pengembangan sistem informasi yang terintegrasi. (6) Dana Desa dengan arah kebijakan sebagai berikut (a) melanjutkan kebljakan penga.lokasian Dana Desa sesuai Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, melalui (i) pengatokasian Dana Desa sebelum tahun anggaran be4'alan berdasarkan formula dan pada tahun anggaran beg'alan sebagai tambahan Dana Desa yang dialokasikan berdasarkan kriteria tertentu; dan (ii) pengalokasian dengan mempertimbangkan kinerja desa dalam pengelolaan Dana Desa. (b) memperkuat fokus dan prioritas pemanfaat€n Dana Desa, dalam rangka (i) dukungan penanganan kemiskinan ekstrem; (ii) dukungan program ketahanan pangan hewani; (iii) penanganan kesehatan masyarakat, termasuk stunting; (iv) operasional pemerintah desa; dan (v) dukungan program sektor prioritas di desa termasuk pembangunan infrastruktur melalui program padat karya tunai desa oleh penduduk miskin ekstrem desa, serta program pengembangan desa lainnya sesuai dengan potensi dan karakteristik desa, seperti (1) peningkatan akses transportasi desa;
peningkatanrasioelektrifrkasi;
penyediaan fasilitas kesehatan;
penyediaan fasilitaspendidikan;
optimalisasi sistem penyediaan air minum berskala desa;
optimalisasi pengelolaan sistem pengelolaan air limbah domestik;
,( 2.4.2.3 NEPUBUK INDONESIA (7) pengeloLaan daur ulang persampahan; dan
penguatan ketahanan bencana. (vi) meningkatkan porsi pemanfaatan Dana Desa untuk peningkatan produktivitas perekonomian desa melalui:
permodalan Badan Usaha Milik Desa dan Badan Usaha Milik Desa Bersama;
pengembangan kelembagaan ekonomi di desa;
peningkatan akses perbankan masyarakat desa;
peningkatan akses pemasaran dan pelayanan logistik desa;
perluasan kesempatan pekerjaan layak;
diversifikasi kegiatan ekonomi desa;
peningkatan produksi seldor ekonomi perdesaan berkualitas ekspor; dan
peningkatan kerja sama antardesa. (c) memperbaiki tata kelola pengelolaan dan penyaluran Dana Desa, yaitu (i) memisahkan penyaluran Dana Desa earmarked dan nonearmarked berdasarkan kineq'a pelaJ<sanaan; (ii) melanjutkan penyaluran Dana Desa secara langsung dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Daerah; (iii) melanjutkan pemberian reuard petyaTuran Dana Desa dalam dua tahap kepada desa berstatus mandiri; (iv) melanjutkan penerapan sanksi berupa penghentian penyaluran Dana Desajika terdapat desa bermasalah atau kepala desa menyalahguna-kan Dana Desa; dan (v) menghentikan penyaluran Dana Desa pada desa yang terindikasi terjadi penyalahgunaan Dana Desa. (d) memperkuat monitoirq pelaksanaan kebljakan frskal nasional (kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi) di tingkat desa dan sinergi penggunaan Dana Desa; serta (e) mempercepat penuntasan pencapaian sasaran nasional pembangunan desa dan mendukung kioritas Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 dan RKP Tahun 2024. Bendahara Umum Ncgara Da-lam rangka menjaga kualitas Anggaral Pendapatan dan Belanja Negara, perkuatan sinergi perencanaan dan penganggaran diperlukan untuk optimalisasi pemanfaatan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara tah.un 2024, yang diarahkan antara lain untuk (1) optimalisasi belanja non-kementerian/lembaga diarahkan pada (a) pemenuhan kewajiban pemerintah, seperti pensiun, aJruntabilitas pengelolaan utang, serta dukungan skema Keq'asama Pemerintah dan Badan Usaha untuk pembangunan infrastruktur; (b) memperkuat tujuan dan kepentingan nasional serta antisipasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; serta (c) pelaksanaan subsidi yang secara umum diarahkan agar mulai beralih dari subsidi berbasis komoditas menjadi subsidi langsung kepada penerima, serta diarahkan untuk stabilisasi harga, menjaga daya beli, serta mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah dan petani. Dari sisi subsidi pupuk, kebijakan diarahkan pada (i) perbaikan data petani penerima subsidi pupuk; (ii) penetapan jenis komoditas prioritas yang mendapatkan subsidi pupuk; dan (iii) penerapan skema Subsidi Langsung Pupuk kepada petani secara bertahap. (2) dari sisi pemanfaatan Bagian Anggara Bendahara Umum Negara dalam komponen pembiayaan .rnggaran, pembiayaan investasi untuk Badan Usaha Milik Negara diarahkan pada optimalisasi investasi pemerintah untuk mendorong peran Badan Usaha Milik Negara melalui penguatan uahte creation yang dilaksana.kan dengan peningkatan kineq'a, peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara sebagai agent of deuelopm-ent, serta peningkatan kontribusi Badan Usaha Milik Negara ^pada penerimaan negara dengan mempertimbangkan kineija keuangan, kinerja operasional, manajemen risiko serta memperhitungkan rehnn yang akan diberikan oleh Badan Usaha Milik Negara terhadap negara. -fi.73 - EEEtrIIUIT| 2.4.2.4 Surabcr Pcadaoaan llonpenerlltah Kebutuhan pendanaan dalam mewujudkan sasaran prioritas pembangunan sangat besar. Kebutuhan tersebut merupakan implikasi dari upaya pemerintah dalam menjalankan kewajiban untuk memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah mendorong adanya sinergi antarsumber pendanaan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun swasta. Oleh karena itu, perlu mendorong transformasi secara menyeluruh baik dari sisi pendapatan negara, belanja negara pusat dan daerah, termasuk dalam ha1 penentuan skema pendanaan dengan meningkatkan ^peran non- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang lebih optimal. Pendanaan pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara difungsikan sebagai katalis penggerak perekonomian pada level pusat dan daerah. Selain itu, ^pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diposisikan ^pada skema ^pendanaan yang bersifat mendesak dan pelayanan dasar sehingga diperlukan transformasi pendanaan pembangunan yang dapat memobilisasi sumber-sumber pendanaan baik di sektor publik maupun sektor swasta. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan, salah satunya melalui peran Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha menjadi opsi da-lam menjawab tantangan keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah sekaligus mewujudkan prinsip rohole tife cgcle yang memastikan terjaminnya layanan infrastruktur yang berkualitas selama masa kerja sama serta menjadi pintu bagi peluang sektor swasta untuk berinvestasi, menghadirkan infrastruktur yang tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat Layanan. Bagi badan usaha, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha memiliki nilai pengembalian yang kompetitit pembagian risiko yang sesuai, koridor dan regulasi pendukung yang lengkap, serta adanya fasilitas penjaminan. Selain itu, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha ^juga dibekali dengan koridor hukum dan regulasi yangjelas sebagai bentuk komitmen ^pemerintah ^dalam mendorong skema pembiayaan tersebut. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2020 telah mengatur tata cara Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dengan cukup lengkap. Regulasi tersebut ^juga dilengkapi dengan peraturan instansi terkait yang terlibat dalam tal apan pelaksanaan ^Kerjasarna Pemerintah dan Badan Usaha, seperti Peraturan Kepala kmbaga Kebi.jakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pengadaan Badan Usaha dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 260 Tahun 2010 ^jo. Peraturan Menteri ^Keuangan ^8 Tahun 2016 terkait penjaminan pemerintah. Pemanfaatan Kerjasama Pemerintah dan ^Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur akan terus dip€rkuat terutama untuk ^pembangunan sektor-sektor prioritas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ^Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 2 Tahun 2O2O tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Keg'a Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Pemerintah ^juga berkomitmen dalam percepatan pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha di Indonesia, di antaranya melalui dukungan penyiapan dan transaksi berupa Prokct DeuelopttBnt Facilities. Fasilitas tersebut akan membantu Penanggung Jawab Proyek Kerjasama menyiapkan dokumen dari tahap penyiapan hingga tercapainya finnncial dose, kontribusi frska-l dalam hal kelayakan, serta bentuk lainnya seperti insentif ^perpajakan dan dukungan konstruksi sebagian. Pemerintah ^juga memberikan fasilitas ^penjaminan ^sebagai kompensasi finansial melalui badan usaha penjaminan infrastruktur. Selain itu, dalam rangka melaksana-kan percepatan pelaksanaan dan forum koordinasi bersama, pemerintah melalui Kantor Bersama Keq'asama Pemerintah dan Badan Usaha memberikan fasilitasi, pendampingan, serta peningkatan kapasitas instansi pusat dan daerah dalam pelaksanaan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Selanjutnya, beberapa ha.I perlu menjadi perhatian dalam menyukseskan proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha. Hal -|.74 - FEPUEUK INDONESIA tersebut diawali dari perencanaan dan ^penyiapan proyek yalg matang, ^penilaian kelayakan proyek baik secara ekonomi dan frnansial, status ketersediaan lahan, regulasi dan perizinan yang dibutuhkan, serta kesiapan dan komitmen sumber daya manusia ^pelaksana proyek. Sinergi pendanaan dalam mendukung penyediaan infrastruktur mutlak dibutuhkan' Pemerintah mendorong pemanfaatan sumber-sumber ^pendanaan yang berasal dari swasta melalui skema pembiayaan yang kreatif. Dalam rangka mewujudkan sinergi ^pendanaan tersebut, diperlukan pemetaan terhadap skema ^pembiayaan dengan proyek-proyek ^prioritas untuk menghasilkan identifikasi proyek yang berpotensi dapat menggunakan ^skema pembiayaan kreatif. Langkah ini akan menghasilkan penyiapan proyek yang lebih dini sesuai dengan skema pembiayaan ^yang dipilih. Selanjutnya, ^potensi pendanaan inovatifyang ^dapat dilaksanakan oleh pemerintah antara lain meLalui pemanfaatan dan sekuritisasi ^aset pemerintah. Pemerintah mengundang aktor-alrtor pembangunan lainnya seperti filantropis, memanfaatkan pengelolaan perolehan peningkatan nilai kawasan dari ^pengembangan proyek, menerapkan skema konsesi terbatas maupun asset recgcling ^lJntuk mendatangkan sumber pendanaan bagi proyek investasi publik, serta menerapkan rertnancing ^derrganr mengoptimalkan penggunaan dana dengan cost offundyang relatif lebih rendah dan ^potensi sumber pendanaan alternatif lainnya seperti dana pensiun dan haji. Selain itu, ^pemerintah dapat melakukan eksplorasi pemanfaatan sumber ^pendanaan non-konvensional ^seperti kegiatan Corpomte Social Responsibility. Sesuai dengan prinsip-prinsip ^pembangunan berkelanjutan, pemerintah ^juga mengembangkan pendanaan hijau ^(green fundingil. ^Pada akhirnya, pendanaan pembangunan dari bauran berbagai sumber ^pendanaan ^(blended financel ^akan ^semakin ^meningkat. Pembangunan Ibu Kota Nusantara ^juga melibatkan berbagai skema ^pembiayaan dan tidak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Potensi skema ^pembiayaan tersebut sebagaimana tertuang ^daliam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tah.ur, 2022 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Anggaran dalam Rangka Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara serta ^Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara. Disebutkan ^pula bahwa ^pendanaan ^Ibu Kota Nusantara tidak hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja ^Negara namun ^juga sumber Lain yang sah di antaranya Kerjasama Pemerintah dan Badan ^Usaha Ibu Kota Nusantara, ^pembiayaan yang bersumber dari surat berharga ^negara, keikutsertaan pihak lain termasuk penugasan badan usaha, dukungan pendanaan atau ^pembiayaan internasional, pajak khusus Ibu Kota Nusantara dan/atau pungutan khusus Ibu Kota Nusantara yang ditetapkan dengan Peraturan Otorita Ibu Kota Nusantara ^setelah ^mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Ralryat Republik Indonesia dan ^pembiayaan kreatif ^(creatiue firnncingl. 2,4.3 Integra.t daa Opttnaltearl Pendaaaan Secara umum, pendanaan pembangunan mengedepankan ^paradigma bahwa ^pemanfaatan pendanaan harus dilakukan dengan urutan prioritas, yaitu (1) pendanaan swasta, ^(2) Kerjasama Pemerinteh dan Badan Usaha, ^(3) ^pendanaan Badan Usaha Milik ^Negara, ^dan ^(4) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai sumber terakhir ^yang dapat digunakan. Pendanaan proyek secara umum harus menyinergikan ^berbagai ^potensi sumber ^pendanaan melalui pengambilan kebija-kan yang tepat dan menyeluruh. Untuk melakukan hal ^tersebut, terdapat beberapa langkah yang ^perlu dilakukan ^pemerintah, antara ^lain ^(1) koordinasi lintas kementerian/lembaga dan antartingkat ^pemerintahan pada ^semua ^tahapan kegiatan dimulai dari perencanaan, penyiapan, ^penganggaran, pengadaan ^hingga ke ^tahap operasionalisasi kegiatan;
pengembangan integrasi sistem dan ^data ^pada ^dokumen perencanaan dan penganggaran; serta (3) evaluasi melalui pemanfaatan basis data ^yang sama dan termutakhir. Hal ini sekaligus akan memperkuat transparansi ^dan ^akuntabilitas pemanfaatan belanja negara. Pada sisi penguatan sinergi pusat dan daerah dilakukan dengan pengembangan dan ^perluasan mekanisme hibah ^ke daerah ^melalui transfer ^berbasis laneqa (oufitut based transfer). Hal ini ^juga sangat terkait dengan ^pengendalian program untuk menjamin ^pencapaian Prioritas Nasional di daerah. - II.75 - t]iFFTLIIN NEPUBUK INDONESIA Dalam mendukung pelal<sanaan kegiatan RKP Tahun 2024 diperlukan optimalisasi pemanfaatan sumber pendanaan baik sumber pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara maupun non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Strategi yang perlu dilakukan untuk melakukan optimalisasi tersebut di antaranya (1) Melakukan percepat€n pada proyek yang sedang berjalan Kementerian/lembaga perlu melihat kegiatan prioritas apa saja yang sedang berjalan untuk dapat melakukan percepatan kegiatan dikarenakan ^pada tahun 2024 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. Percepatan pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi, terutama dari sisi belanja pemerintah. (2) Mengakomodasi kegiatan prioritas Proyek dengan tingkat urgensi tinggi perlu dilaksanakan sehingga dalam ^penyediaan pendanaannya kementerian/lembaga perlu memanfaatkan sumber-sumber pendanaan exrsfing dengan melakukan (a) penajaman/realokasi kegiatan ^pada kegiatan ^yang lebih prioritas, (b) memaksimalkan penggunaan sisa dana pinjaman, dan (c) mengoptimalkan alokasi yang telah tersedia pada dokumen ^perencanaan pendanaan ^jangka menengah. (3) Meningkatkan kesiapan proyek Penyiapan investasi pemerintah perlu segera dilakukan sebagai bagian dari konsolidasi kegiatan untuk menjaga momentum pembangunan. Kesiapan usulan kegiatan pembangunan sangat diperlukan agar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat secara konkret berkontribusi dalam pencapaian sasaran pembangunan. Untuk itu, diperlukan penajaman terhadap persiapan proyek baik pada kesiapan strategis maupun kesiapan teknis. Kesiapan pada aspek strategis mencakup kesesuaian kegiatan dengan prioritas dan pemenuhan aspek kelayakan ekonomi. Pada tahun 2O24 pendanaan terhadap kegiatan akan difokuskan pada (a) percepatan transformasi ekonomi, (b) prioritas nasional, ^(c) proyek prioritas strategis (Major Projectl, (d) prioritas lainnya seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara dan pelaksalaan Pemilihan Umum tahun 2024, sert! (e) arahan Presiden. Kegiatan tersebut telah sesuai dengan fokus pendanaan tahun 2023, maka kegiatan yang siap untuk dilaksanakan diharapkan memenuhi aspek kelayakan ekonomi dengan memberikan efek pengganda pada perekonomian seperti ^pada penciptaan lapangan kerja. Kesiapan kegiatan khususnya aspek teknis seperti ^(a) sudah memiliki lahan ^yang ^siap digunakan dan (b) dokumen pendukung kegiatan seperti Feasibilitg Stndg lKerangJra Acuan Kerja, Detail Engineeing Design, dan dokumen lelang. Aspek teknis lainnya ^yang perlu ditingkatkan kesiapannya adalah manajemen kegiatan yang meliputi organisasi proyek, prosedur pelalsanaan, sumber daya malusia, serta sumber daya pendukungnya. Apabila kegiatan yang diusulkan belum memenuhi kriteria kesiapan untuk dapat dilaksanakan pada tahrun 2024, maka perlu dilakukan restrukturiaasi dan percepatan proses penyiapan agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan pada tahun berikutnya. NEPUBUK INDONESIA Temd RI(P Tcr|J4n 2024 berfokus pada per.Gepatatr ddldm mewuludkdn ba.naforrna.sl ekonoml yang lnklustf dan be"kelanlutan Temd. tetsebut dtten{z.tkca dengan mernpertlrmbangka; n Rencana. Pembangtndn Jdngkd Uenengah Na.alonal Talann 2O2A2O24, atuhan E?esaden, h4.slt eua,lll,o,al pemhangrundn talun 2022, arta'lua.a, kebllakan talun 2O23, lontm konsultasl ptblllc, kerangka ekonoml makro, dan lsu stroiegls Lalnnya.
1 Retrcana Pembaagunan Jargla Ueretrgah Narloaal Tatlr: a 202(}2o24 dan Arahan tfii 2o'24 Dalam rangka pencapaian Visi Presiden yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, ditetapkan Misi Presiden yalg dimanifestasikan ke dalam sembilan butir Nawacita.
1.1 Vtrl daa [trl Rclcara Penbaagunaa .Iangla enengah llarloaal Gambar 3.1 Visi dan Misi Presiden dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–2024 Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 FnESlDEf.f NEPUBUK INDONESIA Sehubungan dengan kedudukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 sebagai penjabaran tahap akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, mala Visi dan Misi Presiden dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 202G-2024 ^juga diselaraskan sebaeai upaya ^periode terakhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Tujuan periode terakhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tersebut adalah "mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing". Komitmen Presiden dalam mempersiapkan landasan kokoh menuju 100 tahun Indonesia merdeka, serta mempercepat tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, diwujudkan melalui penyusunan Visi Indonesia 2045, yaitu Indonesia Maju. Visi Indonesia 2045 diarahkan sebagai koridor untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang maju, adil, dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 memiliki nilai strategis sebagai tahap awa] fondasi pencapaian Visi Indonesia 2045. Gambar 3.2 Pilar Visi Indonesia 2045 Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 REPUBUK INDONESIA 3.1.2 Arahan Prcsldc! dalan Reacana Penbalgulatr Jatgla UeneDgah l[aslonal Tahur2O2(ts2O24 Manifestasi dari arahan Presiden untuk mencapai misi Nawacita dan Visi Indonesia 2045 mencakup lima komponen, yakni Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruldur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Ttansformasi Ekonomi. Sebagai operasionalisasi Visi Misi dan Arahan Presiden dalam Rencana ^Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahw 2O2O-2O24, serta landasal ^pencapaian ^Visi ^Indonesia 2045, disusun tujuh agenda ^pembangunan dalam ^Rencana ^Pembangunan ^Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2O24, yakni ^(1) memperkuat ketahanan ^ekonomi ^untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan;
mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin ^pemerataan; ^(3) menin8katkan ^sumber ^daya manusia berkualitas dan berdaya saing; (a) revolusi mental dan ^pembangunan ^kebudayaan;
III.3 - Gambar 3.3 Visi Indonesia 2045 Sumber: Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan ^pelayanan dasar;
membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim; serta (7) memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik. Tujuh agenda pembangunan tersebut ditranslasikan menjadi tqiuh prioritas nasional dalam RKP Tahun 2024.
2 Tena, Sa.araa, Areh KeblJalan, dan 3.2.1 Tema Pembaagunan Tema RKP diarahkan untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi pembangunan tahunan, serta sebagai upaya untuk membaurkan dinamika perubahan lingkungan ^yang terjadi secara tahunan ke dalam skenario pembangunan dalam RKP, dengan tetap memperhatikan koridor Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Pemerintah berkomitmen untuk mengembdikan tra.jectory pertumbuhan ekonomi dan indikator makro lainnya pada kondisi prapandemi COVID-l9. Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, RKP Tahun 2024 tetap mendorong transformasi ekonomi sebagai ^game changer menuju lndonesia Maju. Tlansformasi ekonomi berorientasi ^pada peningkatan produktivitas, terutama dalam peningkatan nilai tambah di dalam dan altarsektor ekonomi, dan pergeseran tenaga kerja dari sektor informal yang bernilai tambah relatif rendah menuju sektor formal ^yang bernilai tambah tinggi sehingga mendorong peningkatan pertumbuhan ^potensial ^jangka ^panjang. Peningkatan produktivitas ^juga diarahkan untuk menciptakan pembangunan inklusif dan berkelanjutan melalui (1) pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, (2) ^pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan, dan (3) perluasan akses dan kesempatan kerja. Penyusunan tema RKP Tahun 2024 dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal yang ditampilkan sebagai berikut. Memperhatikan beberapa koridor tersebut, maka tema Pembangunan ^RKP Taht: n 2024 ditetapkan, yaitu yatg Berkelgnjutan". Secara visual, kerangka pikir tema dimaksud ditunjukkan ^sebagai ^berikut. - IJt.4 - Gambar 3.4 Penyusunan Tema Pembangunan RKP Tahun 2024 Mempertimbangkan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 NEFUBUK INDONESIA Kedudukan RKP Tahun 2024 sebagai penjabaran tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 202G-2024 melatarbelalangi komitmen pemerintah untuk mengutamakan pencapaian target-ta.rget pembangunan pada tahuIr 2024 sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sehingga hasil pembangunan diharapkan dapat benar-benar dirasakan oleh penerima manfaat dan menghasilkan stabilitas di berbagai bidang pembangunan. HaI ini guna menyediakan prakondisi yang kuat sebagai fondasi pembangunan nasiona.l ^jalgka menengah periode selanjutnya 12025-2029],. Dalam sudut pandang ini, RKP Tal: un 2024 menjadi sangat strategis. Tema "Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan" dipandang sebagai upaya untuk memenuhi target-target sasaran akhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 dan mendorong terciPtanya fondasi yang kokoh untuk melanjutkan estafet pembangunan periode 2025-2029.
2.2 Sasaran pembangunan ta}run 2024 adalah mengupayakan pencapaian target-target pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona-l Tahun 2O2O-2O24 danr mendorong terciptanya fondasi yang kokoh bagi pembangunan peiode 2025-2029 melalui:
Percepatan transformasi ekonomi berkelanjutan, dengan indikator (a) pertumbuhan ekonomi, (b) tingkat pengangguran terbuka, (c) rasio gini, dan (d) penurunan emisi ^gas rumah kaca;
Peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sebagai manifestasi pembangunan inklusif, dengan indikator (a) indeks pembangunan manusia, dan (b) tingkat kemiskinan. Gambar 3.5 Kerangka Pikir Tema RKP Tahun 2024 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Selain itu, aksentuasi indikator pembangunan tahun 2024 diaxahkal) untuk meningkatkan nilai tukar petani dan nilai tukar nelayan. Uraian lebih lanjut ditunjukkan ^sebagai berikut' 3.2.3 Ar.h Keb{atan dc! Strategl Pcnbangunan Berdasarkan tema dan sasaran pembangunan RKP Tahun 2024, ditetapkan delapan arah kebijakan pembangunan, yaitu (1) pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, (2) peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan ^pendidikan, (3) revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, (4) penguatan daya saing usaha, ^(5) ^pembangunan rendah karbon dan transisi energi, (6) percepatan pembangunal infrastruktur dasar dan konektivitas, (7) percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara, serta ^(8) ^pelaksanaaa Pemilihan Umum tahun 2024. Sebagai operasionalisasi dari arah kebijakan pembangunan tah]uJr 2024, ditetapkan strategi pembangunan yang melekat pada masing-masing arah kebijakan sebagaimana termuat dalam infogralis di bawah ini. - III.6 - Gambar 3.6 Sasaran dan Indikator Pembangunan RKP Tahun 2024 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 EEPUEUK INDONESIA 3.3 Prtorlta. I[arlolrl Arah kebija-kan dan strategi pembangunan nasional tahun 2024 selanjutnya dituangkan ke dalam tqluh Prioritas Nasional RKP Tahun 2024. Tujuh Prioritas Nasional merupakan Agenda Pembangunan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 dan tetap dipertahankan pada RKP Tahun 2024. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta mengoptimalkan efektivitas pengendalian pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah. Ketu.iuh Prioritas Nasional RKP Tahun 2024 disampaikan dalam infogralis di bawah ini. - t1t.7 - Gambar 3.7 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Ei.I]FITiFN NEPUBLIK INDONESIA Sebagai suatu kebljakan yang sistematis dan terarah, desain masing-masing Prioritas Nasional memiliki ara.l: sasaran yang perlu diwujudkan. Rincian sasaran dari masing-masing Prioritas Nasional disampaikan sebagai berikut. - III.8 . Gambar 3.8 Prioritas Nasional RKP Tahun 2024 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Gambar 3.9 Sasaran Masing-masing Prioritas Nasional 2024 NEPUELIK TNDONESIA - III.9 - Il NEPUELIK INDONESIA - III.10 - SK No 170090A Dalam pelaksanaannya, tqjuh Prioritas Nasional di atas didukung oleh 44 proyek prioritas strategislMajor Project yarrg memiliki daya ungkit signifikan terhadap pencapaian target pembangunan nasional RKP Tahun 2024, Major Pro"lbct, diposisikan sebagai penekanan kebijakan dan pendanaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, RKP, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahunannya. Indikasi pendanaan dan besaran Major Projed dapat dimutakhirkan melalui RKP dengan memperhatikan kesiapan pelaksanaan, sumber pendanaan, serta direktif presiden. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memastikan Major ProTbcf terlaksana lebih efektif dan efrsien sesuai dengan perkembangan kebutuhan percepatan pencapaian target p€mbangunan. Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 NEPUBUK TNOONESIA - tLt.t2 - Gambar 3.10 Major Project dalam RKP Tahun 2024 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Dengan mempertimbanEkan perkembangan kebutuhan percepatan pencapaian target pembangunan, jurl,lah Major Project joga mengalami penyesuaian. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 terdapat 4l Major Projed, bertambah menj adi 43 Major Project ^pada RKP Tahun 2021. Pada RKP Tahun 2022 darr 2023 kembali bertambah menjadi 45 Major Projed dan menjadi 44 Major Project ^pada RKP Tahun 2024. Penjabaran lebih rinci terkait informasi 44 Major Projecf disampaikan dalam Bab IV pada masing-masing Prioritas Nasional. Implementasi prioritas pembangunan tahurr 2024 membutuhkan adanya ^penekanan kebijakan melalui pelalsanaan beb€rapa Major Project yang secara signiftkan mendukung efektivitas pelaksanaan arah keb{akan dan strategi ^pembangunan sebagai upaya ^percepatan pencapaian sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan pada tahun 2024. Oleh karena itu, dai 44 Major Project pada RKP Tahlun 2024, ditetapkan 16 Major Project yeng menjadi penekanan (hig ighfl, yakni (1) Kawasan Industri Prioritas dan Sme1ter, ^(2) Pengelolaan Terpadu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (3) Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi, (4) Food Dstate (Kawasan Sentra Produksi Pangan), (5) Destinasi Pariwisata Prioritas, (6) Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa ^Pago dan Wilayah Adat Domberay, (7) Pembangunan Ibu Kota Nusantara, ^(8) Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, (9) Reformasi Sistem Kesehatan NasionaJ, (10) Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0, (1U Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Sfunting, (12) Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah), (13) Akses Sanitasi ^(Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90 Persen Rumah Tangga) ^(14) Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu, (15) Transformasi Digital, dan (16) Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Sebagaimana yang telah dilalukan dalam proses perencanaan Major Projed ^pada ^RKP terdahulu, mekanisme Clearing House tetap dilaksanakan dan secara kontinu terus dipertajam pelaksanaannya pa.da perencanaan Major Prcject RKP Tahun 2024. Penajamarr mekanisme Cleaing House dimaksud bertujuan untuk memastikan tercapainya output Major Project dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat pada akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahilun 2O2O-2O24 (rnt onlg sent, but deliueredl. Penajaman yang dilakukan antara lain dengan terus (1) mengoptimalkan integrasi berbagai pendanaan Mojor Projed, termasuk Badan Usaha Milik Negara maupun Swasta, (2) mengoptimalkan penyusunan cascading, executiue summary dan info memo Major Project, serta (3) mengoptimalkan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan da-lam mekanisme Cleaing llozse mela.lui rangkaian pertemuan multipihak untuk memastikan target-target Major Projed tercapai pada tahun 2024. - III.13 - - III.14 - REPUEUK INDONESTA -IIL15 - j REPUBUK INDONESIA - III.16 - Il UK INDONESIA - III.18 - NEPUEUK INDONESIA - III. 19 - NEPUBUK INDONESIA - III.20 - Il NEPUBUK INDONESIA - fl1.21 - -Ur.22 - - III.23 - - Irr.24 - - III.25 - -il1.26 - - III.28 - - III.30 - - III.31 - - rII.32 - - rII.33 - - rII.34 - - III.35 - - III.36 - - III.37 - - IIr.38 - - III.39 - FRESTDEN REFUBLIK INDONESIA - III.40 - - III.41 - -ilt.42 - - IIr.43 - BAB TV PRIORITAS NASIONAL DAN PENDANAANITTYA Sebagai penjabaran tahun kellma Renco,nq Pembangunan Jangka Menengah Naslonal Tahun 2O2(>2O24 serAa menJaga konuergenst pelaksanaan p embangunan dan p eng endallan cap aiannya, tuJuh Prioritas Ncslonq,ltetap dilanJutkan dalam RW Tahun 2O24 sebo.goi koridor pencapaian tema, arah kebtJakan, dan strategl ^pembangunan. Empat ptluh empdt (44) progek prtoritas strategis/trlIaior Proiect ^gdng berdaya ungklt tinggi dan mendukung pencapaian sa"slzra; n Prioritas Na,sional tetap dilakso; nako; n setta dlpettaiam ^gund mengakselerasi p encapaian sleso; ro; n p embangunan naslonal 4.1 Prioritas Nasional Mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, dilaksanakan ^sebagai upaya akselerasi dalam mencapai sasaran ^pembangunan nasional, ^serta dimanifestasikan dalam sasaran dan arah kebijakan ^pembangunan. Pada tahun ^2024, ^sasaran ^dan ^arah kebijakan dituangkan dalam tujuh Prioritas Nasional, ^yang dapat dilihat ^pada Gambar ^4.1 di bawah ini. Setiap penggambaran Prioritas Nasional mencakup ^pendahuluan ^dengan muatan isu strategis/tantangan yang menjadi dasar ^penentuan sasaran ^capaian Prioritas Nasional, arah kebijakan, serta strategi perwujudan kebijakan terkait. ^Penjelasan ^Prioritas Nasional dilanjutkan dengan penjelasan Program Prioritas dan ^Proyek ^Prioritas Strategis / Ma,yb r Proj ect. Gambar 4.1 Kerangka Prloritas Nasional RKP Tahun' 2o24 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2022. Penyusunan kebijakan dan target ^pada masing-masing ^Prioritas ^Nasional Rencana ^Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024 telah mempertimbangkan kondisi ^ketidakpastian ^global, risiko resesi, dan penurunan rantai ^pasok melalui spesifikasi ^dalam strategi dan kegiatan- kegiatan terkait, dan didukung oleh kerangka implementasi. ^Pada subbab ^ini ^dijabarkan strategi dalam mendorong percepatan transformasi ekonomi ^yang ^inklusif ^dan ^berkelanjutan yang dimanifestasikan menjadi kegiatan-kegiatan ^prioritas terkait untuk tiap ^Prioritas Nasional. Kerangka implementasi meliputi kerangka ^regulasi dan kerangka ^kelembagaan serta alokasi pendanaan turut mendukung ^pelaksanaan ^Prioritas ^Nasional, yang ^difokuskan pada program-program prioritas pembangunan. -IV.i - SK No l70l24A 4.L.L Prloritas Nasional 1, Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan ^yang Berkualltas dan Berkeadilan Prioritas Nasional 7 diarahkan untuk mempercepat transformasi ekonomi ^gang inklusif dan berkelanjutan. Pelaksanaannga difokuskanpada sektor energi, ^pertanian, ^peikanan ^dan kelautan, tlsaln Mikro, Kecil, dan Menengah, industi ^pengolahan, dan ^parfu.tisata, didukung penguatan reformasifiskal dan sistem keuangan; peningkatan kualitas inuestasi, ekspor, dan partisipa.si dalam rantai produksi global; ^perbaikan sistem logistik; digitalisasi; ^dan 4.1.1.1 ^pendahuruan ekonomi hijau' Pembangunan ekonomi tahun 2024 akan dilaksanakan dengan semangat ^percepatan transformasi ekonomi serta berbagai upaya untuk memastikan ^penyelesaian target ^jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional Tahun 2O2O-2O24, di tengah berbagai risiko yang dihadapi baik dari sisi ^global maupun domestik. Dalam rangka percepatan transformasi ekonomi, ^penguatan ketahanan dan ^daya saing ekonomi sangat diperlukan untuk mewujudkan ^pertumbuhan ^yang ^berkualitas ^dan berkeadilan, terutama pada sektor energi; sumber daya air; Usaha Mikro, Kecil ^Dan Menengah; pariwisata; pertanian; industri; perdagangan; dan keuangan. Terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi ^pada tahun 2024 agar terwujud ^transisi energi dan peningkatan kualitas sumber daya ekonomi sebagai ^pendukung ^percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertama, dalam rangka memenuhi kebutuhan energi ^yang mengutamakan ^peningkatan Energi Baru dan Terbarukan, tantangan yang dihadapi utamanya terkait ^percepatan ^transisi energi dari energi fosil ke Energi Terbarukan, dimana ^penyediaan ^energi ^di ^Indonesia ^saat ini mayoritas ditopang oleh energi fosil. Di sisi lain, dukungan ^global ^dalam ^penyediaan Energi Terbarukan serta energi bersih semakin tinggi, ditunjukkan ^oleh ^deklarasi ^beberapa negara terkait target carbon neutralitg pada tahun 2060 serta Tujuan tujuh ^(Energi ^Bersih dan Terjangkau) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable ^Deuelopment ^Goals. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan dihadapkan ^pada ^beberapa masalah, salah satunya iklim investasi yang belum ^sepenuhnya ^menarik bagi ^para pengembang Energi Terbarukan. Sementara itu, ^pemanfaatan Energi Terbarukan ^secara langsung berupa Bahan Bakar Nabati ^yang berbasis ^kelapa ^sawit ^juga ^masih ^bersinggungan dengan isu konservasi dan keberlanjutan. Untuk sektor ^sumber ^daya ^mineral, ^beberapa tantangan terbesar yang dihadapi, antara lain ^(1) ^hilirisasi ^mineral ^dan ^batu ^bara yang ^belum optimal;
lemahnya sistem ^pengawasan dan ^pengendalian pada Pertambangan Tanpa ^Izin dan pertambangan ralryat;
rendahnya kualitas ^data potensi ^energi ^dan ^sumber ^daya mineral;
kualitas sumber daya manusia bidang sumber ^daya ^mineral ^yang ^belum ^merata; serta (5) pengelolaan warisan ^geologi (geolrcitage) ^yang ^belum optimal. Kedua, upaya peningkatan ketahanan dan ketersediaan air ^baik ^secara ^kuantitas ^maupun kualitas ^juga menjadi salah satu unsur yang sangat ^penting untuk ^mendukung ketahanan ekonomi mengingat air merupakan salah satu ^kebutuhan ^dasar bagi ^makhluk hidup ^dan mendukung aktivitas produksi barang dan ^jasa di berbagai ^sektor. ^Terkait hal ^ini, ^salah ^satu tantangan yang dihadapi yaitu ketidakseimbangan antara ^pasokan ^dan ^kebutuhan ^air ^yang disebabkan oleh semakin terbatasnya daya tampung ^dan ^ketersediaan ^air, ^alokasi penggunaan air irigasi belum efisien, dan pemanfaatan infrastruktur ^tampungan ^air ^belum optimal. Adanya kecenderungan ^penurunan tutupan ^hu.tan ^serta adanya ^Daerah ^Aliran Sungai yang kritis dapat berpengaruh terhadap ^kuantitas maupun kualitas ^air ^dan menyebabkan meningkatnya ^potensi bencana terkait ^sumber daya ^air di ^berbagai ^daerah. Se1ain itu, perubahan iklim ^juga telah mempengaruhi ^pola dan ^intensitas ^iklim ^pada periode waktu tertentu yang ^juga berdampak kepada ^peningkatan frekuensi ^banjir ^dan kekeringan di berbagai daerah. -rv.2 - Di sektor pertanian, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan, mencakup (1) rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam peningkatan nilai tambah komoditas ^pangan dan pertanian;
rendahnya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam praktik pertanian yang mampu menekan biaya dan memaksimalkan pendapatan;
tata kelola ^pangan yang kurang baik sehingga stabilitas ketersediaan dan harga terganggu, baik di tingkat ^petani maupun konsumen;
praktik budi daya pertanian ^yang belum menerapkan sistem ^ramah lingkungan sehingga menyebabkan kualitas lahan menurun dan mengancam keberlanjutan ke depan; serta (5) masih berlangsungnya alih fungsi lahan ^pertanian. Selanjutnya, beberapa tantangan utama terkait pengelolaan kemaritiman, ^perikanan, ^dan kelautan, yaitu (1) belum memadainya pendataan stok ^perikanan untuk ^penataan Wilayah Pengelolaan Perikanan;
masih banyaknya usaha ^perikanan yang berskala kecil dengan menggunakan teknologi tradisional baik pada ^perikanan tangkap maupun budi daya, ^belum memadainya kualitas input produksi, serta sarana dan ^prasarana ^pendukung usaha kelautan dan perikanan;
kurangnya ketersediaan bahan baku ^yang berkualitas untuk industri pengolahan yang belum didukung dengan rantai dingin ^yang terintegrasi ^dari hulu ke hilir serta konektivitas dan distribusi yang belum efisien; ^(4) hambatan tarif dan non-tarif negara importir (termasuk perwinan dan syarat ekspor) ^yang semakin ^kompleks; ^(5) ^belum terwujudnya sinergi kebijakan dan perizinan yang menciptakan iklim investasi ^yang mendorong tumbuhnya industrialisasi ^perikanan; ^(6) ^rendahnya kapasitas sumber ^daya manusia kelautan dan perikanan termasuk ^pelaku usaha ^perikanan, serta ^minimn-va ^literasi dan pengetahuan terhadap proses bisnis perikanan; dan ^(7) belum ^meratanya ^akses pendanaan dan permodalan serta rentannya usaha bidang kelautan dan ^perikanan terhadap kegagalan produksi. Dalam rangka mendukung penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro, ^Kecil, dan ^Menengah, dan koperasi, pelaku usaha dan koperasi masih menghadapi berbagai tantangan, ^antara ^lain (1) banyaknya usaha mikro yang masih berstatus informal;
rendahnya nilai tambah produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
terbatasnya kapasitas pelaku usaha;
rendahnya partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Global Value Chain;
sulitnya pelaku usaha mengakses ^pembiayaan, baik ^pembiayaan ^dari perbankan maupun pembiayaan dari program pemerintah;
terbatasnya akses dan tingginya biaya logistik;
terbatasnya akses ^pasar, utamanya ^pasar ekspor; ^(8) ^minimnya pengembangan wirausaha tematik, di antaranya wirausaha sosial, wirausaha ^perempuan, dan wirausaha disabilitas;
kurang terintegrasinya ^program ^pengembangan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil, dan menengah antar kementerian/lernbaga; ^(10) banyaknya koperasi bermasalah namun minim mekanisme ^pengawasan dan ^penegakan hukum; serta (11) belum adanya mekanisme ^penjaminan untuk ^koperasi simpan pinjam. Upaya peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan investasi di sektor riil ^dan industrialisasi, menghadapi tantangan di antaranya ^(1) ^pertumbuhan industri ^pengolahan, belum mengarah pada perbaikan ^produktivitas dan nilai tambah tinggi; ^(2) ^pemulihan pariwisata dan perjalanan berlangsung bertahap;
ekosistem riset dan inovasi ^belum mendukung industrialisasi dan pengembangan kreativitas; ^(4) ^produktivitas ^tenaga kerja yang belum tinggi dan belum terakselerasi karena kurangnya ^perlindungan terhadap pekerja dan insentif pada kesejahteraan ^pekerja; ^(5) ^perlambatan perekonomian global ^dan risiko inflasi berpotensi memengaruhi ^permintaan; ^(6) ^preferensi pasar yang semakin mengarah ^ke produk dan layanan yang berkelanjutan; (71penurunan kapasitas daya dukung dan ^daya tampung lingkungan;
transformasi digital belum ^merata; ^(9) ^nilai ^tambah ^dan daya saing ekonomi kreatif belum berfokus pada kekayaan intelektual; ^(10) ^rendahnya ^kesiapan ekosistem untuk mendukung ^pertumbuhan ekonomi ^kreatif ^dan ^digital ^di ^daerah, ^termasuk industri halal;
tambatnya penyelesaian hambatan ^regulasi ^terkait ^perizinan; ^(12) ^belum optimalnya investasi bagi industri bernilai tambah ^dan berteknologi ^tinggi, ^pariwisata, dan penumnan kesenjangan pendapatan tenaga kerja; ^(13) terbatasnya ^pendanaan ^untuk investasi berbasis ekonomi hijau, biru, dan sirkular; serta ^(14) terbatasnya ^penerapan standardisasi. - IV.3 - SK No 170126 A Sementara itu, peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan ^penguatan ^Tingkat Kandungan Dalam Negeri menghadapi berbagai tantangan baik tantangan ^global maupun dari domestik. Tantangan global di antaranya (1) tingginya ketidakpastian ^pasokan ^energi dan pangan internasional yang menyebabkan fluktuasi harga komoditas; ^(2) ^meningkatnya praktik proteksionisme di berbagai negara tujuan ekspor termasuk melalui ^pengenaan ^.lVon- Taiff Meo.sures dan Trade Remedies; dan
isu lingkungan ^yang memengaruhi ^permintaan dunia terhadap produk Indonesia. Selanjutnya tantangan dari dalam ^negeri adalah ^(1) kebijakan antarsektor yang masih belum harmonis; ^(2) masih rendahnya ^produktivitas produk barang dan jasa dalam negeri yang memengaruhi daya saing di pasar internasional;
belum optimalnya partisipasi Indonesia di dalam Global Value Chain; ^(4) masih tingginya biaya logistik sehingga menurunkan daya saing ^produk; ^(5) belum optimalnya standardisasi serta sertifikasi barang dan ^jasa di Indonesia untuk diterima oleh ^negara lain; ^(6) ^belum terintegrasinya fasilitasi digital untuk mendorong ekspor termasuk informasi ^terkait ^pasar, standar, dan pembeli di luar negeri, serta akses ^pembiayaan termasuk ^literasi digital ^Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang masih perlu ditingkatkan; dan ^(7) masih ^lemahnya ^aktivitas Research and Deuelopment untuk meningkatkan nilai tambah ^produk barang ^dan jasa berorientasi ekspor. Selanjutnya, terkait penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ^ekonomi, ^masih menghadapi tantangan, yaitu (1) tingginya tekanan inflasi akibat disrupsi ^rantai ^pasok global sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, serta ^permasalahan ^inflasi ^nasional yang bersifat struktural sehingga dominan memengaruhi sisi ^penawaran (seperti pola ^tanam, logistik, dan pengelolaan pascapanen) menyebabkan kenaikan harga ^pangan; ^(2) ^normalisasi kebijakan The Fed yang agresif berpotensi memengaruhi kondisi likuiditas ^dan ^aliran ^modal dari/ke Indonesia;
penyelenggaraan ^pemilihan umum Presiden berpotensi ^memengaruhi risk oppetile pelaku pasar dan selanjutnya memengaruhi ^permintaan dan kinerja ^sektor keuangan;
belum terbangunnya integrasi ekonomi domestik serta ^konektivitas ^yang belum merata dan memadai untuk memfasilitasi arus ^pengiriman ^barang; ^(5) ^banyaknya kasus penipuan dan pelanggaran perlindungan konsumen; ^(6) kurang ^efektifnya kinerja logistik yang menyebabkan tingginya variasi harga bahan ^pokok dan ^barang ^penting; ^(7) belum termanfaatkannya secara optimal sarana ^perdagangan ^yang ^sudah dibangun; ^(8) terbatasnya kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk ^mengadopsi teknologi bagi pengembangan usahanya;
akselerasi ekonomi digital ^yang ditandai ^transaksi perdagangan yang minim mobilitas berbasis e-commerce;
semakin dinamis ^dan berkembangnya komoditas baru dalam ekonomi digital, ^seperti adanya crypto currencies ^dan munculnya metauerse;
akselerasi ekonomi digital menyebabkan ^kebutuhan ^pengawasan terhadap arus masuk dan kualitas barang meningkat; ^(12) belum optimalnya ^penerapan pariwisata berkelanjutan;
masih rendahnya rasio penerimaan ^pajak akan membatasi rt.ang gerak fiskal dalam. membiayai prioritas nasional dan ^penuntasan ^agenda pembangunan;
kualitas belanja Transfer ke Daerah yang masih ^perlu ditingkatkan; ^(15) relatif tingginya cost of fund pembiayaan berpotensi meningkatkan ^beban ^utang ^ke ^depan, tecermin dari tingginya imbal hasil obligasi ^pemerintah; serta ^(16) ^belum ^terbangunnya kesadaran dalam penyediaan statistik sektoral di kementerian/lembaga/daerah ^yang sesuai dengan standar metodologi dan kaidah Satu Data Indonesia. Dengan demikian, untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, kontribusi ^Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk ^Pertumbuhan ^yang Berkualitas ^dan Berkeadilan, diarahkan dalarn rangka mendukung ^percepatan ^transformasi ^ekonomi ^yang inklusif dan berkelanjutan yang ^pelaksanaannya dititikberatkan ^pada aspek ^pembangunan rendah karbon dan transisi energi, ^peningkatan kualitas ^sumber daya ekonomi, ^upaya revitalisasi industri, serta penguatan daya saing usaha. - IV.4 - 4.L.1.2 Sasaran Prloritas Nasional Pada tahun 2024, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka ^memperkuat ^ketahanan ekonomi untuk pertumbutran yang berkualitas dan berkeadilan ^sebagaimana tercantum dalam Tabel 4.1. Tabel4.1 Sasaran, Indikator, dan Target Prioritas Nasional 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan Realisasi Target No. Sasaran/Indikator Basellne 20t9 2020 2021 2022 2023 2024 Terwujudnya transisi energi dan ^peningkatan kualitas ^sumber daya ekonomi ^sebagai pendukung pembangunan yang berkelanjutan 1.1 Porsi EBT dalam bauran energi primer nasional ^(%o) 9,18 tt,20 L2,20 12,30 17,90 19,5 t.2 Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 87,90 86,30 87,20 92,90 94,OO 95,20 Pengelolaan dan pemanfaatan Wilayah 1.3 Pengelolaan Perikanan (WPP) secara berkelanjutan WPP) 11 11 11 11 11 11 Terwujudnya percepatan transformasi ekonomi ^yang inklusif dan berkelanjutan ^melalui upaya 2. revitalisasi industri dan ^penguatan daya saing usaha, ^dan penguatan ^pilar ^pertumbuhan ^dan daya saing ekonomi 2.1 Rasio kewirausahaan nasional (7o) 3,27 2,93 2,89 2,86 3,21"t 3,23a) 2.2 Pertumbuhan PDB pertanian (%o)b) 3,61 1,77 1,84 2,25 3,2-3,6 3,4-3,8 2.3 Pertumbuhan PDB perikanan (7o) 5,81 o,73 5,45 2,79 5,OH,O0 5,00-7,00 2.4 Pertumbuhan PDB industri pengolahan (%) 3,80 -2,93 3,39 4,89 5,3-5,6 5,4-5,8 2.5 Kontribusi PDB industri pengolahan (%) 19,7O 19,87 L9,24 18,34 20,60 L9,9-20,5 2.6 Nilai devisa pariwisata (miliar US$) 19,70 3,60 0,55 7,O4 7,O8- 9,99 7,38- 13,08 2.7 Kontribusi PDB pariwisata (o/rl 2,24 2,40 3,60 4,lo 4,50 4,97 2.8 Penyediaan lapangan kerja per tahun fiuta orang) -o,30 2,60 4,25 2,47 -IV.s - 2,7-3,t 2,7-3,0 I Bo,sellne 2019 Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 20/21 20.22 20.23 2024 co Pertumbuhan investasr (PMrB) (%) 4,4 -4,9 3,8 3,9 6,t4,3 6,2-7,0 2.to ^Pertumbuhan ^ekspor industri pengolahan ^(7o) -2,t1 2,9t 35,18 16,45 1 i,18 10,10 2.tl ^Pertumbuhan ^ekspor ^riil barang dan ^jasa (%) -0,5 -8,4 18,0 16,3 6,O-7,L 7,2-7,9 2.12 Tingkat inflasi umum (%o) 2,72 1,68 1,87 5,5 i 2,O4,O 1,5-3,5 2.L3 ^Rasio ^perpajakan ^terhadap PDB (%) 9,76 8,33 9,12 10,39 9,60 9,95- lo,2o Sumber: Dokumen Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah ^Nasional ^Tahun 2020-2024; ^Rencana ^Strategis Kementerian/l,embaga Tahun 2O2O-2O24; dan Pemutakhiran ^RKP ^2023. Keterangan: a) Penyesuaian target Rasio Kewirausahaan Nasional ^Tahun 2023-2024 ^sesuai dengan ^hasil ^exercise Kementerian PPN/Bappenas berdasarkan capaian Tahun ^2O2O-2O21 ^yalg ^kurang ^dari ^target akibat ^pandemi COMD-I9; dan b) Indikator ^pertumbuhan Produk ^Domestik ^Bruto ^pertanian mencakup ^pertumbuhan ^Produk Domestik Bruto pertanian, kehutanan, dan ^perikanan. 4.1.1.3 Sasaran Program Prloritas Gambar 4.2 Kerangka Prioritas Nasional 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi uatuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, ^2023. - rv.6 - Tabel4.2 Sasaran, Indikator, dan Target Program Prioritas dari Prioritas Nasional 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadllan Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 2021 20.22 2023 2024 PP 1. Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan ^Peningkatan Energi ^Baru Terbarukan (EBT) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan ^peningkatan ^Energi ^Baru Terbarukan (EBT) Kapasitas terpasang 1.1 pembangkit EBT (gigawatt) - kumulatif lo,2g 10,50 1 1,15 L2,54 L4,3L 19,20 Basellne 2019 t.2 Pemanfaata n biofuel untuk domestik ['uta kilo liter) 8,40 9,30 10,45 10,65 17,40 6,39 PP 2. Peningkatan kuantitas/ketahanan air untuk mendukung ^pertumbuhan ^ekonomi Meningkatnya kuantitas/ ketahanan air untuk mendukung ^pertumbuhan ^ekonomi 2.1 Produktivitas air (ut ater productiuityl (kglm3) N/Aat 3,34 3,51 3,25 3,15 3,O0 PP 3. Peningkatan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi ^pangan Meningkatnya ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi ^pangan 3.1 Nilai Tukar Petani (NTP) 100,90 101,65 104,64 107,33 105,00- 107,00 105,00- 108,00 a.o Angka Kecukupan Energi (AKE) (kkal/kapita/hari) 2.138,00 2.125,OO 2.143,OO 2.079,OO 2.100,00 2.100,oo 3.3 Angka Kecukupan Protein (AKP) (gram I kapita I haril 62,87 62,05 62,28 62,20 57,00 57,00 Preualence of 3.4 Undernourbhment ^(PoUl ('/ol 7,63 8,34 8,49 l},2l 5,20 5,00 3.5 Food lrseanity Expeience Scale (FIES) (%) 5,t2 4,79 4,85 4,2O 4,00 5,42 PP 4. Peningkatan pengelolaan kemaritiman, ^perikanan, ^dan ^kelautan Meningkatnya pengelolaan kemaritiman, ^perikanan, ^dan ^kelautan 4.1 Konservasi kawasan kelautan (iuta ha) 23,14 24,1L 28,41 28,90 29,LO 29,30 -[v.7 - Basellne 20t9 Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 202t 20.22 2023 2024 4.2 Proporsi tangkapan ^jenis ikan yang berada dalam batasan biologis yang aman (%o) 52,87 51,78 51,93 66,39 s76 <80 o., ^Proluksi ^perikanan fiuta tonl 22,76 21,83 2r,aa 24,88 30,58 30,85 4.4 Produksi garam (futa ton) 2,85 t,37 1,O9 0,75 2,OO 2,OO 4.5 Nilai T\rkar Nelayan 100,23 too,22 1o4,69 106,45 107-108 107-1i0 PP 5. Penguatan kewirausahaan, Usaha Mikro Kecil Menengah ^(UMKM), dan ^koperasi Menguatnya kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil Menengah ^(UMKM) dan ^koperasi Rasio Kredit UMKM 5.1 Terhadap Total Kredit Perbankan (%o) ^u) 20,00 19,67 2t,o2 20,80 21,44 22,AO 5.2 Pertumbuhan wirausaha (o/ol t,7l -7,t7 0,08 1,34 2,74c) 2,90.1 E . ^Kontribusi ^koperast ''' terhadap PDB (%) 5,54 6,20 6,20 6,07 5,40 5,50 PP 6. Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan ^industrialisasi Meningkatnya nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, ^dan ^industrialisasi 6.1 Pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas (%) 4,34 -2,52 3,67 5,01 5,50- 5,90 5,80- 6,20 6.2 Kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas (7o) 17,58 17,87 17,36 16,48 18,80 t7,90- t8,20 6.3 Nilai tambah ekonomi kreatif (triliun rupiah) i.153,4 L.L34,g 1.273,6 1.290,9d) l.27g,o L.347,O Jumlah tenaga kerja 6.4 industri pengolahan (futa orang) t9,20 17,48 18,69 L9,L7 21,70 22,50 Kontribusi tenaga kerja di 6.5 sektor industri terhadap total pekerja (%) L4,9t 13,61 74,27 14,17 15,50 15,70 6.6 ^Jumlah ^tenaga ^kerja pariwisata fluta orang) 20,76 20,43 21,26 21,64 21,93 22,08 Jumlah tenaga kerja 6.7 ekonomi kreatif fiuta orang) 19,50 19,39 21,90 23,98 24,34 24,70 - IV.8 - Bq.sellne 20t9 Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 2o2t 2022 2023 2024 6.8 ^Nilai ^realisasi ^PMA ^dan PMDN (triliun rupiah) 809,6 826,3 901,0 7.207,2 r.200- 1.300 1.450- 1.650 Nilai RealisaSi PMA dan 6.9 PMDN industri pengolahan 215,9 (triliun rupiah) 272,9 325,4 497,7 396- 420 662,7- 731,t 6.10 Pertumbuhan PDB pertanian, peternakan, perburuan, danjasa pertanian (%o) 3,31 2,13 1,08 2,33 3,60- 3,80 3,60- 3,80 PP 7. Peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan ^penguatan Tingkat ^Kandungan Dalam ^Negeri (TKDN) Meningkatnya ekspor bernilai tambah tinggi dan ^penguatan ^Tingkat Kandungan Dalam ^Negeri ^(TKDN) 7.1 Neraca perdagangan barang (US$ miliar) 3,5 28,3 43,8 62,7 49,1- 51,4 47,2- 49,5 7.2 Pertumbuhan ekspor nonmigas (%o) -4,3 -0,6 41,6 25,8 1,7-2,8 4,5-6,8 Jumlah wisatawan 7.3 mancanegara fiuta kunjungan) 16,1 1 4,O5 1,56 5,47 6-8,5 9,5-14,3 Jumlah kunjungan 7.4 wisatawan nusantara fiuta 722,16 perjalanan)') 524,57 613,29 734,86 1.200- 1.400 1.250- 1500 Pertumbuhan ekspor 7.5 produk industri berteknologi tinggi (%) -8,2 2,4 37,7 28,4 14,4 11,5 PP 8. Penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ^ekonomi Menguatnya pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi 8.1 Tingkat inflasi pangan bergejolak (%) 4,30 3,62 3,20 5,61 3,0-5,0 3,0-5,0 4.2 Kontribusi sektor ^jasa keuangan/PDB (%) 4,24 4,51 4,34 4,05 4,O 4,57- 4,58 8.3 Rasio uang beredar M2IPDB (o/ol 44,7 46,4 48,0 43,52 46,1- 46,7 50,5- 5L,2 8.4 Skor lo ^g is tic ^p erfo rmance index 3,15 3,i5 3,15 3,0 3,4 3,5 8.5 Peringkat trauel and touris m de u elop ment inde x N/Af 32 N/Ao 29-34 N/Ao 40 - IV.g - IYo. Sasaran/Indikator Ba,sellne 20t9 Realisasi Target 2020 20.21 2022 2023 20.24 8.6 Pembaruan sistem inti administrasi perpajakan (c ore tax administr ation sgsteml (o/ol 0 L,97 29,OO 76,00 96,00 100,00 Rasio TKD yang berbasis 8.8 kinerja terhadap TKD meningkat (%) 10,38 26,05 26,18 29,05 3L,94 34,94 Penyediaan data ekonomi 8.9 dan sosial yang berkualitas (databa"sel 5 8 6 7 9 8 Sumber: Dokumen Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah ^Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24; ^Rencana ^Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2O2O-2O24 ; ^da,n Pemutakhiran ^RKP ^Tahun ^2023. Keterangan: a) Indikator baru ada ^pada tahun'2O2O I data belum ^rilis; ^b) ^Indikator ^pada level ^KP ^yang ^baru diusulkan untuk naik menjadi indikator level PP; c) ^Penyesuaian ^target Pertumbuhan Wirausaha sesuai dengan ^hasll ^exercbe Kementerian PPN/Bappenas berdasarkan capaian tahun ^2020-2O21 yang ^kurang ^dari ^target akibat ^pandemi COVID-l9; d) Angka Proyeksi Kementerian ^Pariwisata dan ^Ekonomi Kreatif; ^e) ^Perhitungan ^menggunakan metodologi baru menggunakan teknologi Mobile PositionirLg ^Data ^(MPD); ^dan ^f) ^Data TTDI ^terbit ^2 ^tahun ^sekali pada tahun ganjil. Sebagai upaya mempercepat transformasi ekonomi ^yang ^inklusif ^dan ^berkelanjutan, terdapat arah kebijakan dan strategi ^yang dapat ^dilakukan ^sebagai ^berikut: Pertama, Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan ^Peningkatan Energi Baru dan Terbarukan, dilaksanakan melalui kebijakan transisi ^energi ^fosil ^menuju ^energi ^rendah karbon dengan menekankan ^pada inklusivitas dan ^berkelanjutan. ^Strategi yang ^mendukung fokus inklusif dalam transisi dari energi rendah karbon diarahkan ^melalui ^(1) ^penambahan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru ^Terbarukan ^melalui penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan on-gid ^yang termuat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga ^Listrik ^2O2|-2O3O ^secara ^efisien ^dan efektif;
pembangunan Pembangkit Listrik ^Tenaga ^Energi ^Terbarukan ^off-grid ^untuk daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar; ^(3) ^peningkatan ^kualitas transmisi ^dan ^distribusi untuk mendukung pemanfaatan Energi Terbarukan; ^(4) ^optimalisasi ^produksi biofueldisertai kebijakan demand managemenf dalam negeri; ^(5) ^restrukturisasi subsidi ^energi ^fosil ^ke Energi Baru dan Terbarukan secara bertahap; ^dan ^(6) ^mendorong serta ^memfasilitasi ^peran pemda dalam pengelolaan Energi Terbarukan skala kecil. ^Dalam ^implementasi transisi ^energi, perlu untuk tetap memperhatikan penyediaan Energi Terbarukan ^agar ^keberlanjutan pasokan energi terjaga. Keberlanjutan penyediaan Energi Terbarukan ^dapat ^terpenuhi melalui penyiapan yang matang ^pada ^pengembangan ^teknologi, ^fasilitasi dan ^monitoing implementasi regulasi, kelembagaan, serta ^investasi ^terkait. ^Strategi ^pemenuhan ^kebutuhan energi untuk mendukung fokus ^pembangunan ^berkelanjutan ^antara ^lain ^melalui ^(1) mobilisasi berbagai skema ^pendanaan dan ^insentif fiskal ^untuk ^proyek energi terbarukan;
fasilitasi dan implementasi perjanjian ^jual beli listrik dengan ^harga beli Energi ^Baru ^dan Terbarukan yang berkeadilan;
^pengemban6lan teknologi ^penyimpanan ^energi; ^(41 peningkatan kualitas data cadangan migas dan ^potensi Energi ^Baru ^dan ^Terbarukan ^sebagai upaya dukungan penurunan risiko ^(deriskingl; ^(5) ^pengembangan energi ^baru ^seperti ^green hgdrogen; serta (6) mempercepat implementasi ^penggunaan Kendaraan ^Bermotor ^Listrik Berbasis Baterai termasuk kebijakan ^pendukungnya. - IV.10 - Kedua, Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air untuk mendukung ^pertumbuhan ^ekonomi, dilakukan dengan strategi pada fokus inklusif meliputi ^(1) memelihara ^dan ^meningkatkan keberadaan tutupan hutan dan mendorong ^partisipasi masyarakat dalam ^peningkatan tutupan hutan dan lahan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan ^lahan ^bersama ^masyarakat pada Daerah Aliran Sungai kritis serta perhutanan sosial;
menyelamatkan Daerah Aliran Sungai dan danau prioritas nasional dalam rangka mendukung ^ketahanan air ^dan pengembangan ekowisata;
meningkatkan layanan dan efisiensi kinerja irigasi melalui pengembangan, pengelolaan, dan modernisasi sistem irigasi untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi; dan ^(41 menyelenggarakan operasi dan ^pemeliharaan irigasi ^secara ^partisipatif ^dan ^melibatkan petani melalui pembinaan teknis keirigasian, pemberian bantuan sosial ^peralatan pemeliharaan, atau skema program padat karya. Selain itu, ^peningkatan kuantitas/ketahanan air ^juga diarahkan pada fokus berkelanjutan melalui berbagai ^strategi antara lain (1) melindungi dan mempertahankan luas minimal kawasan berfungsi ^lindung dan pengelolaan hutan berkelanjutan; (21 memelihara daerah tangkapan air ^dan ekosistemnya;
akselerasi penyelesaian ^pembangunan waduk ^multiguna ^dan pemanfaatannya; (41 penyediaan air baku untuk menunjang kebutuhan kegiatan perekonomian; serta (5) memperkuat tata kelola, koordinasi, dan kapasitas kelembagaan terkait pengelolaan sumber daya air terpadu dari hulu ke hilir. Ketiga, Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan, ^yang diarahkan pada (1) regenerasi dan edukasi petani berbasis pertanian keluarga yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan; ^(2) transformasi digital dalam ^praktik ^budi ^daya, pengolahan, dan pemasaran secara luas; ^(3) regionalisasi sistem ^pangan yang berbasis ^komoditas ^pangan lokal dan kearifan sosial-budaya lokal; dan ^(4) ^pertanian regeneratif ^dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan mitigasi risiko dampak negatif perubahan iklim. Dalam hal penyediaan pangan, peran petani menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan, sehingga peningkatan kesejahteraan petani masih menjadi prioritas dengan Nilai Tukar Petani sebagai indikator keberhasilannya. Strategi yang dilakukan untuk ^mempercepat ^transformasi ekonomi mencakup (1) peningkatan ketersediaan ^pangan dengan ^mengutamakan produksi dalam negeri melalui pengembangan Kawasan Sentra Produksi ^Pangan, ^peningkatan produktivitas komoditas pertanian, penyediaan sarana produksi, peningkatan ^Indeks Pertanaman, perbaikan kualitas dan penguatan sistem ^perbenihan ^tanaman ^di ^antaranya padi hibrida untuk mengatasi stagnasi produktivitas ^padi, pengembangan padi biofortifikasi, penggunaan pupuk berbasis sumber daya alam, dan fortifikasi ^pada komoditas ^pertanian;
pemanfaatan digital dan pertanian presisi dalam sistem ^pertanian hulu-hilir, ^penguatan data petani, dan peta aset pangan penguatan bisnis model dan rantai ^pasok ^pertanian berbasiskan teknologi;
^peningkatan kualitas sumber ^daya ^manusia pertanian ^yang berdaya saing melalui penguatan kelembagaan ^pertanian ^(korporasi petani), peningkatan peran penyuluh pertanian dan modernisasi;
penguatan tata kelola sistem ^pangan ^melalui penguatan sistem logistik pangan nasional dan regionalisasi sistem ^pangan ^yang berkelanjutan;
peningkatan kualitas konsumsi ^pangan ^dengan ^percepatan peningkatan nilai Pola Pangan Harapan melalui ^peningkatan konsumsi sayur, ^buah, dan protein ^hewani;
pengembangan pertanian keluarga;
konservasi lahan ^produktif, budi daya ^rendah karbon, penerapan pertanian regeneratif, ^penerapan ^prinsip ^ekonomi ^sirkular, ^peningkatan layanan dan fungsi karantina nasional ^yang terintegrasi dalam ^kelembagaan ^satu ^atap berbasiskan sarana dan prasarana sistem traceabilitg; dan ^(8) ^penguatan regulasi ^terkait asuransi pertanian. Keempat, Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, ^Perikanan dan ^Kelautan, ^dilaksanakan melalui pengelolaan yang berkelanjutan baik dari aspek ^ekonomi, sosial, ^dan ^lingkungan. Strategi yang dilakukan dalam rangka mempercepat transformasi ^ekonomi yang ^inklusif ^dan berkelanjutan mencakup (1) ^penataan Wilayah ^Pengelolaan ^Perikanan ^yang ^didukung dengan kelembagaan yang memadai; ^(2) bantuan ^sarana ^dan ^prasarana ^produksi ^kepada nelayan, pembudi daya, pengolah dan ^pemasar, serta ^petambak garam; ^(3) ^pengembangan usaha berbasis sentra dalam bentuk ^(a) klaster ^kawasan ^tambak ^udang, ^bandeng, ^dan -IV.11- komoditas unggulan lainnya, ^(b) klaster tambak ^garam, ^(c) karnpung ^nelayan, serta ^(d) ^desa wisata bahari;
penyediaan sarana dan ^prasarana pendukung usaha kelautan ^dan perikanan, termasuk pelabuhan perikanan ramah lingkungan dan pasar ikan bertaraf internasional, serta pusat produksi benih dan induk unggul; ^(5) ^perluasan ^akses ^pasar dan penguatan sistem logistik ikan melalui peningkatan ketelusuran produk, ^penyediaan sarana dan prasarana rantai dingin, sistem resi ^gudang untuk ^produk ^perikanan, serta ^penguatan jaminan mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan sehingga tercipta rantai pasok produk kelautan dan perikanan bernilai tinggi yang lebih efisien dan berkelanjutan dari hulu ke hilir;
penguatan kelembagaan usaha melalui ^pengembangan ^korporasi, fasilitasi ^akses pendanaan, perlindungan dan penyuluhan bagi pelaku usaha kelautan dan ^perikanan termasuk digitalisasi usaha kelautan dan ^perikanan; dan ^(7) penguatan teknologi ^dan pendataan, serta penumbuhan iklim inovasi di sektor kelautan dan ^perikanan. Ke1ima, Penguatan Kewirausahaan, Usaha Mikro, ^Kecil, dan ^Menengah, dan ^Koperasi, diarahkan pada (1) formalisasi bentuk usaha mikro sebagai upaya ^pembentukan wirausaha baru;
peningkatan nilai tambah produk; ^(3) ^peningkatan kapasitas pelaku usaha; ^(4) peningkatan partisipasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam Global Value Chain; ^(51 kemudahan akses pembiayaan;
perluasan akses ^pasar dan kemitraan ^usaha, termasuk peningkatan gerai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;
pengembangan wirausaha tematik;
integrasi program kementerian/lembaga dalam ^pengembangan kewirausahaan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dan koperasi; dan ^(9) ^penguatan regulasi serta ^ekosistem pengawasan dan penjaminan koperasi. Arah kebljakan tersebut akan diimplementasikan melalui strategi yang berfokus ^pada inklusivitas dan berkelanjutan, ^yaitu ^(1) ^fasilitasi perizinan usaha mikro;
sertifikasi dan standardisasi produk; ^(3) optimalisasi ^pengelolaan terpadu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berbasis wilayah dan ^komoditas, ^termasuk penyediaan ruang produksi bersama yang dikelola oleh koperasi; ^(4) fasilitasi ^pendampingan akses pembiayaan, yang tidak terbatas ^pada Kredit ^Usaha ^Rakyat, ^Kredit ^Usaha ^Mikro, Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera ^dan ^Usaha ^Layanan Modal Mikro, Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir Koperasi Unit ^Mikro ^Kecil ^dan ^Menengah, dan pembiayaan dari ^perbankan; ^(5) akselerasi ^kemitraan usaha ^mikro ^dan kecil ^dengan usaha menengah dan besar;
digitalisasi usaha; ^(7) fasilitasi ^bzsiness ^matching berorientasi ekspor;
optimalisasi layanan ^pendampingan, ^pelatihan, ^dan ^kurasi ^oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Unit Mikro Kecil dan ^Menengah; ^(9) ^identifikasi ^dan pengakuan wirausaha sosial;
dukungan pengembangan kewirausahaan ^perempuan ^dan penyandang disabilitas;
pendataan dan penggunaan data tunggal Usaha Mikro, ^Kecil, dan Menengah sebagai basis ^pengintegrasian program ^pengembangan ^Usaha ^Mikro, ^Kecil, dan Menengah antar kementerian/lembaga; serta ^(12) ^penyelesaian ^penilaian ^koperasi simpan pinjam dan koperasi sektor ^jasa keuangan serta ^penguatan ^ekosistem pengawasan dan penjaminan koperasi. Keenam, Peningkatan Nilai Tambah, L,apangan Kerja, dan ^Investasi di ^Sektor ^Riil, ^dan Industrialisasi, dilaksanakan melalui strategi ^(1) akselerasi ^hilirisasi ^Sumber ^Daya ^Alam ^dan perbaikan rantai pasok yang didukung investasi, ^percepatan pembangunan smelter ^dan Kawasan Industri serta harmonisasi kebijakan hulu hilir; ^(2) peningkatan ^jumlah ^dan produktivitas tenaga keda berkompetensi tinggi; ^(3) ^peningkatan ^pemanfaatan teknologi ^dan inovasi untuk meningkatkan diversifikasi dan kualitas ^produk, ^termasuk ^untuk pengembangan bioekonomi, industri kendaraan bermotor listrik berbasis ^baterai, ^industri baterai, industri digital, dan industri kedirgantaraan; ^(4) ^pengembangan ^industri ^dan infrastruktur halal;
percepatan ^pengembangan ^lima ^Destinasi Pariwisata ^Super ^Prioritas dengan dukungan investasi dan ^regulasi; ^(6) ^penguatan ^rantai ^pasok ^pariwisata ^yang didukung tata kelola, ^penerapan standar, dan ^desa ^wisata; ^(71 ^penerapan ^pariwisata berkelanjutan;
penguatan ^pembiayaan, investasi, ^infrastruktur, dan ^penerapan hak kekayaan intelektual ekonomi kreatif dan digital; ^(9) penguatan ^industri ^kreatif ^berbasis konten;
penguatan kebijakan investasi dan ^reinvestasi untuk ^memajukan kemandirian industri dalam negeri;
^perbaikan skema kemitraan ^arrtara ^industri ^sedang-besar dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah lokal dalam rangka ^peningkatan ^pendapatan -tv.l2 - masyarakat sekitar;
peningkatan fasilitasi kemudahan investasi ^pada teknologi, riset dan inovasi, serta ekonomi hijau, biru, dan sirkular; ^(13) ^penegakan ^pelaksanaan peraturan perundangan ketenagakerjaan untuk menciptakan iklim usaha kondusif dan ^pelindungan pekerja; dan
pengharmonisan bauran kebijakan fiskal, non-fiskal, dan fasilitas kemudahan berusaha yang komprehensif untuk mempercepat ^implementasi ^investasi. Ketujuh, Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan ^Tingkat ^Kandungan Dalam Negeri, diarahkan melalui strategi penguatan ^pertumbuhan ekspor ^non-komoditas, produk manufaktur dan ^jasa, serta integrasi rantai pasok domestik dan ^global melalui upaya (1) harmonisasi kebijakan sisi penawaran untuk meningkatkan efisiensi usaha berorientasi ekspor sehingga dapat bersaing di pasar global, termasuk di dalamnya ^fasilitasi ^kemudahan perizinan, akses pada energi dan aturan ketenagakerjaan yang mendorong ^peningkatan produktivitas, kemudahan akses bahan baku, sistem logistik yang efisien, kemudahan akses pembiayaan ekspor, kebijakan fiskal yang mendukung, dan kesiapan layanan sertifikasi yang diakui secara internasional; (21 peningkatan diversifikasi dan nilai tambah ^produk melalui dukungan pada riset dan pengembangan ^pada ^produk ekspor; ^(3) ^akselerasi ^jumlah pelaku ekspor melalui literasi, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia ekspor, dan edukasi, serta melakukan pendampingan dan inkubasi bagi Usaha Mikro, ^Kecil, ^dan Menengah berorientasi ekspor;
^pendalaman dan ^perluasan ^pasar ekspor ^serta ^penguatan diplomasi untuk penurunan hambatan perdagangan termasuk di dalamnya ^pemanfaatan kesepakatan diplomasi perdagangan;
peningkatan efektivitas ^promosi ^perdagangan berbasis digital yang terintegrasi dengan fasilitasi ^perdagangan untuk ^ketersediaan ^data, informasi pasar, standar dan sertifikasi, buyer dari negara mitra ^yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku ekspor Indonesia;
^penyiapan implementasi transisi ^perdagangan ^hijau; ^(7) pemulihan pasar pariwisata yang didukung kebijakan visa yang kondusif, serta penyelenggaraan euent, wisata olahraga, Meeting, Irrcentiue, Conference and Exhibition, dan fasilitasi destinasi film;
peningkatan ekspor ekonomi kreatif dan digital; ^(9) ^penguatan ekspor gastronomi melalui "Indonesia Spice Up the Worlt; dan ^(10) ^perluasan ^Program Peningkatan Produk Dalam Negeri termasuk melalui ^gerakan "Bangga ^Buatan ^Indonesia" dan "Bangga Berwisata di Indonesia Aja". Kedelapan, Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, diarahkan ^pada ^(1) pengendalian inflasi pangan bergejolak melalui (a) operasi pasar murah disertai ^penguatan monitoing dan pengawasan utamanya menjelang Hari ^Besar ^Keagamaan ^Nasional; ^(b) akselerasi implementasi program lumbung ^pangan ^(Food Estatel; ^(c) ^perluasan ^kerja ^sama antardaerah; (d) penguatan ketersediaan data ^pangan untuk mendukung ^perumusan kebijakan pengendalian inflasi; (e) penguatan sinergi arah kebijakan dan ^strategi pengendalian inflasi dalam wadah Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah; ^(2) ^percepatan pendalaman sektor keuangan di bidang perbankan, dana pensiun, asuransi, Industri Keuangan Non-Bank, dan pasar modal, ^yang dilaksanakan ^melalui ^strategi ^pengembangan dan penguatan sektor keuangan ^(termasuk keuangan ^syariah) yang ^memuat ^berbagai ^upaya di antaranya (a) peningkatan edukasi dan literasi ^keuangan; (b) ^peningkatan ^penyaluran kredit ke sektor riil termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan ^Menengah; ^(c) ^perluasan ^basis ^investor ritel; (d) percepatan digitalisasi sektor keuangan dengan ^tetap memperhatikan ^aspek ^risiko dan perlindungan konsumen; (e) ^penguatan ketahanan dan ^kesehatan ^industri ^jasa keuangan; (f) peningkatan pembiayaan hijau; serta ^(g) ^implementasi harmonisasi kebijakan. Selanjutnya, upaya peningkatan ^penguatan ^pilar ^pertumbuhan ^dan ^daya saing ^ekonomi sektor riil dilaksanakan melalui strategi ^(1) ^peningkatan ^efisiensi ^dan penguatan ^ekosistem logistik melalui National l,ogistic Ecosgstem yang didukung integrasi ^transportasi ^dan perdagangan antarpulau antardaerah; (21 optimalisasi ketersediaan dan ^pemanfaatan sarana prasarana perdagangan dalam negeri untuk ^menjaga ^stabilitas ^pasokan ^dan ^harga barang pokok;
peningkatan edukasi, literasi, serta ^digitalisasi ^sektor keuangan ^dengan tetap memperhatikan aspek risiko ^perlindungan konsumen; ^(4) ^penguatan ketahanan dan kesehatan industri ^jasa keuangan melalui ^peningkatan cadangan ^kerugian; ^(5) ^penguatan basis data secara terintegrasi antarpemangku ^kepentingan ^terhadap ^pasokan ^dan permintaan barang kebutuhan pokok dan barang penting antarpulau f antardaerah; ^(6) - IV.13 - penguatan teknologi informasi dalam mendorong efisiensi logistik nasional; ^(7) redesain program edukasi perlindungan konsumen yang lebih bersifat multi-clwnnel; ^(81 ^perluasan penerapan industri 4.0 dan digitalisasi;
penerapan pariwisata berkelanjutan dan industri hijau; (lO) mengintegrasikan taksonomi hijau ke dalam ^peraturan perundang-undangan ^dan kelembagaan;
akselerasi reformasi kebijakan dan sistem administrasi ^perpajakan untuk secara gradual menggeser struktur penerimaan ^pajak sejalan dengan ^perubahan ^struktur ekonomi yang lebih produktif; ^(12) ^perbaikan kualitas dan kinerja belanja ^Transfer ^ke ^Daerah melalui sinergi perencanaan dan ^penganggaran ^pusat-daerah serta ^penguatan ^pengawasan anggaran Transfer ke Daerah; ^(13) ^pendalaman pasar keuangan yang ^kondusif ^utamanya pasar obligasi pemerintah yang melibatkan multistakeholders pusat-daerah, ^serta mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah; ^(1a) ^peningkatan ^ketersediaan data dan informasi statistik ekonomi dan sosial sesuai dengan standar dan ^metodologi internasional, dengan didukung kerangka regulasi ^yang memadai di ^Indonesia; dan ^(15) peningkatan koordinasi untuk mendorong integrasi, sinkronisasi, dan ^pembinaan penyediaan statistik sektoral yang sesuai dengan kaidah Satu Data Indonesia. 4.L.1.4 Proyek Priorltas Strategls/ MaJor ProJect - IV.14 - Dalam Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk ^Pertumbuhan ^yang Berkualitas dan Berkeadilan, telah disusun sembilan Major Project sebagai ^langkah ^konkret pencapaian sasaran yang dirinci hingga proyek yang diklasifikasikan berdasarkan urgensi, impact/outcome/outpuf, lokasi, sumber ^pendanaan, ^indikasi ^proyek, dan ^pelaksana. - IV.15 - - IV.16 - -tv.l7 - - IV.18 - 4.1.1.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan pada tahun 2024 sebagai upaya mendukung penataan regulasi nasional diarahkan untuk mendukung ^pelaksanaan kerangka regulasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ^2O2O- 2024 yang meliputi (1) Rancangan regulasi yang diarahkan masuk dalam Program legislasi nasional/Program penyusunan Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden Tahun 2024, terdiri dari (a) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Wakatobi; (b) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Halmahera; (c) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Seram; (d) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Teluk Cendrawasih; dan (e) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Aru. (2) Rancangan regulasi yang sedang dalam proses persiapan (baik dalam tahap ^penyusunan kajian, draf regulasi, pembahasan, dan lain sebagainya) sepanjang tahun 2024, terdiri dari (a) Rancangan Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistika; (b) Rancangan Undang-Undang tentang Perkoperasian dan peraturan turunannya; (c) Rancangan Peraturan Pemerintah Perubahan Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Cipta Kerja; (d) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Labuan Bajo; (e) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Bromo-Tengger- Semeru ; (0 Peraturan Presiden tentang Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional Morotai; (g) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Barat Sumatera; (h) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah ^Laut Utara Papua; (i) Rancangan Peraturan Presiden tentang Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital;
^Rancangan ^Peraturan ^Presiden ^tentang ^Tata Kelola ^Pupuk Bersubsidi; dan (k) Rancangan Peraturan Presiden tentang Asuransi Pertanian. - IV.19 - 4.1.2 Prioritas Nasional 2, Mengembangkan Wllayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamln Pemerataan Pengembangan uilagahunfiik mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan ^pada tahun 2024 diarahkan pada upaAa mempercepat transformasi sosial dan ekonomi, memperkuat rantai produksi dan rantai nilai di tingkat wilagafu memperkuat integrasi perekonomian domestik dan meningkatkan lstalitas pelaganan dosar, serta meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang uilagaL. 4.1.2.1 Pendahuluan Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah dengan didukung sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing merupakan salah satu penekanan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25. Penekanan tersebut diturunkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, yang mana ^pembangunan kewilayahan diarahkan untuk menyelesaikan isu ketimpangan antarwilayah dengan strategi dan pendekatan koridor pertumbuhan dan koridor pemerataan. Pembangunan nasional yang telah dilaksanakan menghasilkan peningkatan ^pendapatan dan Indeks Pembangunan Manusia, serta menurunkan tingkat kemiskinan. Meskipun begitu, hasil ^yang telah dicapai di masing-masing wilayah masih belum merata karena adanya ^perbedaan keunggulan komparatif wilayah. Tahun 2024 merupakan tahun terakhir perencanaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. Tantangan yang akan dihadapi, yaitu ^penuntasan target prioritas nasional yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 serta menghadapi tahun politik dengan agenda pemilu dan adanya peralihan struktur pemerintahan yang dapat berdampak ^pada iklim investasi dan kerangka regulasi. Dalam menghadapi tantangan tersebut, hal ^yang telah direncanakan adalah mengawal dan mendorong setiap wilayah untuk mengembangkan keunggulan wilayahnya dalam menuntaskan target prioritas ^pengembangan wilayah melalui ^salfe guarding program kerja dan kerangka regulasi yang telah direncanakan. Upaya lainnya dilakukan dengan memprioritaskan pengembangan wilayah dengan ^pengembangan ^pusat- pusat pertumbuhan yang tersebar, wilayah-wilayah yang saling tersambung, serta ekonomi lokal yang semakin inovatif dan berdaya saing. Memperhatikan tantangan penuntasan target prioritas tersebut, ^pengembangan wilayah pada tahun 2024 diarahkan pada upaya-upaya, yaitu (1) percepatan transformasi sosial dan ekonomi melalui strategi optimalisasi pengembangan kawasan strategis, pengembangan sektor unggulan, pengembangan kawasan perkotaan, pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi, serta kelembagaan dan keuangan daerah; (21 penguatan rantai produksi dan rantai nilai di tingkat wilayah untuk meningkatkan keunggulan kompetitif perekonomian wilayah melalui strategi optimalisasi ^dari pengembangan kawasan dari hulu ke hilir untuk mendorong hilirisasi dan penciptaan nilai tambah komoditas unggulan, perluasan kesempatan kerja, ^peningkatan pendapatan devisa dan penghematan devisa dari substitusi impor;
memperkuat integrasi perekonomian domestik dan meningkatkan kualitas ^pelayanan dasar untuk mengurangi ketimpangan ^pembangunan antarwilayah ^melalui ^perluasan akses pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, penguatan ^pelaksanaan desentralisasi dan otonomi khusus, ^pengembangan kerja sama antardaerah, ^dan penataan hubungan pusat dan daerah; serta (4) meningkatkan sinergi pemanfaatan ruang wilayah melalui strategi ^pembangunan di antaranya penegakan rencana tata ruang, ^peningkatan kepastian hukum hak ^atas tanah, pelayanan pertanahan modern berbasis digital, dan ^penguatan ^mitigasi perubahan iklim dan bencana. -w.20 - 4.1.2.2 Sasaran Prloritas Naslonal Sasaran pengembangan wilayah ^pada Rencana Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 adalah menurunnya kesenjangan antarwilayah dengan ^mendorong transformasi dan akselerasi ^pembangunan wilayah ^Kawasan Timur ^Indonesia, yaitu Kalimantan, Nusa Tenggara, Su1awesi, Maluku, dan Papua, serta tetap ^menjaga ^momentum pertumbuhan di Wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera (Kawasan Barat Indonesia). Pada tahun 2024, sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka ^mengembangkan ^wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin ^pemerataan dapat dilihat ^pada ^Tabel4.3. Tabel4.3 Sasaran, Indlkator dan Target Prioritas Naslonal 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi KesenJangan dan MenJamin Pemerataan Realisasi Target IIo. Sasaran/Indikator 2020 2021 2022 2O23"t 2024bt 1 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di ^Kawasan ^Timur Indonesia (KTI) Laju pertumbuhan Produk 1.1 Domestik Regional Bruto (PDRB)KTI (%/tahun) 3,86 -o,82 4,90 6,2L 6,44,9 6,5-7,3 Basellne 20t9 1.2 IPM KTI (nilai min-maks) 60,84- 76,61 60,44- 76,24 60,62- 76,88 61,39- 77,44 62,54- 78,18 62,46- 79,80 1 o ^Persentase ^penduduk ''" miskin KTI (%) 1 1,60 t1,99 11,62 11,58 9,4-LO,2 9,00-9,50 2 Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat ^di ^Kawasan ^Barat Indonesia (KBI) 2.1 ^taju ^pertumbuhan ^PDRB KBI (%/tahun) 5,23 -2,3O 3,43 5,14 5,0-5,2 5,0-5,4 2.2 IPM KBI (nilai min-maks) 69,57- 80,76 69,69- 80,77 69,90- 81,11 70,45- 81,65 70,48- 82,43 7L,23- 82,57 2.3 8,61 9,74 9,23 9,06 7,3-7,9 Sumber: BPS (diolah) ; Kementerian ^PPN/Bappenas, 2023. Keterangan: a) Pemutakhiran RKP Tahun 2o23,bl ^assessment ^Kementerian PPN/Bappenas. Persentase penduduk miskin KBI (%) 7,OO- 7,50 - rv.2l - Tabel4.4 Indikator Pengembangan Kewilayahan Ilo. Iadikator Ba,sellne 2019 Realisasi Target 2020 2021 20.22 2023 20.24 1 Rasio pertumbuhan investasi kawasan (KEK/KrlDPP/KPBPB) terhadap pertumbuhan investasi wilayah N/Aa) -O,29bl -0,34b) 0,48 >1 >1 Jumlah kawasan pusat pertumbuhan yang difasilitasi dan dikembangkan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) (destinasi) 10.) 10 10 10 10 10 (kumu- latif) Destinasi Pariwisata Pengembangan dan Revitalisasi (destinasi) N/Ad) 9 9 9 9 9 (kumu- latif) 2 KEK berbasis pariwisata dan industri (kawasan) i5 (kumulatif nasional) I2 l4 13 18 (kumu- latif) 20 (kumu- latif) KI Prioritas dan KI Pengembangan (KI) 8 (kumulatif nasional) 5 11 11 15 (kumu- latif) 30 (kumu- latif) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) 2 2 2 2 2 2 Persentase pengembangan sektor unggulan per tahun Kelapa Sawit (%) 9,9 0 -1,36 L,O2qt N/Ael N/Aet Kakao (%) -4,3 0 -4,43 -3,1 ld 3,73 2,7 Kopi (%) -0,5 0 3,12 1,09d _0,65 1,5 Kelapa (%) -0,01 0 0,68 -O,22cl 0,53 0,9 Tebu (%) 2,6 0 10,33 2,34t1 8,51 1,5 3 Karet (%) -9,1 0 0,26 2,95qt t,77 1,9 Lada (%ol -o,7 O -3,21 -1,62c) 2,3O O,4 Pala (Yol -7,7 0 6,52 -0,18d 9,93 0,1 Cengkeh (%) 7,5 o -7 ,o 1 - 1,32d 4,52 0, I Perikanan Tangkap (%) -o,4 -4,7 3,37 15,64d 24,58 -25,76 Perikanan Budi daya (%) -1,6 _3,8 _1,33 13,75d 36,97 47,16 5,6 -tv.22 - Garam (%) -51,9 -20,05 -48,72 83,21 185,63 No. Indikator Bq.sellne 2019 Realisasi Target 2020 20.21 2022 2023 2024 4 Jumlah Wilayah Metropolitan (WM) di luar Jawa yang direncanakan wM) 3 3 3 3 3 3 3 5 Jumlah WM di luar Jawa yang dikembangkan (WM) 3 6 6 6 6 Jumlah WM di Jawa yang 6 ditingkatkankualitasnya (wM) 1 2 2 4 4 4 7 Luas area pembangunan Ibu Kota Nusantara (ha) N/Arl N/Ar) N/A0 N/A0 6.671 3.399c) 8 Jumlah Kota Besar, Sedang, Kecilyang dikembangkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)/Pusat Kegiatan Wilayah (PKw) (kota) 20 11 52 52 52 52 9 Jumlah Kota Baru yang dibangun (kota) 1th) 4 4 4 4 4 10 Jumlah Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang diselesaikan (dokumen Peninjauan Kembali) 0 o 0 1 Jumlah Perpres Rencana Tata Ruang 11 Pulau/Kepulauanyang diselesaikan (revisi) (materi teknis dan RPerpres) 1 3 5 3 0 Jumlah Rencana Detail Tata Ruang di Ibu Kota 12 Nusantara (IKN) (materi teknis dan Rancangan Peraturan) 0 2 2 7 5 5 Jumlah Dokumen Harmonisasi RPerpres Rencana Tata Ruang (RTR) 13 Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ibu Kota Nusantara yang diselesaikan (dokumen) 0 0 0 0 0 l4 Jumlah Dokumen Harmonisasi Rancangan Peraturan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Ibu Kota Nusantara yang diselesaikan (dokumen) 0 0 -w.23 - 4 5 0 I 0 1 I Ilto. Indikator Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 20.21 2022 2023 2024 Perkembangan status pembangunan desa (desa) 15 ^a. ^Desa ^Mandiri b. Desa Berkembang c. Desa Tertinggal 58,70 60,05 61,95i) 61,50 56,52 (Mandiri 1.444; Berkem- bang 54.29t; Tertinggal 19.1s2) 62,O5 (Mandiri 6.444; Berkem- bang 59.29L; Tertinggal 9.ts2l 16 Persentase kemiskinan perdesaan (%o) t2,60 L3,20 L2,53 12,36 10,80- ll,2o 9,9O- 10,40 Jumlah Revitalisasi BUM Desa berdasarkan status: t7 BUM Desa Berkembang 5.0OO 5.000 6.519 7.662 9.000 10.oo0 BUM Desa Maju 600 600 1.022 L.208 1.450 1.800 Jumlah Revitalisasi BUM Desa Bersama berdasarkan status: 18 BUM Desa Bersama Berkembang 200 237 331 270 300 200 BUM Desa Bersama Maju l2O r20 209 373 t75 200 19 Rata-rata nilai indeks perkembangan 62 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) 51,10 59,21 56,43 58,83 58,40 58,70 20 Rata-Rata Nilai Indeks Perkembangan 52 Kawasan Transmigrasi yang direvitalisasi 46,55 48,74t) 51,850 53,66') 55,31 57,50 Jumlah kecamatan lokasi prioritas perbatasan 2l negara yang ditingkatkan kesejahteraan dan tata kelolanya (kecamatan) 222nt 22214 222 187 t67 222 Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan Kawasan 22 Perbatasan (IPKP) di 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) o,42 0,43-) 0,45m) O,47 o,50 0,52 23 Jumlah daerah tertinggal (kabupaten) 62 62 6Dl 6Al 62l 37 (teren- taskan 25 kabu- paten) Persentase penduduk 24 miskin di daerah tertinggal ^25,85 e/,1 25,32 25,50 24,56 24,O- 24,5 23,5- 24,O -tv.24 - No. Indikator Bo,sellne 2019 Realisasi Target 2020 2o2L 2022 2023 20.24 25 Rata-rata IPM di daerah tertinggal 58,91 59,02 59,33 60,11 61,5- 62,O 62,2- 62,7 Persentase pelayanan 26 publik yang berhasil dipulihkan (%) N/Akl 29 42 71,47 75 100 Jumlah daerah yang memiliki Pelayanan 27 Terpadu Satu Pintu (PTSP) Prima berbasis elektronik (kabupaten/kota) 222 306 380 200 456 542 Jumlah daerah dengan 28 penerimaan daerah meningkat (daerah) 313 16 246 4O9q) 455 542 Jumlah daerah dengan 29 realisasi belanjanya berkualitas (daerah) t02 51 25O 318q) 475 542 30 Persentase capaian SPM di daerah (%) 74,24 66,05 69,55 74,62 90,90 100 31 Jumlah luasan data geospasial dasar skala 1 :
000 yang diakuisisi (km2) 49.72a (nasional) 4.903 o o 113.8OO") 534.982n) 32 Cakupan peta RBI skala 1:
000 (kmz) 40.2t6 (nasional) 17.956, 79 13.207 0 1.000n) 71.218"1 Jumlah kesepakatan teknis batas wilayah 33 administrasi desa/kelurahan yang dihasilkan (kesepakatan) o 209 4.339 4.056 15.000 4.000 34 Jumlah layanan data center ^jaringan informasi geospasial nasional beroperasi (layanan) 1 1 1 1 Jumlah daerah yang melaksanakan 35 Kesepakatan dan Pe{anjian Kerja Sama Daerah (daerah) 10 60 34 68 58 Persentase ^jumlah daerah 36 yang memiliki indeks inovasi tinggi (%) 44,L 65,13 75,46q) t2 30 36 37 Jumlah daerah yang melakukan deregulasi/ harmonisasi dan penyesuaian Perda Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD)dalam rangka memberikan kemudahan investasi (daerah) 50 34 -rv.25 - r92 318q) 426 542 1 1 1 Bcsellne 2019 Reallsasl Target ITo. Indikator 2020 2o2L 20.22 2023 20.24 38 Luas cakupan bidang tanah bersertipikat yang terdigitasi dan memiliki georeferensi yang baik (ha) t7.8t7. 153,60 (kumulatif) 24.279. 103,73 (kumu- latif) 2.240. 576 (4.481. 153 Bidang) 4.651. 038 (9,3O2. 077 Bidang) 2.426. 354 (4.852. 708 Bidang) 2.343. 901 (4.687. 802 Bidang) 39 Luas cakupan peta dasar pertanahan (ha) 33.972. 698,12 (kumulatif) 35.72t. L46,84 (kumu- latifl 1.532 250 2.322.25 o 2.524. 043o) 505. l82o) 40 Jumlah kantor wilayah dan kantor pertanahan yang menerapkan pelayanan pertanahan modern berbasis digital (satker) 0 156 a2 247 62 36 Panjang kawasan hutan 4l yang dilakukan perapatan batas (km) 3.179 1.339 2.386,37 2.83t,37 519 519 Terbentuk dan operasional 42 lembaga Bank Tanah (lembaga) 0 0 0 I 1 i 43 Jumlah provinsi yang mendapatkan sosialisasi untuk penetapan peraturan perundangan terkait tanah adat/ulayat (provinsi) 10 3 10 10 33 33 Jumlah materi teknis yang dihasilkan dari bimbingan teknis peninjauan 44 kembali/ pen5rusunan Rencana Tata Ruang (materi teknis dan Ranperda RTR) 59 25 35 49 47 31 (nasional) 45 Jumlah materi teknis yang dihasilkan dari bantuan teknis pen5rusunan materi Teknis RDTR (materi teknis dan Raperkada RDTR) 15 (nasional) 9 t4 T2 19 26 46 Jumlah materi teknis yang dihasilkan dari bantuan teknis penJrusunan RDTR Kawasan Tematik Arahan Prioritas Nasional (KrlKEK/KSPN/KRB/KPP N) (materi teknis dan Raperkada RDTR) 13 (nasional) 5 16 N/A o -rv.26 - o No. Indlkator Basellne 2019 Realisasi Target 2020 2o.2L 2022 2023 2024 Jumlah materi teknis ^yang dihasilkan dari bimbingan 47 teknis Pen5rusunan RDTR (materi teknis dan Raperkada RDTR) 99 25 81 1i3 96 42 48 Jumlah pelaksanaan dan pendampingan persetujuan substansi teknis RTR Provinsi/ Kabupaten/ Kota (persetujuan substansi) 36 40 38 52 54 36 Jumlah RPerpres RTR KSN 49 yang diselesaikan (materi teknis dan L2 0 N/An) 6 t7 Jumlah RPerpres RDTR Kawasan Perbatasan 50 Negara yang diselesaikan (materi teknis dan RPerpres) 4 (nasional) 3 2 N/An) 7 3 Sumber: Kemendagri, 2O2O,2O2l; BNPP,2O22; KKP, ^2023; ^Kementan, ^2023; ^Kemendes ^PDTT, ^2022,2023; Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Keterangan: a) Nilai baselilrc rasio investasi kawasan ^(Kawasan ^Ekonomi Khusus/Kawasan ^Industri/Destinasi Pariwisata Prioritas/Kawasan Perdagangan Bebas dan ^Pelabuhan Bebas) ^tidak ^tercantum ^dalam ^Rencana PembangunanJangkaMenengahNasionalTahun2O2O-2O24, selainitu baseline-nyabernilaiN/Ajugadikarenakan ketidalrtersediaan data yang mengakibattan belum ^dapat dilakukannya perhitungan rasio investasi kawasan; ^b) Perhitungan realisasi rasio ^pertumbuhan investasi ^kawasan ^pada ^tahun ^2O2O ^dan ^2O2l ^harrya ^dilakukan ^pada Kawasan Ekonomi Khusus dan Kawasan Perdagangan ^Bebas ^dan ^Pelabuhan Bebas. Sementara ^itu, ^pada tahun 2022 perhintngan realisasi rasio ^pertumbuhan investasi ^kawasan ^juga ^dilakukan pada Destinasi ^Pariwisata Prioritis; c) Jumlah Destinasi Pariwisata ^Prioritas yang difasilitasi; d) Destinasi Pariwisata ^Pengembangan ^baru masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional ^Tahun 2020-2024 ^sehingga ^tahun ^2019 ^belum dapat ditentukan nilai baseline-nya; e) ^Intervensi ^tidak ^lagi ^berlanjut ^di tahun ^anggaran ^2023 ^dan 2024; f) ^Proses pengta.lian, perencanaan, dan penyiapan regulasi sehingga belum ^dilakukan ^pembangunan; g; eenyesuaian luas area pembangunan Ibu Kota Nusantara menjadi 3.399 ^ha ^(pada ^Lampiran ^II ^Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentanglbu Kota Negara ^pada Tahap ^I ^adalah 6.671 ha); ^h) ^Tahap perencanaan (penyusunan Materi Teknis Rencana Detail Tata Ruang); ^i) Angka Capaian ^Tah: ur: ^2022 berdasarkan ^hasil perhitungan ^proyeksi linear data rata-rata danjumlah desa ^per status desa secara ^nasional berdasarkan data Indeks ^Desa ^Tahun ^2Ol9- 2021 sebagai altematif dari Data Podes 2022&2023 ^yang ^terdampak ^Automatic ^Adjustment; j) ^Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2Ol4 tentang ^Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, evaluasi ^dan ^penetapan daerah tertinggal dilakukan setiap lima ^tahun, ^yaitu ^pada ^akhir ^pelaksanaan ^Rencana Pembangunan ^Jangka Menengah Nasional sehingga ^jumlah daerah tertinggal ^untuk tahun ^2O2l-2O23 ^tidak ^mengalami ^perubahan ^atau tetap 62 kabupaten; kl Baseline N/A ^karena ketika terjadi ^bencana ^belum dimungkinkan ^untuk ^dilakukan pengukuran kirusakan serta kerugian antara kondisi sebelum dan ^sesudah; ^l) ^Sesuai ^Surat ^Kepala Biro Ferencanaao dan Kerja Sama, Kemendes PDTT ^Nomor 132/PRC.04.01|ill12022 ^tanggal ^31 Maret 2022 ^da.n ^Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan ^dan ^Pengembangan ^Kawasan ^Transmigrasi, ^Kemendes ^PDTT ^Nomor 161/PKT.O4.O4lll/2D23 tanggal 7 Februari 2023; m) ^Berdasarkan ^pada surat ^BNPP ^Nomor pRCl3O.O4l24l6lxtl2o2L tanggal 16 November 2021 perihal Penyampaian Perubahan Target Rata-rata Nilai IPKP pada 18 Pusat Kegiatan Strategis Nasional dan surat BNPP ^Nomor ^PRC.32.O1/1751/Vl/2O22tanggal ^29 ^Juni2022 perihal Penyampaian Nilai IPKP ^pada 18 Pusat Kegiatan ^Strategis Nasional ^yang melampirkan ^Surat ^Keputusan kepala ^gttpp Xbmor 32.O7-l3l Tahun 2021 tentang ^Indeks ^Pengelolaan ^Kawasan ^Perbatasan ^Pusat ^Kegiatan Strategis Nasional Tahun2O2l; n) ^Kegiatan ^dilaksanakan ^dengan ^skemapembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Milik Negara; o) Target ini merupakan ^target ^luas ^Peta ^Bidang Tanah ^(PBT) ^pada ^pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Leng|<ap ^(PTSL), ^yang ^di dalamnya mencakup ^peta ^dasar pertanahan; ^p) ^masih dalam proses pengerjaan namun belum ditetapkan menjadi Rancangan ^Peraturan Presiden; dan ^q) ^Data ^sementara. -[v.27 - 4.L.2.3 Sasaran Program Priorltas Kerangka Prioritas Nasional 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan ^dan Menjamin Pemerataan dijabarkan ke dalam tujuh Program Prioritas sebagaimana tergambar dalam Gambar 4.3 Sasaran, indikator, dan target Program Prioritas ^pada Prioritas ^Nasional 2 dapat dilihat pada Tabel 4.5. Gambar 4.3 Kerangka Priorltas Naslonal 2 Mengembangkan trIilayah untuk Mengurangl KesenJangan dan Menjamin Pemerataan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Tabel4.5 Sasaran, Indikator dan Target Program Prioritas ^pada Priorltas Nasional 2 Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangl ^KesenJangan dan Menjamin Pemerataan IIo. Sasaran/Indikator Baseline 20t9 Realisasi Target 2O2O 2O2l 2022 2O23.t 2024bt PP 1. Pembangunan Wilayah Sumatera Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah ^Sumatera Laju pertumbuhan PDRB 1.1 Wilayah Sumatera (%/tahun) 4,55 -L,20 3,18 4,69 4,54,8 4,6-5,0 t.2 IPM Provinsi di Wilayah Sumatera (nilai min-maks) 69,57- 75,48 69,69- 75,59 69,90- 75,79 70,45- 76,46 70,48- 77,OL 7t,23- 77,23 Persentase penduduk 1.3 miskin Wilayah Sumatera ("/rl 9,82 to,22 9,75 9,47 8,2-8,6 7,50-8,30 PP 2. Pembangunan Wilayah Jawa-Bali Terjaganya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di ^Wilayah ^Jawa-Bali Laju pertumbuhan PDRB 2.1 Wilayah Jawa-Bali (o/oltahunl -2,69 3,52 5,30 5,2-5,4 5,2-5,5 5,47 -tv.28 - No. Sasaran/Indikator Basellne 2019 Realisasi Target 2O2O 2O2l 2ol22 2O23"t 2024bt 2.2 IPM Provinsi di Wilayah Jawa-Bali (nilai min-maks) 71,50- ao,76 7 |,71- 80,77 72,t4- 81,11 72,75- 81,65 73,05- 82,43 73,65- 82,57 Persentase penduduk 2.3 miskin Wilayah Jawa-Bali ("/rl 8,16 9,56 9,03 8,90 6,9-7,6 7,OV7,50 PP 3. Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah ^Nusa Tenggara Laju pertumbuhan PDRB 3.1 Wilayah Nusa Tenggara (oh/tahunl 4,47 -o,7r 2,39 5,30 5,84,2 5,74,1 IPM Provinsi di Wilayah 3.2 Nusa Tenggara (nilai min- maks) 65,23- 68,L4 65,19- 68,25 65,28- 68,65 65,90- 69,46 66,63- 69,59 66,58- 7O,56 Persentase penduduk 3.3 miskin Wilayah Nusa Tenggara ^(%ol 17,38 17,8r L7,22 17,Ll 13,8- L4,8 14,50- 15,O0 PP 4. Pembangunan Wilayah Kalimantan Meningkatnya pertumbuhan ekonomi ^dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah Kalimantan Laju pertumbuhan PDRB 4.1 Wilayah Kalimantan (%oltahunl 4,96 -2,30 3,23 4,94 5,2-5,5 5,2-5,6 IPM Provinsi di Wilayah 4.2 Kalimantan (nilai min- maks) 67,65- 76,61 67,66- 76,24 67,90- 76,88 68,63- 77,44 68,91- 78,18 69,r9- 78,80 Persentase penduduk 4.3 miskin Wilayah Kalimantan (%) 5,81 6,t6 5,84 5,90 4,3-5,1 4,0H,50 PP 5. Pembangunan Wilayah Sulawesi Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah ^Sulawesi Laju pertumbuhan PDRB 5.1 Wilayah Sulawesi (o/oltahunl 6,95 o,23 5,67 7,O5 7,4-8,O 7,7-8,6 5.2 IPM Provinsi di Wilayah Sulawesi (nilai min-maks) 65,73- 72,99 66,1 1- 72,93 66,36- 73,30 66,92- 73,8L 67,73- 74,45 67,84- 74,71 Persentase penduduk 5.3 miskin Wilayah Sulawesi %t 10,41 10,04 lo,o7 8,3-8,8 7,80-8,50 10,06 -tv.29 - Baseline 2019 Realisasi Target No. Sasaranllndikator 2O2O 2O2l 2022 2O23"t 2024bt PP 6. Pembangunan Wilayah Maluku Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah Maluku 6.L Laju pertumbuhan PDRB Wilayah Maluku (%/ tahun) 5,79 2,OO 9,60 14,77 10,9-1L,a 12,6-16,4 6.2 IPM Provinsi di Wilayah Maluku (nilai min-maks) 68,70- 69,45 68,49- 69,49 68,76- 69,7r 69,47- 70,22 70,7t- 7t,t8 70,06- 70,97 Persentase penduduk 6.3 miskin Wilayah Maluku ("/rl 13,24 13,45 12,20 L2,15 10,6- tt,4 9,50- 10,00 PP 7. Pembangunan Wilayah Papua Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat ^kesejahteraan ^masyarakat di Wilayah ^Papua 7.t Laju pertumbuhan PDRB Wilayah Papua ^(% / tahunl - 10,69 1,40 10,32 7,O3 7,2-7,8 5,8-7,2 7.2 IPM Provinsi di Wilayah Papua (nilai min-maks) 60,84- 64,70 60,44- 65,09 60,62- 65,26 61,39- 65,89 62,54- 66,55 62,46- 67,O4 7.3 Persentase penduduk miskin Wilayah Papua (%) 25,43 25,65 26,12 25,57 22,O- 23,6 22,5V 23,OO Sumber: BPS (diolah); Kementerian PPN/Bappenas, ^2023. Keterangan: a) Pemutakhiran RKP Tahun 2023, ^b) ^ossessment ^Kementerian PPN/Bappenas. Masing-masing Program Prioritas dalam Prioritas ^Nasional 2 ^Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin ^Pemerataan pada ^tahun ^2024 didukung ^oleh lima Kegiatan Prioritas. Fokus untuk masing-masing ^Kegiatan ^Prioritas tersebut antara lain:
Pengembangan Kawasan Strategis Pengembangan kawasan strategis terbagi ^ke dalam tiga tahapan ^pengembangan, ^yaitu (a) tahap pembangunan kawasan, (b) tahap operasionalisasi ^kawasan, ^dan ^(c) ^tahap peningkatan investasi. Setiap ^jenis kawasan strategis memiliki arah ^pengembangan tersendiri. Pengembangan kawasan strategis ^berbasis ^industri ^difokuskan ^pada pengembangan beberapa kawasan yang terdiri dari ^(i) Kawasan Industri, ^(ii) ^Kawasan Ekonomi Khusus berbasis industri, dan (ii| ^Kawasan ^Perdagangan ^Bebas ^dan Pelabuhan Bebas. Tahap ^pembangunan kawasan strategis ^berbasis ^industri ^diarahkan untuk (a) mempercepat ^pembangunan infrastruktur ^di ^dalam ^kawasan, ^(b) menjaga keselarasan kawasan strategis berbasis industri ^yang akan ^dikembangkan ^dengan arahan pemanfaatan rt.ang ^pada Rencana ^Detail Tata Ruang ^di sekitar ^Kawasan ^Industri yang disusun, (c) meningkatkan kapasitas dan tata kelola ^kelembagaan ^dalam mendukung pengembangan kawasan strategis, ^(d) ^meningkatkan ^kerja ^sama antara pelaku usaha lokal dengan pelaku usaha ^potensial, ^(e) ^memperkuat aspek ^mitigasi bencana khususnya ^pada kawasan dengan ^risiko ^bencana ^tinggi, dan ^(f) ^mendukung percepatan operasionalisasi kawasan strategis berbasis industri. ^Arah ^kebijakan kawasan strategis berbasis industri ^pada tahap ^operasionalisasi kawasan ^meliputi ^(a) mempercepat pembangunan infrastruktur di ^luar ^kawasan ^dan ^(b) ^meningkatkan - IV.30 - jaminan ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja lokal serta rantai pasok industri. Sementara itu, pada tahap peningkatan investasi kawasan strategis berbasis industri diarahkan untuk (a) mempercepat realisasi investasi ^pada kawasan melalui optimalisasi paket insentif fiskal dan nonfiskal, serta (b) peningkatan kapasitas pengelola terutama dalam menarik investor yang didukung dengan evaluasi secara ketat terhadap Kawasan Ekonomi Khusus yang nilai investasinya masih rendah dan tidak menunjukkan kemajuan. Selain kawasan strategis berbasis industri, terdapat kawasan strategis berbasis pariwisata meliputi (a) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional/Destinasi Pariwisata Prioritas, (b) Destinasi Pariwisata Pengembangan dan Revitalisasi, serta ^(c) Kawasan Ekonomi Khusus berbasis pariwisata. Tahap pembangunan kawasan strategis berbasis pariwisata diarahkan untuk (a) mengembangkan amenitas pariwisata didukung oleh pembangunan infrastruktur di dalam kawasan, (b) memperkuat aspek mitigasi bencana khususnya pada kawasan dengan risiko bencana tinggi, ^(c) meningkatkan keberagaman atraksi pariwisata skala nasional dan internasional, ^(d) mengembangkan desa ^wisata dalam rangka meningkatkan keterkaitan antara kawasan strategis ^pariwisata ^dengan hinterland-nya, serta (e) menjaga keselarasan kawasan strategis ^pariwisata yang akan dikembangkan sesuai dengan arahan ^pemanfaatan ruang ^pada Rencana ^Detail ^Tata Ruang di sekitar kawasan strategis pariwisata yang disusun. Pada tahap operasionalisasi kawasan strategis berbasis pariwisata diarahkan untuk ^(a) mengoptimalkan peranan kelembagaan pengelola kawasan dan dukungan ^pemerintah daerah, serta (b) meningkatkan kerja sama antara badan usaha, ^pemerintah daerah, dan masyarakat sebagai upaya pelibatan multistakeholder di kawasan ^strategis berbasis pariwisata. Sedangkan, pada tahap peningkatan investasi kawasan strategis berbasis pariwisata diarahkan untuk (a) mempercepat realisasi investasi pada kawasan melalui optimalisasi promosi pariwisata serta paket insentif fiskal dan nonfiskal, serta ^(b) peningkatan kapasitas pengelola terutama dalam menarik investor yang didukung dengan evaluasi secara ketat terhadap Kawasan Ekonomi Khusus ^yang ^nilai investasinya masih rendah dan tidak menunjukkan kemajuan. (2) Pengembangan Sektor Unggulan Pengembangan komoditas unggulan masing-masing wilayah ^yang ^memiliki nilai ^tambah tinggi untuk meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan industri ^substitusi ^impor. (3) Pengembangan Kawasan Perkotaan (a) penerapzrn prinsip kota cerdas untuk mendukung penyediaan layanan ^perkotaan yang lebih baik; (b) penguatan manajemen bencana (alam dan non-alam), khususnya di ^perkotaan yang berisiko lebih tinggi dibandingkan dengan nonperkotaan, dengan ^jumlah ^penduduk besar, kepadatan tinggi, dan investasi besar; (c) penguatan kota sedang dan kota kecil (intermediary cities) untuk menata ulang keterkaitan desa-kota dan meningkatkan ketangguhan ^perekonomian nasional; ^dan (d) pengamsutamaan pengembangan infrastruktur hijau serta ^pengembangan compact dan mixed-use cities, tidak hanya di wilayah metropolitan dan ^kota besar, tetapi ^juga di kota sedang dan kota kecil, untuk mendorong efisiensi ^layanan yang ^berkualitas, meminimalkan pertumbuhan kawasan ^perkotaan ^yang ^menyerak ^(urban sprawling) dan mengurangi dampak dari ancaman ^penyebaran ^penyakit ^yang ^muncul di ^masa mendatang. (4) Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, ^dan ^Transmigrasi (a) peningkatan produktivitas dan pemulihan ekonomi desa melalui ^penguatan ^Badan Usaha Milik Desa, pengembangan desa wisata, ^penajaman ^prioritas ^penggunaan Dana Desa berfokus pada kegiatan Padat Karya Tunai ^Desa, dan ^diversifikasi kegiatan ekonomi desa ke arah sektor ekonomi ^yang lebih ^produktif ^dan ^inklusif; - rv.31 - (b) peningkatan produksi dan nilai tambah komoditas unggulan ^yang ^bernilai ^ekonomis berskala lokal, serta peningkatan kemandirian ^pangan ^lokal dan ^produktivitas tenaga kerja pertanian di kawasan transmigrasi, ^kawasan perbatasan, ^kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal; (c) pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk ^menjangkau pasar ^yang lebih luas pada kawasan transmigrasi, kawasan ^perbatasan, kawasan ^perdesaan, dan daerah tertinggal dalam rangka ^percepatan transformasi ^ekonomi yang ^inklusif dan berkelanjutan; (d) penguatan sistem informasi desa sebagai sarana ^pelaporan dan ^pengawasan ^dana , ^desa, serta ^keterpaduan data ^dengan Data ^Terpadu ^Kesejahteraan Sosial; (e) peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kelembagaan, dan ^kolaborasi para pihak dalam pengembangan ekonomi lokal di kawasan transmigrasi, ^kawasan perbatasan, kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal; (0 perluasan akses, serta penyediaan prasarana dan sarana ^pelayanan ^dasar, ekonomi, dan konektivitas di kawasan transmigrasi, ^kawasan ^perbatasan, ^kawasan perdesaan, dan daerah tertinggal; (g) fasilitasi, pendampingan, dan bimbingan teknis secara inklusif ^terhadap ^upaya pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan di kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan, kawasan ^perdesaan, dan ^daerah ^tertinggal; (h) penguatan tata kelola desa melalui peningkatan kapasitas masyarakat ^dan pemerintah desa, pendampingan masyarakat, penetapan dan ^penegasan ^batas desa, serta penataan aset desa; (i) peningkatan kapasitas usaha dan akses ^pembiayaan Usaha Mikro, ^Kecil, ^dan Menengah dalam mendukung nilai tambah di sektor unggulan ^pada ^daerah tertinggal; dan
^penguatan kapasitas masyarakat ^dan ^mitigasi ^terhadap ^bencana ^dalam pengurangan risiko bencana di daerah tertinggal. (5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah (a) peningkatan kualitas tata kelola pelayanan dasar di daerah ^yang ^lebih ^efektif dan efisien melalui pengoptimalan kapasitas daerah ^otonom dan daerah ^khusus/daerah istimewa; (b) peningkatan daya saing dan kemandirian daerah melalui ^pengembangan ^kerja ^sama daerah, inovasi daerah, serta ^pengembangan ^sumber ^pembiayaan ^alternatif; (c) harmonisasi regulasi pusat-daerah termasuk ^penataan ^regulasi daerah ^dalam mendukung investasi dan kemudahan berusaha di ^daerah; (d) optimalisasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis ^Elektronik ^dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna mendukung transformasi ^digital; (e) penataan hubungan pusat dan daerah ^yang lebih sinergis ^melalui ^pengoptimalan dan peningkatan fungsi dan ^peran Gubernur ^sebagaiWakil ^Pemerintah Pusat ^dalam koordinasi dan pengendalian pembangunan di daerah; (0 optimalisasi pemanfaatan transfer ke daerah secara ^produktif ^dan ^afirmatif ^melalui Transfer ke Daerah berbasis kinerja; (g) peningkatan pendapatan asli daerah melalui ^penguatan Local Taxing ^Pouer ^dan sumber pembiayaan alternatif melalui ^penataan dan ^pengembangan ^data ^dan informasi keuangan daerah; (h) peningkatan kualitas belanja daerah melalui ^penguatan ^tata ^kelola ^penganggaran dan pengalokasian yang efektif, efisien, sinergis, ^dan ^berkesinambungan ^dengan berfokus pada percepatan ^pencapaian standar ^pelayanan ^minimal, ^peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan kemajuan daerah ^sesuai ^karakteristik ^daerah; (i) peningkatan transparansi dan akuntabilitas keuangan daerah; ^serta 0) ^penyelesaian ^rencana ^tata ^ruang ^baik ^di ^tingkat ^nasional, ^provinsi, ^kabupaten maupun kota untuk mendukung kepastian ^investasi ^dan ^pelaksanaan perizinan berbasis elektronik (Online Single Submissionl, ^peningkatan kepastian ^hukum ^hak atas tanah, serta peningkatan ^pelayanan ^pertanahan modern ^berbasis ^digital. -rv.32 - 4.1.2.3.1 Pembangunan Vlilayah Sumatera Upaya untuk Pembangunan Wilayah Sumatera akan didukung dengan lima ^Kegiatan Prioritas sebagai berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan pada Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe, Kawasan Industri Ladong dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang yang berlokasi di Provinsi Aceh; Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba dan sekitarnya yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara; Kawasan Industri Bintan Aerospace, Kawasan Industri/Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Destinasi Pariwisata Pengembangan Batam-Bintan, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam-Bintan-Karimun, Kawasan Ekonomi Khusus Nongsa, serta Kawasan Ekonomi Khusus Batam Aero Technic yang berlokasi di Provinsi Kepulauan Riau; Kawasan Industri Sadai dan Destinasi Pariwisata Prioritas Bangka Belitung/Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Kelayang yang berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Kawasan Industri Tenayan dan Kawasan Industri Tanjung Buton yang berlokasi di Provinsi Riau; Destinasi Pariwisata Pengembangan Padang-Bukittinggi yang berlokasi di Provinsi Sumatera Barat; Kawasan Industri Tanjung Enim yang berlokasi di Provinsi Sumatera Selatan; Kawasan Industri Kemingking yang berlokasi di Provinsi Jambi serta Kawasan Industri Tanggamus, Kawasan Industri Pesawaran, Kawasan Industri Way Pisang dan Kawasan Industri Katibung yang berlokasi di Provinsi Lampung. (2) Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan pada peningkatan produktivitas karet, kakao, kopi, kelapa, pala, lada, tebu, cengkeh, pengembangan ^perikanan budi daya, dan perikanan tangkap. Pengembangan sektor unggulan ^perikanan budi daya dilakukan dengan menyalurkan benih ikan air tawar, benih udang, ikan air ^payau, mengembangkan sarana produksi dan usaha, serta memberikan bantuan kepada masyarakat berupa sarana dan alat penangkapan ikan. Selain itu, ^pengembangan perikanan tangkap dilakukan dengan memberikan bantuan berupa sarana pengembangan usaha nelayan, penyaluran bantuan alat dan/atau alat bantu penangkapan ikan, serta sarana penangkapan ikan;
Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan pada dua wilayah metropolitan (Wilayah Metropolitan Medan dan Wilayah Metropolitan Palembang), 5 kota besar (Padang, Pekanbaru, Batam, Jambi, Bandar Lampung), 12 kota sedang (Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Pematangsiantar, Gunungsitoli, Dumai, Bukittinggi, Tanjungpinang, Bengkulu, Lubuklinggau, Prabumulih, Pangkalpinang) dan 3 ^kota kecil (Sabang, Sibolga, Solok); (41 Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 3.097 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan peningkatan 1.156 desa berkembang menjadi desa mandiri; serta 7 ^kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat pembangunannya dengan fokus intervensi ^pada 3 kabupaten di tahun 2024, seperti ^padaTabel a.6; ^(b) ^pengembangan ekonomi kawasan perbatasan negara di 3 Pusat Kegiatan Strategis Nasional, yaitu Pusat Kegiatan Strategis Nasional Sabang, Bengkalis, dan Ranai dengan mengutamakan ^pembangunan infrastruktur pada Pusat Kegiatan Strategis Nasional Sabang dan ^Bengkalis; pemenuhan prasarana dan sarana pelayanan dasar, ekonomi, dan konektivitas di 56 kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara di Wilayah Sumatera; ^(c) ^pembangunan 14 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, yaitu Kawasan Perdesaan ^Prioritas ^Nasional Aceh Timur, Toba Samosir, Samosir, Agam, Bintan, Karimun, Bengkulu ^Tengah, Banyuasin, Belitung, BelitungTimur, Bangka Selatan, Muaro Jambi, ^Mesuji, ^dan ^Tulang Bawang; (d) revitalisasi 12 kawasan transmigrasi meliputi 3 ^kawasan ^transmigrasi ^di Provinsi Aceh (Kawasan Transmigrasi Ketapang Nusantara di Kabupaten ^Aceh Tengah, - IV.33 - Kawasan Transmigrasi Samar Kilang di Kabupaten Bener ^Meriah, ^Kawasan Transmigrasi Selaut di Kabupaten Simeuleu), 1 kawasan transmigrasi di ^Provinsi Sumatera Barat (Kawasan Transmigrasi Lunang ^Silaut di ^Kabupaten ^Pesisir Selatan), ^3 kawasan transmigrasi di Provinsi Sumatera Selatan ^(Kawasan ^Transmigrasi ^Parit Rambutan di Kabupaten Ogan Ilir, Kawasan ^Transmigrasi ^Telang di ^Kabupaten Banyuasin, dan Kawasan Transmigrasi Kikim di Kabupaten ^Lahat), 1 ^kawasan transmigrasi di Provinsi Jambi (Kawasan Transmigrasi Bathin ^III ^Ulu ^di ^Kabupaten Bungo), 1 kawasan transmigrasi di Provinsi ^Bengkulu ^(Kawasan ^Transmigrasi ^Lagita ^di Kabupaten Bengkulu Utara), 1 kawasan transmigrasi di ^Provinsi Kepulauan ^Bangka Belitung (Kawasan Transmigrasi Batu Betumpang ^di ^Kabupaten ^Bangka ^Selatan), dan ^2 kawasan transmigrasi di Provinsi Lampung ^(Kawasan ^Transmigrasi Rawa ^Pitu ^di Kabupaten Tulang Bawang dan Kawasan Transmigrasi ^Mesuji ^di ^Kabupaten Mesuji); dan
Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan ^pada ^(a) ^peningkatan ^capaian rata-rata penerapan standar ^pelayanan minimal daerah ^(khususnya bidang perumahan rakyat, pekerjaan umum, ketenteraman dan ketertiban umum serta ^perlindungan masyarakat, pendidikan); (b) ^peningkatan kualitas dan ^kompetensi ^sumber ^daya manusia aparatur sipil negara ^yang inklusif serta ^selaras ^dengan sektor unggulan ^dan arah pembangunan kewilayahan Sumatera; ^(c) ^penguatan peran ^dan fungsi ^Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat ^pada ^pembinaan dan ^pengawasan ^kinerja ^pemerintah kabupaten lkota termasuk pengoptimalan ^pemanfaatan dana ^otonomi ^khusus ^Aceh untuk mendorong peningkatan kesejahteraan ralryat; ^(d) ^peningkatan ^pendapatan daerah, kualitas belanja dan ^pengelolaan keuangan ^daerah yang ^efisien, ^produktif, ^dan akuntabel; (e) peningkatan inovasi dan kemandirian daerah-serta ^kerja ^sama antardaerah; (f) penataan dan harmonisasi ^regulasi; serta ^(g) ^percepatan sertipikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik ^pertanahan, peningkatan ^pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan ^penyusunan dan ^penetapan ^Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata ^Ruang ^Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata ^Ruang ^Kabupaten/Kota dan ^Rencana DetailTata Ruang Kawasan Perbatasan Negara, serta ^percepatan penyediaan peta ^dasar skala besar. Gambar 4.4 Peta Pembangunan Wilayah Sumatera Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 - IV.34 - Tabel4.6 Daerah Tertiuggal dl Pulau Sumatera Provinsi Daerah Terttnggal (Kabf Lampung Pesisir Barat Sumatera Barat Kepulauan Mentawaia) Sumatera Selatan Musi Rawas Utara Sumatera Utara Niasal, Nias Utaraal, Nias Barat, Nias Selatan Sumber: Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2O2O ^tentang Penetapan Daerah Tertinggal ^Tahun ^2O2O-2O24. Keterangan: a) Fokus intervensi daerah tertinggal tahw2024. 4.L.2.A.2 Pembangunan Wllayah Jawa-Bali Perwujudan tercapainya sasaran Program Prioritas ^Pembangunan ^Wilayah ^Jawa-Bali dilakukan dengan memprioritaskan kawasan untuk ^mempercepat ^pertumbuhan ^dan pemerataan Wilayah Jawa-Bali yang dapat dilihat ^pada Gambar ^4.5. Adapun upaya ^untuk Pembangunan Wilayah Jawa-Bali akan didukung dengan lima ^Kegiatan ^Prioritas ^sebagai berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan ^pada Destinasi Pariwisata Prioritas Borobudur dan sekitarnya yang berlokasi di Provinsi Jawa ^Tengah ^dan Provinsi ^Daerah Istimewa Yoryakarta; Kawasan Ekonomi Khusus ^Kendal, Kawasan ^Industri ^Brebes ^dan Kawasan Industri Terpadu Batang ^yang berlokasi di ^Provinsi Jawa Tengah; ^Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari, Kawasan Ekonomi Khusus ^Gresik, ^Kawasan ^Industri Bangkalan, Destinasi Pariwisata Prioritas ^Bromo-Tengger-Semeru, ^dan ^Destinasi Pariwisata Pengembangan Banyuwangi ^yang berlokasi ^di ^Provinsi Jawa ^Timur; ^Kawasan Industri Pancapuri dan Kawasan Ekonomi ^Khusus ^Tanjung ^Lesung ^yang berlokasi di Provinsi Banten; Kanvasan Industri Subang dan ^Kawasan ^Ekonomi Khusus ^Lido ^yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat; Destinasi ^Pariwisata ^Pengembangan ^Ujung ^Kulon- Halimun-Bandung-Pangandaran yang berlokasi di ^Provinsi Banten ^dan ^Provinsi Jawa Barat; serta Revitalisasi Destinasi Pariwisata ^Bali, ^Kawasan ^Ekonomi Khusus ^Sanur, dan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-kura ^Bali ^yang ^berlokasi ^di ^Provinsi Bali; (21 Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan ^pada peningkatan ^produktivitas cengkeh, pala, tebu, kopi, kakao, ^garam, kelapa, karet, ^pengembangan ^perikanan ^budi daya dan perikanan tangkap. Pengembangan ^perikanan ^budi ^daya ^dilakukan ^dengan mengembangkan kluster budidaya ikan nila, ^kepiting, ^serta lobster berbasis ^kawasan. Selain itu, ^juga dilakukan upaya ^pengembangan ^kluster ^pengembangan ^kluster revitalisasi tambak udang dan bandeng, serta ^menyalurkan benih ikan air tawar, ^udang, dan ikan air payau ^yang disalurkan ^kepada ^masyarakat. ^Pengembangan ^perikanan tangkap dilakukan dengan memberikan sarana ^pengembangan ^usaha ^nelayan;
Pengembangan Kawasan Perkotaan ^yang difokuskan ^pada ^5 ^Wilayah Metropolitan, ^yaitu Wilayah Metropolitan Jakarta, Bandung, ^Semarang, ^Surabaya, ^Denpasar; pembangunan kota baru (Maja); pembangunan 3 kota besar ^(Serang, ^Surakarta, ^dan Malang) dan pembangunan 11 kota sedang ^(Cilegon, ^Sukabumi, ^Cirebon, ^Tegal, Pekalongan, Magelang, Yoryakarta, Kediri, ^Batu, Pasuruan, dan ^Probolinggo);
Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan ^Perbatasan, Perdesaan, ^dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 197 desa ^tertinggal menjadi ^desa berkembang dan peningkatan 2.893 desa berkembang ^menjadi ^desa ^mandiri; ^dan ^(b) ^pembangunan 8 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, ^yaitu ^Kawasan Perdesaan ^Prioritas ^Nasional Pandeglang, Sukabumi, Magelang, Kendal, ^Pamekasan, ^Banyuwangi, ^Buleleng, Klungkung; serta - IV.35 - (5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah ^yang difokuskan ^pada ^(a) ^peningkatan rata-rata capaian penerapan standar ^pelayanan minimal ^daerah (khususnya bidang perumahan ralgrat, kesehatan, pendidikan, ^pekerjaan umum); ^(b) ^peningkatan ^kualitas ^dan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil ^negara ^yang ^inklusif ^serta ^selaras dengan sektor unggulan dan arah ^pembangunan kewilayahan ^Jawa-Ba1i; ^(c) ^penguatan peran dan fungsi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat ^pada pembinaan ^dan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten /kotatermasuk ^pada pelaksanaan ^kebijakan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yoryakarta berdasarkan ^Grand Design ^Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yoryakarta ^2022-2042; (d) peningkatan ^pendapatan daerah, kualitas belanja dan ^pengelolaan keuangan daerah yang ^elisien, ^produktif, ^dan akuntabel; (e) peningkatan inovasi dan kemandirian ^daerah ^serta ^kerja ^sama antardaerah; (f) penataan dan harmonisasi ^regulasi; serta ^(g) ^percepatan sertipikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik ^pertanahan, peningkatan ^pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan ^penyusunan dan ^penetapan ^Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata ^Ruang ^Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail ^Tata ^Ruang Kabupaten/Kota), ^serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar. Gambar 4.5 Peta Pembanguuan Wllayah Jawa'Bali Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. 4.L.2.3.3 Pembangunan Wilayah Nusa ^Tenggara Perwujudan tercapainya sasaran Program Prioritas ^Pembangunan ^Wilayah ^Nusa ^Tenggara dilakukan dengan memprioritaskan kawasan ^untuk ^mempercepat ^pertumbuhan ^dan pemerataan Wilayah Nusa Tenggara yang dapat dilihat ^pada Gambar ^4.6. Adapun ^upaya untuk Pembangunan Wilayah Nusa ^Tenggara ^akan ^didukung ^dengan ^lima ^Kegiatan ^Prioritas sebagai berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan ^pada Destinasi Pariwisata Prioritas Labuan Bajo yang berlokasi di Provinsi ^Nusa ^Tenggara ^Timur ^serta ^Destinasi Pariwisata Prioritas Lombok-Mandalika/Kawasan Ekonomi ^Khusus ^Mandalika ^dan ^Kawasan Industri Sumbawa Barat yang berlokasi di ^Provinsi ^Nusa ^Tenggara ^Barat; - IV.36 - (21 Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan ^pada peningkatan ^produktivitas kopi, kakao, kelapa, tebu, ^garam, ^perikanan ^tangkap, ^dan perikanan ^budi ^daya ^yang berlokasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur ^dan ^Nusa ^Tenggara ^Barat. ^Pengembangan perikanan tangkap dilakukan dengan memberikan bantuan ^sarana ^pengembangan usaha nelayan dan ^pengembangan Sentra ^Kelautan ^dan ^Perikanan ^Terpadu ^Sumba Timur dan Rote Ndao. Pengembangan ^perikanan budi ^daya ^dilakukan ^dengan memberikan sarana produksi dan usaha ^yang dikembangkan, memberikan benih ^ikan air tawar yang disalurkan kepada ^masyarakat, ^dan ^revitalisasi ^tambak udang ^dan bandeng;
Pengembangan Kawasan Perkotaan ^yang difokuskan ^pada kota besar ^(Mataram) ^dan kota sedang (Kupang);
Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, ^Perdesaan, ^dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 1.079 desa tertinggal ^menjadi ^desa ^berkembang dan peningkatan 143 desa berkembang ^menjadi ^desa ^mandiri; serta ^14 ^kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat ^pembangunannya dengan ^fokus ^intervensi pada ^5 kabupaten di tahun 2024, seperti ^pada Tabel ^a.7; ^(bl pengembangan ^ekonomi ^kawasan perbatasan negara di 2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional, ^yaitu ^Pusat Kegiatan Strategis Nasional Atambua dan Kefamenanu, ^pemenuhan prasarana ^dan ^sarana ^pelayanan dasar, ekonomi, dan konektivitas di 38 ^kecamatan lokasi ^prioritas ^perbatasan di ^Wilayah Nusa Tenggara; (c) pembangunan 7 Kanvasan ^Perdesaan ^Prioritas ^Nasional, yaitu Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional ^Lombok Tengah, Lombok ^Timur, ^Sumbawa, Dompu, Ngada, Manggarai Barat, dan ^Sumba ^Timur; ^(d) ^revitalisasi ^5 ^kawasan transmigrasi meliputi 2 kawasan transmigrasi di ^Provinsi Nusa ^Tenggara ^Barat (Kawasan Transmigrasi Tambora di Kabupaten ^Bima ^dan ^Kawasan ^Transmigrasi Labangka di Kabupaten Sumbawa) dan 3 ^kawasan transmigrasi ^di ^Provinsi ^Nusa Tenggara Timur (Kawasan Transmigrasi ^Kobalima ^Timur/Tanyu Manu ^di ^Kabupaten Malaka, Kawasan Transmigrasi Ponu di ^Kabupaten Timor ^Tengah ^Utara dan ^Kawasan Transmigrasi Melolo di Kabupaten Sumba ^Timur); ^dan (5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah ^yang difokuskan ^pada ^(a) ^peningkatan rata-rata capaian penerapan standar ^pelayanan ^minimal ^daerah (khususnya bidang perumahan ralgrat, pendidikan, sosial, trantibumlinmas, ^dan ^pekerjaan ^umum); ^(b) peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya ^manusia ^aparatur ^sipil ^negara ^yang ^inklusif ^serta selaras dengan sektor unggulan dan arah ^pembangunan kewilayahan ^Nusa Tenggara; (c) penguatan peran dan fungsi Gubernur ^sebagai ^Wakil ^Pemerintah ^Pusat ^pada pembinaan dan pengawasan kinerja ^pemerintah ^kabupaten lkota; ^(d) ^peningkatan pendapatan daerah, kualitas belanja dan ^pengelolaan ^keuangan daerah ^yang ^efisien, produktif, dan akuntabel; ^(e) ^peningkatan inovasi ^dan ^kemandirian ^daerah serta kerja sama antardaerah; ^(0 ^penataan dan ^harmonisasi regulasi; ^serta ^(g) ^percepatan sertipikasi tanah, ^penyelesaian ^sengketa ^dan ^konflik ^pertanahan, ^peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital, ^percepatan ^penyusunan dan ^penetapan R.rcar,." Tata Ruang Kawasan Strategis ^Nasional, ^Rencana ^Tata ^Ruang ^Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, Rencana ^Detail Tata ^Ruang ^Kabupaten/Kota dan ^Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perbatasan ^Negara, ^serta percepatan penyediaan peta ^dasar skala besar. -tv.37 - Gambar 4.6 Peta Pembangunan Wilayah Nusa Tenggara Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Tabel4.l Daerah Tertinggal dl Kepulauan Nusa Tenggara Provinsi Daerah Terttnggal ^(Kabl Nusa Tenggara Barat Lombok Utara Nusa Tenggara Timur Malakaa), Sumba Timura), Kupanga), Belu"), Sumba ^Baratal, Lembata, Manggarai Timur, Sumba Barat Daya, Timor ^Tengah Selatan, ^Rote Ndao, Alor, Sumba Tengah, Sabu Raijua Sumber: Peraturan Presiden Nomor ^63 ^Tahun ^2O2O ^tentang ^Penetapan ^Daerah Tertinggal ^Tahun ^2O2V2O24 Keterangan: a) Fokus intervensi daerah tertinggal ^tahtun ^2024. 4.1.2.3.4 Pembangunan Wilayah l(allmantan Dalam rangka mewujudkan tercapainya sasaran ^Program ^Prioritas Pembangunan Wilayah Kalimantan, kawasan yang diprioritaskan untuk ^mempercepat ^pertumbuhan ^dan pemerataan Kawasan Kalimantan dapat dilihat ^pada ^Gambar ^4.7. ^Adapun upaya ^untuk Fembangunan Wilayah Kalimantan akan didukung ^dengan ^lima ^Kegiatan Prioritas ^sebagai berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis ^yang difokuskan ^pada ^(a) ^Kawasan ^Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan dan ^Destinasi ^Pariwisata ^Pengembangan Derawan- Berau yang berlokasi di Provinsi Kalimantan ^Timur; ^(b) ^Kawasan ^Industri ^Ketapang dan Destinasi Pariwisata Pengembangan Sambas-Singkawang ^yang ^berlokasi ^di ^Provinsi Kalimantan Barat; (c) Kawasan Industri ^Tanah Kuning yang ^berlokasi ^di ^Provinsi Kalimantan Utara; (d) Kawasan Industri ^Surya Borneo dan Kawasan ^Industri ^Batanjung yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Tengah; serta ^(e) ^Kawasan ^Industri ^Jorong ^dan Kawasan Industri Batulicin ^yang berlokasi ^di ^Provinsi Kalimantan ^Selatan; (21 Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan ^pada ^peningkatan ^produktivitas, lada-, karet, kelapa, kopi, kakao, ^perikanan tangkap, serta perikanan ^budi ^daya. Pengembangan perikanan budi daya dilakukan ^dengan memberikan sarana ^produksi dan usaha yang dikembangkan dan memberikan ^benih ^ikan air ^tawar yang ^disalurkan - IV.38 - kepada masyarakat. Sedangkan pengembangan ^perikanan tangkap dilakukan ^dengan penyaluran bantuan alat dan/atau alat bantu penangkapan ikan, serta sarana penangkapan ikan;
Pengembangan Kawasan Perkotaan dengan fokus pada pembangunan Ibu Kota Nusantara dan kota besar yang menjadi daerah mitra ^(Balikpapan dan Samarinda), pengembangan Wilayah Metropolitan Banjarmasin, pembangunan kota baru (Tanjung Selor), pengembangan kota besar (Pontianak) dan tiga kota sedang ^(Singkawang, Palangkaraya, Tarakan) ; (41 Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 1.460 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan peningkatan 232 desa berkembang menjadi desa mandiri; ^(b) ^pengembangan ekonomi Kawasan perbatasan negara di 6 Pusat Kegiatan Strategis ^Nasional, ^yaitu ^Pusat Kegiatan Strategis Nasional Paloh Aruk, Jagoi Babang, Nunukan, Long Midang, ^Tou Lumbis, Long Nawang, serta pemenuhan ^prasarana dan sarana ^pelayanan ^dasar, ekonomi, dan konektivitas di 37 kecamatan lokasi ^prioritas ^perbatasan ^Wilayah Kalimantan; (c) pembangunan 11 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, ^yaitu ^Kawasan Perdesaan Frioritas Nasional Banjar, Barito Kuala, Bengkayang, Berau, Bulungan, Kotawaringin Barat, Kubu Raya, Kutai Timur, Mempawah, Nunukan, Sambas; ^serta ^(d) 9 kawasan transmigrasi yang direvitalisasi meliputi 3 kawasan ^transmigrasi di ^Provinsi Kalimantan Barat (Kawasan Transmigrasi Rasau Jaya di Kabupaten Kubu ^Raya, Kawasan Transmigrasi Gerbang Mas Perkasa dan Kawasan Transmigrasi ^Subah ^di Kabupaten Sambas), 1 kawasan transmigrasi di Provinsi Kalimantan Tengah ^(Kawasan Transmigrasi Belantikan Raya di Kabupaten Lamandau), 1 kawasan transmigrasi ^di Provinsi Kalimantan Selatan (Kawasan Transmigrasi Cahaya Baru di Kabupaten ^Barito Kuala), 2 kawasan transmigrasi di Provinsi Kalimantan Timur ^(Kawasan Transmigrasi Kerang di Kabupaten Paser dan Kawasan Transmigrasi Maloy Kaliorang di ^Kabupaten Kutai Timur), dan 2 kawasan transmigrasi di Provinsi Kalimantan Utara ^(Kawasan Transmigrasi Salim Batu di Kabupaten Bulungan dan Kawasan ^Transmigrasi Seimenggaris di Kabupaten Nunukan); 1 kawasan transmigrasi ^yang ^mendukung pengembangan food estate, yaitu Kawasan Transmigrasi Lamunti Dadahup di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah sesuai direktif ^presiden dalam rangka penguatan ketahanan pangan nasional; dan
Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada (a) peningkatan rata-rata capaian penerapan standar pelayanan minimal daerah ^(khususnya bidang ^kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, trantibumlinmas); (b) peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil negara ^yang inklusif ^serta ^selaras dengan sektor unggulan dan arah ^pembangunan kewilayahan ^Kalimantan; ^(c) penguatan peran dan fungsi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat ^pada ^pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten/kota; ^(d) ^peningkatan ^pendapatan daerah, kualitas belanja dan ^pengelolaan keuangan daerah ^yang efisien, ^produktif, ^dan akuntabel; (e) peningkatan inovasi dan kemandirian daerah ^serta ^ke{a ^sama antardaerah; (f) penataan dan harmonisasi regulasi; serta ^(g) ^percepatan sertipikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik ^pertanahan, peningkatan ^pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan ^penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata ^Ruang ^Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata ^Ruang ^Kabupaten/Kota dan ^Rencana Detail Tata Ruang Ibu Kota Nusantara, serta ^percepatan penyediaan peta dasar ^skala besar. - IV.39 - Gambar 4.7 Peta Pembangunan Wilayah l(alimantan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 4.1.2.3.5 Pembangunan Wilayah Sulawesi Dalam rangka mewujudkan tercapainya sasaran ^Program ^Prioritas Pembangunan Wilayah Sulawesi, kawasan yang diprioritaskan untuk ^mempercepat ^pertumbuhan ^dan ^pemerataan Wilayah Sulawesi dapat dilihat ^pada Gambar 4.8. ^Adapun upaya ^untuk ^Pembangunan Wilayah Sulawesi akan didukung dengan Kegiatan ^Prioritas ^sebagai ^berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis yang difokuskan ^pada ^Kawasan ^Ekonomi Khusus/Kawasan Industri Palu di Provinsi Sulawesi ^Tengah; Kawasan ^Ekonomi Khusus Bitung sebagai pusat industrialisasi/hilirisasi komoditas ^unggulan wilayah ^dan Destinasi Pariwisata Prioritas Manado-Likupang/Kawasan ^Ekonomi ^Khusus ^Likupang di Provinsi Sulawesi Utara; Kawasan Industri ^Takalar ^dan ^Destinasi ^Pariwisata Pengembangan Toraja-Makassar- Selayar di ^Provinsi ^Sulawesi ^Selatan; serta Destinasi Pariwisata Prioritas Wakatobi di Provinsi Sulawesi ^Tenggara;
Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan ^pada peningkatan ^produktivitas cengkeh, pala, kopi, kakao, kelapa, tebu, ^garam, perikanan ^budi ^daya, ^dan ^perikanan tangkap. Perikanan budi daya dikembangkan ^dengan ^mengadakan ^revitalisasi ^dan pengembangan kawasan tambak udang dan bandeng, ^pengembangan ^klaster ^budi ^daya rumput laut berbasis kawasan, serta ^menyalurkan benih ikan ^air ^tawar, ^ikan air ^payau, dan udang. Pengembangan ^perikanan tangkap ^dilakukan ^dengan ^memberikan bantuan alat penangkapan ikan dan/atau alat bantu ^penangkapan ^ikan, ^dan ^sarana penangkapan ikan yang tersalurkan;
Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan ^pada ^pengembangan Wilayah Metropolitan Makassar dan Manado; lima kota ^sedang ^(Gorontalo, ^Palu, ^Parepare, Palopo, Kendari); dan satu kawasan ^perkotaan ^kecil, ^yaitu ^Pusat ^Kegiatan Wilayah Mamuju; - IV.40 - (41 Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 1.043 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan peningkatan 507 desa berkembang menjadi desa mandiri, serta 3 ^kabupaten ^daerah tertinggal yang dipercepat pembangunannya, seperti ^pada Tabel a.8; ^(b) 2 Pusat ^Kegiatan Strategis Nasional, yaitu Pusat Kegiatan Strategis Nasional Melonguane dan ^Tahuna, serta pemenuhan prasarana dan sarana ^pelayanan dasar, ekonomi, dan ^konektivitas di 18 kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara di Wilayah Sulawesi; ^(c) ^pembangunan di 16 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, yaitu Kawasan ^Perdesaan Prioritas Nasional Minahasa Utara, Morowali, Buol, Poso, Gorontalo, Boalemo, Gorontalo ^Utara, Mamuju Tengah, Mamuju, Barnt, Pinrang, Bone, Luwu Timur, ^Konawe ^Selatan, Wakatobi, dan Muna; (d) revitalisasi 18 kawasan transmigrasi meliputi 4 kawasan transmigrasi di Provinsi Gorontalo (Kawasan Transmigrasi Sumalata di Kabupaten Gorontalo Utara, Kawasan Transmigrasi Pulubala di Kabupaten Gorontalo, ^Kawasan Transmigrasi Paguyuman Pantai dan Kawasan Transmigrasi Pawonsari di Kabupaten Boalemo), 6 kawasan transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tengah (Kawasan Transmigrasi Palolo di Kabupaten Sigi, Kawasan Transmigrasi Bungku di Kabupaten Morowali, Kawasan Transmigrasi Air Terang di Kabupaten Buol, Kawasan Transmigrasi Tampo Lore di Kabupaten Poso, Kawasan Transmigrasi Padauloyo di Kabupaten Tojo Una-Una, dan Kawasan Transmigrasi Bahari Tomini Raya di Kabupaten Parigi Moutong), ^2 kawasan transmigrasi di Provinsi Sulawesi Barat ^(Kawasan Transmigrasi ^Tobadak di Kabupaten Mamuju Tengah dan Kawasan Transmigrasi Sarudu Baras di Kabupaten Pasang Kayu), 3 kawasan transmigrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara ^(Kawasan Transmigrasi Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan, Kawasan Transmigrasi Mutiara di Kabupaten Muna, dan Kawasan Transmigrasi Asinua-Routa di Kabupaten ^Konawe), dan 3 kawasan transmigrasi di Provinsi Sulawesi Selatan ^(Kawasan Transmigrasi Bekkae/Gilireng di Kabupaten Wajo, Kawasan Transmigrasi Masamba di Kabupaten Luwu Utara, dan Kawasan Transmigrasi Mahalona di Kabupaten Luwu Timur); dan
Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada (a) peningkatan rata-rata capaian penerapan standar pelayanan minimal daerah ^(khususnya bidang ^sosial, perumahan ralqrat, trantibumlinmas, pekerjaan umum); (b) peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil negara ^yang inklusif serta ^selaras dengan sektor unggulan dan arah pembangunan kewilayahan Sulawesi; ^(c) ^penguatan peran dan fungsi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat pada ^pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten lkota; (d) peningkatan pendapatan daerah, kualitas belanja, dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, ^dan akuntabel; (e) peningkatan inovasi dan kemandirian daerah serta kerja ^sama antardaerah; (f) penataan dan harmonisasi regulasi; serta ^(g) ^percepatan sertipikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik ^pertanahan, dan ^peningkatan ^pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata Ruang ^Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, ^serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar. - IV.41 - Gambar 4.8 Peta Pembangunan Wilayah Sulawesi Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Tabel4.8 Daerah Tertinggal dl Pulau Sulawesi Provinsi Daerah Tertinggal (Kabl Sulawesi Tengah Donggala, Sigi, Tojo Una-una Sumber: Peraturan Presiden Nomor 63 ^Tahun ^2020 tentang ^Penetapan ^Daerah Tertinggal ^Tahun ^2O2O-2O24 4.L.2.3.6 Pembangunan Wilayah Maluku Dalam rangka mewujudkan tercapainya ^sasaran ^Program ^Prioritas ^Pembangunan ^Wilayah Ma|uku dapat diwujudkan dengan ^prioritas ^kawasan ^untuk ^mempercepat ^pertumbuhan dan pemerataan Wilayah Maluku. Kawasan yang diprioritaskan dalam ^pembangunan Wilayah Maluku dapat dilihat pada Gambar 4.9. ^Adapun upaya ^untuk ^Pembangunan Wilayah Maluku akan didukung dengan lima Kegiatan ^Prioritas ^sebagai ^berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis ^yang difokuskan ^pada Kawasan ^Industri ^Teluk ^Weda dan Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai/Kawasan ^Ekonomi ^Khusus ^Morotai ^yang berlokasi di Provinsi Maluku Utara;
Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan ^pada peningkatan ^produktivitas pala, cengkeh, kelapa, kopi, kakao, ^perikanan tangkap dan ^perikanan ^budi ^daya. Pengembangan sektor unggulan ^perikanan tangkap ^dilakukan ^dengan ^pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu ^Moa, Saumlaki, Morotai serta ^memberikan bantuan alat penangkapan ikan dan ^sarana penangkapan ^ikan ^yang ^disalurkan ^kepada masyarakat. Pengembangan sektor unggulan ^perikanan ^budi ^daya ^dilakukan ^dengan memberikan sarana ^produksi usaha ^yang disalurkan ^ke ^masyarakat ^dan ^pemberian benih ikan air laut yang disalurkan ^ke ^masyarakat;
Pengembangan Kawasan Perkotaan ^yang difokuskan pada ^pembangunan ^kota ^baru 1Sofifi1, ^dan ^pengembangan ^dua kota ^sedang (Ternate dan ^Ambon), serta satu kota kecil (Tual); -[V.42 - (4) Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 675 desa tertinggal menjadi desa berkembang dan peningkatan 39 desa berkembang menjadi desa mandiri; serta 8 kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat pembangunannya dengan fokus intervensi ^pada 5 kabupaten di tahun 2024 seperti pada Tabel a.9; (b) 2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional, ^yaitu Pusat Kegiatan Strategis Nasional Daruba dan Saumlaki, serta ^pemenuhan prasarana dan sarana pelayanan dasar, ekonomi, dan konektivitas di 34 lokasi ^prioritas ^perbatasan negara di Wilayah Maluku; (c) pembangunan 2 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, yaitu Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Maluku Tengah dan Pulau Morotai; ^(d) revitalisasi 3 kawasan transmigrasi meliputi I kawasan transmigrasi di Provinsi ^Maluku (Kawasan Transmigrasi Kobisonta di Kabupaten Maluku Tengah) dan 2 kawasan transmigrasi di Provinsi Maluku Utara (Kawasan Transmigrasi Mangole di Kabupaten Kepulauan Sula dan Kawasan Transmigrasi Pulau Morotai di Kabupaten Pulau Morotai); dan
Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan pada (a) peningkatan rata-rata capaian penerapan standar pelayanan minimal daerah (khususnya bidang trantibumlinmas, perumahan ralgrat, kesehatan, sosial, dan ^pekeq'aan umum); ^(b) peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil negara yang inklusif serta selaras dengan sektor unggulan dan arah ^pembangunan kewilayahan Maluku; (c) penguatan peran dan fungsi Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat ^pada pembinaan dan pengawasan kinerja pemerintah kabupaten/kota; (d) peningkatan pendapatan daerah, kualitas belanja, dan pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan akuntabel; (e) peningkatan inovasi daerah dan kemandirian daerah serta kerja sama antardaerah; (f) penataan dan harmonisasi regulasi; serta (g) ^percepatan sertipikasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, ^peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital, percepatan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dan ^Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara, serta percepatan ^penyediaan peta dasar skala besar. Giambar 4.9 Peta Pembangunan trIilayah Maluku Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 - IV.43 - Tabel4.9 Daerah Tertinggal di Kepulauan Maluku Provinsi Daerah Tertinggal (Kab) Maluku Seram Bagian Timura), Kepulauan Arua), Seram Bagian Barata), Buru Selatana), Maluku Barat Daya, Kepulauan Tanimbar Maluku Utara Pulau Taliabua), Kepulauan Sula Sumber: Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2O2O ^terLtarLg ^Penetapan ^Daerah Tertinggal ^Tahun ^2O2O-2O24. Keterangan: a) Fokus intervensi daerah tertinggal tahun 2O24. 4.L.2.9.7 Pembangunan Wilayah Papua Tercapainya sasaran Program Prioritas Pembangunan Wilayah Papua dapat diwujudkan dengan prioritas kawasan untuk mempercepat ^pertumbuhan dan ^pemerataan Wilayah Papua. Kawasan yang diprioritaskan dalam pembangunan Wilayah Papua dapat dilihat ^pada Gambar 4.10. Adapun upaya untuk Pembangunan Wilayah Papua akan didukung ^dengan lima Kegiatan Prioritas sebagai berikut (1) Pengembangan Kawasan Strategis melalui fasilitasi investasi pengembangan Kawasan Industri Teluk Bintuni di Provinsi Papua Barat; fasilitasi ^penyelesaian ^masalah ^strategis Kawasan Ekonomi Khusus Sorong dan ^pengembangan Destinasi ^Pariwisata Prioritas Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya; serta ^pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan Biak-Teluk Cenderawasih di Provinsi Papua, Provinsi PapuaTengah, ^dan Provinsi Papua Barat; (21 Pengembangan Sektor Unggulan akan dititikberatkan pada ^peningkatan ^produktivitas kopi, kakao, kelapa, pala, dan perikanan tangkap melalui ^pemberian alat ^penangkapan ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan bantuan ^yang tersalurkan. Pengembangan komoditas kenaf dan sapi ^juga akan didukung melalui keterlibatan berbagai ^pihak ^dan integrasi sumber pendanaan non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
Pengembangan Kawasan Perkotaan yang difokuskan ^pada ^pembangunan kota baru (Sorong), satu kota sedang (Jayapura), serta percepatan pembangunan empat ibu kota daerah otonom baru (Merauke, Nabire, Jayawijaya, dan ^Kota ^Sorong); (41 Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi yang difokuskan pada (a) pengentasan 2.449 kampung tertinggal menjadi kampung berkembang dan peningkatan 30 kampung berkembang menjadi ^kampung mandiri; serta 30 kabupaten daerah tertinggal yang dipercepat ^pembangunannya dengan ^fokus intervensi pada22 kabupaten di tahun 2024 seperti ^pada Tabel ^a. 10; ^(b) ^pengembangan ekonomi di 3 Pusat Kegiatan Strategis Nasional, ^yaitu Pusat Kegiatan ^Strategis Nasional Jayapura, Tanah Merah, dan Merauke; serta ^pemenuhan ^prasarana dan ^sarana pelayanan dasar, ekonomi, dan konektivitas di 39 lokasi prioritas ^perbatasan negara di Wilayah Papua; (c) pembangunan 4 Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, ^yaitu Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional Kota Jayapura, Manokwari, ^Merauke, ^dan ^Raja Ampat; (d) revitalisasi 5 kawasan transmigrasi meliputi 2 kawasan ^transmigrasi ^di Provinsi Papua Barat (Kawasan Transmigrasi Werianggi ^Werabur di ^Kabupaten Teluk Wondama dan Kawasan Transmigrasi Bomberay-Tomage di ^Kabupaten ^Fakfak), ^1 kawasan transmigrasi di Provinsi Papua (Kawasan Transmigrasi Senggi di ^Kabupaten Keerom), dan2 kawasan transmigrasi di Provinsi Papua Selatan ^(Kawasan ^Transmigrasi Salor dan Kawasan Transmigrasi Muting/Jagebob di Kabupaten ^Merauke); ^dan (5) Kelembagaan dan Keuangan Daerah yang difokuskan ^pada ^(a) ^peningkatan rata-rata capaian penerapan standar pelayanan minimal daerah ^(ketenteraman ^dan ^ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, sosial, ^pekerjaan umum, ^perumahan ralryat); ^(b) peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia aparatur sipil negara ^yang inklusif serta selaras dengan sektor unggulan dan arah ^pembangunan kewilayahan Papua; (c) penguatan peran dan fungsi Gubernur sebagai ^Wakil Pemerintah ^Pusat pada pembinaan dan pengawasan kineda pemerintah kabupaten /kota termasuk -rv.44 - pengoptimalan pengelolaan Dana Otonomi Khusus Papua pada seluruh ^provinsi termasuk empat Daerah Otonom Baru bagi ^pelayanan ^publik ^dan ^pengembangan ekonomi; (d) peningkatan ^pendapatan daerah, kualitas belanja, ^dan ^pengelolaan keuangan daerah yang efisien, produktif, dan akuntabel; ^(e) ^peningkatan ^inovasi ^dan kemandirian daerah serta kerja sama antardaerah; ^(f) ^penataan dan ^harmonisasi regulasi; serta (g) percepatan sertipikasi tanah, ^penyelesaian sengketa ^dan ^konflik pertanahan, peningkatan pelayanan pertanahan modern berbasis digital, ^percepatan penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis ^Nasional, ^Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, Rencana ^Detail ^Tata ^Ruang Kabupaten lKota dan Rencana Detail Tata ^Ruang Kawasan Perbatasan Negara, ^serta percepatan penyediaan peta dasar skala besar. Gambar 4.1O Peta Pembangunan fllilayah Papua Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O23 Tabel4.1O Daerah Tertinggal di Pulau Papua Provinsl Daerah Tertinggal (Kabl Papua Mamberamo Rayad, Supioria), Keerom, ^Waropen Papua Selatan Mappia), Asmata), Boven Digoel Papua Tengah Nabirea), Deiyaia), Dogiyai"), Intan Jayaa), ^Paniai"), Puncak"), Puncak Jaya") Papua Pegunungan Jayawijaya.l, Lanny Jayaa), Mamberamo ^Tengaha), ^Ndugaa), Pegunungan Bintang4, Tolikara"), Yalimo"), ^Yahukimo") Papua Barat Teluk Wondamaa), Manokwari Selatan, ^Teluk ^Bintuni, ^Pegunungan Arfak Papua Barat Daya Sorong Selatana), Tambrauwa), Sorong, ^Maybrat Sumber: Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun ^2O2O ^terrtang ^Penetapan Daerah Tertinggal ^Tahun ^2O2O-2O24 Keterangan: a) Fokus intervensi daerah ^tertinggal ^tahun2024. - IV.45 - SK No 170168 A 4.1.2.4 Proyek Prioritas Strategls/ Maior Proiect Perencanaan dan penganggaran Prioritas Nasional ^2 ^padatahun ^2024 ^akan ^difokuskan ^pada pelaksanaan delapan Proyek Prioritas StrategislMajor Project dengan ^rincian ^informasi terdiri dari urgensi, impact/outcome/output, ^pelaksana, ^lokasi, sumber ^pendanaan ^dan highlight proyek yang dijabarkan sebagai berikut -rv.46 - - rv.47 - - IV.48 - -tv.49 - 4.1.2.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan pada tahun 2024 sebagai upaya mendukung penataan regulasi nasional diarahkan untuk mendukung pelaksanaan kerangka regulasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, ^yang diarahkan masuk dalam Program legislasi nasional/Program penyusunan Peraturan Pemerintah/ Peraturan Presiden Tahun 2024 adalah (1) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2025-2029;
Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembagian Wilayah Ibu Kota Nusantara.
1.3 Prioritas Nasional 3, Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas ^dan Berdaya Saing Pembangunan sumber daga manusia berkualitas dan berdaga saing merupakan salah satu modal dalam percepatan transformasi ekonomi ^gang inklusif dan berkelanjutan. Pembangunan sumber daga manusia tahun 2024 difokltskan ^pada ^percepatan ^pencapaian target Rencana Pembangunan Jongka Menengah Nasional Talutn 2024 melalui keberlaniutan reformasi sisfem kesehatan nasional, percepatan penurunan kematianibu dan stunting, percepatan pemulihan pembelajaran, reformasi pendidikan keterampilan, dan reformasi si st em p erlindung an sosial. 4.1.3.1 Pendahuluan Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah Tahun 2O2O-2O24 telah ^memasuki tahun terakhir pelaksanaannya. Meski demikian, masih banyak target ^pembangunan nasional, termasuk pembangunan sumber daya manusia ^yang akan sulit tercapai ^akibat dampak pandemi COVID-19. Hal ini tergambar ^pada Indeks Pembangunan ^Manusia ^yang hanya meningkat dari 72,29 pada 2021 menjadi 72,91 ^pada tahun 2022. Di bidang kesehatan, pelayanan kesehatan belum dapat dilaksanakan ^dengan maksimal, seperti pelayanan antenatal bagi ibu hamil, imunisasi dasar bayi dan balita, ^pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, ^pemantauan tumbuh ^kembang bayi ^dan anak, dan pelayanan pengendalian penyakit melalui ^perluasan cakupan deteksi ^dini penyakit menular dan tidak menular. Selain itu, proses akreditasi fasilitas kesehatan dihentikan selama pandemi pada ^periode 2O2O-2O22. Peningkatan layanan pendidikan ^perlu diperluas baik dalam hal akses ^layanan pendidikan yang merata dan menjangkau semua daerah yang diindikasikan dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, dan dalam hal kualitas ^pembelajaran dan ^pengajaran. Penekanan percepatan pemulihan ^pembelajaran ^pasca-COVID-19 ^perlu dilakukan ^melalui inovasi pendekatan, metode, dan sumber belajaryang tepat. Di sisi lain, ^mayoritas penduduk Indonesia hanya memiliki kualifikasi ^pendidikan menengah ^ke bawah ^dan ^hanya ^dapat menjangkau sektor pekerjaan berketerampilan rendah. Selain itu, ^pendidikan ^vokasi yang diharapkan dapat menurunkan ^pengangguran belum dapat menunjukkan ^hasil ^yang optimal. Tingkat kemiskinan nasional turun menjadi 9,57 ^persen pada September ^2022 ^dibandingkan dengan angka September 2O2l yaifi sebesar 9,71 ^persen. ^Adapun ^tingkat ^kemiskinan ekstrem dengan menggunakan 2,15 US$ ^purclnsing power ^paitg ^juga ^menunjukkan penurunan menjadi 2,5 persen dari 3,5 persen. Pelaksanaan berbagai ^program perluasan perlindungan sosial berdampak positif terhadap penurunan ^jumlah penduduk miskin dan miskin ekstrem. - N.50 - Tingkat pengangguran terbuka mengalami ^penurunan sebesar 0,63 ^poin ^persentase menjadi 5,86 persen pada Agustus 2022 akibat terciptanya 4,25 ^juta lapangan ^keq'a ^baru. ^Namun berdasarkan tingkat pendidikannya, tingkat ^pengangguran terbuka lulusan ^sekolah menengah kejuruan mencapai 9,42 persen dan disusul oleh lulusan sekolah menengah ^atas sebesar 8,57 persen. Meskipun pengangguran berhasil ditekan, dari sisi ^kualitas, ^angkatan kerja masih didominasi oleh mereka dengan ^pendidikan sekolah menengah ^pertama ^ke bawah sebesar 55,43 persen. Selain itu, proporsi ^pekerja yang bekerja ^pada bidang ^keahlian menengah dan tinggi hanya sebesar 40,49 persen. Di bidang kependudukan, kepemilikan nomor induk kependudukan masih ^perlu ^menjadi perhatian khususnya daerah tertinggal, terdepan dan terluar seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang cakupan kepemilikannya masih rendah. Pemanfaatan ^data kependudukan untuk penyusunan kebijakan masih belum optimal. Pengembangan ^statistik hayati dilakukan untuk penyediaan data kependudukan yang lebih akurat, terintegrasi, ^dan bermanfaat bagi penyusunan kebijakan. Isu strategis pembangunan sumber daya manusia ^pada tahun 2024 adalah ^(1) ^pemenuhan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata untuk percepatan penurunan angka kematian ibu, stuntrng, dan wasting, percepatan ^penemu€rn kasus secara ^massal ^dan pengobatan penyakit secara tuntas penyakit menular, serta penguatan pada sistem kesehatan;
percepatan pemerataan layanan ^pendidikan berkualitas; ^(3) ^reformasi ^sistem perlindungan sosial menjadi lebih akurat, terintegrasi, adaptif, dan efektif berdasarkan tingkat kerentanan untuk menurunkan angka kemiskinan dan ^menghapus kemiskinan ekstrem serta isu ^jaminan sosial yang terdiri dari ^(a) ^perluasan cakupan ^kepesertaan dan peserta aktif pada program Jaminan Kesehatan Nasional dan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, (b) kebutuhan perlindungan hari tua bagi ^pekeg'a informal, ^dan (c) pemahaman masyarakat akan kebutuhan perlindungan serta ^program dan manfaat jaminan sosial; serta (4) percepatan kepemilikan dokumen kependudukan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar, serta ^pengembangan statistik ^hayati. Isu strategis pembangunan sumber daya manusia lainnya ^pada Rencana ^Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2O2O-2O24 adalah ^(1) ^pewujudan lingkungan ramah ^anak, peningkatan kesetaraan gender, serta peningkatan akses, peran, dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan, serta penguatan layanan kepemudaan dalam ^rangka peningkatan partisipasi aktif pemuda;
perluasan akses ^penduduk miskin dan ^rentan terhadap aset produktif dan ^pemberdayaan ekonomi; ^(3) ^penguatan peran perguruan tinggi dalam menjawab berbagai isu ^permasalahan terkait ^pertumbuhan ekonomi daerah; ^(4) penguatan sinergi dan kolaborasi antar- stakelnlder iptek dan inovasi dalam mendukung pemecahan masalah pembangunan berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi; serta (5) perbaikan tata kelola pemasyarakatan dan pembinaan olahraga di ^pusat dan daerah untuk pembudayaan olahraga di masyarakat dan optimalisasi ^prestasi ^di tingkat ^dunia. Arah kebijakan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing ^pada tahun ^2024 adalah (1) memperkuat penyelenggaraan tata kelola kependudukan melalui strategi (a) peningkatan cakupan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, terutama menjangkau wilayah tertinggal, terdepan dan terluar, kelompok rentan ^administrasi kependudukan, dan kelompok khusus; (b) ^pemutakhiran data ^penduduk ^berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk (SP) 2O2O; ^(c).pemanfaatan data kependudukan untuk pembangunan dan ^pelayanan ^publik sebagai bagian dari ^transformasi digital; ^dan (d) penyediaan dan pengembangan statistik hayati yang akurat dan terintegrasi. (21 reformasi sistem perlindungan sosial terutama untuk ^percepatan ^penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan dengan strategi ^yang terdiri dari ^(a) perluasan ^dan penguatan sosialisasi terpadu ^jaminan sosial untuk meningkatkan kepesertaan ^dan kolektabilitas, khususnya bagi pekerja informal; ^(b) ^pemberian perlindungan ^jaminan sosial bagi pekerja informal, melalui mekanisme kolaboratif ^dan bantuan ^iuran ^bagi - IV.s1 - SK No 170174 A pekerja miskin dan tidak mampu; (c) perluasan ^program dan manfaat ^jaminan ^sosial, mencakup return to utork dan perlindungan hari tua ^pekerja ^informal; ^(d) ^peningkatan keaktifan serta kapasitas ^pemerintah daerah dalam ^melakukan ^perencanaan yang berpihak dan berbasis bukti melalui Digitalisasi Monografi ^Desa/Kelurahan; (e) pemutakhiran, perluasan, dan transformasi data penduduk miskin dan ^rentan melalui Registrasi Sosial Ekonomi untuk meningkatkan ^ketepatan ^sasaran ^program, termasuk dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. ^Data ^Registrasi Sosial ^Ekonomi ^ini akan digunakan oleh pemerintah sebagai data acuan ^dalam melakukan ^penargetan dan integrasi program-program bantuan sosial, ^jaminan ^sosial, subsidi, ^pemberdayaan masyarakat, dan program terkait lainnya, ^serta ^penguatan perencanaan ^dan penganggaran berbasis bukti; (0 penguatan integrasi dan digitalisasi ^penyaluran program bantuan sosial; (g) pengembangan mekanisme ^graduasi yang ^terintegrasi ^untuk program-program bantuan sosial; (h) perluasan asesmen dan ^penjangkauan layanan rehabilitasi sosial yang terintegrasi bagi kelompok rentan, ^seperti ^anak, ^lanjut ^usia, penyandang disabilitas, pekerja sektor informal, korban bencana, ^penduduk terdampak pandemi COVID-19, korban perdagangan manusia, korban ^penyalahgunaan narkoba, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, ^penderita Human ^Immunodeficiencg ViruslAcquired Immunodeftciencg Sgndrome ^(HIV/AIDS), dan kelompok ^rentan ^lainnya; (i) pengembangan perlindungan sosial yang adaptif terhadap ^bencana, ^termasuk bencana pandemi; fi) transformasi subsidi energi ^(LiquefiedPetroleumGas/ ^LPG ^3 kg ^dan listrik) menjadi bantuan sosial agar ^program ^lebih efektif, tepat ^sasaran, ^dan adaptif kebencanaan; (k) integrasi dan ^peningkatan kesinambungan ^data, ^proses ^pemantauan dan evaluasi, serta ^pengembangan skema ^pendanaan program ^perlindungan ^sosial ^yang berkesinambungan; dan (l) peningkatan ^pendapatan kelompok ^miskin ^ekstrem melalui kolaborasi pemberdayaan dan peningkatan aset serta akses ^usaha ^ekonomi ^produktif di berbagai sektor. (3) meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan ^semesta, dengan ^fokus antara lain (a) peningkatan kesehatan ibu dan anak, remaja, usia ^produktif, dan lansia, ^serta Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, ^melalui (i) ^penguatan ^pelayanan kegawatdaruratan dan sistem rujukan ibu dan anak ^terencana ^dan ^terstandar dengan peningkatan kualitas Pelayanan Obstetri ^Neonatal Emergensi ^Dasar ^dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif; ^(ii) ^afirmasi ^daerah ^terpencil perbatasan dan kepulauan untuk penjangkauan ibu dan anak berisiko; ^(iii) pendampingan kesehatan reproduksi di masa remaja, ^pranikah, masa ^hamil, pascamelahirkan, dan lansia; (iv) pelayanan Keluarga ^Berencana, ^termasuk Keluarga Berencana pascapersalinan ^yang berkualitas, ^nondiskriminatif, ^dan berbasis hak; (v)penguatan edukasi dan ^pelayanan kesehatan di ^tingkat ^komunitas, serta peningkatan kapasitas kader; ^(vi) ^penguatan pencatatan ^dan ^pelaporan data individu serta kematian ibu dan anak berbasis ^fasilitas ^pelayanan kesehatan, yang mencakup kejadian kematian di luar fasilitas ^pelayanan kesehatan; ^(vii) perencanaan dan penganggaran terintegrasi kesehatan reproduksi; ^dan ^(viii) penguatan pelayanan kesehatan lansia di tingkat fasilitas ^pelayanan ^kesehatan primer serta pelayanan geriatri terpadu di fasilitas ^pelayanan kesehatan ^rujukan. (b) percepatan penurunan stunting dan wasting melalui ^(i) ^peningkatan ^intervensi spesifik melalui pendampingan kepada ^setiap ^ibu ^hamil ^dan anak ^usia ^di ^bawah dua tahun dan balita, peningkatan cakupan dan ^kualitas ^pemantauan pertumbuhan balita melalui pemenuhan alat terstandar dan ^pelatihan ^tenaga kesehatan dan kader, serta ^peningkatan akses pangan ^yang ^beragam, ^bergizi seimbang, dan aman; dan (ii) ^peningkatan cakupan ^intervensi sensitif ^melalui peningkatan akses sanitasi dan air minum ^layak dan ^aman, serta integrasi ^data sasaran dan penguatan Elektronik-Pencatatan ^dan ^Pelaporan ^Gizi ^Berbasis Masyarakat; - IV.52 - (c) pengendalian penyakit menular dan tidak menular terutama ^pada ^Human Immunodeficiencg ViruslAcquired Immunodeficiencg Sgndrome ^(HIV/AIDS), tuberculosis, malaria, kusta, dan schisfosomiasis, ^melalui ^(i) ^peningkatan ^penemuan kasus aktif secara massal dengan ^peningkatan peran masyarakat dan kemampuan tenaga kesehatan terlatih; (ii) ^pemberian pengobatan ^untuk ^pencegahan; ^(iii) pemenuhan pemberian obat sampai tuntas; ^(iv) dukungan sarana ^penanggulangan penyakit; (v) perluasan cakupan imunisasi dasar lengkap ^pada bayi ^dengan pengembangan sistem registrasi dan pengingat nasional; ^(vi) ^peningkatan ^deteksi dini penyakit tidak menular; ^(vii) penguatan ^konseling upaya berhenti ^merokok; serta (viii) pelaksanaan surveilans ^penyakit terintegrasi ^dan real ^time; (d) peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dengan ^percepatan ^akreditasi ^Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama baik Fasilitas Kesehatan ^Tingkat ^Pertama ^pemerintah maupun swasta serta akreditasi rumah sakit, melalui ^(i) optimalisasi ^dukungan penggunaan dana alokasi khusus untuk akreditasi Fasilitas Kesehatan ^Tingkat Pertama; (ii) peningkatan keterlibatan ^pemerintah ^daerah ^dalam akreditasi fasilitas kesehatan; (iii) peningkatan kapasitas tata kelola dan ^tenaga ^kesehatan di puskesmas untuk penyiapan akreditasi; dan (iv) ^pendampingan ^pada ^Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terutama ^pada Fasilitas ^Kesehatan ^Tingkat ^Pertama dengan pemenuhan sarana ^prasarana yang ^kurang; (e) pemenuhan tenaga kesehatan sesuai standar terutama di ^puskesmas, ^di ^antaranya melalui (i) peningkatan kualitas ^produksi tenaga ^kesehatan, ^(ii) ^pemberian bantuan biaya pendidikan dengan skema wajib ^penempatan, dan ^(iiil ^afirmasi pendayagunaan tenaga kesehatan di daerah tertinggal dan kepulauan; (0 pemantapan reformasi sistem kesehatan nasional melalui ^(il ^peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan; ^(ii) ^pengembangan ^jejaring rumah ^sakit layanan unggulan di setiap provinsi; (iii) ^penguatan keamanan ^dan ^ketahanan kesehatan termasuk peningkatan kapasitas ^Laboratorium ^Kesehatan Masyarakat setara biosafetg leuet 2 dan laboratorium ^pengujian ^obat ^dan ^makanan; ^(iv) digitalisasi pelayanan kesehatan; ^(v) ^penguatan ^pengawasan ^obat dan ^makanan; dan (vi) peningkatan kepesertaan Jaminan ^Kesehatan Nasional; serta (S) pemenuhan fasilitas pelayanan kesehatan di Ibu Kota ^Nusantara, ^antara ^lain (i) percepatan penyediaan fasititas pelayanan kesehatan di Fasilitas ^Kesehatan Tingkat Pertama dan Laboratorium Kesehatan; ^(ii) percepatan pembangunan ^dan operasionalisasi ketersediaan sarana, ^prasarana, ^dan alat ^kesehatan serta ^tenaga kesehatan untuk Rumah Sakit Internasional Ibu Kota ^Nusantara; ^serta ^(iii) peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah ^penyangga Ibu ^Kota Nusantara. (4) meningkatkan pemerataan layanan pendidikan berkualitas, ^dengan ^fokus antara ^lain (a) peningkatan kualitas pengajaran dan ^pembelajaran ^dengan ^(i) ^penerapan kurikulum, model pembelajaran, sumber belajar, ^pengembangan ^inovasi pembelajaran dan praktik belajar-mengajar yang merujuk ^pada ^paradigma pembelajaran abad ke-21 untuk mendorong ^penguasaan ^kemampuan berpikir tingkat tinggil higher order thinking skills; ^(ii) ^peningkatan ^kualitas ^sistem ^penilaian hasil belajar termasuk peran ^pendidik dalam ^penilaian ^pembelajaran; (iii) pemanfaatan penilaian hasil belajar sebagai basis ^perbaikan ^proses pembelajaran di masa mendatang; (iv) peningkatan kompetensi ^dan profesionalisme pendidik; (v) peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan ^komunikasi ^dalam pembelajaran; (vi) penguatan keterampilan nonteknis dan ^pendidikan ^karakter; ^(vii) peningkatan pengasuhan dan peran keluarga dalam ^pendidikan; ^(viii) ^kesentosaan siswa (student utell-being); serta ^(ix) kesehatan ^mental dalam pendidikan; (b) peningkatan pemerataan akses layanan ^pendidikan di ^semua ^jenjang ^dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar L2 Tahun, dengan ^(il ^meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan ^kebutuhan ^dan afirmasi pada daerah tertinggal, terdepan ^dan terluar, ^termasuk pemulihan ^di - IV.53 - daerah terdampak bencana; (ii) perluasan daya tampung ^terutama untuk ^bidang- bidang yang menunjang kemajuan ekonomi dan ^penguasaan sains dan ^teknologi; (iii) penyaluran bantuan pendidikan bagi anak keluarga rentan dan berprestasi, termasuk bantuan bagi lulusan ^pendidikan menengah ^yang ^akan melanjutkan ^ke pendidikan tinggi; dan (iv) penguatan upaya pencegahan kasus anak ^putus sekolah termasuk strategi pendataan, upaya ^penjangkauan dan ^pendampingan, ^dan sinkronisasi lintas sektor dalam penanganan Anak Tidak Sekolah; (c) kolaborasi lintas sektor untuk penguatan layanan satu tahun ^prasekolah dengan (i) penerapan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif serta ^(ii) ^peningkatan pemahaman dan peran keluarga dan masyarakat mengenai ^pentingnya pendidikan usia dini; (d) peningkatan pengelolaan, penempatan, dan ^pemenuhan ^pendidik dan ^tenaga kependidikan yang merata, dengan (i) ^percepatan revitalisasi Lembaga ^Pendidikan Tenaga Kependidikan dan penguatan Pendidikan Profesi Guru, ^(ii) ^peningkatan kualifikasi guru dan dosen, (iii) penerapan strategi distribusi ^dan redistribusi berbasis pemetaan kebutuhan, (iv) peningkatan kualitas ^sistem penilaian kinerja, dan (v) peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan; (e) penguatan penjaminan mutu pendidikan dalam meningkatkan ^pemerataan kualitas layanan pendidikan, mencakup (i) peningkatan kualitas ^program-program ^pada peta mutu pendidikan sebagai basis perbaikan dan/atau peningkatan mutu layanan pendidikan hingga pada satuan ^pendidikan, (ii) ^penguatan dan ^akselerasi kapasitas dan mutu akreditasi satuan ^pendidikan dan ^program ^studi, (iii) penguatan standar nasional pendidikan, (iv) ^penguatan budaya mutu ^dan kualitas kepemimpinan di sekolah, serta (v) ^penguatan unit ^penjaminan ^mutu ^di daerah dan satuan pendidikan; dan (0 peningkatan tata kelola pembangunan pendidikan serta strategi ^peningkatan efektivitas pembiayaan dan pemanfaatan anggaran ^pendidikan, ^mencakup (i) penguatan validasi dan akurasi data pokok ^pendidikan; ^(ii) ^peningkatan ^kualitas perencanaan dalam mendorong pemenuhan standar ^pelayanan minimal ^bidang pendidikan; (iii) peningkatan efektivitas dan kualitas pemanfaatan anggaran pendidikan untuk optimalisasi pembangunan ^pendidikan meliputi akses, ^kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan termasuk kesetaraan ^pendanaan ^antara pendidikan umum dan pendidikan bercirikan agama. (5) meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan ^pemuda dengan ^fokus antara ^lain (a) peningkatan kualitas anak melalui (i) ^penguatan regulasi dan ^peraturan ^teknis dalam upaya peningkatan perlindungan anak; ^(ii) ^penguatan ^norma positif ^dan perubahan perilaku dalam mencegah terjadinya kekerasan dan ^perilaku salah ^pada anak seperti perkawinan anak dan ^pekerja anak; ^(iii) ^peningkatan ^kualitas ^layanan penanganan kekerasan terhadap anak secara komprehensif dan ^terpadu, termasuk bagi korban kekerasan di ranah daring; ^(iv) ^peningkatan koordinasi ^dan ^sinergi pemenuhan hak anak dalam kondisi khusus, termasuk bagi anakyang berhadapan dengan hukum dan situasi darurat; ^(v) optimalisasi ^pengasuhan berbasis ^hak anak pada lingkungan keluarga dan lembaga pengasuhan alternatif; ^(vi) ^penguatan resiliensi anak melalui ^pendidikan kecakapan hidup ^dan peningkatan ^partisipasi anak yang bermakna dalam ^pembangunan; ^dan ^(vii) penciptaan ^lingkungan ^yang ramah anak; (b) peningkatan kualitas perempuan melalui (i) ^penguatan ^penyelenggaraan pengarusutamaan gender di seluruh proses ^pembangunan; ^(ii) ^perluasan ^akses dan kesempatan perempuan di ekonomi, khususnya bagi ^perempuan dengan ^disabilitas, kepala keluarga, miskin, serta ^penyintas kekerasan ^dan ^bencana, ^melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan, literasi keuangan, dan ^literasi digital; ^(iii) peningkatan representasi perempuan di parlemen dan ^penguatan ^agencg perempuan dalam keluarga dan masyarakat, melalui ^pendidikan dan ^pelatihan - IV.54 - SK No 170177 A kecakapanhidup,kepemimpinan,danpolitik,sertakaderisasiditingkatnasional dan daerah; dan (iv) penguat""""il; pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan s'ec.ara. ; ; ; ; "dsrr, iretatui edukasi masyarakat yang inovatif, masif, dan berkel""jrt; ; ; ; "iiu"t"" tati-laki, keluarga, dan-masyarakat dalammencegahdanmenang".,it"te,asan,t".ma",,tkekerasanberbasisgender iiin"; ,"","f#{_?i: #J"tft ""}**ff #{iililfiHlil?1fl?i1?X"Tfi fr'.]: 3' ffi't'i: lX?': i: l'#Ti#X'; liffi iili; 1i1r; *"i:
iT"T'lT,sumberdaYa manusia lembaga layanan; e"'; ; a.4 -"i"t"= pericatatan dan pelaporan kasus kekerasan; penguatan unit Pelak'sana Tetnis o""r"t' pt'lindungan Perempuan dan Anak dan staniardisasi r"-uag" l"yanan; serta optimalisasi pemanfaatan Dana (c) i: '"i: ; -Ill51$irtlit?"f;
a melalui (i) penguatan koordinasi .lintas sektor pelayanan kepemudaan terutam"'"ittgf p; "; t dan daerah' termasuk mendorong percepatanplny'"ut'a"'"so9li; ; ; '!i1st"t'daerahsertapemantauandan evaluasi pelaksanaanrryu. ".""ri t"ip"a"; liil"peningr<atan partisipasi aktif pemuda berbasis kewilayahan secara a; "; i; ; beimattna, ftttt'""t'tt dalam kewirausahaan berbasis irro""=i dan teknol"gi; ; ; ; ii0 p""g"tt"r, pltiftn' berisiko pada pemuda' termasuk pencegahan "t" u"t "v" t"t","""'i,-- perundu-ngan' intoleransi' penyalahgu; ; ; ; -fi; ; k; ba, Alkohli, iJit ot.opita dan zit ,'a'tu lainnva' minuman keras, penyebaran p"ny.t i ' - Huma; tiiiiitnciencg - viruslAcqtired Immunodefii"n"g Sgndromeftriv / eros)' dan penyakit menular seksual' (6)mengentaskankemiskinan,denganfokuspadapenguatanaksespendudukmiskindan rentan terhadap aset produmif, peribJl,""" t""tt"'-al" aksis pembiayaan untuk mendukung akJelerasi peningkat#; ; ; ii.gi p"'a"a"t miskin dan rentan', melalui (a) peningk"t"' ; ; ; ; ; ; ; t#"" "k; ; ; ; ""' -b"agi pelaku usaha miskin dan rentan melalui pendampingan inkubasi tisnis'dan akses permodalan; (b) peningkatan akses penduduk miskin Jan rentan p"i; ; "; ; oaumii t"t-""ft.t"diittibu"i lahan dan pendampinganpemberday""'p""'faatannya-"l"t"ireformaagrariaserta perhutana, "o"ii; 1"f peningkat.r, drrkr.rga., yang-irru"-ir bagi kelompok penduduk miskin dan rentan, termasuk.r"r., pl-lv""E"; s-q1auilitas, lansia, korban perdagangan manusia, korban penyalahgurr""rJ]iirr.ou", "ekotroi p"iltott"p1ka.dan Zat Adiktif rainnya, p"r,aliiti--'iuin ; *; ; ; ; ; i;
""a .viiuslAcquirzd" Immunodeficiencs Sgndrome (HIV/AID-S), korban .be; ; - termisut< 'p"tia"d"ft terdampak pandemi covlD-1g, dan kelompok ,"r,"rr"^iliriv.- rrrtrt. ilemperotet' akses pemenuhan kebutuhan dasar dan peningk"t".; "; 3; L"r aT 9) upaya p: ngyangan kemiskinan ekstrem secara khusus didorong lUt.ri pe'"t'""'a""'a""' p"-beidayaan kolaboratif di tingkat a""./r."Trr"t.r, melalui pigii"ri"^"i MonografiEJ"/r"t"tt'an dan Registrasi Sosial Ekonomi' (7|meningkatkanproduktivitasdandayasaing.,melaluifa)pendidikan-11ir'".'nanvokasi berbasis r."': ^'""t industri; tuip"'gt'"'U-""?: -": "'; * informasi pasar kerja yang kredibel dan berkelas dunia; (c) penyelarasan jenis ,t; ; ,, studi dan arah penelitian dengan kebutuhan p"r,g"-t^rrg#'"'"; ; ; #tt di&rah; (d) peningkatan kualitas dan daya saing lulusan pendiditan"iirJgi?"r"r"i.,1en8embang3r1 program studi yang adaptif dan pengembang",' . -I},ikurum serta i',o"I"i p",ib"1"i.'"'' yang dapat memperkuat i",at.t"r, berorien; i; ; " kompetensi unluk menjawab kebutuhan pembangur; ; i; ; ; " d"p.r, dengan """", p"rg".rrb"ngan wilayah; (e) pemfokusan sumber daya riset dan inovasi ,.?rt ,r,"'"^p"i tuiti'nigThip prioritas Riset Nasional tahun 2O2O-2O24 dan untuk pemecahan p"tt""""r"r'ari pembangunan dengan berbasiskan itmu pengetahu"-, ,"fi'.ili,; ; rr fiF""i; t0 penguatan ekosistem riset dan inovasi, khususnya melalui iliai-il; torauota=i ""i"i" lEmbaga penelitian dan perguruan tinggi dengan i.rarr"[J-i": , masyarakai; ".it" (g) perbaikan pembinaan olahraga di aniaranya (i) penguata" pemUin""" "if"ilfitelangtta panjang melalui penye1engg",..,, training centre; (ii) mendorong percepatan penyusunan regulasi desain PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - N.55 - olahraga di daerah; (iii) mendorong penataan, pengembangan wadah, dan peningkatan kualitas pembinaan atlet usia muda melalui sentra pembinaan olahraga prestasi pada satuan pendidikan di daerah; serta (iv) memfokuskan pembudayaan olahraga masyarakat, pembinaan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional dan Desain Besar Manajemen Talenta Nasional. 4.1.3.2 Sasaran Prioritas Nasional Sebagai keberlanjutan proses pemulihan dampak COVID-I9, sasaran utama pembangunan sumber daya manusia difokuskan pada penguatan pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas pendidikan dan perlindungan sosial melalui reformasi sistem kesehatan nasional, percepatan penurunan kematian ibu dan sfitnting, serta pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0. Sasaran yang akan dicapai dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing pada tahun 2024 dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Sasaran, Indikator, dan Target Prioritas Nasional 3 Menlngtatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Salng Bq.sellne 20t9 Realisasi Target IYo. Sasaran/Indikator 2023 2024 2020 20.2t 20.22 1 Terkendalinya pertumbuhan penduduk dan menguatnya tata kelola kependudukan Angka Kelahiran Total , , ^(Total ^Fertilitg RatelTFRl t-r (per wanita usia subur usia 1549 tahun) 2,28t1 2,4021 2,2421 2,1421 2,19 2,lO Persentase cakupan 1.2 kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) (%) 95,173) 99,lt4t 99,214i 99,374t 99,OO 100,00 2 Meningkatnya perlindungan sosial bagi seluruh penduduk 2.1 Proporsi penduduk yang tercakup dalam program perlindungan sosial (%):
11.1 Membaca 3711r) N/A11) N/A11) N/A.) 394 396 3.11.2 Matematika 3791tt N/A11) N/Attt N/Ae) 385 388 3.11.3 Sains 3961r) N/A11) N/At1) N/Ae) 399 402 Rata-rata lama sekolah 3.12 penduduk usia 15 tahun ke atas (tahun) 8,753) 8,903) 8,973t 9,083) 9,24 9,29 3.13 ^Harapan lama sekolah (tahun) 12,953) 12,983) 13,083) 13,103) L3,22 13,30 4 Meningkatnya kualitas anak, ^perempuan, dan ^pemuda 4.1 Indeks Perlindungan Anak (rPA) 62,7212) 66,89t'zl 61,3812) 69,87") 71,66 73,49 4.2 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 91,0713) 91,0613) 91,27r3t 91,63131 91,t7- 91,44 91,24- 9t,54 4.3 Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) 52,6714) 51,0014) 53,33r+) 55,33r+) 56,65 57,67 - IV.57 - Basellne 2()19 Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 20]21 20.22 2023 20.24 5 Meningkatnya aset produktif bagi rumah tangga miskin dan rentan Persentase rumah tangga 5. 1 miskin dan rentan yang memiliki aset produktif (%) 30,403) 31,853t 35,833) 40,07 38,00 40,OO 6 Meningkatnya produktivitas dan daya saing Persentase angkatan kerja 6.1 berpendidikanmenengah 43,721s1 ke atas (%) 44,351s) 45,691s) 44,57ts1 48,OO 49,75 6.2 Proporsi pekerja yang bekerja pada bidang keahlian menengah dan tinggi (%) 40,601s) 40,O2rsl 40,39ls) 40,49tsl 43,00 43,1O 6.3 Jumlah PT yang masuk ke dalam uorld class uniuersitg ^(Vll 6.3.1 Top 2O0 016) o16) 016) 016) o 1 6.3.2 Top 300 1 ^16) 1 ^16) 1 ^16l 216) 1 2 6.3.3 Top 5OO 216) 216l 2161 2161 2 3 6.4 Peringkat Global Innouation Index 8517) 8517) 8717t 7 5171 75-80 75-80 6.5 Peringkat pada Olympic Games 46|el (2Ot6l N/A2o) 5521) N/A2o) N/Azot 3022) 6.6 Peringkat pada Paralympic Games 76231 (2016) N/A2o) 4124) N/A2o) N/A2o) 4o2sl Sumber: l) Survei Penduduk Antar Sensus ^(SUPAS), 2Ol5;
Data ^Pendataan Keluarga ^(PK) ^2O2L,2022; ^3) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), 2OL9-2O22, untuk ^perhitungan ekstrem menggunakan ^2,15 US$ ^PPP; ^4) ^Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ^(SIAK), 2022;
Dewan Jaminan Sosial ^Nasional ^(DJSN), ^2Ol9-2O22; ^6l Sensus Penduduk (SP), 2020;
Survei Demografi Kesehatan ^Indonesia ^(SDKI), ^2OI7; 81 Kemenkes, 2OL8-2O2L,TW lY 2022;
Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), 2019, 2021, 2022; lOl Riset ^Kesehatan Dasar, ^2018; lll Programme for International Student Assessment, ^pelaksanaan Programme for ^International ^Student Assessment setiap tiga tahun sekali, yaitu tahun 2012, 2015, 2018. Pelaksanaan Programme for ^International ^Student Assessment tahun 2021 diundur ke tahun 2022 dikarenakan COMD-l9. Tes ^Programme for ^International ^Student Assessment selanjutnya akan dilaksanakan ^pada tahun 2O25; ^12) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPAI,2OL9, 2O2O; l3l BPS,2O2O-2O22; L4l Diolah dari Survei Sosial ^Ekonomi ^Nasional (Susenas) KOR dan Survei Angkatan Keqia Nasional, 2Ol9-2O22 serta Susenas Modul Sosial, Budaya, ^dan Pendidikan (MSBP),2018 dan 2O2l; l5l Sakernas, 2Ol9-2O22;
QS WorldUniuersitg ^Rankings,2OL9-2O22; ^l7l INSEAD-WIPO Global Innouation Index Report, 2Ol9-2O22; lal Global ^Tuberculosts ^Report, ^2O2O-2O22; ^l9) ^Olympic Games Rio, 2016;
Tidak dipertandingkan ^pada tahun dimaksud; ^21) ^Olympic ^Games Tol<yo,2O2O; 221 ^Olympic Games Paris2024;
Paralympic Games Rio,2016;
Paralympic Games ^Tolryo, ^2021;
^Paralympic ^Games Paris 2024. Keterangan: a) Merupakan angka target; b) data tidak tersedia untuk tahun 2O2l ^dan 2022 karena target telah tercapai di tahun 2020 sehingga tidak dilakukan ^perhitungan; ^c) ^angka ^prognosa; ^d) angka target ^penyesuaian; e) data masih dalam perhitungan ^(OECD); dan f) realisasi ^per ^Marct2O22. - rv.58 - 4.1.3.3 Sasaran Program Prioritas Pencapaian sasaran Prioritas Nasional Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing dilakukan melalui tujuh Program Prioritas. Sasaran, indikator, dan target Program Prioritas pada Prioritas Nasional Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing dapat dilihat pada Tabel 4.12. Giambar 4.11 Kerangka Prlorltas Naslonal3 Mentngkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2022 Tabel4.L2 Sasaran, Indikator, dan Target Program Prioritas dari Prioritas Nasional 3 Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Salng No. Sasaran/Indikator Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 2o.2t 2022 2023 2024 PP 1. Pengendalian Penduduk dan Penguatan Tata Kelola Kependudukan Meningkatnya cakupan pendaftaran penduduk dan ^pencatatan sipil dan menguatnya sistem pemutakhiran data kependudukan 1.1 Persentase daerah yang menyelenggarakan layanan terpadu penanggulangan kemiskinan (%o) 35,001) 43,001) 58,001) 67,741J 89,00 100,00 Persentase provinsi/ kabupaten /kota yang memanfaatkan sistem perencanaan, r ^ ^penganggaran dan t.z monitoing evaluasi unit terpadu dalam proses penJrusunan program- program penanggulangan kemiskinan (%) 16,002) 30,002) 40,002) 53,312) 80,00 100,00 Persentase daerah yang aktif melakukan 1.3 pemutakhiran data terpadu penanggulangan kemiskinan (%o) 15,001) 30,00r) 24,oo1) 93,001) 90,00 100,00 - rv.59 - Basellne 2()19 Realisasi Target IYo. Sasaran/Indikator 2020 2021 2022 2023 2024 Persentase kepemilikan 1.4 akta kelahiran pada penduduk 0-17 tahun (%) 86,013) 93,804) 95,004) 97,864) 98,00 100,00 1.5 Persentase kementerian/lembaga yang mengadopsi kualilikasi standar nasional pendamping pembangunan ("/rl 521 5 30 30 50 50 PP 2. Penguatan Pelaksanaan Perlindungan Sosial Menguatnya pelaksanaan perlindungan sosial dalam menjangkau penduduk miskin dan kelompok rentan Persentase cakupan A r ^kepesertaan ^Jaminan z't Kesehatan Nasional (JKN) %t 83,61s) 82,07 86,96 91,77 91,00 98,00 Tingkat kemiskinan 2.2 penduduk penyandang disabilitas (%) 14,85s) 14,533) 15, 123) 13,25 l2,OO 11,0O ^ ^o ^Tingkat kemiskinan ''" penduduk lanjut usia (%) l1,l23t 11,243) 11,813) 10, 15 1O,OO ^<1O,OO Pemerintah daerah yang 2.4 menerapkan prinsip- prinsip inklusif (%) 3,50rt 6,402t 9,122t LO,77 15,00 20,OO 2.5 Persentase cakupan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan:
5.1 Pekerja formal (%) 56,510)") 63,8261 53,986) 57,4661 67,4O"1 74,57"t 2.5.2 Pekerja informal (%) 3,850)c) 3,216J 8,146t 13,526) 16,93a) 25,94"t Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) 2.6 Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan fiuta Pekerja)0 N/A N/A N/A N/A N/A 20 PP 3. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta, melalui ^peningkatan kapasitas sistem kesehatan di seluruh wilayah 3.1 Persentase persalinan di fasyankes (%o) 85,903) 87,903) 88,913) 87,273) 93,0 95,0 - IV.60 - Ilto. Sasaran/Indikator Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 20.21 20.22 2023 2024 Angka prevalensi kontrasepsi 3.2 modern /modern Contraceptiu e Preu elance Rate (mCPR) (%) 57,207t 57,908) 57,OOe) 59,40e) 62,92 63,41 Persentase kebutuhan ber- 3.3 KB yang tidak terpenuhi (unmet needl (%ol 10,607) 13,408) 18,00e) L4,70e) 7,70 7,40 Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun/Age 3.4 Spectfic Fertilitg Rore (ASFR 15-19) (kelahiran hidup per 1.0O0 perempuan) 31,908) 20,50e) 22,80e1 20,00 18,00 367) 3.5 Persentase cakupan penemuan dan pengobatan TBC (TBC Treatment Coueragel 67,5010) 42,8910) 4610) 74to) 90 90 Insidensi HIV (per 1.0OO 3.6 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) o,24rot 0, 1810) 0,1810) 0,O9to) 0, 19 0,18 Persentase penderita kusta . o ^ydf,g menyelesaikan o' ' pengobatan kusta tepat waktu (%) 84,5610) 8810) 88ro) 87101 90 90 3.8 Jumlah kabupaten/kota dengan intensifikasi upaya eliminasi malaria (kab/kota) l491ot l24tol 8310) 110 95 16010) 3.9 ^Jumlah ^kabupaten/kota sehat (kab/kota) 36610) 1 1 110) 22l1ol 282rol 380 420 Jumlah kabupaten/kota ^,^ ^y&[gmenerapkan o't' Kawasan Tanpa Rokok (KTR) (kab/kota) 25810) 29510) 31910) 44ltol 474 514 Persentase fasilitas 3.1 1 kesehatan tingkat ^pertama terakreditasi (%) 46r0) 56,49to) 56,40r0) 56,4010' 90 100 3.L2 ^Persentase ^rumah sakit terakreditasi (%) 70r0) 88,4Oio) 88,4010) 90,97ro) 95 100 3.13 Persentase puskesmas dengan ^jenis tenaga kesehatan sesuai standar %t 23to) 39,6010) 48-86ro) 56,0710) - IV.61 - 7t 83 No. Sasaran/Indikator Baseltne 20t9 Realisasi Target 2020 20.21 2022 2023 2024 3.14 Persentase RSUD kab/kota memiliki 4 dokter spesialis dasar & 3 dokter spesialis lainnya (%) 6L,70tol 69,771o) 75,31r0) 73,80r0) 85 90 3.15 ^Persentase ^obat ^memenuhi syarat (%) 78,6011) 90,6011) 95,2111) 89,73r1) 96 97 3.16 ^Persentase ^makanan memenuhi syarat (%) 76tt) 79,6811) 85,59 ^t ^t) 85,2 ^1 t ^t) 86 88 PP 4. Peningkatan Pemerataan Layanan ^Pendidikan ^Berkualitas Meningkatnya pemerataan layanan ^pendidikan berkualitas 4.1 Rasio Angka Partisipasi Kasar (APK) 20 persen termiskin dan 20 ^persen terkaya:
L.r SMA/SMK/MA/Sederajat o,773t O,773t O,763t 0,793) O,82 O,83 4. 1.2 Pendidikan tinggi 0, 193) 0,283) 0,293) 0,383) 0,4O 0,43 4.2 Proporsi anak di atas batas kompetensi minimal dalam tes PISA (%) 4.2.1Membaca 30,19t21 N/A12) N/At2) N/Ae) 33,00 34,10 4.2.2 Matematika 28,l}rzt N/A12) N/A12) N/Ae) 30,00 30,90 4.2.3 Sains 4O,O0r2) N/A12) N/A12) N/Aet 42,60 44,OO 4.3 Proporsi anak di atas batas kompetensi minimal dalam asesmen kompetensi ^(%o) 4.3.1 Literasi 53,2013) 53,2013) 52,54t4) 59,49141 58,31 61,20 4.3.2 Numerasi 22,got3t 22,9O13t 32,29r+l 45,24140 39,41 43,54 4.4 Tingkat penyelesaian pendidikan (%) 4.4.1 SD/Ml/Sedera.jat 95,483) 96,0031 97,373t ^97,823t 98,41 98,94 4.4.2 SMPIMTs/Sederajat 85,233) 87,893) 88,883) 90,133) 91'08 93,33 4.4.3 SMA/SMK/MA/Sederajat 58,333) 63,953) 65,943) 66,133) 69,68 71,71 -tv.62 - No. Sasaraa/Indikator Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 2021 20.22 2023 2024 4.5 Persentase anak kelas 1 SD/MI/SDLB yang ^pernah mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (%) 63,303) 62,483) 61,933) 63,2831 63,55 64,38 Angka Partisipasi Kasar 4.6 (APK) Pendidikan Tinggi (Pr) (%) 30,283) 30,853) 31,193) 31,163) 31,89 32,28 PP 5. Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan ^Pemuda Menguatnya perlindungan anak dan ^perempuan dari ^kekerasan, pemberdayaan perempuan ^di ekonomi, politik, dan ketenagakerjaan, serta ^partisipasi ^pemuda dalam ^kegiatan sosial kemasyarakatan, organisasi, berwirausaha, dan ^pencegahan ^perilaku berisiko 5.1 Persentase perempuan um: ur 20-24 tahun yang menikah sebelum 18 tahun (%) 10,823) 10,353) 9,233t 8,063) 9,08 8,74 5.2 Prevalensi anak usia 13-17 tahun yang pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya (%) Laki-laki: 37,44 menUrun perem- menUrun puan: 46,001s) menurun menurun Laki-laki: 6t,70 Perem- puan: 62,OO1s) 5.3 ^Indeks ^Pemberdayaan Gender (IDG) 75,2416t 75,57t6) 76,26161 76,5916) 75,60- 77,18 79,16- 8r,2r Tingkat Partisipasi 5.4 Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan 5 1 ,91 ^17) 53, 13 ^rz) 53,34t7) 53,41 ^rz) 54,39 55,OO 5.5 Prevalensi kekerasan terhadap perempuan usia 15-64 tahun di 12 bulan terakhir 9,4018) menurun 8,7018) menurun menurun menurun Persentase pemuda (16-30 tahun) yang mengikuti 5.6 kegiatan sosial kemasyarakatan dalam tiga bulan terakhir (%) 81,361e) 81,36le) 7o,491et mening- mening- 82,58 kat kat Persentase pemuda berumur 16-3O tahun 5.7 yang mengikuti kegiatan organisasi dalam tiga bulan terakhir (%) 6,361e) 6,361e) 4,841e) menrng- menrng- - IV.63 - kat kat 6,72 Basellne 2019 Reallsasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 20/21 20/22 20.23 20.24 Persentase pemuda (16-30 tahun) yang bekeda dengan status berusaha 5.8 sendiri dan dibantu buruh (tetap dan tidak tetap) dalam ^jenis ^j abatan uhite collar {o/ol o,47t7l o,44rzt o,4lt7) o,48r7) 0,50 0,55 Proporsi pemuda usia 16- 30 tahun yang mengalami masalah kesehatan . o ^sehingga ^mengganggu "'- kegiatan/aktivitas sehari- hari selama satu bulan terakhir dalam kelompok usia 16-3O tahun (%) 8,783) 8,583) 10,233) 9,513) 7,O5 6,87 PP 6. Pengentasan Kemiskinan Memperluas akses aset produktif bagi rumah tangga miskin ^dan ^rentan 6.1 Persentase rumah tangga miskin dan rentan yang mengakses pendanaan usaha (%) 233) 21,603t 20,553) 2L,63 45 50 Jumlah rumah tangga ^ ^o ^Yang ^memPeroleh ^akses "'- kepemilikan tanah (rumah tangga) 668.04020) 290.902 +44.147 356.811 261.L36 ^300.120 PP 7. Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Meningkatnya produktivitas dan daya ^saing Jumlah lulusan pelatihan ''' vokasi fiuta orang) O,78zta1 5,942rb) 6,45ztr) 5,6721d1 2,60 2,8O Persentase lulusan pendidikan vokasi yang 7.2 mendapatkan ^pekerjaan dalam 1 tahun setelah kelulusan (%) 46,6017) 4O,4617t 34,3617t 39,5317) 39,74 40,95 Persentase lulusan PI yang langsung bekerja 7.3 dalamjangkawaktu ^1 tahun setelah kelulusan ("/rl 44,O217t 58,2117t 58,3917) 59,9917t 60,71 61,71 Jumlah prototipe dari 7.4 perguruan tinggi (prototipe) 9422) 22 13 175231 23t 243 Jumlah produk inovasi dai tenant Perusahaan 7.5 Pemula Berbasis Teknologi (PPBT)yang dibina (produk) 15837) 13938) 6338) 550 600 L43221 -tv.64 - No. Sasaran/Indikator BaselTne 2019 Realisasi Target 2020 2021 20.22 2023 2024 7.6 Jumlah inovasi yang dimanfaatkan industri/badan usaha (inovasi) 52221 4637t 12938) 62381 180 2lO 7.7 Jumlah permohonan paten yang memenuhi syarat administrasi formalitas KI domestik (paten) L.36224) 1.27824t 4.45638t 3.69624) 2.750 3.O0O 7.8 ^Jumlah ^paten granted (domestik) (paten) 790241 L.21824t 4.45038) L.36324) 950 LO00 7.9 Persentase sumber daya manusia iptek (dosen, peneliti, perekayasa) berkualifikasi 53 ^(%)b) 13,732st 14,14371 14,79261 l8,44zt l7,O 2O,O Jumlah Pusat Unggulan 7.10 Iptek yang ditetapkan (Pul)ut 81221 10937) 1 1438) 12938) r32 138 7.Lt Jumlah infrastruktur iptek strategis yang dikembangkan (infrastruktur)tl 622) 2271 438) 1 038) 13 10 7.L2 Jumlah Science Techno Parkyang ada yang dikembangkanul 45281 4271. 627r. 9 8 8 7 .12.1 Berbasis perguruan tinggi (unit) 3271 5271 17281 523) 5 5 7.I2.2 Berbasis nonperguruan tinggi (unit) l2e) L27l 438) 28281 3 3 7.r3 Jumlah produk inovasi dan produk riset Prioritas Riset Nasional yang dihasilkan (produk)u) N/Ad) o22l 1 ^38) I ^38) 10 40 7.14 Jumlah penerapan teknologi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan 7.14.1 Penerapan teknologi untuk berkelanjutan pemanfaatan sumber daya alam (teknologi) l42el 538) 1 438) 12281 20 24 7.L4.2 Penerapan teknologi untuk pencegahan dan mitigasi pascabencana (teknologi) 352e) 4238t 2538) 3528) - IV.65 - 35 35 Basellne 2()19 Realisasi Target Ilo. Sasaran/Indihator 2020 20.21 2022 2023 2024 7.L5 ^Jumlah ^perolehan medali emas pada Olympic Games 1 ^30) (2Ot6l N/A31) 132t N/A31) N/A31) 333) Jumlah perolehan medali 7.16 emas pada Paralympic Games 03+) (2ot6l N/A31) 235t N/A31) N/Astt 336) Sumber:
Kemensos, 2Ol9-2O22;
Kementerian ^PPN/Bappenas,2Ol9-2O22;
^Susenas, ^2OL9-2O22;
^SIAK Kemendagri, 2022; 5l DJSN, 2019-2022; 6l BPJS Ketenagakerjaan, 2019,2022;
^SDKI, ^2Ol7; 81 ^Perhitungan BKKBN, 2O2O; 9l PK, 2O2l , 2022; LOI Kemenkes, 2OL8-2O21, ^TW ^lv ^2022; ^I ^1) ^BPOM ^2Ol9'2O22; ^l2l ^Programme for ^International ^Student ^Assessmen, 2018, pelaksanaan Programmefor International Student ^Assessment ^setiap ^tiga talrun sekali, yaitu tahun 2012,2015,2018. Pelaksanaarr ^Programme for ^International ^Student Assessment ^tahun 2021 diundur ke tahun 2022 dikarenakan COVID-l9. ^Tes ^Programme for ^International Student ^Assessment selanjutnya akan dilaksanakan ^pada tahun 2O25;
^Asesmen ^Kompetensi ^Siswa ^Indonesia ^(AKSI), ^2016; ^Al Asesmen Nasional Kemendikbudristek 2021 dat 2O22;
Survei ^Nasional Pengalaman ^Hidup Anak dan ^Remaja (SNPHAR), 2OL6 lbaselinel dan 2O2l;
BPS, 2OL9-2O22;
Sakernas, 2Ol9-2O22;
Survei ^Pengalaman ^Hidup Perempuan Nasional (SPHPN), 2OL6 ^(baseline) dan 2021, ^2O22;
Susenas MSBP, ^2018, 2021, 2022; ^2Ol Kementerian ATR/BPN, 2Ol9; 2lal Tanpa Kartu Prakeq'a;
21b) ^Realisasi pelaksanaan ^pelatihan vokasi ^pada ^13 kementerian/lembaga (430.870 orang) dan Kartu Prakerl'a ^(5,5 ^juta ^orang);
2lc) ^Realisasi pelaksanaan ^pelatihan vokasi pada 11 kementerian/lembaga ^(515.442 orang) dan Kartu Prakerja ^(5,93 ^juta ^orang); ^21d) ^Realisasi pelaksanaan pelatihan vokasi pada 13 kementerian/lembaga (607.O37 orang) dan Kartu Prake{a ^(4,98 ^juta orang);
Kemenristekdikti/BHN, 2Ol7-2O18;
^Kemendikbudristek, ^2022; 241Kemenkum ^HAM, 2018, ^2O2O,2O22; 251 Kemenristekdikti, LIPI, BPPT, 2018;
Kemendikbudristek dan ^BRIN, 2022; ^271 ^Perhitungan ^Kementerian PPN/Bappenas;
Kemenristekdikti dan LPNK Iptek, 2019; ^29) ^LPNK ^lp1r-k,2O2O;
^Olympic ^Games ^Rio, 2016;
Tidak dipertandingkan pada tahun dimaksud;
Olympic ^Games ^Tolqro,2O2l;
^Olympic ^Games ^Pxis2024;
Paralympic Games Rio, 2016;
Paralympic Games ^ToWo, 2O2l;
^Paralympic ^Games ^Paris ^2O24; ^371 Kemenristek/BRlN, 2020; dan
BRIN, 2022. Keterangan: a) pemutakhiran metode ^perhitungan dengan data ^pembilang ^jumlah ^peserta ^pekeq'a ^formal ^dan informal di BPJS Ketenagakerl'aan dan data ^penyebut ^jumlah ^penduduk ^beke{a ^semesta ^berdasarkan ^segmentasi PPU, PBPU, dan Jasa Konstruksi dengan ^proyeksi semesta tahun ^2024 sebesar ^55.748.573 ^jiwa peke{a formal ^dan 46.O6L.629 ^jiwa pekerja informal; b) capaian kumulatif; c) ^pemutakhiran data ^(realisasi); ^d) data ^tidak ^tersedia karena indikator baru diaplikasikan dalam Rencana Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24 di tahun 2O2O; el data masih dalam ^perhitungan ^(OECD); ^dan ^f) ^masih dalam ^proses ^penJ ^rsunan ^RPP ^PBI ^Jaminan Sosial Ketenagakeq'aan. 4.L.3.4 Proyek Prioritas Strategis/ MaJor ProJect Dalam Prioritas Nasional Meningkatkan Sumber Daya Manusia ^Berkualitas dan ^Berdaya Saing telah disusun lima Major Project sebagai langkah ^konkret ^dalam pencapaian ^sasaran yang dirinci berdasarkan urgensi, impact/outcome/output, ^pelaksana, lokasi, ^highlight proyek, dan sumber pendanaan. Major Projecf tersebut dijabarkan ^pada gambar di bawah ^ini. - IV.66 - -tv.67 - - IV.68 - 4.1.3.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Meningkatkan Sumber Daya ^Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing pada tahun 2024 sebagai upaya mendukung ^penataan regulasi nasional diarahkan untuk mendukung ^pelaksanaan kerangka regulasi ^dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. ^Rancangan ^regulasi yang sedang dalam proses persiapan (baik dalam tahap penyusunan kajian, draf regulasi, pembahasan, dan lain sebagainya) sepanjang tahun 2024, terdiri dari (1) Rancangan Undang-Undang tentang Pengawasan Obat dan Makanan;
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan;
Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Label dan Iklan Pangan; dan (41 Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang tentang Kesehatan. - rv.69 - 4.L.4 Priorltas Nasional4, Revolusl Mental dan ^Pembangunan Kebudayaan Reuolusi Mental dan Pembangunan Kebudagaan menjadi instrumen ^penting ^untuk membentuk karakter dan sikap mental manusia ^Indonesia melalui ^internalisasi ^nilai'nilai esensial, gaitu integitas, etos kerja, dan ^gotong roAong. Reuolusi ^Mental dan Pembangunan Kebudagaan diarahkan melalui ^pendagagunaan kearifan ^lokal sebagai modal ^dasar untuk mewujudkan bangsa gang maju, berdaula| mandii, ^dan ^berkepribadian. 4.1.4.L Pendahuluan Indonesia memiliki l<hazanah kebudayaan ^yang sangat beragam ^sebagai ^cerminan ^sejarah dan kekayaan peradaban bangsa yang diwariskan dari ^generasi ^ke ^generasi. ^Kekayaan budaya tampak di berbagai aspek kehidupan, baik ^dalam bentuk warisan budaya ^benda (tangible cultural heitage) maupun warisan budaya tak benda ^(intangible ^cultural heitagel, seperti tradisi, adat istiadat, ritus, seni, ^pengetahuan lokal, ^dan ^teknologi ^tradisional. Warisan budaya merupakan modal dasar ^pembangunan untuk ^memperkuat ^ketahanan sosial budaya dan mendukung transformasi ekonomi ^yang ^inklusif ^dan berkelanjutan. Warisan budaya berperan sangat ^penting dalam ^pengembangan sejarah, ^ilmu ^pengetahuan, teknologi, ekonomi budaya, dan industri kreatif. ^Upaya pendayagunaan ^warisan ^budaya sebagai modal sosial budaya mengalami ^peningkatan. Berdasarkan ^Indeks ^Pembangunan Kebudayaan, Dimensi Warisan Budaya meningkat dari ^41,00 pada ^tahun ^2O2O ^menjadi 46,63 pada tahun 2027. Sementara itu, keluarga sebagai ^wadah penanaman ^nilai ^dan ^norma positif antargenerasi terus mengalami kemajuan. Berdasarkan Indeks ^Pembangunan Keluarga, capaian pembangunan keluarga meningkat ^dari ^54,01 pada ^tahun 2O2l menjadi 56,07 pada tahun 2022. Indeks Pembangunan ^Keluarga ^adalah ^ukuran ^keberhasilan program pembangunan keluarga yang menggambarkan bagaimana ^peran dan ^fungsi keluarga melalui dimensi ketenteraman, kemandirian, ^dan kebahagiaan keluarga. Revolusi mental dan pembangunan kebudayaan ^dilakukan ^untuk ^mendayagunakan beragam warisan budaya melalui ^penguatan gerakan ^revolusi mental ^dan ^pembinaan ideologi Pancasila; pemajuan dan ^pelestarian ^kebudayaan; ^penguatan ^pemahaman dan pengamalan ajaran nilai agama yang moderat, inklusif, dan berorientasi ^kemaslahatan; ^serta peningkatan budaya literasi, kreativitas, dan inovasi. Beberapa tantangan yang dihadapi Prioritas Nasional ^4 ^Revolusi ^Mental dan ^Pembangunan Kebudayaan pada RKP Tahun 2024, ^yakni pertama, ^penguatan gerakan ^revolusi mental ^dan pembinaan ideologi Pancasila, antara lain (1) praktik keteladanan ^Pancasila ^belum ^secara masif ditunjukkan dalam kehidupan bermasyarakat, ^berbangsa, ^dan ^bernegara;
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan dan budaya ^birokrasi ^yang bersih, ^melayani, dan responsif belum optimal; ^(3) ^pendidikan ^karakter, ^pendidikan agama, ^dan ^pendidikan keagamaan sebagai upaya internalisasi nilai ^integritas, ^etos ^kerja, dan ^gotong royong ^belum optimal;
Gerakan Nasional Revolusi Mental ^di ^daerah ^belum dilaksanakan ^secara ^sinergi dan berkelanjutan; ^(5) regenerasi sumber ^daya ^manusia perkoperasian masih ^sangat ^minim sehingga eksistensi koperasi sebagai fondasi ^ekonomi kerakyatan ^terancam; ^serta ^(6) institusi keluarga belum menjalankan ^peran dan ^fungsinya ^secara ^optimal ^dalam pengasuhan berbasis hak anak, penyiapan kehidupan ^berkeluarga ^bagi ^remaja, ^pencegahan perkawinan anak, pelayanan konseling keluarga, serta ^perawatan ^jangka ^panjang ^untuk lansia. Kedua, pemajuan dan pelestarian kebudayaan, antara ^lain ^(1) ^warisan ^budaya ^belum dikelola secara optimal sebagai modal dasar ^pembangunan ^dan ^akselerator transformasi ekonomi, (2) tatakelola ^pembangunan kebudayaan belum ^optimal, ^(3) ^ekosistem seni ^budaya belum terbangun untuk mendukung kreativitas ^dan ^da}za ^cipta pelaku ^seni ^budaya, ^serta ^(4) talenta seni budaya yang memperoleh ^rekognisi ^global ^masih ^terbatas. -lY.70 - Ketiga, penguatan moderasi beragama, antara lain ^(1) ^praktik ^pemahaman dan ^pengamalan nilai ajaran agama yang toleran, moderat, dan saling menghargai belum optimal;
ruang dialog lintas agzrma yang mendorong kerja sama masih kurang dikembangkan;
dana sosial keagamaan belum dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan umat;
layanan keagamaan yang berkualitas belum merata; serta (5) kerukunan umat dalam kontestasi pesta demokrasi tahun 2024 perltt dijaga. Keempat, peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas, antara lain ^(1) budaya literasi dan literasi budaya masyarakat masih rendah, (2) infrastruktur literasi ^yang berkualitas belum tersedia secara merata, dan (3) transformasi ^pengetahuan untuk meningkatkan kecakapan hidup dan kesejahteraan belum dilaksanakan secara optimal. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka arah kebijakan dan strategi Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan pada RKP Tahun 2024, antara lain (1) memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Revolusi Mental dan pembinaan ideologi Pancasila melalui (a) peningkatan jiwa nasionalisme dan patriotisme melalui pendidikan kewargaan, wawasan kebangsaan, dan bela negara; (b) penerapan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara Berakhlak (berorientasi ^pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) untuk ^peningkatan budaya kerja pelayanan publik yang ramah, cepat, efektif, efisien, dan terpercaya; (c) penerapan disiplin, reward, dan punishment dalam birokrasi melalui upaya pengawasan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara, serta penerapan kebijakan manajemen penghargaan Aparatur Sipil Negara berbasis kinerja; (d) penguatan pendidikan karakter, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan untuk internalisasi nilai integritas, etos kerja, ^gotong royong, dan budi ^pekerti; (e) penguatan pendampingan dan kerja sama multipihak /pentalrclix dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Nasional Revolusi Mental di daerah; (0 internalisasi prinsip dan nilai koperasi serta perbaikan citra koperasi pada ^generasi muda melalui penguatan strategi komunikasi, informasi, dan edukasi terkait koperasi kepada generasi muda; serta (g) peningkatan kualitas keluarga dalam rangka pembentukan karakter, melalui (i) pengasuhan berbasis hak anak untuk memenuhi kebutuhan esensial anak secara utuh dan melindungi anak dari ^perlakuan salah serta ^perlindungan anak dari tindak kekerasan; (ii) penguatan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja agar keluarga yang memiliki anak dan remaja memahami ^pentingnya ^penyiapan kehidupan berkeluarga dan penundaan usia kawin untuk kesejahteraan ^dan mencegah stunting, serta edukasi kepada remaja dan keluarga ^yang memiliki ^remaja termasuk remaja dengan kebutuhan khusus agar remaja terhindar dari ^perilaku berisiko; (iii) penguatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga; (iv) peningkatan akses dan kualitas terkait ^program pembangunan keluarga di seluruh tingkatan wilayah melalui pemanfaatan teknologi dan informasi dengan memperhatikan kebutuhan dan ^potensi keluarga; ^(v) pelibatan kelompok intergenerasi (khususnya remaja dan pemuda) dalam pengembangan program lansia berbasis keluarga dan komunitas; dan (vi) integrasi model layanan lanjut usia dengan penyedia layanan lainnya, serta ^penguatan fungsi manajemen kasus dalam mendukung pengembangan Layanan Lansia Terintegrasi dan Sistem Informasi Lansia. -tv.7t - SK No l70l94A (21 memperkuat pemajuan kebudayaan untuk mengembangkan nilai luhur budaya ^bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui (a) pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya dalam ^rangka peningkatan produktivitas untuk mendukung transformasi ekonomi ^yang inklusif dan berkelanjutan berbasis kebudayaan; (b) peningkatan kualitas tata kelola serta sarana dan ^prasarana kebudayaan untuk museum, taman budaya, sanggar, dan ^pusat kegiatan seni budaya; (c) pelaksanaan langkah percepatan manajemen talenta nasional seni budaya ^melalui (i) pengembangan Laboratorium Manajemen Talenta Nasional, (ii) ^pembangunan konsorsium nasional festival berbasis komunitas, ^(iii) ^pembangunan ^Manajemen Talenta Nasional international hub, dan (iv) ^penyelenggaraan anugerah seni ^budaya Indonesia untuk dunia; (d) revitalisasi jalur rempah sebagai upaya meneguhkan Indonesia sebagai ^poros maritim dunia; (e) penguatan peran pemerintah daerah dalam ^pengembangan ekosistem ^kebudayaan, termasuk pengembangan ^pendanaan bidang ^kebudayaan; ^serta (0 pengembangan wahana ekspresi budaya berbasis digital dalam ^rangka pendukungan proses berkarya bagi para seniman, pelaku budaya, dan ^pekerja kreatif. (3) mengembangkan moderasi beragama untuk memperkuat kerukunan dan ^harmoni sosial melalui (a) pengembangan ^pemahaman dan ^pengamalan ^nilai ^ajaran ^agama ^yang toleran dan moderat, ^jauh dari sikap ekstrem ^(berlebihan), ^serta ^menghargai agamaf keyakinan yang lain, termasuk ^pengembangan ^literasi ^keagamaan yang ^moderat dan inklusif; (b) pengembangan dialog lintas agamayang ^menumbuhkan ^sikap ^toleransi, inklusif, serta kerja sama dan solidaritas antarwarga; ^(c) ^pengembangan ^dan optimalisasi dana sosial keagamaan ^(zakat dan ^wakaf) ^untuk ^peningkatan ^kesejahteraan umat, serta pemenuhan kebutuhan dasar ^masyarakat, seperti mekanisme ^blended financeuntuk ^pemenuhan ^kebutuhan ^sandang, pangan, ^papan, ^infrastruktur ^dasar ^(air bersih, listrik, dan sanitasi) bagi masyarakat desa, ^serta ^berbagai ^program penguatan ekonomi umat (kampung zakat dan Kantor Urusan ^Agama ^percontohan ^ekonomi ^umat); (d) pemberdayaan ekonomi umat dan pengembangan layanan sertifikasi ^halal, ^antara lain kebijakan afirmasi sertifikasi halal bagi ^pelaku usaha ^mikro dan kecil, ^serta pengintegrasian sistem informasi proses sertifikasi halal antara Badan ^Penyelenggara Jaminan Produk Halal dengan Lembaga Penjamin Halal; ^serta ^(e) ^fasilitasi ^sarana prasarana layanan keagamaan, antara lain bantuan rumah ibadah dan ^sarana peribadatan bagi seluruh agama, termasuk pembangunan balai nikah dan ^manasik haji, pelayanan haji dan umrah terpadu, asrama haji, dan ^pusat layanan ^literasi ^keagamaan Islam. (41 mengembangkan budaya literasi, kreativitas, dan ^inovasi ^dalam ^upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan, melalui ^(a) ^peningkatan ^kualitas ^layanan perpustakaan umum, perpustakaan komunitas, dan ^perpustakaan desa ^berbasis inklusi sosial; (b) peningkatan kuantitas dan kuaiitas ^konten ^literasi ^terapan ^yang mendukung produktivitas masyarakat; ^(c) ^penguatan diferensiasi ^layanan perpustakaan, termasuk layanan literasi berbasis ^platform ^digital; ^(d) ^pengembangan ^jejaring ^nasional untuk perpustakaan, termasuk ^penguatan sistem ^informasi perpustakaan terpadu; dan (e) pengembangan pusat naskah nusantara sebagai upaya ^pelestarian, ^pengembangan, dan pemanfaatan khazanah budaya bangsa. -tv.72 - 4.L.4.2 Sasaran Prioritas Naslonal Pada tahun 2024, sasaran yang akan diwujudkan ^dalam rangka memperkuat ^Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan ditampilkan ^pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Sasaran, Indikator, dan Target Priorltas Nasional4 Revolusi Mental dan Pembangunan ^Kebudayaan Realisasi No. Sasaran/Iadikator Basellne 2019 Target 2020 2021 20.22 2023 2024 1 Menguatnya revolusi mental dan ^pembinaan ideologi ^Pancasila untuk ^memantapkan ketahanan budaya 1.1 Indeks Capaian Revolusi Mental 68,30a) 69,57"1 70,47 7L,96a) 73,13 74,29 L.2 Indeks Aktualisasi Nilar Pancasila 74,OQa) 75,53") 72,93b) 75,26altl 75,91b) ^76,33b) 2 Meningkatnya pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan ^peran kebudayaan dalam pembangunan o 1 ^Indeks ^Pembangunan Kebudayaan 55,91 54,65 51,90 59,71a) 61,20 62,70 3 Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat ^dan daya ^rekat ^sosial 3.i Indeks Pembangunan Masyarakat 0,61 (2O18) O,62al 0,63a) 0,64"1 0,65 0,65 4 Menguatnya moderasi beragama untuk mewujudkan ^kerukunan umat ^dan membangun harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat 4.1 Indeks Kerukunan Umat Beragama 73,83 67,46 72,39 73,09 75,00 75,80 5 Meningkatnya ketahanan keluarga untuk memperkukuh ^karakter ^bangsa 5.1 Indeks Pembangunan Keluarga 53,57 (2018) 53,94 54,01 56,07 59,00 61,00 Median Usia Kawin 5.2 Pertama Perempuan (tahun) 21,90 (2O17l 20,70 20,70 2l,oo 22,10 22,10 6 Meningkatnya budaya literasi untuk mewujudkan masyarakat ^berpengetahuan, ^inovatif, ^dan kreatif 6.1 Nilai Budaya Literasi 59,11 61,63 54,29 6S,7Oat 68,32 7t,O4 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Kemenko ^PMK, ^Kemendikbudnstek, Kemenag, ^BKKBN, BPS, ^BPIP, 2019-2023. Keterangan: a) Angka proyeksi dan b) Berdasarkan metode ^baru ^(ada ^penajaman ^indikator). - IV.73 - 4.1.4.3 Sasaran Program Prioritas Berdasarkan kondisi dan tantangan yang teg'adi, pencapaian sasaran Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan dilakukan melalui empat Program Prioritas, antara lain (1) Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang maju, modern, dan berkarakter;
Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk memperkuat karakter dan memperteguh ^jati diri bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memengaruhi arah perkembangan peradaban dunia;
Memperkuat Moderasi Beragama untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial; serta ^(4) Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi, dan Kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan ^dan berkarakter. Kerangka Prioritas Nasional 4 dapat dilihat pada Gambar 4.12. Sasaran, indikator, dan target Program Prioritas pada Prioritas Nasional 4 disajikan ^pada Tabel ^4.14. Gambar 4.12 Kerangka Prioritas Nasional4 Revolusl Mental dan Pembangunan Kebudayaan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Tabel 4.14 Sasaran, Indikator, dan Target Program Prloritas dari Prioritas Nasional4 Revolusl Mental dan Pembangunan Kebudayaan Bqsellne 20t9 Realisasi Target IYo. Sasaran/Indikator 2020 2021 2022 2023 20.24 PP 1. Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh ^Ketahanan Budaya Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa ^yang Maju, ^Modern, dan Berkarakter Terwujudnya Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, ^Indonesia Mandiri, ^dan Indonesia Bersatu 1.1 Nilai Dimensi Gerakan Indonesia Melayani 78,98a1 79,O6"t 86,54 79,22a) 79,30 79,38 t.2 Nilai Dimensi Gerakan Indonesia Bersih 68,984 69,97"t 72,52 71,96a) 72,95 73,95 1.3 Nilai Dimensi Gerakan Indonesia Tertib 76,42"t 76,96^t 73,15 77,64a) 77,88 78,08 1.4 Nilai Dimensi Gerakan Indonesia Mandiri 50,08a) 53,46a) 47 ,69 59,93"t 63,16 66,39 1.5 ^Nilai ^Dimensi Gerakan Indonesia Bersatu 67,03a) 68,40a) 72,46 71,06") 72,36 73,65 -rv.74 - Basellne 2()19 Realisasi Target No. Sasaran/Indikator 2020 20.2t 20.22 2023 20.24 Terwujudnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila 1.6 Nilai Dimensi Ketuhanan Yang Maha Esa 81,77a) 82,19a) 73,06b) 74,26dd 74,6lbt 75,Olb) Nilai Dimensi 1.7 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 76,65a1 77,53a) 76,93b1 78,34dbl 79,O7bl 79,42bt 1.8 ^Nilai Dimensi ^Persatuan Indonesia 84,97a) 86,33d 77,OSb) 77,O9abl 78,36b) 79,OTbt Nilai Dimensi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat 1.9 Kebijaksanaan dalam Permusyawaratanf Perwakilan 68,O2al 7l,27al 72,5lbt 74,44atbt 75,O2bt 75,43b) Nilai Dimensi Keadilan f . i0 Sosial Bagi Seluruh Rakyat 59,2lal Indonesia 60,34a) 65, 10b) 72,l9atbt 72,47b) 72,72b1 Meningkatnya peran dan ketahanan keluarga dalam rangka ^pembentukan karakter 1.1 1 ^Indeks Kerentanan Keluarga t2,29 11,92 10,95 11,42 10,50 10,OO 1.12 Indeks Karakter Remaja N/Acl 79,60 72,97 71,33 69,42 69,92 PP 2. Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk Memperkuat Karakter dan Memperteguh Jati Diri Bangsa, Meningkatkan Kesejahteraan Ralgrat, dan Memengaruhi Arah Perkembangan Peradaban Dunia Terbangunnya ekosistem kebudayaan untuk mendukung ^pemajuan kebudayaan 2.t Nilai Dimensi Warisan Budaya 43,89 41,00 46,63 52,1 1.) 54,85 57 ,60 2.2 Nilai Dimensi Ekspresi Budaya 37,14 35,82 27 ,L3 38,19a) 38,60 39,01 2.3 Nilai Dimensi Ekonomr Budaya 33,79 26,96 20,69 43,S2at 46,26 S0,O0 PP 3. Memperkuat Moderasi Beragama untuk Mengukuhkan ^Toleransi, Kerukunan, dan Harmoni Sosial Menguatnya pemahaman dan ^pengamalan nilai ajaran agama ^yang toleran, inklusif, dan ^moderat ^di kalangan umat beragama 3.1 Nilai Dimensi Toleransi 72,37 64,t5 68,72 70,39 72,59 73,39 3.2 Nilai Dimensi Kesetaraan 73,72 69,54 75,03 75,32 76,53 77,33 3.3 Nilai Dimensi Kerja Sama 75,40 68,68 73,41 73,65 76,16 76,96 - IV.75 - Basellne 20t9 Realisasi Target Ilo. Sasaran/Indikator 2020 20.21 20.22 2023 2024 PP 4. Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi, dan Kreativitas ^Bagi Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan dan Berkarakter Meningkatnya akses dan kualitas infrastruktur literasi untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, dan kreatif 4.1 Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat to,t2 t2,93 13,54 13,55 15,OO 15,00 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, Kemenko PMK, Kemendikbudristek, ^Kemenag, Perpusnas, ^BKKBN, ^BPS, BPIP,2019-2023. Keterangan: a) Angka proyeksi, b) Berdasarkan metode baru ^(ada ^penajaman ^indikator), ^dan ^c) ^belum dihitung. 4.L.4.4 Proyek Prioritas Strategis/ Major Project Prioritas Nasional Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan tidak memiliki ^Major Project khusus, tetapi Prioritas Nasional 4 mendukung dan berkontribusi ^positif ^bagi pencapaian Major Project di Prioritas Nasional lain. Dukungan Prioritas Nasional 4 terhadap pelaksanaan Major Project ini dilakukan pada setiap Program Prioritas di Prioritas Nasional 4, yaitu (1) Program Prioritas Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa dan Membentuk Mentalitas ^Bangsa ^yang Maju, Modern, dan Berkarakter mendukung Major Project Percepatan ^Penurunan Kematian Ibu dan Stunting pada Prioritas Nasional 3;
Program Prioritas Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk Memperkuat Karakter dan Memperteguh Jati Diri Bangsa, Meningkatkan ^Kesejahteraan Rakyat, dan Memengaruhi Arah Perkembangan Peradaban Dunia ^mendukung ^Maior Project Destinasi Pariwisata Prioritas ^pada Prioritas Nasional 1, serta ^Major ^Project Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay ^pada ^Prioritas Nasional2;
Program Prioritas Memperkuat Moderasi Beragama untuk Mengukuhkan Toleransi, Kerukunan, dan Harmoni Sosial mendukung Major Projecf Destinasi ^Pariwisata ^Prioritas pada Prioritas Nasional l, Major Project Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting pada Prioritas Nasional 3, dan Major Projecf Transformasi ^Digital ^pada ^Prioritas Nasional 5; serta (4) Program Prioritas Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi, dan Kreativitas ^Bagi Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan dan Berkarakter mendukung ^Major ^Project Transformasi Digital pada Prioritas Nasional 5. Sebagai contoh, Program Prioritas Moderasi Beragama untuk ^Mengukuhkan ^Toleransi, Kerukunan, dan Harmoni Sosial mendukung Major Project Percepatan ^Penurunan Kematian Ibu dan Stuntingdiantaranya melalui ^(1) ^peningkatan ^pelayanan bimbingan ^perkawinan dan keluarga bagi calon pengantin; dan
^penyiapan kehidupan berkeluarga ^dan ^kecakapan hidup, misalnya keluarga sakinah ^(Islam), keluarga bahagia ^(Kristen dan ^Katholik), keluarga sukinah (Hindu), keluarga hita sukhaga ^(Buddha). Selain ^itu, ^juga ^mendukung ^Major ^Project Transformasi Digital melalui ^pengembangan layanan ^keagamaan berbasis digital, ^seperti SiHalal (platform digital untuk sertifikasi halal), e-Hajj ^(platform digital layanan haji), ^SIWAK (Sistem Informasi Wakaf), dan lain sebagainya. -tv.76 - Ilustrasi pemetaan dukungan proyek prioritas ^pada Prioritas Nasional 4 ^terhadap pelaksanaan Major Projecf disajikan pada Gambar 4.13. Gambar 4.13 Dukungan Priorltas Nasional4 Revolusl Mental dan Pembangunan ^Kebudayaan terhadap Pelaksanaan Maior ProJect Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023.
1.5 Prloritas Naelonal 5, Memperkuat Infrastnrktur untuk ^Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pel,ayanan Dasar Pembangunaninfrastruktur tahun 2024, sebagai ^pilar ^pendukung ^percepatantransformasi ekonomi gang inklusif dan berkelanjutan, difolatskan ^pada ^percepatan ^pembangunan infrastruktttr dasar dan konekttuitas karena memiliki ^peran ^penting dalam ^meuujudkan up aA a transformasi ekonomi tersebut. 4.1.5.1 Pendahuluan Pembangunan infrastruktur pada tahun 2024 dilakukan ^melalui ^(1) ^pembangunan infrastruktur pelayanan dasar yang meliputi ^penyediaan perumahan ^yang layak ^dan terjangkau, air minum dan sanitasi ^yang ^layak ^dan ^aman, ^sistem pengelolaan ^persampahan yang terpadu, pengelolaan sumber daya air, serta keselamatan ^transportasi;
pembangunan infrastruktur konektivitas untuk mendukung ^sektor pertanian ^(food estate), industri, pariwisata, serta kawasan strategis ^yang ^menjadi ^penggerak ^pemulihan ^dan pertumbuhan ekonomi;
pembangunan infrastruktur ^perkotaan; ^(4) ^pembangunan ^energi dan ketenagalistrikan, termasuk ^pemanfaatan ^Energi ^Baru dan ^Terbarukan; ^serta ^(5) pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi. -tv.77 - Pencapaian serta penuntasan target ^pembangunan infrastruktur ^hingga ^tahttn ^2024 memiliki beberapa tantangan khususnya dalam meningkatkan kualitas ^dan ^aksesibilitas penyediaan infrastruktur. Tantangan dalam peningkatan infrastruktur ^pelayanan ^dasar untuk mencapai akses perumahan ^yang layak dan terjangkau ^adalah ^akses penyediaan dan akses pembiayaan perumahan khususnya untuk ^Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan tidak tetap (non-fixed incomel yang membangun rumahnya ^secara swadaya. ^Sebagai kebutuhan dasar, perumahan yang layak harus terintegrasi ^dengan ^prasarana, ^sarana, dan utilitas termasuk air minum, air limbah, ^persampahan, ^jalan lingkungan, ^dan ^drainase. Namun, pemenuhan layanan dasar Sistem Penyediaan Air ^Minum, ^Sistem ^Pengelolaan ^Air Limbah Domestik, dan persampahan belum optimal dan ^terintegrasi. ^Angka ^BuangAir ^Besar Sembarangan yang masih tinggi, perilaku membuang sampah ^sembarangan, ^masih tingginya pemanfaatan Bukan Jaringan Perpipaan ^sebagai ^sumber ^air ^minum, ^masih rendahnya pemilahan sampah sedekat mungkin dengan ^sumber ^menyebabkan pengelolaan persampahan masih sangat bertumpu di hilir, serta belum terbentuknya ^perilaku ^hidup bersih dan sehat berdampak ^pada minimnya ^permintaan masyarakat ^untuk ^akses ^air minum, sanitasi, dan persampahan. Keterbatasan opsi teknologi dengan kapasitas operasional dan ^pemeliharaan juga menghambat penyelenggaraan Sistem Penyediaan ^Air Minum, ^Sistem ^Pengolahan ^Air Limbah Domestik dan persampahan yang sesuai dengan kebutuhan. ^Hal ^tersebut berimplikasi kepada penyediaan Sistem Penyediaan Air Minum, ^Sistem Pengolahan ^Air ^Limbah Domestik, dan persampahan yang masih terbatas dan belum ^dilakukan ^secara ^utuh untuk ^memenuhi rantai layanan aman. Komitmen daerah untuk memprioritaskan air ^minum, ^sanitasi, ^dan persampahan juga masih rendah. Hal ini terlihat ^pada rendahnya ketersediaan ^pendanaan daerah untuk pembangunan dan operasional, ^masih ^minimnya ^payung regulasi ^di ^daerah untuk penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum, ^Sistem ^Pengolahan ^Air ^Limbah Domestik, dan persampahan, serta termasuk ^ketersediaan ^operator ^yang terpisah ^dari regulator. Dari sisi regulator, kapasitas ^pemda dalam ^penyelenggaraan ^pelayanan ^dasar jumlah rumah tangga yang memiliki akses air minum dan sanitasi yang aman masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan. Untuk itu, ^perlu ^ada peningkatan ^fungsi ^pengawasan (ouersightl yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, dalam pemenuhan infrastruktur ^pelayanan ^dasar dalam ^peningkatan pengelolaan Sumber Daya Air terbagi atas tiga aspek, ^yaitu ^konservasi Sumber Daya Air, pendayagunaan Sumber Daya Air, dan pengendalian daya rusak air. ^Terdapat tantangan dalam masing-masing aspek tersebut, yaitu ^(1) pada aspek konservasi Sumber Daya ^Air adalah tingkat pencemaran badan air tinggi ^yang berdampak pada ^turunnya ^kualitas ^air, kemampuan lahan untuk menyimpan air berkurang ^yang menyebabkan kekeringan ^pada musim kemarau, peningkatan laju sedimentasi serta ^rendahnya ^pemeliharaan ^di infrastruktur tampungan air berdampak ^pada ^menurunnya ^kualitas ^dan ^kuantitas air, ^dan alih fungsi lahan sawah menjadi ^permukiman yang ^tinggi; ^(2) ^pada aspek ^pendayagunaan Sumber Daya Air adalah efisiensi alokasi ^penggunaan air ^irigasi ^rendah, ^kompetisi penggunaan air tinggi, pemanfaatan waduk belum optimal, dan ^cakupan ^layanan ^air ^baku rendah; serta (3) pada aspek ^pengendalian daya ^rusak air ^adalah ^frekuensi ^bencana alam hidrometeorologi yang meningkat, tinggi muka ^air ^laut ^mengalami peningkatan, ^arus urbanisasi yang meningkat, dan terjadinya ^perubahan ^iklim. L€bih lanjut, pemenuhan infrastruktur ^pelayanan ^dasar dalam ^penyelenggaraan keselamatan dan keamanan transportasi memiliki ^beberapa ^tantangan ^yang ^dihadapi antara lain (1) dalam penyelenggaraan ^keselamatan ^lalu ^lintas ^dan angkutan ^jalan yaitu ^masih memiliki keterbatasan ketersediaan data terpadu ^sebagai ^basis perencanaan ^keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; tingginya ^rasio fatalitas ^kecelakaan ^di ^jalan ^raya, disebabkan masih rendahnya tingkat ^pemahaman masyarakat ^dan operator ^transportasi mengenai keselamatan transportasi karena isu ^keselamatan ^belum ^menjadi ^prioritas ^di daerah; tingkat kejadian kecelakaan akibat ^pelanggaran ^berlalu ^lintas ^khususnya ^Ouer Dimension Ouer Load; masih banyaknya daerah ^rawan ^kecelakaan ^(blackspot) ^yang belum - IV.78 - tertangani secara baik, terpadu, dan ^komprehensif; ^serta ^lambatnya penanganan ^bagi korban kecelakaan;
dalam ^penyelenggaraan ^transportasi perkeretaapian masih ^memiliki keterbatasan pada kemampuan ^penanganan ^kebutuhan ^pemeliharaan, perawatan, ^dan pengoperasian prasarana maupun keselamatan ^perjalanan perkeretaapian ^serta ^terbatasnya penyediaan sarana dan kerangka kelembagaan tata kelola ^penyelenggaraan ^perkeretaapian;
dalam penyelenggaraan layanan transportasi laut dan ^penyeberangan ^masih ^tingginya angka kejadian kecelakaan kapal ^pada ^jalur ^utama maupun feeder ^pelayaran akibat keterbatasan spesifikasi kapal, sarana navigasi, ^fasilitas ^keselamatan ^pelayaran, keterbatasan sumber daya manusia ^penyelenggara ^navigasi pelayaran, ^dan ^rendahnya kepatuhan terhadap standar keselamatan dan ^kelaikan ^pelayaran; ^(4) ^dalam penyelenggaraan transportasi udara yang masih minim ^perhatian terhadap ^pemenuhan sistem navigasi serta sarana dan ^prasarana keselamatan dan keamanan yang sebagian besar memerlukan modernisasi; serta ^(5) dalam ^penyelenggaraan ^pencarian dan pertolongan ^pada peristiwa kecelakaan dan bencana masih memiliki keterbatasan ^jumlah dan ^kualitas ^sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia ^pencarian dan ^pertolongan. Sementara itu, dalam upaya ^percepatan pembangunan ^infrastruktur ^konektivitas, tantangan yang masih dihadapi antara ^lain ^terbatasnya ^jaringan ^jalan ^dan ^jaringan ^kereta api, serta belum terintegrasinya ^pengembangan ^transportasi antarmoda dalam mendukung penguatan layanan transportasi ^pada ^jalur utama logistik, angkutan ^penumpang dan ^barang (backbonel. Hal ini tergambar pada (1) rendahnya ^peran ^Kereta ^Api ^dalam ^mendukung angkutan logistik;
konektivitas antar simpul ^transportasi ^yang ^belum ^didukung infrastruktur dan layanan transportasi secara ^terintegrasi; ^(3) ^terdapat ^jalan ^nasional ^yang belum memenuhi standar teknis; ^(4) belum ^memadainya ketersediaan ^konektivitas ^pada kawasan prioritas;
masih terdapat beberapa ^pelabuhan ^sebagai ^simpul ^angkutan barang yang belum memenuhi standar baik fasilitas maupun ^kinerjanya, ^serta ^belum ^sepenuhnya didukung oleh akses dengan kualitas infrastruktur ^dan layanan yang ^optimalke ^hinterland; serta (6) belum efisiennya ^jaringan rute ^penerbangan ^dan ^kapasitas bandara ^dalam mendukung kawasan strategis dan ^pariwisata ^prioritas. Demikian ^pula, ^dalam ^hal konektivitas antar wilayah, terdapat ketimpangan ^aksesibilitas, ^dimana Wilayah ^Barat Indonesia lebih aksesibel daripada Wilayah Timur ^Indonesia ^karena ^terbatasnya ^jaringan sarana dan prasarana serta layanan keperintisan ^transportasi, terutama ^di ^wilayah ^Terpencil, Terluar, Tertinggal dan Pedalaman. Selanjutnya, dalam upaya ^penanganan kemacetan ^dan ^pengembangan ^sistem ^angkutan umum massal di wilayah ^perkotaan, tantangan yang dihadapi ^yaitu ^(1) ^terdapat ^titik-titik kemacetan yang belum tertangani, ^(2) ^rencana ^mobilitas ^perkotaan ^terpadu ^sebagai ^dasar implementasi angkutan massal ^perkotaan ^lintas ^administrasi ^belum ^sepenuhnya diselesaikan dan distandarkan, (3) belum terbentuknya ^kelembagaan ^pengelolaan transportasi perkotaan metropolitan terpadu, ^(4) ^terbatasnya kapasitas ^fiskal ^daerah ^untuk membangun angkutan massal ^perkotaan, ^(5) ^belum ^berkembangnya skema pendanaan yang dapat menjamin keberlanjutan ^pembangunan, ^serta ^(6) ^kemampuan ^pengelolaan dan pengoperasian angkutan umum massal oleh ^pemerintah daerah' Dalam pembangunan infrastruktur, energi ^dan ketenagalistrikan serta Teknologi Informasi dan Komunikasi ^juga berperan ^penting ^dalam ^mendukung ^agenda ^transformasi ^ekonomi. Pembangunan energi dan ketenagalistrikan ^dihadapkan pada ^tiga ^isu ^utama ^yaitu ^(1) keberlanjutan penyediaan energi dan ketenagalistrikan, ^(2) ^pemerataan ^akses ^serta keterjangkauan energi dan ketenagalistrikan, ^serta ^(3) ^kecukupan ^penyediaan energi dan ketenagalistrikan. Pemanfaatan ^Energi Terbarukan ^sebagai ^sumber energi ^listrik ^belum optimal dikarenakan iklim investasi ^Energi Terbarukan ^yang belum menarik bagi ^para pingembang. Selain itu, keterbatasan kualitas dan ^jaringan transmisi ^serta ^distribusi ^listrik Energi Terbarukan mengakibatkan ^penetrasi listrik ^Energi Terbarukan ^belum ^dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia. ^Penyediaan ^tenaga ^listrik ^masih ^sangat bergantung dari energi fosil sehingga ^menjadi ^tantangan ^bagi ^upaya ^untuk ^adopsi ^energi listrik terbarukan terutama yang intermitten ^Akses ketenagalistrikan ^masih ^belum sepenuhnya menjangkau masyarakat Indonesia ^yang ^tidak ^mampu dan ^berada ^di ^daerah -w.79 - Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan. Fasilitas ^pembiayaan alternatif ^yang ^murah masih terbatas untuk memenuhi akses universal ketenagalistrikan. Selain itu, Permasalahan keandalan pasokan energi dan tenaga listrik serta masih terbatasnya ^pola konsumsi listrik khususnya pada daerah di luar Pulau Jawa ^juga berakibat ^pada ^rendahnya konsumsi energi dan tenaga listrik terutama untuk ^peningkatan ^produktivitas. Sementara itu, pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi ^dan pemanfaatannya dalam mendorong transformasi digital menghadapi beberapa tantangan, antara lain (1) ketersediaan akses internet berkualitas dan ^jangkauan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang masih belum merata;
^pemanfaatan spektrum frekuensi yang sifatnya terbatas masih belum optimal; ^(3) masih rendahnya ^interoperabilitas data antarinstansi pemerintah dan lemahnya ^pengelolaan keamanan informasi ^di lingkungan pemerintah pusat hingga daerah;
kemampuan adopsi teknologi digital ^yang masih rendah terutama pada pelaku sektor-sektor ^prioritas seperti ^pemerintahan, ^kesehatan, pendidikan, pariwisata maupun industri;
rendahnya tingkat literasi digital masyarakat dan kebutuhan akan sumber daya manusia digital; ^(6)jumlah serangan ^siber dan kebocoran data pribadi dalam mendukung transformasi digital ^yang terus meningkat; ^(7) ^belum meratanya ^jangkauan akses penyiaran digital dan ^penyajian konten informasi ^yang masih belum berkualitas; serta (8) sistem komunikasi terkait ^perlindungan masyarakat ^dan penanggulangan bencana belum terintegrasi. Dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan untuk menjawab isu dan tantangan ^yang telah diuraikan, telah dirumuskan sejumlah arah kebijakan dan strategi ^pembangunan infrastruktur pada tahun 2024 salah satunya adalah melalui ^pendekatan ^skala prioritas pembangunan proyek infrastruktur untuk mendukung pemenuhan kebutuhan ^pelayanan dasar dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Arah kebijakan pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar yang meliputi ^perumahan permukiman termasuk air minum, air limbah domestik, dan persampahan untuk mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dan lingkungan ^dilaksanakan ^melalui strategi (l) perluasan akses masyarakat terhadap ^perumahan dan ^permukiman yang layak dan terjangkau melalui fasilitasi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, ^pembangunan rumah susun sederhana sewa, rumah khusus, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan ^Perumahan, pengembangan skema pembiayaan kredit mikro perumahan, serta perluasan kepesertaan untuk meningkatkan kapasitas ^pendanaan dan layanan Tabungan ^Perumahan Rakyat; ^(2) melanjutkan penanganan rumah tidak layak huni dan ^penanganan ^permukiman kumuh terpadu, khususnya di perkotaan melalui kolaborasi ^proyek ^prioritas ^perumahan ^dan penanganan permukiman kumuh, serta pengembangan Dana Alokasi Khusus Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu;
^penjaminan integrasi hulu-hilir ^dalam penyediaan rantai layanan air minum dan sanitasi aman serta pengelolaan ^persampahan terpadu dan berwawasan lingkungan dengan meningkatkan ^kebermanfaatan ^dan ^efektivitas pembangunan infrastruktur;
peningkatan kesadaran dan keswadayaan masyarakat melalui pemicu perubahan perilaku untuk mengakses rumah layak ^huni, ^layanan ^air ^minum dan sanitasi layak dan aman, stop Buang Air Besar Sembarangan di ^tempat ^terbuka, ^serta memilah sampah sedekat mungkin dengan sumber;
^peningkatan komitmen ^dan penguatan kapasitas pemerintah daerah baik dari sisi perencanaan, teknis, dan strategi pendanaan, melalui advokasi dan pelaksanaan program penanganan ^permukiman kumuh, Program Percepatan Penyediaan Air Minum, Percepatan Pembangunan Sanitasi ^Permukiman, Platform Pengelolaan Persampahan Terpadu serta Program Penyediaan ^Air Minum, ^Sanitasi, dan Persampahan di Perdesaan Berbasis Masyarakat ^(Pamsimas ^Nert ^Generation);
peningkatan ketersediaan akses air minum ^jaringan ^perpipaan ^yang difokuskan ^pada pemanfaatan infrastruktur air baku, optimalisasi kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum terpasang, pengelolaan aset dari Sistem Penyediaan Air Minum ^terbangun, ^penurunan tingkat air tidak berekening (non-reuenue water), ^percepatan penyelesaian sisi ^hilir ^dari Sistem Penyediaan Air Minum prioritas dan ^pengembangan Sistem ^Penyediaan Air ^Minum dari hulu hingga hilir (Sambungan Rumah) untuk daerah kemiskinan ekstrem; ^(7) pemisahan dan penguatan fungsi regulator, operator, dan pengawasan untuk - IV.80 - penyelenggaraan air minum, sanitasi, dan persampahan; serta (8) penggalian opsi teknologi dan standardisasi kompetensi ^penyelenggara ^perumahan, air minum, sanitasi, ^dan persampahan. Selanjutnya, arah kebijakan pemenuhan infrastruktur ^pelayanan dasar untuk ^pengelolaan Sumber Daya Air terbagi berdasarkan empat aspek, ^yaitu ^(1) menjaga ^kuantitas ^dan ^kualitas sumber pasokan air melalui strategi peningkatan kinerja operasi dan ^keamanan ^bendungan existing, konservasi daerah tangkapan air untuk mengurangi sedimentasi di tampungan ^air, serta pencegahan dan penanggulangan ^pencemaran di badan air; ^(2) ^peningkatan ketersediaan dan keamanan air melalui strategi ^penyelesaian ^pembangunan 65 bendungan dan tindak lanjut pemanfaatannya, peningkatan kinerja layanan dan efisiensi ^sistem ^irigasi untuk mendukung pengembangan ketahanan ^pangan di tingkat ^lokal dan ^pengembangan food ^estate, ^serta ^percepatan penyediaan ^akses ^air ^baku yang ^terintegrasi ^dengan pengembangan jaringan distribusi air bersih rumah tangga;
penguatan ketahanan bencana berbasis wilayah melalui strategi pembangunan sarana dan ^prasarana pengendalian banjir untuk meningkatkan ketangguhan bencana di wilayah ^perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, perlindungan wilayah perkotaan pesisir ^yang terintegrasi dengan pengembangan wilayah, serta ^penguatan ^penyelenggaraan ^operasi tanggap darurat dan pemulihan di daerah ^pascabencana; serta ^(4) ^peningkatan ^tata ^kelola dan pendanaan sumber daya air melalui strategi ^penguatan ^penyelenggaraan ^Operasi ^dan Pemeliharaan untuk menjamin keberlanjutan manfaat infrastruktur sumber daya air ^bagi masyarakat, akselerasi dan optimalisasi pemanfaatan ^pendanaan Pinjaman ^danf ^atau ^Hibah Luar Negeri dan Surat Berharga Syariah Negara untuk ^pencapaian sasaran ^prioritas ^nasional, serta peningkatan kualitas belanja tidak langsung ^yang akan berkontribusi ^pada pencapaian berbagai agenda prioritas seperti penyelesaian turunan Undang-Undang Sumber ^Daya ^Air, penyusunan studi pembiayaan alternatif, reviu Pola dan Rencana Sumber Daya Air. Lebih lanjut, arah kebijakan pemenuhan infrastruktur ^pelayanan dasar untuk ^peningkatan pelayanan, sarana dan prasarana keselamatan dan keamanan transportasi didukung dengan strategi (1) mendorong ^pelaksanaan Peraturan ^Presiden Nomor I ^Talrun ^2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ^yang ^di dalamnya termasuk penetapan Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas ^dan ^Angkutan Jalan oleh kementerian/lembaga serta Pemerintah Daerah, ^pelaksanaan ^integrasi data dan ^sistem informasi keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, ^penanganan daerah ^rawan kecelakaan (blackspotl secara terpadu melalui ^penanganan infrastruktur ^jalan ^dan penyediaan perlengkapan fasilitas keselamatan ^jalan, serta ^penetapan waktu respons penanganan kegawatdaruratan sejak terjadinya kecelakaan; ^(2) meningkatkan ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana keselamatan dan ^keamanan transportasi ^antara ^lain pemenuhan kebutuhan Infrastructure Mainte.nance and Operation ^prasarana perkeretaapian, pemenuhan sarana bantu navigasi pelayaran dan penerbangan terutama di daerah ^rawan kecelakaan pelayaran, kawasan strategis ^yang dilalui ^pelayaran dan ^penerbangan yang padat, penyediaan dan modernisasi sistem monitoring fasilitas surueillance dan navigasi penerbangan terintegrasi;
optimalisagi pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Transportasi Perairan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi ^pelabuhan yang menjadi ^kewenangan daerah untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan ^pelayaran; ^(4) ^pembinaan dan pendidikan sumber daya manusia keselamatan dan keamanan transportasi dan ^pemberdayaan masyarakat bidang transportasi; dan ^(5) meningkatkan ^kuantitas dan ^kompetensi sumber daya manusia serta pemenuhan ketersediaan dan ^kelayakan sarana dan prasarana di ^bidang pencarian dan pertolongan. Arah kebijakan peningkatan konektivitas untuk mendukung ^percepatan ^transformasi ekonomi dilakukan dengan strategi ^(1) melanjutkan ^pembangunan ^jalan ^tol, ^jalan ^baru ^dan pembangunan jalur kereta api ganda maupun ^jalur baru ^pada koridor utama ^angkutan penumpang dan logistik, termasuk kereta api cepat untuk ^penumpang antar ^kota ^besar di Pulau Jawa, serta pembangunan akses ^jalan dan kereta api ^ke ^simpul ^transportasi (pelabuhan, bandara, terminal) dengan memperhatikan aspek ^kemanfaatan ^dan ^jenis komoditas; (21 menyediakan konektivitas multimoda mendukung ^kawasan ^prioritas - IV.81 - (food estate, industri dan pariwisata);
melakukan standardisasi ^pelabuhan utama meliputi infrastruktur, fasilitas dan kinerja pelabuhan utama simpul angkutan domestik, integrasi pelabuhan dan kawasan industri serta reformasi tarif ^jasa ^pelabuhan;
melanjutkan pembangunan bandara baru, peningkatan kapasitas bandara ^primer, pengembangan bandara pendukung kawasan strategis untuk memenuhi standar pelayanan termasuk pembangunan bandara perairan Qaaterbase airportl untuk mendukung ^destinasi pariwisata kepulauan dan daerah perairan;
penataan rute penerbangan yang menghubungkan kawasan prioritas dengan kawasan ^penyangganya; dan ^(6) ^pembangunan baru dan peningkatan kapasitas pelabuhan ^penyeberangan. Sementara itu, arah kebijakan untuk mendukung pembangunan inklusif dan berkelanjutan terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan, ^penyediaan ^layanan dan pembangunan infrastruktur konektivitas yang merata dilaksanakan melalui strategi ^(1) penyediaan layanan reguler dan keperintisan transportasi darat, laut, dan udara, termasuk program tol laut bersubsidi dan ^jembatan udara;
pengembangan pelabuhan laut dan penyeberangan yang memenuhi aspek standar operasional terutama pelabuhan pendukung kawasan ekonomi strategis dan daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan ^yang menjadi pelabuhan singgah tol laut dan layanan keperintisan laut dan ^penyeberangan; ^(3) mengoptimalkan kapal feeder yang membentuk rute ^pengumpan dan ^pengumpul untuk distribusi logistik dan bahan pokok penting, sehingga meningkatkan ^konsolidasi kargo ^dan muatan balik pada pelabuhan simpul;
pengembangan bandara ^pada daerah-daerah ^yang masih memiliki kesenjangan yang tinggi, serta bandara ^pendukung ^program ^jembatan udara dan keperintisan angkutan udara; ^(5) meningkatkan infrastruktur konektivitas milik ^daerah dalam mendukung prioritas nasional, melalui optimalisasi ^peran Anggaran ^Pendapatan dan Belanja Daerah, pemanfaatan skema Dana Alokasi Khusus dan ^program hibah ^untuk penanganan jalan daerah, rehabilitasi prasarana pelabuhan yang melayani angkutan penumpang dan barang; serta (6) melakukan optimalisasi pemanfaatan infrastruktur ^yang sudah terbangun dan sinkronisasi antarinfrastruktur ^lainnya. Arah kebijakan peningkatan layanan infrastruktur ^perkotaan didukung ^dengan ^strategi (1) pembangunan Jlg-ouer, underpass dan ^jalan lingkar perkotaan dalam rangka menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas ^pada titik ^kemacetan; ^(2) ^pengembangan sistem angkutan umum massal di wilayah metropolitan, dengan ^memperhatikan ^beberapa aspek yang sesuai dengan prinsip pembangunan mobilitas ^perkotaan, antara lain ^(a) ^aspek kelembagaan, pemerintah daerah di suatu wilayah metropolitan didorong ^untuk mengembangkan kelembagaan pengelola transportasi ^perkotaan yang ^memiliki ^kewenangan perencanaan, pengelolaan, dan pengoperasian angkutan umum lintas wilayah administrasi; (b) aspek perencanaan, pemerintah daerah di wilayah metropolitan didorong agar ^menyusun Rencana Mobilitas Perkotaan terpadu sebagai dasar ^pembangunan ^angkutan ^massal perkotaan; (c) aspek pendanaan, dikembangkan skema ^pendanaan ^yang memastikan tanggung ^jawab kepada pemerintah daerah, mengoptimalkan ^partisipasi ^badan ^usaha, ^serta memberikan ruang bagi dukungan ^pendanaan pemerintah ^pusat, ^namun harus ^tetap menjamin kepemilikan (ounership) serta keberlanjutan ^pengelolaan ^dan ^pengoperasian oleh pemerintah daerah;
mengembangkan angkutan komuter meliputi Mass Rapid ^Transit, Light Rapid Transit, Kereta Rel Listrik, dan layanan Bus Rapid ^Transit ^di wilayah perkotaan;
melaksanakan program dukungan penyelenggaraan angkutan umum ^massal ^melalui skema Bug the Seruice dan Public Seruice ^Obligation; ^serta (5) ^mendorong ^penguatan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi ^dengan teknologi ^terbaru ^dan mekanisme pemakaian bersama infrastruktur pasif dalam mendukung ^pengembangan kota ^cerdas (smart citg). Arah kebijakan pembangunan energi dan ketenagalistrikan ^dalam ^mendukung transisi energi untuk menuju sistem energi rendah ^karbon ^melalui ^strategi ^(1) ^mengembangkan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan termasuk ^petnanfaatan energi ^terbarukan ^dan pengembangan konservasi energi untuk mencapai akses universal ^dan ^mendukung pertumbuhan ekonomi hijau;
menyediakan subsidi listrik tepat ^sasaran ^dan ^bantuan penyediaan akses listrik untuk meringankan beban kelompok ^masyarakat tidak ^mampu -tv.82 - dan/atau berada di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan ^Perbatasan, ^serta mengembangkan kebijakan tarif yang berkelanjutan; ^(3) memperluas ^pemanfaatan ^tenaga listrik (electification) untuk sektor transportasi ^(e-uehicle dan ^charging stationl, rumah tangga, dan industri; (a) mendorong implementasi ^kebijakan harga beli ^listrik ^dari ^energi terbarukan dan mengoptimalkan insentif liskal dan non fiskal ^yang ada termasuk ^dana transfer daerah dan penerapan ^perdagangan karbon ^(carbon tradel; ^(5) ^melakukan percepatan pembangunan infrastruktur minyak dan gas bumi seperti ruas ^pipa transmisi dan distribusi gas bumi serta ^pengembangan dan ^pembangunan ^kilang minyak; ^(6) optimalisasi pemerataan akses Bahan Bakar Minyak dan ^gas bumi ^melalui ^pelaksanaan Bahan Bakar Minyak satu harga dan konversi bahan bakar ^minyak ^ke ^bahan bakar ^gas; ^dan (71 mengoptimalkan pembangunan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan ^melalui integrasi antara para pelaku (pemerintah pusat, daerah, serta badan ^usaha) ^maupun antarsektor (seperti industri dan teknologi), termasuk ^melalui dana ^transfer ^daerah; serta ^(8) mendorong penguatan tata kelola penyediaan energi tenaga listrik. Sedangkan arah kebijakan pembangunan dan ^pemanfaatan infrastruktur ^Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta ^pendorong enabler ^Teknologi ^Informasi dan ^Komunikasi dalam pertumbuhan ekonomi sebagai bagian dari transformasi digital meliputi ^strategi ^(1) mendorong percepatan pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan ^Komunikasi serta peningkatan kualitas layanannya, termasuk ^pada daerah ^non komersial dan ^kawasan prioritas;
mendorong pengelolaan sumber daya terbatas termasuk spektrum frekuensi secara optimal untuk mendukung kemajuan ^perekonomian ^masyarakat; ^(3) ^integrasi ^sistem dan data pemerintah melalui ^pemanfaatan ^pusat data bersama ^yang ^terstandardisasi; ^(4) percepatan adopsi teknologi digital pada sektor-sektor strategis seperti ^pemerintahan, pendidikan, kesehatan, pariwisata, industri dan lainnya;
meningkatkan literasi ^digital masyarakat disertai dengan peningkatan etika, kecakapan digital dan ^penguatan ^keamanan informasi untuk mendukung produktivitas ekonomi; ^(6) mendorong ^penyelenggaraan sistem elektronik yang aman, sehat dan beradab dalam mendukung aktivitas ^masyarakat ^yang produktif;
penguatan sarana dan prasarana serta produksi ^penyiaran ^publik berkualitas dalam rangka mendukung ^produktivitas masyarakat ^dan peningkatan ^kualitas ^masyarakat; dan
mendorong integrasi serta adopsi teknologi baru dalam sistem ^komunikasi perlindungan masyarakat dan penanggulangan bencana. Lebih lanjut, arah kebijakan pembangunan infrastruktur 2024 ^yang ^merupakan tahap ^akhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24 ^difokuskan sebagai upaya penyelesaian target Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah ^Nasional, penuntasan janji presiden, sarana prasarana pendukung aktivitas Ibu Kota Nusantara ^yang pemindahannya ditargetkan pada tahun 2024, serta mempercepat ^penyelesaian pelaksanaan Proyek Strategis Nasional untuk mendukung ^pencapaian target ^Prioritas Nasional dan Proyek Prioritas Strategis/Ma-7br Project Infrastruktur ^Tahun 2024 ^serta memprioritaskan keberlanjutannya dari hulu hingga ^ke hilir. 4.1.5.2 Sasaran Prioritas Nasional Sasaran dan indikator utama Prioritas Nasional 5 ^Memperkuat ^Infrastruktur ^untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan ^Dasar tahun ^2024 ^dapat ^dilihat ^pada Tabel 4.15. - rv.83 - Tabel 4.15 Sasaran, Indikator, dan Target Prioritas Nasional 5 Memperkuat Infrastnrktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan ^Dasar No. Sasaran/Indikator Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 2o2t 2022 2023 2024 1 Meningkatnya penyediaan infrastruktur layanan dasar Rumah tangga yang 1.1 menempati hunian layak dan terjangkau (%) 56,51 59,54 60,90 60,66 62,86 63,47 Penurunan rasio fatalitas kecelakaan ^jalan per 1.2 1O.OOO kendaraan terhadap angka dasar tahun 2OlO (o/ol 53 59 62 63 65 60 Persentase luas daerah I.3 irigasi yang dimodernisasi (kumulatil %) o 0 0,06 0,50 0,50 Persentase pemenuhan 1.4 kebutuhan air baku (kumulatit %) 64,52 65,34 66,81 67,67 68,50 69,47 2 Meningkatnya konektivitas untuk mendukung ^kegiatan ekonomi ^dan ^akses ^menuju ^pelayanan dasar Waktu tempuh pada ^jalan 2.1 lintas utama pulau fiam/100 ^km) 2,16 2,2 2,O9 2,O8 2,03"1 2,30 Persentase rute pelayaran 2.2 yang saling terhubung (toopl (%l 23 24 25 26 26 27 2.3 Kondisi ^jalur KA sesuai standar Track Qualitg Index (TQ\ kategori 1 dan 2 (%l 81,50 82,83 90,36 9l,37bt 91,16 94 Persentase capaian On 2.4 Time Performance {OTPI transportasi udara (%) 85,73 86 87 5 74 I 89 90 3 Meningkatnyalayanan infrastrukturperkotaan Jumlah kota metropolitan dengan sistem angkutan 3.1 umum massal perkotaan yang dibangun dan dikembangkan (kota) 1 6 (berlan- jut) 6 (berlan- jut) 6 (berlan- jut) 6 (berlanjut) 6 Persentase rumah tangga o . ^y?ng menempati ^hunian "'' layak dan terjangkau di perkotaan (7o) 63,24 64,65 63,45 65,23 65,34 61,O9 - IV.84 - 0 Basellne 20t9 Realisasi Target No. Sasaran/Iadikator 2020 2o.2L 20.22 2023 2024 4 Meningkatnya layanan energi dan ketenagalistrikan 4.1 Rasio elektrifikasi (%) 98,89 99,20 99,45 99,63 - 1OO - ^1OO") Rata-rata pemenuhan 4.2 kebutuhan (Konsumsi) listrik (kWh/Kapita) 1.O84 1.089 1.123 L.173 1.336 1.400 4.3 ^Penurunan ^emisi ^GRK sektor energi fiuta ton) 54,80 64,40 69,50 91,50d) 116 L42 5 Meningkatnya layanan infrastruktur TIK Persentase populasi yang 5.1 dijangkau oleh ^jaringan bergerak pitalebar (4Gl ^(o/ol 97,25 97,50 96,L9 96,97e) 99 100 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Keterangan: a) Angka berdasarkan usulan Rencana Ke4a2024, b) ^Angka Hasil Evaluasi Paruh Waktu ^Rencana Pembangtrnan Jangka Menengah Nasional 2O2O-2O24, c) mendekati ^l0O, d) ^capaian TW ^IV Tahun 2022 ^(Kerr:
en ESDM), e) Capaian TW II Tahun 2022 ^(Kemenkominfo). 4.1.5.3 Sasaran Program Prlorltas Pencapaian sasaran Prioritas Nasional 5 Memperkuat Infrastruktur untuk ^Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar dilakukan melalui lima ^Program Prioritas, yaitu (1) Infrastruktur Pelayanan Dasar, (2) Infrastruktur Ekonomi, ^(3) Infrastruktur Perkotaan, (4) Energi dan Ketenagalistrikan, dan (5) Transformasi Digital. Untuk ^sasaran, indikator, dan target Program Prioritas dapat dilihat ^pada Tabel 4.16. KerangkaPrioritasu""iorrlitotfi t"l; '"orouatlnfrastrukturuntuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayarran Daaar Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, ^2023 - IV.85 - Tabel4.16 Sasaran, Indlkator, dan Target Program Prlorltas dari Prioritas Nasional 5 Memperkuat Infrastnrktur untuk Mendukung Pengembangan Elonomi dan Pelayanan Dasar Bosellne 2()19 Realisasi Target Ilto. Sasaran/ Iadikator 2020 202t 20.22 2023 2024 PP 1. Infrastruktur Pelayanan Dasar Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan dan ^permukiman layak, aman, dan terjangkau r 1 ^Rasio ^outstanding KPR r ' r terhadap PDB (%) 2,9Oat 3,22 3,21 2,99 3,12 3,26 Persentase rumah tangga , ^ ^yoDB ^menempati ^hunian L.Z ''- dengan kecukupan luas lantai per kapita (%) 9t,62b) 92,15 93,56 92,86 93,83 94,18 Persentase rumah tangga yang menempati hunian 1.3 dengan ketahanan bangunan (atap, lantai, dinding) (%) 80,75b) 82,20 82,47 82,57 83,39 83,55 Persentase rumah tangga 1 ^ yar: g memiliki sertifikat hak atas tanah untuk perumahan (%o) 57,98 61,t7 63,94 69,06 72,04 75,99 Meningkatnya akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi ^yang layak ^dan aman Persentase rumah tangga 1.5 {ang ^menempati ^hunian dengan aKses arr mlnum layak (%'l 89,27 90,21 90,78 91,05 92,L7.t 92,76't Persentase rumah tangga 1.6 {ang ^menempati hu.nian ctengan akses arr mlnum amand) (%o) 6,7Oal 11,80") 11,80.) 11,80"1 14,22 15 Persentase rumah tangga 1.7 dengan akses air minum jaringan perpipaan (%) 20,t8 20,69 19,06 19,47 24,59ct 25,53.) 1.8 Persentase rumah tangga dengan akses air minum bukan ^jaringan perpipaan %t 69,08 69,52 7 I ,72 7 | ,57 67 ,58ct 67 ,23ct 1.9 Persentase PDAM dengan kinerja sehat (%) 61,76 58,00 60,93 91,80 100 58,95 - tv.86 - IYo. Sasaran/ Indikator Bqsellne 20t9 Realisasi Target 2020 20.21 2022 2023 2024 Persentase rumah tangga yang menempati hunian 1.1O dengan akses sanitasi (air limbah domestik) layak dan aman (7o) 79,53 80,29 80,92 layak, layak, layak, termasuk termasuk termasuk 7 ,64 7 ,25 10, 16 aman aman aman 77,39layak termasuk 7,49 aman 85 layak termasuk 11 aman.) 86 layak termasuk L2 amanc) Persentase mmah tangga yang masih r r 1 ^mempraktikkan ^Buang ^Air ''t ^t Besar Sembarangan (BABS) di tempat terbuka ('/"1 7,61 6,Lg 5,69 5,86 4cl 3.) Persentase rumah tangga yang menempati hunian 1.12 dengan akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaano) (%) 54,85 54,85 54,85 penang- penang- penang- anan dan anan dan anan dan 0,88 0,88 0,88 pengu- pengu- pengu- rangans) rangane) ranganc) 59,08 penang- anan dan 1,55 pengu- ranganO 77,64 penang- anan dan 14,57 pengu- rangan 80 penang- anan dan 2O-pengu- rangan Meningkatnya layanan keselamatan dan keamanan transportasi Rata-rata waktu tanggap 1.13 pencarian dan pertolongan (menit) L6 18,08 23,52 28 23}]t 22ht Meningkatnya layanan pengelolaan air tanah dan air baku berkelanjutan Jumlah kabupaten/kota 1.14 ^ySng ^terpenuhi kebutuhan alr baKunya secara berkelanjutan (kab/kota) 88 91 96 96 94 95 Meningkatnya optimalisasi waduk multiguna ^dan modernisasi ^irigasi 1.15 ^Volume ^tampungan air ^per kapita (ma/kapita) 57,21 56,52 58, 1 1 58,34 61,88 63,86 1.16 ^Persentase ^luas ^sawah beririgasi (%) 66,4 66,6 67,0 68,1 69,6 68,79 r.t7 ^Luas daerah irigasi ^y-ang dimodernisasi (hektar) 0 0 0 I .462 1 1.956 1 1.956 PP 2. Infrastruktur Ekonomi Meningkatnya konektivitas wilayah Persentase kondisi mantap 2.t ^jalan nasional/provinsi/ kabupaten/kota ^(o/ol e2l68l 57 er l68l 57i) e2 /7t / 67i) e2/721 60i) e3l73l 63 esl74l 64n - rv.87 - Ba,seline 20t9 Realisasi Target ItIo. Sasaraa/ Indikator 2020 2o2L 20.22 20.23 20.24 Panjangjalan tol baru 2.2 yang terbangun dan/atau beroperasi (km) 246 123,t L42 568r) 1.513-Ii) 1.298k) 2.3 Panjangjalan baru yang terbangun (km) 3.387k) 255 7211t 467 422t) 2.41O^D) 2.4 Panjang ^jaringan KA yang terbangun (kumulatif) (km) 6.t64 6.325 6.466 6.642 6.6861) 6.7O8t) Jumlah pelabuhan utama 2.5 yang memenuhi standar (lokasi) 1 1 (berlan- jut) 23 (berlan- (berlan- jut) jut) 4 jut) (berlan- 7 2.6 ^Jumlah ^rute subsidi tol laut (rute) l4 25r 3 1i) 33i) 35 35n) 2.7 Jumlah pelabuhan penyeberangan baru yang dibangun (kumulatifl(lokasi) 24 (22 selesai, 2 berlan- jutlt'1 6 (berlan- jut)i) L4 (6 selesai, 8 berlan- jut)it 15 (11 selesai, 4 berlan- jut; ir 18 24 (t4 (t7 selesai, selesai, 4 berlan- 7 berlan- jut)tr jut)t) Jumlah bandara baru yang 2.8 dibangun (kumulatifl (lokasi) 5 (1 selesai, 4 berlan- iut)i) t2 (2 selesai, 10 berlan- jut; it t2 (3 selesai, 9 berlan- jut)it T2 (11 selesai, 1 berlan- jut)tt (selesailt) r2 1Skl 2.9 ^Jumlah ^rute ^jembatan udara (rute) 35 28 39 42 4l 43) PP 3. Infrastruktur Perkotaan Meningkatnya layanan infrastruktur ^perkotaan Jumlah kota yang dibangun perlintasan tidak 3.1 sebidang kereta api I Jlg ^o ^u ^er I ^underp ^as ^s (kumulatif)(kota) 557 (4 berlan- (1 berlan- (2 berlan- jut, jut, jut, 1 selesai)r) 4 selesai)li 5 selesai)l) 3 9 (4 berlan- jut, 5 selesai)r) 101) 3.2 Jumlah sistem angkutan umum massal di perkotaan besar lainnya yang dikembangkan (kota) 1 (berlan- 6 (berlan- 6 (berlan- jut) jut) jut) 1 6 (berlan- jut) 6 Jumlah kawasan di permukiman kumuh 3.3 perkotaan yang ditangani melalui peremajaan kota (kawasan) 0 0 5 o - IV.88 - 6 10 IYo. Sasaran/ Indikator Bo,sellne 20t9 Reallsasi Target 2020 20.21 20.22 2023 2024 PP 4. Energi dan Ketenagalistrikan Meningkatnya akses dan pasokan energi dan tenaga listrik ^yang merata, ^andal, dan ^efisien 4.t Jumlah produksi tenaga listrik (GWh) 275. 900,oo 272. 420,OO 286. 256,OO 304. 331,50 406. 325 43t. 281,2O 4.2 Penurunan emisi COz pembangkit fiuta ton) 3,88 8,78 10,37 13,84 5,91 6,07 Jumlah pengguna listrik 4.3 (ribu rumah tangga- kumulatif) 75.705 78.663 82.196,3785.278,53 83.219 85.216 4.4 Jumlah sambungan rumah jaringan gas kota (kumulatif, sambungan rumah) 537.936k) 673.222 848.097 1.143 553 1.688. 874 4.010. 445 Jumlah kapasitas kilang 4.5 minyak-kumulatif (Banel per Calendar DaglBPCDl 1.151 000 1.151 000 1.151 000 1.151 000 r.t76. o00 1.276 000 PP 5. Transformasi Digital Meningkatnya pembangunan dan ^pemanfaatan infrastruktur ^TIK, ^serta ^kontribusi ^sektor ^informasi dan komunikasi dalam pertumbuhan ekonomi Persentase rata-rata 5.1 pertumbuhan sektor TIK %t 9,42 10,58 6,83 8,75 8,80 8,80 5.2 Persentase pengguna internet (%o) 64,8O 73,70 73,70 77,02 80,70 82,30 Proporsi individu yang 5.3 menguasai/memiliki telepon genggam (%) 63,53 62,84 57,48 65,87 74 75,70 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas ^2023 Keterangan: a) Data tahun 2018; b) Data Susenas, 2Ol91' ^cl ^Angka penyesuaian ^akibat ^dampak pandemi COVID-19; d) Data [erbit dua tahun sekali; e) Data tahun 2O2O; \ ^Data ^tahun ^2016; ^gl ^Data ^tahun ^2019; ^h) ^Penyesuaian angka target Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional ^2O2O-2O24 ^yang sudah tercapai pada realisasi tahun 2Or2; 1l Angka hasil Evaluasi Paruh ^Waktu ^Rencana ^Pembangunan Jangka ^Menengah ^Nasional ^2O2O-2O24; i) ^An$<a berdasarkan usulan Rencana Keia 2024; k) Kumulatif ^2OL5-2OL9;
Penyesuaian ^angka karena ^kesiapan dukungan proyek; m) Kumulatif 2O2O-2O2a; ^n) Angka ^penyesuaian ^hasil ^Rakornis ^untuk ^peningkatan cakupan layanan di daerah Tertinggal, Terdepan, ^Terluar dan ^Perbatasan;
L.5.4 Proyek Prioritas Strategis/ MaJor ^ProJect Dalam mendukung pencapaian sasaran Prioritas ^Nasional ^5 ^Memperkuat ^Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan ^Ekonomi ^dan ^Pelayanan ^Dasar, ^telah dirancang ^Major Project sejumlah 18. Pelaksanaan Major ^Project ^tersebut ^dirinci ^mulai ^dari ^urgensi, impact/outcomef outpuf, lokasi, ^pelaksana, ^dan ^indikasi ^proyek. - rv.89 - - rv.90 - SK No l702l4A. - rv.91 - -[v.92 - - IV.93 - SK No 170216 A -l]'1.94 - - rv.95 - - IV.96 - -tv.97 - - IV.98 - 4.1.5.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Memperkuat ^Infrastruktur ^untuk ^Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar ^pada ^tahun ^2024 ^sebagai ^upaya ^mendukung penataan regulasi nasional diarahkan untuk mendukung ^pelaksanaan ^kerangka ^regulasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24, ^yang ^meliputi (1) Rancangan regulasi yang diarahkan masuk dalam Program ^legislasi nasional/Program penyusunan Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden Tahun 2024, adalah ^Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan ^Pembangunan ^Angkutan ^Umum ^Massal Perkotaan; dan (21 Rancangan regulasi yang sedang dalam proses ^persiapan (baik dalam tahap ^penyusunan kajian, draf regulasi, pembahasan, dan lain sebagainya) ^sepanjang ^tahun ^2024, ^terdiri dari (a) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang ^Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan ^Daerah (Lampiran ^Urusan ^Persampahan); dan (b) Rancangan Peraturan Presiden tentang Peta Jalan ^Pencapaian ^Air ^Minum ^dan Sanitasi Aman.
1.6 Prioritas Nasional 6, Membangun Llngkungan Hidup, ^Meningkatkan ^Ketahanan Bencana, dan Penrbahan lkllm Membangun tingkungan hidup, meningkatkan ^ketahanan terhadap ^bencana, ^dan upaga mengantisipasi perubalnn iklim ^pada tahun 2024 ^difokuskan untuk meningkatkan ^kualitas kehklupan masgarakat melalui ^pelestaian lingkungan ^hidup, pencegahan ^kerusakan sumber daga alam, serta ^pengurangan ^risiko ^dan ^tangguh bencana, ^guna ^menopang produktiuitas menuju transformasi ekonomi hijau ^gang inklusif dan ^berkelaniutan. 4.L.6.L Pendahuluan Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ^ketahanan bencana, ^dan ^perubahan ^iklim dapat dicapai di antaranya melalui ^(1) ^memperbaiki ^pelaksanaan ^pembangunan ^yang ^dapat menjaga keseimbangan antara ^pemanfaatan, ^keberlanjutan, ^keberadaan, ^dan ^kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan ^tetap menjaga ^fungsi ^daya ^dukung ^melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk ^perikehidupan, ^kegiatan ^sosial ekonomi, dan upaya konservasi; ^(2) meningkatkan ^pemanfaatan ekonomi ^sumber ^daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; ^(3) ^memperbaiki ^pengelolaan ^sumber daya ^alam dan lingkungan hidup untuk ^mendukung ^kualitas kehidupan; serta (4) ^meningkatkan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar ^pembangunan. Perumusan kebijakan untuk membangun lingkungan ^hidup, ^meningkatkan ^ketahanan bencana, dan perubahan iklim, untuk tahun ^2024, didasari ^dari ^berbagai ^kebijakan, di antaranya sebagai perwujudan dari ^pelaksanaan Undang-Undang ^Nomor ^17 ^Tahun ^2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka ^Panjang Nasional ^Tahun ^2OO5-2O25, Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang ^Pengesahan ^United Nations Convention on ^Biological Diversity, Undang-Undang Nomor 32 Tahun ^2OO9 ^tentang ^Perlindungan ^dan ^Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang Nomor 24 ^Tahun ^2OO7 ^tentang ^Penanggulangan Bencana, Peraturan Pemerintah Nomor 22 ^Tahun ^2O2l ^tentang ^Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ^Peraturan Presiden Nomor ^18 ^Tahun ^2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24, serta peraturan perundangan teknis lainnya. Isu-isu yang masih akan dihadapi ^pada ^tahun 2024 ^dalam ^membangun ^lingkungan ^hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan ^perubahan ^iklim, ^serta ^pemulihan ^pascapandemi COVID-I$, meliputi aktivitas ^pembangunan ^yang saat ^ini ^masih ^cenderung menerapkan - rv.99 - pemanfaatan sumber daya alam secara tidak berkelanjutan ^sehingga ^berdampak ^pada semakin turunnya kualitas daya dukung dan ^daya ^tampung lingkungan, serta ^tingginya emisi Gas Rumah Kaca sebagai ^penyebab ^perubahan ^iklim. ^Dampak perubahan ^iklim ^di Indonesia dapat dirasakan dengan semakin ^meningkatnya ^frekuensi kejadian ^bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah ^longsor, kekeringan, ^kebakaran ^hutan ^dan ^lahan, kenaikan muka air laut, dan ^gelombang tinggi. Tidak hanya itu, pembangunan yang tidak ^berkelanjutan ^juga ^berkonsekuensi ^pada meningkatnya pencemaran lingkungan serta ^ancaman kehilangan keanekaragaman hayati yang mendorong pada timbulnya Tiga Krisis Planet ^(tiple ^planetary ^cnses) ^yang ^berdampak sangat serius terhadap masa depan kehidupan di ^Bumi ^akibat tiga ^masalah ^utama ^yang saling terkait, yaitu perubahan iklim, hilangnya ^keanekaragaman ^hayati, ^serta ^polusi ^dan limbah. Pandemi COVID-l9 ^yang berdampak ^pada ^semakin meningkatnya ^timbulan ^limbah Bahan Berbahaya dan Beracun belum diiringi ^dengan peningkatan kapasitas ^pengolahan limbah. Terbatasnya fasilitas ^pengolahan dan ^persebarannya yang ^belum merata ^di ^seluruh wilayah di Indonesia menyebabkan sejumlah ^kasus ^pencemaran ^dan penumpukan ^limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kerap terjadi. Guna mendukung pemulihan dan transformasi ^ekonomi ^pascapandemi COVID-l9, kebijakan pembangunan lingkungan hidup, meningkatkan ^ketahanan bencana, ^dan perubahan iklim pada tahun 2024 akan memprioritaskan ^pada (1) pengurangan dan penanggulangan beban ^pencemarurn untuk ^meningkatkan ^daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, ^terutama ^penanganan ^limbah ^Bahan Berbahaya dan Beracun medis ^pascapandemi ^COVID-l9, ^dengan strategi ^(a) upaya peningkatan kualitas udara, air, air laut, dan tutupan lahan sebagai ^penyangga sistem kehidupan masyarakat; (b) ^penanganan limbah ^Bahan ^Berbahaya ^dan ^Beracun ^dan sampah spesilik melalui ^pembangunan fasilitas ^pengolahan ^limbah Bahan ^Berbahaya dan Beracun yang melibatkan keda sama ^pemerintah, badan usaha, dan masyarakat, meliputi pengolahan limbah Bahan Berbahaya ^dan Beracun ^medis ^di tingkat ^fasyankes dan provinsi serta pengolahan limbah Bahan ^Berbahaya dan Beracun ^terpadu ^di ^wilayah industri; serta (c) optimalisasi ^pengelolaan keanekaragaman ^hayati melalui ^pengurangan ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan ^peningkatan ^pemanfaatan keanekaragam€rn hayati secara berkelanjutan ^di ^tingkat ^ekosistem, ^spesies, ^dan genetik;
penguatan budaya dan kelembagaan yang bersifat antisipatif, ^responsif, ^dan ^adaptif untuk membangun resiliensi berkelanjutan ^dalam ^menghadapi ^bencana ^dengan kebijakan pada aktivitas pengurangan risiko bencana, ^perbaikan ^kualitas ^penanganan darurat, serta pemulihan ^pascabencana untuk ^membangun kembali ^dengan ^lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan, baik ^yang bersifat ^seketika ^(sudden ^onset ^disasters), seperti gempa bumi, tsunami, likuefaksi, ^gerakan ^tanah, ^banjir ^bandang, maupun ^yang bersifat perlahan (slout onset disasters), seperti ^kerusakan ^lingkungan dan ^kerusakan akibat perubahan iklim. Adapun strategi yang dilakukan meliputi ^(a) ^penguatan ^data, informasi, ^dan ^literasi bencana; (b) penguatan sistem, regulasi, dan ^tata ^kelola bencana; ^(c) ^peningkatan ^sarana prasarana kebencanaan; (d) integrasi keq'a sama kebijakan dan ^penataan ^ruang berbasis risiko bencana; ^(e) ^penguatan penanganan ^darurat ^bencana; ^(f) pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah ^terdampak bencana; ^dan ^(g) ^penguatan ^sistem mitigasi multi ancaman bencana terpadu ^melalui optimalisasi ^pemasangan peralatan peringatan dini multi ancaman bencana serta didukung dengan ^penguatan kapasitas masyarakat dalam merespons ^peringatan ^dini ^melalui ^pemahaman ^masyarakat tentang risiko wilayah, kemampuan monitoring dan ^evaluasi, kecepatan diseminasi peringatan yang diberikan, dan ketepatan masyarakat dalam menindaklanjuti ^peringatan tersebut. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan ^kolaborasi membangun ^ketangguhan bencana, didukung dengan mengembangkan ^kerangka ^kerja ^kolaboratif ^antara pemerintah, pemerintah daerah, dan mitra ^pembangunan ^pemerintah, ^serta memodifikasi konsep program Desa ^Tangguh Bencana ^menjadi perangkat ^kolaborasi -IV.r00- program-program ketangguhan di tingkat komunitas, keluarga, dan individu ^yang dijalankan oleh berbagai kementerian/lembaga atau institusi nonpemerintah ^lainnya. Dalam upaya peningkatan kesiapsiagaan di masa ^prabencana, strategi akan ^difokuskan untuk: (a) memperkuat pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat dengan ^tetap memperkuat kolaborasi multipihakQtentahel$; b) menyusun rencana ^penanggulangan kedaruratan bencana yang dilengkapi dengan rencana kontingensi, lalu didukung Sistem Komando Penanggulangan Darurat Bencana, ^pelaksanaan geladi dan ^simulasi, dan strategi lainnya, termasuk protokol turunan ^yang diperlukan ^hingga ^level administrasi terkecil (desa/rukun warga/rukun tetangga); dan ^(c) ^menyusun ^rancang bangun sistem penanggulangan bencana ^yang dilengkapi ^prasarana ^pengelolaan datobase dan teknologi informasi kebencanaan agar tepat sasaran, antisipatif, ^dan fleksibel untuk berbagai ancaman. (3) peningkatan capaian penumnan emisi dan intensitas emisi Gas Rumah Kaca dengan fokus penurunan emisi Gas Rumah Kaca di sektor lahan, industri, dan energi. ^Seiring meningkatnya capaian penurunan emisi dan intensitas emisi Gas Rumah ^Kaca, kebijakan pembangunan rendah karbon bertujuan untuk meningkatkan ^pertumbuhan ekonomi melalui transformasi menuju ekonomi hijau ^yang inklusif dan berkelanjutan dengan lima strategi utama, yaitu (a) ^pembangunan energi berkelanjutan ^yang menekankan pengembangan energi baru terbarukan dan energi efisiensi; ^(b) ^pemulihan lahan berkelanjutan, termasuk pemulihan hutan serta ^pertanian berkelanjutan; ^(c) pengembangan industri hijau; (d) rendah karbon pesisir dan laut melalui ^pemulihan ekosistem mangrove; serta (e) penanganan limbah dan ^penerapan ekonomi sirkular. 4.1.6.2 Sasaran Prioritas Nasional Sasaran yang akan dicapai pada tahun 2024 dalam rangka membangun ^lingkungan ^hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim dapat dilihat ^pada ^Tabe1 ^4.17. Tabel 4.17 Sasaran, Indikator, dan Target Priorltas Nasional 6 Membangun Lingkungan ^Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim Realisasi Ilto. Sasaraa/Iadikator Bq.sellne 20L9 Target 2020 20.21 2022 2023 2024 I Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 1.1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) 66,55 70,27 71,45 72,42 69,48 69,74 2 Berkurangnya kerugian akibat dampak bencana dan ^bahaya iklim 2.1 Penurunan potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana dan iklim terhadap total PDB (%) N/Aa o,37 0,43b) O,91b) 1,10 r,25 3 Meningkatnya capaian penurunan emisi dan intensitas emisi Gas Rumah ^Kaca ^(GRK) ^terhadap baseline Persentase penurunan emisi GRK (%) 3.1 a. Kumulatif 24,92 26,44 27,07 26,87bt 27,02 27,27 b. Tahunan 11,01 39,55 32,97 26,7Ob) 26,80 27,30 3.2 Persentase penurunan intensitas emisi GRK (%) 20,75 39,01 31 ,42 2g,49bt 29,70 31,64 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Keterangan: a) belum dilakukan ^perhitungan; b) angka sementa.ra, ^Juni ^2rJ23 - IV.101 - 4.1.6.3 Sasaran Program Prioritas Prioritas Nasional Membangun Lingkungan Hidup, ^Meningkatkan Ketahanan ^Bencana, ^dan Perubahan Iklim terdiri atas 3 (tiga) Program Prioritas, yaitu ^(1) ^Peningkatan ^Kualitas Lingkungan Hidup, (2) Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim, ^dan ^(3) Pembangunan Rendah Karbon, sebagaimana ditunjukkan ^pada Gambar ^4.15. Kerangka ^prioritas Nasional " "T; unot llrgorngan Hidup, Meuingkatkan Ketahanan Bencana, dan Penrbahan Iklim Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Adapun penjabaran dari sasaran, indikator, realisasi, dan target ^Program ^Prioritas sebagaimana pada Tabel 4.18. Tabel 4.18 Sasaran, Indikator, dan Target Program Prioritas dari Prloritas ^Naslonal6 ^Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan ^Bencana, dau Penrbahan ^Iklim Reallsasi Target No. Sasaran/Indiketor Bq,sellne 2()t9 2020 20.21 20.22 2023 20.24 PP 1. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Meningkatnya kualitas air, kualitas air laut, kualitas udara, ^serta ^kualitas ^tutupan ^lahan ^dan ekosistem gambut 1.1 Indeks Kualitas Air (IKA) 52,65 53,53 52,82 53,88 55,40 55,50 t.2 ^Indeks Kualitas ^Air ^Laut (rKAL) N/Aa) 68,94 81,04 84,41 60,00 60,50 1.3 Indeks Kualitas Udara (rKU) 86,57 87,21 87,36 88,06 84,40 84,50 Indeks Kualitas Tutupan 1.4 Lahan dan Ekosistem Gambut (IKL) 62,00 59,54 60,72 60,72 64,50 65,50 PP 2. Peningkatan Ketahanan Bencana dan Iklim Berkurangnya ^potensi kehilangan PDB akibat dampak ^bencana ^dan ^bahaya ^iklim, ^serta meningkatnya kecepatan ^penyampaian informasi ^peringatan ^dini ^bencana kepada ^masyarakat 2.1 Persentase penurunan potensi kehilangan PDB akibat dampak bencana (o/'l N/A ^at 0,08b) 0,O9b) 0,1Ob) - IV.102 - 0,10 0,10 No. Saseran/Indiketor Basellne 20t9 Realisasi Target 2020 2021 20.22 2023 2024 2.2 Penurunan potensi kehilangan PDB sektor terdampak bahaya iklim (%) N/Aa) O,29 0,34 O,glb) 1,00 1,15 2.3 Kecepatan penyampaian informasi peringatan dini bencana kepada masyarakat (menit) >5,00 5,00 4,50 3,46 3,5O 3,OO PP 3. Pembangunan Rendah Karbon Meningkatnya capaian penurunan emisi GRK terhadap ^baseline pada sektor energi, ^lahan, limbah, IPPU, serta pesisir dan kelautan Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor energi (%) 3.1 a. Kumulatif 4,29 4,8T S,40 g,Tobt 9,99 10, 15 b. Tahunan 9,31 9,39 9,92 13,20b) t2,77 11,81 Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor lahan (%) 3.2 a. Kumulatif 47,OO 50,02 51,34 34,77b) 36,36 37,79 b. Tahunan 13,39 78,80 66,05 53,O7b) 58,31 57,23 Penurunan emisi GRK terhadap ba,seline pada sektor limbah (%) 3.3 a. Kumulatif 4,03 4,35 5,03 6,53b) 6,79 6,99 b. Tahunan 6,90 7,15 8,93 9,31b) 9,43 9,39 Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor IPPU (%) 3.4 a. Kumulatif 5,44 6,03 6,49 4,77bt 4,97 5,24 b. Tahunan 11,35 10,66 10,42 2,59b| 2,45 2,87 Penurunan emisi GRK terhadap baseline pada sektor pesisir dan kelautan 3.s ^(%) a. Kumulatif N/Aat 11,10 10,90 6,60b) 6,90 6,90 b. Tahunan 6,30 11,10 10,50 6,80b) 7,o4 7,3O Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Keterangan: a) belum dilakukan ^perhitungan; b) angka sementara, ^Juni ^2023 - tv.103 - - rv.104 - 4.1.6.4 Proyek Prioritas Strategis/ Major Project Dalam Prioritas Nasional Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim telah direncanakan dua Major Project sebagai langkah konkret dalam pencapaian sasaran yang dirinci berdasarkan urgensi, impact/outcome/output , pelaksana, lokasi, sumber pendanaan, dan indikasi proyek. Selanjutnya, Major Project tersebut akan dijabarkan pada penjelasan berikut ini 4.1.6.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Membangun ^Lingkungan ^Hidup, ^Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim ^pada tahun ^2024 ^sebagai ^upaya ^mendukung penataan regulasi nasional diarahkan untuk mendukung ^pelaksanaan ^kerangka ^regulasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24. ^Rancangan regulasi yang sedang dalam proses persiapan ^(baik dalam ^tahap ^penyusunan ^kajian, draf regulasi, pembahasan, dan lain sebagainya) sepanjang tahun ^2024 ^adalah ^perumusan Rancangan Peraturan Presiden tentang Strategi dan Rencana Aksi ^Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Indonesia Pasca 2O2O ^(Indonesia Biodiuersitg ^Strategg ^and ^Action Plan/IBSAP Post 2O2Ol.
L.7 Ptioritas Nasional ?, Memperkuat Stabilitas Polhukhankam ^dan ^Transformasi Pelayanan Publik Pembangunan bidang politik, hukum, ^pertalrunan, dan keamanan ^diarahkan ^pada ^upaga mempercepat transformasi ekonomi ^gang inklusif ^dan berkelanjutan ^melalui ^perbaikan sistem hukum unhtk mendorong kemudahan berusaha ^dan ^optimalisasi diplomasi ^ekonomi melalui penguatan kerja sama bilateral, regional, ^maupun global, ^termasuk ^kerja sama pembangunaninternasional. Percepatantransformasi ekonomi ^juga didukung ^dengan pengelenggaraan pertahanan dan keamanan Aang responsif, ^penguatan ^pengawasan ^sistem meit dan netralitas Aparatur Sipil Negaro, ^pemindatnn Aparatur ^Sipil ^Negara ^ke ^lbu ^Kota Nusantara, sertafolarc pada ^peningkatan kualitas demokrasi ^klutsusngo dalam pengelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan Serentak' 4.1.7.L Pendahuluan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 merupakan ^tahun terakhir ^Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24 ^maupun ^Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2OO5-2O25, sehingga ^pembangunan ^Politik, ^Hukum, ^Pertahanan dan Keamanan tahun 2024 akantetap diarahkan untuk ^mewujudkan konsolidasi ^demokrasi, supremasi hukum dan peningkatan akses terhadap ^keadilan, birokrasi ^yang profesional ^dan netral, optimalisasi kebijakan luar negeri, rasa aman bagi seluruh ^masyarakat, ^serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik ^Indonesia. ^Arah kebijakan tersebut ^akan difokuskan untuk mendukung tema RKP Tahun ^2024, ^yaitu ^Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. Dalam ^konteks tersebut, ^lebih khusus untuk meningkatkan efektivitas dalam merespons dampak ^pandemi ^COVID-l9, tetap diperlukan situasi yang kondusif, antara lain melalui ^penegakan ^hukum ^dan ^penciptaan keamanan ^(lana and order) dalam situasi politik ^yang stabil, serta ^peningkatan peran dan ^kepemimpinan Indonesia, baik di tingkat regional dan ^global. Selain itu, ^mengingat ^tahun ^2024 rnentpakan tahun penutup dari ^periode Rencana ^Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, pembangunan nasional akan lebih ^difokuskan pada ^percepatan ^pencapaian target-target akhir ^jangka menengah ^yang ^telah direncanakan. Pada tahun 2024, pembangunan Politik, Hukum, ^Pertahanan ^dan ^Keamanan ^akan menghadapi beberapa isu strategis. Pada bidang ^politik ^dan komunikasi, ^tahun ^dimaksud merupakan momentum penting dengan ^diselenggarakannya ^Pemilihan ^Umum ^dan Pemilihan Serentak pertama di Indonesia ^pada tahun ^yang ^sama. Tantangan-tantangan terkait Pemilihan Umum dan Pemilihan Serentak ^2024, ^di ^antaranya adalah ^pemutakhiran dan penyusunan daftar ^pemilih, produksi dan ^distribusi logistik ^di ^dalam ^dan ^luar ^negeri, kapasitas dan beban keda Badan Ad-lnc ^pemilu, ^pelaksanaan ^pemilu ^di ^luar ^negeri, pelaksanaan pemilu di provinsi baru, ^pengawasan kampanye ^pemilu, ^integritas penyelenggara pemilu, serta pengawasan pemungutan dan ^penghitungan ^suara. Berdasarkan hal tersebut, arah kebijakan ^pelaksanaan ^Pemilihan Umum ^dan ^Pemilihan Serentak 2024 diarahkan ^pada ^penyelenggaraan ^pemilihan yang langsung, ^umum, ^bebas, rahasia, ^jujur, dan adil sesuai dengan ^jadwal yang ^akan ^diwujudkan ^melalui ^strategi ^(1) pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Serentak 2024 ^oleh ^Komisi Pemilihan Umum, - IV.105 - (21 pengawasan pelaksanaan Pemilihan Umum dan Pemilihan Serentak oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum, (3) memastikan terjaminnya ketersediaan dukungan dalam menunjang distribusi dan penyimpanan logistik pemilu, (4) pemanfaatan sistem informasi teknologi kepemiluan, (5) meningkatkan kapasitas dan kualitas ^penyelenggara dan pengawas pemilu, (6) meningkatkan pengawasan pemilu partisipatif dari masyarakat, serta (7) diseminasi dan sosialisasi informasi kepemiluan kepada seluruh masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan strategi komunikasi ^yang efektif. Isu tingginya biaya politik dan maraknya korupsi masih menjadi ^persoalan yang berdampak pada lemahnya kapasitas lembaga demokrasi di Indonesia. Sementara itu, Organisasi Kemasyarakatan sebagai salah satu pilar demokrasi dan berfungsi sebagai kontrol ^sosial masih menghadapi masalah kesenjangan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan, khususnya antara tingkat nasional dan daerah, serta belum adanya ^pendanaan berkelanjutan. Untuk menjawab tantangan tersebut, arah kebdakan ^yang ditetapkan, ^yaitu pembangunan kebebasan dan kesetaraan serta kapasitas lembaga demokrasi yang substansial melalui (1) bantuan keuangan kepada ^partai ^politik didukung dengan ^penguatan demokrasi internal, transparansi, dan akuntabilitas ^partai ^politik;
^penguatan ^pendidikan politik, khususnya generasi muda; serta (3) peningkatan kapasitas dan kualitas Ormas. Pada bidang komunikasi masih terdapat beberapa isu strategis, antara lain kualitas ^konten dan pemanfaatan akses informasi yang belum optimal; talenta digital ^yang ^masih membutuhkan peningkatan untuk mendukung transformasi digital sebagai strategi ^kunci transformasi ekonomi Indonesia; serta peran dan fungsi lembaga independen ^bidang komunikasi dan informasi yang belum cukup kuat. Pembangunan bidang komunikasi diarahkan pada peningkatan kualitas komunikasi ^publik ^yang dilakukan ^dengan strategi (1) pengintegrasian tata kelola informasi dan komunikasi publik di kementerian/lembaga/daerah;
penyusunan dan implementasi strategi komunikasi publik terkait kebijakan pemerintah yang mampu menjangkau daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal, dan Transmigrasi dan mengoptimalkan ^penggunaan media ^pemerintah; ^(3) penyediaan konten dan akses informasi publik secara merata dan berkeadilan, terutama di wilayah Terluar, Terdepan, Tertinggal, dan Transmigrasi;
^peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika serta optimalisasi ^pendidikan ^dan pelatihan talenta digital;
peningkatan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi masyarakat; serta (6) penguatan peran lembaga independen bidang komunikasi ^dan informasi serta kapasitas sumber daya manusia media dan ^jurnalis. Pada bidang politik luar negeri dan kerja sama ^pembangunan internasional, ^Indonesia akan dihadapkan pada dinamika ^geopolitik yang semakin fluktuatif serta ^persaingan pengaruh dan benturan kepentingan antarnegara yang dapat berdampak ^pada ^pembangunan nasional. Guna menghadapi tantangan tersebut, beberapa isu strategis ^yang akan ^dikedepankan ^pada tahun 2024, di antaranya ^(1) ^penguatan kerja sama bilateral, ^regional dan global serta peran Perwakilan Republik Indonesia dalam rangka ^penguatan diplomasi ekonomi ^secara ^total guna mendorong transformasi ekonomi;
penguatan peran dan kepemimpinan Indonesia, seperti melalui Tlrc Association of Southeast Asian Nations Outlook ^on ^the Indo-Pacific ^serta berbagai prakarsa pada forum kawasan;
^pelindungan Warga ^Negara ^Indonesia ^sebagai respons meningkatnya potensi ancaman, baik akibat konflik internal/antarnegara, ^bencana, kejahatan lintas negara, tuntutan hukum, maupun ^permasalahan keimigrasian; ^(4) penguatan integritas dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui penyelesaian perundingan perbatasan;
pemanfaatan potensi strategis kerja sama pembangunan internasional untuk merespons berbagai tantangan dan krisis di tingkat global yang saling berkaitan antara lain perubahan iklim, krisis ^pangan, energi, ^dan kemanusiaan melalui penguatan multilateralisme; ^(6) ^peningkatan efektivitas ^kerja ^sama pembangunan untuk lebih mempercepat upaya pencapaian Sustainable Deuelopment ^Goals;
penguatan posisi Indonesia sebagai emerging prouider dengan mengedepankan ^Keda Sama Selatan-Selatan dan Triangular dan Kemitraan ^Multi-Pihak ^sebagai ^bentuk ^signature diplomacg; dan
penguatan diplomasi ^publik Indonesia ^yang ^masih belum terintegrasi. - IV.106 - Arah kebijakan di bidang kebijakan luar negeri pada tahun 2024 akan difokuskan ^pada (l) peningkatan peran kepemimpinan Indonesia di tingkat forum regional dan global;
penguatan kebijakan pelindungan Warga Negara Indonesia di luar negeri, khususnya dalam rangka penanganan dan pencegahan kasus seperti Tindak Pidana Perdagangan Orang, jerat hukuman mati, isu keimigrasian dan ketenagakerjaan, keamanan Anak Buah Kapal, serta kasus online scam;
intensifrkasi perundingan ^penyelesaian penetapan batas ^wilayah;
peningkatan citra positif Indonesia di dunia internasional; dan
penguatan ^peran sebagai prominent plager di global south melalui kerja sama Selatan-Selatan Triangular, termasuk kolaborasi kerja sama triangular dengan dualrole counties ^(penyedia keahlian dan penerima manfaat) lainnya; serta (6) penguatan dan sinergi pemberian hibah dengan manfaat ekonomi. Strategi di bidang politik luar negeri dan kerja sama ^pembangunan internasional ^pada tahun 2024, meliputi (1) peningkatan peran dan kepemimpinan Indonesia di kawasan, di antaranya melalui agenda setting pada penyusunan ASEAN Post-2025 dan kontribusi aktif ^pada forum kawasan (The Association of Southeast Asian Nations, Indian Ocean Rim Association, Asia- Pacific Economic Cooperation, Melanesian Spearhead Group, Pacific Island Forum, ^dan lainnya) guna mengantisipasi dinamika kawasan dan menguatkan hubungan bilateral dengan negara anggota;
optimalisasi akses dan ^perluasan pasar melalui diplomasi ekonomi, termasuk penguatan konektivitas regional, ^pemetaan ^pasar serta komoditas potensial dan unggulan, dan Badan Usaha Milik Negara Go Global;
penguatan infrastruktur diplomasi, seperti reformatting data economic intelligence serta dialog sinergi antara pusat dan perwakilan Republik Indonesia; ^(4) optimalisasi kebijakan ^preventif ^dan penyelesaian kasus, pemutakhiran data Warga Negara Indonesia di luar negeri, serta penguatan sistem pelindungan seperti Portal Peduli Warga Negara Indonesia;
intensifikasi perundingan penyelesaian perbatasan dengan negara prioritas;
dukungan penyelenggaraan Pemilihan Umum tahun 2024 di luar negeri;
penguatan kerja sama pembangunan internasional termasuk kerja sama Selatan-Selatan Triangular di sektor strategis seperti perubahan iklim, krisis ^pangan, energi, dan kemanusiaan; ^(8) ^penguatan kepemimpinan Indonesia di berbagai forum dan organisasi internasional antara ^lain pencalonan pada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa 2024-2026 dan keketuaan pada Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia 2023-2024; ^dan ^(91 penguatan peran dalam pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia, serta menjaga kesinambungan kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi ^perdamaian dan ^keamanan internasional salah satunya melalui kontribusi dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain itu, kerja sama ^pembangunan internasional akan ^terus diperkuat untuk mendorong transformasi ekonomi rnelalui ^(i) ^penguatan pemberian hibah yang efektif, (2) peningkatan partisipasi aktor nonpemerintah dalam kerja sama pembangunan internasional termasuk kerja sama Selatan-Selatan Triangular melalui pendekatan Kemitraan Multi-Pihak, dan (3) penyusunan Grand Design Diplomasi Publik. Pada bidang hukum beberapa isu strategis tahun 2024, di antaranya adalah ^(1) masih ddumpai kondisi hiper regulasi serta tata kelola dari aspek kelembagaan ^yang ^belum optimal dan pembaruan substansi hukum yang belum selesai; ^(2) masih tingginya ^fenomena ouercrowding di berbagai Rumah Tahanan Negara dan ^Lembaga Pemasyarakatan; ^(3) ^belum optimalnya implementasi restoratiue ^justice; ^(41 belum maksimalnya ^integrasi ^dan pemanfaatan data antar Aparat Penegak Hukum dalam penerapan Sistem Peradilan Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informasi;
belum terbangunnya ^ekosistem ^pelaksanaan eksekusi perdata yang terpadu;
masih maraknya tindak ^pidana korupsi di ^antaranya korupsi suap dan gratilikasi hingga konflik kepentingan antara ^politisi, ^pejabat publik, pelaku usaha dan lembaga penegak hukum; serta (7) penyelesaian ^pelanggaran Hak ^Asasi Manusia berat yang belum tuntas, standar Hak Asasi ^Manusia ^pada ^dunia bisnis ^yang ^belum sepenuhnya terimplementasi dan akses masyarakat atas ^keadilan ^yang ^belum optimal. Dalam mendukung pelaksanaan ^pembangunan bidang hukum untuk ^mewujudkan supremasi hukum dan peningkatan akses terhadap ^keadilan, arah ^kebijakan ^difokuskan melalui pelaksanaan program prioritas, di antaranya ^(1) ^perbaikan tata kelola pembentukan regulasi melalui pembentukan lembaga ^pengelola regulasi dan ^pembaruan ^substansi - IV.107 - SK No 170230 A hukum;
perbaikan sistem ^peradilan melalui ^penguatan ^kelembagaan ^eksekusi ^putusan perdata, penguatan kerangka regulasi penerapan keadilan restoratif sebagai ^upaya pembaharuan sistem peradilan pidana, penguatan dukungan teknologi dan ^informasi di bidang hukum dan peradilan dalam kerangka ^Sistem Peradilan Pidana Terpadu ^berbasis Teknologi Informasi, serta peningkatan integritas hakim; ^(3) ^penguatan sistem ^anti ^korupsi melalui strategi nasional pencegahan korupsi dan optimalisasi ^pemulihan ^dan ^pengelolaan aset; dan
perluasan ^jangkauan akses terhadap ^keadilan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas layanan bantuan hukum bagi ^masyarakat, ^serta ^pemenuhan ^layanan perlindungan dan pemulihan bagi saksi dan korban tindak ^pidana, khususnya ^kelompok rentan. Strategi tahun 2024 pada bidang hukum antara lain ^(1) ^penguatan database ^dan ^sistem informasi dalam tata kelola ^pembentukan regulasi, ^peningkatan ^kualitas dan ^kuantitas sumber daya manusia dibidang ^peraturan perundang-undangan ^dan percepatan ^pembaruan substansi hukum peninggalan kolonial; ^(2) ^perluasan implementasi ^digital ^signature dalam proses pertukaran data dan simpul Sistem Peradilan Pidana Terpadu berbasis ^Teknologi Informasi di seluruh wilayah; ^(3) ^perbaikan tata kelola eksekusi ^perdata di lembaga ^peradilan dan dukungan kementerian/lembaga terkait untuk ^mewujudkan ^ekosistem pelaksanaan eksekusi perdata yang terpadu; (a) ^penguatan ^pencegahan korupsi ^melalui ^pelaksanaan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi tahun 2023-2024 dengan ^penambahan ^aksi Penguatan Partai Politik dan Penataan Aset Pusat; ^(5) ^perluasan ^akses ^terhadap keadilan, termasuk bantuan hukum litigasi dan nonlitigasi, ^peningkatan ^kualitas, ^kuantitas Organisasi Bantuan Hukum dan ^pemberdayaan hukum masyarakat, ^perlindungan ^hak-hak saksi dan korban, serta pemenuhan hak korban ^pelanggaran Hak Asasi ^Manusia berat; ^serta (6) penanganan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Legislatif, Presiden dan ^Wakil Presiden. Dalam rangka meningkatkan kualitas ^pelayanan ^publik, ^telah ^dilakukan ^berbagai ^upaya di antaranya pengembangan ^pelayanan publik digital, ^penguatan ^pengawasan ^masyarakat atas kinerja pelayanan publik melalui Sistem Pengelolaan ^Pengaduan Pelayanan ^Publik Nasional-Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online ^Ralryat, ^penguatan ^pelayanan ^publik terpadu melalui pembangunan Mal Pelayanan Publik berbasis digital, ^serta ^pembinaan inovasi pelayanan publik. Upaya tersebut berdampak ^pada ^peningkatan ^kualitas ^pelayanan publik, hal ini ditunjukkan dengan nilai Indeks Pelayanan Publik Nasional ^yang mengalami peningkatan dari 3,38 pada tahun 2018 menjadi 3,93 ^pada tahun 2022. Di samping ^itu, dalam hal kepatuhan ^penyelenggaraan ^pelayanan ^publik ^terhadap standar ^pelayanan publik (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OOg tentang Pelayanan Publik) ^juga menunjukkan perbaikan. Tahun 2022, sebanyak ^179 instansi ^pemerintah ^memperoleh tingkat kepatuhan pelayanan ^publik kategori baik. Pada bidang aparatur negara dan transformasi birokrasi, ^beberapa ^isu ^strategis ^tahun ^2024 antara lain (1) penerapan ^platform tunggal manajemen ^Aparatur ^Sipil ^Negara, ^(2) ^penerapan manajemen penghargaan berbasis kinerja, ^(3) ^pelanggaran ^netralitas Aparatur Sipil ^Negara dan sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil ^Negara ^berpotensi meningkat ^pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Serentak, ^(4) belum ^terintegrasinya ^layanan ^publik prioritas pada portal pelayanan publik nasional, (5) ^penguatan ^pengawasan ^masyarakat ^atas pelayanan publik, (6) percepatan integrasi Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik, ^(7) reformasi birokrasi yang belum berdampak ^pada pembangunan ^nasional, serta ^(8) Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi belum dapat ^diintegrasikan dengan aplikasi existing di kementerian/ lembaga/ daerah. Untuk mewujudkan pelayanan ^publikyang berkualitas, ^dilakukan ^perbaikan tata ^kelola dan birokrasi. Arah kebijakan yang dilakukan tahun 2024 di ^antaranya (1) ^transformasi manajemen sumber daya manusia aparatur ^melalui penguatan budaya kerja ^dan ^emploger branding, percepatan peningkatan kapasitas ^sumber ^daya ^manusia ^aparatur, ^peningkatan kinerja dan sistem penghargaan, ^pengembangan ^talenta ^dan ^karier, ^percepatan ^transformasi digital manajemen Aparatur Sipil Negara, serta ^perancangan ^jabatan, ^perencanaan dan pengadaan sumber daya manusia aparatur;
transformasi ^pelayanan ^publik ^melalui - IV.108 - implementasi pelayanan publik berbasis elektronik ^yang terintegrasi, ^penguatan pengawasan masyarakat atas kinerja pelayanan publik, dan penguatan ekosistem inovasi;
penataan kelembagaan dan proses bisnis melalui ^penataan kelembagaan, ^proses ^bisnis yang efektif dan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik terintegrasi; ^serta ^(4) penguatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan akuntabilitas kinerja ^pembangunan. Strategi perbaikan tata kelola dan birokrasi ^pada tahun ^2024, antara ^lain ^(1) penerapan platform tunggal digital ekosistem manajemen Aparatur Sipil Negara, ^(21 ^penerapan kebijakan manajemen penghargaan Aparatur Sipil Negara berbasis ^kinerja, ^(3) ^pengawasan netralitas Aparatur Sipil Negara dalam ^penyelenggaraan ^Pemilihan ^Umum dan ^Pemilihan Serentak, (4) penyelesaian ^pengaduan atas dugaan ^pelanggaran sistem ^merit, ^(5) ^integrasi layanan pada portal pelayanan publik (e-seruices), ^(6) pengaduan pelayanan ^publik ^yang diselesaikan, (7) koordinasi ^percepatan implementasi ^kebijakan ^Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik, (8) koordinasi ^percepatan reformasi birokrasi, dan ^(9) ^percepatan ^implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi di ^kementerian/lembaga/daerah. Pada bidang pertahanan dan keamanan, beberapa isu strategis tahun ^2024 di ^antaranya adalah antisipasi ketegangan berlarut dari konflik ^global; ^pembangunan ^sistem ^pertahanan dan sistem keamanan cerdas di Ibu Kota Nusantara; digitalisasi ^layanan ^kepolisian; pengamanan penyelenggaraan pemilu; peningkatan upaya pencegahan dan rehabilitasi penyalahgunaan narkotika; penguatan ekosistem keamanan siber; kegiatan operasi intelijen dan kontra intelijen penanganan terorisme, separatisme/konflik, ^serta deradikalisme; dan penggunaan teknologi informasi pada sistem peringatan dini keamanan laut dalam penyelenggaraan keamanan laut termasuk di Laut Natuna. Dalam mendukung pelaksanaan perwujudan ^pembangunan bidang ^pertahanan ^dan keamanan, arah kebijakan difokuskan untuk menjaga stabilitas ^keamanan nasional yang diwujudkan melalui (1) penguatan keamanan dalam negeri berbasis ^pembangunan keamanan insani; (21 penguatan kemampuan ^pertahanan ^yang dibarengi ^Confidence Building Measures melalui penajaman ^prioritas ^pengadaan alutsista ^dengan mempertimbangkan kapasitas dan pemeliharaan, mengutamakan ^produksi ^dalam ^negeri dan peningkatan profesionalitas, serta kesejahteraan ^prajurit; ^(3) ^penguatan ^keamanan ^laut melalui peningkatan kemampuan kapasitas ^peringatan dini terpadu, ^dan ^penguatan kemampuan kapasitas operasi meialui koordinasi ^pada ^patroli ^bersama;
^penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat melalui ^pelayanan ^kepolisian ^yang ^humanis ^berbasis teknologi; serta (5) penguatan keamanan dan ketahanan siber ^melalui ^peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia serta ^penguatan ^infrastruktur ^keamanan siber. Strategi tahun 2024 pada bidang ^pertahanan dan ^keamanan, ^antara ^lain ^(1) penguatan kemampuan pertahanan; (21pembangunan sistem ^pertahanan ^dan sistem keamanan cerdas di Ibu Kota Nusantara; ^(3) ^percepatan digitalisasi ^pelayanan ^kepolisian; ^(4) ^penguatan ^upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika di masyarakat dan penguatan lembaga rehabilitasi;
penguatan keamanan dan ketahanan siber;
kerja sama ^penanggulangan terorisme, pengamanan persiapan dan pelaksanaan pemilu; serta (7) ^penguatan kapasitas ^penegakan keamanan laut dan pengamanan wilayah laut Natuna. 4.1.7.2 Sasaran Priorltas Naslonal Pada tahun 2024, sasaran yang akan diwujudkan dalam ^rangka memperkuat stabilitas ^Pada tahun 2024, sasaran yang akan diwujudkan dalam ^rangka ^memperkuat stabilitas ^Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan dan transformasi ^pelayanan ^publik ^melalui lima ^sasaran, di antaranya (1) terwujudnya demokrasi ^yang terkonsolidasi, ^terpeliharanya ^kebebasan, menguatnya kapasitas lembaga-lembaga demokrasi, dan ^terjaganya kesetaraan ^warga negara secara optimal;
optimalnya kebijakan luar ^negeri; ^(3) ^meningkatkan ^penegakan hukum nasional yang mantap;
meningkatnya ^kualitas ^pelayanan ^publik; dan ^(5) terjaganya keutuhan wilayah Negara Kesatuan ^Republik Indonesia, ^sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.19. - IV.109 - Tabel 4.19 Sasaran, Indikator, dan Target Prioritas Nasional 7 Memperkuat Stabtlitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik No. Sasaran/Indikator Terwujudnya demokrasi yang terkonsolidasi, terpeliharanya kebebasan, menguatnya kapasitas lembaga-lembaga demokrasi, dan terjaganya kesetaraan warga negara secara optimal BaselTne 2019 Realisasi 2020 20.21 20.22 Target 2023 20.24 1 1.1 Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)r) 74,92 73,66 74,12 80,41 79,25 79,58 r.2 Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Konten dan Akses Informasi Publik terkait Kebijakan dan Program Prioritas Pemerintah2) ^(%o) 70,4 77,23 79,7L 78 81 69,43 2 Optimalnya kebijakan luar negeri Indeks Pengaruh dan 2.1 Peran Indonesia di Dunia Internasional3) 95,20 96,58 Ll2,O6 4,98") 4,88a) 4,88a) 3 Meningkatnya penegakan hukum nasional ^yang mantap 3.1 Indeks Pembangunan Hukum o,62 0,54 0,60 0,56b) o,57b) o,58") 4 Meningkatnya kualitas pelayanan publik 4.1 Indeks Pelayanan Publik Nasional+) 3,63 3,84 3,79 3,93 3,90 4,00 5 Terjaganya keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik ^Indonesia Persentase Luas Wilayah 5.1 NKRI yang Dapat Dijaga Keutuhannya (o/olsl 100 100 100 100 100 100 Sumber:
BPS, 2) Kemenkominfo, 3) Kemenlu, 4) ^Kemen PANRB, 5) ^Kemenhan Keterangan: a) Indeks Peran dan Pengaruh Indonesia tahur. 2022-2024 ^mengalami ^penyempurnaan formulasi penghitungan dengan konversi indeks berdasarkan skala guna mencerminkan tingkatan ^peran dan pengaruh dalam indeks, b) Realisasi tahurl 2022 mempakan ^prognosa capaian. ^Penghitungan IPH ^pada ^tahun ^2O2O ^dan tahun- tahun berikutnya dilakukan dengan menggunakan metode ^pengumpulan data ^dan ^penghitungan, kerangka ^berpikir melalui pilar, variabel dan indikator ^yang baru dan berbeda dengan ^IPH ^pada ^tahun ^2015-2019 ^sehingga ^tidak dapat dibandingkan dengan nilai capaian IPH 2019, ^penghitungan ^nilai ^Indeks ^Pembangunan ^Hukum ^(lPHl 2O2l dilakukan pada tahun 2022, cl ^penghitungan nilai IPH dilakukan ^pada ^T+1. 4.1.7.9 Sasaran Program Prioritas Strategi penyelesaian isu strategis dalam ^pencapaian sasaran ^Prioritas ^Nasional ^Memperkuat Stabilitas Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan ^dan Transformasi ^Pelayanan ^Publik dilakukan melalui lima Program Prioritas, ^yaitu ^(1) ^konsolidasi demokrasi, ^(2) ^optimalisasi kebijakan luar negeri, (3) penegakan hukum nasional, ^(4) ^reformasi birokrasi ^dan ^tata ^kelola, serta (5) menjaga stabilitas keamanan nasional, sebagaimana ^pada Gambar 4.16. - IV.110 - Giambar 4.16 Kerangka Prioritas Naslonal 7 Memperkuat Stabllltas Politik, Hukum, Pettahanan dan Keamanan dan Transformasi Pelayanan hrblik Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Sasaran, indikator, dan target Program Prioritas ^pada Prioritas ^Nasional ^Memperkuat Stabilitas Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan dan Transformasi ^Pelayanan ^Publik dapat dilihat pada Tabel 4.20. Tabel4.2O Sasaran, Indikator, dan Target Program Prioritas darl Prioritas ^Nasional 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik Reallsasi No. Sasaran/Indikator Bo,sellne 20t9 Target 2020 20.21 2022 2023 20.24 PP 1. Konsolidasi Demokrasi Terwujudnya stabilitas politik ^yang kondusif serta komunikasi ^publik ^yang efektif, ^integratif, dan partisipatif 1.1 IDI Aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi 78,73 75,66 75,67 78,22 81,51 83,71 1.2 lDl Aspek Kebebasan 77,20 79,40 79,72 82,80 74,21 72,53 1.3 IDI Aspek Kesetaraan 70,7t 67,85 78,86 80,28 81,51 81,94 Jumlah Regulasi/ Kebijakan Tata Kelola Informasi dan Komunikasi Publik di 1.4 Pusat dan Daerah yang Terintegrasi Sesuai Asas- Asas Keterbukaan Informasi Publik (dokumen) 3 6 2 3 5 1 1a) PP 2. Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri Meningkatnya efektivitas diplomasi dan ^pemanfaatan kerja ^sama pembangunan ^internasional 2.L Jumlah Forum yang Dipimpin oleh Indonesia pada Tingkat Regional dan Multilateral (forum) 8 20 - IV.111 - 48 45 t4 16 IYo. Sasaran/Indlkator Basellne 2()19 Realisasi Target 2020 2o2t 20.22 2023 20.24 2.2 Indeks Citra Indonesia di Dunia Internasional 3,78 3,82 3,98 4,06 3,95 4,OO Indeks Pelayanan dan 2.3 Pelindungan WNI di Luar Negeri 89,91bt 88,35 92,61 94,86 91,00 92,OO PP 3. Penegakan Hukum Nasional Meningkatnya penegakan dan ^pelayanan hukum ^serta akses terhadap ^keadilan 3.1 Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,70 3,84 3,88 3,93 4,O9 4,14 PP 4. Reformasi Birokrasi dan Tata ^Kelola Meningkatnya kualitas pelayanan ^publik melalui ^perbaikan tata ^kelola dan ^birokrasi 4.L Indeks Pelayanan Publik 4.t.1 Kementerian ll*rnbaga 3,83 4,O0 4,00 4,13 4,10 4,20 4.1.2 Provinsi 3,36 3,70 3,88 4,O7 3,9O 4,OO 4.1.3 Kabupaten/Kota 3,42 3,65 3,27 3,60 3,70 3,80 PP 5. Menjaga Stabilitas Keamanan ^Nasional Terl'aganya stabilitas pertahanan dan ^keamanan 5.1 Indeks Kekuatan Militer O,28 0,26 0,22 0,22 o,2l o,20 5.2 Indeks Terorisme Global 5,O7 4,63 5,5 5,5 4,29 4,24 5.3 Persentase Orang yang Merasa Aman Berjalan Sendirian di Area Tempat Tinggalnya (%) 53,32 62,90 62,80dt 62,god) >60 >60 5.4 Indeks Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 4,23") 4,23 3,91 3,7L 3,30 3,40 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Keterangan: a) Penyesuaian angka target, ^Kemenkominfo ^menyusun ^I ^I ^dokumen yang mendukung ^tata ^kelola komunikasi publik,-yaitu 1 ^(satu) Peraturan ^Presiden, ^1 ^(satu) Revisi Permenkominfo, ^1 ^(satu) Naskah Akademik, darr 8 (delapan) Kajian; b) data baseline ^2019 ^menggunakan metode ^perhitungan lama; ^c) ^indikator ^nasional ^yang sesuai dengan indikator ^global untuk ^Sustainable ^Deuelopment Goals; d) ^data ^tahun ^2O2O 4.L.7.4 Proyek Priorltas Strategis/ MaJor ProJect Dalam Prioritas Nasional Memperkuat Stabilitas ^Politik, ^Hukum, ^Pertahanan dan Keamanan dan Transformasi Pelayanan Fublik telah ^disusun ^dua Major ^Project sebagai ^langkah ^konkret dalam pencapaian sasaran ^yang dirinci ^berdasarkan ^urgensi, ^impact/outcome/output, instansi pelaksana, lokasi, dan indikasi ^proyek ^di ^bawah ^ini - rv.112 - -rv.113 - 4.1.7.5 Kerangka Regulasi Kebutuhan regulasi pada Prioritas Nasional Memperkuat Stabilitas ^Politik, ^Hukum, Pertahanan dan Keamanan dan Transformasi Pelayanan Publik ^pada tahun ^2024 ^sebagai upaya mendukung penataan regulasi nasional diarahkan untuk ^mendukung ^pelaksanaan kerangka regulasi dalam Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun 2O2U2O24, yang meliputi (1) Rancangan regulasi yang diarahkan masuk dalam Program legislasi nasional/Program penyusunan Peraturan Pemerintah/Peraturan Presiden Tahun 2024, terdiri dari (a) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang ^Nomor ^24 Tahun 2OOO tentang Perjanjian Internasional; (b) Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Perdata Internasional; (c) Rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; dan (d) Rancangan Peraturan Presiden tentang Lembaga Pemerintah Non-Kementerian. (2) Rancangan regulasi yang sedang dalam proses ^persiapan (baik dalam tahap ^penyusunan kajian, draf regulasi, pembahasan, dan lain sebagainya) sepanjang tahun ^2024, ^terdiri dari (a) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor ^37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri; (b) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang ^Nomor ^31 Tahun 2000 tentang Desain Industri; (c) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang ^Nomor ^37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; (d) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang ^Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik; (e) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor ^13 Tahun 2016 tentang Paten; (0 Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha; G) ^Rancangan Undang-Undang ^tentang Jaminan ^Benda Bergerak; (h) Rancangan Undang-Undang tentang Keamanan Laut; dan (i) Rancangan Undang-Undang tentang Keamanan dan Ketahanan Siber.
2 Pendanaan Priorltas Naslonal Tahun 2024 mertpakan periode ^yang sangat menentukan ^penyelesaian ^target ^Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24. ^Untuk itu, ^dengan ketersediaan anggaran yang terbatas, pemerintah berupaya ^seoptimal ^mungkin menargetkan sasaran Prioritas Nasional dalam ^RKP Tahun ^2024 ^dengan ^fokus ^pada penyelesaian prioritas. Selain itu, untuk memastikan kelancaran ^pelaksanaan, ^maka penentuan kegiatan/proyek prioritas harus lebih tajam dan selektif, ^serta mempertimbangkan kesiapan dan kapasitas ^pelaksanaan, serta ^memastikan ^daya ^ungkit dan fungsionalitas dari ^pelaksanaan kegiatan/proyek. ^Pencapaian ^tersebut ^menjadi barometer penting untuk memastikan sasaran utama ^pembangunan ^dapat menjadi ^basis pembangunan pada periode berikutnya. Pendanaan Prioritas Nasional pada RKP Tahun 2024 ^difokuskan ^dalam ^delapan ^arah kebijakan, yakni percepatan pembangunan infrastruktur ^dasar dan ^konektivitas; ^percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara; pembangunan rendah karbon dan transisi ^energi; pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem; ^peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; revitalisasi industri dan ^penguatan ^riset ^terapan; - IV.l14 - penguatan daya saing usaha; serta pelaksanaan Pemilihan Umum tahun 2024. Fokus tahun 2024 tersebut akan dilaksanakan melalui berbagai upaya ^penyelesaian dan keberlanjutan pembangunan proyek-proyek yang bersifat strategis pendukung Prioritas Nasional yang menjadi penekanan pada RKP Tahun 2024. Tabel4.21 Alokasi pada Prioritas Nasional Tahun 2ol24 lYo. Prloritas Nasional Indikasi Peadanaan (Rp. Triltua) 1 Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan ^yang Berkualitas dan Berkeadilan 43,9 c Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan 49,4 3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing 233,O 4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan 6,8 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar LO2,8 6 Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim 4,7 7 Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik 7 t,L Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Catatan: a) Pagu belanja kementerian/lembaga berdasarkan Pertemuan ^Tiga Pihak ^Pagu ^Indikatif ^2024; ^b) ^Sesuai dengan pendekatan Tematih Holbtih Integratif, dan Spasial, sebua-h ^proyek dapat ^mendukung lebih ^dari ^satu ^PN; c) Prioritas Nasional mencakup rincian Belanja kementerian/lembaga dan Kerjasama ^Pemerintah dan Badan Usaha, belum mencakup rincian Transfer ke Daerah dan dukungan ^Badan ^Usaha (Badan Usaha ^Milik ^Negara/Swasta). Pemutalrtriran angka, identilikasi dan integrasi antarinstansi dan sumber ^pendanaan ^(Belanja kementerian/lembaga, Transfer ke Daerah, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, ^dan ^Badan ^Usaha) akan dilakukan pada Pemutakhiran RKP Tahun 2024 ^pascapenetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja ^Negara ^2024. Dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, ^kebijakan pendanaan diarahkan untuk mendukung infrastruktur dasar, seperti pembangunan perumahan layak huni, penyelesaian pembangunan bendungan dan irigasi, ^pembangunan akses sanitasi, serta akses air minum. Sementara itu, untuk ^percepatan peningkatan konektivitas akan diarahkan untuk pembangunan ^jalan bebas hambatan dan ^jalan ^strategis, pembangunan pelabuhan, pembangunan/peningkatan bandara, serta ^pembangunan ^jalur kereta api. Selain itu, pendanaan ^juga akan ditekankan untuk mendorong ^percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara dengan berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hunian, gedung, penataan kawasan, pembangunan rumah sakit dan bandar udara, ^serta pemindahan Aparatur Sipil Negara. Sedangkan untuk pembangunan berkelanjutan didukung dengan pendanaan Prioritas Nasional ^yang mencakup kebutuhan ^pembangunan rendah karbon dan transisi energi dalam merespons ^perubahan iklim. ^Dukungan pembangunan akan dilakukan antara lain melalui pembangunan pembangkit dan penggunaan energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro dan Surya, restorasi lahan gambut, serta rehabilitasi kawasan mangrove. - IV.115 - Alokasi pendanaan Prioritas Nasional tahun 2024 ^jtga difokuskan ^pada pencapaian target pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, antara ^lain ^untuk ^bantuan iuran dalam Jaminan Kesehatan Nasional/Kartu Indonesia ^Sehat, ^bantuan ^iuran ^Pekerja Bukan Penerima Upah, bantuan sosial sembako ^kepada keluarga penerima ^manfaat, ^dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah. Sedangkan untuk ^peningkatan ^kualitas ^pelayanan pendidikan dan kesehatan dilakukan dengan pemberian dukungan ^meliputi ^pembangunan dan pengembangan rumah sakit, kampanye ^percepatan ^penurunan ^stunting, ^dan ^Program Indonesia Pintar bagi semua ^jenjang pendidikan ^juga ^rnenjadi ruang ^lingkup dari ^kebijakan pendanaan Prioritas Nasional tahun 2024. Pendanaan Prioritas Nasional ^juga akan fokus ^pada kegiatan yang ^mendukung ^revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, antara lain terkait ^restrukturisasi mesin/peralatan industri perusahaan dan pengembangan sistem ^perizinan berusaha ^yang ^terintegrasi ^secara elektronik. Sedangkan untuk mendorong ^penguatan daya ^saing ^usaha, ^dukungan pendanaan akan difokuskan pada pendataan lengkap koperasi dan usaha ^kecil, ^mikro ^dan menengah, serta dukungan untuk sertifikasi halal. Selain itu, ^Pemilihan Umum dan Pilkada serentak merupakan salah satu kegiatan ^penting ^di tahun 2024 ^sehingga ^kegiatan ^ini juga akan menjadi prioritas ^pada kebijakan ^pendanaan pada ^RKP. ^Dukungan ^yang ^perlu dipenuhi antara lain pemenuhan kebutuhan ^pemungutan ^dan ^perhitungan ^suara, pengelolaan ^logistik, dan pengamanan. Selain memperkuat proses ^penentuan proyek, ^perlu dipastikan ^efisiensi ^dan ^efektivitas pendanaan Prioritas Nasional tahun 2024 dengan mengintegrasikan ^pemanfaatan ^berbagai sumber pendanaan baik yang berasal dari Anggaran ^Pendapatan dan Belanja ^Negara, ^seperti belanja kementerian/lembaga, belanja non-kementerian/lembaga ^(subsidi ^serta ^Public Seruice Obligation), dan Transfer ke Daerah, ^maupun sumber ^pendanaan nonpemerintah seperti swasta dan Badan Usaha Milik Negara. ^Dengan ^kondisi ^Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang terbatas, keterlibatan Badan ^Usaha Milik ^Negara ^dan ^swasta ^menjadi hal yang sangat penting untuk mendorong ^pelaksanaan pembangunan ^berjalan lebih optimal. Upaya optimalisasi melalui ^pengintegrasian sumber ^pendanaan ^salah satunya dilakukan melalui Dana Alokasi Khusus. Dana Alokasi Khusus diarahkan ^antara ^lain ^untuk mempercepat pencapaian target ^prioritas nasional, ^mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, mengurangi ^kesenjangan ^layanan ^publik, ^serta mendukung operasionalisasi ^pelayanan publik. Agar ^selaras dengan ^sumber ^pendanaan lainnya, Dana Alokasi Khusus taln: un 2024 akan dimanfaatkan ^untuk ^Pengurangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem melalui ^tematik ^Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu dan Penguatan Kawasan ^Sentra ^Produksi ^Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani); tematik Penguatan Daya ^Saing Usaha ^melalui tematik ^Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Pengembangan ^Food ^Estate. ^Tematik ^Food ^Estate ^dan Kawasan Sentra Produksi Pangan sekaligus diarahkan ^mendukung ketahanan ^pangan sebagai antisipasi perubahan iklim. Dana Alokasi ^Khusus tahun ^2024 ^juga dimanfaatkan untuk mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan ^Kesehatan ^dan ^Pendidikan ^agar pembangunan sumber daya manusia Indonesia dapat lebih berkualitas dan berdaya ^saing. Sedangkan untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur ^Dasar ^dan ^Konektivitas ^serta Pembangunan Rendah Karbon dan Transisi Energi akan ^dilaksanakan ^melalui ^tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah ^Afirmasi. - rv.116 - Keterangan: ay bersifit indikasi untuk selanjutnya ^disesuaikan ^dengan ^kebijakan pemanfaatan, ^perhitungErn ^teknis ^dan ^kesiapan pelaksanaan Catatan: l) ^pagu Dana Alokasi Khusus ^2024 berdasarkan kesepakatan bersama ^antara ^Kementerian PPN/Bappenas ^dengan Keme-nterian Keuangan 4 Ju1j2O23,2) ^Pagu Dana ^Alokasi Khusus dapat ^dimutakhirkan ^sejalan ^dengan proses RKP dan Anggaran Pendapatan ^dan Belanja ^Negara, ^3) ^Pengintegrasian ^sumber-sumber pendanaan termasuk ^Dana Alokasi-Khusus maiih dalam ^proses ^pembahasan, ^penajaman ^dan ^penyusunan ^rincian ^sampai ^dengan Pemutakhiran RKP Tahun 2024 ^piscapenetapan ^Angga-ran ^dan Pendapatan Belanja Negara2O24. -rv.i17 - Gambar 4.17 Highlight Dukungan Dana Alokasi Khusus Tahun 2024 BAB V KAIDAH PELAKSAI{AAN tlnfitk mema.stika; n upaga ^penlngkatan ^produktiuitas ^unfl.tk transforrna.si ekonomi gdng tnklustf dan berkelanJutdn dapat dilakukc; n ^seco; rtz efekttf, tetttkur, dan manfaatnga dapat dlrasakan ^oleh ^nasgarakat, diperlukan dukungan kerangka kelembagaan, ^kerangka ^regulasi, serta kerangka eaaluq.sl dan pengendallan ^pada ^pelalssanao; n ^RI{P ^Tahun 2024 5.1 Keraagka Kelembagaan Dalam rangka mendukung ^pencapaian sasaran ^pembangunan secara ^efektif, diperlukan adanga kerangka kelembagaan Aang sejalan ^dengan kebijakan ^pembangunan ^nasional, perkembangan lingkungan strategis pembanganon, ^peraturan perundangan gang ^berlaku, dan pembagian kewenangan ^pusat-daerah- Penataan kelembagaan ^dilakukan ^dengan memperhatikan asas manfaa| efisiensi, serta ^efektiuitas, dengan mendorong ^kolaborasi secara tr ansp aran, ^p artisip atiJ serta akuntab ^el. Kerangka Kelembagaan berperan untuk ^mendorong ^efektivitas pelaksanaan pembangunarl dengan mempersiapkan kelembagaan ^yang tepat fungsi, tepat ^ukuran, ^dan tepat ^proses. Penataan kelembagaan difokuskan ^pada pengaturan organisasi, ^baik ^yang bersifat ^intern maupun antarorganisasi ^pemerintah, serta ^penguatan ^pada tugas, ^fungsi, ^kewenangan, peran dan struktur organisasi kementerian / lembaga/ daerah. Adapun arah kebijakan Kerangka Kelembagaan ^pada ^RKP ^Tahun ^2024 ^diselaraskan dengan kebijakan dalam Rencana Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24 yaitu:
mendukung pencapaian tujuh Prioritas ^Nasional dan ^Maior Project ^serta ^merespons berbagai perubahan dan ^permasalahan yang ^ada;
mendorong efektivitas kelembagaan melalui ^ketepatan ^struktur ^organisasi, ketepatan proses (tata laksana) organisasi, serta mengurangi duplikasi tugas ^dan ^fungsi organisasi sehingga pelaksanaan ^pencapaian Prioritas ^Nasional ^tidak terkendala ^oleh kelembagaan yang tumpang tindih dan/atau berkonflik;
mendorong pelaksanaan ^perencanaan ^pembangunan di ^tingkat pusat ^dan ^daerah dengan kelembagaan ^yang sudah ada ^sesuai dengan ^tugas dan fungsinya. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24, penyusunan Kerangka Kelembagaan dilakukan ^dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana Gambar 5. ^1. -v.1 - Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 5.2 Kerangka Regulasi Kerangka regalasi memiliki peran penting sebagai enabler ^pembangunan nasional dalam rangka mendorong percepatan pencapaian sasa: ran ^pembangunan nasional. ^Oleh ^karena ^itu, diperlukanidentifikasi kebutuhan regula.si Aang mendukung ^pioritas ^pembangunan nasional. Kebutulwn regulasi dapat berupa simplifikasi ^dan ^perubahan terhadap ^regulasi eksistirry maupun pembentukan regulasi baru Kerangka Regulasi bertujuan untuk ^(1) mengarahkan ^proses perencanaan pembentukan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kebutuhan ^pembangunan nasional; ^(21 meningkatkan kualitas peraturan ^perundang-undangan dalam ^rangka ^mendukung pencapaian Prioritas Pembangunan; dan
meningkatkan efisiensi ^pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan ^peraturan perundang-undangan. -v.2 - Gambar 5.1 Prinsip Kerangka Kelembagaan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Indikasi Kerangka Regulasi yang Mendukung Pencapaian ^Prioritas ^Nasional Prioritas Nasional 1 "Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk ^Pertumbuhan ^yang Berkualitas dan Berkeadilan" (1) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Induk ^Destinasi Pariwisata ^Nasional Wakatobi Kerangka regulasi dibutuhkan untuk mendukung ^Program ^Prioritas Peningkatan Nilai Tambah, Lapangan Keda dan Investasi di Sektor ^Riil, ^dan ^Industrialisasi, ^serta Kegiatan Prioritas Peningkatan Daya Saing Destinasi dan ^Industri ^Pengolahan ^Pariwisata, Termasuk Wisata Alam, yang Didukung Penguatan ^Rantai ^Pasok ^dan ^turut ^mendukung pencapaian beberapa Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas. ^Kerangka ^regulasi ^ini merupakan arahan dari Peraturan Presiden ^Nomor ^14 ^Tahun ^2018 tentang ^Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2Ol4 ^tentang Koordinasi ^Strategis Gambar 5.2 Peran Kerangka Regulasi dalam Pembangunan Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 Gambar 5.3 Prinsip-Prinsip Kerangka Regulasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Kepariwisataan dan mendukung ^pelaksanaan ^prioritas nasional sektor pariwisata di Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2O2O ^tentarrg Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2O2O-2O24. Kerangka Regulasi ^ini dibutuhkan untuk mendetailkan arah serta ^peningkatan kapasitas ^pariwisata Indonesia dan menjadi komponen investasi baik dalam Anggaran Pendapatan dan ^Belanja ^Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Badan Usaha Milik ^Negaraf ^Badan ^Usaha Milik Daerah, Ke4'asama Pemerintah dan Badan Usaha, maupun swasta/masyarakat. (21 Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan ^Antarwilayah ^ini meliputi 4 (empat) Rancangan Peraturan Presiden tentang ^(1) RencanaZonasi ^Kawasan Antarwilayah Laut Halmahera; (21 Laut Seram; ^(3) Laut Teluk Cenderawasih; dan ^(4) Laut Aru. Kerangka Regulasi dibutuhkan untuk mendukung Program ^Prioritas Peningkatan Pengelolaan Kemaritiman, Perikanan dan Kelautan serta ^Kegiatan ^Prioritas Peningkatan Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan dan Penataan ^Ruang ^Laut dan Rencana Zonasi Pesisir serta Pengelolaan Ruang Laut. Kerangka ^Regulasi ^ini ^merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang ^Cipta ^Kerja ^yang memberikan amanat untuk integrasi tata rrrang darat dan laut. Rancangan ^regulasi ^ini menjadi sarana penting dalam mendukung ^pertumbuhan ekonomi ^khususnya mempermudah investasi di suatu wilayah laut bagi calon investor tentang ^rencana pemanfaatan ruang laut yang berada di kewenangan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah. Prioritas Nasional 2 "Mengembangkan Wilayah untuk ^Mengurangi Kesenjangan ^dan Menjamin Pemerataan" (1) Rancangan Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Percepatan Pembangunan ^Papua Tahun 2025 - 2029 Kerangka Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung amanat dari ^Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2O2L tentang Penerimaan, Pengelolaan, ^Pengawasan ^dan Rencana Induk Percepatan Pembangunan dalam ^Rangka Pelaksanaan ^Otonomi Khusus Provinsi Papua. Rancangan regulasi ini menjadi sarana ^penting dalam ^mendukung peningkatan nilai investasi dan penguatan sumber daya manusia Orang Asli Papua ^di beberapa kabupaten Provinsi Papua. (2) Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembagian Wilayah Ibu ^Kota ^Nusantara Kerangka Regulasi dibutuhkan untuk mendukung Percepatan ^Pembangunan ^Ibu ^Kota Nusantara khususnya Major Project Pembangunan Ibu Kota ^Nusantara. ^Rancangan regulasi ini merupakan amanat Pasal ^14 Undang-Undang ^Nomor ^3 ^Tahun 2022 ^tentang Ibu Kota Negara. Penyusunan regulasi ditargetkan ^selesai ^pada ^tahun ^2024 ^agar ^proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus dapat dilaksanakan. ^Rancangan regulasi ini secara tidak langsung dapat memberikan dukungan ^kepastian pelaksanaan investasi dengan memperjelas ^pembagian wilayah administrasi ^dan ^perencanaan. Regulasi akan mengatur secara ^jelas bentuk, ^jumlah, dan struktur ^wilayah ^Ibu ^Kota Nusantara. Prioritas Nasional 5 "Memperkuat Infrastruktur untuk ^Mendukung ^Pengembangan ^Ekonomi dan Pelayanan Dasar" (1) Rancangan Peraturan Presiden tentang Percepatan ^Pembangunan ^Angkutan ^Umum Massal Perkotaan Kerangka Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung ^Program ^Prioritas ^Infrastruktur Pelayanan Dasar dan Program Prioritas ^Transformasi ^Digital, ^serta Major ^Project Transformasi Digital. Rancangan regulasi ini ^diharapkan dapat ^menjawab ^keterbatasan sistem angkutan umum massal ^perkotaan ^yang ^masih terbatas dan ^pangsa pasar yang masih rendah, serta kerugian ekonomi akibat ^kemacetan yang ada. Rancangan ^regulasi ini menjadi sarana penting untuk mendorong ^iklim ^investasi ^melalui ^optimalisasi sumber daya pada pemerintah daerah, ^pemerintah ^pusat ^dan ^badan ^usaha ^dalam -v.4 - penyelenggaraan angkutan umum. Selain itu, rancangan regulasi ini ^juga ^dapat mendukung komitmen pemerintah dalam mewujudkan ^pembangunan ^yang berkelanjutan melalui pembangunan angkutan umum ^massal perkotaan yang ^integratif, efektif dan efisien. Prioritas Nasional 7 ^uMemperkuat Stabilitas Politik, ^Hukum, ^Pertahanan dan Keamanan ^dan Transformasi Pelayanan Publik" (1) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang ^Nomor 24 ^Tahlun 20OO tentang Perjanjian Internasional Kerangka Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung ^Program ^Prioritas ^Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri. Perubahan Undang-Undang ^Nomor 24 ^Tahun 2000 ^tentang Perjanjian Internasional dilatarbelakangi oleh Putusan ^Mahkamah Konstitusi ^Nomor: I3/PUU-XVI /2OL8 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 24 ^Ta}rttn ^2O0O ^tentang Perjanjian Internasional terhadap Undang-Undang Dasar ^Negara ^Republik ^Indonesia Tahun 1945. Urgensi pembahan Undang-Undang ini diperlukan untuk ^memberikan kejelasan normatif untuk menjawab berbagai ^permasalahan yang ^teridentifikasi ^pada Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, terutama terkait aspek ^kriteria ^peq'anjian yang perlu disahkan oleh Dewan Perwakilan Ralryat. (2) Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Perdata Internasional Kerangka Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung ^Program ^Prioritas ^Penegakan Hukum Nasional dan Kegiatan Prioritas Penataan Regu1asi. Saat ini ^pengaturan ^terkait Hukum Perdata Internasional masih menggunakan regulasi ^peninggalanzarrran ^kolonial dan tersebar pada beberapa ^peraturan di antaranya ^dalam }{erzien ^Inlandsch ^Reglement, Reglement voor de Buitengewesten, dan Reglement op de ^Rechtsvordering. ^Hukum Perdata Internasional berperan penting dalam memberikan ^landasan strategi hukum perdata yaitu sebagai acuan dalam menjalankan ^perbuatan hukum ^perdata ^yang mengandung unsur asing (transnasional). Selain itu, ^Rancangan Undang-Undang tentang Hukum Perdata Internasional ^juga menjadi ^pedoman ^bagi ^hakim ^dalam memeriksa dan memutus sengketa Hukum Perdata Internasional ^sehingga ^dapat memberikan kepastian hukum. (3) Rancangan Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kerangka Regulasi ini dibutuhkan untuk mendukung ^Program ^Prioritas ^Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dan Kegiatan Prioritas ^Reformasi Sistem ^Akuntabilitas ^Kinerja Pembangunan. Rancangan Peraturan Presiden ^tentang ^Sistem ^Akuntabilitas ^Kinerja Pemerintah ini diperlukan untuk mengukur tingkat akuntabilitas ^kinerja ^pemerintah secara nasional yang menjadi ^prioritas ^presiden. Harapannya dengan adanya ^Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, akan tergambar ^lebih ^jelas ^kontribusi ^capaian ^kinerja kementerian /lembagaldaerah terhadap capaian kinerja secara ^nasional. ^Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah akan menguatkan ^collaboratiue ^working ^pada pelaksanaan program/kegiatan pemerintah, sehingga lebih fokus ^kepada perwujudan manfaat yang dihasilkan. (41 Rancangan Peraturan Presiden tentang Lembaga Pemerintah ^Non-Kementerian Kerangka Regulasi dibutuhkan untuk menjawab ^permasalahan ^dalam ^organisasi pemerintah saat ini, yaitu: struktur kelembagaan ^pemerintah ^pusat yang ^semakin gemuk; lemahnya interkoneksi dan koordinasi antarlembaga ^pemerintah ^pusat ^(dan daerah); serta tidakjelasnya ^pengaturan tentang ^kedudukan, fungsi, ^dan peran lembaga pemerintah khususnya Lembaga Pemerintah Non-Kementerian. Permasalahan ^tersebut terjadi karena terdapat kekosongan aturan ^tentang ^organisasi kelembagaan ^pemerintah yang komprehensif memuat antara lain kedudukan ^prinsip dan ^kriteria ^pembentukan (standardisasi pembentukan organisasi kelembagaan ^pemerintah). ^Lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang saat ini diatur dengan ^Keputusan ^Presiden ^Nomor ^103 ^Tahun 2OOl perlu ditingkatkan ^pengaturannya dengan ^penyempurnaan ^sesuai ^dengan kebutuhan perkemban garr zamarl -v.5 - 5.3 Kerangka Evaluasi dan Pengendalian Dalam rangka menjaga ketercapaian sasaran dantarget ^pembangunan ^RKP ^Tahun ^2024 secara efektif dan optimal, maka disusun kerangka eualuasi ^dan ^pengendalian ^pelaksanaan pembangunary Aang berfungsi sebagai pegarlgan umum bagi ^penanggung ^jawab kebijakan dalam mengawal pelaksanaan kebijakan ^pembangunan ^taLrun ^2024 gang ^merupakan ^tahun akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional Tahun ^2020-2024. 5.3.1 Kerangka Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Secara garis besar, kerangka evaluasi ^pelaksanaan RKP Tahun 2024 terdiri dari ^evaluasi saat pelaksanaan (on-going)dan evaluasi ^pascapelaksanaan ^(ex-post). ^Adapun ^penjelasan ringkas terkait tujuan, ruang lingkup, ^pihak-pihak, mekanisme, dan ^metode ^evaluasi ^yang digunakan sebagai berikut. (1) Tujuan Evaluasi Pelaksanaan RKP Evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2024 bertt$uan untuk ^(a) ^menilai ^pencapaian ^kineda pembangunan, mencakup kinerja pelaksanaan prioritas pembangunan dan ^proyek prioritas strategis; serta (b) memberi umpan balik bagi proses perencanaan berikutnya, berupa bahan perumusan dan perbaikan kebijakan/program/kegiatan ^ke ^depan, termasuk perumusan tema pembangunan ^pada ^RKP Tahun 2026. ^Evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2024 disusun berdasarkan tujuh Prioritas Nasional ^yang sesuai ^dengan Agenda Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ^Nasional ^Tahun 2O2O-2O24 untuk menjaga konsistensi ^pelaksanaan dan evaluasi. (21 Ruang Lingkup Evaluasi Pelaksanaan RKP Ruang lingkup substansi evaluasi ^pelaksanaan RKP Tahun 2024 ^mencakup seluruh prioritas pembangunan dan proyek prioritas strategis, serta kontribusi kementerian/lembaga selaku ^pelaksana pembangunan ^yang mendukung ^tercapainya sasaran dan target pembangunan tahun 2024. ^Cakupan ^evaluasi pelaksanaan ^RKP Tahun 2024 sebagai berikut (a) Kinerja efektivitas prioritas pembangunan meliputi ^pencapaian sasaran ^prioritas pembangunan dan proyek prioritas strategis; (b) Kinerja efektivitas kementerian/lembaga dalam mendukung ^pencapaian ^prioritas pembangunan dan proyek prioritas strategis. (3) Pihak-Pihak dalam Evaluasi Pelaksanaan RKP Para pihak yang terlibat dalam evaluasi ^pelaksanaan ^RKP, ^antara ^lain (a) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan ^Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai ^pihak ^penyusun evaluasi ^pelaksanaan ^RKP ^Tahun 2024. Penyusunan evaluasi ^pelaksanaan ^RKP Tahun ^2024 dilaksanakan ^dengan sumber data utama berdasarkan e-Moneu ^Kementerian ^PPN/Bappenas sesuai yang dilaporkan secara berkala oleh ^para penanggung ^jawab ^prioritas ^pembangunan ^dan proyek prioritas strategis Kementerian PPN/Bappenas serta kementerian/lembaga sebagai pelaksana RKP; (b) Menteri atau Fimpinan Lembaga sebagai ^pihak ^pelaksana pembangunan ^tahun 2024, yang berkontribusi terhadap ^pencapaian ^target ^RKP ^Tahun ^2024 ^melalui Rencana Kerja Kementerian/Lembaga 2024 serta ^melaporkan ^perkembangan pelaksanaannya sesuai ketentuan melalui aplikasi e-Moneu. -v.6 - -v.7 - (4) Mekanisme Evaluasi Pelaksanaan RKP Evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2024 terdiri dari dua tahap, yaitu: (a) Evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2024 tahap I (evaluasi saat pelaksanaan/ on going) , merupakan tahapan evaluasi kinerja pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan data capaian pelaksanaan pembangunan hingga triwulan III tahun 2024. Adapun alur evaluasi RKP Tahun 2024 tahap I sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 5.4. Gambar 5.4 Alur Evaluasi RKP Tahap I (Capaian Hingga Triwulan III) Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023. Gambar 5.5 Alur Evaluasi RKP Tahap II (Capaian Hingga Triwulan IV) Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023.
Metode Evaluasi Pelaksanaan RKP Metode evaluasi pelaksanaan RKP Tahun 2024 ^meliputi ^(a) ^metode ^analisis ^gap ^untuk mengukur kinerja efektivitas ^prioritas ^pembangunan dan ^(b) metode ^analisis kinerja efektivitas kementerian/lembaga. Secara lebih rinci, ^metode ^evaluasi pelaksanaan ^RKP yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1 Metodologi Evaluasl Pelaksanaan RKP Aspek Uraiaa I. Erraluasi Kinerja Efektivitas Prioritas Pembangunan (1) Metode Evaluasi Metode evaluasi kinerja efektivitas prioritas ^pembangunan:
Kinerja capaian indikator: analisis ^gap (perbandingan capaian dengan target pada tiap indikator ^prioritas ^pembangunan dan proyek ^prioritas strategis);
Kinerja capaian tiap level kinerja: rata-rata ^(prioritas ^pembangunan dan proyek prioritas strategis).
Sumber Data 1. Data capaian sasaran prioritas ^pembangunan dan ^proyek ^prioritas strategis (berdasarkan e-Moneu dan konfirmasi ^pendalaman dari ^PJ prioritas pembangunan dan proyek prioritas strategis Kementerian PPN/Bappenas);
Data capaian RO K/L ^(berdasarkan e-Moneu ^dan ^konfirmasi pendalaman dari K I L pelaksana).
Kategori Kinerja Kategori kinerja:
Baik, notifikasi hijau, capaian ^>9O ^persen;
Cukup, notifikasi kuning, capaian 60-90 ^persen;
Kurang, notifikasi merah, capaian ^<60 ^persen;
N/A, notifikasi putih, tidak memiliki nilai capaian II. Evaluasi Kinerja Efektivitas K/L (1) Metode Evaluasi Metode evaluasi kinerl'a efektivitas K/L:
Kinerja dukungan RO K/L: rata-rata tertimbang ^(seluruh ^capaian ^RO terhadap pagu anggaran ^pada ^prioritas ^pembangunan ^tertentu);
Analisis keterkaitan kinerja K/L ^dengan ^kinerja prioritas ^pembangunan dan proyek prioritas strategis melalui ^penelaahan capaian dan hubungan antarindikator;
Analisis efektivitas ^(secara kuantitatif).
Sumber Data 1. Data capaian sasaran ^prioritas ^pembangunan ^dan ^proyek ^prioritas strategis (berdasarkan e-Moneu ^dan konfirmasi ^pendalaman ^dari ^PJ prioritas pembangunan dan proyek prioritas strategis ^Kementerian PPN/Bappenas);
Data capaian indikator kinerja K/L ^(berdasarkan ^e-Moneu ^dan konfirmasi pendalaman dari ^K I ^L pelaksana) ;
Data capaian RO K/L ^(berdasarkan ^e-Moneu ^dan ^konfirmasi pendalaman dari K I L pelaksana). Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, ^2023 -v.8 - 5.3.2 Kerangka Pemantauan dan Pengendalian ^Pelaksanaan Pembangunan Kerangka pemantauan dan ^pengendalian pelaksanaan ^pembangunan ^RKP ^Tahun ^2024 terdiri atas tujuan, ruang lingkup, ^pelaksana, dan ^alur ^dengan penjelasan ^sebagai ^berikut. (1) Trrjuan Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan ^Pembangunan Pemantauan dan pengendalian ^pelaksanaan RKP Tahun ^2024 ^bertujuan ^untuk (a) menggali data dan informasi kemajuan ^pencapaian pelaksanaan ^prioritas pembangunan dan/atau proyek prioritas strategis secara berkala, ^(b) ^menjaga pelaksanaan prioritas pembangunan dan/atau ^proyek ^prioritas strategis ^agar ^dapat berjalan sesuai dengan rencana ata: u on-track ^melalui ^pemanfaatan ^hasil ^pemantauan dan evaluasi, serta (c) memastikan ^pelaksanaan rekomendasi ^tindak ^lanjut ^atas permasalahan dan hambatan yang akan terjadi dan/atau telah terjadi ^dalam pencapaian program dan kegiatan yang mendukung ^prioritas ^pembangunan/proyek prioritas strategis dalam RKP. (2) Ruang Lingkup Pemantauan dan Pengendalian ^Pelaksanaan Pembangunan Ruang lingkup pemantauan dan ^pengendalian pelaksanaan ^RKP ^Tahun ^2024 ^terdiri ^atas (a) pengumpulan data dan informasi berkala mengenai ^pelaksanaan ^prioritas pembangunan dan/atau proyek prioritas strategis ^yang ^mencakup ^progres, permasalahan, dan kendala yang dihadapi; ^(b) ^pendalaman melalui ^kegiatan ^crosscheck lapangan; serta (c) pelaksanaan rapat ^koordinasi ^pengendalian ^yang ^menyampaikan perkembangan pelaksanaan dan rekomendasi atas ^permasalahan pembangunan dalam rangka pencapaian ^prioritas ^pembangunan ^danf atau ^proyek ^prioritas ^strategis. (3) Pelaksana Pemantauan dan Pengendalian Pembangunan Pemantauan dan pengendalian ^pelaksanaan ^RKP ^Tahun 2024 dilakukan ^oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas berkoordinasi dengan ^kementerian/lembaga ^terkait ^dan/atau instansi lainnya (Badan Usaha Milik Negara/pemerintah ^daerah). ^Data dan ^informasi utama yang mendukung ^pengendalian pelaksanaan pembangunan ^yaitu ^data ^hasil pemantauan RKP dan data hasil pendalaman crosscheck lapangan. (4) Alur Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan ^Pembangunan Pengendalian pelaksanaan rencana tahun berjalan ^dilaksanakan ^melalui ^kegiatan pemantauan (dengan mempertimbangkan ^pemantauan Rencana ^Kerja kementerian/Lembaga) kemudian dilanjutkan ^dengan kegiatan ^pendalaman ^crosscheck lapangan dan/atau ^proyek ^prioritas strategis ^pada ^tahun ^berjalan ^sebagaimana pada Gambar 5.6 berikut. Gambar 5.6 Alur Pemantauan dan Pengendalian Pelaksanaan ^Rencana ^Tahun ^BerJalan Sumber: Permen PPN/Kepala ^Bappenas Nomor ^I ^Tahun ^2023 ^tentangTata ^Cara Pemantauan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana ^Pembangunan. -v.9 - BAB VI PENUTUP Pembangunan tahunon gang telah dilo,kso; nakan seiak ^periode autal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Naslonal Tahun 2O2F2O24 telah menuniukkan ha.sll ^gang ^positif. ^Momendtm inl merttpakoln energg for grouthgdng membaua optlmisme dalam mencapal target pembangunan Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, mengukseslcan rangkaian Pemilihan ^Umurn Tahun 2024, dan meletakkanfondasi ^gang kokoh untuk ^pembantgunan 2025-2029 Penyusunan RKP Tahun 2024 bersifat mandafory ^berdasarkan Undang-Undang Nomor ^25 Tahun 2OO4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan ^Nasional dan ^Peraturan ^Pemerintah Nomor 17 Tahun 2Ol7 tentang Sinkronisasi ^Proses ^Perencanaan ^dan ^Penganggaran Pembangunan Nasional. Berdasarkan ^prosesnya, ^RKP Tahun ^2024 ^disusun ^dengan pendekatan teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah ^(top-down), dan ^bawah-atas (bottom-upl. Secara substantif perencanaan disusun dengan ^pendekatan ^Tematik, ^Holistik, Integratif, dan Spasial. Dokumen RKP Tahun 2024 ^j: uga ^merupakan penjabaran tahun kelima pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun ^2O2O-2O24, yang memuat komitmen pemerintah dan arahan dalam ^pencapaian ^target ^Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Dokumen ^RKP ^Tahun ^2024 ^menjadi ^acuan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan ^pembangunan bagi ^pemerintah ^di ^tingkat pusat dan daerah. Di samping itu, dokumen RKP Tahun 2024 ^juga dapat ^menjadi acuan bagi badan usaha (Badan Usaha Milik Negara/Swasta) ^dan ^Non-State ^Actor ^untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam ^mewujudkan ^sasaran pembangunan. Sebagai upaya menjaga kesinambungan dengan ^pembangunan ^tahun ^2023, ^RKP ^Tahun 2024 mengusung tema "Mempercepat Transformasi ^Ekonomi ^yang Inklusif ^dan Berkelanjutan" dengan tetap menjaga stabilitas ^politik ^dalam menyukseskan ^Pemilihan Umum Tahun 2024. Rencana Kerja Pemerintah ^Tahun ^2024 ^disusun ^untuk ^mendorong tercapainya target pembangunan Rencana Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional ^Tahun 2O2O-2O24 seoptimal mungkin, agar terciptanya ^fondasi yang ^kokoh bagi ^pembangunan periode jangka menengah tahun 2025-2029. Berdasarkan tema dan ^sasaran ^pembangunan RKP Tahun 2024, ditetapkan delapan arah ^kebijakan pembangunan nasional ^tahun ^2024, serta strategi yang melekat ^pada masing-masing ^arah kebijakan ^sebagai ^berikut:
Pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, ^dilaksanakan melalui strategi (a) memanfaatkan dan memutakhirkan ^data Registrasi Sosial Ekonomi ^untuk peningkatan akurasi program perlindungan sosial, ^(b) ^konvergensi ^pelaksanaan program-program perlindungan sosial, (c) intervensi kolaboratif untuk ^penanggulangan kemiskinan, (d) peningkatan kesejahteraan ^petani dan ^nelayan, ^serta ^(e) ^peningkatan kualitas konsumsi pangan. (2) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan ^kesehatan, ^dilaksanakan ^melalui strategi (a) memperkuat ^penyelenggaraan tata ^kelola ^kependudukan; ^(b) ^reformasi sistem perlindungan sosial; ^(c) meningkatkan ^pelayanan kesehatan ^menuju ^cakupan kesehatan semesta; (d) meningkatkan ^pemerataan ^layanan ^pendidikan ^berkualitas; (e) meningkatkan kualitas anak, perempuan, dan ^pemuda; ^serta (f) ^meningkatkan produktivitas dan daya saing. (3) Revitalisasi industri dan ^penguatan riset terapan, dilaksanakan ^melalui ^strategi (a) meningkatkan daya saing dan kompleksitas ^industri ^yang ^didukung ^percepatan hilirisasi dan penguatan rantai ^pasok, serta ^(b) ^menyediakan ^iklim ^yang ^kondusif dalam penyusunan riset nasional. -VI.1- (41 Penguatan daya saing usaha, dilaksanakan melalui ^strategi ^(a) ^meningkatkan ^kualitas teknologi informasi, (b) meningkatkan nilai tambah dan ^daya saing ekonomi, ^(c) mewujudkan investasi yang berkualitas melalui ^penciptaan ^iklim ^investasi yang ramah dan kondusif, (d) meningkatkan daya saing ^Usaha ^Mikro, ^Kecil, ^dan ^Menengah dan koperasi, serta (e) meningkatkan modernisasi dan ^penerapan ^korporasi ^untuk ^daya saing pertanian dan kelautan ^perikanan. Pembangunan rendah karbon dan transisi energi, dilaksanakan ^melalui ^strategi (a) melaksanakan pembangunan rendah karbon di lima sektor ^prioritas ^(energi berkelanjutan, pengelolaan lahan berkelanjutan, ^industri hijau, ^pengelolaan ^limbah dan ekonomi sirkular, serta karbon biru dan ^pesisir); (b) ^konservasi ^lahan ^produktif; (c) menguatkan transisi energi melalui pemerataan akses energi ^berkeadilan; ^serta ^(d) meningkatkan layanan tenaga listrik yang merata, berkualitas, ^berkelanjutan ^dan berkeadilan, serta perluasan ^pemanfaatan. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar ^dan konektivitas, dilaksanakan ^melalui strategi (a) meningkatkan akses rumah tangga ^terhadap perumahan dan permukiman layak huni dan aman, dalam konteks ^pencegahan ^maupun ^pengentasan permukiman kumuh; (b) meningkatkan ketahanan air di tingkat ^wilayah ^sungai ^melalui ^penerapan pendekatan Simpan Air, Jaga Air, dan Hemat Air; (c) ^meningkatkan ^sinergi ^dan kolaborasi pengelolaan sumber daya air dengan ^berbagai ^agenda ^pembangunan ^ekonomi d.an meningkatkan ketahanan kebencanaan di ^setiap ^wilayah; ^(d) ^meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan ^prasarana layanan ^keselamatan dan keamanan ^transportasi; serta (e) meningkatkan konektivitas untuk ^mendukung ^kegiatan ^ekonomi ^dan aksesibilitas menuju pusat ^pelayanan dasar ^dan ^daerah Tertinggal, ^Terluar, ^Terdepan dan Perbatasan. Percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara, ^dilaksanakan ^melalui ^(a) ^membangun gedung pemerintahan dan hunian, dan (b) membangun infrastrr.rktur ^utama. Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2024, dilaksanakan ^melalui ^strategi ^(a) mendorong terwujudnya tahapan ^pemilu/pemilihan ^sesuai ^jadwal, ^(b) meningkatkan kualitas penyelenggaraan kepemiluan, ^(c) ^mengamankan penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, dan ^(d) mendukung ^penyelenggaraan ^pemilu ^di luar ^negeri. (s) (6) Dalam menjaga konvergensi RKP dengan ^Rencana ^Pembangunan ^Jangka ^Menengah Nasional, arah kebdakan dan strategi dilaksanakan ^dalam ^koridor ^tujuh ^Prioritas ^Nasional. Dengan demikian, pengendalian terhadap ^pencapaian ^sasaran ^pembangunan jangka menengah dapat dilakukan secara sistematis ^dan ^efektif ^selama periode ^Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ^2O2O-2O24. ^Tujuh ^Prioritas ^Nasional dimaksud terdiri dari (1) memperkuat ^ketahanan ekonomi ^untuk ^pertumbuhan ^yang berkualitas dan berkeadilan; ^(2) ^mengembangkan ^wilayah ^untuk ^mengurangi ^kesenjangan dan menjamin pemerataan; ^(3) meningkatkan ^sumber ^daya ^manusia yang ^berkualitas ^dan berdaya saing; (41 revolusi mental dan ^pembangunan kebudayaan; ^(5) ^memperkuat infrastruktur untuk mendukung ^pengembangan ^ekonomi ^dan ^pelayanan ^dasar; ^(6) membangun lingkungan hidup, meningkatkan ^ketahanan bencana, ^dan perubahan iklim; serta (7) memperkuat stabilitas ^polhukhankam ^dan ^transformasi ^pelayanan ^publik. Untuk mendukung ^percepatan pencapaian target pembangunan, ^RKP ^Tahun ^2024 ^didukung oleh 44 proyek prioritas strategis/Major ^Project. Pembangunan ^tahun ^2024 }uga ^menuntut adanya penekanan kebijakan ^melalui ^pelaksanaan ^beberapa ^Major ^Project ^yang ^signifikan mendukung arah kebijakan, strategi, dan ^pencapaian sasaran ^Prioritas ^Nasional ^RKP ^Tahun 2024. Oleh karena itu, ^pada RKP Tahun ^2024 ditetapkan ^16 Major ^Project ^yang ^menjadi penekanan (highlightl, yakni (1) Kawasan Industri ^Prioritas ^dan ^Smelter, ^(2) ^Pengelolaan terpadu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, ^(3) ^Akselerasi ^Pengembangan ^Energi Terbarukan dan Konservasi Energl, ^(4) Food ^Estate (Kawasan ^Sentra Produksi ^Pangan), ^(5) Destinasi Pariwisata Prioritas, ^(6) Witayah ^Adat ^Papua: ^Wilayah Adat ^Laa ^Pago ^dan Wilayah Adat Domberay, (71Pembangunan Ibu ^Kota Nusantara, ^(8) ^Reformasi ^Sistem Perlindungan Sosial, (9) Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, ^(10) ^Pendidikan dan Pelatihan Vokasi ^untuk Industri 4.0, (11) Percepatan Penurunan ^Kematian ^Ibu ^dan Stunting, ^(12) ^Akses ^Air ^Minum (71 (8) -vt.2 - Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah), (13) Akses Sanitasi (Air Limbah Domestik) Layak dan Aman (90 Persen Rumah Tansga), (14) Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu, (15) Transformasi Digital, dan (16) Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Mekanisme Cleoring Hottse dalam perencanaan Major Projed. tetap ditaqlutkan dengan terus mempertajam pmses pelaksanaannya. Hal ini dilakukan untuk memastik€n tercapainya ur@ut Major Projecf agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyara}at pada akhir periode Rencana Pembangu.nan Jangka Menengah Nasional Tah: urr 2O2O-2O24 lnat ^onlg ^sent ^hi ^detiueredl. ^Adapun ^penajaman ^yang dil,akukan antara lain ^(1) mengoptimalkan integrasi berbagai sumber pendanaan Major Project baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja.Negara, Badan Usaha Milik Negara, maupun Swasta;
mengoptimalkan penyusunsn cascading, executiue stmmary, dan inlo nen@ Major Projee dan (3) mengoptimalkan pelibatan staleelwlder dalam mekanisme Clearing l{ouse melalui rangkaian pertemuan multipihak guna memastikan pencapaian target-target Major Projectt pa.da tahun 2024. Pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanakan sejak awal periode pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 telah menunjukkan hasil ^yang positif. Bangsa Indonesia patut bersyukur, meskipun pada periode tersebut terjadi unpreedented shoclc pandemi COVID- 19 dan serangkaian guncangan ketidakpastian global, namun dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi para pihak, Indonesia mampu bargkit dan menghasilkan pertumbuhan serta stabilitas pembangunan yang retratif menggembirakan dibandingkan dengan sebagian besar negara di dunia. Momentum tersebut merupakan energg for grou)th yal; 'g membawa optimisme bagi Bangsa Indonesia. Dengan semangat tersebut, RKP Tahun 2024 diposisikan untuk (1I mencapai target-target pembangunan Rencarra Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2O-2O24, (2) menyukseskan rangkaian Pemilihan Umum Tahun 2024, dollt (3) menciptakan pembangunan yang lebih baik pada tahun akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2O2G-2024 sebag4i fondasi yang kokoh dalam melanjutkan estafet pembangunan pada periode Tahun 2025-2029. JOKO WIDODO FRES IDEN REPUELIK INDONESIA MATRIKS PEMBANGUNAN LAMPIRAN II NOMOR 52 TAHUN 2023 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2024 MATRIKS PEMBANGUNAN RKP TAHUN 2024 PRIORITAS NASIONAL 1 : MEMPERKUAT KETAHANAN EKONOMI UNTUK ^PERTUMBUHAN YANG ^BERKUALITAS ^DAN BERKEADIL,AN f$odt . rr'lolrl lPltl/PrognE ^Hodtrr (PP|/r4rrbr fHorltr. (xPl/Proy.t rHodt . lPRo-Pl l:
lr.+,-I r-l'llTITrIItl DutunS.n Tcth.d.p Atrhrr Prc.ftlcr In.trEl PGhk r.nr T.rg.t RD. &t 01 PNr Memp€rkuat Ketahanan Ekonomi untuk PertuEbuhan yang Berkualitas dan Bffkeadilan 11 WPP 3,23 "/" 3,4-3,8 ^o/o 02 Terwujudnlapcrcepatan tr.^a[sfomasi ckonomi yan8 inklusif dan bcrkelanjutan mclalui upaya r€vitalisasi industri dan p€nguatan daya Baing usaha, dan ^penguatan pilar pertumbuhar da, daya sains ekoromi 0l - Rasio kcwirausahaan nasiorEl 02 - Pcrtumbuhan PDB p€rtanian 03 - Pertumbuhan PDB perikanan 5,00-7,OO % 5,4-5,4 v" 19,9-20.5 V" 04 - Pertumbuhan PDB industri pengolahan 05 - Kontribusi PDB industri ^penAolahan 06 - Nilai dcvisa pariwhata 7,3a-13,08 miliar US$ 4,50 ^0 79,5 ^o/o 43.914.972'a 07 - Konaibusi PDB ^pariwirata 08 - Penyediaan lapanSan kerja ^pcr 2,7-3,0 ^jnta oranS - A.I.1 - t] R ftlodt.. llrdo[rl (Pll]/ProgtlE Hodtrr lPA/n drt ^! ^I'dodtrt lxPl/Frorck ^r orltr lPRo-P) Inilttrtor DuLurg..r Tcrh.drp irt.hr! Pr.dd.n T.r8.t Rp. .rut Irr.hnd P.httrrr 1,5-3,5 % 9,95-10,20 ^yo 01.o1 PP: Pemenuhar Kebutuhan Energi dengan Mergutamakan PeninglGtan Energi Ba.ru Terbarukan ^(EBT) Ol - Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi dengan menguta.I: ral(an pcninSkatan Energi Baru Terba.rukan ^(EBT) 01 - Ikpasitas terpasang pembargkit EBT (Kumulati0 02 - Pcmanfaatan ,ibruel untuk domeatik 2,5 2,5 19,20 aisawatt 4.49a.735,1 r7,40juta kilo liter 01.0r.0r KP: Aksclerasi PengeEbangan Pcmbangkit Eneryi Terbarukan 0l - Meningkatnya aks€lerasi pergcmbangan pembar[kit cneryi terbaruka[ 0l - Kapasitas terpasan8 tambahan pembangkit EBT 2,5 3.662,7 368.585,7 01.01.01.0t PRO-P: Percepatan PembanSunan PeEbargkit Energi Terbarukan 01 - Tcrlakananya percepata.i pembsngunan pembargkit energi terbarukan 0l - Penambahan kapasitas terpasang tal3lbal,an PLT Air 2,5 1.951,4 megawatt 368.5A5,7 KEMEI{TERIAN ^ENERGI DAN SUMBER ^DAYA MINERAL 02 Penambahan kapasitas terpasang tambahan PLT Panas Buai 2,5 375 aegawatt 03 - Pena.Ebahan kapasrlas terpasarg tllnballgn PLT Bioenergi 2,5 252,6 megawatt - 4.t.2 - LIK TNTTI.TIT{{A tJ Prlodtr. Ilrlord lml/Progrur ^PHorltrr (PPllKcgt.t.r Horlt t (BPl/ProFL Pdo ttr. llRGPl i: nT-'lln Dutu!r.! Tcrh.d., Atrh.n Rp. arutr 4.104.468,8 lnrtrr.l PchL.lr Turct oI.0l.o2 KP: Peninakatar Pasokar Bahar Bakar Natrati Ol - Meningkatnya pasokan bahan bakar nabati 01 - Jumlah pemanfaatan hbfrel untuk doaeatik 2,5 643,7 megawatt 2,5 440 mcsawatt 5 17,40juta kilo lit r 01.01.02.01 PRO-P: Aksclera8i Pensembanaan BBN 0l - Terlaksananya ak$elerasi p.ngembangan BBN 01 - Peru€ntale msndatori pencampuran BBN k. dalam bahan bakar fosil 5 30v" 4.1o4.464,4 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN KEUANGAN 01.0r.03 KP: Feningkatar FelakEanaan I(orr8erva8i dan Efuieitsi Energi 01 MeninSkatrya lxliakaanaan ^konaervaai ^dan efisierEi energi 0l Intensitas enerai primer 02 - Pcnurunan intensitas cncrSr fmal 2 r33,8 sBM/miliar rupiah o,8 SBM/Eiliar rupiah 9.322,6 01.01.03.01 PRO-P: Pcrluaran Pcncrapan Efuienoi Energi 0l - Tedaksaraltya perluasan pcncapan cfi siensi cndgi 0l - Peracntasc ^penycleaaian pcnJruaunan Standar Kincrja Encrgi Minimum ^(SKEM) 02 - Jumlah kendaraan dinas listrik bcrbasb batcrai 2 5 r00 % 43.106 unit 9,322,6 KEMENTERIAN ENERGT DAN SUMBER DAYA MINERAL SK No 098504 C 0l - MeningkatnJra pemenuhan enersi dom$tik - A.I.3 - 2,5 6A v" 01.01.(N KP: Peningkatan Pemenuhsr Encrgi Domcstik 01 - Alokasi batu baia untuk k€pentinsan dalam N€seri (DMO) yars direncanaksIl 2,5 r87 ^juta ton 15.049,1 02 ^- Peraentaoe peaa.afaatan 8aa bumi domestik .l-1 tl iI Horlt . rrdonrl (Pltl/ProEr.E Hodt r lPPl/Kcglrtr! ^Prlodtr. lrPl/riot ^kr ^odtrr ^(PRo-Pl iaifjlFr|.n DuLu!9.! TcrhrdrE AtihrI Ftc.ld.n hrtl!.l PGLb.E. rEg.t RE. .rrtr 01.01.04.0r PRO-P: Pemenuhsn Eneryi ysns Kompetitif basi Industri 01.01.05 KP: Pengembangan Industri Pendukung EBT 0 I - TKDN aektor PLT Surya 2 40 v" 1.308,9 ol _ol.o5 0I PRO P: PenAembargan Industi EBT O1 - TcrlakananlE pengembangan induetri EBT O I - TKDN s€ktor EBT dalam rengka EendukuDg keEandiriar energi nasional 2 55,45 dari l0O 1.308,9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 01.02 PP: Peningkatan Kuantitas/ Kctahanan Air untuk Mcndukung Pertumtruhan Ekonmi 01 Meningkatnya kuantita3/ ketahanan air untuk mcndukunS pertumbuhan 01 Muktivitas air (lrdet pndlctiuitgl) 2 3,00k8/m' t9.299.357,1 0r.02.01 KP: Pcmantapan Kallraran Bertunssi Undury 0l - Meninekatnya pemantapan ka$€san bcrfungsi lindunS 01 - Lua3 minimal kawasan berfunssi linduns {kumulatii 5 65 ^juta ha 322.620,2 o1.o2.ol.0t PRO-P: Irventarisasi Jasa Uflgkungan Tirggi 0l - Terlaksananl,a inventarisasi ^jasa linskursan tinggi Ol - Luas arca dengan Indcks Jasa Lingkungan Tinggi 2s.620,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 7 ekore8ion SK No098505 C 0l - Deaa dalam dan aekitar kawaoan - 4.t.4 - 5 4.500 de8a 297.OOO,3 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 01.02.01.02 PRO-P: Perlindungan alan Pengamanan Kawasan Lindung Nasional secara Partisipatif 01 - Terlaksaranya perlindunga[ datt penSamaran kaq,asan lindun8 nasional se.ara partfuipatif I FEFUSLIK INDONESIA P odtr. Irdord lPltl/Eogr.a ^krofi.r lPPl/r.drt ^n ^Prlodta. lxPl/Prorct ^Prlodtr. lPRo-Pl B T: TI.|]I DuLrr8rlr Tcrhrdr? Anhu Plcdrt.r Tltg.t Rp. Jut. rt'irlTEErlJ?f-r'fF ot.o2.o2 KP: Pengelolaar Hutan Berkelanjutan Ol - Meningkatnya pengelolsan 01 - Luas kawasan hutan ploduki hutan berkelanjutan 2 34,7juta ha 40.o2t,9 01.02.02.01 PRO-P: Optimalisasi Hasil Hutan dan Jasa Lingkungan Ol - Jumlah unit usaha pemanfaatan hasil hutan dan ^jasa linskunsan o1.o2.o2.o2 PRO-P: Penguatan Kesatuan Peneelolaan Hutan Ol - Terlaksananya p€nguatan Icsatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 0I - Jumlah KPH yarg difasilitasi penguatannya 0r.02.03 KP: Penyedisan AiI untuk 0l - Mcningkatnya pcnycdiaan air untuk petanian ot - Luas lahan beririgasi untuk komoditas padi dan nonpadi 5 30 ^juta m' 18,311,8 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN KEMENTERIAN IINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 5 2 60juta I lO KPH 21.7 to,t 10.000 ha 1.251.526,9 0r.02.03.01 PRO P: PembanAunan dan Rehabilitasi Jarinsan lrisasi 01 - Terlaksnarya peEbangunan dan rchabilitasi jarirsar irisasi 01 Luas ^jarinSan iriSasi teknfu yang dibansun 02 - Luas ^jaringan daerah irigasi teknis yang direhabilitasi t.251.526,9 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PDRUMA}IAN RAKYAT 5 I13.750 h! 5 281.382,s ha 01.02.(N KP: Pcnycdiaan Air Baku untuk Kawasan Prioritas 01.02.04.01 PRO-P: Penyediaan da, Pengamanan Air Baku dan Air Tarla}r 01 - Meningkatnya pcnycdiaan afu baku untuk kavrasan prioritas 01 Terlaklarrary'apeayediaan dan pengamanan air baku alan ol - Jumlah dcbit air baku untuk kebutuhan dom$tik, industri, dar kawssan unssulan 2 21,00 I: r'/detik 31.379,s 5 0l - Tajaba]lalt ^pelrJrediaan air baku 21,00 m'ldetik 3I,379,5 KEMEI,ITERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL - A.I.5 - NEFUELII( INDONESIA Prlodt$ Ilr.no|r.l (P!I]/hoar.E Hodtrr (PPl/K.gtrt ! Pdodtr' (EPl/Proy.k Horft r (PRO-PI iIfiIFftT'! Dufut{r! Tcrhrdrp AdrrE Pt6dd6n T.ract RD. Jut. fi: rlFEI]r?ST!-l'.EN 0r.02.05 KP: PemelihaGan, Pemulihan, dan Lom€rvasi Suaber Daya Air dan Ekosfutetllnla termasuk Rcvitalfuasi Danau dan Idrastruktur HUau Or - Meningkatnya peEeliharaan, pemulihan, dan kons€rvaai aumber daya air dan ekosiatemnya tcrmaauk revitalisasi danau dan infrastruktur hijau Ol - Peningkatar tutupan huta[ 2 5 47s.OOO tia 422.6t1,1 01.02.05.o1 PRO P: Rehabilitasi Hutan dan Lahan ol - Terlaklananya rehabilita3i hutan dan lahan 01 Luas hutafl dan lahan yang terehabilitasi secara nasional 813.954,3 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 01.02.05.02 PRO-P: Revitalisasi/ Pellyels.oatar Darau kioritas Nasiorral 01 - TerlaksananJ,a rcvitalbasi/ penyelamatan danau prioritas rasional Ol - Berkembananya pcmanfaatan waduk multiguna 0l - Perbaikan kualitas danau priorita3 01 JuElah volume tampultgarr untuk Eeaenuhi kcbutuhan air (kumulsti4 16,8 miliar m' 16.831.197,5 5 15 danau prioritas A.656,8 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, XEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANC/BPN 0r.02.06 KP: Pengembangan Waduk Multiguna baru 2 01.02.06.o1 PRO-P: Pembangunan da.a Rehabilitasi Bendurr8an 0r.02.06.02 PRO-P: Optimalhasi dan Pemanlaatan Tampunsan ol - Terlaksananya optimaltuasi dan pemanlaatsn tampungan 01 - Jumlah bendungan multiguna yana aelerai 0 I - Jumlah berdungan ,ang dimanfaatkar sesuai dcngan fungsi 01 - Terlalcananya pembangunan dan rchabilitasi bendutrgan 5 a unit 50 unit 16.557,765,3 KEMDNTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 273.432,2 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 5 02 - Jumb}l ta.Epungafl a]aai yang direvitalisaoi dan dikcmbangkan manfaahya - 4.I.6 - 5 16 unit FEFUBLIK INDONESIA F orlt . rr'lold (P l/Proano HoEtt.. (PP,/xcttrtrr r odtr. (xPl/Proy.L FHodtr. (PRo-Pl Buafln t]!f,r=n: 'l DuL[lrrr Tcrhr|i., /rnhrn Pt ddc! Ilrturd Pchb.lr T.rg.t RD. irut 01.03 PP: Pcningkatan Ketersediasr, Aks$, dan Kualitas Konsumsi Pangan 01 Meningkatnya ketersediaan, aksea, dan kualitas konsumsi pangan 01.03.01 KP: Peningkatan Kualitas Konaumsi, KeaDanan, Fortifikasi dan Biofortifikasi Panaan 01 MerdngkahyakualitaG konsumai, keama.lran, fortifkasi, dan biofortifi kasi pangan o I - Nilai Tukar Petard (NTP) 5 105,0G108,00 8.872.soa,1 02 Anska Kecukupar Energi ^(AKE) 5 2,100,oo kkal/ kapira/ 4,OO ^o/o OS - Food Inseatits Werierce Scale (FIES) 0r - Konsumsi dagirg 02 - Konsumsi protein asa.l temak 5 5 5 14,7 U'€,lkapit^l tahun 13,3 gram/ kapita/ hari 923.610,1 03 - Konsumsi sayur dan buah 04 Konauasi ikan 5 316,3 gram/kapita/ heri 59 kslkapita/ 5 5 90'95OA 05 - Pclaentas€ pangan segar yarA mcmenuhi lyarat keamaflarr ^pzurgan 06 - Luas lahar produksi ber6s biofonifrkaBi 5 200.000 ha - A.L7 - [IJ'IT.ITII REFUELIX INDONESIA HoEttrt ll.rlold lP )/Elo3trD ^P,fodtr. llPl/I(ctl.trn ^Elorlt.t lxPl/kork ^Prlodtr. ^(PRo-P) ilff?lE]l Dttngrn TctlrdrE Atrh.! I!rtr!.t PcLttrrr T.rg.t Rrl. .rutr 07 Ak3€3 terhadap beras biofortifr.kasi daa fortiflka8i bagi keluarga yang kurang mampu dan kurang Sizi 100 7o penerima BPNT 5 Oa - Pementasc pangsa pangsn oryanik 5 20 v.
o1.o3.01.o1 PRO-P: Peningkatan DiveBifi kasi KonsuEsi Paraan 5 04 Konaum8i kacang-kacangan 5 30,7 gram/kapita/ heri 01.03.0r.02 PRO P: PenirEkatan Keamaran Pa.lrgar! 01 Merdnakatnyakeamanan pangan 01 ^- Rasio tirdak lanjut terhadap temuan OPTK dan HPHK ^pada komoditag pcrtanian mclalui mcdia pcmbawa di tempat pemasukan atau pengeluaran yane ditetapkan 317.6I2,8 KEMENTERIAN PERTANIAN, BADAN PANGAN NASIONAL 5 95V" 02 - Pers€ntas€ pangan hewani yana memcnuhi syarat kcamanan pangan 5 90v" 0l - Tcrlaksananya persembaryan fortifikasi dan biofortifikasi pansan 02 Produki padi biofortifikasi - 4.I.8 - 5 1.120 ribu ton GKG 235.500,0 KEMEI{TERIANPERTANIAN 01.03.01.03 PRO-P: Pengembangan Fortfi kasi dan Biofortifikasi PanAar 0I - Penelitian dan pengembalgan biofortifikaoi pangan 5 I VUB I 3 nffrltlrf*Int LIK Pdortt r I(rdood (Prl/ProFtn Horltrl (PPl/x.Crt n Pdo n r lrP)/Ptoycl ^HoEnit lPRo-4 iHrr,!!ll: n Dukultg.I TcrhdrE At.h..r T.rtct Rp. arutr il,rTtEEr?J|t?tlln 330,409,9 KEMENTERIANPERTANIAN 01.03.01.04 PRO-P: Pengembalgan Pangan Organik o1.03.02 KP: Perdngkatar keteF€diaan pangan hasil pertanian dan pangan hasil laut secaia berkelanjutan untuk menjasa stabilitas pasokan dan haraa kebutuhan pokok 0I Meningkatnya ketersediaaD panaan hasil pcltanian den pangan hasil laut s€cara berkelanjutar untuk merjaAa stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok 01 ^- Perggunaan bcnih beE€rtifikat 5 5 ao,oo/" 4.437.654,7 02 - KeteE€diaan bera3 46,84juta ton 03 - Keteft€diaan protein hewani 5 5 2,aajuta ton 04 Produksi ^jaaung 3s,27 ^juta ton 0s - Produksi dasing 06 - Produki umbi-umbian 07 - Produksi sayuran OA - Produksi buah-buahan 0l - Me ngkstnya produksi padi 0l Pertuabuha! produktivitas padi 02 - Pcninekatan indeks p€rtanamar ^gP) 5 4,7 ^juta ton 5 25,5 ^juta ton 5 16,00juta ton 5 5 30,88juta ton ol.03.02.o1 PRO P: Peningkatan Produki Padi 01.03.02.02 PRO-P: Peningkatan Produksi Jaaung 01 - Menirukatnya produksi jasuns 0l - Pertumbuhan produldivitas ^jaaung 5 5 3,OO ^o/o 1,232.6AA,2 KEMENTERIAN PERTANIAN, BADAN PANGAN NASIONAL 5,OO v" 1,20 ^0/o 453,032,2 KEMENTERIAN PERTANIAN 01.03.02.03 PRO-P: Peningkatan Produksi Kedelai 01 - Mcningkatnya produki k€delai OI - Pertumbuhan produktivitas kedelai 5 t,to ^6/o 9.185,0 KEMENTERIANPERTANIAN 0l - Meningkatnya ploduk8i da8lna 01 - Penhgkatan produki daaing - 4.I.9 - 5 2,O ^juta ron 2.129.4b,4 KEMEI.ITERIAN PERTANIAN 01.03.02.04 PRO-P: Peningkatan Produki DaCma PREgIEEN EEFUBLIK INDONESIA Prlodtr. rrdoorl lPn,/kotrrE ^Pdodtlt (PP,/E!drtr! Hodt$ lxPl/Proy.L ^Pdodtr. ^(PRo-P) r-l: lTlTr:
rl.n DuLuEr..! Tcrhdrp Anhr! T.rtct Rp. irutr iFrl.l: FrlJrfElln 549.065,0 KEMEI{TERIANPERTANIAN 23.869,5 KEMENTERIAN PERTANTAN ol.03.02.o5 PRO P: Peningkatan Prcduksi Hortikultura 01.03.02.06 PRO-P: Peningkatan Produki Umbi-Umbian 01 Meningkatnya produksi Ol - Meningkatnya produksi 01 - Pertumbuhan produkivitas rayuran 02 Peningkatanprodulrtivitasbuah- buahan 5 5,O7 v" 0I PertuEbuhan produlrtivitas ubi kayu 5 5 2,20./o t,50./o 02 - Pertumbuhan produkivitas ubijalar 5 3,52 vo 01.03.03 KP: Peningkatar Produktivitas, K6ejahteraan Suaber Daya Manwia (SDM) Fertanian, Perikanan dan lGpastian Pasar 01 MeninSkatnya poduktivitas, k$ejahteraan Sumber Daya Ma.ltusia (SDM) pertadan, dan kepaatian pasar 0I Tel€rolosi yana ditempkan oleh petari 5 ao-95 9rl" 2.003.528,6 02 - Nil,ai tambah per tenaga kerja 5 59,8juta rupiah/ tenaga kerja/tahun o1.03.03.o1 PRO P: Asuransi Pertadan ol - Terlakananya asuransi Fna.tlian ol - Luas ares yang difasilitasi asuransi usala ta.Ili padi 02 - Jumlah ternak yans difasfitasi asuransi usaha peternak sapi/kerbau 5 r.OOO-OOO ha I87.OOO,O KEMEi{TERIANPERTANIAN 5 22s.OOO ekor 01.03.03.02 PRO P: Pendidiksn Pertanian 0l Terlakaianyaperdidikan pe anian 01 P€r8entaae IuIuEan pendidikan vokasi pertarrian yana Eerdapatkan pekerjaan di s€ktor pertariafl 92 V" 260,722,4 KEMENTERIAN PERTANTAN 01.03.03.03 PRO-P: Fenyuluhan dan Pendampingan Sekolah Lapang 01 Terlaksananyapenyuluhan dan pendampingan s€kolah lapang 0I - P€rs€ntale SDM pertaniar yana medingkat kapasitasnla 02 - Perrentase kelembagaan petani yang meningkat kapasitaEnya too./o 245,41I,1 KEMENTERIAN PERTANIAN - A.I.10 - 5 22.% REPUBI-IX INDONESIA Horltrr r..io!d (ml/PtoAt..[ P odtrr (PPl/Ecarrt.r Horltrr (xP)/hoy.r Eb tr. IPRGPI hlr -rtlTl it]f,mltt': Duhrfrn Tdh]trp Atrh.tl i Trl: rtrlJFf- 't T.rg.t Rp. .r[tr 350 unit 1.3to.395,1 0l.03.03.04 PRO-P: Korporasi Petani ol - Berkembangnya korpolasi p€tani 0l - Jualah korporasi p.tani yang dikcmbanskan 5 KEMEI.ITERIAN PERIANIAN, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMEMDRIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH oI.03.04 KP: Peninakatan Keberlanjutan Produktivitas Sumber Daya Pe(anian, dan Digitaltuasi Ol - Persrtas€ laharr balo sawah yang ditetapkan s€bagai t ahan Pertanian Pansan Berkelanjutan (LP2B) 5 too vo 457.597,2 5 5 269.444 ha 319.024,9 KEMENTERIANPERTANIAN or.03.04.01 PRO-P: Pengelolaan Sumber Daya AiI Petanian 01,03.04.02 PRO-P: Pengelolaan Sumber Daya Lahan Pertanian 0l Terkelolanya sumber daya lahan pertaniafl 0l - Luas lahan sa$€}I yana ditetapkah LP2B tiap tahunnya 5 7 -463-948 ha 492.594,9 KEMENTERIANPERTANIAN 01.03.04.03 PRO-P: Fenitgkatan varictas unggul tan Jnan da.n hewan untuk ^pangarl yang dilcpag 01 - Meningkatnya varietas un88u1 tanaman dan hewan untuk ^pangan yang dilepas O I - Jumlah varietas unggul tanaman dan hewan untuk pangan yang dilepas 01 - Mcningkatnya sumber daya genetiks tanaDxan dan hewan suEber pangan yang t€trIindungi/ teruedia 5 30 dar 8 varieta3 unggul baru da, galur 25.750,0 KEMEI{TERIANPERTANIAN 01.03.04.04 PRO-P: Peaingkatan sumbcr daya gcnctika tanaman dan hcwEn sumber panaaIl yang terlindunsi/ters€dia 01 - SuEberdaya ge etika tanalralr dan hewal sumber pangan J.ang terlindungi/ tcr8edia 5 4.250 al(6e3i 20.227,5 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL, KEMENTERIAN PERTANIAN o1.03.05 KP: Pedngkatan Tata Ketrola Sistem PanSan Nasioflal 5 SK No098512C 01 - MeninSkatnya tata kclola afutem pangan nasional Ol - clobal food. secuitg hdex - A.I.1 1 - 69,8 650.117,5 FNESIOEN NEFUBI.IK INDONESIA Hodtr. rrdo[ll (Pltl/ProttrE P odtrr (PPl/xcgt tu Hoattl. (BP)/Proy.h Prro ft.l (PRo-Pl ht= ^rt it: fllTrlln Drhrt r T.rh.d.D A'rt ! IlrtrEll P.httllr Trtrct RE. Jutr 0l.03.05.ol PRO P: Stabiltuasi Harga 01 Stabil[ya harga pangan 3trata81s 01 - Koctuien varisn harga pangar 5 2,OO 19.055,2 BADAN PANGAN NASIONAL 01.03.05.02 PRO P: Penangana! Raaan 01 - Menurunnya panSan 10 ^0/o 34,3A7,6 BADAN PANGAN NASIONAL panaan Pancn ol.o3.o5.o3oI-}I'674,7KEMENTERIANKEUANGAI'KEMENTERIAN ff"?; iit#5"""'""" ^parannasionar iBilH; ; tt.1i1lXllgiT"Rffo^,o^ TRANSMIGRASI, BADAN PANGAN NASIONAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 5 01.04 PP: Peningkatan Pengelolaan K€ma.ritima$ Perikanan, dan 02 - Proporsi tansl(apan ^jenis ikan yans benda dalam batasan biologis yarg Ol - Kon*Na3i kEwa3d kelautar 5 29,30juta ha 1.736.66t,6 5 <80 70 04 - Produki aaram 5 2,00juta ton 05 - Nilai tukar nela]'an 5 r07,00-110,00 01.04.01 KP: Pcningkatan Peryelolsan wilayah Pen8elolaan Perikanar (WPP) dan Penataa! Ruang Iaut dar Reircana Zrnasi Pesfuir scrta Pcngclol,san Ruang 0l - Meningkatnya pengelolaan 0l - Pengelola wPP 5 I I unit 275.544,O Wilayah Pelrgelolaan Perikanan (wPE dan penataan ruang laut dan rcnc.na zonasi p€sisir Bcrta ^pcnSelolaan ruang laut 02 - Akurasi pcndataan srock dar pemanfaatan WPP 4 I1 WPP 03 - Penyelesaian Fnatssn ruang laut dan zonasi pcsisir SK No098513 C - A.1.72 - 4 72 V, J Prtodt . X.doa.l (ml/Pro8tro Hodtrr (PD/E4rrti! Pdornrl lxP)/hor.L ^Hosltr. llRGPl F]TI!iTII iitlT: lltt Drhlngrl Tcrh.d.p Anh..E In trlrt Pchtrr!. TltSct RD. .rut.
04.01.01 PRO-P: Pengelolaan Wilalah PenSelolaan Perikanan (WPE 15.O5O,O KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 01 - Tedakananya penaelolaan wilayah Pengelolaa, Perikanan (wPP) 01 ^- Jumlah model pcrcontohan WPP yang melskanakan perEngkapan tcrukur 11 WPP 01.04.01.02 PRO-P: Penataan RuanA Laut dan Rencana zonasi Pe8tun OI - TedaksananF penataan ruara laut dan rcrcana zonasi pesi6ir 0r.04.01.03 PRO-P: Pengendalian Pemanfaatan Ruans Laut 0l - Jumlah KSN dan KSNT yang memiliki rencana zodasi KSN dan rencana zonasi KSNT dan artarwilayah Iaut 0 r - Jumlah lokasi yang dilalukar pengendalian pemanlaatan ruang l,aut di pusat darl daerah 43,444,0 KDMENTERIANDAI,AMNEGERI,KEMENTERIAN KEI-AUTAN DAN PERIKANAN, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 5 5 5RZ 40 lokasi 01 Terlalc€Ianya pengendahan pcmanlaaten ruang laut 2I7,O5O,O KEMENTERJAN KEUIUTAN ^DAN PERIKANAN ot.o4.o2 KP: Peningkatan Ekoaiatem Kelautan dan Pemanfaatan Jasa kre]autan 01 - M€nilrgkatnya ekoshtem kelautan dan pemanfaatan ^jasa 0l - Jumlah kav/a3an konaervaai yang dimsnfaatkan s€cara berkelanjutan 5 17 .891 .741 ba 26.215,O 01.04.02.0r PRO-P: Pengembangan Wisata Bahari dan Jasa Maritim ol - Terlakananya peagembangan wisata bahari dan ^jaoa ma.rlt m 01 - Jumlah kawasan wisata ballari dan BMKT yang terkelola 5 10 kawasan 21.500,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN ^PERIKANAN ot.o4.o2.o2 PRO-P: Pcnsembansan Marine Bbproduc, dan Bioteknologi 01 - Tcrlaksananya psrgembanSa[ tnatin€ Dioproduc, dan biotelmologi 01 - Jumlah bioteknologi dan biofa.rda.koloSi yang dikcmbangkan 5 6 ^pa.ket 4.715,0 KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 01.04.03 KP: Peningkatan Produki, Produktivitas, Standardfu a3i Mutu dalr Nilai Tambah I,mduk Kelautm dAl Ferikanan 01 - Mcningkatnya prDduksi, Foduktivitas, ^standardbasi mutu, dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan 0l - Produhi ikan 5 18,52 ^juta tor 1.013.3t7,4 02 - Produksi rumput laut 5 12,33 ^juta ton 03 - Produki garal3 5 2,o0juta ton SK No098514C - A.I.13 - hirllFIIltrN FEFUELIK INDONESIA Pdodtr. rrrlorrl (Prl/kort.E hto tr. EP,/rcd*..! ^Hodt ^r lel/Proy.L ^H6rn ^. lPRo-Pl 01.04.03.01 PRO-P: Peningkatan ProdukBi 01 M€ningkatnyaproduksi perikanan 01 - Produhi ikan taqkap A81.66I,9 KEMENTDRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTEzuAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 6ar rn B: lfnFrtlt Dulult r T.rh.il.t, A h.n Pr..ld.! T.rg.t 6,00 ^juta ton In.tr,trd PGhttrr. Rp. irltr 5 02 Produki ikan budidaya 03 Kawa8an klaater scntra prcduki p€rikanan budldaya unggulan 5 5 12,52 juta ton 50 klaster 01.04.03.02 PRO-P: Peningkatan Produksi Rumput laut 01 Meningkatnyaproduk8i rudput laut ol - Jumlah produksi rumput laut 5 l2,33juta ton 9.5OO,O KEMDMERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2,00 juta ton 54.500,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN too ^o/" 67,655,9 KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN ol.(x.03.o3 PRO P: Penirgkatan Produlci Gaialrl 0r.04.03.04 PRO-P: IGrantina Ikan dan 01 - Terl,aksananya karantina ikan danjar nan mutu 01 - Mcningkatnya ploduk3i garam 0l JuElah produki garam 5 5 01 - Rasio pergendalian ekpor, impor, dan antar area ^jenb ikan yang dilarang, dilindungi, dan dibatasi di eruentrg 01.04.04 KP: Peningkatan Fasilitasi Usaha, Peabiayaan, dan Aksca Perlindungan Usaha Kelautan alan Perikana[ Ska]a Kccil scrta Aks€s terhadap Fengclolaan Sumber Daya 01 - McninSkatnya fasilita8i ussha, pembiayssn, dan aks€B perlindunaan usalla kelautt dan p€dkanar skala kecil s€rta akses terhadap pengelolaan sumber daya 01 ^- Jumlah pendanaan pctsku usaha kelautan dan pcrikanan skala kecil 191.o44,4 5 lO,aO triliun rupiah 01 - Menilrgkatnya perlindungan nelayan dan pembudidaya ikan 02 Nilai tukar pembudidaya ikan ^(NTPi) ol - JuElah nelayan dan pembudidalr ikan yang terlindungi 5 lo5 01.04.04.01 PRO-P: Peningl.atar Pedindunsan Nelayan darl Pembudidaya lkan 5 SK No098515 C - 4.I.14 - 1.00O orang 13.525,0 KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN iEIFFIIiEN K INDONESIA Horlt r ra.bld lP )/hoat ^E ^PdoEltr. (PP,/rcrhtrE Horlt.r lxPl/PtoycL ^fHorft.r ^(PRO-PI : !F,-t-,TT IrdtLrtor Dufur{r.! T.thrdrp Arrhu Pr.dd.ri h.trn.i P.lrt .nr Tulct Rp. .rut.
0r.04.04.02 PRO-P: Peningkatan Akseg Pembiayaan Usaha Perikanan 01 Terlaksananya peningkata! akses pembiayaan usaha perikanan 01 Sertifikasi tanah nelayan dan lalan budldaya 0r.04.04.03 PRO-Pr Penataan Perizinan Kelautd dm Perikal,d 0l TerlalGananyapenataan perizinan kelautan dan p€rikanan 01.04.05 KP: Peningkatan SDM dan Rilet Kemaritiman dan Kclautan Serta Database Kelautan dan Perikanan 0l Merdngkatnya SDM datt inovaai teknologi kemaritiman dan kelautan serta databas€ kelautarl 01 - Jumlal p€rcontohan adopsi teknologi di scntra kelautan dan perikanan 02 Jurnlah haeyarakat kelautan pcrikanan yang ditingkatkan kompeterlshya 153,497,6 KDMDNTERIAN KELAUTANDAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 13.OOO bidans 4 5 5 37 provinsi 24.021,8 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 94./o 19lokasi 230.s40,4 76.773 ora,rz 5 01.04.05.01 PRO-P: Peniirgkatan SDM Kelautan dan Perikanan 0l TerlalGananya peningkatan SDM kelautan dan p€rikanan 01 - Jumla} laaoyaral(at ya.lrg disulu]l t 47.000 ketrompok maoyarakat 178.777,9 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 02 - Jumlah masyarskat kelautan perikaran yars dilatih 5 29.173 orang 01.04.05.02 PRO-P: Fenguata! Inoiasl Teloologi dan Fjset Kclautan dan Perikanan 0l TerlslGaranyapenguatan inovaai teknologi dan ris€t kelautan dan pcrikanan 01 Juhlah model teknologi yartg diterapkan di sentia kelautan dan pcrikanan 5 5I,762,5 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN SK No098516C 0l - Menguatnya kcwirausahaan, usaha mikro, kccil mencngah (UMKM), dan kopcrasi t,5 5,50 % 01.05 PP: Pcnguatan Ka[irausahaan, Usaha Mikro, Iccil Mcncngah (UMKM), dan Koperasi 01 - Rasio kredit UMKM terhadap total krcdit pe6ankan 22,OOvo 1.611.162,8 5 02 - Pertumbuhan wirau8ah,a I 2,90 V6 03 - KonEibuai kopera8i terhadap PDB - A.I.15 - TiA Ltx ts Hodt r lL.lond (Pf,l/Frotr.D Pdodtr. lP4/Klglrt ^! ^Prrodtrr (xPl/ProrcL r odh' [PR(}PI :
li.ffi IrdlLrtor Drhtnt ! TGrhdrE rt.hrr kGridcE Rp. .rutr 577.466,5 TugGt Inrtrnd P.Ltr..!r oI.05.01 KP: Peningkatan Kcmitraan Uoaha antaia Usaha Mikro Kccil dan Usaha Menengah 01 Meningkatnyakeaitraan u.ala antara usaha mikrc kecil dan usaha menensah besar 02 IKM yang melalokan kemitiaan dengan industri besar s€dang dan s€kor sektor ekonomi lainnya 5 200 tKM (kurrulati4 01.0s.01.01 PRO-P: Pengcmbangan Kapasitas Usaha dan Kualitas Produk 0l Terlaksananya pengembangan kapasitas usala dan kualitas produk o I - Jumlah UMKM yanS dikeEbangkan kapasitaB usahanya KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMEIITERIAN PERINDUSTRIAN, BADAN STANDARISASI NASIONAL (BSN), BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTDRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN PERTANIAN 1,5 I5.OOO UMKM 462.912,3 0r.0s.01.02 PRO-P: Perluasan IGEitraan Uraha 0l - Terlaksarary,a perluasaa kcmikaan usaha O I - Jumlah UMKM yang diperluas cakupan kemitraannya 1,5 1.OOO UMKM 47.578,8 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGA}I, KEMENTERIAN KEI"AUTAN DAN PERIXANAN, KEMEI{TERIAN II{VESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU), KEMENTERIAN KEUANGAN 01.05.01.03 PRO-P: Pelguatan Kapasitas Iclembasaan untuk BerEiEa 0l Jumlah UMKM yang ditingkatkan kapasita8 keleEbagaafftya 01.05.02 KP: Penirakatan l(Apasitas Usaha dan Aks€s Pembiayaar Bagi Wirausalla 02 - Prcporsi nilai penyaluran pinjaEan perbanksn kepada IKM 66.975,4 KEMENTERIAN KOPERA: }I DAN USA}IA KDCIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 01 - Terlaksananya pcnguatan kapaaitas kelcmbagaan untuk b€rmitra 1,5 1,5 7.500 UMKM 30,74 v. 01 - PropoEi UMKM yang mengaks€s krEdit lembasa keuarsar formal SK No098517C 0l - Meningkatnya kapasitas usaha dan ak3e3 pembiayaan basi {'irausah6 5 5,OO Vo 78.920,7 - 4.I.16 - i-J: fd: fFl-{Il REFT.IBLIK INDONESIA PdoElt . f,.riond (Plll/Protntn Pdodt r (PP)/x.gl.tu Hodtr. lxP}/Ptoyck ^PHoEttr' lPRo-P) :
li.lrl LrdlLrtor Duruti8m Tcft.drr Ar..hr! T.rtct Rp. Jutr Ilttrtlrl Pcht ..!r 04 Nilai penyaluran KUR 5 325,00 Rp Triliun ol.o5.02.ot PRO P: Dukungan Pemberian Modal Awal Usaha 01.0s.02.02 PRO-P: PendampinAan UMKM untuk Mengaks€s Kr€dit 01 Terlaksamnladukungan pemberian modal awal usaha 01 - Jumlah ^q,irausaha pemula yant mendapat modal usaha 01 Jumlah UMKM yang didampingi mengakse3 kredit/ pcmbiayaan KEMENTERIAN I(OPERAf|I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERI'INGGAL DAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN KOPERAIII DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIIJVISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 3.000 orang IO.OOO UMKM 44.434,9 27.367,3 5 01.05.02.03 PRO-P: Pengcmbangan Skema Pembiayaan baSi wirausaha dar UMKM 0l - Terlakananya p€lgeEbangan akema Fmbiayaar ^bagi ^wirausahs dan UMKM 01 - Jumlah UMKM yang dikemban8kan skema pembiayaannya 2.714,5 KEMEI{TERIAN KOPERASI DAN USAHA KF,CIL DAN MENENGAH 5 125 UMKM 01.05.03 KP: Pcninekatan Ikpasitas, Jangkauan, dan Inovasi Kopcraai 0l - Meningkatnya kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi o I - Jumlsh pengurus dan penaelola kop€rasi yarg ditingkatkan kapaaitaanya 0 I - Jumlah koperasi modern ^yang dikembangkan 5 500 unit (kulaulati, 77.764,2 01.05.03.0r PRO-P: Peningkstan IGpasitas Pengurus dan Manajer Kop€rasi 01 - Terlakanarrya peningkatan kapagitas bagi koperasi - A.t.77 - l,5 6.000 orang 47.525,I KEMENTERIAN KOPERAI}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH EiTd: TFI{I] EEPUBLII( INDONESIA Ptlodtrr f,rtio[ll Duhr4rn (P[l/Ptott'E Ptlorltu ar'u.,r rrrdrl.toa tffi, Tugct RE. Jutr r,tr't ,r.t Pchttl lPPl/K{trt.n ^Prlodtr, (xPl/Proy.k Horit t (PRo-Pl Prc.lilcr ol - Jumlah orar[/aa8yarakat yang didaapingi membcntuk koperasi 2.694,6 KEMENTERIAN KOPERAS}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 1,5 or.0s.03.02 PRO-P: Pendampingan Kclompok untuk Membentuk Kop€rasi 425 orang/ kclompok masyarakat/ koperasi 01.05.03.03 PRO-P: Pengcmbangan Jaigkauan dan Cakupan Usaha Ol Terlalcanarya pengembangan jangkauan dan cakupan usaha kepada koperasi 0l - Jumlah kopcrasi yang dikembangkan ^jargkauan dan cakupan usahanya 20.750,O KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 5 9O0 kopera8i 01.05.03.04 PRO P: Penaembangan Inovasi Kopelasi Ol - Terlakaranya pentembaflgan inovasi kepada koperasi 0l Ju$lah koperaai yang dikembangkan untuk berinova8i 5 800 kop€rasi 6.194,5 KDMENIERIAN KOPERASI DAN USAHA KFCIL DAN MENENGAH 01.05.04 KP: PcninSkatan Penciptaan Sran-Up dan Peluang Usaha 01 - Meningkatnya penciptaan starr-up dan p€luang usaha 01 - PropoEi nilai tambah IKM terhadap total lai r"rnba}l industri 5 20,o "/" a4t.2aL4 02 - Penumbuhan sratt-up 3.500 start-up (kumulati4 5 03 - Jumlah wirausaha b6ru industri 5 20.oo0 wlJB kecil 0l- 01.05.04.01 PRO-P: Pelatihan 0l - Terlaksananya p€latihan kepada wirausaha atau calor wirausaha wirausaha }?ng dilatih t,5 30.000 orang 342.952,9 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECTL DAN MENENCAH, KEMEI(TERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN ^DAN PERUNDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN ^AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN SK No098519C 01 - Tcrlaksananya inkubasi kepada wirausaha - A.I.18 - 1,5 01.0s.04.02 PRO-P: Inkubasi Usaha 0l Jumlah wirausaha ^yang diinkubasi 5.300 star1.,JPlUMKM 4I.084,7 KEMENTERIAN KOPERAI'I ^DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN KOMUNI(ATiI DAN INFORMATIKA Eil,Hi!trNl K INDONESIA Flrtodt r rrrb!.I Prl/Proar.E ^Pddn ^r IPP)/xcdrt ! ^rHodt ^.
05.04.03 PRO-P: Penguatan Kapasita8 Layanan Ulahe DuLrrrlr Tcrhril.p ltrhrn IlttrE.t PcLltr!. : tT!11?i E!fiI=rl]t! RD. ,rutr (xPl/hoycl Hodtr. (PRGPI Pr..ld.n Tr4.t 3.2OO UMKM 5 430.37s,0 01.05.04.04 PRO-P: P€ngeEbangan Sentra Industri K€cil dan Menengah Ol - Terlakananya p€ngeabangan sentla industri kecil dan menengah 01.05.04.05 PRO-P: Pembinaan wirausaha Mapan 0l ^- Meningkatnya ^jumlah wirauaaha mapan 01 Jumlah wirau€aha mapan yang 01 - Jumlah wirausaha mapan yang mcndapatkan dukungar aka€a paaar 1,5 200 orang r9.368,9 KEMETITERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 02 - Meningkahya ^jumlah wirausaha mapan ,ang memperoleh dukungan aks€s 1,5 180 UMKM 01.05.05 xP: Pcningkatan Nilai Tambah Usaha Sosial 01 - Medngkatnya nilai tambah usah6 Bo3ial 0l - Kontribusi usaha s$ial 5 2,4 V" 36.330,0 01.05.05.01 PRO-P: PeEbinaan Wirausaha Sosial 01 - Terlakgananya pcmbinaan 0l - Jumla} wirausalla ^gosial yang dibina 5 540 orang I3.5OO,O KEMENTERIAN KOPERAI; I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 01.05.05.02 PRO-P: Pcmt inaan U8aha Berdampak sosial dan Lingkungan 0l Me inSkatnyajumlah ulaha yang memiliki dampak sosial alau dampal linakungan o I - Jumlah usaia yanS laemiliki dampak sosial atau dampak linSkungan ya.lrg dibina 1,5 13.000 orars/ KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHT}TANAN, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PDRL,INDUNGAN ANAK, KEMEMERIAN KOPERAS}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAT 22.430,O - 4.I.19 - RE; 'UBLII( TNDONESIA h!.l.n-t hdlLrto( T.rg.t RD. .r*r riiT'l'fErlJEf-Et.l Hodtrr rrdo|rd lPrr/hotr.t! ^Prlorlte, (PPl/Kctl.trn Ptbdtr. lxP)/Ptoy.k ^Prlodt ^r lPRo-B 0r.06 PP: Peningkatan Nitrai Talnbah, Lapangar Kerja, dan Investaoi di Sektor Riil, dan Industrialilasi Drhngrtr T.rhrd.p Atrhr! 0l - Meningkatnya nilai tambah, lapansan kerja, dan invcstasi di s€ktor riil, da.tl industrialtuasi 0l Pertuhbuha[ mB industri pengolahan nonmigas 5,ao4,20"/" 4.st8.664,2 5 03 Nilai tambal ekonomi Lrcatif 5 r .347,0 triuun rupiah 5 5 5 t5,70 vo 22,O8juta orang 24,70juta orang Oa ' Nilai rdlisli PMA dan PMDN 5 1.450-1.650 triliun rupiah 09 - Nilai realtuagi PMA dan PMDN industri pengolahan 5 662,7-: 731,1 triliun rupiah l0 PertuDrbuhan PDB pertanian, petemakan, pcrbuuan dan jasa pertanian 3,60-3,80 % SK No098521C - A.I.20 - t.370.246,7 01.06.01 KP: Peningkatan Irdustri Pcngolahan Berbasis Pertanian, Kcmaritiman, dan Non Agro yang Terintegrasi Hulu-Hilir 01 MeninSkatnya industri ol - Pertumbuhan PDB perkebunan 5 5,00 % Er6l,@r berbara D i.".i.itL.", a." "oi "ero 02 - Pertumbuhan PDB hortikultura 5 6,00 % }!rrg ^terintegrasi ^hulu-hilir industri Eakanan dan minuman REFUELIK INDONESIA Pdodt r I{.rto!d (P l/Eorrra rrbdt , (PP,/r4rrtrn r odtr. (EP)/Proycr Hodtr. lPx)-Pl : -J.!FI I tllrtor DuLuEtu Tcrh.d.p Ar.hri iHrrErlJ?f: rt T.rg.t Rp. .rEtr i alat angkutan 5 6,3-7,O Vo o1.06.0t.0l PRO P: Pengembangan Industri BerbasiB Perkebunan 0l ^- Terlaksananya peng€drbanga.n induatri berbasis perkebunan 0l - Peningkatan produksi kakao 2,7 v" 326.t24,9 I,5 % KEMENTERIAN DAI.{M NEGERI, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 5 5 03 Penir4katan produksi kelapa sawit 5 6,00 Vo 04 Peni[gkatan produksi kelapa 5 o,9 vo 05 - Peningkatan produksi karet 5 5 t,9 "/" 4,9 v" 06 - Peningkatan produksi sagu 07 - Peningkatan produki tebu 5 5 1,5 vo o,4 08 - Peningkatar produk8i lada 09 - Peninskatsn ^produki ^pala 5 o,1vo ro - Peninskatan produki censkeh 5 o,10/" 01.06.01.02 PRO P: Pengeabangan Industri Berbasfu Pertaman Pangan 0l Terlalcananya pengembargar indu$tri berbasis pertanian pangan Of - Peningkatan produkai aayuran 02 - Pcningkatan prDduki buah buahan 3,t vo 332.927,9 KEMENTERIANPERTANIAN,KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN s,7 vo 5.5 % 5 5 03 - Peningkatan pmduksi ftorikultura Ol - Perlumbuhan PDB industri furnitur 5 5 0r.06.01.03 PRO P: Pergembangan Industri Berbasis lchutanan 01 - Terl,aksaranya p€rgeilbangan industri b€rbash kehutenan - A.t.2l - s,00,s,30 70 53.150,2 XEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, ^KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LIK IJ NIitrtrhEm f$odtr. rr.lood lPrl/ProInE ^Prtodt ^. (PPl/KcdrtrE rHodt . (rPl/kqy.L Hodt . lPRo-Pl l: _r1-1!llTlt Iadlt tor Dulu!9.! TGrh.d.p Arahan Trtt t Rp. Jutr s,oo-7,oo vo 147.1I9,2 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Lr(ltl.t Pcht rrr 01.06.o1.04 PRO-P: Pcngembangan Indu8tl_i Kemaritiman 01 Terlak3ananya pengcmbangan industri kemaritiman 5 o1.06.01.05 PRO-P: Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, dan Lga.a Ol - Terlakananya p€ngembargan industri kimia, farmasi, dan loEam 01 - Pertumbuhan PDB industri kimia, farmasi, dan obat tradtuional 105.920,4 KEMENTERIANPERINDUSTRIAN, BADAN STANDARISASI NASIONAL ^(BSN) 5 4,AO-5,20 "/" 01.06.01.06 PRO-P: PerAeEbangan Industri Alat Transportasi 0l - Tedaksananya p€ngeEbangan industd alat trEnsportasi 0l - Produhi ke[daraan bermotor liatrik berbasis baterai roda empat atau lebih 02 - Produhi kerdaraan bermotor lbtrik berbasis baterai roda dua atau tiga 01.06.02 KP: Pcningkatan Indu8trialfuasi Berba8is Hilirisaai Sumbcr Daya Alam, Termaauk Melalui Pengembangan Smeltcr dan Kawasan Industri Tcrutama di 0l - Meningkatnya industrialisasi b€rbasig hilirbasi sumber daya alam, t rmasuk melalui pengembanSan amelter dan l(awalan indu.tri terutama di Iuar ^jawa 0l Jumlah lGwasan Indwtri (KI)yang difasilitasi 01 - Pcrtumbuhan PDB industri loaam 4O5.OOO,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN 72.437,9 29.t369,2 5 14.OOO unit 5 I.OOO.OOO unit 5 17 KI-KEK industii 7,30-7,90 ^0 79,42 vo 01.06.02.01 PRO-P: Pengcmbangan Kaw6sa, Irduatri dan Smelter s€cara Tcrintegraai 0l Terlaksananya pengeabanSan ka\lrasan indugtri da, aEelter sccara terntegtasi 0l lrdeks ^pa3okatr mineral urtuk peningkatan nilai tambah dalam ncgeri 02 - Rasio pemanlaatan batu bam untul peningkatrn nilai tambah batu bara KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, ^(XMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MTNERAL 5 5 01.06.02.02 PRO-P: PeEanfaatan Mineral dan Batubara untuk Pe rykatan Nilai Tambah 01 - Tcrlaksananya Fmanfagtan ^min€ral dan ^batu bara untuk p€ningkatafirilai - A.t.22 - 5 50v" 42.564,7 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEMERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN FN,ESIDEN IIEFUBLII( INDONESIA Horttrt r.dold F[r]/ProEtrE ^HoEltrr (PPl/xcdrtiE r odtrr (BPl/Proy.r krorit.. (PRo-Pl i:
lt.'JtI Ildltrtor Dul.lr{.r Tclhrdrp Atrhu Pt.dd.n Ltrrt E.t PcLt .!. Tugct Rp. .rutr 0r.06.03 KP: P.ningkatan Daya Saing Destinasi dan Industri Pengola]tan Pariwisata, Termasuk Wfuata Alam, }?ng Didukung Penguatan Rantai 01 DestirEsi pariwtuata prioritas yanA 5 tO destinasi diDerceDat Dengembaneannya 02 Revitalisasi d$tinasi Bali s I destinasi 03 DestLEsi trisata alam berkelanjutar berbasbkan kawasan hut n Drioritaa |.2A3.677,O 5 25 unit 01.06.03.01 PRO-P: Pengembangan 25 Kaeasan Hutan untuk MerdukurS Destinasi Periwkata Prioritas Ol ^- Terlaksananya pcngembangan 25 kawasan hutan untuk mendulung destinasi ^pariwfu ata prioritas Ol - Jumlah destinasi wisata slsm prioritas 5 25 destinasi 65.IOO,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 01.06.03.02 PRO P: Perdngkata.n Akgeaibilitaa, Amenitas, dan Atia.Lai, Berta Daya Dukung Dtinesi Periwiste 0l - Terlak€ananya peningkatan akesibilitas, amcnitas, dan atraksi serta daJra dukung dcstinasi pariwhata 0 I - Jumlah destinasi pariwhata yarra ditinakatl€n akesibilitasnya, amenitas, atraksi, lerta &ya dukunsnya KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, KEMEI{TERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCCAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOINGI, XEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEPOLISTAN NEGARA REPUBUK INDONESIA 5 10 d6tinasi 1 r30.353,s SK NoO98524C 0I - Jumlah pcnguatan rantsi palok indu8tri dan kapasitas masyarakat, t€laMsuk helElui des wieta - A.L23 - 5 13 dcstinasi/ provimi 32.5OO,O KEMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 01.06.03.03 PRO-P: Penguatan Rantai Pasok Industri dan Kapasitag MasyaraLat, temasuk Melalui 01 - Terlalcananya penguatan rantai pasok industri dan kapasitas masyarakat, termasuk melslui desa wisata REFIJELTK INDONESIA Hodtrr nrdold ll'i)/Progr.tr ^FHorltrl (PPl/It lhtrn hlotltl' (tPl/Froy.k Prlodtrl (PRo-Pl : lT!]=rl IndlLrtor 0l - Jumlah penSelol"an dan stardar layanan destinasi pariwisata Dutu!3.n T.rhrllrp Ar.h.I PrcrftlGr T.ri.t 3 destinaoi Rp.J[tr E '',F Er?Jlt-Et'',t 0r.06.03.04 PRO-P: Pcnaelolaan dan Siandar Layanan Destinasi Pariwtuata 0l - Terlakananya Fnaelol,aar dal! stardar layanan deaffiaai pariwfuata 5 27.558,4 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN DKONOMI KREATIF ol.06.03.05 PRO P: PengeEbansar 16 Destinasi Patiwisata Geoparr. 01 - Terlaksamnya pcngcmbangan 16 geoparrc untuk mendukung destinasi psriwbata prioritas 0l - Jumlah koordinasi pcngembangan KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS 5 1 kcgiatan 24.165,1 01.06.04 KP: Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Sairs Produk dar U6ala Kreatif darl Diaital 01 - Merdnskatnya nilai tambah dan daya sainS produL dan usaha krcatifdan digital 0l - Pertumbuhan PDB ekonomi kreatif 5 5,32 9/o 02 Pertumbuhan PDB infonnasi dan 5 9,28-11,63 ^o/o komunikasi 270.182,2 01.06.()4.01 PRO-P: Penyediaan lrEentif Inouasi dan Pengcmbangan Btutit1 01 - T€rlakamnya peryediaan insentif inovasi dan pentembaflga, bmnd 0l Jumlrh sk€ma i[6e[tif irtolaai dan p€nsembarsan brard 74.739,7 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 4 3 Bkerna 01 - Tcrlakananya p€nyediaan inscntif pencrapan dan komdsialissi HKI or - Jumlah penyedisan im€ntif pcnerapan dan komersislisasi HKI 16.000,0 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 5.500 kesiatar 01.06.04.02 PRO-P: Penyediasn INentif Pen€rapar dan Ibmersirlisasi HKI 5 roo kerja sama 8.000,o XEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEMERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREAIIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF o1.06.04.03 PRO-P: Fasilitasi Rantai Pasok dan scal€-zp Karya da.Il Ptstform rireatif Unggulan 01 - Terlaksananya fasilitasi rantai pasok dan scule-up karya dan platform kreatif unegulan 01 - Jumlah fa3ilitasi rantai pasok dan scal€-up karya dan pladorm kreatif unggulsn - 4.1.24 - I ; IEFUELIK INDONESIA Hodtrr f,rrioml (Pf,r/Prctr.a Prlorltr lPPl/Et'ghtrn ^Prfodhr (xPl/Ptoy.k Pdocnr. (Pno-Pl : l: r'?tFl lnillt tor D rrntir T.rlrd.p Atrhra Pr..tllc! TugGt Rp. ,Iutr Irrtrrri Pchttrlr o1.06.04.04 PRO P: Peningkatan Kerja SaEa Penaembangan Kota I(reatif 01 Terblsananya peningkata! kerja sarDa pengembargan kota kreatit 02 - Jumlah kas,a€an dan klastcr kreatif yars dikemban8kan 87.400,0 KEMENTERIAN PARIW1SATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 01 JuElah kabupaten/kota laeatif yang dikembangkan 5 7 kab/kota 5 21 kawalan 01 - Terlalcananya p€ngcmbangan'starr-up parks' daxL ceftet ofex@Uence O I - Jumlah 'Start-Up Parks' darl CenEr orEE€lrence yans dikembanskan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEMERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI XREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 5 1.200 orang 1 keda sama 11.500,0 01.06.04.0s PRO-P: Pengembangan'Starr- Up Pas'da]r Centet of o1.06.04.06 PRO P: PerAeEbaDgan Pendampingan darl lr[(uba8i di Ruang Kreatif 01 Terlalca.nanya pengembanSan pendampingan dan inkubasi di ruang kreatif 01 - Jualah pengembangan pcndampingan dan inkubasi di ruang krcatif 47.510,0 KEMENTERIAN PARIWSATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 600 kegiata.n 01.06.04.07 PRO-P: PcnSembangan Kawa3€'r. Be Crcolive Distri.t (BCD) Ol - Tcrlaksananya p€ngembangan kswasan Be Crcative Di.strid lBcDl Ol - Jumlah kawasan Be Crcatiue Distrid (BCD) yang dikembangkan KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, XEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 5 1 kegiatan 25.O32,5 01.06.05 KP: Perbaikan Iklim Usaba dan Peningkatan INestasi, temasuk Reformasi IGtenasa.keriarn ol - Terlakeananya pabaikan ildiE usaha dan p€ninskatan inveatasi, terEaauk reformaai ketenaga.kedaafi 0I - Kontribusi PMDN terhadap total realisasi PMA dsn PMDN 5 50,5"/" 1.457.417,t 02 - Ibntribusi realbasi inve8tasi lua.r - A.I_25 - 5 52,5 Vo FHESIDEN FEPUELIK INDONESIA Prlodtr. r.dond (Pf,l/Ptogrur P odtrr (PP)/tcarrt.! Pdornrr lrP)/hoycl ^Pdodlt ^r IPRGD : ]F, r1TI Intllrtor DuLu!au Tcrhrdrp rnhrr ft .ld.n T.rgct RD. .rutr Inrturt Faldrrana 0r.06.05.01 PRO-P: Kepastian Hukum B.ruseha dan Investrsi 5 2 rckomendasi kebiiakan 69.a26,9 KEMEI{TERIAN IIWDSTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KOMISI PENGAWAS PERSAJNGAN USAHA (KPPU), KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN o1.06.o5.02 PRO-P: Fasilita3i Kemudahan Usha dar lnvestaai Ol - Terlaksananya fasilitasi kemudahan usaha dan 0 I - Jumlsh perusahsan yans difasilitasi p€nyelesaian masalah penanaman modal di wilayah I,II,m, IV, dan V 5 85 peru8ahaar 647.590,4 KEMEI{TERIAN DAL.AM NEGERI, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEI{TERIAN KETENAGAKER.IAAN, KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMDNTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KOMISI PENGAWAS PERSAJNGAN USAHA (KPPU) 01.06.05.03 PRO P: Peningkatan lklia Ketenagakerjaan dan Hubulgaa Induatrial 01 Meninakatflyajaminar pertindungar hak ha.k pekerja dan dialog ro8ial pada perusahaa, 0l - Peru8ahaan beaa, dan menengah yang &endapatka.n pehehaman tata cat'a pcngGahan ePP 5 1.800 badan 740.399,4 KEMENTERIAN DAJ,AM NEGERI, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEI{TERIAN KETENAGAIGR.JAAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN, BADAN PEUNDUNGAN PEKER.,A MIGRAN INDONESIA (BP2Mr) 01.0,6.06 KP: Pcngcmbangan Industri Halal 01 - Tcrlaksananya pengcmbangan indu3tri halal 0 I - Jumlsh seldor indNtri halal yana difasilitasi 5 3 ektor induirri 64.303,3 01.06.06.01 PRO-P: PenguataIl Regulasi dan FaBilitasi Us6ha bagi Industri Hald 0l - TeGcdianya rcgulasi dan f63ilitasi usaha bagi penguatan industri halal 0r - Kebijakan p€mberdayaan industri halal 1 rekoEendaBi kebijakan 24.762,2 KEMEN'IERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KESEHATAN, KEMENTERIAN AGAMA 5 02 ^- Jumtra} sertilikat hal6l yang ditcrbitk 1r - A.t.26 - 5 1.010.000 scrtifikat o LIK 3 fHodtr. Itrlotrrl lPl[l/ProallD ^Horn t (PPl/KlElrtu rrlodtrr lrPI/ProyGL ^r o'ltr. ^(PRo-Pl h].lT: tFT Iniiltrtor Dululalr T.rh(hl' A h.n Rp. Jut.
721,1 Ilrhrut P.LL..ltr Turct 01.06.06.02 PRO-P: Pcnguatan Peleku lndustri Halal 01 Jumls}l indu3tri halal yang difa8ilitasi dan dibina 5 6.070 indusEi/ lembaga KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARJWISATA DAN EKONOMI KREATIF o1.06.06.03 PRO-P: Pengcmbangan Infrastruktur Industri Halal A, I2O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN KEI,IIUTAN DAN PERIKANAN 5 5 lokasi o1.06.06.04 PRO-P: Kerjasama Intema8ioDal Indu8tri Halal 01.06.06.o5 PRO-P: PenaembarAan 0t.06.06.06 PRO-P: P€[guatan Ha.la.l Yatue crain 01.07 PP: Penirrakatan Ekspor Bemilai Tamba} Tinggi dan Ibrguatan Tiagkat lGndungan Dalam Negeri IIKDN) 01 - Terlaksananya fasilitasi ekpor dan kerja sama intcrna*ional terkait industri h"ld 01 Tertraksaratya peruembangan pariwhata halal 01 Iaenguatan Hasterisaai dan industrialtuasi produk hslal dalam ^prose8 hilirkasi 01 - Mcninskatnya ekpor ^' bernilai tambah tinggi dan pcnguatan Tingkat Kandungar Dalam Ncgeri (TKDN) o I - Jumlsh proEosi produk irdugtri halal berckala internasional 0l - Jumlah pelsku usaha pariwisata darl ekonomi laeatif yang difasilitasi terkait indu3tri halal dan ekommi syariah 0l - Jumlah fasilitasi kerja saEa indu8tri dalam rariaka rartai nilai dan rantai pasok halsl 7 kegiatan proEosi 5,7OO,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PERDAGANGAN O,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 5 5 5 275 UMKM 2 kegiatan 47,2-49,5 US$ milisr 631.425,2 O,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN 01 Neraca p€rdagangan barang 02 PerturEbuhaa ekspor nonmigas 03 ^- Jumtra} whatawan mancancgara 5 5 5 4,5-6,4 ^oA 9,5-14,3 ^juta kunjungan 04 - Jumlah kunjungan rrkatawan - A.1.27 - 1.250-1.500 juta perjalaran Hodtrr IfrdoEd (l'[)/Protrra Pdodt r (PPl/Kctht.n Pdorftr. (rPl/Ptoy.k Pdorit . lPRo-Pl gaaaran rfiIl=ll.n Drhlrrtr Tcrhrdrl' Ahu Inrtr,rd P.hk rlr Trtr.t RE. Jut.
07.01 KP: Peningkatan Diversifikasi, Nilai Tambah, dan Daya Saing Produk Ekspor dan Jata 0l - Meningkatnya diversifrkasi, nilsi tambalL dan daya saing produk ekspor dan jasa 01 Nilai ekpor indu8Ei pengolahan 183,1 m iar us$ 39,959,9 5.496,3 KEMEI{TERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 5 5 9,0-r0,0 % 06 - Nilai ehpor ploduk industri 5 r0,50 miliar us$ 07 - Rasio eksporjasa terhadap PDB 5 I,8_t,9v" 08 - Nilai ekspor produk reapah-rempah 5 2.r80,73juta us$ 09 - Nilai ckpor hasil pcrikanan 0 I - Jumlah perusahaa, yang difasilitaei bantuan pcrmcsinan 5 5 7,20 miliar US$ 40 perusahaan 01.07.01.01 PRO-P: Peningkatan Divcrsifikasi koduk Ekspor 0l - TerlakarEnya peningkatan diver8i{ikasi ploduk ekspor dan ja€a SK No098529C ol - Jumlah produk ekspor yang dib€rikar fasilitari penSerubalgan produk - A.I.28 - 5 190 Eoduk 34.463,5 KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMET{TERIAN PERINDUSTRIAN 01,07.ot.o2 PRO-P: PeninSkatan Nilai TaEbah Produk Ekspor da.!t 0l Terlaksanarya peningkatan nilai tambah prlduk ckpor dan jasa Pdodtrr rr.lo[rrl (Pxl/PtortlE P o tr. lPPl/r.8htu ^Hoarh. lxPl/Pror.k ^Hodt r lPRo-Pl |}[II?TIIF DuLuEt r Tcrh..lip llr.hrn Prcrlilcr Ilrturd P.llltrrrr Trtg.t RD. ,rut 223 negara t7a.6t4,5 0r.07.02 KP: Pcningkatan Akses dan Pendalaman Pasar Ekpor 02 - Pangsa pasar ekspor produk lndorle8ia di kawasan Afrika, Ameriks Selatan, dan Eropa TiEur 01.07.02.o1 PRO-P: Pcningkatan Pangsa Passr Produk Indorle8ia 0 I - Jumlal kegiatan Fomosi, pencitraan dan misi dagang 01 MeninSkatnya akae3 dan pendalaman pasar.kapor Ol - JuElah rEaara tujuan ekapor 5 5 2,aO Vo 5 5 4,20 v" 72 kcziata,r 12t.744,9 KEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN PERDAGANGAN 01.o7.o2.o2 PRO-P: Fasilitasi Ekpor 01 - Terlakoananya fasilitasi ekapor 01 Jumtrah pelalu usaha yang mendapatkan fasilitasi ekspor (pelayanan ekgpor-impor mclalui INATRADE, pelayanan SKA, dan fasilitasi pembiayaan perdaganean) KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 5 1.009.020 badan usaha 23.924,2 or.07.02.03 PRO P: Peningkaran Daya Saing Irdustri Guna Merdorong Peningkatan Ekspor Ol - Terlakanarya penhgkatan daya saing indNtri guna EerrdoronS peningkatan ekpor 01 - Nilai ckspor Foduk illdusEi s€kor ILMATE KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN, KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI (REATIF/ BADAN PARIWISATA DAN DKONOMI KREATIF, BADAN STANDARISASI NASIONAL ^(BSN) 5 51,53 Itriliat us$ 32.941,4 02 - Nilai ekpor prcduk industri !€ktor agro 5 72,59 milia.r us$ 03 - Nilai ekspor prcduk industri IIGT 5 43,15 miliar uss 04 Nilai ehpor produk irdustri ancka 5 13,54 miliar us$ 0l - Meningkatnya pcngelolaan impor 5 53,O 7o 50.106,4 01.07.03 KP: Pcngclolaan lmpor 01 - Tingkat lkndunSan Dalam Negeri rIKDN) ^(rerata tertimbang) - A.t.29 - -" FNESIDEN NEFLIEUK INDONESIA Horlt r f,.doE.l (Plr)/Progr.r Pdodt . (PPl/x.glrt tl Hodtr. (IPl/ProycL Hodtrr (PRo-P, ol.07.03.ol PRO P: Penauatan KebiialGn Perlindungan Akses Pa8ar Dalam Negeri 8aru.n it: flTr: rlrll DuLrEtrr T.rhrdr? .Ar.hrti Trrict Rp. .rut L!,trr.i l3lit .!.
192 produk 50,106,4 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PERDAGANGAN Ol Terlakaananyapenguatan kebtakan perlindungan akscs pasar dalam negeri 0l - Jumlah pcngawasan ^post bo er 5 o1.07.04 KP: Peningkatan Kandungan dan Penggunaan Produk Dalam Ncgeri termasuk Melalui Pengadaan Pemerintah yang Efektif Ol - Produk ters€rtifikasi TKDN ^> 25olo yarg masih berl,aku 5 8.400 produk (kumulati4 160.051,9 02 Capaia, TKDN induatii kendaraan bermor.r lhtrik bcrbasis baterai 01,07.04.01 PRO-P: Pengembangan Sistem tGtalog 0l Terlaksananya pengerabangan sistcm katalog 0l - Jumlah kontrak katalog lokal/ sektoral 02 - Jumlah produk yang masuk dalam E-Katalog 5 so % (kumulatio 60 katalog r60.051,9 XEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MTNERAL, LEMBAGA KEBIJAXAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH ^(LKPP) 5 5 4.800.000 produk 03 - Sistcm DPlrchrsms t rintesrasi 4,5 I Bistem informasi Ol - Meningkatnya partbipasi ddam ^jaringan pmduki global 0l - JuExlah kes€pakatar irdustri dalal! jarin8an produki slobal 5 2 kcepakatan 14.2s0,0 01.07.05 KP: Peningkatan Partisipasi dala.E Jaringan Produki Glob6l SK No098531C 0l - Terl,al<8ananya pcninekatan inv$tasi (irbomd dan outbon 4 industri GPN berbasis hilirisasi sDA teknolosi tinssi - A.I.30 - 5 I4.25O,0 KEMENTERIANPERINDUSTRIAN ol.07.05.oI PRO-P: Peningkatan Inv$tasi lhtbounn ^a ^aibounq ^r,]dusEi GPN B€rbalis Hilirisasi SDA, Teknologi TinSgi 0l - Jumlah perusahaan yang difasilitssi kemitraan dalam global vatue cluin If.: rd: TEI{II FEFTJBI.IK INtrONESIA lHodtr. Ih.lolrl FIq/Pro8tlE ^Hodtr. IPD/r.lrrbr ^Hodtr. (rPl/koytr Hodtr' (ERo-P) i]: lTlTr: l!: n Duhra.r T.rh.d.E Anhan RD. Jut.
4o.290,2 In t trd P.ht r[. Trtt t 01.07.06 KP: Peningkatan Citra dan DiveEi6kasi Pemasaran Destinasi Pariwisata Prioritas darl Destinasi Brand'ag, dan Muk Ikeatif Or - J\mlah brandiw Luondetful Indoncsia 5 r0 destinasi brunding ot.o7.06.o2 PRO-P: Pendalaman Pasar Tradisional dan Diversifikasi Pema8aran ke Pasar Baru 0l - Terlaksananya pcndalaman pasar tradbional dan diversifftasi pemalaran ke pasar baru ol - Jumlqh pcndalsman pasar tradisional darl diversfikaBi p€masaran ke pasar baru 0r.07.06.03 PRO-P: Perluasan Pemasaran Produk lftcatif, termasuk M.lelni e-cammew Ol - Tcrlaksananya perluasan peEasararl produk lseatif, terEasuk melalui e-.onn€rc€ oI - Jumlah p€ndukunaan/fasilitasi pada Flaku ^ekonomi ^krcstif 01.07.06.04 PRO-P: Perluasan DiHat Manajemen Usaha dan 01 - Terlaksararya perluasan dikl,at manajcmen u3aha dan 3 rcgional 64.619,0 KEMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 5 0l - Jumlah diklat manajemen usaha dan pcmaaaran O,O KEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWSATA DAN EKONOMI KREATIF 15,671,3 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 19 promoBi 13.000 orang 01.o7.o7 KP: Peningkatan Efektivitag Prefen,tio,l Trude Agrcemefi lPlt\ll ^Frce ^Tftde Asrcenent (Ft A) I Conpretuns rc Fanomi3 turtuerchip As rceDEft ICEP A) dan Diplomasi Ekonomi 0l Meningkatnyaefelcivitag Prefetential Trude Ageene t lPt Al I FEe'Irude Ag rcenent lEt Al I c onpreren sit/€ E.on,o mic Pafiwship Asrcem.nt ICEP 4 dan diplomasi ckonomi 0l - Tingkat efektivita8 diplomasi ekonomi di s€ktor perdagargan 94,29 v" 10a.552,2 5 02 - Tinskat efektivitas diploma8i ekoromi di Eektor parivri€ata 5 ao,6avo 03 - Jumlah ratifrkasi peianjian kerja Eama ckonomi internasional - A.I.31 - 5 4 rutifika8i REFUBLII( INDONESIA PHorlt.r n .ioarl (Pf,l/Progrun Hodtrr (PPI/E rhtrtr Pdodtr. (EPl/Eor.t Ptlodtr' lPRo-Pl i ITr: lI.n DrLEr{..[ TGrhrdrp Atrlu Pr..tul.n TrryGt Rp. .rutr rar,'?l'ErlJrl-l't1 01.0?.07.0r PRO-P: Peningkata[ I(apasitag dan Kualitas Sumb€r Daya ManNia (Ncgosiator) dan Kelembasasn Per"qkilan Rl di Luar Negeri termasuk FIA Center 0l - Terlaksananya penirSkatan kapasitas dan kualitas SDM (negGiatorl alian k lcmbaSaan pcrwakilan RI di luar negeri, termasuk FIA OI Jumlah kegiatan p€ningkatan kapasitas negosiator 5 20O orans 2.176,9 KEMENTERIANPERDAGANGAN 42.423,I KEMEI{TERIANPERDAGANGAN ot.o7.o7.o2 PRO-P: PeninSkatsn Jumlah Kdcpakatan dan Penyclcsaian Pro3€3 Ratfikasi Kerja Sama Ekonomi Intemasional 0l - Terlaksaranya pcningkatan kcscpakatan dan p.nyel$aian pros€s ratiflkasi k€rja sama ekonomi intcrnasional 5 01.07.07.03 PRO-P: Proaosi Terintegrasi 0l Te aksananya Fomo.i t€rirtegra3i oI - Jumlah promo.i tcrintcsasi 23.552,2 KEMEI{.TERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAIT,AN MODAL, KEMENTERIAN PERDAGANGAN 5 1l pamcran ol.oa PP: PenAuatan Pilar Pertumbuban dan Daya Saing Ekonomi 01 - Mcnguatnya pilar p€rtumbuhan dan da],ra saing 01 ltryLat ir lasi pansan bersejolak 02 - Kontribusi sektorjasa kcuansan/ PDB 03 Rasio uans ber€dar M2IPDB 5 5 5 5 3,0-5,0 % 2.750.O58,7 4,574,58 ^yo 50,5-51,2 ^06 04 - Skor logistic peionrnnce index - A.I.32 - 3,5 BUl( INDONESIA Hotlt t trrdoti.l (PIf)/Progr.E Prlorlt.r (PP)/x.arrtr Pdcrnrr (xPl/Proyct Prtodt.l lPRo-Pl 0l.oa.0l KP: Ireningkatait Pendalanan Sektor Kcuansan Idtk tor Dtrtutigrn Tcrh.drp Ar.hrE horidon T.{ct Rp. Jutr L!.trE.l Pcht rnr 05 Peringkat tm,et and toffilsm development index 08 Rasio TKD yang berbasis kinerja terhadap TKD aeningkat 0s - Penyediaan Data Ekonomi dan SGial yang Berkualitas 02 - Jumlah mcsin ATM pcr I00.O00 pcnduduk dcwasa 03 - Jumlah kantor lal'anan bank ^per 100.000 pendudul dewasa 5 N/A 5 100,o0 70 5 5 34,94 vo 5 8 dardba.se 34,3 35,1 ^0/o 57,3 unit 3.207,2 5 5 5 15,3 unit 04 - Skcma ^pcmbiayaan b€rbasir HKI 5 1 3kema ol.oa.oI.0l PRO-P: Peningkatan Inklusi Keuangan, Iaovaai Scldor IGuangan, dengan Menjaga Stabilitas dan Integritas Si.tem Keua.lrgan 01 - Tcrlakananya Fningkatar ^inl(lusi ^keuangan, inovasi sektor keuangan, denSal aenjaga atabilita8 dan intcgritas sisteE keuangaa ol Indeks inklusi keuaflgan O,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMEMERIAN KOPERASI DAN USA}IA KECIL DAN MENENGAH, I{EMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 5 90vo - A.I.33 - SK No098534C I; LlrEIirEIIl REFI'IBLIK INDONESIA Pdodtr. rdo|rrl (P l/Prognn Pdorltlt (PPl/rcar.tu Hodtrr lla)/Proy3r ^Pdo ^lt . ^(?BGPI 0r.08.01.02 PRO-P: Pelingkatan Pengembanga! dan Pendalaman Pasar IGuanAan itnSlTr hlltLrtor Drkltng.n TGrhdrp Atlhr! rtcdd.r Trlg.t RD. .htr r-l: lTrl: FflSfFt.,1-'ll 2.299,3 KEMEI{TERIANKDUANGAN 5 s,ttv" 0r.08.01.03 PRO-P: PengembanAan Jasa Keuangan syariah 01 Terlaksananya pengembangan jasa kcuangan ayariah 01.08.02 KP: Optiiralfuasi Pemanfaatan Teknologi Digital dan Industri 4.O 01 - Merdnakatnya optimalha8i p€manfaatar teknologi digital dan industri 4.O 01 - Mdlket shar€ keuangan syariah terhadap keuangan naaional 5 1t-t2 ^0/. 907,9 6,77 V" 162.361,8 KDMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN KEUANGAN 0I - Kontribusi ekonoEi disital 02 - Nilai transaksi e-€omm€rce 5 5 1.031,6 triliun rupiah 01.08.02.01 PRO-P: P€nguatan Industri FiLtecL e-Comnerce, On- Denand seruice, da,I Inr"m,et of ndnss 01 Jumlah fasilitator edukagi p€rdagangan melalui sistem etrel(rclrik yang aenaliapat Flatihan ^(f$ilitatorJ 01 - JuElah fasilitator edukaBi perdsaaryan melalui sisteE eleldronik y6na bendapat pelatiha, (fasilitatorl 5 2O0 orsng 15,286,8 KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 0r.08.02.02 PRO P: Modernfueai Industri Hinaga 4.0 Sesuai Ikrakt€rhtik Industri 0l - Terlaksananya modcrnisasi industri hinssa 4.0 scsuai karakcristik industri 0 I - Jumlah perusahaan denSan nilai I'ndonezia /,nfr]sng 4.O Reatint,ss Ind.x (rNDr 4.O) > 3.0 5 60 perurahaan 147.075,0 ^(EMENTERIANPERINDUSTRIAN 01 - Meningkatnya shtcm logistik dan stabilitas harga Ol - Skot logistic perfomatcc index - A.I.34 - 5 3,5 1.507.705,1 0r.08.03 KP: Peningkatar Stuteim Lstutik dan Stabilita8 Harg6 fHodtrr rrdold (Pf,|/Ptogtrn rrlo nr. (P4lx.ilrt.n I'dodtr. lBPl/ProrcL ^Prlorltr lPRo-Pl : tf.at?Tl I[l Lrtor DuluErrr T.rh.dr? Anhltr Prcrlilcr Tr4Gt Rp. J . iirT!1?TrlTlT-T,ll 0l - Terl"aksananya pcmbangunan sarana dan prasarana pendukung cfisienai shtem logistik 01 Jumlah sarara prasaia.aa pcndukung etuierui distribusi yang dibangun 5 66 unit 3,0-5,0 vo 1.497.466,6 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PDRUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PERDAGANGAN IO.23A,5 KEMENTERIAN PERDACANGAN, BADAN PANGAN NASIONAL 0r.08.03.01 PRO-P: Pembangunar Sanna dan Prasarara Pendukuna Elioiensi Sfutem Logistik 0r.08.03.02 PRO-P: Pengendalian Inflasi Pangan 0l - Tcrjaganya harga bahan pangan 5 01 ^- nngkat inflasi pansan b€rscjolak 0r.08.04 KP: Peningkatan Percrapar Praktik Berkelanjutan di Industri Pcngolahan dan Padwisata 01 - Meningkatnya p€nerapan praktik bcrkelanjutan di industri Forolahan dan pariwisata 0l - Eflsicnai pcrusahaan industri yang mencrapkan prinsip industri hijau 5 7Yo 59.390,O 5 l0 lokasi 02 Jumlah lokasi penerapan su.st.Iinable touism de uelop mefi oI.08.04.0I PRO P: Pererapan Standat Parirrbata Berkelanjutarr 0l - Jumlah deatinasi dengan pcnerapan standar pariwisata bcrkelarjutsn (dtinasi) 01 ^- Jumlah de3tinasi dengan penerapan standar pariwisata berkelanjutan (destinasi) KEMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAK 5 lO destin,asi 59.390,O 01.08.05 I(P: Reforma8i Fiskal 0r - Terlakananya reformaEi fiBkal 0I - Peftentale realisasi penerimasn neSara 5 r00 % 332.247,7 01 - Terlahananya pembaruan sistem infomasi administrasi Frpajakan ^yang sndal dan terintegrasi Ol - Jumlah proscs bfu'ria corc t , sgs@m 5 (sqpport dan rcpod pfo!€s bi3nig 312,307,2 KEMENTERIAN KEUANGAN o1.08.05.ol PRO P: Pembarualt Sistera Informasi AdEirltutra8i Ferpajaka, yang Andal dan Terintegrasi - A.I.35 - SK No 098536 C [ffl ^]f, If, lIITIftf.TIfdrI] htoaltr. irdotr.l lPltl/ProAnE ^Pdodt.r (PPl/t ar.tu Hodt r (rPl/Proycl Hodtrr (PRo-4 iirlTl.tl DuLr-8.i Tcrhrdrp Ar.h! Trtgct t@v" lO0 7o r TT'ErIIlll-II Rt. .rutr 01.08.05.03 PRO P: PeruENan Icbija.Lan Terkait Pembiayam 0l.oa.05.04 PRO P: Perrgembadgan Siatem Pembayaran 01 - Pcrucntase terlaksanan]'ia p€ngembanaan sistem p€mbaya.ran 5 5 5 19.940,5 KEMDI{TERIAN KEUANGAN O,O KEMENTERIANKEUANGAN 685.146,9 01.08.06 KP: Pen rgkatan lcterscdiaan dan l(ualitaa Data dan I ormasi Perkembanaan Ekonomi, Terutama Pangan, Kefi aritiEan, Pariwfuata, Ekonomi Ikeatif, dan Ekonomi Digital 0l - Meningkatnya ketcrc€diaan dan kualitas data dan informisi perkembangan ekoromi, terutama pangan, kemaritimal, ^pa.rlwfuata, ckonomi krcatif, dan ekonomi dlCltal 0l - Kctersediaan data statistik pariwisats dan ekonomi keatif 02 - Pelaksanaan scnsus pcrtanisn 2023 dan perbaikan data pangan 03 - KeteE€disan data stathtik disaarcgasi PMTB 5 5 5 3 datdbase I ddabase I database 04 - Pclalsanaan scnsus ekonomi 2026 0r.08.06.01 PRO P: Fengeabanga, Statbtik Pariwisata dan Ekonomi Ifteatif Ol - Terlaksaranya pcngcmbangan statistik pariwhata dan ckonomi kr.atjf 01.08.06.03 PRO-P: Pclaksann Sensus Pertaniarr 2023 da, Perbaikan Stathtik Panaan 0l - Jumlah pubtikasi/laponn statistik pariwbata dan ekonomi krcatifyang dikcmbangkan 01 JuEIah publikasi/laporan s€n8us pertadafl 2023 dafl perbaikan statbtik pangan 23?.AOs,t BADAN ruSAT STATISTIK, KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 3 databose 5 0l - Terlakarranya s€nsug pertanian 2023 dan perbaiLan atatlatik pangan - A.I.36 - 3 database 42I.044,4 BADAN PUSAT STATISTIK I I K INDONESTA Hodtrr r.do[ll lPll)/Ptotr.a ^Prlorlt ^r (lPl/xcgl.t ! P,fodtr. (f,P)/ProycL Hodtrr lPRo-Pl sa'rttn iFITI"!IN Drru.!g.r T.rlt d.p Atrh..n Tltl3t I ddabase Ir.turl Pclrtt..[r BE. Jutr ol.oa.06.04 PRO P: Peny€diaan Data Dtuaaresasi PMTB 01 TerlalGa[anyapenyediaan data dfuagregasi PMTB 0l Juml,al publikasi/ laporan disaSrcgasi PMTB 5 8,681,4 BADAN PUSAT STATISTIK 01.08.06.06 PRO-P: Pelaksanaan Sensus Ekono i2O26 ol - Terlaksananya peniapan dan p€lakanaar €€nsus ekonomi 2026 or - Jumls} publikasi/laporan p€rsiapar dan pelal(8anaarl sensus ekonomi 2026 5 I database 17.616,0 BADAN PUSAT STATISTIK CATATAN: 2024 ^pasca p€retapan APBN 2024; ^(3) ruu Belanja K/L b€rdasarkar Pertemuan Trga Prhak Pagu Indikatif 2024. KETERANGAN Dukungan Terhadap Amhan Prcaidcn: (l) Pembangunan Sumber Daya Manusia;
PembanSunan Infrastruktu;
Penyederhanaan Regulali;
P€nyederhanaa[ Birokrasi; ^(5) Transformasi Ekonomi. - A.r.37 - T EEPIjBLIK INDONESIA PRIORITAS NASIONAL 2 : MENGEMBANGKAN WII"{YAH UNTUK MENGURANGI KESENJANGAN DAN MENJAMIN PEMERATAAN Ho ltrl lf.rlo!.I (Pf,l/Protr.a Horlt.t lPPl/x.rtrt ^! Horltl. (ED/rroyck r oalti. l?Ro-Pl |?ITII=rl; ! Dukultl! TGrhrdrE Anhu T.rt t Rp. Jrt FiTT!'ETIJIIETiIF 02 PN: Mengembangkan wilayah untuk Meneurangi K$€njansan dan Menjamin 0t - Meningkatnya pctumbuhan ekonomi dan tingkat kocjahtcraan masyarakat di Kawasan Timur Indon$ia (KTI) Ol - kju pcrtumbuhan Produk Dom6tik Resional Bruto ^(PDRB) KTI 6,5-7,3 ^<% Wr 49.4t9.379,2 02 ^- Terjaganya pertumbuha[ ekonomi dan tingkat kcscjahtdaan masyarakat di Kawasan Barat Indonesia (KBI) 01 - Lsju pertudbuhafl PDRB KBI 5,O 5,4 !"o per tahun 02 IPM KBI 7 \23-42,s7 ,]i\ai mirliEuE nilai 03 - Persentaae penduduk miskin KBI 7,OO-7,50 Vo 02.0r PP: PembarAunan Wilayah Sumatera 0l - Terjaganya pcrtumbuhan ekonomi dan tin8kat kcscjahteraan malyarakat di wilayah Sumatera 0l - Laju pcrtumbuhan PDRB Wilayah Sumatcra 5 4,6-5,0 ^o/o Fr tahun 5.101.138,1 02 - IPM Provinsi di Wilayah Sumatera 71,23-1?,23 lril^i. minimum-nilai 03 Pers€ntas€ p€nduduk miskin wilayah Sumatera - A.II.1 - 7,s0-8,30 % REFUELII( INDONESIA Prlorltlr rrrbld lP l/Progr6 ^Horn . (PPl/Xcahtin Itlodtr. (xPl/rr.y.r Hodtr' (PRo-") l: lrjttl i IIltIfi DutuE3rn Tcrh.d.p Arrh.n |FIF!: FIISiTET: ?1 T.t3ct Rp. irut 02.01.01 KP: Pengembangan l(awatan StrataSis ol - B€rkeirbangnya kau,asan sEategl6 0l - Rasio pcrtumbuhan i[v6tasi kawasan (KEK/ Kl / DPP/ KPBPB) tcrhadap x.ilayah 5 >1 90s.33?,6 5 26 kawaian 2 dBtinasi 5 05 - KEK berba8is ^pariwisata dan irdustri 06 - XI ^prioritas dan KI ^pcngembanSan 5 2 destinasi 6 kawasan 14 KI 5 5 07 - KawBsan Perdagangan ^Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) 5 02.or.01.01 PRO-P: Percepatan Peningkatan Invcstasi KEK Arun Lhokicumawe 01 - Terlaksarranya ^perccpatan Fningkatan ^iflve3tasi KEK Arun Lhoks€ud6$'e 01 - Rasio ^pertumbuhan inv$tasi kawa8an (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) terhadappcrtumbuha investasiProvinsi KEMEI{TERIAN INVESTASI / ^BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN ^AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 >l 300,0 - A. .2 - 5 >l 12.651,1 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, ^KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN INVESTASI / ^BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 02.o1.ot.o2 PRO-P: Fasilitasi Rea.ligaoi Investasi dan PembanEunan KI/KEK s€i Mangkei 01 - Terlaksananya fasilitasi reslisasi inveatasi dan p€mbangunar KI/KEK Sei Mangkei 0l Rasio pertumbuhan irv$tasi kawasan ^(KEK/ Kll DPP/ KPtsPB) terhadap p€rtumbuhan invBtasi Provimi Sumatera Utara REFUELIK INDONESIA Prlodtrr rrdoa.l (Prl/FrotrrE Ptlo trt eq/rcdrt ^! ^HoEnrr (xPl/Ptoy.L FHorltr. (PRo-Pl Sar.tr! InllLrtor Duh.!arr T.rh.il.t, Arrhan Trlgrt RD. .rutr ir: rJt?1I5].I!f!!ll 02.ol.ol.o3 PRO-P: Perbaikan Ak$ibilitas, Atraki dan Amenitas Destinasi Pariwisata Prioritas Darau Toba dan sekitamya 0l - Terlakanarya p€rbaikan ak!€sibilitas, atraksi dalr amenitaa destinasi pa.riwisata prioritas Danau Toba dan B€kitarnya Ol - Raaio pcrtumbuhan investasi kawasan (KEK/KI/DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan invtasi Provinsi Sumatera Utara KEMENTERIAN PEKER^'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAST, (EMENTERIAN KOMUMXAS}I DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DAUIM NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEXNOI'GI 5 >l 95.565,1 02.ol.ot.o4 PRO P: PeEbansunan D6tinasi Pariwisata Pengembangan PadanS- Bukittinggi 01 ^. Terlal8aranya pembangunan d6tinasi pariwilsta pengcmbanSan Pa&rla-Bukittinssi Ol - Rasio pcrtumbuhan iavestasi kawasan ^(KEK/ KIl DPP/ KPtsPB) terhadap pertumbuhan investasi Provinsi Sumatcra Barat KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DAI^AM NEGERI, KEMENTERIA]\I PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 5 >1 3.075,3 02.ot.ol.o5 PRO-P: Perbaikan Aks$ibilita6, Atraksi dan Amenitas Dcstinasi Pariwhata ltioritas Bangka Belitung/ KEK Tanjuns IGlayans 01 - Terlahananya perbaiksn akr$ibilita3, atralsi dan amcnitas detinasi pariwhata prioritas Baneka BelitunA/ KEK Tanjung Kclayang 01 - Rasio pcrtumbuhan investasi kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPts) terhadap pcrtumbuhan inv6taai Provinsi IGpulauan BanSka BclitunS KEMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAIII, KEMEI{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORI,ir{TIKA, KEMEI{TERIAN DAI"{M NEGERI, KEMEI.ITERIAN II.MSTASI/BADAN KOORDINASI PENANAI,IT{N MODAL, KEMEI{TERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOTOGI 5 >1 39.936,2 SK No 098541 C - A.II.3 - >1 725.404,2 BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM (BPKPB BATAM), KEMENIERIAN KETENAGAKER.IAAN, KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.01.o1.06 PRO-P: Percepatan Itningkatan Invcstasi KPBPts Bata.E, Birtan, dan tGrimun 0l - Terlakananya p€rccpatan pcningkatan invtasi KPBPB Batam, Bintan, dan k?rimun 0l - Rasio pertumbuhan investasi kawasan (KEK/KI/DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan inve8tasi Provinsi Kepulauan Riau 5 l3 Hodt.r tr .load lm)/Pro8tlE ^Hodtr. (P?l/t glrtD Hodtrl lxPl/koy.L ^Hodtr' lPBo-Pl 02.01.01.07 PRO-P: Fasilitasi Rcalisasi Invcstasi dan Pcmbangunan KllKEK Galang Batang i]'ftTlTri|n DuruErr T.rh.d.p furh.! Pr..ld.! T.tg.t RE. ftt. r-EtT'l'lErrlrt-Ell 01 Terlaksananya fasilitasi reali€aai inveataai dan pembanguna! KI/KEK GalarS Batang KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KOMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN INVESIASI/BADAX KOORDINASI PENANAMAN MODAL 5 2.500,0 02.ol.0l.o8 PRO-P: Pcmbangunan Destinasi Pari{dsata Pengembangan Batam Bintan 01 Raeio p€rtumbuhan invcstasi kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan ini€stasi Provinsi Kepulauan Riau 0l - Terlaksana[ya pembangunan destina8i psriwisata pcngembangan Batam Bintan 01 - Tcrlalcananya faailita8i rBltuasi inv$tasi dan pembangunan KI Kemingking KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN. KEBUDAYAAN. RISET. DAN TEKNOLOGI 5 >t 5.442,6 02.o t.0l.09 PRO P: Fasilitasi Realisasi Irvestasi dan Pembangunan KI Kemingking 0l - Rasio pertumbuhan investasi La$asan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPBJ terhadap pertulrbuhan investasi Provinsi Jambi O,O KEMEITTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02.01.01.10 PRO-P: Fasilitasi Rcalisa3i Invcstasi dan Pembaruuns.n KI Bintan Aerospac€ 0I - Terlaksananya fasilitasi rcalfuasi inveata8i dan pembangunan KI Bintar 0l - Rasio pertulnbuhafl inve.tasi kawasan (KEK/ Kll DPP/ KPtsPts) terhadap pertumbuhan invcstaai Provinsi IGpulauan Riau 5 >l O,O KEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAI{ ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAI- 02.01.01. r I PRO-P: Fasilitasi Rcalisasi Invcstasi dan Pembangunan KI Sadai 01 - Terls.ksananya fasilitasi rcalfuasi ini€ataai dan pembangunan KI Sadai 0I - Rasio pertumbuhan investa8i kawasan (KEK/ Kll DPP/ KPtsPts) terhadap pertumbuhan invGtasi Provinsi Kepulauan Bangka B€litunt O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 5 02.ot.ot.t2 PRO-P: Perc€patan Peningkatan Invta.i KPBPB sabanc 01 - Raaio pertuabuhan inv$tasi kawaoa.ll ^(KEK/ KI/ DPP/ KPBPts) terhadap pcrtumbuha[ tNertasi Provinsi 0l - Tcrlaksananya percepatan - A.tI.4 - SK No 098542 C peningkatan Sabana invcstasi KPBPB >1 19.3I7,9 BADAN PENGUSAHAAN KAIVASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PEI.IIBUHAN BEBAS SABANG (BPKPts SABANG) ,( FEFI.JE!.IK INDONESIA Pdodtr. rriood (Pr|/rioatrE Pttorltu lPP,/xcatrtrE ^Hodtrl lxPl/Proyck ^Prlorltr. lPRo-Pl f: l't'!: rllil I!dttrtor DulI!!g..[ Tcrhrdq) Arahin Pr..ld.! Tutct ID. .htr irr,.=itlI5FfElrrn 02.01.01.13 PRO-P: Fasilitasi Realisasi lnvcatasi dan Pembanguran KI Tenayan ol - Ted,aksananya Fasilitasi Realisasi Inve.taci dan Pembanaunafi KI Tenayan Ol - Rasio pertumbuhan investasi kawasan (KEK/ Kll DPP/ KPtsPB) t€i: hadap pertumbuhan illvegtaEi Provinai Riau O,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN,KEMEMERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02.01.01.14 PRO-P: Percepatan Op€rasionalisasi KEK Bata.E 0l ^- Terlakrananya Pcrccpatan OFrasiobrlhasi KEK Batam 01 - Rasio pcrtumbuhan investasi kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap perturnbuhan ilvtaai Proviaoi Kepulauan Pjau O,O KEMENTERIANINVESTASI/BADANKOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 >l 02.01.01.15 PRO-P: Pcrccpatan Op.rasionalisasi KEK Nongla 0l ^- Terlaksananya Percepatan Operasionalkasi KEK Nongsa 01 - Rasio pcrtumbuhan investaai kawasan (KEK/ xU DPP/ KPBPB) terhadap p€rtumbuhan inv$tasi Provirui Xcpulauan Riau 5 745,1 KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN ENERGI DAN STIMBER []AYA MINERAL 02.01.01.16 PRO-P: Fasilitaai Realhasi Inveatasi dan Petabarguna[ KI Tanjung Buton 0 1 - Raaio p€rtumbuhar inveatasi kawa8an (KEK/ KI/ DPP/ KPtsPB) rcrhadap pcrtumbuhan invdtasi Provinsi Rieu O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 01 Terfaoilita8inyarealbasi investaai dan pembangunan KI Tanjung Buton 5 >l 02.01.01.17 PRO-P: Fasilitasi Rcalisasi Invcstasi dan Pembangunan KI Tanjuns Enim Ol - Rasio p€rtumbuhan inv$tasi kawasan (KEK/ xU DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan invBtasi Provinsi Sumatera S€latan O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 01 - Terfasiliiasinya rcalbasi invcstasi dan pembanSunan KI Tanjuns Enim 5 >l 02.01.01.18 PRO-P: Fasilitasi Rcalisasi Investasi dan Pemban8unan KI Ta.tlsaa.Eug ol - Terfasilita3inya realisasi invctasi dan p€mbanaunan KI TangaamuB 0l - Rasio pertumbuhan invests3i kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuha, inveataal Pror.iisi L&apulrg O,O KEMEITTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 >l SK No098543 C 5 O,O KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.01.01.19 PRO-P: Fa8ilitEsi Reali&ri Invcstasi dan Pcmbangunan KI 01 - Terfasilitasinya rcalisasi investasi dan pcmbangunan KI 0l - Rasio pcrtumbuhan investaai kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPtsPts) tcrhadap pcrtumbuhan invcatasi kovirui Lampuna - A.ILs - NFS Prlorltr I1rlolrl (m)/Frorno rHorrhr (P?|/Ecgtrt r Erlorlta. lrc)/Eoy.k ^Hodtrr ^(PRo-Pl 02.o1.o1.20 PRO-P: Fasilitasi Realisasi Investasi dan Pembanaunan KI Way Pfua.ng hdtLrtor 0l Rasio pertumbuhan invcstasi kawa€an (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap petumbuhan investasi kovirl3i lampung O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DrhrrArn T.thrilrp Atrhr! Prc.tdc! T.rg.t RD, ,r[t. tn.t.nrl P.httrlr 5 >l 02.01.01.21 PRO-P: Fasilitasi Realtu$i Invtasi dan PembanSunan KI Katiburg 0l TerfaBilitasinyarcaliasi investasi dan pemba[gunan KI Katibuns 0l - Rasio pertumbuhan iftestaar kawasan (KEK/ KIl DPP/ KPBPB) Erhadap p€rtumbuhan inv6tasi Provinsi Ismpung O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEI.ITERIAN ACRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02.ot.ot.22 PRO-P: Fasilitasi Realbasi Investasi dan Pcmbangunan KI Iadong 02.0r.01.23 PRO P: Fasilitasi Realfuasi Inve.ta6i dal! PeDrbangunan KI Kuala Tanjung ol - Terfasilitaainya realha8l irvestasi dan p€mbangunan KI Kuala Tanjuog 01 - Rasio pertumbuhan inv6tasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPtsPB) terhadap pertuEbuhan irlve8tasi Provinsi Sumatera Ut6ra 0l Terfasilitasmyarcalisasi ifieotasi dan pembangunan KI L6dong Ol - Rasio p€rtumbuhaa inv6tasi kawasa, ^(KEK/ KI/ DPP/ KPtsPts) terhadap pertumbuhan inveslasi Provinsi O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERCI DAN SUMBER DAYA MTNERAL O,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN,KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERG] DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 5 >l >1 02.ot.o2 KP: Fengembangan Seldor Unggulan 0l - BerkcmbanAnya s€ldor unSgulian ol Pergettas€peningkaranproduksi koEodita8 unSgulan per tahun - kakao 02 P€rsentare peningkatan produksi komoditas unggulall per tahun - kopi 03 Per€entase pcningkatan produki komodita. unggulan pcr tahun - kclapa 5 o,92 "vo to4.6a2,2 5 3,63 vo 5 o,9 v" SK No098544C 04 - Pcrsentasc p€nirgkatan ^produki komoditas unggulan per tahun karct 5 o,25vo - A.II.6 - I SHodtrr llltiord llr|/Progr.t! ^rdo ^lt ^. (PPl/x.ar.t n Horit lxPl/ko'tl ^Hodta. lPRo-n I!dthtor Drhtrt n Tcrhrtrp Ar..h.,r Tur.t Rp. .rute t-i,T1TtlnTSITrnTrl 5 90,76 ^yo o ^o/" -r4,6AVo 5 5 09 - Persentase peningkatan produki komodita3 unggulan per tahun - tebu lO - Perrcntasc peningkatan produki komoditas unggulaa per talun ccngkeh 5 5 1,5./o ovo 02.01.02.01 PRO-P: Pengcmbangan KoEoditas Unggulan Kopi di 0l - Terlakanarya pergembangafl komoditas unggulan kopi 0l - Tcrlaksananya pengcmbangan komoditas unggulan lada, pala, cengkeh 0I - Perscntasc pcningkatan Eoduksi komodita3 unggulan per tallun Provirlsi Aceh kopi 5 5 2,73Vo -r9,99 ^yo 9.565,0 KEMENTERIANPERTANIAN I.926,9 KEMENTERIANPERTANIAN 02.01.02.04 PRO-P: Pengcmbangan KoEoditas Unggulan tada, Pala, Cengkeh di Provirrai Aceh 01 Per8€ntss peninakatan produksi komoditas unggulan per tahun Provilrsi Aceh - pala 02 - Pergenta.e peningkatan produksi korttoditas unggulan p€r tahun Pmvinsi Acch - ccngkch 5 ov" - A.II.7 - K INDONESIA Prlorltr. Il.dond lml/Prog ^tr ^Priodtr. (PPl/x.ght.ti Hodt r lrP)/horcl ^Hodtrr lPRo-n Dufulgrr T.rlrrdrE A hrr Plldd.n Irrg.t Rp. .rr ladtL.toa 0l - Perscntaoe peninakatan ploduki komoditas unggulan per tahun p€r Provinsi Aceh - pcrikanan budldaya b.trn.l P.t t rn. 946,0 KEMEI{TERIAN KELAIITAN DAN PERIKANAN 02.ot.o2.o7 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas Unggulan Pcrjkaran Budidalq di Provimi Aceh 0I - Terlakananya pengembantan komoditas unSSular perikarEr budidaya 5 40,1o ^o/.
0r.02. r0 PRO-P: Pengembangan Komoditas UnSgulan Karet di ProviDsi Sumetse UteE 0l - Peroentas€ peningkatan Foduksi komoditas ungeulan pcr tahun ProvirBi Sumatera Utara - karct 01 - TcrlaksananJ.a pengembangan komoditas unSgula[ karet 5 o,30 ^0 3.179,0 KEMENTERIAN PERTANIAN 02.0I.02.1I PRO-P: Pengedbangan Komodita8 Ungaular Lopi di Pmvinai Sumatera Utara 0l - Tcrlaksananya p€ngembangan komoditas unggulan kopi 01 - Pers€ntase peningkatan prcduki komoditas unggulan per ta}lur Provinsi Sumatcra Utaia - kopi 5 5 4,70q" o,4a v" 6.448,5 KEMENTERIANPERTANIAN 2,884,2 KEMENTERIANPERTANIAN o2.ot.o2.24 PRO-P: PenaeEbanaan Ibmoditas Unggulsr tkret di Plovinsi Riau 01 Persentas€ FninSkatan prcduksi komoditas unggulan p€r tahun Provinsi Riau - karet 0l - Terlaksaranya p€ngembangan komodita3 un8gulan karet 02.01.02.2s PRO-P: PenaeEbanaan Komoditas Unggulan lG)apa di kovinsi Riau 0l - Ter,akananya pengembanSan komodita ^g unssulan kelapa 01 - Peraentas€ peninAkatan produki komoditas unggulan p€r tahun Provinsi Riau - kclapa 5 oq" 3,426,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o1.o2.27 PRO-P: Fcngcmbangan Komoditaa Unggulan Perikanan Budi&ya di Provinsi Riau 01 - Terlskananya pengembangan komoditas ungeulan perikanan budidaya Ol - Pela€ntaoe peningkatan produk.i komoditas unggulan f'er tahun Provinsi Riau - Perikanan Budidaya 5 96,O5Vo 4OO,O KEMENTERIAN KEI"AI.ITAN DAN PERIKANAN 01 Terlskananya pengembangan komoditag utggulan karet 5 o,32 2.5OO,O KEMEI{TERIANPERTANIAN 02.01.02.31 PRO-P: Pcnganbangan Komoditas Unggulan Karet di Pmvinsi Jambi 01 - PeE€ntaoe penir[katan produki komoditas unggulan f'cr tahun Provinsi Jambi - karct - A.IL8 - I TIF.I-III+TA LIK Hodt r rrdoad (PD/ProatrE P otltrr (PPllKcrtrtu HoEnrr (BP)/Proy.L Prlorltl. (lRo-Pl Llr.|liri rfirFrtrlt DULlrn3rr T.tLrih? ArrLti Turct RD. .rutr ri!!!t!lr.ilj|T?t trt 02.0r.02.35 PRO-P: Penaembangan Komoditas Unggulrh Ibrikanan Budidaya di Provin8i Ja.abi 0l - Pers€ntaae peningkatar produk.i komoditas unggulan per tahun Provinsi JaEbi p€riksnanbudidaya 5 132,44 ^0/o 1.252,9 KEMENTERIAN KEI,IUTAN DAN PERIKANAN 02.o1.o2.37 PRO-P: PenaeEbansan Komoditae Unggulan Ikrct di Provinsi sumatera selatan 0l - Persentaoe peaingkatan produkai komoditas unggulan p€r tahun Provinei Sumatera Selatan - karet 5 o,22 ^0/. 4.390,0 KEMENTERIANPERIANIAN 02.0r.02.38 PRO-P: Pengeabangan Komoditaa Unggulan Tebu di Provinsi Sumatcra Selatan 01 - Terlaksananya pengembaIlgan komoditag ur{aulan tebu Or - Per!€ntas€ pcningkatan produki komoditas unggulan Fr tahun Provinsi Sumatera Selat n-Tebu 5 1,5 ^0/o 2.457,5 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o1.o2.42 PRO-P: PengeEbangan Komoditas Unggulan Perikanan Budidaya di Provinsi Sumatcra 01 Te ".Llanarya pengeabargan komoditag unggulaJt perikanafl budidaya 0l Pers€rtas peningkafsn produki komoditaa unggulan p€r tahur ProvirEi Sumatara Selatar - Perikanart Budidaya 5 2fi,62 ^0/o 4OO,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANA]'I 02.o1.02.50 PRO-P: PenSembangan KoEoditas Unggulan lGret di Provinsi lampung Ol - Terlaksananya pengedbangan komoditas unggulait karet 01 - Pcru€ntas peningkatan produki komoditaa unggulan p€r tahurl Provinsi L€.: apung - kaJet 5 o,35 ^0/o 3.066,2 KEMENTERIANPERTANIAN 02.01.02.53 PRO-P: PcnSembangan Komoditas UnSgulan Tebu di Provin8i lr.dlpung 01 - Terlr.klaDAnla pcngcmbangan komoditas unggulan tcbu 0l - Perlentad€ penirEkatan ploduki komoditas unSgulan p€r tahun Provinai L€llpun8 - Tebu 5 \sq" 2.856,9 KEMEI{TERIANPERIANIAN 0I - Terlakananya p€ngembaiga, koirodita8 uflgaularl perikaran budidaya - A.II.9 - 5 45,66 vo 4OO,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 02.01.02.5s PRO-P: PenSeaba.nSan IGraodita6 Ungaulan Pe kanan Budidaya di Provin8i l-atapung Ol - Pcrs€nta8€ pcningkatan !,roduki komoditas unggulan p€r tahun ProviNi IaEpuns - perikanan budidaya NIIE rx Prtodtrt [rdo!r! lPf,l/Proffu ^Errodter (PPl/r4ht.n PHodtr. (tPl/Proy.r PHorltrr (PRo-Pl I llLrtor Drh,rr.! Tcrh.d.E Atrhin Pt .ld.r Trttct Rp. .rutr iliTtaTTfltff-: t?t 02.o1.o2.56 PRO P: Pengembarga.n KoEoditas UngSulan lada, Pala, Ccngkeh di Provinsi Kepulauan Bangka Bclitung 02.o1.o2.62 PRO P: Pengembangan Komoditas Unggulsn PeriLanan Tangkap di Provirui Kcpulauan Rieu 01 Terlaksaranya pcnScmbangan komoditas unggulan lada, pala, ccngkeh 5 o,oo ^o/.
351,2 KEMENTERIAN PERTANIAN 1.OOO,O KEMETITERIAN KET./IUTAN DAN PERIKANAN 0l - Terlaksananya pcn gembangan komod itas unssulan perikanar tarskap OI - Peru€ntas peningkatar produkEi komoditas unggular p€r talun ProvirBi Kepulauan Riau - Perilanan Tangkap 5 o2.o1.02.63 PRO-P: Pergembangan lbmoditag Ut{gulan Kopi di ProviNi Riau 0l Terlakaranya pengembangan komoditag unggulan kopi 01 - PcEcntasc peningkatan produksi komoditas ungaulan per talun Provinsi Riau kopi 5 2,76 ^0/. 3.IOO,O KEMENTERIAN PERTANIAN 02.01.02.65 PRO-P: Pengcmbangan Ibmoditas UneSulan Kelapa di Provinsi Aceh 0l - Terlsksaranya p€ngeEbanSan koaoditas unsaulsn kelapa 01 PerE€ntaoe peninSkatan produki komoditas unggulan pcr tahun Provirui Aceh - kelapa 5 o,t v" 760,0 KEMEMERIAN PERTA.I{IAN o2.o1.o2.66 PRO P: PeraembarEan Ibmodita3 Uragulan Kelapa di Plovlrai Subatera Utara 0l - Pcruentas€ pcningkatan prDduksi komoditas unggulan per tahun Provinsi Sumatera Utara - kelapa 0l - Terlak8ananya pengcmbangan komoditag unSSulan kelapa 5 o,1vo 720,4 KEMENTERIANPERTANIAN - A.II.l0 - o,o2'% 694,0 KEMENTERIANPERIANIAN 02.01.02.69 PRO-P: Fengelrbangan Komoditas Unggulan Kclapa di Provinsi Lampuna Or - Percentas€ penirukatan Foduksi komoditas urSgulan per tahun Provinsi LampunS - kelapa 01 - Tcrlaklananya pcngcmbangan komoditas unggular kelapa 5 tilrFEIIIEN REFTJELIK INDONESIA Hodtrr rtlorld (Pf,)/Protrrt[ I+rodtr. (PPl/X.tlrt n Prlodtar lxPl/Proycr ^Hodt ^r lPRo-Pl Ftn'r-l DuLurrrtr Tcrhrd.p Anhrn TrtICt Rp. Jutr Iniltlrtor 01 Per!€Irtalepeningkatanproduksi komoditaa unSgulan pcr tahun Provinsi Sumatcra Barat - pala L!.trr.t PcLlt.r. 298,5 KEMENTERIANPERTANIAN 02.ot.o2.70 PRO P: Fengembangan Komodita8 UngSulan Iada, Pala, Ccngkch di Provirui Sumat4ra Barat 5 o,oovo o2.ot.o2.? I PRO P: Peagembangan Komoditas Unggulan Iada, Pala, Ccngkch di Provinsi ta]npuna Ol - Terlaksananya pengembangan komoditag unggulian lada, pala, cengkeh 0r - PeBcntase peningkatan pIoduki komoditaa unggulan per tahun Provinsi Iampung - pala 5 o,oo vo o,ot vo 926,9 KEMENTERIANPERTA]{IAN 738,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o1.o2.75 PRO-P: Pcngcmbangan KoIaoditas Unggulan Kelapa di Pmvinsi Jambi 01 - Terlaksananya peng€Ebantah komoditas ungaular k€lapa 0l Pers€ntase pedngkatan produksi komoditas unggulan per tahun Provimi Jambi - kelapa 5 02.o1.o2.76 PRO-P: PengcmbanAan Ibmoditas Unggular tkkao di Provinsi La.mpung 01 - Pers€ntas€ penirakatan produki komoditas ungSulan per tahun Provinsi kmpuna kakao 01 Tertraksananya pengcmbangan komoditas ungSu.lan kal€o 5 5 5 -o,30,% 2,69 ^0/o 2.543,5 KEMENTERIAN PERTANIAN 150,0 KEMEI{TERIANPERIANIAN 02.o1.o2.77 PRO-P: FengeEbangan Komoditas Unggulan lhkao di Provi[ai Suaatera Utara 02.ot.o2.7a PRO-P: PeaSembangan Komoditas Unggulan Kopi di Plain3i SumatEa Barat Or - Pcr!€ntas€ peningkatan produki komoditaa unggulan p.r tahur Provhsi Sumatera Barat kopi 0l - Tcrlaksananya PenScmbangan KoEodita8 Unggulan Ihkao 01 P€f8€Irtas€ peningkatan produki komoditas unSgulan per tahun Provimi Sumatera Utaia - Kal€o Ol Terlr.ksaiaflya P€ngeEba.Ilga[ Ibtiodita3 Unggulait Lopi - A.II.1 1 - 4,14 "/" 2.625,0 KEMENTERIANPERTANIAN Hodt . tredo!.I (PIIr/ProanE Prlodt . (PPl/Kcglrtu Pdodtr. (rPr/EoyGL Pdornr' lIRo-Pl r-lTltFI IftllLrtor Duhrtrrr T.rhrit ? Atrh.n Trttct Rp. .rutr hrtu.l Pchl.t..r.
o1.o2.79 PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unggulsn Kopi di 0l - Pcrucntase peningkatan produhi komoditas unggulan per tahun Provinsi Ja.Ebi - kopi 5 2,43 Vo 7.II4,O KEMENTERIAN PERTANIAN 02.01.02.80 PRO-P: Pengembangan Komoditas Unggulan Kopi di ProvirBi Sumatera S€latar Ol - Tedaksananya Pengembanga[ ]Ornoditag Unggulan Kopi 5 2,71Vo 12,864,0 KEMENTERIAN PERTANIAN 02.01.02.81 PRO-P: Pengembangan Komodita8 Unggulan Kopi di kovinsi B€rykulu 0l - Terlaksananya Pengembargan Komoditas Unssulan Kopi 0l - Tcrlaksananya Pengembangan Komoditag Unggulan Ibpi 01 - Pers€nt$e peningkatan produhi komoditas unggulan per tahun Provinsi Bengkulu - kopi 0l - Pcrscntaec peningkatan produki komoditas unggula[ per tahun Provinsi 5 5 5 2,75 Y. 5,69 ^0/. -o,o7 vo I.912,5 KEMEI{TERIAN PERTANIAN 1O.O82,0 KEMENTERIANPERTANIAN 4.5I1,0 KEMENTERIAN PERTANIAN 02.ot.o2.a2 PRO P: Penaembanaar I6moditas Unggulan Kopi di Proviagi la: apung 0l - Persentas€ p€ningkatan produki komoditaa unggula[ per tahun Provinsi Lampung - kopi 02.o1.o2.u PRO-P: Fengeabangafl Ifumoditas UnSgulan l(al<ao di Ol Tcrtralcananya PengembanSan Komoditas Unggular l(a.kao 02.01.02.85 PRO-P: Pengeabangart Komoditas Unagulan Ikkao di Provirui Sumaten Barat 0l Terlakananya Pergembanaan Komoditag Unggulan k: alao 01 - Perscntasc p€ningkatan produksi komoditas unggulan per tahun Provinsi SuEatela Barat kakao 5 2,31o/o 396,5 IGMENTERIANPERTANIAN SK No098550C - A.1t.t2 - 5 o,o4 ^yo 8I I,O KEMENTERIAN PERTANIAN 02.o1.o2. PRO-P: PenaeEbanaar Komoditas UnSgulan Kelapa di Provinoi SuEatera Baiat 0l - Per6enta6e peningkatan podukci koloditaa unggulrn per tahun Provirci Sumatera Barat - kelapa Ol - Tcrl,aksananya PenScmbangan Komoditas Unssular Kelapa J Prlodtl. rrrnoa.l (Pl[,/ProttrE Prlodtrr (PPllKcgtrtu Hodtrr (fP)/P,oy.L Prlorlt.r (P'RGPI irilTllFtil! Dutu!8r! Tcthr'lrp At.hrr It .ldcn Lrrt n I P.Llrrtr T.rtct Rp. .rrtr 02.ot.o2.a7 PRO-P: Penaembangan Komoditas UrEgulsn I(elapa di Ptwinsi Sum,atera S€Iatan 0l - Terlaksananya Pengembangal Koaoditas Uryaulan lGlapa 0l Peraenta6€p€ninSkata[produksi komoditas unggulan pcr tahun Provinsi Sumatera Sclatafl - kclapa 5 o,o3 v" I.994,2 KEMENTERIANPERTANIAN 02.01.02.95 PRO-P: Pergembangan Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Proviffi Bengkulu Or - P.rsertase peningkatar produksi komoditas unggulan pcr tahun kovinsi Bengkulu - Perikanan Tangkap 5 -24,20 ^0/o 790,4 KEMEI{TERIAN KEUIUTAN DAN PERIKANAN 02.01.03 KP: Pengcmbangan Kawasan 01 - Berkembangnya kawasan perkotaan ol - skor Indeks Kota Berketanjutan/lKB Kota Banda Aceh (Angka perhitungan 5 76,93 1.741.678,9 02 - Skor Indeks Kota Bcrkclanjutan/IKB Kota Sabang (Angka peftitungan 5 71,43 03 - Skor Ind€k tbta B€rkelarjutar/tKB Kota Lhok8cumaw€ (Angka perhitungan 5 62,50 04 - Skor Indek I6ta B€rkelanjutan/IKB Kota lalrgEe (Anaka perhituagan !€mentara) 5 71,51 05 Skor lrdek Kota Berkelanjutan/IxB WM Medan ^(Angka perhitungan semcntaia) 5 69,98 06 - Skor Indcks Kota Berkclanjutan/IKB Kota sibolsa (An8ka perhitunsan SK No098551C - A.II.13 - 5 75,95 ETf*]FI{Il .ELIIEIIIIXNFFTII ]FtN! Hodtrr tr rioa.l (P )/EoErrE Pdotlt.r (P4/R.drtrE Erodtl. (xIl/Prot'.k Horlt.. (lRG4 SrtltrE t-afTtFtt'l DuLu!r]r T.rhrihp Anh! T.rtct Rp. .rutr tar]rEr.rr?S|I-Ell 5 70,20 5 5 5 57,46 74,22 70,77 10 - Skor Indeks Ibta Berkelanjutan/IKB Kota Solok (Angka perhitungan s€mentara) 1 1 Skor Indek lbta Berkelanjutan/IKB IGta Bukittinagi (Angka perhitungan a€rltentara) 5 5 4o,67 72,44 12 Skor lndeks Kota Berkelanjutan/IKB Kota Dumai (An8ka perhitunaan a€raentara) 13 - Skor Indeka Kota Berkelsnjutan/IKB Ibta Pekatbaru (Angka pshitungsn 5 76,7 t 14 - Skor Indcks Kota Bcrkelanjutan/IKB Ibta Jambi (&rgka pcrhitungan 5 SK No098552C - A.II.14 - ?4,77 REFTJEUK INDONESIA Hodtr. .rtoErl (mr/rrofna klorltr. lr4/Xctl.t ^n ^rrbdtfl FPI/Proy.k ^Pdodtrt IPI(>PI r-i'llTITElIrl DuLrnS.! I.rhdrE Al.hrr t!.trn.l P.Ll.llr T.raot Rp. .rutr 5 68,51 5 66,75 l7 Skor ltrdek8 Kota Berkelanjutan/IKB Kota Lubuklinggau (An8ka pcrhitungan 5 5 70,13 75,29 l8 - Skor Indeh Kota Bcrkelanjuran/IKB Kota Bengkulu (Angka perhitunSan 19 Skor Irdek lbta Berkelanjutan/IKB I(ota Bandar lmpung (Angka perhitungan scmentara) 5 73,15 20 - Skor Indek6 Kota Berkelanjutan/IKB Ibta Pangksl Pinang (Angka pshitungan scmcntaral 5 71,40 21 - Skor Indcks I(ota Berkclsnjutan/IKB Kota Tanjungpinang (Angka perhitungan 22 - Skor Indek Kota Berkelanjutan/lKB Kota Batam (Angka perhitungan 8€mentara) 5 5 72,21 - A.II. t5 - 78,08 - FR.ESIDEN ,IEPI.IEUK INDONESIA Prlorttr' rrddd (Pf,,/Progr.D Hodtrr lPPl/Kcttrt.r ^Pdodtrr lxPl/Pr.y.k ^Horlt . tPRo-Pl l-l'lr: II=IFI Dutulru Tcrhrhp Atrhr! Fr.di.n TrtEGt Rt. Jrrt iat-.--iFEJ?f-; n 01 ^- Jumlah kota b6ar, kota sedarg, kota kccil yanS dikembangkan s€bagai PKN/PKW 5 20 kote Ol - Jumlsh WM di luar Jawa yang 5 lwM 02.01.03.03 PRO P: Pengembar8an Kota Bcsar, Kota Sedang, Kota Kecil di Provinsi Jambi 01 - Jumlah kota besar, kota E€daIlg, kota lccil yans dikerEbarskar s€basai PKN/PKW 01 - Bcrkembangnya kota besar, kota scdang, kora kecil s€ba8ai PKN/PKW 5 I kota 1.274.387,3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.o1.03.05 PRO P: PenaeIrlbangan Kota Besar, Kota Sedang, Kota Kecil di Provirl8i lGpulauan Riau 01 - Jumlah kota b$ar, kota scdanA, kota kecil yang dikemban8kan sebapi PKN/ PKW 01 - Berkembargnla kota bcsar, kota scdang, kota kecil rebagai PKN/PKW 5 2 kota 2.OOO,O KEMENTERIANPERHUBUNGAN(KPtsU} 02.0r,03.06 PRO-P: Pengembanaar lbta B$ar, Ibta Sedang, Kota Kecil di Provinsi tampung 01 Berkembargnya kota b€sar, kota sedang, kota kccil s€basai PKN/PKW 01 - Jumlah kota besar, kota scdanS, kota kecil yang dikcmbangkan scbaSai PXN/PKW 5 1 kota 2.5OO,O KEMENTERIANPERHUBUNGAN(KPBU) 02.01.03.10 PRO-P: Penaembangan l6ta Besar, Ibta S€dang, Ibta IGcil di Provinsi Sumatera Utara 0l - Ju: ah kota beur, kota s€dang, kota kecil yans dikembansksn s€basai PKN/PKW Ol - Becmbangnya kota besar, kota s€dang, kota kccil sebasai PIN/PKW 5 3 kota 17.132,9 KEMEMERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT - A.II.16 - BUr( INDONESIA Hodt r rllolrl (Pf,,/PrortrE Hodtrr (PPl/KcglrtrE P odtr. lxPl/ProFt ^Pdodlhr lPRo-Pl Sararan Indtt t t DuLuEfr! T.rhrtrp At.hrn FrGddcn Turct R . irut. Lrrtan l PaLlrana 02.01.03.12 PRO-P: Pengembangan Wilayal Mekopolitan di Provinsi Sum-aten Selat n O I - Jumlah WM di luar Jawa yang dircncanakaIl 02 Berkembarsnyawilayal metropolitan di luar Jau,a 0 1 - Jumlah WM di luar Jawa yang dikembanskan 02.oL04 KP: Fefigemba4ar Daerah TertinSgal, Kaa€an Pdbatasan, PerdGaan, dan Trunsmiara.i 5 lWM 445.658,7 5 1,5 lWM 62,10 2.035.014,0 t,5 62,27 03 - Rata-rata nilai Indeka FerkeribarEan Kawaoa, TramDdgrasi ,ang ^Dircvitalisasi di Pulau Sumatcra 5 63,8r 04 - Peruentas€ penduduk mfukin p€dcssan Wilayah Sumatcra 9,s0_9,70 V. 02 - Berkembangnya Pu3at Kcgiatan Strategis Nasional (Pl(sN), lokasi prioritas pcrbatasan, dan daerah tcrtinggal 0l - Jumlah daerah tertinggal 5 2 kabupatefl 02 - Jumlah kecamata, Iokasi prioritas perbatasan negaia yang ditingkatkan kes€iahteEan dan tata kelolanva 5 56 kecamatan 03 - Rata-rata nilai Indek Pcnselolaan 5 O,54IPKP 02.or.M.o7 PRO-P: PcmbanSunan DG8a Tcrpadu di Provinsi Acch 01 - Terl,aksanarlya peEbangunan dela terpadu Provimi Acch Ol - Rata-rata Dcsa - A.II.17 - 1,5 61,00 t.?29.544,4 KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, KEMEI'ITERIAN DESA. PEMBANGUNAN DAERAH TERfiNGGAL DAN TRANSMIGRAI}I, KEMENTERIAN KEI"AUTAN DAN PERIKANAN Pdodt$ l'loorl lPrl/rrqtrE ^Hodt$ (PP)/KGdrtrr rHodtr' (xPl/Eioy.k Pdodtr' (m(}Pl r: lrrFl I!dltrtor DuLulgrl Tcrh]l.p Atrh.! Prtdd.n Irrtrlrl PcL.Lt.trr T.rgct RE. .htr 02.o1.04.08 PRO-P: Pembanguran h?wasar Perd$aan kioritag Naaioaal Aceh Tiruur OI - Indeks Perkembangan t(awasan Perdesaan ^(ab. Aceh Ti6ur 1,5 68,51 6.3AA,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCIGAL DAN TRANSMIGRASI 02.01.04.09 PRO P: Revitaltuasi Kawasa.Il Transmigrasi lGtapang Nusantara, Sama.r Kilang, dan Selaut 5 6r,69 7,672,I KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.01.04.10 PRO-P: Peningkatan Keejahteraan dan T6ta Kelola di lGcamataIl I,oka8i Prioritas di Provinsi Aceh OI - Meninakatnva 01 - Jumlah kecamatan lokasi prioritas 5 rrcseiarrterin ajn tara r<elora ^perbatasan ^nesara ^yans ^ditinskstkan ai f.,L-"t"" f"f.".i Uoritas di ^k6ejahteraan ^dan tata kelolanya ^di pwin.i A.eh Provinsi Aceh O,O KEMENTERJAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI] 02.01.04.11 PRO-P: Pu3at Kegiatan Stratcgis Nasional ^(PKSN) saba.tla 01 - BerkeEbangnya Pusat IGgiatan Stiatlgis Nasional (PKSNJ Sabalg Ol - Rata-rata 5 0,52 IPKP 5,OOO,O KEMENIERIAN XELAUTAN DAN PERIKANAN I(awasan Pcrbatasan (IPKB PKSN sabang 02.ot.o4.t2 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provinsi Sumatera 01 - Tcrlaksananya pembangunan desa terpadu Provinsi Sumatera Utara 0l - Pcningkatan rata-rata Indeks Dcsa Prcvinai SumeteE UteE l,5 56,90 r45,0 KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, KEMEITTERIAN DFSA, PEMBANGUNAN DAERAH TERAINGGAL DAN TRANSMIGRASI, XEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN 01 - TerlaksananJra pembalgunal Kan a€an Perdesaan Prioritas Nasional Tota SamGir dan Semosn 0l - Indeka Perkembangan Kawaaan Perd$aan Kab, Toba Samoair dan samGir - A.II.18 - 1,5 68,72 0,0 xot',tortpnrar oEsA, pEMBANcuNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRA!}I 02.01.04.13 PRO-P: PcrrbanSunan Kawasan Pcrdaan Prioritag Nasionsl Toba Samosir dsn Samo3ir - PnEStDEt{ REPUBLTK INDONESIA Pdonlt r f,rtloDd (Plfl/Fro.trE Hodtrr (PP,/x.8rrt ! Horltrr (xP)/Ptoy3k rrtodt r (PRGPI 02.01.04.14 PRO-P: Peningkatan Kes€jahteraan dan TEta IGlola di Kecamatan Lokasi Prioritas di Provinsi Sumatera Utara hdttrtor DEkElrrE TGrh.d.! Anhrtr T.rl.t Rp. .rutr i]ll?rl'iEr?JE-lltl 2 kecamatan 0'0 reurrronnr oEsA, pEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI Ol - Menin8katnya kes€jahteraan dall tata kelola di k€camatar! lokasi prioritas di Pmwinsi Sumatera Utara 5 02.0r.04.15 PRO-P: Percepalan Pembangunar Daerah Tertinggal di Provinsi SuIllatem Utara 01 Menfurgkatnya k$ejahteraan maayarakat pada daerah tertinggal di Pmvinsi Sumatera Utara 01 Persertase penduduk mbkin di daeBh t€rtingSal di Provinsi Sumatcra Utara KEMEI{TERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISBT, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN ^AGAMA, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEMERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1 17,7-14,2 Yo 58.202,6 02 - Rata-rata IPM di daeEh tertinggal di ProviNi SumateB Utam 64,9 55,4 02.01.04.16 PRO-P: Pemba,I€unan Dcsa Terpadu di Provinsi sumatera Barat Ol - Terlaksananya pcmbanaunan desa terpadu Prdirsi Surnatera Barat 0f - Peningkatan rata rata Indeka ^Desa Provinsi Sumat€ra Barat KEMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANOUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAIJTAN DAN PERIKANAN t,5 70,25 290,O 02.or.04.17 PRO-P: Pembangudan Ke@sn Perdeaarn Prioi: itaa Nasional Agam 01 - TcrlaksananF pembargunan Kawasan Pcrdesaan kioritas NaBioD,al Agan 01 - Ilrdek Pcrkcmbangan k?wasan Perd$aan lkb. Agam 1,5 58,7 0,0 rpuemerum DEsA, pEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI OI - Terlaksananya Revitalfuasi Kawasan TrarErfl igra8i LunanS Silaut - A.II. 19 - 02.01.04.18 PRO-P: Revitalisasi Kawasan Tfansmigrasi Lunsng Silaut Ol - Rata-rata Nilai Indek8 Perkembangan Kawasafl Tfansmrgrasl yang direvitalisaoi di Provinsi Sumatera BaEt 5 76,1O 4.62I.0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAT}I REFUELIK TNDONESIA Prlodtrr llrrio|rd (Pf,l/E og.rn Pdodtrt IPP)/E drt.n ^kbdtr. lxPl/Proy.r ^Frlodtr. ^(PR(}PI l: al_"1 1 L!iltLrtor Duru!a.! Tcthrdrp Ar.hr'r TltIGt I1,0-l I,5 70 RD. Jutr 196.506,8 In t ltl Pchtt .[r 02.oI.(x.I9 PRO P: Percepatan PeEbangurlall Dael: a}r Tcrtinggal di Pmvinsi Sulratera Barat 02 - Rata-rata IPM di daerah tertinggal di Prorrinsi Sumatera Barat KEMENTERIAN KETENAGXER.IAAN, XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAII TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KDMENTERIAN PE(ER.JAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN PEEIANIAN, KEMEI{TERJAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 1 63,243,7 02.or.M.20 PRO-P: Pembangunar Desa T€rpadu di Provinsi Riau 0l Terlaksanarya p€mbangunan deaa terpadu Provin8i Riau Ol - Menirukatnya kesejahteraan dart tata kelola di kecarEatan lokasi priorita8 di Provinsi Rrau 01 - Pcningkatan rata-rata lndeks Desa Provin3i Riau 0l - Jumlah keca.matan lokasi prioritas perbatasan negara yang ditingkatkan kcjahtcraan dan tata kelolanya di KEMDMERIAN DAI,AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 1,5 65,75 15 kecamatar 145,0 02.or.M.2t PRO-P: Peningkatan KcsejahEraan dan TEta I(clola di K€camatan lrkasi PrioritaB 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANOUNAN DAERAH TERTINCIGAI DAN TRANSMIGRASI 02.0r.04.23 PRO P: PembaDgunan Desa Terpadu di Provinsi Jambi 0l - Terlaksarranya pcmbangunan dcaa terpadu Provirci Jambi 0l Rata-rata Indeks Desa Provinsi Jambi O,O KEMENTERIAN DAI,IIM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANCUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 1,5 65,10 02.o1.o4.24 PRO-P: Fembangunan Kawasan Perdeaaatr Prioritas Nasional Muaro Jambi 01 - lrdeks P€rkembangan Kawasan Perde.aan Kab. Muaro Jambi 02,01.04.25 PRO-P: Revitslisali I(awalan TraNmigrasi Bathin III Lnu 01 - Rata-rata Nitai Indeks Pcrkembanaan Kawasan Tran8aigrasi yans dirEvitalisasi di Provinsi JaEbi O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.DRAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGTIASI 01 - Tcrlak€ananya pcmbangunan Ikwasan Pcrdcaaan kiorita3 Nasional Murro Jrmbi 1,5 s9,20 5 01 - Terls.l<3anarlya Revitahssi Kaasa.tr'IYansmigrasi Bathin III Ulu - A.II.20 - 37,47 46,4 ^(EMENTERTAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERfi NGGAL DAN TRANSMIGRAI; I EI t'3 Horlt . f.'lond (Prl/ProatlE Hodtrr Fa/x.drtm ^P ^o trr lxPl/ProFL ^Horltr, ^(PRo-Pl -.1t1-ErI iFtrII=n: F Duhngrri Lrhrd.p Atrh.! frc.tdc! T.rict Rp. .rutr n'llTllitlI5}.f=lart 02.ot.M.26 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provinsi Sumatera Selatan 01 TerlaksarEnya pembangunan desa terpadu Provinsi Sumatera Selatan 1,5 64,90 290,O 02.o1.o4.27 PRO-P: Pembangunan Ikwa8an Perdesaan Prioritas Nasional Banyuasin Ol Terlaksaflanya pembangunan Kawasa! Pcrdcsaan Prioritas Nasional Banyuasin 01 Indeks Perkembangar KawaBan Perd$aan Kab. Baryuaain 1,5 64,33 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.or.o4.2a PRO-P: Revita.li6asi l(awa8an 'IYansmigasi Parit Rambutan, Telang, dan Kikim 01 - Terlaksananya Revitalfuasi Kawaran Transmrgasi Parit Rambu6n, Tclans, da, Kikim 01 Rata-rata Nilai Indeks Perkembangan Ikwasan Tran8miSrasi yang dirEvitalisasi di Provinal Sumatera Selatrn 5 64,97 1.178,4 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.or.M.29 PRO-P: Perc€patan Pcmbangunar Daera} Teftingaal di Provimi Sumatera Sclatan 01 - Meningkatnya kes€jahteraan laasyarakat pada daerah tertinggal di Provirr8i Sumatcra selatan oI - Pers€ntase penduduk mhkin di daerah tertiaggal di Provinsi SurEatera Selatan 13.885,3 KEMENTDRIAN ^DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRAT}I, KEMENTERIAN PERTANIAN I t7,6-18,1v" 02 - Rata rata IPM di daerah tertirySal di Provinsi Sumatera Selatan 1 67,5-68,O 02.01.04.30 PRO-P: Pembatgunan De3a Tcrpadu di Provinsi Bengkulu 0l - Terlakananya pembangunan desa terpadu Provinsi Be[gkulu 01 - Rata-rata Indeks D€sa Proyinsi Betrgkulu O,O KEMENTERIAN DAI,AM NECERI, ^I(EMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI 1,5 60,80 02.01.04.31 PRO P: PembanSunan I(awasan Perdesaan kioritas Na8ional Bcngkulu Tengah 01 ^- Terla.ksnanya pembangunan Kawasafi Perdcaaan kiorita8 Nasional Bcngkulu Tengah 0l - lndcks PerkembanSa[ Kawasan Perdessan IGb. BenSkulu Tcrgah 1,5 57,30 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DA.ERAH TERTINGGAL DA.T{ TRANSMIGRASI ol - Terlaksananya Rcvitalfuasi Kswasan Transmigrasi tagita 5 76,46 1.986,8 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.or,o4.32 PRO-P: Revitalisasi Kawasan TraNmiar$i Laaita 01 Rata-rata Nilai Indeks Perkembangan l(awasan Transr ^grasi yang Dircvitalbasi di Provinsi Bengkulu - A.Ir.21 - K INOONESIA Prlodtr. r.rnoDd (Pl0/Ptotrrrr htodtr' (Pa/Ectlrt.tr Pdodht (EPl/ProFL rtlodtr. (PRo-Pl lttlubtor DuLuEarr T.rh.al.D Arahrtt Prc.&!cn T.ract RE. Jrt ErrIFllr]rSl.tEr'lt.l 02.o1.04.33 PRO P: Pembangunan Desa Terpadu di Provin3i kmpur8 0l - TerlaksananJra pembanaunan desa terpadu Provinsi kmpung 1,5 66,50 580,0 02.o1.M.34 PRO P: Pembangunan k?wasan Perdesaan kioritas Naaional Meouji dar Tulang Bawang 0l - Terlaksanarya pembangunan h?wa3an Perd$aan kioritas Nasional M6uji dan Tulang BawarS 0I Indeks Perkembangan Kawasan Perd$aan Kab. Mcauji dan Tulang Bawang 1,5 63,35 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I 02.o1.04.35 PRO-P: Reeitalisasi I(awasan TrarErdSra8i Rawa Pitu darl Mesqii 0l - Terlaksananya Revitalisasi Kawasan Transmigraai Rawa Pitu dar Me8uji 01 - Rata-rata Nilai Indeks Perkembanga, Kawa8aIl Transmigrasi yang Dir€vitalisasi di Pmvinsi Lampung 5 59,63 1 . T68,6 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.0r.04.36 PRO-P: Percepatan Pcmbangunan Dacrah Tcrtinggal di Prcvinsi Lampung 0l - Meningkatn,a kesejahteraEn masyara.kat pada daerah tertiiggal di Provinsi Lampuag 01 P€rlentas€ penduduk mkkin di daerah tertin8gat di Provinsi lampung KEMENTERIAN ACAMA, XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN, LEMBAGA PENYIARAN PUBUK RADIO REPUBUK INDONESIA, KEMENTERTAN PERTANIAN t3,2-13,7 vo 5.294,5 02 - Rata-Iata IPM di dacrah t rtin8gal di Provinai Lsmpung 67,6 54,1 02.01.04.37 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provimi IGpulauan Banaka Belituna 0r - Terlaksansnya pembangunan de€a terpadu Provinsi IGpulauan Bangka Belituns 0l - Pcningkatan rata-rata Indeks Desa Provilai Kepulauafl Bangka Belitunt O,O KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAI DAN TRANSMIGRAf}I 1,5 74,OO 01 Terlakananya pembargunan l(awa8ar Pcrd6aan Prioritas Nasional Bclitung, Bclitung Timur, dan Banska Selatan 01 - Indcks PcrkembanSan Kawasan Perdessar l(ab. Belitung, B€litung Timur, dan BaDgka Selatan 1,5 s6,9s O,O KEME}ITERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.01.04.38 PRO-P: Peabaigunan Kawasan Perdesaan Prioritag Nasional BclitunS, Bclitung Timur, dan Bsnska Selatan - A.tr.22 - PtloEttr. Il.rlord lPrl/hortrE ^PHornr. (lPl/Rctlrtr! Pttotlt t (XP)/Prcy.t kforft r (PBO-P, I ltlrtor 0l - Rata rata Nilai lndekg Pcrkembangan Kawasal TlarrgrdSrasi ]'ang ^Dircvitalfuasi di Ployinsi Banaks B€lituns Dutullt a Tcrhdrp Ar.h.! Titrct np. .I . lrrttrld PGLb..!r 02.ot.(x.39 PRO P: Revitaltuasi Ikwasan TransmiSrasi Batu Betumpang 0l Terlakssnanya Rcvitalisasi Kacra€an TrarlEigrasi Batu Bctumpang 5 76,49 1.703,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH ,IERTINGGAL DAN TRT{NSMIGRAIII 02.o7.o4.40 PRO P: Pembanaunan Dcsa Terpadu di Provhsi Kepulauan Riau 0l Rsta rata Ind€ks Desa Provinsi Kepulauan Riau 0l - Terlaksananya pembanSuna[ desa terpadu kovinai Kepulauan Riau 1, s 65,85 365,0 KEMEI{TERIAN DAJ,AM NEGERI, KEMENTERIAN DES}A, PEMBANGUNAN DAERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN XEI,AUTAN DAN PERIKANAN 02.ot.o4.4l PRO-P: Pembangunan Kawasan Perde8aan Priorita8 Nasional Bintan dan lGrimun 0l - TedahananJra PeEbangunan ^Kawasan Perd$aan Prioritas Nasiond Bintan dan Karimun 02.o1.o4.42 PRO-P: Pelingkatan K$€jahteraan dan Tata Kelola di Kecamatan I-okaai Prioritaa di Provinsi Kepulauar Riau 02.01.04.43 PRO-P: Pusat Kcgiatan Stratesb Nasional (PKSN) RBIIai 0l Berk mbangnya Pusat Kegiatan Strategfu Nasional (PKSN) Ranai 01 - Meni[gkatn]ra k$€jahteraan dan tata kelola di kccamatan lokasi prioritas di Provirci Kepulauan Riau 01 Indeks Perkcmbangan Perd$aa.n Kab. Bintan dan Kawasan Karimun 01 - Jumlah kccamatan loka8i prioritas perbatasan neAara yang ditinSkatkan kesejahteEan dan rata kclolalya di Provifti lcpulauan Riau 0l - Rata rata nilai Indeks Pcngclolaan Kawa€a[ Perbataean (IPKfl PKSN Ranai t, s 60,72 35 kecamatan o,52 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERfi NGGAL DAN TRANSMIGRASI O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAS}I O,O KEMENTERIAN KEI,TUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 5 02.01.05 KP: IGlembasaan dan Keuan8ar Daerah 0l - Meningkatnya Nilai Evaluaai Penyclentgaraan Pemcrintahan Daerah (EPPD) 0l - Nilai Evaluasi PenyElenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 0l - Per!€ntase daerah yang meapuayai nilai ind€k inovasi tinggi 4 3,3 314.425,4 02 - Meningkatnya llelsentao€ dacrah dcngan irdeks inovaai tintai 4 SK No098561C - A.II.23 - 56,3 V. T: l LIK INDONESIA Hodtrr r.doorl (Pf,l/Ptotrrd r oanrt lP4/xcgtrt ^r ^Pdodtrr (rPl/Prot k Pdornr. (PRo-Pl LEdtL.tor DuLr!a.n Tcrhrdrp Anh..! Trtr.t RD. .r(. hrE.t P.httllr 0l - Jumlah daerah dengan peneriaaal daera} menirakat 4 164 dacrah O I - Jumlah daerah derlgan realisasi belanjanys berkualitas 4 164 daerah 21 dacrah 12 daeral 07 - Meringkatnya tata kelola keuangan dacrah yang cfektif 0l Jumlah daerah yang mclaksanakan tata kelola keuangan yary efekif dan efisicn 08 - Meningkatnya Ke€epakata[ dar Perjanjian Kerja Sama Dacrah 0 I - Jumlah dacrah J.ang memiliki PTSP Prima berbasb eleldronik 0 I - Jumlah dadah yang aefiaimplementasikan Kcaepakatan darl Perjanjian Kerja Sama Daenh 4 4 4 09 Meningkatnyapercentase capaian SPM di daeral Ol - Pcrscntasc capaian SPM di daerah 100 % l0 - Mcningkatnya dacral densan indeks kinerja cwPP katesori baik 0l - Jumlah da€rah dengar indeks kincrja GWPP kategori baik 4 34 daerah 1 I - Meningkatnya pengelolaan Pertanahen ^dan tarsclenggaialalnya penataan ruanS Ol - Luas cakupan bidang tanah beE€rtipikat yang tlrdigitasi dan lremiliki ^georeferensi yang baik 5 4.672.O74 ha 02 - Luas cakupan pcta dasar pertanahan - A..24 - 5 5.092.8o7 ha Hodtr. Il.rloorl (ml/Progtrr fHodtr. (PPllx.gtrtrr fHodt r EPI/rby.L ^Frrorlta. ^(PBo-Pl Srrar.tr ETTFQ'I DutuE3rr T.rh.drp Anhlti Trr!.t R.ftt irt]ryfiI5rl1'1,TT1 03 ^- Jumlah matcri teknb dan rancanaar peraturan daeral RDTR Kab/Kota 24 mat€ri teknig dan Ranpcrkada RD'IR (N - Jumlah PeEetujuan Substanai RDTR lhb/Kota 34 p€rsetduan subatarr8i RDTR 16 materi tcknis dan Ranperda RTRW 10 p.rkara 5 5 05 - Jurdah materi telmb dan rancanSan peraturan daeGh RTRW Pro!lKablKota 5 5 5 5 08 - Jumlah Penanganan Perka.ra Hasil Peryidikan Pela.nggarm Pemanfaatan Ruang 5 12 - Terlaksanadya Penirgkatan Pe[yelenggaraan InforEasi C€o8pasial 0l - Jumlah kcscpakatan teknis batas wilayah administrasi desa/ kelurahan yans dihasilkan 2 r.aOO des 02.01.05.04 PRO-P: Peningkatan Kapasitas Pemerirtahan Daerah dan Hubungan Pusat-Daemh di Provinsi Aceh 0 1 - ^jumlah pcrizinan yang kewEnangannya sudah dideleSasikar ke PIIIP PriEa berbasfu clektronik 01 MeEpercepatkemudahan berusaha di daerah t rmasuk rcformasi pelayanan perizinan yang berbask sirtem informasi digital ^(e-sou) 4 I .924 dokuiren 207,I KEMENTERIAN DAIAM NEGERI - A.II.25 - ,( FNESIDEN FEFUBLIK INDONESIA Sltotlt . Ifrdo!.I (Pf,|/ProFE Hodtrr (PPl/K.drt ! P odtrr (rPl/hoyck Prtorltit tPRO-Pl t-r'i'TlFrl.t! DuLutt n T.rhrdrp Ar.h.rr Ir.trlrl P.Lt .!r T.rt t RE. &t 4 I daeral 0l Pers€ntaE€ daerah yang me!: rpunyai rrilai indek inovasi tinggi 36 vo ol - Jumlah daerah yana penerimssn daeralnya meninskat 06 - Meningkahya daerah deflga, realisaai belanjanya 4 24 deera}) 24 dacra}l 0l JuEtrah daerah yang realisa8i belanjanya bcrkualitag 07 - MeningkatnJra tata kelola keuangan daeiah yang efektif dan etuien 01 - Jumlah daerah yang melaksanakan tata kclola kcuangan daeEh yang cfektif 4 08 - Peningkatan pcnataan hubunsan pusat daerah 01 - Jumlah tugas dan wEwensnA yang dilaksaBkar oleh Guberrur sebagai wskil Pemerirtah Pusat densan kinerja baik 4 22 rekomendasi 09 MeningkEtnyakualitas pela.k8anaa.n kebijakan otonomi (rcgulfti) ^pada daerah ototomi khusus, &crah 0l - Jumlah pelaksanaan kebtakan otoromi (rcgulasi) ^pada daerah otonomi Lhusus, dacrah istrmewa, dan daerah khusus ibukota negara. istimqm, dan dacrah khuaua ibukota negara. - 4.1.26 - 4 1 rckomcndasi I NI=rl hloaltrr rltioErl lPrl/"roar.rn ^Pdo ^tt . IPP,/E ^glrtD ^Pfrodtrr lxPl/Proyck ^Prlodtrr lPRo-Pl 02.01.0s.05 PRO-P: Pengelolaan dan Pelayanan Pertanaha.n di LEdiL.toE Ol - Tcrlaksananya percepata[ 0l JuElah Sertipikat Hsk Atas Tanah Trrct Rp. Jutr ltrrtrld P.hlt.'.
894 bidans 24.758,9 KEMEMERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN Dtrntr! TGthdrp Ar.h.,i 5 02 TerlaksananyaFrcepatan peta bidang ta.na}l dan ruana 0l - Jumlah bidaru tanal 5 24.150 ha 02.o1.o5.08 PRO P: Pengelolaan darl Pelayanan Pertanaha.n di Provinsi Sumat ra Utara OI - Tcrlaksananya trcrcepata.n B€rtifikasi tanah 02 Terlakananyapercepatsn peta bidana tanah dan ruang 0l - JuErlah Sertipikat Hak Atas Tanah 0l - Jumlah bidang tanah 5 5 100.872 bidans 15-272 h" 30.489,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.01.o5.09 PRO-P: Penyeleragaraan Penataan Ruang di Provimi 01 - Ter!€dianla rencana tata ruang yafl8 bcrkualita! 0I - Jumlah matdi tckris dan rancangan Peraturan daerah RD]R I(ab/Kota 02 - Jumlah pcr!€tujuan substalsi RDTR ha,ablKota 03 - Juml,ah aateri telori! dan rancangan pcraturan daerah RTRW Prov/ Ihb/ ^(ota 04 Jumlsl p€rletujuan substansi RTRW Prov/ I(ab/ Kota 02.01.05.1I PRO-P: Pcngclolaan dan Pclayanan Pertanahan di Provinsi Sumat ra Barat 5 8 rEkomendasi kcbijakalr 9.950,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 2 rekomendasi kcbijakalr 4 rEkomendasi kebijakan 0l Terlaksananyaperccpatan a€rtilikasi ranah 0l - Jumlah Sertipikat tla.k Atas Tanah I rckome[daai kcbijakan 82.228 bidarg 66.759,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 5 SK No098565 C 02 - Terlalcananya percepatan 01 - Jumlah bidang tanalr peta bidang tanah darl ruang - A.tr.27 - 177.845 h^ REtrUBLIK INDONESIA Prto ltr. f.doa.l Prl/PrcA ^.[ Horlt . (PP,/f,.!rrt.n Hodtr. [el/E 'ycL ^rHodtr' llRoPl 02.01.05.14 PRO-P: Pengelolaan dan Pclayanan P.rtanahan di (]T]NFI t-afTIFt?.'l 0I - Terlaksananya pffcepatan 0l Jumlah Sertipikat Hak ^Atas Tanah s€rtilikasi tanah Dulu!9.! T.rh.d.p At.h.n Trrg.t Rp. J|rta tE trli Pcht .Ir 52,727 bida,jg 62.488,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 02.01.05. r5 PRO-P: Penyelerggaraan Pcnataan Ruang di Provinsi Riau 02.01.05. t7 PRO-P: Pengelolaan dan ttla]anan Fertanahan di Provinsi Kepulauan Riau Ol - Teft€dianya rencana tata ruans yans berkualitas 0 I - Juml,a}l matcri teknb dan Encangan peraturan daerah RDTR I(ab/Kota 4 rckomcndaai kcbijakan 02 - Jumlah peruetujuan substansi RTRW Kab/Ibta 2 rckomendasi kebijakan 5 O,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 4.1A2,3 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANC/BPN 5 5 6.060 bidans 01 ^- Terlaksananya percepatan ^ol ^- Jumlah Sertipikat ^Ha.L ^Atas Tanah 02 Terlaksananya percepatan 01 ^- Jumlah bidang tanal Deta t idens temh den ruen! 5 5.356 ha 02.01.0s.20 PRO-P: Pengelolaan dan Pelayarun kana}lan di Provinsi Jambi 01 - Tcrlaksananya percepatan ^01 ^- ^Jumlah sertipikat ^Hak ^Atas ^Tanah 5 37.715 bidans 23,140,4 KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Terlaksananya percepatan ^ol ^- Jumlah bidant tana}l 5 57.O16 ha ..ta lridrn, fa.rh 02.0r.05.23 PRO-P: Pengelolsan dan PelayaruIl Pertanahan di Plwirsi SumateE Seletrn 01 - Terlaksananya percepatan 0l ^- Jumlah Sertipikat Hak ^AtaB Tanah 5 50.228 bidang 16.64I,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Tcrlaksananya pcrccpatan ^01 ^- ^Jumlah ^bidang ^tanah peta bidana tsnsh dan ruana 5 24.013 ha 02 - Terlalcananya percepatan 01 - JuErlah bidang tanah pcta btlang tanah darl ruang - A.II.28 - 5 r2S.3a6 ha 45.621,6 KEMENTERIAN AGRARJA DAN TATA RUANG/BPN 02.0r.05.26 PRO-P: Pengclolaan dan Pclayanan Pertanahan di Provinsi Lampuna 0l Terlaksananya percepatan 01 ^- Jualah Sertipikat Hak ^Atas Tanah 8€rtipikasi tarah 5 60.s91 bidang Hodtr. rrioorl (Pf,r/Iio3rrE hlonlt r (P4lKcd.t E Prrorn.t EPI/Proy.k ^Prlodtr. ^(PRo-Pl 02.ot.o5-27 PRO-P: Penyelenggaraan Pcnataan Ruang di Provirci Lsmpung &lrr.n r-l'flTITElItl Dutu!ar! T.rh.al.p Arrh.n h.t .nd Pclrtt.'ri T.d.t RE. Jutr 01 Terc€dianya renc€na tata ruang yang berkualitag 01 - Jumlah materi tcknfu dan rancanaan peraturan daerah RDTR Kab/Kota 2 rekomenda8i kebijakan 02 Juhlah perretujuan substansi RDTR Kab/Kota 2 rckomendasi kebiiaksn 5 1.8OO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 10 perkara 02.ot.o5.29 PRO-P: Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan di Pmvinsi Benskulu 01 - Terlaksananya percepatan 01 JurElah Sertipikat Hak ^Atas Tanah s€rtipikasi tanah 02 - Terlaksananya percepatan Ol - Jumlah bidanS tslah Fta ^bidang tanah dan ^ruang 5 5 20.785 bidana 16.3s9,6 25.830 ha KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN PERTANIAN 02.01.05.32 PRO-P: Peraelolasn dar Pelalaran Pertrnaha[ di Provimi Kepu.lauar BanSLa Beliturlg 01 - Tcrlaksananya pcrcepatan Ol - Jumlah S€rtipikat Hak Atas Tanah r€rtipika8i tanah 5 1 1 .620 bidang 9.IOI,A KEMET{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BPN 2.484,8 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 02 - TerlaksarEnya percepatan 0l - JuElah bidang tanah pcta bidang tarEh dan ruan8 5 2 19.579 he 400 desa 02.01.05.35 PRO-P: PcnyelcngSaraan Inlormasi Gcoapaslal di Pro('insi Sumatera Barat 0r ^- Tercapairya ^juErah kes€pakatan teknfu bata8 wilayah admintutra8i de3a/ kelurahan yang dihaoilkan 0l Jumlah kerepakatan tcknis bataa wilayah adminfutrasi desa/keluahan ]an8 ^dihasilkan - A.tr.29 - 2 aOO desa O,O BADAN INFORMASI GEOSPASTAL ^(BIG) 02.01.05.44 PRO-P: Pery€lenagaraan Informaai Ge6pa31al di kowinai Sumatera Ut ra 0 1 - Jumlsl ke!€pakatan teknfu bata3 wilayah administrasi da/ keluraha, yana dihasilkar 01 - Tcrcapainya ^jumlah kescpakatan tcknis batas wilayah adminLtraci dBa/kclurahan ysra dihasilkan EtllEIIrtrN REPIIELIK INDONESIA Hodt r rrrtold (rXl/Progrun Ptro ltrl IPP)/BcaLtm ^Prlodt ^. lxPl/Proy.L ^Prlodtar ^(PRo-Pl Sa.arn T TI: TT.N Duru!a.! T.rh.d.p Arrhaa Trttct RE. .rirtr t-irI|irlISFf"1rn O,O BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIGI 02.o1.o5.45 PRO P: Fenyelenggaiaan Injormasi Geo8pasial di Provinsi Acch 0l - Tercapainya ^jumlah kescpal€tan teknis batas wilayah adminbtrasi de3a/ kelurahar yang dihasilkan 0 I - Jumlah kcscpakatan teknfu batag wilayah adminisEasi desa/ kelurahan yans dihasilkan 2 600 desa 02.o2 PP: Pembangunan wilayah Jawa-Bali ol - Tedaganya p€rtumbuhan ekonomi dan tingkat ke3€ja}lteraa.tl masyarakat di wilayah Jawa Bali 0r - kju pertumbuhar PDRB wilayal JeM-Bali 5,2-5,5 ^o/o per tahun r0.790.541,5 5 03 - Pe$€ntase p€rduduk miskin wilayah Jawa-Bali 73,65-a2,57 rritai minimum-nilai 1,5 7 ,OO-7 ,50 ^0/.
o2.ot KP: Pengembangan Kawaran Strategig 0l - Bcrkembangnya kawasan stratcga 01 - Rasio pertuEbuhan investasi kax,asan ^(KEK/ KI / DPP/ KPBPB) t€rhadap wilayah 5 886.320,4 02 - Jumlah kawasan pusat pertuEbuhan }?rg difa8ilitaai dan dikcmbangkan 03 - DBtinasi Pariwigata Priorita8 (DPP) 5 18 kawasar 4 dcstinasi 5 04 - Dcstinasi pariwisata pengembanesn dan r€vitalhasi 05 - KEK berbasfu pariwhata dan ifldustii 5 5 6 Lawasan 06 - KI prioriras dan KI PenAcmbangan - A.II.30 - 5 5KI TII REFTJEI-IK INDONESIA Prlodtu rrrioorl (Plfl/ko8trE Ptlodtrr (PP,/r4trtu rHodtlt EPl/ProycL ^Prlorltr. ^(PRo-Pl NiTIT?G: 'I Duhrr{.n Tcrhrdrp At.IrrE Ptc.ftl.! Tut t Rp. Jutr In t rid P.Llt.nr 02.02.0r.0r PRO-P: Pembargunan Destinasi Pariwtuata Peflgeabangan Ujung Kulon- Halimun-Ba'ldung- Pangandaran di Provinsi Jawa Barat 0l - Raaio p€rtuhbuhan irw$ta3i kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPts) terhadap pertumbuhsn invcatasi Provinsi 5 5 >l >l 3.280,0 3.O13,8 KEMENTERIAN PARNVISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DAI.IIM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRAI; I KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMEMERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.o2.ot.o2 PRO-P: Percepata.lr Peningkatan Inv6tasi KEK Kcndal 02.02.ot.03 PRo-P: Peft aikan Aks€sibilitas, Atraki, dar Amenitas Dcatina8i Pariwkata kioritas Borobudur d6n S€kitarnya di Provinsi Ja{a Tedgah 0l - Terlakananya perbaikan sks€8ibilitas, atraki, dan aEenitas Destirrasi Itriwkata kioritas Borobudur dan sekitarrrya 01 - Raaio pertu.mbuharl inve3tasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan invcatasi Provinsi Jan a Tengah KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAI,IIM NEGERI, KEMET{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERJAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISEI, DAN TEKNOI-OGI 5 5.449,O 02.o2.or.o4 PRO-P: Terlaksananya Pcrbaikan Ak8csibittas, Ataksi, dan Amenitss D$tinasi Pariwhata Prioritag Borcbudur dan Sekitarnya di Provinoi DI Yog/a.Larta 01 - Terl,aksananya perbaikan akssibilitaa, atraksi, dan amcnitas Dcstinasi Pariwhata kioritas Bombudur dan 01 - Raaio pertunbuhan invc3tasi kawasan (KEK/ KI/ DPP/ kawasan yang ditetapkan) tcrhadap pertumbuhan investasi Provinsi DI Yog.a.karta KEMENIERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEI{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DAI,J{]vI NEGERI, KEMEMERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOT,oGI 5 1.316,8 - A.II.3l - HII i3 Prlodt.. tr doad (Pq/Ptogtrm Pdorltl. (Pq/r.aht.,r Ho tar lxPl/Proy.L Hodtl' lPRo-Pl : IF,-IFI L!dttrtor DlrLrntan T.rhrihp Prcrilc! T.rg.t Rp. .rutr r37.8s0,0 576.63t,4 iilrtrEr.]Iil.Jl.fElti.l 02.02.o1.o5 PRO-P: Perbaikan Aks$ibilitas, Atraksi, dan Amenitag Destinaai Parivrhata Prioritas Bromo-Tengaer-SeEeru 01 Perbaikan alcBibilitas, atrakai, dan alrcnitas Destinasi Pariwhata kioritas Bromo-Teng8er-Semeru 0 I - Rasio perturbuhan invt63i kawasa, (KEK/ XI / DPP/ KPtsPts) terhadap pertumbuhan inveetasi Provin8i Jawa Timur 02.02.ot.06 PRO-P: Pembangunar Destinasi Pariwisata Pengembangan Bary.uwangi 01 - Terlaksana.nya pembangunan Destina8i Pariwioata Pengembangan Banyuwangi 0l Rasio p€rtlrmbuhaa inveata8l kaa€an {KEK/ KI / DPP/ KPBPtsl terbadap pertumbuhan invBtasi kovinsi Jawa Timur 02.o2.ot.o7 PRO-P: Percepatan Penirrakatafi Inve8tasi KEK Tanjury kBurlg oI - Terlakanarrya percepatan p€ flEkatafl investasi KEK Tanjung Iraung 0l - Raaio pertumbuhan invcatasi kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPtsPB) tcrhadap pertumbuhan inv$tasi Provinsi KEMEI{TERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMEI{TERIAN PARM'ISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTTNGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMET{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMEI{TERIAN DAIAM NEGERI O,O KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRAS|I 5 >t >I 5 5 KEMENTERIAN INVESTASI / BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN PEKER,JAAN UMUM DAN PERUMAT{AN RAKYAT 02.02.01.08 PRO-P: Peninakatar keb€rlanjutan DPP Revitali6a8i Bali Ol - Terlakanarya Fnii{katan ^kcbcrlanjutan DPP Revit lioasi Bali Ol - Rasio pertumbuhan investasi kawasan (KEK/ KIl DPP/ I(PBPB) tlrhadap pertumbuhan inv$tasi Provinsi Bali 5 >l 206,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMICRAIII, KEMEIITERIAN DAI"{M NEGERI, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RJSET, DAN TEKNOLOGI 02.o2.ot.o9 PRO-P: Pembanguaan Deatinasi Pari isata Fel8embangan Ujung Kulon- Halimun-Banduna- Pangandamn di Provillsi 01 - Terlaksananla pcmbangunan D$tinasi Pariwisata Pengembanaan Ujuns Kulon-HaliEun Bandung Parga.tdatan 01 - Rasio pertumbuhan invcstasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap perluhbuhan inlestaal Provinsi Banten KEMENTERIAN DESA, PEMBANCUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 >1 2.280,O - A.II.32 - SK No 098570 C FEFIjELIK INDONESIA Prlodtrr ll..Io!d (Prl/Eocru hlorlter llP)/rcdrt.! ^Pttornrt lXPl/Proy.L Hodt . IPRO-n L!{tL.toE DulIlrrr! Tcrh.|iry ,ilr.bi! Fr..liLtr TitEGt Rp. .ht tfiatitlISifr"Fit.l 02.o2.ol.l l PRO P: Fasittasi Realtuasi Inve8tasi dan Pembanaunan KI SubanS 0l - Tcrfaailita8inya reali€a.i investasi dan p€mbanaunan KI Subans 0l - Ra8io pertumbuhan irrve8tasi kawasan (KEK/ XI/ DPP/ KPBPts) terhadap p€rtumbuhan invc8tasi Provinsi Javra Barat o2.o2.ot.t2 PRO-P: Faailitasi Reali€a8i Investasi dan Pcmbaneunan KI Batang Ol - Rasio pertumbutran investasi kawasan ^(KEK/ KIl DPP/kawasar yanS ditetapkan) terhadap p€rtuEbuhan ini€atasi ProvirEi Jawa Tengah O,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN,KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 5 55.438,7 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.o2.ot.t3 PRO P: Fasilitasi Realtuasi Inveatasi dan Pembangunan KI Pancspud 01 - Terlaksananya Fasilitasi Realisasi Investasi dan Pemban8una[ KI Pancapuri 01 - Ra8io pertumbuhan inve3tasi kawasan (KEK/ xJ / DPP/ kawasan yans ditetapkan) terhadap pertumbuha, inEstEsi koviDsi BaDten O,O XEMENTERIANPERINDUSTRIAN,KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 >1 02.o2.o1.14 PRO-P: Percepata: r Operasionali!$i KDK Lido 0l - Terlaksananya Pcrcepatsn Opelaliorlalilasi KEK Udo 0l - Rasio pcrtumbuhan inveataai kawassn (KEK/ XJ / DPP/ kawasan yang ditetapkarr) terhadap pertumbuhan investasi Provinsi Jawa Bar: at O,O KEMENTERIANINVESTASI/BADANKOORD1NASI PENANAMAN MODAL 5 >1 02.02.0r. r5 PRO P: Percepatan Operasionalha3i KEK Grelik 01 - TcrlaksananJ,a Percepata! OFrasionalisasi KEK crEik 0 1 - Rasio pertuDrbuhafl inveBtasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ kawasa! yang ditetapkan) terhadap pcrtumbuhan invcstAsi Provinsi Jawa Timur O,O KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 >l >1 02.o2.o1.16 PRO-P: Perccpatan Opcrasionalhasi KEK Sinchasari 01 - TerlaksananF P.rcepatan Opera8ionalfuasi KEK SinghaEari O 1 - Rasio pertumbuhan investaai kawasan (KEK/ KI / DPP/ kawasan yans ditetapkan) terhadap pertumbuhan inv6tasi Provinsi Jav,a TiEur 1o0.a54,7 KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMEMERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT SK No098571C - A.rr.33 - Hortt.t tr do[rl (Pf,)/Progtrm Hodtrr FPI/II ^glrtrn Pdodtrt lxPl/Proycl ^Ptro8lt ^r lPRo-P) o2.o2.ot.t7 PRO P: Fasilitasi Rcalfuasi lnvestasi dan Pcmbangunan KI Breb€s ol - Terfasilitasinya realisasi inveatasi dan pembangunan KI Breb€g Eil.i ?Ttt! Ol - Rasio pertumbuha.!! ilvestasi kawasar (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan investasi ProvirEi Jaq,a Tengah O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, ^KEMEI,ITERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Saaaran Drhrgln T.thdeE At f.a Pr..lilc! TltTGt RD. .r[t LE t n l P.ht rlr 5 02.02.o1.14 PRO P: Fasilitasi R.alisasi Investasi dan Pcmbangunan Kl Bangl{alan ol - Terfasilitasinya realhasi irrvestaal dan pembangunan Kl B€rEkalan 01 - Rasio pertumbuhan irve8tasi kawasan ^(KEK/KIl DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan investasi kovinsi Jawa Timur O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMET'{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02.02.01.19 PRO-P: Percepatan operasionalieasi KEK sanur 01 - Terlaksananya percepatan operasionaltua8i KEK Sanur 02.o2.o2 KP: Pengembangan S€ktor Unggulan 01 - Rasio pcrtumbuhan inve8tasi kawasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPts) terhadap pertumbuhan inv6taai Provinai Bali 5 5 >l O,O ^(EMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 0l - Berkcmbangnya s€lrtor unggulan 0l - Persentase Fningkatan produki komoditas unagulan p€r tahun - kakao 3,ta vo 149.9A9,2 02 - Pcrscntas€ pcninAkatan produkgi koraoditas unggulan Fr tahun kopi 5 4,51yo 03 - Pelscntaae ^pedngkatan produksi komoditas ungaulan p€r ta}un ^- kel,apa 04 - Pels€ntas€ peningkatan ^produksl komoditas unggulan per tahun - tebu 5 5 o,9 v" 1,5 "/o 05 P€r6€ntasepeningkatanproduksi koEoditas ur8gulan pcr tahun - cengkeh 06 - Persertas€ peningkatan pmduksi kolroditas unSgulan p€r tahun - perikanan tangkap 5 5 -5,47 "/" SK No098572C - A.II.34 - -27,09 Vo REEIIEI-IK INDONESIA fHodt.r X..lond (Plt)/ProgtrE Prbdtl. lP4/x.ghtln ^Hodtrr ItPl/Proycr ^Horltr llRo-P) : FT,]iTI IrdlLrtor DULElr.r Tcrhd.p A'.bin Irttrrd Pohk .n Trtt.t RE. .rutr 5 ao,7a,% 5 5 5 11,64 ^o/. o,oo ^6/o -14,OO "/o -1,54 ^0/o 9,24',% 02.o2.o2.ol PRO P: Pengembargan Komoditas Unggulan lada, Pala, dan CerEkeh di Provinsi Ja{,a Barat 0l ^- Terlalcananya p€ngembangan koEoditas unssulan lada, pala, dan c€nskeh 0l - Pen€ntas€ pcnirgkatan produksi koEoditas unggulan per tahun Provinsi Jawa Ba.rat ^- pala 02 - Persentas€ peningkatan ptoduki kornoditas urggulaa pcr tahun Provinsi Jawa Ba.rat - ceogkeh 02-o2-o2-o2 PRO-P: Pelgembangan KoEoditas Ung8ulan Kopi di Provinsi Jara Barat 0r - Pelsentas€ FninSkatan produki komoditas urgtulan peI tahun Provinsi Jawa Barat - kopi 5 5 2.844,0 KEMENTERIANPERIAMAN 22.772,0 KEMENTERIAN PERTANIAN 01 Terlakananya pcngcmbangan komodira3 un8Sulan kopi 02.o2.o2.o3 PRO-P: FengeEbangan Ifuiooditas Ur€gulan Iclapa di kNinsi Jewa Berat 02.o2.o2.o4 PRO-P: Pcngembangan Komoditas Ungautrar Tebu di Prwin.i Jawa Barat 01 - Terlakaranya pengcmbangan komoditas unggulan kelapa 0l ^- Terla}€ananlr p€ngeqrbangan komoditas unggulan tlbu 01 - Peft€rta.e peningkatar produksi komoditas unSgulan per tahun Provinsi Jawa Barat - keliapa 5 5 0,1s % 1.448,8 KEMENTERIANPERTANIAN 0l - Pcrscntasc p€ningkatan prEduksi komoditas ungaular per tahun Provinsi Jawa Barat - tebu.) - A.II.35 - 1,5 vo 4.438,5 KEMENTERIANPERTANIAN LlK E fNf.I.TIfSA Prlodtrr rrdori..l (Prl/Prcatr.E Ptlodtrr (PPllKcAt ! Hodt r lrPl/ProycL ^rrlodtrr ^(lBo-Pl : ln-tFl bdtLrtor Dutu!aln Tcrhrtrp rtrhu Pr.dd.ri Itrrh!.t Pcht .!r T.r8.t Rp. .rutr 02.o2.o2.06 PRO-P: Penaembangan KoEoditas Unggulan Gara.E di PNinsi Jewe Beret 0l - Terlak8ananya p€ngembanaan komoditas unggulan garam Ol - Penentase p€ningka6n prcdukai komoditas unggulan p€r tslun Prcvirci Jawa Barat - garam 5 321,O8 vo 4.250,0 KEMEI{TERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 02.o2.o2.o7 PRO-P: Peningkatan Komoditao Unggulan Tebu di Provinsi Jawa Tengah Ol - TerlalGananya pengcmbangan komoditas Lrn8gutran tebu 0l - Pers€ntas€ FninSkatan produksi komoditaa unggulan pff tahun Prcvinsi Jawa Tedgah - tebun 5 1,5 v" 5.449,7 KEMEI{TERIANPERTANIAN 02.o2.o2.oa PRO-P: Pengembangan Komoditaa UnSgulan Kopi di Provinsi Javra Tcngah 0l Tertralsananya pengembangan komoditas untgular kopi 0l Persentase peningkatan produki komoditaa unggulan per tahun Prcvinsi Jawa TeDEah - kopi 5 4,24 ^0/. r5,O14,O KEMENTERIAN PERTANIAN 02.o2.o2.o9 PRO-P: PengembanSan Komoditas Unggulan caram di Provin.i Jawa TenSah 0l Tertra.lcanaaya pengcmbangan komoditas urggulan garam Ol ^- Per8entaoe pelringkatait produhi komoditaa unggulan per tahun Provinsi Jara Tengah - gaiam 5 746,12 Yo 12.988,0 KEMENIERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 02.o2.o2.to PRO P: Pengembangan Koaoditaa UnSgula, Tebu di Provifti DI YogralGrta 01 Terlalsananya pengemba.nga.n komodita8 unggular tebu 01 Pers€ntas€ p€ningkatar produki komoditaB unggula.n per ta}lulr Provinsi DlYosrakarta tebu 5 1,5 vo 705,3 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o2.o2.tt PRO-P: Feningkatan KoDmditas Unggulan Tebu di Provin8i Jawa Tiaur 01 - PeE€ntas€ p€ninSkatan produksi komoditas ulrggulan per tahun Provinsi JaM Tirur - tebu Ol - Terlakananya pengembanga! komoditag unsaulan tebu 5 1,5 vo 10.837,8 KEMENTERIANPERTANIAN SK No098574G - A.II.36 - NEFUBLIK INOONESIA ftbrltl. rrdo|i l (Pn/Progtrtn P ortt.r lPPl/KGShtrtr ^PdoEnrr (rPl/Eoyll Hodt . (PRo-Pl 02.o2.o2.t2 PRO-P: Fengcmbangan Komoditas Unggulan Kopi di PrNinsi Jewa TiEur h_fFt?!: l hdtLrto, 0r - Pcr!€ntasc peninAkatan ^produki komoditas unggulan per tahun Provinsi Jawa limur - kopi I)t nur!..! Tcrhrdrp Antu Trrtct RE. Jut LErrd Pchburr 01 Terlslcananya pengembangan komoditas unggulan kopi 5 2,7 t ^./o 6,660,0 KEMENTERIANPERIANIAN 02.o2.o2.14 PRO-P: Pcngembanaan Ibmoditas Unggulan Garam di Provin3i Jawa Timur 0l - Perscntas€ p€ningkatan produksi koEoditas unggulan per tahun Provinai Jawa TiEur ^- garam 0l - Terlaksaranya pengembangan komoditas unggulan garam 5 lal,5l70 2.620,0 KEMENTERIAN XELAUTAN DAN PERIKANAN 02.o2-o2.75 PRO-P: Pengembangar Komoditas UnSgulan Kopi di Provin8i Banten 01 - Tcrlaksananya pengembargan komoditag unggulan kopi 02.o2.o2.t7 PRO-P: Peqemba.luan komoditas unggul,an kopi di Provinsi Bali 01 Terlakoaranla Fngembangan ^komoditas unSSulan kopi 01 - Persentas€ pcningkatan produksi komoditas unggulan per tahun Provitrsi Banten - kopi Ol - PeE€ntas€ peningkatan produkai komoditas unSgulan p.r rahun Provinsi Bali - kopi 5 5 5 7,29 v" 3,46 ^0A 0,08 % 2.IO5,O KEMENTERIAN PERTANIAN 8.482,0 KEMENTERIANPERTANIAN I.754,4 XEMET{TERIANPERTANIAN 02.o2.o2.ta PRO-P: FengeDrbangan Ibrroditas Unggulan Kelspa di ProvinBi Bali 0l ^- Terlal<lananya pengembalgan komoditas unggulan kelapa 0f - Permtas€ p€dngkatan produksi komoditas ungaular per tahun Plovinsi Bali - k€lapa 02.o2.o2.19 PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unggulan Ihkao di Provinsi Bali 01 - Terlaksanarya pengembangar komoditas uagSulan kakao 0l - Pcrcentas€ penirakatan ^produksi komoditas urggulan pcr tahun Provinsi B6li k l<ao 5 3,aa ^o/o 2.158,0 KEMENTERIAN PERIANIAN - A.II.37 - FNESIDE'{ REFIJBLIT INDONESIA Prtortt.t ia.ioDd lml/Ptognr ^l,tlodtrt (PPl/[.8lrt.r ktortt.. lKPl/PrcrL ^Pdotlt ^, IPR(}PI I- !IITEriN DulI[tr.E Tcrh.d.p lrrhr! FrcddcE Ilr.t.trrl PGl..Lru TltIGt RE. .r[tr 02.o2.o2.22 PRO-P: PengeEbangan Komoditas Unggulan Perikaran Tanakap Provi$i Jawa Barat ol - T€rlaksananya pengembangan komoditag un8gulsn perikanan tangkap 0l - Pcrs€ntas€ Fningkatan ^produki komoditas unggulan per tshun Provirai Jawa Barat - perikanan tangkap 02.o2.o2.23 PRO-P: Peneembangan Komoditas UnSSulan Pcrikanan Budidaya di ProviGi Jawa Berat ol - Persentfte peninekatan produki komoditas unagulan per tahun Provinsi Jawa Barat - perikanan budidaya 5 too,92 vo 2.6I4,9 KEMENTERIAN KEL,AUTAN ^DAN PERIKANAN 02.o2.o2.24 0l ^- Terlakanan]'a Ol - Pers€ntate peningkatan prEduksi 5 -26,10 ^o/o I.OOO,O KEMENTERIAN KELAUTAN ^DAN PERIKANAN PRO P: Pengembangan pengembangan komoditas koEoditas unggulsn per tahun Provinsi Komoditas Ungaulan Perikanan unggulan ^pcrikanan tantkap Jawa Tengah ^perikanan tangkap Tangkap di Provir8i Ja$E TcnEsh O2.O2.O2.25 01 Terlaksaianya Ol - Pencntas€ peningkatan ^produksi 5 rOO,53 % 13.942,3 KEMENTERIAN KELAUTAN ^DAN PERIKANAN PRO-P: PerEehbangan Fngembangan ^komoditas komoditas ur{8ulan per tahun Provinoi Komoditas Unagulan Pcrikanan unggulan ^perikansn ^budidaya ^Jawa ^Tengah ^_ ^p€rikanan budidaya Budidaya di Provinsi Jawa Tengah rot,43 vo 4OO,O KEMENTERIAN KELAUTAN ^DAN PERIKANAN 5 02.o2.o2.26 PRO-P: Pengembangan komoditas Ullggulan Pcrikanan Budidaya Provin3i di DI Yog/akarta 0l - Tcrlakananya pcngcmbanaan koaodita3 ulggulan perikanan budidaya Ol ^- Persefltase ^pcningkatan ^ploduki komoditas ungsulan per tahun Provinsi Dl Yoryakana - perikanan budidaya - A.IL38 - 5 -30,2r v. 1.OOO,O KEMENTERIAN KEIAIJTAN ^DAN PERIKANAN 02.o2.o2.27 PRO-P: PcnSembanaan Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Provinsi Jawa Timur 01 Terlaksananya pengdobangan Lomoditas ungSulafl pcrikanar tangkap 0l - Perc€ntas€ ^perdn8katan ^prcduki komoditas ungaulan pel tahun Provimi Jawa limur - perikanan tanglsp EITFFILtrN FEPIJEI-IK INDONESIA hto.ltu llrdo|rrl lPq/Progr.tn ^Hoaltrt lPlrl/E tlrt ^n ^Pdorlt ^r (xPl/Proy.L Hodtr. lPRo-Pl r.]ttT"lEn D*rafrE T.rhrdrp Ar.hrn TEgct Rp. .rutr r-i:
ilEEfZ5llEl'lll 02.o2-o2,28 PRO-P: PenaeEbangar Komodita3 UnSgula, Perikarafl Budidaya di ProvirBi Jawa Timur OI - Terlakananya perEembanga, kolaoditag ungSulan perikanan budidaya 0l - PeE€ntase peninakatan produksi koaodita3 unggulan per tahun Provinsi Jawa Tiaur - perikanan budidaJra 5 44,51Vo 6,396,0 KEMENTERIAN KEUIUTAI DAN PERIKANAN 02.o2.o2.30 PRO-P: PenaeEbangan Ibmoditas Unagulan Perikanar Tarrgkap ProvilBi Bali 0I Terlakananya penaembangan komodita3 ungSulatr perikanan tangkap 01 Pers€ntase peningkatan plodukli komoditas ungaulan per tahun Provinsi Bali - perikanar targkap 5 25,44 ^o/o 1,OOO,O KEMENTERIAN KEUIUTA.I{ DAN PDRJKANAN 02.o2.o2.31 PRO-P: Pengembangan Ibmoditas Unggulan Perikanan Budidalra di Provinsi Bali 01 Terlalcananya penSembangan komoditaa unEaulan perikanan budidaya 0l - Per€eatas€ perinSkataa produksi komoditas unggulan pcr tahun Prowinsi Bali - p€rikanan budidaya 5 41a,rcyo 9OO,O KEMENTERIAN KELAIJTAN DAN PERIKANAN 02.o2.o2.32 PRO-P: PerAembansan lGmoditaB Unggulan GaraE di Provinsi DIY 0I - TerlaklsrEnya penacmbangan komodita3 unggulafl garao 01 Pers€ntaE peningkatan Foduksi koEoditas unggulan per tahun Provhsi DIY garam 5 773,36 ^0/o 1,350,0 KEMENTERIAN KEUIUTA.T{ DAN PERIKANAN 02.o2.o2.35 PRO-P: Fengerubangan lbmoditas Unggulan Ihrct di Provilrsi Jawa Barat 01 Terlalcaranya peflgemba.ngan koaoditag unggul,an karet 01 P€rs€ntale p€ningkatan ploduki komoditaa unggulafl per tahun Provinsi Jawa Barat- k rEt 5 o,oovo I.668,0 KEMENTERIAN PERTA.I{IAN 02.o2.o2.37 PRO-P: Penaembangan Komoditas UnSgulan tada, Pala, C€nskeh di Plovinsi Jawa Teng6h 0l - Terlakrananya penScmbanaan komoditag unggulan lada, pala, cengkch 01 - Pers€ntas€ penirgkatan produki komoditas unggulan pcr tahun kovin3i Jall,a Tcngah - ccngkch 5 -o,43 vo I.676,7 KEMENTERIANPERTANIAN - A.II.39 - I LIK il TIT'T.TTT+TN Prlodtrr [rrtoErl (Prl/Ero3'.rn Pdodtr. (rAl[.d.t n ltlodtr. lxPl/Prork ^Pdorttr lPRo-A : 02.o2.o2.34 PRO P: Peraembangan KoEodita8 Unggulan Kelapa di Provinsi Jawa Tcngah 0r - PcruentA3€ pcningkatan ploduki koEoditas uragulan per tahun Prowinal Jawa Tensah kelapa 01 Terl,aksananya pengcmbangan komoditas unggulan kclapa 5 o,3 v" 5.518,7 KEMENTERIAN PERTANIAN 02.o2.o2.41 PRO P: Pengerdbangan Komoditas Unggulan Kopi di Provinsj DI Yos.akarta 0l - Terlakanarya pengcmbangan komoditag unggulan kopi 0l - Persentase pcningkatan produksi koEoditas urrggulan per talun Provinai DI Yog.a.karta - kopi 675,0 KEMEI{TERIANPERTANIAN 5 0,95 vo 02.o2.o2.43 PRO-P: Pengembaraan Komodita3 Unggulan I(al<ao di Provinoi Jawa Timur ol - Terlaksanarya peflgembangan komoditas unSgulan Lakao 0l - Terlakanarya p€ngeEbangan komoditaa unggulan lada, pala, censkeh 01 - Persentasc pcningkatan ploduki komoditas unggulan per talun Provinsi Jawa Timur - kakao 01 Per.entas€peningkatanprodukal komoditas unggulan pel tahun Plovinsi Jawa Timur - ccngkeh 5 5 3,69 Vo 14,79 vo I5O,O KEMEN"TERIANPERTANIAN 2.105,7 KEMENTERIAN PERTAIIAN 02.o2.o2.44 PRO-P: PcngcmbanSan Komoditas Unggulan Iada, Pala, Cengkch di kovirlsi Jawa Timur 02.o2.o2.45 PRO-P: Pengembangan Komoditas Unggutran Kelapa di PtwiEi Jam Timur 01 Terla.ksananla pengerabangan komoditaa unggulan kelapa 01 - Perscntaee Fningkatan produksi komoditas unggulan per tahur Provinoi JawaTiEur kelapa 5 o,o4 "/o 2,327,5 KEMENTERIAN PERTAMAN 02.o2.o2.47 PRO-P: PeEgcftbargan Ifuraoditas Unggulan Lada, Pala, CcnSkch di Provinei 01 - Terlaklananya penaembanaan koEodita6 unggulan lada, pala, cenakeh 0l - Pels€ntas€ p€ringkatan prDduk3i koruoditas udgSulan pcr tahun Provinsi Banten cenakeh 5 o,oo % 248,7 KEMENTERIANPERTANIAN - A.II.40 - a: t o Prlodtrr llrdo[rl lPf,l/Protrrtlr ^P odtl. (PPllE4htrtr PdoEItr. lxP)/Pror.L ^Pll6dtr. ^(PRo-Pl : INil'I Ildltrtor DuLE!!lr TcrhrihE Atrt .! Pr.dd.r Irrt tr.n Pchlr.lr T.rE t n'E. .rutr o2_o2.o2 4a PRO P: Pengembangar Ibmoditas UnggulaIl IGlapa di ProvirEi Banten Ol - Terlaksananya FngeEbangarl ^komoditas urssulan kelapa 02.o2.o2.49 PRO P: Pengembangar Komoditas Ungaulsn Iada, Pala, Cengkeh di Provinsi Bali 0l - Persentase p€ningkatan produkai komoditas ungaulan per tahun Provinsi Bali pala 0l - Pcrscntase pcningkatan produki komoditas unggulan per tahun Provinsi Bsnter kelapa 5 5 0,08 9/o ov" 817,2 KEMENTERIANPERTANIAN 67I,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.02.03 KP: Pengembangan Ihwasan 01 - BerkembangnJra l(awalan p€rkotaan 0l - Skor lndek lbta Berkelanjutan/lKB WM Jalarta (angka pcrhitunSan semcntara) 02 - Skor Indek Kota Berkelanjutan/IKB wM Bandung (angka pshitunaan retnentara) 03 - Skor Indek lbta Berkelanjutan/lKB Kota Sukabumi (angka perhitungan Eemcntara) 04 - Skor Iideks Kota Berkelanjutan/lKB Kota Ck€bon (an8ka pcrhitungan sementara) 05 - Skor Indek Ibta Bcrkelanjulan/IKB WM Semarang (angka peftitungan E€6entara) 06 - Skor Indeks Ibta B€rkelarjutan/IKB Kota Magela[g (angka perhitungan aementara) 5 77,50 8.783.691,1 5 70,42 5 76,76 5 70,29 5 75,22 SK No098579C - A.II.4l - 5 84,61 BLIK INDONESIA rHodtrr frdoad (Pf,)/Ptol'.a PHodtr. lPPl/x.d.t ^n ^Pdotlt.' lxPl/Proy.L ^PrroEnrt lPBo-Pl NiTITETI.N DuLulErr Tcrhdrp Aflh..! E dd.ri Llttrrd Pctrt rnr Tltl.t RD. .rutr 5 81,4 r 0a - Skor Irdeks l6ta Berkelanjutan/IKB Kota Pekalongan (angka perhitungan 5 5 66,79 77,66 09 - Skor Indek Kota Berkelanjutan/IKB Kota Tegal (an8ka perhitunSan I I - Skor Indek Ibta B€rkelarjutan/IKB WM Surabaya ^(angka perhitungan remcntara) 5 5 42,49 72,32 12 - skor Indeke Kota Berkelanjutan/IxB Kota K€diri (angka pcrhitungan 5 7A,a2 13 - Skor Indeks Kota Bcrkelanjutan/IKB Kota Malan8 (angka perhitungan 5 79,55 14 - Skor Indcks Kota Bcrkelarjutar/lKB Kota Probolinggo ^(angka ^perhitungan reaentara) 5 - A..42 - 77,O2 EIitTEIEtrN FEII.I3LIK INDONESIA Prlodtrr rrrbEd (PlI|/ko3r.D Prfodt . lPPl/Kcgl.t ^n ^Hodtr. lxPl/Proy.L ^Prio(nrt ^(PR(}PI rtn.l-r fiI-rrl,n DELuSrtr T.rhritrp Ar.h.! T.r8ct Rp. Jlrt n'lrlt?r.lISrtrTin 15 Skor Indeks Kota Bcrkclanjutan/IxB Kota Pasuruan ^(angka peftitungar 5 74,11 16 Skor Indeks Kota Berkelanjutan/IKB Kota Batu (angka pcrhitungan 5 74,99 17 Skor Indeks Kota Berkelanjutan/IKB Ibta Baru Maja (angka perhitunaar 5 5 63,01 74,71 la - Skor Indeks IGta Berkelanjuian/IKB Kota cilegon ^(an8ka perhitungan o€r,lentara) 5 70,97 20 - Skor Indeks Kota Bcrkclanjutan/IKB WM Deflpasar ^(angka perhitungan 5 5 83,30 4WM 14 kota 02 MeninSkatnyakualitas WM di Ja$a 01 Jualah WM di Jawa yang ditirykatkrn kualita3rya 03 - B€rkembangnya kota bcsar, kota s€dana, kota kecil s€bagai PKN/PI$ 0 I - Jumlsh kota belar, kota 6cdang, kota lccil yang dikembangkan scbaSai PKN/PKW 5 04 - Terbangunnya kola baru 0l - Junlah kota baru yang dibaDAun SK No098581 C - A.II.43 - 5 1 kota Hodta. r.do!.l (ml/kottrE Etorlt.t (PPllEcAt trr Hotth. (IlP)/ProFL Prlorlhr IPR(}PI &. rn FiiT-E t Drhrrrtr T.thiitqr Arlh.! h.trrd PGht ..!r TltIGt Rp. Jutr 05 Berkembargnyawilayah metropolitan di luar Jawa 01 ' Jualah WM di lua.r Jawa yang dikembangkan 5 lwM 02.02.03.05 PRO-P: Peningkatan Kualitag Wilayah Metlopotitan Jakarta di Provinsi DKI Jakana Ol - Menirykahya kualitag WM Jakarta di Jawa 0 1 - Jumlah WM di Jawa yang ditinSkatkan kualitasnya 5 lwM I.010.44I,4 KEMENTERIAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT 02.02.03.06 PRO P: FenirEkatan Kualitas Wilayah Metropolitan Jakarta di Provinsi Jawa Barat 0l - Meningkatrya kualitas WM Jakerte di Jewa 0 I - Jumlah WM di Jawa )'ang ditiaSkatkan kualitasnya 5 I IIIM 2.496.994,4 KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU) 02.o2.o3.o9 PRO-P: Peninakatar Kualitas Wilayah Metropolitan di Provinsi Jawa Telgah 0l - Meningkatnya kualitas WM di JawE 0 I - Juml,ah WM di Jawa F.ng ditingkatka.n kualitasnya 5 lwM 3.694372,2 KEMENTERIAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMAIIAN RAKYAT 02.02.03.r0 PRO-P: Pengembangan Kota Besar, Ibta Sedarg, Kota lccil di ProviGi Jawa Tengah 0l Berkembargrya kota b$ar, kota a€dang, kota kecil sebagai PKN/PKW 0 I - Jumlah kota besar, kota lcdang, kota kccil yana dikcmbangkan scbagai PKN/PKW 706.753,9 KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHA}'I RAKYAT 5 4 kota 02.o2.o3.12 PRO-P: Pcningkatan Kualitag Wilal.ah Metopolitan di Pmvinsi Jawa Timur 02.02.03.13 PRO-P: Peflgembalgan Kota Besa.r, tbta Sedalg, Kota Kccil di Provinsi Jawa Timur 01 - Meningkatnya kualitas WM di Jawa 01 - Jumlah wM di Jawa yarg ditingkatkan kualitasnya 5 5 1WM 340.477,l KEMEI{TERIAN PERHUBUNGAN (KPBU), KEMENIERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 01 - Berkembangnya kota b6ar, kota s€darra, kota k€cil E€basai PKN/PKW 01 B€rkembanSn]a kota be8ar, Lota sedalg, kota kecil aebagai PKN/PKW - 4.1t.44 - 5 kota 2.OOO,O KEMENTERIANPERHUBUNGAN(KPtsU) lrrFFILtrN it o Btotlt . x.tlold (Pr|/Prottrm PHodtrr (PPl/K.glrtu Hodtrr (xPl/Prork P orlt r tlRO-Pl 02.02.03.15 PRO-P: Pembangunan Kota Baru di kovinci Bant.n iafIt"Tt t ol - Terbanaunnya kota baru 01 Juml,ah kota ba.ru yarg dibangun DuLultll Tcrhrdrp Atrhu Pr..ftt.ri Trttct BP. .rutr 29s.247,l itt'tlEFESrF-?ft1 5 KEMDNTERIAN KETENAGAKER.IAAN, KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Peninakatan Kualitag Wilayah Metropolitan Jakarta di Provinsi Bant€n 0t - Jum,sl wM di Jawa yanS ditinskatkan kualita8nya 5 lwM O,O KEMEI{TERIANPERHUBUNGAN((PBU) 02.02.03.18 PRO-P: Pengembanaar Wilayah Metropolitan di Provifti Bali 0l - Berkcmbangnya wilayah metropolitan di luar Ja$€ 0l - Jumlah wM di Iuar Jawa yang dikembanskan KEMEI{TERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN KETENAGAKEzuAAN, BADAN PUSAT STATISTIK, KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PARII,VISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF 5 lWM 233.404,5 02.o2.M KP: Pcngembanaan Daerah Tertinggal, I(av,asa,!l Perbatassn, Perdeaaan, dan Tfa.nsmigrasi 0l - Tcrbangunnya Desa Terpadu dan Kawasan 02 - Rata-rata nilai Indeks Perkembaflgar Kawasa! Perdqaan Prioritas Na8iorul 01 - Rata-rata Indek Desa Pulau Jawa- Bali 1,5 7 t,68 61.956,2 1,5 66,77 03 Peft€ntas€ penduduk tEhkin perde$arr Wilayah Jawa-Ba.li 1,5 10,50-10,90 % 04 - Peraenta8€ pela,alan publik yang dipulihkar 2 r00 % 0 I Terlakana.lrya pcmbanSunar De8a Terpadu Provimi Jawa Barat - A.II.45 - I,5 74,15 1.O15,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, XEMENTERIAN DAT,AM NEGERI, KEMDI{TERIAN XEI.AIJTAN DAN PERIKANAN 02.o2.o4,o4 PRO-P: PcmbanSunan Desa Tcrpadu di Provimi Jawa Ba.rat 0 I - Rata-rata Indeks Dcsa Provirci Jawa Barat FEPIJBLIK INDONESIA fHotlt.t llrloarl lPlr,/ProatrE ^Hodtr. FA/K.glrt[ ^Prlodtrr (f,l|/Proyck Prlorltr' lPRo-P) L!dlbtor Dutulglr T.rhrdrr Atrhrtr In.t n.l PGLls.,rr Trtt t Rp. Jutr 02.o2.o4.o5 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provinsi Jawa Tengah 0l - Rata-rata Indeks Desa Provinsi Ja$€ Tcngah KEMENTERIAN DALTM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 1,5 73,25 725,O 02.o2.o4.06 PRO-P: Pembangunan De36 Teryadu di Provin8i DI Yoryakarta 0l Terlak€ananya pembangunan Desa Terpadu Provin3i DI Yo6/6karta 0l Rata rata Indeks Desa Prorinai DI Yog.al{arta O,O KEMENTERIAN DAI.JIM NEGERI, KEMENTERIAN DFSA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI t, s 80,10 02.o2.o4.o7 PRO P: Peabangunan Desa Terpadu di Provinsi Jawa Timur 0l - Tcrlaksananya pcEbansunar De8a Terpadu Provinsi Jawa Timur 01 - Rata-rata Indcks Desa Provinsi Jau,a KEMENTERIAN DAJ,,IIM NEGDRI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEI{TERIAN XETAUTAN DAN PERIKANAN 1,5 73,50 725,O 02.o2.M.OA PRO-P: Pembangunan DcEa Terpadu di Provinsi Bsnten ol - Terlaksanarya p€mba.ruunan Dcsa Tcrpadu Pmvinei Bantcn 0l - Rata-rata Indeh DeEa Provinsi KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAIAM NEGERT, ^(EMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 1,5 67,10 290,O 02.o2.o4.o9 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provinsi Bali 0l - Tedsk€aranya peEbangurran Dc3a Terpadu Provin8i Bali ol - Rata-rata Irdeks De8a Provinsi Bali KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KEI"{UTAN DAN PERIKANAN 1,5 77,90 22.953,2 SK No098584C 01 - Terlak3ananya pemba.lrgunan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional sukabumi 0I - IndekE P€rkemba.lrgan Kawaian Perde8aan l(ab. Sukabumi - A.II.46 - 1, s 57,72 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o2.M.10 PRO-P: Pcmbangunan I(awa€an Pcrdcsaan Prioritag Nasional Sukabumi Prlodtr. rr.nord (ml/kotr..t! Hodtr. (PPl/Kcgt.t.! Hodtr. (EP)/Eoy.L Etorlt.. (PRO-PI t-ifiI"Tlt! DuLultrn Tcrhl'i.E ttrh..! hrt..rrt Pchlt.lr Tr4.t Rp. .rutr 02.o2.o4.tt PRO-P: Pembangunan Kaq,asan Perdessan Prioritas Nasional Maaelsr8 dan IGndal 01 Indeks Perkeabargan Kawasan Pcrdesaan Kab. Magelang dan Kcndal O,O KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGA.L DAN TRANSMIORASI 1,5 67,05 02.o2.o4.12 PRO P: PembanSuran Kawasan Pcrdesaan Pdoritag Nasional Pamcka8an dan Banyuwangi 01 Tertalcananya pcmbangunan l(awasan Perd$aan kioritas Na8ional PameLasan dan Bary.uwangi OI - Indcks Pcrkembangan Kawasan Perdaan IGb. Pa$eka€an dan Ban}'u{rangi 1,5 84,50 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DA}I TRANSMIGRASI 02.o2.o4.13 PRO-P: Pcmbanaunan Kawasa, Perdeoaan Prioritag NasiorBl Pandeglang 01 - Terla.l<8anaala pembangunan Kawa3an Perdcaaan kioritas Nasional Pandeglang 02.o2.M.14 PRO-P: PeEbangunan I(al[lasan Perdcsaan Priodtas Nasional Bulclcng dan Klunskuns 0I - Terlakananya pembangunan I(awasa.tl Perdesaarl kioritas Nasional BulelerS dan Kluntkung 0l - Indcks Pcrkdnbangan Kawasan Perd$aan t(ab. Pandcglang 0l - Indeka Perkembalga.! Ikwasan Mesaafl l(ab. Buleleng dan Klungkung 1,5 1,5 77,55 72,O4 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRASI O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o2.o4.15 PRO-P: Pemuliharr Pasca Bencana Daemll Tcrdampak di I(ewesn P8i.ir Selat Sunda 0l - Pelayanan publik yartg berhasil dipulihkan Ol - Pcrscntasc pclayanan publik yang dipulihkan 2 too ^o/" 36.244,O KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN NASIONAL PENANGGUI,ANGAN BENCANA ^(BNPts), KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAII 01 - Meningkatnya Nilai Eva.luaai Penyeleng8araa.n PeEerhtallall Daerah ^(EPPD) 01 - Nilai Evalua8i Penyelelrg8aiaan Pcmerintahan Dacrah (EPPD) - A.1.47 - 4 3,60 908.584,6 02.02.05 KP: Kclembsgaan dall Kcuangan Dacrah Horft.r rrdoorl (Ptrl/Pro3ri.E P oaltr. (PPl/r.arrt r Hodtrr lx4/rEy.k ^EHodtr. ^(PRo-Pl : r. r,T,!tl IEdthtor DrkuDgrn TGthrdrp Ar.L! Tugct RD. J[t. Irrtrrd P.lrttrlr 02 Meniltgkatnyapeftentase daerah dcngan indeks inovasi tine81 of - Jumlah daerah d€ntan rea.lfuaai b€ls.tljanla berkualitag 4 l2S daeE}l 05 Meningkatnyarefonaasi pelalanan pcririnan 0l - Jumlrh perizinan yang ke€nangannya sudah didclcgasikan ke PrSP Prima b€rbasis elcktronik 4 I1.658 dokumen 06 - Meningkatnya daenh yang memiliki PrSP Prima bcrbasis eleldmnik 0l - Jumlal dacrah ,lang memiliki PTSP Prima berbasb clcktronik 4 23 dacrah 07 - Meningkatnya tata kclola keuangan dacrah yang ef.16if dan cfrsicn 01 ^- Jumlah dacrah yang melaksanskan tata kclola kcuanAan ^yanA efektif dsn etuien 4 129 dacrah 08 Meningkatnya Kcscpakatan dan Pedanjian Kerja Ssma Daerah 01 Jurr ah daerah yang EerrAimplementasikan Kciepaatan dan Perjanjian Kerja Sama Daerah 4 12 daeral 09 - Meringkatnya pergcntasc ^0l ^Fersentase ^capa'an ^sPM ^di dacrah capaian SPM di daerah - A.II.48 - loo vo iNitrtIIlEIN Pdodtrt IlrrtoE.l (Plfl/Eotr.t! Prrodtr. IPP)/Ecdrtrn ^Prlorltrr lxPl/Protol ^Frlodtrt ^(lRo-P| IndlLrtor Drh.trgln Tcrh.d.p Atrh.n Ptc.lilcE T.rg.t 34 daeral Rp. .rntr '1: ETEEISHI!It?I 01 Jumlah daerah dengan indck8 kinerja GWPP kategori baik 4 ll - Meningkatnya pengetrolaan pertarEhan dan tcru€lenggarakannya penataan ruang 0l - Luas cakupan bidang tanah bffs€rtipikat yanS terdigitasi dar hemiliki ^georefcrcnsi Jang baik 5 3.656.3r4 ha 5 1.412.410 ba 03 - Jumlah materi tcknis dan rancangan peraturan dacrah RDTR Ikb/Kota 54 materi teknis dan Ranpcrkada RDTR 04 - Jumlr}t peftetqiuan aubatar{r1 RDTR Kab/Kota 36 perc€tujua[ subst nsi RDTR 9 Eateri tek[i8 dan Ranperda RTRq/ 06 - Jumlah pem€tujuan substansi RTRIV Prov/ Kab/ rrota 8 persctujuan substanai RIRW 5 05 Jumtralt materi telmb dan rancangan pcratuan daerah RIRW Prov/ xab/ Kota 5 5 5 20 p$kara 07 - Jumlah penanaanan perkara ha8il penyidikan pelanggaran pcmanfaatan ruarla 0 I - Jumlal layarran dat^ enter ^jaring n informasi a€Gpa3ia.l naaional beroperasi 12 - Tertrakgalanya Fedngkatan PenycLnggaraan Informasi ccospasial 2 1 layanan - A.tL49 - REFI-IELII( INOONESIA htorltr. trrdotirl (ltrl/"togm Pdodtrr lPPl/E ar.t.r ^Horltl' (xP)/Proycl Pttodtrr IPRO-P) IrdtLrtor Dulu!rrti T.rhrdrE Ar..hl! EcrtdG! TulGt 377 dokumen Rp. .rutr Itrrtrnd P.hltllr 142.433,1 KEMENTERIANDAI-AMNEGERI 02.02.0s.05 PRO-P: PeninSkatan Kapasitas Femerintahan Dacrah dan Hubungan Pusat-Daem}l di Provinsi DKI Ja.karta 4 02 Meningkatnyaperuentaa. capaiar SPM di daerah 0l - Perc€ntas€ capaian SPM di daerah 4 too vo 03 Meringkatnyape$enta3c dael: al dcngan nilai indeks inovasi tinssi 0l - Perc€ntas€ daerah yang mempunyai nilai indeks inovasi tinggi 04 - Meningkahya daerah dcngan penerirnaan daela]l merdnSkat 0 I - Jumlah daerah ^yang penerimaan dacrahn]: a meningkat 0l - Jumlah daerah yang r€€Ii8a8i belar{anya berkualitas 4 too vo 1 daerah 4 4 05 Meningkatnla daerah dengan realisasi bclanjanya 06 - Mcningkatnya tata k€lola Leuangan daerah yang efekif dan efiaien 01 - JuE ah dacrah yang melakamkan tata kelola keualgan daerah yang efehif dan elhicn 4 I dacrah 07 - Pcningkatan pcnatsan hubunsan puiat daerah 01 Ju! ah tuga8 dan vrcwenang yang dilaksanakan olch Gub€rnur sebaaai Wakil Pemcrintah Pu3at dcngan kinerja baik 4 22 rekornendaai 02.02.05.(x PRO-P: Pcngelolaan dar Pclayanan Pertanahan di Pt@insi DKI Jsk na 5 01 TerlalEananyapercepatan peta dasar pcrtanahan 0l - Luas cakupan ^p€ta dasar pertanalEn sos.182 ha 28.815,9 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN - A.II.50 - FEFI-'EUK INDONESIA Hodtr. trrdoErl (Pllr/kogr.D Pttudt . lPPl/Xctl.t ^n ^rforltrt lxPl/Proy.k ^Pdodt.r ^(PRo-P, i II'1TT"I Iruhrntrn T.rhrdrp A hrr TrrA.t 3.036 dokumcn Rp. .htr IE.trrrt P.!.Li.ar 02.02.05.07 PRO-P: Peninakatan Ihpasitao Pemerintahan Daeral dan Hubungan Pusat-Daerah di Provinai Jawa Barat 01 Mempercepatkemudahan berusaha di daerah tcrmaauk rcformasi pelayanan pe zinan ysnA berbash si.teE inlorma8i disital (€{ov) I.360,6 KEMEI{TERIANDAI.IIMNEGERI 4 03 - Meningkatnya peE€ntase capaian SPM di daerah 01 - Perccntas€ capaian SPM di daerah 4 too v" 04 MeniDgkattyaperaentasc daerah d€ngan ditrai irldekg inovasi tinggi 01 Pergenta€e daerah yang mempunyai nilai indeks inovasi tingrai 4 65 ^0A 05 - Meningkatnya dacrah d.ngan pcncrimaan daemh mcningkat 01 - Jumlah dacral yang pcnerimaan dacrahnlB meninekat 4 28 daeralr 06 - Mcningkatnya daeral dcnSan r€albasi belanjanya bcrkualitag 07 - Mcningkatnya tata kelola kcuangan daerah yatg efektif ol - Jumlah daerah yana realis$i belanianya berkuatitaa ol - Jumlah daerah yans mels.ksana.karl tata kelola keuargan daerah yang efektif dan cfisicn 4 4 2a dmrah 28 daeBh 0l Jumlah tugaa dan wesena.rg yang dilalcanakan olch Gubcrnur scbagai Wakil Pemerintah Pusat dcngan kinerja baik 08 - Perdngkatan penata& hubunaan pusat daerah - A.II.51 - 22 rekmendaai FNESlDET{ FEPUELII( INOONESIA Pdo trr rrdord Ffr/Ptofr.a ^frlodta. (PP)/E!C.t a Prlo ltr. IIG)/Proy.r ^Pdodt ^r ^(PRGPI artrtlr ltrilthtor Duru.trg.r TGth.d.E /ltfiu Fr..ld.! L!.trE.t PGtrL.rn Tatg.t Rp. Jutr 02.02.05.oa PRO-P: Pentelolaa, dar! Pelayanan Fertanaha, di Provinsi Jawa Barat 02 - Te sksananya percepat n peta bidang tanah dan ruang 880.169 bidary 209.304,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN XOPERAT'I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN DESA, PEMBANCUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN PERTANIAN 0l - Terlaksananya perccpatan scrtifik$i tanah 0l - Jumlah Sertipikat Hak Ataa Tanah 5 01 Jumlrh bidang tanah 5 52.173 ha Ol - Terc€diarrya rencana tata rusng yang berkualitag 02.o2.o5.o9 PRO P: PerryeleltgSaiaan Penataan Ruang di Pmvinsi Jawa Barat 0l Jumla} aateri teknfu dan rancangan peraturan daerah RD'IR Kab/Kota (X - Jumlah pers€tujuan aub8ta.nal RTRW Prov/ Ihb/ Kota 05 - Jumlah pcnanganan p€rkara hasil penyidikan pelanggaran pemanfaatan ruarrg 5 7 rckomcndasi kcbtakan 4.5OO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 7 rekomendasi kebtakan 5 7 rekomendasi kebijakan 5 2 rckoEendaai kebijakan 5 20 pcrLara 0l - Terla.klananya layanan - A.II.52 - 1 layanan 72.812,0 BADAN INFORMAST GEOSPASTAL ^(BrGl 02.02.05.1o PRO P: Penyelenggaraa[ Informasi ccGpaaial di Provinai Jawa Barat 0l Jumlah layanan data c€nt€rjaringan informaai ^geospaslal naaional bcroperaai 2 FHoEttr' f,.doad (Pf,)/P,oatrt[ Prlodt!' lPPl/E tlrt.n ^Pddnrr lEP|/ProycL ^Pdorlt r ^(PBO-PI E.turtr IrdtLrtod DuLurgrtr Terhd.p A,.hrtt FtG.ftlcn T.rg.t RD. .rr L!.trE.t P.t Ltelr 02.o2.o5.72 PRO-P: Pengelolaan dan Pelayanan Pertanahan di Provirsi Jawa Tcngah 02 Terlalcananyapcrccpatan peta bidang tanah dan ruang Ol - Terlaksananya percepatan Bertifikasi tanah 01 - Jualah Scrtipikat Hak Atas Tanah 432.288 bidang 163.974,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN ^TATA RUANG/BPN 5 5 39.52I ba 01 - Jumlah bidans tanah 0l - Tersedisnya rencana tata ruang yang berkualitag 02.o2.05.13 PRO-P: PenyelengSa.raan Penataar Ruang di Prcvinsi Jawa Tengah 05 - Jumlah materi tekrris RTR Nasional {Pulau/Kcp ^dan ^KSN) 5 7 rekomcndasi kcbiiakan 3.2OO,O KEMEIYIERIAN AGRARIA DAN ^TATA RUANG/BPN 5 II rekome dasi kebtakan 5 3 rckomendasi kebijalar 5 3 rekomefldasi kebijal(an 5 1 reLomendasi kebijakall 02.02.05.15 PRO-P: Peningkatsn Ikpa.itag PemcrinEhan Daerah dan Hubungan PuEat-Dacrah di Provingi D.L Yo$.akarta 01 - Memp€rcepat kemudahsn bcrusaha di daeml termasuk rcfolmssi p€la]'anaI pefizinan yana berbasis .htem informasi digital (€{or) 0 1 - Jumlah pcrizinan yang kewcnangannya sudah dideleaa8ika.n ke PTSP Prima berbasis elektronik 4 752 dokumen 347,T KEMENTERIAN ^DAI"q.M ^NEGERI Ol Pers€ntas€ caparan SPM di daerah 02 Menirgkatnyapencntff€ capaian SPM di dacrah - A.II.53 - 4 100 vo Fllodtrr rrtbrd (Pxl/Ptotr.a Elorft . lPPI/fcghtrn ^Pdorltrt EPI/Pror.r ^rtrorn ^. ^(PRo-Pl Irdttrtor DuLu!a.! TcrhrdrD /rnhrr In trnd P.hlrrlr Tutet RE. .r[tr 03 MeningkatnyaFrsentase daerah dcngan nilai indeks inovasi tinggi (x - Meningkahya &erah dengan penerimaar daerah meningkat 4 4 6 daerah 6 daerah 22 rckomendasi 8.838 bidang 06 - Mcningkatnya tata kelola keuangan dacrah ^yang efektif 07 - Peningkatan p€nataan hubungan pusat daerah 0 I - Jumlah daerah yang melakBnakar tata ketrola k€uanSan daerah yang cfektif dan efisien 0 I - JurBIah daerah yang realfuasi belanjan,'a berkualitag Ol Jumlah tuSaa dan wewcnang yang dilrl<ganakar oleh Gubcrnur sebagai Wakil Pemcrintah Pusat dengan kinerja baik 01 - Jumlah p€laksanaan k€bijakad otonomi (rc8ulasi) ^pada daerah otonomi khusus, daeBh btimew6, dan daerah khusu8 ibukota nesara. 4 08 Meningkatnyakualitag pclsksarEan kebija.lcn otonomi (regula6i) ^pada daerah otonomi khusus, daerah istimewa, dan daerah khusus ibukota negara.
o2.os.16 PRO-P: Penaelolaan dar Pelalana! Pertanalan di Provin.i D.I. Yog.akarta 01 - Tcrlaksananya percepatar 0l ^- JutBlah Sertipikat Hak Atas Tanah sertifikasi tanah 5 5 02 - TerlalGananya percepatan 0l - Jumlah bidang tanah p€ta bidans tanah dan ruanA - A.II.54 - a79 ha 3.900,1 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANC/BPN REFI.IEHT INDONE3IA Hodtrr i.rtold lP0/Prot ^r ^Prlodtr. (PA/x.slrtrr Pdodtrr lrP)/Proycr Hodtrt tPBo-Pl C]7 FI Itrdlhtor Dutu!ar! T.rhrdrp Arrh.'t h.t !.1 P.Lb.n. T.rl.t Rp. .rutr 02.02.05.r9 PRO-P: Peraelolaan dan Pelayanan Pertanahan di Plovinsi Jawa TiEur 02.o2.o5.27 PRO P: Pengelolaan dan FelalarEn Pcrtanahan di Provinsi Bali 01 Tertrak.ananlapcrcepatan s€rtifikasi tarah 0l - Jumlah Sertipikat Hak Atas Tanal KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN PERTANTAN 5 626.295 bidans 241 I l0,l 02 T€rlr.kEananla percepatan 0l - Jumlah bidang tanah peta bidang tanah dar! ruang 01 Tertralcananla pcrcepatan 0l - Jumlah Sertipikat Hak Atas Tanah sertifikasi tanah 5 5 5 135.693 ba 02.o2.o5.20 PRO-P: Penyelenggal'aan Irenataan Ruang di Prcvinsi 02.o2.o5.23 PRO-P: Pcngclolaan dan PelayarEr Pertanahan di Prditrii Bsnten 14 reLomendasi kebijakan 3.600,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Jumlsl per!€tujuan aubatanai RDTR Kab/Kota 13 rekomendasi kebijakajl 03 - Jumla} materi tcknfu dan rancangan pcraturan daerah RTRW Prov/ Kab/ Kota 2 rekomendasi kcbtakan 04 - Jumlah perstujuar aubstansi RTRW Prov/ tkb/ Kota 2 rckomendasi kebijakan ol - Tedaksanarya percepatan 01 - Jumlah Scrtipikat Hak Atas Tanah scrtif {asi tanah 5 5 5 5 146.428 bidang 26.614 ha 18.000 bidang 24.493,O 8.33O,O KEMENTERIAN ACRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 02 - Terlakananya percepatan peta bidang tanah dan ruana 0l - Jumlah bidang tanah - A.Ir.55 - 9.O72 ha clt'llr?n laallLrtor T.rl.t Rp. .rlrtr In tlnd P.lrt alr Pdorltrr f,rdoad Fnl/P,oglrtn ^Prlodtr. (PP)/Ecdrtu Prlorltrr lf,P)/Proycl ^Ptlodtrr IIRGD 02.o3 PP: Pembangunan Wilayah Nusa TengSata Drhrg.r T.rhdqr Al.bi! 0I Laju petuabuhan PDRB wilayah NuBa Tenggara 5,7-6,1V. Wr lahun 03 Perrentase penduduk mbkin Wilayah NuBa Tenggara 5 I 1.909.543,3 I 14,50-15,00 % 02.03.01 KP: Pengembangan Ka{,assn Strategrg ol - Berkembangnya kawasar strategis 0 I - Rasio pertumbuhan investasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap wilayah 5 5 3 kawasan 2 destinasi I4I.350,5 12934O,4 02 - Jumlah ka$asan purat p€rtumbuhan yang difasilitasi dan dikcmbangkan 03 - D6tinaai Pariwisata Priodtas ^(DPP) 04 - XEK berbasis pariwtuata dar induetri 5 5 02.03.01.01 PRO-P: Ferbaikan Akcaibilitas, Atrakai dan Amcnitas Destinasi Pariwisata Prioritas lrmbok- Mandalika/ KEK Mandalika 0l - Terlaksarsnya perbaikad aks$ibittas, atraki daD amenitas Destinasl Pa.rlwisata kioritas l,o!: ibok-Mandalika/ KEK Man&lika 01 - Rasio pcrtumbuhan inveatssi ka{,asan (KEK/ xJ / DPP/ KPBPts) teftadap pertuEbuhan inv$taai Provinai Nusa Terrggara Barat KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTDRIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRA!'I, KEMENTERIAN KOMUNIKA: II DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMEMERIAN IWESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEPOLISIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA, KEMEI{TERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT - A.II.56 - r?Fulul( tNDoNEstA [.'ri-.-I IEdlL.to, TutGt RE. .rutr ln.tinri P.Ll,rti Hodtr. r.dold (nll/hottra Etorltrr lPPl/Kctlrtrn ^fHorltrr lxP|/ProFr ^Pdodtrr lPx)-Pl 02.03.01.02 PRo-P: Peft aikan AkE€sibilitas, Atraksi dar Amenitag De8tinasi Pariwisata Prioritas tabuan Bajo 01 ^- Terlaksananya perbaikan al$$ibilitas, atraksi dan amcnitas Dcstinasi Pariwfu ata Prioritas Labuan Bajo KEMEI{TERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI (REATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOMUNIKAS}I DAN INFORMATIKA, KEMEMERIAN DAI.{M NEGERI, KEMENTERIAN PEKER,JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Drtu!au TEhrdrE Atrlrn 5 >1 1t.970,o 02.03.01"03 PRO-P: Fasilitasi Realisaai Ift'estasi dan PembanAunan KI Sumbawa Barat 02.03.02 KP: Pengembargan Sektor Ulrggulan ol - Berkembargnya skor unEaulan 0l Persentase peningkatan prcduki koaodita8 unggulan Fr tahun - kopi 02 - Pers€ntas€ p€rdngkatan produk3i komodita8 unggulan pcr tahun - kelapa 03 - Persentas€ p€ninakatan Ploduki komoditas unagulan per tahun - tebu 0l Rasio pertumbuhan invcstasi kaslasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) tcrhadap pcrtumbuhan investasi ProviNi Nusa Tenggara Ba.rat O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 5 >1 3,60 90 33.635,4 5 o,9 v" 5 1,5 vo 04 PerE€ntasepeningkatanproduksi komoditas unggulan per tshun - perikanan tangkap 05 - Perscntasc pcningkatan produki komoditas unggulan per talun pcrikanan budidaya 5 5 -23,42./6 35,09 % 06 Persentase pcningkatan prcduki komoditaa ungaulan per tahur garaE SK No098595 C - A.II.57 - 5 6s,31vo REruBLIl( INDONESIA P o trr [rdold (Pf,l/Progrrtn frbdt r (Pq/t tLtrtr Fltorlt.. (xg/Proy.k Prlodt.r (PRo-Pl !-ttrFl LliltLrtor DuLu4u TcrhrdrE AtrLrn Ftt.ld.r ln t nd Pcht rn TTttcT RE. .htr 02.03.02.01 PRO-P: Pengeabangan KoInodita8 Unggulan Kelapa di Provinsi Nusa Tenssara Barat 0l - Terlaksananya pergembangar komoditas unggulan kelapa 5 o,o8 % 976,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o3.o2.o2 PRO-P: Fengeabangan Komoditas Unggulan Kopi di Prcvinsi Nusa Tcnggara Barat 0l - Terlakananya Pengembargar ^komoditas uragulan kopi 0r - P€rs€ntase peningkatan prcduki kotDditaa unggulan p€r ts}lurl Provinsi NTB kopi 5 3,O5 % 2.965,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.03.02.03 PRO-P: PenAembangan Itumoditas UnSgulan Tebu di Provinai Nu6a Tenggara Baiat Ol - Tcrlaksananya pengcmbanSan komoditag unasulan tebu 0l - Perscnlas€ pcningkatan produksi komoditas unggulan per tahun Provinsi NTB - tebu 5 1,5 v" I.452,4 XEMENTERIANPERTANIAN 02.03.02.08 PRO P: PenaeEbanAan Komoditas Unggulan Garam di Provinai Nusa Terggara Ba.rat 01 Terlak&narya penaembanaan komoditas unggulan Saram 01 Persertas€ p€ningkatar produki koEoditas unagulan Fr tahun Provirui I,ITts - gaiala 5 3.067,74 Vo I1.486,0 KEMENTERIAN KEL.AUTAN DAN PERIKANAN 02.03.02.$) PRO-P: Pengerrbangaa Komoditas Unggulan Kopi di Provinsi Nusa Tcnggara Timur 01 - Terlaksaranya pengembaflgar komoditas unggulan kopi 0l - Peroenta!€ peaingkatan produhi koaoditaa udggulan per ta}rull Provinsi NTr - kopi 5 3,74 ^0h 2.434,0 KEMEi{TERIANPERIANIAN 01 - Terlakananya pengembangan komoditas unggulan ke)apa - A.II.58 - 5 0,08 ^0/o 2.776,0 KEMENTERIANPERTANIAN 02.03.02.10 PRO'P: PenaeEbangan Komodita8 Unggula[ IGlapa di Provi[ai Nusa Tengga.ra Tir: rur 01 - Perscntas€ peningkatan produki komoditas unggulan pff tahun Provimi NTT - kelEpa Hodt r rr.noul (ml/ProEtrE Hortt.r (P?l/r.drtr! Pdornrr lxPl/Proy.k ^Horit . ^(PRo-Pl Fti5fi raitTt=ll,n Dukurrrtr Tcrh.ih? At.Ln t1,!!trri.!r?5ll-F|lt Terg.r RE. .rutr 02.03.02.13 PRO-P: Pcngembangan Komoditas Unggulan GaraE di kovinsi Nusa Tengga.ra Timur Ol - Terlakananya pengembangan komoditas unagulad gaial! 02.03.02.r5 PRO-P: Pengembangan Komoditas UngAulan Perikanan Tanakap di Provin8i Nu6a Tengga.ra Ba.rat 01 Persenta€€ peningkatan produksi komoditas unggulan per tahun Provimi NTB - p€riksnan tanskap 5 22,74 ^0A 1.OOO,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 02.03.02.16 PRO-P: Pengcmbangan KomoditasUngsula Perikanan Budidaya di Provinli Nusa Tengga.ra Baiat Ot - TcrlaksarEnya Fng.mbangan ^koEoditas ulggulan perikanan budidaya 01 - Perrelrtas€ peningkatan ploduki komoditas ungaulan per tahun Provinsi i'lTB - p€rikanan budidaya 5 4432 ^oA 6.048,5 KEMENTERIAN KEIAUTA.T{ DAN PERIKANAN 02.o3.o2.17 PRO-P: Pelgembangan KoI,loditas UngSulan lhkao di kovinsi Nusa Tengaara BaEt Ol - Tcrlaksananya pcngembangan komodita8 ungeulan kakao 01 Persrltas€ p€ningkata[ produksi komoditas unggulan per rahun Provinsi NTB kakao 5 3,65 ^0/o 663,0 KEMENTERIANPERTAMAN 02-o3.o2.19 PRO-P: PenAembanaan Ibmoditas Unggulan Ikkao di Provinsi Nusa Tenssara Timur 0l - Terlakssnarya pengeEbangafl komodita3 unsgulan kalGo 0l - Persentasc pcflinSkatan produksi komoditas unggulan Fr tahur Provinsi NTT - kakao 5 2,78 "/" 1.214,5 KEMENTERIAN PERTANIAN SK No 098597 C 01 - Berkembangry.a kawasan perkotaan - A.rI.59 - 5 70,34 02.03.03 KP: Pengembangan IGwasan Perkotaa, 0I - Skor Indek I6ta Berkelanjutan/IKB Kota Mataram (Angka pshiturSan 71.31 1.r&.600,4 5 02 - Skor lndeks I(ota Berkelanjutan/IxB Kota Kupang 6ngka pcrhitungan lelae-rltara) FIEFIJILII( INOONESIA Hodtr. rrdoEd (F ,/EotrrE Hodtr. (EllKcghtr! klodhr (RPl/Proy.L krorit . (PRo'Pl htT!]Trt IrrdlLrtot DuLu!arr Tcrh(l.p Anhrn Fr!.ddcn T.ract Rp. .rutr Inrtrn l P.Ltr.nr 5 2 kota 02.03.03.02 PRO-P: Pengembangan Kota Besar, Kota Sedang, Ibta Kecil di Provinsi Nusa T€rggara Timur 5 I kota I.183.600,4 KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.03.04 KP: Pcngembangan Dacrah Tetinggal, Kawasan Perbatasa.n, Perd$aan, dan TrarBmigrasi 02 - Rata-rata nil,ai Indek8 Perkcmbangan Kawasan Perd$aan PrioritEs Nesioml 03 - Rsta-rata nilai Indekg Perkembargan Kawasa,ll Tran6raigrasi yang dircvitalisasi di Pulau Nusa Tcnggara 04 - Per8€ntas perduduk mhkin perdesarn Wilayah Nusa Tenggara 1,5 59,98 426.702,4 1,5 59,94 5 53,(x) I 19,to-19,40 ^0/o 02 Berkembargnya Pu8at Kcgiatan StrateSis Nasional (PKSN), lokasi prioritag perbatasan, dan daerah tetingSal Ol - Jumlah dacrah tcrtinasal 5 7 kabupatefl 02 - Jumlah kccamatsn lolGsi prioritas perbatassn negara yang ditingkatkan kesejahteraan dan tata kelolanya - A.II.60 - 5 38 kecamatan ,,( FNESIDEN REFUBLIK INDONESIA Fldotlt[ [ellolrl (Pxl/ProftrE Hodtrr (PP)/K.8htl! Prlo trr txPl/Proyct ^fHodltrr IPR(>PI : l= -rl it?lT]Tir.n Duttrn8rt Lrf,rdrp Atrh.! T.rg.t 0,52 IPKP 1()() ^0/" fl: rI itEJl.Tr!!!ir.1 Rp. irutr 03 Rata rata lrilai Indeka Pengelolaan Kawaoan Perbatasan 04 Per6€[tas€ ^peliayanan publik yang dipulihkan 5 2 02.03.04.02 PRO-P: Pcninekatan K$€jahteraan &n Tata Kelola di IGcat: latElr Lokasi Prioritaa di Pmvi ai Nusa Tenggara Timur 01 - Meningkatnya ke.ejahteman dan tata kclola di kccamatan lokasi prioritss di Provinsi Nusa Tengaara Titrur ol - Jumlah kecamatan lokasi prioritas pcrbatasan rEgata yang ditirEkatkan kesjahteraan dan tata kelolanya di Provinsi Nusa Tenggara Timur 5 2.278,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.03.(x.11 PRO-P: Perccpatan Pembangunan Daerah T*tinggal di Provinsi Nusa T€nSgara Ba.mt 0l - Persentas€ p€lduduk mkkin di daerah tertinggal di Provimi Nusa Tenggara Barat 02,o3.o4.12 PRO-P: Percepatar Fembangunan Dacrah TcrtingSal di kovirci Nu8a Tcnggara Timur 0l - Meningkatnya kes€jahteraan masyaiakat pada dadah tertinggal di Provinsi Nula Tenggara Barat 01 MenirEkatnla k€3€jahteraarl masyaralGt pada daerah tertinggal di ProvLrsi Nusa TcnSgara Timur 02 Rata-rata IPM di daerah tertinggal di Provingi Nura Tcng{ara Barat 0l - PeE€ntas€ perduduk miskin di dacral tlrtinggal di Provirci Nusa Tenggan TiEur 69,6-70.r 24,4-24,9 vo 227.475,4 65,3-65,8 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEI{TERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMEI{TERIAN PERIANIAN XEMENTERIAN KETDNAGAXEzuAAN, XEMENTERIAN PERTANIAN, TEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN ^(EHUTANAN, KEMENTERIAN ^(JSEHATAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ^(EMENTERIAN KEI.AUTAN DAN PERIKANAN, XEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 24,0-24,5 ^0/o 5.418,6 1 I 02 - Rata-rata IPM di daenh tertirggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur - A.II.61 - FF.FLIBLIK INDONESIA l odtr. r.rb!.I lP l/ProtnE ^r ^odtrr (PPl/tcglrhr P odtrr (IPl/Proy.L Prlodt . lP'RO-Pl : 5Tt-Fi ol - Berkembarrgry'a Pu€at Kegiatafl Strateg8 Nasional (PKSN) Atambua iIIrTFnin Durulau T.rhrd.E Anhr! FL.ld.! Trrt t 0,48 IPKP Rp. .r[t.
ooo,o Iirt tirl P.ht .,rr 02.03.04.14 PRO-P: Pu3at KeAiatan Strategh Nasion l (PKSN) 01 - Rata-rata nilai Indeks Pengelolaan IGwasan Perbatasan (IPKE PKSN Atambua 5 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRAS|I 02.03.04.r5 PRO-P: Pusat Icaiatan Strategb Nasional ^(PKSN) Lefamenanu ol - Berkembangnya Pu8at Kegiatan Strategis Naeional (PKSN) Kefamenanu Ol - Rata-Iata nilai Indeks Pengelol,aan Kawasar Perbatasan (IPKE PKSN Kefamenanu 5 0,57 IPKP 25.500,0 KEMENTERIANPERHUBUNGAN 02.03.04.16 PRO-P: Pembangunan De€a Tcrpadu di Provifti Nuoa Teflggara Timur 0l Terlaksananya p€mbangunan desa terpadu Provinsi Nusa Tenggara Timur 0l Rata rata lndeks Desa Provinsi Nusa Ten8gara Timur KEMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMEI.ITERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRA: }I, KDMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERITANAN 1,5 56,9s 132.764,5 02.03.04.17 PRO-P: Pembaaguian Dcsa Terpadu di Provinsi Nusa Tenggara Baiat 0l ^- Terlaksananya pembangunan dela terpadu kovinsi Nusa Teflggara Barat 0l - Rata-rata Indeh Dcsa Provinsi Nusa Tenggara Barat KEMET{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KDMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMENTERIAN KEI-AIJTAN DAN PERIKANAN 1,5 73,15 4.220,O 02.03.04.18 PRO-P: Pembangunan Kawasan Pcrd6aan kioritas Nasioflal Sumbaq,a, Lmbok Timur, Irmbok Tcngah, dan Dotapu 01 - Tedaksananya pcmbsngunar Kawasafl Perd$san Prioritas Naslonal sumbawB, Lmbok Timur, Lmbok Tengah, dan Dompu 01 Indeka Perkembangan Kawasan Pcrdcsaan tGb. sumbawa, Lmbok Timur, Lmbok Teryah, dan Dompu 1,5 65,96 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANCUNAN ^DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.03.04.19 PRO-P: Pcmbangunan Kawasan Perdcsaan Prioritaa Nasional Manggarai Barat, Ngada, ds.tl SuEba Timur 0l - Irldek Perkembangan Kawa8sn Perd$aan Kab. Marggarai Barat, Ngada, dan Sumba Timur 01 - Terlaksananya p€mbanguna, Kawasan Perd$aan Plioritas Nasional Maflggarai Barat, Ngada, dan Sumba Timur 1,5 s3,6s O,O XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI - 4. .62 - Fre63116 INDONESIA Pdorltrt r.dor.l (Prl/PrcAtrE Hodt r (PPl/Icatrt.! r odt.t [xP)/Proy.k ^PHotlt.' ^(PRo-Pl l:
rttrtt LEdlLrto Drkrlg.Ir Tcrh.li.t) A hrtr ln.t n.l P.hLelr T.r8.t Rp..l[tr 02.o3.M.20 PRO P: Pemulihan Pasca Bencana Daerah Terdampal( di Pulau Lmbok dan Sekitamya 2 roo vo 497,2 02.03.04.2r PRO-P: Revitalisasi IGwasan Transnrigrasi Ta.: lbora dan l.abanska ol - Terlaksana[ya revitalisasi Kawa8an Transmrgrasi Tambora dan Iabangka 5 60,44 8.495,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o3.o4.22 PRO P: Revitalisa8i Ibwasan Transmiarasi Kobalima Timur, Ponu, dan Mclolo 0l Terlakgananlarevitalisasi I(awasan TrammiSrasi Kobalima Tiaur, Potu, dan Melolo 0I - Rata-rata Nitrai Indcks Perkcmbangan l(awasan Trammigrasi yana dircr.italisasi di Provi ri Nu3a TenggaE TiEur 5 44,20 53,2 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.03.05 KP: IGleabagaan dan Keuarraah Daerah 0r - Mcningkatnya nilsi Evaluasi Penyelenggaraa.lr Pcmerintahan Da€rah (EPPD) 02 Me[ingkatnyaperscntasc daerah dcngan indeks inovasi tineg 01 - Nilai Emluasi Penyelenggarsan Pcmcrintahan Dacrah (EPPD) 0l - Persntas€ daerah,ang mcmpunyai nilai indeks $ovasi trnggi 4 4 3,29 t24.254,2 42,5 ^qo 03 - Mcningkatnya daerah dcngan p€nerimaaIl daerah meninskat 01 Jullr.Iah daerah dcngan pcnerimaan daerah lllcningkat 4 34 daerah 04 - Meningkatnya daeEh d@ean rcalbasi belarjarya bcrkualitas 01 JuD ah daerah dengan rcalisasi b€laljanya berkualitas 34 daerah 0l - Jumlah perizinan yang kcwcnanSannya sudsh didctega8ikar ke PISP Prima bcrbask elektronik 05 - Mcningkatnya r€formasi pelayanan perj'inan - A.II.63 - 4 I .667 dokuDcn FEcg611* INDONESIA Sliorltr. Il..lord (Pf,l/Ptor r PHodtrr (PPl/K.drtrI Hodtrl lxPl/Ptork ^Hodt ^. lPRo-Pl |]!f,IITiITI DULllrr8.t I.rhrdrp Anhr! T.rt t RE. Jutr lrrt nd P.hltrrr 0l - JuDrlah daemh yans Eemiliki PTSP Prima berbaoh elektronik 4 I I daera.h 0l - Juldah daem}l yanS melak€anakan tata kelola keuangan yang efeld{ dan eftien 34 daeran Ol - Jumlah daerah yanA mergimpleEertasikan IGs€pakatan dan Perjanjian Keda Sama Daerah 4 2 daerah 09 - Meningkatnya peruertas€ capaia[ SPM di daera]r 01 - Per!€nta!€ capaian SPM di daerah 100 70 10 Meningkatnya daerah denSan indeko kinerja GWPP kategori baik 01 Jumlah daerah denaan indeks kiaerja GWPP kategori baik 4 34 dae-reh 1I - Meningkatnya pengclolaan pcrtanahan dan teraclenggarakannya p€nataar ruanS 0l - Luaa cakupan bidang tanah bcruertipilst yang terdigitasi dan memiliki georcfer€nsi yanS baik 5 2.106.638 ha 02 LuaB cakupan peta dasar pertanaha, 5 I58-655 he 03 Jumtrah materi teldfa dafl rancangan peraturan daeral RDTR Kab/Kota 5 12 noateri tcknis dan Ranperkada 04 - Jumlah penctujuan substansi RDTR Kab/Kota - A.tI.64 - 5 6 persctujuan substensi RDTR Prlodtr. rr'lold (!f,)/PrognE rHodt r (PPlltcahtrr Hodtrr lrD/Eoy.L ^Prlodt ^. ^(PRo-Pl : I!TI-I IrdlLrtor Duh4rr T.rhrt D /fnh.n Prc.lilc! TutGt nE. &t I!.trnd P.Lltr,i Ol - Terlaksananya percepatatt s€rtilikasi tanah 0 I - Jumlah Sertipilet Hak Ata3 Tanal 5 2 materi tekni3 da,t Ranperda 5 2 peraetujuan suhtansi RTRW 5 5 5 02.03.05.13 PRO P: Penaelolaa, dan PelaraDa[ PertarEhan di Provinsi Nusa Tcnggara Timur 02 - Tcrlaksananya pcrcepatan peta bidana tanah dan ruana 0l - JumIaI bidang t nah 222.192 bidang 105.052,6 KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 16s.479 ha 02.03.05.r4 PRO-P: Pengelolasn dan Pclayanan Pcrtanahan di Provinsi Nusa Tcn8gara Barat 02 - Tedaksansnya percepatan peta bidaflg tana] dan ruanS ol - Jumlah bidans tanah 0l - Terlakananya percepatan E€rtifikasi tal]ah 0l - Jumlah Scrtipikat Hak Atas Tlnah 5 18.857 bidarrs 16.631,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 14.506 ha 01 - TeEusunnya rEncana tata ruang yang bskualitas 02.03.05.15 PRO-P: Pcnyelenggaraan Penataan Ruang di Provinsi Nusa Tenggara Timur 01 - Jumlah matcri teknis dan rarc€nsan peraturan daerah RDTR Kab/Kota 02 - Jumlah persctujuan substansi RDTR Kab/Kota 5 4 matcri tetnig dan Raitperkada 775,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 3 peftetujuan suhrrnsi RDTR 03 - Jumlah pcrsctujuan subatan.i RTRW Prov/ Ikb/ Kota 5 I peft€tujuan substrnoi RITRW - A.II.65 - FEESIDEN NEPUBI.IK INOONESIA r odtrr f,rdood lry/ProtErtn ^trlodt ^t lPPl/B.drt.n ^Pdodtr. (xP)/ProyGL HoErtrr (PRo-P, Artrrr! Ilillhtor Duntrn T.rlrdrp rt..hrr Pt3.ld.E tnltrtid Pchtt.lr Tu8.t Rp. .rutr 02.03.05.16 PRO-P: Pe[yelenggqraarr Penataan Ruang di ProYinsi Nusa TcnSgara Barat 0l - Terauaunnya rencana tata ruang yang bcrkualitas Ol - Jumlah materi teknis dan rancanSan p€raturan daerah RDTR Ikb/Kota 8 matcri t knig dan Ranperkada 2 materi teknis dan Ranperda 5 I.795,0 KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 5 02.o4 PP: Pelrbangunan Wilayah Kalimantan 0r - Meningkatnya pctumbuhan ekommi dan tingkat k€jalrtemar masyaraLat di wilayah KaliEantan 0l - L6ju pertulrbuhan PDRB wilayah KaliEantan 5,2-5,6 Vo Wr tahun 22.524.919,5 5 02 - IPM Provinsi di Wilayah lGlimantan 69,19 78,80 nilai Ddnimum-lrilai makslmum 03 - Persentae pcnduduk miskin Mlayah lklimantff 4,0G4,50 % 02.04.01 KP: Pengembangarr Kawasarr Strategis 01 Berker[banglryaKawasan Strategig 0l - Rasio pcrtumbuhan investasi kawas8n (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPBI tcrhadap wilayah 5 >l 0,0 SK No098604C 02 - Jumlah l(awalan pulat p€rtuEbuhan y6lrg difasilitasi dan dikeEbangkar - A.II.66 - 5 9 kawasan I 1 REFI.IBLIK INDONESIA Hodtrr r'lold (Pl0/Pro3nE Prforft r lPPl/xctlrtrE ^P odt.t lxPl/Proy.k ^Prlodt ^r ^(PRo-Pl i: ]T!]FI Indltrto, Dukunt n T.ttdrp Ar.L..r rrcdd.r T.rg.t Br. Jutr fl'Tl'l: rlr?Jrf1: rl'T'I 5 6KI 02.04.0r.01 PRO-P: Fa8ilitagi Realr8asi I'lvesta8l dan Pembangunan KI Ketapang 0l - Terfasilitasinya rcalfuasi invcstasi dan pembangunan KI Ketapang OI - Rasio pertuEbuhan inv6tasi kawasan {KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap pertuabuha, investaai Provin3i Kalimantan Barat O,O KEMEI{TERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 02.04.01.02 PRO-P: Pembanaunan Destindai Paiiwbata Pe4gcmbangan Sambas- Singkawaog 01 - Terlaksananya pefibanguian Detrnasi Pariwisata Pengcmbangan Ssmbas-SinsLawans 01 - Rasio pcrtumbuhan irvcstasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap perturlbuhar inve8ta8i kovinsi Kalimantan Baiat O,O KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DAI.,/IM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCTGAL DAN TRANSMIGRAS}I 5 >1 02.04.0r.03 PRO-P: Fasilitasi Realisasi Investasi dsn Pembanaunar KI Surya Borneo 01 - Tedalilitasinya reslisasi iNcstasi dan p€mbangunan KI Surya Bom€o 01 - Rasio pcrtumbuhan invcsta8i kawasan ^(KEK/ XI / DPP/ XPBPB) terhadap pcrtumbuhan investasi Provinsi Kalimantan Tensah O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMEI.ITERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 >1 02.04.01.04 PRO-P: Pembangunar Destina.i Pariwisata Pengembargan Derawan-Berau 01 - Terlalcananya peEbansunan D$tinaai PariEisata PcngcmbanSan Derawan-Berau 0l - Rasio pertumbuhar Lrvestasi ka\llasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) terhadap p€numbuhar inveEtasi kovinsi O,O KEMENTERIAN PARIWSATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMEI{TERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAI DAN TRANSMIGRASI 5 >l SK No098605 C Ol - Tcrlaksananya p€rcepatan pe ngkatar invtasi KEK Maloy Batuta Trars Kaliaantan - 4.1.67 - 5 >1 O,O KEMENTERIANINVESTASI/BADANKOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.04.01.05 PRO-P: Perccpatsn Pcningkatan Investasi KEK Maloy Batuta Trans 0l - Raaio pertumbuhan investaai kallasan (KEK/ xI/ DPP/ KPBPB) t rhadap pcrtumbuhan invtaai Provinsi REFTIIUK INDONESTA Pdorlt.t nrrbrd (Pf,l/Pto3trE Pdodtr' lP4/f,Gttrt ^! ^rHodtrr FPI/ProycL ^Prlorlt.. llRO-Pl h!'rtt IdtLrto( Duhtngrtr TEh.drp A!.ITTE Pr..ld.n Ir.t rd P.lrt .m Ir{Gt RE. ,rut 02.04.01.06 PRO-P: Fasilitasi Realbasi Inv€stasi dan PembanAunan Kl Tanah l(uning 0l - Rasio pcrtumbuhan invcstasi kawasan {KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan ini€stasi Provinsi Kalimantan Utara O,O KEMENIERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENIERIAN AGRARIA DAN TATA RUANC/BPN, XEMENTERIAN ENERG] DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02.M.Ol.O7 PRO P: Fasilitasi Realisa3i Inv€stasi dan Pembangunan KI Batanjung 0l - Rasio pertumbuhan inve8taai kawasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan inv$tasi Provinsi Kalimantan Tengah O,O KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 >1 02.04.01.08 PRO-P: Fasilitasi Rcslisasi Inveatasi dan Pembangunan KI JoronA 01 - Tertasilitasinya realisa8i ift,cstasi dan pembangunan KI JoronS 0l - Rasio pertumbuhan ilvtasi kawasan (KEK/ KI/ DPP/ KPBPts) terhadap pcrtumbuhan inv6tasi Provinsi Iklirnantan Selatan O.O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. KEMEMERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 >t 02.04.01.09 PRO-P: Fasilitaai Realigasi Investaai dar Pembalgunan KI Batulicin 01 Terfa3ilitasinyarealisa3i irlveatasi dan peabatguna.n KI Batulicin 0l Rasio pertuEbuhan investasi kawasan (KEK/I(I/DPP/KPBPB) terhadap pertumbuhan investa8i Provinsi lhlimantan S.latan O,O KEMEi{TERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 >l 02.o4.o2 KP: Pcngembangan Scktor UngSulan 01 - Bcrkcmbangnya aektor unSSulan 0 I - PcGcntas pcningkatan produki komoditaa unggulan per talun - kopi 02 - Pcrscntasc pcdngkatan produksi komoditaa unggulart per talun - karct 03 - Pcrscntasc pcningkatan produksi komoditas unggulan pcr tahun - p€rikamn tarSkap 04 - Pers€ntss€ peningkstar produksi komoditaB unSgul,afl per ta]Nn perikanan budidaya 5 2,71Vo 23.973,1 5 o,24 ^0/. 5 -23,42 Vo - A.II.68 - 5 24,57 V" fHodtrr r.loEd (Pf,l/Profr.r Prroft.r lPPl/x.glrt ^r Hodtr. (xPl/Prorll Pdorn ' (PRG4 02.o4.o2.10 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas Unggulsn Kopi di Provinsi Kslimantan TcnSah Ft!-,Tt DuLrig.i T.rlrdrp Ar..hrl Tr(ct RE. .rutr L!dltrtor OS - Pcrc€nrasc pcningkatan produksi koEoditas un8gulan p€r tahun - lsda T: lirl'iTTr7JHIFl: lI 2.815,4 KEMETTTERIAN PERTANIAN 2.475,0 KEMEMERIANPERTANIAN 5 0,00 70 06 Per!€ntale peningkatan ploduki komoditas unggulan per tahun - kelapa 5 o,9 vo Ol - Pcru€ntase peningkatan produki komoditas unagulan per tahun ProviNi KElitMrtan BaEt karet 5 5 \46 ^vo o,t3 vo 2,16 Vo 02.o4.o2.ot PRO-P: Pengembalgan Komodita8 UngSulan Karet di Provinsi tklimantan Balat 0l - Terls.hananya pengeirbarga.n koaoditaa unggula, karet 01 Terla.kEananya pengembangan koaoditas unggulan kopi 0l Per!€ntas€ p€ningkatan pmduksi komodita8 unggulan per tahur Provinsi Kalimantan Tengah - kopi 5 02.o4-o2.15 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas Unegulan thrct di PrdiEi Kelimenten Selat n 02.o4-o2.25 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas UngSulan l-ada, Pala, dan Cengkch di Provinsi h?liEartan Utara 01 ^- Terh.ksarunya pengembangan koEoditas unggulan karct 0l - Per!€ntas€ peninskatan pmduki komodita8 unggutrarr pel tahur Provinsi Kalimantan Selat n - krret 01 - TerlakEaflanya pengerabangan koEoditas unggula.lr lada, ^pa.la, da.n ccngkeh 01 - Terlak€ananya pcngembangan komoditas unssulan Frikanan budidsya 0l - PeE€ntas€ perdngkatan prcduksi komoditas unggutrar pel tahur Provimi I(Elimartan UtaE lEda 6.502,8 KEMENTERIANPERTANIAN 2.460,8 KEMENTERIANPERTANIAN 5 5 o,72 0,00 % 02.o4.o2.30 PRO-P: Pengembsngan KoEoditas UnAgularr Perikanan Budidaya ProviNi Kalimantan Selatan 0l - Perrcntase pe[in8katan produksi komodita8 unggulan per tallulr Provi si Kalimantan Sclatan - pcrikanan budidaya 5 - A.IL69 - t87,2A v" I.060,0 ^(EMENTERIAN KEI-AUTAN DAN PERIKANAT'I il ILII( INDONESIA Hotlt . irdori.l (Plfl/Prc8ru Pddtt r (Pa/t.ar.t..! Hodtr. lxPl/Prorcl ^rHodtrr ^(PRo-Pl 02.o4.o2.33 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas UngSulan Pcrikanan Tangkap kovinsi Kalimantan Utara t-t.,rll: rltt DululrrE TGrh.al.! Arahan Md.r Tu3ct Rp. Jutr ii7,'Ii: r?J|l-EF 790,4 KEMENTERIAN KEI.IIUTAN DAN PERIKANAI 0l - Terlakananya perseEbanSafl komoditas unSgulan p€rik'llan tangkap 01 Pers€ntase peningkatan pmduki komoditas unggulan per tahun Provinsi Kalimantan Ut ra - Perikanan Tangkap 5 22,20 ^0/o 02.o4.o2.34 PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unagularr Perikanan Budidaya Provhsi tklimantan Utara 01 Terlr.lcsnanya p€ngerdbaruan korEodita$ unggulan pcrikanan budidaya 4OO,O KEMEI{TERIAN KEI,AUTAN DAN PERIXANAN 1.570,8 KEMENTERIAN PERIANIAN 5 -18,29 ^0/o 2,73 ^0A 02.04.02.35 PRO-P: PengembanAan Komoditas Unagulan Kopi di Prsin3i Kalimertd Barat OI - Terlakananya pengernbangan komodita8 urEgulan kopi 01 - Pefterltase peningkatan produksi komoditas urEgulan pcr tahun Provinsi Kalimantan Barat - kopi 5 02.o4.o2.36 PRO'P: Pengeabangan Komoditas Unggulsn lG.kao di Pmvin8i Kalimantan Barat 01 - Terlaksananya pcngcmbanaan komoditas unggulan kakao 0l - Persrtas€ peningkatan ploduhi komoditas unggulan per tahun Provinsi xelitmntan Barat - kakao 5 2,52V" 2.038,0 KDMENTERIANPERTANIAN 02.o4.o2.37 PRO-P: Pcrgcmbangan Komoditas Utrggulan Kelapa di Provinsi Kdimantan Barat 0l - Terlaksananya p€n8embangafl komoditas unsrulan kelapa 0l - Pementasc pcningkatan prcduki komoditas unggulan pcr tahun ProviNi lGlitaantan Barat - kclapa 5 o,o4vo I.048,5 KEMENTERIANPERTANIAN 0l - Terlaksa.ian}.a psryeabargan komoditas unggulan kclapa - A.IL70 - o,o4 "v" 2.OI4,O KEMENTERIAN PERTANIAN 02.o4.o2.34 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas Unagular Kelapa di Provinsi Kalimartan TenSah Or - PeE€ntas€ perinakatan produkri komoditas unggulan per tahurr Provinsi IklimantanTengah kelapa 5 { IN Pdotlt.t irdo|rrl lP l/Pto8rrE ^Pdorltrl (PPl/r.aht.! HoEnrr (rPr/Proy.L Prrodtr IPRO-PI 02.o4.o2.41 PRO-P: Pcngcmbangan Komoditas Unggulan Kelapa di Prdinsi Keli antar Timur DururlE T.rh.d.E Anhan Prcrldcr T.rj.t Rp. Jut bdltrtor iFrriirrljEf--Etlt ?97,5 KEMENTERIANPERTANIAN Ol - Terlakananya penseEbdnSan komoditas unggulan kelapa 5 0,05 ^0/o o2.04.03 KP: Pcngcmbangan I(a$qsan Ol - Bcrkembangn,.a kawasan perkotaa, 01 Skor Indek Kota B€rkelanjutan/IKB Kota Pontianak (angka perhitunaan 02 - Skor Indek Kota Berkelaajutan/IKB I6ta Singkawang {angka perhituagan B€6entara) 03 - Skor Indck Kot3 Berkelanjutan/IKB Kota PalangkaBya (angka perhitungan 8€mcntara) 04 - Skor Indek Kota Berkelanjutan/IKB WM BanjarEasin (argka perhitungan semcntara) 05 Skor lndeks Kota Berkelanjutan/IKB Kota Balikpapa[ (angka perhitungan s€menta.ta) 06 - Skor Indek. Ibta Berkelanjutan/IKB Kota Saaarinda ^(angka pcrhitungan aemcntara) 5 71,37 21.931.400,4 5 68,61 5 67,65 5 70,94 5 81,94 5 76,45 07 - Skor Indcks Kota Bcrkclanjutan/IlG Kota Baru Tanjung Sclor ^(angka pcrhitungan scmcntara) SK No098609C - A.tL71 - 5 65,43 REFTIBLIK INDONESIA Hodtr. rrioEd (Pf,)/Progna Pdonlt . lPPl/xcrtrt ^n ^Etorlt ^r EPI/Prcy.L "trodtr. (PRo-Pl ht: F, Frt tndlL.to( Dutu!3.! T.rhrdrE At.hrn HdGa Trrlct R.Jat tlrtrnd P.lrt .!. 02 B€rkeEbangnya kota besar, kota r€dang, kota kecil scbaFi PKN/PKW oa - skor Indek Kota Bcrkelanjutan/IKB Kota Tarakan (angka perhitungan s€m€ntara) Ol - Jumlah kota besar, kota !€da,Ilg, kota kecil yang dikeabanakan s€bagai PKN/PKW 5 5 73,57 6 kota 03 - Terlaksananya penyelelaian RTR u[tuk WM dl Ol - Jumlah WM di luar Jawa yang dirercana.l(an 5 lwM 04 - BcrkcmbangnJra Wilayah Metropolitan di luar Jal[€ 0 I - Jumlal WM di luar Jawa yanS dikembanekan 5 lwM 05 - Terbangunrya Ibu Ibta 0l - Luas areg p€mbanAunan Ibu Kota 5 3.399 ha 06 - Tcrbangunnya kota baru ol _ Jumlah kota baru yang dibatrgun 5 I kota 02.04.03.03 PRO-P: Pcngcmbangan Wilayah Mctropolitan di Provinsi Ihlimanran Sclatan Ol - Tcrlakssnanya penyelesaian RTR untuk WM di luar Jawa 0l - Jumlah wM di luar Jawa yang dircncanakan 5 lwM 22.727,4 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. KEMENTERIAN KETENAGAKER.IAAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 02 - Berkembangnya Wilayah Mctropolibn di luar Jawa 01 - JuDrlah WM di luar Jawa y6ng dikcmbanSkan lwM - 4.1t.72 - H.rtt r f.dold (P[/Proar.o "rf.rfh. 3a.r.r ,lf.l]!,El Drbla.r t tlri.f fiaL! l!.di.r fut t nD, rr[t hrtr.i.l kbhru D'idtrl ldorlt r llRGP, 02.04.o3,04 PRO'P Fernbanguraa lbu lbta 01 - TellorrltunnJra lbu Kota Nu!antarq 0l - Luar er€a ^pcldb€rr8unen lbu l(ota Nurantara XEMENTERIAN XEUANGAN, KEMENIERIAN UNGT(UNGAN }trDUP DAN KEHI.TTANAN, KEMENIBRIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RATYAT, XIMENTERIAN XOORDINATOR BIDANG POUTIK, HUI(UM DAN KEAI,IANAN, KEPOUSIAN NEOARA REPUBUI( INDONESIA, KEMENTERIAN PERIIUBUNGAN, KEMENTERIAN KESEHATAN, BADAN XEPEGAWAIAN NEGARTI KEMEMERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, IGMEI'ITERIAN XOMUM(ASI DAN INFORMAIIKA, KEMENIEMAN PERINDUSIEIAN, OTORITA IBU KO(A NUSANTARA KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN XOORDINASI PENANAMAN MODAL 5 3.399 h6 2t.906.672,9 02.o4,03.os PRO-P: P.ngcmbangan t(ota Bcrar, Kota S.dan& Kota lGeil di hovifii lGlieantan Barat Ol - B.rkrmbantnya kota bcaar, Lota scdaDg, kota kccil s.bagai PKN/PXw ol - Jqmteh kota b.rar, kota r.deD& tota Lcci! yang dik nbanglan scbagai PKN/PKW 0l - Rate-rata lndekc Dcre Wilayah Kilimaniall 1,5 5 2 kot^ 59,Oa 2.OOO,O XEMENTERIAN PERHUBUNGAN (KPBU) r47.869,5 02.u.o4 KP Pldlcdbangaa Decreh killtSel, Ikwasen Pattetaran, 9crdcsaan, datr Tranrhigrari Ol - Tcrbangunnya Dcla T€rpedu, I(aaran Fardaaean, dan Xawaran Traaeigraai 02 - Rata-rata Nilai lndcLs FErkeabangan Ikwaaan F.rdesaan Prbritea Na8ional l, s 55,75 03 - Rata-rate Nilai Indck! FeikeErbsraen lks.3an Tra.trrdi€rasi yeng Dircvitalilasi di Purau Kalioantan 5 5a,76 - 4.1.73 - SK No 100513 C ()4 - Pcrs.ntes pcnduduk lriskin Wilayah Iblirnantan 6,3O-5,60 REPIJELIK INDONESIA rtlodtrr rrdo!.I (PD/Progr.E Pdodt . (PPl/Kcatrt..! Horlt.r lrD/Ptoy.r ^rHodta. ^(PRo-Pl I llkrtor Drhn8..r TGrtrdrp rt.hr! Pr..li!.ri f.trct Rtl. .rutr Fr.Tl: FrIJItrtlEll 02 ^- BerkcmbanAnya Pusat K€giatar Stlategb Nasional (PKSN), Irka3i Prioritas Ferbata€aq da! Daenh Tertinggaf 5 0,49 IPKP 37 kccamatan 02 Junlah kecamatan loLasi prioritag perbatasan negara ya.Ilg ditingkatkal keseiahteraan dan tata kclolanya 02.o4.M.M PRO-P: Pemban8unan Desa Terpadu di kovirsi Kdimantan Barat 0l - Terlaksananya Peabangunan Desa Terpadu Provinsi Kalimantan Barat 0l - Rata rata Indeks Dela Provin8i Kalinanrar Barat KEMENTERIAN DALAM NEGERI, XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN 1,5 57,72 145,0 02.o4.o4.o7 PRO-P: Pembangunan Ka{,asan Perdcsaan Prioritas Nasional Kubu Raya, Mempawah, BengkayanS, dar sambag oI - Terlaksananya pembalrgunar Kawasan Perd$aan kioritas Nasional Kubu Raya, MeEpawah, B€ngkayang, dan Sambas ol - lrdeks Perkembangar Kawasan Perdesaa, ^(ab. Kubu Raya, Mempawah, Bengkayang, dar Sambas 1,5 67,32 O,O KEMEI{TERIAN DESA, ^PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRASI 02.04.04.08 PRO-P: Revitalhasi Kaa,asan Tmnsmigra8i Ra€eu Jaya, ccrbang Mas Perk$a, dan Subah 01 - Terlr.ksananya revitalisasi I(awasa! Trarsmigrasi Rassu Jaya, GerbanS Maa Pcrkasa, dan Subah ol - Rata-ratd Nilai Indeks Perkemba[gan Kawaran TraNmigrasi yana direvitalisasi di ProviGi Kalimantan Barat 5 65,30 963,4 KEMENTER]AN DESA, ^PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAT|I 02.04.04.09 PRO-P: PeninalGtar Kcscjahteraar dan Tata lctrola di Keca.Eatan Irkasi Priorita3 di Provin.i Kalimentrn Barat Ol - Mcningkatnya ke8€jahtelaan dan tata kelola di kecamatan lol€si prioritas di kovinsi Ihlimantan Barat 0l - Jumlah kecamatan troka8i ^prioritag pdbatasar reaara yang ditingkatkan kcejahteraan dan tata kelolanya di Provimi Kslimantsn Barat 5 14 kecamatan O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRASI 0,52 IPKP 49.772,3 02.04.04.r0 PRO-P: Pusat KeAiatan strateah Nasiona.l (PKSN) Paloh Aruk 01 - Rata-rata nilai Indek PenAelolaar Ihwasan Perbstass.Il (IPKD PKSN Paloh 01 - BcrkcmbanSnya Pusat Kcgiatan Stategfu Na8ional (PI(SN) Paloh Aruk 5 BADAN NASIONAL PENGEI'LA PERBATASAN (BNPP), KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN DESA" PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I, KEMENTERJAN PERTANIAN - A..74 - FEPIJBT.IK INDONESIA HoEttr. Xdor.I (PD/Pro3trrl! ^grtodt.. (PEl/Xctl.t n Prlorlt r (xPl/Proy.k Pdodt r (PRo-Pl ult-i IrdlLrtor DULlr4.tr T.tLrihp Atrh.! Pr..ldc! T.r3ct Rp. Jut. n: lT'l: Fr?l?r-lrt 02,o4.o4.tl PRO P: Pusat Kegiatan Stratagb Nasional ^(PKSN) Jagoi Babana Ol - B€rkembangnya Pusat Ke8iatan Strate8iE Naoional (PKSN) Jagoi Babang 0l - Rata rata nilai Indeks Penaelolaan I(a*a€alr Perbataoar (IPKP) PKSN Jagoi Babarlg O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAIII 5 0,39 IPKP 02.M.O4.12 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provinsi Kalimantar Tcnsah 01 ^- Terlakoananya Pembanaunan Desa Terpadu Provinsi Ihlimantan Tengah Ol - Peningkatan Rata-Rata Indeks De.a Provinsi Kalimantan Tensah 1,5 6t,25 145,0 KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRAf}I, KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN 02.04.04.r3 PRO-P: Pembangunan I(alr,alan Pcrdesaan Prioritas Nasional KotawarirEir Barat 01 ^- Tcrlaksananya pcmbangunan Kawasan Pcde.aan Prioritas Nasional Itutawa.rinain Barat Ol - Indek Perkembangan IGwasan Perdesaan Kab. Kotawaringin Barat t,5 62,O2 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.o4.14 PRO-P: Revitaltua.i Kawasan Trarrsmigrasi Belarrtikan Raya, s€rta Ikwasan TransEigrasi lrmunti-Dadahup yarg Dlendukung Peageaba,ga.i Food Esrare s6uai Dircktif Preaiden dalam ra.lwl€ Penguatan Kctalanan Pangan 01 - Terlakananya Revitalisasi Ikwasan Transmi8rasi Belantikan Raya, !€rta tGwa.an TrarEmigraEi I-amunti- Dadahup yang Mendukung Pcngcabangan Food Eatate sesuai Dircktif Pr6idcn dalam Rangka Pcnguatan Ictahanan Pangan Nasional 0l - Rata-rata Nilai Indeks PerkeEbangan Ikwasall Transmigraci yanS Direvitalfuasi di ProvirBi tklimantan Tensah 02 - Rata-rata Nilai Indcks Perkembangan t(awasar Trsmmigrasi ya.Ilg Mendukung Food E.tate Provinsi tklimantan TenAah 4.785,4 KEMENTERIANDDSA,PEMBANGUNANDA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 5 5 30,30 50,67 0l - Rata-rata Indcks Dcsa Provinai Kalimantan Sclatan 1,5 66,20 O,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRA: }I 02.04.04.15 PRO-P: Pembangunan Desa Terpadu di Provimi Kalima.ntan Selatan 01 - Terlaksananya Pcmbangunan Desa Tcrpadu PrwinBi Kalimant n Selatan - A.tI.75 - I FRESIDET{ EEPUBLIK INDONESIA Horltr. rrdoErl (Prl/ko3rrE Horlt . (P4lxcgtrti! Sltotltr. lRPl/Proy.k ^Hodtrr ^(PRo-Pl r: lrrFl i Tt=Iltt Dutun3.! T.rhrdrp Ar.h.n il,lrir!?r.,llilfl.IEFYt T.rgct RP' .r .
o4.o4.16 PRO-P: Pcmbaraunan Kawasan Perde€aan Prioritag Nasioral Barito Kuala dan Banjar 01 Indeko Perkcmbangan l(awasan Pcrdcsaan Kab. Barito Kuala dan Barja, 1,5 75,24 O,O ^(EMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN ^DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAIII 02.o4.o4.t7 PRO-P: Revitalisasi IGwasan Transmigrasi Caha,'a Baru 01 TerlaksanalyaRcvitalisasi I(asasan Trammigrasi Cahaya Bar: u 5 75,03 445,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.04.04.18 PRO-P: Pelrbangunan Desa Terpadu di Provinsi IGlimantan TiGur 0l - Tedakanarya PembarSuna, Desa Tcrpadu Provinsi Ihlimantan TiEur 01 - Rata-rata Indek Desa Provifti Krlimantar Tiirur KEMENTERIAN DAI"{M NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMDI{TERIAN KEL.AUTAN DAN PERIKANAN 1,5 5 64,4t 61,35 570,O 02.04.04.19 PRO-P: Fembangunan lhwasan Pcrdcsasr kioritag Naeional Bcrau dan Kutai Timur 01 - Terls.haranya pedbanSuna! Kawasan Perdesaan Prioritas Nasiorral Berau dan Kutai Timur ol - Indeks Perk€mbarEan Kawasan P€rdesaa, Kab. Berau dan Kutai Timur O,O KEMDNTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAIRAH ,IERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.M.20 PRO-P: Rcaitaltuasi Kawasan TralEraigrasi lcrang dan Maloy Kaliorang 0l TerlaksananyaRevitalisasi Kawa8an Transmigrasi Kelang drrl Maloy Kaliorang Ol - Rata rata Nilai Indeks Perkembar{an Kawasa.n Tran.migrasi yara direvitelisasi di Provinsi Iblimantar TiI,tur 5 s8,89 296,1 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA}RAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I 02.M.O4.21 PRO-P: Pcmbangunsn Desa Terpadu di Provirsi Kslimdtan Ut ra Ol Terlaksananya Pe6bangunan Desa Terpadu Provin.i Kelimertar t,tara 01 Rata-rata Indeks Desa Provinsi Kalimantan Utara O,O KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAf}I l,5 54,70 SK No098614C - A.tr.76 - 1,5 55,02 O,O REMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.M.22 PRO-P: Pcmbanaunar Kawa€an Perdcsaan kioritaB Nasional Bulurryan dan Nunukan 01 Tertral(8ananya peabangunan Kawa8an Perde€aan Prioritas Nasiorral Bulungan dan Nunukan 0l - Irdeks Perkembalgan Kawasan Ferdelaan Kab. BulunSan dan Nunukan Hodtrr rrdoErl lPrl/Progr.tn ^Prlorlt.. lP")/trd.t ^! ^rtdo8lt ^t IBP)/Proy.L ^Prlodtr, ^(PRo-P| aiffllFrl 01 Rata rata Nilai Indeks Pcrkembangan l(a[€san Transmigrasi yang Direvitalisasi di Provi$i Kalimantan Utara DuLungrn Tcrhrd.r Ar.h..! Trr8.t Rp. .rutr Irrttrrd P.htrEr 02.o4.o4.23 PRO P: Revitalfuari lhwa8ar Transmigrasi SaliDr Batu dan Seimenggaris 0l - Terlaksananya Revitalba3i Kawasan TrajBldigraai Salim Batu dan Seime[ggafla 5 54,92 413,6 XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.o4.24 PRO P: Peningkataa K$€jahteraan dan Tata Kelola di Kecamatan Lkasi Priorita8 di Provinai Kalimantan Utara 01 ^- Mcningkatnya k$ejaheraan dan tata kelola di keca.: latan lokaai prioritas di Provinsi tklimantan Utara 0I - Jumlah kccaEatan lokasi prioritas perbatasan negara ): an8 ditinekatkan Lcsejalteraan dan tata kclolanya di Provinsi Kelilmntan UtEra 5 20 kecamatan O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.o4.25 PRO-P: Pusat Kegiatan Stmtegh Nasional (PKSN) NuI!ukan 0l - Berkembargrya Pusat Kegiatan Strategis Na8ional (PKSN) Nunukan 01 Rata rata nilai Indeks Pe[gelolaan Kawasan Perbatasar ^(IPKP) PKSN Nunukan 5 O,44IPKP 99.s03,O KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMEI{TERIAN KEI"IIUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH'IERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o4.o4.26 PRO-P: Pusat IGgiatar Stratcgis Nasional ^(PKSN) t ng Midang 0l - Rata-nta nilai Indeks Peryelolaan Ikwasan Perbatasan (IPKD PLSN t ng Midang 01 - BcrkcmbanSnya Pusat IGgiatan Strategis Nasional (PKIiNl Irns Midans 5 O,44 LPKP O,O KEMENIERIAN PEKER.'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.o4.o4.28 PRO-P: Pusat Kegiatan Statrsis Nasional (PKSNj lrns Nawarg 0l - B€rkembargnya Pu8at K€giat n Strate8b Nasional (PKSNI Lns Nawang 0l - Rata rata rdlai lfldeka Fengelol,aan I(aasaJl Perbata€an (IPKE PKSN Lng Nawa.ng 5 0,69IPKP 3O.A3O,O KEMENTERIAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAI(YAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - A..77 - 3 k€camatan O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTING{iAL DAN TRANSMIGRASI 02.M.O4.29 PRO-P: Perringkatan IGsejahtcraan dan Tata IGlola di Kccamatan lrkasi Prioritag di Provinsi IklimanEn Timur 01 - MeningkatnlE kejahtcraan dan tata kclola di kccamatan lokasi prioritas di Prwinsi KeliEarten TiDur Ol - Jumlah kecamatan lokasi prioritas pcrbatasan ncgara yang ditingkatkan kescjahtemar dan tsta kelolsnya di Prowin.i l(,limrntrn Timur 5 FEFLIBI-IK INDONESTA Hodttrr r.doad (m)/Prcrt..[ Hodtrr (Pq/r.arrt.! Pdornrr lxPl/l'toycL ^Erodtr. lPRo-Pl i]'!tTII=nt Dukutiaen TcrhrdrE At.h.,r hrtrErl P.!rL.a. Trrg.t RE. .r!tr 02.04.05 KP: Kclembagaan dan Kcuangan Dacrah 0l - Meningkatnya Nilai Evaluasi Penyelenaaararn Pemerintahan Daerah (EPPD) ol - Nilai Evaluasi PenyelengSaraan Pemerintahar! Daerah ^(EPPD) 4 3,35 341.676,5 01 ^- Juldah daeral dengan penerimaan daerah mcningkat 4 4 42,4 ^oh 61 daerah 04 - Medngkatnya daerah densan realilasi belanjanya 01 - Jumlah daerah dengan r*lisasi belanjanya b€rkualita8 4 61 daerah 05 - Merdngkatnya reforEa8i pelayanan perizinarr 01 - Jumlah perizinan yang kewenaflga.nnya Budal didelegasikan ke Pft)P Prima bcrbasis clcktronik 06 - Merintkatnya daerah yang mcmiliki PISP Prima berba8i3 el€ktronik 07 - Mcningkatnya tata kclola keuaagal daerah yang cfclof dan cfisicn 01 - Jumlah daeEh yang mcmiliki I'TSP kime b.rbe.is elektrdik 01 - Jumlah daerah yang Eebl{8ana.kan tata kclola keuangan yang cfeldif dan 4 6 daerah 61 daerah 4 08 - Meningkatnya ke!€pakatan dar perjanjian kerja sama daerah 0 I - Jumlrh daerah yang !rcngimpleaentasikan Kescpalatan dan Perjanjian ^(e!ja Sama Daerah 4 6 daerah 0l Per6enta6e capaian SPM di dacrah 4 SK No098616C 09 - Meninakatrya perc€rtas€ capaia.lt SPM di daerah - A.II.78 - too ^6/o I Ptioalt r i.dond (Pf,)/Pro8 r Prlodtr. (PPl/xcglrtrr Pdorltrr (BP)/EqyGr Hotltr' (lRo-n L5!t?n L!dtLrtor DuLllrrr T.rh.dr? Prcrftlc! Tutct Bp. .htr Iaatanal Falrtaana l0 Meningkatnya daerah dengan indeko kinerja OWPP kat gori baik 01 Jumlah daerah densar irdeks kinerja GWPP kategori baik ll - Meningkatnya pengelolaan perta.Ilalla.Ir dan teEclcnggarakannya penataarr ruanS ol - Luas cakupan bidana tanah bffs€rtipikat yang terdigitasi dan memiliki georefercnsi yang baik 03 - Jumlah matcri teknb &n rancangan p€raturan daeml RDTR (ab/ Kota a8 materi teknis dan Ranp€rkada RDTR 04 - JuElah Pers€tujua, Substanai RDTR Kab/Kota 59 peruetujuan subst nsi RDTR 05 - JuElah materi telaria dan rancanSan pcraturan dacrah R'I'tlw Pmv/ Kab/ Kota 5 materi teknig dan Ranpcrda RTRW 06 - Jumlah PeEctujuan Substansi RTRW Prcv/ Kab/ Kota 4 Fruetujuan substansi RIRW 07 - Nilai IGpastian dan Pcrlindungan Hak atas Tanah 5 5 5 5 5 5 08 - Jumlsh Dokumen Harmonisaei Rancaflgan Peraturan Perundangar RDTR Calon IKN 1 Raperpu RDTR IKN - A.tL79 - ! I REFUELIK INOONESIA Hodtr. Il.do[rl lP l/Progn ^r ^PHorlt.t (Pa/r.8htr'r Ptlodt . lFl/Proy.r ^Ho n.|PI(>PI :
rFri1: l IadlL.t T.r!Gt Rp. .rd. ir.firr?!.,lrSl.IEFn Du"hlEr! T.tlrd.p Atlhrl 12 TertralceDanya peningkatan penyelcnggaraan idormasi gcGpasial 2 800 dcsa 02.04.05.o5 PRO P: PenAelolaa.n dan Pelayanan Pertanahan di Pmvinsi Kalimantan Barat 02.04.05.06 PRO P: Peryelenggaraan Penataar Ruar8 di Provinsi Kalimanlan Barat 01 - Terscdianj.a rcncana tata ruang yana berkualita8 0 I - Jumlah materi tcknb dan rancangan pffaturan daerah RDTR I(ab/Kota 02 - Jumlah Perletujuan Substansi RDTR tkb/Kota 5 5 12 rekomendasi kebijakar 3 rekomendasi kebiiaka, 3.425,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 03 JuE ah lrateri teknfu dan rancangan pcraturan dacrah RTRW Prov/ I(ab/ Kota 5 1 lckomendasi kcbijakar 04 - JuElah Per.€tujuan SuhtarBi RTRW Prov/ Kab/ rrota 5 I rckomendasi kebijaksn 02.04.05.08 PRO-P: Pelrgclolaan dan Pelayalan Pertanahan di Provinsi Kalimafl tan Tengah ol - TbrlaksarBnya percepata.n 01 - Jumlah sertipikat Hak Atas Tanah ertifikasi rrnah 5 5 38.375 bidarg 37.OI5,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN Sa.6A6 ha 02 - Terlaksaranya percepata! 0l - Jumlah bidanS tanah peta bidanA tanah dafl ruang SK No098618 C 01 - Ters€dianya redcana tata ruaDg yang bcrkualitas 02 - Jumlah pcrcctujuan substa si RDTR Kab/Kota - A.II.80 - 5 3 rekomerdasi kebijakan 7OO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.(x.05.09 PRO-P: Pcnyelcnggaraan Penataan RuanA di ProvirEi IGlimantan Tengsh 0 I - Juml,ah Eateri teknh da,It rancanSafl peratura.n daerah RDTR K6b/Kota 5 3 rekomerdaal t<cbijakan K INDONESIA Horltr. !t .io l (Plfl/PtogtrE Pdodtrr lPPl/t ^gt ^tr! ^Prrodt ^. (xPl/Proy.L P odtr' (PRo-Pl riiTIJEtElt DuLu!g.r Tcrh]t.p Aflh..! T.rlct Rt. Jut. ifitlt: r?J|trtl: 1l 5 1 rckomendasi kebijakarl 02.04.05.11 PRO-P: Pcneclolaan dan Pelayanafl Pertanaban di PrDvinsi Kdimant n Selatrn 5 3s.a(x) bidans 7.590 ha 17.082,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02- 0l - Jumlah bidans tanah pcta 02.04.05.12 PRO-P: Penyelengaaraar Penataan Ruang di Provhsi Kalimantan Selatar O1 - Ter!€disnya rercana tata ruang yana berkualitas 01 Jumlah materr tektia dan rancangan pcraturan daerBh RDTR Kab/Kota 5 4 rekortrerrdasi kebija.I{an I.OOO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 288.034,5 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 Jumla} peftetqiuan aubatanai RDTR lhb/Kota 03 - Jumlah materi telsft d6fl ranc€ruan peraturan daeral RTRW Prov/ Kab/ Kota 04 - Jumlah pcrsctujuan substan3i RTRW Prov/ Ihb/ Kota 0l - Tcrlakananl.a percepatan 01 JuElah Sertipikat Hak Atas Talah 5 2 rckoEerdasi kebijakan 5 s rckomendasi kebijal(an 5 5 3 rekomendasl kcbiakan 02.04.05.r4 PRO-P: Pengclolaan dan Pelayanan Pertanahsn di Provirui Kalimantan Timur 137.468 bidang 02 - T€rlakserranya percepatrn 0l - Jualah bidang tanah peta bidang tarEh darl ruary 5 994.633 ha 02.04.05.15 PRO-P: Penyel€nagaraan Penataan Rua.ng di Provin8i Kalitl,aran Timur 0l - Ters€diafl].a rencana tata ruanS yang berkualitaa 0l - Jumlah materi tcknis dan rancangan peraturan daerah RDTR tkb/Kota 5 11 rekomendaal kebijakan 9OO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Jumlah p€r!€tujuar subBtan8i mRw ttov/ Ikb/ Kota - A.II.81 - 5 2 rckomendasi kebijar(an ,( NEEUAUK INDONESIA Hodtr. Ilrdo|rd (Pltl/Progr.r hto trr (PPl/&arrt.r HoEn r (KPl/SloycL ^gltorlt.r (PBo-Pl trtTlTr-n' Drfiragrn T.thrilrp Atrh.! T.rg.t Rp. .rutr I t n i PcLLrrti 03 ^- Jumlah materi tekntu RDTR Rcncana IKN I rckoaenda8i kebijakan 4 rekomendasi kebijakan 5 5 02.M.O5.20 PRO-P: Penyelenggaraan Informasi c€ospasiat di Provinsi tklimantan Tenaah 01 - Tercapainya ^juIl ah kcsepakatan tcknis batas wilayah administrasi dea/kelurahan yarg diha8ilk rr 01 ^- Jumlah kesepakatan tcknis batas wilayah adminbtrasi desa/ keluralan yans dihasilkan 2 600 de.a I.OAA,5 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 02.M.O5.23 PRO-P: Penyetre[gSaiaan Informaai Geoapasial di Proeinsi Kalimantan Ut ra 01 Tercapainya ^juEla}I kerepakatan tcknh batas wilayah adminbua8i dcsa/kclurahan yang dihasilkan 01 ^- Julrlah kerepakatan tekrrb batas wilayah adminbtrasi desa/ kelulahan yang dihasilkan 2 2OO dee O,O BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 02.05 PP: Pembangunan Wilayah sulawcsi 01 Meningkatn,a pertumbuhan ekonomi da,r tingkat kejahtcraan maayarakat di WilalEh sula$csi 01 - L6ju pertuobuhan PDRB wilayah Sulawcsi 7,7-8,6 per tahun r.498.683,0 67,A4-74,71 ,Iilai minimum-nilsi maksimum 02 - IPM Provinsi di wilayah Sulawi 5 I 1 03 - Percentas penduduk miskin wilayah Sulawe3i - A.II.82 - 7,80-8,50 ^06 FEFUELIK INDONESIA Ftnl.-l it]lrll?tlr,! f.4!t Rp. .rutr t!.trn.l P.Lt rlr Prlodtrt f,rdodd lml/Eogrtn ^Pdodtrt (PPr/fcrhtrtt Ptlodtr. lxPl/Prcy.l Hodtr. lPRo-Pl 02.o5.01 KP: Pen8embangan Kasasan Strateais 0l - Bdkembangnya kawasan 3ti: ategla Dutulgln T.rh.dep Arh.n 0l Rasio pertuabuhan invcstaal kawasan ^(KEK/ xI/ DPP/ KPBPB) terhadap wila]'ah 5 A kaeasan 244.174,4 133.465,4 >l 02 - Juelah Lalasan pusat pdtumbuhan yana difasilitasi dan dikembanskan 5 03 - De3tinasi Pariwisata Prioritas (DPn 5 5 2 destinasi 04 Destinasi Pariwisata Pcngcmbangan dar Revitaltuasi 05 - KEK bcrba8ia pariwista dan industri 5 3 kawasaa 02.05.01.o1 PRO-P: Percepatan Peningkatsr Investa8i KEK Bitung 0l - Terlakananya pcrccpatan pcningkaEn investasi KEI( Bitulrg 01 - Rasio pertumbuhan kwe8tasi kawasan ^(KEK/ KIl DPP/ KPBPB) t€rhadap pertumbuhan invcatasi Provinsi Sulaweei Utam 06 - KI Prioritas dan Kl Pengembangarr 01 - Rasio pertumbuhan inv$tasi kawasan (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan invdtasi kovinsi O,O KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN ^KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 2Kl >t >1 02.05.01.02 PRO-P: Percepatan opcrasionalilasi KEK Likupang/ Destina8i Pariwigata kioritas Manado-Likupara Ol - Terls.ksaranya percepata.i operasionalba8i KEK Likupang/ Dcstinasi Pariwtuata Priorita8 Manado-Likupang KEMEMERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIUSATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOMUMKAI}I DAN INFORMATI(4, XEMENTERIAN DA]AM NEGERJ, KEMDNTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN PEKER.'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 5 SK No098621C - A.II.83 - tJil-+fr.Tflt REFUELIK INDONESIA Hodtrr rrdoorl (Prl/ho3r.a l+lodt . (PAlxcglrt n Pdodtr. |rP)/FroFk ^Prtodtit (rRo-4 I!dttrtor Duklt!g..r Tcrhrdrp Atrh..! Md.ri Trtt t Rp. Jut. Ia.trrd P.ht .'r 02.05.01.03 PRO-P: Fasilitasi Rcalisasi Invc3tasi dan Pembanaunan KI/KEK Palu Ol - Terlaklanadya traa itasi realisasi investasi dan pdnbangunan KI/KEK Palu 0l - Rasio pertuEbuhar futveatasi kawasan ^(KEK/I /DPP/KPBPBI terbadap pcrtumbuhan investa8i Plovinai Sulawesi Tengah KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTDRIAN AGRARIA DAN TATA RUANC/BPN, TEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 5 15.O00,O 02.05.01.04 PRO-P: Pembangunar Destinasi Pariwilata Pengembanaan Toraja- Makassar-S€layar 0l - Terlaksananya pcmbangunan d6tinaBi pariwisata pengembangan Toraja-Makassar-Selayar 0l Rasio pertumbuhan investasi ka?san (KEK/ KI / DPP/ KPBPB) terhadap Sulawesi pcrtumbuhan investasi Provimi Sclatan KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTDRIAN DAI,AM NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TE(NOLOGI 5 >I 4.463,4 02.05.01.05 PRO-P: Perbaikan Aks$ibilitas, Atraki, dan AEenitas D6tinasi Pariwisata kiorita8 wakatobi ol - Terls.ksaranya perbaikan ak$ibilitas, atraki, dall amenitas DestinaBi Pa.riwhata Prioritas wakatobi 01 - Rasio p€rtumbuhan investasi kawaoan ^(KEK/ KI / DPP/ XPBPB) terhadap pertumbuhan invtasi ProvirBi Sulaw€si Tenggara KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ ^BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI; I, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI 5 >l 9r.250,O 02.05.01.06 PRO-P: Fasilitasi Realbasi Investasi dan Pcmbangunan KI Tekrlar 0l - Terlaksananya Fasilitasi Reat€as1 Investasi dan Pcmbanaun ,lt KI Takalar 0l Rasio pertuabuhan invcstasi kawa8an (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan inv$tasi Provinsi Sulewi Selatan O,O KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 >l 02.05.02 KP: PcnSembangan S€ldor UnSsulan 0l - Berkembangnlra scktor unggulan 0l - Perseltase pcninSkatan prcduksi koEoditas uruulan ^per tahun - kskso 02 - Peffcnta!€ penin8katafl ^produksi komoditas unasulan ^p€r ta}lufi - kopi 03 Pers€ntasepcninglatanproduksi komodita8 unulan Dcr tahun - kelaDa 04 - Pen€irtas€ peningkatan Foduk i koEoditas uflggulan pcr tahun - pala 5 t,65 128.544,1 5 2,57 ^0 5 o,9 ^0/o 5 -6,66V" - A.II.84 - Fr{IEEN BI.IK INOONESIA P odtrr f,rrlord lPtrl/RogrrtB ^Ptlodtrl (PAIE drtrn Pdo rh. (xPl/Proy.t Pllorn r lPRo-Pl IldlLrtor Dutu!au T.rhrdrp Atrhrn Pt drt.n Inrn.l F.Ltlrll TrEGt RE. .rutr 5 25,5t Vo 5 18,47 Yo 09 PeI!€IItas€ peningkatrn produksi komoditas uragulan per tahun - gara& 5 r.360,86 70 02.05.02.01 PRO-P: FengeDrbansa.n Ibmodita8 Unggulan Kclapa di kwirrsi Sulawi Utara 01 - TcrlalGananya pengembanSan komoditas un88u1an kelapa 0l - Peft€nta8e pcningkatan prDdukci komoditas unggulan per tshun Provimi Sulawesi Utara kelapa 3.691,0 KEMENTERIANPERTANIAN 5 0,o5 % 02.05.02,02 PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unggulan Iada, Pala, dan Ccngkch di Provinsi Sulawcai Utara 0I - T€rlakansnya p€ngcmbarSan komoditas unggulan lada, pala, dan censkeh 0l - Peraentale peninSkatan produksi koEoditaE unSgulan per talun Provinoi Sulascsi Utara - pala 5 -7,31vo 5.735,7 KEMENTERIANPERTANIAN 02 Pers€ntasepeningkatanprodukai komoditas ungaulan per tahun Pmvinsi SulawBi Utara - ccnSkeh 5 o SK No098623 C - A.II.85 - 5 2,8a Yo 1.566,0 KEMENTERIAN PERTANIAN 02.o5.o2.o4 PRO-P: Pengembangan KoEoditas Unggulan lGkao di Provinsi Sula$cai Utaia 01 - Pcr8cntasc peningkatan produksi komoditas ungaulan pcr tahun Provinsi SulawEsi Ulara - kakao 0 I TerlaharaflJ.a penseEbangan komoditag urggulan kakao NI,S fHorlt.r i.dodd (Pf,l/Ptognm Hodtr. (PPl/x.aht.! Pdodta. lxPl/Prorll ^Hodtl' ^(IRo-Pl 8.altaa lndlt tod DrLuEtrr T.rh.dr? Ar.hrn Pr..Llc! TrItGt RE. .rutr Inrt ltl P.Lt rlr 02.05.02.05 PRO-P: Pengcmbangan Ibmoditas Unggulan tkkao di Provinsi Sulaweai Tcngah 0l - Pers€ntas€ peninakatan Foduksi komoditas unggulan per tahun Provinsi Sulawi Tcngah - kalao 5 o,97 V" 6.064,5 KEMENTERIANPERTANIAN 02.05.02.06 PRO-P: Pengembergan Komodita8 Ung8utra.n l,ada, Pala, dan Cengkeh di Provinsi Sulau,€si Tengah OI Terl,a.ksananya pengembangan koraoditas ungSulan lada, ^pa.la, da.Ir cengkeh OI - Pcr!€nta3€ p€ningkatan produki komodita3 unggul,an per tahun Provir8i Sulawesi Tersah - censkeh 5 2,so 377,4 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o5.o2.o7 PRO-P: PengeEbangan Ibmoditas Unggulan Kopi di Povinsi Sulawe3i TcnSah 02.05.02.08 PRO-P: Fengembangan IfumoditaB Unggul,an Kel,apa di Provinai Sulaw6i Tcngah 0I - Terlskananya pengcmbangan komoditas unSsulan kopi 01 - Terlalcananya pcngcmbangan komoditaa untaularr kelapa 0I - PeE€ntase p€ningkatan produksi komoditas ungSulan per tahun Provhai Sulawesi Tengah - kopi 3.A1O,O KEMENTERIANPERTANIAN 1.64A,2 KEMEI{TERIANPERTAMAN 5 5 2,76 Vo o,06 01 - Fersentase peningkatan produk8i komoditas ungSulan per tahun Provitai Sulaw€si Tersah - k€lapa 02.05.02.09 PRO-P: PenS€Ebanaan KoEodita. Unggulan Kal€o di Provinsi Sulaw.Si S€latar 0l - T€rlsl$ananya p€flgembangan koaoditag unssular kalao 0l - PeE€ntas€ peningkatan prEduk3i komodita8 ungSulan per tahun Provinsi Sulawesi Selatan - kakao 5 \a5vo 10.530,0 KEMENTERIANPERTANIAN Ol - Terlaksananya pergembanaan komoditag unssulan kopi 2,49 ^0/o 12.971,3 KEMENTERIA}.I PDRTANIAN 02.05,02.10 PRO-P: Pengembangar KoEoditas Unggul,an Kopi di Provimi sulawesi Sclatan 0r - Pers€ntase peninekatan produki komoditas unggulan per tahun Provinsi Sulaw$i Selatan - kopi 5 - A.IL86 - ( HEFTIELIX INDONESIA Hodtrr trr.lon.l (Plq/Progtrn krodtrr (Pq/K.drtrn Prlodtr. (xPl/ProFt Hodtrr lIRo-P, i?[ITI: T+II DuLlrgr! Tcrh.drp AnLu TrtIGt Rp. irutr I-i'Trl: F[IJItEr!|N 2.667,4 KEMENTERTANPERIANIAN 02.0s.02.11 PRO-P: Pengembangan Komoditas Unggulan l-ada, Pala, dan Cengkch di PIovin8i Sulaw$i Selatan 0l - Perscntarc pcninSkatan produksi komoditas unggulan p€I tahun Provimi Sulawesi Selatan - pala 5 0,oo ^gr'" 5 2,39 ^0/o 02.o5.o2.12 PRO-P: Pengembangan KoEodita$ Unggulan lGlapa di Pmvinsi Sulawesi Sclatan 0l - Pcrscntas€ pcningkatan ploduki komoditas urggulan p€I tahun Provinsi sulawesi Setatan - kelapa 01 - Terlaksananya pengembanAan komoditas unggulan kclapa 5 o,o8 9rl" A.IO9,O KEMENTERIANPERTANIAN 02.o5.o2.14 PRO-P: Pcngcmbangan KoEodita3 Uragulsn Kakao di Provinsi Sulawe3i Tenggara OI - Tcrlakananya p€naembanaan koEoditas ungSulan ka.kao Ol Pcrs€ntas€ peninakatan produksi komoditas unggulan per tahun Provin8i Sulaweai Teng8ara - kakao 5 2,69 ^0h 9.796,0 KTMENTERIANPERIANIAN 02.05.02.15 PRO-P: Pcngembangan tbmoditas Unagulan kda, Pala, dan C€nakeh di Provin8i Sulaweri Tenggara 01 - Tcrlakananya p€naembar8an koEodita8 unsgulan lada, pala, dan cengkeh 0r - Perscntas€ penin8katan produksi komoditas unggulan per t hun Provinsi Sulacsi Teng8a.ra - pala 02 - Perscntasc pcningkatsn prcduksi komoditas unggulan p€I tshun Provinsi Sulawesi Tenggara - cengkeh 5 -9,74 Eo 1.216,6 KEMENTERIANPERTANIAN 5 4,39 V.
05.02.16 PRO P: PengembanAan Komoditas Kopi di Provinsi Sulawesi Tcnggara 0l - Terlaksananya pengembangan komodita3 unggulan kopi 0l - Percentaoe peninSkatai! produksi komoditas unggulan pcr tahun Provinsi sulawcsi Tenagara kopi 5 3,Oto 3.765,0 KEMENTERIANPERTANIAN SK No098525 C 0l - Terlalsananya pengeEbsngar komodita. unssulan kelapa - A.II.87 - 5 0,0s % 3.055,8 KEMENTERIANPERTANIAN 02.05.02.17 PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unggulan l(clapa di Provinli Sulaw$i Tenssara 01 - PeE€ntasc peningkatar produksi koEoditas unggul,an per ta}rut! Provinai SulawesiTenagara kelapa H6rlt . i.d6d (llll/lhofto rtlclt[ Ihhry.n Tarl.laE lat ! h.dd.! rf7,!r,!FT.'L-!nt f: lri?l 01 ^- Terlaklanaiya pengcmbe[tan Lor6odita. unggulen kclepa il!r-.flr Itf.t at, JEtr iEitit!1l Elodt . FnO,4 02.05.02.19 PRO-P fuigdribangrn Komodita! Unggulen xclepq di Provinli Gomntrto 5 0,o5 % 936,0 XEMENTERIANPERTANIAN 02.o5.o2-21 PRO-E kngcEbalrgaE LoEoditar UaSgulaE lade, P6fa drn ccntk h di Prtvh.i C}orolrt lo 0l - Pc.6cnta!€ pcningkatatr poduksi koraoditas unggulan Fr tahutr kovirui Oorontalo - cct!g&.h 5 0,00 % 288,2 XEMENTERIANPERTANIAN 02.o5.02-22 PRO-P: Pergerabangi.rl ,(oaoditrr UDAgulan lfupi di Povinei Sulawesi ^gerat 02.05.02.23 PRO-P: PclscdbanSan Lomoditea Unagulen Kekeo di ProviEai Sulercai Berat 02.05.02.31 PRGP: Peat€nrboaen LoEoditas UnggulaD ^garab di ProviD.i Sul,awesi Scletrn Ol - Tcrlaksananj,a penaernb.ngan koEoditas un8gulen kopi Ol - Terhkaaranya pengcmbangEtr koEodita! urrgSulen kakeo Ol - Terlekaanaa}e FnSombargan ^koEdita. urtgulea FriL.rlan buditaya Ol - Terlat eflealr pcns'tnbengatl komodites uDgsulan garaE 01 - Itr&nta.e pcairykatan produk i Lor&ditar ung8ulen p€r tehun Prcvirui Sulic,lri Barat - kopi O1 - Fe$Gntaoc pcningkatAn ptodukli kohoditar unSgulan pca tahua Provinli Sulawcai Barat - kel6o 01 - F.trsentaec peninakaten produkri koEodita. ungula.E per trhun Provindi Sulawali S.latan - galam 02.o5.c2.27 PRO-P: Flo8clnbaryan Xoaoditeu Uaggulen Perikanan Budidaya di Proviasi Sulav,l8i Utara Ol - Itrrcntaec FninSketaa produkri koeoditas unggulaE pcr tahwr Provi$i Sulaweai Utara - Fril(a.aen budideya 5 5 5 5 2,60 o,95 % 5a,6t % 9.4OO,O KEMENTERIANPER-IANIAN 4.IOO,O ITEMEMERIAN PERTANIAN 656,4 KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERI(ANAN - A.II.88 - 1.6tl,gti 2.620,0 ^(EMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN FEESIOEN FEFTIBUl( INDONESIA fdorlt . Ifrllo!.I (flrl/ProltlE Hornr. lPPl/Kcglrtu ^Prlodtrr txPl/P'oy.k ^Pdorltr' lPRo-P) (tn-!tTl LLdtLrtoE DuLuntan T.rhrdrp Ar.Lrn frcd.l.n TuSct Rp. Jutr irTrrifl.1rljrr-!,n 02.o5.o2.32 PRO-P: Pcngcmbanaan Komoditas Unggulan Perikanan Budidaya di Provinsi Sulawi 0l - Tcrlaksananya p€ngembangan komoditag unssulan p€rikslran budidaya Or - Persnta!€ peningkatan prcduksi komoditaa u[ggulan per ta]ruf ProvirBi Sulawe8iSelatan perikalanbudidaya 9.267,4 KEMENTERIAN KEI-AUTAN DAN PERIKANAN 5 10,23 vo 02.05.02.34 PRO-P: P€ngembangan Ibmodita3 Uragulan Perikanan BudidaF di Provinsi Suiawesi Tenggara 0l - Terlakanarya p€ngembangar komoditag unSgulan perikanal budidaya 0l - Peroenta& peningkatan produki komoditas utggulrn per ta}tufl ProvirBi Sulawcsi Tenggara - perikanan budrdaya 5 139,49 Vo 9.43O,O KEMENTERIAN KEUIUTAJ{ DAN PERIKANAN 02.05.02.35 PRO-P: Penaembangar Komoditas UnAgulan Peril€narl Tar4kap di Plovinsi Corollta.lo 0l - Tcrlaksananya pengembangar komoditas ungaularl perikanar tangkap 0r - Perserta!€ peningkatan prcduki komoditas unggulan per tahun Provinar Gorontalo - perikana[ tatgkap 5 23,44 V. 790,4 KEMENTERIAN KEIALTTAN DAN PERIKANAN 02.0s.02.36 PRO P: FengeabarSan Ibmoditas Unggul,a, Perikarlan Budidaya di Provinsi GoronElo 02.05.02.39 PRO-P: Pcngcmbangan KoBoditas Unggulan Kelapa di Provinsi Sula$'csi Barat 0l - Tertral(8anan]a pengembangan komoditag unggulan perikanan budldaya 0l - Pcrscntasc peningtatan produki komodiEs ungeulan pcr tahun kovinsi Gorcntalo - perikanan budidaya 5 5 44,16 V" o,o5vo 2.150,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2.619,0 KEMENTERIAN PERIANIAN 01 - Tcrlaksananya pcngembanaan komoditas unggulan kclapa 01 - PeE€ntasc peninskatan pIoduki koaodita8 unggulan per tahun kovinli SulawEsi Barat - kelapa 01 Terlaksananya penaembargan komodita3 unggulan tebu 1,5 v" 2.546,8 KEMENTERIANPERTANIAN 02.05.02.4I PRO-P: Pengcmbangan Komoditas Unaaular Tebu di Prowin.i Sulaw€ii Selairrl 01 - Pcr&ntaoe peningkatan produki koraoditas unggulan per tahun Provinsi Sulawcsi Sclatan - tebu.) 5 - A.II.89 - REFT-iELIK INOONESIA Hodt r rrrioml (Plt)/hoSrrE P orlt.. lP?|/Kcttrt.r ^Pdorlt ^. (xPl/Prot.L Horit . lPRo-P) : tT!!Tl DuLuEtrtr Tcrh..lqr Arahan PrGdilc! Tug.t 1.133,91% RE. Jutr hdlLrtor 0l - Perscntase pcningkatan prcduksi komoditas unggular per tahur Provinsi corontatro - garaE B'.,: TI'IFr?J?I-EII 6.466,0 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 02.o5.o2-44 PRO-P: Pengembangan Komoditas Unggul,a.Ir Gara.E di Provinai Gomnt lo 0l Terlaksananya peiSembangan komoditas unggulan garam 5 02.o5.o2.45 PRO-P: Pengembangan Ibmoditas Unagular Kopi di Provinsi Gorontalo 01 Peftentas€ peninekatan produksi komoditas unagulan per tahur Provin8i Gorontalo - kopi 01 - Terlakssnanya pengembangan komoditas unggulan kopi 5 2,3t "/" 1.A7O,O KEMENTERIANPERTANIAN 02.05.03 KP: Pengcmbangan l(awasan 01 - Bffkembangnya kawasar perkotaan 01 Skor lrdeks Kota Berkelanjutan/IKB WM Manado (angka perhitunSan 5 72,O1 620.9s9,1 02 - Skor Indcks Ibtg B€rkelanjutan/IKB I6ta Palu (angka perhitunSan s€ruelltara) 5 66,06 03 Skor lndeh Kota Berkelanjutan/IKB WM Makassar (angka perhitungan a€mcntaia) 5 71,30 04 - Skor Indeks Kota Berkelanjutan/IKB Kota Par€parc (angka pcrhitunSan 8€raentam) 5 78,s0 05 - Skor Indeks Kota Bcrkclanjutan/IlG Kota Palopo (angka perhitungan s€mentara) 5 71,46 06 - skor Indek Kota Berkelanjutan/IKB Kota Kendari (angka perhitunga.i SK No098628 C - A.tL90 - 5 72,96 REFI.IBLIK INDONESIA Prlodt r !hdo!.I (Plfl/"roat.E Hornrr lPPl/E fr.t ^! Hodtrr (XPl/koFL Horlt r IPRO-PI LEdllrtor DuLu!ar! r.rhr'hE irflhrn n'iTrEFli?.Jff?la: "1 Tut t Rp. .rutr 5 71,97 0l - Jumlah kota bar, kota sedang, kota kecil yanS dikembangkan s€bagai PKN/ PKW 5 5 63,44 6 kota 03 ^- Terlaksansnya penyelessian RIR untuk WM di luar Jawa 0 I - Jumlah WM di luar Jawa yana 04 Berkembangqawilayah Metropolitan di luar Ja$B 0l - Jumlsh wM di luar Jawa ^yang dikeEbargkan 5 5 lWM 2WM 02.05.03.03 PRO-P: Pcngcmbangan Wilayah Metropolitan di Provinsi Sulawi UtaIa 0l Terl,akaananya penyclcsaian RTR untuk WM di 0l - Jumlal WM di luar Jawa yang 5 lwM 54.165,5 KEMENTERIAN PEKER,JAAN UMUM ^DAN PERUMAHAN RAKYAT 02 - Berkembsnsnya Wilayah Mctropolitan di luar Jaf,,a 01 - Jumlah WM di Iuar Jawa ^yanA dikembangkan 5 lWM 02.05.03.04 PRO-P: Peraembanaan Kota Besar, Kota Sedang, Kota Kccil di Provinsi Sulawei TcnSah 0l ^- Bcrkembananya kota besar, kota sedana, kota kecil sbagai PKN/PKW 01 - Jumlah kota bcaar, kota E€dang, kota kecil yan8 dikembangkan s€bagBi PKN/ PKW 5 213.780,0 KEMENTERIAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 0l - Berkembangry'a Wilayah Metropolitan di luar Jallla 0l - Jumlah wM di luar Jawa yarg dikembarakan - A.II.91 - 5 lwM 310.360,2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN XETENAGAKER.IAAN, BADAN ^PUSAT STATISTIK, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER ^DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ^(I(PBU) 02.05.03.05 PRO-P: Pengembangan wilayah Metropolitan di ProviNi Sulawesi Sclatan FEPI"IELIK INDONESTA Hodtr. rr.noEd (m)/PrognE Hodtr. (PPl/EcAtrtE Pdoaltl. (BPI/Prc,FL Prrodt . (PRo-Pl .if,IIFF; I Drtrrn8la T.rhrdrp &rh.n T.rg.t RE. Jlrt inrIlallluSrlrF,n 02.05.03.08 PRO-P: Pcngcmbangan Kota Bcsar, Ibta S€dang, Ibta Kecil di kovirlsi Gorontalo 01 Jumjs}l kota besar, kota sedara, kota kecil yang dikembangkan s€bagai PKN/PKW 5 1 kota 42.653,4 ^(EMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02.05.04 KP: Pengembangan Dacral Tenirgtal, I(awaoa.lr Perbatasan, Pcrdeaan, dan Transmigrasi ol - Jumlah daerah tertingaal 5 O kabupaten 250.935,1 03 Jumlrl kecaEatan lokasi prioritas perbatasan nega.ra yait ditirEkatkan keejalteraan dan tata kelolanla 5 04 - Per8entaoe pelayana! publik yang dipulihkan 2 100 ^0,6 01 - Terba[gunrrya Deaa Terpadu, Kawasar Meaaan, dan Ka$asan Transmigrasi 01 - Rata-rata Indcks Dcsa Wilayah SulaweBi 1,5 64,O7 02 - Rata-rata dlai Indek8 PcrkcmbanAan t(awasan Pcrdcsaan Prioritas Nasional 1,5 56,8 03 - Rata-rata nilai Indekg Perkemba.lrgan Kawasan Trarl8Jligrasi yang Diraitalisasi di Pulau Sula{,6i 5 61,97 04 - Peru€nta8e penduduk Eiskin perdcsaan wilayah Sulawcsi 12,20 12,60 Vo 0r - Meningkatnya k$cjahteraan dan tata kelola di keca.Eatafl lokasi prioritas di Provinsi Sulawi Utara - A..92 - 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o5.o4.o2 PRO P: Peningkatan Kes€jahtcraan dan Tata Kclola di Kecamatan Lkasi kioritas di PIovinsi sulawEsi Ut3ra 0l JuElah kecamatan lokasi prioritas Frbatasal ^egara yanS ^ditingkatkar k$ejahteraan dar tata kelolarya di Provin3i Suliawesi Utara Pttodtu rrdoE I |Prl/Prodr.6 ^Prlodlt.. IPP)/X.tl.trt ^rttortt ^. lxPl/ProycL ^Prlodtr. lPRo-Pl 02.0s.04.08 PRO-P: Pembangunan De€a Terpadu di kovirui sulaw$i Utaia iI'|IiITFQ|ll lruLuEtr! t rhrd.p Tr4.t RD. .rlt. i1'ltTFt'i',lTi5rrEFfl 01 Terlaksananya pcmbaflgunan Dcsa Terpadu Pmvinsi Sulawi Utara 02.o5.M.@ PRO-P: Pembangunan Ikwasan Perdesaan hioritas Nasional Minahasa Utara 0l - Indeka Perkembangan Kawaoan Perdesaan Kab. Minahasa Utara 1,5 65,44 O,O KEMENIERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.0s.04.10 PRO-P: Pusat Kegiatan Strategis Nasional ^(PKSN) Talura 0l - Rata-rata nilai Ildek8 Fengelolaan Kawasan Pcrbatasan (IPKE PKSN Tahuna O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 01 - Berkembargnya PLiEat IGgiatan Stratcgb Nasional (PKSN) Tdhurla 5 0,53 IPKP 02.05.04.11 PRO-P: Pu8at Kegiatan Stratcgis Nasional ^(PKSN) Melontuane 01 Berkembangnya Pusat KeSiatan St 'ategis Nasional (PKSN) Melonguane 01 - Rata-rata nilai tndek Penaelolaan Kawasar Perbata€an (IPKP) PKSN Mclonguane 5 0,48 IPKP O,O KEMENTERIAN KELAIJTAN DAN PERIKANAN 02.o5.M.12 PRO-P: Pcmbangunan Dcsa Terpadu di Provirui Sulawi Tengah 01 - Terlakrananya pcmbangunan Desa Tcr?adu Provinsi Sular,$i Tenaah 0l - Rata-rata Indcks Dcsa Provinsi Sulas,esi Tcngah KEMENTERIAN DAT,AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAS}I, KEMEI{TERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN 1,5 64,80 3.5lO,O 02.0s.04.13 PRO-P: Pembangunan Kawa8arr Mesaan Prioritag Naaional Morowali, Buol, dan 01 Terlaksananya Fmbangunan ^Kawasan Perd$aar Prioritas Naaional Morov/ali, Buol, dan Poso 01 - Indeka Perkembangar Kawaoan Perd4aan Kab. Morowali, Buol, dan Poao 1,5 55,21 O,O KEMEMERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI SK No098631C 0r - Terlaksananya revitaltuasi L?waoan Transmigrasi Pa.lolo, Bunaku, Ak Ter6n8, TaEpolore, Padauloyo, dan Bahari Tomini Raya - A.rI.93 - 59,29 8.178,5 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.05.04.I4 PRO-P: RevitalisaBi k?wasan ftanlEigrasi Palolo, Burgku, Air Tera: rg, Tampolore, Padauloyo, daJr Balari Tomini Raya 0l - Rata rata Nilai lrdekg Perkelabangan Kawasan Tfansrrdgrasi yanS Dircvitalisa8i di PmvirBi Sulaweai Tengah 5 BUK INDONESIA PtloEltr. rrdorrl (PIt,/ProFa Fdodltr. lPq/K.Crtrn ^rt{odh. lxPl/ProycL ^Pdorltrt ^(PRo-Pl hlr -rr-rt L!dttrtor Drlntllar! TGthrdrp Anhrr Ft .ld.n Irrhrd F.lrtt nr T.rg.t RE. .rutr 02.05.04.rs PRO-P: Percepata.n Pcmbalgunan Daerah Tertingaal di Provinsi Sulaw6i Tengah ol - Perlcnta8c penduduk miskin di Daeml Tertina8al di Provhsi Sulawesi Tersal 0l - Meningkatnya kerejahteraan masyaral<at p6da daerah tertinSgal di Provinsi Sulavrdi Tengah KEMEI{TERIAN KETENAGAKEzuAAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN KESEHATAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANCUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI. KEMENTERIAN PE(ERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 14,6-15,t V" r19.909,6 02.05.(x.16 PRO P: Pemulihan Palcs Bercana Daerah Terdampak di Kota Palu dan SekitErnya KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMICRASI, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPts), KEMENTERIAN KOPERATII DAN USAHA KF'IL DAN MENENGAH 01 - Pelayanan publik yang berhasil dipulihkan 0l - Peruentaae ^peliayanan publik yang dipulihkan 2 LOO Vo 94.724,4 02.05.04.17 PRO-P: Pembanaunan Desa Terpadu di Provinsi Sulawesi Sclatan 01 - Terlakananya pembangunan Desa Terpadu Provinsi SulrEsi SelEter 0l - Rata-rata Indck Desa Provinsi sulaw$i sclatan KEMENTERIAN DA]AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN 66,65 580,0 02.05.(x.18 PRO-P: PeEbanaunan Kawaoan Pelde8aan Prioritag Naaional Barru, Pinrang, Lu1r Timur, dan Bonc 01 - Tert .klananya peEbanauran I(awasa.Il Meaaart Prioritaa Nasiorial Ba.rru, Pinrarg, Luwu TiEur, dan Bon 01 Indeks Perkembarsar t(au,asan Perd$aan lkb. Barru, PinrarA, Luwu TiEur, dan Borc l,5 61,63 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRAI; I - A.II.94 - 5 58,1I 7.743,3 KEMENTERIANDESA, PEMBANGUNANDAERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAST 02.05.(x.t9 PRO-P: Revitalilasi I(a\I€san TransmiSrasi Gilireng, Ma€aaba, dan Malralona 01 - Tcrlakananya rcvitalisasi Kawasan Transmiarasi GilircrE, Masamba, dan Ma}lalona 0l - Rata-mta nitai Indekg Pcrkembangan I(awasan Tran3miSrasi J,ang ^Dircvitalisasi di Provin3i ^SulawEi Selatan REFI,IELIK INDONESIA PHorttir f,.doad lPf,l/Ptogflr ^Pdodtr. (Pq/&ar.trtr Pdodt r lxP,/Prorcl ^PdoEn ' lPBo-n hE!1TI IadlL.tor Dutu!3rn T.rhrdrE Ar.hll HdGa TrftGt Rp. Jrt iFrrii''lrljrl-i,n 02.os.M.20 PRO-P: Pembangunan Dc€a Terpadu di kovinsi sulawEi Tenggala 0l Terlaksa.narya p.mbangunan De€a Terpadu Provirui Sulawesi Tenggars 01 Rata rata Indeh Desa Provirr8i Sulawesl Tenggara 1,5 6r,35 145,0 KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMICRAf}I, KEMENTERIAN KEI.AUTAN DAN PERII(ANAN 02.o5.M.21 PRO-P: Pcmbanaunan Kawasa.Il Perd$aan Priorita8 NasiorBl Konawe Selatan, Wakatobi, dan Muna 01 ^- Terlaksanarrya p€mbangunan rrawasan P€rde36a.n Prioritaa Nasional Konawe Selatan, wakatobi, darr Muna 0l ^- Indeks Perkeaba.ngan KawaEan Perdesaan t(ab. Konaw€ Selatan, wakatobi, da, Muna 1,5 53,03 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o5.o4.22 PRO-P; Rcvitalisasi lkq,assn TrammiSrasi Tinanggea, Mutia.ra, dar Aaiflua/ Routa Or - Terlaksananya Rcvitalisasi Kawasan Transmiensi TinartAea, Mutiara, dan A3inua/ Routa 0l - Rata-rata Nilai Indekg Perkembangan Ikwasan ftansmigasi }?ng ^Direwitalfuasi ^di ^Provinsi Sulawe8i Teoggara 5 58,98 4.352,3 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.05.04.23 PRO-P: Perabangunan Dc8a Tcrpadu di kovinsi corontalo 0l - Terlaksananya pcmbangunan Desa Terpadu kovinsi Gomntalo 0l - Rata-rata Indcks Dc6a Provirui Gorontalo O,O KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAT}I 1,5 69,OO 02.o5.o4,24 PRO-P: Pcmbangunan Ikwasan Perdcsssn hioritas Nasional Gorontaio, Boalemo, den Gomntelo Utera 0l - Tcrlaksananya p€mbangunan Kaq,asan Perdesaan kioritas Nasional Goro t6tro, Boalemo, dan 0l - Indcks Pcrkembangan Kawasan PcrdGaan t(ab. Gorcntalo, Boalemo, dan 1,5 66,93 O,O KEMET{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERIINCIGAL DAN TRANSMIGRASI 02.05.04,25 PRO-P: R€vitalisasi I(awasan Trarlamigraai Sumalata, Paguyaman Panta.l, Pas,onsari, dan Pulubala ol - Tedsksananya rcvitalisasi Krawasan Transmisrasi Suma.lata, Paguyamafl Pantai, Pawonrari, dan Pulubala 0l - Rata-Iata nilai Indeks Perkembangan I(awasan Tran8rdigra8i ya[g Direvitalfuasi di Provin8i Gorontalo 5 65,80 2.609,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI - A.II.95 - SK No 098633 C EEPTJBLIT INDONESIA Pllodtr. r.dor.I llr|/Prcrt.E ^Pdodtr. (PPl/K.glrt.! Hodtrr (EP)/Proy.L rHodtl. lIRo-ll Drh!a..! TctLrdrp At.Lrr T.rI.t Rp. .rutr r TIFFT. ]Il ^Tli?I 02.o5-04-.26 PRO-P: Pembangunan De3a Terpadu di ProviNi Sulawcsi Barat 0l - Terlaksanarya pcmbargunan Desa Terpadu Provinsi Sulaw$i Barat 01 Rata-rata lndek Desa Prcvinsi Sulawesi Barat KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAI DAN TRANSMIGRAI; I, KEMENTERIAN KEUTLITAN DAN PERIKANAN 1,5 61,75 49,64 365,0 02.o5.o4.27 PRO-P: Pcmbangunan k'awasan Perdcsaan Prioritag Nasional Mamuju dan MaEuju Tensah Ol - Indek Perkembangan Kawasan Perdeaan lkb. MaEuju dan MaEuju Tengah 01 - Tcrlaksananya pembanguna, Xawa€a[ Perd6aan Prioritas Naaional Mamuiu dan Mamuju Tensah 1,5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.05.04.28 PRO-P: Revitalbaoi Kawasan Transmisrasi Tobadak dan 01 - Terlaksananya revitalisasi Ituwasa]l TrarsEisrasi Tobadak dan sarudu Bai'ag Ol - Rata-rata nilai Indeks Perlembangan Ikwasan Transmigrasi yang Dircvitalisasi di Provinsi Sulawesi Baiat 4.813,0 KEMENIERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERfi NGGAL DAN TRANSMIGRASI 5 72,62 02.os.o4.29 PRO-P: Penirgkatan Ic.ejahteraan dafl Tata Kelotra di Kec€.Eatan Lka8i Prioritas di Provinsi Sulawesi Tengah 0I - Meningkatnya k$€jahteraan dan tata kclola di kecamatan loka3i prioritas di Provinsi Sulaw$i Tcnsah Ol - Jumlah kccamata! lokasi prioritas perbatasan ncgara yarB ditirukatkal ke!€jahteraan dan tata kelolanya di Provinsi Sulawc8i Tcneah 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTTNGGAI DAN TRANSMIGRASI 02.05.04.30 PRO-P: Pcningkatan Ke€jahtaraan dan Tata Kelol,a di Kccamatan t kasi Prioritas di Provinsi comnt lo 01 - Merdnakatrya kcrejaltteraan dan tata kelola di kecamatan lokasi prioritas di Provinsi Comntalo 0l JuElah kecsmatan lokasi prioritas perbatasan negara yang ditinAkatkan ker€jahteraan dan tata kelolsnya di Provinai Goroatalo 5 1 kccamatan O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI SK No098634C 01 - Meningkatnya Nilai Evaluasi PenJrclcnggaraan PeE€rintahan Daerah (EPPD) 0l - Nilai Evaluasi Peryelerggaraan Pemcrintahan Dacrah (EPPD) - A.II.96 - 3,32 2s4.06s,9 02.05.05 KP: IGlembasaan dan Keua.flgan Daerah EtrEIEtrN NEFUEUT INDONESIA Hodt r rrdo|rd (Pf,,/koatrE Pdorltrr (P4lKcthtu HoErtrr (rPl/Proy.k Horitr. (PRo-Pl i"iiT?Ttn DuLu!4..! Tcrhr'hp Atrhrr Trt8.t RD. arutr In trn l P.l.lEnr . ol - Per€cntasc dacrah,lang mcmpunyai nilai indeks inovasi tinssi 43,50 Vo 0l - Jumlah daerah delga, peneriaaan daerah meninakat 87 daerah 04 MeninSkatnya daerah dengan realfuaai belarjanya berkualitas 01 Jumlah daerah densan reatisasi belanjanla berkualitag 87 deerah 4 6.475 dokumen 06 MeninSkatnya daerah yana meEiliki PTSP kiEa berba8fu etrektronik 01 Jumlah daerah yaIls memiliki PTSP Prima berb8i. elektrc k 11 daerah az daerah 07 - Meningkatnya tata kelola keuangan daerah yang cfcktif dan efiaien 0 I - Jumlah daerah yarg melal(3anakan tata kelola kcuangan yang efchif dan efiaien 08 - Meningkatnya Ic8€palGtan da.n Perjanjian Kcrja Sama Dacrah 0l - Jumlah daerah Jrang mengiEplementaaikan KeaepalGtan dan Perjanjian Kerja Sama Dacrah 6 daerah 09 - Meninskatnya ^p€rsentase capaian SPM di daenh 0l - PeG€ntas€ capaian SPM di da€rah 4 100,00 % SK No098635 C l0 - MeninSkatnya daerah densan indeks kinerja GWPP kategori baik 01 - Jumlah daerah densan indekg kineda GWPP katesori baik - A.1.97 - 34 daerah pRESTOEX REE{,IBLIK INOONESIA Fldotlt r lfrdorrl (PU/Prott E Pdodtr. (PPl/x.arrh! krodtrr lEPl/PtoFk ^Prtodtr. ^(lRo-Pl [!r.'Jl?r Drh,rg.! Tcrhrd.E Arahrn Prc.ldG! Tr{.t 3.672.412 ha l -076-472 he BE. Jutr L!illtrtor 0l - Luas cakupa.lt t1dan8 tanah bcrsertipikat yana tcrdigitasi dan Eemiliki georeferensi yang baik filltrtlrlrJ1Tr-lil!! ll Meningkatnyapergelolaan pcrtaffltan dan teruclcnggarB.kannya Fnataan ruana 5 03 - Jumlah materi teknis dan rancangan psaturan daerah RDTR t(ablt<ora 04 - Jumlah pcrs€tujuan substansi RmR Ikb/ Kota 90 p€rE€tujuan subst noi RDTR 05 - Jumlah matcri tekntu dan nncangan p€raturan daerah RTRW Prov/ I(abl Kota 4 materi tekni8 dan Rarperda RTRW 5 137 rDateti teknio dan Ranpcrkada RDTR 5 5 06 - Jumlah pqs€tujuan suhtarEi RTRW Prov/ I(ab/ Kota 5 5 peft€tujuan subEtan.i RTR1i, 07 Nilai lGpa3tia.n dan Perlindungan Hak atas Tanah 08 Jumlrh perrErtga.nan perkara haail penyidikan p€lanSSaran pemanfaatan ruang 5 5 5 t0 pcrkara 12 - Terlaksananya Pcningkatan PEnyelerygarasn InforEasi Geospasial 0l - Jumlah kcscpakatan teknis batag wilayah sdministrasi desa/kelurahan yana diha8ilkan 2 600 de.a SK No 098636 C 02 - T€rlaksananya percepatan 01 ^- JuDrlaI bid6n8 tanah Fta ^bidaflg ^tarah ^dan ruanS - A.II.98 - A.224 ha 9.159,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.05.05.06 PRO-P: Pcngclolaan dan Pclsyansn kanahan di Provinsi Sula*,Bi Utsra Ol - TErl,akananya perc€patan .ertifikasi tansh 01 - Jumlah S€rtipikat Hal( Ata. Tanah 5 5 19.969 bidang FEFUB'JK INDONESIA rtlorlti. f.doad (Pu/Progr.r Prlodtrr (PPl/K.rt t.! Pdorn r (xPllkor.L rHodt ' (PRo-Pl 02.05.05.07 PRO-P: Peryclenggaraan Pcnataan Ruang di Provinsi Sulawesi Utara : !F.T.ITI IrriltLrtoE D u4r! T.rhrd.p A'rh.n Prc.lilc! T.rgct Rp. Jutr E',IT'EI]EJIT-EI1 0l - Tcrredianya rcncana tata ruang yang berkualitas 01 - Jumlah materi teknb dan ranca.Ilgan peraturan daeral RDTR Kab/Kota 3 rekomerrdasi kebijal(an 3 rekoEenda8i kebijakan (x - Jumlah peru€tujuan suhtansi RTRW Pmv/ Ikb/Kota 5 2.805,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 5 2 rekoEerdasi kebijakan 05 - Jumlah marcri teknis RIR Nasional (Pulau/Kcp dan KSN) 5 I rekomendasi kebijaksn 02.05.05.10 PRO-P: Pengclolaan dan Pclsyanan PertaBhan di Provingi SulaweBi T€ngah Ol - Terlaksananya perrepatan s€rtifikasi tarrah 0l - Jumlah Sertipikat Hak Atas Tanah 5 95.182 bidang 78.670,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAfII 02 Terlakssnanyap€rcepatad peta bidarlg tarEh dan ruang 0l JumlEh bidang tanah 5 5 191-7a5 ha 01 Terc€disnya rencana tata ruang yang berkualitas 02.05.05.1I PRO-P: Peryelenggaraan Penatssr Ruang di Provinsi Sulawcal Tengah 0l Jumlah materi tela!fu dart rancangan penaturan daerah RDTR I(Ab/Kota 3 rckomendasi kcb{akan 1.7OO,O KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 02 Jumlah penetujual aubataflai RDTR Ksb/Kota - A.IL99 - 1 rrkomendasi lcbijakan REPU'!-IK INDONESIA HoEttrr Ifrtlolrl lPf,)/Protr.t0 ^Eforft ^r (PPl/[.d.t.n Prlorlt.. (rPl/Proy.k Pdodt r (PR(>PI .at.ntr L!dtL.tor DuluEErE T.rh.al.p Arrhu Hdcn Trttct RE. J[t I!.trn l P.Ll.rtlr I rekomendasi kebijakan 5 04 ^- Jumlah pcrsetujuan substansi RTRW Prov/ Kab/ Kota 5 I rckomcndasi kebiak"n 5 10 perkara 02.05.05.13 PRO-P: Pengclolaan dan Pelayanan karlaha.tl di Provinsi Sulaw$i Selatan 02 - TerlakananF percepatan 01 JuElah bidans tanal peta bidana tanah dan ruang 0l - Tcrlaksananya pcrcepatan 0 f - Jumlah Sertipikat Hak Atas Tanah 127.549 ba 1.1OO,O KEMENTERIAN ACRARIA DAN TATA RUANG/BPN 2 rckomendasi kcbijakan 37. r37 bidang 5 5 02.05.05.14 PRO P: Penyelenagaraan Ibnataa! Ruang di ttovin8i Sulaw6i Sclatan 01 Teft€dianya rEncana tata ruang yana b€rkualitas 01 - Jurr ah Eateri teknis dan rancangan Fraturan daerah RDTR Kab/Kota 14 rekomelrdasi kebii6kan 02 - Jualah rrateri teknig dan rancangan peraturan dacrah RIRW Prov/ I(ab/ Kota 2 rckomendasi kcbijakan 03 - Jumlah pcrsetujuan substansi RTRW Prov/ I(ab/ Kota 5 5 5 02.05.05.I7 PRO-P: PeDaelolssn dan Pelayanan Pertanahan di ProvinBi Sulaw6i Te[8eara 02 - Tcrlakansnya percepatan 0l - Jumlah bidang tanah p€ta bidar8 tansh dar ruana - A.II.l00 - 5 192.633 ha 6I.058,4 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN FRE9IDEN FEFTIHLIX INDONESIA hlodt.r tr do il llrl/Progtrrr ^Hodtrr (PP,/E ahtrtr Pdodh. (xP,/Proyct Hodtrr (PRo-Pl 02.05.0s.21 PRO-P: PeaSelol"aan dan Pelayanan Pertanahan di Pmvin.i corontelo grara! ladltrtor Dututrgm TcrhrdrE /rt.hrr T.rtGt RD. .r*. r^rrl+?F1I5tTFJrn 6,324,I KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 01 Terlak.ananya percepata, 01 - Jualah Sertipikat H6k Atas Tanah sertilikasi tanah 5 15.272 bidal]c 02.o5.os.24 PRO P: Pengelolaarr dan Pelayanan Pcrtanahan di kovinsi Sulawesi Barat 01 Terlaksanarya percepatan 01 ^- Jualah Sertipikat Hak Atas Tanah ertilikaai tEnah 5 7.858 bidans I0.194,3 KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANO/BPN 02.05.o5.26 PRO-P: Penyel€nagaraar Infoflaasi Ceo3pasial di Proviflai Sulaweai Tenggara ol - Tcrcapainya ^jumlah kes€pakatan teknis batas ll,ila}?h adainfutia8i de8a/ kelu.rahaa yang dihasilkan 0l - Jumlah k$€pakatan teknb batag wilayah adDdrbtrasi desa/keluralar! yang diha8ilkan 2 4OO deoa 848,5 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 02.o5.o5.27 PRO-P: Pcnyclcnggaraan Infomasi Geospasial di kovinsi Gorortalo 01 - Tercapainya ^jumlah kcscpakatan tcknk batas wilayah adminhtxasi de!a/ kclurahan yans dihe3ilkan 0 1 - Jumlah kcscpakatan tcknis batas wilayah adminbtrasi desa/ keluBhar yarE dihasilkan O,O BADAN INFORMASI GEOSPASIAL ^(BIG) 2 2OO des 02.06 PP: Pembangunan Wilayah Maluku 01 - Meningkatnya p€rtumbuhan ekonomi dan tingkat k*ejahterafii raa3yarakat di Wilayah Maluku 01 Laju pertuEbuhar PDRB Wilayah Meluku 12,6-rc,4o pr tahun 402.735,3 5 02 IPM Provinoi di Wilayah Maluku 70,06-70,97 ']ilai minimum-nilai 03 - Pcrscntasc pcnduduk miskin Wilayah Maluku - A.II.10l - 9,s0-10,00 % REFIJBI-IK INDONESIA Prbdtr. r.donrl (Irl/PrcAt.e P odt.r (PPl/Koglrtrr Pdornrr (E)/Eoy.r rtbdt r (PRo-P) iaITt?l Duhttrrrr TGthrdrE At.hr ln t n.l P.hL.n Trract RD. .rrta 02.06.01 KP: PcnScmbangan IGwasan StrarcAis ol - Bcrkcmbangnya kawasan strategis 01 - Rasio pertumbuhan inve3t63i kawa$n ^(KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap wilayah o,o 5 5 3 kawasan I de.tinasi 03 - Destmasi Pariwfuata Prioritas (DPE 5 fi ^- I(XK berbasis parivi€ata dan indu3tri 5 5 IKI >1 >l 02.06.01.01 PRO-P: Ferbaikan Akscsibilitas, Atraksi, dan Amenitas Dcstinasi Pariwisata Prioritas Morotai/KEK Morotai 01 - Terlakananya p€rbaikar ak$ibilitas, atraki, dsn a.El€nita6 D€8tina8i Pdriwisata kiorita! Morotai/KEK Morotai 01 Rasio pertumbuhar iltve3tasr kas,a.an (I(EK/ KI / DPP/ KPtsPB) terhadap pcrtumbuhan invcstasi Provinsi Maluku Utara O,O KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMEI{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERA}I TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.06.01.02 PRO-P: Fasilitasi RealhaBi InvestEai dan Peabangunan KI Teluk Weda Ol - Rasio pertumbuhan irN€stasi kawasan (KEK/Kl/DPP/KPBPB) terhadap p€rtumbuhan investaai Provinsi Maluku Utara O,O KEMENTERJAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 01 - TcrlaksananJ.a fasilitasi realigasi inveatasi dan p€mbansunan KI Tcluk wcda 5 SK No 0986210 C 0l Berkembangrya s€kor unggularr - A.II.102 - 5 -3,94 26.673,3 02.06.o2 KP: PcngcmbanAan Scktor Unssulan 0l - Pergentasc pcningkatan produki kolroditas unggulan pcr tahun - kclapa 02 - Per8entase penirgkatan produki komoditas unp{ulan pcr tahun - pala 5 o,9 vo hl: FFIIiFN PEFUELIK INDONESIA Hortt r rrdoo.l (Pf,l/Eoatra Horlt.r (PPl/x4trtu klorlt.r lxPl/Eroy.k ^Prlodtrr ^(PRo-Pl DuLuEtrr Iorh.al.p Arahan HdGn Tu3.t Rp. Jut I!dltrtor iFTrli: r?J|t-EII 5 1,99 vo 5 t15,260/o 06 - Peru€ntade peningkatar produksi komoditas udggulaa p€r tahun - kopi 5 2,76 "/o 07 - Pelsentasc peningkatan prEduksi komoditas unggulan pff tahun - kakao 5 2,AOvo 02.06.02.0r PRO-P: PenAembanaar KoEoditaB Unggulan Lada, Pala, dan Crngkeh di Provinsi Maluku 0l - Peru€ntasc p€ningkatan poduk.i komoditas ungaulan p€r tahun Provinsi Maluku - pala 02 ftrc€rtas€ Frdngkatan ploduki koEoditas ungSulan per talun Provinsi Maluku cengkeh 0l - Terla.krananya pengembangan komoditas unggulan lada, pala, dan c€ngkch 5 -5,O2 ^0/o 7.099,0 KEMENTERIANPERTANIAN 5 2,40'% 02.06.o2.o2 PRO P: Pengembalgan Komoditas Ungaulan Kelapa di Pmvinsi Maluku Ol - Tcrlaksnanya pcngembangan komoditas unsaulan kelapa 0l - Per6entase peningkatan produki koEodita6 unggutra[ per tahun Provinai Maluku - keliapa 5 o,o4 %, 3.255,8 XEMENTERIANPERTANIAN - A.II.103 - 5 0,03 % 3.121,0 KEMENTERIAN PERIANIAN 02.06.02.03 PRO-P: Pengembargan Komoditas Urgaular l(€lapa di Provinli Ma.luku Utara 01 - Pencntase pcningkatan produki komoditas unggulan per tahun Provin8i Maluku Utara - kelapa 01 Terlal€ananya penger: lbangall komoditag unagulaJr kelapa REFITELIK INDONESIA Pdorttrt rrdolll (Pllr/ho3rrE Pdorlt.. IPE/KGdrtrn ^Etorltr. (xPl/ProFk Hodtr. lPRo-Pl ',E!IIIEN",I DuLuE3r! Tcrhrahp Ar..hrtr Tut t Rp. Jutr irr,ErEIl'Jrfr.T?t 02.06.o2.o4 PRO-P: PerAeEbangan Ibmoditas Unggulsh Lada, Pala, da, Ce[gkeh di Provinsi Maluku Utaia 0l - Terlakananya p€ngdoban8an koaodita8 unggulan lada, ^pa.la, dan cenSkch 0l - Pers€nta3€ p€ningLatan produkci koaoditaa u.rlg8ulan p€r tahun Provinsi Maluku Utara - pala 5 2,93 vo 4,143,7 KEMENTERIANPERTANIAN I.455,8 KEME}ITERIAN KEI.IIUTAN DAN PERIKANAN 4.658,0 KEMENTERIAN KEIALITAN DAN PERIKANAN 02.06.02.05 PRO-P: Fengeabangan Komoditas Unggulan Perikanan Tanekap di Provinsi Maluku 01 - TerlaksaDanya pcngcmbangan komoditag unggulan perikanan tanekap 0l - Penentar€ peaingkatan produksi komoditas unggulan per tahun Prcvinsi Maluku - perikanan tangkap 5 5 5 OVo -29,16 ^0 97,41Vo 02.06.o2.06 PRO-P: Pengembangan Ibmoditas Ungaular Perikanan Budidaya di PrDvin8i Ma.luku Ol Te akBarranya peng€mbangan komoditas unggulan budidaya perikanan 0l -'Peraentas€ peningkatan produksi koEoditas urrgSulan per tahun Provinai Maluku - perikanan budidaya 02.06.o2.o7 PRO P: Peng€nnba.ngan Komoditas Unggulan Perikanan TanSkap di Provinsi Maluku Utara 01 - Terla.k€ananya pengembargan komoditag unEaulan ^perikanan tanskap 0l - Pcrscntasc pcningkatan produk8i komoditas unSgulan p€r tahun Provinsi Maluku Utara - perikanan tanskap 5 -23,95 V" 625,0 XEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAJ{ 02.06.02.08 PRO-P: Pengcmbangan Ibmoditas Unggulan Perikanan Budida]'a di Provinsi Maluku Utara 01 - Tcrlaksananya penacmbangan komoditss unggulan budidaya periksnan Ol - Perscntase pcningkatan Foduki komoditas unggulan per tshun Provinsi Maluku Utara - perikanan budidaya 5 177,16 Vo 2.I5O,O KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERI(ANAN 0l - Terlaksananya p€ngeEbansan komoditas unggulan kopi - 4.Ir.104 - 5 2,ffi "/" IOO,O KEMENTERIANPERIANIAN 02.06.02.09 PRO-P: PenaeDrbanga.n Ibmoditas Unggulan Kopi di Provinsi Maluku 01 - Pcrrentasc pcningkatan produki komoditas unggulan p.r tahun Provinsi Maluku - kopi EF.FI.IBLIK INDONESIA frlodtr. f,.rlo!.I (Pf,l/Protrur PHoEnrr (PPl/Kelrt.[ Hodtrr (xP)/Proy.t rlrodt$ lPRo-Pl htnStTrt hdlL.to, Duklrngltr T.rhrdrp Ar.lr! rrcridoE Tug.t Rp. .rutr irllrrllr I'lf-t'rt 65,0 KEMENTERIANPERIANIAN 02.06.02.r0 PRO-P: Pengembangan I(omoditas Unggulan tkkao di Provinsi Maluku Ol - Tcrlaksananya penSembangafl komoditas ungSulan kakao 0 I - Pers€lrtase peningLatan produhi komoditas unggulan p€I tahun Provirsi Maluku kal(ao 5 3,tov" 02.06.03 KP: Pengembangan }(awasar Ol - Berkembangnya kAl asan 01 Skor lrdek8 Kota Berkelanjutar/IKB Kota Ambon (angka perhitungan semertara) tellta]al 5 68,34 55.253,4 03 Skor lrdeh Kota Berkelanjutan/IKB Kota Tematc ^(angka perhitungan semcntara) 5 5 5 65,11 71,38 70,25 04 Skor Indeka Kota Berkelanjutan/IKB Kota Baru sofili (angka pcrhitungan 02 B€rkembarSnya kota be3a.r, kota sedarg, kota kecil scbasai PKN/PI$ 0l - Jumlah kota b$ar, kota seda[8, kota kecil Jrang dikembanSkan scbaSai PKN/PKW 03 - Terbangunnya kota baru O1 - Jumlah kota baru yalrg dibarAun 5 5 3 kota I kota SK No098643 C 01 - Berkembangnya kot6 beaar, kota s€dang, kota kccil s€basai PIG/PKW 5 2 kota ss.253,4 KEMENTERIAN PEKER^'AAN UMUM DAN PERUMAIIAN IIAI{YAT 02.06.03.ot PRO-P: PenAembangan Kota Be8ar, Kota Sedang, Kota Iccil di Prdin8i Maluku 01 - Jumla,ll kota bcsar, acdang, kccil yang dikembanakan scbagai PKN/PKW - 4.II.105 - P odtrr rrdo!.I (PII)/PrornE Pdodt . (PPl/K.gtrtu fHorlt . (xPl/ProFk FHodta. (PRo-Pl I tltrtor Duh.lrrr TGthr|i.! Adru BL.ld.rr T.t3ct Rp. .r .
439,6 iF,la?T5ltff--in 02.06.04 KP: PenSembalrgan Daerah Tertinggal, I(awasan Perbata€an, Perdcaaan, dan Trammisrasi 0l - Rata-rata Indcks Desa Wilayah Maluku 02 Rata rata nilai indekg perkembangan Kawasan Pcrdcsaan hiorites Nasionel 1,5 1,5 55,35 60,32 03 - Rata-raE nilai Indeks PerkembarSan Kawalan TranamiSra8i yans Dircvitalka8i di Pulau Maluku 5 34,72 04 - Perlentas€ penduduk miskin pcrdGaan Wilayah Maluku I 16,90-17,20 02 - Bcrkembangnya Pusat Kegiatsn SEategfu Nasional (PKSIN), Lokasi Prioritao Perbatagan, dan Daemh Tcrtinggal 01 JuElah daeral tertinggal 5 2 kabupatcn 02 - Rata-rata niiai Indeks PerSelolaan Kewaaan Ferbatr[an 5 O,54IPKP 03 Jumlah kecamatar lokasi prioritag perbatasan rlegzua yang ditingkatkan ke8€jahteraafl dan tata kelolanya 5 34 kecamatan 02.06.o4.o2 PRO-P: Peningkatr.lr Kes€jahteraar dan Tata Kelola di lGcamatan Lokaai horitag di Provin8i Maluku 0I - Meninakahya kecjahteraan dan tata kclola di kecamatan lol(asi prioritas di Provinsi Maluku 01 - Jumla}l Lecamatan lokasi prioritas perbatasan negara yana ditingkatkan ke!€jsltclaan dan tata kelotanya di Provinsi Maluku 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASII SK No098644C - 4.II.106 - FEFIIELIK INDONESIA PHorltr. rrdold lml/koft..E ^PHodt ^. (PPl/xcrtrt..E Ho tr. lEl/Proyck ^Hodt r lPRo-Pl Sarairti FflT?Tl't]t DuLu4rn I.rhrih? Tlt!.t 21.4-2t.9 Vo Rp. .ht 270.557,1 L!rt..rd PchttlEr 02.06.o4.11 PRO P: Percepata, Feabangunan Dacrah Terting8al di Provinoi Maluku ol - Pers€nta!€ penduduk mbkin di Daerah TertinEsal di Provinsi Maluku KEMENTERIAN KETENAGAI(EzuAAN, KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTINCIGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, XEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, LEMBAGA PENYIARAN PUBUK RADIO REPUBUK INDONESIA, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAK, KEMET'ITERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PEFTAMAN I 02 - Rata-rata IPM di Daeral Terti4gal di Provinoi Maluku I 66,5-57,O 02.06.o4.12 PRO-P: Pcrcepatan Pembangunan Daerai Tcrtinggal di ProviNi Maluku Utara 02.06.o4.14 PRO-P: Pusat KeAiatan Stratcsh Nasional ^(PKSN) Saumlaki OI - Menirykatrya kes€jahteraan maslarakat pada daerah teninggal di Prowinsi Maluku Utara 01 ^- Berkembangnya Pusat Kcgiatan Stratcgb Nasional (PKSN) Saumlaki 01 - Pencntasc pcnduduk mbkin di daerah tertinggal di ProviNi Maluku 02 Rata-rata IPM di Da.'rah Tertinggal di Provinsi Maluku Utara XEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTTNGGAL DAN TRANSMIGRA: II. KEMENTERIAN KET-AUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN PERIAMAN O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN I 6,6 7,t Vo 5.219,1 'I 5 64,8-65,3 O,52IPKP Ot - Rata-rata nilai Indek Pengelolaan Kawasan ltrbatasan (IPK9 PKSN Saumlaki 02.06.04.15 PRO P: Pu8at lGgiata.ll Strategis Nasional ^(PXSN) Daruba 01 - Bcrkembangnya Pu3at Kcgiatsn Stlategis Nasiollal (PKSN) Daruba 01 - Terlaksananya pembangunan Desa Terpadu ProvirEi Maluku Ol - Rata-rata nilai lndeka Pengelolaal I(awasa.lr Perbatasa! (IPKE PKSN Daruba KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINOGAL DAN TRANSMIGRATiI, KEMENTERIAN KEI.AUTAN DAN PERIKANAN 5 1,5 0,55 IPKP 4.784,4 02.06.04.16 PRO-P: PeEbangunan De8a Terpadu di Provinsi Maluku 01 - Rata-Iata Indeks De8a Provin8i Meluku - A.II.107 - 56,80 I45,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAI,ITM NEGERI, KEMEMERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN FEPIJELIK INDONESIA Horlt r trrttoE.l (Pf,l/Ptotr.a Prlodt . FA/Ir.drt ^n ^I'dodtr. (BPl/Prork Pdodt r lIRo-Pl : !'!.nTr InillLrtor D!L'ig.n TEh.drp Antr! TuI.t Rp. .r*r In trnd P.Lbrtr.
6.O4.17 PRO-P: Peabalgunan Desa Terpadu di Prcvinsi Maluku Utara 0I - Rata-Iata Ind€ks Desa Provinsi Maluku Utara O,O KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASiI 56,90 o2.06.04.r8 PRO-P: Pembanaunan Ikwasan Perde$ar kiorita8 Nasional Maluku T€nsah 0l - Indek PerkembanSar! Kawasa.n Perddaan l(ab. Maluku Tengah 1,5 56,49 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI|I 02.06.04.19 PRO-P: Pcmbangunan Ikwasan Perdesaan hioritag Nasional Morotai Ol - Terlaksanarya p€mbanguna, Kawasan Perdeaan Prioritas Nasional Morotai 0l - Iltdek8 Perkembangan Kawasan Perdcsaan lhb. Morotai t,5 02.06.04.20 PRO-P: Revitalisasi l(awass.tl Transmigrasi Ibbisonta 0l - T€rlaksanafl]a revitalisa8i Kawasan Tranom1grasl Kobisonta 02.06.04.21 PRO-P: Revitalisasi I(awasan TramEigrasi Pulau Mangoli dan It au Morotai 0l - Rata-rata Nilai Indck3 Pcrkembangan I(aqsan TransEigrasi yang Direvitalisasi di Provin8i Maluku UtarE 0l - Rata-rata Nilai Indcks Perkembangan Ka$tssan TraNmigrasi yang Dircvitalisasi di Provirui Maluku 5 5 62,34 46,41 34,68 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAT}I 1.083,9 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 650,I KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAS}I 0l Te akoa.nanla rcvitaliga8i Kawasan Tralsmigrasi Pulau Malgoli dan Pulau MoDtai 02.06.o4.22 PRO-P: PeninAkatan IGs€jalteraan da.Il Tata Kelola di Keca.: latan Lokagi Prioritaa di Provinsi Maluku Ut ra 0l - Jumlah kecamatan lokasi priorita8 perbatasan nega.ra ya.ng ditirykatkarr k$€jahteraan &n tata kelolanya di Provifti Maluku Utara 02.06.05 KP: Kclembagaan dan Ikuanaan Daerah 01 - Meningkatnya k6cjahtcraan dan tata kclola di kecamatan lokasi priodtas di Plsirsi Meluku Utare 5 6 kccamatan O,O KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINCIGAL DAN TRANSMIGRASI 4 01 Meningkatnla Nilai Evaluaai Penyetretg8aiaan Pemerintahan Dacrah ^(EPPD) 0l - Nilai Evaluasi Penyelenagarasn Pemcrintahan Daerah (EPPD) 3,09 38.369,O - 4.II.108 - EIiIrEIEtrf,l ti o Frlodt.r rrdold (nq/Prort..E rHodtlt (PPl/KGaht.r Pdcltrr {EP)/Ftoy.L ^rrrodt ^. ^(PRo-Pl r-E!$I=lItl Drhr!a..! Tcthrdrp Atrhrtr Tutct Rp. irutr iFr|l: FrllJrf-tin O I - Peru€ntas€ daerah yang mempunyai nilai indeks inovasi tinssi 36 03 ^- Meningkatnya daerah denSan pcnerimaan daerah meninSkat 0l - Jumlah daer: a}l dengan pcncrimaan daerah meninskat 4 23 daerah 04 Meningkatnya daerah dengal realfuasi bclanjanya b€rkualitaB 0l JuElah daerah dengarr reali8a8i belarjanya berkualita8 4 23 daemn 4 l 775 dokumen 06 Meningkatnya daerah yarla m€miuki PTSP Prima berbaais elektronik 0l JuElah daerah yara meEiliki PTSP kima bertasi. elektronik 4 2 da€ra.h 07 - Medngkatnya tata kelola kcuangan dacrah yang efcktif dan etui.n 0l - Judlah dacrah yang mclaksanakan tata kclola keuangan ^yanS efcktif dan .fiai.n 23 daerah 08 - Meningkatnya Ifu s€pakatan dan Pcrjanjian Kcrja Sama Daerah 0l - Jumlah dacrah yang mengimpleacntasikan Kcscpakatan dan Pcrjanjian Keda sama Daerah 2 dacrah 09 - Meniqkatrya pers€ntas€ capaian SPM di daerah 01 - Peru€ntas€ capaisn SPM di daeral 4 100 % SK No098647 C 10 - MeniryLatnya daerah dersan indek kircrja GWPP kategori baik 01 Jumlsh daerah densan indek8 kineria GWPP katesori baik - A.II.109 - 4 34 daerah Pllodtr. r'lo!..t (Pltl/PtotEE rHodtr. (PPl/Ecatrtm P odtrr lPllProy.t ^Pdo ^nrr lPRo-P) r-tlTrFnin Irutungln t.rhrd.p Ar.h.! hrtrtr.l PGLlltrn T.rl.t Rp. &tr I I - Mcningkatnya penSelolsan p€rtanalla dan teft elenggarakannya Penataal! ruang 01 Luas cskupan bidans tanah ben€rtipikat yang terdigita8i dan rDemilild ^georeferen8i yang bark 5 774.399 iia 03 Jumls} Eateri tekntu dan rancangan peraturan daerah RDTR I(ab/Kota 15 ,uateri telstiB dan Ranpcrkada RDTR 05 - Jumlah aateri teknh daI! rancargan Peraturan daerah RTIIW Prov/ Ikb/ Kota 3 aateri telmis dan Rartperda RIRW 06 - Jumlah persetujua[ aubata.nai RTRW Prov/ Ibb/ Kota 3 p.ractujuan substansi RTRW 07 - Nilai Kepastian dan Pcrlindungan 0 I - Jumlah kcscpakatan teknis bataa wilayah administrasi dcsa/keluahan yanS dihasilkan 5 5 5 5 5 5 2 aOO dcsa 12 - Terla.ksananya pdingkatan penyelcnSgaraan informasi geGpasial 02 - Tcrlaksananya pcrcepatan peta bidala tanah dan ruang 0l - JuElah bidans tanah - A.II.1 10 - 5 22.924 ha 23.963,6 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.06.05.13 PRO-P: Pcngclolaan dan Fela}.aran Pcrtanahan di ProviNi Maluku 01 - Tcrlaksananya pcrccpatan 0l - Jumlah Scrtipikat Hak Atas Tansh s€rtifikasi tanah 5 11.491 bidans E?r{: ITdilI NFFUBL|K INDONESIA Prlodtr. Il.rlold ll$/Prottrtl ^fHorlt.. (PPl/K.gtrtrr Horlt.r (xPl/E y.L }so nr' (PR()-PI 02.06.05.r4 PRO-P: PenAelolasn ddn Pelayanan Pertanahsd di PrNin.i Mrluku Utara hdltrtor Drhlgr! T.rhrd.p Prc.ldcr Turct Rp. &tr IlrTrr't: r?Jl.f-l: t''t 0l Terlaksananya percepatan 01 ^- Jumlah Scrtipikat Hak Atas Tanah oertifik$i tanah 5 24.7 ll bidane I1.052,2 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.06.05.r5 PRO-P: Pcnyclcnggarsan Penataan RuanA di Provinsi Maluku 01 TeBusurmya re cana tata ruang yang berkualitas 01 - Jumlah matcri teknis dan nancanSan pcraturan daerah RDTR KablKota 5 7 materi teknis dan Ranperkada 2.275,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - JuElah pers€tujuan suhtarsi RDTR lhb/Kot6 3 penetujuan substansi RDTR 03 - Jumlah matcri tcknfu dan mncangan p€raturan daeral RTRW Prcv/ tkb/ Kota I materi teknig d6, Ranpcrda 04 - Jumlah p€r!€tujuan substansi RrRw Prov/ Ikb/ Ibta 2 pcrsctujuan Bubatansi RTRW 5 5 5 02.06.05.17 PRO-P: Perryelenggarar.i InlorEasi Ge6pasial di 01 - Tcrcapainya ^jumlah k€!€pakatan teknis batag wilayah adminhtrasi desa/ kelurahan yang dihasilkan 01 - Jumlal kesepakatan tcknh bata8 wilal,]alr administrasi dcsa/kclurahan yans dihasilkan 02.06.05.r8 PRO-P: Penyelengga.raan Informasi G€Gpasial di Provinsi Maluku Ut ra 0l ^- Tercapainya ^jumlah kd€pskatan telo: rb batag wilayah administrasi dcaa/ keluraltan ya: U dihaEi[{an OI - Jumlah k$€pakatan telsri! batag wilayah adminfutrasi dda/kelurahan yary dihasilkan 2 2 4OO des 400 de8a I.078,2 ^BADAN INFORMASI ^GEOSPASTAL ^(BIG) O,O ^BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) -A.II.111- SK No 098649 C TIFI.I{t+il Hodtrt trr.lonrl lltrl/Proar.E ^Hodt ^. (PP,/E gr.tr! Hodtr. lBPl/ProyGL ^D odtu IPRG4 [.r"!atl I [=Ttr'l Dutunft,r T.rhrd.p Ar..h.! Trrlct BD. Jutr irrT+.lft !T5ff?En 02.o7 PP: Pembanguran wilayah Papua 0l - Iaju p€rtumbuhafl PDRB Wilayah Papua 5,4-7 ,2 Vo pet tahun 7.191.414,6 5 1 22,50-23,00 Vo o2.o7.ot KP: Pcngembangan Kavrasan Stratcgis 5 254.641,6 02 - Jumlah kawasan pusat pcrtumbuhan yang difasilitasi dan dikembanskan 5 03 - Dc3tinasi Pariwhata hioritas ^(DPP) 5 t ddtinasi 04 - Dc8tina8i Pariwilata Pcngcmbanaan dan Revitalisasi 5 05 - KEK berbasis pariwisata dan industri 5 I kawasan 06 - KI Priorita8 dan KI Pengembangan 5 IKI 0l Terls.ksananya pembanAuran Destinasi Pariwkata PeflgeEbangan Biak-Teluk Cenderavarih - A.II. 1 12 - 5 >1 2s4.64\6 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADA.T{ PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN DAIIM NEGERI, TEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PENDIDTKAN, XEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI 02.o7.o1.01 PRO-P: Pcmbanaunan Destina3i Pariwilata PDnscmbansar Biak Teluk Cender6waaih 01 Rasio pertumbuhan inve8tasi kawasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuha! inveata8i Plovinsi Papu6 J REFilBLIK INDONESIA Hodta. i..lo!.I (ml/Progrur PrroEnrr (PPllKGgtrt.I Hodtrr (BP)/F!or.L Ptrodtrl lPRo-Pl iFITTITT! DukE {.,r Tcrhrdrp AtrhE Trryct RD. .rutr trFItTrlISftElr?t o2.o7.o7.o2 PRo-P: Perbaikan Aks$ibilitas, Ataksi, dan Amenitas Degtinaai Parivrfuata Priorita8 Raja Aopat Ol - Rasio pertumbuhan invcsta.i kawals.tl (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap pertumbuhan investa3i kovinsi Papua Baiat O,O I(EMENTERIAN PARIWISATA DAN EI(ONOMT KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF. KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOMUNIKAI}I DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DAI-AM NECERI 5 >1 02.07.0r.03 PRO-P: Percepata, Pednakatan lnvesta8i KEK Sorong 0l Terlaksaianyap€rc€patan peningkatan invcstasi KEK SoronS 0l Ra8io p€rtumbuhan inv*ta8i kawasan (KEK/ Kl/ DPP/ KPBPB) terhadap peltumbuhan inv6tasi Provin8i Papua Barat o2.o7.o1.o4 PRO P: Fa8ilita8i Re€.ltuasi Inv$tasi da.Il Pembanaunan KI Teluk Bintuni Ol - Terlaksananya percepatan peningkatan investasi KI Teluk Bhtuiri Ot - Rasio pertumbuhan invcstasi kawasa.tl (KEK/ KI/ DPP/ KPBPB) terhadap p€rhrmbuhan inve8taai ProvirEi Papua Baiat O,O KEMEN'IERIAN II.I1/ESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN O,O KEMENTERIANPERINDUSTRIAN,KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 5 5 >1 >t 02.o7.o2 KP: Pengembangan Scktor U!!ggulan 01 - BerLembangaya Bektot unggulan 01 - Fefterrta8e peningkatan produki komoditas unggulan pcr tahun - kakao 5 o,7 t vo 230.831,6 02 - PcEcntas peningkatan pmduksi komoditas unggulan pcr tahun - kopi 5 6,73 v" 03 - PcEentae peningkatan produki komoditas unggulan pcr tahun - kclapa 5 o,9 vo 04 - PeEcntasc peningkatan produksi komoditas ungAu,sn per tahun - perikanafl tangkap 5 -25,40 V" 05 Pers€ntas€ perdnAkatan produki kofi&ditaa ungSutran per tahun - pala SK No098651 C - A.II.1 13 - 5 o,oovo REFIJHLIK INDONESIA Hodtr. f,rdoEd Fu/Eogtrrr ^Elorlt ^. IPP)/Ecilrtu ^Prtodtr. lxPl/Proy.L ^ErIodt ^r lPRo-Pl l-l:
: "fl'I DuLrlngrn T.rhrdrp ^r..L.! Trtl.t Rfr. Jut. irf,J+-!r?: I5h--rtlt1 o2.o7.o2.or PRO-P: Pengembangan Komoditas UlgSulan Ihkao di Provinai Papua 01 ^- Terlak8ananya pcngembangan komoditag unegulan kakao 5 5 -87,91o/o 6,43 ^0h 3.204,4 KEMENTERIANPERTANIAN 3O,O KEMENTERIANPERTANIAN o2.o7.o2.o2 PRO-P: Pengembanaan Komoditas Unggulan Kopi di Provimi Papua 01 Terls.klananya penAembangan komodiras unssulan kopi 01 Fersentasep€rlingkatanproduksi komoditas ungdan pcr tahun Prcvinsi Papua - kopi 02.07.02.06 01 - Terla.k8ananya PRO-P: Penaembanaan pengemba.lrga,l ko6odita3 KoIaoditas Unggulan lada, unggulan lada, ^pal,a, dan Pala, dan Cergkeh di Provinsi cengkch Papua Bsrat 01 - Pcrsentasc peningkatan produksi komoditas unggulan pcr tahun Provinai Papua Barat - pala 5 0,00 % I.547,5 KEMENTERIANPERTANIAN 02.o7.o2.o7 PRO-P: Pcngeabangan Kor: roditas Unggulan l(al{ao di Provi[ai Papua Bamt 01 - Tcrlakananya pcngembangan komoditas u.nSgulan kakao 0f - PcEentase Fningkatan produki komoditas unagulan p€r tahun Provinsi Papua Baiat - kakao 5 751,92 v" 636,5 KEMEI{TERIANPERTANIAN 02-o7.o2.tt PRO-P: Penaembanaar KomoditaB Unggulan Perikanan Tangkap di kovinsi Papua Ol - Tcrlakananya FngembanSan ^komoditag unggulan perikaJlr.n talgkap 01 Per!€ntas€ p€rdnskatan produksi komoditas ungsulan pcr tahun Provinsi Papua - perikanan 5 2s,92 ^0A 375,0 KEMENTERTAN KELAUTA}'I DAN PERIKANAN o2.o7.o2.12 PRO-P: Ttansformaar Ekonomi BerbaBh Wilayah Adat dari Hulu k Hilir 02 - Tinskat IGmiskirlarl di wilaysh Papua 01 - Meningkatnya kcsejahtcraan ma€yarakat di wilayah Papua 0r - Tingkat Pengangguran Terbuka di wilayah Papua KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN DFSA, PEMBANGUNAN DA.ERAH TERTTNGGAL DAN TRANSMTGRAI}I, KEMENTERIAN KEI.AT,ITAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN INVESTASI/BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, KEMENTERIAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI I(REATIF 5 3,3-3,7 224.474,2 5 22,s-23,O ^o/n 03 - Rata'rata IPM di Wilayah Adat laa Paao I 51,4 (N Rata rata IPM di Wilayah Adat Domberay - A.II.1 14 - I 65,2 fH.dt i trldca.l E$/[toarl[ ^fddlt r i?litT"ll.-I Ilrhna.n I.tlrirf Arltln fHl.r T.ltat 10,o-1o,5 % Ip. JEtr i- -i irj!a?1r5,4?n i?: I_ftrl trl6ltr. FnGPI Ol - Rata-rat lbnrribusi PDRB S.ktor Ifcrtanitn, lGhutaa6n, del! Mlarran di Wileyeh Fapua 5 5 7,6-4,1 5 o,tt,o 96 M.Ct.O2,t6 PRO-P: PragcBb&gan I(oDodila! Unggulra lGlapa di P.arinri Papua Barat 01 - lErlak6aranye peagcmbenSan koraodite. unSgulan kclapa 01 - FercIlt !. ^p.ningketEn produkai koEodiEr unggularl Fr tehun Provi[ri Pipua Bardt - kelapa 5 o,M vo 8O,O T{EMPNTERIANPERTANIAN 02.o7.o2.ta PRO-II ftngcmbangan KoEodita! Unggulan Kelapa di Provir!.i Papua o2.o7.02.20 PRGP Fengeebantan Lolooditas UngAulan l(cbpa di Provinei Pepu& Sclet n 02.o7.v)-23 PRO-P- Peng6Bbsngan KoEodia. UngSuh.a Kclepa di Prodn8i Papua Barat Daya 01 - Trrlskrananya PangcEbansalr ^komodita. unggul,alt kelapa 0f - ftrtek alenya pcngcEbangan ko@odita. uaggulao kclapa Of ^- Tarlaksianye pclt8elobanSarl komoditas uraSufen kelapa 0r - Persnta.e pcninglatan produL.i koaoditr! unggulrn p€r tshun Provinai hpu. - k€lapa Ol - Itr.cDtesc p.ninskaEn pmduki komoditas unSgula[ pcl tahun Prcvinsi Papua Sclatan - kclalEn 01 - I,.renta.a pcninakatan produk3i komoditaa uargu!.n pcr tahun Prcvinsi Pepua Berat DaJ/e - k lapa, 5 5 5 o,o4 o,04 % o,o4 AO,O KEMENTERIAN PERTANTAN O,O KEMENTERIANPERTANIAN O,O KEITENTERIAI{PERTANIAN 5 ov" O,O XSMENTERI-ANPERTANIAN o2-o7.02.25 PRO-P: FenSdnbangen Ko$oditaa Unagulan Kopi di Provinsi Paour Fegunungdn Ol - T.rlakaananya Fn8cabe4Bn ^kofiorlitss untgulan kopi 01 - Falra ala pcniltg}ltqn produk i komoditrr ungulan pcr tahun Provin.i Papua Pegunungan - Lopi. - A.II.1 15 - LIK t--l INIitrtIFFIn ft{orlt r lf.tfotr.l (PlI|/ProgrE Pdorlt.r lPPl/x.8rrtu ^Plrodtrr lxPl/EorL ^r odtr' ^(PRo-Pl iTtT=rl,rll Dul ltrtr TGrhdrp Anhrn T.{ct Bp. .rutr ir,.-rTI.: 5ff-Ei1 o2.o7.o3 KP: Pengcmbangan Kawa3an 0l - B€rkembangnya kawasan pcrkotaan 0l - Skor Indeks Kota Bcrkclanjutan/IKB Kota Jayapura (angka peftiturgan 5 70,a7 I14.913,6 5 67,26 0l Jumlah kota besa.r, kota sedang, kota kecil yarg dikembangkan sebagai PKN/PKW 5 I kota 03 - Terbangu ryakota baru 0l - Jumlah kota baru yang dibangun 5 I kota o2.o7.o3.o2 PRO-P: Pcmbangunan kots baru di Provinsi Papua Bsrat Daya 01 - Terbangunnya kota baru 0l - Jumlah kota baru yang dibangun KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN, KEMENTERIAN PEKER.'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 5 I kora 114.913,6 o2.o7.o4 KP: Pengcmbangan Dacrah TertinSgal, t(aBsan Pcrbatasan, Pcrderaan, dan ftar6migraii 01 Terbargunnya Dela Tcrpadu, Ikwassn Pcrdesaan, dan Kawasan Transmiarasi 0l - Rata-rata Indcks Desa Wilayal Papua 37,50 6.499.941,2 1,5 02 - Rata-rata nilai indeks perkembargar Kawasan Perde8aan kiorita8 Nasioral 1,5 45,35 03 - Rata-Rara Nilai Indeks PerkembarrSan Kawasan Tran3l: dgrasi yara Direvitalbasi di Pulau Papua 5 39,68 04 - Fcrrcntase pcnduduk mfukin pcrdcsaan Wilayah Papua - A.II.1 16 - 34,3-34,6 V6 FEFTJBLIK INDONESIA Hodt t f,rdood lrm/EoaFrE ^hlonlt ^. (PPl/Eogtrti! Irrodt.t lxPl/Pro,FL ^Prlodtr. ^(PRo-Pl it: rn=rt Indttrtor Dutu!a.! TcrhrdrE Atrhrtr Trrlct n'D. .rrtr iFt+.lfr,: ISrlErllt 01 JuElah Daera} Tertinggal 5 26 kabupaten 03 ^- JuDrlah keca.Eata[ loka8i prioritas pcrbatasan ncgara yang ditingkatkan k$ejahteraE dalt tata kelolanya 5 39 kccamatan 02.o7.o4.or PRO-P: SDM Unggul, Inovatif, B€rkarakter dan Kontekstual Papua 0r - Meningkatnya akff dan kualitas pelayanan kesehatan da, p€ndidikan di wilayah Papua 02 Rerata Rata-rata Laoa Sekolah (RLS) di wilayah Papua 7,}7,8 tahun 03 Rata Iata Harapan L€.Ea Sekolal (HI^s) di wilayah Papua 12,3-12,8 tahun o2.o7.o4.o2 PRO-P: PerinSkatan Kesjahterssn dan Tata Kelola di t(eca.rratan lrkasi Priorita8 di Provinsi PaDua 0l - MeninSkatrya k$ejahteraan da! tata kelola di keca.&atan lokasi priodta8 di Provinai Papua 01 - JuElah kecamatan lokasi prioritas p€rbataoar ega.rayargditingkatkan kcsejahtlraan dan tata kclolanya di ProvirBi Papua 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERfi NGGAL DAN TRANSMIGRAIII 02.o7.o4.M PRO-P: Pembanguran Desa Terpadu di Provin8i Papua Ol - Tcrlaksananya Fembanguna.a Deaa Terpadu Provinsi Papua 01 - FedagLatan Rata-Rata Indcks Dcsa Provinsi Papua O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERfi NGCAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAI,,IIM NEGERI, KEMENTERIAN KEI-AI]TAN DAN PERIKANAN 1,5 51,69 o2.o7.o4.o7 PRO P: Infi.^a8truktur Dasar dan Ekonomi 01 - Menttgkatnya kolrcktivitas di wilaJrah Papua 01 - Panjane ^jalan yang ditingkatkan di Wilayah 02 - Jumlsh p€labuhan laut yang dibalgun dan dikembangkan di wilalalr Papua 03 Jumtrah bandara yang dibangun dan dikerrbar[kan di Wilayah Papua dibangun dan Papua 2 61,2 l@ 3.672.08r,3 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMEN'IERIAN AGAMA 2 I loka.i - A.II.117 - 2 s loka8i Prlodtr. Ilrdo!.l (P l/PtotEn Prrodtr' lPPl/rcahtu ^Hodtrr (El/Proy.t Pdodbr (PR(}PI htr?tFr hdlt tofi Dulunt ti Tcrhdrp Ar.h..! Hd.n Trrg.t Rp. .rutr n'lrrarrI5lT?]=,n 0l Rata rata pers€ntas€ ruaa]: tangSa dergan a.krcs air minum lalrk di Wilayah Papua 2 75.O-77,5 ^yo 2 2 54,2-54,7 ^0A 41,642,1v" 04 - Rata-nta Rasio Elektrifikasi di wila}?} Papua 2 99,739,90h 05 - Peraelrtaa€ desa yang lreneritna sinyal intcrnct t lcpon selulcr 4G di Wiliayah Papua 2 41,o41,5 ^0/o o2.o7.o4.oa PRO P: Kualita8 LinSkurgan Hidup dan l(etalaran Bencana 0l - Menfurgkatnla kualitas lingkungar hidup di Wilayah Papua 0l - Rata-rata Indeka Kualitas Linskunsan Hidup di wilayah Papua 53.085,5 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMEI{TERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 83,8-84,3 o2.o7.o4.27 PRO-P: Revitalhasi ^(av,asan Tra.tlsmigrasi Senggi, Salor, dan Mutlng 0l - Rata-rata Nilai Indeks Perkembangan I(awass.tl TraNmigrasi yans Dircvitalbasi di kovinsi Papua 1.862,7 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI; I Ol - Terlaksananya Rcvitalkasi Iqwasan Transmigrasi Scnggi, Salor, dan Muting 5 29,12 02 - Rata-rata Nilai lndekg Perkembangan Kawasan Transrigrasi yang Dircvitalbasi di l,rovinsi Papua S€latan 5 49,O2 - A.II.1 18 - .{ Prlodt t rrrb!.I (Pt,/rt.rrrE Erodt t (PP)/Bsdrtu Horlt.' (BPl/Proy.k Prlodtar lPRo-Pl ilT.rt-TI L!dtkrtor DuLurrrr Tcrhrd.p Anhu Pr..ld.r Ilrtrrd P.lrt .!r Ilta.t Rp. .rutr 02.o7.o4.29 PRO P: Pusat IGgiatan Strategig Nasional (PKSN) Jayapura Ol - Rata-rata nilai Indeka Pcngclolaan Ikwasan Perbatasan (IPKB PKSN Jayapura KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGOAL DAN TRANSMIGRASI 5 0,45 IPKP 6?,546,7 02.07.04.30 PRO-P: Pusat Icgiatan suatesis Nasional (PKSN) Merauke Ol - Berkembangnya Pusat Icgiatan Strategis Naoional (PKSN) Meraukc 0l - Rata-rata nilai Indek Pengclolaan I(aa€an Perbatasan 0PKE PKSN 5 0,59 IPKP 154.672,4 KEMENTERIAN KEI.AUTAN DAN PERIKANA]{, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o7.o4.31 PRO-P: Pusat Kcgiatan shatesis Nasional (PKSN) Tanah M€rah 01 - Berkembangnya Pu8at Kcgiaran StrategiE Nasional (PKslN) Tanah Merah 0l - Rata-rata nilai IndeLa Pengelotraan t(a\llasan Pcrbaiasan 0PKE PKSN Tanah 5 0,67 IPKP 40.000,0 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAIII, KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RATYAT, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 02.o7.o4.34 PRO-P: Rcvitalbasi l(awasan Transmisrasi weriarssi weEbur dan Bomb€ray - Tomage 01 - Terlaksananya Rcvitalhaai Ikwasan tansmigrasi w€riarygi werabur dan Bomb€rsy - Tomaae 0l - Rata-rata Nilai Indekg Perkembangan t(awasan Transr grasi yang Direvitalisasi di kovirlsi Papua Barat 5 35,61 2,429,9 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o7.o4.36 PRO-P: Pcmbangunan Dcsa Tcrpadu di Provinsi Papua Barat 01 - Tcrlaksananya Pembangunan Dcsa Tcrpadu Provinsi Papua Barat 0l - Rata-rata Indcks D.sa Provinsi Papua Barat 1,5 46,79 O,O KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN DF^SA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAST 02.o7.0434 PRO-P: Percepatan PembanSunan Daeral Tertinggal di Prcvinsi Papua Barat 01 - Meningkatnj,a kelejahteman maayarakat pada dacrah tcrtinggal di Provinsi Papua Barat 0l - Persentalc pcnduduk mtukin di daerah terti$ggal di Provhsi Papu6 Ba.rat XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, (EMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, XEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMEI{TERIAN PERIANIAN 26,6-27 ,t ^o/o r53,8 02 - Rata - rata IPM di daerah terting8al di Provinsi Papua Barat - A.II.1 19 - 62,7-53,2 f$onlt r f..lo[rl (Pu/Profrln Hodtr. llPl/f,.8lrtrtr ^Hodtrr lxPl/PtoycL ^PdoErh. tlRo.B o2.o7.o4.39 PRO-P: Perccpatan Peabangunan Dacrah Tertinggal di Provimi Papua Ol - Mcningkatnya k$€jahteraan Ea8yarakat psda daeral terti Sgal di Provinsi Papua 0l Per.efltase perduduk mbkin di dacrah tertinggal di I'rovinsi tbpua KEMEI{TERJAN KETENAGAXERJAAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGCAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN ENERGI DA.l{ SUMBER DAYA MINERAL, KEMEI,ITERIAN PERTANIAN itnilfi B?TI]iTN DuLuEtrr Torh.ahp Ar.hln Tltact 25,2-25,7 vo Ialt.n l F.lrt rnr Rp. .rlrtr 331,O 02.o7.M.40 PRO-P: Percepatan PeEbangurEn Daerah Tertinggal di Provinsi Papua Selatan 01 - Meringkatnya kea€ja}rteraa! maayarakat pada daerah tertinggal di Provinsi Papua Selatan 01 - Persentas€ penduduk mbkin di daemh tertinagal di Ptovin8i Papua S€latan O,O KEMEIITERIAN DESA, PEMBANCUNAN DAERAH TERTINCGAL DAN TRANSMIGRAITI, KEMENTERIAN KOMUMKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2t,s-22,O Vo 58,8-59,3 02 liata - rata IPM di daerah tcrtinggal di Provinsi Papua Selatan 02.o7.o4.41 PRO P: Percepatan Pcmbangunan Daerah Tertiflggal di Provirui Papua Bamt Dara 0I - PeI3€nta!€ penduduk ,rdskia di daerah tertinSgal di Provinsi Papua Barat Daya 01 - Meninekatnya k$ejahtcraan masyarakat pada dacrah tcrtinggal di Plovinsi Papua Barat Daya KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMEMERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RA(YAT, KEMEIITERIAN AGAMA, XXMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHI.ITANAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 02 - Rata - rata IPM di daerah tertingSal di Provinsi Papua Barat Daya I I 5 24,7-2s,2 63,1-63,6 6 r.893,9 o2.o7.o4.42 PRO-P: Penin8lGtar Kesejahteraan dan Tata Kclola di Kecamatrn lrkasi Prioritag di Provingi Papua Sclatan Ol ^- Meningkatrrya kesejaltcraan dan tata kclola di kccamatan lokasi prioritas di Provinsi Pspua Sclatar 02 - Jumlah kecaEatar lokasi prioritag perbatasan nega.ra yanS ditingkatkan k*ejahteraan dan tata kclolan}'a di Provinai Papua Seliatan O,O I(EMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMTGRAIII - A.n.120 - FEFUILIK INDONESIA Prlo.ltrr rdoEd (Prl/Progrur Horltr. (PPl/x.gr.tu Hodtrl (xPl/ProycL Hodt r (PRo-Pl i:
rrl1: l I!dlLrtor Dulu!4.! TGrhrd.p il h.! Pt .ld.! TrtEGt B!. Jrt iI]''|rlTTIiIlJllfFT]ll o2.o7.o4.43 PRO-P: Peningkatan K6ejahteraan dan Tata Kelola di Kecamatan Lkasi kioritas di Provinsi Papua Tensah 0l Merdngkatnya kcscjahtcraan dan tata kclola di kccamatan lokasi prioritas di Provirci Papua TenSah 02 ^- Jualah kecamatan lokasi prioritaa pcrbatasan neAara yana ditingkatkan kcscjahteraan dan tata kclolanya di ProvinEi PapuaTe gah 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI o2.o7.o4.44 PRO-P: Peningkatan Kcscjahteman dsn Tata Kelola di Kecamatan Lkasi Prioritas di Provinsi Papua Pesununsar 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAIiI TRANSMIGtrIASII 02.o7.o4.45 PRO-P: Peningkatan Kcscjalteraan dan Tata lclola di Kecarratan Lkasi Prioritas di Provinsi Papua Barat Daya 0l Meringkatnya kcscjahtcraan dan tata kelola di kccamatan lokasi prioritas di Papua Barat Daya 01 - Jumlah kccamatan lokasi prioritaa perbatasar rreaara yanA ditingkatkar kes€jahteraan dan tata kelolarya di Provir8i Papua B6rat Daya 5 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASII 02.o7.o4.46 PRO-P: Pembanaunan Kawagan Perde$a, Plioritag Nasional Raj6 Ampat 0l TertrakEanan,a PembanaurBrr Ka{,a!an Mcsaan Prioritas Nasional Raja Ampat 01 - Indek3 Perkembangan Kawasan Perde8aan Prioritas Nasional Raja Allpat 1,5 s0,07 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI o2.o7.o4.47 PRO-P: FembangurEn Kawasan Perdesaar Prioritag Naaional Manoksari 0l - Tcrlaksananya Perabangunan Kawasan Pcrdcsaan Prioritas Nasional Manokwari 0I - Indek Perkembangan tkwasan P€rdesaan Prioritas Nasional Manokwari 1,5 33,67 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAIII 01 - Tcrlaksananya Pembngunan I(awalsn Perdesaan Prioritaa Nasional Merauke - A.IL 121 - 39,14 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI o2.o7.o4.48 PRO-P: Pcmbangunan I(awasa.Il P€delaan Priorita3 Na.ional Merauke Ol - Indeks Perkembangar I(awasan Perdelaan kioritao Naaioaal Merauke 1,5 ELIK INDONESIA fHottt t f.tlo|i.l lPl)/Progtr'r ^Pdcfnrr (Pa/x.glrt ,r Hodtrr (Bll/Prcrk Hodtrr (lRo-Pl hln't-rl riTIIlrl,II DutuEg.r T.rhlir? At.hrtr Iart tt.l P.hf..nr T.ra.t RE. .r[t.
o7.o4.49 PRO-P: Pembangunan Kawa8an Perdcsaan Prio tas Nasional Jayapura 01 Indeks Perkembangan Ka$asan Pcrd6aan Prioritas Nasional Jayapura 1,5 58,43 O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH ,IERNNGGAL DAN TRANSMIGRASI 02.o7.o4.50 PRO-P: Pembangunan Dcsa Terpadu Provinsi Papua sclatln 0f - Peningkatar Rata Rata Indeks De8a Provinsi Papua Sclatan O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAI.JIM NEGERI 1,5 39,66 02.07.04.51 PRO-P: PembanEunatr Desa Terpadu Provinsi Papua Tcngah 01 - Terlahananya Pembangunan Desa Terpadu Provinsi Papua Tcnsah Ol - Peningkatan Rata I{ata Indeks De8a Provinai Papua TenSah 0r - Peningkatsn Rata-Rata Irdeka Desa Provinsi Papua Pegufiungan O,O KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMTGRAS'I, KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DA.ERA}I TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN DAJ,IIM NEGERI O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI o2.o7.o4.52 PRO-P: Pcmbanaunan DeEa Terpadu Provinsi Papua Pegunungan 0l TerlakEananya Feebaruuran Dcsa Terpadu Proviaai P6pua Pegunungan 01 - Terlaksananya Pembangunan Dcsa Tcr?adu Provinsi Papua Barat Daya 1,5 1,5 1,5 34,00 31,85 41,49 02.07.04.53 PRO-P: Pembangunan De6a Teryadu ProvirBi Papua Ba.rat Daya 0l Penhgkatan Rata-Rata Indcka Desa Provinsi Papu6 Barat Daya 02.o7.04.54 PRO-P: Percepatan Pcmbangunan Daerah Tertilu8al di Provinsi Papua PcSunungan 01 - Persentaoe penduduk mbkin di daerah tertilrggal di Provinsi Papua Pegunungan 02 - Rata - rata IPM di daerah tertinggal di kovinsi Papua PeEunuflga.lr O,O KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRA!}I, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, NEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PER'TANIAN, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN UNGKUNCAN HIDUP DAN KEHUTANAN 01 - Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pada daerah tertitgSal di Provinsi Papua Fegunungan 1 33,6-34,1 70 I - A.|.122 - 51,3-51,8 Ellorltrr frdoa.l (Plfl/Proft..E Pdodtrr (PD/E aht..! Hodt r lrPl/Proycl ^Hodtr' ^(PRo-Pl 02.07.04.55 PRO-P: Percepatan Pembangunan Daerah Teninggal di Provinsi Papua Tencah CI!-FI hdlL.tor Drhl'grn TGrf,rdrp Ar..L! Ec.tdc! rdg.t 32,9-33,4 ^0/o np. irutr 62.377,O iFr|l|1!r?Jrt--n oI - Pen€ntas€ p€rduduk miskir di daera}l tertingSal di Provimi Papua Tengah KEMENTERIAN DESA, PDMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAI}I, KEMENTERIAN KOMUMKAf}I DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN AGAMA, KEMEI{TERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERJAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN PERTANIAN I 02 - Rata - rata IPM di daerah tertinggal di Provinsi Papua Tengah I 55,8 s6,3 02.o7.o5 KP: Kelembagaan dan Keuangan Da€ralt 01 - Medngkatnya Nilai Evaluaai Penyelenggaraarl Pemerintahan Daerah (EPPD) 01 - Nilai Evaluasi Pcnyelcnggaraan Pcmcrintahan Dacrah (EPPD) 02 - Meningkatnya ^persentas€ daerah dergarr indek inovasi tingg1 oI - Pers€ntas€ daerah yang mempunyai nilai indeka inovasi tinggi 03 - Merdngkatnya daerah deflgarr pe erimaan daera]r meningkat 2,66 91.450,5 4 36 V" 04 - Mcningkatnya dacrah dengan realisasi bclanjanya b.rkualitas 01 - Jumlah daerah dcnSan Fnerimaan dacrah meningkat or - Jumlah daerah dcnsar realhasi belanjanya bcrkualitas 44 daerah 05 ^- Meningkatnya rcformaGi pelayanan pcririnan 0l - Jumlah pcrizinan yang kewcnanga rya sudah dideleaasikan ke PNIP Prime berbe3k .lektrcnik 4 1 .37O dokumen 0l ^- Juml,ah daerah yang raemiliki PTSP Prima b€rbaitu elekrrorrik 06 - MeninSkatnya daeralt yana memiliki Pl'SiP kiEa b€rba8ir. etrekronik 4 - 4.II.123 - [J: I{{FI{II FCELiILIK INDONESIA Pdorft.r rrdoD.l (PIf]/FtoEr.E Hortt r lPP,/Icdrt ^r ^Pdornrr lEPl/PloyGL ^klodt . ^(PRo-Pl |T.TIT"TI'! DuLmt a T.rhrdrp Ar.L..! T.rg.t Rp. .rutr L! rE l PChtnu 4 44 daerah ol - Jumlah dacrah yang mengimplcmentasikan Kes€pakatar dan Perjaltjian Kerja Sama Dacrah 2 daerah 09 Meirinskatnlaperueata8e capaian SPM di daenh 01 - Persentasc capai,an SPM di daerah 4 100 ^0/" 10 - MeningkatnJra daerah dcagan indek kincrja GWPP ksteaori baik o1 - Jumlah dacrah deryan indekg kinerja cIvPP katesori baik 01 LuaB cal(upan bidang tanah bercertipikat jang tcrdiAitasi dan melailiki georefclcnsi yang baik 34 daerah 1.306.822,43 ha ll - Meningkatnya pena€lolaan pertarahan dan ters€lenggara.kannya penatarn ruar\8 5 02 - Luas cakupan ^peta dasar pertanahan 5 1.343-767 he 03 - Jumlah materi tekllis dan rancanSan peratuan daerah RDTR Kab/Xota 15 materi tekni8 daII Ranperl€da 04 - Jumlah PeE€tujuan Sub3tarlsi RmR Ikb/Kota 20 p€rsetujuar subst nsi RDTR 5 5 05 Jumlah Eateri teknh dan rancangan p€raturan daerah RTRW Prov/ I(ab/ Kota - 4.1.124 - 5 3 materi tckris dan Ranperda REFTIBLIK INDONESIA Pdorltrr trl.lon.l lnll/Prott ^E ^PHodt ^t (EP)/Ecr[rtea Prlorlter (EPl/Proy.L P odtrr (PRG4 8ar.nn i ITFII.N DukulErr Tcrh.al.tt At.h.n Ir.t lrl P.hL..!. Tuf.t RE. &t 07 ' Nilai IGpastiar dan Perlindun8an Hak atas Tanah 5 5 08 ^- Jumlah Pcnanganan Perkara Hasil Pcnyidikqn Pelanggaran Pemanfaatan Ruana 5 10 p€rkara 02.07.05.04 PRO-P: Pcningkatan Kapasitas Pemerintahan Daenh dan Hubuntan Pu8at-Daemh di Provinsi Papua Ba.rat I,908,5 KEMENTERIAN KOORDINATORBIDANGPOUTIK, HUKUM DAN KEAMANAN 4 808 dokumen 02 - McninSkatnya kerja Eama daerah 01 Jumlah daerah yana mengimplementasikan Ke!€pakatan dan Perjanjia.n Kerja Sarna 4 I daerah 03 - Meningkatnya peE€rrtas€ capaian SPM di daerah 0l - Feru€nta€e capaia, SPM di daerah 4 100 9rl" 04 - Meningkahya pers€Iltas€ daerah de ga Nilai I deka Irovasi Tins8i 0l - Peru€ntase daerah yanS mempu[yai Nilai Indeks Inovasi Tinggi 4 36v" 05 - MeningkatnJ.a daerah dengan pencrimaan dacrah mcningkat 06 - Meninekatnya dacrah dcnSan rcalisasi bclanjanya b€rkualitas ol - Jumlah daeml yeng penerimean dacrshnya medngLat 4 4 SK No098663 C 0l - Jumlah daemh yans realbasi belanjanya berkualitas - A.II.125 - 14 daemh FEFT.IELIK INDONESIA Pdortt . l{.rion l (PXl/Proar.E Priodtr. (PP)/t grrt ! rrlodt r lxPl/ProycL ^Hodtrr lPRo-n : ttlrtr Ildltrtor Drhlarr T.rh.d.p Arahaa Pt.rlil.! Tltfct RD. .r . tlltriri P.lrt .n 0r - Jumlah daerah yang melaksanakan tata kelola keuaraarr da€rah yang efektil 4 08 Perirakat6npenatafit hubungaIl pusat daerah 0l - Jumlah tugas dan {c{,enang yalg dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah PuEat derlgan kineda baik 4 22 rcLomendasi 09 Meningkatnyakualitag pela.ksanaarr kebiiakar otonomi ^(regulasi) pada dacrah otolromi khusus, daerah istimewa, dan daerah khu8ug ibukota nesara 0l - Jumlah pelakanaan kebtakan otonomi (regulasi) ^pada daerah otonomi khusus, dacrah tutimewa, dan dacrah khusus ibukota ncsFra 4 2 rekomcndasi 5.930 bidang 02,07.05.05 PRO-P: Pengelolaan dan Pclayanan Pertsnahar di Provinsi Papua Barat 01 Terlahanartya percepatar 01 - Jumlah Scrtipikat Hak Ataa Tanah 5 23.715,4 KEMEI{TERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Terlak$narya percepatan 01 ^- Juralah bidalg tanah peta bidang tfirah dan ruana 5 78.538 ha o2.o7.o5.o7 PRO-P: PcnirSkatan Ikpasitas Pcmcrintahan Daerah dan Hubungan Pu8at Daerah di Provinsi Papua 0l Memp€rcepatkemudahan b€rusaha di daerah tcrmasuk rcforDtaBi p€layara, peririnarr yang berbasls sistcm informasi di8ital (e-g,or) 01 - Jumlah pcrizinan yang kec,enangannya sudah dideleSasikan ke PTSP Prima berbasb clcktronik 4.OOO,O KEMENTERIANDAJ,AMNEGERI,I(EMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POUTI(, HUKUM DAN KEAMANAN 4 562 dokumcn 02 - Meninskatnr kerja sa,rla daclah 0l Jumlah daerah yahg Een8implementasikan Ke8€pakatarl dan Perjanjian Kerja Sama 4 I daerah 0l - Per€entage capaia[ SPM di daemh 03 - Meninakahya pers€ntase capaian SPM di daerah - A.l.126 - 4 too v" \ J FEFIISLIK INDONESIA Horlt , trrdott.I (Pq/koar.E Pdodtrr (PPl/Klght ! Prbdt . lpl/ProycL ^D ^ortt.r lERo-Pl FtrrFi Inilltrtor 0l - Pers€ntasc dacrah yang mcmpunyai Nilai Indek Inovasi Tingsi Dd.r!I..[ Tcrhrdrp Anhr! Pr.dd.n Trryct 36 v" 30 dacrah RE. .r r h.tra.i P.hb.r.r 4 4 05 Merringkatnyadaerah de[aan peneriliafir daerah meninckat 01 - Juml,ah daerah yaru p€nerimaan daerahnya meningkat 06 - Meningkatnya daerah d€rgan realisasi belanjanya b€rkualitag 0l - Jumlah daerah yarl8 realtuasi belanjanya berkualitas 01 Jumls} daerah yang aelak€anakan tata kclola keuangan daerah yang ef€ktif dan efisicn 30 daerah 30 dacrah 07 - Merdngkatnya tata kelola kcuangan dacrah yana efeldil dan cfrsicn 08 - Pcningkatan penatsan hubunaan pusat dacrah 01 - Jumlah tuga3 dar wEwenana yarE dilaksanakar oleh Gubsrur sebasai W6kil Pemerintah Pu6at dengan kineda baik 22 rekomendaai 09 - Meningkatnya kualitas pelaksanaa kebiiaka,Ir otonomi (regulasi) ^pada daeralr otonomi khusua, daerah istimewa, dan dacrah khusus ibukota lBgara 01 - Jumlah pelaksar8an kcbtakan otonomi (rc8ulasi) ^pada daerah otonomi khusus, daerah istimcv,a, dan dacrah khuaua ibukota negara 4 2 rckomendasi 02 - T€rlal€slanya percepatar 0l Jumlah bidang talah p€ta bidang tarah dan ruaru - A. .l27 - 5 r06.662 ha 33.801,7 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02.07.05.08 PRO-P: Pengclolaan dan PclaFnar Pertanahan di Provirui Papua 01 - Terlakananya psc€patan 0l - Jumlah Sertipikat Ha.k Ataa Tanah scrtifikasi fanah 5 12.085 bidarg RCFLTELIK INDONESIA rHodtr' rrdo!.l (m)/PrortrE Hodtrr (PPl/Ecatrtu rHo tl. llel/Eoy.k ^Psodtr' IPRGPI ht: rr-lrl LEi btor DEfiuEln T.rhrd.p /ltrhrn Prcrlilcr Tr{.t RI'. .rutr hrt nd P.l.lrrn 02.07.05.09 PRO-P: Penyclenggaraan Penataan Rusna di Provinsi Papua OI - TeEu3unnya rencana tata ruaJtg y6ng berkua.litas 01 - Jumls}l Eateri teknk darl rancsngzrn peraturan dacrah RDTR Kab/Kota 1 1 materi tekrig dar Ranp€rkada 1 materi telcris dan Ranpcrda 5 2.325,0 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 5 5 02.07.05.r0 PRO-P: Tata Kelola Pcmerintahan dan Keamarran dcngan Tctap Menghormati HAM Ol - Rata-rata Nilai AsFk Kcbebasan pada Indek Demokrasi Indonesia di Wilayah Papua 01 - Mcningkatnya demokrasi dalam kchidupan b€rEasya.ra.kat di wilayalr Papua 4 al,&42,3 25.700,O KEMENTERIAN KOMUNIKAI}I DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI CATATAN: 2024 ^pa6ca pcnctapan APtsN 2024; {3J Pagu Belanja K/L b€rda.arkan Pertemuan Tiga Pihak PaSu Irdikatif 2024. KETERANGAN a) M€nAgunal(all target nasional b) Dukungan Terhadap AIaharI Presiden:
Pembangunan SuEb€r Daya Manusia;
Peabangunan Infrastruktur;
Pcnyederhanaan Rcgulasi;
Pcnycderhanaan Birolarasl (5) Tran3formasi Ekonomi. - A.II.128 - SK No 098666 C tN PRIORITAS NASIONAL 3 : MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING Prlodtar ltrdorrl (Pxl/PrcAtlE Pdodtrr (PP,/Icarrtu ^gHdn , (rPl/Eoyot E'rodt . tPR(}Pl Aararaa it'!tiII=n|ll Drh4rE TGthrdrp Ar.h.! PLddc! T.rtct RE. Jut Br,rlir.]f?JrIE!!l.l 03 PN: Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualita8 dan Berdaya saing 0l Terkendalilya pertumbuhan penduduk dan menguahya tata kelola kep€ndudukar or - Angka IGlahirar Tor,,l lTotal FerNiW RatelTFR) ! ^program ^jaminan sosial 2,10 p€r wa.Ilita 15-49 tahun 233.O23.O2r,6 loo,o0 % 02 Meningkatnya perlindungan sosial bagi scluruh Fnduduk ga,oo 6/0 02 - Proporai rumah tangga miskin dan rcntan yang memperoleh bantuan s&ial pemcrintah 80,00 % 03 - Tingkat kemtukinan ektlcm o-t vo 03 Terp€nuhinyalayaflan dasar bidrnS kegehatatt dan pe idikart Or - Anska IGEatia.Il Ibu ^(AKI) Ia3 per IOO.OOO kelahiran hidup 02 - Anska IGmatian Bayi ^(AKB) 16,00 p€r 1.000 kelshiran hidup 03 - PeEentas€ imurfua8i dasa.r trengkap pada anak usia 12 23 bular (X - Prevalensi slantrhg (pcndek dan saqat ^peadek) pada balita 90,00 % t4 ^yo 05 - PEvalcrui rrasang fturus dan €angat kurus) ^pada balita 7,O - A.III.1 - t-rll o T Prlodtrl rrdo[rl lm)/koar.E ^Horitlt (PPl/Ecarrt.! Pdodtrr (xP)/Eot.L Frro ltr, (PRGPI r-a: f,lrl.tlln Dukungrn T.rh.drp Ar.hr! Tl'lct Rp. Jutr Irrtrnd PcLtt.rr 06 Imidensitub€rkulGi! 297 Fr 100.000 pcnduduk 08 Jumlsh kabupaten/kota densan eliminasi ku8ta 469 kab/kota 2t,80 vo 4,70 "/" 11 Nilai rata-rata haeil PISA: Membaca 396 12 Nilai rata-ruta hasil PISA: MateDmtika q: B 4o2 14 ' Rate-rata ta.Ijla Eekolah penduduk usia 15 tahur ke atag 9,29 tahun 15 tla.rapan lama sekolah 13,30 tahun 04 - Meningkatnya kualitas arak, p€rempuan, dan pemuda 01 - Indeks Perlindunsar Anak UPAI 73,49 02 - Indeks Pembangunan Gender ^(IPG) 91,24-91,54 13 Nilai nta rata hasil PISA: Saing 03 - Indeh Pembangum.i Pemuda ^(IPP) - A.III.2 - 57,67 TIET{IT+TA Prtodt r trrrtonil lPrl/Ptoarr'r ^Frlodta. (PPl/x.8lrtrn Prlo trr lxPl/Proy.L ^Prlo ^trr lPRo-Pl L.r?4.!n hdlLrtoc DuLrlrur Tcrh.d.p Arahin ft .ld.n T.rgct Rp. .r[tr t!.t.,id P.Lt r[. 02 ^- PropoBi ^pekeda yang bekerja pada bidang keahlian mcnengah dan tineSi 43,1O Vo 03 ^- Jumlah PI yane masuk kc dalam ltoild cla*s vrliue'sity Top 2OO 1PT 04 Jumlah PT yang rDaauk ke dalalr uotw dass uniue6itg Top 3OO 05 Jumlal PI yang nrasuk ke dalajo .,odd class uniu?rsr: ry Top 500 3PI 07 - Pcringkat pada Olgnr'tpic Games 30 08 - Peringkat pads krulUnpb Carnes 40 2Vt 03.01 PP: Pengendalisn Perduduk dan Penguatan Tata IGloIa Kepefldudukan 01 - MeningLatnF cakupan pendaftaran pendudul( dan Frcatatan ^3ipi1 ^dan menguatnya sbtcm pcmutakhiran data k€pendudukan 01 - Pcrscntasc dadah yang menyclenagarakan layanar terpadu p€nanggulanaan keEiskinan I ro0,00 % 3.774.019,9 02 - Pers€ntas€ provinli/lGbupaten/kota J.ang ^Eemanfaatkdn ^siatem ^percncanaan, penganggaran dan m.niton g evaluasi unit tcrpadu dalam ^pro8€s p€nyusunan plogram-progral: l penangaulanaan kemtukinan I 100.00 % - A.III.3 - Hodtrr rrdood llr|/Ftogr.a ^Pllodtr. (Pqlfcd.t n Frlodtrt lxP)/F!.t ^L ^Prlodtrr ^(PRGPI htnlTl iFITIT,=rIJI Duhrngrtt T.rhrihp Atrh.! Tug.t Rp. .rutr ir?rll?t1r?5ll-r'!r.t 1o0,00 % 100,00 % 50 v.
01.01 KP: Percepatan Cakupan Administrasi IGp€Etdudukan 01 - Jumlah pedotuan/kebtakan/ SOP pen}"elenggaraa.n administra8i kependudukan yang disusun 60 pedoman/ kebiiaksn/ soP 9.067,6 03.01.ol.ol PRO-P: Perluasan Jangkauan I-yanan AdEiniatra8i Kependudukan 01 - Terlaksananya perluasan jarakauan layanafi adEinisEasi kependudukan 01 - Jumlah inovasi daerah urtuk meningkatksn kuaiita. layanan publik dan rcfornasi birokrasi di bidar8 adminbtraEi kependudukan dan pencatatan sipil 02 - Persentasc cakupan akta kematlln dari perhtiwa kematian yang dilaporkan 03 Pers€ntase cskupan kcpemilikan buku nikrh/akta perkawinan pada 6emua ^pasangan yanS pcrkawinannya dilaporkan 2.570 inovasi too v" too v" 6.107,3 MAHKAMAH AGUNG, KEMENTERIAN DALAM NEGERI I I 04 - Peru€ntale ca.kupan kepemilikan akta pcrcclaisr pada i€Eua individu yana p€rc€rdiannla dilaporkan - A.III.4 - too vo HoEttrr irdoad lml/Etogrtr ^Prlodtrt (P"l/K.dlt.tr ltrorltr' (xPl/Proy.k P odt.r IIRGn illrlT=rtIl Drrtuafan Lrhliir? Ar.hrtr Tltrct RD. &t. Irrtrlrn Pctrtrr.
01.0r.02 PRO-P: Percepatar Kepehilikan DokuEen Peltdajta.mn P€nduduk dan ltncatatan Sipil bagi Kclompok Khusug 0l Terb.ksananyapercepatan kepemilikan dokumen pcndaftaian p€nduduk dan pcncatatan sipil bagi kelompok Ltusug s0 daeEh 2,960,3 KEMEMERIAN DA1AM NEOERI 02 Pementas€ Fnduduk rcnta.n yang tersclcsaikan pcngurusan dokumcnnya 100 % 03.01.02 KP: Integrasi sistcm Administrasi Keperduduka, Ol - Menauatnya integrasi sistem administrasi keFrldudukan 01 Jumla.h Sfutem Informaai Admiristraai Kepcndudukan ^(SIAK) yang dikcmbanEkan dan diintesasiksn I siatcm 63.603,6 31.397,7 03.01.02.0r PRO-P: Penguatar Integrasi Data AdEinistra.i Kependudukan 01 - Menguatnya htegrasi data administra8i kependudukan 01 - Jualah lembaga ^pcnSguna rang menandaiangani kcrja sama p€Dsnfaatan data kependudukan naaional untuk ^p€traya.nan publik 25O lembaAa pengauna 32,205,9 KEMENTERIAN DAL{M NEGERI, BADAN KEPENDUDUXAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL IBKXBN) 02 - Jualah lembaga penSguia yang mcmanfaatkan data kep€ndudukan nasional untuk pelayarran publik r .5OO lembaSa p€nacuna 0l - Jumlsh database kcpendudukan ya,Ig, upddte BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL TBKKBN) 1 I 03.01.02.02 PRO-P: PcngcmbanAar Data dan Informasi KependuduLan (Stattutik Hayati) yana Akurat, Lngkap dan Tepat Waldu 01 ' Terlaksananya pengertbangan data dan informasi kep€rdudukai! (statfutik hayati) yang akurat, ldEkap, dan tepat waktu SK No098671C 0l Merdnakatnyakua.lita. pe[da.: opingal dan layanan tcrpadu 01 - Peraentaoe dacrah yang menyelenggaraksn layanan terpadu penanggulanaan keEiskinar - A.III.5 - I IOO Yo 3.s28.932,6 03.0r.03 KP: Pcndampingan dan Laysnan Terpadu FR,E9IDEN REPIJBLIK INDONESIA Pllodt r rrdoorl (PU/Proat.E P odtrr (PPl/IIcdrt ! Hodtr. lxPl/Proy.L ^FHorn.l lPRcPl Drhrr3u T.rlrit p Atrhrn Pr.ddcr T.rg.t Rp. ,rutr Iftlltrtor r-l'iFrl.l: FrlS|tF!!: n I too v" 1 roo ^o/" 04 PerBentareperrgembangan$tandar nasional pendamping pembangunan 'I 1 l oo ^o/" 60 v" 06 - Pcrscntasc kcmcnterian/ tembaga yang mengadoFi kualifi.kasi standar nasional p€ndamping pembar8urran 50 v" 03.0r.03.01 PRO P: Penyelenggaraan Sistcm La].anan darr Rujukar Terpadu 01 ^- Tcrlaksananya dan rujukan bagi penduduk mbkin 01 Jumlah kabupater/kota yarg mengeabangkarr SLRT KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN NASIONA.L PENANGGUIANGAN BENCANA (BNPts), I(EMEIITERIAN KOPERASI DAN USAHA KF'IL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN KOMUNIKAS}I DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKKBN), KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 02 - Jumlah dcsa/kelurahan yang mcngembangkan pusat ke3€jahteraarr s14 kab/kota 1.768.06s,8 1.760.466,8 1.028 de8a/ keluralEn 03.01.03.02 PRO P: Penguatan Penda$pingan Masyarakat 01 - Tcrlaksananya penauatan kapasitas dan kapabilita8 kclrmbagaan pendaEping pcmbanaunarl 0l Jumlah SDM k*€jahteraan yanS meninSkat kapasitas dan kcmampuannlra 30slal la.OOo orana - A.III.6 - SK No 098672 C 02 - Jumlah lembaga kesejahteraan sosial ^yanA teraHitaEi 6.000lcmbaea FT,FUELIK INDONESIA f orlt.. lfrdo|irl (PIl/Progr.o Horltrr lPq/Ikglrt.! ^Hodtrr lxPl/koytk ^Horlt , ^(lRo-P) i: l=a-rl iTfiTI-TiN Dulu!Er! T.rh.al.E Arahrn Irrtrlrt Pchltrlr Tut t RD. Jutr Ol - Jumlah pendamping dc3a yang diberdayakan 36.000 orang o3.ol.04 KP: Pemaduan dan Sinkroni€asi Kcbijakan Pengendalian Penduduk 0l Indeks lGp€dulian terhadap IBU Kependudukan 53,4 172.416,2 03.ot.(x.01 PRO-P: Sincrgitas Kebijalan Pengerda.lian Penduduk dalam Mewujudkan Penduduk Tumbuh seimbang Ol - Meningkatnya pcmanfaatan data dan informasi kependuduk .tl 01 - Pers€ntase pem€rintah daeral yang merrpergunakan Gtand Desrlgm Pemba.ngunatl Kcp.ndudukan ^(GDPIq sebagai Ealah satu dasar pcrcncanaan pcmbansunar da€rah 300,0 100 % 1.607,0 70,0s 170.509,2 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKXBN) BADAN KEPENDUDU(AN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKKBN) roo (plovl % 03.0r.04.02 PRO-P: FcnSuatan l(apasitas dan Ihpabilitas lGl€mbagaa.n IGperdudul(ar 0l - Menguatnya kapasitas dan kapabilitas Leleabagaan kcpcndudukan 01 - Pem€ntas€ peEerintah daerah yaDg mcmiliki kebijakan pembarsunan berwawasan keperdudukan 01 - Indeka Kualrtas Data dan Iiformasi Program Ba.rlgga Kencana 4 4 03.01.04.03 PRO-P: Pemsnfaatar Data darr Inlofi Daai Kependuduka! 03.02 PP: Perrguata, Pelaksanaan Perlindurrgan SGial 0l - Menguatnya pelaksanasn pcrlindurgan social d6laI[ menjanskau Fnduduk Eiskir dan kelompok rentan 0l Ferr€nta8e cakupan kepe$ertaan Jaj: dna.n Kegehatan Nasional ^(JKN) 98,00 % 153.253.372,4 02 - Tingkat kemtukinm penduduk pcnyandang dhabilitas 11,00 70 03 - Tingkat kembkinan penduduk larjut - A.III.7 - <10,oo vo P orltrr f,rdorrl (Ef,l/Progr.n Prbdtrt (PA/E4r.t.ti Pdodt r lBg/Pror.r ^Pdodt ^r lPRo-Pl Surru hdttrt r DuLuEtrn Tcrhaali? Ar.b.n PLrld.r TEgct RE. ,rutr I!.tr!rl Pcht ur 04 Pemerintal daerah yang aenerapkan prinsip-prinsip inklu3if 20,oo ^6/" 74,57 vo 06 PerE€nta8€ cal<upan kep*€rtaan Bada! Penyeleng8ara Jaminar SGial (BPJS) Ketenasakedasn Pekeda Informal 2s,94 vo 20 juta pekcrja 03.02.01 KP: Sbtem Ja.: oinan SGral Nasional 01 - Terwujudtya ai.tern jaminan soaial nasional 0l - Jualah kajiafl penguatan dar ha.rmonfuasi peraturan perundangan terkait ^jamiian soaial 2 dokumen 49.0s6.s35,4 03.02.01.01 PRO-P: Fcngembangan ProSram Jaminan SGial Ol - Tcrlaksananya pcrluasan pemahaman publik akan JKN dan Jaminar SGial Ketenasakerjaan 0l - Jumlah stratcgi rosiali.asi, ad\okalj. dan cdukasi publik rcrpadu sistem jaEinar sosial nasional KEMEI{TERIAN KETENAGAKER.JAAN, KEMENTERIAN KESEHATAN, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN KEI,AUTAN DAN PERIKANAN I dokumen 48.999.506,3 02 - Jumlah penduduk yang mcnjadi p$€rta PBI JKN ll2,9juta pcnduduk 03.02.0r.02 PRO-P: Pcnguatan IGl€Ebagaar Penyelengga.ra Siatem Jaminan Sogial Ol - Tcrlaksananya penguatsn penyelerysara sist€m jaminan ao8ial nasional berbasi8 data Ol - JllJnl^h n tnitoting dan evaluasi terpadu ^ja.Einan sosial bidana kea€hatan dan bidanS keteflaSakerjaar berba8i8 drgrtal 1 dokumen/ KEMEI{TERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDA.T{G PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN, KEMENTERIAN DAI"AM NF,GERI 57.O29,1 02 - Pergentasc ^p€serta BPJS lcoehata.n dan BP Jamsostek yarg terintegraai bcrbash NIK SK No098674C 100 ^0u - A.III.8 - l-JTf{{f'Iill REFIIHLIK INDONESIA Ptiodt t rrriood (ml/Eogtra Prlodt.r (PPl/X4rrtrn Horlt r llel/Proy.r ^krorit r ^(PRGPI 03.o2.o2 KP: Bantuan Sosial dar Suhidi Tepat Sasaran : ttrF: t 01 Meningkatnyakualitag penyclcngSar.'aan bantuan sosial dan aubsidi tepat sasaran bagi masyarakat miskin den ftnten Ildltrtor 0l - Akurasi pcnyalunn bantuan sosial DuhrEar! T.rh.al.p Anhln Pr.rlil.! Tut t Rp. Jutr 600/0 103.004.354,6 i.T,TEFr?JII-liN 02 - Rumah tarSga Eiskin dan rentar densan akles layanan keuanaan ao ^o/o 03 - Penyaluran bartuan keluarga untuk k$ehatan dan pendidikan 1 10.000.000 keluar8a 04 - Pcnyaluran bantuan pangan melalui IGrtu Sembs.ko Murah I 18.800.000 keluarga 05 - Penyaluran bantuar LPG 3 kg I 15.600.000 kcluarca 06 - Pcnyaluran bantuan listrik daya 45o I rs.600.000 keluarga 07 - Jumlah volume clp{i 3 kg yang tepst sasaran b8si masysrakst, usaha Eikro, nelalBn, dan p.tani sasaran I 7.900 8.000 ribu Mton 03.02.02.0r PRO-P: Pedyelenggaraan Bantuan dan Suhidi Tepat 0l - Jumlah keluarga mkkin dar rentan yant mempercleh bartuan &sial bersyarat 02 - JuElah keluarSa milkin dafi rentan yang memperotreh bartuar panaar melalui prograE Ka.tu S€rtrbako Murah Ol - TeBelenggaranya bantuan dan suhidi tcpat lasaran 10.000.000 keluarga r03.008.354,6 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN AGA.I{4, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMENTERIAN PENDIDII(AN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATII(4, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT I 1 14.800.000 keluarga 03 - Jualah keluarSa miskin dan rcntan yanS mcmpcroleh bantuan subidi lbtrik - A.III.9 - rs.600.000 keluaraa REPIJELIK INDONESIA Hodt r rr.bEd lPrl/Proati.E ^Pdorrh. lP?|/Kcrrrt.! ^rHodtrr 0r4/Iroy.L ^Prrorn ^. ^(PRo-Pl ti:
rITlIlI Dururyrn TcrhrdrE At .hrr RE. ,rutr 230.170,9 Ir.t lrd P.hl.tur Lrg.t 15.600.000 kelualga 7.90H.000 soo.ooojiwa 230.170,9 250.00Ojiwa 2 03.02.03 KP: Perlirdungafl Soaial Adaptf 01 - Penduduk yang mcmpcrolch bantuan sosial bencsna dan lsyansn pencesahan dan k*iapsissaan bercana 03.02.03.o1 PRO-P: Pelsksenaan Perlindungar Sosial yang Adaptif 0l Terlaksananya p€rlindunaa.rr Bo3ial bagi penduduk korban bcnc€na 01 - Jumlah pcnduduk korban bcncara yang laeaperoleh bantuan perlindunSan soslal bencana alam 01 - Meningkatnya kuahtag pcnyelenggaraan sistcm perlindungan sosial yang adaptif KEMENTERIAN SOSIAL, BADAN NASIONAL PENANGGUI,ANGAN BENCANA (BNPB), KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 02 - Jumlah pcnduduk korban bcncana yanS mcmperoleh bantuan pedindurgan sosial bcncana sosial 30.OOo ^jiwa 03 - Jumlah penduduk korban benca[a yans mcmperoleh layarEn psikososia.l 2.600 ^jiwa 03.02.04 KP: lcrejahterarr SGial 0l - Meningkatnya kualitas kEcjahtcraan sosial p€nduduk 0 I - Per!€ntas€ lanjut usia yans mcmp€rcleh bantuan kes€jahteraan 25 V" 958.311,5 02 - Perseltas€ penlandang dfuabilitaa Jrang ^mcmpcrolch bantuan ^kcscjahtenan 30aral 20 vo 03 - Jumlah kelompok rcntan lain yang mcmpdolch layanan kesejahteraan s6ial - A.III.lO - 46.000jiwa Prtcdtr. f.dolld el)/Proa..E ^Pdodtr. : !TT.TI Iadltrtor Duhlfrn fcrl.d.l) Ar.Ll! Er.dd.a hrt ad F.bL..!r T.rtlt Rfr Jut frldltrr Irrodt . {!RO-P, 1 1 500 94 96 90 03.02.04.01 PRO-P: Pcnyclen8garosl Kc!€jahteraan Soaial ^yang Inklu.if 01 - Tcrlaksanarrya ^penSuehn kapasites dan keLmbegaan bagi penF.rdana di€abilita8 0l - Juml,ah pcnysadang disahilitas ^yang hctuperolch layanan kc€cjahteraan adi6l 02 - Jurnlah lehbage kerajahtcraan .osial pcnyendeng disabilitas ^yang memP€rolch ^p€nguatan kaPasitas 03 - Jumlah sDM ^peayetrcnggara layanao kclejahterEsrr .oaial bagi ^pcryandenA dilabilitas yeng m.Bpcmlch ^peninaketan kepecite! KEME}ITERIAN AOSTAL, KEMEI{TERIAN TESEHATAN, XTMENTERIAN (E'}ENAGARER.JAAI{, I(E'AIGAAN REPIJBUK INDONESlA I I 1 50.000 ^jiwa t5O l€mbe8a 300 Jic,E 319.414,3 - A.III.11 ^. Eddlt . faddd 0lll/Prolt ^E ^lffodt . ; TiI.l; E]l Horltd FnO+l 03.02.o4.o2 PRO-P: Fcquetan Kcleabegaar den FanrbcldayeeD Nclanjuturiaai (Lanlia Aktif dan Pmduktif, .-rartl r-r,: l-Ir:
tl.--i ,rrh4.r! T.rL.d., A'rLr! Hi.! Lra.t Rp. Jutr hrtrld lcLL.tr Ol - Tcrlakrananya pcnguatln k lombagern dsn petabetrdatraea kchnjutuliaan 28.0(x) ^jiwa 156.311,4 I fso bnbaga 30o ^jiwa 28.000 ^jiva 20.9!}6,0 KEMENTBRIAN SOSIAL, BADAN KEPENDUDUTAN DAN I(ELUAROA BERENCANA NASIONAL (BT(rBN} fo kab/tota 03.02.04,03 PRO-P: Fehk arraan Fcrawltan Jan8ka Pdnjang B€rb6Ei. Komunit4s yang TEri teBa.i llottg-Terrn ^Cotd 0l ^- Tcrl,Bkrarrsnya pcrawahn jangka Danjang berba.n ko&u ite! yan8 tclinteSraEi Q,ong ^Te,,n ^Co,ftl 03 - Juqlah SDM pcnycLng8ara leydrt,n kasejahtlrsan &aial baai lalrjut uria yang lBeDperolch peaidgkatan &apa.ita! ol - Juhlah lan3ia yan! acmPcroleh layanan bclbasi! koEunita! 02 - Jurnl'.b kabupaten/kota yang l,lenycbnggarakafl layanan $6ial l,anjut u.ia tcdnt grasi I I I 03.02.04.04 PRO-P Pcngurtln Pelayanan Sosi&l lGtompok Rcntsn Iainnya Ol - Tcrlaksaianya pct€uatan keleEbagasn darl pcabcrdaFAn baAi lorban F ^yalahgunaen ^napa 0l - Ju.Elah korban penj,ahlguncert naPza yana EctrrP.lobh layanan kcrejahtcraar rosial 1 I l0.0oOjiwa ,T6I.5A9,A KEMENTERIAN SG9IAL 15O lcBbaga 0, - Jueleh institu.i penerima x/ejib hpor yeng ,D.Ep.robh paaEuate! kapasita! Oi, ^- Jumlah SDM paycbnggara layanaa kerejahteraan toaial baai korban pcnyalahgunaan naprayant E"mpctoLh pdingtatan kapa.iter 1 3OO ^jiwa Ol ^- Jumlah sra.k tclarar yang Bar[pcrolch layanea kcrcjehteraan roiisl 02 - Tcrlekleneny. pcleyanen kajahteraf,n aosial bafi anal - A.m. t2 - I 24,000 Jiv,a REFLIBLIK INDONESIA fHodt.t X.dord (Plt]/Progr.n PdoEnr. (PPl/x.8htl! Hodtrr lBPl/Prcrk ^P odtr' ^(PRGPI Flnllrl IrdtLrtor Dul(!ng.r T.rhdrD Ar.t.,r EGrftlG! T.r8ot Rp. .rutr In t trd P.hL.u. 200 lcmbaga 300 lembaga 0l - Jumlah tuaa soaial dan korban tindak kckcrasan perdagangsn orang yang memperolch layanan kesejahteraan 30lial 02 JuElah lembaga kea€jahteraan sGial tuna sGial dan korba, tindal kekerasn perdagangan orang yang mcmpcrclch pcnguatan kapaaitas I 8.o00 ^jiwa l3S lembaga 03 - Jumlah SDM pcnyelcnggara tayanan kes€jahteraan sosral tuna sosial dan korban tindak kekerasan p€rdrgangan oranS J,ang memperoleh peninakahn kapasitas I 200 ^jiwa 04 ^- Terlaksananya pcnguatan kelembaSaan dan pemb€rdayaan bagi orang dengan HIV 0 1 - Jumlah orang dcngan HIV yang mempffolch layanan kea€jahteraan 38ial I 2.000jiwa 05 - Terlaksananya pentuatan kelembatdan da.rt pcEberdayaad bagi Komunitas Adat Terpeffil 01 - JuElah warga l(omu tas Adat Terpcncil yaag mcmpcrolch pcebardayaan 36lal - A.III.13 - I 2.800 KK FEPTIEL|K INDONESIA Prlodtrr rrdood (Plf)/Prottra AHorltr (Pqlrcdrtrl! Prlorltr (EP)/Proy.k Hodtrr (PR(}PI arfIIrrFI Drlrntrn T.thrdrp Atrh.! Hdc! T.r8.t Rp. .rut. Irr.t rrtl PchLrnr 03.03 PP: P€ninakatar Ak.es dar Mutu Petrayanan Kehatan 0l Persefitase p€nalinan di fasyankeg 95,O 16.204.029,3 63,4t Vo 04 ^- turgka kclahiran rcmaja umur fS f9 l3h,'rlAse Specifc FeniLr, Rare ^(^SFR 1s- r9) r8,00 kelahirar hidup p€r 1.000 perrerupuarr 06 lrtaiden8i HIV 05 Pers€nta8e ca.kupan pcnemuan dan pengobatan TBC (?BC ?/ea,m€nt CoveragA 7,40 v" 90 v" I I 0,18 pcr I.OOO penduduk yarS tidak tcrinicksi HIV 07 - Perscntasc penderita kusta yarg menyel$sikan perSobatan ku6ta tepat I 90 vo oa - JuElah kabupater/kota detrgarr intensifikaEi upaya eliEinaei malaria 95 kab/kota 09 -JuI: ah kabupatcn/kota schat 420 kab/kota 10 Ju: rlah kabupaten/ kota ,€ng E€nerapkan Kawasan Tanpa Rokok ^(KTR) - A.III.14 - 514 kab/kota I NEFUBLIK INDONESIA Hodtrr f,r.toEd (ml/kogrttr ftlorltr. (PPl/Ecftrt.n Prlodlt r (rP)/FroFk Prlodtrr (IR(}4 rifirFr?.n DULE!9.! TcrhdrE Anhrtr Hd.n tn tu.l P.hlt..!r Tr4ct Rp, .rutr lI - Perc€ntase fasilitas ke!€hatar tingkat pert'laa terala€ditasi 1 'I OO %, 90 v" 97 V" 88 9,'o go,oooh 2.403.944,4 15 - Pcrscntase obat memcnuhi lyarat 03.03.01 KP: P€ningkatan K6ehatan Ibu, Anak, KeluarSa Bcrcncana (KB), dan Kechatan Reproduki 16 - Pcrs€ntas€ makanan memenuhi syarat Ol - Meningkatnya kesehattr ibu, anak, l.elua.rga Berencana (KB), dan ke8€hatafl reproduki 01 - Perscttasc imunisasi dasar lcngkap pada anak usia 12-23 bulsn 02 - PeEentas€ pes€rta KB aldif Metode Kortra8eFi Jangka Parjary ^(MzuP) 0l Tenrujudnya penurunan keEatian ibu dan bayi 01 - PErs€rta8€ pcrsalinan di fasilita8 pelsyanan kelehatan 02 - Jumlrh kabupatefl/kota yang Eencapai 80D/o inurisasi da€ar lcngkap anak usia 0- 1l bulan 1.440.587,1 IGMENTERIAN(ESEHATAN,BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKXBN) 2439 vo 95,O ^o/o 03.03.01.01 PRO-P: Pcnurunan KeDstis.Il Ibu dan Bayi 488 kab/kota SK No098681C 01 - Mcningkatnya KB dan K$ehatan Rcprodukai - A.III.15 ^. 20,oo v6 fi3.397,2 XTMEMERIAN KESEHATAN, BADAN TEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASTONAL ^(BKKBN), KEMENTERIA.T{ DAIJIM NEGERI, KEMEI.ITERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAK 03.03.0r.02 PRO-P: Pcninekatan KB darl Kesehatan Reproduhi Ol - Pers€ntase tinAkat putus pa.kai pema.kAian kontra€epai lDrcp anl DOI HEEI,IBLIK TNOONESIA Hodtrr Lrloti.l lml/Pt ar.a ^I'trodt.' (F"l/[.8rrt ! Pdodt t (xPl/Proycr krodt . llRo-P) IldlLrtot DuLultl! TcrhrdrE Atrhrr Pr .ld.n Tutct Br. Jutr Ir.tud Fclrtanr 60v. 1.464.41r.6 03.03.o2 KP: Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Perurudafl Stunring Ol - T€rwujudnya penurunal sntftins 0l - PeGcntas€ ksbupaten/kota yahg mclaksanakan surveilarls gizi I IOO 9'l" 1.464.41r,6 KEMENTERIAN DAI,,IIM NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN XESEHATAN, KEMENTERIAN KEI,TUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAX, KEMDNTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN DFSA, PEMBANGUNAN DAERAH'IERTINGGAL DAN TRANSMICRAT}I, BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKKBN), BADAN NASIONAL PENGEIOI,IT PERBATASAN (BNPP), BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, KEMENTERIAN SOSIAL, KEMEI{TERIAN PEKER.]AAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT, BADAN PANGAN NASIONAL, KEMEI{TERIAN AGAMA 03.03.03 KP: Feningkatan PcnSendalian Penyakit 0l - MenirSkatnya pengendaliafl penyakit 0 I - Persertas€ orang dengan HIV-AIDS yang menjalani terapi ARV (ODHA on ARN 60 ^0/" 4.365.652,0 03 ^- JuElah kabupatcn/kota yang mcncapai climinasi malaria 405 kab/kota - A.III.16 - NEFUBLIK INOONESIA Pdodt t !Irdo!.I Prl/Proar.E ^Pdodtrr lPPl/E t|lt ^! ^Ptrodtr' lxPl/Proycl ^rHodtrr ^(PRo-P) t!l-11?I iir]Tr: rl]'t Duh,rru T.rhrd.E Anh.! bttrE.t F.lilrrtt Trra.t RE. .rutr I too./o I 514 kab/kota 1 514 kab/kota 03.03.m.0r PRO-P: Pcngendalian Penyakit Mcnular 0l - Terkendalinya pcnyakit menuliar 0l Perc€ntale ODHA bartr dit Eukan yanS m€mulai pdraobatan ARv 02 - Pcrucntssc cakupan pen€muan daII p€nAobatan TBC (IBC t€atm€nt couerasA 95 ^0/. 4.164.82s,9 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI, KEMENTERIAN KESEHATAN 03 - Jumt h kabupatefl/kota yang mencapai API ^< 1/ 1 .000 penduduk (H - Pcrscntasc kabupaten/kota yanS melakurukan dcteksr dini Hepatitis B dan c ^pada populasi bertuiko 90 5oo kab/kota - A.III.17 - 100 7. EEFUELIK INDONBSIA Prlodtrr trl.lon l lPil/Prog.n ^Prrodtr' (PPI/E arrt n Prrodb. (aPl/Proy.t Hodtrr (PRo-P, 06 Jurrlah kabupaten/ kota enderaig filariasis bcrhasil mcnurunkan angka mikrcfilaria ^< r% RE. .r(. Lldrlrt Pchltrlr 200.826,0 KEMEMERIANKESEHATAN,BADANPENGAWAS OBAT DAN MAXANAN Dlrhnt n T.rh.dr? 'llr..h.rr T.ti.t I 236 kab/kota 03.03.03.02 PRO-P: Pcngcndalian Penyfit Tidat< Menular 0l - Terkendalinya penyakit Ol - Tcrlaksananya pcnguatar Ccrakan Masyarakat Hidup sehat (G€rmas) 07 - Jumlsh desa endemis scftistosomicsr's yang mencapai eliminaal Ol Jumlah kabupaten/ kota yang melakukan pelayanan tcrpadu (Pandu) PIM di > 80elo puskesmaa I I 28 de8a 514 kab/kota 02 - Jumlah kabupaten/kota yadg menerapkan Kawasar Tanpa Rokok ^(KTR) 0l Jumlrh kabupaten/kota s€hat 01 - Perscntasc dda/kclurahan dcngan Stop Buang Air Bc€ar Scmbarangan (sBs) 514 kab/kota 420 kab/kota 332.664,3 90./" I I 03.03.04 KP: Penguata, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GerEas) 03.03.04.0r PRO-P: Pengcmbangan Lingkungan Sehat 01 Terlakaranya Frgembangan ^lingkungar s€hat I 198,482,9 KEMENTERIAN ^(ESEHATAN, BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 02 - Jumlah kabupaten/kota Bchat 420 kab/kota SK No098684C 0l TerlakEananlapenguatan proaoai GerEaa - A.III.18 - 70 v" 134.18I,3 XEMENTERIAN KESEHATAN 03.03.04.02 PRO-P: Penguatan Promoai Gcrmas 0l - Pcrsentase kabupaten/kota yang menenpkan kebijakar Germas 02 - Pcr!€ntase Labupaten/kots den8an mi mal 8096 posyarrdu aktif 50 ^q" t-Jil-d{EITIt FEPIJELIK INDONESIA Pllonlt t f.dolrl (PU/Progr.E Hornrr FP,/r.8ht ^! ^Frlodtrr 6Pl/Proy.L ^Frbdt ' ^(lRo-P) ht-E?i ifrTTTIN DuLurrrr Tcrhritrp Ar.h.n Ilrtrrrt Pchltrlr Till.t RE. Jut. OYo 7.641.317,1 03.o3.05 KP: Penguatan Sistcm IGs€hatan dall Pcngawassn Obat dan Makanan 0l - Menauatnya silteE ke!€hatan dan pergawasan obat dar mrl<anan 02 - Pcrucnta8€ puskesmas dengan ^jenis tenaga kc8ehatan scauai sta.Irdar 1 a3 ^0/" 90 ^0/" too ^o/" 05 - PeEenta rumah s6kit terakreditaoi IOO ^o/o 06 - Per€entase puskeamas dcngan k tcrscdiaan obat csensisl I 96q" 07 - Jumlah kabupaten/kota yang mclakukan perbaikan tata kelola pcmbangunan kcaehatan I 65 kab/kota 08 - Peeentaac obat memenuhi syarat I 97 ^0/o 09 - Pels€ntas€ makanar memenuhi ayarat 01 - Terlaksananya penguat r p€layanan ke8€hatar dasar dan rujukan 01 - Pcl3€ntase RS milik peEerintah dacrah yang memcnuhi Sarana Pra8arana dan Alat (SPA) 6esua1 standar 02 - Per!€nta8€ FKTP y6ng memenuhi Samru, Prasarana dan Alat ^(SPA) s$uai atanda.r 3.877.219,2 KEMEI{TERIAN KESE}IATAN, KEPOLISTAN NEGARA REPUBUK INDONESIA, KEMENIERIAN PERHUBUNGAN I 1 aa ^o/" too v" 03.03.05.01 PRO-P: Penguatan Pclayanan Kcschatan Dasar darl Rujuk n - A.III.19 - roo 9/" f odt r Xrtlo|td (P'n/Pto!r.a Pdodht (PA/I(.ilrt r Pdodtr. lxPl/Prcrk ^Prlodtl' |Pno-Pl htTllTr hdlL.tor Dutu!a.! T.rhrdrp At.h.r TrtIGt 5.706 FKTP RD. .rutr Itt.trld P.ht ..!r I 9q I FKRTL 03.03.05.02 PRO-P: Pemcnuhan dan Peningkatan Kompetensi Tcnaaa Kes€hatan 0I - Terlaksanarya pemeltuhan da, penhgkatan kompctcnsi tenaga kerehatan 0l Peru€ntase puakeslua3 tarpa dokter 747,038,9 KEMENTERIAN KESEHATAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI I o ^o/. 02 - Persentaae puskc$nas dcngan ^jcnis t naga kes€hatan sesuai standar I a3% 03 - Pers€ntas€ RSUD k6b/kota memiliki 4 doktcr spBialtu dasar & 3 dokter spesiah lainnya I 90 ^q" 03.03.05.03 PRO-P: Pcmcnuhan dan Peningkatan Daya Saing Sediaan Farmasi dan Alat Kc3€hatan 02 - Perc€ntaae a.lat keEehatafl memeDuhi 3]m.rat 0l - Terlaksaran,a pemenuhan dan p€ningkatan daya sainS s€diaafi fa.fiaasi da! alat ker€hatan 0l Perae taae puskeamas dengan kerzm€diaan obat elcn8ial I 96 v. 396.7(N,8 KEMENTERIANKESEHATAN,KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN I 95 o3.03.05.04 PRO-P: Penguatar Tata Kelola, Pembiayaan, Fe elitian, dan Pengembaraan K$ehatan 01 - Jumlsh provinsi/kabupaten/ kota yana telah melakukan perbaikan tata kelola proaraE k€s€hatan 01 - Tcrlaksananya penguatan tata kclola, pcmbiayaan, pcnelitian, dan p€naeEbangan I 6s lokasi 2.090.805,5 KEMENTERIAN KESEHATAN, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02 - Jumlatt bahan kcbijakar tcknis pengembangan pembiayssn ke!€hatan danjaminan kes€hatan yant diBuaun I 2 dokumen 03 - Fer€entasc rrkomcndasi kebijakan hasil pcnelitian dan pera.mbangan kcschatan yang dimanlaatkan untuk p€IbaikIr pelal(8arraan prioritag nasional too . A.III.2O - FFESIDEN NEPUBLIK INDONESIA HoEtt . lf..iotrrl (Prl/Ptoat E Ptrorn ' IPP)/E tlrtE ^kroEnr. (xPl/PtoyGL Hodt . (PRo-P) itT!-l1rr rtl7Tt=t+tt DuLuErr! T.rh.ahp Ar.hrn hrtrnd P.hL..n t tl.t Rp.tur 03.o3.05.05 PRO P: Peningkatan Efektivitas PenSawasan Obat dan Makanan 0l - Tcrlaksnanya peningkatan efektivita3 penaawasan obat dar! ma.kanan 02 - Pdsentss€ makanan m€Eenuhi syarat 529.548,7 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, KEMENTERIAN KESEHATAN 01 - Ferrentasc obat mcmcnuhi syarat 97 ^0h aa v" Peningkatan Pemdataan t a].anarr Pendidikan Berkualitas 01 Rasio Angka Pa,ttuipasi l(asar ^(APK) 20 pcr!€n telmiskin dsn 20 Frs€n tcrkaya: sMA/sMK/MA Sederqiat 0l - Meningkatnya pcmeratasn layanan perdidikan berkualitag 02 Rasio Angka Partkipa8i Ikoar ^(APK) 20 pers€r terlEfukill dan 20 perae[ terkaya: Pendidikan Tnggi 03 - PropoGi anak di atas batas kompctensi Membaca 0,43 34,10 i6 minimal dalam tes PISA: 04 - Proporsi arrgk di atas batas kompeterlsi minimal dalam tea PISA: 30,90 % 05 - Propo8i anal< di atas batai kompetensi minimal dalam te8 PISA: Saing 44,OO ^qo 06 - PropoEi anal( di atas bata8 kompetensi minimal dalam asesmen kompctcnsi: Litensi 07 - PropoEi anak di atas batas kompctensi minimal dalam al€smen koEpetemi: NUE€raBi I 61,20 v. 0,83 39.325.405,8 - A.III.21 - 43,54 Vo REtrlJELlK INDONESIA Pdodt r r.dolrl lPrl/EoErra ^Frtodt ^t (PP,/rcatrtu Frtorlt.t lEl/Proy.L ^Ptrodtr. IPRGPI 03.(x.0r KP: Pcningkatar Kualitas Pcngajarsn dan Pembclaja r garan,r i ITIiTT! DutrrE3 n T.rhrtrp hrtrrd F.lrt .n T.rl!t Ri. ,rutr I I - Persrtas€ anak kelas 1 SD/Ml/SDLB yang pemah dergikuti Pendidikan Anak UBia Dini I 94,94 V. I 93,33 v" I I 71,71o/o 6434 V" I I 32,24 ^oA 100 %, 4.508.347,s 02 - Perscntssc satuan p€ndidilGn yaIlg EenSSUnal(An haail aaeamefi ]ang teratandar untuk ^perbaikzrn p€mh.lajaran I too 03.04.01.01 PRO P: Fenerapan Kurikulum dan Pola Pembelajar.^an Inovatif 01 - Tcrlakananya p€ncrapan kurikulum dar pola pcmbclajaEn inovatif 0l Jurdah perangkat kurikulum dan peabelajaran yang b.rmutu dalam meningkatkan kualitaa pembclajaran 2.998 pdanskat kurikulum darl Fmbelsjarajl 470.025,3 I{EMENTERIAN PENDIDIKAN, XEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKIOLOGI, KEMENTERJAN AGAMA 0l - Meninakatnya korlpetensi p€rdidik - A.IJ[.22 - 15.500 orang 2.O5I.@4,2 KEMENTERIAN PENDIDIIGN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN AGAMA 03.04.01.02 PRO-P: PcninSkatan ,furrpetcnsi Pcndidik Ol - Ju.,!lah guru dan t naga kcpcndidikan yang menaikuti pcningkatan kompcGnsi MI]EIEtrN FEFI.IELTK INDONESIA Prlodtrr It .lond erl/Ptolntr ^Pdodtr. IPP,/E !lrh! ^PdoErtr' lxPl/Proycr ^kroEn ^r ^(lRGPl |]: TITiI.N Drhtr3rr T.rh.d.p ltrhrn Ir!.trnd P.htrn T.rt t RD. Jrt.
(x.0I.03 I,RO P: lt[guatan Kualitaa Psrilaian Pendidikan a kualita8 penilaian pcndidikan Ol - Perccntase satusn p€ndidikan yarg mel,l<sllal<an Asrner NaBionrl I 99 ^0A 730.810,6 KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI,OGI, KEMENTERIAN AGAMA 03.04.01.04 PRO-P: Pemanfaatan Teknologi Informaai dan Komunikasi Ol Terwujudnyapemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di satuan pcndidiksn 03.04.01.0s PRo-P: Intesrasi sonsftirl da]a.I]r Pcmb€lajaran 0l Ter'lrjudn]a iflteSrasi soltsro dala.h pehb€Iajaran 01 - Ihb/kota yanS menerapkan ekatrakurikutrer ^pada satuan pendidikan TELEVISI REPUBLIK INDONESIA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN AGAMA 519.784,8 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI I 90v" s14 kab/kota 736.632,s I 03.04.02 KP: AfirEasi Aksea dan Perepatan Wajib Bclajar 12 Tahun 01 Anska Parthipasi Kasar (APK) SD/ MI/ SDLB/ Sederajat 02 Angka P8rti.ipasi l(a8ar (APK) SMP/ tfTB/ SMPLB/ Sederajat 03 - Angka Partilipasi lhur (APK) SMA/ SMK/ MA/ SMLB/ S.dcrajat 01 - Tcrmrjudnya pcmerataan alscs dan Wajib Bclajar 12 Tahun I to5,?5 18.385.694,0 I 93,33 ^0/o I 86,r8 !"o 04 - Aneka Parttuipasi lhsar ^(APK) PAUD/ RA/BA I l 36,63 ^0/o l5.414lembaea 6.220.542,O 03.04.02.01 PRO-P: Sarana dan Prasarana Pendidikan 0l - Teruujudnya sarana &n pra$rana pendidikan 0l Jumlal l€rnbaga/satual pendidikan J.ang ^ditingkatkan kualitas ^sarala XEMENTERJAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTDRIAN AGAMA, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 0l - Pers€ntas€ Fncrima bantuan pembia]'aan p€ndidikan ]iena tepat - A.III.23 - 100 % 11.332.494,4 KEMENTERIAN AGAMA. KEMENTERIAN PENDIDTKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 03.o4.o2.o2 PRO-P: Ba.ntu6n lfendidikar baSi Ana.k Kura.lrg Marnpu, Daerah Afirmasi, dan Berbakat Ol - Terla.ksananJ.a bantuan pcndidiLan bagi anak kursrS mampu, daerah afirmaai, dan berbal(at PFFUHLIK INDONESIA Prtodtrr llr.ioad (Pu/ProStE Prlodtrt lPP)/rrditltr ^Pdotlt ' (KPl/ProrrL Horltlt llRGP, ht- a-rt i?fITr: ltT.N DuluErrE T.rhrdrp At.hrn Trrrct 491 kab/kota LEttrrd PcLt .n RE. .rutr 03.04.02.03 PRO P: PenangarEn Anak Tidal< S€kolah I9.92O,0 KEMET{TERIANPENDIDI(AN,KEBUDAYAAN, RISE"T. DAN TEKNOLOGI. KEMENTERIAN AGAMA 1 90 kab/kota I r52 kab/kota 03.04.02.04 PRO-P: Penguatsn Pelayanan 1 Tahun Pr6eko!,h 0l ^- Terlaksananya pcnguatan pelayanan t tahun pras€kolah o 1 - Jumlah kab/kota densar per!€rltaB€ siswa k€laa 1 yang melalui TK/RA/BA di atas 5O'/o 812.697,6 KEMENTERIAN AGAMA 37o kab/kota 03.04.03 KP: Pcninakatan Pengelolaan dan Pencmpatan Perdidik dar Terraaa tcpendidikan 01 - Fersentasc daeEh yang E€Eiliki Indeks PeE€rataarr Guru dan Ket€r!€diaan Tenaga Kepcndrdikan Baik 02 - Pcru€ntale Auru dan tenEga kependidikar profional 03.04.03.01 PRO P: Revit lhasi LPTK 0I - Terlakananya revitalisasi LPIK 0l - Jumlah LPTK yang dircvitaltuasi 03.04,03.02 PRO-P: Pendidikan Prof$i Guru dan PeninSkatan Kualifikasi Pendidik 01 - PeE€ntase guru &n tenaga kependidikan beft ertilikat peldidik 49,43 Vo 20 lcmbaga 4O.OOO,O ^(EMENTERIAN PENDIDIXAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 0l - Medngkatnya pengelolaan dan pcnempaEn pendidik dan terEga kcpendidikan I 39,42vo 14.704.301,7 I I 01 - Tcrlaksananya Fndidiksn prof4i guru dan peningkatan kualifiLasi pcndidik 52,31 379.725,3 KEMENTERIANAGAMA,KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 02 Pers€ntase guru darr tcnaga kepcrdidikan bcrkualifftssi minimal Sl - A.fit.24 - 93,5 % trrEEIEtrN REIrLIFLIK INDONESIA FHodtrr .dond (Prl/Prot r Prldltr. lPPl/[.Crtrn ^Pdorn ^t lxPl/ProrcL ^Hodtu IIRGPI Srratrti rl'ir,ll: l?n Dukut r Tcrhiarp frrh! fr{ct n'D. ,rutr ITllTEiEIfJl.tETl?I 03.04.03.03 PRO-P: Pemeruhan dan Distribusi TerEga Pcndidik Bcrbasb Kebutuhan 01 ^- Terla.ksananya pemenuhan dan distribusi tenaga Fndidik bcrbasis kcbutuhsn 0l - Jumlah kabupatcn/kota yang mcmiliki Indeh Pemeratasn Guru Dikdas Baik 2s kab/kota 792.A22,5 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET. DAN TEXNOI,OGI. KEMENTERIAN AGAMA 25 kab/kota 3 provirEi 03.04.03.04 PRO P: Peningkatan K$ejahteraan Petdidik Berba8is Kinerja 0l - Terlakananya pcningkaran kdejahtcraan pendidik b.rbasis kincrja 0l Jumlah guru dafl tenaga kcpendidikan non-PNS yans mcndapad{an tunjangar atau irccntif tepat ralrtu 343.118 orang 13.49I.753,8 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN AGAMA 03.04.04 KP: Penjaminan Mutu Peldidilar 01 - Tcrwujudnya mutu pendidikan Ol - Persentas€ satuar pendidikan beraHitasi DdniDlal B (SD/MI) 02 - P€rs€rta8e satuan pendidikar berakrcditasi minimal B (SMP/ MTS) 1 81,33 % 03 Pers€nta!€ satuafl pendidikafl berakrcditasi EilriEd B (SMA/MA) I ao,a6 vo 04 P€rguruan Tingai terakr€ditasi A ^(PTl I 140 PT 05 - Peft€ntaae ratuan pendidikan bcralrcditasi minimal B ^(PAUD) I 69,02 Vo a4,46vo 1.665.244,4 06 - Fcrsentasc aatuan pcndidikan beralccditasi minimal B ^(PNF) I 60 %, - A.III.25 - FRESTOEN R,EPUELIK INDONESIA I dltrr Lrlodd Fm/Ploar.E ^PrLritrt Dufrt,lfrn rr.rl rr,TJTTt.' Itrt t np. .rrt 62.174,2 ; ?ri!1F]ItlE-rl t?Ttfitlt! ,dodtt r FnO-?l 03.o4,(x.02 PRGP: P6lua.an Budaya Mutu Flndidikan Aftt a fLdil.! 03.04.04.o1 PRGP: FcnSuatan Kapaoita! dln Ak .lcrali Aklcditari 0l - Tcrlakarunya pen8uatalr kapelitas dan al.cLradi akEdita.i 0l - T.rwujudnya p.rlua.en budal,a rrutu pdrdidiLan 01 - Ju,,rbh SNP y.ng dikembdngkan untuk ^pcnyu.unan kebii€&ea Fnin8lBten ^mutu pcndidikan 03,04.o5 XP knitqkatan Tata lGlola ReodidilGa Ol - McninSketnya teta telola pqdidikan Ol - Peracnrae lab/kota rncmcnuhi SPM Fndidikea 388.713,A XEMENTERIA AGAMA,KEMENIERIAN PENDTDTKAN, ^(EBUDAYAAN, RISET, DA}I TEKNOLoOI 10 r€koracndaai kobirkar I.276.574,6 XEMENTERIAN PENDIDIIGX, I(EBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOXX}I, KEMENTERIAN AGAMA I I 1 lol .688 .eturn pcrrdidika'r lm% 03.04.05.o1 PRGP: Itaguatan Tata Kclola PDrllcnuhrn SPM Felrdidiked 03.04.05,02 PRGP: F.quata[ ^gtratlAi Pembiayaan d.Ir Efcktlvite3 Fleanfaataa Ang8aren hnd kan Ol - TErlak.alanya pcnSuatsn tate kobL t cdcauhEn SPM pendidikai 0l - Juolah provinsi EcDcnuhi SPM pcnd illrIr 01 - Mrnguatn,e .lretcgi pcabiayaan das cf.ktivita. FrrartlaAtrn ^_nggttaa p.rdilikan Ol - Jublsh kab/kota yrIrg du$ilitasi dana l,ansfcr dacrah bidana psrdidikan of - Mc ifld@t yB Einkonfua.i dare fokok peadidika.d Ol - Pcracntasc FEdayEtunaan dan pcLysnan data lDkol F.ndidikan dan kebudayaen 38 pmvinai 26.450,0 XEMENIERIAN DAI,AM NEGERI, TEMENTERIAN AGAMA 514 kab/kota O,O KEMENTERIAN PENDIDIXAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN IEI(NOI.oGI I I o0.04.o5.03 PRGP: Fcnirrgkatan SinlsoRirari Data Fokok F.ndiliksn 03.04.05.o4 PRGP: SidooniBasi Felil€anaan PAUD-HI Ol - Jrrabh kab/kote yrrg lr.nFdia&an Iayena, PAUD-HI 4.057,9 I(EMENTBRIAN PENDIDIKAN, KEBT'DAYAAN, RISET, D.aN ItsXNOI,GI, XEMENTERIAN AOAI.IA I roo 96 1 0l - lbtwujudnya iinldDnireii pclaksanaan PAUD-HI - A.trI.26 - f50 kab/kota 3I.666,3 KEMEIIIERIAN PENDIDIXAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI Pdodt r ltr.lon.l (Pxl/ProareE Ptrodtrt IEP)/r.tl.tr! ^Pdodtrt lxPl/Ptoycl ^Hodt ^r ^(PBGP) 03,0s PP: PeniDgkatan Kualitas Anak, PereEpuan, dan Pcmuda 0l - Menguatnya p€rlindunSan anak daIl pereEpuan dari kekerasarl, peruberdayaan pererapuan di ekonomi, politik, dan ketenagakerjaan, serta partisipasi pcmuda dalam k€aiatan sosial kemasyarakatan, orgs sa3i, berwirausaha dan pcncegahan perilaku berbiko L[ilthto( Dutungr! T.rhrdrp A lrrr kc.ld.n T.rtct 4,74 "/" 79,16-81,21 Rp. Jut.
190,0 Irrt nri PcLttru I I I 04 - Tingkat Partisipasi Angkatar lGrja IIPAK) ^Perempuar I ss,00 % 05 Prevalensi kekerasan tcrhadap perempuan usra 15-64 Ehun di 12 bular terakhir 06 - Per!€ntas€ p€auda (16-30 tahun) yang aengikuti kcgiatan sosial kemasyarakatan dalam tiga bular terakhir 1 42,54 vo 07 - PcE€ntas€ pemuda berumur 16-30 tahun yan8 Ecntikuti kegiatan orSanilasi dalam tiga bulan terakhir 6,72 08 - Pcrscntase pcmuda ^(16-30 tahun) yang bekerja dengan status beruEeha endiri dan dibantu buruh ^(tetap dan ti&k tctap) dals.E ^j€niB ^jabatall rrtu: o,ss % 09 - Proporsi pemuda u6ia 16-30 tahun yang mengalami masalsh ke!€hatan sehingga mcngganSgu kegiatan/aldivita8 lehari-hari selama satu bulrn terakhir dalam kelompok u8ia 16-30 tahun SK No098693 C 6,47 Vo - A.\L27 - BLIK INOONESIA Hodtrr llrrloEd Fm/Protrrtn ^kroritr. lPPl/K.gtrt.! ^Prlodtrl (f, P)/FioyGL Prlodtr. (PR(}4 03.05.o1 KP: PeEerruhar H6k dan Perlindunsan Ana.k ir.aTt?rt'! Dulu!8rn Tcrhrdrrr irtrhr! RE. ,rutr s1.069.2 27.247,8 it Il'lFTIJIf-i'l Tugct 02 ^- Illdek Peaenuhan HaI{ Anak ^(IPHA) 1 al,oo 71,34 3,47 Vo 03.05.01.01 PRo-P: Penjaminan Pemenuhan Hak Anak s€ca.ra Universat 01 ^- Persentas€ balta yang mendapatkan pensasuhan tidak layak 02 - Jumlah provimi/kab/kota yarg memp€roleh peringkat KI-A 0r - Terjami rya pem€nuhar ha} anak sccara universal KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, KEMET{TERIAN DALAM NE,GERI, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI 33s provimi/kab/ 03.0s.01.02 PRO-P: Perlindungan Anak dari Tindak Kckcrasan, Ekptroitasi, Pelelantaran, dan Perlakuan Salah tainnya 0t - Tcrlakananya pcrlirdungan aral< da.ri tinda.k kekerasar, eksploitasi, peftlaflt ra.!r, dan perla]uan Balah lainnya 03.05.02 KP: Peningkstan Keseta.rar.lr C€nder, Pemberdayaar, darr Pcrlindungan Per€mpuan 01 ^- Pergentase anak beru8ia 10-17 tahun yang bekeda KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMruAN DAN PERUNDUNGAN ANAK, MAHKAMAH AGUNG, KDJAKSAAN REPUBUK INDONESIA, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK, KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA, KEMENTERIAN DALIIM NEGERI 01 - Meningkatnya kes€tanan gcnder, pcmberdayaan, dan pcrlindunaan FreEpuan 02 - Per!€ntas€ anak korbar kekeralan yang Mcmcrlukan Perlindungar I(husug (MPK) ,ana Eerdapat layaran komprchcnsif 0 I - Tingkat Partbipasi Angkatan Kcia (IPAK) P€rerlpuan 0l - Indek PUG Nasional 4,OO Vo 29.827,4 46.620,3 17.950,0 100 70 55 ^0/. 76,93 03.05.02.01 PRO-P: Perdngkatar Kes€taiaan Gender darl Pemberdayaan Pcrcmpuan 02 - Pcrscnta.c anggaran rcsponsif Sender 0r - Meningkstnya kes€taraar gcnder dan Fmberdayaan p€rempuan 9,76 Vo SK No098694C 01 - MeninSkatn,a perlindungan pcrcmpuan alari kekerasarr - A.III.28 - 1 100 28.67tJ,3 MAHKAMAH AGUNG, KBJAKSAAN REPUBUK INDONESIA, XEMENTERIAN DAIIM NEGERI, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAK 03.05.02.02 PRO-P: Pcrlindungan Pcrcmpuan dari lGkcralan 01 - Pcrscntasc percmpuan korbar kckcrasan dan TPPO yang mendapat layanan komEehcnsif FEFIIFLIK INDONESIA Erlorlt.. r.doarl (P[r|/ProgtlE klodtrr (Pq/t 8lltrl Pdodtar (fll/Proyck P orltu IPRGPI 03.05.03 KP: Kualitas Pemuda 0 1 - Teniujudnya p€muda yang b€rkarakter dar b€rdaya saing : l.l--I Iadttrtot Duturia.n rcrh.drE irfl.hr[ Es.l.lcn T.tg.t RD. .r r In.t rid P.lrt rtlr 19.500,5 7OO,O KEMEI{TERIAN DAI,AM NEGERI 5.330,5 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OIAHRAGA 13.470,0 I(EMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Ol - Perscrtase p€Euda (16 30 tahun) yang mengikuti keSiatan 8o3ial kema8yarakatan dalam 3 bulan t rakhir 03.05.03.01 PRO-P: PenSuatan IGpa8itas Kclcmbagaan dan Ibordinasi Lintas Seldor Laya.nan I(ep€Eudaan 0r - TerEujudnya pequatan kap6aita8 kelembagaan dan koordina8i lintaa seldor layanan kcpemudaan 02 - PeGcntasc tim koordinasi lintas scktor layanan kcpcmudaan di tinSkat pusat dar provilrai yang terbentuk I 42,54 Vo I I 22,05 vo ro0 % 0l - Pergentase provinsi ^yanS mclakukan pcnwsunan RAD kepcmudaan 03.05.03.02 PRO-P: Pcnccgahan Pedlaku Berisiko 0l - Tcrlindunginya peEuda dari perilaku b€rbiko 0l - Pers€nta8e p€muda beru3ia 16-30 tahu[ yang pcrnah mcrokok da]am sebulan terakhir dalaro kelompok u6ia 16-30 tahun 01 - Pcrsentas€ Fmuda ^(16-30 tahun) yanS mcngikuti kegiatan organilasi dalam 3 bular tcral'hir 01 - Pcftentase rumah targga mbkin dan rcntan ,: ang menSaks€8 pcndanssn usaha I I 1 too v" 24,45 v" 6,72 vo 50vo 9.334.630,7 03.05.03.03 PRO-P: Partisipagi Aktif SGial dan Politik PeEuda 01 - Menintkatnya parttuipa3i sdial dan politik p.muda 03.06 PP: Pensentasar K€Ebkiran 0l - Memperluas akscs aset ploduldf bagi rumah tangga miskin alan rEntan 02 - Jumlah rumah tangga y6ng !rcmperoleh a.klcs LepeEilikan tanah 300.I20 rumah tangSa SK No098695 C ol - TeBkselerasirrya pcngustan ckonomi kcluarga O,l7 Ao a7.174,5 03.06.01 [{P: Akseleraai PcnSuatan Ekonomi Kcluarya 0l lGlua.rg6 l: lfukifl dan rentan yalg Eemp€roleh modal u8aha ulra mikro - A.III.29 - LIK Hodtrr frrbE.l (Pf,)/Prolt n I'rbrnr. lPPl/B.d.t.n ^PHodt.t (rq/Prcy.k Prlodtrr (PR(}PI Sararrn rEf,II=rITI Duturtlr TsrhdrE lr.hir TGrGt RD. .rutr iFIrrfi[5r.IFrrt 03.06.ol.oI PRO P: Fasilitadi Modal Usaha 01 - Terfa6ilitasinya aodal usala bagi kcluarga miskin dan rcntan 4.OO0.OOO keluarga 87.174,5 KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI I 03.06.02 KP: Keperantaraan Usala dan DaEpak Sosial 01 ^- Terlakananya pcnScmbanSan kepcrantaiaan usaha dan pembffdayaan 01 ^- Jumlah lembaga J,ang mensembansksn kepcranbraan usaha 4.500lembaga 8.546.09I,6 2.800 orang 02 ^- Jumlal pendamping kelompok masyarakat yang ditingkatkan kapasitaBnya 03.06.02.01 PRO-P: Fasilitasi tGperantarasn Usaha Produlcif Or - Meningkatnya lembaaa yana Eemperoleh f$ilitasi kep€rantarasn usala 01 ^- Jumlai BUMD$ yana dikcmbangkan KEMENTERIAN KEUANCAN, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN KETENAGAKER.JAAN, BADAN PELINDUNGAN PEKER.JA MIGRAN INDONESIA (BI'2MI), KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN SOSIAL 'I 500 badan usaha 2.755.509,9 03.06.02.02 PRO-P: PenEuatan Pemberdayaar Berdampak SoBir.l 01 - Jumlah kclompok yang mempcroleh layanan kes€jahteraan sosial dari dunia usaha 0l - Menguatnya pembcrdayaan b€rdampak so8irl 200 badan 5.785.043,1 KEMENTERIAN DAI.AM NEGERI, KEMENTERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN KETENAGAXER.'AAN, I{XMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH ,IERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEI{TERIAN PEKER,JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 03,06.02.03 PRO-P: Pen].uluhan dar/at6u Pcndampingan bagi KeloEpok Malyaralst Lingku[ga, Hidup dan Kehutrnan 01 - Terlaksarrarya penfrluhan &n/atau p€[daapingan bagi keloEpok rnasyarakat lingkungan hidup dan kchutanan 02 - Jumlah lcmba8a pclatihan p€Drsgangan u3aha kehutanan sf,,adaya ma€yankat/LP2uKs (p€mbcntukan wanawiyata widyalcrya) 0l - Jumlah KTH mandiri 30 kelompok 5.538,6 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN TEHUTANAN 20 kelompok masyarakat 03 - Jumlah p€n,.uluh dan/atau pendamping yang andal (perhutaran 6Gial, RHL, KPH, Sambut, dan kcEitraan kon8elvasi) SK No098696C - A.III.3O - 1.000 orang FRESIOEN REPUSLIK INDONESIA fdodur i.do6.l llll] /lrofFa ^ltrdnrl F8r/B.alrt ^! tdotltr. lpl/ftor.L ^Hodhr llno-D r-r5l Ot - Ttda.kananya pqrataan pcn8ualaan dan pcioitLaa TORA (t€trEe.uk pelirparan Lewaasn huten) rl!r,rrrlt DrL!!!.. Iotledrg rlr.h& TEa.t &! ^rrrt 0,006l 5at.?85,6 i il.lir1TSll=lt 03.06-o3 KP: Rabrr[E ASrarit ol - Tcrlslcanarya r€fonae egraria Ol - Penurun n Indcke Oini l(etihpe]lgen F.milikEn Tenah 5 5 5 25 Vo 735. rOO ha 03.06.o3.o1 PRO-P Pctletra,r Pcngua8aan dan P€hiliLan TORA (terhaguk Fclepa.an Xssaoatr Hutenl 01 - Liras sunrber'IORA (f.rEasuk p€lcpalaIl kaua€an hutan) 364.540,5 ^(EMENITRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN, KEMENTERIAN UNGKUNCAN HIDUP DAN KEHUTANAN 03.06.03.o2 PftO-Pi FlningkataE Xualitar Data Pcrtsnsban & Lgalilasi ata! Tora 01 - TcrlaksarEnya tr galirasi ata! TORA dqn meningkatnya kudita. data pcrtanahan Ol - Jutrlqh bidanS rarah yang dircdhtribusi dan dibgalisasi 5 300.124 h ang 128.259,9 KEMETTTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANGIBPN 03.06,03.03 PRO-P: PcEb.dayaan M8iryaraLat ddeEr FcnEtunaen, ft,nsn eaten, dan Irroduksi atea IrORA Ol - Tcrlaksananya pcEb.rdayEan Dalyarallat dekrn FngSunaen, p.E rftatan, den prtdukri eta! TORA Ol - JuEIah masyaral€t yang mcn.riea balrflran pemberdalEan dalaE kerargki 5 117.200 k pala k luarga 88.985,2 XEMEIiITERIAN AORARIA DAN TATA RUANG/BPIT Efofiaa a8raria 03.06.04 XP: Fcrhut nsn So.ial 0l ^- TcrsujudJrya l€wa3aa hutal yang dikcbla oLh taaryaralat 03.06.04.o1 PRO-P: F nSclolaan l(a$a.en Hut n oleh MesyaraLat ol - Luaa dfutribu.i al8c. kelola ds.a manfaAt kan alan hUtan yen8 berlcadilan dan bcrlclanjutan bagi Eaayarakat 0l - Luaa kewalan hutaa I'sEt dikelola ol€h rn6lyer6.kat I r.750-flx) he 119.579,0 1 Ol - Terkclolanya kawasan hut6,r oleh ea6ye.rel(et . A.III.31 .
75O.(xX) ha 119.579,0 KEMENTERIAN UNGXUNGAN HIDIJP DAN KEHUTANAN, KEMENTERIAN DES,I' PEMBANGI.,NAN DAERAH TERIINGGAL DAN TRANSMICRASI { IEi-fd{f.Iill NEFUEI.IK INDONESIA Fliodtrr lf.donrl (Pltl/ProStrr Prlodt.r lP4/K.glrtu ^Hdnrr (BP)/PtoycL r odtrr (ERo-Pl htn tTrt IridlLltor Dutular! Tcthrdrp Atrh.r Trtrct Rp. .rutr Ilrtrarl P.hkElr 03.07 PP: Peningkatan Prcduktivitas dan Daya SainS 0r - Meningkatnya produlrtivitas dan daya 6aing 0l Jumir}l lulusan pelatihan lokasi 2,8ojuta orans I LO09.973,6 40,95 ^0 02 - Penenta.c lulusan pendidikan vokasi yang mcndapatlan pekcrjaan d.bm r tahun setelEh kelulum 03 Pementase lulusan PI yang l,angaung bek€rja dalam ^jargka vaku 1 tahun setela} kelulusan 6t,71vo 5 5 243 prototipe 600 Foduk 06 - Jumlah inovasi yang dimanfaatkan industri/ badan usaha 5 210 inovasi 07 - Jumlah permohonan paten yana mcmcnuhi ayarat adminktrasi formalitag KI domtik 5 3.000 paten 08 - Jumlah pater gran €d ^(domestik) 5 1.000 patelr 09 - Fersentasc sumber daya manusia iptck (dos€n, pcneliti, perekayasa) beudif'kasi 53 20,oo v. l0 - Jumlrh Pu36t Unggulal Iptek yang ditetapks.tl SK No098698 C - A.III.32 ^. I38 PUI FEFLIELIK INDONESIA Prlodt . .rlo!.1 lP[,/Proat ^E ^fHodt ^r (PPl/Kcdrtr! r odtrt (El/Ptoy.h rr{oritr. (PRo-Pl htE!-Trt r-r'iTl[r: I+tt DuhrlE T.rh.d.p AtrL.! T.tl t l0 infrastruktur hdr!.t PchL.ln R?. Jutr ll - Jumlah infrastruktur iptck strategrs yang dikembanskan 2 12 Jumlrlr Scrence lechno Pa* yang ada ,.ang dikeEbargkan berba8i3 perguruan tirugi 5 unit 2 3 urft 5 40 Foduk 15 - Jumlah pcnenpan tcknoloSi untuk mcndukunS pemban8unan yang berkclanjutan: Pcn.rapsn t knologi untuk b€rkelarjutan ^pemardiaatan sumbcr daya als.E 5 24 teknologi 16 - Jumlah pcnerapan tcknologr untuk m€ndukung ^pemba.ngunan yang berketrarljuta!: Penerapan tcknologi untuk ^pencegaha.[ dan mitiSa8i pascabencsna 5 35 teknolosi 17 - Jumlah perolchan medali cmas pada olgnpic ca',,,es I 3 Eedati 18 - Jumlah perolchan medali emas pada turofuDtpic ca.nl€s - A.III.33 - I 3 medafi liltl; FIIItrN FEFUELTK INDONESIA Pdorltrt ll.llold (Ptl/Ptogr.rr PHorltrr (PAlt.rt trlP o trr (xP)/koy.k Prlorlti. (PRGPI it]fiI=tFl DuLur8r! rcrhrdrp Afl.hl! In t rd P.Ll.trEr Trttct Rp. ,rutr 03.07.01 KP: Pendidikan dan Pclatihan Vokasi Bcrbasis Kerja sama 0l - Lulusan pendidikan dan p€latihan vokasi berrertifi kat kompeten8i ol - Terlaksananya pendidikan da, pelatihan vokasi berbasis k€rja salra industri 1.ago.345 orang 5.862.501,7 55.000 orang 3.000 orang 03.07.01.01 PRO-P: PcninSkaran Peran dan IGrja Saltla Industri dalam Pcndidikan dan Pelatihan 01 - Meningkatnya peran dan keda Bama industri dalam p€ndidikan dan pclatihan 0I ' Jumlah kesepakatan kerja sama antara industri/ swasta derSar satuan pendidikan vokasi KEMENTDRIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN ENERGI ^DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN PENDIDIXAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI.OGI, KEMENTERIAN ^(ETENAGAKER.JAAN, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN DKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATA DAN ^EKONOMI KREATIF, XEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAITI 200 kesepal<atan 2.351.72?,4 03.07.o1.02 PRO-P: R€formasi Pcn,,elenagaraan Peididikan dsn Pelatihan Voka8i 0l - Tcrlalcsanarya reformasi dalam FnyelengSaraa, pcndidikan dan pelatihan 01 - Jumlah SMK yang aendapatkan pembtEan urtuk aenilSkatkan kualitss pcmbefajaran KEMENTERIAN PERIANIAN, KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI, KEMENTERIAN KETENAGAKER.JAAN, KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KEMENTERIAN KEUIUTAN DAN PERIKANAN, KEMEI.ITERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARMISATA DAN EKONOMI KREATIF, KEMENTERIAN PERDAGANGAN, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, ^(EMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KF'IL DAN MENENGAH I 1.307 SMK 2.444.v7,9 SK No098700C - A.III.34 - i: ?r+IFl-{It F'EFT'BLIK INDONESIA Prlorlt f.rbtirf lPll/Proar.E ^Pdornr. lPPl/f,.grrt ^r ^Prlodtrr lxPl/Prorcl Hodt ' ^(PlGPl i: tr': l-.-r L!ilthtor Dutrltu T.rh.al.E Arlh.n fr..ldc! Trtact Rp. .rutr tn tanat Pahtanr 03.07.01.03 PRO-P: Peningkatan Kualitas Fendidik Vokaii 1 13.068 orans 395,009,3 KEMENTERIANPENDIDIKAN,KDBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI-OGI, KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 03.07.ot.04 PRO-P: Penguatan Tata Kelola Perdidikan dan Pclatihan 0l - Menguatnya tata ketrola peErdidikar dan pelatihar! Of - Jumlah lcmbaga pclatihan kcrja dan produktivitas yang ditingkatlan kualitas mutu dan lembaga 680 lcmbaga 75.040,1 (EMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISBI, DAN TEKNOI'GI, KEMENTERIAN KETENAGAKER.'AAN 03.07.ot.05 PRO-P: PenguaEn StuteE S€rtif ikasi Kompetei8i 01 Menguatnya aiatem sertifika8i kompetensi Ol - Jumlah tcnaga kerja yang aerdapatkan serfifikat kompetenai 1 I.890.345 orang 156,177,O KXMENTERIAN PERTANIAN, KEMEN'IERIAN PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN KETENAGAKER.IAAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMEI{TERIAN PENDIDIKAN, K.EBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOCI, KEMENTERIAN KOMUNIKASTI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN KOPERAI}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH o3.o7.o2 KP: Penauatan Pendidikan Tinggi Berkualitag Ol - MenAuatnya pendidilGn tinggi bcrkualitas 0l - JuElah publikasi ilmish dijurnal intemasion8l 1 1 31.159 artikel 5S.77O siti 676.431,O 02 - Jumlah sitasi di ^jurnsl internasional 03.07.02.01 PRO-P: Peryuruarr Tir8gi €ebagai Produscn Iptck lnovasi da.n Pusat KcungSulan 0l - Ten ujudnya pcrguruan tinggi sebagai produscn iptck inovasi dan pusat keuragulan 0l - Jumlah IGkayasn IntelEkual ^(KI) ya1lg didaftarkan dari hasil litbang pergururn tin88i 1.812 KI O,O KEMEMERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISE"T, DAN TEKNOI'GI SK No098701C 0l MeninSkatnyakualitas - A.III.35 - 292.820 orang 676.43I,0 KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEXNOIOGI, KEMENTERIAN KEUANGAN 03.07.02,03 PRO-P: Pcninekatan Kualitag Lulusan PT 01 ^- JumIaI lulusan yang bekerja dalam jangka waktu 1 tahun Prlodtlt f,rrlood (Plt)/Protrr6 Horlt.t (PPl/xcd.t n Pdo lt.. (xPl/rroy.k Horlt.r (lRo-Pl 03.07.03 XP: Peningkatan Kapabilitas Iptek dan Penciptarn Inovasi L!dltrtor DukuErr! T.rh.arp Ar.hrtl Prc.lilcr Tutct Rp. Jut 1.000 paten 1.978.265,5 Inntrn.l P.hlnm 0l Meninakatnyakapabilitas iptek dan pcnciptaan inovasi 0l - Jumlah paren gran €d (domcstik) 5 03.07.03.01 PRO-P: Pemanfaatan Iptck dan Penciptaan lrova8i di Bidarg- Bidang Fokus Retuafla l[duk Riset Nasional 20 17-2045 u[tuk PeDlbanguran yang Berkelanjutan Ol - Terlaksananya pemanfaatan iptek dan penciptaan inovasi di bidang- bidang Fokus Rcncana Induk Riset Nasional 20 l7-2045 untuk pembangunan yang b€rkelanjutan 0l - JuElah haail inova8i Ffagsftip PRN 01 - Jumlah SDM iptck yang ditingkatkar kualif ikasir]a 40 produk 350 orans 203,211,7 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN), BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL 03.07.03.02 PRO'P: Pengembangan Research PoltEr-Ilouse 0I Terlaksanarya pengembangan R€s€arch 770,230,0 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL 03.07.03.03 PRO-P: Penciptaan Eko313t m Ol - Tcrlakrananya p.nciptaan ckosistcm inovasi 01 - Jumlah STP ya.Ilg ditingkatkan kualitaanya 8 lembaga I.OO4.823,7 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL, BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAI (KPtsUJ 03.07.(x KP: tte3tasi Olahiaga 01 - Meningkatnya pre3tasi olahrBga lrdonesia di tingkat 0l - Jumlah olahragas,an andalan nasional ya,rg lolos kualifikasi Olimpiade 35 orang 2.492.775,5 02 - Jumlah olahragavan andalan naaional ya.lrg lolm kualifikasi Paralimpiadc 25 orang 01 - Terlaksana.lrya penguatan dan pcnataan rcgulasi keolahmgaan - A.III.36 - 3 k€bijal(ar 724,0 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OIAHRAGA 03,07.04.01 PRO-P: Penauatan dan Pcnataan Regulasi IGolshraaarn 0l - Kebijakan turunan UU Keolahraaaan, Dain Besar Olahrasa Na8ional dan terksit ManajeEen Talerta Nasiona.l ]an8 diBuaufl dan diaanfaatkan Pdorlbr lldor.t (Pir/koat a ltLrltl. Errr.! r-rfIf: rtr,l T.rtlt RE,&h Llrt nd PBht .r.
72?,5 ^(EMENTERIAN POMUDA DAN OI,AHRAGA Drlodtr. lrrllr ttonltr, llno-f, 03,07.04.o2 PRO-P, Pcngchbangan Budaya Olahra8E ol - Tcrbkr.narya PcagcEbangan ^budeya olahreAa di mal}lreLat Ol - Pcr$nta.* pctduduk ulia lo tahur kc ata! Jreng berolrbraga da.le.!d lcmiDggu tcrakhir I 40 03.o7.04.o3 PRO-P: P"rutaan Siatch Pembinaan OhhraEe B€rbi. Cabang Olabxaga Olirdriadc/Paraliopiade dan Fotarlsi Decreh ol - Tarlakasnanya ^pcnatea.rr sistco plrnbinEna olehraSa bGrbeair cabeag olehraSa OlirEpiade, Pa!"alimpiadc. dan potcnsi &crah ol - Paracntase olahragawafl andalan tledioflal pada cabang olalraga Olimpik yang Ec.upaLart alunni PPLP daD S.kolah Khusu./Kebcrbakatan OlalEaga (sr(o) XEME}flTERIAN PEMUDA DAI{ OTAHRAG& LEMBAGA PENYIAMN PUBUK RADIO REPUBUK INDONESIA, TEI,EVISI REPUBU( TNDONESIA I 16 9o 8r9.0s2,4 02 - PdEent re oLlraAawan dndalen nasioaal ^peda clbang obhraga OlirBpik yant dcfupe.kan alumni PPIfi I 596 03 - Feruentase olellre€awan ardalan rasiorlal ^pada cabatE olahr.gawar PaialiBpik ya[g rrcrupaks.rr tluEni Sckolah Khusus Olahnga Di€ahilites Irdonesie ^(SKODI) 1 20 v. 04 - Per#ntea. .ckolah khusu!/LcMakaten olehrage ^yaDg tclah tcrstandardiaasi dan fokug Eatrlbina cabanA oLhraga priorit4a leluai DErai[ 8c5ar Olrhra8a Na6ionel 1 45 Vo OS - ttftedtare ^pplpD di ^ring!,t kabupaten/kote yang tcllh t'r8ts.rdlrdisssi d6n foku. rE€Gbiaa cabang olahraga prioritar scsu,u Dcsain B€re! Olal,r aga Nacional I 5 - A.III.37 - REFUELIK INOONESIA fHorlt t tr do|rrl (Pf,)/ProgtrE Hodtrr lPPl/K.Crtu ^Pdodtrr (xPl/ProyGL r odtrr IPRGPI Indltrtor DULUE3E T.rh{hp Araha! Ptc.ldc! T.r8.t Rp. .rutr Efiil: t,lI?JrrEEn 14.165,I KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 30v" 07 Fersentaoe olalragarffan muda cabang olahraSa Paialimpik pada olahrasaqn andalan rEsiona.l t5 ^0/" l0 provinsi 350 orang Og JuElah atlet elit nasional l0 - Jumlah atlet elit ^junior rasional I I - Jumlah atlct talcnta muda I I 950 orang 3.950 oranS 22 lcmbaga 03.07.04.04 PRO-P: Iaeflataar! KelcmbaSaan Olahraga 0l Terlaksananyapcnataan kelembaaaan olrhraga 0r - orya sasi k€olahraSaan berba8i8 Olimpik yang memenuhi standar miriEal kcolahlaaaa,Il 03.07.04.05 PRO-P: Feningtatan Keterdiaan Tcnaga Keolahragaan Bemtandar Internasional 01 - Terlalsananya p€ningkatar keterr€diaan tenaga keolahagaan berstandar intemasional 01 - Jumlal t€naga keot }tragaar! Olimpik/ Paralimpik yang bers€rtilikat internasional 02 - Jumlah tenaga keolahragaad OliEpik/ Pararimpik yang bersertifi kat I 1 250 orang 17.798,7 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OIAHRAGA 1.000 orang 03 - Jumlah pclatih olshraga ]Tana h€rr€rtifikat intcmasional - A.III.38 - 50 oraag HorltE rrdoE l lP l/ProariE ^P odtlt (PPl/xcrrrtu Pdorltr. (El/hoy.k Fso lt ' IPR(}PI htlia-l Irdttrtor Duf n3in Lrhrd.E Atrh.r Prcdd.! T.rt t BE. Jut nfirFErS|f-ti.l 03.07.04.06 PRO P: PeniDgkatan Sarana dan Pralarana OlahraSa BeEtsnder InterusioEl 01 Perringkata[ sa.raIla dan pra€arana olahraga bcratandar 0l - Jumlah praaarana olahraga berbaii8 cabang olahraga Olimpiade dan Paralimpiade Iamah difab€l yans dibangun, direhabifita8i dan/atau dtenovaal 1.581,037,2 KEMENTERIAN PEXER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMEI{TERIAN PEMUDA DAN OI,AHRACA 4 unit 4 lembaga 500 orang 03.o7.o4,o7 PRO-P: Pcngembangan PEran Dunia Usaha &la.E Pends.Epirrga, da.lr PeEbialraan IcolahmAarit 0l - Juml,ah ^pengetrola ifldu8tri olahraga ,ang ^terfasilita8i dalam ^petatiha[ ^SDM indust : i dalr promoai olahraga 01 - T€rlakananya Fnaembargan Fran ^duda u.aha dalam D€fldampingan dan pembiayaan kcolahragaan 3.270,6 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OUIHRAGA CATATAN: 2024 ^pasca pcnetapan APtsN 2024; ^(3) Psgu Belanja K/L b€rdarkar Perteltruan Trga Pihr} Paau Idikatif 2024. KETERANGAN Dukungan Terhadap Aralan Pr6idcn: (U PeEbanguran Sumber Daya Manuria;
Pcmbangunan InFaatrultur;
Penyedahanaan ReAulasi;
P€nyederhan$n Birokrasi;
Trarcformasi Ekonomi. - A.III.39 - REFTIBLIK INDONESIA PRIORITAS NASIONAL 4 : REVOLUSI MENTAL DAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN Prlodt r rrdo!.I (Pf,l/ProanE P odtrr (PPl/XGgtrt n Prlorltr (rPr/gloy.k PHotlt.t (PRO-PI IrrdlLrtor DrLuEgar T.rhrdrp Anh..r Pr..ftlcn T.rt t Rp. .htr E!'TFE!.Ir?5|tF!'!ll 04 PN: Revolusi Mertal da.tl Pembangunad Kebudayaan Ol M€nauatnya rcvolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk Eema.tltapkaIl keEhanan budaya 0l - Indeks Pembangunan Masyarakat 0,65 04 Menguatnyaraoderasi beraSama ultuk mcujudkan kerukunan umat dan membargu! harmoni aoslal dalam kchidupan masyarakat 0r - Indek Kerukunan Umat Beraaama 75,80 05 - Meningkatrva kctahanan kcluarga untuk memperkukuh karakter bangsa 01 - Indcka Pembanaunan Kelua.rga 61,00 02 - Median Usia Kawin Pcrtama Perempuan 22,10 tahun 06 - Mcninekatnya budaya literasi untuk mewujudkan masyarakat berpeng€tahusn, inovatif, dan keatif 76,33 01 - Nil6i Budaya Literasi - A.w.1 - 7I,O4 PNESIOEN REP[IBLIK INDONESIA Prlodtrr rl.b!.I lml/Proar.E ^Prrotn ^r (Pq/rcarrt.! Hodtrr lxq/Proyel ^[Hodlt.. ^(lRo-Pl lJnl rl iI]f,IITTTTI DEhEal.! Tcthr'lrp At.trr PL.&lcn T.llct Rp. .rutr irltItrlt: Il5r.IElllt 04.01 PP: R€volusi Mental dan Pcmbinaan ld.oloai Pancasila untuk Memp€rkukuh Ketahanar Budala Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern, dan 0l - Tcr$ujudnya Indonesia Melayani, Idonesia Bersih, Indon4ia Tertib, Indoneaia Mandid, dan lndonesia Bersatu 0I Nilai Dimensi Gem.kan Indonesia Mclayani I I 7934 73,95 530.228,8 03 Nilai Dimemi G€ml(ar Indoneaia Tenib I 78,08 04 - Nilai Dimensi c€rakan Indonesia Mandiri os - Nilai DimerEi G€rakar Indonia Beruatu I I 66,39 73,65 02 - Tem,ujudnya akualhasi nilai-nilai Pancasila 06 Nilai DiEerI8i IGtuhanan Yana Maha E!a 07 - Nilai Dillen3i Keaanuaiaan yang Adil dafi Beradab I I 75,O1 79,42 0a Nibi DiEensi Petgtum Indon*ia I 79,O7 09 Nilai Dimen6i KerakJ,atan yang Dipimpin oleh Hihat lGbijaksanaan dalam Pcrmusyawaratan/ Pcr$,rakilan 10 - Nilai Dimemi Keadilan Sosial Bagi Scluruh Rakyat Indonesia 75,43 72,72 11 - Indcks Kcrcntanan Kcluarga r0,00 03 Meningkatnya perafi dan kctahanan keluarga dalam rangka pcmbentuksn karakter 12 - Indcks KsraldEr Remaja 69,92 - A.rv.2 - { REEIIBLIK INDONESIA Prlodtr. tr rio!.I Prl/Progtrtn ^Prrodtar (PP)/x.aLtrn Pdodt r lxPl/Proycl ^Pdoritr. IPRGPI hllt !r..TI LEdlbtor DutrrlS.ri T.rh]ilP Ar.L..r Ptclld.r T.rt t Rp. irut ir!7IrtfiI?5r1!!1rT1 04.oI.0l KP: Revolu.i Mental dalam stut€m P.ndidikan urtuk Memp€rkuat Nilai Integritas, Eto. Keda, Gotong Royong, dan Budi Pekerti 0l - Pcrscntasc satuan pendidikan yang mcmiliki linskur8ar kordusif dalam pembangunan karaktcr I 50% r3r.943,9 04.01.01.01 PRO-P: Penaembsngan Budaya Belajar dan Lingkungan Sekolah yanS Menyenargkan dan B€bas dari Kekerasan lBullrins ^Frce Sclrool EnviotlnEnq ol - Berkembsngnya budaya belajar dan Iingkungan sckolah yang meny.nangkan dan bebas dari kekerasan 01 - tbftentA8e provinsi/ kabupaten/kota yang mengimplementasikan matcri untuk menuntaskd! perunduagan, kekerasan seksual, dan idtoleranai pad6 Batuan Pendidikan to0 %: 64 ^0/" 69.485,3 23.797,7 KEMEI{TERIANAGAMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI, KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ^(KPK) 04.01.01.02 PRO-P: Itnguatan Fcndidikan Agama, Nilai Tolcransi Beragama, dan Budi Pekerti dalam Shtem Pendidikan 01 - Mcnguatnya pcndidikan eg.m,r nilai tol€rarrsi berasama, dan budi Fk€rti dalam Bbtem pendidika, 01 - Pers€ntas€ guru pendidikan agama di €€LoIa} keagamaan dan aekolah umum yang dibina alan ditingkatkan kualitaanya (x.01.0r.03 PRO-P: Peningkatan Kepeloporan dafl Keaukareliawanan Pcmuda, serta Pengcmbangan Pcndidikan lcpramukaan 01 - Meningkatn]a kcpcmimpinan, kcpcloporan, dan kGukarclawanan pemuda, dan berkembansnya pendidikal kepraEukaan 01 - Jumlah pemuda kader Jrang difa8ilitssi dalam pengembanaan kep€Eimpinan dan kepeloporan 3.600 orang 38.660,9 KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, KEMENTERIAN AGAMA 04.o1.02 KP: Revolusi Mertal dalam Tata Kelola Pemerintahan untuk Penguatan Buda,€ Birokrasi yang BeEih, Melayani, dan Rcspon3if 01 - Menguabya budaya birokrasi yang bcrcih, mclayani, dan rcsponsif 0l - Skor rata-rata nilai SKM sccara 84 4.150,0 - A.IV.3 - J NIitrI$FIn Hodtr. Ilrdolrl Er|/ProttrE ^r ^dn ^r (PPl/Kcttrtrr rHodt.t lxPl/Froy.k ^Prlodt.. ^(PRo-Pl 04.01.02.01 PRO-P: PeninAkatan Budaya tGrja Pelayanan Publik yang RaEah, Cepat, Efelcif, Efuicn, darr Terpercaya F5]t-+rt 0l - Terlakananya penitrakatan budaya kcrja pelayanan publik yang ramah, ccpat, efeLtif, elbien, dan terpcrcaya 01 Jumlah irstansi denga, nilai SKM "Beik" ili,rlT1:
tl.n DulIlrrr! Tcrh]lrp Atrfur FLrid.n Turct l5O instansi Inrtrtrd P.htt.,ir RD, .rrtr I.1OO,O KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 04.ot.o2.o2 PRO-P: Pcnerapan Disiplin, Reu,f,/d. dan Rrnisr',n€at dalam Birokasi 01 TerlaksaIlaflyaftenerapan dhiplin, rEuard, dan p,.rrlishment dalam birokrasi 0I - Menguatn]'a sistem sosial untuk memperkuat k€tahanan, kualitaa dan pemn kehlarga dan masyarakat dalam pembentukan karalter 01 - Jumlah laporan tindaklanjut permasalahan kepegawaian di bidang kod€ etik, disiplin, pemb€rhentian dan Fnsiun ^PNS 0 I - Indek8 pengasuhan keluarSa yang tuemiliki rerraja 4 25 lapoBn 3.O5O,O KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 160.8s9,3 04.01.03 KP: Relolu8i Mcntal dalam Sistcm Sosial untuk Mempcrkuat Kefrhanan, Kualitas dan Perarr IGlua,ta dan Masyarakat dalara Pembefltukan Karal(er 04.01.03.01 PRO-P: Fenyiapan lGhidupan Berkeluaiga dar Kecakapan Hidup 77,72 0l - Terlaksananya kchidupan berkeluarga dan kecakapar htlup 02 Indek lGmardirian Ekonomi Keluarga 01 - Persentas keluarga ikut peEbinaan Bina lGluarya ReEaja ^(BKR) 1 36 37,46 i6 125.383,0 KEMEI{TERIAN AGAMA, BADAN KEPENDUDUXAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKXBN) 04.01.03.02 PRO-P: PcninAkatan Ketahanan IGluarga Bcrdasarkan Siklus Hidup dengan Memperhatika, K*inambungar Antaraenerasi, s€baAai Upaya Penguatan Fungsi d6n Nilai Kcluarga 01 - Terlak$narya p€airgkatan ketahatu,I! keluarga berdaoarkan sikluo hidup dengan mcmp.rhatikan keaina.rlrbungan antargcncrasi, sebagai upaya p.nguatan tungsi dan nilai keluarga 01 - Per8entage keluarga balita dan anak yang ikut BKB I 60,s0 % 30.067,5 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ^(BKKBN) - A.IV.4 - SK No 098709 C LIK I Tf;
IIf+{A Prlodtrr .rlorrl lP l/ProtnE ^rHodtr. (PPl/Ecgtrtrr r odtr. ltrE|/ProycL f orltl' ^(PRGPI F]E]ITII In.lll.rtot Duhltrg.r T.rhrdrE At..h.r Pre.fulcn Tltg.t Rp, irutr ii: rr|.l: t ?5rtFFn 04.0r.03.03 PRO-P: Pewujudan Ungkungan yang Kondusif melalui PenSuatan Masyarakat, IGlembagaan, Retulasi, Pelyediaan Saiara dan Praaarana, aerta Partialpaai Dunia Usaha 0l - Perscntasc Lmbaga MasyaEkat ,ang ^berparthipasi ^dalam KG, ^PHP, ^dan PA l 100 % 5.408,8 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAI( 04.01.04 KP: Penguatan Pusat-Pu3at Perubahan Gerakan Rcvolusi Mental 0l - Tcr ujudnya pcnguatan pusat-pusat perubahan darl Gugus Tugas Gem.kan Nasional RNolusi Menrtl ol - Jumlah pulst perubahan dan Gugus Tugaa Gerakan Na8ional Reioluai Mental yarS Eemperoleh pentuatan I 110 lembaaa 31.757,9 04.0I.04.01 PRO-P: Pemarltapa.i PelskEanaan Lilna Prograj! Gerakan Nasional Revolusi Me tal uirtuk Mewujudkan lndorlesia Mclayani, Indonesia Ber6ih, Irdonesia Tertib, Indon€sia Mandiri, dan Indoncsia Bersatu 0l - Terwujudnya pcnguatan Gugus Tugas GNRM dalam rang[a pemantapan p€laksanaan lima proglam GNRM untuk mewujudkan Indoncaia MelaFni, Indonesia Bcrsih, Indonesia Tetib, Ifldoneaia Mandiri, dan Indoneaia Be$atu 01 - Terlaksananya pcnguatan pusat-pusat perubahan di tinskst daerah 0l - Jumlah Gugus TuAas Gffakan Nasional Revolusi Mental yarA memp€roleh penguatan I{EMENTERIAN DALAM NEGERI, KEMEI{TERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANCUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN I 76 lembasa 18.852.4 04.01.04.02 PRO P: Pen8uatan Pusat-Pusat Perubahan Gcrakan Rcvoluai M.nral di Daerah 0l - Jumlsl pusat perubalran di tingkat daerah yana E€mp€roleh penguatan 1 - A.ry.s - 34 trembaga 12.905,5 KEMEIITERIAN KOORDINATORBIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN FRESIOEN REFUELIK INDONESIA ldcaltr. l' dd.l t?O/".oar.E ^F crlt , t: ii lnilLtc llch4ltr frchtrg ltrtr! E dl.! Rp. .r(.
640,6 Ir't.nd P.lrtr.n frtirt I-, TIE] Hodt r FnGn 04.ol.o5 KP: Beabrrgunan deE Fdlbudeyaan Si.t b EkotDmi Krralyaten Bcrlandaskan P.Ilcaiila 02 - JuElah wirau.aha baru indu8tri k€cil yang tumbuh 5 20.ooo wlrB (x.or.05.01 PRGP: Mdobangun Bud.ya E&oaoEi Nasbaal dcnaan P!.dord xopctrari dalaE Kldatan U.aha Produktif 04.0r.o5.02 PRGP: Pcniagk t a Eto€ IGda dan l(ls,irEurahran Bfflend$kan Samangat Gotont Royong 04.0r.o5.o3 PRO-R Pcnumbuhen Budrya Norrurocn Ccrdaa dan Cinta Hut DalsrD Ncgptri (x.01.06 KP Fllrbtaatr ld€ologi Pellca.ih, P.sditikan IGcrargancaaraln, Wawaren f\aban8leen dan Bcla Ncgara untuk McauabuhLan Jiwa NasionalisBc den PatriotilEc Ol - Tcrlalcarraaya lrcobinaa'r kapada LoperaBi ol - JuElah koFra.i )rn8 Ecn rima pcmbineafl 0l - Tbrl,aL.aDalrya 01 - Ju.tdah maqrarakat ^ya,rg EcncriEa !6ri.liE.i kevirau.ahaEn pcsaryaBkatan kcwirtusehaan Ol - Terletcananya cdulari cinta plodut dalad dagcri 01 - JuElah konauti"n yaag dicdukari chta produk da&E ncfcri 15.924,7 KEMENTERIAN KOPtsRAI}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 2.500 or6ng 15.400,0 I{EMEITTERIAN KOPERASI DAN USAHA XECIL DAN MENENGAH 5,000 orang 8,312,0 KEMEIiITEEAN PERDACANCAN loo 96 t6t.a77,o 5 4OO kop€rsti 5 5 Or - Tcrwujudnya ^jiwa nasionalirEe d,an paaiotiE@c pada actiap srraa nc8ara 0l - Pcracntarc cepei.n lmyrk pri,orit r psda tedetaa prioritas idcoloSi Pencadla, pcadidikan Lcwargancgaraaq llawasan kcbanglarn, dan b.la ncgars untuk mcnuebuhkan jiwa ne.ioaeli.i c daIr peliiDtiride - A.IV.6 - ftbdt r fr.iodd lll0/lro{rrr ^ttlo8lht : r_t-ili I!dlhtot Dlllr!8 n IctLrdrp Ar..h& Lriri.o f.rlct nE. &t I!.trad P.lrt .!. Hodt8 (lBO,Pl 04.o1.06.o1 PRO-P: PeEbinaan Ideologi Pancesila, Fcnguatan PendidiLan l(cwargaatl, Nilai- Nilai Kebanasaan dsn Bdl6 Nctara Ol - Menauatnya p€mbinaan ideotrogi Pancacile, pcndidikan kew8r8aan, nilai-nildi kebangsaa!, dsn bela ne8ar6 0l ' PcEcntalc capeiar Foyek ^peda proyek prioritas pcnirgkatqn peran dan fun$i BPIP KEMENTERIAN DA]AIT, NEGERI, XEMENTERIAN PERTAIIANAN, KEMENTERIAN ACAMA, KEMENTERIAN KOORDINA'I]cR BIDANC POLN'IK, HUKUM DAN KEAMANAN, LEMBAGA KETA}IANA}T NASIONAL, BADAN PEMBINAAN IDEOI'GI PANCASILA I loo 40.567,2 100 % 73.3A2,4 BADAN PEMBINAAN IDEOIOGI PANCASITA 04.o1.06.02 I,RO-B lf.ningkatan Fcran den Fun$i Badan FeEbinean Idcologi Pancasila (BPIP) Ol - Terwujudry? pcnLrgkat rl Fran ^dan funa6i Badan Pembinaan ldeologi Pancasila (BPlq I 04.o1.06.03 PRO-P: Ile.raofliBsgi dan Evaluasi Pcraturan Pcrundatu- undangEn yang Bertcntangan dcngan Idcologi Parrcssile. 0I - Terwujudnya hrrEonisari da.n Gmluasi pcraturan pcrunilang-undangaD yeng bertcntanaan denaan id€ologi Parrce.ila 01 - Juml6h relomendasi rancanSen produk hukuE ya.rE bcrtcntaagan dengaa nil,ai-dlai Pancalila 3 dokumen 4.5OO,O BADAN PEMBINAAN TDEOLOOI PANCASIIA 04.o1.06.04 PRO-P: Mcmbcrsrhlan Unsur- Unaur ^yaDg Mcagancam ldcologi N.gara 0l - Tervujudnya pcrnbcrgihan unaur-unrur ya4g llrcntancim idcoloSi rreaan 0 I - Jumleh rekohcndagi hasil .valuasi pcndidik dan t naga kcpcndidikan, penyclcnSgara reSara dan ASN, orma!, organilasi aBing, s€rta aedia ^yenS tcrindikaai mcnentang ideologr ncgere 3 dokumen 3.427,3 BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA 04.o2 PP; Mcningkatkan Pcmajuan dan Pclc.t dsn lGbudqyeen uEtuk Mcmpcrkuat Ikrakter daIr Meirpetrteguh Jati Diri Ba'rSsa, M€dngkatkan Icrcjahtcraan Rakyat, dan Mcmcngaruhi Arah Pecmbangan Peradaban Dunira 0l - Tcrbangunnya ckosist€dr kebudayarn untuk mendukutrg p€majuan kebudayaan Ol - Nilai Dimensi Waiisan Budaya 02 - Ntlai Dimcfl.i Ek3prlci Budaya 39,0r 03 - Nilai Dimcttai EkoEomi Budaya 50,00 - A.IV.7 - 57,60 1.2a2.t26,7 i-J: fd: If.Till EEPUELIK INDONESIA Prto trt .riorrl (Ptrr/Pr.lrra Prtorlt.. (lP)/fc3l.tin ktorlt r EPI/Ptoy.t ^Prlorlt ^. ^(PRGPI hl!T!*rt L!illL.tor DulIlrtrE T.rhdrp Ar.h.n PLdd.r Tut t Rp. Jutr tart n.l PcLt .n.
02.01 KP: Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Budaya dan Ke€.rifan t kal Ol - Peft€ntasc ditetapkan 0l - Tcrulrjudnya rcvitalhasi dan alaualisasi nilai budaya dan kearifan lokal cagar budaya dan takberda yana 30 v" 344.675,9 04.02.01.01 PRO-P: Pelindungan, Penaembanaan, dar Peranfaatan Niliai Budaya, Tradbi, Sejarah dan lGarifan Lokal ol - Terq,ujudnya pelindungan, penaeEbangan, dan pemarfaatan nilai budaya, tradisi, sejarah, dan kearifan lokal ol - Pers€ntac €atuan Fndidikan yanS Eempunyai suru yana Eersajar muatan Iokal dan ekstra.kurikuler kes€nian 36 v" 5I.600,0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI 04.o2,o1.o2 PRO-P: Perdngkatan Aks€s &n Kualitas Pelayanar Mus€um dan AEip or - Tenrujudnya p€ninskatan ake8 dan kualitas pelayarBn mus€um dar arcip 0 I - Jumlah mus€um milik pemerintah daerah yang ditingkatkan kualitas prosram publikrya 312.1 12,7 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TE(NOINGI I l5 unit 04.02.01.03 PRO-P: Feletarian, Pe[gerdbangan da.n Pcmanfaatan Manuskrip dan Afaip sebagai Sul]lber Nilai Budaya, scjarah, dan MeEori krobhif Bangsa 01 - Terwujudnya peltarian, pcngembangan, dan pemantraatan manuslaip dan arsip scbaSai sumber nilai budaya, scjaiah, dan mcmod koleldif banssa 0l - Peruentase peninsLatan pel6tarian bahan pustaka dan naskah kuno 22,57 Vo 24.963,2 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 04.o2.o2 KP: Peng€mbangar dan Pemanfaatafl Keka]aan Budaya untuk MeEperkuat Karakter Bangss dan Kea.jahtcraan Rakyat 0l Terwujudnya peng€mbangan dan pemanfaata, kekayaan budaya untuk meaperkuat kara.kter bangsa dan kc.cjahtcraan rakyat 01 Peft€nta3€ penduduk yang memiliki sumber penshasilan B€basai pelaku / pendukulg keSiatan oeni 0,50 % 682.366,3 02 - PerEenta8€ penduduk uaia 10 tahun k atas ysng mcnonton Eccara langsunS pertunjukan kescnian - A.IV.8 - 50 ^0/o .,( J Hodt r r.'lo!.I (Pnl/ko3tra rHoErhr (PPl/Ecgtrbr Hodtrr (IlE]/Ploy.L Horlt.. (PRGPI : tT!l?"r Irdltrtor DuLrrg.,r Tcrhrd.p Ant ! Prcdd.r Itr.trtl.l P.ht .!r Tug.t R!. .rutr M.O2.O2.Ot PRO-P: Penaemban8an Produk S€ni, Budaya, dan FilE 01 ^- Terwujudnya pengembangan produk seni, budaya, dan f rtr 0l - Jumlah ploduki filttr, &uaik, da, media baru 494.174,5 KEMENTERIANPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI, TELEVISI REPUBUK INDONESIA 50 produki M.O2.O2.O2 PRO-P: Penyelelggaiaan Ftival Budaya dan Mcmbangun oFra Berkelss 0l - Jumlah ?rent priorita€ bidarg kebudayaar ya[g dilakaarakaa 3 euent I4I.O78,O KEMEMTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 04.02.02.03 PRO-P: PenSelolaan Cagar Budaya untuk Meningkatkan Kescjahteraan Rakyat 01 - Terx,ujudflya pengelolaan cagar buda).a untuk meningkatkan kcscjahtcraan rskyat 01 - Peftentase kabupaten/kota yana memiliki Tim Ahli Cagar Budaya dan Tim Ahli Warhan Budaya Takbenda 75 44.II3,7 KEMENTERIAN PENDIDTKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI M.O2.O2.O4 PRO-P: Penaembanaan Budaya Bahari dan Sumber Daya Maritim 01 - Tcn ujudnya pengembangan budaya ba}la.ri dan sumber daya maritim ol - Jumlah komunitas masyarakat hukum ailat, tradisionat daII lokal di p€si8ir dan pulau-pulau kecil yans terfasilitaii dala& rangka penguat .r! dan perlindungannya 3.OOO,O KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIXANAN 04.02.03 KP: Pelirdungatr Hal< IGbudayaan dan Eksprcsi Budaya untuk Mempcrkuat Icbudayaan yane Inklusif 04.02.03.ol PRO-P: Pengcmbangan Wila,€h Adat scbaaai Pusat Pclcatarian Budaya dan Ungkulgan Hidup 01 - Terwujudnya pelindunsan ha.k kebudayaan darr ekapreai budaya untuk memp€rkuat kebudayaan yang inklusif 0l - Tcrwujudnya pengcmbangan wilayah adat Eebagai pusat petrestarian budaya dan lingkungan hidup 01 Pers€ntasc rumah tangga yang menyelergaarakan upacara adat 01 - Jumlsh wilayah adat yang dikcmbangkan mcnjadi ruang intcraksi pemajuan kebudayaan 23,06 V. 44.770,8 - A.IV.g - l0 wilayah adat 29.370,4 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEICiIOLOGI, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN REFUBUK TNDONESIA Prlodtrr tr doad Frl/rbgrrtn ^Pdodtr. (PP)/E gl.tm Pdodtr. lxPl/Proy.L Ho ^trr IPR(}PI : IT'FFI LDdlLrtor DuLrlnf.n T.rLrilrp Atrh.! Prcddcr Trrg.t 40 lembaga RD. .rutr In.tlnd P.hl.lEr 04.02.03.02 PRO-P: P€mbcrdayaan Ma8yaj'akat Adat dan Komunita. Budaya I I3.7OO,O KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 04.02.03.03 PRO'P: Pelindungan Kekayaan Budaya KoEuna.l dan Hak Cipra 0l Terwujudnyapelindunga.n kekayaan budaya komunal dan ha.k cipta 01 - Jumlah data dan informasi KI Komunal yana Eemiliki nilai ekonomi 1 120 data 1.7OO,O KEMENTERIAN HUKUM DAN }IAK ASASI MANUSIA RI 04.o2.o4 KP: Penaembangan Diploma3i Budaya untuk Memperkuat PenSaruh Indone8ia datram Perkembargan Peradaba, Dunia 0l - Jumlah f4tival skala intemasional (M€ga Eren .s) dcnsan p€nsunjung minimal 5O.0OO orang dan l5 persen di antaranya p€ngunjung internasional yang 0I - Terlakananya pe[Seaba.igan diploInasi budaya untuk aemperkuat p.ngaruh Indoncsia dalam perkembanSan peradaban dunia 12 festival 79.081,3 04.02.04.01 PRO-P: Pcngembangan Diplomasi Budaya mclalui Pcngembangan Bahssa Indonesia 3cbaaai Bahasa Intcma8ionsl, Muhibah Seni Budaya, dan Kuliner Nu€anta.ra 0l - Pcnsembansan diplomasi budaya melalui peng€mba.r4an bahasa Indon$ia !€basai bahasa intemaaional, muhibah scni budaya, dan kuliner 0l Jumlah flegara yang aengajarkan baha€a Indoncala 79.08I,3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, XEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOIOGI 5l negara M.O2.M.O2 PRO-P: Penguatan Purat Studi datr Ruaah Budaya Indoncsia di Lua.r Negeri 01 - Mcningkatnya parthipasi Indoneaia dalam forum internasional bidang kebudayaan 01 - JuElah partisipasi pa& miai dan karavan budaF tinslGt dunia 2 event O,O KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI SK No098715 C 01 Teru'ujudnya penaeEbangarr tata kelola petnbaagunan kcbudayaan - A.rv.10 - 100 vo 87.232,5 04.02.05 KP: PcnScmbangan Tat3 lGtrola Pembanaurran Kebuda,aan 0l - Pcrscntare lcmbaga kcbudayaan p.mcrintah mcmpcrolch layanan pembinaan museuE dan taman budaya FEFUELIK INDONESIA Prlodtr. r.do[rl lPrl/PtotnD ^Eloattrt (PP)/&tlrtr'r Irdodtrt lxPl/Proy.k ^Prlorltr. ^(PRGPI r-l'flTIIErI.n DEh!a.! TGth.d.E At.hu T.EGt 1 trayara, RD. .htr irlr,rT|tiISrI=rl?l 04.02.0s.01 PRO-P: Pengelolaan Dana Perwalian Kebudayaan 01 Terlakananyap€nsetolaan dana Ffl alian kebudayaan 0l - Jumish layanan penselolaan dana abadi kcbudayaan I O,O KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI M.O2.O5.O2 PRO-P: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Msnwia rGbudayaan 0l - Ter.ujudnya peningkatan kualitaa aumber daya manuaia kebudayaan 0 I - Jumlal tenaga kebudayaan ,ang aemperoleh peningkatan kapasitas dall sertifikasi 6A,AA7,A KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI I 1.150 orang 04.02.05.03 PRO-P: Pcningkatan Sarana dan Prasarana Kebudaysan Ol - Tcrlaksananya pcningkatan sarana dan Eassrana ^kebudayaan 0l - Jumlah fasilitasi dan pcmbinaan kclompok maayarakat I I 2oo kelompok masyarakat O,O KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI 04.02.0s.04 PRO-P: PenFmbangan Stutem Pcndataan Kebudayaan Terpadu Ol Terlaksananya pergembargan sisterD pendataan kebudayaan terpadu 0l Jumlah layanan data dar st6tist* kebudayaan I layanan O,O KEMEi{TERIAN PENDIDIXAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOIOGI 04.02.o5,05 PRo-P: Pcnscmbansan lGrja Sama da.I! Kemitraar dalEm Femajuan Kebudayaan 04.03 PP: Mcmperkuat Moderaai Bcragama untuk Mcngukuhkan Toleransi, Kerukunan, dan Hannoni Sdirl Ol - Tcrlaksananya penscmbansan kcrja sama dan kemitraan dalam pemajuan kebudayaan 0l - Jumlah layanan umum, kcrja sama, dan kchumasan bidang kcbudayaan 0l - Nilai Dimensi Toleransi I layanan 73,39 4.361.577,5 18.344,7 KEMENTERIANPENDIDIKAN, XXBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI-OGI ,l 02 - Nilei Dimen.i Keetrreen 77,33 0l - Menguatnya pemahaman dan p€n8amala, nilai ajarar agama ,lang tolcran, inklusif, dan moderat di kalangan umat beraEama 03 - Nilai Dimensi Kerja Sama 76,96 - A.IV.1l - EIrllElMill REFTJBLIK INDONESIA Hodtrt f,ltio|rrl (Plf)/Pro3ria Pdodtr. (PPl/X.tl.t ! l|tto8tt . lxPl/ProyGL ^Prrodtr. ^(PRGPI 04.03.0r KP: Pentuatan Cara Pandana, Sikap, da.n Pral(ik Beragama dalam Pcrupcktif Jalan Tcngah untuk Mcmantapkan Percaudaraan dan IGb€Isamaan di IGlangan Ulnat B€ragarlla Indlhtor Dufulgtr Tcrhrdrp Ar..hrr Prcdd.ri Trtg t Rp.tu nfii!"rf5rT--ti1 04.03.0r.01 PRO-P: Pcngembangan Penyiamn Agama untuk P€rdamaiar dan Kema8lahatarl Umat 0l - Tcr1I ujudnya p€nSembangar penyiaran agama untuk perdsmaian dan keriaslaharan uIn,at ot - Rasio penyuluh aaama dengan kelompok sasa.ran }?rg mendapatkan bimbinaan aga6a l: 5 A36,197,9 KEMENTERIANAGAMA,TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 04.03.01.02 PRO-P: Penguatan SbtcI: l Peldidikan yang Berpcrcpektif Modemt Mencakup Pcngcmbangan Kurikulum, Materi dan PrGcs Pengajaran, Pendidikan curu dan Tenaga Kependidikan, da.Ir Relsutmen Guru 0l - MerguatnJ.a penguatan sfuteE pendidikan yan8 bcrpeBpcktif modcrat mcncakup pengcmbangan kurikulum, materi dan pros€g pcngajaran, pendidikan guru dan tengsa kep€ndidi|sn, da.tl rekrutmen guru ol - Pcrscntale auru p€ndidikan aSama yang dibina dalam moderasi berasama 0l - Per€eatagc pc€antrcn ^yanS bcrwawasan moderat I 77,60 Vo 252.011,6 KEMENTERIAN AGAMA 99,OOvo 398.779,9 KEMENTERIANAGAMA 04.03.01.03 PRO P: Penguatan Pera, IreEantsen dalam Mengembangkan Moderaai Ba-agama mclalui Pcningkatan Pemabaman dan Pergamalan Ajaran A8ama untuk 0l Merguat[yapenguatan peran p6antren dalam mengembangkan moderasi bcragama mclalui pcntrgkatan pcmahaman dan pengamalan ajalarl aAama untltk keEadshatan - A.IV.12 - I REPTJELIK INDONESIA ftlodtu frdonrl (Pll/Prott D Priodtr. (PPl/[ctlrt .n I'dorltr. lxPl/Proy.L ^Prlodtr. ^(PRGPI Ar..trn r-i'lITII=rItl Dutulrur T.thr.hD Atrhu Pr.dd.n Turct Rp. Jutr rir,llfiISifria: ll 04.03.or,04 PRO-P: Pentelolaar RuEah Ibadah s€bagai Pu8at Syiar Agama yang TotrEran 0I - Terwujudnya pengelolaa, rumah ibadsh 3€bagai pusat syiar aaama yang tolerar 04.03.o1.05 PRO'P: Pemanlaatah Ruang Publik untuk Pertukatan lde dan Cagasan di Kalangan Pclajar, Mahasiswa, dan Pemuda Lintas Budaya, Lintag Agama, dan Lintas Suku Ba-ngsa 04.03.02.01 PRO-P: Pclindungan Umat BeragaDa untuk Menjamin Hak-Hak Sipil dan Beragama 0I Terla.kEananya pemanfaatar ruang publik untu.k pertukaran idc dan gasasan di kalansan pelajar, Eahasfuwa, da'l p€muda lintag budala, linta3 agama, dan liirtas suku 0l - Perc€rltale konflik antai umat beragama yang dfu€legaikan 0l - Pcrscntasc kasua konflik intra umat beragama yang disclcsaikan 5.446 orang 76 5E 342.944,8 O,O KEMENTERIAN AGAMA 04.03.02 KP: Penguatan Harmoni dan Nerukunan Umat BcraSama 01 - Terq/ujudnya penguatan harmoni dan kerukunan uEat bcrasama 0l - Terwujudnya pelindungan umat bcragama untuk menjamin hak-hak sipfl daa bcraaaEa 33.765,4 KEMENTERIANAGAMA,KEMEMERIAN KOORDINATOR BIDANG POUTIK, HUKUM DAN KEAMANAN M.O3.O2.O2 PRO-P: Penauatsn Peran Lmbaga Aaa.Ea, OrSa.drasi Sosial Kesga.sraan, Tokoh Agajla, Tokoh Masyarakat, ASN, TNI, dafl Folri Bebagai P.r€Lat Pcrlatuan dan Keaatuan Bangsa 01 - Terwujudnya pcnguatan peran lembaSa a8ama, organhasi sosisl keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakst, ASN, TNI, dan Polri sebagai p€rckat peEatuar dan kesatuan barrSsa 0I - Pers€ntas€ lembaga 6gama dan lembasa keasa.Eaan yans difasilitasi t t5 ^q" 245.985,7 KEMENTERIANAGAMA - A.rv.13 - rl; fd{f.T{Il REFTIEI.IK INDONESIA pHortt r tt rionrl Drkrl8lr (rtr|/Ptoaru kt"dt't srrrrn r&ulrtor t; : tf T.{.t RE. .rrt. rrrtrnri P.lrtt,r lP4/[.C.t ^! ^Pdodtr' (xPl/Proy.L Hodtrt lPnO-Pl Pr..ftlc! 04.03.02.03 PRO-P: Penguatan Forum Kerukunan Umat Bcragana (FKUB) untuk Membangun Solidaritas SGial, Tolerar$i, dan Gotong Royo[g Ol - Tem'ujudnya penguatan Forum Kerukunan Umat Beragaraa ^(FKUB) untuk mcmbangun solida.ritas sosral, tolcranai, dan ^gotong royong 64.03.03 Ol ^, Terwujudnya pcnyclansan 0l Persentase kasus konllik budaya dan | 97,5096 123.151,0 KP: PenJrclarassn Relasi Aaama relasi agama dan budaya agama yang dfu€lesaikan da! Budaya 110 keSiatan 7.480,7 KEMENTERIANAGAMA 04.03.03.o1 PRO-P: PenaharAaar ata8 Eksprcsi Budaya Berbasig Nilai-Nilai Aga.I: ta or - Terwujudqa penghargaan ol ^- Budaya keagamaan ^yang dibina dan atas ekpresi budaya berbasis dikembangkan ^(keeiatan) nilai nilai agama 04.03.03.02 PRO-P| Pengembangan Literasi Khazanah Budaya Bernafus Agama 0l - Terwujudnya pen8embangan literasi kharanah budaya b€rnafag agaEa 32./" 47.342,4 KEMENTERIANAGAMA 04.03.03.03 PRO-P: Pelestarian Situs Keagama,al dan Fema.nfaatan Perayaan KeaSamafil dan Budaya untuk Memperkuat Tolerarui 01 Terwujudnya pel€tarian situs kcagamaan dan pemanfaatan P€rayaan keagamaan dan budaya untuk memperkuat toleranal 01 - Jumlah euent ke€Samaan dan budaya yEna m€numbuh kembangkan sikap toleran yang difa8ilitasi 68.327,9 KEMENTERIANAGAMA ol - Terq,'ujudnya peningkatan fasilitasi pelayanan k€aaa.Eaan - A.IV.14 - 72 Vo 2.163.U6,6 04.03.04 KP: Peningkatan Kuautas Pclayanan IGhidupan Bcragama 01 - Perssrtare layanan keagamaan yang memenuhi standar pelayanan I Horlt r L.loEd (Pfl/Irogr.E Flbdt . PPI/r.drt ^! Horlt t (xPl/E oyrl Horlt . Fno-D i,T..rEEl hh[!.. t 6.drf ,lltrf,E tulrt lp. irut. I!.ti!rr E hlltltrl 04.o3.04.01 PRo-P FcniDgkatan Fa8ilitasi Pela,"anan Ka{ganuaD Ol ^- Terwujudnya fasilitaEi pclayanan keagamBin 01 - JuD ah kitab euci dan satena pc.ibadatan yang difasilitasi (unit) 375.000 udt 592.787,7 KEMENTERIANAGAITA 04.03,o4.02 PRO-P: P.ningkatan Pelayanan Bimbingan Pcrkawinan dan IGluaraE 0l - Terwujudnya ^p.layanan bimbir8En p€rkaa,lnaa dan keluerga 1.4r9.500 kcluarga 298.923,2 XEMENTERIANACAMA 04.03.04.o3 PRO-P: Pcn8uatan 0l - Tc.r,ujudnya Fnguata[ pcnlclnSSarasn jamiaan pmduk hr.ltt Ol - Pers.nts6c ^produk yang tcrE€rtiEkali halal I 72 %, 277.697,3 KEMEXTERIANAGAMA Pcnyclcngaraar Produk Halal Jal!inrn 04.03.04.04 PRO-P: Pcdnskaten Kuali6. P.nyel€nrg8eraan Haji dan Umrah 0l - Tcrs'ujudnye peninEkatan kualitas pcny.lenggEaa! h4ii darr umrah 0 1 - Feft€rrta* ^jemaah haji ^yang herdepatlar pelayanar lBji s€8u.i 1 a7 ^q" 8a 994.438,4 KEMENTERIAN XTSEHAIAN, ^T(EMEI{TERIAN AOAMA 02 - P.tugas haji ^prof€sional 04.o3.05 I(P: F.ng.Ebangan EkorlorEi dar! Sumbcr Daya I(eaggmarh 0r - T.rc,ujudnya PcnS.mbangan ^ekonomi dan gumbcr daya ke3gama,En 01 - Perscntesc ^p€t48unaan dana sosial kcag.-,.'r untuk acDdukung layarrn pcndidikan dan Lcagamaan s5 70 94.54t,t 04,03.os.01 PRO-P: Peht itrdayaan Dana Sosial faeaamaar Ol - Ters'ujudnla pedberdayaan dana sosiEl kcasaraaa,r 0l - Fclle$tase partisipaei umat b€ragaroa dalam dana Eo3ial kcasamaaD st,o7 28.600,0 KEMENTERIANAGAMA - A.IV.15 - 75 6T.219,2 KEMENTERIANAGAMA 04.03-05,02 PRO-P: P.ngcmbangBn Ifu bmbagBan EkonoDi Umat ol - Tenrujudnya pcng.Ebangar k€lembaSaan cko[omi uraat Ol - Parscntr!€ leBbaga ckonorai umat bcrbasi! rakat den flakafl,ang Eendapdt pembinean I Horltrr irdoEd lPlfl/Progt.n ^PHorft ^r (PPl/t ghtrn Pdorlt.r lxP,/Ptoyck ^Prlclt.r ^(PRo-Pl htn,.lTi ir: f,Il"Tl't DulI[r3.! Tcrbrd.E A'rlin Tr4.t Rp. .rutr I ttrr.t Pchll.ltrr 04.03.0s.03 PRO-P| Pengelolaan Dara Haji secara Profcsional, TrarElraran, 9A,50vo 4.761,9 KEMENTERIANAGAMA 04.04 PP: Pe[inSkatan Budaya Uteraai, Inomai, dan Krcativitas BaAi T€r*'ujudnya Masyarakst Beryengetahuan dan Berkarakter 04.04.01 KP: PeninSkatafl Budaya Literaai 04.04.01.01 PRO-P: PengembarEan Budalra I(egeEaraIr Membaca 01 - Terwujudnya Pensembarsan ^budaya kegcmaran mcmbaca 01 - Terwujudnya pcningkatan budaya lit€rasi 0l - Rasio ketercukupan koleksi pcr?ustakaan dcngan penduduk li12 314.062,2 l:
OOO 23,36 65.000 orans 73.765,I KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBUK INDONESIA 02 - Rasio ketercukupan tenaga perpustskaan dengan pcnduduk 03 - Pen€ntasc pcningkatan pcr?ustakaan scsuai standzrr 0l - Jumlsh pcserta yang mcngikuti pcmbudayaan kcgemaran aembaca dar lit€ra.i 04.04.01.02 PRO-P: Pengcmbangan Sistcm Perbukuan dan Penguatan Koflten Lit€rasi 0l - Terwujudnya pengcmbangan sbtem pcrbukuan dan penguata.n konten litdasi 01 - Jumlah SDM pdbukuan yang ter.ertilikaai 398 orang 91.476,4 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBUK INDONESIA SK No098721C 0l - Juml,ah pcrpuatakaan berba.i8 inklusi sosial - A.IV.16 - 2.320 perpustaksan 152.820,7 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBUKINDONESIA 04.04.o1.03 PRO-P: PcninSkatan Akea dan Kualitas Pcrpusta.kaan Berbasb Inklusi Sosial 0I - Terwujudnya pcningkatan al(3e3 da.n kualitas perpu8takaan b€rbalis inklusi sosial FEFUBLIK INDONESIA r odtrr .doarl lltq/Protrra ^Prlodtrr (PPl/x.tlrtrn Erodt ' (xP,/Fr!y.k Hodtr. (PRO-PI .r-tr I!illLrtor Dulrnt ! Tcrhrdrp Atrb.r Tulct Rp. .rutr r-i: rl ilr?jl.t-iln M.M.O2 KP: PengeEbangan, PembirEan, dan Pelindungan Bahasa Indoncaia, Bahasa dan Aksara Dacrah, rerla Sastra 0l - Terwujudnya p€nacmbangan, Fmbinaan, darl pelindunsan bahasa Indon6ia, bahasa dan aksaia daerah, a€rta aaatr: a 0l - Persentase penutur bahasa Indonc.ia terbina yang meningkst kualitas berbahasanya I 70,% 136.300,7 04.04.02.01 PRO-P: Peningkatan Fungsi Bahasa Indondia menjadi Bahaaa Intemaaional 0l - Tcr$ujudnya pcningkatan funssi bahasa Indon$ia laenjadi baha3a intemasioaal 0l - JurElah pemelajar BIPA I 166.O4s orang O,O KEMEI{TERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI,OGI 59.382,4 KEMENIERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOIOGI 04.o4.o2.o2 PRO-P: Pengembangan Pcndidikan Sastra di Satuan Pendidikan dan Komunitag 0l - Terwujudnya pcngcmbangan pendidikan rastra di oatuan pendidiLan dan komunitas 02 - Jumlah orarg m6hir teruji kemslrimtl b€rbaha.a Indorc.ia Ol - JuInlEh koskatr tahas lndon*ie I 477 kGakata I 6.683 orans 04.04.02.03 PRO'P: Revitalisasi Bahala dan Aksara Daerah sbasai KhararBh Budaya Bangsa Ol - TerlindunainJ'a bahasa dan sastra daerah yang kritis dan telancsm punah 0l - Jumlah pcnutur muda ,lang tcrlibat dalam p€lindungsn bahasa dan sastra daerah kritia dan terancam punah 76,918,3 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOI'GI I 15.405 orang 04.04.03 KP: Pcngcmbangan Budaya Iptek, Inovaai, Kreativitas, dan Daya Cipta 0r - Teruujudnya pdrgcmbangan budaya Iptek, inovasi, laeativitaa, ala.lr daya cipta Ol - Jumlah pcscrta proSram mobilitas tal€nta rioet dan inovaai I 10.500 or6ng h7.462,2 SK No 098722 C 01 - Mcdngkatnya kuantitag dan kualitas sumbcr dala manusia (SDM) ilmu perg€tahuan dan teloroloSi GPTEKJ 01 ^- JuDrlah talenta muda riset dan inovarii yang dibina - A.tv.17 - 9.070 orans I14.744,7 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL 04.04.03.01 PRO-P; PcninAkatan BudaJra Riret dan Ekpcrimcntasi Ihriah Sejak UBia Dini I J fHodtrr f,rdoEd (Pm/Progrrti FHodt r FA/L.tLt.n ^Ptlorlt.. EPI/Proy.r ^Hodtr. ^(PRo-Pl alfllilr,l Durutra.n TcrhrdrD Arr.hu lrrt.trtt P.ht rE. Tug.t RE. .htr 04.04.03,02 PRO P: Pentembanaar Budaya Produksi dan Kreativitas Berbasb Inovasi ol - Terfasilitasinya hasil ris€t 0l - Jurlah Eitra terfasilitasi 3.000 uftra 33.I13,5 BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL, LEMBAGA Il,IvIU PENGETAHUAN INDONESIA ^(UPU 04.o4.o4 KP: Penguatan Imtitusi S$ial Pensserak Litemsi dan Inovasi oI - Tcrwujudnya pensuatan inltitusi social penggeral litenBi dan inova.i 01 Pers€ntas€peninSkatar perpustalaan yanS t€rSabung dalam jeja.nng nasional perpuatakaan 5,OO Vo 37.217,6 04.04.04.01 PRO-P: Pcngembangan Mitra Perpwtaksan (ribrarU s,tppot'€t) Ol - Tcrwujudnya pengcmbangan mitra perpustakaan (,ibmry suppotlei Ol - Jumlsh p€rpusta.kaan yang tersabung dalsm ^jejarins rEsional Perpuata.lGan 741 perpuata.ka6lI I2.2 17,6 PERPUSTAIAAN NASIONAL REPUBUK INDONESIA 04.o4.o4.o2 PRO-P: PengeEbangan Irova3i Sosia.l yang Didukuna dari Pelrdanaa.lr Filantropi or - Tcr$ujudnya p€rSembangan inovaBi sosial yang didukung dari pendanaan filantropi 01 Jumlah Pojok Baca Diaital di daerah 1 233 lokaoi 25.OOO,O PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBUK INDONESIA CATATAN: 2024 pasca penetapan APBN 2024;
Pa8u Betanja I(/L berd$arkar Pertemuan Tiga Pihak PaSu lndikatif 2024. KETERANGAN Dukungan Terhadap Amhan Prcsidcn:
P€6b6ngunar! Sumber Daya Matrusia;
Pembangunan Infrastruktur;
Pcnyedcrhanaan Regulasi;
Penyederhanaan Birckrasi;
Transformasi Ekommi. SK No098723 C - A.IV.18 - I PRIORITAS NASIONAL 5 : MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAN PEI,AYANAN DASAR PHodtrr trr.lon.l lPr|/EotrrD ^tdotlt ^, lPPl/x.arrt.I ^Ho ^trr lf,Pl/Proycr ^Pdorltrr lPRo-Pl : '!tlr,,Tl Ildltrtor Drhnfr! TEhrd.p Ar.hrr Plcr&lc! T.r8.t Rp. .rutr lirE!]rEIf-t!t.l 05 PN: MemFrkuat Infrastruktur untuk MendukunS Pengembangan Ekonomi dan Pelayanar Dasar 65 V" 04 - Per3entas€ p€menuhan kebutuhan air balu (kumulati4 o,sovo 69,47 ^0A 02 - Meningkatnya konektivitas untuk Eefldukung kegiatafl ekonomi dan aka€a menuju pclayaran dasai o1 - waktu t€mpuh padajalan lintas utama pulau 2,03 ^ja.a/100 kr 02 - Peru€nta!€ rute pelayaran yarg salins terhubuna ^(loop) 27 vo 03 - t(ondisijalur I(A 3€suai standar rruck Ouokts nne, FQII kstesori I dan 2 94q" 04 - Peraentase capaiaa On Tlme Pe.fomatuc lO'In Eanaportaai udara - 4.V.1 - 90vo rHoEtt r rrrbEd (Ptrl/Proat.a Hodt . (PPl/r.drt.n Errodt r lxPl/Proy.k Horit ^r ^(PRo-P| 05.o1 PP: InfrasEuldur Pelayanan Dasar .t-ETrt L!dttrtor Duhlntin Tcrtr'hp Ar..hrr Tltt t Rp. .rutr fl: rIrl]'1rllJll-Ell 6 kola 65,34 Vo 04 - MeninSkatnya layanan erErgi dan ketenagalhtrikan 01 - Rasio elektrifikasi - 100 02 Rata rata p€menuhan kcbutuhan Eonsutasi) ^lfutrik 1.400 kwh/kapita 03 Penurunan emisi GRK sektor endgi 142 juta ton 05 Meningkatnyalayanan infrastruktur TIK 01 - Pcrscntage ^popul,a3i yafig dijangkau olch jadngan bergerak pitalebar (4G) 100 % 3,26 %, 35.923.920,2 0l - Mcningkatnya akcs mas,,iarakat terhadap Perumalan ^dan ^permukiman layak, amart, da, terjangkau 02 - Perscntasc rumsh tangga yang menempati hunian denaan kecukupan luas lartai per kapita 0l Rasio outsrardins KPR terhadap PDB 2 2 94,14 Vo 03 - Perscntasc rumah tangga yang menempati hunian dengan ketahanan bantunan ^(atap, lantai, dhdinsl SK No098725 C - A.V.2 - 2 83,55 70 NEHJBI.IK INDONESIA }sodltu f..bttd lml/PrcAm,n ^Pdorftrr lPPl/xGglrt ^! Hodtr. (xll/EoycL rHodtrr (PRo-Pl Brru.n IndiL.tot Dulun3rn T.rhrltrE Anhrti Prcrldcr Tltgct Rp. .rutr Itr.turl Pcht .!r 2 75,99 ^ayo Ol - PeEentasc rumah tanSga yang mcncmpati hunian dcngan akses air mirum layak 2 92,76 Vo 2 I5% 25,53 ^0/o 03 - Peracntase rumah tanSga dengan aks€s air minum ^jaringan pcrpipaan 04 - Perlentasc rumah tangga dcnaan ak3€3 air minum bukan ^jarinsan perPipaan 2 67,23 Vo 05 - P€rs€ntas€ PDAM dengan kinerja sehat 2 2 IOO 7" 06 P€r!€ntas€ ruEah targga yang mellcrllpati hunian dengan alc€a sanitasi (air limbah dom6tik) layak darr aman 86 aks€s laysk t€rEa.uk 12 07 - Peftentaae ruaah tangga ya[g masih memFaktikkan Buang Air Bcsar Scmbarangan ^(BABS) di tcmpat tcrbuka 2 3 08 - PcEcntase rumah tangga yang EeneEpati hunian dengan a.kes saEpah yana terkelola dengan baik di perkotaan a0 20 - 4.V.3 - 2 pcnanganan; p€naurangan %, iElrI*: TI. {II PIJBLII( INDONESIA Hodtrr f,l.tolrl (Pf,l/P,otrrtr Prfodt . (PPr/X.thtrn Prlorttr. (xPl/ProFL Pdodt r (PR(},P! iifiI=Tr''! DuIInDSrti T.rhrd.p Arlf,.! Ilrtrld Pcl.ltrrr T.rt t Rp. .rrrtr Ol - Rata'rata ll,al(tu tanAgap pencarian dan pcrtolongan 2 22 ,nenn 0 I - Jumlsh kabupaten/kota yans t€rp€ruhi kebutuhan air bakurya s€cara berkelanjutan 05 Meningkatnyaoptimalfuasi q,aduk multiguna dan modcrnisasi iriaasi 2 96 kab/kota 63,86 mr/kapita 0 I - Volume tampungan air ^per kapita 2 05.o1,01 KP: PcnJrcdiaan Aksea Perumahan dan PermukiDan Iayak, Aman, dan Terjanskau ol - Ters€dianya ak€s p€rumahan dan permukiman layak, 6man, dan terjargkau 01 - Jumlah huniar baru layak hud yana terbaraun Eelalui peran pemerintah 02 JuEla}l rulrah tangaa ]ang meneriraa ta8ilita8 pembiayaan perumaltar termasuk SMF dan TAPERA 03 - Jumlah ruEah tanaga bcrpcndapatan rcndah yang mcncrima bantuan/ subsidi pembiayaan p€rumahan bcrupa bantuan uang muka dsn Fasilifas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPn 04 - Jumlah peningkatan kualitas hunian mclalui pcran peEerintah 05 - Jurdah lua3 kawaaan permukman kumuh yang dita.ngani aecara terpadu 2 2 11.956 ha 31.565 unit 5.680.067,4 2 161.540 rumah tanSga 2 220.000 rumah tangga 2 207.465 unit - 4.V.4 - 2 1.000 ha Ptlodt . f.rion l (PIf|/Prog.E Ptlodta. lPq/x.glrtrn ^Hodtr. lrPl/ProycL ^Hodtrr lPRo-Pl ItrdlLrtor Dlrhl[g.rr TGthrdrp Anhr! htdd.r Ilrt..rrt Pcl.lsur Trtg.t Rp. .rutr 06 JuElah kabupatefl/ kota yarra mcngcmbangkan iklim kondusif p€rumahan melalui rcformasi perizinsn dan administra8i pertaralart 2 48 kab/kota 07 JuElah kabupaten/ kota yang mengimplcmcntaaikan pcmenuhan standar kcandalan bangunan 2 48 kab/kota 05.ol.ol.ol PRO-P: Peninakatan Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru 0l Terlaksanarya p€ningkatan fasilitasi penyediaan hunian baru 05.o1.01.02 PRO-P: Peningkatan Fa3ilitasi Pembiayaan Perumahan 01 - Terlakananya peningkatan fasilitasi pembiayaa, perumahan 0l - Jumlah rurrah talgga b€rpendapatar rendah yang Eenerima bantuan/subsidi p€mbia]: aan p€rumahan berupa bantuan uana Euka dan Fasilitag Likuiditas Pembiayaan Perumahan ^(FLPPI 220.000 ruxdah talg8a 16.000,0 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 16 I .54O rumah tangga 2 02 - Jumlah rumah tangga yang mcndapatkan fasilitas pembiayaan dari lembaga kcuangan 2 0s.0r.0r.03 PRO-P: Pengembangan Fasilitasi PeninSkatan Kualitas Rumah 0 1 Terla.halenya pengembangan fasilitasi peningkata, kualitaa rumah 0l Juml,ah rumah tangga yang men&patl(an bantuafi Peningkatan kualitai 207.465 ruaalr tanSga 1.OOO.OOO,O KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0l - Teda.ksananya Penyediaa, Praram.na, Sara a, dan Utilitaa Perumahan dan Pcrmukiman - A.V.s - 71.955 unit 9.09I,3 KEMEI{TERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 05.01.01.(N PRO-P: Peny€diaan Prasarana, Sarana, dan Ut itag Pcrumahan dan Permukiman 0l - Jumlah rumah yang dilayani bantuan P€lU ^pada parumaha.i termaauk PtIU kawasan slsla b€sar 2 Prlodtr. r.doEd lPrl/Proina ^Prtorltr. (PPl/Icarrtrtr Horn r (EPl/Proy.L Prlo lta. (PR(},PI 0s.o1.01.05 PRO-P: Fasilitasi Peninakatan Standar IGandalan Ea.ngunan dan Keamanarl Bermukim ^gMB dan SLF) FliTtI?E''l DuL[trr.,r TcrhrdrE Anhu PLdd.n Trtgct 48 kab/kota Bp. Jutr iar,TEFr?S|Ir-F!'|l!l 0I - T€ aksarlanya fasilitasi pcningkatan standar kcandalan bangunan dan keamanan bermukim (IMB dan SLF) 0l - Jumlah kabupaten/kota yans menerbitkar Izin Mcndirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat taik FunSsi (SLn 2 56.372,0 KEMEMERIAN DALAM NEGERI, KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 05.01.02 KP: Penycdiaan Aks€s Air Minum da,I! Sanitasi Lyak dan 01 - TeEedianya ak$ca air minum dan sanitasi layak dan 01 Jurtrlah rum6h tangga dengan aLscs air 6inum ^jaringan perpipaan 2t.13t.229 sambungan 02 - Jumlah rumah Engaa denaan aks€s air EinuE bukan ^jarinsan perpipaa.t 44.265.253 rumah tangaa 03 - Jurlah rumah tangSa denga, aks€s ail minum aman 10.409.472 rumah tangga 04 - Ibrsentas€ PDAM dengan kinerja 100 9" 2 6.819.805,2 2 2 2 2 05 - Jumlah sambuDgan rumah yang terlayani SPALD-T skala kota/ rcBional (sR) 62.352 sa.EburSan 06 - Jumlah sambungan rumsh yang tcrlayani SPALD-T skals permukiman (sR) 2 244.45 sambungan rumah 07 - Jumlah rumah tangga ^yang terlayarri IPLT (RTI 2 1.730.314 rumah tan88a 0a - Jumlah rumah tangaa ^yang terlaya.tli TPA dengan standa.r santtary landfrU IPT) - A.V.6 - 2 4.591.245 rumah tana8a { Frlodtr. rr.ioarl (Pf,r/kotr.E Horttrr (PP,/tcatatrr Prlodtrr IKP)/Proy.L ^Horlt.. ^(PRo-n hla.nT,l hdltrtd Duru!8rn Tcrhrd.p Ar..hr! T.ry.t RE. Jutr it!riltir'|'Slfr"!.li11 rlah rulmh tanSga yang tertrayari TPST (RI) 2 494.152 rumah tanCCa I I - Juralah kabupaten/kota yang mcmiliki sbt m pengelolaan air limbah, tefiuaauk layaran luEpur tinja (Kab/Kota) 2 88 kab/kota 84 kab/kota 2 05.o1.02.0r PRO-P: Peng€mbanAan Shtem PenJrclcnggaraan Air Minum dafl Sanitasi LaJra] d6a Aloan 0l ^- Terlakananya pcngembangan sbtem pcnyelenggaraan air minum da,r sanitaai la}?l< dan aman 01 - Jumlah pengeBbangan kapasitag SPAM rcgional 2 2.030litlr/dctik 6.65I.394,9 KEMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 72.124 liter/dctik 866.135 sambungan 02 - Jumlah perubangunan dan peningkatan kapasitas SPAM 2 03 - Jumlah ssmbunsan ruEah yans aendapatkan perlua8an SPAM 2 04 - Pcrccntase]vor-RewnG W attI (NRW) PDAM - 4.V.7 - 2 25 ^yo IITETI]f, TXTIT.T.TIT+TT] Hodtrl ra.iord (PD/EoAI.E Hodtrr (PP,/xcglrtu PHodtrr lxE)/ProrL ^rHodtr' ^(PRo-Pl l:
FilaiTl Ti'I!IIIEriJI Duk['ar! Torhrd.p A'lf,rn T.rg.t 28 kab/kota Rtl. JEt hrtalat Patrtrrna 05 ^- Jumlah kabupaten/kota yang meriliki peEbangumn baru dan pcrluasan layanan Sfutea Pengelolaan Air Limbah Domcatik Terpu€at (SPALD-T) skala kota/ rcsional (kab/kota) 2 2 168 kab/kota 2 I 13 kab/kota 08 Jumlal kabupaten/ kota yang memiliki pembangunan TPA baru (kab/kota) 2 76 kab/kota 05.or.02.02 PRO-P: Pembinaan PeryElengaaraan Air Minum dan Sanitaai Iayak dan Aman 09 Jumlsh kabupatn/ kota yans mcmiliki TPS3R lkab/kota) l0 - Jumla} kabupaten/kota yang memiliki TPST (kab/kota) 0l - Itrscntase PDAM Jang memiliki busmessplan menuju akscs loe/. aman yang bcrlaku hingga tahun 2024 2 2 2 r 16 kab/kota 37 kab/kota too ^q" 02 - Persenta8e PDAM den86n tarif rurl Cost Recpuery - 4.V.8 - SK No098731C Ol - Terlaksananya pcmbinaan peryelenSaarasn air minum dan sanitasi layak dan sman 2 lo0 ^0/" 167.660,2 KEMEI{TERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAXYAT, KEMEi{TERIAN DAI.AM NEGERI EITFEIiitrN K INDONESIA IHontt r lrddd lltYlkotr.ii ^f.b lt . Fl,/f.aht.! ^Horttrt (Llt/hayrh lrlorlt , Efo.tl ffii ; ?iTlEtrrll Dlbt{ra ffirtrp &rt r Hi.n f.tact np. .rrt h.trld D.t!.b.n ,) 2 2 2 100 % 33 provin i 33 ploviIlsi $Yo 05.01,o2,o3 PR]O-P: Pcagatura.i P.n]'Elchggare6n Air Minum d6rr S.ritaBi layak dan Aaen 0l - Te rkrenanya ^pcngaturan pcnyclangSaraatr air ainum den lanitasi layak dan amen 0l - Jumlah provin i y€ng tcras iteai p.nyiapan pcng.turen bidan8 senitari 2 34 provinsi 5OO,O ^(EMENAERNN DAIIM NEGERI 02 - Ju.Eleh NSPN torkait saniteai ^yang a 2 4 NSPK 2 NSPK rO2 kab/kota 03 ^- Juralah NSPK tcrtait ^qir ainuln lrrnf trraurun 04 - Jumlah kabupatcn/kota ritn8 Ee6iliki Jak trada air ainuE 2 2 SK No l005l9C 05 " JuEb-h kabupat n/kota yant aemiliki RISPAM - A.V.g - lO2 kab/kote ,] ,( Biorlt r tr .lond lno/Proann ^Horit ^r Irllllrtor DufunS.a acrhrdrp Atrh..r T.rict ro2 kab/kora RD. .rutr htTlt ^rt iTJEr!IiIJET-IiII r]: TT!lI'E 0s.or.02.04 PRO-P: Pcngawasan Xualita8 Air Minum dan Sanitasi Ol - Tcrlaksananya peraawasan kualitaB air minulr dan oanitasi 0l - Jumiah kabupaten/kota d€naan Fryelengaara ^SPAM ^yana ^memiliki dokumen Rencana Pengafiana[ Air Minum (RPAM) 02 Jumlah kabupaten/kota yans melakukan penSawasar kualitas air Hodtrr (PRo-Pl 05.01.03 KP: Pcngclolaan Air Tanah da.r Air Baku Berkelanjutan 2 514 kab/kota 60 kab/kota 43,18 m"/detik 3 m'ldetik 91.429,7 250,0 XEMEI{TERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 92.329,7 2 03 Jumlah kabupaten/ kota yans memiliki eftuent IPAL, lPVl, dan leacl@te TPA yang lremenuhi Ejmrat Ol - Tambahan dcbit air bal(u 2 2 01 Terkelolarya air tanah dan air baku berkelsnjutan 0 I - Jumlah debit air baku untuk kebutuhar domestik, industri, dan kawa8an ungaulan 05.01.03.01 PRO-P: Penyediaa! dan Pengamanan Air Baku dafl AiT Tarah 0l - Terlakananya penyediaan d6rl pengamanan air baku dan air tanah 2 KEMEI{TERIAN PEKER.'AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 05.01.03.02 PRO P: Perataan Reaulasi serta Perkuatan KeleEbagaan SDA 0l - Tcrlaksa.nanya pcnataan regulasi s€rta p€rkuatan kelembagaan SDA 0l - Jumlah doku,tefl kebija.kar PSDA tcrpadu ^pada wilayah sungai kes€nangan pusat yang dbusun dan/atau diperbaharui 2 36 rckomendasi kcbijakan 5OO,O KEMENTERIAN DAL,AM NEGERI 02 Provinsi yang mengalami penguatan kclcmbagaar dan pani€ipali ma.yarakat dalam pcngelolaan aunber da]a air - A.V.10 - 2 34 daerah Hoatt . irdoad (Prl/Progrtr Prlodtr. (PFl/t glrt ! Prrodt r lxPl/koycL Hotltrr ^(IRo-Pl iITII=t ^,r,!t Duh!arr T.rh.d.p Anh.n Trtact Rp. ,rutr o,85 2.516.427,8 i7,rE!]Iil5lT?tllin 05.01.04 KP: Xeselaaatan dar Keamanan Tlanaportaai ol - Terlaksananya p€menuhan fasilitaa k*elamatan dair keamanan transportasi & SAR or - Rasio kejadian kccelakaan pclayaran laut per 10.000 pelal'aran 2 2,15 2 o,22 2 0,083 05.01.04.01 PRO-P: Pemenuhan Fasilirag Kes€laEatar dan Keamanan Transportssi dan SAR Ol - Tcrciptanya kcselamatan dan keamanan trsnsportasi 01 - Jumlah peralatan SAR yang dhcdiakan 2 212 unir 2.230.390,9 KEMENTERIAN PERHI,'BUNGAN, BADAN SAR NASIONAL 02 - Jumlah fasilitas kesclamatan ^jalan yana dibarsun 2 33 provirui 03 Jumlah sarara da.Il pra.a.raila p€ndukunE keselamatan pelayaran 2 13 unit 04 - Jumlah kapal negara KPLP yang diba.Iraun 2 I unit 05 Jurnlah saialra, ^praEarana dan Bistem navigasi pendukung k6elaaatan p€nerbaDS6n 2 17loka.i SK No098734C 0l - Tcrlakananya pcmbinaan dan pcndidikan SDM kes€lamatan dan k aEsns.Il Eansportasi, p€ncarian, dan pertolongal! - A.V.1 1 - I l14.l2A orang 286.036,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI, BADAN SAR NASIONAL o5.01.04.02 PRO-P: Pcmbinaan dan Pendidikan SDM Ke!€lamatan dan Keamaran Transportasi, Pcncarian, da,r Fertolon8an 02 - Jumlsh lulusan Diklat Pemberdayasn Masyarakat lGsclamatan S@/ery and secuntg SDM Trarsportasi 0l - Jumlah SDM pcncarian dan pertolongan yart8 berkompetcn I 3.000 orang Pttorltu [rrloErl lPrl/Progrtn ^Hodta. (Pa/[.gl.t n Prlo itr. (xPl/Proy.k Hodtrr lPRo-Pl hl- -l L!dttrtor Dutultu T.rhlhp A hrr Pr6.ld.n Irrrtrlrl PcLIs..lr T.rgct Rp. .rutr 03 ^- Terlak€anaflya p€nyraunan Rcncana Aksi K$elamatan talu Lintas dan Arvkutan Jalan 01 JurElah daerah yang menyusur Rencana Akai Keaelamat,rr Lalu Lintaa dan Angkutan Jalan 8 daemh (prov/kab/kota) 05.01.0s KP: Ketahsnan Kebcncanaan lnlraatruktur 01 Terwujudnya ketahanan kcbencanaan infraotruktur 0I - Pers€ntas€ p€ningkatan perlindungar banjir di WS kewenangan puaart 2 65 v" 2.703.945,4 o5.0r.05.0r PRO-P: Penaembsngan Kebijakan wilayah untuk Ketalanan Bencana dsn PcnSuatan Infrastruktur Vital Tahan Bencana 0l - Tcrlaksaranya pengembansan kebijakan qrilayah untuk kctahanan bencana dan pcnguatan infrast : uktur vita.l ta]aJl 01 - Jumlah wilayah sunga, yaaS menctapkan pcta risiko dan rcncana induk pcningkatan kctahanan wilayah dan infrastrukur vital teftadap bencana hidrcmeteorologi dan hidroS€otrogi 2 8 wila}?} Bungai 34 da6eh 7OO,O KEMENTERIAN DALAM NEGERI 02 Provinsi yar8 E€laksarakan p€nguatar kelembagaan dan partkipasi rEa8ya.ral(at dalam pengelolrrn riaiko b€ncana hidroheteorologi, geologi, dan lingkungan 2 0s.0r.05.02 PRO-P: Pembangunan dan Rehabilitasi Infrastruktur Ketalanan BencarE 0l - TcrlaLsananya p€mbangunan dan rehabilitasi infraatruldur ketahanan 0l - Jumlah wilayah sungai denga, pembangunan dan peningkatan infrastruktur pcnccgahan banjir 2 I I *.ilayah sun8a1 2.644.7II,? KEMENTERIAN PEKER^IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02 - Jumlah provirui dcnsan pembangunan dan p€ningkatan infraatruktur pengerdali bencana luEpur - 4.V.12 - 2 3 prcvinsi Horltaa tradottd Prl/Pbftr0 ^Pdornr. lPD/r.ghtr! ^Hodtr. (f,Pl/ProycL P odt.r (PRo-4 Saaa'rrr Durutr8r! TcrhrihE Ar..hE Prc.&lcn T.rt t Rp. Jutr Fr.='|FTIJ?I-E!! 03 Judan kawasan p€sisir d€ngan pcmbangunan dan peninekatan infrastruktur ketahanan bencsna wilaysh pesisir 2 15 kawasan peskir 05.oI.05.03 PRO-P: Fenyediaan Shtem Terpadu PerinSatan Dini dan Tanggap Da-rurat B€ncana 01 Terlakananyap€ny€diaar siEtem terpadu peringatan dini da.!r tanggap darurat bencana 2 6 k6b/kota 19.472,1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 02 JuElah cekurgan air tanah dengar pemantauan pengSunaan air tanal 2 A CAT 2 2 wilayah sungai 04 - Jumlah kegiatan tanggap darurat akibat bencana 2 55 kcgiatan 05.o1.05.04 PRO-P: Re8tora8i dan Konsena8i Infrastfl ktur Alami 0l - Terlaksananya restorasi dan konscrvasi infraaEuktur alami 01 - Jumlah danau/situ J,ang dircstorasi dan dikoru€rvssi 2 2 unit 39.06I,9 KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT 05.o1.06 XP: Waduk lfrrt{ourpose dan Mod€mhasi lrisa8i 01 - Terbansu rya waduk murtriru?ose dan Eodemi3aai irisasi 0l Jumlah volurne tampunaan baru untuk Eemenuhi kebutuhrn an 02 - Jumlah daerah irigasi yang ftelakukEn modernisa8i 2 17,65 milirr rrf 18.111.344,4 2 3 daerah irigasi 03 - Luas lahan beririrasi untuk komoditas padi dan nonpadi 2 10.000 ha - A.V.13 - 11 o R fHonltrt ltl'told lPlll/Protni ^klortt.t (PPl/X.gl.t.! P,lodlt r (BIl/PtoyGL Prbdt . lPRo-4 3tlEil r-i'ffrlFr|tt DuL[!rr! tcrhrdrE A'lfu Pr..ial.n T.rg.t Rp. Jutr s udt 16.s57.765,3 In trrd Pchtrn.
o1.06.02 PRO-P: Pembangunan dajl Rchabilita3i Bendungan 05.01.06.03 PRO-P: Optimalisasi dan Pemanfaatan Talxpungan 0l - Terlaharanya optiealisasi dan pemanlaatan taEpungan 01 Jumlah bendungan yang diEanfaatkan s€suai fungsi rcncananya 02 Jumlah potensi tenaea listrik dari infraBtruktur SDA 2 2 5 udt 13,87 MW 273.432,2 KEMEITIERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 05.01.06.05 PRO-P: Pembangunan dan Rehabilitasi JarinAan Irigasi 0l - Terlaksananya pmbangunan da.Il rehabilitasi jari4ar irisasi 0l - Luasjaringan iriga8i teknis yang dibansun 2 IO.OOO ha 1.240.146,9 KEMENTERIAN PEKERIAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 02 - Luasjaringan daerah iriga8i tekni8 ya.tls direhabilitasi 0l Pers€ntas€ kondisi mantapjalan na8ional/ provinsi/ kabupater/kota 2 2 100.000 ha 95174164% 47.997.546,0 05.02 PP: Irlfn8truktur Ekoromi 01 - Merringkatnya konektivita8 wilayah 02 - Panjans ^ja.lan tol baru yans terbangun dafl/atau beroperasi 1.513 (kuaulatif 2O2O-2O241l<tl 2 03 - PaIriarry ^jalan baru yana terbansun 2 2 2 2.410 (kulaulatif 2O2O-2O241t<ttt 04 - Parjang ^jaringan I(A yana terbarAun (kuloulati4 05 - Jumlah pelabuhatr utarna y6ng mcmcnuhi atandar 6.708 km 06 Jumlah rutc auhidi tol laut 2 35 rute 07 - Jumlah pclabuhan pcnycbcrangan baru yanS dibangun (kumulatif) - A.V.14 - 2 24 117 rcle!€i, T berlanjut) lokasi FNESTDEN FEFUBUI( INDONESIA Hodtrr rrrbE l (PXl/ProFE fHorlt.t (PPl/lt d.tu Pdorlt r (xPl/ProyGr Pdoritr. (lRGPl : ]rirtr I!ilttrtot Drhrg.r T.rhrdip Atahrn Pr.dd.tl Turct Rp. arutr I t lttl P.hltrnr 2 12 (selesa0 lokaBi 09 JuElah rute ^jembatan udara 43 rute 05.02.0r KP: Konektiviias Jalan 01 - Terwujudrya konektivitas jalan 01 JuElah lokasijalan tol baru yanS terbangun dan/atau disiapkan 2 T lokasi 34.414.513,9 2 saa km 2 5.769,45 ri o5.o2.01.01 PRO-P: Pcmbangunan Jalan Strateais 05.02.01.02 PRO-P: Pcmbangunan Jalan Tol 0l - Terlaksananya pcmbangunan jalan tol 0l ^- Terlaksananya pembangunan jalan stf ate8i8 0l Panjallg ^ja.lan lintaa utaraa pulau dibangun 02 - PanjanSjcmbatan lintas utama pul,au dibangun 2 2 2 2 182,0 km 2.744,4m 6.350.989,0 KEMENTERIAN PEKER.JAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 0 r - Panjang ^jalan tol yang ditangani derrga,t APBN 7,802 km 4.525.240,7 KEMENTEzuAN KEUANGAN, KEMENTERIAN PEKERIAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAI{YAT 47.OOO,O unit 02 - Jumlah Jal,an Tol yans dilakuksn p€nSadaan tanah 05.02.01.03 PRO P: Pembsnsunan Jalan Mcndukuflg l(awasan Prioritaa (KI, KEK, Food Es.4te dan KSPN) 0l Terlaksananya pembansunan jalan mendukur[ kawasan prioritas (KI, KEK, Food Est4te dan KSPN) 0 I - Panjans ^jalan dajl ^jembatan mcndukuns kawassn prioritas (KI, KEK, KSPN dan lfi{) yana ditangani 2 38,409 l@ II.969.068,6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAIIAN RAKYAT - A.V.15 - ETfi trIf TXTIT.I.TITTfl : I Prlodtrl r.dorid lml/kort.n ^krodtrr [PPllKctlrtr! ^Pdorltrt (BPl/EoycL Hodtrt tlRo-P) i IIEITJI Drtunirr T.rhrdr? turhrtr Ldrtlrt Pchlan. Trt!.t Rp. Jutr l4,l kE 730.092,8 KEMENTEzuAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT 05.02.01.04 PRO-P: Pembangunan Jalsn Aks.s Simpul TEnsportasi (Pelabuhan, Bardara, dan TerE nal) 0l - Terlakaranya p€mbansunan jalan aksca siEpul tramportasi {p€labuhaa, ^b6ndara, dan terminal) yang dibaflaun 2 05.02.0r.05 PRO-P: Pr6crvasi Jalan Na8ional (termasuk Penirskatan/ Pelebaran) 0l - Tcrlaksananya prcservasi jalan naaional (termasuk p€ninskatan/ pelebaran) 05.02.0r.06 PRO-P: PembanguDan darl Pcmelihaiaan Jalan Daerah 0l - Jumlah prov/kab/kota yans mcndapat fasilitasi penguatan kapasitas pemda dalam peryetrenaga pemerintahan daerah di bidans jalan 2 2 1.460,0 I@ IO.837.122,8 KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 33 2.OOO,O KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI 0l - Terlaksananya pembaruunar dan pemcliharaan jalan daerah os.o2.o2 KP: Konektivitas Kercta Api 0l Ters'ujudnya konektivitas kercta api 0l PanjanS ^jalur kereta apl yang dibangun (tenuasuk ^j6lur ganda dan realftivasi) 02 PanjanSjalur kereta api yang ditinskatkan 2 36 {bc anjut) s.870.860,2 2 267 (bcrlanjut) km 05.02.02.01 PRO-P: Pembangurran Jalur Kereta Api Antarkota 0l - TerlakananJ.a pembaDgu anjalur kereta api antarkota Ol - Jumlah kcAiatan pcmbangunan pralarana kercta api 2 6 lokesi I.218.589,8 KEMEI{TERIAN PERHUBUNGAN SK No 098739 C - A.V.16 - f pakct 4.464.279,9 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 05.o2.o2.o2 PRO-P: Pcningkatan, Pemeliharaan, Perawatan, dan Pengop€rasian Jarin8an kaEarans IGrcta Api 01 - Terlal(Eanan,a pcninSkatan, pcmcliharaan, pcra{,atan, dan pengoperaaian jarinsan Easalara kercta api 0l - Jumlah kcaiatan pcmeliharaan, pdawatan, dan pengoperaeian jaringan prasarana kereta api 2 2 21 lot€si 02 - Pemeliha.raan, perawatrh, da.n pe[gopera8ian jarilrgan praaarana kercta api 0MO) i Ptbdtr. rr'lold (Prl/Progr.E rHodtl' (PqlKcttrt..tr Pdodtrr (EPl/hoycl rso8ft.r (PRo-P) : t: rr-ltrr 0l - Terlalcananya pembangunan dan penacmbangan p€labuhan laut 0l - Tcrlaksananya pcmbanSunan dan pcngcmbanaan pclabuhan laut itnfi:
ll.n IruLutt3rn T.rh.drp Ar.hll Tug.t 8 layanar Rp. .rutr niTl1: Fliljrflt1?t 187.990,6 KEMENTERIANPERHIJBUNGAN 05.02.02.04 PRO-P: Penycdiaan PSO dan Suhidi 01 Terlaksananya p€ yedraan PSO den SutBidi or - Jumlah layanan suhidi p€rkeretaapian yang tcEcdia 02 Ters€dianya darla PSO perkeretaapian 2 2 2 1 palct (APBN non-Kcmcnhub) 05.02.03 KP: Konektivitas Irut 01 Terwujudnya konektivitag laut 0s.02.03.01 PRO-P: PelEembangan Pelabuhan Utama (Hub) 02 - Jumlsl layanan 3uhidi tol laut, perintis angkuta[ laut, dan angkutan tcrnak yang tetap dan temtur 0r - JuDla]l pelabuhan yarg dibargua dan dikeebanakan 01 JuElah pelabuhan yang dibangun daJt dikeraba.ltglal 605.400,0 KEMENTERIANPERHUBUNGAN 700.979,4 KEMENTERIANPERHUBUNGAN 22.832,I KEMENTERIAN PERHI'BUNGAN or - Jumlah lokasi pergeEbansan/ pembalrgunan pelabuhan pendukung koneLtivitas laut 21 loka8i 3.177.O52,7 05.02.03.02 PRO-P: Pembangunan dan PenAembalgan Pclabuhan I-aut 05.02.03.03 PRO-P: Pelabuhan Mendukung Kawasan Strategb hioritas NasiDnal 0l Pelabuhan Iltettdukung kawasan strat€gis prioritas 2 2 2 2 16l rute 1 loka8i l9 lokasi r bkasi 01 - Jumlah pelabuhsn p€ndukura kawasan stratesk hioritas NaBioral 0s.02.03.04 PRO-P: Penyele[ggaraar Layanan Subsidi Tol Iaut dan PcrintiB Angkutan Iaut 01 - Terlakoa.naala pcnyclenggaraan layanan oubsidi tol laut dan pcrintis anekutan laut 02 - Jumlal layanan angkutan laut perintis Ol - Jumlah layanan angkutan tol laut tetap daJt teratlrr 2 35 rute 1.847.941,2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2 l2O rutc 03 - Jumlah layanan angkutan terna.k - A.V.17 - 2 EL|K INDONESIA Pdotttar lrdorrl lPf,l/PrqrrD ^}tlorlt ^r lPPl/XcC.t ^tr ^Pdorltr. lEPl/Proy.L ^Ho ^tr. ^(PRo-Pl t-afrr"rl ! Drhrg.r T.rhrdrp Ar.hrr Pr.dd.ri hrtaEai Fahlaaar T.r8.t tp. .rrtr 05.02.04 KP: Konektivite3 Udara 01 - Tem/ujudnya konckivitaa Ol - Jumlah layanan angkutan udara dan angkutan BBM untuk Kaigo tlerintia 02 Jumlah bandara yara dibarryun da, dikembaltgkan 03 Jumlah layanan angkutan uda.ra perintio o5.02.(x.ol PRO P: JeEbatEn UdaE 0 I Jum,lh bardara pe[dulong jembatan udara yang dikembangkan 0l - Jumlah bandara jembatan udara yang pendukung dikcmbanekan 02 Juml,a} la,aIran ka.rgo p€rinti8 mendukutx ^jembatan udara 2 43 rute 2.981.010,3 2 64 lokasi 2 2 220 laJranan l0lokasi 636.350,4 KEMENTER]ANPERIiUBUNGAN 2 43 rutc 05.o2.o4.o2 PRO-P: Pembanaunan Bandara Baru Ol - Terlakananya pembangunan baidara b6ru 0l Jumlsi bandara yana dibangun 2 2 lokasi 1O2.O5O,O KEMENTERIANPERHUBUNGAN 05.02.04.03 PRO-P: Pengembangan Bandere Hub Primer 0l - Terlaksananya pcngcmbangan bandan hub priE€r 0l - Jumlah bandan hub prim6 yang dtu€habilitasi/dikembanskan 2 2 s2 lokEsi r bkasi L745.725,2 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN IO.OOO,O KEMENTERIANPERHUBUNGAN 0s.02.04.04 PRO-P: Pelrbangunan Barrdaia P.r an an lwaterba,sed Aitporq untuk Mcndukung Destinasi Pariwisata 01 Terla.kEananya pen,.rsunan kajian pcnyiapan pcmbangunan pelairgn luatefiased ^anpotll ^\nE k mendukuns destina8i pa.riwhata 01 ^- Jumlah kajian pcnyia!,an bandara pcrairan - A.V.18 - Pllorltrl I{rllottd Prl/Pro8r.E ^Hornrr lPPl/I(Gdrtrr ^Pdodt.r lxPl/hoyck ^hto trr lPRo-P| I-EITITTFI Dutular! T.thrdrp irflhlr Ercaftlco T.tTGt Rp. ,rutr i]i.rrlrFrl5fr|.lrn 22O layan6jr 446.884,7 KEMENTER1ANPERHUBUNGAN 8.759layanan o5.02.04.05 PRO-P: Layanan Subaidi Angkutan Udara 0l - T€rlakananya layanan angkutan udara perintis 0I - Jumlah layarEn angkutar udara perintis 2 2 05.02.05 KP: Konektivitas Darat 01 - Terwujudflya konektivita8 darat 01 - Jualah ^peliabuhan penyeberangan, danau, dan sungai yanc dibangun dan dikerEbangkan 02 - Jumlah terminal penumpang dan barang antarnegara s€rta terminal tiF A yan8 dibansun 03 - Jumlah layanan pcrintis angkuran jalan 2 13lokasi 1.554,108,8 2 I I lokasi 2 362 laysnan 04 - Jumlah layanan perinth angkutan penJrcbcransan 2 284 layanan 05.02.05.o1 PRO-P: Peabargunan Pelabuhan Penyeberangarr Baru Ol - TerlaksarEnya p.mbangunan pclabuhan penycbcran8an baru 0l JuElah p€labuhan penyebersnsar, danau, dan sungai ^pada ^jalur logbtik yang dibangun 2 13lokaii 402.499,9 KEMENTERIANPERHUBUNGAN SK NoO98742C 0l - Terlaksananya pembangunan tert rinal penumpang dan barang antarnegara 3 lokasi 60.000,0 KEMENTERIANPERHUBUNGAN 05.02.05.03 PRO-P: Pearbangunan Tcrminal Penumpang dan Barang Antarncgara 0l - JuD ah ten: dnal artamegara yanS dibanSun/ditinSkatkan 2 - 4.V.19 - lIIitrtIIlFM Pdodt.t llrrtoErl Pfl/Prog.tn ^frfodtr. FA/x.gl.t ^n ^ttbdr.r (xE/ProycL Horitrr (PRo-Pl grlrr.n i lT-t; t Dltular! Tcrh.d.E At.h.n Tutct 284layanan 362l^yan,'r RD. Jrt Ir.t !.1 Pcht ..!r 93I.677,3 KEMENTERIANPERHUBUNOAN 159.93I,6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 05.02.05.05 PRO-P: Penyediaan layarlan Perintis Anakutan Darat untuk Penuriparg da, Bararg 0r - Tedaksananya ^penyEdiaan layaran p€rintb angkutan darat uatuk penumpang dan barang Ot - Jumlah trayek perirtis anAkutan pcnyebcran8an yang dilayani 02 - JuElah Eayek perinttu argkutan ja.lan yang dilayani 03 - Jumlah tayek angkutan multimoda yana dilayani 2 2 2 33 layanan 04 - Jumlah trayck angkutan barang ]ang ^dilayani Ol - Jumlah terminal p€rumpang TiF A yan8 ditinskatkar/direvitalisasi 2 2 6 layansn 8 lokasi 05.02.05.06 PRO.P: PcninSkatan/ Rcvitalbasi Terminal Pcnumpang Tipe A Ol - Tcrlakananya peningkatan/ revitalbasi teminal penumparg Tipe A 05.03 PP: Infrastruktur Perkotssn 01 - Meningkatnya layanan infrastruklur perkotaan 02 - JuElah sistem anakutan umum maaaal di p€rkotaar be€ar l,ainnya yang dikembangkan (kota) 0l - Jumlah kota ^yanS dibangun perlintasan tidak scbidang kercta apj.l flwverl uderylrss (kuEulatio (kota) 2 l0lokasi 3.299.494,6 2 6 kota 03 ^- Jumlah kawaian di permukimsn kumuh perkotaan y8ng ditanaani melalui p€remajaan kota - 4.V.20 - SK No 098743 C 2 j Il LlK t,l Hodtar IlrdoE.I lPf,)/horrur ^EHodh. IP?l/Ecgtrtr! ^fHodt.t lpl/PtoFk ^rt{odt ' (PRo-Pl i]lr'r[il!l Durutrgnt TcrhrdrE Afl.hE htt.Irt PcLltrri Tug.t Rp. .rutr 4 kota 3.247.421,6 0s.03.01 KP: Transportasi Perkotaan 01 - TerwujudnJra layaran anskutan umuE massal perkotaan 0 I - Jumlah angkutan massal berbasis rel yang dibangun/ dikembangkan {kotal 2 2 11 kota 0I - Tenrujudrya layanan angkutan umum maasal di 6 (enam) kota mctropolitan 0 I - Jumlrh kota Fng dibansun/ dikembsngkan anskutan ma$al berbasis rcl 2 2.826.257,0 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 02 - Jumlah kota ,ang dibangun/ dikembangkan angkutan ma$al bcrbasis jalan 2 03 ^- Jumlah pengadaa, dan ^pemaaangan ATCS dan ITS 2 54 paket 05.03.01.02 PRO-P: Pembangunan Fasilitas Alih Moda yang Terintegrasi dengan Pusat Kegiatan Ferekonoraian, Pemukiman, da.tl Fa3ilitas Urrlum pada Sitapul-siapul Transportasi 01 - Tcrwujudnya pembansunan fasilitas alih moda yang terintegrasi denSan pusat keeiatan perekolromran, pcrmukiman, dan fasilitas umum ^pada simpul-aimpul transPortasi 0l - JuElah kawasan alih Eoda yana Erifltegrasi dengan pusat kegiatan perckonomian, peraukiman dan fasilitas umum pada simpul-simpul transporta.i yang tcrbangun 2 6 rekomenda3i kcbiiakan 5.5OO,O KEMEIYTEzuANPERHUBUNGAN - A.V.2l - 2 54.719,3 KEMENTERIAN PERHI'BUNGAN 0s.03.0r.03 PRO P: Pengembangan Stutem Angkutalr Umum Ma$al di Bessr Iainnya 0l Terwujudflya layaran angkutan umum ma8sal di perkotaan bcsar lainnF 01 - Jumlah sistcm angkutan umum massal ya.rls dikeEbanakan di perkotaan lainnya I roEUE[tIilI^\FtrtII-FTN Prbdti. If.do|rrl (Plo/Pro8ruD HoEnrt (lP,/Larrt..! Prlo tar (xPl/Proycl rHoErtr. llRo-P) Indlt t r DutlrES.! T.rhrd.p Anhrn Prcrldc! Tugct Rp. .rrtr LElt.trd P.hL.Er 05.03.ol.04 PRO-P: Pembaruunan Perlintasan Tidak Sebidang antara Jalan dan I(A di Ol - Terlaksananya pembangunan perlintasa! tidak sebidanS antara ^jala.n dan KA di pcrkotaan 2 4 lokaai O,O KEMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMA}IAN RAKYAT 05.03.0r.05 PRO-P: Pembangunan Jalan 01 - Terlaksananya pcmbangunan jalan pcrkotaan 0l - Panjangjalan p€rkotaan yang dirangani (tcrmaruk ^jalan lingkar) 2 6,8 kE O,O KEMENTERIAN PEKER.IAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAI(YAT 2 4 lokasi 05.03.01.06 PRO-P: PenyEdiaan Subsidi Angkutan Umum Masssl 0l - Terselenggaranya peny€diaan suhidi angkutan umum ma$al perkotaan 01 - Suhidi argkutan umum maaaa.l perkotaan 2 12layanan 400.945,3 KEMENTERIANPERHUBUNCAN 0s.03.02 KP: Infraatruktur dan EkosisteE TIK Perkotaair 01 Terbansunrya inftaatrulcur dan ekoaiatem TIK Perkotaan 01 Pers€nta8€ rumal EngAa terlayani jaringan intemet al(ses tetap pitalebar telh6dap total lurlah tanEa 2 30 % (kumulatifl t2.o73,O 05.03.02.ot PRO-P: Pengembangan TIK Perkotaan 0l - Terlaksananya p€nacmbansan TIK pcrkotaan 0I - Jumlah rumah tanSga terlayani jaringan intcrnet akcs tctap pitalcbar 02 - Jumlah kab/kota yang meldapatkan pendampinaan dalam penyusunan masterplan smar, altg 2 I2.073,O KEMEI{TERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 19.000.oo0 rumah tarEga (kumulatf) - 4.V.22 - 5 200 kab/kota (kumulatio FRESIOEN REFUBLTK INOONESIA Hodtrr IlrioEd (Pnl/Prog.a kro rtr. (PPl/Ecg|atu Prlorltr (rPl/Ptoy.r Pdorna. (PRo-Pl |]!IITIiI.'I DuLlnt n Lttrilrp Ar.hrtl T..l.t Rtl. .rutr 431.24\2O GWh 1.675.046,2 Lrttrtltl Pchtt .!r 05.04 PP: Drergi dan IGterlagalistrikan 0l - Meningkatflya akes dan pasokan cncrgi dan tenaaa lbtrik yanS merata, andal, dall cfrfien 0l - Jumlah produksi tenaga liEtrik 2 03 Juhlah pengauna li8tlik a5.216 ribu ruEan tangSa kumulatif 2 04 - Jumlah sambungan rumah ^jaringan gas kota 2 4.010.445 kumulatif, sambungan 05 Jutalah kapaoitas kilang hinyak (kumulatio |.276.000 Banel per Cale ddr DgglBPCD 2 05.04.01 KP: Keberlanjutan Penycdiaan Endgi dan IGtenagalbtrikan 0l - Tcrlaksananya kcbcrlanjutan Fnyediaan edergi da,r ketenagalbtrikan 01 - Susut ^jarhsar 2 20 ^0/o 02 - Polsi kapasitas Erpasang pstrbanSkit EBT tcrhadap total pcmbangkit 2 4,6 vo 86.474,4 os.04.01.01 PRO P: Perbaikan Efisiensi dan Emisi Energi dan Ketenaaalirtrikan 01 - Terlaksananya perbaikan cfrsiensi dan emhi energi da.n kctenagalbtriksn 0l - I(apa8itas terpasana EBT ta.abahan 2 3.662,7 MW 86.474,4 KEMENTERIAN ENERCI DAN SUMBER DAYA MINERAI, KEMENTERIAN KEUANGAN 02 ^- Jumlal pcnambahan sfutem 2 t.69214.49O kms/MVA 03 Jumlah penambahan afutem di3tribusi - 4.V.23 - 2 43.113/3.119 kms/ MvA { REPTJBUT INOONESIA Prlotlt.. If.tlolrl lPIl/ProgE ^n ^Ptro8ltrr Pq/r.8rrt ^! ^Ptlornar lxPl/Proycl ^fHo trr lPRo-P) 0s.04.02.02 PRO-P: Perluasan Aksea dan Keterjangkauan Energi dan Kctenagalistrikan iFrlr: rttt 0l - Penaabahan ^pelanggan baru Dufuq.n T.rhrd.p Atrhr! T.rl.t Rp. .rutr L504.794,4 Ilttrtlrl Pchlt.rr 05.or.02 KP: Akoea dan Keterjangkauan Energi dan Kctenagalbtrikan 01 - Menirgkahya aI(8eB da, ketlrjangkauan eneryi dan ketenagalbtrikah 2 1.997 ribu pelanggan 01 - Terlaksananya p€rluasan ak€s dan keterjaqkauan cnergi dan ketenaga.lhtrikan 02 Jumlai penyediaan ga8 0l - Jumlah pensEbalEn sistem dtutribuBi 02 - Jumlah penambahan penyalur BBM satu harSa 2 2 2 2 214.943 Setara Barel Mturyak (SBM) 0s.04.02.01 PRO-P: Perluasan Jaringan Gas Kota 0l - Terlaksananya pcrluasan jarinsan sa8 kota 0l - Jumlah laporan Fasilitasi PembanAunar Jarilaan Gaa Bultri untuk Rumah Tarrgga non-APBN 3 laporan 3.994,6 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 43.113/3.119 I.5O4.799,A KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 7l peryalur 03 - Tahapan p.mbangunan pipa txansmki sas bumi ruas Circbon Scmarang 2 05.04.03 XP: K€cukupar Penyediaan Enerai dan Terlaga LiBtrik ol - TcrEedianya paEokan enerSi dan tenaga lfut k ^yanS cukup 01 JuElah cadangan operasional BBM 2 23 hari 79.777,O 02 - Sgstem Average httefiuptiot Duration lhder (SAIDI) 2 I jam/Flanssan/ 0 I - Panjarg ruas pipa tiarsmiai dan di.tdbusi sas bumi yans difasilitasi (kumulati4 02 - Terlaksa.nanya Fmbairgunan ^pipa ^ga3 ^bumi - 4.V.24 - 2 21.9s0 kE EUI( INOONESIA Hodt r rltlold (Prl/EotrrE klorltir (PP)/EGtIrtrE Pdonltl. (XP)/Proy.k FHorit r (PRo-Pl I-i: ITITHEN DulI[4u T.rhrd.p Arhar! Turct Rp. .rutr B!r,rEFrIJrT-Ert 05.04.03.01 PRO-P: Peningkatar Keardalan Infrastruktur Energi dan IGtenagalfutrikan Ol - Jumlah penambahan kapasitas pembangkit 4 rekomendasi kebiiakan 79.I I4,3 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2 2 5.724 MW 2 r.69214.49O 0s.04.03.02 PRO-P: PembaaSunan Kilang Mifiyak Buai 0l - Terlalcananya pembangunan kilang minyak bumi 0l - Jur ah peningkatafl infragtruktur kilane minyak bumi (kumulatio 1.276 ribu BOPD 662,7 KEMENTERTAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2 1,2,5 05.05 PP: Tra,tsformasi Digital 01 - Meningkatnya pembangunan dan p€Itranfaatan infra.truktur TIK, !€rta kontribusi !€l(tor informaai d6n koDrunikasi dalam pertumbuharr ekoroEri Ol - Pers€ntase rata-rata pertumbuhan sektor TIK a,ao % 13.919.362,2 02 Perc€nta8€ pen8Aurra internet 2 a23O Vo 03 - Proporsi individu yans Eenaua8ai/eeEiliki telepon gengaam 2 75,70./" 05.05.0r KP: Penuntasan Infrastruktur TIK 0l - Tcrlaksananya penuntasan infrastruktur TIK 0 I - Persntas€ de8a berpenduduk yana aendapatkan aksca ^jar: ingan motrle 02 Per.enta!€ kecamatan yang terjangkau infrastnrktur ^jarrlgan aerat optik 03 - Pc$cntas rasio harga layanan rtted broodband tlritadap pendapatan per kapita (pada k€cepatan up to 30 Mbps) 2 100 % (kumulati4 r r.498.378,0 2 61 % (kumulati4 5 7V" - A.V.25 - FNESIDEN EEFUBLIK INDONESIA Pltorttr. fltiond (Pll)/Proar.ln Ptlodta. (PP,/E lt t.a Frlodt t (rPl/Prcy.k Hodtrr (PR(}P| r-i: lTITFlI,ll DulIlrtrr Tcrhia., Arahatr Trttct Rp. .rutr i' ^j'!rirE!.lE5H?FEn 04 Pers€ntase rasio h€rga lEyaran t ttbile bmadbdd tf.rbsdap perdapatdr per kapita (dilihat dari rata-rata kuota 1 GB) 5 o,25 ^0a 06 Perldrtas€ ^janskauan populasi penyiamfl TV digital 2,5 ao ^o/o os.os.01.01 PRO-P: Pengembangan hfrastruktur Pitalct ar pcnSembangan pitalebar 0I - Jumlah desa di 'ilsya}l 3T yang mendapatka[ akses relutrer 4G 01 ^- Terlaksananya 2 5.025 desa (kumulatif) 8.043.1I1,9 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 05.o5.01.02 PRO P: Pengerabaruan Infrastruktur Pcnylaran 01 - Terlaksananya pengcmbangsn infr astruktur Fnyiaran 0l - Tcrlaksananya pengcmbangan infrastruktur TIK pemerintahan 01 - JuElah irfrastr"uktur dtiriral brcadcasting sgstem 0l - PcEcntase K/L yang Eenssunakan/terhubuns Jarinsan lntla PeEerintah ^(JIP/ Gouerncmnt Nen,orq KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, TELEVISI REPUBLIK INDONESiIA, LEMBAGA PEI{YIARAN PUBUK RADIO REPUBUK INDONESIA 2 2 60 unit 40 L441.O22,7 KEMENIEzuAN KOMUNIKASI DAN TNFORMATIKA t-974.243,5 05.o5.01.03 PRO-P: Pengefirbangan Infrastruktur TIK P.meriniahan 05.05,02 KP: Pemanlaatan Infrastruktlrl TIK 0l - Terwujudnya pemanlaatan infrastruktur TIK 0l - PcEcntasc kontribusi sektor TIK terhadap PDB 5 4,so_s,7v. ^1.564.668,9 02 - Ibr€entale K/L/D yang mcmsnfaatkan clorrd pcmcrintah (kunxulati4 5 50v" - 4.V.26 - REI'UAUK INDONESIA Prlorlti. i.do|tr l lPtrl/Ptogr.o ^P ^orltrr {PPl/x.arrt ^r ^Frlodtr. (Bll/koycl Hodtrt (PIO-P, r-i: l1rT?lIrl DlrLlrrJE T.rhrd.p In.t.nd P.hL.,rr Trrt t RE. Jutr 05.05.02.01 I,RO P: Pemanfaatan TIK tayanan Pcmcrintah 0I Terlslcananya pemanfaatan TIK layanan p€Eerintah 0l - Jualah aplika8i generik }?ng dikembanskan s€cara multi platforE 5 35 aplikasi (ku!rulatO 834.041,7 KEMENTERIAN DAI,A.II NEGERI, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOIOGI, KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, ARSTP NASIONAL REPT,IBLIK INDONESIA, KEMENTERIAN I(ELAITAN DAN PERII(ANAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN KESEHATAN o5.o5.02.02 PRO-P: Pemadaata[ TIK Layanarr Ma8yarakat dan Dunia U€aha 0l - Terlaksananya p.manfaatan TIK layanan masyarakat dan dunia usaha 0l - Jumlah starr-up aktifyang Grbentuk 35 stad up 730.627,2 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATI(A, KEMENTERIAN AGAMA, KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOM] KREATIF, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRAS; I, I(EMENTERIAJ'{ PERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KF,BUDAYAAN, RISET, DAN IEKNOI,OGI, KEMENTERIAN KOPERAI}I DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH, KEMENTERIAN KEI-AUTAN DAN PERIKANAN, PERPUSTAXAAN NASIONAL REPUBUK INDONESIA, TELEVISI REPUBLIK INDONF^SIA, KEMEI{TERIAN KEUANGAN 5 05.05.03 KP: Fasilitas Pendukung Tran3formasi Digital Ol - Ters€dianya fasilitas pendukung transfonEasi digital 01 Juml,a} perta pelatihafl digital Bkill untuk menuju ekonoai d1gital 01 - Tertralcaralya pengelolaan 01 - Jumlah kontcn ncgatifyang diblokir inforaaai accaia aman dan t rintegasi 50.000 pe&rta 856.3r5,3 05.o5.03.0r PRO-P: PeDtelolsan lnformali secara Am6n dan Terintcgraal SK No098750C - A.V.27 - 1,5 25O.O0O konten neaatif 200.332,4 KEMEI{TERIAN KOMUNIKAI}I DAN INFORMATIKA, BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, KEMENTERIAN PERTAHANAN, BADAN INTETIJEN NEGARA. KEPOUSIAN NECARA REPUBUK INDONESIA ,( Prlodtrr rdoErl lPf,)/koSt.tn ^fHorft ^r (PBlKGAl.t ! Pdo ltr. lxPl/Proy.L ^Horlt.l ^(PRO-PI 0s.05.03.02 PRO-P: Pengembangafl Litera8i den Kahliar TIK iifiIrrF.n Drh.trr.,r TGrh.drp Anlu Pr.d.l.tr Tug.t Bp. Jut 649.7@,1 u!r,rEr.,lrl5lfr-t'rt 0l - Terlaksanarya pcngembangan literasi dan kcahlian'flK 5.0OO.0OO olans 05.05.03.03 PRO-P: Pengembargan dan Fasilita8i Industri TIK 01 - Terlaksananya penSembangan dan fasilita8i industri TIK 0l - Pers€nta3e pengembangan laboatorium BBPPI Eebagai pulat TIK CATATAN: 2024 pasca perretapan APBN 2024; ^(3) Pagu B€lanja K/L b€rdasarkar Pertemuan ^Tiga Pihak ^Pagu Indikatif 2024. KETERANGAN Dukunaan Terbadap Aralmr Pr$iden: (r) Pcmbangunar Sumber Daya Marusia;
PembanSunan Infrastruktur; ^(3) Penyederhanaan ReSulasi; ^(4) ^Penycderhanaan Birckrasi; ^(5) Transformasi Ekonomi. 100 vo 6.273,3 KEMENTERIANKOMUNIKASIDANINFORMATIKA SK No098751C - A.V.28 - PRIORITAS NASIONAL 6 : MEMBANGUN LINGKUNGAN HIDUP, MENINGKATKAN KETAHANAN BENCANA, DAN PERUBAHAN IKLIM Prlodtr. r.donrl (Pr|/Pro8rro HoEnrr (PAlEr|cstE Prlorltr. (xPl/Proy.t Pdodt.. (PRo-Pl : t: !.rl.Tr Intlltrt ( Duku,rgur Tcrhrd.p T.tlct Rp. .rutr itr,i?TftTrfn17l 06 PN: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Kctahanan Bencana, dan Perubaltan Iklim Or - Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 0l - lndek Ku6lit$ Liagkungan Hidup gKIJI) 69,74 4.7r 1.308,5 01 Penurunan potensi kehilantan PDB akibat da.Epak bencana dal! iklim terhadap total PDB t,25 "/" 27,2? ^oA 03 - Persentaa€ penurunan intcnsitaa emiai GRK 0l Irdeks Kualita8 Air ^(lKA) 5 27,30 vo 31,64 Vo 55,50 2.055.569,1 06.01 PP: PeninAkatan Kualita3 Lingkungan Hidup 0l - Mcningkatnla kualitas air, kualitas air laut, kualitaa udara, s€rta kualitas tutupan lahan dan ekNisteE Ea.Ebut 02 - Indek Kualitas Air Laut ^(IKALI 5 60,s0 03 - Indeks Kualitas Udara ^(IKUI 5 84,50 04 Indekr Kualitas Tutupan lahan dan Eko3ilteIa Gambut (IKL) SK No098752C - A.VI.I - 5 65,50 c J .( EI]EIEtril REPIJSUK INOONESIA Hodtrr trr.lon.t [Pr,/Prog.n ^rlrodt ^r (PPl/x.glrt n Prlodt r (BPl/PtoycL Hodtr. (Pr(}Pl t-af,Jl.rt t Duturlg..! T.rhrdrp At..hrr Lrrtrtrd Pctrbllr Tug.t RE. .rutr 06.ol.0l KP: Percetahan PeDceftaran d6, Kerusakan Sumbcr Daya Alam dan Lingkungan Hidup 0I - Menurunnya pot€nsi kejadian pcnccmaran da1l kcrusakan SDA dan LH 01 Juml"I lokasi pemantauan kualitas lingkungan 04 Pers€nta!€ perurunan luas keba.karar hutan dan lahan di provinsi rax,a, kebakaran huta, dafl lahan dari 5 1.141 loka8i t.140.572,1 5 3.750 peruaahaan 5 70 ^juta ha 5 2,OO ^oA 05 - Luas kawasan konservaai 06 - Luaa kawaaan konaervaai perairan 5 5 27 ^juta ha 29,3 juta ha 07 - Akurasi informaai mcteorologi 5 93'% 08 - Akuraai informaai kliraatoloai 5 a4 v" 06.01.01.01 PRO-P: Femantauan Kualitag Udara, Air, dan Air l,eut 01 - Ter.edianya data kualitas air, air liaut. dan udara 0l - Jumlah pcnambahan alat pemantauan kualitaa air sungai dan danau sccara otomatis 615.I I9,5 BADAN METEOROI'GI, KUMATOIOGI DAN GEOFISIKA, KEMEMERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 4l I unit 02 - Jumlah penambahan alat pemantauan kualitas udara ambi.n 5 72 ]unit 03 Jumlah trokaii pemarrtauan kua.litas air laut lcaara manual - A.Vt.2 - 5 37 provinsi FRESTDEN NEPUAUK INDONESIA htorlt.. f,.rlo|td (PU/Etog n P$odtr. lPPl/t Crtrn ^Hornrr (IPl/ProycL Ptro tl' (PRo-Pl ?.lr: tFl LLdlLrtoE Duhrr.r Tcrhd.p Ar.f.n Md.r T.rgct RE. Jut. n: rlr?i.1r?JrtEr l 06.ot.o1.o2 PRO P: PeEantauan Kinerja Pengelolaan Lingkungan pada Usaha dan/atau Kesiatan 01 PeEantauan kinerja pengelolasn linskunsan pada usala dan/atau kegiatan 06.01.01.03 PRO-P: Penycdiaan Inforrnasi Cuaca dan lklim 0l - Jumlah badan usaha yang tcrpantau memenuhi baku mutu embi 21.167,3 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN IOO.OOO,O BADAN METEOROIOGI, KUMATOIOGI DAN GEOFISIXA 5 3.75O badan 02 Jumlah badan usaha yang terpantau memenuhi baku mutu air limbah 5 3.750 badan 5 30 pclabuhan 04 - Jumlah badan usaha tambang l,ang meningkat kincrja pengclolaan lingkungannya 5 113 badan 05 ^- Jumlah badaa u8aha yarg mcmenuhi persyaratan pcmulihan ekoahtem galbut 5 400 badan usaha 0l - TcE€dianya informasi cuaca dan iklim 0I - Akurasi informasi meteorolosi publik 5 90v" 02 Akurasi inlormasi Eeteorologi penerbangan 5 100 % 03 Akurasi inlorEasi Eeteorologi 5 a9 vo 04 - AkuE3i infomaei iklim 5 a4v" 06.01.01.04 PRO-P: Pencegahan Kebakaran hharr dan Hutan 0l - McnurunnJ,a angka kejadian kebakaran lahsn dan hutan 0l - Jumlah desa yan8 dicesah dari kebak ian hutan d6rl lahan 5 l 701 de3a 260.973,0 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHTITANAN 02 - Jumlah kawasan hidrologi gambut yang mcmiliki infrastuLtur tata air adaptif kekerinsan/rEraca air yans lema.kin meDlbaik dalam auatu KHc 5 SK No098754C - A.VI.3 - 3OO KHG Priodtr. rr.loarl (Ptrl/EortlE Pdorrhr (PP,/rcAhtu rHodtr. (XPl/Proy.L Eforft r (PRO-PI DuLu!ar! T.rhrd.E At.hrr Pr.rld.n TEgct Rp. Jutr Ildltrtor 0f - JuEla}l leEbaaa/koraunitaa a€rta Scncrasi ^pcduli dan bcrbudaya lingkunean hidup EfrTl.l: rtrljlf-T,ll 06.01.01.05 PRO-P: Pcningkatan lGsadaran dan t(apasita3 Pemerintah, Swasta, dan Maayarakat terhadap Ungkuagan Hidup soo lembasa/ koEunitas 27.381,8 KDMEMERIAN PERTANIAN, KEMENTERIAN LINGXUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 25 produk 65 ^juta ha 96.430,6 06.01.01.06 PRO P: Pencegahan Kehilaigan Keaneka&ga.Ean Hayati dart Keru8akan EkGfutcm 01 - Luas hutan dcngan Indek Jasa Linskunsan tinssi 5 02 - JuElah produk r6ma}r lingkungan yang tereSister dan maauk dalaro pengadaan barang dan jasa pemerintah 01 Terlaksanaryapencegahan kchilangan keanckaragaman hayati dan kerusakan 02 - Luas kas,asan kons€rvasi perairafl, p$isir, dsr pulau pulau kecil yang operaaiona.l KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINDRAL, KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 5 17,89 juta ha 03 - Jumlah keaflekaragarran hayati perairan yang dilindungi, dilcstarikan, dan/atau dimanfaatkan 5 20jenis 04 - Jumlah unit pcrlindungan kehati di luai kac,asan konscrvasi yang dibcntuk dalam rangka ^p€ncegahan kehilangan kehati dan kcrusakan ekGtutem 05 - Jumlal kebun raya daerah }?rg dikembarykan 5 5 17 unit 2 unit 06.01.01.07 PRO P: Pelyediaan Data da.!r InforEaar Keanekaragaman Hayati dan Eko3istem 01 - Tcrs€dianjra data dan infonnasi keanckaragaman hayati dan ekostuteE 0l - Luas kawasan yang diinventari€asi dan dive fikasi dengan nilai ke€nekaiaga&an hayati tinggi sccara partisipatif di luar kawasan konscrva8i 5 9,3sjuta ha 19.500,0 KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHTITANAN 02 - Jualah layanan bal,ai klirinS kcalekaraaaman hayati - A.VI.4 - 5 I tayanan Pltodtrr rrioEd (Pm/ProEnE ltlodtrt (PPl/xGdrtE Er.dtrt (XP)/Proy.k F orltr. llRGP, Al.lta! Irdttrtor DrtulErtr TGth]lrp Ahu Pr..l.l.ri TUEGt Rp. Jut t-firrfiIl5ff?rE?t 5 8,7 ^juta ha 06.01.02 KP: Penanagulsngan Pencemaran dan Kerusakan Surnb€r Daya Alam daIl Ungkungan Hidup 01 Meningkatryarespons cepat dalam mengurangi intenaitas keru3akan SDA da, LH 0l - Jumlsh sampah yang terkclola 5 69,80juta ton 272.740,3 02 Fers€lrta€€ penurunan sa.lrpah ya.ng terbuang kc laut dari bas€hn€ 5 60 v" 03 - Jumlah limbah 83 yanS terkelola 5 l26,49juta tor 04 - Peruentase penurunan beban p€ncemaran yanA dibusng kc badan air pada 15 DAS prioritas d$i baselir?€ 4.546.946,30 ks BOD/hari 5 0,053 % 34 lokaci 06.oI.o2.ot PRO'P: Penanganan Pencemaran dan lGrusakan LirIgkunaan Ol JuElah lokasi Fnserdalisn penceaara, peahir dan laut dari tumpaha[ hinyak dalr suEber p€ncemar lainnya 100.422,0 KEMEMERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 0l - dan TertarEani[ya ^penceDraran kcrusakan lingkunaan 5 02 - Jumlah fagilitaa ^pengol,ahan air limbah tcrbangun 5 38 unit 06.ot.o2.o2 PRO-P: Fengelolrar Sampal Rumah Tangga dan Sampah PlaBtik 0l - Terkelolanya timbulan sampah rumah tangga dan salrlpa}l plastik Eelalui p€ngunr8ar dan penanganan timbulan sampah Ol - Jumlah pcngurangan timbulan sampah sccara naaional 5 19,70juta ton 39.290,0 KEMEMERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 02 - Jumlah penanganan timbulan sampah !€csra nasional - A.VI.s - 5 50,10 ^juta tor FNESIDEN FEPUBLIK INDONESIA }llodh. f.rbnd (Plll/Prognr Pdodtr. (PPl/x.glrtu Pdornrr lxPl/koyck ^Hodtr. IPR(}n 06.o1.02.03 PRO P: PensurarAan dan Penghapusan Merkuri iFIIEIITI Drk[rrur T.rhdqt Arahan T tct RD. .htr Ir.t rid P.t l.lrnr Or - Mcningkatnya kualitas lirrgkurgan melalui penguranSan darr pcnghapu€an penggunaan merkuri ol - PeEcntasc p.nghapusan mcrkuri dari baselin€ tahur 2019 s€banya.k s0 ton di 180 kab/kota di 30 provin8i 5 20 v" 10.200,0 KEMENTERIAN LINGKUNCAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 7 unit 06.01.02.04 PRO-P: Pembangunan Fasilitas Pensolehsn Limbah 83 Mcdig dan LiEbah 83 Terpadu 01 JuhlaJl fasilitas pensolahan limbal El3 secara terpadu yang terbaflgun 122.424,3 XEMENTERIANPERINDUSTRIAN, KEMENTERIAN XESEHATAN, KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 0 I Menirykatnya ^jumlah fasilita8 pengolahan liEbah 83 dan limbah medig 5 3 unit 02 - Jumlah fasilitas pcngolahan limbah 83 dari sumbcr fasilitas pclayanan keschatan 5 la uriit 06.o1.03 KP: Pemulihart Pencemaran dan l(eruEakan Sumb€r Daya Alam dan Lingkungan Hidup Ol - Meningkatnya upaya pedulihan pencema.ra.n dan kerusakan sumber daya alam dan lirgkungan hidup 0 I - Luas lahan gambut tlrdcgradasi yarA dipulhkan daIl difasilitasi rEstorasi aa.Ebut 02 ^- JumtraI lahan terkontr.Einasi liEbah 83 yans dipulihkan 3€cara nasional 03 ^- Jumtral kawasan ^pesiBir dan pulau pulau kccil rusa} yartg diputhkan 04 ^- JuDrlah .peaiea TSL teranca8 punal Jrang ^ditingkatkan ^populasinya 5 330.000 ha 329.492,7 5 230.000 ton 5 l l lok$i 5 25 ^jenis 0l - Terlaksaranla rBtorasi dan pcmulihan lahan gambut - A.VI.6 - 300.000 ha 144.808,6 XEMEI{TERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 06.0r.03.0r PRO-P: R$torasi dan Pemulihan lahen cambut 0l - LuaB ekosi8tem gambut ya[g tcrkoordinasi dan difasilitasi rcstoraai gambut pada 7 provinsi rawan kcbakaran hutan 5 LIK r: 'l INDONESIA Prlorlt . Ifrdoad (Pll/rioanE ktorlt.r IPP)/rcrtrtrl ^Prrornrt (BPl/ProycL EHodtr llR(}n [.I"1?il itfrIETl.N DuLunS.n T.rhrdrp Atrhrn Trtl.t Rp. J . il?Irlir.lISrfrTr|lt 5 30.000 ha 06.01.03.02 PRO-P: Pemulihan Laharr Beka8 Talabaru dan Lahar Terkontaminasi Limbah 83 0I - Terlaksananya p€mulihan lahan bekas tambara dan lah6n terkontaminasi limbah B3 O I - Luas lahan bekas tambang )Eng dipuliblan dar dirE|lamaBi s€cara nasional 44.944,5 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, KEMENTERIAN UNGKUNGAI HIDUP DAN KEHUTANAN 5 7.2il ha 5 25O.OOO ton 5 5O.OOO ton 06.o1.03.03 PRO-P: Pcmulihan Keru8akan Linakungan P6fuir dan Laut 01 - Terlaksalanya peEulihan kerusakan lfutgkungan pe.hir dan laut 0 I - Jumlah l(awasan pesisir dar pulau- pulau kecil ru8ak ,attg dipulihkafl 5.4OO,O KEMENTERJAN KEI,IIUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN UNGXUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 11 lokEsi 06.or.03.04 PRO-P: PeEulihan Habitat Spcsies Terancam Punah ol - Terlaksananya pemulihan habitat 6pe.ie! terancam punah 0 I - Luas konflik tenurial di kawasan komerva8i yans ditanaani 02 - Luas pemulihan ckosfutem di kawasan kons€rvasi 06.o1,03.05 PRO-P: Pedngkatan Populasi Speaias TuEbuhan dan Satwa Liar Terrncal1r Punah 0l - Ju&Iah luas kawasan perlhdungan keanekaragaman spcsics dan gcnctrk TSL 28.135,6 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHITTANAN 5 620-000 ha 5 5 45-0OO ha 0l - Terla.k€ananJra pcningkatan populasi spcsics tulrbuhan dan satwa liar terancartr punah - A.VI.7 - 21.450.OO0 ha 106.200,0 XEMENTERTAN UNGKUNCAN HIDUP DAN KEHT]TANAN, BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL FEPUBI.IK INOONESIA Hodtrr rrdond (Px)/Ptogtrn Pdorrt r lPPl/X.tf.t.n ^Pdodtr. (xPl/Proy.r Pdodtrr (PRo-P, 06.o1.04.01 PRO P: Penguatan Regula8i dan I(elembagaa.rl Bidana Suaber Daya Alam dan LLlgkunSan Hidup di Pu8at dan Daera} r-iir,IF{ltl Dutun r! T.rhrdrE At..hr! RD. .rut.
764,O In t lrl P.hlrrti T.rtGt 06.01.04 KP: Penguatan Kelembaaaan dan Penegakan Hukum di Bidane Sumb€r Daya Alam dan Lingkungan Hidup 01 Terlalcaranlapenguata, kclcmbagaan dan penegakan hukum di bidans sumber daya alam dan lingkun8an hidup 0l - PeEcntase ^pcmegane izin yang taat terhadap p€ratuan terkait bidarg lhgkuraan hidup dan kehutanan 5 70 vo 02 - Jumlah kasus pidana dan Frdata lingkungan hidup dan kehutanan yana ditanga 03 - Jumlah luas hutan yang diamankan dari galgguan dan ancaman 5 640 kasua 2.1OO.OOO ha 5 Ol - Terlaksaranya p€r[uatan rcgulasi dan kclcmba8aan bidang sumber daJ,a alam dan linekungan hidup di pNat dan daerah 01 - Tcrlaksananya penguatan sfu tem pcrizinan, pengawasan, da.rl Fnga.r,anan peruelolaan sumb€r dsya ala.E dan linSkungan hidup 04 - Jumlah dacrah yang mcmiliki peredcanaan, peflindungan, dan pcngelolaan lingkungan hidup 01 - Jumhh r.ajian Linekungan Hidup Stategis (KLHS) yang tervalidari kclsyaksnnya dan terjamin kualita&ya berbasis dokumen dala duku.ng daya tampung 01 - JuElalt u8aha dan/atau kegiatan yara diawasi k€taatannya terhadap izin lingkungan dan peraturan p€rundang- undangan terkait bidang LHK 8 daerah 40 kajian 1.450 badan usaha 167.292,1 5I.238,I KEMENTERIAN LINGKUNCAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 5 06.01.04.02 PRO-P: Ibrlguatarl Shtem Perizinan, Pcngawasan, dan Pengamanan Pcngelolaan sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 5 KEMENTERIAN LINGXUNGAN HIDUP DAN (EHUTANAN, KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN, KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN 02 - Jumlah sistem kajian dampak lirgkungan dan shtem informasi dokumcn linskunsan hidup 5 1 stutem 03 - Jumlah opera8i perrgama.lu.lr kawasa[ hutan d6lr peredaran hasil hutan itregal - A.VI.8 - 5 430 opera8i REruBUK INDONESIA fHoEttrt tridon'l DuLo,,8.,' (Pq/Proat n Pdornr. a.t.nr rndllrtd tffl*, TrEct Rp. .rutr h.t r.t Pclit .l!. lPPl/x'lLt'r ^Pdorlt Prc.ftr.r pe laian dar pcmcriksaan dokumen lingkurSan 94.233,8 MAHKAMAH AGUNG, ^KE.JAKSAAN ^REPUBLtrK INDONESIA, KEMENTERIAN LINGKUNCAN HIDUP DAN KEHUTANAN 5 5 350 perkara f 10 pcrkara 06.01.04.03 PRO-P: Penguatan Mekariome Pidana, Perdata, dan Mediasi dalam Proses Pencgakan HukuE Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 0l - Tcrlaksananya penauatan meks.Iri![rc pidana, p€rdata, dan mediasi dalam ^pro8eg peftgakan hukum bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup 02 - Jumlah s€flgketa linSkungan hidup ,.ang ^diselesaikan ^mclalui p.ngadilan ^daJl di luar ^p€naadilan 06.o2 PP: Peningkatsn IGtaharran Berrcana dan Iklim 0l - Berkurangnya potensi kehilangan PDB fibat dampak bencana dan balEya ikli!: r, serta Eeninakatnla kecepatan penya&paial informasl peri[gatan dini bencana kepada Easyarakat 0l - Persentas. penurunan potensi kehitrargan PDB akibat dsmpak bencana 02 - Penurunan ^potenai k€hilangan PDB s€ktor terdampak bahalq iklim 03 - Kecepatan p€nya.apaian informasi perinaatan dini bercana kepada l: 1asyarakat 5 5 5 O,tOy" I.813.470,0 t,t5 vo 3,OO menit 06.02.01 t(P: Pensnggula.lrgan Bencana 0l Menhgkat[ya sfurcm dan rcspom pcringatan dini yana didukunS olch upa]'a kesiapsiaSasr dan pengurangan risiko bencarta ierta pedrtgkatan kapasita8 darr koordin66i kelembagaan dalam pcnanggulanaan 0l Rasio investasi PRB tErhadap APBN 5 2 1,36 r.s37.242,0 loo 96 02 - Pcrs€nta!€ kelenakapafl sfutem pcringatan dini benc€ra hidrometeorologh dan tektonis 03 - Indek Risiko Bcncana lndonesia - A.VI.g - 5 729,62 RET'UBLIT TNOONESIA Pdorlt.r a.lo|!d lPll)/EotrrE ^Pdodt ' lPPl/x4htrE ^Hoattrr EPI/Droy.L ^Prdorn ^r ^(PRG4 iiITITEII?I Dukulirtr Tcrhrdrr AtrLu PL.Ll.ri T.r8ct Rp. aht it,r'!I]l: l!r? IfFF'.l 06.02.01.01 PRO-P: Penguatan Data, Infomasi, dan Literasi Berrcrna 4 5 layaran 207.473,O KEMENTERIAN DESA. PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAI DAI TRANSMIGRAIII, BADAN METEOROLOGI, KUM,IITOI'GI DAN GEOFISIKA, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB), KEMENTERIAN DAI.IIM NEGERI 15 kegiatar f00 kegiatan 06.02.01.02 PRO-P: Penguatan Sfurcm, Regulasi, dan Tats Kelola Bencana 0l - Jualah pelyuauna.n kajian untuk regulasi alart tata kelola benc€na 02 - Jumlah sistem keb€ncanaar yans dikenbanskan 01 - MeninSkatnya kualitas sistcm, rcgulasi, dan tata kelola bcncana yang saling bcrsinergi 4 14 kajia, 4.185,1 KEMEMERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, BADAN NASIONAL PENANGCUIINGAN BENCANA (BNPts) 2 3 stutem 06.02.0r.03 PRO-P: Peningkatan Sarana Prasarana Kebencanaan 01 - Meningkatnya kualitas {l.lrana prasafana kebcncSnaan 0l - Jumlah kab/kota yang mcmiliki standar minimal pdalatan dan logbtik kebcncanaan 300 kab/kota 548. r3r,9 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, ^(EMENTERIAN PEKEzuAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKIAT, BADAN NASIONAL PENANGGUI,ANGAN BENCANA (BNPB) 02 Perl€Irta!€ daerEh yara meEiliki loghtik da,It peralatar ^penanggutrangan bencafla yang memadai 2 a5 vo 06.02.01.04 PRO P: Integra8i Kerja Sama Kebijakan daD Pctlataan Ruang B€rb8is Risiko Berena 01 - Jumlah p€nyusunar kajbIl urtur( kebijakah dan regula8i penangguhrgan 02 - Jumlah dokumcn kajian rbiko dan tata ruang di kawasan rawan bercana dan pascabcncana 0l - Terlakananya inteara8i k€rja Eama kebiiakan dan penataan ruang bcrbasfu risiko s0 kajian 2.100,0 BADAN NASIONAL PENANGGUI,,IINGAN BENCANA (BNPts), KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, BADAN METEOROI'GI, KUMATOLOGI DAN GEOFISIKA SK No098761C 5 55 dokumcn - A.VI.10 - REfIUBLIK INDONESIA Hodtrr rrdolrl lPtrl/ProFn ^Fdo ^ltr. (P"l/Bctl.t ! Pttodt r (XPl/Prork Hodt . (PR(}P! 06.02.0r.05 PRO-P: Penauatar PenanaanaD Sr,lten ir: tTFlI& DuLulErr Tcrh.al.D Anh.n TurGt RD. .rrtr air,.-?lIl5hEiTt 0l - Terlaksananya p€nguatan penanganan darurat bcicana 0l - Rata-rata korban akibat bencana di dacrah rawan bencana p€r loo.ooo ^jiwa 265.074,I KEMENTERIANKESETIATAN,BADANNASIONAL PENANGGUI,ANGAN BENCANA (BNPB}, KEMENTERIAN KEUANGAN 0,2ojiwa roo ^y.
02.0r.06 PRO-P: Pelaksanaan Rehabilitasi dr.tl RekorEtruksi di Daerah Terdanpak Bcncana 0r ' Terbkarlanya rEhabilitasi dan rckon8truksi di daerah terdampak lrencana 0l - Per8€ntase pelayanan publik yanS berhasil dipulihkan 02 - k?naikan ketahanar di daenh 2 too v. 2.426,2 KEMEI{TERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI, BADAN NASIONAI PENANGGULANGAN BENCANA ^(BNPB) 5V" 06.02.01.07 PRO P: Penguatan S8tem Mitigasi Multiancaman Bencaaa Terpadu 01 - MerEuatnya sbtem mitigasi muttiancaman b€ncana t€rpadu 01 JuElah Stutem Mitigasi Multiancaman Be cana (MHEWS) terpadu 02 - Jualah kelompok masyarakat tangguh bcncana 2 1 sistcm 507.491,7 KEMET{TERIAN DAJAM NEGERI, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL, BADAN ME"TEOROI'GI, KLIMATOI'GI DA.I{ GEOFISIKA, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG), BADAN NASIONAI PENANGGUT"ANGAN BENCANA (BNPB), I,EMBAGA PENYIARAN PUBUK RADTO REPUBLIK INDONESIA 2OO kclompok 03 - Jualah dacrah pelaksana kcgiatan mitigasi multiancaman b€ncana s14l(ab/kota 04 - Kenaikan Itdeks Kcsiapsiagaan Bcncsna I 0,0059 06.o2.o2 KP: Peninakatan lGtaharlan Iklim 0l - Menurunnya ^potc1rsi dampak kerugian yang ditimbulkan oleh perubahan iklim pada rekor-scktor prioritas 0l - PcBcnta8€ penurunan poterEi kchilangan PDB akibat bahaya iklim di slrtor kelautan drn pesi.ir o,732 vo 276.188,1 5 02 - Pcr€cnta!€ penururan poterEi kehilangan PDB akibat bahaya iklim di aektor air 5 o,o72 vo - A.VI.11 - IEFTJBLIK INDONESIA Pdonltrr fr.iodd FU/Ptott ^E ^Ptlodtr. (PP)/E allt n Edodter (xPl/Proy.L Hodt r (PRo-Pl Srrart! iEiTI"TT.N Drlrtt{.! rcthrdrp Ar..h.I llc.fulc! TrrI.t Rp. .rutr FT,TEF.rIJIfETl:
l 03 PerE€ntase penurunan poten.i kchilsngan PDB akibat bahaya iklim di leLtor pcrtanian 5 0,2510/o 06.02.02.01 PRO-P: Perlindungan Kcrcntanan P6isir dan Sektor Kelautan Ol - Jumlah kawalan pcsisn dan pulau- pulau kecil yarlg rnerdngkat ketangguhamya terhadap bencana dan dampak perubahar ikliE 5 22.420,O (EMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHIJIANAN, KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, BADAN METEOROLOGI, KLIMATOTOGI DAN GEOFISIKA 5 20 pelabuhan 03 - Panjang tsnggul laut dan bangunan pcnSamanan pantai lainnya yang dibangun atau ditingkatkan 2 23 km 06.o2.o2.o2 PRO-P: Pcrlindungan IGtahanan Air pada Wila]€h Berisiko Iklim 0l - Meningkatnya kctahanan s€ldor air terhadap &mpak yans ditimbulkan oteh perubahan iklim 0l - Tambahan debit air baku di kawasan r6wan air 3 m'/dctik 22A.425,O KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI 2 02 - Jumlsn {,ilayah sunsai yana menetapka.o ^peta riaiko dan rencafla induk peniaSkata[ keta]anan wilayah dan infrastruktur vital terhadap bencana hidrometeorologi dan hidroSeotrogi 2 8 {rilayah sungai 03 - Luas hutan dan lahar yang dirchabilitasi dalam ranska konservasi BuEb€r daya air 5 2O.OOO he - A.VL 12 - .1 i REFUBLIT( II{DONESIA frlodtr' rr.nord (Pf,l/kortrE Hodtrr (P4lEcglrtu Pdorltrr (EPl/Proy.L rrtodt . IPRO-PI cIET.!!: l Bil[IT'(r.'I DuL[!rl! TcrL.d.D A'rhrr T.ra.t Rp. Jrtr h.trnd Pehltrrr 06.02.02.03 PRO-P: Perlindungan Ketahanan Pangan terhadap Perubahan lklim 01 Meniqkatnyaketahanan scktor p.rtanian tcrhadap dampak yans ditimbulkan oleh perubahafl iklim 02 Jumlah penyuluh pertanian dan petani yang menirgkat pemahaman iklim melalui oeLolah lapang ikli& 06.o2.o2.o4 PRO P: Ferlindur[an Ke8€hatarl Masyamkat dan Lingkun8an dari Dampak Ferubahan Iklim Ol - Mcningkatnya kctahanan s€Irtor kes€hatan terhadap dampak yara ditiEbulkan oleh perubahan iklia Ol - Jumlah kab/kota y6ng difasilitasi dan dibina dalam pelaksanaan lingkunSan s€hat 06.03 PP: Pcmbangunan Rcndah Ikrbon 01 - Meningkatn]a capaian penurunan emiai GRK terbadap Da"selin€ pada s€l<tor eneryi, lahan, limbah, IPru, l€Ita p€sisn dan kelautan 01 Jumlah unit bangunsn konscrvasi air dan lingkungan hidup untuk penambahan arcal pcrtanian BADAN METEOROI'GI, KUMATOI'GI DAN GEOFISIKA, XEMENTER T.{ PERTANIAN, KEMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHI-ITANAN 2 2OO unit 22.901,6 5 2.400 or6na 514 daerah (kEb/kota) 2.44I,5 KEMENTERIAN ^(ESEHATAN, KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 10,15 vo 442.269,4 11,8 7o 37,79 i6 57,2'% 6,99 Vo 9,4 ^qo 01 PerururEn emisi GRK baselirae pada sektor enerai terhadap kumulatif 5 02 - Penurunafl eEiai GRK terhadap baserin€ pada sektor energi - tahunan 5 03 - Penurunan eDdei GRK terhadap baserin€ pada scktor lahart - kuaulatif ()4 - Pcnurunan cmfui GRK terhadap Da"selin€ pada scktor lahan - tahunan 05 - Pcnurunan cmbi GRK terhadap Daselfte pada scktor limbah - kuauliatif 5 5 5 06 - Penurunan cmbi GRK tcrhadap Das€line pada .cktor limbah - tahunan 07 Penurunan emisi GRK terhadap ,aset; re pada sektor IPPU kumulatif 5 5 SK No098764C - A.VI.13 - 5,24 V. FREEIDEN REFTjBUK INDONESIA Prlodtrr rrdc.l (P|ll/koAtrE Horltl' (PAlKcttrt ! Pdonltrr lxP)/Froycl ^Pttorltu lPaGPl ht: tTtFi Ini!ll.rtor Dululgll Tcrh]fuE Atrh..r Frcddca Tlrg.t Rp. irutr i1!!.,Fr'!FE5rrr-r 5 5 6,90 ^0/o 7,30 ^0/o 10 - Penurunan embi GRX terhadap basehne pada sektor p€sisir dan kclautan 06.03.01 KP: Pembangunan Eflergi Berkelaltjutan 01 - Meningkatnya keberlanjutan pcngelolaan encrSr ol - Polsi Energi Baru Terbarukan dalam bauran cneryi nasionar 5 5 19,5 ^0/o 96.291,6 02 Inter8itas erErgi prilter 133,8 SBM/miliar rupiah 03 - Penurunan inte[altaa encrgl final 5 0,8 SBM/miliar rupiah 06.03.0r.01 PRO-P: Felrgelolaan Encrgi Baru TerbarulGn 0l - MeninalGtrrya pcmbangunan pembangkit dan penSgunaan EncrSi Baru Terbarukan 01 - Kapasita8 tambahan terpasalg pembanakit EBT 02 - Pemanfaatan bbluef untuk dom$tik 01 - Meningkatnya cfuiensi dan kofla€rvaai energl 01 - Persentasc pcnyclesaian penyusunan Standar Kincrja Encrgi Minimum ^(SKEM) 3.662,7 mcSawatt 83.977,6 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 17,40juta kilo liter 2 5 5 100 9/" 06.03.01.02 PRO-P: EtuierEi dan Konservasi Energi 12.314,0 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 01 - Meningkatnya keberlanjutar pemulihan laha.lt 5 330.000 ha 260.8r0,8 06.03.02 KP: Pcmulihan Iahan Bcrkclanjutan 0l - Luas lahan gambut terdegradasi yang dipulihkan dan difasilitasi rcstorasi ga.I: ,but - A.VI.14 - tilEtrEIttITI.IIitrI,TI,FTil Prlodtr. r.dG.l (Pf,l/PtortrE rHodtrr lPPl/Kcgt.tE ^Hodtrr lBPl/koy.L ^Prlorlt.. ^(PRo-Pl irff?lr.t! Dukunl.n T.rhrdrrt /rrrh.,r LlttrE.t Pctrttrlr Trtg t Rp. .htr 06.03.02,0r PRO-P: Restorasi dan Penselolaan khan Gambut 0l - MenirSkatnya upaya restorasi dan pemulihan lahan aa.Ebut 01 Luas eko8htem gambut yang terkoordinaai dan difasilitasi ftatoEsi gambut pada 7 provinsi Iawan kebakaran hutan 5 475.000 ba 5 5 5 too ^o/" 3OO.OOO b,a 3O-OOO he O,O KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 06.03.02.02 PRO-P: Rehabilitasi Hutsn Ls].an dan Reforcstasi 01 - Meningkahya upaya rehabilitagi huta, lahan dan reforcstasi 01 - Lua. rchabilitaai hutan dan lahan s€cara v€Setatif 02 - Luas pcnanaman ^pada hutan produksi 5 5 20.000 ha 455-0OO ha 29.535,6 I(EMENTERIAN UNGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 06.03.02.03 PRO-P: Pensuransar Lsju Dcforcstasi 01 - BerkuranFya laju defor$tasi 0l - Penuruna[ laju deforetasi 5 200.000 ha/tahun 9.225,0 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 0l - Tcrlaksananya optimasi lahan pcrtanian - A.VI.15 - loo.ooo ha 222.050,3 ^(EMENTERIANPERTANIAN 06.03.02.(N PRO-P: Peningkatan Produktivitas darr Efi siensi O I - Jumlah optiEasi ls]rarl pertanian 5 LIK E IIItrTIFFII] Il Horlhr rrdoorl (PIll/EofnE Prlorltr. lPPl/EGSLtrn ^Pdorltrt (EE/lroy.r Horitrl (PRo-Pl 06.03.03 KP: Pensclolaan Limbah 01 - Meningkatnya pcngelolaan timbah ol - Jumlah sampah yang terkelola RE. .r[tr 69,80juta ton 448.5r8,0 19,70juta ton 448.5r8,0 KEMENTERIAN PEKER.]AAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT s0,I0juta ton Inilltrtor DrtultrE Tcth.drD Atrhu Pr..ld.n Tr4ct Itt'tlnrl P.lrt rti. 5 5 06.03.03.01 PRO-P: Pengclolaan Sampah Rumah Tangga 5 06.03.04 KP: Pcngembangan lndustri Hijau 01 - Meningkatnya keberlanjutar industri 0 I - Perusahaan industri menengah be8ar yang teEertilikasi Sta.nda.r Indu8tri Htau (SIH) bcrdasarkan SIH yang ditetapkan 7 I perusahaan 36.050,0 5 02 - Jumlah kebijakafl penurunan emiai GRK !€l<tor indu8tri 5 I rckomcndasi kebtakar 03 - Jumlah kebijakan pcnanganan ma8alah limbah B3 sektor mdu8tn clan pcrcrapan ekonomi sirkular dalam pcmbanaunan industri berkelanjutan 5 2 rekomendasi kcbijakan 06.03.04.01 PRO-P: Penerapan Modiff kasi PrG.s dan Teknologi 0l - MenirSkatnya p€rcrapan ploscs dan tekrclogi indwtri ya.tls lebih berkelarjutan 01 - JuDdah rancadgan strndar industr: i hijau 5 5 NSPK 36.050,0 KEMENTER]ANPDRINDUSTRIAN - A.VI.16 - frlodt r f,rdoErl (Plrl/ko8trE fHodt . lPPl/Kcttrt..! ^Etorlt ^t (EPl/ProycL f$odtr' (PRo-Pl 06.o3.05 KP: Rendah Karbon Pesisir dan Laut Eraararr i ITFr|JI Durut{r! TcrhrdrE Afl.hm Trt8ct 3.000 ha Rp. Jutr i'ttFrE: EJIf-ilI 0l - Meningkatnya p€mulihan ekosistem pesisir dan kclautan 0l Jumlah Iuas rchabilitasi hutan 5 598,9 Ol - Jumlah lokasi pcmulihan kerusakan pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil I I lokagi 594,9 CATATAN: 2024 pa.ca peitetapan APBN 2024; ^(3) Pagu B€lanja K/ L b€rdasarkan Pcrtcmuan ^Trga Pihak ^Pagu lndikatif 2024. KETERANGAN Dukungarr Terhadap Arahan PrEsidcn: (l) Pembanaunan SuEber Dalra Manusia;
Pembangunan Infrastruktur;
Penyederhanaan Regulasi;
PenyEderhanaan Birokasi;
Traruformaai Ekonomi.
03.05.01 PRO P: Inventanssi dan Rehabilitasi EkGistem Pesisir dan Kelautsn Ol - Meningkatnya upaya invcntarisasi dan rehabilta8i ekoBistem p6fuir dan kclautan 5 KEMENTERIAN DESA. PEMBANGUNAN DAERAH TERNNGGAI DAN TRANSMIGRASI, KEMENTERIAN XEI,AUTAN DAN PERIKANAN SK No098768 C - A.VI.17 - i PRIORITAS NASIONAL 7 : MEMPERKUAT STABILITAS POLHUKHANKAM DAN TRANSFORMASI PEI.,/qYANAN PUBLIK Hodtrr r.dold lPrl/kogr.E ^Prlodtr. (PPl/t gt t.n Horitrl lxPl/koyck ^Hotttrt ^(PRo-Pl i]'!!IlT=rl.n DlLlrngrn Tctltrd.p At..hlr Pr!dd.! T.rIGt Rp. .rutr il: rT!'l'!FI?JItTtF!!11 07 PN: Mempcrkuat Stabilitas Polhul&ankam dan Tran8formasi Pclayanan Publik 410/" 4,88 02 - Optimalnya kebijakan luar neseri 01 - lndeks Persaruh darl Peran lndonBie di Dunie lrtetusioMl 03 - Mcningkatnya penegakan hukum naaional yanS mantap 01 ^- Indcka Pcmbargunan Hukum o,5a 04 - MeninAkahya kualitag pelsyanan publik 01 ^- Indcks Pclayanan Publik Nasional 4,00 0s - Terja8anya keutuhan wilayah Ncgara Xe€atuan Republik Indoncsia 01 - Peruentas€ luas wilayah NKRI yang dapat dijasa keutuhanrya 100 70 79,sa 71.o73.97L4 07.o1 PP: KorEolida8i D€mokraai 01 - Tcnvujudnya stabilitas politik yang kondusif serta komunika8i publik yang efekt4 integratif, dan partisipatif 0l - IDI Aspck lkpasitas lrmbaga Demokrasi 4 a3,7r 36.554.986,7 02 - IDI Aspek tGbebasan 72,53 SK No098769C 03 IDI A8pek Kegetaraart - A.VII.1 - 4 a\94 ETI-{: ITfiII FEPUAL|K INOONESIA rHodt r lf..iotrd (Pf,l/ProatrE Pdodtr. (PPI/E grrt ! Prrodt r (xPl/koy.L Pllorltl' (IRGPI Saaaran Irrdtbtor Dd lt.tr Tcrhd.p Atrhrn Pr..ld.n T.rgct Rp. .rutr Inrtrnd P.lrt err 07.01.01 KP: Pcnguatan Kapasitag t mbaB Demokrasi 0l - Terwujudnya Btabilitas politik yang kond$if mclalui penguatan kapasitas lembaga d€mokraBi 01 Ikderisasi oleh partai politik pe!€rta pemilu 3 4 77,60 35.627-347,7 07.01.01.01 PRO-P: Penguatarr Pelr,elenggara Pemilu 01 Ter",uj udnya Fryuatan penyelenggaia pemilu 0 I - Jumlstl satker yans difasilitasi dalarD penguatan peayele[ggara Fmilu 07.01.01.02 PRO P: Penguatan Feraturan Perundanaar Bidana Politik 01 - Menguatnya peEturan perurdansarr bidans politik 0l - Jumlah rckomendaai pcraturan perundana-urdangan dan p€doman bidanr politik 4 553 setkd 35.446.762,6 KOMISI PEMIUHAN UMUM, BADAN PENGAWAS PEMIUHAN UMUM, KEMEI{TERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIX, HUKUM DAN KEAMANAN, MAHKAMAH KONSTITUSI RI, KOMISI YUDISIAL REPUBUK INDONESIA, KOMISI NASIONAL HAI( ASASI MANUSIA, KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 3 2 rckomendaai kcbtakan 5OO,O KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI 07.01.01.03 PRO-P: Feningkatan Bantuar Kcuangan Partai Politik 01 - Meningkatnya bantuan keuanSan ^pa.rtai politik 0l - JuElalt bartuan keuangan ydng teEa.lurkan kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPR 126.376.414 126.376,4 KEMEI{TERIANDALAMNEGERI 01 - MenguatnJ.a defiokraai internal, trarrspaEnsi, dan aluntabilitas partai politik - A.VII.2 - 750 orans I0.A33,5 KEMENTERIANKOORDINATORBIDANGPOUTIK, HUKUM DAN KEAMANAN, KEMENTERIAN DAI.,IIM NEGERI 07.0r.01.04 PRO-P: Penguatan DeEmkrasi Intemal, TrampaEnsi, da.tl Akuntabilitas Pa.rtai Politik 0l - Jumlah pengurus parpol yang mendaparkan pedidikan polit-ik dalr pcnguatar idcolosi pancasila Hodtrr IlirtoEd lml/hotr.D ^Fdodlt (PDlEGtl.tu Eforft t lxEl/Prork ^Pdodtr. ^(PRo-Pl l: l: rn ^rl Iadlhtor Dul lgr! Tcrhlltrp ltrh..r Prcddcn T.ract 38 provhsi Rp. .rutr i]'lrirElrr?SrrEEi.t 2,875,2 XEMENTERIAN DAIAM NEGERI 07.or.01.05 PRO-P: Penauatan DcEokrasi di Daemh 07.ot.o2 KP: Penguatan Kcsetanan dan ol - Tcrwujudnya stabilitas politik yans kondusif melalui penauatan kes€taraar dan keb€basan 02 lGterwakilar pereEpuan di lesislatif, eks€kutif, da.Il )'udikatif 0l Terbebas dari ancama.tl dan/ penggunaan kekeraran yang menshambat keb€basa 4 4 62,80 96,85 551.050,3 07.01.02.or PRO-P: Pendidikan Politik dan Fendidikan Pemilih 0l - Tcrsclcnggaranya pendidikan politik dan p€ndidiksn pemilih yana tepat saseran dan berkclsnjuEn ol - Tedaminnya hak memilih dan dipilih dalam pemilu untuk seluruh kelompok ma3].ara.l(at 3.350,0 KEMENTERIANDAIAMNEGERI,KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERUNDUNGAN ANAK 4 4 96,30 43,50 s47.300,3 07.or.o2.o2 PRO-P: Peningkatar Kualitas Penyel€ngaaraan Kepemiluan 0l Te$€lenggaiarya penSuatar penSawa8an netralita! ASN 01 - Netialitas ^penyelcnggara pcmilu KEMENTER]AN KOORDINATOR BIDANG POUTIK, HUKUM DA.T{ KEAMANAN, KEMENTERIAN KOMUM(AfII DAN TNFORMATIKA, LEMBAGA PENYIARAN PUBUK RADIO REPUBUK INDONESIA, KEMENTERIAN DAIAM NEGERI, KEMENTERIAN PERTAHANAN, IELEVISI REPUBUK INDONESIA 07.01.02.03 PRO-Pr Pcningkatan Kapasitag Organisasi KcmasJrarakatan 01 - Meningkatnya kapasita3 organisasi kcmasyarakatan 0l - Jumlah pengurus ormas yana ,flerdapat pentuatan ideologi k€barasaan da.Il wawasan kebalrg8aaIl 4OO,O KEMENTERIAN DAI-AM NEGERI I 1.200 oraru SK No098771C 80,50 70 376.588,7 07.01.03 KP: Pcninekatan Kualitas IGmunikasi Publik 01 - Terwujudnya koEunikasi publik yang efelrtif, integatif, darl panbipatif 0l - Peft€ntaae kepuaoa.lt aaayarakat terhadap informa8i publik terkait kebijakan dan Fogram pdodtas pcmcrintah - A.VII.3 - Prlodtrl rrdod.l (Pn/ProatrE Hodtrr [PPl/Kcgtrt ^.! ^Hodtrr (xPl/Pr.yGL Etorrtr. IPRO-4 r-t'ltTrfr: rin Drhltlarl T.IhrdrE Atrhrtr Praa&!c! T.r8Gt Rp. irutr rir,i?TEftT-: rt 07.01.03.01 PRO-P: Penguatan Tata Kclola Informasi darl KoEunikasi Publik di Pusat dan DaeEh 95 V" 3 s0.O00 orans 11 dokumen 35.123,1 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, XEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANC POUTIK, HUKUM DAN TEAMANAN 07.01.03.02 PRO-P: Penyediaa, Ko[ten da.r! Aks€a Informa8i Publik secara Merata dan Berkeadilan terutama di wilayah 3T 01 Ter!€diarya ko[ten dan akaea infortaaal publik oecara Eerata dan b€rkeadilan terutama di wilayah 3T 01 - Fers€ntase tintkat kepuasan masyarakat di wil,ayah 3T tcrhadap inJorEaoi publik ao./o 108.356,6 KEMENTERIANKOMUNIKASIDANINFORMATIKA 07.ot.03.03 PRO-P: Pcningkatan Kualitas SDM Bidans Komunikasi dan Informatika Ol - Terlakananya peninekatan kualitas SDM bidars komurdkasi dan 0l - Jumlah SDM bidans komudkasi dan infolmatiLa yang kompeten dan profesional s0.000 orang 188.377,0 KEMENTERIAN KOMUNIKASII DANINFORMATIKA 07.01.03.04 PRO-P: PeninalGtan Literasi TIK Ma8yaralGt Ol - Terlaksananya penirgkatarr liter$i TIK masyarakat 0 I - Jumlah masyarakat yanS mendapat pengenal,ah TIK 1.000 orang 693,I KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 07.01.03.06 PRO-P: Pelguatar Peran Iimbaga Pers dan Jumalio 0l ^- Terlaksanatya ^penguata.n peran lembaga pers dan jurnalia Ol - Ind€k Kemerd€kaan Pers 78,00 20.079,8 KEMENTERIANKOMUNIKASIDANINFORMATIKA SK No098772C 01 - Terlsklsnarya pcnirgkatan kualitas leEbaga penyiarah s9 leEbasa penyiaran 23.959,I KEMEI{TERIAN KOMUNIKAI}I DAN INFORMATIKA 07.ol.03.o7 PRO-P: Peningkatan Kualitag Lmbaaa Penyiaran 01 Jumlah leEbasa penyisran yana berkualitas - A.VII.4 - REPUEUK INDONESIA Prtocltir ltrdodrl (Pn/koa!.E Hodtr. (PPl/x.grrtu Pdo n r lxPl/Proycl ^HoEn ^r ^(PR(}PI i IIEII]! DuLuE3r! T.rh.d.E Arahari Trrg3t 16 forum Rp. .rutr 349.343,1 |r'T+.EEIl5IIF!i.l 07.o2 PP: Optimalisa.i Kebijalar Luar Negeri Ol - Meningkatnya ef€ktivitas diplomasi dan pemanlaatan k€a sama pembangunan internasional ol - Jumlah forum yana dipimpin oleh Iddonelia pada tingkat reaioEl datr multilatcral 03 - Indek Pclayanan dan Pelindunssn WNI di Luar Negeri 5 4,OO 92,OO o7.o2.ot KP: Penguatan Integritas NKRI dan Pclindungan wNI di Luar Negeri 01 - Menguatn,-a int4gritas NKRI dan pelindungan WNI di luar neseri 01 - Peftentaae kaaus WNI di luan negeri yang dis€lesaikan a2 ^0/o 300.642,9 02 ^- Indcka Kcmajuan Perundingan Penyel$aian Peftatasan Ma tim 2 49,43 07.02.ol.oI PRO P: Peningkatar dafi Intensif ikasi Efektivitas Pen)€Ie8aian Perbataran dan Perc€patan Peaetaan Bata8 Negara Ol - Terlaksananya peiryeleaeian p€rbatasar dan percepatar peaetaan batas negara oI - Per!€ntas€ kemajuan hukuE dan perjanjian internasiona.l di bidaflg p€rundin8ar peneg63an bata8 darat, peningkatan keda 6a.: aa p€lbatasan dan peniflgkatan kerja salla kelauta.n yang dis€le€aikan 23.553,4 KEMEI{TERIAN DAI.JIM NEGERI, KEMENTERIAN LUAR NEGERI, BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) 2 roo % o7.o2.ot.o2 PRO-P: Penguatan Pelindungan WNI dan BHI di Tingkat BilateBl, Resional, Multilateral 0l - Terlaksananya pcnguatan pclindungan WNI dan BHI di tingkat bilatlral, regional, 01 - lndcks Pcmanfaatan dan PengembanSan Sistcm Informasi Pelayanan dan Pclindungan Tcrpadu bagi WNI di Luar Ncseri KEMENTERIAN LUAR NEGERI, KEMENTERIAN KETENAGAKER.JAAN, BADAN PEUNDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONFSIA (BP2MI) 98,40 277.O49,6 02 - Indeks Penguatan Sistem IGlembagaan Pelayaran dan Pelinduryan WNI di Luar Ne8eri 98,OO 03 - Indek. DiploDra8i Pelindungan WM di Luar Ncgcri 1 SK NoO98773C - A.VII.s - 98,00 kIflFIfIilTIEf.IrF{YA Pllodtrt rrdord (Pf,l/I'ro3tro Prlorlti. FA/Kctl.t ^n ^Ptlodt ^. (xPl/ProFk Hodtr. (PR(}.PI htTltFl hilttrtor Dutulgln rcthrd.E Ar.h..D Pr..ldcr T.rg.t RE. Jut il: rJlt'r'lI.ltFfErnn 07.o2.o2 KP: Penguatar lcrjasama Pembangunan Internaaional 0l - Jumlah pendanaa[ kegiata, kerja sama pcmbangunan intemaaional t mesuk KSST 5 5 152 prcsra7,rl keaiatan 190,00 ltrilia.r rupiah 2,96-3,16 ^0 23.924,9 20.133,9 3.795,0 07.o2.o2.ot PRO-P: Peningkatan Penssunaan SuEber Sumber dsn Meksnisme Pendanaan Ba.ru Kerja ^gama Pembangunan Intcrnasional 07.o2.o2.o2 PRO-P: Penciptaan Lingkungan yans Mendukuna (rnaDlins Enrdronmerq Penitgkatan Keterlibatan Swasta dalam Kerja Sama Pembalgunan Intcmaaional 01 - Terlaksananya peningkatan penggunaar sumber-sumber dan mekanbme p€ndanaan baru kerja oa.Ea pembanaunan intemasional 01 - TerEiptanya lingkungan yans merdukuns (enarlihg enuimnm"n4 p€ninskatan keterlibstan swasta dalam kerja 6a.Ea Fmbantunan SEKRETARIAT NEGARA, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISE"T, DAN TEKNOI'CI, KEMENTERIAN KELAUTAN DAT'I PERIKANAN, BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARCA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) 0l - Tingkat partisipasi aktor nonpemerintah dalam keAiatan kerja sama pembangunan internasional 5 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAI / BAPPENAS o7 -o2.o3 I(P: Pcningkatan Citra Positif di Dunia Internasional 01 - Meningkatflya citra pGitif di dunia intemaaional Ol - Peru€nta3e p€drberitaar pGitif media maasa internasional terhadap kebijakan hubunga! Iuar [egeri RI 5 a6v" 21.651,3 07.o2.o3.ot PRO-P: Fenyusunan lcbijaksn Diplomasi Publik dan Tururannya 01 - Terausunnya kebUakan diplomasi publik dan turunaflnya 0l - Pcracntase dukunSan konatituen intcmasional terhadap promosi aset-aret diplomasi publik Irdoresia 5 99 Vo 21.651,3 I,EMBAGA PEI.IYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA, TELEVISI REPUBUK INDONESIA - A.VII.6 - 5 9A Vo 3.119,9 07.o2.o4 KP: Peningkatan Peran Indone.ia di Tingkat ReSional dan Global Ol - Meningkatnya pcran Irdonia di tingkat rcgioral dan global Ol - Prcscntasc prakaGa dan rekoEerd$i lndon.sia yana diterima dala.rlt perterEuan tinSkat tinAgi dan tingkat mcnt ri Eultilateral FEFIJHL|K INDONESIA Prlodtl' trr.ion t lP l/Ptogtla ^Hodt$ (PP,/r.ar.tm Prrodtrr lEPl/Ptoycr ^Prbdtrr IPRGPI iFflTI: TFI Drhtngrn T.th.d.p AEIrr! Prc.ldGr T.rg.t RE. Jut Lltt.E l P.hlt E. 3,I19,9 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 5 5 9gv" 92 Vo 04 - Pcrc€ntase kerepakatan kerjaoama bilateml di Kawasan AmcriLa dan Eropa yana ditindaldanjuti olel] stakdDder dalam neseri 5 5 97 v" l0 07.o2.o4.o2 PRO-P: Optimalfua8i Kolrtiibusi Indon$ia dalam Jajaran l0 Bcsar Negara Kontributor MPP PBB 01 Terla.lGgnanyaoptimalisasi kontribusi lndor$ia dalam jajaran l0 besar negara kontributor MPP PBB 01 - Perinskat ^jumlsh pasukan perdaEatun (PKO) yans dikirim PeEerintah lndonesia 07.03 PP: Penegakan Hukum NaEional 0l - Meningkataya penegalGn dan pclayanan hukum scrta ak!€s terhadap keadilan 01 IndekB Perilaku Anti Korupsi 4 4,14 435.742,3 07.03.01 KP: Penataar Regulasi 0l - TerlaksananF p€nataan r€sulasi 0l - Per3cntasc Jirdrldial ,evieu t,a,rg dikabulkan MK dan MA 3 8,15% dan 7,Osty. 9.407,9 01 TerbentuknF lembasa penselola resulasi o,25vo 1.OOO,O KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI 07.03.01.01 PRO-P: Penguata, Tata lclola &n Pembentukan t mbaga Pengelola Rcgulasi 01 - Per!€nta!€ pcraturan perundang- undangan yang diharmonbasi - A.VII.7 - Fforltr. r.docd (Pf,l/Prcrt.'l P odtrr lPPl/r<Gdrtrr ^Horttrr (f,Pl/koFL rrbrltr. (PRG4 LEdltrtor 0l - Jumlah pcngundangan rancrngan urdana undartg ^jargLa mcncngah Drh.!ar! Tcthrdrp Anhr Frc.ld.ri Trll.t RE. .rutr h.t.nd P.hL..!r 07.03.0r.02 PRO-P: Pembaruan SubstaNi Hukum o7.o3.o2 KP: Perbaikan Sistea Hukum Pidana dan Fedata 5 9A 66.980,2 02 PeEA,rla,tan e fli^g di lingkungan pensadilar neseri 03 - Peaanfaatan e-flmg di lingkungan peng6dilan agama 04 - Pemanfaatan e-hhigasi di lingkungan pengadilan negeri 05 - Pcmanfaatan e-litrirdsi di liltgkungan pcngadilan agal]]a 06 - Pemanfaatan SIP untuk penan8anafl pcrkara kcpailitan dan PKPU 5 5 5 5 5 97 ^0/" 40 ^o/o t6 vo to vo 30 07 - Penirgkata.Il ^p€ndaJtaran ^jaminan fidusia 5 5 5 raik 19,'o dari boEeline'l- | ^o/" 6,56 Vo oa - P€ncntas€ pelaLu re3idi,ig 07.03.02.01 PRO-P: PcnycmpuraEan Hukum Ekonomi untuk Mendukung KeEuda}tar! Berusaha SK No098776C 0l - Terlaksananya peflyempumaan hukum ekonomi untuk mcndukung kcmudahan berusaha 0l - Perscntas€ eks€kusi ^putu8an perdata - A.VII.8 - t5 v" 7.152,9 MAHKAMA}I AGUNG LIK ii Hodtr. f,rdord (Prl/Eorr.ll rHodtr' lPPl/xctlrtu ^Pttodt ^t (EPl/Prcy.L Fldorlt.r lPRo-P) ht, -l l all.t n DlrtEnS.n T.tLrdrp rtrhr! Prcdd.tr I.rg.t Rp..lltt. ri'!Ia?T5l'lf-1?t 07.o3.o2.o2 PRO-P: Penerapan Pendekatan Keadilan RtoEtif l5 !/" 19.901,7 07.03.02.03 PRO-P: Dukungan Tl di Bidang Hukum dan Peladilan Ol - TeN,ujudnya dukungan TI di bidan8 hukuE dan p€raditsn ol - Jumlah Eilayah kerja imtansi penegak hukum yaru mengimpleEeirtacikaa SPPT Tl 212 w ayah kerja 5 18.066,1 MAHKAMAH ACUNG, KEMEI{TERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI, KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POUTIK, HUKUM DAN KEAMANAN, KOMISI PDMBERANTASAN KORUPSI (KPK), KFJAIGAAN REPUBU( INDONESIA 07.o3.o2.o4 PRO-P: Pcningkatan Integritag dan Pengawasan Hakim Ol - Te akananya peningkatan integritas dan Fnaawasan ^hakim 0I - Indeks Integritas Hakim 8 2I.859,4 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA 07.03.03 KP: Penguetan Sfutem Anti Korupsi 01 - Ter$'ujudnya pen8uatan aisteta alti korupsi 01 Survei penilaiar intesritas 5 76,00 159.387,9 07.03.03.0r PRO-P: Penauatan l{npleEertasi StrsteAi Nalional PencegahEn lbrupsi 0l Te a.k8ananya p€nguatan ir: tplementagi atrategt naaional peflcegahan korupsi 0l - Peraentare capaiart akai Strana8 PK 50.507,4 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI ^(KPK), KEMENTERIAN HUKUM DAN HAI( ASASI MANUSIA RI 5 100 70 07.03.03.02 PRO-P: Optimalisasi Mekanfume Pemulihan dan Pengctolaan As€t 0l - Tcrlaksananya optimali€asi mekanbme pemulihan dsn pcngelolaan alct 0 I - Jumlah aparat ^p€negek hukum yang menaikuti diklat peEulihan aset PUSAT PELAPORAN DAN ANAIISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPAfi), KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK), KEJAKSAAN REPIJBUK INDONESIA, KEMEi{TERIAN KEUANGAN 160 orang 108.880,5 0l - Terlaksansnya penin8katan aka€s terhadap keadilan - A.VII.g - 5 Tl.ao v" 199.966,3 07.03.04 KP: Peninakatan Akseg t€rhadap Keadilan 01 - Irdeks Aks€3 Terhadap Keadilar I LIK E INDONESIA Ftlodtr. rrdorrl tP l/ProEnE ^Hocltrr (P?,/rcghtr! Pltodtrr (xP,/ProFk hlorlt.. llRGPl ilfll"Tl,l DuLuEau T.rh.d.p /kahra Pr..lilc! TuSct Rp. .rutr r-i'flT|rl'lFll.S}Trrlrin 07.03.04.01 PRO-P: Pcnguatan Layanan Keadilan O7.O3.M.O2 ol - Terlaksananya 0l ^- Aspek keaampuan masyarakat pada 5 Tlaoyo 20.650,7 KEJAKSAAN REPIIBUK INDONESIA PRo-P: P€mberdayaan Hukum pemberdayaan hukum bagi Indek Aks€s terhadap Keadilan hd Mo"tok O7.O4 Or MeninAkatnya kualitas Ol - Indeks Pelayanan PubliL 4 4,2O 232.320,5 PP: Reformasi Birolaasi dan pelayarun publik mclalui tGmenterian/ Lmbaga 5 TLaOVn MAHKAIT,IAH AGUNG, KEMENTERIAN HUKUM DAN HAX ASASI MANUSIA RI, ^(OMISI NASIONAL HAX ASASI MANUSIA, LEMBAGA PERUNDUNOAN SAKSI DAN KORBAN Tate Kelola perbaikan tata kelola dan 02 - lndeks Pelayanan Publik Peaetintah Ol Skor ewlogee engagcncnt 02 - s'kor enplogee brandins 4,O0 3,80 11 28.005,0 07.04.01 KP: Transformasi Manajemen SDM Aparatur ll 07.04.0r.01 PRO P: Penguatan Budaya l<eia &i Enploget Brunding 0l - Terwujudlya pelaksanaan oor€ ,atues ASN BdAKHI,,AK 0l - Hasil Pcnsukursn Irdeks BeTAKHLAK 65v" 1.950,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAS] BIROKRASII 07.o4.ot.o2 PRO-P: Pcrcepatan PenirAkatan Kapasitas SDMA Or - Terwujudrya p€ningkatan kapasitas ASN melalui perrygunaan fitur leamrhg pada platlorm tunS8al 2O'Yo Pg wai ASN 2.2OO,O KEMEMERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 01 - Persentase Pegawai ASN yang aktif menSgunakan fitur leaming pada platform tunggal I SK No098778C 0l - Tcrlaksananya ^pir,otrng kcbijakan manajemen kcacjahteman di Instansi Pemerintah - A.VII.10 - 12KlL 3.200,0 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BTROKRASI 07.04.01.03 PRO-P: Peningkatan Kincrja dan Sistcm Pcnchar$an 0 I - Jumlah IP ,ang dilakukan ^ptLotrag t€rkait kebijakan manajemen 4 Prnodtr It .lond (Ht)/Protr.tn }Hodtrr (PFl/X4lrt n Prrodt . lxPl/ProycL ^HoEnrr ^(Pro-Pl 8ollr. r il'FITI: rl]'I Dutu!4.! Tcrh.d.E ./urh.n Iartrtid P.Lt rlr TErct RD. &t 07.04.o1.(x PRO-P: Pengembangan Talenta dan Karir ol - Ter$ujudnya manajeeen talenta di instanai ^pemcrintah 0l ltrsenta.e IP y6ng telah menerapkan kebijakan E,anajem€rl talenta ASN too v" 14.655,0 LEMBAGA ADMINISTRAI}I NEGARA, KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRA: }I, BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 07.04.o1.05 PRO P: Percepatan TramforEasi Digital Manaiemefl ASN 0r - Ter"'ujudnya platform tufl8gal digital ekoaist m Eanajer: ren AsN 01 Pe$enta.e [P yaag menggunakan pladorm tunggal digital ckosistem manajemcn ASN too v. 4.900,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 07.04.01.06 PRO-P: PerancarAan Jabatan, Perencanaan dan Penaadaan SDM Aparatur 01 - Jumlah IP yang dilaLukan prloting kebijakan pcrancangan jabatan, perencaaaan dan pcngadaa! ASN yang flcksibel 0 I Terlakaranya piiofi: ag kebijakan perarc€.n8an jabatan, perencanaan dan pedgadaan ASN yang flehibel 01 - Terwujudnla pelalanan publik yang bcrkualitas I a KIL 82,5 I.IOO,O KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 38.894,8 07.o4.o2 KP: TrarEformaai Pelayanan Publik 0l - Skor rata-rata pcnilaian kcpatuhan K/L terhadap pclaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 terltans Pelayanan Publik oleh Orbudsman RI PuEat 02 - Skor rata-rata pedlaia.tl k€patuhan pemerintah daerah t rhadap pelakanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya arl Publik oleh Olabudaman RI pelwakilan 4 75 03 - Skor Suwei Kepuasn Maayarakat (SKM) atas kincrja pelayanan pubtk 86 4 3,14 3.990,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAIII 07.04.02.01 PRO-P: Pelayanan Publik Bcrbasis Elelffonik (E.S€ri,ric€s) yang Terintcgrasi 01 Terlalcananyapelayanan publik bcrbasis eleldonik (e- serrr'cesl yans terintcsrasi 0l - Skor Indeks ^pada domain layanan pada SPBE -A.VII.11- EEI'TIBUK INDONESIA Horltl. tr .load [Pll)/ProrFnE ^Ptlodtr. (PPl/EcSt tr! krodtat lxPl/Ptoy.k ^PdoEn.r (PRG4 sant.tt FirIIFEr,t Dutung.! T.rhrdrD Atrh..! PrcrftlGr Trtfct R!. .rutr FT,'?IiFr?Jrf-qN 07.o4.o2.o2 PRO-P: PerEuatan Pengawasan Masyaral<at atas Kincrja Pelayanan Publik OMBUDSMAN REPUBUK INDONESIA, KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS}I 4 700 orang 32.404,8 4 6.300 orans 07.o4.o2.o3 PRO-P: Penguatan Ekoaistem 01 Terlalcananltpcnguatan ekosbtcm inovasi 01 Persentaoe inovasi yang Eemeruhi standar inovasi ^petrayanan ^publik LEMBACA ADMINISTRASI NECARA, KEMENTEzuAN PENDAYAOUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI a2 vo 2.soo,0 07.04.03 KP: Penataan lGlcmbagaan dan Pros€s Bisnis 01 Terlrl$ananyapenataan ketrembagaan dan ^pro3es bbnig yang efcldif dan berodentasi pada pencapaian tujuan pembanguna, na8ional 0I - Skor peringkat komposit efekivitas ketrembaSaan 4 6l 48.449,5 07.04.03.or PRO-P: Pcnataan Kelembagaan dan Proscs Bi6nb ^yans Efektif 0l - TerlaksananyE pcnataan kelembaSaan Ol - Jumlal instansi ^yanA ditata kelembagaannya 4 2t KIL 1.875,0 KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN RET'ORMASI BIROKRASI 07.04.03.02 PRO-P: Pelerapan SPBE TerintcgraEi 01 Medrykatnya nilai Indeks SPtsE Nasional O1 Nilai Indek SPtsE Nasional ARSIP NASIONAL REPUBUK INDONESIA, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL / BAPPENAS, BADAN PENGKAIIAN DAN PENERAPAN TEKNOIOGI ^(BPP'T'), LEMBAGA KEBUAXAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPE, KEMETTIERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ^DAN REFORMASI BIROKRAS}I 4 2,60 46.574,5 - A.VII.12 - ffifl: If,IXrrrd; I'T[+{n fHodtrr X.do!.I (ml/Etogrra Pdodtrt (P4lxcCrt n rrlodtl' lxPl/Proy.k ^Hodtr' ^(PRo-P) : ]Eft?i ir: f,IlFn|lt DlrhI!I.! TGthr{rp Anhu Prtdd.tr Iri.t tr.I P.hb..!r Trg.t Rp. .rutr 01 Terwujudnyabirokrasi pemerintah yana efektif dan efisien 116.971,3 07.o4.o4 KP: Reformasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemba[aunan 0l - Nilai Indek8 Reformasi Birokrasi Nasional {K/Ll 02 Nilai Indeks Reformasi Biroknsi Nasional (Pmvinsi) 80 4 4 7l 07.04.04.o1 PRO-P: Pcnguatan Peraelolaan Rcformasi Birohasi 01 - McninAkatnya kualitag kebijakan Reformasi Birolaasi Nasional 01 - Pcruentas€ rckomendasi RB Nasional yang ditindal'lanjuti KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLtrTIK, HUKUM DAN KEAMANAN, KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRAS; I 4 70 ^0/o s.497,4 o7.o4.M.O2 PRO-P: Penguatan Aku[tabilitas Kincda Pembanguran 0l MeninSkatlya sistlm akuntabilita8 kinerja pembangunan 0l - Rekomendaai hasil ^pengawasan manajeEen risiko atas kualitas pe[gendalian int rn K/L 24 laporan 1t 1.073,8 72 laporan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP), LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (II(PP) 4 02 Rekomendasi hasil pcngawasan manajemcn rbiko atas kualitas pcngcndalian intern peh€rintah daerah 03 - Rekoeendasi hasil pcngawaian manajem€r risiko atas kualitag psuendalian intcm badan usaha 4 78 laporan 04 - Jumlah laporan rekoEeddasi ha8il perga€san kherja pembangunan - A.VII.13 - 4 730 lapor6r! FNEsIDEN RET'UAUK INDONESIA Prtodtrr i.rlond (P l/Pr.8tu I'dodtr. (P4/L.8lrtrl rrldlt ' t[Fl/Proy.L ^Prlodtrr ^(IRG4 07.05 PP: Menjaga Stabilitag Keamsrarl Nasional IrrdlLrto8 Durungrn TcrhdrD Ar.h..r Plc.ldcr Turct RD. Jut Itr.turl Pchttur 01 Terjaganyastabilitas pertahanan dan keaEraran OI - Indeks Kekuatan Militer 2 o,2o 33.s0r.s79,2 3 >60 v" 04 Indeks Keamaran dan Ketcrtiban Masyarakat 3 3,40 07.05.0r XP: Penguatan Kermanan Dalam Negeri 0l Meruuatnya kcamanan dalam negcri 0l Indeks Rhiko Terodsme ^(Pclaku) 02 - Indeks Risiko Terorhme fTa.rget) 03 - Angka pelanggaEn lintas batas ncgara 04 ^- Angka kqadian konflik 37,80 344.4rc,2 4 54,00 4 < 150 pelarr8Saran 4 35 kcjadian 05 - Anska korban penprssi int rnal Ol - Clearaioa /ate terorlame 4 5 <14.0OO oraDs ao 9/" tt2.2t7,7 07.05.01.o1 PRO P: Penfulgkatan Deradikalisasi dan Penanganan 01 Medl4katnya deBdikalisasi dan penanganan 02 - Jumlah deradika.Iisa8i terhadap t ruangka, t€rdakwa, terpidana, [arapidana teroriarae, mantan narapidana tcroriamc, serta oranS atau kelompok orang tcr?spar paham mdikal terorfumc BADAN IMEUJEN NEGARA, BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME ^(BNP'D, KEPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA, KEJAI(SAAN REPUBLIK INDONESIA 5 125 orang SK No098782C - A.VII.14 - itFEIrfJf, tXTIf.f{It+Tf t P odt r tr..lond (Pl|/Proar.E Ptlodtr. (Pq/Ibgrrhr Hodtrr (Bq/ProyGL Hodtrt (PRGEI (t'!?tFr rlilri IT"lIJl Durutr8ra T.rhrdrD Arrh.,r T.rgct RE. &t r-i: tTl.llflfZ5n-F|ll 03 JuEtah kegiatan pcncegahan tindak pidana tcrorisE€ 0r - Jumlah objek vital dan target rentan yang mcndapat pentqmanan Ol - Jumlah pos pamtas, ^posal, Dos pol gubsekor, dan PLBN yang dibangun 5 5 5 2 128 kegiatan 07.05.01.02 PRO-P: Pengamanan Objek Vital dan Target Rerta, 0l - Tcrlaksananya perga.Eana, objek vitrl dar targct rcntan 07.05.01.03 PRO-P: Perauatan Pertahanan &n Keamanan di Perbatasan dan Pulau Terlutr 2.079 objek vital dan target 50 instituoi 58 m'. r93.322,1 25.OOO,O KEPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 0l ^- Terlaksananya pcnguatan pertahanan dan keamanar di perbatasan dan pulau terluar KEPOLISIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA, KEMENTEzuAN PERTAHANAN, BADAN NASIONAL PENGEI-OIA PERBATASAN ^(BNPP) 02 - Panjsns ^jalan hspeksi patioli perbatasan 2 2OO ld 03 ^- JuEtrah penduduk pcrbatasar ^yanS diberdayalcn dalaj! sistem hankamor 180 orane 04 - JuElah Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) yanS ditingkatkan sarana prasararB pertaharan dan keamanannya 2 49 PPKI 07.05.01.04 PRO-P: Penanganan Konfljk secaE Humanig 0l - Tertanganinya konflik lec€ra huEaris 0l - Tertanggulan8irrya potcllsi konflik losial di tingkat kabupaten 02 - Jumlah arggota satuan yaflg mendapatka, pelatihan pcnanganan konflik serra humani.
05.01.05 PRO-P: Kcselamatan darl Reintegrasi di Wilayah Rawan 16.715,0 KEPOUSIAN NECARA REruBUK INDONESIA, DEWA}'I KETAHANAN NASIONAL, KEMENTERIAN DAI,AM NEGERI 5 19 kasus I 9O0 orang 01 - Tem'ujudnya kcs€l,amatan dan rcintgrasi di wilayah rawan dan b€ncsna 4 01 ^- Jumlah korban bencana yang di!el,a.Eatkafl - A.VII.15 - 120.000 orang I.16I,4 KEPOUSIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA NEFUBLIK INDONESIA Prlodtrr Igirlonrl (Pl)/Pr.lE tr Pdodtr. IPP)/E al.t ^tr ^Pdotlt ' (BPl/Ptoy.t Hodtrr (IR(}4 Dutulgur T.rh.d.p A[harr Pt.rlil.r T.rg.t Iadllrtor Ol - Pemenuhan MEF Rp. .rutr toovo 26.999.211,5 t-llrT : rlI?5rtErtl 07.05.02 KP: Penguatan KemaEpuan PertEhanan Dibarengi Confrden c Buildins Meosutes (CBM) 0l Tewujudnyakemampuan pertahanan yanA kuat dibaftngi Conldene Building Measures ^(CBM) 4 5 z5O 07.05.02.01 PRO-P: Penaadaan Alutabta of - Terlakananya peruadaan 0l - Jcnis alutaista ^yana diadakan 22j.niz 17.101.222,3 KEMEI.ITERIANPERTAHANAN 07.o5.o2.o2 PRO-P: Pemcliharaan dan Pemwatan Alutsiata 0l - Terlaksananya psneliharaan datr peralratan 01 - Jenis alutsista yang diharwat 13jcnis 4.88a.O56,5 KEMEI{TERIANPERTAHANAN 07.0s.02.03 PRO-P: Pembangunan Sarana- kaerrna Pertahanan 0l - Tedaksananya pemba[Sunalr sarana- prasararla pertaharan 01 ^- Jumlah sarpras pertahanan yang dibangun 2 3 jenis 279.237,7 KEMENTERIANPERIAHANAN 07.05.02.04 PRO P: PerinSkatan Profesiolralisme dan IGsejahteraan Prajurit 0I - Terwujudqa prcfcaionali.me d6r kes€jahterar.lr prajurit yang m€rdngkat 0 I - Jumlsh sarpras prof$ionalkme da.n kesejahtcraan prajurit yang dibangun 2 Tjenb 1.363.570,6 KEMEMERIANPERIAHANAN 07.os.02.05 PRO-P: PeDrbangunan Pcrtahanan Siber 0I - Tcrlakananya pembsngunan pertahanan 01 - Jeni. alpalharkam industri pertalmrafl ya,Irg diadrkan 0l - Jumlah sistcm sib€r p€rtahanan yang dibangun 4 5 106.766,0 XEMENTERIANPERTAHANAN 7j€nb 3.260.354,4 KEMENTERIANPERTAHANAN 07.05.02.06 PRO-P: Fembangunan dan Pengembangan Industri 0l - Jenis slpalhankam indu8tri pcrtahanan yang diadalGr 07.05.03 KP: Pcnauatsn Keamanar Laut 01 - AnSka pclanSgaran hukum darr tafigguan ^keamanan ^di laut 0l - Terwujudnya penguatan - A.Vn.16 - 202 kasus 1.294.427,9 REPUELTK INDONESIA hlorlt . X.tfo[rl (Pq/ProFE Pdorltrt (Pq/KGghtr! rrrodtr. lf,g/ProrcL ^Hodt t IPRGPI tldlLrtor Duru!g.n Tcrhrdrp Arlh..E Prc.ld.t fut t Rp. .rrtr i?lTrttrT.iSff-Trt I.OOO,O BADAN KEAMANAN I.{UT 01 SiBtem peringatan dini keamanan laut 01 - Juml,a}l stutem pcrinaatan dini 4 07.05.03.01 PRO-P: Penguatar l(apaoitag Sistem Periraatan Dini Tcrpadu 07.05.03.02 PRO P: Peflguatan Kapasitas Opera8i Keamanafl taut ol - Terlak.ananya operasi keamanan laut yang kuat O I - Pers€ntaa€ cakupan WPP NRI yana dipantau dari kcgiatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan p€ l(ana.tl I.292.429,5 BADAN KEAMANAN LAUT, ^KEMENTERIAN PERTAHANAN, KEMENTERIAN KEIAUTAN DAN PERIKANAN 4 roo vo 07.05.03.03 PRO-P: Peningkatan Pcnyelesaian Kasua Keamanan Laut 0l - Tersujudnya penyel$aian Ol - Clcarur',.c ,ate nndak ^pidana laut kaaus keamanan laut yanS meningkat 4 ao vo 998,3 KEPOLISIAN NEGARA REPIJBLIK INDONESIA 07.05.04 KP: Penguata, Keamanan alan rGtertiban Ma.yamkat 0l - T€rwujudnya penguatan keamara.n dan kctertiban masyarakat 01 - Anaka prevalensi penyalahguna 02-Cinetue 1.69 4.70r.093,4 4 r r r/ r00.000 penduduk 03 - Pclayanan publik Polri yaag Fima 4 to,% 07.05.04.01 PRO-P: Pcncegahan drn Pcmbcrantasan Peredara.lt celap NarkotiLa dan Prekunor Narkotika 001 - Meningkatnya Pcnccgahan ^dan pemb€rantasan percdarar gclap narkotika dan Fekurror narkotika Ol - Claarance rate tirjdak pidan narkotika KEPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, BADAN NARKOTIKA NAIIIONAL ^(BNN}, KEMENTERIAN DAJ"{M NEGERI, KE'AKSAAN REPUBUK INDONESIA, KEMENTERIAN KEUANGAN I a9 vo 79.688,0 02 - JuEla,]: kawasan ^yanS pulih dari taflaman terlarang 5 3 kawasan SK No 098785 C 0l - MeninAkatnya ^pencegalnn FlF]ahgunaan ^dan rchabilita8i pcnyalahguna aarkotika - A.VII.17 - 8,0 % 90.42I,6 BADAN NARKOTIKA NASIONAL ^(BNN) 07.o5.o4.o2 PRO P: Peniqkatan Pencegaha, Penyalahgunaan dan Rehabilitasi Penyalahguna Narkotlka 01 - Indeb Ketahana[ Diri Rcmaja 02 - PcEcnta!€ perubalmIl kualitag hidup pecandu/ penyalahguna/ korban psryalahgunaan narkotika aspek fuik 53,51 I-J: fd: Tfrfdll rffl ^rf.f f IXNf,I.TIt+f fl Prlorlto llrdoEd (ml/Eogtrrn P'rodt . IPD/EcEtrtrn ^Ptlodtr. lxPl/kty.L ^Prlodtr. ^(PRo-Pl htttti BilT]T: t?ln Rp. Jut irlT rFrlJ|tTt!'in a,o ^oh (}4 - PeEentasc pffubahan kualitas hidup pecandu/ penyalahSuna/ korban penyalahgunaan narkotika aspek hubungan s$ial 7,Ovo Duhrtlgr! Tcrhrdrp rflIrrr Turct I I 1 6,0 vo 07.05.04.03 PRO-P: PenanSanafl Kasu3 TPPO, lcrta IGjahatad terhadap Perempuan, Anak, dan K€lompok Rentan tainnya 01 - Tertanganinya kasua TPFC, serta kejalatar terhadap pcrcmpuan, anak, dan kelompok rcntan lainnya 06 lddeko Kepuasan layanan Rehabilitasi Ol - clearand rdte tindak pidana TPPO scrta kcjahatan terhadap ^petempua[, anak, dan kclompok rcntan 5.481,0 KEPOUSIAN NEGARA REPUBLIK INDONFSIA 4 4 3,20 45./" 07.05.04.04 PRO-P: Peninakatart layanar Kcpolfuian yang Prcsbi s€bagBi Kelanjutan Proaotcr 0l - Terls.lcananya ol - Indeks Kepuasan Layana.n 4 8,5 peningkatanlayanankepolisian Kepolkian ng presi.i s€bagai kclr"i"t"" 03 Cleaftnc€ rate tindak pidana 4 6OVo kcjahatan perhnkar da, TPPU 37.75I,0 KEPOUSIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA - A.VII.18 ^. Erfd: IFIiIl lrfff ^rIlIIXTIfdtflf{: IIl fHodtlt lfrrioarl Frl/Progrro ^Prlorttrr (PPl /trd.t.tr Pdodtr. IXP)/Proy.k ^Pdodtu ^(PRO-!| Aarru IndlLrtor Dukragrn T.rhrd.D A h..! Ec.ldcr Tutct Rp. Jnt ln.t.ad P.l.L.t.!r 07.05.0+.05 PRO P: Pengadaan Almatau8 dan Alpalkam Dukunaan Layanan Kcpolfuian Ol - Terlakssnanya ^pengadaan ahnat8u8 dan alpalkam dukunean layarlar kepolbian 0l ^- Jumlah almatau8 dart alpalkam kepoltuian 2 5 6 paket 3.884.585,4 KEPOLISIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA 40 %, 02 - PeE€ntas€ almaftua dan alpalkam konEibwi industri pcrtahsnan 07.05.04.06 PRO-P: Pcningkatan kofesionalisme dar K€i€jahteraan Anggota Polri t 2 2 4.500 personel 603.166,4 KEPOUSIAN NECARA REPUBLIK INDONESIA 603 unit I unit ao ^o/" 02 Jualah unit pcmenuhan rumah ncSara 03 - Jumlah rurEah sakit yang dibangun/ meningkat ak€ditasinya 04 - Perscntase p€nyelesaia[ ^pengaduan mas]tsra.kat 4 07.05.o5 KP: Penguatan Kcamanan dan KetahffIan Siber 0l T€rwujudnya kcrahanan 01 Skor ^Global cyb€t Se(,],itg hldex dar keamanan aib€r ]ts.tlg kuat 1,2 90,04 158.430,2 07.05.05.01 PRO-P: PembangurEn dar Feuguatan Tim cepat Tanggap I(camanan Siber 01 - Tcrlakanarya pembangunan tirll cepat tanggap kcaEana.tl siber ^ya.ru o I - Skor Pila.r lechfttal ^pada Global cgbeBearit! i7rdexlc'cll 2 t7,5 13.742,1 BADAN INTEUJEN NEGARA, BADAN SIBER ^DAN SANDI NFCARA 07.05.05.02 PRO-P: Penguatan Infra.truktur, SDM, dan Regula8i Xeamanan Sib€r 0l - skor pilar organizaabnal ^p€.da clobaj Cgbe6ecuriv Index lccll 02 Skor pilar ,echnica, P€.da Global cabe$ecuitA hdex lccll 0l - Terlaksananya pembangunan infrastruhur, SDM, dan r€gulasi keamarlarl sibcr l,ana kuat 4 13,60 113.797,9 BADAN INTEITIEN NEGARA, BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA, XEPOLISIAN NECARA REPUBLIK INDONESTA, KE'AKSAAN REPUBUIi INDONESIA 2 17,50 03 - Skor pilar cqpacitg deuelopment pada clobat cgbersecufis h1d"r lGctl I ta,90 - A.VII.19 - 5 65'% 16.390,3 KEPOUSIAN NECARA REPUBUK ^INDONF^SIA, XEIAKSAAN REPIJBUK INDONESIA 07.05.05.03 PRO-P: Penyelesaian lGjahatan Siber 0l - Tcrlakaranya p€n]€l$aian kejahatan bidana Ol - ClEaran e raE tindal( ^pidana sibcr FRES IDEN REFUBLIK INDONESIA - fibrrtl. f,rrldd (lrr/kogr.lr Pddlt.r (PPl/ryr.trn Pdodt . (rPr/Pro,y.t "do ^ltr. llRo.l| 07.05.05.04 PRO-P: Fcrrccgahao Kcjabatal Siber dan Peingkaten lcrja Sa.Ba Internasio!61 Bidang Sibctr hdltrtor Ol - Skor ^piliAr cooperstionpada Clobal CVbeBe&rtQ lrdex lctel) Drhry.. f.rhirD &rha Ptt.td.r frrgct Rp. .rnt lart ld P.lrtralr 14.500,0 BADAN ITIITELI.IEN NEGARA ol - Tcrsujudaya p€nccgahan kejahatar siber Eelalui perdngkataa terja saEa intemasional bidang sibe! 1,5 14,40 CATATAN: 2024 ^pasce ^pcnctapEn APBN 202a; {3) ^Pagu Bela4a K/L Hssarkan P6iitlEuan ^Trga Pihak ^Pagu Indikatif ^2C24. KETERANCAN Dukungan Terhadap ArehBn Preaidar {l) ^PehbarxguDar Sumb€r ^Daya ^Manusia; ^(2) ^P.robdngunalr ^Infrastuldur; {3) ^Fenyederhansan R€gulasi ^(4) ^Penycderhanaan ^Birokrasi; ^(5) ^Trandoraasi Ekolrorl ^. T,AMPIRAN III NOMOR 52 TAHUN 2023 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2024 MATRIKS PROYEK PRIORITAS STRATEGIS/IMAJOR PRo.]BCT REruBUK INDONESIA MATRIKS PROYEK PRIORITAS STRATEGIS/ ]I4A JOR PROJECT PADA PRIORITAS NASIONAL RKP 2024 Prlorlt.r f,aaion.l / ,trdoi halect Rp. .rut I Industri 4.0 di 7 Subs€kto, Prioritas 2 Destinasi Pariwisata Prioritas 3 Kawasan Industri Prioritas dan Smelter 185.938,7 1.618.988,1 230.735,O 4 Penguatan Jarailran Usaha S€rta 35o Korpora8i Petani dan Nelayan 5 Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi 6 Revitalisasi TaDbak di l(awasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng 2.545.624,t 341.223,9 427.452,6 7 Integrasi Pelabuhan Perikalan dan Flsh Morket Bertaraf Intemasional I Food Estdte (Kawasan Sentra Produkei Pangart) 9 Pengelolaan Terpadu UMKM 02 - Mengemb€ngkan Wilayah untut Mengurangi IGsdrjangan dan Menjamin Pemerataan 71.350,0 406.74O,2 944.234,9 10 Pembaflgunanwilal,ahBatara-Bhtan 730.634,2 11 Pengembangan Wilayah Metropottan (WM): Palembang, Denpasar, Banjamasin, Makassa, 12 Pembangunan Ibu Kota Nusantara 1.012.150,9 - B.1 - 2t.907.2t3,4 FFESIDEN NEFUB!.IK INDONESIA Prtodtrr [s.lo!al I Ndlo" Pr2l.ct Rp. .rut 13 Pembangunan Kota Baru: Maja, Tanjung Selor, Sof.fr, dan Sorong 412.005,3 14 lvilayah Adat PapuEU Wilayah Adat Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay 15 Pemulihan Pascabencana: Kota Palu dan Sekitamya, Pulau Irmbok dan Sekitarnya, serta l(awasan Pesisir Selat Sunda 16 PKSN l(aveasal Perbatasai Negara 6.579.135,8 r42.674,O 423.727,6 17 Manajemen Aset Lahan dalam Pemberdayaan Masyarakat (Reforma Agraria) 42.629,O 03 - Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing 18 Percepatan Penurunan IGmatian Ibu dan Stu/rt/lg 47.423.909,1 19 Pembangunan Scien e Tecl&o Parkloptifialis€.ei TrUrle Heli, di 4 MaJbr Udversitas) 20 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0 2l Reformasi Sistcm Perlindungan Sosial 22 ReforEasi Sistem Kesehatan NasioDal 05 - Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar 23 Jalan Tol Trans Sumatera Aceh-IE Eputrg 24 Kereta Api Makassar-Parcpare 1o2.730,o 255.501,0 165.451.086,0 11.158.800,3 2.665.911,2 367.490,0 25 Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu 26 Sister! Angkutan Umum Macsal Perkotaan di 6 Wilayah MetropoUta!: Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semar€ng dan Makassar 605.800,0 SK No098791 C -B.2 - 3.307.952,8 1 TT.I.TTfiN Horlta! l{s.ioirl / qlot hal.ct RI,. Jutg 27 Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak 662,7 2A Penyediaan Tenaga Listrik: Pembangkit Listrik 27.000 MW, Transoisi 19.000 kms dan Gardu Induk 38.000 MVA 29 TransformasiDigital 299.A26,1 13.74t.171,A 30 Pengara€nan Pesisir 5 Perkotaan Pantura Jawa 3.354.094,9 31 18 Waduk Multiguna 16.831.197,5 32 Je@batan Udara 37 Rute di Papua 33 Jalan Tfans ^pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Teldepa! 34 Jalan Trane Papua Merauke - Sorong 35 Akses Sanitasi (air limbah domestik) l,ayak dan Aman (90 % Rumah Tangga) 7 t7 .765,6 3.527 .170,6 638.951,4 3.O27.194,4 36 Aks€s Air Minura Perpipaan (10 Juta Sarlbungan Rumahl 3.049.450,5 37 Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) 4.459.953,8 38 Infrastruktur Jaringan Gas Kota untuk 4 Juta SaEburgan Rumah 39 KA IGcepatan Tinggi Pulau Jawa (Jakarta - S€marang dan Jakarta - Bandungl 3.994,6 (dibiayai oleh investasi badan usaha) 40 Pemulihan 4 DAS lcitis (dalam proses penajaman alternatif sumber pembiayaan) 06 - Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim 41 PeEbangunan Fasilitas Pengolahan Limbah 83 122.424,3 SK No098792C -B.3- 1.457.447 ,6 42 Penguatan Sistem Peringatan DiId B€ncana Prtortti! Ig.lhn t / qot P"dect Rt . Jutr CATATAN:
SBuai dcnga! p€ndekatan THIS, .ebu6h lrcyek dapat m€rdukullg lcbih dari satu lrqbr P'o.iec4 {3) ^I*airr ^Proj€ct ^EcEcakup ^rincian Belrnja K/L dan KPBU, belu.r6 dencakup du}ungan Badan Usaba FurN/Swasta); - (4) Pagu Belanja K,rL berda€arl{an perternusn Tiga Hhak pagu Indikatd 2024, ttd. JOKO WIDODO Saliaan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA INDONESIA dan Hukum; Djam31 -8.4 -
KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2022
Relevan terhadap
KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN TENTANG KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2022. Menetapkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian t id ak terp is ahkan dari Keputusan Menteri ini. Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2022 sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, digunakan sebagai bahan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan memperhatikan konsolidasi fiskal sebagai salah satu tahapan dalam rangka mengembalikan besaran defisit menjadi paling tinggi sebesar 3% (tiga persen) dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada Tahun 2023. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Direktur Jenderal Anggaran, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, mengoordinasikan waki l Pemerintah dalam pelaksanaan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Direktur Jenderal Anggaran, dan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, melaporkan Hasil Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETIGA kepada Menteri Keuangan, untuk se l anj utn ya dilaporkan kepada Presiden Republik Indonesia. Hasil Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT, digunakan sebaga i acuan untuk penyusunan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2022 dan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022. \ jdih.kemenkeu.go.id . MENTERI KEUANGAN REPUBL~K 4 N!)ONESIA KEENAM Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salina11 Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
Wakil Menteri Keuangan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal , para Kepala Badan, dan para Staf Ahli di lingkungan Kementerian Keuangan;
Kepala Biro Hukum, Sekretariat · Jenderal, Ken1enterian Keuangan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 2021 MENTER.I KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI IAMPIRAN KEPUTUSAN MENTER! KElJANGAN REPUBUK INDONESIA NOMOR 197 /KMI<.010/l.Ull TEJIITANG KERANGKA EXONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 20 2 2 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN 2022 I. DAMPAK PANDEMI COVID-19 DAN RESPONS KEBIJAKAN I. 1. Pandemi COVID-19 Glooo.1 Sejak ditetapkan se oo.gai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 oleh WHO, kasus COVID-19 terus menyeoo.r ke seluruh dunia. Le bih dari 200 negara telah terjangkit dengan total kasus hingga 10 Mei 2021 mencapai 159,59 juta dan jumlah kematian 3,32 juta. Pada titik ini, gelomoo.ng- gelomoo.ng oo.ru muncul di beroo.gai negara sehingga kasus harian sempat mencapai lebih dari 900 ribu kasus pada akhir April, lebih tinggi dioo.nding puncak gelomoo.ng COVID-19 glooo.1 sebelumnya . Padahal, pada periode akhir Januari hingga awal Maret 2021, perkemoo.ngan COVID-19 glooo.1 sempat menunjukkan peroo.ikan seiring dengan optimisme yang didorong oleh vaksinasi serta penurunan rata-rata kasus dan kematian harian di beroo.gai negara. Grafik 1 Perkembangan Pandemi COVID-19 di Dunia 160 10 ro ro .., - Total Kasus - Total Kematian (RHS) .., : : : , : : : , -, -, 9 140 E E ~ 8 ~ ro ro "O 120 "O 7 100 6 11 Maret WHO 80 5 Menyatakan COVID-19 3,32 JUTA 4 60 sebagai 3 PANDEMI 40 2 20 1 Sumber: world.meters.info, 10 Mei 2021 (diolah) Mulai menurunnya jumlah kasus harian juga didukung oleh ke bijakan pemoo.tasan sosial yang kemoo.li diimplementasikan oleh beroo.gai negara khususnya sejak akhir 2020 dan berlanjut hingga awal tahun 2021. Namun demikian, beberapa negara mulai menjadikan momentum penurunan kasus harian untuk melakukan pelonggaran pemoo.tasan sosial yang berkontribusi pada kenaikan kemoo.li kasus harian, yang turut diperparah dengan adanya beroo.gai varian virus oo.ru. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - Grafik 2 Kasus Harian clan Kematian Harian Global, Serta Kasus Harian India Kasus Harian Global Kematian Harian Global 20 1000 18 ~ 900 E 16 ~ 800 700 12 600 500 4 00 300 200 100 JFMAMJJASONOJFMA JFMAMJJASONOJFMA Kasus Harian India Kematian Harian India 450 j ~ 400 .; i 350 300 250 200 150 100 50 0 - ~ - - ~ ~ ~-•---....- ..: : ~~ - MA M J JASON OJ FM AM M A MJJASONOJ FM AM Sumber: worldometers.info , diolah Saat ini, India menjadi episentrum kasus COVID-19 glooo.l dengan tamoo.han kasus per hari sempat berada di atas 400 ribu kasus dan merupakan rekor tertinggi yangpernah terjadi di dunia . Beberalxl negara lain yang juga mengalami gelomoo.ng oo.ru Ixtndemi antara lain Brazil , Chile, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Turki, dan be beralxl negara Eroixt. Peningkatan kasus harian COVID-19 juga memicu kenaikan kematian harian di beroo.gai negara. Kondisi ini menciptakan be ran bagi sistem kesehatan di negara tersebut. Kejadianyangterjadi di dunia, khususnya di India, menjadi se buah pembelajaran pen ting oo.hwa Ixtndemi COVID 19 masih menjadi ancaman dan menimbulkan ketidakpastian dalam perekonomian. Kemunculan varian-varian oo.ru yang diduga lebih menular dan lebih kuat juga membutuhkan kewasixtdaan yang tinggi. oo.gi semua negara. Satu tahun lebih sejak Ixtndemi pertama kali diumumkan oleh WHO, dinamika yang diciptakannya begitu ceixtt dan sulit diteoo.k. Episentrum kasus juga kerap mengalami pergeseran hingga akhirnya Ixtda saat ini terjadi di India . Pada awal penye oo.ran di bulan Maret 2020, penyeoo.ran kasus COVID- 19 terpusat di negara-negara Eroixt, seperti Italia, Sixtnyol , Jerman, dan Perancis. Tingkat penanganan dan waktu pengambilan kebijakan yang berbeda antarnegara menyeoo.bkan perbedaan perkemoo.ngan COVID-19 antara satu negara dengan negara jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA lainnya. Namun demikian, secara umum Eroµ: t, Amerika Serikat, dan Amerika Latin secara bergantian menjadi pusat penyebaran virus yang menyumbang jumlah kasus positif dan kematian terbanyak, sebelum akhirnya India menjadi episentrum baru. Eskalasi penye baran virus yang terjadi di berbagai negara terse but tentunya diikuti oleh berbagai kebijakan penanganan COVID-19 yang semakin intensif. Kebijakanyang ditempuh terse but antara lain adalah peningkatan testing dan tracing maupun pengetatan atau perµ: tnjangan masa pembatasan sosial hingga lockdown. Ke berhasilan peneraµ: tn ke bijakan terse but umumnya akan diikuti oleh penurunan lajupenyebaran COVID-19 . Grafik 3 Kurva Pandemi di Berbagai Negara AMERIKA UTARA ASIA AS Me ksi ko P .a n1m 1 Dom . R epublk K anada JA~#Jv AM ERIKA SELATAN £CM~ : J EROPA ~CJYJA Moro ko E th iopia Me,ir _: _ 1' • 1 A Nige ria A _A~ )\J-, _JUl_N\ Sumber: worldometers.info, cliolah per 4 Mei 2021 Namun demikian, relaksasi social, distancing dan be beraµ: t tantangan lain seperti adanya gejolak sosial akibat keengganan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan demonstrasi menolak pembatasan sosial, kerap berdamµ: tk terhadapkenaikan kasus baru. Hal ini terlihat di negara-negaraLatinAmerika sepertiBrazil, Peru, Chile, dan Meksiko yang konsisten mencatatkan kenaikan kasus harian yang tinggi sejak Mei 2020 dan semµ: tt menjadi episentrum baru menggantikan Eroµ:
Pola terse but menunjukkan bahwa relaksasi pembatasan sosial dan lockdown tanµ: t perencanaan matang daµ: tt membawa risiko gelombang baru. Secara umum terdaµ: tt berbagai faktor yang daµ: tt memicu kenaikan kembali kasus COVID-19, antara lain karena warga negara yang kembali dari luar negeri seiring dibukanya akses masuk dan meningkatnya aktivitas sosial seperti yang pernah terjadi di Tiongkok dan Korea Selatan, adanya klaster baru dari pusat temµ: tt tinggal pekerja migran seperti yang terjadi di Singapura dan Malaysia, maupun karena abainya warga µ: tda protokol kesehatan se bagaimana yang tamµ: tk di Iran. Konsekuensinya, Pemerintah terkait harus kembali memberlakukan dan memperketat pembatasan sosial/ lockdown serta melakukan testing dan tracing secara masif. Pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini menuntut dunia untuk terus memberi perhatian µ: tda sisi kesehatan. Protokol kesehatan dan vaksinasi harus secara konsisten ditingkatkan agar ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA p:
ndemi dap:
t betul-betul dikendalikan. Terkendalinya p:
ndemi di seluruh negara menjadi prasyarat utama untuk pemulihan ekonomi gloool ya ng solid.
ndemi COVID-19 adalah dengan melaksanakan vaksinasi. Perkemoongan pengadaan vaksin COVID-19 sendiri relatif sangat cep:
t. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun terdap:
t vaksin yang sudah diizinkan penggunaannya. Hal ini diawali oleh pengembang CanSino Biologics yang mendap:
tkan izin penggunaan di Tiongkok, tetapi hanya terootas untuk kebutuhan militer. Kemudian, Rusia muncul dengan vaksin Sputnik V yang diklaim telah disuntikkan p:
da be berap:
penduduknya di bulan Agustus. Be berap:
bulan berikutnya, hasil studi uji klinis pun mulai muncul di mana Pfizer dan Moderna berhasil mencatatkan tingkat efikasi hingga 95 persen. Dan akhirnya, p:
da pertengahan Desember 2020, Pfizer menjadi vaksin yang pertama kali mendap:
tkan izin penggunaan di suatu negara, yakni Inggris, serta mendap:
t emergency validation dari WHO. Hingga 10 Mei 2021 tercatat sudah ada 8 pengembang yang produk vaksinnya telah disetujui penggunaannya di beroogai negara. Meski cep:
t, perkemoongan vaksin juga diwarnai dengan beroogai dinamika seperti dengan adanya 1su efektivitas (efikasi), efek samping, hingga hamootan distribusi. Tabel 1 Perkembangan Tahapan Pembuatan Vaksin Tahapan Fasel Fase II Fasem Terbatas Disetujui Keterangan Uji Melihat Melihat Penggunaannya Penggunaan keamanan efek tingkat diizinkan diizinkan pada samping efikas i han ya untuk untuk manusia. pada vaksin. tenaga medis mas yar akat Dilakukan manusia. Dilakukan ataupun militer luas pada 5-10 Dilakukan pada dua orang pada 20- grup 200 orang manusia dengan total 100 10.000 orang Jumlah 49 37 27 6 8 Pengembang Contoh Chula Genexine C ur evac CanSino Pfizer (AS), Pengembang (Thailand), (Korsel), (Jerman), (Tiongkok), Sinovac LG Chern Inovio (AS) Zydus Gamaleya (T ion gkok), (Korsel) (India) (Rusia) AstraZeneca (lnl.71.>"ris) Sum ber: WHO, GA VI The Vaccme Ahance, NY Times Coronav1rus Vaccme Tracker, r: er 10 Mei 2021 Pelaksanaan vaksinasi sendiri telah menunjukkan perkembangan yang cep:
t di beroogai negara. Hingga 10 Mei 2021, tercatat vaksinasi telah dilakukan di 175 negara, di mana sekitar 1 ,3 1 milyar dosis vaksin sudah disuntikkan kep:
da masyarakat (20, 7 juta dosis per hari). Ap:
bila ditinjau dari sisi jumlah total dosis vaksinasi COVID-19, Tiongkok dan AS menjadi dua negara ya ng terdep:
n. Namun, secara jangkauan vaksinasinya, negara kecil Gibraltar mencatatkan angka tertinggi. Ke dep:
n, pelaksanaan vaksinasi diprediksi akan terus bergerak cep: ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 5 Se lain semakin banyaknya jumlah dosis vaksin yang didistribusikan di berbagai negara, telah ditemukan vaksin COVID-19 yang cukup satu dosis saja disuntikkan kepada manusia, yakni vaksin Johnson&Johnson. Me ski tingkat efikasinya relatif masih rendah, yakni 66 persen, vaksin ini telah disetujui oleh WHO dan dalam waktu dekat dikabarkan siap digunakan olehAS. Dalam kurun waktu empat bulan terakhir, pelaksanaan vaksinasi secara perlahan mulai menunjukkan hasil yang positif. Di be berapa negarayang tergolongcepat dalam melakukan vaksinasi, sepertiAS dan Inggris , sudah terlihat adanya penurunan tingkatkasus kematian harian maupun tingkat rawat inap pasien COVID-19 di rumah sakit (RS). Tercatat hingga pertengahan Mei, angka kematian akibat COVID-19 di AS turun sebesar 75,21 persen (ytd), sementara di Inggris juga mengalami penurunan 98,25 persen (ytd). Sementara itu, terjadi juga tren penurunan pada tingkat rawat inap RS di kedua negara terse rut sejak pertengahan Januari . Ini merupakan sebuah indikasi bahwa vaksin mampu memberikan dampak positif dalam mengurangi tingkat keparahan akan pandemi COVID-19 karenajumlah pasien serta tingkat kematian akibat COVID-19 dapat ditekan. Grafik 4 Jumlah Total Dosis Vaksinasi yang diberikan di Berbagai Negara (Dalam Juta); (b) Jangkauan Vaksinasi terhadap Total Populasi 0 200 400 0 20 40 60 80 100 120 (1) China 324,31 (1) Gibraltar 09 , 20 (2) Falkland Islands 73,50 (2) us 261,60 (3) Seychelles 67,10 (3) India 172,63 (14) us 40,70 (4) Brazil 53,82 (15) UK 39,90 (5) UK 53,33 (31) Spain 21,30 (6) Germany ~ 35 , 10 (32) Germany 21,10 - (7) France 26,09 (40) Italy 20,30 (42) France (8) Turkey 25,14 - 19,40 20,10 (46) Si ngapor e (9) Italy 24,37 (65) Turkey 15,10 (10) Indonesia 22,25 (70) Brazil - 12,80 (11) Mexico 21,23 (74) China 11,60 (12) Spain I 19,83 (8 7) Mexico 8,30 (42) Cambodia 2,28 (91) Cambodia 6,90 (43) Singapore 2,21 (94) India 6,30 (103) Indonesia I 4,3o (47) Philippines 2,07 (117) Malaysia I 2,70 (50) Myanmar 1,88 (125) Laos J 2,00 (53) Thailland 1,81 (128) Myanmar I 1,80 (54) Malaysia 1,79 (136) Thailand 1,30 (77) Vietnam 0,85 (145) Phillipi nes 1 1,00 (103) Laos 0,28 (164) Vietnam 0,40 (a) (b) Sumber: Bloomberg Vaccine Tracker, per28 Maret2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Graf"lk 5 Tren Dampak Vaksinasi Harian di AS dan Inggris (a) Tingkat Kasus Kematian Harian (Rata-rata 7 Hari); (b) Tingkat Okupansi Pasien COVID-19 Rumah Sakit per 1 Juta Orang (a) (b) 700 4000 - As - 1nggris - AS - 1n gg ri s 560 420 280 140 l ~ ! 1 ! ~ _: _ ! 1 I Sumber: Ourworldindata , per 10 Mei 2021 1.3. Pandemi COVID-19 di Indonesia Berbeda dengan tren glooo.l secara umum, hingga saat ini Indonesia sedang mengalami tren pelandaian kasus COVID- 19. Kasus harian COVID-19 yang sempat eskalatifmulai menurun di awal Februari 2021. Per 10 Mei 2021, rata-rata tujuh hari kasus harian tercatat sebesar 5.224 kasus, turun sebesar 59,39 persen dari puncaknya di bulan Januari 2021 sebesar 12.865 kasus . Jumlah kasus aktif juga menurun di dua bulan terakhir, di mana per 10 Mei 2021 menjadi 96 . 742 kasus, turun sebesar 45,24 persen dari puncaknya di bulan Januari 2021 sebesar 176.672 kasus. Penurunan kasus harian tersebut diseoo.bkan antara lain oleh upaya penanganan pandemi oleh Pemerintah yang terus memoo.ik termasuk didukung pelaksanaan vaksinasi dan PPKM. PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat dilaksanakan secara le bih selektif, berimoo.ng, dan didasarkan pada kriteria tertentu sepertijika daerah tersebut memiliki tingkat kematian yang berada di atas angka nasional, tingkat kesembuhan di bawah angka nasional , kasus aktif di atas angka nasional, atau tingkat okupansi RS untuk ruang isolasi dan ICU di atas 70 persen. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 6 Tes Harian, Positivity Rate, Kasus Harian, serta Kasus Aktif COVID-19 Nasional ■ Kasus Aktif ■ Kasus Harian (Rata-Rata 7 Hari)-rhs 4S 70 --------------------------- ~ ~ 40 3S "' 1ao------- - ----- - ---- lW-------------- - --- 12 so 1~ ------------------- 40 100 ----------------- 30 80 - - -------------- 12,0 - 20 10 10 MAM JASONOJFMAM MJJ A SONDJ FM A M J Sumber: Kementerian Kesehatan, 10 Mei 2021 (diolah) Tren penurunan kasus harian terse but juga dibarengi dengan jumlah tes yang terjaga dan positivi.ty rate yang juga dalam kondisi menurun, meski masih lebih tinggi dibandingkan standar yang dipersyaratkan oleh WHO yakni 5 persen . Perkembangan lainnya terkait tes adalah telah digunakannya alat deteksi COVID-19 Genose, serta mulai dilaJX>rkannya tes rapid antigen oleh Kementerian Kesehatan , bersama dengan tes Polymerase Cherin Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang sudah didokumentasikan sebelumnya. Adapun positivi,ty rate (jumlah kasus JX>Sitif dibandingkan jumlah tes yang dilakukan) yang masih tinggi dibandingkan dengan standar WHO dapat menjadi indikasi bahwa profil COVID-19 di Indonesia masih belum te rgambar se car a me nyel uruh. Un tuk i tu, di te ngah pe mulihan e konomi , Pemerintah tetapperlu untuk terus meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, treatment) dan juga terus menegakkan protokol 3M (memakai masker, menjagajarak, mencuci tangan pakai sabun) di masyarakat. Sama halnya dengan situasi global , perkembangan COVID-19 di Indonesiajuga sangat dinamis. Sejakpertama kali menyebar hingga di penghujung tahun 2020, jumlah kasus harian COVID- 19 di Indonesia berada dalam trenyang terus meningkat, kecuali di akhir Oktober 2020 yang didorong oleh adanya pemberlakuan PSBB keta t DKI. Be berap:
. faktor menjadi pendorong peningkatan kasus sepanjang 2020 adalah masih longgarnya disiplin masyarakat dalam penerapan 3M, 3T yang belum kuat, hingga adanya be berapa periode libur panjang. Se iring dengan terus didorongnya upaya perbaikan penanganan wabah, tren kasus harian akhirnya dapat kembali ditekan hingga saat ini. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 7 Total Kasus COVID-19 Per Provinsi Per 10 Mei 2021 DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Riau Banten Bal i DI Yogyakarta Sumatera Barat Kalimantan Selatan Sumatera Utara Sumatera Selatan Kalimantan Tengah Papua Lampung Sulawesi Utara NTT Bangka Belit ung Kepulauan Riau Sulawesi Tengah Aceh Kalimantan Utara NTB Sulawesi Tenggara Papua Barat Kalimantan Barat Jambi Ma l uku Bengkulu Sulawesi Barat Gorontalo Maluku Utara 69,673 61,663 49,437 48,129 - 45,832 ~ 41,204 :
II 39,343 - - - - - - - - ■ ■ ■ ■ • ■ ■ ■ ■ I I I I I 33,658 30 , 147 21 , 771 20,928 20,428 16,635 15 , 682 15,362 15,041 12,541 12,540 11,898 11,871 10,774 10,455 9,095 8,680 8,447 7,596 7, 301 5,481 5,424 4,434 416 , 341 292 , 592 188,065 150,107 ■ Total Kasus Aktif ■ Tota l Sembuh ■ Total Kematian Sumber: KementerianKesehatan , Mei2021 (diolah) Berdasarkan kewilayahan , dari awal pandemi hingga 10 Mei 2021, Pulau Jawa ma s ih mendominasi total kasus COVID-19 di Indon e sia, walaupun mengalami penurunan dari sekitar 80 persen di awal Maret 2020 menjadi sekitar 60 persen per 10 Mei 2021. Provinsi DKI J akarta yang awalnya berkontribusi sekitar 60 persen total kasus nasional, hanya menjadi 25 persen saja per 10 Mei 2021 seiring de ngan peningkatan kasus di daerah lainnya dan ke bijakan pemoo.tasan sosial dan penanganan pandemi y ang semakin oo.ik di ibukota. Menilik se oo.ran COVID-19 per 10 Me i 2021 dari sisi jumlah kasus aktif, enam provinsi denganjumlah kasus aktif teroo.nyak ialah Jawa Ba rat (29 . 071), Papua (8.794), Jawa Te ngah (8. 782), DKI Jakarta (7. 850), Riau (5.796), dan DI Yogyakarta (3.017) . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Graflk 8 Sebaran Kasus COVID-19 Nasional Per 10 Mei 2021 100 90 lalnnya 80 70 60 50 40 30 20 10 0 M-20 A-20 M-20 J-20 J-20 A-20 S-20 0-20 N-20 0-20 J-21 F-21 M-21 A-21 Sumber: Kementerian Kesehatan, Mei2021 (diolah) Se iring dengan tren penurunan kasus nasional sejak akhir Januari 2021 yang didorong oleh pemberlakuan PPKM, peningkatan vaksinasi dan tingkat tes yang relatif terjaga, provinsi di Indonesia secara umum juga mengalami tren penurunan kasus harian hingga awal Mei 2021. Daerah-daerah yang mengalami penurunan kasus harian secara signifikan yang turut menggerakkan tren penurunan kasus harian COVID-19 nasiona l antara lain adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali. Se lain se bagai kontributor kasus COVID-19 nasional signifikan, provinsi-provinsi tersebut juga merup:
kan daerah dengan ukuran perekonomian besar. Penurunan kasus di provinsi - provinsi utama ini diharapkan dap:
t mendorong ekonomi nasional untuk pulih le bih cep:
t. Namun demikiandi saatyang sama (akhirJanuari s .d . Awal Mei 2021), terdap:
t beberap:
provinsi besar lainnya masih mengalami peningkatan dan stagnasi kasus antara lain Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Papua dan NTB. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafi.k 9 Kasus Harian COVID-19 Nasional di Sejumlah Provinsi Per 10 Mei 2021 Penurunan Kasus Harian Peningkatan dan Stagnasi Kasus Harian . . - . 1 I ~ ~ Papua i NTB ~ ~ I I ii : ~ •- I... I ... Sumber: KementerianKesehatan, Mei 2021 (diolah) Meskipun Indonesia sedang mengalami perbaikan tren kasus COVID-19 serta adanya optimisme terkait vaksinasi, kewaspadaan terhadap COVID-19 harus tetap dijaga, salah satunya karena risiko seperti mulai terdeteksinya mutasi virus di Indonesia . Mutasi virus COVID- 19 atau disebut varian B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris dideteksi telah masuk ke Indonesia pada 1 Maret 2021. Sifat mutasi virus yang menurut pakar dapat menye bar le bih cepat, berpotensi mendorong kembali kenaikan kasus harian COVID-19, se bagaimana yang telah terjadi di India dan be berapa negara lain . Indonesia harus belajar dari gelombang-gelombang COVID-19 baru di dunia, di mana penurunan kewaspadaan dan disiplin masyarakat dapat mengakibatkan peningkatan kasus harian dan kematian secara signifikan. Kenaikan yang banyak terjadi di negara berkembang karena pelonggaran pembatasan pergerakan manusia baik di dalam negeri maupun dari luar negeri, patut diwaspadai agar tidak terjadi juga di Indonesia . Se lain itu, peningkatan kapasitas 3T dan akselerasi vaksinasi ole h Pe me rin tah juga harus te rus dilakukan.
.c 7 "' ~ Cl. QI "' u.. LI") <f a, ,b LI") N N N Sumber: BloombergVaccineTracker - Our World in Data , per 10 Mei 20 2 1 Pemerintah terus berupaya untuk menjamin kelancaran progr a m vaksinasi di Indonesia untuk mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi. Diantaranya mulai dari memastikan ketersediaan vaksin, menjaga kelancaran distribusi vaksin dari pusat ke daerah dan antardaerah, penyediaan fasilitas vaksinasi dan pelatihan tenaga kesehatan, hingga meyakinkan masyarakat dengan edukasi dan sosialisasi untuk mengikuti vaksinasi. Upaya percepatan program vaksinasi untuk mencapai herd immunity bersama dengan tetap dijaganya protokol kesehatan pada semua lapisan masyarakat, y akni 3M serta 3T diharapkan akan menjadi jalan untuk mengatasi pandemic serta memulihkan ekonomi nasional.
tingkat volatilitas (VIX Index, menggamoorkan tingkat kecemasan investor) yang naik ke level tertinggi sepanjang sejarah, 2) perpindahan aliran modal ke safe haven assets, arus modal keluar dari negara berkemoong sekitar USDl00 miliar (lebih besar dioonding saat GFC dan taper tantrum), 3) penurunan tajamharga-hargakomoditas, 4) kontraksi PMI Manufaktur dan Jasa di titik terendahsejakGFC, hingga 5) peningkatan pengangguran yang besar di beroogai negara, oohkan pengangguran ooru di Amerika Serikat selama 2020 menghapus 22,4 juta penyerapan tenaga ke rja yang telah dilakukannya sejak Great, Depression. jdih.kemenkeu.go.id 1 MENTERIKEUANGAN Di tengah situasi tidak pasti , Pemerintah seluruh negara di dunia mengerahkan upaya teroo.ikn ya untuk mengatasi dampak pandemi sedini mungkin. Dari sisi penanganan pandemi, kombinasi ke bijakan 3M dan 3T serta pemoo.tasan sosial masih terus digulirkan. Dar i sisi penanganan dampak ekonomi , berbagai ke bijakan relief measures yang utaman ya ditujukan untuk penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan dukungan dunia usaha disalurkan untuk meringankan dampak krisis akioo.t pandemi . Penanganan kesehatan dan ekonomi adalah prioritas yang sama-sama penting namun tidak semua negara mampu memformulasi ke bijakan seimoo.ng untuk keduan ya dan justru menghadapi dilema ke bijakan. Resesi ekonomi di 2020 tidak dapat dihindari. Negara-negara maju maupun berkembang mencatat kontraksi ekonomi yang dalam , oo.hkan be berapa sangat dalam, pada tahun 2020. Hanya sedikit sekali negara yang berhasil menyelesaikan tahun 2020 dengan pertumbuhan positif sekaligus menunjukkan V-shaped recovery, di antaran ya yaitu Vietnam (tumbuh 2,9 persen) dan Tiongkok (tumbuh 2,3 persen). Dalam kelompok negara maju, Korea Selatan memimpin dengan kontraksi pertumbuhan paling rendah (-1 ,0 persen) disusul AS dengan kontraksi 3 ,5 persen. Di saat yang sama, kontraksi ekonomi Indonesia y ang sebesar 2,1 persenjuga relatifpada level yang lebih oo.ik dioo.nding negara G- 20 lainnya. Eropa , di sisi lain, ke oo.nyakan mengalami kontraksi ekonomi yang cukup dalam karena kondisi pandemi y ang memburuk pada kuartal II dan kuartal IV 2020. Perancis , Italia , dan Inggris misalnya , menutuptahun 2020 dengan kontraksi masing-masing 8,2 persen, 8,9 persen, dan 9,9 persen. Sementara itu, Filipina menjadi salah satu dengan dampak terberat, dimana kontraksi yang sangat dalam tercatat se besar9,5 persen . Graf"Ik 12 Pertumbuhan Ekonomi (persen), Defisit (persen PDB), clan Tingkat Utang (persen PDB) Berbagai Negara ■ Growt h 2020 ■ Deficit 2020 ~ 1 ; j ,~ ----1 , - \ 1 I ~ ; ~ ~ ~ 1 (f ~ II ... .... I . I~ 1 i+ t ~ I I~: t? .,; IO . .,., ~ ,: t • ,: t . \0 , : , <: t • en ~ - If . 0 N • en N ' ~ .,., .,., ~ en ... ri- ~ co . "": : IO ~ N ~ ~ , a; > ~ en ~ • <: t ... I ... I ,; N • I co ~ '; 4 '; 4 rti I I .,; '; 4 I I '; 4 I I I VIE CH N KOR, IN A : US SAU JPN GER SGP MAS T HA ZAF FR A M EX IT A PH P UK ._ ____ .J jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA i-----. ■ 2019 ■ 2020 .a. delta I I I I I I ID I I ...c, Ill o "': st - .... U'l g: ~ ---' t'"'I r-., 11? 0 \0 r.., '""! ,..__ ,-... . ~ ,..., .n lD ~ MAS Sumber: BPS , Kementerian Keuangan , IMF - WEO, April 2021 (diolah) Kontraksi pertumbuhan ekonomi mendorong respons stimulus di oo.nyak negara melalui peningkatan defisit fiskal. Penanganan pandemi COVID-19 menye oo.bkan penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan yang berimoo.s pada pengurangan penghasilan masyarakat dan penerimaan negara. Di saat yang sama, ke butuhan belanja Pemerintah meningkat tajam untuk dapat memenuhi dukungan yang dibutuhkan untuk meredakan dampak pandemi. Alhasil , kontraksi yang terjadi di negara-negara di dunia juga dioo.rengi dengan peleoo.ran defisit dan kenaikan tingkat utang. Hal ini menamoo.h tekanan terutama oo.gi ne gar a -ne gar a de ngan tingkat utang dan de fisi t yang sudah cukup tinggi sebelum pandemi . Dalam hal ini, respons defisit Indonesia relatif moderat dioo.nding negara lain namun mampu menahan kontraksi ekonomi yang tidak sedalam negara-negaralain. Menurut World Bank 1, kinerja pertumbuhan ekonomi di beroo.gai negara masih bergantung pada be berapa faktor utama, yaitu:
efisiensi pengendalian virus ;
kemampuan untuk memanfaatkan oo.ngkitnya pe re konomian dalam pe rdagangan oo.rang in te rnasional; dan
kapasitas pemerintah untuk memberikan dukungan fiskal dan moneter. Faktor-faktor tersebutjuga yang dapat menjelaskan mengapa Vietnam , Tiongkok, dan Korea Selatandapatmenghasilkan kinerjayanglebih oo.ik dioo.ndingkan negara lain. Benang merah di antara ketiganya adalah langkah penanganan pandemi yang cukup berhasil sejak awal. Hal ini memungkinkan Vietnam, Tiongkok, dan Korea Selatan memulai keml: : Bli aktivitas ekonomi le bih cepat, mempertahankan kinerja sektor manufaktur, serta mendukung pemulihan ekspor yang cepat khususnya alat elektronik (termasuk peralatan kesehatan dalam kasus Tiongkok). Lebih lanjut, dalam laporan yang sama World Bankjuga menyampaikan oo.hwa negara dengan kinerja paling le mah memiliki be berapa karakteristik, yaitu:
tingkat infeksi dan mortalitas COVID-19 tinggi, 2) mengandalkan pemoo.tasan sosial ketat dan berkepanjangan dioo.nding penguatan 3T , 3) ketergantungan tinggi terhadapsektor pariwisata, dan 4) ruang fiskal yang teroo.tas . Laporan Bank Dunia tentang Perkembangan Ekonomi Asia Timur dan Pas i fik April 2021 jdih.kemenkeu.go.id 1 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 13 Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Sektor (persen yoy) ■ Ql ■ Q2 ■ Ql ■ Q4 : : . : : l Il l . II 1 ; ~" ~ - INFOJtMASI TIAN5"011TASI INTHMEDIASI INDusn 1 R(AL £STAT( KONSTllUICSI ,uoAGANGAN l AINNYA PUlTANIAN & ~ JASA 111: ENTA L& TU: NOlOGI UUANC.AN l: EHUTANAN PUlHOTHAN& LEASING ■ u••• ECO . AN lATUING ■ 201' ■ Ql2020 ■ QU020 ■ QJ2020 ••• ~ $ ~ AGltllCUlTUt MANUfAJtlUII& WHOUSALE, RETAIL, TIIANSPOITASI &. JASA UUANGAN UAL ESTATE I NfOKOM IONSTIUICSI fOOO f'EIIGUOANGAN Sumber: Bloomberg, CEIC Dampak pandemi COVID-19 secara umum tercermin di setiap komponen pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengeluaran. Misalnya di Tiongkok, Vietnam, Perancis, dan Spanyol, tingkat konsumsi jatuh ke level negatif (kecuali Vietnam karena pengendalian pandemi yang sangat baik) akibat menurunnya mobilitas masyarakat dan aktivitas produksi di berbagai tempat usaha. Ketidakpastian pandemi juga mempe ngaruhi confidence dan penundaan keputusan investasi . Aktivitas perdagangan internasional terhambat di tengah tren lockdown dan terganggunya rantai pasok. Dalam situasi ini, konsumsi Pemerintah justru menjadi satu-satunya komponen yang tumbuh di banyak negara. Hal ini terkait de ngan pe ran sen tral Pe me rin tah se bagai pe nopang dan pe ngge rak ekonomi di tengah krisis yang melumpuhkan berbagai aspek ekonomi . Stimulus-stimulus masifyang dikeluarkan se bagai bagian dari ke bijakan countercyclical, baik dalam bentuk relief measures maupun recovery measures, mampu menahan kontraksi ekonomi le bih dalam. Di sisi produksi, kinerja berbagai sektor yang bervariasi juga mencerminkan pola pemulihan yang tidak merata. Setiap negara mengalami dampak dalam derajat yang berbeda di berbagai sektor ekonominya. Namun, krisis kesehatan dan sifat penularan COVID-19 membentuk suatu pola tertentuyang dapat menjelaskan perkembangan kinerja setiap sektor. Di tengah ke bijakan minimalisasi interaksi antar- manusia, sektor-sektor contact-intensive dan sektor pendukungnya , seperti sektor pariwisata dan sektor jasa perhotelan/ catering mengalami pukulan paling dalam akibat pandemi. Di saat yang sama , kebijakan stay at home, work from home, dan study from home mendorong pertumbuhan permintaan untuk produk-produk terkait teknologi dan ha.rang elektronik. Sementara itu, sektor-sektor lain seperti sektor kesehatan dan sektor terkait ke butuhan dasar seperti pertanian mampu tum buh posi tif. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Grafik 14 Pertumbuhan Ekonomi Kuartalan (persen YoY) AMERIKA EROPA ASIA ,. ,,, "' -,o -•o ,,, ~= Jermon Per-ands 7.0 •7.0 Italia ,,, lnaris 12,0 lO "" 171) "" - u• ,,. ·22.0 ·IJP Ql Q3 Q, Ql Q2 Q3 Q4 Q2 Ql Ql Q3 Q4 Sum ber: Bloom berg, IMF, Kementerian Keuangan, 2021 Sinyal pemulihan ekonomi mulai terlihat sejak kuartal III setelah mengalami dampak terparahnya di kuartal II 2020. Keparahan dampak COVID-19 di kuartal II dipengaruhi oleh eskalasi COVID- 19 yang sangat cepat ke berl: agai benua dengan tingkat penularan tinggi, dibarengi dengan ke bijakan pemcatasan sosial yang ketat secara glol:
al. Hampir semua negara mencatat kontraksi tajam yang belum pernah terjadi sebelumnya, kecuali Vietnam dan Tiongkok yang justru berhasil memperoleh pertumbuhan positif. Meskipun demikian, perkembangan positif terus terjadi memasuki kuartal III dan berhasil meml: alikkan arah ekonomi dari masa terburuknya di tengah pandemi. Kontraksi ekonomi masih terjadi namun dalam level yang le bih 1: aik dil: and i ng se belumnya . Sinyal pemulihan ekonomi glol: al telah terjadi sejak kuartal ketiga 2020 dan hingga kini terus berlangsung. Peningkatan confidence ekonomi glol: al didorong ol eh vaksinasi yang mulai berjalan di le bih dari 1: anyak negara serta kasus COVID-19 yang sempat menurun secara tajam . Ke bijakan restriksi terus disesuaikan dengan kondisi pandemi di masing-masing negara, namun secara umum tidak seketat restriksi di masa awal pandemi . Kenormalan 1: aru diperkenalkan pada bercagai aspek, mencol: a menciptakan keseimcangan antara bergeraknya aktivitas sosial ekonomi yang di sesuaikan dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Di samping itu, kebijakan akomodatif juga terus diimplementasikan oleh berbagai negara untuk mendukung pemulihan dan jump-stnrt perekonomian . Berbagai indikator ekonomi menunjukkan 1: ahwa aktivitas ekonomi termasuk aktivitas produksi terus berangsur meml: aik. Indeks manufaktur globa l (Purchasing Manager Index Manufaktur / PMI) telah berada di level ekspansif (di atas 50) sejakJuli 2020, dan bahkan c apaian PMI manufaktur glol: al pada April 2021 memecahkan rekor level tertinggi sejakApril 2010. Penguatan PMI terjadi secara luas khususnya di negara maju dan manufaktur besar seperti AS, Jerman, dan Inggris. Pembukaan kembali aktivitas industri yang mendorong kenaikan output, perl: aikan permintaan domestik, maupun pemulihan perdagangan internasional menjadi faktor - faktor yang berkontribusi. Me ski secara umum tren PMI manufaktur global cukup positif, namun konsistensinya tidak terlalu merata khususnya di negara berkeml: ang. Be berapa negara seperti Filipina dan Thailand masih kesulitan menjaga kesinambungan ekspansi jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA manufaktur di tengah tekanan COVID-19 yang masih terjadi serta dampak pada perekonomian yang cukup mendalam. Grafik 15 Purchasing Managers, Index (PMI) Manufaktur Global 65 60 55,8 55 50 45 40 35 30 25 -- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ..;
.;
.;
.;
.; "' ..;
.; "' ..; "' ..; "' ..; "' ..; "' ..; "' ..; N N N N N N N N N N N N N N N N "' "' I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I ,, ,, ,, ,, ,, >, C rl a. '-' > u C .0 >, C rl a. > u C .0 '-' : : , : : , <11 : : , "' (1) 0 : : , "' (1) u 0 <11 (1) <11 ~ : : ; : .., .., .,: Cf) g z 2l ~ IE ~ ~ ~ .., ,s i Cf) 0 z 2l .., : : ; : ~ ""' Sumber: Bloomberg, 2021 (diolah) Pemulihan ekonomi global juga tercermin dari perbaikan harga- harga komoditas. Secara umum harga-harga komoditas sudah kembali pada level se belum pandemi, termasuk komoditas yang menjadi unggulan Indonesia seperti batu bara, karet dan kelapa sawit. Mulai kembalinya aktivitas produksi mendukung perbaikan permintaan terhadap komoditas-komoditas sebagai ha.rang input . Harga minyak mentah yang sempat jatuh ke teritori negatif juga te rus menunjukkan penguatan meskipun terdapatkontribusi dari faktor supply di dalamnya. Seiring dengan terus pulihnya aktivitas ekonomi berbagai negara termasuk pada peningkatan kegiatan perdagangan global, harga - harga komoditas juga diperkirakan akan terus membaik serta memberi dukungan pada perekonomian negara-negarapenghasil. Grafik 16 Indeks Harga Komoditas (Jan 2020 = 100) 150 - Metal - crude Oil - coal 120 - Global Commodity Price Index 90 60 30 0 .-< N N N N N N N N N N N N N N N N I I I I I I I I I I I I I I I I ,.., ,, ,... ,, ,, C .0 >, C a. '-' > u C .0 <11 (1) <11 <11 : : , : : , "' : : , (1) u 0 (1) <11 <11 a. .., : : ; : ~ : : ; : .., .., .,: Cf) 0 z Cl .., IE : : ; : .,: ""' Sumber: Bloomberg, 2021 (diolah) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1.6. Respon Kebijakan Fiskal Menghadapi Pa ndemi COVID-19 Damµik COVID-19 yang begitu signifikan membuat Pem e rintah di berbagai negara harus mengeluarkan stimulus dalam jumlah y ang besar. Stimulus tersebut umumnya diberikan ke dalam dua bentuk, yakni fiskal dan moneter. Gambar 1 memberikan ilustrasi bahwa kebijakan penurunan tingkat suku bunga dilakukan oleh hampir seluruh negara dunia. Hal terse but dilakukan dengan tujuan me ndorong aktivitas perekonomian, baik di sisi konsumsi maupun investasi, melalui penurunan bunga kredit perbankan . Tren ini diperkirakan akan terus be r Ian jut µida 2021 dimana bank sen tral akan ce nde rung me nurunkan atau mempertahankan tingkat suku bunga karena periode pemulihan ekonomi yang sedangberlangsung. Di awal periode penyebaran µindemi COVID-19, Pemerintah di berbagai negara telah memberikan stimulus dalamjumlah masif untuk menyelamatkan penduduk serta perekonomiannya . IMF Policy Responses to COVID-19 me ncatat se ban yak 196 ne gar a di dunia sudah mengeluarkan bantuan untuk perekonomiannya, dengan total nilainya yang mencaµii USD 11, 7 triliun ( setara dengan 12 persen PDB global). Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh negara menyadari langkah extraordinary perlu dilakukan agar perekonomian tidak jatuh terjerembablebih dalam akibat µindemi COVID-19. Gambar 1 Perkembangan Perubahan Suku Bunga Negara-Negara Selama COVID-19 .. Keterangan: - Suku bunga diturunkan - Suku bunga tidak berubah - Suku bunga dinaikkan Sumber: Bloomberg, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Grafik 17 Perbandingan Stimulus Fiskal G-20 (Terhadap persen PDB Negara) 0 : R '° I I I I co N : R 0 '<t' 0 : R : R ,-< ~ "l. 0 0 M r- '° $ ,-< M : R ,-< ..... M ,_. ,-< : R $ ,-< 0 $ N ex: , CfJ _r-: _ ex: , '° 0 < Vl < ~ z z - <z 0 ....l Vl < < z : : : : : : : : : "' 0 0 - z - < "' ; ; 0 < 0 ....l u E- < ....l a: : "'< Vl "' : , a: : Vl < < < z : : ; : - E- w - 0 ; : : 0.. z < < : , "' 0 < < : , w - z a: : < a: : ....l E- E- a: : < z Vl a: : Vl 0 z a: : u. ....l z < E- a: : w w 0 "' w co co z w 0 Vl 0 - Vl w <"' 0 "' : , - Vl : : ; : - < 0.. z a: : < w - < < E- a: : < a: : 0 "' Sumber: IMFPo l ic y Resp: mses to COVID-19, berbagai berita, per 31 Desember 2020 Grafik 17 menunjukkan besaran stimulus fiskal untuk COVID-19 y ang dikeluarkan ol e h negara-negara G-20 hingga akhir t ahun 20 2 0. Jeµg..ng tercatat se bagai negara te rbesar yang telah mengeluarkan dana dari anggaran negaranya, dimana terdaµg..t tiga µg..ket stimulus masif de ngan total USD 3 triliun yang sudah dikucurkan dengan fokus pemulihan bisnis terdamµg..k serta investasi infrastruktur. Sementara itu, AS juga memiliki program CARES dengan nilai sebesar USD2, 3 triliun untuk penyediaan cash transfer, ins e ntif bagi perusahaan , serta pendanaan bagi RS dan alat kesehatan. Program stimulus be s ar lainn ya juga dimiliki oleh Jerman melalui perluasan akses da n jaminan kr edit bagi perusahaan melalui KfW (bank milik negara Jerman) sen i lai USDl triliun . Namun, program ini tergolong ke dalam kuasi fiskal, sehingga µg..da Grafik 17 terlihat bahwa stimulus fiskal y ang diberikan Jerman tidak se besar negara G-20 lainn y a, yakni di bawah 10 persen. Memasuki tahun 2021, pemberian stimulus secara perlahan mulai melambat dibandingkan µg..da periode puncak µg..ndemi. De ngan keterbatasan ruang fiskal yang harus dihadapi oleh setiap negara µg..sca stimulus masif di tahun 2020, langkah konsolidasi pun perlu dilakukan agar tingkat utang tidak melonjak le bih tinggi . Aµg..bila program stimulus ini diteruskan , maka muncul konsekuensi negara berpotensi terancam defcrult, seperti yang dialami Argentina di tahun 1998 ataupun Yunani µg..da 2013 . Meski demikian, beberaµg.. negara maju masih memberikan dukungan se cara masif, terutama keµg..da dunia usaha, agar mampu pulih le bih ceµg..t. Program Next Generation EU (NGEU) meruµg..kan salah satu bentuk stimulus mas if ya n g diberikan oleh Uni Eroµg.. µg..da period e 2021 - 2027 dengan total anggar a n USD858 miliar. Programini bertujuan untuk memberikan pinjaman bagi negara-negara dengan tingkat utang tinggi, misalnya Italia dan Sµg..nyol, agar tetap mampu memberikan stimulus bagi dunia usaha . Se lain itu, Uni Eroµg.. juga berkomitmen untuk memberikan bantuan bagi sektor ekonomi yang penting, jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA meningkatkan partisipasi dalam pelaksanaan riset dan inovasi, serta memberi bantuan kepada koqx: >rasi maupun UMKM untuk mempercep: it proses pemulihan ekonomi. Hal yang sama juga dilakukan Jepang dengan mengeluarkan stimulus masif se besar USD708 miliar guna mempersiapkan pemulihan ekonomi di 2021. Dari USD708 miliar terse but, se besar USD384,2 miliar akan dialokasikan guna memberi subsidi maupun insentif guna mendorong perusahaan dalam mengimplementasikan investasi hijau dan proses digitalisasi. Sementara itu, Pemerintah Jepang juga akan meningkatkan bantuan finansial kepada perusahaan yang terpaksa merumahkan para karyawannya serta memberikan subsidi bagi restoran dan bar yang terpaksa harus mengurangi jam operasional akibat pan de mi ini. Pada bulan Maret 2021, Pemerintah AS secara resmi telah menyetujui paket stimulus USDl,9 triliun untuk mempercep: it pemulihan ekonomi. Fokus utama dari paket stimulus ini yaitu perpanjangan periode pemberian unemployment benefits serta penguatan sektor kesehatan dalam penanganan pandemi. Pemerintah akan meneruskan bantuan se be sar USD300 per minggu bagi para penganggur yang memiliki unemployment insurance, sementara individu dengan pendapatan antara USD75 ribu per tahun akan mendapatkan bantuan tunai USD 1.400. Sementara itu, untuk pelaksanaan vaksinasi COVID 19 Pemerintah akan mengucurkan dana USD20 juta, serta USD50 juta untuk testing dan contract tracing. Paket stimulus ini tentunya akan meningkatkan besaran utang AS, tetapi Pemerintah menunjukkan bahwa segala sumber daya yang ada akan dikerahkan untuk mempercepatpemulihan ekonomi di 2021. II. DINAMIKA PEREKONOMIAN 2010-2020 Krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 menuntut pemahaman atas struktur dan dinamika perekonomian global dan domestik untuk memformulasikan kebijakan secara cepat dan tepat. Dinamika perekonomian global dan domestik dalam sepuluh tahun terakhir yang diwarnai dengan berbagai krisis dapat menjadi referensi penting untuk memahami indikasi - indikasi terjadinya krisis, dampaknya terhadap perekonomian dan kebijakan - kebijakan yang telah diambil untuk menghadapinya. Walaupun krisis yang ditimbulkan oleh pandemi COVID- 19 bersifat unprecendented, paling tidak pemahaman atas dampak krisis yang pernah terjadi terhadap perekonomian serta respons ke bijakan yang pernah diambil dapat me nun tun pengambil ke bijakan untuk terus menerus memperbaiki respons ke bijakan atas krisis yang terjadi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, bab ini membahas dinamika perekonomian global dan domestikdalam periode tahun 2010-2020.
---L--, ■ ■ 53.4 64.3 71.2 79.0 104.1 105 .0 104.l 96.2 so.a : : Trade I War 97.0 61.8 I I I I I I 42.8 52& 68.3 61.4 6.0 5.6 s .o 5.1 5.2 i . ~ 3.S 3,S 3.5 3.0 I • I L I I Taper Tantrum European " o., O.,btCrisis 2005 2006 2007 2 008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 201 5 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber: IMF , 2021 (diolah) Memasuki tahun 2007, bubble pada sektor perumahan AS memicu terjadinya krisis keuangan glooo.l (global financial crisis/GFC). Guna memulihkan ekonomi, kebijakan suku bunga sangat rendah diadopsi negara maju seperti AS, Eropa, dan Jepang. Tidak hanya itu, ke bijakan non-konvensional seperti pembelian surat berharga Pemerintah oleh oo.nk sentral (quantitative easing/QE) ditempuh dalam jumlah yang cukup besar dan periodik. Langkah-langkah kebijakan terse but yang dimaksudkan untuk mendorong pergerakan roda ekonomi di negara- negara maju berimplikasi pada peningkatan likuiditas glooo.l y ang akhirnya mengalir menu.ju negara-negara berkembang, didorong oleh perbedaan suku bunga serta prospek perekonomian negara berkemoo.ng yang progre sif. Di sisi lain, perekonomian Republik Rakyat Tiongkok yang booming menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi negara- negara berkemoo.ngdi tengah kondisi kelompok negaramajuyangmasih sulit keluar dari krisis. Masuknya aliran modal yang didorong ke bijakan akomodatif negara maju serta perekonomian Republik Rakyat Tiongkok yang tumbuh signifikan berkontribusi pada perkemoo.ngan ekonomi negara berkemoo.ng yang positif serta mendorong kenaikan harga komoditas. Dalam rentang 2011 - 2013 rata-rata harga minyak mentah glooo.l bahkan berada di atas USDl00 per oo.rel. Dalam periode terse rut pertumbuhan ekonomi global berada di tingkat 3,8 persen. Di sisi lain, ongkos pemulihan krisis telah memicu be berapa isu lain seperti tingkat jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA utang yang melonjak bahkan hingga menciptakan krisis utang seperti yang dialami oleh Eropa di tahun 2012. Masuknya aliran modal yang tinggi ke negara berkembang membuat aktivitas investasi pasca GFC khususnya di pasar portofolio tumbuh pesat sehingga mendorong penguatan harga aset keuangan seperti indeks saham, penurunan imbal hasil surat utang, serta penguatan mata uang. Namun demikian, kondisi ini bukannya tanpa implikasi risiko. Aliran modal yang masuk ke pasar portofolio menciptakan kerawanan stabilitas ketika terjadi syok yang memicu pembalikan arus modal. Hal tersebut terjadi di tahun 2013 ketika The FED mengindikasikan akan mulai mengurangi program QE (tapering) karena perekonomian AS sudah menunjukkan pemulihan. Hal ini m e micu terjadinya pembalikan arus modal dari pasar keuangan negara berkembang kembali ke AS dengan adanya konfirmasi prospek pemulihan ekonomi AS serta perubahan posisi investor untuk meminta imbal hasil yang lebih tinggi . Dinamika ini seketika meningkatkan volatilitas di pasar global khususnya negara berkembang dan pada akhirnya mengakibatkan depresiasi pada mata uang negara berkembang yang dikenal se bagai taper tantrum Be berapa negara dengan defisit transaksi berjalan besar seperti Indonesia, India, Turki, Afrika Selatan, dan Brazil mengalami tekananpasar keuangan dan depresiasiyangletih dalam sehingga dise but The Fragile Five. Adanya kenaikan harga minyak mentah global yang signifikan semakin menambah tekanan bagi beberapa negara seperti Indonesiadan India di tengah subsidi energidan im por bahan bakar yang tinggi. Taper tantrum yang kemudian diikuti oleh pengurangan QE serta normalisasi kebijakan moneter AS memberikan tantangan-tantangan stabilitas keuangan bagi dunia dan negara berkembang dalam satu dekade terakhir. Tapi di sisi lain, episode-episode tersebutjuga memberi pelajaran berharga untuk memperbaiki isu-isu struktural bagi beberapa negara berkembang seperti memperbaiki profil transaksi berjalan , meningkatkan daya saing ekspor, memperbaiki iklim investasi khususnya untuk investasi langsung, memperdalam pasar keuangan domestik, hingga mengurangi subsidi energi . Di tengah upaya perbaikan struktural bagi negara berkembang, berbagai dinamika global terus hadir dan memberi tantangan bagi pemulihan pertumbuhan global. Perekonomian Republik Rakyat Tiongkok yang sempat tumbuh sangat cepat dihadapkan pada isu stabilitas sektor keuangan akibat terlalu tingginya tingkat leveraging dan shndow banking sehingga mendorong negara tersebut melakukan perubahan radikal pada sumber pertumbuhan ekonominya dari yang awalnya dimotori oleh investasi menjadi ditopang oleh konsumsi (economic rebmancing). Diambilnya langkah ini membuat pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok mengalami tren perlambatan sehinggajuga menahan pertumbuhan global. Di saat yang sama, ekonomi global juga menghadapi tren peningkatan proteksionisme termasuk di negara maju. Di kawasan Eropa, sikap protektif dan inward-looking mendorong terjadinya referendum Inggris yang berujung pada keluarnya negara terse but dari jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Uni Eroµt di tahun 2016 (British Exit/Brexit). Sikap proteksionisme µtling signifikan terjadi µtda peningkatan ketegangan politik serta perang dagang antara AS dan Republik Rakyat Tiongkok sejak tahun 2017 . Proteksionisme dan perang dagang berimplikasi µtda penurunan pertumbuhan ekonomi maupun gangguan stabilitas di µtsar keuangan karena perang dagang juga merembet µtda perang mata uang (currency war). Di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi global berada di titik terendahnya se belum µtndemi yakni µtda tingkat 2,8 persen. Berbagai tantangan yang datang silih berganti dalam le bih dari dua dekade terakhir semakin menunjukkan bahwa lingkungan ekonomi global selalu menciptakan ketidakµtstian . Negara-negara harus selalu siap untuk menghadapi segala kejutan ekonomi melalui ke bijakan yang responsif dan adaptif. Di samping itu, perbaikan struktural harus dilakukan terus menerus guna memperkuat ketahanan ekonomi dalam situasi aµtpun . GFC, taper tmitrum, China economic rebalancing, hingga perang dagang yang damµtknya sangat signifikan bagi perekonomian global ternyata belum menjadi puncak dari tekanan e konomi global. Tahun 2020 semµtt diperkirakan menjadi tahun pemulihan ekonomi global de ngan mulai adanya titik terang dari keseµtkatan dagangAS dan Republik Rakyat Tiongkok serta Inggris yang berhasil menghindari Non- deal Brexit. Akan tetapi duniajustru dikejutkan oleh µtndemi COVID-19 yang damµtknya sangat luar biasa (extraordinary) dan unprecedented. Pandemi terse but masih terjadi hingga saat ini dan menunjukkan bahwa krisis ekonomi terbesar dalam era ini justru bersumber dari faktor nonekonomi yang seketika mengubah arah perekonomian global dari optimisme pemulihan menjadi salah satu resesi ekonomi global terburuk dalam sejarah. II.2. Perekonomian Nasional II . 2.1. Dinamika Ke bijakan Ekonomi Krisis keuangan global yang berawal dari Amerika Serikat di tahun 2008 mengakibatkan kontraksi volume perdagangan global se besar 10,4 persen dan mengakibatkan perekonomian global tumbuh negatif0,1 persen . Hargaminyakyang semµtt mencapai USD 130 per barel memberikan tekanan µtda defisit transaksi berjalan dan fiskal akibat besarnya subsidi BBM dalam negeri naik menjadi sekitar Rp190 triliun di tahun 2008 . Tekanan cukup besar juga terjadi di µtsar keuangan domestik tercermin µtda kenaikan yield Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun yang di bulan Januari sebesar 9,95 persen menjadi 16,12 persen di November 2008. Nilai tukar Rupiah terhadap USD juga mengalami tekanan, me le mah dari Rp9.400 menjadi Rpl 1. 700 dalam periode yang sama. Menghadapi hal terse but, Pemerintah dan Bank Indonesia melakukan berbagai langkah stabilisasi ekonomi untuk meminimalkan damµtk krisis keuangan global µtda sektor keuangan dan perekonomian dalam negeri, antara lain: (a) mengharuskan BUMN untuk menemµttkan hasil usaha berbentuk valas di bank dalam negeri; (b) mempercep:
t jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pembangunan infrastruktur yang sudah mendapatkan komitmen pembiayaan; (c) menghimoo.u BUMN tidak melakukan pemindahan dana dari oo.nk ke oo.nk, karena terdapat indikasi adanya segmentasi peroo.nkan yang berpotensi mengakioo.tkan pemilik dana memindahkan dananya ke oo.nk-bank besar; (d) melakukan buyback di pasar SUN untuk menstabilkan pasar SUN; (e) memanfaatkan fasilitas-fasilitas pencegahan dan penanggulangan krisis, oo.ik dari Jaring Pengaman Keuangan bilateral (antara lain seperti Bilateral, Swap Arrangement (BSA) dengan Bank of Japan, maupun Bilateral, Currency Swap Arrangement (BCSA) dengan People's Bank of China (PBOC) maupun multilateral (IMF dan Chiang Mai Initaitve Multilateraliation/CMIM) untuk mengurangi tekanan terhadap Rupiah; (f) menyediakan fasilitas untuk mendukung ekspor; (g) menurunkan pungutan ekspor CPO menjadi nol persen per 1 November 2008 untuk memanfaatkan tingginya hargakomoditas glooo.l dalam mengurangi tekanan pada defisit transaksi berjalan; dan (h) melakukan berbagai bentuk penghematan anggaran untuk menjaga kesinambungan fiskal. Sementara itu, ke bijakan fiskal dalam periode krisis keuangan global 2008-2009 difokuskan pada perlindungan masyarakat miskin dan rentan yang terdampak krisis, realokasi dan refocusing belanja APBN, optimalisasi pendapatan dan reformulasi dana perimoo.ngan yang le bih adil. Perlindungan pada masyarakat miskin terutama dilakukan melalui stabilisasi harga ke butuhan pokok dan peluncuran program bantuan sosial antara lain Beras Miskin, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Realokasi dan refocusing belanja APBN dilakukan dengan realokasi belanja oo.rang ke belanja modal, mempercepat pemoo.ngunan infrastruktur termasuk program 10.000 MW untuk mengurangi ketergantungan pemoo.ngkit listrik terhadap minyak, menaikkan harga BBM domestik, dan mengupayakan penghematan konsumsi BBM dan listrik. Selain itu, Pemerintah juga memperkuat upaya-upaya penegakan hukum dan koordinasi, antara lain pencegahan importasi ilegal dan pembentukan task.force terpadu antarinstansi terkait perdagangan internasional. Dengan berbagai ke bijakan terse but, di tahun 2009 pertumbuhan ekonomi nasionalyang melamoo.t pada tingkat 4 ,7 persen masih tercatat se oo.gai negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi nomor tiga setelah India dan Tiongkok dalam kelompok negara G20. Tahun 2010 menjadi tahun awal pemulihan ekonomi glooo.l setelah GFC 2008. Perekonomian glooo.l tumbuh sebesar 5,4 persen dan volume perdagangan glooo.l yang tumbuh negatif 10,4 persen di tahun 2009 mengalami rebound di tahun 2010 dan tumbuh sebesar 12,8 persen. Pemerintah melakukan beroo.gai jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA upaya untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi global terse b.lt untuk mendorong kinerja perekonomian domestik. Untuk mendorong kinerja perdagangan dan investasi, Pemerintah memanfaatkan pelayanan terpadu satu pin tu dan menyederhanakan perizinan investasi. Revisi daftar ne gatif investasi juga dilakukan untuk memperluas bidang-bidang usaha investasi selain upaya-upaya meningkatkan koordinasi antar Kementerian / Lembaga. Seiring dengan harga komoditas yang cukup tinggi , berbagai kebijakan yang diambil Pemerintah mampu mendorong perekonomian nasional tumbuh 6 ,4 persen di tahun 2010. Periode tahun 2011-2012 diwarnai dengan berbagai dinamika global terutama krisis utang di Eropa dan mulai terjadinya booming harga komoditas. Sinyal pemulihan global yang masih belum cukup kuat mendorong Pemerintah untuk mengeluarkan berbagai kebijakan fiskal untuk mendukung peningkatan investasi domestikuntuk mendorong perekonomian melalui PP Nomor 52 Tahun 2011. PP tersebut mengatur mengenai fas i litas pajakpenghasilan untuk penanaman modal di bidang usaha tertentu dan/ a tau daerah tertentu. Se cara le bih spesifik beberapa kebijakan yang dikeluarkan antara lain (a) pengurangan penghasilan neto sebesar 30 persen dari jumlah penanaman modal yang dibebankan selama 6 tahun dengan alokasi 5 persen per tahun, (b) penyusutan dan amortisasi y ang diper c epat, dan (c) kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5 tahun, tapi tidak le bih dari 10 tahun. Melalui PMK Nomor 130 Tahun 2011, Pemerintah juga memberikan tax lwliday kepada beberapa industri antara lain industri logam dasar, industri pengilangan minyak bumi atau kimia dasar organik , industri permesinan, industri di bidang sumber da ya terbarukan dan industri peralatan telekomunikasi . Diperkuat dengan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2011 dan 2012 mampu bertahan di angka 6,2 persen dan 6 persen. Dalam periode tahun 2013-2015 , perekonomian global terutama diwarnai dengan booming harga komoditas , normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat dan economic-rebal,ancing di Republik Rakyat Tiongkok. Pemulihan ekonomi y ang cenderung lemah di beberapa negara emerging market (seperti Brazil , India , dan negara-negara ASEAN), masih le mahnya permintaan global serta harga komoditas yang walaupun tinggi tetapi cenderung volatile dan mulai berakhir di tahun 2015, masih menjadi risiko-risiko yang dapat berdampak n e gatif bagi pemulihan ekonomi nasional. Setelah tumbuh dalam kisaran 5 6,4 persen dalam periode 2010 hingga 2014, di tahun 2015 perekonomian nasional melambat di bawah 5 persen (4,9 persen) seiring berakhirnya boom harga komoditas. Di dalam negeri , berbagai tantangan yang muncul antara lain defisit transaksi berjalan, stabilitas harga dan sistem keuangan , pengelolaan fiskal , serta kual i tas pertumbuhan ekonomi yang le bih inklusif. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Untuk menghadapi tantangan eksternal dari normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat yang menimbulkan taper tantrum, Pemerintah bersama Bank Indonesia melakukan langkah-langkah preemptive dengan memperkuat fiscal, buffers, melakukan perjanjian bilateral swap, dan mempekuat kerangka kerja stabilisasi bond market. Penguatan fiscal, buffers secara umum didukung dengan adanya pasal dalam UU APBN 2013 yang memberikan fleksibilitas pada Pemerintah untuk mengamtil langkah mitigasi cepat jika diperlukan, di mana DPR harus memberikan persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu maksimal 24 jam. Perpanjangan perjanjian BSA dilakukan dengan Bank of Japan se besar USD22, 76 miliar dilakukan pada 12 Desember 2013, meningkat dua kali lipat dari nilai sebelumnya sebesar USD12 miliar. Perjanjian ini kemudian diamandemen pada 14 Oktober 2018 dengan nilai fasilitas swap masih sama, yaitu sampai dengan US$22, 76 miliar. Peningkatan kerja sama melalui perpanjangan Bilateral, Currency Swap Arrangement (BCSA) juga dilakukan pada 2 Oktober 2013 dengan People's Bank of China (PBOC) sebesar CNYl00 miliar atau sekitar Rpl 75 triliun. Perjanjian ini kemudian diperbaharui 16 November 2018 dengan tambahan nilai BCSA menjadi CNY200 miliar (Rp350 triliun). Di dalam negeri, arah ke bij akan fiskal dan Pemerintah di tahun 2013 terutama diarahkan untuk memperkuat perekonomian domestik melalui peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat. Upaya terse but dilakukan dengan 4 pilar pembangunan, yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor dan pro-envi,ronment. Dukungan ke bijakan fiskal bagi 4 pilar pembangunan tersebut dihadapkan pada fiscal, space yang terbatas, terutama akibat mandatory spending dan porsi subsidi yang besar, serta penyerapan anggaran yang kurang optimal dengan pola yang menumpuk di akhir tahun. Seiring dengan pergantian Pemerintahan di akhir tahun 2014, terlihat kuatnya arah kebijakan untuk melakukan transformasi ekonomi. Ke bijakan fiskal dan moneter serta sektor keuangan diarahkan untuk memperkuat sektor industri terutama untuk mendorong industri berorientasi ekspor dan mendorong investasi. Perbaikan iklim usaha dilakukan dengan menjamin ketersediaan energi, kebijakan tenaga kerjayang lebih fleksibel serta reformasi birokrasi dan regulasi. Pada tanggal 11 September 2015, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi I dalam bentuk deregulasi dan de birokratisasi yang bertujuan untuk (a) memulihkan dan meningkatkan kegiatan industri/utilisasi kapasitas industri, dan menghilangkan distorsi industri yang membe bani konsumen, dengan me le pas tambahan beban regulasi dan birokrasi bagi industri; (b) mempercernt penyelesaian gap daya saing industri (sistem pengupahan, penurunan harga gas, BBG untuk nelayan, percepatan izin investasi listrik 35.000 MW); dan (c) menciptakan inisiatifbaru (seperti fasilitas perpajakan untuk mendorong sektor angkutan, trade financing, financial, inclusion, inland FTA, logistics centre) jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBUK INOONESIA agar industri nasional mampu bertahan di pasar domestik dan berekspansi ke pasar ekspor. Paket ke bijakan ekonomi tahap I tersebutjuga meliputi upaya penegakan hukum dan mendorong kepastian usaha . Pada tanggal 29 September 2015, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi II yang memiliki fokus pada upaya deregulasi dan debirokratisasi untuk meningkatkan investasi. Terobosan kebijakan yang dilakukan adalah memberikan layanan cepat pemberian izin investasi dalam waktu 3 jam di kawasan industri oo.gi investor dengan rencana investasi minimal Rpl00 miliar dan/atau memiliki rencana menyeraptenaga kerja Indonesia di atas 1.000 orang. Upaya mendorong investasijuga dilakukan dengan pemoo.ngunan infrastruktur secara masifyang dibiayai oleh Pemerintah dan swasta. Dari sisi Pemerintah, pembangunan infrastruktur secara masif ditunjukkan dengan realokasi belanja subsidi energike belanja infrastruktur. Belanja energi subsidi yang di tahun 2014 mencapai Rp350 triliun a tau le bih dari 18 persen dari total belanja negara dialihkan se oo.gian besar ke belanja infrastruktur. Di tahun 2014, belanja infrastruktur yang mencapai Rp155 triliun atau hampir 10 persen dari total belanja negara meningkat menjadi sekitar 15 persen di tahun 2015, oo.hkan hampir mencapai 20 persen di tahun 2017. Pemanfaatan hasil realokasi belanja subsidi energi juga digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui belanja kesehatan dan pendidikan, serta pembangunan desa melalui DAK dan subsidi pertanian. Di bulan Oktober 2015, Pemerintah kembali meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi III dan IV untuk memperkuat perlindungan sosi~l oo.gi masyarakat akioo.t pelemahan ekonomi yang terjadi di tahun 2015 dan meningkatkan investasi melalui kemudahan izin terkait pertanahan. Paket Ke bijakan Ekonomi III yang dikeluarkan pada tanggal 7 Oktober 2015 meliputi (a) penurunan harga BBM, listrik dan gas; (b) perluasan penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR); dan (c) penyederhanaan izin pertanahan untuk kegiatan penanaman modal. Sedangkan Paket Kebijakan Ekonomi IV dikeluarkan pada tanggal 15 Oktober 2015 dengan 2 fokus utama yaitu (a) penguatan ekonomi masyarakat dan (b) kebijakan KURyang lebihmurah dan luas. Di bulan yang sama, Pemerintahjuga mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi V melalui deregulasiyang bertujuan untuk (a) revaluasi asset; (~ menghilangkan pajak berganda dana investasi real, estate, property, dan Infrastruktur; serta (c) deregulasi di bidang peroo.nkan syariah untuk meningkatkan investasi dalam negeri. Dalam periode tahun 2016-2018, perekonomian glooo.l terutama diwarnai dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok serta memoo.iknya harga komoditas yang cukup memoo.ntu perekonomian nasional. Dua hal yang memiliki dampak berbeda terhadap perekonomian nasional tersebut memoo.wa perekonomian nasional kemoo.li jdih.kemenkeu.go.id MENTERJ KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tumbuh sedikit di atas 5 persen. Di dalam negeri, ke bijakan fiskal di tahun 2016-2017 diwarnai terutamadenganadanyakebijakan tax amnesty. Kebijakan tax amnesty dilakukan di tengah kesepakatan internasional melalui forum G20 dimana negara- negara sepakat memasuki era keterbukaan informasi perpajakan melalui mekanisme Automa1ic Exchange of Information (AEol) untuk mengatasi aktivitas-aktivitas penghindaran pajak antarnegara. Selain itu, kebutuhan dana pemoo.ngunan yang sangat besar serta kepatuhan perpajakan yang masih relatif rendah juga menjadi latar belakang di dalam negeri atas kebijakan tax amnesty. Dengan demikian, tiga tujuan utama kebijakan tax amnesty adalah peningkatan sumber pembiayaan pemoo.ngunan, peningkatan oo.sis dan penerimaan pajak, serta reformasi pajak yang lebih berkelanjutan . Dengan adanya tax amnesty, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas oo.sis data perpajakan yang dapat mendorong peningkatan kinerja penerimaan perpajakan untuk pembiayaan pembangunan. Secara makro, tax amnesty juga diharapkan dapat meningkatkan investasi dan likuditas perekonomian domestik yang dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menurunkan tingkat suku bunga domestik. Di sisi belanja, yaitu belanja infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, terus meningkat seiring dengan upaya Pemerintah untuk menciptakan oo.sis pertumbuhan ekonomi yang le bih tinggi. Te r hi tung se j ak reformasi subsidi e ne rgi yang dilakukan di tahun 2015 hingga tahun 2018 , belanja infrastruktur dalam APBN meningkatsebesarlebih dari 165 persendari Rp155 triiun di tahun 2014 menjadi lebih dari Rp410 tril i un di tahun 2018 . Belanja pendidikan dan dan kesehatan yang masing-masing dialokasikan se besar 20 persen dan 5 persen terhadap PDB, mengalami kenaikan secara nominal sebesar 26 persen dan 86 persen seiring dengan realokasi belanja subsidi energi yang turun 73 persen dalam periode 2014-2018. Tahun 2018 juga diwarnai dengan ke bijakan Pemerintah melalui pengelolaan APBN yang ditujukan untuk percepatan dan peroo.ikan kualitas pertumbuhan ekonomi melalui investasidan infrastruktur. Di tahun 2019, dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok memberikan tekanan pada kinerja ekspor Indonesia yang mengalami kontraksi 0,87 persen, dioo.ndingkan dengan tahun 2018 yang tumbuh 6,55 persen. Namun demikian, kinerja permintaan domestikyang cukup kuat masih mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 yang tumbuh 5,02 persen. Inflasi yang terkendali dan stabilitas sistem keuangan yang terjaga memberikan optimisme memasuki tahun 2020. Namun demikian, kredit peroo.nkan terus menunjukkan pelemahan, di mana pada tahun 2019 hanya tumbuh sebesar 6,08 persen dioo.ndingkan di tahun 2018 yang masih tumbuh dua digit sebesar 11,75 persen. Kinerja perekonomian yang cukup oo.ik di tahun 2019 merupakan buah dari sinergi kebijakan yang ditempuh Pemerintah, Bank ; jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Indonesia dan otoritas terkait. Di sisi ke bijakan fiskal, implementasi ke bijakan dilakukan melalui (a) mobilisasi pendapatan dengan tetap mendukung iklim investasi; (b) memperkuat kualitas belanja pada program-program prioritas; serta (c) mendorong efisiensi dan inovasi pembiayaan. Defisit APBN se oo.gai muara ke bijakan fiskal dapat dijaga pada level 2,2 persen terhadap PDB dan mampu menjaga tingkat utang Pemerintah pada level 30,2 persen dari PDB. Namun demikian, pandemi COVID-19 mengubah trajectory perekonomian nasional di tahun 2020. Pandemi berimplikasi pada kinerja perekonomian dan beq: otensi mengganggu stabilitas sektor keuangan . Respons kebijakan Pemerintah terutama difokuskan pada penanganan aspek kesehatan, perlindungan sosial bagi kelompok miskin dan rentan dan dukungan untuk dunia usaha terutama UMKM melalui realokasi dan refocusing APBN. Kondisi yang terus memburuk membuat Pemerintah melakukan langkah extraordinary melalui penerbitan Perppu 1 Tahun 2020 untuk menghadapi dampak pandemi COVID-19. Dari sisi fiskal, Perppu terse but memberikan keleluasaan pele oo.ran defisit APBN di atas 3 persen hingga tahun 2022. Dengan landasan hukum untuk menghadapi situasi luar biasa akioo.t pandemi, APBN berhasil meminimalkan dampak pandemi COVID-19 melalui ke bijakan countercyclical yang dapat menahan kontraksi ekonomi le bih dalam. Secara le bih spesifik, melalui pele oo.ran defisitAPBN hingga 6, 1 persen terhadap PDB, Pemerintah melaksanakan Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC- PEN) untuk menangani dampak pandemi. Program PC-PEN terse but terdiri dari be berapa klaster, dengan realisasi anggaran, yaitu (a) kesehatan se besar Rp63,5 triliun; (b) perlindungan sosial sebesar Rp220,4 triliun; (c) dukungan terhadap UMKM dan pembiayaan korporasi se besar Rpl 73,2 triliun; (d) insentifusaha dan pajak sebesar Rp56,1 triliun; dan (e) program prioritas Kemeterian/Lemoo.ga (K/L) dan Pemda sebesar Rp66,6 triliun. Peleoo.ran defisit APBN terutama melalui program PC-PEN terse but, bersama dengan ke bijakan moneter dan otoritas terkait, mampu menahan perekonomian Indonesia tidak terkontraksi le bih dalam dan terus menunjukkan tren pemulihan hingga akhir tahun 2020. Setelah mengalami kontraksi sangat dalam sebesar 5,32 persen di triwulan II tahun 2020, pertumbuhan ekonomi membaik dengan tumbuh -3,49 persen dan -2, 19 persen di triwulan III dan IV tahun 2020. APBN se bagai instrumen kebijakan fiskal akan melanjutkan perannya dalam pemulihan ekonomi di tahun 2021 dan selanjutnya.
2.2. Pertumbuhan Ekonomi Dinamika kebijakan dan tantangan perekonomian mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia dalam satu dekade terakhir. Pada periode 2011-2013, kinerja perekonomian tumbuh cukup tinggi dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,9 persen ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (YoY) . Hal ini tidak terleµ:
s dari fenomena peningkatan permintaanyang besar atas komoditas yang terjadi secara global (boom komoditas). Seoo.gai negara penghasil dan eksportir komoditas seperti oo.tuoo.ra, CPO, dan komoditas logam, Indonesia mendaµ:
tkan keuntungan dari kondisi terse but. Hal ini mendorong terjadinya kenaikan pendaµ:
tan masyarakatyang µ:
da gilirannya mendorong permintaan domestik oo.ik dari sisi konsumsi maupun aktivitas investas i, tercermin dari pertumbuhan rata-rata konsumsi rumah tangga dan investasi yang tumbuh sebesar 5,3 persen dan 7,7 persen. Kinerjaekspor dan impor juga meningkat dalam periode ini, oo.hkan tumbuh double digit di 2011. Sementaraitu, konsumsi pemerintahjuga tumbuh cukup tinggi dengan pertumbuhan rata - rata2011-2013 sebesar 5,6 persen, dimana µ:
da tahun 2013 mampu mencatatkan pertumbuhan tertingginya selama satu dekade terakhir se besar6, 7 persen, terutama didorong oleh memoo.iknya realisasi belanja barang dan realisasi penyeraµ:
n oo.ntuan sosial . Dari sisi penawaran, kondisi boom komoditas juga berdamµ:
k positif terhadap kinerja sektor-sektor penghasil dan pengolah komoditas seperti sektor pertamoo.ngan, industri pengolahan, serta sektor terkait aktivitas perdagangan dan logistik seiring dengan peningkatan aktivitas perdagangan internasional. Pada periode 2014-2015, normalisasi kebijakan moneter di AS atau tapering off menye oo.bkan terjadinya pemoo.likan arus modal dari negara berkemoo.ng termasuk Indonesia ke negara maju yang memberi tekanan depresiasi nilai tukar rupiah sehingga berdamµ:
k µ:
da perekonomian domestik. Pada saat yang sama, pelemahan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok y ang meruµ:
kan mitra dagang utama Indonesia mengakhiri periode boom komoditas. Pertumbuhanekonomi Indonesia di tahun 2014 dan 2015 mengalami perlamoo.tan dengan masing-masing tumbuh sebesar 5,0 persen dan 4,9 persen . Dari sisi pengeluaran, terjadi perlambatan laju investasi dan ekspor secara signifikan. Perlamoo.tan investasi terutama diseoo.bkan oleh kontraksi komponen impor oo.rang modal beruµ:
me sin dan perlengkaµ:
n , serta kendaraan. Tekanan nilai tukar yang terj adi dan re l atif tingginya suku bunga di dalam negerijuga menjadi kendala oo.gi kegiatan investasi dan pengemoo.ngan usaha. Ekspor juga mengalami perlamoo.tan oo.hkan mengalami kontraksi 2, 1 persen µ:
da 2015 se iring de ngan re ndahnya pe rmin taan komodi tas dari negara mitra dagang . Dari sisi produksi, berakhirnya masa boom komoditas, menye oo.bkan sektor produksi berbasis komoditas primer mengalami tekanan terutama sektor pertamoo.ngan dan penggalianyang terkontraksi hingga 3,4% . Di tengah dinamika glooo.l, di dalam negeri, pemerintahan oo.ru yang terpilih µ:
da saat itu mendorong refromasi struktural dengan mengalokasikan belanja infrastruktur secara masif dan diikuti dengan peluncuran berbagai Paket Kebijakan Ekonomi untuk mendorong peroo.ikan iklim usaha dan investasi, serta memperkuat sektor industri . Berbagai langkah kehijakan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA terse but berhasil m e njaga pertumbuhan ekonomi nasional µtda 2016-2019 te rjagadi atas 5%. Tabel 2 Pertumbuhan PDB Pengeluaran clan Sektoral Tahun 2011-2020 (persen, YoY) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 PDB 6,2 6,0 5,6 5/J 4,9 5/J 5,1 5,2 5,0 -2,1 Slsi Pengefuaran Konsum si Rumah Tangga 5 ,1 5 ,5 5 ,4 5 , 1 5 ,0 5 ,0 4 ,9 5 ,1 5 ,0 -2 ,6 Konsumsi LNPRT 5 ,5 6 ,7 8 ,2 12 ,2 -0 ,6 6 ,6 6 ,9 9 ,1 10 ,6 -4 ,3 Konsums i Pemerintah 5 ,5 4 ,5 6 ,7 1,2 5 ,3 -0 , 1 2 ,1 4, 8 3 ,3 1,9 PMTB 8 ,9 9 , 1 5 ,0 4 ,4 5 ,0 4 ,5 6 ,2 6 ,7 4 ,5 -4 ,9 Ekspor Barang dan Jasa 14 ,8 1,6 4,2 1, 1 -2 ,1 - 1,7 8 ,9 6 ,5 -0 ,9 -7 ,7 lmpor Barang dan Jasa 15 ,0 8 ,0 1,9 2 , 1 -6 ,2 - 2, 4 8 ,1 12 ,1 -7, 4 -14 ,7 Slsi Produksi Pertanian, Kehutanan , dan Perikanan 3 ,9 4,6 4 ,2 4 ,2 3 ,8 3 ,4 3 ,9 3,9 3 ,6 1,8 Pertambangan dan Penggalian 4,3 3,0 2 ,5 0,4 -3 ,4 0 ,9 0 ,7 2 ,2 1,2 -2 ,0 lndustri Pengolahan 6 ,3 5 ,6 4 ,4 4, 6 4,3 4 ,3 4,3 4, 3 3 ,8 -2 ,9 Penga d aan Listrik d an Gas 5 ,7 I 0, 1 5 ,2 5 ,9 0 ,9 5 ,4 1,5 5,5 4 ,0 -2 ,3 Penga d aan Air, Pengelolaan Sampah , Limbah dan Dau r Ulang 4,7 3 ,3 3 ,3 5 ,2 7 , 1 3 ,6 4 ,6 5 ,6 6 ,8 4, 9 Konstruksi 9 ,0 6 ,6 6 ,1 7 ,0 6 ,4 5 ,2 6 ,8 6 , 1 5 ,8 -3 ,3 Perdagangan Besardan Ece ran ; R e parasi Mobil dan Sepeda Motor 9 ,7 5 ,4 4,8 5 ,2 2 ,5 4 ,0 4,5 5,0 4 ,6 -3 ,7 Transportasi dan Pergudangan 8 ,3 7, I 7, 0 7, 4 6 ,7 7 ,4 8 ,5 7 ,0 6 ,4 -15 ,0 Penye di aan Akomodasi dan MakanMi n um 6 ,9 6 ,6 6 ,8 5 ,8 4,3 5 ,2 5 ,4 5 ,7 5 ,8 -10 ,2 Informasi dan Komuni kasi 10 ,0 12 ,3 10 ,4 10 ,1 9 ,7 8 ,9 9 ,6 7 ,0 9 ,4 10 ,6 Jasa Keuan g an dan Asuransi 7 ,0 9 ,5 8 ,8 4 ,7 8 ,6 8 ,9 5,5 4 ,2 6 ,6 3, 2 R e al Estate 7 ,7 7 ,4 6 ,5 5 ,0 4 , 1 4,7 3 ,6 3 ,5 5, 8 2 ,3 Jasa Pe ru sahaan 9,2 7 ,4 7 ,9 9 ,8 7 ,7 7 ,4 8 ,4 8 ,6 10 ,3 -5 ,4 Administrasi Pe merintahan, Pertahanan dan Jami nan Sosial 6 ,4 2 , I 2 ,6 2 ,4 4 ,6 3 ,2 2, 0 7 ,0 4 ,7 0 ,0 Wajib J asa Pendidikan 6 ,7 8 ,2 7, 4 5,5 7,3 3 ,8 3 ,7 5 ,4 6 ,3 2 ,6 J asa Kesehatan dan Kegiatan So sial 9 ,3 8,0 8 ,0 8 ,0 6 ,7 5 ,2 6 ,8 7 ,1 8 ,7 11 ,6 Ja sa Iainnya 8 ,2 5 ,8 6 ,4 8 ,9 8 ,1 8 ,0 8,7 9 ,0 10 ,6 -4 , I Sumber: BPS , 2021 (diolah) Sinyal peroo.ikan ekonomi terlihat dari kinerja investasi dan ekspor serta impor yang tumbuh tinggi di akhir tahun 2016 dan berlanjut µtda 2017 dan 2018 sejalan de ngan akselerasi pemoo.ngunan proyek-proyek infrastruktur serta pemul i han ekonomi glooo.l. Konsumsi rumah tangga seoo.gai kontributor utama mampu tumbuh stabil dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5 ,0 persen seiring terjaganya daya beli masyarakat dengan tingkat inflasiyang relatif stabil. Dari sisi sektoral, periode ini juga ditandai dengan tingginya pertumbuhan sektor-sektor terkait dengan i nfrastruktur dan logistik diantaranya sektor konstruksi, sektor transportasi dan pergudangan, serta sektor informasi dan komunikasi . jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Ekonomi Indonesia di tahun 2018 mampu tumbuh sebesar 5,2 persen meningkat dan relatif stabil di tengah kondisi ketidakpastian global yang bersumber dari isu perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat. Sepanjang tahun 2018, perekonomian Indonesia mendapat pengakuan yang positif dari dunia internasional, setidaknya lima Lembaga rating dunia memberikan rating investment grade bagi Indonesia . Indeks daya saing global ( Global, Competitiveness Index) Indonesia juga mengalamiperbaikandari posisi 47 pada tahun 2017 menjadi45 pada tahun 2018 dari 140 negaradi dunia. Sumber pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 dari sisi pengeluaran berasal dari konsumsi rumah tangga yang stabil dan investasi yang tumbuh tinggi. Sementara dari sisi produksi, Industri pengolahan tetap menjadi kontributor utama diikuti perdagangan besar-eceran, dan sektor konstruksi . Capaian kinerja ekonomi di 2018 juga tidak terlepas dari dukungan belanja pemerintah yang berdampak positif dan optimal di tengah kondisi ketidakpastian global. Be berapa ke bijakan dan tata Kelola keuangan negarayang baik tercermin dari pelaksanaan beberapa agenda strategis seperti pemilihan kepala daerah serentak, penanganan bencana alam, serta pelaksanaan kegiatan strategis seperti Asian Games dan Asian Para Games, sertaIMF-WB Annual, Meeting. Di tahun 2019 , tekanan dari isu perang dagang (trade wa,) antara AS dan Tiongkok semakin intensif sehingga berdampak pada perlambatan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional kembali level 5,0 persen. Isu trade war tersebut berimplikasi pada perlambatan perdagangan global sehingga menekan kinerja ekspor nasional ke zona kontraksi. Tekanan terse but juga menyebabkan aktivitas investasi terganggu dan mengalami perlambatan. Kinerja ekonomi di 2019 ditopang oleh stabilitas konsumsi dan daya beli masyarakat. Berbagai program ke bijakan Bantuan Sosial juga mampu menjaga daya beli masyarakat berpenghasilan rendah. Dari sisi lapangan usaha, perlambatan kinerja terjadi di sektor industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi. Di sisi lain, sektor-sektor jasa masih mampu tumbuh cukup tinggi dan menahan perlambatan ekonomi le bih dalam. Di tahun 2020, kinerja ekonomi nasional menghadapi guncangan akibat Pandemi COVID-19. Sifat virus yang mudah menular menye babkan pemerintah perlu menempuh langkah kebijakan pembatasan aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Hal ini tentunya berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha sehingga perekonomian Indonesia terkontraksi 2, 1 persen di tahun ini. Dari sisi magnitude dampak pandemi COVID-19, kinerja ekonomi Indonesia tersebut masih relatif lebih baik dibandingkan sebagian besar negara peers di ASEAN dan G20 yang se bagian besar mengalami kontraksi cukup dalam, se · perti: AS -3,5%; Jerman -5,0%; Rusia -3, 1 %; Singapura -5, 8%; Filipina -9,5%. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Moderasi dampak pandemi terhadap ekonomi terutama ditopang keberhasilan peran sentral belanja pemerintah melalui instrumen APBN yang menjalankan kebijakan countercyclical dengan optimal. Hal ini tercermin dari pelaksanaan APBN yang ekspansif dengan defisit mencapai 6, 1 persen dari PDB dengan pertumbuhan belanja negara se besar 12,2 persen sehingga kinerja konsumsi pemerintah yang tetap tumbuh JX>Sitif 1,9 persen di tengah masa pandemi. Di samping berperan pada pengeluaran konsumsi pemerintah, belanja negara khususnya melalui pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga berkontribusi terhadap konsumsi rumah tangga, dan inve stasi publik. KomJX>nen ekonomi lainnya sepertikonsumsi rumah tangga, investasi serta eksJX>r dan imrx: >r mengalami kontraksi cukup dalam . Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi 2,6 persen sepanjang 2020 seiring pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi. Hal ini terlihat dari jenis pengeluaran yang te rdampak yang paling be sar yakni konsumsi transrx: >rtasi dan komunikasi yang terkontraksi 9,6 persen diikuti dengan subkomJX>nen konsumsi restoran dan hotel sebesar -8,1 persen. Investasi juga terkontraksi sebesar 4,9 persen se1nng penundaaan berbagai rencana investasi termasukproyek-proyek pemerintah. Sementara itu, kinerja perdagangan internasional tumbuh negatif cukup dalam yakni sebesar -7,7 persen untuk eksrx: >r dan -14, 7 untuk imrx: >r. Dari s1s1 sektoral, pandemi yang mengharuskan dilakukannya pembatasan aktivitas sosial ekonomi dan mobilitas masyarakat berakibat pada terhambatnya berbagai aktivitas ekonomi, produksi, dan juga pelemahan permintaan sejalan dengan pendapatan masyarakat yang menurun. Kondisi ini kemudian menyebabkan kinerja sebagian besar sektor ekonomi terdampak negatif. Sektor yang terkait dengan aktivitas pariwisata mengalami dampak negatif sangat dalam seperti sektor akomodasi makan & minum (tumbuh -10,2 persen), sektor transJX>rtasi dan pergudangan (-15,0 persen). Sementara beberapa sektor lain yang menjadi penyumbang utama ekonomi nasional juga mengalami pertumbuhan negatif namun relatif le bih mode rat diantaranya sektor industri pengolahan (-2,9 persen), sektor pertambangan (-2,0 persen), sektor konstruksi ( 3,3 persen) , dan juga sektor perdagangan (-3,7 persen). Hanya beberapa sektor yang mampu tetap tumbuh JX>Sitif tinggi , yakni sektor informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang masing-masing tumbuh se besar 10,6 persen dan 11,6 persen. Hal ini sejalan dengan perubahan JX>la aktivitas dan adaptasi kebiasaan baru masyarakat di masa pandemi COVID-19.
2 . 3. Sektor Perdagangan Internasional Kondisi ekonomi dan perdagangan global memiliki pengaruh yang besar pada perekonomian nasional, terutama dari faktor ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA harga komoditas. Sejak pulih dari Asian Financial Crisis di awal tahun 2000, periode pertumbuhan ekonomi tinggi di Indonesia selalu terkait dengan tingginya harga komoditas global. Perkembangan perdagangan internasional Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup besar akbat dinamika ekonomi global maupun domestik. Perkembangan terse but juga mempengaruhi pergerakan neraca pemba ya ran Indonesia, khususnya neraca transaksi berjalan Indonesia. Setelah terkontraksi akibat dampak krisis 2009, nilai e kspor dan impor Indonesia (dalam USD) mampu tumbuh tinggi di tahun 2010 dan 2011. Namun demikian, hal terse but tidak berlangsung lama di mana ekspor dan impor Indonesia kembali mengalami tekanan di tahun 2012. Krisis utang dan ekonomi di kawasan Eropa dan perlambatan ekonomi Republ ik Rakyat Tiongkok turut menekan kinerja ekspor dan impor Indonesia. Ekspor dan impor cenderung melemah dan mengalami kontraksi selama periode 2012 hingga 2015. Ekspor dan impor mulai membaik di tahun 2016 walaupun masih mencatat pertumbuhan negatif, dan baru kembali tumbuh positif di tahun 2017 . Grafik 19 Pertumbuhan Ekonomi dan Volume Perdagangan Du.nia dan Pertumbuhan Ekspor-Impor Komoditas Indonesia (USD) Pertumbuban Ekonomi dan Pertumbuban Ekspor-Impor Volume Perdagangan Dunia Komoditas Indonesia (USD) 15% 50% 40% 10% 30% 05% 20% 10% 00% 0 ..... N M in .: : , r-- 000 /o ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... "' Q Q Q Q Q Q 0 Q N N N N N N N N -10% -0 5% -20% ~ World Trade Vol. -30% - 10 % ~ World GDP ~ Ekspor (fob ) ~ Impor (cif ) ~ Tiongkok GDP -15% Sumber: WEO- IMF clan BPS, 2021 Di tahun berikutnya , perkembangan ekspor kembali mengalami tekanan akibat munculnya isu perang dagang (trade wary yangjuga mempengaruhi ekonomi dan permintaan negara- negara mitra dagang Indonesia . Setelah mengalami perlambatan di tahun 2018, ekspor Indon e sia kembali mengalami kontraksi di tahun 2019. Di sisi lain, impor Indonesia masih mencata t pertumbuhan tinggi di tahun 2018 seiring meningkatnya kebutuhan bahan-bahan input sejalan akselerasi pembangunan infrastruktur di Indonesia, dan kemudian turut mengalami kontraksi seiring perlambatan ekonomi domestik. Kontraksi jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA terse but berlanjut di tahun 2020 karena mere baknya pindemi COVID-19 yang berdampik pida ekonomi dan permintaan global. Perkembangan eksJX)r dan imJX)r yang terjadi menyebabkan timbulnya tekanan pida neraca transaksi berjalan ( current accoun~. Neraca Perdagangan (trade balance) mengalami defisit neraca transaksi berjalan ( Current Account Deficit-CAD) sejak 2012 hingga tahun 2020. Apibila disimaklebihjauh, penurunan surplus neraca perdagangan yang terjadi terutama disebabkan mulai terjadinya defisit neraca perdagangan migas Indonesia. Penurunan kapisitas produksi minyak mentah Indonesia akibat sumur-sumur yang semakin tua, di tengah tingginya permintaan domestik telah menimbulkan tekanan defisit neraca migas, khususnya sejak tahun 2012. Defisit neraca migas yang terjadi juga dipengaruhi oleh tingginya harga minyak mentah di pisar dunia selama periode commodity boom (2012-2014) dan tidak adanya penurunan permintaan di dalam negeri akibat harga BBM domestik yang masih disubsidi. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan tekanan CAD, tetapi juga beban fiskal yang semakin be rat se bagai akibat be ban subsidi BBM yang harus di tanggung APBN. Kondisi CAD dan be ban fiskal terse but menjadi perhatian Pemerintah untuk melakukan berbagai reformasi dan resJX>ns ke bijakan dalam mengatasi masalah terse but. Masalah ini juga telah menjadi dasar bagi Pemerintah untukmelakukan reformasi kebijakan subsidi harga BBM dalam negeri yang ditempuh pida tahun 2014. Kebijakan ini mampu berdampik pida penurunan defisit neraca migas di tahun-tahun berikutnya, walaupun tetap dibayangi oleh tekanan akibat kapisitas produksi minyak dalam negeriyangmasih belum pulih. Isu CAD kembali menjadi perhatian pida tahun 2018 dimana kembali terjadi peningkatan defisit dan telah membawa tekanan yang cukup be rat pida stabili tas nilai tukar. Ke butuhan imJX)r barang input untuk percepitan pembangunan ekonomi di tengah tekanan isu perang dagang (trade war), serta dampik kenaikan Fed Funds Rate (FFR) pida penurunan arus modal masuk ke Indonesia telah mendorongtekanan nilai tukar rupiah. Hal ini telah mendorong Pemerintah untuk melakukan evaluasi dan penundaan terhadap beberapi proyek pembangunan dan infrastruktur domestik untuk mengurangi tekanan imJX)r dan CAD. Di samping itu, kebijakan - kebijakan untuk melakukan restrukturisasi industri dan investasi terus dilakukan, termasuk diantaranya strategi pengembangan biodiesel untuk mengurangi kebutuhan imJX)r bahan bakar. Perkembangan eksJX)r dan imJX)r dalam periode 2010-2019 menunjukkan pergerakan yang cepit berubah-ubah (volatile). Pertumbuhan eksJX)r di tahun 2010 dan 2011 cukup tinggi, secara umum didorong oleh kenaikan harga komoditas (commodity boom). Di sisiimJX>r, pertumbuhan ekonomidomestik yang cukup tinggi juga mendorong terjadinya kenaikan imJX)r. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 36 - Kenaikan ekspor dan impor ini didominasi oleh ekspor dan impor ha.rang non migas. Di tahun 2012-2015 , terjadi krisis utang di Eropa yang juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia. Hal terse but juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik walaupun secara umum masih menunjukkan pertumbuhan di atas 5 persen. Pertumbuhan ekspor dan impor selama kurun waktu tersebutjuga mengalami kontraksi. Ekspor ha.rang mengalami penurunan signifikan sementara ekspor jasa relatif masih tumbuh. Pada tahun 2012 ekspor migas masih bertumbuh positif , namun pertumbuhan impor migas meletihi ekspor migas sehingga Indonesia mengalami neraca migas yang defisit. Defisit migas terus berkelanjutan sampai sekarang sehingga diperlukan reformasi struktural untuk memulihkan kondisi terse but. Grafik 20 Neraca Perclagangan Migas clan Non Migas, clan Neraca Transaksi Berjalan RI Neraca Perdagangan Migas dan Non Neraca Transaksi Berjalan RI Migas Q ~ 40 35 : : : i ;
, : : > 50 40 04% 03% 1. -~ ; i 30 25 20 I-, 30 E 20 : ; ; 10 02% 01% 15 0 -01% 10 - 02% OS -03% 00 -05 -10 -15 I O N 0 N N -30 -40 -50 - Trade Blnc - services - 04% - 05% - Prim. Income - Sec. Income ■ Non Migas {fob) ■ Migas {fob) ~ Curr.Ace. Sumber: BPS , 2021 Grafik 21 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia (persen PDB) 06% 05% 04% 03% 02% 01% 00% - 20 10 2016 I 20 I 17 20 - 19 0 -0 1% -02% -03% -04% - Overal B alance - Cu rr. Acc. -+- Cap & Fin. Acc. Sumber: BPS , 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Memasuki tahun 2017 dan 2018, ekspor dan impor kembali meningkat dan mendorong perooikan kinerja pertumbuhan ekonomi domestik. Akselerasi pembangunan infrastruktur juga menjadi salah satu pendorong aktivitas ekonomi. Di sisi lain, hal tersebut mendorong kenaikan impor terutama impor ha.rang nonmigas dan mengakibatkan tingginya CAD. Selama tahun 2019, perkembangan ekspor dan impor juga menunjukkan penurunan yang dise babkan oleh pelemahan ekonomi global. Pertumbuhan volume perdagangan dunia juga melambat . Hal tersebutjuga mempengaruhi penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia . Di tahun 2020, pandemi COVID 19 yang melanda dunia mengakibatkan perekonomian terkontraksi cukup dalam . Ekspor ha.rang tertekan walaupun moderatsementaraimpor ha.rang tertekanlebihdalam . Di sektor jasa, ekspor dan impor jasa terkontraksi sangat dalam karena penurunan di sektor pariwisata akibat pembatasan pergerakan orang .
2.4. Inflasi Laju inflasi menjadi salah satu indikator makro ekonomi yang penting karena memberikan gambaran tentang stabilitas harga. Inflasi diharapkan mencapai tingkat yang stabil dan rendah dengan tetap mencerminkan perekonomian yang sehat, yaitu menopang daya beli masyarakat yang terjaga , mendorong tingkat konsumsi, dan tetap memberikan ruang insentif bagi dunia usaha untuk berkembang dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang akseleratif. Sejak tahun 2005, inflasi ditetapkan mengikuti strategi inflation t: argeting framework dengan mengupayakan laju inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan sasaran inflasi yang telah ditetapkan. Secara umum, laju inflasi berada pada tren menurun dalam 10 tahun terakhir hingga mencapai kisaran 3 persen. Laju inflasi menurun seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang terintegrasi antara pusat dan daerah. Selain itu, implementasi inflation t: argeting mampu menjadi jangkar ekspektasi inflasi masyarakat sehingga menopang terkendalinya inflasi secara umum . Bauran ke bijakan nasional antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Bank Indonesia yang semakin diperkuat dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Nasional mampu menjaga stabilitas harga hingga ke tingkat daerah . Tingkatinflasi pada tahun 2013 dan 2014 sempatmeningkat di luar batas atas sasaran inflasi, didorong oleh faktor cuaca e kstre m dan ke bij akan pe nye suaian harga e nergi dome stik dalam rangka agenda reformasi subsidi energi. Meskipun demikian, laju inflasi dalam be berapa tahun terakhir mampu bertahan pada kisaran 3 persen sebelum masa pandemi yang menekan inflasi hingga di bawah interval sasaran inflasi pada 2020. Terkendalinya laju inflasi dalam be berapa tahun terakhir tercermin pada pergerakan komponen inflasi yang juga mengalami penurunan secara umum. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafi.k 22 Realisasi dan Sasaran Inflasi, 2010-2020 (persen) 8. 38 8. 36 - Sasaran l nflasi -0- ln flasi I HK 5.5 5.0 5.0 4.5 4.5 4.0 3.5 3.5 3.5 3.0 3.0 3.0 2.5 2.5 1.68 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber: BPS clan KementerianKeuangan, 2021 Terjaganya stabilitas inflasi terlihat dari tren penurunan pergerakan inflasi inti yang menggamoo.rkan keseimoo.ngan penawaran dan permintaan secara umum. Laju inflasi inti bergerak menurun hingga kisaran 3 persen dengan tetap menciptakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Ekspektasi inflasi yang terjaga juga mendorong laju inflasi inti bergerak menurun secara bertahap. Selain inflasi inti, pergerakan inflasi pangan juga menggambarkan penurunan tingkat volatilitas . Beroo.gai ke bijakan pangan nasional di sisi produksi dan distribusi serta baik di tingkat pusat dan daerah ditempuh untuk menjamin ketersediaan pasokan dan menciptakan keterjangkauan harga. Pengelolaan risiko administered price yang terukur juga menopang terjaganya inflasi agar berada dalam sasaran inflasi. Kebijakan energi dilakukan secara hati-hati dengan tetap memerhatikan kondisi daya beli masyarakat dan kesehatan fiskal APBN. Pada tahun 2010, laju inflasi mencapai 6,96 persen (yoy) didorong terutama oleh tekanan inflasi volatile food yang dipengaruhi oleh faktor gangguan cuaca La Nina yang terjadi secara glooo.l. Hal terse but berdampak pada penurunan produksi pangan glooo.l dan dome stik sehingga mendorong kenaikan harga pangan secara umum. Kondisi tersebutjuga membuat sejumlah negara produsen mengeluarkan ke bijakan pembatasan / larangan ekspor komoditas pangan, utamanya beras. Hal ini berdampak pada kurangnya pasokan dalam negeri sehingga harga beras domestik meningkat tajam . Gangguan distribusi akioo.t cuaca juga turut berkontribusi pada meningkatnya harga-harga secara umum. Se lain karena faktor pangan, ke bijakan tarif listrik dan perpanjangan izin kendaraan turut menekan laju inflasi . Sementara itu, laju inflasi 2011 dan 2012 dapat terkendali hingga mencapai masing - masing 3,79 persen (yoy) dan 4,30 persen (yoy). Penurunan inflasi di tahun 2011 dan 2012 ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dipengaruhi oleh terjaganya inflasi volatile food dan administered price di tingkat yang relatif lebih rendah didukung dengan stabilnya inflasi inti . Rendahnya inflasi volatile food didukung oleh kebijakan pemerintah dalam menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi, serta stabilisasi harga pangan. Selain itu, dampak gangguan cuaca juga relatif minimal sehingga mendukung stabilitas harga pangan p: : >kok strategis. Meskipun begitu, harga pangan sempat mengalami peningkatan di tahun 2012 se oo.gai dampak dari kenaikan harga pangan internasional. Sementara itu, kebijakan harga energi domestik yang tidak beruoo.h memengaruhi rendahnya inflasi administered price di tengah tekanan harga minyak mentah dunia yang masih relatif tinggi. Selanjutnya di tahun 2013 dan 2014, laju inflasi tercatat meningkat tajam mencapai kisaran 8 persen. Tingginya laju inflasi dua tahun berturut-turut tersebut dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global yang berdampak pada peningkatan harga komoditas energi dan oo.han pangan di pasar internasional. Selain itu, langkah kebijakan reformasi di bi.dang subsidi energi memberikan tekanan pada inflasi secara umum. Kebijakan reformasi energi tersebut ditempuh seoo.gai upaya untuk mengurangi be ban fiskal dan merealokasi anggaran belanja subsidi ke anggaran belanja yang le bih produktif, terutama belanja infrastruktur. Tekanan inflasi administered price yang mengalami peningkatan juga memiliki dampak lanjutan pada komp: : >nen inti dan volatile food . Meskipun demikian, Pemerintah tetap berupaya untuk menjaga tingkat konsumsi, salah satunya melalui skema program perlindungan sosial seoo.gai upaya memitigasi dampak penyesuaian harga energi terse but, terutama oo.gi masyarakat berpenghasilan rendah . Se lain itu, Pemerintah tetap melakukan sinergi ke bijakan fiskal, moneter, dan sektor riilyang dilaksanakan di tingkat pusat dan daerah bersama Bank Indonesia untuk dapat menahan tekanan komp: : >nen harga diatur pemerintah tersebut . Pada periode tahun 2015-2016, laju inflasi berhasil ditekan pada tingkat yang relatif rendah masing-masing di level 3,4 persen (YoY) dan 3,0 persen (YoY). Moderasi pertumbuhan ekonomi dan tren penurunan harga minyak mentah dunia didukung dengan stabilitas nilai tukar Rupiah menjadi faktor terkendalinya laju inflasi di tahun 2015, terutama inflasi komp: : >nen inti. Se lain itu , komp: : >nen administered price terjaga di tingkatyang rendah didorong oleh penurunan harga BBM seiring dengan penurunan harga minyak mentah dunia. Pemerintahjuga kemoo.li melanjutkan reformasi ke bijakan subsidi energi dengan mempertimoo.ngkan tren penurunan harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir tahun 2014. Hal ini sejalan dengan prioritas Pemerintah untuk melaksanakan akselerasi pembangunan infrastruktur. Momentum penurunan laju inflasi ini mendorong Pemerintah untuk terus melakukan evaluasi dan penguatan kebijakan di tahun-tahun selanjutnya dengan t jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA mempertimoo.ngkan be saran damµ: ik inflasi, tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat miskin, serta kesinambungan fiskal dan target pemoo.ngunan. Di saat yang sama, Pemerintah juga berkomitmen untuk melaksanakan beroo.gai ke bijakan yang mendukung pengendalian inflasi melalui pemoo.ngunan infrastruktur untuk memperlancar sistem distribusi dan logistik. Selain itu, Pemerintah juga tetap melaksanakan ke bijakan untuk menciptakan keterjangkauan harga, seperti operasi i: asar, serta program-program kesejahteraan dan jaminan sosial dalam rangka menjaga daya beli masyarakat. Sejak tahun 2015, laju inflasi daµ: it dikendalikandi kisaran3 persen (YoY). Meskipun sedikitmeningkatdi tahun2017, lajuinflasi tetap terkendali di tingkat 3,61 persen (YoY) . Pencaµ: iian laju inflasi ini terutama didukung oleh terkendalinya harga, terutama komoditas µ: ingan di seµ: injang tahun serta terjaganya keseimoo.ngan fundamental permintaan dan penawaran. Di sisi lain, tekanan inflasi di tahun 2017 utamanya berasal dari komponen harga diatur Pe me rin tah a tau administered price, yai tu damµ: ik peroo.ikan skema subsidi listrik agar le bih teµ: it sasaran. Namun, tekanan komponen ini mereda memasuki semester II seiring berakhirnya penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan daya 900VA Rumah Tangga Mampu. Sementara itu, inflasi volatile food berada di tingkatyang rendah. Hal ini didukung oleh kondisi cuaca yang oo.ik dan dukungan pengawasan distribusi µ: ingan yang melioo.tkan penegak hukum sehingga daµ: it mengantisiµ: isi terjadinya permainan harga . Perkemoo.ngan laju inflasi kemoo.li menunjukkan caµ: iian positif sehingga secara konsisten berada dalam sasaran inflasi selama emµ: it tahun berturut-berturut. Laju inflasi tahun 2018 tercatat sebesar 3,13 persen (YoY), lebih rendah dibandingkan tahun 2017. Pencaµ: iian laju inflasi tersebut didukung oleh terkendalinya inflasi komponen volatile food, rendahnya inflasi administered price, dan relatif stabilnya inflasi inti di tengah tekanan eksternal yang meningkat, khususnya damµ: ik pelemahan nilai tukar rupiah. Sei: anjang tahun 2018, tekanan inflasi terbesar bersumber dari inflasi harga bergejolak yang didorong oleh tingginya harga beras di awal tahun serta meningkatnya harga daging dan telur ayam ras. Di sisi lain , laju inflasi harga diatur Pemerintah mengalami perlamoo.tan didukung oleh kebijakan harga energi Pemerintah mempertahankan harga µ: ida tingkat yang sama untuk tarif listrik dan be beraµ: i jenis oo.han oo.kar minyak. Sementara itu, inflasi inti masih bergerak pada kisaran 3 persen me ski pun mulai menunjukkan kecenderungan meningkat . Pada tahun 2019, pencaµ: iian positif perkemoo.ngan laju inflasi terus berlanjut dengan realisasi inflasi terendah dalam dua dekade terakhir, yaitu sebesar 2,72 persen (YoY) . Terkendalinya inflasi µ: ida tingkat yang rendah ini didukung oleh inflasi jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA administered price yang terus mengalami tren menurun serta inflasi inti yang masih terjaga p: tda kisaran 3 persen, di tengah inflasi oolatile food yang relatif mengalami tren meningkat sejak 2018. Peningkatan harga p: tda komoditas p: tngan terutama terjadi p: tda produk hortikultura, sepertianeka cabai dan bawang akibat damp: tk kemarau p: tnjang yang terjadi p: tda semester II 2019. Mengatasi hal tersebut, Pemerintah terus berup: tya menjaga harga komoditas , dengan menjaga ketersediaan komoditas p: tngan di p: tsar , serta meningkatkan arus produksi dan distribusi bahan p: tngan. Sementara itu, tekanan p: tda komponen inti berasal dari tingginya inflasi emas dan perhiasan seiring meningkatnya harga emas global yang dipengaruhi oleh kecenderungan investor beralih p: tda safe haven asset akibat faktor ketidakp: tstian global. Di sisi lain, rendahnya inflasi administered price dipengaruhi oleh penurunan harga bensin nonsubsidi seiring menurunnya harga minyak mentah dunia , pemberian diskon tarif listrik golongan 900VA (RTM), serta ke bijakan Pemerintah dalam pengaturan tarif angkutan udara. Grafik 23 Realisasi dan Sasaran Inflasi, 2010-2020 2010 2011 2012 20 13 2014 2 01 5 20 16 2017 2018 2019 2020 - c ore - Adm inistered P ric e - volatile Foo d Sum be r: BPS, 2021 Memasuki tahun 2020, laju inflasi di awal tahun masih me nee rminkan pe rgerakan yang masih te r ke ndali se suai de ngan sasaran inflasi 3,0±1 ,0 persen (YoY). Namun, tekanan membayangi pergerakan inflasi seiring dengan eskalasi penyebaran wabah COVID-19 yang mulai meluas di berbagai daerah di Indonesia sejak Maret 2020. Pada bulan April 2020, penerap: tn ke bijakan pembatasan sosial juga berdamp: tk p: tda mulai berkurangnya mobilitas masyarakat dan aktivitas konsumsi, produksi, serta distribusi. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Sepanjang 2020, laju inflasi inti melanjutkan tren perlambatan yang telah dimulai sejakOktober 2019, dipengaruhi oleh tekanan permintaan domestik yang masih terbatas dan melambatnya kredit konsumsi. Pandemi COVID-19 telah menekan tingkat permintaan secara umum dan daya beli masyarakat. Tren perlambatan inflasi terjadi pada komoditas- komoditas yang termasukdalam kelompok barang - barang tahan lama dan kelompok jasa. Di sisi lain, terdapat tekanan kenaikan harga emas perhiasan yang terimbas dari kenaikan harga emas internasional akibat ketidakpastian ekonomi global. Tekanan inflasijuga terjadi pada Kelompok Kesehatan sepanjang semester I 2020. Inflasi pangan sempat mengalami gejolak di awal masa pandemi mulai memasuki Indonesia . Terganggunya pasokan baik produksi maupun mendorong kenaikan harga pangan tertentu. Namun seiringdenganrespons kebijakan pangan di sisi produsen dan konsumen didukung dengan perbaikan distribusi mendorong harga mulai mengalami normalisasi. Di tengah konsumsi yang mengalami penurunan akibat pandemi, produksi terus tetap berlanjut untuk menjamin keberlangsungan pasokan pangan dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional di tengah situasi pandemi . Me ski pun begitu, tantangan cuaca dan bencana yang terjadi di beberapa daerah mendorong kenaikan harga secara musiman sehingga masih terdapat risiko tekanan akibat kenaikan harga pangan. Di samping itu, tren kenaikan harga global akibat gangguan pasokan supply global dan ke bijakan restriksi di beberapa negara produsen berpotensi menimbulkan tekanan di domestik. Untuk itu, Pemerintah tetap berupaya untuk terus menempuh ke bijakan untuk menjaga ketersediaan harga, menjaga keterjangkauan harga, dan menjaga ekspektasi inflasi. Tren perlambatan juga terjadi pada inflasi administered price. Se bagai respons cepat mengahadapi dampak pandemi, Pemerintah mengupayakan kebijakan energi yang akomodatif untuk mendukung keberhasilan proses pemulihan ekonomi nasional. Harga energi domestik cenderung tidak berubah sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat untuk menjaga daya beli secara umum. Dukungan bantuan sosial energi dalam bentuk penggratisan dan diskon juga mendorong terjaganya konsumsi energi nasional. Meskipun terdapat tekanan inflasi transportasi akibat perubahan mekanisme pembentukan tarif, inflasi administered price masih cenderung rendah di sepanjang 2020 . Beberapa penyedia jasa transportasi melakukan penyesuaian tarif dengan mengakomodasi aturan protokol kesehatan sehingga meningkatkan biaya input. Me ski pun begitu, tingkat permintaan transportasi, terutama antar daerah masih relatif le mah seiring dengan ke bijakan pembatasan mobilitas serta ke bijakan pelarangan mudik. jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Il.2.5 . Nilai Tukar Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dalam 10 tahun terakhir secara umum cenderung mengalami depresiasi, yang lebih banyak dipengaruhi oleh dinamika ekonomi global yang turut berpengaruh pada beberapa variabel ekonomi makro domestik. Setelah mengalami apresiasiminor di tahun 2010 , rata-rata nilai tukar bergerak di kisaran Rp9.000 s.d. Rp9.300 per dolar AS di tahun 2011 dan 2012 . Pelemahan tersebutdipengaruhi antara lain oleh mulai terjadinya pelemahan current account akibat menurunnya kinerja ekspor seiring pelemahan permintaan dunia akibat krisis hutang di Eropa dan mulai melambatnya ekonomi Republik Rakyat Tiongkok yang merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia. Tekanan pada kinerja ekspor yang juga mendorong Current Account Deficit masih terus terjadi hingga be berapa tahun selanjutnya . Di tahun 2013 , nilai tukar rupiah mengalami tekanan terbesar dalam satu dekade terakhir dimana nilai tukar terdepresiasi hingga mencapai Rpl2.189 per dolar AS di akhir tahun atau terdepresiasi 26 persen dibandingkan tingkatnya di akhir tahun 2012. Fenomena tersebut utamanya dipengaruhi dua faktor besar baik dari eksternal maupun dalam negeri. Mencuatnya rencana taper tantrum oleh The Fed (bank sentral AS) di akhir kuartal 1- 2013 telah menimbulkan gejolak sentimen investor di pasar global untuk mengalihkan danan ya keluar negara-negara berkembang , termasuk dari Indon e sia . Gejolak y ang terjadi telah menimbulkan tekanan pada pasar keuangan domestik dan nilai tukar Rupiah . Di tahun yang sama , tekanan tinggin ya harga minyak mentah global telah mendorong Pemerintah untuk melakukan penyesuaian subsidi harga BBM dalam negeri sehingga menye babkan peningkatan inflasi yang cukup tinggi . Faktor-faktor Current Account Deficit yang disertai penurunan capital inflow, serta inflasi yang tinggi menjadi faktor- faktor signifikan pada pelemahan nilai tukar di tahun terse but . Tren pelemahan nilai tukar terus berlanjut hingga tahun 2015. Pada periode terse but faktor dampak implementasi ke bijakan taper tantrum oleh the Fed dan masih tingginya Current Account Deficit menjadi faktor kunci pelemahan nilai tukar Rupiah di periode terse but. Di tahun 2016 hingga 2017 , nilai tuka r Rupiah relatifterjaga pada tingkat rata-rata pada kisaran Rp13 . 300 per dolar AS. Perbaikan kinerja tersebut dipengaruhi oleh mulai membaiknya kinerja ekspor dan Current Account Indonesia, yang disertai pula dengan mulai masukn ya kembali arus modal asing ke dalam negeri. Pelaksanaan reformasi kebijakan fiskal, diantaranya reformasi kebijakan subsidi harga BBM dan belanja modal/infrastruktur tel a h mampu mengembalikan keperca y aan investor pada kinerja ekonomi domestik. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 24 Pergerakan Nilai Tukar Rupiah 16600 14600 12600 10600 8600 6600 -• 1 __ • __ 4600 2600 600 2010 20 11 20 1 2 2013 20 14 2015 2016 20 17 20 18 2019 2020 App/dep .,. A vg .,._ EoP Sumber: Bloomberg, 2021 Di tahun 2018, tekanan nilai tukar sempat kemooli terjadi, khususnya di tiga kuartal pertama . Peningkatan defisit CAD akioot tingginyaimpor untuk memenuhikebutuhan oohan input untuk akselerasi pemoongunan dan peningkatan suku bunga FFR oleh the Fed telah mendorong capital outflow yang terjadi sempat memberi tekanan pada pergerakan nilai tukar Rupiah . Selain itu, adanya perang dagang antara dua negara besar di dunia , yakni Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok turut menamooh kepanikan di pasar keuangan domestik sehingga turut menekan pergerakan nilai tukar rupiah. Namun , tekanan tersebut kemooli mereda di kuartal terakhir 2018, seiring respons oouran kebijakan fiskal dan moneter di dalam negeri untuk mengatasi tekanan nilai tukar yang terjadi. Di kuartal terakhir terse but, arus modal asing kemooli mengalir masuk ke dalam negeri yang menandakan kemoolin ya kepercayaan investor gloool pada kondisi ekonomi domestik Penguatannilai tukar pun terus berlanjutdi tahun 2019 dimana pergerakan nilai tukar relatif stabil pada kisaran rata-rata Rp13 . 900 s.d. Rp14.100 per dolar AS dan mencatatkan tren a pre siasi di akhir tahun 2019 . Di tengah periode pandemi COVID-19 tahun 2020, nilai tukar sempat terkoreksi cukup dalam akioot kekhawatiran dampak pandemi terhadap kinerja ekonomi. Tekanan terse hlt terjadi pada awal masa pandemi sejalan dengan mulai diberlakukannya pengetatan kegiatan ekonomi domestikyakni di akhir kuartal pertama dan awal kuartal kedua tahun 2020 . Namun demikian, respons kebijakan Pemerintah dan otoritas sektor moneter dan ke uangan yang cepat, khususnya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), mampu mengembalikan kepercayaan investor gloool dan stabilitas nilai jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tukar. Se lain itu, kemajuan positif dari penemuan vaksin COVID 19 menjadi salah satu faktor penting terjaganya nilai tukar di penghujung tahun. Pada akhir tahun 2020, nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp14.105, atau terdepresiasi 1,5 persen di oondingkan akhir tahun 2019.
2.6. Suku Bunga SUN 10 Tahun Dalam APBN 2021, tingkat suku bunga yang digunakan se oogai asumsi dasar ekonomi Makro (ADEM) adalah suku bunga Obligasi Negara 10 tahun. Perkemoongan pasar keuangan gloool sangat mempengaruhi perkemoongan tingkat suku bunga SUN 10 tahun. Selama periode 2008-2010, pasar keuangan goool mengalami pengetatan likuiditas akioot adanya Global, Fznancial Crisis mengakiootkan adanya capital outflow dari emerging market, termasuk Indonesia. Kondisi ini mengakiootkan nilai tukar rupiah dan yield SUN tertekan. Selanjutnya, kondisi pasar keuangan gloool mulai memooik pada periode 2010-2012 yang me ngaki oo tkan capital inflow ke emerging market dan menurunkan tekanan terhadap pasar keuangan dalam negeri. Kondisi ini mendorong pemulihan ekonomi nasional dan perooikan kinerja fiskal seiring penigkatan tren harga komoditas. Dalam periode selanjutnya, peruoohan kondisi pasar keuangan gloool dipicu oleh normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat. Dengan pertimoongan ekonomi Amerika Serikat telah memooik, suku bunga acuan FFR dinaikkan dari 0.25 persen meniadi 0,5 persen pa_da bulan Desember 2015 . Hal ini selaniutnya memberikan tekanan pada pasar keuangan dalam negeri. Rata-rata tingkat suku bunga SUN 10 tahun pada 2015 mencapai level yang relatif tinggi se besar 8, 18 persen sejalan dengan likuitas pasar keuangan gloool yang ketat. Selanjutnya, pada tahun 2016 dan 2017, tingkat suku bunga SUN 10 tahun mengalami penurunan masing-masing menjadi rata-rata 7,57 persen dan 6, 95 persen. Namun, seiring normalisasi ke bijakan moneter AS, rata-rata SUN 10 tahun meningkat kemooli menjadi 7,38 persen pada tahun 2018. Dalam menyikapi perkemoongan likuiditas keuangan yang ketat, Pemerintah melakukan strategi pembiayaan dan pengelolaan fiskal secara prudent guna meningkatkan kepercayaan investor terhadap obligasi yang diterbitkan. Pada tahun 2019, ketidakpastian ekonomi gloool semakin nyata akioot eskalasi perang dagang antara AS dengan Tiongkok dan respons kebijakan moneteryang longgar di negara maju. Meskipun demikian pengelolaan stabilitas nasional yang ooik dapat menekan rata-rata tingkat suku bunga SBN 10 tahun pada level 7,51 persen. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11 . 2. 7. Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Secara fundamental, kondisi permintaan dan penawaran minyak mentah dunia mempengaruhi pergerakan harga. Selain itu, faktor nonfundamental, seperti kondisi geopolitik dan gangguan cuacajuga berdampak pada kondisi harga. Pergerakan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) mengikuti perkemoo.ngan harga minyak mentah dunia, antara lain Brent dan WTI. Sesuai formula, ICP juga dibentuk melalui pendekatan harga minyak mentah Brent guna meningkatkan daya saing karena mayoritas harga minyak mentah mengacu pada pergerakan harga Brent. Harga minyak pada periode 2010 -2014 berada dalam masa commodity boom, berada tingkat harga yang relatif tinggi. Harga minyak meningkat dari kisaran USD70/oo.rel pada 2010 hingga mencapai di atas USD120/oo.rel pada pertengahan Maret 2012 setelah sebelumnya mengalami penurunan yang tajam karena faktor krisis ekonomi glooo.l di 2009 . Mengikuti pola harga minyak mentah dunia , ICP juga mencapai titik tertinggin ya di bulan Maret 2012 yang mencapai USD128/oo.rel. Naiknya harga minyak terse but didorong oleh pulihnya perekonomian Amerika Serikat dan meredanya konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah, yaitu ancaman penutupan Selat Hormuz yang mengganggu distribusi pasokan minyak. Harga bergerak di level tinggi dan bertahan selama dua tahun berturut-turut . Menjelang akhir Desember 2014 , harga min y ak mentah mengalami penurunan yang siginifikan hingga mencapai kisaran USD60/oo.rel. Melanjutkan tren penurunan di akhir tahun 2014, harga minyak mentah cenderung berada di level yang rendah seiring dengan berakhirnya era commodity boom oo.hkan mencapai titik terendah pada USD30/oo.rel pada tahun 2015 hingga awal tahun 2016. Harga minyak mentah Indonesia sendiri mencapai USD28/oo.rel. Penurunan yang signifikan ini dipengaruhi oleh faktor pelemahan aktivitas perekonomian glooo.1 yang berdampak pada turunnya permintaan minyak, naiknya produksi shale gas Amerika Serikat, serta pasokan minyak glooo.l yang meningkat dari OPEC. Peningkatan cadangan minyak negara-negara OPEC didukung oleh meredanya ketegangan konflik AS -Iran dengan pencabutan sanksi nuklir terhadapiran. Setelah mengalami penurunan yang cukup dalam, harga minyak kemoo.li meningkat sejakawal 2016 . Mengikut pola yang sama dengan min y ak dunia, ICP juga bergerak secara bertahap mencapai kisaran USD50-60/oo.rel sepanjang 2016 - 2017. Tren peningkatan harga ini didorong oleh peroo.ikan aktivitas ekonomi glooo.l, terutama peningkatan permintaan oleh Tiongkok dan India. Di samping itu, ke bijakan pemangkasan produksi oleh 0 PEC dan 11 ne gar a non -0 PEC pada paruh pe rtama 201 7 turut menjaga harga berada dalam tren meningkat. Kesepakatan pemangkasan produksi tersebut terus dilanjutkan hingga akhir jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tahun 2018 dan mendorong harga meningkat hingga kisaran USD60- 70 /oo.rel. Harga minyak mentah 2018 meningkat dari tahun sebelumnya dan mencapai USD80/oo.rel pada pertengahan tahun . Hal tersebut dipengaruhi oleh ketegangan politik AS de ngan Iran dan Suri ah se rta konflik internal di be be rapa ne gara produsen di Afrika. Produksi minyak mentah dunia turun semakin dalam akioo.t gangguan politik yang terjadi Venezuela juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga . Namun menjelang akhir 2018, harga minyak dunia me le mah dioo.yangi oleh ketegangan perang dagang antara AS dan Tiongkok meskipun OPEC telah berkomitmen untuk melakukan pemotongan produksi. Lemahnyaharga minyak mentah tersel: ut berlanjut hingga 2019, hingga sempat menyentuh USD77 /oo.rel pada September2019. Kondisi perekonomian glooo.l 2019 yang melemah semakin mendorong penurunan harga bergerak pada kisaran USD60 65/oo.rel, lebih rendah dioo.ndingkan angka 2018. OPEC dan Rusia (OPEC+) berupaya untuk menjaga harga agar tidak turun lebih dalam dengan melanjutkan kesepakatan pemotongan produksi hingga triwulan I 2019. Harga sempat meningkat pada kisaran USD70/oo.rel, didorong oleh penurunan cadangan minyak AS. Memasuki pertengahan tahun 2019, harga kemoo.li tertekan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian 2019 yang semakin me le mah, naiknya tensi perang dagang Republik Rakyat Tiongkok - AS, serta naiknya cadangan minyak negara-negara non -OPEC, seperti AS dan Kanada. Naiknya cadangan minyak AS selaras dengan keinginan AS menjadi net eksportir minyak di 2020. Pada 2019, pergerakan harga minyak juga dipengaruhi oleh ke bijakan IMO2020 yang memoo.tasi emisi sulfur kapal. Regulasi terse but mewajibkan penggunaan low sulfur fuel oil (LSFO) sehingga mendorong naiknya permintaan LSFO, termasuk be be rapa j e nis min yak Indonesia . Pada Desember akhir 2019 dan awal 2020 , harga minyak mentah mulai mengalami tren peningkatan di atas USD60/oo.rel. Hal ini dipengaruhi oleh sentimen positif terjadinya kesepakatan dagang AS - Republik Rakyat Tiongkok. Harga minyak terus terdorong naik hingga pertengahanJanuari 2020. Namun, harga kemoo.li menurun pada pertengahan Januari seiring dengan penyeoo.ran waoo.h COVID-19 . Harga terus menurun seiring ekskalasi waoo.h secara glooo.l, tidak terkecuali Indonesia. Mewaoo.hnya virus tersebut berdampak pada jatuhnya harga minyak mentah hingga menyentuh kisaran USD40-50/oo.rel pada awal Maret 2020 seoo.gai dampak dari penurunan aktivitas perekonomian glooo.l yang signifikan. Harga minyak mentah melanjutkan penurunan yang sangat tajam seiring dengan gagalnya kesepakatan OPEC+ untuk kemoo.li melakukan pemotongan produksi minyak untuk merespons relatifrendahnya harga. Terjadinya supply war antara Rusia dan Arab Saudi jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 48 memperparah anjloknya harga. Se lain itu, rendahnya hargajuga dipengaruhi oleh melimpahnya stok minyak sehingga mengurangi kapasitas penyimpanan di tengah permintaan yang belum kunjung membaik. Grafik 25 Pergerakan Harga Minyak (USD/Barel) 140.0 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0 2010 2011 2012 2013 2 01 4 2015 2016 2017 2 01 8 2019 202 <! 021 - WTI - Brent - ICP Sumber: Bloomberg, 2021 Merespons harga yang terus-menerus turun, OPEC+ kembali melakukan pertemuan dan menyepakati pengaturan produksi untuk menjaga harga agar tidak turun semakin dalam. Pada 9 April 2020, telah tercapai kesepakatan Arab Saudi dan negara OPEC lainnya serta Rusia untuk kembali memotong produksi di kisaran 10 juta barel per hari. Selain itu, aktivitas produksi minyak di Amerika menurun tajam sebagai respons naiknya stok minyak di tengah kapasitas penyimpanan yang terbatas . Atas respons OPEC+ dan Rusia serta kebijakan pengurangan produksi minyak mentah di beberapa negara mendorong harga mulai kembali naik seiring dengan ekspektasi pasar terhadapwabah yang akan semakin berkurang. Meskipun demikian, faktor ketidakpastian global mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan pandemi secara global yang mengalami gelombang baru dan faktor geopolitik yang terjadi di Amerika Serikat. Secara umum, harga berada dalam tren meningkat seiring harapan perbaikan permintaan di tengah kondisi wabah yang masih berlangsung . Relaksasi kebijakan lockdown di beberapa negara mendorong harga meningkat meskipun masih terdapat risiko penurunan akibat gelombang wabah berikutnya. Melihat perkembangan terse but, OPEC+ semakin waspada dengan melakukan pertemuan rutin untuk memantau perkembangan harga dan memutu skan ke bijakan yang tepat agar dapat memengaruhi ekspektasi pasar. Harga bergerak secara bertahap jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 49 hingga mencapai kisaran di atas USD50/barel menjelang akhir tahun 2020 .
2 .8. Lifting Minyak dan Gas Kinerja sektor hulu migas Indonesia menghadapi berbagai kendala struktural yang berakibat pada tren penurunan produksi ( lifting) migas nasional seperti terlihat pada Grafik 26 panel Adan B. Lifting minyak mentah di tahun 2010 mencapai 954 ribu barel per hari (bph) mengalami penurunan menjadi hanya sekitar 707 ribu bph di tahun 2020. Lifting gas juga menunjukkan trenyang relatif sama. Pada tahun 2010 kinerja lifting gas bumi mencapai 1,3 juta barel setara minyak per hari (bsmph) mengalami tren penurunan sehingga pada tahun 2020 lifting gas bumi mencapai 983 ribu bsmph. Grafik 26 Kinerja Lifting Minyak dan Gas Bumi 2010-2020 A. Lifting Minyak Bumi (dalam Ribu barel per harl) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 - Target APBN - Target APBN-P - Rea li sasi B. Lifting Gas Bumi (dalam Rlbu barel setara mlnyak per hart) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 - TargetAPBN - TargetAPBN-P .,._ Rea lisasi Sumber: SKKMigasdan Kementerian Keuangan, 2021 (diolah) Secara umum, permasalahan utama di sektor hulu migas yang menye babkan tren penurunan lifting migas, antara lain : produksi minyak dan gas yang sangat mengandalkan lapangan yang sudah tua dan se bagian be sar te lah me masuki fase declining dengan tingkat penurunan alamiah yang cukup tinggi . Se lain itu , aktivitas investasi eksplorasi baru yang masih belum memadai sehingga penemuan sumber produksi baru semakin terbatas. Dalam satu dekade terakhir, penambahan produksi minyak jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 50 hanya terjadi pada tahun 2016 ketika Lapangan Banyu Urip Blok Cepu mulai on stream. Selain itu, faktor fluktuasi harga minyak dan gas duniajuga mempengaruhi nilai keekonomian proyek dan meningkatkan risiko oo.gi inve stasi yang dilakukan ole h para Kon traktor Kon trak Kerja Sama (KKKS). Penurunan harga signifikan terjadi di tahun 2015 dan 2020 menahan aktivitas investasi khususnya ekplorasi di lapangan oo.ru. Di 2020, harga minyak glooo.l berada pada le~l yang sangat rendah seiring kondisi pandemi COVID-19 yang mengakioo.tkan anjloknya permintaan energi baik untuk ke butuhan transportasi maupun yang digunakan se oo.gai input pada sektor industri . III. BASELINE PEREKONOMIAN 2020-2021 DAN JANGKA MENENGAH 111.1. Perekonomian Glooo.l Beroo.gai proyeksi oleh lemoo.ga internasional menunjukkan oo.hwa tahun 2021 akan menjadi tahun pemulihan. Selain dari oo.sis perkemoo.ngan ekonomi 2020 yang sangat rendah sehingga menghasilkan technical, rebound, pemulihan di 2021 juga didukung oleh beroo.gai faktor, seperti vaksinasi yang dilakukan secara glooo.l serta ke bijakan akomodatif yang masih dijalankan secara luas . Proyeksi terkini yang dikeluarkan oleh IMF dalam WEO Report April 2021 serta OECD Interim Report Maret 2021 menunjukkan oo.hwa keyakinan terhadap ekonomi negara menguat dalam be berapa waktu terakhir sehingga mendorong peroo.ikan dari proyeksi sebelumnya. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi glooo.l di tahun 2021 pada tingkat 6,0 persen (naik 0,5 pp dioo.ndingkan proyeksi se belumnya) dan 4,4 persen di 2022 (naik 0,2 pp). Sementara itu, proyeksi OECD untuk pertumbuhan ekonomi glooo.l 2021 berada di angka 5,6 persen (naik 1,4 pp) dan 2022 di 4,0 persen (naik 0,3 pp). Graflk 27 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global (persentase) 8 , 0 6 , 0 5 , 6 6,0 4,0 4,0 4,4 3,8 4 , 0 2 , 0 0 , 0 - 2 , 0 - 4 , 0 -3,4 OECD IMF WB OECD IMF WB 2020 2021 2022 Sumber: OECD , IMF, clan World Bank, 2021 Peroo.ikan proyeksi oleh beroo.gai lemoo.ga terjadi secara luas, khususnya pada AS yang cukup signifikan didorong oleh pemberian stimulus masif sebesar USDl,9 triliun serta progres vaksinasi yang begitu cepat. Vaksinasi terse but akan menjadi game changer yang juga dapat menimbulkan downside risks pada pertumbuhan glooo.l jika pe laksanaannya tidak da]'.'lt berjalan secara lancar atau tidak be rim bang \ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA antarnegara. Risiko lain yang perlu diantisipasi dampaknya pada pemulihan global adalah adanya penarikan stimulus yang terlalu ceµ: tt di tengah situasi pandemi yang masih terjadi. Di sisi lain, tekanan utang se bagai implikasi dari ke bijakan penanganan pandemi di berbagai negara juga harus dikelola secara prudent untuk menJaga kesinambungan fiskal dalam jangka panjang. Selain itu, berbaga i dinamika seperti ketegangan geopolitik hingga perubahan iklim masih menjadi faktor risiko yang harus terus diwaspadai pada lingkungan global. Di tahun 2022, pertumbuhan perekonomian global diperkirakan mengalami normalisasi seiring dengan wabah COVID-19 yang diperkirakan akan terus terkendali. Berbagai proyeksi lembaga internasional menunjukkan pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 akan berada pada tingkat 3,8 persen s.d. 4,4 persen atau kembali pada tingkat pertumbuhan se belum pandemi yang berada di kisaran 3 persen. Meskipun pertumbuhan global diperkirakan menguat, namun pemulihan cenderung tidak merata di berbagai negara. Salah satu faktor yang harus dipastikan adalah distribusi vaksin yang luas dan dapat diakses oleh semua negara sehingga pemulihan ekonomi dapat merata. Akses vaksin yang tidak n; ierata dapat mengganggu pengendalian pandemi secara global, dan pada akhirnya tidak mampu menciptakan pemulihan ekonomi global yang solid dan berkesinambungan. Selain itu, adanya perbedaan kemampuan pemberian stimulus di berbagai dunia juga menciptakan risiko bagi pemulihan ekonomi dunia di tahun 2021 dan 2022. Dilihat secara le bih detail, negara berkembang termasuk ASEAN masih menjadi tumpuan pertumbuhan global di 2021 dan 2022. Akan tetapi, negara maju menunjukkan tren pemulihan yang sangat kuat khususnya di AS dan Zona Eropa. Kontraksi ekonomi yang dalam di 2020 memberi landasan rebound lebih kuat, selain itu kemampuan dalam pemberian stimulus serta pelaksanaan vaksinasi juga menjadi pendorong confidence di negara-negara maju tersebut. Proyeksi pertumbuhan AS di tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 6,4 persen dan 3,5 persen yang meningkat cukup signifikan dibanding proyeksi sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ekonomi AS yang merupakan perekonomian terbesar di dunia memberi harapan bagi pemulihan global yang le bih kuat . Penggelontoran stimulus yang tetap dilakukan pada 2021 diharapkan memberi efek rambatan yang besar terhadap pemulihan negara-negara lain di dunia, antara lain melalui peningkatan ekspor. Akan tetapi, pemulihan ekonomi AS di sisi lain pa.tut diwaspadai dampaknya pada normalisasi ke bijakan moneter yang le bih cepat dari perkiraan, yang dapat menciptakan volatilitas pasar keuangan khususnya negara berkembang . Saat ini, tingkat inflasi di AS meningkat dan diperkirakan akan mencapai le bih dari 2 persen dalam be berapa tahun ke depan, yang mengindikasikan terjadinya pemulihan ekonomi. The Fed sendiri menyadari bahwa inflasi memang akan bergerak naik, meskipun hal tersebut belum dianggap pemulihan yang solid dan berkesinambungan karena kondisi ketenagakerjaan dianggap masih jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA jauh dari kondisi pre-pandemi. Dalam pertemuan Federal, Open Market Commi.ttee bulan Maret, The Fed mengindikasikan akan mempertahankan ke bijakan moneter akomodatif setidaknya hingga 2023 . Me ski pun demikian, pasar memperkirakan kenaikan suku bunga bahkan mungkin terjadi di tahun 2022. Tabel 3 Proyeksi Pertumbuhan Negara-Negara 2021-2022 (persen, yoy) 11ff ; : ; j<~\·: ~~: : : .: : -\ · \· '.. _ ;
·: : · ~: : ~- --~-- '..-~: · : : . · ~- ·._: ·, ' . : ·. : _ ~·~·- :
'.~?_>: '-.~: ~·: "/~: ~){tt~t NegaraMaju -4.7 4 .3 I 5.1 3.1 3.6 AS -3.5 5.1 6.4 2.5 3.5 Zona Eropa -6.6 4 .2 4.4 3.6 3.8 Jerman -4 .9 3.5 3.6 3.1 3.4 Perancis - 8.2 5 .5 5.8 4 . 1 4.2 Inggris -9.9 4.5 5.3 5.0 5.1 Jepang -4.8 3 . 1 3.3 2.4 2.5 Korsel -1.0 3.1 3.6 2.9 2.8 Negara - 2.2 6.3 6.7 5.0 5.0 Berkembang Tiongkok 2.3 8.1 8.4 5.6 5.6 India -8.0 11.5 12.5 6.8 6.9 Indonesia - 2.1 4 .8 4.3 6.0 5.8 Brazil -4.1 3.6 3.7 2.6 2.6 Rusia - 3.1 3.0 3.8 3.9 3.8 Arab Saudi -4.1 2.6 2 .9 4 .0 4.0 Afsel -7.0 2.8 3 . 1 1.4 2.0 ASEAN-5 - 3.4 5.2 4.9 6.0 6.1 Indonesia -2.1 4.8 4 .3 6 .0 5.8 Malaysia -5.6 7.0 6.5 6 .0 6 .0 Singapura -5.4 5.0* 5.2 2.6* 3 .2 Tha i land -6 . 1 2.7 2.6 4.6 5.6 Filipina -9.5 6 .6 6.9 6 .5 6.5 Vietnam 2.9 6.7* 6.5 7.4* 7 .2 * Proyeksi WOO 0kt 2020; Sumber: IMF WOO April 2021 Prospek pemulihan ekonomi di negara maju lain seperti Eropa, Jepang, dan Korea Selatanjuga cukup menjanjikan. Meski demikian, selama pandemi Eropa tercatat se bagai salah satu benua dengan kasus COVID-19 terparah. Kondisi ini, diperparah dengan pelaksanaan vaksinasi di antara negara Eropa yang tidak merata, sehingga diperkirakan masih akan membayangi outlook ekonominya ke depan . Selain itu, faktor stimulus juga akan mempengaruhi outlook ekonomi Eropa di tahun 2022 mengingat mulai terbatasnya ruang fiskal dalam meningkatkan pemberian bantuan serta adanya pengalaman krisis utang di Eropa yang terjadi pa.sea GFC. Isu lain yang masih akan dihadapi Eropa yakni terkait penurunan produktivitas yang disebabkan jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA kondisi demografi penduduknya yang sebagian besar sudah memasuki usia lanjut ( aging population). Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang diprediksi P3-da tingkat 6,7 persen dan 5,0 persen masing-masing di tahun 2021 dan 2022 . Proyeksi terkini P3-da kelompok negara-negara berkembang (seperti yang tercermin P3-da WEO IMF April) menunjukkan trajectory pemulihan tidak cukup signifikan, seperti P3-da kelompok maju dikare nakan adanya ke kha watiran P3-da ke mampuan pe laksanaan vaksinasi dan pemberian stimulus yang lebih beragam dan cenderung tidak sekuat negara maju. Meskipun demikian, Tiongkok memiliki tren yang berbeda dibanding negara berkembang lainnya. Berkat kemampuannya mengendalikan P3-ndemi sejak awal 2020, Tiongkok berhasil menghindariresesidi 2020 dan diperkirakan tumbuh kuat P3-da tingkat 8,4 persen di tahun 2021, tetapi kemudian diperkirakan kembali melambat di tingkat 5,6 persen di 2022 dikarenakan tantangan struktural (antara lain tingkat utang, stabilitas sektor keuangan, ketergantungan BUMN dan Pemda terhadap Pemerintah Pusat) dan penuaan populasi. Fokus Tiongkok diperkirakan masih P3-da Up: lya reformasi struktural untuk mendorong rebalancing economy demi melindungi stabilitas. Pemerintah berkomitmen untuk mempertahankan stimulus P3-da tingkat yang dibutuhkan untuk memastikan ke berlanjutan pemulihan dan di saatyang sama beruP3-ya menjaga stabilitas domestik (terutama di tengah risiko tingkat utang tinggi dan stabilitas sistem keuangan akibat shadow banking). UP3-ya Tiongkok ini tertuang dalam strate gi j angka me ne ngah yang dise but The 14th Five-Year Plan, de ngan fokus P3-da pencaP3-ian pertumbuhan ekonomi yang le bih berkualitas melalui strategi dual circulation (penguatan eksternal dan domestikyang berimbang), penguatan inovasi dan teknologi, dan pendekatan green economy. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang dan global juga akan ditoP3-ng oleh pemulihan ekonomi yang diperkirakan terjadi P3-da India. Pada April 2021, IMF memproyeksi pertumbuhan negara tersebut di tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 12,5 persen dan 6,9 persen. Me ski realisasi jumlah dosis vaksin India cukup tinggi tetap. masih jauh untuk menjangkau keseluruhan populasi. Kondisi terse tut serta Up: lya pengendalian COVID-19yang masih menghadapi tantangan besar memberikan risiko terhadap outl.ook ekonomi India terse but. Bahkan saat ini India sedang menghadapi gel om bang baru kasus harian COVID-19 dan menjadi episentrum kasus COVID-19 global. Jika akhirnya India dap: lt melakukan pengendalian P3-ndemi dengan baik, berbagai institusi melihat konsumsi masyarakat yang besar akan menjadi motor pemulihan ekonomi . MelimP3-hnya sumber daya manusia tetap menjadi faktor keunggulan bagi ekonomi India di 2022 yang dap: lt menjadi sumber produktivitas. Selain itu, investasijuga akan menjadi faktor pendorong lainnya, terutama di sektor digital, infrastruktur, dan energi, sebagai damp: lk kebijakan serta reformasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah India. Di sisi lain, India juga masih dihadapkan P3-da jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK tNDONESIA tantangan tingginya tingkat kemiskinan serta kondisi infrastruktur yang masih kurang memadai, terutama di pedesaan/pinggiran. Pada kelompok negaraASEAN-5, pola yang sedikit berbeda terjadi. Pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 di 2022 masih dalam arah peningkatan ke tingkat 6,1 persen dari proyeksi 4,9 persen di 2021. Kondisi ini ditopang oleh arah pertumbuhan ekonomi negara Indonesia dan Thailand yang terus melanjutkan peningkatan hingga 2022. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 akan didukung oleh ke berlanjutan reformasi struktural. Akselerasi pertumbuhan Thailand di 2022 didorong sektor pariwisata yang oo.ru akan pulih pada periode tersebut. Kondisi pandemi yang masih menantangmembuat pemulihan sektor pariwisata di 2021 belum akan terlalu kuat. Sementara itu, Vietnam di tahun 2020 masih dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif dilihat dari progres investasi dan manufaktur. Kondisi sektor pariwisatayangmasih lemahjuga menjadi tantangan oo.gi beberapa negara ASEAN lainnya yang mengandalkan sektor ini seperti Filipina. Kondisi pandemi yang masih penuh ketidakpastian serta ketergantungan pada sektor jasa, khususnya di ibukota Manila, membuat risiko oo.gi Filipina masih besar. Me ski pun demikian, kontraksi yang sangat dalam di 2020 menimbulkan base effect sehingga proyeksi pertumbuhan Filipina diperkirakan rebound pada tingkat 6,9 persen, dan diikuti proyeksi pertumbuhan 6,5 persen di 2022 seiring dengan kondisi pandemi yang diperkirakan le bih oo.ik dan pemulihan sektor pariwisata. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Malaysia dan Singapura diperkirakan sebesar 6,0 persen dan 3,2 persen di 2022 didorong oleh pemulihan sektor perdagangan intemasional. Posisi kedua negara yang memiliki trade openness tinggi diperkirakan menguntungkan untuk meraih manfaat dari pemulihan mitra dagang. Namun, terdapat risiko apabila pemulihan mitra dagang tidak sesuai ekspektasi atau adanya tekanan lain seperti terjadinya tren prote ksionisme.
oo.han oo.kar kendaraan serta oo.rang lainnya. Akioo.tnya, komponen subkonsumsi transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel masih mengalami kontraksi masing-masing se besar 4,24 persen dan 4, 16 persen. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan mulai tumbuh positif sejak triwulan 11-2021 akioo.t dari base effect pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang terkoreksi cukup dalam pada triwulan 11-2020 (-5,5 persen yoy) dan mulai pulihnya akt ivitas konsumsi masyarakat pada periode tersebut . Hal ini sejalan dengan peroo.ikan indikator-indikator terkait yang cukup signifikan sejak bulan Maret 2021. Tren pemulihan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Secara keseluruhan tahun 2021, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh pada kisaran 3, 7 - 4,3 persen. Pe me rin tah te rus me nge moo.ngkan ke bij akan -k e bi j akan yang dapat secara efektif mendorong pemulihan dari sisi permintaan. Program vaksinasi yang masih akan terus ditingkatkan untuk segera mencapai herd immunity. Sementara itu, program-program stimulus juga akan memberikan dampak positif oo.gi pertumbuhan konsumsi rumah tangga . jdih.kemenkeu.go.id MENTER IKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA lnvestasi Sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional, kinerja Penanaman Modal Tetap Domestik Bruto (PMTB) atau investasi juga diperkirakan akan mengalami rebound di tahun 2021 dengan tumbuh di kisaran 5,7 - 7,0 persen. Di triwulan 1/2021 PMTB masih terkontraksi tipis sebesar 0,23 persen. Komµmen Mesin dan Perlengkaµ: m tumbuh 3,48 persen sedangkan komponen kendaraan tumbuh sebesar 2,08 persen. Namun komponen bangunan yang mengambil porsi terbesar dalam PM1B masih mengalami kontraksi se besar 0, 74 persen . Perbaikan investasi mulai ditunjukkan pada pertumbuhannya di triwulan 11-2021. Tren pemulihan investasi diperkirakan terus berlanjut pada triwulan selanjutnya, sebagaimana ditunjukkan oleh tingkat konsumsi semen yang terus meningkat. Selain itu, indikator lainnya seperti impor baja dan penjualan mobil niaga terus mengalami perbaikan secara signifikan. Melihat struktur PMTB yang didominasi oleh sektor bangunan yang berkontribusi 75,9 persen di tahun 2020, ke berlanjutan pembangunan proyek-proyek infrastruktur akan menjadi pendorong utama pemulihan kinerja PMTB di tahun 2021. Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastrukturyang sempat tertunda di tahun lalu. Pembangunan infrastruktur konektivitas terutama diharapkan mampu memberikan kemudahan akses pengadaan bahan baku , ha.rang modal, dan akses pemasaran, serta mewujudkan efisiensi biaya logistik. Selain itu, pulihnya aktivitas ekonomi di berbagai sektor seperti industri pengolahan diperkirakan akan mendorong ekspansi usaha perusahaan sehingga mendorong peningkatan permintaan terhadap komponen investasi mesin produksi serta ha.rang modal lainnya . Indikasi pemulihan PMTB terlihat dari be berapa indikator seperti konsumsi semen, impor besi dan baja serta impor ha.rang modal yang telah menunjukan turning point sejakawal tahun. Pemulihan kinerja PMTB juga didukung oleh implementasi berbagai ke bijakan reformasi struktural dalam kerangka Undang- undang Cipta Kerja. UU Cipta Kerja bertujuan untuk melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi , kemudahan berusaha serta percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN) . Selama ini, persoalan tumpang tindih dalam perizinan usaha antara kewenangan Pusat dan Dae rah serta an tar Kementerian/Lembaga menjadi salah satu kendala utama bagi kegiatan investasi di Indonesia. Proses yang berlarut-larut, persyaratan yang berlebihan, dan proses yang memakan waktu cukup lama menyebabkan peningkatan biaya sehingga menurunkan tingkat efisiensi dari ke giatan inve stasi . Penge7 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA UU Cipta Kerja menjadi terobosan solusi masalah kemudahan berusaha dan peningkatan iklim investasi. Selain itu, Pemerintah telah menerapkan sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Sistem OSS yang akan me ngin te grasikan se 1 uruh pe rizinan akan te rus diperkuat dan dikemoo.ngkan, sehingga diharapkan dapat meringkas waktu pengurusan perizinan serta memberikan kepastian oo.gi investor. Agenda lainnya dari UU Cipta Kerja adalah meromoo.k ketentuan daftar positif investasi (DPI) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi di sektor-sektor penting mencakup proyek strategis nasional (PSN), padat karya, padat modal, teknologi tinggi, industri pionir, orientasi ekspor, serta orientasi pengemoo.ngan dan penelitian serta inovasi. Melalui adanya DPI pemerintah memberikan dukungan pengemoo.ngan bidang usaha prioritas yang terdiri dari 245 bidang usaha. Untuk menarik investasi, dalam DPI, Pemerintah memberikan beroo.gai insentif fiskal berupa tax holiday, tax aHowance, serta pembeoo.san bea masuk atas impor mesin maupun oo.rang dan oo.han untuk pemoo.ngunan pabrik. Se lain itu, insentif nonfiskal juga diberikan meliputi kemudahan perizinan berusaha, penyediaan infrastruktur pendukung, jaminan ketersediaan energi dan oo.han oo.ku, keimigrasian, serta ketenagakerjaan . Dengan DPI diharapkan investasi makin oo.ik dan efisien sehingga menjadikan Indonesia jauh lebih menarik seoo.gai negara tujuan investasi . Terobosan lainnya dalam UU Cipta Kerja yang akan meningkatkan kinerja investasi adalah pembentukan Sovereign Weal,th Fund (SWF) yaitu Lemoo.ga Pengelola Investasi (LPI) yang diberikan nama Indonesia Investment Authority (INA). Pembentukan LPI akan menjadi salah satu saluran investasi ke Indonesia melengkapi skema investasi yang sudah ada, seperti skema KPBU maupun investasi langsung lainnya . Kehadiran LPI akan menjadi alternatif sumber pembiayaan infrastruktur, sehingga pendanaan pemoo.ngunannya tidak hanya tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terutama Penyertaan Modal Negara (PMN). Konsumsi Pemerintah Peran konsumsi pemerintah tahun 2021 diperkirakan masih sentral dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi. Program PEN diperkuat pada tahun ini dengan peningkatan alokasi anggaran PEN sebesar Rp699,43 triliun atau 21 persen lebih tinggi dioo.ndingkan realisasi sementara PEN 2020 sebesar Rp579,78 triliun. Pada tahun 2021, seoo.gian alokasi program PEN diarahkan untuk memfasilitasi intervensi kesehatan seperti penyediaan vaksin gratis untuk masyarakat, pemberian subsidi iuran JKN, penyediaan APD, dan alat kesehatan untuk penanganan pasien COVID-19. Se lain itu belanja sosial non tunai juga masih terus dilanjutkan pada tahun 2021. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pada tahun 2021, aktivitas pelayanan publik baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah juga mulai meningkat. Hal ini sejalan dengan prioritisasi program vaksin untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjalan dengan baik di awal tahun 2021. Kegiatan-kegiatan pelayanan yang umumnya dilakukan secara fisik mulai dilaksanakan secara bertahap dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Aktivitas mobilitas ASN seperti perjalanan dinas juga diperkirakan akan meningkat di tahun 2021. Pada tahun 2021, pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakan masih cukup tinggi dalam kisaran 4,3 - 5,4 persen . Akselerasi penyerapan anggaran yang sudah dilakukan sejak triwulan I membawa pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan I se besar 2,96 persen seiring dengan realisasi belanja triwulan 1/2021 yang mencapai Rp523 triliun, naik dibanding realisasi triwulan 1/2020 yang mencapai Rp452,4 triliun. Pertumbuhan konsumsi Pemerintah terutama dise babkan oleh kenaikan realisasi beanja barang dan jasa yang tumbuh 40,5 persen serta belanja bantuan sosial yang naik 16,52 persen . Kenaikan belanja bantuan sosial terutama terjadi pada belanja penanggulangan kemiskinan dan penanggulangan bencana. Di sisi lain, belanja pegawai mengalami kontraksi sebesar 2,0 persen. Ekspor dan Impor Kinerja ekspor impor yang cukup baik juga tercermin dalam pertumbuhan komponen ekspor dan impor dalam PDB Indonesia . Pada triwulanl - 2021, pertumbuhan ekspor tercatatsebesar6 , 74 persen , sementara impor sebesar 5,27 persen. Hal ini sejalan dengan proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi global. Secara umum, perbaikan ekonomi terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang yang sebagian besarnya merupakan negara mitra dagang utama Indonesia. Sebagai dampaknya, aktivitas perdagangan global diperkirakan akan menunjukkan perbaikan pada tahun 2021. Tren perbaikan ini tidak hanya baik bagi peningkatan pasokan bahan baku dan permintaan atas produk- produk unggulan nasional, namun juga memperbaiki pasokan kontainer yang selama ini menjadi hambatan kegiatan ekspor impor di masa pandemi. Meskipun sinyal-sinyal perbaikan ini terus berlanjut, namun risiko perlambatan perdagangan global masih cukup tinggi. Risiko peningkatan kasus di berbagai negara di dunia masih dapat menghambat pemulihan ekonomi global. Selain didukung oleh tren perbaikan ekonomi global, perbaikan kinerja ekspor impor Indonesia juga didorong oleh perbaikan iklim usaha di dalam negeri. Dengan membaiknya iklim perdagangan internasional serta berbagai program stimulus dalam negeri, pertumbuhan PDB ekspor tahun 2021 diperkirakan mencapai 7,3 - 11,5 persen. Sementara seiring dengan pemulihan ekonomi nasional baik dari sisi permintaan maupun produksi, pertumbuhan PDB impor tahun 2021 ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA diperkirakan mencapai 8,6 - 14,2 persen, sebagaimana tren peningkatan ke butuhan bahan baku dan barang penunjang hingga saat ini. Sisi Produksi Dorongan pemulihan ekonomi berasal tidak hanya dari sisi permintaan, namun dari sisi produksi. Sektor-sektor unggulan nasional mulai menunjukkan pemulihan yang cukup baik pada triwulan 1-2021. Pertumbuhan PDB triwulan 1-2021 di sektor pertanian tercatat se be sar 2, 95 persen. Sementara itu, wa laupun porsinya kecil sektor informasi dan komunikasi mampu tumbuh sebesar 8,72 persen. Sektor pertambangan masih mengalami kontraksi se besar 2,02 persen sementara sektor manufaktur mulai menunjukkan pemulihan secara bertahapdengan tumbuh sebesar -1,38 persen atau l ebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar -3,14 persen. Sektor perdagangan masih mengalami kontraksi sebesar 1,23 persen, namun angka terse but le bih baik dari triwulan se belumnya yang tercatat mengalami kontraksi sebesar 3,64 persen . Sektor konstruksi mengalami perbaikan yang cukup besar walaupun masih dalam zona kontraksi. Di triwulan 1/2021 sektor konstruksi tumbuh se besar -0 , 79 persen setelah di triwulan se belumnya mengalami kontraksi cukup dalam se besar 5,67 persen. Sektor transportasi masih mengalami tekanan yang dalam, tumbuh -13, 12 persen di triwulan I/2021, tidak banyak berubah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh -13,42 persen. Demikian juga sektor akomodasi dan makan minum yang masih mengalami kontraksi sebesar 7,26 persen setelah di triwulan sebelumnya terkontraksi 8,88 persen . Di tahun 2021, sektor pertanian diproyeksi tumbuh lebih kuat pada kisaran 2,9 - 3,6 persen. Cuaca yang cukup kondusif dengan siklus yang kembali normal menjadi salah satu faktor utama peningkatan produksi sektor ini. Selain itu, potensi peningkatkan industri makanan dan permintaan serta membaiknya perekonomian dapat menarik pertumbuhan pada sektor ini. Hal ini merupakan angin segar bagi sektor pertanian, setelah pada tahun 2020 secara umum nilai konsumsi pangan mengalami penurunan se bagai dampak Pandemi COVID-19. Sektor strategis lainnya yaitu sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memiliki peran vital dalam perekonomian nasional dengan kontribusi terhadappertumbuhan PDB nasional sekitar 18 persen di tahun 2020. Sektor industri pengolahanjuga merupakan sektor andalan untuk ekspor, mampu menyerap tenaga kerja yang besar, dan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan sektor lainnya. Seiring pemulihan aktivitas perdagangan global, industri pengolahan di tahun 2021 diperkirakan tumbuh se besar 4,2 - 4,8 persen seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Perkiraan pertumbuhan industri pengolahan terutama didorong oleh industri yang mampu bertahan selama krisis, yakni industri kimia, farmasi dan obat tradisional, industri makanan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dan minuman, serta industri logam dasar. Sementara itu, industri pengolahan lainnya diperkirakan akan mengalami pemulihan seiring dengan peningkatan utilisasi produksi, perbaikan permintaan dan iklim usaha, serta dukungan kebijakan insentif pemerintah . Dalam mendorong pemulihan aktivitas industri alat angkutan, Pemerintah telah memberikan fasilitas pajak PPnBM sebesar nol persen untuk jangka waktu tertentu guna mendorong penjualan mobil. Untuk mendukung peningkatan pertumbuhan industri pengolahan dan menopang pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan, maka diperlukan tambahan perhatian pada peningkatan daya saing sektor industri pengolahan. Struktur industri pengolahan nasional masih didominasi oleh industri yang berbasis komoditi, yakni dengan porsi se besar 47,4 persen. Meningkatnya permintaan global akan olahan komoditas nasional seperti minyak kelapa sawit atau feronikel diharapkan dapat menopang pertumbuhan industri manufaktur. Sementara itu, dengan meningkatnya permintaan dalam negeri dan pariwisata, diharapkan industri makanan dan minuman dapat kembali tumbuh tinggi. Sementara itu dengan perbaikan permintaan serta dukungan dari pemerintah, industri otomotif diharapkan dapat kembali pulih dan tumbuh le bih tinggi. Industri otomotif merupakan industri berbasis teknologi yang dapat mendorong adaptasi teknologi yang le bih tinggi dalam meningkatkan daya saing industri pengolahan nasional. Sektor konstruksi diharapkan dapat tumbuh pada rentang 5,5 - 6,5 persen di tahun 2021 seiring pemulihan aktivitas investasi bangunan . Pemerintah berkomitmen untuk kembali mempercepat pembangunan infrastruktur terutama Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sempat tertunda di tahun 2020. Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), sejak tahun 2016 hingga tahun 2020 terdapat total 104 PSN te lah se le sai dan pada 2021 die stimasikan total PSN selesai bertambah menjadi 137 proyek. Sebagai upaya komitmen Pemerintah untuk tetap fokus dalam pembangunan infrastruktur, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan UU Cipta Kerja, antara lain PP Nomor 42 Tahun 2021 ten tang Kemudahan Proyek Strategis Nasional guna memberikan segala bentuk kemudahan perizinan atau non perizinan dalam rangka percepatan proses perencanaan, penyiapan, transaksi , konstruksi dan kelancaran pengendalian operasi, termasuk di dalamnya mekanisme pembiayaan untuk PSN. Di samping ke berlanjutan PSN, berbagai ke bijakan pemerintah yang terkait sektor ini di tahun 2021, seperti program konstruksi padat karya di berbagai Kementerian/Lembaga teknis serta insentif pembebasan atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sektor perumahan diharapkan dapat turut mendorong kinerja sektor ini beserta sektor pendukungnya, termasukjasa real estate . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Sementara itu, kinerja sektor perdagangan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya kepercayaan masyarakat atas program vaksinasi yang sedang berjalan. Se lain itu, aktivitas perdagangan online diprediksi turut menjadi pendorong perkembangan di sektor perdagangan di tahun 2021. Dengan berbagai faktor pendorong tersebut, pertumbuhan sektor perdagangan diharapkan akan mengalami perbaikan pada kisaran 4,0 - 5 ,0 persen. Sektor pariwisata, se bagai sektor yang mendapatkan tekanan paling dalam di masa pandemi, diperkirakan mulai membaik. Pada tahun 2021, sektor jasa penyediaan akomodasi dan makan minum diperkirakan tumbuh 4,8 - 5,6 persen. Sementara sektor terkait lainnya, yaitu sektor transp: : >rtasi diharapkan mampu tumbuh 4,5 - 5 ,5 persen. Program vaksinasi COVID-19 di sepanjang tahun 2021 akan meningkatkan kembali aktivitas pariwisata. Meskipun demikian, kondisi sektor ini diperkirakan belum akan sepenuhnya pulih . Sektor pariwisata diperkirakan masih akan bertumpu kepada turis domestik maupun turis lokal daerah setempat . Dorongan dari pemerintah diharapkan menjadi kunci bagi sektor ini agar mampu bertahan dan sepenuhnya pulih pada tahun 2022. Penerapan protokol kesehatan dan sertifikasi CHSE ( Cleanlines, Health, Safety, and Envi,ronmen~ juga dapat menjadi salah satu faktor yang mendorong keyakinan masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas pariwisata. Proyeksi Kinerja Perekonomian Domestik Tahun 2022 Tahun 2022, perekonomian Indonesia juga diperkirakan mulai keluar dari bayang-bayang pandemi COVID-19 . Meskipun belum sepenuhnya hilang, penye ha.ran virus diperkirakan sudah le bih terkendali dengan berbagai langkah penanganan sistematis dan program vaksinasiyang dilaksanakan secarakonsisten. Pada pertengahan tahun 2022, jangkauan pelaksanaan vaksinasi diperkirakan mampu mewujudkan kekebalan komunitas (herd immunity) di seluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan keberhasilan penanganan pandemi COVID-19, perekonomian nasional diperkirakan sudah mampu keluar dari krisis dan menjalankan proses normalisasi dan pemulihan berkelanjutan. Pola ke biasaan di masa pandemi yang minim interaksi fisik serta penggunaan intensif teknologi informasi dan komunikasi digital diperkirakan tetapmenjadi norma standar yang dijalani se bagian masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, khususnya di perkotaan. Secara keseluruhan perekonomian di tahun 2022 diproyeksi mampu tumbuh dalam rentang 5,2 - 5,8 persen, dengan rincian kinerja komp: : ,nen dan sektor yang ditunjukkan pada Tabel 4. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga se bagai komp: : ,nen perekonomian terbesar diperkirakan mampu kembali ke level pertumbuhan normalnya, yakni di kisaran 5, 1 - 5,2 persen seiring dengan pola aktivitas dan mobilitas masyarakat ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONES1A yang le bih ooik. Ke berhasilan pengendalian µ:
ndemi mendorong confidence masyarakat dalam berbelanja dan beraktivitas kemooli ke level sebelum µ:
ndemi. Seoogai uµ:
ya menjaga confidence masyarakat, pemerintah juga menguµ:
yakan stabilitas inflasi secara berkelanjutan bersama otoritas moneter. Inflasi di 2022 akan dijaga µ:
da rentang 3 ± 1 persen guna mendukung keterjangkauan harga kebutuhan pokok oogi seluruh masyarakat. Faktor penting lainnya adalah dukungan ke bijakan pemerintah yang konsisten memperkuat program perlindungan sosial bagi masyarakat mi skin dan rentan sehingga mampu tetap memenuhi ke butuhan dasarnya. Beroogai penguatan dan penyempurnaan program perlindungan akan terus dilakukan guna memastikan penyaluran oontuan sosial daµ:
t le bih efektif dan teµ:
t sasaran. Hal ini mencakup integrasi data, perooikan mekanisme penyaluran, dan sinergi program yang relevan. Peranan pemerintah diperkirakan masih sangat penting dalam memperceµ:
t pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, belanja negara di tahun 2022 akan tetap eksµ:
nsif dan konsolidatif guna menjalankan fungsi ke bijakan countercyclical, guna memulihkan kesehatan masyarakat , melindungi masyarakat miskin dan rentan, serta memoontujump-startdunia usaha yang terdamµ:
k µ:
ndemi. Tahun 2022 meruµ:
kan tahun ketiga sekaligus tahun terakhir implementasi relaksasi defisit fiskal di atas 3 persen sesuai Undang-undang Nomor 2 tahun 2020. Oleh karena itu, beroogai program pemulihan ekonomi masih akan dilanjutkan secara efisien dan terarah. Dari sisi operasional, belanja pemerintah akan terus melanjutkan pola belanjayang efisien dengan mengedeµ:
nkan spending better dan refocusing belanja guna meningkatkan fungsi pelayanan publik yang le bih optimal, termasuk melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan beroogai faktor terse but, konsumsi pemerintah diperkirakan tetap tumbuh positif µ:
da kisaran 3,2 - 4,4 persen di 2022. Di samping peran ke bijakan fiskal yang countercyclical, kebijakan reformasi struktural yang konsisten dijalankan pemerintah juga mendukung perbaikan tingkat konsumsi masyarakat di tahun 2022. Kebijakan reformasi diharapkan daµ:
t mendorong terciptanya laµ:
ngan kerja berkualitas ( decent jobs) yang menaikkan level pendaµ:
tan masyarakat . Penciptaan decent jobs meruµ:
kan buah dari implementasi UU Cipta Kerja beserta aturan turunannya. Beroogai aturan tersebut bertujuan untuk menyederhanakan regulasi, meningkatkan kemudahan berusaha, dan memperooiki iklim investasi di Indonesia. Sebelumnya, krisis ekonomi akioot µ:
ndemi COVID-19 telah mengakiootkan peningkatan angka pengangguran dan penurunan kualitas pendaµ:
tan tenaga kerja nasional. lmplementasi UU Cipta Kerja, terutama melalui LPI, diperkirakan mampu mendorong arus investasi masuk dari sektor-sektor bernilai tambah tinggi baik yang berasal dari penanaman modal ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dalam negerimaupun penanamanmodal asing, sehinggamampu kemoo.li menyerap tenaga kerja yang menganggur dan angkatan ke rj a oo.ru de ngan pe nghasilan yang me madai. Se iring implementasi ke bijakan reformasi struktural yang dilaksanakan secara konsisten, aktivitas investasi di tahun 2022 diprediksi akan meningkat tajam pada kisaran 5,4-6,9 persen. Iklim investasi yang oo.ik menjadikan inv estor menaruh kepercayaan dalam 1: : : >erinvestasidi Indonesia. Peringkat sovereign credit rating Indonesia yang stabil juga turut meml: : : >erikan dampak positif dalam menjaga kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek ekonomi Indonesia. Selain dari investasi langsung sektor swasta , pemoo.ngunan infrastruktur yang diprioritaskan untuk mendukung upaya pemulihan dan transformasi ekonomijuga terus dilaksanakan . Pemerintah akan memenuhi komitmen penyelesaian 1: : : >erbagai proyek strategis nasional yang diyakini mempunyai multiplier effect tinggi terhadappertumbuhan ekonomi di masa depan. Hal ini termasuk mendorong percepatan penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi guna mewujudkan pemerataan akses terhadapteknologi digital serta mencegah terjadinya kesenjangan masyarakatdalam penggunaan teknologi (digital divide). Dari sisi perdagangan internasional, kinerja ekspor dan impor Indonesia di tahun 2022 diperkirakan akan meningkat sejalan dengan arah pemulihan dan peroo.ikan proyeksi pertumbuhan ekonomi glooo.l. Peroo.ikan ekonomi terjadi oo.ik di negara maju maupun negara 1: : : >erkemoo.ng yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia. Program vaksinasi masif yang terus 1: : : >erjalan secara glooo.l menjadi faktor positif yang mengemoo.likan kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Peroo.ikan ekonomi glooo.l tersebut akan mendorong peningkatan aktivitas perdagangan internasional dan peroo.ikan harga komoditas. Kinerja ekspor dan impor di tahun 2022 diproyeksi tumbuh masing-masing pada kisaran 4,3 - 6,8 persen dan 3,6 - 7,8 persen. Se lain didukung oleh peroo.ikan ekonomi glooo.l, ke bijakan reformasi struktural juga turut mendukung peroo.ikan kinerja ekspor dan impor Indonesia. Peningkatan investasi yang terjadi diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional oo.ik untuk ekspor maupun pemenuhan kebutuhan domestik Ke bijakan untuk mendorong ekspor juga ditempuh melalui strategi penguatan industri domestik guna meningkatkan daya saing dan produktivitas. Kebijakan penguatan industri domestik terse but akan 1: : : >erdampak pada dua sisi, yakni penguatan daya saing produk domestik di pasar internasional sehingga meningkatkan kontribusi ekspor, serta peroo.ikan daya saing produk nasional dengan produk impor di pasar domestik sehingga mampu mengurangi ketergantungan akan impor. Upaya lain yang ditempuh untuk meningkatkan ekspor adalah me!alui penguatan program Pembiayaan Ekspor Nasional ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (National, Interest Account-NIA) serta peningkatan perjanjian kerja sama perdagangan internasional. Upaya tersebut diharapkan mampu membuka : pJtensi pasar baru untuk produk eks: pJr Indonesia, khususnya di negara - negara non tradisional. Dari sisi produksi, kinerja sektor-sektor utama kontributor PDB dan sumber penyerapan tenaga kerja akan terus didorong sejalan dengan langkah reformasi struktural. Kebijakan reformasi struktural diarahkan untuk peningkatan investasi dan eks: pJr didukung antara lain dengan industrialisasi dan pengembangan sektor bernilai tambah tinggi, pengembangan pariwisata , serta penguatan sektor pendukung infrastruktur , penyangga ketahanan pangan dan energi. Tabet 4 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran dan Produksi Tahun 2021-2022 (persen, YoY) Outlook 2021 Proyeksi 2022 PDB 4,5 5,3 5,2 5,8 Sisi Pen eluaran Konsumsi Rumah Tangga 3 ,7 4,3 5 ,1 5,3 Konsumsi LNPRT 0,5 1,9 6,0 7 ,8 Konsumsi Pemerintah 4,3 5,4 3,2 4 ,4 PMTB 5,7 7,0 5,4 6 ,9 Ekspor Barang dan Jasa 7,3 11 ,5 4 ,3 6 ,8 Impor Barang dan Jasa 8,6 14,2 3 ,6 7 ,8 Sisi Produksi Pertanian , Kehutanan , dan Perikanan 2 ,9 3,6 3 ,6 4,0 Pertambangan dan Penggalian 0 ,7 1,2 1,8 2,2 Industri Pengolahan 4,2 4,8 5 ,3 5,9 Pengadaan Listrik dan Gas 5,0 6 ,0 5,5 6 ,1 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah , Limbah dan Daur Ulang 5 ,4 6 ,4 5,2 5 ,6 Konstruksi 5 ,5 6 ,5 6 ,0 6 ,8 Perdagangan Besar dan Ec e ran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,0 5,0 4, 8 5,6 Transportasi dan Pergudangan 4 ,5 5,5 7,5 8,0 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4 ,8 5,6 6 ,0 6,7 Informasi dan Komunikasi 9 ,1 10,1 9,8 - 10 ,3 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,0 5,0 5,5 5 ,9 Real Estate 3,2 4,2 5 ,3 5 ,7 Jasa Perusah a an 4,8 5 ,3 7 ,5 8 ,0 Administrasi Pemerintahan , Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 2,0 3,5 3,2 3,7 Jasa Pendidikan 2,7 4,1 5,5 6 ,1 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4,7 5 ,8 6 ,9 7 ,4 Jasa lainnya 4,6 5,2 6 ,7 7,3 Sumber: Estimasi Kementerian Keuangan clan Bappenas jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Industrialisasi dengan fokus pada Pengembangan Manufaktur Bernilai Tambah Tinggi Proses industrialisasi diharapkan daµi.t kembali meningkatkan peran sektor manufaktur terutama pengembangan hilirisasi komoditas dan industri yang menggunakan teknologi menengah tinggi. Salah satu bentuk hilirisasi yang sedang dikemoo.ngkan adalah pengemoo.ngan industri berm.sis komoditas nikel yang diarahkan untuk menghasilkan produk industri logam dasar dengan pemoo.ngunan smelter-smelter yang terus bertumbuh, serta pengemoo.ngan industri oo.terai (oo.rang logam dan elektronik) yang investasinya sudah dimulai dan akan menjadi industri andalan di masa deµi.n. Selain itu, uµi.ya peningkatan peningkatan kinerja dan daya saing manufaktur dilakukan dengan memberi dukungan µi.da kaµi.sitas industri pengolahan eksisting. Dengan memperhatikan daya tahan masing-masing sektor selama krisis 2020, pemerintah perlu memberikan dukungan terhadap industri terdamµi.k untuk tetap bertahan dan segera pulih , terutama keµi.da industri yang mampu mendukung uµi.ya substitusi oo.rang impor. Sinergi antara industri hulu dan hilir di dalam negeri perlu diperkuat, sehingga industri hulu memiliki daya saing terhadap industri luar negeri namun kaµi.sitas produksinya daµi.t memenuhi kebutuhan industri hilir nasional . Partisiµi.si industri pengolahan nasional dalam Global Value Chai.n (GVC) meruµi.kan syarat mutlak untuk akselerasi penguatan kinerja industri dalam negeri . Partisiµi.si industri pengolahan nasional dalam GVC saat ini se oo.tas µi.da fonvard participation, sehingga memerlukan uµi.ya untuk meningkatkan porsi backward participation yang le bih be sar. Backward participation mengacu µi.da keadaan suatu perekonomian yang mengimpor oo.han oo.ku untuk menghasilkan komoditas ekspor, sedangkanfonvard participation le bih mengacu µi.da nilai tamoo.h domestik yang dihasilkan dan diekspor ke negara lain untuk menjadi input proses produksi selanjutnya dan dijual melalui GVC. Untuk mewujudkannya, perlu dikemoo.ngkan industri pengolahan nasional yang menggunakan teknologi medium atau high untuk menghindari ketergantungan µi.da industri berm.sis komoditas. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Sebagai upaya untuk meningkatkan kemudahan berusaha, Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang diharapkan dapat memberikan kemudahan akses input dan pemasaran serta mewujudkan efisiensi biaya logistik. Peningkatan produktivitas industri manufaktur juga membutuhkan peningkatan investasi baik dari dalam dan luar negeri di industri pengolahan, mengingat adanya kebutuhan revitalisasi me sin produksi di be berapa industri pengolahan serta shifting ke industri berbasis teknologi tinggi yang akan memerlukan biaya yang besar. Salah satu upaya yang telah dilakukan yaitu melalui UU Cipta Kerja yang diyakini akan mampu mendukung peningkatan investasi di industri pengolahan, melalui penyederhanaan perizinan berusaha, persyaratan investasi dipermudah dan percepatan pengadaan tanah untuk kawasan industri. Hingga April 2021, terdapat 128 kawasan industri yang sudah memiliki izin dan telah beroperasi. Sementaraitu, terdapat 38 kawasan industri masih dalam tahap konstruksi. Pengembangan Pariwisata Pemerintah juga akan terus mendorong peningkatan perdagangan di sektor jasa, khususnya jasa pariwisata. Meskipun diperkirakan pulih lebih lambat, aktivitas pariwisata perlu tetap dipersiapkan dan dikembangkan guna meraup kesempatan saat pembukaan aktivitas ekonomi secara penuh dengan terkendalinya COVID-19. Pengembangan destinasi wisata baru akan te rus dilaksanakan ten tun ya de ngan te tap memperhatikan protokol kesehatan . Pengembangan infrastruktur pendukung akan terus ditingkatkan dan diharapkan dapat memberikan daya dorong bagi pengembangan ekonomi di daerah . Sebelum pandemi COVID- 19, Pemerintah berkomitmen untuk menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan yang menjadi penopang ekspor jasa nasional. Pada 2019, kegiatan pariwisata berhasil meraup devisa sebesar USD 19,29 miliar darijumlah kunjungan wisatawan mancanegara se banyak 16, 1 juta jiwa. Pemerintah telah menetapkan target devisa dan kunjungan wisatawan mancanegarayang le bih tinggi di 2020. Namun, pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata akibat pembatasan mobilitas masyarakat dan penutupan kawasan wisata, termasuk adanya pembatasan mobilitas penduduk antarnegara. Oleh karena itu , upaya utama yang dilakukan dalam jangka pendek adalah memberikan dukungan penuh untuk proses pemulihan kinerja pariwisata, khususnya pada bidang usaha transportasi, penyediaan akomodasi (hotel) dan restoran. Berbagai strategi disiapkan baik pada tingkat pemerintah pusat maupun melalui dukungan peme rintah daerah. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Selanjutnya, sejalan dengan proses pemulihan, Pemerintah akan terus melanjutkan komitmen pemoo.ngunan µiriwisata, melalui pengemoo.ngan destinasi super prioritas yang diawali µida lima kawasan, yakni: Danau Tooo., Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likuµing. Pengembangkan µiriwisata super prioritas terse but dilakukan melalui peningkatan µida aspek 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) serta peningkatan µida 2P (peningkatan promosi dan peningkatan µirtisiµisi pelaku usaha swasta). Pemerintah akan menggunakan pendekatan storynomics tourism yang mengedeµinkan narasi, konten kreatif, dan living culture serta menggunakan kekuatan budaya. Program ini nantinya akan membuka peluang penggunaan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam memoo.ngun pusat- pusat hiburan seperti theme park yang akan menyerap oo.nyak wisatawan, sehingga diharapkan daµit memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawanasingdan domestik. Enabling Environment Se lain fokus µida industrialisasi dan pengembangan sektor bernilai tamoo.h tinggi, kinerja ekonomijuga perlu didukung oleh instrumen enabler yakni ketahanan di sektor µingan, energi, dan infrastruktur. Aspek ketahanan µingan tetap menjadi prioritas pembangunan. Dalam hal ini, sektor pertanian (secara luas) yang meruµikan sektor yang sangat strategis terutama se oo.gai sumber penyedia µingan nasional harus terus mampu meningkatkan output produksinya. Sektor inijuga hingga saat ini menjadi sumber utama laµingan kerja rakyat Indonesia meskipun dengan level produktivitas yang relatif rendah dioo.nding sektor lainnya. Hal ini menye oo.bkan tingginya kelompok masyarakat miskin di Indonesia yang berasal dari sektor usaha ini, khususnya µida keluarga petani dan nelayan. Oleh karena itu, dukungan pemerintah sangat diperlukan guna memastikan penyediaan µingan yang memadai serta mendorong peningkatan produktivitas dengan mengembangkan konsep kelompok usaha (group of enterprises) sehingga daµit merasakan hasil yang le bih tinggi. Di samping itu, proses mekanisasi dan penggunaan teknologijuga terus ditingkatkan untuk mendorong efisiensi produksi. Aspek ketahanan energi juga menjadi salah satu modal pembangunan penting untuk mendukung proses transformasi ekonomi. Dalam hal ini, ketahanan energi harus dicaµii dengan menjaga supply komoditas yang menjadi sumber energinasional, oo.ik energi konvensional, yang mayoritas ditoµing sektor pertamoo.ngan seperti batuoo.ra, minyak dan gas bumi, maupun energi oo.ru dan teroo.rukan (EBT), seperti pengemoo.ngan biodiesel, µinas bumi, dan sumber energi alternatif lainnya. Salah satu isu utama yang menghamoo.t pencaµiian ketahanan ene rgi adalah adanya mismatch kete rsediaan supply dan demnnd ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA energi . Saat ini ke butuhan energi berbasis minyak dan produk turunannya masih sangat dominan sementara produksi minyak nasional terus mengalami penurunan baik di hulu migas ( lijti,ng minyak dalam tren menurun) maupun di hilir (kap:
sitas kilang minyak domestik yang terbatas). Untuk itu, pemerintah terus mendorong aktivitas eksplorasi sumber-sumber min y ak baru serta meningkatkan kap:
sitas produksi kilang nasional. Di sisi lain, up:
ya diversifikasi energijuga akan terus dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Berbagai proyek pengembangan EBT khususnya sebagai sumber energi listrik dan transportasi akan terus didorong guna meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi. Up:
ya ini juga sesuai dengan komitmen Indonesia p:
da Penanganan Perubahan Iklim dalam Paris Agreement serta mengacu p:
da Rencana Umum Energi Nasional. Up:
ya pengembangan sumber energi y ang ramah lingkungan mendap:
tkan dukungan pemerintah baik dari melalui APBN dalam bentuk insentif perp:
jakan, dan belanja negara (budget tagging), maupun dari skema pendanaan kreatif non -APBN seperti green sukuk, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), inisiatif carbon pricing, SDG Indonesia One, serta akses pendanaan internasional antara lain me lal ui Green Climate Fund dan Green Envi.ronmental Facility. Sementaraitu, aspek penguatan infrastruktur tetapmenjadi prioritas mengingat masih tingginya gap infrastruktur Indonesia baik untuk infrastruktur dasar maupun infrastruktur pendukung lainnya. Pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas yang telah masuk dalam proyek strategis nasional akan terus dilanjutkan dan diselesaikan sesuaijadwalnya. Selain itu, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi juga menjadi fokus prioritas. Infrastruktur TIK yang memadai sangat pen ting untuk menunjang aktivitas masyarakat dan dunia usaha guna mendorong efisiensi dan produktivitas nasional tidak han ya di masa p:
ndemi tetapi juga masa setelah p:
ndemi berakhir. IIl.3.2. Infla si Hingga akhir tahun 2020 , laju inflasi inti masih mencerminkan tekanan akibat p:
ndemi yang terus berlanjut . Meskipun penurunan semakin melandai , perlambatan inflasi inti masih menggambarkan permintaan domestik yang terbatas di tengah up:
ya pemulihan ekonomi nasional. Hingga Maret 2021, laju inflasi inti masih menggambarkan tingkat permintaan y ang tumbuh terbatas seiring confidence mas y arakat y ang masih belum sepenuhnya pulih. Inflasi p:
ngan juga semp:
t mengalami tekanan di akhir tahun 2020 seiring masuknya musim tanam, gangguan cuaca ekstr e m dan iklim, serta naiknya permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Meskipun begitu , di awal tahun 2021 , tekanan inflasi p:
ngan mulai mereda karena faktor masuknya puncak p:
nen raya p:
di dan melimp:
hnya p:
sokan p:
ngan. Sejalan dengan perlambatan inflasi inti, inflasi administered price juga mengalami pelemahan dipengaruhi oleh ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA aktivitas masyarakat yang masih teroo.tas . Aturan pelarangan mudik di tahun 2021 akan secara signifikan mengurangi mobilitas masyarakat antardaerah . Me ski pun begitu, Pemerintah tetap mendorong konsumsi masyarakat di tengah dinamika pandemi COVID-19. Mempertimoo.ngkan faktor-faktor di atas , laju inflasi secara umum diperkirakan masih mengalami tekanan sepanjang 2021. Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung berdampak pada masih teroo.tasnya tingkat confidence masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, seiring dengan tren penurunan kasus harian COVID-19 didukung oleh proses vaksinasi secara nasional, Pemerintah berharap perekonomian domestik dapat pulih dan mencapai pertumbuhan positif di tahun 2021. Selaras dengan harapan pertumbuhan ekonomi, laju inflasi diharapkan dapat bergerak pada kisaran sasaran inflasi 2021, yaitu sebesar 3,0±1,0 persen. Pergerakan inflasi pada sasaran diharapkan dapat mencerminkan tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan yang menggamoo.rkan pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih. Meksipun begitu, tantangan kasus harian yang masih tinggi, ke bijakan pemoo.tasan sosial yang masih diperpanjang, aturan larangan mudik akan menjadi faktor penahan laju inflasi. Dengan konsistensi pelaksanaan kebijakan yang ditempuh Pemerintah untuk mengendalikaninflasi, lajuinflasi tahun 2021 diharapkan dapat mencapai 3,0 persen. Sementarapada tahun 2022, laju inflasi diperkirakan dapat memenuhi target sasaran inflasi 3,0±1,0 persen. Pencapaian target inflasi terse but akan diupayakan bersama melalui penguatan sinergi Pemerintah Pusat dan Dae rah bersama Bank Indonesia untuk melaksanakan strategi pengendalian inflasi nasional. Strategi-strategi terse but tertuang dalam konsep 4K, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif untuk menciptakan ekspektasi inflasi yang positif. Strategi ke bijakan terse but juga diselaraskan sebagai upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional. Tahun 2022 merupakan tahun yang cukup krusial dalam masa pemulihan perekonomian nasional. Dengan ekspektasi pandemi yang mulai berakhir, kondisi perekonomian diharapkan berada dalam fase akhir pemulihan sehingga tingkat permintaan masyarakat sudah memoo.ik. Dukungan ke bijakan pengendalian inflasi diperlukan untuk menjamin terjaganya daya beli masyarakat dan mengendalikan dampak dari penamoo.han likuiditas. Seiring dengan pelaksanaan reformasi struktural, termasuk di sektor pangan, laju inflasi diharapkan dapat tetap bergerak sesuai dengan sasaran inflasi . Target inflasi diharapkan menjadi momentum reformasi nasional yang mencerminkan aktivitas ekonomi secara riil dengan tetap memberikan ruang insentif lngi dunia usaha untuk menge mlnngkan bisnis i: asc~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pemulihan ekonomi. Dalam tiga tahun ke dep: ln p: ida periode 2022-2024, laju inflasi diperkirakan mencap: li kisaran 3,0±1,0 persen p: ida 2022 dan 2023 dan kemooli menunjukkan penurunan p: ida 2024, yaitu 2,5±1,0 persen seoogai cerminan peningkatan efisiensi p: lSar. Untuk mencap: li target inflasi terse but, Pemerintah akan menempuh strategi kebijakan sesuai dengan aspek-aspek pengendalian inflasi nasional. Dalam menciptakan keterjangkauan harga, Pemerintah tetap berkomitmen untuk melakukan kebijakan oontuan sosial dan subsidi dengan penyaluran yang semakin tep: lt sasaran , serta menempuh kebijakan perlindungan sosial lainnya guna mendukung pertumbuhan tingkat konsumsi masyarakat, terutama masyarakat miskin dan rentan. Selain itu, Pemerintah akan tetap konsisten menjaga stabilitas harga, terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dengan melaksanakan beroogai ke bijakan, antara lain, operasi p: lSar , p: lSar murah , serta penetap: ln harga acuan dan harga eceran tertinggi , dengan tujuan untuk menjaga daya beli masyarakat. Secara jangka p: lnjang, Pemerintah terus berup: lya meningkatkan kap: lsitas produksi pertanian melalui pemoongunan infrastruktur dalam rangka menjamin ketersediaan p: lSokan. Se lain itu , ke bijakan pemenuhan ke butuhan melalui impor dilakukan secara selektif dan terukur untuk mengantisip: lsi terjadinya fluktuasi harga . Kerja sama antardaerah dan pengelolaan produk p: lSCap: lnen terus didorong untuk memenuhi ketersediaan p: lSokan antarwaktu dan antarwilayah sehingga dap: lt mengantisip: tsi terjadinya disp: lritas harga. Se oogai dukungan terhadap aspek kelancaran distribusi, pemoongunan infrastuktur konektivitas ooik melaluijalur darat, laut, maupun udara terus diup: lyakan. Dana transfer ke daerah dan dana desajuga diharapkan dap: lt mendukung pemoongunan terse but, salah satunya melalui pemoongunan infrastruktur yang terintegrasi agar biaya logistik le bih efisien . Pengawasan distribusi oleh penegak hukum juga akan terus dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik penimbunan atau permainan harga dan menciptakan struktur p: lSar yang le bih ooik, dengan tetap memperhatikan iklim bisnis yang sehat. Pemerintah bersama Bank Indonesia akan terus melakukan komunikasi yang efektif untuk menciptakan ekspektasi inflasi masyarakat yang rendah sehingga mendukung tercap: linya sasaran inflasi. Up: iya pencaP3-ian sasaran inflasi tidak lep: ls dari tantangan-tantangan. Kelanjutan ke bijakan reformasi energi di satu sisi akan memberi damp: lk jangka pendek terhadap inflasi. Namun demikian, hal tersebut perlu ditempuh dalam rangka penguatan dan kesinambungan fiskal, serta menciptakan perekonomian yang le bih sehat. Efektivitas penyaluran subsidi tep: lt sasaran dan peningkatan kualitas belanja melalui akan terus diup: lyakan se oogai salah satu bentuk reformasi di sektor jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA fiskal. Untuk itu, pengelolaan ke bijakan administered price perlu ditempuh secara hati-hati serta bersifat strategis dan terukur. IIl.3.3. Nilai Tukar Memasuki awal tahun 2021 , aliran modal asing mulai kemoo.li masuk ke pasar keuangan domestik sejalan dengan dimulainya program vaksinasi di awal tahun sehingga mampu menjaga stabilitas nilai tukar. Nilai tukar sempat mengalami apresiasi hingga menyentuh level di oo.wah Rp14.000 pada bulan Januari. Namun, tekanan mulai terjadi di bulan Februari yang menyebabkan nilai tukar Rupiah terdepresiasi. Faktor utama tekanan bersumber dari naiknya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 Tahun (yield UST Bill 10 Years) se bagai dampak dari pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang dinilai le bih cepat dari perkiraan. Aki bat naiknya yield UST Bill 10 Years terse but , mendorong terjadinya capital outflow terutama di pasar obligasi pemerintah sehingga menekan pergerakan nilai tukar Rupiah. Di sepanjang triwulan-I 2021 ini, rata-rata nilai tukar Rupiah mencapai Rpl4.185/USD dan di akhir triwulan-I nilai tukar berada pada level Rp14.572/USD atau terdepr e siasi 3,3 persen dibandingkan akhir tahun 2020. Secara umum , perkembangan nilai tukar di sepanjang tahun 2021 diperkirakan masih akan mendapatkan tekanan terutama berasal dari faktor global. Kenaikan yield UST Bill 10 Years diperkirakan masih berlangsung seiring dengan upaya pemulihan perekonomian Amerika Serikat dengan dukungan dari stimulus fiskal maupun moneter, meskipun di saat yang sama The Fed masih dalam stance kebijakan akomodatif dengan menerapkan kebijakan suku bunga rendah. Kemajuan vaksinasi Amerika Serikat yang cukup tinggi dibandingkan negara lain juga turut mendorong optimisme investor bahwa ekonomi Amerika Serikat akan pulih dalam waktu dekat. Selain itu, tingginya biaya pemulihan ekonomi di berbagai negara turut meningkatkan persaingan likuiditas di pasar keuangan global. Faktor terse rut diperkirakan dapat memicu pergerakan arus modal investor terutama dari emerging market, termasuk Indonesia ke negara maju (safe haven), sehingga diperkirakan akan menekan pergerakan nilai tukar Rupiah di tahun 2021 ini. Di sisi lain, upaya pemulihan ekonomi domestik secara konsisten melalui program PEN diperkirakan mampu menjaga appetite investor asinguntuk berinvestasi di Indonesia. Reformasi birokrasi iklim investasi melalui implementasi UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada tahun 2020 juga diharapkan dapat menarik investasi teru t ama pada investasi langsung jangka panjang, sehingga aliran modal asing akan tetap terjaga. Konsistensi pemerintah dalam melakukan program vaksinasi dan pengendalian kasus COVID-19 juga akan menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi stabilitas nilai tukar. Selain itu, perbaikan ekonomi global dan mitra dagang Indonesia di tahun 2021 juga diharapkan dapat mendorong kenaikan kinerja ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ekspor sehingga dap: lt mendukung penguatan supply mata uang valas di dalam negeri. Dari sisi moneter, respons kebijakan yang akan diambil oleh Bank Indonesia melalui berbagai bauran instrumen moneteryang dimilikijuga akan turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah ke dep:
ln. Berdasarkan berbagai macam faktor terse but, rata-rata nilai tukar Rupiah di sep: lnjang tahun 2021 diperkirakan akan berada p: lda kisaran Rp14.450 / USD. Di tahun 2022 , pergerakan nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi oleh berbagai faktor dari global dan domestik. Dari sisi global, arah ke bijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed sebagai otoritas moneter Amerika Serikat akan menjadi perhatian utama. Potensi ke berlanjutan stance ke bijakan moneter akomodatif akan sangat bergantung p: lda pencaP3-ian tingkat inflasi dan pengangguran di tahun se belumnya . Se lain itu, ketidakp: lstian di p: lsar keuangan global juga akan turut mempengaruhi pergerakan aliran modal ke negara emerging market, te rmasuk Indonesia . Dari sisi domestik, Up: lya pemulihan ekonomi secara berkelanjutan serta reformasi struktural terutama di sektor infrastruktur diharapkan dap: lt mendorong kepercayaan investor se hingga inve stasi a sing di dalam ne ge ri te tap te rj aga . Se lain i tu, dengan dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia sebagai lembaga yang berwenang dalam mengelola investasi di Indonesia, diharapkan dap: lt memberikan kemudahan dan ke amanan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia. Pemerintah juga akan terus melakukan penguatan koordinasi dengan otoritas terkait di sektor keuangan, salah satunya melalui program pendalaman p:
Sar keuangan serta reformasi struktural di sektor keuangan, yang diharapkan dap: lt menjaga stabilitas ekonomi makro dan dinamika di sistem keuangan domestik Selain itu, Up: lya perbaikan current account deficit juga terus diup: lyakan melalui koordinasi dengan berbagai stakeholders untuk akselarasi peningkatan kinerja baik di sektor neraca perdagangan maupun neraca jasa. Pada akhirnya, Up: lya tersebut diharapkan dap: lt meningkatkan arus masuk modal asing masuk ke Indonesia dan dap: lt menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, di tengah tekananyang berasal dari faktor global. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, rata-rata nilai tukar Rupiah sep: lnjang tahun 2022 diperkirakan akan berada p: lda kisaran Rp13.900 hingga Rpl5.000 per dolar AS.
3.4. Suku Bunga SBN 10 Tahun Pada tahun 2020, perkembangan tingkat suku bunga SUN 10 tahun mula-mula semp: lt bergerak naik hingga diatas level 8 persen p: lda pertengahan tahun . Namun, suku bunga SUN 10 tahun kemudian bergerak menurun seiring pelonggaran likuiditas global akibat kebijakan penurunan suku bunga beberap: l negara maju dalam merespons damp: lk p: lndemi COVID-19. Selain itu, pengelolaan fiskal yang pruden yang jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA didukung sinergi dengan Bank Indonesia dalam skema pembiayaan anggaran juga mendorong sentimen positif p: isar keuangan domestik. Pada akhir tahun , tingkat SUN 10 tahun oo.hkan berada level rendah yakni 5,86 persen dan selanjutnya , rata-rata tingkat suku bunga SUN 10 tahun 2020 berada pada level 6,95 persen . Stabilitas p: isar keuangan glooo.l, pengelolaan dan kinerja fiskal yang kuat, dan tren inflasi yang tetap terjaga akan mendorong suku bunga SUN 10 Tahun yang rendah . Hal ini akan memberikan damp: ik efisiensi belanja APBN khususnya belanja bunga utang. Pada tahun 2021 , rata-rata suku bunga SUN ditargetkansebesar7,29 persen. Samp: ii dengan 30 Maret 2021 , telah dilaksanakan seoo.nyak 7 kali lelang SUNdengan rata-rata yield untuk SBN 10 tahun yang dimenangkan sebesar 6, 36 persen. Pada awal tahun 2021 suku bunga SBN 10 tahun masih relatif rendah , yakni se besar 5,89 persen, namun selanjutnya bergerak naik didorong oleh faktor sentimen investor terhadap proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang dap: it memicu kebijakan pengetatan moneter. Kondisi ini juga mengakioo.tkan adanya capital ouflows dan tekanan terhadapnilai tukar Rupiah . Grafi.k 31 Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun (%) 12,0 Rerata 2015= 8, 19 Rerata 201 9= 7,50 10 ,0 8 ,0 6,0 4,0 Rerata sd April 2,0 2021 6,35 Sumber: DJPPR, Kementerian Keuangan , 2021 Tingkat suku bunga SUN 10 Tahun di tahun 2022 diperkirakan p: ida kisaran 6,32-7,27 persen. Perkiraan tingkat suku bunga SUN 10 tahun sangat dipengaruhi oleh ke butuhan fiskal dan risiko ketidakp: istian kondisi p: isar keuangan y ang diperkirakan masih akan berlangsung dalam be berap: i tahun ke dep:
in. Meskipun demikian, tingkat suku bunga SUN 10 tahun memiliki peluang melanjutkan tren penurunan di tahun 2022 seiring dengan pemulihan perekonomian Indonesia . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA III.3.5. Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) Harga minyak melanjutkan kecenderungan meningkat di awal 2021 seiring dengan permintaan yang mulai meningkat karena perekonomian global yang diprediksi semakin membaik. Dalam tiga bulan pertama, harga cenderung meningkat pada kisaran rata-rata US$60/barel. Meskipun begitu, risiko tekanan terhadap harga masih tetap membayangi seiring dinamika pandemi COVID-19 secara global yang masih berpotensi menunjukkan adanya gelombang baru . Di sisi lain, OPEC+ masih melanjutkan kesepakatan pemotongan produksi minyak mentah hingga April 2021 meskipun harga sudah mencapai kisaran US$60/barel, hampir mendekati tingkat harga sebelum masa pandemi . Setelah periode April, OPEC+ berencana melakukan pertemuan kembali untuk memutuskan bersama strategi pengaturan produksi di tengah kondisi harga yang mulai membaik namun dibayangi risiko akibat pandemi yang masih berlangsung. Mengikuti perkembangan harga min y ak mentah dunia , pergerakan ICP juga mengalami peningkatan sepanjang semester II 2020 dan terus berlanjut hinggal awal tahun 2021. Mengikuti perkembangan harga Brent, ICP berada di kisaran US$63,5/barel pada Maret 2021. Harga masih diperkirakan meningkat secara bertahap seiring ekspektasi meredanya wabah sehingga permintaan minyak secara global mulai membaik meskipun masih di bawah tingkat sebelum pandemi . Dengan mempertimbangkan faktor-faktor terse but, ICP diperkirakan berada di tingkat US$55/barel pada 2021. Harga minyak mentah dunia diperkirakan terus mengalami peningkatan seiring sinyal positif dari perkiraan perekonomian global yang membaik. Permintaan minyak akan naik seiring kembali pulihnya aktivitas perhubungan serta perdagangan dan industri secara global. Tingkat permintaan pada 2022 diperkirakan meningkat hingga level yang sama dengan se belum masa pandemi. Hal 1m menjadi sentimen positif bagi perkembangan harga minyak ke depan yang bergerak pada kisaran US$50-65/barel. Di sisi lain, perkembangan pandemi juga masih menjadi faktor penting yang harus tetap diwaspadai me ski pun proses vaksinasi telah berjalan masif secara global. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 32 Indikator Harga Minyak 70 65 60 55 50 45 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Sumber: KementerianESDM, 2021 Me ski pun begitu, OPEC+ dinilai akan le bih responsif dalam menjaga harga melalui kesep: 1katan dalam pengaturan produksi ke dep:
1n. Faktor berkembang pesatnya penggunaan energi alternatif juga akan menjadi faktor penahan peningkatan harga yang tinggi di masa recovery. Mulai beralihnyapenggunaan energi yang lebih ramah lingkungan akan menekan perkembangan permintaan minyakmentah ke dep:
1n. Selain faktor fundamental, konflik geopolitik juga masih menjadi faktor yang dap: 1t berdamp: 1k p: 1da perkembangan harga minyak Mempertimbangkan faktor-faktor terse but, ICP diperkirakan bergerakp: 1da kisaran US$55-65/barel p: 1da 2022. IIl.3.6. Lifting Minyak dan Gas Bumi Kinerja lifting migas di tahun 2021 diperkirakan masih menghadapi tekanan dan risiko penurunan akibat permasalahan fundamental penurunan alamiah p: 1da sumber produksi utama dan damp: 1k p: 1ndemi COVID-19. Meski demikian harga minyak global yang kembali meningkat di tahun 2021 menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi dan peningkatan aktivitas hulu migas. Peningkatan harga minyak diharapkan menjadi momentum peningkatan aktivitas proyek hulu migas yang sedang dikembangkan dan diharapkan dap: 1t berdamp: 1k positif p: 1da kinerja lifting migas. Pe me rin tah akan te rus me ndorong pe laksanaan program rutin KKKS sesuai dengan komitmennya dalam Work Program and Budget (WP&B). Di tahun 2021, pemerintah dan KKKS telah menyep: 1kati penge boran se banyak 616 sumur a tau dua kali lip: 1t dari realisasi pengeboran di tahun 2020. Se lain penge boran up: 1ya perawatan dan kerja ulang sumur juga dilakukan untuk menjaga level produksi di lap: 1ngan eksisting tidak mengalami penurunan. jdih.kemenkeu.go.id lEiOO 1400 1200 1000 800 600 400 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 80 - Lebih lanjut, 14 proyek hulu migasjuga diperkirakan akan on stream dan menjadi tambahan liftingmigas nasional di tahun 2021 dan 2022, diantaranyaproyek Jambaran Tiung Biru (JTB), proyek LNG Tangguh Train-3, Proyek KLD, serta Pengembangan Lapangan Sidayu dan West Pangkah. Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut , lifting minyak dan gas bumi diperkirakan sesuai dengan asumsi APBN 2021, yaitu masing- masing sebesar705 ribu BPH dan 1.007 ribu BSMPH. Di tahun 2022, upaya peningkatan kinerja hulu migas terus diupayakan dengan berbagai kebijakan sebagai rangkaian dari upaya transformasi menuju pencapaian 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030. Berbagai upaya terus dilakukan guna mendorong sektor hulu migas untuk dapat kembali meningkatkan level produksinya. Program kerja utama yang mencakup pengeboran, kerja ulang , perawatan sumur, serta opimalisasi fasilitas produksi akan terus dilaksanakan. Pemanfaatan teknologi produksi, seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) juga akan terus didorong dalam rangka menahan tingkat penurunan alamiah lapangan migas nasional. Di samping itu, percepatan plan of development dan komersialisasi proyek-proyek utama juga diharapkan dapat mengubah cadangan sumberdaya yang ada menjadi tambahan produksi dan lifting. Grafik 33 Proyeksi LiftingMinyak (ribu BPH) dan Gas (ribu BSMPH) 1437 1297 __ ... 1208 --- 1103 _ _.,,. 983 Lifting 1007 ---- - ---------4---- .. ,c ..... - 1091 1097 1117 1031 811 778 752 Lifting Minyc: 607 558 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Sumber: SKKMigas, 2021 (diolah) Dari sisi permintaan, pemulihan ekonomi yang diikuti kenaikan kebutuhan energi juga diprediksi akan meningkat sejalan dengan kembali normalnya aktivitas ekonomi yang mendorong penggunaan moda transportasi dan peyerapan gas oleh sektor industri. Dengan mempertimbangkan kondisi terse but, lifting minyak dan gas bumi di 2022 diperkirakan masing-masing berada pada kisaran 686 -726 ribu BPH dan 1.031-1.103 ribu BSMPH. jdih.kemenkeu.go.id MENTER IKEUANGAN REPUBLIK IN0ONESIA 111.4. Asumsi Dasar Ekonomi Makro Jangka Menengah Pandemi COVID-19 diprediksi memberikan dampak negatif secara berkelanjutan (scarring effecq terhadap perekonomian, khususnya dari sisi supply. Guncangan yang terjadi akioo.t restriksi yang dilakukan untuk menekan pandemi mengakibatkan oo.nyak aktivitas dunia usaha yang berhenti dan diikuti dengan lay-off pekerja. Meskipun diprediksi akan pulih secara bertahap, laju pemulihannyadiperkirakan akan lebih lambat seoo.gaimana terjadi pada krisis-krisis sebelumnya. Normalisasi dunia usaha yang terjadi secara gradual mengindikasikan proses penamoo.han tenaga kerja (re-hiring) juga akan dilakukan secara bertahap. Hal ini akan tercermin dari indikator tingkat pengangguran terbuka yang akan le bih lama mencapai level se belum krisis me ski pun dampak langsung dari krisis telah usai. Estimasi terkait dampak permanen dari krisis akioo.t pandemi lebih sulit diukur mengingat krisis ini belum pernah terjadi se belumnya. Analisis European Central, Bank 2 menunjukkan oo.hwa dampak permanen dari krisis akioo.t suatu epidemi diprediksi le bih pendek dioo.ndingkan dengan dampak akioo.t krisis keuangan. Namun demikian, analisis terse but juga memberikan catatan oo.hwa epidemi yang se belumnya terjadi relatif ringan dan bersifat lokal. Oleh karenanya, analisis tersebut memperkirakan oo.hwa potensi dampak pandemi COVID- 19 bisa sajasamadenganyang diakioo.tkan olehkrisiskeuangan glooo.l, dimana dampak krisis akan mempengaruhi seluruh faktor produksi oo.ik stok kapital, tenaga kerja, dan produktivitas. Dampak pandemi terhadap stok kapital terlihat pada sektor yang padat modal yang menghadapi guncangan permintaan sangat dalam (seperti industri peneroo.ngan). Dampak terhadap ketenagakerjaan terlihat dari adanya pemoo.tasan mobilitas yang dilakukan sejak awal pandemi sehingga berdampak pada sektor padat karya dan tercermin dari tamoo.han angka pengangguran. Derajat dampak permanen yang dihadapi suatu perekonomian sangat bervariasi antarsektor dan antarnegaradipengaruhi oleh sifat dan kondisi masing-masing sektor. Sejalan dengan tren ekonomi glooo.l terse but, ekonomi Indonesia juga diperkirakan mengalami scarring effect dari pandemi COVID-19 terhadap faktor produksi. Hasil estimasi terhadap fungsi produksi mengindikasikan adanya deviasi penurunan yang cukup signifikan dari pertumbuhan potensial dengan akumulasi potensi kehilangan mencaµu 6, 7 poin persentase (pp) dalam lima tahun ke de pan (Grafik 34). Penurunan potensi pertumbuhan tersebut terutama dikontribusikan oleh stok kapital mencapai 4,4 pp diikuti penurunan produktivitas (1,8 pp) dan tenaga kerja (0,5 pp). Kontribusi penurunan stok kapital diperkirakan sesuai dengan apa yang lazim terjadi di masa krisis . Dunia usaha cenderung menghentikan atau mengurangi aktivitas investasi di saat prospek usaha penuh risiko dan ketidakpastian. Bahkan ketika krisis telah usai, dunia usaha cenderung wai.t and see sehingga proses pemulihan relatiflamoo.t . Dalam ECB Economic Bulletin , Issue 8/2020 , https: //www.ecb.europa.eu/pub/economic- bulletin/focus/2021/html/ecb.ebbox202008 01 ~e038be451 O.en . html jdih.kemenkeu.go.id 2 . MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA hal pandemi COVID-19 di Indonesia, dampak terhadap penurunan investasi terlihat nyata dimana PMTB mengalami penurunan cukup dalam mencapai -4, 9 persen di 2020. Penurunan terse but terutama disumbang oleh sektor padat modal yang menghadapi guncangan permintaan seperti transportasi udara, penyediaan akomodasi, dan industri alat angkutan . Berbagai analisis memasukkan sektor-sektor terse but dalam kelompok yang perlu waktu lama untuk pulih ( lagging). Grafik 34 Estimasi Dampak Kumulatif Covid-19 Jangka Menengah Devlas i Pertu mb uhan Po ten slal Akl ba t Pa n dem lC o vl d-19 Estl ma sl O am pak Ku mu la tlf Cov l d-19 Oa la mian gka Me nen gah ...
)0 ------ .e..4 ◄ ~, • ., ◄ l .o> ,., : ~•■■■• u •i..t-,v.:
c4~U-u .... uo u ... , . "" 10. 1 0 ,an JD.ll JIii) Jtl.'-4 Jilt. /WO JOH JOH JQH }01-4, /QI~ JJJ) Mo&I Tot.ti Growth -0, 'J .,. __ e '1rwt&M-.U , . ... a 1t-,...11ni,, 1.e ·~ , .. . ... ·1 .S •Mt_-dM ·U >JJO ·U f".-o.1h~.....,. ... '" ~I ·2,0 ,. .... u .... u , .... , .• .... ,.,, IW> ,.,,. ,.,, ,... ,.,, ,.,, ,.,. ,.,.. ,.,. ,.,. ,.,, ]OJI ,.,, ,.,, ~'\ '"" - Sum ber: Estimasi Analis Kementerian Keuangan, 2021 Sementara dampak terhadap tenaga kerja, secara kuantitas diprediksi akan relatifterbatas. Hal ini disebabkan adanya pergeseran te naga ke rj a dari se ktor formal ke se ktor pe rtanian dan informal di mas a pandemi, sehingga penambahan angka pengangguran terbuka dapat diminimalisir. Namun dari sisi kualitas, pergeseran terse but berdampak pada penurunan tingkat produktivitas mengingat pada umumnya level upah di sektor pertanian dan informal relatifle bih rendah dibandingkan dengan sektor formal. Hal ini sejalan dengan hasil berbagai survei yang menyatakan bahwa sebagian tenaga kerja mengalami penurunan pendapatan akibat pengurangan jam kerja atau berpindah ke jenis pekerjaan dengan upah le bih rendah di masa pandemi . Momentum Reformasi Struktural Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Mewujudkan Transformasi Ekonomi Secara umum, gambaran hasil estimasi dampak permanen terhadap potensi pertumbuhan memberikan petunjuk bahwa reformasi struktural harus dijalankan untuk meningkatkan level pertumbuhan ekonomi. Hal ini diperlukan guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kembali ke jalur alamiah di masa sebelum pandemi sekaligus menyongsong pencapaian visi Indonesia maju 2045. Pascakrisis akibat pandemi COVID-19 juga harus diikuti dengan reformasi besar dan fundamental. Upaya peningkatan potensi ekonomi harus dilakukan untuk mendorong perbaikan di sisi supply, baik dari sisi kapasitas sumber daya manusia, infrastruktur dan kapital, serta produktivitas . Terkait hal terse but, reformasi yang bersifat fundamental pada dasarnya telah dimulai dengan fokus pembangunan di infrastruktur dan sumber daya manusia, serta upaya perbaikan berbagai jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA aspek kemudahan berusaha dari penerbitan Undang-undang Cipta Kerja. Arah ke bijakan reformasi struktural terse but harus terus dijalankan dan diperkuat dengan fokus µ: tda uµ: tya peningkatan daya saing dan produktivitas. Implementasi UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi harus mampu meningkatkan investasi dan ekspor se bagai driver pertumbuhan ekonomi. Indonesia masih memiliki potensi investasi yang sangat besar µ: tda sektor-sektor strategis yang bernilai tambah tinggi. Berbagai uµ: tya peningkatan kemudahan berusaha diharapkan mampu me ndorong arus penanaman modal langsung secara signifikan baik yang bersumber dari dalam negeri maupun asing (foreign direct investmen~. Tingginya investasi diyakini akan menciptakan laµ: tngan kerja formal berkualitas ( decent jobs) dengan produktivitas tinggi sehingga menaikkan level pendaµ: ttan. Gambaran damµ: tk reformasi struktural terse but akan tercermin dari perbaikan sisi supply terutama dari sisi peningkatan kontribusi modal dan produktivitas yang le bih tinggi di banding kondisi skenario tan i: a adanya re formasi struktural ( Grafik 35). Grafik 35 Komponen Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 1994-2025 7,9 ■ Produktivitas ■ Tenaga Kerja Modal Growth ( Rata •r.i ta ) ------, I 6,o I s,s S,4 S,2 I S,2 I I I I I -2,S I / I I I AF C GF C Covi d- 19 I B au Reform I 1994·1996 1997-1999 2000·2008 2009 2010·2019 2020 I Pr oy e ksi 20 21-2025 I L------ Sumber: BKF, Kementerian Keuangan / Estimasi Analis Kementerian Keuangan , 2021 Ke berhasilan reformasi struktural akan menjadi pembeda trajectory pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah. Hasil asesmen terhadap proyeksi pertumbuhan jangka menengah reformasi struktural mutlak diperlukan guna membangun fondasi ekonomi yang lebih kokoh dan mengakselerasi pertumbuhan ke level di atas 6 persen . Tani: a reformasi, kinerja ekonomi kembali µ: tda pola business as usual. di kisaran 5 persen. Menciptakan productivi.ty loss yang daµ: tt mencaµ: ti Rp2.301 triliun (kumulatif2021 - 2025). jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tabet 5 Estimasi Productivity Loss Indonesia Jangka Menengah Business as 15.83 15.43 16.53 17.91 19.42 20.99 22.69 Usual. (BAU) 2 4 2 3 9 0 8 Refonn 16.65 18.15 19.83 21.61 23.59 8 3 9 6 6 Estimasi Productivity Loss (Reform minus BAU) Sumber: BKF, Kementerian Keuangan / Estimasi Analis Kementerian Keuangan, 20'21 Selain reformasidi sektor riil, upaya reformasi strukturaljuga harus didukung dengan reformasi fiskal (APBN) sebagaimana terjadi pada reformasi pascakrisis se belumnya. Hal ini dilakukan agar peran APBN tetap dapat mempercepat pemulihan ekonomi berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi menuju pencapaian visi Indonesia Maju . Reformasi sisi fiskal dilakukan dengan mengedepankan pada pola spending better yang fokus pada belanja prioritas untuk pelayanan publik yang efisien , reformasi sisi pendapatan yang memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi untuk menjalankan intensifikasi dan ekstensifikasi perpajakan, serta strategi pembiayaan yang makin hati- hati (prudent), efisien, dan sustai.nable. Se lain itu , pada tahun 2023 konsumsi pemerintah diarahkan untuk mendukung konsolidasi fiskal guna mengembalikan defisit di bawah 3 persen terhadapPDB. Hal ini diperlukan untukmenjaga kesinambungan fiskal dalam jangka panjang. Konsolidasi anggaran pemerintah berimplikasi pada belanja negara yang terkontraksi pada tahun 2023. Namun demikian, akan diikuti dengan reformasi fiskal melalui spending better, dengan salah satu fokusnya ialah meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan publik. Efisiensi terse but diperkirakan berdampak pada perlambatan konsumsi pemerintah dalam periode konsolidasi fiskal. Konsumsi pemerintah pasca-konsolidasi fiskal diproyeksikan akan kembali tumbuh positif seiring dengan meningka t nya kapasitas belanja pemerintah. Pada tahun 2024-2025, konsumsi pemerintah akan naik cukup cukup signifikan didorong peningkatan belanja pemerintah pusat dan penguatan kemampuan belanja pemerintah daerah . Secara jangka menengah , Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga laju inflasi agar tetap berada dalam tren menurun dan stabil se bagai dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Se bagai upaya mencapai target , Pemerintah melalui strategi penetaµm sasaran inflasi dengan tren menurun ditujukan untuk menjangkar ekspektasi inflasi masyarakat pada level yang stabil dan rendah. Stratregi ini diharapkan secara bertahap dapat menciptakan jangkar baru pada ekspektasi yang mencerminkan kondisi perekonomian domestik yang semakin efisien. Terkendalinya inflasi jangka menengah jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA juga didukung dengan upay a -upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi secara nasional, peroo.ikan sistem distribusi melalui dukungan infrastruktur pertanian dan konektivitas, sehingga sistem logistik yang efisien, serta pengelolaan risiko-risiko gejolak oo.ik dari sisi pangan , maupun harga energi. Dengan begitu, terciptanya stabili tas harga diharapkan mampu dicapai bahkan hingga ke tingkat daerah . Koordinasi dan sinergi kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus diupayakan untuk mendukung tren penurunan laju inflasi nasional pada jangka menengah yang diperkirakan dapat terke ndali pada kisaran 1,5-4,0 persen . Pergerakan nilai tukar Rupiah dalamjangka menengah ak a n sangat dipengaruhi oleh faktor fundamental ekonomi maupun faktor teknikal, seperti sentimen di pasar keuangan. Perekonomian domestik yang diperkirakan akan te rus me mbaik berimplikasi pada tingginya kegiatan importasi, sehingga akan mempengaruhi tingkat permintaan valas di dalam negeri. Selain itu , kewajiban pemoo.yaran utang oo.ik dari sektor publik maupun korporasi juga turut menamoo.h ke butuhan valas di dalam negeri. Sementara itu, peningkatan ekonomi glooo.l terutama dari mitra dagang utama Indonesia diharapkan mampu mendorong kegiatan ekspor sehingga pada akhirnya dapat men d ukung supply valas domestik. Di sisi lain , upaya reformasi struktural diharapkan dapat menopang fundamental perekonomian domestik yang le bih oo.ik. Strategi dalam ke bijakan fiskal yang responsif diharapkan dapat menjaga iklim investasi semakin kondusif, sehingga diharapkan mampu mendorong arus modal masuk , oo.ik dalam bentuk penanaman modal asing jangka panjang maupun dalam bentuk portofolio. Koordinasi dengan beroo.gai stnkeholder terutama Bank Indonesia se oo.gai otoritas moneter juga terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan inflasi dalam level yang rendah . Namun demikian, pasokan valas ke dalam negeri diperkirakan akan mendapat tantangan terutama berasal dari The Fed yang diperkirakan akan menormalisasi ke bijakan moneter Amerika Serikat. Hal ini selanjutnya akan mendorong persaingan likuiditas di pasar keuangan glooo.l dan diperkirakan dapat menurunkan capital inflow ke negara berkembang. Berdasarkan gamoo.ran dan faktor-faktor terse but di atas, nilai tukar selama tahun 2023 hingga 2025 diperkirakan akan bergerak stabil pada kisaran Rpl3.500-15.000 per dollar AS. Dalam jangka menengah, suku bunga SUN 10 tahun akan dipengaruhi oleh adanya kebijakan konsolidasi fiskal yang akan mendorong penurunan kebutuhan pembiayaan anggaran. Hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan suku bunga SUN 10 tahun. Dari sisi eksternal, The Fed diperkirakan tetap akan menahan suku bunga rendah dalam mendukung pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, sehingga akan mendorong capital inflow ke negara emerging market, te rmasuk Indonesia. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Secarajangka menengah, perkiraan tingkat permintaan akan mulai melandai dengan perkembangan pesat energi altematif. Sejalan dengan agenda pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara global, tingkat konsumsi minyak mentah akan mengalami melambat seiring naiknya penggunaan energi alternatif yang le bih ramah lingkungan. Untuk itu, pergerakan harga minyak mentah dunia diperkirakan relatif p:
da kisaran yang le bih stabil. Mempertimbangkan faktor-faktor terse but, harga minyak mentah Indonesia atau ICP akan bergerak p:
da kisaran USD50-60/barel secara jangka menengah. Meskipun begitu, konflik geopolitik tetap menjadi faktor yang dap:
t berpengaruh p:
da fluktuasi harga minyak ke dep:
n. Dalam jangka menengah , pemerintah akan terus menjalankan strategi peningkatan produksi dan investasi secara konsisten, antara lain pelaksanaan program pengeboran rutin, percep:
tan plan of development, eksplorasi lap:
ngan baru yang masif , serta peningkatan recovery factor lap:
ngan eksisting dengan Enhaced Oil Recovery. Hal ini sejalan dengan arah transformasi hulu migas yang telah menjadi komitmen pemerintahyaitu target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030. Tabel 6 Perkiraan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Jangka Menengah Pe rtumbuhan Ekonomi 5,3 - 6,1 5,4 - 6,3 5,5 - 6,5 (persen, yoy) Inflasi (persen) 2,0 - 4,0 1,5 - 3,5 1,5 - 3,5 Nilai Tukar 13 . 800 - 13.600 - 13.500 (Rupiah/USD) 15.000 15.000 15.000 Suku Bunga SUN 10 Tahun 5. 19-7.48 5.08 - 7.65 4.99 - 7. 80 (persen) ICP (US$) 55-65 55-65 55-65 Lifting Minyak 657 - 752 607 - 778 558 - 811 (Barel per Hari) Lifting Gas (Barel Setara 1.091 - 1.208 1.097 - 1.297 1.117 -1.437 Minyak per Hari) Sumber: Hasilrapat antar Kementerian/Lembaga, 6 Mei 2021 Aktivitas eksplorasi yang masif di berbagai wilayah sangat penting dilakukan guna menambah cadangan sumber daya, terutama p:
da cekungan (basin) yang masih belum tersentuh . Be berap:
potensi proyek pengembangan lap:
ngan migas besar (giant field) yang diharapkan dap:
t meningkatkan produksi, antara lain Blok Indonesian Deep Water (IDD) di perairan Sulawesi, Blok Mase la di Maluku, serta Sakakemang di wilayah Sumatera . jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Guna mendukung hal terse but , pemerintah akan berupaya melakukan berbagai perbaikan, baik dalam hal peningkatan daya tarik investasi dari sisi fiscal terms, yakni melalui perbaikan skema kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) baik pada PSC gross split maupun cost recovery, maupun dengan terus melakukan reformasi birokrasi untuk mendorong kemudhan berusaha dan menciptakan proses perizinan yang simpel dan efisien. Dari sisi teknis , pemerintah juga terus berupaya untuk memperbaiki kualitas data geologi sehingga meningkatkan daya tarik eksplorasi pada wilayah kerjayang ditawarkan . Dengan melihat kondisi baseline, potensi peningkatan ya ng ada, serta upaya reformasi ke bijakan dan tata kelola hulu migas, produksi dan lifting migas dalam jangka menengah (di tahun 2025) diprediksi berada pada kisaran 558-811 ribu BPH untuk minyak bumi dan 1.117 1.437 ribu BSMPH untuk gas bumi.
tt. Tanda- tanda pemulihan ini telah terlihatdi triwulan 1-2021, dimana kontraksi PDB mengecil menjadi 0,74 persen (yoy) . Seriring dengan pulihnya ekonomi, TPT p: tda Februari 2021 turun menjadi 6,26 persen dari Agustus 2020 lalu yang semp: tt menyentuh 7,07 persen. Pada akhirnya kondisi ini akan mendorong peningkatan penghasilan rumah tangga sehingga tingkat kemiskinan diharapkan akan memoo.ik dan kemoo.li menjadi single digit Selain itu, pemerataan pemoo.ngunan juga terus berjalan dengan beroo.gai proyek infrastruktur Pemerintah di beroo.gai daerah dan dengan terus menyalurkan Program Perlinsos oo.gi penduduk miskin dan rentan. Sehingga, rasio gini diharapkan akan kemoo.li turun di tahun 2021. Demikian juga dengan terus mendorong perbaikan kualitas dan pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan, 1PM diharapkan akan mengalami peroo.ikan di 2021 setelah semp: tt stagnan di tahun lalu. Peroo.ikan indikator kesejahteraan ini diharapkan terus berlanjut di tahun 2022. Tabel 7 Indikator Pembangunan Nasional 2010 - 2021 Indikator 2010 201120122013 20142015 20162017 2018 2019 2020 2021 Kemiskinan (% ) 13 ,3 3 12,4 11 ,7 11 ,5 11,0 11,1 10,7 10,1 9,66 9 , 22 10,1 9 9,2-9,7 enganggur an( %) 7,14 7 , 48 6 ,13 6, 17 5 , 94 6,18 5, 6 1 5,5 5,3 5,2 3 7,07 7,7-9,1 Rasio Gini 0,37 8 0 , 39 0,41 0 , 41 0 , 41 4 0,40 2 0,39 4 0,39 1 0,38 4 0,38 0 0,38 5 0,377 0,379 1 PM 66 ,5 3 67 ,0 9 67 ,7 0 68, 3 1 6 8,9 0 69 ,5 5 70,1 8 70,8 1 71, 3 9 71 ,9 2 71 ,9 4 72,78 72 , 95 NilaiTukar etani 102, 75 105, 75 105 , 87 101, 96 101 , 32 102, 83 101 , 49 103, 06 103 , 16 104, 46 103, 25 102- 1 04 NilaiTukar 102 , 102 , 105, 109, 112, 113, 114 , 102, n.a. n.a. n.a . 102 - 104 Ne layan 66 97 8 58 51 53 29 00 Sumber: a) BPS, realisasi s.d 2020, b) APBN 2021 \ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA IV. REFORMASI STRUKTURAL DAN FISKAL IV. l. Arah dan Strategi Kebijakan Makro Fiskal Jangka Menengah Secara umum kebijakan makro fiskaljangka menengah diarahkan untuk meresp: ms dinamika perekonomian, menjawab tantangan struktural , dan mendukung pencap: iian target pemoo.ngunan se oo.gaimana tertuang dalam rencana pemoo.ngunan j angka menengah . Selaras dengan hal terse but maka pengelolaan fiskal dalam jangka menengah senantiasa didorong agar efektif untuk menstimulasi perekonomian dan mewujudkan peningkatan derajat kesejahteraan dengan tetap menjaga fiscal, sustai.nability dalam jangka menengah- p: : lnjang. APBN diarahkan lebih fokus p: ida program prioritas, efisien, dan berdaya tahan serta mempunyai daya redam yang efektif untuk merespons ketidakp: istian sehingga keberlanjutan fiskaljangka pendek, menengah, dan p: : lnjang daµit dijaga. Kerangka kebijakan fiskaljangka menengahjuga merup: ikan aggregate control untuk menjaga konsistensi kebijakan dan sekaligus menjemoo.tani keselarasan antara kebijakan jangka pendek dan jangka µ: lnjang melalui pengelolaan fiskal yang konsisten, efektif, hati-hati, dan berkelanjutan. Sejalan dengan hal terse but maka pengelolaan fiskal perlu didorong agar responsif, integratif, komprehensif, dan efektif untuk memperkuat fondasi dalam rangka keluar dari middle income trap menuju Indonesia Maju . Namun demikian, di tengah Up: iya yang kuat untuk mewujudkan visi Indonesia Maju µida tahun 2045, gelomoo.ng p: indemi glooo.l COVID 19 telah melanda hampir seluruh belahan dunia tidak terkecuali Indonesia. Pandemi COVID-19 bukan hanya mengancam keselamatan jiwa manusia, tetapi juga mengancam perekonomian dan stabilitas sis tern keuangan . Se oo.gai gamoo.ran, damp: ik p: indemi COVID- 19 di samping mengancam kesehatan masyarakat , juga menciptakan ketidakp: istian yang berdamp: ik µida penurunan ekspektasi p: isar, penurunan permintaan global, juga penurunan mobilitas oo.rang dan orang sehingga berdamp: ik µida perlamoo.tan kinerja perdagangan dan pelemahan kinerja ekspor dan impor. Kombinasi terse but µida akhirnya akan mempengaruhi produktivitas dan berdamp: ik p: ida penurunan aktivitas ekonomi serta mengganggu kinerja sektor riil dan sektor keuangan. Gamoo.ran damp: ik p: indemi COVID- 19 se oo.gaimana ditunjukan µida Gamoo.r 2. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 2 Dampak Pandemi COVID-19 • AKTMTAS T SEKTOR T SEKTOR EKONOMI ., RIil ¥ KEUANGAN ¥ X.A e '"""-1si ~ mondul<ung Sel<tor ri il & Keuangan F . melalu i Ktbljlbn K-ngan Hegan • )( PEltPU 1/2020 Sumber: Kementerian Keuangan. 2020 Pemerintah melakukan langkah-langkah yang extraordinary untuk melakukan countercyclical, guna percepatan penanganan COVID-19 sekaligus akselerasi pemulihan sosial-ekonomi. Respons kebijakan dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui pentahapan yang jelas yaitu extraordinary policy, reopening policy, recovery policy, dan reform policy, dilanjutkan dengan langkah konsolidasi fiskal secara bertahap. Langkah konsolidasi terse but merupakan suatu ke bijakan yang utuh dari serangkaian kebijakan dalam rangka penanganan COVID-19. Konsolidasi dilakukan seoo.gai upaya menjaga konsistensi kebijakan untuk percepatan pemulihan ekonomi dan sekaligus memelihara ke berlanjutan fiskal. Beroo.gai langkah mitigasi dan upaya percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi terse but memerlukan pengelolaan fiskal yang dinamis. Hal ini terefleksi dari pele oo.ran defisit APBN 2020 yang semula 1, 76 persen PDB menjadi 5,07 persen PDB (Perpres Nomor 54 tahun 2020), dan kemoo.li mengalami pele oo.ran menjadi 6,34 persen PDB (Perpres Nomor 72 tahun 2020). Dalam realisasinya defisit APBN 2020 sebesar 6,13 persen PDB (LKPP 2020) . Peleoo.ran defisit terse rut terutama merupakan konsekuensi dari perluasan berbagai program stimulus fiskal. Dalam rangka akselerasi pemulihan ( recovery) dan penguatan reformasi (reform policy) pada APBN tahun 2021, Pemerintah masih menempuh kebijakan yang ekspansif dengan defisit 5,70 persen PDB . Selanjutnya, untuk menjaga keseimoo.ngan antara kebijakan countercyclical, dan pengendalian r i siko, maka di l akukan langkah konsolidasi fiskal secara bertahapdan defis it kemoo.li maksimal 3 persen PDB di tahun 2023. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 3 Respon Kebijakan Fiskal di Masa Pandemi tl EXTRAORDINARY REOPENING RECOVERY & REFOR M FISCAL POLICY POLICY POLICY CONSOLIDATION ' Dampak Covld -19 lua r blasa, Kom ltmen untuk dapat Pengu atan daya ungkit recove ry Konso li dasi fis kal bertahap yang harus dl respon dengan menptasi Covid-19 dan dan re formasi ~gu at an fondasi dlse rta l reformasl atroordlnory policy pemullhan ekonoml I MM EDIATE RESPON _SE: _ PEMBERIAN STI M UWS : AK SELERAS I RECO V ERY & PENDISIPUNAN FISKAL UNTUK MENDUKUNG REOPENIN G REFOR M AS I K EBERLANJUTAN JANGKA PANJANG PefJ)U No.1/2020 ➔ UU Komlte PC - PEN, Pffluasan • Penanganan Pandeml dan Program • Deflslt kffliba ll m aksi ma l 3" PDB 2023 No.2/2020; stimulus dan rel<ontruksi Vakslnas l • Rl slkD uta ng terkendall Stimulus penanpnon pr01n,m apr leblh simple don • Mengakselera si rtcovt ry me lalui Covid-19 don Prcgnim lmplomentatlf sehlngp dopat ke berlanjutan PEN PEN, deflsit APBN segeni murckln dopat • Transformasl mel alu l reformasi melebar 6,34" PDB dleksekusi don menjap daya tahan, untuk dlpollhkan 2020 2021-2022 2023 Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Grafik 36 Dinamika Pengelolaan Fiskal di Masa Pandemi Pen a nganan A kselerasi Pemu li ha n Ant lsl pa sl rlslko u nce rtainty COVID- 19 ekonoml pe re kono m lan dan Reforma sl . . ■ . I 2022 - 202 4 Extra o rd inary dan reopening policy 2020 Recovery don reformat i on policy 2021 Rscal consolidation APIN Perpres Perpres ICtM-PPKF c:
tatarilCEM-PPICF RAPIN AP8N • DeflsltHW11 ' R nl ' No.54 No. 72 bertahap menu,un ' ' I don mu lal 2023: ' ' ' -1, 76 maksimal 3" PDB ; ! I I I I I I ' • Prlmory ba/anu ' -3,21 me n uju posltlf ' ' -4,17 • ~btratio ' -4,7 dl upayaka n ' -5,07 -5,5 menurun ' -5,7 ' ' ' -6,34 -6,09 ' ' i • • • • • • • • • •••• ••• • •••• • •••• I Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Mencermati dinamika pereko n omian, perkeml: : : angan penanganan COVID-19, dan pemu l ihan ekonomi, pengelolaan ekonomi dan fiskal ke depan masih akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Beberapa tantangan peml: : : angunan yang perlu diantisipasi dan direspons secara tepat antara lain: (i) penanganan COVID-19 dan proses pemulihan perlu diakselerasi, (ii) perekonomian glol: : : al dan domestik masih menyimµm risiko ketidakpastian sehingga te tapperlu diantisipasi, (iii) pa.sea COVID 19 juga menjadi momentum untuk melakukan reformasi struktural dan transformasi ekonomi, (iv) antisipasi isu lingkungan dan pergeseran aktivitas ekonomi yang berl: : : asis TIK. Sementara itu, tantangan pengelolaan fiskal ke de pan antara lain : (i) tren penurunan penerimaan negara (secara persentase terhadapPDB) , (ii) peningkatan risiko fiskal y ang ter e fleksi dari defisit, negative primnry ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA bal,ance, dan rasio utang yang meningkat, (iii) keterbatasan ruang fiskal sebagai dampak kombinasi pelemahan di sisi pendapatan dan meningkatnya be ban utang (pokok dan bunga) yang menganggu fleksibilitas dalam pengelolaan fiskal ke depan, serta (iv) pemenuhan komitmen fiscal, rule defisit maksimal 3 persen PDB pada tahun 2023 . Gambar 4 Tantangan Pembangunan dan Pengelolaan Fiskal ke Depan TANTANGANPEMBANGUNAN TANTANGAN FISKAL COVI 0- 19 DAN K O MITMEN K O NSO LI DASI FISKA L T AH UN 2023 P£RCEPATAN P£MUUHAN (UU No. 2 tahun 2 02 0) EKONOM I P£NERIMAAN MELEMAH RUANG ASKAL TERBATAS KETIDAJCPASTIAN • Tax ratio menurun • Rlsilco ~nMmaan yang EKONOM I Gl08AL • T ax buoyancy di bawah l ~ masih rffldah • Pffldapatan bert>asis SDA • Belanja operasional yang TANTANGAN STRUKTURAL: menurun masih besar • Bldanc Pffldidibn, Kesehabn, • ~or Informal clan dig/ta/ • Mandatory ~ndlng .-.-1! Pfflinsos, lnfmtruktur, don ~conamy belum ~uhnya cukup besar Pencu,bn Refonnosi Blroluasl tertangkap di perpajakan 1 1 11 • Untut< pencuabn day.a SJ i nc dalom RISIKO ASICAL ME NI NGKAT ASKAL HARUS KONSOUDATIF perokonomlan , serta penlncbbn M ·1 produlrtMtas tona1• krrja dalam • Def/dt primary balanu • Deflsit kemball maks 3" momentum bonus demolrafi mel~bar POBd i 2023 • O..flsit APBN ma si h besa r • MenJaga level belanja • Debt ratio meningkat untuk operasional P£RUBAHAN IKUM & ~~lntahan dan OISR U PS I EKONOMI DIGITAL mendorong ~elconomlan Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Meskipun menjadi tantangan berat dalam pengelolaan APBN, konsolidasi fiskal pada tahun 2023 tetap harus dilakukan. Urgensi konsolidasi fiskal dapat dilihat dari be berapa perspektif yaitu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, risiko makro fiskal, dan konsistensi ke bijakan. Urgensi konsolidasi fiskal dalam perspektif pertumbuhan ekonom i berkelanjutan antara lain: (i) dalam kondisi ketidakpastian yang masih tinggi, fungsi ke bijakan fiskal se bagai alat stabilisasi dan distribusi le bih efektif, (ii) peran belanja negara dalam mendorong pertumbuhan dalam 10 tahun terakhir terus melemah, sehingga hanya mengandalkan belanja negara saja sebagai instrumen mendorong pertumbuhan menjadi kurang efekt if, (iii) memanfaatkan hasil reformasi struktural yang dilakukan antara lain UU Cipta Kerja, sebagai instrumen untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, (iv) dapat menghindari terjadinya crowding out pada pasar keuangan yang memicu peningkatan yield sehingga menghambat investasi swasta. Dalam perspektif risiko makro fiskal, urgensi konsolidasi fiskal antara lain: (i) menjaga tingkat kerentanan ( vulnerability) fiskal dalam kondisi manageable. Pele baran defisit yang tinggi berdampak pada peningkatan risiko utang (debt ratio, interest ratio, debt seroi.ce ratio), sehingga berpotensi mengganggu solvabilitas, sustainabilitas, dan kredibilitas fiskal yang merupakan jangkar perekonomian, (ii) konsolidasi fiskal menjadi momentum untuk akselerasi reformasi fiskal terutama reformasi perpajakan dan belanja negara (spending better), (iii) ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA menghindari penyempitan ruang fiskal, mengingat peningkatan stok utang akan menambah be ban biaya utang (JX)kok dan bunga). Sementara itu dalam perspektif menjaga konsistensi kebijakan, urgensi konsolidasi fiskal antara lain: (i) langkah konsolidasi merupakan satu kesatuan utuh dalam serangkaian kebijakan dalam penanganan COVID- 19 dan pemulihan ekonomi, dan (ii) menjaga komitmen UU Nomor 2 tahun 2020 yang mengamanatkan agar defisit kembali maksimal 3 persen PDB ditahun 2023. Konsol i dasi fiskal di tahun 2023 merupakan bagian dari upaya menjaga kredibi l itas Pemerintah . Gambar 5 Urgensi Konsolidasi Fiskal • Ke bij akan fis kal lebih efektif • Mengendal l kan risiko utang • Konsistensi kebijakan untuk fungsi stabilisasi dan (debt mtio, interest mtio, debt penanganan COVI0-19 dl st rlbusi; service mtfo), (extraordinary poli cy, reop eni ng pol icy dan recovery • Mengopt l malkan reformasl • Mempercepat reformasl flskal don r efo rms poli cy da n fi sc al structural (UU CI KA, LPI) se bagai (per pajakan dan s pending conso li dation) lnstrumen untuk a kse lera si _better); _ pertu mbu h an e ko nom i • Ko m ltmen me n jaga amanat • Menghindarl penyempltan UU No. 2 Ta h un 2020: defi sit • Menghindari aowding out ya ng ruang fiskal kemba li maks i mal 3% di ta hun menaikkan y ie ld SBN dan 2023 , me nghambat inv estas i swas ta Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Arah dan Strategi Konsolidasi Fiskal Konsolidasi fiskal merupakan upaya untuk pendisiplinan fiskal dalam rangka menjaga keberlanjutan fiskaljangka menengah-panjang. Namun demikian , konsolidasi fiskal tersebut harus tetap menjaga keseimbangan antara penguatan countercyclical, untuk akselerasi recovery dengan pengendalian risiko untuk memelihara ke berlanjutan fiskal jangka menengah-panjang . Sejalan dengan hal tersebut, agar langkah konsolidasi dapat berjalan optimal maka harus disertai reformasi fiskal yang komprehensif. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 6 Agenda Reformasi Fiskal yang Komprehensif Penln gkata n Pe ndapat,in Pengua tan ~ndl119 l>dter Pe mbl ayaa n lnovatff & susta/nable • Reform asl Perp ajau n yang • Pe nerapan zero based _budgtt/119: _ • Utang sebagai lnstrumen u ntuk se hat, a dil , dan kom petlt lf, a.I: ✓ Efisiensi belanja kebutuhan dasar; ✓ lnova sl pengg a llan poten sl ✓ F okus program prioritas; countercycllca/ namun dikelola unt uk pen l ngka u 1n toJt ratio secara prudent dan sustainable ✓ Be rorientasi pada hasil /result ✓ Perlua sa n ha .sis per p, J a ka n ( al. _based); _ • Mendorong efektivitas pemb i ayaan e +e ommerce , cukal pfastl k, ✓ Daya tahan (automatic stabilize r) investas i a.I pember i an PMN ke optlmall sui PPN) BUMN di lakukan s ecara selektif • Subsldl yang tepat sasaran dan ✓ Si st em perpaja kan yang seja l an terintegrasi ; • Pendalaman pasar (financi al deng an s trulc.tur perekonomlan deepening) • Efektivitas perlinsos (akurasi data dan ■ Opt i malisasi pengelolaan ase t integrasi at au si nergi program) • lnovas i pembiayan dengan dan inova s i layanan penguatan peran SWF dan SMV • Pen guat..n desen trallsasl flskal untuk • Peng uatan tata kelola dan serta sk ema KPBU ; kebijakan melal ui peningkatan kemandlrlan, slnergl • Penguatan manajemen leas untuk dan keadllan menj a ga fiscal buffer yang handal lmplementasi peraturan • Penguatan Quality control TKOO pelaksa n aan UU P NBP . dan efis ien Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Reformasi fiskal yang komprehensif terse but meliputi optimalisasi pendap:
.tan, penguatan spending better, inovasi pembiayaan , dan penguatan fiscal buffer yang andal dan efisien. Pada prinsipnya, re formasi pendaµ:
.tan diarahkan untuk optimalisasi pendapatan dengan tetap mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga iklim investasi agar tetap kondusif. Upaya reformasi pendapatan ditempuh antara lain melalui inovasi penggalian potensi perpajakan, perluasan basis perpajakan, penyesuaian sistem perpajakan agar sejalan dengan struktur perekonomian , optimalisasi pengelolaan aset dengan pendekatan high and best uses (HEU) , inovasi layanan, serta penguatan tata kelola . Sedangkan penguatan kebijakan spending better ditempuh dengan implementasi zero based budgeting (ZEB), yaitu pemanfaatan anggaran fokus terhadap program prioritas, efisiensi untuk ke butuhan dasar, dan penguatan pelaksanaan anggaran berbasis hasil (result based), serta implementasi automatic stabilizer untuk antisipasi ketidakpastian . Sementara itu , reformasi pada sisi pembiayaan dilakukan dengan inovasi pembiayaan melalui penguatan peran Special Mi.ssion Vehicle (SMV) dan Sovereign Wealth Fund (SWF), pendalaman pasar keuangan (financial deepening), dan mendorong efektivitas pembiayaan investasi dimana pemberian PMN dilakukan secara selektif dan terukur sesuai urgensi dan kebutuhan. Pada sisi lainjuga dilakukan penguatan fiscal buffer yang andal dan efisien antara lain melalui penguatan manajemen kas yang fleksibel dan terkoneksi dengan pasar keuangan, sinkronisasi penerbitan SUN dan kondisi kas, sertafiscal buffer yang optimal. Reformasi sisi pembiayaan juga didukung oleh arah ke bijakan pengelolaan pembiayaan jangka menengah yang turut mendukung rencana konsolidasi fiskal di 2023, yaitu: (i) pengendalian rasio utang terhadap PDB pada batas aman memperhatikan kondisi perekonomian dan pasar keuangan pa.sea COVID-19; (ii) optima l isasi potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri dan memanfaatkan sumber utang luar negeri se bagai pelengkap; (iii) pengembangan pasar SBN melalui diversifikasi instrumen untuk mendorong efisiensi biaya dan risiko, serta ke butuhan pasar; (iv) perluasan basis investor, (v) pengelolaan portofolio utang antara lain melalui mekanisme liabilities ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA management, (vi) penguatan koordinasi pengelolaan risiko utang dalam kerangka pengelolaan aset dan kewajiban negara; (vii) pengembangan pembia y aan kreatif termasuk pemberian jaminan untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan pemenuhan ke butuhan defisit APBN; (viii) transparansi pengelolaan utang dan ke waj i ban penjaminan melalui penerbitan informasi publik secara berk a la. Graf'tk 37 Simulasi Arab Konsolidasi Fiskal di Tahun 2023 Pendapatan Negara (% PDB) ,.00 It00 1 ~00 10,00 ..... ~ ... ,--- .. I lo.ft I ll.OI 10 , 44 I I :
ll.11 = 1.00 t o.ti I 10,tt I 10,n I I lo.JI •.oo •.oo I I I I L---• (>,70) - bat as ~ h - blt asar..s >.00 - Bat as bawah - batas at• s (6,13) ■ batu bawah ■ bitas atas 2020 20 21 2022 2023 2024 2025 2020 2021 2022 202 3 20 24 2025 Sumber: KementerianK e uangan , 2 021 Langkah konsolidasi dan reformasi fiskal diharapkan menjadi kunci untuk perc e patan pemulihan dan penguatan fondasi perekonomian se ka ligus me melihara ke berlanjutan fiskal jangk a menen g ah dan panjang. Se lain itu , penanganan COVID-19 y ang efektif dihar a pkan a kan be rkontribusi terhadap perc e patan pemulihan e konomi . K ombin a si ke bijakan ini diharapkan akan menjadi bantalan pelaksanaan re formasi struktural untuk mewujudkan pertumbuhan e konomi y ang cukup tinggi. dan berkelanjutan serta terpeliharany a kesinambungan fi skal jangka menengahdan panjang. Graf'tk 38 Trajektori Pertumbuhan Ekonomi Indoensia Jangka Menengah -=- Bu siness as usual -=- Re form 20 18 2019 2020 2021 20 22 20 23 2024 2025 S umber: BPS , Kement e rian Ke uan g an , 2 021 (diolah) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Secara umum, pengelolaan fiskal jangka menengah diarahkan untuk mendorong pengelolaan fiskal yang fleksibel untuk melakukan countercyclical. Ke berlanjutan fiskal jangka menengah difokuskan mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural untuk penguatan fondasi agar mampu keluar dari middle income trap. Mempertimbangkan kinerja makro fiskal 10 tahun terakhir dan volatilitas di masa pandemi, serta proyeksi makro ekonomi, maka kebijakan makro fiskal dalam jangka menengah diarahkan untuk percepatan pemulihan dan mendukung reformasi struktural untuk mendorong produktivitas dan daya saing. Sejalan dengan hal terse but, maka langkah-langkahyang perlu dilakukan adalah: Pertama, tetap menempuh ke bijakan ekspansif konsolidatif secara bertahap untuk mendukung pemulihan sosial-ekonomi serta meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing. Kedua, mengendalikan risiko fiskal melalui reformasi yang komprehensif dengan cara optimalisasi pendapatan, penguatan spending better, serta inovasi dan fleksibilitas pembiayaan dengan tetap menjagarasioutang dalam batas aman . Ketiga, mendorong inovasi kebijakan perpajakan untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas dengan memanfaatkan momentum bonus demografi. Optimalisasi penerimaan perpajakan ditempuh dengan tetapmemberikaninsentiffiskal untukdayasaingdan investasi. Keempat, mendorong keseimbangan primer menuju p: : >sitif dalam jangka menengah. Melalui berbagai langkah terse but, diharapkan dalam jangka menengah pendapatan negara akan kembali meningkat secara bertahap sesuai kapasitas perekonomian, belanja semakin efektif, dan defisit akan kembali dibawah 3 persen PDB di tahun 2023 . Secara umum , gambaran arah makro fiskaljangka menengah ditunjukan pada Tabel 8 . Tabet 8 Postur Makro Fiskal Jangka Menengah 2021-2025 URAIAN Per alaon PNBP Hibah PD8Nonnal Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 99 IV .2. Reformasi Struktural IV.2.1. Reformasi Anggaran Pendidikan Sejalan dengan amanah UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pemerintah telah melakukan pemenuhan mandatory anggaran pendidikan 20 persen dari APBN sejak tahun 2009. Upaya ini dilakukan secara konsisten mengingat sumber daya manusia (SDM) merupakan modal utama pembangunan nasional. Ketersediaan sumber daya alam yang melimpah dan teknologi yang semakin canggih , tidak akan mempunyai kontribusi yang bernilai tambah tanpa didukung oleh SDM yang kuat dan berkualitas. Se lain itu, pengembangan SDM menjadi faktor yang penting dalam menuju Indonesia menjadi negara maju tahun 2045, sehingga diperlukan penguatan pendidikan se bagai bekal agar SDM Indonesia siapdalam menghadapi revolusi industri 4.0, serta mampu bersaing di kancah internasional. Anggaran pendidikan dalam APBN meningkat tiap tahun, yaitu dari Rp370,8 triliun di tahun 2016, menjadi Rp550,0 triliun di tahun 2021, atau mencapai rata-rata pertumbuhan 6,09 persen per tahun. Anggaran Pendidikan sebesar Rp550,0 triliun yang dialokasikan di tahun 2021 meningkat 16,59 persen (yoy) dari tahun 2020, sejalan dengan peningkatan belanja negara dalam beberapa tahun terakhir sebagaimana dapat dilihat pada Grafik39. Grafik 39 Perkembangan Anggaran Pendidikan (Rp Triliun) 9,52% 6,31% 6,79% 2,31 % 550 ,0 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Real Sementara APBN - Belanja Pem. Pusat - TKDD Pemb ia yaan ...._ Growth( %) Sum ber: Kementerian Keuangan, 2021 Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mempunyai porsi terbesar dalam Anggaran Pendidikan, yaitu rata-rata mencapai 62,96 persen dari total realisasi Anggaran Pendidikan tahun 2016-2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan pengalihan wewenang pengelolaan pendidikan dasar dan menengah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Sementara itu, Anggaran Pendidikan yang disalurkan melalui Belanj) jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pemerintah Pusat menca~i rata-rata 34,54 persen , sedangkan sisanya melalui Pembiayaan Anggaran . Beroo.gai ke bijakan yang telah dilakukan selama periode tahun 2016-2020, antara lain : (i) realokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari belanja K/ L ke belanja TKDD melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sejak tahun 2016 , terutama untuk memastikan kete~tan sasaran dan pemanfaatann y a; (ii) penera~n BOS beroo.sis kinerja yang diimplementasikan mulai tahun 2019; (iii) perce~tan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan melalui Kementerian PUPR; (iv) perluasan program beasiswa afirmasi/Bidikmisi melalui KIP Kuliah; (v) penguatan pendidikan vokasi antara lain melalui pengembangan BLK Komunitas; serta (vi) pengalokasian Dana Ara.di di bidang pendidikan yang hasil pengelolaannya terutama dimanfaatkan untuk pemberian beasiswa, pemajuan ke budayaan, penguatan perguruan tinggi , dan pengemoo.ngan riset. Melalui beroo.gai pelaksanaan kebijakan dan pemanfaatan anggaran pendidikan terse but, terda~t beroo.gai ca~ian dari pemanfaatan anggaran pendidikan antara lain: (i) pemberian oo.ntuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) ke~da 20, 1 juta siswa per tahun; (ii) pemberian beasiswa Bidikmisi y ang kemudian diperluas menjadi KIP Kuliah ke~da 324 ,9 ribu mahasiswa di tahun 2016 dan meningkat menjadi 845,36 ribu mahasiswa di tahun 2020 ; (iii) pemberian BOS dari 5 3, 4 juta siswa di tahun 2016 meningkat menjadi 54, 7 juta siswa di tahun 2020; (iv) pemberian oo.ntuan beasiswa melalui Lemoo.ga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang telah diberikan ke~da 24.926 orang sam~i dengan akhir tahun 2019 dan bertamoo.h seoo.nyak 3.069 orang ~da tahun 2020; (v) revitalisasi pendidikan vokasi; dan (vi) memperkuat peran lemoo.ga pengelola dana aoo.di pendidikan se oo.gai Sovereign Wealth Fund (SWF) Pendidikan. Selanjutnya Anggaran Pendidikan se besar Rp550,0 triliun yang telah dialokasikan tahun 2021, antara lain diarahkan untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan melalui peningkatan skor Programme for International Student Assessment (PISA), penguatan penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta peningkatan kompetensi guru. Secara le bih rinci, Anggaran Pendidikan da~t dilihat ~da Tabel 9. Anggaran Pendidikan tahun 2021 yang dialokasikan melalui Belanja Pemerintah Pusat terse oo.r di be bera~ K/L , terutama melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp81,5 triliun dan Kementerian Agama sebesar Rp55,9 triliun. Alokasi anggaran ~da Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan antara lain untuk mendukung program merdeka belajar , kampus merdeka, dan organisasi penggerak. Adapun alokasi anggaran ~da Kementerian Agama antara lain untuk melanjutkan kegiatan prioritas dalam rangka penguatan pendidikan keagamaan . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Tabet 9 Anggaran Pendidikan tahun 2021 (Rp Triliun) Rincian Anggaran Pendidikan APBN 202 1 1. Belanja Pemerlntah Pusat 184,5 ,_ 2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 299 ,1 a. DTU yang diperkirakan untuk anggaran pendid i kan 156,6 ,~ b. Dana Transfer Khusus 135,1 I - OAK Fisik ,~ 18,3 - OAK Non fisik 116,8 C. Dana otsus yang diperkirakan untuk anggaran pendidikan 6,0 l d. DID untu k mendukung digitalisasi pendidi k an 1,4 I 3. Pengeluaran Pemblayaan 66 ,4 Total Anggaran Pend l dlkan 550,0 Belanja Negara 2.750,0 Raslo Anggaran Pendldlkan thd BelanJa Negara (%) 20,0 ~ Sumber: Kementerian Keuangan, 2020 Sernenta ra i tu, Anggaran Pend idi kan tahun 2021 rnelalui TKDD dial okasikan se besar Rp299, 1 triliun dengan rincian : (i) perkiraan Da na Transfer U rnurn (DTU) se besar Rp156,6 triliun, rneliputi angga r an gaji pendidik, non gaji pendidik, serta Dana Bagi Hasi l (DBH) tarnbahan rni gas Aceh dan Papua Barat; (ii) DAK Fisik sebesar Rp 1 8,3 tri li un u nt u k peningkatan sarpras dan ketersediaan akses; (iii) DAK Nonfisik se besar Rpl 16,8 triliun untuk peningkata n rn ut u layanan pe n didikan da n rnendukung program rnerdeka belajar; (iv) Dana Insentif Dae rah (DID) se besar Rpl,4 triliun antara lain untuk rnendukung digitalisasi pendidikan; serta (v) perkiraan Dana Otonorni Khusus se besar Ri: 6,0 triliun antara lain untuk pernbangunan sarpras serta teknologi info r rnasi dan kornunikasi dalarn rangka perluasan akses dan pen in gkatan efektivitas layanan pendidikan di daerah otonorni khusus. Angga r an Pendid i kan tahun 2021 rnelalui investasi Pernerintah dalarn pos pengeluaran pernbiayaan dialokasikan sebesar Ri: 66,4 tr il iun, yang di tujukan untuk rnelanjutkan penguatan investasi Pernerintah di bidang pendidikan, dalarn bent u k Dana Pengernbangan Pendidikan Nasional (DPPN) , Dana Abadi Pene l it i an, Dana Abadi Kebudayaan, dan Dana Abadi Perguruan Ti nggi. DPPN bertujuan untuk rnendukung pen ingkatan kua l itas SDM Indonesia antara lain dalarn bentuk beasiswa pendidikan. Dana Abadi Penelitian yang dialokasikan sejak tahun 2019 ditujukan unt u k rnendukung pengernbangan riset di Indonesia. Serne n tara itu, Dana Abadi Ke budayaan dan Dana Abad i Perguruan Tinggi yang dialokasikan sejak tahun 2020 , rnasing - rnasing ditujukan untuk pernajuan kebudayaan dan rnewujudkan perguruan tinggi di Indonesia berkelas dunia (world class university). jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tantangan Pembangunan Bidang Pendiclikan Anggaran Pendidikan sebesar 20 persen APBN sudah dilakukan sejak tahun 2009 sebagaimana amanat konstitusi . Namun demikian, masih terdapat be berapa tantangan y ang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar menjadi generasi yang unggul. Beberapa tantangan yang masih menjadi perhatian utama dalam pembangunan di bidang pendidikan antara lain ditunjukkan dengan indikator Human Capital. Index (HCI) yangbelumoptimal, rendahnyarata-ratalama sekolah, skor PISA yang tidak meningkat signifikan, ketimpangan akses pendidikan terutama pendidikan menengah ke atas, ketersediaan sarpras yang belum merata, tingkat partisipasi PAUD yang masih harus ditingkatkan, dan masih adanya rrdsmat; ch pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. Bank Dunia mengukur kualitas atau produktivitas SDM se buah negara melalui HCI. Nilai HCI dipengaruhi oleh tiga komponen yang membentuk kualitas SDM, yaitu: (i) survi.val, (ii) expected years of quality-adjusted school, dan (iii) health envi.ronment Komponen pertama digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang anak dapat bertahan hidup sampai dengan dia dapat menempuh pendidikan formal, yaitu melalui tingkat mortalitas balita. Komponen kedua adalah komponen yang erat kaitannya dengan capaian pendidikan sebuah negara , yaitu mengukur harapan lama sekolahyangdapat dicapai oleh seorang anak pada usia 18 tahun yang disesuaikan dengan kualitas pendidikan. Sementara itu, komponen ketiga berkaitan dengan lingkungan kesehatan yang diukur melalui prevalensi stunting dan adult survi.val rate. Graf'lk 40 Perkembangan Human Capital Index Beberapa Negara Singapore 0,88 Korea, Rep. 0,80 Vietnam 0,69 Malaysia 0,61 Thailand 0,61 Indonesia 0, 54 Philippines 0,52 Lao PDR 0,46 Timor-Leste 0,45 Sumber: Bank Dunia, 2020 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Peroo.ndingan nilai HCI dari be berapa negara ditunjukan dalam Grafik 40 Nilai HCI Indonesia tahun 2020 adalah 0,54, masih di oo.wah be berapa negara ASEAN seperti Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand, serta hanya le bih unggul dari Filipina , Laos, dan Timor Leste. Fakta terse but menunjukkan oo.hwa kebijakan di bidang pemoo.ngunan SDM, khususnya pendidikan dan kesehatan, dihadapkan pada tantangan yang cukup besar untuk mengejar ketertinggalan dari negara ASEAN lainnya. Kebijakan pada kedua sektor tersebut memainkan peranan yang sangat penting untuk memperkuat investasi di bidang SDM, guna mendukung daya saing Indonesia di masa yang akan datang. Peroo.ndingan rata-rata lama sekolah dari be berapa negara di Asia Tenggara ditunjukkan pada Grafik 41. Pada tahun 2017, rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia adalah 8 tahun , atau dengan kata lain seoo.gian besar penduduk mengenyam pendidikan hanya sampai dengan kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Apabila dioo.ndingkan dengan negara lainnya , rata-rata lama sekolah tersebut merupakan salah satu yang paling singkat. Hanya ada dua negara di ASEAN dengan rata-rata lama sekolah di oo.wah 8 tahun , yaitu Thailand (7 ,6 tahun) dan Myanmar (4,9 tahun). Hal ini menunjukkan oo.hwainvestasi pada pendidikan perlu menjadi perhatian penting agar Indonesia menjadi le bih kompetitif. Dengan revolusi industri 4.0, daya saing se buah negara akan ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan teknologi yang antara lain dipengaruhi oleh lamanya sekolah . Grafik 41 Rata-rata lama sekolah beberapa negara di Asia Tenggara 12 10 - Indo n esia -- V ietnam 8 - singapura - Filipina 6 - Th ailand 4 - Malaysia -"i-- Myanmar 2 0 ..,. ..,. ..,. 0 0 0 0 0 N a) 0 N a) 0 N r-- a) "' 0 0 0 "' 0 0 rl rl rl "' rl '° "' "' "' "' "' "' 0 0 0 0 0 0 0 0 0 "' "' "' "' "' "' rl "' "' rl "' rl rl rl rl rl rl rl N N N N N N N N N Sumber: OurWorldin Data (Lee-Lee (2016), Barro-Lee(2018) andUNDP(2018)) Lama sekolah erat kaitannya dengan tingkat partisipasi sekolah, dimana semakin rendah tingkat partisipasi sekolah maka akan semakin rendah pula lama sekolah. Partisipasi sekolah sendiri juga ditentukan oleh seberapa mudah akses pendidikan yang dimiliki. Adanya ketimpangan dalam akses ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 104 pendidikan akan menyebabkan adanya ketimpangan capaian pendidikan antardaerah, yang pada akhirnya akan menentukan rata - rata lama sekolah masyarakat Indonesia. Se oo.gai negara kepulauan dengan variasi kondisi geogra: fis yang cukup beragam, masih terjadi ketimpangan akses pendidikan antarwilayah . Wilayah dengan tingkat kesu l itan geografis yang tinggi umumnya akan memiliki jumlah infrastruktur pendidikan yang teroo.tas, berdampak pada re ndahnya akses pendidikan dan rendahnya tingkat pendid i kan. Angka Partisipasi Murni (APM) berdasarkan tingkat pendidikan dari tiap kabupaten/kota di Indones ia tahun 2019 ditunjukkan pada Gambar 7. Secara umum ter l ihat oo.hwa untuk seoo.gian besar wilayah, APM Sekolah Dasar (SD) sudah cukup tinggi mendekati angka 100 persen . Akan tetapi , untuk beberapa wilayah di Kawasan Timur Indonesia (di sekitar Pegunungan Jayawijaya, Papua), ternyata APM SD relatif sangat rendah apabila dibandingkan dengan kawasan lainnya di Indonesia . Hal terse but berkorelasi dengan tingkat kesulitan geografis pada daerah tersebut. Tingkat kesulitan geografis berdampak pada semakin jauhnya jarak yang harus ditempuh untuk menuju ke sekolah dan akan berdampak pada semakin tingginya bia ya transportasi dan lamanya waktu yang dibutuhkan. Pola yang hampir sama ditemui pula pada variasi APM SMP. Dengan demikian, faktor geografis diperkirakan menjadi penentu utama ketimpangan akses pendidikan pada tingkat SMP ke oo.wah. Gambar 7 Sebaran angka partisipasi murni menurut tingkat pendidikan Ar,gu hrtWpaM Mwnl SNI' ~ ~lwriSO Angka P art lslpasl Mu ml SMA Sumber: BPS, SusenasMaret2019 (diolah) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pola yang cukup berbeda ditunjukkan pada se baran APM Sekolah Menengah Atas (SMA). Seba.ran APM SMA cenderung le bih bervariasi apabila dibandingkan dengan APM SD dan SMP. Pada Gambar 7. terlihat masih banyak kabupaten/kota dengan nilai APM SMA kurang dari 50 persen. Rata-rata nasional APM SMA adalah se besar 74,3 persen, cukup rendah apabila dibandingkan dengan APM SD dan SMP yang masing-masing se besar 98,4 persen dan 95, 7 persen. Rendahnya APM SMA tercermin pula pada rata-rata lama sekolah masyarakat Indonesia selama 8 tahun. Hal tersebut menyiratkan bahwa se bagian besar siswa sekolah berhenti sekolah se belum kelas tiga SMP. Dengan demikian, perluasan akses untuk SMP dan SMA menjadi salah satu faktor kunci untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah bagi mayoritas masyarakatlndonesia. Relatif tingginya capaian APM SMA antarwilayah sebagaimana ditunjukkan Gambar 7, salah satunya dipengaruhi oleh beragamnya kondisi geografis di daerah yang berimplikasi terhadap jauh/ dekatnyajarak menuju sekolah. Kabupaten/Kota dengan rata-rata jarak menuju sekolahnya relatif dekat cenderung memiliki capaian APM SMA yang tinggi, antara lain seperti Yogyakarta. Sebaliknya, daerah dengan tingkat kesulitan geografis yang tinggi seperti daerah di sepanjang pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua menunjukkan capaian APM SMA yang rendah. Sulitnya kondisi geografis menyebabkan terbatasnya ketersediaan layanan pendidikan yang antara lain terefleksi dari jauhnya jarak menuju sekolah. Untuk daerah dengan kondisi geografis sulit, perlu dilakukan intervensi ke bijakan terutama dari sisi penawaran, antara lain dengan mendorong peningkatan jumlah sekolah yang dibangun/ direhab serta penyediaan akses transportasi. Di sisi lain, terdapatjuga daerah-daerah yang capaian APM SMA nya rendah meskipun jarak menuju sekolah relatif dekat. Rendahnya capaian di daerah tersebut tersebut antara lain dipengaruhi banyaknya kesempatan untuk bekerja sehingga membuat biaya oportunitas bersekolah menjadi tinggi, misalnya daerah dengan kawasan industri. Untuk daerah dengan karakteristik tersebut, perlu dilakukan intervensi kebijakan terutama dengan mendorong sisi permintaan, antara lain melalui pemberian bantuan tunai bersyaratyang diberikan kepada anak usia sekolah yang diharapkan dapat mengurangi angka putus sekolah. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Graflk 42 Skor PISA siswa Indonesia 410 403 402 400 390 380 370 360 360 - Matematika -A- Sains Membaca 350 2000 2003 2006 2009 2012 2015 2018 Sumber: OECD, 2018 Salah satu indikator kualitas r: ,endidikan yang sering digunakan secara internasionaladalah skor PISA. Dalam r: ,eriode tahun 2000 s.d. 2018, skor PISA Indonesia belum menunjukkan r: ,erkembangan yang signifikan. Skor PISA Indonesia untuk keterampilan matematika, sains, dan membaca masih berada di bawah 400 yang merupakan skor paling rendah di ASEAN. Pada masa revolusi industri 4.0, r: ,enguasaan atas ilmu matematika dan sains menjadi salah satu faktor r: ,enentu utama se beraµ=t cepat adaptasi sebuah negara terhadap r: ,erkembangan r: ,esat teknologi di masa yang akan datang . Dengan demikian , r: ,eningkatan kualitas r: ,endidikan juga menjadi salah satu hal r: ,enting yang r: ,erlu dir: ,erhatikan guna mendukung daya saing sumber daya manusia Indonesia. Kondisi sarana dan prasarana (sarpras) r: ,endidikan yang tersediajuga r: ,erlu mendapat r: ,erhatian. Grafik 43 menunjukkan kondisi ruang kelas dari tiap jenjangr: ,endidikan . Terlihat bahwa secara umum ruang kelas dengan kondisi baik jumlahnya lebih sedikit dari ruang kelas yang mengalami kerusakan. Padajenjang Sekolah Menengah Atas (SMA & SMK), hanya terdapat sekitar 45 r: ,ersen ruang kelas dengan kondisi baik. Bahkan, proporsi ruang kelas dengan kondisi baik pada tingkat SMP dan SD jauh lebih sedikit, yaitu se besar 31,28 r: ,ersen untuk SMP dan 27,40 r: ,ersen untuk SD. Adapun proporsi kondisi ruang kelasyang mengalami kerusakan berat dan rusak total adalah SD 8,69 r: ,ersen, SMP 7,40 r: ,ersen, SMA dan SMK masing-masing4 , 12 r: ,ersendan 1,87 r: ,ersen. Hal tersebut menyiratkan bahwa r: ,erbaikan sarpras r: ,endidikan masih menjadi salah satu r: ,ersoalan yang harus segera diatasi guna menciptakan kegiatan belajar menga j aryang kondusif. Tantangan yang juga dihadapi di sektor r: ,endidikan adalah tingkat partisipasi pada PAUD yang masih r: ,erlu ditingkatkan. Me ski pun menunjukkan trenyang meningkat, akan tetapi Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD di Indonesia masih le bih rendah dari rata-rata negara ASEAN dalam beberapa tahun terakhir . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Bahkan, APK Indonesia jauh di bawah Vietnam dan Malaysia yang sudah mendekati 100 persen. Pelajar yang memperoleh akses pendidikan saat usia dini menunjukkan nilai PISA yang le bih tinggi dari mereka yang tidak memperoleh pendidikan usia dini (OECD, 2015). Grafi.k 43 Kondisi Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan (persen) Tahun 2020 SMK SMA SMP SD SLB 0 ,0 10 ,0 20,0 30,0 40 ,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90 ,0 100 ,0 ■ Baik ■ Rusak Ringan ■ Rusak Sedang Rusak Berat & Rusak Total Sum ber: Kementerian Pendidikan dan Ke budayaan, 2021 Grafik 44 Perbandingan Angka Partisipasi Kasar PAUD (persen) Vietnam Thailand Malaysia Indonesia Rata2ASEAN 0 20 40 60 80 100 ■ 2016 ■ 2017 2018 Sum ber: Bank Dunia, 2020 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Inve stasi pe ndidikan yang dilakukan µ3.da anak usia dini memiliki peranan penting dalam menciptakan SDM unggul karena meletakkan fondasi yang kuat dalam keterampilan kognitif dan sosio-perilaku . Pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh saat usia dini tersebut akan terakumulasi dan mempengaruhi karakter di masa remaja dan dewasa sehingga daµtt menciptakan generasiyang le bih produktif dan terampil di masa mendatang (OECD and ADB 2015) . Bahkan, investasiyang dikeluarkan untuk pendidikan usia dini akan menghasilkan inve stasi ( return on investmen~ yang le bih tinggi dari µ3.da investasi yang dilakukan µ3.da jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Investasi µ3.da pendidikan usia dini tidak hanya memberikan peningkatan produkt i vitas individu dan nasional , tetapi secara simultanjuga daµtt mengurangi ketimµtngan sosial dan ekonomi di masa mendatang . Bel um optimalnya tingkat µ3.rtisiµ3.si pendidikan usia dini di Indonesia antara lain dipengaruhi di sµtritas ketersediaan akses dan fasilitas yang belum merata. Saat ini, fasilitas PAUD lebih oonyak tersedia di daerah perkotaan dariµtda perdesaan. Saatini masih terjadi disµtritas ketersediaan akses PAUD antarda e rah yang beragam (Grafik 45) . Untuk itu, Pemerintah terus mendorong peningkatan akses dan mutu penyelenggaraan PAUD, antara lain melalui penga l okasian Transfer ke Daer a h dalam bentuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD. Grafik 45 Tingkat Pengembalian Investasi atas SOM Hasil investasi pend id ikan di usia din i / Pi!rkembanpn otak manusia Usia Sumber: Bank Dunia, 2020 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 109 - Graf"lk 46 Disparitas Ketersediaan PAUD 90 80 70 .... 60 3 so ..5 40 ii: 30 20 0 oO 0 0 0 0 ■ Jumlah ruang kelas (ribu) o APK Paud (%) 0 0 0 0 0 0 0 0 80 70 60 so~ , 40 ~ Cl) 30 c.. 20 10 0 Sumber: KementerianPendidikandan Kebudayaan, BPS, 2020 Persoalan mismatch antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri masih menjadi tantangan yang harus diatasi . Pendidikan vokasi (termasukSMK/kejuruan) mempunyai tujuan utama agar peserta didik memiliki keahlian dan keterampilan , ooik secara teori maupun praktek ten tang karakter dan ke butuhan dunia kerja. Untuk itu , pendidikan vokasi seharusnya mempunyai skema pengajaran melalui pendidikan dan pelatihan, serta memiliki kurikulum yang link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan demikian , lulusan pendidikan ini diharapkan siap memasuki dunia kerja dan me moon tu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran. Namun demikian, pendidikan vokasi (akademi/diploma dan kejuruan/SMK) 1m justru masih menyumoongkan pengangguran terbuka oohkan menunjukkan tren meningkat setiap tahun. Kondisi terse but menjadi indikasi masih perlunya penguatan link and match antara materi kurikulum pendidikan dan pelatihan yang diajarkan di sekolah vokasi/kejuruan dengan yang dibutuhkan oleh DUDI. Graf"lk 47 Pengangguran Lulusan SMK clan Akademi/Diploma 25,11% 24,23% 23,31% 22,75% 2M4 2M5 2M6 2M7 2M8 2 M9 - Juta orang ~ % thd Total Pengangguran Terbuka Sumber: BPS, 2019 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Kemajuan teknologi di Revolusi Industri 4.0 menjadi tantangan bagi pasar tenaga kerja Indonesia . Diperlukan pengemoo.ngan kurikulum pendidikan terutama pendidikan vokasi agar mampu secara lebih optimal meningkatkan skill tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan DUDI menuju ekonomi digital. Untuk memanfaatkan peluang dalam Revolusi Industri Keempat, sistem pendidikan vokasi perlu disesuaikan agar dapat menyediakan sistem pembelajaranyang mengajarkan keterampilan praktis dan pada saat yang bersamaan juga cukup fleksibel untuk beradaptasi dengan peruoo.han teknologi yang cepat. Namun demikian, sistem pendidikan vokasi di Indonesia masih menghadapi tantangan antara lain masih kurang memadainya proporsi tenaga pengajar vokasi yang memiliki kualifikasi keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan industri (BKF dan Prospera, 2020) . Untuk itu , perlu dilakukan review terhadap persyaratan tenaga pengajar vokasi agar dapat difokuskan pada keterampilan teknis yang dibutuhkan daripada sekedar kualifikasi formal (persyaratan minimal S1/D4). Hal ini akan memungkinkan praktisi industriyang terampil dan handal dapat mengajar meski tidak memiliki gelar sarjana atau pengalaman mengajar. Tabel 10 menggamoo.rkan beberapa aspek penting yang harus dipenuhi dalam menciptakan sistem pendidikan vokasi yang berhasil , berdasarkan peroo.ndingan antarnegara . Tabel 3 Aspek Penting dalam Keberhasilan Sistem Pendidikan Vokasi Kurikulum yang relevan Ke te rikatan yang kuat dengan p:
sartenagakerja Sekolah berkualitas tinggi Insentifbagi penyedia pelatihan dan kompetisi an tar penyedia pelatihan Standar pelatihan yang tinggi Melibatkan semua pemangku ke~ntingan (pemerintah , pengusaha , mitra sosial, leml: aga pendidikan) dalam pengembangan kurikulum , dengan bidang tanggungjawabyangjelasyang ditugaskan kep:
da masing-masingpihak. Menetapkan mekanisme ump:
n balik berkelanjutan untuk menjaga keterlil: atan pengusaha, dan sektor swasta dalam sistem pendidikan, serta sistem pendidikan harus mampu menginformasikan tentang Jems keterarnpilan yang diperlukan di p:
sar tenaga kerja Memberikan pendanaan yang cukup untuk memastikan ketersediaan bahan ajaryangsesuai dan guru y ang terlatih Memberikan pendanaan yang bersumber dari pemernitah dan swasta, serta otonomi dalam keputusan pengajaran dan kepegawaian Membangun sistemdesentralisasi akreditasi elm jaminan kualitas , serta memastikan adanya jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA sistem persaingan yang konstruktif antara penyedia pelatihan Kemuclahan peralihan antara Memastikan bahwa kompetensi clan kualifikasi jalur pendidikan umum clan yang diperoleh di jalur kejuruan cukup untuk vokasi memungkinkan siswa beralih ke jalur umum Sumber: Eichhorst et al. (2012 , 4-5), clalam Sri Mulyani Indrawati &Ari Kuncoro (2021) Di era glooo.lisasi, pendidikan tinggi memiliki peranan penting dalam mendukung pengemoo.ngan SDM Indonesia menuju transformasi industrialisasi. Pendidikan tinggi memiliki peran penting antara lain dalam menciptakan, mengadaptasi serta menyeoo.rluaskan pengetahuan yang merupakan aspek penting oo.gi negara berkemoo.ng agar dapat memanfaatkan glooo.lisasi (Indrawati 2018). Akumulasi pengetahuan yang terdapat di pendidikan tinggi memungkinkan negara berkembang untuk terus mengembangkan inovasi oo.ru. Untuk itu, perguruan tinggi di Indonesia perlu terus didorong agar tidak hanya menjalankan peran seoo.gai institusi pengajaran, tetapi juga mampu secara lebih optimal menjalankan fungsi sosial pendidikan tinggi yaitu menciptakan, mengadaptasi, dan menye oo.rluaskan pengetahuan. Tabel 11 menggamoo.rkan kolaborasi ke bijakan yang dapat dilakukan Pemerintah dan perguruan tinggi dalam mendorong penguatan sistem inovasi di Indonesia . Tabet 4 Kolaborasi Kebijakan dalam Mendorong Penguatan Sistem Inovasi di Indonesia Pemerintah lnstitusiPerguruan Tinggi Pemerintah clan institusi Perguruan Tinggi • Menyediakan dukungan penclanaan untuk mendorong penelitian kolaboratif; • Melakukan reformasi regulasi untuk menyederhanakan prosedur dalam pelaksanaan kolaborasi penelitian. • Menjalin kerja sama un tuk meningkatkan keterampilan penelitian; • Menyelenggarakan berbagai forum dan kegiatan untuk mempromosikan kerja sama antara institusi dalam dan luarnegeri. • Mendorong pertukaran penelitijangka pendek, yang clapat didanai oleh pemerintah atau institusi, untuk mendukungpeningkatan kapasitas clan mempromosikan kerja sama di antara para peneliti; • Membangun portal penelitian untuk menghubungkan peneliti internasional clan Indonesia, mernpromosikan kekuatan clan jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ; ';
: ~· ,--·· -_,~: · . ~. . :
..- ~-·..,.··~ ·, .... -~":
_: ~~; : _ : ~.L-~L~: ..: __ l~· ... ·~· ~-~- _ •-~ --~ _ ,, _ __ ·-- _ _~---: - •- ___ -~-: : ...: ·~· ; _~.,; : •~2~~i~: ~ pe ga g g •• • repositori untuk penelitian kolaboratif; • Melakukan pemetaan untuk mengidentifikasi bi dang keahlian penelitian dari peneliti Indonesia dan internasional. Sumber: Sri Mulyani Indrawati &Ari Kuncoro (2021) Pada sisi lain, semangat otonomi daerah menimbulkan tuntutan dan ke butuhan penyediaan tenaga kerja sesuai dengan kondisi sumber daya dan kearifan lokal pada masing-masing daerah. Fenomena munculnya sekolah-seko l ah yang beroo.sis vokasi/kejuruan di daerah - daerah di Indonesia harus dioo.rengi dengan penyediaan guru yang kompeten di bidangnya masing- mas1ng . Secara umum, kompetensi guru di Indonesia masih harus ditingkatkan . Pemerintah secara konsisten terus mendorong peningkatan kinerja dan kompetensi guru, antara lain dengan pemberian insentif berupa Tunjangan Profesi Guru (TPG) oo.gi guru yang memiliki sertifikat pendidik, Tamoo.han Penghasilan (Tamsil) oo.gi guru yang belum bersertifikat dan Tunjangan Khusus Guru (TKG) oo.gi guru yang bertugas di daerah khusus termasukdaerah sangat tertinggal. Namun demikian, pemberian beroo.gai insentif peningkatan kesejahteraan tersebut belum sepenuhnya disertai dengan peningkatan kompetensi guru yang diukur dengan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) . Grafik 48 menunjukkan hasil UKG yang masih belum optimal. Graf"lk 27 Rata-rata Nilai Uji Kompetensi Guru l SMK 58,4 i SMA 62,3 i SMP 58,6 SD 54,8 ..J 0 20 40 60 80 100 Skar UKG (nilai maksimal 100) Sumber: KementerianPendidikandan Kebudayaan, 2020 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Arah Kebijakan Anggaran Pendidikan Tahun 2022 Memperhatikan berbagai tantangan yang diuraikan ters e but di atas dan meres: p: ms dinamika pembangunan di bid a ng pendidikan, maka secara umum arah ke bijakan Anggaran Pendidikan Tahun 2022 antara lain akan difokuskan untuk mendukung :
peningkatan sinergi antara Pe merintah Pusat dan Pe merintah Daerah dan antar Kementerian/Lembaga , terutama meliputi sinergi kegiatan prioritas, standarisasi komponen belanja pendidikan, dan integrasi sistem monitoring dan evaluasi;
penguatan penyelenggaraan PAUD, antara lain melalui penguatan dukungan anggaran BOP PAUD dan Dana Desa ;
pemerataan kualitas sarana dan prasarana pendidikan de ngan memperceµ:
t rehabilitasi sarana prasarana, antara lain melalui Kementerian PUPR dan pengembangan platform pembelajaran berbasis TIK;
peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru, antara lain melalui program sertifikasi berbasis kompetensi, mendorong peneraµ:
n remunerasi danjenjang karir berbasis kinerja, dan penguatan program Merdeka Belajar;
penguatan pendidikan vokasi, antara lain melalui perbaikan kurikulum dengan memperbanyak muatan t eknis, standardisasi mutu melalui pengajaran yang hybrid, pengembangan riset dan inovasi dengan kerja sama industri, serta penguatan dukungan operasional pendidikan vokasi.
penguatan investas i Pemerintah di bidang pendidikan antara lain untuk mendukung perluasan program beasiswa, pengembangan inovasi dan adopsi TIK, pemajuan ke budayaan dan penguatan perguruan tinggi kelas dunia. IV.2.2 . Reformasi Layanan Kesehatan Kesehatan meruµ:
kan salah satu prioritas pembangunan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Uµ:
ya pembangunan bidang kesehatan dilakukan melalui berbagai program kesehatanyangditujukan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan mempertimbangkan tahaµ:
n perkembangan kehiduµ:
n manusia sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 8 . Pemerintah berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan mulai dari bayi dalam kandungan hingga lansia antara lain melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak, pencegahan dan deteksi dini penyakit , serta peningkatan layanan kesehatan bagi lansia. Selain itu, Pemerintah menerapkan program Jaminan Kesehatan Nasiona l (JKN) untuk meningkatkan akses seluruh masyarakat terhadap pelayanan kesehatan baik preventif maupun kuratif. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Sejak tahun 2016, Pemerintah telah mengalokasikan 5 persen dari APBN untuk anggaran kesehatan sesuai dengan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan . Anggaran kesehatan dalam periode 2016 - 2019 tumbuh rata-rata sebesar 7,0 persen. Di tahun 2020, realisasi sementara anggaran kesehatan tumbuh signifikan se besar 70,60 persen menjadi Rp193,8 triliun, terutama karena adanya penanganan COVID-19 yang tercatat sebesar Rp63,5 triliun (sekitar 32,7 persen dari total realisasi anggaran kesehatan) dan adanya kenaikan iuran JKN yang dibayarkan Pemerintah bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN dari Rp23.000 , 00 per orang per bulan menjadi Rp42.000,00 per orang per bulan. Gambar 8 Program Kesehatan Bagi Semua PROGRAM KESEHATAN BAGI SEMUA lbu . ii o ff a\t, fl Dewasa I Bayt& II •i Anak- , ,. Lansla • \ ~ Remaja . Hamil Ballta .. Anak .llmlnln IIMllltal Nlllonal Penl,.icatan penyedlaan clan akses plllhan pancan sehat Glnbn Mnyanklt Hldups...t (GERMAS) Pen l ngkatJn F asllitas Kesehata n Bagi lbu & Anak --Mldlc: IICllldtUp Suplemen Gizi Makro (Makanan Tambahan) dan Glzl Mlkro (Tablet Tambah Darah, Kapsul VltJmln A) " ' "" · '.... .. • PemantJuan Pertumbuhan Promosl& clan Penembangan Ballta Konsellng • Menyusu i lmunlsasl Dasar LencbP Penl~ <: akupan ASI Eksklusif s.- Pmwllll din Tenap ICesehltan Selanjutnya, anggaran kesehatan pada APBN tahun 2021 mencapai Rp169,7 triliun, namun diperkirakan akan meningkat menjadi Rp296,4 triliun dalam rangka penguatan penanganan COVID-19 . Sebagian besar anggaran kesehatan tahun 2021 dialokasikan melalui kementerian lembaga, khususnya Kementerian Kesehatan yang utamanya untuk pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 dan pembayaran bantuan iuran PBI JKN. Tingginya pertumbuhan anggaran kesehatan yang ditujukan untuk penanganan COVID-19 dan bantuan iuran PBI JKN memberikan dampak pada terlampauinya mandatory minimal anggaran kesehatan se besar 5 persen, dimana rasio anggaran kesehatan terhadaptotal belanja negara tercatat sebesar7,5 pada realisasi sementara tahun 2020 dan 6,2 persen pada APBN 2021. Anggaran kesehatan juga dilaksanakan melalui alokasi TKDD. Pada periode tahun 2016-2021, realisasi belanja kesehatan melalui TKDD meningkat seiring dengan peningkatan anggaran TKDD dan penambahan jenis TKDD yang di-eannark untuk pelaksanaan belanja kesehatan . Pada tahun 2016-2021 , ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 115 jenis TKDD yang digunakan untuk belanja keseh a tan antara lain terdiri dari DAK Fisik Bidang Kesehatan, DAK Nonfisik (BOK dan BOKB), dan Dana Otsus. Kemudian mulai tahun 2020, jenis TKDD yang dialokasikan untuk pemenuhan belanja kesehatan diperluas dengan menamoohkan DBH (Tamoohan Migas dan CHT) sertaearmarkDID, earmarkDAU/DBH, dan earmark Dana Desa untuk kesehatan yang diarahkan utamanya untuk penanganan COVID-19 . Grafik 49 Perkembangan Anggaran Kesehatan (Triliun Rp) 2016 2017 2018 2019 202 0 20 21 Unaudited A PB N - KL - Non KL - TKDD Pembiayaan -+- Persen thd Bel. Negara ) Dalam tahun 2021 clilakukan penyesuaian anggaran kesehatan dari Rpl69 ,7 triliun menjacli Rp296 ,4 triliun Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Realisasi Sementara belanja kesehatan TKDD µida tahun 2020 sebesar Rp46,9 triliun . Peningkatan realisasi belanja kesehatan melalui TKDD meruµikan wujud dari komitmen Pemerintah dalam pemenuhan penyediaan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh daerah terutama dalam rangka perceµitan penanganan COVID-19 µida tahun 2020. jdih.kemenkeu.go.id • • • •• MENTERIKEUANGAN Grafik 50 Perkembangan Perkembangan Anggaran Kesehatan dalam TKDD (Triliun Rupiah) 46,9 2016 2017 2018 2019 2020 2021 ■ DAK Fisik: Bidang Kesehatan ■ DAK Nonfisik: BOK dan 80KB ■ Dana Otsus ■ Dana lnsentif Dae rah ■ Dana Bagi Hasil (Tambahan Migas dan CHT) ■ Earmark DTU untuk Kesehatan ■ Earmark Dana Desa untuk PEN COVID-19 Earmark DID untuk Kesehatan Sumber: KementeriaKeuangan, 2021 Dalam rangka mendukung penanganan COVID-19, anggaran belanja kesehatan melalui TKDD tahun 2021 dialokasikan sebesar Rp76,3 triliun atau 106 persen lebih tinggi. dari tahun 2020, yang terdiri dari: (a) DAK Fisik: Bidang Kesehatan Rp19,8 triliun; (b) DAK Nonfisik: BOK dan BOKB Rp12, 7 triliun; (c) Dana Otsus Rp2 ,9 triliun; dan (d) anggaran PEN Kesehatan Rp39,9 triliun . Grafik 51 Belanja Kesehatan Publik (persen PDB) dan Log Pendapatan (GNI) per Capita 3.5 3 • • • Braz il 2.5 2 Ca m~ I 1.5 • t.. n f Jf e : '-_ Srll.ank• I nd ia ..Je ~ Malaysia e • lndOflffla e • L aoPDR 0.5 0 5 9 11 13 Sum ber: World Bank WDI dan ASPIRE (Indonesia Public Expenditure Retiew 2019), 2019 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 117 - Meskipun mengalami peningkatan , anggaran belanja kesehatan publik di Indonesia relatif lebih rendah ai: a-bila dioo.ndingkan dengan negara lain, se oo.gaimana ditunjukkan dalam Grafik 51. Realisasi belanja kesehatan publik di tahun 2016 tercatat 1,4 persen PDB , lebih rendahdioo.ndingkan negara lain dengan tingkat pendai: a-tan serui: a- (rata-rata se besar 2, 7 persen PDB). Peningkatan belanja kesehatan setiap tahun diikuti dengan peroo.ikan i: a-da be berai: a- cai: a-ian indikator kesehatan, diantaranya yaitu: (i) menurunnya rasio biaya penge luaran prioo.di ( out-of-pocket expenditure) dari 46, 7 persen di tahun 2013 (sebelum JKN) menjadi 31,9 persen di tahun 2018 dari Total Belanja Kesehatan, terutama karena adanya perluasan cakui: a-n JKN yang mencai: a-i 80 persen populasi i: a-da tahun 2018; dan (ii) menurunnya prevalensi stunting i: a-da oo.lita dari 37 ,2 persen i: a-da tahun 2013 menjadi 27,7 persen i: a-da tahun 2019 . Me ski pun demikian, masih ditemukan adanya be berai: a- cai: a-ian indikator yang belum menunjukkan peroo.ikan, diantaranya yaitu: (i) meningkatnya persentase perokok usia 10-18 tahun dari 7,2 persen i: a-da tahun 2013 menjadi 8,8 persen i: a-da tahun 2018; dan (ii), meningkatnya prevalensi obesitas i: a-da penduduk usia di atas 18 tahun dari 14,8 persen i: a-da tahun 2013 menjadi 21,8 persen i: a-da tahun 2018. Perkembangan beberai: a- cai: a-ian indikator kesehatan dai: a-t dilihat i: a-da tabel 12. Tabel 12 Capaian Indikator Kesehatan 1. Perluasan cakui: a-n PBI JKN 91, 1 96 ,8 .. Uutajiwa) (2016) (2020) 2. Penyediaan makanan tamoo.han 1,1 1, 7 .. oo.gi ibu hamil kurang energi (2016) (2019) kronis dan oo.lita kekurangan gizi Uutajiwa) 3. Penyediaan makanan tamoo.han 1,8 1,1 ... oo.gi oo.lita kurus Uutajiwa) (2018) (2019) 4. Sampel ooo.t, ooo.t tradisional , 52 . 029 58 . 993 .. kosmetik, dan suplemen (2016) (2019) ke se ha tan yang di pe riksa (sampel) 5 . Angka Kematian lbu (per 346 230 ... 100.000 kelahiran hidup) (2015) (2020} 6 . Angka Kematian Bayi (per 32 24 ... 100.000 kelahiran hidup) (2012) (2017) 7 . Prevalensi stuntingi: a-da oo.lita 37,2 27,7 ... (persen) (2013) (2019) 8. Insidensi Tube r kulosis (per 346 272 ... 100 . 000 penduduk) (2015) (2020) usia 10-18 tahun (2013) (2018) ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 118 10. Prevalensi obesitas µtda 14,8 21,8 A penduduk umur > 18 tahun (2013) (2018) 11. Prevalensi Diabetes Melitus 6,9 8,5 A (persen) (2013) (2018) 12 . Persentase imunisasi dasar 59,2 57,9 A lengkap µtda anak usia 12-23 (2013) (2018) bulan 13. Persentase puskesmas tanp: t 7,7 6 ~ dokter (2017) (2020) Sumber: NotaKeuangan TA 2021, Riskedas , Kementerian Kesehatan. Ke deµtn, pelaksanaan sistem kesehatan Indonesia akan tetap menghadapi tantangan, terutama terkait dengan penganggaran program kesehatan baik di pusat maupun daerah. Di tingkat pusat, hingga tahun 2021 belanja untuk program pelayanan preventif masih relatifrendah, di mana dari 75 persen anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk belanja program, mayoritas dialokasikan untuk pelayanan kuratif seperti bantuan iuran untuk PBI JKN (80,03 persen) dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (antara lain Layanan TB, HIV/ AIDS sebesar 8,52 persen). Se baliknya, be saran anggaran untuk pelayanan preventif relatif rendah, yaitu hanya 0,51-2,26 persen dari belanja program, antara lain untuk penyediaan makanan ibu hamil dan balita serta imunisasi. Di sisi supply, anggaran untuk belanja sarana dan prasarana rumah sakit dan puskesmas serta peningkatan kualitas tenaga kesehatan masih relatifrendahyaitu 4,5 persen. Grafi.k 52 Rincian Belanja Program Dalam Anggaran Kesehatan 2021 • lbu Hamil & bayi dalam kandungan • Balita Pendidikan Tenaga Kesehatan ■ PBI JKN • Pelayanan Kesehatan Masyarakat • Rumah Sakit dan Puskesmas (Sarana dan Prasarana) • lntervensi Makanan Sehat Anak Sekolah • Lainnya (lntervensi Makanan Sehat; Registrasi, Perizinan dan Pengawasan Obat) Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Sementara itu , ta ntangan yang dihadapi dalam penganggaran kesehatan di daerah, yaitu masih rendahnya anggaran untuk belanja alat kedokteran dan laboratorium penunJang sarana dan prasarana kesehatan apabila ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dibandingkan dengan alokasi belanja lainn y a. Hal in i terlihat : rnda rata-rata realisasi APBD tahun 2016 - 2020 dimana realisasi belanja alat kedokteran dan lalx>ratorium penunjang tercatat masing-masing sebesar Rp8,9 triliun dan Rµ),7 triliun . Angka realisasi terse but relatif kecil bila dibandingkan dengan re alisasi belanja gaji dan tunjangan (Rp33,7 triliun), belanja BLUD (Rp22,0 triliun), belanja modal pengadaan konstruksi / pembelian bangunan (Rp12,7 triliun), belanja jasa kantor (Rpl0,8 triliun), dan tambahan penghasilan pegawai (Rpl0 ,0 triliun). Selain itu , tantangan lainnya : rnda sistem kesehatan diantaranya adalah te rhambatnya u: rnya penurunan stunting akibat : rnndemi COVID-19. U: rnya pencegahan stunting terkendala disebabkan menurunnya akses terhadap makanan bergizi . Daya beli masyarakat terhadapmakanan bergizi melemah akibat banyakn ya kelompok masyarakat yang mengalami penurunan atau bahkan kehilangan penda: rntan. Hal ini da: rnt terlihatdari meningkatnya angka kemiskinan tahun 2020 akibat : rnndemi . Pandemi juga menghambat akses terhadap layanan kesehatan, yaitu kunjungan ke fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas mengalami penurunan sekitar 53 persen. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena penundaan kunjungan ke fasilitas kesehatan akan berdam: rnk : rnda terlambatnya imunisasi balita dan pengecekan kesehatan ibu hamil, serta da: rnt menghambat u: rnya pencegahan stunting. Grafik 53 Perkembangan Dana Jaminan Sosial Kesehatan 18,7 18,7 - ■ ■ I 13,6 1 .1 10,3 1,9 O ■ 0,1 - - 1,9 I 5 -4A ■ 6 ,8 .- 3,6 . I I •1 -<J,7 - 9, 5 10,2 -9, 1 - - 13,8 - 15, 5 -19A ■ Surplus/Def'isit sebelum bantaan peme r intah ■ Bantuan Pemerintah -29,1 ■ Surplas/Defisit setelah Bantuan Pemerintah 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Sumber: BPJS Kesehatan , 20 2 1 Tantangan lainnya di bidang kesehatan adalah ke berlanjutan JKN setelah masa : rnndemi. Pada tahun 2020, Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan pertama kalinya mengalami surplus kas Rp18, 7 triliun me ski pun aset netonya masih tercatat negatifyaitu Rp6,4 triliun. Hal ini salah satunya dikarenakan menurunnya kunjungan masyarakat ke rumah sakit karena takut tertular COVID-19. Hal yang perlu diantisi: rnsi adalah potensi kenaikan utilisasi layanan kesehatan setelah ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ~ndemi mereda ketika masyarakat cenderung le bih percaya diri untuk berkunjung ke rumah sakit. Arab Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Pandemi COVID-19 meru~kan pelajaran berharga bagi se 1 uruh ne gar a te rmasuk Indonesia un tuk me lakukan per oo.ikan di sektor kesehatan. Sebelum ~ndemi terjadi, Pemerintah telah menyusun 8 agenda reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) seoo.gai u~ya penguatan sistem kesehatan dalam jangka menengah seperti diberikan gamoo.r 9 . Pandemi ini semakin mendorong Pemerintah untuk melakukan reformasi di sektor kesehatan secara menyeluruh. Reformasi sistem kesehatan nasional mencakup penguatan Puskesmas melalui promosi fungsi preventif dan penyediaan sarana prasarana, dan peningkatan rumah sakit terutama untuk Daerah Tertinggal, Peroo.tasan dan Kepulauan Terluar (DTPKT) dilakukan dengan meningkatkan rasio tem~t tidur berdasarkan jumlah penduduk ~da wilayah terse but. Kesenjangan tenaga kesehatan antara perkotaan dan perdesaan diminimalisasi dengan meningkatkan kual i tas dan kuantitas tenaga kesehatan melalui pembukaan progam diploma tenaga kesehatan yang langka dan redistribusi tenagakesehatankhususnya di DTPKT. Gambar 9 Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Pen l ngkatan • Pe rt uasa n lmunl sasl • P onguat •n fu ngsl promotlf. Pengua ta n Pengend a lian Pneumon ia ( PCV) dan penyaklt prewntif men u la r Penya k it& • P tnlngl<at an sarpras Puskesmas • P enguranga n fa kt or risik o lmunlsas l penyaklt ttd•k me nu la r • Pe nin glta tan ras io T e mpa t lid ur R u ma h Saki! per pend uduk { Penlngbtan RS I \ layanan Kesehatan di DTPI( / } Kemandlrtan F annasl I Albs • Pe nl ngltat an kuantltas dan kualitls produksi al kes & baha n ba ku obat dalam negert • La boratortum u ji al kes • P em bu kHn pr odl n akes tangle.a (t ldak banya k tffledla) • R edlst rt busi nakes kh ususnya di Daera h T ertl,aa l, Perba tasan, Kepula uan tert ua r Penlngkatan kualltas clan Dlstribusl Nakes Pengembangan TI dalam Layanan Kesehatan & Pemberdayaan Masyaraka t • T~ldM • Revttallsasl & dlglta l lsasl RS , Pusk esrnas , d an P osya ndu • Sll rv ellans penyaklt terpad u, ,~, t ime & berbasls la bo ratorl um • Jejarl n g, meka nls me ruj u kan, & a kr edltasl labora t ort um Pe~nHtohh s«urify ~n Pemblayaan ICesehatan • BO K berbasis kinerja • K a pi ta si berbasis kin er ja Sumber: RPJMN 2020-2024 COVID-19 menekankan pentingnya penguatan heaHh security untuk mengantisi~si adanya krisis kesehatan masyarakat di masa mendatang. Peningkatan pemantauan penyakit ter~du beroo.sis laboratorium dan real time da~t memperce~t penanganan isu kesehatan masyarakat. Penguatan jejaring mekanisme rujukan dan akreditasi laboratorium diperlukan untuk memperkecil kesenjangan antarwilayah . Peningkatan pengendalian penyakit dan perluasan imunisasi tidak hanya terbatas ke~da usia balita, tetapi juga termasuk imunisasi terhadap penyakit menular dan tidak menular seperti ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA imunisasi Pneumonia (PCV) atau COVID-19. Pemerintah mendukung peningkatan kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri antara lain dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi alat kesehatan, bahan baku obat dalam negeri, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas laooratorium pengujian alat kesehatan. Teknologi informasi dalam layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat seperti telemedicine, revitalisasi dan digitalisasi rumah sakit, puskesmas, dan posyandu sangat perlu terus dikembangkan untuk mempercepat arus informasi dan pelayanan masyarakat. Implikasi COVID-19 memperlihatkan pesatnya peningkatan pelayanan telemedicine dan penurunan substansial pelayanan fasilitas kesehatan selain COVID-19. Hal ini dise babkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap penularan COVID-19 di rumah sakit. Selain itu , perbaikan sistem pembiayaan kesehatan akan dilakukan dengan penguatan fungsi pembiayaan berbasis kinerja antara lain Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) berbasis kinerja dan sistem kapitasi berbasis kinerja. IV .2.3. Reformasi Perlindungan Sosial dan Subsidi Program perlindungan sosial (perlinsos) memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi termasuk dalam penanganan krisis seperti pandemi COVID-19 . Perlinsos didesain untuk mencakup seluruh penduduk melalui program yang bersifat contributory Uaminan sosial) bagi kelompok penduduk yang mampu, serta program yang bersifat non-contributory atau ditanggung Pemerintah (bantuan sosial) bagi penduduk miskin dan rentan. Pemberian berbagai program perlinsos bertujuan agar masyarakat dapat menjangkau ke butuhan dasar dan meningkatkan kualitas SOM untuk mendorong produktivitas dan pe re konomian. Program perlinsos berkontribusi menurunkan angka kemiskinan hingga single digit sejak tahun 2018 dan menjaga kualitas SOM Indonesia . Pandemi COVID-19 yang dimulai sejak bulan Maret 2020 memukul hampir seluruh sektor ekonomi sehingga kembali meningkatkan angka kemiskinan pada level double digits. Pada situasi krisis, program perlinsos hadir memberikan bantalan kepada rumah tangga dan individu yang terdampak agar tidak jatuh miskin atau semakin dalam masuk ke dalam kemiskinan. Upaya terse but dapat menahan laju peningkatan angka kemiskinan . Pemerintah menyadari bahwa program perlinsos masih memiliki sejumlah catatan untuk diperbaiki. Dari s1s1 institusional, perlinsos saat 1m menghadapi isu belum harmonisnya berbagai peraturan perundangan yang terkait, belum tegasnya definisi dan cakupan, serta belum optimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan . Meskipun program perlinsos saat ini telah mencakup sebagian besar penduduk, ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 122 namun kelomp)k rentan seperti lansia, penyandang disabilitas, pekerja informal yang rentan, dan orang yang kehilangan pekerjaan belum sepenuhnya tercakup. Efektivitas program perlinsos masih perlu untuk disempurnakan terutama yang terkait dengan ketidaktepatan sasaran. Hal ini dapat dilihat dari keluargadi kelomp)k 20 persen berpenghasilan terendah yang belum mendapatkan oo.nsos, se oo.liknya terdapat keluarga di kelomp)k menengah dan kaya yang menerima bansos (Grafik 54). Walaupun dampak program perlinsos terhadap penurunan kemiskinan memoo.ik, namun masih belum optimal, seoo.gaimana dalam (Grafik 55). Belajar dari pengalaman dalam penanganan pandemi COVID- 19, oo.sis data yang andal dan kesiapan infrastruktur jaring pengaman sosial yang adaptif menjadi faktor penting yang harus mendapatkan perhatian. Hal-hal terse but mendorong Pemerintah untuk melakukan reformasi perlindungan sosial. Grafik 54 Jumlah Bansos Yang Diterima RT Per Desil Penghasilan 100% n, 011 75% ~ {!. .s= n, 50% E : : : , a: Cl.I ... 0 25% ~ vi 0% 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Desil Rumah Tangga Jumlah Pro_gram van_g diterima: Tidak tv1enerima ■ 1 Program ■ 2 Program ■ 3 Program 4Program ■ 5 Program Sumber: SusenasMaret2019, Prospera jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 55 Dampak Bansos Terhadap Penurunan Kemiskinan 8 .0 7.0 6 .0 ■ 201 7 ■ 2 018 ■ 20 19 ~5.0 : : , o 4 .0 C) ..... irt3 .0 2 .0 1 .0 0.0 PI P LPG Rast ra BP NT So lar P KH Usttik Sumber: BKFdan LPEM, 2020 Reformasi program perlinsos didesain untuk memberikan intervensi kepada seluruh penduduk sepanjang hayat, dan ditujukan untuk mempercepat penurunan kemiskinan , meningkatkan kesejahteraan, dan mendukung pemoo.ngunan SOM jangka panjang. Khusus untuk penduduk miskin dan rentan, Pemerintah memberikan oo.ntuan pangan dan energi untuk memenuhi kebutuhan dasar, oo.ntuan kesehatan, dan oo.ntuan oo.gi penyandang disabilitas. Se lain itu, Pemerintahjuga menyiapkan sistem perlinsos yang adaptif untuk antisipasi bencana alam dan krisis. Dengan demikian, reformasi perlinsos diharapkan dapat melindungi seluruh usia dan kondisi ekonomi . Reformasi perlinsos dilakukan melalui sinergi, integrasi, transformasi, dan perluasan program , serta menginisiasi program oo.ru. Di bidang pendidikan, PKH dan PIP untuk siswa SD hingga SMA diharapkan dapat diintegrasikan sasaran dan manfaatnya agar le bih efektif dan efisien. Di bidang pangan dan energi, Pemerintah akan mentransformasikan subsidi LPG tabung 3 kg dan subsidi listrik menjadi oo.ntuan langsung non tunai kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS). Lansia yang selama ini tercakup dalam PKH Lansia dan Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar (ASLUT) akan diintegrasikan secara bertahap melalui program oo.nsos untuk lansia di luar PKH. Penyandang disabilitas yang selama ini berada di PKH Disabilitas dan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Be rat (ASPDB), akan diperluas cakupannya secara bertahap menjadi satu program khusus disabilitas di luar PKH. Di bidang ketenagakerjaan Pemerintah memberikan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang merupakan amanat UU Cipta Kerja , serta memperluas perlindungan oo.gi kelompok pekerja informal yangrentan melalui pemberian oo.ntuan iuran oo.gi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). Reformasi perlinsos secara lengkap disajikan dalam Gamoo.r 10. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 10 Reformasi Perlindungan Sosial PICH lbu.-(nrt,J!We) PKHSO--.SMA{IUII.) PIH~ (1,9 It Jlwo)tASWT (Jl.4 ,t, JI-) PICH Anal<.,... Dini (2,tlt ,-) ,.-SMA(20 , 1Jt-) ,.-, lfflll l'l'P'"" -J UUOKA DIPEIIW.S C.UUPAHNYA DAI.AM BANSOS II.HSIA DI LI.WI PICH S t • INTEGRASI SASARAN a MANFAAT JKP JP . JHT "'JK IC J KM (1 9.SJt Jlwa l USUlAN BARU ICEIIU1VHAN IIMAII IBLWIGA: IWIGM+ ENEll&I ICartu S.mb•lco (1Ult KPMJ ICartus.mbako (11 .8Ju,.KPM) TRANSFORMASI SubsldllPG lamuan LPG (ICPM di DTICS ) INTEGRASI Ba......,nl..lstrl<RT(l7, 3Jtpela-n) r-ry .. .ICNl!l,lltJlwal IWfflMN IURAN JIN IIUU IIDAS S (41,JJt,-) 1:
3 "" ..... ' !! ff ~: Jr81r I l'ICHDISABIUTA5(107rbjlwa) ♦ ASPOB(a.bjlwa) DIPERLIJASCAKUPANNYADAIAM IWC50SDISABIU1MDI 1.1.W1 PIIH{l,Ojtjlln) ! PERLINDUNGAN SOSIAL ADAPTIF BENCANA/KRISIS Sumber: TNP2K (2018), TNP2K-KSP (2019), TNP2K (2020), Pandemi COVID-19, (diolah) Integrasi PIP dan PKH Saat ini , terdaµ: tt dua program perlinsos yang menyasar target kelomp: : >k usia anak yaitu PIP (Program Indonesia Pintar) dan PKH (Program Keluarga Haraµ: tn). Kedua program ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan akses anak usia 6-21 tahun untuk mendaµ: ttkan pendidikan tingkat dasar hingga menengah. Terdaµ: tt 20, 11 juta siswa penerima PIP dari tingkat SD /MI/ sederajat hingga SMA/MA/ sederajat yang dikelola oleh Kemendikbud dan Kemenag. Di sisi lain, terdaµ: tt 12,46 juta anak SD SD/MI/sederajat hingga SMA/MA/sederajat yang menjadi anggota KPM PKH yang dikelola oleh Kemensos . Kondisi ini berp: : >tensi menye babkan permasalahan exclusion dan inclusion error. Integrasi PIP dan PKH diharapkan daµ: tt meningkatkan efektivitas program untuk meningkatkan akses ke pendidikan, meningkatkan keteµ: ttan sasaran, memperceµi.t penyaluran bantuan, dan menghemat biaya penyelenggaraan program. Mengintegrasikan dua program besar yang telah berjalan cukup lama harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada pihak yang dirugikan. Di sisi cakuµ: tn, penerima PKH saat ini seharusnya juga menjadi penerima PIP. Namun, dalam prakteknya masih terdaµ: tt penerima PKH yang tidak menerima PIP. Untuk tahap awal, program yang diintegrasikan diberikan keµ: tda penerima PIP dan/atau PKH. Namun, ke depan perlu dilakukan reviu target sasaran yang dibatasi hanya µ: tda penerima PKH atau penerima PIP. Di sisi manfaat, besaran bantuan untuk integrasi PIP-PKH perlu disesuaikan de ngan kebutuhan biaya pendidikan, sehingga tidak sekedar menjumlahkan bantuan PKH dengan bantuan PIP saatini. Salah satu opsi besaran bantuan adalah dengan melihat komp: : >nen jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK IN0ONESIA biaya pendidikan khususnya biaya operasional bagi kelompok masyarakat 40 persen berpenghasilan terendah. Integrasi PIP dan PKH perlu dilakukan secara bertahap dengan terlebih dahulu memastikan kesiaµin pelaksanaan, antara lain yaitu ketersediaan data yang akurat dan pengaturan kelemoo.gaan yang jelas. Pada tahap awal, sinkronisasi Data Terµidu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dan Data Kependudukan dan Cata tan Sipil (Dukcapil) telah dimulai sejak tahun 2020. Perbaikan kualitas data dilanjutkan dengan pemutakhiran DTKS µida tahun 2021. Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah pengaturan kelemoo.gaan serta proses transisi antara lain meliputi kewenangan, tanggung jawab, dan tugas insitusi yang terlibat guna memastikan tujuan peningkatan akses pendidikan tercaµii . Selanjutnya , transisi yang oo.ik dan sosialisisasi yang intensif keµida seluruh pemangku kepentingan akan sangat mempengaruhi keberhasilan integrasi PIP dan PKH. Bansos Lansia Indonesia sedang mengalami transisi demografi yang tercermin dari menurunnya populasi usia anak, meningkatnya usia kerja hingga sekitar tahun 2050, serta tumbuhnya populasi usia lanjut. Di sisi lain, data tingkat kemiskinan berdasarkan kelompok usia µida tahun 2019 menunjukkan oo.hwa kelompok penduduk usia lanjut cenderung memiliki tingkat kemiskinan le bih tinggi dioo.ndingkan kelompok usia anak dan usia produktif. Di kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), tingkat kemiskinan cenderung naik seiring dengan kenaikan usia, oo.hkan tingkat kemiskinan kelompok usia lanjut 85 tahun ke atas mencaµii dua kali liµit dari tingkat kemiskinan nasional per September 2019. Saat seseorangmemasuki usia lanjut, terdaµit tantangan secara ekonomi yang harus dihadapi yaitu menurunnya produktivitas dalam memperoleh pendaµitan serta meningkatnya pengeluaran terutama untukkesehatan . Hal tersebut menyeoo.bkan kelompok lansia relatif le bih rentan jatuh miskin, terutama oo.gi mereka. yang tidak tercakup dalam perlinsos. Meskipun tingkat kemiskinan kelompok usia lanjut cenderung le bih tinggi, saat ini cakuµin program perlinsos oo.gi kelompok ini sangat rendah. Program yang secara khusus didesain oo.gi kelompok usia lanjut, yaitu Bantuan Bertujuan Lanjut Usia (Bantu LU/ semula ASLUT) memiliki cakuµin yang sangat rendah . Cakuµin program perlinsos lain untuk kelompok lansia seperti PBI-JKN, dan jaminan sosial ketenagakerjaan maupun PKH juga masih sangat teroo.tas. Pada tahun 2021 , lansia yang telah menerima oo.nsos melalui PKH dan Bantu LU hanya sekitar 1, 1 juta jiwa. Padahal berdasarkan data BPS, di tahun 2019 terdaµit 25,64 juta lansia di Indonesia (9,6 persen dari total populasi), dan sekitar 11,05 jutajiwa (43,7 persen) masuk dalam kelompok penduduk miskin jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dan rentan (kelompok desil 1-4). Di sisi lain, besaran manfaat untul<: lansia dalam PKH dan Bantu LU belum cukup ideal yaitu sebesarRp2 ,4 jutaper tahun atauRp200 ribu per bulan. Secara total, alokasi anggaran terse but baru mencaµii 0,02 persen terhadapPDB, jauh di bawah negara-negara lain. Bahkan se bagai salah satu negara termiskin di Asia, Neµil telah mengalokasikan sekitar 1,3 persen PDB untuk bantuan keµida lansia, yang mencakup semua penduduk berusia 65 tahun ke atas dan semua perempuan yang hidup sendiri berusia di atas 60 tahun (TNP2K- MAHKOTA, 2018). Oleh karena itu, penting untuk memperluas cakuµin dan meningkatkan besaran bantuan bagi kelompok lansiayang sangat rentan ini. Pemberian bansos untul<: lansia perlu dilakukan dengan mengintegrasikan bagian PKH lansia dengan Bantu LU/ ASLUT yang diselenggarakan terpisah di luar PKH agar le bih bersinergi, efektif, dan efisien. Dalam jangka menengah, Pemerintah daµit memperluas cakuµin program bansos untuk lan sia secara bertahap agar daµit mencakup lansi a miskin dan rentan yang berusia di atas 70 tahun. Reformasi bansos untuk lansia diharapkan memberikan damµik yang le bih baik terhadap penurunan kemiskinan dan ketimµingan. Bantuan tersebut diharapkan daµit membantu lansia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Agar perluasan bansos lansia secara bertahap daµit berjalan lancar, terdaµit be beraµi faktor pen ting yang harus disiapkan yaitu: (i) dalam hal penargetan, perlu ditentukan sasaran dan kriteria penerima yang jelas, termasuk mekanisme verifikasi dan validasi, (ii) skema penyaluran harus dibuat sederhana dan mudah diakses mengingat kondisi lansia yang mobilitasnya semakin terbatas, serta (iii) diperlukan kesiaµin institusi pelaksana program dalam semua aspek teknis dan regulasi. Bansos untuk Penyandang Disabilitas Kondisi disabilitas sangat memengaruhi tingkat kesejahteraan dikarenakan penyandang disabilitas harus mengeluarkan biaya le bih akibat kondisinya. Lingkungan penunjang maupun fasilitas publik yang belum memadai dalam mengakomodasi ke butuhan individu penyandang disabilitas turut memperburuk kondisi terse but . Akibatnya, biaya untuk mobilitas µira penyandang untuk mengakses kebutuhannyajuga semakin meningkat. Berdasarkan data BPS tahun 2019, setengah penyandang disabilitas sedang/berat berada di kelompok masyarakat rentan dan miskin (desil 1-4) . Namun demikian, cakuµin perlinsos bagi kelompok penyandang disabilitas masih sangat terbatas. Pada tahun 2021 hanya terdaµit sekitar 150 ribu penyandang disabilitas yang mendaµitkan bantuan melalui program PKH dan Asistensi Rehabilitasi Sosial (At ensi) Penyandang Disabilitas . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tn perlinsos oo.gi kelomfX)k ini semakin menekankan pentingnya perluasan oo.nsos untuk penyandang disabilitas. Hal ini daµ: tt dilakukan dengan mengintegrasikan oo.gian PKH disabilitas dengan program Atensi untuk Penyandang Disabilitas yang diselenggarakan terpisah di luar PKH agar le bih efektif and efisien. Perluasan cakuµ: tn program yang dilakukan secara bertahap dengan mempertimoo.ngkan ketersediaan data, kesiaµ: tn implementasi program, dan juga ketersediaan anggaran. Perluasan oo.nsos untuk penyandang disabilitas daµ: tt dilakukan secara bertahap hingga mencakup seluruh penyandang disabilitas dalam DTKS yang berumur di oo.wah 70 tahun. Sementara itu, untuk penyandang disabilitas yang berusia 70 tahun ke atas daµ: tt dicakup dalam program oo.nsos untuk lansia. Saat ini, berdasarkan DTKS, jumlah terse but mencap: ti sekitar 1,05 juta jiwa atau tujuh kali lip: tt dioo.ndingkan cakuµ: tn program exi.sting. Besaran manfaat pun daµ: tt disesuaikan dengan mempertimoo.ngkan meningkatnya ke butuhan biaya hidup. Bantuan Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja clan Jaminan Kematian bagi Pekerja Informal Rentan Pekerja/buruh informal meruµ: tkan salah satu kelomfX)k yang rentan, terlebihjika pekerja terse but mengalami kecelakaan kerja/kematian sehingga menyeoo.bkan rumah tangganya jatuh miskin atau semakin miskin. Akan tetapi, perlinsos oo.gi kelomfX)k pekerja informal ini masih sangat teroo.tas jika dioo.ndingkan dengan kelomfX)k pekerja formal. Untuk memberikan perlindungan oo.gi kelomfX)k pekerja informal yang rentan, Pemerintah daµ: tt memberikan oo.ntuan iuran untuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm). Pemberian oo.ntuan ini melengkapi oo.ntuan iuran JKN yang saat ini telah diberikan oo.gi 96,8 jutajiwa. Pemberian oo.ntuan iuran JKK dan JKm diharapkan daµ: tt meningkatkan produktivitas pekerja informal karena mereka merasa terlindungi . Dengan meningkatnya produktivitas diharapkan daµ: tt meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan rumah tangga pekerja tersebut. Besaran iuran JKK dan JKm untuk pekerja informal saat ini relatif kecil, yaitu sekitar Rp16.500 per bulan. Untuk cakuµ: tn program, daµ: tt dimulai dengan cakuµ: tn yang teroo.tas dan kemudian diperluas sesuai dengan kesiaµ: tn implementasi dan ketersediaan anggaran. Untuk tahaµ: tn awal, bantuan daµ: tt diberikan kep: tda pekerja informal rentan dalam DTKS. Agar PBI JKK dan JKm daµ: tt dilaksanakan, maka perlu dipersiapkan regulasi, sasaran dan kriteria, serta mekanisme pelaksanaan program. Selain itu, perlu dilakukan sinkronisasi dengan program seruµ: t yang memberikan oo.ntuan keµ: tda kelomfX)k pekerja informal miskin dan rentan seperti asuransi nelayan. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jaminan Kehilangan Pekerjaan Reformasi perlinsosjuga menyasar pekerjayang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang diamanatkan oleh UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Program 1n1 bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat pekerja/buruh kehilangan pekerjaan . JKP melengkapi empat program jaminan sosial ketenagakerjaan yang telah berjalan (JKK, JKm, Jaminan Pensiun/ JP, dan Jaminan Hari Tua/ JHT) se rta ke bij akan pe sangon. De ngan adanya JKP, para peke rj a yang mengalami PHK diharapkan dapat menjaga daya beli sekaligus meningkatkan kemampuan agar dapat kemoo.li ke pasar tenaga kerja. Pemerintah telah menerbitkan peraturan mengenai pelaksanaan program JKP melalui PP Nomor 37 tahun 2021 tentang JKP . JKP dilaksanakan dengan mekanisme asuransi sosial dengan adanya urun iuran antara pemberi kerja dan Pemerintah . Manfaat yang diberikan berupa uang tunai, diberikan setiap bulan paling oo.nyak 6 bulan upah dengan skema 45 persen dari upah untuk 3 bulan pertama dan 25 persen dari upah untuk 3 bulan berikutnya . Manfaat lain dari program JKP adalah akses kepada informasi pasar kerja dan pelatihan kerja. Untuk memperoleh akses informasi pasar kerja, pekerja akan diberikan layanan informasi pasar kerja dan/atau bimbingan jam.tan berupa penyediaan data lowongan pekerjaan, asesmen diri, dan konseling karir. Manfaat pelatihan kerja diberikan berupa pelatihan berm.sis kompetensi melalui integrasi akses informasi pasar kerja dan sistem informasi BPJS Ketenagakerjaan dalam Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) . Untuk cakupan kepesertaan , program ini menyasar peserta yang aktif dalam jaminan sosial lainnya oo.ik di BPJS Kesehatan maupun BPJS Ke te nagakerj aan. JKP perlu ditempatkan dalam kerangka perlinsos secara keseluruhan dan sejalan dengan program Pemerintah lainnya. Terdapat be berapa hal pen ting yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan penyelenggaraan program, antara lain adanya tamoo.han kebutuhan anggaran untuk porsi iuran yang dioo.yarkan Pemerintah, skema rekomposisi di pembiayaannya, serta mitigasi atas potensi moral hazard yang dapat terjadi. Untuk itu , harus dilakukan perhitungan dengan cermat atas besaran dana kebutuhan pelat i han dan akses infomasi pasar kerja serta kebutuhan pemoo.yaran manfaat uang tunai. Selain itu, perlu dilakukan sinergi dengan program lainnya yang memberikan manfaat sejenis seperti Kartu Pra Kerja serta penguatan pengawasan ketenagakerjaan terhadap pekerja yang mengalami PHK . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dan Subsidi Listrik Rumah Tangga (RT) Berdasarkan analisis data Susenas 2019, subsidi non targeted menimbulkan ke bocoran manfaat, terutama subsidi LPG ta bung 3 Kg dan subsidi listrik rumah tangga (RT) 450 VA yang masih banyak dinikmati oleh golongan masyarakat mampu (inclusion error). Subsidi LPG Tabung 3 Kg bersifat regresif , dimana 40 persen golongan masyarakat terkaya menerima manfaat se besar 39,5 persen dari total subsidi LPG tabung 3 Kg, le bih be sar di bandingkan de ngan manfaat yang di te rima ole h 40 pe rse n golongan masyarakat te rmiskin yang se be sar 36, 4 pe rsen. Sementara itu, pada subsidi listrik masih terjadi inclusion error . Meskipun telah ada upaya perbaikan ketepatan sasaran untuk golongan RT R 1 900 VA yang hanya di be rikan bagi RT mi skin dan rentan sesuai DTKS, namun demikian subsidi listrik golongan RT Rl 450 VA masih diberikan kepada seluruh pelanggan. Berdasarkan data PTPLN pada tahun 2021, jumlah pelanggan Rl 450 VA adalah 24 ,5 juta. Setelah dipadankan dengan data kemiskinan DTKS, ditemukan bahwa hanya 9,3 juta pelanggan yang tercatat sebagai penduduk miskin dan rentan di DTKS, sedangkan 15,19 juta pelanggan tidak tercatat di DTKS atau dapat dise but se bagai golongan masyarakat mampu. Selain masalah ketepatan sasaran, evaluasi pelaksaan subsidi energi selama periode 2016-2020 menunjukkan adanya tambahan be ban APBN yang dise babkan oleh munculnya kewajiban pembayaran kompensasi. Hal ini terjadi karena tidak diberlakukannya kebijakan penyesuaian harga BBM (solar jenis bahan bakar tertentu, premium jenis bahan bakar khusus penugasan) sejak tahun 2016 maupun penyesuaian tarif listrik (tariff adjustmen~ sejak tahun 2017. Harga BBM maupun tarif listrik yang ditetapkan oleh Pemerintah selalu di bawah harga keekonomian yang berfluktuasi, sehingga Pemerintah harus mengganti kerugian BUMN dalam bentuk kompensasi . Fluktuasi harga keekonomian terutama disebabkan oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar dan harga minyak mentah dunia. Semakin tinggi harga minyak mentah dan semakin lemah nilai tukar rupiah, semakin tinggi harga keekonomian. Terjadinya pandemi COVID-19 telah menyebabkan tren penurunan harga minyak mentah dan gas yang mendorong turunnya harga keekonomian BBM, listrik, maupun LPG. Kondisi ini menjadi momentum yang tepat bagi Pemerintah untuk menerapkan kembali kebijakan penetapan harga sesuai dengan harga keekonomian dengan tetap mempertimbangkan daya beli masyarakat. Permasalahan ketidaktepatan sasaran dan semakin besarnya be ban fiskal untuk subsidi energi membuat Pemerintah harus mendesain ulang kebijakan maupun mekanisme penyaluran subsidi energi . Mengacu pada keberhasilan program bansos untuk mengurangi inclusion error melalui ke bijakan jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penyaluran oo.nsos secara targeted, Pemerintah berupaya mentrasformasikan subsidi energi (LPG Tabung 3 Kg dan Listrik RT) yang beroo.sis komoditi (non targeted) menjadi subsidi berbasis orang (targeted). Target sasaran penerimanya adalah 40 persen golongan masyarakat miskin dan rentan yang tercatat dalam DTKS. Mengingat mempunyai target sasaran yang sama dengan program bansos, maka pelaksanaan transformasi terse but dapat diintegrasikan dengan program oo.nsos lainnya seperti program Kartu Semoo.ko. Mekanisme transfromasi subsidi LPG tabung 3 Kg dan subsidi listrik RT harus menerapkan dua konsep utama, yaitu harga komoditas LPG tabung 3 Kg maupun tarif listrik golongan rumah tangga harus disesuaikan dengan harga keekonomian (getti.ng the price right) dan melindungi masyarakat miskin dan rentan (protect the poor,. Dengan penerapan harga keekonomian, otomatis akan terjadi kenaikan harga eceran untuk LPG tabung 3 Kg dan tarif listrik. Hal ini berpotensi menurunkan daya beli masyarakat miskin dan rentan. Oleh karena itu, untuk melindungi golongan masyarakat tersebut, Pemerintah harus terus memberikan bantuan agar tetap menjaga daya beli. Secara umum, mekanisme transformasi subsidi energimenjadi oo.ntuan langsung non tunai dapat dilihat pada Gamoo.r 11. Gambar 11 Konsep Transformasi Subsidi Energi Kondisi existing Konsepsi Reformasi • Subsl di lerbuka bersifat regresif, lebih banyak dlnikmati golongan kaya (inclusion error); • Program per1indungan sosial berbasls orang dapat mengurangi inclusion error, serta efektif menurunkan kerniskinan dan ketimpangan; Harga barang dikembalikan pada l'@IIHl: : fh mekanisme harga pasar sesuai dengan harga keekonomian yang efisien T ransformasi ke Subsidi Berbasis Orang (P rogram Perl indungan Sos ial) 41 Protect • Penyesuaian HJE LPG tabung 3 Kg secara bertahap, disertai upaya transformasl subsidi LPG dan Milan serta tistrik sebagai bagian dari per1insos th e Poor S rt '~ mulai 2022; • Penerapan kebijakan tariff adjustment listrik untuk pelanggan non subsldi; Kelompok masyarakat tertentu (miskin dan ren tan) per1u dilindungi melalui • Subsldi tepat sasaran untuk R1 450 VA sesuai DTKS (2022); mekanisme bantuan , sehingga tetap dapat mempunya l daya beli untuk Catalan: _ TrtJnMOml ui &ubsidi jug• harus diserlai dengen kebijlll<en penyesuailJll harps .solar mengakses energl danpr&mium IV.2.4. Infrastruktur Terjadinya pandemi COVID-19 menyeoo.bkan penundaan be berapa rencana pemoo.ngunan infrastruktur strategis di tahun 2020 seh i ngga aktivitas sektor konstruksi menurun. Hal ini berdampak pada perlamoo.tan impor terutama oo.gi oo.rang modal pendukung kontruksi, turunnya serapan tenaga kerja, tidak terserapnya oo.han oo.ku domestik, serta tertundanya manfaat ekonomi akioo.t perlamoo.tan penyelesaian infrastruktur terse but . Secara konseptual, infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk mendorong kemba li aktivitas ekonomi . Dalam jangka pendek, pemoo.ngunan infrastruktur menjadi motor penggerak ekonomi dari si si permintaan melalui penciptaan lapangan kerja ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dan peningkatan konsumsi, terutama dalam kondisi pandemi COVID- 19 . Dalamjangka panjang, infrastruktur berkontribusi di s1s1 penawaran melalui peningkatan kapasitas produksi, perbaikan arus ha.rang dan jasa sehingga tercipta efisiensi ekonomi. Peringkat daya saing Indonesia menurut Global, Competitiveness Report (2019) menduduki peringkat 50 dunia (dari 140 negara sampel). Peringkat daya saing Indonesia terse rut antara lain dipengaruhi oleh kondisi infrastruktur Indonesiayang kurang be rdaya saing di bandingkan ne gara te tangga. Infrastruktur Indonesia berada di peringkat 72, lebih rendah dari peringkat Singapura, Malaysia, dan Thailand. Grafik 56 Peringkat Infrastru.ktur Negara ASEAN 96 58 ■ Overall Ranking ■ lnfrastruktur Source: Global competitiveness Report, 2019 Melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2020, Pemerintah menargetkan percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) bagi 201 proyek dan 10 program dalam jangka menengah . Proyek dan program terse but di antaranya meliputi 54 proyek jalan, 57 proyek irigasi, 18 proyek kawasan, 15 proyek kereta, 1 program smelter, dan 1 program ketenagalistikan . Adapun estimasi kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan PSN terse but di atas sebesarRp4.817,7 triliun. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Graflk 57 Alokasi lnfrastruktur APBN (Rp Triliun) 450,0 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 - Pusat - TKDD Pembiayaan ...,. Total Source: Ke menterian Keuangan , 2021 Pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur antara lain melalui pengalokasian anggaran infrastruktur dalam APBN yang terus meningkat. Namun demikian, Pemerintah masih menghadap. tantangan keterbatasan ruang fiskal (fiscal space) dalam memenuhi ke butuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, pemenuhan alokasi anggaran infrastruktur ditempuh melalui berbagai langkah efisiensi, pengembangan pembiayaan kreatif, serta penguatan peran sektor swasta, BUMN, dan BUMD. Ada pun tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur, antara lain yaitu: (i) Prioritisasi proyek di tengah keterbatasananggaran . Dengan keterbatasan ruang fiskal , Pemerintah harus lebih selektif dalam menyusun skala prioritas pembangunan. Saat ini, yang menjadi prioritas adalah proyek yang memiliki daya dukung bagi ekonomi dan berkontribusi terhadap penanganan COVID 19 . Oleh karena itu , infrastruktur sosial seperti sekolah dan rumah sakit, dan infrastruktur berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi krusial untuk terus dilanjutkan pembangunannya. (ii) Keterbatasan pelaksanaanpembangunan di tengah pandemi. Diperkirakan penyelesaian pandemi COVID-19 membutuhkan waktu yang tidak cepat. Namun demikian, pembangunan infrastruktur tetap harus dilaksanakan untuk mendukung tetap terjaganya momentum pertumbuhan ekonomi. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang memperhatikan protokol kesehatan agar risiko penularan COVID-19 terjagadan proses bisnis proyek tetapt e rlaksana (iii) Keterbatasan pembiayaan infrastruktur Keterbatasan pembiayaan infrastruktur dalam APBN memerlukan dukungan skema pembiayaan kreatif. Pemerintah terus mendorong pengembangan pembiayaan kr e atif untuk meningkatkan peran swasta , BUMN, BUMD, dan Pemda melalui skema KPBU atau non KPBU. Adapun skema dukungan Pemerintah yang tersedia diantaranya Viability Gap Fund (VGF), Project Development Facility (PDF), dan Availability Payment (AP), serta penjaminan Pemerintah melalui Pr Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Berdasarkan berbagai tantangan terse but, arah ke bijakan anggaran infrastruktur pada tahun 2022 adalah se bagai berikut: : 1. Mengoptimalkan alokasi anggaran infrastruktur y ang tersedia untuk proyek-proyek prioritas.
Mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur yang tertunda akibat pandemi COVID-19 dengan tetap menjaga protokol kesehatan . 3 . Memberdayakan peran swasta , BUMN, BUMD, dan Pemda melalui pengembangan pembiayaan kreatif dan inovatif untuk menutup gap pembiayaan infrastruktur. IV.2.5. Arah Reformasi Birokrasi , ASN dan Program Pensiun Masa Depan Reformasi birokrasi menjadi salah satu program utama Pemerintah dalam membangun aparatur negara yang berkualitas. Reformasi birokrasi merupakan transformasi segenap aspek dalam manajemen pemerintahan menuju pemerintahan berkelas dunia. Dengan reformasi birokrasi , akan tercipta perbaikan tata ke lola pemerintahan yang baik sebagai prasyarat utama pembangunan nasional. Semakin baik tata kelola pemerintahan, akan semakin cepat pel aksanaan pembangunan nasional. Reformasi birokrasi dilaksanakan melalui berbagai program dan ke giatan se bagaimana di tuangkan da l am Pe raturan Pre siden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Pengelolaan reformasi birokrasi dibagi dalam tiga periode Road Map Reformasi Birokrasi Nasional , yaitu periode tahun 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024. Saat ini Reformasi Birokrasi telah masuk periode ketiga . Tujuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi 2020-2024 adalah menciptakan pe me rin tahan yang baik dan be rsih . Ada pun sasaran Re formasi Birokrasi meliputi: (i) birokrasi yang bersih dan akuntabel; (ii) birokrasi yang kapabel ; serta (iii) pelayanan publik yang prima. Ke berhasilan Reformasi Birokrasi ke de pan ditandai dengan: (i) kelembagaan yang ramping struktur dan banyak/kaya fungsi, efisien, dan ef e ktif; (ii) sumber daya manusia aparatur ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA yang ditandai oleh PNS yang profesional, netral, sejahtera, berdayaguna, produktif, transparan, bersih, dan beoo.s KKN; (iii) manajemen dengan tata kerjayang tertib, efisien, dan efektif; (iv) akuntabilitas kinerja aparatur yang menciptakan instansi Pemerintah berkualitas tinggi, akuntabel, dan beoo.s KKN; (v) pengawasan yang komprehensif dan terkoordinasi dengan oo.ik; (vi) pelayanan publik yang prima dalam arti pelayanan yang cepat, tepat, adil, transparan, dan akuntabel; (vii) penegakan etika dan kode etik; (viii) budaya kerja produktif yang mampu memoo.ngun kultur birokrasi Pemerintahyang produktif, efisien, dan efektif . Saat ini dunia tengah menghadapi era industri 4.0 yang ditunjukkan dengan penggunaan jaringan internet pada hampir segala urusan (internet of things), otomatisasi di segala bidang, termasuk peruoo.han digitalisasi kerja di pemerintahan. Birokrasi semestinya dapat merespons segala tantanganyangtimbul akioo.t peruoo.han itu, yaitu melalui reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas ASN. Peruoo.han lingkungan yang sangat cepat seoo.gai dampak dari perkemoo.ngan TIK sering dise but dengan VUCA yang merupakan singkatan dari: (i) Volatility, bergejolak dan beruoo.h- uoo.h secara cepat; (ii) Uncertai.nty, ketidakpastian mengenai keadaan saat ini; (iii) Complexity, kompeksitas permasalahan dan oo.nyak faktor penentu; dan (iv) Ambiguity , ketidakjelasan dari suatu kejadian. Indikator terse but pen ting untuk dipahami oleh para ASN, terutama pegawai generasi milenial yang memiliki talenta yang dapat diarahkan untuk meneruskan birokrasi ke depan. Untuk menjawab peruoo.han lingkungan strategis yang bersifat VUCA, maka profil ASN berkinerja tinggi (HighPerfomung Civi.l Servi.ce) harus memiliki 4 (empat) area kemampuan, meliputi: penyusunan ke bijakan, bekerjasama dengan masyarakat, berkolaborasi dalam jejaring, dan pengelolaan kontrak pekerjaan .. Tabel 13 Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi Pembangunan ASN Tahun 2020-2024 ARAH SASARAN KEBIJAKAN STRATEGI Meningkatkan Pemoo.ngunan Perencanaan dan penetapan Prof e sionalitas prof e sionalitas ke butuhan ASN se suai ke butuhan ASN ASN yang organisasi untuk melaksanakan visioner dan be oo.n ke rj a adaptif Pengadaan/Rekrutmen ASN secara terhadap transparan dan berkeadilan, peruoo.han berdasarkan perencanaan yang lingkungan oo.ik Sistem Merit diterapkan Penguatan Sistem Merit Pengemoo.ngan kompetensi ASN untuk meningkatkan kompetensi secara pengelolaan jdih.kemenkeu.go.id MENTERlKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ARAH SASARAN KEBIJAKAN STRATEGI konsisten ASN pada ASN dalam rangka penguatan pada setiap setiap organ1sas1 instansi Kementerian, Penilaian kinerja dan disiplin ASN pemerintah Lemoo.ga, dan secara riil dalam rangka pemberian (Kementerian, Pemda penghargaan dan sanksi y ang Lemoo.ga, dan be r ke adilan Pemda) Pengemoo.ngan karier ASN lingkup nasional dan instansi berdasarkan sistem merit Pemberian gaji, tunjangan, perlindungan, pensiun, dan j aminan har i t ua oo.gi ASN se cara memadai Sumber: Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi , 2021 Reformasi Sistem Pensiun Salah satu oo.gian dari pelaksanaan Reformas i Birokrasi adalah mewujudkan sistem pensiun yang adil melalui reformasi sistem pensiun . Sampai saat ini , penyelenggaraan pemoo.yaran pensiun ASN masih berdasarkan Undang - Undang Nomor 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda / Duda Pegawai. Pasal 11 UU terse but menye butkan oo.hwa manfaat pensiun pegawai se bulan adalah 2,5 persen per tahun dari gaji pokok atau maksimal 75 persen dari gaji pokok dengan masa kerja 30 tahun. Saat ini yang menjadi dasar perhitungan manfaat pensiun adalah gaji pokok, termasuk gaji pokok tamoo.han dan/ a tau gaji pokok tamoo.han peralihan. Be sar a n gaji pokok PNS terakhir diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2019 dengan sistem berjenjangsesuaigolongan dan lama masa kerja. Dalam peraturan terse but, gaji pokok terbesar untuk golongan IVe dengan masa kerja paling lama adalah sebesar Rp5,9 juta . Dengan be saran gaji pokok terse but, manfaat pensiun yang diterima hanya sebesar Rp4,42 juta per bulan . Dalam perkemoo.ngannya, Take Home Pay (THP) yang diterima oleh PNS bukan hanya unsur gaji pokok , juga terdapat unsur lainnya , antara lain tunjangan kinerja yang besarannya berbeda-beda tiap instansi Pemerintah. Porsi gaji pokok saat ini merupakan oo.gian dari THP . Dengan perhitungan manfaat pensiun yang mengacupada gaji pokok, semakin tinggi golongan PNS akan semakin rendah persentase manfaat pensiunnya dioo.ndingkan penerimaan ketika masih menjadi PNS aktif (replacement ratio), seoo.gaimanaditunjukan pada Grafik 58 . jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 58 Replacement Ratio Pada berbagai Pangkat clan Golongan so 45% 38,42% 45 40% 40 35% 35 30% f 30 25% .:
25 i:
. 20% ci: : : 20 15% 15 10% 10 s 5% 0 0% Go! II la/Staf Go! !Va/Es IV Go! !Vb/Es III Go! !Vd/Es II Go! !Ve/Es I - Pendapatan Semasa bertugas Uang Pens iun ~ Prosentase Pensi un (RHS) Sumber : KementerianPendayagunaanAparaturNegaradan ReformasiBirokrasi, 2021 Melihat kecilnya nilai manfaat pensiun PNS, Pemerintah melakukan pemoohasan basis manfaat pensiun PNS yang semula mengacu r,ada gaji JX)kok menjadi mengacu r,ada THP. Dengan perhitungan manfaat pensiun berbasis THP , manfaat pensiun yang akan diterima PNS dar,at menjadi lebih besar. Manfaat pensiunyanglebih besar dar,at meningkatkan daya beli r,ada usia pensiun sehingga proses consumption smoothing (stabilisasi standar kehidur,an antara usia produktif dan usia pensiun) dar,at terjadi. Sistem pemooyaran pensiun sekarang ini menggunakan skema pay as you go, pemooyaran manfaat pensiunan PNS diooyarkan secara langsung dari APBN setelah pegawai yang bersangkutan mulai memasuki masa pensiun. Pada tahun 2020, Pemerintah melakukan pemooyaran manfaat pensiun sebesar Rp125,5 triliun atau setara 0,8 persen PDB. Keder,an, sistem pemooyaran pensiun diarahkan menggunakan skema pemooyaran secara penuh (fully funded), yaitu manfaat pensiun yang diterima PNS dikaitkan dengan iuran yang diooyarkan oleh Pemerintah dan pegawai itu sendiri. PNS dar,at menentukan berar,a besaran pensiun yang ingin diterimanya di kemudian hari nanti. Besaran pensiun tersebut seoogai dasar penghitungan iuran yang harus diooyar tiap bulannya selama masa kerja. Pembayaran pensiun dengan sistem fully funded , semua iuran dari PNS dan pemerintah seoogai pemberi kerja akan dikumpulkan terlebih dahulu menjadi anggaran dana pensiun. Iuran dari kedua sumber tersebut dikumpulkan r,ada lembaga pengelola dana pensiun. Be saran pe nsi un yang di te rima PNS di ke mudian hari be rasal dari iuran pensiun dan hasil investasi dari pengelolaan dana pensiun . Dengan sistem fully funded , be ran APBN untuk memooyar ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pensiun PNS akan menjadi berkurang. Beberapa kelebihan sistem fully funded di banding pay as you go adalah: (i) terjadi akumulasi dana sehingga menjadi tabungan masa depan ; (ii) menciptakan cadangan keuangan nasional; (iii) meringankan be ban Pemerintah se bagai pemberi kerja ; (iv) menciptakan lapangan kerja. Pada benchmarking dengan negara lain, sistem pensiun Indonesia masih perlu ditingkatkan. Monash University telah menyusun kajian tentang skemapensiun dibeberapa negarayang dilaporkan dalam Melbourne Mercer Global. Pension Index. Studi ini membandingkan sistem pensiun di 37 negara, yang mencakup berbagai ke bijakan dan praktik pensiun, dan memberikan indikator untuk perbaikan skema pensiun. Penyusunan Global. Pension Index menggunakan 3 indikator utama yaitu: (i) kecukupan (Adequacy), melihat bagaimana sistem pensiun bermanfaat bagi orang miskin dan berbagai penerima pendapatan. Selain itu, ukuran kecukupan mempertimbangkan ke e fektifan sistem, tingkat tabungan rumah tangga, dan tingkat kepemilikan rumah; (ii) ke berlanjutan (sustai.nability), mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berkelanjutan sistem dana pensiun. Indikatornya meliputi tingkat cakupan program pensiun swasta, utang pemerintah, dan pertumbuhan ekonomi; (iii) integritas (integrity), mengkaji komunikasi, biaya, tata kelola , regulasi , dan perlindungan program . Gambar 12 Arab Reformasi Pensiun PNS Perubahan Formu la Pay As You Go Transfomasi Keleml>agaan O idanai oleh AP B N Manfaat Pasti (DB) Skema Pen d anaan SETELAH FORMULA D I TENTUKAN MAKA B esar man f aat telal ditent u kari AKAN DI LAKUKAN TRAHSFORMASI P ay As You Go/ KELEMBAGAAN TERMASUK PEHGETATAN ( define be n efif) Fu lly Funded PELAPORAN , PEHGAWASAN, DAN PENGUKURAN KINERJA I NVESTASI Ske ma manfaat Fully Funded De fine d Be ne fiV Selain P egawai juga melibalka n Defined Controution P emerintah Pu sat dari P emda membayar porsi iurari J uran Pasti (DC) Besar manfaat berdasarkan iurari dan hasil pengembangannya Sumber: KementerianKeuangan , 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 13 Skema Pensiun Indonesia Dibandingkan Negara Lain 90 80 70 60 so 40 30 20 10 0 Adequacy Sustainability Integrity ■ Rata-rata 37 negara I Indonesia ■ Malaysia ■ Filipina ■ Singapura Thailand Sum ber: Melbourne Mercer Global Pension Index 2019 ( 100 = Sangat baik) Hasil laporan pada tahun 2019 menempatkan Indonesia pada peringkat 27 dari 37 negaradengan skor sebesar 52,2 (skor 100 adalah terbaik) . Sistem pensiun terbaik adalah Belanda dengan skor 81, diikuti oleh Denmark (skor 80,3), dan Australia (skor 75,3) . Di kawasan Asean, sistem pensiun terbaik adalah Singapura yang menempati peringkat 7 (skor 70,8), Malaysia peringkat 16 (skor 60,6), Philipina 34 (skor 43,7), dan Thailand sebagai peringkat terakhir 37 (skor 39,4). Rata-rata skor sistem pensiun pada 37 negara untuk indikator adequacy adalah sebesar 60,6; Sustainability sebesar 50,4; dan Integrity sebesar 69,7 . Sementara skor sistempensiun Indonesia untuk indikator adequacy se besar 46, 7; Sustainability sebesar 47,6; dan Integrity sebesar 67,5. Dari ketiga indikator terse but, Indonesia te rtinggal pada indikator adequacy di banding rata-rata dari 37 negara. Manfaat pensiun yang diterima masih terlalu rendah. Upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem pensiun yang dapat meningkatkan besaran pensiun dengan risiko fiskalyang terkendali merupakan suatu keniscayaan. IV.3. Reformasi Fiskal IV.3.1. Penguatan Kualitas Belanja (Spending Better) Salah satu tantangan yang dihadapi Pemerintah dari sisi pelaksanaan belanja negara adalah ruang fiskal yang belum optimal. Terbatasnya ruang fiskal yang dimiliki Pemerintah dipengaruhi belum optimalnya capaian pendapatan negara terutama penerimaan perpajakan, serta terdapat belanja wajib ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESlA (mandatory spending) yang relatif cukup besar. Setiap tahunnya, Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 persen dan Anggaran Kesehatan 5 persen dari APBN seoo.gaimana diamanatkan konstitusi. Selain itu, Pemerintah juga masih menghadapi tantangan berupa belanja yang bersifat mengikat yang masih perlu dikendalikan, antara lain seperti belanja operasional, pemoo.yaran bunga utang, pembayaran pensiun PNS. Teroo.tasnya ruang fiskal dapat mengurangi fleksibilitas Pemerintah dalam mengalokasikan anggaran belanja pada program - program prioritas lainnya. Di sisi lain, Pemerintahjuga masih menghadapi tantangan dalam melakukan peroo.ikan pola dan penyerapan anggaran agar dapat secara le bih efektif menghasilkan output/ outcome yang optimal oo.gi masyarakat dan perekonomian. Pemerintah secara konsisten menempuh beroo.gai strategi kebijakan yang diarahkan untuk penyehatan fiskal. Dari sisi belanja, upaya yang dilakukan adalah dengan terus melakukan penguatan kualitas belanja (spending better). Spending better pada esensinya adalah kebijakan untuk mendorong pengelolaan belanja agar dapat dilakukan secara lebih efisien namun efektif memberikan dampak yang optimal terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Pada prinsipnya, peningkatan kualitas belanja tidak hanya dilakukan melalui proses realokasi dari belanja konsumtif ke belanja produktif, tetapi juga harus dilakukan peningkatan kualitas penyerapannya serta mengedepankan value for money agar dapat lebih efektif memberikan stimulasi oo.gi roda perekonomian dan peningkatan derajat kesejahteraan. Di tengah beroo.gai tantangan pengelolaan fiskal, Pemerintah berkomitmen untuk terus melanjutkan reformasi penganggaran , terutama dari sisi pengelolaan belanja. Upaya yang dilakukan antara lain dengan mengedepankan kerangka zero-based budgeting dalam proses pe re ncanaan dan pe nganggaran. De ngan demikian, pengalokasian anggaran tahun berikutnya tidak harus disertai dengan kenaikan anggaran ( incremental basis) dari anggaran tahun se belumnya. Pengalokasian anggaran dengan konsep zero-based budgeting akan mengedepankan pengelompokkan ke butuhan alokasi belanja menjadi tiga kelompok besar yaitu (i) belanja ke butuhan dasar yang diarahkan untuk efisiensi birokrasi ( basic spending), (ii) belanja yang diarahkan untuk intervensi pemerintah pada program prioritas (priority spending), serta (iii) belanja yang disiapkan se oo.gai buffer dalam mengantisipasi berbagai risiko (automatic stabilizer). Basic spending pada dasarnya merupakan belanja minimum yang harus dialokasikan untuk mendukung operasional K/L dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, serta untukmemenuhikewajibm Pemerintah kepada pihak ketiga seperti pemoo.yaran bunga utang dan pembayaran manfaat pensiun PNS. Meskipun sifatnya ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA adalah belanja dasar, Pemerintah terus mendorong dilakukannya efisiensi pada basic spending antara lain dengan melakukan penguatan standarisasi biaya berdasarkan kegiatan , jenis layanan/ output yang dihasilkan, dan tingkat kemahalan wilayah . Pemerintah secara konsisten terus meningkatkan kualitas pada belanja yang diarahka n se oo.gai intervensi pemerintah pada program-program prioritas da l am mencapai target pemoo.ngunan nasional. Program-program prioritas tersebut antara lain pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial dan infrastruktur. Penguatan dukungan fiskal pada program-program prioritas terse but diper l ukan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing oo.ngsa . Pengalokasian anggaran untuk belanja prioritas terse but senantiasa di l akukan berm.sis kinerja (performance-based budgeting) dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan output dan outcome yang diharapkan ( result-based budgeting). Gambar 14 Model Reformasi Penguatan Kualitas Belanja TANTANGAN PELAKSANAAN APBN REFORMASI : FOIWS , ERSIEN, SINERGIS , BERBASIS HASI L lllllkSpenclng i-_..., L, Gajl & Operaslonal, Raultbo-,J ""tformana,bawl o.l. belonjo peg•wol, opero,lonol, a.I. kesehatan, Pe rti nsos, o.l. ~npn untuk bunga utan& BPJSASN, penslun Pendldlbn, lnlrostruktur kebutuhan mend ... k Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Di sisi lain, alokasi anggaran yang disiapkan se bagai buffer juga diperlukan dalam mengantisipasi beroo.gai ketidakpastian, seperti risiko ekonomi, bencana alam serta penye oo.ran waoo.h penyakit. Untuk itu, perlu didorong pelaksanaan anticipatory spending yang dapat berperan se oo.gai automatic stabil izer sehingga dalam keadaan mendesak penyelamatan ekonomi dapat segera di l akukan secara cepat dan pengelolaanAPBN yang sehat tetap terjaga. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Untuk tahun 2022, Pemerintah secara konsisten akan melanjutkan penguatan kualitas belanja yang diarahkan untuk menstimulasi perekonomian dan kesejahteraan, mendorong penyehatan fiskal, serta berkontribusi pg.da peroo.ikan neraca pemerintah. Secara umum, penguatan kualitas belanja di tahun 2022 akan dilakukan an tar a lain me lal ui: a . Fokus pg.da priori tas dan orie n tasi pg.da hasil ( _result based); _ b. Peningkatan efektivitas birokrasi disertai dengan peroo.ikan pengelolaan belanja pegawai; c . Efisiensi belanja non-prioritas pusat dan daerah yang meliputi: • Penghematan belanja barang, antara lain oo.rang non operasional (honor, oo.han dan ATK), perjalanan dinas, dan pg.ke t meeting. • Penajaman dan sinkronisasi antara K/L dan Pemda dalam belanja oo.rang yang diserahkan ke masyarakat/ Pemda . • Penguatan belanja modal, antara lain melalui refocusing belanja modal untuk mendukung transformasi ekonomi (TIK, konektivitas , energi dan pg.ngan), pemoo.tasan pengadaaan pemoo.ngunan gedung dan kendaraan dinas oo.ru. d . Antisipg.si terhadap ketidakpg.stian melalui program jaring pengaman sosial yang adaptif yang juga berfungsi se oo.gai _automatic stabilizer; _ e. Peningkatan efektivitas oo.nsos dan subsidi antara lain dilakukan melalui penyempurnaan data, integrasi dan sinergi program, oo.nsos yang komprehensif serta transformasi subsidi ke bansos. N.3.2 . Optimalisasi Pendapg.tan Reformasi Perpajakan Pandemi COVID-19 yang terjadi pg.da tahun 2020 mengakioo.tkan penerimaan perpg.jakan turun cukup dalam, yaitu berkurang -16,88 persen dari tahun 2019 . Hal tersebut selanjutnya mengakioo.tkan rasio perpg.jakan turun menjadi 8,33 persen atau terendah dalam dua dekade terakhir. Se oo.gai resp: ms atas penurunan rasio perpg.jakan terse but, Pemerintah melakukan serangkaian ke bijakan untuk kembali meningkatkan penerimaan perpg.jakan, a tau dikenal se oo.gai reformasi perpg.jakan. Reformasi perpg.jakan yang mulai dilakukan pg.da 2020 tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan penerimaan perpg.jakan melalui perluasan oo.sis pemajakan, namun juga merefleksikan peran Pemerintah untuk turut mendorong perekonomian nasional melalui pemberian insentif perpg.jakan. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dalam rangka memitigasi pandemi COVID-19, Pem e rintah melakukan respons kebijakan yang extraordinary, cep: lt, dan terukur. APBN digunakan sebagai instrumen untuk menahan damp: lk p: lndemi terhadap perekonomian dan mendukung pemulihan ekonomi p:
SCap: lndemi. APBN bekerja keras melalui pengalokasian anggaran penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional p: lda tahun 2020 dan 2021. Alokasi anggaran terse but digunakan untuk melindung i masyarakat dan mendukung dunia usaha agar tidak terpuruk le bih dalam selama masa p: lndemi COVID-19. Dengan belanja negara yang semakin meningkat dan pendap: ltan negara yang menurun di saat p: lndemi, defisitAPBN mele bar menjadi 6, 1 persen terhadapPDB tahun 2020 dan diperkirakan menjadi 5,7 persen terhadapPDB p: lda tahun 2021. Defisit APBN yang cukup besar tersebut menimbulkan potensi risiko ke berlanjutan pengelolaan APBN di masa mendatang, berup: l risiko bertambahnya pembiayaan dan hutanguntuk mendanai belanja negarayangmeningkat terse but. Sementara itu, Pemerintah juga harus mendorong pemulihan ekonomi guna memastikan kesinambungan fiskal dan pembangunan nasional, dengan meningkatkan pendap: ltan negara, mengefisienkan belanja negara, serta membatasi terjadinya peningkatan hutang . Untuk itu , diperlukan adanya langkah terobosan guna menyiapkan APBN yang handal dan berkelanjutan dalamjangka p: lnjang serta mampu segera mendorong pemulihan ekonomi . Re formasi ke bij akan dan administrasi pe rp: lj akan yang di te mpuh melalui perubahan UU KUP dap: lt menjadi opsi untuk meningkatkan sumber pendap: ltan negara dalam mendanai APBN. Perubahan aturan perp: ljakan ditujukan untuk menciptakan sistem perp: ljakan yang le bih sehat dan adil, serta kompetitif yang mendukung sustainabilitas penerimaan j a ngka p: lnjang. Reformasi terse but dilaksanakan antara lain melalui perluasan basis perp: ljakan, peningkatan kep: ltuhan sukarela Wajib Pajak , perlakukan prinsip perp: ljakan yang adil dan setara yang sejalan dengan perubahan struktur perekonomian yang terus berkembang, serta penguatan administrasi perp: ljakan . Dari sisi peraturan perp: ljakan , reformasiyang dilakukan antara lain meliputi perubahan materi atas UU KUP, UU PPh , UU PPN, pengenaan Pajak Karbon , dan perubahan atas materi UU Cukai . Pada tahun 2020, sebagai langkah awal perluasan basis pemajakan, Pemerintah memberlakukan pengenaan PPN atas Pe rdagangan Me lal ui Sis tern Ele ktronik (PMSE). Pe nge naan p: lj ak atas barang dan jasa digital dari luar negeri yang dijual kep: lda pelanggan domestik terse but diberlakukan seiring dengan pesatnya pertumbuhan penggunaan produk digital luar negeri di Indonesia. Penerap: ln PPN atas PMSE diharapkan dap: lt menjadi sumber penerimaan p: ljak baru di masayang akan datang. Se lain itu, pemungutan PPN atas PMSE bertujuan untuk menciptakan keadilan p: ljak bagi penyedia produk digital dalam dan luar jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA negeri, sehingga pen y edia produk digital dapat bersaing de ngan sehat . Selanjutnya, perluasan basis pemajakan dilakukan melalui pemberlakuan UU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Meterai menggantikan UU Nomor 13 Tahun 1985 yang telah berlaku selama 35 tahun. Dalam UU y ang baru tersebut, selain menaikkan tarif meterai , Pemerintah juga memperluas je nis dokumen y ang dapat dikenakan bea meterai, yaitu dokumen elektronik. Dengan demikian , mulai tahun 2021 Pemerintah dapat menarik bea meterai atas transaksi digital m e lalui e- commerce. Seiring de ng a n berkembangnya transaksi digital di tanah air , ketentuan baru tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pen e rimaan negara dari bea meterai. Masih terkait dengan produk digital , Pemerintah masih mengkaji pengenaan pajak atas industri Financial Technology (Fin te ch). Hal ters e but karena terdapat potensi penerimaan PPh atas bunga yang diterima lender dalam transaksi Peer-to-Peer Lending y ang nilai transaksinya cukup signifik a n dalam be be rapa tahun terakhir. Selain itu , pengenaan PPN atas penjual a n pulsa telepon prabayar telah diberlakukan pada awal tahun 2021. Di samping tujuan utamanya untuk memperluas basis pemajakan, kebijakan pengenaan pajak atas produk digital yang tengah gencar dilakukan oleh Pemerintah dimaksudkan untuk me n y esuaikan ketentuan pajak dengan perkembangan teknologi. serta kelaziman praktik pemajakan internasional. Dalam menyongsong era digitalisasi, ke bijakan terse but menjadi pen ting dalam memberikan kepastian hukum bagi penyedia produk digital. Se lain pajak atas Fintech, ke bijakan lain y ang masih dalam tahap kajian antara lain: penurunan threshold Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan penurunan omset PPh Final. Dari s1s1 c ukai, sebagaimana diketahui sejak diberlakukannya UU Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai, Barang Kena Cukai (BKC) yang menjadi obyek pungutan cukai hanya terdiri dari 3 jenis , y aitu: Hasil Tembakau (rokok), Etil Alkohol, dan Minuman Mengandung Etil Alkohol. Masih sedikitnya oqjek cukai terse but dirasa tidak lagi sejalan dengan perkembangan praktik cukai di dunia , dimana y ang menjadi obyek pemungutan cukai mencakup ha.rang dan jasa. Dengan dinamika perkembangan kesadaran masyarakat atas kondisi lingkungan hidup dan kesehatan , be berapa negara menerapkan perluasan pungutan cukai terhadap ha.rang yang atas konsumsinya dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya plastik, minuman berpemanis , BBM, dan beberapa ha.rang lainnya. Hal-hal tersebut yang kemudian direspons Pem e rintah dengan melakukan upaya ekstensifikasi Barang Kena Cukai. Pada tahun 2020 , Komisi XI DPR RI telah memberikan persetujuan untuk memungut cukai atas kantong plastik yang rencananya akan diimplementasikan di tahun 2021 . Hal ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan di s aa~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA yang bersamaan akan daµ:
t menamoo.h penerimaan negara dari sektor cukai . Diharapkan dengan langkah awal ini, rencana ekstensifikasi cukai akan daµ:
t dikemoo.ngkan sesuai dengan perkemoo.nganjaman dengan mengadopsi best practice di negara lain yang relevan dengan kondisi di Indonesia. Selanjutnya, Pemerintah beruµ:
ya mendorong pemulihan perekonomian melalui relaksasi ke bijakan perµ:
jakan se oo.gai · salah satu instrumen fiskal. Melalui UU Nomor 2 Tahun 2020, Pemerintah menurunkan tarif PPh Badan dari 25 persen menjadi 22 persen µ:
da tahun µ:
jak 2020 dan 2021, dan menjadi 20 persen mulai tahun µ:
jak 2022. Kebijakan ini tentu berdamµ:
k µ:
da menurunnya penerimaan negara. Namun demikian, penurunan tarif PPh Badan diharapkan mampu memperoo.iki iklim investasi di dalam negeri menjadi lebih kompetitif dan menarik oo.gi investor. Adanya investasi oo.ru, terutama µ:
da sektor-sektor dengan nilai tamoo.h tinggi, sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, penurunan tarif PPh Badan menjadi penting untuk dilakukan seoo.gai salah satu alternatifmendorongperekonomian nasional. Masih dalam rangka mendorong investasi, Pemerintah melalui UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, menghapus pengenaan PPh atas Dividen aµ:
bila dividennya diinvestasikan kemoo.li di dalam negeri. Kebijakan ini meruµ:
kan bentuk insentifkeµ:
da pemilik dana agar memanfaatkan dividen yang diperolehnya untuk berinvestasi µ:
da kegiatan produktif. Dengan demikian, perekonomian nasional daµ:
t merasakan adanya penamoo.han investasi. Selain itu, penghapusan PPh atas Dividen diharapkan daµ:
t menurunkan tarif efektif µ:
jak serta mengurangi potensi pengenaan µ:
jak berganda sehingga berinvestasi di Indonesia menjadi lebih kompetitif. Pemerintah juga terus berkomitmen memperoo.iki iklim investasi melalui penurunan tarif PPh Pasal 26 atas Bunga Obligasi dan penurunan tarif PPh Final atas Jasa Konstruksi. Ke bijakan ini dilakukan karena perekonomian membutuhkan lebih oo.nyak investasi dari swasta, terutama di masa µ:
sca µ:
ndemi COVID 19. Se lain itu, ke bijakan terse but diharapkan daµ:
t mendorong keµ:
tuhan yang le bih oo.ik dengan sistem µ:
jak yang le bih adil dan berkeµ:
stian. Dari sisi administrasi, reformasi perµ:
jakan diarahkan mencakup lima pilar, yaitu menjadi organisasi yang adaptif terhadap peruoo.han lingkungan eksternal, meningkatkan kaµ:
sitas dan kaµ:
bilitas sumber daya manusia (SDM), melakukan pembenahan sistem informasi dan oo.sis data, menyederhanakan proses bisnis sesuai dengan praktik internasional, serta menyempurnakan regulasi untuk memberikan aspek keµ:
stian hukum dan memenuhi rasa keadilan. Reformasi administrasi perµ:
jakan juga dilakukan dalam rangka mengantisiµ:
si tantangan ekonomi digital (Digital Ecorwmic Dismption) dan meningkatnya jumlah wajib pajak ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA akioo.t bonus demografi (Derrwgraphic Divi.dend). Reform a si administrasi perpajakan yang telah dilakukan pada tahun 2020 , antara lain dengan akselerasi pemanfaatan teknologi untuk meminimalisasi pelayanan tatapmuka demi mencegah penularan COVID-19. Dari s1s1 kepabeanan, Pemerintah teru s mengoptimalkan pemanfaatan Artificial Intelligence (Al) dan Smart Customs untuk memperlancar proses keluar masuk oo.rang dari kawasan pa.bean atau oo.ndara. Selain itu , Pemerintah memoo.ngun National Logistic Ecosystem (NLE) untuk meningkatkan kinerja sistem logistik, terutama mempersingkat waktu penyelesaian dokumen logistik dalam rangka memperoo.iki. Ease of Doing Business (EoDB). IV.4. Reformasi Struktural Melalui Pe roo.ikan Regulasi IV.4. 1. Reformasi Struktural Melalui Penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja Komitmen Pemerintah untuk menjalankan amanat pasal 27 ayat (2) UUD 1945 yang menyebutkan oo.hwa "tiap-tiap warga ne gara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak oo.gi kemanusiaan" , sangat kuat . Di sisi lain, cita - cita untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 juga turut mendorong se mangat dan komitmen peruoo.han yang signifikan . Pada tahun 2045 , jumlah penduduk diperkirakan mencapai 318 juta, dimana 65 persen merupakan usia produktif , 73 persen tinggal di perkotaan , dan 70 persen merupakan golongan menengah . Dari sisi ekonomi , PDB diperkirakan masuk 5 besar dunia, dengan pendapatan per kapita USD23.199, serta terjadi peralihan ke arah sektor yang produktif dengan pertumbuhan jasa yang signifikan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan beberapa prakondisi atau prasyarat, seperti ketersediaan infrastruktur, kualitas dan produktivitas serta daya saing sumber da ya manusia, perkemoo.ngan teknologi, dan ekosistem regulasi yang kondusif. Namun demikian, prasyarat tersebut belum sepenuhnya tercapai, sehingga upaya mencapai tujuan tersebut menjadi sulit dan lamoo.t. Meskipun beroo.gai regulasi telah oo.nyak digulirkan , namun ternyata belum secara efektif menyelesaikan permasalahan struktural yang ada. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Gambar 15 Struktur Ketenagakerjaan Indonesia, 2019 Str u ktur Keten agakerjaan In donesia , Agustus 2 01 9 Penduduk Usia Kerja Angfultan Kefja Buka11 Angklltan Keljl Boko~a Penganggura n : -tt Peltbr}a r.nul\ : 89 . 96 JU\a CM'an9 Pek61j3 Paruh Wal!.1U : 28 ,41 pa orang Se119ng&n Pengangur · -S . 14 )Uta ctang Sum be r: Ke menterian Koordinator Perekonomian , 2019 Kondisi ketenagakerjaan saat ini mendorong perlunya penciptaan lapangan kerja yang lebih signifikan, dan ini dapat dicapai melalui peningkatan kegiatan ekonomi dan investasi . Pertama, jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh atau tidak bekerja masih cukup tinggi, yaitu sekitar 45,84 juta angkatan kerja, terdiri dari 7, 05 juta pengangguran; 8,14 juta setengah menganggur ; 28,41 juta pekerja paruh waktu ; dan 2,24 juta angkatan kerja baru. Sementara itu, penciptaan lapangan kerja masih sekitar 2,5 juta per tahun. Kedua, jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal masih sangat ban y ak, y aitu sekitar 70,49 juta orang, atau sekitar 55,72 persen dari total penduduk yang bekerja . Ketiga, adanya kebutuhan terhadap upaya kenaikan upah seja l an dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja. Semen tar a i tu, daya saing dan daya tarik inve stasi Indonesia masih tertinggal dengan negara lain. Lebih dari 20 tahun terakhir, indeks restriksi investasi di sektor industri di Indonesia tidak banyak berubah. Hal ini mengakibatkan investasi y ang masuk ke Indonesia relatif le bih rendah, termasuk jika dibandingkan Vietnam . Rasio aliran masuk modal asing ke Indonesia terhadapPDB periode 2009 - 2018 sekitar 1 ,95 persen, lebih rendah dibandingkan Vietnam yang mencapai 5,99 persen (WDI, World Bank). Indikator lain yang menye babkan masih rendahnya inve stasi masuk ke Indonesia adalah faktor kemudahan berusaha . Dilihat dari peringkat kemudahan berusaha (EODB 2020), Indonesia menempati peringkat 73, jauh dibawah Malaysia (peringkat 12) dan Thailand (peringkat 21). Di sisi lain, inefisiensi birokrasi (tumpang tindih kewenangan) merupakan masalah utama yan i jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dihadapi dunia usaha. Laporan Executive Opinion Suroey WEF 2017 menempatkan inefisiensi birokrasi sebagai faktor yang paling bermasalah setelah faktor korupsi bagi dunia usaha/bisnis. Ditambah lagi kompleksitas regulasi yang menjadi penghambat pertumbuhan dan kegiatan investasi . Saat ini terdapat 8.451 peraturan pusat dan 15.965 peraturan daerah yang menggambarkan kompleksitas regulasi di Indonesia. Melihat fakta dan data, serta tujuan yang ingin dicapai terse but, maka penerbitan UU Cipta Kerja diharapkan menjadi salah satu pembuka jalan menuju tercapainya tujuan yang ingin dicapai. Pada dasarnya tujuan dari UU Cipta Kerja tersebut mencakup: (i) peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha; (ii) peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja; (iii) kemudahan , pemberdayaan, dan perlindungan koperasi dan UMKM; dan (iv) peningkatan investasi pemerintah dan percepatan proyek strategis nasional. Sementara itu , UU Cipta Kerja memiliki ruang lingkup pengaturan se bagai berikut: (i) peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha; (ii) ketenagakerjaan; (iii) kemudahan , perlindungan, serta pemberdayaan Koperasi dan UMK-M; (iv) kemudahan berusaha ; (v) dukungan riset dan inovasi; (vi) pengadaan tanah; (vii) kawasan ekonomi ; (viii) investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional; (ix) pelaksanaan administrasi pemerintahan; dan (x) pengenaan sanksi. Pemerintah hingga saat ini terus berupaya menyelesaikan berbagai peraturan turunan yang merupakan amanat UU Cipta Kerja. Terdapat 45 Peraturan Pemerintah dan 4 Peraturan Presiden yang telah diselesaikan hingga saat ini . Selain itu, Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat penyelesaian imlementasi UU Cipta Kerja sehingga peraturan di Kementerian teknis dapat segera diimplementasikan. Urgensi dan upaya penerbitan UU Cipta Kerja beserta peraturan turunannya telah dan terus diselesaikan . Tentunya berbagai substansi regulasi terse but diharapkan akan mempunyai dampak positif terhadap perekonomian. IV.4.2. Lembaga Pengelola Investasi Undang-undang Cipta Kerja mengamanatkan pendirian Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelolaan Investasi (LPI) . Lembaga ini merupakan badan khusus yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan Pemerintah . Tujuan pembuatan SWF adalah meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha serta untuk percepatan proyek strategis nasional. Maksud dan tujuan investasi Pemerintah Pusat meliputi:
memperoleh manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan/atau manfaatlainnyayang ditetapkan sebelumnya ; jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA b. memberikan sumbangan bagi perkembangan pereko nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; nomian c. memperoleh keuntungan; dan/atau
menyelenggarakan kemanfaatan umum termasuk namun tidak terbatas pada penciptaan lapangan kerja. Modal awal LPI dalam undang-undang ditetapkan paling sedikit RplS triliun berupa dana tunai. Namun , dalam PP Nomor 74 tahun 2020 , modal awal ini diperbesar menjadi Rp75 triliun . Dalam hal apabi la modal investasi berkurang secara signifikan, pemerintah dapat menambah modal kembali. Penyertaan modal awal ditetapkan dengan PP yang dapat dilakukan secara bertahap. Sumber investasi ini berasal dari aset negara dan aset BUMN yang dipindahtangankan ke LPI atau perusahaan patungan yang dibentuk. Pemindahtanganan dapat dilakukan dengan carajual beli, dijadikan penyertaan modal, atau cara lain sesuai peraturan. Struktur organisasi LPI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan atas penyelenggaraan LPI oleh Dewan Direktur. Dewanini terdiridari Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan tiga Dewan Pengawas dari unsur professional yang pengangkatannya dikonsultasikan kepada DPR sebelum ditetapkan dan diangkat Presiden. Sementara itu, untuk menyelenggarakan urusan operasional LPI dibentuk Dewan Direktur. Dewan Direktur ditetapkan dan diangkat oleh Dewan Pengawas. Nominasi Dewan Direktur dilakukan melalui proses seleksiyang dilakukan Dewan Pengawas. Dapat dibentuk Dewan Penasihat yang terdiri dari professional independen atau yang mewakili mitra strategis LPL Berdasarkan tujuan pendirian dan sumber modalnya , LPI le bih sesuai berbentuk Investment and development fund serta stabilization fund dengan pertimbangan bahwa sumber dana berasal dari APBN. Mengingat APBN dalam kondisi defisit, maka imbal hasil pengelolaannya harus le bih tinggi dari cost of fund APBN. Namun, mengingat Indonesia masih membangun banyak proyek strategis, maka LPI diharapkan juga dapat menjadi katalisator pembangunan. Selain itu, risiko pendapatan juga masih tinggi mengingat pendapatan negara masih berbasis SDA yang harganya fluktuatif. LPI diharapkan juga dapat menjadi buffer penerimaan negara ketika harga komoditas turun. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Boks 1 Urgensi RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan Di banyak negara, peran sektor keuangan sangat besar dalam mengakumulasi tabungan dan modal nasionalnya untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sektor keuangan Indonesia saat ini masih belum cukup berkembang . Berdasarkan ukuran (size), sektor keuangan di Indonesia tergolong masih kecil khususnya untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Pensiun, dan sektor keuangan lainnya . Inklusi keuangan sudah baik namun literasi keuangan masih rendah. Dari kedua indikator yang masih rendah tersebut, diperlukan upaya pengembangan untuk sektor keuangan nasional. Di sisi lain, perkembangan industri jasa keuangan yang semakin kompleks juga memerlukan penguatan lembaga jasa keuangan, khususnya untuk meningkatkan pengawasan agar dapat meminimalkan risiko yang berdampak kepada masyarakat. Berbagai undang - undang di sektor keuangan yang ada saat ini kurang relevan terhadap perkembangan sektor keuangan sehingga belum optimal dalam mengakomodir pengaturan dan pengawasan terhadap aktivitas, produk, dan perkembangan industri keuangan. Memperhatikan permasalahan terse but di atas , diperlukan satu Omnibus Law Sektor Keuangan melalui RUU Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan . RUU ini diperlukan untuk menyesuaikan pengaturan di sektor jasa keuangan, mendukung pembangunan nasional yang sejalan dengan perkembangan global dan domestik (teknologi dan inovasi bisnis) , dan menyesuaikan struktur konglomerasi yang membutuhkan penguatan pengawasan terintegrasi. Melalui RUU terse but diharapkan: (i) Akses ke jasa keuangan dapat ditingkatkan, (ii) Sumber pembiayaan jangka panjang dapat diperluas, (iii) Daya saing dan efisiensi meningkat, (iv) Instrumen keuangan berkembang dan terdapat penguatan dari sisi mitigasi risiko lembaga jasa keuangan dan pasar keuangan secara keseluruhan, (v) Perlindungan investor dan konsumen meningkat sehingga kepercayaan terhadap sektor keuangan meningkat . Ke butuhan untuk merevisi undang-undang lembaga dan sektoral secara komprehensif melalui metode Omnibus Law diperlukan mengingat seluruh isu mendesak di be berapa undang-undang di sektor keuangan tidak memungkinkan untuk dibahas bersamaan mengingat keterbatasan waktu dan undang- undang yang dibahas dalam Program LegislatifNasional. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA V. POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL 2022 V.1 . Arah Kebijakan Makro Fiskal Tahun 2022 Kebijakan makrofiskal APBN tahun 2022 masih menghadapi tantangan pembangunan dan pengelolaan fiskal. Tantangan pembangunan antara lain percepatan penanganan dampak pandemi dan akselerasi pemulihan ekonomi, kondisi perekonomian global dan domestik yang masih diliputi ketidakpastian, reformasi struktural (bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, dan reformasi birokrasi), serta dalam merespons dampak perubahan iklim dan disrupsi digitalisasi ekonomi. Sementara itu tantangan dalam pengelolaan fiskal antara lain, yaitu: (i) penerimaan melemah , yang ditandai dengan menurunnya tax ratio, tax buoyancy berada di bawah 1 (satu), pendapatan dari Sumber Daya Alam menurun, sektor informal dan digital, economy belum sepenuhnya terdeteksi di perpajakan; (ii) ruang fiskal yang terbatas, yang ditandai dengan risiko penerimaan yang masih rendah, serta belanja operasional dan belanja mandcaory yang besar; (iii) risiko fiskal yang meningkat, yang dicerminkan dari pele baran de fisi t ke seim bangan primer, de fisi t APBN yang se makin be sar, dan rasio utang yang meningkat; dan (iv) pelaksanaan konsolidasi fiskal, yaitu defisit kembali menjadi paling tinggi 3 persen terhadap PDB di tahun 2023. Pendapatan negara yang me le mah diikuti dengan porsi belanja yang mengecildapat berdampak pada terbatasnya pemberian stimulus untuk mendukung program prioritas maupun mendorong pembangunan. Perkembangan rasio pendapatan dan belanja terhadap PDB dalam 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa fiscal, gap semakin mele bar karena indikasi rasio pendapatan negara terhadap PDB semakin menurun, sementara rasio belanja terhadap PDB cenderung stagnan. Di samping itu, pertumbuhan pendapatan cenderung semakin rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan belanja , sehingga ruang fiskal menjadi sangat terbatas dan faktor risiko fiskal meningkat. Hal ini dapat dilihat dari adanya pelebaran defisit sejak tahun 2013 di atas 2 persen terhadap PDB, dan rasio utang terhadap PDB cenderung meningkat sejaktahun 2015 terutama untuk mendukung infrastruktur. Graf"'ik 59 Rasio Pendapatan dan Belanja (persen terhadap PDB) 17 4 18,1 18,2 16 ,2 ___ , ------ 16,8 15 7 16,8 15 6 = ---........,__ , 15 __ 1 _ 8 4 ,9 .,.~ , ___ __ ,0 _ 4, _ 1 __ 14 15,5 16,3 16,2 15 8 ............... ' 14,7 --------- 13,1 12,5 12,3 13,1 10 ,7 9,9 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 - Pendapatan - Belanja Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTER IKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA - 151 - Grafik 60 Growth Pendapatan Negara dan Belanja Negara (persen) Growth Growth Pendapatan Belanja Tumbuh rata-rata 10tahun Risiko . - men i ngkat bfti Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Peningkatan faktor risiko fiskal dan stimulus yang teroo.tas harus dikelola dengan oo.ikdan benar agar kesinambungan fiskal dalamjangka menengah-panjang tidak terganggu. Pada saat Pemerintah merespons penanganan/penanggulangan dampak pandemi COVID-19 di tahun 2020-2021, terdapat peleoo.ran defisit melebihi 3 persen terhadapPDB. Pele oo.ran defisit merupakan konsekuensi dari pendapatan negara yang menurun tajam, sehinggarasioutang terhadapPDB meningkatmenjadi 39,39 persen di tahun 2020 dan 41,05 persen di tahun 2021. Grafik 61 Defisit Anggaran dan Rasio Utang (persen terhadap PDB) Defisit (% PDB) Debt Ratio(" PDB) 2010 2011 20U 20U 2014 2015 2011 2011 2011 zm, zazo 2at1 24,A u., 22,' 24,9 24,7 275 21,3 : Z,,A ~ - ... .....-4 ... .. 1 0 731 ' ( 1,14 1 ll,15) I l 12.141 l1.12 I 2,22 (2.59) (2,A9) (2,Sl) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 21117 2018 21119 1020 2Gll (6, ll) (S,70) Sumber: KementerianKeuangan , 2021 Dalam rangka merespons tantangan kebijakan makrofiskal tahun 2022, postur makrofiskal diarahkan untuk mendorong pengua t an fondasi dengan mewujudkan APBN yang sehat dan berkelanjutan dalam mendukung transformasi ekonomi. Penyusunan postur makrofiskal tahun 2022 didasarkan pada perkemoo.ngan APBN 2021 yang menjadi baseline. Hal terse but mempertimoo.ngkan oo.hwa APBN 2021 masih menjadi instrumen utama dalam rangka penanganan dampak pandemi COVID-19, pelaksanaan program vaksinasi , dan akselerasi pemulihan ekonomi, serta menjaga defisit 5,7 persen terhadap PDB. Postur makrofiskal terse but secara le bih lengkap dapat dilihat pada Tabel 5. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tabet 5 Postur Makrofiskal APBN 2022 (persen terhadap PDB) Bellnja Puslt 10 , 38 - 10,97 I 1.859.6 1.991. &J Transfer b DNnh dan Danal>asa 4, 30- 4,32 Oefisit (771.0 785,0J (4,51) (4,85) 0,01 0, 02 11807,0) (881,3)( ( 1.8 l ,u( Keterang; ,n: "POB (Rp Triliun] RasloUta111 APBN 2021 ~ · li · Rit A~ : l: 41, 05 Sejalan dengan reformasi struktural dan konsolidasi fiskal, maka arah ke bijakan fiskal tahun 2022 adalah ekspansif - konsolidatif secara bertahap dalam jangka menengah. Secara umum, pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2022 adalah seoogai berikut:
Mengoptimalkan pendapatan negara, antara lain melalu i: a . Perluasan oosis perpajakan antara lain e-commerce, cukai plastik, optimalisasi PPN;
Penguatan sistem perpajakan y ang sejalan dengan struktur pe re konomian;
Pemberian insentif fiskal secara terukur dan berk e adilan ;
Optimalisasi pengelolaan aset agar lebih produktif antara lain dengan penerapan High.est and Best Use (HSU) ; e . Peningkatan inovasi dan kualitas layanan pada satuan kerja dan BLU;
Mendorong penguatan belanjayang berkualitas , antara lain melalui : a . Fokus untuk mendukung reformasi struktural penguatan da ya saing dan kapasitas produksi (penguatan SDM, infrastruktur pendukung transformasi ekonomi serta reformasi institusional);
Penyesuaian cara kerja ooru dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan produktivitas;
Penyelesaian prioritas nasional secara terstruktur dan efektif; d . Pengembangan infrastruktur dasar pada kawasan perootasan, tertinggal, terluar , dan terdepan (3T), serta permukiman kumuh perkotaan; jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA e . Reformasi sistem penganggaran dengan penguatan spending better, subsidi tepat sasaran, dan penguatan desentralisasi fiskal.
Mengoptimalkan pembiayaan anggaran, antara lain melalui:
Fleksibilitas pembiayaan utang se oo.gai instrumen countercyclical namun tetap menjaga rasio utang dalam oo.tas aman seoo.gaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan;
Mendorong pembiayaan inovatif (antara lain penguatan peran BUMN, Badan Layanan Umum/BLU, Sovereign Wealth Fund/SWF, dan Special Mi.ssion Vehicle/SMV) dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional;
Meningkatkan akses pembiayaan oo.gi Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM), Usaha Mikro (UMi) , dan perumahan oo.gi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). V.2. KebijakanPendapatan Negara Pandemi COVID-19 telah memengaruhi kinerja pendapatan negara dalam setahun terakhir. Pendapatan negara mengalami kontraksi pada tahun 2020, terendah dalam 20 tahun terakhir. Namun , tahun 2021 optimisme pemulihan ekonomi nasional dan adanya kebijakan insentif dalam rangka pemulihan ekonomi nasional diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan positif pada pendapatan negara. Optimalisasi pendapatan negara dilakukan oo.ik dari s1s1 penerimaan perpajakan maupun PNBP. Dari sisi perpajakan, Pemerintah terus melakukan beroo.gai upaya perluasan oo.sis pajak dan peroo.ikan tata kelola dan administrasi perpajakan dalam rangka meningkatkan rasio perpajakan. Di sisi lain, optimalisasi PNBP juga terus dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan SDA, kualitas pelayanan publik , daya beli masyarakat, serta kondisi keuangan BUMN dan kinerja BLU. Saat ini, Pemerintah telah menyelesaikan Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan UU Nomor 9 Tahun 2018 tentang PNBP. Ada pun PP terse but yaitu (i) PP Nomor 58 Tahun 2020 ten tang Pengelolaan PNBP, (ii) PP Nomor 59 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan, Keringanan dan Pengemoo.lian PNBP, (iii) PP Nomor 69 Tahun 2020 ten tang Tata Cara Penetapan Tarif atas Jenis PNBP, dan (iv) PP Nomor 1 tahun 2021 tentang Tata Cara Pemeriksaan PNBP. Regulasi tersebut diharapkan dapat mendorong kinerja PNBP melalui pengelolaan, penetapan atas jenis dan tarif, pemeriksaan, peroo.ikan pelayanan atas pengajuan ke beratan, keringanan, dan pengembalian PNBP. Peningkatan kinerja tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan optimalisasi PNBP. V.2.1. Kebijakan Penerimaan Perpajakan Tahun 2022 Dalam periode 2016-2020, kinerja penerimaan perpajakan menunjukkan tren menurun. Pada tahun 2016 rasio perpajakan mencap,.i 10,36 persen PDB, lalu menurun di tahun berikutnya ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA me nj a di 9, 89 pe rs e n PDB . Ra si o peq : : ajakan ke m ba li me nin g ka t di tahun 2 01 8 m e nj a di 10 , 24 pe rs e n , na mun , se jak ta hun 20 19 kembali me nurun me nj adi 9, 76 per se n , da n t ah u n 20 20 menurun kembali me nj a di 8, 33 pers e n PDB . Kin e rj a penerim a an perµij aka n ma sih ber t umpu µi da ha r ga komoditas prim e r da n se kt or pengol a han sumber da ya ala m (SDA) . Di sa mpin g itu, be sarn ya sektor informal µid a pe rekonomi a n di Indonesi a, rendahn ya tingk a t keµituh a n Wajib Pa jak , dan semakin ke ciln ya basis perµij a ka n a ki ba t tin ggin ya pemberian insentif perµijak a n da lam bentuk belanj a pe rµij a ka n me ruµikan faktor - faktor y an g m e n ye babk a n ra si o pe rµijakan Indon e si a sulit untuk meningkat . Grafik 62 Perkembangan Rasio Perpajakan (per sen terhadap PDB) • "' ---- ................... ..
................ 2 01 6 2017 2018 2019 2020 un a udit ed Sum be r: Kement e rian Keu ang an , 20 21 Boks 1 Belanja Perpajakan ( Tax. Expenditure) clan Pemulihan Ekonomi Nasional Penanggulangan pan demi COVID-19 memiliki konsekuensi perlunya lebih banyak stimulusfiskal yangharusdisediakan olehPem e rintah untuk mengatasi krisis kesehatan , menjaga daya beli masyarak at serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain stimulus y ang diberikan dalam bentuk anggaran belanja negara , insentif pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga diberikan dalam bentuk belanja non tunai melalui skema insentif perpajakan , di antaran ya berupa belanjaperpajakan (tax expenditure). Belanja perpajakan didefinisikan se bagai penerimaan perpajakan yang tidak dikumpulkan atau berkurang sebagai akibat adanya ketentuan khusus yang berbeda dari sistem pemajakan secara um um ( benchmark tax system). Ke ten tuan khu sus yang berbeda dari sistem pemajakan tersebut pada umumnya merupakan insentif perpajakan, meski tidak semuainsentif perpajakan termasuk dalam kategori belanja perpajakan. Berbagai kebijakan yang termasuk dalam belanja perpajakan antara lain , PPN tidak terutang atas pengusahakecil, PPNtidak terutang atas barang kebutuhan pokok, jasa pendidikan dan kesehatan, Tax Holiday dan Tax Allowance serta ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Free Trade Zone. Adapun insentifperpajakan dalam program PEN yang tennasuk dalam kategori belanja perpajakan antara lain Pajak DitanggungPemerintah (DTP) atas PPh Pasal 21, PPh Final UMKM, PPnBM Kendaraan Bennotor, PPN Perumahan, serta Bea Masuk untuk impor yang dilakukan bagi industri terdampak pandemi COVID-19. Di sisi lain, terdapat kebijakan-kebijakan yang berbentuk insentif atau fasilitas tidak tennasuk dalam kategori belanja perpajakan . UntukPPNmisalnya,karenakarakteristiknyamerupakanpajakatas konsumsi yang dilakukan di dalam wilayah Republik Indonesia (destination principle), maka insentif PPN dan PPnBM tidak dipungut atas barang produksi un tuk ekspor seperti padafasili tas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) tidak tennasuk dalam kategori belanja perpajakan. Demikian pula untuk PPh, dengan karakteristiknya adalah pajak yang terutang dalam periode 1 tahun pajak, maka untuk jenis insentif yang tidak mengubah besaran pajak yang menjadi kewajiban atau hak wajib pajak, tidak digolongkan sebagai belanja perpajakan . Beberapa contoh dari insentif ini adalah PenguranganAngsuranPPhPasal 25,PembebasanPPh22Impordan Pengembalian Pendahuluan PPN yangjuga tennasuk se bagai insentif yang di berikan dalam program PEN. Berbagai kebijakan belanjaperpajakan dan non belanjaperpajakan telah dilaporkan dalam Laporan Belanja Perpajakan yang telah diterbitkan sejaktahun 2018. Ini merupakan dokumenyangterpisah dari dokumen APBN. Dokumen Laporan Belanja Perpajakan menjadi infonnasi pelengkap bagi sisi belanja pemerintah karena adanya unsur belanja non tunai pemerintah dalam bentuk pemberian insentifperpajakan dan sisi pendapatan pemerintah terkaitestimasi pendapatan yang hilang akibat pemberian insentif dimaksud. Estimasi belanja perpajakan dilakukan menggunakan data makro yang berasal dari tabel Input Output yang diterbitkan dari BPS , serta data mikro yang antara lain berasal dari laporan Wajib Pajak pada sistem yang ada di DJP dan DJBC. Saat ini estimasi be saran belanja perpajakan masih dilakukan berdasarkan infonnasi historis sehingga belum mencantumkan estimasi tahun berjalan dan proyeksi ke depan. Besaran estimasi belanja perpajakan yang telah dilapor.kan mengalami peningkatan setiap tahunnya, dari sebesar Rpl 92,6 triliun (1,55 persen dari PDB) pada tahun 2016 menjadi Rp257 ,2 triliun (1,62 persen dari PDB) pada tahun 2019 atau meningkat sebesar rata-rata 10,28 persen setiap tahunnya . Belanjaperpajakan tahun 2020 mengalami peningkatan karena penambahan pemberian insentif baru untuk penanganan pandemi. Namun di sisi lain , diperkirakan akan terdapat penurunan pemanfaatan insentifkarena adanya penurunan aktivitas ekonomi. Selain itu , adanya penurunan tarif PPh Badan dari 25 persen menjadi 22 persen mengakibatkan berubahnya tax benchmark yang digunakan sebagai dasar perhitungan estimasi. Hal tersebut akan mengakibatkan revenue jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN forgone menjadi lebih kecil bila dibandingkan dengan estimasi menggunakan benchmark tarif se bel umnya. Jika melihat laporan -laporan se belumnya, Laporan Belanja Perpajakan yang telah disusun oleh Pemerintah dikelompokkan berdasarkan jenis pajak, sektor ekonomi penerimafasilitas, subjek penerima, tujuan kebijakan belanja perpajakan, dan fungsi dari belanja pemerintah. Berdasarkan jenis pajaknya, nilai belanja perpajakan terbesar adalah PPN antara lain karena berbagai insentif pajak yang dinikmati oleh seluruh penduduk. Sebagai contoh, pengecualian PPN atas barang dan jasa tertentu seperti barang kebutuhan pokok, jasa transportasi, jasa pendidikan, dan jasa kesehatan. Selanjutnya , dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara sektoral, Pemerintah telah memberikan insentif yang berbentuk belanja perpajakan kepada sebelas sektor dalam perekonomian Indonesia. Sebagaimana tahun - tahun sebelumnya, pada tahun 2019 sektor industri manufaktur menjadi sektor penerima terbesar, dilanjutkan sektor jasa keuangan. Beberapa insentif juga diberikan tidak menyasar kepada sektor tertentu, sehingga dikategorikan se bagai mul tisektor. Pada tahun 2021, laporan disusun dengan menambahkan informasi terkai t fasili tas-fasilitas yang termasuk dalam program PEN serta peraturan atau fasili tas perpajakan lain yang bel um tercantum dalam laporan sebelumnya. Laporan ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi fiskal, memberikan informasi insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah baik yang masuk maupun tidak masuk dalam kategori belanja perpajakan, serta memberi pemahaman yang utuh kepadamasyarakat dan pemangku kepen tingan . Grafik 63 Perkembangan Tax Buoyancy 2016-2019 1,60 1,42 1, 40 1,20 1,00 0,80 0,59 0,60 0,46 0,40 0,27 0,20 2016 2017 2018 2019 Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Se lain rasio perpajakan, kinerja penerimaan perpajakanjuga tercermin dari tax buoyancy, yang merupakan rasio pertumbuhan penerimaan perpajakan dioo.ndingkan dengan pertumbuhan PDB nominal. Rata-rata tax buoyancy pada periode 2016-2019 sebesar 0,68 clan hanya satu kali berada di atas 1,0 yaitu pada tahun 2018 yang dipicu antara lain oleh meningkatnya harga minyak dunia. Pertumbuhan penerimaan perpajakan, selain pada tahun 2018, yang lebih rendah dari pertumbuhan PDB nominal mengindikasikan masih belum optimalnya kinerja perpajakan Indonesia, dimana 1,0 persen pertumbuhan ekonomi hanya mendorong rata-rata 0,68 persen pertumbuhan penerimaan perpajakan. Berdasarkan pertumbuhannya, dalam periode 2016 - 2020, penerimaan perpajakan rata-rata tumbuh 1,22 persen, dengan penerimaan pajak clan kepabeanan clan cukai masing - masing tumbuh rata-rata 0,87 persen clan 3,53 persen. Be berapa faktor yang memengaruhi kinerja perpajakan pada periode terse but, yaitu kebijakan tax amnesty pada tahun 2016 clan 2017 yang mampu mendorong penerimaan pajak meningkat masing-masing 4,25 persen clan 4,07 persen. Selain itu, juga dilakukan penyesuaian oo.tas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) menjadi Rp54 jutaper tahun dari Rp36 jutaper tahun pada tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2018, seiring dengan booming commodity, kinerja perpajakan kemoo.li terdorong naik 13,04 persen meskipun di tahun tersebut terdapat kebijakan penurunan tarifpajak penghasilan (PPh) Final oo.gi Usaha Mikro Kecil clan Menengah (UMKM) dari 1 persen menjadi 0,5 persen berdasarkan peredaran bruto usaha. Selain itu, Pemerintah secara berkesinambungan melakukan kebijakan penyesuaian tarif cukai hasil temoo.kau (CHT). Kenaikan tarif CHT tersebut mampu memoo.tasi jumlah konsumsi rokok se oo.gai oo.gian dari upaya perlindungan oo.gi masyarakat sekaligus mendorong peningkatan penerimaan cukai. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA Grafik 64 Perkembangan Penerimaan Perpajakan (Triliun Rp) 13,04% 12,40% 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited - Pajak Kepabeanan dan Cukai ~ Pertumbuhan Perpajakan Sum ber: Kementerian Keuangan, 2021 Pada tahun 2019, kinerja perpajakan banyak dipengaruhi oleh melemahnya aktivitas perdagangan internasional dan rendahnya harga komoditas dunia akibat perang dagang negara Tiongkok dan Amerika Serikat . Di samping itu, pemberian tax aUowance dan tax holiday, serta insentif pajak lainnya pada tahun 2018 dan 2019 juga memengaruhi kinerja perpajakan. Untuk tetap mendorong kinerja perpajakan, pada tahun 20 19 Pemerintah melakukan penyesuaian tarif cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Selain itu, guna tetap membatasi konsumsi rokok, operasi Gempur terus dilanjutkan dan diintensifkan terutama penguatan sinergitas dengan aparat penegak hukum (APH) maupun instansi Pemerintah terkait lainnya guna memberantas peredaran cukai rokok ilegal dan menekan konsumsi rokok yang tidak dikenai cukai oleh masyarakat. Pada tahun 2020, pelemahan ekonomi global dan domestik akibat terjadinya pandemi COVID-19 mengakibatkan kinerja penerimaan perpajakan tertekan. Kondisi ini juga dise babkan adanya penurunan tarif PPh Badan dari 25 persen menjadi 22 persen sebagai implementasi Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk mengatasi dampak dari pandemi COVID-19. Di samping itu, masifnya pemberian stimulus perpajakan bagi dunia usaha dan kesehatan dalam rangka penanganan pandemi melalui program PEN tahun 2020 juga turut memengaruhi kinerja perpajakan tahun 2020. Melalui program PEN, dunia usaha diharapkan akan dapat segera pulih dan kembali tumbuh kinerjanya sehingga mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintahjuga memberikan relaksasi atas pelunasan pita cukai dan produksi rokok yang se belumnya 2 bulan menjadi 3 bulan sehingga dapat membantu jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA arus kas perusahaan rokok dalam menghadapi tekanan pandemi sekaligus pengamanan penerimaan negara. Pada periode 2016-2020, perkemoongan masing-masing komponen penerimaan p: tjak dan keµ: tbeanan dan cukai masih relatif sama porsinya terhadap total penerimaan perp: tjakan. Pada tahun 2016, komponen PPh Nonmigas mendominasi penerimaan perp: tjakan sebesar 49,04 persen. Penerimaan yang bersumber dari PPN/PPnBM kontribusinya terhadappenerimaan perp: tjakan mencaµ: ti 32 , 08 persen, PPh Migas mencap: ti 2,81 persen, sedangkan PBB berkontribusi sebesar 1,51 persen dari total penerimaan perp: tjakan. Sementara itu, penerimaan perp: tjakan dari komponen keµ: tbeanan dan cukai masih disumoong terutama oleh penerimaan cukai yang mencap: li 11, 17 persen dan bea masuk yang kontribusinya mencaµ: ti 2,53 persen dari total penerimaan perp: tjakan. Pada tahun 2020, secara umum komponen perp: tjakan masih relatif sama komposisinya . PPh Nonmigas dan migas menurun, namun penerimaan PPN/PPnBM dan PBB meningkat kontribusinya. Demikian pula penerimaan cukai dan bea keluar meningkat kontribusinya di 2020. Di sisi lain, bea masuk tetap relatif sama kon tri busi pe ne rimaannya. Grafik 65 Komposisi Penerimaan Perpajakan Tahun 2016 dan 2020 ■ 2016 2020 49,04% 11,17%3'72 % "' 53 0¾ 151 o/i 63% 2.53~. 52% 2.81 o/<2 , 57% I 0 63o/c 0,23°/t0,33% ' w, 0 ' ' - - - --,, - ~- '-""" ~ -- ----- -.._ , .... .._ __, Bea Keluar Pajak PBB Bea Masuk PPh Migas Cukai PPN PPh Non Lainnya Migas Sum ber: Kementerian Keuangan, 2021 Kinerja PPh Nonmigas di tahun 2020 lebih oonyak dipengaruhi oleh perkemoongan ekonomi domestik saat terjadinya µ: tndemi COVID-19. Beberap: t komponen PPh Nonmigas diberikan insentif dalam rangka pemulihan ekonomi nasional, ooik berui: a insentif ditanggung Pemerintah (DTP) seperti PPh Pasal 21 dan PPh Final, insentif pengurangan angsuran seperti Pasal 25/29, maupun berup: t pembeoosan, seperti PPh Pasal 22 impor. Sementara itu, konsumsi masyarakat yang masih terjaga mampu mendorong kinerja PPN/PPnBM di ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INOONESIA tahun 2020. Penerimaan cukai, khususnya cukai hasil tembakau juga tetap terjaga kinerjanya di tengah masa pandemi sehingga memberikan kontribusi yang le bih besar di tahun 2020 . Se baliknya, perlambatan yang terjadi pada aktivitas ekspor impor selama masa pandemi memberikan tekanan bagi kinerja pajak perdagangan internasional terutama bea masuk dan pajak dalam rangka impor seperti PPN Impor dan PPh pasal 22 Impor. Penerimaan perpajakan dalam tahun 2021 dihar a pkan dapat kembali tumbuh positif seiring dengan mulai pulihnya ekonomi nasional dan ke bijakan optimaliasi perpajakan yang dilakukan oleh Pemerintah, serta kebijakan perpajakan yang diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi COVID-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi. Beberapa kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah tahun 2021, diantaranya yaitu: (i) tetapmemberikan insentif perpajakan bagi dunia usaha secara le bih terukur, (ii) relaksasi prosedur dan administrasi dalam rangka penanganan COVID-19, upaya perbaikan regulasi perpajakan, (iii) upaya optimalisasi perluasan basis perpajakan melalui peningkatan kepatuhan dengan proses penegakan hukum dan reformasi organisasi , SDM , proses bisnis, layanan digital, dan basis data menggunakan IT, serta (iv) perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup melalui pengenaan cukai terhadap barang kena cukai (BKC) baru. Upaya optimalisasi penerimaan perpajakan tahun 2021 juga dilakukan melalui perbaikan regulasi dan penyederhanaan pemungutan pajak antara lain dengan menerbitkan aturan ten tang tarif baru Bea Meterai. Selain itu , juga dilakukan perubahan aturan pengenaan PPN atas Batubara sebagai barang kena pajak (BK~ berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja . Selanjutnya penguatan terus dilakukan pada Joint Program (DJP-DJBC-DJA), serta dengan K/L maupun APH terutama dalam upaya memerangi peredaran BKC ilegal. Sampai dengan triwulan I tahun 2021, realisasi penerimaan perpajakan telah mencapai Rp290,4 triliun, terdiri dari penerimaan pajak mencapai Rp228, 1 triliun dan penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp62,3 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya , penerimaan perpajakan tumbuh 3,76 persen (yoy). Pertumbuhan terse but terutama ditopang oleh pertumbuhan kepabeanan dan cukai sebesar 62,72 persen (yoy). Sementara itu, penerimaan pajak mengalami kontraksi sebesar negatif 5,58 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi penerimaan pajak tersebut secara nominal utamanya didukung oleh penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) Nonmigas dan setoran penerimaan pajak pertambahan nilai/pajakpenjualan barang mewah (PPN/PPnBM) yang masing- masing berkontribusi terhadap total penerimaan pajak se besar 56,4 persen dan 42,5 persen. Dari sisi pertumbuhannya hin 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA akhir triwulan I 2021, penerimaan pajak seperti PPh pasal 23 , PPh pasal 25/29 OP, PPN lmJX)r dan Dalam Negeri, dan PPh Pasal 26 menunjukkan kinerja pertumbuhan yang JX)Sitif. Ke depan, kinerja penerimaan pajak diupayakan semakin meningkat sejalan dengan semakin pulihnya konsumsi masyarakat dan aktivitas ekonomi. Le bih lanjut, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir triwulan I tahun 2021 masih didukung oleh penerimaan cukai yang menyumoo.ng hingga 79,57 persen terhadap total penerimaan kepabeanan dan cukai. Penerimaan cukai hingga triwulan I tahun 2021 mampu tumbuh 70, 10 persen dioo.ndingkan capaian realisasinya pada periode tahun sebelumnya. Pertumbuhan CHT tercatat 73,92 persen (yoy) dan BK tumbuh signifikan mencapai 534,85 persen (yoy). Sebaliknya, kinerja penerimaan bea masuk (BM), cukai Etil Alkohol (EA), dan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) masih menunjukkan kontraksi pertumbuhan secara tahunan. Kombinasi dari faktor kenaikan volume eksJX)r dan harga komoditas temoo.ga dan CPO, sertapengaruh kenaikan tarifCHT dan limpahan pelunasan pita CHT tahun 2020 menjadi pendorong kinerja BK dan CHT. Sementara itu, kinerja BM mengalami tekanan meskipun aktivitas imJX)r mulai tumbuh diantaranya karena adanya pemberian fasilitas pembeoo.san BM seoo.gai upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, berdasarkan realisasi penerimaan perpajakan hingga triwulan I 2021, kondisi perekonomian nasional masih menghadapi tantangan akioo.t dampak pandemi COVID- 19 dan ketidakpastian dinamika perkemoo.ngan ekonomi secara glooo.l. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan pajak yang masih terkontraksi. Namun, sejak tahun 2020 dan dilanjutkan pada tahun 2021, APBN telah dan terus bekerja keras dalam upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan pemberian stimulus fiskal dalam bentuk insentif perpajakan oo.gi dunia usaha. Penerimaan pajak secara sektoral dalam periode tahun 2016 - 2020 berfluktuasi mengikuti kinerja perekonomian yang antara lain tercermin dari pergerakan aktivitas perdagangan internasional, tingkat konsumsi domestik, serta kegiatan produksi oo.rang dan jasa . Penerimaan pajak secara sektoraljuga turut dipengaruhi oleh penerapan beroo.gai kebijakan pajak, seperti: jenis pajak yang dikenakan (final atau non-final), tarif yang diberlakukan, insentif pajak yang diberikan, serta ketentuan threshold (oo.tas) pengenaan pajak. Selain itu , penerimaan pajak sektoral juga tidak lepas dari tingkat kepatuhan sukarela (voluntary compliance) pelaJX)ran dan pemoo.yaran pajak, oo.ik dari sisi pelaku usaha maupun orang prioo.di. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK IN0ONESIA Grafik 66 Indeks Penerimaan Pajak Sektoral 2015-2020 Index 2015=100 150 .................................................................................................................................................................................................................................... . 140 .............................................................................................................................................................................................................................. . 130 120 110 100 90 ............. 2. . .. ............................. 20.1.~ .......................... 20 ... 0. .......... . 80 70 ................................................................................................................................................................................................................................. . 60 ............................................................................................................................ . ................................................................................................... . 50 .................................................................................................................................................................................................................................. . 40 .......................................................................................................................................................................................................................... . ~ Primer -.- sekunder ~ Tersier Sum ber: Kementerian Keuangan, 2021 Perkemoo.ngan penerimaan pajak sektor primer yang terdiri dari pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta pertamoo.ngan dan penggalian sangat berfluktuasi selama periode 2015-2020 (Grafik 66). Hal ini dipengaruhi oleh perkemoo.ngan volume perdagangan dan harga komoditas in te rnasional. Be be ra pa komodi tas pe rke bunan dan pertamoo.ngan dalamjumlah besar yang menjadi andalan ekspor Indonesia seperti CPO, oo.tuoo.ra, dan temoo.ga. Dengan demikian, ketika harga komoditas terse but naik di pasar internasional akioo.t tingginya permintaan glooo.l seperti pada tahun 2018, penerimaan pajak dari sektor primer juga ikut meningkat. Begitu juga se oo.liknya, ketika harga komoditas sektor primer menurun pada tahun 2019 dan 2020, penerimaan pajak sektor primer juga mengalami perlamoo.tan. Dalam periode tahun 2016 - 2020, kontribusi penerimaan pajak dari sektor primer terhadap total penerimaan pajak terus mengalami penurunan, dari 12,14 persen pada tahun 2016 menjadi 11,05 persenpada tahun 2019, dan akhirnya turun signifikanmenjadi 4,81 persen pada tahun 2020. Melamoo.tnya volume perdagangan dunia secara drastis pada tahun 2020 akioo.t dampak pandemi COVID-19 menjadi penyeoo.b utama turunnya kontribusi penerimaan pajak dari sektor primer pada tahun 2020. Selanjutnya, penerimaan pajak dari sektor sekunder, yang terdiri atas industri pengolahan, listrik, gas, dan air be rsih, serta konstruksi menunjukkan tren peningkatan hingga tahun 2018 seiring dengan masih tumbuhnya konsumsi domestik dan glooo.l. Pada tahun 2019, penerimaan pajak dari sektor sekunder sedikit melamoo.t se oo.gai dampak dari melemahnya perekonomian dunia yang dipicu perang dagang AS ~ Tiongkok. Akibatnya, indus 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pengolahan domestik yang meruµikan salah satu pemasok bahan input dalam global supply-chai.n juga ikut terpengaruh. Kinerja penerimaan µijak dari sektor industri pengolahan terns melambat µida tahun 2020 . Hal tersebut terjadi akibat damµik langsung dari µindemi COVID-19 yang tidak hanya menurunkan aktivitas perdagangan global namun juga konsumsi domestik Selain itu, µindemi COVID-19 juga turut menurunkan kegiatan investasi dalam negeri, khususnya yang terkait konstruksi . Faktor lain yang mengakibatkan penurunan penerimaan µijak dari sektor sekunder yaitu pemanfaatan insentif µijak ya ng diberikan dalam rangka memperceµit pemulihan ekonomi nasional, khususnya keµida industri pengolahan. Penurunan penerimaan µijak dari sektor sekunder tercermin dari indeks penerimaan µijaknya yang µida tahun 2020 bahkan berada di level yang lebih rendah dari level tahun 2015 . Penurunan penerimaan µijak dari sektor sekunder mencaµii 19,60 persen dan meruµikan sektor yang terdamµik kedua terbesar setelah sektor primer yang turun sebesar 65,71 persen µida tahun 2020. Kontribusi penerimaan µijak dari sektor sekunder terhadaptotal penerimaan µijakjuga ikut turun, yaitu dari 39,43 persen µida tahun 2016 menjadi 37,27 persen µida tahun 2020 . Selanjutnya, penerimaan µijak dari sektor tersier, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, real estat danjasa perusahaan, danjasa lainnya menunjukkan peningkatan secara bertahaphingga tahun 2019. Namun, µida tahun 2020 penerimaan µijak dari sektor tersier tak luput dari damµik µindemi COVID-19. Turunnya aktivitas µiriwisata dan pembatasan sosial mengakibatkan penerimaan µijak dari sektor perdagangan, akomodasi, transportasi, dan jasa lainnya melambat. Di sisi lain, penerimaan µijak dari sektor jasa keuangan tertekan sebagai damµik penurunan tingkat suku bunga, peningkatan non-performing loan (NPL), serta perlambatan seraµin kredit. Akibatnya, penerimaan µijak dari sektor tersier turun se besar 13,04 persen . Me ski pun terdamµik COVID-19, penerimaan µijak dari sektor tersiertetap menjadi kontributor utama penerimaan µijak yang meningkat dari 51,31 persen µida tahun 2016 menjadi 57,92 persen µida tahun 2020. Peningkatan kontribusi terse but le bih dise babkan kare na dam µik COVID-19 µida se ktor te rsier tidak se dalam µida sektor - sektor lainnya. Penerimaan µijak dari sektor tersier diperkirakan akan terus menjadi penoµing utama penerimaan µijak, khususnya µisca µindemi COVID- 19. Kinerja pemungutan perµijakan sektoral daµit dilihat antara lain dari rasio µijak sektoral, yang membandingkan penerimaan µijak per sektor dengan PDB sektor tersebut. Terdaµit tiga kategori rasio µijak sektoral. Pertama, sektor- sektor dengan tax ratio berkisar antara 0,5 persen s.d 4,2 persen. Sektor yang termasuk dalam ketegori ini yaitu: sektor jasa pendidikan (rata-rata 2016 - 2020: 0,7 persen), pertanian (0,9 pe rsen), akomodasi dan re storan ( 1, 4 pe rsen), jasa kesehatan clan h jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA sosial (3,4 persen) dan konstruksi (4,2 persen) . Rendahnya penerimaan pajak pada sektor - sektor terse but dapat dise tabkan oleh bertagai faktor, antara lain tingginya pembetasan pajak (pertanian, jasa pendidikan, dan jasa kesehatan), pengenaan pajak final (konstruksi), hingga bukan merupakan objek pajak pusat (akomodasi dan restoran). Perubahan kebijakan pada sektor dengan kategori 1n1 merupakan kunci untuk meningkatkan penerimaan pajak mengingat }JOtensinya yang besar se 1: : agai sumber 1: : aru 1: : asis penerimaan pajak. Kedua, sektor dengan rasio pajak berkisar antara 5, 7 persen sampai dengan 8,2 persen. Sektoryang termasukdalam ketegori ini se muanya me rupakan se ktor te rsier yai tu: se ktor transJJOrtasi (rata-rata 2016-2020: 5,7 persen), real estate (5,8 persen), jasa lainnya (6,4 persen), administrasi pemerintahan (7,9 persen), serta informasi dan komunikasi (8,2 persen). Penerimaan pajak dari sektor-sektor yang masuk dalam kategori ini diperkirakan dapat terus meningkat di masa yang akan datang seiring meningkatnya aktivitas sektor jasa di masyarakat . Ketiga, sektor dengan rasio pajak berkisar antara 9,7 persen sampai dengan 27,0 persen. Sektor yang termasuk dalam kategori ini yaitu: sektor pertamtangan (rata-rata 2016-2020 : 9,7 persen), perdagangan ( 11,3 persen), industri pengolahan ( 11,8 persen),jasa perusahaan (15,6 persen), pengadaan listrik, gas, air (16,3 persen), sertajasa keuangan (27,0 persen) . Sektor-sektor yang masuk dalam kategori ini juga merupakan kontributor utama penerimaan pajak dengan kontribusi gabungan sekitar 75 persen dari total penerimaan pajak. Upaya menjaga atau meningkatkan penerimaan pajak dari sektor dengan kategori ini dapat dilakukan melalui peningkatan kepatuhan sukarela (voluntary compliance) yang antara lain dapat dicapai melalui pertaikan administrasi, pelayanan, sistem informasi, dan teknologi. Insentif Perpajakan dalam Program PEN Pada tahun 2020, penerimaan perpajakan juga merupakan salah satu instrumen pen ting tagi Pemerintah dalam melakukan intervensi dalam perekonomian untuk mengimplementasikan kebijakan countercyclical,. Instrumen perpajakan digunakan untuk mendukung penanganan kesehatan dan upaya pemulihan ekonomi nasional melalui insentif dan fasilitas perpajakan taik berupa pembetasan pajak, pengurangan pajak, penyesuaian tarif, pajak ditanggung Pemerintah, dan percepatan pembayaran restitusi. Insentif perpajakan dalam program PEN terdapat dalam 3 klaster, yaitu klaster kesehatan, klaster dukungan UMKM, dan klaster dukungan usaha. Total insentif perpajakan yang dialokasikan dalam program PEN 2020 adalah sebesar Rp126,3 triliun dengan rincian alokasi insentif perpajakan dalam klaster dukungan usaha sebesar Rp120,6 triliun, klaster dukungan \ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA kesehatan sebesar Rp4,6 triliun, dan klaster dukungan UMKM sebesarRpl ,1 triliun. Tabet 6 Insentif Perpajakan dalam Program PEN 2020 Klaster Dukungan I Klaster Kesehatan . ha Klaster UMKM Duma Usa I I • PPNDTP • PPh 21 DTP • PPh Final UMKM • Pembebasan BM • Pembebasan PPh Ditanggun g un tuk o bat dan 22 Impor Pemerintah alat-alat • Pengurangan kesehatan Angsuran PPh untuk 25 / 29 penanganan Covid 19 • Penyesuaian tarif PPh badan • InsentifBM DTP • Percepatan pengembalian pendahuluan Sumber: KementerianKeuangan , 2021 Jika dilihat le bih rinci per jenis pa.jak maka instrumen pa.jak yang pa.ling besar alokasi stimulusnyaadalah Pajak Penghasilan (PPh). Stimulus PPh tersebut ditujukan untuk WP Badan , WP Orang Prioo.di (OP) dan dan WP UMKM. Untuk WP Badan, stimulus pa.jak yang diberikan adalah pengurangan angsuran PPh Pasal 25/29 Badan, pembeoo.san PPh 22 impor, dan pengurangan tarif PPh Badan dari 25 persen menjadi 22 persen. Untuk WP OP diberikan stimulus berupa. PPh pa.sal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP). Sementara itu , untuk WP UMKM diberikan insentif perpa.jakan berupa. PPh Final DTP UMKM 0,5 persen dari omset. Seluruh stimulus perpa.jakan terse 1: : : ut bertujuan untuk mengurangi be oo.n dunia usaha dan memperkuat cash flow sehingga dalam masa pa.ndemi dapa.t bertahan dan tetap menjalankan kegiatan usahanya . Dalam pelaksanaannya, insentif perpa.jakan ya ng direncanakan dalam Program PEN secara dinamis mengalami peruoo.han . Se iring dengan dinamika penanganan COVID- 19 dan kondisi perekonomian , Pemerintah melakukan pen y esuaian insentif perpa.jakan guna memperluas sasaran penerimanya dengan menamoo.h se ktor-sektor yang dapa.t memanfaatkan insentif. Selain itu, Pemerintah juga memperpa.njang jangka waktu insentifyang semula hanya 6 bulan menjadi 9 bulan (s .d. akhir tahun 2020). Insentif pa.jak untuk dukungan dunia usaha yang semula diatur dalam PMK Nomor 44 Tahun 2020 kemudian diganti menjadi PMK Nomor 86 Tahun 2020, dan direvisi kemoo.li dengan PMK Nomor 110 Tahun 2020. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tabel 7 Perubahan Pengaturan Insentif Pajak untuk Donia Usaha dalam Program PEN 2020 Bentuk Insentif PMK44 PMK86 I PPh Pasal 21 Ditanggung Sektor tertentu (1.062 Sektor tertentu Pemerintah (DTP). KLU), WP KITE & (1.189 KLU) , WP Kawasan Berikat (KB). KITE& KB In sen tif s.d. September Insentif s.d. 2020. Desember 2020 PPh Final UMKM WP PP 23 Tahun 2018 WP pp 23 Tahun Di tanggung Pemerin tah. 2018 Insentif s.d. September Laporan Realisasi 2020 tiap bulan p.l. tgl 20 bulan beriku t Insentif s.d. Desember 2020 Pembebasan PPh Pasal 22 Sektor tertentu (431 Sektor tertentu (721 Impor. KLU) KLU) WPKITE&KB WPKITE&KB lnsentif s.d. September Insentif s.d. 2020 Desember 2020 Pengurangan Angsuran Sektor tertentu (846 Sektor tertentu PPh PasaL 25 sebesar KLU) (1.013 KLU) 30%. WPKITE&KB WPKITE&KB Insentif s.d. September Insentif s.d. 2020 Desember 2020 Diubah menjadi 50% mulai masa Jul-Des 2020 pada PMK 110 Pengembalian Sektor tertentu (431 Sektor tertentu (716 pendahuluan PPN sebagai KLU) KLU) PKP berisiko rendah bagi WPKITE&KB WPKITE&KB WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar Insentif s.d. September Insentif s.d . restitusi paling banyak 5 2020 De sember 2020 miliar rupiah. Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Berdasarkan realisasinya, pengurangan angsuran PPh re.sal 25/29 dan Pembebasan PPh re.sal 22 Impor meruµ: tkan insentif perpajakan yang tinggi pemanfaatannya. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen insentif fiskal ini banyak diutilisasi oleh perusahaan dalam masa pandemi. Tercatat 6 ,6 ribu WP yang memanfaatkan pengurangan angsuran PPh Badan Pasal 25 dan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK tNDONESIA terdapat 14 ,9 ribu WP badan yang memanfaatkan pembebasan PPh Pasal 22 Impor. Sementara itu, dari sisi nominal, realisasi PPh pasal 21 DTP relatif rendah yaitu hanya Rpl,7 triliun dikarenakan banyak perusahaan yang belum memanfaatkan fasilitas insentif ini. Sampai dengan akhir Desember 2020 tercatat sebanyak 131,8 ribu WP karyawan yang memanfaatkan insentif PPh pasal 21 DTP. Untukinsentifpajak berupa PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah , dapat direalisasikan se besar RpO, 7 triliun a tau 62,04 persen dari pagu. Tabel 8 Realisasi Insentif Perpajakan dalam rangka PEN tahun 2020 lnstrumen Alokasi Realisasi Persentase I Klaster Insentif usaha PPh 21 DTP 8,81 1, 71 19 ,4 Pembebasan PPh 22 impor 13,39 13,56 101,3 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 21,59 20,56 95 ,2 25/29 Penurunan Tarif PPh Badan 25 / 29 18,78 12,68 67,5 Pengembalian Pendahuluan PPN 7,55 5,05 66,9 BM DTPA"* 0,07 Pembe basan Abonemen Listrik 1,69 1,69 Alokasi dari cadangan DTP dan 47 ,5 bantalan shortfall Pajak Total 120,04 56,12 46,8 Klaster Dukungan UMKM PPh UMKM DTP 1, 08 0,67 62,04 Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pelaksanaan insentif perpajakan da l am progam PEN 2020 dapat diketahui bahwa se bagian besa r sektor yang diberikan insentif telah banyak yang memanfaatkannya. Tercatat insentif perpajakan da l am PEN 2020 telah dimanfaatkan ol eh 464 . 316 WP dimana WP UMKM merupakan jumlah yang paling besar yaitu se banyak 248.275 WP. Secara sektoral, WP yang paling banyak memanfaatkan insentif perpajakan adalah dari sektor perdagangan, sektor indust r i, da n sektor konstruksi. Dilihat dari pemanfaatannya secara sektoral, tercatat instrumen insentif PPh 21 DTP telah dimanfaakan oleh 90 persen dari Klasifikas i Lapangan Usaha (KLU) ya n g memenuhi syarat, 72 persen KLU yang memenuhi syarat untuk pembebasan PPh 22 impor, 86 persen KLU meme nuhi syarat untuk pe ngurangan angsuran PPh ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pasal 25, dan 43 persen KLU memenubi syarat untukpercepatan re sti tusi PPN. Gambar 2 Pemanfaatan Insentif Pajak WP yang paling terdampak pandemi mendominasi pemanfaatan insentif ,----------------------------------------------------------- ------~ I ~.; ~n Ondu•1?; •han J; ~,; I : ___ _ _ _ ____ __ ____________ __ •di. luar ins•ntif UMKM (5896 s•ktor ~rdagangan) : Mayoritas KLU (KLBI) Eligible telah memanfaatl<an insentif ( • Pengurangan O ': i • PPh 21 DTP 90% Angsuran PPh 25 86 % i ! • Pembebasan % • Restitusi PPN % i 72 43 : __ --- -~~~- ~-~ !'.:
: '~-~~ ------- -- -------_ ?.i!=l_«: ~: «: ~~-t- -------------- -~ _) Berdasarkan data Pengusaba Kena Pajak (PKP) period e April- Agustus 2020, nilai penjualan dari selurub PKP mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tabun 2019, mencapai lebib dari Rpl.332 triliun. Hal ini menunjukkan babwa pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup signifikan bagi aktivitas dunia usaba. Di samping itu, berdasarkan data SPf Masa PPb 21 terdapat 85 persen pelaku usaba yang melakukan penyesuaian gaji pegawai dan/atau melakukan pengurangan karyawan karena penurunan basil usaba . Dampak negatif dari melemahnya aktivitas ekonomi terse but merupakan pukulan berat bagi dunia usaba, sebingga insentif pajak yang diberikan Pemerintah dirasakan sangat membantu dunia usaba dalam masa pandemi . Sesuai de ngan basil survei PEN y ang dilakukan oleb Kementerian Keuangan tabun 2 020 , pelaku usaba yang memanfaatkan insentif pajak dalam program PEN 2020 mengalami dampak pandemi yang le bib moderat. Hal ini terlibatdarijumlab pengurangan tenaga kerja dan penurunan omsetyang le bib moderatdibandingkan pelaku usabayang tidak memanfaatkan ins e ntif pajak. Selain itu , untuk Wajib Pajak di wilayab Kawasan Berikat (KB) dan Kemudaban Impor Tujuan Ekspor (KITE) juga mulai mengalami peningkatan ke giatan ekspor dan impor setelah memanfaatkan insenti f pajak. Perusabaan-perusabaan y ang memanfaatkan insentif pajak merasa terbantu terutama dalam bal memperkuat arus kas perusabaan karena be ban pajaknya le bib ringan. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan insentif usaba PEN 2020, diidentifikasi be berapa kendala dalam realisasi pemanfaatan stimulus perpajakan . Kendalayang dibadapi di awal pelaksanan PEN antara lain kendala pengajuan insentif PPb pasal 21 DTP. Realisasi cukup lambat dise babkan pemberi kerja barus menyampaikan surat pemberi tahuan ke pada DJP sehingga tidak ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA semua WP bisa memenuhi kewajiban ini yang p:
da akhirnya tidak dap:
t memanfaatkan insentif. Selain itu, kendala juga dialami dalam pelaksanaan insentif PPh UMKM karena banyak WP UMKM belum siap/ atau tidak bisa mengajukan surat keterangan untuk mendap:
t insentif. Kendala - kendala dalam pelaksanaan PEN tersebut kemudian secara terus-menerus dip:
ntau dan dilakukan perbaikan dengan pengaturan PMK yang baru sehingga realisasi insentif dap:
t diakselerasi. Samp:
i dengan akhir tahun 2020, perekonomian Indonesia masih mengalami tekanan akibat p:
ndemi COVID-19. Oleh karena itu Pemerintah tetap melanjutkan kebijakan stimulus perp:
jakan untuk membantu pemulihan ekonomi tahun 2021. Menindaklanjuti hasil eva luasi PEN 2020 dan berdasarkan identifikasi ke butuhan dukungan usaha, maka p:
da tahun 2021 dirancang alokasi insentif perp:
jakan dengan be berap:
tambahan instrumen insentif perp:
jakan. Di tahun 2021, terdap:
t tambahan instrumen insentif perp:
jakan berup:
PPnBM DTP kendaraan bermotor, PPN DTP perumahan, dan PPN tidak dipungut di KB dan KITE. Tambahan dukungan insentif perp:
jakan ini ditujukan untuk mempercep:
t pertumbuhan di sektor-sektor sasaran yang tertekan cukup be rat akibat p:
ndemi dan mendorong pemulihan konsumsi masyarakat . Untuk merespons perkembangan kondisi ekonomi dan mempercep:
t up:
ya pemulihan dunia usaha, maka alokasi insentif p:
jak untuk PEN 2021 yang dialokasikan se besar Rp: 59,0 triliun dengan jangk a waktu insentif selama 6 bulan. Alokasi stimulus insentif ini sedikit le bih tinggi dari realisasi insentif perp:
jakan dalam PEN 2020 yang se besar Rp: 56,6 triliun . Alokasi terbesar insentif perp:
jakan dalam PEN 2021 adalah pengurangan angsuran PPh p:
sal 25/29 dan pembebasan PPh p:
sal 22 impor dengan alokasi masing-masing se besar Rpl 9, 7 triliun dan Rp13, 1 triliun. Dalam rangka mendukung UMKM, Pemerintah tetap mengalokasikan stimulus PPh DTP UMKM sebesarRri),7 triliun . Samp:
i dengan akhir Maret 2021, realisasi program PEN untuk klaster insentifusaha adalah sebesar 26,4 persen dari total alokasinya. Re alisasi te r be sar adalah inse n tif be rup:
pe nurunan tarif PPh Badan karena insentif ini berlaku secara otomatis terhadap semua WP Badan. Realisasi yang tinggijuga terjadi p:
da insentifberup:
pengurangan angsuran PPh p:
sal 25. Sementara itu, untuk realisasi PPh p:
sal 21 DTP dan PPh Final UMKM sudah semakin baik dibandingkan dengan realisasi p:
da awal penerap:
n insentif di tahun se belumnya. Tercatat p:
da Maret 2021 sudah le bih dari 84 ribu WP memanfaatkan insentif PPh p:
sal 21 dan lebih dari 91 ribu WP telah memanfaatkan insentif PPh Final UMKM DTP . Dengan adanya perbaikan alokasi insentif, perluasan instrumen p:
jak, dan perbaikan pelaksanaan insentif, maka insentif perpaj akan di tahun 2021 diharapkan akan le bih efektif ~ jdih.kemenkeu.go.id 2020 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA mempercepat pemulihan ekonomi. Dengan melihat realisasi sampai dengan akhir Maret 2021, insentif perpajakan ini diperkirakan akan dapat terutilisasi secara maksimal dan realisasinyaakanjauh lebih baik dibandingkan dengan program PEN di tahun 2020 . Tabel 9 Alokasi Insentif Usaha Program PEN 2021 (Rp Triliun) 2020 2021 Instrumen I Realisasi Instrumen I Alokasi Klaster Insentif usaha 55,99 K.laster Insentif usaha 58,96 PPh 21 DTP 1,71 PPh 21 DTP 2,82 Pembebasan impor PPh 22 13 , 56 Pembebasan impor PPh 22 13 , 08 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 /29 20,56 Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25/30 19 , 71 Penurunan Tarif badan 25/29 PPh 12 , 68 Penurunan Tarif badan 25 / 30 PPh 6 , 53 Pengembalian Pendahuluan PPN 5,05 Pengembalian Pendahuluan PPN 4,43 BM DTP 0 , 07 BM DTP 0,49 Pembebasan Listrik Abonemen 1,69 PPh UMKM DTP 0,70 PPN tidak KB/KITE dipungut 0,007 Kl aster Dukungan UMKM PPn BM DTP Kendaraan Bermotor 3 , 46 PPh UMKM DTP 0 ,67 PPN DTP Perumahan 4 , 62 PPN DTP Kertas Koran 0 , 005 Carry Over DTP 2020 3,11 Ke de pan, kinerja penerimaan perpajakan tahun 2022 akan menghadapi tantangan ya ng cukup berat. Untuk itu , beberapa ke bij akan dan re formasi pe rpaj akan masih akan dike 1 uar kan dan terus dilaksanakan. Beberapa tantangan kebijakan perpajakan yang harus menjadi perhatian pada tahun 2022 se bagai berikut: (i) masih diperlukannya dukungan kepada dunia usaha dalam rangka pemulihan ekonomi dan reformasi struktural , (ii) perubahan struktur ekonomi dan perkembangan transaksi elektronik, (iii) basis pajakmasih rendah; dan (iv) compliance yang relatif rendah. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Memerhatikan tantangan terse but, ke bijakan penerimaan perpajakan diarahkan untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19 dan mendukung pelaksanaan reformasi struktural dan fisk7al dalam rangka penguatan konsolidasi fiskal tahun 2023. Kebijakan umum perpajakan tahun 2022 juga disusun dengan memerhatikan kinerja penerimaan perpajakan selama lima tahun terakhir dan melihat kondisi ekonomi terkini dari dalam dan luar negeri. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan umumperpajakanyang akan ditempuh dalam tahun 2022 adalah melakukan: (i) pemberian insentif fiskal secara le bih terarah dan terukur untuk kegiatan ekonomi strategis yang mempunyai multiplier yang kuat ; (ii) perluasan oosis perpajakan (a.I. e-commerce, cukai plastik); (iii) penguatan sistem perpajakan yang le bih sehat dan adil, serta disesuaikan dengan perkemoongan struktur perekonomian dan karakter sektor usaha, dan (iv) inovasi penggalian J: X)tensi perpajakan dengan tetap menjaga iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Sementara itu, kebijakan teknis pajak yang akan diimplementasikan pada tahun 2022 adalah se oogai berikut:
Perluasan oosis pemajakan antara lain dengan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak melalui kegiatan edukasi dan peningkatan pelayanan untuk mempermudah Wajib Pajak melaksanakan hak dan kewajioon perpajakannya terutama melalui perluasan program Click, Call and _Counter; _ 2. Peningkatan ekstensifikasi dan pengawasan beroosis kewilayahan sehingga jangkauan kepada Wajib Pajak semakin luas; 3 . Perluasan kanal pemooyaran pajak untuk memudahkan Wajib Pajak mengakses satu aplikasi untuk dapat melakukan pemooyaran beroogai jenis pajak;
Optimalisasi pengumpulan dan pemanfaatan data, ooik data internal maupun data eksternal termasuk data AEol dan data peroonkan;
Penegakan hukum yang berkeadilan; dan
Melanjutkan proses reformasi perpajakan yang meliputi pilar-pilar organisasi, sumber daya manusia, proses bisnis, data dan IT, serta regulasi , yang salah satunya diwujudkan melalui pengemoongan Core Tax System Di sisi lain, ke bijakan teknis kepabeanan dan cukai tahun 2022 diarahkan pada tiga ke bijakan strategi yang secara rinci dapat dijelaskan se oogai berikut :
Mendukung pengelolaan fiskal yan sehat dan bekelanjutan, melalui:
Harmonisasi dan sinkronisasi fasilitas fiskal untuk kemudahan berusaha serta penjaminan (omnibus law), ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA serta harmonisasi pemberian fasilitas fiskal lintas unit (otomasi perijinan dan harmonisasi lintas unit terkait TPB, Joint Program PPh, PPN terkait KEK);
Penguatan dan pengembangan fasilitas fiskal keµtbeanan dan objek insentiffiskal keµtbeanan;
Pemberian insentif fiskal keµtbeanan untuk menarik investasi dan meningkatkan ekspor (Pengemoo.ngan KB Flora dan Fauna), berorientasi ekspor untuk IKM, untuk penelitian dan pengemoo.ngan Iptek-inovasi, serta industri energi oo.ru terbarukan (EBT);
Pengembangan Pusat Logistik Berikat (PLB) Bahan Pokok dan _E-Commerce; _ e. Optimalisasi fasilitas Kawasan Khusus untuk mendukung pertumbuhan wilayah;
Meningkatkan efektivitas PTA/FTA/CEPA dan diplomasi ekonomi serta kerjasama keµtbeanan internasional;
Meningkatkan perlindungan masyarakat dan dukungan terhadap perekonomian yang efektif dan berkontribusi, melalui:
Pencegahan dan pemberantasan peredaran, penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Prekursor (NPP) (Pengemoo.ngan Custom Narcotic Targetting Center/ CNTC);
Pengawasan perdagangan oo.rang-oo.rang ilegal yang dilarang dan/ a tau dioo.tasi impor ekspornya (Operasi Bersama Kementerian Teknis);
Peningkatan kerja sama internasional dalam pencegahan dan penanganan kejahatan trans-nasional (Directorate General, of Customs and Excise - Royal, Mal,aysian Customs Department/ DGC E-R MCD, Directorate General, of Customs and Excise - Austrwian Border Force/ DGCE- ABF, pengemoo.ngan Passenger Risk Management/PRM, dsb);
Penguatan kaµtsitas operas1 keamanan laut (modernisasi sarpras);
Pengemoo.ngan sistem pengawasan melalui pemanfaatan Artificial, Inteligence (AI) ( Computer Vision, Data Anwytic Penjaluran, dsb); penyempurnaan ketentuan monitoring dan evaluasi terkait pengguna jasa keµtbeanan dan cukai (Penguatan monitoring AEO dan MITA serta pengusaha BKC); serta peningkatan pengawasan dan kolaborasi dengan other government agencies (OGA) di peroo.tasan;
Pencegahan dan pemberantasan penyelunduµtn dan peredaran BKC illegal;
Peningkatan kinerja logistik melalui pengemoo.ngan _National, Logistic Ecosystems; _ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA h. Pengemoo.ngan Smart Customs and Excise _System; _ ISRM yang terintegrasi (pemberian akses ke K/L); pelayanan transhipment dan perbatasan; pengemoo.ngan klasifikasi oo.rang yang adaptif dalam mendukung industri dan perdagangan, serta pengemoo.ngan fasilitas kepabeanan (Tempat Penimbunan Berikat/TPB, Kemudahan Impor Tujuan Ekspor /KITE, dan Industri Kecil dan Menengah/IKM), kawasan khusus, dan reputable traders (Authorized Economic Operator/ AEO dan Mitra Utama/MITA);
Peningkatan kepatuhan pengguna jasa di bidang kepabeanan dan cukai (Penguatan PICE BT berkelanjutan); J . Harmonisasi fasilitas fiskal lintas K/L; serta penguatan klinik ekspor /klinik Kemenkeu untuk percepatan investasi dan daya saing .
Meningkatkan penerimaan negarayang optimal, melalui:
Intensifikasi dan ekstensifikasi cukai melalui pemberlakuan pengenaan cukai kantong plastik dan eskalasi ke bijakan tarif cukai hasil temoo.kau dengan mempertimoo.ngkan empat pilar yaitu pengendalian, penerimaan, tenaga kerja, dan dampak ke rokok ilegal;
Perl u asan oo.sis penerimaan kepabeanan dan cukai;
Pengembangan layanan kepabeanan dan cukai berm.sis digital yang be rfokus pada user experience dan user friendly serta pengemoo.ngan layanan e-commerce ( in te grasi de ngan _marketplace); _ d. Penyempurnaan proses bisnis di bidang pemeriksaan dan pengelolaan penerimaan kepabeanan dan cukai (penyempurnaan dashboard penerimaan, implementasi price range Database Nilai Pabean/DBNP);
Penguatan kerjasama dengan K/L, serta APH dalam rangka pengamanan penerimaan negara (Pemanfaatan KK dari BI, dan penguatan Joint _Prograrrq; _ f. Sinkronisasi data dan percepatan pelayanan eskpor;
Penguatan proses bisnis ke beratan dan peningkatan kemenangan sengketa randing di pengadilan pajak;
Peningkatan efektivitas audit kepabeanan dan cukai. Boks 2 Reformasi Perpajakan Menuju Sistem Yang Sehat dan Adil Se belum pandemi, di gl obal terjadi kompetisi pajak untuk meningkatkan daya tarik investasi. Tren tarif pajak diturunkan. Tetapi dengan adanya kebutuhan stimulus yang sangat besar, kini beroo.gai negara berencana melakukan peningkatan tarif perpajakan. Pada tahun 2021 be berapa negara mu l ai mengambil ke bijakan perpajakan dengan jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESJA me naikkan t arif PPh Badan, misalny a Amerika Serikat dan Inggris. Amerika Serikat berencana mengajukan proposal kenaikan tarif tarif tertinggi PPh dari 37 persen menjadi 39 ,6 persen . Pemerintah Inggris di bulan Maretjuga mer e ncanakan akan menaikkan PPh Badan dari 19% menjadi 25 % µ: tda tahun 2023. Ini meruµ: tkan kenaikanpertamakali sejaktahu n 1970 an. Bagi Indonesia, tantangan reformasi perµ: tjakan perlu diarahkan untuk memperoorui sistem perµ: tjakan agar sesuai dengan best-practises dan mampu mengantisiµ: tsi dinamika sosial , ekonomi , dan demografis dalam jangka menengah- µ: tnjang ke deµ:
tn. Reformasi dilakukan untuk menciptakan sistem perµ: tjakan yang sehat dan adil. Sehat artinya efektif se oogai instrumen ke bijakan, optimal se oogai sumber pendaµ: ttan, serta adaptif dengan peruoohan struktur dan dinamika perekonomian. Adil artinya memberikan keµ: tstian perlakuan pemajakan, mendorong keµ: ttuhan sukarela wajib µ: tjak, dan menciptakan keseimoongan beoon µ: tjak antarkelompok pendaµ: ttan dan antarsektor. Reformasi perµ: tjakan meliputi dua aspek perooikan: aspek administratif dan aspek ke bijakan . Reformasi administrasi meliputi penguatan institusi dan sumber daya manusia, integrasi sistem informasi dan oosis data perµ: tjakan, simplifikasi administrasi, penajaman fungsi pengawasan untuk ekstensifikasi-intensifikasi perµ: tjakan, serta penegakan hukum yang berkeadilan . Reformasi ke bijakan, diarahkan untuk perluasan oosis pemajakan dan mencari sumber ooru penenmaan . Hal 1n1 dilakukan antara lain dengan penyempurnaan pemungutan PPN dan mengurangi regresivitasnya, penguatan kebijakan pengenaan µ: tjak penghasilan khususnya oogi orang prioodi, serta potensi pengenalanjenis pungutan ooru khususnya terkait pemajakan eksternalitas terhadaplingkungan. Selain perooikan administratif beruµ: t simplifikasi prosedur, penciptaan keµ: tstian, dan kemudahan layanan , reformasi perµ: tjakan juga perlu menyentuh aspek kebijakan. Reformasi kebijakan mendesak dilakukan seoogai komplementer kebijakan penurunan tarif PPh Badan yang telah dimulai dalam UU Cipta Kerja. Kebijakan penurunan tarif PPh Badan meruµ: tkan ke bijakan sisi penawaran ( supply side tax policy) untuk meningkatkan daya tarik investasi, menggairahkan iklim usaha di Indonesia sehingga mampu membuka penciptaan laµ: tngan kerja ( decent jobs) yang sangat dibutuhkan oleh angkatan kerja ooru yang terus bertamooh. Penduduk Indonesia didominasi oleh usia muda dengan kelas menengah-atas yang tumbuh pesat dan diikuti oleh tingkat konsumsi yang tumbuh tinggi. Bank Dunia (2020) dalam laporannya _"Aspiring Indonesia: _ Expanding the IMiddle Class" rhencatat oohwa komposisi penduduk Indonesia didominasi jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA oleh kelas Aspiring Mi,ddle Class dan Mi,ddle Class masing- masing se besar 47,0 persen dan 22,5 persen dari total populasi tahun 2018, jauh meningkat dioo.ndingkan tahun 2002 yang masing-masing sebesar 41,2 persen dan 7,0 persen. Dari sisi konsumsi, porsi penduduk kelas menengah terus mengalami peningkatan secara konsisten, dari 21 persen di 2002 menjadi 47 persen di 2018, atau tumbuh tinggi sepanjang 2002-2018 yakni sebesar 19 persen (CAGR). Melihat potensi ini maka pemerintah berencana melakukan peroo.ikan kualitas sistem pemajakan konsumsi (PPN) agar dapat berjalan secaraoptimal. Be berapa pokok-pokok rencana peruoo.han pen ting dalam ke bijakan PPN yaitu pengurangan beroo.gai fasilitas PPN oo.ik dalam bentuk pembeoo.san PPN maupun dalam bentuk perlakuan seoo.gai Non-BKP atau Non-JKP, dan implementasi multi-tarif PPN. Pengenaan PPN dapat mencakup seluruh oo.rang dan jasa yang dikonsumsi. Namun, atas tujuan tertentu, dasar pengenaan PPN atas seluruh produk terse rut dapat dioo.tasi dengan adanya penerapan fasilitas-fasilitas tertentu atau dikenal dengan istilah fasilitas PPN. Tujuan penerapan fasilitas PPN terutama untuk mendukung perkemoo.ngan sektor ekonomi tertentuyang berprioritas tinggi. dalam skala nasional, mendorong perkemoo.ngan dunia usaha dan meningkatkan daya saing, mendukung pertahanan nasional, serta memperlancar pemoo.ngunan nasional . Namun, pemberian fasilitas PPN berupa pembeoo.san pada prakteknya justru dapat menjadi distorsi terhadap daya saing produk lokal. Se lain itu terdapat indikasi adanya fasilitas PPN yang tidak tepat sasaran dan berpotensi mengikis oo.sis pemajakan atau mengurangi penerimaan pajak. Perluasan oo.sis PPN dengan mengenakan PPN atas oo.rang yang saat ini diberikan fasilitas menjadi salah satu alternatif untuk dapat membiayai APBN. Namun dukungan terhadap masyarakat berpenghasilan rendah termasuk untuk pemenuhan ke butuhan dasar tetap menjadi prioritas pemerintah oo.ik dengan penetapan tarif yang le bih rendah maupun secara sinergis melalui mekanisme kebijakan belanja oo.nsos atau transfer ke golongan masyarakat berpenghasilan rendah. Pemerintah juga mengkaji kemungkinan penerapan tarif PPN yang le bih tinggi untuk mengintegrasikan pengenaan PPnBM ke dalam sistem PPN. Dengan peroo.ikan sistem PPN ini, ke depan diharapkan sistem PPN akan lebih sehat dan dapat menjadi sumber utama penerimaan pajak. Hal ini seoo.gai komplementer, melangkapi PPh Badan yang sedang diarahkan se oo.gai instrumen ke bijakan sisi penawaran ( supp'fy side tax policy) dengan langkah penurunan tarif dan pemberian beroo.gai insentif, seperti tax holiday dan tax al,lowance. Dari sisi PPh OP, langkah reformasi terutama dilakukan dengan meningkatkan kualitas basis data, pelayanan, dan simplifikasi administrasi. Penggalian potensi dan peningkatan administrasi jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pengelolaan PPh OP menjadi bagian yang perlu terns ditingkatkan. Selain itu, pemerintahjuga berencana menambah layer pendapatan dan memperbaiki tarif PPh OP untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih sehat dan adil. V.2.2. Kebijakan Penerimaan NegaraBukan Pajak (PNBP) Tahun 2022 Secara umum, PNBP dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu lifting tingkat produksi, jumlah pelayanan, tingkat harga , tarif, sistem administrasi, dan ke bijakan Pemerintah. Se lama pericxie 2016-2020, capaian kinerja PNBP menunjukkan peningkatan dari Rp262,0 triliun (2016) menjadi Rp343,9 triliun (2020). Dilihat dari pertumbuhannya, PNBP tumbuh fluktuatif dengan rata-rata sebesar 7,36 persen per tahun. Selama periode terse but, terjadi pertumbuhan negatif yang cukup signifikan pada tahun 2020 mencapai 15,93 persen. Hal inidisebabkan karenadampak pandemi COVID-19 yang memengaruhi hampir di seluruh sektor yang menjadi obyek PNBP. Ditinjau dari indicator rasio terhadap PDB, rasio PNBP terhadap PDB berkisar 2, 1 persen hingga 2,8 persen. Rasio tertinggi tercapai pada tahun 2018 yaitu 2,8 persen dan menurun periode selanjutnya menjadi 2,6 persen di 2019 dan 2,2 persen di tahun 2020. Pada tahun 2021 PNBP ditargetkan sebesar Rp298,2 triliun (1,69 persen PDB), lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2020. Hal ini disebabkan penurunan yang sangat tajam pada komponen penerimaan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) dari dividen BUMN di tahun 2021 akibat menurunnya kinerja BUMN tahun 2020. Dari target PNBP tahun 2021 terse but, capaian hingga triwulan I mencapai Rp88, 1 triliun (29,55 persen APBN), terdiri dari PNBP SDA Rp24, 1 triliun (23, 17 persen APBN), PNBP KND Rpl,3 miliar (0,0 persenAPBN), PNBP Lainnya Rp40,0 triliun (36,68 persen APBN), dan PNBP pendapatan BLU Rp24,0 triliun (40,74 persen APBN). Secara keseluruhan, realisasi PNBP sampai dengan triwulanl tahun 2021 tersebutlebihrendah8,41 persen dibandingkan realisasi triwulan I 2020. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Grafik 67 Perkembangan PNBP (Triliun Rp) 31 , 52% 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited APBN - Penerimaan SDA - Pendapatan dari KND - PNBP Lainnya Pendapatan BLU ~ Pertu mbuhan Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Tantangan pengelolaan PNBP µ=i.da tahun 2022, terutama berasal dari dinamika harga komoditas terutama minyak bumi dan batubara, serta kecenderungan penurunan lifting migas. Selain itu , uµ=i.ya memaksimalkan pemanfaatan SDA perlu mempertimbangkan sustainabilitas dan damµ=i.k terhadap kerusakan lingkungan. Tantangan lain dari jenis PNBP layanan adalah relatif sulitnya uµ=i.ya peningkatan dari sisi tarif karena layanan harus bersifat terjangkau dan tetap menjaga daya beli/ daya saing/ stabilitas perekonomian. Di sisi lain, aspe k administratif seperti keµ=i.tuhan, validitas, sistem kepengawasan, dan sistem teknologi informasi se bagai salah satu strategi optimalisasi PNBP juga masih menjadi tantangan. Pe me rin tah me lakukan ke bij akan re laksasi un tuk mengurangi damµ=i.k µ=i.ndemi COVID-19 yang salah satunya beruµ=i. kebijakan relaksasi PNBP. Kebijakan ini digulirkan Pemerintah untuk mempertahankan sektor riil dan dukungan dunia usaha serta membantu meringankan be ban masyarakat. Ke bijakan ini diwujudkan dalam bentuk pemberian pengenaan tarif PNBP samµ=i.i dengan nol Rupiah keµ=i.da masyarakat tidak mampu, mahasiswa berprestasi, serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adapun kebijakan pemberian keringanan PNBP beruµ=i. penundaan, pengangsuran, pengurangan, dan/ a tau pembe basan PNBP diberikan ke pada Wajib Bayar yang mengalami kondisi di luar kemampuannya atau kondisi kahar, kesulitan likuiditas, dan/atau ke bijakan Pemerintah. Untuk menghadapi tantangan dan memperhatikan perkembangan ke bijakan terse but, secara umum ke bijakan PNBP tahun 2022 antara lain: (i) optimalisasi pengelolaan SDA dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan; (ii) optimalisasi pengelolaan aset agar lebih produktif, antara lain dengan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penerapan Highest and Best Use (HBU); (iii) peningkatan inovasi dan kualitas layanan pada satuan kerja dan BLU yang terjangkau, tersedia, dan berkesinambungan; (iv) optimalisasi penerimaan dividen BUMN, penataan, penyehatan dan perooikan perencanaan strategis BUMN, serta mendorong efisiensi kinerja BUMN; (v) penguatan tata kelola dan proses bisnis, penguatan pengawasan dan penguatan integrasi data; (vi) penyempurnaan ke bijakan dan penggalian potensi ; serta (vii) perluasan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem administrasi dan pengemoongan layanan PNBP beroosis digital. Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam Salah satu sumber utama PNBP berasal dari pemanfaatan sumber daya alamyang diperoleh dari kegiatan ekstraksi minyak dan gas bumi, pertamoongan mineral dan ootuoora, panas bumi, kehutanan, dan perikanan. Dalam kebijakan pengelolaannya, pemanfaatan SDA memperhatikan nilai manfaat, kesinambungan (ketersediaan antar generasi), kelestarian alam, dan dampak terhadap kerusakan lingkungan, serta mempertimoongkan ke berlanjutan dunia usaha . Se lama periode 2016-2020, kinerja PNBP SDA menunjukkan rata-rata pertumbuhan 9,23 persen per tahun dengan kontribusi terhadap total PNBP rata-rata 34, 11 persen . Pertumbuhan PNBP SDA tertinggi terjadi tahun 2017yaitu 71,23 persen dan terendah terjadi tahun 2020 yaitu negatif 37,63 persen. Faktor utamayang memengaruhi fluktuatifnya PNBP SDA adalah volatilitas harga minyak bumi, harga ootuoora acuan (HBA), dan tingkat lifting minyak dan gas, serta nilai tukar terhadap dollar Amerika Serikat. Untuk menghadapi tantangan terse but, secara umum kebijakan PNBP SDA tahun 2022 adalah seoogai berikut : (i) penyempurnaan kebijakan, antara lain penyempurnaan regulasi/kontrak perjanjian, perooikan kebijakan obyek /t arif , kebijakan ootasan ukuran kapal/pengemoongan armada, penggunaan alat tangkap yang le bih produktif, serta penerapan kebijakan relaksasi secara berhati-hati dan akuntabel; (ii) pelaksanaan upaya pencapaian volume produksi dan pengendalian biaya, antara lain: melalui penyederhanaan dan kemudahan perizinan, percepatan pelelangan wilayah kerja , pencadangan areal untukhutan tanaman, pemberantasan Rlegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing, dan pe nge ndalian biaya operasional kegiatan usaha yang le bih efektif dan efisien; (iii) peningkatan pengelolaan PNBP SDA, antara lain: melalui penguatan pengawasan/ monitoring, kepatuhan, pelaporan, pelaksanaan audit, verifikasi, validasi, dan sistem pemooyaran terintegrasi, serta upaya penagihan yang disertai pengenaan sanksi; (iv) penguatan sinergi dan kerjasama antar instansi terkait, antara lain melalui pengawasan data ekspor dan transaksi dalam negeri, koordinasi dan supervisi , penataan perizinan, penagihan, perbaikan dan perluasan integrasi da l jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA serta proses bisnis PNBP dengan penguatan joint program di lingkungan Kementerian Keuangan dan an tar Kementerian/1.emoo.ga seperti pemanfaatan sistem Indonesia _National, Single Window; _ serta (v) peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola PNBP dan sarana prasarana, antara lain melalui bimbingan teknis dan pelatihan petugas, serta peningkatan sarana dan prasarana penunjang . Penerimaan Negara Bukan Pajak SDA Migas Selama tahun 2016-2020, kinerja PNBPSDA migas rata-rata tumbuh 11,56 persen per tahun. Pertumbuhan PNBP SDA Migas tertinggi terjadi tahun 2017 yaitu 85,61 persen dan terendah terjadi tahun 2016 yaitu negatif 43,59 persen. PNBP SDA Migas sangat sensitifterhadap pergerakan harga minyak mentah dan tingkat lifting serta nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Kinerja lifting migas selama periode 2016-2020 mengalami penurunan; dari 829 ribu Barrel Oil Per Day (BOPD) di 2016 menjadi 707 ribu BOPD di 2020 untuk minyak bumi, dan dari 1.184 Mi,lion Barrel Oil of Equivalent Per Day (MBOEPD) di 2016 menjadi 975 MBOEPD di 2020 untuk gas bumi. Sementara itu, PNBP SDA Migas tahun 2021 direncanakan sebesar Rp75,0 triliun . Berdasarkan perkemoo.ngan terse but, faktor utama yang memengaruhi naikturunnya PNBP SDA migas sekaligus seoo.gai tantangan dalam pengelolaan PNBP SDA migas yaitu volatilitas harga minyak bumi, tingkat lifting minyak dan gas, dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Tantangan lain yang dihadapi seperti permasalahan penyediaan lahan dan perizinan, skema pengelolaan/rezim fiskal yang kompetitif, upaya efisiensi biaya produksi , dan pengawasan . Melihat kondisi tersebut di atas dan tantangan yang dihadapi, maka kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2022 adalah:
Menjalankan upaya peningkatan lifting migas, antara lain melalui penyederhanaan dan kemudahan perizinan untuk meningkatkan investasi hulu migas, dengan peningkatan dan perluasan kebijakan pelayanan satu pintu, melakukan transformasi sumber daya ke cadangan, mempertahankan tingkat produksi existing yang tinggi, mempercepat chemical Enhanced Oil Recovery (EOR), serta melakukan eksplorasi untuk penemuan cadangan besar (giant discovery) . 2. Mendorong pelaksanaan kontrak oo.gi hasil dan pengendalian biaya operasional kegiatan usaha hulu migas, antara lain melalui skema oo.gi hasil pengusahaan hulu migas yang ada saat ini didorong agar pelaku usaha dapat menjalankan usahanya secaralebihefektifdan efisien.
Menyempurnakan regulasi oo.ik berupa peraturan maupun kontrak perjanjian jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBllK INDONESIA - 180 4. Meningkatkan monitoring dan e valuasi , pengawasan, dan transµtransi pemanfaatan serta penggalian potensi melalui pemanfaatan teknologi.
Menerapkan Ke bijakan Penetaµtn Harga Gas Bumi Tertentu, melalui µtket ke bijakan stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri sesuai Perpres Nomor 121 Tahun 2020. Penerimaan Negara Bukan Pajak SDA Nonmigas PNBP SDA Nonmigas meruµtkan salah satu sumber penerimaan negara yang berasal dari pertambangan minerba, kehutanan, perikanan, dan µtnas bumi . PNBP SDA pertambangan minerba memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PNBP SDA setelah minyak dan gas bumi. Meski berperan penting sebagai sumber penenmaan negara, pengelolaan SDA Nonmigas dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti ketersediaan , keberlanjutan/sustainabilitas antar generasi, dan damµtk kerusakan lingkungan. Grafik 68 Perkembangan PNBP SDA Non Migas (Triliun Rp) 37,8 33,8 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited ■ Pertambangan Minerba ■ Kehutanan ■ Perikanan Panas Bumi Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Kinerja PNBP SDA Nonmigas periode 2016 hingga 2020 cenderung fluktuatif. Secara umum, sekitar 80 persen PNBP SDA Nonmigas berasal dari pertambangan minerba. Pada tahun 2018, realisasi PNBP SDA Nonmigas mencaµti level tertinggi didorong oleh kenaikan PNBP Minerba yang dipengaruhi oleh peningkatan HBA. Namun demikian, dua tahun berikutnya caµtian PNBP SDA Nonmigas mengalami pelemahan. Pada tahun 2020, PNBP SDA Nonmigas tercatat hanya Rp28,2 triliun atau turun 16, 73 persen dibanding kinerja tahun 2019 . Penurunan ini disebabkan oleh penurunan HBA. Selain minerOO, PNBP SDA kehuta i jdih.kemenkeu.go.id MENTER( KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA merupakan kontributor kedua tertinggi. Perkemoo.ngan PNBP SDA Nonmigas dalam lima tahun terakhir ditunjukkan oleh Grafik68. PNBP SDA Pertambangan Minerba PNBP Pertamoo.ngan Mineroo. adalah kontributor terbesar pada PNBP SDA Nonmigas. Jenis pungutan PNBP SDA ini terdiri atas iuran tetap dan iuran produksi/royalti. Kinerja PNBP SDA Pertamoo.ngan Mineroo. dipengaruhi oleh harga komoditas, volume produksi , nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, se rta aspek administrasi. Capaian PNBP SDA Mineroo. tertinggi dicapai pada tahun 2018 sebesar Rp30,3 triliun atau tumbuh 27,56 persen (yoy) . Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan rata-rata HBA dari USD61,6/ton pada tahun 2016 menjadi USD98,9/ton pada tahun 2018 sertak e naikanproduksi oo.tubara dari sebesar 456 juta ton pada 2016 menjadi 558 juta ton pada tahun 2018. Namun demikian terjadi tren penurunan dalam tiga tahun terakhir dan capaian PNBP tahun 2020 tercatat Rp21,2 triliun atau turun 19,58 persen (yoy). Penurunan ini dise oo.bkan oleh pelemahan HBA akioo.t perlamoo.tan ekonomi glooo.l yang terdampak pandemi COVID-19. Faktor lain yang juga pen ting adalah sistem pengawasan , salah satunya adalah adanya mandatory untuk mengemoo.ngkan Sistem Integrasi Pengelolaan Batuoo.ra Antar Kementerian/Lemoo.ga (SIMBARA) yang dikemoo.ngkan oleh Lemoo.ga Nasional, Single Window (LNSW) dan Direktorat Jenderal Anggaran . Graflk 69 Perkembangan PNBP SDA Pertambangan Minerba (Triliun Rp) 50,82% 27,56% 2016 2017 2018 20 19 2020 APBN 2021 Unaudited - PNBP SDA Pertambangan Minerba ~ Pertumbuhan Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dengan rnernerhatikan perkernbangan PNBP SDA Pertarnbangan Minerba di atas, rnaka kebijakan PNBP SDA Pertarnbangan Minerba tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Penguatan pengawasan penerirnaan negara, antara lain:
audit kewajiban wajib bayar, b. pernanfaatan data pernbayaran PNBP rnelalui integrasi aplikasi e-PNBP Minerba dengan aplikasi SIMPON!, c. peningkatan jurnlah pernbayaran yang diverifikasi dan/ audit, dan penagihan kewajiban keuangan atas ternuan audit yang dilakukan, dan d. pernberian sanksi penghentian layanan dan pencabutan izin bagi perusahaan yang rnasih rnernpunyai tunggakan kepatuhan pernbayaran/piutang PNBP/penerirnaan negara .
Peningkatan koordinasi an tar instansi, antara lain a. peningkatan kerja sarna Kernen ESDM/Kernendag/Kernenhub/Kernenkeu (DJA, DJBC , dan dan Lernbaga Nasional Single Window (LNSW)) untuk penguatan pengawasan data ekspor dan transaksi dalam negeri, koordinasi dan supervisi dengan KPK, b. peningkatan koordinasi dengan pernda provinsi untuk penataan perizinan dan kepatuhan perusahaan dalam rnernenuhi kewajiban, serta c. pelaksanaanjoint business process, joint analysis dan joint audit kewajiban sektor rninerba. 3 . Peningkatan penyuluhan dan kepatuhan, antara lain:
rnernberlakukan kewajiban penggunaan NPWP se bagai identitas tunggal dan hasil verifikasi dari Kernen ESDM untuk persyaratan kelengkapan dokurnen pengapalan, b. rnengharuskan pernbayaran kewajiban PNBP rnelalui e PNBP, c. rnelakukan birnbingan teknis tata cara pernungutan, penghitungan, dan pernbayaran PNBP. PNBP SDA Kehutanan Selarna periode tahun 2016 - 2020, PNBP SDA Kehutanan cenderung rnengalarni kenaikan. Peningkatan ini utarnanya didorong oleh bertarnbahnya penerirnaan Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) yang disebabkan kenaikan pengajuan izin perusahaan tarnbang. Tahun 2019, penerirnaan PKH rnencap: li Rp2, 1 triliun dise babkan terdapat pernbayaran PKH yang berasal dari kewajiban tahun-tahun sebelurnnya sebesar lebih kurang Rp503 rniliar. Realisasi PNBP SDA Kehutanan tahun 2020 rnencapai Rp4,4 triliun atau turun 12,06 persen (yoy). jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 70 Perkembangan PNBP SDA Kehutanan (Triliun Rp) 16,07% 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited - PNBP SDA Kehutanan ~ Pertumbuhan Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Meskipun PNBP SDA Kehutanan selalu menunjukkan tren yang positif sejak tahun 2016 hingga 2019, pengelolaan PNBP tetap tidak terleµis dari tantangan. Adapun tantangan pengelolaan PNBP SDA Kehutanan yaitu fluktuasi harga komoditas kayu bulat , pengelolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang belum optimal, dan faktor sosial kemasyarakatan di kawasan hutan. Dalam uµiya mencaµii target PNBP SDA Kehutanan tahun 2022, dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi, maka kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah, antara lain:
Pen yempurnaan regulasi, antara lain:
penyederhanaandan penyesuaian regulasi bidang LHK, b. revisi Peraturan Menteri LHK tentang juknis tata cara pengenaan, pemungutan, dan penyetoran PNBP SDA Kehutanan.
Optimalisasi produksi dan perbaikan harga, antara lain:
pencadangan areal untuk hutan tanaman (IUPHHK-HTI), b. peningkatan produktivitas hutan alam dan pengurangan em1s1, c. optimalisasi pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan j asa lingkungan, d. peningkatan pendaµitan masyarakat dalam usaha komoditas hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan e . evaluasi berkala harga µitokan untuk PSDH dan TSL setiap enam bulan. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 . Penguatan kerja sama dan peroo.ikan administrasi, antara lain:
peningkatan peran stakeholder dalam kerja sama pemanfaatan dan pengelolaan hutan produksi di tingkat tapak, b. peningkatan tertib penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan, c. optimalisasi PNBP dengan cara peningkatan kegiatan audit laµmgan kepatuhan wajib oo.yar, d. peningkatan kapasitas sistem pemoo.yaran dan pengawasan secara online yang terintegrasi dengan SIMPON!, e. optimalisasi penagihan PNBP terutang , dan f. peningkatan koordinasi an tar instansi antara lain melalui penyusunan kajian dan joint process business dan joint anal,ysis sektor kehutanan . PNBP SDA Perikanan Perkemoo.ngan realisasi PNBP Perikanan selama periode 2016 - 2020 re latif me nunjukan tre n pe ningkatan. Tre n ke naikan PNBP perikanan sejak 2016 dipengaruhi oleh berakhirnya moratorium pada akhirtahun 2015 dan ditetapkannyaPP Nomor 75 Tahun 2015 tentangJenis dan Tarif PNBP pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tahun 2018, PNBP Perikanan mengalami sedikit penurunan antara lain dise oo.bkan sejumlah kapal perlu dilakukan validasi dan verifikasi ulang. Pada tahun 2020, PNBP SDA Perikanan mencapai sebesar Rp600,7 miliar atau tumbuh 15,08 persen (yoy) di tengah perekonomian domestik dipengaruhi dampak pandemi COVID-19. Grafik 71 Perkembangan PNBP SDA Perikanan (Triliun Rp) 357,07 % 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited - PNBP SDA Pe rikanan -.- Pertumbuhan Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Saat ini tantangan terbesar pengelolaan PNBP SDA pe rikanan adalah praktik RlegaJ., Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing serta pengawasan. Tingkat kepatuhan dan ketertiban pelaku usaha masih relatif rendah. Di sisi lain, pengaturan penetapan Harga Patokan Ikan (HPI) masih perlu diperbaiki. Sementara itu, jumlah armada perikanan tangkap Indonesia masih didominasi kapal berukuran <30 GT yang kewenangan perizinannya berada di Pemerintah Daerah. Perizinan usaha perikanan tangkap kewenangan Pemerintah Pusat adalah untuk kapal berukuran >30 GT yang jumlahnya kurang dari 1 persen dari jumlah armada perikanan tangkap di Indonesia. Dengan memperhatikan perkembangan kinerja dan tantangan tersebut, kebijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022 antara lain:
Perubahan Ke bijakan , antara lain melalui batasan ukuran kapal (semula dibatasi sampai dengan 150 GT), pengembangan armada sampai dengan ZEE dan laut lepas, penggunaan alat tangkap yang lebih produktif, dan penetapan Harga Patokan Ikan (HPI) yang baru;
Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap antara lain melalui pemberantasan IUU Fishing, peningkatan sarana dan prasarana penunjang produksi perikanan, dan pemindahan daerah Penangkapan Ikan dari wilayah padat tangkap ke Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang potensial;
Peningkatan kepatuhan atas pelaporan Hasil Tangkapan Ikan, antara lain melalui peningkatan pelaksanaan log book penangkapan ikan, pelaksanaan observer di atas kapal perikanan, penambahan petugas/ enumerator pelaporan hasil tangkapan ikan, dan validasi pembayaran serta optimalisasi penagihan PNBP;
Peningkatan pelayanan dan kapasitas SDM, antara lain melalui peningkatan pelayanan perizinan dan pemantauan secara online, serta pelatihan dan pembinaan maupun penambahan petugas ; serta 5. Peningkatan koordinasi antar instansi melalui antara lain penyusunan kajian proses bisnis sektor perikanan. PNBP SDA Panas Bumi PNBP SDA Panas Bumi terdiriatas tigajenis: (i) Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi, (ii) Iuran Tetap (Landren~, dan (iii) Iuran Produksi (Royal ti). Kinerja PNBP SDA Panas Bumi pada periode 2016-2018 mampu melampaui target yang ditetapkan. Pada tahun 2018 dan 2019 capaian penerimaan PNBP panas bumi mencapai masing-masing Rp2,3 triliun dan Rpl,9 triliun . Capaian tersebut diakibatkan adanya pemindahbukuan saldo cadangan reimbursement PPN di Re ke ning Panas Bumi ke RekeningKas UmumNegara sebesarRp632 ,8 miliar dan Rp550 ,3 miliar yang menye babkan meningkatnya Pendapatan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA (yoy). Grafik 72 Perkembangan PNBP SDA Panas Bumi (Triliun Rp) 144,64% 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited - PNBP SDA Panas Bumi ~ Pertumbuhan Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Beberapa tantanganyang dihadapi dalam pengelolaan PNBP SDA Panas Bumi antara lain: (i) lokasi potensial penge mbangan panas bumi berada dalam wilayah hutan lindung/konservasi; (ii) adanya resistensi masyarakat yang menganggap proyek PLTP dapat merusak lingkungan; (iii) perluasan dan fleksibilitas pemberian insentif untuk badan usaha; (iv) keterbatasan pendanaan dan tingkat risiko pada tahap eksplorasi; dan (v) kendala teknis operasional. Dengan memperhatikan tantangan terse but, maka Kebijakan PNBP SDA Panas Bumi pada tahun 2022 diarahkan pada:
Penyempurnaan regulasi, antara lain melalui penerapan perizinan online, penyelesaian penyusunan regulasi panas bumi, dan penyederhanaan perizinan di bidang Kehutanan dan di Pemerintah Daerah.
Penguatan tata kelola pengusahaan panas bumi, antara lain dengan mempercepat pelelangan WKP, memberikan penugasan kepada BUMN dan PSPE untuk Badan Usaha, meningkatkan koordinasi dengan PT PLN agar produksi listrik dari Panas Bumi le bih ditingkatkan dengan tidak menerapkan derating atau curtmlment, dan regulasi pemanfaatan di zona konse rvasi.
Peningkatan upaya efisiensi, antara lain melalui mitigasi risiko kegiatan hulu panas bumi, upgrade penggunaan teknologi. yang efisien untuk menghasilkan produksi, dan pelaksanaan Kegiatan Pembiayaan Eksplorasi.
Penguatan data dan informasi, antara lain dengan pemutakhiran data potensi, pengembangan teknolo ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA informasi dalam monitoring produksi dan pengawasan PNBP, integrasi dan kolaborasi dalam sistem pengelolaan dan peroo.ikan tata kelola . PNBP Pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan PNBP dari Kekayaan Negara Dipisahkan utamanya berasal dari dividen BUMN oo.gian Pemerintah. Kedudukan BUMN selain memberikan dividen kepada Pemerintah, juga memiliki peran strategis seoo.gai agent of development dalam mendukung pelayanan publik dan pemoo.ngunan infrastruktur. Selama periode 2016-2020, PNBP Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) tumbuh rata-rata per tahun mencapai 16, 10 persen. Pada tahun 2020, PNBP KND tumbuh negatif 18, 14 persen dise oo.bkan adanya penurunan dividen BUMN dan penurunan penerimaan dari KND Lainnya. Penyumoo.ng dividen terbesar berasal dari 15 BUMN dengan kontribusi sekitar 98,55 persen dari total dividen oo.gian pemerintah pada tahun 2020 . Secara umum, kinerja BUMN dapat dilihat pada tabel di oo.wah ini. Tabel 10 Kinerja Keuangan BUMN (Triliun Rp), Tahun 2016 2020 1 ·· I I. .. _: _ Jumlah 118 115 114 114 107 BUMN (buah) Dividen* 37,1 43,9 45,1 50,6 44,6 Pajak 189,6 210,6 245,1 284,8 230,2 Capex 265 ,7 314,6 448,1 366,3 255,2 Pendapatan 1.710,0 2.027,1 2.403,9 2 . 387,5 1.925,0 Laba Bersih 176,2 186,4 186 ,2 165,8 49,9 Liabilitas 4.216,2 4.830,6 5.605,1 6.065 ,4 7.789,0 Ekuitas 2.256,7 2.379,8 2.579,8 2.655,3 4 . 651,9 Aset 6.472,9 7.210,4 8.184,9 8.720,8 12.440,9 ROA 2.7% 2.6% 2.3% 1.9% 0.4% ROE 7.8% 7.8% 7.2% 6.2% 1.1% DER 1,9 2,0 2,2 2,3 1,7 Sumber: KementerianBUMN , 2021 Kinerja BUMN selama tahun 2016-2020 mengalami peningkatan, hal ini dapat terlihat dari perkemoo.ngan indikator aset, Jiabilitas, dan ekuitas. Peningkatan terse but sejalan de l jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA peningkatan belanja modal ( capital expenditure/ capex) yang tumbuh rata-ratasebesar6,5 persen per tahun. Namun, belanja modal tahun 2019 dan 2020 mengalami penurunan dioo.ndingkan dengan tahun sebelumnya. Selain digunakan untuk menamoo.h investasi, belanja modal BUMN juga berkontribusi dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain memberikan kontribusi kepada negara berupa dividen, BUMN juga berfungsi seoo.gai fungsi kuasi-fiskal, dimana diharapkan efektif dalam mendukung program-program pemerintah. Hal tersebut tampak dari komitmen dalam pembangunan seperti infrastruktur yang telah dilakukan oleh BUMN. Dengan adanya PMN kepada BUMN, diharapkan pengemoo.ngan proyek-proyek prioritas akan le bih efisien karena se oo.gai entitas bisnis, BUMN memiliki kemampuan mengemoo.ngkan nilai PMN terse but dan dapat di-leverage secara le bih efektif. Tantangan pengelolaan PNBP KND tergantung pada kesehatan kinerja BUMN oo.ik secara organisasi maupun finansial. Kondisi kesehatan BUMN yang tidak oo.ik berdampak pada menurunnya dividen dan akan ditransmisikan kemoo.li ke aspek fiskal yang pada gilirannya akan menjadi contingent liabilities. Tantangan lain adalah oo.gaimana agar proses bisnis BUMN lebih efektif, kompetitif, dan transparan sehingga dapat meminimalisasi risiko biaya dan mismanagement di kemudian hari. Beroo.gai langkah yang telah dilakukan untuk melakukan perampingan be berapa anak usaha BUMN adalah upaya strategis mendorong efisiensi usaha, menarik investasi masuk, serta refocusing atas tujuan awal pembentukan BUMN. Penetapan dividen oo.gian pemerintah atas laba BUMN untuk tahun buku 2021 yang akan menjadi dividen tahun 2022 tetap memperhatikan kemampuan BUMN dalam mendanai investasi yang menguntungkan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha. Untuk itu, kebijakan PNBP penerimaan oo.gian pemerintah atas laoo. BUMN pada tahun 2022 mempertimoo.ngkan kondisi keuangan BUMN yang terdampak pandemi COVID-19, dengan fokus utama memastikan BUMN dapat bertahan, sehingga kebijakan PNBP penerimaan oo.g ian pemerintah atas laoo. BUMN tahun 2022 dilakukan dengan memperhatikan faktor yaitu : (i) profitabilitas BUMN; (ii) kemampuan kas dan likuiditas BUMN; (iii) kebutuhan pendanaan BUMN; (iv) persepsi investor; (v) penyesuaian regulasi dan perjanjian _(covenan~; _ dan (vi) penetapan dividen lebih selektif untuk menyeimoo.ngkan dengan peran BUMN seoo.gai agen pemoo.ngunan. Selain itu, pada tahun 2022, efisiensi BUMN, penataan dan penyehatan serta peroo.ikan perencanaan strategis merupakan langkah ke bijakan yang akan ditempuh. jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PNBP Lainnya PNBP Lainnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar yaitu pendapatan Penjualan Hasil Tambang (PHT), pendapatan Domestic Market Obligation (DMO), dan pendapatan K/L. Penjualan Hasil Tambang adalah bagian dari Dana Hasil Produksi Batubara (DHPB) yang merupakan bagian pemerintah dari hasil produksi batubara pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Pendapatan DMO merupakan penerimaan yang berasal dari penyerahan produksi minyak mentah bagian Kontraktor kepada Pemerintah/Negara untuk memenuhi ke butuhan minyak mentah di dalam negeri. PNBP lainnya yang diperoleh dari pendapatan K/L antara lain: (i) pendapatan dari penjualan, pengelolaan barang milik negara (BMN), dan iuran badan usaha; (ii) pendapatan administrasi dan penegakan hukum; (iii) pendapatan kesehatan, perlindungan sosial, dan keagamaan; (iv) pendapatan pendidikan, budaya, riset, dan teknologi; (v) pendapatan jasa lainnya; (vi) pendapatan bunga, pengelolaan rekening perbankan, dan pengelolaan keuangan; (vii) pendapatan denda; dan (viii) pendapatan lain-lain. Selama periode 2016-2020, kinerja PNBP Lainnya tumbuh rata-rata 8,29 persen dengan pertumbuhan tertinggi terjadi tahun 2016 (44,43 persen) dan terendah terjadi tahun 2020 ( 10, 17 persen). Sementara itu, kontribusi PNBP Lainnya terhadap total PNBP selama 2016-2020 rata-rata sekitar 34,88 persen . Faktor utama yang mempengaruhi PNBP lainnya antara lain kualitas dan kuantitas layanan, kebijakan tarif, dan harga komoditas, dan lainnya. Secara umum, ke bijakan PNBP pelayanan pada kementerian/lembaga di tahun 2022, antara lain diarahkan pada: (i) peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan; (ii) penyesuaian jenis dan tarif PNBP; (iii) peningkatan kerja sama/ sinergi dengan instansi/pihak terkait; (iv) perluasan penggunaan teknologi informasi; (v) optimalisasi pengelolaan aset BMN agar le bih produktif; dan (vi) penyempurnaan tata kelola dan peningkatan penggalian potensi serta pengawasan PNBP. Secara lebih rinci, kebijakan PNBP pelayanan tahun 2022 pada enam kementerian/lembaga dengan kontribusi PNBP terbesar, dijabarkan sebagai berikut:
Kementerian Komunikasi dan Informatika Kebijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain: (i) peningkatan kualitas layanan, antara lain melakukan otomatisasi/modernisasi proses perizinan, penyederhanaan/percepatan proses pelayanan perizinan, penguatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia, dan perbaikan kinerja dalam rangka meningkatkan pelayanan publik secara mudah, cepat, dan transparan; (ii) peningkatan penggunaan teknologi informasi, antara lain melalui jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA optimalisasi pelaksanaan monitoring/verifikasi dalam bentuk pencocokan dan penelitian (coklit) dengan memanfaatkan sistem aplikasi beroosis online (e-PNBP) atas pemooyaran PNBP para wajib tayar dan digitalisasi proses perizinan penyelenggaraan pos ( _e-licensing); _ (iii) penyempurnaan tata kelola PNBP, antara lain melalui peningkatan intensifikasi penagihan PNBP, meningkatkan pelaksanaan penegakan hukum, meningkatkan ketegasan dalam penegakan sanksi administratif atas kelalaian wajib ooyar, dan penyempurnaan pengelolaan, integrasi, sinkronisasi, dan koordinasi _datnhase; _ dan (iv) pelaksanaan upaya ekstensifikasi PNBP, antara lain melalui optimalisasi potensi PNBP terkait migrasi penyiaran televisi analog ke teknologi digital serta meningkatkan kesadaran ekosistem industri melalui sosialisasi intensifoogi penyelenggara telekomunikasi.
Kepolisian Republik Indonesia Ke bijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain: (i) peningkatan kualitas layanan, antara lain melalui pengemoongan registrasi dan identifikasi (regident) STNK dan BPKB online, standardisasi sarana prasarana pelayanan SIM/BPKB, pengemoongan Regional, Traffic Management Center (RTMC) dan Traffic Management Center (TMC}, dan pengemoongan Smart SIM; (ii) peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, antara lain melalui digitalisasi sistem pelayanan regident, pelaksanaan registrasi dan pemooyaran Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Online, memoongun dan mengemoongkan sarana dan prasarana yang beroosis teknologi dan informasi; (iii) meningkatkan kerjasama antara Polri dengan objek vital (obvit) tertentu dan objek vital nasional (obvitnas); dan (iv) melakukan kerja sama antara Polri dengan pemerintah daerah dalam rangka pemanfaatan Assessment Center Polri. 3 . Kementerian Perhubungan Ke bijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain: (i) peningkatan inovasi dan kualitas layanan dalam pengemoongan sarana dan prasarana di bidang transportasi, antara lain melalui pengemoongan sarana dan prasarana fasilitas kepelabuhanan dan layanan transportasi udara serta penerapan tarif ooru atas layanan Track Access Charge (TAC) pada bidang perkeretaapian dan buy the seroi.ce pada layanan transportasi darat; (ii) peningkatan penerapan teknologi. informasi, antara lain melalui penerapan teknologi informasi pada bidang jasa layanan transportasi maupun diklat serta integrasi pada aplikasi SIMPON! dan e-SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) dengan Kementerian Keuangan, serta data sumber dari Kementerian Perindustrian; (iii) optimalisasi pemanfaatan aset BMN berupa sewa lahan, gedung dan 00.ngunan, sarana dan prasarana; (iv) peningkatan kerja sa 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA layanan dengan stnkeholder, antara lain melalui kerja sama dengan pihak 1: adan usaha melalui skema KPBU dan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) serta optimalisasi pendapatan dari Terminal Khusus/Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (Tersus/TUKS); dan (v) peningkatan pengawasan dan pemeriksaan PNBP oleh auditor internal maupun ekstemal secara efektif dan berkesinambungan serta intensifikasi PNBP dengan meningkatkan penagihan terhadap wajib 1: ayar.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Ke bijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain: (i) peningkatan inovasi dan kualitas layanan imigrasi, antara lain melalui penaml: ahan unit kerjakeimigrasian (UKK), percepatan penyelesaian pa.spar selesai pada hari yang sama, dan penaml: ahan Kantor Imigrasi yang dapat menerbitkan pa.spar elektronik _(e-passporl); _ (ii) penyesuaianjenis dan tarif PNBP layanan imigrasi, antara lain melalui penaml: ahanjenis layanan e- passport polycarbonate dan penaml: ahan jenis layanan untuk kemudahan pelayanan Izin Keimigrasian ; (iii) ekstensifikasijenis dan tarif PNBP pada la yanan administrasi hukum umum, antara lain melalui penaml: ahan jenis tarif PNBP 1: aru dan desentralisasi penyelenggaraan layanan legalisasi; (iv) pengeml: angan layananjasa hukum _apostille; _ (v) peningkatan l ayanan berl: asis online, a ntar a lain melalui implementasi layanan notaris berl: asis online dan peningkatan Layanan Berl: asis Online terhadap Advokat Asing; (vi) pembentukan Pusat Data Kekayaan Intelektual (Kl) seperti Kekayaan Intelektual Komunal (KIK); dan (vii) peningkatan kerja sama internasional dan nasional terkait informasi dan pengeml: angan KI, antara lain dengan European Patent Office (EPO) dalam rangka integrasi data paten.
Kementer ian Pendidikan dan Ke budayaan Ke bijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain: (i) melanjutkan dan mengevaluasi ke bijakan relaksasi Uang Kuliah Tunggal (UKT), mengingat dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian yang belum sepenuhnya pulih; (ii) menyelesaikan target perul: ahan be berapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi PTN Badan Hukum (BH) ; (iii) perul: ahan satker PNBPmenjadi satker BLU; dan (iv) perluasan kerja sama maupun kemitraan dengan pihak - pihak lain (industri, pemda, a tau leml: aga lainnya).
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Ke bijakan yang akan ditempuh pada tahun 2022, antara lain : (i) peningkatan inovasi dan kualitas layanan, antara lain melalui peningkatan layanan Informasi sertifikat dan lokasi bidang tanah secara elektronik dan proses diversifikasi layanan informasi melalui tariflayanan berl: asis digital; (ii) peningkatan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi informa f jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dan (iii) peningkatan pemanfaatan aset BMN untuk peningkatan PNBP . Selain PNBP Pelayanan , sumber PNBP Lainnya adalah pengelolaan aset Barang Milik Negara (BMN). Secara umum pengelolaan aset BMN terbagi menjadi dua objek utama yaitu pengelolaan BMN yang berada pada Pengguna Barang (K/ L) dan pengelolaan BMN yang berada pada Pengelola Barang (seperti: BMN Kontraktor Kontrak Kerja Sama, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara, Eks Pertamina, dan lain- lain). Kebijakan yang akan ditempuh dalam pengelolaan aset BMN pada tahun 2022, antara lain: (i) peningkatan inovasi dan penyempurnaan kebijakan serta optimalisasi aset dengan penerapan Highest and Best Use (HBU); (ii) penyelesaian tindak lanjut penilaian kembali BMN dan perluasan implementasi pengasuransian BMN pada K/L; (iii) pengelolaan BMN Hulu Migas yang semakin handal dan berkontribusi terhadap pengelolaan keuangan negara, yaitu melalui penatausahaan BMN Hulu Migas yang semakin tertib dalam rangka meningkatkan kualitas Laporan Keuangan BUN TK (transaksi khusus) dan optimalisasi Pengelolaan BMN Hulu Migas, menuntaskan sertifikasi BMN Hulu Migas dalam rangka tertib hukum Pengelolaan BMN Hulu Migas, dan pengelolaan BMN Hulu Migas yang efektif dalam rangka optimalisasi penerimaan dan/ a tau cost savi,ng bagi negara; (iv) menyelesaikan tindak lanjut hasil Inventarisasi dan Penilaian (IP) BMN PKP2B sesuai KMK Nomor 573/KMK.06/2020 dalam rangka tertib administrasi maupun PNBP dari BMN PKP2B; (v) menyempurnakan peraturan BMN PKP2B berupa BMN dalam kondisi tertentu berupa batubara dalam rangka optimalisasi penerimaan PNBP; (vi) menuntaskan sertifikasi BMN PKP2B dalam rangka tertibhukum Pengelolaan BMN PKP2B; dan (vii) penyempurnaan peraturan pengelolaan aset eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan aset eks Bank Dalam Likuidasi (BDL) dalam rangka optimalisasi pengelolaan. PNBP PENDAPATAN BADAN LAYANANUMUM Badan Layanan Umum (BLU) merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan ha.rang dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pembentukan BLU memiliki tujuan utama berupa peningkatan layanan publik yang disediakan oleh instansi Pemerintah. Generating income pada BLU bukan tujuan utama melainkan cerminan dari aktivitasnya dalam melakukan layanan kepada masyarakat. Pola pengelolaan keuangan BLU memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dalam memberikan pelayanan ha.rang dan jasa kepada masyarakat, BLU dikelompokkan dalam lima sektor (rumpun) yaitu pendidikan, kesehatan, pengelola dana, barang/jasa lainnya, dan pengelola kawasan. Sampai dengan akhir 2020, jumlah BLU telah mencapai 244 BLU yang sebagian besar didominasi oleh BLU sektor pendidikan dan kesehatan masing- masing 41,39 persen dan 43,03 persen. Dilihat di sisi kinerja keuangan, pendapatan BLU tumbuh rata-rata 15,72 persen selama periode 2016-2020. Dalam periode yang sama, kontribusi BLU terhadap total PNBP secara rata-rata mencapai 15,36 persen . Secara umum, pendapatan BLU dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan alami baik dari jasa layanan utama maupun penunjang, dan adanya perubahan dari Satker PNBP menjadi Satker BLU. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik, beberapa kebijakan BLU yang akan ditempuh oleh Pemerintah pada tahun 2022 antara lain:
penguatan dan inovasi aksesibilitas layanan, antara lain melalui penggunaan data analitikal dan digitalisasi layanan , standardisasi institusi dengan akreditasi nasional dan internasional, sinergi layanan dan pembiayaan, serta memberikan akses layanan yang mudah dijangkau masyarakat;
peningkatan kualitas kesehatan, antara lain melalui peningkatan kualitas faskes dan sistem layanan kesehatan terintegrasi (IT) serta investasi layanan kesehatan; iii. peningkatan kualitas pendidikan, antara lain melalui peningkatan kualitas institusi dan peningkatan kualitas SDM; dan
iv. peningkatan perlindungan sosial, antara lain melalui peningkatan aksesibilitas dalam menyalurkan UMi dan UMK, sinergi pembiayaan dan integrated supply chai.n, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan EBT, dan penyediaan perumahan bagi MBR yang tepat sasaran. V.2.3. Penerimaan Hibah Sumber penerimaan hibah berasal dari dalam dan luar negeri. Sumber penerimaan hibah dalam negeri berasal dari lembaga keuangan dan lembaga non keuangan dalam negeri, pemerintah daerah, perusahaan asing yang melakukan kegiatan di wilayah Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan. Sementara penerimaan hibah luar negeri berasal dari negara asing, lembaga di bawah PBB, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing dan non asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Indonesia, dan perorangan. Penerimaan hi bah pada tahun 2020 terealisasi se besar Rp18,8 triliun atau sekitar 1, 14 persen dari total pe ndapatan negara. Capa.ian ini Iebih tinggi dibandingkan penerimaanhi T jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tahun 2019 yang mencapai Rp5 ,5 triliun, atau tumbuh 241 , 45 persen. Untuk tahun 2021 , penerimaan hioo.h direncanakan sebesar Rp0,9 triliun. Realisasi sampai dengan Maret 2021 mencapai Rp0,3 triliun atau 31,44 persen dari target dalamAPBN 2021 . Untuk mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih oo.ik, kebijakan penerimaan hioo.h yang akan ditempuh oleh Pemerintah pada tahun 2022 antara lain:
penerimaan hioo.h harus memenuhi prinsip transparan, akuntabel, efisien dan efektif, kehati-hatian, tidak disertai ikatan politik, dan tidak memiliki muatan yang dapat mengganggu stabilitas keamanan negara; 11 . penerimaan hioo.h tidak menggunakan Rupiah Murni Pendamping (RMP); 111 . penerimaan hioo.h tidak mengakioo.tkan inefisiensi belanja pe me liharaan dari APBN; 1v . penerimaan hioo.h dalam bentuk oo.rang danjasa diutamakan oo.rang dalam kondisi oo.ru dan tidak memerlukan tamoo.han biaya dari APBN untuk upgrading atau retrofit, v. penerimaan hioo.h dalam bentuk oo.rang han ya digunakan untuk kegiatan operasional K/L; dan vi . penerimaan hioo.h diutamakan untuk mendanai kegiatan- kegiatan yang menjadi prioritas K/L dan memberikan nilai tamoo.h dalam pemoo.ngunan nasional. V.3 . Kebijakan Belanja Negara Belanja Negara memiliki peran strategis dalam mendorong akselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dan mendukung transformasi struktural. Peningkatan kualitas belanja menjadi sangat penting agar APBN seoo.gai instrumen fiskal dapat menghasilkan output dan outcome yang berkualitas serta secara optimal memberikan manfaat oo.gi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah secara konsisten terus melakukan beroo.gai strategi ke bijakan dalam upaya meningkatkan kualitas belanja ( spending better). Dengan demikian, pengelolaan Belanja Negaradiharapkan dapat le bih efisien dan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga stabilitas fundamental perekonomian . Selama periode 2016 - 2020, realisasi Belanja Negara terhadapPDB secara rata-rata se besar 15, 16 persen PDB, realisasi tertinggi terjadi pada tahun 2020 yang mencapai 16, 76 persen PDB. Peningkatan realisasi Belanja Negara di tahun 2020 terse but sejalan dengan strategi kebijakan ekspansif yang ditempuh Pemerintah dalam menangani dampak pandemi COVID-19 di bidang kesehatan, melindungi daya beli mas y arakat terdampak, serta mendorong pemulihan ekonomi. Pemerintah telah melakukan beroo.gai langkah extraordinary y ang dilakukan secara cepat dan prudent dalam menahan laju perlambatan ekonomi akioo.t pandemi COVID- 19. Upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan refocusing dan realokasi Belanja Negara unt 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA mendukung penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, serta meningkatkan efisiensi belanja dengan optimalisasi teknologi informasi dalam pe nye le nggaraan pe me rin tahan. Grafik 73 Perkembangan Belanja Negara (Triliun Rp) 16,80% 15,03% 14 , 77% 14,92% 2 . 593,5 2.750,0 1.864,3 2.007,4 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited APBN - BPP TKDD ~ Persen thd PDB Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Dalam APBN 2021, alokasi anggaran Belanja Negara sebesar Rp2.750,03 triliun (setara 15,58 persen PDB), terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rpl.954 , 55 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesarRp795,48 triliun. Pagu BelanjaNegaradi tahun 2021 meningkat 6,03 persen (yoy) dioo.ndingkan realisasi tahun 2020, terutama untuk mendukung penanganan µ:
ndemi COVID-19 dan akselerasi pemulihan ekonomi. Belanja Negara µ:
da tahun 2021 diarahkan untuk mendukung pelaksanaan beroo.gai terobosan ke bijakan, yang meruµ:
kan momentum transisi menuju normal oo.ru µ:
sca µ:
ndemi COVID-19, serta penguatan reformasi struktural untuk keluar dari middle income trap. Samµ:
i dengan triwulan I tahun 2021, realisasi Belanja Negara mencaµ:
i Rp523,04 triliun atau sekitar 19,02 persen dari µ:
gu APBN 2021, terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp350,08 triliun ( 17,91 persen dari µ:
gu) dan Realisasi Transfer Ke Dae rah dan Dana Desa sebesar Rpl 72,96 triliun (21,74 persen dari µ:
gu). Realisasi Belanja Negara terse but tumbuh 15,61 persen (yoy) jika dioo.ndingkan realisasi di periode yang sama tahun se belumnya. Hal ini mencerminkan peningkatan kinerja pengelolaan APBN dalam mendukung akselerasi pemulihan ekonomi. Untuk tahun 2022, Pemerintah secara konsisten akan melanjutkan beroo.gai strategi ke bijakan yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas Belanja Negara. Seoo.gai salah satu instrumen APBN, Belanja Negara diuµ:
yakan le bih optimal dalam mendukung penguatan kualitas SDM, peningkatan produktivitas dan daya saing, serta penguatan reformasi birokrasi. Secara umum, arah ke bijakan Belanja Negara tahun ~ 2022 difokuskan untuk: : ,r jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1. Penguatan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural, yang diarahkan µida reformasi SDM unggul (kesehatan , perlindungan sosial, pendidikan) dan transformasi ekonomi (infrastruktur dan birokrasi).
Penguatan spending better, antara lain melalui :
Fokus µida belanja prioritas dan berorientasi hasil ( result _based); _ b. Efisiensi belanja non-prioritas di pusat dan daerah: • Penajaman belanja ha.rang melalui efisiensi antara lain µida belanja operasional , perjalanan dinas, µiket meeting, dan honor, serta penajaman dan sinergi belanja ha.rang yang diserahkan ke masyarakat/Pemda; • Penguatan belanja modal untuk mendukung transformasi ekonomi antara lain difokuskan µida TIK, konektivitas, energi, dan µingan, serta pembatasan pembangunan gedung dan pengadaan kendaraan dinas ; c . Antisiµisi terhadap ketidakµistian (automatic stabilizer}, antara lain dengan mendorong peneraµin program perlinsos yang adaptif ;
Efektivitas bansos dan subsidi (penyempurnaan data, integrasi program, serta transformasi subsidi ke bansos);
Penguatan quality control terhadap TKDD sejalan dengan fokus penguatan pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. V.3.1. Belanja Pemerintah Pusat Belanja Pemerintah Pusat dalam be beraµi tahun terakhir menunjukkan tren peningkatan. Rata - rata realisasi Belanja Pemerintah Pusat selama periode tahun 2016 - 2020 berada di kisaran 9,95 persen PDB dan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 9,47 persen per tahun, dari Rpl.154,02 triliun µida tahun 2016 meningkat menjadi Rpl.831,00 triliun µida tahun 2020. Pada tahun 2020, realisasi Belanja Pemerintah Pusat tumbuh signifikan 22,37 persen (yoy) terutama untuk mendukung penanganan COVID-19 di bidang kesehatan dan pelaksanaan stimulus fiskal antara lain perlindungan sosial serta dukungan UMKM dan dunia usaha. Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat tahun 2016 - 2021 ditunjukkan µida Graflk 74 . Tren peningkatan realisasi Belanja Pemerintah Pusat dalam kurun waktu 2016 - 2020 antara lain disebabkan oleh peningkatan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan berbagai program/kegiatan pemerintah dalam be beraµi tahun terakhir. Be beraµi program/kegiatan terse tut antara lain beruµi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak, pelaksanaan kegiatan berskala internasional seperti IMF-World Bank Annual Meetings tahun 2018, Asian Games dan Asian Paragames tahun 2018, penanganan bencana serta penanganan damµ; k µ; ndemi COVID-19. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Graf1k 74 Perkembangan Belanja Pemerintah Pu.sat (Triliun Rp), 2016 - 2021 11, 8 6% 9 , 31% 9,3 1% 9,81% 1.455,3 1.496,3 1.265,4 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited APBN - Belanja K/ L Belanja Non K / L ~ Persen thd PDB Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Pemerintah senantiasa melakukan beroo.gai perbaikan ke bij akan clan me kanisme dalam pe rencanaan clan pe nganggaran Belanja Pemerintah Pusat dalam beberapa tahun terakhir. Be berapa peroo.ikan ke bijakan terse but antara lain berupa (i) peruoo.han skema oo.ntuan pangan dari skema subsidi harga menjadi oo.ntuan pangan langsung ke keluarga penerima manfaat , (ii) peningkatan nilai manfaat clan perluasan cakupan program oo.nsos seperti PKH, (iii) peningkatan efiesiensi belanja oo.rang terutama untuk belanja bersifat nonprioritas, clan (iv) peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran prioritas (i nfrastruktur, pendidikan, kesehatan) Dalam APBN 2021, Pemerintah mengalokasikan pagu Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rpl.954,55 triliun , atau sekitar 11,07 persen PDB. Alokasi Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN 2021 tumbuh 6,75 persen (yoy) dioo.ndingkan realisasi tahun se belumnya . Peningkatan alokasi Belanja Pemerintah Pusat di tahun 2021 tersebut terutama digunakan untuk mendukung ke berlanjutan pelaksanaan beroo.gai program prioritas dalam penanganan COVID-19 clan akselerasi pemulihan ekonomi. Belanja Pemerintah Pusat tahun 2021 juga diarahkan untuk mendukung penguatan reformasi struktural untuk keluar dari middle income trap. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat hingga Maret 2021 mencapai Rp350,08 triliun ( 17, 91 persen dari pagu), terdiri dari realisasi belanja K/L Rp201,63 triliun dan belanja Non K/L Rp148,45 triliun . Dioo.ndingkan periode yang sama tahun se belumnya, realisasi Belanja Pemerintah Pusat hingga Maret 2021 tumbuh 25,98 persen (yoy) dipengaruhi oleh pertumbuhan realisasi belanja K/L 41,16 persen (yoy) dan belanja Non K/ L ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tumbuh 9,92 persen (yoy) . Peningkatan kinerja belanja K/L utamanya dipengaruhi oleh realisasi belanja modal yang mencaµ=ti Rp34,21 triliun, atau tumbuh signifikan 186, 19 persen (yoy) antara lain dipengaruhi oleh pelaksanaan proyek infrastruktur dasar lanjutan tahun 2020 dan infrastruktur konektivitas. Melihat perkembangan tahun 2016-2021 dan proyeksi perekonomian tahun 2022, arah kebijakan Belanja Pemerintah Pusat tahun 2022 akan diarahkan antara lain untuk:
Mendukung pelaksanaan reformasi SDM, antara lain melalui: • Melanjutkan reformasi pendidikan, dengan mengarahkan pemanfaatan anggaran difokuskan untuk pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing. • Akselerasi reformasi kesehatan menuju sistem kesehatan yang terintegrasi dan andal (efektivitas JKN serta penguatan health security preparedness). • Akselerasi reformasi menuju sistem perlindungan sosial seµ=tnjang hayat dan andal (integrasi data dan perlinsos yang adaptif).
Mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi untuk peningkatan pelayanan publik yang tangkas, efektif, dan efisien.
Pelaksanaan operasional dan kegiatan lebih efisien sejalan dengan cara kerja baru dan pemanfaatan teknologi informasi.
Pengembangan infrastruktur untuk pelayanan dasar dan untuk mendukung peningkatan produktivitas secara selektif, efisien, dan efektif.
Pemberian subsidi yang le bih teµ=tt sasaran dalam rangka menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan.
Pemenuhan kewajiban Pemerintah serta dukungan terhadap pembangunan infrastruktur di daerah.
Antisiµ=tsi dan mitigasi risiko fiskal dalam pelaksanaanAPBN, bencana, dan kegiatanmendesaklainnya. Belanja Pegawai Belanja pegawai meruµ=tkan salah satu instrumen penting dalam mendorong peningkatan produktivitas aµ=tratur sipil negara dan kualitas pelayanan publik yang inovatif. Melalui kebijakan belanja pegawai yang terukur, Pemerintah secara konsisten terus mendorong pemantaµ=tn reformasi birokrasi untuk mewujudkan birokrasi yang efisien dan meningkatkan kualitas pelayanan publik secara lebih optimal, yang akan berkontribusi positif terhadap penciptaan iklim investasi yang kondusif. Oleh karena itu, kebijakan belanja pegawai terus diarahkan untuk mendukung terwuj udnya aparatur ne gara Y 1 jdih.kemenkeu.go.id • • • • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 199 profesional, berintegritas, serta produktif dalam memberikan pelayanan kepida masyarakat . Belanja pegawai selama periode 2016-2020 secara rata - rata berada di kisaran 2,38 persen PDB. Pada tahun 2021, porsi belanja pegawai sebesar 2,39 persen PDB, lebih rendah dioo.ndingkan porsi tahun 2020 yang sebesar 2,47 persen PDB. Namun demikian, secara nominal belanja pegawai masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Rata-rata pertumbuhan belanja pegawai secara nominal dalam kurun waktu 2016 - 2020 mencapii 6,31 persen, dari sebelumnya sebesar Rp.305,1 triliun di tahun 2016 meningkat menjadi Rp.380,5 triliun di tahun 2020. Tren peningkatan terse but antara lain dipengaruhi adanya beroo.gai kebijakan yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, seperti kebijakan kenaikan gaji dan pensiun pokok, pemberian gaji ke-13 dan tunjangan hari raya untuk apiratur negara dan pensiunan, serta peroo.ikan tunjangan kine rj a pida K / L se iring de ngan capiian re formasi birokrasi K/ L. Grafik 75 Perkembangan Belanja Pegawai (Triliun Rp) 2,46% 2,47% 2,38% 2,39% 2,34% 2,30% • 421,1 376,1 380,5 2016 2017 2018 2019 2020 Unaudited 2021 APBN - Gaji & Tunjangan Kontribusi Sosial - - Honorarium, Lembur, Tun -e- Persen thd PDB j. Khusus Sumber: Kementerian Keuangan Pada tahun 2020 , Pemerintah melakukan penyesua1an kebijakan be l anja pegawai untuk mendukung penanganan COVID-19, namun dengan tetap menjaga da ya beli apiratur pemerintah. Kebijakan yang dilakukan antara lain adalah pemberian THR dan Gaji ke - 13 dengan tidak memasukkan komponen tunjangan kinerja. Perkemoo.ngan belanja pegawai pida tahun 20 16 - 2021 dapit dilihatpida Grafik75. Secara umum , kebijakan belanja pegawai pida tahun 2021 masih diarahkan untuk mendukung pemantapin reformasi birokrasi dengan tetap memperhatikan terjaganya kesejahteraan pegawai. Terjadinya pindemi COVID-19 memberikan pembelajaran mengenai pentingnya birokrasi yang agile dan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA inovatif dengan dukungan IT yang optimal. Untuk itu, ke bijakan belanja pegawai yang dilakukan µ: tda tahun 2021 diarahkan untuk mendukung penyederhanaan sistem birokrasi ( delayering) dengan tetap memperhatikan kebutuhan jumlah pegawai yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi, serta inovasi pola kerja dan proses bisnis, seperti ke bijakan fleksibilitas lokasi kerja (flexible working space). Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan penajaman belanja pegawai di tengah perubahan proses bisnis yang diselaraskan dengan caµ: tian reformasi birokrasi . Di satu sisi, perkembangan teknologi dan informasi ak a n mempengaruhi performa dan efektivitas kinerja aµ: tratur negara melalui implementasi digitalisasi dalam pelayanan publik. Selain itu, ke bijakan belanja pegawai terus diarahkan untuk mendorong efektivitas reformasi birokrasi sehingga terwujud birokrasi y ang responsif dan adaptifterhadapperubahan serta be bas dan bersih dari praktik korupsi. Pada tahun 2022, Pemerintah konsisten akan terus melanjutkan proses reformasi birokrasi y ang didukung de ngan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi . Sehubungan dengan hal terse but, secara umum kebijakan belanja pegawai tahun 2020 akan diarahkan antara lain untuk:
Pengendalian belanja pegawai dengan tetap mempertahankan daya beli dan konsumsi aµ: tratur negara , antara lain mel a lui pemberian THR dan Gaji/Pensiunke-13 ;
Mendukung reformasi birokrasi dan pen y esuaian dengan cara kerja baru yang le bih efisien dengan tetap me mpertahankan produktivitas;
Mengantisiµ: tsi perubahan sistem gaji dan pe nsiun se bagai bagian dari re formasi birokrasi . Belanja Barang Belanja ha.rang memiliki peranan pen ting dalam mendukung pelaksanaan kegiatan operasional pemerintah agar berjalan efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendukung program prioritas . Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas belanja ( spending bettery namun dengan tetap memperhatikan terjaganya kualitas pelayanan keµ: tda masyarakat. Sejalan dengan hal terse but , Pemerintah terus mendorong peningkatan efisiensi terutama µ: tda belanja ha.rang yang bersifat kurang produktif dan non prioritas . jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 76 Perkembangan Belanja Barang (Triliun Rp) 2,74 % 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited APBN - Belanja Ba rang ....,_ Persen thd PDB Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Perkembangan belanja barang menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat selama beberapa. tahun terakhir. Selama periode 2016-2020, realisasi belanja barang secara rata-rata berada di kisaran 2,29 persen PDB. Realisasi belanja barang di tahun 2020 mengalami peningkatan signifikan mencapa.i 2, 74 persen PDB, a tau secara nominal tumbuh 26,25 persen (yoy). Tingginya realisasi belanja barang di tahun 2020 disebabkan oleh penyaluran berbagai program yang mendukung penanganan dampa.k pa.ndemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional, antara lain pembayaran BPUM, pembayaran bantuan subsidi upa.h, dan di sektor kesehatan (antara lain pembayaran insentif dan pembayaran santunan bagi tenaga kesehatan , penggantian klaim RS rujukan, serta pengadaan alat/ sarpras kesehatan) . Sementara itu, di tahun 2020 pemerintahjuga menempuh kebijakan refocusing dan realokasi anggaran terutama pa.da belanja barang yang tidak terkait langsung dengan penanganan COVID-19, yaitu dengan melakukan efisiensi pa.da belanja perjalanan dinas dan belanja jasa. Perkembangan belanja barang pa.da tahun 2016 - 2021 dapa.t dilihat pa.da Grafik 76. Apa.bila mencermati rincian le bih detail komponen belanja barang, terdapa.t beberapa. komponen belanja barang yang rata- rata pertumbuhannya cukup tinggi selama periode 2016-2020. Dalam kurun waktu terse but, rata-rata pertumbuhan komponen belanja barang yang cukup tinggi dan porsinya besar terutama adalah belanja barang untuk diserahkan kepa.da masyarakat/pemda, yang tumbuh rata-rata 41,4 persen. Belanja barang untuk diserahkan kepa.da masyarakat/pemda pa.da dasarnya merupa.kan jenis belanja yang berkarakter se bagai bantuan pemerintah. jdih.kemenkeu.go.id C : : l ·c: : E-- 0. 0: : : MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONEStA Grafik 77 Perkembangan Komponen Belanja Barang 120 ■ 2016 ■ 2 017 ■ 2018 ■ 2019 ■ 20 20 2021 Una udited A PB N 100 80 60 40 20 0 B.r. mg B .ra ng Persedia"1 Peme li haraan Perjal"1"1 Belanja Belanja b.rang Operasion al No n-Operasiona Dinas B.rang Bl.U untuk disera hkan Sumber: Kementerian.Keuangan , 2021 Belanja oo.rang untuk diserahkan keIRda masyaraka t / pe mda me ngalami pe ningka tan signifikan di tah un 2020. Hal ini utamanya dipengaruhi penyaluran beroo.gai program oo.ntuan Pe merintah yang ditujukan untuk melindungi daya beli masyarakat dan sektor usaha terdam!Rk !Rndemi COVID-19, antara lain beru!R BPUM (Bantuan Pemerintah untuk Usaha Mikro), oo.ntuan kuota internet , dan pemoo.yaran insentif te naga ke se ha tan ( nak e s). Se oo.gian be sar dari program oo.n tuan pemerintah yang disalurkan di tahun 2020 kemoo.li dilanjutkan penyalurannyadi tahun 2021. Pada tahun 2022, Pemerintah secara konsisten akan melanjutkan ke bijakan efisiensi belanja oo.rang terutama IRda belanja oo.rang yang kurang produktif dan non prioritas . Ke bijakan ini diselaraskan dengan optimalisasi pemanfaatan TIK dan inovasi pola kerja (flexible working arrangement). Oleh karena itu , arah ke bijakan belanja oo.rang di tahun 2022 akan difokuskan IRda:
Melanjutkan efisiensi belanja oo.rang antara lain dengan penghematan belanja oo.han dan ATK, perjalanan dinas , honorarium kegiatan serta IRket meeting dan konsin y asi ;
Mendukung peneraIRn kebijakan inovasi pola kerja beru!R flexible working space (FWS), open space ruang kerj a , dan dukungan TIK untuk peningkatan efisiensi birokrasi; 3 . Mendorong penghematan belanja pemeliharaan untuk menjaga nilai aset dengan efisien; jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4. Mendorong efisiensi belanja oo.rang yang diserahkan kepada Pemda/Masyarakat (lebih fokus dan sinergi dengan program oo.ntuan Pemerintah lainnya);
Menguatkan pemanfaatan dukungan oo.gi proyek KPBU, antara lain melalui pemberian fasilitas penyiapan proyek (Project Development Facility/PDF), dukungan kelayakan proyek ( Viability Gap Fund/VGF), dan pemoo.yaran ke te rsediaan layanan ( Availability Payment/ AP), de ngan te tap memperhatikan peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi dan capaian output; dan
Memberikan dukungan untuk mitigasi bencana serta rehabilitasidan rekonstruksi pa.sea bencana. Belanja Modal Belanja modal merupakan salah satu instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus mendorong peroo.ikan neraca pemerintah dengan perolehan aset produktif seperti hasil pemoo.ngunan infrastruktur. Dalamjangka panjang, belanja modal juga dapat mendukung peningkatan pendapatan negara antara lain melalui utilisasi aset. Selain itu, belanja modal diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap penurunan ketimpangan antarwilayah dengan adanya pemerataan pemoo.ngunan di beroo.gai wilayah . Sejalan dengan hal terse but, Pemerintah secara konsisten terus melakukan penguatan belanja modal yang diarahkan untuk membentuk aset dan mendorong peningkatan kapasitas produksi dan daya saing. Perkemoo.ngan belanja modal dalam periode 2016 - 2020 secara rata-rata 1,30 persen PDB per tahun. Secara nominal, realisasi belanja modal selama periode terse but menunjukkan tren peningkatan, dari se belumnya Rp169,5 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp189, 1 triliun pada tahun 2020. Pada tahun 2021, alokasi belanja modal mencapai Rp246,8 triliun atau mengalami peningkatan 30,51 persen (yoy) dari realisasi tahun 2020. Peningkatan terse but antara lain dipengaruhi ke bijakan melanjutkan kegiatan prioritas yang tertunda di 2020, serta mendukung agenda digitalisasi dan penguatan sektor strategi.s untuk mempercepat pemulihan ekonomi. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Grafi.k 78 Perkembangan Belanja Modal (Triliun Rp) 1, 40 % 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited A PBN - Belanja Modal .....,._ Persen thd PDB Sumber: KementerianKeuangan , 2021 Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan penguatan dan rekomposisi belanja modal agar le bih produktif sehingga memberikan efek pengganda (multipliery yang optimal oo.gi pertumbuhan ekonomi. Hal ini diperlukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing oo.ngsa, antara lain infrastructure gap yang relatif tinggi dioo.ndingkan dengan peer countries dan indeks logistik yang belum optimal. Untuk itu, Pemerintah secara konsisten mendorong belanja modal yang diarahkan untuk komponen produktif seperti peralatan dan mesin , jalan, irigasi danjaringan . Dalam periode 2016-2020, komposisi be la nja modal utamanya didominasi untuk peralatan dan mesin serta jalan , irigasi dan jaringan . Selama periode tahun tersebut, realisasi belanja modal terutama digunakan untuk belanja modal peralatan dan mesin, serta belanja modal jalan, irigasi dan jaringan. Belanja modal untuk peralatan dan me sin mengalami peningkatan signifikan di tahun 2020 dan 2021 terutama untuk pengadaan peralatan dan mesin yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 antara lain di bidang kes e hatan. Sementaraitu, belan ja modal untukjalan, irigasi danjaringan di tahun 2020 menurun 29,65 persen (yoy), terutama dipengaruhi adanya kebijakan penundaan atau peruoo.han jangka waktu penyelesaian (multiyear) proyek-proyek yang tidak terkait langsung dengan penanganan COVID-19. Pada tahun 2021 , alokasi belanja modal untuk jalan, irigasi dan jaringan mengalami peningkatan signifikan dioo.nding realisasi tahun sebelumnya terutama untuk melanjutkan proyek-proyek y ang tertunda di tahun 2020 serta mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui program padat karya . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 205 - Grafik 79 Perkembangan Komponen Belanja Modal 120 100 80 s: : : : , 60 ·c: E 0: : : 0. 40 20 0 Tanah Peralatan dan Ged ung dan Jalan, Irigasi Belanja Modal Modal La inn ya Mesin Bangunan danjaringan BLU ■ 2016 ■ 2017 ■ 2018 ■ 2019 • 2020(Unaudited) 2021APBN Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Kebijakan belanjamodal di tahun 2022 secara umum masih akan diarahkan untuk menggerakkan roda perekonomian, menamoo.h perolehan aset produktif, serta mendorong investasi untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, kebijakan belanja modal tahun 2022 akan difokuskan antara lain untuk:
Me ningkatkan produkti vi tas dan daya saing an tar a lain me lalui pemoo.ngunan infrastruktur pelayanan dasar dan konektivitas secara selektif;
Melakukan pemoo.tasan pengadaan kendaraan bermotor dan ge dung oo.ru;
Mendorong pemoo.ngunan infrastruktur pendukung agenda digitalisasi dan transformasi industrialisasi, antara lain di bidang TIK, energi, dan pangan;
Meningkatkan pengemoo.ngan infrastruktur dasar pada kawasan peroo.tasan, tertinggal, terluardan terdepan (3T) serta permukiman kumuh perkotaan; dan
Mendorong pengemoo.ngan skema pembiayaan kreatif (KPBU) se cara le bih masif untuk pemoo.ngunan infrastruktur. Belanja Bantuan Sosial Se oo.gai oo.gian yang tidak terpisahkan dari kerangka perlinsos, belanja oo.ntuan sosial (oo.nsos) memiliki perananyang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bansos merupakan belanja yang diarahkan untuk memoo.ntu daya beli masyarakat miskin dan rentan agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, oo.ik dalam hal pangan, kesehatan, pendidikan, dan layanan dasar lainnya. Di samping itu, oo.nsos juga diarahkan untuk dapat melindungi masyarakat dari risiko sosial dan meningkatkan kemampuan ekonominya. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dalam lima tahun terakhir, oo.nsos terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama saat munculnya µinde mi COVID-19. Se lama pe riode 2016-2020, re alisasi oo.nsos tumbuh rata-rata sebesar 25,70 persen, dengan rata-rata porsi terhadap PDB sebesar 0,68 persen. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh dinamika penyempurnaan kebijakan seperti penajaman/reklasifikasi oo.nsos, perluasan cakuµin maupun manfaat, transformasi program, maupun tamoo.han be beraµi program oo.ru. Pada tahun 2020, realisasi oo.nsos mencaµii Rp202,5 triliun atau setara 1,31 persen terhadap PDB. Peningkatan secara signifikan ini meruµikan bentuk respons Pemerintah melalui program PEN untuk menekan damµik µindemi serta kenaikan iuran PBI JKN. Adapun perkemoo.ngan oo.nsos selama be beraµi tahun terakhir ditunjukkan dalam Gamoo.r 80 . Grafi.k 80 Perkembangan Belanja Bantuan Sosial (Triliun Rp), 2016 - 2021 1,31% 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Unaudited APBN - Bansos ~ Persen thd PDB Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Di tengah kondisi µindemi COVID-19 yang masih berjalan seperti saat i ni, kebutuhan akan kebijakan oo.nsos yang handal dan teµit guna menjadi semakin mendesak. Dampak µindemi yang sistematis dan masiftelahmenyeoo.bkan tekanan besar oo.gi kondisi sosial dan ekonomi . Hal ini meruµikan pendorong utama adanya kenaikan alokasi oo.nsos yang signifikan µida tahun 2020 dan 2021 se oo.gai bentuk extraordinary policy response dari Pemerintah. Pada tahun 2020, dalam kerangka PEN dilakukan penyesuaian cakuµin dan manfaat program Kartu Semoo.ko dan PKH serta dilaksanakan be beraµi program oo.nsos oo.ru antara lain Bansos Semoo.ko Jabodetabek, Bansos Tunai, Bantuan Beras untuk KPM PKH, dan Bantuan U ang Tunai untuk KPM Semoo.ko non PKH. Pemerintah optimis perekonomian semakin memoo.ik µida tahun 2021 seiring dengan pelaksanaan vaksinasi dan berbagai ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA upaya pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, be berapa program oo.nsos yang khusus untuk pandemi seperti Bansos Beras untuk KPM PKH dan Bansos Tunai untuk KPM Semoo.ko non PKH tidak dilanjutkan . Selain itu, be saran oo.ntuan PKH dikemoo.likan ke indeks semula sebelum pandemi COVID-19. Namun demikian, menyadari oo.hwa dampak pandemi yang masih berlanjut, Pemerintah tetap melanjutkan pemberian Bansos Tunai oo.gi 10 juta KPM yang digabungkan dengan Program Bansos Semoo.ko Jabodetabek. Program ini direncanakan diberikan selamaperiode Januari-April 2021. Penghentian beberapa program oo.nsos dan penyesuaian manfaat tersebut menyeoo.bkan menurunnya alokasi oo.nsos dalam APBN 2021 yaitu sebesar Rp161,4 triliun (0,91 persen terhadap PDB). Secara lengkap, perkemoo.ngan belanja oo.nsos periode 2016 - 2021 dapat dilihat dalam Grafik 80 . Pemberian oo.nsos kepada masyarakat miskin dan rentan telah memberikan dampak positif, antara lain mengurangi tingkat kemiskinan dan menekan bertamoo.hnya jumlah masyarakat yang masuk ke kelompok miskin. Berdasarkan perhitungan Bank Dunia, tingkat kemiskinan oo.hkan diperkirakan dapat menyentuh 11,80 persen apabila tidak ada perluasan Program Perlinsos di tahun 2020. Artinya,jumlah penduduk miskin oo.ru dapat bertamoo.h seoo.nyak 7,1 juta orang akioo.t pandemi jika Program Perlinsos tidak dijalankan. Dengan adanya Perlinsos, tingkat kemiskinan di tahun 2020 se besar 10, 11 persen, dengan penamoo.han penduduk miskin oo.ru se besar 2,4 juta orang. Di samping itu, pelaksanaan oo.nsos dari tahun ke tahun pun menunjukkan peroo.ikan penyerapan. Penyaluran oo.nsos se makin pr ogre sif de ngan pe ne rima manfaat ter be sar me rupakan masyarakat miskin dan rentan. Hasil kajian BKF dan LPEM UI (2020) menunjukkan oo.hwa efektivitas oo.nsos dalam menurunkan angka kemiskinan menunjukkan peroo.ikan meskipun belum optimal. Di samping itu , program-program oo.nsos pun cenderung le bih oo.ik dalam menurunkan ketimpangan dioo.ndingkan program lain seperti subsidi. Meskipun sudah menunjukkan peroo.ikan, program oo.nsos masih dapat disempurnakan. Efektivitas program masih dapat dioptimalkan melalui peroo.ikan data dan peningkatan komplementaritas antarprogram. Saat ini, masih terdapat program yang memiliki kelompok sasaran penerima yang sama tetapi dijalankan secara terpisah dan tidak terkoordinasi. Hal ini juga menyeoo.bkan data penerima menjadi terseoo.r dan sulit disinergikan. Meskipun sudah semakin progresif, namun ketidaktepatan sasaran masih terjadi, yaitu adanya kelompok di luar target yang menerima oo.ntuan ( inclusion eTTory maupun kelompok target yang belum menerima ( exclusion eTTory. Se lain itu, besaran manfaat pada beberapa program oo.nsos masih belum cukup memadai. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Ke de pan, ke bijakan bansos perlu terus disempurnakan dan disesuaikan dengan dinamika perekonomian dengan mempertimbangkan keberlanjutan fiskal. Mekanisme bansos yang ada saat ini masih belum cukup memadai dalam me re spons kondisi krisis seperti pandemi COVID- 19 secara adaptif. Pandemi COVID-19 menjadi momentum bagi Pemerintah untuk menyiapkan skema bansos yang le bih fleksibel dan responsif dalam keadaan krisis. Pemerintah terus melakukan upaya penyempurnaan agar bansos yang diberikan lebih berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM . Pada tahun 2022, arah kebijakan bansos adalah sebagai berikut.
Melanjutkan penyempurnaan DTKS dan mensinergikannya dengan berbagai data terkait. Data menjadi faktor fundamental yang mempengaruhi efektivitas dan kualitas ke bijakan bansos. Untuk itu , Pemerintah melakukan pemutakhiran DTKS pada tahun 2021. Selanjutnya, pada tahun 2022 perlu dibangun sisteminformasi yang terintegrasi, menguhubungkan antara DTKS, data administratif program, data dukcapil, datajaminan sosial, dan data terkait lainnya. Dengan basis data yang baik, inclusion dan exclusion error diharapkan dapat dikurangi . Selain itu , dengan data yang sinergis , komplementaritas program dapat ditingkatkan sehingga dampaknya lebih optimal.
Me ngin te grasikan PIP dan PKH yang dilakukan se car a be rtahap dan te rukur. PKH usia anak sekolah dan PIP merupakan program yang memiliki target dan tujuan serupa. Kedua program ini perlu diintegrasikan dengan menyesuaikan besaran bantuan dan target penerima sehingga program menjadi le bih efektif dan efisien.
Memperluas cakupan bansos untuk kelompok rentan khususnya lansia, penyandang disabilitas, serta pekerja informal yang rentan secara bertahap. Berdasarkan data Susenas 2020, proporsi terbesar dari masyarakat miskin dan rentan adalah kelompok lansia. Di samping itu, untuk mengantisipasi permasalahan sosial akitat aging population, cakupan program secara bertahap perlu mulai ditingkatkan . Selain kelompok lansia, RT dengan penyandang disabilitas juga memiliki kerentanan kemiskinan yang tinggi . Penyandang disabilitas memiliki be ban pengeluaran yang lebih besar dibandingkan orang pada umumnya namun cakupan bansosnya saat ini sangat te rbatas. Kelompok rentan lain yang juga perlu untuk diperhatikan adalah pekerja informal rentan miskin yang saat inijuga masih belum banyak dilindungi oleh program bansos . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4. Mengemoo.ngkan skema perlinsos adaptif untuk masa krisis . Belajar dari COVID-19, perlinsos menjadi salah satu instrumen penting untuk menjaga konsumsi masyarakat dalam masa krisis. Untuk itu, perlu dilanjutkan pengemoo.ngan perlinsos adaptif dengan menyusun panduan kebijakan yang mencakup sumber data, opsi program dalam masa krisis, mekanisme penyaluran, serta sumber pendanaan progam . Hal ini diperlukan agar ketika terjadi krisis Pemerintah sudah le bih siap untuk melaksanakan program oo.nsos yang sesuai dengan ke butuh an dan kondisi krisis .
Meningkatkan kualitas implementasi program agar le bih berdampak optimal mencapai tujuan program serta penurunan kemiskinan dan ketimpangan. Agar program perlinsos le bih efektif terhadap tujuan , diperlukan beroo.gai penyempurnaan oo.ik di aspek regulasi, mekanisme ataupun skema program. Harmonisasi peraturan , penyesuaian cakupan dan besaran manfaat , peningkatan ke tepatan waktu penyaluran, penyempurnaan mekanisme , dan penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan perlu terus dilakukan agar program dapat berjalan secara optimal. Belanja Pembayaran Bunga Utang Pemoo.yaran bunga utang merupakan pengeluaran untuk pemoo.yaran bunga atas pengadaan utang yang dilakukan Pemerintah . Be berapa hal yang memengaruhi pemoo.yaran bunga utang adalah besarnya penarikan utang y ang la mpau (outstanding), proyeksi tamoo.han utang oo.ru, sert a bia ya pengelolaan utang. Pemoo.yaran bunga utang menjadi salah satu fokus dari ke bijakan pengelolaan utang yang efektif untuk men j aga ke sinambungan fiskal j angka panj ang. Dalam periode 2016-2019 , belanja bunga utang cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan tahunan se besar 15,39 persen. Pada tahun 2020, terjadi penamoo.han utang oo.ru yang signifikan untuk penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang diikuti dengan kenaikan belanja bunga utang . Tamoo.han utang oo.ru untuk untuk pembiayaan penanganan COVID-19 di tahun 2020 menyeoo.bkan bunga utang tahun 2020 meningkat sebesar 14 , 00 persen dioo.ndingkan tahun 2019 menjadi Rp314,8 triliun. Peningkatan bunga utang belum sepenuhnya terlihat di 2020 kar ena tamoo.han utang oo.ru terjadi pada semester II sehingga jadwal pemoo.yaran bunga (terutama kupon SUN) lebih oo.ny ak dilakukan di tahun berikutnya. Peningkatan bunga utang akan lebih signifikan di tahun 2021 dan tahun selanjutnya. Untuk tahun 2021, belanja bunga utang diperkirakan meningkat sebesar 18,84 persen menjadi Rp373 ,3 triliun. Kenaikan bunga le bih lanjut dapat ditekan dengan adan ya kontribusi Bank Indonesia dalam skema burden sharing sesuai kesepakatan Pemerintah dan Bank Indonesia dalam SKB II tertanggal 7 J 1 jdih.kemenkeu.go.id i MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA 2020. Perkemoongan belanja bunga utang periode 2016-2021 disajikan dalam Tabel 11. Tabel 11 Perkembangan Belanja Bunga Utang Periode 2016 2021 2020 2021 2016 2017 2018 20 19 Unaudited APBN I I Pembayaran 182 ,8 216,6 258,0 275,5 314 ,1 373,3 Sunga Utang {Triliun Rupiah) persenPDB 1,47 1,59 1, 74 1, 74 2,04 2,11 persen 17,15 18,50 19,11 6,81 14,00 18 , 85 Pertumbuhan Pemerintah secara konsisten beruµ:
.ya meningkatkan efisiensi pengelolaan utang agar bunga utang tetap terkendali dengan menjaga bunga utang µ:
.da lev el 2 persen PDB sejak tahun 2008. Pada tahun 2020, bunga utang naik menjadi 2,04 persen PDB dan 2, 11 persen PDB tahun 2021 sejalan dengan meningkatnya utang untuk resp: : ms µ:
.ndemi. Berdasarkan sumbernya, seoogian besar bunga utang t ahun 2021 berasal dari dalam negeri terutama dari bunga SUN yang mencaµ:
.i 95, 14 persen sedangkan sisanya 4,86 persen berasal dari bunga pinjaman luar negeri. Dalam periode tahun 2016-2019, proporsi bunga utang dalam negeri beradadi kisaran 91-92 persen. Pada tahun berikutnya, kenaikan proporsi bunga utang dalam negeri didorong oleh penerbitan SUN untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Grafik 81 Komposisi Pembayaran Bunga Utang Pemerintah (Triliun Rp), 2016 - 2021 355 , 11 2016 2017 2018 2019 2020 2021 ■ Bunga Utang Dalam NegerPnaudited APBN Sum ber: Kementerian Keuangan, 2021 Dalam rangka pemulihan ekonomi akioot p:
.ndemi COVID 19, belanja negara mempunyai peran sangat strategis untuk menggerakkan roda perekonornian. Namun demikian, kenaikan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA belanja bunga utang ini mengurangi ruang fiskal Pemerintah untuk melakukan belanjayangproduktif. Dalamjangka panjang, apabila belanja bunga utang terus meningkat, ruang gerakfiskal dapat menjadi semakin terbatas dan berpotensi mengganggu belanja lainnya. Mencermati perkembangan pembayaran bunga serta tantangan dan risiko ke depan, kebijakan pembayaran bunga utang tahun 2022 diarahkan untuk pemenuhan kewajiban Pemerintah kepada pemberi pinjaman dan investor untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan utang. Se lain itu, Pemerintah terus berupaya meningkatkan efisiensi pengelolaan bunga utang . Salah satunya dilakukan dengan mengendalikan volatilitas tingkat bunga SUN serta mengupayakan agar tingkat bunga cenderung menurun melalui upaya menjaga nilai tukar riil, defisit APBN dan transaksi berjalan, inflasi, dan likuiditas. Selain itu , pendalaman dan pengembangan pasar keuangan terus didorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan utang dalam negeri yang tidak memiliki risiko nilai tukar. Di sisi pengelolaan utang, be berapa upaya seperti debt swit: ch, dan buyback serta optimalisasi konversi ptnJaman terus dilakukan untuk mendapatkan bunga y ang le bih murah dengan risiko yang te r ke ndali . Subsidi Subsidi merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal y ang menjalankan fungsi distribusi dan stabilisasi. Tujuan pemberian subsidi adalah untuk menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing dan produktivitas sektor-sektor ekonomi, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang transportasi dan komunikasi . Pemerintah menyadari pentingnya manfaat dari subsidi sehingga selalu berupaya meningkatkan pengelolaan belanja subsidi melalui perbaikan ketepatan sasaran dan peningkatan efektivitas penyaluran , dengan tetap menjag a kinerja badan usaha . Reformasi subsidi, khususnya subsidi energi, y ang dilakukan Pemerintah pada tahun 2015, telah berhasil menurunkan porsi belanja subsidi menjadi 10 , 29 persen dari total Belanja Negara yang sebelumnya sebesar22,06 persen pada tahun 2014 . Apabila dibandingkan dengan PDB, porsi belanja subsidi berada pada kisaran 1,1-1,5 persen PDB pada periode 2016-2020, turun signifikan dibandingkan dengan periode sebelum reformasi pada 2010 - 2014 yang berada pada kisaran 3 , 0-4,0 pers e n PDB. Adapun beberapa upaya r e formasi subsidi yang telah dilakukan sejak tahun 2015 antara lain adalah penghapusaan subsidi pr e mium, penerapan subsidi tetap untuk solar, dan perbaikan ketepatan sasaran pada target penerima subsidi listrikgolongan rumah tanggayang dibatasi han ya untuk RT miskin. Perkembangan subsidi dalam periode 2016-2021 disajikan dalam Grafik 82 . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Grafik 82 Perkembangan Subsidi (Triliun Rp) 30,34% 1,40% - 6,32% -6,95% 216,9 -10,64% 201,8 196,2 174,2 175,4 166,4 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 - Energi Non energi Unaudited ~ Persen thd PDB Nominal ~ Pertumbuhan Subsidi (yoy) Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Pelaksanaan kebijakan subsidi dalam periode 2016-2020 masih menghadapi beberapa tantangan antara lain fluktuasi harga minyak mentah dunia, fluktuasi nilai tukar rupiah, serta masih terjadinya ketidaktepatan sasaran penerima subsisi (inclusion and exclusion error). Hal ini menye hibkan be hin subsidi yang ditanggung Pemerintah menjadi le bih besar dari manfaat yang diterima oleh perekonomian hiik selaku konsumen maupun produsen. Berdasarkan evaluasi menggunakan data Susenas 2019, diketahui hihwa subsidi, terutama subsidi energi , masih bersifat regresif, artinya le bih hinyak dinikmati oleh golongan masyarakat mampu yang semestinya tidak berhak Se hinyak 40 persen golongan masyarakat terkaya menerima 39 ,5 persen alokasi subsidi energi, sementara 40 persen golongan masyarakat termiskin hanya menerima 36,4 persen. Pada masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020, yang diikuti dengan ke bijakan pemhitasan mobilitas ( lockdown), harga komoditas seperti minyak mentah dan gas mengalami penurunan, yang berdampak pada penurunan harga energi. Pemulihan perekonomian glohil maupun domestik yang sudah mulai terlihat pada awal 2021 dapat menjadi momentum yang tepat higi Pemerintah untuk le bih memperkuat ke bijakan pengelolaan subsidi. Penguatan dilakukan melalui reformasi kebijakan yang lebih tepat sasaran, salah satunya melalui transformasi subsidi energi dari subsidi selisih harga menjadi subsidi berhisis orang yang dapat diintegrasikan dengan program hinsos. Dalam periode tahun 2016-2020, realisasi belanja subsidi mengalami perkemhingan yang fluktuatif dengan rata - rata pertumbuhan sekitar 4 persen per tahun, yaitu dari Rpl 74,2 ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA triliun pada tahun 2016 menjadi Rp196,2 triliun pada tahun 2020 . Hal ini terutama dipengaruhi oleh perkemoo.ngan parameter ekonomi makro, antara lain (i) depresiasi nilai tukar Rupiah; (ii) kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP); dan (iii) peningkatan volume konsumsi oo.rang bersubsidi . Se lain itu, pertumbuhan realisasi subsidi juga dipengaruhi oleh peruoo.han kebijakan seperti penyesuaian besaran subsidi tetap minyak solar dari se mula Rp500 /liter pada tah un 201 7, Rp2. 000 /liter pada tahun 2018, dan menjadi Rpl.000/liter pada tahun 2020, serta pemoo.yaran kurang oo.yar subsidi atas utang subsidi tahun-tahun sebelumnya. Secara umum, kebijakan subsidi pada periode 2016-2020 diarahkan untuk peroo.ikan ketepatan sasaran , peningkatan efektivitas penyaluran subsidi, dengan tetap menjaga kesehatan kinerjakeuanganBUMN. Beberapa kebijakan subsidi yang telah dilakukan Pemerintah selama periode 2016 - 2020 , antara lain: (i) penerapan subsidi listrik tepat sasaran mulai tahun 2017, untuk golongan rumah tangga Rl 900 VA yang hanya diberikan untuk masyarakat miskin dan rentan, sesuai dengan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM), sedangkan untuk pelanggan Rl 450 VA masih diberikan subsidi secara keseluruhan; (ii) pengalihan subsidi pangan (Rastra) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) secara bertahap mulai tahun 2017 sampai dengan tahun 2019; (iii) penerapan Rencana De fini tif Ke butuhan Ke lompok se car a e le ktronik ( e -RD KK), dan uji cooo. penyaluran subsidi pupuk melalui Kartu Tani; (iv) penghapusan subsidi benih di tahun 2018 yang selanjutnya diintegrasikan dengan program oo.ntuan langsung benih unggul (BLBU) di Kementerian Pertanian; (v) pengalokasian subsidi bunga KUR dan penurunan suku bunga KUR hingga menjadi 6 persen di tahun 2020; dan (vi) pengalokasian Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) perumahan dan penghapusan Subsidi Bunga Perumahan yang diintegrasikan ke dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk mendorong kepemilikan rumah oo.gi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Kebijakan subsidi dalam periode 2016-2020 menghadapi be berapa tantangan, antara lain: (i) rendahnya tingkat validitas data penerima subsidi; (ii) belum optimalnya pengawasan terhadap implementasi ke bijakan subsidi yang diberikan atas oo.rang/komoditas; (iii) fluktuasi ICP, harga acuan produk BBM (Mean of Platts Singapore/MOPS) dan produk LPG ( Contract Price Aramco/CP Aramco), serta nilai tukar Rupiah; dan (iv) potensi risiko fiskal yang muncul karena tidak diterapkannya ke bijakan penyesuaian harga/tariff adjustment yang memunculkan adanya kewajioo.n Pemerintah dalam bentuk pemoo.yaran kompensasi kepada oo.dan usaha. Pada tahun 2020, dampak pandemi COVID-19 menyeoo.bkan pergerakan harga minyak mentah dunia mengalami trenpenurunandihmdingkan tahun 2019, termas ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA juga pergerakan harga produk LPG (CP Aramco). Di sisi lain, ketidakstabilan perekonomian dunia dan domestik menye babkan nilai tukar rupiah mengalami depresiasi. Konsekuensidari kedua faktor terse but secara total menye babkan realisasi belanja subsidi mencapai Rpl 96,2 triliun, le bih rendah 2, 76 persen dibandingkan tahun 2019. Realisasi subsidi pada tahun 2020 terse but terdiri dari subsidi energi Rp108,8 triliun dan subsidi nonenergi Rp87,4 triliun. Meskipun rendah dibandingkan tahun se belumnya, realisasi belanja subsidi melampaui target yang ditetapkan dalam Perpres 72/2020 yaitu sebesar 102,2 persen dari pagu . Tingginya realisasi terse but dise babkan oleh be berapa kebijakan Pemerintah dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dan PEN. Beberapa kebijakan PEN yang menjadi bagian dari subsidi antara lain : (i) pemberian insentif listrik untuk golongan rumah tangga Rl 450 dan Rl 900 VA, UMKM, golongan dunia usaha, dan sosial dengan kriteria tertentu; (ii) pemberian insentif berupa penambahan subsidi bunga untuk perumahan bagi MBR; (iii) pemberian fasilitas tambahan alokasi subsidi bunga untuk UMKM yang terdampakCOVID-19; serta (iv) pemberian insentif pajak DTP untuk dunia usaha . DalamAPBN tahun 2021, alokasi subsidi ditetapkan sebesar Rpl 75,4 triliun, terdiridari subsidi energi sebesarRpl 10,5 triliun dan subsidi nonenergi sebesar Rp54,8 triliun. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2020, alokasi subsidi 2021 turun 10,64 persen , salah satunya dise babkan karena APBN 2021 belum memperhitungkan ke butuhan subsidi atas kelanjutan program PEN yang dilakukan pada tahun 2020. Dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia , Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan beberapa program PEN di tahun 2021, seperti diskon listrik, subsidi bunga dan imbal jasa penjaminan UMKM, serta insentif dunia usaha melalui subsidi pajak ditanggung pemerintah. Kebijakan umum subsidi pada tahun 2021 diarahkan untuk upaya perbaikan ketepatan sasaran dan penyesuaian hargajual komoditas bersubsidi secara bertahap. Be berapa ke bijakan yang dicanangkan antara lain: (i) mengubah paradigma dari subsidi berbasis komoditas menjadi subsidi langsung kepada masyarakat; (ii) meningkatkan akurasi data target penerima subsidi secara masif; (iii) memanfaatkan teknologi dalam penyaluran subsidi; dan (iv) meningkatkan sinergi pusat dan daerah dalam pengendalian dan pengawasan subsidi. Subsidi Energi Dalam kurun waktu tahun 2016-2020, realisasi subsidi energi cukupfluktuatifterutama dipengaruhi oleh perkembangan asumsi dasar ekonomi makro. Subsidi energi menunjukkan pertumbuhan rata-rata 12,61 persen, dari semula se besar Rp106,8 triliun pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp136,9 triliun pada tahun 2019, dan turun menjadi Rp108,8 triliun pada tahun 2020. Aµ,_bila dibandingkan dengan tahun 2019, realisasi subsi ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK 1NDONESIA energi pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 20,48 persen yang terutama dipengaruhi oleh penurunan ICP dan harga CP Aramco. Sementaraitu, apabila dibandingkan dengan alokasi yang ditetapkan dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp95,6 triliun, realisasi subsidi energi pada tahun 2020 le bih tinggi 13,84 persen. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh adanya tren kenaikan ICP yang mengalami kenaikan kembali hingga rata-rata mencaµu USD38/barel , melebihi asumsi dalam Perpes yang sebesar USD33/barel. Subsidi energi terdiri atas subsidi jenis BBM tertentu (Solar dan Minyak Tanah) dan LPG tabung 3 kg, serta subsidi listrik. Dalam kurun waktu 2016-2019 , realisasi subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg mengalami peningkatan rata-rata se besar 14,35 persen yaitu dari semula Rp43, 7 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp84,2 triliun pada tahun 2019. Peningkatan terse but dipengaruhi oleh perkembangan realisasi asumsi dasar ekonomi makro, terutama ICP dan nilai tukar rupiah , perkembangan realisasi volume konsumsi , serta ke bijakan besaran subsidi tetap untuk minyak solar. Pada tahun 2016 2017, besaran subsidi tetapsolar sebesar Rp500 / liter, kemudian meningkat menjadi Rp2.000 /liter untuk periode 2018-2019. Pada tahun 2020, realisasi subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg mencapai Rp47,7 triliun, lebih rendah 43,31 persen dari realisasi tahun 2019 yang mencapai Rp84,2 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang menye babkan perekonomian global maupun domestik mengalami tekanan sangat berat yang berimbas pada penurunan harga minyak mentah dunia dan ICP. Terjadinya penurunan ICP mendorong diberlakukannya kebijakan penurunan besaran subsidi tetap solar menjadi Rpl.000/liter . Selain itu, penurunan subsidi juga dipengaruhi oleh penurunan volume konsumsi BBM yang disebabkan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengurangi mobilitas masyarakat. Realisasi subsidi listrik selama kurun waktu tahun 2016 2020 cenderung fluktuatif dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 0, 27 persen per tahun , dari semula Rp: 33, 1 triliun pada tahun 2016 menjadi Rp52,7 triliun pada tahun 2019 dan kemudian naik lagi menjadi Rp: 31, 1 triliun pada tahun 2 020 . Realisasi terse but sangat dipengaruhi oleh perkembangan realisasi asumsi dasar ekonomi makro, terutama ICP dan nilai tukar rupiah, serta pelaksanaan ke bijakan susidi te pat sasaran untuk golongan rumah tangga Rl 900 VA miskin dan rentan sesuai dengan DTKS. Untuk tahun 2020 , realisasi subsidi listrik mengalami peningkatan 16,02 persen dibandingkan tahun 2019 . Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya depresiasi nilai tukar rupiah dan peningkatan konsumsi listrik RT se bagai akibat da ri kebijakan work from home maupun pembelajaran jarak jauh. Se lain itu , peningkatan subsidi listrik juga dise babkan oleh adanya kebijakan pemberian insentif listrik dalam rangka jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA program PEN untuk penanganan dampak COVID-19. Perkembangan subsidi energi pada periode 2016-2021 disajikan dalam Grafik 83. Grafik 83 Perkembangan Subsidi Energi (Triliun Rp) 153 , 52 136,88 106,79 108,84 110,51 2016 2017 2018 ■ Listrik ■ LPG ■ Solar ■ Mitan 2019 2020 APBN 2021 (Unaudited) Premium Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Selama kurun waktu 2016-2020 , Pemerintah secara bertahap melaksanakan reformasi ke bijakan subsidi listrik dengan melakukan perbaikan ketepatan sasaran pelanggan penerima subsidi antara lain melalui penerapan subsidi listrik tepat sasaran untuk golongan rumah tangga khususnya golongan Rl 900 VA. Untuk golongan tersebut, subsidi listrik han ya diberikan kepad a masyarakat miskin dan rentan sesua i dengan DTPPFM a tau yang sekarang dise but Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hasilnyaadalah terjadi penurunan jumlah pelanggan bersubsidi dari semula 50,45 juta pelanggan pada tahun 2016 menjadi 36,44 juta pada tahun 2020. Pe nurunan ini secara otomatis berpengaruh pada penurunan jumlah subsidi listrik dari Rp: ,3,1 triliun pada 2016 menjadi RpSl, 1 triliun pada 2020 (termasuk di dalamnya insentif listrik Rpll , 45 triliun). Dalam melaksanakan program pengelolaan subsidi en e rgi. , Pemerintah menghadapi berbagai tantangan , antara lain distribusi subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg masih terbuka, lemahnya pengawasan penjualan barang bersubsidi dan fluktuasi faktor eksternal (harga minyak mentah dan nilai tukar), serta munculnya kewajiban kompensasi . Dalam periode 2017 2019, kewajiban kompensasi Pemerintah me ncapai Rp150 ,0 triliun. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemerintah akan terus berupaya mel a njutkan ke bijakan reformasi subsidi e nergi.. Salah satunya melalui perbaikan ketepatan sasaran untuk penerima subsidi LPG Tabung 3 Kg. Upa ya tersebut dilakukan } jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA melalui transformasi dari subsidi selisih harga yang berbasis komoditas menjadi subsidi yang berbasis pada orang, artinya subsidi atau bantuan diberikan secara targeted kepada setiap orang/individu yang berhak. Ke bijakan transformasi subsidi LPG tersebut akan diintegrasikan dengan program oo.nsos berdasarkan DTKS. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah merevisi Perpres Nomor 104 tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram khususnya yang terkait target penerima subsidi LPG Tabung 3 Kg, dari semula untuk semua golongan RT menjadi hanya golongan RT miskin dan rentan. Peruoo.han regulasi tersebut dapat menjadi dasar penyaluran subsidi LPG Tabung 3 Kg by name by address yang le bih tepat sasaran. Se lain itu, rencana transformasi juga akan dilakukan untuk subsidi listrik golongan RT. Berdasarkan perkemoo.ngan dan tantangan pelaksanaan subsidi, arah kebijakan subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg pada tahun 2021, adalah (i) melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk solar dan (ii) melaksanakan transformasikebijakan subsidi berbasis komoditas menjadi beroo.sis target penerima melalui integrasi dengan oo.ntuan sosial secara bertahap melalui kebijakan pengendalian volume dan penyesuaian harga. Pelaksanaan transformasi terse but akan dilakukan secara berhati-hati dan mempertimoo.ngkan waktu yang tepat sesuai dengan kesiapan data dan infrastruktur serta perkemoo.ngan perekonomian pa.sea pandemi COVID-19. Sejalan dengan kebijakan transformasi subsidi beroo.sis komoditas menjadi beroo.sis target sasaran , Pemerintah akan melakukan perbaikan data penerima sasaran untuk memastikan agar subsidi/oo.ntuan diberikan kepada kelompok masyarakat yang perlu dilindungi, yaitu masyarakat miskin dan rentan (protect the poory. Sementara itu, kebijakan subsidi listrik tahun 2021 diarahkan untuk: (i) memberikan subsidi listrik hanya kepada golongan yang berhak; (ii) subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan secara tepat sasaran oo.gi seluruh pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan rumah tangga miskin dan rentan daya 900 VA dengan mengacu DTKS; (iii) meningkatkan efisiensi penyediaan tenaga listrik; dan (iv) mendorong pengemoo.ngan energi oo.ru teroo.rukan yang le bih efisien. Memasuki 2021, Pemerintah masih menghadapi tantangan dalam mengatasi pandemi COVID-19. Namun demikian, kondisi ekonomi mulai menunjukkan adanya peningkatan aktivitas. Tersedianya vaksin COVID-19 memunculkan optimisme oo.hwa kondisi perekonomian dapat pulih le bih cepat. Aktivitas masyarakat juga mulai normal, me ski pun masih tetap dioo.tasi dalam skala kecil. Konsumsi akan komoditas bersubsidi sudah menunjukkan adanya peningkatan. Sampai dengan triwulan I 2021, realisasi belanja subsidi energi sebesarRp20,9 triliunyang meliputi subsidi BBM sebe 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Rpl,3 triliun (7,71 persen terhadap APBN 2021), subsidi LPG tabung 3 kg se besar Rpl0,2 triliun (25,30 persen terhadapAPBN 2021) dan subsidi listrik mencap:
i Rp9,4 triliun (17 , 51 persen terhadap APBN 2021). Dibandingkan tahun lalu, terjadi peningkatan realisasi subsidi LPG tabung 3 kg sebesar 6,32 persen terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga rata-rata ICP p:
da Januari - Maret 2021 (USD59,01/barel) dibandingkan periode yang sama p:
da tahun sebelumnya (rata-rata USD52,07 /barel). Tren peningkatan kembali harga ICP sudah mulai terlihat sejak awal tahun 2021 sebagai damp:
k adanya kesep:
katan p:
da pertemuan negara - negara OPEC+ untuk melanjutkan pemotongan produksi se besar 7,2juta barel per hari hingga bulan Maret 2021 serta komitmen Arab Saudi untuk menambah pemotongan produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel di bulan Februari dan Maret 2021 sebagai bagian dari OPEC+. Di sisi lain, realisasi belanja subsidi BBM telah mencaµri Rpl,3 triliun atau lebih rendah 10,80 persen (yoy). Selain itu, realisasi subsidi listrik telah mencap:
i Rp9,4 triliun atau le bih tinggi 22, 11 persen (yoy). Kenaikan realisasi subsidi listrik ini dipengaruhi oleh masih lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dilihat dari rata-rata selama periode Januari-Maret 2021 sebesarRp14.185/USD. Kebijakan Subsidi Energi 2022 Dengan mempertimbangkan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan realisasi subsidi energi selama lima tahun terakhir, dan perkembangan subsidi energi p:
da triwulan I 2021, serta perkiraan perkembangan ekonomi p:
da tahun 2022 maka arah ke bijakan subsidi energi p:
da tahun 2022 adalah se bagai berikut.
Ke bijakan Subsidi BBM dan LPG Tabung 3 Kg Tahun 2022:
Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk solar Pemerintah berkomitmen memberikan subsidi tetap untuk solar, dengan be saran menyesuaikan perkembangan indikator ekonomi makro, khususnya ICP dan nilai tukar rupiah. Untuk meningkatkan efisiensi belanja subsidi, penyaluran subsidi tetap untuk solar harus disertai dengan pengendalian volume dan pengawasan atas golongan a tau sektor-sektor yang berhak memanfaatkan solar bersubsidi. Berdasarkan Lampiran Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, solar bersubsidi hanya dap:
t dimanfaatkan oleh konsumen pengguna yang termasuk usaha mikro, usaha perikanan, usaha pertanian, transportasi, dan pelayanan umum dengan kriteria tertentu. Untuk itu, pemanfaatan teknologi (digital nozzle) harus lebih dioptimalkan untuk memantau transaksi penjualan solar bersubsidi, dan selanjutnya perlu diciptakan mekanisme den t jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (punishment) atas pelanggaran atau penyelewengan yang terjadi . Selain itu , upaya pengendalian konsumsi BBM solar harus dilakukan bersama - sama dengan Pemda maupun instansi terkait lainnya.
Transformasi Subsidi LPG Tabung 3 Kg menjadi berbasis target penerima melalui integrasi dengan bantuan sos i al Transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dilakukan untuk memperbaiki ketepatan sasaran dengan membatasi golongan masyarakat yang berhak untuk mendapatkan subsidi LPG Tabung 3 Kg. Berdasarkan UU Energi Nomor 30 tahun 2007, subsidi energi hanya diberikan kepada golongan masyarakat miskin. Untuk itu perlu dilakukan penyempurnaan atas ke bijakan subsidi LPG Ta bung 3 Kg yang berlaku saat ini yang mengacu pada program konversi mitan ke LPG Tabung 3 Kg pada tahun 2007. Berdasarkan Perpres Nomor 104 tahun 2007, subsidi LPG Ta bung 3 Kg diberikan pada golongan RT dan us aha mikro. Dalam regulasi tersebut tidak diatur adanya pembatasan golongan rumah tangga yang miskin dan rentan. Selain itu , berdasarkan Perpres Nomor 38 Tahun 2019 , subsidi LPG Tabung 3 Kg juga diberikan kepada nelayan dan petani kecil. Dengan mempertimbangkan tren kenaikan volume konsumsi LPG bersubsidi dan semakin besarn ya be ban fiskal, Pemerintah berupaya untuk memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi LPG Tabung 3 Kg melalui transformasi . Transformasi dilakukan dengan perubahan paradigma dari subsidi komoditas (selisih harga) menjadi subsidi berbasis orang, dan sinergi dengan program bansos lainnya. Pelaksanaan transformas i subsidi LPG Tabung 3 Kg ini akan dilakukan secara hati-hati dengan me mpe rtim bangkan kondisi pe re konomian , se rta ke siaµm data dan infrastruktur.
Kebijakan Subsidi ListrikTahun 2022:
Subsidi listrik hanya untuk golongan yang berhak Subsidi listrik diberikan kepada 25 golongan tarif . Secara garis besar , golongan tarif tersebut dapat dikelompokkan ke dalam golongan rumah tangga dengan daya sampai dengan 900 VA, golongan bisnis dan industri dengan daya sampai dengan 200 KVA, golongan Pemerintah dan sosial, serta golongan khusus. Selain untuk mendorong daya beli masyarakat, subsidi listrik juga ditujukan untuk mendukung aktivitas bisnis terutama untuk usaha kecil dan menengah, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dan Pemerintah. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA b. Subsidi listrik untuk RT diberikan secara tepat sasaran oogi RT miskin dan rentan sesuai DTKS Berdasarkan UU Energi Nomor 30 Tahun 2007, Pe merintah wajib menyediakan subsidi energi oogi masyarakat miskin. Pemerintah berupaya memperooiki ketepatan sasaran untuk golongan RT. Mulai tahun 2022 , subsidi listrik untuk RT hanya diberikan pada golongan masyarakat miskin dan rentan, ooik untuk pelanggan Rl 450 VA maupun R 1 900 VA. Basis data yang digunakan adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang merupakan data 40 persen RT dengan pendapatan terendah. Data tersebut merupakan data tunggal yang dijadikan dasar pelaksanaan program perlinsos .
Transformasi subsidi listrik rumah tangga terintegrasi dengan program oonsos Sejalan dengan upaya perooikan ketepatan sasaran , subsidi listrik untuk golongan rumah tangga yang beroosis DTKS akan diintegrasikan dengan program oonsos. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi belanja dengan jalan penyatuan beroogai program yang bertujuan sama, yaitu memberikan dukungan kepada masyarakat miskin dan rentan untuk dapat mengakses kebutuhan dasar secara layak. Se lain itu , integrasi terse but diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program perlinsos , termasuk didalamnya subsidi energi, dalam menurunkan tingkat kemiskinan dan ketimpangan.
Mendorong pengemoongan energi ooru teroorukan yang le bih efisien Pemerintah telah menetapkan target EBT 23 persen dalam oouran energi nasional maupun dalam oouran energi listrik pada tahun 2025. Agar sejalan dengan ke bijakan pengelolaan subsidi listrik yang efektif dan efisien, upaya pencapaian target EBT dalam oouran listrik harus dilakukan dengan mempertimoongkan biaya pengemoongan EBT yang le bih efisisen . Oleh karena itu, pengemoongan EBT dilakukan dengan jalan meningkatkan peran swasta dengan mengoptimalkan dukungan fiskal yang t e lah disediakan oleh Pemerintah. Se lain itu, pengemoongan EBT harus diselaraskan dengan RUPTL sehingga tidak akan menamooh be oon fiskal maupun subsidi listrik , secara berle bihan. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Subsidi Non Energi Dalam kurun waktu tahun 2016-2020 , realisasi subsidi nonenergi cenderung mengalami kenaikan yaitu dari Rp67,44 triliun µida tahun 2016 menjadi Rp87,39 triliun µida tahun 2020. Secara rata-rata, realisasi subsidi nonenergi tumbuh rata- rata 7,79 persen per tahun. Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi komoditas bersubsidi dan perkembangan indikator ekonomi makro , seperti ICP, harga gas dan kurs. Berdasarkan komposisi, subsidi nonenergi didominasi oleh subsidi pupuk dan subsidi µingan (Rastra) dengan porsi masing- masing mencaµii 40,88 persen dan 30,55 persen µida tahun 2016-2017. Dengan bertransformasinya Rastra menjadi BPNT µida tahun 2018, komposisi subsidi nonenergi menjadi didominasi oleh subsidi pupuk sebesar48,36 persendan subsidi bunga KUR 18,61 persen µida periode 2018-2020 . Realisasi subsidi pupuk meningkat signifikan dari Rp26 ,9 triliun µida tahun 2016 menjadi Rp34,2 triliun µida 2020. Peningkatan terseb ut dipengaruhi oleh peningkatan Harga Pokok Produksi (HPP), namun tidak diikuti dengan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak tahun 2012. Dalam periode 2016-2020, pertumbuhan realisasi subsidi bunga KUR adalah 78 , 86 pe rsen dari sebelumnya Rp3,77 triliun µida tahun 2016 meningkat menjadi Rp18,55 triliun µida tahun 2020. Tren peningkatan terse but antara lain dipengaruhi oleh adanya perbaikan mekanisme penyaluran KUR dan ke bijakan penurunan suku bunga KUR dari sebesar 9 persen di tahun 2016 menjadi sebesar 6 persen di tahun 2020. Grafik 84 Perkembangan Realisasi Subsidi Nonenergi (Triliun Rp), 2016-2021 87,39 67,45 68,76 64,93 31,08 64,84 63,36 14 ,97 15,03 21,70 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 (Unaudited) ■ Pangan ■ Pupu k ■ Benih ■ PSO ■ Pajak Kredi t Program Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pada tahun 2020 , realisasi subsidi nonenergi mencapai Rp87,39 triliun, meningkat 34,61 persen dioo.ndingkan tahun 2019. Peningkatan terbesar terjadi µ: ida realisasi subsidi bunga KUR dan subsidi µ: ijak yang masing-masing meningkat 74,86 persen dan 50,59 persen . Hal ini meruµ: ikan konsekuensi dari ke bijakan yang diambil Pemerintah dalam rangka program PEN se oo.gai uµ: iya pe nanganan damµ: ik COVID-19. N amun de mikian, aµ: ibila dioo.ndingkan dengan µ: igu dalam Perpres Nomor 72 tahun 2020, realisasi subsidi nonenergi hanya terealisasi se tesar 90,63 persen. Be beraµ: i kendala teknis terjadi µ: ida pelaksanaan program PEN sehingga insentifyang disediakan untuk subsidi bunga KUR nonreguler maupun insentif µ: ijak DTP nonreguler tidak daµ: it diserap secara optimal. Perkeml: angan realisasi subsidi nonenergi 2016-2020 dan APBN 2021 disajikan dalam Grafik 84 . Secara umum, tantanganyang dihadapi dalam pelaksanaan ke bijakan subsidi nonenergi adalah rendahnya validitas data penerima subsidi, terutama validitas data penerima subsidi pupuk. Untuk memastikan oo.hwa petani yang menikmati pupuk bersubsidi adalah benar-benar petani yang mengusahakan lahan pertanian maksimal dua hektar, pengujian validitas data perlu disertai dengan bukti dokumen administratif. Sela in itu, tantangan lainnya yang dihadapi adalah belum efektif dan efisiennya pelaksanaan penyaluran subsidi nonenergi . Seoo.gai contoh penyaluran subsidi bunga KUR yang masih dominan di sektor perdagangan (nonproduksi), dimana seharusnya lebih difokuskan µ: ida sektor - sektor produksi . Se lain itu, peningkatan plafon anggaran KUR tidak disertai dengan peningkatanjumlah nasaoo.h oo.ru secara signifikan . Hal ini mengindikasikan oo.hwa KUR yang diberikan fasilitas subsidi bunga oo.nyak dinikmati oleh individu (debitur) yang sama yang mengajukan kredit berulang, sehingga tujuan dari pemberian subsidi bunga melalui kredit KUR tidak daµ: it tercaµ: ii secara optimal. Untuk menjawab tantangan penyaluran subsidi nonenergi, Pemerintah menguµ: i y akan penyempurnaan ke bijakan µ: ida tahun 2021, antara lain: (i) peneraµ: in Subsidi Langsung Pupuk (SLP) melalui Kartu Tani se-Jawa dan Madura secara bertahap; (ii) peningkatan alokasi KUR untuk sektor produksi se besar 60 persen dan dukungan suku bunga KUR sebesar 6 persen oo.gi UMKM maupun petani se oo.gai uµ: iya meningkatkan daya saing usaha ; (iii) peroo.ikan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi oo.gi angkutan kereta api dan laut , serta dukungan terhadap pengadaan infrastruktur kereta ringan; (iv) pengeml: angan digitalisasi layanan di bidang informasi dan komunikasi publik ; dan (v) perceµ: itan penyediaan air minum oo.gi masyarakat . Samµ: ii dengan triwulan I 2021 , belanja subsidi nonenergi , telah terealisasi sejumlah Rp526 ,9 miliar atau 0, 81 persen dari p,gu APBN 2021 yang terdiri dari subsidi kredit program se be sar i jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Rp381,8 miliar dan subsidi PSO se besar Rp145,0 miliar. Realisasi subsidi kredit program utamanya dipengaruhi oleh pencairan subsidi imoo.l jasa program PEN dalam hal ini yang terkait dengan penjaminan UMKM dan korporasi. Sementara untuk subsidi PSO dipengaruhi oleh pencairan subsidi PSO PT Pelni. Selain itu, untuk subsidi nonenergi lainnya seperti subsidi pupuk dan subsidi pajak, sampai dengan akhir Maret 2021 masih belum terdapat realisasi. Kebijakan Subsidi Nonenergi 2022 Mempertimoo.ngkan evaluasi ke bijakan dan realisasi anggaran subsidi nonenergi pada periode 2016 - 2020 dan pelaksanaan 2021, serta kondisi perekonomian tahun 2022, maka kebijakan subsidi nonenergi pada tahun 2022 adalah se oo.gai berikut:
Ke bijakan Subsidi Pupuk Ke bijakan subsidi pupuk diarahkan untuk: (i) verifikasi dan validasi data penerima subsidi pupuk dengan lahan maksimal 2 hektar yang diselaraskan dengan NIK (e-RDKK) secara berkala, didukung oleh SDM penyuluh yang kompeten dan infrastruktur yang memadai; (ii) penetapan prioritas jenis komoditas pertanian yang mendapatkan subsidi pupuk; (iii) memperluas penerapan mekanisme pene busan subsidi pupuk melalui Kartu Tani se-Jawa, Madura, Sumatera, Bali secara bertahap; (iv) mewajibkan penggunaan Kartu Tani oo.gi daerah yang sudah mendapatkan Kartu Tani, dan oo.gi daerah yang belum mendapatkan Kartu Tani, masih dapat melakukan pene busan pupuk bersubsidi secara manual; (v) melakukan efisiensi HPP subsidi pupuk sehingga selisih antara HPP dan HET semakin berkurang .
Kebijakan Subsidi PSO Subsidi PSO ditujukan untuk mendukung peningkatan pelayanan umum di bidang transportasi publik (PT KAI dan PT Pelni) dan penyediaan informasi publik (Lemoo.ga Kantor Berita Nasional/LKBN Antara).
PSO untuk transportasi diberikan melalui PT Pelni dan PT KAI untuk melakukan upaya peroo.ikan kualitas dan inovasi oo.ik dari sisi pelayanan kelas ekonomi oo.gi angkutan kereta api dan laut maupun administrasi penyelenggaraan PSO yang mengarah ke sistem online, serta dukungan pada pengadaan infrastruktur kereta nngan.
PSO untuk komunikasi diberikan melalui LKBN Antara untuk membentuk opini positif dan menjaga citra negara, serta memperoo.iki karakter masyarakat khususnya di daerah3T. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3. Kebijakan Subsidi Pajak Ditanggung Pemerintah (DTP) Subsidi Pajak DTP terdiri dari Subsidi Pajak Penghasilan DTP (PPh DTP). Pemberian PPh DTP dilakukan dalam rangka se bagai stimulus perpajakan yang diberikan oleh Pemerintah kepada dunia usaha. Pada tahun 2022, Pemerintah tetap memberikan PPh DTP kepada tiga jenis belanja subsidi PPh DTP antara lain PPh DTP komoditas panas bumi, PPh DTP SUN Valas, dan PPh DTP PDAM.
Ke bijakan Subsidi Bunga Kredit Program Penyaluran Subsidi Bungan Kredit Program antara lain dilakukan dengan (i) memperluas akses permodalan bagi UMKM maupun petani melalui subsidi bunga KUR sebagai usaha meningkatkan daya saing usaha, (ii) menyediakan anggaran subsidi perumahan untuk mendukung penyediaan rumah MBR.
Subsidi Bunga KUR dilakukan dengan: (i) menetapkan suku bunga sebesar 6 persen efektif per tahun; (ii) mendorong peningkatan penyaluran KUR di sektor produksi minimal sebesar 60 persen dari total penyaluran KUR; (iii) mendorong penyaluran KUR bagi de bitur baru melalui optimalisasi peran Pemerintah Daerah, Kementerian Teknis, dan instansi lainnya yang memiliki basis data UMKM binaan.
Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), disediakan bagi MBR melalui skema SBUM, dan integrasi FLPP dengan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), maupun bentuk dukungan lainnya, yang dilakukan secara bertahap. Dengan adanya penempatan danajangka panjang pada Tapera yang fokus dalam pembiayaan perumahan, mismatch pembiayaan perumahan diharapkan dapat diatasi. Program Pemerintah dalam mendukung perumahan secara bertahap diintegrasikan ke dalam Badan Pengelola Tapera. Integrasi ini diharapkan dapat membuat pembiayaan perumahan menjadi le bih murah, mudah, dan efektif, khususnya bagi MBR dalam memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal yang layak. Sementara itu, di tahun 2022 Pemerintah masih me ngalokasikan anggaran Subsidi Bunga Perumahan untuk MBR atas kredit yang telah disalurkan pada tahun - tahun sebelumnya .
Subsidi Bunga Pinjaman Dae rah, dilakukan se bagai salah satu bentuk komitmen Pemerintah untuk memperceµit program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pemerintah dalam hal ini selain memberikan dukungan pembiayaan kepada Pemerintah daerah berupa pinjaman PEN daerah, juga dapat memberikan subsidi bunga atas pinjaman dae rah yang dis al ur kan ole h PT Saran a Multi Infrastruktur (Persero)/Pf SMI dalam rangka mendukung program PEN l jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA d. Subsidi Bunga Air Bersih, se bagai wujud upaya untuk mendukung Pe merintah daerah dalam menyediakan akses pendanaan lain untuk pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dalam rangka mencapai akses aman 100 persen air minum sekaligus upaya per c epatan pelayanan air minum kepada MBR.
Skema Subsidi Resi Gudang (SSRG), dilakukan dalam rangka membantu petani memperoleh akses pembiayaan dengan agunan re si gudang guna menj aga ke sinambungan produksi pertanian. SSRG juga diharapkan dapat mendorong petani untuk mengoptimalkan fungsi gudang penyimpanan komoditas hasil panen dengan tujuan untuk melakukan tund a jual ketika harga turun saat panen, sehingga diharapkan petani dapat memperoleh harga jual komoditas pertanian yang le bih baik.
Subsidi Bunga Kredit Program Lainn y a, melanjutkan pembayaran bunga subsidi kredit program untuk Imbal Jasa Penjaminan (IJP) KUR. V.3 .2. Ke bijakan Transfer Ke Dae rah Dan Dana Desa Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) period e 2016 2021 secara umum meningkat sebagai wujud komitmen Pemerintah dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah, serta pencapaian prioritas nasional. Realisasi TKDD selama periode 2016-2020 secara rata-rata tumbuh sebesar 4,33 persen per tahun , dengan porsi TKDD dalam Belanja Negara rata-rata se besar 5,27 persen PDB. TKDD pada tahun 2016 tumbuh sebesar 13 , 99 persenyang merupakan pertumbuhan tertinggi, dari Rp623 , 1 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp710 ,3 triliun . Sedangkan pertumbuhan terendah pada tahun 2020 sebesar minus 6,21 persen, dari Rp813,0 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp762,5 triliun . Penurunan realisasi TKDD tahun 2020 disebabkan oleh adanya kebijakan realokasi dan refocusing dalam rangka penanganan COVID- 19 dan pemulihan ekonomi nasional. Realisasi TKDD tahun 2020 se besar Rp762 ,5 triliun atau 99 , 82 persen dari pagu alokasi Perpres 72 / 2020 . Perkembangan anggaran TKDD periode 2016-2021 disajikan pada Grafik 85. Alokasi TKDD dal a m UU APBN tahun2021 sebesar Rp795,5 triliun meningkat 4,33 persen dibandingkan realisasi tahun 2020. Sampai dengan triwulan I tahun 2021, realisasi TKDD sebesar Rp172,96 triliun (21,74 persen dari µigu APBN 2021) yang meliputi Transfer ke Daerah (TKD) Rp162,41 triliun (22,45 persen) dan Dana Desa Rpl0,56 triliun (14,66 persen). Realisasi terse but le bih rend a h 0,89 persen (yoy) y ang terutama dipengaruhi oleh adanya beberapa daerahyang masih terkendala dalam pemenuhan persyaratan pelaporan penyaluran DAU. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 85 Perkembangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (Triliun Rp) 5, 13'1'·---~~·u--- .... ---2-5,i.!1.: !.3 __ ,: !4~,.9: 4~--~4~,51 . 5,46 • - • 5,11 813,0 795 ,5 2016 2017 2018 2019 2020 2021 APBN Unaudited - DBH - DAU - DAKFisik - DAKNon Fisik - DID - Dana Otsus & Dais DIY Dana Desa . Persen terhadap PDB Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Dalam perkembangannya, peningkatan TKDD juga diikuti dengan peningkatan kinerja indikator ekonomi dan kesejahteraan daerah . Namun demikian, masih terdapat ketimpangan antardaerah. PDRB per kapita 2016-2019 meningkat, namun turun pada 2020 seiring dengan kondisi perekonomian yang melemah di masa pandemi COVID-19 . Peningkatan PDRB per kapita ternyata diikuti oleh peningkatan ketimpangan antarprovinsi dengan deviasi yang semakin lebar (divergen). Selama tahun 2016-2020, DKI Jakarta bertahan dengan PDRB per kapita tertinggi di Indonesia, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki PDRB terendah. PDRB per kapita tahun 2020 DKI Jakarta sebesar Rp260,44 juta/kapita dan NTT sebesar Rp19,22 juta/kapita. Kemiskinan dalam periode 2016-2020 menurun dengan deviasi antardaerah yang bergerak mengecil (konvergen) dari 6,04 poin (2016) menjadi 5,33 poin (2020). Daerah dengan kemiskinan tertinggi tahun 2020 adalah Papua (26,80 persen) sedangkan kemiskinan terendah adalah Bali (4,45 persen). KemiskinandiPapua sangatjauh di atas rata-ratanasionalyang sebesar 10,19 persen (2020). Perkembangan indikator ekonomi dan kesejahteraan daerah disajikan pada Grafik 86. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (1PM) tahun 2016-2020 mengindikasikan perbaikan dengan deviasi yang konvergen antarprovinsi. DKI Jakarta berada pada posisi 1PM tertinggi pada tahun 2016-2020 dan terus meningkat . Hal ini sangat dipengaruhi oleh kelengkapan sarana maupun prasarana serta program kerja pada bidang pendidikan dan kesehatan di DKI Jakarta. Sedangkan daerah dengan 1PM terendah adalah Papua yang bergerakfluktuatif dalam periode tahun 2016-2020. 1PM Papua tahun 2020 se besar 60,44 turun dibandingkan tahun 2019. Capaian ini lebih rendahdibandingkan 1PM nasionalyang ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA sebesar 71 , 94 . Posisi geografis Papua yang berada µi..da ujung timur Indonesia perlu mendaµi..t prioritas dalam perbaikan IPM . Penggunaan Dana Otonomi Khusus Papua yang diutamakan bagi pendidikan dan kesehatan diharapkan daµi..t dilaksanakan secara akuntabel untuk mewujudkan peningkatan IPM di Papua. Graflk 86 Indikator ekonomi dan Kesejahteraan Daerah PDRB per kapita Ke mi ski nan •• 28,40 II 21 ,53 U 266,79 11 i&_Q AL U 26,80 II > .1 0,08 ., C ~ ~ ., ~ " ~ a. 0: : _ 6,0 4 47, 97 45,82 J 4 ,4> - 5,62 5,33 38,93 : 0 3,75 3 ,4 7 ~ 1 6,09 ◄ • 19,56 ◄ ~ 19, 22 20 16 20 19 2020 20 16 20 19 2020 ♦ T e ren da h ■ Terti n ggi A. Oeviasi ♦ T e rendah ■ T erti nggi A De viasi lndeks Pembangunan Manusia RasioGini I 11 8 0; i' ■■ 80 ; 7-7 - 79;
I U,4 4 I I 0,43 I 0 42 J 60; 8 60 ; 44 1 7 0,29 ,s,o, ~ \ n" 0 1 26 - 0, 0 3 0,04 j l 0,04 4 t 4,15 3, 91 l 3,90 J - 2016 20 19 2020 2016 20 19 2020 ♦ T er •nda h ■ Te rting g i A Deviasi ♦ Terend ah ■ Terti n gg i A Devia si Sumber: BPS Ketimµi..ngan distribusi pendaµi..tan di Indonesia ditunjukkan dengan indikator rasio gini yang menurun namun tidak signifikan dalam periode 2016 - 2020. Pada tahun 2016, rasio gini Indonesia sebesar 0,394, turun menjadi 0,385 µi..da tahun 2020 . Namun demikian, ketimµi..ngan antardaerah cenderungmelebaryang terlihatdari pelebaran deviasi dari 0,03 (2016) menjadi 0,04 (2020) . Selama periode 2016 - 2020, ketimµi..ngan tertinggi terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan ketimµi..ngan terendah terjadi di Bangka Belitung . Dana Transfer Umum (DTU) Dalam periode tahun 2016 - 2019, realisasi DTU yang terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) mengalami pertumbuhan rata - rata se besar 5, 11 persen dari Rp475,9 triliun (2016) menjadi Rp524 ,9 triliun (2019). Namun, dengan adanya kebijakan realokasi dan refocusing anggaran tahun 2020 untuk penanganan damµi..k µi..ndemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional , alokasi DTU turun sebesar 13,56 persen dari Rp544,7 tr i liun (APBN 2020) menjadi Rp470 ,8 triliun (Perpres 72/2020). Secara keseluruhan , realisasi DTU tahun 2020 mencaµi..i Rp4 75,5 triliun. jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK IN0ONESIA Alokasi DTU tabun 2021 Rp492,3 triliun, meningkat 3,53 persen dari realisasi tabun 2020, terdiri dari DBH Rp102,0 triliun dan DAU Rp390,3 triliun , atau masing-masing meningkat 8,58 persen dan 2, 27 persen dari realisasi tabun 2020 . Penyaluran DTU meningkat µida tabun 2021 seiring dengan komitmen pemerintab dalam pemerataan kemampuan fiskal antardaerah dan peningkatan kualitas pelayanan publik daerab . Secara lengkap, perkemoo.ngan DTU tabun 2016-2021 daµit dilihat µida Grafik 87 . Grafik 87 Perkembangan DTU (Triliun Rp) 10,99% 2,28% -2,54% 2, 96% 524,9 495,2 492,3 475,9 486,8 475,5 420,9 401,5 390,3 385,4 398,6 381 ,6 MHW N: i: fW WPM ;
.; w Mill ,..,. 2 01 6 2017 2018 2019 2020 2021AP8N Un a udi ted - DBH DAU - Pertumbuhan DBH - Pertumbuhan DAU Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Dana Bagi Hasil (DBH) Realisasi DBH dalam periode tabun 2016-2020 bergerak fluktuatif se oo.gai damµlk dari berfluktuasinya barga komoditas, cost recovery, volume produksi , windfaJ,l/ shortfall µljak, serta adanya kebijakan penyelesaian KurangBayar/Lebib Bayar DBH. Realisasi DBH menunjukkan tren yang meningkat dari Rp90,5 triliun (2016) menjadi Rp104,4 triliun (2019) sebelum kemoo.li menurun menjadi Rp93 ,9 triliun µida tabun 2020. Pada periode tersebutrata-rata realisasi sebesar99,77 persen dari µlgu . Dalam penyaluran DBH tabun berjalan , alokasi DBH yang ditetapkan dalam APBN akan disesuaikan dengan realisasi penerimaan negara samµli dengan semester I tabun berjalan dan prognosis penerimaan negara samµli dengan akhir tabun . Realisasi penerimaan negara akan diketabui setelab basil audit BPK atas Laporan Keuangan Pemerintab Pusat (LKP~ diterbitkan. Realisasi tersebut akan menjadi dasar perbitungan DBH tabun berjalan . Selisib antara realisasi pener i maan DBH basil audit dan DBH yang telab disalurkan akan menjadi alokasi Kurang Bayar /Le bib Bayar DBH yang ditetapkan melalui PMK. }, jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Seoo.gai upaya penyelesaian permasalahan Kurang Bayar DBH, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penundaan penyaluran DBH triwulan IV yang dilakukan pada tahun 2017 , 2019, dan 2020 untuk direalokasi menjadipenyelesaian seoo.gian kurang oo.yar DBH tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2020, realisasi penyaluran Kurang Bayar DBH sebesar Rp39,6 triliun atau 318 , 80 persen lebih tinggi dioo.ndingkan pagu sebesar Rp12,5 triliun (Perpres 72/2020). Hal tersebut meny e oo.bkan realisasi DBH tahun 2020 Rp93,9 triliun lebih tinggi 8, 66 persen dari pagu Rp86,4 triliun (Perpres 72/2020). Dalam rangka penanganan COVID-19, kebijakan penyaluran DBH tahun 2020 mengalami beberapa penyesuaian antara lain: (i) penurunan pagu alokasi DBH sejalan dengan penurunan penerimaan negara ; (ii) penyesuaian dan penajaman penggunaan pada jenis DBH earmarked kesehatan (CHT dan Migas Otsus) dan DBH SDA blockgrant (non-Kehutanan) y ang dapat digunakan untuk kegiatan pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 ; (iii) percepatan penyaluran DBH triwulan I dan triwu l an II memperhatikan kinerja dan dukungan optimalisasi peningkatan penerimaan negara serta laporan kinerja penanganan COVID- 19 seoo.gai pengganti syarat kinerja pengelolaan sanitasi lingkungan; (iv) percepatan penyelesaian Kurang Bayar DBH; dan (v) relaksasi penggunaan anggaran mandatory spending DTU untuk belanja infrastruktur diprioritaskan untuk kegiatan pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 . Dana Alokasi Umum (DAU) Realisasi DAU dalam periode 2016 - 2020 menunjukan tren yang meningkat dari Rp385,4 triliun (2016) menjadi Rp420,9 triliun (2019) atau tumbuh rata-rata sebesar 4,55 persen per tahun. Pada tahun 2020, DAU turun menjadi Rp381,6 triliun atau le bih rendah 8,66 persen dioo.ndingkan realisasi pada tahun 2019 seoo.gai dampak kebijakan penanganan COVID- 19 . RealisasiDAU pada periode 2016-2018 selalumencapai 100 persen dengan didukung oleh mekanisme penyaluran setiap bulannya sebesar 1/ 12 (satu per dua belas) dari pagu alokasi. Pada tahun 2019, penyaluranDAU mencapai 100,73 persenyang dise oo.bkan adanya alokasi DAU tamoo.han Bantuan Pendanaan Selisih Juran Jaminan Kesehatan yang muncul pada pertengahan tahun. Sementara realisasi DAU tahun 2020 sebesar Rp381,6 triliun atau 99,28 persen dari pagu Perpres 72 Tahun 2020. Penurunan realisasi ini dise oo.bkan karena pemerintah daerah tidak dapat memenuhi dokumen persyaratan penyaluran DAU tamoo.han seoo.gaimana diatur dalam PMK Nomor 8/PMK.07 /2020 tentang Tata Cara Penyaluran DAU Tambaha ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Tahun Anggaran 2020. Selain itu, belum adanya peraturan terkait penggajian PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) menyebabkan pengangkatan PPPK belum dapat dilaksanakan dan DAU tambahan Bantuan Penggajian PPPK tidak dapat direalisasikan. Ke bijakan DAU pada tahun 2020 dalam rangka penanganan COVID-19 antara lain : (i) pagu DAU nasional bersifat dinamis mengikuti PDN neto ; (ii) relaksasi penggunaan anggaran mandatory spending 25 persen DTU untuk anggaran kesehatan diprioritaskan untuk kegiatan pencegahan dan/ a tau penanganan COVID-19; (iii) penyaluran berbasis kinerja untuk mendukung optimalisasi penggunaan DAU untuk pencapaian output layanan. Dalam i mplementasi DAU 2016-2020, masih terdapat be berapa tantangan yang perlu ditindaklanjuti dengan penyempurnaan ke bijakan: (i) penggunaan DAU di APBD masih diprioritaskan untuk anggaran belanja pegawai; (ii) pemenuhan ke bijakan 25 persen dari DTU untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM masih belum optimal; (iii) perubahan kebijakan DAU yang berdampak pada pelaksanaan di APBD sehingga perlu diantisipasi sejakperhitungan alokasi. Dana Transfer Khusus (DTK) Dalam JX)Stur anggaran, DTK terdiri dari Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik) dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik) dengan komJX)sisi pengalokasian anggaran didominasi oleh DAK Nonfisik. Realisasi DTK tahun 2016 - 2019 meningkat rata-rata 5,24 persen per tahun dari Rp163,9 triliun (2016) menjadi Rp186,4 triliun (2019). Penurunan signifikan sebesar 5,27 persen terjadi pada tahun 2020 se bagai akibat ke bijakan realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19, dipengaruhi oleh penurunan DAK Fisik sebesar 21,80 persen, sementara realisasi DAK Nonfisik tetap tumbuh 3,41 persen . Alokasi DTK di tahun 2021 meningkat 11,22 persen menjadi Rp196 ,4 triliun . Peningkatanalokasi DTK di tahun 2021 sebagai wujud dari kebijakan reformasi penganggaran DAK Fisik dan penguatan ke bijakan pengalokasian DAK Nonfisik berdasarkan kebutuhan riil daerah . Perkembangan DTK dalam periode 2016 2021 dapat dilihat dalam Grafik 88 . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 88 Perkembangan DTK (Triliun Rp) 163,9 167,7 176,6 131, 2 122,2 • 88,7 - 105,6 115,3 126,4 2016 2017 2018 2019 2020 Unaudited 2021 APBN - OAKFisik OAK Non Fisik - Pertumbuhan OAK Fisik - Pertumbuhan OAK Non Fisik Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Dana Alokasi Khusus Fisik Sejak tahun 2016 realisasi DAK Fisik mengalami fluktuasi seiring dengan kebijakan penganggaran berbasis usulan daerah (proposal based) dan penyaluran berdasarkan kinerja output dan outcome. Kinerja realisasi DAK Fisik tahun 2020 se be sar Rp50,2 triliun atau 93,29 persen dari p: igu, merup: ikan persentase realisasi tertinggi sejak 2016. Peningkatan realisasi ini didukung oleh kebijakan penanganan p: indemi COVID-19 di tahun 2020 melalui refocusing anggaran serta relaksasi dan percep: itan penyaluran DAK Fisik. Be berap: i output DAK Fisik tahun 2020 diantaranya 54 p: iket pembangunan puskesmas baru, 1,65 juta p: iket pengadaan bahan habis p: ikai/ obat, pengadaan 2.334 unit alat bantu bagi anak, lansia, dan penyandang disabilitas, serta re ha bili tasi 15. 9 59 he ktar j aringan irigasi. Se bagai salah satu instrumen untuk pemerataan pembangunan antarwilayah, Pemerintah terus memperkuat dan menyempurnakan ke bijakan pengelolaan DAK Fisik. Sejak tahun 2016, kebijakan penganggaran DAK Fisik mengalami perubahan yang signifikan yaitu dari mekanisme top down menjadi bottom up berbasis usulan daerah (proposal based). Penyaluran DAK Fisik berbasis kinerja penyerap: in dan cap: iian output (perfonnance based) juga mulai diterapkan sejak tahun 2017. Selain itu, untuk terus memperkuat akuntabilitas pengelolaannya, mulai tahun 2019 diwajibkan adanya revi.ew atas laporan realisasi penyerap: in dan cap: iian output dari inspektorat daerah atau lembaga pemerintah yang berwenang melakukan pengawasan keuangan . Pada tahun 2019 dan 2020 juga telah dilakukan pengintegrasian be berap: i bidang DAK Fisik jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dalam bentuk DAK Fisik tematikyaitu pengelompokan DAK Fisik melalui sinkronisasi sektor, lokasi, dan sumber pendanaan (DAK Fisik dan DAK Nonfisik, belanja K/L, dan TKDD lainnya). Pengelolaan DAK Fisik berkelanjutan akan terus diarahkan me lalui performance based. Be berap:
ke bijakan DAK Fisik di tahun 2020 untuk penanganan p:
ndemi COVID-19 adalah: (i) penyesuaian p:
gu DAK Fisik untuk bidang selain pendidikan dan kesehatan, dari Rp72,2 triliun (APBN) menjadi Rp.53,8 triliun (Perpres 72/2020); (ii) relaksasi peruoo.han rencana kegiatan bidang kesehatan untuk menamoo.h menu Penanganan COVID-19; (iii) penghentian proses Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) untuk bidang selain pendidikan dan kesehatan untuk direalokasi menjadi Cadangan DAK Fisik; (iv) relaksasi persyaratan penyaluran; dan (v) penggunaan dana Cadangan DAK Fisik untuk mendukung program PEN. Dana Cadangan DAK Fisik hanya dap:
t digunakan p:
da 10 bidang yaitu Jalan, Pariwisata, Irigasi, Sanitasi, Air Minum, Pertanian, Perumahan/Pemukiman, Kelautan Perikanan, Transportasi Pedesaan, dan Industri Kecil Menengah. Kriteria kegiatanyang dap:
t didanai antara lain mendukung pencap:
ian target pemoo.ngunan, mempunyai daya ungkit tinggi terhadap pemulihan perekonomian daerah, dilaksanakan secara p:
dat karya, dan dap:
t diselesaikan di tahun 2020. Realisasi Cadangan DAK Fisik tahun 2020 se besar Rp7,29 triliun. Berkaitan dengan desain kebijakan DAK Fisik yang ditujukan untuk mendukung pencap:
ian prioritas nasional, maka sinergi perencanaan dan penganggaran DAK Fisik dengan belanja K/L dan sumber pendanaan lain merup:
kan tantangan utama yang perlu diperkuat kebijakan dan implementasinya. Selain itu, sesuai dengan tujuan DAK Fisik seoo.gai instrumen pemerataan pemoo.ngunan, akuntabilitas tata kelola DAK Fisik dari perencanaan hingga efektivitas cap:
ian output perlu menjadi perhatian dan diprioritaskan dalam penyempurnaan DAK Fisik secara berkelanjutan (performance based). Selain tantangan di atas, dalam implementasi DAK Fisik masih ditemukan be berap:
kendala/permasalahan antara lain: (i) penetap:
n Peraturan Menteri mengenai Petunjuk Operasional yang seringkali mengalami keterlamoo.tan sehingga menghaml: at daerah untuk segera melakukan pengadaan atau kontrak; (ii) kendala p:
da proses pengadaan oo.rang/jasa (PBJ); (iii) ketidaksesuaian penggunaan dana p:
da kegiatan yang telah ditentukan dalam Rencana Kegiatan; (iv) keterlamoo.tan penyaluran; dan (v) keteroo.tasan SDM APIP (Ap:
ratur Pe nge ndalian Internal Pe me rin tah). Dana Alokasi Khusus (OAK) Nonfisik Perkemoo.ngan realisasi DAK Nonfisik sejak tahun 2016 mengalami tren peningkatan yang signifikan. Realisasi D) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Nonfisik pada tahun 2016 se besar 73, 15 persen , meningkat menjadi 98, 16 persen pada tahun 2020 . Pada tahun 2020 realisasi DAK Nonfisik se besar Rp126,4 triliun, mengalami kenaikan sebesar 5,02 persen. Kenaikan tersebut utamanya didukung oleh meningkatnya kepatuhan pemerintah daerah dalam me ny ampaikan laporan se bagai syara t pe ny al uran me lalui aplikasi DAK Nonfisik. Selain itu , peningkatan realisasi ini juga didukung oleh adanya kebijakan relaksasi penyaluran pada be berapa jenis DAK Nonfisik tahun 2020 sesuai dengan PMK Nomor 101 Tahun 2020 untuk penanganan pandemi COVID-19. Ketentuan terse but mengatur penyaluran DAK Nonfisik ke da e rah dapat dilakukan tanpa memperhitungkan sisa dana tahun se belumnya dan realisasi penggunaan dana tahun y ang bersangkutan. Perkembangan realisasi OAK Nonfisik 2016-2021 dapat dilihat pada Grafik 88 . Beberapa capaian output DAK Nonfisik tahun 2020 adalah pemberian BOS untuk 44,2 juta siswa pada 216,5 ribu sekolah, pembayaran TPG bagi 1, 15 juta guru, serta BOK bagi 9.298 puskesmas. Dalam rangka membantu dan melengkapi kekurangan pendanaan kegiatan operasional pelayanan dasar publik berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), jenis DAK Nonfisik dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan daerah . Pada tahun 2019 penambahan jenis DAK Nonfisik antara lain Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum & Taman Budaya , Dana Pelayanan Kepariwisataan, Dana Bantuan Biaya Layanan Pengolahan Sampah, dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan. Penambahanjenis DAK Nonfisik baru ini bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan mas y arakat dan mendorong peningkatan pelayanan dalam bidang pendidikan kesetaraan, kebudayaan , dan pariwisata serta terjaganya kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan melalui pengurangan sampah. Pada tahun 2021 kebijakan penambahanjenisDAKNonfisik dilanjutkan dengan penambahan 3 jenis DAK Nonfisik baru yaitu Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak, Dana Fasilitasi Penanaman Modal, serta Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian. Penambahanjenis DAK Nonfisik ini diharapkan dapat membantu peningkatan realisasi investasi dan kepatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan pelaksanaan penanaman modal, termasuk mendapatkan kemudahan perizinan berusaha di masing-masing daerah, meningkatkan kualitas layanan bagi perempuandan anakkorban kekerasan, termasukTindakPidana Perdagangan Orang (TPPO) serta mendukung program kemandirian pangan masyarakat . Realisasi DAK Nonfisik sejak tahun 2016 menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan DAK Nonfisik telah berjalan dengan baik. Namun, pelaksanaan DAK Nonfisik masih menghadaµ berbagai tantangan antara lain: (i) implementasi kinerja jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pengalokasian DAK Nonfisik beroo.sis output belum optimal; (ii) perencanaan dan penganggaran DAK Nonfisik belum terintegrasi dengan alokasi TKDD lainnya, belanja K/L, ataupun belanja sektoral; (iii) peningkatan alokasi DAK Nonfisik belum menunjukkan peningkatan caµiian output dan _outcome; _ (iv) belum optimalnya pemanfaatan IT untuk pemantauan caµiian output dan outcome DAK Nonfisik; dan (v) koordinasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis dan OPD Pengelola Keuangan belum optimal. Dana Insentif Daerah (DID) DID meruµikan insentif untukmendorong peroo.ikan kinerja pemerintah daerah se oo.gai uµiya peningkatan kaµisitas fiskal dan layanan publik daerah yang pengalokasiannya bersifat performance-based. Alokasi DID tahun 2020 mencaµii Rp18, 5 triliun (2, 42 persen dari TKDD) meruµikan alokasi tertinggi selama periode tahun 2016-2021. Alokasi DID tahun 2020 terdiri dari alokasi DID Reguler (Rp13,5 triliun) dan alokasi DID Tamoo.han (Rp5 triliun). DID Tamoo.han dialokasikan untuk merespons terjadinya µindemi COVID-19 berdasarkan Perpres 72/2020 . Peningkatan DID dalam APBN juga diikuti dengan peningkatanjumlah daerah penerimaDID yangcukup signifikan. Jumlah penerima DID tahun 2015 adalah 135 daerah dan meningkatlebihdaridua kaliliµit µida tahun2016 menjadi271 daerah. Jumlah daerahpenerima DID tahun 2020 telah mencaµri 416 daerah, yang terseoo.r µida 28 provinsi, 307 kabuµiten, dan 81 kota. Peningkatan jumlah daerah penerima DID terse rut mengindikasikan adanya peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah dan pelayanan publik di daerah. DID Tamoo.han diberikan keµida daerah yang memenuhi dua kriteria yaitu pemda yang daµit berkinerja oo.ik di dalam penanganan µindemi COVID-19 dan pemda yang menciptakan inovasi teroo.ik dalam penyiaµin dan pelaksanaan tatanan normal oo.ru yang produktif dan aman COVID-19 . Pagu DID Tamoo.han dihitung berdasarkan prasyarat utama yang meruµikan kriteria yang harus dimiliki oleh suatu daerah seoo.gai penentu kelayakan daerah penerima DID Tamoo.han. Untuk memenuhi prasyarat utama, pemda wajib menyamµiikan laporan kinerja bidang kesehatan untuk pencegahan dan/atau penanganan COVID-19 serta laporan oo.ntuan sosial untuk pemberian oo.ntuan sosial dan/ a tau ekonomi keµida masyarakat yang terdamµik COVID-19. Selanjutnya, daerah juga harus memenuhi kategori kinerja dengan tiga kriteria yaitu (i) daerah yang masuk zona hijau; (ii) daerah yang beruoo.h dari zona me rah ke hijau µida periode tertentu; dan (iii) daerah yang daµit memenuhi skor minimal dalam perhitungan perkemoo.ngan skor epidemiologi. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 89 Perkembangan Dana Insentif Daerah (Triliun Rp) 18,5 200,39% 13,5 2016 2017 2018 2019 2020 2021 APBN Unaudited - DID ~ Pertu mbuhan Sumber: Kementerian Keuangan , 2021 Alokasi DID Tambahan diJJCrgunakan untuk program kesehatan, JJemulihan ekonomi, dan bantuan sosial. Program kesehatan yang didanai alokasi DID Tambahan dap:
t berup:
JJCnguatan sarana, prasarana dan alat kesehatan terkait JJCncegahan dan JJenanganan COVID- 19 . Sementara untuk program JJemulihan ekonomi diantaranya dap:
t dimanfaatkan untuk JJembangunan infrastruktur, JJembangunan dan JJCningkatan JJCngelolaan sarana prasarana Kawasan Wisata, serta JJembangunan dan rehabilitasi fasilitas µ: tsar tradisional serta emp:
t kegiatan lainnya. Bantuan sosial dap:
t disalurkan dalam bentuk BLT p:
da masyarakat terdamp:
k, lansia , dan terlantar, serta JJCkerjayangdirumahkan/PHK akibat COVID-19 . Cap:
ian realisasi DID tahun 2020 se besar 99, 78 JJersen, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2019 (96,94 JJersen). Secara nominal, realisasi DID tahun 2020 Rp18,45 triliun juga lebih besar dibandingkan tahun 2019 Rp9 ,7 triliun. Cap:
ian realisasi DID tahun 2020 terse but terdiri dari realisasi DID Reguler 100 JJersen (Rp13,5 triliun) dan realisasi DID Tambahan 99,11 JJersen(Rp4,96 triliun) . Implementasi ke bijakan DID tahun 2020 masih dihadapkan p:
da tantangan, antara lain: (i) kriteria dan metode JJCnilaian kinerja daerah bergerak cukup dinamis yang mengakibatkan sulit membandingkan kinerja daerah tahunan; (ii) akurasi data dan informasi yang menjadi dasar JJCnilaian kinerja JJCmda belum optimal sehingga JJCrlu dijaga dan ditingkatkan agar daerah JJenerima DID benar-benar mencerminkan daerah yang berkinerja baik; (iii) JJenggunaan DID di daerah belum optimal dalam mendorong JJCningkatan kinerja di bidang tata kelola keuangan daerah, JJClayanan umum JJemerintahan, JJClayanan dasar publik, dan/atau kesejahteraan masyarakat. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DI Yogyakarta Dana Otonomi Khusus Dana Otonomi Khusus (Otsus) diberikan kepada 3 provinsi yaitu Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Aceh . Se lain mendapat alokasi Dana Otsus, Provinsi Papua dan Papua Barat juga mendapatkan alokasi Dana Tamoo.han Infrastruktur (DTI) yang bertujuan untuk membiayai pemoongunan infrastruktur agar sekurang-kurangnya dalam 25 tahun seluruh wilayah di kedua provinsi tersebut sudah terhubung. Besaran alokasi DTI ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Pemerintah dengan DPR RI atas usulan dari pemerintah provinsi. Realisasi Dana Otsus dan DTI dalam rentang tahun 2016 2019 secara nominal mengalami peningkatan dan selalu terealisasi 100 persen. Pada tahun 2020, realisasi Dana Otsus dan DTI se besar Rpl 9,6 triliun, menurun 6, 78 persen dioo.nding tahun 2019 seoo.gai dampak dari kebijakan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19. Penggunaan Dana Otsus dan DTI tahun 2020 utamanya diarahkan untuk kegiatan penanganan COVID-19 serta untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi. Pada tahun 2021, alokasi dana Otsus dan DTI kemoo.li meningkat se besar 2, 16 persen menjadi Rp20,0 triliun yang diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi di daerah, pemoo.ngunan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi, penguatan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan serta penguatan tata kelola. Namun demikian, berdasarkan PMK Nomor 17 /PMK.07 /2021, alokasi dana Otsus pada tahun 2021 mengalami penyesuaian menjadi sebesarRp19,5 triliun. Me ski pun penyaluran dana Otsus telah mempertimoo.ngkan kinerja realisasi penyerapan anggaran, implemen tasinya masih dihadapkan pada beroo.gai tantangan. Salah satu tantanganyang mendasar yaitu tata kelola dana Otsus yang masih perlu diperoo.iki. Se oo.gai salah satu dukungan pendanaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, efektivitas penggunaan dana Otsus belum optimal dan terukur. Dana Otsus belum berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pemoo.ngunan daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data BPS per September 2020, Provinsi Aceh masih menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Sumaterayaitu sebesar 15,43 persen. Di sisi lain, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat masih menjadi provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi di Indonesia yaitu masing-masing se besar 26,80 persen dan 21, 70 persen. Kemiskinan ini meningkat dari periode yang sama tahun 2019 yaitu dari masing-masing sebesar 26,55 persen dan 21,51 persen. Tingginya tingkat kemiskinan tersel: ut menunjukan tahwa besaran alokasi dana Otsus belum memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan kesejahter masyarakat di daerah penerima dana Otsus. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 237 - Grafik 90 Perkembangan Dana Otonomi Khusus dan DTI dan Dana Keistimewaan DIY (Triliun Rp) 2 01 6 2017 2018 20 19 2020Unaudited 2021APBN - Dana Otsus dan DTI Dais DI Y - Pertumbuhan Otsus - Pertumbuhan Dais DI Y Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Dana Keistimewaan DI Yogyakarta Dana Keistimewaan DIY sejak tahun 2016 se cara nominal mengalami peningkatan dari Rµ),5 triliun pada tahun 2016 menjadi Rpl,3 triliun pada tahun 2020 . Rata - rata pertumbuhan Dana Keistimewaan DIY dalam periode terse but mencapai 20,23 persen. Dana Keistimewaan DIY kembali dialokasikan se besar Rpl,3 triliun di tahun 2021 untuk mendukung pemulihan ekonomi dan penguatan tata kelola . Kebijakan Dana Keistimewaan DIY terus me ngalami penyempurnaan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas , efektivitas, dan efisiensi. Mulai tahun 2018, dilakukan perbaik a n mekanisme penyaluran dengan ditetapkann ya batas waktu penyampaian persyaratan penyaluran untuk setiap tahapan. Untuk semakin memperkuat pengelolaan Dana Keistimewaan DIY, mulai tahun 2020 proses perencanaan dan penganggaran Dana Keistimewaan DIY melibatkan Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemendagri , K/L dan non K/ L terkait serta Pemerintah Dae rah DI Yogyakarta, se bagaimana diatur dalam PMK 15/PMK.07 /2020 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan DIY. Pad a tahun 2020, kebijakan Dana Keistimewaan DIY diarahkan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan ke tepatan penggunaan, memperkuat sinkronisasi perencanaan dengan prioritas nasional serta monitoring dan evaluasi melalui sinergi dengan K/L terk a it . Penyaluran Dana Keistimewaan DIY berbasis kinerja output/ outcome. Se lain itu , se bagai re spons atas ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pandemi COVID-19, alokasi Dana Keistimewaan DIY tidak mengalami penyesuaian pagu anggaran namun penggunaannya diarahkan untuk mendanai penyelenggaraan urusan Keistimewaan DIY dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Namun demikian, kinerja penggunaan (capaian outputdan outcome) Dana Keistimewaan DIY belum terukur dengan 1: : nik mengingat pengelolaannya belum beroo.sis sistem yang terintegrasi, mulai dari perencanaan, penganggaran, dan pelaporan pe laksanaannya . Dana Desa Realisasi penyaluran Dana Desa tahun 2016-2020 meningkat bertahap dari Rp46 ,7 triliun di tahun 2016 menjadi Rp71, 1 triliun di tahun 2020. Dalam rentang waktu 2016 - 2020, pertumbuhan realisasi Dana Desa rata-rata sebesar 34,20 persen, dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2016 sebesar 124,42 persen . Kinerja realisasi Penyaluran dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari tahun 2016-2019 selalu mencapai di atas 99 persen setiap tahunnya. Namun demikian, kinerja penyaluran dari RKUD ke Rekening Kas Desa (RKD) masih belum opt i mal. Realisasi penyaluran dari RKUD ke RKD di tahun 2019 hanya mencapai 95,64 persen . Oleh karena itu , pada tahun 2020 dilakukan penyempurnaan ke bijakan penyaluran Dana Desa berupa penyaluran secara langsung dari RKUN ke RKD. Sejalan dengan peruoo.han ke bijakan terse but , realisasi penyaluran Dana Desa ke RKD meningkat menjadi 99,87 persen di tahun 2020 . Pada tahun 2021, pagu Dana Desa meningkat menjadi Rp72,0 triliun yang digunakan untuk mendukung peningkatan kinerja desa, dan pemanfaatan Dana Desa untuk mendukung pemulihan ekonomi dan sektor prioritas. Perkemoo.ngan realisasi dana desa dalam periode 2016-2021 disajikandalam Grafik 91. jdih.kemenkeu.go.id MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Graf"lk 91 Perkembangan Dana Desa (Triliun Rp) 124,42% 2016 2017 2018 2019 2020 2021APBN U na u dited - Dana Desa ~ Pertumbuhan Sumber: Kementerian Ke uangan, 2021 Dana Desa dialokasikan keµi.da setiap desa dengan prinsip adil dan merata yang dihitung berdasarkan jumlah desa dan dialokasikan dengan formula tertentu. Ke bijakan pengalokasian Dana Desa terus disempurnakan agar semakin merat a dan berkeadilan . Formula pengalokasian Dana Desa mulai diformulasi ulang di tahun 2018 dan terus disempurnakan hingga tahun 2021. Bobot Alokasi Dasar (AD) terus mengalami penurunan sementara itu bobot Alokasi Formula meningkat bertahap . Selain itu, mulai tahun 2018 terdaµi.t tambahan Alokasi Afirmasi (AA) bagi Desa Tertinggal (DT) dan Desa Sangat Tertinggal (DST) dengan Jumlah Penduduk Miskin (JPM) tinggi. Selain itu, µi.da tahun 2020, formula pengalokasian Dana Desa memasukkan komponen Alokasi Kinerja (AK) bagi desa dengan kinerja baik yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan Dana Desa. Untuk menjaga akuntabilitas dan efektivitas penggunaan Dana Desa, sejak awal implementasinya, penyaluran Dana Desa dilakukan berdasarkan kinerja pelaksanaan (kinerja realisasi dan caµi.ian outpu~ dalam be beraµi. tahaµi.n µi.da tahun anggaran berjalan. Namun demikian, penyaluran Dana Desa masih memiliki beberaµi. kendala di antaranya masih kurangnya pemahaman dari aµi.ratur desa terhadapregulasi (permasalahan kualitas dan kaµi.sitas SDM desa); kurangnya pembinaan dari kecamatan, kabuµi.ten , maupun pemerintah pusat (diwakili pendamping desa) ; kekhawatiran aµi.ratur desa melakukan kesalahan; serta adanya pergantian keµi.la desa dan perangkatnya sehingga membutuhkan waktu dalam memahami kembali regulasi yang ada. Penggunaan Dana Desa disusun melalui musyawarah desa berdasarkan prinsip kebutuhan prioritas, keadilan, kewenangan~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA desa, fokus, partisipatif, swakelola, dan berbasis sumber daya desa. Sampai dengan tahun 2019, sebagian besar Dana Desa digunakan untuk kegiatan pembangunan. Sementara untuk kegiatan di bidang pemberdayaan masyarakat J: X)rsinya masih sangat kecil, namun jumlahnya mulai mengalami peningkatan. Se lain itu, mulai tahun 2018, Dana Desa dan sumber pendanaan desa lainnya untuk program-program berbasis desa diarahkan untuk digunakan melalui skema Padat Karya Tunai (PK1) sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19, penggunaan Dana Desa pada tahun 2020 difokuskan untuk kegiatan penanganan pandemi COVID-19 dan dijadikan se bagai salah satu bantuan sosial berupa BLT Desa. BLT Desa diberikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial dari program Pemerintah Pusat. Penerima manfaat BLT Desa yaitu penduduk miskin terutama yang terdampak langsung akibat COVID- 19 seperti penduduk yang mengalami masalah kesehatan dan kehilangan pekerjaan. Implementasi kebijakan Dana Desa dihadapkan pada tantangan berupa kesiapan desa baik dari sisi kapasitas perangkat desa dan kualitas serta intensitas pendampingan dalam pengelolaan Dana Desa . Tantangan lain yang dihadapi adalah tumpang tindih kegiatan yang disebabkan kurangnya sinergi dan koordinasi regulasi maupun program berbasis desa antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Aparatur Desa, dan masyarakat serta rumitnya peraturan pelaksanaan Dana Desa. Arah Kebijakan TKDD 2022 Berdasarkan evaluasi perkembangan pelaksanaan TKDD maka ke bijakan TKDD tahun 2022 diarahkan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan kualitas pelaksanaan guna mendukung peningkatan kinerjanya. Arah ke bijakan umum TKDD tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas belanja daerah untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah;
Mendorong penggunaan DAU dan DBH untuk peningkatan kualitas layanan publik dan pemulihan ekonomi di daerah;
Mengalokasikan DBH yang memperhatikan realisasi 5 tahun terakhir untuk memberikan kepastian dalam perencanaan penganggaran di daerah;
Meningkatkan efektivitas penggunaan DTK, penyaluran DAK Fisik berbasis kontrak untuk menekan idle cash di daerah, dan DAK Nonfisik untuk mendorong peningkatan capaian output dan outcome serta mendukung perbaikan kualitas layanan;
Penguatan perencanaan penganggaran melalui peningkatan harmonisasi belanja KL dan TKDD terutama DAK Fisik; jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6. Memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi dan sektor prioritas di desa. Arab Kebijakan TKDD Tahun 2022 menurut jenis transfer sebagai berikut: Dana Bagi Hasil Berdasarkan realisasi DBH tahun - tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah kebijakan DBH tahun 2022 adalah se oo.gai berikut:
Memperoo.iki pengelolaan DBH berdasarkan prinsip by origin dan by _actual revenue; _ 2. Melanjutkan kebijakan penyelesaian Kurang Bayar yang memperhitungkan Le bih Bayar DBH dengan mengoptimalkan penggunaan Pagu DBH TA Berjalan;
Melanjutkan ke bijakan penyesuaian alokasi DBH untuk meminimalisir potensi Kurang/Lebih Bayar, dengan memperhatikan proyeksi DBH berdasarkan realisasi DBH minimal 3 tahun terakhir;
Melanjutkan ke bijakan penyaluran DBH berdasarkan realisasi penerimaan negara dengan mempertimoo.ngkan kinerja pemerintah daerah dalam rangka mendukung optimalisasi penerimaan negara dan caµ: uan kinerja pe me liharaan lingkungan; 5 . Memperkuat implementasi penggunaan DBH Cukai Hasil Temoo.kau untuk mendukung program JKN, perlinsos, dan penegakan hukum terkait peredaran BKC ilegal ;
Memperkuat implementasi DBH SDA Dana Re boisasi untuk mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan ; dan
Mengoptimalkan penggunaan mnndatory 25 persen DTU untuk mendukung program pemulihan ekonomi daerah dan pemoo.ngunan manusia. Dana Alokasi Umum Berdasarkan realisasi DAU tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah ke bijakan DAU tahun 2022 adalah se oo.gai be rikut:
Pengalokasian : µ: tgu DAU nasional dalam APBN bersifat dinamis mengikuti Penda: µ: ttan Dalam Negeri (PDN) n e to;
Penyempurnaan formula DAU dengan m e lakukan evaluasi bobot variabel alokasi dasar , variabel kebutuhan fiskal , variabel ka: µ: tsitas fiskal daerah, dan memperoo.iki pengukuran indeks ketim: µ: tngan antarwilayah. ( _Theil index); _ 3 . Penamoo.han komponen Alokasi Dasar dalam formula DAU dengan memperhitungkan kebutuhan belanja pegawai ASN Daerah, termasuk gaji ke-13, THR, dan formasi Calon ASN Daerah; jdih.kemenkeu.go.id MENTERlKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4. Penyaluran DAU berdasarkan kinerja laporan pemerintah daerah;dan 5. Mengoptimalkan penggunaan mandatory 25 persen DTU untuk mendukung program pemulihan ekonomi daerah dan pembangunan sumberdaya manusia . DAK Fisik Berdasarkan realisasi DAK Fisik tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah kebijakan DAK Fisik tahun 2022 adalah se bagai berikut:
Penguatan proses perencanaan dan penganggaran untuk peningkatan dan pemerataan penyediaan infrastruktur layanan publik di daerah terutama pendidikan dan kesehatan;
Refocusing dan reclustering bidang/kegiatan DAK Fisik ke dalam tema-tema prioritas nasional;
Peningkatan sinergi dengan belanja K/L dan sumber dana lainnya;
Perbaikan dan mekanisme pengelolaan DAK Fisik di Pusat dan di Daerah; dan
Peningkatan akuntabilitas pengelolaan DAK Fisikantara lain melalui penguatan pengelolaan berbasis kinerja secara berkelanjutan dan meningkatkan kualitas pengawasan. DAK Nonfisik Berdasarkan realisasi DAK Nonfisik tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah kebijakan DAK Nonfisik tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Pengalokasian DAK Nonfisik yang mampu mendorong peningkatan capaian output dan outcome serta mendukung perbaikan kualitas layanan;
Verifikasi pengalokasian DAK Nonfisik yang selektif dan sejalan dengan asas pembagian kewenangan dan arah prioritas nasional tahun 2022;
Penyempurnaan be saran unit cost dengan penerapan unit cost majemukuntuk Dana BOS, BOP PAUD, dan BOP Pendidikan Kesetaraan; dan
Pengintegrasian aplikasi pelaporan antarkementerian agar dapat melakukan pemantauan capaian output/ outcome di daerah secara bersama-sama dalam rangka mendukung pemenuhan SPM daerah . DID Berdasarkan realisasi DID tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah ke bijakan DID tahun 2022 adalah se bagai berikut : jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1. Peningkatan peran DID se bagai instrumen penghargaan atas kinerja pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah dan peningkatan layanan publik melalui perbaikan mekanisme penilaian daerah (kriteria utama, kategori kinerja, dan metode perhitungan dalam menilai), peningkatan validitas data dan informasi yang digunakan dalam penilaian, pola penyaluran DID, serta ketei: ,atan penggunaan dan pertanggungjawaban DID;
Peningkatan sinergi antarunit penyedia data dan informasi yang digunakan dalam penilaian DID dalam rangka menjaga akurasi dan ketei: ,atan waktu penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan;
Penggunaan DID untuk mendukung pencai: ,aian prioritas nasional seperti pendidikan, kesehatan , dan pemberdayaan ekonomi masyarakat;
Pengaturan penggunaan sisa DID di RKUD sesuai prioritas nasional;
Peningkatan kei: ,atuhan daerah dalam menyamµi.ikan output dari DID; 6 . Pengalokasian DID dilakukan dalam 2 periode: • Periode pertama penilaian terhadap kinerja tahun sebelumnya; • Periode kedua penilaian terhadap kinerja tahun berjalan; dan
Pemanfaatan sistem informasi yang terintegrasi dalam mendukung kegiatan perencanaan, pelaporan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan untuk memastikan keteµi.tan penggunaan DID dalam rangka meningkatkan efektivitas pengalokasian DID dan menjaga akuntabilitas pelaksanaan DID. Dana Otonomi Khusus Berdasarkan realisasi Dana Otsus tahun-tahun se belumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah ke bijakan Dana Otsus tahun 2022 adalah se bagai berikut:
Pengalokasian Otsus Papua 2,25 persen dari DAU, dengan skema pendanaan keµi.da kabuµi.ten / kota beruµi. Block Grant dan Earmark berbasis kinerja;
Peningkatan pengawasan pelaksanaan Dana Otsus dengan melibatkan aµi.rat pengawas dan masyarakat; 3 . Pelaporan monitoring dan evaluasi secara lengkap serta sesuai caµi.ian target indikator dan tujuan;
Peningkatan kualitas perencanaan melalui penyusunan grand design yang selaras dengan program/ke bijakan belanja pemerintahyang relevan.
Pe~bangu1: an sistem aplikasi pengelolaan Dana Otsus yang l tenntegras1. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Dana Keistimewaan DIY Berdasarkan realisasi Dana Keistimewaan DIY tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah kebijakan Dana Keistimewaan DIY tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Melanjutkan kebijakan penajaman kualitas tata kelola Dana Keistimewaan DIY;
Meningkatkan kualitas perencanaan melalui penyusunan grand design yang selaras dengan program/ke bijakan belanja pemerintah yang relevan ;
Menyusun skala prioritas penggunaan Dana Keistimewaan DIY jangka menengah sesuai dengan RPJMD dan prioritas nasional;
Membangun sistem aplikasi pengelolaan Dana Keistimewaan DIY yang terintegrasi dari perencanaan, penganggaran, dan pelaporan atas pelaksanaannya. Dana Desa Berdasarkan realisasi Dana Desa tahun-tahun sebelumnya dan evaluasi atas pelaksanaannya, maka arah kebijakan Dana Desa tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Penyempurnaan kebijakan pengalokasian Dana Desa yang lebih mencerminkan keadilan melalui peningkatan bobot Alokasi Formula dan pembagian Alokasi Dasar berdasarkan klaster jumlah penduduk, serta mendorong kinerja desa;
Penguatan Al okasi Kinerja dengan mempertajam indikator yang le bih mencerminkan kinerja desa;
Peningkatan akurasi dan sinergi basis data sumber pengalokasian Dana Desa melalui koordinasi dengan K/L penyedia data;
Melanjutkan kebijakan penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKD dengan tetap tercatatdi RKUD, dan memberikan reward penyaluran Dana Desadalam 2 tahap kepada desa berstatus Mandiri;
Memprioritaskan penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi di desa melalui program perlindungan sosial dan kegiatan penanganan COVID-19, serta mendukung sektor priori tas di de sa; dan 6 . Peningkatan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan Dana Desadan pengembangan potensi desa. Boks 3 Penguatan Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Dalam rangkamenjalankan amanatPasal 18A ayat (2) dan Pasal 23A UUD NKRI Tahun 1945, perlu dilakukan penguatan atas Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD). Penguatan HKPD dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan alokasi sumber daya nasional yang efisien melalui jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA hubungan keuangan pusat dan daerah yang transparan, akuntabel dan berkeadilan guna mewujudkan pemerataan layanan pu blik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok NKRI. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, hubungan keuangan antara pusat dan daerah dibangun dengan 4 (empat) pilar utama. Pertama, mengembangkan sistem pajak daerah yang mendukung alokasi. sumber daya nasional yang efisien. Hal ini dilakukan melalui kebijakan restrukturisasi jenis pajak daerah, pemberian sumber- sumber perpajakan daerah yang baru, penyederhanaan jenis retribusi daerah, dan harmonisasi dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Kedua , meminimalkan ketimpangan vertikal dan hori z ontal melalui kebijakan transfer ke daerah, pembiayaan utang daerah, serta sinergi pendanaan. Penyempumaan desain transfer ke daerah tidak hanya ditujukan untukmengurangiketimpangan fiskal, namunjugaakan mendorong kinerja daerah dalam mewujudkan pemerataan pelayanan publik. Selain itu, akses daerah juga diperluas terhadap berbagai sumber pembiayaan utang, baik konvensional maupun syariah , dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian. Ketiga, mendorong peningkatan kualitas belanja daerah melalui simplifikasi dan sinkronisasi program/kegiatan, pengaturan belanja birokrasi dan infrastruktur publik, pengendalian SiLPA berbasis kinerja, peningkatan kualitas aparatur pengelola keuangan, penguatan pengawasan, hingga opsi pembentukan dana abadi di daerah. Terakhir , kerja bersama pusat dan daerah dalam menjaga kesinambunganfiskalperlulebihsinergi.sdanharmonis,yangantara lain dilakukan melalui penyelarasan kebijakan fiskal, pengendalian defisit/pembiayaan utang, dan pengendalian dalam kondisi darurat Pada akhimya, rangkaian kebijakan untuk mendukung penguatan HKPD diharapkan dapat mendorong pemerataan layanan publik , pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian integral dari tujuan bemegara, yaitu masyarakat adil dan makmur. V.4. Ke bijakan Pe mbiayaan Arab ke bijakan pembiayaan akan ditujukan untuk mendorong countercyclical, melalui ke bijakan pembiayaan yang inovatif dan prudent. Selain itu , kebijakan pembiayaan secara umum masib ditujukan un t uk melaksanakan fleksibilitas pembiayaan terutama dalam mendukung pemuliban ekonomi p:
sca p:
ndemi COVID-19. Sejalan dengan itu , ke bijakan pembiayaan tabun 2022 antara lain diarabkan untuk:
Me ndorong pembiayaan inovatif (antara lain penguatan peran BUMN, BLU, SWF dan SMV se rta mendorong skema KPBU le bib masif) ;
Menjaga efektivitas pembiayaan investasi di kisaran 0,30 s.d. 0,95 persen PDB. Pemberian PMN kep:
da BUMN dilakukan secara selektif jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dengan mempertimoo.ngkan kinerja finansial dan operasional serta kesiaµin proyek secara teknis; 3 . Meningkatkan akses pembiayaan oo.gi KUMKM, UMi dan perumahan oo.gi MBR;
Mendukung pendalaman µisar dan efisiensi cost of borrowing (antara lain perluasan oo.sis investor /kanal pemoo.yaran SUN ritel serta me ndorong pe ne r bi tan obligasi / sukuk dae rah);
Pembiayaan investasi untuk mengakselerasi penguatan kualitas daya saing SDM serta peningkatan ekspor; serta 6. Mengelola Sisa Anggaran Le bih (SAL) µida level yang aman se oo.gai fiscal buffer melalui peroo.ikan manajemenkas. Secara umum, pembiayaan terdiri dari dua sumber, yaitu utang dan non utang. Dari sisi pembiayaan utang, terdaµit dua komponen utama yaitu penerbitan SUN dan pengadaan pinjaman oo.ik pinjaman yang berasal dari dalam negeri maupun pinjaman yang berasal dari luar negeri. Pembiayaan utang dalam struktur pembiayaan anggaran APBN memiliki nilai yang lebih besar dari komponen sumber pembiayaan lainnya. Hal terse but dikarenakan pembiayaan utang digunakan untuk membiayai defisit anggaran sekaligus mendanai pengeluaran pembiayaan. Sementaraitu, sumber pembiayaan berikutnya yaitu pembiayaan non utangyang terdiri dariemµit komponen utamayaitu: (i) pembiayaan investasi meliputi investasi keµida BUMN, investasi keµida lemoo.ga/oo.dan lainnya, investasi keµida BLU dan investasi keµida organisasi/lemoo.ga keuangan internasional/oo.dan usaha internasional serta penerimaan kemoo.li investasi; (ii) pemberianpinjaman oo.ikkeµida BUMN, Pemerintah Daerah, Lemoo.ga atau Badan Lainnya; (iii) kewajioo.n penjaminan untuk beroo.gai proyek penugasan dari Pemerintah keµida BUMN; dan (iv) pembiayaan lainnya diantaranya dalam bentuk SAL. Selanjutnya, arah ke bijakan pembiayaan tahun 2022 teroo.gi ke dalam kebijakan pembiayaan utang dan kebijakan pembiayaan non utang . Arah ke bijakan pembiayaan utang tahun 2022 diantaranya yaitu: (i) mengelola utang secara fleksibel dengan kehati-hatian dalam mendukung countercyclical namun tetap menjaga rasio utang dalam oo.tas manageable di kisaran 43, 76 s.d. 44,28 persen PDB; (ii) meningkatkan efisiensi biaya utang melalui pendalaman µisar terutama melalui perluasan oo.sis investor dan mendorong penerbitan obligasi/ sukuk daerah; serta (iii) menjadikan utang se oo.gai instrumen dalam menjaga keseimoo.ngan melalui komposisi portofolio utang yang optimal untuk menjaga stabilitas makro. Sementaraitu, arah ke bijakan pembiayaan non utang diantaranya yaitu: (i) meningkatkan akses pembiayaan oo.gi UMKM, UMi dan perumahan oo.gi MBR; (ii) mendorong kebijakan pembiayaan inovatif antara lain melalui penguatan peran BUMN, BLU, SWF, dan SMV serta mendorong skema KPBU le bih masif ; (iii) menjaga efektivitas pembiayaan investasi terutama pemberian PMN keµida BUMN secara selektif mempertimOO.ngkan kinerja finansial dan operasional serta ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 247 kesiap: ln proyek secara teknis; (iv) mendukung pembiayaan investasi untuk mengakselerasi penguatan kualitas daya saing SDM serta peningkatan ekspor; (v) kewajiban penjaminan sebagai be ban Pemerintah akibat pemberian jaminan kep: lda K/L, Pemda, BUMN dan BUMD; serta (vi) pembiayaan lainnya terkait dengan pengelolaan SAL p: lda level yang aman (fiscal. buffer) melalui perbaikan manajemen kas. Dalam kaitannya dengan desain makro fiskal p: lda tahun 2022, Pemerintah merencanakan be saran Pembiayaan Anggaran p: lda kisaran 4,51 persen hingga 4,85 persen terhadap PDB yang akan terbagi ke dalam komponen Pembiayaan Utang (neto) dengan besaran 4,81 persen hingga 5,80 persen terhadap PDB dan Pembiayaan Investasi berkisar 0,30 persen hingga 0,95 persen. Melalui perhitungan makro fiskal ini diharapkan dap: lt memberikan dukungan optimal terhadap pencap: lian berbagai sasaran terutama dalam mendukung penguatan percep: ltan pemulihan ekonomi dan menjalankan reformasi struktural. V.4.1. Pembiayaan Utang untuk Penguatan Countercyclical. Dalam beberap: l tahun terakhir, Pemerintah telah melaksanakan ke bijakan fiskal eksp: lnsif se bagai bagian dari Up: lya percep: ltan pembangunan nasional untuk mengejar ketertinggalan baik dari sisi pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia . Sejalan dengan ke bijakan eksp: lnsif terse but, pembiayaan utang merup: lkan salah satu kebijakan pembiayaan APBN yang telah berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun penurunan kemiskinan dan kesenjangan . Selain itu, di samping menjadi instrumen dalam menutup financing gap, pembiayaan utangjuga mempunyai peranan yang besar dalam mendorong penguatan p:
Sar keuangan domestik sekaligus menjadi instrumen dalam menjaga keseimbangan makro. Dalam Up: lya penguatan utang se bagai instrumen untuk memelihara momentum pembangunan dan menghindari opportunity loss, pembiayaan utang senantiasa dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian. Graf1k 92 Perkembangan Pembiayaan Utang dan Non Utang (Triliun Rp) 334,5 366,6 305,7 402,1 JIii Ill II 2016 2017 2018 2019 2020 APBN Unaudited 2021 Non Utang ■ Utang Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Pemerintah telah melaksanakan kebijakan defisit APBN secara terkendali dalam be beraJ: E tahun terakhir, J: Endemi COVID-19 J: Eda kuartal pertama tahun 2020 mengharuskan Pemerintah merespons atas kondisi extraordinary melalui penyesuaian APBN yang tertuang dalam Perpres 54 tahun 2020 dan Perpres 72 tahun 2020. Ke bijakan penyesuaian APBN yang dinamis µida tahun 2020 meruJ: Ekan oo.gian dari komitmen Pemerintah dalam rangka penanganan damµlk dari J: Endemi sekaligus seoo.gai implementasi dari kebijakan countercyclical. untuk pemulihan ekonomi. Di tengah UJ: Eya penguatan pembiayaan utang dalam rangka penanganan J: Endemi dan pemulihan ekonomi, salah satu tantangan utama dalam pembiayaan utang adalah tingginya volatilitas J: ESar keuangan glooo.l. Tingginya volatilitas terse rut menye oo.bkan turunnya minat investor dalam penerbitan SUN sehingga J: Eda gilirannya turut meningkatkan yield penerbitan SUN. Di tengah kondisi terse but, Pemerintah daµlt memanfaatkan setiap peluang dan momentum dalam mengamankan kebutuhan pembiayaan yang besar. Sementara itu, Pemerintah juga tetap menjaga fleksibilitas sumber pembiayaan oo.ik dari J: ESar keuangan melalui penerbitan SUN, maupun yang berasal dari pinjaman lemoo.ga multilateral dan bilateral. Seoo.gai oo.gian dari UJ: Eya pendalaman dan pengemoo.ngan J: ESar keuangan, Pemerintah menerbitkan SUN khusus untuk investor rite 1. Melalui ke bijakan penerbitan SUN ritel terse but, Pemerintah mendorong masyarakat untuk berJ: Ertisiµlsi dan berkontribusi dalam pemoo.ngunan nasional. Ke deJ: En, peningkatan porsi SUN ritel akan terus ditingkatkan demi terwujudnya J: ESar keuangan yang dalam dan likuid, sehingga tidakmudah terdamJ: Ek oleh tingginya volatilitas J: ESar keuangan glooo.l. Sementara itu, µida tahun 2020 pemerintahjuga telah memperkenalkan sumber pembiayaan oo.ru melalui penerbitan Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) se oo.gai oo.gian dari UJ: Eya untuk mendukung Gerakan Nasional Wakaf Uang. Melalui penerbitan wakaf sukuk terse but, Pemerintah beruJ: Eya untuk memfasilitasi J: Era pewakaf agar daµlt menemµltkan wakaf uangnya J: Eda instrumen investasi yang aman dan produktif. Meskipun demikian, Pemerintah masih mempunyai tantangan pengemoo.ngan wakaf sukuk khususnya dari sisi edukasi dan literasi terkait wakaf, perluasan dan pemasaran CWLS, dan juga uJ: Eya penyederhanaan penerbitan CWLS di masa J: Endemi. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafik 93 Perkembangan Pembiayaan Utang (Triliun Rp) 180 , 62 % 2016 2017 2018 2019 2020 APBN 2021 Unaudited - Pembiayaan Utang -+- Pertumbuhan Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 Pelaksanaan koordinasi Pemerintah dan Bank Indonesia (Bij menjadi oo.gian penting dalam upaya pemenuhan pembiayaan di masa pandemi. Berdasarkan amanat UU Nomor 2 Tahun 2020, Pemerintah dan BI bersinergi melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI. Pada SKB I tertanggal 16 April 2020, BI berkontribusi dalam melakukan pembelian SUN oo.ik di pasar perdana melalui lelang, lelang tamoo.han atau Green Shoe Option (GSO), maupun melalui penawaran langsung atau Private Placement Skema-skemayang ada di SKB I meneguhkan peran BI seoo.gai sumber pembiayaan bersifat last resort atau back stop. Sementara itu dalam SKB II tertanggal 7 Juli 2020, Pemerintah dan BI kemoo.li bersinergi dalammenyepakati skema beroo.gi beoo.n (burdensharing). Dalam SKB II terse but, BI berkontribusi dalam menanggung pemoo.yaran bunga atas se oo.gian SUN yang diterbitkan di tahun 2020. Skema burden sharing berdampak pada penurunan pemoo.yaran bunga di masa mendatang dan menamoo.h fiscal space dalam mendukung pemulihan ekonomi. Pemerintah dan BI juga berkomitmen oo.hwa burden sharing dilakukan hanya dalam kondisi extraordinary. Hal terse but dilakukan dalam rangka menjaga kaidah - kaidah ke bijakan fiskal dan moneter yang prudent, tata kelola yang oo.ik, transparan, dan akuntabel serta independensi Bl. Mencermati kondisi-kondisi dan tantangan yang terjadi utamanya di masa pandemi maupun tantangan ke depan, kebijakan pembiayaan utang pada tahun 2022 akan difokuskan seoo.gai instrumen fiskal yang fleksibel dengan kehati-hatian dalam mendukung kebijakan countercyclical namun tetap menjaga rasio utang dalam oo.tas manageable melalui beberapa stategi ke bijakan antara lain: (i) mengendalikan risiko utang dan mengelola utang dengan cermat dan hati-hati, untuk mendukung konsolidasi fiskal dan sustainabilitas APBN; (ii) mengoptimalkan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penerbitan SUN di pasar domestik, sementara sumber utang luar negeri dimanfaatkan seoo.gai pelengkap dengan mempertimoo.ngkan efisiensi biaya dan risiko; (iii) memanfaatkan pinjaman tunai dalam kerangka fleksibilitas pembiayaan untuk menjamin pemenuhan pembiayaan di tengah ketidakpastian dan upaya pemulihan ekonomi, dengan tetap mempertimoo.ngkan kapasitas pemberi pinjaman dan ketersediaan _underlying; _ dan (iv) melanjutkan koordinasi dengan Bank Indonesia dalam rangka memberikan kepastian pemenuhan pembiayaan dengan tetap menjaga kredibilitas dan kepercayaan pelaku pasar. Sementaraitu, upayapengemoo.ngan dan pendalaman pasar keuangan untuk meningkatkan efisiensi tingkat suku bunga SBN akan dilaksanakan melalui beberapa kebijakan yang ditujukan untuk menyeimoo.ngkan sisi penawaran (supply) dan sisi permintaan (demand) di antaranya:
Penguatan sisi penawaran (supply) instrumen SBN yaitu diversifikasi instrumen SBN untuk mendukung pengemoo.ngan pasar SBN, mengurang1 market fragmentation dan pengendalian biaya utang. Diversifikasi meliµ.iti pengemoo.ngan instrumen SBN ritel salah satunya Diaspora Bonds/Sukuk, melanjutkan pengemoo.ngan instrumen amortized bonds, mengemoo.ngkan SBN se oo.gai instrumen pemberian pinjaman kepada Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan lemoo.ga Pemerintah lainnya, mendukung Pemda dalam melakukan penerbitan obligasi, mengemoo.ngkan SBN dengan tema tertentu oo.ik green sukuk maupun SDG bonds sekaligus memperluas oo.sis investor SBN (khususnya socially responsible investors), melanjutkan penerbitan SBSN dengan ske ma green framework se oo.gai komi tme n dan kon tri busi Pemerintah dalam aksi mitigasi peruoo.han iklim, mempermudah akses investor SBN terhadap instrumen investasi sosial dengan memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi, menyesuaikan perlakuan perpajakan oo.gi instrumen sosial seperti CWLS dan mendukung pengemoo.ngan instrumen derivatif obligasi pemerintah dan pengemoo.ngan pasar repo.
Penguatan sisi permintaan ( demand) instrumen SBN dengan memanfaatkan oo.sis data untuk memetakan perilaku investor dan analisis kapasitas pasar SBN domestik, memoo.ngun sine rgi de ngan dunia aka de mik dan stakeholder lainnya un tuk meningkatkan pemahaman utang dan minat investasi pada SBN, dan meningkatkan koordinasi dengan regulator dalam rangka optimalisasi peran Lemoo.ga Jasa Keuangan (LJK) dalam meningkatkan pengemoo.ngan pasar SBN. Selain meningkatkan keseimoo.ngan sisi penawaran dan permintaan, infrastruktur pasar SBN juga turut menjadi arah peroo.ikan dalam jangka menengah yaitu melalui (i) optimalisasi peran dealer utama untuk mendukung terwujudnya pasar yang aktif, dalam dan likuid salah satunya dengan ren l jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA peningkatan kewajioon Dealer Utama SBSN di µisar perdana dan µisar sekunder secara bertahap, (ii) aktif berµirtisiµisi dalam pengemoongan dan optimalisasi Electronic Trading Plmform untuk meningkatkan likuiditas di µisar sekunder termasuk peran surveillance Pemerintah; (iii) penyempurnaan aturan mengenai securities lending facility untuk mendukung pengemoongan µisar SBN le bih aktif dan likuid. Pada tahun 2022 , pemanfaatan utang untuk pembiayaan pelaksanaan proyek/kegiatan yang berdamµik positif oogi perekonomian akan terus ditingkatkan melalui kebijakan pemanfaatan instrumen utang earmarked. Hal ini dilakukan dengan mendorong optimalisasi pinjaman dan sukuk beroosis proyek dalam bentuk pembiayaan campuran (blended financing). Selain itu, dukungan pembiayaan terhadap Proyek Strategi.s sesuai RPJMN 2020 - 2024 maupun proyek yang dibiayai pinJaman dan sukuk akan terus ditingkatkan dengan mempertimoongkan kaµisitas eksekusi dan kesiaµin pelaksanaan. Ini dilakukan dengan peningkatan koordinasi, sinergi an tar pihak, serta optimalisasi monev dan pemberlakuan reward dan punishment. V.4.2. Pembiayaan Investasi Pada tahun 2022, Pemerintah secara umum berµindangan masih perlu memberikan dukungan fiskal dari sisi pembiayaan investasi dalam rangka mendorong perceµitan pertumbuhan ekonomi dan mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Uµiya ini dilakukan melalui alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) keµida be beraµi entitas seperti BUMN (ooik di oowah pembinaan Kementerian BUMN maupun Kementerian Keuangan), BLU, entitas dan/ a tau oodan usaha, dan/ a tau lemooga keuangan internasional untuk menjaga voting rights Indonesiaµida beroogai lemooga terse but. Dari sisi postur anggaran, alokasi pembiayaan investasi µida APBN Tahun 2022 direncanakan sebesar 0,30 hingga 0,95 persen terhadap PDB dengan tetap memperhatikan perkemoongan dan dinamika realisasi APBN 2021 maupun ekonomi domestik dan gloool. Selain itu, alokasi pembiayaan tahun 2022 juga dilakukan dengan mempertimoongkan kesehatan dan kesinambungan APBN jangka µinjang. Di samping itu, Pemerintah juga melakukan mitigasi dan pengendalian risiko kenaikan utang, pembengkakan defisit anggaran, maupun penurunan arus kas operasional APBN. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafi.k 94 Perkembangan Pembiayaan Investasi (Triliun Rp) 2016 201 7 2018 2019 2 020 APBN Unaud ited 2021 - Pembiayaa n In vestasi ~ Pertumbuh an Sum ber: Kementerian Keuangan , 2021 Arah ke bijakan pembiayaan investasi di tahun 2022 juga µg.da prinsipnya dilakukan untuk mendukung uµg.ya pemulihan ekonomi nasional. Dukungan tersebut diberikan keµg.da sektor- sektor yang terdamµg.k langsung µg.ndemi seperti Sektor Pendidikan dan Kesehatan. Dalam hal ini, Pemerintah akan menggunakan BUMN dan BLU se bagai instrumen a tau special, purpose vehicle (SPV) untuk mendukung alokasi pembia y aan dalam pemulihan ekonomi . Se lain itu, arah ke bijakan pembiayaan investasi tahun 202 2 juga diuµg.yakan untuk mendukung ke berlanjutan pembangunan infrastruktur yang tengah dijalankan Pemerintah dalam 1-2 tahun terakhir baik µg.da infrastruktur dasar maupun infrastruktur penunjang . Dalam konteks ke berlanjutan infrastruktur , salah satu sasaran Pemerintah adalah memberikan dukungan µg.da program perumahan untuk memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau bagi MBR. Untuk mendukung ke berhasilan pembangunan perumahan ini, Pemerintah akan memberikan penekanan µg.da Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan program peralihan FLPP yang akan diselenggarakan ole h Badan Peng e lola Tapera . Di tahun 2022 , ke bijakan pembiayaan investasi juga akan diarahkan untuk memberikan dukungan µg.da UMKM di Indonesia. Selain itu, arah pembiayaan investasijuga dilakukan untuk mendorong keberhasilan program restruktur i sasi dan penyehatan BUMN terutama untuk mendukung program holding µg.da be beraµg. klaster BUMN seperti BUMN Pariwisata dan BUMN Pangan . Melalui program restrukturisasi dan penyehatan ini , diharapkan BUMN mampu bangkit kembali dalam 2-3 tahun mendatang dan bisa melakukan akselerasi dalam menciptakan nilai perusahaan (value creation]. Pada gilirannya, value creatio~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA akan mendukung kinerja perusahaan dan menunjangAPBN serta perekonomian melalui setoran pajak, PNBP dan dividen BUMN, penciptaan lapangan kerja baru. Sejalan dengan amanah dalam PP Nomor 63 Tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah, arah kebijakan pembiayaan investasi tahun 2022 akan tetap memberikan ruang bagi ke bij akan inve stasi Pe me rin tah Pusa t dalam rangka me nci ptakan tambahan manfaat ekonomi bagi APBN sekaligus menjaga sustainabilitasAPBN dalamjangka panjang. Dengan memperhatikan keterbatasan anggaran , besaran biaya utang APBN (cost of fund), serta untuk meningkatkan tata kelola PMN, Pemerintah melakukan penguatan asesmen dalam penyaluran PMN tahun 2022. Asesmen ini akan dilakukan berdasarkan kajian terhadap entitas yang mengajukan permohonan PMN . Sebagai dasar hukum proses ini , Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218 / PMK. 06 / 2020 ten tang Pe nilaian U sulan Indikasi Ke butuhan bana Pengeluaran Bendahara Umum Negara Bagian Anggaran Pengelolaan Investasi Pemerintah. Dalam konteks penguatan governance dan asesmen untuk alokasi PMN BUMN, penguatan asesmen dilakukan antara lain melalui pemenuhan be berapa dokumen kajian PMN seperti kajian kelayakan investasi, kajian dampak ekonomi dan kajian lain terkait expected val,ue creation. Selanjutnya, expected val,ue creation terse but perlu dikonsolidasikan dan diintegrasikan ke dalam Key Performance Indicat,ors (KPI) Pengurus BUMN y aitu Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Untukmengakomodasi hal ini, Kementerian BUMN juga telah menerbitkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER- 1/MBU /03/2021 tentang Pedoman Pengusulan, Pelaporan, dan Perubahan Penggunaan Tambahan Pen ye rtaan Modal Negara ke pada Badan U saha Mili k Ne gar a dan Perseroan Terbatas. Peraturan ini mengatur mensyaratkan pemanfaatan PMN dijadikan KPI Direksi. Direksi maupun Dewan Komisaris/Dewan Pengawas yang tidak patuh terhadap Peraturan Menteri ini, akan dikenakan sanksi berupa penundaan pemberian tantiem dan/atau sanksi pemberhentian darijabatan. Dalam rangka meningkatkan pengawasan dan akuntabil i tas dalam pemanfaatan PMN, setiapentitas penerimaPMN di tahun 2022 diwajibkan untuk menyampaikan laporan realisasi penggunaan PMN secara berkala kepada Menteri Keuangan selaku ultimate shareholders . Laporan ini harus disampaikan dalam bentuk standar dan telah disetujui oleh pengurus perusahaan yaitu Dewan Direksi dan Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. Selain itu , untuk meningkatkan pengawasan dan se bagai upaya mitigasi risiko, perlu dilakukan monitoring secara periodik atas pelaksanaan pekerjaan dan proyek - proyek yang dibiayai dengan dukungan PMN di tahun 2022 . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA V.4.3. Pembiayaan Kreatif dan Inovatif dengan Pelioo.tan Swasta dalam Pembiayaan Infrastruktur RPJMN 2020 - 2024 telah menetapkan kebutuhan jangka menengah untuk pemoo.ngunan infrastruktur , selagian di antaranya dibiayai oleh swasta. Up:
ya relitatan swasta perlu disikapi dengan terobosan dalam strategi, pendekatan, dan bisnis proses. Salah satu upaya Pemerintah dalam melioo.tkan pihak swasta adalah melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Dalam periode 2020-2024, skema KPBU diarahkan untuk dapat mendukung sektor-sektor infrastruktur dasar seperti penyediaan air bersih , sanitasi, pengelolaan sampah , perumahan, jaringan gas, penyediaan rumah sakit (kesehatan), dan transportasi perkotaan. Sektor-sektor terse hlt dianggap krusial untuk mendukung kegiatan ekonomi dan telah teruji dapat dilakukan kerjasama dengan swasta berdasarkan pengalaman Indonesia maupun internasional. Dalam skema KPBU, dana swasta langsung diinv e stasikan dalam proyek tanpa m e lalui belanja APBN. Hal ini membedakan KPBU dengan pembiayaan utang, oo.ik yang konvensional maupun syariah terutama sukuk pembiayaan proyek. Di sisi lain , penggunaan skema KPBU bukan berarti oo.hwa bia ya pemoo.ngunan proyek 100 persen akan berasal dari pembia y aan swasta . Skema KPBU ditujukan agar dana Pemerintah, oo.ik APBN dan APBD, dapat melakukan leveraging ataupun dapat berfungsi se oo.gai de-risking tool. Pemerintah menyediakan be berapa fasilitas dan dukungan y ang bersifat langsung seperti dukungan kelayakan/VGF dan dukungan seoo.gian konstruksi yang diberikan oleh K/ L atau Pemerintah Daerah . Pemerintah juga memberikan dukungan secara tidak langsung melalui penjaminan, oo.ik yang melalui PT Pe nj aminan Infrastruktur Indonesia (PII) ataupun yang dilakukan langsung oleh Kementerian Keuangan. Selain itu, terdapat skema dukungan lain yang di be rikan Pe me rin tah yakni de ngan melakukan pemoo.yaran secara berkala atas layanan infrastruktur yang dise diakan ole h swasta. Pe moo.yaran terse hlt dapat dilakukan apabila layanan yang disediakan telah memenuhi level pelayanan tertentu yang sudah ditetapkan dalam kontrak KPBU. Skema tersebut dikenal seoo.gai skema pemoo.yaran ketersediaan layanan / AP. Pemerintah juga memberikan dukungan fasilitas penyiapan proyek / PDF. Dukungan tersebut berupa kajian ataupun dokumen pengadaan dan kontrak dalam menyusun dokumen bisnis untuk ditawarkan kepada pihak swasta. Hal ini dilakukan agar proyek terse hlt dapat le bih diminati oleh pihak swasta . Sejak dikeluarkannya Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur, sampai dengan bulan Januari 2021, seoo.nyak 24 kontrak KPBU telah ditandatangani dengan nilai investasi se besar Rp246,4 triliun. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Proyek terse but mencakup sektor jalan, penyediaan air , energi, informasi dan teknologi, serta transportasi. Mengingat keterbatasan fiskal, Pemerintah perlu membuat terobosan pembiayaan infrastruktur yang melibatkan swasta dengan dikombinasikan dana Pemerintah dengan mengedepankan prinsip" Value for Money". Kombinasi pendanaan Pemerintah dan pembiayaan swasta disebut sebagai " blended finance". Skema ini telah diterapkan dalam be berapa proyek seperti: Proyek SPAM Umbulan, Jawa Timur, yang sebagian konstruksinya mendapatkan VGF sedangkan porsi lainnya dibiayai dari swasta; Pro y ek KeretaApi Makasar - Parepare yang dibiayai dari Sukuk Proyek (pendanaan Pemerintah) dan pembia y aan swasta; serta Proyek Pengelolaan Sampah Legok Nangka yang mengkombinasikan dukungan konstruksi dari Kementerian PUPR dan pembiayaan swasta. Selain melalui skema KPBU, Pemerintah mendirikan lembaga SWF untuk memenuhi ke butuhan pembiayaan pembangunan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan Indonesia . Hal ini bertujuan untuk meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) melalui pembentukan mitra investasi yang andal dan terpercaya . Lembaga ini diharapkan dapat menjadi pool of fund yang dananya dapat disalurkan bagi proyek - proyek infrastruktur . Le bih lanjut, penyediaan infrastruktur juga memperhatikan Envi.ronment and Social Governance (ESG) dengan memperhatikan:
aspek lingkungan (green and envi.ronmenq, yang sangat vital t e rutama dalam merespon perubahan iklim; 2 . aspek sosial terutama inklusivitas , yaitu pen y ediaan infrastruktur untuk seluruh kelompok masyarakat;
aspek keberlangsungan dan keandalan dari pr oyek dan layanan infrastruktur untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim ; dan 4 . aspek optimalisasi terhadap penggunaan teknologi se bagai respon atas kondisi pandemi, maupun peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan . Ke butuhan pembiayaan juga diperlukan untuk mendorong pencapaian Sustai.nability Development Goals (SDGs) di Indonesia. Sejak tahun 2018, Pemerintah telah mendirikan SDG Indonesia One (SIO) yang dikelola oleh PT SMI. Dalam rangka optimalisasi pembiayaan kreatif dan inovatif, peran dan ke beradaan SIO ak an ditingkatkan dan diarahkan untuk mendukung program dan proyek Pemerintah maupun minat pihak swasta yang terkait dengan pencapaian SDGs terutama untuk pro y ek-pro y ek Pemerintah Daerah . Pandemi telah memaksa semua pihak untuk melakukan penyesuaian, tidak terkecuali kebijakan Pemerintah dalam) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pembangunan infrastruktur. Namun demikian pembangunan infrastruktur harus terus dilaksanakan walaupun dalam masa krisis mengingat manfaat dan multiplier effect yang cukup besar . Hal terse but dapat menjadi jump start dalam pemulihan perekonomian nasional serta langkah bagi Indonesia untuk keluar dari middle income trap. V.4. 4. Pen j aminan Pe me rin tah dalam Proye k Infrastruktur Pe me rin tah me miliki komi tme n tinggi un tuk me ngakse lerasi pembangunan infrastruktur yang dituangkan dalam penjaminan proyek oleh Pemerintah. Sepanjang tahun 2020, Pemerintah telah menerbitkan 7 dokumen program penjaminan Penyediaan Infrastruktur Ketenagalistrikan, Jalan Tol di Sumatera, dan Pinjaman Langsung BUMN ke Lembaga Keuangan Internasional dengan total nilai pinjaman ekuivalen Rp70,0 triliun (terdiri dari Rp8,0 triliun, USD4,1 miliar, dan EUR255,2 juta) . Adapun jumlah akumulasi pemberian penjaminan terhadap penugasan proyek-proyek infrastruktur dari awal penerbitan jaminan tahun 2008 sampai dengan akhir triwulan IV tahun 2020 mencapai 91 surat jaminan Pemerintah dengan senilai Rp588, 1 triliun (yang terdiri dari Rp202,8 triliun, USD26,09 miliar, dan EURl miliar) . Terdapat 30 penjaminan yang telah berakhir senilai Rp59,2 triliun (USD 1,8 miliar dan Rp33, 7 triliun). Sampai dengan akhir triwulan IV tahun 2020, Pemerintah telah memberikan penjaminan atas akumulasi posisi outstanding kredit dan eksposur investasi pada 9 program infrastruktur senilai ekuivalen Rp288, 7 triliun (USD 14,5 miliar, Rp75,3 triliun dan EUR0,5 miliar). Pemerintah telah memiliki anggaran kewajiban penjaminan yang diakumulasikan dalam rekening cadangan penjaminan. Cadangan ini akan dibayarkanjika terdapatgagal bayar (defaul~ oleh pihak terjamin (BUMN, BUMD, PJPK/PJPSN/Badan Usaha). Sampai dengan akhir tahun 2020, tidak terdapat gagal bayar, sehingga Pemerintah tidak perlu merealisasikan kewajihm pembayaran klaim penjaminan kepada kreditur /badan usaha untuk seluruh program penjaminan. Pada tahun 2021, kewajiban penjaminan tetap digunakan untuk mendukung mitigasi default dari penyediaan infrastruktur melalui be berapa program penjaminan di antaranya: (i) percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Batubara; (ii) proyek KPBU yang dilakukan melalui Sadan Usaha Penjaminan Infrastruktur; (iii) percepatan penyediaan airminum; (iv) percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra; (v) pembangunan infrastruktur melalui direct lending dari lembaga keuangan internasional kepada BUMN; (vi) penyelenggaraan Light Rai.l Transit (LRT) Jabodebek; (vii) percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan; (viii) Penjaminan Proyek Infrastruktur Nasional; dan (ix) berbagai program penjaminan Jainnya yang ditetapkan Pemerintah . Selain itu, kewaji 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penjaminan juga mendukung mitigasi default dari program Pemulihan Ekonomi Nasional. Penjaminan tersebut diberikan kepada UMKM, Korporasi, dan BUMN melaluijaminan Loss Limit lewat Pf Jamkrindo dan Pf Askrindo untuk pelaku usaha UMKM, jaminan Loss Limit lewat LPEI untuk pelaku usaha Korporasi, dan penjaminan lewat LPEI dan Pf PII untuk BUMN. Dalam rangka mendukung pembiayaan infrastruktur, Pemerintah menyediakan penjaminan infrastruktur berdasarkan skema penugasan BUMN dan swasta (KPBU). Pemerintah akan mendukung mitigasi default beberapa program penjaminan diantaranya: (i) Proyek Strategis Nasional; (ii) proyek KPBU yang dilakukan melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur; (iii) percepatan penyediaan air minum; (iv) percepatan pemoo.ngunan Jalan Toi Trans Sumatra; (v) pemoo.ngunan infrastruktur melalui direct lending dari lemoo.ga keuangan internasional kepada BUMN; (vi) penyelenggaraan Light Rml Transit (LRT) Jabodebek; (vii) percepatan pemoo.ngunan infrastruktur ketenagalistrikan; dan (viii) beroo.gai program penjaminan lainnya yang ditetapkan Pemerintah. Dalam rangka percepatan dan peningkatan peran serta BUMN dan swasta dalam pemoo.ngunan infrastruktur, Pemerintah menyediakan skema penjaminan atas pinjaman yang diterima BUMN dari lemoo.ga keuangan internasional. Penjaminan ini mencakup penjaminan atas pembiayaan proyek infrastruktur, penjaminan risiko politik pada Proyek Infrastruktur Nasional, dan penjaminan risiko infrastrukturpada proyek dengan skema KPBU. Boks 4 Ibukota Negara (IKN) "Pad.a kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh Bangsa terutama pad.a seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkanlbu Kota Negara kita ke pulau Kalimantan", Isi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan DPR tahun 2019. Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) menjadi penting untuk dilakukan mengingat beberapa pertimbangan. Pertama, kepadatan penduduk yang tinggi di DKI Jakarta . Pada tahun 2013 DKI Jakarta menemp: : di peringkat ke-10 kota terpadat di dunia (UN, 2013), dan tahun 2017 menjadi peringkatke-9 kota terpadat di dunia (WEF, 2017). Dalam kurun waktu 4 tahun DKI Jakarta naik satu peringkat kota terpadat di dunia. Se bagai pusat pemerin tahan dan pusat bisnis, DKI Jakarta menjadi daya tarik arus urbanisasi. Menurut Badan Pu sat Statistik, per September 2020,DKI Jakarta memiliki 10,56jutajiwapenduduk . Kedua, alam dan lingkungan wilayah DKI Jakarta dan sekitamya rentan banjir, gempa bumi, dan penurunan permukaan tanah. Dalam kurun waktu tahun 2007-2017, wilayah DKI Jakarta turun sekitar jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perpindahan IKN diharapkan memberi dampak positif bagi pembangunan ekonomi dalam jangka pendek, menengah dan panjang . Dalam jangka pendek, perpindahan i bu kota negara dapat mendorong kegiatan ekonomi melalui investasi i nfrastruktur di wilayah Kalimantan Timur dan daerah sekitarnya, mendorong perdagangan antarwilayah, penciptaan kesempatan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dalamjangka menengah dan panjang, pemindahan ibukota dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru dan penggerak ekonomi untuk Kalimantan Timur dan kawasan lain di Kalimantan dan sekitarnya. Oleh karena i tu , pemerintah akan mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi baru dalam rangka transfonnasi ekonomi Kalimantan Timur agar berbasis pada produk bernilai tambah tinggi. Pembiayaan infrastruktur IKN baru memerlukan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta partisipasi aktif pihak swasta. Pendanaan anggaran IKN dibagi menjadi 3 kategori, yaitu skemaAPBN, KPBU, dan swasta dan BUMN/D. SkemaAPBN direncanakan akan di pergunakan untuk pembangunan infrastrukturdasar,pembangunan istananegara , bangunanstrategis TNI/POLRI, rumah dinasASN/TNI/POLRI, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau, dan pangkalan militer. Optimalisasi asetBMN menjadi sumber Skema APBN, sehinggadiperlukan antisipasi dampak fiskal dari kurang optimalnya pengelolaan BMN. Skema KPBU direncanakan akan dipergunakan untuk gedung eksekutif,legislatif,danyudikatif,pembangunaninfrastrukturutama selain yang tercakup dalam APBN, saran a pendidikan dan kesehatan , museum dan lembagapemasyarakatan, serta sarana dan prasarana penunjang. Dalam penerapan KPBU diperlukan dukungan APBN seperti AP, VGF, PDF, dan Penjaminan. Skema PDF dan penjaminan diperlukan dalam jangka pendek, serta adanya kemungkinan diimplementasikannya skema AP. Dampak dari skema AP dapat menggeser beban APBN, namun dalam jangka menengah dan panjang, Pemerintah perlu menjaga keberlanjutan dan fleksibilitas pengelolaan fiskal. Skema Swasta dan BUMN /D direncanakan akan dipergunakan untuk perumahan umum, pembangunan perguruan tinggi, science- tehnopark, peningkatan bandara, pelabuhan dan jalan tol, sarana kesehatan, pusat perbelanjaan, serta Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Pemerintah perlu memiliki strategiyang daint menarik investasi dan penguatan daya saing melalui kebijakan insentif fiskal dan deregulasi, serta perlu mengantisipasi dengan penguatan peran SMV dan SWF. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA VI. RISIKO FISKAL Sasaran utama Pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mendukung akselerasi pencapaian sasaran ini, Pemerintah menempuh strategi dan langkah kebijakan termasuk kebijakan fiskal. Ke bijakan fiskal bertujuan untuk menstimulasi perekonomian agar bertumbuh pada level optimal dan berkelanjutan sehingga berdampak µ: ida peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan hal terse but, APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal perlu didorong agar mampu merespons dinamika perekonomian secara teµ: it dan mendukung target pembangunan secara optimal. Di sisi lain, APBN juga harus didesain agar memiliki daya tahan yang handal sehingga efektif untuk meredam ketidakµ: istian dan mampu mengendalikan risiko dalam jangka pendek , menengah dan panjang. Dalam konteks ini, pengendalian dan mitigasi risiko fiskal menjadi kunci dalam upaya mengatasi ketidakµ: istian serta memelihara peran ke bijakan fiskal agar daµ: it berfungsi secara optimal. Risiko fiskal secara umum didefinisikan se bagai faktor dan/ a tau peristiwa ketidakµ: istian (uncertainty) yang berpotensi menyebabkan deviasi antara realisasi dan proyeksi fiskal dalam jangka pendek, menengah, dan µ: injang. Risiko tersebut timbul karena berbagai faktor, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Kondisi eksternal seperti kondisi perekonomian global, sedangkan yang bersifat internal seperti program dan kebijakan yang diambil Pemerintah dalam rangka mitigasi damµ: ik risikoakibat kondisi perekonomian global. Damµ: ik dari risiko tersebut bersifat langsung maupun tidak langsung µ: ida APBN. Transmisi damµ: ik dari dinamika dimaksud daµ: it melalui berbagai institusi, seperti ke butuhan penambahan belanja di Kementerian/Lembaga, penambahan modal keµ: ida BUMN di pertengahan ta hun , dan sektor keuangan melalui bank sentral atau lembaga keuangan. Hal tersebut tidak hanya membuat ke bijakan fiskal tidak daµ: it mencapai tujuan yang diharapkan secara optimal, tetapi juga daµ: it mengurangi kemampuan fiskal dalam memenuhi kewajiban. Oleh karena itu pengelolaan risiko fiskal menjadi penting dalam pelaksanaan ke bijakan fiskal µ: ida tahun berjalan. Secara umum, guncangan (shock) µ: ida perekonomian memiliki damµ: ik fiskal µ: iling luas, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka µ: injang . Sehingga, Pemerintah harus melakukan ke bijakan mitigasi seperti ke bijakan optimalisasi pendaµ: itan negara, pengurangan atau realokasi belanja, pengelolaan kewajiban pemerintah ( liabilities managemen~, a tau melakukan kombinasi dari kebijakan-kebijakan tersebut. Pada tahun 2022, stabilitas makroekonomi menjadi kunci pengelolaan risiko fiskal dengan memperhatikan bauran kebijakan untuk meminimalkan damµ: ik guncangan (shock) µ: ida perekonomian dan ke bijakan pre-emptive antisiµ: itif melalui identifikasi kejadian yang tidak terduga . Pada APBN tahun 2022, risiko fiskal dikelompokkan ke dalam empat taksonomi berdasarkan karakteristik sumber risiko, yaitu:
Risiko ekonomi makro, (2) Risiko kewajiban kontijensi, (3) Risiko program dan ke bijakan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pemerintah, dan (4) Risiko neraca konsolidasi sektor publik. Dengan mempertimbangkan pelaksanaan kebijakan fiskal dalam siklus APBN setiap tahun , maka pengelolaan risiko fiskal lebih difokuskan dalam kaitannya dengan sumber risiko yang berasal dari ekonomi makro, kewajiban kontinjensi, serta program dan kebijakan Pemerintah. VI.1. Risiko-Risiko Fiskal VI.1.1. Risiko Ekonomi Fiskal Risiko ekonomi makro merupakan risiko yang berasal dari perubahan siklus atau struktural dalam perekonomian yang secara langsung akan mempengaruhi prospek pendapatan dan secara tidak langsung berpotensi mempengaruhi perkiraan belanja. Risiko terkait variabel makroekonomi terutama mencakup pertumbuhan, demografi, harga komoditas SDA, dan sektor keuangan. Kondisi perekonomian selama periode pandemi di tahun 2020 dan 2021 mengalami tekanan yang cukup kuat dan berimplikasi terhadap APBN. Pada tahun 2022, perekonomian Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan yang positif. Demikian juga dengan proyeksi pertumbuhan PDB di negara Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang yang mulai mengalami perbaikan disertai stabilitas pasar keuangan. Namun demikian, perbaikan ekonomi dan stabilitas pasar keuangan di negara terse but berpotensi meningkatkan tingkat suku bunga global di tahun 2022. Hal ini perlu diantisipasi dalam penentuan baseline asumsi dasar ekonomi makro di tahun 2022. Pasar komoditas khususnya migas pada tahun 2022 juga diproyeksikan mengalami perbaikan. Namun dalam jangka menengah dan panjang, perlu diantisipasi penurunan permintaan terhadap pemanfaatan minyak bumi akibat berkembangnya kebijakan green investment dan transisi energi g lobal dari fossil fuel menjadi energi baru terbarukan. Dampak Perubahan Ekonomi Makro Terhadap Pendapatan Negara Pemulihan ekonomi tahun 2022 diprediksi le bih baik dibandingkan tahun sebelumnya . Namun demikian, penerimaan perpajakan masih meng ala mi tantangan dalam pencapaian target . Pada tahun 2021 tingkat pengangguran masih tinggi akibat tekanan selama pandemi COVID-19. Hal ini akan menekan penerimaan perpajakan dari sektor PPh Orang Pribadi. Pada tahun 2022 tingkat penyerapan tenaga kerja masih dibayangi ole h ke tidakpastian ( uncertai.nty). Ke bij akan dalam me mi tigasi risiko penerimaan negara dari sektor PPh Orang Pribadi perlu dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi masyarakat guna mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Dari sisi Pertumbuhan PDB, tahun 2022 merupakan periode pemulihan ekonomi yang didukung oleh kebijakan stimulus. ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Namun, masih terdaµ:
t tantangan yang cukup tinggi akibat ketidakµ:
stian global. Dengan demikian, pemerintah perlu menyiapkan langkah - langkah dalam menghadapi tekanan µ:
da penerimaan µ:
jak, khususnya PPh Badan dan PPN. Selain itu, tren shifting konsumsi menjadi berbasis digital semakin kuat selama masa µ:
ndemi dan berpotensi berlanjut di tahun 2022. Praktik perdagangan secara digital di satu sisi berdamµ:
k positif terhadap efisiensi perekonomian, namun di sisi lain daµ:
t menye babkan peningkatan shadow economy. Dengan kondisi itu, terdaµ:
trisikokehilangan basisµ:
jak (tax base) atau wajibµ:
jak khususnya PPN dan PPh badan. Sumber risiko lainnya berasal dari tekanan harga minyak bumi. Proyeksi pemulihan perekonomian global di tahun 2022 mendorong kenaikan harga minyak global. Namun Pemerintah tetap memperhatikan dinamika konflik perdagangan be beraµ:
negarayang daµ:
t menekan kembali harga minyak global. Dalam jangka µ:
njang, terdaµ:
t risiko penurunan permintaan global terhadap minyak bumi terjadi secara perlahan akibat kebijakan efisiensi penggunaan energi fosil di berbagai negara. Hal ini memiliki damµ:
k terhadap PNBP SDA Migas dalam jangka µ:
njang. Dari sisi supply migas, penurunan produksi migas di Indonesia secara bertahap dalam be beraµ:
tahun terakhir perlu menjadi faktor yang diperhatikan dalam penetaµ:
n target PNBP SDA Migas. Risiko lainnya berasal dari sektor keuangan global, perbaikan kondisi makro ekonomi global berpotensi meningkatkan US Treasury Yield dan normalisasi suku bunga The Fed. Pada tahun 2022 terdaµ:
t risiko capital, outflow dari negara - negara emerging market economies. Stabilitas fundamental ekonomi Indonesia disertai dengan peningkatan investasi dan neraca perdagangan yang sehat meruµ:
kan kunci kebijakan Pemerintahdi tahun 2022. Dampak Perubahan Ekonomi Makro Terhadap Pembiayaan Utang Utang Pemerintah Pusat meruµ:
kan salah satu sumber risiko fiskal yang memiliki pengaruh cukup signifikan, oleh karena itu pengelolaan risiko utang harus dilakukan dengan baik dan te rukur. Dal am rangka akse lerasi pe mulihan e konomi µ:
sca µ:
ndemi, di tahun 2021 Pemerintah masih menerapkan kebijakan eksµ:
nsif. Sebagai konsekuensi dari kebijakan dimaksud, pengelolaan risiko utang terus dilakukan secara hati- hati untuk menjaga tingkatrisikoyang terkendali. Adapun risiko pengelolaan utang mencakup risiko tingkat bunga, risiko nilai tukar, risiko refinancing dan risiko shortage pembiayaan. Risiko tingkat bunga ( interest rate risk) adalah potensi penambahan be ban anggaran akibat perubahan tingkat bunga di µtsar yang berpotensi meningkatkan biaya pemenuhan kewajiban utangpemerintah. Indikator risiko tingkat suku bunga jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA diwakili oleh rasio variable rate (VR) atau rasio tingkat suku bunga mengambang. Tren rasio tingkat suku bunga mengambang menurun sejak 2017 µs.da 10 , 57 persen, tetapi kemudian meningkat menjadi 14, 17 persen di 2020 dan 12, 74 persen di Maret 2021. Kenaikan rasio VR µs.da tahun 2020 berasal dari penerbitan SUN Public Goods, penarikan pinjaman program untuk ke butuhan penanganan COVID- 19 dan program pemulihan ekononomi nasional. Meskipun demikian, dalam jangka menengah diperkirakan rasionya akan terus menurun. Penurunan porsi VR ini dilakukan se bagai bentuk mitigasi risiko potensi terjadinya pembalikan tingkat suku bunga. Hal ini sejalan dengan perbaikan dan pemulihan perekonomian global. Risiko nilai tukar ( exchange rate risk) adalah potensi peningkatan be ban kewajiban pemerintah dalam memenuhi kewajiban utangakibat peningkatankurs nilai tukarvalutaasing terhadapmata uang rupiah. Berdasarkan data historis, rasio nilai tukar di 2017 mencaµs.i 41,26 persen dan cenderung menurun hingga Maret 2021 sebesar 32,83 persen. Penurunan ini terjadi seiring dengan konsistensi ke bijakan pemerintah untuk mengoptimalkan penerbitan sumber utang dari domestik dan menggunakan sumber utang luar negeri se bagai pelengkap . Risiko refinancing meruµs.kan potensi tingginya biaya utang µs.da saat melakukan pembiayaan kembali atau tidak daµs.t melakukan pembiayaan kembali. Hal ini berdamµs.k µs.da meningkatnya be ban pemerintah atau mengakibatkan tidak terpenuhinya ke butuhan pembiayaan pemerintah. Pemerintah telah meminimalkanrisiko refinancing dengan membagi struktur jatuh tempo setiap tahunnya sedemikian ruµs. dengan tujuan menghindari pen u mpukan jatuh tempo µs.da suatu periode tertentu. Dalam jangka menengah risiko-risiko pengelolaan utang akan terus dijaga caµs.iannya agar mampu mencapai tujuan pengelolaan utang µs.da target biaya dan risiko yang optimum, yaitu dengan menjaga target risiko nilai tukar melalui rasio utang dalam mata uang asing terhadap total outstanding utang maksimal 35% (tiga puluh lima persen), risiko tingkat bunga (interest rate risk) melalui rasio utangdengan tingkat bunga tetap terhadap total outstanding utang minimal 80% (delaµs.n puluh persen) , risiko pembiayaan kembali ( refinancing risk) melalui: (i) rasio utang yangjatuh tempo dalam 1 (satu) tahun terhadaptotal outstanding utang maksimal se be sar 12, 5% ( dua be las koma lima persen), (ii) rata-ratajatuh tempo (~rage time to maturity) utang sebesar minimal 7,0 tahun (tujuh koma nol tahun) . Memperhatikan risiko - risiko dimaksud, pengelolaan utang secara berkelanjutan dilakukan secara prudent dan dalam rangka mewujudkan ketahanan fiskal dan kesinambungan fiskal. Pada tahun 2022 , Pemerintah menetapkan be beraµs. ke bijakan pengelolaan utang prioritas. Ke bijakan dan strategi ya ng ditempuh, antara lain:
mengutamakan sumber utang ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA domestikuntuk pengemoo.ngan pasar SBN yang dalam, aktif dan likuid, (2) mengelola risiko dan biaya utang secara prudent melalui: (i) pengendalian porsi penerbitan utang valas dalam rangka memitigasi risiko nilai tukar dan (ii) prioritas penerbitan utang pada tingkat bunga tetap dan utang tenor menengah ke panjang ( lengthening duration) dengan tetap memperhatikan cost efficiency, (iii) menjaga ketersediaan instrumen-instrumen benchmark, diversifikasi instrumen utang dan upaya mendorong likuiditas di pasar, (iv) _µiemperluas oo.sis investor, (v) melakukan pe nge lolaan portofolio de ngan me manfaa tkan instrume n lindung nilai maupun mekanisme liabilities management lainnya , serta (vi) menjaga sustainabilitas fiskal dengan cara menjaga level aman rasio debt/GDP (di oo.wah 60% sesuai UU Keuangan Negara) dan mengupayakan penurunan dalamjangka menengah. Sehubungan dengan dampak risiko ekonomi makro terse but, Pemerintah juga melakukan upaya mitigasi risiko antara lain: (i) Memprioritaskan penanganan dampak pandemi COVID-19, diantaranya pertumbuhan produktivitas melamoo.t, adanya kesenjangan (inequality), jumlah kemiskinan absolut meningkat, peningkatan utang Pemerintah, dan pelemahan human capital. (ii) Melakukan penanggulangan penyelesaian pandemi melalui akselerasi program vaksinasi. (iii) Melakukan langkah kebijakan fiskal ekspansif konsolidatif yang terarah, terukur, dan dengan tetap menjaga agar defisit mencukupi kebutuhan pemulihan ekonomi. Vl.1.2. Risiko Program dan Ke bij akan Risiko Risiko program dan ke bijakan Peme rintah timbul ketika pelaksanaan program dan kebijakan Pemerintah menye oo.bkan berkurangnya pendapatan atau bertamoo.hnya belanja di luar perkiraan se belumnya . Risiko Program Energi Baru Terbarukan Pemerintah memiliki target untuk meningkatkan pemanfaatan Energi BaruTeroo.rukan (EBT) dalam oo.uran energi nasional menuju 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050. Salah satujenis EBT yang dikemoo.ngkan Indonesia adalah Pemoo.ngkit ListrikTenagaPanas Bumi (PLTPB). Kendala utama pengemoo.ngan panas bumi adalah tingginya risiko eksplorasi . Pemerintah menyediakan dukungan melalui fasilitas Pembiayaan Infrastruktur Sektor Panas Bumi (PISP) untuk mengatasi kegagalan pasar akioo.t tingginya risiko eksplorasi terse but melalui skema derisking (forgiveness of Zoss). Pada tahun 2022, pengemoo.ngan EBT sektor panas bumi melalui skema Government Drilling sudah memasuki tahapan eksplorasi penge boran wilayah kerja panas bumi. Apabila terjadi kegagalan eksplorasi, Pemerintah akan melakukan penggantian dana kepada PT SMI sebesar nilai loss yang dikeluarkan Dana PISP. Ke bijakan ini dapat mengaki 1:
tkan sudden shock terhadap ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA APBN, namun Pemerintah berupaya untuk memitigasi hal terse but melalui:
mengalokasikan Dana PISP se bagaimana diatur dalam PMK Nomor 62/PMK.08/2017 yang dapat digunakan untuk pembiayaan kegiatan government drilling, yaitu eksplorasi dalam rangka penyiapan tender Wilayah Kerja Panas Bumi berdasarkan data bawah permukaan dan SOE drilling (eksplorasi pada WKP milik BUMN) ;
meningkatkan kapasitas pembiayaan kapasitas fitur derisking Fasilitas PISP ; (leveraging) dan 111. melaksanaan kegiatan pengeboran melalui skema hybrid financing dengan menggunakan APBN dan Dana PISP;
1v. mendorong penguatan sinergi SMV Kementerian Keuangan dalam penyelenggaraan Fasilitas PISP sesuai dengan core business masing-masing SMV; serta v. memperkuat koordinasi dengan stakeholders dalam rangka percepatan proses perizinan maupun penyelesaian berbagai kendala pelaksanaan proyek di lapangan. Risiko Belanja Negara Secara umum belanja negara masih mengalami tantangan antara lain ruang fiskal yang tersedia relatif terbatas karena terdapat mandatory spending yang cukup besar seperti belanja pendidikan, kesehatan, dan TKDD. Pada kondisi yang tidak biasa seperti pandemi COVID-19, peningkatan belanja negara diperlukan untuk mencapai tujuan strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, peningkatan belanja tersebut memberikan dampak berupa penurunan fleksibilitas fiskal. Tantangan selanjutnya adalah peningkatan mandatory spending yang belum sepenuhnya diikuti dengan perbaikan capaian outcome secara konsisten . Sebagai contoh, indikator kinerja pendidikan antara lain, perlu ditingkatkannya Skor PISA, HCI, serta kompetensi guru. Reformasi belanja yang efektif dan formulasi mandatory spending yang lebih efektif sangat diperlukan di tahun 2022 . Risiko tahun 2022 juga muncul dari Program PEN, khususnya stimulus fiskal berupa insentif perpajakan dan program bantuan sosial ( social safety ne4. Probabilitas kebutuhan keberlanjutan program PEN di 2022 cukup besar khususnya dalam hal skenario pandemi masih berlangsung. Se lain itu, Pemerintah juga mulai fokus melakukan perbaikan terkait belanja negara, meliputi:
memperbaiki kualitas output/ outcome yang dihasilkan oleh setiap rupiah belanja negara, (2) mendesain program dan ke bijakan yang le bih adaptif, (3) melakukan evaluasi efektivitas dan efisiensi program untuk merespons kondisi yang dinamis. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Risiko Pembiayaan Utang Dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN, terda: pat dukungan Bank Indonesia sebagai standby buyer dalam penerbitan SUN sesuai dengan skema SKB I dan II. Skema terse but akan dioptimalkan untuk penanganan COVID 19 dan PEN, termasuk pengadaan vaksin, sehingga da: pat menurunkan risiko kekurangan pembiayaan. Pada tahun 2022, kebijakan pembelian SUN di : pasar perdana oleh Bank Indonesia masih perlu pembahasan le bih lanjut. Jika likuiditas : pasar keuangan domestik berkurang, ke bijakan ini da: pat menurunkan risiko kekurangan pembiayaan. Pemerintah telah menyiapkan berbagai bauran kebijakan atau mitigasi terhadap risiko kekurangan pembiayaan melalui strategi diversifikasi pembiayaan yang tidak hanya mengandalkan penerbitan SUN tetapi juga melakukan pengembangan pembiayaan kreatif. Salah satu yang da: pat dipertimbangkan sebagai alternatif pembiayaan adalah dengan mengkombinasikan bebera: pa instrumen utang dan mendorong pengembangan sumber, skema, dan instrumen pembiayaan non utang dengan tetap mtmperhatikan level biaya dan risiko yang da: pat ditanggung Pemerintah. Bebera: pa contoh peluang sumber pembiayaan antara lain: (i) optimalisasi penarikan pinjaman tunai, (ii) perencanaan strategis atas rencana private placement institusi potensial dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan dan kondisi kas negara, (iii) peningkatan penerbitan SUN ritel untuk meningkatkan : partisi: pasi masyarakat dan inklusi keuangan, (iv) penggunaan dana idle cash dari BLU sebagai dana talangan, dan/atau melalui mekanisme private placement, (v) pemanfaatan dana SAL, serta (vi) KPBU untuk dukungan infrastruktur proyek- proyek strategis nasional. Se lain itu Pemerintahjuga menyiapkan strategi dalam memitigasi dam: pak krisis terhadap : pasar SUN yakni melalui mekanisme stabilisasi : pasar SUN: (i) Bond Stabilization Framework dan (ii) Crisis Management Protocol. Risiko Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Pada tahun 2022, potensi risiko berasal dari penera: pan program baru sesuai amanah Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yaitu pelaksanaan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dananya berasal dari iuran Pemerintah . Risiko terkait pelaksanaan program JKP ini adalah potensi mismatch antara kebutuhan pendanaan dengan biaya terhadap manfaat yang dijanjikan. Hal ini dikarenakan program ini masih baru pertama kali diterapkan di Indonesia sehingga belum ada data historis se bagai basis perhitungan ketahanan dana. Dalam rangka meminimalisasi risiko terse but, dilakukan evaluasi implementasi program JKP : pada dua tahun pertama. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Vl.1.3. Risiko Kontinjensi Risiko kontinjensi bagi APBN pada dasarnya merupakan risiko yang dimiliki oleh APBN se bagai pemilik risiko ( risk ownery me ski pun se car a ope rasional tingka t pe nge ndaliannya dilakukan oleh pihak eksternal dalam eksposur ke bijakan yang tidak langsung berhubungan dengan APBN. Ada be berapa risiko kontinjensi bagi APBN sebagai berikut: Risiko Korporasi BUMN Pandemi COVID-19 masih terus rerlangsung menimbulkan kerugian jiwa dan kerugian material yang sangat besar, tak terkecuali pada BUMN. Dampak BUMN langsung dari pandemi dalam bentuk penurunan pelanggan dan omzet penjualan, sedangkan secara tidak langsung dalam bentuk penundaan kontrak bisnis , penghentian proyek investasi, macetnya tagihan piutang. Bahkan, bagi BUMN Terbuka (Tbk), dampak finansial yang dialami le bih serius tercermin dari koreksi harga saham . Kerugian konsolidasi bertambah besar ketika anak cucu perusahaan (subsidiary) juga ikut merugi . Salah satu sektor BUMN yang merasakan dampak besar dari pandemi adalah BUMN Sektor Transportasi . Selain itu, kerugian juga dialami oleh BUMN-BUMN di sektor konstruksi atau BUMN Karya . Dampak pandemi secara tidak langsung telah menciptakan sentimen negatif dan memberikan tekanan pada penurunan pendapatan usaha, Ebitda maupun operating cash flow perusahaan. Kondisi ini pada gilirannyajuga meningkatkan risiko solvabilitas perseroan dalam memenuhi kewajil: : : an pembayaran pinjamanjangka pendeknya. Se iring masih berlangsungnya pandemi saat ini, level risiko dan tingkat kerugian finansial yang dialami oleh banyak BUMN berpotensi mengarah pada risiko kesinambungan (going concerns) bagi BUMN. Kondisi ini tentu membutuhkan upaya pengendalian dan langkah mitigasi yang le bih sistematis dan terintegrasi antara BUMN, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan segenap stakeholders lainnya terutama Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN. Dengan memahami bahwa risiko korporasi BUMN pada dasarnyajuga merupakan risiko APBN yang akan terkonsolidasi dalam bentuk risiko keuangan negara maka diperlukan respons ke bijakan cepat atas risiko korporasi BUMN. Salah satu bentuk dukungan dan respons kebijakan yang diberikan Pemerintah kepada BUMN adalah melalui Investasi Pemerintah dalam rangka. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (IP PEN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA serta Penyelamatan Ekonomi Nasional se bagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2020. Sementara itu, untuk respons ke bijakan dan mitigasi lainnya diluar ke bijakan umum dari Pemerintah dan/ a tau RUPS, BUMN harus mampu menciptakan inovasi serta memberikan kontribusi positif dan inovatif dalam rangka melakukan penguatan kinerja finansial perseroan baik dalam bentuk penyehatan necara (bal,ance sheets}, ke bijakan rugi laba (income statements} maupun kebijakan cash fiow-nya. Salah satu risiko dihadapi BUMN dalam jangka pendek adalah risiko likuiditas terkait dengan operating cash flow gap yang timbul akibat tren penurunan tajam pendapatan usaha perusahaan dewasa ini. Untukmengatasi risiko ini, hal mendasar yang perlu ditempuh BUMN adalah dengan melakukan evaluasi menyeluruh atas struktur pendapatan dan biaya. Selanjutnya, perusahaan harus menerapkan efisiensi biaya dan cost leadership secara ketat dengan tetap memperhatikan standar pelayanan minimal kepada publik. Kebijakan efisiensi dan cost leadership harus dilakukan tidak hanya pada sisi belanja operasional ( ope.x) namun juga pada sisi belanja modal (capex}. Upaya lain yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan restrukturisasi pada portofolio bisnis dan instrumen utang baik utang usaha ke vendor, utang bank, utang obligasi maupun utang dalam bentuk lainnya. Utangyang akanjatuh tempo dalam jangka pendek se baiknya dilakukan refinancing dan negosiasi dengan kreditur agar memperoleh profil utang baru dengan tenor yang lebih panjang. Selain itu, kebijakan yang dapat dilakukan perseroan adalah melakukan optimalisasi neraca (bal,ance sheet} dengan melakukan optimalisasi dan komersialisasi aset-aset tetap yang mempunyai nilai produktif namun level utilisasinya masih relatifrendah. Langkah selanjutnya, BUMN dapat melakukan pendanaan baru untuk memperkuat likuiditas dan ekuitasnya baik dalam bentuk KMK dari perbankan maupun menerbitkan obligasi, sekuritisasi, right issue maupun melakukan strategic partnership dalam pembiayaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pendanaan baru adalah unsur cost of funds yang semakin kompetitif dan murah serta memperhatikan diversifikasi instrumen utang dengan tujuan untuk memitigasi risiko. Selain itu, untuk menghindari risiko default, BUMN juga perlu melakukan upaya pengesampingan (weaver} atas beberapa debt covenant yang biasan ya timbul dalam dokumen kontrak utang piutang seperti current ratio, cash ratio, debt servi.ce coverage ratio, dan interest bearing debts. Langkah inovasi dan penyehatan lainnya yang perlu ditempuh BUMN di masa pandemi adalah melakukan penguatan manajemen risiko dalam konteks three lines of defence. Fungsi- fungsi strategis yang ada di line pertama seperti fungsi internal ► jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA audit, di line kedua seperti fungsi manajemen risiko, fungsi keuangan dan fungsi SDM serta di line ketiga seperti fungsi bisnis dan investasi, harus dievaluasi secara menyeluruh serta dilakukan penguatan produktivitas dan efisiensinya. Proses bisnis dalam evaluasi dan penguatan se oo.iknya dimulai dari line ketiga terlebih dahulu yaitu fungsi internal audit . Peningkatan level risiko dan dampak pandemi yang berkelanjutan oo.gi BUMN pada muaranya dapat men ye oo.bkan BUMN mengalami kerugian usaha se belum pajak (net Zoss before taxes). Ini artinya, eksJ: X)sur risiko BUMN akan menciptakan spillover effects dan menstimulasi kenaikan risiko fiskal dari penurunan penerimaan PPh Badan , Dividen dan/atau PNBP lainnya maupun risiko fiskal lainnya seperti risiko reputasi dan risiko kredibilitas APBN. Dalam konteks eksJ: X)sur risiko BUMN te rj adi dalam waktu yang le bih lama dan dalam skala yang le bih besar , kondisi ini berJ: X)tensi menciptakan risiko kesinambungan (going concerns) pada APBN dan pada BUMN itu sendiri. Dengan memperhatikan keterkaitan risiko ini, upaya pengendalian dan langkah mitigasi atas risiko BUMN saat ini perlu dijalankan secara sistematis, terintegrasi dan dilakukan evaluasi atas protokol mitigasinya secara periodik. Setelah beroo.gai upaya strategis ditempuh oleh Pengurus BUMN termasuk konsolidasi dan restrukturisasi internal perusahaan, dalam oo.tasan dan persyaratan tertentu BUMN dapat mengajukan injeksi modal (pai.d - in capital) kepada Menteri Keuangan selaku Ultimate Shareholder dalam bentuk tamoo.han PMN untuk penguatan restrukturisasi ekstemal, pengemoo.ngan usaha, maupun untuk mendukung penugasan dari Pemerintah. Dengan memperhatikan oo.hwa struktur PMN termasuk ke dalam below the line, maka setiap kenaikan tamoo.han PMN kepada BUMN berisiko akan menye oo.bkan kenaikan risiko fiskal dalam bentuk meningkatnya rasio utang negara dan membengkaknya be oo.n utang oo.ik J: X)kok maupun bunga yang harus ditanggung APBN di masa depan. Seoo.gai upaya pengendalian dan mitigasi atas kenaikan risiko fiskal terse but, Pemerintah perlu melanjutkan dan menguatkan ke bijakan yang sudah ada dan menempuh beroo.gai upaya mitigasi oo.ru se oo.gai berikut:
Penguatan asesmen atas dokumen usulan PMN yang diajukan BUMN. Setiap usulan PMN, harus disertai dokumen studi kelayakan oo.ik secara finansial maupun ekonomi serta perhitungan dampak dari pemanfaatan PMN yang sekurangnya terdiri dari dampak korJ: X)rat dan dampak terhadap perekonomian nasional. Persyaratan kelengkapan kajian PMN ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan PT seoo.gaimana telah diuoo.h dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2016 serta diatur da11 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Peraturan Menteri Keuangan Nomor 218/PMK.06/2020 ten tang Penilaian U sulan Indikasi Ke butuhan Dana Pengeluaran Bendahara Umum Negara Bagian Anggaran Pengelolaan Investasi Pemerintah;
Untuk menjaga pencapiian val.ue creation, maka expected val.ue creation dari pemanfaatan PMN yang telah dirumuskan oleh Pengurus BUMN perlu dikonsolidasikan dan diintegrasikan ke dalam Key Performance Indicator (KPI) Pengurus BUMN terse but baik secara koq: x: >rat maupun individu;
Pemerintah dan/ a tau RUPS perlu meningkatkan penguatan asesmen dengan menerapkan standaryang lebih tinggi dalam penunjukan Pengurus BUMN baik Dewan Direksi maupun Dewan Komisaris;
Pemerintah dan/atau RUPS juga akan melakukan evaluasi secara le bih ketat atas kinerja Pengurus BUMN yaitu Dewan Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. Evaluasi ini terutama dalam pemanfaatan dana PMN dengan sanksi yang lebih tegas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-1/MBU/03/2021 tentang Pedoman Pengusulan, Pelaporan, Pemantauan dan Perubahan Penggunaan Tambahan Penyertaan Modal Negara kepida BUMN dan Perseroan Terbatas;
Penguatan asesmen juga akan dilakukan dalam konteks usulan Program Re strukturisasi BUMN baik re strukturisasi internal maupun eksternal yang menciptakan eksposur pida risiko fiskal terutama dari eksposur risiko pijak maupun risiko PMN;
Pengurus BUMN diminta untuk melakukan penguatan dalam standar dan praktik manajemen risiko di perseroan terutama penguatan dalam proses asesmen risiko untuk mengelola risiko - risiko yang bersifat eksternal dan di luar kendali perusahaan seperti pindemi serta penguatan proses bisnis dalam penyusunan protokol mitigasi risikonya;
Dalam konteks penguatan manajemen risiko, salah satu upiya yang perlu ditempuh adalah BUMN perlu melakukan transformasi menuju penerapin kinerja berbasis budaya risiko (risk culture). Salah satu langkahnya adalah seluruh SDM di perusahaan di semua level harus pituh dan sadar menjadi pemilik risiko serta mampu mengintegrasikan proses manajemen risiko ke dalam setiap pengambilan kebijakan strategis di perusahaan dengan standar dan metode tertentu.
Mengalokasikan dana cadangan dalam rangka mitigasi risiko jaminan terklaim. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Risiko Penjaminan Infrastruktur Pemerintah Risiko fiskal yang berasal dari Penjaminan Pemerintah (government guarantee) terjadi ketika alokasi dana cadangan yang telah disediakan oleh Pemerintah tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan akan klaim. Probabilitas terjadinya klaim di tahun 2022 meningkat akibat tekanan keuangan pihak / proyek yang memperoleh penjaminan se bagai implikasi pandemi . Mitigasi dilakukan melalui monitoring penjaminan dan memastikan risiko-risiko yang dapat menyebabkan jaminan terklaim sudah dimitigasi baik oleh BUMN sebagai pelaksana proyek infrastruktur maupun Pemerintah se bagai regulator. Risiko BUMN Infrastruktur Dalam rangka mendorong tersedianya infrastruktur se bagai pendukung transformasi ekonomi, Pemerintah memberikan penugasan kepada BUMN infrastruktur . Risiko implisit yang timbul dari penugasan tersebut adalah meningkatnya jumlah ke butuhan JX>rsi ekuitas atas biaya investasi serta modal kerja dalam membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh temJX>. Mitigasi risiko terse but meliputi: merencanakan dengan cermat kebutuhan PMN dan melakukan asesmen terhadap kelayakan proyek yang akan didanai serta melakukan koordinasi le bih lanjut untuk me man tau kondisi keuangan BUMN Infrastruktur. Risiko Jaminan Sosial.
Jaminan KesehatanNasional (JKN) Dana program jaminan sosial kesehatan pada tahun 2022 diproyeksikan mengalami surplus se bagai dampak perubahan iuran yang ditetapkan di Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang JKN. Meskipun diproyeksikan terdapat surplus, pemerintah terus melakukan monitoring dan evaluasi manakala terdapat sesuatu yang tidak diharapkan , misalnya melonjaknya rasio klaim akibat kondisi tertentu misalnya , penambahan jumlah orang sakit secara signifikan . Monitoring dilakukan secara terintegrasi dengan sistem penganggaran melalui pembangunan sistem pertukaran data dengan memanfaatkan Sistem Layanan Data Kementerian Keuangan (SLDK) sebagai pembentukan Early Warning System Ke bijakan lainnya dalam rangka menghindari risiko defisit JKN, dilakukan dengan menerapkan kebijakan dasar kesehatan dan kelas rawat inap standar yang diharapkan dapat menambah ketahanan dana dalam jangka menengah meskipun terdapat JX)tensi downside risk. 2) Jaminan Sosial Ketenagakerjaan SJSN Pada tahun 2021 , pandemi COVID-19 menyebabkan terjadinya penurunan iuran oleh peserta. Namun, rasio klaim masih aman dan ketahanan dana masih cukup baik. Pemerintah terus melakukan evaluasi indikator kesehatan keuangan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA program JKK dan JKM, asumsi aktuaria untuk proyeksi ketahanan dana, dan melakukan revi,ew besaran iuran/manfaat secara rutin .
Reformasi program pensiun PNS Di tahun 2022, secara umum tidak banyak tekanan signifikan terhadap prakiraan penerimaan iuran maupun pembayaran klaim untuk ASN dan TNI/Polri mengingat sebagian besar penerimaan atas program tersebut berasal dari APBN. Namun, tekanan justru terjadi p:
da hasil pengembangan dan investasi, khususnya non-fixed income program THT. Ke dep:
n, pilihan skema manfaat pensiun dan pendanaan akan mempengaruhi beban APBN p: tda periode 5 - 10 tahun di awal penerap: tn reformasi pensiun PNS. Mitigasi risiko dilakukan dengan penguatan sistem pensiun yang terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta melibatkan Pemerintah Daerah untuk berbagi beban pensiun denganAPBD. Risiko Penjaminan dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional {PEN) Dalam rangka pelaksanaan Program PEN, Pemerintah tetap berkomitmen untuk menyediakan berbagai dukungan kep: tda p:
ra pelaku usaha. Dukungan yang diberikan kep:
da pelaku usaha tersebut diantaranya melalui skema penjaminan Kredit Modal Kerja (KMK) yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 71/PMK.08/2020 tentang Penjaminan Kredit Modal Kerja kep:
da UMKM, Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 32/PMK.08/2021 atas P erubahan PMK 98/PMK.08/2020 ten tang Penjaminan Kredit Modal Kerja kep: tda Korporasi serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 211/PMK.08/2020 tentang Penjaminan Kredit Modal Kerja kep:
da BUMN. Melalui skema Peniaminan KMK ini, diharapkan daoat memberikan kevakinan bagi oerbankan mauoun perusahaan pembiayaan agar ikut serta dalam mendorong kineria dunia usaha melalui pemberian kredit atau dukungan pembiayaan. Pemerintah telah menugaskan PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo (Persero) untuk melaksanakan Penjaminan KMK yang diberikan oleh perbankan kep:
da UMKM. Pada skema penjaminan tersebut, Pemerintah memberikan dukungan berup: t pembayaran su bsidi Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dan dukungan loss limi.t kep:
da PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo (Persero). Selain itu, Pemerintah telah menugaskan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk memberikan Penjaminan KMK kep:
da pelaku usaha korporasi yang tidak termasuk kategori BUMN dan UMKM. Pada skema penjaminan ini, Pemerintah menugaskan PT PII untuk melaksanakan dukungan loss limi.t atas penjaminan pemerintah . Dalam skema ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA terse but , Pemerintah memberikan dukungan penjaminan berupa Pemoo.yaran IJP kepada LPEI dan Pemoo.yaran IJP loss limit kepada PT PII serta dukungan backstop loss limi.t atas skema penjaminan pemerintah tersebut. Dalam skema penjaminan . BUMN, Pemerintah dan/atau Badan Usaha Penjaminan dalam hal ini PT PII dan/atau LPEI akan memberikan penjaminan kepada BUMN yang terdampak COVID-19 dan/ a tau mendapat penugasan dalam rangka program PEN. Pemerintah turut mendukung dalam pemoo.yaran IJP serta menyediakan anggaran dana cadangan penjaminan . Se lain itu, Pemerintahjuga memberikan dukungan kepada oo.dan usaha penjaminan antara lain dalam bentuk PMN, pemoo.yaran IJP , serta memastikan penyelesaian piutang regres dari BUMN. Pemerintah akan tetap berkomitmen untuk melanjutkan program penjaminan atas kredit modal kerja dalam rangka Program PEN pada tahun 2022 . Hal ini dilakukan untuk mengatasi credit crunch bila dunia usaha belurn pulih , serta se oo.gai upaya agar peroo.nkan bersedia menyalurkan kredit di lapangan. Pada tahun 2022 terdapat be berapa risiko yang timbul dari pelaksanaan program PEN antara lain risiko klaim penjaminan yang melebihi threshold loss ratio penjaminan yang telah ditetapkan. Apabila hal ini terjadi, maka Pemerintah harus memoo.yar kelebihan klaim dimaksud. Risiko lainnya adalah kemungkinan terjadinya peningkatanklaim loss ratio yang cukup tinggi sehingga mele bihi alokasi dana cadangan yang telah dianggarkan. Upaya mitigasi risiko yang sedang dan akan dilakukan Pemerintah adalah : (i) melakukan pengawasan secara berkala khususnya terhadap sumber risiko yang berpotensi menye oo.bkan terjadinya klaim, (ii) menyediakan dana cadangan kewajioo.n penjaminan, (iii) memperkuat peran PT PII seoo.gai ring fencing dalam hal menyerap risiko le bih dari threshold loss limit penjaminan korporasi, serta (iv) menjaga kapasitas Penjamin (PT Jamkrindo, PT Askrindo, LPEI, PT PII) agar dapat melaksanakan penugasan dengan oo.ik. Risiko Tuntutan Hukum Kepada Pemerintah Potensi risiko yang timbul dari adanya tuntutan hukurn y ang ditujukan kepada Pemerintah Pusat adalah munculnya kewajioo.n negara berupa pemoo.yaran ganti rugi atau penyerahan aset negara berupa tanah dan/atau oo.ngunan. Mitigasi atas risiko ini dilakukan dengan pelaksanaan AAUPB (Asas - Asas Umum Pemerintahan yang Baik) dalam mengambil kebijakan/keputusan dan melakukan tindakan, serta peningkatan pemahaman kepada pimpinan K/L untuk melakukan penanganan upaya hukurn teroo.ik dalam rangka menghadapi tuntutan hukum. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Risiko Bencana Alam Indonesia yang terletak di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan Indonesia memiliki potensi perekonomian yang cukup baik namun juga rawan bencana . Lokasi ge ologis Indonesia yang te r letak µida 3 ( tiga) le mpe ng aktif yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Inda - Australia dan Lempeng Pasifik, serta di lingkaran cincin api ( ring of fire) menjadikan Indonesia memiliki risiko bencana alam geologis seperti gemµi bumi , tsunami, gerakan tanah/longsor, dan erupsi gunung api. Selain itu, Indonesia juga terletak di pusat ekuator yang menyebabkan Indonesia memiliki risiko bencana alam yang bersifat hidrometeorologis, seperti banjir, kekeringan , cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, ke bakaran hutan dan lahan. Risiko fiskal yang timbul dalam penanggulangan bencana adalah adanya tambahan be ban APBN untuk membiayai penanggulangan bencana, baik µida tahap tanggap darurat maupun µisca - bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi) , setelah dilakukan implementasi berbagai instrumen pembiayaan bencana. Instrumen pembiayaan risiko penanggulangan bencana yang daµit diimplementasikan antara lain yaitu instrumen pembiayaan yang bersifat reaktif ( ex-post financing) seperti anggaran kontijensi, alokasi/ realokasi anggaran, utang, dan bantuan dari lembaga donor. Se lain itu terdaµit instrumen yang bersifat preventif (ex-ante financing) seperti dana cadangan (termasuk Dana Bersama Penanggulangan Bencana/ Pooling Fund Bencana), pinjaman siaga dan skema risk transfer ( asuransi, catastrophe bonds/ cat bonds). Ada pun instrumen pembiayaan yang sudah diimplementasikan antara lain adalah alokasi/realokasi anggaran, dana/anggaran kontijensi bencana, pinjaman siaga, dan asuransi (asuransi pertanian - asuransi usaha tanam pg.di), serta asuransi BMN yang berada dalam penguasaan be beraµi Kementerian / Lembaga. VI.2. Analisis Ke berlanjutan Fiskal VI.2.1. Konsep Ke berlanjutan Fiskal Konsep ke berlanjutan fiskal (fiscal sustai.nability) memiliki beragam definisi , namun seringkali dikaitkan dengan kemampuan membayar utang dalam jangka µinjang (solvency). Kondisi fiskal daµit dianggap berkelanjutan (sustai.nable), jika Pemerintah mampu menjalankan berbagai kebijakan fiskal secara terus menerus dengan menjaga posisi keuangannya dalam keadaan solvent (Burnside, 2005). Le bih lanjut, Simanjuntak & Panjaitan (2007) mendefinisikan bahwa kondisi fiskal daµit disebut unsustainable jika terdaµit tekanan besar µida APBN di masa ini dan di masa mendatang akibat adanya kenaikan rasio utang terhadap PDB yang cukup besar dan ceµit . Berdasarkan definisi tersebut , secara umum kondisi fiskal yang sustainable daµit terwujudjika Pemerintah mampu menjalankan kebijakan jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA fiskal baik fungsi alokasi, stabilisasi dan ditribusi secara optimal dalam jangka menengah- panjang dengan tetap menjaga posisi keuangan dalam keadaan solvable dan sustai.nable. Dalam rangka menjaga kererlanjutan fiskal, Pemerintah melakukan pengelolaan kebijakan fiskal yang prudent melalui implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dalam UU terse but, terdapat ketentuan batas maksimum defisitAPBN seresar 3 persen terhadapPDB dan rasio utang terhadap PDB seresar 60 persen. Besaran batas maksimum tersebut mengadopsi ketentuan Maastricht Treaty . Pelaksanaan batasan defisit, utang, atau rerbagai fiscal, rules lainnya rertujuan antara lain menjaga stabilitas makroekonomi, menjaga kredibilitas ke bijakan fiskal, dan mengurangi eksternalitas negatif dalam suatu federasi maupun suatu international, arrangement (Fiess, 2005). Penilaian atas kererlanjutan fiskal dilakukan melalui perhitungan rerbagai indikator. Indikator seperti stok utang Pemerintah, tingkat bunga nominal, PDB nominal, dan posisi keuangan Pemerintah dapat digunakan untuk mengidentifikasi kererlanjutan fiskal (Buiter, 1995; Marks, 2004). Selain itu, indikator lainnya yang dapat digunakan adalah celah pajak ( tax gap). Indikator ini dapat digunakan untuk memperoleh tax to output ratio yang dibutuhkan untuk menjaga rasio utang tetap stabil (Chalk & Hemming, 2000) . Upaya menjaga ke rerlanjutan fiskal juga dapat dilakukan dengan menjaga tingkat kerentanan fiskal. Secara umum , kondisi ini terjadi jika terdapat tekanan yang rerpotensi menurunkan kemampuan Pemerintah dalam memenuhi kewajibannya . Tidak hanya itu, tekanan terse butjuga dapat menghambat Pemerintah se bagai otoritas fiskal dalam mencapai rerbagai target keseluruhan dari ke bijakan fiskal (Hemming & Petrie, 2000). Oleh karena itu, evaluasi pada indikator terkait kerentanan fiskaljuga diperlukan untuk menjaga ke rerlanjutan fiskal. Berdasarkan kajian The International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) (2010) mengenai indikator pengelolaan utang, rerikut ini re rerapa indikator yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikerentananfiskal:
Rasio Pembayaran Utang terhadap Pendapatan (Debt Service Ratio to Revenue) Indikator ini mengukur kapasitas penerimaan negara dalam membiayai utang baik cicilan pokok maupun bunga utang. Nilai indikator yang semakin resar menunjukkan bahwa kapasitas fiskal melalui penerimaan negara dalam memenuhi kewajiban utang rerkurang, dan se baliknya . Tentunya peningkatan nilai indikator ini rerpotensi pada meningkatnya kerentanan fiskal. Agar nilai indikator ini tidak rergerak naik secara drastis, maka pertumbuhan utang perlu dijaga dan penerimaan negara perlu ditingkatkan. jdih.kemenkeu.go.id MENTER IKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2. Rasio Belanja Bunga terhadap Pendapatan (Interest to Revenue Ratio) Indikator ini utamanya mengukur kapasitas penerimaan negara dalam memoo.yar kewajioo.n bunga utang . Nilai indikator ini yang semakin besar menunjukkan kapasitas penerimaan negara berkurang untuk memenuhi pemoo.yaran kewajioo.n bunga utang. Dengan kata lain, meningkatnya nilai indikator ini meningkatkan kerentanan fiskal. Salah satu langkah menjaga pergerakan nilai indikator ini adalah dengan meningkatkan penerimaan negara untuk menjaga pertumbuhan bunga utang tidak semakin meningkat.
Rasio Utang terhadap PDB (Debt to GDP Ratio) Rasio utang terhadap PDB merupakan indikator untuk mengukur kapasitas perekonomian dalam memoo.yar beoo.n utang. Nilai rasio utang terhadap PDB yang relatif tinggi mengindikasikan oo.hwa beoo.n utang cukup besar sehingga semakin tinggi nilai rasio ini semakin berpotensi menganggu ke berlanjutan fiskal. Se lain itu, tingginya rasio utang terhadap PDB berpotensi mengurangi diskresi Pemerintah dalam memanfaatkan beroo.gai sumber daya untuk menstimulasi perekonomian di masa mendatang. Oleh karena itu, nilai rasio utang terhadap PDB yang meningkat dapat membuat tingkat kerentanan fiskal meningkat.
Rasio Utang terhadap Pendapatan (Debt to Income Ratio) Indikator ini diperoleh dengan memoo.ndingkan besaran utang dengan besaran pendapatan yang dihimpun pada tahun berjalan. Nilai rasio utang terhadap pendapatan yang semakin besar menunjukkan oo.hwa kerentanan fiskal meningkat, seoo.b kapasitas pendapatan dalam membiayai utang berkurang. Apabila rasio ini terus meningkat dalam jangka menengah dan panjang, maka berpotensi menganggu solvabilitas Pemerintah . Se lain dengan menjaga nilai beroo.gai indikator di atas dalam oo.tas wajar, keberlanjutan fiskal dapat dijaga dengan mengikuti prinsip lifetime budget constrai,nt. Dalam lifetime budget constraint Pemerintah, be saran utang Pemerintah di masa ini akan dibiayai oleh penerimaan dan surplus anggaran di masayangakan datang (Burnside, 2005). Jika defisit anggaran terns berlangsung dengan utang se oo.gai sumber pembiayaan dan upaya mencapai surplus anggaran di masa mendatang tidak dilakukan, maka kondisi fiskal dikatakan tidak berkelanjutan. Hal ini merupakan konsekuensi dari intertemporal government budget constrai.nt, dimana defisit dan utang di masa ini akan mengurangi kapasitas fiskal dan kemampuan memperoleh utang di masa mendatang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengimoo.ngi besaran jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA utang saat ini dengan surplus keseimbangan primer di masa mendatang . Vl.2.2. Dinamika Ke bij akan Fiskal dalam Pe re konomian Indonesia Pelaksanaan ke bijakan fiskal selama ini berjalan dengan dinamis untuk merespon dinamika perekonomian, menjawab tantangan dan mendukung target pembangunan . Sejalan dengan hal terse but kebijakan fiskal senantiasa didesain ekspansifyang terarah dan terukur agar tetap mampu menstimulasi perekonomian dalam rangka menghindari opportunity loss dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal jangka menengah- panjang. Konsekuensi logis ditempuhnya ke bijakan fiskal yang ekspansif tersebut tercermin dari APBN yang defisit untuk mendukung program prioritas dalam pencapaian target pembangunan ditengah pendapatan negara yang belum sepenuhnya memadai. Hal ini merupakan opsi kebijakan yang sangat diperlukan agar kebijakan fiskal mampu menstimulasi perekonomian dan meningkatkan derajat kesejahteraan dengan risikoyang terkendali dan sustainable baik dalamjangka pendek, menengah maupun jangka panjang . Rasio defisit APBN terhadap PDB pada tahun 1998 hingga 2019 bergerakcukup dinamis namun masih di bawah 3 persen sesuai dengan amanat UU Keuangan Negara. Dalam rentang terse but, defisit terendah terjadi di tahun 2008 se besar -0 , 08 persen PDB. Meskipun dunia diguncang oleh krisis ekonomi di tahun 2008, kinerja defisit Indonesia terjaga. Peningkatan harga komoditas di tahun 2008 berkontribusi pada tingginya realisasi pendapatan. Namun demikian, pada tahun 2020 realisasi defisit APBN adalah -6, 13 persen PDB, le bih le bar dibandingkan tahun- tahun sebelumnya . Lebarnya defisit di periode terserut diakiootkan oleh pandemi COVID-19 dimana Pemerintah perlu meningkatkan fleksibilitas pengelolaan fiskal untuk penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di saat pendapatan negara di tahun 2020 terkontraksi cukup dalam sebesar -15,96 persen (yoy). Defisit anggaran secara umum mengalami tren pelebaran sejak tahun 2010. Realisasi defisit yang semakin meleoor ini terutama dise oobkan oleh tren menurunnya pertumbuhan pendapatan negara di saat kebutuhan belanja terus meningkat. Hal ini tercermin dari perkemoongan realisasi keseimoongan primer yang terus menurun . Pada Grafik 96, terlihat oohwa realisasi keseimoongan primer menurun sejak tahun 2002 dan terus berlangsung. Keseimoongan primer mencapai negatif di tahun 2012 (-0,7 persen PDB) dan terus melanjutkan pelemahan hingga tahun 2015. Keseimoongan primer pasca 2015 bergerak memooik menuju positif hingga tahun 2019. Akan tetap., pandemi membuat keseimoongan primer mengalami defisit hingga -4,09 persen PDB di tahun 2020. jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Grafi.k 95 Perkembangan Defisit (persen PDB) 0,00 -2,00 -3,00 -4,00 -5,00 -6,00 -7,00 Sumber: KementerianKeuangan, 2021 Menurunnya realisasi ke seirnbangan primer perlu dicermati. Keseimbangan primer yang negatif dan berlangsung terus menerus akan berdamp: tk p: tda peningkatan stok utang . Peningkatan stok utang khususnya dalam jumlah besar akan meningkatkan biaya utang baik berup: t pembayaran bunga maupun cicilan pokok utang sehingga berpotensi mengurangi. ruang fiskal di masa mendatang. Up: tya untuk mengarahkan keseimbangan primer menuju positif perlu dilakukan dengan optimalisasi pendap: ttan atau penguatan spending better. efisiensi belanja non prioritas dan mendorong pengalokasian lebih fokus untuk mendukung program prioritas untuk menjaga kesinambungan fiskal. Hal ini pen ting agar defisit anggaran p: tda suatu periode dap: tt ditop: tng dari pendap: ttan negara dengan tetap menjaga keseimbangan primer positif di masa mendatang untuk menjaga kesinambungan fiskal. Grafik 96 Keseimbangan Primer (persen) PDB 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00 -1, 00 -2, 00 -3,00 -4, 00 -5,00 Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Vl.2.3. Asesmen terhadapKesinambungan Fiskal Dalam rangka melakukan asesmen terhadap kesinambungan fiskal di Indonesia maka sejalan dengan kajian INTOSAI (2010) tersebut di atas, perlu dicermati indikator- indikator kesinambungan fiskal beberapa tahun terakhir . Untuk memonitor kesinambungan fiskal , maka indikator rasio utang terhadap PDB, rasio utang terhadap pendapatan, rasio pembayaran utang, dan rasio bunga utang terhadap pendapatan perlu dicermati. Dalam periode pasca krisis 1998, terlihat bahwa rasio utang terhadapPDB bergerak secara dinamis . Pada tahun 2000, terlihat bahwa rasio utang terhadap PDB relatif tinggi, namun terus mengalami penurunan. Tren penurunan ini terlihat dari tahun 2000 hingga 2012 dimana dalam periode terse but rasio utang terhadap PDB dapat turun hingga menjadi 23 persen PDB. Akan tetapi, rasio ini mulai bergeraknaiksejaktahun 2013 hingga saat 1n1. Kenaikan nilai rasio utang terhadap PDB paling besar sejak tahun 2000 terjadi di tahun 2020 di mana rasio ini naik se besar 9, 2 pe rse n PD B di bandingkan tahun 2019. Hal ini se j alan de ngan ke bijakan Pemerintah untuk melakukan pele baran defisit di atas 3 persen PDB dalam rangka penanganan krisis COVID- 19 dan upaya pemulihan ekonomi. Pada tahun 2020 , pendapatan negara mengalami tekanan berat akibat dari menurunnya aktivitas ekonomi, sementara di sisi lain belanja negara meningkat akibat tambahan belanja untuk penanganan COVID-19 , dan pemulihan ekonomi. program perlidungan sosial, dukungan untuk UMKM dan dunia usaha serta dukungan pada sektor-sektor terdamfBk lainnya. Grafik 97 Debt to GDP Ratio (persen) 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 00 ~ 0 M N M ~ ~ ~ ~ 00 ~ 0 M N M ~ ~ ~ ~ 00 ~ 0 ~ ~ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 rl rl rl M M M M rl rl rl N ~ rl ~ rl 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N 0 N Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Sesuai dengan tren perkembangan rasio utang terhadap PDB terse but, maka dapat diketahui bahwa sampai tahun 2012, kinerja perekonomian relatif cukup baik yang ditunjukkan oleh pertambahan utang yang tidak diikuti oleh peningkatan rasio utang terhadap PDB. Namun setelah tahun 2012, rasio utang terhadap PDB mengalami kenaikan karena pertambahan utang belum diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Dalam kerangka APBN, utang Pemerintah harus diimbangi dengan kemampuan membayar yang dicerminkan dari kapasitas pendapatan negara yang dapat dikumpulkan. Pada tahun 2000, jumlah utang dibandingkan pendapatan negara mencapai enam kali lipat dari pendapatan negara. Dalam kurun waktu 2000 2012, rasio utang terhadap pendapatan negara mengalami tren penurunan cukup siginfikan hingga mencapai di kisaran 200 persen a tau 2 kali lipat. Namun demikian tren peningkatan rasio utang terhadap pendapatan kembali terjadi sejak tahun 2013 sehingga pada tahun 2020 rasio utang terhadap pendapatan mencapai le bih dari 300 persen atau 3 kali lipat. Dalam konteks solvabilitas dan kerentanan fiskal, perlu dicermati indikator rasio pembayaran utang dan rasio bunga utang. Rasio pembayaran utang dari tahun 1998 sampai 2012 menunjukkan tren penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan negara semakin mampu untuk menutupi kewajil: an pembayaran cicilan pokok utang dan pembayaran bunga utang. Penurunan rasio pembayaran utang ini menunjukkan bahwa pengelolaan fiskal semakin baik terutama akibat naiknya pendapatan negara secara konsisten dan di sisi lain penambahan utang terkendali. Grafik 98 Debt to Income (persen) 700,00 600,00 500,00 400,00 300,00 200,00 100,00 0,00 °' co 0 .-< N M "'T U') \D i--- co 0 .-< N M "'T U') \D i--- co 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 °' 0 .-< .-< .-< .-< .-< .-< .-< .-< .-< °' .-< N 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 °' °' 0 .-< .-< N N N N N N N N N N N N N N N N N N N N °' °' N 0 Sumber: KementerianKeuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Rasio pemoo.yaran utang pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 terlihat cukup stabil, namun kemoo.li naik pada tahun 2015. Hal ini terutama diseoo.bkan oleh peningkatan utang yang digunakan untuk membiayai pemoo.ngunan nasional dan melemahnya kinerja pendapatan negara, oo.ik yang dise oo.bkan oleh melemahnya harga komoditas, mulai bergesernya aktivitas ekonomi pada sektor jasa dan aktivitas ekonomi yang berm.sis digital ekonomi yang belum sepenuhnya dapat tertangkap dalam sistem perpajakan, sehingga pertumbuhan perpajakan mengalami pelemahan. Namun demikian, kenaikan rasio ini melandai karena didukung adanya pengelolaan portofolio utang yang oo.ik dan komitmen Pemerintah untuk memperoo.iki keseimoo.ngan primer menuju ke positif. Jika dilihat dari indikator rasio bunga utang maka terlihat oo.hwa trennya menurun sampai dengan tahun 2008, tetap. kemudian bergerak naik dan seiring peningkatan stock utang untuk mendukung kebijakan fiskalyang eksp: tnsif dalam rangka akselerasi pencap: tian target pemoo.ngunan. pemoo.ngunan infrastruktur, peningkatan akses pembiayaan oo.gi UMKM dan dukungan pembiayaan untuk perumahan yang layak huni dan terjangkau oo.gi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini menunjukkan oo.hwa peningkatan pendap: ttan perlu didorong le bih optimal untuk menop: tng peningkatan bunga utang . Maka dari itu, hal ini perlu mendap: ttkan perhatian Pemerintah dalam rangka mengelola fiskal yang le bih prudent . Graf'lk 99 Debt Service Ratio Graf'lk 100 Interest to Income (persen) Ratio (persen) 50,00 35 45,00 30 40,00 25 35,00 30,00 20 25,00 15 20,00 15,00 10 10,00 5 5,00 0,00 0 00 0 N ~ ~ 00 0 N ~ ~ 00 0 00 0 N ~ ~ 00 0 N ~ ~ 00 0 ~ 0 0 0 0 0 H H ~ H M N ~ 0 0 0 0 0 .-< .-< .-< .-< .-< N ~ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ~ 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 H N N N N N N N N N N N .-< N N N N N N N N N N N Sumber: KementerianKeuangan , 2021 Berdasarkan pengamatan atas keemp: tt indikator tersebut dalam kurun waktu 20 tahun, maka secara umum level indikator kesinambungan fiskal masih lebih oo.ik dioo.ndingkan dengan kondisi Indonesia p: tda waktu krisis keuangan tahun 1998. Pada waktu i tu, rasio utang Indonesia mencapai le bih dari 70 pe rsen, ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 281 dimana sekitar 34 persen pendapatan dalam APBN digunakan untuk membiayai pemoo.yaran cicilan J: X)kok dan bunga utang. Namun demikian, pengelolaan fiskal dalam be berapa tahun terakhir mengalami tekanan terutama di tahun 2020 yang menye oo.bkan indikator kerentanan untuk kesinambungan fiskal menjadi sedikit memburuk dioo.ndingkan pada kurun waktu 2010-2015. Pada tahun 2020, level rasio utang terhadap PDB telah mencapai 39,39 persen atau 3,4 kali dari pendapatan negara. Rasio ini masih le bih rendah dioo.ndingkan pada masa krisis 1998 dan periode tahun 2001-2010. Secara umum, rasio bunga utang terhadap pendapatan di be berapa tahun terakhir masih lebih oo.ik dioo.ndingkan tahun 1998 - 2010. Pada tahun 2010-2015, rasio bunga utang terhadap pendapatan bisa ditahan cukup rendah dengan rata-rata di oo.wah 10 persen namun kemudian meningkat kemoo.li pada tahun 2015-2019 di kisaran 13,58 persen. Pada tahun 2020, indikator ini menjadi cukup tinggi karena kinerja pendapatan yang terkontraksi cukup dalam dan peningkatan be ran bunga utang di masa pandemi. Diharapkan indikator ini bergeraklebih oo.ik di tahun-tahun berikutnya seiring dengan kemoo.li meningkatnya pendapatan sehingga ruang fiskal Pemerintah tetap terjaga. Tabet 21 Perkembangan Indikator Utang dan Bunga Utang Rata-Rata Indikator 1998-2000 2001- 2010- 2015 2020 (krlsis) 2010 2015 2020 Debt ratio (persen 72,93 46,97 24,54 30,76 • 39,39 • terhadap PDB) Debt Income Ratio (persen terhadap 473,30 270 , 90 168 , 67 249,78 • 368,98 ~ Pendapatan Negara) Interest Ratio (persen terhadap 22 , 75 15,86 8,50 13,58 • 19,06 • Pendapatan Negara) Debt servr.ce ratio (persen terhadap 33,97 23,87 21,54 36,74 1)-- 46,76 ♦ Pendapatan Negara) Sumber: Kementerian Keuangan, 2021 jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INOONESIA Vl.2.4. Uµ:
ya Menjaga Ke berlanjutan Fiskal Pada tahun 2021, Pemerintah masih mengalami periode penanganan µ:
ndemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Oleh karena itu fleksibilitas defisit APBN masih dioptimalkan untuk mendukung penanganan COVID-19. dukungan untuk program vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Namun, demikian defisit APBN diuµ:
yakan secara gradual menurun sehingga risiko pembiayaan APBN le bih terkendali. Di tahun 2022, komitmen Pemerintah untuk menjaga ke berlanjutan fiskal dilakukan dengan melakukan pengelolaan fiskal secara pruden melalui kosolidasi APBN secara bertahap. Defisit APBN dijaga terus mengecil semakin mendekati batas defisit 3% sementara itu primary bal,ance diuµ:
yakan terus menuju positif melalui peningkatan pendaµ:
tan dan penguatan spending better serta inovasi pembiayaan. Di tahun 2022, rasio utang terhadap APBN diperkirakan masih akan meningkat namun peningkatannya akan semakin lambat dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021. Se iring dengan pertumbuhan utang yang semakin lambat diharapkan be ban pembayaran bunga utang relatif stabil. Dalam jangka menengah, ke bijakan fiskal eksµ:
nsif dan konsolidatif meruµ:
kan uµ:
ya kunci untuk menjaga ke berlanjutan fiskal. Secara bertahapPemerintah akan terus melakukan uµ:
ya untuk penguatan fondasi pengelolaan fiskal agar pengelolaan fiskal le bih sehat, berdaya tahan dan mampu mengendalikan risiko serta sustai.nable dalam jangka menengah-µ:
njang. Uµ:
ya-uµ:
ya untuk mendukung kesinambungan fiskaljangka µ:
njang adalah se bagai berikut:
Mengakselerasi pemulihan ekonomi sehingga kaµ:
sitas perekonomian menguat untuk menoµ:
ng biaya utang yang µ:
da akhirnya daµ:
t menjaga rasio utang terkendali dalam batas manageable. b. Melakukan konsolidasi fiskal secara bertahapdengan tetapmenjaga keseimbangan antara kemampuan countercyclical, untuk memelihara momentum pemulihan ekonomi dengan uµ:
ya pengendalian risiko, sehingga konsolidasi tetap dilakukan secara konsisten, dengan mendorong defisit kembali µ:
ling tinggi 3 persen di tahun 2023.
Melakukan reformasi fiskal secara holistik baik untuk optimalisasi pendaµ:
tan, penguatan spending better dan inovasi pembiayaan .
Menjaga kerentananfiskal dalam batas toleransi dengan mendorong optimalisasi pendaµ:
tan dan penguatan spending better serta pengendalian utang le bih solid.
Pengelolaan portofolio utang dan manjemen pengelolaan pembayaran utang perlu dijaga agar be ban pembayaran utang tidak menumpuk µ:
da satu waktu tertentu. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA VI.3. Analisis Kesinambungan Utang (Debt Sustainability Analysis) Pembahasan tentang Analisis Kesinambungan Utang (Debt Sustainabi li ty Analysis/DSA) difokuskan p:
da pembahasan tentang kesinambungan utang publik. Namun demikian, definisi tentang utang publik dap:
t berbeda ruang lingkupnya tergantung p:
da tujuan pembahasannya. Definisi sempit utang publik yang umum digunakan mencakup anggaran pemerintah pusat saja. Sedangkan definisi yang le bih luas meliputi pemerintahan umum (pemerintah pusat, pemerintah negara bagian/pemerintah daerah, dan lembaga pemerintahan lainnya). Adapun definisi yang p:
ling luas dari utang sektor publik adalah menggabungkan pemerintahan umum dengan perusahaan non keuangan publik dan perusahaan keuangan publik, termasuk bank sentral, serta mencakup utang yang dijamin secara publik dan utang publik eksternal yang dimiliki oleh bukan penduduk/warga negara terse but (Hakura, IMF, 2020). Pembahasan utang publik p:
da KEM PPKF 2022 ini fokus µ: tda DSA arti sempityaitu utang pemerintah pusat. Kestabilan utang publik harus selalu dijaga oleh Pemerintah karena hal ini terkait dengan tiga kondisi krusial lainnya yaitu keseimbangan primer (primary balance), nilai defisit, posisi rasio utang terhadap PDB Indonesia. Keseimbangan Primer, Defisit, dan Rasio Utang terhadap PDB. Grafik 101 Keseimbangan Primer, Defisit, dan Rasio Utang terhadap PDB 70,0 2,0 1,0 60,0 •••••• --------•11111111 50,0 - 1,0 40,0 -2,0 -3,0 30,0 -4,0 20,0 -5,0 1 0,0 -6,0 -7,0 00 0 N N <t N <t "' 00 "' ... ..-i N N N N N rr, rr, 0 0 0 0 0 0 0 0 ~ N N N ~ N N N N N N Sumber: BKF, KementrianKeuangan (2021) Keseimbangan Primer Keseimbangan primer adalah total pendap:
tan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang. Apabila nilai keseimbangan primer negatif, maka belanja pemerintah lebih besar dari p:
da pendap:
tan, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan Grafik 101, keseimbangan primer selalu negatif sejak tahun 2012, meskipun nilainya cukup fluktuatif. Bahkan pada tahun i jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA anggaran 2020, nilai defisit keseirnoo.ngan primer telah mencapai 4,09 persen dari PDB. Hal ini terjadi seoo.gai dampak dari resIXJns Pem e rintah terhadap Pand e mi COVID-19 yang melanda Indon e sia dan dunia yang menganggu stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik dan dunia . Seoo.gai resIXJns dari pandemi, meningkatnya defisit keseirnoo.ngan primer merupakan konsekuensi logis oo.gi Pemerintah karena menerapkan strategi ke bijakan fiskal ekspansif. Ke bijakan ini dilakukan guna menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang lesu dengan menamoo.h jumlah belanja negara secara signifikan, namun pada saat yang sama pendapatan negarajustru mengalami penurunan . Oleh karena itu salah satu jalan keluarnya adalah dengan menutup ke butuhan belanja negara melalui utangyang terus meningkat . Defisit Anggaran Pada Grafik 101 di atas tampak oo.hwa APBN selalu mengalami defisit anggaran secara fluktuatif namun tetap di oo.wah 3 persen PDB se oo.gaimana amanat dalam UU Keuangan Negara Nomor 17 tahun 2003. Namun , dalam rangka meresIXJns kondisi perekonomian yang menurun se oo.gai akioo.t dari p: tndemi , Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2020 . Dengan terbitnya UU terse but, maka Pemerintah diberikan keluasan untuk memperle oo.r batas defisit melebihi angka 3 persen PDB sampai dengan tahun 2022 . Dalam hal ini, Pemerintah mengambil ke bijakan fiskal eksµ: tnsif melalui pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sehingga defisitAPBN p: tda tahun 2020 mele l: : ru- menjadi 6, 13 persen terhadap PDB. Peleoo.ran angka defisit di atas 3 persen PDB ini diperkirakan akan terus berlanjut µ: tda tahun anggaran 2021 dimana defisit APBN diperkirakan sebesar 5, 70 persen terhadap PDB, dan di tahun 2022 diperkirakan berada µ: tda kisaran 4,51 persen sampai dengan 4,85 persen terhadap PDB. Rasio utang pemerintah terhadap PDB tahun 2020 berada µ: tda p: tda 39 , 39 persen PDB dan diperkirakan akan bertamoo.h kemoo.li µ: tda tahun 2021 menjadi sebesar 41,05 persen PDB serta pada tahun 2022 berada pada kisaran 43, 76 samµ: ti dengan 44 , 28 persen PDB. Kondisi utang pemerintah ini se benarnya masih bisa dikategorikan sehat dan aman karena masih di oo.wah ketentuan oo.tas maksimal utang dalam UU Keuangan Negara. Rasio utang Indonesia juga masih aman jika dioo.ndingkan dengan negara-negaralain (negara G-20) yangmempunyai rasio utang terhadap PDB jauh lebih besar seperti Jep: tng (266 persen PDB), Amerika (131,2 pers e n PDB) , dan Perancis (118,7 persen PDB) (IMF dan _Bloomberg:
._ Disiplin Fiskal Pelemahan perekonomian domestik dan dunia diperkirakan masih berlaniut oada tahun-tahun mendatang sehingga Pemerintah bertekad untuk mewuiudkan disiplin fiskal dengan mengelolaAPBN lebih prudent Hal ini dilakukan dengan mengatur oengeluaran oemerintah. serta membatasi utang sesuai dengan kapasitas perekonomian IndonesiaJ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA membatasi utang sesuai dengan kapasitas perekonomian Indonesia. Dengan demikian, diharapkan defisit APBN akan kembali pada angka maksimal 3 persen PDB di tahun 2023. Keseimbangan primer juga diharapkan menuju tren yang membaik dimana pada tahun 2023 berada pada kisaran - 0,42 sampai dengan -0,64 persen PDB. Pada gilirannya, rasio utang terhadap PDB diharapkan akan stabil di kisaran 44 persen PDB sehingga kesinambungan utang publik Indonesia akan terjaga de ngan baik. VII. PAGU INDIKATIF KEMENTERIAN DAN LEMBAGA 2022 Pada tahun 2022, berbagai tantangan diperkirakan masih dihadapi oleh Pemerintah baik dari sisi pembangunan maupun dari sisi fiskal. Tantangan pembangunan yang masih dihadapi antara lain ketidakpastian berakhirnya pandemi COVID-19 di tahun 2022, percepatan pemulihan ekonomi, tantangan struktural, ketidakpastian perekonomian global, dan disrupsi ekonomi digital. Sementara itu, dari sisi fiskal, tantangan yang masih dihadapi antara lain ruang fiskal yang semakin terbatas. Dengan adanya berbagai tantangan tersebut, belanja Pemerintah pada tahun 2022 diarahkan untuk mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural. Belanja Kementerian Negara/Lembaga (belanja K/L) pada tahun 2022 akan difokuskan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan yang tertuang dalam RKP tahun 2022, yang diarahkan untuk mendukung reformasi di bidang sumber daya manusia/ human capital, yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, mendukung transformasi ekonomi untuk mendorong peningkatan daya saing dan kapasitas produksi, reformasi institusional. pemantapan reformasi birokrasi untuk mendorong birokrasi yang profesional dan berintegritas. Sementara itu untuk mendukung reformasi struktural juga disertai reformasi fiskal dengan reformasi sistem penganggaran dengan penguatan spending better melalui implementasi zero based budgeting (ZBB) serta mendorong peningkatan akurasi dan validitas data. Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan tahun 2022, Pemerintah telah menyusun kapasitas fiskal dengan memperhatikan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro tahun 2022, JX)tensi sumber-sumber pendapatan negara dan hibah, kebutuhan belanja negara, serta kemampuan pembiayaan anggaran. Berdasarkan kapasitas fiskal yang tersedia, Pemerintah menyusun pagu indikatif belanja K/L sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja K/L. Pagu Indikatif Belanja K/L tersebut dapat disesuaikan dalam Pagu Anggaran berdasarkan perkembangan terkini, hasil evaluasi, serta pembicaraan tiga pihak (trilateral meeting) antara Kementerian Keuangan, Bappenas dan K/L, dengan memperhatikan kesepakatan antara Pemerintah dan DPR dalam forum pembicaraan pendahuluan. VII. l. Ke bijakan Belanja K/L Tahun 2022 Secara umum, ke bijakan belanja K/L pada tahun 2022 yaitu: (i) meningkatkan kualitas belanja yang le bih efisien, efektif, produktif dan bermanfaat nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan; (ii) mendukung pelaksanaan reformasi struktural di bidang pembangunan sumber daya manusia khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial, (iii) menyelesaikan pembangunan infrastruktur strategis yang jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA terkait dengan pelayanan dasar dan mendukung produktivitas; dan (iv) mendukung reformasi birokrasi dalam rangka pelayanan publik. Memperhatikan ke bijakan umum diatas, ke bijakan pengalokasian belanja K/L adalah se bagaimana penjelasan berikut. i). Kebijakan belanja pegawai: • Pengendalian belanja pegawai dengan tetap mempertahankan daya beli dan konsumsi aparatur negara, • Mendukung reformasi birokrasi sejalan dengan pola kerja baru yang le bih efisien dengan tetapmempertahankan produktivitas dan meningkatnya kualitas pelayanan kepada publik. ii). Ke bij akan be Ian j a barang: • Efisiensi belanja barang operasional dan belanja non prioritas sejalan dengan pola kerja baru dan optimalisasi pemanfaatan IT, • Penyediaan belanja pemeliharaan untuk menjaga nilai aset dengan efisien, • Efisiensi belanja barang yang diserahkan kepada Pemda/masyarakat (lebih fokus dan sinergi dengan program bantuan Pemerintah lainnya). iii). Kebijakan belanja modal: • Mendukung pendanaan dalam rangka pembangunan dan penyelesaian proyek strategis nasional prioritas untuk pelayanan dasar dan meningkatkan produktivitas secara selektif, • Mendukung transformasi digital dan prioritas nasional yang mempercepat pemulihan ekonomi, • Pengembangan infrastruktur dasar pada kawasan perbatasan, tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) sertapermukiman kumuh perkotaan. iv). Kebijakan belanja bantuan sosial: • Melanjutkan penyaluran bansos reguler seperti PKH, Kartu Sembako, KIP Kuliah, bantuan premi PBI JKN, • Me ndorong pe laksanaan in te grasi program per lindungan sosial secara bertahap, antara lain integrasi PKH dan PIP, transformasi subsidi energi ke bansos, • Mendorong pelaksanaan integrasi komponen PKH lansia dan disabilitas ke dalam program bansos lansia dan disabilitas. VII. 2. Anggaran Be lanj a Ke me nterian / Lem baga Pagu indikatifbelanja K/L tahun 2022 antara lain dipengaruhi oleh pengendalian belanja barangnon operasional, pendanaan belanja modal untuk proyek infrastruktur prioritas secara lebih selektif, dan jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penajaman alokasi dalam rangka konsolidasi fiskal jangka menengah. Pagu indikatif tahun 2022 telah memperhitungkan antara lain : (i) kebijakan pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13, (ii) lanjutan kegiatan vaksinasi dan reformasi sistem kesehatan nasional, (iii) kelanjutan program oo.nsos, antara lain Kartu Semoo.ko, PBI JKN, dan KIP Kuliah serta mendukung reformasi perlindungan sosial secara bertahap, antara lain integrasi PIP dan PKH, dan (iv) pendanaan proyek multi years dan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). Selanjutnya, alokasi belanja pada be berapa K/L yang melaksanakan prioritas pemoo.ngunan pada tahun 2022, dijelaskan se oo.gai berikut.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pada tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melaksanakan beroo.gai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoo.ngunan di bidang pendidikan. Be berapa capaian output prioritas Kementerian Pendidikan dan Ke budayaan antara lain:
Kartu Indonesia Pintar oo.gi 18, 1 juta siswa, (2) sarana pendidikan dasar dan menengah seoo.nyak 8.004 paket, (3) TPG Non PNS seoo.nyak 295,9 ribu orang, (4) sertifikasi guru seoo.nyak 33,8 ribu orang, (5) beasiswa unggulan untuk 7.827 orang, (6) sarana pendidikan anak usia dini/PAUD 410 lemoo.ga. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan antara lain:
Kartu Indonesia Pintar oo.gi 17 ,9 juta siswa, (2) sarana pendidikan dasar dan menengah se oo.nyak 13.333 paket, (3) TPG Non PNS se oo.nyak 255,5 ribu orang, (4) sertifikasi guru se oo.nyak 50 ribu orang, (5) beasiswa unggulan untuk 4.440 orang, (6) sarana pendidikan anak usia dini/PAUD untuk 4.100 lemoo.ga, dan (7) mahasiswa penerima KIP kuliah se oo.nyak 1, 1 j uta mahasiswa. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Pendidikan dan Ke budayaan Tahun Anggaran 2022 adalah se besar Rp73,08 triliun. Anggaran tersebut bersumber dari Rupiah Murni Rp59,51 triliun, Rupiah Murni Pendamping Rp0,07 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp2,38 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp7,88 triliun, PLN Rpl,06 triliun dan SBSN Rp2, 18 triliun. Anggaran terse but dialokasikan untuk mendukung pencapaian beroo.gai target prioritas pemoo.ngunan manusia di bidang pendidikan. Pencapaian target prioritas nasional terse but dilakukan melalui pelaksanaan berbagai program seperti:
Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun, (2) Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran, (3) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, (4) Program Pendidikan Tinggi, (5) Program Dukungan Manajemen, dan (6) Program Pemajuan dan Pele starian Bahasa dan Ke budayaan. Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2022 antara lain:
Program Indonesia Pintar oo.gi 17,9 juta siswa, (2) sarana pendidikan dasar dan menengah seoo.nyak 5.119 paket, (3) TPG Non PNS seoo.nyak 295,9 ribu orang, (4) sertifikasi guru seoo.nyak 50 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ribu orang, (5) sarana pendidikan anak usia dini/PAUD seoonyak 2.477 lemooga, dan (6) mahasiswa penerima oontuan KIP kuliah seoonyak 809,6 ribu orang.
Kementerian Agama Pada tahun 2020, Kementerian Agama telah melaksanakan beroogai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoongunan di bidang pendidikan. Beberapa capaian output prioritas Kementerian Agama antara lain:
oontuan operasional sekolah oogi 8,74 juta siswa, (2) Kartu Indonesia Pintar oogi 2,19 juta siswa, (3) beasiswa bidik misi/KIP Kuliah oogi 52,4 ribu mahasiswa, (4) Guru Non PNS penerima tunjanganprofesi seoonyak 299.504 orang, dan (5) Tunjangan Penyuluh Non PNS seoonyak 58 . 772 orang. Sementara itu , pada tahun 2021, target outpu t prior i tas Kementerian Agama antara lain:
pemberian BOS kepada 8,8 juta siswa, (2) Kartu Indonesia Pintar oogi 2,3 juta siswa, (3) KIP Kuliah kepada 33,2 ribu mahasiswa, (4) Bidik misi untuk 22,5 ribu mahasiswa, (5) Guru Non PNS penerima tunjangan profesi se oonyak 284.993 orang, dan (6) pemberian tunjangan penyuluh kepada 61 ribu penyuluh. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Agama Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp66,50 triliun. Anggaran tersehlt bersumber dari Rupiah Murni Rp58 , 68 triliun, Rupiah Murni Pendamping Rp0,02 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rpl,93 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp2,25 triliun, PLN Rp0,80 triliun , dan SBSN Rp2,83 triliun . Anggaran tersebut antara lain dialokasikan untuk mendukung pencapaian beroogai target prioritas pemoongunan manusia di bidang pendidikan melalui beroogai program seperti:
Program Kerukunan Umat dan Layanan Kehidupan Beragama, (2) Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran, (3) Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun, (4) Program Pendidikan Tinggi, dan (5) Program Dukungan Manajemen. Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Agama pada tahun 2022 antara lain :
pemberian BOS kepada 8,8 juta siswa, (2) Kartu Indonesia Pintar oogi 2,3 juta si swa, (3) KIP Kuliah kepada 33 ,2 ribu mahasiswa, (4) Bidik misi untuk 22,5 ribu mahasiswa, (5) Guru Non PNS penerima tunjangan profesi se oonyak 284.993 orang, dan (6) pemberian tunjangan penyuluh kepada 61 ribu penyuluh.
Kementerian Kesehatan Pada tahun 2020 , Kementerian Kesehatan telah melaksanakan beroogai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoongunan di bidang kesehatan. Dalam rangka penanganan kesehatan, pemulihan ekonomi dan sosial akibat dampak COVID 19 pada tahun 2020, Kementerian Kesehatan memanfaatkan anggaran untuk melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pelayanan laboratorium COVID-19, penyelidikan epidemiologi dan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA deteksi kasus baru, penyediaan screening test COVID-19, penyediaan biaya klaim µisien rawat inap COVID-19, penyediaan sarana dan prasarana kesehatan rumah sakit rujukan COVID-19, pemberian insentif dan santunan kematian keµida tenaga kesehatan, dan penyediaan obat buffer bencana/Kejadian Luar Biasa (KLB)/penanganan darurat/ emergency. Beberaµi caµiian output prioritas Kementerian Kesehatan µida tahun 2020 antara lain:
cakuµin penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melaluiJKN/KIS sebanyak 96,7 jutajiwa, (2) penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi. kronis (KEK) se banyak 234,4 ribu orang, (3) penyediaan makanan tambahan bagi balita kurus sebanyak 531,4 ribu orang, (4) pelaksanaan layanan pengendalian tuberkulosis se banyak 1.432 layanan untuk mencaµii penurunan insidensi tuberkulosis per 100.000 penduduk menjadi 272 insidensi , dan (5) penugasan tenaga kesehatan secara team-based dan secara individu sebanyak 5.316 orang. Sementara itu, µida tahun 2021, target output prioritas Kementerian Kesehatan antara lain:
target cakuµin penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS tetap sebanyak 96,8 juta jiwa, (2) penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energikronis (KEK) sebanyak 238 ribu orang, (3) penyediaan makanan tambahan bagi balita kurus se ban yak 441 ri bu orang, (4) pe laksanaan layanan pe nge ndalian tuberkulosis sebanyak 145 layanan untuk mencaµii penurunan insidensi tuberkulosis per 100.000 penduduk menjadi 252 insidensi, dan (5) penugasan tenaga kesehatan secara team-based dan secara individu se banyak 8. 673 orang. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp96,04 triliun. Anggaran terse rut bersumber dari Rupiah Murni Rp79,63 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp0,45 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp14,77 triliun, dan PLN Rpl, 19 triliun. Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencaµiian berbagai target prioritas pembangunan manusia bidang kesehatan, melalui program-program antara lain:
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, (2) Program Kesehatan Masyarakat, (3) Program Pelayanan Kesehatan danJKN, (4) Program Riset, dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan (5) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Adapun beberaµi target output prioritas Kementerian Kesehatan µida tahun 2022 antara lain:
cakuµin penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) melalui JKN/KIS sebanyak 96,8 juta jiwa, (2) penyediaan makanan tambahan bagi ibu hamil kurang energi kronis (KEK) sebanyak 84.700 orang, (3) penyediaan makanan tambahan bagi balita kurus sebanyak 126.000 orang, (4) pelaksanaan layanan pengendalian tuberkulosis sebanyak 145 layanan untuk mencaµii penurunan insidensi tuberkulosis per 100 . 000 penduduk menjadi 231 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA insidensi , dan (5) penugasan tenaga kesehatan secara team-based se banyak 1.200 orang dan secara individu se banyak 4. 000 orang .
Kementerian Sosial Pada tahun 2020, Kementerian Sosial telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan di bidang perlindungan sosial. Beberapa capaian output prioritas Kementerian Sosial antara lain:
keluarga miskin yang mendapat bantuan tunai bersyarat/PKH sebanyak 10 juta KPM, (2) Kartu Sembako sebanyak 19,4 juta KPM, (3) bantuan Sembako Jabodetabek sebanyak 2,2 juta KPM, (4) bantuan sosial tunai non Jabodetabek se banyak 9 juta KPM, (5) bantuan sosial beras bagi penerima PKH se banyak 10 juta KPM, (6) bantuan sosial tunai bagi penerima Kartu Sembako Non PKH se banyak 9 juta KPM, (7) korban penyalahgunaan napza yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial se banyak 21. 714 orang, dan (8) pemberdayaan warga komunitas adat terpencil se banyak 2. 762 KK. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Sosial antara lain:
keluarga miskin yang mendapat bantuan tunai bersyarat/PKH sebanyak 10 juta KPM, (2) kartu sembako se banyak 18 ,8 juta KPM, (3) bantuan sosial tunai sebanyak 10 juta KPM, (4) korban penyalahgunaan napza yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 20.000 orang, dan (5) pemberdayaan warga komunitas adat terpencil se ban yak 2. 500 KK. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Sosial Tahun Anggaran 2022 adalah se besar Rp78,26 triliun. Anggaran terse lllt bersumber dari Rupiah Murni Rp78,25 triliun, dan Pagu Penggunaan PNBP Rp0,01 triliun . Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pencapaian berbagai target prioritas pembangunan di bi.dang perlindungan sosial melalui program- program sebagai berikut:
program keluargaharapan, (2) program kartu sembako, (3) rehabilitasi sosial, dan (4) pemberdayaan sosial. Ada pun be berapa target output prioritas Kementerian Sosial pada tahun 2022 antara lain:
keluarga miskin yang mendapat bantuan tunai bersyarat/PKH sebanyak 10 juta KPM, (2) Kartu Sembako sebanyak 18,8 juta KPM, (3) korban penyalahgunaan napza yang mendapatkan rehabilitasi dan perlindungan sosial sebanyak 21.000 orang, dan (4) pemberdayaan warga komunitas adat terpencil sebanyak2 . 000 KK .
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pada tahun 2020 , Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan di bidang infrastruktur. Beberapa capaian output prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain:
jalan yang dibangun sepanjang 255,47 km, (2) jembatan yang dibangun sepanjang 7.780,1 m, (3) rumah susun yang dibangun sebanyak jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1.131 unit, (4) rumah khusus yang dioo.ngun seoo.nyak 913 unit, dan (5) pemoo.ngunan/rehabilitasi sarpras pendidikan dasar, menengah, madrasah dan sekolah keagamaan seoo.nyak 1.252 sekolah (rata-rata fisik 98 persen), dan (6) pemoo.ngunan bendungan seoo.nyak 45 Bendungan (rata-ratafisik53,61 persen) . Sementara itu, pada tahun 2021 , target output prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain:
pemoo.ngunan jalan sepanjang 788,0 km, (2) pemoo.ngunan jemoo.tan sepanjang 29 . 357 m, (3) pemoo.ngunan rumah susun sebanyak 8.551 unit , (4) pemoo.ngunan rumah khusus seoo.nyak 2.349 unit, (5) pemoo.ngunan/rehabilitasi sarpras pendidikan dasar, menengah, madrasah dan sekolah keagamaan seoo.nyak 1.861 unit sekolah, dan (6) pemoo.ngunan bendungan sebanyak 52 bendungan. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2022 adalah se besar Rpl00 , 46 triliun. Anggaran terse but bersumber dari Rupiah Murni Rp75, 96 triliun, Rupiah Murni Pendamping Rpl,29 triliun , Pagu Penggunaan PNBP Rp0,004 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp0,07 triliun, Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp8,77 triliun, Hioo.h Luar Negeri Rp0 , 03 triliun, dan SBSN sebesar Rp14,34 triliun. Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional di bidang infrastruktur dan pendidikan, melalui pelaksanaan program-program seperti:
program infrastruktur konektivitas , (2) program perumahan dan kawasan permukiman, (3) program pendidikan dan pelatihan vokasi, dan (4) program ketahanan sumber daya air. Ada pun be berapa target output prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2022 antara lain : (l)jalanyangdibangun sepanjang600,0 km, (2)jemoo.tanyang dioo.ngun sepanjang 12.500,0 m, (3) rumah susun yang dibangun se oo.nyak 2.085 unit, (4) rumah khusus yang dioo.ngun se oo.nyak 1.570 unit, (5) pemoo.ngunan/rehabilitasi sarpras pendidikan dasar, menengah, madrasah dan sekolah keagamaan seoo.nyak 1.392 unit sekolah , dan (6) bendungan yang dioo.ngun seoo.nyak 25 bendungan.
Kementerian Perhubungan Pada tahun 2020, Kementerian Perhubungan telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoo.ngunan di bidang infrastruktur. Be beraµi capaian output prioritas Kementerian Perhubungan antara lain :
pemoo.ngunan jalur kereta api sepanjang 102,87 km'sp, (2) pemoo.ngunan pelabuhan penyeberangan lanjutan seoo.ny ak 5 lokasi, (3) penyelesaian pemoo.ngunan pelabuhan non komersial se oo.nyak 2 lokasi, (4) pemoo.ngunan oo.ndara oo.ru se oo.nyak 1 lokasi (9 lainnya masih dalam progress penyelesaian , 10 oo.ndara oo.ru merupakan targetRPJMN 2020-2024). jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Perhubungan antara lain:
pemoo.ngunan tahap awal dan penyelesaian jalur KA sepanjang 236 , 66 km ' sp, (2) pemoo.ngunan pelabuhan penye berangan se oo.nyak 5 lokasi, (3) penyelesaian pemoo.ngunan pelabuhan non komersial seoo.nyak 17 lokasi, (4) pemoo.ngunan oo.ndara oo.ru seoo.nyak 9 lokasi. Selanjutnya , Pagu Indikatif Kementerian Perhubungan Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp32,93 triliun . Anggaran terse rut bersumber dari Rupiah Murni Rp19,60 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp3,50 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rpl,58 triliun, Pinjaman Luar Negeri Rpl,22 triliun, dan SBSN Rp7,03 triliun. Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pemoo.ngunan nasional di bidang infrastruktur kone ktivi tas, me lalui pe laksanaan program -program se pe rti:
Program Infrastruktur Konektivitas, (2) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, (3) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan (4) Program Dukungan Manajemen. Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Perhubungan pada tahun2022 antaralain:
pemoo.ngunan tahap awal dan penyelesaian jalur KA sepanjang 267,45 km ' sp, (2) pemoo.ngunan pelabuhan baru se oo.nyak 2 lokasi, (3) penyelesaian pembangunan pelabuhan non komersial se oo.nyak 23 lokasi, (4) rehabilitasi fasilitas pelabuhan 22 lokasi, (5) pemoo.ngunan oo.ndara oo.ru se oo.nyak 9 lokasi (yang merupakan lanjutan penyelesaian pemoo.ngunan oo.ndara baru di tahun 2021), yang merupakan target pemoo.ngunan 10 oo.ndara oo.ru pada RPJMN 2020-2024 dimana 1 oo.ndara oo.ru telah diselesaikan pada tahun 2020 .
Kementerian Komunikasi dan Informatika Pada tahun 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan beroo.gai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoo.ngunan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Be berapa capaian output prioritas Kementerian Komunikasi dan Informatika antara lain:
pe nye diaan BTS di daerah 3T se oo.nyak 1.682 lokasi, (2) penyediaan akses internet di daerah 3T sebanyak 11.817 lokasi (kumulatif), (3) digital talent scholarship se oo.nyak 35. 759 orang yang tersertifikasi, dan (4) literasi digital se oo.nyak 213.413 orang. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Komunikasi dan Informatika antara lain:
penyediaan BTS di daerah 3T seoo.nyak 4.099 lokasi (kumulatif), (2) penyediaan akses internet di daerah 3T seoo.nyak 14.750 lokasi (kumulatif), (3) digital, tal,ent scholarship seoo.nyak50.000 orang, dan (4) literasidigital seoo.nyak 12.448 . 750 orang . Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp21,76 triliun. Anggaran terse but bersumber dari Rupiah Murni Rp8, IO triliun, ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pagu Penggunaan PNBP Rp8,87 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp.3,48 triliun, dan Pinjaman Luar Negeri Rpl,31 triliun . Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas di bidang teknologi informasi dan komunikasi, melalui pelaksanaan program-program seperti:
Program Pemanfaatan Teknologi. Informasi dan Komunikasi, (2) Program Pengelolaan Spektrum Frekuensi, Standar Perangkat dan Layanan Publik, (3) Program Penyediaan InfrastrukturTeknologi Informasi dan Komunikasi , dan (4) Program Komunikasi Publik. Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2022 antara lain:
penyediaan BTS di daerah 3T sebanyak 9 . 586 lokasi (kumulatif), (2) penyediaan akses internet di daerah 3T sebanyak 20.965 lokasi (kumulatif), (3) digit.al, t.al,ent scholarship sebanyak 200.000 orang, dan (4) literasi digital sebanyak25.102.500 orang (kumulatif).
Kementerian Pertanian Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing pertanian . Pada tahun 2020, Kementerian Pertanian telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan di bidang ketahanan pangan . Be berapa capaian output prioritas Kementerian Pertanian antara lain :
kawasan padi/fasilitas penerapan budida ya padi seluas 672 . 390 Ha, (2) kawasan jagung/fasilitas penerapan budidaya jagung seluas 3.000 Ha, (3) kawasan bawang merah seluas 3 . 000 Ha, (4) optimalisasi reproduksi (inseminasi buat a n pada ternak) sebanyak 3.715.752 akseptor, dan (5) jaringan irigasi tersier seluas 185.156 Ha. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Pertanian antara lain:
kawasan padi/fasilitas penerapan budidaya padi seluas 302.000 Ha , (2) kawasan jagung/fasilitas penerapan budidaya jagung seluas 12.000 Ha, (3) kawasan bawang merah seluas 3 . 900 Ha , (4) optimalisasi reproduksi sebanyak 2.000.000 akseptor, dan (5) jaringan irigasi tersier se banyak 4.380 unit . Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp14,51 triliun. Alokasi anggaran terse but bersumber dari Rupiah Murni Rp13 , 61 triliun , Pagu Penggunaan PNBP Rp0,28 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp0,06 triliun , Pinjaman Luar Negeri Rp0,37 triliun, Hibah Luar Negeri Rp0,008 triliun, dan SBSN RpO, 19 triliun. Dengan dukungan pendanaan itu, target prioritas pembangunan nasional di bidang ketahanan pangan diupayakan pencapaiannya melalui empat program :
Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas, (2) Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri, (3) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, dan (4) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi . jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Adapun beberapa target output prioritas Kementerian Pertanian pada tahun 2022 antara lain :
kawasan padi / fasilitas penerapan budidaya padi se oo.nyak 630.000 Unit, (2) kawasan jagung/fasilitas penerapan budidaya jagung seoo.nyak 9.600 Unit , (3) kawasan oo.wang me rah seluas 3. 900 Ha, (4) optimalisasi reproduksi se oo.nyak 4.000.000 ekor, dan (5) jaringan irigas i tersier se oo.nyak 4.380 unit.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Pada tahun 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melaksanakan beroo.gai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoo.ngunan di bidang ketahanan pangan. Be berapa capaian output prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan antara lain:
alat penangkapan ikan/ alat oo.ntu penangkapan ikan seoo.nyak 17.545 unit, (2) pemoo.ngunan pasar ikan se oo.nyak 2 unit, (3) benih ikan yang disalurkan kepada masyarakat seoo.nyak 222,44 juta ekor, dan (4) sarana produksi usaha perikanan budidaya seoo.nyak 521 paket. Sementara itu, pada tahun 2021 , target output prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan antara lain:
oo.ntuan kapal perikanan seoo.nyak 97 unit (85 unit ukuran 5 GT, 10 unit ukuran 10 GT, dan 2 unit ukuran 30 GT), (2) alat penangkapan ikan / alat oo.ntu penangkapan ikan se banyak 750 unit, (3) pemoo.ngunan pasar ikan se oo.nyak 5 unit , (4) benih ikan yang disalurkan kepada masyarakat seoo.nyak 217 juta ekor, dan (5) masyarakat kelautan dan perikananyang dilatih seoo.nyak 29 . 000 orang. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp6, 12 triliun. Anggaran tersebut bersumber dari Rupiah Murni Rp5, 93 triliun, Rupiah Murni Pendamping Rp0,006 triliun, Pagu Penggunaan PNBP RpO, 13 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp0,05 triliun, dan Pinjaman Luar Negeri Rp0,003 triliun. Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pemoo.ngunan nasional di bidang ketahanan pangan, melalui pelaksanaan program-program seperti:
Program Pengelolaan Perikanan dan Kelautan, (2) Program Nilai Tamoo.h dan Daya Saing Industri, (3) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, dan (4) Program Dukungan Manajemen. Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2022 antara lain:
oo.ntuan kapal perikanan se oo.nyak 97 unit, (2) alat penangkapan ikan/ alat oo.ntu penangkapan ikan se oo.nyak 750 unit, (3) benih ikan yang disalurkan kepada masyarakat seoo.nyak 217 juta ekor, (4) pemoo.ngunan pasar ikan se oo.nyak 5 unit, dan (5) masyarakat kelautan dan perikanan yang dilatih seoo.nyak 29 . 000 orang. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA j. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif /Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pada tahun 2020, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian output prioritas pembangunan di bidang pariwisata. Be berapa capaian output prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatifyang telah dicapai antara lain:
pelatihan dan sertifikasi SDM pariwisata se banyak 89. 933 orang, (2) publikasi media elektronik, media cetak, media ruang, media online un tuk de stinasi priori tas dan de stinasi branding pada 19 me dia promosi, (3) misi penjualan destinasi pariwisata prioritas se banyak 4 Misi penjualan , (4) penyelenggaraan pendidikan tinggi kepariwisataanpadaPoltekpar/STP sebanyak8.818 mahasiswa, (5) pembangunan sarana praktek bidang pendidikan kepariwisataan sebanyak 3.374 unit alat praktek, dan (6) pembangunan prasarana bidang pendidikan tinggi (gedung kuliah / hotel praktek) seluas 70.936 meterpada 6 (enam) Poltekpar / STP. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif antara lain:
pelatihan dan sertifikasi SDM pariwisata sebanyak 25.501 orang, (2) promosi dan publikasi pada berbagai media sebanyak 196 promosi, (3) pelatihan bidang ekonomi kreatif sebanyak 11.050 orang, (4) konferensi dan event se banyak 7 event, (5) sertifikasi produk Ekraf se banyak 784 produk , (6) fasilitasi dan pembinaan untuk 81 Industri, (7) fasilitasi dan pembinaan UMKM sebanyak 3.000 UMKM, (8) bantuan usaha un tuk 600 orang pe laku e kraf (9) pe nye lenggaraan pe ndidikan tinggi. kepariwisataan untuk 12.377 mahasiswa, dan (10) sarana bidang pendidikan kepariwisataan sebanyak 1.343 paket dan prasarana bidang pendidikan tinggi (gedungkul i ah/hotel praktek) 10 Unit . Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp3,82 triliun. Anggaran tersel: ut bersumber dari Rupiah Murni Rp3,59 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp0,05 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp0,01 triliun, dan Pinjaman Luar Negeri RpO, 17 triliun. Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional di bidang pariwisata, melalui pelaksanaan program- program seperti:
Program Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif , (2) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, dan (3) Program Dukungan Manajemen . Adapun be berapa target output prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2022 antara lain:
pelatihan dan sertifikasi sdm pariwisata sebanyak 36.550 orang, (2) promosi dan publikasi pada berbagai media se banyak 224 promosi, (3) pelatihan bi dang ekonomi kreatif sebanyak 13.460 orang, (4) konferensi dan event sebanyak 10 event, (5) sertifikasi produk Ekraf sebanyak 1.000 ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA produk, (6) fasilitasi dan pembinaan untuk 115 industri, (7) fasilitasi dan pembinaan UMKM sebanyak 5 . 820 UMKM, (8) bantuan usaha untuk 750 orang pelaku ekraf (9) penyelenggaraan pendidikan tinggi kepariwisataan untuk 12.500 mahasiswa, dan (10) sarana bi.dang pendidikan kepariwisataan sebanyak 1.278 paket dan prasarana bi.dang pendidikan tinggi (gedungkuliah/hotel praktek) 56 unit.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pada tahun 2020, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan di bidang energi.. Be berapa capaian output prioritas Kementerian ESDM antara lain:
infrastruktur jaringan gas bumi bagi 135.286 sambungan rumah, (2) konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan sebanyak 25.000 unit, (3) konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk petani sebanyak 10.000 Unit, (4) eksplorasi dan pelayanan air bersih di daerah sulit air untuk diserahterimakan kepada Pemerintah Dae rah setempat se banyak 556 titik. Sementara itu, pada tahun 2021, target output prioritas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain:
infrastruktur jaringan gas bumi bagi 120. 776 sambungan rumah , (2) konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan se banyak 28.000 unit, (3) konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk petani se banyak 28.000 Unit, (4) peralatan efisiensi energi PJU tenaga surya se banyak 23.430 titik, dan (5) alat penyimpan daya listrik untuk aliran listrik ke dalam pedesaan yang belum teraliri listrik sebanyak 20.771 Unit. Selanjutnya, Pagu Indikatif Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar RpS,05 triliun. Anggaran terse rut bersumber dari Rupiah Murni Rp4,05 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp0,55 triliun, dan Pagu Penggunaan BLU Rp0,45 triliun. Anggaran terse but digunakan dalam me ndukung pencapaian target prioritas pembangunan nasional di bi.dang energi melalui pelaksanaan berbagai program seperti:
Infrastruktur Jaringan Gas Bumi, (2) Konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk Nelayan, (3) Konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk Petani, serta Ke bijakan sektor energi diharapkan mengikuti Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang merupakan rencana pengelolaan energi tingkat nasional yang menjadi penjabaran dan rencana pelaksanaan Kebijakan Energi Nasional yang bersifat lintas sektor untuk mencapai sasaran Ke bijakan Energi Nasional. Adapun beberapa target output prioritas Kementerian ESDM pada tahun 2022 antara lain:
infrastruktur jaringan gas bumi bagi 100.000 sambungan rumah, (2) Konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk nelayan se banyak 40.000 unit , (3) Konverter Kit BBM ke bahan bakar gas untuk petani sebanyak 10.000 unit, dan (4) peralatan efisiensi energi PJU tenaga surya sebanyak 22.000 titik jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1. Kementerian Pertahanan Tahun 2020, Kementerian Pertahanan telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung pencap:
ian sasaran prioritas pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan. Beberap:
cap:
ian output prioritas Kementerian Pertahanan antara lain:
pengadaan amunisi kaliber kecil se banyak 7 kegiatan , (2) Kap:
l Perang Republik Indonesia (KRI), Kap:
l Angkatan Laut (KAL), alat apung (alpung), dan kendaraan tempur (Ranpur) atau kendaraan taktis (Rantis) Matra Laut 8 unit , (3) pengadaan / penggantian kendaraan tempur sebanyak 5 unit, (4) dukungan pengadaan Alutsista sebanyak 1 p:
ket, dan (5) pengadaan/penggantian pesawat udara se oo.nyak 5 unit. Tahun 2021, target output prioritas Kementerian Pertahanan antara lain :
pengadaan amunisi kaliber kecil se oo.nyak 13 kegiatan, (2) Kap:
l Perang Republik Indonesia (KRI), Kap:
l Angkatan Laut (KAL), alat apung (alpung), dan kendaraan tempur (Ranpur) / kendaraan taktis (Ran tis) Matra Laut se banyak 14 unit, (3) pengadaan/penggantian kendaraan tempur sebanyak 12 unit , (4) dukungan pengadaan Alutsista se banyak 5 p:
ket, dan (5) pengadaan/penggantian pesawat udara sebanyak 4 unit . Pagu Indikatif Kementerian Pertahanan Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp125,84 triliun . Alokasi anggaran terserut bersumber dari Rupiah Murni Rp105 , 92 triliun , Rupiah Murni Pendamping Rp3, 00 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp2,05 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp3,74 triliun, Pinjaman Luar Negeri Rp6 , 40 triliun, Pinjaman Dalam Negeri Rp3, 15 triliun, dan SBSN Rpl,57 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pencap:
ian target prioritas pembangunan bidang pertahanan, melalui pelaksanaan program-program seperti :
Program Pelaksanaan Tugas TNI, (2) Program Modernisasi Alutsista, Non Alutsista, dan Sarana dan Prasarana Pertahanan, (3) Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan, (4) Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit, (5) Program Ke bijakan dan Regulasi Pertahanan, (6) Program Riset , Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan , dan (7) Program Dukungan Manajemen . Adapun be berap:
target output prioritas Kementerian Pertahanan p:
da tahun 2022 antara lain:
pengadaan amunisi kaliber kecil sebanyak 13 kegiatan, (2) Kaµ: tl Perang Republik Indonesia (KRI), Kap:
l Angkatan Laut (KAL), alat apung (Alpung) sebanyak 6 unit, (3) Pengadaan kendaraan tempur (Ranpur) /kendaraan taktis (Ran tis) Matra Laut se oo.nyak 4 unit , (4) pengadaan/penggantian kendaraan tempur sebanyak 5 unit, (5) dukungan pengadaan Alutsista se banyak 2 p:
ket, (6) pengadaan/penggantian pesawat udara Matra Laut sebanyak 3 unit , dan (7) dukungan Badan Cadangan Logistik Strategis (BCLS) se banyak 1 unit. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA m. Kepolisian RI Pada tahun 2020, Polri telah melaksanakan beroo.gai kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran prioritas pemoo.ngunan di bidang pertahanan dan keamanan. Beberapa capaian output prioritas Polri antara lain :
pemenuhan almatsus (alat material khusus) seoo.nyak 214.740 unit, (2) penanganan dan penyelesaian tindak pidana umum 89.349 kasus, (3) penanganan dan penyelesaian tindakpidana narkooo. 22.731 kasus, (4) penanganan dan penyelesaian tindak pidana terorisme 32 kasus, (5) layanan pengendalian operasi kepolisian 16.615 operasi, dan (6) kesiapan kemampuan personil dalam penanggulangan gangguan dalam negeri berintensitas tinggi 105.535 personil. Sementaraitu, pada tahun 2021 , target output prioritas Polri antara lain :
pemenuhan almatsus (alat material khusus) seoo.nyak 147.512 unit, (2) penanganan dan penyelesaian tindak pidana umum 91.696 kasus, (3) penanganan dan penyelesaian tindak pidana narkooo. 20 . 714 kasus, (4) penanganan dan penyelesaian tindak pidana terorisme 30 kasus, (5) layanan pengendalian operasi kepolisian 11.928 operasi, dan (6) kesiapan kemampuan personil dalam penanggulangan gangguan dalam negeri berintensitas tinggi 77 . 227 personil. Selanjutnya, Pagu Indikatif Polri Tahun Anggaran 2022 adalah sebesar Rp97,52 triliun. Anggaran terse but bersumber dari Rupiah Murni Rp84,71 triliun , Rupiah Murni Pendamping Rp0 ,9 0 triliun, Pagu Penggunaan PNBP Rp7,00 triliun, Pagu Penggunaan BLU Rp2,19 triliun , Pinjaman Luar Negeri Rpl,97 triliun, Pinjaman Dalam Negeri Rp0,43 triliun, dan SBSN Rp0,31 triliun . Anggaran terse but digunakan untuk mendukung pencapaian target prioritas pemoo.ngunan bidang keamanan dan ketertioo.n, melalui pelaksanaan program-program seperti:
Program Modernisasi Almatsus Dan Sarana Prasarana Polri, (2) Program Pemeliharaan Keamanan Dan Ketertioo.n Masyarakat, (3) Program Profesionalisme SDM Polri, (4) Program Penyelidikan Dan Penyidikan Tindak Pidana, dan (5) Program Dukungan Manajemen. Adapun beberapa target output prioritas Polri tahun 2022 antara lain:
pemenuhan Almatsus seoo.nyak 53.486 unit, (2) penanganan dan penyelesaian tindak pidana umum 90.299 kasus, (3) penanganan dan penyelesaian tindak pidana narkooo. 21.187 kasus, (4) penanganan dan penyelesaian tindakpidana terorisme 30 kasus, (5) layanan pengendalian operasi kepolisian 12.079 operasi, dan (6) kesiapan kemampuan personil dalam penanggulangan gangguan dalam negeri berintensitas tinggi 99. 753 personil. Pagu Indikatif tahun 2022 untuk masing-masing K/L beserta program-programnya disajikan pada tabel berikut. Tabel 12 Pagu Indikatif Belanja K/LTahun 2022 (Rp Miliar) jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INOONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) 695.7 - Program Dukungan Manajemen 157 .9 Program Penyelenggaraan Lembaga Legislatif - dan Alat Kelengkaµ: m 537.8 2 002 DEW AN PERW AKILAN RAKYAT (DPR) 5,564.6 - Program Dukungan Manajemen 1,460.7 Program Penyelenggaraan Lembaga Legislatif - dan Alat Kelengkap: m 4,103.9 3 004 BADAN PEMERIKSAKEUANGAN 3,729.6 - Program Dukungan Manajemen 799 .8 - Program Pemeriksaan Keuangan Negara 2,929.8 4 005 MAHKAMAH AGUNG 11,570.1 - Program Dukungan Manajemen 11,378.4 - Program Penegakan dan Pelayanan Hukum 191.7 5 006 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 6,864.0 - Program Dukungan Manajemen 6,391.4 - Program Penegakan dan Pelayanan Hukum 472.6 6 007 SEKRETARIA T NEGARA 1,872.5 - Program Dukungan Manajemen 1,231.7 Program Pe nye lenggaraan Layanan kepada - Presiden dan Wakil Presiden 640.7 7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 3,040.3 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Dukungan Manajemen 1,961.7 Program Kaµ3.sitas Pemerintahan Daerah dan - Desa 465.7 - Program Tata Kelola Kependudukan 469.2 Program Pembinaan Politik dan Pemerintahan - Umum 143 .7 8 011 KEMENTERIANLUAR NEGERI 8,046.5 - Program Dukungan Manajemen 6,555.5 Program Diplomasi dan Kerja sama - lnternasional 309.0 Program Peran dan Kepemimpinan Indones ia di - bidang Kerja sama Multilateral 937.4 Program Perlindungan WNI di Luar Negeri serta - Pelayanan Publik 235.4 Program Penegakan Kedaulatan serta Hukum - dan Perjanjian Internasional 9.1 9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 125,839.2 - Program Dukungan Manajemen 70,398 .5 - Program Pe laksanaan Tusi TNI 4, 363. 1 Program Profesionalisme dan Kesejahteraan - Prajurit 9, 580 .0 - Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan 24.7 Program Modernisasi Alutsista , Non Alutsista, - dan Sarpras Pertahanan 38,935.6 - Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan 2,095.1 Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi - Pe rtahanan 44 2. 2 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI 17,021.7 MANUSIARI - Program Dukungan Manajemen 12 , 484.1 - Program Pembentukan Regulasi 29 .9 - Program Penegakan dan Pelayanan Hukum 4 , 490.6 - Program Pemajuan dan Penegakan HAM 17.0 11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 43,197.8 - Program Dukungan Manajemen 39 , 798 .5 - Program Pengelolaan Belanja Negara 18.4 - Program Pengelolaan Pen e rimaan Negara 3,209 .5 - Program Ke bijakan Fiskal 27.4 Program Pengelolaan Perbendaharaan, - Keka y aan Negara dan Risiko 144 .0 12 018 KEMENTERIANPERTANIAN 14,510.6 - Program Dukungan Manajemen 5,024 .3 Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi - Pangan Berkualitas 6,843.5 - Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri 1,365.6 Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi 341.5 - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 935.6 13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2,611.0 - Program Dukungan Manajemen 1,401. 3 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA - Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Program Rise t dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 14 020 KEMENTERIANENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL - Program Dukungan Manajemen - Program Mitigasi dan Pelayanan Geologi - Program Pertambangan Mineral dan Batubara Program Riset dan Inovasi Ilmu Pe nge tahuan - dan Teknologi - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi - Program Energi dan Ketenagalistrikan 15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN - Program Dukungan Manajemen Program Riset dan lnovasi Ilmu Pe nge tahuan - dan Teknologi - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi - Program Infrastruktur Konektivitas 16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN - Program Dukungan Manajemen Program Pemajuan dan Pelestarian Bahasa dan - Kebudayaan 2022 475 .3 198 .2 536 .2 5,050.4 1,801.3 446.3 212.9 293.4 253.0 2,043.5 32,932.5 8,707 .8 97.4 2,329.1 21,798.2 73,082.9 19 ,2 10.5 559 .7 jdih.kemenkeu.go.id jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran 10 , 862.8 - Program Pe ndidikan Tinggi 28 , 809.1 - Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun 10,717.2 - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2,923.6 17 024 KEMENTERIAN KESEHA TAN 96,036.3 - Program Dukungan Manajemen 9,295 .3 Program Pencegahan dan Pe nge ndalian - Penyakit 3,574.8 - Program Ke se hatan Masyarakat 1,930.6 - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2,881.6 - Program Pelayanan Kesehatan dan JKN 77,893 .8 Program Rise t dan Inovasi Ilmu Pe nge tahuan - dan Te knologi 460.3 18 025 KEMENTERIAN AGAMA 66,497.3 - Program Dukungan Manajemen 35,607.8 Program Kerukunan Umat dan Layanan - Kehidupan Beragama 2,882.4 - Program Pendidikan Tinggi 7, 472.8 - Program Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran 7,116.4 - Program PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun 13,418.0 19 026 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN 5,436.8 - Program Dukungan Manajemen 1,033.4 ~ NO. BA 20 027 21 029 22 032 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN / LEMBAGA - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Te knologi - Program Pembinaan Ketenagakerjaan KEMENTERIAN SOSIAL - Program Dukungan Manajemen - Program Perlindungan Sosial KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN - Program Dukungan Manajemen - Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Program Rise t dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi - Program Pe ndidikan dan Pe latihan Vokasi - Program Kualitas Lingkungan Hidup Program Ketahanan Bencana dan Peruoo.han - lklim KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN - Program Dukungan Manajemen - Program Kualitas Lingkungan Hidup - Program Nilai Tamoo.h dan Daya Saing Industri Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Te knologi - Program Pengelolaan Perikanan dan Kelautan 2022 3 , 170 .5 127 .6 1,105.4 78,256.3 1, 376.8 76 , 879 .6 7,120.4 3,363 .7 2,678.0 41.4 89 .7 776 .3 171. 3 6,122.1 3 , 359.2 71.7 215.7 78.6 2,086.1 : ., jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT - Program Dukungan Manajemen - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi - Program Infrastruktur Konektivitas - Program Ketahanan Sumber Daya Air Program Perumahan dan Kawasan - Permukiman 24 034 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN - Program Dukungan Manajemen - Program Koordinasi Pe laksanaan Ke bij akan 25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN - Program Dukungan Manajemen - Program Koordinasi Pe laksanaan Ke bij akan 26 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNANMANUSIA DAN KEBUDAYAAN - Program Dukungan Manajemen - Program Koordinasi Pelaksanaan Ke bijakan 27 040 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF/ BADAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF 2022 310.8 100,459.6 7,576.0 158.2 35,172.1 34,420.5 23 , 132 .9 282.4 140.4 142.0 394.9 215 .6 179.3 229.0 159 .9 69.0 3,817.0 .; - j jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Dukungan Manajemen 1, 066.4 - Program Kepariwisataan dan Ekonomi Kr ea tif 1, 728.5 - Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 1, 022 .0 28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 208.2 - Program Dukungan Manajemen 153.0 Program Pengembangan dan Peng a wasan - BUMN 55.3 29 042 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI/BRIN 1,029 .8 - Program Dukungan Manaj eme n 476.0 Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Te knologi 553 .8 30 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL 1,441.8 DAN MENENGAH - Program Dukungan Manaj e men 3 21 .2 Program Kewirausahaan , U saha Miro, Kecil - Menengah, dan Koperasi 1,120 .5 31 047 KEMENTERIANPEMBERDAYAANPEREMPUAN 252.7 DAN PERLINDUNGAN ANAK - Program Dukungan Manaj emen 153.3 Program Kesetaraan Gender, Perlindungan - Perempuan dan Anak 99 .4 32 048 KEMENTERIAN PENDAY AGUNAAN AP ARA TUR 295.3 NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI - Program Dukungan Manajemen 213.2 Program Kebijakan , Pembinaan Profesi, dan - Tata Kelola ASN 82.2 ~ jdih.kemenkeu.go.id jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 33 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 5,771.0 - Program Dukungan Manajemen 3,952.2 Program Penyelidikan, Pengamanan, dan - Penggalangan Keamanan Negara 1,818.8 34 051 BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA 554.6 - Program Dukungan Manajemen 401.8 Program Keamanan dan Ketahanan Siber dan - Sandi Negara 152.8 35 052 DEW AN KETAHANAN NASIONAL 50.0 - Program Dukungan Manajemen 41.2 Program Kebijakan dan Strategi Ketahanan - Nasional 8.8 36 054 BADAN PUSAT STATISTIK 4,691.8 - Program Dukungan Manajemen 3, 059.9 Program Pe nye diaan dan Pe layanan Informasi - Statistik 1,631.9 37 055 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1,375.9 NASIONAL / BAPPENAS - Program Dukungan Manajemen 789.0 - Program Perencanaan Pembangunan Nasional 586.9 38 056 KEMENTERIAN AGRARIADAN TATA 8,003.4 RUANG/BPN - Program Dukungan Manaj eme n 4 , 594 .8 Program Pengelolaan dan Pelayanan - Pertanahan 3,211.4 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN/LEMBAGA 2022 - Program Penyelenggaraan Penataan Ruang 197.2 39 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK 667.5 INDONESIA - Program Dukungan Manajemen 236.6 - Program Perpustakaan dan Literasi 430.9 40 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN 21,759.0 INFORMATIKA - Program Dukungan Manajemen 1,372.1 Program Pemanfaatan Teknologi Informasi dan - Komunikasi (TIK) 4,216.5 Program Pengelolaan Spektrum Frekuensi , - Standar Perangkat dan Layanan Publik 835.2 Program Penyediaan Infrastruktur Teknologi - Informasi dan Komunikasi (TIK) 15 , 097.1 - Program Komunikasi Publik 238.2 41 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 97,524.0 - Program Dukungan Manajemen 49,873.9 - Program Profesionalisme SDM Polri 2,444 .1 Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak - Pidana 5,498.7 Program Modernisasi Al matsus dan Sarana - Prasarana Polri 22,648.7 Program Pe me liharaan Keamanan dan - Ke te rti oo.n Masyaraka t 17 , 058.5 42 063 BADAN PENGAWASOBAT DAN MAKANAN 2,244.0 - Program Dukungan Manajemen 1,157.5 ! jdih.kemenkeu.go.id jdih.kemenkeu.go.id z ~,{/jp ~~ '•; <: ,,,.,. •. " ... MENTERI KEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Pengawasan Obat dan Makanan 1,086.5 43 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 181.6 - Program Dukungan Manajemen 129.8 - Program Pembinaan Ketahanan Nasional 51.7 44 065 BADAN KOORDINASI PENANAMANMODAL 711.5 - Program Dukungan Manajemen 328.1 - Program Penanaman Modal 383.4 45 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) 1,601.2 - Program Dukungan Manajemen 1,134.7 Program Pencegahan dan Pe mbe ran tasan Penyalahgunaan dan Peredaran Ge lap Narkoba - (P4GN) 466 .5 46 067 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN 3,102.4 DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI - Program Dukungan Manajemen 741.1 Program Daerah Te rtinggal, Kawasan - Perbatasan, Perdesaan, dan Transmigrasi 2,361.3 47 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA 3,905.2 BERENCANA NASIONAL (BKKBN) - Program Dukungan Manajemen 2, 322.3 Program Pembangunan Keluarga, - Kependudukan dan Keluarga Berencana 1,582.9 48 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 99.4 - Program Dukungan Manaj e men 73.3 ~ MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Pemajuan dan Penegakan HAM 26.1 49 075 BADAN METEOROLOGI,KLIMATOLOGIDAN 3,108.6 GEOFISIKA - Program Dukungan Manajemen 1,212.5 - Program Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 1,896.1 50 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 2,453.0 - Program Dukungan Manajemen 1,947.1 Program Penyelenggaraan Pemilu dalam Proses - Konsolidasi Demokrasi 505. 9 51 077 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 257.8 - Program Dukungan Manajemen 166.1 - Program Penanganan Perkara Konstitusi 91.7 52 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS 212.7 TRANSAKSIKEUANGAN(PPATK) - Program Dukungan Manajemen 172.0 Program Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan - Pendanaan Terorisme 40.7 53 079 LEMBAGAILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1,823.4 (LIPI) - Program Dukungan Manaj emen 869. 8 Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi 953.5 jdih.kemenkeu.go.id NO. BA 54 080 55 081 56 082 57 083 58 084 59 085 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 311 KEMENTERIAN / LEMBAGA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL (BATAN) - Program Dukungan Manajemen Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) - Program Dukungan Manajemen Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi LEMBAGAPENERBANGANDAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) - Program Dukungan Manaj e men Program Riset dan Inovasi Ilmu Pe nge tahuan - dan Teknologi BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) - Program Dukungan Manajemen - Program Pe nye lenggaraan Informasi Ge ospasial BADAN STANDARDISASI NASIONAL (BSN) - Program Dukungan Manajemen - Program Standardisasi Nasional BADAN PENGAW AS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) - Program Dukungan Manajemen Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan - dan Teknologi 2022 773.9 638.7 135.2 1,621.5 716.1 905.5 848.0 342.2 505.8 495.1 145 .3 349.8 219.7 149.9 69.8 120.5 94.8 25.7 jdih.kemenkeu.go.id jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 60 086 LEMBAGAADMINISTRASI NEGARA 316.9 - Program Dukungan Manajemen 254.1 Program Kebijakan, Pembinaan Profe si, dan - Tata Ke Iola ASN 62.8 61 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 268.5 - Program Dukungan Manajemen 202.9 - Program Pe nye lenggaraan Ke arsi pan Nasional 65.6 62 088 BADAN KEPEGAW AIAN NEGARA 579.2 - Program Dukungan Manajemen 506.8 Program Ke bijakan, Pembinaan Profesi, dan - Tata KelolaASN 72.4 63 089 BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN 1,725.9 PEMBANGUNAN (BPKP) - Program Dukungan Manajemen 1,296.3 - Program Pengawasan Pemoo.ngunan 429 .6 64 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2,392.3 - Program Dukungan Manajemen 1,227.7 - Program Perdagangan Dalam Negeri 600 . 1 - Program Perdagangan Luar Negeri 553.9 Program Riset dan Inovasi Ilmu Pe nge tahuan - dan Te knologi 10.6 65 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 1,948.8 NO. BA 66 093 67 095 68 100 69 103 70 104 MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 313 KEMENTERIAN / LEMBAGA - Program Dukungan Manajemen - Program Kepemudaan - Program Keolahragaan KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) - Program Dukungan Manaj emen Program Pencegahan dan Penindakan Perkara - Korupsi DEW AN PERW AKILAN DAERAH (DPD) - Program Dukungan Manajemen Program Penyelenggaraan Lembaga Legislatif - dan Alat Kelengkapan KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA - Program Dukungan Manajemen - Program P enegakan Integritas Hakim BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB) - Program Dukungan Manajemen - Program Ketahanan Be ncana BADAN PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA (BP2MI) - Program Dukungan Manajemen - Program Penempatan dan Pelindungan PMI 2022 340.8 118.7 1,489.3 1,093.2 773.5 319.7 987.0 460.5 526.4 184.4 150.4 34.0 1,127.2 318 .8 808.4 320.8 200.5 120.4 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN/LEMBAGA 2022 71 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN 181.5 BARANG/ JASA PEMERINTAH (LKPP) - Program Dukungan Manajemen 111.0 - Program Pengadaan Barang/ Jasa Nasional 70.4 72 107 BADAN SAR NASIONAL 1,967.2 - Program Dukungan Manajemen 804.7 Program Pencarian dan Pertolongan p: tda - Kecelakaan dan Bencana 1, 162.5 73 108 KOMISI PENGAWASPERSAINGANUSAHA 99.7 (KPPU) - Program Dukungan Manajemen 86.5 - Program Pengawasan Persaingan Usaha 13.3 74 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 216.2 - Program Dukungan Manajemen 194 .4 Program Pengawasan Pe nye lenggaraan - Pelayanan Publik 21.8 75 111 BADAN NASIONAL PENGELOLAPERBATASAN 247.7 (BNPP) - Program Dukungan Manajemen 199.2 Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan - Kawasan Perbatasan 48.5 76 112 BADAN PENGUSAHAAN KAW ASAN 2,273.3 PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM (BPKPB BATAM) - Program Dukungan Manajemen 1, 021.4 - Program Pengembangan Kawasan Strategis 1,251.9 jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 77 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME (BNPT) - Program Dukungan Manajemen - Program Penanggulangan Terorisme 79 114 SEKRETARIAT KABINET - Program Dukungan Manajemen Program Pe nye lenggaraan Layanan kepada - Presiden dan Wakil Presiden 80 115 BADAN PENGAW AS PEMILIHAN UMUM - Program Dukungan Manajemen Program Penyelenggaraan Pemilu dalam Proses - Konsolidasi Demokrasi 81 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA - Program Dukungan Manajemen - Program Penyiaran Publik 82 117 TELEVISI REPUBLIK INDONESIA - Program Dukungan Manajemen - Program Penyiaran Publik 83 118 BADAN PENGUSAHAAN KAW ASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS SABANG (BPKPB SABANG) 2022 453.9 149 .8 304.0 326.3 288.9 37.5 1,982.9 1,203.9 779.0 1,041.9 911.7 130.2 1,470.8 789.2 681.5 77 .5 41.7 - Program Dukungan Manajemen jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NO. BA KEMENTERIAN / LEMBAGA 2022 - Program Pengembangan Kawasan Strategis 35 .8 84 119 BADAN KEAMANAN LAUT 423.6 - Program Dukungan Manajemen 164.7 Program Keamanan dan Keselamatan di Wilayah Perairan Indonesia dan Wilayah - Yurisdiksi Indonesia 258. 9 85 120 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG 260.9 KEMARITIMAN DAN INVESTASI - Program Dukungan Manajemen 173. 3 - Program Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan 87 .6 86 122 BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA 193.9 - Program Dukungan Manajemen 126 .1 - Program Pembinaan Ideologi Pancasila 67.8 87 123 LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN 152.6 KORBAN - Program Dukungan Manajemen 51.1 - Program Penegakan dan Pelayanan Hukum 101.5 VIII. ISU STRATEGIS VIII.1. Perce pa.tan Ketahanan Pangan Ketahanan pangan adalah kondisi ketika setiap orang sepanjang waktu, baik secara fisik maupun ekonomi, memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman , dan bergizi untuk memenuhi ke butuhan gizi sehari-hari sesuai pilihannya (FAO, 1996). Definisi ke tahanan pangan sendiri mencakup empat dimensi yaitu ketersediaan secara fisik, keterjangkauan , penggunaan , se rta stabilitas ketersediaan , akses , dan penggunaan . Ketahanan pangan FAO telah diadopsi di dalam Undang- Undang Pangan Nomor 7 Tahun 1996 yang ke mudian diulnh me njadi ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 di mana penyelenggaraan pangan dilakukan berdasarkan kedaulatan pangan , kemandirian pangan, dan ketahanan pangan . Kedaulatan pangan adalah hak negara dan oo.ngsa yang secara mandiri menentukan ke bijakan pangan yang menjamin hak atas pangan oo.gi rakyat dan yang memberikan hak oo.gi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan oo.gi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, oo.ik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat , untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan . Indonesia perlu mempersiapkan pemenuhan kebutuhan pangan yang terus meningkat dengan pola konsumsi yang kian beragam. Pada tahun 2050, penduduk Indonesia diperkirakan mele bihi 320 juta orang , di mana 234 juta di antaranya akan tinggal di daerah perkotaan (UNDP, 2018). Pola konsumsi penduduk Indonesia juga mulai bergeser dari beras dan makanan pokok menjadi makananjadi (SMERU & WFP, 2020) . Peruoo.han iklim diperkirakan akan berdampak negatif pada produktivitas hasil panen, dalam kasus ternak efek peruoo.han iklim dimanifestasikan terutama melalui perubahan ketersediaan dan harga tanaman pakan. Peruoo.han iklim secara umum diperkirakan akan memoo.wa dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas pertanian di seluruh dunia. Dampak negatif dari peruoo.han iklim ini diperkirakan mulai pada tahun 2030, dan akan menjadi le bih signifikan pada tahun 2050. Konsumen Indonesia memoo.yar harga yang lebih mahal untuk mendapatkan oo.han pangan pokok dan kaya nutrisi (World Bank, 2020) . Bahan pangan di Jakarta 94 persen le bih mahal daripada oo.han pangan serupa di New Delhi, India. Kesenjangan harga terse but oo.hkan lebih besar untuk beberapa buah dan sayuran. Harga buah dan sayuranjauh le bih tinggi di 1 uar J a wa te ru tama di wilayah Indonesia Timur. Se lain itu, bila melihat insiden kerawanan pangan menurut desil konsumsi, terlihat oo.hwa konsumen perkotaan pada desil rendah lebih rentan terhadap kerawanan pangan . Terdapat sekitar 89,7 persen konsumen perkotaan pada desil 1-4 yang rentan terhadap kerawanan pangan , sementara sekitar 80,9 persen konsumen pedesaan pada desil 1-4 yang rentan terhadap kerawanan pangan (Susenas, 2020). Berdasarkan beberapa hal di atas, terdapat beberapa strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia , antara lain: (i) meningkatkan pasokan oo.han pangan yang beragam dan bergizi, se oo.gai tanggapan atas perubahan ke butuhan dan permintaan; (ii) memastikan masyarakat memiliki akses terhadap bahan ' jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA pangan dengan nutrisi yang memadai, tidak hanya mencukupi secara kalori; (iii) menurunkan harga pangan melalui liberalisasiperdagangan, pasar yang terintegrasi, dan peningkatan kinerja sektor logistik; (iv) memastikan keamanan dan kualitas pangan; (v) memastikan sistem pangan yang lebih tangguh terhadapguncangan iklim; dan (vi) memberi perhatian khusus terhadap penguatan ketahanan pangan penduduk desil bawah. Ketahanan pangan selama ini le bih didekati dari sisi pasokan (supply), dan sering diartikan dengan swasembada pangan yang sering diterapkan melalui dukungan ke bijakan dan anggaran untuk komoditas strategis terutama beras. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai instrumen kebijakan terutama subsidi input dan output, intervensi harga, dan pembatasan impor. Sebagian besar kebijakan terseh.lt dilaksanakan melalui BUMN dan intervensi pertanian selama ini didukung oleh ke bijakan perdagangan dan pasar. Walaupun ke bijakan ketahanan pangan sudah diimplementasikan, tetapi saat ini masih terdapat beberapa tantangan yang masih harus diatasi, antara lain : (i) harga domestik jauh lebih tinggi dari harga internasional; (ii) produktivitas dan daya saing tanaman pangan belum optimal; (iii) praktik-praktik intensif penggunaan pupuk, air, dan input lainnya yang mengakibatkan semakin tingginya biaya lingkungan ; dan (iv) diversifikasi pangan dan penciptaan nilai tambah produk pertanian yang belum optimal. Peningkatan ketahanan pangan memerlukan eksplorasi dan perubahan arah ke bijakan, antara lain: (i) pengalihan fokus menjadi keterjangkauan dan kecukupan gizi daripada terfokus pada ketersediaan (fisik) pangan, (ii) reorientasi dukungan publik untuk peningkatan produktivitas dan pendapatan petani daripada output tanaman tertentu , (iii) peningkatan diversifikasi pangan dan kualitas gizi, (iv) fasilitasi perdagangan dan persaingan untuk dapat menurunkan harga pangan , dan (v) memperkuat manajemen risiko dan mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang cerdas iklim serta sistem pangan berkelanjutan. Perubahan arah ke bijakan untuk peningkatan ke tahanan pangan terse but dapat diimplementasikan antara lain melalui reformasi subsidi pupuk, peningkatan sistem pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, peningkatan efektivitas program lumbung pangan (food estate) serta peningkatan kualitas dan efektivitas belanja publik untuk program ke tahanan pangan. Reformasi subsidi pupuk dilakukan melalui penyusunan strategi bertahap untuk reformulasi dan komunikasi ke bijakan subsidi pertanian mencakup pengalihan kepada subsidi langsung kepada petani, penggunaan Kartu Tani, peningkatan ketepatan sasaran melalui integrasi kependudukan dan pertanian (contoh: e -RDKK, Nomor Induk Kependudukan/NIK dan Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian/ SIMLUHTAN), serta meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan. jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Pemerintah melakukan peningkatan sistem pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan antara lain melalui upaya pencegahan peneoongan dan pemookaran hutan. Selain itu Pemerintah juga mendorong restorasi lahan gambut, perlindungan hutan dan pengelolaan air; pengendalian aktivitas pemookaran hutan; dan promosi praktek pertanian berkelanjutan. Peningkatan efektivitas program lumbung pangan (food estate) dilakukan de ngan me masukan best practice pe ngalaman se be 1 umnya dan dunia internasional. Pendekatan program lumbung pangan didorong oleh pasar (market-driven) dan mengatasi ke buntuan rantai nilai ( value- chai.n), peliootan masyarakat setempat, peningkatan koordinasi antar institusi karena oonyaknya institusi yang terlioot dalam program lumbung pangan, mendorong partisipasi swasta untuk memobilisasi pembiayaan dan keahlian teknis, serta peningkatan mekanisme pemantauan dan evaluasi yang efektif. Perooikan kualitas dan efektivitas belanja publik untuk meningkatkan ketahanan pangan dilakukan dengan meningkatkan keselarasan antara perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan. Untuk memperooiki dampak belanja ketahanan pangan, belanja disesuaikan dengan tujuan strategis dan berfokus pada dampak/hasil melalui indikator kinerja anggaran yang dapat terukur. Saat ini sedang dilakukan perooikan ke bijakan terkait importasi produk pangan strategis dengan meningkatkan akurasi data produksi pangan nasional dan alokasi impor dengan menggunakan Neraca Komoditas pada Sistem Indonesia National Single Windows (SNSW). Peningkatan ketahanan pangan menciptakan kondisi agar setiap individu memiliki akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi setiap waktu . Perooikan kebijakan yang berkesinambungan diperlukan untuk memecahkan tantangan akses terhadapdiet bergiz i masyarakat. Tujuan , instrumen, dan cakupan ke bijakan perlu direformulasikan agar sejalan dengan konsep ketahanan pangan. Program ketahanan pangan memerlukan diversifikasi produk pangan, pengemoongan rantai nilai, serta ke bijakan integrasi perdagangan serta pasar kompetitifharus terus dikemoongkan . Pemerintah juga harus terus mendorong sistem pengelolaan pangan yang berkelanjutan terhadap lingkungan dan mendorong peningkatan efektivitas belanja pemerintah yang terukur dan memiliki dampak le bih luas terhadap ketahanan pangan . VIIl.2. Urgensi Pembiayaan Perumahan Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan ootin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang ooik dan sehat , seoogaimana diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian khusus dalam pemenuhan ke butuhan atas tempat tinggal yang layak dan terjangkau, khususnya oogi MBR . Upaya untuk pemenuhan kebutuhan akan tempat tinggal yang layak masih dihadapkan pada berbagai kendala seperti : (i) kebutuha 1 jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA tempat tinggal meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi. Pada tahun 2020 masih terdapat 6,9 juta rumah tangga yang belum memiliki tinggal tinggal/hunian; (ii) transisi demografi y ang mengarah ke perkotaan. Pada tahun 2020 sebesar 57 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan dan diperkirakan akan terus meningkat sehingga pada tahun 2045 mencapai 73 persen; (iii) pembiayaan perumahan yang belum optimal. Terjadi mismatch maturity karena pembiayaan peroo.nkan bersumber dari dana jangka pendek sedangkan kebutuhan pembiayaan perumahan untuk jangka panjang; dan (iv) sebesar 70 pe rse n ( de sil 1- 7) rumah tangga pe nghasilannya masih be rada di oo. wah oo.tas MBR (Rp8 juta). Dengan penghasilan terse but, kesempatan untuk memiliki hunian menjadi semakin tidak terjangkau. Sektor perumahan mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis tersebut tercermin dari peran terhadap perekonomian yang memiliki efek berantai dan menyerap tenaga kerja yangbesar. Sektorperumahan berpotensi menamoo.h oertumbuh a n PDB sebesar 0,6 persen - 1,4 persen. Set i ap input di sektor perumahan, memiliki dami: nk i: nda hampir seluruh sektor perekonomian (berdamµtk pada 174 se ktor dari total 185 se ktor) . Dari sisi pe nye rapan te naga kerja, sektor perumahan mampu menyerap tenaga kerja seoo.nyak 4 , 23 juta orang . Ke berhasilan sektor perumahan khususnya dalam menyediakan tempat tinggal oo.gi MBR tergantung dari rantai pasok perumahan yang terdiri dari sisi penawaran dan permintaan . Dari sisi supply antara lain tanah yang matang, proses perizinan, oo.han oo.ngunan, dan tahap pemoo.ngunan perumahan. Isu strategis dalam supply chai,n sisi penawaran adalah ketersediaan lahan terjangkau dan aksesibilitas lokasi serta ketersediaan infrastruktur di antaranya pencadangan tanah melalui land banking, pemecahan sertifikat dan penerbitan sertifikat. Sementaraitu, isu dalam rantai pasok pemoo.ngunan perumahan antara lain margin memadai, subsidi silang melalui lingkungan hunian berimoo.ng (LHB), tersedianya pembiayaan kredit konstruksi, penentuan spek teknis pemoo.ngunan rumah layak huni, serta insentif PPN dan BPHTB PPh final. Sementaraitu, dari sisi permintaan terdiri dari pembiayaan primer dan pembiayaan sekunder perumahan. Isu strategis dalam supply chai,n sisi permintaan pembiayaan primer terdiri dari ketersediaan pasokan KPR, kemudahan akses kredit, keterjangkauan angsuran, dan ke berlanjutan pasokan kredit antara lain Loan to Value (LTV) dan Bobot Risiko , KPR FLPP dan SSB, Bantuan Uang Muka, asuransi kredit, skema sewa - beli, kredit mikro perumahan, dan pemberdayaan komunitas. Pembiayaan sekunder perumahan ditujukan untuk menjawabpersoalan kebutuhan ketersediaan danajangka panjang yang murah, kemudahan dan frekuensi akses pendanaan, dan ke berlanjutan pasokan dana, dapat dilakukan pemberian pinjaman untuk pokok kredit, sekuritisasi aset keuangan secara berkelanjutan, serta penjaminan dalam rangka. sekuritisasi aset keuangan. Pembiayaan perumahan merupakan salah satu isu yang sangat kritikal dalam permasalahan perumahan di Indonesia. Di banding ne !'i'ffi ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA lain p:
.sar mortgage Indonesia masih jauh tertinggal, baru mencap:
.i 3 persen dari PDB. Sementara itu, India dan Meksiko telah mencap:
.i 10 persen, bahkan Malaysia mampu mencap:
.i 35 persen dari PDB. Walaupun banyak bank di Indonesia yang menawarkan produk KPR, namun p:
.da umumnya berbiaya tinggi karena tidak didukung oleh dana jangka p:
.njang. Pembiayaan yang terbatas menjadi kendala utama, baik dari sisi penawaran dan permintaan dalam penyediaan perumahan. Secara umum, permasalahan dalam pembiayaan perumahan meliputi: (i) Keterjangkauan (Affordability), Tingkat keterjangkauan MBR untuk memenuhi kebutuhan rumah masih rendah, baik membeli dari pengembang, membangun secara swadya maupun meningkatkan kualitas rumah; (ii) Ketersediaan (Aooi.lability), terjadi ketidakselarasan antara persediaan dan permintaan perumahan; (iii) Aksesibilitas (Accessibility), akses masyarakat Indonesia khususnya MBR kep:
.da pembiayaan perumahan masih menemui berbagai kendala di mana 60 persen tenaga kerja Indonesia berstatus pekerja mandiri; dan (iv) Keberlanjutan (Sustai.nability), Sumber dana pembiayaan perumahan masih bersifatjangka pendek sehingga tidak dap:
.t berkelanjutan untuk membiayai KPR yang bersifatjangka p:
.njang. Dinamika pembiayaan perumahan di Indonesia mengalami perjalanan yang p:
.njang. Menyadari kendala keterbatasan sumber dana pembiayaan perbankan, Pemerintah Indonesia p:
.da tahun 1974 menunjuk Bank BTN sebagai bank yang berfokus untuk membiayai pembangunan perumahan. Bank BTN memiliki portofolio pembiayaan perumahan hingga mencap:
.i 85 persen. Sementara itu, bank lain terkendalaregulasidengan batas maksimal hanya samp:
.i 20 persen. Pemerintah secara terus menerus telah memberikan dukungan khususnya bagi MBR untuk memenuhi ketersediaan temp:
.t tinggal yang layak , baik dari sisi perp:
.jakan maupun berbagai kebijakan lain yang mendukung MBR untuk memiliki temp:
.t tinggal. Dari sisi perp:
.jakan, Pemerintah melalui PMK 81/PMK.10/2019 telah memberikan insentif perp:
.jakan dengan pembebasan PPN dan PPh 1 persen untuk rumah sederhanadan sangat sederhana, untukpembelian rumah pertama bagi MBR. Berbagai kebijakan yang diluncurkan pemerintah untuk mendukung MBR memiliki temp:
.t tinggal se bagai berikut : (i) FLPP, dengan sasaran MBR dengan penghasilan di bawah Rp8 juta, suku bunga 5 persen dengan tenor mencap:
.i 20 tahun; (ii) SSB, MBR hanya me nanggung 5 pe rse n dari suku bunga p:
.sar, se lisihnya di tanggung oleh Pemerintah; (iii) SBUM, selain menanggung bunga yang rendah (5 persen), program FLPP dan SSB dilengkapi bantuan uang muka sebesar Rp4 juta, khusus Papua dan Papua Barat bantuan mencap:
.i Rpl0 juta; (iv) Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), pemberian uang muka maksimal se besar Rp40 juta untuk pemilikan dan pembangunan rumah; (v) Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), bantuan sebesar Rpl 7,5 juta - Rp: 35 juta untuk membangun dan renovasi rumah bagi MBR yang telah memiliki tanah/kondisi rumah tidak layak huni; dan (vi) Rumah Susun (Rusun) dan Rumah Khusus , lnntuan Rusun untuk MBR diusulkan oleh Pemda/Kementerian dan ~ jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ditetapkan oleh Menteri PUPR, sementara rumah khusus diperuntukkan dalam memenuhi kebutuhan khusus (daerah 3T dan pasca bencana) . Selama tahun 2015 - 2020, dukungan Pemerintah untuk perumahan mencapai Rp108,3 triliun dan telah menghasilkan 1,2 juta unit rumah oo.ru oo.gi MBR. Untuk menghimpun dan menyediakan danamurahjangka panjang dalam menunjang pembiayaan perumahan, telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 4 tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Masyarakat Indonesia yang bekerja bergotong royong melakukan simpanan secara periodik dalam jangka panjang untuk pembiayaan perumahan dan/atau dikemoo.likan berikut hasilnya setelah kepesertaan berakhir. Dengan adanya penempatan dana jangka panjang pada Tapera, maka mismatch pembiayaan perumahan diharapkan dapat diatasi. Program Pemerintah dalam mendukung perumahan secara gradual diintegrasikan ke dalam Badan Pengelola Tapera. Dengan integrasi ini diharapkan pembiayaan perumahan akan menjadi lebih murah , mudah, dan efektif. Tahun 2022 menjadi momentum awal transisi FLPP menuju BP Tapera, meliputi pengalihan dana FLPP, SDM hingga aset BLU Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP). Dengan adanya transisi tersebut, diharapkan penyaluran program perumahan terjangkau oo.gi MBR dapat semakin efektif serta be ban fiskalnya semakin kecil. Adapun langkah kebijakan perumahan untuk tahun 2022 adalah se oo.gai berikut:
Melanjutkan integrasi program perumahan secara gradual ke dalam Badan Pengelola Tapera .
Mendorong penguatan database MBR agar penyaluran program perumahan le bih terukur dan tepat sasaran.
Komitmen memenuhi alokasi anggaran subsidi bunga di tahun 2022 atas kredityang telah disalurkan pada tahun-tahun sebelumn y a. VIII.3. Pajak Karbon Carbon tax merupakan salah satuinstrumen carbonpricing berm.sis non pasar (nilai ekonomi karbon/NEK) . Carbon Tax di Indonesia sejauh ini diistilahkan dengan pungutan atas karbon. Hal terse but dikarenakan carbon tax dapat memiliki bentuk yang beragam baik perpajakan maupun non perpajakan. Istilah pajak karbon juga belum dikenal dalam regulasi di Indonesia. Untuk itu, dalam penerapan carbon tax, Pemerintah memiliki dua alternatif. Pertama yaitu menggunakan instrumen yang telah ada saat ini di tingkat pusat seperti Cukai , PPh, PPN, PPnBM, atau PNBP, dan di tingkat daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Kedua , dengan memunculkan instrumen oo.ru, yaitu pajak karbon, namun perlu didukung dengan revisi Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). Untuk objeknya, carbon tax dapat dikenakan atas emisi yang dihasilkan oleh aktivitas ekonomi, ataupun dikenakan atas objek sumber emisi . Pada banyak negara, carbon tax dikenakan pada oo.han oo.kar fosil dengan melihat JX)tensi emisi yang dapat ditimbulkan oleh jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA penggunaannya. Negara yang menerapkannya di antaranya adalah Jei: nng, Singapura, Perancis, dan Chile. Ren tang tarif yang dikenakan berkisar antara USD3 hingga USD49 per ton CO2e. Adapun sektoryang dikenai carbon tax ini cukup beragam untuk masing-masing negara, mulai dari industri, pembangkit, transportasi, maupun bangunan. Tidak berbeda dengan praktik i: nda negara lain, oqjek potensial yang dai: nt dikenakan carbon tax di Indonesia adalah bahan bakar fosil dan emisi yang dikeluarkan oleh i: nbrik ataupun kendaraan bermotor. Dengan penggunaan yang dominan, maka bahan bakar yang dai: nt dikenakan diutamakan yang memiliki kandungan karbon tinggi seperti batubara, solar , dan bensin. Untuk pengenaan emisi atas kegiatan ekonomi, pemerintah dai: nt berfokus i: nda sektor i: ndat karbon seperti industri pulp and paper, industri semen , pembangkit listrik, dan petrokimia. Pe ngenaan carbon tax memiliki berbagai kemanfaatan, yaitu pengurangan emisi gas rumah kaca dari sumber emisi dan pendai: ntan negara yang diperoleh dai: nt digunakan untuk menambah dana pembangunan, investasi ramah lingkungan , serta dukungan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan . Di sisi lain , penerai: nn carbon tax juga dai: nt menimbulkan biaya i: nda sejumlah pihak. Untuk itu , dalam penerai: nn carbon tax perlu dipertimbangkan pengenaan i: nda sisi permintaan yang le bih preferable dibandingkan dengan pendekatan dari sisi penawaran. Ke bijakan penyerta berui: n penguatan daya beli masyarakatjuga dai: nt mengurangi resistensi dan dami: nk yang tidak diharapkan . VIII.4. Penyediaan Konsesi dan Insentif untuk Mendorong Partis ii: nsi Ekonomi Penyandang Disabilitas Diberlakukannya Undang - Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas , menyusul ratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD) i: nda 10 November 2011, merui: nkan tonggak penting bagi pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia. Undang - undang 1n1 sangat berbeda dari perspektif se belumnya (Undang-Undang Nomor 4 tahun 1997 ten tang Penyandang Cacat), yang memandang disabilitas sebagai gangguan dan menggunakan pendekatan medis dan belas kasihan untuk pembuatan kebijakan terkait disabilitas. Undang-undang ini lebih menekankan ui: nya pemberdayaan disabilitas yang berbasis Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam undang - undang ini, disabilitas didefinisikan sebagai keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/ a tau sensorikdalamjangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dai: nt mengalami hambatan dan kesulitan untuk beri: nrtisii: nsi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Sui: ns) 2015, hampir 1 dari 10 orang (sekitar 8,6 persen) penduduk Indonesia memiliki satu jenis disabilitas. Seki tar 2, 1 persen di antaranya menyandang status penyandang disabilitas sedang hingga berat. Berdasarkan kelompok umur, prevalensi disabilitas tertinggi terdai: nt i: nda kelompok umur di atas 60 tahun (sekitar 44,4 persen). jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Penyandang disabilitas mengalami tantangan untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian dan bermasyarakat, termasuk dalam aspek pendidikan dan ketenagakerjaan. Berdasarkan data Susenas Maret 2019, terdapat 69 persen penyandang disabilitas yang tidak mengenyam pendidikan atau hanya menyelesaikan pendidikan dasar. Proporsi ini le bih besar pada kelompok penyandang disabilitas yang derajat keparahannya be rat, yaitu mencapai 75 persen. Dengan kata lain, 3 dari 4 orang penyandang disabilitas be rat tidak mengenyam pendidikan a tau hanya menyelesaikan pendidikan dasar. Di sektor ketenagakerjaan, hanya 44,4 persen penyandang disabilitas berada dalam angkatan kerja, dibandingkan dengan 69,8 persen penduduk non disabilitas. Penyandang disabilitas yang bekerja biasanya berpenghasilan le bih rendah dibandingkan pekerjayang bukan penyandang disabilitas . Kondisi disabilitas juga mempengaruhi kehidupan anggota rumah tangga lainnya, salah satunya karena tanggung jawab pengasuhan. Sebesar 43 ,4 persen anggota lain dalam rumah tangga dengan penyandang disabilitas berat berada di luar angkatan kerja, dua kali lipat dibandingkan rumah tangga tan pa anggota dengan disabilitas (20,9 persen). Berbagai hambatan pada pendidikan dan ketenagakerjaan dise babkan penyandang disabilitas memerlukan biaya yang le bih tinggi jika dibandingkan non penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas harus menanggung biaya tambahan, baik langsung maupun tidak langsung, an tar a lain ke butuhan layanan ke se ha tan dan ala t ban tu yang le bih intensif , ke butuhan khusus untuk transportasi dan mobilitas, hingga hilangnya kesempatan kerja karena tingkat pendidikan yang lebih rendah . Estimasiyang dilakukan Prospera dan BKF (2021) dengan menggunakan Susenas 2019, menemukan bahwa rumah tangga paling miskin dengan anggota penyandang disabilitas berat menanggung hingga 20 persen biaya tambahan untuk memenuhi keperluan dasar. Biaya tambahan tersebut bergantung pada tingkat keparahan disabilitas, semakin be rat kondisi disabilitas maka biaya tambahan juga akan se makin be sar. Indonesia telah membangun sistem perlinsos yang kokoh untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan termasuk bagi penyandang disabilitas. Beberapa program perlinsos telah dirasakan manfaatnya oleh penyandang disabilitas antara lain PKH, bantuan iuran JKN, Kartu Sembako, dan ASPDB. Namun demikian, sistem perlinsos yang ada belum memasukan mekanisme pemberian konsesi dan insentif sebagai kompensasi atas biaya tambahan yang ditanggung penyandang disabilitas. Pasal 114 dan 116 dalam Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2016 juga mengamanatkan pemerintah pusat dan daerah untuk menyediakan serta mendorong pihak swasta untuk menyediakan konsesi dan insentif bagi penyandang disabilitas . Pemberian konsesi dan insentif terse but perlu diliihat se bagai bagian dari paket perlinsos sepanjang siklus kehidupan (life-cycle). jdih.kemenkeu.go.id MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Secara definisi, konsesi merupakan bentuk potongan biaya bagi penyandang disabilitas dalam mengakses berbagai layanan . Konsesi dapat mencakup akses ke alat bantu yang terjangkau dan potongan harga untuk pendidikan , kesehatan, transportasi, dan biaya utilitas (listrik dan air). Konsesi dapat diberikan bersamaan dengan bantuan sosial dalam bentuk tunai maupun pemberian akses terhadap layanan tertentu terutama bagi penyandang disabilitas yang miskin dan rentan. Sementara itu, insentif diberikan untuk sektor swasta yang turut memberikan konsesi atau dukungan bagi penyandang disabilitas. Pemberian konsesi dan insentif diharapkan dapat menutupi biaya tambahan penyandang disabilitas dan membuat ha.rang dan jasa yang dibutuhkan le bih terjangkau sehingga dapat meningkatkan partisipasi ekonomi penyandang disabilitas. Hal ini pada akhirnyajuga akan akan mendorong produktivitas perekonomian Indonesia. Estimasi yang dilakukan oleh Global, Partnership for Assistive Technology (2020) menunjukkan bahwa le bih dari USD 10 triliun manfaat ekonomi akan diperoleh dalam 55 tahun dari investasi sebesar USD700 miliar untuk mempermudah akses terhadap 4 jenis alat bantu (alat bantu dengar, prostesis, kacamata, dan kursi roda) kepada le bih dari 1 miliar penyandang disabilitas di negara - negara berkembang . Hal ini berarti bahwa setiap USDl yang dibelanjakan akan menghasilkan imbal hasil sekitar USD9. Sebagai basis dari perencanaan dan penyasaran kebijakan konsesi dan insentif, pendataan dan identifikasi penyandang disabilitas perlu diupayakan. Se lain penyandang disabilitas dalam rumah tangga miskin dan rentan yang terdata pada DTKS, Kemensosjuga sedang membangun basis data nasional disabilitas melalui Sistem Informasi Penyandang Disabilitas (SIMPD). Kemensos secara paralel juga mengedarkan kartu disabilitas sebagai penanda untuk mengakses berbagai layanan khusus penyandang disabilitas, termasuk konsesi dan insentif yang nantinya akan diterapkan. Se lain diharapkan saling terintegrasi, kedua basis data ini juga di masa depan perlu terintegrasi dengan data kependudukan untuk memperluas cakupan penerima manfaat. Hal lain yang perlu diupayakan adalah penggunaan mekanisme identifikasidisabilitas yang mencakup informasi tentang jenis dan tingkat keparahan disabilitas serta dukungan yang dibutuhkan sehingga basis data dapat digunakan se bagai landasan ke bijakan afirmatif bagi penyandang disabilitas . VIII.5. Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 - 2021 Penyebaran COVID-19 mengharuskan Pemerintah untuk membatasi mobilitas penduduk dan aktivitas perekonomian. Pembatasan terse but membuat perekonomian nasional mengalami great, shock karena roda perekonomian harus berhenti seketika . Untuk itu, Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan penanganan komprehensif melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai langkah dari extraordinary policy. Pemerintah telah mengantisipasi sekaligus menjalankan kebijakan extraordinary terutama dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat, mendukung konsumsi masyarakat , serta menjaga daya tahan dunia usaha. Pemerintah meyakini bahwa jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA perekonomian tidak akan pulih jika COVID-19 tidak tertangani secara oo.ik. Respons kebijakan yang ditempuh pemerintah di masa pandemi telah terstruktur dan sistematis melalui penahapan yang jelas yaitu extraordinary policy, reopening policy, recovery dan reform policy, serta dilanjutkan langkah konsolidasi fiskal secara bertahap untuk keberlanjutan ekonomi dan fiskaljangka menengah-panjang. Ke bijakan fiskal yang komprehensif terlihat dari intervensi pada beroo.gai klaster kebijakan, yaitu pada bidang kesehatan , perlindungan sosial, dukungan terhadap pemerintah daerah, serta dukungan pada dunia usaha (korporasi dan UMKM). PEN 2020 telah terealisasi sebesar Rp571 ,9 triliun atau 82,26 persen dari pagu Rµ595,2 triliun. Secara lebih rinci, realisasi sementaradari masing - masingklasteryaitu: • Klaster Kesehatan mencapai Rµ52, 7 triliun yang ditujukan untuk pemberian insentif dan santunan kematian, insentif perpajakan bidang kesehatan, oo.ntuan iuranJKN PesertaBukan Penerima Upah (PBPU) Ke las III, serta terutama untuk belanja intervensi penanganan COVID-19 (APD, alat kesehatan, biaya klaim perawatan, dan program vaksinasi); • KlasterPerlindungan Sosial sebesarRp215,6 triliunyangditujukan se oo.gai dukungan daya beli untuk menekan laju peningkatan kemiskinan serta ketimpangan dengan beroo.gai oo.ntuan antara lain PKH, Kartu Semoo.ko, Bantuan Sosial Tunai, serta Bantuan Subsidi Upah; • Klaster Sektoral K/L dan Pemerintah Daerah sebesar Rµ55,2 triliun yang ditujukan untuk dukungan pemda serta K/L dalam proses pemulihan ekonomi, termasukdukungan pariwisata, program padat karya , DID Pemulihan Ekonomi, Cadangan DAK Fisik, pemberian pinjaman daerah serta program ketahanan pangan atau Food Estate; • Klaster Dukungan UMKM se besar Rpl 12,3 triliun untuk menopang permodalan dan cashflow UMKM agar mampu bertahan dan dapat melakukan jump start pada masa pemulihan ekonomi . Salah satu program yang merupakan inovasi pada klaster ini adalah Bantuan Produktif untuk U saha Mikro (BPUM) yang merupakan oo.ntuan uang tunai sebesarRp2,4 juta untuk usaha mi kro ; • Klaster Pembiayaan Korporasi sebesar Rµ50,7 triliun digunakan seoo.gai dukungan korporasi melalui BUMN dan penjaminan kredit modal ke rj a; • Klaster Insentif Usaha se besar Rp55,4 triliun digunakan antara lain seoo.gai insentif perpajakan untuk menjaga keberlangsungan dunia usaha serta daya beli masyarakat (PPh 21 DTP) . Berdasarkan beroo.gai studi evaluatifyang dilakukan, program PEN terbukti secara efektif mampu menjadi oo.ntalan oo.gi da ya beli masyarakat serta keuangan dunia usaha. Pada sisi dunia usaha, survei yang dilakukan LPEM dan LD UI menunjukkan intervensi PEN membuat mayoritas responden dapat bertahan (tidakmengalami penurunan omz.et jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA dan keuntungan), namun sosialisasi terkait rendahnya literasi program PEN masih perlu ditingkatkan. Khusus untuk program BPUM, survei yang dilakukan Kemenkop UKM dan TNP2K menunjukan bahwa mayoritas penerima BPUM tidak memiliki cadangan kas lebih dari 10 hari a tau bisa dikatakan program BPUM sudah tepat se bagai cash buffer pada usaha mikro. Pada sisi perlindungan sosial, survei Dampak Sosio- Ekonomi yang dilakukan UNICEF, Prospera, SMERU, dan UNDP menemukan bahwa 85 persen responden menerima sekurangnya satu program bantuan dengan cakupan terbesar adalah BLT Desa sebesar 17,6 persen. Hal ini menunjukan cakupan bantuan pemerintah sudah menyentuh mayoritas dari masyarakat Indonesia . Memasuki tahun 2021, Pemerintah tetapmengarahkanPEN untuk penanganan pandemi COVID-19, khususnya program vaksinasi serta persiapan jump-start pada sisi perekonomian. PEN tahun 2021 juga difokuskan pada penciptaan lapangan kerja, sedangkan program perlinsos tetap dilakukan khususnya untuk ke butuhan dasar. Insentif juga tetap diberikan pada dunia usaha, baik dari sisi belanja berupa subsidi bunga KUR serta Non-KUR dan Subsidi IJP, pembiayaan dalam bentuk PMN, serta berbagai insentifperpajakan . Alokasi anggaran PEN tahun 2021 mencapai Rp699,4 triliun yang terbagi ke dalam 5 klaster, yaitu: (i) klaster kesehatan se besar Rpl 76 ,3 triliun antara lain digunakan untuk program vaksinasi, insentiftenaga kesehatan, kegiatan Testing dan Traci.ng, dan biaya perawatan; (ii) klaster perlindungan sosial se besar Rp157,4 triliun antara lain digunakan untuk program Kartu Sembako, PKH, Bansos Tunai, dan BLT Desa; (iii) klaster program prioritas se besar Rp122,4 triliun antara lain digunakan untuk padat karya K/L, ketahanan pangan, ICT, dan pariwisata; (iv) klaster dukungan UMKM dan korporasi se besar Rp184,8 triliun antara lain digunakan untuk subsidi bunga UMKM, Subsidi IJP, BPUM, dan PMN BUMN; serta (v) klaster insentifusaha sebesar Rp58,5 triliun antara lain digunakan untuk pengurangan angsuran PPh 25, pembebasan PPh 22 impor, PPh 21 DTP, PPnBM DTP Kendaraan Bermotor, dan PPn DTP Perumahan . Alokasi pada sisi kesehatan meningkat 181,31 persenjika dibandingkan realisasi sementara klaster kesehatan PEN 2020. Peningkatan signifikan ini salah satunya untuk mendorong program vaksinasi agar herd immunity segera tercapai dan meningkatkan kepercayaan bagi pelaku ekonomi. VIIl.6. Persiapan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 Dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Group of 20 ( G20 Leaders ' Summi~ yang berlangsungpada tanggal 21-22 November 2020, para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan anggota G20 telah menetapkan peran Indonesia untuk menjalankan tugas sebagai Presidensi G20 tahun 2022, sementara India dan Brazil untuk tahun 2023 dan 2024. Krisis ekonomi global yang melanda kawasan Asia tahun 1997-1998 menjadi tonggak penting dimana negara-negara maju yang tergabung dalam Group of 7 (G7) mulai menyadari perlunya melibatkan peran negara berkembang dan emerging econorrues dalam penanganan 1su jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ekonomi dan keuangan global. Forum G20 secararesmi terl: Jentukpada bulan Deseml: Jer 1999 di Jerman, sebagai suatu mekanisme dialog informal di antara para Menteri Keuangan dan Gul: Jernur Bank Sentral negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi sistemik. Dengan latar 1: Jelakang tersebut , G7 kemudian tumbuh menjadi G20 dengan masuknya Argentina, Australia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Brasil , Tiongkok, India, Indonesia , Korea Selatan, Meksiko, Federasi Russia, Turki , dan Uni Eropa. Peran strategis G20 kembali muncul saat krisis keuangan global pada tahun 2008-2009 yang mendorong negara-negara G20 untuk meningkatkan tataran koordinasi antarnegara, dari semula setingkat Menteri Keuangan dan Gul: Jernur Bank Sentral menjadi setingkat Ke}'.Bla Negara/Kepala Pemerintahan. Melalui peningkatan tataran koordinasi ini, diharapkan kesepakatan dan komitmen terkait kebijakan ekonomi dan keuangan dapat diperkuat dengan komitmen politik. Peningkatan pertemuan Forum G20 juga diikuti dengan pertemuan sektoral tingkat menteri G20 lainnya dalam Sherpa Track. G20 merupakan forum yang 1: Jersifat tidak mengikat (non - binding ). Namun demikian, hasil pembahasan dalam pertemuan G20 akan menjadi referensi dan rujukan bagi negara-negara di dunia dalam merumuskan kebijakan nasionalnya. Peran strategisG20 sebagai forum internasional yang menjadi panduan ke bijakan ekonomi global, juga terefleksikan dengan kekuatan G20 yang merepresentasikan 85 persen perekonomian dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional , dan 66 persen populasi dunia. Dalam perkembangannya , kerjasama G20 telah menghasilkan sejumlah prakarsa dalam sistem ekonomi global diantaranya, (i) penanganan krisis ekonomi global tahun 1998, 2008, serta pandemi COVID-19; (ii) penguatan arsitektur keuangan global; (iii) peningkatan perdagangan internasional; (iv) penguatan ke bijakan perpajakan internasional seperti AEOI, BEPS, dan Digital Taxation; (iv) pengembangan infrastruktur; serta (v) penguatan global partnership dalammembantu negara 1: Jerkembang dan miskin, termasukpen ye diaan akses terhadap perlengkapan medis dan vaksin dalam penanganan pandemi COVID-19. Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 merupakan momentum untuk meningkatkan peran aktif Indonesia dalam kerjasama internasional dengan mendorong dan mengarahkan sejumlah agenda strategis internasional, termasuk mengangkat kepentingan nasional Indonesia dan kepentingan negara 1: Jerkembang dalam forum multilateral. Dalam persiapan pelaksanaan tugas Presidensi G20 tahun 2022, Pemerintah Indonesia telah dan akan melanjutkan proses koordinasi dalam penyiapan substansi dan logistik dengan melibatkan pemangku kepentingan dan mitra pembangunan terkait, baik domestik maupun internasional. Tahun 2022 merupakan periode krusial dalam proses pemulihan ekonomi global , di mana peran kepemimpinan G20 akan sangat dibutuhkan untuk membangun kembali kerjasama multilateral dalam jdih.kemenkeu.go.id MENTERIKEUANGAN REPUB!J ~~ QNESIA penanganan pandemi COVJD-19, serta mengakselerasi pe1nulihan ekonomi global secara bersama dan n1enjadi lebih kuat terhadap potensi krisis ekonon1i (shock) di masa mendatang . Kepemimpinan Indonesia dalam forum G20 diharapkan dapat menclorong kerjasama internasional dalan1 mewujudkan pertumbuhan ekonon1i global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif (strong, sustainable, balanced, and inclusive growth), dengan memberikan perhatian pada upaya-upaya peningkatan produktivitas, penguatan daya tahan dan stabilitas, serta pertu · mbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 diharapkan akan dilaksanakan melalui penyelenggaraan rangkaian perte1nuan secara ojfline dengan kehadiran delegasi di tingkat working group, Depuiy, Ministerial, dan Summit, sehingga mendukung proses pemulihan ekonomi domestik. MENTER.I KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI
Ibu Kota Negara
Relevan terhadap
Cukup ^jelas. I"AMPIRAN I UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG IBU KOTA NEGARA PETA DELINEASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL IBU KOTA NEGARA JOKO WIDODO Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Penrndang-undangan dan trasi Hukum, ttd Djaman LAMPIRAN II UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2022 TENTANG IBU KOTA NEGARA RENCANA INDUK IKN l-murmtilFri DAFTAR ISr................ DAFTAR GAMBAR...... DAFTAR TABEL.....,..,. BAB I PENDAHULUAN............... A. LATAR BELAKANG... B, TUJUAN DAN SASARAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK IKN..... C, RUANG LINGKUP...... C.l Ruang Lingkup Wilayah 1 I 4 5 6 6 7 8 9 9 Kawasan IKN (KIKN) Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) .................. C.2 Ruang Lingkup Substansi BAB II VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA.,.........,.,... A. VISI DANTUJUAN A. I Landasan Pembangunan IKN............ A.2 Visi dan T\rjuan Pembangunan IKN .............. B. PRINSIP INDIKATOR KINERJA UTAMA IKN............... B.1 Kerangka KPI IKN...... 8.2 Prinsip KPI IKN......... B.3 Target KPI IKN......... BAB III PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA A. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN,..,,..,.,.................. A. 1 Kota Hutan (Forest Citgl ........... A.2 Kota Spons (Sponge Cit91 ........... A.3 Kota Cerdas (Smart Citgl... B. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI................... I I 1 C C c 1 2 3 10 l1 t2 t3 l3 13 t4 15 16 16 t7 25 25 25 28 31 31 C. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN SOSIAL DAN SUMBER DAYA MANUSI4................. C.1 Prinsip Dasar Pembangunan Sosial C.2 Prinsip Dasar Pembangunan Sumber Daya Manusia........... C.2. I Kesehatan . .... ... ... ... .. C.2.2 Pendidikan .............. C.2.3 Ketenagakerjaan....... D. PRINSIP DASAR PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN PERTANAHAN D.1 Prinsip Dasar Penyediaan Tanah D.2 Prinsip Dasar Pengelolaan Pertanahan ................ E. PRINSIP DASAR PELINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP F. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F.1 Pembangunan Penrmahan dan Permukiman. F.2 Infrastruktur Persampahan............ F.3 Infrastruktur Pengelolaan Air Limbah......... F.4 Infrastruktur Air. .. ... .. . F.5 Pengembangan Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial............ F.6 Mobilitas dan Konektivitas . ... ... ... ... . F.6.1 Kota yang Terhubung ... F.6.2 Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan ........ F.6.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses .......... F.6.4 Kota yang Aktif dan Ramah Pejalan Kaki.................. F.6.5 Kota yang Efisien, Aman, dan Resilien........ F.6.6 Kota yang Siap Menghadapi Masa Depan ................. F.7 Infrastruktur Energi... F.8 Infrastruktur Teknologi, Informasi, dan Komunikasi............ G. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN SERTA PENYELENGGARAAN PUSAT PEMERINTAHAN .......,..,...., 36 36 40 40 42 44 46 46 48 49 50 50 53 53 54 55 58 59 62 65 68 70 75 76 78 80 G. 1 Pemindahan IKN dan Momentum Penerapan Smad Gouemance di IKN ... ... ... .. . ..... . ... 80 G.2 Asesmen Pemindahan Kementerian/Lembaga dan Aparatur Sipil Negara ke IKN . ... ... ... ... ... ... ... ... . 82 G.3 Kerangka Perencanaan Tahapan Pemindahan Aparatur Sipil Negara dan Unit Organisasi Kementerian/Lembaga ke IKN ..................83 G.4 Koridor Asesmen Unit Organisasi KementerianlLembaga yang Dipindahkan ke IKN............... ................83 G.5 Koridor Asesmen Aparatur Sipil Negara yang Dipindahkan ke IKN ..................84 H. PRINSIP DASAR PEMINDAHAN PERWAKILAN NEGARA ASING/ ORGANISASI INTERNASIONAL KE IKN ..................84 I. PRINSIP DASAR PERTAHANAN DAN KEAMANAN IBU KOTA NEGARA....... ...............86 I.1 Sistem Keamanan IKN............... .....................88 I.2 Tata Ruang Pertahanan IKN .............. .............98 BAB IV RENCANA PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA PENDANAAN IBU KOTA NEGARA....... ........................99 A. Penahapan Pembangunan IKN............ ...................99 A.1 Tahap 1: Rencana Pembangunan IKN tahun 2022-2024....116 A.2 Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2029 ....116 A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2030-2034.... I 18 A.4 Tahap 4: Rencana Pembangunan IKN tahun 2035-2039....1L9 A.5 Tahap 5: Rencana Pembangunan IKN tahun 2040-2045....12L B. Skema Pendanaan IKN .............. .....123 Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar 3-3 Gambar 3-4 Gambar 3-5 Peta Wilayah IKN dan Batas Kabupaten Eksisting...................8 Peta Cakupan Wilayah IKN............... ................10 Peta Batas Administrasi Eksisting Kawasan IKN. ... . ... ... . .. ... ... 1 1 Visi Ibu Kota Negara.. .................. 15 Tema Berdasarkan Prinsip KPI IKN .................. 16 Ringkasan Target KPL................. L7 Tujuan Sponge City di KIKN ........29 Realisasi Yisi SuperLrub Ekonomi Melalui Enam Klaster Ekonomi dan Dua Klaster Pemampu (enablefl ....................... 34 Tujuan dan Keluaran Utama Strategi Sosial .. ...... ... ... .......... .. 36 Frameuork Kota Sehat di IKN........... ................42 Ketentuan Peraturan Perundangan untuk Pengadaan Tanah.......... ..........47 Subjek yang Berhak Mendapat Ganti Rugi .......47 Objek Pengadaan Tanah.... ..........48 Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit untuk IKN........... 63 Kerangka Penerapan Smart Gouernance................................. 8 I Asesmen Skenario Kementerian/Lembaga .......82 Kerangka Perencanaan Tahapan Pemindahan Kementerian / Lembaga dan ASN ke IKN................................. 83 Konsep Smart Seanitg IKN.............. .................89 Peta Pembagian Wilayah.... ........ 100 Gambar 3-12 Gambar 4-1 Tabel 2-1 Tabel 3-1 Tabel 3-2 Tabel 4-1 Target KPI IKN Berdasarkan Kawasan .................. 18 Spesifikasi Rumah Dinas bagi Pejabat Negara, ASN, TNI, dan Polri ...... ..............52 Realokasi IKN Baru Bagi PNA dan OI ...................86 Rencana Penahapan Pemindahan dan Pembangunan IKN....... 1 02 I: TTili lllsl\rit[fllII|IlllN A. LIITAR BELAKANG Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasiona-l dan tata kelola pemerintahan. Pemindahan Ibu Kota Negara dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yatlu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi sentra-l dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan ^jati diri bangsa dan negara. Oleh karena itu, pemindahan dan pengembangan ibu kota yang baru perlu didasarkan pada perkembangan prinsip pembangunan kota yang matang serta kebutuhan dan visi jangka panjang suatu bangsa. Paradigma perencanaan dan prinsip pengembangan IKN disusun menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan di lokasi yang baru. Studi kelayakan teknis untuk penentuan lokasi IKN yang dilakukan pada tahun 2Ol8-2O19 menjadi dasar pemilihan lokasi IKN yang baru. Pemindahan IKN ke Kalimantan didasarkan pada beberapa pertimbangan keunggulan wilayah. Pertama, dari sisi lokasi, letaknya sangat strategis karena berada di tengah- tengah wilayah Indonesia yang dilewati alur laut kepulauan Indonesia ^(ALKI) II di Selat Makassar yang ^juga berperan sebagai ^jalur laut utama nasional dan regional. Kedua, lokasi IKN memiliki infrastruktur yang relatif lengkap, yaitu bandara, pelabuhan, dan ^jalan tol yang baik serta ketersediaan infrastruktur lain, seperti ^jaringan energi dan air minum yang memadai,. Ketiga, lokasi IKN berdekatan dengan dua kota pendukung yang sudah berkembang, yaitu Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Keempat, ketersediaan lahan ^yang dikuasai pemerintah sangat memadai untuk pengembangan lKN. Kelima, minim risiko bencana alam. Pemindahan IKN ke Kalimantan sejalan dengan visi tentang lahirnya sebuah 'pusat gravitasi' ekonomi baru di tengah Nusantara. Selain itu, perencanaan IKN juga disusun berdasarkan rekomendasi dari hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rapid Asses sment yang disusun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019, dan diperdalam pada kajian KLHS Masterplan IKN yang disusun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2020. Lokasi yang dipilih direncanakan dapat memberikan kesempatan luas bagi daerah di luar Jawa untuk berkembang dan berkontribusi pada pemerataan pembangunan. IKN yang akan dibangun adalah IKN yang merepresentasikan:
identitas nasional: pusat kegiatan yang menjadi manifestasi dari identitas, karakter sosial, persatuan, dan kebesaran sebuah bangsa. Dengan kata lain, IKN direncanakan dapat merefleksikan keunikan dan keberagaman bangsa Indonesia;
kota yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan: kota yang mengelola sumber dayanya secara efisien, serta memberikan layanan yang efektif. Hal ini dicapai melalui efisiensi penggunaarl air dan sumber daya energi, pengolahan limbah, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat, serta sinergi antara lingkungan alami dan buatan;
kota yang modern dengan standar internasional: progresif, inovatif, dan kompetitif dari segi teknologi, arsitektur, perencanaan kota, dan isu-isu sosial, serta dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia, dan terhubung dengan berbagai pusat kota lainnya di level global;
tata kelola yang efektif dan efisien: relokasi lembaga pemerintahan pusat dengan cara kerja baru dapat meningkatkan kapasitas dan potensi aparatur sipil negara; dan
pemerataan ekonomi di Kawasan Timur dengan mengembangkan industri bersih dan berteknologi tinggi, serta mendorong sektor ekonomi yang berdaya saing global. Pembangunan dan pengembangan IKN direncanakan untuk dilaksanakan secara bertahap sampai dengan tahun 2045. Tahap awal pembangunan dilakukan dalam kurun 2022-2024 dan pada tahun 2024 ditargetkan dapat dilaksanakan pemindahan awal. Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, diperlukan Rencana Induk yang menjadi acuan penyusunan perenc€rnaan serta pelaksanaan pembangunan dan pemindahan IKN. AN RENCANA INDUK IKN T: juan penyusunan Rencana Induk IKN adalah sebagai pedoman dalam persiapan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan IKN. Adapun sasaran penJrusunan Rencana Induk IKN adalah sebagai acuan untuk:
batasan penataan serta penggunaan ruang dan kawasan dalam IKN; wilayah IKN berada di sebelah utara Kota Balikpapan dan sebelah selatan Kota samarinda dengan luas wilayah darat kurang lebih 2s6.142 hektare dan luas wilayah perairan laut kurang lebih 68.189 hektare, seperti yang ditunjukkan pada Gambar l-1. Gambar 1- I peta Wilayah IKN dan Batas Kabupaten Eksisting PRE S ID EN REPI.IBLIK INDONESIA -8- b. pembangunan kawasan dan ekonomi;
pengembangan sosial;
pengelolaan pertanahan;
pelindungan dan pengelolaaa lingkungan hidup serta kebencanaan;
pembangu.nan sistem keamanan dan pertahanan;
pembangunErn sarana dan prb.sarana dasar dan pendukung;
peningkatan tata kelola dan penyelenggaraan pusat pemerintahan; serta i. proses, tahapan pembangunan dan pemindahan, serta skema pendanaan yang akan digunakan.
Sumber: Badan Informasi Geospasial (diolah), 2020 Secara administratif, saat ini wilayah IKN terletak di antara dua kabupaten, yaitu Kabupaten Penajam Paser Utara (Kecamatan Penajam dan Sepaku) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa, dan Samboja) serta dibatasi oleh:
bagian utara : Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Loa Janan, dan Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara;
bagian selatan : Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara, Teluk Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara, dan Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan;
bagian timur : Selat Makassar; dan
bagian barat : Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Perencanaan IKN terbagi atas tiga wilayah perencanaan, yakni sebagai berikut:
Kawasan Pengembangan IKN (KPIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 199.962 hektare;
Kawasan IKN (KIKN) dengan luas wilayah kurang lebih 56. 180 hektare; dan
Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) yang merupakan bagian dari KIKN dengan luas wilayah kurang lebih 6.671 hektare.
1 C.l.l Wilayah IKN Wilayah IKN akan menjadi katalis untuk Kalimantan dengan memanfaatkan keunggulan Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Wilayah IKN seluas kurang lebih 256.142 hektare, terdiri atas 51 wilayah administratif setingkat desa atau kelurahan yang mayoritas berada di dalam wilayah IKN dengan perincian 15 desa/kelurahan di Kecamatan Sepaku, 21 desa/kelurahan di Kecamatan Samboja, 5 desa/kelurahan di Kecamatan Loa Janan, 2 desa/kelurahan di Kecamatan Loa Kulu, 7 desa/kelurahan di Kecamatan Muara Jawa, dan I desa/kelurahan di Kecamatan Penajam. Gambar 1-2 Peta Cakupan Wilayah IKN Sumber: Kementeriafl PPN/Bappenas, 2O2O C.1.2 Kqwasaa IKI{ (HII{$ wilayah KIKN dengan luas kurang lebih s6. 1g0 hektare terletak pada dua kabupaten, yaitu Kabupaten Penajam paser utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan IKN tersebut beririsan dengan dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sepaku dan Kecamatan loa Kulu. Terdapat enam desa eksisting yang sebagian atau seluruh wilayahnya terdelineasi dalam KIKN, yaitd Desa Sukaraja, Tengin Baru, Karang Jinawi, Argomulyo, Sukomulyo, dan Semoi Dua. Adapun wilayah desa dalam dua kecamatan yang beririsan dengan Kawasan IKN dapat dilihat pada Gambar 1-3 di bawah ini. Gambar 1-3 peta Batas Administrasi Eksisting Kawasan IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020 C.l.3Kawaraa Intl Pusat Perneriatahan (XIpp) Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIpp) dengan luas kurang lebih 6.671 hektare saat ini teiletak di Kecamatan sepaku, Kabupaten penajal paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Area KIpp tersebut terletak pada sLi selatan KIKN. Adapun beberapa desa yang beririsan dalam area KIpp ini adalah desa yang terletak pada Kecamatan Sepaku, yaitu Desa pemaruan, Desa Bumi Harapan, dan Desa Bukit Raya. Rencana Induk IKN menjadi acuan untuk rencana tata ruang dan rencana sektoral sehingga menjadi satu kesatuan perencanaan yang komprehensif dan terintegrasi. Rencana Induk IKN sebagai lampiran Undang-Undang Ibu Kota Negara mencakup 4 bab, yaitu sebagai berikut:
Bab l Pendahuluan Bab ini terdiri atas latar belakang, tqjuan dan sasaran penyusunan Rencana Induk IKN, serta ruang lingkup wilayah dan substansi. b. Bab 2 Visi, T\rjuan, dan Prinsip Dasar Ibu Kota Negara Bab ini terdiri atas penjelasan mengenai landasan pembangunan IKN, visi dan tujuan pembangunan IKN, serta prinsip indikator kinerja ulama (keg performance indicators (KPI)) IKN. c. Bab 3 Prinsip Dasar Pembangunan Ibu Kota Negara Dalam bab ini dibahas prinsip dasar dari berbagai aspek atau bidang pembangunan Ibu Kota Negara yang meliputi bidang pengembangan kawasan, ekonomi, sosial dan sumber daya manusia (SDM), pertanahan, lingkungan, infrastruktur, pemindahan aparatur sipil negara (ASN), perwakilan negara asing (PNA)/organisasi internasional (OI), serta pertahanan dan keamanan. d. Bab 4 Rencana Penahapan Pembangunan dan Skema Pendanaan lbu Kota Negara Bab ini berupa penjelasan atas lima tahap pembangunan IKN (Tahap 1, 2O22-2O2a; Tahap 2, 2025-2029; Tahap 3, 2O3O-2O34; Tahap 4, 2035-2039; dan Tahap 5,2O4O-2O45), serta skema pendanaan IKN. VISI, TUJUAN, DAN PRINSIP DASAR IBU KOTA NEGARA A. VISIDANTUJUAN A.1 Landasan Pembangunan IKN Visi pembangunan IKN dilandaskan pada kerangka besar sebagai berikut:
Identltas Naslonal: Pusat Kegiatan sebagai manifestasi identitas, karakter sosial, persatuan, dan kebesaran sebuah bangsa sekaligus merefleksikan keunikan Indonesia. b. Cerdas, HiJau, Indah, dan Berkelaqiutan: Sebuah kota yang mengelola sumber daya secara tepat guna dan memberikan layanan efektif mela-lui penggunaan air dan sumber daya energi yang efisien, pengolahan limbah berkelanjutan, moda transportasi terpadu, lingkungan yang sehat, serta lingkungan alami dan lingkungan terbangun yang sinergis. Perencanaan IKN dilakukan dengan konsep kota hutan atau forest city guna memastikan ketahanan lingkungan dengan sekurang-kurangnya 50 persen kawasan hijau. Rencana IKN akan didukung oleh konsep Rencana Induk yang mumpuni dan memiliki risiko minimal terhadap ekologi alami yang telah ada, lingkungan terbangun, dan sistem sosial. c. Modern dengan Standar Internaslonat Progresif, inovatif, dan kompetitif dalam berbagai aspek, seperti teknologi, arsitektur, perencanaan kota, dan isu-isu sosia-l. Selain itu, IKN juga akan dilengkapi dengan infrastruktur berkelas dunia dan terhubung dengan berbagai pusat kota internasional lainnya. d. Tata Kelola yang Efektif dan Efisien: Relokasi lembaga dan instansi pemerintahan pusat serta desentralisasi aparatur sipil negara (ASN) serta peningkatan kapasitas dan potensi ASN melalui wilayah yang saling terhubung. e. Sebagal Penggerak Kesetaraan Ekonomi bagi Kawasan Indonesla Timur: Salah satu tujuan utamanya adalah mengembangkan industri bersih dan berteknologi tinggi serta mendorong sektor ekonomi yang berdaya saing global. Manfaat dari pemindahan Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut:
memberikan akses yang lebih merata bagi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
mendorong pembangunan Kawasan Indonesia bagian Timur untuk pemerataan wilayah:
peningkatan PDB riil nasional;
peningkatan kesempatan kerja; dan
penurunan kemiskinan dan kesenjangan antarkelompok pendapatan. c. mengubah orientasi pembangunan dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris;
ketersediaan lahan yang luas dengan kawasan hijau yang lebih dominan dari wilayah terbangun; dan
mengurangi beban Pulau Jawa dan Kawasan Perkotaan Jabodetabek. A.2 Vtst dan TuJuan Pembangunan IKN IKN akan menjadi mesin penggerak perekonomian bagi Kalimantan dan menjadi pemicu penguatan rantai nilai domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia. Pembangunan IKN menempatkan Indonesia dalam posisi yang lebih strategis dalam ^jalur perdagangan dunia, aliran investasi, dan inovasi teknologi. Selain itu, IKN juga akan menjadi percontohan bagi pengembangan kota yang hijau dan berkelanjutan yang didorong oleh penerapan teknologi terkini. Visi "Kota Dunia untuk Semua" tidak hanya menggambarkan masyarakat yang akan tinggal di IKN pada masa depan, tetapi juga kondisi lingkungan yang akan dipulihkan dan dipertahankan. Visi tersebut diturunkan ke dalam tiga tujuan utama, yaitu sebagai: a, simbol identitas nasional: kota yang mewujudkan jati diri, karakter sosial, persatuan dan kebesaran suatu bangsa;
kota berkelanjutan di dunia: kota yang mengelola sumber daya secara efisien dan memberikan pelayanan secara efektif dengan pemanfaatan sumber daya air dan energi yang efisien, pengelolaan sampah, moda transportasi terintegrasi, Iingkungan layak huni dan sehat, sinergi lingkungan alam dan lingkungan binaan; dan c penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan: progresif, inovatif, dan kompetitif dalam hal teknologi, arsitektur, tata kota, dan sosial. pendekatan strategi ekonomi superlub untuk memastikan sinergi paling produktif antara tenaga kerja, infrastruktur, sumber daya, dan jaringan Jeita untuk memaksimalkan peluang untuk semua. Gambar 2-1 Visi lbu Kota Negara Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2019 INDII(ATOR IIIITER.IA UTAMA IKN IKN membutuhkan arahan jangka panjang sebagai pedoman pembangunan dan pengelolaannya seiring dengan perkembangannya. untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Indikator Kinerja utama atai Key- perfofrnan@ Indicators untuk IKN yang selanjutnya disebut KpI adalah cara yang eflktif uagi perkotaan untuk mengelola tantangan dalam mengarahkan pengambilan kep-utusan dari masa ke masa. IKN merupakan pendekatan penilaian yang berfokus pada hasil, yang memastikan bahwa kerangka kerja mendukung flefsibilitas dan mampu beradap_tasi, serta yang tidak mengunci inovasi yang hanya berfokus paha solusi. selain itu, kerangka KPI juga memungkinkan pengambilan keputusan yang terdesentralisasi serta memberi arahan koordinasi antarlembaga (sektor pemerintah dan swasta) guna memastikan perwujudan visi tersebut.
memantapkan visi melalui target-target KpI IKN;
menunjukkan keefektifan desain Rencana Induk IKN;
memberikan sebuah kerangJ<a kerja penilaian untuk mempertimbangkan desain alternatif yang diusulkan pihak lain pada masa depan; d' menggarisbawahi elemen desain yang berpotensi menghambat pencapaian KPI IKN; dan
mengidentifikasi area sasaran yang mungkin memerlukan strategi mitigasi.
2 Prtnetp IIPI II{N Delapan prinsip KPI dibangun dengan teknik top-down dan bottom-up, Secara umum top-down meliputi analisis pada skala global dan nasional, sedangkan bottom-up melibatkan analisis pada level pemerintah daerah. Melalui proses multidimensi ini, delapan prinsip dikembangkan dan setiap prinsip mimiliki pernyataan outcom.e. Prinsip-prinsip tersebut diterjemahkan ke dalam tema berupa outcome dari setiap prinsip yang dapat diukur. Gambar 2-2 Tema Berdasarkan Prinsip KPI IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O Tema Tema yang disusun berdasarkan prinsip KpI IKN menjadi dasar dalam penetapan target untuk setiap tema. Sebanyak 24 target Kpl--dengan turunan tiga target per prinsip--dikembangkan sejalan dengan tema-tema yang telah disusun. Penetapan target dilakukan dengan memadukan antara perspektif bottom-up, top-doun, dan komitmen pemerintah. Gambar 2-3 Ringkasan Target Kpl Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O B.3 Target KPI IIIJI Mengingat jangka waktu dan tahapan yang diperlukan untuk membangun kota baru, perencanaan dilakukan pada tingkat detail yang berbeda untuk skala kawasan yang berbeda. Pembangunan KIpp diarahkan pada rencana pembangunan yang lebih terperinci jika dibandingkan dengan wilayah keseluruhan IKN seluas kurang lebih 2s6.142 hektare yang meliputi KIKN dan KPIKN' untuk memastikan tercapainya visi IKN, target KpI dijabarkan pada skala kawasan yang berbeda meliputi KPIKN, KIKN, dan KIpp. _ 18_ Tabel 2-l Target KPI IKN Berdasarkan Kawasan 1.3... Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 1. Selaras dengan Alam 1.1 >75% dari 256 ribu Ha area untuk ruang hijau (65% area dilindungi dan 10% produksi makanan) 75% 50% 50% Target ruang hijau (hutan, ekologi dan satwa, taman atap, pertanian subsisten, ekowisata, dan kebun botani) sebesar 75% dan 50% di KPIKN, KIKN tahun 2045 dengan rehabilitasi dan reboisasi 50% lahan kelapa sawit dan tambang yang konsesinya berakhir 1.2 100% penduduk dapat mengakses ruang hijau rekreasi dalam 10 menit Strategis 100% 100% Kota Paris menargetkan lingkungan 15 menit dengan integrasi tata guna lahan dan mobilitas untuk kelayakan fisik, dan hasil analisis pengeluaran modal yang lazim disebut dengan capital expenditure (capex) untuk kelayakan finansial 2.3... Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 1.3 100% penggantian ruang hijau untuk setiap bangunan bertingkat institusional, komersial, dan hunian (bangunan >4 lantai) Strategis 100% 100% Singapura memiliki mandat dan mencapai 100% pergantian ruang hijau untuk mewujudkan visi city in nature 2. Bhinneka Tunggal Ika 2.1 100% integrasi seluruh penduduk - yang ada dan yang baru 100% 100% 100% Sesuai praktik terbaik global tentang kebijakan pengawalan sosial, seperti Target No.11 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) 2.2 100% warga dapat mengakses layanan sosial/masyar akat dalam waktu 10 menit Strategis 100% 100% Kota Paris menargetkan lingkungan 15 menit dengan integrasi tata guna lahan dan mobilitas untuk kelayakan fisik, dan hasil analisis pengeluaran modal yang lazim disebut dengan capital expenditure (capex) untuk kelayakan finansial strategis... Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 2.3 100% ruang publik dirancang menggunakan prinsip akses universal, kearifan lokal, serta desain yang responsif gender dan inklusif Strategis 100% 100% Akses universal dianggap sebagai sebuah hak asasi manusia oleh berbagai organisasi global terkemuka 3. Terhubung, aktif, dan mudah diakses 3.1 80% perjalanan dengan transportasi publik atau mobilitas aktif Strategis 100% 80% Target lebih baik dari Jakarta (29%) dan Singapura (68%); sebanding dengan Tokyo (88%) 3.2 10 menit ke fasilitas penting dan simpul transportasi publik Strategis 100% 100% Kota Paris menargetkan lingkungan 15 menit dengan integrasi tata guna lahan dan mobilitas untuk kelayakan fisik, dan hasil analisis pengeluaran modal yang lazim disebut dengan capital expenditure (capex) untuk kelayakan finansial 3.3 <50 menit Koneksi transit ekspres dari KIPP ke bandara N/A <50 menit <50 menit Sebanding dengan Singapura dalam waktu tempuh transportasi publik 40 menit dari area Central limbah. . . Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 strategis pada tahun 2030 Business District (CBD) ke bandara 4. IKN dengan net zero emissions 4.1 Instalasi kapasitas energi terbarukan akan memenuhi 100% kebutuhan energi IKN 4.2 60% penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung Strategis 70% 70% Sesuai dengan arahan pemerintah melalui Permen PUPR No. 2 Tahun 2015 4.3 Net zero emission untuk IKN (saat beroperasi) di 2045 di kawasan 256K Ha Net-Zero Strategis Strategis Selaras dengan komitmen Indonesia terhadap Target No. 13 TPB dan Perjanjian Paris 5. Sirkular dan resilien 5.1 >10% dari lahan 256K Ha tersedia untuk kebutuhan produksi pangan >10% Strategis Strategis Strategi pangan mengidentifikasi area potensial sebesar 11,3% untuk Kalimantan Timur 5.2 60% daur ulang semua timbulan Strategis 60% 60% Aspirasi untuk menjadi terbaik di dunia lebih baik dari negara 100% 100% 100% Instalasi kapasitas energi terbarukan akan memenuhi 100% kebutuhan energi IKN; analisis teknis terbaru menunjukkan kelayakan teknis dan komersialitasnya jenis Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 limbah di tahun 2045 terbaik, Jerman dan Austria dengan daur ulang s.d. 56% sampah 5.3 100% air limbah akan diolah melalui sistem pengolahan pada tahun 2035 Strategis 100% 100% Aspirasi untuk menjadi terbaik di dunia dan lebih baik dari kota terbaik, Aqaba, Jordan (90% daur ulang air limbah) 6. Aman dan Terjangkau 6.1 Top-10 EIU Liveable City di dunia pada tahun 2045 Strategis Top 10 Strategis Setingkat dengan 10 kota terbaik pada tahun 2019, misalnya Vienna, Melbourne, Osaka 6.2 Pemukiman yang ada dan terencana di kawasan 256K memiliki akses terhadap infrastruktur penting di 2045 0 0 0 Pemerintah RI telah menghasilkan kebijakan yang signifikan serta membuat komitmen finansial untuk memastikan hunian yang bermutu baik bagi seluruh warga negara 6.3 Perumahan layak, aman, dan terjangkau yang memenuhi rasio hunian berimbang 1: 2: 3 untuk 100% 100% 100% Penyediaan perumahan yang terintegrasi dengan prasarana, sarana, dan utilitas yang layak serta didukung dengan sistem Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 jenis mewah, menengah, dan sederhana pembiayaan perumahan yang efisien 7. Kenyamanan dan efisiensi melalui teknologi 7.1 Mewujudkan peringkat sangat tinggi dalam E- Government Development Index (EGDI) oleh United Nations (UN) - Sangat tinggi Sangat tinggi Indonesia saat ini berada di kategori “ High – H3” dan dapat berupaya masuk ke kategori terbaik 7.2 100% konektivitas digital dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk semua penduduk dan bisnis Strategis 100% 100% Agar sebanding dengan kota teratas seperti Singapura, Hong Kong, Korea Selatan 7.3 >75% Business Satisfaction dengan peringkat Digital Services Strategis Strategis Strategis Pada tahun 2019, Singapura dengan sukses mencapai tingkat kepuasan bisnis sekitar 69% untuk peringkat layanan digital. Dalam periode pengembangannya, IKN dapat menyediakan layanan yang lebih baik bagi pelaku bisnis PRES IOEN REPUBLIK INDONESIA Prinsip Deskripsi KPI KPIKN KIKN KIPP Alasan Penentuan Target 2045 2045 2045 8. Peluang ekonomi untuk semua 8.1 0% kemiskinan pada populasi IKN pada tahun 2035 0% Strategis Strategis Pada tahun 2018, Malaysia adalah negara dengan tingkat kemiskinan sebesar 0,4% 8.2 Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) per kapita setara ekonomi berpendapatan tinggi Strategis Strategis Strategis PDRB per kapita Kalimantan Timur adalah kedua terbesar di Indonesia yang sudah setara dengan ekonomi berpendapatan tinggi, dan akan terus ditingkatkan 8.3 Rasio Gini regional terendah di Indonesia di 2045 Terendah di Indonesia Strategis Strategis IKN bisa menjadi lebih baik dibandingkan kota Indonesia dengan Rasio Gini terendah Keterangan: Pendekatan Penentuan Target Acuan top-down Estimasi bottom-up yang dapat dicapai Komitmen Pemerintah Strategis Menyesuaikan kondisi saat tahun tersebut Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020 t: -rslm Prinsip dasar pengembangan kawasan dalam IKN didasarkan pada delapan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan alam, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. Perencanaan IKN dijalin dengan konsep berkelanjutan untuk menyeimbangkan ekologi alam, lingkungan terbangun, dan sistem sosial secara harmonis. Selain itu, prinsip dasar pengembangan IKN juga menjaga kemungkinan buruknya dampak urbanisasi serta cuaca ekstrem yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana, seperti banjir dan kekurangan air baku. Oleh karena itu, prinsip dasar pengembangan Kawasan IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan, yaitu IKN sebagai kota hutan atau forest ^citg, ^kota ^spons atau ^sponge ^citA, dan ^kota cerdas atau smart ^citg. Pengembangan Kawasan IKN dan ketiga konsep perkotaan tidak dapat dilepaskan dari kota-kota mitra di sekitar IKN lainnya dan tidak akan berhasil tanpa dukungan kota-kota di sekitarnya. Dengan demikian, penerapan IKN sebagai kota hutan, kota spons, dan kota cerdas harus mengedepankan kerja sama yang harmonis dengan kota-kota mitra di sekitarnya.
1 Kota Hutan lForest Cltgl IKN berlokasi di dalam dan di sekitar kawasan hutan dan memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Oleh karena itu, perencanaan dan pembangunannya perlu difokuskan pada upaya untuk mempertahankan dan merestorasi hutan. Penerapan konsep kota hutan di IKN tidak menghutankan kembali kota yang telah terbangun dengan penyediaan ruang terbuka hijau (RTH). Pendefinisian ini tetap merujuk pada beberapa hal atau ciri yang telah dikembangkan, seperti dominasi vegetasi hutan dan tutupan pohon yang luas karena masih relevan dengan kondisi dan kebutuhan pembangunan IKN. Oleh karena itu, delinisi kota hutan yang lebih sesuai dengan rencana pembangunan kota baru di Wilayah IKN adalah sebagai berikut: "Kota "Kota hutan dengan menggunakan pendekatan lanskap yang terintegrasi merupakan kota yang didominasi oleh bentang lanskap berstruktur hutan atau RTH yang memiliki fungsi jasa ekosistem, seperti hutan, dan bertqjuan untuk menciptakan kehidupan yang berdampingan dengan alam'. Di dalam konsep pembangunannya, kota hutan akan dirancang sesuai dengan kondisi alam untuk menciptakan kehidupan yang berdampingan dengan alam dengan tujuan mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya memaksimalkan penyerapan karbon dan konservasi keanekaragaman hayati, serta mendukung pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Prinsip kota hutan adalah kota yang dapat mempertahankan fungsi ekologis hutan dan tqiuan pembangunan dalam konsep kota hutan lainnya, seperti penyerapan karbon, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2019 telah merumuskan beberapa prinsip kota hutan untuk perencanaan calon lbu Kota Negara sebagai rekomendasi dari hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rapid Assessmenf. Prinsip itu meliputi:
berbasis pengelolaan daerah aliran sungai (DAS);
memiliki ^jaringan ruang hijau yang terstruktur;
memanfaatkan sekitar 50 persen wilayah untuk dikembangkan;
mengonsumsi air harus sangat elisien;
beban pemenuhan konsumsi penduduk rendah;
memiliki kualitas udara yang baik dan suhu udara rata-rata sejuk;
memiliki kualitas air permukaan yang baik;
melindungi habitat satwa; dan
memiliki kualitas tutupan lahan yang baik dan terevitalisasinya lanskap "Hutan Hujan Tropis". Beberapa prinsip kota hutan untuk Kawasan IKN seluas kurang lebih 56. 180 hektare adalah sebagai berikut: Prinslp 1. Konserarasi Sumber Daya Alam daa Habitat Satwa Pembangunan kota hendaknya meminimalkan kerusakan ekosistem alami yang ada atau dapat mempertahankan ekosistem alami tersebut (termasuk habitat alami bagi satwa ataupun tumbuhan) dan menjamin keberlanjutan hutan dengan melindungi ataupun merestorasi kembali ekosistem hutan untuk perbaikan kualitas lingkungan. Dengan kondisi IKN yang mayoritas lahannya berada di dalam kawasan hutan, perlu diciptakan kota yang dibangun di dalam hutan untuk menjamin bahwa IKN tetap dapat mendukung peran Kalimantan sebagai paru-paru dunia. Prinsip 2. Terkoneksi dengan Alam Pada dasarnya prinsip ini berupaya untuk menciptakan pembangunan kota yang dapat mengakomodasi interaksi manusia dengan alam atau terkoneksi dengan alam (connected uith naturel dan hutan di dalam dan di sekitar kota. Prinsip ini dapat diterapkan dengan penyediaan RTH pada kawasan perkotaan, termasuk koridor lrijau. Connected with nature ^juga dapat diwujudkan dengan dominasi lanskap berupa vegetasi hijau antara bangunan, yaitu zona hijau untuk rekreasi dan kehidupan yang saling terintegrasi. Prlnslp 3. Pembangunan Rendah Prinsip ini dimaksudkan untuk mendukung kebij akan nasional mengenai penurunan emisi gas rumah kaca dan memaksimalkan peran RTH ataupun hutan dalam penyerapan karbon, serta untuk memperbaiki kua.litas udara yang harus didukung dari penggunaan energi baru dan terbarukan. Prlnslp 4. Pengelolaan Sunber Air yang Holistlk, Terlntegrasl, dan n Prinsip pengelolaan sumber daya air menitikberatkan prinsip holistik, terintegrasi, dan berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya air harus didasarkan atas dua prinsip utama. Pertama, daerah aliran sungai (DAS) dan sumber air perlu dijaga dan dikonservasi untuk menjaga kuantitas dan kualitas air. Kedua, alokasi sumber daya air perlu memperhatikan kebutuhan pelestarian lingkungan, terutama untuk mendukung kelestarian vegetasi kebutuhan sosial dan ekonomi dengan mempertimbangkan neraca air dalam satu kesatuan DAS. Prinsip 5. Pembangunan Terkendali lAntt-Spraul DernlopmenQ Wilayah IKN merupakan wilayah yang memiliki ekosistem sensitif sehingga diperlukan pengendalian dalam pembangunannya. Penerapan pembangunan permukiman yang kompak dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan dapat memberikan pelindungan pada daerah mitra IKN, daerah hijau, dan tangkapan air, termasuk menghindari pengembangan permukiman di zona rawan bencana serta menyediakan akses yang lebih baik pada fasilitas dan layanan kota. Pembuatan jalur tlija.u (greenbeltl yarrg mengelilingi kota diterapkan untuk membatasi pemekaran kota, terutama yang ada di lokasi pusat keanekaragaman hayati (biodiuersitg lrctspotl, serta untuk mempertahankan daya dukung dan kualitas lingkungan. Prinsip 5. Pelibatan Masyarakat Hutan dan lingkungan memberikan manfaat yang cukup besar kepada masyarakat. Keberlanjutan hutan dan lingkungan sangat bergantung pada kegiatan yang dilakukan oleh manusia ataupun masyarakat. Adopsi kearifan masyarakat lokal diterapkan dalam pemanfaatan sumber daya hutan yang dapat ^juga menjadi representasi identitas bangsa. Selain itu, bentuk keterlibatan masyarakat untuk mendukung terciptanya kota hutan dilakukan dengan melibatkan masyarakat sebagai citizen forester, baik dalam penanaman pohon maupun dalam pengelolaan dan pemonitoran pohon di perkotaan. A.2 lSponge ^Cttgll Konsep dan elemen kota spons diterapkan secara luas di IKN terutama untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air dan pengurangan bahaya banjir, manfaat pemurnian air dan pelestarian ekologi, efisiensi sistem sumber daya, serta manfaat rekreasi bagi masyarakat. Kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons yang mampu menahan air hujan agar tidak langsung melimpas ke saluran-saluran drainase dan yang mampu meningkatkan peresapan ke dalam tanah sehingga bahaya banjir dapat berkurang serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer). Untuk mendukung hal tersebut, IKN direncanakan dengan: a -29- ruang terbuka hijau dan biru yang tersebar luas, terdistribusi merata, dan tersambung dalam satu-kesatuan tata hidrologis untuk menahan dan menyimpan air serta meningkatkan kualitas ekosistem perkotaan dan keanekaragaman hayati sehingga menciptakan ruang budaya dan rekreasi yang nyaman; desain fasilitas perkotaan, seperti atap hijau lgreen roofiopl skala mikro pada bangunan-bangunan dan gedung-gedung untuk menahan air hujan sebelum diserap oleh tanah atau sebelum menjadi limpasan ke saluian drainase dan sungai; dan desain fasilitas perkotaan pada skala makro, seperti penerapan jalan dan trotoar berpori, biosengkedan, dan sistem bi,oretenii untuk menahan/menyerap air hujan dengan cepat sehingga memfasilitasi kelancaran dan keselamatan pergerakan kendaraan dan orang. Gambar 3-1 Tujuan Sponge Crtgr di KIKN b c Tiga tujuan IKN sebagai kota spons ialah kota kepulauan, kota penyerap, dan kota terpadu. Perincian mengenai hal tersebut diuraikan dalam Gambar 3-1 berikut: Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O Adapun prinsip dan contoh implementasi kota spons di Wilayah IKN adalah sebagai berikut: Prlnsip 1. Mengurangl Llmpasan Pe Konsep pembangunan IKN memastikan tidak ada tambahan limpasan permukaan sebagai akibat dari penambahan luas lingkungan terbangun, seperti pembangunan gedung baru, jalan, trotoar, dan perubahan penggunaan lahan lainnya. Lingkungan alami akan lebih mampu menahan dan menyerapkan air hujan ke tanah. Pembangunan kawasan IKN menjamin perubahan limpasan terjadi seminimal mungkin dan diupayakan menahan lebih banyak air saat IKN telah dibangun. Pendekatan yang ditempuh untuk mengurangi limpasan permukaan adalah dengan menahan air mulai dari skala permukiman (rumah dan bangunan gedung) agar tidak langsung masuk ke dalam saluran drainase. Caranya dilakukan dengan pemanenan air huj an dalam skala rumah, gedung, dan kawasan untuk dapat dimanfaatkan kembali atau diresapkan ke dalam tanah, misalnya mel alui green roofiop, tangki penyimpanan air huj an yang bersifat lolos air (permeablel, serta desain kota lainnya yang bersifat peka air. Prlnsip 2, Memaksimalkan Percsapan Alr HuJan Kawasan IKN dibangun untuk mampu meresapkan air hujan ke dalam tanah secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan ruang terbuka hijau yang tersebar luas dan terdistribusi merata serta dapat berfungsi sebagai rain-garden. Selain itu, perkerasan juga dapat dimodifikasi sehingga dapat menyerap air dengan baik. Sebagai contoh adalah penerapan jalan dan trotoar berpori yang memungkinkan air hujan terserap dengan cepat. Perkerasan dilakukan seminimal mungkin, termasuk penerapan teknologi bioretensi dan biosengkedan. Prlnsip 3. Pemanenan Alr Hujan Ruang terbuka biru seperti parit, alur sungai, tampungan air, dirancang secara satu kesatuan hidrologis. T\rjuannya adalah untuk menahan dan menyimpan air serta meningkatkan kualitas ekositem perkotaan dan keanekaragaman hayati. Rancangan ini akan dimulai dari skala kawasan permukiman (retensi kecil) hingga skala kawasan kota (waduk). Konsep kota cerdas telah dipertimbangkan sebagai elemen menyeluruh dalam menegaskan pembangunan IKN sebagai Ibu Kota baru Indonesia yang dinamis, inklusif, didukung oleh masyarakat, serta siap menghadapi masa depan. Komponen kota cerdas dalam Rencana Induk IKN ini mengidentifikasi elemen nilai tambah digital atau teknologi untuk memberikan manfaat yang lebih besar pada IKN secara keseluruhan. Rencana Induk IKN fokus pada tiga area utama untuk mendukung visi IKN, yaitu sebagai berikut:
Strategi Kota Cerdas IKN Kerangka kerja untuk memahami hasil-hasil seperti apa yang berusaha dicapai dan bagaimana teknologi disrupsi dapat diterapkan untuk mencapainya. Strategi kota cerdas terdiri atas 3 unsur utama, yaitu sebagai berikut: l) visi dan hasil yang selaras dengan kerangka kerja strategis menyeluruh IKN;
wilayah dan strategi cerdas yang mengikhtisarkan peluang digital utama untuk IKN; dan
daftar panjang inisiatif cerdas yang memberi berbagai kemungkinan pengembangan teraktualisasi. b. Inisiatif Cerdas yang harus diprioritaskan IKN Berikut ini adalah inisiatif cerdas yang harus diprioritaskan di IKN:
akses dan mobilitas;
lingkungan hidup dan iklim;
keamanan dan keselamatan;
sektor publik;
sistem perkotaan; dan
kelayakan huni dan kedinamisan. B. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia yang diungkit dengan pembangunan IKN sebagai superlub ekonomi (economic supertubl menjadi salah satu faktor keberhasilan utama untuk merealisasikan Visi Indonesi.a 2045. Konsep superhub IKN dirancang untuk beroperasi pada tiga tingkatan yang saling terkait dan diintegrasikan dalam visi. Reimagined Indonesia: Locallg Integrated, Globallg Connected, Uniuersallg Inspired. Visi Locallg Integrated atau terintegrasi secara domestik dimaknai bahwa IKN superhub ekonomi akan mengubah wajah perekonomian Indonesia agar menjadi lebih inklusif melalui strategi tiga kota (IKN, Balikpapan, dan Samarinda) serta kerja sama dengan kabupaten/ kota lainnya di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu menjadi penggerak perekonomian di Kalimantan Timur serta menjadi pemicu yang memperkuat rantai nilai domestik di wilayah bagian timur dan seluruh Indonesia. Yisi Globallg Connected, atau terhubung secara global, adalah bahwa superhub ekonomi IKN akan menggerakkan aktivitas ekonomi maju dan berdaya saing tinggi agar mampu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, arus investasi, dan inovasi teknologi. Visi Uniuersallg Inspired, atau terinspirasi secara universal, adalah bahwa superhub ekonomi IKN akan dibangun berdasarkan contoh-contoh terbaik dari kota yang cerdas, inklusif, dan berkelanjutan di dunia. Dalam mewujudkan konsep Tiga Kota yang kokoh, IKN, Balikpapan, dan Samarinda akan membentuk segitiga pembangunan ekonomi yang saling melengkapi. IKN akan menjadi 'saraf dalam strategi Tiga Kota sebagai pusat pemerintahan baru dan pusat inovasi hijau yang berperan sebagai basis untuk sektor-sektor baru yang didorong oleh inovasi, seperti biosimilar dan vaksin, protein nabati, nutraceutical, dan energi baru terbarukan (EBT). IKN juga akan menjadi basis untuk Smart Citg dan layanan digital, pendidikan abad ke-21, serta pariwisata kota, bisnis, dan kesehatan. Samarinda akan menjadi 'jantung' dari struktur Tiga Kota yang mentransformasi sektor pertambangan, minyak, dan gas menjadi sektor energi yang baru, rendah karbon, dan berkelanjutan. Samarinda ^juga diharapkan dapat memperoleh manfaat dari peningkatan aktivitas pariwisata di wilayah Kalimantan Timur. Balikpapan akan menjadi 'otot' ^pembangunan ekonomi Tiga Kota dengan memanfaatkan pusat logistik dan layanan pengirimannya yang telah mapan untuk sektor-sektor berorientasi impor dan ekspor serta memperkuat peran superhub ekonomi dalam arus perdagangan antar dan intra-regional. Balikpapan juga akan menampung klaster petrokimia dan membantu mendorong diversifikasi produk dari minyak dan gas hulu menjadi berbagai turunan petrokimia hilir. Superhub Superhub ekonomi IKN juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar ke wilayah mitra Kalimantan Timur yang lebih luas serta akan memainkan peran sebagai 'paru-paru' bagi struktur Tiga Kota. Sebagai mitra IKN, wilayah Kalimantan Timur yang lebih luas juga diharapkan dapat memperoleh manfaat dari peningkatan ekowisata dan aktivitas kebugaran terutama di sekitar aset alam dan budaya yang melimpah di bagian utara Kalimantan serta mendukung industri hilir di bidang pertanian melalui produksi dan pengolahan hulu untuk kelapa sawit dan komoditas potensial lainnya. Yi.si Superhub Ekonomi IKN akan diwujudkan melalui pengembangan 6 klaster ekonomi yang strategis, resilien, dan inovatif dengan dukungan fondasi yang kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak. Pengembangan keenam klaster didasarkan pada peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur serta introduksi sektor-sektor maju yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan. Keenam klaster ekonomi penggerak utama (1time mouet) ir,i selanjutnya diturunkan menjadi beberapa subsektor yang akan membantu mewujudkan visi. economic superhub. Keenam klaster ekonomi penggerak utama adalah sebagai berikut:
Klaster Industrl Teknologi Bersih dengan misi menyediakan produk yang mendukung mobilitas dan utilitas yang ramah lingkungan. Pengembangan sektor ini difokuskan pada industri teknologi bersih untuk mobilitas dan utilitas yang lebih ramah lingkungan, yaitu perakitan panel surya (Solar P\ dan kendaraan listrik roda dua atau electic 2-wheeler (E2Wl. b. Klaster Farmasl Terlntegrasi dengan misi mengembangkan pusat manufaktur farmasi dengan biaya efisien dan terbaik di kelasnya untuk ketahanan dan keamanan kesehatan yang lebih baik. Pengembangannya difokuskan pada produksi bahan aktif obat-obatan (API) generik, biosimilar, dan biologics guna memenuhi peningkatan kebutuhan domestik dan memperkuat ketahanan nasional terhadap krisis kesehatan. c, Klaster Industri Pertanlan Berkelanjutaa dengan misi mengembangkan pusat produksi dan inovasi pangan berbasis nabati yang berkelanjutan dan tanggap menghadapi tren kesehatan/kebugaran masa depan. Pengembangannya berfokus pada protein nabati, herbal dan nutrisi, serta produk ekstrak tumbuhan. d, Klaster Ekowisata inklusif dengan misi mengembangkan destinasi ekowisata kelas dunia berbasis aset ekowisata dan pariwisata kebugaran dengan identitas global khas Kalimantan Timur. Pengembangan ekowisata juga akan ditunjang oleh pariwisata kota, meetings, incentiues, conferencing, exhibitions (MICE), serta wisata kesehatan dan kebugaran. C. Turunan Klmla dengan misi membangun pusat pengembangan bahan kimia dan produk turunan kimia bagi sektor yang berpotensi memiliki permintaan tinggi serta membuka lapangan kerja dengan memanfaatkan sumber daya alam di Kalimantan Timur. Pengembangannya berfokus oleokimia yang didukung menengah hingga tinggi. pada pengembangan industri petrokimia dan penyediaan 16naga kerja berketerampilan ndrh I(arbon dengan misi mentransformasi industri f. energi yang sudah ada di Kalimantan Timur dengan mengembangkan produksi energi rendah karbon sebagai sumber energi pada masa depan, seperti biofuel, bahan bakar sintetis, dan gasifikasi batu bara. Keenam klaster ekonomi penggerak tersebut juga akan diperkuat oleh dua pemampu atau enabler, yattu Klaster Pendidikan abad ke-21 untuk menyediakan tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan 6 klaster ekonomi serta penerapan kota cerdas dan pusat industri 4.0 (i4,0) untuk menjadikan kawasan ini sebagai kota layak huni dan maju dalam melayani kebutuhan masyarakat dan dunia usaha pada masa depan. Gambar 3-2 Reatieasi Visi srrperhzi Ekonomi MiH; ; ; .* o.","r Ekonomi dan Sumber': Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O Strategi klaster yang terperinci telah dikembangkan dan akan dilaksanakan secara bertahap yang dimulai tahun 2025. Pada periode 2025-2035, pengembangan klaster ekonomi berfokus pada pembangunan fondasi yang kuat untuk setiap klaster ekonomi. Pengembanganan klaster ekonomi selanjutnya diarahkan untuk ekspansi serta penguatan daya saing dan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Serangkaian proyek unggulan dari setiap klaster ekonomi akan dipitih dengan cermat untuk membantu mempercepat pengembangan superhub ekonomi. Pengembangan proyek-proyek unggulan ini akan melibatkan investasi yang bersumber dari dalam dan luar negeri. Dukungan pemerintah dapat diberikan untuk mempercepat penarikan investasi yang difokuskan pada:
penyediaan sistem pendidikan dan pelatihan maju untuk menyediakan tenaga kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan klaster ekonomi yang akan dikembangkan;
pengembangan ekosistem teknologi digital berupa infrastruktur dan talenta teknologi informasi;
ruang uji peraturan (regulatory sandbox atau testbedl yang pro-investasi, pro-inovasi yang memungkinkan uji coba produk, teknologi, dan model bisnis baru, pro-perdagangan untuk mendukung efisiensi rantai pasok klaster ekonomi, dan pro-lingkungan; dan
perencanaan dan pengembangan infrastruktur yang holistik dan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan yang sama dari klaster-klaster ekonomi dan memenuhi persyaratan khusus klaster ekonomi tertentu. Insentif fiskal dan non-fiskal dapat disediakan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan talenta unggul antara lain terkait perpajakan, dukungan relokasi, sarana dan prasarana kota yang layak huni, akses kepada lahan dan perumahan yang terjangkau, kemudahan perizinan, kemudahan pengadaan barang dan ^jasa, kemudahan ekspor dan impor, dukungan penciptaan pasar untuk produk-produk baru yang dihasilkan klaster ekonomi baru, dan lain sebagainya. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang beragam akan disediakan untuk membantu pengurangan risiko dari investasi belanja modal yang tinggi untuk beberapa proyek unggulan yang akan dikembangkan. Berbagai insentif tersebut juga diharapkan dapat mendukung KIKN sebagai kota dan pusat ekonomi superhub yang kompetitif dan memiliki daya tarik yang tinggi untuk talenta unggul, khususnya dari kalangan generasi muda, untuk datang, menetap dan bekerja atau membuka usaha di KIKN dan menggerakkan pengembangan klaster-klaster ekonomi di KIKN dan Provinsi Kalimantan Timur secara berkelanjutan. td Prinsip dasar pembangunan sosial dalam pembangunan IKN mengambil visi kota berkelas dunia untuk semua sebagai prinsip inti, Untuk m-wujudkan cita-cita tersebut, konsep pembangunan IKN mengambil landasan teori filosofis bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, yang kemudian dimasukkan ke dalam rancangan fisik. Prinsip filosofis tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip KPI IKN. C.l Prtnstp Dasar Pembaagunan Sosial Prinsip dasar pembangunan sosial memiliki tujuan dan keluaran utama yang diuraikan dalam Gambar 3-3 di bawah ini: Oambar 3-3 Tujuan dan Keluaran Utama Strategi Sosiat Prinsip dasar pembangunan sosial mengakui keragaman komunitas, baik penduduk lokal maupun pendatang baru, yang akan terhubung dengan IKN. Dengan demikian, masyarakat, baik perempuan atau laki-laki, yang saat ini tinggal di dalam dan di sekitar lokasi IKN tidak akan dikeCuafkan dari perencanaan dan pengembangan kota dan akan mendapatkan manfaat dari pengembangan IKN serta akan memberikan kontribusi berharga bagi IKN, misalnya, dari berbagi kearifan lokal hingga membentuk IKN sebagai "tEmpat,, yang unik. Pendatang baru di IKN juga akan mendapatkan keuntungan dari strategi sosial serta prinsip-prinsip perencanaan yang dikembingkan, khususnya pada fase konstruksi, pengembangan, dan pertumbuhan kota. Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020 Dalam prinsip pembangunan sosial, pihak yang terkena dampak telah diperhitungkan berdasarkan tingkat pengaruh dan penahapan dalam pengembangan IKN. Berdasarkan tingkat pengaruh, masyarakat dapat merasakan dampak langsung apabila rencana pengembangan atau koridor pengembangan yang diusulkan berada di lokasi permukiman atau lahan sumber mata pencarian mereka. Selain itu, mereka juga dapat merasakan dampak yang tidak langsung akibat kegiatan konstruksi, perubahan harga kebutuhan barang dan ^jasa, atau kegiatan pengembangan yang dilakukan di situs-situs yang bemilai tinggi secara sosial, budaya, sejarah, atau pendidikan. Masyarakat yang terkena dampak pembangunan dan rencana infrastruktur pada Tahap 1, yaitu periode beberapa tahun pertama pemindahan IKN, memiliki kebutuhan yang lebih mendesak serta memerlukan strategi pembebasan lahan dan relokasi untuk permukiman kembali. Selain itu, dengan mempertimbangkan pengaruh IKN secara keselun.lhan pada tahap-tahap berikutnya, terdapat potensi pergeseran di masyarakat, baik yang dimanifestasikan dengan perubahan mata pencaharian maupun perpindahan secara fisik ke permukiman di dalam kawasan IKN yang dapat dikembangkan. Adapun bagi masyarakat dalam KIKN yang tidak terkena dampak langsung akan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi dan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat yang terfokus dan berkesinambungan merupakan hal yang penting untuk bersama-sama mendukung rencana pengembangan IKN dan memastikan keberlangsungan penduduk lokal. Berikut empat kelompok masyarakat yang diidentifikasi dapat terkena dampak:
masyarakat di dalam KIKN yang akan terdampak langsung pembangunan pada Tahap Pertama pembangunan;
masyarakat di dalam KIKN yang lahannya tidak terkena dampak langsung dari pembangunan pada Tahap Pertama pembangunan;
masyarakat di dalam dan di luar KPIKN; dan
masyarakat di luar batas delineasi Kawasan IKN. Setiap kelompok memiliki keragaman internal yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, kegiatan pelibatan masyarakat perlu dilakukan secara berkesinambungan dan disesuaikan dengan kebutuhan guna memastikan strategi sosial yang inklusif dan membawa manfaat bagi masyarakat dan IKN. Pembangunan ekonomi yang tertuang dalam Rencana Induk IKN penting dalam mewujudkan kohesi sosial serta IKN yang inklusif. Saat ini, strategi pembangunan ekonomi telah dikembangkan untuk membentuk nilai-nilai sosial yang telah ada, membangun keterampilan masyarakat, serta memungkinkan masyarakat lokal menjadi bagian yang kuat pada pembangunan ekonomi IKN pada masa depan. Di sisi lain, keberagaman latar belakang penduduk lokal, yang terdiri atas penduduk asli dan pendatang, di Provinsi Kalimantan Timur menghadirkan tantangan tersendiri bagi IKN. IKN perlu memperhatikan penduduk lokal yang perlu ditingkatkan keterampilan atau tingkat pendidikannya sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam membangun sektor ekonomi IKN. Dengan adanya pengembangan sektor ekonomi IKN, banyak lapangan kerja yang akan terbuka bagi seluruh lapisan penduduk. Kesempatan kerja yang bersifat inklusif dan merata dapat mengoptimalkan peluang ekonomi penduduk lokal. Klaster-klaster yang terbentuk dari sektor ekonomi IKN dapat mendorong kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk lokal. Di antara berbagai klaster tersebut, terdapat dua klaster yang sudah melekat dengan penduduk lokal dan memiliki partisipasi yang cukup tinggi. Yang pertama adalah klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan/kebugaran. Lapangan kerja yang tercipta dari pengembangan klaster tersebut, antara 1ain, adalah:
pengusaha dan pemandu wisata beserta pemandu satwa liar, jagawana, dan ekowisata komunitas dan budaya;
perajin, pengusaha dan pekerja di toko cendera mata lokal, dan penyelenggara lokakarya keraj inan tangan;
pengusaha dan pekerja di pusat kesehatan/kebugaran, spa lokal, klinik kecantikan, dan penyembuhan tradisional;
pengusaha, manajer, dan pekerja di bidang akomodasi dan kuliner;
pengusaha dan pekerja di agro-ekowisata, koperasi pertanian, serta pasar pertanian; dan
pengusaha dan pekerja di ritel, makanan dan minuman, serta seni dan hiburan. Klaster yang kedua adalah klaster industri pertanian yang berkelanjutan, terutama untuk ekstrak tanaman dan produk herbal. Klaster ini diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian yang dihasilkan penduduk lokal dan membuka lapangan kerja dari proses hilirisasi pengolahan komoditas pertanian. Lapangan kerja yang tercipta dari pengembangan klaster tersebut, misalnya adalah untuk ekstrak tanaman:
petani tanaman sumber ekstrak;
pekerja tanam, panen, pengeringan, dan produksi;
pengumpul hasil alam liar;
pengusaha, manajer, dan pekerja di manufaktur produk pertanian tradisional lokal;
pedagang besar dan kecil; dan
pengusaha dan pekerja pengemasan dan pemasaran. Di luar sektor yang sudah digeluti penduduk lokal, strategi pembangunan kapabilitas dan peningkatan keterampilan menyeluruh diupayakan demi memastikan kesempatan kerja yang inklusif dan merata. IKN juga diharapkan dapat menggali potensi untuk memperkuat pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasi yang terjangkau bagi masyarakat demi memastikan aksesibilitas dan inklusivitas, terutama bagi anggota masyarakat yang kurang'mampu, tidak bekerja, usia lanjut, berkebutuhan khusus, atau buta huruf. Strategi sosial-spasial menjadi panduan untuk mendukung pemerataan akses ke fasilitas dan ruang publik. Strategi tersebut menghubungkan komunitas satu dan yang lain dengan warisan budaya komunitas yang ada serta membentuk identitas IKN dengan komunitas yang kemungkinan akan muncul nanti. Implementasi strategi ini membutuhkan integrasi yang kuat antara kegiatan tata ruang, pembangunan ekonomi, dan komunikasi untuk IKN. Keterlibatan masyarakat yang berkelanjutan, identifikasi pemangku kepentingan utama, dan beragam perwakilan masyarakat akan sangat penting untuk keberhasilan IKN serta untuk membentuk rencana tata ruang IKN. Strategi sosial-spasial menyediakan kerangka kerja untuk desain terperinci yang dalam penyusunannya bekerja sama dengan masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan dan representasi yang tepat dari masyarakat yang ada dan yang baru muncul. Hal ini akan menjadi proses yang berkelanjutan. Kohesi sosial juga sangat terkait dengan pengadaan lahan untuk IKN dan kegiatan yang terkait dengan pembebasan lahan. Pengadaan lahan harus memenuhi standar ketentuan yang berlaku di Indonesia yang ditentukan berdasarkan aturan dan kebijakan atau standar yang ditetapkan oleh organisasi internasional yang bertujuan untuk memfasilitasi pelindungan sosial. Direkomendasikan ^juga bahwa revitalisasi dan penataan kawasan permukiman masyarakat lokal mempertimbangkan keterkaitan dengan mata pencaharian dan keterikatan warisan sejarah dan budaya dari komunitas yang ada.
2 Sumber Daya Manusla C.2.1 Kesehatan Kesehatan tidak hanya diartikan sebagai sehat fisik dan terhindar dari penyakit, narnun juga secara mental, sosial, dan spiritual secara keseluruhan yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. World Health Organization (WHO) ^juga menyatakan bahwa kesehatan adalah salah satu hak asasi manusia (HAM) yang semua orang, terlepas dari suku, agama, pandangan politik, kepercayaan, serta kondisi sosioekonomi, untuk mendapatkan dan mengaksesnya. Dengan kata lain, kondisi sehat dan bugar memungkinkan warga untuk tetap beraktivitas dan produktif, baik itu di lingkungan terkecil maupun di masyarakat. Penduduk yang sehat menjadi elemen penting dalam pembentukan kota sehat sekaligus kota yang menyehatkan. Begitu pula sebaliknya, kota yang menyehatkan akan mendorong terwujudnya penduduk yang sehat. Dilihat dari risiko kesehatan berdasarkan data yang ada, wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara rentan terhadap penyakit yang disebarkan melalui vektor hewan, seperti malaria, demam berdarah, filariasis, zika, dan chikungunya. Sementara itu, Kabupaten Penajam Paser Utara adalah salah satu wilayah endemik malaria tertinggi di Indonesia dengan annual parasite incidence (APll sekitar 6,53 per 1000 orang di tahun 2021. Selain itu, penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tifoid, dan dengue juga sering ditemukan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara. Banyaknya aktivitas penebangan pohon, terutama di kawasan hutan, biasanya meninggalkan kubangan air dan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk anophples balabacensis yang membawa vektor penyakit malaria. Tantangan lainnya, adalah tren meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PIM) di antaranya stroke, penyakit jantung, kanker, dan diabetes yang merupakan penyebab utama beban penyakit (kematian dan kecacatan). Kejadian PIM disebabkan mayoritas karena gaya hidup masyarakat yang kurang sehat seperti kurangnya aktivitas lisik dan pola konsumsi yang tidak sehat. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang ditunjukkan dengan masih besarnya proporsi beban penyakit tidak menular, dibandingkan penyakit menular. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut intervensi pada upaya kuratif tidak dapat menurunkan beban penyakit secara optimal, sehingga desain upaya promotif dan preventif hidup sehat untuk menurunkan beban penyakit (menular dan tidak menular) dan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. Prinsip dasar kota sehat (healthg cifg) dikembangkan dengan mengacu pada definisi kesehatan berdasarkan WHO dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Selain itu, pengembangan kota sehat juga mengacu pada:
Model Kota Sehat WHO Kota sehat adalah kota yang memberikan manfaat bagi manusia dan planet, yang mendorong partisipasi aktif dari warganya untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian. WHO mendefinisikan kota sehat ke dalam enam kategori yaitu peace, planet, place, people, participation, dan prosperitg. Selain WHO, Kementerian Kesehatan juga mendefinisikan kota atau kabupaten yang sehat sebagai kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat untuk dihuni warganya. b. Strategi Kota Sehat Cardiff Cardiff mengembangkan model kota sehat berdasarkan WHO European Nehaork of Healthg Cities. Model tersebut disusun bahwa kota sehat tidak hanya mengarah kepada perwujudan di skala kota saja, melainkan juga sebagai sebuah bentuk perwujudan dari upaya lainnya pada skala global. Model ini berfokus kepada beberapa hal utama, seperti lingkungan yang saling mendukung, gaya hidup sehat, dan rancang kota yang sehat. c. Strategi Kota Sehat Vancouver Strategi ini berbasis pada konsep A Healthg Citg for All: kota di mana semua terus berusaha untuk meningkatkan kondisi kota yang memberikan warganya kesempatan untuk menikmati tingkat kesehatan dan well-being yang setinggi mungkin. Untuk mewujudkan hal tersebut, Vancouver menekankan pada tiga aspek utama dalam kota yang menyehatkan yaitu warga yang sehat (healthg peoplel, komunitas yang sehat (healthg communitiesl, dan lingkungan yang sehlat (healthy enuironmentl. Seluruh aspek kota sehat ini dapat dipenuhi tidak hanya dari sektor kesehatan, namun perlu menjadi arus utama dalam pembangunan kota sehat dari sektor lainnya. 42 Pengembangan frametuork kota sehat di IKN perlu mempertimbangkan tiga aspek, mencakup: l) individu, 2) masyarakat, dan 3) lingkungan. Gambar 3-4 FrameuorkKota Sehat di IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021 C.2.2 Pendldlkan Prinsip dasar pendidikan di KIKN secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 2L yang selaras dengan visi pendidikan di KIKN, yaitu membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup. Arah peren"ana"r, konsep dan strategi pendidikan di KIKN didasarkan pada beberapa pertimbangan:
intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 6oyo dai. proyeksi pekerjaan di tahun 2045 bersifat kejuruan;
pendidikan K-12 berkualitas tinggi menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN. Enam klaster ekonomi penggerak utama yang diperkirakan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat yang telah ditingkatkan kemampuannya (non-induced "uplift) dalam jumlah besar di IKN dan Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2045, yaitu industri teknologi bersih, farmasi terintegrasi, industri pertanian berkelanjutan, ekowisata, kimia dan produk turunan kimia, serta energi rendah karbon. Dengan memperkirakan karakteristik suplai talenta saat ini di IKN dan Kalimantan Timur, ekosistem pendidikan terbaik di kelasnya dirancang guna menyediakan suplai talenta yang andal dan tangguh di masa depan. IKN perlu meningkatkan sektor pendidikannya secara keseluruhan untuk terus memenuhi kebutuhan di semua klasternya (baik klaster baru maupun yang sudah ada). Beberapa fokus yang perlu diperhatikan di setiap tingkatan pendidikan di IKN adalah sebagai berikut:
Di tingkat kejuruan, IKN difokuskan pada peningkatan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan fakultas untuk menyertakan bidang spesialisasi yang lebih relevan dengan tuntutan klaster baru dan bermitra dengan lembaga kejuruan lokal atau asing terkemuka untuk memperkenalkan perguruan tinggi yang lebih terspesialisasi untuk sektor-sektor seperti pariwisata dan agribisnis. b. Di tingkat perguruan tinggi, IKN difokuskan untuk bermitra dengan universitas terkemuka yang berkaitan dengan STEM untuk menawarkan pendidikan yang ditargetkan dan juga menjajaki universitas multi-fakultas kelas dunia ke IKN. Di samping itu, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan sebagai langkah pengembangan perguman tinggi eksisting, yaitu sebagai berikut:
Perguruan tinggi eksisting melalui perluasan daya tampung diarahkan untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia berkualifikasi tinggi pada 6 klaster ekonomi penggerak utama. Semua ini harus didukung oleh fondasi K-12 yang kuat untuk membangun tenaga kerja yang tangguh di masa depan yang dilengkapi dengan keterampilan abad ke-21. C.2.3 KetenagakcrJaan Pembangunan sektor ketenagakerjaan ditandai dengan dua indikator utama, yaitu penciptaan lapangan kerja dan tingkat pengangguran terbuka. Proses pembangunan IKN direncanakan menjadi penggerak utama sekaligus faktor pengungkit dalam pembangunan ketenagakerjaan. Langkah yang diambil adalah dengan:
perincian kebutuhan tenaga kerja;
perincian ^jenis-jenis pelatihan yang dibutuhkan;
investasi pelatihan yang dibutuhkan;
pemanfaatan instrumen koordinasi ketenagakerjaan antar-pemangku kepentingan di daerah. Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan kerja akan bertumpu sepenuhnya pada sektor konstruksi. Kebutuhan pembiayaan dan sumber daya pendukung untuk menunjang sektor konstruksi akan mendorong adanya investasi pada wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang akan meningkatkan roda perekonomian. Pada tahap awal pembangunan IKN, penciptaan lapangan kerja diproyeksikan akan bertumpu pada sektor-sektor seperti konstruksi (75 persen), pemerintahan (20 persen), serta layanan pendukung (5 persen). Dalam ^jangka menengah dan panjang, pemindahan IKN akan menjadi sumber pertumtmhan ekonomi baru dan menjadi penggerak ekonomi untuk pulau Kalimantan dan sekitarnya. Sektor-sektor ekonomi dengan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dikembangkan di IKN akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan dapat menurunkan kesenjangan. Penciptaan lapangan kerja baru akibat berkembangnya sektor jasa dan sektor ekonomi yang bernilai tambah tinggi akan menciptakan lapangan kerja yang memadai, serta dapat mengurangi ketimpangan antar-kelompok pendapatan. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusivitas, dalam hal ini adalah pengikutsertaan peran masyarakat setempat sebagai pelaku utama pembangunan. Pada konteks pembangunan IKN, masyarakat setempat tidak hanya sebagai penonton tetapi sebagai pemain utama. Strategi untuk melibatkan tenaga kerja dari masyarakat lokal dapat dilakukan dari kegiatan pemetaan karakteristik tenaga kerja lokal, pemetaan kuota afirmasi tenaga kerja lokal, dan pelatihan tenaga kerja lokal (dalam bentuk pembekalan keterampilan (skillingl dan alih kompetensi (reskillingll. Untuk meningkatkan keahlian dan/atau membuat masyarakat sekitar memperoleh keahlian baru agar dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN, maka transformasi balai latihan kerja (BLK) di sekitar IKN menjadi salah satu faktor penting di dalam penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar. D. PRINSIP. . , Penyediaan tanah untuk pembangunan IKN dilaksanakan melalui mekanisme pelepasan kawasan hutan dan mekanisme pengadaal tanah. Untuk pelepasan kawasan hutan, yang akan dilepaskan adalah hutan tanaman industri (HTI) di kawasan hutan yang telah diubah fungsinya menjadi hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK) sehingga dapat digunakan untuk pembangunan IKN, yang dimohonkan pelepasannya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pada tahap awal, lokasi pembangunan IKN diutamakan di lahan yang tidak ada pemilikan maupun penguasaan tanah, sehingga dapat meminimalisir potensi relokasi penduduk setempat ataupun pemberian ganti kerugian dalam bentuk lainnya. Namun demikian, jika pembangunan IKN diharuskan berada pada lokasi yang terdapat pemilikan maupun penguasaan tanah, maka akan dilakukan proses pengadaan tanah. Pengadaan tanah dilakukan dengan mekanisme pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan di bidang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum atau pengadaan tanah secara langsung. Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dalam pembangunan IKN mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tatrun 2Ol2 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (mengubah sebagian substansi Undang-Undang Nomor 2 Tahurr 2Ol2l, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2O2l tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 19 Tahun 2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021. Pengadaan tanah sesuai dengan peraturan perundangan tersebut telah memperhitungkan prinsip kehati-hatian, pemberian kompensasi yang memadai dan adil dengan musyawarah bentuk ganti kerugian sebagai konsekuensi dari proses pengadaan tanah, tahapan dan waktu penyelesaian yang terukur. Apabila ada keberatan dari pihak yang berhak memiliki atau menguasai tanah, maka pemberian ganti kerugian akan dititipkan di pengadilan (konsinyasi) sehingga pembebasan tanah tetap dilakukan dan pembangunan dapat tetap berjalan. Agar pengadaan tanah dapat segera dilaksanakan, maka KIL yar,g melakukan pembangunan pada lokasi di wilayah IKN bertindak sebagai instansi yang membutuhkan tanah, sebelum terbentuknya Otorita IKN. Tahapan pengadaan tanah pada wilayah IKN sesuai ketentuan peraturan perundangan adalah sebagai berikut: Gambar 3-5 Ketentuan Peraturan Perundangan untuk Pengadaa.n Tanah Subjek/pihak yang berhak mendapat ganti rugi adalah pemilik, penguasa, pengguna, dan pemanfaat tanah yang dapat dijelaskan melalui Gambar 3-6 sebagai berikut: Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2022 Gambar 3-6 Subjek yang Berhak Mendapat Ganti Rugi Sumber: Pasal 18-28 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2O2l tentang Penyelenggaran Pengadaan Tanah bagi Pembargunan untuk Kepentingan Umuri 48 Objek pengadaan tanah dan penilaian besarnya ganti rugi oleh penilai dilakukan bidang per bidang tanah, yang meliputi enam objek pengadaan tanah yang dapat dijelaskan melalui Gambar 3-7 sebagai berikut: Gambar 3-7 Objek Pengadaan Tanah Sumber: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol2 tentang Pengadaan Tanah bag.i Pembangunan untuk Kepentingan Umum Selain melalui pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, pengadaan tanah di wilayah IKN juga dapat melalui pengadaan tanah secara langsung (business-to-business) seperti jual beli, hibat., rublag, pelepasan secara sukarela, atau bentuk-bentuk lain yang disepakati. D.2 Setelah perolehan tanah, Otorita IKN berwenang mengelola wilayah IKN dan diberi hak pengelolaan atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pemberian hak pengelolaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan hak atas tanah masyarakat dan hak atas tanah masyarakat adat. Di atas hak pengelolaan dapat diberikan hak atas tanah kepada orang perseorangan dan pihak lain dengan perjanjian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. Di IKN diberlakukan pembatasan pengalihan hak atas tanah. pembatasan pengalihan hak atas tanah tersebut dilaksanakan dengan mewajibkan masyarakat yang akan mengalihkan kepemilikan atas tanahnya yang terletak di wilayah IKN untuk terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari otorita IKN sebelum melakukan tindakan pengalihan hak atas tanah kepada pihak lain dan diadministrasikan proses jual belinya oleh Kementerian Agraria dan E. PENGELOLAAN LINGKUNGAN Rencana pembangunan IKN yang mempertimbangkan prinsip dasar lingkungan hidup ditunjukkan dengan integrasi antara proyeksi populasi pada Rencana Induk IKN dan hasil analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup (DDDTLH) pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Seluruh data fakta, analisis, dan konsep rencana dari Rencana Induk IKN diverilikasi kesesuaiannya dengan DDDTLH di dalam dokumen KLHS. Elemen Rencana Induk IKN yang harus diverifikasi adalah (1) tata ruang;
proyeksi populasi;
keanekaragaman hayati;
ketahanan pangan;
infrastruktur air;
infrastruktur energi; dan
infrastruktur limbah. Penerapan prinsip lingkungan di dalam Rencana Induk IKN mengarah pada terintegrasinya koridor ekosistem secara regional di wilayah IKN untuk menjamin terjaganya kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di IKN sesuai dengan strategi yang tercantum di dalam Dokumen KLHS Masterplan IKN. Oleh karena itu, pengembangan lingkungan hidup difokuskan pada pemeliharaan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta restorasi sistem jaringan hijau dan biru. Lahan-lahan yang sensitif secara ekologi, kawasan jelajah satwa, dan hutan yang penting untuk spesies yang terancam kepunahan atau sangat terancam kepunahannya dilindungi sebagai komponen penting untuk membangun struktur kota dan menentukan identitas yang unik bagi IKN. Lahan-lahan yang dapat dikembangkan diusulkan agar tidak mengganggu lahan-lahan ini dan serangkaian KPI ditetapkan untuk sepenuhnya mendukung konsep kota hutan. Untuk mencapai KPI IKN, yaitu 65 persen kawasan hijau alami, alokasi penggunaan kawasan hijau yang memiliki nilai guna bagi penduduk, seperti ekowisata dan ruang publik, dapat menjadi sumber nilai ekonomi dan rekreasi. Hal ini sama dengan kedudukan RTH kota sebagai pemenuhan kebutuhan konsumsi lahan penduduk, tetapi pada saat bersamaan menjadi kawasan hijau alami yang memiliki nilai lindung walaupun tidak setinggi kawasan lindung murni. Untuk memastikan tidak ada pengembangan tambahan di kawasan IKN sesual , . , sesuai dengan perencanaan dan untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi, pemanfaatan ruang didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang. Upaya untuk melestarikan alam, memulihkan kawasan bekas tambang, mendukung ketahanan pangan, dan menunjang sistem infrastruktur yang efisien, dirancang untuk memberikan manfaat secara langsung bagi penduduk IKN sehingga menjamin kelayakan hidup penduduk dan menghormati batas-batas lingkungan alam. Pemanfaatan produksi pangan lokal yang dipenuhi oleh strategi ketahanan pangan IKN sejalan dengan strategi IKN, termasuk produksi pangan berbasis ekonomi sirkular (ciranlar economyl. r'. PRINSIP DASAR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR F.1 Perumahan memegang peranan penting terhadap kesejahteraan masyarakat perkotaan, seperti dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Perumahan dapat menarik investasi dan menumbuhkan ekonomi perkotaan dengan efek multiplier yang sangat besar. Dalam menempatkan sektor perumahan sebagai episentrum dari pembangunan perkotaan, pembangunan perumahan di kawasan IKN bukan sekadar membangun unit rumah melainkan membangun perumahan tetap dalam kerangka holistik. Dalam mewujudkan KPI 6 (aman dan terjangkau), pembangunan perumahan perlu memastikan bahwa seluruh penduduk memiliki akses terhadap tipe hunian yang beragam melalui penerapan skema hunian berimbang (1: 2:
dan sesuai dengan kebutuhan serta menekankan keterjangkauan harga untuk berbagai kelompok pendapatan masyarakat, merespons pengaturan tempat tinggal yang berbeda-beda, dan menurunkan operasional yang umumnya diasosiasikan dengan hunian yang kompak dan memiliki akses terhadap infrastruktur penting pada tahun 2045. Dengan demikian, pembangunan perumahan dan permukiman baru perlu menciptakan sistem distribusi perumahan yang sehat sebagai upaya pencegahan perumahan kumuh pada masa depan. Upaya mewujudkan KPI 6 (aman dan terjangkau) ini sejalan dengan upaya pencapaian KPI 2 (Bhinneka Tlrnggal Ika) yang akan mengintegrasikan seluruh penduduk, baik penduduk setempat maupun pendatang. Untuk itu, pembangunan perumahan perlu memperhitungkan dimensi sosial. Perumahan di kawasan IKN didorong agar tidak membuat area perkotaan yang tumbuh menjadi tempat yang eksklusif, tetapi tetap menjadi tempat masyarakat untuk mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk seluruh kalangan (inklusif). Dengan terbukanya kesempatan tersebut, penyediaan akses perumahan akan mengedepankan manusia dan pemenuhan akan hak asasi manusia dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan: hak atas hidup layak, hak atas layanan dasar, hak atas kesehatan, dan hak atas privasi. Konsep hunian eksisting yang umumnya berupa bangunan tunggal, tidak sejalan dengan arah pengembangan wilayah IKN untuk menjadi "Kota 10 Menit". Oleh karena itu, kebutuhan hunian dan fasilitasnya akan dimodifikasi melalui penggabungan berbagai layanan dalam satu bangunan dengan memperhatikan standar kenyamanan yang berlaku serta menyediakan hunian dalam bentuk rumah susun atau apartemen, dengan tetap memperhatikan standar minimal bagi tiap kebutuhan, seperti jabatan dan jumlah anggota rumah tangga. Beberapa asumsi yang menjadi dasar pembangunan perumahan adalah sebagai berikut:
Pembangunan perumahan terdiri atas perumahan aparatur sipil negara dan perumahan non-aparatur sipil negara (masyarakat umum). Penyediaan perumahan aparatur sipil negara akan difasilitasi oleh pemerintah dengan membuka kesempatan keterlibatan swasta. Sementara itu, penyediaan perumahan masyarakat akan menggunakan mekanisme pasar yang disediakan oleh pengembang swasta sesuai dengan proses bisnis yang ada di pasar perumahan setempat dan didukung dengan sistem pembiayaan perumahan yang efisien. Membangun sistem perumahan publik Qtublic housirql yang terdiri atas hunian sewa dan hunian milik dengan hak terbatas, baik primer maupun sekunder, diatur dan dikelola oleh pengelola perumahan dan permukirnan (estate managefi di bawah Otorita IKN, baik untuk perumahan aparatur sipil negara maupun perumahan non-aparatur sipil negara (masyarakat umum). b. Konsep pembangunan perumahan mengikuti rencana fungsi tata ruang, kawasan fungsi campuran, dan demografi heterogen di IKN yang mengacu pada penciptaan berbagai kegiatan dan fungsi dalam satu area lingkungan binaan (built enuironmenf). Demografi heterogen mengacu pada penciptaan percampuran penduduk berdasarkan karakteristik seperti usia, pekerjaan, pendapatan, etnis, dan ras.
Tinggal di hunian vertikal akan tercipta hunian dengan kepadatan ideal. Tantangan terletak pada pemeliharaan hubungan sosial yang harus dapat dijawab oleh desain hunian. 2) Tinggal di kawasan kompak semua kebutuhan terlayani dan dapat diakses dengan cepat dan mudah dijangkau. 3) Menerapkan teknologi cerdas dalam kehidupan untuk meningkatkan kenyamanan penghuni sekaligus menerapkan prinsip hidup berkelanjutan. Ketiga hal tersebut akan berimplikasi positif pada tersedianya ruang-ruang terbuka untuk publik ataupun lingkungan yang lebih luas jika dibandingkan kondisi di kota-kota besar saat ini. d. Perumahan aparatur sipil negara dengan spesifikasi hunian berorientasi pada kenyamanan serta berfungsi ganda sebagai hunian dan tempat bekerja, seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 3-1 Spesifikasi Rumah Dinas bagi Pejabat Negara, ASN, TNI, dan Polri l-rl?i! Peruntukan Hunlan Tipe Rumah Luas Unit (m2) I Menteri/ Pejabat Tinggi Negara Rumah Tapak 580 2 Pejabat Negara Rumah Tapak 490 3 JPT Madya/ Eselon 1 Rumah Tapak 390 4 JPT Pratama/Eselon 2 Rumah Susun 290 5 Administrator / Eselon 3 Rumah Susun 190 6. Pejabat Fungsional dan staf lainnya Rumah Susun 98 Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 202 1 e Penyediaan perumahan dinas aparatur sipil negara/Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia memperhatikan proses transisi pegawai dan keluarganya, terutama pada 5 tahun pertama. Pada tahap awal pembangunan perumahan untuk aparatur sipil negara lTentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia akan dimulai pada tahun 2022 }: ingga 2024. Pengembangan ukuran unit didorong untuk mengikuti kelipatan modul unit rumah susun pada desain dasar yang dirancang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meningkatkan efi siensi penggunaan ruang. ?.2 Infrastruktur Persampahan IKN menargetkan 100 persen sampah ditangani dan diolah supaya dapat beralih dari pengelolaan sampah tradisional. Sampah dipisahkan pada sumbernya dan dikumpulkan dengan menggunakan berbagai cara untuk diolah secara terpusat. IKN akan mengadopsi strategi proyeksi konservatif 5 persen sampah non-organik akan langsung dibuang ke tempat penimbunan sampah. Fasilitasi daur ulang sampah sebagai fokus utama dari sistem pengelolaan sampah akan mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sehingga memperpanjang umur TPA, serta mengurangi penggunaan lahan untuk TPA baru beserta gangguan dan aspek lingkungan. Di samping itu, barang hasil daur ulang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk baru. Pusat pengolahan sampah ditempatkan di suatu area pengembangan untuk mewujudkan sinergi ekonomi, mengurangi biaya transportasi dan operasi, serta memberikan kendali atas masalah lingkungan. Stasiun peralihan sampah akan berlokasi di setiap kawasan untuk memfasilitasi pengumpulan dan pemindahan sampah. Pembangunan fasilitas persampahan direncanakan untuk ditempatkan di luar kawasan lingkungan terlarang (no-go areal untuk menghindari dampak pada flora dan fauna sensitif serta area dengan nilai konservasi tinggi. Mengingat risiko tinggi pencemaran dari fasilitas persampahan, diperlukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum pembangunan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh pusat pengolahan sampah terhadap lingkungan dan sekitarnya. Selain itu, diperlukan juga investigasi lapangan yang lebih spesifik guna menetapkan kecocokan lokasi untuk TPA. F.3 Pengelolaan Alr Llmbah Untuk mencapai KPI 100 persen pengelolaan air limbah pada tahun 2035, air limbah diolah secara terpusat di instalasi pengolahan air limbah. Instalasi pengolahan air limbah akan membentuk sistem ganda untuk melayani IKN serta akan melayani industri dan permukiman yang ada di luar IKN. Pemilihan teknologi pengelolaan air limbah yang tepat bergantung pada sejumlah faktor fisik dan nonfisik. Teknologi yang paling tepat adalah teknologi yang memberikan tingkat layanan yang paling dapat diterima secara sosial dan lingkungan dengan biaya yang paling rendah. Sistem ganda direkomendasikan untuk melayani IKN, dengan memusatkan sistem pengolah di area neksus untuk mengurangi jarak antara sumber air limbah dan lokasi pengolahan sehingga dapat mengurangi panjang pipa yang dibutuhkan. Pada akhirnya sistem pengelolaan ini akan menghasilkan jaringan dengan sistem gravitasi. Sementara itu, air limbah akan diolah dan didaur ulang ke dalam pengolahan air (bukan untuk konsumsi). Selain itu, sistem saluran pembuangan limbah dirancang sebagai sistem terpisah dengan drainase. Strategi pengelolaan air limbah yang diusulkan untuk menargetkan 60 persen daur ulang timbulan air limbah pada tahun 2045 dirancang sesuai dengan visi IKN sebagai kota dengan perekonomian yang bersifat sirkular dan resilien. Timbulan air limbah dihasilkan oleh semua pengguna air dengan sistem sanitasi yang dialirkan melalui jaringan air limbah perkotaan. Strategi utama pengolahan air limbah mengacu pada komponen dari Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. F.4 Pengelolaan sumber daya air perkotaan bertujuan untuk memberikan keamanan akses air minum yang andal, sistem sanitasi yang layak, perlindungan sumber air dari polusi, dan pengurangan risiko banjir dalam satu sistem pengelolaan air terpadu. Strategi ini akan menerapkan prinsip kota spons (sponge citgl gu.na mengintegrasikan jaringan biru dan hijau, agar dapat memberikan manfaat kenyamanan dan kesehatan bagi penduduk IKN. Strategi pengelolaan air secara terpadu untuk melayani IKN diperlukan dalam memenuhi kebutuhan pengembangan dan kendala yang akan dihadapi oleh pembangunan IKN. Pendekatan pengelolaan air terpadu yang menggabungkan pengelolaan penggunaan air, limpasan air hujan, dan pengolahan air limbah, dengan mengadopsi pendekatan terintegrasi antara sistem pengelolaan air secara tradisional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi sumber daya secara keseluruhan dengan pertimbangan yang cermat dalam penggunaannya, dan juga kontribusinya dalam sistem ekologi dengan tetap menghormati batasan alam. Hasil utama memanfaatkan pengelolaan air terpadu ini adalah menyediakan akses yang aman dan andal atas air minum, sanitasi yang efektif, serta melindungi saluran air dari polusi. Tiga Tiga elemen yang perlu digunakan dalam pengembangan pengelolaan air berkelanjutan di kawasan IKN meliputi (i) ketahanan, yaitu sistem air dapat beradaptasi dengan iklim dan pertumbuhan pada masa depan serta mengurangi risiko dan kerentanan; (ii) efisiensi, yaitu tingkat layanan terpenuhi secara memadai dengan menyeimbangkan permintaan dan kapasitas dan dengan investasi yang dilakukan secara tepat; serta (iii) kualitas, yaitu kesehatan masyarakat dan lingkungan terlindungi. Sistem pengairan IKN mencakup penggunaan sistem alami, seperti hutan, dataran banjir, penghijauan dan tanah, biasanya dikenal sebagai infrastruktur hijau, untuk berkontribusi dalam menyediakan pasokan air minum yang andal serta memberikan pelindungan terhadap banjir dan kekeringan. F.5 Fasllitas U Secara umum pengembangan fasilitas umum dan fasilitas sosial mehggunakan prinsip skala pelayanan, pencapaian dengan berjalan kaki, serta integrasi dengan kawasan. Prinsip-prinsip ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas fasilitas umum dan sosial bagi penduduk yang dilayaninya. Adapun untuk bangunan fasilitas bersama memiliki prinsip umum perancangan yang meliputi:
aksesibilitas;
konektivitas;
infrastruktur hijau;
pengelolaan;
keamanan; dan
tanggap bencana. Seiring dengan penambahan jumlah penduduk, jumlah fasilitas umum dan sosial ^juga perlu ditambah dari yang sudah diperhitungkan untuk kondisi saat ini untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Asumsi kebutuhan untuk fasilitas yang digunakan untuk menentukan angka kebutuhan fasilitas, adalah sebagai berikut:
Penyesuaian yang dilakukan untuk menciptakan tata guna lahan yang lebih efisien, misalnya dengan mengombinasikan fungsi pelayanan publik dan pemerintahan dalam satu bangunan, adalah sebagai berikut: 11 i. Pelayanan Publik dan Pemerintahan 1) Kantor rukun warga (RW) dikombinasikan dengan ruang serbaguna dan perpustakaan untuk memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut dapat diakses dengan berjalan kaki dari area hunian. 2l Kantor kelurahan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut dapat diakses dengan l0 menit berjalan kaki dari simpul transportasi massal sekunder. 3) Kantor kecamatan dikombinasikan dengan ruang serbaguna untuk memungkinkan efektivitas lahan dan memastikan fasilitas tersebut dapat diakses dengan 10 menit berjalan kaki dari simpul transportasi massal utama. 4) Perkiraan kebutuhan lahan untuk kombinasi fasilitas ini diasumsikan berdasarkan koefisien dasar bangunan (KDB) dengan ketinggian bangunan. 5) Kantor polisi dan pemadam kebakaran dipisahkan dari kombinasi fungsi pelayanan publik dan pemerintahan karena karakter pelayanannya. Pelayanan Kesehatan 1) Pelayanan kesehatan dipisahkan dari kombinasi fungsi pelayanan umum dan pemerintahan karena karakter pelayanannya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit terhadap fasilitas pelayanan lain beserta penggunanya. 2) Fasilitas yang disebutkan di atas diharuskan berada dalam capaian 10 menit berjalan kaki dari halte transportasi umum. 3) Fasilitas yang disebutkan di atas disarankan ditempatkan berdekatan dengan ruang terbuka umum dan fasilitas keagamaan, sesuai dengan skala pelayanannya. 4) Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas, Klinik Pratama), Pelayanan Rujukan (Rumah Sakit), dan Laboratorium Kesehatan. a) Jumlah kebutuhan didasarkan pada jumlah kecamatan, rasio dengan jumlah penduduk serta karakteristik wilayah. Pemetaan kebutuhan tersebut juga memperhitungkan kebutuhan tenaga kesehatan yang akan bertugas pada fasilitas kesehatan serta mengikuti pola transisi demografi dan epidemiologi. Sementara itu, fasilitas umum dan fasilitas sosial di KIPP dibagi ke dalam empat kategori, yaitu sebagai berikut:
Skala Persil dan Distrik Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala persil adalah fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan kurang dari 15.000 jiwa, dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 5 menit, serta terintegrasi pada bangunan yang terletak di area yang bersifat semi publik. b. Skala Sub-Sub-BWP/Kelurahan Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-Sub-BWP/kelurahan adalah fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 15.000 jiwa dan 30.000 jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 10 menit, serta terletak di pusat distrik yang bersifat publik. c. Skala Sub-BWP Fasilitas umum dan fasilitas sosial skala Sub-BWP adalah fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan di antara 30.000 jiwa dan 200.000 jiwa, dapat dicapai dengan mobilitas aktif selama 20 menit, serta terletak di pusat kawasan yang bersifat publik. d. Skala KIPP Fasilitas umum dan, fasilitas sosial skala KIPP adalah fasilitas umum dan sosial yang memiliki skala pelayanan lebih dari 200.000 jiwa, dapat dicapai dengan berjalan kaki dan terintegrasi dengan transportasi publik. Keberadaannya terletak di area perkotaan dengan pencapaian baik dan dapat menjad i. landmark perkotaan. Di samping keempat kategori di atas, fasilitas yang didedikasikan khusus sebagai penunjang kinerja IKN dalam KIPP adalah fasilitas sosial budaya seni, fasilitas keagamaan skala nasional, fasilitas diplomatik, fasilitas pendidikan tinggi dan riset, serta fasilitas penunjang kota cerdas. F.6 Mobilitas dan Konektivitas Mobilitas transformatif dan terintegrasi yang berfokus pada kualitas hidup dapat digunakan sebagai pendorong ekonomi utama dan faktor pembeda untuk IKN, melalui penyediaan tempat dan jaringan yang terhubung dengan baik, mudah diakses, tangguh dan berorientasi pada masa depan. Sementara itu, prinsip dasar penyediaan transportasi dirancang untuk memenuhi semua KPI yang berkaitan dengan prinsip yang terhubung, aktif, dan mudah diakses. Aspek penting yang perlu menjadi pertimbangan adalah dampak pada lingkungan hidup dan sosial, integrasi tata guna lahan, strategi ekonomi, dan pertimbangan kelayakan dalam pengembangan infrastruktur. Dengan demikian, pertimbangan tersebut dapat menghasilkan rekomendasi konsep, prinsip, dan pedoman transportasi yang bersifat holistik, terfokus, dan dapat memberikan hasil yang sepadan dengan investasi yang dikeluarkan (ualue for monegl, serta dapat memfasilitasi dalam pencapaian tqjuan pembangunan IKN secara menyeluruh. Prinsip utama mengedepankan inovasi dan fleksibilitas serta memperhatikan berbagai kemungkinan pada masa mendatang. Adapun keenam strategi mobilitas adalah (1) kota yang terhubung, (2) kota yang kompak dan mudah dikembangkan, (3) kota yang berkelanjutan dan mudah diakses, (4) kota yang aktif dan ramah pejalan kaki, (5) kota yang efisien, aman, dan resilien, serta (6) kota yang siap menghadapi masa depan. F.6.1 Kota yang Terhubung Infrastruktur transportasi akan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dengan akses langsung di dalam IKN dan kawasan tiga kota serta akses ke jalur nasional dan internasional. Prinsip utama strategi transportasi Kota yang Terhubung meliputi:
konektivitas eksternal mengutamakan konektivitas eksternal dengan koneksi penumpang dan jaringan logistik yang cepat dan langsung dari/ke wilayah IKN dengan kota-kota di sekitarnya serta kawasan nasional dan internasional;
konektivitas internal mengutamakan koneksi transportasi massal yang cepat dan langsung antara subpusat IKN untuk memastikan konektivitas internal yang kuat dan pemanfaatan aglomerasi serta mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi; dan
pintu gerbang memanfaatkan perluasan gerbang udara dan laut yang ada dan koneksi yang sesuai dengan IKN serta memperkuat pengembangan kawasan tiga kota. Jaringan transportasi telah dikembangkan sesuai dengan strategi pembangunan ekonomi jangka panjang untuk memastikan koneksi penting antara pusat ekonomi dan infrastruktur transportasi utama, seperti bandara dan pelabuhan. Konektlvitas Kereta Api Regional Penilaian pada tingkat konsep mengenai potensi koridor kereta api dari Balikpapan ke IKN telah mempertimbangkan aspek-aspek penting, seperti di bawah ini:
Pertimbangan lingkungan, sosial, dan rekayasa teknis. Alinyemen koridor pada tingkat konsep telah disempurnakan untuk menghindari atau memitigasi kendala lingkungan dan sosial. b. Konektivitas sistem transit menghubungkan pelabuhan, bandara, Kota Balikpapan, KIPP, KIKN, dan KPIKN untuk mengintegrasikan pusat-pusat kegiatan di tiga kota. c. Selain konektivitas rel kereta api, konsep reljuga mencakup konektivitas rel regional untuk transportasi barang antara gerbang utama, seperti pelabuhan dengan kawasan industri. Keterhubungan Bus Konektivitas kereta regional akan didukung oleh layanan bus regional dalam wilayah KPIKN dan sekitarnya. Hal ini menjamin pilihan moda transportasi umum dan memungkinkan keterjangkauan yang lebih luas ke penduduk setempat serta yang terpencil. Meskipun rencana rute bus regional dianggap cukup fleksibel untuk ditetapkan secara operasional setelah KIKN beroperasi, strategi teknis ini mengusulkan pembangunan terminal bus antarkotaljarak jauh dalam area KIKN. Terminal bus ini akan menempati lokasi yang sama dengan stasiun gerbang sebagai stasiun kereta api regional pertama dalam batas KIKN saat bepergian dengan tujuan KIPP dan akan dikembangkan sebagai hub atau 'pusat' mobilitas utama yang memungkinkan pertukaran moda transportasi antara jalur kereta api regional dan koridor transportasi umum KIKN primer dan sekunder di KIKN. Konektlvltas Jalan Regional Infrastruktur ^jalan utama merupakan bagian dari strategi transportasi terpadu yang baru untuk wilayah IKN dan Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan untuk mendukung strategi jalan regional yang lebih luas untuk kawasan tiga kota dan Provinsi Kalimantan Timur, memperkuat koneksi penumpang dan logistik di tingkat regional antara pusat-pusat kegiatan utama dan pintu gerbang (pelabuhan dan bandara), menj awab kebutuhan transportasi umum berbasis ^jalan dengan mengakomodasi koneksi bus di dalam kawasan tiga kota, dan menghubungkan IKN dengan pusat kegiatan utama di sekitarnya di Provinsi Provinsi Kalimantan Timur. Sesuai dengan konsep koridor kereta api, strategi jalan regional juga menyediakan koneksi transportasi barang utama ke pusat kegiatan terkait dan infrastruktur transportasi utama serta gerbang (bandara dan pelabuhan). Pintu gerbang Utama (Bandara dan Pelabuhanf Gerbang udara dan laut merupakan simpul penting bagi IKN dalam menyalurkan sumber daya dan manusia untuk perjalanan nasional dan internasional. Gerbang ini terletak di dekat perkotaan dan berperan penting untuk mendorong konsolidasi dan pertumbuhan ekonomi IKN. IKN terhubung dengan jalan atau rel strategis ke gerbang utama serta memastikan jaringan transportasi yang terintegrasi antarpusat. Kapasitas pelabuhan yang ada dinilai untuk memenuhi permintaan kota barr pada masa depan. a. Bandara Bandara yang akan berdampak besar karena perkembangan IKN adalah Bandara Balikpapan, tetapi Bandara Samarinda juga berperan penting dalam menunjang infrastruktur bandara untuk IKN. Evaluasi mengenai strategi bandar udara harus mempertimbangkan pertumbuhan seluruh wilayah Kalimantan Timur karena daya serap bandara harus menjangkau seluruh provinsi. Proyeksi penduduk menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk terjadi secara signifikan antara tahun 2025-2045. Selanjutnya, untuk lebih menghubungkan jumlah penduduk dan perjalanan penumpang tahunan, analisis studi banding telah dilakukan untuk melihat total penduduk jika dibandingkan dengan penumpang per tahun sebagai tolok ukur kota-kota di seluruh dunia. b. Pelabuhan Pelabuhan utama yang terletak di sekitar area IKN akan berdampak besar untuk memungkinkan strategi ekonomi IKN. Dalam wilayah IKN, terdapat dua pelabuhan penting untuk dipertimbangkan dalam strategi konektivitas regional. Pelabuhan tersebut adalah:
Pelabuhan Semayang yang terletak di Teluk Balikpapan. Sebagai pelabuhan umum yang memiliki jalur pelayaran internasional, pelabuhan Semayang juga melayani rute penumpang jarak jauh; dan
Terminal Kariangau (KKT) berada lebih jauh ke pedalaman di Teluk Balikpapan, berfungsi sebagai pelabuhan kargo internasional. Semua proyek infrastruktur transportasi yang diusulkan akan memerlukan studi kelayakan yang terperinci untuk menyempurnakan kesejajaran dan spesifikasi. Studi-studi ini akan memitigasi dampak pada lingkungan dan kondisi sosial masyarakat. F.6.2 Kota yang Kompak dan Mudah Dlkembangkan T\rjuan utama dari rencana IKN adalah menciptakan kota masa depan yang tidak bergantung pada kendaraan pribadi dengan konsep pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented deuelopment (TOD). T\rjuannya adalah agar komunitas dapat tinggal, bekerja, dan bermain dengan layak, sebuah komunitas yang memungkinkan lebih banyak pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transit, serta dapat mengurangi kebutuhan perjalanan harian dan kota yang kompak. Dengan demikian, prinsip utama dari strategi mobilitas kota yang kompak dan mudah dikembangkan meliputi:
memastikan pengembangan terpadu dan terhubung yang mendekatkan masyarakat dengan kawasan bisnis;
memusatkan pembangunan transportasi terpadu dan perencanaan tata guna lahan melalui TOD yang mengurangi kebutuhan untuk bepergian;
mempertimbangkan IKN sebagai serangkaian area pengembangan (deuelopment cell) terpisah yang harus tumbuh secara organik dari waktu ke waktu untuk menghindari pertumbuhan tak terkendali di seluruh area sehingga TOD menjadi kerangka utama; dan
menyediakan layanan untuk mendukung konsep tinggal, bekerja, dan bermain di tingkat area pengembangan serta memastikan ^jaringan transit yang berkualitas sejak awal guna mewujudkan misi kota yang tidak bergantung pada kendaraan pribadi. Ruang lingkup untuk Strategi Kota yang Kompak dan Mudah Dikembangkan meliputi:
modul yang kompak dan mudah dikembangkan sebagai "blok/area pembangun" kota yang dapat dilalui dengan berjalan kaki;
transportasi terpadu dan perencanaan tata guna lahan, khususnya melalui TOD; dan
pengurangan kebutuhan untuk melakukan perjalanan ^jauh. IKN direncanakan terdiri atas lingkungan kompak dan berdensitas/ kepadatan tinggi yang berfungsi sebagai blok pembangun kota. Adapun lingkungan ini menerapkan konsep tata guna lahan campuran (mixed-use) untuk mendukung pengurangan kebutuhan akan perjalanan dan menyediakan semua fungsi yang diperlukan untuk memastikan akses 10 menit ke semua fasilitas daiar dan umum serta ruang hijau terbuka yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan kendaraan otonom (menggalakkan gaya hidup aktif dengan bedalan kaki, bersepeda, dan berkendara dengan mobil otonom Qtalk-cgcle-ridell. Perlu ditekankan bahwa ToD tidak semata-mata terbatas pada proyek properti yang berdekatan dengan simpul transit. Sejumlah prinsip TOD tercantum di bawah ini untuk menunjukkan bagaimana konsep TOD diintegrasikan, Gambar 3-8 Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit untuk IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O T\rjuan utama dari kerangka pengembangan IKN adalah mengurangi kebutuhan perjalanan, mewujudkan visi TOD sejak awal, dan menciptakan komunitas dinamis yang memungkinkan perjalanan dengan kendaraan pribadi yang lebih sedikit, waktu tempuh yang lebih pendek, dan perjalanan dengan moda berkelanjutan yang lebih banyak. Hal itu dapat memberikan manfaat bagi IKN seperti:
memastikan... Prinsip Pembangunan Berorientasi Transit Contoh Ilustrasi Rencana Konsep 1. Mengembangkan lingkungan yang menggiatkan berjalan kaki; transportasi umum berkualitas tinggi;
Merencanakan penggunaan, pendapatan, dan demografi multi-fungsi;
Mengoptimalkan kepadatan dan menyesuaikan kapasitas transit;
Menciptakan wilayah dengan perjalanan transit singkat; dan
Meningkatkan mobilitas dengan mengatur parkir dan penggunaan jalan. __ 2. Mengutamakan jaringan mobilitas aktif;
Menciptakan jaringan jalan/jalur yang padat;
Menemukan lokasi pembangunan di dekat b. mengurangi kebutuhan infrastruktur dan dengan demikian dapat menekan biaya modal;
mendukung kota tanpa emisi; dan
mendukung perubahan perilaku perjalanan. Konsep lahan mked-use dan strategi yang bertahap direncanakan untuk meminimalkan perjalanan antara kawasan dan penyediaan fasilitas umum, seperti sekolah dan kawasan komersial yang cukup untuk kebutuhan dalam setiap kawasan. Rancangan penggunaan lahan dan strategi transportasi saat ini menunjukkan bahwa persentase perjalanan internal yang sangat tinggi, yaitu lebih dari 80 persen, dimungkinkan selama jam sibuk. Hal itu berarti setiap kawasan berfungsi mandiri dan terkoneksi dengan baik ke bagian lain KIKN sehingga memungkinkan kepadatan dan tingkat keterjangkauan yang tinggi yang ditujukan untuk mengurangi kebutuhan perjalanan, mengurangi beban infrastruktur dan biaya bertransportasi, dan menghemat waktu serta dukungan yang lebih baik untuk mobilitas aktif dan angkutan umum. Gagasan kota yang kompak dan mudah dikembangkan untuk IKN merupakan sebuah upaya yang seiring dan sejalan serta memungkinkan penahapan yang fleksibel dan berkelanjutan untuk ibu kota. a. Setelah sebuah simpul TOD sudah dihuni secara penuh dan dilayani secara efektif oleh layanan transit dan fasilitas umum, barulah area pengembangan TOD yang bersebelahan akan mulai difungsikan. b. Dari perspektif mobilitas, hal ini memungkinkan jaringan transportasi untuk ditambahkan atau diperpanjang secara bertahap yang diselaraskan sepenuhnya dengan tata guna lahan sehingga menciptakan jaringan transportasi yang dapat dikembangkan sesuai dengan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Gagasan tersebut juga menunjukkan penyediaan transportasi yang bersifat mandiri di setiap tahap perkembangan, tidak hanya dari segi kebutuhan mobilitas, tetapi juga sejalan dengan strategi penahapan untuk konsep ualue for moneg. c. Konsentrasi lalu lintas yang ditimbulkan berkat tata kota yang kompak akan . menghasilkan kebutuhan transportasi yang cukup untuk penyediaan layanan transit berfrekuensi tinggi dengan konsep berjalan kaki, bersepeda, dan pemanfaatan transportasi umum berbanding penggunaan kendaraan pribadi. F.5.3 Kota yang Berkelanjutan dan Mudah Diakses Memprioritaskan transportasi umum dan mobilitas rendah emisi guna menciptakan tempat yang berkelanjutan dan menyediakan sistem transportasi yang adil bagi masyarakat. Prinsip utama dari lapisan strategi mobilitas Kota yang Berkelanjutan dan Mudah diakses meliputi:
penyediaan angkutan massal berkualitas tinggi sebagai tulang punggung semua layanan mobilitas;
penyediaan hierarki dan opsi moda transportasi umum secara terintegrasi, mulai dari koridor strategis hingga koneksi jarak jauh, yang dapat diakses secara merata oleh semua penduduk;
target sebesar 80 persen dari semua perjalanan dilakukan dengan transportasi umum atau mobilitas aktif di seluruh kawasan IKN, bahkan hingga 90 persen untuk simpul-simpul kepadatan tertinggi;
target bagi semua warga IKN berada dalam radius 10 menit dari transportasi umum;
penekanan prinsip tanpa emisi untuk transportasi umum dan kendaraan pribadi;
penyediaan lebih banyak rute langsung dan prioritas untuk transportasi umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi;
pusat-pusat atau hub mobilitas, yakni titik-titik integrasi yang ditempatkan secara strategis guna mendukung inovasi mobilitas pada masa mendatang;
penetapan langkah-langkah kebijakan atau peraturan pendukung seperti pemberian subsidi yang besar (atau tanpa pungutan biaya) untuk pengguna transportasi umum;
penyediaan sistem pembayaran terpadu antara transportasi umum berbasis jalan dan rel; dan
penyediaan kerangka kerja pemerintah terpadu untuk merencanakan, mengelola, dan memantau sistem transportasi kota. Untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan dan mudah diakses, hierarki transportasi umum yang terintegrasi diusulkan untuk menunjukkan angkutan massal berkualitas tinggi dan dapat menjadi tulang punggung semua layanan mobilitas. Hierarki transportasi umum terdiri atas berbagai jenis layanan yang menangani kebutuhan mobilitas tertentu. Hierarki transportasi umum akan mendukung rencana tersebut dan membantu memaksimalkan pilihan mobilitas melalui berbagai moda dan konektivitas tanpa batas yang mencakup:
koridor regional, yaitu koneksi regional langsung dan ekspres yang menyediakan konektivitas eksternal dari/ke stasiun pintu gerbang regional IKN;
koridor primer, yaitu angkutan massal yang menghubungkan modul IKN berkepadatan tinggi, pusat aktivitas terbesar, pintu gerbang, dan hub transit utama. Koridor utama berpusat di sekitar Jalur IKN Utara-Selatan dan Jalur IKN Timur-Barat. Teknologi harus didasarkan pada kebutuhan dan tata guna lahan sesuai dengan penahapan pembangunan yang dapat berupa kereta kota, angkutan cepat massal (MRT), hingga kereta ringan. Adapun prioritas akan diberikan pada kendaraan otonom dan tanpa emisi;
koridor sekunder, yaitu transportasi umum berkualitas tinggi yang menghubungkan modul kepadatan menengah ke jaringan utama. Teknologi harus didasarkan pada kebutuhan dan tata guna lahan pada tahap masterplan yang terperinci, tetapi dapat berupa trem/trem listrik dan bus rapid transit (BRT) hingga koridor bus berkualitas. Adapun kendaraan beremisi rendah dan tanpa emisi akan diprioritaskan; dan
koridor tersier, yaitu meskipun tidak ditampilkan secara detail untuk skala kota ini, koridor tersier akan membantu memenuhi kebutuhan tingkat lokal dan intrakomunitas dan memungkinkan konektivitas jarak tqiuan awal dan akhir l"first/ last milel ke ^jaringan primer dan sekunder. Koridor ini termasuk bus pengumpan, angkutan kendaraan yang terhubung dan otonom atau connected autonomous uehicle (CAV), layanan first/ last mile lair,nya, dan jaringan pusat mobilitas. Untuk mencapai target KPI sebesar 80 persen untuk perjalanan yang dilakukan dengan moda transportasi umum dan mobilitas aktif KIKN (mode-s haringl, usulan rencana transportasi dan tata guna lahan terpadu telah dianalisis untuk menentukan prakiraan perjalanan dan pembagian moda pada jam sibuk tertentu. Analisis awal menunjukkan bahwa KPI dan sasaran kebijakan yang dicapai dalam setiap zona di. KIKN menunjukkan bahwa tingkat perjalanan dengan transportasi umum dan mobilitas aktif adalah sebesar 80 persen atau lebih. Hal itu menunjukkan bahwa koridor primer dan sekunder yang diusulkan berfungsi secara efektif dengan distribusi tata guna lahan dan konsep kota ramah pejalan kaki yang dijelaskan kemudian untuk menjadi pilihan mobilitas yang lebih menarik daripada kendaraan pribadi berbasis jalan raya. Agar Agar transportasi umum menarik animo masyarakat, jaringan transportasi umum harus dapat dijangkau dengan mobilitas aktif. Jika dibandingkan dengan ^jaringan tersier yang dibangun sangat luas untuk menjamin konektivitas ftrst/ last mile, sistem transportasi umum perlu menyediakan layanan berfrekuensi tinggi dan berkapasitas besar yang dapat mengakomodasi potensi lonjakan penumpang selama jam sibuk seraya tetap memelihara aspek kecepatan dan kenyamanan dalam perjalanan. Jaringan bus diarahkan untuk melayani penumpang dari jaringan jalan raya sekunder ke pusat transportasi umum primer dan sebaliknya. Jaringan tersebut juga menghubungkan koridor tersier masa depan sebagai penyedia layanan jarak jauh first/ last mile. Jaringan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan yang membagi area KIKN menjadi tiga bagian untuk menciptakan area layanan yang lebih terfokus dengan panjang rute yang nyaman untuk perjalanan bus perkotaan. Hub-Lutb mobilitas ini akan memungkinkan IKN untuk menyelenggarakan penyediaan kebutuhan mobilitas yang lebih terintegrasi, tanpa kendala, dan siap untuk menyongsong masa depan dengan menggabungkan inovasi-inovasi utama. Komponennya dapat terdiri atas:
transportasi umum, yaitu angkutan massal, bus I shuttle interchange, fasilitas ruang tunggu yang disempurnakan, informasi jadwal secara real- time, dan layar transit dinamis;
mobilitas aktif, yaitu fasilitas pejalan kaki, kendaraan mobilitas pribadi (PMD), fasilitas parkir sepeda, fasilitas reparasi/ penyimpanan sepeda, penyewaan sepeda, dan informasi rute yang dinamis;
parkir, yaitu sentra parkir bersama, lokasi antarjemput khusus Qtick-up drop-off atau PUDO), trotoar fleksibel, tumpangan bersama (ride sharingl sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kendaraan pribadi bersama (car shaing, sistem parkir cerdas, pengisian daya kendaraan listrik, dan kendaraan otonom terkoneksi (CAV); dan
logistik, yaitu pusat pengiriman paket serta ekspedisi last-mile (e-trike, drone, atau automatic uehicle (AV) ^jika berlaku). Meskipun angkutan umum merupakan moda yang berkelanjutan dari sudut pandang kesehatan lingkungan hidup, IKN juga mengadopsi inisiatif untuk memastikan bahwa penyediaan transportasi memprioritaskan prinsip rendah emisi (net zero emissionl. Beberapa aspek kunci untuk mendukung tujuan nef zero emission mencakup:
sistem berkemampuan digital untuk memastikan penggunaan sumber daya yang dioptimalkan dan efisiensi yang menuntut tindakan responsif untuk meminimalkan konsumsi energi dan sumber daya;
prioritas pada penggunaan material bangunan dengan konsumsi energi dan jejak karbon yang rendah (lou embodied carbonl untuk konstruksi atau peralatan yang sedapat mungkin berasal dari sumber-sumber lokal atau hasil daur ulang;
penggunaan bahan dan teknologi dengan dampak lingkungan yang positif atau dengan tingkat kerugian minimum, contohnya berupa material pengerasan jalan alternatif yang dapat mengurangi efek urban leat island atau yang dapat mengurangi konsumsi energi kendaraan; dan
pengelolaan sumber daya yang cermat, termasuk energi, material, dan peralatan / kendaraan yang mengadopsi pendekatan siklus hrdup (life cgclel dan mendorong ekonomi sirkular yang mempertimbangkan penurunan produksi limbah secara optimal dan mendorong pemulihan nilai. Dalam strategi kota yang berkelanjutan dan mudah diakses ini, penduduk lokal yang sebagian besar tinggal di lokasi yang berdekatan dengan kawasan utama bagian selatan dapat mengakses KIKN dan KIPP melalui perluasan jaringan jalan primer dan sekunder. Adapun perluasan jaringan ini memungkinkan layanan bus sekunder dan tersier, seperti rute bus regular, untuk memenuhi kebutuhan komunitas lokal dengan menghubungkannya ke lokasi utama atau pusat mobilitas di KIKN dan KIPP. F.6.4 Kota yang Akttf Kota yang aktif dan ramah pejalan kaki didesain untuk mengutamakan pejalan kaki daripada kendaraan. IKN dibangun untuk menyediakan kawasan pejalan kaki sehinggga menjadikan IKN sebagai tempat yang layak untuk tinggal, bekerja, dan bermain. Prinsip utama dari strategi kota yang aktif dan ramah pejalan kaki mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini: menggabungkan jaringan koridor jalur hijau strategis untuk mobilitas aktif-koneksi/jalur untuk mobilitas aktif yang melengkapi dan memamerkan aset alam IKN;
inisiatif wilayah bebas kendaraan: memungkinkan inovasi dengan jalan dan area bebas kerrdaraan di kota;
jaringan mobilitas aktivitas dengan konektivitas tinggi: menyediakan jaringan mobilitas aktivitas yang luas, khususnya konektivitas first/ last mile, dengan kualitas tertentu ke jaringan transit (dengan beg'alan kaki, bersepeda, dan Personal Mobility Deuice (PMDI) yang akan diintegrasikan dengan penuh dengan ^jaringan transportasi umum;
lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan mengutamakan manusia: memfasilitasi tempat-tempat dinamis dengan lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki dan peka terhadap iklim tropis serta merencanakan jalan yang mengutamakan manusia sebagai bagian dari konsep mouement and place;
iklim mikro yang mendukung: membantu menggerakkan mobilitas aktif pada iklim tropis, faktor iklim mikro akan dimasukkan ke dalam perencanaan dan desain IKN;
desain inklusif: guna mendukung akses, semua prinsip IKN didesain dengan baik sehingga dapat menghilangkan hambatan antara ruang fisik dan komunitas. Para lanjut usia, penyandang disabilitas, dan mereka yang memiliki masalah mobilitas sering kali membutuhkan lebih banyak bantuan untuk mengatasi hambatan fisik di kota. Pada tataran strategis, jalur hijau f aringan hijau), koridor ekologi, jalur pejalan kaki, dan jalur sepeda tidak hanya menawarkan peluang besar untuk mobilitas berbasis rekreasi, tetapi juga terintegrasi dengan jaringan transportasi umum di berbagai titik yang secara signifikan meningkatkan konektivitas antarmoda. Adapun pada tataran yang lebih mikro, jalan bebas kendaraan bermotor merupakan koridor akses mendasar sebagai penunjang kehidupan masyarakat yang dinamis. Jalan bebas kendaraan bermotor ini menawarkan lingkungan aman berkecepatan rendah untuk pejalan kaki dan moda aktif, seperti sepeda dan PMD, untuk berbagi ruangjalan dan secara aktif berinteraksi dengan fasad bangunan. Ruang-ruang ini juga akan terbuka untuk layanan transit tersier, seperti angkutan otonom (CAV) yang menyediakan koneksi lokal atau transit. Pada tingkat desain, faktor iklim mikro akan sepenuhnya dimasukkan ke dalam rencana IKN untuk membantu menstimulasi mobilitas aktif di iklim tropis. PITES I DEN REPUBLIK INDONESIA 70 F.6.5 Kota yang Eflslen, Ama!, dan Reelllen Sistem koridor transportasi baru yang mewujudkan desain berbasis prinsip yang digabungkan dengan jalan akan membentuk ekosistem yang tidak membebani lingkungan. Prinsip utama dari lapisan strategi mobilitas kota yang efisien, aman, dan resilien meliputi beberapa hal berikut:
mewujudkan hierarki transportasi baru dan ekosistem jalan yang mengutamakan manusia dan menyeimbangkan kembali prioritas terhadap transportasi umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki;
menerapkan strategi pengangkutan inovatif yang memisahkan lalu lintas kargo dan penumpang, melakukan lalu lintas kargo strategis di pinggiran kota, memencarkan pusat-pusat konsolidasi, menggalakkan solusi ramah lingkungan, dan mengadopsi solusi teknologi baru;
mendesain koridor jalan utama yang akan menjauhkan lalu lintas yang sibuk dan strategis dari lingkungan hunian masyarakat, memprioritaskan rute yang lebih cepat untuk transportasi umum, dan menawarkan banyak pilihan dan titik masuk dan keluar kota demi membangun resiliensi;
mengadopsi intelligent transport system,s (ITS) dari solusi teknologi baru yang dapat berdampak positif pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi IKN;
menyediakan lapisan kebijakan pendukung dengan opsi yang dapat mencakup penetapan harga jalan secara elektronik, kontrol kepemilikan kendaraan, dan pusat parkir bersama yang berlokasi strategis (tidak ada tempat parkir pribadi);
memasukkan pendekatan baru untuk persimpangan jalan yang menyeimbangkan prioritas untuk kendaraan bermotor menuju transportasi umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki;
menyediakan kebijakan pendukung dengan opsi yang dapat mencakup penetapan harga jalan secara elektronik, kontrol kepemilikan kendaraan, dan pusat parkir bersama yang berlokasi strategis (tidak ada tempat parkir pribadi); serta h. menyeimbangkan prioritas untuk kendaraan bermotor menuju transportasi umum, tumpangan bersama, pesepeda, dan pejalan kaki. Jaringan ^jalan IKN didasarkan pada pemisahan antara lalu lintas strategis dan lingkungan masyarakat, pengutamaan ntte transportasi umum yang lebih cepat, dan penjaminan keterjangkauan di tingkat regional dan kota. Berikut ini adalah uraian ^jaringan ^jalan dalam kawasan perkotaan: Integrasi IKN dengan komunitas lokal juga menjadi pertimbangan penting untuk memastikan bahwa semua warga memiliki akses ke KIKN dan KIPP. Jalan telah direncanakan sesuai dengan kelayakan klasifikasi yang dapat mendukung strategi transportasi umum secara keseluruhan di kawasan KIKN, yaitu penduduk lokal akan dilayani oleh layanan bus sekunder dan tersier. Penyediaan jalan untuk IKN mematuhi prinsip-prinsip praktik baik hierarki jalan internasional. Adapun hal ini dilakukan untuk memastikan keselarasan dengan penggunaan fungsional jalan, keterjangkauan yang memadai, penyelarasan dengan konsep daerah cakupan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki, serta ^jarak persimpangan yang tepat dari perspektif efisiensi dan keselamatan lalu lintas. Rencana yang terperinci dan desain jaringan transportasi yang dilakukan pada tahap berikutnya akan mencerminkan pedoman jarak jalan khusus untuk KPIKN. Koridor kota sekunder dengan jalur bus khusus untuk sebagian jaringan transportasi umum sekunder dan layanan pengumpan tersier. Koridor ini mengakomodasi perjalanan perkotaan di dalam KPIKN dan menghubungkan ke jalan akses lokal. Jalur lalu lintas digunakan oleh semua kendaraan termasuk taksi, baik konvensional maupun digital (e-haitl, dan kendaraan kecil lainnya yang menuju ke area ritel dan komersial. Jalur sepeda khusus dan jalur kendaraan mobilitas aktif tersedia dengan jelas pada kedua sisi jalan demi menciptakan sirkulasi dan ruang publik yang aman bagi pejalan kaki. Kendati serupa dengan koridor perkotaan primer, koridor sekunder memiliki ruang khusus yang lebih luas untuk menyediakan layanan angkutan transit berkualitas tinggi sebagai bagian dari jaringan transportasi umum sekunder. Koridor ini mengakomodasi lalu lintas perkotaan yang memfasilitasi perjalanan antar-area pengembangan. PR ES IDE N REPI.IBLIK INDONESIA Kemudian koridor kota yang strategis mengakomodasi kendaraan berat (terutama barang) dan hanya diperuntukkan perjalanan regional. Jalan tersebut akan digunakan oleh bus transportasi umum daerah tanpajalur transit khusus. Karena mobilitas aktif lebih difokuskan di wilayah perkotaan, mobilitas aktif tidak diprioritaskan dalam jenis jalan ini, tetapi koridor mobilitas aktif/ taman hijau terpisah. Dengan menggabungkan aplikasi cerdas dan pemilihan teknologi digital yang tepat di berbagai moda transportasi, solusi transportasi cerdas (lTS) dapat mendorong efisiensi untuk memastikan sistem transportasi IKN yang aman, andal, dan berkelanjutan. Beberapa strategi ITS yang akan disediakan dalam IKN, antara lain, informasi perjalanan dan la1u lintas multim oda real-time, tindakan manajemen insiden, dan sistem manajemen parkir. Langkah-langkah ITS akan diperlukan untuk meningkatkan sistem transportasi umum, seperti tiket pintar yang terintegrasi, tindakan prioritas, data analisis real-time, dan manajemen yang akan dibutuhkan. Strategi logistik kota akan memanfaatkan sistem manajemen loading baA dan sistem operasi armada untuk memaksimalkan efisiensi. Ada banyak elemen ITS yang dapat dimanfaatkan IKN dalam rencana masa depannya, dua bidang utama dijelaskan lebih lanjut di bawah ini:
Sistem dan operasi: ITS membantu IKN dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan keselamatan, mengoptimalkan infrastruktur atau ruang jalan yang tersedia, meningkatkan pilihan transportasi, memberikan perbaikan lingkungan, dan mengelola peristiwa yang direncanakan dan tidak direncanakan. b. Penetapan Harga Mobilitas: sistem ITS dapat mendukung penerapan harga mobilitas dan inisiatif utama lainnya untuk IKN jika dipertukan pada masa mendatang. IKN perlu mempertimbangkan aspek resiliensi dalam desain sistem infrastruktur perkotaan, terutama dalam aspek transportasi sehingga kota dan penduduknya mampu mengelola gangguan lingkungan, bencana a1am, guncangan sosial dan ekonomi, serta tekanan pada masa depan yang kompleks dan terus berubah. Strategi mobilitas IKN mencakup sistem mobilitas yang tangguh yang dapat memberikan layanan multimoda yang beroperasi dengan lalrcar (seamless), siap dengan sistem redun dansi (redundancgl, andal, efisien, fleksibel, dan tanggap terhadap guncangan dan tekanan tersebut. Sehubungan dengan sifat resiliensi yang terintegrasi, IKN hanrs dipahami sebagai sistem holistik yang menghubungkan strategi transportasi dengan aspek lain, seperti strategi ekonomi, air, energi, infrastruktur limbah dan jaringan yang terkait, serta serta akan saling bergantung dengan sistem lainnya dan dengan demikian menjadi suatu landasan bagi perlunya sistem yang tangguh. Strategi parkir yang menyeluruh untuk IKN diusulkan untuk mendukung campuran moda kota, yaitu 80 persen angkutan umum dan mobilitas aktif dan l: ,anya 20 persen perjalanan dengan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, pertimbangan utama dari strategi tersebut mencakup:
semua fasilitas parkir akan digunakan bersama melalui konsep shared parking yang disediakan dalam hub mobilitas;
^jumlah ruang parkir di dekat kawasan berkepadatan tinggi akan jauh lebih sedikit dibandingkan yang berkepadatan sedang dan rendah;
strategi digital dan TIK yang memungkinkan pengelolaan kebutuhan parkir akan diterapkan untuk memastikan kenyamanan dan efisiensi penyediaan parkir;
ruang parkir akan dirancang untuk kemampuan beradaptasi sehingga ruang parkir dapat digunakan kembali untuk keperluan lain seiring dengan berkurangnya perjalanan mobil pribadi sejalan dengan peningkatan pengguna angkutan umum, berbagi tumpangan, dan peningkatan kerja j arak j auh. Pada tataran strategis, IKN dapat membantu penerapan strategi logistik atau pengangkutan yang inovatif. Strategi tersebut berupaya untuk mewujudkan hal-hal berikut:
memisahkan lalu lintas barang dengan penumpang demi keselamatan di jalan raya dan manfaat efisiensi;
memusatkan lalu lintas barang strategis di pinggiran kota dalam koridor transportasi yang melayani gerbang eksternal utama. Cara ini dapat membebaskan daerah pusat dan yang berkepadatan tinggi dari kendaraan angkutan berat serta meningkatkan pemanfaatan rute, waktu operasional, dan protokol keamanan;
menempatkan pusat-pusat konsolidasi tingkat makro di jalur-jalur pengangkutan strategis ;
menggalakkan solusi logistik yang ramah lingkungan dan mengadopsi teknologi baru yang mendukung inovasi pengiriman jarak jauh seperti sepeda motor listrik, drone, dan AY. Koridor angkutan strategis merupakan bagian dari strategi pengangkutan/ logistik berlapis untuk IKN. Konsep strategi pengiriman barang/ logistik bertujuan untuk menciptakan sistem logistik yang efisien dan berdampak minim terhadap lalu lintas kota dan meningkatkan keselamatan dari aspek transportasi. Strategi tersebut terdiri atas hierarki yang telah ditentukan rentangnya mulai dari tingkat regional hingga sampai ke tujuan akhir. Tingkat regional sebagai tataran tertinggi meliputi bandara kargo, pelabuhan kargo, rel barang, dan angkutan truk besar. Selanjutnya, muatan logistik tersebut akan dikelola ke dalam pusat konsolidasi primer untuk didistribusikan ke moda transportasi yang lebih kecil dan lebih ramah lingkungan dan kemudian dikirimkan ke tingkat kota KIKN. Langkah selanjutnya adalah melakukan konsolidasi dalam skala yang lebih kecil, yaitu pusat konsolidasi komunitas, yang bangunannya diintegrasikan di kawasan perkotaan. Terakhir, barang pada tahap final akan didistribusikan ke tqjuan akhir dengan menggunakan transportasi first/ last mile. Pertimbangan utama lainnya untuk pusat konsolidasi mencakup hal berikut:
Lokasi: lokasi pusat konsolidasi harus terhubung dengan jaringan jalan raya dan terintegrasi dengan kebutuhan baik untuk distribusi maupun layanan pengiriman sesuai dengan persyaratan operasional kota atau operasi rantai pasokan industri IKN. b. Ukuran: skala pusat konsolidasi ditentukan oleh volume dan penyebaran lalu lintas yang diproses setiap harinya. Pusat konsolidasi umumnya akan mencakup area yang digunakan untuk pemindaian keamanan, penyimpanan di luar lokasi, fasilitas barang yang didinginkan dan dibekukan, tempat bongkar muat, fasilitas untuk pengemudi dan pengangkut barang, dan aktivitas lainnya. c. Jenis Kendaraan: pengiriman yang dilakukan oleh kendaraan kecil lalu diganti dengan kendaraan yang lebih besar dan sebaliknya. Jenis armada khas yang digunakan dalam model hierarki ialah hub-and-spoke. Keberhasilan strategi pengangkutan barang/ logistik sangat terkait dengan kebutuhan logistik bisnis dan industri. Sebagai kota yang masih hijau, IKN menawarkan kesempatan untuk secara holistik mengembangkan peralatan standar dan perangkat pendukung, prosedur operasional standar, proses pergerakan, dan konsolidasi dalam hubungan dan integrasinya dengan pelbagai industri yang dibangun dan dikembangkan di dalam IKN. F.6.6 Kota yang Siap Menghadapi Masa Depan Strategi ini mendorong inovasi dan prioritas untuk menghadapi masa depan, serta membantu mengelola prinsip:
tempat masa depan, yaitu tempat untuk mewujudkan konsep tinggal, bekerja, dan bermain yang nyata melalui penggunaan lahan terintegrasi, mobilitas dan pembangunan tempat dengan ruang yang dapat disesuaikan, pembangunan yang kompak dan terhubung, dan pemberian insentif pada moda mobilitas aktif;
perjalanan masa depan, yaitu perjalanan yang merangkul inovasi untuk meningkatkan perjalanan melalui mobilitg as a seruice (MaaS), pencarian rute dinamis dan mode mobilitas masa depan, termasuk kendaraan listrik atau electric uehicle (EV), serta kendaraan yang terhubung dan otonom (CAV) untuk transportasi umum;
data masa depan, yaitu data yang memungkinkan investasi yang lebih tepat sasaran, berdampak nyata, dan efisien dalam layanan dan infrastruktur transportasi dengan memanfaatkan big data untuk lebih memahami perilaku dan pergerakan pengguna ke, dari, dan sekitar IKN;
^jalan masa depan, yaitu ^jalan yang memprioritaskan moda dan pola mobilitas di seluruh IKN agar mengutamakan transportasi umum dan mobilitas aktif serta membuat jalan yang lebih fleksibel dan mudah beradaptasi pada siang hari;
parkir masa depan, yaitu parkir yang mengelola kebutuhan perparkiran (manajemen supplg and demandl, sentra parkir bersama, dan memungkinkan struktur parkir yang dapat disesuaikan untuk digunakan kembali sebagai bukti penerapan CAV di masa depan; dan
logistik masa depan, yaitu logistik yang mengadopsi pengiriman pintar dan logistik yang terkonsolidasi, terpisah, dan efisien. F.7 Infrastruktur Energi Rencana Induk IKN mengusulkan 100 persen kebutuhan listrik tahunan IKN dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, antara lain, pembangkit listrik tenaga (PLT) surya atau solar farm dan PLT surya atap (panel surya atap). Untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengatasi pasokan listrik tenaga surya yang tidak stabil, IKN akan terhubung dengan sistem ketenagalistrikan Kalimantan. Selama periode iradiasi rendah, IKN akan mengambil pasokan yang dibutuhkan dari sistem ketenagalistrikan Kalimantan. Selama periode puncak, energi surya yang berlebih akan disimpan dan diekspor ke sistem ketenagalistrikan Kalimantan. Solusi penyimpanan energi yang dapat dipertimbangkan di antaranya baterai dan hidrogen. Sistem transportasi kota IKN menggunakan perpaduan penggunaan kendaraan, yaitu berbasis listrik dan hidrogen. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan listrik untuk penggunaan kendaraan listrik dan hidrogen, proyeksi kebutuhan listrik sekitar 900 Mwh/hari selaras dengan visi net zero emission IKN. Total kebutuhan tersebut seluruhnya dapat dipasok oleh sistem karena hasil perhitungan tersebut lebih kecil 4 persen dari total proyeksi konsumsi listrik untuk KPIKN. Sistem ketenagalistrikan IKN terdiri atas berbagai sumber listrik, seperti pembangkit solar farm, panel surya atap, panel surya penerangan jalan, dan panel surya terapung. Oleh sebab itu, kemampuan jaringan untuk mendistribusikan pasokan listrik dari pembangkit tersebar diperlukan integrasi dalam pemenuhan kebutuhan listrik pada setiap waktu. IKN direncanakan mengaplikasikan smart grid, yaitu sistem jaringan yang memungkinkan aliran listrik dan data dua arah dengan teknologi komunikasi digital untuk mendeteksi, bereaksi, dan secara proaktif beradaptasi dengan perubahan penggunaan dan berbagai masalah meliputi:
transmisi listrik yang lebih elisien;
respons lebih cepat untuk mengubah pasokan dan permintaan listrik;
pemulihan listrik yang lebih cepat setelah gangguan listrik;
pengurangan biaya operasional dan manajemen untuk utilitas;
manajemen beban yang lebih efisien;
peningkatan integrasi sistem energi terbarukan berskala besar dan terdistribusl dan g. integrasi yang lebih baik dari sistem pembangkit listrik pemilik-pelanggan (misalnya panel atap di IKN). Untuk ^jaringan transmisi dan distribusi, direncanakan semua kabel berada di bawah tanah dalam ^jaringan utilitas terpadu. Meskipun ada biaya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ^jaringan di atas tanah louerleadl, jaringan transmisi dan distribusi di bawah tanah memiliki sejumlah manfaat tambahan yang meliputi:
pelindungan dari cuaca buruk, seperti hujan lebat, angin kencang, dan sambaran petir; dari sabotase; darr dampak visual untuk estetika perkotaan yang lebih baik.
c Dengan diterapkannya smart grid., terdapat banyak perang)rat internet of things, snatt fiEters, sensors, dan relags yang terhubung ke jaringan listrik. Secara inheren, konsep ini berisiko akan banyak titik masuk untuk serangan siber. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tepat untuk melindungi alur informasi dan sinyal kontrol yang luas dalam jaringan. Program kearnanan siber yang baik harus dirancang sejak awal sebagai bagian integral dari sistem keamanan. Program tersebut mencakup pencegahan dan pertahanan dari serangan, identifikosi, autentikasi dan kontrol akses, serta protokol komunikasi dan ^jaringan. Semua komponen yang ada di dalam jaringan harus dimasukkan dalam program ini, termasuk pengguna akhir. Standar keamanan siber yang jelas juga diperlukan untuk semua perangkat yang akan terhubung lre jaringan listrik, termasuk perangkat konsumen mencakup snart metet dan sistem platowltaic (PV) berbasis rumah. IKN direncanakan menggunakan carnpuran gas hidrogen dan gas alam sebagai sumber dari gas kota agar sejalan dengan visi IKN dengan net zero emi,ssion. Meskipun ga.s alam dianggap sebagai sumber energi bersih, gas alam tidak dapat diperbarui. Oleh karena itu, direncanakan IKN agar memproduksi dan mengekspor energi surya yang setara dengan jumlah energi yang digunakan dari gas alam untuk mencapai KPI 100 persen energi terbarukan, Untuk memfasilitasi penahapan peningkatan pasokan hidrogen, KIKN akan dibagi menjadi tiga klaster. Setiap klaster akan memiliki proporsi hidrogen dan gas alam yang berbeda dalam campurannya. Klaster pertama dan kedua terdiri atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan hingga tahun 2038 dan akan disuplai oleh 20 persen hidrogen dan setidaknya 80 persen gas alam. Sel- sel ini dibagi menjadi dua klaster guna memfasilitasi transisi pada masa mendatang menuju campuran gas dengan persentase yang lebih tinggi. Klaster ketiga terdiri atas sel-sel pengembangan yang akan dikembangkan sekitar tahun 2038 hingga tahun 2045 dan akan disuplai oleh minimal 80 persen gas hidrogen. Wilayah di luar KIKN yang masih termasuk kawasan KPIKN seperti kawasan militer, kawasan industri, dan beberapa pemukiman yang lebih padat akan dilayani oleh ^jaringan gas kota mandiri. Proporsi pasokan untuk wilayah ini adalah 20 persen hidrogen dan 80 persen gas alam. Untuk kepentingan jangka panjang atau setelah tahun 2045, rancangan jaringan gas kota perlu memiliki fleksibilitas untuk diubah menjadi jaringan gas kota berbasis 100 persen hidrogen yang terintegrasi di dalam satu sistem. Penggunaan sistem pemisahan klaster sejak awal akan membantu memfasilitasi transisi ini pada masa depan. Sifat fleksibel dari ^jaringan distribusi gas kota ini ditunjang dengan kemampuannya dalam menampung gas alam (NG) dan gas hidrogen. Fleksibilitas ini dapat dicapai dengan memastikan bahwa bahan pipa yang digunakan sesuai untuk menyalurkan gas alam (NG) dan gas hidrogen (pipa polietilena). Selain itu, peralatan pengurang tekanan harus dirancang agar mampu menahan laju aliran yang berbeda dari gas alam (NG) ataupun gas hidrogen (melalui sistem kontrol). F.8 Infrastruktur Teknologl, Informasl, dan unlkasi Pusat data akan disusun guna melayani sistem data dan teknologi informasi (TI) pemerintah, yakni pusat data pemerintah pusat dan pusat data tepi. Pusat data ini direncanakan berada di area KIPP dan akan dibangun pada Tat,ap 2. Penyediaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan untuk memenuhi prinsip "Kenyamanan dan Efisiensi melalui Teknologi" dalam mendukung target KPI terkait: (i) ketersediaan 100 persen konektivitas digital dan TIK bagi seluruh warga dan bisnis melalui penyediaan infrastruktur konektivitas TIK, (ii) peringkat uery high dalam egouemment deuelopment index (EGDI) oleh PBB; dan
(iii) lebih dari 75 persen kepuasan bisnis dengan perangkat layanan digital melalui penyediaan infrastruktur dasar bagi konektivitas TIK guna memungkinkan diterapkannya inisiatif kota cerdas dengan infrastruktur TIK sebagai berikut: Jaringan 5G atau ^jaringan generasi terbaru memungkinkan pembagian (slicingl, yakni teknik pembagiah satu infrastruktur jaringan fisik menjadi beberapa jaringan virtual dengan peningkatan signifikan pada lebar pita (banduidth) dan latensi. Setiap ^jaringan virtual yang dihasilkan dari pembagian jaringan tersebut akan memunculkan jaringan terpisah yang utuh dan dioptimalkan untuk digunakan bagi keperluan bisnis tertentu serta berbagai layanan dan aplikasi yang terbagi dalam tiga kategori umum, yaitu sebagai berikut:
Broadband seluler (mobile broadbandl yang ditingkatkan, yaitu aplikasi yang menghadirkan banduidth dan throughput yar: g tinggi dari jaringan dengan kecepatan data tinggi (high data rate) untuk suara, video, dan augmented realitg;
Komunikasi ultra-andal (ultra-reliable) dan dengan latensi rendah, yaitu rangkaian fitur yang dirancang untuk mendukung aplikasi penting, seperti manajemen lalu lintas cerdas, jaringan cerdas, serta sistem transportasi cerdas; dan
Komunikasi mesin yang masif, yaitu aplikasi yang menyediakan koneksi ke sejumlah besar perangkat secara intermiten sehingga mewadahi sejumlah kecil trafik seperti limbah cerdas dan lampu ^jalan cerdas. Rencana Induk mengusulkan agar IKN membangun infrastruktur fisik yang diperlukan untuk mendukung ^jangkauan 5G atau jaringan generasi terbaru untuk wilayah KIKN secara progresif sebelum mencapai jangkauan penuh untuk wilayah berpenduduk pada Tahap 5. Sistem 5G atau jaringan generasi terbaru akan dikembangkan secara bertahap yang sejalan dengan Tahap Ekonomi dan Tata Ruang. Inti dari pemindahan IKN ke Kalimantan adalah pemindahan pusat pemerintahan yang terdiri atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sehubungan dengan itu, pemindahan IKN tidak terlepas dari pemindahan aparatur sipil negara sebagai pegawai yang bekerja di instansi pemerintah pusat. Pemindahan IKN akan menjadi momentum reformasi birokrasi mela-lui upaya perbaikan tata kelola pemerintahan pada tingkat pusat yang efektif dan efisien melalui berbagai rencana sebagaimana tertuang pada uraian di bawah ini. G.1 Pemindahan IKN dan Momentum Penerapan Srnart, @aernance dt IKN Pemindahan aparatur sipil negara ke IKN merupakan momentum penerapan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien, yang berangkat dari prakondisi bahwa IKN dibangun dengan visi sebagai'Kota Dunia untuk Semua'. Selain itu, kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, gelombang penetrasi internet secara masif, serta munculnya pandemi COVID-l9 telah mengubah wajah dan cara kerja pemerintahan menjadi berbasis fleksibilitas serta konektivitas digital. Reformasi Kelembagaan dan Birokrasi juga menjadi salah satu komponen dari salah satu Pilar Pembangunan Indonesia pada Visi Indonesia 2045 yaitu 'Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan". Sasaran pembangunan Bidang Aparatur iaLat. tenuujudnga tata kepemerintahan gang baik, bersih" dan berutibauta gang berdasarkan hukum serta birokrasi gang profesional dan netral. Dalam kerangka reformasi birokrasi dan tata kelola, dilaksanakan berbagai strategi sebagai berikut:
Penguatan implementasi manajemen aparatur sipil negara dilakukan melalui penerapan manajemen talenta nasional aparatur sipil negara, peningkatan sistem merit aparatur sipil negara, penyederhanaan eselonisasi, serta penataan jabatan fungsional. b. Penataan kelembagaan dan proses bisnis dilakukan melalui penataan kelembagaan instansi pemerintah dan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik terintegrasi. c. Reformasi sistem akuntabilitas kinerja dilakukan melalui perluasan implementasi sistem integritas, penguatan pengelolaan reformasi birokrasi dan akuntabilitas kinerja organisasi, serta reformasi sistem perencana€rn dan penganggaran; dan Dalam perkembangannya saat ini, paradigma pemerintahan yang diterapkan di IKN mengarah pada konsep pemerintahan pintar yang efektif dan efisien iebagai salah satu pilihan karena karakteristiknya selama ini sebagai inti penyelenggaraan kota cerdas dengan memanfaatkan peluang penerapan reformasi birokrasi yang didukung oleh nilai-nilai partisipasi, transparansi, dan efisiensi, baik dalam pengambilan kebijakan, penyelenggaraan pelayanan publik, maupun penyelenggaraan pemerintahan secara umum. Secara spesifik, tiga elemen terpenting yang wajib dipenuhi dalam penerapan pemerintahan pintar meliputi (i) organisasi pemerintahan yang berkaitan dengan komitmen, responsivitas, dan manajemen operasional; (ii) partisipasi publik yang berkaitan dengan bagaimana dan sejauh mana bentuk partisipasi yang bisa dilakukan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan; dan (iii) penggunaan teknologi yang berkaitan dengan bagaimana dan seperti apa bentuk pemanfaatan teknologi digital dalam mendorong tata kelola partisipatif dan kolaboratif dengan empat upaya yang akan dilakukan seperti tampak pada Gambar 3-9 berikut: Gambar 3-9 Kerangka Penerap an Snart Gouenance Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021 PRES IOEN REPUELIK INDONESIA G.2 Agesmen Pemlndahaa Kementerien/Lerbaga dan Aparatur Stpil Negara ke IKN Gambar 3- 10 Asesmen Skenario Kementeria-n/Lembaga Pemindahan KIL yang dapat mendukung peran IKN sebagai pusat pemerintahan mempertimbangkan tata urutan kelembagaan pemerintahan sebagaimana tertuang dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, serta efektivitas penyelenggaraan pemerintahan pada tingkat pusat yang terbagi dalam lima klaster. Terdapat beberapa lembaga yang direncanakan untuk tidak dipindahkan karena mempertimbangkan peran, tugas, dan fungsi yang penyelenggaraannya akan lebih optimal jika tidak dipindahkan ke IKN. Adapun rincian asesmen skenario pemindahan K/L dapat dilihat sebagai berikut: Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 202 i G.3 Keraagka Perencanaan Tahapan Ponladahaa Aparatur slpll lyogara dan Unlt Organlsasl Kementerlan/Leabaga Lc II(N secara umum, pemindahan KIL dan aparatur sipil negara ke IKN mengikuti algoritma yang terdiri atas tiga bagian, yakni (i) tetapkan skenario unit organisasi yang disusun oleh K/L yang dipindahkan ke IKN; (ii) tetapkan skenario aparatur sipil negara yang disusun oleh K/L yang akan dipindahkan k9 IKN; dan (iii) tetapkan skenario keluarga, yang disusun oleh tiap aparatur sipil negara yang akan dipindahkan ke IKN dengan ilustrasi pada Gambar 3-1 1: Gambar 3- 11 Kerangka Perencanaaa Tahapan pemindahan Kementerian/ Lembaga dan ASN ke IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021 Unlt Organlsasl l(emeaterlan/Lerrbaga yang Dlptndahkan Le IlflI Pelaksanaan asesmen unit organisasi K/L yang akan dipindahkan ke IKN dilakukan oleh setiap K/L dengan mempertimbangkan koridor sebagai berikut:
Tingkat kepentingan/urgensi unit organisasi yang dipindahkan pada klaster awal karena:
berkaitan langsung dengan perumusan kebijakan; IiJDONESIA 3) unit organisasi berfungsi sebagai unit pelayanan publik (mempertimbangkan jumlah layanan yang masih berpusat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta);
Unit organisasi yang berfungsi sebagai unit pelayanan publik berpotensi tidak dipindahkan ke IKN (mempertimbangkan jumlah layanan yang masih berpusat di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta). Visi transformasi cara kerja baru di IKN, antara lain adalah kantor bersama (shared-officel, pengaturan kerja yang fleksibel (flexible uorking arrangementl, dan visi pemerintahan pintar. Sebagai catatan pertimbangan, unit organisasi dengan mandat perumusan kebijakan akan lebih efektif jika dekat dengan pimpinan K/ L, dengan jumlah aparatur sipil negara lebih sedikit dari unit organisasi yang memiliki tugas dan fungsi pelayanan. Selain itu, unit organisasi yang terkait pelayanan publik akan lebih efektif jika dekat dengan penerima layanan (masyarakat dan dunia usaha) yang membutuhkan aparatur sipil negara dalam ^jumlah yang lebih banyak. G.5 Koridor Asesmen Aparatur Stptl Negara yang Dtptndahkan ke IKN Setelah dilakukan asesmen terhadap unit organisasi K/L, selanjutnya dilakukan pelaksanaan asesmen aparatur sipil negara yang akan dipindahkan ke IKN. Pelaksanaannya dilakukan oleh setiap unit kepegawaian KIL dengan koridor sebagai berikut:
aparatur sipil negara dengan tingkat pendidikan minimal Diploma 3 (D-3);
memperhatikan batas usia pensiun;
data kinerja aparatur sipil negara dengan mempertimbangkan 20 persen pegawai merepresentasikan kinerja 80 persen pegawai; dan
data penilaian potensi dan kompetensi. ASING/ o RGANISASI INTERNASIONAL KE IKN IKN merupakan pusat pemerintahan Indonesia yang baru, termasuk untuk pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang diplomasi dan pelaksanaan hubungan luar negeri dengan negara akreditasi. Sebagaimana diatur dalam l-*l Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar berlokasi di Ibu kota Negara serta mempertimbangkan pelaksanaan politik luar negeri yang strategis dan optimal meliputi pelaksanaan hubungan luar negeri dengan negara mitra, kerja sama internasional baik bilateral, regional, maupun global, serta pelayanan publik atau kekonsuleran lainnya. Dengan demikian, kedudukan perwakilan negara asing (PNA), termasuk organisasi internasional (OI) yang berada di Jakarta, harus turut pindah ke IKN di komplek diplomatik (diplomatic compounQ dengan menyesuaikan tahapan dan lini masa yang telah disusun. Pembangunan IKN yang barr- juga berpotensi dapat mendorong pemerintah asing yang sebelumnya belum memiliki kedutaan besar di Jakarta, untuk langsung membangun misi diplomatik/kedutaan ataupun perwakilannya di IKN. Hal ini nantinya dapat berdampak pada perluasan kerja sama bilateral dengan negara mitra baru dan pengembangan hubungan dan kerja sama internasional. Perpindahan PNA dan OI ke lokasi IKN yang baru juga akan memberikan dampak dan kontribusi yang positif bagi pengembangan kota IKN, misalnya kerja sama internasional, baik investasi, kerja sama pembangunan kota, maupun perdagangan dan jasa. Selain itu, pemindahan tersebut juga akan mendorong peningkatan pembangunan sektor lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja. Apabila merujuk data pada tahun 2Q21, telah teridentifikasi sejumlah PNA dan OI yang akan didorong perpindahannya dari Jakarta ke lokasi kawasan diplomatik di KIPP, yaitu diperkirakan sebanyak kurang lebih 104 kedutaan besar dan 3 I organisasi internasional. Selain kedutaan besar dan organisasi internasional, terdapat pula perwakilan pemerintahan asing lain yang juga berlokasi di Jakarta terdapat sebanyak 25 konsul kehormatan dan 2l misi ASEAN. Kedudukan Konsul Kehormatan ini tidak perlu direalokasikan di IKN, sedangkan perwakilan asing untuk misi ASEAN tidak berpindah karena mempertimbangkan Sekretariat ASEAN berkedudukan di Jakarta. Status lahan bagi PNA dan OI di area tersebut diperuntukkan keperluan diplomatik. Jangka waktu perpindahan PNA dan OI ke IKN baru diharapkan berlangsung dalam jangka waktu 10 tahun setelah tanggal penetapan status IKN. Tabel 3-2 Realokasi IKN Baru Bagi PNA dan OI Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020 I. Perumusan Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan dan Keamanan di IKN diawali dengan kajian yang melibatkan para pakar pertahanan dan keamanan, yang selanjutnya dikoordinasikan dan dikonsolidasikan bersama Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara, dan Badan Intelijen Negara serta Lembaga pertahanan dan keamanan lainnya. Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan dan Keamanan bertumpu pada pilar ^pertahanan, Keamanan, Keamanan Siber dan Intelijen, Rencana Induk Sistem dan Strategi Pertahanan disusun dengan menyesuaikan dan mengacu pada Undang-Undang Pertahanan, Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia, Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia, Undang-Undang Intelijen Negara, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, perpres Kebijakan Umum Pertahanan Negara, dan Kebijakan penyelenggaraan Pertahanan Negara. Realokasi PNA dan OI ke IKN Baru fungsi representasi. Beberapa dukungan dan fasilitasi yang perlu dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia 3. Penyediaan lahan kantor PNA dan OI di area komplek diplomatik. __ 4. Mekanisme pemindahan PNA/OI pada fase transisi serta penyediaan fasilitas layanan diplomatik PNA dan OI.
Sarana dan prasarana IKN yang menunjang operasional kegiatan PNA dan OI. Skenario 1. PNA/OI memindahkan kantor perwakilannya ke IKN baru. 2. PNA/OI membuka kantor perwakilan di IKN baru sebagai Pembangunan pertahanan di IKN tidak terlepas dari pembangunan pertahanan negara yang bertujuan untuk membangun kekuatan pertahanan tangguh yang memiliki kemampuan penangkalan sebagai negara kepulauan dan negara maritim. Untuk menangkal, menyangkal, dan menghancurkan ancaman pertahanan, sistem dan strategi pertahanan berlapis ditempuh dengan pertahanan cerdas (smart defensel yaitu sinergi antara hard defense berupa pertahanan militer dan soft defense berupa pertahanan nirmiliter. Selanjutnya pertahanan cerdas ini disinergikan dengan diplomasi total sebagai wujud dual strategi sistem pertahanan. Pembangunan pertahanan negara, baik pertahanan militer maupun pertahanan nirmiliter diselenggarakan secara terpadu dengan mengacu pada sistem pertahanan negara yang bersifat semesta dan yang diarahkan pada beberapa hal berikut:
Pembangunan Postur Pertahanan Negara Pembangunan pertahanan negara dilakukan untuk mewujudkan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter menuju kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur dengan prinsip defensif aktif (actiue defense) dan berlapis (lageredl dalam rangka menjamin kepentingan nasional. Usaha pertahanan negara diselenggarakan melalui pembangunan postur pertahanan negara secara berkesinambungan untuk mewujudkan kekuatan, kemampuan, dan gelar. Pembangunan postur pertahanan militer diarahkan pada pemenuhan Kekuatan Pokok Strategis (Strategic Essential Force) komponen utama dan menyiapkan komponen pertahanan lainnya. Sementara itu, pembangunan postur pertahanan nirmiliter diprioritaskan pada peningkatan peran kementerian dan/atau lembaga dalam menghadapi (a) ancaman, (b) kemampuan pengelolaan sumber daya nasional, serta (c) sarana prasarana nasional sesuai dengan tugas dan fungsi masing- masing guna mendukung kepentingan pertahanan negara. b. Pembangunan Sistem Pertahanan Negara Pembangunan sistem pertahanan negara yang terintegrasi terdiri atas pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter yang diarahkan untuk mewujudkan sinergi dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi koordinasi dalam penyelenggaraan pertahanan negara. c. Pembangunan Kelembagaan Pembangunan kelembagaan pertahanan militer ataupun pertahanan nirmiliter diselenggarakan guna mewujudkan kekuatan yang terintegrasi dalam pengelolaan pertahanan negara melalui penguatan dan penataan ulang serta restrukturisasi kelembagaan. Konsep lain sistem pertahanan di IKN adalah gerbang maritim virtual (uirtual maritime gatel. Gerbang maritim virtual merupakan sebuah gerbang modern dengan memanfaatkan elemen-elemen pembangun gerbang berupa sistem teknologi modern dengan arsitektur imajiner untuk memastikan pergerakan orang, barang, atau instrumen lainnya, seperti kapal baik di permukaan ataupun bawah laut dapat terkuantifikasi dengan tepat. Posisi gerbang maritim virtual IKN Indonesia akan diletakkan di Selat Makassar, yang diapit oleh dua pulau besar yaitu Kalimantan dan Sulawesi. Fungsi dari gerbang maritim virtual IKN di Selat Makassar adalah untuk mengidentifikasi segala bentuk objek terapung ataupun objek bawah air yang melintasi Selat Makassar menuju IKN. Arsitektur gerbang maritim virtual IKN di Selat Makassar dibangun dengan menggunakan elemen-elemen sistem teknologi modern yang ada saat ini. Elemen-elemen teknologi terdiri atas sensor, platfurm buoy, sistem komunikasi, ground data terminal, sofiuare analisis data, dan human interfae tuntuk kebutuhan pengambilan keputusan. Elemen sistem teknologi gerbang maritim virtual IKN di Selat Makassar terdiri atas dua modul sistem deteksi dini terapung, yaitu dua modul ground data terminal, dan pusat kendali informasi. Modul sistem deteksi dini terapung merupakan sistem deteksi yang mampu mendeteksi pergerakan objek di permukaan dan bawah laut serta yang mampu data-data digital ke pusat kendali informasi. Selain itu, sistem deteksi dini terapung ^juga mampu menyediakan catu daya yang independen. Elemen teknologi sistem deteksi dini terapung terdiri atas platform buog, catu daya, sensor aktif dan pasif, receiuer, transmitter, dar: micro controller. Modrul ground data terminal adalah sistem teknologi yang berfungsi untuk menangkap semua data yang berasal dari sistem deteksi dini terapung . Ground data terminal merupakan sistem yang berada di daratan daerah terdekat dengan sistem deteksi dini yang masih memungkinkan untuk melakukan komunikasi internet dengan memanfaatkan ^jaringan telekomunikasi yang telah ada. Data yang telah diterima oleh ground data terminal selanjutnya diteruskan ke pusat kendali informasi. Jenis data yang diterima ini diklasifikasikan berdasarkan sensor yang menerima data tersebut. I.1 Sistem Keamanan IKN Selain sistem pertahanan, di IKN akan dikembangkan juga sistem keamanan yang canggih dan modern. Sistem keamanan IKN akan didukung oleh keamanan cerdas (smarf securitgl yang mengusung konsep sistem keamanan terpadu, terintegrasi, dan mampu memprediksi bahaya, bencana, dan tindak pidana di lokasi melalui pemanfaatan peranti perlengkapan keamanan (seanrity sAstem sgstem suppofl. Konsep smart security ^yartg akan dibangun di IKN pada tahap awal ini akan menyasar pada terwujudnya safe and seanre citg. Konsep keamanan cerdas IKN secara garis besar dibagi meqjadi dua, yaitu ^(1) pelayanan kepolisian dan (2) pencegahan kejahatan (reducing cime/ preuentionl. Pelayanan kepolisian dibagi menjadi (1) Sistem Pengamanan Kota Modern (Sispam Kota Modern);
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) Modern;
Layanan tanggap darurat lemergency ^and ^response; ^serta ^(4) ^layanan ^administrasi ^kepolisian. ^Adapun aspek pencegahan kejahatan dibagi menjadi (1) surveilans dan (2) keterlibatan masyarakat dan berbagai mitra terkait (communitg and partner engagementl. Lebih lanjut, konsep keamanan cerdas IKN dideskripsikan ^pada gambar 3-12. Gambar 3-12 Konsep Smar, Secunry IKN Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2021 Pengendalian Pengendalian sistem keamanan cerdas IKN akan didukung oleh beberapa komponen, di antaranya adalah (1) pusat komando atau command center keamanan cerdas, yang merupakan sistem terpadu berbasis teknologi informasi dan big data (bersumber dari internal maupun kepolisian) untuk mendukung kegiatan operasional kepolisian dalam rangka pelayanan masyarakat, utamanya bagi kepala satuan kerja atau kepala operasi untuk melakukan pengoordinasian tindak lanjut pada situasi darurat maupun antisipasi situasi yang dapat menimbulkan atau meningkatkan eskalasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas); (21 securitg operation cenler(SOC) dan/atau monitoring center sistem aplikasi pelayanan kepolisian yang melakukan pengawasan/ monitoing keamanan jaringan dan aplikasi terkait pelayanan kepolisian pada data center Polri di IKN; serta (3) computer seanritg incident response feam (CSIRT) keamanan cerdas atau tim siber khusus yang handal dengan tugas menjaga keamanan siber, mencegah serangan siber, serta memulihkan sistem digital (apabila serangan siber tidak berhasil dicegah) pada seluruh infrastruktur digital yang terkait dengan sistem keamanan cerdas. Penjelasan mengenai masing-masing komponen dalam sistem keamanan cerdas IKN adalah sebagai berikut:
Layanan Tanggap Darurat (Emergencg and Response) Pada layanan tanggap darurat, sistem keamanan cerdas akan menyediakan berbagai upaya untuk dapat memberikan respons cepat dalam menghadapi insiden dan situasi darurat yang dilaporkan oleh masyarakat kepada polisi. Situasi darurat tersebut dapat berupa peristiwa kejahatan, gangguan kamtibmas, bencana, serta situasi darurat lainnya yang berpotensi menyebabkan atau meningkatkan eskalasi gangguan kamtibmas. Dukungan sistem pada layanan tanggap darurat dapat berupa: 1 . Pusat panggilan atau call center (Layanan Polisi 1 10) merupakan saluran via telepon bagi masyarakat untuk melakukan pelaporan ataupun pengaduan untuk dikoordinasikan melalui pusat komando untuk langkah tindak lanjut. 2. Tombol panik atau panic button adalah sistem yang dapat membantu memperingatkan personel Polri terdekat dalam situasi darurat tempat terdapat ancaman terhadap orang atau properti dengan pengawasarl melalui pusat komando. Beberapa alternatif lokasi tombol panik dapat berupa aplikasi pada smartphone ataupun instalasi tombol panik pada lokasi tertentu/rawan. Keseluruhan layanan lalu lintas di IKN akan dikoordinasikan melalui tralfic management center (TMC). TMC merupakan pusat komando pengendalian, komunikasi, koordinasi, dan informasi guna memberikan respons cepat di bidang lalu lintas serta manajemen keselamatan jalan (road safetg managementl. Terdapat dua alternatif pilihan untuk operasional TMC. Pertama, TMC dapat bergabung atau meletakkan fungsi-fungsinya pada pusat komando IKN dengan beberapa penyesuaian berdasarkan fungsi yang perlu dimiliki TMC. Kedua, TMC dibangun secara terpisah dari pusat komando, tetapi peranti kelengkapan surveilans yang dimiliki bersifat satu kesatuan ataupun terintegrasi dengan perangkat surveilans pusat komando. Contohnya kamera CCTY, plate number identification, fae reagnition, dan berbagai teknologi surveilans lainnya yang dilengkapi dengan Artijicial Intelligence (AI) bidang lalu lintas (lantas) untuk dapat mendeteksi pelanggaran, kecelakaan lantas, dan kemacetan, serta otomatisasi skenario pengaturan lantas (penyekatan dan pengalihan) untuk menjaga kelancaran ataupun menghadapi situasi darural f emergencg routing (memfasilitasi pergerakan tim tanggap darurat, misalnya polisi, pemadam kebakaran, atau ambulans dengan memberikan alternatif rute berdasarkan lalu lintas terkini). Dukungan sistem untuk mendukung sistem kamseltibcarlantas modern di IKN adalah sebagai berikut:
Securitg (2) kepentingan, waktu tempuh, solusi dan emergencg; (31 sistem komunikasi;
pola-pola penempatan petugas dan pemangku kepentingan antara back office dar, warga, pengguna jalan, petugas, dan siapa saja yang ada di lapangan;
sistem komando pengendalian yaitu quick response fime (QRT) dan sistem ring;
sistem koordinasi; serta (7) pelayanan terpadu lintas wilayah, fungsi dan pemangku kepentingan. 4. Traffic attitude record (TAR) merupakan sistem manajemen poin pelanggaran lalu lintas. Melalui sistem ini, pengemudi yang telah mencapai batas maksimum nilai tertentu akan kehilangan haknya untuk mengemudi (pencabutan SIM). Sistem tersebut diharapkan mampu meningkatkan keselamatan di jalan dan budaya berlalu lintas.
Safetg c 5. Safetg diuing center (SDC) merupakan sebuah pusat pendidikan dan pelatihan keselamatan dalam berlalu lintas. T\rjuan dari SDC adalah untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan pengemudi dalam berkendara di ^jalan raya, sehingga budaya tertib lalu lintas dapat terbentuk serta peningkatan keselamatan berkendara dapat terealisasi. SDC didorong untuk dapat dibangun pada satu area yang sama dan terintegrasi dengan gedung Pusat Pelayanan Kepolisian Terpadu. Hal itu disebabkan SDC perlu dimanfaatkan sebagai mekanisme dalam sistem uji SIM ataupun menjadi bagian dari mekanisme yang harus ditempuh dalam penerbitan SIM ataupun dalam upaya pengemudi untuk mendapatkan kembali hak mengemudinya. Sistem Pengamanan Kota Modern (Sispamkota Modern) Sispamkota modern merupakan sebuah prosedur sistem pengamanan kota yang bertujuan untuk memberikan kejelasan dan pedoman bagi personel kepolisian, instansi terkait, dan kesatuan pendukung dalam penanggulangan gangguan kamtibmas. Prosedur yang diatur dalam sispamkota termasuk pola pengamanan yang bersifat kontijensi ^jika menghadapi perubahan situasi kamtibmas di wilayah IKN. Beberapa gangguan yang dimaksud di antaranya adalah konflik sosial, kerusuhan massa anarkis, pendudukan paksa terhadap simbol negara, lembaga negara, perwakilan asing, dan infrastruktur kritis IKN lainnya, bencana alam atau non-alam (situasi tanggap danrrat bencana dan ^pasca bencana), serta terorisme. Prosedur, mekanisme, serta cara bertindak pada situasi tersebut di IKN akan diatur dalam dokumen terpisah. Namun, secara umum sispamkota IKN akan diperkuat dengan seanritg system support smart seanritg IKN dan menjadi bagian dari pelaksanaan operasional sistem keamanan cerdas itu sendiri. Prosedur dalam sispamkota IKN akan memanfaatkan data raya, AI, dan internet of things sehingga alternatif ^penanganan dan keputusan ^yang dibuat dalam bertindak dapat lebih terukur dan mempertimbangkan berbagai jenis kerugian daripada mengambil keputusan dengan cara manual. Selain itu, sispamkota IKN yang telah memanfaatkan seanitg sgstem support ini ^juga akan meningkatkan kecepatan respons, baik dalam pengambilan keputusan, maupun deploy personel/pasukan. Seluruh pemangku kepentingan terkait akan terhubung dengan sistem yang ada dan pengoordinasiannya akan dilakukan dengan lebih mudah dengan bantuan sistem tersebut. Secaitg sgstem support yang akan berperan besar dalam sispamkota IKN adalah teknologi surveilans, terutama smart uideo analgsis untuk memprediksi volume kerumunan, deteksi pergerakan mencurigakan, deteksi material/ barang berbahaya/ terlarang yang dibawa oleh orang dalam kerumunan, face recognition, menampilkan alternatif/ saran tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh pihak kepolisian dan pemangku kepentingan terkait, serta sistem lainnya yang dapat mendukung pengamanan kota. d. Pelayanan Kepolisian Terpadu Pelayanan kepolisian terpadu merupakan salah satu komponen sistem keamanan cerdas yang utama dalam pelayanan kepolisian yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung dalam kehidupan sehari-sehari. Selama ini, Polri memiliki fasilitas sentra pelayanan kepolisian terpadu (SPKT) yang merupakan beranda terdepan dari layanan kepolisian. Adapun pelayanan SPKT mencakup laporan polisi (LP), surat tanda terima laporan polisi (STTPLP), surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP), surat keterangan tanda lapor kehilangan (SKTLK), surat keterangan catatan kepolisian (SKCK), surat tanda terima pemberitahuan (STTP), surat keterangan lapor diri (SKLD), surat izin keramaian, surat rekomendasi izin usaha ^jasa pengamatan, surat izin mengemudi ^(SIM), dan surat tanda nomor kendaraan bermotor (STNK). Selain itu, SPKT ^juga berfungsi untuk pengoordinasian dan pemberian bantuan serta ^pertolongan (penanganan TKP, turjawali, dan pengamanan), pelayanan masyarakat melalui berbagai media, serta penyajian informasi umum ^yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, ^penerapan ^pelayanan kepolisian terpadu sebagai bagian sistem keamanan cerdas IKN akan dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan masyarakat dalam mendapatkan seluruh komponen layanan di atas. Terdapat dua model pelayanan kepolisian terpadu yang akan tersedia di IKN. Pertama, layanah pada gedung pusat pelayanan kepolisian terpadu ^yang dilakukan secara tatap muka. Kedua, layanan ^pada aplikasi ^pelayanan kepolisian terpadu yang dapat diakses secara daring. Sasaran ^jangka pendek dan jangka menengah yang akan disasar oleh pelayanan kepolisian terpadu di IKN di antaranya adalah:
data mengalir/integrasi penuh seluruh data ^yang dibutuhkan dalam pelayanan (terdapat beberapa pelayanan yang bisa dilakukan sepenuhnya tanpa tatap muka dengan petugas); s) ketepatan waktu pelayanan sebagaimana komitmen yang diperjanjikan; tidak ada pungutan liar; kelancaran dan kemudahan dalam mengakses layanan ataupun informasi terkait layanan; penyediaan fitur/informasi bagi masyarakat untuk mengetahui status/progres dari dokumen yang sedang diajukan; dan penyediaan fitur/mekanisme yang aman bagi masyarakat untuk melaporkan ketidakpuasan/penyelewengan yang terjadi serta tindak lanjut atas laporan tersebut yang dapat diakses oleh pelapor.
Untuk mendukung hal tersebut, pelayanan kepolisian terpadu pada sistem keamanan cerdas IKN akan didukung oleh mekanisme yang lebih mudah, data raya, monitoing centerlSOC dan CSIRT yang bekerja 7x24 ^jam untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam sistem, sumber daya manusia yang humanis dan memiliki kompetensi pelayanan, aplikasi yang memiliki user interface/ user expeience yang mudah digunakan untuk berbagai kalangan/umur, tim pengkajian dan pengoordinasian yang bertugas untuk meningkatkan pengalaman/kepuasan masyarakat dalam menerima layanan, serta gedung pelayanan yang layak serta ramah anak dan disabilitas. Surveilans Sistem surveilans pada sistem keamanan cerdas IKN dapat dikategorikan sebagai garda terdepan sistem dalam mendeteksi pelanggaran, kejahatan, dan gangguan kamtibmas di IKN. Hampir seluruh komponen sistem keamanan cerdas IKN bergantung pada sistem surveilans. Dukungan sistem untuk sistem surveilans IKN dapat terdiri atas hal berikut:
CCTV: ditujukan untuk people sensing and tracking big data kepolisian agar dapat melakukan pencocokan biometrik dengan identitas digital. 2. Drone: digunakan untuk mencari tersangka, mendapatkan informasi dan menyurvei daerah bencana tanpa menggunakan helikopter atau pesawat terbang. 3. Bodg camerai digunakan sebagai kamera portabel mempunyai berbagai fitur yang dapat menunjang kegiatan kepolisian di lapangan, mulai dari sebagai alat perekam, alat komunikasi, global positioning system ^(GPS), ataupun berfungsi sebagai infrared untuk mendukung aktivitas ^pada malam hari. 2l 3) 4l e 4. Kamera 4. Kamera robot: dirancang khusus untuk ditempatkan di tempat yang memiliki potensi berbahaya dan berisiko dan tidak bisa dijangkau petugas. 5. Sistem pengenalan plat nomor otomatis: digunakan untrtk mendeteksi pelaku kejahatan dengan menggunakan kendaraan yang terintegrasi dengan database ERI. Teknologi ini mampu mengenali plat nomor mobil, pemilik kendaraan, alamat, dan status kendaraan untuk memudahkan petugas di lokasi terdekat jika ada kendaraan yang mencurigakan berdasarkan data yang diterima. 6. Kamera patroli: digunakan untuk mengidentifikasi empat sisi pada kendaraan patroli kepolisian untuk melakukan pemindaian (scanningl dalam rangka identifikasi pelacakkan kendaraan ataupun orang yang dicurigai melalui perintah dan otorisasi dari pusat komando. 7. Face recognition: digunakan untuk pengenalan wajah (fae recognitionl melalui pengolahan biometrik. Pengenalan wajah mencakup deteksi wajah dan identifikasi wajah yang menggunakan masker. 8. Video analytics: digunakan untuk membantu menganalisis data digital atas aktivitas yang mencurigakan dan menginstruksikan tindakan keamanan. f. Keterlibatan Masyarakat dan Berbagai Mitra terkait (Communitg and Partner Engagement) Penerapan keamanan cerdas IKN tidak dapat terlaksana hanya dengan pembangunan teknologi dan infrastruktur saja. Sistem keamanan cerdas perlu didukung dengan kerja sama dan keterlibatan masyarakat dan berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk (i) meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada polisi dengan komunikasi kreatif dan kolaborasi antara kelompok masyarakat, kelompok bisnis, dan pemerintah; (ii) melakukan intervensi dini dengan bekerja sama dengan kelompok masyarakat untuk mencegah dan mengurangi eskalasi gangguan kamtibmas; serta (iii) memperkuat ketahanan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan, melalui inisiatif keam ar,an (seanitg initiatiuel. T\rgas pokok dari komponen sistem ini berbentuk preemtif, preventif, dan strategi proaktif dalam mencegah kejahatan. Secara umum, sistem ini dapat dibagi ke dalam dua komponen kegiatan, yaitu neighbourhood utatch dan kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah. Bentuk kerja sama atau strategi yang dilakukan dapat berupa pengembangan strategi inovatif dalam penyebaran informasi dan menumbuhkan partisipasi masyarakat; pemanfaatan media sosial sebagai sumber informasi real time dalam identifikasi strategi pelayanan kepolisian yang dibutuhkan oleh masyarakat; kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung berbagai acara masyarakat; kolaborasi untuk mencegah dan mengurangi residivisme, mencegah viktimisasi berulang, dan melindungi kelompok rentan; dukungan dalam strategi deteksi dan pencegahan kej ahatan terhadap perempuan dan anak; dukungan terhadap inisiatif program keamanan dan keselamatan yang dibentuk masyarakat; serta kolaborasi dengan berbagai sektor pemerintah yang terkait dengan pencegahan kejahatan. Keamanan dalam pelaksanaan kota cerdas adalah sebuah upaya dalam menjaga data dan informasi dalam pemerintahan. Keamanan infrastruktur dan keamanan informasi sangat dipertimbangkan di dalam pelaksanaan kota cerdas karena akan memaksimalkan pelayanan pemerintah. Dalam melaksanakan pengamanan siber tersebut, terdapat beberapa prinsip utama yang melandasi kerangka konseptual keamanan siber dimaksud, yaitu sebagai berikut:
Kerahasiaan: pencegahan penyingkapan informasi kepada pihak yang tidak memiliki hak terhadap informasi tersebut;
Integritas: pencegahan perubahan informasi oleh pihak yang tidak memiliki otoritas untuk mengubah informasi tersebut;
Otentikasi: informasi harus tersedia ketika dibutuhkan;
Ketersediaan: informasi harr.rs tersedia ketika dibutuhkan; dan
Nir-penyangkalan: pihak-pihak yang terlibat tidak dapat menyangkal di hari kemudian. Prinsip tersebut kemudian diejawantahkan ke dalam cgber secuitg frameutork atau kerangka kerja keamanan siber. Konsep tersebut merujuk pada cgber sea)itA framework NIST yang menggambarkan lima fungsi dalam siklus keamanan siber, yaitu identifu, protect, detect, respond, dan recouer. Delinisi untuk masing-masing fungsi adalah sebagai berikut:
Identifu (identifikasi) adalah mengembangkan pemahaman organisasi untuk mengelola risiko keamanan siber terhadap sistem, aset, data, dan kemampuan. ,. lNl-TnNESIA 1.2 Tata Ruang Pertahanan IKN Pembangunan tata ruang pertahanan IKN diarahkan untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara yang terintegrasi sehingga mampu menghadapi ancaman, dan menunjang keamanan kawasan perbatasan negara, wilayah maritim, wilayah daratan, dan wilayah dirgantara termasuk mitigasi bencana. Pembangunan tersebut diselenggarakan secara terintegrasi antara unsur pemerintah dan pemerintah daerah melalui penataan ruang wilayah nasional/daerah dengan tata ruang wilayah demi mewujudkan ruang pertahanan yang tangguh. Penataan wilayah pertahanan merupakan penetapan wilayah pertahanan berdasarkan suatu perencanaan wilayah pertahanan, pemanfaatan wilayah pertahanan, dan pengendalian pemanfaatan wilayah pertahanan. Rencana pembangunan IKN tersebut berupa perencanaan tata kota beserta zonasi penempatan gedung pemerintahan, termasuk aspek pertahanan dan keamanan, yang terhubung dengan jaringan dan fasilitas publik seperti transportasi, energi, telekomunikasi, air minum, dan sanitasi. lr: I PENAHAPAN PEMBANGUNAN DAN SKEMA PENDANAAN A nit t-Irfl Proses penahapan mempertimbangkan sasaran pembangunan serta seluruh proses yang diperlukan, termasuk kesiapan lokasi dan sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan IKN. Secara umum, penambahan penduduk IKN terpusat di KIKN. Berdasarkan tata waktu IKN, periode pengembangan IKN dimulai pada tahun 2022 dan dalam periode perenc€rnaan IKN jangka panjang, diproyeksikan sampai dengan tahun 2045. Secara garis besar pembangunan dibagi menjadi lima tahap, sebagai berikut:
Tahap I (2022-20241 b. Tahap 2 (2025-20291 c. Tahap 3 (2O3O-2O341 d. Tahap 4 (2035-2039l. e. Tahap 5 (2O4O-2O45) Berdasarkan analisis kegiatan ekonomi, jumlah penduduk sebagai konsekuensi dari kegiatan ekonomi tersebut, diproyeksikan terus meningkat dari awal tahun perencanaan hingga 2045. Pada Tahap 1 dan 2, kenaikan ini terjadi secara eksponensial sejalan dengan pembukaan kawasan di KIKN dan dengan skema pemindahan aparatur sipil negara ke KIKN. Pada Tahap 3 pertambahan penduduk diproyeksikan lebih lambat, kemudian meningkat kembali pada Tahap 4 dan Tahap 5 ketika seluruh kegiatan sektor ekonomi baru mulai berkembang. Penahapan dalam pembangunan IKN disusun untuk menggambarkan pembangunan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang untuk mencapai Visi Indonesia 2045. Gambar 4-1 Peta Pembagian Wilayah Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2020 Penahapan pengembangan di KIKN disusun agar pembangunan kawasan, infrastruktur, dan jaringan transportasi umum massal dapat berjalan secara berkesinambungan dan sekaligus terpadu. Pengembangan setiap kawasan perkotaan diarahkan agar KIKN berkembang menjadi kota yang kompak dan efisien. Pembangunan infrastruktur primer dimulai sebelum penduduk pionir pindah. Perpindahan penduduk dimulai dengan perpindahan sektor pertahanan pada tahun Tahap 1 pemindahan status IKN. Infrastruktur IKN akan melayani kawasan ini pada akhir Tahap 1 saat pemindahan status IKN dilaksanakan. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk, pada akhir Tahap 1, Bendungan Sepalu Semoi dan Intake Sungai Sepaku sudah beroperasi untuk memenuhi kebutuhan air baku yang meningkat dengan pesat, demikian juga dengan sistem drainase makro utama perkotaan serta pengolahan sampah dan air kotor. Pengembangan sistem mobilitas pada pengembangan perkotaan di KIKN dapat dibagi menjadi empat komponen, yaitu jalan utama, jalur kereta api regional, jalur transit 1, dan jalur transit 2 yang merupakan jalur transportasi umum berbasis rel. Jalan utama direncanakan untuk dibangun mulai pada tahun 2023 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 2035. Stasiun kereta regional di KIPP dibangun dan akan disusul oleh stasiun kereta regional pada IKN Barat dan IKN Timur seiring dengan berkembangnya KIKN serta bertambahnya jumlah penduduk di KIKN. Pembangunan Infrastruktur pada Tahap 1 juga diarahkan untuk menjadi katalis bagi penarikan investasi dan talenta unggul yang akan mendukung pengembangan klaster-klaster ekonomi yang dimulai pada tahun 2025 (Tahap 2). Tahapan pembangunan IKN diuraikan sebagai berikut: Sosial... Tabel 4-1 Rencana Penahapan Pemindahan dan Pembangunan IKN Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 (2030-2034) TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) Karakteristik Penduduk 1) ASN K/L;
TNI/Polri/BIN direncanakan untuk pindah terlebih dahulu (pada T-1);
Keluarga ASN, TNI, Polri dan BIN;
Tenaga Kerja (konstruksi, perdagangan, akomodasi-makanan minuman (akmamin) dan jasa-jasa), serta keluarganya;
Penduduk lokal.
ASN K/L;
Keluarga ASN, TNI, Polri dan BIN;
Investor/pengusaha;
Tenaga Kerja (konstruksi, klaster ekonomi, perdagangan, akmamin, dan jasa- jasa) dan keluarganya;
Akademisi, peneliti, dan keluarganya;
Mahasiswa;
Penduduk lokal.
ASN K/L;
Keluarga ASN, TNI, Polri dan BIN;
Investor/pengusaha;
Tenaga Kerja (konstruksi, klaster ekonomi, perdagangan, akmamin, dan jasa- jasa) dan keluarganya;
Akademisi, peneliti, dan keluarganya;
Mahasiswa;
Penduduk lokal.
ASN K/L;
Keluarga ASN, TNI, Polri dan BIN;
Investor/pengusaha;
Tenaga Kerja (konstruksi, klaster ekonomi, perdagangan, akmamin, dan jasa- jasa) dan keluarganya;
Akademisi, peneliti, dan keluarganya;
Mahasiswa;
Penduduk lokal.
ASN K/L;
Keluarga ASN, TNI, Polri dan BIN;
Investor/pengusaha;
Tenaga Kerja (konstruksi, klaster ekonomi, perdagangan, akmamin, dan jasa- jasa) dan keluarganya;
Akademisi, peneliti, dan keluarganya;
Mahasiswa;
Penduduk lokal. Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) Sosial 1) Penyelesaian masalah tumpang tindih kepemilikan lahan, pembangunan fasilitas umum (balai adat, ruang publik), pelibatan masyarakat lokal dan stakeholder terkait dalam proses identifikasi aset cagar budaya, pengembangan kapasitas masyarakat lokal dan peluang ekonomi bagi kelompok rentan, pelibatan masyarakat dalam pengelolaan wilayah DAS;
peningkatan kapasitas lembaga pendidikan lokal untuk mempersiapkan tenaga kerja lokal yang terampil sesuai minat investor di klaster-klaster ekonomi, serta pengembangan lembaga pendidikan dan riset kelas dunia.
Penguatan ketahanan sosial-budaya masyarakat, pengembangan IKN yang sesuai rencana tata ruang, pengembangan kebijakan ekonomi hijau dan berkelanjutan bagi sektor- sektor baru;
Peningkatan kapasitas dan daya saing lembaga pendidikan dan riset kelas dunia. Infrastruktur dan Lingkungan 1) Pembangunan sebagian jalan tol untuk mendukung IKN;
Pembangunan TPST, Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Kolam Retensi, SPAM 1) Pembangunan Bandara VVIP;
Peningkatan kapasitas terpasang Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sungai Sepaku;
Pembangunan sistem angkutan umum massal di KIKN;
IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 50%;
Pembangunan KA Regional mendukung IKN;
Ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 100%;
Penyediaan fasilitas infrastruktur dan transportasi telah mencapai tahap akhir;
Pengembangan potensi bendungan multiguna lainnya;
Penambahan amenitas digital dan dan Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) di sebagian KIPP Tahap 1;
Fasilitas penyediaan listrik telah tersedia untuk melayani penduduk KIKN;
Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sungai Sepaku, dan jaringan transmisi air bakunya;
Sistem drainase makro utama perkotaan;
Pembangunan Infrastruktur TIK: Jaringan Utama Telekomunikasi, BTS, jaringan interkoneksi 3) IPAL untuk melayani kawasan eksisting beroperasi;
Pengembangan pusat data terpadu untuk mendukung layanan pengelolaan kota (pemerintahan, publik, dan usaha) atau smart city backbone ;
Penambahan amenitas perkotaan (layanan sekunder dan tersier) untuk mendukung aktivitas umum, 3) IPAB yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 50%;
Bendungan Batu Lepek telah beroperasi pada tahap ini;
Daerah detensi di daerah terbangun, dan juga pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah;
Penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah timur laut dan Solar farm di wilayah IKN Utara;
Identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya;
Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di KIKN. perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di KIKN. - ro5- Zona Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) dan jaringan Transmisi Tegangan Tinggi;
Sarana peribadatan, pendidikan, kesehatan/kebugaran, perdagangan, dan akmamin untuk mendukung perkantoran dan perumahan. bekerja, berusaha, dan wisata kota.
Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di kawasan prioritas. Pengembangan Kawasan Tahap pembangunan kota – Tahap 1 (2024) di:
Sebagian KIPP tahap 1A Sub-BWP I Tahap pembangunan kota – Tahap 2 (2029) di 3 kawasan: Tahap pembangunan kota – Tahap 3 di 3 kawasan:
KIPP tahap 1B Sub- BWP I, sebagian Tahap pembangunan kota – Tahap 4 di 4 kawasan: Tahap pembangunan kota – Tahap 5 di 4 kawasan: Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) Zona Mixed-Use dengan tipologi:
Pemerintahan Pusat;
Smart Government ; __ 3) Kawasan perkantoran;
Kawasan permukiman 1) KIPP tahap 1A, sebagian 1B Sub- BWP I;
Kawasan IKN Barat 3) Kawasan IKN Timur Zona Mixed Use dengan tipologi:
Pemerintahan Pusat;
Smart Government ;
Kawasan perkantoran – Perluasan;
Kawasan bisnis – Perluasan;
Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan; tahap 2A sub-BWP II;
Kawasan IKN Barat;
Kawasan IKN Timur Zona Mixed Use dengan tipologi:
Pemerintahan Pusat;
Smart Government ; __ 3) Kawasan perkantoran – Perluasan;
Kawasan bisnis – Perluasan;
Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan;
KIPP tahap 2A, dan sebagian tahap 2B sub-BWP II;
Kawasan IKN Barat 3) Kawasan IKN Timur;
Kawasan IKN Utara Zona Mixed Use dengan tipologi:
Pemerintahan Pusat;
Smart Government ; __ 3) Kawasan perkantoran – Perluasan;
Kawasan bisnis – Perluasan;
Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan;
KIPP tahap 2B sub- BWP II, tahap 3A dan 3B Sub-BWP III;
Kawasan IKN Barat;
Kawasan IKN Timur;
Kawasan IKN Utara Zona Mixed Use dengan tipologi:
Pemerintahan Pusat;
Smart Government ; __ 3) Kawasan perkantoran – Perluasan;
Kawasan bisnis – Perluasan;
Hotel Bisnis dan MICE – Perluasan; Pengembangan... Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) 6) Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Riset dan pengembangan talenta;
Universitas unggulan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional);
Hotel & Eco Resort ;
Kawasan industri 6) Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Riset dan pengembangan talenta – Perluasan;
Universitas unggulan - Perluasan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) – Perluasan;
Hotel dan Eco resort – Perluasan;
Kawasan industri – Perluasan 6) Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Pusat riset dan pengembangan talenta – Perluasan;
Universitas unggulan – Perluasan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) - Perluasan;
Hotel dan Eco resort – Perluasan;
Kawasan industri - Perluasan 6) Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Pusat riset dan pengembangan talenta – Perluasan;
Universitas unggulan – Perluasan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) – Perluasan;
Hotel dan Eco resort - Perluasan;
Kawasan industri – Perluasan 10) Petrokimia Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) Pengembangan Industri dan Pusat Pertumbuhan Ekonomi di KIKN dan kawasan lainnya 1) Pemerintahan;
Pemerintahan Induced 1) Pemerintahan – Perluasan;
Electric 2-Wheeler (kantor dan litbang);
Solar PV (kantor dan litbang);
Ekowisata dan MICE 6) Industri 4.0 center of excellence ;
Biosimilar (kantor dan litbang);
Biofuel (kantor dan litbang);
API (kantor dan litbang);
Pemerintahan - Perluasan;
Pemerintahan Induced – Perluasan;
Electric 2 Wheeler (kantor dan litbang) – Perluasan;
Solar PV (kantor dan litbang) – Perluasan;
Ekowisata dan MICE – Perluasan;
Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Biosimilar (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pemerintahan – Perluasan;
Pemerintahan Induced – Perluasan;
Electric 2 Wheeler (kantor dan litbang) – Perluasan;
Solar Panel (kantor dan litbang) – Perluasan;
Ekowisata dan MICE – Perluasan;
Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Biosimilar (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pemerintahan – Perluasan;
Pemerintahan Induced – Perluasan;
Electric 2 Wheeler (kantor dan litbang) – Perluasan;
Solar Panel (kantor dan litbang) – Perluasan;
Ekowisata dan MICE – Perluasan;
Industri 4.0 center of excellence – Perluasan;
Biosimilar (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pemerintahan Induced – Perluasan;
Pariwisata... Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) 10) Petrokimia – Perluasan dan Oleokimia 11) Herbal dan ekstrak tanaman (kantor dan litbang);
Pertanian (kantor dan litbang);
Protein nabati (kantor dan litbang);
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional);
Universitas dan lembaga vokasi unggulan;
Pertambangan I.4.0;
Biofuel (kantor dan litbang) – Perluasan;
Petrokimia dan oleokimia – Perluasan;
API (kantor dan litbang) – Perluasan;
Herbal dan ekstrak tanaman (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pertanian (kantor dan litbang) – Perluasan;
Protein nabati (kantor dan litbang) – Perluasan;
Petrokimia dan oleokimia – Perluasan;
API (kantor dan litbang) – Perluasan;
Industri farmasi baru – Perluasan dari API dan Petrokimia/oleokimia;
Bahan bakar sintetis (kantor dan litbang);
Herbal dan ekstrak tanaman (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pertanian (kantor dan litbang) – Perluasan;
Petrokimia dan oleokimia – Perluasan;
API (kantor dan litbang) – Perluasan;
Industri farmasi baru – Perluasan dari API;
Industri farmasi baru – Perluasan dari API dan Petrokimia/oleokimia;
Bahan bakar sintetis (kantor dan litbang);
Herbal dan ekstrak tanaman (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pertanian (kantor dan litbang) – Perluasan;
Industri... Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) 14) Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) – Perluasan;
Universitas dan lembaga vokasi unggulan – Perluasan;
Vaksin (kantor dan litbang);
Gasifikasi batu bara;
OEM Hub dan Perluasan;
Pertambangan I.4.0 – Perluasan 14) Protein nabati (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) – Perluasan;
Universitas dan lembaga vokasi unggulan – Perluasan;
Vaksin (kantor dan litbang) – Perluasan;
Gasifikasi batu bara;
OEM Hub dan Perluasan;
Protein nabati (kantor dan litbang) – Perluasan;
Pariwisata Kesehatan dan Kebugaran (rumah sakit internasional) – Perluasan;
Universitas dan lembaga vokasi unggulan – Perluasan;
Vaksin (kantor dan litbang) – Perluasan;
Gasifikasi batu bara;
OEM Hub dan Perluasan; TNI Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) 20) Industri Nutrisi – Perluasan dari protein nabati, ekstrak tanaman, dan herbal 21) Industri Nutrisi – Perluasan dari protein nabati, ekstrak tanaman, dan herbal Pertahanan Fokus pembangunan di KIPP TNI AD:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pemindahan sebagian subden markas besar beserta personel Fokus pembangunan di KIPP, KIKN, KPIKN, dan luar KPIKN TNI AD:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pembentukan kodam khusus; Fokus pembangunan di KIKN, KPIKN, dan luar KPIKN TNI AD:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pembentukan kodam khusus; Fokus pembangunan di KIKN, KPIKN, dan luar KPIKN TNI AD:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pembentukan kodam khusus;
Realokasi satuan TNI Fokus pembangunan di KIKN, KPIKN, dan luar KPIKN TNI AD:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pembentukan kodam khusus;
Realokasi satuan TNI Mabes Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) TNI AL:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pemindahan sebagian subden markas besar beserta personel TNI AU:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pemindahan sebagian subden markas besar beserta personel;
Pembangunan Komando Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) 4) Realokasi satuan TNI TNI AL:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Gelar coastal surveillance (permukaan dan bawah permukaan);
Realokasi satuan TNI TNI AU:
Pembentukan satuan baru;
Realokasi satuan TNI TNI AL:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Gelar coastal surveillance (permukaan dan bawah permukaan);
Realokasi satuan TNI TNI AU:
Pembentukan satuan baru; TNI AL:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Gelar coastal surveillance (permukaan dan bawah permukaan);
Realokasi satuan TNI TNI AU:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi TNI AU; TNI AL:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Gelar coastal surveillance (permukaan dan bawah permukaan);
Realokasi satuan TNI TNI AU:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi TNI AU;
Gedung... Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) Mabes TNI:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pemindahan sebagian subden markas besar beserta personel;
Relokasi Satuan Paspamres Kementerian Pertahanan:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pemindahan pegawai Polri:
Pembentukan satuan baru;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi TNI AU;
Pembangunan pangkalan udara Mabes TNI:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai Kementerian Pertahanan:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi TNI AU;
Pembangunan pangkalan udara Mabes TNI:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai Kementerian Pertahanan:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Pembangunan pangkalan udara Mabes TNI:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai Kementerian Pertahanan:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai 4) Pembangunan pangkalan udara Mabes TNI:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai Kementerian Pertahanan:
Gedung perkantoran dan sarpras;
Realokasi satuan/pemindahan pegawai BSSN Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5 (2040-2045) 2) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Gelar command center dan smart security ;
Pemindahan sebagian personel kantor pusat BIN 1) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Pembangunan Puskodal;
Pemindahan sebagian personel 2) Realokasi satuan/pemindahan pegawai Polri:
Pembentukan satuan baru;
Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Gelar command center dan smart security ;
Relokasi pegawai 2) Realokasi satuan/pemindahan pegawai Polri:
Pembentukan satuan baru;
Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Gelar command center dan smart security ;
Relokasi pegawai Polri:
Pembentukan satuan baru;
Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Gelar command center dan smart security ;
Relokasi pegawai BIN 1) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Pemindahan sebagian personel Polri:
Pembentukan satuan baru;
Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Gelar command center dan smart security ;
Relokasi pegawai BIN 1) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Pemindahan sebagian personel Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2O2O A.lTahap... Aspek TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 (2035-2039) TAHAP 5 (2040-2045) BSSN 1) Pembangunan SOC IKN;
Pemindahan sebagian personel BIN 1) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Pemindahan sebagian personel BSSN 1) Gelar SOC IKN BIN 1) Gedung, perkantoran, sistem, dan sarpras;
Pemindahan sebagian personel BSSN 1) Gelar SOC IKN BSSN 1) Gelar SOC IKN BSSN 1) Gelar SOC IKN A.1 Tahap 1: Rencana Pembaagunan IKN tahun 2022-2024 Implementasi pembangunan IKN pada Tahap 1 dibagi ke dalam tiga alur kerja besar, yaitu pembangunan perkotaan, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan ekonomi. Alur kerj a pengembangan kota terdiri dari kegiatan yang berkaitan dengan rencana tata kota dan relokasi pemerintahan. Pada tahun 2022-2023, akan dilakukan pembangunan tahap.awal di sebagian KIPP tahap 1A Sub-BWP I. Pada Tahap 1, perumahan untuk ASN, TNI, Polri dan BIN akan dibangun, baik berbentuk rumah tapak maupun unit apartemen, sarana peribadatan, pasar, serta fasilitas akmamin akan disediakan untuk mendukung konstruksi dan tahap awal pemindahan. Pada awal tahun 2023, awal tahun 2024, hingga tahun 2025 dan selanjutnya, pembangunan fasilitas litbang, perguman tinggi kelas dunia, lembaga pendidikan sepanjang hayat, pusat inovasi, fasilitas kesehatan, dan rumah sakit internasional akan dimulai. Relokasi penduduk akan dimulai dengan TNI, Polri, dan BIN di tahun 2023 (relokasi pelopor) dan relokasi representasi badan eksekutif, legislatif, yudikatif, serta ASN akan dilakukan di awal ta.}: lun 2024. Tahap 1 tercapai ketika perpindahan ASN dimulai. Sebelum pencapaian ini, IKN didominasi oleh pekerja konstruksi dan pertahanan keamanan, terutama pada KIKN. A.2 Tahap 2: Rencana Pembangunan IKN tahun 2025-2o.29 Talrap 2 direncanakan pada kurun waktu 2025-2029. Pada tahap ini, infrastruktur utama ditargetkan sudah siap untuk dihubungkan ke kawasan baru yang dikembangkan setelah Tahap 1. Selain itu, untuk mencapai KPI kota 1O menit, fasilitas transportasi umum baik primer maupun sekunder ditargetkan siap untuk dipakai pada kawasan yang dihuni oleh penduduk IKN. Pada tahap pengembangan terakhir, peningkatan ^jumlah penduduk di dalam IKN meningkat dengan taj am seiring dengan tahap awal pembangunan universitas unggulan yang mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi berbasis riset dan teknologi pada periode tahun 2035 menuju 2045. Pada akhir Tahap 2, KIPP ditargetkan untuk Tahap 1A dan sebagian 1B Sub- BWP I, IKN Barat telah mulai pengembangan di daerah Bukit Raya, sedangkan IKN Timur baru terbangun pada sisi barat. Rencana pengembangan sampai dengan tonggak pencapaian Tahap 2 pada aspek infrastruktur transportasi yaitu pembangunan Bandara WIP, yang perlu didukung dengan pengembangan sarana prasarana di sekitar ^jalur-jalur utama transportasi umum massal. Pada Tahap 2 (dan dilanjutkan pada Tahap 3), rencana pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu yang terdiri atas:
klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur, litbang, dan hilirisasi sumber daya lokal serta mengembangkan produk baru bernilai tambah tinggi;
klaster manufaktur berbasis energi baru terbarukan (EBT) akan berfokus pada menarik minat industri pelopor baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun internasional untuk membangun pabrik perakitan untuk melayani permintaan di KIKN dan Kawasan Timur Indonesia;
klaster farmasi terintegrasi difokuskan untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku obat dan produk farmasi maju;
klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan difokuskan untuk mengembangkan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta pengembangan hotel berstandar MICE;
klaster bahan kimia lanjutan difokuskan untuk menggali potensi untuk membangun pabrik petrokimia baru yang direncanakan akan mulai produksi di tahun 2030 dengan tetap memantau penawaran-permintaan global di semua kategori produk;
klaster energi rendah karbon dan pertambangan difokuskan untuk memperluas kegiatan hulu (produksi energi), menarik investasi untuk kegiatan eksplorasi, serta pemanfaatan teknologi enhanced oil recouery (EOR) untuk peningkatan produksi dari ladang minyak tua, serta pengembangan biofuel;
kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting di IKN; serta h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah, sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan ^pengembangan strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan di IKN. A.3 Tahap 3: Rencana Pembangunan IKN tahun 2O3O-2O34 Pada Tahap 3, KIPP yang ditargetkan adalah Tahap 18 Sub-BWP I. Sedangkan infrastruktur kawasan yang dipersiapkan, yaitu sebagai berikut:
Sistem angkutan umum massal di KIKN. b. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). c. Pada tonggak pencapaian ini instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50% dari perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAM yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan keseluruhan. d. IPAM. Pada tonggak pencapaian ini IPAM yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas 50% dari perencanaan keseluruhan dibangun dan IPAB yang berekspansi dengan kapasitas sekitar 600/o dari perencanaan keseluruhan. e. Bendungan Batu Lepek telah beroperasi. f. Fasilitas penunjang kota spons. Daerah detensi (koridor hijau dan biru) di daerah terbangun, dan ^juga pembangunan fasilitas pemanenan air hujan di bangunan milik pemerintah, termasuk pemukiman ASN. g. Pengolahan Sampah. Penambahan kapasitas pada fasilitas yang telah ada. h. Penyediaan Listrik dan Energi. Penambahan kapasitas yang telah ada serta penambahan fasilitas di wilayah tenggara dan di utara KIKN. i. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di kawasan prioritas. Pada tahun 2O3O-2O34 pengembangan industri dan pusat pertumbuhan ekon6mi, sebagaimana telah dijabarkan pada tahap sebelumnya, ditekankan pada tahapan pembangunan industri dan akan dilanjutkan dengan rencana sebagai berikut:
klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur, penelitian dan pengembangan serta peningkatan produksi eksisting yang berkelanjutan;
klaster c. klaster farmasi terintegrasi akan berfokus pada peningkatan produksi eksisting untuk meraup pasar ekspor, serta memperluas ke bidang pengemasan primer dan sekunder;
klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada pengembangan destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta pengembangan hotel berstandar MICE;
klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan meraup peluang ekspor;
klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan berfokus untuk memperluas pemanfataan teknologi EOR untuk peningkatan produksi dari ladang minyak tua, memperbarui kilang minyak di Balikpapan, mengembangkan pabrik gasifikasi batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada impor, memperluas aktivitas ke hilir dengan mengembangkan pusat OEM, serta meningkatkan rehabilitasi pertambahan dan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan;
kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, utamanya sektor eksisting di IKN; serta h. pendidikan abad ke-21 peningkatan kualitas pada sekolah menengah, sekolah kejuruan, dan perguruan tinggi sesuai kebutuhan pengembangan strategi talenta pada sektor ekonomi dan industri yang akan dikembangkan di IKN. A.4 Tahap 4: Rencana Pehbangunan IKN tahua 2035-2039 Tahap 4 di{andai dengan dimulainya perkembangan pesat di bidang pendidikan dan kesehatan yang akan menjadi motor penggerak sektor ekonomi lain di IKN. Perluasan kawasan perkotaan pada tahap ini telah mencapai IKN Utara, terutama pada kawasan yang terhubung langsung dengan IKN Timur. Sedangkan terkait KIPP pembangunan yang dilakukan adalah Tahap 2A dan sebagian Tahap 28 Sub-BWP II. Penambahan fasilitas infrastruktur pada Tahap 4 adalah sebagai berikut:
Pembangunan KA regional untuk mendukung IKN. Stasiun kereta regional ditargetkan sudah terbangun dan beroperasi agar dapat mendorong perkembangan ekonomi. b. Identifikasi potensi dan rancangan bendungan multiguna lainnya. c. IPAL. d. Ekspansi IPAL yang berlokasi di daerah infrastruktur pusat dengan kapasitas sekitar 100%. e. IPAM. f. Penyediaan listrik dan energi. Penambahan kapasitas yang telah ada, serta penambahan fasilitas di wilayah timur laut dan solar farm di wilayah IKN Utara. g. Penambahan amenitas digital dan perkotaan untuk penerapan solusi kota cerdas di KIKN. Pada Tahap 4 (dan dilanjutkan pada Tahap 5), pembangunan ekonomi yang dikembangkan meliputi 6 klaster industri dan 2 pemampu ^yang terdiri atas hal berikut:
Klaster industri pertanian berkelanjutan akan berfokus pada menarik minat perusahaan dan pelaku industri untuk mendirikan basis manufaktur, litbang, dan peningkatan produksi eksisting yang berkelanjutan, serta menarik pemain industri untuk berinvestasi di manufaktur nutrisi. b. Klaster manufaktur berbasis EBT akan berfokus ^pada perluasan kapasitas pabrik perakitan untuk melayani permintaan lebih luas yang didukung penyediaan insentif untuk pengembangan kapabilitas litbang, dan penarikan investasi baru bidang suku cadang dan komponen E2W dan panel surya. c. Klaster farmasi terintegrasi akan difokuskan untuk meningkatkan ketersediaan bahan baku obat di dalam negeri, inovasi ^produk farmasi baru berbasis bahan kimia, produksi vaksin di dalam negeri, dan ^peningkatan pasar ekspor.
Klaster -t2t- d. Klaster ekowisata dan pariwisata kesehatan akan difokuskan pada diversifikasi destinasi wisata di kawasan pesisir, taman margasatwa, dan perkotaan yang terintegrasi dengan gaya hidup dan kesehatan, serta pengembangan hotel berstandar MICE. e. Klaster bahan kimia lanjutan akan difokuskan untuk menggali potensi untuk menarik minat produsen kimia khusus, peluang untuk menarik minat pengguna akhir petrokimia lintas sektor, menggali peluang pasar ekspor produk petrokimia, menambah kilang untuk produksi minyak nabati, menambah pabrik oleokimia dan litbang. f. Klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan difokuskan untuk memperluas gasifikasi batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada impor, memperkuat pusat EOM, menggali potensi pengembangan biofuel, meningkatkan rehabilitasi pertambahan dan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan. g. Kota cerdas dan pusat digital dimulai dengan pengembangan konsep industri 4.0 untuk berbagai sektor yang ada, serta perluasan teknologi kota cerdas seperti AI dan lain-lain. h. Pendidikan abad ke-21 berfokus pada pengembangan perguruan tinggi sektor khusus dan kampus universitas global berstandar dunia. A.5 Tahap 5: Rencana Pe IKN tahun 2O4O-2O45 Pada Tahap 5, diharapkan pengembangan IKN telah mencapai puncaknya ditandai dengan pengembangan industri berkelanjutan serta ^pertumbuhan penduduk yang telah stabil. Populasi KIKN dicanangkan mencapai kurang lebih 1,7 s.d. 1,9 juta jiwa dengan kepadatan kawasan perkotaan mencapai sekitar 100 ^jiwa per hektare. Pada tahun 2O4O-2O45, pembangunan kawasan inti pusat ^pemerintahan ditargetkan antara lain tahap 2B Sub-BWP II, Tahap 3A, dan 3El Sub-BWP III pembangunan infrastruktur ditargetkan telah terbangun secara menyeluruh, baik sarana prasarana pendukung kawasan maupun koridor transportasi penghubung antar pusat kegiatan. Untuk pembangunan industri yang dikembangkan di dalam 6 klaster industri dan 2 ^pemampu ^yang terdiri atas ^hal berikut: Setelah tahun 2045, keseluruhan enam klaster akan terus dikembangkan dari segi inovasi dan teknologinya untuk pemenuhan kebutuhan produksi domestik, regional ataupun global, serta penurunan ekspor dan perluasan pangsa ekspor. B. Skema B. Skema Pendanaan IKN Dalam rangka mendukung persiapan, pembangunan, dan pemindahan, serta penyelenggaraan pemerintahan khusus IKN, Pemerintah melakukan sinergi pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sinergi pendanaan tersebut diperlukan agar terdapat kesinambungan liskal dengan melakukan berbagai upaya antara lain dengan mengoptimalkan penggunaan skema-skema pendanaan yang kreatif dan inovatif dengan tetap menjaga akuntabilitas. Sumber pendanaan dimaksud adalah sebagai berikut:
APBN yang dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/atau pembiayaan. b. Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung IKN yang dapat dilaksanakan dengan beberapa skema di antaranya:
KPBU tarif (user pagmentl: a) pengembalian investasi berupa pembayaran dari pengguna (user paamentl; b) diproritaskan untuk penyediaan infrastruktur di IKN; c) dalam ha1 dibutuhkan untuk lebih memastikan perolehan pembiayaan swasta (bankabilitgl, dapat diberikan dukungan yang bersumber dari APBN dalam bentuk antara lain penjaminan infrastruktur, dukungan sebagian konstruksi, dan/atau dukungan kelayakan proyek (uiabilitg S ap fund);
KPBU auailabilitg pagmenti a) pengembalian investasi berupa pembayaran ketersediaan layanan ( au ailab ilitg p ag me nt) ; b) diprioritaskan untuk penyediaan infrastruktur di IKN; c) bersumber dari APBN melalui belanja penanggung ^j awab proyek kerja sama; d) dalam hal dibutuhkan untuk memastikan kelayakan proyek dengan skema KPBU auailabilitg pagment, dapat diberikan dukungan yang bersumber dari APBN dalam bentuk antara lain penjaminan infrastruktur, dukungan sebagian konstruksi, dan/atau dukungan kelayakan proyek.
BUMN melalui investasi yang dalam pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan swasta;
BUMN melalui penugasan dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
swasta murni, melalui investasi murni dari swasta yang dapat diberikan insentif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. d. Skema dukungan pendanaan/pembiayaan internasional yang merupakan skema untuk mewadahi pemberian dana antara lain dari bilateral/lembaga multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang hijau dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/atau pemberian dana talangan. e. Skema pendanaan lainnya (creatiue financingl, seperti croud funding dan dana dari filantropi. Dalam rangka memaksimalkan sumber pendanaan yang diperlukan untuk pembangunan dan penyelenggaraan IKN, sumber pendanaan dapat berasal dari pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) antara lain melalui skema:
sewa: berupa pemanfaatan barang milik negara yang dilakukan untuk kurun waktu tertentu guna memperoleh kompensasi berupa kas;
kerja sama pemanfaatan: pemerintah dapat menyediakan lahan untuk dimanfaatkan, sedangkan untuk konstruksi dan pengoperasian gedung atau fasilitas yang dibangun akan dilakukan oleh pengembang sebagai bentuk pengembalian investasi; serta c. bangun guna serah/bangun serah guna: skema ini hampir sama dengan ta.ta cara kerja sama pemanfaatan, dengan penyerahan aset yang dilakukan secara langsung setelah konstruksi (skema bangun serah guna), atau pada akhir periode pengoperasian (skema bangun guna serah). PRES IOEN REPUBLIK INDONESIA Dalam rangka keberlanj utan pembangunan IKN, program pembangunan IKN ditetapkan sebagai program prioritas nasional dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional dan/atau rencana kerja pemerintah dengan memperhatikan fiskal nasional. Untuk itu diperlukan pengalokasian pendanaan program prioritas nasional untuk penyediaan infrastruktur dasar dan KIPP yang dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan dalam Tahap2 dan Tahap B, se bagaimana diuraikan di atas. JOKO WIDODO
Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2023
Relevan terhadap
Penyampaian dan persetujuan atas usulan rencana kegiatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai pengelolaan DAK Fisik. Pasal 9 (1) Pemerintah Daerah menyampaikan laporan capaian hasil jangka pendek DAK Fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (21 huruf g melalui sistem informasi perencanaan dan penganggara.n yang terintegrasi paling lambat bulan Juni 2024. (2) Laporan capaian hasil jangka pendek DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (U paling sedikit memuat:
capaian indikator;
kendala; dan
data dukung. (3) Laporan capaian hasil jangka pendek DAK Fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (21, dapat menjadi pertimbangan penilaian usulan DAK Fisik tahun berikutnya. Pasal 10 Peraturan Fresiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2O Februari 2023 ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2O Februai 2023 MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA, PRATIKNO I,AMPIRAN NOMOR 15 TAHUN 2023 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN ANGGARAN 2023 PEIUNJUK TEKNIS DAI( FISIK 1. TEilATIK DAI( FISIK TATIUN 2O2g 1.1. Tematlk Penguatan Destlnasl Padrlsata Prtorttas Tahua2U2o 1.1.1. Arah Keb{fakan Analisis Arah Kebijakan:
Pembangunan kelengkapan Destinasi Pariwisata Prioritas yang didukung melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan Tematik I Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas diarahkan untuk mendulmng pelaksanaan Tema RKP tahun 2023 yaitu Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. 2. Kebijakan dalam RKP tahun 2023 yang menjadi acuan yaitu bahwa pembangunan pariwisata, termasuk Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas, diarahkan untuk mendukung pemulihan dunia usaha. 3. Pelaksanaan arah kebijakan tersebut di atas pada DAK Penugasan Tematik I tahun 2023 akan difokuskan pada pengembangan 84 daya tarik wisata terintegrasi yang didukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pengembangan sentra industri kecil dan menengah, peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan sarana pengelolaan sampah, dan pembangunan/revitalisasi pasar tematik dalam satu kawasan yang terintegrasi. 4. Manfaat yang akan diwujudkan melalui pelaksanaan DAK Penugasan Tematik I Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas yaitu mendukung pemulihan usaha dan pengembangErn pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, sebagaimana ditunjukkan oleh indikator meningkatnya produktivitas ekonomi masyarakat dan PDB sektor pariwisata. 5. Pelaksanaan DAK Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas merupakan bagian dari pengembangan pariwisata yang tematik, holistik, integratif dan spasial yang dikawal melalui Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas, dimana DAK merupakan salah satu bentuk pendanaan untuk pengembangan destinasi pariwisata yang dilaksanakan sesuai dengan kewenangan daerah.
Pelaksanaan DAK Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas diarahkan untuk meningkatkan daya dukung DTW dan praktik berkelanjutan pada penerapan sirkular ekonomi. Perumusan Arah Kebijakan DAK Fisik Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas mendukung: Pemulihan dunia usaha; Pelaksanaan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas; Penyelesaian pembangunan daya tarik wisata di kawasan inti destinasi pariwisata prioritas pada RPJMN 2O2O-2O24 dan pengembangan daya tarik wisata di kawasan penunjang destinasi pariwisata prioritas pada RPJMN 2020-2024;
Peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk meningkatkan lama tinggal (tength of stayl, pengeluaran harian wisatawan {daily ^spendingl, ^dan ^daya ^dukung lingkungan ^dalam mendukung ^pariwisata berkualitas dan berkelanjutan;
dan Peningkatan ^jumlah dan omret UMKM dan industri kecil menengah yang mendukung rantai pasok pariwisata dalam suatu ekosistem destinasi pariwisata.
1.2. TuJuan dan Sasaran I. ftrJuan a. Terbangunnya 84 Daya Tarik Wisata (DTW) beserta peningkatan kualitas amenitas dan atraksi. b. Beroperasinya 84 sentra IKM dan 64 PLUT penunjang pariwisata. c. Terbangunnya 3 pasar wisata. d. Ruas ^jalan dalam koridor rnenuju DTW dalam kondisi mantap. e. Tersedianya layanan pengelolaan sampah dan pengendalian lingkungan di DT\M. 2. Sasaran a. Penyelesaian pembangunan daya tarik wisata prioritas secara terintegrasi lintas sektor b. Peningkatan rantai pasok pariwisata dengan perdagangan, sentra IKM, dan UMKM c. Peningkatan kualitas ^jalan menuju DTW 1 2 3 d. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan peningkatan ^pengendalian lingkungan pada DTW.
1.3. Ruang Ltngkup Kegiatan 1.1.3.1. Deskrlpsl ilenu Kegiatan dan Riaclan Keglatan 1. DAK Fisik Bidang Pariwisata a. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Wisata Bahari dan Perairan:
Bangunan TIC dan Perlengkapannya; 2l Fasilitas Kebersihan;
Penataan Lanskap dan Perlengkapannya; 4l Panggung Kesenian/Pertunjukan I Amphiteater, 5) Diue Center dalrt Peralatannya;
Surfirg Centcr dan Peralatannya; 7l Titik Labuh/Singgah Kapal Yacht dan Perlengkapannya;
Dermaga Wisata; 9l Fasilitas Mitigasi Bencana Alam;
Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata;
Fasilitas Umum;
Fasilitas Aksesibilitas;
Visibilitas Geopark; dan
Perahu Wisata. b. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Wisata Alam (Non Bahari):
Bangunan TIC dan Perlengkapannya; 2l Fasilitas Mitigasi Bencana Alam;
Fasilitas Kebersihan; 4l Penataan Lanskap dan Perlengkapannya;
Panggung Kesenian/Pertunjukkan/Amphiteater, 6) Fasilitas Hiking; 7l Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata;
Fasilitas Umum; 9l Fasilitas Aksesibilitas; dan
Visibilitas kopark. c. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan: U ^Bangunan ^TIC ^dan ^Perlengkapannya; 2l Fasilitas Mitigasi Bencana Alam; 3l Fasilitas Kebersihan; 4l Penataan Lanskapdan Perlengkapannya;
Panggung Kesenian/Pertunjukkanl Amphiteater, 6) Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata; 7l Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata;
Fasilitas Umum;
Fasilitas Aksesibilitas; dan
Taman Wisata Olahraga. d. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Wisata Perdesaan dan Desa Wisata. 1) Bangunan TIC dan Perlengkapannya; 2l Fasilitas Mitigasi Bencana Alam;
Fasilitas Kebersihan; 4l Penataan Lanskap dan Perlengkapannya;
Panggung Kesenian/Pertunjukkan I Amphiteater, 6) Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata; 7l Fasilitas Umum; dan
Fasilitas Aksesibilitas. 2. DAK Fisik Bidang Industri Kecil dan Menengah. a. Pembangunan Sentra IKM. 1) Pembangunan Sarana Produksi; 2l Pembangunan Unit l"ayanan;
Pengadaan Mesin dan Peralatan; dan 4l Pembangunan Infrastruktur/ Sarana Penunjang Sentra IKM. b. Revitalisasi Sentra IKM. 1) Pembangunan/Revitalisasi Sarana Produksi; 2l Pembangunan/Revitalisasi Unit Layanan;
Pengadaan Mesin dan Peralatan; dan 4l Pembangunan/Revitalisasi Infrastruktur/ Sarana Penunjang Sentra IKM. 3. DAK Fisik Bidang Jalan. a. Penanganan Jalan. 1) Penanganan Long Segment (pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, peningkatan/rekonstruksi); dan 2l Pembangunan Jalan. b. Penanganan Jembatan. U ^Pemeliharaan ^Berkala Jembatan; 2l Penggantian Jembatan; dan
PembangunanJembatan. 4. DAK Fisik Bidang Lingkungan Hidup. a. Pengelolaan Sampah serta Sarana Prasarana Pendukungnya. 1) Pembangunan Pusat Daur U1ang (PDU) kapasitas 1O ton/hari; 2l Pembangunan Bank Sampah Induk (BSI) kapasitas 3 ton/hari;
Pembangunan Rumah Kornpos kapasitas 1 ton/hari; 4l Penyediaan alat angkut sampah Arm Roll;
Pengadaan Kontainer Sampah;
Penyediaan Alat Pengolah Sampah (Mesin Press Hidrolik dan Mesin Pencacah Organik); 7l Compactor Truck 3 m3;
RDF Komunal; dan
Penyediaan Alat Angkut Sampah (Motor Roda dan Gerobak Pilah). b. Pengadaan Earlg Waming Sgstem Pengendalian Bencana Lingkungan Hidup. 1) Pengadaan Sistem pemantauan kualitas air secara otomatis dan online di DAS Prioritas/Danau Prioritas/sungai tercemar berat yang mendukung penguatan DPP (bangunan dan alat); dan 2l Pengadaan peralatan laboratorium untuk pengqiian kualitas air dan merkuri. 5. DAK Fisik Bidang Perdagangan a. Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata. U ^Pembangunan Pasar ^Ralqyat ^Tematik Wisata; dan 2l Revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata. 6. DAK Fisik Bidang UMKM a. Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu. U ^Pematangan ^Lahan; 2l Pembangunan Gedung PLUT; dan
Fasilitasi Sarana Prasarana. b. Revitalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu. 1) Revitalisasi Gedung PLUT; dan 2l Fasilitasi Sarana Prasarana.
1.4. Kdterla Lokasi Prioritas Kriteria penetapan lokasi prioritas L. Berfokus pada kawasan inti 1O Destinasi Pariwisata Prioritas, 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan dan 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi 2. (dengan total 19 DPP) sesuai dengan amanat RPJMN 2A2O-2O24 terkait pengemban gan Pariwisata ; Mempertimbangkan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas; Mempertimbangkan dukungan terhadap 6 lokasi Unesco Global Geopark; Mempertimbangkan amanat peraturan perundangan yang berkaitan dengan pembangunan pariwisata di daerah (antara lain: penyelamatan danau prioritas, pengembangan kewirausahaan nasional, world lwritage, perhutanan sosial, percepatan pembangunan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, PKSN, TWA, Taman Nasional, Geopark, dll.l;
Mempertimbangkan kinerja bidang-bidang DAK pada Tematik Penguatan DPP pada tahun 2O2O dar: 2O2t. Berdasarkan kriteria tersebut di atas, 84 kabupaten/kota ditetapkan sebagai lokasi prioritas DAK Penugasan Tematik I Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas, Tiap Kab/ Kota lokasi prioritas dapat mengusulkan 1 (satu) DTW yang akan menjadi kawasan terintegratif, dengan dukungan bidang lainnya yakni sentra IKM, UMKM, ^jalan, lingkungan hidup, dan sarana prasarana perdagangan, serta dilengkapi dengan dukungan pelayanan kepariwisataan, dan penguatan kelembagaan Sentra IKM. 3 4 5 1.2. Tematlk Pengembangan Food Estate Tahua z(Jf[g L.2.L. Arah KebiJakan Analisis Arah Kebijakan:
DAK Fisik Tematik Pengembangan Food Estate mendukung Program Prioritas 3. Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan pada Prioritas Nasional 1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan pada RKP 2023 dan Kebijakan Ekonomi Makro serta Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). 2. DAK Fisik Tematik Pengembangan Food Estate ^juga mendukung pelaksanaan Major Project Food Estate. 3. DAK Fisik Tematik Pengembangan Food Estate merupakan salah satu alternatif pendanaan dalam Pelaksanaan Major hoject Food Estate. Pendanaan DAK Fisik Tematik Pengembangan Food Estate dalam pelaksanaan Major hoject Food Estate diarahkan pada kegiatan- kegiatan yang menjadi kewenangan daerah. Perumusan Arah Kebijakan DAK Fisik Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas mendukung:
Memfasilitasi dan mendukung pengembangan Food Estate dan daerah pendukungnya secara terintegrasi hulu-hilir dalam rangka 2. penguatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional. 3. Meningkatkan ownership dan kapasitas daerah dalam pengembanga.n Food Estate dan daerah pendukungnya. L.2.2. TuJuan dan Sasaran 1. TuJuan a. Terbangunnya 84 Daya Tarik Wisata (DTW) beserta peningkatan kualitas amenitas dan atraksi. b. Beroperasinya 84 sentra IKM dan 64 PLUT penunjang pariwisata. c. Terbangunnya 3 pasar wisata. d. Ruas jalan dalam koridor menuju DTW dalam kondisi mantap. e. Tersedianya layanan pengelolaan sampah dan pengendalian lingkungan di DTw. 2. Sasaran a. Penyelesaian pembangunan daya tarik wisata prioritas secara terintegrasi lintas sektor.
Peningkatan rantai pasok pariwisata dengan perdagangan, sentra IKM, dan UMKM. c. Peningkatan kualitas ^jalan menuju DTW. d. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan peningkatan pengendalian lingkungan pada DTW.
2.3. Ruang Lingkup Kegiatan t.2.3.1. Deskripsl Menu Kegiatan dan Rincian Kegiatan 1. DAK Fisik Bidang Pertanian (kabupaten). a. Pembangunan sumber-sumber air dan rehabilitasi irigasi pertanian:
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT); 2l Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor tanaman pangan;
Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor hortikultura; 4l Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor perkebunan;
Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor peternakan;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor tanaman pangan; 7l Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor hortikultura;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor perkebunan;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor peternakan;
Pembangunan embung sektor perkebunan;
Pembangunan embung sektor peternakan; l2l Pembangunan embung sektor tanaman pangan;
Pembangunan embung sektor hortikultura; l4l Pembangunan pintu air; dan
Pembangunan jaringan irigasi kuarter. b. Pembangunan Jalan Pertanian:
Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Tanaman Pangan; 2l Pembangunan Jalan Usaha Tani;
Sektor Hortikultura; 4l Pembangunan Jalan Produksi sektor Perkebunan; dan
Pembangunan Jalan Produksi sektor Peternakan.
Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya:
Ruang data dan sistem informasi; 2l Ruang multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi);
Ruang klinik agribisnis;
Laboratorium mini;
Green housef percontohan;
Sarana keinformasian; dan 7l Alat bantu penyuluhan pertanian. d. Renovasi Puskeswan dan Penyediaan Sarana pendukungnya:
Bangunanlaboratorium; 2l Peralatan laboratorium;
Peralatan nekropsi, pengambil dan pengemasan contoh uji; 4l Peralatan klinik;
Peralatan bedah;
Peralatan reproduksi dan kebidanan; 7l Peralatan produksi ternak; dan
Peralatan pemeriksaan kesehatan bergerak (mobilel USG. e. Pembangunan Olahan Pakan Ternak:
Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas; 2l Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia; dan
Pengembangan unit pengolahan pakan silase. f. Sarana dan Prasara.na Pertanian:
Unit pengolahan hasil komoditas pertanian; 2l Bangunan Rbe Milling Unif (RMU);
Bangunan Dryer padi Kapasitas 10 ton; 4l Sarana pra panen; dan
Sarana pasca panen. g. Pertanian presisi dan regeneratif:
Sarana dan prasarana pertanian presisi; dan 2l Instalasi komunitas pelatihan pertanian regeneratif dan perdesaan swadaya.
DAK Fisik Bidang Pertanian (provinsi). a. Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta sarana pendukungnya:
Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2l Pembangunan sumber-sumber air;
Renovasi lantai jemur/ W dryer/Box Dryer, 4l Sarana alsin produksi dan processing/pengemasan benih/pengangkut;
Penyediaan kelengkapan laboratorium kultur jaringan Balai Benih; dan
Jalan produksi lingkup BBI.
Pembangunan/renovasi UPTD/balai Pengawasan sertifikasi benih tanaman dan hortikultura (BPSB-TPH) dan sar€rna pendukungnya:
Ruang penilaian varietas; 2l Ruang sertifikasi benih;
Ruang pengawasan pemasaran; 4l Ruang laboratorium benih;
Green house;
Ruang penyimpanan sampel; 7l Penyediaan sarana pengairan; dan
Penyediaanperalatan laboratorium. c. Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta sarana pendukungnya:
Pembangunan/Renovasi Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit / I.abor atorium Agens Hayati (LPHP/ LAH) ; 2l Pembangunan/Renovasi Laboratorium Pestisida;
Pembangunan/Renovasi Brigade Proteksi Tanaman (BPT); 4l Pengadaan Peralatan LPHP /LAH;
Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi Tanaman (BPT);
PengadaanPeralatanLaboratoriumPestisida;
Renovasi balai proteksi perkebunan;
peralatan pengendali OPT pada Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan; dan
Penyediaan saranalaboratoriumperkebunan. d. Renovasi UPTD /Balai dan instalasi perbibitan dan Hijauan Pakan ^Ternak serta sarana pendukungnya:
ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah ^pakan;
ruang bibit/benih;
peralatan recording; 4l peralatan perah;
peralatan IB;
peralatan kesehatan hewan; dan
sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan. 3. DAK Fisik Bidang Irigasi. a. Pembangunan Jaringan lrigasi;
Peningkatan Jaringan lrigasi;
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; dan
Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir. 4. DAK Fisik Bidang Jalan. a. Penanganan Jalan: U ^Long ^segment; ^dan 2l Pembangunan ^jalan. b. Penanganan Jembatan: U ^Pembangunan ^Jembatan; 2l Penggantian Jembatan; dan
Pemeliharaan berkala ^jembatan. 5. DAK Fisik Bidang Kehutanan. a. Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di luar kawasan hutan:
Penanaman Hutan Rakyat; 2l DAM Penahan;
Gultg Ptug; 4l Sumur resapan; dan
Pembangunan Sumber Benih Unggul. b. Penyediaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Alat Ekonomi Produktif: U ^Penyediaan ^sarpras ^Alat ^Ekonomi ^Produktif ^(AEP). L.2.4. Kriteria Lokasi Prioritas 1. 5 provinsi dan 7 Kabupaten Food Estate yang sudah ditetapkan di dalam Rapat Terbatas tanggal 23 September 2O2O. 2. 4l Kabupaten/Kota Pendukung Food Estate yang memiliki keterkaitan geospasial (dalam satuan lanskapekologis, hidrologis), on farm (keterkaitan sarana produksi), serta off farm (konektivitas pasar). 3. Provinsi Aceh yang memiliki keterkaitan geospasial DAS dengan kawasan Food Estate.
3.2. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Terpenuhinya akses perumahan dan permukiman layak termasuk air minum dan sanitasi di 25 kawasan permukiman kumuh prioritas (100% rumah layak serta lOOo/o akses air minum,9Oo/o akses sanitasi layak dan 100% akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (8O% penanganan dan 20% pengurangan)). 2. Sasaran Penanganan kawasan permukiman kumuh secara tuntas termasuk penyediaan permukiman baru bagi rumah tangga berpenghasilan rendah di lokasi terpilih melalui integrasi Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang Sanitasi, serta Bidang Air Minum.
3.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.3.3.1. Deskripsi Menu Kegiatan dan Rincian Kegiatan 1. DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman. a. Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui Peremajaan, Pemugaran, Relokasi, dan Pembangunan Permukiman Baru:
Pembangunan Baru Rumah Swadaya; 2l Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya;
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Swadaya; dan 4l Jalan Lingkungan dan Drainase Lingkungan. 2. DAK Fisik Bidang Air Minum. a. Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR). b. Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/ Penambahan Sumur Dalam Terlindun gi / Broncaptering. c. Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPAI/ Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi 3. DAK Fisik Bidang Sanitasi. a. Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Pembangunan IPAL Skala Permukiman minimal 50 KK; 2l Pembangunan IPAL Skala Permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK; dan
Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan/ Permukiman. b. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK). PIIEUK INDONESIA -t4- c. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Pembangunan TPS 3R.
3.4. Kriteria Lokasi Horltas Pemerintah kabupaten/kota yang telah memiliki Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu dan memenuhi readiness criteria DAK Integrasi Bidang Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan TA 2023.
DAK Fisik Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, Hewani) mendukung Program Prioritas 3. Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas Konsumsi Pangan pada Prioritas Nasional 1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan pada RKP 2023 Serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok- Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF). 2. DAK Fisik Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, Hewani) ^juga mendukung pelaksanaan Major Projec't Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan: Major hoject Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng, Major Project Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Ftsh Market Bertaraf Internasional. 3. DAK Fisik Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, Hewani) merupakan salah satu alternatif pendanaan dalam Pelaksanaan Major hoject Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan, Major Project Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng, Major Project Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Flsh Market Bertaraf Internasional. Pendanaan DAK dalam pelaksanaan Major Project diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang menjadi kewenangan daerah. Penrmusan Arah Kebijakan:
Memfasilitasi dan mendukung penguatan jaminan usaha serta pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan dalam rangka penguatan ketahanan pangan, serta peningkatan produktifitas untuk mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 2. Meningkatkan ownership dan kapasitas daerah dalam rangka penguatan jaminan usaha dan pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan.
4.2. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan dilengkapi dengan: (i) sarana dan prasarana produksi pertanian; (ii) sarana dan prasarana kelautan dan perikanan; (iii) irigasi; dan (iv) aksesibilitas jalan dan jembatan. 2. Sasaran a. Meningkatnya cadangan pangan nasional. b. Meningkatnya produksi/ produktivitas dan daya saing di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan. c. Meningkatnya kesejahteraan petani, nelayan dan pembudidaya ikan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan. d. Meningkatnya nilai tambah komoditas pertanian, kelautan dan perikanan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan. e. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan. f. Tersedianya jaringan irigasi di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan. g. Berkurangnya susut dan limbah pangan.
4.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4.3.1. Deskripsi Menu Kegiatan dan Rincian Kegiatan 1. DAK Fisik Bidang Pertanian (kabupaten). a. Pembangunan sumber-sumber air dan rehabilitasi irigasi pertanian:
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT); 2l Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor tanaman pangan;
Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor hortikultura; 4l Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor perkebunan;
Pembangunan lrigasi air tanah dangkal sektor peternakan;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor tanaman pangan; 7l Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor hortikultura;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor perkebunan;
Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor peternakan; 1O) Pembangunan embung sektor perkebunan;
Pembangunan embung sektor peternakan;
Pembangunan embung sektor tanaman pangan; dan
Pembangunan embung sektor hortikultura. b. Pembangunan Jalan Pertanian:
Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Tanaman Pangan; 2l Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Hortikultura;
Pembangunan Jalan Produksi sektor Perkebunan; dan
Pembangunan Jalan Produksi sektor Peternakan. c. Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya:
Ruang data dan sistem informasi;
Ruang multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi);
Ruang klinik agribisnis; 4l Laboratorium mini;
Greenhousefpercontohan;
Sarana keinformasian; dan 7l Alat bantu penyuluhan pertanian. d. Renovasi Puskeswan dan Penyediaan Sarana pendukungnya:
Bangunan Laboratorium;
Peralatan laboratorium;
Peralatan nekropsi, pengzrmbil dan pengemasan contoh uji;
Peralatan klinik;
Peralatan bedah;
Peralatan reproduksi dan kebidanan; 7l Peralatan produksi ternak;
Peralatan pemeriksaan kesehatan bergerak; dan
(mobile) USG. e. Pembangunan Olahan Pakan Ternak:
Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas; 2l Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia; dan
Pengembangan unit pengolahan pakan silase. f. Sarana dan Prasarana Pertanian:
Unit pengolahan hasil komoditas pertanian; 2l Bangunan Rice Mtlling Unif (RMU);
Bangunan Dryer padi Kapasitas 10 ton;
Sarana pra panen; dan
Sarana pasca panen. g. Pertanian presisi dan regeneratif:
Sarana dan prasarana pertanian presisi; dan 2l Instalasi komunitas pelatihan pertanian regeneratif dan perdesaan swadaya. 2. DAK Fisik Bidang Pertanian (provinsi). a. Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta sarana pendukungnya:
Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2l Pembangunan sumber-sumber air;
Renovasi lantai jemur/ W dryer/Box Dryer, 4l Sarana alsin produksi dan proscessing/pengemasan benih/pengangkut;
Penyediaan kelengkapan laboratorium kultur jaringan Balai Benih; dan
Jalan produksi lingkup BBI. b. Pembangunan / renovasi PTD / balai Pengawasan sertifikasi benih tanaman dan hortikultura (BPSB-TPH) dan sarana pendukungnya:
Ruang penilaian varietas;
Ruang sertifikasi benih;
Ruang pengawasan pemasaran; 4l Ruang laboratorium benih;
Green house;
Ruang penyimpanan sampel; 7l Penyediaan sarana pengairan; dan
Penyediaan peralatan laboratorium. c. Pembangunan/Renovasi UPTD/Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan serta sarana pendukungnya:
Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit /Laboratorium Agens Hayati (LPHP/LAH);
LaboratoriumPestisida;
Brigade Proteksi Tanaman (BPT);
Pengadaan Peralatan LPHP/LAH;
Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi Tanaman (BPT);
PengadaanPeralatanLaboratoriumPestisida; 7l Renovasi balai proteksi perkebunan;
Peralatan pengendali OPT pada Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan; dan
Penyediaan sarana laboratorium perkebunan. d. Renovasi UPTD lBalai dan instalasi perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak serta sarana pendukungnya:
Ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan; 2l Ruang bibit/benih;
Peralatan recording; 4l Peralatan perah;
Peralatan IB;
Peralatan kesehatan hewan; dan 7l Sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan. 3. DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan. a. Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi):
Penahan Gelombang (breakwatefl; 2l T\rrap Penahan Tanah (reuetmentl;
Dermaga;
Kolam Pelabuhan;
Drainase;
Tempat Pemasaran Ikan (TPI higienis); 7l Fasilitas Air (Tawar) Bersih;
Jaringan dan instalasi listrik(termasuk trafo);
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan
Peralatan dan mesin menunjang pendataan dan penangkapan ikan terukur. b. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi):
Rehabilitasi kolam atau bak Pemijahan/induk/calon induk/pakan alami/tandon; 2l Pembangunan kolam atau bak Pemijahan/induk/calon induk/pakan alami/tandon;
Rehabilitasi saluran air Pasok dan/atau buang; 4l Pembangunan saluran air Pasok dan/atau buang;
Pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana biosecuitg; dan
Penyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk. c. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Konservasi:
Sarana dan prasarana pusat informasi kawasan konservasi; 2l Sarana monitoring biofisik target konservasi;
Speedboat konservasi perairan; 4l Perlengkapan pokmaswas;
Perlengkapan Pengawas Perikanan dan Polsus PWP3K;
Speedboat pengawas panjang 8 meter dacrt 12 meter; dan 7l Pengawas Perikanan dan Polsus PWP3K. d. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Kab/Kota):
Rehabilitasi kolam atau bak Pemijahan/induk/ calon induk/ larva/tandon;
Pembangunan kolam atau bak Pemijahan/induk/ calon induk/ larva/tandon;
Rehabilitasi saluran Air Pasok dan/atau Buang; 4l Pembangunan saluran Air Pasok dan/atau Buang;
Paket pengukuran dan pemeriksaan kesehatan ikan/mutu benih; dan
Penyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk unggul. e. Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil:
Perahu/Kapal Penangkap Ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT beserta mesin, alat penangkap ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran untuk peningkatan kapasitas nelayan kecil; 2l Perahu/Kapal Penangkap Ikan untuk perairan darat berukuran lebih kecil dari 3 GT beserta mesin, alat penangkap ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran;
Mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT; 4l Sarana Penangkapan Ikan (Alat Penangkapan Ikan, Sarana Pendukung Kegiatan Penangkapan Ikan dan Sarana Keselamatan Pelayaran);
Tempat Pendaratan Ikan (TPI) perairan darat; dan
Sarana dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan (Jalan Produksi, Drainase dan Air Bersih Mendukung Produksi Perikanan). f. Sarana dan Prasarana Pemberdayaa.n Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil:
Sarana dan Prasarana Budidaya lkan Air payau (Udang dan bandeng); 2l Sarana dan prasarana budidaya kepiting dan nila salin;
Sarana budidaya ikan air tawar (nila, rnas, gurami, lele, dan patin); 4l Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Komoditas Lokat (Gabus, Belida, Toman, Papu3nr, Nilem, Jelawat, Tawes, dan Sidat);
Sarana dan prasarana sistem polikultur (udang, bandeng, dan rumput laut);
Sarana dan prasaratta budidaya ikan laut (kerapu, bawal, bintang, kakap, dan lobster); dan 7l Sarana dan prasarana budidaya rumput laut. g. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan:
Rehabilitasi bangunan pengolahan rumput laut dan perbaikan atau pengadaan peralatan pengolahan rumput laut; 2l Rehabilitasi bangunan pasar ikan;
Rehabilitasi bangurran rumah kemasan dan perbaikan atau peralatan rumah kemasan;
Rehabilitasi bangunan sentra pengolahan dan perbaikan atau pengadaan peralatan sentra pengolahan;
Rehabilitasi cold storage lebih kecil atau sama dengan 1O0 ton;
Rehabilitasi integrated cold storage; 7l Rehabilitasi pabrik es lebih kecil atau sama dengan 20 ton; dan
Bedah unit pengolahan ikan skala mikro kecil.
DAK Fisik Bidang Irigasi. a. Pembangunan Jaringan Irigasi;
Peningkatan Jaringan Irigasi;
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; dan
Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir. 5. DAK Fisik Bidang Jalan. a. Penanganan Jalan:
Long segment; Pembangunan Jalan. b. Penanganan Jembatan:
Pembangunan Jembatan; Penggantian Jembatan; Pemeliharaan berkala jembatan. 2l 1.4.4. Kriteria Lokasi Prioritas 1. Provinsi, Kabupaten/kota yang mempunyai Indeks Ketahanan Pangan dan Indeks Ketahanan Iklim tinggi. 2. Provinsi, Kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi pertanian dan atau perikanan. 3. Provinsi, Kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai lokasi KSPP berdasarkan Permentan dan Kepmentan. 4. Provinsi, Kabupaten/kota yang telah menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 5. Provinsi, Kabupatenlkota yang menjadi lokasi penuntasan pencapaian target Prioritas Nasional; Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan; Penuntasan untuk MP lntegrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional serta MP Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang, dan Bandeng; penguatan rantai pasok/logistik pangan; model pembangunan bidang pangan, pertanian dan perikanan; penyediaan infrastruktur irigasi; serta lokasi afirmatif.
DAK Penugasan Tematik 3 Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi untuk Pembangunan Inklusif di Daerah Alirmasi mendukung Kegiatan Prioritas 4. Pengembangan Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, dan Transmigrasi pada Prioritas Nasional 2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan. 2. DAK Penugasan Tematik 3 Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi untuk Pembangunan Inklusif di Daerah Afirmasi juga mendukung Kegiatan Prioritas 1. Konektivitas Jalan pada Prioritas Nasional 5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, serta Program Prioritas 1 pada Prioritas Nasional 1 Pemenuhan Kebutuhan Energi Dengan Mengutamakan Peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT). 3. DAK Penugasan Tematik 3 menjadi salah satu alternatif pendanaan dalam Pelaksanaan Major Project (1) Wilayah Adat Papua: Laa Pago dan Domberay;
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN);
Jalan Trans pada 18 Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan;
Jalan Trans Papua Merauke - Sorong;
Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi. Perumusan Arah Kebdakan: Peningkatan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang terhadap pusat pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah serta penyediaan energi di Daerah Afirmasi.
5.2. Tqiuan dan Sasaran 1. Tujuan Penurunan rata-rata waktu tempuh dan biaya transportasi, serta peningkatan rasio elektrifikasi di 84 kabupaten yang merupakan Daerah Afirmasi. 2. Sasaran Peningkatan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang terhadap pusat pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah serta penyediaan energi di Daerah Afirmasi.
5.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.5.3.1. Deskripsi Menu Kegiatan dan Rincian Kegiatan 1. DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan. a. Pembangunan dan peningkatan Jalan Desa Strategis:
Pembangunan Jalan Desa Strategis; dan
Pembangunan Jalan Desa Strategis.
Pengadaan Sarana Transportasi Darat: l) Pengadaan sara,na transportasi darat. c. Pengadaan Sarana Transportasi Perairan di bawah 20 GT (Gross Tannagel dan/atau Maksimal Kapasitas 25 Penumpang:
Pengadaan sarana transportasi perairan di bawah 20 GT (Gross Tonnagel dan/atau maksimal kapasitas 25 penumpang. d. Pembangunan dan Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/Danau) untuk Orang & Barang:
Pembangunan dermaga ralryat (sungai/danau) untuk orang & barang; dan
Rehabilitasi dermaga rakyat (sungai/danau) untuk orang & barang. e. Penggantian dan Renovasi Jembatan Gantung (Bentang Maks 12O M):
Penggantian dan Renovasi ^jembatan gantung (Bentang Maks 120 M). 2. DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan. a. Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan:
Rehabilitasi Fasilitas Sisi Darat; dan
Rehabilitasi Fasilitas Sisi Perairan. b. Pengadaan Sarana (Moda) Transportasi Perairan:
Pengadaan Bus Air; dan
Pengadaan Bus Air Roro. 3. DAK Fisik Bidang Jalan. a. Penanganan Jalan:
Penanganan Long Segment (pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, peningkatan/rekonstruksi, pelebaran); dan
Pembangunan Jalan. b. Penanganan Jembatan: 1| Pemeliharaan Berkala Jembatan;
Penggantian Jembatan; dan
Pembangunan Jembatan. 4. DAK Fisik Bidang Infrastruktur Energi Terbarukan. a. Infrastmktur Energi Terbarukan: l) Pembangunan PLTMH Offgid; dan
Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid.
5.4. Kriteria Lokasi Prioritas Dalam rangka mewujudkan pembangunan yang inklusif di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, maka kriteria lokasi prioritas tematik diarahkan pada daerah afirmasi dengan kriteria sebagai berikut:
Daerah Tertinggal Berlandaskan:
RPJMN 2O2O-2O2a; Ql Daerah tertinggal sesuai Perpres 63/2O2O tentang Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2O2O-2O24. 2. Kawasan Perbatasan Negara yang meliputi Pulau-Pr.rlau Kecil Terluar Berpenduduk, Lokpri Perbatasan, dan PKSN Berlandaskan:
RPJMN 2O2O-2O2a; Q) Rencana Induk Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Negara tahun 2O2O-2O24. 3. Afirmasi Papua Berlandaskan:
RPJMN 2O2O-2O24; (21 Inpres No. 9l2O2O tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. 4. Kawasan Transmigrasi Kawasan transmigrasi nasional prioritas RPJMN yang berlokasi pada kabupaten daerah tertinggal/ kawasan perbatasan negara/ lokasi afirmasi percepatan pembangunan Papua. 5. Kapasitas Fiskal Kabupaten/Kota Kabupaten/kota yang termasuk dalam poin 1 s/d 4 di atas dengan klasifikasi Kapasitas Fiskal Sangat Rendah, Rendah, dan Sedang. 6. Indeks Keterjangkauan Kabupaten/kota yang termasuk dalam poin 1 s/d 4 di atas yang memiliki Skor Indeks Keterjangkauan < 3 berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2O2O (diolah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan penunjang ekonomi.
BIDANG PENDIDIKAN 2.1. Subbidang PAUD; Subbidang SD; Subbidang SMP; Subbidang SKB; Subbidang SMA; Subbidang SMK; Subbidang SLB 2.1.1. Arah Kebijakan Ketentuan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: "Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik". Lebih lanjut ketentuan Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2O2l tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa :
Standar sarana dan prasarana merupakan kriteria minimal sarana dan prasarana yang harus tersedia pada satuan pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan, (2) Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan perlengkapan dalam mencapai tujuan pembelajaran, (3) Prasararla sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan". Salah satu upaya peningkatan akses dan penjaminan mutu layanan pendidikan dilakukan dengan pemenuhan sarana dan prasarana belajar pada setiap satuan pendidikan untuk secara bertahap mencapai standar nasional pendidikan. DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2023 diarahkan untuk pemenuhan dan penuntasan sarana dan prasarana satuan pendidikan ]iang masih belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Sehubungan dengan itu Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan Pemerintah Daerah Kota perlu memprioritaskan pemenuhan dan penuntasan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan dalam rangka mencapai Standar Nasional Pendidikan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan berkualitas dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan.
1.2. Tujuan, Sasaran, dan Prinsip 2.1.2.1. Tujuan DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2023 bertujuan untuk:
Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan ketersediaanf keterjaminan akses, dan mutu layanan pendidikan dalam rangka percepatan Wajib Belajar 12 (dua belas) tahun yang berkualitas, dengan memberikan perhatian lebih besar pada kebutuhan daerah afirmasi dan daerah dengan kinerja pendidikan rendah;
Memberikan bantuan kepada Pemerintah Daerah melalui penuntasan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan untuk penyelenggaraan layanan pendidikan berkualitas dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan; dan
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung pembelajaran berkualitas untuk mampu menghasilkan lulusan yang berketerampilan dan berkeahlian terutama dalam mendukung pembangunan kawasan prioritas, Major Project, dan sektor prioritas nasional. 2.L.2.2. Sasaran dan Penerima Manfaat Sasaran Sasaran DAK Fisik Bidang Pendidikan yaitu satuan pendidikan formal dan nonformal yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berbentuk:
Taman Kanak Kanak (TK);
Sekolah Dasar (SD);
Sekolah Menengah Pertama (SMP);
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);
Sekolah Menengah Atas (SMA);
Sekolah Luar Biasa (SLB); dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penerima Manfaat Penerima manfaat DAK Fisik Bidang Pendidikan yaitu masyarakat, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, pengawas satuan pendidikan, dan peserta didik. 2.1.2.3. Prinsip DAK Fisik Bidang Pendidikan dilaksanakan dengan prinsip:
Efektif yaitu terlaksananya kegiatan sesuai dengan kebutuhan spesifikasi, standar dan kriteria bangunan yang telah ditetapkan;
Efisien yaitu pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan dana dan sumber daya yang tersedia;
Transparan yaitu pelaksanaan harus dilakukan secara terbuka dan mengakomodasi aspirasi pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan sekolah;
Akuntabel yaitu pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan berdasarkan pertimbangan yang logis;
Kepatuhan yaitu pelaksanaan sesuai dengan ketentuan ^peraturan perundang-undangan;
Kearifan yaitu pelaksanaan menerapkan ciri khas daerah pada arsitektur bangunan dan diperkenankan melaksanakan rehabilitasi dan pembangunan sesuai dengan kearifan lokal;
Kesamaan kesempatan yaitu pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan pembangunan yang memperhatikan hak- hak semua siswa atau warga sekolah termasuk kemudahan akses bagi penyandang disabilitas; dan
Keamanan dan kenyamanan yaitu pelaksanaan harus menjamin keselamatan dan kenyamanan warga sekolah dalam pembangunannya.
L.9. Ruang Lingkup Kegiatan 2.L.9.1. Deskripsi Menu Kegiatan Menu DAK Fisik Bidang Pendidikan terdiri atas:
Menu Kegiatan Revitalisasi Menu kegiatan revitalisasi pada subbidang PAUD, SD, SMP SKB, SMA, SLB dan SMK yaitu rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang, pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dan pengadaan sarana pembelajaran. 2. Menu Kegiatan Pembangunan Baru Menu kegiatan pembangunan baru pada subbidang SMA, SLB dan SMK yaitu pembangunan unit sekolah baru. DAK Fisik Bidang Pendidikan terdiri atas :
DAK Fisik Subbidang PAUD;
DAK Fisik Subbidang SD;
DAK Fisik Subbidang SMP;
DAK Fisik Subbidang SKB;
DAK Fisik Subbidang SMA;
DAK Fisik Subbidang SLB; dan
DAK Fisik Subbidang SMK. Menu kegiatan dan rincian kegiatan untuk setiap subbidang adalah sebagai berikut:
Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang PAUD adalah Revitalisasi PAUD dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajarar: , dan prasarana penunjang PAUD dengan tingkat kerusakan minimal sedang, meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet (jamban) beserta sanitasinya; dan
Rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah. b. Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang PAUD meliputi:
Pembangunan area bermain beserta alat permainan edukatif luar ruang;
Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya;
Pembangunan ruang guru dan kepala sekolah;
Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya; dan
Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah. c. Pengadaan sarana pembelajaran PAUD meliputi Pengadaan alat permainan edukatif. 2. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SD adalah Revitalisasi SD dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SD meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
Rehabilitasi rllang usaha kesehatan sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi rlrang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang laboratorium komputer dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan
Rehabilitasi rumah dinas guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. b. Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SD meliputi:
Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya; 2l Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya;
Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah beserta perabotnya;
Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
Pembangunan ruang guru beserta perabotnya;
Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya;
Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya; dan
Pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya. c. Pengadaan sarana pembelajaran SD meliputi:
Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi; dan
Pengadaan buku koleksi perpustakaan. 3. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang pendidikan Subbidang SMP adalah Revitalisasi SMP dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMP meliputi:
Rehabiiitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; 2l Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang laboratorium ilmu pengetahuan alam dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; 4l Rehabilitasi ruang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang tata usaha dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Rehabilitasi ruang usaha kesehatan sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
Rehabilitasi ruang laboratorium komputer dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi rumah dinas guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan
Rehabilitasi lapangan olahraga. b. Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMP meliputi:
Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
Pembangunan ruang laboratorium ilmu pengetahuan alam beserta perabotnya; 4l Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya;
Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya;
Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya;
Pembangunan ruang tata usaha beserta perabotnya;
Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah beserta perabotnya; dan
Pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya. c. Pengadaan Sarana pembelajaran SMP meliputi:
Pengadaan peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam; 2l Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi; dan
Pengadaan buku koleksi perpustakaan. 4. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB adalah Revitalisasi SKB dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SKB meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang taman bacaan masyarakat dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang praktik dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi kantor administrasi dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
Rehabilitasi ruang kelas PKBM dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang praktik PKBM dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan
Rehabilitasi toilet fiamban) PKBM dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya. b. Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarar.a penunjang SKB meliputi:
Pembangunan ruang praktik beserta perabotnya; 2l Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya; dan
Pembangunan taman bacaan masyarakat beserta perabotnya. c. Pengadaan sarana pembelajaran SKB meliputi:
Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi SKB;
Pengadaan peralatan keterampilan SKB;
Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi PKBM; dan
Pengadaan peralatan keterampilan PKBM. 5. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SMA terdiri dari :
Revitalisasi SMA dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMA meliputi: a) Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; b) Rehabilitasi ruang laboratorium kimia dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; c) Rehabilitasi ruang laboratorium fisika dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; d) Rehabilitasi ruang laboratorium biologi dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; e) Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; 0 ^Rehabilitasi ^ruang ^laboratorium ^komputer dengan ^tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; g) Rehabilitasi ruang laboratorium bahasa dengan tingkat kemsakan minimal sedang beserta perabotnya; h) Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; i) Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya; j) Rehabilitasi ruang tata usaha dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; k) Rehabilitasi ruang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; l) Rehabilitasi ruang usaha kesehatan sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; m)Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan minimal sedang; n) Rehabilitasi rumah dinas guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; o) Rehabilitasi asrama siswa dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; p) Rehabilitasi rlrang bimbingan konseling dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; q) Rehabilitasi ruang OSIS dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan r) Rehabilitasi lapangan olahraga. 2) Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMA meliputi: a) Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; b) Pembangunan ruang laboratorium kimia beserta perabotnya; c) Pembangunan ruang laboratorium fisika beserta perabotnya; d) Pembangunan ruang laboratorium biologi beserta perabotnya; e) Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya; 0 ^Pembangunan ^ruang ^perpustakaan ^beserta perabotnya; g) Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya; h) Pembangunan ruang laboratorium bahasa beserta perabotnya; i) Pembangunan ruang guru beserta perabotnya; j) Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya; k) Pembangunan asrama siswa beserta perabotnya;
Pembangunan ruang tata usaha beserta perabotnya; m) Pembangunan ruang kepala sekolah/pimpinan beserta perabotnya; n) Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah beserta perabotnya; o) Pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya; p) Pembangunan ruang bimbingan konseling beserta perabotnya; dan q) Pembangunan ruang OSIS beserta perabotnya. 3) Pengadaan sarana pembelajaran SMA meiiputi: a) Pengadaan peralatan pendidikan ilmu pengetahuan alam; b) Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi; dan c) Pengadaan buku koleksi perpustakaan. b. Pembangunan Baru SMA yaitu Pembangunan Unit Sekolah Baru. 6. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB terdiri dari:
Revitalisasi SLB dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SLB meliputi: a) Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; b) Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; c) Rehabilitasi ruang pembelajarar, khusus dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; d) Rehabilitasi ruang keterampilan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; e) Rehabilitasi ruang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; 0 ^Rehabilitasi ^ruang ^guru ^dengan ^tingkat ^kerusakan ^minimal ^sedang beserta perabotnya; g) Rehabilitasi ruang tata usaha dengan tingkat kerusakan minimai sedang beserta perabotnya; h) Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan minimal sedang; i) Rehabilitasi rlrang usaha kesehatan sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; j) Rehabilitasi ruang konseling/assesmen dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; k) Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
Rehabilitasi selasar penghubung dengan tingkat kerusakan minimal sedang; dan m) Rehabilitasi kantin beserta perabotnya. 2l Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SLB meliputi: a) Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya; b) Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya; c) Pembangunan ruang pembelajaran khusus beserta perabotnya; d) Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya; e) Pembangunan ruang kepala sekolah/pimpinan beserta perabotnya; 0 ^Pembangunan ruang ^guru ^beserta perabotnya; g) Pembangunan ruang tata usaha beserta perabotnya; h) Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah beserta perabotnya; 0 ^Pembangunan ^toilet fiamban) ^beserta ^sanitasinya; j) Pembangunan selasar penghubung; dan k) Pembangunan kantin beserta perabotnya. 3) Pengadaan sarana pembelajaran SLB meliputi: a) Pengadaan peralatan pendidikan; dan b) Pengadaan peralatan teknologi, informasi dan komunikasi. b. Pembangunan Baru SLB yaitu Pembangunan Unit Sekolah Baru. 7. Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SMK terdiri dari :
Revitalisasi SMK dengan rincian sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMK meliputi: a) Rehabilitasi ruang praktik kejuruan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; b) Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; c) Rehabilitasi ruang laboratorium kimia dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; d) Rehabilitasi ruang laboratorium fisika dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; e) Rehabilitasi ruang laboratorium biologi dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; 0 ^Rehabilitasi ^ruang ^perpustakaan ^dengan ^tingkat ^kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; g) Rehabilitasi ruang laboratorium komputer dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; h) Rehabilitasi ruang laboratorium bahasa dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; i) Rehabilitasi ruang laboratorium multimedia dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; j) Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; k) Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimai sedang beserta sanitasinya; U ^Rehabilitasi ^rlrang ^kepala ^sekolah/ ^pimpinan ^dengan ^tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; m) Rehabilitasi ruang usaha kesehatan sekolah dengan tingkat kerusakan minimai sedang beserta perabotnya; n) Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan minimal sedang; o) Rehabilitasi ruang tata usaha dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; p) Rehabilitasi ruang OSIS dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan q) Rehabilitasi ruang bimbingan konseling dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. 2) Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarafla penunjang SMK meliputi: a) Pembangunan ruang praktik siswa beserta perabotnya; b) Pembangunan ruang laboratorium kimia beserta perabotnya; c) Pembangunan ruang laboratorium fisika beserta perabotnya; d) Pembangunan ruang laboratorium biologi beserta perabotnya; e) Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya; 0 ^Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah ^beserta ^perabotnya; g) Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya; h) Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya; i) Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya; j) Pembangunan ruang laboratorium bahasa beserta perabotnya; k) Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
Pembangunan ruang OSIS beserta perabotnya; dan m) Pembangunan ruang bimbingan konseling beserta perabotnya. 3) Pengadaan sarana pembelajaran SMK meliputi: a) Pengadaan peralatan praktik utama; b) Pengadaan peralatan teknologi, inforrnasi dan komunikasi; dan c) Pengadaan buku koleksi perpustakaetn. b. Pembangunan Baru SMK yaitu Pembangunan Unit Sekolah Baru.
L.3.2. Kriteria Lokasi Prioritas Kriteria lokasi prioritas terbagi atas 1. Menu Revitalisasi a. Daerah yang memiliki satuan pendidikeLn dengan kondisi prasarana pendidikan dengan tingkat kerusakan m: lnimal sedang, membutuhkan pembangunan prasarana pendidikan, atau membutuhkan peralatan pendidikan untuk menunjang pembelajarein berkualitas;
Daerah afirmasi sesuai yang telah ditetapkan;
Daerah dengan kinerja pendidikan rendah atau angka partisipasi kasar di bawah angka rata-rata nasional;
Daerah yang memiliki SMK yang memburka kompetensi keahlian yang mendukung pengembangan sektor prioritas nasional; dan
Daerah terdampak bencana. 2. Menu Pembangunan Baru a. Unit Sekolah Baru (USB) untuk daerah yang membutuhkan, tidak memiliki satuan pendidikan jenjang menengah, dan tidak mampu (khususnya untuk wilayah Papua). b. Daerah terdampak bencana; dan
Daerah dengan kinerja pendidikan menengah yang masih rendah (APK di bawah angka nasional) dan daerah afirmasi untuk rincian kegiatan pembangunan USB regular subbidang SMA, SLB, dan SMK, serta pertimbangan daerah afirmasi untuk kegiatan pembangunan USB berasrama subbidang SMA).
1.3.3. Kriteria Penilaian Satuan Pendidikan 1. Masih beroperasi;
Memiliki peserta didik paling sedikit:
24 (dua puluh empat) untuk TK kecuali TK pada daerah afirmasi;
60 (enam puluh) untuk SD, SMP, SMA dan SMK kecuali SD, SMP, SMA dan SMK pada daerah afirmasi;
40 (empat puluh) untuk SKB dan PKBM kecuali SKB dan PKBM pada daerah afirmasi. 3. Memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional;
Mengisi dan melakukan pemutakhiran Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dalam 2 (dua) tahun terakhir;
Menerima Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan;
Memiliki akreditasi paling rendah B untuk TK yang diselenggarakan oleh masyarakat dan memiliki akreditasi paling rendah B untuk PKBM;
Tidak menerima bantuan untuk prasarana dan sarana yang sama yang bersumber dari APBN danf atau APBD pada tahun anggaran yang sama;
Diusulkan melalui aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) DAK Fisik;
Memiliki bangunan yang berada di atas tanah yang tidak dalam sengketa;
Memiliki bangunan yang berada di atas tanah dengan hak atas tanahnya:
Atas nama Pemerintah Daerah/UPTD untuk satuan pendidikan negeri;
Atas nama yayasan atau badan hukum yang bersifat nirlaba untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat; atau
Khusus untuk wilayah Papua hak atas tanah dapat berbentuk lain yang dibuktikan dengan surat pernyataan pelepasan hak atas tanah adat oleh pejabat yang berwenang;
Belum memiliki sarana dan/atau prasarana yang memenuhi standar sarana dan/atau prasarana belajar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;
Satuan pendidikan yang diusulkan untuk program rehabilitasi harus sudah dilakukan verifikasi penilaian kondisi bangunan oleh Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat (PUPR) atau nama lain dinas yang memiliki fungsi keciptakaryaan melalui Dapodik; dan
Kriteria penilaian untuk pembangunan baru (USB) dinilai berdasarkan readiness citeria.
L.4. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 2.L.4.1. Ketentuan Umum Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
Satuan pendidikan yang menjadi sasaran DAK Fisik Bidang Pendidikan harus sesuai rincian kegiatan dalam rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan;
Kegiatan Revitalisasi Prasarana Satuan Pendidikan disertai dengan perbaikan danlatau pengadaan perabotnya/ sanitasinya agar setelah selesai dapat langsung dimanfaatkan;
Rehabilitasi prasarana dan pembangunan prasarana belajar atau prasarana lain penunjang pembelaj ararl harus dapat diakses oleh penyandang disabilitas; dan
Pelaksanaan setiap menu kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupatenlkota melalui mekanisme swakelola atau pemilihan penyedia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang/jasa pemerintah.
L.4.2. Ketentuan Teknis Ketentuan teknis dalam bagian ini adalah mengatur ketentuan pada setiap rincian menu kegiatan pada setiap subbidang adalah sebagai berikut:
DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang PAUD ditujukan untuk satuan pendidikan TK penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana danlatau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua ^jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarar: ,a penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelaj aran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelaj arar, adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
belum memiliki alat permainan edukatif yang mencukupi; dan
memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan. 2. DAK Fisik Subbidang SD ditujukan untuk satuan pendidikan SD penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana dan/atau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelaj ararl dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelaj ararr adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
Penerima peralatan teknologi, informasi dan komunikasi dengan ketentuan: a) belum memiliki peralatan teknologi, informasi dan komunikasi yang mencukupi; dan b) memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan.
Penerima buku koleksi perpustakaan dengan ketentuan: a) berada di daerah afirmasi; b) memiliki ruang perpustakaan dan/atau sudut baca dengan kondisi memadai; dan c) nilai literasi rendah berdasarkan hasil Assesmen Pendidikan. 3. DAK Fisik Subbidang SMP ditujukan untuk satuan pendidikan SMP penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana dan/atau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukkan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
Belum memiliki peralatan TIK yang mencukupi;
Belum memiliki peralatan laboratorium IPA;
Memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan; 4l Penerima buku koleksi perpustakaan dengan ketentuan: a) berada di daerah afirmasi; b) memiliki ruang perpustakaan dan/atau sudut baca dengan kondisi memadai; dan c) nilai literasi rendah berdasarkan hasil Assesmen Pendidikan. 4. DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB ditujukan untuk satuan pendidikan SKB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasararla danl atau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran SKB diperuntukkan bagi pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan pembelaj arar, dengan ketentuan sebagai berikut:
Belum memiliki peralatan teknologi, informasi dan komunikasi yang mencukupi bagi SKB;
Belum memiliki peralatan keterampilan yang mencukupi; dan
Memiliki rutang atau tempat penyimpanan peralatan. d. Pengadaan sarana pembelajaran PKBM diperuntukkan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut: satuan sarana 1) Belum memiliki peralatan teknologi, informasi dan komunikasi yang mencukupi bagi PKBM;
Belum memiliki peralatan keterampilan yang mencukupi; dan
Memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan. 5. DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SMA ditujukan untuk satuan pendidikan SMA penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana danlatau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua ^jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangllnan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan Pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelaj arar: , dengan ketentuan sebagai berikut:
belum memiliki peralatan pendidikan ilmu pengetahuan alam, atau yang ada belum mencukupi;
belum memiliki peralatan teknologi, informasi dan komunikasi, atau yang ada belum mencukupi;
memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan;
penerima buku koleksi perpustakaan dengan ketentuan: a) berada di daerah afirmasi; b) memiliki ruang perpustakaan dan/atau sudut baca dengan kondisi memadai; dan c) nilai literasi rendah berdasarkan hasil Assesmen Pendidikan. d. Pembangunan Unit Sekolah Baru dengan ketentuan daerah yang membutuhkan, tidak memiliki satuan pendidikan ^jenjang menengah dan daerah tidak mampu (khususnya untuk wilayah Papua), daerah terdampak bencana, daerah dengan kinerja pendidikan yang masih rendah (APK dibawah angka nasional) serta daerah afirmasi. 6. DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB ditujukan untuk satuan pendidikan SLB penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana danlatau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Rehabilitasi prasarana pembelajaratl dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua ^jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan ^jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
Belum memiliki peralatan pendidikan yang mencukupi;
Belum memiliki peralatan teknologi, informasi dan komunikasi, atau yang ada belum mencukupi ; dan
Memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan. d. Pembangunan Unit Sekolah Baru dengan ketentuan daerah yang membutuhkan, tidak memiliki SLB dan daerah tidak mampu (khususnya untuk wilayah Papua), daerah terdampak bencana, daerah dengan kinerja pendidikan yang masih rendah (APK dibawah angka nasional) serta daerah afirmasi. 7. DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SMK ditujukan untuk satuan pendidikan SMK penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana danlatau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:
Satuan pendidikan yang mendukung pembangunan/pengembangan kawasan prioritas, pelaksanaan Major Project, dan pengembangan sektor prioritas nasional;
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua ^jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan yang siap bangun dengan luas minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun;
Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
Belum memiliki peralatan praktik utama sama sekali atau sudah memiliki peralatan praktik utama namun belum mencukupi;
Sekolah sudah memiliki ruang/tempat praktik yang dibangun tahun sebelumnya atau yang dibangun melalui DAK Fisik tahun berkenaan;
Memiliki sumber daya listrik yang cukup dan memadai sesuai kebutuhan listrik peralatan praktik utama; 4l Pengadaan peralatan praktik utama kejuruan harus sesuai dengan kebutuhan kompetensi keahlian yang dibuka/dimiliki pada sekolah yang bersangkutan;
Belum memiliki peralatan TIK atau peralatan TIK yang ada belum mencukupi;
Memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan;
Penerima buku koleksi perpustakaan dengan ketentuan: a) berada di daerah afirmasi; b) memiliki ruang perpustakaan dan/atau sudut baca dengan kondisi memadai; dan c) nilai literasi rendah berdasarkan hasil Assesmen Pendidikan. e. Pembangunan Unit Sekolah Baru dengan ketentuan daerah yang membutuhkan, tidak memiliki satuan pendidikan jenjang menengah dan daerah tidak mampu (khususnya untuk wilayah Papua), daerah terdampak bencana, daerah dengan kinerja pendidikan yang masih rendah (APK dibawah angka nasionai) serta daerah afirmasi.
L.4.3. Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Pemerintah daerah bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program DAK Fisik Pendidikan sesuai dengan kewenangan. Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud, pemerintah daerah mempunyai tugas:
Melaksanakan sosialisasi pada satuan pendidikan dan pihak terkait;
Menyelenggarakan bimbingan teknis pelaksanaan rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana belajar bagi sasaran yang melaksanakan mekanisme swakelola;
Menyusun dan melaksanakan Rencana Kegiatan;
Melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan rehabilitasi dan/atau pembangunan prasarana belajar bagi sasaran yang melaksanakan mekanisme swakelola;
Memantau dan memonitoring setiap tahap pelaksanaan rehabilitasi danf atau pembangunan prasarana belajar;
Melakukan pengawasan pelaksanaan pengadaan sarana pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Melakukan verifikasi dan validasi Dapodik terhadap sarana dan prasarar,a hasil pelaksanaan DAK Fisik' 2.1.5. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemerintah Daerah harus menyampaikan laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan secara berkala sesuai tahapan penyaluran DAK Fisik. 2. Laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan meliputi:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran (output) kegiatan; dan
kendala dan permasalahan pelaksanaan kegiatan. 3. Penyampaian laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan dilakukan secara daring melalui aplikasi pelaporan Kementerian yang menyelenggarakan urllsan pemerintahan di bidang Pendidikan;
Penyampaian laporan dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah setiap tahapan penyaluran DAK Fisik berakhir; dan
Pemerintah Daerah harus memastikan satuan pendidikan melakukan pemutakhiran data sarana dan prasarana hasil DAK Fisik pada Dapodik.
L.6. Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 1. Penilaian kinerja pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan menjadi tugas dan tanggung ^jawab Pemerintah Daerah, yang terdiri atas:
Capaian Hasil Jangka Pendek (Immediate Outcomel 1) Dalam menentukan ketercapaian standar nasional pendidikan khususnya sarana dan prasarana, Pemerintah Daerah perlu menghitung capaian jangka pendek (immediate outcomel Dana DAK Fisik Bidang Pendidikan. 2) Penghitungan capaian jangka pendek (immediate outcome) Dana DAK Fisik Bidang Pendidikan sebagaimana dimaksud angka 1 dilakukan melalui Dapodik berdasarkan persentase satuan pendidikan yang telah memiliki sarana dan prasarana. 3) Persentase satuan pendidikan yang telah memiliki sarana dan prasarana dihitung berdasarkan rumusan sebagai berikut: A o/oSNp: E xL00o/o Keterangan Rumus: % SNP : persentase satuan pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana A* : jumlah satuan pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana B : total satuan pendidikan 4) Untuk melakukan penghitungan ketercapaian standar nasional pendidikan, Pemerintah Daerah meminta danf atau menginstruksikan kepada semua satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya melakukan pemutakhiran data sarana dan prasarana. 5) Capaian hasil ^jangka pendek yang akan dipergunakan dalam rangka pelaporan capaian hasil jangka pendek Bidang/Subbidang DAK Fisik Pendidikan sesuai tabel sebagai berikut: Tabel 1. Capaian hasil jangka pendek DAK Fisik Pendidikan Subbidang Menu Indikator Capaian Target* Satuan Bobot* (%) Cara Perhitungan PAUD Revitalisasi PAUD Persentase satuan pendidikan PAUD yang memenuhi SNP sarana dan prasarana o,B2o/o Persentase Kelengkapan Prasarana : 4Oo/" Kondisi Prasarana : 35% Kelengkapan Peralatan : 25'/o 96 SNP = AIB x lOOo/" % SNP: persentase satuan SD Revitalisasi SD Persentase satuan pendidikan SD yang memenuhi SNP sarana dan prasarana 2,860/o Persentase Kelengkapan Prasarana: 4Oo/o Kondisi Prasarana: 35"/o Kelengkapan Peralatan : 25"/o Subbidang Menu Indikator Capaian Target* Satuan Bobot* (%) Cara Perhitungan SMP Revitalisasi SMP Persentase satuan pendidikan SMP memenuhi SNP sarana dan prasarana tB,250/" Persentase Kelengkapan Prasarana: 4OYo Kondisi Prasarana : 31Yo Kelengkapan Peralatan : 2SYo pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana A*: jumlah Satuan Pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana B: total Satuan Pendidikan SKB Revitalisasi SKB Persentase satuan pendidikan SKB yang memenuhi SNP sarana dan prasarana o,260/0 Persentase Kelengkapan Prasarana : 400h Kondisi Prasarana : 35o/" Kelengkapan Peralatan : 250h SMA Revitalisasi SMA Persentase satuan pendidikan SMA yang memenuhi SNP sarana dan prasarana 18,6o Persentase Kelengkapan Prasarana : 4OYo Kondisi Prasarana: 35o/" Kelengkapan Peralatan : 25o/o SLB Revitalisasi SLB Persentase satuan pendidikan SLB yang memenuhi SNP sarana dan prasarana 5,060/o Persentase Kelengkapan Prasarana : 400h Kondisi Prasarana : 35"/o Kelengkapan Peralatan : 25% SMK Revitalisasi SMK Persentase satuan pendidikan SMK yang memenuhi SNP sarana dan prasarana l,o8vo Persentase Kelengkapan Prasarana : 400k Kondisi Prasarana: 35% Kelengkapan Peralatan : 25%o 6) Pemutakhiran data sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada angka 4 meliputi: a) kelengkapan prasarana pendidikan; b) kondisi prasarana pendidikan; dan c) ketersediaansaranapendidikan. 7l Kelengkapan prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a sesuai dengan tabel sebagai berikut: Tabel 2. Jenis Kelengkapan Prasarana Subbidang Menu Indikator Capaian Target* Satuan Bobot* (%) Cara Perhitungan SMA Pembangunan baru SMA Persentase satuan pendidikan SMA yang memenuhi SNP sarana dan prasarana 1 8 6% Persentase %SNP=AlBx lOOo/o % SNP: persentase satuan pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana A*: iumlah ^Satuan Pendidikan yang memenuhi SNP sarana dan prasarana B: total Satuan Pendidikan SLB Pembangunan baru SLB Persentase satuan pendidikan SLB yang memenuhi SNP sarana dan prasarana 5,060/0 Persentase Pembangunan baru SMK Persentase satuan pendidikan SMK yang memenuhi SNP sarana dan prasarana l,o8yo Persentase No Jenis Prasarana/ Jenjang Jenis PAUD SD SMP SMA SMK SLB SKB PKBM 1 Bina Ketunaan Utama V 2 Lab Bahasa Utama V V 3 Lab Biologi Utama V V 4 Lab Fisika Utama V V 5 Lab IPA Utama V 6 Lab Kimia Utama 8) Kondisi prasarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf b dilakukan berdasarkan penilaian kesesuaian untuk setiap jenis prasarana (sesuai Tabel 2) pada satuan pendidikan dengan ketentuan: a) dinyatakan tidak sesuai apabila prasarana dalam kondisi rusak sedang atau rusak berat atau tingkat kerusakan lebih dari 30% (tiga puluh persen); dan b) dinyatakan sesuai apabila prasarana tidak mengalami kerusakan atau rusak ringan atau kerusakan kurang dari 30% (tiga puluh persen). No Jenis Prasarana/ Jenjang Jenis PAUD SD SMP SMA SMK SLB SKB PKBM Lab Komputer Utama V V V 8 Lab Multi Utama 9 Perpus Utama V V V V 10 Ruang Guru Utama V V V V V V V 11 Ruang Keias Utama V V V V V V V l2 Ruang Kepsek Utama V V V V V V 13 Ruang Keterampilan Utama V V 74 Ruang praktik Utama V V 15 Iempat bermain Utama V 16 Ioilet (Wc) Utama V V V V v V V t7 Ruang TU Penunjang V V V V 18 Ruang UKS Penunjang v V V V V t9 Rudin Penunjang 20 Ruang OSIS Penunjang V V 2l Ruang Ibadah Penunjang V V V 22 Ruang BK Penunjang V V V V oa. Kantin Penunjang 24 Asrama Penunjang 9) Ketersediaan sarana pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf c dilakukan berdasarkan penghitungan kelengkapan sarana yang ada pada satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan tabel berikut: Tabel 3. Komponen Kelengkapan Sarana Komponen Jenjang PAUD SD SMP SMA SMK SKB PKBM SLB APE V Alat Peraga V Peralatan TIK V V V V V V V V Peralatan IPA V Peralatan Lab Fisika V Peralatan l,ab Kimia V Peralatan Lab Biologi V Peralatan Praktik V Peralatan PJOK V V V V V Peralatan Kesenian V V V V V Buku Perpustakaan V V V V V V V Peralatan keterampilan V V V 10) Pemutakhiran data sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilakukan oleh satuan pendidikan melalui Dapodik paling lambat bulan Maret tahun 2024. 11) Hasil pemutakhiran data sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada angka 10 dilakukan verifikasi oleh Pemerintah Daerah. l2l Verifikasi oleh Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada angka 11 merupakan verifikasi terhadap ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dan kondisi prasarana pendidikan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a) verifikasi ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dilakukan oleh pengawas sekolah/penilik dengan cara sebagai berikut:
memastikan ketersediaan jenis dan ^jumlah prasarana dan sarana pendidikan yang ada pada setiap satuan pendidikan;
memastikan kesesuaian hasil pemutakhiran data ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan yang dilakukan oleh sekolah melalui Dapodik;
meminta satuan pendidikan melakukan perbaikan data ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan pada Dapodik apabila terdapat ketidaksesuaian data Dapodik dengan kondisi riil satuan pendidikan; dan
menyampaikan laporan hasil verifikasi ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan kepada Dinas Pendidikan. b) verifikasi kondisi prasarana pendidikan dilakukan oleh tenaga ahli bangunan yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dengan cara:
memastikan tingkat kerusakan prasarana di setiap satuan pendidikan sesuai dengan form tingkat kerusakan dari Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;
memastikan kesesuaian hasil pemutakhiran data kondisi prasarana pendidikan yang dilakukan oleh sekolah melalui Dapodik;
meminta satuan pendidikan melakukan perbaikan data kondisi prasarana pada Dapodik apabila terdapat ketidaksesuaian data Dapodik dengan kondisi riil satuan pendidikan; dan (41 menyampaikan laporan hasil verifikasi kondisi prasarana pendidikan yang telah disetujui oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat atau nama lain dinas yang memiliki fungsi keciptakary aan kepada Dinas Pendidikan. 13) Dinas menyampaikan data ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dan kondisi prasarana melalui Dapodik sesuai dengan laporan hasil ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dan laporan hasil verifikasi kondisi prasarana pendidikan paling lambat bulan Maret tahun 2024. l4l Penghitungan ketercapaian standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 4 dilakukan melalui Dapodik yang berdasarkan data ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan dan kondisi prasarana.
Setiap Pemerintah Daerah memiliki target capaian jangka pendek (immediate outcome) DAK Fisik Bidang Pendidikan tahun anggaran 2023 sebagai berikut: Tabel 4. Target Capaian Hasil Jangka Pendek DAK Fisik Tahun Anggaran 2023 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Target Capaian Hasil Jangka Pendek DAK Fisik Tahun Anggaran 2023 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota subbidang PAUD, SD, SMP, SKB a. Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2023 PAUD SD SMP SKB Aceh Kab. Aceh Barat o,ooo/o o,650/o ll,860h 0,00% Aceh Kab. Aceh Barat Daya o,oo"/o o,9l%o 6,67yo o,ooyo Aceh Kab. Aceh Besar o,47o o,47o/o 15,38% o,oo"/o Aceh Kab. Aceh Jaya 1 1 4o/" 2,O40/o B,57yo o,ooo/o Aceh Kab. Aceh Selatan 3,O3yo 0,490/o 3,45o/o o,oooh SK No 166551 A Gambar 1. Alur Kerja Penghitungan Capaian Hasil Jangka pendek DAK Fisik Perhitungan Capaian Indikator Verifikasi & Validasi oleh Pemda Update ketersediaan & kondisi Sarpras Max. Des Tahun t0 Jan-feb Tahun t+1 Maret Tahun t+1 Basis Pengajuan Proposal Tahun t+2 2 3 4 Dapodik Verval Sarpras Sekolah Verval ke Satuan pendidikan Pemutahiran data Penugasan Melaporkan hasil Verval Pemerintah/Pemda Masyarakat Pengawas/Penilik /Tenaga Ahli Instruksi update data sekolah menugaskan 1 Agustus t0 Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2o23 PAUD SD SMP SKB Aceh Kab. Aceh Singkil 0,8870 o,ooo/o 9,760/o o,ooo/o Aceh Kab. Aceh Tamiang o,690/0 0,00% 20,690/0 o,ooo/o Aceh Kab. Aceh Tengah 0,5570 o,ooo/o 2,O4oh o,ooo/o Aceh Kab. Aceh Tenggara o,oooh o,oo%" 5,7 lo/o 0,00%o Aceh Kab. Aceh Timur o,oo"A o,ooyo 3,7,oh o,oovo Aceh Kab. Aceh Utara o,660/0 o,27o/o 2,160/o o,ooo/o Aceh Kab. Bener Meriah o,ooyo 0,0070 5,260/o o,ooo/o Aceh Kab. Bireuen 1,95o/o o,87o/o 2 1 5o/o o,ooo/o Aceh Kab. Gayo Lues 6,250/0 0,0070 5 1 3%o o,ooy: o Aceh Kab. Nagan Raya o,oooh o,ooo/o 17,950/0 o,ooo/o Aceh Kab. Pidie o,75o o,360/o 6,3504 o,ooo Aceh Kab. Pidie Jaya o,oo%o 2,lsyo 15,630/o o,ooo/o Aceh Kab. Simeulue o,oo%o o,oook o,oo%; o o,oooh Aceh Kota Banda Aceh o,oooh 4,44o/o 46,BBo/o 0,00% Aceh Kota Langsa o,ooo/o o,ooo 22,220/o o,ooyo Aceh Kota Lhokseumawe o,oooh 2,78o/o 14,290/0 o,ooo/o Aceh Kota Sabang lr,llyo 8,0070 55,5670 o,ooo Aceh Kota Subulussalam 1,37o/o o,ooo/o 10,0070 0,0070 Bali Kab. Badung 0,0070 ll,620/o 47,690/o o,ooo/o Bali Kab. Bangli t,23Vo 2,440/o 14,290/o o,oooh Bali Kab. Buleleng 1,82o/o l,o9o/o 16,22yio o,oo"h Bali Kab. Gianyar o,670/o 1,37o/o 46,340/0 o,oooA Bali Kab. Jembrana o,oooh 3,24Vo 43,48%o o,ooy; o Bali Kab. Karang Asem o,ooyo 1 1 ^ao/ z/o 12,500/" o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Bali Kab. Klungkung o,99o/o 2,94oh 27,27o/o o,ooo/o Bali Kab. Tabanan o,ooo/o o,97o/o 17,500/0 o,ooo/o Bali Kota Denpasar 0,0070 17,390h 40,ooo/o o,ooo/o Banten Kab. Lebak o,oo%o o,650/o tl,57o/o o,ooo/o Banten Kab. Pandeglang o,98yo o,l2yo 3,14o/o o,ooo/o Banten Kab. Serang o,68yo 1 1 Oo/o 8 I 2o/" o,ooyo Banten Kab. Tangerang c 1 OYo 5,93h 14,49%o 0,0070 Banten Kota Cilegon o,ooyo 8,897i" 45,45o/o o,oooh Banten Kota Serang 1,53o/o 4,630/o 15,3870 o,ooo/o Banten Kota Tangerang 0,0070 o,ooyo o,ooo/o o,ooo/o Banten Kota Tangerang Selatan o,ooo/o 24,230/0 44,22yo 0,00?6 Bengkulu Kab. Bengkulu Selatan o,ooo/o o,ooo/o 15,15% o,oo/o Bengkulu Kab. Bengkulu Tengah o,ooo/o l,o8o/o B,82oh o,ooo/o Bengkulu Kab. Bengkulu Utara o,96" o,ooo/o B,llo/o 0,00% Bengkulu Kab. Kaur o,oo"/o o,74o/" 10,00% o,ooy" Bengkulu Kab. Kepahiang 0,00%o 4,OOo/o 13,7goh o,oo%o Bengkulu Kab. Lebong 9,38'h 2,17o/o 16,ooo/o o,oooh Bengkulu Kab. Muko-muko 1,72o/o 2,24y" 7,55o/o o,ooo/o Bengkulu Kab. Rejang Lebong o,ooo/o 0,ooo/o t5,ogyo o,oooh Bengkulu Kab. Seluma 2,29yo o,ooo 6,38o/o 0,0070 Bengkulu Kota Bengkulu o,430/o 6,54o/o 27,91o o,oo%o D.I. Yograkarta Kab. Bantul o,ooyo 1 4 79o/" 45,26oh o,ooyio D.I. Yogzakarta Kab. Gunung Kidul o,l9o/o 4,7Oo 20,35o o,oooh D.I. Yograkarta Kab. Kulon Progo o,62o/0 o,89oh 17,l9o/o o,oo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB D.I. Yograkarta Kab. Sleman o,ooo/o lo,ggok 60,5oo/o o,ooo/o D.I. Yograkarta Kota Yograkarta o,ooo/o 35,37"/o 44,83o/" o,ooo/o D.K.L Jakarta Kab. Kepulauan Seribu o,oooh 2l,43oh 42,860/0 o,ooo/o D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Barat o,ooo 20,530h 48,36oh o,oooh D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Pusat o,ooo/o 16,19o/o 44,64oh o,ooo/o D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Selatan o,oo"/o 12,370/0 43,O6oh 0,0070 D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Timur 0,00% 19,060/o 54,58o/o o,ooo/o D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Utara o,ooo 26,45o/o 49,22Vo o,oooh Gorontalo Kab. Boalemo o,ooo/o o,ooo/o 3,5ro/o o,ooo/o Gorontalo Kab. Bone Bolango o,ooo/o o,ooo/o 7,32oh 0,0070 Gorontalo Kab. Gorontalo o,73oh o,35yo 4,720/0 0,0070 Gorontalo Kab. Gorontalo Utara o,oooh o,ooyo 6,52o/o o,ooo/o Gorontalo Kab. Pohuwato 3,850/o 1,57o/o l8,l8o/o o,ooo/o Gorontalo Kota Gorontalo o,92%o 6,360/0 40,glvo o,oooh Jambi Kab. Batang Hari 3,330/0 o,47o/o 21,o5/o o,ooo/o Jambi Kab. Bungo 1,52o/o l,25yo rl,lloh o,ooo/o Jambi Kab. Kerinci 0,00% o,ooo l,B5o/o o,ooo/o Jambi Kab. Merangin l,o4o/o o,oo'yo 7,950/" o,ooo/o Jambi Kab. Muaro Jambi o,620/o o,4oo/o 2,530h o,ooy" Jambi Kab. Sarolangun o,49%o o,ooo 5,41o/o 0,0070 Jambi Kab. Tanjung Jabung Barat o,ooo/o l,40yo 9,O9o/o o,oook Jambi Kab. Tanjung Jabung Timur l,610/o o,oook 8,700/o 0,0070 Jambi Kab. Tebo o,ooy: o 0,8070 4,4loh o,oo"h Jambi Kota Jambi o,ooo/o 2,BBYO 29,730/o o,oooh Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Jambi Kota Sungai Penuh 2,630/o o,ooo/o 2l,43yo o,oooh Jawa Barat Kab. Bandung 0,19o/o 1,650/o ll,3lo/o o,o0o/o Jawa Barat Kab. Bandung Barat o,oooh 1,47o/o 7 ,3oo/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Bekasi o,ooyo o,ooo/o o,ooo/o o,oooA Jawa Barat Kab. Bogor o,oooh 4,OIyo 22,74yo o,oo%o Jawa Barat Kab. Ciamis o,67yo o,130/o 18,32oh 0,0070 Jawa Barat Kab. Cianjur o,700/o 0,80% 7,48o/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Cirebon r,3ooh o,76/0 13,50% o,ooy; " Jawa Barat Kab. Garut o,l4yo o,39o/o 9,41o/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Indramayu 0,0070 o,34%" 16,llo/o o,ooo/" Jawa Barat Kab. Karawang o,ooo/o 2,820/0 16,3oo/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Kuningan o,34o/o o,610/o 17,43o/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Majalengka o,oooh 1,35y" 17,24o/" o,oo"/o Jawa Barat Kab. Pangandaran o,oooh o,7oo/o tt,54yo o,oo/o Jawa Barat Kab. Purwakarta o,ooo/o 1,45o/o 25,45o/" o,ooo/o Jawa Barat Kab. Subang o,9lo/o o,680/0 15,98o/o 0,00% Jawa Barat Kab. Sukabumi o,35yio o,66yo 12,o7vo 0,0070 Jawa Barat Kab. Sumedang o,ooo/o o,B3oh 23,530/o o,ooo/o Jawa Barat Kab. Tasikmalaya o,ooo/o o,o9o/o 7 ,35o/o 0,0070 Jawa Barat Kota Bandung o,ooyo 19,83o 36,76Vo o,oovo Jawa Barat Kota Banjar o,ooo/o o,ooo/o 28,OOo/" o,ooyo Jawa Barat Kota Bekasi o,27yo 6,90%o 25,OOo/o o,ooo/o Jawa Barat Kota Bogor o,oooA 23,81o/o o,ooo/o 0,0070 Jawa Barat Kota Cimahi o,oooh 14,66yo 35,560/0 o,ooyo Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Jawa Barat Kota Cirebon o,oo/o 6,21o/o 31,250/0 0,00% Jawa Barat Kota Depok o,ooo/o 16,7 lo/o 38,750/o 0,0070 Jawa Barat Kota Sukabumi o,ooo/o 9,920/" 37,78o/o o,ooyo Jawa Barat Kota Tasikmalaya o,oovo 5 1 9V. 33,33o/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Banjarnegara o,66oh o,95oh 23,470/" o,ooyio Jawa Tengah Kab. Banyumas o,oo%o 1,7 lo/o 36,31o/" o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Batang o,oooh o,44o 43,66%0 o,ooyo Jawa Tengah Kab. Blora 0 1 9Yo l,5l%" 20,2loh o,oooh Jawa Tengah Kab. Boyolali o,ooo/o l,o3oh 16,33oh o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Brebes o,ooo o,220/0 13,640/o o,ooyo Jawa Tengah Kab. Cilacap o,oooh 1,650A 25,91o/o o,ooyo Jawa Tengah Kab. Demak o,oooh 1,43o/o 20,73oh o,oo/o Jawa Tengah Kab. Grobogan o,ooo/o o,25o/" 14,o7o/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Jepara o,ooo/o o,67" 27,84o/o o,oooA Jawa Tengah Kab. Karanganyar o,ooo/o 1,79o/o 40,oovo o,oooh Jawa Tengah Kab. Kebumen 0,0070 3,280/o 38,330/o 0,0070 Jawa Tengah Kab. Kendal 0,00% o,520/0 28,97%o 0,0070 Jawa Tengah Kab. Klaten o,oooh 3,120/o 50,860/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Kudus 0,0070 3,330/0 56,86y; o 0,0070 Jawa Tengah Kab. Magelang o,ooyo 1,660/o 29,Olo/" 0,0070 Jawa Tengah Kab. Pati o,lgyo 2,660/o 35,160/" o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Pekalongan o,ooo/o l,l7o 33,72%o o,ooyo Jawa Tengah Kab. Pemalang o,280/o o,670/o lo,34o/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Purbalingga o,37o/o 2,3s'.yo 28,570/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Jawa Tengah Kab. Purworejo o,ooo/o 1,54o/o 28,890/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Rembang o,ooo/o l,o7o/o 20,ooo/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Semarang o,oooh 2,400/0 28,7loh o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Sragen 0,0070 o,7 lo/o 26,67"/o 0,0070 Jawa Tengah Kab. Sukoharjo o,83oh 1,78o 32,O50/o o,ooy: o Jawa Tengah Kab. Tegal o,3oo/o o,43oh 29,20%o o,ooyio Jawa Tengah Kab. Temanggung o,3lyo 3,22o 33,330/o o,ooo/o Jawa Tengah Kab. Wonogiri o,ooo/" l,3oo 33,O40/o 0,00%o Jawa Tengah Kab. Wonosobo o,ooyo l,ogyo 19,420/" o,ooo/o Jawa Tengah Kota Magelang o,ooo/o 44,740 55,00% o,ooo/o Jawa Tengah Kota Pekalongan l,l8o B,74oh 50,00% o,ooo/o Jawa Tengah Kota Salatiga o,ooo/o 12,360/o 59,260/0 o,ooo/o Jawa Tengah Kota Semarang o,oooh 23,620/0 47,4ooh o,ooo/o Jawa Tengah Kota Surakarta o,ooo/o 0,0070 o,ooo/o o,ooo/o Jawa Tengah Kota Tegal o,ooyo 4,41o/o 47,060/o o,ooo Jawa Timur Kab. Bangkalan o,oo%o 0 1 4Yo 3,730/o 0,0070 Jawa Timur Kab. Banyuwangi o,oooA l,looh 29,800/o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Blitar o,ooyo 2,41o/o 22,860/0 o,ooo/o Jawa Timur Kab. Bojonegoro o,ooo/o l,llo/o 16,820/" o,oo"/" Jawa Timur Kab. Bondowoso 0,520/o 2,170/o 15,600/o 0,0070 Jawa Timur Kab. Gresik o,ooo/o 7,25yo 38,39%o o,ooh Jawa Timur Kab. Jember o,430/0 3,87o/o 12,54o/o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Jombang o,4lo/o 5,620/o 30,23o/" 0,0070 Jawa Timur Kab. Kediri o,oovo 2,92o 33,980/0 o,oo/o Provinsi Kabupaten /Kota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Jawa Timur Kab. Lamongan 0,00% o,7Bo/o 26,140/o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Lumajang 0,00% 2,720h 14,500/0 o,oooh Jawa Timur Kab. Madiun o,3oo/o o,49oh 35,420h o,ooo/o Jawa Timur Kab. Magetan o,ooo/o 2,75"/" 40,OOo/" 0,0070 Jawa Timur Kab. Malang o,oooh 1,670/0 18,75o/o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Mojokerto o,670/o 2,88o/" 3l,97oh o,ooo Jawa Timur Kab. Nganjuk 0 1 7o/o 0,5070 31,o30/o o,oooh Jawa Timur Kab. Ngawi o,2oo/o 2,29o/o 16,670h o,ooo/o Jawa Timur Kab. Pacitan o,ooo/o o,48o/o 2r,430/o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Pamekasan 0,0070 o,42yo 6,67yi" 0,0070 Jawa Timur Kab. Pasuruan o,ooo/o 2,37o/o 30,920/0 o,oooh Jawa Timur Kab. Ponorogo 0,0070 l,72oh 21,980h o,ooo/o Jawa Timur Kab. Probolinggo o,oooh 1 1 2o/o 1o,750/o 0,00% Jawa Timur Kab. Sampang o,680A o,160/0 3,560/0 o,ooo Jawa Timur Kab. Sidoarjo o,oovo o,ooyo 0,0070 o,ooyo Jawa Timur Kab. Situbondo o,ooo/o 1 I 8Yo 13,o40/o o,oooh Jawa Timur Kab. Sumenep 0,0070 o,470/0 7,370/0 o,ooo/o Jawa Timur Kab. Trenggalek 0,260/0 2,060/0 30,95o o,ooo/o Jawa Timur Kab. Tuban o,ooo/o 3,O9oA 29,670/" 0,0070 Jawa Timur Kab. Tulungagung 0,5570 1,57o 19,35yo o,ooo/o Jawa Timur Kota Batu o,oo,yo 22,78o/o 33,33oh o,ooo/o Jawa Timur Kota Blitar o,oovo 6,45%o 50,0070 o,ooyo Jawa Timur Kota Kediri 0,0070 7,300/" 51,52o/o o,oooh Jawa Timur Kota Madiun o,ooo/o o,ooyo 65,22yo o,ooyo Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Jawa Timur Kota Malang o,ooo/o 60,64y6 49,53yo o,ooo/o Jawa Timur Kota Mojokerto o,ooyo 56,45oh 73,68yo o,oovo Jawa Timur Kota Pasuruan o,ooyo o,ooyo 4l,38yo o,ooyo Jawa Timur Kota Probolinggo 0,0070 0,0070 o,oo"/o o,ooo/o Jawa Timur Kota Surabaya o,oo%o o,ooo/o 0,0070 o,oo"/o Kalimantan Barat Kab. Bengkayang o,ooo/o o,ooo/o 9,52o o,ooyo Kalimantan Barat Kab. Kapuas Hulu 3,7Oo/" o,ooo/o 4,OO/o o,ooo/o Kalimantan Barat Kab. Kayong Utara o,ooo/o 1,92o/o lo,ooo/o O,OO/o Kalimantan Barat Kab. Ketapang o,75o/o 0,0070 1,360h o,ojoh Kalimantan Barat Kab. Kuburaya o,oooh l,060/0 6,Oo',yo o,ooo/o Kalimantan Barat Kab. Landak o,ooo/" 1 1 3o/" 3,77o/, o,oooh Kalimantan Barat Kab. Melawi 2,63yo o,ooyo 0,0070 o,ooyo Kalimantan Barat Kab. Mempawah o,ooo/o o,ooo/o 6,t20/o o,oo/o Kalimantan Barat Kab. Sambas 0,0070 o,25o/" 6,2oo/o 0,00% Kalimantan Barat Kab. Sanggau o,oooh a,42yo 5,79oh o,o0o/o Kalimantan Barat Kab. Sekadau 3,23o/o a,ooo/o 4,84yo o,ooo/o Kalimantan Barat Kab. Sintang 2,l7oh o,680/0 3,94Vo o,ooyo Kalimantan Barat Kota Pontianak 4,27oh lo,l20k 29,490/o o,ooo/o Kalimantan Barat Kota Singkawang 4,65yo 20,4lo/o 26,47"/o 0,00% Kalimantan Selatan Kab. Balangan 0,0070 3,980/o 28,OOo/" o,ooo/o Kalimantan Selatan Kab. Banjar 1 , 1 7o/o o,54yo ro,96y" 0,0070 Kalimantan Selatan Kab. Barito Kuala 0,0070 o,360/o lB,330h o,ooo/o Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Selatan o,ooo 2,O7o/o 5,41o/o o,o0o/o Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Tengah o,540/0 o,39o/o 8,llo/" o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Kalimantan Selatan Kab. Hulu Sungai Utara o,ooo/o 1,630/0 12,90/o o,ooo/o Kalimantan Selatan Kab. Kotabaru 0,ooo/o o,39o/o 1,61"/0 o,ooyo Kalimantan Selatan Kab. Tabalong 0,5070 l,82yo B,47oh o,ooo/o Kalimantan Selatan Kab. Tanah Bumbu o,ooo/o o,ooyo r,64oh 0,00% Kalimantan Selatan Kab. Tanah Laut o,ooo/" o,oooh 14,o4yo o,ooo/o Kalimantan Selatan Kab. Tapin l,59yo o,560/" 3,85o/o o,ooy" Kalimantan Selatan Kota Banjarbaru o,65% 7,l4oh 50,0070 o,ooo/o Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin o,oooh l,l9o/o 37,700/0 o,ooo/o Kalimantan Tengah Kab. Barito Selatan 3,23yo o,oooh 8,06"/0 o,ooo/o Kalimantan Tengah Kab. Barito Timur o,ooyo o,680/" 9,38o/o o,ooo/o Kalimantan Tengah Kab. Barito Utara l,54oh o,ooyo 20,OOoh o,ojoh Kalimantan Tengah Kab. Gunung Mas 0,ooo/o o,560h 1,720/o o,ooyo Kalimantan Tengah Kab. Kapuas 1,340/o o,ooo/o 3,28o/o o,oo"h Kalimantan Tengah Kab. Katingan o,870/0 o,48o/o 6 1 F70/ t/o o,ooo/" Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Barat 3,760/o 3,59o/o 20,630h o,ooyo Kalimantan Tengah Kab. Kotawaringin Timur o,7Bo/o l,o9o/o 9,26yo 0,0070 Kalimantan Tengah Kab. Lamandau o,ooo/o o,9lo/o 4,760/0 o,oo%o Kalimantan Tengah Kab. Murung Raya o,ooo/o o,ooo/o 3,OBo/o o,ooo/o Kalimantan Tengah Kab. Pulang Pisau o,ooyo o,56yo 4,65yo 0,0070 Kalimantan Tengah Kab. Seruyan 1 1 60/" o,610/o 12,9004 0,00%o Kalimantan Tengah Kab. Sukamara 2,560/o 2,O4yo 7,140/o o,ooyo Kalimantan Tengah Kota Palangka Raya o,oooh 5,8370 19,lsyo 0,0070 Kalimantan Timur Kab. Berau o,ooo/o 2,4504 18,520/o o,ooo/o Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat o,88%o 1,960/o 15,250/0 o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara o,54oh 0,8570 ll,llo/o 0,0070 Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur o,ooo/" 4,48o/o 19,770/o o,ooo/o Kalimantan Timur Kab. Mahakam Ulu o,ooo/o o,ooo/o 13,330/o o,ooo/o Kalimantan Timur Kab. Paser o,74o 2,260/" 15,7goh 0,00% Kalimantan Timur Kab. Penajam Paser Utara o,oo%o l,9oo/o 16,130/0 o,ooo/o Kalimantan Timur Kota Balikpapan 0,00%o 15,300/o 46,270/o o,ooo/o Kalimantan Timur Kota Bontang 0,ooo/o 8,93yo 7,41o/o o,ooo/o Kalimantan Timur Kota Samarinda 1,480/0 lo,3ry6 26,600/0 o,ooo/o Kalimantan Utara Kab. Bulungan o,ooo/o 2,r3yo 9,680/o o,ooo/a Kalimantan Utara Kab. Malinau 2,860 o,oooh lo,53"h 0,00% Kalimantan Utara Kab. Nunukan 5,88oh 1,45o/o 13,O40/o o,ooo/o Kalimantan Utara Kab. Tana Tidung o,ooo/o 6,9oo/o 60,ooyo o,oo%o Kalimantan Utara Kota Tarakan r,850/o 1 9 , o5% 52,OOo o,ooyo Kep. Bangka Belitung Kab. Bangka o,ooo 0,550/o 17,780/o o,ooo/o Kep. Bangka Belitung Kab. Bangka Barat 2,330h 2,24%o 8,57o/o o,ooo/o Kep. Bangka Belitung Kab. Bangka Selatan 1,850/0 5,2lVo 13,51Vo 0,0070 Kep. Bangka Belitung Kab. Bangka Tengah 2,94o/o 6,19o/o 15,38% o,ooo/o Kep. Bangka Belitung Kab. Belitung 6,98yo o,ooyo 21,430/o o,ooo/o Kep. Bangka Belitung Kab. Belitung Timur ll,llo/o o,96ok 13,64"/0 o,oooh Kep. Bangka Belitung Kota Pangkalpinang 1,520/0 12,36yo 30,77yo o,oo%" Kep. Riau Kab. Bintan 2,27o/o 3,l3oh 30,3070 o,ooyo Kep. Riau Kab. Karimun 1,350/0 3,60y" 5,77o/o o,oooh Kep. Riau Kab. Kepulauan Anambas 3,7Oo/o 0,0070 3,7OVo o,ooo/o Kep. Riau Kab. Lingga 6,25yo 0,0070 5,26oh o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Kep. Riau Kab. Natuna 0,0070 o,ooyo 3,85o/o o,oo"/o Kep. Riau Kota Batam o,ooo/o 17,660/o 29,890/" o,ooo/o Kep. Riau Kota Tanjungpinang 0,0070 1 2 so% 17,860/0 o,ooo/o Lampung Kab. Lampung Barat 7,O40/o 0,0070 12,29o/o o,ooo/o Lampung Kab. Lampung Selatan o,440/o 0,8070 12,840/0 o,oooh Lampung Kab. Lampung Tengah o,oo"/o o,8lo/" 8,13o/o 0,0070 Lampung Kab. Lampung Timur 0,0070 o,l7o 12,720/0 o,ooo/o Lampung Kab. Lampung Utara o,ooo/o o,ooy; " 13,76"/o o,ooo/o Lampung Kab. Mesuji o,Boo/o o,ooo/o lo,42yo o,oovo Lampung Kab. Pesawaran o,72yo 0,00%o 9,09o/o o,ooo/o Lampung Kab. Pesisir Barat o,ooo/o o,79o 5,7 lVo o,ooo/" Lampung Kab. Pringsewu o,83o/o 2,27oh 15,790/o o,ooo/o Lampung Kab. Tanggamus o,ooo/o o,ooo/o lo,B40/o o,ooo/o Lampung Kab. Tulang Bawang 1,970 o,460/o 7,45o/o o,ooo/o Lampung Kab. Tulang Bawang Barat o,ooo/o 1 i 5o/o 10,0070 o,oo%o Lampung Kab. Way Kanan 0,0070 0,0070 1 , 1 o% 0,007; Lampung Kota Bandar Lampung o,ooo/o 14,45o/o 32,350/0 o,ooo/o Lampung Kota Metro 1,59%o 11,29'yo 59,260/" o,oooh Maluku Kab. Buru 1,960/0 o,ooyo 5,66"h o,ooo/o Maluku Kab. Buru Selatan l,640A 0,0070 o,ooo/o o,ooo/o Maluku Kab. Kepulauan Aru 33,330/0 o,oo,yo 2,220/o o,oov" Maluku Kab. Kepulauan Tanimbar o,ooo/o o,88o/o o,ooo/" 0,0070 Maluku Kab. Maluku Barat Daya o,ooo/o o,ooo/o o,ooyo o,ooo/o Maluku Kab. Maluku Tengah o,500/0 o,26y6 3,68yo o,ooyo Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana 2O23 PAUD SD SMP SKB Maluku Kab. Maluku Tenggara o,ooo/o o,700/o 6,120/o o,ooo/o Maluku Kab. Seram Bagian Barat 5,36oh 0,0070 2,25h 0,0070 Maluku Kab. Seram Bagian Timur o,oooh 0,00% l,85oh o,ooo/o Maluku Kota Ambon o,oooh 2,630/o 22,450/0 o,ooo/o Maluku Kota Tual o,ooo/o 3,92o/o 8,700/o o,ooo Maluku Utara Kab. Halmahera Barat o,960/0 o,oooh 3,OB/o 0,0070 Maluku Utara Kab. Halmahera Selatan 5,41o o,ooo/o 1,72o/o 0,00% Maluku Utara Kab. Halmahera Tengah l,85yo 1,640/o 3,57o/o o,ooo/o Maluku Utara Kab. Halmahera Timur 1,45o/o l,ooyo o,ooo/o o,ooo/o Maluku Utara Kab. halmahera Utara o,oooh o,48o/o o,oo%o o,ooyo Maluku Utara Kab. Kepulauan Morotai o,ooo/o 2,78o/o ll,54r/o o,ooo/o Maluku Utara Kab. Kepulauan Sula 1,39o/o o,ooyo o,ooyo o,oo%o Maluku Utara Kab. Pulau Taliabu 5,88% o,oovo 3,13o/o o,ooo/o Maluku Utara Kota Ternate l,o2o/o o,ooo/o 30,00% o,oooh Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan o,ooyo o,ooo/o 0,00% o,oo"/o Nusa Tenggara Barat Kab. Bima o,640/0 o,24',yo 4,sloh o,ooo/o Nusa Tenggara Barat Kab. Dompu l,45oh 0,0070 9,52yo o,oooh Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Barat o,ooo/o 0,5570 4,4Oo/o o,oooh Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Tengah o,29o/o 0,0070 B,06o/0 o,ooo/o Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Timur o,20yo o,l3%o 6,20y6 o,ooyo Nusa Tenggara Barat Kab. Lombok Utara 1,32o/o 1,28o/o 7,320/0 o,ooo/o Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa l,ooyo l,o3yi" 7,4loh 0,0070 Nusa Tenggara Barat Kab. Sumbawa Barat o,9lo/o 1,89o/" 29,41oh o,oooh Nusa Tenggara Barat Kota Bima 2,170/o 5,060/o 26,O9o/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2023 PAUD SD SMP SKB Nusa Tenggara Barat Kota Mataram 0,ooo/o 4,650/o 21,740/o 0,00% Nusa Tenggara Timur Kab. Alor 2,4loA o,ooo/o 2,630/0 0,00% Nusa Tenggara Timur Kab. Belu 5,560/o o,7oo/" 5,BBoh o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Ende o,ooo/" o,ooo/o 2,27o/o 0,0070 Nusa Tenggara Timur Kab. Flores Timur o,4oo/o o,7loh 6,25oh o,oooh Nusa Tenggara Timur Kab. Kupang o,ooo/o o,27o/o o,600/0 o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Lembata 1,220/0 o,oo"/o 6,OOo/o 0,00%o Nusa Tenggara Timur Kab. Malaka o,ooo/o 0,0070 o,ooo/o o,ooo/" Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai o,ooo/o o,ooo/o to,39yo o,ooyo Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Barat 8,330/" 1 1 40k 6,25o/o o,oooh Nusa Tenggara Timur Kab. Manggarai Timur 14,290h o,30"/o o,ooo/o 0,0070 Nusa Tenggara Timur Kab. Nagakeo 3,3ooh 1 1 3o/o lo,7 lo/o o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Ngada 0,0070 1 1 4Y" 6,560/" o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Rote-Ndao o,ooo/o 0,00% 7,r4yo o,ooo/" Nusa Tenggara Timur Kab. Sabu Raijua o,oooh o,oooh 4 1 7o/o o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Sikka o,oooh o,oooA 5,950/o o,oooh Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Barat o,ooo/o 0,0070 0,0070 0,0070 Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Barat Daya 2,6ooh o,oooh 0,00% o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Tengah o,ooyo 1,23o/o 2,94o/" o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Sumba Timur 4,350/o o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Timor Tengah Selatan o,ooo/o 0,0070 o,590/o o,ooo/o Nusa Tenggara Timur Kab. Timor Tengah Utara 5,0070 o,oovo 2 i sYo o,oo%o Nusa Tenggara Timur Kota Kupang o,ooo/o 1,360/o 12,28o/o o,ooo/o Papua Selatan Kab. Asmat o,ooo/o o,77oh 0,0070 o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Papua Selatan Kab. Boven Digoel o,oooh o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Papua Selatan Kab. Mappi 0,0070 0,0070 7,69oh o,ooy; o Papua Selatan Kab. Merauke o,ooo/o o,ooo/o lo,Tloh o,ooo/o Papua Kab. Biak Numfor o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Papua Kab. Jayapura 0,oooh o,7 50/o ll,36yo o,oooh Papua Kab. Keerom o,ooo/o o,ooo/o 6,250/0 o,ooyo Papua Kab. Kepulauan Yapen o,oo%o o,ooyo 2,940/o o,oooh Papua Kab. Memberamo Raya o,oooh 0,000/o o,ooo/o o,ooo/o Papua Kab. Sarmi o,oooh o,ooo/o 0,00% o,ooo/o Papua Kab. Supiori o,oooh o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Papua Kab. Waropen o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o 0,0070 Papua Kota Jayapura 1,72"/o 6,38yo 36,840/o o,oooA Papua Tengah Kab. Deiyai 0,00% o,oooh o,ooy6 o,ooyo Papua Tengah Kab. Dogiyai o,oooA o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/" Papua Tengah Kab. Intan Jaya 0,ooo/o 0,00% o,ooo/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Mimika l,060 3,O8o/" lo,34o/" 0,0070 Papua Tbngah Kab. Nabire 0,oooh o,B4o/o 8,33o/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Paniai o,ooo/o o,ooo/" 5,BBo o,ooo/" Papua Tengah Kab. Puncak o,ooo/o o,ooo/" o,ooyo o,oovo Papua Tengah Kab. PuncakJaya o,oovo 0,0070 o,oooh o,ooo/" Papua Pegunungan Kab. Jaya Wijaya 4,55o/o o,ooo/o o,ooo/o o,ooyo Papua Pegunungan Kab. Lanny Jaya 0,0070 o,oo%" o,oovo o,oo%o Papua Pegunungan Kab. Membramo Tengah 0,0070 0,0070 o,ooo/o o,oooh Papua Pegunungan Kab. Nduga o,ooyo o,ooyo 0,0070 o,ooo Provinsi Kabupaten/Kota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Papua Pegunungan Kab. Pegunungan Bintang o,ooo/o 0,0070 o,ooo/o o,ooo/o Papua Pegunungan Kab. Tolikara 0,00% o,ooo/o o,oo"/o 0,00% Papua Pegunungan Kab. Yahukimo 0,ooo/o o,7ooh o,oo/o o,oooh Papua Pegunungan Kab. Yalimo o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Papua Barat Kab. Fak-Fak o,ooo/o 0,8870 9,Ogoh o,ooo/o Papua Barat Kab. Kaimana o,ooo/o l,lsvo 5,8870 o,oooA Papua Barat Kab. Manokwari o,oooh 2,690/o 13,160/0 0,00% Papua Barat Kab. Manokurari Selatan 0,0070 o,oo" 10,00% 0,0096 Papua Barat Kab. Maybrat o,ooo/o 0,00%o 0,0070 o,ooyo Papua Barat Kab. Pegunungan Arfak o,ooo/o o,ooo/o 7,140/o o,oooA Papua Barat Kab. Raja Ampat 4,760 o,ooo/o 2,86q/o o,ooo/o Papua Barat Kab. Sorong 1,960/o o,ooo/o 4,44o/o o,oo%o Papua Barat Kab. Sorong Selatan o,ooo/o o,ooyo 8,33oh 0,0070 Papua Barat Kab. Tambrauw o,ooo/o o,oooh 13,33yo 0,0070 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni o,ooo/" r,27o/o ll,760/o o,ooo/o Papua Barat Kab. Teluk Wondama o,ooo/o o,oooh 5,88o/o o,ooyo Papua Barat Kota Sorong 2,33yio 13,92oh 20,59oh o,ojoh Riau Kab. Bengkalis o,oo" o,57yo 7,55o o,ooo Riau Kab. Indragiri Hilir ll,11o/o o,190/0 o,7 40/o o,ooyo Riau Kab. Indragiri Hulu 0,0070 o,650/o 5,330/o o,ooo/o Riau Kab. Kampar 1 , 1 2o/o o,3go/o 6,67%0 o,ooy; Riau Kab. Kepulauan Meranti 8,7jyo o,ooo/o 8,160/0 o,oovo Riau Kab. Kuantan Singingi o,48o/o 0,80% t4,67yo o,oooh Riau Kab. Pelalawan 2,l3yo L,76oh 12,99o/o o,ooo/o REPUEUK INDONESIA -67 - Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Riau Kab. Rokan Hilir o,460/o 2,880/o 7,75oh 0,0070 Riau Kab. Rokan Hulu 0,47o/o o,27o 4,650/o o,ooo/o Riau Kab. Siak o,oovo 2,l4oh 5,450h o,ooo/o Riau Kota Dumai 3,06"/o 6,54o/o 2r,050/0 o,ooo Riau Kota Pekanbaru 0,0070 lo,960/o 25,7 lo/o o,ooo/o Sulawesi Barat Kab. Majene 2,400/0 3,53o/" 13,5lo/o 0,0070 Sulawesi Barat Kab. Mamasa o,oooh o,77Vo 4,OOo/o o,ooyo Sulawesi Barat Kab. Mamuju 0,ooo/o o,32y" 4,62yo o,oooh Sulawesi Barat Kab. Mamuju Tengah 1,47o/o o,ooo/o 2,700/o o,ooo/o Sulawesi Barat Kab. Pasangkayu 4,76%0 2,2204 lo,2ooh o,ooyo Sulawesi Barat Kab. Polewali Mandar l,72oh o,oo" lo,47o/" o,oo/o Sulawesi Selatan Kab. Bantaeng 3,37o/o o,ooo/o 4,760/0 o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Barru o,oo"/" l,5lo/o 7,89yo o,ooo/. Sulawesi Selatan Kab. Bone 0,0070 o,45o/o 8,13%o o,ooo/" Sulawesi Selatan Kab. Bulukumba o,29o/o 1 , 1 4V" 14,7 lo/o o,oooh Sulawesi Selatan Kab. Enrekang o,ooo/" o,oook 8,700/o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Gowa o,75o/o o,72yo 6,O9o/o o,oooh Sulawesi Selatan Kab. Jeneponto 2,23o/o o,35o 8,OOo/o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Kepulauan Selayar 3,57"/o 0,0070 9,620/0 o,ooyo Sulawesi Selatan Kab. Luwu 0,00%o o,ooyo 4,81o/o o,oovo Sulawesi Selatan Kab. Luwu Timur l,160/o 1,22o/o 15,9lo o,oovo Sulawesi Selatan Kab. Luwu Utara l,67yo o,4lo/o 6,670/0 o,ooyo Sulawesi Selatan Kab. Maros o,ooo 1,68y" 6,76oh o,ooyo Sulawesi Selatan Kab. Pangkajene Kepulauan o,ooo/o o,ooo/o 8,700/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sulawesi Selatan Kab. Pinrang 0,56oh 1,24o 3,51o/o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Sidenreng Rappang o,7loh o,430/o 2,O4o/o 0,00% Sulawesi Selatan Kab. Sinjai o,ooyo o,82oh 6,98o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Soppeng 3,8570 1,58o/o 26,320/0 o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Takalar 0,oooh 0,00% 4,44oh o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Tana Toraja o,oo"/o o,450/" 2,44o/o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kab. Toraja Utara 0,00% o,oo"/o l,3oo/o o,oooA Sulawesi Selatan Kab. Wajo 0,55%o o,25o/o lo,Blo/o o,ooo/o Sulawesi Selatan Kota Makassar o,oo"/o 5,78o/o 20,o90/" o,oooh Sulawesi Selatan Kota Palopo 2,220/0 1,270/o 16,oovo o,ooo/" Sulawesi Selatan Kota Parepare o,ooo/o 2,170/o 30,43yo o,oovo Sulawesi Tengah Kab. Banggai 1 1 o% o,oooh 7,620/0 o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kepulauan 0,0070 o,oooh 3,39%" 0,0070 Sulawesi Tengah Kab. Banggai Laut o,oooh o,ooo/o 2,78o/o o,oo"h Sulawesi Tengah Kab. Buol o,ooo/o o,ooy6 o,ooo/o o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Donggala o,500/0 o,B5o/o o,oooh o,ooyo Sulawesi Tengah Kab. Morowali 1,64%" o,ooyo 8,33o/o o,oooh Sulawesi Tengah Kab. Morowali Utara l,ss'.yo o,67y" 4,440/o o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Parigi Moutong 7,72o/o o,oook 6,360/o o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Poso o,95yo o,440/0 8,330/o o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Sigi 0,5070 0,3870 4,62yo o,ooy, Sulawesi Tengah Kab. Tojo Una-Una 1,770/o 4,55o/o 4,17o/o o,ooo/o Sulawesi Tengah Kab. Tolitoli 2,38yo 0,0070 lo,29o 0,0070 Sulawesi Tengah Kota Palu 2,560/o 3,53oh 3l ,9lo/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sulawesi Tenggara Kab. Bombana o,68"h o,590/0 5,OBo/o o,ooo/" Sulawesi Tenggara Kab. Buton 4,760/o 0,00% 2,04o/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Buton Selatan 1,45o/o o,oooh 9,68oh o,oooh Sulawesi Tenggara Kab. Buton Tengah 4,55o 0,0070 o,ooyo o,oooh Sulawesi Tenggara Kab. Buton Utara 5,260/0 o,oooh 2,860/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka 1,32o/" o,oooh 3,770/" o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Timur o,99yo o,7 lyo 12,2Oo/o 0,0070 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Utara 0,84o/" o,ooo/o o,ooo/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Konawe 1 , 1 2Yo o,oo%o 4,48yo o,ooyo Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Kepulauan o,ooo/o 4,OOo/o 1 6 67% o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Selatan 3,4Oo/o o,ooyo 2,47o/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Utara o,ooo/o 0,0070 5,560/0 o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Muna 1,o80/o o,ooo/" 6,33o/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kab. Muna Barat o,ooyo o,ooyo 5,260/0 o,ooo/" Sulawesi Tenggara Kab. Wakatobi l,o$o/o 0,0070 o,oooh o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kota Baubau o,ooo/o 2,9904 25,OOo/o o,ooo/o Sulawesi Tenggara Kota Kendari o,9ry" 2,4O"4 26,83yo o,oo/o Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow o,ooo/o o,ooo/o 1,47o/o 0,0070 Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan o,ooyo 5,8070 23,81o/o o,oooA Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Timur o,oooh o,ooo/o 17,390/" o,o00/o Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Utara l,o9o/o 2,r70/o 10,00% o,oo"/o Sulawesi Utara Kab. Kep. Sangihe 0,0070 o,97oh 9,680/o o,ooo/o Sulawesi Utara Kab. Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 0,00% o,oooh o,ooo/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sulawesi Utara Kab. Kepulauan Talaud o,oooh o,ooo/o 9,3oo/o 0,000^ Sulawesi Utara Kab. Minahasa o,oo%o o,oook 4,85o/o o,ooo/o Sulawesi Utara Kab. Minahasa Selatan o,ooo/o o,ooo/o 2,4roh o,oo/o Sulawesi Utara Kab. Minahasa Tenggara 1,o90/o o,ooo/o 2,440/0 o,oo,/o Sulawesi Utara Kab. Minahasa Utara o,ooo/o 0,0070 o,oooh o,ojoh Sulawesi Utara Kota Bitung o,ooo/o o,ooo/o lo,Blo/o o,ooo/o Sulawesi Utara Kota Kotamobagu 8,5170 2,90yo 40,OOo/o o,ooo/o Sulawesi Utara Kota Manado o,ooo 1,640/o lo,7syo 0,00%o Sulawesi Utara Kota Tomohon o,ooyo 4,690/o 36,360/0 0,0070 Sumatera Barat Kab. Agam o,ooo/o l,l4yo 9,23o/o o,oooh Sumatera Barat Kab. Dharmasraya 0,76oh o,oooh 5,260/o o,ooo/o Sumatera Barat Kab. Kepulauan Mentawai o,oooh o,76oh 0,0070 o,ooo/o Sumatera Barat Kab. Lima Puluh Koto o,ooo/o 2,980/" 22,Blo/o o,oooh Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman o,ooo/o o,24yo 8,2Oo/o o,oooh Sumatera Barat Kab. Pasaman 1 , 1 60h o,4oo/o 5,26"h o,ooy; o Sumatera Barat Kab. Pasaman Barat o,43oh o,37o/o lo,ooo/" o,ooo/o Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan 0,0070 o,5oo/o 8,97o/o o,oo" Sumatera Barat Kab. Sijunjung o,ooo/o o,96y" 9,260/0 o,ooo/o Sumatera Barat Kab. Solok 0,00% o,oovo 14,o80/o o,oooh Sumatera Barat Kab. Solok Selatan 1,o80/o o,68yo 5,L3y6 0,00o% Sumatera Barat Kab. Tanah Datar o,ooyo o,98o/o 7,27oh O,OOo/c' Sumatera Barat Kota Bukittinggi 0,0070 23,44yio 73,330/" o,ooo/o Sumatera Barat Kota Padang 0,0070 3,lgoh 48,45yo o,ooyi" Sumatera Barat Kota Padang Panjang o,ooo/o o,oo%o 42,860/o 0,00% Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sumatera Barat Kota Pariaman 0,00% I,27o/'o 38,460/0 o,oooA Sumatera Barat Kota Pavakumbuh 2,OBo/o 6,loo/o 35,00% o,ooo/o Sumatera Barat Kota Sawah Lunto o,ooo 6,450/" 50,00% o,ooo/o Sumatera Barat Kota Solok o,oooh 4,26y6 12,sooh o,ooo/" Sumatera Selatan Kab. Banyuasin o,610/o o,oooh 8,8070 o,ooyo Sumatera Selatan Kab. Empat Lawang o,ooo/o o,54o/o 5,26oh o,ooo/" Sumatera Selatan Kab. Lahat l,llyo o,660/0 14,670/0 o,ooyo Sumatera Selatan Kab. Muara Enim 3,Olo/o o,57o/o 8,49yo o,ooo/o Sumatera Selatan Kab. Musi Banyuasin o,98o/o l,49o/o to,32yo o,oovo Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas o,56V" o,32o/o t4,290/o 0,00% Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas Utara o,ooo/o 1,57o 12,l2o/o o,ooo/o Sumatera Selatan Kab. Ogan Ilir 1,59o/o 1,13o/o ll,llo/o o,ooyo Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ilir 0,7 ly" o,860/o 4,41o/o o,oooh Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ulu r,B2oh l,49oh 7,81o/" o,ooo/o Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 2,99o/o o,ooo/o 2,940/o o,oooh Sumatera Selatan Kab. Ogan Komering Ulu Timur 2,60yo 1,23o/" 14,610/0 o,ooo/o Sumatera Selatan Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 2,38o/o o,79yo 13,o4oh o,ooo/o Sumatera Selatan Kota Lubuk Linggau 3,77o/o 5,770/o 17,l4o/o o,ooyo Sumatera Selatan Kota Pagar Alam 3 1 ^ao/ J/O 2,33yo 9,52o/o o,ooo/o Sumatera Selatan Kota Palembang o,57oA 12,2Oo/o 2B 1 4o/o o,oo/o Sumatera Selatan Kota Prabumulih 4,65yo 7 1 4o/o 47,930 o,oo%; o Sumatera Utara Kab. Asahan o,960/o 0,23yo 8,260/o o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Batubara o,oo%" 0,400/o l,7go o,ooyo Sumatera Utara Kab. Dairi 8,33oh o,39o/o 6,45yo o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sumatera Utara Kab. Deli Serdang o,93o/o 2,54o/o 16,200 0,00% Sumatera Utara Kab. Humbang Hasudutan o,ooo/" o,oooA B,7Oo/o 0,00% Sumatera Utara Kab. Karo 2,56yo o,34yo 18,75o/" o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Labuhan Batu 1,920/0 2 1 4o/o 13,43oh o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Labuhan Batu Selatan o,oooh 0,00%o 6,25oh 0,0070 Sumatera Utara Kab. Labuhan Batu Utara l,3oo/o o,35oh t2,ooyo o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Langkat 0,00%o o,620/0 ll,lg"/o 0,0070 Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal o,ooo/o o,49o/o 4,7 Lyo o,ooo/" Sumatera Utara Kab. Nias o,ooyio o,ooo/o o,ooyo o,ooyo Sumatera Utara Kab. Nias Barat 0,0070 o,940/0 5 1 3o/" o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Nias Selatan 3,850/o o,29o/o 1,470/0 o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Nias Utara o,ooo/o o,ooo/o 7,140/0 o,oo%o Sumatera Utara Kab. Padang Lawas o,ooo/o o,52o/o 2,560/o o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Padang Lawas utara 0,00% o,450h 7,32o/o o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Pakpak Bharat 33,33oh o,ooo/o 7,69oh o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Samosir o,ooyo o,ooo/o t7,65yo o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Serdang Bedagai o,52o/o o,66Vo 2l,llo/o o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Simalungun o,ooo/o o,5oo/o 9,27o o,ooyto Sumatera Utara Kab. Tapanuli Selatan o,ooo/o o,35yo 4,OOo/" 0,00% Sumatera Utara Kab. Tapanuli Tengah 0,0070 0,0070 6,l7yo 0,00%o Sumatera Utara Kab. Tapanuli Utara 0,oo"/o o,260/o 3,80yo o,ooo/o Sumatera Utara Kab. Toba o,oooh o,44yo 16,oooh o,ooo/o Sumatera Utara Kota Binjai r,45Vo 2,47oh 28,30yo 0,00yo Sumatera Utara Kota Gunungsitoli o,ooo l,gooh ll,760/0 o,ooo/o b. Target Capaian Hasil Jangka Pendek DAK Fisik Tahun Anggaran 2023 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Selatan dan Provinsi Papua Barat subbidang SMA dan SMK Provinsi Kabupaten/Kota Target SNP Sarana Prasarana2O23 PAUD SD SMP SKB Sumatera Utara Kota Medan o,24oh 15,44yo 43,Olo/o 0,0070 Sumatera Utara Kota Padang Sidimpuan 2,44ok 2,O8yo 19,23o/o o,oooA Sumatera Utara Kota Pematangsiantar o,oo"h 5,56y" 58,54o/o 0,0070 Sumatera Utara Kota Sibolga 0,00% 5,$gyo o,oo"/o 0,0070 Sumatera Utara Kota Tanjung Balai 13,o4o/o 6,sgoh 19,osyo 0,0070 Sumatera Utara Kota Tebing Tinggi 2,7Boh 5,OOo/o 23,O8oh o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SMK Papua Kab. Biak Numfor 8,130/0 o,ooo/o Papua Kab. Jayapura 8,r30/o o,ooo/o Papua Kab. Keerom 8,13o/o o,oooh Papua Kab. Kepulauan Yapen 8,13o/o o,ooo/o Papua Kab. Memberamo Raya 8 , 1 3o/o o,ooo/o Papua Kab. Sarmi 8 , 1 3o/o o,ooo/o Papua Kab. Supiori 8 , I 3o/o o,oooh Papua Kab. Waropen 8,13o/o o,ooo/o Papua Kota Jayapura 8,r3o/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Mimika 8,r3o/o 0,00% Papua Tengah Kab. Nabire 8,130/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Deiyai 8,13o/o o,ooo/o Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SMK Papua Tengah Kab. Dogiyai 8,73o/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Intan Jaya o,ooo/o o,oooh Papua Tengah Kab. Paniai 8,73o/o o,ooo/o Papua Tengah Kab. Puncak 8,130,6 o,ooo/o Papua Tengah Kab. Puncak Jaya 8,13o/o o,ooo/o Papua Pegunungan Kab. Jaya Wijaya 8,L3yo o,ooo/a Papua Pegunungan Kab. Lanny Jaya 8,r3oh o,ooo/o Papua Pegunungan Kab. Membramo Tengah 0,00% o,ooo/o Papua Pegunungan Kab. Nduga 8,130/o o,ooyo Papua Pegunungan Kab. Pegunungan Bintang 8,l3yo o,o0%io Papua Pegunungan Kab. Tolikara o,ooo/o 0,00% Papua Pegunungan Kab. Yahukimo 8,130/o o,ooo/o Papua Pegunungan Kab. Yalimo 8 , 1 3o/n o,ooo/o Papua Selatan Kab. Asmat o,ooo/o o,ooo/o Papua Selatan Kab. Boven Digoel o,oo%o o,ooo/o Papua Selatan Kab. Mappi 8,l3yo o,ooo/o Papua Selatan Kab. Merauke 8,r30/o o,ooo/o Papua Barat Kab. Fak-Fak o,ooo/o 0,0070 Papua Barat Kab. Kaimana o,ooo/o o,ooo/o Papua Barat Kab. Manokwari 4,8ooh 9,Ogo/o Papua Barat Kab. Manokwari Selatan 4,800/o 9,Ogyo Papua Barat Kab. Maybrat 4,8Oo/o o,ooo/o Tabel 5. Target Capaian Hasil Jangka Pendek DAK Fisik Tahun Anggaran 2023 Pemerintah Daerah Provinsi Provinsi Kabupaten lKota Target SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SMK Papua Barat Kab. Pegunungan Arfak o,ooo/o 9,O90/o Papua Barat Kab. Raja Ampat o,ooo/o o,ooyo Papua Barat Kab. Sorong 4,8oo/o 9,O90/o Papua Barat Kab. Sorong Selatan 4,80o/o 9,O9o/o Papua Barat Kab. Tambrauw 4,800h o,ooo/o Papua Barat Kab. Teluk Bintuni 4,800h o,ooyo Papua Barat Kab. Teluk Wondama 4,80Vo o,ooo Papua Barat Kota Sorong 4,8oo/o 9,09o/o Pemerintah Daerah Provinsi Target %SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SLB SMK Aceh 7,75Vo 2,78o/o o,47%o Bali 33,540/o 14,290/o o,6roh Banten L7,660/o 3,85% o,820/0 Bengkulu 70,560/o o,ooo/o o,ooyo D.I. Yograkarta 39,390/o 8,86yo 2,300/o D.K.I. Jakarta o,ooyo o,ooo/o 0,0070 Gorontalo 14,7 70/o O,OOo/o 1,790h Jambi 12,500/o 5,560/0 o,ooo/o Jawa Barat 20,32yo 2,890/0 o,590/o Jawa Tengah 36,330/o 5,88o/o 1,690/0 Pemerintah Daerah Provinsi Target %SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SLB SMK Jawa Timur 20,210/0 6,73oh o,87o/o Kalimantan Barat 17,66oh 17,390/o L,830/o Kalimantan Selatan 13,330/0 25,930/o 0,00% Kalimantan Tengah 9,580/o 4,l7yo 2,960/o Kalimantan Timur 73,840/0 5,7 70/o 1,880/o Kalimantan Utara 9,Ogyo o,oooh o,oooh Kepulauan Bangka Belitung 34,780/o 0,00% l,69yo Kepulauan Riau 14,580/o 5,880/0 o,oooh Lampung 17,650/0 lo,7 lo/o o,62yo Maluku 4,29oh 7,69Vo 1,770h Maluku Utara 2,34o/o o,ooo/o o,oooh Nusa Tenggara Barat 7,060/0 4,OO%o 0,00% Nusa Tenggara Timur 6,49o/o 0,00% o,350/o Papua 0,0070 12,500h o,ooo Papua Tengah o,ooyo 72,500/0 0,00% Papua Pegunungan 0,00% o,ooo/o o,ooo/o Papua Selatan 0,00% o,ooo/" o,ooo/o Papua Barat o,oooh o,ooyo o,ooo/" Riau 15,770 6,670/0 l,olo/o Sulawesi Barat 1r,360/0 o,oo%o 2,31o/o Sulawesi Selatan 14,900/0 3,570/o o,73oh Sulawesi Tengah 7,OsVo o,ooo/o l,l2o/o Sulawesi Tenggara 3,700/o o,ooo/o 1,85%o Pemerintah Daerah Provinsi Target %SNP Sarana Prasarana 2023 SMA SLB SMK Sulawesi Utara 9,330/o o,oooh o,ooo/o Sumatera Barat 15,81o/o o,66Vo 0,480/0 Sumatera Selatan 13,5870 2,94o/o 2,O30/o Sumatera Utara 12,76yo 3,450/0 o,830h b.Kinerja Output, terdiri atas:
Akuntabilitas penanggung jawab dan pengelola kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan;
Kesesuaian hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan dengan ketentuan Peraturan Presiden ini;
Pencapaian kuantitas target capaian keluaran yang terdiri atas: a) Dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan; dan b) Kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
Kinerja pelaksanaan program DAK Fisik Bidang pendidikan tahun berkenaan menjadi salah satu pertimbangan dalam usulan pengalokasian DAK Fisik Bidang Pendidikan pada tahun berikutnya.
Indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pendidikan adalah sebagai berikut: Aspek Kinerja Indikator Kinerja 1. Akuntabilitas penanggung jawab dan kegiatan a. Ketepatan pelaksanaan penyampaian dokumen pencairan anggaran sesuai dengan ketentuan b. Ketepatan penggunaan dana c. Ketepatan laporan realisasi fisik dan keuangan dapat dipertanggun gj awabkan 2. Kesesuaian hasil pelaksanaan dengan petunjuk teknis a. Kesesuaian dokumen kontrak perencanaan dengan petunjuk teknis b. Kesesuaian hasil pekerjaan sesuai dengan kontrak 2.1.7. Prasarana dan Sarana Pemanfaatan Bangunan Gedung 2.1.7.1. Ketentuan Umum 1. Kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan gedung merupakan bagian dari pekerjaan rehabilitasi dan pembangunan yang harus dilakukan. 2. Dalam melaksanakan rehabilitasi/pembangunan mengacu pada peraturan perundang-undangan dan bangunan gedung sekolah harus aman dan nyaman, serta dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua orang. 3. Kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan bangunan gedung terdiri atas:
pekerjaan aksesibilitas bangunan;
penyediaan fasilitas kebersihan ruangan di sekolah;
penyediaan rambu aman bencana; dan
penyediaan informasi ruang yang direhabilitasi/dibangun. Aspek Kinerja Indikator Kinerja 3. Pencapaian target capaian keluaran a. Pencapaian target capaian keluaran rehabilitasi dan pembangunan prasarana belajar sesuai dengan rencana kegiatan b. Pencapaian target capaian keluaran pengadaan sarana belajar sesuai dengan rencana regiatan 4. Dampak dan manfaat a. Menurunnya persentase jumlah prasarana di satuan pendidikan yang rusak b. Meningkatnya persentase pemenuhan dan ketuntasan sarana dan prasarana belajar di satuan pendidikan 5. Kepatuhan dan ketertiban pelaporan a. Kepatuhan dan ketertiban provinsi/ kabupate n I kota dalam penyampaian laporan sesuai jadwal yang ditetapkan b. Kesesuaian laporan provinsi/ kabupatenf kota dengan rencana kegiatan 2.L.7.2. Ketentuan Pelaksanaan 1. PelaksanaanPekerjaanAksesibilitasBangunan 2 a. Untuk memudahkan pengguna penyandang disabilitas di sekolah, fasilitas yang perlu disediakan pada setiap sekolah yang direhabilitasi/dibangun sesuai dengan keperluannya adalah sebagai berikut:
pemasangan jalur pemandu berupa ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (uarning blockl pada setiap selasar/koridor ruang yang direhabilitasi/ dibangun; 2l tangga landai (ramp) apabila ada perbedaan tinggi lantai pada bangunan sekolah di lantai dasar/bawah, bagi pengguna penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda; dan
pegangan rambat (handraitl bagi pengguna penyandang disabilitas. b. Persyaratan teknis pekerjaan aksesibilitas untuk kemudahan pengguna penyandang disabilitas sebagaimana dimaksud pada huruf a sesuai dengan ketentuan persyaratan kemudahan bangunan gedung yang ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat. Pelaksanaan Penyediaan Fasilitas Kebersihan Ruangan di Sekolah a. Penyediaan fasilitas kebersihan ruangan di sekolah yang dimaksud dalam kegiatan rehabilitasi/pembangunan ini yaitu sebagai berikut:
tempat cuci tangan dengan air yang mengalir beserta saluran pembuangan air kotor; dan 2l tempat sampah tertutup yang dikelompokkan berdasarkan jenis sampah (organik, anorganik dan kaleng/pecah belah). b. Penyediaan fasilitas kebersihan ruangan di sekolah diiakukan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
masing-masing harus disediakan sesuai dengan ^jumlah ruang yang direhabilitasi/ dibangun;
penyediaan fasilitas kebersihan tidak perlu dilakukan untuk ruangan yang sudah memiliki fasilitas kebersihan;
dalam hal fasilitas kebersihan yang ada pada ruangan eksisting dianggap tidak layak maka dapat disediakan dengan fasilitas baru; 3 4) fasilitas kebersihan diletakkan diluar selasar dan mudah dijangkau oleh siswa; dan
dalam hal ruangan atau bangunan memiliki lantai dua atau lebih maka fasilitas kebersihan diletakkan pada selasar ruangan dan mudah dijangkau oleh siswa. Pelaksanaan Penyediaan Rambu Aman Bencana a. Penyediaan rambu aman bencana merupakan penyediaan tandaIsimbol yang memberikan informasi terkait dengan tanggap bencana. b. Tanda atau simbol sebagaimana dimaksud pada huruf a berupa:
tanda atau simbol petunjuk arah keluar rllangan dengan jumlah sesuai dengan ruangan yang direhabilitasi/ dibangun;
tanda atau simbol yang menunjukkan jalur evakuasi dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan luas lokasi sekolah dan dapat memberikan informasi evakuasi; dan
tanda atau simbol tempat berkumpul dengan ^jumlah sesuai lokasi titik berkumpul yang ada pada sekolah;
Pembiayaan penyediaan rambu aman bencana sebagaimana dimaksud diatas dialokasikan dari salah satu rincian menu kegiatan DAK Fisik. d. Persyaratan teknis penyediaan rambu aman bencana sebagaimana dimaksud pada huruf a sesuai dengan ketentuan persyaratan kemudahan bangunan gedung yang ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Ralryat. Pelaksanaan Penyediaan Informasi Ruang yang Direhabilitasi/ Dibangun a. Penyediaan Informasi Ruang yang direhabilitasi/dibangun merupakan sarana untuk menyediakan informasi tentang bangunan yang direhabilitasi/ dibangun. b. Sarana ini bisa berupa plakat yang terbuat dari batu marmerfgranit/logam/cetakan semen/kayu atau sejenisnya. Plakat dipasang /ditempatkan di samping pintu masuk pada setiap rLrang yang direhabilitasi/dibangun. c. Plakat berisi informasi sebagaimana contoh gambar dibawah ini: 4 Gambar 1. Contoh plakat rehabilitasi RUANG ....................... tN! DIREHABILITASI MENGGUNAKAN DANA ALOKAST KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 20.... 30 cm Gambar 2. Contoh plakat pembangunan RUANG ....................... rNr DIBANGUN MENGGUNAKAN DANA ALOKAST KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 20.... 30 cm 20 cm 20 cm 2.1.7.3. Ketentuan lain yang Perlu Diperhatikan 1. Perlindungan warga sekolah Upaya untuk memastikan perlindungan warga sekolah dalam kegiatan rehabilitasi/pembangunan di lingkungan sekolah yaitu:
^a. ^pemasangan pagar ^pembatas ^pada area ^kerja;
memastikan bahwa pekerja menjaga peralatan mereka dan bahan- bahan hanya terbatas pada area kerja mereka termasuk barang- barang dari pemasok;
memastikan penggunaan material bahan bangunan yang tidak membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan, antara lain: penggunaan bahan yang mengandung asbes, cat yang mengandung timbal dan lain-lain; dan
penggunaan listrik, air dan sanitasi pada saat pengerjaan rehabilitasi/pembangunan harus memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan. 2. Perapihan Kembali Penyedia Jasa Konstruksi (kontraktor) harus memastikan bahwa area kerja dan lingkungan sekolah dimana pekerja rehabilitasi/ pembangunan kembali dalam keadaan rapih dan tidak meninggalkan sisa-sisa material hasil pekerjaan.
L.8. Pengadaan Peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi dan Pengadaaan Buku Koleksi Perpustakaan 2.1.8.1. Pengadaan Peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi 1. Tujuan Pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan:
mendukung pelaksanaan asesmen nasional;
menjalankan bahan belajar berbasis video, audio, dan multimedia interaktif;
mendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan/atau pembelajaran daring melalui sistem aplikasi Rumah Belajar atau sistem aplikasi pembelajaran lainnya;
mendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang dapat dipantau oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan; dan/atau
meningkatkan kompetensi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan melalui pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 2. Penggunaan, Rincian Komponen dan Jumlah Peralatan TIK Subbidang SD, SMP, SKB, PKBM, SMA, SLB dan SMK a. Peralatan TIK untuk pemenuhan peralatan pada rulangan yang difungsikan untuk pengembangan keterampilan dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi. b. Rincian komponen dan jumlah peralatan TIK sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 1. Rincian Komponen dan Jumiah Peralatan TIK Subbidang SD, SMP, SKB, PKBM, SMA dan SMK No. Nama Rincian Komponen Jumlah (unit) 1 Perangkat komputer berupa laptop dengan spesifikasi minimal:
tipe prosesor core: 2, frekuensi: > 1,1 GHz, Cache 1 M;
memori standar terpasang : 4 GB DDR4;
hard drive : 32 GB;
USB port: dilengkapi dengan USB 3.0;
networking : WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n);
tipe grafis: High Definition (HD) integrated ;
audio: integrated ;
monitor: 11 inch LED;
daya/power: maksimum 50 watt;
operating system chrome OS;
device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang);
masa garansi: 1 tahun. 15 2 Perangkat wireless router dengan spesifikasi minimal:
data rates: up to 300 Mbps;
frequency : dual-band;
standards protocol : IEEE 802.11ac/b/g/n;
modem: 3G/4G;
masa garansi: 1 tahun. 1 3 Perangkat proyektor dengan spesifikasi minimal:
brightness : 3000 lumens; 1 No. Nama Rincian Komponen Jumlah (unit) b. input: minimum memiliki 2 jenis input konektor (HDMI dan VGA);
masa garansi: 1 tahun. 4 Perangkat Konektor type C ke HDMI dan VGA dengan spesifikasi minimal:
output interface : HDMI dan VGA;
input interface : type -C;
masa garansi: 1 tahun. 1 Tabel 2. Rincian Komponen dan Jumlah Peralatan TIK Subbidang SLB No Nama Rincian Komponen Jumlah (unit) 1. Laptop dengan spesifikasi minimal:
tipe prosesor: _dual core; _ b. frekuensi: > 1,1 GHz, Cache 1 M;
memori standar terpasang: 4 GB DDR4;
hard drive: 32 GB;
USB port: dilengkapi dengan USB 3.0;
networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n);
tipe grafis: High Definition (HD) integrated;
audio: integrated;
monitor: 11,6 inchi;
daya/power: maksimum 50 watt;
operating system chrome OS versi terbaru;
device management: ready to activated chrome EDUcation upgrade.
masa garansi: 1 tahun. 9 2 Proyektor dengan spesifikasi minimal:
resolusi XGA (1024 x 768); 1 No Nama Rincian Komponen Jumlah (unit) b. brightness: 3000 lumens;
input: minimum memiliki 2 jenis input konektor (HDMI dan VGA);
masa garansi: 1 tahun. 3 Modem WIFI/Wireless Routers dengan spesifikasi minimal:
data rates : up to 300 Mbps;
frekuensi : dual-band;
standards protocol: IEEE 802.11ac/b/g/n;
modem: 3G/4G;
masa garansi: 1 tahun. 1 4 Konektor Perangkat Konektor type C ke HDMI dan VGA dengan spesifikasi minimal:
output interface: HDMI dan VGA;
input interface: type-C;
masa garansi: 1 tahun. 1 5 Speaker dengan spesifikasi minimal:
Speaker System 2.1;
Total Watt (RMS): 140 W;
Mendukung koneksi Bluetooth;
Koneksi RCA dan 3,5 mm jack;
Terintegrasi SD/MMC;
Mendukung format file audio: MP3 CODEC;
Tersedia Port USB;
Terintegrasi Radio FM;
Memiliki Remote control;
Garansi 1 Tahun. 1 3. Pelaksanaan Pengadaan a. Pengadaan peralatan TIK dilakukan dengan menggunakan mekanisme e- purclmsirry melalui katalog elektonik (e-catalogue) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Dalam hal pelaksanaan mekanisme e-purchasing tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan dengan mekanisme lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Aktivasi Chrome Deuice Managemenf (CDM) Tata cara mendapatkan akun aktivasi Chrome Deuice Management (CDM) dapat dilihat pada laman Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan.
1.a.2. Pengadaaan Buku Koleksi Perpustakaan Pengadaan koleksi perpustakaan pada DAK Fisik pendidikan digunakan untuk penyediaan buku pengayaan, buku referensi dan buku panduan pendidik. Sasaran penggunaan buku untuk buku pengayaan ditujukan bagi peserta didik dan buku referensi ditujukan bagi peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan sedangkan buku panduan pendidik ditujukan bagi tenaga pendidikan. Ketentuan mengenai perjenjangan buku sesuai dengan Pedoman Perjenjangan Buku yang ditetapkan oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan. 1. Persyaratan Persyaratan pengadaan buku koleksi perpustakaan a. satu sekolah mendapatkan satu paket buku koleksi perpustakaan;
buku yang dapat dibeli adalah buku yang telah ditetapkan kelayakan penggunaannya oleh Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan minimal tahun 2Ol7;
buku yang dibeli adalah buku baru (cetakan baru), tanpa kerusakan atau cacat;
buku yang diadakan adalah buku nonteks yang meliputi Buku pengayaan (pengetahuan, keterampilan, kepribadian), buku referensi, dan buku panduan pendidik; dan
buku dicetak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pelaksanaanpengadaan Pengadaan buku koleksi perpustakaan harus dilakukan dengan menggunakan mekanisme e-purchasing melalui katalog elektonik (e- cataloguel sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.9. Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif 2.1.9.1. Ketentuan Umum Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi 1. Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi sebagai resource room pada sekolah reguler. Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi merupakan resource room yang digunakan oieh Peserta Didik Penyandang Disabilitas (PDPD). 2. Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi berfungsi sebagai:
ruang belajar PDPD yang mengalami kendala belajar; dan/atau
ruang konseling; dan/atau
ruang terapi khusus bagi PDPD yang mengalami kondisi tertentu dalam mengikuti pendidikan Inklusi yang didampingi oleh guru pembimbing khusus. 3. Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi dibangun pada lokasi yang mudah diakses dari Ruang UKS dan Ruang Guru. 2.L.9,2. Pelaksanaan Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi Pelaksanaan Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: A. Ukuran Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi pada semua jenjang satuan Pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK) dengan minimal luas ruangan 42 m2. Ukuran panjang ruangan 6 m dan lebar 5 m. Panjang selasar 6 m dan lebar selasar 2 m. B. Aksesibilitas pada Ruang Pusat Sumber Belajar Komponen pekerjaan aksesibilitas Ruang Pusat Sumber Belajar terdiri atas:
Jalur pemandu (guiding blockdan warning block) a. tekstur ubin pengarah (guiding blockl bermotif garis berfungsi untuk menunjukkan arah perjalanan; Gambar 1. Contoh Jalur Pemandu yang Menunjukkan Arah Perjalanan ( Guiding Block ).
tekstur ubin peringatan ( warning block ) bermotif bulat berfungsi memberi peringatan terhadap adanya perubahan situasi di sekitarnya/ warning ; Gambar 2. Contoh Jalur Pemandu yang Menunjukkan Peringatan (Warning Block).
area yang harus menggunakan jalur pemandu ( guiding block ), yaitu depan jalur lalu-lintas kendaraan, di depan pintu masuk atau keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai, dan pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan;
jalur pemandu ( guiding block ) dan jalur peringatan ( warning block ) harus dipasang dengan benar sehingga dapat memberikan orientasi yang jelas kepada penggunanya; 2 e. pemasangan ubin tekstur untuk jaiur pemandu dan jalur peringatan pada pedestrian yang telah ada perlu memperhatikan tekstur dari ubin existing, sehingga tidak terjadi kebingungan dalam membedakan tekstur jalur pemandu dan tekstur jalur peringatan;
untuk memberikan perbedaan warna antara jalur pemandu dengan jalur lainnya, maka pada jalur pemandu dapat diberi warna kuning atau jingga; dan/atau
jalur pemandu (guiding block) dan jalur peringatan (u; arning block) dipasang pada bagian tepi jalur pedestrian untuk memudahkan pergerakan penyandang disabilitas netra termasuk penyandang gangguan penglihatan yang hanya mampu melihat sebagian (/oru uision). Pegangan rambat (handrail) a. pegangan rambat (handrail) harus mudah dipegang dengan ketinggian 85 - 90 cm dari permukaan lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang; dan/atau
pegangan rambat (handrail) harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya (puncak dan bagian bawah) dengan panjang minimal 30 cm. Tangga landai (ramp) a. ramp untuk pengguna bangunan gedung dan pengunjung bangunan gedung di dalam bangunan gedung paling besar harus memiliki kelandaian 60 (enam derajat) atau perbandingan antara tinggi dan kemiringan 1: 10 sedangkan ramp di iuar bangunan gedung harus paling besar memiliki kelandaian 50 (lima derajat) atau perbandingan antara tinggi dan kemiringan l: 12;
lebar efektif ramp minimal I2O cm dengan tepi pengamanf kanstin (low atrb);
tepi pengaman (kanstin/lout curb)minimal memiliki ketinggian 10 cm yang berfungsi sebagai pemandu arah bagi penyandang disabilitas netra dan penahan roda kursi roda agar tidak terperosok keluar ramp;
permukaan datar awalan dan akhiran ramp harus bertekstur, tidak licin, dilengkapi dengan jalur peringatan dan paling sedikit memiliki panjang permukaan yang sama dengan lebar ramp yaitu L2O crn; 3 e. awalan atau akhiran ramp tidak disarankan berhadapan langsung dengan pintu masuk atau keluar bangunan gedung;
pegangan rambat (handrait) harus memenuhi standar ergonomis yang aman dan nyaman untuk digenggam serta bebas dari permukaan tajam dan kasar;
dalam hal pegangan rambat (handraill dipasang berhimpitan dengan bidang dinding, jarak bebas antara dinding dengan pegangan rambat paling sedikit 5 cm; dan
ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai. Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 85 - 90 cm. 4. Tangga a. harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam;
harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60" (enam puluh derajat);
tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga;
lebar minimum tangga adalah 1,5 meter, tinggi maksimum anak tangga adalah 17 cm, dan lebar anak tangga adalah 25-30 cm;
tangga harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrait) minimum pada salah satu sisi tangga; dan
untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang pada lantainya. 5. Lantai Ruangan Bahan penutup lantai menggunakan bahan keramik atau parket atau papan kayu dan/atau uingl dan/atau karpet dan/atau matras yang disesuaikan dengan fungsi dan peruntukan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif pada saat akan digunakan. 6. Dinding Pelapis (cladding) Dinding dapat ditambahkan bahan untuk dinding pelapis (claddingl dengan ketentuan sebagai berikut:
bahan dinding pelapis (cladding) berupa matras yang ditempel pada dinding dan/atau partisi akustik; dan
^jenis perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai ^jenis bahan dinding yang digunakan.
Plafon Bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup langit-langit dengan ketentuan sebagai berikut:
bahan kerangka langit-langit digunakan bahan yang memenuhi standar teknis, untuk penutup langit-langit kayu lapis atau yang setara, digunakan rangka kayu klas kuat II;
untuk bahan penutup akustik atau gApsum digunakan kerangka aluminium yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan;
bahan penutup langit-langit yakni kayu lapis, aluminium, akustik, gApsum, atau sejenis yang disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunannya; dan/atau
lapisan finishing yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai dengan ^jenis bahan penutup yang digunakan. 8. Pintu dan Jendela a. Pintu 1) agar ruangan dapat terakses dengan baik, maka lebar minimal bukaan pintu (lebar bersih) adalah 90 cm sebagai lebar minimal untuk masuk dan keluar kursi roda. Untuk bagian bawah daun pintu perlu dilengkapi dengan plat tendang, tinggi 20-30 cm, untuk pengguna kursi roda;
material daun pintu tidak menggunakan kaca karena akan membahayakan bagi peserta didik disabilitas;
perabot tidak boleh diletakkan pada rlrang bebas di depan pintu ayun; 4l perletakan perabot harus diberi jarak paling sedikit 75 cm dari bukaan daun pintu;
pintu harus bebas dari segala macam hambatan yang menghalangi pintu untuk terbuka atau tertutup sepenuhnya di depan atau di belakang daun pintu;
jika terdapat pintu yang berdekatan atau berhadapan dengan tangga, maka antara ujung daun pintu dan anak tangga perlu diberi jarak paling sedikit 80 cm atau mengubah bukaan daun pintu tidak mengarah ke anak tangga; 7l kelengkapan pintu seperti pegangan pintu, kait, dan kunci pintu harus dapat dioperasikan dengan satu kepalan tangan tertutup, dipasang paling tinggi 110 cm dari permukaan lantai;
pegangan pintu harus tidak licin dan bukan berupa tuas putar;
pegangan pintu disarankan menggunakan tipe dorong/tarik atau tipe tuas dengan ujung yang melengkung ke arah dalam; dan f atate, 10) penutup lantai pada area di sekitar pintu harus menggunakan material dengan tekstur permukaan yang tidak licin.
Jendela Lebar bukaan jendela dan ventilasi udara mengikuti ketentuan standar intensitas pencahayaan untuk fungsi ruangan kelas (200 - ^300 ^lux). ^Sistem ^buka jendela ^tidak ^menggunakan sistem ^geser dan/atau jungkit bawah tetapi menggunakan sistem jungkit atas agar tidak mengganggu pergerakan PDPD dan penerapan aksesibilitas pada selasar bangunan. Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik sebagai sumber pencahayaan tambahan harus benar-benar memenuhi persyaratan teknis, dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama.
L.9,3. Sarana Sarana pada Ruang Pusat Sumber Pendidikan Insklusif berupa perabot (meubelair) pendukung fungsi dengan ukuran menyesuaikan kebutuhan ergonomis peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut: Gambar 3. Dimensi Ketinggian Perabot untuk Anak A. Dimensi Perabot Berdasarkan Jenjang Keterangan gambar: Berdasarkan ukuran dasar kebutuhan ruang gerak PDPD, dimensi Perabot untuk PDPD terdiri atas Perabot untuk ^jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Tujuan pengelompokan perabot untuk PDPD agar dapat beraktivitas secara mudah, aman, nyaman, dan mandiri. Persyaratan utama dalam hal pengadaan perabot sekolah harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
kualitas;
keamanan penggunaan untuk PDPD;
kenyamanan dalam penggunaan (ergonomis PDPD) terutama bagi peserta didik dengan alat bantu;
kemudahan dalam pemakaian (aksesibilitas bagi PDPD);
kemudahan dalam pemeliharaan; dan
kemudahan dalam perbaikan. Bahan 1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan perabot untuk Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi berupa bahan kayu, rotan, sfainless steel, aluminium, dan bahan lainnya yang memiliki yang dapat difungsikan sebagai perabot pada Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusi. 2. Jenis perabot dan rasio sesuai Tabel sebagai berikut: Tabel 3. Perabot B No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus I Kursi peserta didik 1 buah/ peserta didik SD Kel AS I- III 5 40-44 38-40 36-39 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran Sudut tidak lancip Kela IV- VI 40-43 S No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus membuat peserta didik nyaman belajar. SMP 8 45 40 45 SMA 8 45 40 45 *untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar bersih (bagian dalam) minimal adalah 90 cm 2 Meja peserta didik 1 buah/ peserta didik SD 5 60 55 65-7r Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentukan postur tubuh yang baik. Desain memungkinka n kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. Sudut tidak lancip SMP 8 75 60 71-74 SMA 8 75 60 71-74 ., Kursi gum 1 buah/gu ru sD/sMP/ SMA 1 45 40 45 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Sudut tidak lancip 4 Meja guru 1 buah/ guru sD/sMP/ SMA 1 75 60 7 t-74 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan Ukuran memadai untuk bekeria Sudut tidak lancip No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus dengan nyaman 5 Lemari 1 buah/ ruang sD/sMP/ SMA i 120 60 180 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perleng-kapan yang diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci. Sudut tidak lancip Tidak ada unsur kaca 6 Papan tulis 1 buah/ ruang sD/sMP/ SMA 1 200 5 t20 Kuat, stabil, dan aman. Sudut tidak lancip. Ditem- patkan pada posisi yang me- mungkin kan seluruh peserta didik melihat- nya dengan jelas. 7 Papan pajang I buah/ ruang sD/sMP/ SMA i r20 3 90 Kuat, stabil, dan aman. Ditem- patkan pada posisi yang mudah diraih peserta didik. Dapat berupa papan flanel.
1.9.4. Skema Contoh Gambar Bangunan, Penerapan Aksesibilitas, dan Perabot Sekolah A. Gambar Bangunan Gambar 4. Ilustrasi Denah Ruang Pusat Sumber Belajar Pendidikan Inklusi Keterangan:
skema gambar tidak berskala (NTS);
penyajian gambar oleh pelaksana pekerjaan mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
pelaksana pekerjaan dapat mengadopsi desain tersebut atau mengembangkan desain yang ada dengan syarat tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan Perabot yang telah ditetapkan. B. Penerapan Aksesibilitas 1. Jalur pemandu lguiding block dan warning blockl Gambar 5 Ilustrasi Interior Ruang Pusat Sumber Belajar Pendidikan Inklusi Gambar 7. Jalur Pemandu PRESItrEN REPUBUK INDONESIA -98- Gambar 8. Jalur Pemandu Gambar 9. Posisi Jalur Pemandu 2. Pegangan Rambat ( Handrail ) Gambar 10. Pegangan Rambat (handrail) 3. Tangga Landai ( ramp ) Gambar 11. Tangga Landai (ramp) __ __ __ __ Penampang pegangan rambat (handrail) 4. Tangga Gambar 12. Detail Tangga C. Rancangan Perabot Kursi Peserta Didik Meja Peserta Didik Meja Peserta Didik (kursi roda) Gambar 13. Contoh Perabot Gambar 14. Contoh Perabot Kursi Guru Meja Guru Papan Tulis Papan Pajang 2.t.LO Rincian Menu Kegiatan Revitalisasi Pada Subbidang Pendidikan Anak Usia Dini I. Prasarana A. Rehabilitasi Prasarana 1. Menu Rehabilitasi Prasarana a. Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet (; 'amban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya; dan
Rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. 2. StandarRehabilitasi a. Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya sebagai berikut:
Rehabilitasi mang kelas merupakan perbaikan untuk mengembalikan fungsi dan kualitas fisik bangunan kelas beserta perabotnya dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan anak dalam beraktivitas; 2l Rehabilitasi ruang kelas minimal dengan tingkat kerusakan sedang;
Rehabilitasi rusak sedang dilakukan terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai dengan 45oh;
Rehabilitasi rusak berat dilakukan terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 45%o sampai dengan 650/o;
Tata cara perhitungan tingkat kerusakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Jenis perabot disesuaikan dengan kebutuhan;
Jumlah meja dan kursi anak disesuaikan dengan jumlah Peserta Didik, maksimal 15 (lima belas) Peserta Didik per ruang;
Apabila perabot tidak bisa diperbaiki, maka diperkenankan untuk membeli perabot baru; dan
Biaya perbaikan danf atau pembelian perabot baru paling banyak loo/o (sepuluh persen) dari keseluruhan biaya rehabilitasi. b Rehabilitasi toilet flamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya sebagai berikut:
Rehabilitasi toilet fiamban) merupakan perbaikan untuk mengembalikan fungsi dan kualitas fisik toilet ffamban) dengan memperhatikan aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan;
Rehabilitasi toilet fiamban) minimal dengan tingkat kerusakan sedang;
Rehabilitasi rusak sedang adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai dengan 45%. 4) Rehabilitasi rusak berat adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 45o/o sampai dengan 65%o;
Rehabilitasi toilet fiamban) dapat berupa toilet famban) siswa dan/atau guru;
Apabila perabot/peralatan sanitasi tidak bisa diperbaiki, maka diperkenankan untuk membeli perabot/peralatan sanitasi baru; dan 7l Biaya perbaikan dan/atau pembelian perabot/peralatan sanitasi baru paling banyak 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan biaya rehabilitasi. Rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya sebagai berikut :
Rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah merupakan perbaikan untuk mengembalikan fungsi dan kualitas fisik ruang beserta perabotnya dengan memperhatikan unsur kesehatan, keamanan, dan kenyamanan dalam bekerja; 2l Rehabilitasi ruang guru dan kepala sekolah minimal dengan tingkat kerusakan sedang;
Rehabilitasi rusak sedang adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai dengan 45o/o; 4l Rehabilitasi rusak berat adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 45o/o sampai dengan 650/o;
Apabila perabot tidak bisa diperbaiki, maka diperkenankan untuk membeli perabot baru; dan c 6) Biaya perbaikan dan/atau pembelian perabot baru paling banyak LOyo (sepuluh persen) dari keseluruhan biaya rehabilitasi. B. Pembangunan Prasarana 1. Menu Pembangunan Prasarana a. Pembangunan toilet famban) beserta sanitasinya;
Pembangunan ruang guru dan kepala sekolah;
Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
Pembangunan ruang UKS; dan
Pembangunan area bermain beserta APE luar ruang. 2. Ketentuan Pembangunan Prasarana Dalam pembangunan prasarana harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
Bentuk ru.ang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan Iokal, dan/atau kebutuhan;
Penataan tata rLlang bangunan yang baik dengan memaksimalkan sistem pencahayaan dan sirkulasi udara;
Pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan, kesehatan, ramah anak, dan memiliki nilai edukasi; dan
Tersedia akses untuk yang berkebutuhan khusus. 3. Standar Pembangunan Prasarana a. Pembangunan Toilet famban) beserta Sanitasi 1) Pembangunan toilet (jamban) diperuntukkan bagi guru dan/atau peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut: a) tersedia tanah siap bangun minimal luas 72 m2; b) tersedia sumber air bersih yang memadai; c) lokasi jamban mudah diakses, dekat dengan ruang belajar, dan berada dalam jangkauan penglihatan guru; serta d) lingkup pembangunan toilet fiamban) meliputi:
pembangunan toilet (jamban) dan selasar, dengan perhitungan luasan minimal24 rn2; (21 apabila luas lahan tidak mencukupi untuk membangun toilet seluas minimal 24 m2, pembangunan dapat dilakukan dengan cara memisahkan toilet fiamban) laki-laki dan perempuan yang masing-masing luas minimal 12 rn2;
penyediaan air bersih dan pembuangan air kotor dengan memanfaatkan penggunaan sumber air dan prasarana yang sudah ada; dan (41 pengadaan peralatan dalam rangka pembangunan toilet famban), penyediaan air bersih, dan pembuangan air kotor, seperti: pompa, pipa saluran, tangki penyimpan air, septictank, daya listrik, air bersih dan/atau peralatan lainnya yang dibutuhkan. 2l Desain rLtang toilet flamban) terdiri dari: a) ruang closet terdiri dari empat unit/bilik, dengan ukuran setiap unit minimum 1 m x 1,2 m yang di dalamnya disediakan closet duduk dan/atau jongkok, jet washer dan/atau kran air, floor drain (drainase lantai), dan di samping kloset anak di pasang grab bar atau pegangan tangan, serta perlengkapan lainnya sesuai kebutuhan; b) rurang mandi dengan ukuran minimum 1 m x 1 m di dalamnya terdapat kran atau shower, floor drain (drainase lantai), grab bar/pegangan tangan, serta perlengkapan lainnya sesuai kebutuhan; c) ketebalan dinding bilik antar closet/kamar mandi disarankan tidak lebih dari 12 crn; d) septictank ditempatkan di sekitar bangunan toilet/jamban dan dijauhkan dari sumber air bersih dan tempat anak-anak bermain. Jarak septb tank dan sumur resapan ke sumber air (sumur) minimum 10 m; e) bak cuci tangan dilengkapi dengan tempat meletakkan sabun, tempat sampah, dan ketinggian bak cuci tangan untuk peserta didik ukuran t 50 - 60 cm; 0 daun pintu untuk closet memiliki bukaan ke arah luar; g) posisi pintu untuk peserta didik menggantung, jarak lantai dengan titik bawah pintu ^+30 cm, tinggi pintu maksimal 110 cm;
Contoh gambar toilet fiamban) guru dan/atau peserta didik (lihat Gambar 1) b. Pembangunan Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1) Pembangunan ruang guru dan kepala sekolah memiliki ketentuan sebagai berikut: a) tersedia tanah siap bangun minimal luas 60 m2; b) ukuran bangunan ruang minimal 24 rl: 2; c) ukuran lebar selasar atau teras minimal 2 m dengan luas minimal 8 m2; d) total luas ruang guru dan kepala sekolah minimal 32 m2; e) pintu dengan arah bukaan keluar; 2l Contoh gambar rLlang guru dan kepala sekolah (lihat Gambar 2). Gambar 1 Contoh Denah Toilet/Jamban Gambar 2. Contoh Beberapa Denah Ruang Guru dan Kepala Sekolah c. Pembangunan Ruang Kelas Baru beserta Perabotnya 1) Pembangunan ru.ang kelas baru memiliki ketentuan sebagai berikut: a) tersedia lahan siap bangun minimal luas 100 m2; b) luas rurang belajar minimal 48 m2; c) lebar selasar atau teras minimal 2 m dengan luas minimal 16 m2; d) total luas rulang kelas baru (ruang belajar dan teras) minimal 64 rlr2; e) pembangunan rLrang kelas baru hanya dilakukan satu lantai, tidak boleh dibangun bertingkat (vertikal); f) pintu dengan arah bukaan keluar. 2l Contoh beberapa denah gambar ruang kelas baru (lihat Gambar 3) Gambar 3. Contoh Beberapa Denah Gambar Ruang Kelas Baru d. Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) 1) Pembangunan ruang UKS meliputi ketentuan sebagai berikut: a) tersedia lahan siap bangun minimal luas 60 m2; b) ukuran bangunan ruang minimal 24 rl: 2; c) lebar selasar atau teras minimal 2 m dengan luas minimal 8 m2; d) total luas ruang UKS minimal 32 m2; e) pintu dengan arah bukaan keluar; 0 ^pembangunan ^ruang ^UKS ^hanya ^dilakukan satu ^lantai, tidak boleh dibangun bertingkat (vertikal).
Contoh gambar ruang UKS (lihat Gambar 4) Gambar 4. Contoh Beberapa Denah Ruang UKS e Pembangunan Area Bermain beserta APE Luar Ruang 1) Penyediaan area bermain adalah penataan kembali area bermain yang telah dimiliki dengan memanfaatkan semaksimal mungkin APE luar yang sudah ada. Penambahan APE luar dimungkinkan bilamana APE tersebut benar-benar diperlukan. 2) Persyaratan teknis area bermain sebagai berikut. a) luas lahan untuk area bermain di luar ruang minimal adalah 150 m2; b) lokasi area bermain masih terjangkau dari pengamatan pendidik/masih terlihat dari ruang kelas/ruang guru; c) lokasi area bermain aman, jauh dari: (i) area pembuangan sampah; (iil Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET); dan d) lahan bermain relatif datar, permukaan yang aman.
Penataan Area bermain dan APE Luar Ruang Penataan area bermain sebaiknya dapat mencakup beberapa area antara lain sebagai berikut: a) area peletakan alat bermain luar rutang untuk meletakkan alat bermain permanen maupun alat bermain yang dapat dipindah; b) area bermain bebas, berupa area anak berlari maupun berinteraksi/bermain dengan alam; c) area duduk/istirahat, berupa area terbuka maupun semi terbuka yang dilengkapi dengan tempat duduk/istirahat khususnya untuk anak-anak; d) area jalan/sirkulasi, berupa akses/jalur pergerakan antar area, termasukakses untuk anak penyandang disabilitas; dan e) area berkebun digunakan untuk kegiatan bercocok tanar: rf mengenal tanaman. 4) APE Luar Ruang a) kriteria alat bermain APE luar harus aman, kuat, dan memberi stimulasi pada aspek perkembangan anak; b) deskripsi APE luar yang dapat digunakan sebagai berikut (lihat Tabel 1) Tabel 1. Deskripsi Jenis APE Luar No Jenis Deskripsi 1 Ayunan (4-6 tahun) Jarak tiang ke tali dudukan t75cm Jarak antar tempat dudukan t60cm Lebar tempat duduk yang dibolehkan t30cm Jarak lebar antar gantungan t5Ocm Tinggi/panjang tali t 180 cm Jarak aman ke kanan dan kiri t 180 cm 2 Seluncuran/ Perosotan (4-6 Tinggi tiang vertikal l2O - 150 cm Diameter dasar puakan t58cm No Jenis Deskripsi tahun) Kemiringan tangga + 600 Pijakan anak untuk duduk t5Ocm Lebar seluncuran + 47.5 cm Kemiringan seluncuran + 300 Tinggr pinggir seluncuran tlOcm Panjang area berhenti + 17.5 cm Tinggi area berhenti t16cm Anak tangga dan pegangan kuat dan kokoh 3 Terowongan o Terbuat dari bahan plastik/ban mobil lplat logam;
Ukuran: diameter minimal 40 cm, panjang minimal 140 cm;
Panjang terowongan maksimaJ' 4 m; o Kuat, stabil, dan aman untuk digunakan; o Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing yang membahayakan anak. 4 Jungkat jungkit . Bahan logam/plastik/ kayu;
Ukuran: panjang minimal 200 cm;
Tinggi papan jungkitan maksimal 5O cm dari permukaan lantai;
Di bagian tempat duduk terdapat pegangan;
Kuat, stabil, dan aman untuk digunakan;
Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing yang membahayakan anak;
Diberi sandaran dan per bawah di kedua ujung papan;
Kemiringan jungkat jungkit maksimal 25 derajat. 5 Tangga majemuk a Ketinggian alat setinggi 7O cm; No Jenis Deskripsi . Anak tangga umumnya berbentuk bulat dengan diameter 2.4 cm - 4 cm: - . Semua anak tangga harus kokoh, tidak berputar, tidak licin, tidak goyah;
Jarak antar anak tangga untuk anak usia 4-6 tahun ^+ 30 cm;
Kaki panjatan ditanam dengan cor beton yang rata (tidak menonjol) dengan permukaan tanah;
Permukaan tanah di bawah panjatan dilapisi pasir lembut atau rumput lembut dengan ketebalan minimal 2 cm;
Kemiringan lereng (slopel + 500;
Area aman/bebas dari sebelum dan sesudah tiang panjatan serta kanan-kiri tiang panjatan sejauh t 1.8 m. 6 Alat Gelantungan (Monkeg Bar) Bahan terbuat dari logam atau besi Tinggr pUakan +45cm Tinggi panjatan + 120 cm Panjang panjatan t 150 cm Lebar panjatan +6Ocm Jarak pegangan pertama dan akhir +25cm jarak antar pegangan +25cm diameter pegangan + 3,12 cm 7 Jaring Laba- Laba . Bahan kombinasi logam/plastik dan tali;
Ukuran: tinggi 150-2OO cm, lebar minimal sama dengan tinggi;
Ukuran: lebar anak tangga +2O cr: "r, jarak tinggi antar anak tangga t 15 cm;
Diameter tali + 1 cm, bahan tali kuat dan aman, tali diikat dengan simpul yang kuat;
Kuat, stabil, dan aman untuk digunakan;
Tidak terdapat tepi taiam, sudut runcing, No Jenis Deskripsi atau bagian-bagian membahayakan anak. retak yang 8 Alat bermain Lompat Tali . Bahan plastik, tali;
Panjang tali 150 cm -180 cm;
Terdapat pegangan pada kedua ujung tali;
Lulus uji SNI 8124:
9 Sepeda Anak . Bahan plastik dan logam;
Roda belakang dilengkapi dengan dua roda pembantu; o Ukuran: diameter roda 12" - 16";
Semua bagian sepeda berfungsi dengan baik seperti: rem, sadel, sandaran sepeda;
Tempat duduk yang empuk dan nyaman untuk anak;
Berfungsi baik semua bagian sepeda;
Lolos uji SNI : 8L24: 2010 10. Trampolin . Bahan plastik;
Diameter alas minimal 100 cm;
Tinggi dari permukaan tanah minimal 30 cm; o Terdapat jaring pelindung di sekeliling trampolin. 11 Tiang dan Ring Basket . Bahan plastik/logam dan tali; r Ukuran: diameter ring minimal 17 cm maksimal 25 cm; ' ^Tinggr ^tiang ^maksimal ^150 cm;
Tali diikat dengan simpul yang kuat;
Bahan tali kuat dan aman;
Aman digunakan untuk anak. No Jenis Deskripsi L2. Playground . bahan plastik/lo gam / fiber;
ukuran minimal25O cm x 8O cm x 100 cm, maksimal 350 cm x 190 cm x 175 cm;
terdapat tangga, titian, terowongan, dan seluncuran;
kuat, stabil, dan aman untuk digunakan;
tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing, atau bagian-bagian retak yang membahayakan anak.
Gawang Mini Plastik . bahan terbuat dari bahan utama plastik dan tali;
ukuran: minimal p 80 cm x t 5O cm dengan jarak ke dalam minimal 4O cm;
gawang diberi rajutan tali di sisi kanan, sisi kiri, dan belakang;
pipa gawang yang terbuat dari logam dibungkus busa.
Gawang Mini Besi . bahan terbuat dari bahan utama besi dan tali;
ukuran: minimal p 80 cm x t 5O cm dengan jarak ke dalam minimal 40 cm;
gawang diberi rajutan tali di sisi kanan, sisi kiri, dan belakang;
pipa gawErng yang terbuat dari logam dibungkus busa.
Papan Titian . bahan kayu atau plastik;
ukuram papan: minimal p: 100 cm x I 15 cmxt2,5cm;
permukaan papan datar;
tinggi permukaan papan dari lantai maksimal 25 cm;
papzrn-papan titian dapat dirangkai;
papan stabil dan dapat terdapat bingkai di bagian yang berkaki. . tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing yang membahayakan anak.
Contoh Gambar Desain Area Bermain beserta APE Luar Ruang (lihat gambar 5). Gambar 5 Contoh Gambar Desain Area Bermain il. Sarana A. Pengadaan Sarana 1. Menu Sarana Pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD. 2. Spesifikasi Sarana a. Deskripsi produk APE, harus lolos uji SNI: 8124(1,2,3): 2010 dan dilengkapi dengan petunjuk penggunaan produk (lihat Tabel 2);
Jenis produk APE seperti pada Tabel 2, dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dengan memaksimalkan jumlah dana yang dimiliki. 3. Pelaksanaan Pengadaan Sarana No Jenis Deskripsi 16. Set Mainan Air (bak air, mainan air, ember, gayung) . bahan bak: plastik;
ukuran bak: minimal p: 110 cm x 1: 85 cm x t: 30 cm; dilengkapi dengan ember, gaJrung, dan mainan air;
mainan air memiliki bentuk variatif dan menarik, minimal 5 karakter per set;
lolos uji SNI 8124: 2OlO.
Pengadaan dilakukan dengan menggunakan mekanisme e- purclwsing melalui katalog elektonik (e-catalogue) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Dalam hal pelaksanaan mekanisme e-purchasirtg tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan dengan mekanisme lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tabel2. Deskripsi Produk APE PAUD No Produk Deskripsi Produk 1 Meja Pasir PAUD . bahan k^y: u/ plastik;
kokoh, stabil, dan aman digunakan;
Untuk bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam, dan tidak bermata;
Ukuran bak + panjang 11O cm x lebar 85 cm x tinggi 30 cm (sudah termasuk kaki), tinggi bak bagian dalam t 20 cm. Tebal alas dan tebal dinding x 2 crn:
. Finishinghalus. 2 Balok Susun PAUD . bahan plastik/kayu;
Untuk balok berwarna menggunakan cat non- toxb;
Ukuran salah satu sisi unit terkecil minimal4 cm;
Seri 60-89: per set terdiri dari 60-89 balok, jumlah balok per set minimal berisi 10 bentuk;
Seri 90-110: per set terdiri dari 90-110 balok, jumlah balok per set minimal berisi 15 bentuk;
Seri 72O-L4O: per set terdiri dari l2O-14O balok, jumlah balok per set minimal berisi 20 bentuk. 3 Balok Unit PAUD . bahan kayu solid: mahoni, pinus, karet, jati belanda/sungka, mapel;
Bahan kayu keras, tidak mudah bedamur, tidak berlubang jarum atau ada titik titik hitam, tidak bermata, tidak pelos;
Warna balok natural; No Produk Deskripsi Produk . Ukuran balok unit t panjang 3 cm x lebar 6 cm x tinggi 12 cm atau kelipatan;
Permukaan balok halus, fini.shing halus dan menunjukkan presisi yg baik;
Kekeringan ka5ru solid (kadar air): MC 0,6- 1,00;
Terdiri dari berbagai bentuk geometri, dengan ukuran salah satu sisi unit terkecil minimal 3 cm;
Kemasan: kotak kayu/kotak plastik;
Seri 5OO: berisi 5OO balok;
Seri 300: berisi 300 balok;
Seri 100: berisi 100 balok. 4 Balok Rongga PAUD ka5ru seri 90-1 10 . bahan kayu solid: mahoni, pinus, karet, jati belanda/ sungkai, mapel;
Bahan kayu keras, tidak mudah berjamur, tidak berlubang jarum atau ada titik titik hitam, tidak bermata, tidak pelos;
Warna balok natural;
Ukuran balok unit berongga + panjang 6 cm x lebar L2 cm x tinggi 24 cm atau kelipatan;
Permukaan balok halus, finishing halus dan menunjukkan presisi yg baik;
Kekeringan kayu solid (kadar air): MC 0,6- 1,00;
Terdiri dari berbagai bentuk geometri dengan tebal kayu minimal 1 cm. 5 Puzzle PAUD . bahan kayu/plastik;
Ukuran minimal kepingan t panjang 5 cm x lebar 5 cm, tebal minimal 0.5 cm;
Ukuran bingkai puzzle + panjang 25cm x lebar 20crn;
Gambar puzzle sesuai dengan salah satu tema pada pembelajaranf agama/ budi pekerti;
Warna menyesuaikan gambar/ sesuai konteks dengan bentuk dan ukuran gambar proporsional sesuai dengan kehidupan nyata; No Produk Deskripsi Produk . Dicetak mendekati gambar asli (digital printing/sablon);
Puzzle terdiri dari: 6 keping, 9 keping, dan 12 keping. 6 Set Alat Musik PAUD . bahan plastik/ kayu/ logam;
Jumlah 1 set memuat 4 buah;
Memiliki warna yang menarik perhatian anak;
jenis alat musik misalkan: xybphone, kolintang, rebana, gendang, marakas, kencreng, gitar, ukulele;
Jika bahan kayu maka kayu tidak berjamur, tidak berlubang atau titik-titik hitam, tidak bermata. 7 Bola PAUD Berbagai Ukuran . bahan plastik/ karet;
Bola dilengkapi lubang pentil;
Minimal memuat salah satu warna primer, polos, dan bola dapat memantul;
Jumlah L set memuat bola kecil (d = 8-11 cm), bola sedang (d = 15-18 cm), dan bola besar (d = 20-23 cml. 8 Kartu Huruf & Angka PAUD . Bahan kay: /plastik;
KaJru tidak berjamur, tidak berlubang atau titik-titik hitam, tidak bermata;
Ukuran minimal 8 cm x 8 cm, tebal mdf minimal 2 mm;
1 set memuat huruf kecll a-z dan angka O-9;
Komposisi warna menarik narnun tidak membuat mata sakit, mudah dibaca;
Pada kartu angka komposisi gambar meliputi simbol angka dan ^jumlah gambar benda yang merepresentasikan angka;
Pada kartu huruf komposisi gambar meliputi simbol huruf, gambar representatif simbol huruf, dan awal kata representatif dari simbol huruf. No Produk Deskripsi Produk 9 Replika Huruf dan Angka PAUD . Bahan kayu/plastik;
Dimensi rerata t 3cm - Scm;
Minimal memuat huruf kecil a-z dan angka O- 9;
Berwarna dan menarik perhatian anak.
Kostum Profesi PAUD . Bahan terbuat dari kain katun dengan permukaan halus;
Ukuran: lebar baju t 35 cm, panjang baju t 50 cm, lingkar celana t 5O cm, panjang celana t 60 cm;
1 set memuat 10 buah kostum yang berbeda, contoh 1 set kostum profesi terdiri dari: pertukangan/perbengkelan, dokter/perawat, pemadam kebakaran, polisi, hakim, astronot, tentara, pilot, pelaut, dan/atau koki;
Warna disesuaikan konteks kostum.
Alat Mainan Memasak PAUD . Bahan plastik, warna-warni, dan menarik perhatian anak;
1 set minimal memuat 2O main alat main;
Proporsi ukuran replika mengacu ukuran benda asli (sesuai konteks) seperti panjang7- 20 cm,lebar 3- 20 cm;
Alat memasak misalkan: kompor, panci, penggorengan, sendok, piring, garpu, pisau, gelas, sutil, dsb.
Alat Mainan Pertukangan PAUD . Bahan kayu/plastik atau kombinasi bahan kayu dan plastik, berwarna-warni, dan menarik perhatian anak;
1 set minimal memuat 15 jenis replika alat main, dengan proporsi mengacu ukuran benda asli (sesuai konteksnya), panjangT-2O cm, lebar 3-20 cm;
Alat pertukangan misalkan: serut, penggaris, siku, palu, paku, kunci pas, kunci ring, obeng +, obeng -, tang, gergaji, cetok, kunci inggris, tatah dan buah mur baut;
Jika berbahan kayu maka disyaratkan kayu tidak beriamur, tidak berlubang iarum atau No Produk Deskripsi Produk titik-titik hitam, tidak bermata.
Alat Mainan Kedokteran PAUD . Bahan terbuat dari plastik, berwarna-warni, tidak harus sesuai warna asli agar menarik perhatian anak (bersifat fleksibel);
1 set minimal memuat 1O jenis replika alat main, dengan proporsi mengacu ukuran benda asli (sesuai konteksnya). Panjang alat main 7-2O cm (kecuali stetoskop), Lebar alat main 3-20 cm;
Alat Mainan Kedokteran misalkan: stetoskop, gunting, pisau bedah, kaca mata, botol, senter, alat suntik, dan sejenisnya.
t4. Alat Mainan Rumah Tangga PAUD . Bahan kayu/plastik, berwarna-warni, tidak harus sesuai warna asli agar menarik perhatian anak (bersifat fleksibel);
1 set minimal memuat 1O jenis replika alat main, dengan proporsi mengacu ukuran benda asli (sesuai konteksnya);
Panjang alat main 5-25 cm, Lebar alat main 5- 25 cm;
Alat Mainan Rumah Tangga misalkan: seperti tv, almari, bufet, kursi tamu panjang, kursi tamu pendek, meja tamu, tempat tidur, meja rias;
Jika alat berbahan kayu maka disyaratkan kayu tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam, dan tidak bermata. 15 APE Keagamaan PAUD o I set minimal memuat: balok keagamaan, poster akhlak mulia dan keagamaan, kartu keagamaan, papan pembelajaran, buku bacaan keagamaan, dan tiruan simbol berciri keagamaan;
Balok keagamaan: panjang min 4 cm,jumlah minimal 30 buah. Pilihan bahan: kayu atau plastik. Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan kayu tidak bermata;
Poster keagamaan: ukuran minimal 29 cm x 42 cm minimal 15 buah, printing warna full colour menyesuaikan gambar (sesuai konteks), No Produk Deskripsi Produk berbahan kertas luory 350 gram, laminasi;
Kartu keagamaan: ukuran minimal 10 cm x 14 cm, printing warna full colour menyesuaikan gambar (sesuai konteks) ;
Papan pembelajaran : ukuran minimal 80 cm x 55 cm, dilengkapi dengan penyangga dan magnet (minimal 10 buah). Papan dapat ditempel magnet;
Buku bacaan keagamaan: ukuran minimal 21 cm x 29 cm, (buku cerita keagamaan/ akhlak mulia);
. Tiruan simbol berciri khas keagamaan (misalnya replika hijaiah bermagnet), ukuran dan jumlah proporsional. Pilihan bahan: kayu atau plastik. L6. Set Mainan Menjahit . Papan jahit berbahan kayu atau plastik tebal +5mm;
Syarat bahan kaJru: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan kayu tidak bermata;
1 set terdiri dari 5 objek jahit yang berbeda dan benar bisa dijahit (misalkan: sepatu, baju, kaos kaki, tas, celana, sapu tangan, syal) dengan ukuran minimal 10 cm x 10 cffi, maksimal25 cm x 25 cm. dan diameter lubang 0,75 cm - 0,8 cm;
Tali minimal berukuran panjang 22 cm dengan ujung lancip namun tidak berbahaya (seperti tali sepatu).
t7. Set Bermain Peranf Panggung Boneka PAUD . Panggung boneka bahan kayu atau plastik, ukuran minimal tinggi 40 cm, panjang 50 cm, lebar 1O cm, menggunakan cat non toxic;
Boneka tangan isi minimal 5 pcs, bahan kain dan dacron, ukuran panjang ^+ 20 crn,lebar t 1O cm, bertema seri keluarga. Warna sesuai konteks;
Boneka jari isi minimal 5 pcs, bahan kain, ukuran panjang t 6 cm, lebar ^+ 5 cm, bertema seri hewan/profesi. Warna sesuai konteks. No Produk Deskripsi Produk 18 Mainan Pukul Palu PAUD . Bahan kayu solid;
Ukuran minimal panjang 20 cm,lebar 15 cm, tinggi 10 cm;
Warna papan natural, pasak warna warni;
Terdiri dari minimal 5 pasak dengan empat warna berbeda dan satu palu. Lubang pasak tidak longgar dan tidak sempit. Ukuran pasak disesuaikan dengan ukuran papan secara proporsional;
KaJru tidak berjamur, tidak berlubang jarum/ titik-titik hitam, tidak bermata. t9 Alat Main Meronce PAUD . Bahan kayu/plastik;
Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan Kayu tidak bermata;
Terdiri dari 5 bentuk manik geometri (setiap bentuk 10 buah), diameter manik-manik 1,5- 3 cm, diameter lubang 0,75-0,8 cm;
Minimal terdiri dari 3 warna primer;
Dikemas dalam boks bertutup (antar bentuk tidak bercampur dan sesuai dengan isi);
Dilengkapi dengan 5 buah tali warna warni, ukuran t panjang 4O cm, t diameter 0,3 cm. Ujung tali diberi penguat agar tidak terurai.
Replika Rambu Lalu Lintas PAUD . Bahan kayu/plastik;
Memuat minimal 5 rambu lalu lintas yang berbeda Warna natural/ berwarna (warna menyesuaikan konteks) ;
Ukuran minimal tinggi 20 cm x lebar 10 cm;
Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan kayu tidak bermata.
2t. APE Bermuatan Pendidikan Karakter/ Budi Pekerti . Satu set terdiri dari: DVD video bermuatan pendidikan karakter/budi pekerti, papan dudukan, poster cerita, kartu permainan peristiwa, kartu permainan mencocokkan, stik dan manik; No Produk Deskripsi Produk . DVD video bermuatan pendidikan karakter/budi pekerti. Memuat minimal 15 video animasi bermuatan nilai karakter/budi pekerti;
Kartu permainan mencocokkan: Ukuran minimal 4l x 6,5 cm. Warna menyesuaikan gambar (sesuai konteks). Terdiri dari l5 kartu, memuat bentuk, warna, atau objek- objek tertentu yang terdapat dalam poster, diberi penanda berupa simbol tertentu yang berpasangan dengan poster. Pilihan bahan: ply wood / plastik/ kertas ;
Stik dan manik: terdiri dari7 buah stik dan 70 buah manik. Pilihan bahan: kayu/plastik;
Syarat bahan kayu/plgwood: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan tidak bermata, tebal 1 mm terlaminasi. Syarat bahan kertas: Iuory 350 gram, Iaminasi. 22 Wire Game PAUD I a a a a Bahan kayu dan kawat; Ukuran papan minimal P: 20 cm x L: 25 cm x T: 30 cm; Terdapat minimal tiga alur kawat beda warna; Warna papan natural, buah warna warni; Untuk kayu menggunakan cat nontnxic. 23 Sorting Box PAUD . Bahan kayu/plastik;
Ukuran box minimal 5 cm x 25 cm x 15 cm, Ukuran unit terkecil minimal sisi 3 cm;
Terdapat lubang dengan bentuk geometri pada sisi atas permukaan;
Setiap set minimal memuat 5 macam bentuk geometri @ a buah.
Timbangan PAUD . Bahan k"yo;
Dimensi umum timbangan ukuran minimal p x lxt = 23 cmx 1,1 cmx 15 cm;
Masing-masing anak timbangan berisi beban berbentuk geometri;
Beban dan ukuran pada setiap sisi No Produk Deskripsi Produk menunjukkan presisi keseimbangan. 25 APE Berbasis Tema PAUD . 1 set terdiri dari: CD lagu anak, bidak huruf, bidak angka geometri, kartu bermain tematik, papan bermain, kartu potongan puzzle tematik, kartu konsep dan urutan tematik, kartu huruf dan kartu geometri, replika gigi, papan menjahit tematik, dan DVD video pembelajaran tematik;
CD lagu anak, memuat minimal 11 lagu anak;
Bidak huruf: ukuran sisi minimal 1,5 cm. Memuat huruf kapital dan huruf kecil pada kedua sisinya minimal 52 buah (masing- masing huruf bedumlah 2 buah). Pilihan bahan: kayu/plastik;
Bidak angka geometri: pada salah satu sisinya tercetak angka 1-10 (minimal terdiri dari 40 buah). Pilihan bahan: kayu/plastik;
Kartu bermain tematik: ukuran + 12 cm x 4 cm. Memuat gambar dari berbagai tema pembelajaran, terdiri dari minimal 100 buah kartu, tercetak full color. Pilihan bahan: ply wood / plastik/ kertas ;
Papan bermain: ukuran minimal 69 cm x 39 cm. Terdiri dari dua sisi yang masing- masing memiliki fungsi berbeda (alur untuk bermain bidak dsan banjar kolom untuk bermain kartu). Pilihan bahan: kayu/plastik;
Kartu potongan puz.zle tematik: ukuran minimal 5 cm x 5 cm. Terdiri dari 38 potong Qtuzzle ^4 ^potongan ^sebanyak ^2 ^set, ^pu--le ^6 potongan sebanyak 2 set, puzzle 9 potongan sebanyak 2 set). Pilihan bahan: plywood/plastik;
Kartu konsep dan urutan tematik: ukuran minimal 8 cm x 8 cm. Terdiri atas 110 buah kartu, memuat konsep angka, konsep bilangan, konsep urutan (memuat konsep urutan besar- kecil, panjang-pendek, dan tinggi-rendah). Pilihan bahan: plgutood/plastik;
Kartu huruf dan kartu geometri: ukuran minimal 4 cm x 4 cm. Terdiri dari 52 buah No Produk Deskripsi Produk kartu huruf dan 16 kartu geometri. Pilihan bahan: plyutood/ plastik;
Replika gigi, dilengkapi dengan sikat gigi;
Papan menjahit tematik: terdiri dari 6 objek benda dari berbagai tema pembelajaran yang terdapat lobang-lobang jelujur pada tepiannya, dan dilengkapi dengan tali warna- warni + 1OO cm. Pilihan bahan: kayu/plastik kuat dan tebal j5 mm, terlaminasi;
DVD video pembelajaran tematik minimal 5 keping memuat 5 tema pembelajaran, dilengkapi buku panduan penggunaan dan video tutorial;
Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum, atau titik-titik hitam, tidak bermata dan mudah dipegang. Syarat bahan plgwood: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan tidak bermata, kuat dan tebal 1 mm terlaminasi. Syarat bahan kertas: Iuory 350 gram, laminasi. 26 Boneka Gender PAUD . Bahan plastik/ kain;
Setiap 1 set memuat 1 boneka laki-laki dan 1 perempuan, lengkap dengan pakaian gender masing-masing;
Ukuran minimal 30 cm x 15 cm;
Warna tropis/ warna kulit orang Indonesia. 27 Maze PAUD . Bahan kayu/plastik;
Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan tidak bermata;
Ukuran minimal P: 30 cm x L: 25 cm x T: 5 cm;
Papan beralur, dilengkapi pin sesuai tema/warna. Warna papan natural;
Tema gambar dalam mctze dapat disesuaikan dengan tema/bentuk geometri.
Papan Geometri . Bahan kayu/plastik;
Minimal terdiri dari 5 bentuk geometri; No Produk Deskripsi Produk . Berwarna-warni (minimal 4 warnal: - . Ukuran: lingkaran diameter 5 cffi, persegi empat sisi 5 cm, segi lima panjang sisi 3,5 cm, persegi panjang 3,5 cm x 5 cm, segitiga panjang sisi 5 cm, lingkaran diameter 5 cm;
Tebal bentuk geometri 10,5 cm;
AIas papan memiliki ukuran minimal Panjang 40 cm, lebar 7 cml;
Lubang dan pasak mudah dibongkar pasang dengan tinggi pasak t5 cm, diameter lobang +0,8 cm, diameter pasak +0.5 cm;
Syarat bahan ka5ru: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan tidak bermata, kuat dan tebal 5 mm. 29 Kaca Pembesar ^. Bahan plastik;
Ukuran diameter bagian kaca + 10 cm, ukuran pegangan (handlel proporsional ;
Jumlah 4 buah dengan warna menarik. 30 Miniatur Binatang . Bahan plastik/karet;
Dimensi ukuran minimal Panjang 7 cm - 20 cm, lebar 3 cm - 20 cm;
replika mengacu ukuran (karakteristik) benda asli dengan bentuk dan ukuran proporsional;
Satu set terdiri dari karakter binatang yang mengacu pada tema binatang (jenis binatang peliharaan, jenis binatang di ajr, jenis binatang di darat, jenis binatang di udara, jensi binatang di tanah, jenis binatang buas, jenis jenis binatang melata), termasuk wadah penyimpanan.
Papan Lukis . Bahan kayu/kombinasi kayu dan plastik;
Syarat bahan kayu: tidak berjamur, tidak berlubang jarum atau titik-titik hitam dan tidak bermata;
Terdiri dari alas lukis menggunakan papan whiteboard, kertas lukis, penjepit kertas, dan box penyimpanan media lukis. No Produk Deskripsi Produk 32. Ay-rnan . Terbuat dari bahan plastik;
Kokoh, stabil, dan aman digunakan;
Jarak tiang ke tali dudukan + 75 cm;
Jarak antar tempat dudukan + 60 cm;
Lebar tempat duduk yang dibolehkan t 30 cm;
Jarak lebar antar gantungan + 50 cm;
Tingg/panjang tali t 180 cm;
Jarak aman ke kanan dan kiri t 180 cm.
Seluncuran/ Perosotan Terbuat dari bahan plastik; Kokoh, stabil, dan aman digunakan; Tinggi tiang vertikal 720 - 150 cm; Diameter dasar pijakan t 58 cm; Kemiringan tangga ^+ 6O0; Pijakan anak untuk duduk t 50 cm; Lebar seluncuran t 47,5 cm; Kemiringan seluncuran ^+ 300; Tinggi pinggir seluncuran t 1O cm; Panjang area berhenti ^+ 17,5 cm; Tingg area berhenti t 16 cm. a a a a a 34. Terowongan . Terbuat dari bahan plastik. . Kokoh, stabil, dan aman digunakan;
Ukuran: diameter minimal 40 cm, Panjang minimal 140 cm;
Panjang terowongan maksimal 4 m;
Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing yang membahayakan anak. 35 Jungkat Jungkit . Bahan plastik;
Kokoh, stabil, dan aman digunakan;
Ukuran panjang minimal 200 cm;
Tinggr papan jungkitan maksimal 50 cm dari permukaan lantai; No Produk Deskripsi Produk . Di bagian tempat duduk terdapat pegangan;
Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing yang membahayakan anak;
Kemiringan jungkat jungkit maskimal 25 derajat. 36 Jaring Laba- Laba . Bahan kombinasi plastik dan tali;
Kokoh, stabil, dan aman digunakan;
Ukuran: tinggi 150-200 cm, lebar minimal sama dengan tinggi;
Ukuran: lebar anak tangga t2O cm, jarak tinggi antar anak tangga t 15 cm;
Diameter tali t 1 cm, bahan tali kuat dan Eunan, tali diikat dengan simpul yang kuat;
Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing, atau bagian-bagian retak yang membahayakan anak. 37 Sepeda Anak . Bahan plastik dan logam;
Roda belakang dilengkapi dengan dua roda pembantu;
Ukuran: diameter roda 12" - 16";
Semua bagian sepeda berfungsi dengan baik seperti: rem, sadel, sandaran sepeda;
Tempat duduk yang empuk dan nyaman untuk anak;
Berfungsi baik semua bagian sepeda. 38 Tiang dan Ring Basket . Bahan plastik dan tali;
Ukuran: diameter ring minimal 17 cm maksimal 25 cm;
Tinggr tiang maksimal 150 cm;
Tali diikat dengan simpul yang kuat;
Bahan tali kuat dan aman;
Aman digunakan untuk anak. 39 Gawang Mini . bahan terbuat dari bahan utama plastik dan tali;
ukuran: minimal p 8O cm x t 50 cm denqan No Produk Deskripsi Produk jarak ke dalam minimal 4O cm;
gawang diberi rajutan tali di sisi kanan, sisi kiri, dan belakang;
pipa gawang yang terbuat dari logam dibungkus busa. 40 Set Mainan Air . bahan bak: plastik;
ukuran bak: minimal p: 110 cm x l: 85 cm x t: 30 cm; dilengkapi dengan ember, gayung, dan mainan air;
mainan air memiliki bentuk variatif dan menarik, minimal 5 karakter per set 4L. Playground . bahan plastik/fiber;
Kokoh, stabil, dan aman digunakan;
ukuran minimal 250 cm x 80 cm x 1OO cm, maksimal 350 cm x 190 cm x 175 cm;
terdapat tangga, titian, terowongan, dan seluncuran;
Tidak terdapat tepi tajam, sudut runcing, atau bagian-bagian retak yang membahayakan anak.
L.LL Rincian Menu Kegiatan Revitalisasi Subbidang Sekolah Dasar I. Menu Kegiatan dan Standar Prasarana A. Menu Kegiatan Prasarana Sekolah Dasar Menu kegiatan peningkatan prasarana pendidikan terdiri dari:
rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
rehabilitasi ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang laboratorium komputer dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi rumah dinas guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) beserta perabotnya;
pembangunan toilet fiamban) siswa/guru beserta sanitasinya;
pembangunan ruang UKS beserta perabotnya;
pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
pembangunan ruang guru beserta perabotnya;
pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya;
pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya; dan/atau L7. pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya. B. Standar Rehabilitasi dan Pembangunan Rehabilitasi prasarana dan pembangunan prasarana belajar atau prasarana lain penunjang pembelajaran, harus dapat diakses oleh penyandang disabilitas sesuai dengan peraturan perundang- undangan. 1. Rehabilitasi dengan ketentuan minimal tingkat kerusakan sedang (tingkat kerusakan lebih besar dari 30%). 2. Pembangunan RKB dengan ketentuan sebagai berikut:
luas bangunan ruang kelas baru berikut selasar = 64 m2, lebar minimum ruang kelas adalah 5 m;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
bukaan daun jendela memperhitungkan aksesibilitas bangunan;
lahan siap bangun minimal luas 72 m2 dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 m);
apabila lahan terbatas, maka pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai 2 (dua) atau lebih pada rLrang yang tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya;
apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar dapat menumpu bangunan di atasnya, maka dapat diperhitungkan dalam rencana pembangunan ruang;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan; dan
ukuran perabot sebagai berikut: Tabel 1. Keterangan: *) Seluruh perlengkapan perabot ruang kelas harus kuat, stabil, dan arnan, No Jenis Perabot Jumlah (buah) P (cm) L (cm) T (cm) Ket.") 1 Lernari/rak buku 1 t20 60 180 Lemari tertutup dan dapat dikunci 2 Meja siswa tunggal 28 60 55 65-7r Sudut tidak lancip 3 Meja siswa ganda t4 t20 55 65-7t Sudut tidak lancip 4 Meja guru 1 75 60 7r-74 Sudut tidak lancip 5 Kursi siswa 28 40-44 38-40 36-39 40-43 Kelas I - III Kelas IV - VI 6 Kursi guru 1 45 40 45 7 Papan tulis 1 240 t20 8 Rak hasil karya Peserta Didik 1 L20 60 180 Dapat berupa rak terbuka atau lemari 9 Papan pajang 1 t20 0,3- 0,9 60 i. contoh gambar ukuran ruang kelas sebagai berikut: Gambar 1. Gambar 2.
Pembangunan Toilet (Jamban) Toilet fiamban) diperuntukan bagi semua warga sekolah baik guru maupun siswa dengan ketentuan sebagai berikut:
tersedia sumber air bersih;
lahan siap bangun minimal luas 28 m2 dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 m);
luas bangunan toilet fiamban) minimal 28 m2 (untuk 1 ruang jamban) dan memperhitungkan lokasi sanitasi berupa saluran air bersih, air kotor/air limbah dan kotoran, septic tank (septic tank bisa pembuatan baru atau menggunakan yang sudah ada dengan menyesuaikan ukuran standar sesuai kebutuhan) serta sumur resapan;
dalam hal luas lahan tidak mencukupi untuk membangun toilet seluas 28 m2, pembangunan dapat dilakukan dengan cara memisahkan toilet fiamban) pria dan wanita yang masing-masing luas sebesar 14 mz;
tersedia kelengkapan toilet ffamban) dengan ketentuan sebagai berikut:
1 (satu) unit/bilik untuk pria dan 1 (satu) unit/bilik untuk wanita dimana setiap bilik terdapat tempat penampungan air (minimum 200 liter berisi air bersih), kloset duduk/jongkok, gaJrung, kran, gantungan pakaian dan tempat sampah pada setiap biliknya;
1 (satu) unit/bilik untuk pria dan 1 (satu) unit/bilik untuk wanita dimana setiap bilik terdapat kloset duduk, gaJrung, kran, gantungan pakaian dan tempat sampah pada setiap biliknya, dan dapat digunakan untuk penyandang disabilitas ;
2 (dua) unit urinal untuk pria, kecuali bagi daerah yang mempunyai kearifan lokal dapat menggunakan bentuk lainnya;
2 (dua) unit tempat cuci tangan beserta cermin untuk pria;
3 (tiga) unit tempat cuci tangan beserta cermin untuk wanita;
tempat sampah; dan
tempat penampungan air bersih (water tank).
penataan tata ruang bangunan yang baik dengan memaksimalkan sistem pencahayaan dan sirkulasi udara;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan;
lahan terletak pada tempat yang mudah diakses, dianjurkan di area depan lingkungan sekolah; dan
contoh gambar ukuran toilet fiamban) sebagai berikut: Gambar 3. OPSI 1 Gambar 4. OPSI 2 Gambar 5 OPSI 3 4 Pembangunan Ruang UKS dengan ketentuan sebagai berikut:
luas bangunan ruang UKS berikut selasar = 24 m2;
tersedia perabot ftrang UKS yang terdiri atas:
1 set tempat tidur;
1 lemari penyimpanan;
1 meja Yz biro; dan
2 kursi. Seluruh perlengkapan perabot ruang UKS harus kuat, stabil, dan aman. c. lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
bukaan daun jendela memperhitungkan aksesibilitas bangunan;
lahan siap bangun minimal luas 27 mz (ilustrasi 3m x 9m) dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 m);
apabila lahan terbatas, maka pembangunan ruang dapat dilakukan di Larrtai 2 (dua) atau lebih pada ruang yang tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya;
apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar dapat menumpu bangunan di atasnya, maka dapat diperhitungkan dalam rencana pembangunan ruang;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan; dan
contoh gambar ukuran ruang UKS sebagai berikut: Gambar 6. 5 Pembangunan ruang perpustakaan dengan ketentuan sebagai berikut:
luas bangunan ru.ang perpustakaan berikut selasar = 60,8 m2;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
bukaan daun jendela memperhitungkan aksesibilitas bangunan;
lahan siap bangun minimal luas 72 mz (ilustrasi 8m x 9m) dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 m);
apabila lahan terbatas, maka pembangunan ruang dapat dilakukan di lantar 2 (dua) atau lebih pada ruang yang tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya;
apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar dapat menumpu bangunan di atasnya, maka dapat diperhitungkan dalam rencana pembangunan ruang;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan;
ruang perpustakaan dianjurkan memiliki ruang baca terbuka dengan bentuk tetap memperhatikan kenyamanan, kemudahan serta keamanan bangunan;
ruang perpustakaan hanya difungsikan sebagai ruangan khusus berkegiatan membaca;
perabot rulang perpustakaan dengan jumlah dan ukuran minimal sebagai berikut: Tabel 2. No Jenis Perabot Jumlah (buah) P (cm) L (cm) T (cm) Ket.*) 1 Rak buku t2 120 a=35 b=45 180 2 Meja baca siswa r2 53 35 26 3 Meja % biro 1 r20 70 7t-74 4 Kursi kerja 1 45 40 45 5 Karpet 2 350 200 Tepi diobras Keterangan: *) Seluruh perlengkapan perabot rulang perpustakaan harus kuat, stabil, dan aman. k. Contoh gambar ukuran rLrang perpustakaan sebagai berikut: Gambar 7. Gambar 8.
luas bangunan ruang guru berikut selasar 64 rn2;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
bukaan daun jendela memperhitungkan aksesibilitas bangunan;
lahan siap bangun minimal luas 72 m2 (ilustrasi 8m x 9m) dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 m);
Pembangunan Ruang Guru dengan ketentuan sebagai berikut:
apabila lahan terbatas, maka pembangunan ruang dapat dilakukan di lantar 2 (dua) atau lebih pada ruang yang tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya;
apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar dapat menumpu bangunan di atasnya, maka dapat diperhitungkan dalam rencana pembangunan ruang;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan; dan
perabot ruang guru dengan jumlah dan ukuran minimal sebagai berikut: Tabel 3. No. Jenis Perabot Jumlah (buah/set) P (cm) L (cm) T (cm) Ket.*) I Lemari 6 t20 60 180 2 Meja guru 6 100 60 7t-74 Sudut tidak lancip 3 Kursi guru 6 45 40 45 4 Papan statistik 1 120 3 90-t20 Warna putih 5 Papan pengumuman I t20 3 90-r20 Warna putih 6 Kursi tamu/sofa set 1 3dan2 dudukan standar 7 Meja tamu I 90 50 45 Tidak ada unsur kaca Keterangan: *) Seluruh perlengkapan perabot ruang guru harus kuat, stabil, dan aman. 7 i. contoh gambar ukuran rltang guru sebagai berikut Gambar 9. Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer dengan ketentuan sebagai berikut:
luas bangunan ruang laboratorium komputer berikut selasar = 64 m2;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm;
terdapat 2 jenis pintu terpasang, yaitu:
pintu kayu/alumunium dengan bukaan kedalam;
pintu besi dengan bukaan keluar; dan
pintu sebagaimana dimaksud angka 1) dan angka 2) dapat menjamin keamanan peralatan laboratorium komputer.
tersedia perabot ruang laboratorium komputer yang terdiri dari:
28 set meja dan kursi siswa; 21 1 set meja dan kursi guru;
1 meja proyektor; dan
2 lemari besi penyimpanan alat TIK yang dapat menjamin keamanan peralatan laboratorium komputer. e. tersedia stopkontak pada setiap meja siswa, guru, maupun proyektor. f. instalasi listrik untuk stopkontak maupun alat listrik lainnya harus tertata rapi, aman, dan nyaman. g. bukaan daun jendela memperhitungkan aksesibilitas bangunan;
setiap jendela terpasang teralis besi;
lahan siap bangun minimal luas 72 m2 (ilustrasi 8m x 9m) dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 rnl;
apabila lahan terbatas, maka pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai 2 (dua) atau lebih pada ruang yang tersedia, dengan syarat struktur bangunan di lantai satu yang memenuhi standar untuk menumpu bangunan di atasnya;
apabila diperlukan penambahan struktur bangunan di lantai satu agar dapat menumpu bangunan di atasnya, maka dapat diperhitungkan dalam rencana pembangunan ruang;
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan; dan
contoh gambar ukuran ruang laboratorium komputer sebagai berikut: Gambar 10. 8, Pembangunan rumah dinas guru dengan ketentuan sebagai berikut:
bangunan rumah dinas guru dengan luas sebesar 36 m2 dengan sanitasi berupa:
saluran air bersih; 2l air kotor/air limbah dan kotoran;
septic tank (septic tank bisa pembuatan baru atau menggunakan yang sudah ada dengan menyesuaikan ukuran standar sesuai kebutuhan); dan
sumur resapan. b. tersedia perabot rumah dinas, terdiri dari: l) 2 tempat tidur; 21 2lemari pakaian;
1 set meja dan kursi makan (4 buah); dan 41 1 set meja dan kursi tamu. c. lahan siap bangun minimal luas 70 m2 (ilustrasi 10m x 7m) dengan tidak mengurangi luas minimal lapangan upacara dan lapangan olahraga (15 x 20 rn);
bentuk ruang bisa menyesuaikan kondisi lahan, tekstur tanah, kearifan lokal dan/atau kebutuhan;
rumah dinas berada 1 (satu) lokasi dengan sekolah;
perabot rumah dinas guru dengan jumlah dan ukuran minimal sebagai berikut: Tabel 4. No. Jenis Perabot Jumlah (buah/set) P (cm) L (cm) T (cm) Ket.) 1 Lemari Pakaian 2 100 60 180 2 Divan dan Kasur Spring Bed 2 200 100 60 3 Kursi Makan 4 43 43-46 45 4 Meja Makan I 100 100 74 5 Kursi tamu/sofa set 1 3dan1 dudukan standar 6 Meja tamu 1 80 50 57 Keterangan: ") ^Seluruh ^perlengkapan perabot ^rumah ^dinas harus ^kuat, stabil, dan aman. o b contoh gambar ukuran rumah dinas guru sebagai berikut: Gambar 11. 9 Gambar 12. Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif Standar dan persyaratan pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif sesuai dengan ketentuan pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif. +517 +330 t0 -loo POTONGAN AA {,rxL rta, Dillr fi[ri +51? tir{ t'.li* ttr ll! +3SO Urfhr$ lr l$ tk{, J }r'B 0 l?lfi$ G|!u l|t lurdl tkrrilrti Frr ^tdrn to0 POTONGAN BB f 00CItlo0 rlISII: I: I: - -minIrIrI U,H'--: -'- -IrIr fiII rl al rlrlltr t , , a il Menu Kegiatan dan Standar Sarana A. Menu kegiatan sarana SD terdiri atas:
Pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). Standar dan persyaratan peralatan TIK sesuai dengan ketentuan pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). 2. Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan; Standar dan persyaratan pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan sesuai dengan ketentuan pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan.
1.12 Rincian Menu Kegiatan Revitalisasi Subbidang Sekolah Menengah Pertama Ketentuan Teknis DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SMP ditujukan untuk satuan pendidikan SMP penerima salah satu atau lebih bantuan peningkatan prasarana dan/atau sarana pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut: A. Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang; B. Pembangunan prasarana pembelajaran dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pembangunan prasarana pembelajaran adalah satuan pendidikan yang harus memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah ruang yang akan dibangun. Selain itu, kegiatan pembangunan prasarana pembelajaran juga mempertimbangkan ketentuan sebagai berikut:
Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah rombongan belajar melebihi jumlah kelas yang tersedia dan khusus untuk daerah lokasi prioritas;
Pembangunan nrang perpustakaan beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah ruang perpustakaan yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai;
Pembangunan ruang laboratorium IPA beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah rLlang laboratorium IPA yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai;
Pembangunan toilet flamban) beserta sanitasinya untuk satuan pendidikan dengan jumlah toilet flamban) yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai;
Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya untuk satuan pendidikan yang belum memiliki ruang pusat sumber pendidikan inklusif atau kondisinya tidak memadai;
Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah laboratorium komputer yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai;
Pembangunan ruang tata usaha beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah ruang tata usaha yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai; I 8. Pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai; dan/atau
Pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya untuk satuan pendidikan dengan jumlah rumah dinas guru yang tersedia tidak mencukupi atau kondisinya tidak memadai, khusus di daerah lokasi prioritas. C. Pengadaan sarana pembelajaran diperuntukan bagi satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis pengadaan sarana pembelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
belum memiliki peralatan TIK yang mencukupi;
belum memiliki peralatan laboratorium IPA; dan
memiliki ruang atau tempat penyimpanan peralatan. II. Rehabilitasi dan Pembangunan Prasarana Pendidikan Menu kegiatan DAK Fisik Subbidang SMP adalah Revitalisasi SMP dengan rincian menu untuk Menu kegiatan DAK Fisik Subbidang SMP adalah Revitalisasi SMP dengan rincian dan kriteria sebagai berikut: A. Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMP meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang kepala sekolah/pimpinan dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang tata usaha dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
Rehabilitasi ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
Rehabilitasi ruang laboratorium komputer dengan tingkat kerrrsakan minimal sedang beserta perabotnya;
Rehabilitasi rumah dinas guru dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan/atau 1 2. Rehabilitasi lapangan olahraga. B. Pembangunan prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang SMP meliputi:
Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya;
Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya;
Pembangunan ruang laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA) beserta perabotnya;
Pembangunan toilet fiamban) beserta sanitasinya;
Pembangunan rurang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya;
Pembangunan ruang laboratorium komputer beserta perabotnya;
Pembangunan ruang tata usaha beserta perabotnya;
Pembangunan ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) beserta perabotnya; dan/atau
Pembangunan rumah dinas guru beserta perabotnya. C. Kriteria ruang bangunan 1. Ruang kelas baru (RKB) a. Sekolah yang memiliki siswa melebihi daya tampung, dengan perhitungan daya tampung satu kelas untuk 32 siswa. b. Memiliki lahan untuk satu ruang yang luas minirnal I2l m2 dengan ukuran lahan minimal ((9m x 11 m) ^+ (lm x 11m)+ (1m x 11m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (7m x 9m) ditambah selasar {2mx 9m). d. Bila volume ruang yang dibangun dengan jumlah lebih dari satu (1) maka ukuran dan dimensi ruang menyesuaikan dengan desain bangunan yang menyatu. e. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan: 2 1) konstruksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan
struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya.
Ruang kelas dilengkapi sarana berupa perabot sebagaimana tercantum pada tabel 3.5 pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2OO7 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah (MA). Ruang perpustakaan a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki ruang perpustakaan atau memiliki ruang perpustakaan yang tidak memadai /darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. Gambar 1. Denah Ruang kelas baru (RKB) Tanpa Skala b Memiliki lahan yang luasnya minimal 187 rn2 dengan ukuran lahan minimal ((9m x 17 m) + (lm x l7m) +(1m x 17m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. Ukuran bangunan adalah (7m x 15m) ditambah selasar (2m x 15m). Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan:
konstnrksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan
struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya. Gambar 2. Denah Ruanq ^perpustakaan Tanpa Skala Ruang perpustakaan dilengkapi sarana berupa perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 3.6 pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2OOT tentang standar sarana dan c d e 3 prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD / MI), Sekolah Menengah Pertam a / Madr asah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah (MA). Ruang laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA) a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki nrang laboratorium IPA atau memiliki rurang laboratorium IPA yang tidak memadai f darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. b. Memiliki lahan yang luasnya minimal 2O4 rnz dengan ukuran lahan minimal ((10m x 17 m) + (lm x l7m) +(1m x 17m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (8m x 15m) ditambah selasar (2m x 15m). d. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan:
konstruksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan 2\ struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya. e. Ruang laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dilengkapi sarana berupa perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 3.7 pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2OO7 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah PertamafMadrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menegah Atas/Madrasah Aliyah (MA). 4 Gambar 3. Denah Ruanq laboratorium Ilmu Peneetahuan Alam [PA) Tanpa Skala Bangunan toilet flamban) a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki jamban siswa/guru sesuai kebutuhan atau memiliki jamban siswa/gurLl yang tidak memadai f darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. b. Memiliki lahan yang luasnya minimal 50 m2 dengan ukuran lahan minimal ((4,25m x 8 m) + (1m x 8m) +(1m x 8m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (3,0m x 6m) ditambah selasar (1,25m x 6m). d. Bangunan toilet fiamban) harus dilengkapi sanitasi yang memfungsikan sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Gambar 4. Denah Banzunan toilet [iamban) Tanpa Skala 5. Ruang pusat sumber pendidikan inklusif Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif sesuai dengan ketentuan teknis Pembangunan rLtang pusat sumber pendidikan inklusif. 6. Ruang laboratorium komputer a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki rLlang laboratorium komputer atau memiliki ruang laboratorium komputer yang tidak memadai/darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. b. Memiliki lahan yang luasnya minimal 168 m2 dengan ukuran lahan minimal ((10m x 14 m) + (1m x l4rnl +(1m x 14m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga.
Ukuran bangunan adalah (8m x l2ml ditambah selasar (2m x 12m). d. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan:
konstruksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan
struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya. e. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana berupa perabot yang memfungsikan sebagai rurang pembelajaran secara praktek dalam penggunaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). rs e s .& RG. n I RI.'AIIIG SlMPAl,l : r0"tX! Gambar 5. Denah Ruanq laboratorium komputer Tanpa Skala Ruang tata usaha (TU) a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki ruang tata usaha (TU) atau memiliki ruang tata usaha (TU) yang 7 tidak memadai f darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. b. Memiliki lahan dengan luas minimal l2l m2 dengan ukuran lahan minimal ((9m x 11 m) + (lm x llm)+ (lm x 11m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (7mx 9m) ditambah selasar (2m x 9m). d. Jika sekolah tidak memiliki lahan yar: g cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan:
konstruksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan
struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya. Gambar 6. Denah Ruane tata usaha (TU) Tanpa Skala SK No 166665 A e. Ruang tata usaha (TU) dilengkapi sarana berupa perabot yang memfungsikan sebagai ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah. 8. Ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) a. Diperuntukan untuk sekolah yang belum memiliki rLlang usaha kesehatan sekolah (UKS) atau memiliki rulang usaha kesehatan sekolah (UKS) yang tidak memadai/darurat dan tidak sesuai dengan pembakuan bangunan dan perabot sekolah. b. Memiliki lahan yang luasnya minimal 96 rn2 dengan ukuran lahan minimal ((6m x 12 ml + (1m x l2m) +(1m x 12m)), dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (6m x 8m) ditambah selasar (2mx 6m). d. Jika sekolah tidak memiliki lahan yang cukup maka pembangunan dapat dibangunan secara bertingkat dengan ketentuan:
konstruksi bangunan bertingkat direncanakan dengan konsep menyatu secara struktur bangunan; dan
struktur bangunan di lantai satu atau dibawahnya memenuhi standar untuk dapat menumpu bangunan diatasnya. e. Ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) dilengkapi sarana berupa perabot yang memfungsikan sebagai rurang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah. 9 Gambar 7. Denah Ruane usaha kesehatan sekolah (UKS) Tanpa Skala Rumah dinas guru. a. Belum memiliki rumah dinas sesuai kebutuhan atau rumah dinas yang tersedia tidak memadai f darurat serta tidak sesuai dengan pembakuan bangunan. b. Memiliki lahan yang luasnya minimal 100 m2 dengan ukuran lahan minimal ((6m x 6 m) + (2mx 6m) +(2m x 10m) + (2m x 6m) +(2m x 10m)) dengan ketentuan pemakaian lahan tersebut tidak mengurangi lapangan upacara atau lapangan olahraga. c. Ukuran bangunan adalah (6m x 6m) ditambah selasar depan (lm x 6m) dan selasar belakang (1m x 6m). d. Rumah dinas guru dilengkapi sarana berupa perabot yang memfungsikan sebagai rumah tinggal guru yang aktif berdinas disekolah berupa tempat tidur dan kasur, lemari, dan satu set meja kursi tamu. g 0 Ilr \ tlu H I 0 TT III N UUE rll rl EIJ Ii I I t I I I T t D Gambar 8. Denah Rumah dinas ^guru Tanpa Skala Biaya pembangunan prasarana pendidikan pada DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SMP Biaya pembangunan prasarana pendidikan pada DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SMP harus dihitung sesuai dengan volume pekerjaan, harga satuan dengan mempertimbangkan lokasi dan kesulitan geografis, serta kebutuhan perabot yang harus terpenuhi agar ruangan tersebut biasa berfungsi sebagaimana peruntukannya. III. Pelaksanaan Peningkatan Sarana Pendidikan A. Proses pengadaan sarana pendidikan pada DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SMP Tabel 1. Proses Pengadaan DAK Fisik Pendidikan sarana pendidikan untuk SMP No Menu DAK Sqfrran Proses Pengadaan 1 Peralatan laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdiri dari paket peralatan Fisika dan Biologi Paket melalui penyedia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. 2 Peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Paket 3 Buku koleksi perpustakaan Paket B Acuan pengadaan sarana pendidikan pada DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SMP Penggunaan DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SMP yang diperuntukan pengadaan sarana pendidikan mengacu pada spesifikasi teknis sebagai berikut:
Peralatan Laboratorium IPA Pembelajaran IPA harus secara proporsional mengembangkan kemampuan deklaratif dan kemampuan prosedural maka fungsi laboratorium tidak hanya sekedar untuk kegiatan praktikum saja tetapi merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran IPA. Untuk itu, harus diupayakan ketersediaan peralatan laboratorium IPA dengan mutu yang baik dan dalam ^jumlah yang cukup di sekolah. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium IPA SMP, melalui DAK Fisik mengadakan peralatan laboratorium IPA yang meliputi. a. Alat Fisika terdiri dari kit mekanika, kit panas dan hidrostatika,kit optika, kit listrik dan magnet, serta alat penunjang. b. Alat Biologi terdiri dari mikroskop, alat umum, bahan, model, dan carta.
Respirometer b. Labu Erlenmeyer c. Sumbat Karet Dua Lubang d. Pipa L e. Pipa Y 8 set 4 buah 4 buah 6 buah 3 buah No Nama Alat Jumlah Satuan f. KOH, 25O gr g. Vaslin, 50O gr h. Kapur Tohor i. Boks dan Tray (dudukan) 1 botol 1 botol 2Kg 1 set 87 Kit Pencernaan Peralatan di bawah dikemas dalam sebuah kotak plastik kecuali Benedict, Lugoldan Biuret dikemas terpisah.
Kaki Tiga b. Kawat Kasa c. Pembakar Spiritus d. Tabung Reaksi . Penjepit Tabung Reaksi Pipet Tetes Lumpang Alu Plat Tetes Sikat Pembersih Tabung Reaksi j. Benedict,500 mL k. Lugol,2lO mL 1. Biuret,500 mL m. Boks dan Tray (dudukan) e f. o b' h.
4 buah 4 buah 4 buah 8 buah 8 buah 4 buah 8 set 8 buah 8 buah 1 botol 1 botol 1 botol 1 set 88 Higrometer 1 buah Awetan Spesimen Merupakan awetan spesimen asli di blok dalam polyester resin jernih sehingga tampak jelas. Awetan dalam resin berbentuk balok persegi berukuran minimal 8 cm x 12 cm dengan tebal minimal 1 cm atau disesuaikan dengan ukuran spesimen. Spesimen awetan harus mewakili karakteristik kelompoknya dan dari aspek perkembangan evolusinya. Fungsi media awetan untuk menjelaskan klasifikasi dan keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Di dalam blok, terdapat skala, dan deskripsi singkat 2 Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pengadaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sesuai dengan ketentuan pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Buku koleksi perpustakaan Pengadaan buku koleksi perpustakaan sesuai dengan ketentuan Pengadaan buku koleksi perpustakaan. 3 No Nama Alat Jumlah Satuan mengenai mengenai habitat atau karakteristik jenis, tanpa label nama spesies, diberi kode nomor, setiap set disertai dengan kunci determinasi atau deskripsi. Deskripsi menjelaskan ciri-ciri, siklus hidup dan takson, serta kunci determinasi dalam bentuk cetak atau video. 89 Bryophgta, set isi 3 blok 1 set 90 Pterydophgta, set isi 3 blok 1 set 91 Gymnospermae, set isi 3 blok 1 set 92 Kartu Tumbuhan, set isi 50 lembar 2 set 93 Kartu Hewan, set isi 50 lembar 2 set 94 Buku Kegiatan Laboratorium 1 buah 2.L.Lg Rincian Menu Kegiatan Revitalisasi Pada Subbidang Sanggar Kegiatan Belajar I. PRASARANA PENDIDIKAN A. RehabilitasiPrasarana Menu kegiatan rehabilitasi prasarana belajar SKB terdiri dari rincian kegiatan sebagai berikut:
rehabilitasi rLrang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang taman bacaan masyarakat (TBM) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang praktik dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya;
rehabilitasi kantor administrasi dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; dan
rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya;
rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya PKBM;
rehabilitasi ruang praktik dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya PKBM;
rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya PKBM; Standar Rehabilitasi Prasarana belajar SKB dan PKBM yaitu:
rehabilitasi rusak sedang adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari 30% sampai dengan 45%o;
rehabilitasi rusak berat adalah rehabilitasi terhadap bangunan dengan tingkat kerusakan lebih besar dari41o/o sampai dengan 650/o;
perhitungan tingkat kerusakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Rincian kegiatan rehabilitasi prasarana Belajar SKB dan PKBM adalah sebagai berikut:
Rehabilitasi rurang kelas dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. a. jenis rLlang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB dalam hal ini adalah Rehabilitasi ruang kelas;
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, danf atau struktur kolom, dan/atau struktur plafond, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan e. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (hand rail); dan
tangga landai (ramp). f. rehabilitasi dilengkapi dengan aksesibilitas pada poin e bagi bangunan yang belum dilengkapi aksesibilitas. 2. Rehabilitasi ruang taman bacaan masyarakat (TBM) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. a. jenis nrang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB dalam hal ini adalah Rehabilitasi ruang TBM;
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafond, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan e. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (hand rail); dan
tangga landai (ramp). f. rehabilitasi dilengkapi dengan aksesibilitas pada poin e bagi bangunan yang belum dilengkapi aksesibilitas. 3. Rehabilitasi ruang praktik dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya.
^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB dalam ha1 ini adalah Rehabilitasi ruang praktik;
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, danf atau struktur plafond, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. e. rehabilitasi nangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
^jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (hand rail); dan
tangga landai (ramp). f. rehabilitasi dilengkapi dengan aksesibilitas pada poin e bagi bangunan yang belum dilengkapi aksesibilitas. 4. Rehabilitasi kantor administrasi dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya. a. jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB dalam hal ini adalah Rehabilitasi kantor administrasi;
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafond, dan atau struktur atap dan f atau penutup atap;
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. e. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (lwnd rail); dart 4) tangga landai (ramp). f. rehabilitasi dilengkapi dengan aksesibilitas pada poin e bagi bangunan yang belum dilengkapi aksesibilitas.
Rehabilitasi toilet fiamban) dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta sanitasinya. a. ^jenis nrang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SKB dalam hal ini adalah Rehabilitasi toilet fi amban) ;
rehabilitasi struktur lantai, danf atau struktur dinding, danf atau struktur kolom, dan/atau struktur plafond, dan atau struktur atap dan f atau penutup atap;
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. e. rehabilitasi rLlangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (hand rail); dan
tangga landai (ramp). f. rehabilitasi dilengkapi dengan aksesibilitas pada poin e bagi bangunan yang belum dilengkapi aksesibilitas. B. Pembangunan Prasarana Konsep pembangunan prasarana SKB:
memiliki lahan dengan luas minimal sesuai standar luas ruang;
lahan untuk pembangunan bukan merupakan lahan antar dua atau lebih massa bangunan;
lahan untuk pembangunan bukan merupakan lahan hijau/ taman;
penempatan massa bangunan sudah termasuk di dalam perencanaan induk bangun an (masterplan). 5. Pembangunan ruangan termasuk aksesibilitas bangunan ^yang meliputi :
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (hand rail); dan
tangga landai (ramp). Menu kegiatan pembangunan prasarana terdiri dari:
pembangunan Ruang Praktik beserta perabotnya;
pembangunan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) beserta perabotnya; dan
pembangunan jamban atau toilet beserta sanitasinya Rincian kegiatan pembangunan prasarana belajar SKB adalah sebagai berikut:
Pembangunan Ruang Praktik beserta perabotnya antara lain:
Pembangunan Ruang Praktik Tata Boga 1) luas bangunan Ruang Praktik Tata Boga : 9 m x 6 m;
total luas bangunan ruang praktik = (9 m x 6 m) * selasar (9mx2ml=72m2 3) pembangunan rLrang tidak lebih dari dua lantai;
pembangunan rLlang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua. 5) dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar;
dilengkapi sistem exhouseter/ kitchen hood. Gambar 1. Ilustrasi Ruang Praktik Tata Boga Ruang Simpan Meja Saji Pintu Masuk Ruang Instruktur Meja Praktek Meja Praktek Ruang Praktik/ Studio Tata-boga Achmad Zufar, IAI Luas Ruang Praktek Tata Boga: 54 m2 Kapasitas: 12 Peserta Didik, 6 kelompok 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Masak+ruang saji: 36 m2 3. Ruang Simpan: 12 m2 4. Perabot:
. Meja+Meja Samping+Kursi Kerja Instruktur: 1 Set (2). Meja Saji+ 8 Kursi: 1 set (3). Meja Kerja Dapur+Single Bowl+Sistem Air Bersih dan Air Buangan: 6 set (4). Sistem exhouster/Kitchen Hood: 6 set (5). Lemari Simpan, di Ruang Simpan: 2 unit Suasana Ruang Tata Boga Rasio minimum luas ruang 4,5 m2 per psd (termasuk area praktek table manner, gudang, instruktur). Lebar min. ruang adlh 6 m Sistem Kitchen Hood Meja Praktek Denah Sistem Kitchen Hood b. Pembangunan Ruang Praktik Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 1) luas bangunan Ruang Praktik TIK: 9 mx7 m;
total luas bangunan ru.ang praktik baru = (9 m x 7 m) ^+ selasar(9mx2ml=81m2 3) Bukaan pintu Ruang Praktik TIK membuka ke luar; 4l Kebutuhan daya listrik minimal 22OO watt;
Jumlah titik lampu minimal 4 (empat) dan dilengkapi dengan lampu;
Jumlah stop kontak 8 (delapan) buah, dan 2 (dua) buah saklar untuk masing-masing 2 (dua) titik lampu; 7l Kursi dan Meja Komputer Siswa tersedia 32 unit, Kursi dan meja guru lunit;
Papan tulis 1 unit;
Ketersediaan tempat sampah dalam laboratorium komputer; dan
Untuk Ruang Praktik TIK dapat dilengkapi dengan teralis dan/atau fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 2 unit x2PK. 11) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang dengan ketentuan sebagai berikut: a) bukaan pintu ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi yang tiba-tiba dan melibatkan banyak siswa; b) lebar bersih selasar kelas minimal 2m akan memberi ruang yang cukup untuk pergerakan horizontal antar ruang; c) dilengkapi dengan ventilasi dan bukaan sesuai dengan ketentuan; d) dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar; dan e) alat pemadam ringan tersedia di ruangan. 12) Spesifikasi bangunan rurang ruang praktik TIK yang ditetapkan dalam petunjuk 13) Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. Gambar 2. Ilustrasi Ruang Praktik TIK c. Pembangunan Ruang Praktik Bahasa 1) luas bangunan Ruang Praktik Bahasa: 9 rr.x7 m; 2l total luas bangunan ruang praktik baru ^: (9 m x 7 m) ^+ selasar(9mx2ml=81m2 3) pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai;
Pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua;
dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar;
dilengkapi teralis pada ^jendela dan pintu;
dilengkapi AC.
Pembangunan Ruang Praktik Tata Busana 1) luas bangunan Ruang Praktik Tata Busana: 12 m x 6 m; 2l total luas bangunan rurang Praktik baru = (12 m x 6 m) ^+ selasar (l2rnx2ml: 96m2 3) pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai;
pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua;
penempatan stop kontak menyesuaikan dengan tata letak peralatan tata busana. Gambar 3. Ilustrasi Ruang Praktik Bahasa Achmad Zufar, IAI Meja Konsol Instruktur Pintu Masuk Ruang Simpan Ruang Instruktur Ruang Diskusi /Briefing DENAH RUANG Luas Ruang LAB. Bahasa : 63 m2 Kapasitas: 12 Peserta Didik 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Simpan: 6 m2 3. Ruang AV: 36 m2 4. Ruang Diskusi/Peran: 15 m2 5. Perabot:
. Kursi Belajar +papan meja lipat: 12 unit (6). Meja Konsol: 1 unit (7). Meja+Kursi beroda u/ Student Booth: 12 set (8).White Board: 2 unit (9).Papan Informasi; 1 unit (1). Meja+ Meja Samping+Kursi Kerja Instruktur: 1 Set (2). Meja + Kursi Insruktur: 1 unit (3). Credenza : 1 unit (4). Lemari Simpan: 2 unit Student Booths Ruang Praktik Ketrampilan Berbahasa Student Booths Konsol Instruktur SUASANA RUANG KETRAMPILAN BAHASA Ruang Diskusi/Briefing Rasio minimum luas ruang 5,25 m2 per psd (termasuk ruang diskusi/bermain peran, gudang, instruktur). Lebar min. RK adlh 6 m Gambar 4. Ilustrasi Ruang Praktik Keterampilan Tata Busana e. Pembangunan Ruang Praktik Spa dan Tata Kecantikan Rambut 1) luas bangunan ruang: 12 mx7 m;
total luas bangunan Ruang Praktik baru = (12 m x 7 m) ^+ selasar (72 mx2 m) = 108 m2 3) pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai;
pembangunan rulang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua;
dilengkapi dengan jaringan air bersih dan kotor pada washing area dan facial/spa;
dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar;
dilengkapi AC. Ruang Praktik Tata-Busana Ruang Instruktur Kamar Pas Mesin Jahit Gudang Meja Pola /Jahit Set Meja Jahit 10 Psd Mesin Jahit Luas Ruang Praktek Menjahit: 72 m2 Kapasitas: 10 Peserta Didik 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Jahit, Display, Sirkulasi: 54 m2 3. Ruang Instruktur: 6 m2 4. Ruang Pas: 3 m2 5. Ruang Simpan: 9 m2 6. Perabot:
. Meja+Kursi Kerja+Kursi Hadap u/ Pendidik/Instruktur: 1 set (2). Meja Jahit+Meja Potong/Setrika+Kursi+Mobile Drawer+Tempat Sampah+Dummy /u Peserta Didik: 10 set (3). White Board: 1 unit (4). Papan Informasi: 1 unit (5). Meja Box u/display: 3 unit (6). Lemari Simpan (di area simpan): 2 unit Denah Suasana Ruang Studio Tata Busana Rasio minimum luas ruang 8,4 m2 per psd (termasuk area display, gudang, instruktur). Lebar min. ruang adlh 6 m Gambar 5. Ilustrasi Ruang Praktik Spa dan Tata Kecantikan Rambut f. Pembangunan Ruang Praktik Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 1) luas bangunan ruang Praktik Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif: 12 m x 7 m; 2l total luas bangunan Ruang Praktik baru = (72 m x 7 m) + selasar (12 m x 2 m) : 108 m2 3) meliputi area kerja mesin otomotif dan rLlang penyimpanan dan instruktur; 4l pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai;
pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua;
dilengkapi dengan jaringan air bersih dan kotor;
dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar;
dilengkapi AC. Ruang Praktik/Studio Tata Rambut Facial/ Spa Drying Area Briefing /Tunggu Washing Area Achmad Zufar, IAI Instruktur Gudang Styling Area Suasana Ruang Studio Denah Studio Tata Rambut Luas Ruang Praktek Tata Rambut: 84 m2 Kapasitas: 10 Peserta Didik 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Praktek, : 36 m2 3. Ruang Facial/Spa: 6 m2 4. Ruang Simpan: 6 m2 5. Perabot:
. Meja+Meja Samping+Kursi Kerja Instruktur: 1 Set (2). Meja Briefing+ 10 Kursi: 1 set (3). Meja dan Kaca Rias+ Kursi (styling set): 10 set (4). Kursi+Washbak (hair washing set): 2 set (5). Lemari Pajang: 3 unit (6). Lemari Simpan, di Ruang Simpan: 2 unit, dll Rasio minimum luas ruang 8,4 m2 per psd (termasuk area briefing, display, gudang, instruktur). Lebar min. ruang adlh 6 m Gambar 6. Ilustrasi Ruang Praktik Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif g. Pembangunan Ruang Praktik Keterampilan Teknisi Komputer 1) kapasitas bengkel Praktik teknisi komputer untuk 1 (satu) rombongan belajar yang terdiri dari maksimum 8 peserta didik;
luas minimum ruang pembelajaran Praktik perbaikan Praktik elektronika dan komputer termasuk peralatan yang dipakai, rLrang instrukur, ruang simpan, area Praktik mekanik, dan area sirkulasi adalah 54 m2;
rasio minimum luas uorking area bengkel Praktik elektronika dan komputer adalah 6 m2 per peserta didik termasuk tempat simpan dan ruang instruktur;
ruang dilengkapi dengan penerangan listrik penerangan dan jaringan data yang memadai untuk membaca manual dan melihat, membedakan bentuk komponen dan p erangkat. U ntuk mer: sup p ort per alatan ke rj a, ruang j u ga dilengkapi dengan instalasi listrik daya yang sudah tertempel pada meja kerja dan underfloor duct, 5) ruang pembelajaran praktik dilengkapi jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk Ruang Praktik Ketrampilan Teknisi Sepeda Motor Area Praktek Achmad Zufar, IAI Instruktur Gudang Bangku Kerja Display Peralatan Rampa DENAH RUANG PRAKTEK KETRAMPILAN TEKNISI SEPEDA MOTOR Luas Ruang Praktek Teknisi Sepeda Motor: 84 m2 Kapasitas: 20 Peserta Didik, 4 grup, 5 Psd/grup 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Praktek dan Sirkulasi: 72 m2 3. Ruang Simpan: 6 m2 4. Perabot:
. Meja+Meja Samping+Kursi Kerja Instruktur: 1 Set (2). Banku Kerja: 4 unit (3). Bike Lift; 2 unit (4).Lemari Peralatan: 2 unit, dll Bike Lift Rasio minimum luas ruang 4,2 m2 per psd (termasuk area simpan, instruktur, area display peralatan, area praktik dan sirkulasi). Lebar min. RK adlh 6 m Bike Lift Tool Stand Motor training Bangku Kerja membaca buku, mengerjakan tugas-tugas praktik, mengenali warna dan bentuk komponen komputer, serta untuk memberikan pandangan ke luar ruangan;
ruang memiliki 2 (dua) daun pintu membuka kearah luar dengan lebar bukaan yang memadai agar peserta didik dan instruktur dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan; 7l dilengkapi komponen aksesibilitas bangunan di selasar;
dilengkapi AC.
Pembangunan Ruang Taman Bacaan Masyarakat (TBM) a. standar Pembangunan Ruang TBM. bangunan ruang: 12 m xT m;
total luas bangunan TBM = (12 mx7 m) ^+ Selasar (12 mx2 m) = lQ$ Pz c. pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai;
Pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua;
dilengkapi AC;
instalasi listrik (stop kontak) mengikuti layout. Gambar 7. Ilustrasi ruang praktik Keterampilan Teknisi Komputer Ruangt Praktik Ketrampilan Teknisi Komputer Lemari Alat Achmad Zufar, IAI Gudang Luas Ruang Ketrampilan Teknisi Komputer: 54 m2 Kapasitas: 8 Peserta Didik 1. Ruang Instruktur: 6 m2 2. Ruang Simpan: 6 m2 3. Ruang Praktek: 42 m2 4. Perabot:
. Meja+ Meja Samping +Kursi Kerja Instruktur: 1 Set (2). Meja Belajar + Kursi: 8 Set (3). Meja Kerja: 6 unit (4). Credenza : 4 unit (5). Lemari Simpan: 2 unit (6). Lemari Alat: 2 unit Meja Kerja Ruang Instruktur Pintu Masuk Meja Belajar SUASANA RUANG KETRAMPILAN KETRAMPILAN KOMPUTER Meja Belajar Meja Kerja Rasio minimum luas ruang 6 m2 per psd (termasuk area display, gudang, instruktur). Lebar min. RK adlh 6 m 3. Pembangunan pembangunan beserta sanitasinya. a. Pembangunan jamban atau toilet beserta sanitasinya adalah 1 paket jamban terdiri dari 2 pintu, Pria dan Wanita. b. luas bangunan rLlang: 3m x 4 m;
total luas bangunan jamban = (3 m x 4 m)+ selasar (2 rn x 4 m)=)QrrP d. (untuk perhitungan kebutuhan biaya maka perhitungannya adalah (3 m x 4 m) +l 12 x 12 mx4 m) = t6rn2 | Gambar 8. Ilustrasi Ruang Taman Bacaan Masyarakat (TBM) __ Luas Ruang TBM : 84 m2 1. Ruang Pustakawan+Meja Sirkulasi: 9 m2 2. Area Rak Buku: 24 m2 3. Area Pustaka Non Buku: 6 m2 4. Area Baca Indivdu/Kelompok: 21 m2 5. Area Baca Santai: 12 m2 6. Ruang Restorasi Buku+ Simpan: 12 m2 7. Perabot: SUASANA RUANG TBM DENAH RUANG (1). Meja + Kursi Kerja Pustakawan: 1 Set (2). Meja Sirkulasi: 1 unit (3). Credenza : 4 unit (4). Rak Buku 2 muka: 6 unit (5). Rak Buku 1 muka: 5 unit (6). Rak Majalah: 1 unit (7). Rak Pendek: 1 unit (8). Meja Kopi+4 unit Sofa Single Seat: 1 Set (9). Meja Baca kelompok: 4 unit (10). Kursi Baca Kelompok: 8 unit. (11). Meja Komputer+Kursi: 3 set (12). Tempat Sampah: 2 unit Rak Buku 1 Muka Ruang Pustakawan/ Sirkulasi Pintu Masuk Ruang Simpan /Restorasi Rak Buku 2 Muka Area Pustaka Non Buku Area Baca Santai Area Baca Kelompok Unit Ruang TBM Gambar 9. Ilustrasi Jamban atau Toilet beserta Sanitasi C. Standar Perabot Standar perabot menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ru.ang baik ukuran, jenis, dan volume. Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar. Berikut adalah standar minimal perabot untuk masing-masing ruang. Kloset Jongkok Kloset Duduk Floor Drain Wastafel Urinal 400 200 200 100 250 150 Pintu Min Lebar 90 cm Floor Drain Grab Bar Pintu Min Lebar 70 cm Kran Air +Ember Jaet Washer 1. Perabot Ruang Kelas Tabel 1. Deskripsi Perabot Ruang Kelas No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi peserta didik 1 unit/ peserta didik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimun panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 82 cm. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. Kursi dilengkapi dengan papan meja untuk menulis dan rak penyimpan tas dan buku di bawah tempat duduk. 2 Kursi pendidik 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. 3 Meja pendidik 1 unit/ rulang Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: l2O cm x 60 cm x 75 cm, dilengkapi dengan laci penyimpan. Kuat, stabil, a.rnan, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. 4 Lemari Pendek (crederua) 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas tersebut, minimal panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 40 cm x 75 cm, tertutup dan dapat dikunci. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. No Jenis Rasio Deskripsi 5 Papan Informasi/pajang 1 unit/ rLlang Ukuran minimum panjang x lebar: 120 cm x 60 cm, terpasang kuat, stabil, dan aman. Bahan papan pajang harus sedemikian rurpa sehingga mudah ditempel pengumuman, peraturan kelas, dbplag yang bisa di tempel dan lain-lain. 6 Papan Tulis White board 1 unit/ rLrang Ukuran minimum panjang x lebar: 120 cm x24O cm, terpasang kuat, stabil, dan aman. 7 Gambar Lambang Negara 1 set/ ruang 1. Garuda Pancasila 2. Foto Presiden dan wakil Presiden 2. Perabot Ruang Keterampilan a. Perabot Ruang Keterampilan Bahasa Tabel 2. Deskripsi Perabot Ruang Keterampilan Bahasa No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi peserta didik 1 buah/ peserta didik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimun panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 82 cm (kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik). Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. 2 Kursi instruktur 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. 3 Kursi hadap 2 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimun panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 82 cm (kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik). Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. 4 Meja peserta didik (singte booth) 1 buah/ peserta didik Ukuran 90 cm x 60 cm x 75 cm, kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung panel student booth termasuk ui.d"eo monitor (kaki peserta didik dapat masuk ke bawah meja dengan nyaman). 5 Meja panel pengendali 1 unit/ rulang Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 180 cm x 60 cm x 75 cm, top table disesuaikan dengan kebutuhan penempatan panel pengendali, dilengkapi dengan b. Perabot Ruang Keterampilan Tata Boga Tabel 3. Deskripsi Perabot Ruang Keterampilan Tata Boga No Jenis Rasio Deskripsi laci penyimpan (kuat, stabil, dan mudah dipindahkan). 6 Lemari peralatan 3 unit/ ruang Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: l2O cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun (terpasang kuat, stabil, dan aman). 7 Lemari pendek (credenzal 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan yang diperlukan kelas tersebut, minimal panjang x lebar x tinggi: I2O cm x 40 cm x75 cm, tertutup dan dapat dikunci. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi instruktur 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm (kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan). 2 Kursi hadap/kursi makan 8 unit Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 40x40x80cm (kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan) 3 Meja instruktur 1 unit Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 60 cm x 75 cm, dilengkapi dengan laci penyimpan, top table multipleks T 2,2 rnm, finis ltigh plastic laminated (HPL) (kuat, stabil dan mudah dipindahkan).
Perabot Ruang Keterampilan Tata Busana Tabel 4. Deskripsi Perabot Ruang Keterampilan Tata Busana No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja saji 4 unit Minimum berukuran panjang x lebar x tinggi: 160 cm x 50 cm x 75 cm, kaki rangka besi hollow medium class, dengan top table multiplek T 2,2rnm, finis HPL (kuat, stabil dan mudah dipindahkan). 5 Rak alat 2 unit Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: 60 cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun (kuat, stabil, dan aman). 6 Lemari peralatan 1 unit Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: l2O cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun (terpasang kuat, stabil, dan aman). 7 Lemari bahan 1 unit Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: 100 cm x 40 cm x 180 cm, dilengkai dengan rak bersusun (terpasang kuat, stabil, dan aman). No Jenis Rasio Deskripsi 1 Meja jahit 1 unit/ peserta didik Berfungsi untuk meletakkan mesin jahit. Ukuran panjang x lebar x tinggi meja: 90 cm x 60 cm x 75 cm dengan top table dari papan solid atau multiplek tebal 2,2 cm dilapis HPL, rangka meja dari besi hollo w s taf nless - ste el yang kuat dan stabil. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja potong 1 unit/ peserta didik Berfungsi untuk meletakkan pola di atas bahan untuk di potong, dilengkapi dengan pemberat bahan terbuat dari besi/atau semen. Ukuran panjang x lebar x tinggi meja: 110 cmx60cmx75cm dengan top table dari papan solid atau multiplek tebal2,2 cm dilapis HPL, rangka meja dari besi hollow sfainless-steel yang kuat dan stabil. 3 Meja setrika 1 unit/ 5 peserta didik Berfungsi sebagai tempat setrika dengan sikap badan berdiri, dilengkapi dengan alat tindih untuk memampatkan kampuh pada bagian busana. 4 Kursi jahit 1 unit/ ^' peserta didik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 80 cm. Kuat, stabil, aman, dan dilengkapi dengan roda, sehingga mudah bergeser dan berpindah. Laci bisa dikunci kuat dan aman. 5 Drauer 1 unit/ peserta didik Perabot untuk menyimpan pernak-pernik peralatan dan bahan ^jahit, berupa rak-laci bersusun paling tidak 2 lapis. Free standing, ukuran lebar x panjang x tinggi: 40 cm x 60 cm x 60 cm dilengkapi roda sehingga bisa di pindah- geserkan. No Jenis Rasio Deskripsi 6 Kursi instruktur 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm. Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda. 7 Kursi hadap 2 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 80 cm. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan. 8 Meja instruktur 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 60 cm x 75 cm, dilengkapi dengan laci penyimpan, top table multipleksT 2,2 mm, finis HPL, kuat, dan stabil. 9 Lemari pajang 3 unit/ ruang Lemari pajang ukuran pajang x lebar x tinggi: 60 cm x 60 cm x 180 cm, dilengkapi dengan pintu kaca yang bisa di buka tutup dan di kunci. 10 Lemari peralatan 1 unit/ ruang Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: 12O cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun, terpasang kuat, stabil, dan aman. Lemari dilengkapi dengan pengunci.
Perabot Ruang Keterampilan Spa dan Tata Kecantikan Rambut Tabel 5. Deskripsi Perabot Ruang Keterampilan Spa dan Tata Kecantikan Rambut No Jenis Rasio Deskripsi 1 Meja instruktur 1 unit/ rurang Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 60 cm x 75 cm, dilengkapi dengan laci penyimpan, top table multiplek T 2,2 mm, finis HPL, kuat, stabil, dan mudah dipindahkan. 2 Kursi instruktur 1 unit/ rLlang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm (kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan). 3 Kursi hadap 2 unit/ ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyalnan, minimal panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 80 cm (kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan). 4 Meja bri.efing 1 unit/ ruang Ukuran memadai untuk penjelasan tentang seluk beluk sarana yang akan dipakai, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 22O cm x 900 cm x 75 cm, top table multiplekT 2,2 mm, finis HPL (kuat, stabil, dan mudah dipindahkan). FFESIDEN REFUBLIK INOONESIA -204- No Jenis Rasio Deskripsi 5 Kursi briefing 1 unit/ peserta didik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 80 cm (kuat, stabil, aman, dan dilengkapi dengan roda, sehingga mudah bergeser dan berpindah). 6 Lemari pajang 3 unit/ ruang Lemari pajang ukuran pajangxlebarxtinggi: 60 cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan pintu kaca yang bisa di buka tutup dan di kunci. 7 Lemari peralatan 2 unit/ ruang Ukuran minimal panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 40 cm x 180 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun (terpasang kuat, stabil, dan aman). Lemari dilengkapi dengan pengunci.
Perabot Ruang Praktik Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Tabel 6. Praktik Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 1.1 Meja Instruktur 1 unit/ruang Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman, minimum ukuran panjang x lebar x tinggi: 120 cm x 60 cm x75 cm, dilengkapi dengan laci penyimpan, top teble multipleksT 2,2 mm, finish HPL, kuat, stabil dan mudah dipindahkan.
2 Kursi Instruktur 1 unit/ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm. Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan.
3 Kursi Hadap 2 unitf ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 40 cm x 40 cm x 80 cm. Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.
4 Lemari Peralatan 2 unitl ruang ditempatkan di Gudang Ukuran minimalriLr.ipanj ang x lebar x tinggi: 120 cm x 60 cm x 160 cm, dilengkapi dengan rak alat bersusun, terpasang kuat, stabil, dan aman. Lemari dilengkapi dengan pengunci. 2 Perabot Penunjang No Jenis Rasio Deskripsi 2.t Papan tulis 1 buah/ rulang Ukuran minimurrtiLr: 9O cm x 160 cm. Ditempatkan pada posisi yang memungkinkan seluruh peserta didik melihatnya dengan ^jelas. Terpasang kuat, stabil, dan aman.
2 Tempat sampah Kecil 6 buah /ruang Ukuran diameter 35 cm, tinggi 40 cm, bahan plastik 2.3 Tempat sampah besar 1 buah /ruarrg Ukuran diameter 45 cm, tinggi 75 cm, bahan plastik 2.4 Jam Dinding 1 buah f ^ruang 2.5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 buah /ruang Kapasitas 3,5 kg, Jenis Dry Clrcmica.l Powder 2.6 Kalender Dinding 1 buah /ruang Kalender standar, angka- angka harus cukup besar sehingga lebih mudah di lihat oleh peserta didik f. Perabot Ruang Praktik Keterampilan Teknisi Komputer Tabel 7. Deskripsi Perabot Ruang Praktik Keterampilan Teknisi Komputer No Jenis Rasio Deskripsi 1 Papan T'r.lis 1 buah/ ruang Ukuran 90 cm X 120 cm 2 Kursi peserta didik 1 buah / peserta didik Ukuran 40 cm x 40 cm x 82 cm, kokoh dan dapat menopang dengan baik, kriteria disesuaikan dengan kebutuhan 3. Kursi pendidik 1 buah/ rLlang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x 45 cm x 90 cm. Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan. 4 Meja Pendidik 1 buah/ ruang Kokoh dan dapat menopang dengan baik, kriteria disesuaikan dengan kebutuhan 5 Meja Praktik peserta didik 1 buah / peserta didik Ukuran Panjang x Lebar x Tinggi: l2O cm x 60 cm x 100 cm 6. Lemari penyim panan peralatan 2 b: uah/ ruang Ukuran lebar x panjang x tinggi: 60 cm x l2O cm x 180 cm, tertutup, dapat dikunci dan dibuka secara baik g. Perabot Ruang Praktik Taman Bacaan Masyarakat Tabel 8. Deskripsi Perabot Taman Bacaan Masyarakat No Jenis Rasio Deskripsi 1.1 Rak Buku Satu Muka 5 unit/ruang Ukuran 40 cm x 120 cm x 180 cm, kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah, koran, jurnal, serta publikasi dengan baik. Memungkinkan pengunjung menjangkau koleksi dengan mudah.
2 Rak Buku Dua Muka 6 unit/ruang Ukuran 60 cm x l2O cm x 180 cm, kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi buku, Memungkinkan pengunjung menjangkau koleksi majalah dengan mudah.
3 Rak Alat, ditempatkan di ruang perawatan buku 1 buah/ruang Ukuran 60 cmx 60 cm x 180, kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi suratkabar. Memungkinkan pngunjung menjangkau koleksi surat kabar dengan mudah. No Jenis Rasio Deskripsi t.4 Lemari Buku, ditempatkan di ruang simpan 2 buah/ruang Ukuran 160 cm x 60 cm x 180 cm, kuat, stabil, alnan, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik.
5 Lemari Pendek (credenza) 3 buah/ruang Ukuran 40 cm x 90 cm x 80 cm, kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.
6 Lemari katalog 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu- kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempatkan katalog.
7 Meja Kerja Pustakawan 1 unit /ruang Ukuran 60 cm x l2O cm x 75 cm, kuat, stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman. 1 unit 1.8 Meja Sirkulasi 1 unit /ntang Ukuran 60 cm x 200 cm x 90 cm, kuat, stabil, dari aman. 1 unit 1.9 Meja Komputer Multimedia 3 unit/ruang Ukuran 70 cm x 110 cm x 75 cm, kuat, stabil, dan aman. Ukuran yang memadai untuk bekerja dengan nyaman. No Jenis Rasio Deskripsi 1.10 Meja baca kelompok 6 unit/ruang Ukuran 120 cm x 60cmx75cm kuat, stabil, dan aman.
11 Coffee Table 1 unit/ruang Ukuran 70 cm x 70 cm x 45 cm, Kuat, stabil, aman t.t2 Kursi Baca peserta didik/pengunjung 1Sunit/ruang Ukuran 40 cm x 40 cm x 75 cm, Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung kegiatan keperpustakaan.
13 Kursi Sofa Baca 4 unitlruang Ukuran 65 cm x 64 cm x 70 cm, kuat, stabil, dan aman t.t4 Kursi Kerja 4 unit/ruang Ukuran 35 cm x 35 cm x 40 cm, kuat, stabil, dan aman 1.15 Kursi Pustakawan 1 unit/ruang Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman, minimal panjang x lebar x tinggi: 45 cm x45cmx90cm. Kuat, stabil, aman, dilengkapi dengan roda, sehingga mudah dipindahkan.
16 Papan Informasi 1 buah/ruang Ukuran minimum 1 m2. Kuat, stabil, dan arnan. D. Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan rehabilitasi, perlu diperhatikan:
kegiatan pembangunan dan rehabilitasi prasarana belajar mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku;
membuat papan nama kegiatan dengan ukuran minimal 90 cm x 60 cm yang berisi informasi yang dipasang/ditempatkan di sekitar lokasi pekedaan, mudah dilihat oleh masyarakat/pihak yang berkepentingan dan tidak rusak selama pelaksanaan. Gambar 10. Contoh Papan Nama Kegiatan Gambar 11. Contoh Papan pengumuman og K b/ ot e e nt h a t n/ ot P a A oka i hus D K K e ri .A 20 a a e a a : P m nguna R ng K l s r ( K oka i e a a K e ri ............. P l ks na w ke ol P )T N g ...... V um K gi t n :
.. ua a u l ks na n :
...... ha l nde il PENGADAAN SARANA A. Menu Pengadaan Sarana 1. pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) SKB;
pengadaan peralatan keterampilan;
pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) PKBM;
pengadaan peralatan keterampilan PKBM. B. Spesifikasi Sarana 1. Peralatan keterampilan merupakan perlengkapan sarana pendukung pelaksanaan proses pembelajaran dan pendukung praktik laboratorium. Jenis dan jumlah peralatan keterampilan yang bisa diadakan disesuaikan dengan ketersediaan rLlang praktik dan kebutuhan keterampilan yang dilaksanakan di SKB dan PKBM. 2. Pengadaan Peralatan Pendidikan Teknologi, Informasi dan Komunikasi Subbidang SKB dan PKBM. Pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi ^(TIK) untuk SKB dan PKBM sesuai dengan ketentuan Pengadaan Peralatan Teknologi (TIK). Tabel 9.Jenis alat pada menu peralatan keterampilan No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi A. Peralatan Laboratorium Bahasa 1. panel pengendali (instructure consolel termasuk he a.dphone;
panel siswa (student boothl termasuk headplwne;
alat peraga/realia;
gambar /poster. disesuaikan dengan kebutuhan B. Peralatan Busana Laboratorium Tata 1 mesin jahit lengkap dengan meja; mesin jahit rumah tangga dengan 24 polajahitan mesin obras lengkap dengan meja; 2 mesin obras dengan 3 benang 3. mesin neci lengkap dengan meja;
mesin lubang kancing;
mesin press kancing bungkus;
mesin jahit hi.gh speed, lengkap dengan meja;
setrika (alat press manuatl;
gunting bahan;
pita ukur f meteran;
pendedel;
penggaris pola;
jarum pentul;
jarum tangan;
rader, 15. bidal;
sepatu mesin; disesuaikan kebutuhan dengan No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 17. celemek;
maneken atau dummg; C. Peralatan Laboratorium Tata Boga 1. kompor dua tungku;
oven;
kulkas;
meja praktik;
freezerbox;
blender;
mixen 8. wajan;
baki;
panci;
kukusan;
pan dadar;
ampia (noodle makerl;
panci saus bertangkai;
perlengkapan hidang seperti:
chauing di.sh, b. piring makan, c. sendok dan garpu, d. gelas minum, e. gelas teh dan kopi, f. coffee warmer, g. taplak meja, h. rok meja / skirting cloth, i. fitrase, j. dispenser, k. pisau tata hidang, 1. keranjang roti, disesuaikan kebutuhan dengan No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi m. show case, n. Tatakan gelas dan tutup gelas. D Laboratorium Kecantikan Rambut, Kulit, dan Spa 1. meja dan kaca rias;
kursi Praktik rias;
kursi pencuci rambut (washbak);
pengering rambut (droogkap);
steamer, 6. climazone;
pengering genggam (lnirdryer);
catok;
cemara panjang;
hair piece;
ornamen sanggul modern;
ornamen sanggul daerah;
lungsen;
^jala rambut;
jepit rambut;
gunting;
penggulung;
jala set;
topi pembungkus rambut;
perlengkapan cat rambut;
cermin bertangkai;
sisir bergigi ^jarang;
sisir gunting;
sisir sirsak; disesuaikan kebutuhan dengan No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 25.
sisir ekor; sisir ekor besi; sikat penghalus sasak; sisir blou.t bulat; sisir blou.r setengah lingkar; sisir blou., berfentilasi; sisir garpu; rottoberbagai ukuran; sumpit (sfick); penggulung (rollefl; tusuk set; topi plastik; topi frosting dan haakpen; penadah kosmetik; tutup telinga; jala set; mangkok cat; kuas cat; kertas timah (uoile aluminiuml; handuk wajah; cermin bertangkai. E Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Alat Peraga Utama 1. Unit engine sepeda motor 4 langkah 1. Displacement 100- 250cc dengan ^jenis sport, bebek, dan matic No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 2. Cutting engine sepeda motor 4 langkah 3. Trainer sistem kelistrikan standar (lampu- lampu, klakson) 4. Cutting unit sepeda motor 4 langkah 5. Trainer kelistrikan sepeda motor (starter, pengisian, dan pengapian) 6. Simulator sistem rem CBS 7. Trainer system , bahan bakar injeksi 2. Displacement 100-250 cc dengan ^jenis bebek/matic, dilengkapi motor penggerak (electric atau manual) 3. Trainer lengkap dengan simulasi cara merangkai sistem penerangan (lampu kepala jauh, dekat, rem, belakang, sein, dan klakson) 4. Displacement 100-250 cc dengan ^jenis bebek/matic dilengkapi motor penggerak(electric atau manual) 5. Trainer lengkap dengan simulasi cara merangkai sistem starter, pengisian, dan pengapian 6. Trainer lengkap dengan simulasi cara kerja system rem CBS 7. Trainer lengkap dengan cara kerja sistem bahan bakar injeksi (pompa bahan bakar, ECM, dan injektor) No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi Alat Peraga Pendukung 1. Komponen mesin bagian kanan 2. Komponen mesin bagian atas 3. Komponen mesin bagian kiri 4. Komponen mesin bagian tengah 5. Roda depan cakram 6. Roda belakang tromol 7. Batere 8. Karburator konvension all 9. Karburator constant velocity 1. Unit kopling (primer, sekunder, CVT ) 2. Katup dan kelengkapan (katup, pegas, noken as, cylinder head), baik tipe 4 Langkahl2 langkah 3. Alternator (rotor dan stator), rantai mesin, pompa oli,4langkahl2 langkah 4. Poros engkol dan transmisi 5. Lengkap dengan ban luar, ban dalam, velg, dan pentil 6. Lengkap dengan ban luar, ban dalam, velg,dan pentil 7. Kapasitas 12 Volt 3,5 AH 8. Untuk tipe bebek/ matic/sport 9. Untuk tipe bebek/matic/sport No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 10. Unit komponen kelistrikan 1 1. Motor starter & bendix starter 12. Suspensi depan 13. Unit rangka (kemudi) Peralatan Penduku ng lBquipment foots) 1. Meja kerja ^+ bangku 2. Kompresor 3. Air gun/ air duster 4. Selang spiral/ coilhose 5. Penemat ic impact urench 6. Bike lift 10. IgnitionCoil (2), rectifrerre gulato r (2), fuel meter (2), spull pengapian (2) 11. Untuk tipe bebek/matic/sport 12. Untuk tipe bebek/matic/sport 13. Untuk tipe bebek/matic/sport 1. Digunakan untuk praktik bongkar pasang mesin sesuai kebutuhan 2. l-2 PK (listrik/bensin) 3. Digunakan di bengkel resmi sepeda motor 4. Selang spiral panjang 6 meter 5. W/ Electro Motor 1-2 HP 6. Bisa mengangkat beban sd. 150 kg No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 7. Belalai knalpot 8. Piping sgstem 9. Battery charger 10. Ragum AIat-AIat Ukur lMeasurement ?oots) 1. AVO meter analog 2. AVO meter digital 3. Thickness gauge/ feeler gauge 4. Hydrometer 5. RPM meter f tacho meter 6. Tyre gauge 7. Kunci momen 7. Digunakan sebagai salura pembuangan gas knalpot 8. Pipa ukuran l/2 inch 9. Battery Charger (Manual/Digita) Spesifikasi 10 A 10. General 1. AC/DC 10-250 Volt 2. AC/DC 10- 250 Volt 3. 0,01-1 mm (set) 4. Ukuran kecil untuk batere sepeda motor 5. Umum digunakan untuk memeriksa putaran mesin sepeda motor 6. Umum digunakan satuan: psi, kg/cm2 7 . O - 150 Nm (Jarum dan Klik) No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 8. Vernier caliper analog/ 9. Vernier caliper analog/ 10. Mistar baja ll. Outside micrometer analog/digital 12. Outsid.e microm.eter analogf digital 13. Outside micrometer analogf digital 14. Inside micrometer analogf digital 15. Inside micrometer analog / digital 16. Inside micrometer analog I digital 17. Cglinder bore gauge (lengkap/set) 18. Dial indicator (lengkap/set) 8. Digital Tingkat ketelitian: 0,05 mm 9. Digital Tingkat ketelitian: 0,02 mm 10. Ukuran 0-30 cm 11. Ukuran 0-25 mm 12. Ukuran 25-50 mm 13. Ukuran 50-75 mm 14. Ukuran 0-25 mm 15. Ukuran 25- 50 mm 16. Ukuran 50- 75 mm 17. 18-35mm /0,01mm, dilengkapi dengan: rod/anvil,wa sher, tangkai, dan dial indicator 18. 35 - 50mm /0,01mm, dilengkapi dengan: No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 19. Timing light 20. Kompresi tester 21. Gelas ukur 22. Peak uoltage adaptor 23. Injection diagnostic tools 24. Fuel pressure gauge 25. Injector cleaner tester dial indicator, magnetic stand, & V- Blok 19. Umum digunakan untuk sepeda motor 20. Skala 0 - 15 kgf cm2, bisa digunakan untuk tipe bebek & sport 21. Umum digunakan untuk mengukur kapasitas oli shock breaker (O - 200 ml) 22. Diganakan untuk memeriksa tegangan puncak system pengapian 23. Untuk mendiagnosa kerusakan pada system injeksi 24. Un1ntk memeriksa tekanan pompa bahan bakar injeksi 25. Untuk memeriksa dan membersihkan injektor No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi Alat-Alat Tangan lHand foolst 1. Kunci kombinasi 2. Kunci pas 3. Kunci ring 4. Kunci sock 5. Kunci T 'sok' 6. Kunci T 'flexible' 7. Obeng'T' 8. Kunci busi 9. Obeng ketok 10. Obeng ^+ 1. 1 Set (11Pcs): 8-24 mm 2. 1 Set 6 Pcs: 6-7, 8- 9,10-12, 12-14, 14-17, 17-19 mm 3. 1 Set (10 Pcs): 6 - 24 mm 4. 1 set (15 pcs): 8 - 32 mm 5. 1 Set (6 Pcs) : 7 - 17 mm 6. 1 Set 3 Pcs: lO, 12, 14 mm 7. lSet2Pcs: Minus dan Plus 8. 1 Set 2 Pcs: Bebek 16 mm dan Sport 18 mm 9. Umum digunakan untuk membuka mur,baut yang susah/macet 10. lSet3Pcs: Kecil pendek, Sedang,besar No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 1 1. Obeng - 12. Palu besi 13. Palu plastik/ karet 14. Palu tembaga 15. Tang kombinasi 16. Tang potong 17. Tang uice grip 18. Tang circlip internal 1 1. 1 Set 4 Pcs : Kecil pendek, Sedang, Besar, kecil Panjang 12. Terbuat dari besi dengan spesifikasi 1 kg 13. Terbuat dari plastik/karet dengan tujuan tidak merusak komponen sepesifikasi 0,5 kg 14. Terbuat dari tembaga dengan tujuan tidak merusak komponen sepesifikasi 1 kg 15. Umum digunakan untuk menjepit dengan beban rendah 16. Umum digunakan untuk menjepit dan memotong 17. Umum digunakan untuk menjepit dengan beban berat dan bisa di kunci 18. Umum digunakan untuk membuka dan menutup snap ring No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 19. Tang circlip external 20. Kunci L hexagonal 21. Kunci L bintang 22. Sendok ban/jugil ban 23. Solder 24. Gergaji besi 25. Bor tangan dengan arah ke dalam 19. Umum digunakan untuk membuka dan menutup snap ring dengan arah keluar 20. Umum digunakan untuk membuka kepala baut berbentuk hexagonal 21. Umum digunakan untuk membuka kepala baut berbentuk bintang 22. Umum digunakan pada ganti ban sepeda motor 23. Umum digunakan untuk menyambung komponen kelistrikan 24. Umum digunakan untuk memotong bahan yang terbuat dari logam/besi 25. Umum digunakan untuk membuka baut yang patah No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi Alat-Alat Khusus (Specinl Seruice Tool) 1. Pembuka pentil ban 2. Tappet 3. Dop klep 4. FIA wlrcel puller 5. Fly wheel lrclder 6. Lock nut wrench 7. Universal holder 8. Gear holder 1 Umum digunakan untuk membuka pentil ban 2. Umum digunakan untuk menyetel klep 3. Umum digunakan untuk membuka tutup klep 4. Umum digunakan untuk membuka magnet/ rotor (bebek, sport, matic).
Umum digunakan untuk menahan driven putleg tipe matic dan magnet/Rotor 6. Umum digunakan untuk membuka dan memasang mur pengunci kopling 7. Umum digunakan untuk menahan driven pulley tipe matic dan kopling 8. Umum digunakan untuk menahan kopling, pada saat No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 9. Clutch center holder 10. Value sping compressor 11. Clutch sping compressor 12. Assembly set 13. Crankcase separator/ crankcase puller 14. Spoke wrench 15. Wlrcel truing 16. Bearing remouer membuka mur pengunci 9. Umum digunakan untuk membuka drive pulley tipe matic 10. Umum digunakan untuk membuka cotter katup 1 1. Umum digunakan untuk membuka kopling sentripugal tipe matic 12. Umum digunakan untuk memasang poros engkol pada crank case 13. Untuk melepas crankcase 14. Umum digunakan untuk mengencang kannipple jari-jari 15. Umum digunakan untuk menyetel jari jari 16. Lengkap dengan poros penarik dan attament No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 17. Beaing driuer 18. Kunci pembuka mur kopling matic 19. Kunci komsteer/ pin spanner 20. Uniuersal bearing puller 21. Statescope 22. DLC short connector 23. Jumper line 17. Lengkap dengan attament dan pilot 18. Ukuran 39- 41mm.
Umum digunakan untuk menyetel komsteer 20. Untuk melepas bearing dari poros engkol 21. Umum digunakan untuk memeriksa suara mesin yang abnormal 22. Untuk melakukan reset, seting mode, dan kalibrasi system injeksi 23. Untuk melakukan kalibrasi system injeksi F Keterampilan Musik (Seni Musik Populer) 1. Electric Guitar 2. Bass guitar 3. Drum Set disesuaikan kebutuhan dengan No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi 4. Cgmbal 5. Microphone 6. Kegboard Music 7. Amplifier G Keterampilan Teknisi Komputer & jaringan 1. Main Board 2. Processor 3. Pouer Supplg 4. VGA 5. RAM 6. Cassing 7. Kegboard & mouse 8. Peralatanjaringan a. Switch b. Wireles acces point c. Router 9. Peralatan pendukung a. Obeng plus Socket LGA l2oo/Socket AM4 Minimal dual core Minimal4S0W lGB BGB Casing AtxTower USB Kegboard & mouse 16 port gigabit switch 300 Mbps wireles acces point Mikrotik router Processor 650Mhz 4 port Fast Ethernet Build-in Wireless 2.4Ghz (802. rrb / g/n) Antenna internal Dual- Chain 2 x l.sdbi Operating System Mikrotik RouterOS RouterOS License Level4 No Jenis Deskripsi dan Spesifikasi b. Obeng min c. Tespen d. Tang pemotong e. TarW kombinasi f. ^Tarry ^crimptng ^RJ45 g. Solder h. Desoldering pump i. Timah/tinol j. Pirrcet k. Cutter l. Gunting kecil m. Senter kecil n. Kuas halus o. Mini air compressor p. Multimeter q. LAN Tester C. Persyaratan Sarana Peralatan Keterampilan SKB dan PKBM Tabel 10. Deskripsi menu peralatan keterampilan No. Jenis Keterampilan Deskripsi 1 Keterampilan bahasa Laboratorium dan mendukung kegiatan praktik keterampilan bahasa. 2 Keterampilan tata busana Laboratorium dan mendukung kegiatan praktik keterampilan tata busana. 3 Keterampilan tata boga Laboratorium dan mendukung kegiatan praktik keterampilan tata boga. 4 Keterampilan tata kecantikan rambut Laboratorium dan mendukung kegiatan praktik keterampilan tata kecantikan rambut. 5 Keterampilan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Peralatan keterampilan teknik kendaraan ringan otomotif yang mendukung tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: sistem hidrolik dan kompresor udara; prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dan panas dan pemanasan; overhaul sistem pendingan, sistem bahan bakar bensin, sistem injeksi bahan bakar diesel; servis mesin, unit kopling dan sistem pengoperasian, transmisi, unit final drive/gardan, roda dan ban, sistem rem, sistem kemudi, sistem suspensi, baterai, sistem kelistrikan, dan sistem AC (Air Conditioner). 6 Keterampilan Seni Musik Populer Peralatan seni musik pupoler yang berfungsi sebagai pendukung tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik D. Mekanisme Pengadaan 1. Pengadaan sarana pendidikan dilakukan dengan menggunakan mekanisme E-purchasing berdasarkan Katalog Elektronik (E- cataloguel. Dalam hal pelaksanaan mekanisme E-purchasing tidak dapat dilaksanakan, maka dapat dilakukan dengan mekanisme E-tendering sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. 2. Jika Dcatalogue dan E-tendeing tidak dapat dilakukan, pengadaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan. No. Jenis Keterampilan Deskripsi secara bersama dalam bentuk ansambel atau orkestra, pengaturan tata suara (soundsystem) dan perekaman. 7 Keterampilan Teknisi Komputer Peralatan keterampilan Teknisi Komputer yang berfungsi sebagai pendukung tempat pelaksanaan kegiatan pembelaj aran : o Dapat memeriksa komputer, laptop, dan printer untuk mendiagnosis masalahnya agar dapat diperbaiki atau diganti perangkatnya; o Dapat melakukan set awal dan pemeliharaan jaringan komputer yang mencakup hardware dan software pendukung instalasi jaringan;
Dapat memutuskan apa jenis peralatan komputer dan atau seruer yang dibutuhkan, instalasi, konfigurasi, dan mengimplementasi layanan yang terdapat pada server.
L.14 Rincian Menu Kegiatan Revitalisasi Subbidang Sekolah Menengah Atas I. Peningkatan Prasarana Belajar SMA A. Rehabilitasi prasarana belajar dan prasarana penunjang SMA 1. Rehabilitasi prasarana belajar dan prasararaa penunjang SMA dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya, meliputi:
Rehabilitasi ruang kelas;
Rehabilitasi ruang laboratorium kimia;
Rehabilitasi ruang laboratorium fisika;
Rehabilitasi ruang laboratorium biologi;
Rehabilitasi ruang perpustakaan;
Rehabilitasi ruang laboratorium komputer;
Rehabilitasi ruang laboratorium bahasa;
Rehabilitasi rurang guru;
Rehabilitasi toilet fiamban) beserta sanitasinya;
Rehabilitasi ruang tata usaha;
Rehabilitasi rLrang Kepala Sekolah/Pimpinan;
Rehabilitasi ruang UKS;
Rehabilitasi rulang ibadah;
Rehabilitasi rumah dinas guru;
Rehabilitasi asrama siswa;
Rehabilitasi ruang Bimbingan Konseling (BK);
Rehabilitasi ruang OSIS; dan
Rehabilitasi infrastruktur Lapangan Olah Raga.
Pelaksanaan Rehabilitasi Pelaksanaan rehabilitasi bangunan adalah untuk perbaikan pada komponen bangunan yang mengalami kerusakan (sesuai kebutuhan) sehingga bangunan dapat difungsikan kembali. Komponen bangunan yang ditetapkan, diantaranya: Tabel 1. Komponen Bangunan Utama dan Opsi Spesifikasi No. Komponen Bangunan* Pekerjaan Opsi Spesifikasi** 1 Pondasi Pondasi Batu kali/batu belah/batu karang dan lain-lain (kearifan tokal) 2 Struktur Kolom Balok Pelat Beton besi bertulang, campuran semen, pasir dan kerikil dan lain-lain (kearifan lokal) 3 Dinding Dinding Jendela Kusen Pasangan bata ringan atau hebel/bata merah/batako/partisi gipsum-grc (dinding partisi dalam), plester acian, plester halus, pengecatan 4 Lantai Penutup Lantai Keramik/plester acian dan lain-lain (kearifan lokal) 5 Plafond Kayu dan kayu lapis atau GRc/gipsum dan besi hollow atau kearifan lokal 6 Atap Genteng metal dengan rangka baja ringan atau Genteng dengan rangka kayu atau kearifan lokal 7 Utilitas Kelistrikan Jaringan, titik lampu, titik saklar dan titik stop kontak 8 Finishing Finishing dinding, plafon, kusen Cat tembok, cat kayu atau kearifan lokal PRESItrEN REPUBLIK INDONESIA -235- No. Komponen Bangunan* Pekerjaan Opsi Spesifikasi** Kusen dan daun pintu/jendela + kaca Kusen kayu alumunium kearifan lokal atau atau *Pada kegiatan rehabilitasi, komponen bangunan yang diperbaiki adalah yang mengalami kerusakan atau menjadi yang menjadi prioritas perbaikan. **Spesifikasi teknis dari masing-masing komponen bangunan ditetapkan dalam dokumen perencanaan (detail engineneeing design, DED) 3. Ketentuan Kelengkapan Rehabilitasi Dalam rehabilitasi mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka ada beberapa ketentuan kelengkapan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kelengkapan Prasarana dan Sarana Pemanfaatan Bangunan Gedung.
Rehabilitasi Prasarana Belajar dan prasarana penunjang SMA Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan rehabilitasi prasarana belajar SMA adalah sebagai berikut:
Perhitungan tingkat kerusakan Perhitungan tingkat kerusakan dapat dilakukan per rLrangan atau per massa bangunan (blok bangunan dalam satu atap), yang mengacu pada aturan yang dikeluarkan oleh PUPR. Tingkat kerusakan bangunan yang diperkenankan menjadi sasaran rehabilitasi adalah prasarana belajar SMA dengan tingkat kerusakan minimal sedang. b. Kualitas Bangunan Rehabilitasi Kualitas bangunan rehabilitasi adalah mengembalikan fungsi bangunan, tujuannya agar hasil rehabilitasi aman bagi warga sekolah. c. Penyediaan Perabot Pelaksanaan penyediaan perabot dilakukan dengan mempertimbangkan: t pemenuhan pekerjaan rehabilitasi fisik bangunan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan; r memperhitungkan prioritas pemenuhan, kebutuhan dan ketersediaan alokasi dana rehabilitasi yang diterima sekolah; dan r penyediaan perabot dapat dilakukan melalui perbaikan dan/atau pembelian. PRESIE}EN EEFUBLIK INDONESIA -236- B. Pembangunan prasarana belajar dan prasarana penunjang SMA 1. Pembangunan prasarana belajar dan prasarana penunjang SMA Pembangunan prasarana belajar dan prasarana penunjang SMA beserta penyediaan perabotnya, meliputi a. Pembangunan ruang kelas baru (RKB);
Pembangunan ruang laboratorium kimia;
Pembangunan ruang laboratorium fisika;
Pembangunan ruang laboratorium biologi;
Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif;
Pembangunan ruang perpustakaan;
Pembangunan ruang laboratorium komputer;
Pembangunan ruang laboratorium bahasa;
Pembangunan ruang guru;
Pembangunan toilet (jamban) beserta sanitasinya;
Pembangunan asrama siswa;
Pembangunan ruang tata usaha;
Pembangunan ruang Kepala Sekolah/Pimpinan;
Pembangunan ruang UKS;
Pembangunan rumah dinas gLrru;
Pembangunan ruang Bimbingan Konseling (BK);dan q. Pembangunan ruang OSIS. 2. Pelaksanaan Pembangunan Pelaksanaan pembangunan adalah membangun dengan memenuhi semua komponen bangunan sehingga bangunan baru dapat digunakan. Komponen bangunan yang ditetapkan, diantaranya: Tabel 2. Komponen Bangunan Utama dan Opsi Spesifikasi No. Komponen Bangunan* Pekerjaan Opsi Spesifikasi** 1 Pondasi Pondasi Batu kali/batu belah/batu karang dan lain-lain (kearifan lokal) 2 Struktur Kolom Beton besi bertulang, carnpuran semen, pasir No. Komponen Bangunan* Pekedaan Opsi Spesifikasi** - Balok - Pe1at dan kerikil dan lain-lain (kearifan lokal) 3 Dinding - Dinding - Jendela - Kusen Pasangan bata ringan atau hebel/bata merah/batako/partisi gipsum-grc (dinding partisi dalam), plester acian, plester halus, pengecatan 4 Lantai Penutup Lantai Keramik/plester acian dan lain-lain (kearifan lokal) 5 Plafond Kayu dan kayu lapis atau GRC/Gipsum dan besi hollow atau kearifan lokal 6 Atap Genteng metal dengan rangka baja ringan atau Genteng dengan rangka kayu atau kearifan lokal 7 Utilitas Kelistrikan Jaringan, titik lampu, titik saklar dan titik stop kontak 8 Finishing Finishing dinding, plafon, kusen Cat tembok, cat kayu atau kearifan lokal Kusen dan daun pintu/jendela + kaca Kusen kayu alumunium kearifan lokal atau atau * Pada kegiatan pembangunan, semua komponen bangunan dilaksanakan sebagai satu kesatuan proses pembangunan. **Spesifikasi teknis dari masing-masing komponen bangunan ditetapkan dalam dokumen perencanaan (detail engineneering design, DED). 3. Ketentuan Kelengkapan Pembangunan Dalam pembangunan mengacu pada peraturan perurndang-undangan yang berlaku, maka ada beberapa ketentuan kelengkapan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kelengkapan Prasarana dan Sarana Pemanfaatan Bangunan Gedung. 4. Pembangunan prasarana belajar SMA Kegiatan pembangunan prasarana belajar SMA meliputi:
Pembangunan Ruang Kelas baru (RKB) 1) Prasyarat utilitas ruang . RKB dilengkapi satu pintu dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit, posisi pintu di depan;
RKB dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan juga dilengkapi tempat sampah;
bukaan cahaya (jendela) minimal 7,2 m2 atau 10%o dari luas ruangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3,6 m2 atau 5o/o dari luas ruangan;
jumlah titik lampu di dalam ruang kelas minimal 4 (empat) titik, pada area selasar minimal 1 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 2 (dua) unit, jumlah saklar ganda 1 (satu) unit untuk masing-masing 2 (dua) titik lampu pada rurang dalam kelas, dan ^jumlah saklar tunggal minimal 1 (satu) unit untuk lampu selasar;
kursi dan meja siswa tersedia 36 set, kursi dan meja guru 1 set; dan ! papan tulis 1 unit dan 1 lemari penyimpanan. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan rLlang . pintu membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi yang tiba-tiba dan melibatkan banyak siswa;
lebar selasar kelas minimal 2 m, akan memberi ruang yang cukup untuk pergerakan horisontal antar ruang; dan
bukaan cahaya minimal loo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5o/o dari luas Ruang Kelas, untuk sehatnya kondisi rulang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan RKB yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. Bangunan RKB dapat pula dibangun bertingkat atau dapat dibangun pada lantai 2 (dua). Gambar 1. Contoh Tampak Ruang Kelas Dengan Dak Beton Gambar 2. Denah Lantai Satu Ruang Kelas Bertingkat Gambar 3. Denah Lantai Dua Ruang Kelas Bertingkat -'! ! I ! +iI Elv.td - I ruAlrcxEl-As Ear.+378 RUAIIG IGI.AS E|gl,.+378 2t L\I I - L\I SE.A3AR rl I ffi ffi ffi rffim ffi ffi EffiM Gambar 4. Contoh Tampak Pembangunan RKB di lantai 2 g ,/a Itr l!, lr IT li l U ! ililtililiflil il Gambar 5. Contoh Potongan RKB di lantai 2 4) Standar kelengkapan dan luas ruang kelas: Tabel 3. Kelengkapan dan Luas Ruang Kelas Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Kelas 9 8 2 Selasar 9 2 Luas Yang Diperhitungkan = (9 x 8) + ½ x (9 x 2) = 81 m ^2 Gambar 6. Denah Ruang Kelas 1 Rombongan Belajar (Rombel) Gambar 7. Contoh Tampak Depan Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 8. Contoh Tampak Belakang Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 9. Contoh Tampak Samping Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 10. Contoh Potongan-1 Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 11.a. Contoh Potongan-2 (Baja Ringan) Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 11.b. Contoh Potongan-2 (Kayu) Ruang Kelas 1 Rombel Gambar 12. Denah Ruang Kelas 2 Rombel Gambar 13. Contoh Tampak Depan Ruang Kelas 2 Rombel Gambar 14. Contoh Tampak Belakang Ruang Kelas 2 Rombel Gambar 15. Contoh Tampak Samping Ruang Kelas 2 Rombel Gambar 16. Contoh Potongan-1 Ruang Kelas 2 Rombel Gambar 17. Denah Ruang Kelas 3 Rombel Gambar 18. Contoh Tampak Depan Ruang Kelas 3 Rombel Gambar 19. Contoh Tampak Belakang Ruang Kelas 3 Rombel b. Pembangunan Laboratorium Kimia Desain bangunan laboratorium kimia, fisika dan biologi secara umum sama untuk luas bangunannya, yang membedakan adalah kelengkapan fungsi ruang yang memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing. Gambar 20. Contoh Potongan-1 Ruang Kelas 3 Rombel Penyediaan tempat cuci tangan di depan ruang kelas baru, ditempatkan pada area rabat beton, dibangun tanpa mengurangi area bebas selasar. Gambar 21. Contoh Tempat Cuci Tangan 1) Prasyarat utilitas ruang . laboratorium kimia dilengkapi 2 (dua) pintu, satu di depan dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit dan satu di belakang dengan jumlah daun pintu sebanyak 1 unit;
pada ruang praktik bukaan cahaya minimal 9,6 m2 atau 10%o dari luas ruangan dan bukaan ventilasi udara minimal 4,8 m2 atau Soh dari luas ruangan;
jumlah titik lampu di dalam n"rang praktik minimal 6 (enam) titik, pada ruang persiapan minimal 2 (dua) titik, pada area selasar minimal 2 titik,lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 9 (sembilan) unit di ru.ang praktik dan 1 (satu) unit di ruang persiapan;
jumlah saklar ganda minimal 2 (satu) unit untuk masing- masing 2 (dua) titik lampu pada ruang dalam praktik, dan jumlah saklar tunggal minimal 2 (satu) unit untuk lampu ruang persiapan dan selasar;
tersedia meja beton dilengkapi bak cuci yang berbahan keramik/porselein /bah.an tahan cairan kimia sebanyak 6 buah untuk laboratorium kimia, dengan kedalaman yang cukup; , meja praktek laboratorium tersedia 6 set, masing-masing dilengkapi kursi lab sebanyak 6 buah, meja persiapan 1 unit, meja demontrasi 1 unit, kursi dan meja guru 1 set; dan t papan tulis 2 unit, 4 lemari penyimpanan dan 1 tempat sampah. 2l Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu laboratorium kimia membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar laboratorium minimal 2 m bagi pergerakan horisontal antar ruang;
jaringan kabel untuk tempat stop kontak di tengah ruang praktik harus terpasang rapih dan aman dan dilengkapi dengan sekering untuk menghindari hubungan arLrs pendek;
bukaan cahaya minimal lOo/o dan bukaan ventilasi udara minimal soh dari luas ruang laboratorium kimia, untuk sehatnya kondisi rLrang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal;
untuk laboratorium kimia teralokasikan area penyimpanan lemari asam; dan ▪ alat pemadam api ringan tersedia di laboratorium.
Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan laboratorium kimia yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal.
Standar kelengkapan dan luas ruang laboratorium kimia Tabel 4. Kelengkapan dan luas ruang laboratorium kimia Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Praktik 12 8 2 Ruang Persiapan 8 3 3 Selasar 15 2 Luas Yang Diperhitungkan: = (12 x 8) + ( 8 x 3 ) + ½ x ( 15 x 2 ) = 135 m ^2 Gambar 22. Denah Laboratorium Kimia 1{.m TrishArl Gambar 23. Contoh Tampak Depan Laboratorium Kimia Gambar 24. Contoh Tampak Belakang Laboratorium Kimia +6.70 +3.fll {25 Gambar 25. Contoh Potongan Laboratorium Kimia Gambar 26. Contoh Desain Bak Cuci Pada Laboratorium Kimia Gambar 27. Contoh Desain Tangki Limbah Pada Laboratorium Kimia Gambar 28. Contoh Denah Penutup Tangki Limbah [al Ftltsr 2 Irl Pengundrp I il Gambar 29. Contoh Potongan A-A Tangki Limbah lnlet 3' Ilat Eeci dad ljul [utlat 3' Pasangan 0ata Beton lumbul Panutup Plat Brsi lllter dari ljut Posrngon Bete lantai Beton Tumbuk E EakFilterl Bal Pangandap 2 Bek Filter I -G Gambar 30. Contoh Potongan B-B Tangki Limbah Gambar 31. Contoh Potongan C-C Tangki Limbah Gambar 32. Contoh Potongan D-D Tangki Limbah ol ol Penutup Plat Eesi Filter dari ljuk Pasangan Bata Hole lantai Beton lumbuk --{ Gambar 33. Contoh Potongan E-E Tangki Limbah c Pembangunan Laboratorium Fisika 1) Prasyarat utilitas rLlang ! laboratorium fisika dilengkapi 2 (dua) pintu, satu di depan dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit dan satu di belakang dengan jumlah daun pintu sebanyak 1 unit; pada ruang praktik bukaan cahaya minimal 9,6 m2 atau lOoh dari luas ruangan dan bukaan ventilasi udara minimal 4,8 m2 atau 5%o dari luasan rLlangan; jumlah titik lampu di dalam rulang praktik minimal 6 (enam) titik, pada rurang persiapan minimal 2 (dua) titik, pada area selasar minimal 2 tiuk,lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup; jumlah stop kontak minimal 9 (sembilan) unit di ruang praktik dan 1 (satu) unit di rurang persiapan; jumlah saklar ganda minimal 2 (satu) unit untuk masing- masing 2 (dua) titik lampu pada mang dalam praktik, dan jumlah saklar tunggal minimal 2 (satu) unit untuk lampu ruang persiapan dan selasar; tersedia meja beton pada dua sisi ruangan, pada salah satu sisi dilengkapi bak cuci yang berbahan keramik/porselein/bahan tahan cairan kimia sebanyak 3 buah dengan kedalaman yang I n n cukup, pada sisi yang lain hanya berupa meja beton tanpa bak cuci untuk laboratorium fisika;
meja kerja tersedia 6 unit, masing-masing dilengkapi kursi lab sebanyak 6 buah, meja persiapan 1 unit, meja demonstrasi 1 unit, kursi dan meja guru 1 unit; dan r papan tulis 2 unit, 4 lemari penyimpan dan tempat sampah dalam ruang laboratorium. 1) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu laboratorium fisika membuka ke arah luar ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar laboratorium minimal 2 m bagi pergerakan horisontal antar rLrang;
jaringan kabel untuk tempat stop kontak di tengah ruang praktik harus terpasang rapi dan aman dan dilengkapi dengan sekering untuk menghindari hubungan arus pendek;
bukaan cahaya minimal loo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5o/o dari luas ruang laboratorium fisika, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
alat pemadam api ringan tersedia di laboratorium. 2l Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan laboratorium fisika yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokaI. 3) Standar kelengkapan dan luas ruang laboratorium fisika Tabel 5. Kelengkapan dan Luas Laboratorium Fisika Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Praktik t2 8 2 Ruang Persiapan 5,5 3 3 Ruang Gelap 2,5 3 4 Selasar 15 2 Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) Luas Yang Diperhitungkan: = (12 x 8) + (5,5 x 3) + (2,5 x 3) + ½ x (15 x 2) =135 m ^2 Gambar 34. Denah Laboratorium Fisika Gambar 35. Contoh Tampak Depan Laboratorium Fisika Gambar 36. Contoh Tampak Belakang Laboratorium Fisika Gambar 37. Contoh Potongan Laboratorium Fisika Gambar 38. Contoh Desain Bak Cuci pada Laboratorium Fisika Gambar 39. Contoh Desain Tangki Limbah Pada Laboratorium Fisika Gambar 40. Contoh Denah Penutup Tangki Limbah Gambar 41. Contoh Potongan A-A Tangki Limbah Gambar 42. Contoh Potongan B-B Tangki Limbah Gambar 43. Contoh Potongan C-C Tangki Limbah Gambar 44. Potongan D-D Tangki Limbah Plat Eesi dari ljuk Pasangan Bata Hole lantai Beton Tumbuk Gambar 45. Potongan E-E Tangki Limbah d. Pembangunan Laboratorium Biologi 1) Prasyarat utilitas ruang . laboratorium biologi dilengkapi 2 (dua) pintu, satu di depan dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit dan satu di belakang dengan jumlah daun pintu sebanyak 1 unit;
pada ruang praktik bukaan cahaya minimal 9,6 m2 atau lOo/o dari luas ruangan dan bukaan ventilasi udara minimal 4,8 m2 atau 5% dari luas ruangan;
jumlah titik lampu di dalam ruang praktik minimal 6 (enam) titik, pada ruang persiapan minimal 2 (dua) titik, pada area selasar minimal 2 titlk,lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 9 (sembilan) unit di ruang praktik dan 1 (satu) unit di ruang persiapan;
jumlah saklar ganda minimal 2 (satu) unit untuk masing- masing 2 (dua) titik lampu pada rLrang dalam praktik, dan jumlah saklar tunggal minimal 2 (satu) unit untuk lampu ruang persiapan dan selasar;
tersedia meja beton dilengkapi bak cuci yang berbahan keramik/porselein /bahan tahan cairan kimia sebanyak 6 buah untuk laboratorium biologi, dengan kedalaman yang cukup; 60 60 r meja kerja tersedia 6 unit, masing-masing dilengkapi kursi lab sebanyak 6 buah, meja persiapan 1 unit, meja demonstrasi 1 unit, kursi dan meja guru 1 unit; dan r papan tulis 2 unit, 4 lemari penyimpan dan tempat sampah dalam ruang laboratorium. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu laboratorium biologi membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar laboratorium minimal 2 m bagi pergerakan horisontal antar ruang;
jaringan kabel untuk tempat stop kontak di tengah ruang praktik harus terpasang rapih dan aman dan dilengkapi dengan sekering untuk menghindari hubungan arus pendek;
bukaan cahaya minimal loo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5o/o dari luas ruang laboratorium biologi, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
alat pemadam api ringan tersedia di laboratorium. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan laboratorium biologi yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4) Standar kelengkapan dan luas ruang laboratorium biologi Tabel 6. Kelengkapan dan luas laboratorium biologi Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Praktik 72 8 2 Ruang Persiapan 8 3 3 Selasar 15 2 Luas Yang Diperhitungkan: = (I2x 8) ^+ ( 8 x3 I ^+ Yrx ( 15 x2) = 135 m2 Gambar 46. Denah Laboratorium Biologi Gambar 47. Contoh Tampak Depan Laboratorium Biologi Gambar 48. Contoh Tampak Belakang Laboratorium Biologi Gambar 49. Contoh Potongan Laboratorium Biologi Gambar 50. Contoh Desain Bak Cuci Pada Laboratorium Biologi Gambar 51. Contoh Desain Tangki Limbah Pada Laboratorium Biologi Gambar 52. Contoh Denah Penutup Tangki Limbah Gambar 53. Contoh Potongan A-A Tangki Limbah Gambar 54. Contoh Potongan B-B Tangki Limbah Gambar 55. Contoh Potongan C-C Tangki Limbah Gambar 56. Contoh Potongan D-D Tangki Limbah e. Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif Standar dan persyaratan pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya sesuai dengan ketentuan Pembangunan Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif. f. PembangunanPerpustakaan 1) Prasyarat utilitas rurang r perpustakaan dilengkapi satu pintu dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit, di tengah (lihat denah) yang membuka ke luar;
dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan ^juga dilengkapi tempat sampah;
pada ruang perpustakaan bukaan cahaya minimal 9,6 m2 atau 10% luas ruangan dan bukaan ventilasi udara minimal 4,8 m2 atau 5%o luas ruangan;
jumlah titik lampu pada area dalam ruang minimal 8 (delapan) titik, pada area selasar minimaL 2 titik,lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 2 (dua) unit, jumlah saklar ganda 2 (satu) unit untuk masing-masing 2 (dua) titik lampu pada rurang dalam perpustakaan, dan ^jumlah saklar tunggal minimal 1 (satu) unit untuk lampu selasar; Gambar 57. Contoh Potongan E-E Tangki Limbah t meja baca tersedia 15 buah, masing-masing dilengkapi kursi baca sebanyak 6 buah, rak buku 6 buah, rak penitipan barang 2 buah, kursi dan meja kerja/konter 1 unit; dan r ruang perpustakaan yang didesain dengan fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 3 x lPK. 2l Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyarnanan ruang . pintu ruang perpustakaan membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar minimal 2 m bagi pergerakan horisontal antar ruang;
bukaan cahaya minimal loyo dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas ruang perpustakaan, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal;
tata letak jendela (ventilasi cahaya) dan lay out ruang perpustakaan ditata supaya sinar matahari tidak langsung masuk ke ruangan, terlebih mengenai buku, sehingga buku tidak cepat rusak; dan
alat pemadam ringan tersedia di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan perpustakaan yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas perpustakaan: Tabel 7. Spesifikasi Komponen Bangunan Utama Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Perpustakaan 8 2 Selasar 2 Luas Ruang = (12 x8 )+ %x(12x2 )= 108 mz Gambar 58. Denah Perpustakaan Gambar 59. Contoh Tampak Depan Perpustakaan g. Pembangunan Laboratorium Komputer 1) Prasyarat utilitas ruang . laboratorium komputer dilengkapi satu pintu dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit, posisi pintu di depan;
bukaan ventilasi cahaya fiendela) minimal 7 ,2 m2 atau 10% luas ruangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3,6m2 ata'u Soh luas ruangan; Gambar 60. Contoh Tampak Belakang Perpustakaan Gambar 61. Contoh Tampak Samping Perpustakaan . jumlah titik lampu di dalam ruang laboratorium komputer minimal 6 (enam) titik, pada area selasar minimal 1 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah minimal stop kontak 8 (dua) unit, jumlah saklar ganda 2 (dua) unit untuk masing-masing 2 (dua) titik lampu pada rulang dalam laboratorium komputer, dan jumlah saklar tunggal minimal 1 (satu) unit untuk lampu selasar;
kursi dan meja komputer siswa tersedia 36 unit, kursi dan meja guru l unit; r papan tulis 1 unit; ' dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan juga dilengkapi tempat sampah luar; dan
untuk laboratorium komputer dapat dilengkapi dengan teralis dan/atau fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 4 x 1PK atau 2 x 2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan rLlang . pintu membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi yang tiba-tiba dan melibatkan banyak siswa;
lebar bersih selasar kelas minimal 2 m akan memberi ruang yang cukup untuk pergerakan horisontal antar ruang;
bukaan ventilasi cahaya minimal IOo/o dari luas laboratorium komputer, untuk terkondisinya ruang sehat dengan penerangan alami;
bukaan ventilasi udara minimal 5o/o dari luas laboratorium komputer, untuk terkondisinya ruang sehat dengan sirkulasi dan kelembaban alami; dan
alat pemadam ringan tersedia di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan rLlang laboratorium komputer yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas laboratorium komputer: Tabel 8. Spesifikasi Komponen Bangunan Utama +6.70 +3.50 Tanah Asli Gambar 62. Contoh Tampak Depan Laboratorium Komputer Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P(m) L(m) 1 Ruang Laboratorium Komputer 9 8 2 Selasar I 2 Luas Yang diperhitungkan =(9x8)+ Yz x(9x21=81 M2 Gambar 63. Denah Laboratorium Komputer h. Pembangunan Laboratorium Bahasa 1) Prasyarat utilitas ruang . laboratorium bahasa dilengkapi satu pintu dengan jumlah daun pintu sebanyak 2 unit, posisi pintu di depan; Gambar 64. Contoh Tampak Depan L aboratorium Komputer Gambar 65. Contoh Tampak Samping La boratorium Komputer . bukaan ventilasi cahaya fiendela) minimal 7 .2 m2 atau 10% luas ruangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6m2 atau 5o/o luas ruangan;
jumlah titik lampu di dalam ruang laboratorium bahasa minimal 4 (empat) titik, pada area selasar minimal 1 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak 8 (dua) buah, jumlah saklar ganda 1 (satu) . unit untuk masing-masing 2 (dua) titik lampu pada ruang dalam kelas, dan jumlah saklar tunggal minimal 1 (satu) unit untuk lampu selasar;
kursi dan meja siswa tersedia 36 unit, kursi dan meja guru I unit; ! papan tulis 1 unit;
dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan juga dilengkapi tempat sampah luar; dan , untuk laboratorium bahasa d.apat dilengkapi dengan teralis dan/atau fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 4 x lPK atau 2 x 2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi yang tiba-tiba dan melibatkan banyak siswa;
lebar bersih selasar kelas minimal 2 m akan memberi rLlang yang cukup untuk pergerakan horisontal antar ruang; ' bukaan ventilasi cahaya minimal lOVo dari luas laboratorium bahasa, untuk terkondisinya ruang sehat dengan penerangan alami;
bukaan ventilasi udara minimal Soh dari luas laboratorium bahasa, untuk terkondisinya ruang sehat dengan sirkulasi dan kelembaban alami; dan
alat pemadam ringan tersedia di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan ruang laboratorium bahasa yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas laboratorium bahasa: Tabel 9. Spesifikasi Komponen Bangunan Utama Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L(m) 1 Ruang laboratorium Bahasa 9 8 2 Selasar 9 2 Luas Yang diperhitungkan =(9x8)+ Yz x(9x21: 81 M2 Gambar 66. Denah Laboratorium Bahasa +6.70 TinggiAtap +3.50 Ring +6.70 TinggiAtap +3.50 t0.00 Gambar 67. Contoh Tampak Depan Laboratorium Bahasa Gambar 68. Contoh Tampak Depan Laboratorium ^Bahasa 1. Pembangunan Ruang Guru 1) Prasyarat utilitas ruang ! ruang guru direkomendasikan berdekatan dengan ruang kantor sekolah, serta posisinya dapat memudahkan akses bagi pengawasan siswa (akses pandang yang terbuka);
jumlah titik lampu pada ruangan minimal 12 (dua belas), pada area selasar minimal 2 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup);
dilengkapi perabot meja, loker, dan kursi kerja guru minimal untuk 20 (dua puluh) orang guru dan lemari dokumen; r ruang guru dilengkapi area untuk menerima tamu/ konsultansi siswa; dan t ruang guru dapat dilengkapi dengan meja&kursi tamu, dan/atau fasilitas AC, spesifikasi kapasitas yang disediakan minimal 3 x 2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . terdapat 2 (dua) pintu akses keluar dan masuk, pada sisi selasar bangunan, masing-masing memiliki daun pintu sebanyak 2 unit;
bukaan pintu pada masing-masing ruang membuka ke arah luar/selasar; Gambar 69. Contoh Tampak Samping Laboratorium Bahasa ! pada ru.ang guru bukaan ventilasi cahaya minimal 14,4 m2 atau 1O%o luas ruangan dan bukaan ventilasi udara minimal 7,2 m2 atau 5%o luas ruangan; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan ruang guru yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4) Standar kelengkapan dan luas ruang guru: Tabel 10. Spesifikasi Komponen Bangunan Utama Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi Unit Luas (m2) P (m) L(m) 1 Ruang Guru 15 8 1 t20 2 Ruang Tamu 3 , 2 3 1 9 t 6 3 Dapur 3 2 1 6 4 Toilet 1 3 1 , 4 2 8,4 5 Selasar 18 2 0 5 18 Luas Yang diperhitungkan t62 , Gambar 70. Denah Ruang Guru Gambar 71. Contoh Tampak Depan Ruang Guru j. Pembangunan toilet famban) siswa/guru beserta sanitasinya 1) Prasyarat utilitas ruang . setiap paket pembangunan toilet (1'amban) siswa/guru terdiri dari 2 unit bangunan, yaitu: 1 unit bangunan toilet untuk pria dan 1 unit bangunan toilet untuk wanita yang dibangun terpisah;
toilet dapat didesain untuk memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas ;
kelengkapan utilitas toilet terdiri dari: - pompa penarik dan pendorong ke tangki air bersih; Gambar 72. Contoh Tampak Belakang Ruang Guru Gambar 73. Contoh Tampak Samping Ruang Guru - tangki air kapasitas 2 x 1000 liter; - instalasi listrik dan lampu penerangan; - untuk toilet pria terdiri dari 1 kloset duduk dan 1 kloset jongkok atau sesuai kebutuhan; - untuk toilet wanita terdiri dari 1 kloset duduk dan 2 kloset jongkok atau sesuai kebutuhan; - 2 lunit urinoir untuk toilet pria; - 2 unit tempat cuci tangan dilengkapi cermin dan 1 tempat sampah; dan - beberapa utilitas yang dapat digunakan bersama antara toilet pria dan wanita adalah: sumber air bersih, menara air dan septic tank. 2l Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyarnanan ruang . bukaan pintu depan toilet ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi;
setiap bilik jamban dilengkapi pintu, yang dapat dikunci dari dalam dan membuka ke dalam;
setiap pintu jamban dilengkapi gantungan pakaian;
tersedia sumber air bersih melalui PDAM, sumur air tanah, atau sumber air bersih lainnya;
dilengkapi instalasi air bersih, instalasi air kotor/limbah dan kotoran, septic tank dan sumur resapan;
bukaan cahaya minimal lOo/o dan bukaan ventilasi udara minimal Soh dari luas toilet, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
dilengkapi floor drain, sehingga tidak terjadi genangan air di lantai toilet. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan toilet sekolah yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas toilet siswa/guru Tabel 11. Kelengkapan dan Luas Toilet siswa/guru Desain dan Kelengkapan Ruang Dimensi P (m) L (m) 1 Ruang Jamban 5,75 3 2 Selasar 3 2 Luas Perlokal Bangunan: = (5,75 x 3) ^+ 0,5 x (3 x 2) = 20,25 m2 per bangunan Luas Yang Diperhitungkan: = 2 X 20,25 = 40,5 m2 per bangunan Gambar 74. Denah Toilet Pria 20,25 m ^2 Gambar 77. Contoh Tampak Samping Toilet Pria Gambar 75. Contoh Tampak Depan Toilet Pria Gambar 76. Contoh Tampak Belakang Toilet Pria T o Lct 6t ]f) (\l 6D o o (\I D t2 7T 300 4 t\ @ a @ a c, o ., (o Beton c (! 5 I c, G E E E o o, o I SELASAIR Elev. -0.Q2 I I TOTLET PUTRTI Elev.t0.@ . Gambar 78. Contoh Denah Toilet Wanita 20,25 m2 Boton Gambar 79. Contoh Tampak Belakang Toilet Wanita Gambar 80. Contoh Tampak Belakang Toilet Wanita Gambar 81. Contoh Tampak Belakang Toilet Wanita Pipa Saluran Ke Sumur R€sapan O 4" Sumur Rosapan 100 x 100 B o (r: c4t 430 Pipa VentilasiO 2" Bak Pemeriksaan -I r5o t Gambar 82. Contoh Denah SepticTank - ^_tE li= ffi Gambar 83. Contoh Detail Septic Tank Gambar 84. Contoh Detail Sumur Resapan Gambar 85. Contoh Potongan Memanjang Toilet Pria Gambar 86. Contoh Potongan Memanjang Toilet Wanita Gambar 87. Contoh Denah Toilet Pria 40,5 m ^2 Gambar 90. Contoh Tampak Samping Toilet Pria 40,5 m ^2 Gambar 88. Contoh Tampak Depan Toilet Pria 40,5 m ^2 Gambar 89. Contoh Tampak Belakang Toilet Pria 40,5 m ^2 Gambar 91. Contoh Potongan Memanjang Toilet Pria 40,5 m ^2 Gambar 92. Contoh Denah Toilet Wanita 40,5 m ^2 Gambar 95. Contoh Tampak Samping Toilet Wanita 40,5 m ^2 Gambar 93. Contoh Tampak Depan Toilet Wanita 40,5 m ^2 Gambar 94. Contoh Tampak Belakang Toilet Wanita 40,5 m ^2 AJ o + I+ 'D to N Gambar 96. Contoh Potongan Memanjang Toilet Wanita 40,5 m2 k. Pembangunan Asrama Siswa Asrama siswa dibangun satu lokasi dengan sekolah. Kapasitas asrama siswa adalah untuk 20 siswa dan dilengkapi kamar bagi kepala asrama. 1) Prasyarat utilitas ruang E' rl. = o s 3 a E E94- 4.8 : tcD q{ cl o EI ! e G 5 Fe t$ @ o g i 1 a E E o g l gEEEE x E a o? {x oc r& Ep SE oi3 3A 3) u @ 3 o = 6 t s o T P o 6 3 E @ E o = r 6) u o i I f. I\t ! h Z l.t * 9 o + E n E +.tr f, E = gE bT z I e ! k=.J ffi t I _-"-fF.Er<rs == A#E !{ixi,:
terdapat 2 (dua) pintu akses keluar dan masuk, pada dari depan dan belakang bangunan, masing-masing pintu dilengkapi dengan ^jumlah daun pintu sebanyak 2 unit;
jumlah titik lampu pada masing-masing rLlang: - ruang tidur dan ruang belajar minimal 6 titik lampu; - ruang tamu 2 titik lampu; - wilayah ruang dapur, toilet, dan tempat cuci minimal 2 titik lampu; dan - area selasar masing-masing 1 titik lampu. ! asrarna dilengkapi 8 buah meja dan 20 kursi belajar, 10 ranjang tidur bertingkat, 10 lemari pakaian (2 pintu) dan 1 set meja kursi tamu. Khusus kamar kepala asrama, dilengkapi 1 tempat tidur, 1 lemari pakai (2 pintu) dan 1 set meja kursi; dan
dilengkapi dengan 2 tempat sampah di area dapur dan area luar. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan . bukaan ventilasi cahaya minimal 10% dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas bangunan asrama siswa, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal;
sekolah harus menetapkan peruntukan asrama untuk siswa atau siswi, tidak dijadikan satu;
apabila suatu sekolah mendapat alokasi untuk membangun 2 (dua) unit asrama, maka bangunannya harus dibuat terpisah antara asrarna siswa dan asrama siswi; dan
ketersediaan jaringan air bersih dan listrik menjadi syarat pendukung pembangunan asrama siswa pada masing- masing lokasi. 3) Spesifikasi bangunan spesifikasi bangunan asrama siswa yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. ro(AiAP EX. iOC rld0.$m tclGlt{orilATAP EG[r EilO $d0/atm F L AT PtfrltE uu$m t: fiil* ,n godtfiE ffi!at(a ldrcl* Gambar 97. Contoh potongan memanjang asrama siswa 4) Standar kelengkapan dan luas asrama siswa: Tabel 12. Kelengkapan dan Luas Asrama Siswa FhOrErDCrc Desain Dan Kelengkapan Bangunan Dimensi Unit Luas (m2) P ^(ml L tm) 1 Ruang Tamu 5 3 1 15 2 Ruang Belajar 11,25 3 1 33,75 3 Ruang Tidur 11,25 5 1 56,25 4 Kamar Kepala Asrama 3 3 1 9 5 Dapur & Tempat cuci 4 , 5 3,75 1 16,875 6 Toilet 187,5 1,75 4 13,125 7 Teras Depan 2 1,5 1 3 8 Teras Belakang 2 1 1 2 Total Luas 149 6 6 -'t I <eF @ @ @ @ @ B =t E sl L----- a 3 @ @ I I I tlE *-@ o^Pul BEEsm I o tr tr () RUIXO IEF XEPAUAM Ei.t@ O E h 2D KA'AIFAS .o@ D. Tff -.-r Gambar 98. Denah Asrama siswa 6 I Gambar 99. Contoh Tampak Depan Asrama Siswa +t!0 Gambar 100. Contoh Tampak Samping Asrama Siswa Gambar 101. Contoh Tampak Belakang Asrama Siswa l. Pembangunan Ruang Tata Usaha (TU) 1) Prasyarat utilitas rLlang . ruang TU dilengkapi 2 (dua) pintu akses keluar dan masuk, pada dari depan dan samping bangunan;
dinding sekat permanen ditujukan untuk fungsi ruang toilet dan pantry, untuk fungsi rLlang lainnya dapat menggunakan sekat non permanen minimal (partisi ggpsum/GRC);
bukaan cahaya ffendela) minimal 7.2 m2 atau 10%o dari luas ruangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6 mz atau 5o/o dari luas ruangan;
jumlah titik lampu pada masing-masing ruang: - rurang Kepala TU & bendahara ruang arsip, rLrang tamu; toilet, dan selasar masing-masing 1 titik lampu; - area Staf TU: minimal 2 titik lampu; - pantry dan lorong rLlangan minimal 2 titik lampu; dan - area selasar minimal 1 titik lampu. . jumlah perabot ruang tata usaha dilengkapi: - meja dan kursi - kepala TU 1 set; - meja dan kursi - bendahara 1 set; dan - meja dan kursi - staf tata usaha 4 set. r untuk ruang tata usaha dapat dilengkapi dengan meja dan kursi tamu, lemari penyimpanan, rak arsip - tata usaha, fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 2 x IPK atau 1x2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu depan membuka ke arah luar, sedangkan bukaan pintu samping ke dalam;
bukaan cahaya minimal loo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5%o dari luas ruang tata usaha, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan ruang TU yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan Iokal. 4l Standar kelengkapan dan luas ruang tata usaha: Tabel 13. Kelengkapan dan Luas ruang tata usaha Kelengkapan dan Luas Ruang Dimensi P (m) L (m) Unit Luas M2 1 Ruang K.TU & Bendahara 3 4 1 12 2 Area Staf TU 3 8 1 24 3 Ruang Arsip 3 2,5 1 7,5 4 Ruang Tamu 3 4 1 12 5 Toilet 1,5 2,5 1 3,75 6 Pantry 1,5 2,5 1 3,75 7 Lorong Ruangan 6 1,5 1 9 8 Selasar 3 2 0,5 3 Luas Yang Diperhitungkan 75 Gambar 102. Denah Ruang TU I i o {,t6 {.35 t50 t50 3m !rm I aLaa! 0 G TOfET Ehu-.0.@r0 PAT{TFT Elet .i 0.0o l ) T iu^iloTu I I o o trn a + a g v=__ EhY.- 0.020 i im" @ @ F PL FOilD+3.15 SEISAR Rt Aito NOI(ATAP METAL ROOF bb6lo35mm KEMIRINGANATAP ruI'A.KUDACT.75 bbd0,75 mm RENG bb.l(I,l5rm tbtPld|tGRC 20cm PAS. ATAPMETALROOF bD.l O35mm nnggl Aiap TtmglAep Rh9 45 Pbfon ^q,FmlSRC RabetBdr SshmAirHulil gloof 15,25 Fordad Brtulcll terfillG.Jr Padr Gambar 103. Contoh Potongan Memanjang Ruang TU +3.5() -_{.2s Tan* As[ Gambar 104. Contoh Tampak Depan Ruang TU Gambar 106. Contoh Tampak Samping Ruang TU m. Pembangunan ruang Kepala Sekolah/Pimpinan 1) Prasyarat utilitas ruang r ruang kepala sekolah/pimpinan dilengkapi 2 (dua) pintu akses keluar dan masuk, pada dari depan dan samping bangunan;
dinding sekat permanen ditujukan untuk fungsi ruang toilet dan pant4y, untuk fungsi ruang lainnya dapat menggunakan sekat non permanen minimal (partisi ggpsum/ GRC);
bukaan cahaya (jendela) minimal 7.2 m2 atau 10% dari luas ruangan; Gambar 105. Contoh Tampak Belakang Ruang TU . bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6 m2 atau 5o/o dari luas ruangan;
jumlah titik lampu pada masing-masing rLrang: - rulang kepsek, rLlang wakasek, toilet, dan selasar masing- masing 1 titik lampu; - rurang tamu, pantry, dan lorong ruangan minimal 2 titik lampu; dan - area selasar minimal 1 titik lampu. . jumlah perabot kepala sekolah/pimpinan dilengkapi: - meja dan kursi - kepala sekolah 1 set; - meja dan kursi - waka sekolah 4 set; dan - meja dan kursi - ruang tamu 1 set. . untuk ruang kepala sekolah/pimpinan dapat dilengkapi dengan meja dan kursi tamu ruang KS, lemari penyimpanan, fasilitas AC spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 2xlPKatau lx2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan trang . pintu depan membuka ke arah luar, sedangkan bukaan pintu samping ke dalam;
bukaan cahaya minimal IOVI dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas ruang Kepala Sekolah/Pimpinan, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesilikasi bangunan rLlang kepala sekolah/pimpinan yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas ruang kepala sekolah/pimpinan: Tabel 14. Kelengkapan dan Luas rLrang Kepala Sekolah/ Pimpinan Kelengkapan dan Luas Ruang Dimensi P (m) L (m) Unit Luas M2 1 Ruang Kepsek 4,5 4 1 18 2 Ruang Wakasek 3 4 2 24 3 Toilet 1,5 2,5 2 7,5 4 Ruang Tamu 3 4 1 12 5 Pantry 1,5 2,5 1 3,75 6 Lorong Ruangan 4,5 1,5 1 6,75 7 Selasar 3 2 0,5 3 Luas Yang Diperhitungkan 75 Gambar 107. Denah ruang Kepala Sekolah/Pimpinan Gambar 108. Contoh Tampak Samping ruang Kepala Sekolah/Pimpinan Z} NO(ATAP METAL ROOF bbel0.35 mm KUTTAI(UDACT.75 bbrl 0,75 mm KEMIRINGAI{ATAP RENG lrt l0.a5m Ring .0.25 PAs, ATAPMETALRooF lebel 0.35 mm LJstPldlkGRC 20qr Pkfon GlBrnplBRC Rabat E!6n SahEnAirHutsn Sl6f 15,25 Pondari latu Keli t ntai l(ujtt Piliir Im Gambar 109. Contoh Potongan Memanjang ruang Kepala Sekolah/Pimpinan PLT]FO}{D ^+ a.t6 SELISAR . o0ll n. Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya 1) Prasyarat utilitas ruang r ruang UKS dilengkapi 2 (dua) pintu akses keluar dan masuk, pada dari depan dan samping bangunan;
dinding sekat permanen ditujukan untuk fungsi ruang toilet dan pantry, untuk fungsi ruang lainnya dapat menggunakan sekat non permanen minimal (partisi ggpsuml GRC); Gambar 110. Contoh Tampak Depan Ruang Kepala Sekolah/Pimpinan Gambar 111. Contoh Tampak Belakang Ruang Kepala Sekolah/Pimpinan bukaan cahaya fiendela) minimal 7.2 rnz atau 107o dari luas ruangan; bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6 rn2 atau 5%o dari luas ruangan; jumlah titik lampu pada masing-masing ruang: - ruang dokter, ruang periksa, rulang rawat, dan toilet masing-masing 1 titik lampu; - rurang tunggu, pantry, dan lorong ruangan minimal 2 titik lampu; dan - area selasar minimal 1 titik. jumlah perabot ruang UKS dilengkapi: - bangsal/dipan + kasur untuk pemeriksaan I set; - meja dan kursi dokter jaga 1 set; - meja dan kursi staf/perawat UKS 1 set; - lemari simpan 1 buah; - bangsal/dipan ^+ kasur untuk pasien 2 set; dan - kursi tunggu 2 buah. untuk ruang UKS dapat dilengkapi dengan meja dan kursi staf penerima tamu, kursi periksa, fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 2 x lPK atau 1 x 2PK.
Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . bukaan pintu depan membuka ke luar, sedangkan bukaan pintu samping ke dalam;
bukaan cahaya minimal IOoh dan bukaan ventilasi udara minimal Soh dari luas ruang UKS, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan.
Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan rurang UKS yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. D n 4) Standar kelengkapan dan luas ruang UKS: Gambar 112. Contoh Tampak Samping Ruang UKS Tabel 15. Kelengkapan dan Luas ruang UKS Kelengkapan dan Luas Ruang Dimensi P (m) L (m) Unit Luas M2 1 Ruang rawat putra 3 4 1 12 2 Ruang rawat putri 3 4 1 12 3 Ruang periksa dokter gigi & umum 4 3 1 12 4 Ruang tunggu 4 3 1 12 5 Ruang dokter jaga & perawat 2,5 3 1 7,5 6 Pantry 1,5 2,5 1 3,75 7 Lorong ruangan 1,5 6 1 9 8 Toilet 2,5 1,5 1 3,75 9 Selasar 3 2 0,5 3 Luas Yang Diperhitungkan 75 Gambar 113. Denah Ruang UKS Gambar 114. Contoh Tampak Depan Ruang UKS Gambar 115. Contoh Tampak Belakang Ruang UKS PLlFOilD. al6 SEISAR .o02 Rl,t }to x .,, H -/' J NO(AIAP METAL ROOF bb€|0.35 nm KUDfuruOACT.75 b6al0.7tmm RENG i.b.l0..5m XEMIRINCTAI{ATAP PA8. ATAP METAL ROOF bb.l 035 m TlmElAlEp Ftlng Belok o LJstPl$kGRC 20cm PtdbnGlrrlmlGRc Rabat Blbn Sahran Alt Hutsn Sloof 15/25 Fmdal Bst KEll Lentall(cF Patir Gambar 116. Contoh Potongan Memanjang Ruang UKS Pembangunan Rumah Dinas Guru Rumah dinas guru ditujukan sebagai rumah tinggal guru yang mengajar di sekolah pada daerah afirmasi. Bangunan rurmah dinas guru terdiri atas 2 (dua) lokal yang dibangun dengan sistem kopel (luas 36 m2 x 2), sehingga jumlah luas bangunannya adalah 72 m2. 1) Prasyarat utilitas rumah dinas guru untuk 1 (satu) lokal . terdapat 1 (satu) pintu akses keluar dan masuk, dari bagian depan;
jumlah titik lampu pada masing-masing ruang: - ruang tamu: 1 titik lampu; - ruang tidur: 2 titik lampu (masing-masing 1); - rLlang makan: 1 titik lampu; - kamar mandi: 1 titik lampu; dan - keras depan dan belakang: 2 titik lampu. . dilengkapi 2 set tempat tidur, 2 set lemari pakaian, 1 set meja makan, dan 1 set meja kursi tamu;
dilengkapi instalasi air bersih, instalasi air kotor/limbah dan kotoran, septik tank dan sumur resapan; L t ]m . tangki air 1000 liter; dan
dilengkapi dengan 1 tempat sampah. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan . bukaan ventilasi cahaya minimal lOo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas bangunan rumah dinas guru, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tata letak halaman dan jalan akses, mengikuti ketersediaan dan kondisi lahan siap bangun yang tersedia di masing-masing lokasi. 3) Spesifikasibangunan Spesifikasi bangunan rumah dinas guru yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang- undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas rumah dinas guru: Tabel 16. Kelengkapan dan Luas Rumah Dinas Guru Desain Dan Kelengkapan Bangunan Dimensi Unit Luas 1m2) P (m) L (m) 1 Ruang Tamu 3 3 1 9 2 Ruang Makan/Keluarga 3 2 1 6 3 Ruang Tidur 3 2 , 5 2 15 4 Kamar mandi 2 1,5 1 3 5 Teras Depan dan Belakang 3 1 2 3 Luas Per Lokal Bangunan 1 36 Luas Bangunan Yang Diperhitungkan 2 72 4 300 L 300 300 L 3@ v b 1 1 T n 1 I ls- lr TERAIE - 0.02 TERATI - 0.02 K.TIDUR r 0.00 K.IIDUR ! 0.00 IIAFUR IUTPUR + + K.TIDUR + 0.O0 R.TAMU + 0-0O R.TAilt' + 0.o0 K.TIDUR + 0-m - 0.t1 K* laAF f -021 I a N c, u: l o{ o r&t E art c, I -l ls- Ir b L L L L L L l2 195 a( Itrs-lG- 195 7f L b b 600 " 600 Gambar 117. Contoh Denah Rumah Dinas Guru Gambar 118. Contoh Tampak Depan Rumah Dinas Guru Gambar 119. Contoh Tampak Depan Rumah Dinas Guru / \ \ / z/ \ \ / / \ \ I I I I - I Gambar 120. Contoh Tampak Samping Rumah Dinas Guru p. Pembangunan Ruang Bimbingan Konseling (BK) 1) Prasyarat utilitas ruang r ruang BK dilengkapi 1 pintu, yang membuka ke selasar;
dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan juga dilengkapi tempat sampah tempat cuci tangan di depan area selasar dan tempat sampah portabel;
dinding sekat permanen ditujukan untuk fungsi ruang toilet dan pantry, untuk fungsi ruang lainnya dapat menggunakan sekat non permanen minimal (partisi ggpsum/ GRC);
jumlah titik lampu minimal 9, 2 di ruang konseling besar, 3 di rLrang konseling kecil, 1 ruang tamu, 1 ruang perpus (bliblioterapi), dan 1 ruang data, pada area selasar 1 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 8,2 di ruang konseling besar, 3 di ruang konseling kecil, 1 ruang tamu, 1 ruang perpus (bliblioterapi), dan 1 ruang data. Masing-masing rLlang dilengkapi 1 buah saklar;
bukaan cahaya fiendela) minimal 7.2 m2 atau 10%o dari luas rLrangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6 rn2 atau 5o/o dari luas rLrangan; , jumlah perabot ruang BK dilengkapi: - meja untuk ruang konseling besar 1 unit dan kursi 7 unit; - papan tulis 1 unit untuk ruang konseling besar; - meja ruang konseling kecil 3 dan kursi 6 unit; - meja ruang perpus (bliblioterapi) 1 unit, 2 kursi, 2 rakbuku; - meja dan kursi 1 unit ruang data. . untuk ruang BK dapat dilengkapi dengan lemari penyimpanan, 1 set sofa ruang tunggu, fasilitas AC, spesifikasi kapasitas AC yang disediakan minimal 2 x lPK atau 7 x2PK. 2) Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . pintu ruang BK membuka ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar laboratorium minimal 2 m bagi pergerakan horisontal antar ruang;
bukaan cahaya minimal loo/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5%o dari luas ruang BK, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan ruang BK yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbangkan kearifan lokal. 4) Standar kelengkapan dan luas ruang BK: Tabel 17. Kelengkapan dan Luas ruang BK Desain Dan Kelengkapan Ruang Dimensi Unit Luas(m2) P (m) L (m) 1 Ruang Konseling Besar 6 4 1 24 2 Ruang Konseling Kecil 3 2 3 18 3 Ruang perpus (bliblioterapi) 4 3 1 t2 4 Ruang Tamu/Tunggu 4 3 1 t4 Desain Dan Kelengkapan Ruang Dimensi Unit Luas(m 2 ) P (m) L (m) 5 Ruang data 2 2 1 4 6 Selasar 9 2 0.5 9 Luas Yang Diperhitungkan: 81 m ^2 Gambar 121. Contoh Potongan Memanjang Ruang BK Gambar 122. Denah Ruang BK Gambar 123. Contoh Tampak Depan Ruang BK Gambar 124. Contoh Tampak Belakang Ruang BK +6.70 TinggiAtap +3.50 r0.00 Gambar 125. Contoh Tampak Samping Ruang BK q. Pembangunan ruang Kesiswaan/OSlS Desain bangunan Ruang OSIS terdiri dari 3 ruang, antara lain ruang OSIS, Pramuka dan PMR dengan luas secara umum sama dengan luas ruang kelas, yang membedakan adalah kelengkapan fungsi rLlang yang memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan fungsinya masing- masing. 1) Prasyarat utilitas ruang r rurang OSIS, Pramuka dan PMR dilengkapi 3 pintu, yang membuka ke selasar;
dilengkapi fasilitas tempat cuci tangan yang ditempatkan pada area rabat selasar dan juga dilengkapi tempat sampah;
dinding sekat permanen ditujukan untuk fungsi ruang toilet dan pantry, untuk fungsi ruang lainnya dapat menggunakan sekat non permanen minimal (partisi gypsum/ GRC);
bukaan cahaya fiendela) minimal 7.2 m2 atau 10%o dari luas ruangan;
bukaan ventilasi udara (lubang angin) minimal 3.6 m2 atau 5o/o dari luas rurangan;
jumlah titik lampu minimal 7 buah, 2 buah di ruang OSIS, 2 buah di ruang Pramuka dan 2 buah di ruang PMR, pada area selasar 1 titik, lampu yang digunakan dengan kualitas pencahayaan cukup;
jumlah stop kontak minimal 6 buah, 2 buah di ruang OSIS, 2 buah di ruang Pramuka dan 2 buah di ruang PMR; PEpan r meja untuk ruang OSIS 2 unit dengan kursi 6 unit, 2 unit meja dengan 6 unit kursi di ruang Pramuka, 2 untt meja dengan 6 unit kursi di ruang PMR; dan ! papan tulis 3 unit dan 3 unit lemari penyimpanan. 2l Tinjauan keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan ruang . bukaan pintu Ruang OSIS ke arah luar (selasar), dimaksudkan untirk mempermudah proses evakuasi dengan lebar selasar laboratorium minirnal 2 m bagr pergerakan horisontal antar rLlang;
bukaan cahaya minimal too/o dan bukaan ventilasi udara minimal 5o/o dariluas ruang OSIS, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara dan kelembaban normal; dan
tersedia alat pemadam ringan di ruangan. 3) Spesifikasi bangunan Spesifikasi bangunan rulang OSIS yang ditetapkan dalam petunjuk ini adalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Spesifikasi bangunan diperkenankan untuk memperhatikan dan mempertimbanglian kearifan lokal. 4l Standar kelengkapan dan luas ruang OSIS: Tabel 18. Kelengkapan dan Luas ru€rng OSIS Kelengkapan dan Luas Ruang Dimensi P (m) L (m) Unit Luas M2 1 Ruang OSIS 8 3 1 24 2 Ruang Pramuka 8 3 1 24 3 Ruang PMR 8 3 1 24 9 Selasar 9 2 0,5 9 Luas Yang Diperhitungkan 81 Gambar 126. Contoh Potongan Memanjang Ruang Kesiswaan/Osis Gambar 127. Denah ruang Kesiswaan/Osis Gambar 128. Contoh Tampak Depan Ruang Kesiswaan/Osis Gambar 129. Contoh Tampak Belakang Ruang Kesiswaan/Osis Pengadaan Sarana Belajar SMA A. Ruang Lingkup Pengadaan Sarana Belajar SMA Pengadaan sarana belajar SMA melalui DAK Fisik Subbidang Pendidikan SMA, terdiri atas:
pengadaan Peralatan Pendidikan IPA;
pengadaan Peralatan Pendidikan TIK; B. Persyaratan umum peralatan sarana pendidikan:
setiap sarana yang dibeli merupakan sarana baru;
tanpa kerusakan atau cacat;
peralatan harus aman terhadap pemakai;
mendukung konsep kegiatan belajar.mengajar;
mudah digunakan baik oleh siswa maupun guru;
mendukung pencapaian kurikulum yang berlaku;
pemeliharaan dan perbaikan mudah dilakukan;
suku cadang mudah didapat;
sarana pendidikan dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya atau contoh panduan pembelajaran; dan
mengutamakan produksi dalam negeri. C. Pengaturan Pengadaan Sarana Belajar 1. Pengadaan peralatan pendidikan IPA diperuntukkan bagi mata pelaj aran fi sika/ kimia/ biologi;
Pengadaan peralatan pendidikan TIK diperuntukan untuk mendukung Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) dan pembelajaran berbasis TIK;
Pengadaaan sarana belajar dilakukan sesuai dengan jumlah paket yang tersedia. Pemerintah provinsi mengadakan sarana belajar dengan mengidentifikasi jenis peralatan pendidikan sesuai kebutuhan sekolah; dan
Satuan biaya untuk proses pengadaan sarana belajar SMA dimaksud sudah termasuk biaya pengiriman sampai ke sekolah, pelatihan penggunaan dan pemanfaatan kepada pendidik (bagi peralatan yang memerlukan pelatihan) serta pajak-pajak yang berlaku. D. Ketentuan Teknis Pengadaan Sarana Belajar Kegiatan pengadaan sarana belajar meliputi:
Peralatan Pendidikan IPA Ketentuan teknis yang harus dilakukan dalam menyediakan peralatan T pendidikan IPA adalah sebagai berikut: a) jenis, spesifikasi, dan jumlah peralatan pendidikan IPA yang tersedia pada laboratorium (kimia, fisika dan biologi) merupakan standar minimal dalam pemenuhan dan penyediaan peralatan di masing-masing sekolah; dan b) Ketentuan minimal tentang jenis, spesifikasi dan jumlah peralatan pendidikan IPA, mengacu pada peraturan peru.ndang-undangan mengenai Standar Sarana dan Prasarana untuk SD, SMP dan SMA. Pemerintah provinsi dapat melakukan pengadaan peralatan pendidikan IPA melebihi standar minimal tersebut, disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran IPA mengikuti perkembangan kurikulum yang berlaku. 2. Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK Standar dan persyaratan dalam menyediakan peralatan pendidikan TIK sesuai dengan ketentuan Pengadaan Peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK). 3. Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan Standar dan persyaratan dalam menyediakan buku koleksi perpustakaan sesuai dengan ketentuan Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan. m. Pembangunan Baru Kegiatan pembangunan baru melalui Pembangunan Unit Sekolah Baru meliputi: A. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan USB SMA Pembangunan USB harus mengacu pada rencana induk (master planl yang mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
Perencanaan kapasitas rombel dan sarana belajar lainnya, melihat potensi sekolah pendukung dan jumlah siswanya;
Keterdediaan lahan yang memenuhi syarat administrasi dan syarat teknis;
Pemenuhan aspek teknis pembangunan yang menyangkut standar dan rasio-rasio pengembangan dalam pembangunan, terkait dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan lain- lain mengikuti regulasi setempat; dan
Desain USB yang memperhitungkan arsitektur dan daya dukung lingkungan, serta mempertimbangkan kearifan lokal. B. Penyiapan Data Pendukung Pembangunan USB SMA Dinas Pendidikan Provinsi harus menyiapkan data dukung, terkait dengan rencana pendirian USB, yang mencakup:
Kondisi lahan atau lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan;
Ketersedian dokumen legalitas lahan disertai proses konfirmasi di lapangan;
Potensi prasarana dasar yang tersedia di lokasi: jalan akses transportasi, jaringan listrik, akses telekomunikasi, sumber air dan lain-lain;
Kondisi lahan yang tersedia memiliki kontur tanah relatif datar dan tidak berbukit, serta tidak termasuk wilayah konservasi;
Potensi bahaya yang bersifat teknis dan non teknis, diantaranya: gangguan suara, bau dan keramaian, jaringan listrik tegangan tinggi, Daerah Aliran Sungai (DAS), daerah rawan banjir, genangan air, rawa dan potensi tanah longsor, daerah konflik, dan lain-lain; dan
Dukungan masyarakat terhadap rencana pembangunan USB SMA; C. Data Rencana tata ruang dan wilayah Lokasi bagi pembangunan USB, harus dipastikan berada pada wilayah yang sesuai dengan peruntukannya, sehingga sejalan dengan rencana pengembangan wilayah dan tidak membuka potensi pelanggaran tata ruang. Konfirmasi terkait tata ruang dan wilayah dapat disampakan kepada Dinas atau SKPD yang mengurul.s tentang tata ruang dan wilayah. Peraturan dan Ketentuan Daerah yang mengatur hal teknis terkait bangunan dan pembangunan, yang harus menjadi perhatian dan bagian dari dasar perencanaan diantaranya:
Garis Sempadan Bangunan;
Jarak bebas Bangunan;
Koefisien Lantai Bangunan;
Tinggi maksimal lantai bangunan;
Koefisien Dasar Bangunan (KDB);
Ruang Terbuka Hijau (RTH); dan
Koefisien Daerah Hijau (KDH). D. Analisa Data Pendidikan 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah Pembangunan USB pada suatu kabupaten kota, diprioritaskan pada daerah yang memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) rendah.
Peta Pendidikan Peta pendidikan ini diarahkan pada wilayah kecamatan dimana rencana USB akan didirikan, serta wilayah kecamatan yang berbatasan langsung. Peta pendidikan memberikan gambaran tentang:
Sebaran dari satuan unit pendidikan yang ada, khususnya SMP, MTs, SMA, SMK dan MA yang telah tersedia;
Jarak dari masing-masing satuan pendidikan ke lokasi USB yang akan didirikan; dan
Potensi akses dan sarana transportasi yang tersedia.
Ketersediaan daya dukung siswa dari SMP dan MTs Data ini dapat diperoleh dari Dapodik atau konfirmasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, atau melalui konfirmasi langsung pada pihak setempat.
Ketersediaan Biaya Operasional sekolah dan manajemen Sebagai bentuk dukungan terhadap rencana Pembangunan USB Dinas Pendidikan perlu penyediaan biaya operasional sekolah dan manajemen seperti penyediaan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan tenaga pendukung. E. Aspek Teknis dan Kriteria Aspek teknis yang harus diperhitungkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dalam perencanaan pembangunan USB, diantaranya:
Bangunan Pendidikan Pengembangan bangunan pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah secara nasional, menurut UU Nomor 28 Tahlur: 2OO2, dapat dipandang dari dua hal sebagai berikut:
Konstruksi, bangunan sekolah menengah dikategorikan sebagai bangunan sederhana, yaitu dengan kriteria bangunan: maksimum berlantai 2 (dua) dan luas maksimum per lantai 500 m2. Sejauh ini model dan desain USB yang dikembangkan, dikategorikan sebagai bangunan sederhana;
Model konstruksi USB perencanaanya dapat dikembangkan dengan konstruksi bertingkat lebih dari 2 (dua) lantai atau tidak bertingkat;
Pembangunannya dapat dilaksanakan secara bertahap, yaitu bangunan berlantai satu dengan konstruksi siap untuk bertingkat dan dapat dilanjutkan ke lantai dua;
Teknik konstruksi dan bahan bangunan yang memperhitungkan kearifan lokal, diperkenankan untuk digunakan dalam pembangunan USB; dan e Fungsi bangunan dari USB dikategorikan sebagai bangunan sosial budaya yang digunakan untuk fungsi pendidikan. Pemenuhan fungsi ini dikaitkan dengan pemenuhan standar minimum dari bangunan pendidikan, yang mencakup aspek:
Luasan minimal untuk masing-masing fungsi ruang, mengikuti pembakuan untuk pembangunan prasarana belajar dan penunjang pada menu DAK untuk pembangunan baru. 2) Keselamatan Keselamatan ditinjau terhadap kekuatan struktur terhadap pembebanan dan gempa, antisipasi terhadap bahaya api, penggunaan bahan El3, penggunaan instalasi petir dan instalasi pembuangan limbah. 3) Kesehatan Kesehatan ditinjau terhadap ketersediaan bukaan cahaya untuk penerangan alami dan bukaan udara untuk sirkulasi dan kelembaban ruangan. . Bukaan cahaya minimal lOoh dari luas lantai ruangan; dan
Bukaan udara minimal 5% dari luas lantai ruangan. 4) Kenyamanan Kenyamanan ditinjau terhadap pandangan, kebisingan dan getaran yang dapat mengganggu proses belajar dan mengajar. Oleh karenanya tata letak rLlang sesuai dengan fungsinya, harus diatur sedemikian rupa dalam zorLa-zor1a interaksi dan kegiatan yang saling menunjang. 5) Kemudahan Kemudahan terhadap pergerakan horizontal dan vertikal dari para pengguna bangunan, diwujudkan dalam bentuk:
Ketersediaan selasar atau ruang sirkulasi, untuk pergerakan horisontal antar ruang dan antar bangunan, serta jalur evakuasi. Lebar ruang selasar minimal dua meter;
Ketersediaan tangga penghubung antar lantai, minimal setiap 30 meter pada suatu bangunan bertingkat. Lebar minimal 1,2 m hingga 1,8m untuk dilalui 2 - 3 orang. Rekomendasi ketinggian anak tangga 15 - 18 cm, dengan lebar anak tangga 28 - 30 cm; dan
Ketersediaan RAMP untuk penyandang disabilitas pada area masuk rurang kantor atau lobi, dengan kemiringan maksimal 7".
Pola Tata Bangunan Pembangunan dan pengembangan unit sekolah bam harus memperhatikan kaidah zor:
a kegiatan yaitu:
Zona Umum Berisikan fungsi-fungsi bangunan yang tidak rentan terhadap gangguan, dan berguna untuk interaksi masyarakat umum. Misalnya: sarana parkir, lapangan olah raga, masjid, lapangan olah raga, kantor (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). b. Zona Semi Publik Merupakan daerah perantara antara zona publik dengan zorLa privat. Dimana aktifitasnya adalah kegiatan penunjang belajar dan mengajar, misalnya: Kantin, aula, tata usaha, koperasi, dan lain- lain (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). c. Zona Privat Merupakan bangunan untuk kegiatan yang tidak boleh terganggu. Misalnya: Kelas, Perpustakaan, ruang guru dan kepala sekolah (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). Zona kegiatan tersebut di atas menjadi dasar penetapan tata bangunan berdasarkan fungsi pada masing-masing ruang. Setiap sekolah dapat memiliki kebijakan zorla tersendiri, sesuai dengan pola kontrol dan pengendalian lingkungan sekolah, yang selanjutnya diwujudkan sebagai tata ruang dan fungsi bangunan dalam bentuk master plan USB. Gambaran umum pola tata bangunan berdasarkan pendekatarl zorla, dapat digambarkan dalam skema di bawah ini. Gambar 130. Zona Kegiatan di Lingkungan Sekolah Penempatan fungsi ruang pada masing-masing zorta, dapat disesuaikan dengan kebdakan sekolah terkait dengan kontrol dan pengendalian. Penetapatt zofla dalam masterplan sekolah, harus konsistensi dan tercermin dari pola pergerakan dan lalu lintas pengguna fasilitas dasar dan fasilitas pendukung di dalam lingkungan sekolah. Pada kondisi dimana bangunan sekolah adalah bangunan bertingkat, maka pembagian atau pengaturart zot:
a dapat dilakukan pula secara vertikal, sebagaimana contoh di bawah ini: Gambar 131. ContohZona Kegiatan Vertikal di Lingkungan Sekolah Beberapa contoh rencana induk pengembangan USB yang memperhatikan zonasi aktifitas dengan berbagai kondisi lahan, dapat diilustrasikan sebagai berikut: Gambar 132. Contoh Rencana Induk – USB #1: Pembangunan USB pada lahan berundak dan tidak rata dalam satu hamparan Gambar 133. Contoh Rencana Induk – USB #2: Pembangunan USB pada lahan yang Luas Gambar 134. Contoh Rencana Induk – USB #3: Pembangunan USB pada lahan terbatas dengan konstruksi 2 lantai A F. Aspek Non Teknis Dinas Pendidikan Provinsi juga perlu untuk memperhatikan aspek non teknis selama masa pelaksanaan pembangunan, serta pada tahap operasional sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan USB tersebut, Gambar 135. Contoh Rencana Induk – USB #3: Pembangunan USB pada lahan terbatas dengan konstruksi 2 lantai B dapat terus berkembang serta memperhitungkan potensi resiko dalam operasional USB kedepannya. G. Pengembangan USB SMA 1. Prinsip USB Tlrmbuh Pengembangan bangunan USB akan berbasis pada pemenuhan prasarana yang dilakukan dengan pendekatan sekolah tumbuh, dimana kapasitas dan fasilitas layanan pendidikan akan berkembang mengikuti pertumbuhan jumlah peserta didik atau jumlah rombongan belajar.
Prasarana, Sarana dan Fasilitas Prasarana ruang dalam pembangunan USB dikelompokkan menjadi:
Fasilitas Dasar Fasilitas dasar merupakan prasarana dalam bentuk rLrang pembelajaran dan ruang penunjang, serta sarana pembelajaran yang harus tersedia untuk menunjang proses belajar dan operasional sekolah berjalan dengan baik. Kelengkapan fasilitas dasar USB SMA terdiri dari:
Ruang Pembelajaran, diantaranya: r Ruang Kelas;
Ruang Kelas Serbaguna;
Ruang Perpustakaan; : ill: : : l: ^**- Bio,ogi; dan
Lab Komputer. 2l Ruang Penunjang, diantaranya: : H[$$: SdANTU;
Ruang Bimbingan Konseling;
Ruang UKS; : fi*j:
Kantin. 3) Sarana,diantaranya:
Perabot atau meubelair Perabot dan meubelair dalam bentuk meja, kursi, lemari dan lain sebagainya, ditujukan untuk: ruang kelas, rLtang perpustakaan, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia-biologi, rLlang laboratorium komputer, ntang kantor, ruang guru, ruang BK, ruang UKS, rLlang OSIS, ruang PMR dan kantin. . Peralatan Peralatan merupakan sarana kelengkapan dari fungsi ruang, yang menunjang kegiatan pembelajarat:
, diantaranya: Peralatan laboratorium IPA (fisika, kimia, biologi), peralatan laboratorium komputer fienis dan jumlah mengacu pada bantuan DAK TIK Reguler), perangkat dan aplikasi e-Library, perangkat dan aplikasi Virtual Science Laboratory, peralatan olah raga, peralatan dan infrastruktur ^j aringan internet. Setiap ruang disertai dengan sarana penunjang berupa perabot atau meubelair dan peralatan yang terkait dengan fungsi ruang. b. Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung merupakan ketersediaan prasarana dan utillitas yang mendukung kegiatan operasional sekolah. Kelengkapan fasilitas pendukung USB terbagi menjadi dua kategori:
Prasarana non ruang . Parkiran Kendaraan (Roda empat dan roda dua);
Lapangan upacara;
Lapangan olah raga;
Akses jalan masuk;
Ruang sirkulasi; dan
Tempat cuci tangan. 2) Utilitas . Sumber daya I jaringan listrik;
Sumber air bersih I jaringan air bersih;
Akses /jaringantelekomunikasi; ffi: : i; "'""' a"" Ketersediaan prasarana dan utilitas pada unit sekolah baru, dipenuhi secara proporsional mengikuti rencana induk USB SMA yang telah ditetapkan. H. Desain Volume USB Pembangunan USB pada tahap ini ditujukan bagi pemenuhan pelayanan minimum bagi penyelenggaraan pendidikan setingkat SMA dan dapat dipenuhi secara proporsional mengikuti rencana induk USB SMA yang telah ditetapkan. Adapun desain ketersediaan fasilitas dasar dan fasilitas pendukung terdiri dari: Tabel 19. Fasilitas Dasar USB Data Karakteristik Umum Jumlah Rombongan Belajar 9 Rombel Jumlah Siswa 288 - 324 Siswa Dukungan Fasilitas Dasar Jenis Jumlah Ruang Luas Jumlah Luas (m2) Fhngsi R. Kelas 9 81 729 Belajar Ruang Kepala 1 81 81 Penunjang R. TU 1 81 81 Penunjang Lobi 1 54 64 Penunjang R. Guru 1 t62 r62 Penunjang R. Lab IPA 3 135 405 Belajar R. Perpus 1 108 108 Belajar R. Lab Kom 1 81 81 Belajar R. Lab Bahasa 1 81 81 Belajar Asrama Siswa 2 t49 298 Penunjang Rumah Dinas 2 72 t44 Penunjang R. BP/BK 1 81 81 Penunjang R. UKS/PMR 1 81 81 Penunjang R.Osis/Pram uka 1 81 81 Penunjang R. Koperasi 1 24 24 Penunjang R. Kantin 1 48 48 Penunjang R. Ibadah 1 r2 L2 Penunjang Toilet Siswa 2 40.5 81 Penunjang R. Penjaga 1 36 36 Pengamana n Gudang 1 t2 t2 Penunjang Total Luas Bangunan USB 2.690 m2 Fasilitas dasar di atas dapat dibangun secara bertahap, sesuai dengan berkembangannya rombongan belajar. Pada tahapan pembangunan unit sekolah baru dalam pemenuhan fasilitas dasar, terdapat menu pembangunan wajib dan menu pembangunan pilihan. 1. Menu Wajib Menu wajib merupakan fasilitas yang wajib tersedia dalam desain unit sekolah baru. Pada tahap awal, fasilitas-fasilitas menu wajib harus tertuang pada desain perencanaan. Menu wajib tersebut, tertuang pada tabel berikut: Tabel 20. Menu Wajib Jenis Jumlah Ruang Luas Jumlah Luas (mz) Fungsi R. Kelas 6 81 486 Belajar Ruang Kepala 1 81 81 Penunjang Lobi 1 54 64 Penunjang R. Guru 1 r62 162 Penunjang R. Lab Biologi 1 135 135 Belajar R. Perpus 1 108 108 Belajar R. Lab Kom. 1 81 81 Belajar Toilet Siswa 2 40.5 81 Penunjang 2. Menu Pilihan Menu pilihan merupakan fasilitas pendukung yang dapat ditambahkan dalam desain perencanaan Unit Sekolah Baru. Penambahan beberapa fasilitas tersebut dipilih berdasarkan prioritas kebutuhan. Menu pilihan tersebut, tertuang pada tabel berikut: Tabel 21. menu pilihan Jenis Jumlah Ruang Luas Jumlah Luas (me) Fungsi R. Kelas 3 81 243 Belajar R. TU 1 81 81 Penunjang R. Lab IPA(Kimia dan Fisika) 2 135 270 Belajar R. Lab Bahasa 1 81 81 Belajar Sedangkan untuk dukungan fasilitas pendukung mencakup: Tabel 22. Fasilitas Pendukung Pembangunan USB Jenis Jumlah Ruang Luas Jumlah Luas (mz) Fungsi Asrama Siswa 2 r49 298 Penunjang Rumah Dinas 2 72 144 Penunjang R. BP/BK 1 81 81 Penunjang R. UKS/PMR 1 81 81 Penunjang R.Osis/Pram uka 1 81 81 Penunjang R. Koperasi 1 24 24 Penunjang R. Kantin 1 48 48 Penunjang R. Ibadah 1 L2 t2 Penunjang R. Penjaga 1 36 36 Pengamanan Gudang 1 I2 r2 Penunjang Jenis Keterangan Fungsi Lapangan O.R / Upacara +/- 1000 mz Prasarana Lapangan Parkir Roda 2 I 4 Tersedia Prasarana Akses Jalan Masuk Tersedia Prasarana Ruang Sirkulasi Tersedia Prasarana Tempat Cuci Tangan Tersedia Prasarana Ruang Terbuka Hiiau Tersedia Belajar Jaringan Listrik Tersedia Utilitas Sumber/Jaringan Air Bersih Tersedia Utilitas Fasilitas pendukung menjadi satu kesatuan dalam dokumen perencanaan masterplan USB. 3. Ketersediaan Lahan Minimal Luas lahan sekolah yang tersedia menjadi salah satu pertimbangan pengembangan USB, dengan memperhatikan jumlah peserta didik.
Contoh Desain Pembangunan Ruang Koperasi dan Kantin Tabel 23. Ketersediaan Lahan Minimal Contoh: Sekolah dengan jumlah rombel 36, minimal luas lahannya:
Jika desainnya bangunan satu lantai = 36 rombel x 36 siswa x 10,96 = 14.202 m2 ~ 1,5 Ha b. Jika desainnya bangunan dua lantai = 36 rombel x 36 siswa x 5,91 = 7659 m2 ~ 0,75 Ha c. Jika desainnya bangunan tiga lantai = 36 rombel x 36 siswa x 4,02 = 5209 m2 ~ 0,5 Ha Gambar 136. Denah Ruang Koperasi dan Kantin Gambar 137. Tampak Depan Ruang Koperasi dan Kantin Gambar 138. Tampak Belakang Ruang Koperasi dan Kantin Gambar 139. Tampak Samping Ruang Koperasi dan Kantin Gambar 140. Potongan Memanjang Ruang Koperasi dan Kantin 2.L.L5. Rincian Menu Kegiatan Subbidang Sekolah Luat Biasa 1. PRASARANA PENDIDIKAN a. Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB Menu kegiatan rehabilitasi prasarana belajar SLB terdiri dari rincian kegiatan sebagai berikut:
rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; 2l rehabilitasi rLlang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang pembelajaran khusus dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya; Rehabilitasi ruang pembelajaran khusus dengan tingkat kerusakan minimal sedang beserta perabotnya dapat terdiri dari: a) rehabilitasi ruang OM dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; b) rehabilitasi ruang Bina Wicara dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; c) rehabilitasi ruang Bina persepsi bunyi dan irama dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; d) reha.bilitasi ruang Bina Diri dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; e) rehabilitasi ruang Bina Diri dan Bina Gerak dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; 0 ^rehabilitasi ^ruang ^Bina ^Pribadi ^dan ^Sosial dengan ^tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya; g) Rehabilitasi Ruang Pengembangan Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya. 4) rehabilitasi ruang keterampilan beserta perabotnya;
rehabilitasi rLrang pimpinan dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi rurang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi rurang TU dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi ruang UKS dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi ru.ang Konseling/Asesmen dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya;
rehabilitasi toilet (iamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta sanitasinya;
rehabilitasi selasar untuk aksesibilitas penghubung dengan tingkat kerusakan sedang atau berat. Standar rehabilitasi prasarana belajar SLB yaitu:
Rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang dengan ketentuan satuan pendidikan penerima satu atau semua jenis rehabilitasi prasarana pembelajaran dan prasarana penunjang adalah satuan pendidikan yang memiliki kondisi fisik bangunan dengan tingkat kerusakan minimal sedang;
perhitungan tingkat kerusakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Rincian kegiatan rehabilitasi prasarana belajar SLB adalah sebagai berikut:
Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya: a) jenis ruangyang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah rLrang kelas; b) ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, danf atau struktur plafon, dan atau stnrktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jafur peringatan (warning block) ;
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan 0 ^perbaikan instalasi ^listrik, ^saluran air ^hujan ^sesuai ^kebutuhan. 2) Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kemsakan sedang atau berat beserta perabotnya: a) jenis ruangyang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang perpustakaan; b) ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau stmktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi rulangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan 0 ^perbaikan instalasi ^listrik, ^saluran air ^hujan ^sesuai ^kebutuhan. 3) Rehabilitasi rulang pembelajararL khusus dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya: a) Rehabilitasi ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya:
jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Orientasi dan Mobilitas (OM); (21 ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah ruang untuk latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gayajalan dan olahraga bagi peserta didik tunanetra (A);
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan f atau penutup atap;
rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a) jalur pemandu (guiding blockl; (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handrail); dan (d) tangga landai (ramp). (5) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. b) Rehabilitasi ruang Bina Wicara dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1)jenis rLrang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Bina Wicara;
ruang Bina Wicara adalah rLlang tempat latihan wicara perseorangan bagi peserta didik tunarungu (B);
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, danf atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handraiQ; dan (d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. c) Rehabilitasi rLlang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1)jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah rllang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama;
ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama adalah tempat mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran danf atau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa khususnya bahasa irama bagi peserta didik tunarungu (B); FRESTDEN REPUBUK INDONESIA -364- (3) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a) jalur pemandu (guidirlg block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan ramb at (handrail); dan (d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. d) Rehabilitasi ruang Bina Diri dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1) jenis rLrang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Bina Diri;
ruang Bina Diri adalah tempat kegiatan pembelajaran bina diri meliputi merawat diri, menguruls diri, dan okupasi bagi peserta didik tunagrahita (C);
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, danf atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi rur€rngan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a) jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handrail); dan
(d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. e) Rehabilitasi ruang Bina Diri dan Bina Gerak dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1)jenis rurang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Bina Diri dan Bina Gerak;
ruang Bina Diri dan Bina Gerak adalah tempat latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional, serta sekaligus berfungsi sebagai ruang asesmen bagi peserta didik tunadaksa (D);
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan ramb at (handrail); dan (d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. 0 ^Rehabilitasi ^nrang Bina ^Pribadi ^dan ^Sosial dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1)jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Bina Pribadi dan Sosial;
ruang Bina Pribadi dan Sosial adalah tempat penanganan dan pemberian tindakan kepada peserta didik dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan sosial bagi peserta didik tunalaras (E).
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi rLrangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handrail); dan (d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. g) Rehabilitasi Ruang Pengembangan Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (1)jenis Ruang Pengembangan Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang SLB dalam hal ini adalah ruang Autis;
ruang Pengembangan Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku adalah tempat penanganan dan pemberian tindakan kepada peserta didik Autis.
rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap;
rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handrail); dan (d) tangga landai (ramp).
penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan sesuai kebutuhan. 4) Rehabilitasi mang keterampilan beserta perabotnya: a) jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Keterampilan; b) ruang keterampilan adalah tempat kegiatan pembelajaran keterampilan sesuai dengan program keterampilan yang dipilih oleh tiap sekolah; c) rehabilitasi struktur lantai, danf atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning blockl;
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 0 ^perbaikan ^danf ^atau ^penambahan ^instalasi ^listrik, ^Instalasi ^air bersih dan Air Kotor, instalasi alat penghisap udara danf atau asap (Exhaustfan), saluran air hujan sesuai jenis keterampilan; g) pengadaan perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/ dimensi yang dipersyaratkan. 5) Rehabilitasi ruang pimpinan dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya a) ^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Pimpinan atau Ruang Kepala Sekolah; b) ruang pimpinan atau ruang kepala sekolah adalah tempat melakukan kegiatan pengelolaan SDLB, SMPLB dan/atau SMALB, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya; c) rehabilitasi struktur lantai, danf atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi rurangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warnirry blockl;
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp| e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 0 ^perbaikan ^instalasi ^listrik, ^Instalasi ^air ^bersih ^dan ^Air ^Kotor, saluran air hujan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan. 6) Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya: a) jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Guru; b) ruang guru adalah tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 0 ^perbaikan instalasi ^listrik, ^saluran air ^hujan ^sesuai ^kebutuhan. 7l Rehabilitasi ruang Tata Usaha dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya a) jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Tata Usaha; b) ruang Tata Usaha adalah tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi SDLB, SMPLB dan/atau SMALB; c) rehabilitasi struktur lantai, danf atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guidirg block); 2l ^jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan 4l tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan 0 ^perbaikan ^instalasi ^listrik, ^saluran air ^hujan ^sesuai ^kebutuhan. 8) Rehabilitasi ruang ibadah dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya (a)jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ibadah; (b) ruang ibadah adalah tempat warga SDLB, SMLPB dan/atau SMALB melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing- masing pada waktu sekolah; (c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; (d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning blockl;
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp). (e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; (f) perbaikan instalasi listrik, Instalasi air bersih dan Air Kotor, saluran air hujan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan. 9) Rehabilitasi ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya: a) ^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); b) ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah tempat untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di SDLB, SMPLB dan/alau SMALB; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, danf atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi rurangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block) ;
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 0 ^perbaikan ^instalasi ^listrik, ^Instalasi ^air ^bersih ^dan ^Air ^Kotor, saluran air hujan sesuai kebutuhan sesuai kebutuhan.
Rehabilitasi ruang Konseling/Asesmen dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta perabotnya a) ^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Konseling/Asesmen; b) ruang Konseling/Asesmen adalah tempat peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir, serta berfungsi sebagai tempat kegiatan dalam menggali data kemampuan awal peserta didik sebagai dasar layanan pendidikan selanjutnya; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, danf atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guidirlg block);
jalur peringatan (warning block) ;
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 0 ^perbaikan ^instalasi ^listrik, ^saluran air ^hujan ^sesuai ^kebutuhan.
Rehabilitasi toilet (iamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat beserta sanitasinya : a) ^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah toilet fiamban) siswa/guru; b) ruang toilet (iamban) adalah tempat buang air besar dan/atau kecil peserta didik dan/atau guru, dilengkapi dengan peralatan yang mempermudah peserta didik dan/atau guru berkebutuhan khusus untuk menggunakan toilet (1'amban); c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) Penyediaan/perbaikan sumber air bersih disarankan dilengkapi menara dan tangki air; e) penyesuaian minimal 2 ruang toilet/jamban menjadi ukuran minimum ru.ang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,5 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,5 x 2,OO meter; 0 ^penyesuaian ^minimal ^2 ^mang ^toilet/jamban ^menjadi ^ukuran minimum ruang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,75 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,75 x 2,00 meter; g) penyesuaian ukuran dan kelengkapan Sarana cuci tangan; h) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar dan dilengkapi dengan plat tendang minimal 25 cm di bagian bawah pintu; i) menggunakan kloset duduk untuk jamban kursi roda dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam rlang jamban; j) menggunakan kloset jongkok untuk jamban reguler dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban; k) dapat dilengkapi dengan bak penampung€rn air dengan kapasitas volume minimal 200 liter; l) dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (lwndrail);
tangga landai (rampl. m) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; n) perbaikan instalasi listrik, Instalasi air bersih dan Air Kotor, saluran air hujan sesuai kebutuhan; dan o) penyempurnaan/rehabilitasi kelengkapan sanitasi ^jamban/toilet.
Rehabilitasi selasar untuk aksesibilitas penghubung dengan tingkat kerusakan sedang atau berat a) jenis rLlang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah selasar untuk aksesibilitas penghubung; b) selasar untuk aksesibilitas penghubung merupakan rurang sirkulasi horizontal yang menghubungkan secara horizontal antar ruang/antar bangunan; c) rehabilitasi struktur lantai, dan/atau struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; d) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block) ;
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). e) penyesuaian lebar selasar minimum 200 cm; 0 ^jarak ^antar kolom ^selasar ^maksimal ^300cm; g) perbaikan instalasi listrik, saluran air hujan, sesuai kebutuhan; h) perbaikan dan/atau pembuatan atap dan plafon bangunan selasar; dan i) penyesuaian ketinggian plafon minimal 280 cm dari permukaan lantai (FFL) 13) Rehabilitasi ruang Kantin beserta perabotnya: a) ^jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Kantin; b) rehabilitasi struktur lantai, danf ata,u struktur dinding, dan/atau struktur kolom, dan/atau struktur plafon, dan atau struktur atap dan/atau penutup atap; c) rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:
jalur pemandu (guidirry block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). d) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; e) perbaikan dt / atau penambahan instalasi listrik, Instalasi air bersih dan air kotor, instalasi alat penghisap udara danlatau asap (Exhaustfanl, saluran air hujan sesuai jenis keterampilan. 0 ^pengadaan ^perabot sesuai ^dengan ketentuan ^bahan ^dan ukuran/ dimensi yang dipersyaratkan.
Pembangunan Prasarana Belajar SLB Konsep Pembangunan Prasarana SLB:
memiliki lahan dengan luasnya minimal sesuai standar luas bangunan bersangkutan dikalikan dengan jumlah rLlang yang akan dibangun;
lahan untuk pembangunan bukan merupakan lahan hrjau/ taman;
penempatan massa bangunan sudah termasuk di dalam perencanaan induk bangunan (mnsterplanl sekolah; dan
penempatan masing-masing ruang kekhususan mempertimbangkan karakteristik ketunaan (A, B, C, D, dan E )yang terkait aktivitas peserta didik dalam ruang dan mempertimbangkan psikologis peserta didik dengan ketunaan tertentu. Menu kegiatan pembangunan prasarana belajar SLB sebagai berikut:
pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya;
pembangunan rLrang perpustakaan beserta perabotnya;
pembangunan ruang Pembelajaran Khusus beserta perabotnya adalah: a) pembangunan ruang OM beserta perabotnya; b) pembangunan ruang Bina Wicara beserta perabotnya; c) pembangunan ruang Bina persepsi bun5n dan irama beserta perabotnya; d) pembangunan ruang Bina Diri beserta perabotnya; e) pembangunan ruang Bina Diri dan Bina Gerak beserta perabotnya; 0 ^pembangunan ^ruang ^Bina ^Pribadi ^dan ^Sosial ^beserta perabotnya g) pembangunan ruang pengembangan komunikasi, interaksi social dan perilaku beserta perabotnya. pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya; pembangunan ruang pimpinan beserta perabotnya; pembangunan ruang guru beserta perabotnya; pembangunan ruang TU beserta perabotnya; pembangunan ruang UKS beserta perabotnya; pembangunan toilet (y'amban) siswa/guru beserta sanitasinya;
s) 6) 7l 8) e) 10) pembangunan selasar untuk aksesibilitas penghubung dengan tingkat kerusakan sedang atau berat. Rincian kegiatan pembangunan prasarana Belajar SLB adalah sebagai berikut:
Pembangunan rLlang kelas baru beserta perabotnya a) ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yang tidak memerlukan peralatan khusus; b) luas ruang kelas baru adalah 42 m2 dengan ukuran rulang (panjang x lebar) adalah 6 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6x2 meter; c) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 9O cm dengan arah bukaan pintu keluar; d) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; e) bangunan ruang kelas baru dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block) (2) jalur peringatan lwarntng block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). 0 ^penyiapan ^instalasi ^listrik, ^lampu, saklar, ^stop ^kontak, ^saluran air hujan dari atap; g) saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; h) penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan; i) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, ^jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; j) ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai Finish Floor Level (FFL); k) jumlah Perabot Ruang Kelas Baru menyesuaikan ^jenjang peruntukan rLlang;
pembangunan ruang tidak lebih dari dua lantai; m) pembangunan ruang dapat dilakukan di lantai dua dengan struktur bangunan sudah dipersiapkan untuk lantai dua dan sudah menyiapkan fasilitas aksesibilitas berupa tangga landai (ramp) se suai ketentuan be serta kelengkapannya ;
Gambar Pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya : Gambar 1. Ilustrasi Penataan Perabot Ruang Kelas __ Keterangan : ▪ gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS); ▪ penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; ▪ Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. __ Gambar 2. Ilustrasi Denah Elektrikal Ruang Kelas Gambar 3. Skema Potongan Ruang Kelas b. Rancangan Perabot Ruang Kelas Keterangan:
gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala (NTS);
penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. . desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna) Gambar 4. Ilustrasi Perabot Ruang Kelas Kursi Peserta Didik Meja Peserta Didik Kursi Guru Meja Peserta Didik (Kursi Roda) Meja Guru - 378 - Gambar 5. Ilustrasi Media Pendidikan di Ruang Kelas Tabel 1. Perabot Ruang Kelas No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus 1. Kursi peserta didik 1 buah/ pesert a didik S D LB Kelas I – III 5 40- 44 38- 40 36 - 39 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentuk- an postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran membuat Sudut tidak lancip Kelas IV –VI 40 - 43 SMPLB 8 45 40 45 SMALB 8 45 40 45 Papan Tulis Papan Pajang No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus peserta didik nyaman belajar. *untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar bersih (bagian dalam) minimal adalah 90 cm 2 Meja peserta didik 1 buah/ pesert a didik SDLB 5 60 55 65 77 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Ukuran sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentuk- an postur tubuh yang baik. Desain memungkin kan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. Sudut tidak lancip SMPLB 8 75 60 77 74 SMALB 8 75 60 7t 74 3 Kursi guru 1 buah/ guru SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 45 40 45 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Sudut tidak lancip PRESIT}EN REPUBLIK INDONESIA -381- No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus 4 Meja guru 1 buah/ guru SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 75 60 7t 74 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Sudut tidak lancip 5 Lemari 1 buah/ ruang SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 120 60 18 0 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perleng- kapan yang diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci. Sudut tidak lancip Tidak ada unsur kaca 6 Papan tulis 1 buah/ ruang SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 200 5 t2 0 Kuat, stabil, dan aman. Sudut tidak lancip. Ditempat kan pada posisi yang me- mungkin kan seluruh peserta didik melihatn ya dengan je1as.
Pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya a) rLlang perpustakaan adalah tempat kegiatan peserta didik, guru dan orang tua peserta didik memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati dan mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan; b) luas ruang perpustakaan adalaln 48 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 6 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6x2 meter; c) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; d) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; e) bangunan ruang perpustakaan dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block) (2) jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). 0 ^penyiapan ^instalasi ^listrik, ^lampu, ^saklar, stop ^kontak, ^saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus 7 Papan pajang 1 buah/ ru€rng SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 t20 3 90 Kuat, stabil, dan aman. Ditempat kan pada posisi yang mudah diraih peserta didik. Dapat berupa papan flanel. g) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rurang lainnya; h) material Pintu tidak terbuat dari kaca; i) ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); j) penempatan dan jenis perabot perpustakaan menyesuaikan zona yang ada di dalam rLlang perpustakaan yang meliputi:
zona koleksi, adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan; (21 zona baca, adalah ruang yang dipergunakan untuk membaca bahan pustaka;
zona pelayanan, adalah tempat penyimpanan dan pengembalian buku, meminta keterangan pada petugas, menitipkan barang atau tas, dan mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog; dan (41zona kerja/teknis administrasi, adalah ruangan yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan pemrosesan bahan pustaka, tata usaha untuk kepala perpugtakaan dan stafnya, perbaikan dan pemeliharaarL bahan pustaka, diskusi, dan pertemuan. k) Gambar ruang perpustakaan beserta perabotnya Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain t'ersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 6. Ilustrasi Tampak Depan Ruang Perpustakaan Gambar 7. Ilustrasi Denah Perabot Perpustakaan Gambar 8. Ilustrasi Denah Elektrikal Perpustakaan a) Rancangan Perabot Gambar 9. Ilustrasi Perabot di Perpustakaan Rak Buku Rak Majalah Keterangan: • Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; • Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; • Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; • Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; • Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 10. Ilustrasi Perabot di Perpustakaan Lemari Katalog Lemari Gambar 11. Ilustrasi Perabot di Perpustakaan Rak Surat Kabar Meja Baca Kursi Baca (Peserta didik) Meja Baca (Kursi roda) Kursi Kerja Meja Kerja ( Sirkulasi) - 389 - Tabel 2. Perabot/ Perpustakaan No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus 1 Rak buku 1 set/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 r20 50 180 Kuat, stabil, dan aman. Dapat men€rrnpung seluruh koleksi dengan baik. Memungkink an peserta didik menjangkau koleksi buku dengan mudah. Sudut tidak Iancip. Tidak ada unsur kaca. 2 Rak majalah 1 buah/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 t20 50 180 Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi majalah. Memungkink an peserta didik menjangkau koleksi majalah dengan mudah. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. 3 Rak surat kabar 1 buah/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB 1 t20 50 150 Kuat, stabil, dan aman. Dapat menampung seluruh koleksi surat kabar. Memungkink an peserta didik Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus menjangkau koleksi surat kabar dengan mudah. 4 Meja baca (peserta didik) 10 buah/ sekolah SDLB 10 60 55 65- 7L Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain memungkink an kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. SMPLB 75 60 77- 74 SMALB 75 60 71- 74 * untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar bersih (bagian dalam) minimal adalah 90 cm 5 Kursi baca (peserta didik) 10 buah/ sekolah S D L B Kela s I_UI 10 40- 44 38- 40 36- 39 Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan oleh peserta didik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. Kelas IV- VI 40- 43 SMPLB 45 40 45 SMALB 45 40 45 6 Kursi kerja 1 buah/ petugas SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 45 40 45 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum lah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus dengan nyaman. 7 Meja kerJa/ sirkulas i 1 buah/ petugas SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 180 60 7r- 74 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca.
Lemari katalog 1 buah/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 90 45 150 Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempat kan katalog. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. 9 Lemari 1 buah/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 r20 50 180 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk men€rmpung seluruh peralatan untuk pengelolaan perpustakaa n. Dapat dikunci. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. 10 Papan' pengum uman 1 buah/ sekolah SDLB/ SMPLB/ SMALB/ 1 L20 3 90- r20 Kuat, stabil, dan aman. Warna putih 3) Pembangunan ruang pembelajaran khusus beserta dengan perabotnya: a) pembangunan ruang OM beserta perabotnya (1) rurang Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah rLrang untuk latihan keterampilan gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga bagi peserta didik tunanetra (A); (21 karakteristik Orientasi dan Mobilitas (OM): (a) Berada pada zoraa untuk jenjang pendidikan dasar (SDLB); (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (c) penempatan ruang OM tidak bersebelahan dengarl zona ruang pembelajara.n khusus tunarungu; (d) dilengkapi dengan rambu ruangan yang ditempel pada dinding yang menggunakan huruf braille;
luas ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) adalah 21 rn2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 3 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 3 x 2 meter; (41 penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rLlang lainnya;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; No Jenis Perabot Rasio Jenjang Jum tah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus SLB 11 Meja multim edia 1 buah/s ekolah SMPLB/ SMALB/ SLB 1 75 60 7t- 74 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan multimedia. Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. * untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar minimal adalah 90 cm (6) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 4Ox4O cm; (71 bangunan ruang OM dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jafur peringatan (warning block) ; (c) pegangan rambat (handrai; (d) tangga landai (ramp). (8) penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan sesuai kebutuhan;
ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); (I2) penempatan dan jenis perabot rLrang OM menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan. (13) ilustrasi gambar rLrang OM beserta perabotnya: Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penydian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar keq'a;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 12. Ilustrasi Denah Perabot Ruang OM Gambar 13. Denah Elektrikal Ruang OM (14) Rancangan Perabot Ruang OM Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala . Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). b) Pembangunan rLrang Bina Wicara beserta perabotnya (1) ruang Bina Wicara adalah ruang tempat latihan wicara perseorangan bagi peserta didik tunarungu (B); (21 karakteristik ruang Bina Wicara: (a) berada pada zona untuk jenjang pendidikan dasar (sDLB); (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/rurang administrasi; (c) penempatan ruang Bina Wicara tidak bersebelahan dengan zotaa rurang pembelajaran khusus tunanetra, perpustakaan atau bangunan lain yang membutuhkan suasana tenang; Gambar 14. Ilustrasi Perabot di Ruang OM 1) Lemari Penyimpanan Peralatan a) Fungsi untuk menyimpan seluruh peralatan OM; b) Lemari dapat dikunci; c) Ukuran : • Panjang 2800 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 1100 mm. (d) dapat ditempatkan bersebelahan dengan ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama untuk tunarungu; (e) dilengkapi rambu lampu tanda bahaya sesuai aturan yang dipersyaratkan yang ditempatkan di atas pintu masuk nrangan;
luas ruang Bina Wicara adalah 15 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 3 x 3 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 3 x2 meter;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm;
bangunan ruang dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: a) jalur pemandu (guiding block); b) jalur peringatan (uarning block); c) pegangan rambat (handrail); d) tangga landai (ramp); (71 penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; ^' (lO)ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL);
penempatan dan jenis perabot rLrang Bina Wicara menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran / dimensi yang dipersyaratkan ;
gambar ilustrasi ruang Bina wicara beserta perabotnya : Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 15. Ilustrasi Denah Perabot Ruang Bina Wicara Gambar 16. Ilustrasi Denah Elektrikal Ruang Bina Wicara 1) Rancangan Perabot Keterangan:
Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala;
Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna).
Kursi peserta didik Ukuran: • Panjang 450 mm; • Lebar 400 mm; • Tinggi 450 mm; • Dilengkapi dengan injakan pada bagian bawah kursi untuk memudahkan penggunaan bagi peserta didik SDLB.
Meja peserta didik a) Ukuran meja: • Panjang 600 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 750 mm; b) Ukuran cermin: • Panjang 600 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 600 mm; c) Cermin dapat dilengkapi dengan lampu penerangan di sisi kiri dan kanan; d) Bagian bawah bidang cermin diberi jarak tertentu untuk jalur kabel mengakses stop kontak. Gambar 17. Ilustrasi Perabot di Ruang Bina Wicara 3) Kursi guru Ukuran kursi: • Panjang 500 mm; • Lebar 400 mm; • Tinggi dudukan 450 mm; • Tinggi sandaran 900 mm.
Meja guru Ukuran meja: • Panjang 600 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 750 mm. Gambar 18. Ilustrasi Perabot di Ruang Bina Wicara Tabel 3. Perabot Ruang Bina Wicara No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik Kuat, stabil, dan aman 2 Meja peserta didik 1 buah/peserta didik Kuat, stabil, dan aman 3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. a) Fungsi untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Wicara; b) Lemari dapat dikunci; c) Ukuran : • Panjang 2800 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 1100 mm; c) Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama beserta perabotnya (1) ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama adalah tempat mengembangkan kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran danfatau perasaan vibrasi untuk menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan kemampuan berbahasa khususnya bahasa irama bagi peserta didik tunarungu (B); (21 karakteristik ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama: (a) berada pada zona untuk jenjang pendidikan dasar (SDLB); (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (c) penempatan nrang Bina Wicara tidak bersebelahan dengan zoraa rulang pembelajaran khusus tunanetra, perpustakaan atau bangunan lain yang membutuhkan suasana tenang; (d) dapat ditempatkan bersebelahan dengan ruang Bina Wicara untuk tunarungu; (e) dilengkapi rambu lampu tanda bahaya sesuai aturan yang dipersyaratkan yang ditempatkan di atas pintu masuk rLrangan. (3) luas ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama adalah 42 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6 x 2 meter;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 4Ox4O cm; ' (6) bangunan ruang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. 5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Wicara. Dapat dikunci. (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jatur peringatan (warning block) ; (c) pegangan rambat (lwndrail); (d) tangga landai (ramp). (71 penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; (lO)ketinggran plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL);
penempatan dan jenis perabot rLlang Bina Persepsi Bunyi Dan Irama menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan;
gambar ruang Bina persepsi bunyi dan irama beserta perabotnya. Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS); ' ^penyajian gambar ^ilustrasi ^mengikuti ^persyaratan ^teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 19. Denah Perabot Bina Persepsi Bunyi Dan Irama Gambar 20. Denah Elektrikal Bina Persepsi Bunyi Dan Irama (13) Rancangan Perabot Ruang Bina Persepsi Bunyr Dan Irama Keterangan: a Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). a a a a 1) Kursi peserta didik Ukuran: • Panjang 450 mm; • Lebar 400 mm; • Tinggi 450 mm; • Dilengkapi dengan injakan pada bagian bawah kursi untuk memudahkan penggunaan bagi peserta didik SDLB.
Meja peserta didik Ukuran: • Meja untuk 5 peserta didik; • Lebar 600 mm; • Tinggi 740 mm.
Kursi guru Ukuran kursi: • Panjang 400 mm. • Lebar 400 mm. • Tinggi dudukan 450 mm. • Tinggi sandaran 900 mm. Gambar 21. Ilustrasi Perabot di Ruang Bina Persepsi Bunyt dan Irama Gambar 22. Ilustrasi Perabot di Ruang Bina Persepsi Bunyr dan Irama 4) Meja Guru a) Ukuran meja: • Panjang 1200 mm. • Lebar 600 mm. • Tinggi dudukan 740 mm. b) Meja dilengkapi dengan laci yang dapat dikunci.
Lemari penyimpanan Spesifikasi : a) Fungsi untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Persepsi Bunyi dan Irama; b) Lemari dapat dikunci; c) Ukuran : • Panjang 2800 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 1100 mm. Tabel 4. Perabot Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama d) Pembangunan ruang Bina Diri beserta perabotnya (1) ruang Bina Diri adalah tempat kegiatan pembelajaran bina diri meliputi merawat diri, mengurLls diri, dan okupasi bagi peserta didik tunagrahita (C); (21 Karakteristik ruang Bina Diri: (a) berada pada zorLa untuk jenjang pendidikan dasar (sDLB); (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (c) dapat ditempatkan berdekatan/dalam zona yang sama dengan ruang pembelajaran khusus lainnya;
luas ruang Bina Diri adalah 42 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6x2 meter; (41 lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 4Ox4O crn: ' (6) bangunan rLrang Bina . Diri dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Kursi peserta didik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 2 Meja peserta didik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 3 Kursi guru 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 4 Meja guru 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman. 5 Lemari 1 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh peralatan Bina Persepsi Bunyr dan Irama . Dapat dikunci. (c) pegangan rambat (handrail); (d) tangga landai (ramp). (71 penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 5O cm, jika tidak bersebelahan dengan ru.ang lainnya; (lO)ketingglan plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL);
(1l)penempatan dan jenis perabot rLrang Bina Diri menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan;
Gambar Pembangunan ruang bina diri beserta perabotnya. Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar keq'a;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan'sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 23. Ilustrasi Denah Perabot Ruang Bina Diri Gambar 24. Ilustrasi Denah Elektrikal Ruang Bina Diri (1) Rancangan Perabot Ruang Bina Diri Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; o Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 25. Ilustrasi Perabot Ruang Bina Diri 1) Lemari pakaian Ukuran : • Panjang 1200 mm; • Lebar 600 mm; • Tinggi 1800 mm.
Meja dan kursi rias Ukuran : • Panjang 1200 mm; • Lebar 480 mm; • Tinggi 740 mm.
Meja dan kursi makan Ukuran : sesuai kebutuhan 4) Meja setrika Ukuran : • Panjang 1000 mm • Lebar 400 mm • Tinggi 750 mm 5) Tempat tidur Ukuran : • Panjang 2000 mm • Lebar 1000 mm • Tinggi 450 mm 6) Meja guru Spesifikasi : • Panjang 1200 mm • Lebar 600 mm • Tinggi 740 mm Gambar 26. Ilustrasi Perabot Ruang Bina Diri Tabel 5. Perabot Ruang Bina Diri No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Lemari pakaian I buah/ruang Kuat, stabil, dan aman, Memiliki rak dan gantungan baju. 2 Meja dan kursi rias 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Dilengkapi dengan cermin. 3 Meja dan kursi makan 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman. Minimum untuk 6 orang. 4 Meja setrika 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman 5 Tempat tidur 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman 6 Meja dapur 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan arnan 7 Meja dan kursi guru 1 set/ruang Kuat, stabil, dan arnan. SK No 166923 A 7) Kursi guru e) Pembangunan ruang Bina Diri dan Bina Gerak beserta perabotnya (1) ruang Bina Diri dan Bina Gerak adalah tempat latihan koordinasi, layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional, serta sekaligus berfungsi sebagai rulang asesmen bagi peserta didik tunadaksa (D); (21 karakteristik ruang Bina Diri dan Bina Gerak: (a) Berada pada zorla untuk jenjang pendidikan dasar (SDLB); (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (c) dapat ditempatkan berdekatan/dalam zor:
a yang sama dengan rLrang pembelajaran khusus lainnya. (3) luas ruang Bina Diri dan Bina Gerak adalah 42 m2 dengan ukuran rLlang (panjang x lebar) adalah 6 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6 x 2 meter;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm;
bangunan ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block); (c) pegangan rambat (handrail); (d) tangga landai (ramp). (71 penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rLlang lainnya; (l0)ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); (ll)penempatan dan jenis perabot ruang Bina Diri dan Bina Gerak menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan;
gambar ruang Bina diri dan Bina gerak beserta perabotnya: Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 27. Denah Perabot Ruang Bina Diri dan Gerak Gambar 28. Denah Elektrikal Ruang Bina Diri dan Bina Gerak Tabel 6. Perabot Ru Bina Diri dan Bina Gerak f) Pembangunan ruang Bina Pribadi dan Sosial beserta perabotnya (1) rLrang Bina Pribadi dan Sosial adalah tempat penanganan dan pemberian tindakan kepada peserta didik dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan sosial bagi peserta didik tunalaras (E); (21 karakteristik ruang Bina Pribadi dan Sosial: (a) berada pada zor:
a bangunan tingkat dasar; (b) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (c) dapat ditempatkan berdekatan/dalam zorLa yang sama dengan ruang pembelajaran khusus lainnya; No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman 1 Meja dan kursi guru 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman 2 Meja dan kursi peserta didik (3) luas ruang Bina Pribadi dan Sosial adalah 15 m2 dengan ukuran ruang (panjar.rg x lebar) adalah 3 x 3 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 3 x 2 meter; (41 lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm;
bangunan ruang Bina Pribadi dan Sosial dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block) ; (c) pegangan ramb at (lwndrail); (d) tangga landai (ramp). (7) penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan;
penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; (l0)ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL);
penempatan dan jenis perabot ruang Bina Pribadi dan Sosial menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/ dimensi yang dipersyaratkan;
gambar Ruang Bina Pribadi dan Sosial beserta perabotnya. Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; r Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. SK No 166928 A Gambar 29. Ilustrasi Denah Perabot Ruang ^Bina ^Pribadi dan ^Sosial Gambar 30. Ilustrasi Denah Elektrikal Ruang Bina Pribadi dan Sosial (1) Rancangan Perabot Ruang Bina Pribadi dan Sosial Keterangan:
Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala;
Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 31. Perabot Ruang Bina Pribadi dan Sosial Meja kerja Kursi kerja Lemari Kursi tamu Tabel 7. Perabot Ruang Bina Pribadi dan Sosial g) Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku untuk peserta didik Autis (1) fungsi ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku adalah tempat melakukan penanganan gangguan perkembangan yang dialami peserta didik autis; {21 ^karakteristik ruang Bina ^Komunikasi ^Interaksi ^Sosial ^dan Perilaku: (a) ruang terdiri dari beberapa bilik ruangan dengan fungsi tertentu; (b) berada pada zorla bangunan tingkat dasar; (c) mudah dijangkau dan diawasi dari ruang guru/ruang administrasi; (d) dapat ditempatkan berdekatan/dalam zorla yang sama dengan ruang pembelajaran khusus lainnya; (e) warna dinding ruangan: (i) komposisi warna-warrla hangat dengan intensitas rendah; (ii) tingkatan warna yang sama (tidak terlalu banyak macam warna); (iii)warna yang tidak menyilaukan, warna dengan intensitas rendah. No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Meja kerja 1 buah/ruang Model setengah biro 2 Kursi kerja 2 buah/ruartg Kuat, stabil, dan aman 3 Kursi tamu 1 set /ruang Kuat, stabil, dan aman. Untuk 5 orang. 4 Lemari I buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan Ruang Bina Pribadi dan Sosial.
bilik ruangan pada ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku meliputi: (a) bilik ruangan Multisensori Integrasi untuk latihan motorik kasar dan motorik halus. Ukuran rulangan yaitu 6x5 adalah 30 mz; (b) bilik mangan Individu/Intervensi untuk melakukan kegiatan terapi perilaku, bina bicara, Pecs dan Floor time. Ukuran ruang 4x3rn2 adalah 12 rn2; (c) bilik ruangan Tenang merupakan ruang relaksasi yang dibutuhkan pada saat peserta didik autis mengalami tantrum. Ruang ini merupakan ruang terpisah untuk menampung 1 peserta didik dan 1 guru pendamping dan tidak dilengkapi dengan perabot dan peralatan. Ukuran rLlang adalah 2x3 m2 adalah 6 m2. (41 sehingga ukuran ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku adalah 48 m2 (p x 1; 8 x 6) meter dan ukuran selasar depan bangunan 8x2 meter. Total luas bangunan Ruang Khusus Autis adalah 64 m2;
ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku memiliki ^jendela dan pencahayaan yang baik dengan posisi jendela di atas dengan jarak 1,5 m dari lantai ruangan;
bilik ruangan Tenang memiliki dinding yang ditempel busa yang dilapisi semi-kulit atau kulit sintetis dengan ketinggian maksimal 1,5m agar peserta didik terlindungi saat tantrum;
lantai dilapisi dengan busa atau alas yang lunak;
sudut pada Bilik ruangan pada ru€rng Bina Komunikasi Interaksi Sosial didesain harus tumpul sehingga aman;
lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; ( 1 0) penggun aan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; (ll)bangunan ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: (a)jalur pemandu (guiding block); (b) jalur peringatan (warning block) ; (c) pegangan rambat (handrail); (d) tangga landai (ramp). (l2)penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak, saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; (l3)penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
(1a)penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; (lS)ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL);
penempatan dan jenis perabot ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku menyesuaikan bentuk, ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan;
gambar Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku beserta perabotnya. Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 32. Denah Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku G amb ar 3 3' I lu s tra s i B ilik,*1: ; : ?: "": Xi ; a Ko mu nika s i Gambar 34. Ilustrasi Perabot Tipe 1 Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku Ruang Tenang Ruang Individu/ Intervensi Autis Ruang Multisensori Gambar 35. Ilustrasi Bilik dan Perabot Tipe 2 Ruang Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku Gambar 36. Ilustrasi Perabot Tipe 2 Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku Ruang Multisensori Ruang Individu/Intervensi Autis Ruang Tenang PRESItrEN RTPUBLIK INDONESIA -436- (1) Rancangan Perabot Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; o Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Terdapat 2 (dua) tipe Desain Perabot Meja Belajar dan Kursi Belajar pada bilik Individu/Intervensi. Daerah dapat memilih salah satu desain tipe Meja Belajar dan Kursi Belajar sesuai gambar teknis meubeler; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan. penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Tabel 8. Perabot Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku No Bilik Ruangan Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Multisensori Integrasi Rak penyimpanan (1) 1 buah/ruang Rak terbuka untuk penyimpanan alas kaki 2 Individu/Intervensi Meja belajar khusus autis 3 buah/ruang Model sesuai ketentuan Kursi belajar khusus autis 3 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman Kursi guru 1 buah /ruang Kuat, stabil, dan aman Rak penyimpanan (2t 1 buah/ruang Rak terbuka untuk menyimpan peralatan harian Lemari 1 buah/ruang Lemari dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku 3 Tenang Tidak dilengkapi perabot Rak penyimpanan (1) Rak penyimpanan (2) Lemari Kursi Guru Meja Belajar Tipe 1 Spesifikasi : • Instalasi Tudung, terdiri dari: ➢ Rangka tudung – plat besi ➢ Bahan tudung – kain, warna pastel/soft ➢ Engsel lipat – buka tutup • Instalasi Meja, terdiri dari: - SK No 166942A ➢ Rangka bawah meja – pipa ¾” (tiga per empat inci); ➢ Meja – plywood 18 mm finishing cat duco, warna pastel/soft. • Ukuran, sesuai gambar teknis Kursi Belajar Tipe 1 Spesifikasi : • Sandaran kursi; • Rangka kursi: pipa galvanis ¾” (tiga per empat inci) finishing cat duco, warna pastel/soft • Bola diameter 450 mm; • Roda. • Ukuran, sesuai gambar teknis Meja Belajar Tipe 2 Spesifikasi : • Instalasi Meja, terdiri dari: ➢ Rangka meja – kayu ➢ Meja – multiplek/plywood 18 mm finishing corak kayu (bagian lis luar) ➢ Meja – multiplek/plywood 18 mm finishing cat duco, warna pastel/soft (bagian dalam/tengah muka meja) • Ukuran, sesuai gambar teknis Kursi Belajar Tipe 2 Spesifikasi : o Dudukan kursi berupa bantal busa tanam, lapis kain/kulit sintetik, warna pastel/soft . Rangka dalam kursi: kayu o Lapisan luar rangka berupa multiplek/ plywood, finishing cat duco warna pastel/soft o Bola diameter 350 mm o Ukuran, sesuai gambar teknis 4) Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya a) ruang keterampilan adalah tempat kegiatan pembelajaran keterampilan sesuai dengan program keterampilan yang dipilih oleh tiap sekolah; b) ukuran ruangan keterampilan adalah 56 m2 dengan ukuran panjang 7 meter dan lebar 6 meter. Ukuran panjang selasar 7 meter dan lebar selasar 2 meter. Sehingga total luas ruang keterampilan = l7x6l ^+ (7x2) = 56 m2 c) peralatan dan meubelair dalam ruangan sesuai dengan ^jenis keterampilan yang dikembangkan ; d) ruang keterampilan dibagi menjadi ruang keterampilan bersifat basah dan ruang keterampilan bersifat kering;
ruang keterampilan bersifat basah rLlang keterampilan bersifat basah dalam hal ini merupakan rulangErn untuk jenis keterampilan tertentu yang membutuhkan instalasi air bersih dan/atau instalasi air kotor danf atau instalasi alat penghisap udara dan/atau asap (Exhaust fan), instalasi listrik, dan/atau jaringan internet, dan/atau sanitasi lainnya. Contoh Keterampilan dalam kriteria ini antara lain tata boga, tata kecantikan, sablon, batik, melukis, perbengkelan dan lain-Iain.
ruang keterampilan bersifat kering merupakan rulangan untuk jenis keterampilan tertentu yang hanya membutuhkan instalasi listrik dan/atau ^jaringan internet. Contoh Keterampilan dalam kriteria ini antara lain tata busana, seni musik, seni tari, desain grafis dan lain-lain. e) lantai rurangan (1) bahan penutup lantai Ruang Keterampilan sesuai karakteristik jenis keterampilan yang dikembangkan;
untuk Ruang Keterampilan Basah, bahan penutup lantai menggunakan jenis lantai yang tidak ticin/unpolblrcd digunakan untuk area yang berinteraksi langsung dengan air namrln dengan intensitas rendah. Untuk area yang berinteraksi langsung dengan air dengan intensitas tinggi menggunakan jenis lantai yang kasar. Bahan penutup lantai mudah dibersihkan dan menggunakan warna yang terang;
untuk Ruang Keterampilan Kering, bahan penutup lantai dapat menggunakan penutup lantai ubin/keramik lantai (polished). Bahan penutup lantai mudah dibersihkan dan menggunakan warna yang terang;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; 0 ^dinding ^ruangan (1) untuk Ruang Keterampilan Basah, bahan penutup dinding mudah dibersihkan dan menggunakan warna yang terang, bahan dinding bata plester dengan finishing cat khusus interior. Untuk diperhatikan penggunaan jenis cat dinding yang aman bagi peserta didik berkebutuhan khusus;
untuk Ruang Keterampilan Kering, bahan penutup dinding mudah dibersihkan dan menggunakan warna yang terang, bahan dinding bata plester dengan finishing cat khusus interior. Untuk diperhatikan penggunaan jenis cat dinding yang aman bagi peserta didik berkebutuhan khusus; g) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rulang lainnya h) penyrapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak (minimal 3 titik), saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; i) ilustrasi Gambar ruang keterampilan beserta perabotnya. Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 37. Ilustrasi Denah Ruang Keterampilan oroh bukoon ^plnlu koluor lpersrcEftrnkeffil bukoon borsih ^pintu shgb d mcm I 200 DENAH RUANG KETERAMPI LAN ^(TATABOGA) NTS meler odoloh lkuon (btolbdSor oh bukoon ^plntuleb lperiyoroton ^kessffion podo ruong pl bukoon bersih ^pintu shgleffi 90cm .E I! ET !E !: EE llorol ^l6bo ^bersih ^bdmphtul l-'dfrq rombu oroh bukoon/phiv lE* lsuidhs rombu oroh pdiffi (pegongon rffiil lsuidng : rombu oroh peitu lpegongon ^roMI selcor bonwnon mens dereE p6n0hrbrEr' soEor bongunon di soffirc l5e5uoi ^kd& hcllerpb moslngmGins lotciddl Gambar 38. Ilustrasi Penataan Perabot Ruang Keterampilan, ^penempatan titik air bersih dan titik air kotor untuk ^perwakilan ^jenis keterampilan basah m mela guru L--J IE o g o o EE Ep zona kerja/diskusi (bahan & -.t- keria zona g0-r' I I I SK No 166950 A m6nau &re6 i ! E nbil!fu 3.mnlr[ 0lb ilql.A b.nsmn aailpltel r.bil!&..mrE orE lld.i ao b.ngurn 3.r?[tl E t I Gambar 39. Ilustrasi Penataan Perabot Ruang Keterampilan, untuk perwakilan jenis keterampilan kering j) Rancangan Perabot Keterangan:
Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala;
Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Tabel 9. Perabot Ruang Keterampilan No. Nama Keterampilan Sifat Ruangan Perabot Basah Kering 1 Tata Boga V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. I-emari bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 2 Tata Busana V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemari bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 3 Tata Kecantikan V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemari bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 4 Perbengkelan Motor V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja No. Nama Keterampilan Sifat Ruangan Perabot Basah Kering 4. Leman bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambxrg Negara 5 Cetak Saring Sablon V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemari bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 6 Design Gralis V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemxi bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 7 Musik V 1. Lemari alat 2. Papan Tulis 3. Lambang Negara 8 Tari V 1. Cermin besar 2. Lemari bahan 3. Lemari alat 4. Papan Tulis 5. Lambang Negara 5) Pembangunan ruang pimpinan beserta perabotnya a) ruang pimpinan atau ruang kepala sekolah adalah tempat melakukan kegiatan pengelolaan SDLB, SMPLB dan/atau SMALB, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya; b) luas ruang pimpinan adalah 18 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 3 meter; dan selasar 3 x 2 meter; c) lebar pintu (tebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; d) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; e) bangunan ruang pimpinan dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block) No. Nama Keterampilan Sifat Ruangan Perabot Basah Kering 9 Membatik V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemxi bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara 10 Lukis V 1. Meja kursi Guru keterampilan 2. Meja kerja 3. Kursi kerja 4. Lemari bahan 5. Lemari alat 6. Papan Tulis 7. Lambang Negara (2) jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). 0 ^penyiapan ^instalasi ^listrik, ^lampu, saklar, ^stop ^kontak, ^saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; g) penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan; h) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; i) ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); j) jenis Perabot Ruang pimpinan menyesuaikan ketentuan; k) ilustrasi Denah Ruang Pimpinan beserta perabotnya. Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 40. Ilustrasi Denah Perabot Ruang Pimpinan Gambar 41. Denah Elektrikal Ruang Pimpinan 1) Rancangan Perabot Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala;
Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar;
Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 42. Perabot Ruang Pimpinan Kursi pimpinan Meja pimpinan Kursi dan meja tamu Lemari Tabel10. Perabot ruang pimpinan No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Kursi pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 2 Meja pimpinan 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. 3 Kursi dan meja tamu 1 set/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk 5 orang duduk dengan nyaman. 4 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan pimpinan sekolah. Dapat dikunci. 5 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Berupa papan tulis berukuran minimum 1 m2.
Pembangunan ruang guru beserta perabotnya a) ruang guru adalah tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya; b) luas ruang guru adalah 48 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 8 meter; c) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; d) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; e) bangunan rLrang guru dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block) (2) jalur peringatan (warning block);
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp). 0 ^penyiapan ^instalasi ^listrik, ^lampu, ^saklar, stop ^kontak, ^saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; g) penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan; h) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, ^jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; i) ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); j) jenis dan jumlah Perabot Ruang guru sesuai ketentuan; k) ilustrasi Denah Ruang Guru. Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 43. Ilustrasi Denah Perabot Ruang Guru Gambar 44. Ilustrasi Denah Elektrikal Ruang Guru U ^Rancangan Perabot Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala;
Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; o Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 45. Perabot Ruang Guru Tabel 11. Perabot Ruang Guru No Jenis Perabot Rasio Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus 1 Kursi kerja 1 buah/ guru L4 45 40 45 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Sudut tidak lancip 2 Meja kerja 1 buah/ guru t4 75 60 7t- 74 Kuat, stabil, dan aman. Model meja setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, Sudut tidak lancip 7) Pembangunan rLrang TU beserta perabotnya a) ruang Tata Usaha (TU) adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi SDLB, SMPLB dan/atau SMALB; b) luas rurang TU adalah 18 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 3 meter; dan selasar 3 x 2 meter; c) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; No Jenis Perabot Rasio Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi. 3 Lemari 1 buah/ guru atau 1 buah yang diguna kan ber- sama oleh semua guru 2 720 50 180 Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkap- an guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajar- an. Dapat dikunci. Sudut tidak lancip 4 Papan statisti k 1 buah/ sekolah 1 240 3 90- r20 Kuat, stabil, dan aman. Warna putih 5 Papan pengu muman 1 b: uahl sekolah 1 120 3 90- t20 Kuat, stabil, dan aman. Warna putih d) penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm; e) bangunan ruang TU dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
ja1ur pemandu (guiding block);
j alur peringatan (warning block);
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp). 0 ^penyiapan ^instalasi ^listrik, ^lampu, ^saklar, stop ^kontak, ^saluran air hujan dari atap, saluran air keliling bangunan sesuai kebutuhan; g) penyiapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan; h) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan ruang lainnya; i) ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai (FFL); j) jumlah Perabot Ruang TU menyesuaikan jenjang peruntukan ruang; k) denah Tata Usaha Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; ' ^Daerah dapat ^mengadopsi ^desain tersebut apa ^adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 46. Ilustrasi Denah Perabot Tata Usaha Gambar 47. Ilustrasi Denah Perabot Ruang Guru 1) Rancangan Perabot Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; o Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). FRESTDEN FEPUBL|K INDONESIA -+69- Tabel 12. Perabot Ruang TU No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja I buah/petugas Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. 2 Meja kerja 1 buah/petugas Kuat, stabil, dan aman.; Model meja setengah biro.; Ukuran memadai untuk melakukan pekerj aan administrasi. 3 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi sekolah. Dapat dikunci. 4 Papan statistik 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.; Berupa papan tulis berukuran minimum I m2.
Pembangunan rulang UKS beserta perabotnya a) ruang UKS adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di SLB; b) ruangan UKS terdiri dari ruang dengan ukuran panjang ruangan 6 m dan lebar 5 m, Sehingga luas ruangan 6x5= 30 m2;
selasar bangunan panjang 6 m dan lebar 2m, sehingga luas selasar 6x2 ^: 12 m2; total luas ruang UKS adalah 42 m2. c) lantai rulangan bahan penutup lantai menggunakan keramik/ tile / granit. Untuk fungsi rLrang UKS sebagai ruang penanganan tantrum peserta didik autis, bahan penutup lantai menggunakan bahan parket/papan kayu dan/atau vinyl dan/atau karpet dan/atau matras; d) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rLlang lainnya; e) dinding ruangan (1) bahan dinding bata merah dan/atau bata ringan yang di plester dengan finishing cat khusus interior. Untuk diperhatikan penggunaan jenis cat dinding yang aman bagi peserta didik berkebutuhan khusus;
untuk fungsi ruang UKS sebagai ruang penanganan tantrum peserta didik autis, bahan dinding terdiri atas bahan untuk dinding pelapis (claddingl dan bahan dinding penyekat (dtuidefl rurangan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) bahan dinding pelapis (cladding) : matras yang ditempel pada dinding danf atau partisi akustik; (b) bahan dinding penyekat (diutder) : papan ka5ru, kayu lapis, papan semen, particle board, dan/atau gypsum-board dengan rangka kayu kelas kuat II atau rangka lainnya, yang ditempel matras dan/atau partisi akustik, sesuai dengan fungsi rulangan untuk peserta didik berkebutuhan khusus pada saat kondisi tertentu; dan (c) jenis perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai jenis bahan dinding yang digunakan; 0 ^plumbing ^dan drainase pekerjaan plumbing dan drainase adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih, air kotor/air limbah, wastafel, termasuk penyaluran air hujan secara sistematis dan gravitasi sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan. g) bak cuci tangan (wastafel) (1) pemasangan bak cuci tangan harus dapat menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan, pengguna, dan lantai;
ukuran bak cuci tangan 45 cm x 60 cm;
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk orang dewasa adalah 70 cm - 85 cm (sesuai pengguna ruang);
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk pengguna kursi roda adalah 75 cm. h) kran air Pemasangan kran air tipe jungkit untuk kemudahan mengakses i) gambar Ilustrasi Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya Keterangan : r gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS); ' ^penyajian gambar ^ilustrasi ^mengikuti ^persyaratan ^teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 48. Ilustrasi Eksterior Ruang UKS Gambar 49. Penataan Perabot Ruang UKS Gambar 50. Ilustrasi Penataan Perabot Ruang UKS Gambar 51. Denah Perabot Ruang UKS Gambar 52. Denah Elektrikal Ruang UKS j) Rancangan Perabot Keterangan: o Gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala; o Penyajian gambar mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan; o Pengadaan perabot dapat menggunakan perabot siap pakai yang tersedia di pasaran tetapi mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan penggunaan sesuai dengan standar; o Desain perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna). Gambar 53. Ilustrasi Perabot Ruang UKS Gambar 54. Ilustrasi Perabot Ruang UKS Kursi Meja Tabel 13. Perabot UKS No Jenis Perabot Rasio Jumlah Ukuran (cm) Keterangan P L T 1 Tempat tidur 1 set/ ruang 1 200 90 7 t-74 Kuat, stabil, dan aman. 2 Lemari 1 buah/ ruang 1 1.20 50 180 Kuat, stabil, dan aman. Dapat dikunci. 3 Meja 1 buah/ ruang 1 75 60 7r-74 Kuat, stabil, dan aman. 4 Kursi 2 buah/ rLrang 1 45 40 45 Kuat, stabil, dan aman.
pembangunan toilet fiamban) siswa/guru beserta sanitasinya a) pekerjaan ^jamban dalam hal ini adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan ^jamban untuk siswa atau guru termasuk kelengkapan aksesibilitas bangunan dan/atau rLrang. Luas ruang ^jamban adalah 36 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 8 x 4,5 meter; b) pembangunan meliputi 2 unit ^jamban siswa ukuran 4 x 4,5 m terdiri dari 1 toilet dengan kloset ^jongkok, 1 toilet dengan kloset duduk, dan sarana cuci tangan; c) detail rLlangan meliputi:
Ukuran rurang untuk toilet jongkok (panjang x lebar) adalah 1,5 x 2,O meter;
ukuran ruang untuk toilet duduk (panjang x lebar) adalah 1,75 x 2,O meter. d) lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar dan dilengkapi dengan plat tendang minimal 25 cm di bagian bawah pintu; e) menggunakan kloset duduk untuk jamban kursi roda dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam rLlang jamban; 0 ^menggunakan ^kloset ^jongkok ^untuk ^jamban ^reguler ^dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam rLrang jamban; g) dapat dilengkapi dengan bak penampungan air dengan kapasitas volume minimal 20O liter; h) detail bak penampungan air meliputi:
pekerjaan ini berupa pekerjaan pembuatan baru;
penempatan bak disebelah kanan untuk kemudahan mengakses;
daya tampung minimum 200 liter;
menggunakan material yang mudah dibersihkan; dan
material bak bagian dalam dapat terbuat dari fiberglass dan bagian luar dilapisi dengan plesteran dan keramik. i) dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block dan warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp| j) kran air (1) pemasangan kran air di sebelah kanan;
pemasangan Kran jet shower untuk kloset duduk disebelah kanan. k) penampungan air (tangki air) dan menara air (water tower) (1) pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan pembuatan baru;
daya tampung tangki air minimal 500 liter;
material menara arr dapat terbuat dari besi/beton;
penempatan menara air dapat diletakkan di atas toilet atau dibuat tersendiri. 1) plumbing dan drainase pekerjaan plumbing dan drainase di sini dimaksudkan adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih, air kotor/air limbah dan kotoran dari jamban, wastafel yang ada, termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis dan gravitasi sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan. m) bak cuci tangan (wastafel) (1) pemasangan bak cuci tangan harus dapat menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan, pengguna, dan lantai;
ukuran bak cuci tangan minimal45 cm x 60 cm;
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk orang dewasa adalah 70 cm - 85 cm (sesuai pengguna ruang);
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk pengguna kursi roda adalah 75 cm. n) septb tank bangunan ^jamban dilengkapi dengan septb tank dan resapan; o) pada jamban putri dan putra dapat dibangun menyatu dalam satu massa bangunan atau terpisah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lahan sekolah. p) gambar ilustrasi Keterangan :
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. q) Ilustrasi toilet (jamban) siswa/guru Gambar 55. Ilustrasi Denah Jamban Siswa (Konsep Ruang Jamban Putra dan Putri berpunggungan) Gambar 56. Ilustrasi Jamban Siswa atau Guru Denah dan ilustrasi Toilet/Jamban putra dan ^jamban putri i"rrg terpisah massa bangunan. Denah terlampir merupakan denah tipikal ^jamban seluas 78 m2 dengan ukuran 4x4,5 meter) Gambar 57. Ilustrasi Jamban Siswa atau Guru Gambar 58. Gambar 1 (satu) unit Denah Jamban Siswa ^(Putra/Putri) Gambar 59. Ilustrasi Ruangan Kloset pada unit Toilet Jamban Siswa/Guru Gambar 60. Pergerakan peserta didik ABK berkursi ^roda ^pada ^ruang jamban (kloset duduk) r) Ilustrasi Rancangan Sarana Cuci Tangan (Wastafel) pada Jamban Siswa atau Guru Gambar 61. Posisi Bak Cuci Tangan (Sarana Cuci Tangan) 10) Pembangunan selasar penghubung a) selasar untuk aksesibilitas penghubung merulpakan rLrang sirkulasi horizontal yang menghubungkan secara horizontal antar r.: tangf antar bangunan; b) pembangunan termasuk kelengkapan aksesibilitas yang meliputi:
ja1ur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan ramb at (handrail); dan
tangga landai (ramp). c) lebar selasar minimum 2OO cm, di luar kolom; d) jarak antar kolom selasar maksimal 300cm; e) pemasangan instalasi listrik, saluran air hujan, pemasangan atap dan plafon bangunan selasar sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan; 0 ^ketinggian plafon ^minimal ^280 cm ^dari permukaan ^lantai ^(FFL); dan g) Sambungan selasar antara bangunan memperhatikan estetika arsitektur bangunan. I 1) Pembangunan Kantin (diberikan alternatif desain) a) ruang kantin adalah tempat dimana semua warga sekolah dapat membeli pangan ^jajanan yang meliputi pangan siap saji (tidak masak di tempat) dan pangan olahan (masak di tempat); b) tipe bangunan kantin menyesuaikan dengan ketersediaan lahan yaitu:
Tipe A: (a) lahan dengan lebar minimal 6m dan panjang 2Om dengan akses masuk dari sisi lebar bangunan. (b) ruang dapur ukuran 6 x 3 m2; (c) ruang makan ukuran 6 x 9 rn2; (d) teras/akses/entrance ( bagian depan dan belakang) luas 18 m2 . Sehingga rLlang kantin adalah 90 m2.
Tipe B: (a) lahan dengan lebar minimal 10m dan panjang 15m dengan akses masuk dari sisi panjang bangunan. (b) ruang dapur ukuran 6 x 3 m2; (c) ruang makan ukuran 6 x 9 m2; (d) teras/akses/entrance ( bagian samping dan depan) 18 m2 . Sehingga ruang kantin adalah 90 mz. c) bangunan termasuk perabot ruang makan dan perabot dapur d) dinding ruangan (1) dinding kedap air, rata, halus, berwarna terang, tahan lama, tidak mudah mengelupas, dan kuat sehingga mudah dibersihkan;
dinding diplester dengan finishing cat khusus interior (tidak beracun) atau dapat dilapisi dengan material keramik sehingga memudahkan dalam perawatan;
sebagian dinding dalam ruangan dilapisi keramik/finishing tertentu yang memudahkan dalam perawatan sehari-hari; (a) dinding rLlangan area makan kantin merupakan ruangan semi terbuka dengan dinding masif ketinggian l2O cm dari permukaan lantai (finish floor level);
dinding dipasang plin untuk kemudahan membersihkan;
detail Pertemuan lantai dengan dinding harus berbentuk konus/lengkung agar mudah dibersihkan;
dinding ruangan area dapur merupakan rulangan tertutup dengan dilengkapi lubang angin/ventilasi udara. Ruangan juga dilengkapi dengan alat dan motor penyedot asap (exlmusQ pada titik penempatan kompor. e) lantai ru.angan (1) lantai kantin harus kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat;
bahan penutup lantai dapat menggunakan keramik yang mudah dirawat dan dibersihkan;
penggunaan keramik penutup lantai dengan ukuran minimal 40x40 cm;
diupayakan mengurangi celah pertemuan (nat) antara penutup keramik untuk memudahkan membersihkan lantai;
tidak disarankan menggunakan bahan penutup lantai yang sulit dalam perawatan sehingga dapat menimbulkan potensi menyimpan bibit penyakit. 0 ^plafon (1) langit-langit terbuat dari bahan tahan lama, tidak bocor, tidak berlubang-lubang, dan tidak mudah mengelupas serta mudah dibersihkan;
ketinggian plafon minimal 300 cm dari permukaan lantai Finislt Floor Leuel (FFL);
bahan langit-langit terdiri atas rangka langit-langit dan penutup langit-langit;
bahan kerangka langit-langit digunakan bahan yang memenuhi standar teknis;
untuk bahan penutup rypsum digunakan kerangka aluminium yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan;
bahan penutup langit-langit berupa kayu lapis, aluminium, akustik, g/psum, atau sejenis yang disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunannya;
lapisan finishing yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai dengan jenis bahan penutup yang digunakan. g) pintu, jendela dan ventilasi (1) pintu, jendela dan ventilasi kantin dibuat dari bahan tahan lama, tidak mudah pecah, rata, halus, berwarna terang, dapat dibuka-tutup dengan baik, dilengkapi kasa yang dapat dilepas sehingga mudah dibersihkan; (21 agar ruangan dapat terakses dengan baik, maka lebar minimal bukaan pintu (lebar bersih) adalah 90 cm sebagai lebar minimal untuk masuk dan keluar kursi roda. Untuk bagian bawah daun pintu perlu dilengkapi dengan plat tendang, tinggi 20-30 cm, untuk pengguna kursi roda dan peserta didik dengan ketunaan B;
material daun pintu tidak menggunakan kaca karena akan membahayakan bagi peserta didik berkebutuhan khusus;
pintu harus dirancang dan dipasang sehingga mampu membuka sepenuhnya 90o (sembilan puluh derajat) secara mudah;
perabot tidak boleh diletakkan pada ruang bebas di depan pintu;
perletakan perabot harus diberi jarak paling sedikit 75 cm dari bukaan daun pintu;
pintu harus bebas dari segala macam hambatan yang menghalangi pintu untuk terbuka atau tertutup sepenuhnya di depan atau di belakang daun pintu;
jika terdapat pintu yang berdekatan atau berhadapan dengan tangga, maka antara ujung daun pintu dan anak tangga perlu diberi jarak paling sedikit 80cm atau mengubah bukaan daun pintu tidak mengarah ke anak tangga;
kelengkapan pintu seperti pegangan pintu, kait dan kunci pintu harus dapat dioperasikan dengan satu kepalan tangan tertutup, dipasang paling tinggi 110 cm dari permukaan lantai;
pegangan pintu harus tidak licin dan bukan berupa tuas putar; (1f )pegangan pintu disarankan menggunakan tipe dorong/tarik atau tipe tuas dengan ujung yang melengkung ke arah dalam;
penutup lantai pada area di sekitar pintu harus menggunakan material dengan tekstur permukaan yang tidak licin;
1ebar bukaan jendela dan ventilasi udara mengikuti ketentuan standar pencahayaan untuk fungsi ruang kantin sekolah; (l4)ventilasi ruang diusahakan berupa ventilasi silang agar ruangan mendapat cukup udara segar. h) instalasi listrik (1) pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik sebagai sumber pencahayaan tambahan harus benar-benar memenuhi persyaratan teknis, dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas sehingga dapat berfungsi dengan baik;
penyiapan instalasi listrik, lampu, saklar, stop kontak sesuai kebutuhan dan keamanan;
banyaknya titik lampu mengacu pada standar intensitas cahaya berdasarkan kebutuhan ruang kantin sekolah yaitu 100 lux. il ^untuk ^ruang dapur ^perlu ^disiapkan ^alat ^penyedot ^asap (exhaust fanlexhaust hood dan motor penggerak) sesuai dengan rencana perletakan sumber masak; j) kantin wajib dilengkapi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) minimal 5 kg sebanyak 1 titik di area dapur; k) kelengkapan sanitair rLlang (1) plumbing dan drainase pekerjaan plumbing dan drainase di sini dimaksudkan adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih, air kotor/air limbah, wastafel yang ada, termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis dan gravitasi sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan;
penytapan saluran pembuangan air hujan dari atap dan saluran air keliling bangunan;
bangunan kantin dilengkapi dengan saluran air bersih, air kotor dan menara air (water tower), dengan ketentuan sebagai berikut : a) menara air (water towerl tidak termasuk pembuatan titik sumber air; b) daya tampung tangki air di menara air minimal 1.000 liter; c) material Menara air (water touefl dapat terbuat dari besi/beton. 1) bak cuci tangan (wastafel) dan kran air (1) pemasangan bak cuci tangan minimal 2 (dua) unit pada area makan (tipe 1) atau pada area pintu masuk (tipe 2);
pemasangan bak cuci tangan harus dapat menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan, pengguna, dan lantai;
ukuran bak cuci tangan minimal 45 cm x 60 cm;
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk orang dewasa adalah 70 cm - 85 cm (sesuai pengguna ruang);
ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk pengguna kursi roda adalah 75 crn;
pemasangan kran air tipe jungkit untuk kemudahan mengakses. m) bangunan ruang kantin baru dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:
jalur pemandu (guiding block);
jalur peringatan (warning block);
pegangan rambat (handrail); dan
tangga landai (ramp). n) penyiapan rabat keliling bangunan minimal selebar 50 cm, jika tidak bersebelahan dengan rurang lainnya; o) jumlah Perabot Ruang Kantin menyesuaikan jenis dan peruntukan rLr€rng; p) gambar Ilustrasi Denah Ruang dan Perletakan Perabot. Keterangan:
gambar ilustrasi pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala/ Not to Scale (NTS);
penyajian gambar ilustrasi mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
Daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan.
Tipe A Gambar 62. Ilustrasi denah Kantin Tipe A - 494 - Gambar 63. Ilustrasi denah Kantin Tipe A Gambar 64. Ilustrasi Eksterior Bangunan Kantin Tipe A Gambar 65. Ilustrasi Eksterior Bangunan Kantin Tipe A Gambar 66. Ilustrasi Eksterior Bangunan Kantin Tipe A Gambar 67. Ilustrasi Eksterior Bangunan Kantin Tipe A Gambar 68. Skema Potongan Bangunan Kantin Tipe A Gambar 69. Ilustrasi Interior Bangunan Kantin tipe A Gambar 70. Ilustrasi Interior Bangunan Kantin tipe A - 498 - (2) TIPE B Gambar 71. Ilustrasi denah Kantin Tipe B Gambar 72. Ilustrasi Eksterior Bangunan Kantin Tipe B Gambar 73. Skema Potongan Tipe B Gambar 74. Ilustrasi Interior Bangunan Kantin Tipe B SK No l725l4A. Gambar 75. Ilustrasi Interior Bangunan Kantin Tipe B q) Perabot Dapur Kantin a) Lemari loker karyawan b) Lemari Gantung (2 unit) c) Meja potong/persiapan Gambar 76. Ilustrasi Perabot Kantin d) Meja/counter tempat penyajian makanan dan minuman siap saji yang tertutup e) 2 (dua) unit Etalase/display makanan/minuman yang sifatnya dapat dibuka dan tutup. Gambar 77. Ilustrasi Perabot Kantin r) Perabot Ruang Makan Sarana pada zona makan meliputi sarana area makan minum dan duduk siswa. Kelengkapan perabot/meubelair pada zona makan, meliputi: a) Meja dan kursi makan tipe 1, merupakan meja makan panjang untuk 8 (delapan) peserta didik terdiri dari 6 (enam) kursi reguler dan 2 (dua) kursi roda b) Kursi Makan. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan warna yang kontras antara kursi dengan meja makan kantin. Kursi makan disesuaikan dengan ergonomis peserta didik. c) Meja makan Tipe 2. Hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan warna yang kontras antara kursi dengan meja makan kantin untuk memudahkan orientasi bagi peserta didik dengan ketunaan A (tunanetra) serta finishing untuk sudut/ edging pada bangku (sudut tumpul/tidak tajam). Kursi makan disesuaikan dengan agronomis peserta didik. Gambar Kursi kantin (sesuai ergonomis) d) Meja dan kursi makan tipe 3 Gambar Kursi untuk jenjang Dasar (SDLB) Gambar Meja untuk jenjang Menegah (SMPLB dan SMALB) c. Pekerjaan Aksesibilitas Bangunan Aksesibilitas bangunan adalah kemudahan yang disediakan bagi peserta didik agar dapat mengakses dan memanfaatkan semua atau sebagian dari Prasarana pada bangunan SLB. Komponen pekerjaan aksesibilitas yang dimaksud sebagai berikut:
Jalur Pemandu (guiding block dan warning block) a) Tekstur ubin pengarah ( guiding block) bermotif garis berfungsi untuk menunjukkan arah perjalanan. Gambar 78. Ilustrasi jalur pemandu yang menunjukkan arah perjalanan (guiding block) b) Tekstur ubin peringatan (warning block) bermotif bulat berfungsi memberi peringatan terhadap adanya perubahan situasi di sekitarnya/warning. Gambar 79. Ilustrasi jalur pemandu yang menunjukkan peringatan (warning block ) c) Daerah-daerah yang harus menggunakan ubin tekstur pemandu ( guiding blocks ) berupa depan jalur lalu-lintas kendaraan, di depan pintu masuk atau keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai, dan pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan. - 508 - d) Ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (warning block) harus dipasang dengan benar sehingga dapat memberikan orientasi yang jelas kepada penggunanya. e) Pemasangan ubin tekstur untuk jalur pemandu pada pedestrian yang telah ada perlu memperhatikan tekstur dari ubin eksisting, sedemikian sehingga tidak terjadi kebingungan dalam membedakan tekstur ubin pengarah dan tekstur ubin peringatan. 0 ^Untuk ^memberikan ^perbedaan ^warna ^antara ^ubin ^pemandu dengan ubin lainnya, maka pada ubin pemandu dapat diberi warna kuning atau jingga. g) Ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (warning block) dipasang pada bagian tepi jalur pedestrian untuk memudahkan pergerakan penyandang disabilitas netra termasuk penyandang gangguan penglihatan yang hanya mampu melihat ss[agran (low uision). Keterangan:
gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala (NTS);
penyajian gambar oleh sekolah mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;
sekolah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan. Gambar 80. __ Jalur Pemandu (guiding block) __ Gambar 81. Jalur Peringatan (warning block) Gambar 82. Susunan Ubin Pemandu dan Ubin Peringatan pada Pintu Masuk 2) Pegangan Rambat (handrail) Pegangan rambat (handrail) harus mudah dipegang dengan ketinggian 85 - 90 cm dari permukaan lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang. Pegangan rambat (handrail) harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya (puncak dan bagian bawah) dengan panjang minimal 3O cm. Penampang pegangan rambat (handrail) Gambar 83. Pegangan Rambat (handrail) 3) Tangga Landai (ramp) a) Ram untuk Pengguna Bangunan Gedung dan Pengunjung Bangunan Gedung di dalam Bangunan Gedung paling besar harus memiliki kelandaian 60 (enam derajat), atau perbandingan antara tinggi dan kemiringan 1: 10 sedangkan ram di luar Bangunan Gedung harus paling besar memiliki kelandaian 50 (lima derajat) atau perbandingan antara tinggi dan kemiringan l: I2. b) Lebar efektif ram tidak boleh kurang dari 95 cm tanpa tepi pengaman/kanstin Aow curb) dan L2O cm dengan tepi pengaman/kanstin (low curb). c) Tepi pengaman (kanstin/ low curb) paling rendah memiliki ketinggian 1O cm yang berfungsi sebagai pemandu arah bagi penyandang disabilitas netra dan penahan roda kursi roda agar tidak terperosok keluar ram. d) Permukaan datar awalan dan akhiran ram harus bertekstur, tidak licin, dilengkapi dengan ubin peringatan dan paling sedikit memiliki panjang permukaan yang sarna dengan lebar ram yaitu l2O crn. e) Awalan/akhiran raln tidak disarankan berhadapan langsung dengan pintu masuk/keluar Bangunan Gedung. 0 ^Setiap ^ram ^dengan panjang ^900 ^cm ^atau lebih harus ^dilengkapi dengan permukaan datar (bordes) sebagai tempat beristirahat. g) Ram harus dilengkapi dengan 2lapis pegangan rambat (handrail) yang menerus di kedua sisi dengan ketinggian 65 cm untuk anak-anak dan 80 cm untuk orang dewasa. h) Pegangan rambat (handrail) harus memenuhi standar ergonomis yang aman dan nyaman untuk digenggam serta bebas dari permukaan tajam dan kasar. i) Dalam hal pegangan rambat (handrail) dipasang berhimpitan dengan bidang dinding, jarak bebas antara dinding dengan pegangan rambat paling sedikit 5 cm. j) Ram pada jalur pedestrian (curb ramp) memiliki lebar paling sedikit L2O cm dengan kelandaian paling besar 6o (enam derajat). k) Ram dengan lebar lebih dari 22O cm harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail)tambahan di bagian tengah rarn. t) Ram untuk pelayanan angkutan barang memiliki kelandaian paling besar 100 dengan lebar yang disesuaikan dengan fungsinya. Panjang mendatar dari satu ramp dengan perbandingan antara tinggi dan kelandaian 1: 8 tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ram dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang. rn) Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ram saat malam hari. Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ram yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-bagian yang membahayakan. nl Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai. o) Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 - 80 cm. Gambar 84. Tangga Landai 4) Tangga a) Hanrs memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam. b) Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 35' (tiga puluh lima derajat). c) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga. d) Tinggi anak tangga (optrkle/rise4 tidak lebih dari 18 cm dan tidak kurang dari 15 cm. e) Lebar anak tangga (antrid.e/ tread)paling sedikit 30 cm. 0 ^Anak ^tangga menggunakan ^material yang ^tidak ^licin ^dan ^pada bagian tepinya diberi material anti slip (step nosing). g) Lebar minimum tangga adalah 150 cm. Tangga dengan lebar lebih dari 22O cm harus dilengkapi dengan pegangan rambat tambahan di bagian tengah tangga. h) Tangga harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handraitl minimum pada salah satu sisi tangga. Tinggi pegangan rambat (handrail)80 cm dari permukaan lantai. i) Pegangan rambat (handrail) menerus dan dilengkapi pagar tangga untuk keselamatan dan pada tiap bagian ujung (puncak dan bagian bawah) pegangan rambat dilebihkan paling sedikit 3O cm. j) Pegangan rambat (handrail) harus memenuhi standar ergonomis yang aman, nyaman untuk digenggam dan bebas dari permukaan tajam dan kasar. k) Tangga yang berhimpitan dengan dinding harus dilengkapi dengan 2 lapis pegangan rambat (handrail) dengan ketinggian 65 cm - 80 cm yang menerus paling sedikit pada 1 sisi dinding. 1) Jarak bebas antara dinding dengan pegangan rambat pada tangga yang berhimpitan dengan dinding minimal 5 cm dan maksimal 8 cm. m) Bentuk profil pegangan rambat (handrail) harus mudah digenggam dengan diameter penampang paling sedikit 5 cm. n) Pada setiap ketinggian tertentu tangga harus dilengkapi dengan bordes (landing) sebagai tempat beristirahat. o) Jumlah anak tangga sampai dengan bordes (landing) paling banyak 72 anak tangga. p) Setiap sisi tangga yang tidak dibatasi oleh dinding harus diberi pagar tangga (baluster). q) Pagar tangga (baluster) yang terdiri dari kisi-kisi harus dibuat cukup rapat untuk menghindari risiko kecelakaan. r) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang pada lantainya. s) Pada bangunan bertingkat wajib dilengkapi dengan tangga dan ramp. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 meter dilengkapi minimum dua buah tangga. t) Tangga perlu diberikan pencahayaan/iluminasi artifisial yang memadai untuk keselamatan dan kenyamanan pengguna dan pengunjung Bangunan Gedung dan perlu dilengkapi dengan pencahayaan/iluminasi darurat artifisial menggunakan lapisan photolumine s cent untuk menandai j alur evakuas i d. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci Pekerjaan penggantung berupa engsel-engsel pintu dan ^jendela, sedangkan pengunci adalah gerendel, pengunci untuk pintu, serta hak angin untuk jendela. Semua bahan yang digunakan minimal harus memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu/jendela Gambar 85. Detail Tangga minimal dipasang 2 (dua) buah engsel dan untuk daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya (lock case, backplate, handle), sedangkan pada daun jendela dipasang gerendel dan hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna. e. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan instalasi listrik adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu, switchl saklar, dan stop kontak serta sistem pemutus arurs termasuk pentanahannya (grounding). Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus benar- benar memenuhi persyaratan teknis dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama. f. Pendaerahan Tapak (zoning plan) Penempatan calon bangunan/ruang baru memperhatikan pendaerahan tapak (zoning plan)sehingga tata letak bangunan menjadi efisien sesuai master plan yang telah direncanakan oleh sekolah. Pendaerahan tapak yang dianjurkan mencakup antara lain:
zona privat merupakan daerah yang terbatas akses publik dan minimal adanya gangguan terhadap proses belajar mengajar;
zona semi privat merupakan daerah transisi dimana akses publik dan gangguan dalam batas tertentu diizinkan; dan
zona publik merupakan daerah umum yang tidak mensyaratkan batasan akses dan gangguan terhadap proses belajar mengajar. Penempatan calon bangunan/ruang baru juga memperhatikan orientasi terhadap matahari dan angin sehingga memberikan dampak positif terhadap penerangan dan penghawaan alami bangunan lruang baru tersebut. g. Pemahaman tentang. Perabot Jenis Perabot dan tata letaknya mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Dalam pemenuhan persyaratan kemudahan, dimensi Perabot, spesifikasi, dan persyaratan teknis lainnya berdasarkan kebutuhan rur.ang gerak dan ergonomis pengguna mengacu pada Peraturan Menteri Pekedaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 /PRT /Ml 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Pengadaan Perabot dalam hal ini berupa: pengadaan baru untuk jenis kegiatan pembangunan ruang kelas baru; dan/atau perbaikan Perabot lama atau pembelian Perabot baru untuk jenis kegiatan rehabilitasi. Sumber: Lampiran I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14 IPRT lM I 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung Gambar 86. Dimensi Ketinggian Perabot untuk Anak Berdasarkan ukuran dasar kebutuhan ruang gerak peserta didik, dimensi Perabot untuk SLB terdiri atas Perabot untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB. Tujuan pengelompokan Perabot untuk peserta didik agar peserta didik dapat beraktivitas secara mudah, aman, nyaman, dan mandiri.
Bahan Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan Perabot sekolah antara lain meliputi: a) Kayu solid Kayu solid adalah bahan baku pembuatan Perabot yang terkuat dibandingkan dengan bahan kayu olahan lainnya, dikarenakan volume tanam dan waktu yang relatif lama dan penebangan pohon yang tidak seimbang menyebabkan persediaan kayu solid terbatas dan harganya lebih mahal dibanding kayu olahan. b) Plgwood Plgwood merupakan bahan dari kayu olahan dan relatif lebih kuat dibandingkan dengan ^jenis kayu olahan lainnya. Plgwood berbahan dasar dari lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress baik itu dari kayu jati, sungkai, nyatoh atau kayu lainnya. c) Blockboard Barang ini terbuat dari kumpulan kayu berbentuk kotak kecil yang disatukan dan dipadatkan oleh mesin diberi lapisan di kedua sisinya, dimana lapisannya bisa kayu jati ataupun kayu yang lainnya. d) HDF (HUh Derrcitg Fibreboard) HDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bambu, sehingga membuat HDF lebih ramah lingkungan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan keterbatasan persediaan ka5ru, maka aplikasi penerapan ^jenis bahan tidak terbatas pada bahan yang berasal dari unsur ka5ru saja, tetapi juga dimungkinkan berasal dari beraneka ragam seperti rotan, stainless steel, aluminium dan lain sebagainya. Penggunaan bahan baik yang berasal dari kayu ataupun bahan lain baik secara sendiri ataupun bersama-sama dalam pembuatan Perabot sekolah dapat bersifat sebagai bahan baku atau bahan pembantu. Persyaratan utama dalam hal pengadaan Perabot sekolah harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: (l) kualitas;
keamanan penggunaan;
kenyamanan dalam penggunaan (ergonomis peserta didik);
kemudahan dalam pemakaian (aksesibilitas bagi siswa disabilitas);
kemudahan dalam pemeliharaan; dan
kemudahan dalam perbaikan. 2. PENGADAAN SARANA BELAJAR SLB a. Ruang Lingkup 1) Peralatan Pendidikan yang dapat menjadi pilihan adalah sebagai berikut: a) Alat Pendidikan Pembelajaran Umum; b) Alat Pendidikan Pembelajaran Khusus:
Alat bantu untuk pelatihan/Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk TunanetralAlat Pembelajaran OM;
Alat bantu untuk pelatihan/Pembelajaran Wicara, Persepsi Bunyi, dan Irama (a) Alat latih wicara (b) Alat persepsi bunyr dan irama (3) Alat bantu untuk pelatihan/pembelajaran bina diri untuk tunagrahita; (a) Alat bantu untuk pelatihan/pembelajaran bina diri dan bina gerak untuk tunadaksa (D);
Alat bantu untuk pelatihan/pembelajaran bina diri dan sosial untuk tunalaras;
Alat Keterampilan (a) Alat Keterampilan Tata Boga; (b) Alat keterampilan Tata Busana; (c) Alat Keterampilan Tata Kecantikan; (d) Alat Keterampilan Desain Grafis (e) Alat keterampilan Perbengkelan Motor;
Pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk SLB. Pengadaan peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk SLB sesuai dengan ketentuan Pengadaan Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). b. Persyaratan umum Sarana Pendidikan:
setiap sarana yang dibeli merupakan sarana baru;
mendukung materi dalam kegiatan belajar mengajar;
mudah digunakan baik oleh siswa maupun guru;
sesuai dengan tingkat perkembangan anak;
mendukung pencapaian kurikulum yang berlaku;
suku cadang mudah didapat;
peralatan dan penggunaannya arnan bagi siswa dan guru;
mengutamakan bahan/material yang bermutu;
sarana pendidikan yang penggunaannya membutuhkan petunjuk penggunaan, maka dilengkapi dengan petunjuk penggunaannya atau contoh panduan pembelajaran;
mengutamakan produksi dalam negeri; dan
memiliki garansi resmi, dan atau jaminan mutu atau layanan purna jual di wilayah Republik Indonesia. c. Ketentuan Teknis Pengadaan Sarana Belajar Kegiatan pengadaan sarana belajar meliputi:
Daftar alat yang tertuang dalam tabel deskripsi/spesifikasi umum mempertimbangkan kebutuhan alat/media pendidikan dalam rangka pencapaian kompetensi isi dan kompetensi dasar pendidikan keterampilan/vokasi sesuai kurikulum pendidikan khusus yang dikembangkan. 2) Masing-masing komponen sarana belajar SLB sebagaimana tertuang dalam tabel deskripsi/spesifikasi umum merupakan rujukan/ pilihan unit/ barang yang dapat dibeli/ diadakan. 3) Pihak sekolah dapat mengusulkan kepada Dinas terkait unit/ barang apa saja yang akan dibeli berdasarkan analisis kebutuhan sarana belajar SLB dan ketersediaan anggaran. 4) Detail spesifikasi teknis dan jumlah sarana belajar SLB yang akan diadakan tersebut selanjutnya dijadikan dasar bagi Dinas melalui pihak terkait, untuk melakukan pen5rusunan harga perkiraan sendiri (HPS) dan/atau dokumen pengadaan lainnya yang diperlukan untuk proses pengadaan. Dalam hal penyusunan HPS mempertimbangkan indeks kemahalan harga satuan setempat termasuk biaya pengiriman dan instalasi bila diperlukan. d. Pembiayaan dan Mekanisme Pengadaan 1) Alokasi biaya pengadaan Sarana belajar SLB pada DAK Fisik Bidang Pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing sekolah. Satuan biaya pengadaan sarana belajar SLB sebagaimana dimaksud sudah memperhitungkan biaya pengiriman sampai ke tempat penyimpanan di sekolah, pelatihan penggunaan dan pemanfaatan sarana pendidikan (bagi peralatan yang membutuhkan pelatihan) serta pajak-pajak yang berlaku. 2) Sarana belajar SLB yang diadakan merupakan usulan sekolah yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan lapangan. 3) Pengadaan Sarana belajar SLB dilakukan dengan mekanisme e- tendeing dan/atau e-purchasing dan/atau e-catalogue sesuai dengan ketentuan peraturan perulndang undangan.
Deskripsi/Spesifikasi Umum Sarana Belajar SLB Secara rinci deskripsi/spesifikasi umum dan rasio ideal sarana belajar SLB dapat dilihat pada tabel deskripsi/spesifikasi umum sarana belajar berikut ini. Tabel 14. Deskripsi/Spesifikasi Umum Peralatan Pendidikan No Jenis Rasio Deskripsi Umum A. Peralatan Pendidikan Pembelajaran Umum 1 Papan Braille 6 buah/sekolah ^Khusus ^untuk ^tunanetra 2 Braille kit 2 buah/sekolah ^Khusus ^untuk ^tunanetra 3 Reglet dan pena 10 set/sekolah Terbuat dari aluminium/besi stainles atau plastik dengan sel 4-6 baris dan 27 -3O kolom. Ukuran papan reglette minimal (L x P) + 4,5X27 cm. Stylus dilengkapi dengan kepala pena dan paku tumpul. No Jenis Rasio Deskripsi Umum 4 Peta 1 buah/sekolah Peta timbul khusus untuk tunanetra. Berfungsi dalam mendapatkan konsep tentang letak suatu tempat geografi tertentu. Ukuran Bervariasi. Peta geografis dalam bentuk dua dimensi (reliefl dengan tanda-tan da Braille. Peta ini bisa berbentuk peta yang standar maupun buatan guru sesuai dengan kebutuhan. Peta datar untuk ketunaan selain tunanetra. 5 Abacus 6 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra. Berfungsi sebagai alat bantu berhitung. Ukuran Bervariasi. Bahan kayu/ plastik, manik-manik. 6 Magnifter lens set 2 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra. Alat bantu penglihatan bagi low uision. Tersedia dalam bentuk hand & standing dengan berbagai ukuran. Bahan lensa kacalplastik dan bingkai dari kuningan/plastik. 7 Sistem Simbol Braille Indonesia 2 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra 8 Papan geometri 6 buah/sekolah Khusus untuk tunanetra 9 Bola Dunia /Globe 1 buah/sekolah Bola Dunia / Globe timbul khusus untuk tunanetra - Berfungsi sebagai media menjelaskan bola dunial globe dengan 3 dimensi yang berbentuk relief yarrg dilengkapi tanda Braille. a No Jenis Rasio Deskripsi Umum - Ukuran diametar minimal42 crn. - Bahan Fiber. - Dilengkapi dengan garis bujur dan batas penanggalan international dan dilengkapi dengan latihan huruf. Globe yang tidak timbul digunakan selain tunanetra l B. Alat Pendidikan Pembelajaran Khusus b1 Pelatihan/ Pembelajaran Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk Tunanetr a / Alat Pembelaj aran O M 10. fongkat panjang ukuran Cewasa 10 buah/sekolah Terbuat dari alumunium, panjang 110 - 125 cm, pegangan terbuat dari karet, ujung tongkat terbuat dari plastik, dan mempunyai cruckuntuk melindungi perut.
Tongkat panjang ukuran anak-anak 10 buah/sekolah Terbuat dari alumunium, panjang 80- 90 cm, pegangan terbuat dari karet, ujung tongkat terbuat dari plastik, dan mempunyai cruckuntuk melindungi perut. L2. Tongkat lipat 10 buah/sekolah Terbuat dari aluminum, panjang 110 cm, dapat dilipat, ujung tongkat terbuat dari plastik.
Btindfold 10 buah/sekolah Berwarna hitam dan tidak tembus pandang. Berfungsi sebagai penutup mata dari sinar. Ukuran Standar, Bahan Kain.
t4. Kompas bicara 5 buah/sekolah Ukuran dan kelengkapan kompas standar, hasil pembacaan diperden garkan / dalam bentuk suara. Bahan tahan tidak mudah pecah. No Jenis Rasio Deskripsi Umum 15. Stopwatch 5 buah/sekolah Stopwatch digital / ^elektronik ^yang dapat mengeluarkan suara. Bahan jarn stainless steellplastik, tali terbuat dari karet sintetik/kulit.
r6. Denah ruang timbul 1 buah/sekolah Berfungsi untuk mengenal bangun- bangun ruang. Ukuran bervariasi. Bahan MDF, ka5ru, finishing non toxcid paint. Terdiri dari model-model bentuk benda beraturan dalam bentuk bangun geomteri 2 dimensi dan 3 dimensi. b2 Pelatihan / Pembelaj aran Wicara/ Persepsi Bunyi dan Irama b2.t Alat Latih Wicara 17. Speech trainer 1 unit/ruang Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyr untuk umpan balik pendengaran. Dilengkapi dengan lampu indikator dan uibrator, headphone anak (suara dan vibratorl, mikrofon guru dan peserta didik. 18 Alat perekam 1 unit/ruang Tape recorder atau alat perekam lain yang setara untuk merekam hasil latihan bicara peserta didik.
Cermin 1 buah/ruang Ukuran minimum dapat digunakan 2 orang bersebelahan, dipasang di dinding sebagai umpan balik visual dan membaca ujaran. 20 Nasalisator 1 buah/ruang Alat bantu pembentuk fonem-fonem nasal/ sengau. No Jenis Rasio Deskripsi Umum 21. Sikat getar 5 buah/ruang Alat bantu pembentukan fonem-fonem getar. 22 Alat latihan pernafasan 1 set/ruang Dapat berupa bola pingpong dengan media pipa PVC dibelah, kapas, bulu- bulu, lilin, kertas tipis, pembuluh, dan partumlaroma.
Alat latihan organ bicara 1 set/ruang Terdiri dari berbagai makanan lunak, cair dan keras sebagai perangsang lidah, seperti madu, pernen, sirup.
Spatel 3 buah/ruang Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah saat pengucapan fonem tertentu. Dapat diganti dengan sendok es krim untuk penggunaan sekali pakai.
Garpu tala lset/ruang 1 set garpu tala dengan 4 frekuensi yang materialnya terbuat dari stainless steel. Frekuensi minimal 25O Hz. 26 Gambar organ artikulasi 1 buah/ruang Digunakan untuk membantu menyadari posisi organ artikulasi sesuai dengan fonem yang akan dibentuk.
Bagan konsonan dan vokal 1 buah/ruang Digunakan untuk membantu menyadarkan dan membentuk fonem sesuai dengan posisi alat ucap. 28 Kartu identifikasi 1 set/mang Kartu kata berjumlah minimal 15 kartu per fonem untuk mengidentifikasi fonem sesuai dengan posisi awal, tengah dan/atau akhir. 29 Buku program latihan 1 buah/peserta didik Merekam perkembangan latihan peserta didik.
b2.2 Alat Persepsi Bunyi dan Irama No Jenis Rasio Deskripsi Umum 30 Cermin 1 buah/sekolah Ukuran minimum 4 mx2 m, dipasang di dinding ruang sebagai umpan balik visual, dilengkapi dengan kain penutup cermin.
Sound sgstem 1 set/sekolah Dapat mengeluarkan suara dan vibrasi yang dapat ditangkap oleh peserta didik. Dapat memutar kaset, CD, dan media lain untuk mengiringi pembelajaran gerak dan tari.
Sound leuel meter 1 buah/sekolah Dapat mengukur tingkat kekerasan suara yang dihasilkart sound sgstem agar dapat ditangkap peserta didik.
Kegboard 1 buah/sekolah Terdiri dari 3 oktaf.
Alat musik pukul 1 set/sekolah Dapat meliputi tambur, drum, gendang, tamburin, rebana, BonB, bende, kempul, kenong, angklung, kentongan, garpu tala, dan trinngle.
Alat musik tiup 6 buah/sekolah Dapat meliputi seruling, peluit, harmonika, pianika, dan terompet.
Panggung getar 1 buah/sekolah Panggung berukuran 4 m2 dengan tinggi 30 cm, kuat, dan mendukung gerak peserta didik 37. Alat bantu dengar 10 buah/sekolah Jenis pocket, super pobeL dan bina oral. b3 Pelatihan/Pembelajaran Bina Diri untuk Tunagrahita 38. Perlengkapan rias 1 set/ruang Terdiri dari bedak, minyak rambut, dan sisir 39. Perlengkapan makan dan minum 1 set/ruang Terdiri dari piring, sendok, garpu, dan gelas. No Jenis Rasio Deskripsi Umum Terbuat dari bahan tidak mudah pecah. +o Taplak meja 1 buah/ruang Warna kain menarik dan tidak mudah kotor. +t Perlengkapan menggosok gigi 1 set/ peserta didik Terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, gelas, dan handuk kecil.
Perlengkapan memasak. 2 set/ruang Terdiri dari berbagai perlengkapan memasak dan persiapan memasak yang terbuat dari bahan yang tidak berkarat dan tidak mudah pecah. 43 Perlengkapan menyeterika 1 set/ruang Terdiri dari setrika dan meja setrika 44 Perlengkapan kebersihan 1 set/ruang b4 Pelatihan/Pembelajaran Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa 45. Staal bars 1 buah/sekolah Ukuran standar untuk anak yang dapat terbuat dari kayur atau kayu dan logam. Berfungsi sebagai alat bantu berdiri atau alat untuk memperkenalkan posisi berdiri. +6. Restorator hand dan restorator leg 1 set/sekolah Digunakan untuk latihan tangan dan latihan kaki.
Exercise mat 2 set/sekolah Digunakan sebagai alas lantai saat latihan. 48 Papan keseimbangan 1 set/sekolah Terbuat dari balok ukuran panjang 3 m, lebar 15 cm, tebal 10 cm, tinggi 20 cm dari lantai. No Jenis Rasio Deskripsi Umum Digunakan untuk latihan keseimbangan pada posisi berdiri dan berjalan. +9 Sand bag 3 unit/sekolah Kantong berisi pasir sebagai pemberat dan penyetabil keseimbangan. 50 Stand-in table 1 set/sekolah Dapat digunakan oleh dua peserta didik. Digunakan untuk memperbaiki postur tubuh dan melatih otot kaki.
Vestibular board 1 set/sekolah Berupa papan keseimbangan setengah lingkaran yang digunakan untuk latihan keseimbangan dalam posisi duduk dan tengkurap. 52 Balance beam set 1 set/sekolah Digunakan untuk mengembangkan kemampuan persepsi jarak dalam melangkah. 53 Wsio ^ball mLrTor 1 set/sekolah Terdiri dari beberapa ukuran. Digunakan sebagai tumpuan untuk melatih otot perut dan punggung. 54 Wheelchair 2 buah/sekolah Kursi roda sebagai alat bantu bergerak.
Walker 2 buah/sekolah Digunakan sebagai alat bantu berjalan.
Crawler 1 buah/sekolah Digunakan sebagai alat bantu bergerak bagi siswa dengan anggota tubuh yang tidak berfungsi.
Stlck 2 pasang/ sekolah Alat bantu jalan tongkat kaki 1 sesuai untuk pengguna yang membutuhkan kestabilan maksimal dalam mendukung mobilitasnya. Tongkat 1 kaki berat minimal +/- 1.5 kg. Dilengkapi dengan penyangga siku tangan. No Jenis Rasio Deskripsi Umum 58. Kruk 2 pasang/ sekolah untuk setiap ^jenis Meliputi ^jenis kruk dengan tumpuan di siku dan kruk dengan tumpuan di ketiak 59 Tripod 1 set/sekolah Terbuat dari logam. Digunakan sebagai alat bantu berjalan. 60 Brace 1 set/sekolah Digunakan untuk menyangga kaki yang layu.
Walking parallet bars 1 set/sekolah Digunakan untuk latihan berjalan serta penguatan otot kaki dan otot tangan. 62 Wallbars 1 buah/sekolah Berupa tangga yang menempel pada dinding tembok. Berfungsi untuk melatih kekuatan otot tangan, otot kaki, dan memperbaiki postur tubuh terutama tulang belakang. 63 Dgnamic bodg and balance I set/sekolah Digunakan untuk latihan keseimbangan dalam berbagai posisi. 64 Kolam hgdrotherapA 1 buah/sekolah Berupa kolam berukuran 2 m2 dengan kedalaman antara 2O-l2O cm. Terbuat dari beton, fiber, plastik atau bahan lain yang setara. Dapat berupa kolam permanen atau portabel.
Tempat tidur 1 buah/sekolah Digunakan sebagai tempat untuk pemijatan otot-otot yang layu.
Dressing frame sef 6 set/sekolah Sebagai Sarana latihan binadiri.
Swiuel utensil 1 set/sekolah Sebagai Sarana latihan binadiri. 68 Lacing shoes 1 set/sekolah Sebagai Sarana latihan binadiri. No Jenis Rasio Deskripsi Umum Terdiri dari perlengkapan latihan menggunakan sepatu dan kaos kaki. 69 Peralatan toilet training 1 set/sekolah Terdiri dari berbagai bentuk kloset untuk latihan buang air serta latihan bagi orangtua/pengasuh untuk memindahkan peserta didik dari kursi roda ke kloset. 70 Cermin 1 buah/sekolah Cermin lebar dipasang di dinding dan dilengkapi dengan kain penutup cermin.
7r. Speech trainer 1 set/sekolah Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyr untuk umpan balik pendengaran. Dilengkapi dengan lampu indikator dan uibrator, lrcadphone anak (suara dan vibrator), serta mikrofon guru dan peserta didik. 72 Garpu tala 1 buah/sekolah 1 set garpu tala dengan 4 frekuensi yang materialnya terbuat dari stainless steel. Frekuensi minimal 25O Hz.
Spatel 1 buah/sekolah Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah saat pengucapan fonem tertentu. Dapat diganti dengan sendok es krim untuk penggunaan sekali pakai. b5 Pelatihan/Pembelajaran Bina Diri dan Sosial untuk Tunalaras 74. Buku catatan pribadi peserta cidik 1 set/ruang Untuk mencatat perkembangan perilaku peserta didik.
Media pengembangan kepribadian 1 set/ruang Media simulasi peran keluarga, media penyaluran agresifitas (misalnya rolling boxer, sarung tinju, dan tracksando). No Peralatan Rasio Deskripsi Umum C. Alat Keterampilan C1 Alat Keterampilan Tata Boga 1 Kompor Gas 2 buah/sekolah Alat pemanas manual yang digunakan untuk memanaskan masakan. Memiliki dua tungku. Dilengkapi dengan regulator, selang gas dan tabung gas. 2 Oven Listrik 1 buah/sekolah Oven yar: g menggunakan sumber panas dari tenaga listrik. Digunakan untuk berbagai keperluan seperti membuat kue, memanaskan makanan, dan memanggang daging. Kapasitas minimal 18 Liter Daya : 22O Volt/ 50 Hz /minimal 250 Watt Temperatur : 100'- 250"C dilengkapi dengan pengatur waktu Terdapat Wire Rack dan Baking Trag Bahan Material : Stainless Steel 3 Mixer kue 2 buah/sekolah Adalah alat pengaduk I peny artpur adonan kue menggunakan sumber tenaga listrik Dilengkapi 2 pasang pengaduk - 2 Beater & 2 Dough Hook 4 Oven Kompor 1 buah/sekolah oven yang menggunakan sumber panas dari kompor No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Bahan plat aluminium tahan karat (tipis), rak 3 susun dan terdapat putaran hawa di atas 5 Lemari Es 1 buah/sekolah Alat elektronik untuk mendinginkan makanan atau bahan makanan dan membantu proses pengawetan agar tetap segar. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu udara, rak-rak untuk menyimpan bahan makanan Kulkas terdiri dari lemari pendingin dan pembeku. Memiliki minimal 2 pintu Kapasitas minimal 300 liter 6 Penanak Nasi Elektronik 1 buah/sekolah Alat elektronik untuk memasak dan ^juga menghangatkan makanan Dilengkapi dengan lampu indikator serta tombol off/ on Kapasitas maksim al 2 liter 7 Loyang Kue 1 set/sekolah Alat untuk menempatkan bahan makanan yang akan dipanggang dalam oven/ baking pan Terdiri dari bermacam bentuk dan ukuran Bahan dari aluminium 8 Wajan/Penggorengan 2 buah/sekolah Alat untuk menggoreng/memasak bahan masakan No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Bahan dari aluminium Diameter sesuai kebutuhan Dilengkapi dengan spatula untuk memasak 9 Wajan Teflon/ anti lengket 2 buah/sekolah Alat untuk menggoreng/ memasak bahan masakan Diameter sesuai kebutuhan Dilengkapi dengan spatula untuk memasak bahan dari kayu 10 Panci 1 set/sekolah Alat yang digunakan untuk memasak terbuat dari aluminium atau metal lainnya 11 Panci Pemanggang Kue lBaking pan 1 buah/sekolah Menggunakan Kompor sebagai sumber panas Diameter minimal 24 Cm Berbahan Aluminium t2 Panci kukus 1 buah/sekolah Panci serba guna yang digunakan untuk memasak makanan dan sekaligus bisa dipakai untuk mengukus makanan. Terbuat dari bahan stainless steel Dimensi sesuai kebutuhan C2 Alat keterampilan Tata Busana No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 1 Mesin Jahit 4 buah/sekolah Mesin jahit pakaian dan linen rumah tangga dengan kecepatan tinggi Kepala mesin dan kaki mesin terbuat dari bahan metal, meja terbuat dari kayu atau bahan yang relevan. Merupakan mesin jahit bertenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Dapat digunakan untuk menjahit lurus maupun zig zag (beberapa 12 polaljenis jahitan). Dapat digunakan untuk membuat lubang kancing Ada pengatur panjang ^jahitan Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 2 Mesin Obras 1 buah/sekolah Alat untuk merapikan tiras kain Terbuat dari bahan metal Dapat mengobras berbagai ^jenis bahan Dapat difungsikan obras benang 3, obras benang 4 dan obras necci Stitch length mampu mencapai minimal 5 mm Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 3 Mesin neci 1 buah/sekolah Mesin jahit yang dapat digunakan untuk menghias tepi kain/membuat neci Menggunakan tenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 4 Mesin Bordir 1 buah/sekolah Mesin untuk membuat hiasan pada busana (menyulam dengan mesin) Kepala mesin terbuat dari bahan metal Menggunakan tenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 5 Pembuat kancing bungkus 2 buah/sekolah Alat Bantu pada mesin jahit yang berfungsi untuk mencetak kancing baju yang terdiri dari berbagai ukuran 6 Jenis-jenis Gunting 4 buah/sekolah Alat untuk menggunting pakaian yang terbuat dari bahan metal dengan berbagai ukuran. untuk bahan tebal, untuk bahan sedang, untuk bahan tipis, untuk bahan ^jeans 7 Meja pola 2 buah/sekolah Meja bahan kayu atau yang relevan digunakan untuk membuat pola dan memotong kain. No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 8 Dimensi dan ukuran menyesuaikan kebutuhan. 9 Setrika 2 buah/sekolah Alat untuk menghaluskan/ merapikan pakaian. Alat dilengkapi pengatur suhu agar dapat disetel berapa derajat suhu yang diinginkan sesuai bahan pakaian yang akan dihaluskan /dirapikan Dapat digunakan untuk berbagai jenis bahan Anti lengket Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 10. Meja setrika 2 buah/sekolah Meja yang digunakan untuk menyetrika pakaian. Terbuat dari kayu atau bahan lain yang relevan Bentuk, Dimensi dan ukuran menyesuaikan kebutuhan 11. Pemidangan 8 buah/sekolah Alat bantu untuk memegan g f menarik untuk dibordir/disulam Terbuat dari ka5ru, plastik atau bahan lain yang sesuai Ukuran/ Diameter sesuai kebutuhan C3 Alat Keterampilan Tata Kecantikan No Peralatan Rasio Deskripsi Umum I Macam macam Gunting rambut 4 set/sekolah Macam-macam gunting rambut yang digunakan potong rambut sesuai dengan kegunaan masing2 ^jenis potongan rambut Bahan terbuat dari metal atau jenis bahan lain yang relevan Ukuran dan ^jenis bervariasi sesuai dengan kebutuhan 2 Aneka sisir 4 set/sekolah Aneka sisir rambut digunakan sebagai alat untuk menyisir rambut dengan berbagai model potongan rambut sesuai kebutuhan 3 Clipper listrik/ mesin pemotong rambut 2 set/sekolah Mesin potong rambut digunakan sebagai alat pemotong rambut. Digerakkan oleh sumber listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Jenis dan ukuran sesuai kebutuhan Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 4 Cabut alis 4 buah/sekolah Cabut alis sebagai alat yang digunakan untuk keperluan mencabut dan merapikan alis Berbahan stainless steel atau bahan lain yang relevan Jenis dan ukuran sesuai dengan kebutuhan No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 5 Penutup Rambut /Haircap 4 buah/sekolah Penutup Rambut / Haircap sebagai alat yang digunakan untuk menutupi rambut pada proses perawatan rambut Bahan, Jenis dan Ukuran sesuai kebutuhan 6 Washlap 4 set/sekolah Washlap sebagai alat yang digunakan untuk membersihkan kotoran yang ada pada proses perawatan Bahan, Jenis dan ukuran sesuai kebutuhan 7 Kursi Tempat Cuci Rambut 4 buah/sekolah Kursi tempat cuci mencuci rambut / c re amb athl keramas sehabis potong rambut Desain elegan dan nyaman Dilengkapi kursi yang nyaman dan penyangga tangan dan atau penyangga kaki Dilengkapi dengan wadah yang lebar yang dapat menunjang segala ^jenis rambut (panjang tebal maupun rambut pendek) dan dilengkapi penyangga kepala Dilengkapi keran dan atau selang air untuk mencuci rambut Ukuran sesuai kebutuhan 8 Baskom 4 buah/sekolah Baskom sebagai alat yang digunakan untuk menempatkan anr f cairan yang digunakan untuk perawatan rambut/wajah No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Terbuat dari plastik atau bahan lain yang relevan Ukuran sesuai dengan kebutuhan 9 Celemek 8 buah/sekolah Celemek sebagai alat yang digunakan untuk melapisi badan dari percikan cairan atau potongan rambut sehingga mudah dibersihkan Terbuat dari plastik atau bahan lain yang relevan Ukuran sesuai dengan kebutuhan 10. Cermin besar 4 buah /sekolah Cermin, panjang dipasang di dinding ruang salon sebagai umpan balik visual dalam kegiatan tata rias. Ukuran/ Diameter sesuai kebutuhan 11. Cermin Bundar 4 buah/sekolah Cermin, bundar yang ada pegangannya sebagai umpan balik visual dalam kegiatan tata rias. Ukuran/ Diameter sesuai kebutuhan t2. Catok Rambut 4 buah sekolah Catok rambut sebagai alat menata (biasanya untuk meluruskan) rambut Menggunakan tenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Capaian suhu panas bervariasi sesuai kebutuhan Diutamakan memiliki pengatur suhu Bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 13 Jenis ^jepitan rambut 4 buah/sekolah Jepitan rambut sebagai alat untuk menjepit rambut Bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan Berbahan plastik atau bahan lain yang relevan t4. Alat keriting spiral 4 set/sekolah Alat keriting spiral sebagai alat yang digunakan untuk membuat roll/gulungan rambut Bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan 15. Pengering Rambut /Hair ^Dryer 4 buah/sekolah Alat elektronik yang digunakan untuk mengeringkan rambut Diutamakan memiliki pengatur suhu dan pilihan panas Bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan Sumber tenaga listrik No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 16 Kursi manikur pedikur 4 buah/sekolah Kursi menikur pedikur sebagai tempat duduk untuk melakukan proses perawatan kuku kaki Bentuk dan ukuran sesuai kebutuhan 17. Kursi potong rambut 4 buah/sekolah Kursi potong rambut sebagai tempat duduk potong rambut yang dapat diatur posisi duduknya dalam proses potong rambut Ukuran sesuai kebutuhan Terbuat dari besi atau bahan lain yang relevan Posisi duduk bisa diatur (duduk standar maupun rebahan) 18. Macam macam Gunting rambut 4 set/sekolah Macam-macam gunting rambut yang digunakan potong rambut sesuai dengan kegunaan masing- masing ^jenis potongan rambut Bahan terbuat dari metal atau jenis bahan lain yang relevan Ukuran sesuai dengan kebutuhan 19. Aneka sisir 4 set/sekolah Aneka sisir rambut digunakan sebagai alat untuk menyisir rambut dengan berbagai model potongan rambut sesuai kebutuhan 20 Mesin pemotong rambut 2 set/sekolah Mesin potong rambut digunakan sebagai alat pemotong rambut. Digerakkan oleh sumber listrik No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Jenis dan ukuran sesuai kebutuhan Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 27. Cabut alis 4 buah/sekolah Cabut alis sebagai alat yang digunakan untuk keperluan mencabut dan merapikan alis Berbahan stainless steel atau bahan lain yang relevan Ukuran sesuai dengan kebutuhan c4 Alat keterampilan Desain Grafis 1 Laptop 4 unit/sekolah Spesifikasi Minimal: - Processor: 4Core - Memory: 8GB - Hard Drive: 1TB - Networking: Integrated Wi-Fi, Bluetooth, Gig abit Ethernet minimal lO / lOO I 1000 Mbps - Webcam: Integrated Camera - Audio port: Built-in- Mb/ Headset/ Speaker Jack - llO Ports: USB 3.0, USB 2.0, Card Reader,RJ45 - Video port HDMI dan VGA - Optical Driue: DVDRW internal/external - Ukuran Layar: LCD 14 inci - Sistem Operasi 64 Bit No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Garansi: Minimal 3 (tiga) tahun terhitung dari tanggal barang diterima (BAST) dan dapat dibuktikan di situs web resmi pabrikan atau prinsipal. Garansi termasuk sparepart dan senris (part & labor) disertai dengan kartu garansi dan Surat Pernyataan Asli & Garansi dari Prinsipal. (termasuk tas) Perangkat Lunak (Software) yang terinstal pada Laptop o Aplikasi Office/pengolah data perkantoran o Software desain grafis sebagai piranti lunak untuk mendukung desain grafis 2 Proyektor 1 unit/sekolah Spesifikasi minimal: - Resolusi: XGA (Lo2ax768l - Kecerahan : 3800 Lumens - Konektor: HDMI 1.4 xl ; VGA-in xl ; Composite video ; S-video - Rasio Kontras:
000:
000 Jam - Garansi Produk: 2 Tahun Perangkat; lampu: 12 Bulan - (termasuk tas) 3 Printer Multifungsi I unit/sekolah Spesifikasi minimal: - Fitur: Print, Scan, Copg, Fax - Ukuran media: A4, Letter, Executiue, A5, A6, Amplop No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Kapasitas tampung kertas: 150 lembar (80 gsm) Koneksi : USB Garansi minimal 1 tahun dari Prinsipal / Distributor Resmi berlaku di Indonesia. Melampirkan surat Purna Jual 1 tahun dari Prinsipal / Distributor Resmi berlaku di Indonesia. 4 Modem Router Wireless 4G 1 unit/sekolah Spesifikasi minimal: - Jejaring: 3G laGlWi-Fi (b I elnl - Kecepatan Data: 4G LTE mendukung hingga 150Mbps - Kecepatan unduh dan SOMbps kecepatan unggah - Slot: SIM Card - Port: rj- 1 1 dan rj-45 - Garansi minimal 1 tahun dari Prinsipal/ Disributor Resmi berlaku di Indonesia. - Melampirkan surat Purna Jual 1 tahun dari Prinsipal/ Distributor Resmi berlaku di Indonesia. 5 Speaker 1 unit/sekolah Spesifikasi minimal: - Sistem Speaker:
0 - RMS Power:
2 W - Koneksi: Audio Jack (3.5mm) - Garansi minimal 1 tahun dari Prinsipal/ Distributor resmi berlaku di Indonesia. - Melampirkan surat purna jual 1 tahun dari No Peralatan Rasio Deskripsi Umum Prinsipal / Distributor resmi berlaku di Indonesia. Memenuhi SNI yang berlaku 6 Alat pembuat sketsa digital 4 unit/sekolah Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat Sketsa digital Stglus pen Drawing Pad C5 Alat keterampilan Perbengkelan Motor I Kotak alat 2 buah /sekolah Kotak yang digunakan untuk menyimpan alat bengkel seperti tang, obeng, kunci, palu, dan lain-lain Terbuat dari plastik dan atau bahan lain yang relevan Ukuran sesuai kebutuhan 2 Meja Kerja 1 buah/sekolah Meja yang digunakan untuk kegiatan perbengkelan bahan dari kayu atau bahan lain yang relevan Ukuran (panjang x lebar x tinggi) sesuai kebutuhan Diutamakan memiliki kabinet/laci dan penggantung peralatan No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 3 Kompresor I buah/sekolah Alat berupa tabung untuk menampung udara yang bertekanan tinggi Memiliki tabung tekanan Motor powermaksimal 0,5 HP Tenaga penggerak dapat berasal dari motor listrik, atau mesin bensin atau mesin diesel Diutamakan menggunakan teknologi terkini 4 Alat peraga mesin motor 1 buah/sekolah Alat peraga mesin motor adalah mesin motor yang dapat dibongkar pasang untuk bahan praktik Diutamakan alat peraga yang dapat menyimulasikan kinerja mesin dengan baik sesuai aslinya Diutamakan sudah menggunakan teknologi terkini No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 5 Kunci 2 set/sekolah - Kunci adalah alat yang digunakan untuk membuka dan mengencangkan ^jenis baut dari semua ukuran secara berseri. - Bahan stainless atau bahan lain yang relevan - Jenis kunci minimal terdiri dari : - Kunci ring berbagai ukuran - Kunci pas - Kunci bintang dengan berbagai ukuran - Kunci shock dan tangkai shock dengan berbagai ukuran - Kunci L dengan berbagai ukuran - Kunci Inggris berbagai ukuran No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 6 Tang 2 set/sekolah Tang alat yang berfungsi pemegang atau penjepit dan ada ^jenis yang digunakan untuk memotong Bahan baja atau stainless atau bahan lain yang relevan Terdiri dari berbagai ^jenis dan ukuran Minimal Jenis-jenis tang terdiri dari : Tang pengelupas kabel Tang pemotong Tang cucut Tang kombinasi Tang kaka tua Tang buaya Tang sudut Tang snap rip (lurus dan bengkok) Tang slip join No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 7 Obeng 2 set/sekolah Obeng dari semua jenis Bahan baja atau stainless atau bahan lain yang relevan Terdiri dari berbagai jenis dan ukuran Jenis-jenis obeng minimum terdiri dari Obeng (-) dan Obeng (+) dengan berbagai ukuran Obeng ketok dengan berbagai ukuran Diutamakan dapat menyesuaikan teknologi terkini namun tetap relevan dengan pembelaj aran yang dikembangkan di sekolah 8 Alat pres ban 1 set/sekolah Alat yang digunakan untuk mengepres ban yang sedang ditambal agar tambalannya melekat kuat. No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 9 Mesin Gerinda 1 set/sekolah Alat untuk menghaluskan/ meratakan permukaan plat Mesin gerinda dapat terdiri dari Gerinda tangan dan atau gerinda berdiri dan atau gerinda duduk dan atau gerinda Horizontal (sesuai kebutuhan) Menggunakan tenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Daya listrik maksimal 600 watt Memiliki pelindung percikan api Bahan batu gerinda, tingkat kekerasan dapat terdiri dari berbagai ukuran sesuai kebutuhan Diameter dan ketebalan batu gerinda dapat bervariasi sesuai kebutuhan Diutamakan dapat mempertimbangkan teknologi terkini namun tetap relevan dengan pembelajaran yang dikembangkan di sekolah No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 10. ^Mesin ^Bor listrik tangan 1 set/sekolah Alat elektronik yang digunakan untuk membuat lubang pada media tembok atau besi atau media lain yang relevan Dapat digunakan untuk bor besi (keperluan bengkel) Bertenaga listrik (kecuali untuk daerah yang belum memiliki listrik) Ukuran mata bor berkisar 1 s.d 11 mm Diutamakan dapat mempertimbangkan teknolo gi terkini namun tetap relevan dengan pembelajaran yang dikembangkan di sekolah No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 11. Alat Las listrik 1 set/sekolah Alat yang digunakan untuk mengelas besi/menyambung logam Dapat digunakan untuk berbagai pengelasan (kategori pengelasan arus searah maupun pengelasan arus bolak balik), Catatan : Dalam hal tidak didapati alat yang dapat digunakan untuk pengelasan keduanya, maka alat dapat dibeli terpisah Diutamakan sudah dilengkapi alat pengatur arus Arus berkisar maksimal 150 Ampere Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan. No Peralatan Rasio Deskripsi Umum 12 Alat solder I buah/sekolah Alat yang digunakan untuk menyolde r f meny ambungkan part/kabel dengan timah Tegangan yang digunakan AC 22O - 24O volt atau DC 12 - 48 V atau yang relevan Rating daya antara 20 s.d 70 watt atau yang relevan Diutamakan memiliki pengatur suhu Pemakaian listrik sesuai kebutuhan dan ketersediaan 13. Ragum 1 buah/sekolah Ragum ialah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka/ menutup rahang ragum caranya yaitu dengan memutar tangkai/tuas pemutar. Terbuat dari baja atau bahan lain yang relevan Diutamakan minimal dapat diatur sudut horizontalnya (dapat diputar 360 derajat secara horizontal) namun akan lebih baik bila dapat juga diatur sudut vertikalnya 3. Unit Sekolah Baru a. Kegiatan pembangunan baru melalui Pembangunan Unit Sekolah Baru SLB meliputi:
Penyusunan Rencana Induk Pembangunan USB Pembangunan USB harus mengacu pada rencana induk (masterplanl y ang mempertimb an gkan beberapa hal s eb agai berikut : a) Perencanaan kapasitas rombel dan sarana belajar lainnya, melihat potensi calon siswanya; b) Lahan yang tersedia memiliki dokumen kepemilikan lahan yang sah dari Pemerintah Daerah/Dinas Pendidikan Provinsi dan telah terdaftar dalam kartu Inventaris Barang (KIB) di badan aset daerah, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c) Memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Persyaratan Bangunan Gedung (PBG); d) Rencana Induk tercantum dalam dokumen resmi yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi. 2) Pemenuhan aspek teknis pembangunan yang menyangkut standar dan rasio pengembangan dalam pembangunan, terkait dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan lain-lain mengikuti regulasi setempat;
Desain USB yang memperhitungkan arsitektur dan daya dukung lingkungan, serta mempertimbangkan kearifan lokal. b. Penyiapan Data Pendukung Pembangunan USB Dinas Pendidikan Provinsi harus menyiapkan data dukung, terkait dengan rencana pendirian USB, yang mencakup: l) Ketersediaan dokumen legalitas lahan;
Kondisi lahan atau lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan yaitu; a) Lahan yang diperuntukkan untuk Unit Sekolah Baru (USB) SLB mempunyai luas minimal 6.000 m2; b) Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan efektif yang dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat bermain/berolahraga. c) Kondisi lahan yang tersedia memiliki kontur tanah relatif datar dan tidak berbukit, serta tidak termasuk wilayah konservasi; d) Kemiringan lahan kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api. e) Lahan terhindar dari potensi bahayayangmengancam kesehatan dan keselamatan ^jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat dengan kendaraan roda empat. 0 ^Lahan ^terhindar dari ^gangguan ^pencemaran ^air, ^kebisingan, dan pencemaran udara, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat. 3) Surat pernyataan kesanggupan pengadaan guru dan tenaga kependidikan dari Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan Provinsi);
Surat pernyataan kesanggupan menyiapkan prasarana dasar yang tersedia di lokasi seperti jalan akses transportasi, jaringan listrik, akses telekomunikasi, sumber air dan lain-lain;
Surat pernyataan lahan bebas dari potensi bahaya yang bersifat teknis dan non teknis, diantaranya: gangguan suara, bau dan keramaian, jaringan listrik tegangan tinggi, daerah aliran sungai (DAS), daerah rawan banjir, genangan air, rawa dan potensi tanah longsor, daerah konflik, dan lain-lain;
Data Rencana tata ruang dan wilayah 1) Lokasi bagi pembangunan USB harus dipastikan berad.a pada wilayah yang sesuai dengan peruntukannya, sehingga sejalan dengan rencana pengembangan wilayah dan tidak membuka potensi pelanggaran tata ruang. Konfirmasi terkait tata ruang dan wilayah dapat disampaikan kepada Dinas atau SKPD yang menguruls tentang tata ruang dan wilayah. 2) Peraturan dan Ketentuan Daerah yang mengatur hal teknis terkait bangunan dan pembangunan, yang harus menjadi perhatian dan bagian dari dasar perencanaan diantaranya: a) Garis Sempadan Bangunan; b) Jarak bebas Bangunan; c) Koefisien Lantai Bangunan; d) Tinggi maksimal lantai bangunan; e) Koefisien Dasar Bangunan (KDB); 0 ^Ruang ^Terbuka ^Hijau ^(RTH); ^dan g) Koefisien Daerah Hijau (KDH).
Analisa Data Pendidikan 1) Peta pendidikan diarahkan pada wilayah kecamatan dimana rencana USB akan didirikan, serta wilayah kecamatan yang berbatasan langsung. 2) Analisa kebutuhan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SLB;
Data calon peserta didik;
Potensi akses dan sarana transportasi yang tersedia. 5) Ketersediaan Biaya Operasional sekolah 6) Ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. e. Aspek Teknis dan Kriteria Aspek teknis yang harus diperhitungkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dalam perencanaan pembangunan USB, diantaranya:
Bangunan Pendidikan a) Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional. b) Total luas perencanaan pembangunan Unit Sekolah Baru adalah 1800 m2; c) Teknik konstruksi dan bahan bangunan mengutamakan penggunaan sumber daya lokal d) Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya yang memadai. e) Detail rincian ru.ang, karakteristik ru.ang, kelengkapan aksesibilitas ruang dan ketentuan lain terkait bangunan, ruang dan perabotnya mengacu pada rincian gambar ruang dan perabot pada menu Pembangunan DAK Fisik Subbidang SLB; 0 ^Rincian ^ruang ^Unit ^Sekolah ^Baru ^memenuhi ketentuan ^luas lantai bangunan seperti tercantum pada Tabel di bawah ini: Ruang PembelaJaran Umum Ilama Rtnng Pengguna (Ueerl Baayak (Satuant Luas baaguaan lr.zl Ruang Kelas TKLB 3 ruang 108 SDLB 6 ruang 256 SMPLB 3 ruang t26 SMALB 3 ruang r26 Ruang Perpustakaan SLB (TKLB,SDLB,SMPLB,SMALB) 1 ruang 48 sub total 660 Ruang Pembelajaran Khusus [ana Ruaag Penguna (Userf Baryak (Satuanf Luas bangunan (m2l Ruang OMSK (A) TKLB, SDLB 1 ruang 2T Ruang Bina Wicara (B) TKLB, SDLB 1 ruang 15 Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama (B) TKLB, SDLB 1 ruang 42 Ruang Bina Diri (C) TKLB, SDLB 1 ruang 42 Ruang Bina Diri dan Bina Gerak (D) TKLB, SDLB 1 ruang 42 Ruang Bina Pribadi dan Sosial (E) TKLB, SDLB 1 ruang 15 Ruang Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku (Autis) TKLB, SDLB I ruang 64 Ruang Keterampilan SMPLB, SMALB 2 ruang tt2 sub totd 353 Ruang Penunjang IYama Ruang Penggrrna {Userf Baayah (satuaaf Luas laatat bangunan (m2l Ruang pimpinan 1 ruang 18 Ruang guru 1 ruang 48 Ruang tata usaha 1 ruang 18 Tempat beribadah 1 ruang 20 Ruang UKS 1 ruang 42 Ruang konseling/ asesmen 1 ruang 15 Jamban peserta didik Jenjang TKLB dan SDLB Putra Putri 1 unit 54 Jenjang SMPLB dan SMALB Putra 1 unit 54 Putri Jamban pimpinan 1 unit r2 Jamban guru Kantin 1 unit 90 Gudang SLB (TKLB,SDLB, SMPLB,SMALB) 1 ruang 30 Lapangan U pacar a f Olahraga/ Tempat Bermain (4OO rn2l* 1 unit 0 g) Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut:
Memiliki konstruksi yang stabil dan kokoh.
Dilengkapi sistem proteksi untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan h) Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:
Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.
Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan.
Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. i) Bangunan memenuhi persyaratan aksesibilitas sebagai berikut:
Menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman untuk peserta didik penyandang disabilitas yang memiliki kesulitan mobilitas termasuk pengguna kursi roda;
Dilengkapi dengan fasilitas jalur pengarah (guiding block), jalur peringatan (warning block), pegangan rambat (handrail), tangga landai (rampl, dan selasar penghubung antar bangunan; dan
Detail rincian komponen kelengkapan aksesibilitas, rulang mengacu pada rincian aksesibilitas pada ketentuan menu Pembangunan DAK Fisik Subbidang SLB. Sirkulasi 30% (selasar antar bangunan, ramp pendek, dan kelengkapan) 1 unit 386 sub total 787 Total 1800 j) Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan sebagai berikut:
Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran;
Setiap ruangan memiliki pengaturan sirkulasi udara yang baik; dan
Setiap rurangan dilengkapi dengan lampu penerangan. k) Bangunan dilengkapi sistem keamanan sebagai berikut:
Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya; dan
Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas. 2) Pemetakan Lahan (Zoning) a) Pemetakan lahan (zoning) adalah pembagian kawasan ke dalam beberapa zona sesuai dengan fungsi dan karakteristik nrang. b) Pemetakan (zonirryl massa bangunan hendaknya berdasarkan pada hierarki/sifat ruang yang akan ditampung, yakni dimulai dari zona publik, zotta semi publik, dan zona privat. (ll Zonapublik diletakkan paling mendekati gerbangutama dan berisi fungsi-fungsi yang tidak rentan terhadap gangguan atau berhubungan langsung dengan aktivitas publik (umum). Misalnya mang parkir, drop off, entrance, lobbg, ruang tunggu.
Zona semi publik (zona tengah/perantara) merupakan daerah perantara antar zot).a, dimana aktivitas di dalamnya lebih pada aktivitas penunjang kegiatan belajar-mengajar dan manajemen sekolah n€unun dilakukan terbatas pada masyarakat sekolah. Ruangan-rLlangan dalam zorla ini sekaligus sebagai bangunan terdepan yang akan berfungsi sebagai pembatas/buffer rencana tapak sekolah. Ruangan dalam zotta tersebut misalnya rLrang kantor, ruang asesmen, dan ruang konseling; dan (3\Zona privat merupakan zorLa inti dari SLB. Fungsi yang ditampung pada zona ini merupakan kegiatan inti dari sekolah. Zona privat akan dibagi berdasarkan ^jenjang pendidikan yaitu: a) ^jenjang dasar, meliputi zorla TKLB dan zona SDLB, b) jenjang menengah, meliputi zona SMPLB dan zorla SMALB Dalam zona prlat akan dilengkapi dengan perpustakazrn, ruang pembelajaran khusus sesuai jenjang, yaitu rLrang pembelajaran khusus ketunaan dan ruang keterampilan, serta ruang penunjang sesuai kebutuhan, misalnya rLlang toilet, kantin. c) Penataan massa bangunan sedemikian sehingga tidak dimungkinkan terciptanya "ruang mati" (dead space) pada kompleks sekolah. d) Sekolah hendaknya memiliki gerbang sekunder untuk keperluan darurat dan akses untuk distribusi bahan dan peralatan ruang keterampilan dan kantin. e) Fungsi atau aktivitas ruangan yang berkaitan dapat ditempatkan dalam ruangan yang berdekatan dan jika terpisah hendaknya dihubungkan dengan selasar penghubung yang beratap untuk memudahkan akses; 0 ^Massa ^bangunan ^sekolah ^ditempatkan sedemikian ^rupa ^sehingga terbentuk rurang luar untuk keperluan upacara, atea bermain, atau olahraga, dan ruang duduk/diskusi terbuka; g) Jarak bangunan dari sisi pagar pembatas adalah minimum 3 meter atau sesuai ketentuan peraturan perulndang- undangan; h) Penataan tapak dimulai dari penataan jalur masuk (manusia dan kendaraan bermotor), parkir, ruang bermain/upacara, ruang terbuka hijau. Penataan massa bangunan sesuai zofla berdasarkan karakter rurangan meliputi penataan massa bangunan kantor, ruang kelas, rulang perpustakaan, ruang keterampilan, ruang pembelajaran khusus, ruang penunjang, kantin. 3) Penataan Ruang Sirkulasi a) Sirkulasi Tapak (1) Akses Masuk dan Keluar pada Gerbang Utama Akses masuk dan keluar (gerbang utama) merupakan bagian terdepan tapak bangunan dimana pada area ini akses masuk kendaraan dipisahkan dengan akses masuk manusia termasuk akses masuk/keluar bagi peserta didik pengguna alat bantu. Jalur akses kendaraan merupakan jalur perkerasan dengan ukuran minimal 300 cm untuk 1 jalur kendaraan, minimal 600 cm untuk 2 jalur kendaraan. Pada akses masuk ditempatkan pos penjagaan sesuai kebutuhan.
Jalur Parkir (a) Tempat parkir penyandang disabilitas terletak pada rute terdekat menuju bangunan/fasilitas yang dituju, dengan jarak maksimum 60 meter; (b) Area parkir harus cukup mempunyai ruang bebas di sekitar pengguna kursi roda agar dapat dengan mudah masuk dan keluar dari kendaraannya; (c) Area parkir khusus penyandang disabilitas ditandai dengan simbol tanda parkir penyandang disabilitas; (d) Daerah naik turun penumpang (drop oIfl dilengkapi dengan fasilitas ram, jalur pedestrian dan rambu penyandang disabilitas ; (e) Kemiringan maksimal area drop olf, dengan perbandingan antara tinggi dan panjang adalah l: 12 dengan permukaan yang rataf datar di semua bagian; (f) Untuk membedakan dengan area drop off bagi umum, area drop off bagi penyandang disabilitas diberi rambu penyandang disabilitas ; (g) Area parkir untuk staf dipisahkan dari parkir untuk umum. Gambar 87. Area Drop Off Bagi Penyandang disabilitas Sumber: Direktorat PMPK, 2022 4) Pedestrian/selasar penghubung Pedestrian/Selasar penghubung di bagian depan merupakan jalur yang disiapkan untuk pejalan kaki/pengguna kursi roda sebagai bentuk pemisahan akses kendaraan dan manusia untuk keamanan, kenyamanan, dan kemudahan. Jika bagian depan tapak sekolah terdapat perbedaan ketinggian, pedestrian/selasar penghubung dapat berupa ramp panjang dengan kemiringan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5) Sirkulasi Bangunan Sirkulasi Bangunan memjuk pekerjaan aksesibilitas dan kelengkapan pada menu pembangunan DAK Fisik 6) Penyiapan Instalasi Elektrikal, Utilitas dan Infrastruktur Pendukung a) Sumber daya listrik minimal 5500 watt dengan mengutamakan penggunaan listrik yang efisien; b) Penera.ngan tambahan dalam ruangan, taman, lapangan dan rLlang komunal dalam lingkungan sekolah menggunakan lampu dihitung berdasarkan kebutuhan dan fungsi bangunan/fungsi ruang serta Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan sesuai persyaratan bangunan Gedung dengan pengesahan Instansi Teknis Setempat; c) Sumber air bersih dapat menggunakan sumur atau air PAM sesuai kebutuhan. Ketentuan tentang air bersih dan penempatan titik sumber air bersih sesuai dengan persyaratan dan peraturan daerah setempat; d) Saluran air kotor dibagi menjadi saluran kotor (greA water), saluran air hujan dan saluran air kotor (blackwaterl untuk septic tank. Ketentuan tentang dimensi dan bahan saluran pembuangan serta penempatan titik septtc tank dan bak penampung sesuai dengan persyaratan dan peraturan daerah setempat; e) Saluran air hujan untuk bangunan dapat menggunakan talang vertikal dan/atau talang horizontal serta saluran air sekitar bangunan yang dihitung sesuai kebutuhan. Ketentuan terkait resapan air dan penggunaan system resapan air sesuai ketentuan dan peraturan daerah setempat; 0 ^Pembuangan ^air kotor ^(greA ^water) ^menggunakan ^pipa pembuangan, saluran pembuangan sekolah dan saluran pembuangan di luar lingkungan sekolah; g) Pembuangan air kotor menggunakan bak penampung, sumur resapan dan pipa resapan; h) Dimensi Bak septictank ukuran disesuaikan dengan kebutuhan. 0 ^Bahan ^dan ^sarana ^pengamanan ^terhadap bahaya ^kebakaran sesuai dengan ketentuan SNI dan sesuai persyaratan bangunan Gedung dengan pengesahan Instansi Teknis Setempat; j) Tata udara alami dengan bukaan di dinding untuk sirkulasi udara dan/atau dengan tata udara buatan (Air Conditioner-ACl sesuai persyaratan bangunan Gedung; k) Penyiapan jaringan telepon dan jaringan internet sesuai kebutuhan dan peraturan daerah setempat; dan
Pemasangan instalasi penangkal petir sesuai dengan ketentuan SNI dan sesuai persyaratan bangunan Gedung dengan pengesahan Instansi Teknis Setempat. 7) Penyiapan Sarana Penyelamatan Diri a) Sistem peringatan bahaya bagi pengguna bangunan berupa alarm dan lampu tanda bahaya, yang ditempatkan di atas pintu; b) Jalur evakuasi melalui pintu keluar darurat ^jika terjadi bahaya kebakaran dan/atau bencana lainnya; c) penyiapan titik kumpul yang arnan ( tidak ada pohon dan/atau tiang yang berisiko menimpa warga sekolah) pada saat kondisi terjadi bencana; d) Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi dengan penunjuk arah yang ^jelas; e) Tanda penunjuk arah, harus di tempat yang ^jelas terlihat dan tidak mengganggu sirkulasi orang; 0 ^Pintu ^bukaan ^keluar ^dengan ^minimal lebar ^90 ^cm ^untuk kemudahan akses bagi peserta didik pengguna alat bantu tertentu; dan g) Selasar/koridor dirancang dengan lebar minimal 200 cm. 8) Penyiapan Rambu dan Simbol a) Rambu huruf timbul (lturuf braille) yang dapat dibaca oleh tunanetra diletakkan di dinding samping pintu atau di handrail sepanjang dinding; b) Rambu yang berupa gambar dan simbol sebaiknya dicetak timbul, sehingga mudah dan cepat ditafsirkan artinya; c) Rambu dapat ^juga mengadopsi dari simbol internasional, dan dapat dimengerti oleh semua pengguna bangunan; d) Rambu yang menerapkan metode khusus, misalnya lantai dengan perbedaan tekstur dan warna yang kontras untuk peserta didik tunanetra; e) Penempatan rambu yang sesuai dan tepat, serta bebas pandang tanpa penghalang; 0 ^Rambu tersebut ^merupakan ^satu ^kesatuan sistem ^dengan lingkungannya; g) Rambu tersebut cukup mendapat pencahayaarl, termasuk penambahan lampu pada kondisi gelap; dan h) Tidak mengganggu arus sirkulasi orang dalam bangunan sekolah tersebut. 9) Perletakan Massa Bangunan Dalam Tapak Keterangan:
gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala (NTS);
penyajian gambar oleh perencana daerah mengikuti persyaratan teknis gambar kerja; r perencana daerah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot yang telah ditetapkan. Gambar 88. Ilustrasi Unit sekolah Baru f. Aspek Non Teknis Dinas Pendidikan Provinsi juga perlu untuk memperhatikan aspek non teknis selama masa pelaksanaan pembangunan, serta pada tahap operasional sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan USB tersebut, dapat terus berkembang serta memperhitungkan potensi resiko dalam operasional USB kedepannya. Gambar 89. Ilustrasi Unit sekolah Baru - 568 - g. Pengembangan USB 1) Prinsip USB Tumbuh Pengembangan bangunan USB akan berbasis pada pemenuhan prasarana yang dilakukan dengan pendekatan sekolah tumbuh, dimana kapasitas dan fasilitas layanan pendidikan akan berkembang mengikuti pertumbuhan jumlah peserta didik atau jumlah rombongan belajar. 2) Prasaranadan Sarana Prasarana ruang dalam pembangunan USB dikelompokkan menjadi: a) Fasilitas Dasar Fasilitas dasar merupakan prasarana dalam bentuk ruang pembelajaran dan ruang penunjang, serta sarana pembelajaran yang harus tersedia untuk menunjang proses belajar dan operasional sekolah berjalan dengan baik. Kelengkapan fasilitas dasar USB SLB terdiri dari:
Ruang Pembelajaran Umum;
Ruang Pembelajararl Khusus;
Ruang Penunjang; dan
Perabot Perabot dalam bentuk meja, kursi, lemari dan lain sebagainya, ditujukan untuk ruang pembelajaran umum, ruang pembelajaran khusus, dan ruang penunjang lainnya; b) Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung merupakan ketersediaan prasarana dan utilitas yang mendukung kegiatan operasional sekolah. Kelengkapan fasilitas pendukung USB terbagi menjadi dua kategori:
Prasarana non rurang (a)Parkiran Kendaraan (Roda empat dan roda dua); (b)Lapangan upacara; (c) Lapangan olah raga; (d)Akses jalan masuk; (e) Ruang sirkulasi; dan (f) Tempat cuci tangan FRESTDEN REPUELIK INDONESTA -570- (2) Utilitas (a) Sumber daya / jaringan listrik; (b) Sumber air bersih I jaringan air bersih; (c) Akses / jaringan telekomunikasi; (d) Akses / jaringan internet; dan (e) Saluran pembuangan. Ketersediaan prasarana dan utilitas pada unit sekolah baru, dipenuhi secara proporsional mengikuti rencana induk USB SLB yang telah ditetapkan. h. Desain Volume USB SLB Pembangunan USB SLB pada tahap ini ditujukan bagi pemenuhan pelayanan minimum bagi penyelenggaraan pendidikan pada SLB dan dapat dipenuhi secara proporsional mengikuti rencana induk USB SLB yang telah ditetapkan. Fasilitas dasar di atas dapat dibangun secara bertahap, sesuai dengan berkembangnya rombongan belajar. Prasarana ruang dalam pembangunan USB dikelompokkan menjadi:
Fasilitas dasar wajib merupakan fasilitas yang wajib tersedia dalam desain unit sekolah baru. Fasilitas dasar wajib tersebut tercantum dalam tabel berikut: Tabel Fasilitas dasar wajib Jenis Jumlah Ruang R. Kelas t2 R. Perpustakaan 1 R. Pembelajaran Khusus 3 Ruang Kepala 1 Lobi 1 R. Guru 1 R. Tata Usaha 1 R. UKS 1 R. Konseling 1 R. Keterampilan 1 Jamban Peserta Didik/ Guru 2 2) Fasilitas Pendukung Fasilitas pendukung menjadi satu kesatuan dalam dokumen perencanaan masterplan USB sesuai pada tabel sebagai berikut: Tabel Fasilitas Pendukung Pembangunan USB Jenis Keterangan Fungsi Lapangan O.R / Upacara Tersedia Prasarana Lapangan Parkir Roda 2 I 4 Tersedia Prasarana Akses Jalan Masuk Tersedia Prasarana Ruang Sirkulasi Tersedia Prasarana Tempat Cuci Tangan Tersedia Prasarana Ruang Terbuka Hijau Tersedia Belajar Jaringan Listrik Tersedia Utilitas Sumber/Jaringan Air Bersih Tersedia Utilitas 3) Fasilitas Dasar Pilihan Fasilitas Dasar Pilihan merupakan fasilitas dasar yang dapat ditambahkan dalam desain perencanaan Unit Sekolah Baru. Penambahan beberapa fasilitas tersebut dapat dipilih berdasarkan prioritas kebutuhan. Fasilitas Dasar Pilihan tercantum dalam tabel berikut: Tabel Fasilitas Dasar Pilihan Jenis Jumlah Ruang R. Kelas 3 R. Pembelajaran Khusus 4 R. Ibadah 2 Kantin 1 Gudang 1 Ruang Keterampilan 1 Jamban Peserta Didik/ Guru 3 2.L.16 Rlnclan Menu Kegiatan Sub Bidang Sekolah Menengah Kejunran I. Pelaksanaan Kegiatan Prasarana Pendidikan A. Pelaksanaan Rehabilitasi Bangunan Rehabilitasi bangunan dilakukan berdasarkan kategori tingkat kerusakan sebagai berikut. 1. nilai tingkat kerusakan bangunan di atas 3Ooh;
perhitungan tingkat kerusakan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung. Pelaksanaan Pembangunan Pembangunan dilakukan berdasarkan kebutuhan Kompetensi Keahlian dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) beserta perabotnya Ketentuan penghitungan ukuran dan luas RPS minimal sebagai berikut:
apabila dibangun dalam 1 unit dengan ketentuan sebagai berikut: No Jenis Luas Satrrarr 1 Ruang Praktik 270 m2 2 Selasar 60 m2 Total Luas Banzunan 330 m2 Luas yang diperhitungkan = 27O + (60 x 0,5) = 300 m2 khusus pembangunan RPS dengan Kompetensi keahlian:
Spa dan Beauty Therapy dibangun dengan ketentuan sebagai berikut: No Jenis Luas Satuan 1 Ruang Praktik 324 m2 2 Selasar 72 m2 Total Luas Bangunan 396 m2 Luas yang diperhitungkan ^: 324 + (72 x 0,5) ^: 360 m2 2l Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Alat Berat, Nautika Kapal Penangkap Ikan, Nautika Kapal Niaga B b No Jenis Luas Sahran I Ruang Praktik 378 m2 2 Selasar 84 m2 Total Luas Banzunan 462 m2 Luas yang diperhitungkan = 378 + (84 x 0,5) = 42O m2 di ketentuan se berikut: 2 3) Hotel dan Restauran dibangun dengan ketentuan sebagai berikut: No Jenis Luas Satuan 1 Ruang Praktik 540 m2 2 Selasar r20 m2 Total Luas Bangunan 660 m2 Luas ^yang diperhitungkan = 54O ^+ ^(l2O x 0,5) = 600 m2 c. Dalam hal RPS dibangun dalam 2 (dua) unit terpisah atau lebih dengan ketentuan minimal memenuhi luasan sebagaimana luasan area kerja pada masing-masing Kompetensi Keahlian. Luas minimal RPS dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. d. Pembangunan ruangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. e. Ketentuan teknis pembangunan RPS untuk setiap kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan ^jenis, rasio dan deskripsi ruang praktek siswa dan peralatan praktik utama berdasarkan kompetensi keahlian. Pembangunan ruang laboratorium kimia, fisika, biologi, komputer, dan bahasa beserta perabotnya sesuai ketentuan sebagai berikut. a. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas ruang laboratorium minimal sebagai berikut: No Jenis Luas Satuarr I Ruang Laboratorium 96 m2 2 Selasar 24 m2 Total luas Bangunan 720 sf Luas yang diperhitungkan = 96 ^+ (24 x 0,5) = lO8 m2 b Luas minimal ruang laboratorium dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. Pembangunan ruzrngan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. c 3 Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya a. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas RKB minimal sebagai berikut. 4 No Jenis laras Sahran 1 Ruang Kelas 72 m2 2 Selasar 18 m2 Total Luas Banzunan 90 m2 Luas ^yans diperhitunskan = 72 + ^(18 x 0,5) = 8l m2 b. Luas minimal RKB dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. c. Pembangunan ruangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. Pembangunan ruang Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) beserta perabotnya a. Ruang OSIS berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan OSIS. b. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas ruang OSIS minimal sebagai berikut: No Jenis Luas Satuan 1 Ruanq OSIS 36 m2 2 Selasar 8 m2 Total Luas Bangunan 44 m2 Luas yang diperhitungkan = 36 ^+ ^(8 x O,5) = 40 m2 c. Luas minimal ruang OSIS dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. d. Pembangunan ruangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. Pembangunan ruang bimbingan dan konseling (BK) beserta perabotnya a. Ruang BK berfungsi sebagai tempat peserta didik untuk mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Ruang Bimbingan dan Konseling dapat memberikan suasana nyaman dan menjamin privasi peserta didik. b. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas ruang BK minimal sebagai berikut: 5 6 No Jenis Luas Satuan 1 Ruang BK 64 m2 2 Selasar t6 m2 Total Luas Bangunan 80 m2 Luas yang diperhitungkan = 64 ^+ (16 x 0,5) = 72 m2 c. Luas minimal ruang BK dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. d. Pembangunan ruangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. Pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta perabotnya sesuai dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembangunan ruang UKS terdiri dari sub ruang sub periksa, sub ruang observasi, dan sub toilet khusus. b. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas rrang UKS minimal sebagai berikut: No Jenis Luas Sahran 1 Ruang UKS 36 m2 2 Selasar 8 m2 Total luas Bangunan 44 m2 Luas yang diperhitungkan = 36 ^+ ^(8 x 0,5) = 40 m2 c. Luas minimal ruang UKS dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan. d. Pembangunan rtrangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis. e. Mendukr-rng kedaruratan terkait Pembelajararr Tatap Muka ^(PTM) selama pandemi Pembangunan Ruang Perpustakaan beserta perabotnya dengan ketentuan sebagai berikut:
Ketentuan penghitungan ukuran dan luas ruang perpustakaan 7 No Jenis Luas Satuan I Ruang Perpustakaan 108 m2 24 m2 2 Selasar m2 Total luas Bangunan t32 Luas ^yang diperhitungkan = 108 ^+ (24 x 0,5) = l2O m2 minimal seb berikut: b Luas minimal ruang perpustakaan dapat dipenuhi dengan ukuran volume luasan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi tapak dan peletakan massa bangunan; Pembangunan ruangan dilengkapi perabot yang memenuhi aspek ergonomis; c 8 Pembangunan toilet (iamban) beserta sanitasinya sesuai ketentuan sebagai berikut. a. Prasyarat Utilitas Ruang 1) Jamban pria dan jamban wanita dibangun terpisah; 2l Jarak antara septic tank minimal 10 m horizontal dari titik sumber air tanah;
Jamban ramah Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang dilengkapai dengan tempat sampah tertutup, lemari P3K yang tersedia pembalut, kantong plastik, serta tersedia cukup air;
Toilet harus dilengkapi fasilitas untuk memudahkan warga sekolah berkebutuhan khusus;
Kelengkapan utilitas jamban minimal terdiri dari: a) pompa penarik dan pendorong ke tangki air bersih; b) tangki air kapasitas 2 x 1.O00 liter; c) instalasi listrik dan lampu penerangan; d) 2 kloset untuk toilet pria, 1 ruang janitor, 3 urinoir, 2 unit tempat cuci tangan dilengkapi cermin; e) 4 kloset untuk toilet wanita, 1 ruang janitor, dan 2 unit cuci tangan dilengkapi dengan cermin; dan 0 2 unit tempat cuci tangan (wastafel) dilengkapi tempat sabun, tempat sampah, dan cermin; dan g) beberapa utilitas yang dapat digunakan bersama antara toilet pria dan wanita adalah sumber air bersih, menara air, dan septic tank. b. Tinjauan Keselamatan, Kesehatan, dan Kenyarnanan Ruang 1) bukaan pintu depan toilet ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mempermudah proses evakuasi; 2l setiap bilik toilet dilengkapi pintu, yang dapat dikunci dari dalam dan membuka keluar;
tersedia sumber air bersih melalui PDAM maupun air tanah;
dilengkapi instalasi air bersih, instalasi air kotor/limbah dan kotoran, septic tank, dan sumur resapan;
bukaan cahaya minimal 10% dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas ruang jamban, untuk sehatnya kondisi ruang dengan pener€rngan alami, sirkulasi udara, dan kelembaban normal; dan c 6) dilengkapi floor drain, sehingga tidak terjadi genangan air di lantai toilet. Ketentuan penghitungan ukuran dan luas ^jamban minimal sebagai berikut: No Jenis Luas Satuan 1 Ruang Jamban 18 m2 2 Selasar t2 m2 Total luas bangunan 30 rrr2 Perhitungan luas 1 ^jamban = 18 ^+ (12 x 0,5) = 24 m2 Ruang Pusat Sumber Pendidikan Inklusif beserta perabotnya Pembangunan ruang pusat sumber pendidikan inklusif beserta perabotnya untuk jenjang SMK sesuai dengan ketentuan rincian menu dan spesifikasi pembangunan ruang pusat sumber ^pendidikan inklusif beserta perabotnya DAK Fisik. 9 II. PELAKSANAAN KEGIATAN SARANA PENDIDIKAN Peralatan Praktik Utama SMK Spesifikasi peralatan praktik utama SMK diharapkan memenuhi kebutuhan kurikulum dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Aspek utama peralatan meliputi aspek umum dan aspek khusus dengan mempertimbangkan nilai edukatif, keamanan penggunaan, dan bahan/material. 1. Aspek umum yang harus dipenuhi dalam setiap pengadaan peralatan praktik utama sebagai berikut:
sekolah penerima bantuan sarana harus sudah terverifikasi kebutuhan sarana beserta infrastruktur pendukungnya;
sekolah harus memiliki daya listrik yang cukup untuk peralatan praktik yang diadakan;
kondisi alat merupakan alat baru dan berstandar standar nasional indonesia/ internasional;
tanpa kerusakan atau cacat;
setiap alat terdapat identitas pennanen (lambang/merek) dari produsen kecuali yang secara teknis sulit misalnya bendanya terlalu kecil;
alat yang diadakan harus dilengkapi dengan program pelatihan beserta modul (jobsheet/handouQ apabila diperlukan, buku petunjuk pemakaian dan perawatan, dan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang melekat pada peralatan. 2. Aspek khusus yang harus dipenuhi dalam setiap pengadaan peralatan praktik utama sebagai berikut. a. Ketentuan jenis, rasio, dan deskripsi peralatan praktik utama untuk setiap kompetensi keahlian sesuai dengan ketentuan ^jenis, rasio dan deskripsi ruang praktek siswa dan peralatan praktik utama berdasarkan kompetensi keahlian. b. Peralatan yang diadakan harus dilengkapi:
Jaminan/garansi peralatan a) Peralatan tertentu, penyedia barang harus dapat memberikan surat jaminan/garansi peralatan dan ketersediaan suku cadang. b) Kurun waktu (masa) jaminan/garansi peralatan sekurang-kurangnya selama 1 tahun dari pabrikan/produsen atas kerusakan alat yang bukan disebabkan oleh kelalaian pemakaian, dan ^jaminan ketersediaan suku cadang peralatan selama 3 tahun ke depan. A. B c D c) Surat jaminan pemakaian peralatan dan ketersediaan suku cadang diterbitkan oleh pabrikan/produsen. d) Surat ^jaminan/garansi dari pabrikan/produsen berlaku sej ak barang diserahterimakan. 2l Jaminan keaslian barang dan kualitas Untuk peralatan yang perlu dilengkapi ^jaminan keaslian barang dan kualitas, penyedia wajib menyertakan surat jaminan keaslian barang dan kualitas yang diterbitkan oleh produsen/pabrikan. 3) Instalasi, uji coba, dan pelatihan operasional peralatan Penyedia bar ang / ^produsen memberikan ^jaminan ^tentang: a) instalasi/pemasangan, dan uji coba operasional peralatan dengan dan atau tanpa beban penuh; b) pelatihan penggunaan, pemanfaatan dan pemeliharaan kepada minimal 2 (dua) orang guru kejuruan dari setiap sekolah penerima barangf alat bagi alat yang diperlukan pelatihan penggunaannya; c) semua biaya bahan dan operasional sesuai butir 1) dan 2) dibebankan pada penyedia peralatan; dan d) sebelum melaksanakan butir a) dan b), antara penyedia dengan pembeli/Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota perlu menyepakati dan membuat rincian dari kegiatan dimaksud, dan dituangkan dalam surat perjanjian. Dalam rangka pemberdayaan produk dalam negeri, khusus untuk trainerf rnedia latih dapat menggunakan barang/alat rekondisi. Ketentuan pembiayaan peralatan praktik utama alokasi biaya pengadaan peralatan praktik utama disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing Kompetensi Keahlian/Konsentrasi Keahlian sesuai prioritas. Peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) Peralatan Teknologi, Informasi Dan Komunikasi (TIK) SMK sesuai dengan ketentuan rincian menu dan spesifikasi Peralatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) DAK Fisik. Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan SMK sesuai dengan ketentuan rincian menu dan spesifikasi Buku Koleksi Perpustakaan DAK Fisik. III. JENIS, RASIO DAN DESKRIPSI RUANG PRAKTIK SISWA DAN PERALATAN PRAKTIK UTAMA BERDASARKAN KOMPETENSI KEAHLIAN Sasaran rincian menu kegiatan Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) beserta perabotnya dan Pengadaan peralatan praktik utama, merupakan SMK yang membuka Kompetensi Keahlian sebagai berikut: No Kompetensi Keahlian 00r Konstnrksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan o02 Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan 003 Bisnis Konstruksi dan Properti 004 Desain Pemodelan dan Informasi Banzunan oo5 Desain Interior dan Teknik Furnitur 006 Teknik Pemesinan o07 Teknik Mekanik Industri 008 Teknik Pengecoran Logam 009 Teknik Perancangan dan Gambar Mesin 010 Airframe Power Plant 011 Teknik Pemesinan Kapal ot2 Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 013 Teknik Alat Berat ot4 Teknik Ototronik 015 Teknik Bodi Otomotif 016 Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif oL7 Otomotif Daya dan Konversi Energi 018 Teknik Pengelasan 019 Teknik Kelistrikan Kapal o20 Teknik Pengelasan Kapal 02t Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur o22 Teknik Pengendalian Produksi 023 Teknik Logistik o24 Teknik Audio Video 025 Teknik Mekatronika 026 Teknik Elektronika Industri o27 Teknik Otomasi Industri 028 Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi o29 Instrumentasi Medik 030 Instrumentasi dan Otomatisasi Proses 031 Electrical Autonics o32 Desain dan Rancang Bangun Kapal 033 Konstruksi Kapal Baia o34 Konstruksi Kapal Non Baja 035 Kimia Analisis 036 Analisis Penzuiian Laboratorium I No Kompetensi Kealrlian o37 Kimia Industri 038 Kimia Tekstil 039 Teknik Pemintalan Serat Buatan 040 Teknik Pembuatan Benang 04t Teknik Pembuatan Kain o42 Teknik Penyempurnaan Tekstil o43 Teknik Instalasi Tenaga Listrik o44 Teknik Pembanskit Tenaga Listrik 045 Teknik Jaringan Tenaga Listrik o46 Teknik Pendinginan dan Tata Udara o47 Teknik Tenaga Listrik 048 Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin o49 Teknik Energi Biomassa 050 Teknik Geomatika 05r Geologi Pertambangan o52 Teknik Produksi Minyak dan Gas 053 Teknik Pemboran Minyak dan Gas 054 Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia 055 Rekayasa Perangkat Lunak 056 Multimedia o57 Careqiuer 058 Social Care ^(Keperawatan Sosial) 059 Asisten Keperawatan 060 Dental Asisten 061 Farmasi Industri o62 Aeribisnis Tanaman Perkebunan 063 Produksi dan Pengelolaan Perkebunan o64 Agribisnis Organik Ekologi 065 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura 066 Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman o67 Aeribisnis Ternak Ruminansia 068 Agribisnis Ternak Unggas 069 Kesehatan dan Reproduksi Hewan 070 Industri Peternakan 07t Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut 072 Agribisnis Perikanan Air Tawar 073 Aeribisnis Rumput Laut 074 Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan 075 Industri Perikanan Laut 076 Aeribisnis Pengolahan Hasil Pertanian 077 Pengawasan Mutu Hasil Pertanian 078 Agroindustri No Kompetensi Keahlian 079 Alat Mesin Pertanian 080 Otomatisasi Pertanian 08r Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan o82 Teknik Konservasi Sumber Daya Hutan 083 Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 084 Teknologi Produksi Hasil Hutan 085 Nautika Kapal Penangkap Ikan 086 Teknika Kapal Penangkap'Ikan o87 Nautika Kapal Niaga 088 Teknika Kapal Niaga 089 Usaha Perialanan Wisata 090 Wisata Bahari dan Ekowisata 091 Perhotelan 092 Hotel dan Restoran 093 Tata Boga 094 Tata Kecantikan Kulit dan Rambut 095 Spa dan Beautu Therapu 096 Seni Lukis 097 Seni Patung 098 Desain Komunikasi Visual 099 Desain Gralika 100 Produksi Grafika 101 Teknik Instrumentasi Logam r02 Kriya Kreatif Batik dan Tekstil 103 Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi ro4 Kriya Kreatif Keramik 105 Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan 106 Kriya Kreatif Kayu dan Rotan L07 Seni Musik Klasik 108 Seni Musik Populer 109 Seni Tari 110 Penataan Tari 111 Seni Karawitan tt2 Penataan Karawitan 113 Seni Pedalangan LL4 Tata Artistik Teater 115 Pemeranan 116 Produksi dan Siaran Program Radio t17 Produksi dan Siaran Program Televisi 118 Produksi Film dan Program Televisi 119 Produksi Film r20 Animasi No Kompetensi Keahlian t2t Tata Busana r22 Desain Fesyen 2. Kompetensi Keahlian sebagaimana dimaksud angka 1, berlaku terhadap SMK yang menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan konversi Konsentrasi Keahlian dari Kompetensi Keahlian berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3. Pembangunan RPS dan pengadaan peralatan praktik utama dilakukan berdasarkan jenis, rasio, dan deskripsi sesuai dengan pemenuhan kebutuhan pencapaian kompetensi. 4. Pemenuhan jenis, rasio, dan deskripsi sebagaimana dimaksud pada angka 3 harus memperhatikan kondisi di lapangan. 5. Dalam pelaksanaan pemenuhan jenis, rasio, dan deskripsi sebagaimana dimaksud pada angka 4 dapat disesuaikan dengan teknologi terkini pada dunia kerja namun tetap mengutamakan kualitas dan fungsi berdasarkan gambaran spesifikasi minimal sebagai berikut.
Kompetensi Keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Tabel 1.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Konstruksi Sanitasi dan Perawatan Tabel 1.2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom si Keahlian Konstruksi Sanitasi dan Perawatan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang gambar teknik 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja kayu dan kelistrikan 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja las, fabrikasi logam, dan area kerja plumbins 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja batu dan beton 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rJJ2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 29 bua}: /ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R.Simpan 2 buah, Area Gambar teknik 18 buah. 2 Meja Kerja 28 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R.Simpan I buah, Area Gambar teknik 18 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 3 Meja Alat 1 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. PeruntukErn: area kerja las dan fabrikasi logam I buah, Area kerja kayu dan kelistrikan 1 buah, area kerja batu dan beton 1 buah, R.Simpan 1 buah. 4 Meja Persiapan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: setiap area kerja masing-masing 1 buah. 5 Stool/ Kursi Kerja Bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. 6 Papan Thlis Dorong 3 buah/ruang Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 7 Lemari Nat/ Tools Cabinet 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja praktik 6 buah, R.Simpan 3 buah. 8 Lemari Simpan 4 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. Tabel 1.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama si Keahlian Konstruksi Sanitasi dan Perawatan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Ulir Pipa (Pipe Thread Machine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat ulir pada pipa. Spesifikasi: Threading Cap: 7/2" - 4" Power Supply: 220 V / 24O V - SOHz/ 6O Hz Motor Power: < 75O W Rotation Speed: G.w./w.W.: 150 / 135 kg MEAS: lOO x 7O x 65 cm 2 Portable Electric Pipe Cutting Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong pipa saluran air dan gas yang dapat dipindah - pindah. Spesifikasi: Voltage: 220V/ 24OV - SOHZ/ 6OHZ, Power: approx. 12OOW, Speed: 1600-350O r /min, Saw blade center hole: approx. 6O mm, Saw blade diameter: approx. 14O fufrt Cutting range approx.: 1O- 6omm, Maximum wall: Steel approx. 8 mm, Plastic: approx. 12 mm, Stainless steel: approx. 6 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Plumbing Tool Set 3 Set/Ruang Praktik Alat bantu untuk pekerjaan plumbing/perpipaan. Containing: 2 pc handles 1 pc 45 degree 7" bent nose pipe wrench 1 pc 10" water pump pliers 1 pc teJlon tape 6 pc 62 tgpe die heads: 1/4",3/8", 7/2",3/4", 1",1-1/4" 1 pc lO-SOmm pipe cutter 1 pc blow mold case 4 Theodolit Digital 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertical horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. Spesifikasi: Telescope Imaging Erect image Objectiue aperture approx. 45 mm, Magnification approx. 3Ox, Shorte st focusing dbtance approx. 1.35 m, Stadia multiplication constant (ratio) approx. 1OO, Stadia constant O Angle measurement, Angle measuing accurocg 2", Angle displag 7"/ 5", Imag e Ere ct M ag niftcatio n approx.3x, Focusing range O.Sm - o No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Portable Acetgline Welding and Cutting Kit 3 Set/Ruang Praktik Untuk praktek pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk bahan pelat. Approx. 4L Oxygen Cglinder Approx. 2L Acetglene Cglinder LUht Duty Oxggen Regulator LUht Duty Acetylene Regulator Torch Handle / Cutting Attachment Welding Tip Cutting Capacity: approx. 6" (1SOmm), Approx.3 mTwinHose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote 6 SMAW Wetding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Spesifikasi: Current Range (A) 2O-4OO, Input Voltage (V) 3 Phase 380 t 1O%o, Rated Frequencg (Hz) 5O/ 60, No-load Voltage (V): < 77 DUW Cycle (%) approx. 50 Electrode Dia (mm):
6-5.O Insulation Class H No Nama Alat Rasio Deskripsi Protection Degree IP2 I S 7 GTAW Welding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <2OO, InputVoltage (V) 220V, tlo%o, Rated Frequency (Hz) 50 / 60, DUW Cycle (%) s 50 8 MMA Welding Machine (Inuerter) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las jenis MMA. Spesifikasi: Power uoltage (V) 220/ 24O, Frequencg (HZ) 50/ 60, No Load Voltage 72 V Output Curren Range: 1O-4O0 A Wetding Output Duta Cgcle 40 Output Process Strck (MMA) VDC Out 36 VDC DUW Cgcle 60 Output Process Sfick (MMA) VDC Out 32.4 VDC 9 Manual Sheet Metal Cutting Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat Width (mm) approx. 13OO Max. Shearing thickness (mm) 1 Back gauge range (mm) O-7OO No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Cut Off Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong pipa / logam / besi beton. Spesifikasi: Voltage: 22OV/24OV - SOHz/6OHz Capacity: Bar Dia. 65mm (2_9/ 16") Capacitg: Pipe Dia. l2omm (4_47/ 64',) Capacitg: Shaped Steel 130 x 130mm (5_ 1/ 8 x 5_1/ 8") Power Input 2,OOOW No Load Speed 3.Soo/min. 11 Bandsaw Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong kayu bentuk lurus atau radius. Spesifikasi: Wheel Diameter approx. 350 mm Max. Cutting depth approx.. 160 mm Max. Cutting width approx. 33O mm Motor approx. TOOw Saw blade size approx. 2400 x 6- 20 x O.5O mm Saw blade speed approx. 10-12 m/s Table size minimal SOO X 4O0 mm Table tilt O-45' t2 Table Saw 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong papan kayu/balok kayu. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: Cutting capacitg thickness at O" approx. 80 mm Max. cutting thickness at approx. 45" 6O mm Input power < 2.OO0 W Voltage 22OV/ 24OV - 50 Hz/ 60 Hz No Load Speed: 2,960 rpm Saw Size:
8 mm Saw Tooth: 24/ 28 13 Thicknesser 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghaluskan kayu yang sudah dipotong dan meratakannya dengan ketebalan tertentu. Worktable size min. 9OOx6OOmm, Max. working width 6OOmm, Max. working capacitg 8 mm, Max. thickness of planer 3OO mm, Min. thbkness of planer 3.5 mm, Min. working length 22O mm, Min. working width 7O mm, Dia. of Cutterhead approx. 12O mm, Cutterhead speed approx. 45OO rpm, QW of cutter min. 4 pcs Cutter size min. 630x3ox3 mm, Feedirq speed 4-2Om/ min Main motor power approx. 5.5kW, Shaft stop time ^<70sec t4 Surface Planner 1 Unit/Ruang Praktik Menghaluskan dan meratakan kayu pada proses finishing. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: Motor Input approx. 1.5 kw, Table Size min. 180OX23O mm Cutterhead Speed approx. 48OO r.p.m/ 5O Hz, Cutterhead speed approx. 59OO r.p.m/ 6OHz, Cutterhead Number of kniues 4 pc, Cutte rhe ad Diame te r ap p ro x. 7Smm, Fence Tilt 45" tn and out, Fence Size approx. 1O1Ox12O mm, Cutting capacitg width approx. 2O4mm, Depth: approx.3.175 mm, Cuttirtg capacity rabbeting approx. 12.7 mm 15 Drill Press 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat lubang/ melubangi besi/kayu atau material lain yang dipakai untuk konstruksi gedung. Spesifikasi: Voltage: 22OV/ 3800V - soHZ/ 6OHZ Dilling Capacitg approx. 13 mm, Spindle Trauel approx. 5O mm Speed of Spindle approx. 5 speed Table Size min. 16Ox16O mm Max Distance Between Spindle Tip and Table 2OO mm Max Distance Betuteen Spindle Tip and Base 275 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Dia of Column approx. 45 mm Motor Power approx. 35O W 16 Home Air Conditioning Trainer 1 Set/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja AC rumah. Spesifikasi: Compressor capacity: min. 1 HP. Input power: 22OV/ 24OV- SOHz/ 6OHz single phase Euaporator and condensor ma.de of copper fitbe and aluminumfins fitted, ^equipp ^ed with fan. High and low pressure gauge Ampere uoltage meter Refrig e r ant : e nu ir o nme ntalg friendlg ^refrigerant Expansion deuice: capillary dbe compatible capacitg. Digital thermometer with minimum 2 sensor Fault simulation to simulate common fault in home air conditioning Minimum 5 expeiment topics. User manual. t7 Digital Multimeter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur voltage listrik. Spesifikasi: - Capacitance and transistor mea,surement, - Diode and buzzer continuity, - 2OA AC/DC current measurement, No Nama Alat Rasio Deskripsi - DC Voltage (V) 2OOwV/ 2V/ 20V/ 20OV/ LOOOV t (O.5o/o+ 1), - AC Voltage (V) 2V/ 20V/ 200V/ T5OV t (O.8%+s), - DC Current (A) 2OyA/ 2mA/ 2OmA/ 2OOmA/ 2OA r (0.8o/o+ 1), - AC Curent (A) 2mA/ 2O0mA/ 2OA t (1%+3) - Resistance (9) 2O0a/ 2lco/ 2oka/ 2Ma/ 20Ma/ 2 ooMa t ^p.8%+ 1) - Capacitance (F) 2n^f/ 2OOttP/ LOOU.F t (4o/o+3) 18 Portable Solar Power Experiment Box 3 Set/Ruang Praktik "Digunakan untuk pembelajaran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Spesifikasi: Input uoltage: AC22OV/ 24OV - SOHz/ 6OHz Accumulator cap acitg : approx. 12V/ 7AH, Solar cell module: Power: approx. 10w, Voltage: approx. 18V Current: approx O.5A Solar controller: Rated Output Voltage/ Current: approx. I 2V/ 2A Inuerter: Rated input uoltage: 10- 15V No Nama Alat Rasio Deskripsi Rated output uoltage: AC22OV t 1O%o, SOHz/ 6OHz, approx. DCSV, Output waue: Sine waue, Rated output power: approx. 150W, Low uoltage shut down: 9V- lOV Ouerpressure shutoff:
5- 15.5, Pr o te ctio n functio n : o u e rlo ad, oueruoltage, short circuit, low tension, high temp erature. Manual book, expeiment module 19 Plumbing and Heating Trainer 1 Set/Ruang Praktik Untuk praktik pemas€rngan, pengujian, dan perbaikan system perpipaan dan pemanas di bidang konstruksi. Spesifikasi: Minimum consist of : 2 uorkstations platform, material shelf, Jloor heating platform, gas boiler module, solar water heater module, dual heat recouery water tank, heating package mo dule, circulating pip eline pump, wall toilet, basin, bath shower. Toob minimum consist of: clamping table, mobile tool cart, mate rial fr ame, adj us table wrench, harging pistol dill, drill, cross hea.d", hexagon socket set of nine, screwdriuer, slotted screwdriuer, aluminum plastic pipe scissors, square ruler, saw bow, saw blade, marker, box ruler, digital leuel, Jlat ntler a, flat ntler b, flat ruler c, ladders, trash can, storage oo2 Kompetensi Keahlian Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Nama Alat Rasio Deskripsi box, eye protectton glasses, air pump, ench uise, gantry pliers, pipe urenches a, pipe wrenches b, stainless steel htbe lamping tool (electric), aluminum plastic pipe clamping tool, stainless steel pipe cutter, pipe bender a, pipe bender b, wood board hole opener a, wood board hole opener b, pe pipe cutter, test leak spraA, pe pipe hot melt elding machinq aluminum plastic pip e str aighte nirq machine. Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Konstmksi Jalan, Irigasi dan Jembatan Tabel2.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Jalan, Irigasi dan Jembatan No Jenis Rasio Deskripsi I Ruang gambar teknik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang survey - pemetaan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Ruang pengujian bahan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja kayu dan batu serta beton 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah2T m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. 6 Lapangan praktik ^20 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik Luas minimum adalah 72O m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 29 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyamErn. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 2 buah, Area gambar teknik 18 buah. 2 Meja Kerja 28 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area sambar Teknik 18 buah. 3 Bangku Kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: masing-masing area keria 3 buah Tabel 2.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom i Keahlian Konstruksi Jalan dan Jembatan No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja Alat 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja 3 buah, R. Simpan 1 buah 5 Meja Persiapan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area keria 4 buah 6 Stool/ Kursi Kerja Bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Pemntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan Tulis Dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari Nat/ Tools Cabinet 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja praktik 6 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari Simpan 4 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Theodolit Digital 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. Telescope No Nama Alat Rasio Deskripsi Imaging Erect image Objectiue aperture approx. 45 mm, Magniftcation approx. 30 x, Shorte st focusing dbtance approx. 1.35 m, Stadia multiplic ation co nstant (ratio ) approx. 1OO, Stadia con"stant O Angle measurement Angle meosuring accuracg 2", Angte displag 7"/ 5' Imoge Erect Magnificatton approx. 3 x, Focusing range O.5 m - a 2 Level Otomatis (Automatic Leuel) 2 Unit /Ruang Praktik Untuk mengukur kelevelan permukaan tanah. Pembesaran > 32X Pencitraan Positif Kesalahan per kilometer perjalanan pulang pergi t 1,0mm Nilai skala panggil 1' atau lgon 3 Uniuersal Tensile Testing Machine Computer Control 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik besi. Mbrocomputer system Maximum capacitg: approx. sOkN Effectiue test width: approx. 59O mm Crosshead Stroke: approx. 118O mm Effectiue stroke: approx. 798 mm Cro s she ad Speed: approx. O,OOO5- lOO1mm/ min Crosshe ad speed accuracA :
to.1% Cro s she ad random speed:
000lmm/ min Crossheo.d. speed and load capacitg: Maximum load capacity infull speed range Crosshead rehtrn speed: approx. l)OOmm/ min or 50omm/ min Lo ad M e asurement Accuracy :
t0.5o/o of reading Lood range: Fullg automatic Loa.d calibration: One touch o p er atio n lo ad c alib r atio n Sampling speed: approx. lmsec Safety for ouerload No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Concrete Testing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kekuatan beton. Max force: 2OOOKN Power: AC 22OV/ 38OV Testforce range 0-2OOO KN Working pressure: approx. 40MPa Piston stroke: approx. 50mm Max compressian space: approx. 32Omm Compression plate size: min. 24Ox22omm No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Pengadukan AspaI 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan campuran aspal. The mixing head rotates at speeds of 1O to 24O r.p.m. and tlrc whiskfrom 20 to 48O r.p.m. The mixer is supplied complete with a approx. 1O litre capacity stainless steel bowl and whbk. Power approx. W 55O 6 Stabilitg Tester - for ^Asphalt 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan campuran aspal. Automatically calculates Jlow and stabilitg ualues Permanent storage capacitg up to 1O,00O test results 4 analog channels,2 channels are actiue for Asphalt Pro g r ammable dig ital g ain adjustment for lo ad-cell, pre ssure transducers, strain-g aug e based sensors, potentiometer sensors, uoltage and current transmitters approx. 1/ 256000 points resolutbn per channel 10 data per second sample rate for ^each ^channel Ethernet connecting for computer interface Min. 8OOx480 resolution TFT-LCD industrial touch screen 3 different unit system selection; ldr[, Ton and lb No Nama Alat Rasio Deskripsi Platen Speed spprox. 6-60 mm/min Capacity lcltl approx. 5O Power W approx. 11OO 7 Concrete Hammer Test 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kuat tekan beton saat survei ke lapangan. The test hammer submit to standard of GB/T9138-1988 and JJGB 1 7-93 and JGJ/ T23-20 1 1 and ASTM C 8O5. Test range: approx. 10-60 Mpa Impact energA: approx. 2.2O7J (o.22sksf.m) Impact stroke: approx. 75mm Frbtion of slider:
5-O.8N spherical radius of impact pole: 25+/ ^- lmm calibration ualue on test anuil: 80+/ -2 8 Sand Grading Vibration Screen Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengayak pasir halus dengan mesin listrik. Screening Area (mm) minimal 6O0x12OO mm Mesh(mm) approx. 0. O2-2O Particle Size(mm) ^< 2O Capacitg (t/h) ^< 3 Powerftut) approx. O.37 x 2 Dual Amplihtde approx. 6- 1 Omm No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Los Angeles Abra,sion Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengujian ketahanan keausan kerikil. EN & ASTM Charges auailable S afe tg Cab ine t au ailable Auto Counter with Stop Function Rotation Speed 31-33 rpm Supplied With: The Los Angeles Abrasion Machine is supplied complete with: Steel Tray T e chnic al s p e cifrc atio ns Power W approx. 75O 10 Electronic Balance 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menimbang berat material. Unit aualibale: g, ct,lb, o2... With under hook P e r c e ntag e w e ig hing functio n High- Lo w w eighing function Peak holding function Accumulate function Capacitg: approx. 2OOOg x O.O1g Pan size: approx. O 128mm 11 Sand Gradirtg Vibration Screen Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengayak pasir kasar dengan mesin listrik. Screening Area (mm) minimal 600x12O0 mm Mesh (mm) 20-50 No Nama Alat Rasio Deskripsi Particle size (mm) ^< 5O Capacity (t/h) ^< 3 Power (kw) 0.37 x 2 Dual Amplitude 6-lomm 72 Multi-Use Woodworking Machine 1 Unit/Ruang Praktik Mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk memotong/ membelah kayu., serta menghaluskan Spesifikasi:
Planing Cutting diameter of arbor @62 mm, Rotating speed of arbor 35OOr/min, Size of tool 125x22x3 mm, Max. planing width s 25O mm, Length of the working bench 6O0 mm, Max. remouing thickness 3 mm;
Sawing Max. size of the saw blade 2OOmm, Rotating speed of saw shaft 35OOr/ min, Max. thbkness for sawing 65 mm;
Others Max. diameter for dnUirry 13 mm, Max. depthfor drilling 7O mm, Motor power lkW;
Press planing thbkness: 6 - 120 mm, Min press planing thickness: 15O mm, Spindle speed: 3700 rpm, Motor Power:
1 or 1.5 KW; - 5. Voltage 22OV/ 38OV - 50 Hz/ 60 Hz. 13 Asphalt Bulk Specific Grauity Deuice 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji jenis aspal Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Superior speed and accuracg for bulk, specific grauitg determinations of 4 inc & inc s ample s Improue d repe atabilitg between operators Increased productiuitg with the ability to perform twice as manA tests in the same amount of time S tr e amline d co mp ute r, c o ntr olle d sgstem makes tt easg to export test data to a pinter or spreadsheet Included lteins: Asphalt Bulk Spectftc Grauitg Deuice, Me asurtng Chamb er, Computer Sp ecimen H older, Calibration Specimen, Power Requirements 2 2 OV-2 4 0V, SOHz/ 6OHz 74 Diesel Engine Forward Wacker Plate Compactor 1 Unit/Ruang Praktik Mesin untuk memadatkan tanah. Spesifikasi: Engine tgpe gasoline air coolirtg Power (HP) approx. 5.5 Work Speed(m/ min) 34 Excittng Force (KN) 1O,5 Excitation Frequencg (HZ) 93 Work Efftciencg (sq.m./hr) 423 Compaction Depth(cm) 2O Workirry weight (KG) 66 Plate size (cm) minimal 5O x3 5 Rammer size (mm) min. LLO8OxW35O nII9SO No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Diesel Engine Starting Road Leueling Machine Vibratory Roller 1 Unit/Ruang Praktik untuk mempelajari system pemadatan perkerasan jalan Spesifikasi: Powerengine: x7hp water tank: lS liter Hgdraulic oil tank: 5 liter exciting force: t 20.O Kn speed: O-5km/h starting mode: recoil and stater elektrik climbing cap acitg : 3 0o/o Diamater Roda: 70omm Penggerak: Diesel Dimensi : 19O x 90 x 130 cm Panjang roda depan: 70 cm Panjang roda belakang: 50 cm" 16 Refrigerant Identifier 1 Unit/Ruang Praktik Untuk identifiasi Refriegran pada system pendingin tata udara. Spesifikasi: Analgzed Refrigerants: R22, R32, R134a, R404A, R4O7C, R470a, Hydrocarbons (HC) and Air Identified Refrigerants : R 1 2, R12349f, R4O8A, R4O9A, R417A, R421A, R4218, R422A, R4228, R422C, R427A and Hgdrocarbons (HC), Accuracy: ^+/ - 2% of indicated gasses Power Requirements: 12 VDC or input: 22OV/ 24OV-5OHz/ 60Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi User Interface: Membrane tgpe with ubual indicators and function ^keg Humiditg O-95 persen RH noncondensing, Re sp onse Time Iess than 3 minutes r7 Concrete Steel Cglinder Test Mould 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak beton silindris Spesifikasi: Product Mateial: Steel Product: Steel Cylinder Mould Size: 15O"30O mm Silinder Beton Dia. 1O x 2O cm Concrete Cglinder Mold Inner Size 1O cm dia x 2O cm height 18 Concrete Mker Machine 1 Unit/Ruang Praktik Mesin Pencampur beton agar menjadi homogen Spesifikasi:
Powder-coatJinish on the dntm and frame adds durability.
260 L - 45O L capacity is well suitfor small to medium size projects. Produces 6-20 m"/h 3. One-piece cast iron ing gear for ^longer ^llfe.
Accept Gasoline engine and diesel engine; Robin EY20 gasoline engine; and 178F diesel engine.
Towable handle eltsures easier transportation No Nama Alat Rasio Deskripsi 6. 17" large wheels Engine model Diesel engine 5178F Rated output (HP) 6.5 hp/ 6.5 hp Drum uolume (L) 260 7. Productiuity (m3/h) 6-10 8. Speed of Mixing Drum (r/ min) approx.3O 19 Automatic lron Bender 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membengkokkan pipa/besi konstruksi Spesifikasi:
Saue power, high effiency 2.Suitable for steel bar, round bar, round rod, thread bar.
Military qualitg, one Aear warranty, CE & ISO9OOL certifrcates approued 4. Easg operation, competttiue price 5. Conuenient for mouing Bending capacity 4omm round bar Motor speed 1440 r/min Votage 3 phase: 380V/415V/44OV Motor power 3 KW Bending round steel diameter 6- 4O mm, deformed bar diameter of 2nd degree 6-32 mm Worktng disc diameter 32omm Main shaft rotating speed 8- 15r/ min 20 Mateials Drying Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengoven bahan membentuk beton dan material lainnya. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: - Bagian bawah produk dilengkapi dengan kawat pemanas. - Sisi kiri memiliki unit blower dan pengontrol suhu. - Saat bekerja, udara mengalir masuk melalui saluran masuk udara, kemudian oleh kawat pemanas setelah berproses sesuai fungsi dilanjutkan ke knalpot dari ventilasi atap. - Sistem sirkulasi udara panas terdiri dari kipas dan saluran dengan kebisingan rendah. - Udara oven mengadopsi konveksi kipas. Dapat setara atau kurang lebih: - Ouerall size (W x D x H) mm: 1,210x775x1,020 - Chamber size (W x D x H) mm: 600x6OOx6O0 - Temperature range: Ambient x lOoC -35Oo C - Temperahtre accuracA: r,0.5oC at LOOO C - Temperature Controller: LCD p r o g r ammab le c o ntr o lle r - Temperature regulator: SSR type - Thermocouple: K type (CA) - Heater (W): 4,5OO - Safefu deuice: Selfdiagnosis function ^(Memoru ^error, ^Temp. 003 Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar desain dengan mesin gambar dan komputer, membuat modeling, menghitung bahan dan biaya dengan program komputer. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 3.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 3.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 3.3. Tabel 3.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Bisnis Konstruksi dan No Nama Alat Rasio Deskripsi ouerheating, SSR short Circuit, Sensor short circuit), DLB. - Shelues: 3ea - Mateial interior: Stainless steel plate - Material exterior: Steel plate with powder coated finish - Power source & consumption: AC 22OV/ 24OV - SOHz/ 6OHz lphase No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik desain masinal dan komputer 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang praktik perencanaan dan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 Tabel 3.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Bisnis Konstruksi dan No Jenis Rasio Deskripsi pembuatan maket bangunan 3 Ruang instruktur, lobby, dan penyimpanan 4 m2/instruktur Luas R. Instnrktur adalah 12 IJl2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Lnbby adalah 12 m2. Luas R. Penyimpanan adalah 12 m2. Luas minimum R. instruktur, lobby, dan penyimpanan adalah 36 m2. 4 Showroom/outlet 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 30 orang. Luas minimum adalah 90 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 29 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur dan lobby 9 buah, R. Simpan 2 buah, Area gambar Teknik 18 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur dan lobby 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area kerja praktik 2 buah. 3 Meja gambar 18 buah/mang praktik Ukuran sesuai standar. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/masinal. 4 Meja komputer 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan komputer desain. Peruntukan: sub rrang kerja desain. 5 Meja persiapan/ praktik 13 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan gambar. Peruntukan: sub Tabel 3.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Bisnis Konstruksi dan No. Jenis Rasio Deskripsi rLlang kerja desain manual/ masinal 1 buah, sub ruang kerja pembuatan maket 12 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel/kursi gambar 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/masinal 36 buah, sub ruang kerja pembuatan maket 36 buah. 7 Papan tulis dorong 2 buah/ruang Ditempatkan pada dinding yang mudah dilihat oleh seluruh peserta didik dalam rr.ang belaiar. 8 Lemari simpan 8 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan desain. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: sub rLlang Desain masinal/ komputer 2 buah, sub ruang Pembuatan maket 2 buah, Instruktur 2 buah, sub ruang Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Laser Leuel 1 Unit/Ruang Praktik Mengukur Jarak antara objek yang akan diukur dengan tempat berdirinya alat bisa secara 3600. Spesifikasi: Special Fe ature s Correction System: REPUBUK INDONESIA -614- No Nama Alat Rasio Deskripsi Pulse Transmbsion: Up to 50M outdoor 3600 Rotating ^+ Scale 8 Lines 1 Points: 4 Vertical Line, 4 Horizontal Line, 1 Down Point. Wauelength: approx. Line/ 635 nm, Dot/ 65O nm Line Output Power Kurang 1 mW / Class II Line Width At lOM: = 3.5mm Horizontal Vertical Precision: ^+ lmm / lOM (r 1/25inch) Down Point Precbion: t lmm/ 1.5M (t 1/ 25 inch) Zenith Point Precision (RUht Angle): ^+ lmm/ 3M (t 1/25 inch) Auto Leueling Range:
30 Rotation Degree: 3600 htrnable withJine adjustment function (t 5 O) Working distance: up to lM indoor, up to sOM outdoor. 2 Hgdraulic Pipe Bender 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membengkokan pipa- pipa instalasi angin dan air Spesifikasi: Angle with 9O". O p e r ation manual Output approx. 167 Stroke approx. 24omm Bending 7/t""-2"" Thickness of pipe 2.75-4.5mm Outside Dia 02 2mm-O6omm Mould Di.sposition 1/ 2"",3/ 4',u, 7", 7 1 / 4"", 7 7/ 2"",2" No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Pipe Notcher I Unit/Ruang Praktik Alat untuk memperbesar ujung pipa agar mudah disambung dgn pipa yang lainnya. Spesifikasi: Capacitg: 1/ 2' to 2" Speed: x 75 rpm Motor Power: DC Motor Current: !. 154 4 Mesin Uir Pipa (Pipe Thread Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat ulir pada pipa. Spesifikasi: Threading Cap: 7/ 2"" - 4"" Power Supptg: 220 V / 240 V - 50Hz/ 6O Hz Motor Power: = 75O W Rotation Speed: B-24 r/min G.W./N.W.: 15o / 135 kg MEAS: lOO x 7O x 65 cm 5 Tap & Dies Set 5 Unit/Ruang Praktik Tap dan senai merupakan alat- alat yang digunakan untuk membuat ulir luar dan ulir dalam dengan menggunakan tangan. Tap sendiri digunakan untuk pembuatan ulir dalam yaitu untuk pembuatan mur sedangkan senai digunakan untuk pembuatan ulir luar yaitu untuk membuat baut. Spesifikasi: Terdiri Dari: No Nama Alat Rasio Deskripsi M3"O.5, M4O.7, M5O.8, M6* 1.O, M7* 1.O, M8* 1.25, M 10* 1.5, M12*1.75, 1/ 8NPT27, 4NC40, 6NC32,8NC32, 1/4NC2O, 5/ 16NC18, 3/ 8NC16, 7/ 16NC14, 1/2NC13. SIZE AS D/ES - TAP WRENCH - Die Handle: 7""011 - Screwpitch Gauge - Screutdrtuer - Manufachtred From Alloy Steel, Packed in Steel Box - Heat Treated & Hardened - Precision Ground 6 Portable Electric Pipe Cutting Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong pipa saluran air dan gas yang dapat dipindah - pindah. Spesifikasi: Voltage: 22OV/ 24OV - 50HZ/ 6OHZ, Power: approx. 12OOW, Speed: 1600-3500 r /min, Saw blade center hole: approx. 60 mm, Saw blade diameter: approx. 14O mm, Cutting range approx.: 1O- 6Omm, Maximum wall: Steel approx. I mm, No Nama Alat Rasio Deskripsi Plastic: approx. 12 mm, Sfainless steel: approx. 6 mm 7 Plumbing Tool Set 1O Unit/Ruang Praktik Alat bantu untuk pekerjaan plumbing/perpipaan. Containing: 2 pc handles 1 pc 45 degree 1" bent nose pipe wrench 1 pc lO" water pump pliers 1 pc teflon tape 6 pc 62 tgpe die heads: 7/4", 3/8", 1/2" 3/4", 1"1-1/4', 1 pc lO-SOmm pipe cutter 1 pc blow mold case 8 Theodolit Digital 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertical horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. Spesifikasi: Telescope Imaging Erect image Objectiue aperture approx. 45 mm, M agniftcation approx. 3 Ox, Shortest focusing distance approx. 1.35 m, Stadia multiplicatio n co nstant (ratio) approx. 1O0, Stadia constant O Angle mea,surement, No Nama Alat Rasio Deskripsi Angle measuring accuracg 2", Angle display 7"/ 5o, Imag e Er e ct M ag nifrcation approx.3x, Focusing range O.Sm - a 9 l,evel Otomatis (Automattc Leuel) 2 Unit /Ruang Praktik Berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal Spesifikasi: M agniftcation approx. 3 2 X Imaging Positiue Objectiue Dia. approx. 4omm Error per kilometer round trip t 1.0mm Preci,sion round blisters 8'/ 2mm Dial scale ualue 1" or lgon 10 Uniuersal Testtng Machine I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji mesin uji material universal, berlaku untuk pengujian tegangan tarik, tegangan tekan, gaya geser, kekuatan pengupasan, dan pemanjangan bahan, komponen, dan produk jadi untuk logam, plastik, karet, tekstil, bahan kimia sintetis, kawat dan kabel, kulit. Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Capacitg approx. 7, 2, 5, 70,20, 50,100,200,500, 1000, 2000KG Accuracy leuel approx. O.5, Effectiue pull space approx. 1 2 O Omm (contain grips), Effectiue test width approx. 40Omm, Effectiue test force range approx. o.o2/ 1oo- 10oo/o, Speed accuracA.Less than t o.5%, Displacement accuracg Less than t 0.596, D efo rmation te st accur acA.l,ess than t O.5%, Sensor Imported high accuracg sensor Test force resolution approx. 1/ 250,OOO, Test Speed approx. O.5- lOOOmm/min, Motor system seruo motor ^+ seruo diue Sofhaare controlling sg stem Fullg computer control, can do constant stress, constant strain, constant displacement, etc. test Lifting control Computer control or manual button control Power 220V/ 24OV - SOHZ/ 60 HZ No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Uniuersal Tensile Testing Machine Computcr Control 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik besi Spesifikasi: Capacity 5, 1 0,20, 50, 1 00,200, 500, 1 000,2 OOO, Stroke SOOmm (not including fixture) Power 22OV/ 240 V - 50HZ/ 6OHZ Loa.ding sg stem: Closed-loop micr o c o mp ute r co ntr olle d dig ital seruo mechanism Maximum capacitg : approx. 50kN Effectiue test width: approx. 59O mm Crosshead Stroke: approx. 118O mm Effectiue stroke: approx. 798 mm Crosshead Speed: approx. O,O0OS - 10O Omm/min Crosshead speed accuracg: t 7 % 72 Concrete Testing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kekuatan beton Spesifikasi: Max force: 2OOOKN Accuracy: ^+ 7o/o Testforce range O-20O0 KN Working pressure: 40 MPa No Nama Alat Rasio Deskripsi Piston stroke: SOmm Diameter of piston 25O mm Max compression space: 32Omm Compression plate size : 24Ox2 2 0mm (can customize) Rate of uork: < 30VA Printing paper size: 45mm Machine weight: About 86OKG Power : 2 2 OV/ 3 SOVL 1 Oo/oV, - SOHz/ 6OHz 13 Pengaduk Aspal I Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan campuran aspal. Spesifikasi: The mixing head rotates at speeds of 10 to 240 r.p.m. and the whiskfrom 20 to 480 r.p.m. The mixer is supplied complete with approx. 10 litre capacitg stainless steel bowl and whisk. Power approx. 55O W L4 Stability Tester for ^Asphalt 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan campuran aspal. Spesifikasi: Automaticallg calculate s flow and stabilitg ualues Permanent storage capacitg up to 1O,O0O test results 4 analog channels,2 channels are actiue for ^Asphalt Programmable digital gain adj us tme nt fo r lo ad- c e ll" pressure transducers, No Nama Alat Rasio Deskripsi straing aug e b ased sensors, potentiometer sensors, uoltage and current transmitters approx. 256OOO points resolution per channel: 1O data per second sample rate for ^each ^channel, Ethernet connecting for computer interface, Min. 4 80 resolution TFT-LCD industrial touclt s cre e n, 3 different unit system selection kf{, Ton and lb, Platen Speed spproxCapacity WI approx.50, Power W approx. 11OO. 15 Concrete Compression Strength Test Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Alat pengujian untuk mengetahui kekuatan bahan yang dipakai dalam konstruksi jalan dan jembatan. Spesifikasi: Max load 2.O0O KN Testforce measuring range 4- 10O persen FS. Test Force showed the relatiue error equiualent or less than indbating ualue t 1 persen Test Force Resolution approx.O.Os KN Hgd.raulic pump rated. pressure approx. 4OMPa Upper and lower bearing plate size approx. 32O x 26omm No Nama Alat Rasio Deskripsi Maximum di,stance between the upper and lower plate 33omm Piston diameter approx. 25O mm Piston stroke approx. 50mm Motor Power approx. O.77 kW 16 Concrete Hammer Test 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kuat tekan beton saat sunzei ke lapangan. Spesifikasi: The test hammer submit to standard of GB/ T9 1 38- 1 988 and JJGS 1 7-93 and JGJ T23-2O11 and ASTM C 805. Test range: approx. 10-60 Mpa Impact energA: approx. 2.207J (0.22s ksf.m) Impact stroke: approx. 75mm Friction of sli.d.er:
5-O.8N spherical radius of impact pole: )$+/ -1mm calibration ualue on test anuil: 80+/ -2 t7 Los Angeles Abrasion Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengujian ketahanan keausan kerikil Spesifikasi: EN & ASTM Charges auailable S afety C abine t au ailable Auto Counter with Stop Function Supplied With: K INDONES 624 - No Nama Alat Rasio Deskripsi The Los Angeles Abrasion Machine is supplied complete with: Steel Tray TECHNICAL SPECIFICATIOJVS Power 75O W Drum capacity 2O1 liter, made of steel plate, painted finbhing. Diuenbg 22O V/38OV AC - 50 Hz/ 6O Hz, t 33 rpm - AT34-12O Steel Ball 12pcs, steel made, 46-48mm dia., 4OO- 415 g. weight. - AT34-13O Catching Pan - Weight approx 44O kg Op tional accessories.' GL92-230 Heaug Duty Solution Balance,2O kg 1 set GL91-1OO/02 Ouen 200C, 53 litres capacitg 1 set GL96-13O/ O4 Mixing Bowl, 25O mm dia 1 pc GL94-1OO/ 02 Wash Bottle, 250 ml capacitg 1 pc GL97-180/ O2 Scoop, Aluminium casting 1 pc 18 Electronic Balance I Unit/Ruang Praktik Untuk menimbang berat material Spesifikasi: Displag mode adjustable, Weighing stableness time adjustable, 9 Unit aualibale: g, ct,lb, oz No Nama Alat Rasio Deskripsi With under hook Percentage weighirq function, S ele ctable weighirq and count mode High-Low weighing function, Peak holding function, Accumulate function Capacity: approx. 2OO0g x 0.019 Pan size: approx. O 128 mm - AC/ DC exchangeable, LCD display, rapid w eighing response and high stabilitg - Precision Scales calibrated sensor window can effectiuelg make the calibration more accurate - External Mateial: Stainless steel scale, plastik case and aluminum base thbk of 3.8mm - Superior wireless sensors realiz,e no-button operation of peele d, calibration, auoiding button orroston bg the sample residues. - Te chnical Paramete rs : Capacity: IO.OOO g, Readabilitg: 1OO mg, Scale size: 2O0"2OO mm - Interface: R5232 (standard| RS485 (optional| USB (optional) 19 Sand Grading Vibration Screen Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengayak pasir kasar dengan mesin listrik. Spesifikasi: Screening Area (mm) minimal 600x12O0 mm Mesh (mm) 2O-5O No Nama Alat Rasio Deskripsi Particle size (mm) < 50 Capacity (t/h) ^< 3 Power ftw) O.37 x 2 Dual Amplitude 6-lomm 20 Multi-Use Woodworking Machine 1 Unit/Ruang Praktik Mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk memotong/ membelah ka5ru, serta menghaluskan Spesifikasi:
Planing Cutting diameter of arbor @62 mm, Rotating speed of arbor 35OOr/min, Size of tool 125x22x3 mm, Max. planing width s 25O mm, Lengtlt of the working bench 60O mm, Max. remouirtg thickness 3 mm;
Sawirry Max. size of the saw blate 2OOmm, Rotating speed of saw shaft 350Or/min, Max. thickness for sawing 65 mm;
Others Max. diameter for dnlling 13 mm, Max. depthfor driUtng 7O mm, Motor power 1kw;
Press planing thickness: 6 - 120 mm, Min press planing thbkness: 15O mm, Spindle speed: 37OO rpm, Motor Pouter:
1 or 1.5 KW; - 5. Voltage 220V/ 38OV - 50 Hz/ 6O Hz. 27 Bandsau.t Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong kayu bentuk lurus atau radius. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: Wheel Diameter approx. 35O mm Mox. Cutting depth approx.. 16O mm Mac. Cutting width approx. 33O mm Motor approx. 7O0w Saw blade size approx. 24OO x 6-20 x O.5O mm Saw blade speed approx. 10- 12 m/s Table size minimal 5OO X 400 mm Table tilt O-45" 22 Table Saw 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong papan kayu/balok kayu. Spesifikasi: Cutting capacitg thbkness at 0o approx. 8O mm Max. cutting thickness at approx. 45" 6O mm Input power < 2.OOO W Voltage 22OV/ 240V - 50 Hz/ 6O Hz No Load Speed: 2,96O rpm Saw Size:
8 mm Saw Tooth: 24/ 28 23 Thbknesser 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghaluskan kayu yang sudah dipotong dan meratakannya dengan ketebalan tertentu. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: Worktable size min. 9OOx60O fufut Max.working width 6O0 mm, Max. working capacity 8 mm, Max. thickness of planer 30O mm, Min. thickness of planer 3.5 mm, Min. working length 220 mm, Min. working width 10 mm, Dia. Of Cutterhead approx. 12O tutu, Cutterhead speed approx. 4500 fPtu' Qtg ^of ^cutter min. ^4 ^pcs, Cutter size min. 63Ox3Ox3 mm, febdtng speed. 4-20 m/ min, Main motor power < 7,5 kW, Voltage: 22OV/ 38OV- 50Hz/ 6OHz, Shaft stop time ^<10 sec. 24 Surface Planner 1 Unit/Ruang Praktik Menghaluskan dan meratakan kayu pada proses finishing. Spesifikasi: Motor Input approx. 1.5 kw, Table Size min. 18OOX23O mm Cutterhead Speed approx. 4800 r.p.m/ 5O Hz, Cutterhead speed approx. 5900 r.p.m/ 60H2, No Nama Alat Rasio Deskripsi Cutterhead Number of kniues 4 PC' Cutterhe ad Diameter approx. 75mm, Fence Tilt 45" in and out, Fence Size approx. 1O1Ox12O mm, Cutting capacitg width approx. 204mm, Depth: approx. 3.175 mm, Cutting capacity rabbeting approx. 12.7 mm 25 Asplwlt Bulk Specific Grauitg Deuice 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji ^jenis aspal Spesifikasi: Superior speed and accuracg for bulk, spectfic grauitg determinations of 4 inc & inc s ample s Improue d re p e atabilitg behaeen operators Incre ased productiuity with the abilitg to perform twice as manA tests in the same amount of time Stre amline d computer, controlle d system makes it easy to export test data to a printer or spreadsheet Included ltems: Asphalt Bulk Specific Grauity Deuice, Measuing Chamber, Computer Sp e cimen H older, C alib r atio n Sp e cime n, Pow e r Requirements 2 2 OV- 2 4 OV, 50Hz/ 60Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Diesel Engine Forutard Wacker Plate Compactor 1 Unit/Ruang Praktik Mesin untuk mernadatkan tanah. Spesifikasi: Engine tgpe gasoline air cooling Power (HP) approx. 5.5 Work Speed(m/ min) 34 Exciting Force (KN) 1O,5 Excitation Frequencg (HZ) 93 Work Efficiencg (sq.m./hr) 423 Comp action Depth(cm) 2 O Working weight (KG) 66 Plate size (cm) minimal SO x3 5 Rammer size (mm) min. L1O8OxW350 rt1850 27 Concrete Mixer Machine 1 Unit/Ruang Praktik Mesin Pencampur beton agar menjadi homogen Spesifikasi:
Powder-coat finbh on the drum andframe adds durability.
260 L - 45O L capacity b well suitfor small to medium sbe projects. Produces 6-20 m"/h 3. One-piece cast iron ring gear for ^longer ^lde.
Accept Gasoline engine and diesel engine; Robin EY2O gasoline engine; and 178F diesel engine.
Towable handle ensures easier transportation BLIK INDONESIA -631 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 6. 17" large wheels Engine model Diesel engine 5178F Rated output (HP) 6.5 hp/ 6.5 hp Drum uolume (L) 260 7. Productiuttg (m3/h) 6-1O 8. Speed of Mixing Drum (r/min) approx. 3O 28 Automatic lron Bender 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mdmbengkokkan pipa/besi konstruksi Spesifikasi:
Saue power, high effiencg 2.Suitable for steel bar, round bar, round rod, thread bar.
Military quality, one Aear warrantg\CB & ISO9O01 certiftcates approued 4. Easg op eration, comp etitiue price 5. Conuenient for mouing Bending capacity 4omm round bar Motor speed 1440 r/min Votage 3 phase: 380V/41sV/44OV Motor potber 3 KW Bending round steel diameter 6- 4O mm, deformed bar diameter of 2nd degree 6-32 mm Working disc diameter 320mm Main shaft rotating speed 8- 15r/min 29 Mateials Dryirry Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengoven bahan membentirk beton dan material lainnya. No Nama AIat Rasio Deskripsi Spesifikasi: - Bagian bawah produk dilengkapi dengan kawat pemarlas. - Sisi kiri memiliki unit blower dan pengontrol suhu. - Saat bekerja, udara mengalir masuk melalui saluran masuk udara, kemudian oleh kawat pemanas setelah berproses sesuai fungsi dilanjutkan ke knalpot dari ventilasi atap. - Sistem sirkulasi udara panas terdiri dari kipas dan saluran dengan kebisingan rendah. - Udara oven mengadopsi konveksi kipas. Dapat setara atau kurang lebih: - Ouerall size (W x D x H) mm: 1,210x775x1,O2O - Chamber size (W x D x H) mm: 600x6OOx60O - Temperature range: Ambient ^+ lOoC -350o C - Temperature accuracA: t 0.5oC at 1000 C - Temperature Controller: LCD p r o g r ammable co ntr olle r - Temperature regulator: SSR tape - Thermocouple: K tgpe (CA) - Heater (W): 4,500 - Safetg deuice: Selfdiagnosis function ^(Memory ^error, ^Temp. No Nama Alat Rasio Deskripsi ouerheating, SSR short Circuit, Sensor slort circuit), ELB. - Shelues: 3ea - Material interior: Stainless steel plate - Material exterior: Steel plate wtth powder coated finish - Power source & consumption: AC 22OV/ 24OV - SOHz/ 60Hz lphase 30 Plumbing and Heating Trainer 1 Set/Ruang Praktik Untuk praktik pemasangan, pengujian, dan perbaikan system perpipaan dan pemanas di bidang konstruksi. Spesifikasi: Minimum consist of : 2 workstations platfo rm, material shelf, floor heating platform, gas boiler module, solar water heater module, dual heat recouery water tank, heating package mo dule, circulating pip eline pump, wall toilet, basin, bath shower. Tools minimum consist of: clamping table, mobile tool cart, material fr ame, adj us table wrench, harging pistol drill, drill, cross hea.d", lrcxagon socket set of nine, screwdriuer, slotted screwdiuer, aluminum plastic pipe scissors, square ntler, saw bow, saw blade, marker, box ntler, digital leuel, flat ruler a, flat ruler b, flat ESIA No Nama Alat Rasio Deskripsi ruler c,ladders, trash can, storage box, ege protection glasses, air pump, ench uise, gantry pliers, pipe wrenches a, ptpe wrenches b, stainless steel tube lamping tool (electrtc), aluminum plastic pipe clampirry tool, stainless steel pipe cutter, pipe bender a, pipe bender b, wood board hole opener a, wood board hole opener b, pe pipe cutter, test leak sprag, pe pipe hot melt eldirry machine, aluminum plastic pip e s traighte ning machine. 31 Uniuersal Testing Machine 1 unit/ruang praktik Untuk menguji mesin uji material universal, berlaku untuk pengujian tegangan tarik, tegangan tekan, gaya geser, kekuatan pengupasan, dan pemanjangan bahan, komponen, dan produk jadi untuk logam, plastik, karet, tekstil, bahan kimia sintetis, kawat dan kabel, kulit. Spesifikasi: Capacity approx. 7, 2, 5, 10,20, 50,1OO,2O0,5OO, lOOO, 2000KG Accuracg leuel approx. O.5, Effectiue pull space approx. 1 2OOmm (contain grips), Effectiue test width approx. 400mm, 004. Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar desain dengan mesin gambar dan komputer, membuat modeling, menghitung bahan dan biaya dengan program komputer. b. Luas minimum rlang praktik Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.1. No Nama Alat Rasio Deskripsi Effectiue test force range approx. O.O2/ lOO- 1OO%o, Speed accuracA.Less than t 0.5o/o, Displacement accuracy Le ss than ^+ 0.5%o, D eformation te st accuracA.Less than t 0.5o/o, Sensor Imported high accuracy sensor Test force resolution approx. 1/ 250,OO0, Test Speed approx. O.5- 100omm/min, Motor system seruo motor ^+ seruo diue Software controlling sgstem Fully computer control, can do constant sfress, constant strain, constant di.splacement, etc. test Lifting control Computer control or manual button control Power 22OV/ 24OV - SOHZ/ 60 HZ d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel4.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 4.3. Tabel 4.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom nsi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi B Tabel4.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium digital drafting 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 2 Area manual drafting dan maket 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 144 m2. 3 Ruang cetak/printing 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 4 Ruang instruktur dan lobby 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 15 m2. Kapasitas untuk 5 orang. Luas R. lobby adalah 15 m2 Luas minimum R. instruktur dan lobby adalah 30 m2. 5 Area simulasi praktik pengukuran tanah 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 96 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 10 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur dan lobby 5 buah, R.Simpan 2 buah, Area bengkel 3 buah. 2 Meja kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur dan lobby 5 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 3 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Meja gambar 18 buah/ nang praktik Ukuran sesuai standar. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/ masinal. 4 Meja komputer 12 b: uah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan komputer desain. Peruntukan: sub rLlang keria disital draftine 5 Meja persiapan/ praktik 20 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan gambar. Peruntukan: sub ruang kerja manual dan maket 18 buah, sub ruang kerja cetak dan printine2 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel/Kursi gambar 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/masinal 36 buah, sub ruang kerja pembuatan maket 36 buah. 7 Papan tulis dorong 2 buah/ruang Ditempatkan pada dinding yang mudah dilihat oleh seluruh peserta didik dalam ruang belaiar. 8 Lemari simpan 8 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan desain. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: sub ruang Desain masinal/ komputer 2 buah, sub ruang Pembuatan maket 2 buah, Instruktur 2 buah, sub ru.ang Simpan 2 buah. Tabel 4.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama si Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Level Otomatis (Automatic Leuel) 4 Unit /Ruang Praktik Berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal Spesifikasi: M ag nification approx. 3 2 X Imagirtg Positiue Objectiue Dia. approx. 4omm Error per kilometer round trip x l.Omm Precision round blbters 8'/ 2mm Dial scale ualue 7" or lgon 2 Drawing Machines 36 Unit/Ruang Praktik Untuk menggambar garis paralel, siku atau dengan sudut tertentu. Drafting head assemblg Skala dalam sistem metrik Horizontal : kira-kira 30 cm Vertikal : kira-kira. 20 cm Trek panduan : paralel Bahan: aluminum alloy Trek panduan horizontal : kira- kira 158 cm Trek pandual vertikal : kira-kira 119 cm, Trek pembantu dengan ekstensi : L23 cm- 145 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi Drafting board Ukuran hingga AO : L22 cm x 92 cm (48"x36") Papan magnetic : tanpa warp atau splitter Klem kertas : stainless steel strips (kira-kira 0.1 mm (tebal) , 2.5 cm (lebar)), memegang kertas gambar dengan kuat : kira-kira 8O cm 2 buah, kira- kira 50 cm 3 buah, kira-kira 30 cm 3 buah 3 Komputer Grafrs 36 Unit/Ruang Praktik Untrtk membuat desain dan proses editing serta menampilkan obj ek- obj ek s e cara ng ata, melalui berb ag ai dokumen digital. Spesifikasi: Prosesor: Setara Intel Core i7- LO7OO (up to 4.8OGHz Cache 16M) Memory: 16GB DDR4 upgradable to 64GB SSD; Min. 256 GB Harddisk: min. 2 TB VGA: Setara Nuidia GeForce 6GB DDR6 DVD RW Integ rate d Gig abit Ethernet WiJi 8O2.1lac & Bluetooth Monitor min. 23", Ful IHD ( 1 92Ox 1 O8O) resolution Operating Sgstem, No Nama Alat Rasio Deskripsi Optical Deuice: DVD RW USB Kegboard and Mouse, Card Reader I O Ports: lx Display Port, 7 x HDMI Port, USB 2.O Ports, USB 3.O, 1x LAN RJ45 Port, Seial Port 4 Software CAD Satu Software/Satu Komputer Untuk menggambar atau membuat desain dengan menggunakan software CAD. Capable for 2D and 3D drawings. 5 Printer A4 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak pada kertas A4 Print speed up to 33 ppm Print resolution up to 5760 dpi x 144O dpi Dimensi 472 x 130 x 222 mrn (WxHxD) 6 Printer A3 Warna 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak pada kertas A3 Nozzle Confrguration 4OO x 2 nozzles Black, 128 x 2 nozzles per colour Print Dire ction Bi- dir e ctional p rinting, Unt- dir e ctto nal p rinting M aximum Re solution appro x. 48OO x 24Oodpi Print Speed"l Draft Text - Memo, A4 (Black/ Colour) Approx. 32 ppm/ 2O ppm ISO 24734, A4 (Black/Colour) 005. Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Intcrior dan Teknik Furnitur berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar sketsa obyek, menggambar dengan perangkat lunak, desain produksi tnterior dan landscaping, fmishing ^desain ^produk interbr ^dan ^landscaping ^bahan ^ka5ru, membuat gambar kerja desain produk interiar dan landscaping bahan logam, penyambungan logam, desain produk interior dan landscaping bahan logam, finishing produk interior dan landscaping bahan logam, desain produk interior dan landscaping bahan batu, melaksanakan pekerjaan batu, finishing pekerjaan bahan batu;
Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur adalah 27O m2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Simplex: Up to 18ipm/ loipm, Duplex:
7ipm/ 6.Oipm ISO 24734.2, A3 (Black/Colour) Simplex: Up to 1)ipm/ 5.0ipm, Duplex:
Oipm/ 3.7ipm Photo Default - 1OxlScm/ 4x6*2#3 Approx. 42 sec per photo (Border)/ 52 sec per photo (Borderless) 7 Laser Cutter Cutting Plotter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong bahan sesuai hasil desain CO2 Laser Cutter and Cutting Plotter Maximum paper feed width: approx. 139omm (54.7") Cutting speed: approx. 1 O-8OOmm/ min (0.39- 31.Soinch/ min) c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 5.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 5.3. Tabel 5.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang gambar/desain nirmana datar dan ruang 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rrr2. 2 Area kerja pembuatan komponen interior dan ^perakitan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Ruang praktik pembuatan furniture 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rl-:
4 Area kerja finishing desain interior 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6rn"/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 5.2. Kom Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk beker-ia. Peruntukan: No Jenis Rasio Deskripsi R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Meja gambar 18 buah/rLlang praktik Ukuran sesuai standar Untuk: area gambar manual/masinal. 4 Meja komputer 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan komputer desain. Peruntukan: area gambar komputerize. 5 Meja persiapan 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan gambar. Peruntukan: area gambar manual/masinal 1 buah, area gambar komputeize L buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel/kursi gambar 54 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area ke{a gambar manual/ masinal 36 buah, area gambar komputenzeT8 buah. 7 Papan tulis dorong 2 buah/ruang praktik Ditempatkan pada dinding yang mudah dilihat oleh seluruh peserta didik dalam ruang belaiar. 8 Lemari simpan 8 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapa.n. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R.Gambar manual/masinal 2 buah, R. Gambar komputerize 2 Kom Tabel 5.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama si Keahlian Desain Interior dan Teknik Furnitur No. Jenis Rasio Deskripsi buah, R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. Rasio Deskripsi No Nama Alat 1 Komputer Grafis 36 Set/Ruang Praktik Untuk membuat desain Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 ssD, VGA Card min. 4 GB DDR5, Inte g r ate d Gig ab it Ethe me t, Wifr. 8O2. 1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB poft, Display port, HDMI, Audio In-Ou| Serial port, Parallel port, Min. PSU SOOW, Optical USB Mouse and Kegboard, Layar min. 23.5" LBD monitor dengan re solusi min. 1 92Ox 1 OBO, Operatirtg system. 2 LCD Progektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi Resolution min. XGA (LO24x768), Brightness min. 3.300 Lumens. No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Printer Color 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancangan. Printer type: Print, Scan, Copy; Print method: Inkjet; Resolution: up to 5760x1440 dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; Copy Quality: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 3OO x 3OO dpi; Scanner Tlpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 600 x 1200 dpi; Input capacity: up to 100 sheets- A4. 4 Printer Laser B & W 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil General Technology : laser beam scanning & ele ctro-photo g raphic printing Print speed @fl: 28 ppm,Warm up time: less tlwn 20 seconds, First Print Speed: less than 8 seconds, Dimensions approx. (WxDxII): 37O x 392 x 262 mm, Weight: less than 11 .6/ 12.5 kg, Power Source: Maximum: 88O W, Energg sauer mode: 5 W, DUA Cgcle: SOOOO Pages/ Month, Paper Handling : Paper Input Capacitg: Standard: 1 x 250-sheet paper trag So-sheet bypass trag, Paper Output Capacitg: 15O sheets (face down), Paper Size: Paper trag: A6 - A4, Bupass trant: A6 - A4, No Nama Alat Rasio Deskripsi Optional tray: AS - A4, Paper Weight: Paper tray: Paper trays: Ptain paper; recgcled paper; application paper, Bgpass tray: Plain paper; recgcled paper; application p aper ; enu elop e s 5 Drawing Board 36 Set/Ruang Praktik Sebagai alat untuk menggambar Resolusi : 2540 lpi (minimal) , Interface : USB , Pressure Leuels : 1024 (minimal) 6 Sheet Sander Machine 18 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OV Frequency : SOHz Input Power : approx. 200W No load speed : approx. 1 LOOO opm Pa.d" size : min. 90x18omm (1/ 3 sheet) 7 Mesin Belt dan Disc Sander (Belt and Disc Sander Machine) 4 Set/Ruang Praktik Mesin amplas sabuk dan piringan berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Sabuk pengamplasan minimal l5Oxl22O mm, Kisaran kemiringan untuk meja sander sabuk -450 hingga 10O Kecepatan pengamplas sabuk 12 m/dtk, Diameter cakram pengamplasan 300 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Ukuran meja amplas cakram 23O x 440 mm, Kisaran kemiringan meja sander disk -450 hingga ^+150 Kecepatan cakram 24OO rph, Lubang debu 100 mm Output daya motor kira-kira. 1.SHP/Sl LOOo/o, Masukan daya motor kira-kira. 2.64HP / 36 4Oo/o 8 Circular Saw 9 Set/Ruang Praktik Gergaji untuk memotong dan membelah balok dan papan kayu. Konfigurasi minimal: Voltag e / Fre quency : 2 2 OV / ^5 ^O ^HZ Input power: approx. 1 3 0 OW No Load speed: approx.4TO}rpm Beuel cut: O-4S" Cutting capacitg: 90'@Smm 45'945** 9 Portable Planner 18 Set/Ruang Praktik Untuk meratakan f menyayat permukaan kaju dalam bentuk balok/papan. Equipped with adjustable cutting depth for faster material remoual Equipped with lock on/ off knob for easA operation Max. Planing Width (mm) 82 Max. Planing Depth (mm) 3 Input Power (W) approx. 850 Voltage U) 22O No Nama Alat Rasio Deskripsi Frequency (Hz) 50 No. Load Speed (rpm) approx. 16.O00 l0 Radial Arm Saw 9 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja. Motor power: approx. 3HP Spindle speed: approx. 28OO rpm Saw blade diameter: min. 300mm Head swiueling: O-18O" Head tilting: Max. sawing thickness: approx. llomm 11 Surface Planer 4 Set/Ruang Praktik Mesin ketam untuk meratakan/ menyayat permukaan ka5ru dalam bentuk balok/papan. Cutting width: approx. 2OO mm Cutter head speed: approx. 5.5OO mm Cutter head diameter: approx. 78 mm Max. depth of cut: approx. 5 mm t2 Thbknesser 4 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan 2 sisi dan membentuk sudut sisi tersebut siku 9O derajat. Maks. lebar perencanaan: kira-kira. 500 mm Maks. Ketebalan perencanaan: kira- kira. 200mm; Maks. Kedalaman pemotongan: kira-kira. Smm; No Nama Alat Rasio Deskripsi min. panjang perencanaan: kira- kira. 22Ornrn. 13 Portable Electric Dnlhng Machine 18 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OV Frequencg : SOHZ Input power : approx. 8O0W 13MM keg chuck No load speed : O-3OOOrpm Drilling capacity steel: approx 13mm/ concrete: approx l3mm/wood: approx 25mm t4 Mesin CNC Router 9 Set/Ruang Praktik Untuk membuat macam-macam profil Working Area: approx. 120Ox2400 mm Max. power consumption : approx. 3100 w Voltage : AC 22O V 15 Mesin Laser Cutting 1 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material plat logam dan non logam Applicable mateial: for cutting metal such as stainless steel, carbon steel, and non-metals such as MDF/ Wood, Acrylb, ntbber, plastic, leather, and etc. No Nama Alat Rasio Deskripsi Cutting thbkness metal: approx. 1 mmCutting area: approx. 1300x2500 mm Cutting speed: up to 100OO mm/min Laser tube power: approx. 15OW Laser tgpe: CO2 sealed laser fitbe Voltage: AC 22OV 50Hz t6 Kompresor udara (Air Compressor/ 4 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH/22OV atau 3 PH/380 V L7 Press Laminasi/ Pelapis Kayu 4 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk kayu dengan dipress menggunakan mesin manual sesuai pola/mal yang diinginkan. Max. Laminating Width : 35 cm Operating Method : Hand Power/ Manual Weight: approx. 12 Kg 18 Pahat 36 Set/Ruang Praktik Melubangi atau mengukir benda 17 penguku bentuk kuku 10 penyilat bentuk datar garis 5 kol bentuk cekung huruf U 3 coret bentuk siku huruf V 1 ganden 1 kotak 1 batu asah No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 4 Set/Ruang Praktik Untuk pergenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. cp35o, Swing ouer carriage mm approx.q22O, Swing ouer gap mm appox. ESOO, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm IOOO, Taper of spindle M.7.5, Spindle diameter mm approx. 938, Range of speed rpm 7O-2OOO. Standard accessones.' Three jaw chuck, Four ^jaw chuck, Steadg rest, Follow rest, Working trght, Coolant sgstem, Foot brake, Tools and tool box. 20 Mesin Bubut Kayu 18 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut kayu Motor approx. 75OW, Spindle speed up to 26Oorpm, Swing ouer bed approx. 35omm, Distance between centers approx. 1O00mm. 27 Mesin Gergaji Pita 18 Set/Ruang Praktik Untuk membelah /membentuk lengkun gan-lengkun gan Motor power: 22OV, 90 W Table surface (mm): approx. 35O x 200 Speed (rpm): up to 13OO No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Hollow Chissel Mortiser 4 Set/Ruang Praktik Mesin bor meja untuk membentuk sudut siku dalam. Table angle: up to 3O"; Max.width of lumber to be handled : approx. 3O5 mm; Chissel size : Depth of mortise : 6O-75 mm; Vertical mouement of table: 28O mm; Longitudinal mouement of table: 1 10 mm; Cross trauerse of table: ^> 60 mm; Spindle speed 5O Hz: 286O rpm. 23 Maintenance Tool Bag 36 Set/Ruang Praktik Untuk perbaikan mesin. - De scription Electronb M aintenance Tool Kit (25 Pcs), - Kit Includes . 51A" Long Nose Plier, . 4/2" Dtagonal Plier, ' 6" Linesman's, Plier, . Desolderirry Graid . Solder Core . Desoldeing Pump ' Snap-oJf Blade Cutters ^. Stainless Tweezer ^. Needle File Round and Flat l4Omm ^. Normal Grip Screwdiuer ^. Slotted: 5mmx3", 6mmx4". JVuts.' 3/ 16"x3.5" . 7" Hook Scraper . 7" Fork Spike . Alignment Screwdriuer ^. Solder Paste ^. Zipper Carrying Case ^. Phillips:
2mm3"td 1, 5mmx3"# 7, 6mmx4"#2 ^. HUIL-Speed Soldering Iron 2O- 13OW Switchable 006 Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pekerjaan logam dasar, pengukuran dan pengujian logam, membubut lurus, bertingkat, tirus, ulir luar dan dalam, memfrais lurus, bertingkat, roda gigi, menggerinda-alat, dan pengepasan/ pemasangan komponen. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 6.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 6.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 6.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 24 Portable Rotary Sander 18 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Voltage/FrequencA : 22OV/ 50Hz Input Power : approx. 45OW No load speed : 40OO-13OOO opm Pad size : approx. 125mm 25 Portable Belt Sander 18 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Voltage/FrequencA : 22OV/ SOHZ Input power : approx. 95OW Sanding speed : up to 35O m/ min Sanding size : approx. 75x533mm NtaEtII,EIA -654- Tabel 6.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku 3 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2.. 2 Area kerja mesin bubut 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 3 Area kerja mesin frais 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Area kerja mesin gerinda 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 5 Area kerja permesinan NC/CNC/CAM 6 m" / peserta didik Kapasitas untuk 3-6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 6 Sub area kerja CNC Trainer 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 7 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah2T m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpan€rn adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 rn2. Tabel6.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan No Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja keq'a 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub nrang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Perrrntuk a-: rr: area f ^sub ^ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi ke{a bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area f ^sub ruang praktik 36 buah. Tabel 6.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik Pemesinan No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) 7 Meter 18 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carrtage min. 9200 ^mm - Suing ouer gap up to pSOO mm - Distance between centers min. 9O0 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Spindle diameter min. 935 Spindle speed min. 19OO rpm Width of bed-wag mm approx. 18O Standard accessories: - Three ^jaw chuck - Four jaw chuck - Steadg rest - Follow rest - Working light - Coolant sgstem - Footbrake - Tools and tool box 2 Power Hacksaw Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan Area kerja permesinan NC/ CNC/CAM. - Cutting capacity - Round bar up to 4OOmm - Square bar up to 33Ox330mm - Oblique saw approx. 45" - Main motor approx. 4.34 kW - Standardaccessories;
Blade 2. Coolant sgstem 3. Roller stand 4. Clamping Handle 3 Mesin Pemotong dan Gerinda Alat Universal (Uniuersal Tool Cutter and Grinder) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengasah dan menajamkan kembali pisau bubut yang sudah tumpul. Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Grinding Diameter min. 2OOmm Longitudinal trauel of the operating table min. 350 mm Horizontal trauel of the operating table min. lOO mm Eleuating Di.stance of Wheelhead min. 1OO mm Rotating Angle of Wlrcelhead 36O degree Motor power min 1/ 2 HP Area of the operating table min. lOOx6OOmm 4 End Mill Cutter Ginder Small l unit/ Ruang Praktik Menajamkan Pisau Frais yang tumpul. - End mill Capacitg 4 - 12 mm - CBN Wheel for HSS - CBN Wlrcel For Carbide - Input Power 22OV, approx. ^3A HP 5 End Mill Cutter Grinder Medium 1 unit/ Ruang Praktik Menajamkan Pisau Frais yang tumpul. End mill Capacity 10 - 25 mm CBN Wheelfor HSS CBN Wheel For Carbide Input Power 220V, approx. ^3/o HP 6 HUh Precision Uniuersal Milling Machine with Swiuel-able Milling Head 18 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Distance from Spindle to Table up to: 5OO mm; Spindle Speed: 45-1600 RPM; No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. Trauel Longitudinal (X): 6O0 mm, Max. Trauel Cross (Y): 27O mm, Max. Trauel Vertical (Q: a00 mm; Main Motor: approx. 3OO0 W Standard Accessory: Machine Lrght, Coolant Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Spanrters, Tools and Toolbox. 7 Turret Milling Machine 12 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Ukuran meja min.: 25O x l25O mm; Perj alanan membujur: kira-kira. 7 2Omm; Perj alanan melintang: kira-kira. 30omm; Perjalanan vertikal: kira-kira. 40omm; Jarak dari spindel ke meja hingga 400 mm; Kecepatan spindel: hingga 4500 rpm. Aksesori Standar: Lampu Mesin, Sistem Pendingin, Wakil Mesin, Kepala Pembagi, Meja Putar, Kit Penjepit, Alat dan Kotak Alat. 8 Mesin Bor dan Frais (Drilling & Milling Machine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memfrais dan mengebor/membuat lubang benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi minimal : - Drtlling capacitu up to 4omm No Nama Alat Rasio Deskripsi Mill capacitg up to (face/ end) 8O/ 32mm Work table size min. 70Ox1Somm Head tilt left ngtu 9O degree Spindle speed up to 1600 rpm Motor power min. I KW 9 Uniuersal Surface Grinder Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda dan menghaluskan permukaan benda kerja. Table size (W x L) (mm): min. 250x5OO; Max longitudinal trauel (mm): approx. SOO; Max cross trauel (mm): approx. 250; Max distance from spindle center to table (mm): approx. 450; Speed of tabte longitudinal moue ment (m/min): approx. 7-23; Ginding Speed (rpm): approx. 2700 Accessones: Wheel Ginder for Surface Grtnder Machine. 10 Mini Surface Grinder 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda dan menghaluskan permukaan benda kerja yang lebih kecil ' Lorqitudinal stroke approx. 3O}mm; ' Lateral stroke approx. 150mm; No Nama AIat Rasio Deskripsi ' Grinding lrcight approx. 2O)mm; ' Area of table min. lSommx3oomm; ' Power of motor approx. o.5Skw; ' Accessones: Wheel Grinderfor Mini Surface Grinder 11 Mesin Gerinda Silindris Universal (Uniuersal Cglindrbal Grtnding Machine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda dan menghaluskan permukaan benda kerja. Konfigurasi minimal : - Center Heigltt: min.15O mm, - Grinding Length : min. 9OO fufrt - Ginding Diameter (outside) : range 5-300 mm, - Inside Grinding Diameter: range 3O-1OO mm, - Grinding Spindle Speed: up to 16OO rpm, Aksesoris : - Cglindrbal Grinding Wheel. r2 CNC Cylindrbal Grinder 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membentuk benda kerja menggunakan mesin gerinda yang dikontrol memakai program berbasis komputer. o Distance between center: up to 25O mm Swing ouer table: up to 33O mm Grinding dia: up to 15O mm a a No Nama Alat Rasio Deskripsi . Wheel dia: approx. 400 mm . Workpiece length: up to 25O mm . Workpiece weight: up to 2O kg o Wheelhead (X-axi.s) trauel: up to 32O mm . Saddle (Z-axis) trauel: up to 39O mm Workhead Speed: up to LOOO rpm 13 CNC Lathe Machine 3 Set/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja memakai program computer CNC-controlled Flat Bed Lathe Machine.
Bed TApe : Flat Bed; o Max. Swing ouer Bed : O 36O mm; o Distance Between Centers : approx. 10OO mm; o Swing ouer Cross Slide; approx. O 21O mm;
Spindle Bore : O approx. 60 mm;
Bed Width : approx. 33O mm; o Spindle Taper: MT6;
Spindle Speed: 15O-2OO0 RPM o Max. Trauel of X-Axis : 210 mm, Max. Trauel of Z-Axis : LOOO mm o Tailstock Taper : MT4 Main Motor : approx. 55OOW o Standard Accessory : 3Jaw Chuck, Coolant Sgstem, TooLs and Tool-box No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 CNC Lathe Trainer 3 Unit/Ruang Praktik Pelatihan penggunaan mesin bubut CNC sama seperti aslinya, dan hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung. Chuck Size approx. 1O0 mm (Dia) Chuck TApe Hydraulic/ Manual Hgdraulic Maximum Turning Diameter/ Length 4O mm/ 250 mmmm Center Height approx. lOO mm Swing Ouer Bed approx. 2OO Dbtance between Centre approx. 32O mm Controller with CutViewer Control Sgstem PLC Based Control Sgstem P o sitio ning / Re s olutio n app rox. 0.005 mm/0.OO1 mm Repeatability approx. +/- 0.O10 mm Spindle Motor Capacitg 2 HP/ approx. 3 HP Spindle RPM lOO - 4OOO RPM with VFD Sptndle Nose Taper A 2-3/MT 3 C Axb (Optional) C Axis with Brake Axis Motor and Diue Seruo Motor with Seruo Driues Axis Trauel (X/Z) approx. 12O mm/ 28omm Programmable Feed Rate O - 1O,OO0 mm/min Turret TApe Automatic (4 Station/ 8 Station) Tailstock Base Stroke approx. 17O mm Tailsto ck Actuatio n H y dr aulic / Manual No Nama Alat Rasio Deskripsi Lubication/ C o olant Auto matic FMS Compatibilitg Prouided 15 CNC Milling Machine 3 Set/Ruang Praktik Mesin untuk memfrais yang sudah dikontrol oleh komputer. o Table size mm approx. 90O x 300, . Longihtdinat trauel mm approx. 62O, o Cross trauel mm approx. 350, o Vertbal trauel mm approx. 500, . Spindle taper BT4O, . Speedrange fpmup to 60OO, . Spindle motor power kw approx.5.5, o Standard Accessoies : Full- Co u e r Pr o te ctio n, Worklight, Co olant Sg stem, Auto lubrication system, Tools and Tool-box. 16 CNC Milling Trainer 3 Unit/Ruang Praktik Pelatihan penggunaan mesin Milling CNC sama seperti aslinya, dan hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung. Axis Motor and Driue Seruo Approx. motor with Seruo Driues X Axi,s/Y Axi.s/Z Axis 3O0 mm/ 225 mm/ 25O mm Feed Rate O-1O,000 mm/min Table Size approx. 575 x 225 mm T Slot approx. 3 x 10 x 5O LoadonTable approx. 140 Kg Vbe Tgpe Pneumatic/ Manual Spindle Motor Capacitu approx. 2 No Nama Alat Rasio Deskripsi HP Spindle Nose Taper ISO 30/BT 30 Spindle RPM 1OO - 4OOO RPM Controller Control Sgstem PLC Based Control Sgstem Positioning approx. O.O05 mm Repeatabilitg ^+- O.OOS mm Resolution approx. O.OO1 mm Tool Changer Automatic Automatic/ Manual Qutck Tool Change No. of ?ools 8 Maximum Tool Length/ Dia approx. 4O mm/ 16 mm Actuation Hg draulic (Compre s s or not required) Real Time tool path simulation Prouided Lubrication Automatic Coolant Automatic Power Supplg 415V, ^+-2% 50 Cgcles, 3 Phase t7 Alat Latih CNC Trainer 9 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan penggunaan CNC baik diaplikasikan kepada aplikasi bubut komputer maupun frais komputer. Simulasi mesin mencakup komponen nyata seperti pendingin, suara untuk operasi pemesinan, dan pembuatan chip. Pengaturan dan pemasangan benda kerja. Pengukuran tiga dimensi benda kerja setelah dikerjakan. Pustaka materi, edit dan sisipkan materi baru. Alat No Nama Alat Rasio Deskripsi manajemen basis data dan alat kustomisasi. Turret dapat dikonfigurasi untuk 4, 8 atau 12 stasiun (depan atau belakang). Pengubah pahat otomatis untuk pusat permesinan dapat disetel secara horizontal atau vertikal. Gunakan alat ukur virtual: edge finder, feeler gauge, mikrometer, kaliper, dll. Sistem perekaman dan pemutaran. Proses operasi perekaman dan pemutaran ulang dalam format AVI. Mendukung kode fungsi persiapan ISO-f 056 (kode G), kode fungsi asisten (kode M). Alat debuggrng kode-G. Kemampuan untuk mensimulasikan siklus kalengan, makro, dan penyertaan parameter. Pemrograman koordinat kutub, GO2, interpolasi spiral G03. Dukungan untuk kode dan siklus khusus dalam sistem NC yang berbeda. Mensimulasikan file pasca diproses yang dihasilkan oleh CAM. Roda tangan elektronik tersedia. Mode JOG, MDI, EDIT, SINGLE BLOCK, AUTOMATIC, DRY RUN, STOP CYCLE, CYCLE START, DARURAT dII. 18 SMAW Welding Machine 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Spesifikasi No Nama Alat Rasio Deskripsi Current Range (A) 2O-4OO, Input Voltage (V) 3 Phase 38O t 1O%o, Rated Frequency (Hz) 5O/ 6O, No-load Voltage (V): < 77 DUA Cycle (o/o) approx. 5O Electrode Dia (mm):
6-5.0 Insulation Class.FI Protection Degree IP2 1 S 19 Las, Pembakar dan Pemotong Oksi Asetilin 3 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consbt of : Oxg-acetglene welding torch set Cutting welding torch 02 Regulator C2H2 (acetglene) Regulator Gcrs welding hose Gas welding connector Gas welding connector clamp Flashback arrester o Welding goggles 20 Laser Cutting 1 unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat besi dengan program komputer o Laser cut power approx. 5OO watt o Work area approx. min 10OOx200O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 2t Plat Sheaing I unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat Konfigurasi minimal: Width (mm) approx. LOOO Max. shearing thicknes (mm) 1 . Back gauge range (mm) O-70O 22 Mesin Potong Tekuk, Pres dan Rol /Combtnation of Shea4 Press Brake & Slip Roll Machine) 1 unit/ Ruang Praktik Untuk merol plat, menekuk serta menekannya sesuai yang diinginkan. Konfigurasi minimal : - Bending length min. 30omm, thickness up to lmm - Cutting stopper - Roll bending diameter min. 3Omm - Bending angle up to 90' - Bed wtdth min. 12OO mm - Shearing and bending thickness min. 1 mm 23 Hobbing Machine 1 unit/Ruang Praktik Untuk membuat roda gigi . Max Module Cut approx. 4 mm o Max Gear Dia. approx.35o mm o Max Gear Width approx. 250 mm o Max Helix Angle 45 deg . Hob Speed Range approx. 30 - 100 o Main Driue Motor approx. 2 HP o Coolantpump approx.l/8 HP 24 Heat Treatment Ouen I unit/Ruang Praktik Untuk melakukan praktik perlakuan panas pada logam baja. No Nama AIat Rasio Deskripsi o Automatic Type o Area Capacitg approx. 30Ox2OOx2OO mm o Power AC 22OV - approx. 55OO Watt 25 Hardness Tester Digital 1 unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekerasan spesimen logam/besi. Power supplg: 220V/ SOHz Rockwell scale: HRA, HRB, HRC, HRD, HRE, HRF, HRG, HRH, HRK Standard testing force: min. lokgf (eBN) Testing forces: approx. 60kgf (588N), lookgj pSON), 15okg1: (1471N) Other scales; Rockwell, Binell, Vickers Standards; /SO 6508-2, ASTM 818 Indication of hardness ualue: digital displag with large LCD screen Ou@ut of data: Built-in printer; RS-232 interface Measuring time: approx. O-60 sec 26 Tensile Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik benda logam/specimen. Loa.ding sy stem: Closed-loop micr o c o mp ute r c o ntr o lle d dig ital seruomechanism Maximum capacity: approx. SkN No Nama Alat Rasio Deskripsi Effectiue test width: approx. 42O mm Crosshead Stroke: approx. 11O0 mm Effectiue stroke: approx. 690 mm Crosshead Speed: approx. O,OO05- 1OOOmm/ min Cros shead speed accuracA :
t0.1% Cro s she a.d" random sp e e d : approx. O.)Oolmm/min step in crosshead speed range Crosshead speed and load capacity: Maximum load capacity infull speed range Crosshead return speed: approx. 100omm/ min or SOOmm/ min Lo ad Me asure ment Accuracy :
t0.5o/o of reading (within range of 1/ 1 - 1/ 5OO of load cell rating) Load range: Fully automatic range switching (up to 128 folds) Sampling speed: approx. lmsec Safety function for oue rlo ad : Prouided 27 Mesin Bubut CNC Slant Bed (Slant Bed CNC Lathe Machine) 3 Set/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja menggunakan mesin bubut yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Bed type : Slant Bed/Flat Bed Slant Saddle - Swing ouer bed : min. O 4OO mm No Nama Alat Rasio Deskripsi - Max workpiece dia : min. O 25O mm - Distance Between Centers : min. 400 mm - Max Trauel of X-Axi.s : 15O mm - Max Trauel of Z-Axis : 5OO mm - Spindle bore : min. O 5O mm - Spindle Speed: range. 5O-400O RPM - Main Motor : min. 5 KW - Number of tool in turret : min. 8 pcs Standard accessories: 3 Jaws chuck, Worklight, Coolant System, Auto lubrication sgstem, Tools and Tool-box. 28 Mesin CNC Vertikal (CNC Vertical Mitling/ Machinin g Center) 3 Set/Ruang Praktik Untuk memfrais benda kerja menggunakan mesin frais (milling machine) yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Table Size : min. 1200 x 55O mm - Trauel X axis : min. 1O0O mm - Trauel Y axb : min. 5OO mm - Trauel Z axis: min. 4O0 mm - Spindle speed: up to L4OOO rpm - Spindle motor power : min. 15 KW - Tool number capacity : up to 20 tools No Nama Alat Rasio Deskripsi Aksesoris Standar: - Worklight, Coolant Sgstem, Auto lubrbation sy stem, Tool,s and Tool-box. 29 Almari Alat (Toot Cabinet) 45 Set/Ruang Praktik Untuk tempat menyimpan peralatan pendukung, pencekam dan alat potong mesin Konfigurasi minimal : - Dimension: min. 60O x 7O0 x 9O0 mm - Material: sheet metal min 1 mm - Min. 3 drawers,2 shelfs - capacitg up to 1OO kg 30 Meja Persiapan dan Pengecekan 4 Set/Ruang Praktik Untuk persiapan dan pengecekan hasil dari pemesinan. Dimension: approx. 2500 x 800 x 850 mm Frame made by steel plate with thickness : approx. 2.8 mm Bench top is constructedfrom merbau/jati wood with min 5O mm thickness Finishing with Epoxg - Polgester powder (ele ctro stattc) co ate d 31 Horisontal Bandsaw 1 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan/ pengelasan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: Cutting capacity - Round bar up to 22omm - Rectangular bar up to 120x4oomm - Oblique saw approx. 45" - Blade motor approx. 2HP - Standard accessories :
Blade 2. Coolant system 32 Meja Kerja Bangku (Work Bench) 9 Set/Ruang Praktik Untuk tempat kerja bangku. Konfigurasi minimal : - Table for 2 persons - Dimension(LXWXH): min. 24OO x 7OO x 800 mm - Frame made by steel plate with thickness : min 2.5 mm - Bench top is constructedfrom wood with min. 5O mm thickness - Include 2 pcs americanbench uise 4" 33 Bench Grinder 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda kerja atau alat potong menggunakan mesin gerinda bangku. Spesifikasi: - Voltage/ Frequencg: 22OV/ 24OV-5OHZ/ 6OHZ No Nama Alat Rasio Deskripsi - Motor power: approx. 600 watt - Max. wheel diameter: approx. 2OO mm 34 Plotter 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar hasil dari modeling Power Supplg: Support: JPEG, PNG Printing paper area up to A0 size Support Wifi. dan LAN Port Ink color : Cgan, Magenta, Yellow, Black 35 3D Printer 2 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar hasil dari modeling 3 Dimensi. Build uolume size : min. 150 x 15O x 150 mm 36 3D Scanner 2 Set/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda dokumen 2D l3D menjadi file komputer berupa dokumen/ gambar. Spesifikasi: Size: 43, Resolution min.: 1200 dpi" Interface: USB, Speed: min. 15 sec (soodpi" A3, Color) Image processing functions: Multi image output, Automatic color detection, Blank page detection, Dgnamic thre shold (iDTC), Aduanced DTC, SDTC, Error diffusion, H alftone, De ^- Scre en, Emphasis, Color cleanup, Dropout color ^(None / Red / NIEENT,FTl.l\ -675- No Nama Alat Rasio Deskripsi Green / Blue / Saturation), sRGB outpu| Hole punch remoual, Index tab cropping, Split Sebagai pemindai benda /dokumen 3D menjadi file komputer berupa dokumen / gambar. 37 LCD Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar dari komputer. Resolution: min. XGA (1O24x768) Brightness: min. 3.3OO Lumens 38 Projector Screen 1 Set/Ruang Praktik Untuk menampilkan image dari LCD projector. Dimension: min. 84" x 84" include stand 39 Komputer 18 Set/Ruang Praktik Perangkat komputer untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, mengolah data, pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD, pembuatan dan editing video, serta keperluan lainnya. Spesifikasi: Setara Intel Core i5-9400T (6C I 6T, 1.8 l3.4GHz,9MBl, Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, sistem operasi minimal 64bit, RAM minimal 16 GB, No Nama Alat Rasio Deskripsi HDD SSD / SSHD minimal 2 TB, DVDRW, I/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB Mouse and Keyboard, VGA Card Min. 4 GB, Monitor minimal resolusi Full HD 1920 x 1080 atau ukuran layar minimal 2O"'. Dilengkapi software Computer Aided Design (CAD) untuk pekerjaan desain, editing dan berbagai keperluan berbasis multimedia." 40 Uninterntptible Power Supplg (ws) 21 Set/Ruang Praktik Untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama tidak berfungsi. Capacity: min. 1O0O VA 47 Screw Compressor 1 Set/Ruang Praktik Alat kelengkapan untuk mensuplai konsumsi angin mesin CNC. - Motor: approx. 25HP - Pressure: approx. 8 Bar - Capacity : min 2.8 m3/min - Include : Air driger, air tank 1000L 42 Kereta Penyimpan Alat CNC (CNC Tool Trolley) 6 Set/Ruang Praktik Untuk menempatkan arbor dan tool CNC. - Capacitg: 34 pcs - Completed with castor wlrceb No Nama Alat Rasio Deskripsi 43 Surface Plate 3 Set/Ruang Praktik Alat sebagai landasan untuk Proses pengukuran dan meratakan permukaan plat. Spesifikasi: - Material black granite surface plate, size: approx. 1O0O x 600 x 15O mm - Spectfic Grauitg: approx. 3.03 g/cm3 - Shore Hardness: >7OHs-8OHs - Compressiue Strength: +4 Software CAD 21 Set/Ruang Praktik Untuk membuat gambar teknik. Versi terbaru Dapat digunakan untuk semua sistem operasi komputer 45 Softutare CAM 21 Set/Ruang Praktik Untuk membuat gambar teknik 3 dimensi dengan output bahasa pemrograman mesin CNC. Versi terbaru Dapat digunakan untuk semua sistem operasi komputer 46 Meja Komputer 18 Set/Ruang Praktik Untuk menempatkan komputer. Ukuran : min. 90 x 60 cm 47 Meja Guru/Instruktur 3 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai meja kerja guru/instruktur No Nama AIat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Bahan : Besi/sheet metal lkayu dan plywood/MDF /kayu Ukuran : min. l2Ox7Ox7O cm 48 Kursi Komputer 21 Set/Ruang Praktik Untuk kelengkapan komputer. Ukuran : min. 40 x 40 x 85 cm 49 Needle File Set 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengikis benda kerja. Length: approx. 14O mm lset=6pcs 50 File Set 18 Set/Ruang Praktik Untuk mengikis benda kerja. Round File O8mm, Cut 3, length approx. 2OO mm; Round File Olomm, Cut 2, length approx. 25O mm; Half Round Fite approx 25x7.5mm, Cut2, length approx. 25O mm; Half Round File approx 2 7x6mm, Cut 3, length approx. 25O mm; Flat File approx 31x9mm,Cut 1, length appprox. 30O mm; Flat File approx 26x6.5mm,Cut 2, length appprox. 250 mm; Flat File approx 22x1mm,Cut 3, length approx. 200 mm; Square File loxlOmm,Cut 2, lerryth approx. 25O mm; Tiangle File apporx 17mm, Cut 2, length approx. 250 mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 51 Letter Punch 2 Set/Ruang Praktik Untuk menulis identitas pada logam. Letter size: approx. 6 mm 52 Number Punch 2 Set/Ruang Praktik Untuk menulis identitas pada logam. Number size: approx. 6 mm 53 Chbel Set 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukir dan memotong benda kerja. With plastic frame, consisting of: Centre punch, size 2; Bradpunches O 3 mm; BradpunchesO4mm; Flat chisels width 12 mm; Flat chisels width 18 mm; Cross-cut chiseL width 5 mm. 54 Steel hammer (3oo gr) 2 Set/Ruang Praktik Alat untuk memukul chisel, punch dan lain-lain. Lo cksmitlt' s hammer, approx. weight 300 gr 55 Steel hammer (5oo sr) 2 Set/Ruang Praktik Alat untuk memukul chisel, punch dan lain-lain. Locksmith' s hamme1 approx. weight 50O gr No Nama Alat Rasio Deskripsi 56 Mallet Hammer 12 Set/Ruang Praktik Alat untuk bantu setting benda kerja. Dimension: approx. 06O mm 57 Hacksaw Frame 18 set/Ruang Praktik Alat untuk menggergaji. Dimension: approx. 12 inch 58 Wire Brush 18 set/Ruang Praktik Untuk membersihkan file With wooden handle 59 Snei Handle 6 Set/Ruang Praktik Untuk memegang snei Outer Diameter : approx. O 38 mm 60 Tap Handle 6 Set/Ruang Praktik Untuk memegang tap For tap size: M3-M12 & M8-M24 61 Precision Square 18 set/Ruang Praktik Untuk mengecek kesikuan secara presisi. Dimension: approx 1 OOmm xlSomm 62 Vernier Caliper 15O mm 18 set/Ruang Praktik Untuk mengukur dimensi dengan kepresisian tinggi, Measurement length : approx. O- 150 mm Accuracy: O.02 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 63 Vernier Caliper 6OO mm 2 set/Ruang Praktik Untuk mengukur dimensi dengan kepresisian tinggi. Measurement length : approx. O- 6OO mm Accuracg: O.O2 mm 64 Depth Caliper 2 Set/Ruang Praktik Mengukur kedalaman. Spesifikasi: Material: Harden steel made/ Stainless approx. O - 3OOmm Graduation: approx. O.2mm presbi: O,O2mm range: O-3OOmm (12"") 65 Outside Micrometer set 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur panjang dan diameter luar dengan kepresisian sangat tinggi. Meosuring rarlge : approx. O-25 mm, approx. 25-50 mm, approx. 5O-75 mm Accuracg: O.O1 mm 66 Three Point Inside Micrometer set 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur diameter dalam. Measuring range : approx. 10-12 mm, approx. 12-16 mm, approx 16-20 mm, approx. 2O-25 mm, approx 25-30 mm Accuracg: O.O1 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 67 Metric Plug Thread Gauge Set 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur ulir dalam. Metric thread size: M3, M4, M5, M6, M8, M10, M12, M14, M16 68 Metrb Ring Thread Gauge Set 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur ulir dalam. Metrb thread size: M3, M4, M5, M6, M8, M10, M12, M14, M16 69 Metrb Screw Pitch Gauge 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur pitch ulir metric. Screw pitch gauge range : O.25 - 6mm 70 Whitworth Screw Pitch Gauge 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur pitch ulir inchi. Screw pitch gauge range : 4 TPI - 62 TPI 7t Set of Magnetic Base and Dial Indicator 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kesilindrisan sebuah lingkaran, kesejajaran suatu bidang, dan mengukur jarak antar poin baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Measuring range : approx. 10 mm Accuracy : approx. O.O1 mm Include magnetic base 72 Set of Dial Test Indicator and Magnetic Base 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kesilindrisan sebuah lingkaran, kesejajaran suatu bidang, dan mengukur jarak antar poin baik permukaan luar maupun No Nama Alat Rasio Deskripsi permukaan dalam, dengan akurasi yang tinggi. Measuring range : approx. O.8 mm Accuracg : approx. O.Ol mm Include magnetic base 73 Beuel Protractor 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut. Accuracy : approx. 5' Measurement angle : O-36O" 74 Angle Grinding 3 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan dan menghilangkan sisa potongan dari proses pemotongan. Input power : approx. 7OO W Speed : approx. 11.OOO RPM 75 Roll Meter 3 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur panjang Measurement length : min. 5 m 76 Steel Ruler 3 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur panjang. Measurement length : approx. 100O mm 77 Ginding Wheel Balancing Stand 1 Set/Ruang Praktik Untuk alat bantu menyeimbangkan titik berat batu gerinda. Max. wheel diameter : approx. 400 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 78 Precision Vise Set 4 Set/Ruang Praktik Alat pencekaman benda kerja pada proses pengerjaan di mesin grinding. Opening Jaw : up to 80 mm, up to 7OO mm, up to 125 mm, up to 16O mm 79 Magnetic Sine Plate 2 Set/Ruang Praktik Alat kelengkapan untuk memegang benda kerja dengan posisi miring. Table size : approx. 15O x 15O mm Max angle 45" 80 Surface Roughness Comparator 1 Set/Ruang Praktik Alat ukur pembanding kekasaran permukaan. Roughness(Ra) : approx. O.OOS - 12.5 pm 81 Gauge Block Steel Set 2 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengkalibrasi alat ukur dan dapat mengukur benda kerja dengan presisi tinggi. Material: Steel TApe : Rectangular set Number of Block : 47 pcs/ set 82 Digital Height Gauge 3 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengukur tinggi benda terhadap suatu bidang acuan. Range : approx. 0-6O0 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Accuracg : approx. O.O5 mm 83 Combination Wrench Set 4 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengencangkan dan mengendurkan mur atau baut. Material : Chrome Vanadium Steel Quantity ^: ^23 ^pcs 84 Long Arm Hex Keg Set 6 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengencangkan dan mengendurkan mur atau baut tipe L. Jumlah : 9 pcs ( 1.5, 2,2.5,3, 4, 5, 6, 8, 10 mm) 85 Parallel Block Set 12 Set/Ruang Praktik AIat bantu kelengkapan mesin milling. - Length of the parallel: approx 1Somm. - Thbkness o/ the parallel: approx 8 mm. - Quantity : min. 14 pairs (28pcs) 86 Trainer Mesin CNC Lathe - Pembubutan 2 set/ruang praktik Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran ilmu metrolory Minimal Konfigurasi: Keg -released emergency stop push button Abilitg to restart programs from stopping point after safety intemtption On-board embedded microprocessor No Nama Alat Rasio Deskripsi Stand-alone manual mode operation Software allowing the programming of up to 2O tool.s Includes a three-jaw self- centering chuck Lathe constntcted with a machined higlvgrade alloy bed, he adstock, and tailstock Each axis driuen by its outn dc stepper motor Programmable speeds of 0-36 cm/min (O-14 in/min) 60 W (O.08 hp) dc uaiable-speed spindle motor Programmable spindle motor with chuck speed of O-28OO r/min Assortments of machining tools and stock matertals of different sizes offered as options to enhance and expand training sgstem capabilities 87 Laboratory heat treatment ouen 1 unit/ruang praktek Untuk melakukan praktik perlakuan panas pada logam baja. Tegangan : 22OV Daga: approx. 3 kW Dimen^si ruang pembakaran : 25Ox2OOx2SOmm Dilengkapi dengan pengontrol suhu dan waktu 88 Metrologr Pengukuran 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrologi No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal Konfigurasi: Measuring instrument : Tape mea.sure, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measuring wires, Small holes g auge s, Telescoping gauges Parts : TV bracket, Joist hanger, Hy draulic fitttng, Sensor brackets, Pump shaf\ Bearing couer, Lock pins, Hydraulb disc brake calipers 89 Mekanika Trainer 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran dasar penggerak mekanik Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar me chanical p o u e r trans mis s ion. Yang terdiri dari berbagai ukuran gears, pullegs, and sprockets. Topik pembelajaran dasar mekanik, Gears and Gear Trains, Friction- Belt Driu e s, Sg nchronous - Belt Diues, Chain Diues, Pulley Systems 90 Dasar Kelistrikan 2 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran dasar kelistrikan Minimal Konfigurasi: oo7 Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pekerjaan logam, pemahaman konsep dasar elektro, dasar kelistrikan dan pengukuran listrik, pemeliharaan mesin listrik, rangkaian pengendalian dasar, pengendali mekanik dan magnetik, pengendali elektro hidraulik dan elektro pneumatik, pengendali elektronik dan PLC, sistem proteksi tenaga listrik, dan pemeliharaan sistem bahan bakar. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel7.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekanik Industri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 7.3. Tabel 7.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom tensi Keahlian Teknik Mekanik Industri No Nama Alat Rasio Deskripsi Satu set alat untuk belajar dasar kelistrikan. Yang terdiri dari berbagai komponen kelistrikan seperti kontaktor, resistor, relay, motor dan lampu. Topik pembelajaran dasar kelistrikan seperti membuat rangkaian listrik, pengukuran menggunakan multimeter dan perhitungan hukum Ohm pada rangkaian kelistrikan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku ^3 ^rn'/ ^peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2 2 Area kerja mesin 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2 Tabel7.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik Mekanik Industri No Jenis Rasio Deskripsi 3 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 4 Area kerja pemeliharaan 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 . Luas minimum RIS adalah 54 rn2 No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub rrang praktik 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai' untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub rutang praktiklS buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: ateaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 7.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom si Keahlian Teknik Mekanik Industri No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 PLC Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem dasar PLC.
Power supply: three-phase fiue- wire AC 3BO V t 7o/o 5O Hz;
The apparent power of machine consumption: ^<. 1.5 Kua, Aluminum alloy training bench Power supplg control panel Power supplg indication Control unit Indication ligllt of timer and alarm recorder, Select switch, buzzer, and relay unit Voltage meter : 0-3OV, Ammeter O -3OntA DC power supplg unit : adjustable ou@ut O-+ lOV DC current : adjustable output 4 - 2OmA Seuen segment displag unit 1 Set, PLC Unit, Inuerter module, Three phase asgnchronous motor Three phase: 38OV/ 18OW; Rotary speed: approx. 1 4O0r/ min 2 Motor & Electrbal Control Tratner 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja motor listrik dan kinerjanya sebagai mesin utama di industri.
Working power: three-phase fiue-wire ^AC ^38OV|1O% ^SOHz; No Nama Alat Rasio Deskripsi 2. Ouerall power consumption: ^<. 1.SKW;
Safety protections: grounded, leafi" protection, using insulated safety sockets 3 Pneumatic Trainer Controlled Bg PLC 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar dasar pneumatic industri yang sudah di kontrol oleh PLC. The supplg uoltage: three-phase Jiue-wire ^AC ^38O ^V ^t ^5o/o, ^SOHz; controluoltage DC 24V/+12 V; Machine capacity: <. 1 kVA; + Hgdraulic Trainer Controlled Bg PLC 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar dasar hidrolika industri yang sudah dikontrol oleh PLC. The supply uoltage: three-phase fiue-wire ^AC ^380 ^V ^t ^5o/o, ^SOHz; control uoltage: DC 24V/ ^+ 12 V; Machine capacttg: < 1 kVA; 5 Hgdraulic & Pneumatic System Integration Trainer 2 Unit/Ruang Praktik untuk mempelajari kombinasi pneumatik dan hidrolik industri yang dikontrol oleh PLC. Output uoltage 38OV/ 22OV , DC uoltage 24V. The supplg uoltage: three-phase fiue-wire AC 380 V x 5o/o, SOHz; control uoltage: DC 24V/ ^+ 12 V; Machine capacitg: < 1 kVA; No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) | Meter 15 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carriage min. ^g2OO mm - Swing ouer gap up to g5OO mm - Distance between centers min. 9OO mm - Spindle diameter min. cp35 - Spindle speed min. 19OO rpm - Width of bed-waA mm approx. 180 Standard accessoies: - Three ^jaw chuck - Four ^jaw chuck - Steady rest - Follow rest - Working light - Coolant system - Footbrake Tools and tool box No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Power Haclcsaw Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan Area kerja permesinan NC/ CNC/ CAM.
Cutting capacity Round bar up to 4OOmm Square bar up to 330x33omm .Oblique saw approx. 45" .Main motor approx. 4.34 kW . Standar d accesso nes.' 1. Blade 2. Coolant system 3. Roller stand 4. Clamping Handle 8 HUh Precision Uniuersal Milling Machine with Swiuel-able Milling Head 3 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Distance from Spindle to Table up to: 5OO mm; Spindle Speed: 45-1600 RPM; Max. Trauel Longitudinal (X): 600 mm, Max. Trauel Cross (Y): 27O mm, Mex. Trauel Vertical (Q: aOO mm; Main Motor: approx. 3OOO W Standard Accessory: Machine Ltght, Coolant Sgstem, Machine Vbe, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Spanrlers, Tools and Toolbox. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Turret Milling Machine t2 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Ukuran meja min.: 25O x 125O mm; P erj alanan me mbuj ur : kir a-kira. 7 2 Omm; Perj alanan melintang : kira-kira. 3 0 Omm; Perj alanan u ertikal: kira-kira. 4 O Omm; Jarak dari spindel ke meja hingga 4OO mm; Kecepatan spindel: hingga 45OO rpm. Akseson Standar: Lampu Mesin, Sr; stem Pendingin, Wakil Mesin, Kepala Pembagi" Meja Puta1 Kit Penjepit, Alat dan Kotak Alat. 10 Mesin Pemotong dan Gerinda Alat Universal (Uniuersal Tool Cutter and Grinder) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengasah dan menajamkan kembali pisau bubut yang sudah tumpul. Konfigurasi minimal : - Ginding Diameter min. 200mm - Longitudinal trauel of the operating table min. 35O mm - Horizontal trauel of the operating table min. 100 mm - Eleuating Distance of Wheelhead min. lOO mm - Rotating Angle of Wheelhead 360 degree - Motor power min 1/2 HP - Area of the operating table min. lOOx60Omm No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Uniuersal Surface Grinder Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda dan menghaluskan permukaan benda kerja. Table size (W x L) (mm): min. 2SOxSOO; Max longitudinal trauel (mm): approx. SO0; Max cross trauel (mm): approx. 250; Max distance from spindle center to table (mm): approx. 450; Speed of table longitudinal moueme nt (m/min): approx. 7-23; Grinding Speed (rpm): approx. 2700 Accessones; Wheel Ginder for Surface Grinder Machine. t2 Mini Surface Grinder 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda dan menghaluskan permukaan benda kerja yang lebih kecil. ' Longitudinal stroke approx. 3OOmm; ' Lateral stroke approx. 15omm; ' Grinding lrcight approx. 200mm; ' Area of table min. 1S)mmx3oomm; ' Power of motor approx. 0.5Skw; ' Accessories; No Nama Alat Rasio Deskripsi Wheel Grinder for Mini Surface Grinder 13 Portable Acetgline Welding and Cutting Kit 10 Unit/Ruang Praktik Untuk praktik pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk patri keras/brasing dan pemotongan. Spesifikasi: Approx. 4L Oxygen Cglinder Approx. 2L Acetglene Cylinder LUht Duty Oxggen Regulator LUht Duty Acetglene Regulator Torch H andle / Cutting Attachment Welding Tip O,5 - 3 mm consist of 6 pcs. Cutting Capacitg: approx. 6"" (150 mm), Approx. 3 m Twin Hose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote t4 SMAW Welding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW Spesifikasi: Current Range (A) 20-400, Input Voltage (V) 3 Phase 380 t 10o/o, Rated Frequency (Hz) 5O/ 6O, No-load Voltage (V): < 77 Duta Cgcle (%) approx. 5O Electrode Dia (mm):
6-5.O No Nama AIat Rasio Deskripsi Insulation Class H Protection Degree IP2 1 S 15 GMAW Welding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GMAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Curent (A) <2OO, InputVoltage A) 22OV, t10o/o, Rated Frequencg (Hz) 50 / 60, DUW Cycle (o/o) < 5O 16 GTAW Welding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <200, Input Voltage U) 22OV, xlo%o, Rated Frequencg (Hz) 50 / 60, DUW Cycle (o/o) < 50 t7 MMA Welding Machine (Inuerter) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis MMA. Spesifikasi: Power uoltage (V) 22O/ 24O, Frequencg (HZ) 50/60, No Load Voltage 72 V Output Curren Range: 10-4OO A Welding Output DUW Cycle 4O Output Process Strck (MMA) VDC Out 36 VDC No Nama Alat Rasio Deskripsi DUW Cgcle 6O Output Process Stick (MMA) VDC Out 32.4 VDC l8 Metrolory Pengukuran 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrologi Minimal Konfigurasi: Measuing instrument : Tape meosure, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of tltread measuing wires, Small lwles gauges, Tetescoping gauges Parts : TV bracket, Joist hange4 Hg draulic fitting, Sensor brackets, Pump shaf| Beartng couer, Lock pins, Hydraulic disc brake calipers 19 Mekanika Trainer 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran dasar penggerak mekanik Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar mechanical power transmission. Yang terdiri dari berbagai ukuran gears, pullegs, and sprockets. Topik pembelajaran dasar mekanik, Gears and Gear Trains, Friction-Belt Diue s, Sg nchronous- Belt Driues, Chain Diues, Pulleg Systems No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Dasar Kelistrikan 2 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran dasar kelistrikan Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar dasar kelistrikan. Yang terdiri dari berbagai komponen kelistrikan seperti kontaktor, resistor, relay, motor dan lampu. Topik pembelajaran dasar kelistrikan seperti membuat rangkaian listrik, pengukuran menggunakan multimeter dan perhitungan hukum Ohm pada rangkaian kelistrikan 2r Trainer Mesin CNC Lathe - Pembubutan 2 set/ruang praktik Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran ilmu metrologr Minimal Konfigurasi: Key-released emergencA stop push button Abili! b restart programs from stopping point after safefu intemtption On-board embedded mbroprocessor Stand-alone manual mode operation Software allowing the programming of up to 20 tools Include s a three-j aw self-centering cltuck Lathe constructed with a machined Itigh-grade alloy bed, headstock, and tailstock 008 Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran l,ogam a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pekerjaan logam dasar, las dan fabrikasi logam, pembuatan cetakan secara manual dan masinal, pengecoran logam ferro dan non ferro. b. Luas minimum rulang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 8.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 8.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 8.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi Each axis driuen by its own dc stepper motor Programmable speeds of 0-36 cm/ mtn (O- 14 in/ min) 60 W (O.O8 hp) dc uariable-speed spindle motor Programmable spindle motor with chuck speed of 0-2800 r/min Assortments of machining fools and stock mateials of different sizes offered as options to enhance and expand training system capabilities Tabel 8.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja bangku/frnishing /pembuatan ^pola 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Area kerja mesin/ pembuatan cetakan dan inti 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Area kerja pengecoran logam manual 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 4 Area kerja pengecoran logam masinal 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 . Luas minimum RIS adalah 54 m2 Tabel 8.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengecoran Logam No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 6 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Penrntukan: areaf sub ruang praktik9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktikS buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl8 buah. EUK INDONESIA -704- Tabel 8.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Lathe Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Swing ouer bed mm approx. tp355, Swing ouer carriage mm approx. rp22O, Swing ouer gap mm appox. rp500, Width of bed-wag mm approx. 186, No Nama Alat Rasio Deskripsi Distance between centers mm 1000, Taper of spindle M.T.S, Spindle diameter mm approx. rg38, Range of speed rpm 7O-2OO0. Standard accessoies: Three jaw chuck, Four jaw chuck, Steadg rest, Follow rest, Working Irght, Coolant sgstem, Foot brake, Tools and tool box. 2 High Precision Uniuersal Milling Machine with Swtuel-able Mtlling Head 4 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Distance from Spindle to Table up to: 50O mm; Spindle Speed: Max. Travel Longitudinal (X): 600 mm, Max. Travel Cross (Y): 27O mm, Max. Travel Vertical (Z): aOO mm; Main Motor: approx. 3000 W Standard Accessory: Machine Light, Coolant System, Machine Vice, Dividing Head, Rotary Table, Clamp Kit, Spanners, Tools and Toolbox. 3 Mesin Bor dan Frais (Driiling & Milling Macltine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memfrais dan mengebor/ membuat lubang benda keda sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi minimal : - Drilling capacitg up to 4omm - Mill capacitg up to (face/end) B0/ 32mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Work table size min. 7OOx1SOmm Head tilt left ight 9O degree Spindle speed up to 16O0 rpm Motor power min. 1 KW 4 Hydraulic Guillotine Shearing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat panjang dan tebal. Shearing width approx. 2500 (mm), Number of stroke > 16f min, Backgauge range 20-600 (mm), Motor power approx. 7.5 (kw) 5 Mesin Potong Tekuk, Pres dan Rol (Combination of Shea4 Press Brake & Slip Roll Machine) 1 unit/ Ruang Praktik Untuk merol plat, menekuk serta menekannya sesuai yang diinginkan. Konfigurasi minimal : - Bending length min. 3o0mm, thickness up to lmm - Cutting stopper - Roll bending diameter min. 3}mm - Bending angle up to 90' - Bed width min. 120O mm - Sheaing and bending thickness min. I mm 6 Drawing Machine 10 Unit/Ruang Praktik Untuk menggambar garis paralel, siku atau dengan sudut tertentu. Drafting head assembly Skala dalam sistem metrik Horizontal : kira-kira 30 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi Vertikal : kira-kira. 20 cm Trek panduan : paralel Bahan: aluminum alloy Trek panduan horizontal : kira- kira 158 cm Trek pandual vertikal : kira-kira 119 cm, Trek pembantu dengan ekstensi : 123 cm- 145 cm Drafting board Ukuran hingga AO : 122 cm x 92 cm (48"x36") Papan magnetic : tanpa warp atau splitter Klem kertas : stainless steel strips (kira-kira 0.1 mm (tebal) , 2.5 cm (lebar)), memegang kertas gambar dengan kuat : kira-kira 80 cm 2 buah, kira-kira 50 cm 3 buah, kira-kira 3O cm 3 buah 7 Pouter Hacksaw Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan Area kerja permesinan NC/ CNC/ CAM.
Cutting capacity Round bar up to 400mm Square bar up to 33ox330mm .Oblique saw approx. 45' .Main motor approx. 4.34 kW .Standard accessories:
Blade 2. Coolant system No Nama Alat Rasio Deskripsi 3. Roller stand 4. Clamping Hand1e 8 Melting Furnace 2 unit/ Ruang Praktik Untuk melelehkan logam yang akan dicetak sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Input power approx. 25kw Output current approx. 36A Output uoltage 70-55OV Working uoltage 3 phase 38Out2O%, 50/ 6OHz Frequencg l-2oKhz Melting capacity approx. Skg for iron, steel; approx. 2olcg for copper, gold, siluer; approx. Skg for aluminium. Melting time 3O-40 minutes 9 Gerinda Sudut (Angle Grinder) 5 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong dan menghaluskan permukaan hasil pengelasan. Tegangan: 22OV /SOHZ Daya: kira-kira. 60OW Kecepatan Tanpa Beban: kira- kira. 10.000 rpm Diameter roda maks: 100 mm 10 Electrbal Hand Drill 5 Unit/Ruang Praktik Untuk mengebor atau melubangi benda kerja. Spesifikasi: Voltage: 22OV/ 240V - SOHZ/ 6OHZ, iEI: llFtITlEN tIII-nIIf: I{II -709- No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: <. 750W LOMM kegless chuck. No load speed: up to 3Ooorpm. Chuck: 1,5 - 13 mm Dilling capacity: - concrete: approx. lOmm - steel: approx. 12mm - wood: approx. 3omm. 11 Alat Uji Kekerasan Digital (Dtgital Hardness Tester) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu (bahan) material yang merupakan salah satu dari sifat mekanik bahan tersebut. Konfigurasi minimal : - Power supplg: 22OV/ 50Hz - Hardness measurement: Rockwell, Brinell, Vickers - Testing force: up to 15O kgf (1471N) - Display: Large LCD No Nama Alat Rasio Deskripsi t2 ALat Uji Tarik (Tensile Strength Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik benda logam/specimen. Konfigurasi minimal : - Force capacity: up to Slcl,{ - Effectiue test width: min. 4OO mm - Crosshead Stroke: min. 10OO mm - Effecttue stroke: min. 6OO mm - Load Measurement Accuracg:
t0.50/o - Load range: Fully automatic range switching (up to 128 folds) - Sampling speed: approx. 1 msec - With ouerload safetg 13 Permeability Test Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur sifat permeabilitas dari berbagai jenis pasir. Sand Type: Green Sand, No-bake Sand, Oil Sand, CO2 Sand Test: Permeability Application: To determine permeabilitg number of green sand, core sand and raw sand. Specifrcations Width: approx.30Omm Depth: approx.3)Omm Height: approx.44Omm No Nama Alat Rasio Deskripsi Range: Large Oifice-36 to 245O No. & Small Orifice-1.1 to 49 No. 74 Grain Fineness Number 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kualitas dari butiran pasir besi. Sieue diameter mm approx. ^<P2OO Screen size mm Smesh to 635mesh (4mm-O.O2Om) Power Kw approx. 0.12 (O. l Scommon motor) Noise Db 63-80db Amplihtde Mm O-3mm Rated speed Rpm approx. 1400 Voltage frequencA V; Hz 220; 50/ 6ohz 15 Electric Sheaing Machine/Metal Plate Cutting Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat besi ukuran lebar memakai tenaga listrik. Max. shearing thickness: 4 mm Max. shearing width: 13O0 mm Number of stroke: approx. 30/min Motor power: approx. 4 kw Back gauge: approx. 500 mm 16 Metalurgg Microscope 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat stnrktur dari potongan specimen logam. Achromatic Objectiue 5X, lOX, 40X Wide Field Plane-Scope Egepbce with scale of Crosshair and approx. O. 1 mm and Wi.d.e,Field Plane-Scope Egepiece; No Nama Alat Rasio Deskripsi Total M agniftcation: 5 O - 4 O OX ; , Arttculated Free Trinocular Head, Interpupillary Distance : 5 5- 7 Smm; 3O" Inclined, 360" Rotatable; The Adjustable Height range of the uertical Tube: approx. 3omm; Reuouing Round Stage: approx. O 1 6Omm. 3 6O" Rotatable and Graduqted I ^o Increments, Minimum Resolution 6' When Using Venire Scale Center Adjustable ; Coaxial Coarse And Fine Focusing Adjustable; Condenser: N.A.1.25; Coaxial Coarse And Fine Focusing Adj ustable M echanbm: approx. 3 Smm, Precision: approx. O.OO2mm; L7 Ginding & Polishing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk meratakan dan menghaluskan permukaan sample dalam rangka proses metallography Spesifikasi: - Design/ Structure: Bench Top Type/ Solid Aluminium Frame ^+ Hard-Coated FRP Couer Polbhing Wheel: - Number: Double - Size: O2OO/ 250/ 3OOmm - Rotary motor: AC/ 55OW-6P wtth Inuerter - Rotary Speed: O20O, 25omm No Nama Alat Rasio Deskripsi - Wheel: O-6OOrpm/ O3OOmm - Wheel: O-4Sorpm - Rotary Direction: CCW - Machine Control Panel: Power ON/OFF - SW/ Disk Rotation: START-STOP - SW/ Rotary Speed SW - Wheel Cooling Deuice: Water- Cooled Sgstem (bg Manual Type Nozzle) 18 Metal Specimen Cutting Machine 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk memotong spesimen logam yang akan diuji. Trauel of mouable frame approx. 2Smm P o sitioning p ro ce s s io n app ro x. 0.01mm Shaft rotation 60-6OO rpm Blade diameter 1O0-15O mm Power approx. SOW Voltage 22O/ 11O u X,Y trauelfacilitg Au ailable built-in re circulating coolant system 19 Portable XRF 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian komposisi kimia dari unsur Potassium (K) hingga Uranium (U) - Handheld EDXRF analyser - Large area, high resolution Silicon Drift (SDD) detector No Nama Alat Rasio Deskripsi - Rh target X-ray tube approx. 4 W; 40 kV max., 20O pA max. - Fixed filter. - Measurement spot size: approx. 10.7 mm x 9.4 mm. - Screen and operating system: approx. 4" touch screen, display resolution: approx. 480 (H) x 8O0 (V) dots. - Capable of holding approx. 100,000 results with spectra and images (if camera fitted) 20 Uniuersal Tensile Testing Machine Computer Control 1 unit/ruang praktik Untuk menguji kekuatan tarik besi Spesifikasi: Capacity 5, 70,20,50, 1oo,2oo, 500, 1OOO, 2OOO, Stroke 8o0mm (not including fixture) Power 220V/ 24O V - 50HZ/ 6OHZ Loa.ding sy stem: Closed-loop micro co mpute r co ntrolle d dig ital seruo mechanism Maximum cap acitg : approx. sOkN Effectiue test width: approx. 590 mm Crosshead Stroke: approx. 1 I 80 mm Effectiue stroke: approx. 798 mm Crosshead Speed: approx. O,OOOS - ^1O0 ^Omm/min Crosshead speed accuracA:
1 ^o/o No Nama Alat Rasio Deskripsi 2t Robot Mesin Las (Robotic Welding Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengenalan, pelatihan pemrograman dan pengelasan dengan menggunakan peralatan robotic welding machine Konfigurasi minimal : - Structure 6-axb - Load up to 6kg - Distance range: 4OO - l4oomm - Arm Rotation up to 2OO"/ S - Repeated Positioning Accuracg !O.lmm - Seruo Motor Total Power min. 3000w - Including welding machine: - Voltage 22OV/ 380V - Welding culrent up to: 350A - Rated usage approx. 600/o 22 Metrologz Pengukuran 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj a-ran ilmu metrologi Minimal Konfigurasi: Me asuring instrument : Tape measttre, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measuring wires, Small holes gauges, Telescoping gauges Parts : TV bracket, Joist hantger, Hy draulic fitting, Sensor brackets, Pump shaft, Beaing couer, Lock pins, Hydraulic disc brake calipers 009. Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar teknik secara manual dan masinal, dan dengan komputer. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin adalah 27O r\2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9. l. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin dilengkapi perabot sebagaimana tercantum ^pada Tabel 9.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 9.3. Tabel 9.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik pembuatan gambar rancanan secara manual dan masinal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 108 fia2 . 2 Ruang praktik perancangan dan gambar komputasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 108 m2 . Tabel 9.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Perancangan dan Gambar Mesin No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instrrrktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2 l,ebar minimum adalah 9 m No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Meja gambar 18 buah/rlrang praktik Ukuran sesuai standar. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/ masinal. 4 Meja komputer 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan komputer desain. Peruntukan: sub rr.ang kerja desain. No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan/ praktik 1O buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan gambar. Pemntukan: sub ruang kerja desain manual/ masinal I buah, sub ruang kerja pembuatan model/protot54pe 9 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel/kur si gambar 36 buah/rlrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja desain manual/masinal 18 buah, sub ruang kerja pembuatan model/prototype 18 buah. 7 Papan tulis dorong 2 buat: -/ruang Ditempatkan pada dinding yang mudah dilihat oleh seluruh peserta didik dalam ruang belajar.
Lemari simpan 8 buah/ruang Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan desain. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: sub ruang Desain masinal/ komputer 2 buah, sub ruang Pembuatan model/prototype 2 buah, Instruktur 2 buah, sub ruang Simpan 2 buah. Tabel 9.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik dan Gambar Mesin No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 CAM/ CAD/ CNC Trainer 9 Unit/Ruang Praktik Untuk praktek pembelajaran pemakaian CAM dan CNC prograrn. Machine simulation includes real components like coolant, sound for ^machinirry operations ^and chips generation. Workpiece setting and mounting. Thre e- dimens ional me asuring of workpiece after it is machined. Materials library, edit and insert new materials. Database management tools and tools customization. The turret can be confrguredfor 4, 8 or 12 stations (front or rear). The automatic tool changer for the machining center can be setup horizontallg or uerticallg. Use uirtual measuring tools: edge finder, feeler ^gauge, mbrometer, calipers etc. Recordirq and playback system. Operation process recording and replay in AVI format. Support ISO- 1 O 5 6 preparatory function ^codes ^(G ^codes), assr.rstanf function codes (M codes). G-code debugging tool. Capability to simulate canned cycles, macros and the inclusion of parameters. p olar coordinate prog ramming, G02, GO3 spiral interpolation. Supportfor custom code and cgcles in dtfferent NC systems. Simulates post processed files No Nama Alat Rasio Deskripsi produced bg CAM. Electronic hand wheel auailable. Modes JOG, MDI, EDIT, SINGLE BLOCK, AUTOMATIC, DRY RUN, S?OP CYCLE, CYCLE STAR4 BMERGENCY etc. 2 Simulator Permodelan Gambar Mesin 36 Unit/Ruang Praktik Untuk praktek pembelajaran modeling gambar mesin. Mechanical Design Prouides products for intuitiue speciftcation driuen modeling for Solid, Hgbrid and Sheetmetal Part design, Assembly design and integrated Drafting. Shape Design & Styling offers highly infiitiue tools to easily create, uali.d"qte and modtfA anA tgpe of surfaces, from freeform surfaces to mechanical shapes. 3 Plotter 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak peta dengan teknologi mutakhir Power supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG Support kertas sampai ukuran AO Support Wifi dan LAN Port Ink : cyan, magenta, yellow, black 4 3D Printer 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar hasil dari modeling 3 Dimensi. Build uolume size : min. XYZ 4O1x4O1x4Ol mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) I Meter 4 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carriage min. cp2O0 mm - Swing ouer gap up to 9SOO mm - Dbtance between centers min. 9OO mm - Spindle diameter min. 935 - Spindle speed min. 19OO rpm - Width of bed-wag mm approx. 18O Standard accessones; - Three jaw chuck - Four jaw chuck - Steadg rest - Follow rest - Working light - Coolant system - Footbrake Tools and tool box 6 High Precision Uniuersal Mtlting Machine with Swiuel-able Milling Head 4 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Distance from Spindle to Table up to: 5OO mm; Spindle Speed: 45-1600 RPM; Max. Trauel Longitudinal (X): 60O mm, Max. Trauel Cross (Y): 27O mm, Max. Trauel Vertical (Q: aOO mm; No Nama Alat Rasio Deskripsi Main Motor: approx. 3OOO W Standard Accessory: Machine Ltght, Coolant System, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Spanners, Tools and Toolbox. 7 Mesin Bor dan Frais (Dilling & Milling Machine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memfrais dan mengebor/ membuat lubang benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Konfigurasi minimal : - Drilling capacity up to 4omm - Mill capacitg up to (face/end) 80/ 32mm - Work table size min. 7OOx150mm - Head tilt left rlght 90 degree - Spindle speed up to 1600 rpm - Motor power min. I KW 8 Metrolory Pengukuran 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrologi Minimal Konfigurasi: Measuring instrument : Tape meast)re, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measuing wtres, Small lrcles g auge s, Telescoping gauges 010. Kompetensi Keahlian Airframe Power Plant a. Ruang praktik kompetensi keahlian Airframe Power Plant berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: gambar teknik, keterampilan dasar, Computer Aid"ed Design, pembubutan komponen pesawat udara, Pengefraisan komponen pesawat udara, Pemesinan CNC komponen pesawat udara, kelistrikan pesawat, sistem bahan bakar, sistem kendali dan kontrol mesin. b. Luas minimum ruang praktik kompetensi keahlian Airframe Power Plant adalah 27O m2, untuk menampung 54 peserta didik meliputi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Parts : TV bracket, Joist hanger, Hg draulic fitting, Sensor brackets, Pump shaft, Bearing couer, Lock pins, Hydraulic disc brake calipers Tabel 10.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Airframe Power Plant Tabel 1O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Airframe Power Plant No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik Mesin pesawat udara 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2 2 Area kerja kelistrikan 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 3 Area kerja sistem bahan bakar 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 4 Area kerja kendali ^4 ^m'l ^peserta ^didik ^Kapasitas ^untuk ^12 ^peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas ruang instrrrktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang Luas ruang penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Pemntukan: ruang instrukturl2 buah, No. Jenis Rasio Deskripsi ruang simpan 2 buah, area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: ruang instruktur 9 buah, ruang simpan 1 buah, area bengkel2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Penrntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, rLlang simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub rLrang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ toob cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, ruang simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: ruang instruktur 2 buah, ruang simpan 2 buah. Tabel 10.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom si Keahlian Power Plant No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Fixed Wing Aircraft (Pesawat Terbang bersayap Tetap) 1 Unit/Ruang Praktik Menunjukkan keterampilan dan penyiapan pesawat terbang dalam pelaksanaan perawatan sampai ground run dibawah pengawasan langsung. Data teknik Pesawat Terbang Bersayap Tetap : Narrow body aircraft . Kru: Dua pilot . Kapasitas: sampat 20 orang, atau kargo sekitar 2.820 kg . Panjang: sekitar 16,15 m . Bentang sayap: sekitar 20,28 m . Tinggi: sekitar 6,60 m . Area sayap: sekitar 4l m2 . Berat kosong: sekitar 4.400 kg . Maksimum Take of (MTOW):
000 kg . Tenaga Penggerak: 2x, masing- masing sekitar 690 kW (925 shp) 2 Aircraft Control Cabte Tensioncable 2 Set/Ruang Praktik Menunjukkan keterampilan dalam mengukur ketegangan flight ^control cable ^dibawah pengawasan langsung. Built-in cable selection - no loose, separate nsers Calibration chart is attached to the meter Compact design allows access to small spaces - most models need onlg 4" clearance Durable construction, non- No Nama Alat Rasio Deskripsi corrodible materials Light weight: approximatelg 2l oz. 3 RY Builders Deluxe Kit (3X) 2 Unit/Ruang Praktik Menunjukkan ketrampilan menalar mengolah dan menyajikan secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam pemeliharaan pesawat terbang. Tllis kit r.rs also tlrc minimum recommended set of tools to build the empennage (tail) section of the RV3, RV4, RV7, RVS, RV9, and RV10 senes of home built airplanes. 4 Mini Spot Welding 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menyambung/ mengelas titik pelat dengan berbagai ketebalan pe1at, dan membengkokan pipa. Mini Spot Welding: Untuk menyambung/mengelas titik plat dengan plat dengan ketebalan plat max 2 mm ^+ 2 mm (total 4 mm) 5 Hydraulic Landing Gear Trainer 2 Set/Ruang Praktik Dapat digunakan untuk pelatihan up and down landing gear hgdrautb power sgstem. - Hgdraulballg operated retractable L/G with operational strut - Hgdraulicallg operated landing gear door - Sequencing is controlled through squat switches and sequencing ualues - All components are mounted No Nama Alat Rasio Deskripsi on the displag panel to prouide a clear uiew to the students. - Can be used to demonstrate a ty pical hy draulic sg stem operation in addition to the tanding gear operation - Flap and landing gear controls can be mechanbal or electrbal (customer's choice) - WirW section included - Hydraulballg operatedflap utith electrical indication sg stem - The sgstem includes electrical motor dan a mechanical pump with all associated components (pre s sure regulator, relief u alue, check ualues, reseruoir and filter assy./ - Fullfunction brake sgstem with parking brake operation - Landirlg gear indication includes: gear up, gear down and in-transit - Throttle leuer with associated components complete s the warning circuit of gear up warning horn - EmergencA hand pump - Accumulator - Poutder coatedfinishfor durabilitg - Swiuel casters utith brakes for full ^mobilifu and ^safe ^positioning - System powered by either 22Ovac SO}: z or 1 10 vac 6Ohz, single pha.se. - Computer-basedtraining (CBT) included. 6 Simulator Pesawat 2 Set/Ruang Praktik Untuk mempelajari Simulasi penerban gan (flight simulator) adalah sebuah sistem untuk mewuiudkan gambaran 011. Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: kerja bangku, dasar teknik elektro, mesin utama, dan mesin bantu. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian TeknikPemesinan Kapal adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabe1 11.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 11.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 11.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi penerbangan sebuah pesawat terbang yang mendekati kenyataan yang sebenar- benarnya. Perbedaan tipe sebuah simulasi penerbangan dalam permainan komputer adalah ukuran dari kokpit dan dalam akurasi dari citra yang diolah oleh suatu keadaan dari seni teknologi komputer. Minimum: OS: Windows lO64 bit DirectX: Version 11 Storage: 150 GB auailable space membutuhkan prosesor Intel Core i5 4460 atau AMD Ryzen 3 l2OO, ditunjang RAM 8 GB. Juga GPU Nvidia GTX77O atau AMD Radeon RX 57O r,Ir$rlrr{Tt REPUELIK INDONESIA -730- Tabel 1 1.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi' Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik Pemesinan Tabel LL.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknik Pemesinan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja plat dan pemipaan 6 m2/peserta didik 3 Area kerja mesin penggerak kapal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpananan 6 m'/ instruktur Luas rlrang instruktur 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas ruang simpan 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 1 Kursi kerja Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik No Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Uln: ran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekedaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area ke{a bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Iemari alatl tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukarr: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. FREIIIDEN REPUBUK INDONESTA -732- Tabel 11.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Pemesinan No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Sistem Pelatihan Pneumatik Dasar (Basic Pneumatic Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memahami keterampilan dasar mengenai pneumatik. Sumber daya: AC 22OV Daya motor: 480W Volume nominal: ^> 4L, Tekanan keluaran:
6MPa-0. 85MPa Daftar bagian: Meja kerja, Kompresor udara silent, Blok manifold, Silinder kerja ganda dan tunggal, Katup kontrol arah pneumatik 2 Sistem Pelatihan Hidrolik Dasar (Basic Hgdraulic Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai suatu sistem hidrolik, lengkap beserta komponen- komponen hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Unit daya hidrolik: Sumber daya: AC 380V, No Nama Alat Rasio Deskripsi Volume kotak minyak: kira-kira. 35 liter, Sistem pompa roda gigi: pompa motor menggunakan instalasi rak terbuka, tingkat kebisingan rendah, mudah dalam perawatan; Daftar bagian: Meja keja, Stasiun hidraulik, Silinder hidraulik kerja ganda, katup kontrol arah hidraulik, Katup kontrol tekanan, Distribusi konektor hidraulik 3 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 2 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. rp355, Swing ouer carriage mm approx.q22o, Swing ouer gap mm appox. cpSOO, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. e38, Range of speed rpm 7O-2000. Standard accesso ries.' Three jaw chuck, Four ^jaw chuck, Steadg rest, Follow rest, Working Irght, Coolant sgstem, Foot brake, Tools and tool box. 4 Mesin Frais Manual (Uniuersal Milling Machinel 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat benda kerja menggunakan mesin frrlrFIiilriTl REPUEUK INDONESIA -734- No Nama Alat Rasio Deskripsi frais manual. Table size: min. 25O x 1250 mm; Longitudinal trauel approx. 72O mm; Transuerse trauel approx. 30O mm; Vertical trauel approx. 4OO mm; Distance from spindle to table up to 4OO mm; Spindle speed: up to 450O rpm. Standard Accessory: Machine Lrgh[ Coolant Sgstem, Marhine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Tools and Toolbox. 5 Mesin Bubut CNC Slant Bed (Slant Bed CNC Lathe Machine) 3 Set/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja menggunakan mesin bubut yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Bed Wpe : Slant Bed/ Flat Bed Slant Saddle - Swing ouer bed : min. O 400 mm - Max workpiece dia : min. O 250 mm - Distance Betueen Centers : min. 4OO mm - Max Trauel of X-Axis : 15O mm - Max Trauel of Z-Axis : 5OO mm - Spindle bore : min. O 5O mm - Spindle Speed: range. 5O-4OOO RPM No Nama Alat Rasio Deskripsi - Main Motor : min. 5 KW - Number of tool in fitrret : min. 8 pcs Standard accessones; 6 Mesin CNC Vertikal (CNC Vertical Milling/ Machinin g Center) 3 Set/Ruang Praktik Untuk memfrais benda kerja menggunakan mesin frais (mitling machine) yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Table Size : min. 12OO x 55O mm - Trauel X axis : min. LOOO mm - Trauel Y axis : min. 5OO mm - Trauel Z axis: min. 4OO mm - Spindle speed: up to 14OOO rpm - Spindle motor power : min. 15 KW - Tool number capacitg : up to 2O tools Standar d accessories.' - Worklight, Coolant Sgstem, Auto lubrbation sgstem, Tools and Tool- box. 7 Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Marhine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut CNC. trl.I=Ffiil=rll REPUBLIK INDONESIA -736- No Nama Alat Rasio Deskripsi Bed Type : Flat Bed; Max. Swing ouer Bed : O 360 mm; Distance Between Centers : LOOO mm; Swirry ouer Cross Slide : O 21O mm Bed Width : 33O mm Headstock Spindle Speed: Max. Trauel of X-Axis : 270 mm, Max. Trauel of Z-Axis : 1000 mm Main Motor : 55OOW Standard Accessory : 3Jaw Chuck, Coolant System, Tools 8 Mesin Frais CNC (CNC Mtlling Machine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin frais CNC. Table size mm 9O0 x 3OO, Longitudinal trauel mm 620, Cross trauel mm 35O, Vertical trauel mm 5OO, Spindle taper BT4O , Speed range fpm ^up ^to ^6000, Spindle motor power kw 5.5, Standard Accesso ries.' Full-Cou er Protection, Worklight, Coolant System, Auto lubrication system, Tools and Tool-box. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Drtll Press 2 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 22O V 5O Hz Input power: approx. 35O W Max dilling capacitg: O approx. 13 mm Spindle trauel: approx. 50 mm Spindle speed: up to 2620 rpm 10 Mesin Sekrap (Shaping Machine) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengerjakan benda kerja menggunakan mesin sekrap. Maximum dbtance from ram bottom to table surface : 330 mm Maximum table horiz,ontal trauel : 4OO mm Maximum table uertical trauel : 27O mm Leading surface of the planer to bed out of the maximum distance : 550 mm The maximum di.splacement of the ram: 17O mm Maximum turning angle of the worktable (no uice) : ^+9O" Maximum hrning angle of the worktable (uice) .' ^+55' The turret moximum uertbal trauel : 110 mm Number of ram strokes per minute : 32, 50, 80, 125, times min The ram back and forth a table feed ^amount Wheeled round a tooth (uertical) : O.18 mm Wheeled round a tooth (horizontal) :
21 mm Wheeled round 4 tooth ^(uertical) :
ot2. rf : ,1: FtlTEfIl INDONESIA Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: sistem hidrolik dan kompresor udara; prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan dan panas dan pemanasa.n; overhaul sistem pendingan, sistem bahan bakar bensin, sistem injeksi bahan bakar diesel; servis mesin, unit kopling dan sistem pengoperasian, transmisi, unit final drive/gardan, roda dan ban, sistem rem, sistem kemudi, sistem suspensi, baterai, sistem kelistrikan, dan sistem AC (Air Conditioner). b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian ^Teknik Kendaraan Ringan Otomotif adalah 378 m2. No Nama Alat Rasio Deskripsi O.73 mm Wheeled round 4 tooth (horizontal) : O.84 mm Electric:
5 kW 14OO r/min Standard accessories : Transmbsion belt, Inner hexagon spanne1 Crank handle, Spanner, Oil gun, Foundation bolts, Random technical 11 Rol Pipa 2 Set/Ruang Praktik Untuk menekuk pipa. Kapasitas ukuran Pipa 2-3 inchi 12 Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Shearing Macline) 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan shearing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 12O0 mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: 0 - 5O0 mm c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum ^pada Tabel 12.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 12.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 12.3. Tabel L2.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 1 Bengkel otomotif (enginel 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Bengkel otomotif (chasis) 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 81 m2. 3 Area kerja elektrikal otomotif 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Area kerja sistem AC 5 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 45 m2. 5 Kelas otomotif 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 12.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area benskel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan : R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan : area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja benskel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 12.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik Kendaraan Otomotif No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Dudukan Mesin Bensin (Mesin Hidup), ((Petrol Engine Stand (Life Engine)) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari seluk beluk engine berbahan bakar ben"sin dan mekani,sme katupnAa, cara kerja, troubleshooting. Minimum Configuration : Composition: - Gasoline Engine Assembly, approx. IOOO-2,OOO CC - Electrical and electronic sensor deuices - Fuel system - DC 12V Battery for Vehbles, Alternator - Ignition coil, Spark Plug, Hi.gh Voltage Cables - Cooling system - Dxhaust sgstem - Start Switch (Keg S/W) - Control box, fuel tank 2 Penyangga Mesin Diesel (Mesin Hidup) ((Di.esel Engine Stand (Life Engine)) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari seluk beluk engine berbahan bakar diesel, cara kerja dan troubleshooting. Minimum Configuration : Composition - Diesel Engine Assembly, approx. 2,OO0 - 3,000'cc - Transmission Unit - Ignition related by compression - Fuel sgstem No Nama Alat Rasio Deskripsi - DC 12V Car Battery and Alternator - Cooling Sgstem - Exhaust Sgstem - Ignition Switch (Key S/W) - Control box, fuel tank - Molding tgpe safety guard b installed - Fuel Pressure Gauge - Battery Voltage Gauge 3 Pemindai Otomotif/Alat Diagnostik (Automotiue Scannner/Diagno stic Tool) 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui dan mendiagnosa kinerja engine secara menyeluruh baik pada engine dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar, yang sudah menggunakan control electronic (ECU), dan dapat menginformasikan bilamana terdapat kegagalan fungsi dari sensor-sensor yang ada. Konfigurasi : Baterai Isi Ulang S/W Diagnostik Sepenuhnya Kompatibel dengan Unit Scantool Memori Eksternal kira-kira. 16GB LCD min. LCD TFT 7" (1024 X 600 piksel) Layar Sentuh Perangkat Input Bahan Perumahan PC ^+ resin ABS dengan selubung karet Port COM eksternal min. 1 X USB/Mikro USB Modul WiFi Terpasang Adaptor AC/DC No Nama Alat Rasio Deskripsi Suplai dari baterai kendaran atau 200 - 240v AC Frekuensi 50 /60 Hz Fungsi Diagnostik Penuh Konfigurasi : Baterai Isi Ulang 4 Gasoline Emission Analgzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine bensin. Measuing go.s: - CO (Carbon Monoxide) - HC (Hgdrocarbons) - CO2 (Carbon Dioxide) - O'z (Oxggen) - LAMBDA & AfR @ir/ Fuel Ratto) Technical Data - CO measurement range : 0- 9.999o/o with O.O1%o res. - HC mea,surement range : 0-9999 ppm uith I ppm res. - CO2 mea.surement range : O-2O.Oo/o with approx. O.01o/o t€s.. - 02 measurement range : O-25.OOo/o with approx. O.O1%o res. - LAMBDA range : O-2.000o/o with approx. O.O1% res. - AFR range : O-99.O with approx. O.1 res. - Pouter supplg : 22O V AC 50/60 Hz 5 Di.esel Smokemeter I Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine diesel No Nama Alat Rasio Deskripsi Measuing items Smoke opacitg (o/o, k [m-1]) Shell length : approx. 2 1 Smm Power 22O V / 5O Hz 6 Kompresor udara (Air Compressor/ 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V 7 Gasoline Fuel Injection Control Sgstem with Auto Fault 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kineda sistem injeksi elektronik pada engine bensin dilengkapi dengan simulasi deteksi kegagalan sistem. Composition : Fuel Tank, Fuel Pump, pressure regulators, ECU, Injector, fan, crank gear, cam gear, tester for fuel injection 1) Ignition circuit : Coil, ignition plug, air intake 2) Sensor: Temperature sensor, oxAgen sensori airflow sensor, air temperature serlsor, an engine temperafitre sensor, exhaust gas sensor, crank sensor and a cam sensor, Power supplg, Cabinet TApe storage space with 2 door Auto Fault Function Tratning Contents Irlr.l=FTTIfEN E{fl'l No Nama Alat Rasio Deskripsi Meosure the waueforms and check the clwnges according to RPM speed. Manual Book Modul Gasoline Fuel Injection Control System 8 Penguji dan Penganalisis Pembersih Injektor (Injector Cleaner Tester and Analyzer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa banyaknya, bentuk semprotan dari injektor bensin, sekaligus membersihkan dari endapan karbon. ?ests 6 electric injectors at the same time. Turning speed range: min. 0-7500 r/min. Pulse length/ utidth: approx. O- 2Oms Power supplg: ACl lOV/ 22OV 50/ 6OHz 9 Automotiue Sensor Measuirtg Sgstem 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelaj ari sensor-sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana sensor bekerja/tidak dapat terekam oleh sistem EMS. Composition : Crank angle sensor, A/T puke generator serlsor, cam position sensori ABS wheel sensor; humidttg senso,i AQS senso,i Engine temperahtre s ensor, Automatic light sensor, knock sensor, speed sensor, Accelerator position sensori oxAgen seltsor, throttle position sensor, air Jlower sensor, map sensor, safety sensor Minimum 1O Training Contents No Nama Alat Rasio Deskripsi Manual Book Modul Automotiue Sensor Sgstem 10 Sistem Kontrol Injeksi Mesin CRDI dengan kesalahan otomatis (CRDI Engine Injection Control System with auto fault) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem injeksi bahan bakar diesel yang dikontrol oleh computer (ECU) beserta troubleshootingnya. Composition - CRDI Diesel engine injection - Includes all components used in the CRDI injection - Displags diesel injection circuit - Power supply : DCL2V - Indicator Fault sensor - Stand with wheel - Auto Fault Function 11 Commonrail Diesel Test Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan 'standar bawaan pabrik. Testing pump and testing injector. Technbal parameters :
Motor power: approx. 7.5KW 2. Electronic power: 3 phase 380V or 1 phase 22OV 3. Motor speed: 0-3OOO RPM 4. Presure adjustment: O-2OOObar 5. Flout testing range: O- 60oml/ approx. I OOO times No Nama Alat Rasio Deskripsi 6. Flow measurement accuracg: approx. O.lml 7. Cooling sgstem: fan or forced cooling 72 Standar Mechanical Tool Set 18 Unit/Ruang Praktik Alat bantu bongkar pasang engine, transmisi, kelistrikan dll yang berhubungan dengan alat berat. Contains : with approx. 7 drauter cabinet Socket 8, 1 0, 1 1, 1 2, 1 3, 1 4, 7 6, 7 7, 1 8, 1 9,20,2 1, 2 2,2 3,24,2 7,3 O,3 2 mm, flex handle 15 inc, extension bar Sinc and lOinc uniuersal ^joint, bent handle ratchet, sliding t-bar 10 inc, adaptor 1/ 2x3/ 8M, 1/ 2x1/ 4M, sparkplug socket 16mm, 21mm,13 Socket set srzes 6-22mm extension bar: 3", 6", T-handle 8", Flexible handle: 8", Uniuersal Joint Bent handle ratchet, Adaptor : 3/ 8F x 1/4M. 13 socket set 4 to 14mm, Extension bar: 2",4", T-handle: 4 - 1/2", Flexible handle: 6" Uniu er s al Joint, Bent handle ratchet Combinationurench: 6 - 32 mm (21 pcs), T1degree offsetring wrenches size : 8x9, 7Ox71, 12x 13, 14x 15,16x 17, 78x 79, 22x24mm Combination plier-8", Long nose plier-S", Diagonal Cutting plier- 7",Water pump plier- 1 O", Slip-Joint iaw ^plier-8" , ^Ball ^head hex keu No Nama Alat Rasio Deskripsi set-Extra long fupe:
5, 2, 2.5, 3, 4, 5, 6, 8, 1O , Central Holed torqux key set - fullg polished & satin plated: T 1 0,7 1 5,72 0,72 5,T2 7,T3 0,T40,74 5, T50 Heauy duty Impact bit: PH2- SOmm(L) SL8-80mm(L), PH3- SOmm(L) SLlOO-80mm(L) External Straight Circlip Pliers- 7", Internal Straight Circlip Pliers- 7",Exterraal Bent Circlip Pliers- 7 ^", IraterrTal Bent Circlip Pliers- 7 ^" Ball peen hammer-wooden shaft Adjustable wrench Spc chi.sel & punch set Curued jaw locking plier-lO" Dead Blow Hammer screwdiuer fl 0.8x4. 5- ^1 OOL, 1.2x6-150L, 1.6x8-2O0L, 1.2x6- 38L screwdriuer (+1 PHl-IOOL, PH2- 150L, PH2-38, PH3-200L Double size flexible socket u.trench: 8x1O, 1Oxl2, 12x14, 14x17, 17x19mm 1/ 2"Dr. E-socket: ElO, 812, 814, E16,818,820 Flare Nut Wrench: 1ox12mm Deep socket: 10, 1 1, 12, 13, 14, 75, 16, 17, 18, 19,27, 22, 23mm 32-494-920E-D Torx bit socket: 715x55, T2Ox55, 725x55, 727x55, T3Ox55, T4Ox55, 740x55,75ox55, 755x55, T6Ox55, T7ox55mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Hex bit socket: H4x55, H5x55, H6x55, H7x55, H8x55, H10x55, H12x55, H14x55, H17x55mm 71pc bit socket set Length-3Omm: H5,H6,H7,H9,H I O,H 12mm,T2O,T2 5,73 O,T4 O,T4 5,75 0,T5 5,M 5, M 6, M8, M1O,M12mm Length-7Smm: H 5,H6,H7,H8,H 1 O,H 1 2mm,T20,T2 5,73 O,T4 0,74 5,T5O,T5 5, M 5,M 6,M 8, M1O,M12mm Length-5Omm: PH 7, 2, 3,RO, 1,2,T6,T7,T8,79,T 1 O,T 1 5,72 0,T2 5,72 7,73 0, H 2, H2. 5, H3, H4 ,H5 ^4,6,8 ^1,2,3 ^6,8,10 Bit adopter x 2Pcs: 1/ 2",3/ 8" x HlO, Magnetic Screwdiuer x /Pcs 13 Vehicle Mechanical Tool Set 18 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu bongkar pasang engine, baik melepas baut maupun mengendurkan baut, d11. 7 drawers cabinet. Drawer 1 contains of: Combination Wrenches 1 5" Offset Ring Set (16pcs): 6, 7, 8,9, 10, 77, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,22, 24mm Double Hinged Socket Wrenches Set (7pcs): 8x9, 1Oxl 1, 12x13, 14x1 5, 1 6x1 7, 1 8x19, 20x22mm Flare Nut Wrenches Set (6pcs): Bx1O, 10x12, 1 1x13, 12x14, 17x19, 19x22mm 1/ 2" Bit Socket Set (13pcs) Drawer 2 contains of: No Nama Alat Rasio Deskripsi Pliers Set (4pcs): Combination Pliers 18omm, Long Nose Pliers 2OOmm, Bent Nose Pliers 2o0mm, Heaug Duty Diagonal Cutting Nippers lSomm Double Ended Angled Socket Wrenches Set (1lpcs): 8, 10, 17, 72, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19mm Double Open End Wrenches Set (1lpcs): 6x7, 8x9, 10x11, 12x13, 14xl 5, 16x17, 18x19, 20x22, 21x23, 24x27, 3ox32mm Drawer 3 contains of: Circlip Pliers Set (4pcs): External Straight JVose 18omm, External BentNose 1 85mm, Internal Straight JVose 77Omm, Internal BentNose l7Omm Torks Screwdriuer Set (10pcs): 6, 7, 8, 9, 10, 15, 20, 25, 27, 30 1/ 2" Socket Set (26pcs): Sockets, 6-Point: 10, 11, 12, 13, 14, 15, 76, 17, 18, 19,20,21,22, 23, 24, 26, 27, 28, 30, 32, 34mm. Ratchet Handle 367. Extension Bars: 15O, 250mm. Sliding T Bar 3OOmm. Uniuersal Joint, 78mm. Drawer 4 contains of: Tool Set (3pcs): Adjustable Wrench 25omm, Water Pump Pliers 25omm, Curued Jaw Locking Pliers 224mm. Hammer File Set (12pcs): Flat Chisel: 19, 25mm Cross Cut ChiselSmm No Nama Alat Rasio Deskripsi Pin Punches: 2, 3, 4, 5, 6mm Taper Punch 6mm Center Punch 6mm Riueting Hammer 3omm Interchang e able -tip M allets 3 2 mm Measuring Tools Set (10pcs): Straight Ruler 3OOmm Protractor 150mm Squares(150x l OOmm) Feeler Gauges 26 Sizes (SAE 0.OO2'" - O.O25"" and Metric O.O5-O.63mm) Metric Screw Pitch Gauges (0.25-6mm) SAE Screw Pitch Gauges (4-48) Vernier Caliper lSomm 5M Metrb Tape Ruler Auto Center Punch Engineer Scriber Drawer 5 contains of: Go-Thru Screwdiuer Set (12pcs): t): 5x(75/ 1o0/ 12s/ lso/2oo/2s0/s0 0) (-): 6x(75/ 1oo/ 12s/ lso/200/2so/s0 o) (-): 8x(75/ loo/ 12s/ 1s0/2o0/25o/30 o) (-): lox(75/ 1oo/ 125/ 1s0/2oo/2s0/s oo) No Nama Alat Rasio Deskripsi H: 12x(75/ loo/ 125/ 150/20o/25o/s oo) H: 14x(75/ loo/ 12s/ lso/2o0/2s0/s oo) (+): 1x(75/ loo/ 12s/ lso/2o0/2s0/30 0) (+): 2x(75/ 1oo/ 12s/ lso/2o0/25o/s0 o) (+): 3x(75/ 1o0/ 12s/ 1s0/2oo/2s0/30 0) (+): ax(75/ loo/ 12s/ lso/2o0/2s0/s0 0) Q: ^5x(25/ ^s8/ ^50) 1+1: ^zx(25/s8/ ^so) 7/ 4" Socket and Tool Set (43pcs): Sockets 6-Point: 4, 5, 5.5,6,7, 8, 9, 10, 17, 72, 13, 14mm Deep Sockets, 6-Point: 4, 5, 5.5, 6, 7,8,9, 10, 11, 72, 13, 14mm Ratchet Handle 367 Extensian Bars 50/ 75/ lOOmm Sliding T Bar 115mm Spinner Handle 145mm Uniuersal Joint 4omm 3/ 8' x 7/4" Square Adapter 12pcs Bit Sockets 32mm Speed Extension Bar 150mm 3/ 8" Socket Set (26pcs): No Nama Alat Rasio Deskripsi Sockets 6-Point: 6, 7, 8,9, 70, 77, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,27, 22mm Ratchet Handle 367 Extension Bars: 15O, 23omm Sliding T Bar 2OOmm Uniuersal Joint 55mm Spcs Bit Socket 48mm Drawer 6 contains of: Hex Screwdriuer Set (8pcs): 2, 2.5, 3,4,5,6,8, 70 Hex Nutspinner Set (Spcs): 9, 1O, 11, 12, 13 Drawer 7 contains of: 7/ 2" Screw Repair Tools Set (23pcs): Adapter 3/ 8" x 5/ 16'Hex Coupler 5/ 16'x1/ 2" 1/ 2" Impact Diuer Nut Splitter: 9-12mm(5/ 16"-1/ 2"), 1 2- 1 6mm( 1 / 2"-5/ 8"), 7 6- 22mm(5/ 8"-7/ 8"). 5/ 16" Bits 36mm: (-) 8.0, 1O.O & (+) 2, 3 5/ 16" Bits SOmm: : fl 8.0, 10.0 & (+) 2, 3 Stud Extractor: 6, 8, 1O, 12mm Extractor Bits: 1/8", 7/4", 5/ 16", 7/ 16", 9/ 16" 3/ 8" & 1/ 2" Tool Set (1Spcs): 3/ 8' Magnetic Spark Plug Sockets; 16,2lmm 3/ 8" Deep Socket 21mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 3/ 8" Extension Bars: 75, 23Omm Otl Filter Strap Wrench Oil Drain Plug Key: Hexagonal 5/ 76" x 3/ 8" Square 8mm x 3/ 8" Hexagonal Smm xlomm Square 1lmm x Hex. 12mm Square 13mm x Hex. 14mm Hexagonal 17mm xl/ 2" Telescope Minor Stick/ Magnetic Pick-Up Cutting Tool Set (6pcs): lKg Flexible Claw Pbk-Up Tool 4O0mm Gasket Scraper l6omm Straight Shears 265mm Mini Hacksaw 6" with Blade Industrial Safetg Utilitg Kntfe 165mm Scrssor l4Omm t4 Heauy DUA Hydraulic Press 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menekan bearing pada saat penggantian memasang/ mengganti bearing, dan melepas pin universal joint pada propeler. Ram capacity approx. 3O tons Maximum Pressure 10OO0 psi No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Simulator ABS dengan Diagnosis Kesalahan dengan 4 Sumbu (ABS Simulator with Fault Diagnosi.s with 4 Axis) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja rem ABS lengkap dengan sirkuitnya, tekanan hidrolisnya, dan dapat melakukan trouble shooting. - Peralatan ini efektif untuk memahami dan mendidik sistem ABS dan untuk pemeliharaan, pelatihan inspeksi. - Mampu mengukur tekanan dan tegangan saat bongkar/ muat dengan panel beban. Spesifikasi - Terdiri dari ABS, Engine control, TCS with ECU, Wheel speed sensor, Master cylinder, Vacuum Brake booster, 4 x inverter, AC 380volt, Motor lHP, sistem pengisian otomatis baterai 12 Volt; - Tersedia untuk mengontrol RPM 4 roda dan gaya cengkeraman ban, inersia putar, kontrol pengereman hidraulik melalui 4 inverter - Unit kontrol kesalahan diagnosis tombol untuk sirkuit ECU 16 Pengganti Ban (Tyre Changer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk bongkar/pasang ban pada peleknya. Konfigurasi Sesuai dengan varian ukuran diameter roda: maks. 38" Sesuai dengan varian lebar roda: maks. 12" Penjepit luar: 1O"-2O" Penjepit dalam: 12" -22" No Nama Alat Rasio Deskripsi Sumber tegangan 22OV /38OV Sumber udara bertekanan ^> 5 Bar t7 Penyeimbang Roda (Wheel Balancer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur dan menyeimbangkan putaran roda supaya tidak oleng. Konfigurasi: Maks. berat roda 65 kg Diameter pelek kisaran 70 - 24" Lebar pelek 3" - 15" Menyeimbangkan kecepatan kisaran 120 rpm Akurasi keseimbangan t 19 Catu daya 22OV 18 Penjajaran Roda 3D (3D Wheel Alignment) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu mengukur dan menyetel keselarasan dan kesejajaran roda pada kendaraan. Fungsi dan Konfigurasi: Klem Roda Empat Titik, Disk Target Presisi Tinggi, Kompensasi Teknologi 3D Pengukuran Toe/ Camber, Kamera Presisi yang Diimpor Sudut Bilah Kamera yang Dapat Disesuaikan, Kastor & S.A.I. , Kamera Drive-on, Cerdas Voice-over / 32" LCD Keuntungan: Desain Struktur Klasik Kamera baru Kamera resolusi tinggi No Nama Alat Rasio Deskripsi Disk Target Panduan LED Cerdas Kompensasi teknologi 3D Tampilan Referensi Empat Roda Tampilan Referensi Roda Depan/Belakang Sistem Pengisi Suara Kamera Drive-on 19 Four Post Lift Alignment 2 Unit/Ru€rng Praktik Untuk mengangkat mobil pada saat proses penyetelan keselarasan dan kesejajaran roda kendaraan. Lifting capacitg : approx. 50OO kg Min. Height : approx. 250 mm Ltfting Height: approx. 1750 mm Column Height : approx. 20OO mm Width between platforms : approx. 9O0 mm Total width : approx. 28O0 mm Total length : approx. 48OO mm Diue on ramps : approx. 5OO mm Input Power : 22OV/ 38OV 20 Two Post Lift 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkat kendaraan pada saat dibutuhkan pekerjaan dibagiam bawah mesin,dengan sistem electro hidrolik. Lifttng capacitg : approx. 4OOO kg Min. Height : approx. 110 mm Ltfting Height: approx. 18OO mm Column Height : approx. 36O0 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Width between columns : approx. 25OO mm Power Supply : 22O V Lifting time : approx. 5O s Loweing Time : approx. 40 s 2L Automotiue Basic Electrb Circuit Trainer 4 Unit/Ruang Praktik Mempelajari prinsip dasar kelistrikan otomotif. Compo sition: Maximum uoltag e : 30A, Working uoltage: DV12V, Relay capacity : approx. 3OA, Lamp : approx. 1.4W and 55W, Mainfuse : approx. 3OA, Relag fuse ^: ^approx. ^1OA, ^I.OSQ ^Jump wire : min 48 set Minimum 2 Training Contents Manual Book Modut Automotiue Basic Electical 22 Pembelajaran Elektronik Otomotif Interaktif dengan Platfurm Rekagasa Uniuersal (Interactiue Automotiue Electronb Learning with Uniuersal Engineering Ptatform) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari modul modul kelistrikan yang terdapat pada kendaraan, lengkap sesuai dengan modul kelistrikan yang diinginkan. Konfigurasi: Catu daya keluaran DC: ^+ l- o-20v 2A, rsv 1A, r15V lA Output AC 24OV 0,5A, 12V 0,5A, Multimeter Digital Tegangan ACIDC: 1mV-4OOV Arus DC 1mA-4A , Resistansi 0-4 MO, Generator Fungsi lHz - 100Khz (Maks 20vp-p) gelombang sinus, gelombang segitiga, No Nama Alat Rasio Deskripsi gelombang persegi, gelombang gigi gergaji OS kontrol waktu nyata Laboratorium CPU : min Quadcore / ^l.33Ghz, ^RAM ^: ^DDR kira-kira. 2GB, Dalam memori kira-kira. minimal 32 GB, Memori Keluar Dukungan maksimum l28GB, LCD: kira- kira. Layar IPS 10", Resolusi kira- kira 1280x8OO, Panel sentuh: Layar multi-sentuh kapasitif 10 titik Ukuran kira-kira . 257x77 2x 1 Omm Input Power Bandwith 25MHz, Saluran Osiloskop Dalam 2 (Opsi) Resolusi Vertikal 8 bit Bandwitd kira-kira. 25MHz Rentang input ^+SOmV-+2OV , Perlindungan tegangan lebih +100v Memori kira-kira. 16Kb, Tingkat sampel maksimum 2O0ms Mode pemicu: tidak ada, otomatis, ulangi, tunggal, Pengukuran otomatis: mode cakupan, statistik Mode spektrum: frekuensi di puncak, amplitudo di puncak THD db, SNR-SINAD, daya total SFDR, amplitudo rata-rata di puncak 23 Electrical Wiring Diagram Simulator for Car 2 Unit/Ruang Praktik Sistem simulasi pengkabelan kelistrikan pada kendaraan dan dapat diaplikasikan untuk berbagai macam sistem kelistrikan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Main pouer: 2A/ 22OV AC Integrated on board modules embeded with interface connection board 192 connection test point warning light True/ False Connection sy stem: Bluetooth V.2/ 128kbps and USB Upgradable modules and software Can be connected with printer Expandable to 7 stations, using single PC as a seruer Teachirq modules: 2 modules (car elctrical body, EFI) Manual Book Modul Electrbal Sgstem 24 Standard Battery Charger 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengisi tenaga aki mobil yang sudah kosong. Input Voltage lPH 22OV Frequerrcg 5O/ 6OHz Charge Voltage 12/ 24V 25 DLI Igniton Sgstem Trainer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem pengapian elektrik dehgan model tanpa distributor. Komposisi : Crank sensors, injectors, spark plugs, fan, relay, RPM meter, self- diagno sis ^j ack, emerg encA switclrcs, fuses, Keg switch, ATS, TPS, WTS, MAP, HO2S No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Motronic Sgstem Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem pengapian elektronik dengan tipe motronik. Composition : Crank sensors, injectors, spark plugs, fan, relag, RPM meter, self- diagnosis ^jack, emergencA switches, fuses, Key switch, ATS, TPS, WTS, MAP, HO2S Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Motronic Sgstem 27 Simulator Sistem Pendingin Udara Otomotif (Automotiue Atr Conditioning Sgstem Simulator) I Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari secara menyeluruh sistem A/C pada kendaraan dilengkapi dengan wiring diagrammnya, dan penunjuk tekanan untuk masing masing saluran A/C. Konfigurasi Kompresor: kira-kira. Motor 5HP, tipe kontrol RPM inverter. Spesifikasi Komposisi: Kompresor, Kondensor, Pengering, Katup Ekspansi, Orifice Tube, Evaporator, Blower, Perpipaan, Kipas Pendingin, Unit, panel kontrol, Motor dengan kontrol kecepatan, tekanan (tinggi- 1, rendah-3), kira-L<rra. 7 pengukur suhu, d11. kira-kira. l0 Penyisipan kesalahan tersedia sekitar. 3 papan PCB tersedia untuk perlindungan keselamatan Papan PCB menghubungkan PC dengan USB Minimal 5 Konten Pelatihan No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Mesin Derek (Engine Crane) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkat dan menempatkan engine pada saat perbaikan (bongkar). Hidraulik ditenagai dengan oli berkualitas tinggi, yang menawarkan ketahanan korosi yang lebih baik dan fleksibilitas suhu tinggi/rendah. Boom yang diperkuat posisi 4 lubang memungkinkan 4 panjang berbeda dan 4 kapasitas beban: kapasitas | /2 ton; kapasitas 1 ton; kapasitas I l/2-ton; kapasitas 2 ton; Kastor baja padat untuk mobilitas yang mudah. Desain lipat untuk penyimpanan yang nyaman dan mudah 29 Alignment Scrlssor Car Lift 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkat mobil pada saat proses penyetelan keselarasan dan kesejajaran roda, OH Transmisi dan servis berkala pada kendaraan. Kapasitas Pengangkatan min. 3500 Kg Tinggi Pengangkatan Unit Utama kira-kira. 1600 - 1700 mm Panjang Platform Unit Utama kira- kira. 43OO - 450O mm Lebar Platform Unit Utama min. 600mm REPUBUK TNDONESIA -763- No Nama Alat Rasio Deskripsi Tinggi Platform Sub Mesin min. 50Omm Panjang Platform Sub Mesin min. 1400mm Lebar Platform Sub Mesin min. 550mm Daya Motor kira-kira. 380v/ 1.sk\M 22Ov /2.2kw Fase 3ph/ lph Compressed Air Connection approx. 0.6-0.8mpa 30 Bubut Rem Drum dan Disk (Brake Drum and Disk Lathe) I Unit/Ruang Praktik Untuk pengerjaan pembubutan pada perbaikan komponen disk barake maupun menggunakan. Pergerakan spindel kisaran 170 mm Kecepatan spindel > 70 RPM Kecepatan Pemakanan Silang > 0,05mm Kebebasan Handwheel kira-kira. o,oo2" /o,05mm Diameter Rotor > 170 mm Ketebalan Rotor ^> 45 mm Diameter Drum > 150 mm Kedalaman Drum ^> 170 mm Motor 22OV /38OY,5O /6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi 31 Simulator Diagnosis Kesalahan Mesin Otomotif dengan Kesalahan Otomatis (Automotiue Engine Fault Diagnosis Simulator with Auto Fault) 1 Unit/Ruang Praktik - Electrical Control Gasoline Engine Assembly, Auto Fault Minimum Configuration : - Transmission Unit - Blectrical and electronic sensor deuices - Fuel system - DCL2V Battery for Vehicles, Alternator - Ignition coil, Spark Plug, High Voltage Cables - Cooling system - Exhaust system - Ignition Switch (Kea S/W) - Control box, fuel tank - Molding type safety guard is installed - Fuel pressure gauge - Battery uoltage gauge 32 Automotiue Fault Diagnosb Training Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Alat latih untuk mendiagnosa kerusakan mesin otomotif - Compositton : uehicle with engine 2000-2,500 cc, 4 cgtinders an actual uehicle with gasoline engine - Approx. 20 auto fault auailable - Waueform terminals : Cooling control system, Headlight Sgstem, VDC Sgstem, Steering, Tilt and telescopb, Power Door Locks, IMS (Inteqrated Memoru Su stem), No Nama Alat Rasio Deskripsi Engine Control, Automattc Transmission Control. - Power Window, Power outside mirror folding, passenger si.de power seat 33 Peralatan Pelatihan Strukfir Mesin Jenis Karburator (Ertgine Strucfiire Training Equipment Carburetor Type) 2 Unit/Ruang Praktik Model Untuk Pembelajaran Mesin Karburator Bensin / Strukturnya: Model pendidikan untuk mesin karburator bensin/ struktur sistem. Penjelasan untuk masing-masing deskripsi fungsi bagian dan prinsip operasi. Meningkatkan efek pendidikan dengan mewarnai secara berbeda pada setiap bagian. Komposisi : Assy mesin bensin 4 silinder. 34 CRDI Diesel Engine Fault Diagnosis Training Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pembelajaran memahami struktur diesel CRDI: Diesel engtne simulator that equipped with fuel, cooling, intake, exhaust panel so that allows the o retical tr aining and expeiments. Composition:
CRDI Diesel engine assembly 2) Fuel Filter, Fuel Tank, Fuel Pump, Fuel Deuices, DC 12V Car Battery and Generator 3) Cooling Deuice Such As Radiator, Electric Fan, Ouerllow Tank and Relay and Antifreeze 4) Exhaust system such as catalyst conuerter and silencer No Nama Alat Rasio Deskripsi 5) Start switch (Key S/W) Anti- uibration dampers and an urethane heels 6) Control box ^(for measurement of waueform), fuel tank and accelerator leuer 7) Stainless molding tgpe safety guard is installed 8) Radiator-onlg stand and laser pro ce s sing prote ction p anel 9) Drawer tApe storage space 10) Fault insertion, control panel open and close feature and 3 stage PCB board mounted 35 Diesel Engine Diagnosis Training Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan mendiagnosa - Diesel Engine Simulator TApe Equipment that equipped withfuel, cooling, intake, exhaust panel so that allows theoretical training and expeiments. - EasA to check and diagnose all faults ^that ^can ^happen in an actual uehicle system so that it's able to do effectiue education concerning maintenance sgstem. - It i.s to see internal mouement, operation, condtiion and component's location by cutawag strucfire. SpeciJication - Composition 1) Diesel engine assembly, manual transmbsbn No Nama Alat Rasio Deskripsi 2) Fuel filter, fuel tank, fuel pump, fuel ^deubes, ^DC ^12V ^battery and generator 3) Cooling deube such as radiator, electric fan and antifreeze 4) Start switch 5) Accelerator leuer 6) Stainless molding tgpe safety guide b installed 7) Radiator-onlg stand and laser process protection panel 8) Vacuum pressure gauge 9) Fuel pressure gauge 10) Battery uoltage measurement gauge 36 Peralatan Pelatihan Struktur Mesin Jenis Injeksi Bahan Bakar (Engine Structure Training Equipment Fuel InjectionTApe) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari perangkat injector bahan bakar Konfigurasi - Model edukasi untuk Mesin Bensin injeksi 150O-2O00 cc Spesifikasi: Terdiri dari Mesin 4 silinder, Motor AC 22OV, Controller, Emergency Switch, Safety Fuse, Light. 37 Fuel Injection Management Sgstem Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari system manajemen injeksi bahan bakar . Mobile stand onfourwheels . Gasoline injector engine management sgstem (MPI) with multip oint p e trol inj e ction installe d in upper part of stand No Nama Alat Rasio Deskripsi . Stand allow to monitoing the following - Fuel supplg system - Amount of injectedfuel - Fuel pressure of the fuel pump . Construction of the fuel pump and fuel ^distribution ^sgstem ^allow uisuallg see the distribution of the fuelflow . The ignition system and spark plugs installed in a way that allouts uisual monitoing of their actiuities . Airflow in the intake manifuld are adj us table, allo wing functional demonstration of air mass flow and air temp erature sensors . Adjustable crankshaft rotation speed . AbilitA altering the air/fuel mixture by the 02 sensor signal simulator . Engine management system haue a built-in uoltmeter . The stand has a closed structure, internal wiring is not uisible . Training bench equipped with a nefiitork power supplg (22O / 12V) and a battery (12V) . Training stand include - Automobile o s cillo s cope - EOBD diagnostics equipment No Nama Alat Rasio Deskripsi 38 Gasoline Compression Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menuji kompresi bensin - Diagnose Problems with Pistons, Rings, and Values - EasA Pressure Release Button on Side of Tester Specifications: - Gauge Calibration: approx. 0-300 PSI, O-2O lcPa - Spark Plug Adapters: MlO x 1.0, M12 x 1.25, M14 x 1.25, M18 x 1.5 Includes: - 7x 3" Dual Scale Gauge 3OO PSI - 4x Spark Plug Thread Adapters - lx Flex Hose - 2x Rubber Cone Tipped Chrome Extensions - lx Carrying Case 39 Fuel Injection Pressure Tester Gauge Kit 6 Unit/Ruang Praktik Untuk Pengukur Tekanan Injeksi Bahan Bakar 3 1/2" gauge approx. 140 PSI / 10 bar scale. It also has a relbf ualue and a ft. of tubing to relieue the pressure and fuel ^safelg. ^Also ^allows ^checkirtg for ^sufficientfuelJlow. Gauge has hook, allowing technician to haue both hands free No Nama Alat Rasio Deskripsi 40 Transmission and Engine Oil Pressure Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tekanan kompresi oli Fuel injection pump pressure gauge. Test gasoline fuel pump pressure on mostfuel injection equipped uehicle. Gauge calibratton: approx. 0 - 14O Pg (O - 10 bar| Indicates if fuel pump is defectiue or inconsi,stent in pressure flow. Includes assorted hoses, fittings and clamps to utork on most uehicles. Adapter size: MlO, M12, M14. 47 Ra.diator Pressure Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tekanan Radiator Pressure Testing Pump w/ Hose, Qubk ^Coupler ^uith ^Pressure Release, and Gauge: Test Range approx. O - 35 psi, 2pcs Radiator Cap Test Adapters to testfor original radiator cap pressure release/ cap leakage Set includes: 1 x Pressure Testing Pump witlt Hose lpc Blue and 1pc. Black Radiator Cap Test Adapters to testfor original radiator cap leakage 2O x Test Caps for testing cooling systems on most domestic and import uehicles. 1 x Vacuum Tgpe Cooling System Purge and Refill Tool Kitfor quick change of coolant. 1 x Relief Value No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 x Qubk Disconnect 7 x Vacuum Gauge 1 x Uniuersal Adapter. 1 x Temperature Gauge 1 x Instructions 1 x Air inlet 1 x Carrying Case 42 Value Sping Compressor 6 Unit/Ru€rng Praktik Untuk mempelajari Kompresor Pegas Katup Value Stem Seal Pliers Length: approx. 27cm/ 10.6" Round Rod Length: approx. 5Lcm/ 2O" Connection Hose Length: approx. 3lcm/ 12.2" L-Shaped Leuer Size: approx. 20 x 16cm/7.8" x 6.3" 7-hole Holder Size: approx. 14.5 x 1O.5cm/ 5.7" x 4.7" +3 Outside Micrometer 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur diameter luar - Mateial: Tungsten carbide steel - Measuing range: approx. 0 - 2Smm - Accuracy/ graduation: approx. O.01mm 44 Cglinder/ Bore Gauge 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur silinder - Material: metal - Measure range: approx. 5O - l6omm - AccuracA: approx. O.Olmm No Nama Alat Rasio Deskripsi 45 Oil Pressure Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tekanan o1i Diagno s e le aking u alu e s, incorrect timing, leakg intake manifulds and clogged muffters. Testfuel pump output pressure up to lOPsi Adapters suitable for most uehicles Blow mold case for storage Adapters suitable for most uehicles 46 Diesel Compression Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kompresi disel Gauge range : approx. O-7O Bar/ 0- LOOO Psi Hose length : approx. 30 cm Butlt-in resetter Approx. glow plug sizes : - M 10x1,Ox83mm, M 7Ox1,Ox9 lmm - M10x1,Ox1O2mm, M 10x1,Oxl 13mm - M10x7,Ox119mm, M1Oxl,25x64mm - Mloxl,25x135mm, M12x1,25x47mm - M22x1,5x118mm Approx. injector adapter sizes : - M2ox1,5x75mm - M22x1,5x73mm - M24x1,5x89mm - M24x2,Ox63mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 47 Dtal Test Indicator (DTI) with Magnetic Stand 6 Unit/Ruang Praktik Dudukan alat ukur dial tes model magnetig Di,splay Tgpe: Analog Accuracg : approx. O. O 1 mm Max. Measuring Range: approx. O- lOmm Magnetic Stand : Untuersal magnetic base stand Clamping hole diameter: approx. 8 mm 48 Digital Value Spring Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji pegas katup Unit selection : N, Kg, g,lb Accuracg : t 0.5% Length (displacement) accuracA : approx. 0.Olmm Moximum trauel : up to 2OOmm Speedrange: approx. 1 - SOOmm/ min Standard platen diameter : approx. @2Omm, Manual kegs can be moued once: 7mm, O.7mm, O.Oimm Test selection Compre s sian and stretching Power supplg 220V, O.5A 49 Battery Tester 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui bagus tidaknya (layak/tidaknya) aki mobil untuk dipergunakan/ Alat ukur Baterai. Application: 1 2V automotiue cranking lead acid battery and No Nama Alat Rasio Deskripsi 12V, alternators, regulators and starters car sgstem test H ousing M aterial: Acid-re sistant ABS plastic Measure Range: approx. 3OAH- 2OOAH Special test clip: Double conductor Keluin clamp Voltage Measure Range: approx. 7- 3OVDC 50 Depth Caliper 6 Unit/Ruang Praktik Mengukur kedalaman. Spesifikasi: Material: Harden steel ma.d.e/ Stafnless approx. O - 30omm Graduation: approx. 0.2mm presisi: 0,O2mm range: O-3OOmm (12"") 51 Conuentional Diesel Nozzle Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk Tes Nosel Disel It b used to adjust and calibrate the injecting pressure, atomizing quality, injecting angle and needle ualue seals of nozzle of diesel engine in order to ensure excellent power and economb performance of diesel engine. Gauge range : approx. O-6OMpa No Nama Alat Rasio Deskripsi 52 Torque Wrench 6 Unit/Ruang Praktik Kunci Pas Torsi - Digital torsional reading - Accuracy: +2% - Clockwi,se and counterclockwise both operated - Buzzer and LED indbation (reach preset torque ualue) - Four units A't-lb, in-lb, N-m, lcgf.cm) 53 Digital Vernier Caliper 6 Unit/Ruang Praktik Jangka sorong digital untuk mengukur diameter luar/dalam dengan display - Measurirlg range : approx. 0-150 mm/ O-6 inch. - Resolution : approx.O.O lmm/ O.OOO5 in. - AccuracA : +/- 0.O2mm/ 0.001 in (<loomm), +/- 0.O3mm/ 0.001 in (r lOO-lSomm) - Repeatabili$ : approx. 0.O1mm/ O.O0OS in. - LCD display 54 Radiator Cup and Pressure Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tutup dan tekanan radiator Colour-coded radiator test caps for easA identifrcation Supplied in a blow molded carrA case for e@sA transportation and storage. Kit includes: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Hand pressure pump with colour- coded approx. O - 35 psi gauge and push-button pressure relief ualue - Temperafitre gauge - 3 chromed steel radiator adapters - 16 radiator adapters - 1 uniuersal radiator adapter - 3 radiator cap test adapters - 3 piece uacuum purge and refill tooLs 55 Digital Belt Tension Meter Gauge 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur ketegangan sabuk secara digital - Measuing range: approx. O-75O N, O-120lb, O-77 Kg - Accuracg: 3t5o/o - Belt state indication: Low, OK, Hi - Resolution: tlN (or1 least signiJicant d@it of other units) - Belt width: ^<36mm - Ouerload alarm: approx. 75ON - Max. load: up to 85ON - Metric/Impeial 56 Gasoline Timing Light 6 Unit/Ruang Praktik untuk memeriksa saat terjadinya pengapian atau saat busi memercikkan bunga api - Tgpe: Ignition Timing LUht - Material: ABS - Input uoltage: 12V No Nama Alat Rasio Deskripsi - Trigger point: high uolt coil of No.1 spark plug - Speed: up to 1OOO0 rpm 57 Diesel Timing LUht 6 Unit/Ruang Praktik Test untuk stel pengapian pada mesindisel - Voltage: O-24V; - Brightflash tube prouides concentrated light for easA uisibilitg of timing mark; - Detachable heauy du! inductiue pick-up clamps,leads and diesel sensor for ea,sA operation and replacement; - Testable rotate speed and aduance angle; - Maximal testable angle is 60o, precision : approx. 0. 1 ". - Aduance : approx. 0-60 C (o.7%RDG + I%RNG) - TACH : approx. 2OO-999O RPM - DWELL: approx. 0-99.9% - VOLTS: O -16 V 58 Automotiue Multimeter 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tegangan, arus dan resistansi pada perangkat system Otomotif - Display: 5999 Counts - Dwell angle : ICYL: 0- 1 BO.O",4CYL: O-90.O",SCYL: O- 72.O",6CYL: O-6O. O",8CYL: O- 45.0" - Accuracg : t( 1 . 2o/o+ 2 ) - Rotational speed: ICYL/ 4Cw/ SCYL/ 6CYL/ SCYL: S OO - 1 0 OOOTurn/ minr( 1 . 2o/o+ 2 ) No Nama Alat Rasio Deskripsi - DC Voltage: 6V/ 60V/ 600Vt(O. 5%+ 3), 1 000Vr( O.8o/o+3) - AC Voltage: 6V / ^6OV / ^6 ^O ^OVL(O. ^8o/o+ ^3 ), TOOV!(1.2%+3) - DC Current: 6me/ AOruq/ 6O Omex( 1 . 2o/o+ 3 ), 2OAre.O%+5) - AC Current: 6mA/ 6OnA/ 6O )mex( 1 ^. 2o/o+ 3 ), 2OAr(2.5o/o+5) - Resistan ce: 6OOA\O. 8%+3), 6KO/ 6OKA/ 6OOKA/ 6MArp.8ok+ 2) - Capacitance: 6rrF/ 6On^Fr(5%+3) 6OOrF/ 6uF/ 6OuF/ 6OOUF!(3.O%+ 3 ), 6mF/ 6OmF / 1 O 0mFrF. O%o+ 3 ) - Temperature: -40"- 4 0 O "rp. 7 5o/o+ 4), 4OO " - 1 OOO'L( 1 .5%+ 1 5) - -4O " -7 52 "t(0. 7 5%+ 4), 7 52 " - 1832"t(1.5Yo+15) - Frequency: 6Hz- IOMHz!(O.5%+3) - Diode Test, hFE Test, Continuitg Testing, Dutg cgcle, Backlight, Auto Power off, Data Hold - Range Select, Ouer range indication, True RMS, Flashlight 59 Surface Plate 2 Unit/Ruang Praktik Alat sebagai landasan untuk Proses pengukuran dan meratakan permukaan plat. Spesifikasi: - Material black granite surface plate, size: approx. 100O x 6O0 x 150 mm - Specific Gravity: approx. 3.03 g/cm3 No Nama Alat Rasio Deskripsi - Shore Hardness: >70Hs-80Hs - Compressive Strength: 60 Sound Leuel Meter 2 Unit/Ruang Praktik Pengukur kebisingan Spesifikasi: - Range 3O-13OdB, - FrequencA respollse 31.5H2-8WIz - Sampling Rate 2 times/ seconds - Power supply DC 9V battery 61 Meja Kerja Bangku (Work Bench) 8 Set/Ruang Praktik Untuk tempat kerja bangku Konfigurasi minimal : - Table for 2 persons - Dimension(LXWXH) : min. 2400 x 7OO x 8OO mm - Frame made bg steel plate with thickness : min 2.5 mm - Bench top is constructedfrom wood utith min. 50 mm thickness - Include 2 pcs amerban bench uise 4" 62 Common Rail Pressure Tester and Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Simulator untuk menguji tekanan model mommo rail - LCD screen; - Measurement selection switch and simulation; - LED indicator ltght; - Common raillead pressure; - Simulation of pressure Rail regulator; No Nama Alat Rasio Deskripsi - Power cord; - Compatible for ang brand of common rail ^joint pressure; - Host machine 63 ATF Excharlger 2 Unit/Ruang Praktik Alat pengganti oli transmisi Functions: 1 ) Circulation cleaning 2) Equal quantity exchange of transmrlssion oil 3) Filling of new transmission oil 4) Old tran"smission oil recyclirtg 5) New and old trarsmission oil euacuation 6) Qubk calibration of electronic scale Technical Parameter:
Power: approx. O.1Skut 2)Voltage: AC 22OV SOHz or DCl2V 64 Parts Washer 6 Unit/Ruang Praktik Untuk media yang digunakan untuk membersihkan komponen mesin sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya Rugged welded steel Conuenient remouable work slrclf Parts basketfor snaking small parts in soluent Self-latching fuse s linked fine cou er Electric requirement: 1 lOV/ 6OHz QaoV/ ^SoHz) soluent ^pump No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. pump output through spQot: recirculates approx. 3 litre/min of soluent Tank capacity : approx. 20 Gallon Soluent capacitg : approx. 1O gallon Capacity : approx. 20 gallon 65 Value Grinder 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menghaluskan katup - Max. dia. of ualues to be ground : approx. 9O mm - Dia. of ualue stems to be gripped (standard) : approx. 6 - 1 6 mm Dia. of ualue stems to be gripped (special) : approx. 4 - 7 mm Dia. of ualue stems to be gripped (spectal) : approx. - 18 mm - Angles of ualues to be ground : approx. 25 - 60 " - Longitudinal mouement of geared head : approx. 12O mm - Transuerse mouement of ginding wheel head : approx. 95 mm - Max. cutting depth of ground ualue : approx. 0.O25 mm - Grinding wheel spindle speed : approx. 45OO rpm - Geared head spindle speed : approx. 125 rpm 66 Value Seat Cutting and Boring Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk dudukan mesin potong dan Bor Width : approx. 5OO/ 19.7 mm/inch No Nama Alat Rasio Deskripsi Height : approx. 45O/ 17.7 mm/ inch Crossutese work piece tilting : +4O--15 Degrees Machining capacity : Approx. 15-60 mm 67 Engine Fuel Sgstem Cleaning Machine ffiue-in- one) 2 Unit/Ruang Praktik Mesin untuk Pembersih Sistem Function: - Desassemblg-free cleaning for fuel system - Dr; sassemblg-free cleaning for air intake sgstem - Dusassembly-free cleaning for three-wag catalyst - Foam cleaning for combustion chamber Technical Parameter: - Working air pressure: Approx. 2- 8kg/ cm2 - Voltage: DC 12V 68 Air Conditioner Inside Cleaning of Car 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membersihkan bagian dalam kendaraan - Real-time switch control of cleaning functbn is flexible and simple - Cleaning tube uses adjustable coil pipe - Power source of the equtpment is compressed air which i,s e cono mic al and reliable No Nama Alat Rasio Deskripsi - Endoscope uses microspur HD processing to produce clear and br@ht images - Synchronized image of big and small displays allows operators and users to see - It improues working enuironment of engine and cooling efftciencg of air conditioner Technical Parameter: - Working air pressure: approx. 2- 8kg/ cm2 - Voltage: AC 22OV 69 Recycle AC 2 Unit/Ruang Praktik Untuk daur ulang AC Recouery, uacttttm, charge LCD displag Leakage hunting S e mi- auto maticallg op er ation High/ lout pressure protection Technical parameter: - Input power approx. 80OW - Recouery ability approx. 35Og/ min - Charge abilitg approx. 10OOg/min - Vacuum speed approx. Sms/h - Cylinder capacitg approx. 10kg - Compressor power approx. 3/ 8 HP 70 Refrigerant Leak Tester 2 Unit/Ruang Praktik Untuk Alat Uji Kebocoran No Nama Alat Rasio Deskripsi It will respond to all halogenated. This includes, but is notlimited to: CFCs e.9.R12, Rl1, RSOO, R5O3 etc.
t{CFCs e.g. R22,R123, Rl24,R5O2 etc. HFCs e.g. R134a, R4O4q R125 etc. Blends such as ,42-5O. HP62. MP39 etc. Short Preheating Time Once the switch rotated, the detector will be readg to use. Preheating time: approx. 6s Response time: approx. 3s A dj us tab le S e ns itiu ity 7t Refrigerant Identifter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk identifiasi Refriegran pada sistem pendingin tata udara Analyzed Refrigerants: R22, R32, R134a, R4O4A, R407C, R410a, Hgdrocarbons (HC) and Air Identified Refrigerants: R 1 2, R1234yf, R4O8A, R4O9A, R417A, R421A, R4218, R422A, R4228, R422C, R427A and Hydrocarbons (HC[ Accuracy; +/- 2% of indbated 94SSeS Power Requirements: 12 VDC or input: 220V/ 240V-5OHz/ 6OHz User Interface: Membrane tgpe utith uisual indicators and function kea Humiditg O-95 persen RH noncondensing, Re sp onse Time Zess than 3 minutes No Nama Alat Rasio Deskripsi 72 Bangku Uji Diesel Konvensional (Conuentianal Diesel Test Bench) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan standar bawaan pabrik: Parameter teknik: - Adjustable rotatton speed range: qpprox. 0-4000 RPM - Test cglinders: min. 12. - Rotation speed presetting: min. 10 kinds. - DC. Supply: 12/24V - Feeding pump motor: approx. 1. lkw - Senes of graduate glass: 45cc,1Socc. - Volume of oil tank: approx. 6OL - Main shafts Center height: approx. 125 mm - Flywheel inertia's moment: approx. O.8kg.M2, - Stoke counting: 5O-4OOO - Control temperature of fuel oil fC): 40+2 - Feed oil pressure: low pressure approx. 0-O. 4MPa, high-pressure approx. 0-4Mpa. Internal pressure: O-O. 1 6MPa, O- 1.6MPa. - rotation direction of Main shafts: Clo ckwise or Anticlo ckwis e - Output power: approx. 5.5kw TNIEETIIEFTA -786- No Nama AIat Rasio Deskripsi 38OV/ SOHz or on request. 73 Common Rail Injectors Repair Tools 2 Unit/Ruang Praktik Untuk alat perbaikan Injektor commen rail Common rail injector tool, 4O sets dismantling tool. Diesel injector remoual tool , automotiue tool. Application For Inj ector : Uniuersal for ^common ^rail ^injector. Car Engine: Diesel Vehicle 74 Electronic Control Chassfs Simulator Tool Set 2 Unit/Ruang Praktik Perangkat untuk control elektronik simulator chasis t Able to check the ualue of Interior ABS, Engine (speed, pressure gauge| EPS A@hting) automotiue sensor on ECU bg etiminating the entire seats in the back side of half of the uehicle. Speciftcation t Composition 1) Remoue all the seats behind half of actual automobile - Vehbular underbody frame, controlframe - Actual automobile 1/ 2 - Control box (material : steel) - Motor three phases 380V, approx. 2.2Kw, 12OO RPM - Inuerter three phases 380V 3HP No Nama Alat Rasio Deskripsi 75 Peralatan Pelatihan Sistem Suspensi (Suspen"sion Sgstem Training Equipment) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan system suspense Konfigurasi Satuan pendidikan struktur suspensi. Dudukan terbalik 360 derajat. Roda dan kemudi dipasang di struktur. Komposisi FF dalam struktur 360 berdiri terbalik dipasang 60-100: 1 peredam terpasang Jenis rotasi manual 76 Sistem Power Steering dan Peralatan Pelatihan Suspensi (Power Steering System and Suspension Training Equipment) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan Power stering dan perangkat suspensi Sistem power steering tipe rak dan pinoin. Pompa, pipa tekanan, katup kontrol, roda terpasang. Spesifikasi Komposisi Panel kontrol: Perangkat tampilan suhu 2 set, Pengukur tekanan, Kontrol kecepatan, papan PCB untuk kontrol kecepatan, Inverter, Dudukan sekering, Saklar darurat, Saklar ON/Ofl diagram sirkuit perangkat kemudi Motor daya AC 22O /380V, penggerak pompa daya Fungsi kontrol torsi roda Pengukur tekanan dari Pompa Daya-menampilkan suhu Oli secara digital No Nama Alat Rasio Deskripsi KUNCI, inverter, cluster Motor penggerak kira-kira 3HP 77 Vehicle Frame Structure Training Equipment 1 Unit/Ruang Praktik Peralatan Untuk Pelatihan Struktur Rangka Kendaraan - Understand the strucfitre bg checking uehicle frame directlg. - Understand differential gear, brake, suspension of rear-wheel driue uehicle frame. - Inspection of steering sgstem and worTn gear. - Dr.: sc brake suspension and Rear Wheel TApe. - Composition : I set of rear wheel uehicle frame, steering, rack and pinion, disc brake, differential gear, leaf sping, etc 78 Gasoline Engine Power Train Sgstem I Unit/Ruang Praktik Untuk Pembelajaran Sistem Power Train Mesin Bensin - Educational Modelfor operating F/ F Type Manual Transmission and Power Train Sgstem Structure of Gasoline Engine Vehicle. - Each incised section is painted with dtfferent colors for educationefficiency. - /t is able to show the mouement as same as actual car bg AC 220V motor operation. - Composition: aprrox. 1,500 cc Class Engine, F/F Tgpe Gasoline Engine Assy, Manual Transmission Assu. 1 set of Liqhtinq. Brake No Nama Alat Rasio Deskripsi system, Steeing sgstem, Shock Absorber, Diueshaf[ Front Axle, Fuel Tank, Change Leuer, Battery, Fuel Motor, Intake, Exhaust sgstem, Controller, Safefu Break 79 Automotiue Air Conditioning Training Sgstem with Auto Fault 2 Unit/Ruang Praktik Sistem Untuk Pelatihan AC - Compressor : kira-kira. 5 HP motor, inverter RPM control type. - HFC Refrigerant - Komposisi : Compressor, condenser, dryer, expansion valve, the orifice tube,the evaporator, Blowers, piping, cooling fans, the unit, the control panel,Motor with speed control, pressure (high, low), temperature gauge. - Fault insertion available - PCB board available to safety protection 80 Multiple Automotiue Sensor Training System 2 Unit/Ruang Praktik Sistem Untuk Pelatihan Beberapa Sensor Otomotif Consusts o/ - Voltmeter: capable of measuring from ^O ^to ^3O ^Volts - Temperafitre : It has a temperature probe capable of measuing from O "C to 15O 'C, idealfor the automotiue cooling part, - IAC ualues (minimum ualues) - Injectors : select between RPM (80o-15OO-3000-sjOO) - TPS sensor No Nama Alat Rasio Deskripsi - MAP sensor (3 or more pins) - MAF sensor (3 or more pins) - IAT sensor (Engine air inlet temperature) - ECT sensor (radiator water temperature) - Sensor CKP (Hall Effect) - Sensor CKP (Magnetic) 2 and 3 pins - Sensor CMP (Hall Effect) - 3 pins - Sensor CMP (Magnetic) 2 and 3 pins - Oscilloscope: shows AC and DC signals from O Hz to 2OO Klu. Selector of 3 uoltage leuels I V, O.1 V and 1O Mu,Chooser of 3leuels of attenuation: Xl - X2 - XS 81 Peralatan Pemrograman ECU Otomotif (Automotiue ECU Programing Equipment) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari Peralatan Pemrograman ECU Otomotif Kisaran. 1,500 CC mesin Bensin dengan cutaway untuk Blok Silinder Dapat mengukur volume injeksi Daya : 22O Volt, kira-kira. Motor 180W Kontrol kecepatan motor Sirkuit ECU Program ECU 82 Aduanced Automotiue Electric Circuit Training System 2 Unit/Ruang Praktik Sistem Untuk Pelatihan Sirkuit Listrik Otomotif Composition 1) Light circuit practice module No Nama Alat Rasio Deskripsi - Made bg LED light system (Head Itght, Turn signal, Taihight) - Experiment panel should be carued in AL coatirtg panel and pinted - Consrrst of a headligh\ a multi- function ^switches, relag s,connection terminals and so on. 2) Side Mtnor folding practice module - Arrangement of parts of Side Minor folding - Consast of afolding set, a connect termina\ side minor folding switch 3) Door/ Window circuit practice module - Arrangement of parts of Door/ Wtndow and checking theory and operation by composirtg achtal window circuit - Consast of door actuator, window motor connect terminal, side miror door switch 4) Horn circuit practice module - Test of lrcrn system circuit - Theory education, circuit completion and test of horn sgstem 5) Ignition practice module - Test of Ignition practice module - Consr.st of ignition plug, Gap measuring deuice, air intake, V me as uring D e u tc e 6) Injection practice module - Test of Injection practice No Nama Alat Rasio Deskripsi - Consist of 4 injector, deliuery pipe, injector Vottage Measuring Deube 7) Multifunction input switch module - Test of Multi channel input switch - Consrrst of multifunction switch, key switch, emergency switch, connector terminal 83 Automotiue Electric and Electronic Control Trainer with 8 Types 2 Unit/Ruang Praktik Alat Untuk Peraga Kontrol Elektrik dan Elektronik Otomotif Composition 1) Practice module for Starter motor circuit 2) Practice module for Generator circuit 3) Practice module for Wiper circuit 4) Practice module for Window circuit 5) Practice module for electronic ignition circuit 6) Practice module for multifunctional circuit 7) Door actuators on left, right B) BCM controlTApe 4 Cabinet type storage sp@ce uith 2 door 84 Desktop TApe Immobilizer Ignition Control Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Simulator Untuk Kontrol Pengapian Immobilizer Tipe Desktop Parts of ignition sgstem are set on a panel with power and wiring terminal,being able to be seen the ouerall sgstem at a glance. By manipulating the controller, able to check the waueforms and No Nama Alat Rasio Deskripsi changes in accordance with RPM speed. The panel composing the ignition circuit is made with aluminum CNC treated panel. Specification Composition : Crank sensorg injectors, spark plugs, fan, relag, RPM meter, self- diagnosis ^jack, emergencA switches, fuses, Key switch, ATS, TPS, WTS, MAP, HO2S 85 Air Bag System Simulator with Auto Fault 2 Unit/Ruang Praktik Simulator Untuk Sistem Kantong Udara dengan Kesalahan Otomatis - Able to understand composition of air bag sgstem of automobile and fundamental ^p ^rinciple ^s. - Understanding the linkage among Safety belts, airbags, PPD (Passenger Presence Detector) and ackno wle dg ing o p e r atio n condition. - Measuring change in waueform in accordance to resistance bg adjusting the resbtance from the seatbelt and atr bag. - Able to measure by a multimeter, o scillo scop e, diagnosr; s etc. - Composition : Driuer/ passenger seat airbags, airbag modules, seat belts, PPD sensor, air regulators, 2 air tanks (approx. IOL), etc No Nama Alat Rasio Deskripsi 86 Automobile Data Transmission Sgstem CAN Bus Training Stand 2 Unit/Ruang Praktik Sistem Untuk Transmisi Data Mobil CAN Bus Training Stand . Mobile stand onfour wheels . Training stand equipped . Central control unit . Functioning engine control unit . Control instrument panel . Electronb steering column locking sgstem . Ignition lock, keg and immobilizer . Car airbag systems control unit rsRSi . Automobile door central lockirtg control unit . The car door glass lifting me chanism with controls . Training stand ensured the possibility to run diagnostics for all deuices installed in the control unit CAN network with automatic help search, including the following diagnostic operations - Control unit identification reading - Ensured the abilitg of detected sgstemb elror reading/ deletion - Ensured the possibility of system parameters control . Ensured the possibilttg of the co ntr ol unit co ding / confrgur ation, and the engine actuators acttuation . The stand has a closed structure- no ui.sible sgstem installation elements and sealed electrical circuits, wiring REPUEUK INDONESIA -795- No Nama Alat Rasio Deskripsi . In training stand included - Automobile o scillo s cop e - Diagnostics equipment - Network pou)er supplg (220/ 12V) and a battery (12V) - CAN maintenance analgzer 87 Recouery, Recycling And Recharging 3R Equipment With Semi Automatic Operation 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan operasional recovery, recycling and recharging 3r equipment with semi automatic operation. Automatic air purge Dig ital ele ctronic scale Approx. 2,5OO mm recAcling hose Leak detector Coupler for high and low pressure Protection for electronic scale Automatic drain of use oil Oil separator for recycling only Dry filter Large pressure gauge Digital pre s sure u acuumer D.O.T approued tankfor recgcling purpose onlg Automatic le ak detector, Automattc charging (Manual: Oil injection) approx. lOO mm high pressure Digital low pressure gauge Compressor - High Back Pressure : High pressure more only on the back Refrigerant Discharge R- 1 34A (HFC) or Rl2 No Nama Alat Rasio Deskripsi Central Processor Compressor: > 15 cc/REV Vacuum Pressure > 14OL/ min - 94L/ min Working temperahtre: 1O - 45 degrees Celsius 88 Car Starting and Chargtng System Trainer (Generator Circuit ) f Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan prinsip dasar kelistrikan starter dan sistem pengisian daya. A practice unit through which students can practice the principles of basic composition circuit of relag and power dbtribution of ignition switch with education purpose of basic electric and electronic sgstem. All components are from an actual uehicle Input power: single phase single wire AC 22OV t 10% 50 Hz Set terdiri dari : Charging system 12V IC regulator, 12V Voltage regulator Starting system 12V conuentional motor starter. Stand Tester cable Minimum 5 expeiment topic User manual 89 Mekanikal Trainer I Set/Ruang Praktik Alat praktek siswa yang mempelajari perpindahan daya secara mekanis yang terdiri dari pesawat angkat roda gigi, puley No Nama Alat Rasio Deskripsi dan bantalan. Dimana siswa dapat merangkai menggunakan rantai, belt serta rangkaian roda gigi untuk mengetahui konsep kerja Eaya, torsi dan putaran. Konfigurasi minimal :
1 SetMechanics Basics . 1 Set Simple Machines . 1 Set Gears and Gear T rains . 1 Set Friction-Belt Driues . I Set Memeriksa Alat Pembatas dan Pengukur Tegangan Rendah (APP-TR) . 1 Set Synchronous-Belt Driues . 1 Set Chain Driues . 1 Set Pulley Systems - Buku petunjuk Penggunaan 90 Peralatan Pelatihan kendali sabuk (Belt-Driue Trainirry Equipment) 1 Set/Ruang Praktik Pengantar Sistem Penggerak Mekanis, Belt, Rantai, dan Drive roda gigi, Kopling dan Penjajaran Poros. Konfigurasi minimal : Paket Motor terdiri dari motor kecepatan konstan dan motor kecepatan variabel Spesifikasi: Tegangan : 22O V - arus maksimum 4A "Paket Motor 1 unit, Kopling - poros, Penggerak sabuk, Penggerak rantai Penggerak roda gigi, dan kotak alat No Nama Alat Rasio Deskripsi 91 Computer Based Interactiue ABS Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif berbasis komputer mengenai sistim pengereman ABS pada kendaraan ringan. Specification:
Originalg Car ABS component 2. ABS hgdraulb unit 3. Wheel speed sensor 4. Brake switch 5. Brake manometer 6. Four wheel and road simulator 7. Master brake and pedal 8. ABS ECU 9. Personal computer, LCD monitor, and printer 10. Indicator lamp 1 1. Measuring point 92 Commonrail Engine Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj Erran interaktif siswa mengenai pengaturan sistim injeksi mesin diesel commonrail pada kendaraan ringan. Specificatton:
Originaltg diesel engine with commonrail system 2. Commonrail sensors 3. Commonrail actuators 4. Turbo charger 5. Commonrail ECU and Electric driuer unit 6. Accumulator approx.l)O AH/ 12 uolt 7. Engine brake sgstem 8. Instrument meter No Nama Alat Rasio Deskripsi 9. Fuel tank approx. 1O liters 10. Personal computer, LCD monitor, pinter 93 Electronic Auto Transmission Gear Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran interaktif siswa mengenai sistim transmisi otomatis elektronik pada kendaraan ringan. Specification:
Origtnally electronicallg auto matic tr ans mis s io n 2. Consist of three speed gear shtfting 3. Torque conuerter, ualue bodg uni| sensor and ECU 4. PC, LCD monitor and printer 5. Gear position shtfting 6. Input speed, output speed and gear ratio 94 Hgbrid Electric Vehble Parallel Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim hybrid electric, seperti arus AC tegangan tinggi, electrical interlock, pengubah arus AC-DC, koneksitas baterai, panel surya dan photovoltaic pada kendaraan ringan. Feahres:
Hybrid diues are essentially meant to meet three objectiues: saue fuel, reduce emissions, and incre ase torque / pouter. 2. Different lrybid concepts can be emploged dependtng on the required application. 3. With our sgstem trainees can learn on their own the most imp ortant te chnical fundame ntals of hybnd driues. 4. Based on iob orders and fault No Nama Alat Rasio Deskripsi de sciptions students plan diag no sttcs of indiuidual components, carry out testing on systems and do repair work on original motor uehicle parts. 5. In the course of measurements and etqeriments the students acquire practical knowhow for euery day on the ^job and uocational training 95 Vehicle ECU Trainer and Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim ECU menggunakan mikrokontoler pada kendaraan ringan. Specification:
Microcontroller 2. Drtuers 3. Signal processing 4. Data acquisition using PC and Monitor LCD 96 Air Bog Simulator And Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim air bag dan seat belt pada kendaraan ringan. Specification:
Air bag sensor consist of: - Frontal driuer and passenger - Side air bag sensor 2. Air bag actuator/ Air Generator consist of: - Driuer frontal/longitudinal air bag - Pas s eng er frontal/ longitudinal - Passenger and driuer side air bag - Driuer and passenger presentation belt 3. Frontal and side crash mini car No Nama Alat Rasio Deskripsi model - Frontal collision high truck mini car model with ECU - Side collision diuer & passenger mini car model with ECU 4. Air compression/Air supplg 5. Air bag block diagram and measuring point 97 Electronic Cruise Control Simulator 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai electronic cruise control pada kendaraan ringan. Specification:
Motorized throttle unit 2. Full Electronic Cnti.se ECU 3. Full Electronb Simulated ECM 4. 3 Plwse asgnchronous motor simulate d fuel engine plant 5. Diue wheel simulated powertrain 6. Sensor digital and analog for cruise panel cluster 7. Sensor actuator measuing point panel cluster 98 Lightirlg and Can Bus Worksheet 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim kelistrikan lampu dan can bus pada kendaraan ringan. Specification:
Lighting system with head lamp, tail lamp, turning light and interior lamp 2. All lightitlg sgstem used can bus 3. HUh speed can bus 4. Low speed can bus 5. Measurirry point of high and low can 6. Instrument meter using can bus 7. Lbhting and signaling lamp No Nama Alat Rasio Deskripsi using standard switching in can bus 8. Battery approx. 12V/ SOAH 99 Gasoline Engine Trainer (EFI) Stand with Wiring Panel 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai mesin yang menggunakan sistim EFI pada kendaraan ringan. Trainers and its component consist of:
Engine 4 Cylinder, In-line 16 Value, VW-i, Capacitg approx. 1.3L 2. Electronic lgnition 3. Electronic Fuel Injection 4. Data Link Connector 5. Starting System 6. Charging Sgstem 7. Cooling Sgstem 8. Fuel tank capacitg approx. 8 L 9. Battery approx. 12V/50AH r00 Engine Management 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai manajemen kontrol elektronik pada sistim pembakaran dan sistim injeksi pada kendaraan ringan. Trainers and its component consast of:
Sensors and Achtators 2. Electronic Control Unit (ECU) 3. RPM meter and Indicator lamp 4. Data link Connector 5. Diuen motor and speed regulator 6. Battery approx. 12V/ 32 AH. No Nama Alat Rasio Deskripsi 01 Car Air Condttioner Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim air conditioning pada kendaraan ringan. Specification:
Motor approx. 22O VAC/ sHP, 2. Euaporator 3. Condenser 4. Filter, thermometer and manometer o2 Alarm, Central Lock and Power Windows Stand With Wiring Panel 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim alarm central lock, dan power window pada kendaraan ringan. Specification: This Trainer consist of:
Uniuersal Alarm 2. Central Lock 3. Power Windows 4. Remote Control 5. Battery approx. 12V/32AH 6. Cable ^jumper r.03 Diesel Engine Stand Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai mesin diesel pada kendaraan ringan. Speciftcation:
Engine: four cglinder, four stroke, water cooling, type in line, Capacitg approx. 2OO0 - 2SOOcc 2. Panel Instrument: main key, ampere meter, oil control lamp, w ater temp erafitre meter 3. Sub-sgstem: radiator cooling sgstem, approx, 5 liters fuel tank, exhaust system 4. Power: Battery approx. 12V/ 4OAH FRESIDEH REPUEUK INDONESIA -804- No Nama Alat Rasio Deskripsi o4 Gasoline Engtne Cutting Model 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai komponen- komponen utama mesin bensin pada kendaraan ringan. Speciftcation:
Engine : Wpe tn-line, four cglinder, four stroke 2. Oil pump, Alternator, intake and exhaust mantfold 3. Spark plugs 4. Engine i.s mounted on aframe with castors 105 Diesel Engine Model Training Stand 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai komponen- komponen utama mesin diesel pada kendaraan ringan. SpeciJication:
Engine : Ape in-line, four cglinder, four stroke 2. Oilpump, Alternator, intake and exhaust manifuld 3. Injectors 4. Engine is mounted on aframe with castors r06 Charging Systems Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistim pengisian aki pada kendaraan ringan. Specification:
Electrb driuen motor AC 22OV regulated bg inuentor 2. Alternator approx. laV/ $947 3. Electronic Regulator 4. Regulated Load Lamp 5. Charging control lamp, uolt meter, ampere meter No Nama Alat Rasio Deskripsi 6. Main key, Fuse 7. Battery approx. 12V/32AH o7 Pelatih Kemudi Tenaga Listrik (Electric Power Steering Trainer) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaja.ran interaktif mengenai sistim hidrolis elektrik pada power steering pada kendaraan ringan. Specification: TApe : Rack and pinion Sgstem : min ECU, VSS Simulator Suspension: Coil and Shock Absorber Panel instrument : spe e dometer, main keg and DLC Battery approx. 12V 08 Alat latih Kemudi Daya Hidraulik (Hgdraulic Power Steering Trainer) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran interaktif mengenai sistem hidrolik power steering pada kendaraan ringan. Specification: TApe : Rack and pinion Hydraulic unit: power steeing pump, regulator ualue and pressure pipe Suspension: Coil and Shock Absorber Driuen motor: AC 220V Instrument panel: manometer, main key and indicator lamp r.09 Gasoline Vehicle with Manual Transmisston 2 Set/Ruang Praktik Unit mobil yang digunakan untuk pembelaj aran interaktif secara utuh mengenai kendaraan ringan No Nama Alat Rasio Deskripsi berbahan bakar bensin bertransmisi manual. Merupakan mobil praktik dimana pada keempat pintu sisi luar terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan sistim mekanik dan elektrik power window. Pada kap mesin terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan komponen pada sektor mesin. Specification: Completelg brand new car. - Performqnce: Engine Dbplacement: max. l3oocc Fuel Tgpe: Petrol - Transmission: Gear Box: min. 5 Speeds Transmis sion Tg pe : M anual - Engine details: No of Cglinders: min. 4 inline Fuel Supplg Sgstem : Injection - Steering: Steering Type: Electric Power Steering 110 Gasoline Vehicle with Automatic Transmission 2 Set/Ruang Praktik Unit mobil yang digunakan untuk pembelajaran interaktif secara utuh mengenai kendaraan ringan berbahan bakar bensin bertransmisi otomatis. Merupakan mobil praktik dimana pada keempat pintu sisi luar No Nama Alat Rasio Deskripsi terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan sistim mekanik dan elektrik power window. Pada kap mesin terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan komponen pada sektor mesin. Specification: Completelg brand neu) car. - Performance: Engine Displacement: mox. l3oocc Fuel Tgpe: Petrol - Transmassion; Gear Box: min. 4 Speeds Transmis sion Tg pe : Automatic - Engine details: No of Cylinders: min. 4 inline Fuel Supply Sgstem : Injection - Steering: Steeing Tgpe: Dlectric Power Steeing t11 Diesel Vehble with Manual Transmission 2 Set/Ruang Praktik Unit mobil yang digunakan untuk pembelajaran interaktif secara utuh mengenai kendaraan ringan berbahan bakar diesel bertransmisi manual. Merupakan mobil praktik dimana pada keempat pintu sisi luar terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan sistim mekanik dan elektrik power window. No Nama Alat Rasio Deskripsi Pada kap mesin terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan komponen pada sektor mesin. Specification: Completely brand new car. - Performance: Engine Displacement: max. 2400cc Fuel Tgpe: Diesel - Transmassion: Gear Box: min. 5 Speeds Trc; rusmis sion Ty pe : M anual - Engine details: No of Cglinders: min. 4 inline Fuel Supplg Sgstem : Fuel Injection with Common Rail - Steering: Steering Type: Power Steertng tt2 Diesel Vehicle with Automatic Transmbsion 2 Set/Ruang Praktik Unit mobil yang digunakan untuk pembelajaran interaktif secara utuh mengenai kendaraan ringan berbahan bakar diesel bertransmisi otomatis. Merupakan mobil praktik dimana pada keempat pintu sisi luar terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk memperlihatkan sistim mekanik dan elektrik power window. Pada kap mesin terdapat bagian plat yang dipotong dan ditutup dengan akrilik, untuk No Nama Alat Rasio Deskripsi memperlihatkan komponen pada sektor mesin. Speciftcation: Completely brand new car. - Performance: Engine Displacement: max. 24OOcc Fuel Type: Diesel - Transmassion: Gear Box: min. 4 Speeds Transmi,s sion Ty pe : Otomati,s - Engine details: No of Cylinders: min. 4 inline Fuel Supplg Sgstem : Fuel Injection with Common Rail - Steering: Steering Tgpe: Power Steering 113 Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basic power supply with integrated measuring module Universal patch panel Set electrical/ electronics components Set motor vehicle mechatronics Set 2mm safety lab cables Set 4mm safety lab cables PSURemote software No Nama AIat Rasio Deskripsi 114 Kelistikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC power source (protected) A selection of resistors An inductor, parallel-connected to a fluorescent ^light Two capacitors Transformer A selection of switches: SPSI SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch DC relay , AC relay A selection of indicator lights: green, yellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid , Bu-zzer Circuit Breaker with test components Fuse 15 Charging Electrb Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfrgurasi unit EV clmrging controller unit EV simulator 013. Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: kerja bangku/manual, dasar kelistrikan, pengujian bahan bakar dan pelumas, perawatan dan perbaikan alat berat. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat adalah 378 m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 13.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel L3.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi t16 Electrb Vehble - Chargirtg Protection 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi panel pengaman Spesifikasi Minimal: 1 unit Resistiue load 1 unit 3 phase AC RCD Wpe B 1 unit 3 phase AC 16 A circuit breaker 1 unit 3 phase AC 32 A circuit breaker tt7 Mekanika Trainer 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran dasar penggerak mekanik Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar mechanical power transmission. Yang terdiri dari berbagai ukuran gears, pulleys, and sprockets. Topik pemb elaj aran dasar mekanik, Gears and Gear Trains, Frbtion-Belt Driue s, Sg nchronous - Belt Diues, Chain Driues, Pulley Systems e Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Alat Berat dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 13.3. Tabel 13.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom si Keahlian Teknik Alat Berat Tabel 13.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknik Alat Berat No Jenis Rasio Deskripsi 4 m" / peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 1 Area kerja bangku 2 Laboratorium uji bahan bakar dan pelumas 4 m"/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 108 rJf2. 3 Workshop perawatan dan perbaikan alat berat 12 m2/ peserta didik 4 Ruang penyimpanan alat berat L2 m2 / instruktur Kapasitas untuk 9 orang. Luas minimum adalah 108 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan alat (RIS) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Tabel 13.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom si Keahlian Teknik Alat Berat No. Jenis Rasio Deskripsi Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area keria bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong ^3 ^buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Penyangga Mesin Diesel Tugas Berat (Mesin 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pelajari mekanisme mesin diesel peralatan alat berat. No Nama Alat Rasio Deskripsi Hidup) (Heauy- DUW Diesel Engine Stand (Life Engine)) Mesin diesel siklus 4-tak, Memenuhi persyaratan emisi EPA 2OlO, OEM ECM dan kabel, turbocharger VGT, Kisaran silinder 8000- 11OOO cc, Filter udara Aliran Langsung, Aftercooler udara-ke- udara, Radiator dan kipas pendingin lengkap dengan pelindung pelindung, Pedal bahan bakar, Bingkai pemasangan baja berbentuk tabung, Kastor tugas berat dengan 2 putar pengunci Tangki cairan buang diesel (DEF), Baterai l2V (2) dengan wadah plastic, Sakelar pemutus baterai, Tombol panik (2), Kotak kesalahan yang dapat diprogram secara elektronik (sekitar 12 kesalahan), Termasuk dasbor: Kotak pelarian ECM dan ATM, Sakelar kunci kontak dengan titik uji pengukuran, Sakelar ON/ OFF, Sakelar pemilih, Lampu indicator, Sistem Kendaraan OEM Fungsional Penuh, Sistem injeksi bahan bakar common rail (HPCR) tekanan tinggi, PTO (daya lepas landas), PTO (daya lepas landas), Filter partikulat diesel Cummins (DPF), Resirkulasi gas buang berpendingrn (EGR), Reduksi katalitik selektif (SCR) 2 Starting & Charging System Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelejari sistem strater dan pengisian pada alat berat. Comp o nents include : Alte rnator (motor driuen), Indicators, Brake l@hts, CB di.stributor (motor driuen), HT ignition coil, 4x Spark plugs, Inertia starter motor, Start solenoid, No Nama Alat Rasio Deskripsi Control dash panel, Relags and Battery isolator. Vaiable speed control for alternator. Rotating parts couered by mesh guards. Board mounted in a uertical bench frame. Powder coated paint finish. Supplg uoltages, 240 uolts AC and 12 uolts DC Manual Book Modul Starting dan Charging Sgstem 3 Lighting System Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kelistrikan lampu penerangan pada alat berat. Modular LBD lights (except headlights Manualfault box with approx. 2 faults for ^the following ^Front ^Lights circuits: - Leftheadlamp ground circuit, - Left/ right headlamp ground circuits; Manualfault box with approx. 10 faults for ^the following ^Lightitg Switch Controls circuits: - Headlight switch (2), - Stgnalflasher (2), - Backup light switch, - Stop light switch, - Ignition switch, - Right turn signal indicator, - Relag No. 3, - Relay No.4. Contents Front Lights (1) Lighting Switch ControLs (1) Rear Lights) (1) Clearance Lights Kit (1) No Nama Alat Rasio Deskripsi Setof approx.89 ^jumperleads (1); Stand with lockable storage box (1); 12VDC Power Supplg (1) Manual Book Modul Lighting Sgstem 4 A/ C Sgstem Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja A/C pada alat berat. Charging sg stem attached. Compressor: approx. SHP motor, inuerter RPM control Ape. Specification Comp o sition : Compressor, condenser, dryer, expansion ualue, the orifice tube, the eu aporator, Blower s, piping, cooling fans, ^the unit, the control panel, Motor with speed control, pressure (high- 1, low-3), approx. 7 temperafitre gauge, etc approx. 10 Fault insertion auailable approx. 3 PCB board auailable to safetg protection PCB Board is connect PC with USB or RS 232 Minimum 5 Training Contents Manual Book Modul A/ C System No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Steering & Power Steeing Sgstem Trainer 1 unit/ ruang prakti Untuk mempelajari sistem power steering pada alat berat. Three-phase/ single motor simulation eng ine p ower. (22OV/ ssOV) Manual Book Modul Steeing & Power Steering Sgstem 6 Clutch Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenal komponen dari kopling alat berat. Composition : Clutch pressing board, Clutch pedal, Clutch cylinder Manual Book Modul Clucth System 7 Differential And Axle Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui komponen differential dari alat berat. Composition : Large Heauy machinery differential g e ar Stand : Steelframe with approx. 5' lockable wheels Manual Book Modul dffiential and Axle System 8 Compressor AC (Cutting Section) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari komponen kompressor A/C alat berat. Co mp o sition : Compresso r Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Alternator (Cutting Section) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kompenen alternator dari alat berat. Composition : Alternator (Die sel uehicle tApe) Manual Book 10 Diesel Smokemeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine diesel. Measuring items Smoke opacity (o/o, k [m-1]) Shell length : approx. 2 1 Smm Power 22O V / 50 Hz 11 Standar Mechanical Tool Set 2 Unit/Ruang Praktik Alat bantu bongkar pasang engine, transmisi, kelistrikan dll yang berhubungan dengan alat berat. Contains : with approx. 7 drauter cabinet Socket 8, 1 O, 1 1, 1 2, 7 3, 74, 7 6, 7 7, 1 8, I 9,20,2 1, 2 2,2 3,24, 2 7, 30,32 mm, flex handle 15 inc, extension bar Sinc and loinc uniuersaljoint, bent handle ratchet, sliding t-bar 10 inc, adaptor 1 / 2x3/ 8M, 1 / 2x1/ 4M, sparkplug socket 16mm, 21mm,13 Socket set sizes 6-22mm extension bar: 3", 6", T-handle 8", Flexible handle: 8", Uniuersal Joint Bent handle ratchet, Adaptor : 3/ 8F x 1/ 4M. No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 socket set 4 to 14mm, Extension bar: 2",4", T-handle: 6" Uniuersal Joint, Bent handle ratchet Combination wrench : 8x9, lOx11, 12x13, 14x 1 5, 16x 17, 1 8x 19, 22x24mm Combination plier-8", Long nose plier-8", Diagonal Cutting plter- 7",Water pump plier- 1 O", SlipJoint jaw plier-S" , Ball head hex keg set- Extralong tgpe:
5, 2, 2.5, 3, 4, 5, 6, 8, 70 , Central Holed torEtx key set - fully polished & satin plated: T 1 O,T 1 5,72 O,T2 5,72 7,T3 O,T4O,T4 5, 750 Heauy dutg Impact bit: PH2-8Omm(L) SL8-SOnn(L), PH3 -80mm(L) SL ^1 0O' 80mm(L) External Straight Circlip Pliers- 7 ^", Internal Straight Ctrclip Pliers- T",External Bent Circlip Pliers- 7 ^", Interrlal Bent Circlip Pliers - 7 " Ball peen hammer-wooden shaft Adjustable wrench Spc chi.sel & punch set Curued ^jaw locking plier-lO" Dead Blow Hammer screwdiuer O 0.8x4.5-IO0L, 1.2x6- 150L, 1.6x8-200L , 1.2x6-38L screwdriuer (+1 PHI-LOOL, PH2- 150L, PH2-38, PH3-200L Double size flexible socket wrench: 8x1O, 1Oxl2, 12x14, 14x17, 17x19mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 7/ 2"Dr. E-socket: B1O, 812, 814, 816, E18, E2O Flare Nut Wrench: 1ox12mm Deep socket: 10, 1 7, 72, 13, 14, 15, 16, 17, 78, 79, 21, 22,23mm Torx bit socket: 715x55, 720x55, 725x55, 727x55, T3Ox55, T40x55, 74ox55,750x55, 755x55, T6Ox55, T7OxS5mm Hex bit socket: H4x55, HSx55, H6x55, H7x55, H8x55, H10x55, H12x55, H14x55, H17x55mm 7lpc bit socket set Length-3Omm: H 5,H6,H7,H 8,H I 0,H 1 2mm,T2O,T2 5 ,73 ^0,74 ^0,74 5,T5 ^0,75 ^5, ^M ^5, ^M6, ^M ^8,M 10,M12mm Length-7Smm: H 5,H6,H7,HB,H 1 O,H 1 2mm,T20,T2 5 ,T3 ^O,T4 O,T4 ^5,750,75 ^5, ^M ^5, ^M ^6, ^M8, ^M 7O,M12mm Length-Somm: PH 1,2,3,RO, 7,2,T6,T7,T8,79,7 1 O,T 1 5,T2 O,T2 5,T2 7,T3O,H 2, H2. 5,H3,H4, H5 4,6,8 7,2,3 6,8,70 Bit adopter x 2Pcs: 1/ 2",3/ 8" x HlO, Magnetic Screwdriuer x lPcs L2 Electrical Tester (Oscilloscope) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui volatge,arus serta grafik dari arus kelistrikan pada alat berat. Oscilloscope Horizontal Sample Rate approx. 8O Ms/ s (Dual CH Mode)2o Ms/ s (Quad CH Mode) No Nama Alat Rasio Deskripsi Record Length approx. 8192 in Dual CH Mode4o96 in Quad CH Mode Sample/ Diuision 4OUpdate Rate Real Time Trig Mo de Auto, N ormal,Single Sltot,Roll Accuracg O.01% Sweep Rate SOOnS- 2005 in 1,2,5 2CH sequential Range Vertical Bandwidth 2 O M Hz Resolution 12Bit Channels QuadCoupling AC, DC Input. Impedance approx. 1 MA Accuracy 3%o Max, Input Voltage DC or AC approx. 2OOVrms Volt/Diui.sion SOwV to SOV in 7,2,5 in sequential range5OmV - SOKV for Ignition Secondary Trigger Trigger source Internal, External Coupling AC,DC slope Rising Edge or Falling Edge,Trigger Sensttiuity ^- 1 00 - 1 O0 Duision Others Waueform Memory approx. 256 Shots - Ignitton Analgzer Primary and Secondary lgnition, Conu e ntional, D LI / ^D ^I S, Pe ak Voltage, Burn Time, Burn Voltage Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Heaug DUW Scanner (Heaug DUW Handheld Tester) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kinerja engine pada alat berat,truk baik mendeteksi kerusakan yang ada maupun menyajikan data secara live. - Rechargeable Battery - Diagnostic S/W Fullg Compatible with the Scantool Unit - External Memory approx. 16GB SD Card - LCD min. 7" TFT LCD (1024 X 600 pixel) - Input Deuices Touch Screen - Housing Material PC + ABS resin with ntbber shrouds - External COM port min. 1 X USB/ Micro USB - WiPi Module On-board - AC/ DC Adapter - Input Power Vehicle Batery or 100 - 24OV AC - FrequencA 5O/ 6O Hz - Full Diagnostic Functions - Manual Book 74 Kompresor udara (Air Compressor) l Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 V No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Clutch Cutting (Torque Conuerter) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari komponen komponen dari torque converter pada alat berat. Composition : Torque conuerter (Cut awaA model) Manual Book 16 Basic Hydraulic Training Sgstem 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar dasar hidrolik pada peralatan yang disematkan pada alat berat.
Hydraulic power unit a) Work power: AC : 38OV b) Frequencg: SOHz/ 60 Hz c) Safetg rate-limiting range: approx. IOOO-150O r/min d) Power: approx. 1.lKW e) Flow: approx. 4.5L/min 2. Electrical control module Power module : With three phrase le akag e protection, prouid"e effectiue protectionfor pump station safety work; Whole power jack use socket with ^jacket protection. Improue s afe tg pre cautions effe ctiu ely Minimum 10 training contents Manual Book. t7 Crane 5 ton 1 Unit/Ruang Praktik Alat angkat komponen alat berat untuk benda berat. Arm can rotate 360" or 18O " The hoist can moue along the arm No Nama Alat Rasio Deskripsi Ltfting weight approx. 5 tons Lifting height approx. 4.5 m Valid radius approx. 5 m Working system A3 Hobting speed Slout speed approx. m/ min O.8 Normal speed approx. 8 m/ min Slewing speed approx. O.5-1 m/min Circulate speed approx. 2O m/min Slewing angle 18O/ 27O/ 36O/etc Max. height 6.5 m Max. length 5.9 m Manual Book 18 Hgdraultc Excauator Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem kerja hidrolik pada excavator dan fungsi fungsi perintah yang ada serta komponen komponennya. Composition : Battery, operating lever, light system, horn, hydraulic lever, instrument panel, starter motor, battery connector, relay, digital meters, etc mini excavator hydraulics Input voltage: 380V, Motor:
5 HP Oil tank capacit5r: approx. 20 liters Frame with castor wheels Hydraulic cylinder mounted - Fix to the bottom by hydraulic cylinder during operation No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 4 Dial Pressure Gauge (Quadrigage) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tekanan oli hidrolik pada alat berat secara bersamaan. Auailable with approx.: 12 or 36 inch pressure hoses and 1/ 8 inch NPTF male fitting Includes bleeder screw and conuenient hanger Built-in pressure sensor protects low range gauges from high pressure Standard Gauge Measures approx. 6 7/ 16 inch diameter. approx. 3OOO PSIG or approx. 5OO0 PS/G maximum pressures Manual Book 20 Excauator Electric Circuit Tratning Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sirkut kelistrikan pada excavator. Composition : Battery, Operating Leuer, Light System, Horr7, Hydraulic Leuer, Instrument Panel, Starter Motor, Battery Connector, Relay, Digital Meters, Etc Electronb systems using a leuel lrc aug machinery e xcauator Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Excauator Electric Circuit No Nama Alat Rasio Deskripsi 2l Wheel Loader Electic Circuit Training Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sirkuit kelistrikan dari wheel loader Composition : ECU, Battery, operating leuer, light system, hon4 hgdraulic leuer, starter motor, battery connector, relag, digital meters, power DC 24V battery, 2 Ammeter, 2 Voltmeter Electic circuit equipment using heauy machinery wheel loader Minimum 5 Training Contents Manual Book Modul Wheel Loader Electrical Circuit Training 22 Electrb Forklift Circuit Training Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sirkuit kelistrikan dari forklift elektrik. Composition : Battery, operating leuer, light sgstem, horn, hgdraulb leuer, instrument panel, starter motor, battery connector, relag, digital meters, etc Minimum 1 Training Content Manual Book Modul Electric Forklift Circuit Training 23 Excauator Training Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan penggunaan excauator. Lifetime software wananty free update Voltage: 22OV/ 380V No Nama Alat Rasio Deskripsi Output Power up to 4OOW Modul Exauator Training Simulator 24 Wheel Loader Training Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan penggunaan wheel loader. Gross Weight: approx. 1a5kg Supported Language: Engtbh etc. Voltage: Output power: Manual Book Modul Wheel Loader Training Simulator 25 Forklift Training Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pelatihan penggunaErn forklift. Voltage: 220V/ 38OV, DisplaAer size: min. 27 inches Output power up to 4OOW Modul Forklift Training Simulator 26 Sistem Kontrol Injeksi Mesin CRDI dengan kesalahan otomatis (CRDI Engine Injection Control Sgstem with auto fault) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem injeksi bahan bakar diesel yang dikontrol oleh computer (ECU) beserta troubleshootingnya Composition - CRDI Diesel engine injection - Includes all components used in the CRDI injection - Displays diesel injection circuit - Power supply : DC 12V - Indicator Fault sensor No Nama Alat Rasio Deskripsi - Stand with wheel - Auto Fault Function 27 Commonrail DieselTest Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan standar bawaan pabrik. Testing pump and testing injector. Technical parameters :
Motor power: approx. 7.5KW 2. Electronic power: 3 phase 38OV or 1 phase 22OV 3. Motor speed: O-3OO0 RPM 4. Presure adjustment: O-2000bar 5. Flow testing range: 0- 60oml/ approx. 1 0OO times 6. Flow measurement accuracg: approx. 0.lml 7. Cooling sgstem: fan or forced cooling 28 Common Rail Diesel Injector Return Flow Tester 3 Unit/Ruang Praktik Alat uji yang digunakan untuk memantau perbandingan pengembalian bahan bakar Diesel pada sistem diesel commonrail antara masing-masing injektor individu, dan memantau hingga 6 aliran injektor sekaligus. Up to 6 cglinders measured simultaneouslg Include s comprehensiue quick connect fittings No Nama Alat Rasio Deskripsi Includes blank off tubes and pinch off pliers Contains measurement tubes for short term test (crank only condition) and bottles for more accurate long term tests. Includes adapters Manual Book 29 Dlectronic EGB Throttle Bodg & Achtator Tester 4 Unit/Ruang Praktik Alat Uji untuk mendiagnosa performa dari EGR (katup gas elektrik), dan sensor utama pada diesel commonrail. Electronic EGR Electronic Throttle Bodg Variable Intake M aniftld Acfitator Intake Air Control (IAC) Acfitqtors - both on and off the uehicle Supplg Pump Electric Control EVAP Control Solenoids Cooling Fans HVAC Blower Motors/Blend Doors Other actuators and motors -that can be operated by PWM or DC within the current range. PowerSupply: 11- 18VDC Output Current: O - 40A (h@h side/low side driue) Current Displag: 0 - 4OA (0.1A resolution) PWM Rate: approx. lSkIIz PWM Range: O- lOO%dutg No Nama Alat Rasio Deskripsi Ouer Temperature: Heat Sink ^> approx. 12O'F (output di.sabled) Ouer Current: ^> 40A (output disabled) Continuous On Time: approx. 2 minutes @ 40 amps, approx. 1O minutes @2O amps, approx. 25 minutes @ l)amps, approx. 3O minutes @ 5 amps. Kit includes: 1 x Tester with approx. 7ft (2.lm) cables, 2 x approx. 3ft (O.91m) 4OA Test Leads 2 x Battery Clips,2 x Alligator Clips, 2 x Female Spade Probes, I x Male Spade Probe Manual Book 30 Heauy DUW Battery Charger 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengisi kembali tenaga aki yang sudah lemah dan membantu memperkuat daya aki saat mengalami kesulitan dalam menstarter mobil. Input uoltage 1PH22OV/ 380V Frequency 50/ 6OHz Input power approx. 4.5/ 40kVA Starting uoltage 12/ 24V Starting current approx. 1800A Charging uoltage 10-15/ 2O-30V Charging current approx. LOOA Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 31 Mekanikal Trainer 1 set/ruang praktik Alat praktek siswa yang mempelajari perpindahan daya secara mekanis yang terdiri dari pesawat angkat roda gigi, puley dan bantalan. Dimana siswa dapat merangkai menggunakan rantai, belt serta rangkaian roda gigi untuk mengetahui konsep kerja Eaya, ^torsi ^dan ^putaran. Konfrgurasi minimal :
1 SetMechanics Basics . 1 Set Simple Machines . 1 Set Gears and Gear T rains . 1 Set Friction-Belt Driues . I Set Memeriksa Alat Pembatas dan Pengukur Tegangan Rendah (APP-TR) . 1 Set Synchronous-Belt Drtues . 1 Set Chain Diues . 1 Set Pulley Systems - Buku petunjuk Penggunaan 32 Sistem Pelatihan Penggerak Mekanik (Mechanical Driue Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk mengenalkan system transmisi mekanik yang ada di industri, antara lain sistim roda gigi, puli - sabuk, dan rantai - gigi. Konfigurasi minimal: 1 set sistim transmisi roda gigi 1 set sistim transmisi puli - sabuk 1 set sistim transmisi rantai - glgi No Nama Alat Rasio Deskripsi 33 Sistem Pelatihan Hidraulik Tingkat Lanjut (Aduanced Hydraulic Training System) 1 set/ruang praktik Pelatihan dasar dan lanjutan dalam teknologi kontrol hidrolik dan memberikan pengetahuan tentang prinsip fisik dasar hidrolik serta fungsi dan penggunaan yang umumnya digunakan sebagai penggerak mesin-mesin berat di industri komponen hidrolik. Konfigurasi minimal : katup pelepas tekanan, katup kontrol aliran 2 arah, Katup kontrol aliran satu arah, katup tuas tangan 412 arah, katup tuas tangan 4/3 arah Katup pemutus 1 Unit silinder Diferensial L6 / 70 / 2OO dengan penutup, Motor Hidrolik, distributor 4 arah dengan pengukur tekanan, katup pengurang tekanan 3 arah 1 Unit Katup pemisah aliran, Set Mounting kit untuk silinder. 34 Peralatan Pelatihan kendali sabuk (Belt-Diue Training Equipment) 1 Set/Ruang Praktik Pengantar Sistem Penggerak Mekanis, Belt, Rantai, dan Drive roda gigi, Kopling dan Penjajaran Poros. Konfigurasi minimal : Paket Motor terdiri dari motor kecepatan konstan dan motor kecepatan variabel Spesifikasi: Tegangan: 22O V-arus maksimum 4A Paket Motor 1 unit, Kopling - poros, Penggerak sabuk, Penggerak No Nama Alat Rasio Deskripsi rantai Penggerak roda gigi, dan kotak alat 35 Hi.d.rostatic Trainer Aduanced Leuel: Mobile Hgdraulics - Hgdrostatic Steeing Sgstem 1 set/ruang praktik Sistem dengan beberapa perangkat pemakai diatur, dihubungkan secara paralel, tandem dan seri, dan diperiksa dalam hal karakteristik seperti prioritas, distribusi laju aliran, dan ketergantungan tekanan. Pelatihan ini ^juga membahas dasar-dasar menahan beban dengan katup kecil dan menurunkan beban dengan tekanan batik dan katup penyeimbang. Minimal Konfigurasi 1 unit counterbalancing ualue ,1 unit pressure balance for open centre loa.d" sensing, 1 unit 3-wag pressure regulator, 2 untt pressure-relief ualue 1 unit flout control ualue,l unit non- rehtnt ualue, 0.6 MPa opening pressure 1 unit shuttle ualue, 1 unit double non-return ualue, delockable, 1 unit shut-off ualue, 2 unit 6/3-waA proportbnal hand leuer ualue, I unit loading unit/ cgtinder loa.d simulator, 1 unit diaphragm accumulator with shut-off block 2 unit hydraulic motor, 2 unit manifold plate, 4-wag, with pressure gauge 3 unit T-distributor, 2 unit pressure switch, electronic, 2 unitflow serlsor Buku p anduan p eng gunaan No Nama Alat Rasio Deskripsi 36 Basic Leuel: Mobile Hgdraulics - ^Working Hydraulics 1 1 set/ruang praktik Sistem dengan beberapa perangkat pemakai diatur, dihubungkan secara paralel, tandem dan seri, dan diperiksa dalam hal karakteristik seperti prioritas, distribusi laju aliran, dan ketergantungan tekanan. Pelatihan ini juga membahas dasar-dasar menahan beban dengan katup kecil dan menurunkan beban dengan tekanan balik dan katup penyeimbang. Minimal konfigurasi : 1 unit counterbalancing ualue 1 unit pressure balance for open centre load sensing, 1 unit 3-way pressure regulator, 2 unit pressure- relief ualue 1 unitflow controlualue, 1 unitnon- return ualue, 0.6 MPa opening pressure I unit shuttle ualue, 1 unit double non-returrt ualue, delockable, 1 unit shut-off ualue, 2 unit 6/ 3-wag proportional hand leuer ualue, 1 unit loading unit/ cglinder load simulator, 1 unit diaphragm accumulator with shut-off block, 2 unit hydraulic motor, 2 unit manifold plate, 4-way, with pressure gauge, 3 unit T-distrtbutor, 2 unit pressure switch, electronic, 2 unit Jlow sensori 1 unit steeing ualue (Orbitrol), 1 unit anti-shock and anti- cauitation block 1 unit 4/3-waA hand leuer ualue, No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 unit tubing line for pressureless retttrn, 1 unit returrt header, 4-wag, pressureless Buku panduan penggunaan. 37 Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basic power supply with integ rate d me asuring mo dule Uniuersal patch panel Set electrical/ ele ctronics components Set motor uehicle mechatronics Set 2mm safety lab cables Set 4mm safetg lab cables PSURemote software 38 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC power source (protected) A selection of resistors An inductor, parallel-connected to a Jluorescent ^light Two capacitors Transformer A selection of switches: No Nama Alat Rasio Deskripsi SPSf, SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch DC relay , AC relay A selection of indicator lights: green, yellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid. , Bu.%er Circuit Breaker with test components Fuse 39 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran sumber daya listrik dan pengukurannya Minimal Konfigurasi unit 3 phase AC 4OO V/ DC 23O V/Power supplg unit 3 phase AC energy meter set Connection lead set Four pole contactor 40 Electric Vehicle - Power Supplg and Measurement 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran sumber daya listrik dan pengukurannya Minimal Konfigurasi unit 3 phase AC 4OO V/ DC 23O V/Power supplg unit 3 phase AC energy meter set Connection lead set Fbur pole contactor ot4. Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran : elektronik terapan, sistem kontrol aplikatif, sistem pengapian elektronik, sistem injeksi elektronik, sistem pengatur katup elektronik, sistem pengatur kecepatan otomatis, sistem ABS, ASR/ETC, dan ESP, sistem transmisi otomatis dengan kontrol elektronik,sistem suspensi aktif, sistem automatic airconditioning, car audiouid.eo, sistem l$ht- tronic, SRS (air-bag dan safety belt), sistem alarm, central-lock dan power windows, sistem navigasi, sistemkontrol parkir, sistem-sistem elektronik pada kendaraan. b. Luas minimum rrang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 14.1. No Nama Alat Rasio Deskripsi 4T Electric Vehicle - Charging Protection 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi panel pengaman Minimal Konfigurasi 1 unit Resistiue load 1 unit 3 phase AC RCD Wpe B 1 unit 3 phase AC 16 A circuit breaker 1 unit 3 pha"se AC 32 A circuit breaker 42 Charging Electrb Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfigurasi unit EV charging controller unit EV simulator d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel I4.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 14.3. Tabel L4.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik Ototronik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja perbaikan sistem elektronik otomotif 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Area kerja perbaikan sistem ABS, ASR/ETC, dan ESP, transmisi otomatis dengan kontrol elektronik, sistem suspensi aktif 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 No Jenis Rasio Deskripsi 3 Area kerja sistem pengapian elektronik, sistem injeksi elektronik, sistem pengatur katup elektronik, sistem pengatur kecepatan otomatis 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Laboratorium komputer/kontrol 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 14.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instrukturl2 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah Tabel 14.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Ototronik No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buahlruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Penrnttrkan: area praktik 5 buah, R. Simpanl buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Penrntukan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. I Lemari alat 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R.Simpan 3 buah. No Nama Alat Rasio Deskipsi 1 Automotiue Scannner/Diagn ostic Tool 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui dan mendiagnosa kinerja engine secara menyeluruh baik pada engine dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar, yang sudah menggunakan control electronic (ECU),dan dapat menginformasikan bilamana terdapat kegagalan fungsi dari sensor-sensor yang ada. - Rechargeable Battery - Diagnostic S/W Fully Compatible with the Scantool Unit - Bxternal Memory approx. 16GB SD Card - LCD min. 7'TFT LCD (1024 X 600 pixel) - Input Deuices Touch Screen - Housing Material PC + ABS resin with rubber shrouds - External COM port min. 1 X USB/ Micro USB - WiPi Module On-board - AC/ DC Adapter - Input Power Vehicle Batery or 1OO - 24OV AC - Frequencg 5O/60 Hz - Full Diagnostic Functions - Include : connector/ adapter for Japan and Korean uehicle brand Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Gasoline Emission Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine bensin. Measurement: NDIR (Non-Dispersiue infrared) and electronic - CO (Carbon Monoxide) - HC (Hgdrocarbons) - CO2 (Carbon Dioxide) - LAMBDA & A.ER (Air/ Fuel Ratio) Technical Data - CO measurement range : O-9.999% with O.Olo% res. - HC measurement range : 0-9999 ppm with 1 ppm res. - CO2 measurement range : 0-20.O% with approx. O.O1%o res. - 02 measurement range : O-25.OOo/o with approx. O.O1%o res. - LAMBDA range : O-2.0OOo/o with approx. 0.O1% res. - AFR range : O-99.O with approx. O.1 res. - Power supplg : 110/ 220/ 240 V AC 50/ 6OHz Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Diesel Smokemeter I Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine diesel. Measuring items Smoke opacity ^(o/o, k [m't]) Shell length : approx. 2 1 Smm Power 22O V / 5O Hz 4 Gasoline Fuel Injection Control System uith Auto Fault 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kinerja sistem injeksi elektronik pada engine bensin dilengkapi dengan simulasi deteksi kegagalan sistem. Composition : Fuel Tank, Fuel Pump, pressure regulators, ECU, Injector, fan, crank gear, cam gear, tester for fuel injection 1) Ignition circuit : Coil, ignition plug, air intake 2) Sensor : Temperature sensor, oxAgen sensor, air Jlow sensor, air temperattlre sensor, an engtne temperatttre sensor, exhaust g@s sensor, crank sensor and a cam sensor, Power supplg, Cabinet TApe storage space with 2 door Auto Fault Functton No Nama Alat Rasio Deskripsi Training Contents Measure the waueforms and. check the changes according to RPM speed Manual Book Modul Gasoline Fuel Injection Control Sgstem 5 Fuel Injection Control Board System 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kineda sistem injeksi elektronik pada engine bensin dengan dilengkapi dengan 2 sistem yang berbeda (sistem fuel return dan sistem fuel return less)sehingga siswa dapat langsung membandingkan antara kedua sistem tersebut. Injection Sgstem Module with Auto Fault - Installment of 2 kinds of injection sgstem (fuel return system, fuel return less system/ - Control of fuel pressure regulator and injecting place pressure changes - Measurement:
output waueform and practice injection sgstem wiing 2. injection state and difference of injection tgpes 3. injection quantitg (uol.) using mass cglinder 4. actual injection period of each injector. Throttle body b installed 5. electric mass for injectton amount(wt.) 6. injection duration display of each injector No Nama Alat Rasio Deskripsi - Hgpothetic cooling water temperature display (for checking change of injection amount depending on coolirtg water temperature changes) - injection number displag during injection amount measurement lfor calculating quantity of single injection) 2) Drawer Wpe storage space 3ea Minimum 5 Training Contents - Manual Book - Modul EFI Sgstem 6 Penguji dan Penganalisis Pembersih Injektor (Injector Cleaner Tester and Analgzer) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa banyaknya, bentuk semprotan dari injektor bensin, sekaligus membersihkan dari endapan karbon. ?ests 6 electric injectors at the same time. Turning speed range: min. O-750O r/min. Pulse length/ width: approx. 0-2Oms Power supply : AC 1 1 OV/ 22OV 50/ 6OHz 7 Automotiue Oscilloscope 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui data dari suplai tenaga injector, dan tersaji dalam bentuk angka maupun grafik. Input coupling AC, DC, Channel2 Displag mode X-Y; Y-T, The input tmpedance lMQ 25pF The maximum input uoltage 4OV (Probe X1); 4OOV (Probe X1); 2000V (Probe X1O0) No Nama Alat Rasio Deskripsi Probe attenuation lX, 10X, Attenuation setting 1X, lOX, 10OX Signal acqui,sition sy stem, Sampling method Real time sampling, random sampling The storage depth approx. 4K (2K per channel) Acquisition mode Sampling, peak detect Vertical sg s tem, Vertical sensitivity 1 0mV-SV(Probe 1 X) 1 OOwV- SOV(Probe lOX) (1,2.5,5 Stepping) The uertical accuracy +/ -3% The uertical resolution approx. 8bit, Bandwidth approx. 2 OMHz Horizontal system The rea.l-time sampling rate approx. 200 MSa/ s per channel Horizontal scanning range approx. 1)nS/ diu-55/ diu Triggering system Mode Automatiq normal and single TApe The rising edge, falling edge Automatic detection Support ( 5 OHz- 40MHz) M athe mqtic al o p e r atio n CH 1 ^+ CH2,CH 1 -CH2, CH2 -CH 1 Measurement system Cursor measurement Support time and uoltage Measuring method Manual Measurement No Nama Alat Rasio Deskripsi The peak to peak ualue and frequencg Manual Book 8 TTAutomotiue Engine Fault Diagnosis Simulator with Auto Fault) 2 Unit/Ruang Praktik - Electrical Control Gasoline Engine Assembly, Auto Fault M inimum Conftg ur ation : - Transmission Unit - Electrical and electronic sensor deuices - Fuel sgstem - DC12V Battery for Vehicles, Alternator - Ignition coil, Spark Plug, HUh Voltage Cables - Cooling sgstem - Exhaust sgstem - Ignition Switch (Key S/W) - Control box, fuel tank - Molding tgpe safetg guard is installed - Fuel pressure gauge - Battery uoltage gauge 9 Simulator Sensor Otomotif (Automotiue Sensor Simulator) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sensor-sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana sensor bekerja/tidak dapat terekam oleh sistem EMS. Komposisi: Sensor sudut engkol, sensor generator pulsa A/T, sensor posisi c€un, sensor roda ABS, sensor kelembaban, sensor AQS, Sensor suhu mesin, Sensor cahaya otomatis, sensor ketukan, sensor No Nama Alat Rasio Deskripsi kecepatan, Sensor posisi akselerator, sensor oksigen, posisi throttle sensor, sensor bunga udara, sensor peta, sensor keamanan Minimal 10 Konten Pelatihan Buku panduan Modul Sistem Sensor Otomotif 10 Electrical Storage Oscilloscope 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tegangan, gelombang, grafik kerja dari sensor- sensor yang mendukung EMS. Channels 2 Banduidth approx. 2 SMHz Sample Rate approx. 25OMS/ s Rise Time ^<14ns Memory Depth approx. 2Skpts W au eform Acquis ttton Rate >2OOOwfms/ s Vertical Sensitiuitg approx. lmV/ diu-2oV/ diu Timebase Range lons/ diu-SOs/ diu Storag e Sehtp,W aue, Bitmap Trigger Modes Edge, Pluse, Video, Alternate Interface USB OTG, Pass/Fail G e ne r al Cltar acte ris tic Power LOO-24OVAC, 4O-44OHz Display approx. T Inches 64K Color TFT LCD, approx. 4OOx240 Standard Acces sorie s Probe ^x 2 (1x,lox switchable), Power Cord, USB Cable, PC Software CD No Nama Alat Rasio Deskripsi Standard Indiui.dual Packing Gift Box, English Manual 11 CRDI Engine Injection Control Sgstem with Auto Fault 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem injeksi bahan bakar diesel yang dikontrol oleh computer (ECU) beserta troubleshootingnya. Composition: - CRDI Diesel engine injection - Includes all components used in the CRDI injection - Displays fuel deliuery cgcle from tank to tube (tester) and all sensors related diesel injection circuit - Power supplg : 22OV- DCL2V - LED Fault indbate sensor can be measured bg multimeter - Stand with wheel Auto Fault Function Cabinet TApe storage space with 2 door Minimum 5 Training Contents Manual Book Modul CRDI Engine Injection Control Sgstem No Nama Alat Rasio Deskipst L2 Commonrail Diesel Test Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan standar bawaan pabrik. Testing pump and testing injector. Technical parameters :
Motor power: approx. 7.5KW 2. Electronic power: 3 phase 38OV or 1 phase 22OV 3. Motor speed: O-3OOO RPM 4. Presure adjustment: O-2OO)bar 5. Flow testing range: O- 6OOml/ approx. LOOO times 6. Flow measurement accuracy: approx. 0.lml 7. Cooling sgstem: fan or forced cooling 13 Standard Mechanical Tool Set 5 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu bongkar pasang engine,baik melepas baut maupun mengendurkan baut, dll. Contains: with approx. 7 drawer cabinet Consbt of : Socket: 8, 10, 77, 12, 13, 14, 16, 77, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 30, 32 mm, Jlex handle approx. 15 inc extension bar approx. Sinc and approx. 1 Oinc, uniuersal ^joint, bent handle ratchet sliding t-bar approx. 10 inc,adaptor approx. 1/ 2x3/ 8M, 1/ 2x1/ 4M, sparkplug socket 16mm, 2lmm No Nama Alat Rasio Deskipsi ball head hexkeg - extralong tgpe :
5,2,2. 5,3,4, 5,6, 8, 1 O central holed torx keg set -fullg polished & satin plated : T 1 O,T 1 5,T2 O,T2 5,T2 7,T3 O,T4O,T4 5,7 50 screwdiuer twistop : (-) 1.2x6-150L, (+) PH2- 150 71 pcs bit socket set Combination wrench : 6,7,8,9, 10, I 1, 7 2, 13, 1 4, 7 5, 1 6, 17, 1 8, 1 9,2O,2 1, 2 2, 23,24,2 7,3 2 mm double size flexible socket wrench (mm) : 8x1O, 1Ox12, 12x14, 14x17, 17x19 1/ 2inc diue E-socket : E1O,812, 814,D16,818,820 Combination pli.er 8inc, diagonal cutting plier 7inc, sltp-joint ^jaw plier Sinc,long nose plier 8inc, water pump plier lOinc, ball peen hammer with wooden shaft 5pcs chi.sel & punch set, adjustable wrench, curued jaw locking plier lOinc Simulator ABS dengan Diagnosis Kesalahan dengan 4 Sumbu (ABS Simulator with Fault Diagnosis with 4 Axis) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja rem ABS lengkap dengan sirkuitnya, tekanan hidrolisnya, dan dapat melakukan trouble shooting. - Peralatan ini efektif untuk memahami dan mendidik sistem ABS dan untuk pemeliharaarl, pelatihan inspeksi. t+ No Nama Alat Rasio Deskipsi - Mampu mengukur tekanan dan tegangan saat bongkar/ muat dengan panel beban. Spesifikasi - Terdiri dari ABS, Engine control, TCS with ECU, Wheel speed sensor, Master cylinder, Vacuum Brake booster, 4 x inverter, AC 380volt, Motor lHP, sistem pengisian otomatis baterai 12 Volt; - Tersedia untuk mengontrol RPM 4 roda dan gaya cengkeraman ban, inersia putar, kontrol pengereman hidraulik melalui 4 inverter - Unit kontrol kesalahan diagnosis tombol untuk sirkuit ECU 15 Pelatih Sirkuit Listrik Dasar Otomotif (Automotiue Basic Electic Circuit Trainer) 4 Unit/Ruang Praktik Mempelajari prinsip dasar kelistrikan otomotif. Kompo sisi: Te g ang an maksimum: 3OA, Tegangan kerja: DV12V, Kapasitas relai: kira-kira. 30A, Lampu: kira-kira. 1.4W dan 55W, Sekerirry utama: kira-kira. 3OA, Relai" sekering: kira-kira. 10A, 1.05Q Langsung kawat: min 48 set, Minimal 2 Konten Pelatihan 16 Basb Lighting Electrical Circuit System Trainer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar kelistrikan lampu kendaraan Composition: Taillight, Fog Lights, Direction Light, Horrt, Wiper Minimum 1 Training Contents No Nama Alat Rasio Deskripsi Modul Basic Lighting Electrical System L7 Automotiue Components Electic Circuit Training Equipment 2 Unit/Ruang Praktik Mempelajari secara keselurahan kelistrikan bodi kendaraan secara detail. Composition 1) Switch board 2) Attached circuit : Ignition circuit, charging circuit, circuit of indicating direction and emergencA ltght, horn circuit, door lock circuit, head light circuit, wa.sher circuit, wiper circuit, starting circuit, fuel ctrcuit, stdelight circuit, antenna circuit, audio sgstem circuit, uaious sensors and switch, ECU, key b ox, combtnation switch, relag box, battery, combination switch relag, fuse box and fuel tank 3) Di"stnbutor and uipers operate normally by motor 4) Steerirry handle, surge tank, throttle bodg, injector and AFS tight attached 5) Battery and charge 6) Charging Deuice : with extra Charger or approx. 2HP motor operation 7) Approx. l,SOOcc Engine TApe Minimum 2 Training Contents Manual Book M odul Automotiu e Components Electric No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 Pembelajaran Elektronik Otomotif Interaktif dengan Platform Rekayasa Universal (Interactiue Automotiue Electronic Learning with Uniuersal Engineering Platform) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari modul modul kelistrikan yang terdapat pada kendaraan, lengkap sesuai dengan modul kelistrikan yang diinginkan. Konfigurasi Catu daya keluaran DCi ^+ /- O-2OV 2A, rsv 1A, r15V 1A Output AC 24OV 0,5A, 12V 0,5A, Multimeter Digital Tegangan ACIDC: 1mV-4OOV Arus DC 1mA-4A , Resistansi 0-4 MS2, Generator Fungsi LHz - 100Khz (Maks 20vp-p) gelombang sinus, gelombang segitiga, gelombang persegi, gelombang gigi gergaji OS kontrol waktu nyata Laboratorium CPU : min Quadcore / ^L.33Ghz, RAM : DDR kira-kira. 2GB, Dalam memori kira- kira. minimal 32 GB, Memori Keluar Dukungan maksimum 128GB, LCD: kira-kira. Layar IPS 10", Resolusi kira-kira 1280x800, Panel sentuh: Layar multi-sentuh kapasitif 10 titik Ukuran kira-kira . 257x17 2x1 Omm Input Power Bandwith 25MHz, Saluran Osiloskop Dalam 2 (Opsi) Resolusi Vertikal 8 bit Bandwitd kira-kira. 25MHz Rentang input +50mV-+2OV , Perlindungan tegangan lebih ^+100V Memori kira-kira. 16Kb, Tingkat sampel maksimum 200ms No Nama Alat Rasio Deskripsi Mode pemicu: tidak ada, otomatis, ulangi, tunggal, Pengukuran otomatis: mode cakupan, statistik Mode spektrum: frekuensi di puncak, amplitudo di puncak THD db, SNR-SINAD, daya total SFDR, amplitudo rata-rata di puncak 19 Catu Daya DC (DC Power Supplg) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memberikan input daya, pada saat pengetesan kelistrikan bodi kendaraan yang membutuhkan power DC setara dengan aki mobil. Tegangan Keluaran O-32V Output Saat Ini 0 - 5A Regulasi Beban Tegangan O.OLo/o ^+ 3mV Saat ini O,2o/o ^+ 3mA Regulasi Daya Tegangan O.Olo/o + 3mV Saat ini 0,lo/o + 3mA Kebisingan Tegangan lmVrms 3mArms . saat ini Akurasi Tampilan rlo/o rdg+2digit Keteguhan (MTBF) >2O00h Karakteristik umum Tegangan Input Catu Daya : 115VAC/230VA ; Frekuensi : 47Hz/63H2 20 Motor Starter & Alternator Test Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa kekuatan motor starter,mengetahui voltage dan arus yang diterima maupun No Nama Alat Rasio Deskipsi yang dikeluarkan oleh motor starter. Composition 1)Voltage meter : approx. SOV (digital tApe) 2) Cunent meter : approx. 50OA (digital tApe) 3) Stand : lea, Tester cable clip, Operation lamp, Switch, Generator motor Minimum 2 Training Contents Manual Book 2L Kombinasi Sistem Pelatihan Starter & Alternator (Combination Starter & Alternator Training Sgstem) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari korelasi kerja antara motor starter dengan alternator lengkap dengan sirkuitnya. Komposisi : Dudukan bodi utama,2 fase kedua pemanas resistif, 2 set sistem pencahayaan, 2 set pencahayaan modulasi resistensi sistem, pemasok daya, inverter untuk mengendalikan kecepatan motor volt meter ampere, generator, dll.Motor: tiga fase 380V, kira-kira. motor 3HP - Peralatan polikarbonat transparan di bagian penggerak motor, profil aluminium berdiri. Minimal 2 Konten Pelatihan 22 Heauy Dutg Battery Charger 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengisi kembali tenaga aki yang sudah lemah dan membantu memperkuat daya aki saat trII=FTITITI-II RE: PUBUK INDONESIA -857- No Nama Alat Rasio Deskipsi mengalami kesulitan dalam menstarter mobil. Input uoltage I PH22OV/ 38OV Frequencg 5O/ 6OHz input power approx. 4.5/ 4okua starting uoltage 12/ 24u starting current approx. l8OOa charging uoltage 10-15/ 2O-3Ou charging current approx. lOOa dimensions (lxwxh) approx. 35Ox340x82omm Acessoies included: battery clamp 2pcs, castor 2pcs, castor axle 1pc cotter pin 2pcs, output cable 2pcs, host lpc Manual book 23 DIS lgnition Sgstem Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja sistem pengapian elektrik dengan model distributor elektronik. Composition : DIS Ignition coil4, Crank Senso4 Spark Plug, Speed adjustable controller, approx. 4OW small motor Manual Book Modul DIS lgnition Sgstem No Nama Alat Rasio Deskripsi 24 Automotiue Ignition Circuit Control Sgstem Trainer with Various Sensor 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja pengapian elektronik dan pengaruhnya terhadap sensor- sensor pada kendaraan,dan' membandingkannya secara bersamaan dengan pengapian ^jenis konvensional, maupun pengapian elektronik lainnya yang menggunakan 2 coil (DLI) maupun 4 coil (DIS).
Carburetor Point ignition circuit system - Spark plug, Power di.stributor of point system, Vaiable motor for ^the ^di.stibutor, ^Diagnosis ybck, Keg box, Function- sele ction switch - Ignition deuice pin point, Injector deuice, Carburetor 2) Suction type MPI, Kalman suirl system - Power distributor tgpe, Kalman swirl system, Optical tgpe - DLI TApe, Kalman swirl sgstem, Optical type - 2 in 1 set. Ignition system as 2 arraas - ECU, AFS, TPS, BPS, MPS, WTS, 02, ISC, A?S, Injector, Sparkplug, Power transistor, Power distributor, Variable motor for the di.stributor, AFS suction motor, Diagnosis ^jack, Control relag 3) Intake sgstem MPI AFS - DLI -2coil, magnetic tApe- DLI - 2coil, magnetic TApe - DIS -4coil, magnetic TApe No Nama Alat Rasio Deskripsi 4) Intake sgstem map sensor - DLI -2coil, hall sensor type - D/S -4coil, hall sensor tgpe - ECU, AFS, TPS, WTS, /SC, A?S, Injector, Spark plug, AFS suctton motor, Diagnosis ^jack, Control relag, Key box 5) 4 Cabinet tgpe storage space with 2 door Minimum 4 Training Contents Manual Book Modul Electronic lgnition Sgstem 25 Motronic Sgstem Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem pengapian elektronik dengan tipe motronik. Composition : Crank sensorg injectors, spark plugs, fan, relay, RPM meter, self- diagnosb jack, emergencA switches, fuses, Key switch, ATS, TPS,WTS, MAP, HO2S Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Motronic System No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Immobilizer Ignition Control Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja immobili zer dan troubleshooting Composition : Crank sensors, injectors, spark plugs, fan, relay, RPM meter,self- diagno sis j ack, emergencA switches, fuses, Keg switch, ATS, TPS,WTS, MAP, HO2S Minimum 4 Training Contents Manual book Modul Immobilizer IG Control 27 Instrument Control Panel System Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelaj ari instrument panel kendaraan sebagai kontrol utama dalam sistem penerangan. Composition : Control panel, multi function ^S/ ^W, ^Key ^box, lamps Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Instrumen Control Sgstem 28 Simulator Sistem Pendingin Udara Otomotif (Automotiue Air Conditioning System Simulator) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari secara menyeluruh sistem A/C pada kendaraan dilengkapi dengan wiring diagrammnya, dan penunjuk tekanan untuk masing masing saluran A/C. Konfigurasi Kompresor: kira-kira. Motor SHP tipe kontrol RPM inverter. Spesifikasi Komposisi : Kompresor, Kondensor, Penserins, Katup Ekspansi. Orifice No Nama Alat Rasio Deskripsi T\rbe, Evaporator, Blower, Perpipaan, Kipas Pendingin, Unit, panel kontrol, Motor dengan kontrol kecepatan, tekanan (tinggi-1, rendah-3), kira-kira. 7 pengukur suhu, dll. kira-kira. 10 Penyisipan kesalahan tersedia sekitar. 3 papan PCB tersedia untuk perlindungan keselamatan Papan PCB menghubungkan PC dengan USB Minimal 5 Konten Pelatihan 29 Automotiue Aduanced ECS/ABS/VDC Control System Simulator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara kerja dan fitur keamanan dari suspensi elektronik,stabilitas dinamis,serta pengereman elektronik dari kendaraan. Composition: ECU, rear absorber, G sensori ECS mode switch, ECS w anting, throttle po sition sensor; speed sensor, steering uheel sensors, instrument cluster, rear solenoid ualue ASSY, the front solenoid ualue ASSY, front parking sensors, rear parking sensors, compressor, solenoid power relay s, front ^air tank, ^rear ^air ^tank, ^power relags, the refirn pump relag Minimum 5 Training Contents Manual Book, Modul ABS/ ECS 30 Elektronika & Digital Trainer 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelajaran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi. No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal konfigurasi :
29 unit resistors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, lx 33 R, 2x 1OO R, lx 22O R, lx33O R,2x47O R, lx68O R,3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x 10K, 3x 22 K,2x47K,2x1OOK, lxlM 2 unit potentiometers: 7K, lOK, unit NTC: 4k7/0.25W -25"C-+125"C, I unitVDR: 510K11, I unittoggle switch, 1 unit Diac: DB3, 1 unit mounted transformer: 2 coils utith 600 windings, I coil with 2O0 windings, 1 separable core, retainer for ^transforrner core,8 ^unit transistors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, 7x BC 140-16, lx 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx 2N 2647, lxBS 25O 1 unit thyristor: S4OO3L, 1 unit trtac: Q40O4L, 1 unit inuerter, 2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, 1 unit NOR, 1 unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source 0 - 5 V, 1 unit LED bar graph, 1 unit counter, 1 unit 7-segment display, 1 unit RS flip-flop, ^2 ^unit ^JK flip-Jlops, ^2 unit shift registers, I unit full adder, 4mm safety lab cables, red, blue Buku manual penggunaan 31 Microcontroller Trainer 1 set/ruang praktik untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Resistor, Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terintegrasi analog, Elektromekanis, Optoelektronika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 32 Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj ararL rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basb power supply with integrate d me asuring mo dule Uniuersal patch panel Set ele ctrbal/ electronics comp onents Set motor uehicle mechatronics Set 2mm safety lab cables Set 4mm safetg lab cables PSURemote software 33 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC power source (protected) A selection of resistors An inductor, parallel-connected to a fluorescent ^light Two capacitors Transformer No Nama Alat Rasio Deskripsi A selection of switches: SPSI SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch DC relay , AC relay A selection of indicator lights: green, gellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid , Bu^: zz,er Circuit Breaker with test components Fuse 34 Electic Vehicle - Pouter Supptg and Measurement 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran sumber daya listrik dan pengukurannya Minimal Konfigurasi unit 3 phase AC 4OO V/ DC 230 V/ Power supply unit 3 phase AC energg meter set Connection lead set Four pole contactor 35 Electric Vehicle - Charging Protection 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran instalasi panel pengaman Minimal Konfigurasi 1 unit Resistive load 1 unit 3 phase AC RCD type B 1 unit 3 phase AC 16 A circuit breaker 1 unit 3 phase AC 32 A circuit breaker No Nama Alat Rasio Deskripsi 36 Charging Electrb Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfigurasi unit EV charging controller unit EV simulator 015 Kompetensi Keahlian Teknik Bodi Otomotif a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Bodi Otomotif berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Tabel 15.f . Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Teknik Bodi Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja perbaikan body dan pengelasan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 15.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknik Bodi Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 2 Area kerja pengecatan dan finishing 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Area kerja interior 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Area kerja kelistrikan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rJf2. No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja l8buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan : R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. rrrlT-{F]-fl] ONESIA -8 No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan : R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 15.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Bodi Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/tools cabinet 1Sbuah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kompresor udara (Air Compressor/ 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PHl380 V 2 Spoon Set 6 Set/Ruang Praktik Alat bantu untuk membentuk plat untuk pekerjaan bodg repair. Contain of : Chisel and Finishing Hammer Pick Hammer Finbhing Hammer No Nama Alat Rasio Deskripsi Heel Dollg Combined Dolly and Spoon Curued Dolly Utility Dolly 3 Palu Ketok Set 6 Set/Ruang Praktik Alat bantu untuk membentuk plat untuk pekerjaan body repair. Approx. 7 pieces auto body & fender repair kit Chisel and Finishing Hammer Pick Hammer Finbhing Hammer Heel Dolly Combined Dollg and Spoon Curued Dolly Uttlity Dollg 4 Disc Sander Pneumatic 6 Unit/Ruang Praktik Alat amplas plat untuk pekerjaan body repair. No load speed: approx. 11O00 rpm Stbk diameter: approx. 125 mm (5 ") Inlet size: approx. 1/ 4 ^" Air pressure: approx. 9OPSI Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Bodg Jack 6 Unit/Ruang Praktik Alat penekan plat body atau rangka kendaraan. Mateial: Steel Capacitg: approx. 1O ton / L)OOO kg Max Lifting Height: approx. 40.5cm Min Lifting Height: approx. 35.8cm Manual Book 6 Pembakar Dan Pemotong Oksi Asetilin (OxA- Acetglene Welding Kit) 6 Set/Ruang Praktik Untuk praktek pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk bahan p1at. Capable of cutting up to 7" and welding up to 1/ 16" Can cut up to 6" and weld up to 3/ 8" (9mm) with larger tips Components List: Approx. 4L Oxggen Cglinder Approx. 2L Acefulene Cglinder LUht Dutg Oxygen Regulator Light Duty Acetglene Regualtor Cutting Attachment 1# Cutting Nozzle Torch Handle Welding Tip 1# Approx. 4.5M Twin Hose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote No Nama Alat Rasio Deskripsi Manual Book 7 Plat Sheaing 6 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat. Konfigurasi minimal: Width (mm) approx. LOOO Max. shearing thicknes (mm) 1 Back gauge range (mm) O-7OO 8 Mesin Rol (Metal Sheet Roll Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk merol plat sesuai yang dikehendaki. Working width approx. 13o0mm Motor Power approx. 1.5 KW Working Thickness approx. 2mm, Roll diameter approx. 9Omm Roll the round bar steels whose specifications are A6, A8, QlO and so on Manual Book 9 Wheelirry Machine I Unit/Ruang Praktik Alat untuk penekan/pembentuk plat dalam bentuk lingkaran. Large 37-3/ 4" throat capacitg Handles sheet metal up to 16 gauge, copper and aluminum up to 14 gauge Approx. ouerall dimension: 53 " Hx3 O- 7/8"Wx44-1/2"D; 9O degree swiuel head; Approx. upper roll size: fla\ 2- 1/4"wx6" diameter No Nama Alat Rasio Deskripsi Approx. bottom roll size: 1/ 8". 1/ 2' and 3/ 4" Approx. edge radius x6" crown radius Approx. Jlat with 5/ 16"x1/ 4" step, and 2 flat rolLs Manual Book 10 Sprag Gun Set 6 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengecat body kendaraan. Operating pressures of 15-45 psi Air inlet: approx. 1/4" Air consumption:
O to 9.O CFM Set Contains:
Approx. 1.8mm Primer Spray Gun (1) Approx. l.4mmTopcoat Sprag Gun (1) Approx. l.OmmTouch-up Spray Gun (2) Approx. lL Aluminum Cups (1) Approx. 125cc Stainless Steel cup (1) Approx. Locking Pressure Regulator (O-180 psi" O-12 BAR) (1) Paint Gun Filter Cleaning Kit:
Spanner Wrench (1) Hex Wrench (1) Brush (2) Filters Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Spray Booth For Medium Car 1 Set/Ruang Praktik Ruang Cat Oven untuk kendaraan dengan menggunakan pemanas buatan. Air return stgle: Full down draft, ba.sement lLUh approx. SOOmm Front door strucfire: approx. 3 folded ^withoutframe Safe door: 1 piece in the side wall, min. 2O0OX80Omm Wall panel meteial: EPS ( Expanded polystyrene) approx. Somm, wall panel side with metal couered, Steel thicknes s (mm) : approx. O. 4 2 6 Top light: approx. 8X4X36W, Side light: approx. BX2X36W (Vertical) Intake fan (KW): approx. 2X3.5KW Exhaustfan (KW): approx. 1X7.5KW Totalpower (KW): Max. 18.5KW Generator frame: Iron frame with aluminum angle Heat exchanger: stainless steel made, rear duct Buner, Exhaust duct: 4M straight ducts, 2pcs of elbows ftlter ^ins ^talle ^d ^: ^hingle ^ins ^talle ^d, mounted aboue support frame Fan capacitg(M3/ H): approx. 24OOO Max drying temperature: 80,C Motor Voltage: 38OV/ 50HZ/3PH Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 72 Auto Bodg Frame Collision Repair Equipment Set 1 Set/Ruang Praktik Alat las untuk perbaikan body kendaraan. Ouerall Size Bench Length : approx. S3OOmm, Bench Width : approx. 218Omm Bench Height : approx. 52Omm, Max Hgdraulb Pressure : 69MPa, Air Supplg Required: Max Load : 350Okg Accessories Including : Clamp Set, Extension Measuring Ruler Manual Book 13 Infrared Lamp For Paint DryirW 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu mengeringkan cat pada kendaraan yang dicat. Short waue infrared halogen lamps Automatic deuice Hgdraulic lifter With pulse ultrasonic paint curing function Power supply of 2OO-4OOV 5O/ 6OHz 3x approx. I LOOW Adjustable timer Mqnual Book I4 Spot Welding Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk las titik pada body kendaraan. Input Voltage 1 PH 22OV/ 3 PH 380V Frequency 5O/ 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Welding Ampere up to 6500A Include changeable and multifunction acce ss o nes Manual Book 15 Auto Exterior Repair Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memperbaiki body kendaraan yang penyok. Input Voltage 1 PH 22OV/ 3 PH 380V Frequencg 5O/6OHz Welding Ampere up to 6500A Include changeable and multifunction acce ss o nes Manual Book 76 Panel Beating Set 4 Unit/Ruang Praktik Alat bantu untuk membentuk plat untuk pekerjaan body repair. Includes: Double ended dolly Round head chisel dollg Bolster head dollg Crease alignment tool Proftle arranging block I & II Hand frst flat & curued Large toe dolly Heel dollg General putpose dollg No Nama Alat Rasio Deskripsi Block dollg Curued dollg Wedge dollg Manual Book t7 Precision Air Brush Kit 10 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan mengecat yang memerlukan kedetailan. Diameter Nozzle approx.:
2 & O.25 & O.3mmfor Swap Fluid Cup Capacity: approx. 9cc Working Pressure: Switch: Dual-Action Trig g er Control Paint Distance: 50 - lOOmm Package Include: 1 X DualAction Grauitg Air Brush 3 Spout, Nozzle Couer, Needle approx. O.2 & 0.25 (In Airbrush) & 0.3mm lX approx. 1.8 M 1/ 8 Air Hose " BSP-I/8 "BSP 1 X Nozzle Wrench 1 X Air Brush Case 1 X Instruction 18 Air Grease Gun Set 4 Set/Ruang Praktik Alat Pengisi Gemuk secara pneumatic. Air feed deliuery/ operating pressure : 24OO-6OOOpsi/ 60- 1 Sopsi. M anual feed deliuery pressure : approx. TOOOpsi. Manual deliuery per stroke: approx. 0.8cm3 No Nama Alat Rasio Deskripsi Manual Book 19 Tree Stgle Masking Machine 2 Unit/Ruang Praktik Rak Panel untuk menempatkan panel yang sudah dicat. Heaug -dutg steel construction Holds ft) rolls of tape Holds ft) rolls of masking paper:
approx. 12" rolls and (2) approx. 18" rolls Neuer needs adjusting, alwags keeps tape and paper aligned approx. 6" tires for easA maneuuering Manual Book 20 Heaug-Dutg Dent Puller Set 2 Set/Ruang Praktik Palu penarik body kendaraan yang penyok. Set Contains:
approx. 1O lbs. slide hammer (2) Pipes (1) 2-hole pipe (1) Hex nut (1) Chain and hook (5) Plates (1) Molded storage case No Nama Alat Rasio Deskripsi approx. 7/ 8" x 14 thread pitchfor accessories Manual Book 2L 10 Ton Hgdraulb Power Set 2 Set/Ruang Praktik Alat penekan plat body atau rangka kendaraan. Ram Capacity: Min. 1O Tons Pump Capacitg: Min. IO,OOO psi Ram - Closed Height: approx. 13- 3/ 4" Ram - Extended Height: approx. 19- 3/ 4" Ram Effectiue Area: approx. 2.4 sq. in Manual Book 22 Car Paint Mixing Machine 2 Unit/Ruang Praktik Mesin Pengaduk cat agar mendapatkan campuran cat yang homogeny. Totalheads: approx. 16 ea Mixing shelues : approx. 3 ea Confrgurationfor small ca: ns : Heads of small cans : approx. 12 ea Shelues for small cans : approx. 2 ea Conftgurationfor big cans : Hea.ds of big cans : approx. 4 Shelues for big cans : 1 Voltage : 10O - 25O Volt Frequencg : 50 - 6O Hz Power : approx. 24O watt Manual Book r.-rirril INDONESIA -8 No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Paint Weigling Scale 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menimbang cat yang akan dipakai atau dicampur. Display HUh contrast B & W Cable Length approx. 1O m Dimensions approx. 9.1 inch ^x 12.6 inch ^x 13.4 inch Weighing capacitg approx. 7,500 g Width approx. 233 mm Readabilitg approx. O.1 g Depth approx. 321 mm Height approx. 341 mm Interface port USB Calculation bg factor function (to mix fractional ^amounts) ^O.25 - ^6.0 Power source, power requirements lOO - 24O V-, -1O ^o/o/+1O ^o/o Power consumption approx. 2.0 W Weighing pan diameter approx. o 233 mm Catibration weight approx. 1, 2, 5 kg Manual Book 24 Electric Hand Poti.sher 1 Unit/Ruang Praktik Untuk poles body kendaraan setelah dilakukan pengecatan. Rated power input approx. 1,250 W No-load speed up to 3OO0 rpm Rubber sanding plate, diameter approx. 18O mm Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Door Tim & Car Audio Tool Kit 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk bongkar pasang door trim pintu. Material: steel Weight: approx. 2059 Desciption: suitable for all models Applbable to: liner, instntment table, instrument console, audio control area Consist of : 1 X Panel Remouer 1 X Handg Remouer 1 X Wtde-tApe Remouer 1 X Pull-tgpe Remouer 1 X Clip Panel Remouer 1 X Narrow-type Remouer 1 X Upholstery Clip Remouer 1 X Angled Clip Panel Remouer 1 X Fork Tip Flat Clip Panel Remouer 1 X Sharp Tip Flat Clip Panel Remouer 1 X Blunt Tip Flat Clip Panel Remouer Manual Book 26 Glass Suction 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu bongkar pasang kaca mobil. Flat suction: approx. 15/KG Side Lay suction: approx. 12/KG Mateial: ABS plastics, nafitral rubber base No Nama Alat Rasio Deskripsi Manual Book 27 Bumper Welder 1 Unit/Ruang Praktik Alat perbaikan bumper mobil. Input uoltage : AC2OO-24OV Input current : approx. 1.54 Output uoltage : approx. 2.8V Output current : Manual Book 28 GMAW Welding Machine 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <2OO, InputVoltage (V) 22OV, ^tTOo/o, Rated Frequencg (Hz) 50 / 60, DUA Cgcle (%) < 50 29 Car Bodg Repair Kit 3 Set/Ruang Praktik Untuk perbaikan bodi mobil secara menyeluruh. Package include: Trolleg, Welder with earth cable, Gun with cable, Steel pulling hammer, Spot welding pulling hammer, 6-hook head, consumable tool, manual sucker pulling head, pulling bar, straightening bar, 8- hook head, ea"stt earth clamp head, No Nama Alat Rasio Deskripsi hot stapler for plastic repairing, PDR kit, sukcer lock, pneumatic pulling hammer, automatic pulling, hammers kitfor steel, grinder Manual Book 30 Powder Coating Machine 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai proses pengecatan bodi mobil menggunakan sistem cat powder coating. Voltage: 22OV/ SOHz Gun weight: approx. 5O0g Powder inj ection: approx. 6OO9 / min Polarity: negatiue (-) Air consumption: approx. 13 m3/h Mqnual Book 31 Low power spraA booth for medium car 1 Set/Ruang Praktik Ruang Cat Oven untuk kendaraan dengan menggunakan pemanas buatan. Wall Panel: Sandwich style Somm thickness EPS for heat insulation. Galuanized steel roof panel. Basement: SOOmm powder coating galuanized steel sheet and square ste el pipe construction. Doors : 3 pcs front doors, 1 pc of emergencA door. Air Generation System: 2x4kW intake fan, 1x5.5kW exhaustfan. Ceiling light: approx. 24 x 16W Side light : approx. 16 x 16W Total power : approx. 14 kW No Nama Alat Rasio Deskripsi Air Puiftcation : Dual Jilteing structure. Pollution Control Sy stem: Multi-lay er fiberglass filter. Heat Exchanger: Two lagers of heat exchanger made of stainless steel. The heattng time : Max. temperature : 80"C. 32 Simulator Sensor Otomotif (Automotiue Sensor Simulator) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sensor-sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana sensor bekerja/tidak dapat terekam oleh sistem EMS. Komposisi: Sensor sudut engkol, sensor generator pulsa A/T, sensor posisi cEun, sensor roda ABS, sensor kelembaban, sensor AQS, Sepsor suhu mesin, Sensor cahaya otomatis, sensor ketukan, sensor ke0epatan, Sensor posisi akselerator, sensor oksigen, posisi throttle sensor, sensor bunga udara, sensor peta, sensor keamanan Minimal 10 Konten Pelatihan Buku panduan Modul Sistem Sensor Otomotif 33 Simulator ABS dengan Diagnosis Kesalahan dengan 4 Sumbu (ABS Simulator with Fault Diagnosis with 4 Axi.s) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja rem ABS lengkap dengan sirkuitnya, tekanan hidrolisnya, dan dapat melakukan trouble shooting. - Peralatan ini efektif untuk memahami dan mendidik sistem No Nama Alat Rasio Deskripsi ABS dan untuk pemeliharaarL, pelatihan inspeksi. - Mampu mengukur tekanan dan tegangan saat bongkar/muat dengan panel beban. Spesifikasi - Terdiri dari ABS, Engine control, TCS with ECU, Wheel speed sensori Master cyltnder, Vacuum Brake booster, 4 x inuerter, AC 380volt, Motor lHP, sistem pengisian otomatis baterai 12 Volt; - Tersedia untuk mengontrol RPM 4 roda dan gaya cengkeraman ban, inersia putar, kontrol pengereman hidraulik melalui 4 inverter - Unit kontrol kesalahan diagnosis tombol untuk sirkuit ECU 34 Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basb power supply with inte g rate d me asuring mo dule Uniuersal patch panel S e t ele ctrical/ ele ctronic s components Set motor uehble mechatronics Set 2mm safety lab cables Set 4mm safety lab cables PSURemote software 35 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC power source (protected) A selection of resistors An inductor, parallel-connected to a fluorescent ^light Two capacitors Transformer A selection of sutitches: SPS4 SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch DC relay , AC relag A selectian of indicator lights: green, gellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid , Bu.%er Circuit Breaker with test components Fuse 36 Chargirry Electrtc Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfigurasi unit EV charging controller unit EV simulator 016. Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: bodi otomotif dan pen gecat an, inte rior / ^b ^ekleideng, ^kelis ^trikan. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 16.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel L6.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik dan Managemen Perawatan Otomotif dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 16.3. Tabel 16.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Teknik dan Perawatan Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja perbaikan bodi Can pengelasan 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 81 m2. 2 Area kerja bodi dan pengecatan 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 81 m2. 3 Area kerja interior 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 81 m2. 4 Area kerja Kelistrikan bodi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 16.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknik dan M Perawatan Otomotif No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan 6 m'l instruktur Luas ruang instruktur 27 rr-:
Kapasitas untuk 9 orang. Luas r.t-ang simpan 27 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan : R. Instruktur l2 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan : R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area ke{a bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ nang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 16.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik dan Perawatan Otomotif No. Jenis Rasio Deskripsi 9 L,emari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Pemindai Otomotif/Alat Diagnostik (Automotiue Scannner/ Diagno stb Tool) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui dan mendiagnosa kinerja engine secara menyeluruh baik pada engine dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar, yang sudah menggunakan control electronic (ECU), dan dapat menginformasikan bilamana terdapat kegagalan fungsi dari sensor-sensor yang ada. Konfigurasi : Baterai Isi Ulang S/W Diagnostik Sepenuhnya Kompatibel dengan Unit Scantool Memori Eksternal kira-kira. 16GB LCD min. LCD TFT 7" (1024 X 600 piksel) Layar Sentuh Perangkat Input No Nama Alat Rasio Deskripsi Bahan Perumahan PC ^+ resin ABS dengan selubung karet Port COM eksternal min. 1 X USB/Mikro USB Modul WiFi Terpasang Adaptor AClDC Sup1ai dari baterai kendaran atau 2OO - 24OV AC Frekuensi 50/60 Hz Fungsi Diagnostik Penuh Konfigurasi : Baterai Isi Ulang 2 Gasoline Emission Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine bensin. Measuring gas: - CO (Carbon Monoxide) - HC (Hgdrocarbons) - CO2 (Carbon Dioxide) - 02 (Oxggen) - LAMBDA & AFR (Air/ Fuel Ratio) Technbal Data - CO measurement range : O- 9.999% with O.O1% res. - HC measurement range : O-9999 ppm with 1 ppm res. - CO2 mea,surement range : O- 20.Oo/o with approx. O.O1%o res. - 02 measurement range : 0- 25.OOo/o with approx. O.O1%o res. - LAMBDA range : O-2.O0Oo/o with approx. O.07o/o res. No Nama Alat Rasio Deskripsi - AFR range : - Power supply : 22O V AC 50/ 60 Hz 3 Diesel Smokemeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine diesel. Measuring items Smoke opacitg (o/o, k [m-1]) Shell length : approx. 2 1 Smm Power 22O V / 5O Hz 4 Kompresor udara (Air Compressor) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 v 5 Fuel Injection Control Board Sgstem 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari kinerja sistem injeksi elektronik pada engine bensin dengan dilengkapi dengan 2 sistem yang berbeda (sistem fuel return dan sistem fuel ^return ^less)sehingga siswa dapat langsung membandingkan antara kedua sistem tersebut. Injection Sgstem Module with Auto Fault - Installment of 2 kinds of injection sgstem (fuel return system, fuel return less systemi No Nama Alat Rasio Deskripsi - Control of fuel pressure regulator and injecting place pressure changes - Measurement:
output waueform and practice inj ection sy stem wirtng 8. injection state and difference of injection types f . injection quantitg (uol.) ustng mass cglinder 10. acfital injection period of each injector. Throttle bodg is installed 11. electrb mass for injection amount(wt.) 12. injection duration displag of each injector - Hgpothetic cooling water temperature display (for checking change of injection amount dependirtg on coolirtg water temperature changes) - injection number displag during inj e ctio n amo unt me asure ment (for calculating quantitg of single injection) 2) Drawer type storage space 3ea Minimum 5 Training Contents Manual Book 6. Penguji dan Penganalisis Pembersih Injektor (Injector Cleaner Tester and Analgzer) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa banyaknya, bentuk semprotan dari injektor bensin, sekaligus membersihkan dari endapan karbon. ?ests 6 electric injectors at the same time. No Nama Alat Rasio Deskripsi Turning speed range: min. 0-75OO r/min. Pulse length/width: approx. O- 2Oms Power supply: ACl lOV/ 220V 5O/ 6OHz 7 Simulator Diagnosis Kesalahan Mesin Otomotif dengan Kesalahan Otomatis (Automotiue Engine Fault Diagnosis Simulator with Auto Fault) 2 Unit/Ruang Praktik Electrical Control Gasoline Engine Assemb1y, Auto Fault Minimum Configuration : - Trarrcmisston Unit - Electrical and electronic sensor deubes - Fuel sgstem - DCL2V Battery for Vehicles, Alternator - Ignition coil, Spark Plug, HUh Voltage Cables - Cooling sgstem - Exhaust system - Ignition Switch (Keg S/ W) - Control box, fuel tank - Molding tgpe safetg guard is installed - Fuel pressure gauge - Battery uoltage gauge 8 Simulator Sensor Otomotif (Automotiue Sensor Simulator) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sensor- sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana sensor bekerja/ tidak dapat terekam oleh sistem EMS. No Nama Alat Rasio Deskripsi Komposisi: Sensor sudut engkol, sensor generator pulsa A/T, sensor posisi cam, sensor roda ABS, sensor kelembaban, sensor AQS, Sensor suhu mesin, Sensor cahaya otomatis, sensor ketukan, sensor kecepatan, Sensor posisi akselerator, sensor oksigen, posisi throttle sensor, sensor bunga udara, sensor peta, sensor keamanan Minimal 1O Konten Pelatihan Buku panduan Modul Sistem Sensor Otomotif 9 CRDI Engine Fault Diagnosis Training Equipment with auto fault 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari secara komprehensif sistem CRDI yang diaplikasikan langsung ke engine diesel dengan variable variabel sensor yang ada dan dilengkapi dengan trouble shooting. Composition 1) CRDI Diesel engine assembly, Turbo intercooler 2 ) Automatic Transmrission assemblg 3) All ignition related electric deuices 4) Injector, Fuel Filter, Fuel Tank, Fuel Pump, Fuel Equipment, DC 12V/ 60A Battery for Vehbles, Generator 5) Cooling System such a^s Radiator, Ouerflow Tank, Relag, Electric Pan 6) Exhaust System such cas, Catalg tic Conue rter, Emb sion, Silencer 7) Ignition Switch (Keg S/ W) Anti-uibration dampers and a No Nama Alat Rasio Deskripsi urethane wheels 8) Control box, fuel tank (remou able), accelerator leuer 9) Stainless molding fupe safety guard b installed 1O) Radiator-onlg stand and laser proce s sing prote ction panel 1 1) Automatic transmission oil pressure gauge for each singular x6 (1.SMPa x3, 2.5Mpa x4) 12) Vacuum pressure gauge xl (0.lMpa) 13) Fuel pressure gauge xl (lMpa) 14) Battery uoltage gauge xl (s0v) 15)An emergency fire extinguisher 16) Fault insertion, 3 stage angle adjustable front panel, control panel open and close feature and 3 stage PCB board mounted Minimum 1O Training Contents Manual Book Modul CRDI Engine Injection Control Sgstem 10. Commonrail Diesel Test Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan 'standar bawaan pabrik. Testing pump and testing injector. Technical parameters :
Motor power: approx. 7.5KW 2. Electronic power: 3 phase 380V No Nama Alat Rasio Deskripsi or 1 phase 22OV 3. Motor speed: O-3OOO RPM 4. Presure adjustment: O-2OOObar 5. Flow testing range: O- 6OOml/ approx. LOOO times 6. Flow measurement accuracy: approx. O.lml 7. Cooling sgstem: fan or forced cooling 11. Dudukan Mesin Bensin (Mesin Hidup| ((Petrol Engine Stand (Life Engine)) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari seluk beluk engine berbahan bakar bensin dan mekanisme katupnya, cara kerj a, trouble shooting. Minimum Configuration : Composition: - Gasoline Engine Assemblg, approx. 10OO-2,OOO CC - Electical and electronic sensor deuices - Fuel system - DC 12V Battery for Vehicles, Alternator - Ignitton coil, Spark Plug, HUh Voltage Cables - Cooling sgstem - Exhaust sgstem - Start Suitch (Key S/W) - Controlbox, fuel tank 12. Penyangga Mesin Diesel (Mesin Hidup) ((Diesel 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari seluk beluk engine berbahan bakar diesel, cara kerja dan troubleshooting. No Nama Alat Rasio Deskripsi Engine Stand (Life Engine)) M inimum C onfrg uration : Composition - Diesel Engine Assembly, approx. 2,OOO - 3,O0O cc - Transmission Unit - Ignition related bg compression - Fuel sgstem - DC 12V Car Battery and Alternator - Cooling Sgstem - Exhaust Sgstem - Ignition Switch (Key S/W) - Control box, fuel tank - Moldtng tgpe safety guard b installed - Fuel Pressure Gauge - Battery Voltage Gauge 13. Standar Mechanical Tool Set 5 Unit/Ruang Praktik Alat bantu bongkar pasang engine, transmisi, kelistrikan dll yang berhubungan dengan alat berat. Contains : with approx. 7 drawer cabinet Socket 8, 7 O, 7 1, 7 2, 73, 1 4, 1 6, 1 7, 1 8, 1 9,2O, 2 1,22,23,24,27,3O,32 mm, Jlex handle 15 inc, extension bar Sinc and loinc uniuersal ^joint, bent handle ratchet, sliding t-bar 1O inc, adaptor 1/2x3/8M, 1/ 2x1/ 4M, sparkplug socket 16mm, 21mm,13 Socket set sizes 6-22mm extension bar: 3", 6", T- No Nama Alat Rasio Deskripsi handle 8", Flexible handle: 8", Uniuersal Joint Bent handle ratchet, Adaptor : 3/ 8F x 1/4M. 13 socket set 4 to 14mm, Extension bar: 2", 4", T-handle: 6" Uniuersal Joint, Bent handle ratchet Combinationwrench: 8x9, loxl1, 12x 13, 14x 15, 76x 17, 18x 79, 22x24mm Combination plier-S", Long nose plier-8", Diagonal Cutting plier- 7",Water pump plier-l)", Slip- Joint jaw plier-S" , Ballhead hex keg set-Extra long type:
5, 2, 2.5,3,4, 5, 6, 8, 10 , Central Holed torqux keg set - fullA polished & satin plated: T 1 0,7 1 5,72 0,72 5,72 7,73 0,T40,T4 5,T50 Heaug duty Impact bit: PH2- SOmm(L) SL8-80mm(L), PH3- SOmm(L) SLlOO-8Omm(L) External Straight Circlip Pliers- 7 ", Internal Straight Circlip Pliers- T",Extental Bent Circlip Pliers- 7 ^", Interrtal Bent Circlip Pliers - 7 " Ball peen hammer-wooden shaft Adjustable wrench Spc chi.sel & punch set Curued jaw locking plier-lo" Dead Blow Hammer No Nama Alat Rasio Deskripsi screwdriuer fl O.8x4. 5- 1 OOL, 1.2x6-150L , 1.6x8-2O0L, 1.2x6- 38L screwdriuer (+) PHL-LOOL, PH2- 150L, PH2-38, PH3-200L Double size Jlexible socket wrench: 8x1O, 1Ox12, 12x14, 14x17, 17x19mm 1/ 2"Dr. E-socket: ElO, 812, 814, 876, 818, D20 Flare Nut Wrench: 1ox12mm Deep socket: 10, 17, 12, 73, 14, 15, 16, 17, 18, 19,27,22, 23mm Torx bit socket: 715x55, T2Ox55, 725x55, 727x55, T3Ox55, T4OxS 5, T4OxS 5,T50x5 5, 755x55, T6Ox55, T7ox55mm Hex bit socket: H4x55, HSx55, H6x55, H7x55, H8x55, H1Ox55, H 12x55, H14x55, H17x55mm 71pc bit socket set Length-3)mm: H 5,H6,H7,H8,H 1 O,H 7 2mm,T2O,T 2 5,73 0,T40,T4 5,T5 0,75 5,M5, M 6, M8,M10,M12mm Length-7Smm: H 5,H6,H7,HB,H 1 O,H 7 2mm,T2O,T 2 5,T3 0,740,T4 5,T50,75 5, M 5, M 6, M8,M10,M12mm Length-5Omm: PH 7,2,3,RO, 7, 2,T6,T7,T8,T9,7 1 O, T 1 5,72O,T2 5,T2 7,73O,H2,H2. 5,H 3,H4,H5 4,6,8 1,2,3 6,8,10 No Nama Alat Rasio Deskripsi Bit adopter x 2Pcs: 1/ 2",3/ 8" x H10, Magnetic Screwdiuer x lPcs l4 Heaug DUW Hgdraulic Press I Unit/Ruang Praktik Untuk menekan bearing pada saat penggantian memasang/ mengganti bearing, dan melepas pin universal ^joint pada propeler. Ram capacitg approx. 3O tons Maximum Pressure l OOOO psi 15. Simulator ABS dengan Diagnosis Kesalahan dengan 4 Sumbu (ABS Simulator with Fault Diagnosis with 4 Axis) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja rem ABS lengkap dengan sirkuitnya, tekanan hidrolisnya, dan dapat melakukan trouble shooting. - Peralatan ini efektif untuk memahami dan mendidik sistem ABS dan untuk pemeliharaan, pelatihan inspeksi. - Mampu mengukur tekanan dan tegangan saat bongkar/muat dengan panel beban. Spesifikasi - Terdiri dari ABS, Engine control, TCS with ECU, Wheel speed sensor, Master cylinder, Vacuum Brake booster, 4 x inverter, AC 380volt, Motor lHP, sistem pengisian otomatis baterai 12 Volt; - Tersedia untuk mengontrol RPM 4 roda dan gaya No Nama Alat Rasio Deskripsi cengkeraman ban, inersia putar, kontrol pengereman hidraulik melalui 4 inverter - Unit kontrol kesalahan diagnosis tombol untuk sirkuit ECU 16. Air Impact Wrench 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengencangkan dan mengendorkan baut roda. Diue Size: 1/2" Capacitg Bolt Dia.: Ml6mm Max. Torque: 72ON.m Free Speed: 85OO r.p.m. Air Inlet: 1/ 4" This kit includes: 1 pcs 1/2" wrench 8pcs socketset (lOmm/ 1lmm/ 13mm/ 14mm/ 17 mm/ 19mm/ 22mm/ 24mm) 1 pcs extension bar 1 pcs air nipple Manua.l Book t7. Penyeimbang Roda (Wheel Balancer) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur dan menyeimbangkan putaran roda supaya tidak oleng. Konfigurasi: Maks. berat roda 65 kg Diameter pelek kisaran lO' - 24" Lebar pelek 3" - 15" Menyeimbangkan kecepatan kisaran 120 rpm Akurasi keseimbangan t 1g Catu daya 22OV No Nama Alat Rasio Deskripsi 18. Penjajaran Roda 3D f3D Wheel Alignment) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu mengukur dan menyetel keselarasan dan kesejajaran roda pada kendaraan. Fungsi dan Konfigurasi: Klem Roda Empat Titik, Disk Target Presisi Tinggi, Kompensasi Teknologi 3D Pengukuran Toe/Camber, Kamera Presisi yang Diimpor Sudut Bilah Kamera yang Dapat Disesuaikan, Kastor & S.A.I. , Kamera Drive- OD, Cerdas Voice-over /32" LCD Keuntungan: Desain Struktur Klasik Kamera baru Kamera resolusi tinggi Disk Target Panduan LED Cerdas Kompensasi teknologi 3D Tampilan Referensi Empat Roda Tampilan Referensi Roda Depan/Belakang Sistem Pengisi Suara Kamera Drive-on 19. Four Post Lift Alignment 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkat mobil pada saat proses penyetelan keselarasan dan kesejajaran roda kendaraan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Ltfting capacity : approx. 50OO kg Min. Height : approx. 25O mm Ltfting Height: approx. 175O mm Column Height : approx. 2OO0 mm Width between platforms : approx. 9OO mm Total width : approx. 28OO mm Total length: approx. 4800 mm Diue on ramps : approx. 50O mm Input Power : 22OV/ 38OV 20. Pembelajaran Elektronik Otomotif Interaktif dengan Platform Rekayasa Universal (Interactiue Automotiue Electronb Learning with Uniuersal Engineeing Platfurm) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari modul modul kelistrikan yang terdapat pada kendaraan, lengkap sesuai dengan modul kelistrikan yang diinginkan. Konfigurasi Catu daya keluaran DC: ^+ l- o-20v 2A, ^+5V 1A, t15V 1A Output AC 24OV 0,5A, 12V 0,54, Multimeter Digital Tegangan AC/DC: lmV-400V Arus DC 1mA-4A , Resistansi 0-4 MO, Generator Fungsi lHz - 100Khz (Maks 20vp-p) gelombang sinus, gelombang segitiga, gelombang persegi, gelombang gigi gergaji OS kontrol waktu nyata Laboratorium CPU : min Quadcore / ^l.33Ghz, ^RAM ^: ^DDR kira-kira. 2GB, Dalam memori kira-kira. minimal 32 GB, No Nama Alat Rasio Deskripsi Memori Keluar Dukungan maksimum 128G8, LCD: kira- kira. Layar IPS 10", Resolusi kira-kira 128Ox80O, Panel sentuh: Layar multi-sentuh kapasitif 10 titik Ukuran kira-kira. 257x772x1Omm Input Power Bandwith 25MHz, Saluran Osiloskop Dalam 2 (Opsi) Resolusi Vertikal 8 bit Bandwitd kira-kira. 25MHz Rentang input ^+SOmV-+2OV , Perlindungan tegangan lebih +100V Memori kira-kira. 16Kb, Tingkat sampel maksimum 200ms Mode pemicu: tidak ada, otomatis, ulangi, tunggal, Pengukuran otomatis: mode cakupan, statistik Mode spektrum: frekuensi di puncak, amplitudo di puncak THD db, SNR-SINAD, daya total SFDR, amplitudo rata-rata di puncak 2t. Kombinasi Sistem Pelatihan Starter & Alternator (Combination Starter & Alternator Training System) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari korelasi kerja antara motor starter dengan alternator lengkap dengan sirkuitnya. Komposisi : Dudukan bodi utama, 2 fase kedua pemanas resistif, 2 set sistem pencahayaan, 2 set pencahayaan modulasi resistensi sistem, pemasok daya, inverter untuk mengendalikan kecepatan i!-il+TtiT{Il INDONESIA -905- No Nama Alat Rasio Deskripsi motor volt meter arnpere, generator, dll.Motor: tiga fase 38OV, kira-kira. motor 3HP - Peralatan polikarbonat transparan di bagian penggerak motor, profil aluminium berdiri. Minimal 2 Konten Pelatihan 22. Standard Battery Charger 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengisi tenaga aki mobil yang sudah kosong. Input Voltage LPH 22OV Frequency 5O /6OHz Charge Voltage 12/24V 23. Comprehensiue Automotiue Bodg Electrbal Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kelistrikan kendaraan secara menyeluruh : sistem penerangan, power window, audio video, pengisian, power mirror, wiper.
Switch board 2) Attached circuit : Ignition circuit, charging circuit, circuit of indicating direction and emergencA ltght, horn circuit, door lock circuit, lrcad light circuit, washer circuit, wiper circuit, starting circuit, fuel circuit, sidelight circuit, ante nna circuit, audio system circuit, uarious sensors and switch, ECU, key box, combination switch, relay box, battery, combination switch relay, fuse box andfuel tank 3) Di,stributor and uipers operate normallg bg motor and spark at pluq can be checked with naked SK No l729t6[ No Nama Alat Rasio Deskripsi eae 4) Steeing handle, surge tank, throttle bodg, injector and AFS light attached 5) Battery and charger 6) Stand Foldable tgpe stand 7) Charging Deuice 8)Approx. 1,SOOcc, Folder TApe, Auto Fault 9) CKP, CMP motor operated tApe. Training Contents Variaus practices by self- diagnosis. Waueform mea,surement of each sensor Manual Book M o dul Comprehensiu e Automotiu e Body Electrbal Trainer 24 Simulator Sistem Pendingin Udara Otomotif (Automotiue Air Condittoning System Simulator) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari secara menyeluruh sistem A/C pada kendaraan dilengkapi dengan wiring diagrammnya, dan penunjuk tekanan untuk masing masing saluran A/C. Konfigurasi Kompresor: kira-kira. Motor sHP, tipe kontrol RPM inverter, Komposisi : Kompresor, Kondensor, Pengering, Katup Ekspansi, Orifice T\rbe, Evaporator, Blower, Perpipaan, Kipas Pendingin, Unit, panel kontrol, Motor dengan kontrol kecepatan, tekanan (tinggi- 1, rendah-3), kira-kira. 7 pengukur suhu, dll. kira-kira. 10 Penyisipan kesalahan tersedia sekitar. 3 papan PCB tersedia untuk perlindungan keselamatan Papan PCB menghubungkan PC dengan No Nama Alat Rasio Deskripsi USB, Minimal 5 Konten Pelatihan 25. Refigerant Recouery and Recharging Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguras, membersihkan serta mengisi kembali freon pada sistem AC kendaraan. Use refrigerant: R- 1 34a Vacuum pump ftow: 140 l/min Operation: Automatic or manual Measuing range: 1O - 40 degrees C filter ^system includes ^2 ftlter dehumidifiers Compress closed: 1/2hp,22O - 240V/ SOHz recouery rate: 3OOg/min in-phase liquid tank capacity:
7 kg/used I{oses used 2.5m Displag: LCD Supplg Power: AC22OV, 5O/ 6OHz Manual Book FRESTDEN INDONESIA -908- No Nama Alat Rasio Deskripsi 26. Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basb power supplg with inte grate d me asuring module Uniuersal patch panel S e t ele ctrical/ ele ctro nics components Set motor uehicle mechatronbs Set 2mm safetg lab cables Set 4mm safetg lab cables PSURemote softutare 27 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC pouer source (protected) A selectton of resistors An inductor, p arallel- conne cte d to a fluorescent light Two capacitors Transformer A selectbn of switches: SPSI SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch ot7. Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: elektronik terapan, sistem kontrol aplikatif, sistem pengapian elektronik, sistem injeksi elektronik, sistem pengatur katup elektronik, sistem pengatur kecepatan otomatis, sistem ABS, ASR/ETC, dan ESP, sistem transmisi otomatis dengan kontrol elektronik, sistem suspensi aktil sistem automatic air conditioning, c@r audiouideo, sistem tight-tronic, SRS (air-bag dan safety belt), sistem alarm, central-lock dan power windows, sistem navigasi, sistem kontrol parkir, sistem-sistem elektronik pada kendaraan. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi adalah 27O rr:
c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 17.L. No Nama Alat Rasio Deskripsi DC relag , AC relag A selectton of indicator lights: green, gellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid, Buzzer Ctrcuit Breaker with test components Fuse 28. Charging Electric Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfigurasi unit EV charging controller unit EV simulator d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 17.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomotif Daya dan Konversi Energi dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 17.3. Tabel 17.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Otomotif dan Konversi Tabel 17.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Otomotif dan Konversi No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja perbaikan sistem elektronik otomotif 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 81 m2. 2 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Area ke{a kelistrikan 3 Area kerja komputer/kontrol 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 Luas R. Instrrrktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instrukturl2 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buahlruang praktik Ukuran memadai untuk bekeda. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buahlruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. SimpanL buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Perunhrkan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Sfool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntuka.n: area praktik 12 buah, R.Simpan 3 buah. Tabel 17.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Otomotif dan Konversi No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Penyangga Mesin Diesel (Mesin Hidup) ((Diesel Engine Stand (Life Engine)) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari seluk beluk engine berbahan bakar diesel, cara kerja dan troubleshooting. M inimum Co nfrg ur atio n : Composition - Diesel Engine Assembly, approx. 2,OOO - 3,O0O cc - Transmission Unit - Ignition related bg compression - Fuel sgstem - DC 12V Car Battery and Alternator - Cooling System - Exhaust Sgstem - Ignition Switch (Key S/W) - Control box, fuel tank - Molding tgpe safety guard is installed - Fuel Pressure Gauge - Battery Voltage Gauge 2 Diesel Fuel Pressure Tester 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tekanan penyemprotan bahan bakar pada engine diesel system commonrail.
Complete test functions - Oil pressure test - Petrol compression test - Diesel compression test No Nama Alat Rasio Deskripsi - Petrol injection pressure test - Low pressure common rail test 2. Stores maximum pressure ualue 3. Enuironmental pre ssure adjustment 4. Wireless data transmitter sends test results to computer for reuiew and printing 5. Detachable sensor 6. Large easy-to-read backlit LCD 7. Checks battery status continuously to auoid wrong measures, Sensor ouQtut: Ratiometrb, 0.5/ 4.5V DC at 5V DV excitqtion Sensor FS.; 8O bar/ 1160 psi Resolution: I bar/ lpsi Proof pressure.' 15oo/o FS D ata transmass ion interface : wireless module Adapters included: 6mm and 8mm 3 Pemindai Otomotif/Alat Diagnostik (Automotiue Scannner/Diagno stic Tool) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui dan mendiagnosa kinerja engine secara menyeluruh baik pada engine dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar, yang sudah menggunakan control electronic (ECU), dan dapat menginformasikan bilamana terdapat kegagalan fungsi dari sensor-sensor yang ada. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi : Baterai Isi Ulang S/W Diagnostik Sepenuhnya Kompatibel dengan Unit Scantool Memori Eksternal kira-kira. 16GB LCD min. LCD Ttrf 7" $O24 X 600 piksel) Layar Sentuh Perangkat Input Bahan Perumahan PC ^+ resin ABS dengan selubung karet Port COM eksternal min. 1 X USB/Mikro USB Modul WiFi Terpasang Adaptor AC/DC Suplai dari baterai kendaran atau 2OO - 24OV AC Frekuensi 50 /60 Hz Fungsi Diagnostik Penuh Konfigurasi : Baterai Isi Ulang 4 Gasoline Emission Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine bensin. Measuring gas: - CO (Carbon Monoxide) - HC (Hgdrocarbons) - CO2 (Carbon Dioxide) - 02 (Oxygen) - LAMBDA & AFR (Air/ Fuel Ratio) Technical Data No Nama Alat Rasio Deskripsi - CO measurement range : O- 9.999o/o with O.Olo/o res. - HC measurement range : - CO2 measurement range : O- 25.OOo/o with approx. 0.O1o/o r€s. - LAMBDA range : O-2.00O% with approx. O.01% res. - A.ER rarlge : O-99.O utith approx. O.1 res. - Power supply : 22O V AC 50/ 60 Hz 5 Dtesel Smokemeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa dan mengetahui hasil dari pembakaran pada engine diesel. Measuing items Smoke opacitg (%, k [m-1]) Shell length : approx. 2 1 Smm Power 220 V / 5O Hz 6 Kompresor udara (Air Compressor) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V 7 Automotiue Sensor Measuring Sgstem 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sensor- sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana No Nama Alat Rasio Deskripsi sensor bekerja/tidak dapat terekam oleh sistem EMS. Composition : Crank angle sensori A/T pulse generator sensor, cam position sensor, ABS wheel sensor, humidity sensor, AQS sensor, Engine temperafire serlsor, Automatic light sensoL knock sensor, speed sensor, Accelerato r p o s itio n senso L oxAgen sensorl throttle position sensor, air flower sensor, map sensori safety sensor Minimum 10 Training Contents Manual Book Modul Automotiue Sensor System 8 Simulator Sensor Otomotif (Automotiue Sensor Simulator) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sensor- sensor yang terintegrasi dengan EMS, sehingga sejauh mana sensor bekerja/ tidak dapat terekam oleh sistem EMS. Komposisi: Sensor sudut engkol, sensor generator pulsa AlT, sensor posisi cam, sensor roda ABS, sensor kelembaban, sensor AQS, Sensor suhu mesin, Sensor cahaya otomatis, sensor ketukan, sensor kecepatan, Sensor posisi akselerator, sensor oksigen, posisi throttle sensor, sensor bunga udara, sensor peta, sensor keamanan Minimal 10 Konten Pelatihan Buku panduan Modul Sistem Sensor Otomotif No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Electrbal Storage Oscilloscope 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tegangan, gelombang, grafik kerja dari sensor-sensor yang mendukung EMS. Channels 2 Bandwidth approx. 2 SMHz Sample Rate approx. 25OMS/ s Rbe Time ^<14ns Memory Depth approx. 25kpts W au efo rm A c quis itio n R ate >-200owfms/ s Vertical Sensitiuity approx. lmV/ diu-2oV/ diu Timebase Range 1)ns/ diu-SOs/ diu Sto rag e S e tup, W au e, Bitmap Trigger Modes Edge, Pluse, Video, Alternate Interface USB OTG, Pass/Fail Ge ne r al Char acte ris tic Power LOO-24OVAC, 4O-44OHz Dbplay approx. 7 Inches 64K Color TFT LCD, approx. 4OOx240 Standard Accessorie s Probe ^x 2 (1x,1Ox switchable), Power Cord, USB Cable, PC Software CD Standard Indiuidual Packing Gift Box, English Manual No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Diesel Conuentional Test Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa kinerja pompa injeksi diesel konvensional baik model inline maupun rotary. Main motor output pouter (kw) approx. 7.5 Frequency Conuerter attached Stroke Counting (Rpm) approx. 50-9999 Standard injectors Power of fuel pump motor (kw) approx. O.75 Scope of rotate speed (r/ m) approx.0-4000 Number of cglinders 8 Height of principal axb center (mm) approx. 125 Filter oil precision of test bench(9t) 4.5-5.5 big and small uolumetric cylinder (ml) approx. 150 Volume of fuel tank (L) approx. 40/45 DC power supply 12/ 24V Low pressure of fuel oil pressure(Mpa) O-0.4 HUlt pressure of fuel oil pressure(MpQ O-a Pressure Gauge for VE Pump (Mpa) o-1.6 Control temperature of fuel fC) 4012 Flgwheel inertia (kg"m) 0.8-0.9 No Nama Alat Rasio Deskripsi Scope of rack bar stroke (mm) o-25 Measuing range of flowmeter (L/ m) 10- 10o Positiue pressure of air supplg (Mpa) o-o.s Negatiue pressure of air supplg (Mpa) -o.)s-o Manual Boook 11 Sistem Kontrol Injeksi Mesin CRDI dengan kesalahan otomatis (CRDI Engine Injection Control System with auto fault) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari cara ke{a sistem injeksi bahan bakar diesel yang dikontrol oleh computer (ECU) beserta troubleshooting. Composition - CRDI Diesel engine injection - Includes all components used in the CRDI injection - Displags diesel injection circuit - Power supplg : DCL2V - Indicator Fault sensor - Stand with wheel - Auto Fault Function t2 Commonrail DieselTest Bench 1 Unit/Ruang Praktik Untuk kalibrasi dan analisa pompa dan injector diesel yang sudah dikontrol oleh komputer, dan mengkalibrasi sesuai dengan 'standar bawaan pabrik. Testing pump and testing injector. Technical parameters No Nama Alat Rasio Deskripsi 1. Motor power: approx. 7.5KW 2. Electronic power: 3 phase 380V or 1 phase 22OV 3. Motor speed: O-3O0O RPM 4. Presure adjustment: O-2000bar 5. Flow testing range:
Flow meo"surement accuracy: approx. O.lml 7. Cooling sgstem: fan or forced cooling 13 Common Rail Diesel Injector Return Flow Tester 3 Unit/Ruang Praktik Alat uji yang digunakan untuk memantau perbandingan pengembalian bahan bakar Diesel pada sistem diesel commonrail antar a masing- masing injektor individu, dan memantau hingga 6 aliran injektor sekaligus. Up to 6 cylinders measured simultaneouslg Include s comprehensiu e quick connectfittings Includes blank off tubes and pinch off pliers Contains measurement tubes for short term test (crank onlg condition) and bottles for more accurate long term tests. Includes adapters Manual Book No Nama Alat Rasio Deskripsi l4 Electronb EGR, Throttle Bodg & Acfitator Tester 4 Unit/Ruang Praktik Alat Uji untuk mendiagnosa performa dari EGR (katup gas elektrik), dan sensor utama pada diesel commonrail. Electronic EGR Electronic Throttle Body Variable Intake M anifold Acfitator Intake Air Control (IAC) Actuators -both on and off the uehicle Supply Pump Electric Control EVAP Control Solenoids Cooling Fans HVAC Blouter Motors/ Blend Doors Other actuators and motors -that can be operated bg PWM or DC wtthin the current range. Power Supply: 11 - 18 VDC Output Current: O - 40A (high sid"e/low side driue) Current Display: 0 - 4OA (0.1A resolution) PWM Rate: approx. 15WIz PWM Range: O- 1OO%dutg Ouer Temperature: Heqt Sink ^> approx. 120" F (output disabled) Ouer Current: ^> 4OA (output disabled) Continuous On Time: approx. 2 minutes @ 4O ampq approx. 1O minutes @20 ampq approx. 25 minutes @ loamps, approx. 3O minutes @ 5 amps. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kit includes: 1 x Tester with approx. 7ft (2.lm) cables, 2 x approx. 3ft (O.91m) 40A Test Leads 2 x Battery Clips,2 x Alligator Clips, 2 x Female Spade Probes, 7 x Male Spade Probe Manual Book 15 Standar Mechanbal Tool Set 5 Unit/Ruang Praktik Alat bantu bongkar pasang engine, transmisi, kelistrikan dll yang berhubungan dengan alat berat. Contains : with approx. 7 drauter cabinet Socket 8, 1 O, 1 1, 1 2, 1 3, 1 4, 1 6, 1 7, 1 8, I 9,20, 2 1,22,23,24,27,30,32 mm, flex handle 15 inc, extension bar Sinc and loinc uniuersal ^joint, bent handle ratchet, sliding t-bar 10 inc, adaptor 1/2x3/8M, 1/ 2x1/ 4M, sparkplug socket 16mm, 21mm,13 Socket set sizes 6-22mm extension bar: 3", 6", T- handle 8", Flexible handle: 8", Uniuersal Joint Bent handle ratchet, Adaptor : 3/ 8F x 1/4M. 13 socket set 4 to 14mm, Extension bar: 2", 4", T-handle: 4 - 7/ 2", Flexible handle: 6" Uniuersal Joint, Bent handle ratchet Combinattonwrench: 6 - 32 mm (21 pcs), T5degree offset ring wrenches size : 8x9, 70x11, No Nama Alat Rasio Deskripsi 12x 13, 14x15,1$x 17, 18x19, 22x24mm Combination plier-S", Long nose plier-S", Dtagonal Cutting plier- 7",Water pump plier-lo", Slip- Joint jaw pli.er-8" , Ball head hex key set-Extra long type:
5, 2, 2.5, 3,4, 5, 6, 8, 10 , Central Holed torqux keg set - fully poli.shed & sattn plated: T 1 O,T 1 5,72 0,T2 5,T2 7,T3 O,740,T4 5,750 Heauy dutg Impact bit: PH2- SOmm(L) SL8-SOmm(L), PHs- 80mm(L) SLlOO-8Omm(L) External Straight Circlip Pliers- 7 ", Internal Straight Circlip Pliers- 7",Exterttal Bent Circlip Pliers- 7 ^", Internal Bent Circlip Pliers- 7 ^" Ball peen hammer-wooden shaft Adjustable wrench Spc chisel & punch set Curued jaw locking pli.er-1O" Dead Blow Hammer screwdriuer (-) O.8x4.5-100L , 1.2x6-1SOL, 1.6x8-20OL, 1.2x6- 38L screwdiuer (+1 PHl-1O0L, PH2- 150L, PH2-38, PH3-200L Double size flexible socket wrench: 8x10, 10x12, 12x14, 14x17, 17x19mm 1/ 2"Dr. E-socket: ElO, 812, 814, 816,818,820 Flare Nut Wrench: 1ox12mm Deep socket: 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,21,22,23mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Torx bit socket: 715x55, T2Ox55, 725x55, 727x55, T3Ox55, T4Ox5 5, T40xS 5,T5Ox55, 755x55, T6Ox55, T7ox55mm Hex bit socket: H4x55, HSx55, H6x55, H7x55, H8x55, H 10x55, H 12x55, H 14x55, H17x55mm 71pc bit socket set Length-30mm: H5,H6,H7,H8,H 10,H 7 2mm,T2O,T 2 5,73 0,T4 0,T4 5,T50,75 5, M 5, M 6, M8,M10,M12mm Length-7Smm: H5,H6,H7,H8,H 10,H 7 2mm,T20,T 2 5,T3 O,T4O,T4 5,75 O,T5 5,M 5,M 6, Ms,M10,M12mm Length-Somm: PH 1, 2,3,RO, 1,2,76,T7,T8,T9,7 7 0, T 1 5,T2 0,72 5,T2 7,T30,H2,H2. 5,H 3,H4,H5 4,6,8 1,2,3 6,8,10 Bit adopter x 2Pcs: 7/ 2",3/ 8" x H10, Magnetic Screwdriuer x lPcs 16 Automotiue Basb Electrb Circuit Trainer 4 Unit/Ruang Praktik Mempelajari prinsip dasar kelistrikan otomotif. Composition: Maximum uoltage : 3OA, Working uoltage : DV12V, Relag capacity : approx. 3OA, Lamp : approx. 1.4W and 55W, Mainfuse : approx. 3OA, Relay fuse ^: ^approx. ^1OA, ^I.OSQ ^Jump uire : 48 set No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Automotiue Basic Electrical t7 Basic Lighting Electrbal Circuit Sgstem Trainer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar kelistrikan lampu kendaraan. Composition: Taillight, Fog Lights, Direction Ltght, Horrt, Wiper Minimum 1 Training Contents Modul Basic Lighting Electrical System 18 6-Tgpe Automotiue Electric Circuit Trainer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari 6 macam sistem kelistrikan : modul lampu kepala, modul klakson, modul kipas radiator, modul wiper, modul power window,dan struktur relay, secara komprehensif. Composition 1) Heater Circuit, Ignition Circuit, Tail Lamp and Brake Lamp Circuit 2) Door lock circuit, Generator Circuit, Start motor Circuit Independent stand table Minimum 10 Training Contents Manual Book Modul Automotiue Electric Circuit Trainer FRESIDEH REPUBUK INDONESTA -926- No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Automotiue Components Electric Circuit Training Equipment 2 Unit/Ruang Praktik Mempelajari secara keselurahan kelistrikan bodi kendaraan secara detail. Composition 8) Switch board 9) Attached circuit : Ignition circuit, charging circuit, circuit of indicating direction and emergencA hght, horn circuit, door lock circuit, head light circuit, washer circuit, uiper circuit, starting circuit, fuel circuit, sidelight circuit, antenna circuit, audio system circuit, uarbus sensors and switclt, ECU, key b o x, combination switch, relag b ox, b attery, combination switch relay, fuse box and fuel ^tank 1O) Dbtributor and wipers operate normallg by motor 11) Steering handle, surge tank, tltrottle body, injector and AFS light attached 12) Battery and charge 13) Charging Deuice : with extra Charger or approx. 2HP motor operation 14) Approx. 1,SOOcc Engine Tape Minimum 2 Training Contents Manual Book Modul Automotiue Electrical 20 Pembelajaran Elektronik Otomotif Interaktif dengan 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari modul modul kelistrikan yang terdapat pada kendaraan, lengkap sesuai irrlTd-rflil=N |]If-r.]lrlrFiltr -927 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Platform Rekayasa Universal (Interactiue Automotiue Electronic Learning uith Uniuersal Engineeing Platform) dengan modul kelistrikan yang diinginkan. Konfigurasi Catu daya keluaran DC: ^+ l- 0-20v 2A, rsv lA, t15V 1A Output AC 24OV 0,5A, l2V 0,5A, Multimeter Digital Tegangan AC/DC: 1mV-400V Arus DC 1mA-4A , Resistansi 0-4 MO, Generator Fungsi lHz - 100Khz (Maks 2OVp-p) gelombang sinus, gelombang segitiga, gelombang persegi, gelombang gigi gergaji OS kontrol waktu nyata Laboratorium CPU : min Quadcore / ^l.33G}: z, ^RAM ^: ^DDR kira-kira. 2GB, Dalam memori kira-kira. minimal 32 GB, Memori Keluar Dukungan maksimum 128GB, LCD: kira- kira. Layar IPS 10", Resolusi kira-kira 1280x800, Panel sentuh: Layar multi-sentuh kapasitif 10 titik Ukuran kira-kira. 257x772x1Omm Input Power Bandwith 25MHz, Saluran Osiloskop Dalam 2 (Opsi) Resolusi Vertikal 8 bit Bandwitd kira-kira. 25MHz Rentang input +50mV-+2OV , Perlindungan tegangan lebih + 100v No Nama AIat Rasio Deskripsi Memori kira-kira. 16Kb, Tingkat sampel maksimum 200ms Mode pemicu: tidak ada, otomatis, ulangi, tunggal, Pengukuran otomatis: mode cakupan, statistik Mode spektrum: frekuensi di puncak, amplitudo di puncak THD db, SNR-SINAD, daya total SFDR, amplitudo rata-rata di puncak 2t Electrical Wiring Diagram Simulator for car 2 Unit/Ruang Praktik Sistem simulasi pengkabelan kelistrikan pada kendaraan dan dapat diaplikasikan untuk berbagai macam sistem kelistrikan. Main power: 2A/ 22OV AC Integrated on board modules embeded with interface connection board 192 connection test point warning light True / False Connection sg stem: Bluetooth V.2/ 128kbps andUSB Upgradable modules and software Can be connected uith printer Expandable to 7 stations, using single PC as a seruer Teaching modules: 2 modules (car elctrical body, EFI) Manual Book Modul Electrbal System No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Catu Daya DC (DC Power Supply) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memberikan input daya, pada saat pengetesan kelistrikan bodi kendaraan yang membutuhkan power DC setara dengan aki mobil. Tegangan Keluaran O-32V Output Saat Ini 0 - 5A Regulasi Beban Tegangan O.Olo/o ^+ 3mV Saat ini O,2oh ^+ 3mA Regulasi Daya Tegangan O.Olo/o ^+ 3mV Saat ini 0, Lo/o ^+ 3mA Kebisingan Tegangan lmVrms 3mArms . saat ini Akurasi Tampilan t1%o rdg+2digit Keteguhan (MTBF) >2000h Karakteristik umum Tegangan Input Catu Daya : 1 1 5VAC/230VA ; Frekuensi 47Hzl63Hz 23 Kombinasi Sistem Pelatihan Starter & Alternator (Combination Starter & Alternator Training Sgstem) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari korelasi kerja antara motor starter dengan alternator lengkap dengan sirkuitnya. Komposisi : Dudukan bodi utama, 2 fase kedua pema.nas resistif, No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 set sistem pencahayaan, 2 set pencahayaan modulasi resistensi sistem, pemasok daya, inverter untuk mengendalikan kecepatan motor volt meter annpere, generator, dll.Motor: tiga fase 38OV, kira-kira. motor 3HP - Peralatan polikarbonat transparan di bagian penggerak motor, profil aluminium berdiri. Minimal 2 Konten Pelatihan 24 Battery Tester 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui bagus tidaknya (tayak/ tidaknya) aki mobil untuk dipergunakan/ Alat ukur Baterai. Application: 1 2V automotiue cranking lead acid. battery and 12V, alternators, regulators and starters car system test H ousing M aterial: Acid-re sistant ABS plastic Measure Range: @pprox. 3OAH- 2OOAH Special test clip: Double conductor Keluin clamp Voltage Measure Range: approx. 7-3OVDC 25 Standard Battery Charger 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengisi tenaga aki mobil yang sudah kosong. Input Voltage lPH 22OV Frequency 5O/ 6OHz Charge Voltage 12/ 24V No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Diesel Engtne Generator Simulator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui prinsip kerja dari mesin diesel pembangkit tenaga listrik. Composition 1) Approx. 4OOHP or more Diesel Engine Assemblg 2) Fuel Filter, Fuel Tank, Fuel Pump, Fuel and Battery, Generator 3) Radiator, Electric Fan Cooling Sgstem and OuerJlow Tanks and Antifreeze 4) Exhaust Components such as anExhaust Silencer 5) Ignition Switch (Keg S/W) Anti- Vibration Dampers And A Urethane Wheels 6) Control Box, Fuel Tank (Remou able ), Excel Illustrator Leuer.
Stainless Steel Molded-Tgpe Guards Installed.
Standard For The Radiator And Laser Processing Protection Panel 9) Control Panel : Meter, oil pressure gauge, power switch, power lamp, approx. 2O- port diagnosr.s terminal, Voltmeter, Ampere meter Auto Fault Minimum 1O Training Contents Manual Book Modul Diesel Engine No Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Di.esel Generator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membangkitkan tenaga listrik/ suplai daya listrik. Generator set RatedfrequencA 5O Hz or 6O Hz Prime power 50 Hz: approx. 180 kW (225 kVA) 6O Hz: approx. 2OO kw (2so kvA) Standby power 50 Hz: approx. 2OO kW (250 kVA) 6O Hz: approx. 22O kw (27s kvA) Rated uoltage approx. 4OO/ 23O V or 416/ 240 V Rated rotation speed approx. 1500 r/mtn or 180O r/min Manual Book 28 Energy Conuersion Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari proses konversi energi pada umumnya. Configuration 'PV Cell: Approx. 5w ^x 2ea 'Light Source : Approx. 3OOw ^x 2ea 'Charging Module ^x lea 'Inuerter Module ^x lea 'AC Lamp Module ^x 7ea 'Motor Module ^x lea 'Variable Resr; stor Module ^x 7ea 'Buzzer Module ^x lea ' Data Collect Module ^x lea 'SMPS Module ^x lea 'Battery Module ^x lea 'AC Voltage Meter Module ^x lea No Nama Alat Rasio Deskripsi ' AC Ampere Meter Module ^x lea ' Bread Board A : Charging Control Module ^x lea ' Bread Board B : Boost Module x 7ea ' Bread Board C : Inuerter Module ^x 7ea ' Manual Book ' Modul Energy Conuersion 29 Elektronik Otomotif Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran rangkaian elektronik kendaraan ringan Minimal Konfigurasi Edutrainer basic power supplg with inte grate d me asuring module Uniuersal patch panel S e t ele ctric al/ ele ctr o nic s components Set motor uehble mechatronics Set 2mm safefu lab cables Set 4mm safety lab cables PSURemote software 30 Kelistrikan Otomotif AC-DC 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran dasar penerapan sistem kelistrikan AC dan DC pada kendaraan Minimal Konfigurasi DC power source (protected) AC power source (protected) No Nama Alat Rasio Deskripsi A selection of resistors An inductor, p arallel- conne cte d to afluorescent light Two capacitors Transformer A selection of switches: SPS?i SPDT, DPDT, NO push button, NC push button, selector switch, kntfe switch DC relay , AC relag A selection of indicator lights: green, gellow, red Potentiometer DC motor. Solenoid, Buz,zer Circuit Breaker with test components Fuse 31 Electric Vehicle - Power Supplg and Measurement 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran sumber daya listrik dan pengukurannya Minimal Konfigurasi unit 3 phase AC 4OO V/ DC 23O V/Power supplg unit 3 phase AC energg meter set Connection lead set Four pole contactor 32 Electric Vehicle - Charging Protectton 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi panel pengaman Minimal Konfigurasi 1 unit Resistiue load 018 REPUBUK INDONESIA -93s- Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran : pekerjaan logam dasar dan kerja pelat, pemotongan dan pengelasan dengan pembakar las oksi-asetilin, pengelasan dengan busur las. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 18.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 18.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 18.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 unit 3 phase AC RCD Wpe B 1 unit 3 phase AC 16 A circuit breaker 1 unit 3 phase AC 32 A circuit breaker 33 Charging Blectric Vehicle 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran instalasi dan penerapan sistem charging unit pada kendaraan listrik Minimal Konfigurasi unit EV charging controller unit EV simulator Tabel 18.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Teknik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36m2. 2 Kelas pengelasan digital 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36m2. 3 Area kerja las oksi asetilin 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja las busur- listrik manual 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Area kerja las busur- listrik rrG/MrG /MAG/C o2 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 18.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 6 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area f ^sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktikl8 buah. Tabel 18.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong ^3 ^buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Portable Acetgline Welding and Cutting Kit 10 Set/Ruang Praktik Untuk praktik pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk patri keras/brasing dan pemotongan. Spesifikasi: Approx. 4L Oxygen Cglinder Approx. 2L Acefulene Cglinder LUht Dutg Oxygen Regulator Light Dutg Acetylene Regulator Torch \ -939- No Nama Alat Rasio Deskripsi H andle / Cutting Attachment Welding Tip O,5 - 3 mm consist of 6 pcs. Cutting Capacitg: approx. 6'" (150 mm), Approx. 3 m Twin Hose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner CanA Tote 2 Los, Pembakar dan Pemotong Oksi Asetilin 10 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consist of : Oxg-acetylene welding torch set Cutting welding torch 02 Regulator C2 H 2 (acetglene) Regulator Gas welding hose Gas welding connector Gas welding connector clamp Flashback arrester Welding goggles 3 Mesin las dan potong oksigen asitelin dengan rel (Oxg- Acetylene Welding Cutting Machine with Rail) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong material pelat logam Konfigurasi minirnal : - Power 22OV/ 38OV - Cutting speed up to 7OO mm/min - Cutting circle diameter up to 1900 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Cutting thickness up to 50 mm 4 Portable Welding Table 10 Unit/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profes sional workshop table - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters - Size: Sekitar 5O x 8O x 70 cm - Matertal : Steel lron - There is an iron plate grating - Tttick iron plate about 5-6 mm 5 Meja Las h.rtar Portabel (Portable Welding Positioner Rotary Welding Table) 5 Unit/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyambuflg, dan dapat diputar 360 derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Konfigurasi minimal : - Power input AC22OV SOHZ - Rated load min. 45Kg - Driue motor DC220V 9OW - Table diameter min. 3OOmm - Table height min. 35omm - Tilttng angle up to 9O" 6 Weld Micro Ohmmeter 2 Unit/Ruang Praktik Mengukur kadar residu las pada hasil pengelasan dengan mengukur besaran hambatan yang ada. Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Parameter DC Resistance Accuracg approx. O.O5% - Measurement Rang e 1 9tA - sMA - Meqsurement current max: <74 - Mea,suing Mode: High Current, Low Current and Pulse Current - Range Automatic or Manual Rate approx. 6O times/ second, 1 5 times/ second, 2 times/ second - Displag Show/ AABS/ A%/ Sorting Result, - Display approx. 3O,OOO - Comparator 3O sets o/ me asurement condition s, - HI/ IN/ LOW/ GD/ NG display and outpu| adjustable beep and uolume Trigger Internal, Manual, xternal or - Remote Trigger Interface RS-232C, Handler (EXT I/ O) inside - Method Four terminal resistance measurement. - Temp erature comp ens ation, Accuracy: approx. O.2 "C - Range: O-8O "C - Other HUh brightness, - VFD Display. - Keypad Lockfunction. - Data Holdfunction. 7 Mesin Simulator Las (Welding Simulator) 2 Unit/Ruang Praktik Mempraktekan proses pengelasan secara virtual dan bekerja tampak seperti mesin aslinya. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Welding Simulator Vi"sion Te chnolo g g Virtual Re ality - Input Power 22OV/ 38OV - Process Simulation: SMAW, GMAW, GTAW - Jotnt Configuratio: Butt, Fillet, Lap, Pipe To Plate And Pipe To Pipe - Welding Position: Basic 1G To 4G (Flat, Horizontal, Vertbal, Ouerhead) - Sensors Welding Torch with AR Marker - Learning skills: Arc Length, Speed, Work Angle, Trauel Angle & Straightness - Material thickness up fo lOmm - Welding materials: Mild Steel, Stainless Steel and Alumintum - Simulator Parameters: CV/ CC Function Current, Voltage, Wire feed speed and Gas pre s sure adjustment. 8 SMAW Welding Machine 8 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Spesifikasi: Current Range (A) 20-400, Input Voltage (V) 3 Phase 380 t 10%o, Rated Frequencg (Hz) 50/ 60, No-load Voltage (V): = 77 DUW Cycle (o/o) approx. 5O Electrode Dia (mm):
6-5.0 No Nama Alat Rasio Deskripsi Insulation Class H Protection Degree IP2 1 S 9 GMAW Welding Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GMAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <2OO, InputVoltage (V) 22OV, ^t10%o, Rated Frequencg (Hz) 5O / 60, DUA Cycle (%) < 50 10 GTAW Welding Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <2OO, InputVoltage (V) 220V, t10%, Rated Frequency (Hz) 5O / 60, DUU Cgcle (%) < 50 11 MMA Welding Machine (Inuerter) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis MMA. Spesifikasi: Power uoltage (V) 22O/ 24O, Frequencg (HZ) 50/ 60, No Nama Alat Rasio Deskripsi No Load Voltage 72 V Ou@ut Curren Range: 1O-4OO A Welding Output DUW Cycle 40 Output Process Stick (MMA) VDC Out 36 VDC DUW Cycle 6O Output Process Stick (MMA) VDC Out 32.4 VDC t2 Mesin Las MIG (MIG Welding Machine/ GMAW)) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las jenis GMAW. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 380V - Current Range up to 2O0A - Rated Duty Cycle: 30%-60% 13 Mesin Las TIG (TIG Welding Machine) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las jenis GTAW. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 38OV - Ou@ut current up to 4OOA - Rated Duty Cycle: 30%-60% t4 Mesin Las Pemotong Plasma 40 (Plasma Cutting Welding Machinel 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las plasma cutting utelding machine. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 38OV - Output current up to 40 A No Nama Alat Rasio Deskripsi - Rated DUW Cgcle: 3o%-600/o 15 Mesin Las Potong Plasma 70 (Plasma Cutting Welding Machine) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong menggunakan las plasma cutting welding machine. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 38OV - Output current up to 70A - Rated DUW Cgcle: 3o0/o-6o0/o 16 Robot Mesin Las (Robotic Welding Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengenalan, pelatihan pemrograman dan pengelasan dengan menggunakan peralatan robotic welding machine Konfigurasi minimal : - Structttre 6-axis - Load up to 6kg - Distance range: 4OO - 1400mm - Arm Rotation up to 2OO'/ S - Repeated Positioning Accuracg +0.1mm - Seruo Motor Total Power min. 3000w - Including welding machine: - Voltage 22OV/ 38OV - Welding current up to: 35OA - Rated usage approx. 6o0/o 77 Plat Sheaing 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat. Konfigurasi minimal: Width (mm) approx. LOOO No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. shearing thbknes (mm) 1 Back gauge range (mm) O-7OO 18 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik L PH /22OV atau 3 PH/380 v 19 Compound Mitre Saw 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong material benda kerja Spesifikasi: - Voltage/ Frequencg : 22 OV/ 2 4OV - SOHZ/ 60HZ - Input power: approx. 1400W - Blade size: approx. 210mm - No load speed: approx. 5500rpm - Mitre table angles: -45" - +45o - Beuel angles: O-45" - Cutting capacitg:
O"/ O": 12Ox55mm 2. 45"/ O": B3x55mm 3. O" /45": l2Ox3Omm 4. 45"/ 45": 83x30mm - Aluminum base 20 Gerinda Sudut (Angle Grinder) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong dan menghaluskan permukaan hasil pengelasan. Tegangan: 22OY /SOHZ No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya: kira-kira. 600W Kecepatan Tanpa Beban: kira- kira. 1O.O00 rpm Diameter roda maks: 10O mm 2L Utrasonic Flaw Detector 2 Unit/Ruang Praktik Alat yang ideal untuk semua pemeriksaan ultrasound standar, mulai dari pengujian las, pengukuran ketebalan dinding dan pengujian logam lembaran hingga deteksi kekurangan seperti retakan, inklusi, kavat dan diskontinuitas yang tidak terlihat pada logam. Spesifikasi: - Measurement unit Inch (in) or millimeter (mm) - Meosurement range 10 to 1O OOO mm (up to 20 OO0 mm with puLse shift of max. 10 OOO mm) - Adjustable from 5O0 to 10.000 m/ s, in steps of 1 m/ s or fixed preset ualues - Measurement resolution approx. 0.001 mm within the mea.surement range up to 10 OOO mm (depending on sound uelocitg) - Amplitude eualuation DGS*, DAC* (incl. TCG) or AWS D1.1* - Standards DIN BN 12668-1, ASTM 81324 - Screen Ape8" color display - Transmitter 50 - 4OO V, adjustable in steps of approx. 10 V; rFfn! -948- No Nama Alat Rasio Deskripsi - Pulse width 20 - LOOO ns, in steps of 5 ns - Amplifier Dynamic range: - Increment: O; O.5; 1; 2; 6; 12 dB - Rectification Time base range O.5 to 10.OOO mm (steel) - Adjusting aid 2-point adjustment: calculation of sound uelocitg and probe delag bg means of two djustment echoes - Digitalfilters O.5 to 20, I to 1O, lto6orlto4MHz 22 Alat Uji Kekerasan Digital (Digital Hardness Tester) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu (bahan) material yang merupakan salah satu dari sifat mekanik bahan tersebut. Konfigurasi minimal : - Power supply: 22OV/ 50Hz - Hardness measurement: Ro ckwell, Brinell, Vicke r s - Testing force: up to 15O kgf (1471N) - Displag: Large LCD No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 ALat Uji Tarik (Tensile Strength Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik benda logam/specimen. Konfigurasi minimal : - Force capacitg: up to SlrJ,{ - Effectiue test width: min. 4OO mm - Crosshead Stroke: min. 1OO0 mm - Effectiue stroke: min. 6O0 mm - Load Measurement Accuracy:
ro.5% - Load range: Fully automatic range switching (up to 128 folds) - Sampling speed: approx. I msec - With ouerload safetg 24 Fluorescent Dge Penetrant Kit 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji hasil pengelasan dengan menggunakan ultraviolet. Applications Includes (2) approx. 1O.5 oz. Cleaner and Remouer, approx. 12.O oz. Soluent Based Deueloper, LED W Lamp, (4) Towels, SCRUBS (R) Hand Cleaner, DYKEM (R) Bite-Mark Yellow Paint Marker, Shop Cloth, Carrying Case 25 Weldirry X-rag Testing Equipmxrt 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menganalisa hasil sambungan las dan mengetahui keretakan serta kekuatannya. Max. penetration thickness /A3 steel) 40mm D ouble -face le ad foil intensify ing screen Pb approx. O.O3 No Nama Alat Rasio Deskripsi Focal distance approx. 6OOmm, Exposure time approx. 5 minutes negatiue Jilm, dark room processing Deueloping time approx. 5 minutes Negatiue film blackness >I.5 Power supplg AC 22OVI1O%/ 50-6OHz Power capacitg approx. 2.5 Output uoltage 15O-25O Output current approx. 4mA Waue rangetl%o Focus size approx. 2.Ox2.O Rag radiation angle 4 5 ^+ 5" sensitiuitg approx. 1.8% X ray controller X rag generator 26 Pendingin (Cooler)Mesin Las TIG 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mendinginkan holder las TIG pada saat proses pengelasan. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 23OV/ SOHZ - Cooling Pouter min. lkW - Pump power min. 35OW - Water capacitg max. 1O ltr 27 Portable XRF 2 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian komposisi kimia dari unsur Potassium (K) hingga Uranium (u). - Handheld EDXRF analyser - Large area, high resolutian Silicon Dnft FDD) detector No Nama Alat Rasio Deskripsi - Rh target X-ray tube approx. 4 W; 4O kV max., 2OO ltA max. - Fixedfilter. - Measurement spot size: approx. 1O.7 mm x 9.4 mm. - Screen and operating sgstem: approx. 4" touch screen, dbplag resolution: approx. 48O (H) x 8OO (V) dots. - Capable of holding approx. 10O,OOO results with spectra and images (if camera fitted) 28 Uniuersal Tensile Testing Machine Computer Control I unit/ruang praktik Untuk menguji kekuatan tarik besi Spesifikasi: Capacity 5, 1O, 20, 50, 1OO,200, 5OO, 1OOO,20OO, Stroke SOOmm (not including frxture) Power 220V/ 24O V - SOHZ/ 6OHZ Loading sg stem: Closed-loop micr o c o mp ute r c o ntr o lle d dig ital seruo mechanism Maximum capacity: approx. sokllf Effectiue test width: approx. 59O mm Crosshead Stroke: approx. 1180 mm Effectiue stroke: approx. 798 mm Crosshead Speed: approx. O,OOOS - ^1O0 ^Omm/min Crosshead speed accuracA: t I % No Nama Alat Rasio Deskripsi 29 CO Cglinder 18 Set/Ruang Praktik Tempat gas CO. Volume : 4OL (6m3) 30 CO Regulator 18 Set/Ruang Praktik Untuk pengaturan gas CO. With Heater Voltage input: 22OV 31 Argon Cglinder 18 Set/Ruang Praktik Tempat gas argon. Volume : 4OL(6m31 32 Argon Regulator 18 Set/Ruang Praktik Untuk pengaturan gas argon 33 Welding Table oxAgen acetglene welding (OAW) 18 Set/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profe s sional workshop table - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters - Size: Sekitar 50 x 8O x 70 cm - Mateial : Steel lron - There is an iron plate grating - Thick iron plate about 5-6 mm 34 Welding Table Shield Metal Arc Welding (SMAW) 18 Set/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profe ssional worlcshop table No Nama Alat Rasio Deskripsi - Adjustable work bench, 3 different setttngs - Front and cheek with height adjustable - Equtpped with ttao casters - Size: Sekitar 5O x 8O x 7O cm - Material : Steel lron - There is an iron plate grating - Thick iron plate about 5-6 mm 35 Weldtng Table Gos tungsten arc welding GTAW) 18 Set/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profe ssional workshop table - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters - Size: Sekitar 50 x 80 x 7O cm - Matertal : Steel Iron - There is an iron plate grating - Thick iron plate about 5-6 mm 36 Welding Table Goas Metal Arc Welding (GMAW) 18 Set/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profes sional workshop table - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters No Nama Alat Rasio Deskripsi - Size: Sekitar 50 x 8O x 70 cm - Mateial: Steel lron - There is an iron plate grating - Thick iron plate about 5-6 mm 37 Welding Table (Plasma Cutttng) 2 Set/Ruang Praktik Untuk meletakkan benda kerja yang akan dipotong. Ukuran : Sekitar l2O x 24O x 40 cm Bahan : Plat besi tebal sekitar 5- 6mm 38 Clamp Welding Kit 18 Set/Ruang Praktik Untuk memposisikan benda saat proses pengelasan. 4 units Clamp F 8" 4 units Clamp C B" Combination pliers 8" V Block approx. 1OO x 10O x 15O mm 39 Chipping Hammer 18 Set/Ruang Praktik Untuk melepas kotoran las Size: 5OO g 40 Steel Hammer 18 Set/Ruang Praktik Untuk perlengkapan pendukung 1/ 2 lbs. plastic/rubber handle 4l Plastic Hammer 18 Set/Ruang Praktik Untuk perlengkapan pendukung. Dia. Ball : approx. 4omm, length: approx. 32omm No Nama Alat Rasio Deskripsi 42 Vbe 18 Set/Ruang Praktik Untuk mencekam barang yang akan di las. Size : 6" 43 Wire Brush 18 Set/Ruang Praktik Untuk membersihkan kotoran las. With wooden handle 44 Flat Chisel 18 Set/Ruang Praktik Untuk membersihkan kotoran hasil pengelasan. Size : 8" +5 File 18 Set/Ruang Praktik Untuk membersihkan dan menghaluskan hasil pengelasan Flat hardfile 12" Flat smoothfile 12" Square hardfile 12" Square smoothfile 72" 46 Letter Punch 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menulis identitas pada logam. Letter size 6 mm 47 Number h.tnch 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menulis identitas pada logam. Letter size 6 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 48 Center Punch 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menandai berupa titik sebuah senter dari suatu lingkaran. CRV 6O crome plated 120 mm 49 Ring Spaner 18 Set/Ruang Praktik Untuk mengendorkan dan mengencangkan baut atau mur. Chrome uanadium. CRV din 838: size 6x7, 8x9, 1oxl1, 12x13, 14x15, 16x17, 18x19, 2Ox22 50 Meja Kerja Bangku (Work Bench) 4 Set/Ruang Praktik Untuk tempat kerja bangku. Konfigurasi minimal : - Table for 2 persons - Dimension(LXWXH) : min. 24OO x 7OO x 8OO mm - Frame made by steel plate with thickness : min 2.5 mm - Bench top i,s constructed from wood with min. 5O mm thickness - Include 2 pcs americanbench ui.se 4" 51 Tool Cabinet 8 Set/Ruang Praktik Untuk tempat menyimpan peralatan. Ukuran : Sekitar. 1100 x 560 x 1O00 mm 52 Pedestal Ginding Machine 4 Set/Ruang Praktik Untuk menggerinda hasil pengelasan atau pemotongan benda kerja. No Nama Alat Rasio Deskripsi Ginding diameter outside : approx. 2O0 mm Input Voltage : 3 phase/ 38O V Power: approx. 6OO watt 53 Horisontal Bandsaw 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan / pengelasan. Spesifikasi: Cuttirtg capacitg - Round bar up to 22omm - Rectangular bar up to 12ox400mm - Oblique saw approx. 45' - Bla.de motor approx. 2HP - Standard accessories :
Blade 2. Coolant sgstem 54 Power Hacksaw Machine 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil. Cutting capacitg Round bar up to 24Omm Square bar up to 2OOx2O)mm Oblique saw approx. 45' Main motor approx. 3.5 kW Standard accessories:
Blade 2. Coolant sgstem No Nama Alat Rasio Deskripsi 3. Roller stand 4. Clamping Handle 55 Safetg Shoes 72 Set/Ruang Praktik Untuk melindungi kaki saat pengelasan. Bahan sepatu tahan panas, sol karet tidak licin, ada besi pelindung jari pada bagian ujung sepatu 56 Ear Plug 72 Set/Ruang Praktik Untuk melindungi telinga dari kebisingan. Bahan karet atau foam 57 Safetg Goggles 18 Set/Ruang Praktik Untuk melindungi mata dari sinar pengelasan. Lift-front tgpe lenses holder, used for ^both ^of welding and chipping operations 58 Welding Helmet 72 Set/Ruang Praktik Untuk melindungi mata dari sinar pengelasan. Fixed front welding helmet, polgpropylene shell 59 Apron 72 Set/Ruang Praktik Untuk pelindung dada. Material: Leather 60 Welding Gloues 18 Set/Ruang Praktik Untuk pelindung tangan dari panas. No Nama Alat Rasio Deskripsi Mateial: Leather 61 Masker 18 Set/Ruang Praktik Untuk menahan asap/debu supaya tidak terhirup. Mampu menyaring sekitar 95% dari partikel-partikel yang berukuran sekitar 0,3 micrometer Material : Lembut, elastis, bebas lateks dan mempunyai tali lingkar telinga sehingga mudah dipakai 62 Electrode Ouen 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memanaskan / menghangatkan kawat las, karena untuk menbuat hasil las yang baik maka suhu kawat las harus sesuai dengan temperatur tertentu, termos/oven las digunakan untuk membantu kawat las untuk mencapai suhu terbaiknya. Capacitg : min. 25 kG Input uoltage : 220V/ SOHz/ I phase Input power : approx. 360 W 63 Welding Fume Extractor for 2 Welding Booth 36 Set/Ruang Praktik Untuk menghisap asap yang keluar saat proses pengelasan. 64 65 No Nama Alat Rasio Deskripsi Power supply: Frequency 50/ 60 Hz at 3-phase 2OOV Output: approx. O.75 kW, 1 HP Airflow: approx. 9 m3/min, 317 cfm Static pressure: approx. 2.5lePa Filter area: approx. 2Om2 Ftlter quantitg: min. 2 Filter dust remoual: Manual shaking tgpe Welding Fume Extractor for ^4 welding booth 18 Set/Ruang Praktik Untuk menghisap asap yang keluar saat proses pengelasan Power supplg: Frequency 50/ 60 Hz at 3-phase 2O0V Output: approx. 3.7 kW, 5 HP Airflow: approx. 3O m3/min, 1O59 cfm Static pressure: approx. 2.2O l*a Filter area: approx. 6Om2 Filter quantitg: min. 9 Filter dust remoual: Automatic pul.se jet Compressed air consumption: 4O L/ min Bucket capacitg: Bottom part of separation box (44 L) Bottom part of dust collector (20x2 L) Location: Indoor/ outdoor Workshop Welding Fume Extractor 4 Set/Ruang Praktik Untuk menghisap asap yang keluar saat proses pengelasan No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. Airflow: approx. 24OOOw3/ h Filter Cleaning Method: Pul.se jet/Automatic Power Supplg: 38OV/ sPH/ SOHZ Filteing EJficiency :
9% Filter Blements: min. 16 pcs No. of Filter Cleaning Value: min. 16 pcs Dustbin Volume: min. 6OL Noise Leuel: <85d8(A) C o mpre s s e d Air Re quire me nt : approx. O.5-O.6MPa Location: Outdoor 66 Steel Ruler 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengulmr ^jar ak / panj ang pengelasan, mengatur posisi benda yang akan di las. Measurement length : approx. 0- 3OO mm, stainless steel 67 Precisbn Square 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur ^jarak / ^panjang pengelasan, mengatur posisi tegak lurus benda yang akan di las. Dimension: approx. 100 x 150 mm 68 Vernier Caltper 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur jarak / ^panjang. Accuracg : approx. O.O2 mm Measurement length : approx. O- 150 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 69 Depth Caliper 18 Unit/Ruang Praktik Mengukur kedalaman Spesifikasi: Mateial: Harden steel made/ Stainless approx. O - 3OOmm Graduation: approx. O.2mm presisi: O,02mm range: O-3OOmm (12"") 70 Measuing Tape 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur panjang. Accuracy: approx. lmm Measurement length : approx. 5 meter 7t Beuel Protractor 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut. Accuracg : approx. 5' Measurement angle : O-36C 72 SMAW Welding Machine 4 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Spesifikasi: Current Range (A) 2O-4OO, Input Voltage (V) 3 Phase 38O r, 10%o, Rated Frequencg (Hz) 5O/ 60, No-load Voltage (V): < 77 DUA Cycle (%) approx. 50 Electrode Dia (mm):
6-5.0 Insulation Class H No Nama Alat Rasio Deskripsi Protection Degree IP2 1 S 73 TIG Welding Machine, 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Input uoltage (V) 38O Output current (A)up to 300 DUA cgcle (%) approx. 6O 74 Metrologr Pengukuran 1 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran ilmu metrologi Minimal Konfigurasi: Measuing instrument : Tape measure, steel rules, protractor Digital, Vemier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measuring wires, Small holes gaug e s, Tele scoping g auge s Parts : TV bracket, Joist hanger, Hy draulb fitting, Sensor brackets, Pump shaf| Beaing couer, Lock pins, Hydraulic disc brake calipers 75 Dasar Kelistrikan 2 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran dasar kelistrikan Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar dasar kelistrikan. Yang terdiri dari I 019. Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: konsep dasar medan listrik tegangan AC, alat ukur listrik, instalasi penerangarl dan tenaga, teknik pendingin, elektronika, instalasi listrik kapal/industri, mesin listrik, pengendali elektromagnet dan elektronika. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 19.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 19.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 19.3. Tabel f 9.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Teknik Kelistrikan No Nama Alat Rasio Deskripsi berbagai komponen kelistrikan seperti kontaktor, resistor, relay, motor dan lampu. Topik pembelajaran dasar kelistrikan seperti membuat rangkaian listrik, pengukuran menggunakan multimeter dan perhitungan hukum Ohm pada rangkaian kelistrikan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja kelistrikan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 19.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik Kelistrikan No Jenis Rasio Deskripsi 2 Area kerja instalasi penerErngan dan tenaga 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Area keda teknik pendingin dan elektronika 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 4 Area kerja perawatan dan perbaikan peralatan listrik kapal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 rrr2. 5 Sub ruang instruktur dan ruang simpan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Penrntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan ekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 19.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Kelistrikan Kapal No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R. lnstruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basic Electric Training System) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz Daya keluaran: AC380V SOHz/6OHz, AC22OY SOHz/6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul No Nama Alat Rasio Deskripsi penyearah, Modul meter voltase arnpere, Kabel Penghubung. 2 Electricitg Protection Training Sgstem 6 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan perakitan sistem proteksi pada ^jaringan listrik. 3 Intermediate Electrbal Maintenance Skill Training & Assessment 6 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur perakitan dan pemeliharaan r€rngkaian listrik Input power : AC36OV, 5 OHz/ 6OHz, Three-phase AC uolt meter with indicator 450V AC power : Three phase outpu\ 0-220V/ 2A adjustable AC power output, Transformer AC output: equipped with emergencA stop button. DC stabilized power supply :
2 5 -3OV/ 2e accuracg of adjustment 1% Digital meter : AC digital uolt meter, precision class 1.O; AC digital ammeter, measurement range O - 54, precision class O.5,' DC digital uoltmeter, measurement rang e O - 3 OOV, input resistor 10 MQ; No Nama Alat Rasio Deskripsi DC digital ammeter, mea.surement rang e O - 54, precision class O.5,' Commutation diode Part list: Platform : Aluminium Power control : Aluminium structure, prouid.e thre e -phase, single phase and DC power Training components 1: Plate equipped with thermal relag, AC contactor, Button indicator lamp and termtnals Training components 2: Plate equipped with screw-Wpe fuse, ^straight fuse, ^low-uoltag ^e circuit breaker, time relag, AC contactor and terminals Training components 3: Plate equipped with screw-Ape fus ^e, ^chang ^e-ouer ^switch, solenoid, cross switch, position switch Training components 4: Plate equipped with AC ouer- current relag, DC low current relag, DC ouer-current relay, recttfier Training components 5: Plate equipped with lamp so cket,b allast and starter Training components 6: with three groups lOOAx2/ 1.3A resbtance. No Nama Alat Rasio Deskripsi Electrb wiring training components ; Frx circuit board Thre e-plms e asg nchronous motor : 38OV 18OW Cable : K4, K2 4 Electrical Maintenance Skill Training Cabinet 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pemeliharaan listrik tiga fasa. lnput uoltage : three-phase, 380 V, 5O Hz/ 60 Hz Output uoltage : AC 380 V safefu terminal output, output power indicator, AC 22O V safety socket output. Part list: Front cabinet: three phase power displag area, power supply operating are a,button suitch operation area. Back cabinet: power outlet area, button switch outlet terminab. Set of boards: meter power board, lighting circuit board, electrician electric drag board, free ^combination ^b ^o ^ard. Electrb driues Tools Test wires No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Industrial Electricity Training Equipment 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik pada bangunan industri. Input Power: AC 22OV/ 38OV Gantry materials: cabinet steel structure Part lbt: Ele ctrical mo dule, Boring machine modulq Lathe machine module, Milling machine module, Dnllirry machine module, Ginder machine module, Testline. 6 Power Supplg & Dbtibution olt DUW Electrician Assessment Training System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan instalasi listrik pada gardu induk serta pendistribusian listrik tegangan rendah - tinggi. Main circuit rated uoltage: AC 3BO V Auxiliary circuit uoltage: AC 220V RatedfrequencA: 50 (60) Hz Rated insulation uoltage: 66OV Rated current: horizontal bus 100A Verticalbus (MCC) 1O0A Bus : three-phase fiue-wire sgstem A, B, C, PE, N Part list: No Nama Alat Rasio Deskripsi Set of cabinets: weighing counter (2), into the line cabinet (2), the capacitor compensation cabinet (2), drawer cabinet (2), and bus connection cabinet (1). Analo g lo ad : asy nchronous motor ACssOV 2.2KW 140orym horizontal (4 sets) User manual 7 MCU Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. Power outptut: t 5 V dc uoltage source r 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supplg, Signal generator, Digital Circuit common experiment box, Gqte circuit expeiment box, Trigger circuit experiment box, Digital lo g b cir cuit e xp e ime nt box, Pulse circuit expeiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, No Nama Alat Rasio Deskripsi Relag Module, Command module, Indbator module 1, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower ltght, Traffrc light Simulator, Cable set, 8 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Input power: 220V/ 38OV, SOHz/ 6OHz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Trafftc lights module, Robot control module, Automatic feed loading module, Proce ssing center module, Skg tower light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Self- lock button module, Self- recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Test line, CD, Download line. 9 Peralatan Pelatihan Integrasi Elektromekanis Optik (Optical 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai sistim otomasi lengkap dengan berbagai macam aktuator dan sensor untuk pendeteksian No Nama Alat Rasio Deskripsi Electromechanica I Integratton Training Equipment) berbagai macam bahan material produksi. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 38OV - Air compressor - Training platform - Mateial conuegor components - Belt conueAer components - Detection unit - Terminal block - Warning Lights - Sampling and testing materiab, Experiment module Safefu tube 10 Sistem Pelatihan Pneumatik Dasar (Basb Pneumatic Trainirq Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memahami keterampilan dasar mengenai pneumatik. Sumber daya: AC 22OV Daya motor: 480W Volume nominal: , 4L, Tekanan keluaran: O.6MPa- 0.8SMPa Daftar bagian: Meja kerja, Kompresor udara silent, Blok manifold, Silinder kerja ganda dan tunggal, Katup kontrol arah pneumatik 11 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. No Nama Alat Rasio Deskripsi Pneumatic Trainirq Sgstem) Sumber Daya Masukan : AC220V Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. L2 Motor & Transformer Maintenance & Test Training System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator 1PH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 38OV Ou@ut power : AC?8OV, AC22OV Securitg : leakag e protection (actbn current < sOmA), ouercurrent p ro te ction, fus e pro te ction. Part lbt: Workbench, 3PH AC adjustable power supplg, No Nama Alat Rasio Deskripsi DC pouter supplg, D C me asurement instrument, AC measurement instrument & dig ital multi-function w attmete r, Motor power supplg and test insttument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 13 Trainer for Refrigeratton Plants Electrb Components and Faults 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan menganalisis karakteristik dan komponen listrik sistem pendingin. Training Program: Thb unit enables to deuelop and analgze the following subjects; Faults on compressor ualues Faults in oil separator Faults due to excess of refrigerant Faults due to lack of refrigerant Refrig e r ant p r eu e nte d fr o m re aching the eu aporator Expansion ualue broken Dehydrator clogged Too high condensation pressure Too high suction pressure Too low suction pressure Motor phase cutoff Both motor phases cutoff R efrig e r atio n the rmo s tat faultg No Nama Alat Rasio Deskripsi Fre ezing the rmo s tat faulty Start capacitor faultg As semblirry disas sembling and connecting e ach component Comp onents qualitg control Manual book. 74 Industrial Refrigeration Training 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan identifikasi struktur dasar, prinsip kerja dan pemeliharaan pada sistem pendingin skala industri. Training Program: - Plant starting and safely deuice s inte ru e ntio n che cking - Studying the operation of a the rmo static e xp ans ton u alu e and its calibration - Stttdging the operation of an eu aporating pre s sure controller and its calibration - On-off control: Refigerated room thermostat - Correlation between eu ap or ation te mp e rahtre, ro o m temperature and relatiue humiditg in positiue temperature rooms - Analgzing the sgstem behauior uersus the uaiatton of: Thermo static ualue sup erhe ats Conderuser air flow Eu aporating pre s sure controller working point No Nama Alat Rasio Deskripsi - Using the refrigerant pressure - enthalpg diagram as work and diagnosis tool: plotting the refrigeration cgcle - Data acquisition and calculation of: Heat balances corresponding to eu ap or ator, conde ns e r, compre s s or, Refrig erant mass flow, ^Volumetrb ^compre ^s ^sion efftciency and its trend uersus compression ratio Condens er exchang e surface H e at tr ansfe r co efftcie nt between air and refrigerant in the conderlser, Heat losses through the room utalls Manual book. 15 General Refrigeration Training I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin umum. Compressor: min. 1/4 HP AC22OV. Condenser and Euaporator: Air- cooled Ape, Copper tube with fin, ^equipped with fan, ^Liquid receiuer Accumulator High and Low Pressure Gauge, HUh and Low Pressure S w itch, The rmo me te r, u oltme te r and Ampere meter, Filter Dryer, SUht glass, Stop ualue, Charging ualue. No Nama Alat Rasio Deskripsi L6 General Air Conditioning Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin udara umum. Capacitg: min. % HP Power input: AC 22OV Condenser: air cooled tgpe with fan Euaporator: air cooled Wpe, copper pipe withfin, equipped with fan. Tr ansp arent chamb e r with damper Supplg fan lQuid receiuer and ^qccumulator suitable with the sgstem Instrumentation: uolt meter, ampere meter, thermometer, pressure gauge Controller : High-low Pre s sure switch, thermostat. 17 Blectrical Faults in Simple Air Conditioning System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan mengidentifikasian kesalahan instalasi listrik pada sistem pendingin AC.
expeimental unit from the practical senes for the training of mechatronics engineers for refrigeration 2. simulation of the electrical circuit of a simple air conditioning system for cooling 3. real control circuits with o20. Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengelasan kapal, fabrikasi logam, konstruksi kapal baja. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2O.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 2O.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi electrical comp onents, simulates load circuits 4. electrbal simulation of compressor andfan 5. temperature control with the rmo s tat and co mp re s s o r 6. fan with 2 adjustable speeds 7. operating state of the simulate d comp one nts indbate d uia lamps in the circuit diagram 8. circuit diagram depicted on the front panel f. identiftcation of 15 faults: multtmeter measures uoltages or resistances at the lab ^jacks 10. Manual book 18 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 v Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 2O.3. Tabel 2O.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal e No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja las SMAW 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Area kerja FCAW/GMAW 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Area Kerja GTAW/SAW 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Area kerja pemeriksaan dan pengujian hasil las 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m" / instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rrr2. Tabel 20.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi ke{a 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyarnan. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Peruntukan: area ke{a bengkel 6 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 20.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Kapal No Nama AIat Rasio Deskripsi 1 Las Busur Manual (Manual Arc welding machine) (SMAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual (Arc welding machinel. Input uoltage: 38O V Frequency: 5O/ 6O Hz Output current: up to 50OA Rated DUA Cgcle: 3O-6Ook 2 Portable Acetyline Welding Kit 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk praktek pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk bahan pelat. Approx. 4L Oxygen Cylinder Approx. 2L Acetylene Cylinder Light Dutg Oxygen Regulator LUht Duty Acetylene Regulator Torch Handle / Cutting Attachment Welding Tip Approx. 4.5M Tuin Hose Spark Lighter Ttp Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote, Cutting Capacitg: approx. 6" (1Somml No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Las, Pembakar dan Pemotong Oksi Asetilin 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consist of : Oxg-acetylene welding torch set Cutting welding torch 02 Regulator C2 H 2 (acetglene) Regulator Gas welding hose Gas welding connector Gas welding connector clamp Fla.shback arrester Welding goggles. 4 Oxg-Acetylene Welding Cutting Machine with Rail 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk memotong pelat Cutting speed: 5O-75O mm/ min Cuttirry circle diameter: 2OO-2OOO mm Cutting thickness: up to 50 mm Power: 220V, SOHz 5 Portable Wetding Table 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk meletakkan benda kerja yang akan dilas. Profe s sional w orkshop table Adjustable work bench, 3 different settings Front and cheek uith height adjustable Equipped with two casters No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Portable Welding Positioner Rotary Welding Table 3 Unit/ruang praktik siswa Untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyambung, dan dapat diputar 360 derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Power Input AC22OV SOHZ Driue Motor DC22OV 90W Rated Load approx. SOKg Diameter of Table minimal. 31Smm Height of Table minimal 4OOmm Tilting Angte O-9O" Rotate Speed 1-15r/min Center Hole Diameter 25/ 30/ 65mm Applbable Chuck D-125/ 2OO/ 3OO 7 Weld Micro Ohmmeter 2 Unit/ruang praktik siswa Mengukur kadar residu las pada hasil pengelasan dengan mengukur besaran hambatan yang ada. Parameter DC Reslrs tanceAccuracA approx. o.05% Measurement Range 1 pQ - 3Md) Me asurement currentl-max: ^< 1 A Measuring Mode: Hi.gh Current, Low Current and htlse Current Range Automatic or Manual Rate approx. 60 times/second,15 times/ second,2 times/ second Di,splag Show / AAB S / A% / Sorting Result, Displag approx. 3O,0OO Comparator 3O sets o/ me clsur e me nt c o nditions, HI/ IN/ LOW/ GD/ NG dbplay and outpu| adjustable beep and uolume Tria ^q er Internal, M anuaL External No Nama Alat Rasio Deskripsi or Remote Trigger Interface RS-232C, Handler (EXT- I/ O) inside Method F our - te rminal r e s is tanc e measurement. T e mp e r ahtr e c o mp e ns atio n, Accuracg: approx. 0.2 "C Range: O-8O "C Other HUh brightness, VFD Displag. Keypad lockfunction. Data Holdfunction. 8 Welding Simulator 2 Unit/ruang praktik siswa Mempraktekan proses pengelasan secara virtual dan bekerja tampak seperti mesin aslinya. Product Welding Simulator Vision Te chnolo g g Virtual Re alitg Input Supplg Single Phase 230u, 50 - 60 Hz, (5 - 11amp) Learnirry Concepts Didactic Process Simulated SMAW, GMAW, GTAW Jotnt Configuration Butt, Fillet, Lap, Pipe To Plate And Pipe To Ptpe Welding Posttion - Basb lG To 4G (Flat, Horizonta\ Vertical, Ouerhead) Sgstem Sensors Welding Torch has AR Marker Skills Learned Arc Length, Speed, Work Angle, Trauel Angle & Straightness Thickness Of Materials 3.0, 6.0 & 1O.O Mm. Welding Metal Mild Steel, Stainless Steel and Aluminium Simulator Parameter s CC / CV Function Current, Voltaqe , Wire No Nama Alat Rasio Deskripsi feed ^speed ^& ^Gas ^pressure adjustment. 9 We.lding Tabte (oAW) 8 Unit/ruang praktik siswa Meja las untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyarnbung, dan dapat diputar 36O derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters Ukuran : Sekitar 5O x 80 x 7O cm Bahan : Besi baja Ada kisi-kisi plat besi 10. Welding Table (sMAW) 4 Unit/ruang praktik siswa Meja las untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyambung, dan dapat diputar 360 derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters Ukuran : Sekitar 50 x 80 x 70 cm Bahan : Besi baja Ada kisi-kisi plat besi trm -989- No Nama Alat Rasio Deskripsi 11. Welding Table GTAW) 4 Unit/mang praktik siswa Meja las untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyambung, dan dapat diputar 360 derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with lrcight adjustable - Equipped with two casters Ukuran : Sekitar 50 x 8O x 70 cm Bahan : Besi baja Ada kisi-kisi plat besi r2 Welding Table (GMAW) 4 Unit/ruang praktik siswa Meja las untuk meletakkan benda kerja yang membutuhkan pengelasan menyambung, dan dapat diputar 360 derajat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. - Adjustable work bench, 3 different settings - Front and cheek with height adjustable - Equipped with two casters Ukuran : Sekitar 5O x 80 x 70 cm Bahan : Besi baja Ada kisi-kisi plat besi No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Welding Table (Plasma Cutting) 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk meletakkan benda kerja yang akan dipotong. Ukuran : Sekitar I2O x 24O x 40 cm Bahan : Plat besi tebal sekitar 5-6 mm t4. TIG Welding Machine GTAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine. Input Voltage: 38O V Frequency: 5O/6O Hz. Current Range: up to 300 A. Rated DUW Cgcle: 15 TIG Welding Machine 4 Unit/ruang praktik siswa Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Input uoltage (V) 38O Output current (A) up to 400 Rated Duty Cycle: 30%-60% t6. Mesin Las Pemotong Plasma 4O (Plasma Cutting Welding Machine) 2 Unit/ntang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan Las plasma cutting welding machine. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 380V - Output current up to 40 A - Rated Duty Cgcle: 30%-60% 17. Robotic Welding Machine 1 Unit/ruang praktik siswa Untuk pengenalan, pelatihan pemrograman dan pengelasan No Nama Alat Rasio Deskripsi dengan menggunakan peralatan robotic welding machine Six-Axis Robot Machine. Structure 6-axis, independent multiple articulation, Wri"st Load approx. 6kg Motion Range Max Reaching Distance approx. 1437mm,Min Reaching Distance ^qpprox. 4o4mm Front and Back Motion Range approx. 1O33mm, Arm Rotation 225"/ S Motion Speed Lifting Arm approx. 225"/ S, Stretching approx. 225"/ S, Wri"st Rotation approx. 425"/ S, Bending approx. 425"/ S, Reuerse approx.629"/S Repe ate d P9 sitioning Accuracy Within to.)8mm Seruo Motor Total Power approx. 3400w Brake Specs All shaft-diuen brake Including welding machine: Voltage 20O/ 22O V 50/ 60 Hz Rated input approx. 17 KVA (16 kw), Welding current 30 - 35O A Output uoltage 12 - 36 V, Rated usage approx. 600/o 18. Manual Sheet Metal Cutting Machine 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk memotong plat Width (mm) approx. 1000 Max. Shearing thickness (mm) 1 Back gauge range (mm) 0-700 No Nama Alat Rasio Deskripsi 19. Air Compressor 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 v 20 Compound Mitre Saw 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk memotong material benda kerja Voltage / FrequencA : 2 3 0V/ 5 OHZ Input power: approx. 14O0W Blade size: approx. 210mm No load speed: approx. 5500rpm Mitre table angles: -45" - ^+45" Beuel angles: O-45' Aluminum base 21. Gerinda Sudut (Angle Ginder) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong dan menghaluskan permukaan hasil pengelasan. Tegangan: 22OY /SOHZ Daya: kira-kira. 600W Kecepatan Tanpa Beban: kira- kira. 10.000 rpm Diameter roda maks: lO0 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Utrasonic Flaw Detector 2 Unit/ruang praktik siswa Alat yang ideal untuk semua pemeriksaan ultrasound standar mulai dari pengujian las, pengukuran ketebalan dinding dan pengujian logam lembaran hingga deteksi kekurangan seperti retakan, inklusi, kavat dan diskontinuitas yang tidak terlihat pada logam. Measurement unit Inch (in) or millimeter (mm) Measurement range 1O to 10 00O mm (up to 2O OOO mm with pulse shiftof max. 10 OO0 mm) Adjustable from 5OO to 10 OOO m/ s, tn steps of 1 m/ s or ftxed preset ualues M e asure me nt r e s olution ap p rox. 0.001 mm within the mea.surement range up to 10 OOO mm (depending on sound uelocitg) Amplitttde eualuation DGS*, DAC* (incl. TCG) or AWS Dl. 1* Standards DIN DN 12668-1, ASTM 81324 Screen Ape9" color display Transmitter 50 - 400 V, adjustable in steps of approx. 10 V; Prilse width 2O - LOOO ns, in steps of 5 ns AmpliJier Dgnamb range: O - 110 dB. Increment: O; O.5; 1; 2; 6; 12 dB Rectiftcation Time base range O.5 to 10 OO0 mm (steel) Adjusting aid calculation of sound uelocitg and probe delag bg means of two adiustment echoes No Nama Alat Rasio Deskripsi DigitalJilters O.5 to 20, 1 to 10, 1 to 6 or 1 to 4 MHz 23. Digital Hardness Tester I Unit/ruang praktik siswa Untuk mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu (bahan) material yang merupakan salah satu dari sifat mekanik bahan tersebut. Power supplg: 22OV/ 50Hz Rockwell scale: HRA, HRB, HRC, HRD, HRE, HRF, HRG, HRH, HRK Standard testing force: min. lolcgf (9BI,t) Testing forces: approx. 6okgl' (588N), lo0kgf (98ON), 1sOW (1471N) Other scales; Rockutell, Binell, Vickers Standards: /SO 6508-2, ASTM 818 Indication of hardness ualue: digital display with large LCD screen Output of data: Built-in pinter; RS-232 interface Measuing time: approx. 0-6O sec No Nama Alat Rasio Deskripsi 2+ Tensile Strength Machine I Unit/ruang praktik siswa Untuk menguji kekuatan tarik benda logam/specimen. Loading sg stem: Closed-loop mic r o c o mp ute r c o ntr olle d dig ital seruomechanism Maximum capacitg: approx. SkItI Effectiue test width: approx. 42O mm Crosshead Stroke: approx. 1 lOO mm Effectiue stroke: approx. 69O mm Crosshead Speed: approx. O,0OO5- 1)OOmm/ min Crosshead speed accuracA: tO.7o/o Crosshead random speed: approx. O.OOOlmm/min step in crosshead speed range Crosshead speed and load capacity: Maximum load capacitg infull speed range Crosshead return speed: approx. 1 O)Omm/ min or SOOmm/ mtn Lo ad M e asurement Accuracy : !O.5% of reading (within range of 1/ 1 - 1/ 5OO of load cell rating) Load range: Fully automqtic range switching (up to 128 folds) Sampling speed: approx. lmsec Safety function for ouerlo ad: Prouided No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Fluorescent Dge Penetrant Kit 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk menguji hasil pengelasan dengan menggunakan ultraviolet Applications Includes (2) approx. 10.5 oz. Cleaner and Remouer, approx. 12.O oz. Soluent Based Deueloper, LED W Lamp, (4) Towels, SCRUBS (R) Hand Cleaner, DYKEM (R) Brite-Mark Yellow Paint Marker, Sttop Cloth, Carrying Case 26. Welding X-rag Testing Equipment I Unit/ruang praktik siswa Untuk menganalisa hasil sambungan las dan mengetahui keretakan serta kekuatannya. Max. penetration thickness (A3 steel) 4omm D ouble -face le ad foil intensifg ing screen Pb approx. O.O3 Focal distance approx. 6OOmm, Exposure time approx. 5 minutes negatiue Jilm, dark room processing Deueloptng time approx. 5 minutes Negatiue film blackness ^>/.5 Poraer supply AC 220Vt1O%/ 5O-6OHz Power capacitg approx. 2.5 Ou@ut uoltage 150-250 Output current approx. 4mA Waue rangetT%o Focus size approx. 2.Ox2.0 Rag radiatton angle4 5 ^+ 5" sensitiuitg approx. 1.8o/o X ray controller X rag generator 27 Cooler Mesin Las TIG 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mendinginkan holder las TIG pada saat proses pengelasan No Nama Alat Rasio Deskripsi Input uoltage 23OV/ SOHZ Coolirry Power approx. 1,5 kW (1L/ menit ) Pump power approx. 37out Max pressure/head approx. 0,3 Mpa/ SOHZ Water capacitg approx. l0ltr Operation temperatur 2 O "C- 6O'C 28 Portable XRF 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk melakukan pengujian komposisi kimia dari unsur Potassium (K) hingga Uranium (u). - Handheld EDXRF analgser - Large area, high resolution Silicon Drift (SDD) detector - Rh target X-ray tube approx. 4 W; 4O kV max., 2OO yA mox. - Fixedfilter. - Measurement spot size: approx. 10.7 mm x 9.4 mm. - Screen and operattng system: approx. 4" touch screen, displag resolution: approx. 480 (H) x 800 (V) dots. - Capable of holding approx. IOO,OOO results with spectra and image s (if camera fitted) 29 Uniuersal Tensile Testirtg Machine Computer Control I Unit/ruang praktik siswa Untuk mengetahui sifat mekanis dari suatu logam terhadap tarikan dimana sifat mekanis tersebut antara lain meliputi batas kekuatan tarik, kekenyalan, pertambahan No Nama Alat Rasio Deskripsi panjang dan pengecil luas penampang. - Table model - Loading system: Closed-loop mbr o co mp ute r c o ntr olle d dig ital seruomechanism - Maximum Capacitg: approx. loktv - Effectiue test width: approx. 42O mm - Crosshead Stroke: approx. 1100 mm - Effectiue stroke: approx. 58O mm - Crosshead Speed: approx. O,O5- 1O0Omm/ min - Crosshead speed accuracA:
t0.2o/o - Crosshead random speed: approx. O.Olmm/min step in crosshead speed range - Crosshead return speed: approx. lOOOmm/ min or SOOmm/ min - Load mea.surement accuracy: !1% of reading (within range of 1/ 1 - 1/ 5OO of load cell rating) - Load range: Fully automatic range switching (up to 128 folds) - Sampling speed: approx. lmsec - Safety functionfor ouerload: Prouided - Stroke limiter: Upper/lower limit 2 points No Nama Alat Rasio Deskripsi 30 Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Sheaing Machinel 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan shearing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 1200 mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: 31 Mesin Pemotong Guilotin (Hidrolik) 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi ketrampilan mengenai pemotongan dengan tenaga hidrolik. Max sheaing thickness approx. 6 mm Max sheaing width approx. 6000 mm Blade length approx. 6000 Main motor power approx. 7.5 KW 32. Gerinda Listrik Tangan 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda kerja menggunakan mesin gerinda tangan. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: approx. 6OOW No-Load speed: approx. 10.000 tpm Max wheel diameter: lOO mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 33 Cut Off Machine 4 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: 2OOOW No-Load Speed: 3OOOrpm Cutting disc size: min. 3o0mm 34 Compound Mitre Saut 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk memotong material benda kerja. Voltage/ FrequencA : 2 3OV/ 50HZ Input power: approx. 1400W Blade size: approx. 210mm No load speed: approx. 5500rpm Mitre table angles: -45" - ^+45" Beuel angles: O-45" Cutting capacitg: O"/ 0" : 12Ox55mm 45"/ 0" : 83x55mm O" /45" : 12Ox30mm 45"/ 45': 83x3omm Aluminium base No Nama Alat Rasio Deskripsi 35. Utrasonic Flaw Detector 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk memeriksa hasil las dengan proses NDT. Detection Range O. 5 - SOO)mm ( ste el long itudinal w au e ), continuouslg adj us table V elo citg 1O0O- 15000m/ s Scan Delay -10-20OOmm Probe Delay O.O0- 199.9lts Transmit Pul.se 4OOV negatiue spikes Damping high/low Working Mode Single-probe or Dual-probe Operating Frequency Rang e 1- 18MHz (-6dB) Gain Adjustment O- I 10d8, step bs o.o/ o. 1/ o.s/ I .o/ 2.0/ 6.0d8 Rectification Mode Full waue/ Positiue/ Negatiue/ RF Alqrm Gate Gate A/ Gate B, adjustable as positiue and negatiue logic and audible/ubual alarm mode Measurement Mode flank or peak Surplus Sensitiuitg >6OdB Dynamic Range ^>-4OdB Far-field Re solution >3 O dB Operating Temperahtre - I 0 - ^+ 5 0"C Power Supplg AC: 10O-240V; DC: 15V/ 4A Waterproof Leuel IP54 standards o2L. Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi ^Logam dan Manufaktur berfungsi sebagai tempat ^pelaksanaan kegiatan pembelajaran: gambar teknik, perkakas tangan, perkakas bertenaga/operasi genggam, peralatan pemanas, pemotong panas dan gouging secara manual, pemotongan secara mekanik, pengelasan proses las busur manual, ^proses las busur metal manual, komponen fabrikasi, ^proses las MIG (GMAW), fabrikasi (pembentukan, pelengkungan dan pencetakan), geometri benda silinder/persegi panjang, benda kerucut/konis, dan benda transisi. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur adalah 27O r: -:
c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 21.7. No Nama Alat Rasio Deskripsi 36. Portable Acetyline Welding Kit 6 Unit/ruang praktik siswa Untuk praktek pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk bahan pelat. Approx. 4L Oxygen Cglinder Approx. 2L Acetylene Cglinder LUht DUA Oxygen Regulator LUht Dutg Acetylene Regulator Torch Handle/ Cutting Attachment Welding Tip Approx. 4.5M Twin Hose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote, Cutting Capacitg: approx. 6" (1Somml d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi [ogam dan Manufaktur dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 21.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabe1 2L.3. Tabel 21.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja plat 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2 2 Area kerja pembentukan / ^pembuatan komponen 4 m2lpeserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 3 Area kerja pengelasan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 4. Area kerja fabrikasi logam masinal 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2 Kapasitas untuk 9 orang Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2 Tabel 27.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 9 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 6 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan I buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: ateaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 18 buah. Tabel 21.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom tensi Keahlian Teknik Fabrikasi dan Manufaktur No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) I Meter 4 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carriage min. q2OO mm - Swing ouer gap up to cp500 mm - Distance between centers min. 900 mm - Spindle diameter min. 935 No Nama Alat Rasio Deskripsi - Spindle speed mtn. 1900 rpm - Width of bed-wag mm approx. 180 Standard accessories: - Three jaw chuck - Four jaw chuck - Steadg rest - Follow rest - Working light - Coolant system - Footbrake Tools and tool box 2 Power Hacksaw Mochine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong benda ke{a yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan Area kerja permesinan NC/ CNC/ CAM.
Cutting capacitg Round bar up to 4OOmm Square bar up to 33ox33omm .Oblique saw approx. 45" .Main motor approx. 4.34 kW . Standar d accesso ries.' 1. Blade 2. Coolant system 3. Roller stand 4. Clamping Handle 3 HUh Preci.sion Uniuersal Milling Machine with Swiuel-able Milling Head 3 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. No Nama Alat Rasio Deskripsi Distance from Spindle to Table up to: 500 mm; Spindle Speed: Max. Trauel Longihtdinal (X): 6OO mm, Max. Trauel Cross (Y): 27O mm, Mac. Trauel Vertical (Q: aOO mm; Main Motor: approx. 3OOO W Standard Accessory: Machine Ltght, Coolant Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Spannerq Tools and Toolbox. 4 Tunet Milling Macltine 12 Unit/Ruang Praktik Untuk proses frais pada benda kerja yang dikehendaki. Wuran meja min.: 250 x 1250 mm; Perj alanan me mbuj ur : kir a-kira. 7 2 Omm; Perj alanan melintang : kira-ktra. 3 0 Omm; Perj alanan u ertikal: kira-kira. 4 O Omm; Jarak dari spindelke meja hingga 4OO mm; Kecepatan spindel: hingga 45OO rpm. Aksesori Standar: Lampu Mesin, Sistem Pendingin, Wakil Mesin, Kepala Pembagi" Meja Putar, Kit Penjepit, Alat dan Kotak Alat. 5 Electric Sheaing Machine/Metal Plate Cutting Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat besi ukuran lebar memakai tenaga listrik. Max. shearing thickness: 4 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. shearing uidth: 1300 mm Number of stroke: approx. 3O/ min Motor power: approx. 4 kw Back gauge: approx. 5OO mm 6 Hgdraulic Guillotine Slrcaing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong plat panjang dan tebal. Shearing uidth approx. 2500 (mm), Number of stroke > 16/min, Backgauge range 20-600 (mm), Motor power approx. 7.5 (kw) 7 Mesin Potong Tekuk, Pres dan Rol (Combination of Shea1 Press Brake & Slip Roll Machine) 1 unit/ Ruang Praktik Untuk merol plat, menekuk serta menekannya sesuai yang diinginkan. Konfigurasi minimal : - Bending length min. 300mm, thickness up to lmm - Cutting stopper - Roll bending diameter min. 3Omm - Bending angle up to 90" - Bed width min. 12OO mm - Shearing and bending thickness min. 1 mm 8 Porta.ble Acefuline Welding and Cutting Kit 1O Unit/Ruang Praktik Untuk praktik pengelasan dengan menggunakan gas asetilin, khususnya untuk patri keras/brasing dan pemotongan. Spesifikasi: Approx. 4L Oxygen Cglinder Approx. 2L Acetglene Cylinder EIFFII.T: N I: I: |!E ONESIA -1 No Nama Alat Rasio Deskripsi Light Dutg Oxygen Regulator LUILI Duty Acetglene Regulator Torch H andle / Cutting Attachment Welding Tip O,5 - 3 mm consist of 6 pcs. Cutting Capacity: approx. 6"" (15O mm), Approx. 3 m Twin Hose Spark Lighter Tip Cleaner Welding Goggle Spanner Carry Tote 9 SMAW Welding Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Spesifikasi: Current Range (A) 20-400, Input Voltage (V) 3 Phase 380 t 70o/o, Rated Frequencg (Hz) 50/ 60, No-load Voltage (V): s 77 DUW Cycle (%) approx. 5O Electrode Dia (mm):
6-5.0 Insulation Class H Protection Degree IP2 1 S I=ErFIf.rrN INDONESIA - 1010 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 GMAW Welding Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Spesifikasi: Process TIG STICK Output Current (A) <2OO, InputVoltage (V) 22OV, ^t10%o, Rated Frequency (Hz) 50 / 60, DUA Cycle (%) < 50 11 GTAW Welding Machine 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Process TIG STICK Output Current (A)up to 160 Input Voltage (V) 22OV tloo/o Rated Frequency (Hz) 50/ 60 DUW Cgcle 3O-6O0/o t2 MMA Welding Machine (Inuerter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis MMA. Spesifikasi: Power uoltage (V) 22O/ 24O, Frequencg (HZ) 50/ 60, No Load Voltage 72 V Output Curren Range: 10-400 A Welding Output DUW Cgcle 40 Output Process Sfick (MMA) VDC Out 36 VDC DUW Cgcle 60 No Nama Alat Rasio Deskripsi Output Process Stick (MMA) VDC Out 32.4 VDC 13 Portable XRF 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian komposisi kimia dari unsur Potassium (K) hingga Uranium (u). - Handheld EDXRF analgser - Large area, high resolution Silbon Drift (SDD) detector - Rh target X-rag tube approx. 4 W; 40 kV max., 2OO ltA max. - Fixedfilter. - Measurement spot size: approx. 10.7 mm x 9.4 mm. - Screen and operating system: approx. 4" touch screen, displag resolution: approx. 48O (H) x 8OO (V) dots. - Capable of holding approx. 1O0,OOO results with spectra and images (if camera fiued) L4 Surface Roughness Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekasaran permukaan sample. Measurement parameters : Ra, Rz, Rp, Ru, Rq, RSm, Rmr (c), ROc, Rt, Rsk, Rku, Rmax, R/Y/S, RmaxD, R3z, Rk, Rpk, Ruk, Rprofile, BAC, ADC, Pa, Pz, Ppt, Pu, Pq, PSm, Pmr (c), P6c, Pt, Psk, Pku, Pprofile, Wa, Wz, Wp, Wu, Wq, WSm, Wmr (c), W6c, Wt, Wprofile, WCA, WCM, Sm, S, tp, Pc, Pg/HSC, Mr7, Mr2, A1, A2, R/ Profile, F/ Pproftle, F/ Pprofile, No Nama Alat Rasio Deskripsi F/ Wprofile Measuing Range : Vertical Range : 8OO pm Horizontal Range : 25 mm Vertical Resolution : O.OO64 pm Pick-up updown stroke : 33mm Magnification Vertical: 1OO, 2OO, 5OO, 1,OOO, 2,OOO, 5,000, 10,000, 20,ooo, 50,o00, IOO,OOO, & Auto Horizontal: I - 1,OOO, 25mm/ Ac, Somm/ Ac Cut- off Roughness : Ac 0.O8, 0.25, o.g, 2.5, 8.O mm, 15 Digital Hardness Tester 1 unit/ruang praktik Untuk mengetahui kekuatan atau ketahanan suatu (bahan) material yang mempakan salah satu dari sifat mekanik bahan tersebut. Power supply: 22OV/ SOHz Rockwell scale: HRA, HRB, HRC, HRD, HRE, HRF, HRG, HRH, HRK Standard testing force: min. lOkgJ'PsN) Testing forces: approx. 6okgj (588N} lookgf (98oN| lSokgf (1471N) Other scales; Rockwell, Binell, Vickers Standards; /SO 6508-2, ASTM 818 Indbation of lwrdness ualue: digital di.splay with large LCD screen Output of data: Built-in printer; RS-232 interface Measuring time: approx. O-60 sec No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 Ginding & Polishing Machine 1 unit/ruang praktik Untuk meratakan dan menghaluskan permukaan sample dalam rangka proses metallography Spesifikasi: - Design/ Structure: Bench Top Type/ Solid Aluminium Frame ^+ Hard-Coated FRP Couer Polishing Wheel: - Number: Double - Size: O2O0/ 25O/ 3OOmm - Rotary motor: AC/ 55OW-6P with Inuerter - Rotary Speed: O2OO, 25Omm - Wheel: 0-6o0rpm/ O3OOmm - Wheel: 0-45orpm - Rotary Direction: CCW - Machine Control Panel: Power oN/ oFF - SW/ Di"sk Rotation: START-S?OP - SW/ Rotary Speed SW - Wheel Cooling Deuice: Water- Cooled Sgstem (by Manual Type Nozzle) t7 Uniuersal Tensile Testing Machine Computer Control 1 unit/ruang praktik Untuk menguji kekuatan tarik besi Spesifikasi: Capacitg 5, 10, 20, 50, 1O0,2OO, 500, IOOO, 2OOO, Stroke 800mm (not including frxture ) Pouer 22OV/ 240 V - SOHZ/ 60HZ No Nama Alat Rasio Deskripsi Loading sy stem: Closed-loop mbr o c o mp ute r co ntr o lle d dig ital seruo mechanism Maximum capacitg: approx. sOW{ Effectiue test width: approx. 59O mm Crosshead Stroke: approx. 1180 mm Effective stroke: approx. 798 mm Crosshead Speed: approx. O,OO05 - lOO Omm/min Crosshead speed accuracA: t 7 ^o/o 18 Metrolory Pengukuran 2 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrologi Minimal Konfigurasi: Measuirtg instrument : Tape mea.st tre, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thbkness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measurirtg wires, Small holes g auges, Telescoping g auges Parts : TV bracket, Joist hanger, Hy draulb fitting, Sensor brackets, Pump shaft, Bearing couer, Lock pins, Hydraulic disc brake calipers 19 Dasar Kelistrikan 2 Set/ruang praktek Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran dasar kelistrikan No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal Konfigurasi: Satu set alat untuk belajar dasar kelistrikan. Yang terdiri dari berbagai komponen kelistrikan seperti kontaktor, resistor, relay, motor dan lampu. Topik pembelajaran dasar kelistrikan seperti membuat rangkaian listrik, pengukuran menggunakan multimeter dan perhitungan hukum Ohm pada rangkaian kelistrikan 20 Trainer Mesin CNC Lathe - Pembubutan 2 set/ruang praktik Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrolory Minimal Konfigurasi: Key-released emergencg stop push button Ability to restart programs from stopping point after safetg interntption On-board embedded microprocessor Stand- alone manual mode operation Software allowing the programming of up to 2O tools Includes a three-jaw self- centering chuck Lathe constructed with a machined high-grade allog bed, heal"stock, and tailstock Each axis diuen by its own dc stepper motor Programmable speeds of 0-36 cm/min (O-14 in/min) o22. Kompetensi Keahlian Teknik Pengendalian Produksi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengendalian Produksi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran : No Nama Alat Rasio Deskripsi 60 W (O.O8 hp) dc uariable-speed spindle motor Programmable spindle motor with chuck speed of O-28O0 r/min Assortments of machining tools and stock materials of different sizes offered as options to enhance and expand training system capabilities REPUBUK TNDONESIA - totT - Tabel 22.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengendalian Produksi Tabel 22.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik Produksi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja manajerial Pabrik/ model kantor 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Area kerja produksi/ mesin pabrik 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Ruang instnrktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instnrktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R.Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area ke{a bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 22.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik Produksi No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Anthropometer 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan untuk mengukur dimensi tubuh. Measuring range - millimeters: 50 mm to 57O mm 2 Kursi Anthropometri 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur dimensi tubuh manusia hingga 34 anggota tubuh. Sumber Daya: 22OV AC, SOHz Penggunaan Daga :
02 KW 3 Timbangan dan Pengukuran Tinggi Badan 1 Unit/Rua ng Praktik Digunakan untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan. Kapasitas: min 4 kg, max 150 kg Interual timbangan: 2OO g Interual tinggi badan: O.5 cm Tampilan: LCD 4 Digital Hand Dgnamometer 1 Unit/Rua ng Praktik Digunakan mengukur kekuatan cengkeraman tangan. Equipped with high precision strain gauge sensor; Proui.d.es gripping power up to 1 9 Slbs/ 9okg s, Diuision: O. 2 No Nama Alat Rasio Deskripsi lbs/ 10O gs, Unit: lb/kg 19 definable users with opttons for gender and age to store, along with the ability to saue and recall test results for each user. Compares indiuidual test runfor each of the 19 users, and displags the incremental increase, or decrease from the last record. Each test run is rated ^oweak", nnormal', or "strong" based on age and gender data enteredfor each user. Auto/ manual shut off, Low b attery / ou erlo ad indication 5 Treadmill 1 Unit/Rua ng Praktik Digunakan untuk olah tubuh. - ^Computer includes ^pulse handleb ar, computer function : Scan, Time, Speed, Distance, Calories. - ^User's ^weight: ^120 Kgs - ^Massage motor was ^packed indiuiduality - ^Massage/ ^twister/ ^sit-up/ ^run 6 Handgcam 1 Unit/Rua ng Praktik Merekam Video, Gerakan gambar dan suara. Spesifikasi: Single 7"" Exmor RS CMOS Sensor. UHD 4K (3840 x 2160) up to 30p. HD up to 120 fps. G Lens with 12x Optical Zoom. 18/ 24x Clear Image Zoom/ 48x Digital Zoom. Discrete Manual Focus, Zoom, Irb Rings. No Nama Alat Rasio Deskripsi KAVC, AVC/H.264, AVCHD 2.O, MPEG-4. Slow and Quick Motion Function. 7 Sound Leuel Meter I Unit/Rua ng Praktik Pengukur kebisingan Spesifikasi: - Range 3O-13OdB, - FrequencA response 3l .SHz- SkIIz - Sampling Rate 2 ttmes/ seconds - Pouter supplg DC 9V battery 8 Lux meter I Unit/Rua ng Praktik Digunakan untuk mengukur intensitas cahaya di ruangan. Range : 0 - 2OO Lux; 2,000 Lusc; 2O,0O0 Lux; 2O0,OOO Lux 9 Komputer 1 Unit/Rua ng Praktik Perangkat komputer untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, mengolah data, pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD, pembuatan dan editing video, serta keperluan lainnya. Spesifikasi: Setara Intel Core i5-9400T (6C I 6T, 1.8 /3.4GHz,9MB), Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, sistem operasi minimal 64bit, RAM minimal 16 GB, No Nama Alat Rasio Deskripsi HDD SSD / SSHD minimal 2 TB, DVDRW, I/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB Mouse and Keyboard, VGA Card Min. 4 GB, Monitor minimal resolusi Full HD l92O x 1O80 atau ukuran layar minimal 2O"". Dilengkapi software Computer Aided Design (CAD) untuk pekerjaan desain, editing dan berbagai keperluan berbasis multimedia. 10 Speaker AKTIF 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk output suara. 1 . Functions; USB SD, MMC, FM. BT 2.Speaker: (1O inch woofer ^+ 1 tweeter) X2 3.Features: HrFi digital karaoke sound sgstem 4.Input : mic l,mic 2,audio input. S.Buttons: 5 (Master Vol/ treble/bass/ echo/ mic.uol) 6.Antenna: I FM antenna T.Power: 4OW X 2 8.AC 230V 50HZ 9.Light: both woofer and tweeter haue. 1 l.Sound Channel:
O l2.Frequencg: 6OHZ - 20 KH 11 Conuegor Belt Buffering Training Sgstem 1 Unit/Rua ng Praktik Digunakan untuk mengetahui kerja manusia dan alat. Power: main: single-phase , three- wire AC 22OV No Nama Alat Rasio Deskripsi Driue motor: DC geared motor Operating pressure : O.4 - O. 6 Mpa Output power : DC24V B asic Conftg ur atio n list Gear motor Lifting cylinder (reed switch inc.) Solenoid" ualue block Pallet Optical sensor Inductiue sensor Capacitiue sensor Pallet check sensor module Belt type conueAor Stopper cglinder Rodless cylinder (reed switch inc.) Work piece Conueyor supporter Table PLC unit Switch box I/ O terminal Relay module Touch panel(power supplg inc.) Fault simulation switch box t2 Pinter 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen. Printer tgpe: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 57OOx1aO0 dpi; Print Speed Black: up to 3O ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualitg : Colour/ Black-and- White ; Draft/ Standard with resolution 30O x 3OO dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution 6OO x 12OO dpi; EIrtrFIFriN ONESIA -1 No Nama Alat Rasio Deskripsi Input capacitg: up to 1OO sheets- 44. 13 Multimedia Projector 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.300 Lumens. t4 Screen Projector 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap hasil proyeksi proyektor. Ukuran besar free standing minimal 70" x 70" 15 CNC Trainer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pemrograman CNC, pembuatan program CNC dan pengerjaan benda kerja menggunakan simulasi mesin bubut dan mesin frais CNC. CNC Trainer terdiri dari Panel Kontrol Unit (Mesin NC), Komputer Unit, dan Softutare, Aang ^tertanam dalam saht kesatuan unit CNC Trainer. Konfrgurasi CNC Trainer : Panel Kontrol Unit (Mesin NC) Mesin NC. Monitor : min. LCD 8OO x 600; min. 7,5" MDI Kegboard Komputer Unit Monitor : min. LCD 1024 x 768; min. 18", o23. Kompetensi Keahlian Teknik Logistik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: konsep dasar manajemen pergudangan, lokasi Budang, konstruksi gudang, penyimpanan fisik barang pergudangan, prosedur operasi pergudangan, arus gerak barang, perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pergudangan, pengendalian pergudangan dan model pendistribusian barang, pengawasan informasi pergudangan, administrasi pergudangan, pengelolaan gudang. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 23.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 23.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 23.3. Tabel 23.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik No Nama Alat Rasio Deskripsi Memory min. : min. 2GB Harddi.sk min.: min. 32OGB Srrstem operasi: OS gang mendukung Software simulasi: - Sastem simulasi CNC-Bubut - Sr.: stem simulasi CNC-Milling No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja arus gerak barang dan pengendalian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 23.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Logistik No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang pergudangan dan model distribusi barang 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Ruang administrasi pergudangan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 r: : r2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area benekel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Pemntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area benskel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja benskel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Pemntukan: area kerja bengkel 5 buah. R. Simpan 1 buah. REPUBUK INDONESIA - lo27 - Tabel 23.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area kerja benekel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada keqiatan ^praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat Dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel l2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Komputer 36 Unit/Ruang Praktik Perangkat komputer untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, mengolah data, pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD, pembuatan dan editing video, serta keperluan lainnya. Spesifikasi No Nama Alat Rasio Deskripsi Setara Intel Core i5-9400T ^(6C I 6T, 1.8 /3.4GHz,9MBl, Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, sistem operasi minimal 64bit, RAM minimal 16 GB, HDD SSD / SSHD minimal 2 TB, DVDRW, I/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB Mouse and Keyboard, VGA Card Min. 4 GB, Monitor minimal resolusi Full HD l92O x 1O80 atau ukuran layar minimal 2O"". Dilengkapi software Computer Aided Design (CAD) untuk pekerjaan desain, editing dan berbagai keperluan berbasis multimedia. 2 Printer 1 Unit/Rua ng Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen Printer tgpe: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 57OOx14OO dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Prtnt Speed Color: up to 15 ppm; CopA Quality : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution 30O x 30O dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution 6O0 x 12OO dpi; No Nama Alat Rasio Deskripsi Input capacitg: up to 10O sheets- 44. 3 Handgcam 1 Unit/Rua ng Praktik Merekam Video, Gerakan gambar dan suara. Spesifikasi: Single 1"" Exmor RS CMOS Sensor. UHD 4K (3840 x 216O) up to 3Op. HD up to 12O fps. G Lens with 12x Optical Zoom. 18/ 24x Clear Image Zoom/ 48x Digital Zoom. Dbcrete Manual Focus, Zoom, Iris Rings. XAVC, AVC/ H.264, AVCHD 2.O, MPEG-4. Slow and Qubk Motion Function. 4 Tool Kit Set 4 set/ruang praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin Mechanic Tool Box : Termasuk di dalamnga: Kunci Pc"s (6x7,8x9, 1 Oxl 1, 1 2x 1 3, 1 4x1 5, 1 6x1 7, 1 8x 1 9,2Ox22) Kunci Ring (6x7,8x9, 1 }xl 1, 1 2x1 3, 1 4x1 5, 1 6x1 7,18x19,2Ox22) Obeng (Plus (+1 3Pcs, Min t)3Pcs Pinch Punch Set 5 Pcs Tank Kinp Tank Lancip Tank Kombinasi Palu Kaca Palu Softface Kunci Inggris 1O Inch Kunci L Pendek 9 Pcs (1.5 - 10) Tank Burung Kunci Sok Set No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Pcs (18 Pcs Mata I - 32) Gagang Rachet Extension 5 Inch Extension 10 Inch Uniuersal Joint 5 Kamera Digital 1 Unit/Rua ng Praktik Untuk kebutuhan penangkapan foto objek statis. Spesifikasi Alat: - Hi.gh image qualitg with Sensor: CMOS Fullframe 45 Megapiksel (35.9 x 23.9 mm) - Foto Resolusi: 8192x5464 (JPEG L/ RAw/ C-RAW/ HEIF), 58O8x3872 (HEIF, JPEG M), 4176x2784 (HEIF, JPEG S1), 24OOx16O0 (HEIF, JPEG s2) - Video Resolusi: 8K 8192 x 4320, 4K (4096 x 2160), FHD (1920 x 1280) - /SO; SO, H: 102,4OO) - Mouie: 1OO - -25.600 (H:
2OO) - Mouie RAW & HDR PQ: lOO- 25.600 - Focal Length : 24-105 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Forklift Truck 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengangkutan dan pemindahan barang. ) Powerful engine I Low center of grauitg, small hrning radius, more stable and reliable o Comfortable seatfor long-time operation ) Safe ouerhead guard t Rear lightfor working in the dark t Dual air filter t Streamline balance ueight o Side shifter i.s optional ) Optionalfork: 1 37Omm/ 1 52Omm/ 1 82omm/ 2000 mm t Optional mast: 7 Electric Scr; ssor Lifts 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengangkutan dan pemindahan barang. Lift Mechanism: Telescoping Lift Lift Diue / Achtation: Hg draulic Power:
5-4.5kw Rated Loading Capacity: 1000k9 Min. Lifting Herght: 2m 8 Belt ConueAor 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengangkutan dan pemindahan barang. Bend speed:
0-2.5 (m/s) Power (kW) : minimum 7 Conueging capacity (m3/h) : 12O0 No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Hgdraulic Hand Pallet Truck 2 Set/Ruang Praktik Digunakan Untuk Memindahkan Barang. Capacity: 3 Ton Fork Length: 122omm Fork Width: 685mm 10 Software sbtem ERP 1 Software/ 1 Komputer Sr.stem ERP mulai dari me ny e de rhanakan inu entaris dan akuntansi, memb antu manaj emen HR dan laganan pelanggan. 11 Software Inuentory Management Sgstem 1 Software/ 1 Komputer Sistem pengaturan stok barang L2 Software Inuentory Gudang I Software/ 1 Komputer Software ini dapat : o Mengelola tagihan, purchase order, delivery order, nota kredit, dll o Dapat digunakan untuk beberapa gudang di beberapa lokasi o Mengelola permintaan & panggilan untuk penawaran . Pengecekan stok inventaris . Berbagai metode costing & evaluasi o Prediksi inventaris & laporan penilaian inventaris secara berkala . Manajemen packing o Double Entry Inuentory yang memungkinkan pengecekan penuh dari penyuplai o Pengecekan pengiriman, penerimaan barang & o24. Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio video berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mekanik teknik elektro, dasar elektronika, dan audio video. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik AudioVideo adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 24.t . No Nama Alat Rasio Deskripsi pengaturan catatan pengembalian o Integrasi barcode 13 Laboratory belt conueaor I Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengangkutan dan pemindahan barang. Dig unakan untttk p e ng angkutan dan pemindahan barang. Belt Width : approx. 6OOmm Base Lengtlt: approx. 5m Extended Length : up to 12m Belt Speed : up to 3om/min Belt Direction : forward & reuerse Belt Mateial : PVC Total Power : approx.. 6 kW Supplg Power : 38OV|10%,3PH LoadCapacitg : approx. 50kg/m d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 24.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 24.3. Tabel 24.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video Tabel 24.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja mekanik teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Laboratorium dasar teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Area kerja audio video 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 /Jlz. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27rn2. Luas minimum RIS adalah 54rl:
No Jenis Perabot Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyam€rn. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 No Jenis Perabot Rasio Deskripsi buah, R. Simpan 1 buah, Area benskel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area keria bengkel 9 buah 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: area keria 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Pemntukan: area keria benskel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 24.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OY, SOHzl6OHz Daya keluaran DCt 12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 2 Digital Circutt Training Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. lnput power: single-phase, AC 22OVtlOoh , SOHzl6OHz Part list: No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital experiment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequency meter unit, Resistance part, capacitance part, Integrated circuit, Logic level show, logic level output unit, Bread board area unit, Power line, Testing line. 3 MCU Experiment Box 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan microcomputer melalui berbagai macam percobaan. Input pouer : AC 22OV/ 380V Output : DC stabilized pouer supplg: 5V,tSV,r12V 4 Radto Debugging Personal Skill Training 5 Set/Ruang Praktik Digunakan seb ag ai perangkat undtk menjelaskan tentang modul training radio seperti cafit daya dan pemrosesan audio - uideo, tr an s misi infr ame r ah, tr ans mis i wireless, modul radio, modul interphone dan modul teleuisi. Input power : AC 22OV/ 38OV Output uoltage : AC 22OV Part list : Training platform, Poraer supply module, Audio and uideo input module, Audio frequencA module, Power amplifier module, Waueform g eneration module, Infrare d module, Wireless module, Radio No Nama Alat Rasio Deskripsi module, Interphone module, TV processing module. 5 Proximitg Sensor Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan s eb ag ai perangkat untuk meng e tahui kar akte risktik b e rb ag ai se rlso r b erdas arkan ^j ar ak benda terhadap sensor. Input power : AC22OV/ 38OV, 50 Hz/ 60 Hz Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) Part Lbt: Workbench Te sting obj ect b ox (Photo ele ctric, mag netic, cap acitance, inductance, ultra.sonic, current sensors dete ction me dium, etc. ) Position slide Measuring scale Optic al ftb er s e ns or (conelatio n) O p tical fib e r s ens or ( Diffus e Reflectance) Indicate and buzzing unit Electromagnetic inductton proximitg sensor Small, long distance detection and amplifie r built-in ty p e photo ele ctic sensor (Launcher) Small, long dbtance detection and amplifie r built-in ty p e photo ele ctic sensor (Receiuer) No Nama Alat Rasio Deskripsi Optbal fiber amplifier Minor refle cting pho to ele ctric sensor Mirror reJlecting photoelectrb sensor reflecting unit Small, long distance detection and amplifrer built-in tg p e photo ele ctric sensor (Diffuse Wpe) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximity sensor M12 Inductiue proximity sensors M/8 Jlush ^tgpe Inductiue proximitg sensors M18 exposed type Capacitiue Proximitg Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 6 MCU Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. Power output: ! 5 V dc uoltage source !. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supplg, Signal generator, No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital Circuit common expeiment box, Gate circuit expeiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit expeiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend modulq Sensor adaptor module, Relay Module, Command modulq Indbator module 1, Indbator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower hght, Traffic lig ht Simulato r, Cable set, 7 Portable Solar Power Expeiment Box 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Input uoltage : AC22OV/ SOHz/ 60Hz Accumulator capacitg : approx. 12V/ 7ns Solar cell module : No Nama Alat Rasio Deskripsi Power : approx. lOW Voltage: approx. 17V Current : approx O.5A Solar controller : Rated Output Voltage/ Current : approx. l2V/2A Inuerter: Rated output uoltage : AC220V, SOHz/ 60H2, Output waue : Sine waue Rated output power : approx. 15OW Protection functian : ouerload, oueruoltage, short circuit, low te ns ion, high te mp e r afire. 8 Pttblic Address Sgstem Training Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan merancang sistim audio video. Configuration: 1 setofhornspeaker Bi- dire ctio nal s p e ake r 4 tgpes of ceiling speaker Column speaker Box speaker Microphone Mixer amplifier DVD plager/tuner Message manager Speaker control panel Manual book 9 AntennaTrainer Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan tentang prinsip kerja antena. Oueruiew : 16 different tgpes of Antenna No Nama Alat Rasio Deskripsi RF source generation : 500MHz, 2GHz and 10GHz Sofutare simulation of radiation Patterns and characterbtics of Antenna Antenna Dir e ctio nal Couple r (Manual/ Remote) Expeiments : Practice of assembling and installing uarious tgpes of Antenna, Practical e xp eriments of u ertb al/ horizo ntal dir e ctio nal char actens fics, Antenna's efficiencg and gain calculation and meclsurement, and Inte rfe r enc e e xp e rime nts 10 Modul Pelatih Pemancar AM (AM Transceiuer Trainer Module) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang AM.
Bagian Penerima - Sensitivitas : Tentang 2pV - Frekuensi Menengah: 455kHz - Kontrol Frekuensi : Variabel dan X-Tal . Bagian Pemancar - Keluaran RF: 5W Maks. - Sirkuit Tangki P.A : -Jaringan - Mode Osilasi: Sirkuit X-Tal dan LC (Kontrol Variabel) . Karakteristik umum - Rentang Frekuensi :
SMHz- l2MHz(2-Band) - Mode Gelombang Elektro: AM/Cw No Nama Alat Rasio Deskripsi - Impedansi Antena: 50 I 75{2 - Suhu Operasi: - Tegangan Masukan : AC 22OV, 50 /6OHz 11 FM (Stereo) Transceiuer Trainer Module 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang FM.
Transmitter Section - Frequencg Range : - RF Output : approx. lOO mW - Deuiation : t75 kIIz - Audio Input : O--40 dB for Microphone . Receiuer Section - Frequencg Range : 88- lOB MHz (FM Broadcasting Band) - Sensitiutty : approx. 2 ytV - Intermediate Frequency : approx. 1O.7 MHz - AF Output : 0 dBm - Stereo Section - Pilot Frequencg : 19 kIIz, 5 Hz . Frequency Response : 50 Hz-15 kIIz . AF Output : approx. 2 Watts x 2- Channels No Nama Alat Rasio Deskripsi r2 Microwaue Trainer Module 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan tentang gelombang mikro. Gunn Oscillator base system. Directional Coupler & Horn Antenna Frequency Range : 9GHz-1lGHz (X-Band) Mbrowaue Power : 1 SmV(Approx.) Manual book 13 Circuit Board Engrauing Machine 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai meja kerja dalam pembuatan rangkaian elektronika. Dilengkapi dengan alat ukur dan alat bantu kerja. Technical Parameter Tlrc finest processing conductor width/ sp acing : approx. 0.1mm(4mil) Processing minimum hole diameter : O.2mm (8mil) Processing format: approx. 305mm x 23omm Using Germany high-speed electric spindle uith speed : approx. 60OOOrpm Repeat positioning accuracA : =r.5pm Sgstem positioning accuracA : <r21pm Contour through the milling speed : approx. 6mm/ s 14 Basic Electronics Trainer 4 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV, 5O/ 6OHz. No Nama Alat Rasio Deskripsi Conftguration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltage stabtlized power supplg module, AC power supply, Signal g enerator mo dule, M e asurirry instrument module, Mask plate hanging line experiment module, Analog circuit experiment box, 14P Digital chip module, 16P Digital chip module, 7BP Digital chip module, 2OP Digital chip module, Comprehensiue test box module, Test line and power line, Terminal test line, Electronb chip, Electronic components. Manual book, Experiment module l5 Komputer Grafis 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan proses editing video HD. Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g r ate d Gig abit Etlrc rne t, Wifi. 802.1 1 b/ s/ n, DVD-RW, I/ O: USB poft, Display poft, HDMI, Audio In-Ou| Serial port, Parallel port, Min. PSU SOOW, No Nama Alat Rasio Deskripsi Optical USB Mouse and Kegboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 192Ox1080, Operating system. 16 Kamera 18 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengambilan gambar video. HUh Definition Support: approx. lO8oP (Futt-HD) Optical Zoom: < 10x Screen Size: 2" - 3' Image Sensor.' approx. 5.O Mega Pixels CMOS Sensor Image Resolution: up to 46O83472 Vid.eo Resolution: approx. 19201O8O (FHD) Zoom: approx. 16X d@ital zoom t7 CCTV Securitg Sgstem Training Ktt 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk alat pelatihan sistem pengamanan menggunakan CCTV. l2VDC Power Supply Digital Video Recorder Control 4 Channel uideo recorder - Digital Video Recorder AV Transmitter Code approx. 0. lW Mini A/ V 8 Channel AV Receiuer AV RECEIVER approx. IOOmA Camera Lens approx. 2.8mm F1.4 Auto lrb Lens (DC) 4mm manual lris - Pin Hole Camera approx. 1/3'CCD 42OTV Line, approx. 0.2 Lux, Lens : No Nama Alat Rasio Deskripsi approx. 3.6mm - P/R Hidden Camera 42OTVL/ approx. O.5 Lux/F2.O l2VDC/With LED/ approx. 3.6mm Lens Audio Function IR Camera Code approx. 1/4" Sharp Color CCD 42O TVL Lens : approx. 6mm IR Camera With Metal Casing IR Camera 12VDC - Dome Camera Code approx. 1/3" Slnrp Color CCD Sensor 38OTVL l Lux/F2.O 12VDC/ approx. 3.6mm Lens - 8 Channel A/V Transmitter Unique frequencies prouid.e 8 channel Audia/ Video Wirele s s transmis sion distance approx. lSOOm auailable(Line of suht) Support connection with Yagi Antenna or SMA Antenna replaceable - CCD Camera Code approx. 1/3" Color CCD 38O TV Line Built in Microphone, approx. 0.5 Lux ^jpeg Smoke Detector Camera approx. 1/3" Sharp Color CCD Sensor Smoke Detector Camera ?8OTVL 1 Lux/F2.O 12VDC/ approx. 3.6mm Lens - Monitor Safefu Connecting Lead approx. 4mm connecting Lead No Nama Alat Rasio Deskripsi Vertical Frame HUh Leuel : Din Standard approx. A4 with two shelfs Material: Aluminium Sid.e Frame : T shape Manual book 18 Etectronic Skill and PCB Production Process, Training Deuice 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan cara pembuatan PCB dan rangkaian listrik. Input uoltage : AC 22O V/ 380V Output power : AC 220 V safefu socket output Part lbt : Workbench; Hanging box Power box (DC digital uoltmeter, Six hole socket, LED holder, Rocker switch, Coarse button, Sheath terminal) 19 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 220 V/ 38O V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, swttchs, Indicator LUILt RGY, Resistors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor,Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and re ctifiers, Resid ential EIrl#rI; IrN INDONESIA - to49 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Bime tallic Thermo stat, Circuit Bre aker, TA p e Thermal-magnetic 20 Basic Principal of Digital technology & electronics 2 set/ruang praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi 1 unit power supplg unit input 1 x approx. lOO - 23OVAC 50/60 Hz, output: 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electriral eng ine ering / ele ctronic s contains all of the components for carrying out basic tests for direct current technologg, 29 resistors 2W, 1 Unit coil: approx. lOO mJI, 7 Untt diodes: lx AA118, 6x 1N4O07, 2 Unit Zener diodes: lx ZPD 3.3, lx ZPD 10, 2 Unit LEDs: lx blue, lx red/ green, 7 Setbulb: approx. 12 V 62 mA, 1 Set toggle switch, I Set Diac: DBs, 1 Set mounted transforrner: 2 coils with approx. 600 windings, 1 coil with approx. 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transistors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, lx BC 140-16, lx 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx2N 2647, lxBS 25O 1 Unit thgri.stor 1 Unit tiac I Set compact unit of Voltage supplie s and squarewaue No Nama Alat Rasio Deskripsi generator in one, suitable for all tests on digital and control technology 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basic tests on digital tecltnologg, in housings compatible uith the 19 mm safe technologA plug system. Consist of : 1 Set inuerter (3 inuerters, 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND utith 2 inputs, I Unit NOR with 2 inputs, lUnit XOR with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 inputs, 1 Unit OR with 4 inputs, I Unit hex switch (2-way), analogue source approx. 0 - 5 V, 10L resistor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, 1O-duit 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment display, single -digit, can be switched between hex/DBC/ seg, 1 Unit RS Jlip-Jlop, 2 Unit JK Jlip-flops, 1 Unit shift register, 8 Bit par-ser, 7 Unit shift regbter, 8 Bit ser-par, 1 Unitfull adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan 2l Digital communication 1 set/ruang praktik Untuk Sistem Pelatihan Komunikasi Digital membentuk program komunikasi yang lengkap dan operasional,serta alat pendidikan yang kuat. Menggunakan teknologi IC untuk modulator sinyal dan demodulator yang beroperasi pada standar No Nama Alat Rasio Deskripsi yang digunakan dalam teknologi komunikasi digital. Minimum Konfigurasi: 1 Set Cables and Accessones - Digital Telecommunbations ,1 Set Power Supplg/ Dual Audb Ampltfter, 1 Set Dual Function Generator 1 SetFrequencg Counter,l Set True RMS Voltmeter/ Power Meter, 1 Set Spectrum Analyzer, 1 Set RF/Noise Generator, 2 Set Enclosure/ Supply Regulator, 1 Set Ctock Generator 1 Set Pseudo-Random Binary Sequence Generator 1 Set BitError Rate Indbator,l Set Logic Analyzer 1 Set DC Voltmeter/ DC Source, 2 Set Low Pass Audto Filter,l Set Synchronous Audio Generator 1 Set Signal Intemtptor/ Selector,l Set Noise Measurement Filters,l Set PAM/ASK Generator 1 SetPAM/ASK Receiuer,l Set PWM/ PPM Generator 1 SetPWM/PPM Receiuer,l Set PCM Encoder 1 SetPCM Decoder,l Set DPCM Encoder, 1 Set DPCM Decoder, 1 Set FSK Modem 1 Set BPSK Modulator, 7 Set BPSK Demodulator 1 Set Delta/ CVSD Encoder, 1 Set Delta/ CVSD Decoder,l Unit Storage Cabinet No Nama Alat Rasio Deskripsi -Buku Pentunjuk Penggunaan 22 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 23 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training System) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resr.storg Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relags, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 24 Elektronika & Digital Trainer 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelaj aran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal konfigurasi :
29 unit resisfors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, lx 33 R, 2x 10O R, lx 220 R, lx 33O R, 2x 470 R, lx 680 R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x lOK, 3x 22 K,2x47K,2x1OOK, lx1M 2 unit potentiometers: lK, 10K, unit NTC: 4k7/0.25W -25"C-+125"C, 1 unitVDR: 510K11, 1 unittoggle switch, I untt Diac: DB3, 1 unit mounted transformer: 2 coib with 6O0 windings, 1 coil with 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core,8 unit transistors: 1x BC 14O-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, 7x BC 140- 16, lx2N 3820, IxFET 2N 3819, lx 2N 2647, lx BS 250 1 unit thgrbtor: S4OO?L, 1 unit triac: Q4OO4L, 1 unit inuerter,2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, 1 unit JVOR, 1 unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source O - 5 V, 1 unit LED bar graph, I unit counter, 1 unit 7- segment display, 1 unit RS Jlip-Jlop, 2 unit JK ftip-ftops, 2 unit shift registers, 1 unit full adder, 4mm safetg lab cables, red, blue Buku manual penggunaan 25 Microcontroller Trainer 1 set/ruang praktik Untuk digunakan dalam progrzlm yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini.
o25. Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar teknik mesin, sistem mikroprosesor, sistem mikrokontroller, pengukuran besaran listrik, membuat gambar teknik dengan komputer, pekerjaan bengkel elektronika, perkakas tangan mekanik, mesin perkakas power tool, mesin perkakas konvensional, peralatan elektronik, peralatan kelistrikan, peralatan pneumatik, peralatan hidrolik, Programmable Logic Controller (PLC). b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika adalah 27O rn2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi Minimal: Resrbtor, Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terinte grasi analo g, Elektr o me kanis, O p to e le ktr o nika, Caht daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 26 Pelatih elektronik dasar (Basic Electronic Trainer) 1 set/ruang praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supplg berbi total32 circuit- mo diftcation ( CM ), ^s ^akelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daga 15 V dengan toptk pembahasan DC, AC, power supplg, logika digital, dan sirkuit digital c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 25.t. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 25.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 25.3. Tabel 25.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang gambar teknik CAD 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adaJah 72 rJf2. 2 Laboratorium mesin 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Laboratorium kendali elektronik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Laboratorium pneumatic hydraulic 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rJJ2. Tabel 25.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instmktur Luas R. Instruktur adalah 27 r,a2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rrr2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 bwah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area Bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Pemntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. Tabel 25.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 8 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHz/6OHz Daya keluaran DCt 12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: 2-2OKHZ No Nama Alat Rasio Deskripsi Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 2 Digital Circuit Training Kit 8 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22OV!10o/o, SOHz/6OHz Part list: Digital expeiment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequency meter uni\ Resistance p art, capacitance part, Integrated circuit, Logb leuel show, logic leuel output unit, Bread board area untt, Power line, Testing line. 3 Programmable Logb Controller Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Input power: 22OV/ 38OV, 50Hz/ 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Traffic lights module, Robot control module, Automatic feed loading module, Processing center module, Sky tower light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Self-lock button module, Self-recouery button mo dule, Instruction mo dule, Power adapter module, Testline, CD, Download line. 4 Peralatan Pelatihan Integrasi Elektromekanis Optik (Optbat Electromechanical Integration Training Equipment) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai sistim otomasi lengkap dengan berbagai macam aktuator dan sensor untuk pendeteksian berbagai macam bahan material produksi. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 380V - Air compressor - Training platform - Mateial conuegor components - Belt conueAer components - Detection unit - Terminal block - Warning Lights - Sampling and testing materials, Expeiment module - Safefu tube 5 Motor & Transformer Maintenance & Test Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan No Nama Alat Rasio Deskripsi lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 38OV Ou@ut power : AC38OV, AC22OV Securitg : le akag e prote ction (action current s sOmA), ouercurrent protection, fuse ^protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable power supply, DC power supply, D C me asurement insttument, AC measurement instrument & dig ital multi-functio n w attme te r, Motor power supplg and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 6 Pneumatic Robot Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang robot. Technical Parameter Input power : single-phase,three- wire AC 22OVrlOo/o SOHz/ 6OHz Capacitg : ^< 2OOVA Circuit: DC24V Work enuironment: -10 - 40"C Optional Computer, computer table PLC module PC software Air compressor No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Training platform base PTP Robot training sgstem Expeiment cable Accessories and spare parts Software and mateial Learning software 7 Sistem Pelatihan Hidrolik Dasar (Brzsb Hgdraulb Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai suatu sistem hidrolik, lengkap beserta komponen- komponen hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Unit daya hidrolik: Sumber daya: AC 380V, Volume kotak minyak: kira-kira 35 liter, Sistem pompa roda gigi: pompa motor menggunakan instalasi rak terbuka, tingkat kebisingan rendah, mudah dalam perawatan; Daftar bagian: Meja keja, Stasiun hidraulik, Silinder hidraulik kerja ganda, katup kontrol arah hidraulik, Katup kontrol tekanan, Distribusi konektor hidraulik 8 Sistem Pelatihan Pneumatik Dasar (Basic Pneumatic Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memahami keterampilan dasar mengenai pneumatik. Sumber daya: AC 22OV Daya motor: 480W No Nama Alat Rasio Deskripsi Volume nominal: , 4L, Tekanan keluaran:
6MPa-0. 85MPa Daftar bagian: Meja kerja, Kompresor udara silent, Blok manifold, Silinder kerja ganda dan tunggal, Katup kontrol arah pneumatik 9 Sistem Pelatihan Dasar Elektro Hidrolik (Basb Electro Hydraulic Training System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro hidrolik dasar. Unit daya hidrolik: Sumber daya : AC 380V Volume kotak oli: kira-kira 35ltr Sistem pompa roda gigi: pompa motor menggunakan instalasi rak terbuka, tingkat kebisingan rendah, mudah dalam perawatan Daftar bagian: Meja kerja, Stasiun hidrolik, Silinder hidrolik kerja ganda, katup kontrol arah hidraulik, Katup kontrol tekanan, Katup solenoida, Relai tekanan, distributor hidraulik, Pengukur tekanan gliserin, modul daya DC, Modul relai , Modul sakelar tombol, unit daya untuk pompa hidraulik, Sensor, Modul sakelar mikro 10 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Bccsic Electro Pneumatic Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC220V No Nama Alat Rasio Deskripsi Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 11 DC Motor Start Speed Control Training Equipment 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pelatihan/ percobaan pengaturan kecepatan motor listrik. Technical parameter: Input uoltage : singte-phase three- wire 22OV ! lOo/o 50HZ The working enuironment: temperature range of -5 - 40'C Installed capacitg: AC ^<1.5KVA DC: excitation power ^<O.5A Armature supplg ^<2A Total power control: with leakage protection Equipped with AC22OV safe terminal and DC24V secure te rminal e xtr action le ads Adjustable power: Armature supplg: DCO-22OV 5A Excitation Power: DC22OV 2A Part lbt: C o ntr ol p anel, w o rkb e nch, fr ^e ^que ^ncg ^co ^nu ^e ^rter ^co ^mp ^one ^nt, relay contacts training module, digital analog input and output g iu e n ins tructio n co mp o ne nt, No Nama Alat Rasio Deskripsi thre e -phas e a.sA nchronous motor, motor rails, speed mechanbm and other components. t2 MCU Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan tentang micro computer dasar. Power output:
5 V dc uoltage source ! 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Pouter Supply, Signal generator, Digital Circuit common experiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit expeiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relay Module, Command module, Indbator module 1, Indicator module 2, Motor module, NESIA 1 No Nama Alat Rasio Deskripsi Motor experiments, Tower light, Tr affic lig ht Simulato r, Cable set, 13 Proxtmitg Sensor Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OV/ 38OV, 50 Hz/ 6O Hz Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) Part List: Workbench Testing object box (Photoelectrb, mag netic, cap acitance, inductance, ultrasonic, current sensors detection medium, etc.) Position slide Measuring scale O p tical fib e r s ens o r ( conelation) O p tic al fib e r s e ns o r ^( Diffus e Reflectance) Indbate and buzztng unit Ele ctr o mag ne tic inductio n proximitg sensor Small,long dbtance detection and amplifier built-in type photoelectric s ens or ( Launcher) Small,long distance detection and amplifier built-in type photoelectrb s ensor (Receiuer) Optical ftber amplifier No Nama Alat Rasio Deskripsi Mirror reflecting photoelectrb sensor Minor refle cting pho to ele ctric sensor reflecting unit Small, long di.stance detection and amplifier built-in type photo electric sensor (Diffuse A pe ) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximitg sensor M12 Inductiue proximity sensors MJ8 flush ^type Inductiue proximitg sensors M78 exposed type Capacitiue Proximity Sensor Ml8 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 t4 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) I Meter 5 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carriage min. rp200 mm - Swing ouer gap up to 9500 mm - Distance between centers min. 9OO mm - Spindle diameter min. cp35 - Spindle speed min. 1900 rpm - Width of bed-waA mm approx. 1BO No Nama Alat Rasio Deskripsi Standard accessones.' - Three jaw chuck - Four jaw chuck - Steadg rest - Follow rest - Working light - Coolant sgstem - Footbrake - Tools and tool box 15 Mesin Frais Manual (Uniuersal Milting Machine) 5 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat benda kerja menggunakan mesin frais manual. Table size: min. 25O x 125O mm; Longitudinal trauel approx. 720 mm; Transuerse trauel approx. 3OO mm; Vertical trauel approx. 4OO mm; Distance from spindle to table up to 4OO mm; Spindle speed: up to 4500 rpm. Standard Accessory: Machine Lrght, Coolqnt Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Tools and Toolbox. 16 Komputer Grafis 18 Set/Ruang Praktik Untuk melakukan pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD. No Nama Alat Rasio Deskripsi Processor min. 2.8 GHz 9 MB Coche, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. l2BGB SSA VGA Card min. 4 GB DDR5, Inte g rate d Gig ab it Etherne t, Wifr" 8O2.1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB port, Dbplag port, HDMI, Audio In-Out, Seial port, Parallel port, Min. PSU 5OOW, Optical USB Mouse and Keyboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x108O, Operating system. t7 Software CAD 1 Software/ I Komputer Untuk menggambar atau membuat desain dengan menggunakan software CAD. Capable for 2D and 3D drawings 18 Mesin Frais CNC (CNC Mtlling Mochinel 5 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin frais CNC. Table size mm 9OO x 3OO, Longitudinal trauel mm 62O, Cross trauel mm 350, Vertical trauel mm 5OO, No Nama Alat Rasio Deskripsi Spindle taper BT4O , Speed range fpm ^up ^to ^6OOO, Spindle motor power ku 5.5, Standard Accessones.' Full-Couer Protection, Worklight, Coolant Sgstem, Auto lubication sgstem, Tools and Tool-box. 19 Mesin CNC Vertikal (CNC Vertical Milling/ Machining Center) 3 Set/Ruang Praktik Untuk memfrais benda kerja menggunakan mesin frais (milling machine) yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Table Size : min. 12OO x 55O mm - Trauel X axis : min. 1000 mm - Trauel Y axb : min. 500 mm - Trauel Z oxis: min. 400 mm - Spindle speed: up to 14OOO rpm - Spindle motor power : min. 15 KW - Tool number capacitg : up to 20 tools Standard accessorbs: - Worklight, Coolant Sgstem, Auto lubrication sgstem, Tools and Tool-box. 20 Mesin Bubut CNC Slant Bed (Slant Bed CNC Lathe Machine) 3 Set/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja menggunakan mesin bubut yang dikontrol memakai program berbasis komputer. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : - Bed type : Slant Bed/Flat Bed Slant Saddle - Swing ouer bed : min. O 4O0 mm - Max workpiece dia : min. O 25O mm - Distance Between Centers : min. 4OO mm - Max Trauel of X-Axis : 150 mm - Max Trauel of Z-Axis : 5O0 mm - Spindle bore : min. O 50 mm - Spindle Speed: range. 5O-4OOO RPM - Main Motor : min. 5 KW - Number of tool in htnet : min. 8 pcs Standard ^qccessories: - 3 Jaws chuck, Worklight, Coolant Sgstem, Auto lubication sgstem, Tool.s and Tool-box. 2r Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Machine) 5 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut CNC Bed Tgpe : Flat Bed; Max. Swing ouer Bed : O 36O mm; Di,stance Between Centers : 1000 mm; Swing ouer Cross Slide : O 21O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Bed Width : 33O mm Headstock Spindle Speed : 15O-2OOO RPM Max. Trauel of X-Axis : 21O mm, Max. Trauel of Z-Axis : 1000 mm Main Motor : 5500W Standard Accessory : 3Jaw Chuck, Coolant System, Tools 22 Hidrostatic Trainer 5 Set/Ruang Praktik Trainer tekanan udara Input: O-250 inch Output: 4-2O mA Power Supply: AC 22OV Operating pressure: 6Mpa Max. permissible pressure: 12 Mpa(l2o bar) Mounting sgstem: quick -frx Fluid"a controlling unit( orb itral steeing unit) 23 Multi Function Measuing Inshument System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. 2 channel DC power supply: approx.2x0-25V, 1A Signal pulse generator: lCH, lHz - 2OOKHz Frequencg counter range: O - lMHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital multimeter: DC & AC current, DC & AC uoltage, Resbtance Pulse generator range: 1Hz,1OHz, IOOKHz Analog meter: uoltage & current measurement Programmable resistor: Pr o g r ammable cap asito r : 1 OOpFO. 7 m-F, 1 OOOpF- 1 mF Logic switch: 8 Lock SW (bounceless output) Vaiable reistor: 10 Ohm- 11K.Ohm, 10 Ohm-lOO K.Ohm Control swttch: slide, toggle,push Hi/Lo pulse: 2OOms cycle Push switch: NO/ NC push switch Min. touch LCD size: 7" 24 Hand Tools Set 18 Set/Ruang Praktik Combination pliers 6", Long nose pliers 6", Bent nose pliers 6", Flat nose pliers 6", Diagonal cutting pliers 6", End cutting pliers 6", 8pcs Handtools set, Pump pliers 10", Rabbit pliers 8", Pipe wrench 18", Bolt cutter 78", 4pcs Circlip plier set 7", Round head qubk gip clamp plbrs 10", Long nose quick grip clamp pliers 9", Antiuiation tin slip 1O", Antiuiation tin slip(left) 7O", Tin slip 1O", Hedge shear 52CM, Lopper 7OCM, Wire stipper 7", Duck mouth stipping pliers 7", PVC pipe cutter 42mm, Slim taper files No Nama Alat Rasio Deskripsi 8", Triangle steelfile 8", Flat steel file ^8", ^Half ^round ^steelfile ^8", Round steel Jile 8", Spcs Steel Jile set 8", Machini,st hammer 5009, Rubber hammer 16o2, Screwdriuer sets, Slotted screwdriuer 6x15Omm, Screwdiuer 6x 1 Somm, Pozidriu screwdriuer 6x 1 Somm, Insulated screwdriuer 4x 1 OOmm, Insulated screwdriuer PH 2 ^x I O Omm, Insulated screwdriuer IZ2x 1 OOmm, 6pcs preci,sion screwdriuer, 9pcs Ball point hex key, 9pcs Torx hex key, Spcs Double open end spanner set, Spcs Combination spanner set, 8pcs Offset ring spanner set, Adjustablewrench 1 2", Y-Type socket wrench 8"1012, Y-Type socket wrench 1 2 1 4* 1 7, T-handle socket wrench 8* 2 0 O"3 OO, T-handle socket wrench 1 02OO3O0, T-handle socket wrench 12"2O0"3OO, T- lmndle socket wrench 1 32 OO3 00, T-handle socket wrench 142OO3OO, l9pcs 1/2" socket set, Hacksaw frame 72" 5 1 Og, Self-loading Zinc-Allog cutter with 6pcs blades, Vernier caliper, Steel measuing tape 5m, Hand riueter 7O", Screwdriuer tester l9omm 25 Gerinda Sudut (Angle Ginder) 18 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menghaluskan permukaan hasil pengelasan. Tegangan: 22OY /SOHZ Daya: kira-kira. 600W No Nama Alat Rasio Deskripsi Kecepatan Tanpa Beban: kira- kira. 10.000 rpm Diameter roda maks: lOO mm 26 Mini Grinder 18 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda kerja menggunakan mesin gerinda mini. Technical parameters: Voltag e / Frequency : 2 2 O - 2 4 0V / ^5 ^O ^- 6OHz Pouer: 17OW No-Load speed: 80OO-35OOO rpm Dia.of chuck: Dia. 1.6/ 3.2mm 27 Impact Wrench 18 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan melepas dan memasang baut/mur menggunakan mesin kunci impact. Technical parameters: Power: 9O0W Voltag e : 2 2 O-2 4 OV - 5 O / 6OHz Chuck capacitg: 1/ 2" No load speed: 23oorym Max.torque: SOONw Socket: 17/ 19/21/22mm 28 Cut Off Machine 5 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. trEtrEIIiTTI'] REPUBUK INDONESIA - 1075 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage: 22OV/ 50HZ Power: 2OOOW No-Load Speed: 3OOOrpm Cutting disc size: min. 3OOmm 29 Bench Ginder 5 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda kerja atau alat potong menggunakan mesin gerinda bangku. Voltage/ FrequencA: 220V/ SOHZ Input power: 15OW No-load speed: 295Orpm@SOHz 345Orpm@OHz Wheel Size: min. Dia. 150x16x12.7mm 30 Module Praktik Robot Industri 1 Set/Ruang Praktik Digur\akan untuk pelatihan pemrogrzrman lengan robot pada industri a. Robot: Panjang Lengan : sekitar 4OO mm Pagload : Max 3 kg, rated 1 kg Power requirements : 240V/ s80V Malcsimum kecepatan operast : sekitar LOOO mm/ sec b. PLC c. Sistem Gripper Gripper : module gipper set No Nama Alat Rasio Deskripsi Finger: customfinger, material aluminium / Stainless steel d. Booth : mateial aluminium e. Sistem pneumatik f. ^Sistem ^elektik: Panel box Sensors Accesortes g. Laptop dengan dilengkapi software asli Sistem operasi Softutare robot Software PLC 31 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Trainirq System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 22O V/ 38O V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, switchs, Indicator LUht RGY, Resr.stors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sidential Bime tallic Tlrcrmo stat, Circuit Bre aker, TA pe Thermal-magnetic No Nama Alat Rasio Deskripsi 32 Bcrsb Principal of Digital technology & electronics 2 set/ruang praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi 1 unit power supply unit input 1 x approx. 10O - 23O V AC 50/ 60 Hz, output : 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electrical engine ering / ele ctronic s contains all of the components for carrying out basic tests for direct current technologA, 29 resrctors 2W, 1 Unit coil: approx. 1OO mll, 7 Unit diodes: lx,4A1 18, 6x 1N4OO7, 2 Unit Zener diodes: lx ZPD 3.3, lx ZPD 1O, 2 Unit LEDs: lx blue, lx red/green, 1 Setbulb: approx. 12 V 62 mA, 1 Set toggle switch, I Set Diac: DBs, I Set mounted transformer: 2 coils with approx. 60O windirrgs, 1 coil with approx. 2OO windingq 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transistors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, 7x BC 140-16, lx2N 3820, IxFBT 2N 3819, 7x 2N 2647, lx BS 25O 1 Unit thgristor 1 Unit tiac 1 Set compact unit of Voltage supplie s and square w aue generator in one, suitable for all tests on digital and control technology REPUBUK TNDONESIA - 1078 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basic tests on digital technologg, in housings compatible with the 19 mm safe technologA plug system. Consist of : 1 Set inuerter (3 inuerters, 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND with 2 inputs, 1 Unit NOR with 2 inputs, lUnit XOR with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 inputs, 1 Unit OR with 4 inputs, 1 Unit hex switch (2-way| analogue source approx. 0 - 5 V, lOL resistor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, lO-digit 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment display, single-digit, can be switched between lrcx/ DEC/ seg, 1 Unit RS flip-Jlop, 2 Unit JK flip-flops, 1 Unit shift register, I Bit par-ser, 1 Unit shift register, 8 Bit ser-par, 1 Unitfull adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan 33 Modul Praktik Robot Industri (Sistem Kontrol Aplikasi Mobile Robofl 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pelatihan lengan robot pada industri. Konfigurasi minimal : Robot : panjang lengan : minimal 350 mm, muatan: minimal 2,5 kg, kebutuhan daya: AC 22OV Bahan aluminium/ stainless steel No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem pneumatik 34 Sr.rstem Pelatihan Elektro Hid.raulik Tingkat Lanjut (Aduanced Electro Hgdraulic Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai suatu sistem elektro hidrolik, lengkap beserta PLC, komponen-komponen elektro hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Hydraulic power unit: Tegangan : AC 38OV Oil box uolume: 35Ltr Gear pump system Part list: Workbench, Hg draulic cglinder actuator, Throttle ualue, Pr e s sur e r elief u alu e, S ole noid control ualues, Control pressure ualues, Pressure relay, Hgdraulic conne ctor, Hy draulic di,stributor, Glycerin pressure gauge, Hose, DC power module, Relag module, Button module, Power supplg for hydraulic pump usq Sensors, Micro switch module, PLC module and software, Test and download cable, Tools 35 Aduanced Electro Pneumatic Training System Without PLC 1 set/ruang praktik Pengetahuan tentang dasar- dasar fi sik elektropneumatik serta fungsi dan penerapan komponen elektropneumatik Perangkat ini memungkinkan konstruksi sirkuit kontrol elektropneumatik sederhana No Nama Alat Rasio Deskripsi Seperangkat peralatan dapat digunakan untuk membangun sirkuit kombinasi luas dengan penghubung logika sinyal input dan output, serta sistem kontrol yang diprogram. Minimal Konfigurasi 1 Unit Signal inpu| electrbal 2 UnitRelag, three-fold 1 Unit Limit switch, electrical,left- actuated 1 Unit Limit switch, electrical, right-achtated 1 Unit Proximitg sensor; optical, M12 1 Unit Proximitg sensor, electronic, with cglinder mounting 1 Unit 2 x 3/ 2-wag solenoid ualue with LED, normallg closed 1 Unit 5/ 2-wag solenoid" ualue with LED 2 Unit 5/ 2-way double solenoid ualue with LED 1 Unit Pressure sensor with displag 4 Unit One-way flow control ualue 1 Unit Single-acting cglinder 2 Unit Double-acting cglinder 1 Unit Start-up ualue witltfilter control ualue 1 Unit Maniftld 1 Unit Plastic tubing 1 Unit Signal input, electrical No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 UnitRelag, three-fotd 1 Unit Time relag, tuto-fold 1 Unit Preset counter, electronic 1 Unit Emergency stop pushbutton, electrbal 1 Unit Proximitg sensor, inductiue, M12 1 Unit Proximitg sensor, capacitiue, M12 1 Unit Value terminal with 4 ualue sZices (MMJJ) 2 Unit Non-return ualue, delockable -Buku Petunjuk Penggunaan 36 Peralatan PLC ke Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro (Equipment PLC to Electro Pneumatic Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Peralatan training yang digunakan untuk media pembelaj aran utama aktuator pada sistem elektropneumatik. Konfigurasi minimal : - Saluran cairan,Penggerak semi putar, penggerak linier - Katup solenoid sakelar cepat 312 arah yang digerakkan secara elektromagnetik - Katup solenoid 5/3 arah, posisi tengah tertutup - Katup kontrol aliran satu arah kedua - Sensor jarak, Katup on-off dengan filter/regulator, Reservoir tekanan udara 37 Sistem Pelatihan Hidraulik Tingkat Lanjut (Aduanced 1 set/ruang praktik Pelatihan dasar dan lanjutan dalam teknologi kontrol hidrolik dan memberikan pengetahuan tentang prinsip fisik dasar No Nama AIat Rasio Deskripsi Hgdraulic Training Sgstem) hidrolik serta fungsi dan penggunaan yang umumnya digunakan sebagai penggerak mesin-mesin berat di industri komponen hidrolik. Konfigurasi minimal : katup pelepas tekanan, katup kontrol aliran 2 arah, Katup kontrol aliran satu arah, katup tuas tangan 4/2 arah, katup tuas tangan 4/3 arah Katup pemutus 1 Unit silinder Diferensial 16/ lO /2OO dengan penutup, Motor Hidrolik, distributor 4 arah dengan pengukur tekanan, katup pengurang tekanan 3 arah I Unit Katup pemisah aliran, Set Mounting kit untuk silinder. 38 Aduanced Electro Hgdraulic Training System Without PLC 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran pengendalian elektrohidrolik tingkat lanjut yang umumnya digunakan sebagai penggerak mesin-mesin berat di industri. Peralatan training ini minimal terdiri dari : 1 Unit Pressure relief ualue ,1 Unit 2-way Jlow control ualue ,1 Unit One-wag ftow control ualue ,1 Unit Non-refurn ualue ,1 Unit 4/ 2-waA solenoid ualue, spring rehtrn ,1 Unit 4/ 3-way solenoid ualue, closed mid-position ,1 Unit 4/ 2- wag double solenoid ualue, detenting No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Unit lx Shut-off ualue ,1 Unit Wetght, 9 kg, for cylinder ,2 Unit Differential cglinder 16/ 10/ 2OO with couer ,1 Unit Mounting kit for cglinders ,2 Unit T-distributor ,2 Unit 4-wag distributor with pressure gauge ,2 UnitPressure gauge ,1 UnitPressure switch, electronic ,2 Unit Relag, three-fold 1 Unit Signal inpu\ electrbal ,1 Unit Limit switch, electrical, left- actuated 1 Unit Limit switch, electrical, right-actuated ,2 Untt Proximitg se/Lsor; electronic ,1 Unit 4/ S- way solenoid ualue, relieuing mid- position (AB -> T) 1 Unit Proximitg sensor, inductiue, M12 1 Unit Emergency stop pushbutton, electrbal ,1 Unit T- distributor ,1 Unit Non-refitrn ualue, delockable ,1 Unit Pressure relief u alu e, comp ensate d -Buku Petunjuk Penggunaan 39 Sistim Operasi Industri 4.O 1 set/ruang praktik Sebuah sistem PLC yang dilengkapi dengan sistem komunikasi terpadu. Konfigurasi minimal : - PLC control package - Set panel uniuers6ll + power supplg - Signal lamps module - Communbation Port, RFID system, switches, Touchscreen PC FRESTDEN REPUELIK INDONESIA - 1084 - No Nama Alat Rasio Deskripsi - Memiliki stationlengkap dengan control module: distributing / conu eA or, as sembly, and sorting - With workpiece set - Simulation box set 40 Aduance Pneumatic Training Sgstem 1 set/ruang praktik Mengajarkan standar industri. Jumlah komponen dan desain dirancang khusus untuk proyek- proyek yang terkandung dalam buku kerja sehingga dasar-dasar utama dapat diberikan, Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pneumatik dasar. Minimal konfigurasi : 1 set Workstations, 1 set Sitent Air compressori 1 unit distributor block, 1 unit Double-acting cglinder, 1 unit Single-acting cylinder, 1 unit Mushroom button ualues, 2 unit 3/ 2 button Wpe module normallg closed, 1 unit 3/ 2 button tApe module normally closed, 5/ 3 handle shuttle ualue, 1 unit 5/ 2 handle shuttle ualue, 1 unit Single pneumatic control3/ 2, Double pneumatic control3/ 2, 1 unit 5/ 2-way single-pilot ualue, 3 unit 5/ 2-wag double-pilot ualue, Reducing ualue, 2 unit one-waA Ilow ^control ^ualue, ^2 ^unit Pressure guage, 2 unit one-waA Ilow ^control ^ualues, ^3/ ^2 ^stroke ualue,l unit time delag ualue normally closed, 1 unit pressure sequence ualue, 2 unit dual No Nama Alat Rasio Deskripsi pressure ualue (AND), 1 unit shuttle ualue (OR),l unit quick- exhaust ualue, Hose ^(04, Hose ^(06, 4T ualue, ""7"" Corarrection, APG reducing straight coupling ,1 unit signal input uni| 2 unit relags 3- foldelectrical, ^1 ^unit limit switch electrical acfiiatedfrom left , 1 unit proximifu sensor optical,2 unit proximity sensors, electronic with cylinder mounting,lx 2 x 3/ 2-wag single solenoid ualue with LED, nrmally closed ,1 unit 5/ 2-waA single solenoid ualue with LED ,2 unit 5/ 2-waA double solenoid ualue with LED ,1 unit pressure sensor with dbplag ,2 unit one-waA Jlow control ualues ,1 ^unit ^single-acting ^cglinder ,1 unit double-acting cglinder,Tool kits, Buku panduan penggunaan 4l Industrial Robot 1 set/nrang praktik Lengan robot industri mempunyai 5 axis yang berputar berdasarkan progra.m yang ditulis. Pergerakan dari masing- masing sendi dihasilkan dari putaran motor yang diterima oleh rangkaian roda gigi yang kemudian diteruskan oleh belt. Minimal Konfigurasi : Number of Axes of Rotational Freedom 5 ,Jangkauan 432 mm ,Maximum ^Speed 152 mm/ ^s ,Achtators ^: ^Tgpe DC ^stepper motor ,Number ^of ^steps ^per ^reuolution 200 Transmission Gears and timing belts No Nama Alat Rasio Deskripsi Working Enuelope : Base 338" Shoulder Joint 181" Elbow Joint 198",PitchJoint 185" Roll Joint 360" Power Input : Voltage 13.8 V - DC End Effector : Two-finger gripper Buku petunjuk penggunaan 42 Basic leuel: Mobile hydraulics - Working hgdraulics 1 1 set/ruang praktik Sistem dengan beberapa perangkat pemakai diatur, dihubungkan secara paralel, tandem dan seri, dan diperiksa dalam hal karakteristik seperti prioritas, distribusi laju aliran, dan ketergantungan tekanan. Pelatihan ini juga membahas dasar-dasar menahan beban dengan katup kecil dan menurunkan beban dengan tekanan balik dan katup penyeimbang. Minimal konfigurasi : 1 unit counterbalancing ualue 1 unit pressure balance for open centre load sensing ,1 unit 3-wag pressure regulator ,2 unit pressure-relief ualue 1 unitflow controlualue ,1 unit non-returrt ualue, O.6 MPa opening pressure 1 unit shuttle ualue ,1 unit double non-return ualue, delockable ,1 unit shut-off ualue ,2 ^unit ^6/ ^3-wag proporttonal hand leuer ualue ,1 unit loading unit/ cglinder load simulator ,1 unit diaphraqm accumulator with No Nama Alat Rasio Deskripsi shut-off block ,2 unit hgdraulb motor ,2 unit manifold plate, 4- udA, with pressure gauge ,3 unit T-distributor ,2 unit pressure switch, electronic ,2 unit flow sensor ,1 unit steering ualue (Orbitrol) ,1 unit anti-shock and anti-cauitation block 1 unit 4/ S-waA hand leuer ualue, 1 unit tubing line for pressureless rettrn ,1 unit rehtrn header, 4- uaA, pressureless Buku panduan penggunaan. 43 Paket Stasiun Distribusi Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Dbtibuting station Package) I set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem distribusi produk (Dbtibuting sgsteml Minimal konfigurasi : Sensor-sensor Catu daya: 24V DC, 8 input digital, 8 output digital, Stack magazine module, Terminal I/O, Solenoid control valves, Silinder kerja ganda, Modul konveyor, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, No Nama Alat Rasio Deskripsi 44 Stasiun Pengujian Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Testing Station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pengujian produk (Testing system) Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 V DC, Benda kerja, Modul konveyor, 8 input digital, 8 output digital, Motor DC, Pengontrol motor, Sensor-sensor, Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, +5 Stasiun Penanganan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Handling station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penanganan produk (H andling sgsteml Minimal konfigurasi : Tekanan pengoperasian 400 kPa (4 bar), Catu daya 24V DC, 8 input digital, 8 output digital, Sensor-sensor, Silinder aktuator, REPUBUK INDONESIA - 1089 - No Nama Alat Rasio Deskripsi gripper pneumatik, Terminal katup selenoid, steker multi-pin - Distributor multi-pin, Kontrol motor, motor DC, tegangan kontrol: 24 V DC, 2 unit modul geser, Plat profil aluminium one- piece, 46 Sistem Penyortiran Produk Modular dan stasiun penyimpanan (Modular Product Sgstem Sorting and storage station) 1 set/nrang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyortiran dan penyimpanan produk (Sortirtg and storage systeml Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 Y DC, Benda kerja, 8 input digital, 8 output digital, Modul konveyor, Motor DC dengan pengontrol motor, Sensor-sensor, Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemas€rngan untuk pelat profil, Deflektor, 47 Paket Stasiun Penyangga Sistem Produk Modular (Modular Product 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan densan tuiuan No Nama Alat Rasio Deskripsi System Buffer Station Package) pembelajaran sistem penyangga produk (buffer system). Konfigurasi minimal ^: Tekanan pengoperasian: sampai dengan 6 bar, Catudaya DC 24 V, minimal 6 input dan 3 output, penggerak mo.dul konveyor dengan motor DC Sambungan terminal sistim bongkar pasang, sistem pneumatik dilengapi siinder aksi ganda, sensor induksi, optik 48 Paket Stasiun Perakitan Sistem Produk Modular (Modular Product System Assemblg Station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis dengan integrasi robot industri menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem perakitan produk (Assembly System). Konfigurasi minimal ^: Lengan artikulasi 6 sumbu, Sistem penggerak: motor seryo AC, Penginderaan pengkode mutlak Sistem kontrol robot, 32 input /output ^digital, ^gaya ^angkat minimum 2 Kg Ethernet, Kontrol katup pneumatik, catudaya 22O V 49 Stasiun Pilih dan Tempatkan Sistem Produk Modular (Modular Product Sustem 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan Pembelaiaran sistem ^pemilihan No Nama Alat Rasio Deskripsi Pick and Place station) dan penempatan produk (Pick and Place System) Konftgurasi Mintmal: Tekanan udara sistem operasi: mak 6 bar, Catu daga: 24 V DC 4 sensor dan aktuator digital, Pbk and Place Unit Miniatur Terminal I/ O Terminal katup s elenoid 2 Silinder kerja ganda Sensor-serlsor 50 Stasiun Penyimpanan Sistem Produk Modular: Masuk dan keluar, secara elektrik (Modular Product System Storing station: In and out, electrically) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan.stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyimpanan produk (Storing system) Konfigurasi Minimal: Catu daya 24 V DC dengan arus 2 - 4 A, operasi tekanan udara 3 s.d 6 bar Dua motor stepper termasuk pengontrol motor, sistem kontrol dengan antar muka dan dilengkapi gripper benda kerja bulat dan persegi 51 Stasiun Pemisah Sistem Produk Modular (Modular Product System I set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk'pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan'stasiun disesuaikan No Nama Alat Rasio Deskripsi Separating station) dengan.tujuan pembelaj aran sistem pemisahan produk (Separating system) Konfigurasi Minimal: Catu daya: 24V DC,'I/O 8 masukan dan keluaran, Distribusi konveyor dengan motor DC Pengendali motor kanan/kiri, 2 sensor difus sensor cahaya dengan katup 3/2 sebagai pengendali 52 Stasiun pemrosesan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem processing Station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pemrosesan produk (Processing sg stem) Minimal konfigurasi : Catu daya: 24 V DC 8 input digital 8 output digital Modul pengujian Modul pengeboran Motor DC Modul penjepitan/pelontar dengan aktuator solenoid listrik PIat profil aluminium Sensor-sensor Air Service Unit Blok terminal No Nama Alat Rasio Deskripsi 53 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 54 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training System) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resrstors, Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relags, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses No Nama Alat Rasio Deskripsi 55 Elektronika & Digital Trainer 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelaj aran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi Minimal konfigurasi :
29 unit restrstors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, lx 33R, 2x 100 R, 7x 22O R, 1x 33O R, 2x 470 R, lx 680 R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x lOK, 3x 22 K, 2x 47 K, 2x 100 K, lx1M 2 unit potentiometers: lK, lOK, unit NTC: 4k7/ O.25W -25"C- +725"C, 1 unitVDR: 510K11, 1 unit toggle swttch, 1 unit Diac: DBs, 1 unit mounted transformer: 2 coils with 6O0 windings, 1 coil with 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core,8 unit transistors: lx BC 14O- 16, lx BC 5478, 1x BC 160-16, lxBC 140-16, lx2N 3820, lx FET2N 3819, lx2N 2647, lxBS 250 1 unit thgristor: S4OO3L, 1 unit triac: Q4OO4L, 1 unit inuerter,2 unit AND, 2 unit OR, I unit NAND, 1 unit NO& I unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source O - 5 V, I unit LED bar graph, 1 unit counter, 1 unit 7- segment displag, 1 unit RS flip- flop, ^2 ^unit ^JK Jlip-flops, ^2 unit shift registers, 1 unit full adder, 4mm safefu lab cables, red, blue Buku manual penggunaarr No Nama Alat Rasio Deskripsi 56 Mbrocontroller Trainer 1 set/ruang praktik Untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konfigurasi Minimal: Resistor, Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terintegrasi analog, Elektromekanis, Optoelektronika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 57 Aplikasi PID 1 set/ruang praktik Untuk pembelajartrn aplikasi dari mekanisme umpan balik di sebuah sistem kontrol. Untuk bisa mendapatkan beberapa tipe sinyal serta dilanjutkan dengan pengolahan kendali Proportional - Integral - Derivative PID maka diperlukan sebuah aplikasi nyata industri bidang process automation. Konfigurasi Minimum : 1 unit Interface to PC, Transmis sion spe e d, Analog interface, Digital interface, Dig ital signals represented bg LEDs, I unit Aluminium profile plate , 2 unit trarsparent circular water tanks, 1 set Flexible ^pipe sustem No Nama Alat Rasio Deskripsi DN15, 1 unit Rotary pump, 1 unit Electrical actuation, I control switch and 1 LED indicator light (24V), 1 relag with 3 changeouer contacts on mounting plate, 1 unit Pressure gauge, 1 unit Flow meter, 2 unit capacitiue sensor, 1 unit Utrasound proximitg switch, Buku Manual penggunaan 58 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergencg switch, Keg switclt, LED phase indicator, Connecting cable, Switching deuices, Pushbuttons and indicator lights, Thre e -phas e motor 59 Alat Pelatihan Penggerak Kecepatan Variabel (Vaiable Speed Diue (VSD) Training System) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik. Konfigurasi minimal : - Input power: 220V/ 38OV - Vaiable frequencg driue - Port input and output - Motor list'l"k - sPH squirrel-cage induction motor No Nama Alat Rasio Deskripsi Speed up to 1600 r/min, - Switches: NO/ NC Push Button, Selector - Indicator Light 60 Aplikasi PLC pada Traffic LUht 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi Minimal : 1 unit Traffic Lights units, I unit PLC box, Two analog inputs (O-10 V dc), 24 V dc built-in power supply, Built-in 10/ 100 Mbps Ethernet/ IP port, Eight fault switches, Fiue push-button"s, fiue toggle suitches, and Two 0-10 V dc outputs 61 Aplikasi PLC pada Mekanikal DC Motor I set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi minimum PLC box, analog inputs and outputs (O-1O V dc), 24 V dc built- in power supplg, fault switches, push-buttons, toggle switche s, and 1 unit DC Motor Electro- Mechanical 62 Design and simulatton softutare for pneumatic and electro pneumatic circuit 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran rangkaian pneumat ik, ele ctropneumatic, seru opneumatiq safe tg in pneumatiq u acuum te chnologA, sensor pneumatic, serta digital teknologi REPUBUK - 109 trT: FTTEIIN INDONESIA 8- No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : 1 lisensi software simulasi dengan library komponen pneumatik sesuai ISO 1219, 1 interface dengan kecepatan 115 kbaud, power supplg 24 V DC, 16 digital output dan 16 digital input 63 Pelatih elektronik dasar (Basb Electronic Trainer) 1 set/ruang praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: I Unit Dasar dengan Built-In Power Supply berisi total 32 circuit-modification (CM), sakelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supply, logika digital, dan sirkuit digital. 64 Software CAD untuk mechatronic 1 Per PC/Laptop Untuk menggambar atau membuat desain dengan menggunakan software CAD. Perangkat lunak untuk simulasi rangkaian pneumatik, listik, elektronika serta sirkuit simulasi. Untuk melakukan desain rangkaian serta melakukan uji coba rangkaian tersebut secara berkesinambungan untuk membuat rangkaian berkerja, kontrol pada peralatan pnumatik, listrik dan No Nama Alat Rasio Deskripsi mechatronik melalui penghubung kabel data. 65 Alat Pelatihan HMI/SCADA (HMI/ SCADA Training Sgstem) 1 set/ruang praktik PLC modul dengan sistem I/O dan HMI. Bahasa pemrograman berdasarkan standard IEC 61 13 1 -3. Dapat digunakan untuk mengontrol loop terbuka dan tertutup. Konfigurasi minimal : - PLC Module - Communication network Ethernet 10/ 1OO Base-T - Integrated web seruer - Real-time clock - Displag: TFT color, size min. 7o, toucltscreen, operating uoltage: 24V - Ethernet interface: RJ45 - Pump, tank round, llow meter, I/ O board, sensor capacitiue, sensor ultrasound, pressure sensor, solenoid valve 66 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH/22OV atau 3 PH/380 v 67 Aplikasi Sensor Suhu, Aliran, Tekanan dan Level 1 set/ruang praktik Digunakan untuk Sistem proses kontrol yang dapat dioperasikan secara terpisah. Menggunakan pengontrol yang sesuai, sistem No Nama Alat Rasio Deskripsi level, dan laju aliran yang dapat diatur sebagai sistem kontrol kaskade. Desain sensor dan katup aktuator memungkinkan sebagai pengontrol kontinu dan pengontrol on-off. Konfigurasi minimal : - Mechanbal : tanks, pressure re s eru oir, plug -in piping sgstem, ON-OFF ualue, filter ^/ ^r ^e ^g ^ulator, ^mounting frame - Sensors: ultrasonic sen"sor, flow ^sellsor, ^pressure ^sensor, temperafiire sensor, etc. - Actuators: pump, proportional control ualue, pneumatic swiuel driue ualue, heater - Electrical components: power supplg, I/O connection board, motor controller, analog and digital I/O terminal 68 Trainer Mesin CNC Lathe - Pembubutan 2 set/ruang praktik Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrolory Minimal Konfigurasi: Keg-released emergencg stop push button Ability to restart programs from stopping point after safety intemtption On-board embedded microprocessor Stand- alone manual mo de operation 026. Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mekanik teknik elektro, dasar elektronika, pembuatan rangkaian elektronika industri, dan pengujian komponen kendali, pengendali mekanik dan magnetik, pengendali elektrik hidraulik dan pneumatik, pengendali elektronik dan PLC dan proteksi sistem elektronik. b. Luas minimum rurang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 26.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 26.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Software allowing the programming of up to 2O tools Includes a three-jaw self- centeing chuck Lathe constructed with a machined high-grade alloy bed, lrcadstock, and tailstock Each axis diuen bg its own dc stepper motor Programmable speeds of 0-36 cm/min (O-14 in/min) 60 W (O.OB hp) dc uariable-speed spindle motor Programmable spindle motor with chuck speed of O-28OO r/min Assortments of machining tools and stock materials of different sizes offered as options to enhance and expand training sgstem capabilities e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 26.3. Tabel 26.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja mekanik teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rlr2. 2 Laboratorium dasar teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 3 Ruang praktik instalasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Laboratorium kendali industri 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 rrr2. Tabel 26.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan : R. Instruktur 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan : R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 48 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 26.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan : area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHz/6OHz Daya keluaran DC112V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Digital Circuit Training Kit 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digitaf. lnput power: single-phase, AC 220vr1oo/o , SOHz/ 6OHz Part lbt: Digital expertment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequency meter unit, Re sistance part, cap acitance p art, Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output unit, Bread board area uni\ Power line, Testing line. 3 Electronic Skitl and PCB Production Process, Training Deuice 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan cara pembuatan PCB dan rangkaian listrik. Input uoltage : AC 22O V/ 38OV Output power : AC 22O V safetg socket output Part li,st : Workbench; Hanging box Power box (DC digital uoltmeter, Six hole socket, LED holder, Rocker switch, Coarse button, Sheath terminal) No Nama Alat Rasio Deskripsi + OP-AMP Circuit Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan mengenai operational amplifier (op-amp). Basic Linear Amp Differe ntiato r and Inte g r ator Voltage and Cunent Circuit N on-Line ar Signal Proce s sirtg Generator Actiue Filter Bread Board: Socket Strip(63o holes) : 2pcs Bus Strip(loo holesl ; 3pcs DC Ou@ut : 5/ 6V, 9/ 12/ lSV(Dual Output) Decade Capacitor : O.0O1-O.11tF(2 dUits) Prog. Resistor : lOW)-1.sMO(2- BCD) Variable Resr.sfor : 1/ 1O0W)(2ea) Current : O- lOmA/ 10OmA(2 ranges) Protection : DC ouerload alarm & indbation Speaker : approx. 8Q, lW Input Voltage : AC 22OV, 5O/ 6OHz 5 MCU Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan tentang micro computer dasar. Power output:
5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supply, Signal generator, No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital Circuit common experiment box, Gate circuit expeiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor a.d"aptor module, Relay Module, Command module, Indicator module 1, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower hght, Tr affrc lig ht Simulato r, Cable set, 6 Programmable Logic Controller Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Input power: 22OV/ 38OV, SOHz/ 6OHz Part lbt: Workbench, Pouter box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Tralfic lights module, Robot control module, Automatic feed loadirW module, No Nama Alat Rasio Deskripsi Processing center module, Sky tower light module, Rolling machine module, Intermediate relay module, Self-lock button module, Self- recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Test line, CD, Download line. 7 Aduance Electro Hgdraulic Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai suatu sistem elektro hidrolik, lengkap beserta komponen-komponen elektro hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Hgdraulic power unit: Work power: AC: 38OV Frequency: SOHz Safefu rate-limiting range : 1 0 0O- 15OO r/min Power:
lKW Flow:
5L/ min Oil box uolume: 35Ltr Gear pump system: motor pump using open shelf installatton, strucfitre compact, low noise, easA to maintenance Part lbt: Training workbench, Hy draulb s tatio n, D ouble - acting hg dr aulic cglinder, One-w ag throttleu alue, Tltrottle u alu e, Pre s surerelief u alu e (directlg actuated), 4/ 3 Wag solenoid ualue (M), 4/ 3-WAY solenoid ualue(O| 4/ 3 WaA solenoid ualues ff), +/ S-WLY solenoid ualue ^(H) , 4/ 2 WaA solenoid ualue, 4/ 2 WaA manual shuttle ualues, Speed regulator ualue, Pilot relief ualue, Ptloted sequence ualue, Pilot tupe pressure No Nama Alat Rasio Deskripsi reducing uah)e, Piloted operated check ualue, Check ualue, Pressure relag, T connector, Fiue wag conne ctor, Hg draulic distributor, Glycerin pressure gauge, Hose O.6m, Hose 7m, Hose 1.5m, DC power module, Relay module, Button switch module, Power supplg for hgdraulb pump use, Photoelectrb s ensor, Capacitg sensori Inductiue sensor, Micro sutitch module Aeft), Micro switch module fi.ght} PLC module, PLC prog ramming software, Downlo ad cable, Test line, Toolkit, Manual book 8 AIat Pelatihan Sistem Elektro Pneumatik Lanjut (Aduanced Electro Pneumatic Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan pneumatik tingkat lanjut dimana menggunakan PLC Konfigurasi minimal : - Input power: 22OV/?BOV - Output power: DC Voltage - Complete with components: Workbench, Air compressor, Air distribution, Actuator Cylinder, Solenoid control ualues, Single and double pneumatic controls, Air Serube unit, Flow Control Value, Dire ctional Control u alue, Senso4 Pressure Control Value, Test and download wires, PLC module and software, Hose, Relay Module, Button Module,Tools No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basb Electro Pneumatic Training System) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC22OY Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 10 Proximitg Sensor Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OV/ 38OV, 50 Hz/ 60 Hz Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) Part List: Workbench Te sttng obj ect box (Photoelectric, mag netic, cap acitance, inductance, ultrasonic, current sensors detection medium, etc. ) Position slide Measuring scale Op tical fib er s ens or (c orr elatio n) No Nama Alat Rasio Deskripsi O p tic al Jib e r s ens o r ( Diffus e Reflectarrce) Indicate and buzz,ing unit Ele ctromagnetic induction proximity sensor Small,long distance detection and amplifie r built-in tg p e photo ele ctrb sensor (Launcher) Small,long distance detection and amplifter built-in ty p e pho to ele ctric sensor (Receiuer) Optbal ftber amplifier M irror refle ctirq photo ele ctric sensor Mirror refte cting photo ele ctric sensor reJlecting unit Small, long distance detection and amplifier built-in tg p e pho to ele ctrb sensor (Diffuse Wpe) Photoelectrtc sensor M 1 8 Inductiue proximity sensor M12 Inductiue proximitg sensors M18 Jlush ^tgpe Inductiue proxtmity sensors M18 exposed type Capacitiue Proxtmitg Sensor M1B Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 EIEI: FflTITN INDONESIA - 1112 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Modular Product System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai rangkaian sistim pengaturan dan komunikasi PLC peralatan otomasi industri secara riil dan lengkap meliputi proses: distribusi, pengecekan, proses, pemindahan material, pemilahan produk, dan juga penyimpanan.
Input Pouter: Single phase - 220V ! 1Oo/o 50Hz 2. Leakage protection: I A n ^< 3OmA, t < 0.1s 3. AC22OV AC power 4. 24 V DC power output 5. Accident emergencg stop button, power indicator, power indication 6. Power off misuse power protectton 7. Working enuironment: temperature - 10 "C - ^+4O "C Relatiue humiditg 35% - 65% (25 "C) altitude ^<4O0OM 8. Installed capacity: < SkVA 9. Operation compressed air: Part lbt:
Di.stibution station : Air seruice (1 pcs), Mini cylinder (lpcs), Suing cglinder (1 pcs), Solenoid ualue (3 pcs), Vacuum generator ( 1 pcs), Vacuum chuck (1 pcs), Fiber optic sensor ( 2 pcs), Magnetic switch ( 2 pcs), PLC unit (1 pcs), Touch panel unit ( 1 pcs), Control panel (1 pcs), Station size ^(1 ^pcs) No Nama Alat Rasio Deskripsi 2. Testing station: Biaxial cylinder PLC unit Control Panel Platfurm bodg ( 1 pcs), Workpiece detection deuice ( 1 pcs), Pusher cglinder deuice (1 pcs), Solenoid ualue (4 pcs), Magnetic switch (6 pcs), Capacitiue sensor (1 pcs), Photoelectrb sensors (1 pcs), Inducttue sensors (1 pcs), Detection sensor, PLC unit (1 pcs), Control panel (1 pcs), Station size (1 pcs) 3. Processing Station Biaxial cglinder (1 pcs), Chute, Seruo controller (1 pcs), Seruo motor (1 pcs), Drilling cylinder lifting deuice(l pcs), DriUing Motor (1 pcs), Pushtng gas cglinder, Clamp cglinder (1 pcs), Detection cglinder (1 pcs), Carousel (1 pcs), Solenoid. ualue, Photoelectric sensors (1 pcs), Inductiue sensors (1 pcs), Magnetic switch (5 pcs), PLC unit (1 pcs), Control panel (1 pcs), Station size (1 pcs) 4. Handling station Boom cglinder (1 pcs), Swing cglinders (1 pcs), Arm cylinder (1 pcs), Waste tank (1 pcs) , Vacuum generator (1 pcs), Vacuum chuck (1 pcs), Solenoi.d. ualue (4 pcs), Magnetic switch (6 pcs), PLC unit (1 pcs), Control Panel (1 pcs), Platform body (1 pcs) 5. Sorting and storage station Protruding cglinder (1 pcs), Gas finger ^(1 ^pcs), ^Seruo ^controller ^(2 pcs), Seruo motor (2 pcs), Solenoid ualue (2 pcs), Fiber optic sensor and amplifier (2 pcs), Magnetic switch (4 pcs), PLC unit (1 pcs), Control Panel ^(1 No Nama Alat Rasio Deskripsi pcs), Platfurmbody (1 pcs), manual book. t2 Portable Solar Pouer Experiment Box 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Input uoltage : AC220V/ SOHz/ 6OHz Accumulator capacity : approx. 12V/ 7AH Solar cell module : Power : approx. lOW Voltage: approx. 17V Current: approx 0.5A Solar controller : Rated Output Voltage/ Current : approx. l2V/2A Inuerter: Rated output uoltage : AC220V, SOHz/ 6OHz, Output waue : Sine waue Rated output power : approx. 15OW Protection functbn : ouerload, oueruoltage, short circuit, low tension, high temp erature. 13 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelaiari komponen kelistrikan No Nama Alat Rasio Deskripsi (Electrbitg Fundamental Training System) dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 22O V/ 38O V - Workstation, current limiting, thermal mag netic, switchs, Indbator LUht RGY, Resistors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor,Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sid.ential Bimetallb Thermo stat, Circuit Breaker, TA p e Thermal-magnetic t4 Bcrsb Principal of Digital technology & electronbs 2 set/ruang praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi 1 unit power supply unit input 1 x approx. 1OO - 23O V AC 50/ 6O Hz, oufitut : 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electrbal engineertng / ele ctronics contatns all of the components for carrying out basic tests for direct current technologg, 29 resistors 2W, 1 Unit coil: approx. lOO mH, 7 Untt diodes: lx AAl 18, 6x 1N40O7, 2 Unit Zener diodes: lx ZPD 3.3, 1x ZPD 1O, 2 Unit LEDs: lx blue, lx red/qreen, 1 Setbulb: approx. 12 V No Nama Alat Rasio Deskripsi 62 mA, 1 Set toggle switch, 1 Set Diac: DBs, 1 Set mounted transformer: 2 coils with approx. 60O windings, 1 coil with approx. 200 windingq 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transi.stors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, lx BC 140-16, 7x 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx2N 2647, lxBS 25O 1 Unit thgristor I Unit triac 1 Set compact unit of Voltage supplie s and square wau e generator in one, suitable for all tests on digital and control technologg 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basic tests on digital technologg, in housings compatible with the 19 mm safe technologA plug system. Consist of : 1 Set inuerter (3 inuerters, 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND witlt 2 inputs, 1 Unit /VOR with 2 inputs, lUnit XOR with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 inputs, 1 Unit OR with 4 inputs, 1 Unit hex switch (2-way), analogue source approx. O - 5 V, lOL resbtor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, 1O-dUit 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment displag, single-digit, can be switched between hex/ DEC/ seg, 1 Unit RS flip-flop, 2 Unit JK flip-flops, I Unit shift No Nama Alat Rasio Deskripsi register, 8 Bit par-ser, 7 Unit shift register, 8 Bit ser-par, I Unit full adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan 15 Aduanced Electro Pneumatic Training System Without PLC 1 set/ruang praktik Pengetahuan tentang dasar-dasar fisik elektropneumatik serta fungsi dan penerapan komponen elektropneumatik Perangkat ini memungkinkan konstruksi sirkuit kontrol elektropneumatik sederhana Seperangkat peralatan dapat digunakan untuk membangun sirkuit kombinasi luas dengan penghubung logika sinyal input dan output, serta sistem kontrol yang di program. Minimal Konfigurasi 1 Unit Signal input, electrbal 2 UnitRelag, three-fold 1 Unit Limit switch, electrbal, left- acdtated 1 Unit Limit switch, electrbal, right- actuated 1 Unit Proximitg sensor, optical, M12 1 Unit Proximity sensori electronic, with cylinder mounttng 1 Unit 2 x 3/ 2-way solenoi.d ualue with LED, normally closed 1 Unit 5/ 2-way solenoid ualue with LED PITESIDEH REPTJELIK INDONESIA - rr18 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Unit 5/2-wag double solenoid ualue uith LED 1 Unit Pressure sensor with displag 4 Unit One-wag flow control ualue 1 Unit Single-acting cglinder 2 Unit Double-acting cglinder 1 Unit Start-up ualue withftlter control ualue 1 Unit Manifold 1 Unit Plastic hhing 1 Unit Signal inpu| electrical 2 UnitRelag, three-fold 1 Unit Time relag, two-fold 1 Unit Preset counter, electronb 1 Unit Emergencg stop pushbutton, electrbal 1 Unit Proximitg sensori inductiue, M12 1 Unit Proximitg sensor, capacitiue, M12 1 Unit Value terminal with 4 ualue slices (MMJJ) 2 Unit Non-return ualue, delockable -Buku Petunjuk Penggunaan 16 Peralatan PLC ke Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro (Equipment PLC to Dlectro Pneumatic Training System) I set/ruang praktik Peralatan training yang digunakan untuk media pembelajaran utama aktuator pada sistem elektropneumatik. Konfigurasi minimal : - Saluran cairan,Penggerak semi ^putar, ^penggerak linier No Nama Alat Rasio Deskripsi Katup solenoid sakelar cepat 3 / 2 ara}r yang digerakkan secara elektromagnetik Katup solenoid 5/3 arah, posisi tengah tertutup Katup kontrol aliran satu arah kedua Sensor jarak, Katup on-off dengan filter/regulator, Reservoir tekanan udara L7 Sisfim Operasi Industri 4.0 1 set/ruang praktik Sebuah sistem PLC yang dilengkapi dengan sistem komunikasi terpadu. Konfigurasi minimal : - PLC control package - Set panel uniuersql + power supply - Signal lamps module - Communication Port, RFID sgstem, switches, Touchscreen PC - Memiliki station lengkap dengan control module: distributing / conu eA or, as sembly, and sorting - With workpiece set - Simulation box set 18 Aduance Pneumatic Training System 1 set/ruang praktik Mengajarkan standar industri Jumlah komponen dan desain dirancang khusus untuk proyek- proyek yang terkandung dalam buku kerja sehingga dasar-dasar utama dapat diberikan, Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pneumatik dasar. No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal konfigurasi : 1 set Workstations, 7 set Silent Air compressor, 7 unit distributor block, 1 unit Double-acting cglinder, 1 unit Single-acting cglinder, 1 unit Mushroom button ualues, 2 unit 3/ 2 button Ape module normally closed, 1 unit 3/ 2 button Wpe module normallg closed, 5/ 3 handle shuttle ualue, 1 unit 5/ 2 handle shuttle ualue, 1 unit Single pneumatic control 3/ 2, Double pneumatic control 3/ 2, 1 unit 5/ 2-wag single-pilot ualue, 3 unit 5/ 2-way double-pilot ualue, Reducing ualue, 2 unit one-waA llow ^control ^ualue, ^2 ^unit ^Pressure guage, 2 unit one-wag Jlow control ualues, 3/2 stroke ualue,l unittime delag ualue normallg closed, 1 unit pressure sequence ualue, 2 unit dual pressure ualue (AND), 1 unit shuttle ualue (OR),I unit quick- exhaust ualue, Hose ^(D4, Hose @6, 4T ualue, ""7"" Connection, APG reducing straight coupling ,1 unit signal input unit, 2 unit relags 3- foldelectrbal, ^1 ^unit ^limit ^switch electrical achtated from left , 1 unit proximitg sensor optical,2 unit proximitg se/Lsors, electronic with cglinder mounting, 1 x 2 x 3/ 2-way single solenoid ualue with LED, nrmallg closed,l unit 5/2-waA single solenoid ualue with LED ,2 unit 5/ 2-wag double solenotd ualue with LED ,1 unit pressure sensor with display ,2 unit one-way Jlow control ualues ,1 unit single-acting culinder ,1 unit double-actinq No Nama Alat Rasio Deskripsi cglinder,Tool kits, Buku panduan penggunaan 19 Industrial Robot 1 set/ruang praktik Lengan robot industri mempunyai 5 axis yang berputar berdasarkan program yang ditulis. Pergerakan dari masing-masing sendi dihasilkan dari putaran motor yang diterima oleh rangkaian roda grgi yang kemudian diteruskan oleh belt. Minimal Konfigurasi : Number of Axes of Rotational Freedom 5 ,Jangkauan 432 mm ,Maximum ^Speed 152 mm/ ^s ,Achtators ^: ^Tgpe ^DC stepper motor ,Number ^of ^steps ^per ^reuolution ^2OO Transmission Gears and timing belts Working Enuelope: Base 338' Shoulder Joint 181" Elbow Joint 198",Pitch Joint I85' Roll Joint 360" Power Input DC : Voltage 13.8 V - End Effector : Two-finger gipper Buku petunjuk penggunaan 20 Paket Stasiun Distribusi Sistem Produk Modular (Modular Product System Distributirq station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem distribusi produk (Distributing system) Minimal konfigurasi No Nama Alat Rasio Deskripsi Sensor-sensor Catu daya: 24 V DC, 8 input digital, 8 output digital, Stack magazine module, Terminal I/O, Solenoid control valves, Silinder kerja ganda, Modul konveyor, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, 2l Stasiun Pengujian Sistem Produk Modular (Modular Product System Testing Station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pengujian produk (Testing system) Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 V DC, Benda kerja, Modul konveyor, 8 input digital, 8 output digital, Motor DC, Pengontrol motor, Sensor-sensor, Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Stasiun Penanganan Sistem Produk Modular (Modular Product System Handling station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penanganan produk (Handling system) Minimal konfigurasi : Tekanan pengoperasian 400 kPa (4 bar), Catu daya 24 V DC, 8 input digital, 8 output digital, Sensor-sensor, Silinder aktuator, gripper pneumatik, Terminal katup selenoid, steker multi-pin - Distributor multi-pin, Kontrol motor, motor DC, tegangan kontrol: 24 V DC, 2 unit modul geser, Plat profil aluminium one- piece, 23 Sistem Penyortiran Produk Modular dan stasiun penyimpanan (Modular Product System Sorting and storage station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyortiran dan penyimpanan produk (Sorting and storage sgsteml Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 V DC, Benda kerja, 8 input digital, 8 output digital, Modul konveyor, Motor DC dengan pengontrol motor, Sensor-sensor, No Nama Alat Rasio Deskripsi Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, Deflektor, 24 Paket Stasiun Penyangga Sistem Produk Modular (Modular Product System Buffer Station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyangga produk (buffer system). Konfigurasi minimal : Tekanan pengoperasian: sampai dengan 6 bar, Catudaya DC 24 V, minimal 6 input dan 3 output, penggerak modul konveyor dengan motor DC Sambungan terminal sistim bongkar pasang, sistem pneumatik dilengapi siinder aksi ganda, sensor induksi, optik 25 Paket Stasiun Perakitan Sistem Produk Modular (Modutar Product Sgstem Assembly Station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis dengan integrasi robot industri menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem perakitan produk (Assembly System). Konfigurasi minimal : Lengan artikulasi 6 sumbu, Sistem penggerak: motor seryo AC, Penginderaan pengkode mutlak No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem kontrol robot, 32 input /output ^digital, ^gaya ^angkat minimum 2 Kg Ethernet, Kontrol katup pneumatik, catudaya 22O Y 26 Stasiun Pilih dan Tempatkan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Pick and Place station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan Pembelajaran sistem pemilihan dan penempatan produk (Pick and Place System) Konfigurasi Minimal: Tekanan udara sistem operasi: mak 6 bar, Catu daya: 24 V DC 4 sensor dan aktuator digital, Pick and Place Unit Miniatur Terminal I/O Terminal katup selenoid 2 Silinder kerja ganda Sensor-sensor 27 Stasiun Penyimpanan Sistem Produk Modular: Masuk dan keluar, secara elektrik (Modular Product Sgstem Stoing station: In and out, electrbalty) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk'pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan'stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyimpanan produk (Storing system) Konfigurasi Minimal: No Nama Alat Rasio Deskripsi Catu daya 24 V DC dengan arus 2 - 4 A, operasi tekanan udara 3 s.d 6 bar Dua motor stepper termasuk pengontrol motor, sistem kontrol dengan antar muka dan dilengkapi gripper benda kerja bulat dan persegi 28 Stasiun Pemisah Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Separating station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk.pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan'stasiun disesuaikan dengan'tujuan pembelajaran sistem pemisahan produk (Separating system) Konfigurasi Minimal: Catu daya: 24 V DC, I/O 8 masukan dan keluaran, Distribusi konveyor dengan motor DC Pengendali motor kanan/kiri, 2 sensor difus sensor cahaya dengan katup 3/2 sebagai pengendali 29 Stasiun pemrosesan Sastem Produk Modular (Modular Product System processing Station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pemrosesan produk (Processing system) Minimal konfigurasi Catu daya: 24 V DC 8 input digital 8 output digital Modul pengujian No Nama Alat Rasio Deskripsi Modul pengeboran Motor DC Modul penjepitan/ pelontar dengan aktuator solenoid listrik Plat profrl aluminium Sensor-sensor Air Service Unit Blok terminal 30 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 31 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training Sgstem) 1 set/ruang praktik AC/ DC Trainbtg Sgstem dirancang khusus untuk memp erkenalkan sisr,ua pada pinsip dasar sirkuit li.stik, baik dalam ants searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resistors, Inductors, Capacitors, No Nama Alat Rasio Deskripsi Transformers, Switches, AC and DC Relags, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 32 Elektronika & Digital Trainer 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelaj aran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi Minimal konfigurasi :
29 unit resristors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, lx 33 R, 2x lOO R, lx 22O R, lx 33O R, 2x 47O R, lx 68O R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x lOK, 3x 22 K,2x47K,2x1OOK, lx1M 2 unit potentiometers: lK, lOK, unit NTC: 4k7/O.25W -25"C-+125"C, I unit VDR: SlOKl 1, 1 unit toggle switch, I unit Diac: DB3, I unit mounted transformer: 2 coils with 6OO windings, 1 coil with 200 uindings, 1 separable core, retainer for transformer core,8 unit transistors: lx BC 14O-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, 7x BC 14O- 16, lx 2N 3820, IxFBT 2N 3819, lx 2N 2647, lx BS 25O 1 unit thgri.stor: S40O3L, 1 unit triac: Q4OO4L, 1 unit inuerter,2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, I unit NO& I unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source O - 5 V, 1 unit LED bqr graph, I unit counter, 1 unit 7- segment display, 1 unit RS ftrp-flop, 2 unit JK Jlip-flops, 2 unit shift registers, I unit full adder, 4mm safetg lab cables, red, blue No Nama Alat Rasio Deskripsi Buku manual penggunaan 33 Microcontroller Trainer 1 set/ruang praktik Untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konfigurasi Minimal: Resistor, Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terintegrasi analog, Elektromekanis, Optoelektronika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit sukr"r cadang pengganti Buku manual penggunaan 34 Aplikasi PID 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran aplikasi dari mekanisme umpan balik di sebuah sistem kontrol. Untuk bisa mendapatkan beberapa tipe sinyal serta dilanjutkan dengan pengolahan kendali Proportional - Integral - Derivative PID maka diperlukan sebuah aplikasi nyata industri bidang process automation. Konfigurasi Minimum : 1 unit Interface to PC, Transmis sion spee d, Analog interface, Dig ital inte rface, Dig ital signals represented bg LEDs, 1 unit Aluminium ^profile ^plate , 2 No Nama Alat Rasio Deskripsi unit transparent circular utater tanks, 1 set Flexible pipe system DN15, 1 unit Rotary pump, I unit Electrical actuation, 1 control switch and 1 LED indicator light (24V), 1 relay with 3 changeouer contacts on mounting plate, 1 unit Pressure gauge, 1 unit Flow meter, 2 unit capacitiue sensor, I unit Utrasound proximity switch, Buku Manual penggunaan 35 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergency switch, Key switch, LED phase indicator, Connecting cable, Switchtrtg deuices, Pushbuttons and indicator lights, Three-phase motor 36 Aplikasi PLC pada Trafftc LUht 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi Minimal : 1 unit Traffic Ligltts units, 1 unit PLC box, Two analog inputs (0-10 V dc), 24 V dc built-in power supplg, Built-in 10/ 10O Mbps Ethernet/ IP port, Eightfault switches, Fiue push-buttons, fiue toggle switches, and Two 0-1O V dc outputs No Nama Alat Rasio Deskripsi 37 Design and simulation software for pneumattc and electro pneumatic circuit 1 set/ruang praktik Untuk pembelaj aran rangkaian pneumatik, electropneumatic, servopneumatic, safety in pneumatic, vacuum technolory, sensor pneumatic, serta digital teknologi Konfigurasi minimal : 1 lisensi software simulasi dengan library komponen pneumatik sesuai ISO 1219, 1 interface dengan kecepatan 115 kbaud, power supply 24V DC, 16 digital output dan 16 digital input 38 Pelatih elektronik dasar (Basic Electronic Trainer) 1 set/ruang praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supply berisi total 32 circuit-modification (CM), sakelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supply, logika digital, dan sirkuit digital. 39 OP -Amp Circuit Trainer (Portable) 1 set/ruang praktik Minimum spesifikasi alat : 1 Base Unit with Built-In Power Supply contains a total of 32 cir cuit-mo dification ( CM ) ^and fault switches, 2 sets circuit boards are supplied bg the 15 V power supplg uia the base unit No Nama Alat Rasio Deskripsi 40 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V 4l Alat Pelatihan HMI/SCADA (HMI/ SCADA Training Sgstem) 1 set/ruang praktik PLC modul dengan sistem I/O dan HMI. Bahasa pemrograman berdasarkan standard IEC 61131 -3. Dapat digunakan untuk mengontrol loop terbuka dan tertutup. Konfigurasi minimal : - PLC Module - Communication network Ethernet 10/ 10O Base-T - Integrated web seruer - Real-time clock - Dbplag: TFT color, size min. 7", touchscre en, operattng u oltag e : 24V - Ethernet interface: RJ45 - Pump, tank round, ftow meter, I/ O board, sensor capacitiue, sensor ultrasound, pressure sensor, solenoid valve 42 Modul Praktik Robot Industri (Sistem Kontrol Aplikasi Mobile Robofl 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pelatihan lengan robot pada industri. Konfigurasi minimal : Robot : panjang lengan : minimal 350 mm, muatan: minimal 2,5 kg, kebutuhan daya: AC 22OV o27. Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menganalisa rangkaian listrik, menggunakan hasil pengukuran, menafsirkan gambar teknik listrik, melakukan pekerjaan mekanik dasar, melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). No Nama Alat Rasio Deskripsi Bahan aluminium/ stainless steel Sistem pneumatik 43 Sistem Pelatihan Elektro Hidraulik Tingkat Lanjut (Aduanced Electro Hgdraulb Training System) I set/ruang praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai suatu sistem elektro hidrolik, lengkap beserta PLC, komponen-komponen elektro hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Hgdraulic power unit: Tegangan : AC 38OV Oil box uolume: 35Ltr Gear pump system Part list: Workb ench, Hg draulic cglinder actuato4 Throttle u alue, Pre s surerelief u alu e, Solenoi.d control ualues, Control pressure uah)es, Pressure relag, Hydraulic conne ctor, Hg dr aulic distributor, Glycerin pressure gauge, Hose, DC power module, Relay module, Button module, Power supplg for hgdraulic pump use, Sensors, Micro switch module, PLC module and sofhaare, Test and download cable, Tools b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 27.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 27.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 27 .3. Tabel 27.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi Industri No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium industri otomasi 6 mt / peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium kendali elektronik 6 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Laboratorium pneumatic hydraulic 6 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 rn2 Tabel 27.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar ^Perabot ^Ruang ^Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Otomasi ^Industri No. Jenis Rasio Deskrip 1 Kursi kerja 14 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 2 buah, Area kerja praktik 3 buah. 2 Meja kerja 13 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area kerja praktik 3 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rl-ang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub nrang praktik 6 buah. No. Jenis Rasio Deskrip 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub rlrang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R.Instruktur 2 buah Tabel 27.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Otomasi Industri Deskripsi No Nama Alat Rasio 1 MCU Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan tentang micro computer dasar Power output:
5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supplg, Signal generator, Digital Circuit common experiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit expeiment box, Components box, Analog circuit expeiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relag Module, Command module, Indbator module 7, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower hght, No Nama Alat Rasio Deskripsi Tr affic light Simulato r, Cable set, 2 Programmable Logic Controller Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Spesifikasi : Input power: AC 22OV/ 38OV- SOHz/ 60Hz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, TraJfic lights module, Robot control module, Automatic feed ^loading ^module, Processing center module, Skg tower light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Selflock button module, Self-recouery button module, Instruction modulq Power adapter module, Testline, Download line, User Manual 3 Peralatan Pelatihan kendali sabuk (Bett-Diue Traintng Equipment) 5 Set/Ruang Praktik Pengantar Sistem Penggerak Mekanis, Belt, Rantai, dan Drive roda gigi, Kopling dan Penjajaran Poros. Konfigurasi minimal : Paket Motor terdiri dari motor kecepatan konstan dan motor kecepatan variabel Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Tegangan ; 22O V - atts maksimum 4A "Paket Motor 1 unit, Kopling - poros, Penggerak sabuk, Penggerak rantai Penggerak roda gigi, dan kotak alat 4 Liquid Mix Training Set 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan kontrol otomatis pada proses pencampuran cairan menggunakan pemrograman PLC. Input power : DC 24V Capacitg : ^< 5O0VA Part list: Mixing deuice Mateial storage Stirring motor Stirring impeller Solenoid ualue PLC UO interface on the control panel. User Manual. 5 Small Car Motion Training Equipment 3 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan kontrol gerakan mobil dengan koneksi sinyal sensor. Input power : three phase AC 38OV r 10% 50Hz/60H2 Capacitg : ^< SOOVA Part lbt: Integrated sensor, ball screw, belt, proximity switche s, limit switches, switch quantitg control, position control, time sequence logical control and position control of DC motor. User Manual. No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Peralatan Pelatihan Integrasi Elektromekanis Optik (Optical Electromechanical Integration Trainirq Bquipment) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai sistim otomasi lengkap dengan berbagai macam aktuator dan sensor untuk pendeteksian berbagai macam bahan material produksi. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 220V/ 38OV - Air compressor - Training platform - Mateial conuegor components - Belt conueAer components - Detection unit - Terminal block - Warning Lights - Sampling and testing materials, Expeiment module Safety tube 7 Sistem Pelatihan Pneumatik Dasar (Basb Pneumatic Training System) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memahami keterampilan dasar mengenai pneumatik. Sumber daya: AC 22OV Daya motor: 480W Volume nominal: 2 4L, Tekanan keluaran:
6MPa-0.85MPa Daftar bagian: Meja kerja, Kompresor udara silent, Blok manifold, Silinder kerja ganda dan tunggal, Katup kontrol arah pneumatik No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC22OV Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 9 Seruo Motor Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menjelaskan karakteristik dan pemasangan motor servo. AC Power: AC 22O V/ 38O V Air pressure: O.4 MPa to 0.6 MPa Driue Type: AC 22OV, seruo motor Part list: PLC module, the operation button modulq the seruo driue module, pneumatic module, uarious sensors, and other components, according to the training needs for flexible ^combination of ^modules. 10 Step Motor Training Sgstem 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pengendalian pergerakan pada program menggunakan motor stepper. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input uoltage: 22OV DC Power : DC24V Screw stroke: approx. 3OOmm Part list: PLC, switching power supplg, sensors, stepper diue module, stepper motors and other components. 11 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHz/6OHz Daya keluaran DCt 12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: 2-2OKHZ Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. t2 Digital Circuit Training Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: single-phase, AC 22OVtlOo/o , SOHz/ 6OHz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse sottrce, signal generator, frequency meter unit, Resbtance part, capacitance part, Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output unit, Bread board area uni[ Power line, Testing line. 13 Proximitg Sensor Traintng Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. lnput power : AC22OV/ 38OV, 50 Hz/ 6O Hz Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) Part List: Workbench Te sting obj e ct b ox (Pltoto electrb, mag netic, cap acitance, inductance, ultrasonic, current sensors detection medium, etc.) Position slide Measuing scale Op tical fib er s e ns o r (corr elatio n) O p tb al fib e r s e ns o r ( D iffus e Reflectance) Indicate and buzzing unit No Nama Alat Rasio Deskripsi Ele ctromag ne tic induction proximity sensor Small, long distance detection and amplifier built-in tg p e photo ele ctic sensor (Launcher) Small, long distance detection and amplifier built-in tg p e photo ele ctric sensor (Receiuer) Optbal fiber amplifter M inor r efle cting pho to ele ctric sensor M irror refle cting pho to ele ctric sensor reflecting unit Small,long distance detection and amplifier built-in ty p e photoele ctrb sensor (Diffuse Ape) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximitg sensor M12 Inductiue proximitg sensors M18 ftush ^type Inductiue proximitg sensors M18 exposed tgpe Capacitiue Proximitg Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 No Nama Alat Rasio Deskripsi L4 Motor & Transformer Maintenance & Test Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 38OV Output power : AC38OV, AC22OV Secuitg: le akag e protection (action current < 3OmA), ouercurrent protection, fuse ^protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable pouer supply, DC power supply, DC me asurement inshumen| AC measurement instntment & dig ital multi-function w attmeter, Motor power supply and test instrument, Motor inserting tools, Manua.l digital winding counter. 15 Frequencg Control Speed Regulation Experiment System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pelatihan/ percobaan pengaturan kecepatan dari kinerja sistem kontrol yang menggunakan variabel frekuensi Input power : three-phase, fiue- No Nama Alat Rasio Deskripsi wire AC 38OVr1O%o 50Hz/6OHz Output power : AC 38OV safetg terminal output Capacitg : ^< LKVA Part lbt: Control p anel, w orkb ench, frequency ^conuerter ^component, relag contacts training module, digital analog input and ouStut giuen instruction component, three- phase asynchronous motor, motor rail.s, speed mechanism and other components t6 Alat Pelatihan Sistem Elektro Pneumatik Lanjut (Aduanced Electro Pneumatic Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan pneumatik tingkat lanjut dimana menggunakan PLC. Konfigurasi minimal : - Input power: 22OV/38OV - Output power: DC Voltage - Complete with components: Workb ench, Air compre ssor, Air di,stribution, Actuator Cylinder, Solenoid control ualues, Single and double pneumatic controls, Air Seruice uni[ Flow Control Value, Directional Control u alu e, Sensor, Pressure Control Value, Test and download wires, PLC module and software, Hose, Relag Module, Button Module,Tools t7 Modul Praktik Robot Industri (Sistem Kontrol Aplikasi Mobile Robofl 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pelatihan lengan robot pada industri. Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Robot : panjang lengan : minimal 350 mm, muatan: minimal 2,5 kg, kebutuhan daya: AC 22OV Bahan aluminium/ stainless steel Sistem pneumatik 18 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training Systeml 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 220 V/ 380 V - Workstotion, current limiting, thermal magnettc, switchs, Indicator LUht RGY, Resistors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor,Button Switch, Relay, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sidential Bimetallic Thermo s tat, Circuit Bre aker, TA p e Thermal-mag netic 19 Basic Principal of Digital Technology and Electronics 2 set/ruang praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi 1 unit power supply unit input 1 x approx. 1OO - 23O V AC 50/ 6O Hz, oufitut : No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electrical eng ine eing / ele ctro nic s co ntains all of the components for carrying out basic tests for direct current technologA, 29 resistors 2W, 1 Unit coil: approx. 1OO mII, 7 Unit diodes: 1x AAl 18, 6x 1N4OO7, 2 Unit Zener diodes: lx ZPD 3.3, lx ZPD 1O, 2 Unit LEDs: lx blue, lx red/green, 1 Setbulb: approx. 12 V 62 mA, 1 Set toggle suitch, 1 Set Diac: DBs, I Set mounted transformer: 2 coils with approx. 6OO windingq 1 coil with approx. 2OO windirg", 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transistors: 1x BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, lx BC 140-16, lx2N 3820, lxFET2N 3819, lx2N 2647, lxBS 250 1 Unit thyristor 1 Unit triac 1 Set compact unit of Voltage supplies and squarewa ue generator in one, suitable for all tests on digital and control technologg 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basic tests on digital technologg, in housings compatible with the 19 mm sa; [e technologA plug system. Consi,st of : 1 Set inuerter (3 inuerters, 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND with 2 inputs, 1 Unit NOR uith 2 inputs, lUnit XOR No Nama Alat Rasio Deskripsi with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 inputs, 1 Unit OR with 4 inputs, 1 Unit hex switch (2-wag), analogue source approx. O- 5 V, 10L resistor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, lo-d@it 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment di.splag, single-digit, can be switched between hex/ DEC/ seg, 1 Unit RS Jlip-Ilop, 2 Unit JK flip-Jlops, 1 Unit shift register, 8 Bit par-ser, 7 Unit shift register, 8 Bit ser-par, 1 Unit full adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan 20 Aplikasi Sensor Suhu, Aliran, Tekanan dan Level 1 set/ruang praktik Digunakan untuk Sistem proses kontrol yang dapat dioperasikan secara terpisah. Menggunakan pengontrol yang sesuai, sistem level, dan laju aliran yang dapat diatur sebagai sistem kontrol kaskade. Desain sensor dan katup aktuator memungkinkan sebagai pengontrol kontinu dan pengontrol on-off. Konfigurasi minimal . Actuators: pump, proportbnal control ualue, pneumatic swiuel diue ualue, heater . Electrical components: pouer supply, I/ O connection board, motor controller, analog and digital I/O terminal . Mechanical: tanks, pressure reseruoir, ^pluq-in pipinq sustem, No Nama Alat Rasio Deskripsi ON-OFF ualue, lter/ regulator, mounting frame . Sensors: ultrasonic sensor, flow sensor, pres sure sensori te mp erahtre s e ns o r, e tc. 2l Alat Pelatihan HMI/SCADA (HMI/ SCADA Training Sgstem) 1 set/ruang praktik PLC modul dengan sistem I/O dan HMI. Bahasa pemrogram€ul berdasarkan standard IEC 61131 -3. Dapat digunakan untuk mengontrol loop terbuka dan tertutup. Konfigurasi minimal : - PLC Module - Communication network Ethernet 10/ 100 Base-T - Integrated web seruer - Real-time clock - Displag: TFT color, size min. 7", touchscreen, operating uoltage: 24V - Ethernet interface: RJ45 - Pump, tank round,Ilow meter, I/ O board, sensor capacitiue, sensor ultrasound, pressure sensor, solenoid valve 22 Aduanced Electro Pneumatic Training Sgstem without PLC 1 set/ruang praktik Pengetahuan tentang dasar-dasar fisik elektropneumatik serta fungsi dan penerapan komponen elektropneumatik Perangkat ini memungkinkan konstruksi sirkuit kontrol elektropneumatik sederhana Seperangkat peralatan dapat dizunakan untuk membanzun No Nama Alat Rasio Deskripsi sirkuit kombinasi luas dengan penghubung logika sinyal input dan output, serta sistem kontrol yang diprogram. Minimal Konfigurasi 1 Unit Signal inpu\ electrbal 2 Unit Relag, three-fold 1 Unit Limit switch, electrical, left- actunted 1 Unit Limit switch, electrical, right-actuated 1 Unit Proximitg seltsor, optical, M12 1 Unit Proximitg setLsor, electronic, with cglinder mounting 1 Unit 2 x 3/ 2-way solenoid" ualue with LED, normally closed 1 Unit 5/ 2-wag solenoid ualue with LED 2 Unit 5/ 2-waA double solenoid ualue uith LED 1 Unit Pressure sen^sor with dbplag 4 Unit One-wag ftow controlualue 1 Unit Single-acting cglinder 2 Unit Double-acting cglinder 1 Unit Start-up ualue utith filter control ualue 1 Unit Manifold 1 Unit Plastic tubing 1 Unit Signal inpu\ electrical 2 UnitRelag, three-fold No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Unit Time relag, two-fold 1 Unit Preset counter, electronic 1 Unit Emergencg stop p ushb utto n, ele ctric al 1 Unit Proximity sensori inductiue, M12 1 Unit Proximitg sensor, capacitiue, M12 1 Unit Value terminal with 4 ualue slrces (MMJJ) 2 Unit Non-retunt ualue, delockable -Buku Petunjuk Penggunaan 23 Peralatan PLC ke Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro (Equipment PLC to Electro Pneumatic Training System) 1 set/ruang praktik Peralatan training yang digunakan untuk media pembelaj aran utama aktuator pada sistem elektropneumatik. Konfigurasi minimal : - Saluran cairan,Penggerak semi putar, penggerak linier - Katup solenoid sakelar cepat 3 / 2 arah yang digerakkan secara elektromagnetik - Katup solenoid 5/3 arah, posisi tengah tertutup - Katup kontrol aliran satu arah kedua - Sensor jarak, Katup on-off dengan filter/regulator, Reservoir tekanan udara 24 Sisfim Operasi Industrt 4.O 1 set/ruang praktik Sebuah sistem PLC yang dilengkapi dengan sistem komunikasi terpadu. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : - PLC control package - Set panel uniuersal ^+ power supplg - Signal lamps module - Communication Port, RFID sgstem, switches, Touchscreen PC - Memiliki station lengkap dengan control module: dis tributing / co nu e g o r, assembly, and sorting with workpiece set - Simulation box set 25 Aduance Pneumatic Training Sgstem 1 set/ruang praktik Mengajarkan standar industri, jumlah komponen dan desain dirancang khusus untuk proyek- proyek yang terkandung dalam buku kerja sehingga dasar-dasar utama dapat diberikan Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pneumatik dasar. Minimal konftgurasi : 1 set Workstations, 7 set Silent Air compressor, 1 unit distributor block, 1 unit Double-acting cglinder, 1 unit Single-acting cglinder, 1 unit Mushroom button ualues, 2 unit 3/ 2 button type module normallg closed, 1 unit 3/ 2 button tgpe module normally closed, 5/ 3 handle shuttle ualue, 1 unit 5/ 2 handle shuttle ualue, I untt Single pneumatic control3/ 2, Double pneumatic control 3/ 2, 1 unit 5/ 2-wag single-pilot ualue, 3 unit 5/ 2-wag double-pilot ualue, Reductnq ualue, 2 unit one-wau No Nama Alat Rasio Deskripsi Ilow ^control ^ualue, ^2 ^unit ^Pressure gua{Je, 2 untt one-wag Jlow control ualues, 3/ 2 stroke ualue,l unit time delag ualue normallg closed, 1 unit pressure sequence ualue, 2 unit dual pressure ualue (AND), 1 unit shuttle ualue (OR),l unit quick-exhaust ualue, Hose ^(D4, Hose <06, 4T ualue, "7" Connection, APG reducing straight coupling ,1 unit signal input unit, 2 unit relags 3-foldelectrical, 1 unit limit switch electrica"l acfitated from left, 1 unit proximitg sensor optical,2 unit proximity se/usors, electronic with cglinder mounting,lx 2 x 3/2- way single solenoid" ualue with LED, nrmallg closed ,1 unit 5/ 2- way single solenoid. ualue with LED ,2 unit 5/ 2-wag double solenoid" ualue with LED ,1 unit pressure sensor with display ,2 unit one-wag Jlota control ualues ,1 ^unit ^single-acting ^cylinder ,1 unit double-acting cglinder,Tool kits, Buku panduan penggunaan 26 Sistim Kontrol Cerdas Rumah Tinggal dan Gedung (Residential and Building Inteligent Control Sgstem) 1 set/ruang praktik Karakteristik gedung modern adalah pada penerangan dan sistem tata udara yang pintar. Hal ini membuat sistem otomasi di gedung beserta sistem komunikasi nya menjadi sangat penting untuk dipelajari. Sistem kontrol pintar bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Kontrol pintar gedung bisa diprogram sesuai kebutuhan pengguna. Konfigurasi minimal : - Power input 22OV/ 38OV No Nama Alat Rasio Deskripsi - With short circuit and ouerload protection - With phase displag - USB interface - Switching output/binary input - Achtators - Pushbuttonsensors - Include: KNX/ EIB sgstem 27 Elektronika and Digital Trainer 1 set/ruang praktik digunakan untuk pembelajaran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi. Minimal konfrgurasi :
29 unit resistors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, 7x 33 R, 2x lOO R, 7x 220 R, lx33O R,2x470 R, lx680 R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x 10K, 3x 22 K, 2x 47 K, 2x 1OO K, lx 1 M 2 unit potentiometers: lK, 70K, unit NTC: 4k7/ 0.25W -25"C- +125"C, 1 unitVDR: 510K11, 1 unit toggle switch, 1 unit Diac: DB3, 1 untt mounted transformer: 2 coils with 6OO windings, 1 coil with 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core,8 unit transr.stors: lx BC 140- 16, lx BC 5478, lx BC 160-16, 7x BC 140-16, lx2N 3820, IxFET 2N 3819, 7x 2N 2647, lx BS 250 1 unit thgristor: S4OO?L, 1 unit triac: Q4OO4L, I unit inuerter,2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, 1 unit NOR, 1 unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source O - 5 V, 1 unit LED bar graph, 1 unit counter, 1 unit 7- No Nama Alat Rasio Deskripsi segment di.splag, 1 unit RSflip- Ilop, ^2 ^unit ^JK Jlip-flops, ^2 unit shift registers, 1 unit full adder, 4mm safetg lab cables, red, blue Buku manual penggunaan 28 Mbrocontroller Trainer 1 set/ruang praktik untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konftgurasi minimal: Resisto4 Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit teinte g rasi analo g, Ele ktr o me kanis, O p to e le ktr o nika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 29 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang prakti Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supplg, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergencg switch, Key switch, LED phase indbator, Connectirtg cable, Suitchirry deuice s, Pushbuttons and indicator lights, Three-phase motor No Nama Alat Rasio Deskripsi 30 Alat Pelatihan Penggerak Kecepatan Variabel (Vartable Speed Driue (VSD) Training System) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik. Konfigurasi minimal : - Input pouer: 22OV/ 380V - Vaiable frequencg driue - Port input and output - Motor list,l"k - sPH squirrel-cage induction motor Speed up to 1600 r/min, - Switches: NO/ NC Push Button, Selector - Indicator Light 31 Aplikasi PLC pada TraJfic LUht 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi minimal : 1 unit Tralfic Lights units, 1 unit PLC box, Two analog inputs (O-10 V dc), 24 V dc built-in power supplg, Built-tn 10/ 1OO Mbps Ethernet/ IP port, Eight fault switches, Fiue push-buttons, fiue toggle switches, and Two 0-10 V dc outputs 32 Perangkat Lunak Simulasi dan Disain untuk Pneumatik dan 1 set/ruang praktik Untuk pembelaj aran rangkaian pneu mat ik, ele ctrop neumatic, s eru opneumatiq s afetg in pneumatic, u acuum technology, FRESTDEN REPUBLIK INDONESIA - 1r58 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Elektro Pneumatik (Design and simulation soffitare for pneumatic and electro pneumatic circuit) sensor pneumatic, serta digital teknologi Konfigurasi minimal : - power supply 24 V DC - 1 lisensi software simulasi dengan library komponen pneumatik sesuai ISO 1219 - 1 interface dengan kecepatan min. 1 15 kbaud - 16 digital output dan 16 digital input 33 Alat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industial Motor and Transformer Training Sgstem) I set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault inserted, dimana trobleshooting dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industial Workstation, Push Buttons, Selector Switches, Emergencg Button, Pilot Lights, Dual Contactors, Lockout Module, Thre e-Phas e M anual Starter, Contactor, Control Relag, ouerload relay, time delay relag, 3 Pole Fuse Holder, Control Transformer, Cam Switch, Inertia Wheel, Starting Reslrsfors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supplg (double - sided), Connectian Le ad and Accessory Set, Fuses, Power Dindes, AC motor, AC/ DC Diue No Nama Alat Rasio Deskripsi 34 Pelatih elektronik dasar (Ba,sic Electronic Trainer) 1 set/ruang praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supply berisi total 32 circuit-modiftcation ( CM), sakelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supplg,logika digital, dan sirkuit digital 35 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training Sgstem) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resistors, Inductors, C ap acitor s, Transfolme r s, Switches, AC and DC Relays, LUht Indbators, Solenoids, Bwzzers, Circuit breakers, Fuses 36 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 37 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V 38 Stasiun pemrosesan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem processirtg Station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pemrosesan produk (Processing system) Minimal konfigurasi : Catu daya: 24 V DC 8 input digital 8 output digital Modul pengujian Modul pengeboran Motor DC Modul penjepitan/pelontar dengan aktuator solenoid listrik Plat profil aluminium No Nama Alat Rasio Deskripsi Sensor-sensor Air Service Unit Blok terminal 39 Sistem Penyortiran Produk Modular dan stasiun penyimpanan (Modular Product Sgstem Sorting and storage station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelaja.ran sistem penyortiran dan penyimpanan produk (Sorting and storage system) Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 Y DC, Benda kerja, 8 input digital, 8 output digital, Modul konveyor, Motor DC dengan pengontrol motor, Sensor-sensor, Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, Deflektor, 40 Stasiun Penanganan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Handling station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penanganan produk (Handling system) Minimal konfigurasi : No Nama Alat Rasio Deskripsi Tekanan pengoperasian 400 kPa (4 bar), Catu daya 24 V DC, 8 input digital, 8 output digital, Sensor-sensor, Silinder aktuator gripper pneumatik, Terminal katup selenoid, steker multi-pin - Distributor multi-pin, Kontrol motor, motor DC, tegangan kontrol: 24 V DC, 2 unit modul geser, Plat profil aluminium one- piece, " 4t Stasiun Pengujian Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Testing Station) 1 set/mang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem pengujian produk (Testing system) Konfigurasi minimal : Catu daya: 24 V DC, Benda kerja, Modul konveyor, 8 input digital, 8 output digital, Motor DC, Pengontrol motor, Sensor-sensor, Stopper: Komponen dengan katup Terminal I/O, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, No Nama Alat Rasio Deskripsi 42 Paket Stasiun Distribusi Sistem Produk Modular (Modular Product System Distributing station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem distribusi produk (Distributing system) Minimal konfigurasi : Sensor-sensor Catu daya: 24 Y DC, 8 input digital, 8 output digital, Stack magazine module, Terminal I/O, Solenoid control valves, Silinder kerja ganda, Penghalang cahaya, Modul konveyor, Aksesoris pemasangan untuk pelat profil, Pemisah/penghenti pakan listrik, 43 Stasiun Pemisah Sistem Produk Modular (Modular Product System Separating station) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk'pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan.stasiun disesuaikan dengan tuj uan pembelaj aran sistem pemisahan produk (Separating system) Konfigurasi Minimal: Catu daya: 24V DC,'I/O 8 masukan dan keluaran, No Nama Alat Rasio Deskripsi Distribusi konveyor dengan motor DC Pengendali motor kanan/kiri, 2 sensor difus sensor cahaya dengan katup 3/2 sebagai pengendali 4+ Paket Stasiun Penyangga Sistem Produk Modular (Modular Product System Buffer Station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyangga produk (buffer system). Konfigurasi minimal : Tekanan pengoperasian: sampai dengan 6 bar, Catudaya DC 24 V, minimal 6 input dan 3 output, penggerak modul konveyor dengan motor DC Sambungan terminal sistim bongkar pasang, sistem pneumatik dilengapi siinder aksi ganda, sensor induksi, optik 45 Paket Stasiun Perakitan Sistem Produk Modular (Modular Product System Assembly Station Package) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis dengan integrasi robot industri menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem perakitan produk (Assembly System). Konfigurasi minimal : Lengan artikulasi 6 sumbu, Sistem penggerak: motor sewo AC, Penginderaan pengkode mutlak No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem kontrol robot, 32 input /output ^digital, ^gaya ^angkat minimum 2 Kg Ethernet, Kontrol katup pneumatik, catudaya 22O Y 46 Stasiun Pilih dan Tempatkan Sistem Produk Modular (Modular Product Sgstem Pbk and Place station) I set/ruang praktik "Sistem Produksi Modular untuk pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan stasiun disesuaikan dengan tujuan Pembelajaran sistem pemilihan dan penempatan produk (Pbk and Place System) Konfigurasi Minimal: Tekanan udara sistem operasi: mak 6 bar, Catu daya: 24 Y DC 4 sensor dan aktuator digital, Pick and Place Unit Miniatur Terminal I/O Terminal katup selenoid 2 Silinder kerja ganda Sensor-sensor 47 Stasiun Penyimpanan Sistem Produk Modular: Masuk dan keluar, secara elektrik (Modular Product Sgstem Storing station: In and out, electricallg) 1 set/ruang praktik Sistem Produksi Modular untuk'pelatihan produksi otomatis menggunakan PLC. Dan'stasiun disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sistem penyimpanan produk (Stoing sgsteml Konfigurasi Minimal: No Nama Alat Rasio Deskripsi Catu daya 24 V DC dengan arus 2 - 4 A, operasi tekanan udara 3 s.d 6 bar Dua motor stepper termasuk pengontrol motor, sistem kontrol dengan antar muka dan dilengkapi gripper benda ke{a bulat dan persegi 48 Sr.stem Pelatihan Elektro Hidraulik Tingkat Lanjut (Aduanced Dlectro Hgdraulic Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk pembelaj ara.n mengenai suatu sistem elektro hidrolik, lengkap beserta PLC, komponen-komponen elektro hidrolik, serta pengaplikasiannya dalam sistem otomasi industri. Hgdraulic power unit: Tegangan : AC 380V Oilbox uolume: 35Ltr Gear pump sgstem Part list: W orkb ench, Hg dr aulic cg linde r actuator, Throttle ualue, Pre s surerelief u alue, Solenoid control ualues, Control pressure ualues, Pressure relag, Hgdraulic connector, Hy draulb distributor, Glgcerin pressure gauge, Hose, DC power module, Relag module, Button module, Power supplg for hydraulic pump usq Sensors, Mbro switch module, PLC module and software, Test and download cable, Tools. 49 Trainer Mesin CNC Lathe - Pembubutan 2 set/ruang praktik Digunakan untuk peralatan penunj ang untuk pembelaj aran ilmu metrologr Minimal Konfigurasi: o28 Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan komunikasi berfungsi sebagai tempat ^pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mekanik teknik elektro, dasar elektronika, pembuatan rangkaian elektronika komunikasi, dan pengujian komponen elektronika, pengendali mekanik dan No Nama Alat Rasio Deskripsi Key -released emergency stop push button Abilitg to restart programs from stopping point after safety interntption On-board embedded microprocessor Stand-alone manual mode operation Soffiaare allowing the programming of up to 20 tools Include s a thre e-j aut s elf-centering chuck Lathe constructed with a machined high-grade allog bed, headstock, and tailstock Each axis driuen by its own dc stepper motor Programmable speeds of 0-36 cm/ min (O- 14 in/ min) 60 W (O.08 hp) dc uariable-speed spindle motor Programmable spindle motor with chuck speed of O-28O0 r/min Assortments of machining tools and stock materials of different sizes offered a.s options to enhance and expand training system capabilittes magnetik, pengendali elektronika komunikasi, pengendali elektronik dan proteksi sistem elektronik. b. Luas minimum nrang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan komunikasi adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 28.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 28.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 28.3. Tabel 28.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja mekanik teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Laboratorium dasar teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang praktik instalasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 28.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi No Jenis Rasio Deskripsi 4 Laboratorium kendali komunikasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 28.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Titik Akses Dalam Ruangan (Acces Point Indoor) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik wireless komunikasi data. Konektivitas:
1l n/ g/b nirkabel Mode Operasi : Access Point (AP), WDS dengan AP, WDS/Bridge (Tanpa AP Broadcast), Wireless Client Dukungan VLAN/SSID pengguna bisa sampai dengan 30 2 Titik Akses Luar Ruangan (Acces Point Outdoor) 6 Set/Ruang Praktik Alat untuk menghubungkan antar PC menggunakan gelombang radio (iarak jauh antar gedung). Konektivitas: 802 .11 n/g/b nirkabel, Mode Operasi: AP, WDS, WDS dengan AP, Klien Nirkabel, Dukungan VLAN/SSID 3 Local Area Netutork (LAN) Training Sgstem 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik wireless komunikasi data. Technical parameter: Input Power : AC 22OV, 50/ 6OHz Router: One 1O/ lO)BaseTX Fast Ethernet port (RJ45) One serial, async, and sgnc cl/E1) Synchronous seial interfaces on seial WAN interface cards Asgnchronous seial interfaces on serial WAN interface cards /SDN WAN interface cards \ - rt72 - No Nama Alat Rasio Deskripsi One auxiliary @W) port One console port One internal expansion slot Power QUICC at 48 MHz R/SC Processor 4MB DRAM 4MB Flash memory Inctuding multip ro to col routing CSU: SYNC : 24OO I 480Ole6O0 I te2OO / 384OO / 56000/64000 bps ASYNC : 24OO I 4800/e6oo / Le2OO I 384oO / s6000/ 57600 / 6400obps E[A-232D(SYNC / ASYNC) : 24OO-6400obps rTU-T V.35(SYNC/ASYNC) : 24OO-64000bps One Ethernet Port DD S (Digital D ata Seruice ) Self Test & Test (LLB, DLB, RDLB, TPG) Remote DSU Control HUB: Conforms to IEEE8O2.3, 8O2.3u and 8O2.3x Ethernet Standards 8 ports auto-neg otiation 10/ lOOMbps Ethernet RJ-45 ports Automatic MDI/ MDIX crossouer for each l0Base-T/ lOOBase-TX port B ackpre s sure for H alf- duple x mode and Flow controlfor Full- duplex mode S to r e - and-fo rw ar d s witching architecture lK entry MAC address table and automatic addre s s le arning Performs non-blocking full wire speed No Nama Alat Rasio Deskripsi LED-indicator for Power, LK/ ACT ACCESSORIES: LAN Card WP Line Tester UTP Cable RJ-45 Jack RJ-45 Tool Manual 4 Multi Function Measuing Instrument Sgstem 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. 2 channel DC power supply: approx.2xO-25V, 1A Signal pulse generator: lCH, lHz - 2OOKHz Frequencg counter range: O -lMHz Digital multtmeter: DC & AC current, DC & AC uoltage, Resistance Pulse generator range: lHz,lOHz, l}OKHz Analog meter: uoltage & current measurement Programmable resistor: 1 - 1 5 K.Ohm, 10-150 K.Ohm, 1OO K.Ohm - 1 M.Ohm Pr o g r ammab le c ap as ito r : 1 OOpFO. 7 ntF, 1 OOOpF- 1 mF Logic switclt: 8 Lock SW (bounceless output) Variable rei.stor: 1O Ohm- 1OK.Ohm, 1O Ohm-lo) K.Ohm Control switch: slide, toggle,push SK No l73l84[ No Nama Alat Rasio Deskripsi Hi/Lo pulse: 2OOms cgcle Push switch: NO/ NC push switch Min. touch LCD size: 7" 5 Modul Pelatih Pemancar AM (AM Transceiuer Trainer Module) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang AM.
Bagian Penerima - Sensitivitas : Tentang 2pV - Frekuensi Menengah: 455kHz - Kontrol Frekuensi : Variabel dan X-Tal . Bagian Pemancar - Keluaran RF: 5W Maks. - Sirkuit Tangki P.A : -Jaringan - Mode Osilasi: Sirkuit X-Tal dan LC (Kontrol Variabel) . Karakteristik umum - Rentang Frekuensi :
5MHz- L2MHz(2-Band) - Mode Gelombang Elektro: AM/Cw - Impedansi Antena: 50 l75Q - Suhu Operasi: - Tegangan Masukan : AC 22OV, 50 /6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Antena Analyzer 9 Set/Ruang Praktik Alat ukur untuk pengujian pemancar, antena dan gelombang RF. Spesifikasi: Rentang frekuensi:
5-60 MHz konektor: BNC (50 OHM) RF Output Daya:
t /t lto/10o/ 1000 KHz V.S.W.R. rentang:
00- 19.99 ZRX Range:
7 V 900 mAh, Li-ion 145OO tegangan input: DCSV ^> 500mA frekuensi stabilitas: ^< O.SPPM rentang lebar:
54 MHz/1.35 MHz I 2.7 MHz / r3.5 MHz / ^27 MHz/62.t Indikator Chargen Dua warna LED Tersembunyi (bila tidak charging) ada tiga instruksi negara: 1, pengisian (merah); 2, pengisian selesai (hijau) 3, baterai kesalahan (flashing) Charger Plug: standar Micro USB konektor warna Tampilan: TFT LCD 32Ox24O piksel 7 Antenna Trainer Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan tentang prinsip kerja antena. Oueruiew : 16 dtfferenttgpes of Antenna RF source generation : SOOMHz, 2GHz and IOGHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Software simulation of radiation Patterns and characteristics of Antenna Ante nna D ir e ctio nal C o uple r (Manual/ Remote) Expeiments : Practice of assembling and installing uaious tgpes of Antenna, Practical exp eiments of u ertical/ horizontal dir e ctio nal char actens fics, Antenna's efficiency and gain calculation and measurement, and Inte rfe r e nc e e xp e ime nts 8 Countinuity Tester/ Cable Pair Checker 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk Pengukuran Jaringan Kabel Tembaga mulai dari penataan,interkoneksi perkabelan dari MDF sampai dengan IKR. Spesifikasi : Modular Cable Tester, Application Modular Cable Tester, For Use With Co ax Cable sFe atures Applbation: Modular Cable Tester For Use With : Coax Cables Item : Modular Cable Tester 9 DC Power Supply 6 Set/Ruang Praktik Digunakan Untuk sumber tegangan DC. Spesifikasi AC Input Voltage : 22O V Voltage Adjustable O-3 OV Current adjustable O-5 Amp LED displags current and uoltage 10 Digital Barth Resistance Meter 36 Set/Ruang Praktik Digunakan Untuk mengukuran tahanan grounding. Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital dbplag and analog bars display 2 pole and 3 pole mode Earth resistance bg constant current inuerter SOOHz/ 3mA MAX/ MIN/ AVG/ REL me a.s ur e me nt functio ns Data logging: lOO groups measured ualues can be memorized Low battery display and back light display Power supply: 6x1.5u AA batteri.es Package includes: 1 ^* Earth Ground Resistance Tester 2 ^* iron rods 3 ^* test leads I ^* PDF manual 1 ^* Black Portable bag 11 Earth Tester 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk Pengujian dan instalasi pengkabelan. Earth Ground Resistance O/ 20/ 2OO/ 2OOO (2o/o+31 Earth Voltage 0-3OV (3o/o+51 Resolution O.O1 Data Hold yes Working LED Indicator yes Function Symbol Dbplay yes Low Battery Warning y e s General Characteristics 12 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHz/6OHz Daya keluaran DCtl2V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: 2-2OKHZ Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian No Nama Alat Rasio Deskripsi penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 13 Digital Circuit Training Kit 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 220vt10o/o , SOHz/ 6OHz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse sottrce, signal generator, frequencg meter unit, Re sistance part, capacitance p art, Integrated circuit, Logic leuel show, logb leuel output uni\ Bread board area uni| Power line, Testing line. t4 FM (Stereol Transceiuer Trainer Module 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang FM.
Transmitter Section - Frequency Range : - RF Output : approx. 10O mW - Deuiatbn : t75 kIIz No Nama Alat Rasio Deskripsi - Audio Input : O--4O dB for Microphone . Receiuer Section - Frequencg Range : (FM Broadcasting Band) - Sensitiuitg : approx. 2 ttV - Intermediate Frequencg : approx. 10.7 MHz - AF Output : O dBm - Stereo Section - Pilot Frequency : 19 kI{2, 5 Hz . Frequencg Response : 5O Hz-15 WIz . AF Output : approx. 2 Watts x 2- Channels 15 Microwaue Trainer Module 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan tentang gelombang mikro. Frequencg Range : 9glw- 1lghz(X- Band) Microwaue Power : l1mw(Approx) Manual book. 16 Proximitg Sensor Training 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OVLLO % (single phase) Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) V 16I€l,I ^ON )S adfiq pasodxa gUnI srosuas fiyuttxotd aaucnpul adfry qsnf gU4I srosuas fiTtunxotd anucnpul ZtW ^rosuas ^filtuttxotd an4cnpul 8 t w ^rosuas ^c'uTcapo?o"t1d @dfu ^asnt{tq)rosuas nrtcalao?oqd ad fr1 u?-q?nq nyfryduto puD uoncapp acupls?p 61tot'llputs Itun ^dutlcaTfat rcsl,tas cu?cala olot4d 6tt4ca7[at rctnq rosuas clqc ala opqd hsc ayfat rctny11 nyftTduto nq{ Towdg pamacag)rosuas clqcalaotoqd a d fi1 u?-n?nq nyfryduto puD uottcalap acuolslp ktot'llouts paqcuno1) rosuas clqcalaotoqd a d fu u?-nnq nyfryduto puo uapapp acuD?s1p 6uo7 'llauts losaras fiqtuttxotd u oqcnput cn au 6out o4c alg Ttun ^0utzntq ^puD ^awclpul (acuoyca{ay a snfltq f osuas n qtt 7oct7d6 (u o4o7a tt o c ) ^t ^o ^sua ^s ^n ^q2{ 7o ^nl ^d g alacs Ottuns-oaq apns uoplsod (c1a 'urypau uotlca?ap sJosuas ?ualJnc ^frppa'noH't1uoso4yn ' acuoycnput' acuoqtcodoc'ctlaufiout ' atycayao1otq4) xo q ^pa fqo 6u71satr ucuaq\rolA : 1s!7 UDd rsdr-qsaq orsEu ]€[v ^BrrrBN oN - 08II - YtsSNosNt ^ynsndeu NIO|S3Ud No Nama AIat Rasio Deskripsi Capacitiue Proximitg Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 Manual book, Expeiment module L7 Basic Electronics Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV, 50 /6OHz. Confrguration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized pouter supplg module, Adjustable DC uoltage stabilized power supplg module, AC power supply, Signal g enerator mo dule, M e asuring instrument module, Mask plate hanging line experiment module, Analog circuit experiment box, 14P Digital chip modulq 16P Digital chip modulq 78P Digital chip module, 2OP Digital chip module, Comprehensiue test box module, Testline and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. M anual book, Expeiment module No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 OP-AMP Circuit Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan mengenai operational amplifier(op-amp). Basic Linear Amp Differentiator and Inte g rato r Voltage and Current Circuit N on- Line ar Sig nal Proce ssing Generator Actiue Filter Bread Board: Socket Sfip(63o holes) : 2pcs Bus Strip(loo holes); 3pcs DC Output : 5/ 6V, 9/ 12/ l1V(Dual Output) Deca.d"e Capacitor : O.OO 1 -O. 1 1tF(2 digits) Prog. Resr; stor : lOW)-1.SMO(2- BCD) Variable Resistor : 1/ IOOkQ(2ea) Current : O- lOmA/ IOOnA(2 ranges) Protectidn: DC ouerload alarm & indication Speaker : Approx. 8Q, lW Input Voltage : AC 22OV, 50/ 60Hz Manual book. No Nama Alat Rasio Deskripsi t9 Electronic Skill and PCB Production Process, Training Deuice 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan cara pembuatan PCB dan rangkaian listrik. Input uoltage : AC 22O V/ 38OV Output power : AC 220 V safefu socket output Part list : Workbench; Hanging box Power box (DC digital uoltmeter, Six hole socket, LED holder, Rocker switch, Coarse button, Sheath terminal) 20 Portable Solar Pouter Experiment Box 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Input uoltage : AC22OV/ SOHz/ 60Hz Accumulator capacitg : approx. 12V/ 7AH Solar cell module : Power : approx. 10W Voltage : approx. 17V Current : approx O.5A Solar controller : Rated Output Voltage/Current : approx. 12V/2A No Nama Alat Rasio Deskripsi Inuerter: Rated output uoltage : AC22OV, SOHz/ 6OHz, Output waue : Sine waue Rated output power : approx. 150W Prote ction function : ouerlo ad, oueruoltage, short circuit, low tens io n, hig h te mp er ature. 2l Radio Debugging Personal Skill Training 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan tentang modul training radio seperti catu daya dan pemrosesan audio - video, transmisi inframerah, transmisi wireless, modul radio, modul interphone dan modul televisi. Input power : AC 22OV/ 38OV Output uoltage : AC 22OV Part lbt : Training platform, Power supplg module, Audio and uideo input module, Audio frequencA module, Power amplifier module, Waueform g eneration module, Infrare d module, Wireless module, Radto module, Interphone module, TV processing module. 22 Oscilloscope 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur gelombang. Max 2OOMHz bandwidth, up to 2GS/ s realtime sample rate No Nama Alat Rasio Deskripsi approx. 7.6M record length approx. 5O,OOO wfms/ s utaueform capture rate waueform zooming (horizontal/ uerticat), and sauing FFT points (length, and resolutton uaiable) multi-windo w e xtension user-fiendlg uoice waming approx.. 8"(8OO x 60O pixels) high def LCD multi- communication interface : USB, VGA, LAN 23 GPS Nauigator 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan komunikasi GPS. Re ceiu er Charactenstfcs 1. Receiuer Tgpe GPS ; Twelue discrete channels, C/A code, all - in - uiew. SBAS receiuer 2. Receiuer Frequencg Ll (1575.a2MH2) 3. Time to First Fix 15 seconds auerage (Hot start) 4. Tracking Velocitg 999 knots 5. Geodetic Systems WGS-84 Accuracg l. GPS 15m (95o/o) 2. SBAS 3m (95o/o) Displag Unit 1. Tgpe 4.5" diagonal95(W) x 63 (H) mm LCD, 24O x 160 pixels 2. Display Modes Plotter, Highway, Steeing, Speedometer, Nau Data and 2 pages Customizable displag No Nama Alat Rasio Deskripsi 3. Memory Capacity 2,5OO shtp's track points 999 wagpoints with comments 5O routes, 3O wagpoints/route 4. Alarms Arriual, Anchor watch, XTE, Speed, Time, Trip, Odometer 5. Interface Outytut ( NMEA0183 uer 2.0 ) AAM, APB, BOD, BWC, GGA, GLL, RMB, RMC, WG, XTE, ZDA 6. Power Supplg L2-24 VDC, 24O -120mA 24 PABX Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan system telepon. EasA to use and install 1 OO sg stem-speed dialing Initial capacitg: 3 lines and 8 extensions 1O personal speed dialing Music-on-hold port Fle xible ing ing as sig nme nt Expandable to S lines, 24 extensions Standard corded or cordless phones Configure from handset or PC Great range of sgstem-phones Panasonic Sy stem-phones or standard telephones Group workirtg Free auto-attendant with fax detect Prog ramming s oftw are supplied Dag/ Night/ Lunch mode USB port for programming Manual book. No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 DVB-T Modulator 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan sistem pemancar TV digital. DVB-T Modulating Mo dulation Standard EN 3 O 0 7 4 4 Num of Cofdm Channels 8 Non- adjacent Carrier FFT mode 2K, 4K, 8K Bandwidth 6Mhz, 7Mhz, SMhz Constellation QPSK, 16-QAM, 64- QAM Guard Interual I I 4, | / 8, I I 16, t 132 FEC Code I /2, 2l 3, 3/ 4, 5l 6, 7 /8 26 DigitalTV Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan TV digital. Teleuision receiuer with min. 19" color LCD dbplag Displag properties : Resolution : 64O x 48O to 136O x 768 pixels Horizontalfrequencg : 60 KHz VerticalfrequencA : 75 KHz ClockpixelfrequencA : 85 MHz Standard : DVB-T (Digital), PAL, SECAM, NTSC (Analogue) Encoding : MPEG Connectors ; SCART, HDMI & USB Block diagram composed of : Power supplg Tuner Audio/Video processor Sysco microcontroller LCD panel driuer LCD power supply Antenna impedance : 75 Ohm Channels : VHF and UHF Stereo sound system with intemal speakers No Nama Alat Rasio Deskripsi On- screen Display (OSD) for teleuision controls Infrared remote control 24 x directlg connected test points mounted on an expeimental panel with mimic diagram Power supply : 22O AC / 50Hz Manual book. 27 RFID Aplicatton Trainer 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan RFID. RFID Reader Reader Control CPU : ATMEGAl28 Carrier Frequencg :
56MH2 lkHz Protocol: I-CODE1 Reading Distance : Around 100mm Display : 2line characterLCD Input Deuice : Mode selection switch 4ea Interface : RS-232, RS-422 . RFID Antenna 2 Tgpes (PCB pattern, plant practice part) . RFID Tag 13.56MH2 I-CODE1 (R/w) : 1Oea ' ^Application ^Module W arehous e manag e me nt, p ro ce s s managemen[ I/ O expansion mode . Software Electronic textbook per topic PC-based learning of theory and experiments M aximization of le arning elficiencg through uisual support GUI Manual book. No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Mobile Phone Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan sistem komunikasi. Cellular Sgstem : EGSM/ GSM 9OO Rx FrequencA Band : EGSM 925, 96OMHz : GSM 9OO, 935, 960MHz Tx Frequency Band : BGSM 880, 890MHz : GSM 9OO, 89O, 91SMHz Output Pouter : ^+5V, +33dBm/ 32mW, 2W Channel Spacing : 2O0 KHz Antenna : Loop tApe, sOW Dbplay : 84 x 48 pixels On Board sections : Antenna, Kegpad, SIM, Charging Circuit, Clock, User interface such as Buzzer, Vibrator, LEDs. No. of test points : 54 No. of switchedfault : 2O Features that can be set : Screen san)ers, Ring tones, Logos, SMS etc. Accessories included : Battery, Mains cord, Manual, Hands Free Kit Power Requirement : 220V t loo/o 50 Hz Power consumption:
6 Watts (Approx) Fuse :
5 amps Manual book. 29 Telephone Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan sistem komunikasi. Operation: Stand Alone One DOT/ EPABX Line Connection Port No Nama Alat Rasio Deskripsi Handset: Handset connectbn Port (RJ-4s) Keg Board: 3 x 4 Matrix Keg Board Dialer: DTMF and Pulse Dialing redial up to 32 digits 'On/Off Hook Switch Indications: Line on/ Pulse Dialling Indication, Tone Dialing Indication Control: Ringer Volume Control Speech Path: Non Blocking Dial Pulse Ratio: 67: 33o/o Make Break Ratio approx. Input Power: From Internal Power From Telephone Line Test Points: 25 Switch Faults: 4 Power Requirements: 23OV t 10% 50/ 6OHz Manual book. 30 IPTV Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk peraga pelatihan sistem internet protokol TV. IPTV Set-top Box, Media Player, D ig ital M ultime dia Pr o c e s s ing Various tgpes of media codec such as MPEG-4. 1 O(H.264), WMVl MPs, MPEG-2 and JPEG DEMUX API prouid"ed to help deuelop SD/ HD class digital broadcasting seruice Memory : FLASH : 32Mbyte(8bits Access), SDRAM : l29Mbyte(S2bits Access/ Dbplay TFT LCD :
4, l6bits Color Interface: Ethernet: 1O/ lOO Base T Ethernet(RJ45), UART : RS-232 serial port, USB ; USB2.O high speed, IDE : IDE Connector(4O-pin header), LED : Status LED Audio/Video Interface: AUDIO I/O No Nama Alat Rasio Deskripsi : Stereo analog audio, Optical and coaxial SPDIF digital audio; VIDEO I/ O : NTSC/ PAL Composite, YpbPr component uideo, HDMI u 1. 1 with audio Complete with operating sgstem and application Manual book. 31 USB Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan percobaan USB dan aplikasi nya termasuk human interface device. USB protocol & packet strucfire Deuices, descriptors & confrguration USB HID, serial & slaue protocol,s Deuelopment of mbro controlle r -b as e d sg stems using USB technologg HID mouse HID keyboard HID datalogger HID USB terminal HID R5232 Storage & triggered scope Manual book. 32 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshoottng. - Power: 22O V/ 3BO V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, switchs, Indicator Light RGY, Resrstors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relay, No Nama Alat Rasio Deskripsi - Kirchhoff s uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Residential Bime tallic The rmo s tat, Circuit Bre aker, TA pe Thermal-magnetic 33 Basic Principal of Digital technology & electronics 1 Set/Ruang Praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi L unit power supply unit input 1 x approx. 100 - 23O V AC 50 l60 Hz, output: 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electrical eng ine e ring / ele ctronic s contains all of the components for carrying out basic tests for direct current technologA, 29 resistors 2W, I Unit coil: approx. 1OO mII, 7 Unit diodes: lx AA118, 6x 1N40O7, 2 Unit Zener diodes: lx ZPD 3.3, lx ZPD 10, 2 Unit LEDs: lx blue, lx red/green, 1 Setbulb: approx. 12 V 62 mA, I Set toggle switch, 1 Set Diac: DB3, 1 Set mounted transformer: 2 coils with approx. 600 windingq 1 coil with approx. 2O0 windings, 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transistors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, lx BC 14O-16, lx 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx2N 2647, lxBS 250 1 Unit thyristor No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Unit triac 1 Set compact unit of Voltage supplie s and squarewaue generator in one, suitable for all tests on digital and control technologg 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basb tests on digital technologg, in housings compatible with the 19 mm safe technology plug sgstem. Consist of : 1 Set inuerter (3 inuerterg 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND with 2 inputs, 1 Unit NOR with 2 inputs, lUntt XOR with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 tnputs, 1 Unit OR with 4 inputs, 1 Unit hex switch (2-utay), analogue source approx. O - 5 V, lOL resbtor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, lo-d@it 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment display, single ^- digit, can be switched between hex/ DEC/ seg, 1 Unit RS Jlip-Ilop, 2 Unit JK flip-Jlops, 1 Unit shift register, 8 Bit par-ser, 7 Unit shift register, 8 Bit ser-par, 1 Unitfull adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan No Nama Alat Rasio Deskripsi 34 Satellite training sgstem 1 Set/Ruang Praktik Sistem Pelatihan Komunikasi Satelit adalah platform pelatihan telekomunikasi serbaguna yang dirancang untuk mengaj arkan teknologi telekomunikasi modern di kelas menggunakan tautan satelit yang beroperasi penuh. Pemancar, penerima, dan repeater, satelit beroperasi pada frekuensi uplink dan downlink yang realistis dan pada tingkat daya yang aman. Minimum Konfigurasi 1 Set Earth Station Transmitter 1 Set Earth Station Receiuer 1 Set Satellite Repeater 1 Set Cables and Accessones 1 Set Orbit Simulator Sofhaare 1 Set Principles of Satellite Communications ( Stude nt M anual) 1 Set Principles of Satellite Communicatio ns (Instructor Guide ) 1 Set Satellite Communications Training Sgstem (User Guide) 1 Set Link Clmracteristbs and P e rfo rmance ( Stude nt M anual) lSet Link Characteristbs and Performance (Instntctor Guide ) 1 Set Satellite Orbits, Couerage, and Antenna Alignment (Student Manual) 1 Set Satellite Orbits, Couerage, and Antenna Alignment (Instructor Guide) No Nama Alat Rasio Deskripsi I Set Data Generation/ Acquisition Interface 1 SetSate llite Communications Host Computer - Buku Petunjuk Penggunaan 35 Microwaue 1 Set/Ruang Praktik Sistem Pelatihan Teknologi Mikro Bantuan Komputer adalah program pelatihan gelombang mikro mencakup akuisisi data dan instrumentasi. Topik Pembelajaran: - Osilator dtoda Gunn berjalan pada sekitar 1O,5 GHz dalam mode gelombang kontinu (CW) atau dimodulasi oleh gelombang persegi sekitar l-kHz. - Crystal Detector, Mount Thermistor, dan Slotted Line digunakan dengan perangkat lunak pendeteksi sinyal dan daya gelombang mikro, dan untuk mengambil pengukuran SWR - Tiga lensa, pelat logam, dan pelat dielektrik untuk percobaan optik gelombang mikro. - PIN Diode untuk mengajarkan perpindahan gelombang mikro, pelemahan variabel, dan modulasi sinyal gelombang mikro -Minimal Konfigurasi 1 Unit Gunn Oscillator Power Supply,l Unit Data Acqui.sition Interface,l Unit Gunn Oscillator ,1 Unit Slotted Line ,1 UnitThermistor Mount,l Unit Crustal Detector ,7 No Nama Alat Rasio Deskripsi Unit Directional Coupler, 1O GHz ,1 Unit slide-Screw Tuner ,2 Unit Matched Load ,1 Unit Variable Attenuator ,1 Unit Fixed Attenuator - 6 dB ,1 Unit Fixed Attenuator - 3O dB ,2 Unit Horn Antenna ,1 Set Microwaue Accessories, 7 Unit Hgbrid Tee, 1 Unit PIN Diode ,1 Unit Vi.d.eo Amplifier ,1 Unit Leads and Accessorbs ,2 Unit Waueguide Support ,1 Unit Antenna Azimuth Indicator ,1 Unit Amplifier ,1 Unit Storage Trag 1 Unit Storage for PIN Diode and Hgbid Tee Buku Petunjuk Penggunaan 36 Telephong 1 Set/Ruang Praktik Sistem pelatihan yang dapat dikonfigurasi ulang berbasis DSP dengan mudah dapat ditingkatkan ke standar dan sistem baru yang muncul Sistem dapat dikonfigurasi untuk berbagai standar internasional Ketika dikonfigurasikan sebagai PABX digital atau ketika trunk digital diatur, sistem memungkinkan mempelaj ari lapisan fisik dan ^jaringan Sistem yang kuat dan inovatif untuk mempelaj ari ^j aringan telepon modern dapat dikonfigurasi sebagai CO digital dari ^jaringan telepon sakelar publik (PSTN) atau sebagai PABX digital. Topik Pembelajaran : Analog Access to the Telephone Network No Nama Alat Rasio Deskripsi Central Office Operatian Digital PABX PABX Analog Tntnk Digital Trunk Konftgurasi Minimal lUnit Power Supply ,1 Unit Re confrgur able Tr aining M o dule (RTM) ,1 Unit Dual Analog Line Interface ,1 Unit Software and Accessories ,2 Unit Analog Telephone Set 1 Unit Digital Teleplwne Interfoce ,1 ^Set ^Priuate ^Automatic Branch Exchange (PABX) (Student Manual) 1 Set Priuate Automatic Branch Exchange (PABX) ,1 SetDigital Telephone Set ,1 Set PABX Analog Trunk Interfoce 1 Set PABX Analog Trunk (Student Manual) ,1 Set PABX Analog Trunk (Instructor Guid.e) ,2 Set Re confrg ur able Tr aining M o dule \fW ,1 ^Set ^Dual Analog Line Interface 1 Set Digital Telephone Interface ,1 Set Digital Trunk Interface ,1 Set Digital Tntnk (Student Manual) ,1 Set Digital Trunk (Instructor Guide) ,2 ^Set ^Reconfrgurable ^Training Module BfM ,2 Set Dual Analog Line Interface 1 Set Digital Trank Interface - Buku Petunjuk Penggunaan 37 Digital Communbation 1 Set/Ruang Praktik Untuk Sistem Pelatihan Komunikasi Digital membentuk program komunikasi yang lengkap dan operasional,serta No Nama Alat Rasio Deskripsi alat pendidikan yang kuat. Menggunakan teknologi IC untuk modulator sinyal dan demodulator yang beroperasi pada standar yang digunakan dalam teknologi komunikasi digital. Minimum Konfigurasi: 1 Set Cables and Accessorles - Digital Telecommunications, J Set Power Supply/ Dual Audio Amplifrer, I Set Dual Function Generator 1 SetFrequencg Counter,l Set True RMS Voltmeter/Power Meter, J Set Spectrum Analgzer, 1 Set RF/Noise Generator, 2 Set Enclosure/ Supplg Regulator, 1 Set Clock Generator 1 Set Pseudo-Random Binary Sequence Generator 1 Set Bit Error Rate Indbator,l Set Logic Analgzer 1 Set DC Voltmeter/ DC Source, 2 SetLow Pass Audio Filter,l Set Sgnchronous Audio Generator 1 Set Signal Interntptor/ Selector,l Set Noise Measurement Filters,l Set PAM/ASI( Generator 1 SetPAM/ASK Receiuer,l Set PWM/ PPM Generator 1 SetPWM/PPM Receiuer,l Set PCM Encoder 1 SetPCM Decoder,l Set DPCM Encoder, I Set DPCM Decoder, 1 Set FSK Modem No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Set BPSK Modulator, 7 Set BPSK Demodulator 1 Set Delta/ CVSD Encoder, 1 Set Delta/ CVSD Decoder,l Unit Storage Cabinet -Buku Pentunjuk Penggunaan 38 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 39 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training System) 1 Set/Ruang Praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resr; stors, Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relaus, Light Indicators, No Nama Alat Rasio Deskripsi Solenoids, Bu.zzers, Circuit breakers, Fuses 40 Elektronika & Digital Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj ararr perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi Minimal konfigurasi :
29 unit resistors 2W: lx 10 R, 2x 22 R, lx 33 R, 2x 100 R, lx 22O R, lx 33O R, 2x 470 R, lx 680 R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x 10K, 3x 22 K,2x 47 K,2x 1OO K, 1x1M 2 unit potentiometers: lK, 10K, unit NTC: 4k7 /O.25W -25'C- +125'C, 1 unit VDR: S10K11, 1 unit toggle switch, 7 unit Diac: DBs, 1 unit mounted transformer: 2 coils with 60O windings, 1 coil with 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core,B unit transistors; lx BC 140- 16, lx BC 5478, 1x BC 160-16, lx BC 140-16, lx 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx 2N 2647, lx BS 250 I unit thgristor: S40O3L, 1 unit triac: Q4OO4L, 1 unit inuerter,2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, I unit NOB 1 unit XOR, I unit hex switch and analogue source O - 5 V, 1 unit LED bar graph, 1 unit counter, 1 unit 7- segment dbplay, I unit RS ftip- Ilop, ^2 ^unit ^JK flip-flops, ^2 unit shift registers, 1 unit full adder, 4mm safefu lab cables, red, blue No Nama Alat Rasio Deskripsi Buku manual penggunaan 4t Microcontroller Trainer 1 Set/Ruang Praktik Untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konfigurasi Minimal: Resistor, Kapasitor, Induktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terintegrasi analog, Elektromekanis, Optoelektronika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 42 Antenna Trainer 1 Set/Ruang Praktik Antenna Trainer terdiri dari 1 GHz antennas, 10 GHz antennas, RF Generator, sistem penerima dan Data Acquisition , sebuah user-friendly software beroperasi dengan operating system . Sistem penerima terdiri dari sebuah rotating Antenna Positioner terhubung ke Data Acquisition Interface Konfigurasi minimal : 1 Unit Antenna Positioner 1 Set Data Acquisition Interface / Power Supplg 1 Unit Horn Antenna, Small Aperture No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Unit Horn Antenna, Large Aperture 2 Set Helical Antenna, Right-Hand Circular Polarization 1 Set Helical Antenna, Left-Hand Circular Polarization 1 Unit Patch Antennas 1 Unit Slotted-Waueguide Antenna 1 Unit Open-Ended Waueguide Antenna 1 Untt Yagt Antenna 1 Unit Wire Antennas 1 Set Cables and Accessones 1 Waueguide Accessones 1 Unit Antenna Support 1 Storage Module 1 Power Cord - Type F 1 Buku Panduan 43 Pelatih ai: T,',5"ii# Trainer) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supply berisi total 32 circuit-modification (CM), sakelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supply, logika digital, dan sirkuit digital o29 Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran : mekanik teknik elektro, dasar elektronika, pembuatan rangkaian elektronika komunikasi, dan pengujian komponen elektronika, pengendali mekanik dan magnetik, pengendali elektronika komunikasi, pengendali elektronik dan proteksi sistem elektronik. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik adalah 27O rn2. c. Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 29.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 29.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 29.3. Tabel 29.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Instrumentasi Medik No Nama Alat Rasio Deskripsi 44 OP-Amp Circuit Trainer (Portablel 1 Set/Ruang Praktik Minimum spesifikasi alat : 1 Base Unit with Built-In Power Supplg contains a total of 32 circuit-mo dification ( CM ) ^and fault switches, 2 sets circuit boards are supplied bg the 15 V power supply uia the base unit No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja mekanik teknik elektro 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Laboratorium dasar teknik elektronik 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 29.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang praktik instalasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Laboratorium kendali instrumentasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. lnstruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyarnan. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 29.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Instrumentasi Medik No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHzl6OHz Daya keluaran DCt12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 2 Digital Circuit Training Kit 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: stngle-phase, AC 220Vt10% , SOHz/6OHz Part li.st: Digital experiment box, Power area., manual pul"se source, signal generator, frequencg meter unit, Resistance part, cap acitance part, No Nama Alat Rasio Deskripsi Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output uni| Bread board area uni| Power line, Testing line. 3 DC Motor Starting and Speed Regulation Sgstem 6 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pelatihan/ percobaan pengaturan kecepatan motor listrik. Input uoltage : single-pha.se three- wire 22OV r loo/o SOHZ The working enuironment: temperature range of -5 - 40 "C Installed capacity: AC <1.5KVA DC: excitation power ^<O.5A Armature supplg <2A Total power control: with leakage protection Equipped with AC22OV safe terminal and DC24V secure te rminal e xtr actio n le ads Adjustable power: Armature supply: DCO-220V 5A Excitation Power: DC220V 2A Part list: C o ntr ol p anel, w o rkb e nch, frequency ^conu ^erter ^component, relag contacts traintng module, digital analog input and output gtuen instruction component, thre e - phase asgnchronous motor, motor rails, speed mechanism and other components. No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Electronic Skill and PCB Production Process, Training Deuice 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan cara pembuatan PCB dan rangkaian listrik. Input uoltage : AC 22O V/ 380V Ou@ut power : AC 22O V safety socket output Part list : Workbench; Hanging box Power box (DC digital uoltrneter, Six hole socket, LED holder, Rocker switch, Coarse button, Sheath terminal) 5 Multi Function Measuring Instrument System 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. 2 channel DC power supply: approx.2xO-25V, 1A Signal pulse generator: lCH, lHz - 2O0KHz Frequency counter range: 0 -1MHz Digital multimeter: DC & AC current, DC & AC uoltage, Resistance Pulse generator range: 7Hz,10Hz, l)OKHz Analog meter: uoltage & current measurement Programmable resbtor: 1 - 1 5 K.Ohm, 1O-15O K.Ohm, 1OO K.Ohm - I M.Ohm EI^..FFTITEN nfrrd[[f+{n! - t209 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Pr o g r ammab le c ap a s ito r : 1 OOpFO. 1 m^F, 1 OOOpF- 1 mF Logic switch: 8 Lock SW (bounceless output) Vaiable rei.stor: 1O Ohm- lOK.Ohm, 1O Ohm-lOO K.Ohm Control switch: slide, toggle,push Hi/ Lo pulse: 2OOms cgcle Push switch: NO/ NC push switch Min. touch LCD size: 7" 6 OP-AMP Circuit Trainer 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan mengenai op e r atio nal amplifie r ( o p - amp). Basic Linear Amp Diffe r e ntiato r and Inte g r ato r Voltage and Current Circuit N on- Line ar Signal Proce s sing Generator Actiue Filter Bread. Board: Socket Strip(63o holes) : 2pcs Bus Strip(1OO holes); 3pcs Technical parameters: DC Output : 5/6V, 9/ 12/ 1SV(Dual Output) Decade Capacitor : O.OO 1 -0. 1 1tF(2 digits) Prog. Resr.rstor : IOW)-1.SMAQ- BCD) Vartable Resustor : 1/ IOOkQ(2ea) Current : 0- 10mA/ IOOnA(2 ranges) Protection : DC ouerload alarm & indication Speaker: Approx. 8Q, lW Input Voltage : AC 22OV, 5O/ 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 MCU Training Set 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. Power output: t 5 V dc uoltage source t 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supplg, Signal generator, Digital Circuit common experiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit expeiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relag Module, Command module, Indicator module 1, Indicator module 2, Motor modulq Motor experiments, Tower light, Tr alfic light Simulato r, No Nama Alat Rasio Deskripsi Cable set, 8 Sistem Pelatihan Dasar Elektro Hidrolik (Basic Electro Hydraulic Training Sgstem 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro hidrolik dasar. Unit daya hidrolik: Sumber daya : AC 380V Volume kotak oli: kira-kira 35ltr Sistem pompa roda gigi: pompa motor menggunakan instalasi rak terbuka, tingkat kebisingan rendah, mudah dalam perawatan Daftar bagian: Meja kerja, Stasiun hidrolik, Silinder hidrolik kerja ganda, katup kontrol arah hidraulik, Katup kontrol tekanan, Katup solenoida, Relai tekanan, distributor hidraulik, Pengukur tekanan gliserin, modul daya DC, Modul relai , Modu1 sakelar tombol, unit daya untuk pompa hidraulik, Sensor, Modul sakelar mikro 9 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC22OV Keluaran: DC 24V /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Seuice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder keria tunggal dan ganda, No Nama Alat Rasio Deskripsi katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 10 Proximitg Sensor Training Set 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OV/ 380V, 50 Hz/ 60 Hz Turn source : Part List: Workbench Te sting obj ect b ox (Photo electric, mag netic, cap acitance, inductance, ultrasonic, current sensors detection medium, etc.) Positton slide Measuring scale O p tical fib e r s ens or ( conelation) O ptical fib e r s e ns o r ( Diffus e ReJlectance) Indicate and buzzing unit Ele ctr o mag ne tic inductio n proximitg sensor Small, long distance detection and amplifier built- in ty p e ploto ele ctric sensor (Launcher) Small, long distance detectton and amptifie r built- in tg p e photo ele ctric sensor (Receiuer) Opticalfiber amplifier No Nama Alat Rasio Deskripsi M trro r refle cting pho to ele ctric sensor Mirror refle cting photo electric sensor reflecting unit Small, long distance detection and amplifier built-in ty p e plw to ele ctic sensor (Diffuse Wpe) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximity sensor M12 Inductiue proximity sensors M18 flush ^tgpe Inductiue proximitg sensors M18 exposed type Capacitiue Proximity Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 11 Pneumatic Robot Training Sgstem 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang robot. Input power : single-phase,three- wire AC 22OVr10% SOHz/ 6OHz Capacitg : ^< 2OOVA Circuit: DC24V Part list: Training platform base PTP Robot training sgstem Experiment cable Accessoies and spare parts Software and mateial Learning software No Nama Alat Rasio Deskripsi Manual book. 12 Basic Electronics Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV,5O/6OHz. Configuration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltage stabilized power supplg module, AC power supplg, Signal g enerator mo dule, M e asuring instrument module, Mask plate hanging line expeiment module, Analog circuit experiment box, 14P Digital chip module, 16P Digital chip module, lBP Digital chip module, 2OP Digital chip module, Comprehensiue test box modulq Testline and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. Manual book, Experiment module 13 Komputer 18 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, pengenalan tentang image processing, dsb. Processor min. 2.9 GHz 16 MB Cache, RAM min. 8 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. 1 TB, DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI dan VGA port, Seial Port, Parallel port, Audb In-Out, Min. PSU ?OOW, Optical USB Mouse No Nama Alat Rasio Deskripsi and Kegboard, Layar mtn. 18.5" dengan resolusi min. 1 3 66x7 68, Op erating sy stem original. t4 Software 1 Unit/ 1 Komputer Software administrasi dan inventari s (Computerize d M ainte nance M anag e me nt Systems/, software image processing 15 Oscilloscope 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur gelombang. Max 2OOMHz bandwidth, up to 2GS/ s realtime sample rate approx. 7.6M record length approx. 5O,OOO wfms/ s waueform capture rate waueform zooming (horbontal/ uertical), and sauing FFT points (length, and resolution uaiable) multi- u indo w e xte ns io n user-frtendlg u oice warning approx.. 8"(8OO x 6OO plrcels) high def LCD multi- communication interface : USB, VGA, LAN 16 Medical Laboratory Bquipment Blood Chemistry Analgzer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran tentang analisa sampel darah. Wauelength range : 3 OO- 8O Onm (34O,40 5,45O,492, 5 I O, 546, 57 8, 63 0nm) Precbion of wauelength: ^<t7nm Bandwidth: ^<7nm No Nama Alat Rasio Deskripsi Resolution: O.OOlAbs Cross contamination: 3O. 2o/o Rep e atability : cu <0. 1 ^o/o Sample uolume: 1 OO - 9 99 9ul, adjustable Stabilifu: O.OOiAbs/h LUht source: 12V/2OW imported quartz halogen lamp, seruice life >3000 hours Data storage: >10000 testing results, results can be searched and printed Power supply: AC 220V SOHz t7 Digital Wri,st Blood Pressure Monitor 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur tekanan darah. P r e s s uriz atio n : Auto matic Pressurization Irregular Heart Beat Detection WHO Clossification Indbator Date/Time di.splag mmllg Displag Low Battery Indicator Jumbo Displag Adapter Jack Accuracy: ^+3 mmllg F.O.4 Kpa) Test Range: O-3OO mml{g (O Kpa- aO Kpa) Pulse Accuracg: t5o/o Pulse Test Range: 3O-18O Beats/ Minute Display: Liquid Crystal Displag (LCD| approx. 6155mm 18 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricitg Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan No Nama Alat Rasio Deskripsi parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 220 V/ 38O V - Workstation, current limiting, tlrcrmal magnetic, switchs, Indbator LUht RGY, Resasfors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relay, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sidential Bimetallic The rmo stat, Circuit Breaker, TA p e Thermal-magnetic 19 Bcrsb Principal of Digital technologg & electronics 1 Set/Ruang Praktik Untuk satu paket peralatan untuk belajar elektrikal dan elektronik dasar hingga kendali digital dalam satu panel yang dilengkapi function generator. Minimal Konfigurasi 1 unit power supplg unit input 1 x approx. 1OO - 23OVAC 5O/6O Hz, output: 1 unit Uniuersal patch panel 1 set componentfor electrical engine ering / ele ctro nic s contains all of the components for carrying out basic tests for direct current technologA, 29 restrstors 2W, 1 Unit coil: approx. 1OO mlf , 7 Unit diodes: lx AA1 18, 6x 1N4O07, 2 Unit Zener diades: lx ZPD 3.3, 1x ZPD 10, 2 Unit LEDs: 1x blue, lx red/green, 1 Setbulb: approx. 12 V 62 mA, 7 Set toggle switch, 1 Set Diac: DBs, 1 Set mounted transformer: 2 coils with approx. No Nama Alat Rasio Deskripsi 60O windings, 1 coil with approx. 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core 8 Unit transistors: lx BC 140-16, lx BC 5478, lx BC 160-16, lx BC 14O-16, lx 2N 3820, lx FET 2N 3819, lx2N 2647, lxBS 25O 1 Unit thyristor I Unit triac 1 Set compact unit of Voltage supplie s and squarewaue generator in one, suitable for all tests on digital and control technologg 1 set components of digital technologg contains all of the components for carrying out basic tests on digital technologg, in housings compatible with the 19 mm safe technologg plug system. Consist of : 1 Set inuerter (3 inuerters, 3 Schmitt) trigger,l Unit AND with 2 inputs, 1 Unit OR with 2 inputs, 1 Unit NAND with 2 inputs, 1 Unit NOR with 2 inputs, lUnit XOR with 2 inputs, 1 Unit AND with 4 inputs, 1 Unit OR with 4 inputs, 1 Unit hex switch (2-wag), analogue source approx. O - 5 V, lOL resbtor, lSet pF capacitor, 1 Unit LED bar graph, lo-digit 1 Unit counter, 4 bitl Unit 7-, segment displag, single-digit, can be switched between hex/ DEC/ seg, 1 Unit RS Jlip-Itop, 2 Unit JKflip-flops, 1 Unit shift reqister, 8 Bit par-ser, 1 Unit shift No Nama Alat Rasio Deskripsi register, 8 Bit ser-par, 1 Unitfull adder, 4 bit 1 Unit signal input (4x latch/ pushbutton, 1 x pushbutton -Buku Panduan 20 Sistem Pelatihan Hidraulik Tingkat Lanjut (Aduanced Hgdraulic Training System) I set/ruang praktik Pelatihan dasar dan lanjutan dalam teknologi kontrol hidrolik dan memberikan pengetahuan tentang prinsip fisik dasar hidrolik serta fungsi dan penggunaan yang umumnya digunakan sebagai penggerak mesin-mesin berat di industri komponen hidrolik. Konfigurasi minimal : katup pelepas tekanan, katup kontrol aliran 2 ara}a, Katup kontrol aliran satu arah, katup tuas tangan 412 arah, katup tuas tangan 4/3 arah Katup pemutus 1 Unit silinder Diferensial 16 / lO l2OO dengan penutup, Motor Hidrolik, distributor 4 arah dengan pengukur tekanan, katup pengurang tekanan 3 arah 1 Unit Katup pemisah aliran, Set Mounting kit untuk silinder. 2l Aduance Pneumatic Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Mengajarkan standar industri. Jumlah komponen dan desain dirancang khusus untuk proyek- proyek yang terkandung dalam buku kerja sehingga dasar-dasar utama dapat diberikan, Digunakan sebagai perangkat No Nama Alat Rasio Deskripsi untuk pelatihan pneumatik dasar. Minimal Konfigurasi : 1 set Workstations, 1 set Sitent Air compressor, 1 unit distributor block, 1 unit Double-acting cylinder, 1 unit Single-acting cylinder, 1 unit Mushroom button ualues, 2 unit 3/ 2 button Wpe module normally closed, 1 unit 3/ 2 button tApe module normallg closed, 5/ 3 handle shuttle ualue, 1 unit 5/ 2 handle shuttle ualue, 1 unit Single pneumatic control3/ 2, Double pneumatic control 3/ 2, I unit 5/ 2-way single-pilot ualue, 3 unit 5/ 2-wag double-pilot ualue, Reducing ualue, 2 unit one-waA Ilow ^control ^ualue, ^2 ^unit ^Pressure guQ9e, 2 unit one-wag flow control ualues, 3/2 stroke ualue,l unit time delag ualue normallg closed, 1 unit pressure sequence ualue, 2 unit dual pressure ualue (AND), 1 unit shuttle ualue (OR),1 unit quick-exhaust ualue, Hose @4, Hose @6, 4T t)alt)e, ""7"' Connection, APG reducirtg straight coupling ,1 unit signal input unit, 2 unit relags 3-foldelectrba\ I unit limtt switch electrbal actuated from ^left , ^1 ^unit ^proximitg ^sensor optical,2 unit proximitg sensors, ele ctronb witlt cglinder mounting,lx 2 x 3/ 2-way single solenoid ualue with LED, normally closed ,1 unit 5/ 2-wag single solenoid ualue with LED ,2 unit 5/ 2-wag double solenoid ualue with LED ,1 unit ^pressure sensor No Nama Alat Rasio Deskripsi with dbplag ,2 unit one-waA ftow ^control ^ualues ,1 ^unit ^single- acting cglinder ,1 unit double- acting cylinder ,Tool kits, Buku panduan penggunaan 22 Basic leuel: Mobile hgdraulics - ^Working hgdraulics 1 I Set/Ruang Praktik Sistem dengan beberapa perangkat pemakai diatur, dihubungkan secara paralel, tandem dan seri, dan diperiksa dalam hal karakteristik seperti prioritas, distribusi laju aliran, dan ketergantungan tekanan. Pelatihan ini ^juga membahas dasar-dasar menahan beban dengan katup kecil dan menurunkan beban dengan tekanan balik dan katup penyeimbang. Minimal konfigurasi : I unit counterbalancing ualue I unit pressl.re balance for open centre load sensing ,1 unit 3-way pressure regulator ,2 unit pressure-relief ualue 1 unitflow controlualue ,1 unit non-refitrn ualue, 0.6 MPa opening pressure 1 unit shuttle ualue ,1 unit double non-refiint ualue, delockable ,1 unit shut-off ualue ,2 unit 6/ 3-waA proportional hand leuer ualue ,1 unit loading unit/ cglinder load simulator ,1 unit diaphragm accumulator with shut-off block ,2 unit hydraulic motor ,2 unit manifold plate, 4- udA, with pressure gauge ,3 unit T-di.stibutor ,2 unit pressure switch, electronic ,2 unitJlow sensor .1 unit steeino ualue No Nama Alat Rasio Deskripsi (Orbitrol) ,1 unit anti-shock and anti-cauitation block 1 unit 4/ 3-waA hand leuer ualue, 1 unit tubing line for pressureless rehrn ,1 unit return heade4 4- waA, pressureless Buku panduan penggunaan. 23 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 24 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training System) 1 Set/Ruang Praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arLrs searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resr.rstors, Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relaus, Lisht Indicators, No Nama Alat Rasio Deskripsi Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 25 Elektronika & Digital Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar elektronika dan digital teknologi Minimal konfigurasi :
29 unit resistors 2W: lx 10 R, 2x22 R, lx 33 R, 2x 100 R, lx 22O R, lx 330 R, 2x 47O R, lx 680 R, 3x lK, 2x 2K2, 2x 4K7, 3x 10K, 3x 22 K, 2x 47 K, 2x 100 K, lx1M 2 unit potentiometers: lK, lOK, unit NTC: 4k7/ O.25W -25"C- +125"C, 1 unitVDR: SlOKl1, I unit toggle switch, 1 unit Diac: DB3, 1 unit mounted transformer: 2 coils with 6OO windings, 1 coil with 2OO windings, 1 separable core, retainer for transformer core,8 unit transrrstors; lx BC 140- 16, lx BC 5478, 1x BC 160-16, lx BC 140-16, 1x 2N 382O, lx FET 2N 3819, lx 2N 2647,lx BS 250 1 unit thgristor: S4OO3L, 1 unit triac: Q4OO4L, 1 unit inuerter, 2 unit AND, 2 unit OR, 1 unit NAND, 1 unit NOB 1 unit XOR, 1 unit hex switch and analogue source O - 5 V, 1 unit LED bar graph, 1 unit counter, 1 unit 7- segment displag, I unit RS flip- Ilop, ^2 ^unit ^JKflip-flops, ^2 unit shift registers, 1 unit full adder, 4mm safetg lab cables, red, blue Nama Alat No Rasio Deskripsi Buku manual penggunaan 26 Microcontroller Trainer 1 Set/Ruang Praktik Untuk digunakan dalam program yang berfokus pada pengembangan keterampilan listrik dan elektronik yang mendasar. Ini mencakup topik dan komponen yang relevan dalam industri saat ini. Konfigurasi Minimal: Resistor, Kapasitor, lnduktor, Semikonduktor, Gerbang logika, Sirkuit terintegrasi analog, Elektromekanis, Optoelektronika, Catu daya dan pembawa, Modul prosesor, Kit suku cadang pengganti Buku manual penggunaan 27 Aplikasi PID 1 Set/Ruang Praktik Untuk pembelajaran aplikasi dari mekanisme umpan balik di sebuah sistem kontrol. Untuk bisa mendapatkan beberapa tipe sinyal serta dilanjutkan dengan pengolahan kendali Proportional - Integral - Derivative PID maka diperlukan sebuah aplikasi nyata industri bidang process automation. Konfigurasi Minimum : I unit Interface to PC, Transmis sion sp e e d, Analog interface, Digttal interface, Digital signals represented bg LEDs, 1 unit Aluminium profile plate , 2 unit transparent circular water tanks, 1 set Flexible pipe system No Nama Alat Rasio Deskripsi DN15, 1 unit Rotary pump, 1 unit Electrical actuation, 1 control switch and 1 LED indicator light (24V), 1 relay with 3 changeouer contacts on mounting plate, 1 unit Pressure gauge, 1 unit Flow meter, 2 unit capacitiue sensor, 7 unit Utrasound proximitg switch, Buku Manual penggunaan 28 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 Set/Ruang Praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergency switch, Keg switch, LED phase indbator, Connecting cable, Switching deuices, Pushbuttons and indbator lights, Three-phase motor 29 Destgn and simulation sofhtare for pneumatic and electro pneumatic circuit 1 Set/Ruang Praktik Untuk pembelajaran rangkaian pneumatik, electropneumatic, servopneumatic, safetg in pneumatic, u acuum technolo g A, sensor pneumatiq serta digitat teknologi Konfigurasi minimal : 1 lisensi software simulasi dengan library komponen pneumatik sesuai ISO 1219, I interface dengan kecepatan 115 kbaud, power supply 24 V DC, 16 digital output dan 16 digital input o30 Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar teknik, mekanik teknik elektro, dasar elektronika, instalasi rangkaian, dan pengujian komponen kendali, pengendali mekanik dan magnetik, No Nama Alat Rasio Deskripsi 30 Pelatih elektronik dasar (Basic Electronic Trainer) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supplg berisi total32 circuit-mo difrcation ( CM ), ^s ^akelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supply, logika digital, dan sirkuit digital 31 OP-Amp Circuit Trainer (Portable) I Set/Ruang Praktik Minimum spesifikasi alat : 1 Base Unit with Built-In Power Supply contains a total of 32 circuit- mo diftcation ^( CM ) ^and fault sutitches, 2 sets circuit boards are supplied bg the 15 V power supplg uia the base unit 32 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH/22OV atau 3 PH/380 V pengendali elektrik hidraulik dan pneumatik, pengendali elektronik dan PLC dan proteksi sistem elektronik. b. Luas minimum nrang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 30.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 3O.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 30.3. Tabel 30.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar elektronik dan mekanik 4 rn2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Ruang praktik instalasi listrik 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 3 Laboratorium pengukuran besaran proses 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 4 Laboratorium Kontrol PLC dan DCs 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 r; -:
Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 3O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Instmmentasi dan Otomatisasi Proses No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyamarl. Peruntukan: R.lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area ke{a bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. Tabel 30.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Instrumentasi dan Otomatisasi Proses No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Digital Circuit Training Ktt 1 Set/Rua ng Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22OV|1O% , SOHz/6OHz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pul,se source, signal generator, frequency meter unit, Re sistance p art, cap acitance p art, No Nama Alat Rasio Deskripsi Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output uni| Bread board area uni\ Power line, Testing line. 2 Peralatan Pelatihan Integrasi Elektromekanis Optik (Optbat Electromechanical Integration Training Equipment) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai sistim otomasi lengkap dengan berbagai macam aktuator dan sensor untuk pendeteksian berbagai macarn bahan material produksi. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 38OV - Air compressor - Training platfurm - Material conuegor components - Belt conueAer components - Detection unit - Terminal block - Warning Lights - Sampling and testing materials, Bxperiment module Safety tube 3 Osciloscope 1 Set/Rua ng Praktik Alat ukur sinyal.
Bandwidth: lO)MHz . Sample rate (Real time): 2Gsa/ s . Horizontal Scale (S/ diu): 2n"s/ diu - 10Os/diu step bg 1-2-5 . Rr.se time (at input, tgpical):
s3.5ns . Channels: Dual . Displag: 8 inch color LCD, TFT screen, SOOx6OO pixels 4 MCU Training Set 1 Set/Rua ng Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. REPUBUK INDONESTA - t23t - No Nama Alat Rasio Deskripsi Power outptut: t 5 V dc uoltage source ! 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Pouter Supplg, Signal generator, Digital Circuit common expeiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit expeiment box, Pulse circuit expeiment box, Components box, Analog circuit expeiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relay Module, Command module, Indbator module 1, Indbator module 2, Motor module, Motor expeiments, Tower hght, Traffic light Simulator, Cable set, 5 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Rua ng Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: 220V/ 38OV, 50Hz/ 6OHz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Traffic lights module, Robot control module, Automatic feed loading module, Processing center module, Skg tower light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Self-lock button module, Self- recouery button module, Inshuction module, Power adapter module, Test line, CD, Download line. 6 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OY, SOHz/6OHz Daya keluaran DCt12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplilikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel No Nama Alat Rasio Deskripsi uji. Buku manual, modul Eksperimen. 7 Proximitg Sensor Training 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OVL10 % (single phase) Turn source : Enuironment temperature : -10 "C -40 ^"c Relatiue humidity : < 85 % Part List: Workbench Te sting obj e ct b ox (Photoelectric, magnetic, capacitance, inductance, ultrasonic, Hall, eddg current se/Lsors detection medium, etc.) Position slide Measurtng scale Optb al fib e r s e ns or (correlation) O p tic al fib e r s e ns o r ( Diffus e ReJlectance) Indicate and buzzing unit Electromagnetic induction proximitg sensor Small, long di,stance detection and amplifter b utlt-in tg p e pln to ele ctric sensor (Launcher) Small, long di.stance detection and amplifier built-in ty p e photo ele ctic sensor (Receiuer) No Nama Alat Rasio Deskripsi Opticalfiber amplifter M irror reJle cting pho to ele ctric sensor Mirro r refle cting pho to ele ctrb sensor reflecting unit Small,long distance detection and amplifie r built-in tg p e photo ele ctric sensor (Diffuse tApe) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximity se/Lsor M12 Inductiue proximity sensors M18 ftush ^type Inductiue proximity sensors M18 exposed tgpe Capacitiue Proximitg Sen"sor Ml8 Power module 12-24WC PC module PC software Digital multimeter Training manual Test cable K3 Manual book, Experiment modul 8 Borsb Electronbs Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV, 5O/ 6OHz. Configuration list: Training platform, AC220V main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltaqe stabilized ^power supplu No Nama Alat Rasio Deskripsi module, AC power supplg, Signal g enerator mo dule, M e asuring instrument module, Mask plate hanging line experiment module, Analog circuit experiment box, 14P Digital chip module, 16P Digital chip module, 18P Digital chip module, 2OP Digital chip module, Comprehensiue test box module, Testline and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. M anual book, Bxperiment module 9 OP-AMP Circuit Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan mengenai operational amplifier(op- amp). Bxperimental Modules: OP-AMP Charactenstrcs Basic Linear Amp Diffe r entiato r and Inte g r ato r Voltage and Cunent Circuit N on-Line ar Signal Proce s sing Generator Actiue Filter Bread Board: Socket Stip (630 holes) : 2pcs Bus Strip (1OO holes); 3pcs Technical parameters: DC Output: 5/6V,9/ 12/ 15V (Dual Output) Decade Capacitor : O.OOI-O.l1tF (2 dUits) No Nama Alat Rasio Deskripsi Prog. Resrrstor : lOW)-1.5MO (2- BCD) Variable Resastor : 8Q, lW 1/ 1o0kQ (2ea) Current : 8Q, lW O- lOmA/ IOOmA (2 ranges) Protection : DC ouerload alarm & indication Speaker: 8Q, lW Input Voltage : AC 22OV, 50/ 60Hz 10 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar Sumber Daya Masukan : AC22OY Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 11 Hidrostatic Trainer 2 Set/Ruang Praktik Trainer tekanan udara. Input: O-25O inch Output: 4-20 mA Power Supply: AC 220V Operating pressure : 6Mpa No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. permissible pressure: 12 Mpa(120 bar) Mounting system: quick -ftx Fluida contr olling unit(o rb itr al steering unit) 12 Komputer I Set/Ruang Praktik Perangkat komputer untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, mengolah data, pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD, pembuatan dan editing video, serta keperluan lainnya. Spesifikasi: Setara Intel Core i5-940OT (6C I 6T, 1.8 l3.4GHz,9MBl, Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, sistem operasi minimal 64bit, RAM minimal 16 GB, HDD SSD / SSHD minimal 2 TB DVDRW, I/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB Mouse and Keyboard, VGA Card Min. 4 GB, Monitor minimal resolusi Full HD l92O x 1080 atau ukuran layar minimal 2O"". Dilengkapi software Computer Aided Design (CAD) untuk pekeriaan desain. editins dan No Nama Alat Rasio Deskripsi berbagai keperluan berbasis multimedia." 13 Flexible Manufacturtng System 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai rangkaian sistim pengaturan dan komunikasi PLC peralatan otomasi 1) Input power supplg: singte- phase - 22OV t 1oo/o SOHz/ 6OHz 2) Leakage protection: I A n ^< 30mA, t < O.15 3) AC 22OV power supply 4) 24 V DC power ouQtut 5) EmergencA stop button, power indicator 6) Power and inaduertent e ne r g iz atio n p r o te ctio n 7 ) ^Working enuironment: Temperadtre -1O " C - ^+40 " C Relatiue humidifu 35% to 65% (25 ' C) Altihtde ^<4OOOM 8) Installed capacitg: = SkVA 9) Operation of compressed air: 5 to 6bar Part list :
Control platform : Workbench, Flange face wheels, PLC 2. ASRS statton: Stainless cylinder, Rodless cglinder, Dual- axe s cylinder, Solenoid ualue, Dyad, Vacuum generator, Standard sunction cup s, 24V DC gear motor, Ltnear guide rail ,Timing belt Workbench, PLC, 8M1223, Touch screen, Start button with lamp SB0/ HLO, Stop button with lamp SB 1 / HL 1, Reset button with lamp SB2, Emergency off button wtth lamp SB3, Button mark, Breaker, Sutitch power, 3 holes socket, No Nama Alat Rasio Deskripsi Conductiue sensor, Interme diate relag (adjustable manual), Mbro- switch 3 holes socket, Stepper motor driue, Stepper motor 3. Manipulator station : Solenoid ualue, Dyad, Fingle cylinder, DC motor, Timing belt, Workbench, PLC, 8M1223, Start button with lamp SBO/ HLO, Stop button with lamp SB I / HL 1, Reset button with lamp SB2, Emergency off button with lamp SB3, Encoder, Stepper motor diue, Stepper motor, Button mark, Mark, Breaker, Switch power, 3 holes socket, Conductiu e s erlsor, Micro ^- switch , ^Interme ^diate ^relay ^( ^adj ^ustable manuallg) 4. Milling machine processing station Thre e -phase a^sg nchronous motor, Timing belt, Cglinder, Solenoid ualue, Dg ad, Workbench, PLC, EM1223,Start button with lamp SBO/ HLO, Stop button with lamp SB 1 / HL 1, Reset button with lamp SB2, Emergencg off button with lamp SB3, Button mark, Breaker, Switch power, 3 lrcles socket, Fiber optic sensor amplifier, Cable, Inte rme diate relay ( adj ustable manuallg), Mbro switch, Conuerter Gl10, Conuerter panle, Stepper motor diue, Stepper motor,Seruo motor driue 5. Visual inspection station Workbench, PLC, Start button with lamp SB0/ HLO, Stop button with lamp SB 1 / HLl, Reset button with lamp SB2, Emergencg off button with lamp SB3, Button mark, Breaker, Switch power, 3 holes No Nama Alat Rasio Deskripsi socket, Capacitiue sensor, 6. Heat-treatment station DC gear motor,DC worrn gear motor,Timing b elt, Dual axe s cg linde r, G as fing e r, D iap hr ag m s tr aig ht ^j o int, S ole no id u alu e, Dg ad, W orkb ench, PLC, 8M1223 Start button withlamp SB0/HLO, Stop button withlamp SB 1 / HL 1, Reset button with lamp SB2, Emergency off button with lamp SB3, Button mark, Breaker, Switch power, 3 holes socket, Cap acitiue s erls or, Interme diate relay (adjustable manually ), Temperahtre transmitter, Common PTIOO, Lamp, AC contactor, 7. Auto sorting statton DC gear motor, Dual-axes cglinder, Gas finger, Solenoid ualue, Dgad, Chain, Workbench, PLC, Start button with lamp SB0/ HLO, Stop button uith lamp SBL/HLL, Reset button with lamp SB2, Emergencg off button with lamp SB3, Button mark, Breaker, Switch power, Interme diate relay (adjustable manuallg), 3 holes socket, Grag slot, M ag ne t switch, Alumnium guide rail 8. Auto transfer statton DC worm gear motor, Three-phase asgnchronous motor, Conuegor belt, Peb cglinder, Solenoid" ualue, Dyad, PLC, 8M 1 223, Start button with lamp SBO/ HLO, Stop button with lamp SB 1/ HL 1 , Reset button with lamp SB2, EmergencA oJf button withlamp SB3, Button mark, Breaker,Switch power, 3 holes socket, Capacitiue sensor, Conductiue sensor, No Nama Alat Rasio Deskripsi Interme diate relay (adj us table manually), Conuerter G 1 1 0, Conuerter panel 14 Brain terminal 1 Set/Ruang Praktik Kalibrasi controller dan transmitter. Connection: Dedbated cable, 1. 1 m long (3.6 ft) communication line: Line length: up to 2 km (1.24 mile) (O.75 to 1.25 mm2 Loa.d resistance: 250 to 6OO V (including c able re sis tance ) Load capacitance:
22 mf or less Load inductance:
3 mh or less Display: lcd dot matrix, 21 characters3S lines Power supplg: fiue aa. 1.5 V dry alkali batteries 15 Hart Communbator 1 Set/Ruang Praktik Kalibrasi controller dan transmitter Program memory @nd deuice description): 12 mb, ^+4 1n6 optional Transmitter data memory: 2 kb,32 kb optbnal Lead connections: two 4 mm banana plugs Displag: S-line bg 2l-character (128 bg 64 pixels) LCD 16 Liquid Densifu Meter f Set/Ruang Praktik Untuk mengukur massa ^jenis zat cair dan zat padat Densitg accuracA : O. 0O I g/ cm3 Maximum weighing: 3OOg Minimum weighing : O. O I g 77 Portable Multi Gas Analgzer I Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan mendeteksi gas-gas tertentu. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1) Detection of 4 gases at most at the same time such as flammable gas, oxAgen, and toxic gases etc. 2) Skid-resistant, IP66 protection leuel, dust & water proof, suitable for ^seuere ^scenarios ^of ^all ^sorts 3) Alarming history supports reuiew and USB upload 4) LCD display uith grauitg sensor which prouid.e a uiew from upside- down angle 18 Portable pH 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur derajat keasaman (pH) larutan. pH Range O.OO-14.O0pH. pH Accuracy IO.OSpH. Resolution 0.OlpH. Temperahtre Range 0 - 6O"C. Temperature Accuracy tl "C. Resolution 7oC. 19 Printer 1 unit/ruang praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen. Printer tgpe: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 57OOx14OO dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualitg : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution 30O x 30O dpi; Scanner Tgpe: Flatbed colour image scanner with resolution 600 x 12OO dpi; Input capacitg: up to lOO sheets- 44.
REPUEUK INDONESIA - L243 - Kompetensi Keahlian Electrical Auionics a. Ruang praktik kompetensi keahlian Electrbal Auiontcs berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar elektronika, kontrol elektronik, tombol-tombol kendali dan sistem pengarnan, merawat dan memperbaiki jaringan kabel. b. Ruang praktik kompetensi keahlian Electrical Auionix berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar elektronika, kontrol elektronik, tombol-tombol kendali dan sistem pengaman, merawat dan memperbaiki jaringan kabel. c. Luas minimum ruang praktik kompetensi keahlian Electrical Auionbs adalah 27O m2, untuk menampung 54 peserta didik meliputi: area kerja dasar elektronika 48 m2, area kerja kontrol elektronik 48 rrr2, area kerja simulasi cockpit 48 m2, area kerja jaringan 48 m2, mang penyimpanan dan instruktur 54 rn2. d. Disiapkan kotak kontak/stop kontak 1 phasa dengan jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik. e. Ruang praktik kompetensi keahlian Electrbal Aubnics dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 31.1. f. Ruang praktik kompetensi keahlian Electrical Auionics dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 31.2. g. Ruang praktik kompetensi keahlian Electrical Auionics dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 31.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V Tabel 31.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Electrbal Auionbs No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja dasar elektronika 4 rn2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Area kerja kontrol elektronik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2. 3 Area kerja simulasi cockpit 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 4 Area kerja jaringan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instnrktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas ruang instruktur adalah 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas ruang penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 31.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Electrbal Auionbs No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: ruang instruktur 12 buah, ruang simpan 2 buah, area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: Ruang instruktur 9 buah, ruang simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, ruang simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/Kursi kerja bengkel 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 18 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub rLlang praktik 12 buah, mang simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: ruang instruktur 2 buah, ruang simpan 2 buah Tabel 3f .3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Electrical Auionics No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Basic Electronbs Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV, 50 /6OHz. Confrguration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OY power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltage stabilized power supplg module, AC power supplg, Signal generator module, Measuring instrument module, Mask plate hanging line expeiment module, Analog circuit experiment box, l4P Digital chip module, l6P Digital chip module, l8P Digital chip module,2OP Digital chip module, Comprehensiue test box module, Test line and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. M anual book, Experiment module 2 Trainer Operatbnal Amptifier (Op- Amp) 8 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan mengenai operational amplifier (op- amp). Basic Linear Amp Differentiator and Inte g r ator Voltage and Current Circuit Non- Line ar Sig nal Proce s sing Generator Actiue Filter Bread Board: Socket Strip(63O holes) : 2pcs Bus Strip(lOO holes); 3pcs No Nama Alat Rasio Deskripsi Technical parameters: DC Output: 5 / 6V, 9 I 12 / LSY (Dual Output) Decade Capacitor:
00 1 -0. I pF(2 digits) Prog. Resistor : lOkQ-1.5MO(2- BCD) Variable Resistor : 1 / 1OOkO(2ea) Current : DC ouerload alarm dan indication Speaker: approx.8Q, 1W Input Voltage : AC 22OY, 50 /6OHz 3 Auionics Trainer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mensimulasikan prinsif komunikasi Pesawat sistem radio dan navigasi Pesawat Udara. Standard Equipment: Aircraft auionbs trainer prouid.es instruction on the following systems - Dual NAV./ Comm. Radio - Transponder - DME - Marker - Global Positioning System (G.P.s.) - Altitude Encoder - Automattc Direction Finder (A.D.F.) - Insttument Landing System (ILS) - VOR - Intercom Sgstem - Headsets (2) - Audio Panel - Microphone - Two NAV Indicqtors - ADF Indicator - Altimeter - Antennas (LOC, COM, NAV/COM, GPS, DME,XPNDR, ADF) Qty. 7 Total - Fault Insertion Box No Nama Alat Rasio Deskripsi - LCD NAV Di.splay u,rffh GPS built in - 15 ft. extensioncablelorGPS Antenna - Tipod stand for mounting GPS Antenna outdoor 4 Digital Circuit Training Kit 4 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22OV|1O% , SOHz/ 6OHz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequencg meter unit, Resr.stan ce part, capacitance part, Integrated circuit, Logic leuel show, logtc leuel output uni| Bread board area unit, Power line, Testing line. 5 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 4 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OV, SOHz/6OHz Daya keluaran DCt12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplilikasi No Nama Alat Rasio Deskripsi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 6 MCU Training Set 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan tentang micro computer dasar. Power output: ! 5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supply, Signal generator, Digital Circutt common experiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit expeiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit expeiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relag Module, No Nama Alat Rasio Deskripsi Command module, Indbator module 1, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower ltght, Tr affn light Simulato r, Cable set, 7 Sistem alat pelatihan Elektronik- Listrik Pesawat (Aircraft Electrical Electronic System Trainer) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan kelistrikan pesawat udara, sehingga siswa/ siswi dapat memahami, menganalis, merawat kelistrikan pesawat udara Baterai: Pesawat disegel, baterai 24V, Generator: Generator DC pesawat dengan rating 28VDC @4OA|50A ^pada 3600 ^rpffi, digerakkan oleh Motor 22OVAC/SO Hz. Pemula: Starter Pesawat 24 VDC, Daya AC: Inverter Statis, masing- masing memiliki nilai minimum 50VA, Generator Bus-bar 28VDC, Bus-bar Auxiliary 28VDC, Baterai Bus-bar, Ground Bus-bar Lampu Eksternal: Lampu Navigasi (Sayap Kanan, Sayap Kiri, Ekor), Strobo (Sayap Kanan, Sayap Kiri, Ekor), Rotating Beacon, Landing/Taksi Light Lampu lnternal: Lampu Kabin, Lampu Baca, Lampu Kokpit Multifungsi dengan Dimmer Sistem Peringatan Kios (SWS): Sensor Tepi Terdepan ^(tipe Baline- No Nama Alat Rasio Deskripsi baling), Klakson Peringatan Audio, Baterai Independen untuk SWS Instrumen: Pengukur Tegangan Volt Generator, Pengukur Amper Generator, Pengukur Jam Generator, Pengukur Amper Baterai, Pengukur Bahan Bakar Indikator: Indikator Daya Master, Indikator Status Generator, Indikator Status Inverter, Indikator Konfigurasi Bus Peringatan: Peringatan Generator Mati, peringatan aural 8 Simulasi Panel Kokpit 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan instrumen pesawat udara, sehingga siswa/siswi dapat memahami, menganalisis, merawat instrument Spesifikast: The cockpit panel includes the following: - Annunciator Panel - VOR 1, VOR 2 - Wet Compass, Altimeter - Warning Panel - Vertical Speed Indicator, Tachometer, Altihtde Indicator, Heading Indicator, Airspeed Indicator, Turn and Bank Indicator - Digital Clock - Fuel Indicator (Left dan RUht), EGT/Fuel Ftow Indicator, Oil Temp./Pressure Indic,- Suctian Gauge/ Ammeter - Circuit Breaker Panel o32. Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar teknik dan merancang kapal. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal adalah 27O m2. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Keyswitch (5 position incl.starter), Master Switch (Alt. dan Battery| Circuit Breakers, Switches Panel, Aubnics Master Switches, Circuit Breakers, Static Air Switches - Light Regulation - Turn Indicator, Turn wheel - Throttle (with Friction Lock) - Mixture (with Learning) - Expansionfor Prop. Adjust - Flap Indicator, Flap Switch - Expan"sionfor 2nd Yoke - Tank Sutitch - Fuel Shut Off Switch - Audio Panel - NAV/COM 1, NAV/COM 2 - Digital DME, Transponder, ADF, Autopilot - Panel Size approx. :
5 L x 28.5 Dx2THinches - Voltage: 110/ 23OV AC, 5O/ 6OHz. @soow - PC Connectbns; USB - PC with all required software and hardware is included.
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 32.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 32.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 32.3. Tabel 32.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Desain dan Tabel 32.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik menggambar dengan mesin gambar 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah lO8 m2. 2 Ruang praktik desain kapal dengan komputer komputer 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Ruang instruktur dan penyimpanan 6 m"/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ulmran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Meja gambar 18 buah/ruang praktik Ukuran sesuai standar. Peruntukan: area kerja gambar manual/masinal. 4 Meja komputer 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan komputer desain. Peruntukan: area kerja gambar komputerize. 5 Meja persiapan 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan gambar. Peruntukan: area kerja gambar manual/masinal I buah, area kerja gambar komputerizel buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel/kursi gambar 36 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area keq'a gambar manual/masinal 18 buah, area kerja gambar komputenze 78 buah. Tabel 32.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Desain dan Rancang Bangun Kapal No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 2 buah/ruang praktik Ditempatkan pada dinding yang mudah dilihat oleh seluruh peserta didik dalam rLlang belajar. 8 Lemari simpan 8 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan gambar. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Gambar manual/masinal 2 buah, R. Gambar komputedze 2 buah, Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Drawing Machines Manual 18 Set/Ruang Praktik Untuk menggambar garis paralel, siku atau dengan sudut tertentu. - ^Top ^table ^(playwod, ^utnyl, magnet) ukuran A1 (9O x 12O cm) atau AO (90 x 150 cm) - ^stand ^manual dan super 2 Komputer Grafis 18 Set/Ruang Praktik Komputer untuk menggambar atau mendesain. Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, No Nama Alat Rasio Deskripsi RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g r ate d Gig ab it Ethe rne t, Wifr. 8o2.1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB port, Displag poft, HDMI, Audio In-Ou| Serial port, Parallel port, Min. PSU 5O0W, Optbal USB Mouse and Keyboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x1080, Operating sgstem. 3 Software CAD 1 Software/ 1 Komputer Untuk menggambar atau membuat desain dengan menggunakan software CAD Capable for 2D and 3D drawings. 4 Prtnter 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancangan. Mampu mencetak kertas sampai ukuran A2, Minimal 300 ppi, Resolusi Minimal 2880 x l44O dpi.
Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengelasan, fabrikasi logam, konstruksi kapal baja. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja adalah 27O m2 c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 33.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 33.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 33.3. Tabel 33.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Konstruksi Ka al a No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Plotter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar ukuran besar. Pouer Supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG Support kertas sampai ukuran A0 Support Wifi dan LAN Port Ink : Cgan, Magenta, Yellow, Black No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang gambar teknik 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 2 Area keda las 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 33.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Konstruksi Ka 3 Area kerja fabrikasi logam 6',m'/ didik peserta Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Area kerja/bangsal konstruksi kapal baja 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 5 Ruang instruktur Dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 272. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54m2. Deskripsi No. Jenis Rasio Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 1 Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai utk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja Bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 33.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Baja No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ulnrran memadai urrtuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Las, Pembakar Dan Pemotong Oksi Asetilin 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consi.st of : Oxy-acetglene welding torch set Cutting utelding torch 02 Regulator C2H2 (acetglene) Regulator Gas welding lwse Gas wetding connector Gas welding connector clamp Flashback arrester Welding goggles 2 Las Busur Manual (Manual Arc welding machine) (SMAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual (Arc welding machinel. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input Voltage 1 PH 22O V. Frequencg 50/ 60 Hz Current Range up to 2OO A. Rated Duty Cycle: 3O%-600/o. 3 SMAW Welding Machine 4 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis SMAW. Konfigurasi minimal : Power uoltage (V) 38O Input uoltage frequency (Hz) so/ 60 Output current (A) up to 30O Rated DUW Cycle: 3o0/o-60%. 4 Las Busur Manual (Manual Arc welding machine) (SMAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual (Arc welding machinel. Input uoltage: 38O V Frequencg: 5O/ 6O Hz Output current: up to 5O0A Rated Dutg Cycle: 30-6o0/o 5 Las Busur CO2 (MrG/MAG Weldirry Machine (GMAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur Gas COz (MIG/ MAG Welding Machine (GMAW). Input Voltage lPH 22O V. Frequency 5O/ 6O Hz. No Nama Alat Rasio Deskripsi Current Range up to 2OO A. Rated DUA Cgcle: 30%o-600/o. 6 Mesin Las TIG (TIG Welding Machine) 4 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GTAW. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/380V - Output current up to 4OOA - Rated Duty Cycle: 30%-60% 7 TIG Welding Machine (GTAW 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine. Input Voltage: 380 V Frequencg: 50/ 6O Hz. Current Range: up to 3OO A. Rated Dutg Cgcle: 30-6O0/o 8 TIG Welding Machine GTAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine. Input Voltage 3 PH 380 V. Frequency 50/ 60 Hz. Current Range up to 4OO A. Rated Duty Cgcle: 30%-60%. 9 TIG Welding Machtne (GTAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine. With Pulse. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input Voltage 3 PH 380 V. Frequency 50 /60 Hz. Current Range up to 315 A. Rated Duty Cycle approx. 60%. 10 Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Shearing Machine) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan sheaing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 12OO mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: 1l Mesin Pemotong Guilotin (Hidrolik) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi ketrampilan mengenai pemotongan dengan tenaga hidrolik. Max sheaing thickness approx. 6 mm Max shearing width approx. 6000 mm Blade length approx. 6000 Main motor power approx. 7.5 KW 72 Gerinda Listrik Tangan 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda kerja menggunakan mesin gerinda tangan. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: ^qpprox. 6OOW No Nama Alat Rasio Deskripsi No-Load speed: approx. 10.000 rpm Max wheel diameter: 1OO mm 13 Cut Off Machine 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: 2OO0W No-Load Speed: 3OOOrpm Cutttng disc size: min. 3O0mm t4 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 2 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. cp355, Swing ouer carriage mm approx.E22o, Swing ouer gap mm @ppox. tpSOO, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. cp38, Range of speed rpm 7O-20OO. Standard accessones; No Nama Alat Rasio Deskripsi Three jaw chuck, Four jaw chuck, Steady rest, Follow rest, Working Irght, Coolant sgstem, Foot brake, Tools and tool box. 15 Mesin Frais Manual (Uniuersal Millirtg Machinel 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat benda kerja menggunakan mesin frais manual. Table size: min. 25O x 1250 mm; Lorryitudinal trauel approx. 72O mm; Transuerse trauel approx. 3OO mm; Vertical trauel approx. 4O0 mm; Distance from spindle to table up to 4OO mm; Spindle speed: up to 4500 rpm. Standard Accessory: Machine Lrgh| Coolant Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Tools and Toolbox. 16 Power Haclcsaut Machine 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja yang besar menjadi bagian kecil sebelum dilakukan proses pembubutan Area kerja permesinan NC/CNC/ CAM.
Cutting capacitg Round bar up to 4OOmm Square bar up to 33ox330mm .Oblique saw approx. 45' 034 Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar pengerjaan ka5ru, pembuatan rangka dan penutup, konstruksi Kapal Kayu. b. Luas minimum Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja adalah 27O r:
e2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 34.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 34.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 34.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi .Main motor approx. 4.34 kW . Standard accessones.' 1. Blade 2. Coolant system 3. Roller stand 4. Clamping Handle 77 Kompresor ud.ara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH|22OV atau 3 PH/380 V Tabel 34.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang gambar teknik 6 m2 /peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Area kerja pembuatan dan perakitan komponen kapal kayu 6 m2 /peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 3 Area kerja pembuatan dan perakitan komponen fiberglass 6 m2 /peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Area kerla/ bangsal konstruksi kapal kayu 6 m2 /peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur danpenyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 34.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ru€rng praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan : R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: €rrea kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area kerja bengkel 6 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabtnet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 34.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Konstruksi Kapal Non Baja No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH/22OV atau 3 PH/380 v 2 Circular Saw 3 Set/Ruang Praktik Gergaji untuk memotong dan membelah balok dan papan kayu. Konfigurasi minimal: Voltag e / Frequency : 2 2 0V / ^5 ^O ^HZ Input power : approx. I 3 OOW No Load speed: approx.4ToOrpm Beuel cut: 0-45" Cutting capacitg: 9O"@Smm 45"945** 3 Electric Planer 1 Set/Ruang Praktik Mesin ketam untuk meratakan/ menyayat permukaan kayu dalam bentuk balok/papan. Voltage: 220V Frequencg: 50HZ Input power: approx. 850W Planing speed: approx. l6OOOrpm No Nama Alat Rasio Deskripsi Planing depth: O-3mm Planing width max: 82mm Aluminium base 4 Drill Press 2 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 220 V 5O Hz Input power: approx. 350 W Max drilling capacity: O approx. 13 mm Spindle trauel: approx. 50 mm Spindle speed: up to 262O rpm 5 Radial Arm Saw 1 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja. Motor power: approx. 3HP Spindle speed: approx. 2800 rpm Saw blade diameter: mtn. 3o0mm Head swiueling: 0-18O" Head ttlting: O-90' Max. sawing thickness: approx. llOmm No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Surface Planer 1 Set/Ruang Praktik Mesin ketam untuk meratakan/ menyayat permukaan ka5ru dalam bentuk balok/papan. Cutting uidth: approx. 2OO mm Cutter head speed: approx. 5.500 mm Cutter head dtameter: approx. 78 mm Max. depth of cut: approx. 5 mm 7 Thbknesser 1 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan 2 sisi dan membentuk sudut sisi tersebut siku 90 derajat. Maks. lebar perencanaan: kira- kira. 500 mm Maks. Ketebalan perencanaan: kira-kira. 2O0mm; Maks. Kedalaman pemotongan: kira-kira. Smm; min. panjang perencanaan: kira- kira. 22Omm. 8 Mesin Belt dan Disc Sander (Belt and Dbc Sander Machine) 1 Set/Ruang Praktik Mesin amplas sabuk dan piringan berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Sabuk pengamplasan minimal l5Oxl22O mm, Kisaran kemiringan untuk meja sander sabuk -450 hingga 1OO Kecepatan pengamplas sabuk 12 m/dtk, Diameter cakram pengamplasan 3OO mm 035 Kompetensi Keahlian Kimia Analisis a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengidentifikasi analisis kimia organik, identifikasi bahan, unsur dan senyawa, analisis mikrobiologi, dasar-dasar bahan kimia, analisis fisik dan instrumentasi. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabe1 35.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 35.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 35.3. Tabel 35.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis No Nama Alat Rasio Deskripsi Ukuran meja amplas cakram 230 x 44O mm, Kisaran kemiringan meja sander disk -45O hingga + 150 Kecepatan cakram 24OO rpffi, Lubang debu 100 mm Output daya motor kira-kira. 1.5HP/S1 LOOo/o, Masukan daya motor kira-kira. 2.64HP / 36 4oo/o No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium kimia 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Laboratorium kimia instrumen 4 m2lpeserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 3 Laboratorium mikrobiologi 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 35.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kimia Analisis No Jenis Rasio Deskripsi 4 Laboratorium titimetri dan gravimetri 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang sterilisasi 4 m'l instruktur Kapasitas untuk 3 orang. Luas minimum adalah 12 m2 6 Ruang instruktur 6 m"/ instruktur Kapasitas untuk 3 orang. Luas minimum adalah 18 m2 7 Ruang bahan dan alat 6 m'/ instruktur Kapasitas untuk 4 orang. Luas minimum adalah 24 m2 No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area benskel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area keda bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area keqia bengkel 36 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah. R. Simpan 2 buah. Tabel 35.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Kimia Analisis No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Neraca Analitik Digital 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang sangat teliti. Capacitg : Minimum 2OO g. Ketelitian:
x0.OOO1 g. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75 mm. Power: DC 9V. 2 Neraca Teknik Digital 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang kurang teliti. Capacity : Minimum 1OOO0 g. Resolutton :
1 g. Scale Pan Size : Minimum 175x145mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Vacuum Dryer Ouen 4 unit/ruang praktik Untuk mengeringkan sampel/bahan dengan bantuan pemanas dan vacuum. - Jacket-heating model - Total uolume: approx. 128 L - Rated temperature: 200 'C - Spatial temperature deuiation at 2OO"C: t6"C - Temperature deuiation in time: ^<= 0.5 "c - Heating-up time to approx. 98 % of 2OO "C: 14O minutes - Vacuum connection with tube shaft O 20 mm: 25 DN - Measuring uacuum connection: 25 DN - Max. final uacuum: approx. lxl0- 2 mbar (hPa) - Vaccum leak rate: ^< 1 xl 0-2 mbar/ s - Material of inner chamber: Stainless steel Supplied with: Vacuum htmp - Standard diaphragm pump for dry irry (water / non- caustic u apours ) 4 Laboratory Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range : room temperature - 3 0 0C Precision: ^+ 7"C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14OL No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Refraktometer Abbe (Abbe Refractometer) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk. Indeks bias, suhu, brix, brix setelah koreksi suhu semuanAa ditampilkan melalui layar LCD Rentang pengukuran: 1,3000 - 1,7OO0 (n4/ n* f/o) O,O - 95,O% Pengukuran suhu antara: 6 Polarimeter 4 unit lruarrg praktik Alat untuk mengukur fisiko kimia Spesifikasi: Measuing range: -18O " - + 780 " Minimum reading: O,OS " Accuracg: t O,O5 " sensittuitg: t O,OS " Angular Scale O,O1 LUht Source: Sodium Lamp Inte grate d Light Source 7 Pengukur Konduktivitas (Conductiuity Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu larutan menghantarkan arus listrik. Rentang Pengukur an Ko nduktiuitas Konduktiuitas : (O. OO - 2 O. OO) 1t S/ cm (2O.O-2OO.O) ttS/ cm (2oo-20o0) ttS/ cm (2.oo-2o.00) mS/ cm (2O.O-20O.O) mS/ cm Resistiuitas: (O - lOO) Mohm'cm TDS: (0 - loo) g/I- No Nama Alat Rasio Deskripsi Salinitas: (O - 10O) ppt Resolusi: O,0 1 / O, 1 / lttS/ cm 0,01/O,1/ 1mS/cm Pengukur Akurasi: t 1,5% FS suhu kisaran kompensasi: (O - 50) "C (otomatis) Suhu referensi: 25 " C, 2O ' C dan 18"C 8 Portable pH/ ORP/ Conducti uitU/ DO Meter 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Abilitg to switch among conductiuity, TDS, salinity and resistiuitg. Range pH: -2.OO - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuitg : (O.OO-19.99) pS/ cm (2O.O- 199.9) ttS/ cm (2OO- 1 999) tts/ cm; (2.oO- 19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range TDS: (O - lOO) g/L; Range Salinity: (O - 100) ppt; Range Resistiuitg: (O - 1OO) MQ'cm Range DO: (O - 15.OO) mg/L(ppm) (0 - 200.0) % 9 Pengukur Kekeruhan(Turbidit y Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 9O " cahaya tersebar Pembacaan minimum (NTU): O,1 Rentang p eng ukur an minimum (NTU): o-1oo/ o-2oo No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Spektrofotometer w-ws(uv-ws Spectrophotometer) I unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sistem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: t 4 nm Pengulang an p anj ang g elomb ang : 7nm Mode tampilan: 4 LCD 11 Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer) I Unit/Ruang Praktik Digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan. - Sistem optik Rentang panjang gelombang: 190-900nm Kepadatan tanda kisi: kira-kira. 1800 baris Bandwidth spektral: kira-kira. O.2nm, 0.4nm, 1.Onm, 2.Onm, untuk beberapa auto-switching Presisi panjang gelombang: +0.2nm Pengulangan panjang gelombang: kira-kira. 0,05nm Penyimpangan dasar: kira-kira. 0,002 A/30 menit No Nama Alat Rasio Deskripsi - Sistem atomisasi Konsentrasi (Cu): O,O251tg/rr.lf lo/o LOQ (Cu): kira-kira. 0,0o6pg/mL Pembakar: kira-kira. 100mm, pembakar logam titanium celah tunggal, yang merupakan tipe pra- campur berpendingin udara Presisi: RSD<O,87o Metode pengukuran: Metode nyala udara-asetilen dan metode penyerapan atom untuk generator hidrida 12 Gas Chromatography 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap, dan untuk melakr-rkan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam cErmpuran. - Column Ouen Temperafitre operating range : Higher than the room temperahtre of 5 "C-45O "C Maximum heating speed : approx. 120'C/min. - Injectors : Various inj ector auailable : packed column inj e ctors, split/ splifless capillary column injectors or cool on-column injectors. - Detectors : FID No Nama Alat Rasio Deskripsi Max temperahtre control : approx. 400 "c LOD : ^< 5 x 10-12 g/s [n-C16] Linear dgnamic rarqe : >1O7 TCD Max using temperature : approx. 400 "c Sensitiuitg : >1O0OO mu.ml/mg [n- cl6l Linear dgnamb range : >104 - Include Nitrogen Hgdrogen and Air Generator 13 High Performance Liquid Chromatographg 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa dalam bentuk cair. HPLC Infusion Method : Micro-uolume series double plunger MaxlnfusionPressure: O - 9999 Psi Flow setting range : O,0O1 - 9,999 mL/ min Pump Sealabilitg : Pressure approx. 5400 Psi, pressure drop less than 4OO Psi Time program function: Yes Ambient Temperafitre Range : 4 - 40 ^0c W uisible uariable wauelength detector Wauelength Range : 190 - 70O nm LinearRange: >1O4 No Nama Alat Rasio Deskripsi Min. Spectral bandwidth : 6 nm Min. Flow cell uolume : 8 9tL Min. Optical distance : 10 mm t4 Heating Mantle 4 Unit/Ruang Praktik Untuk memanaskan labu berisi zat kimia (biasanya yang mudah terbakar) dan mendidihkan pelarut digunakan pada proses destilasi, ekstraksi, dan refluks. Capacitg: Minimum 25O ml Mox Temperahtre: 38O"C Consumption: approx. 150 W Power Supplg: ACl lO/ 220V t lo%o, 50/ 60Hz 15 Hot-Plate & Magnetic Stirrer 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Work plate material: Glass ceramic Maximum Power (W): approx. 1O3O Stirring positions: min. I Stirring quantitg [H2O]: up to 1O Ltr Magnetic bar length (mm): approx. 80 Speed range (rpm): I 0O- 1 5OO Heating output (W): approx. LOOOW Heating temperature range ('C) : Room Temperature - 550 Safetg temperature "C: approx. 58O No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 Laboratory Microscope 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfrgurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miing, rotasi 360 derajat Lensa mata: WFLOX dengan FOV ^: 78mm Rentang pembesaran: 4OX- I OOOX Kondensor: N.A.= 1.25 dengan lrb Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skc,lo' Acromatic: 4x, 1 Ox, 4Ox, 10Ox Tahap mekanis, Ukuran: minimal lOO x 10O mm Pemfokus an : Tomb ol p e mfokus an kasar/halus koakstal Penerang an : Siste m iluminato r internal, minimal halogen 6V-2OW Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat t7 Laboratory Incubator 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memerarn mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal tg pe. Incub ato r e le ctric al r e quir e me nts : No Nama Alat Rasio Deskripsi AC 2 2 OVt 1 Oo/o/ 5 OHzr.2%. Power consumption: approx. 25OW Temperature range: approx. +5f- 65C 18 Moisture Tester 4 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kadar air. Spesifikasi: Power supplg 6 x 1.5 V transistor batteries Suhu O-SO"C Kelembaban dibawah 90% RH Principle of operation: capacitance Sample weight: tlOOg Temperahtre adjustment range: 6O oc - 140 "c 19 Alat Distilast 18 unit/ ruang praktik Digunakan untuk memisakan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Skala laboratorium, terbuat darikaca/gelas yang tahan terhadap panas dan bahan kimia korosif, terdiri dari labu distilasi 250 1000 mL, dan pendingin / kondensor L,eibig 20 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer Test uarieties: grain, food, dairy products, drink, animal food, soil, medicine, settling, chembal, etc. No Nama Alat Rasio Deskripsi Water Inlet Mode: ntnning water and distilled water, wide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ Power: approx. LOOO W Water supply: - water pressure ^>1.SMPa - water temperature: ^<2OC - Digest furrlace Di.splay er : digital displag er Temperatttre control: digital control Temperahtre control range: room temperature - 60OC Heattng up speed: approx. 3OC/ min Measurement range : approx. 0.1mgN - 2OOmgN M e asurement quantity : me asure seueral uari.eties simultaneously at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 3OOml Power: approx. LOOOW No Nama Alat Rasio Deskripsi 2L Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 1000W Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 75%o Rentang kontrol suhu kamar: 100 oc. 22 Chamber 32 Unit/Ruang Praktik Alat yang digunakan untuk tempat proses pendorongan noda oleh eluen dalam proses kromatografi lapis tipis. Terbuat dari gelas/kaca Aang tahan bahan ktmia Aang korosif dengan berbgai ukuran uolume. 23 DO Meter 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kadar oksigen yang terlarut dalam air. Range: pH: -1.999 to 19.999 pH mV:
xl999.9 mV DO: O to 41.OOmg/ L(ppm); O to 200.Oo/o Temp: (-10 to 1IO).C Accuracy: pH: tO.OO2 pH mV: !O.03% full scale DO: |O.1O mg/ L Temp: tO.4oC . ATC: pH: (O to 1OO)og DO: (O to 45fC Other Parameters: No Nama Alat Rasio Deskripsi Storage Data: 9OO groups C o mmunication Co nne cto r : R S - 2 3 2 PowerDCgV/ sOoruq 24 Pengukur COD (COD Meter) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kadar oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air. Rentang pengukuran: Waktu pencerrlaan: kira-kira. 1O menit, Kapasitas batch: min. empat sampel air 25 Pengukur BOD (BOD Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi limbah dalam air. Measurement range : 6 minutes-3 hours/ times Test dags : 6 Culhre bottle uolume : min. 55oml 26 Euaporator Apparatus 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam belajar neraca massa, neraca ener5/, membandingkan operasi single dan double effect evaporator secara ekonomi, membandingkan secara ekonomi untuk umpan forward, baclsuard dan parallel, variasi kecepatan evaporasi dengan system tekanan dan temperature pemanasan, dan control proses. No Nama Alat Rasio Deskripsi Laboratory euaporation sgstem : Rising or falling film single/ double effect Temp erature controlle d pre -he at stage Manual control console Comple te d wtth adjustable recirculatton on each euaporation stage Integral U SB interface, uacuum pump, condenser and condensate uessel. 27 Filtration Apparatus I Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam mempelajari prinsip filtrasi secara batch, neraca massa, filtration aid, aspek komersi dari operasi filtrasi. Standard a plate and frame batch filter. Electrical circuits Corsole : pump motor control and displag panel. 28 Centrifuge I unit/ruang praktik Untuk memisahkan komponen daran (sel-sel darah ) dan cairan darah ( serum/Plasma ). Max RCF : 20,913 x g for fwed angle rotor 4,500 x g for swing angle bucket rotor 2,250 x g for plate rotor Speed : 2O0 - 14,OOO rpm in 1O rpm increments No Nama Alat Rasio Deskripsi Max Capacitg : 4 x 25O mL/2 x 5 MTP Acceleration time to max. rpm: 1O s Braking time from max. rpm : 1O s Programs : 35 user programs Noise leuel : ^<56 dB(A) with rotor 6 x 50 mL <63 dB(A) with rotor 4 x 250 mL Timer : 1 min to 99 min, with co ntinuous run function Include Swing Bucket Rotor for 15/ 50 mL 29 Incubator 1 unit/ruang praktik Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol, Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Spesifikasi: M icro co mp ute r normal ty p e, Incub ator ele ctrical r e quireme nts : AC 220V/ 240 V -SOHz/ 6OHz, Power consumption: approx. 25OW, Temperature range: approx. ^+5f- 65C, Shelues: min. 2 pcs, Timing range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. 30 Laboratory Muffle Furnoce 4 unit/ruang praktik Alat ini digunakan untuk proses pemanasan dengan temperatur yang tinggi, biasa digunakan untuk menganalisis kadar abu. No Nama Alat Rasio Deskripsi Temperature testing range: maks. 1000 "c Setting temperature accuracg : 1 ^o/o Heating element: Molded Kanthal A1 Volume: min. 4.5liter Power: approx. 3 KW 31 Microbiologi Laboratory Autoclaue 1 unit/ruang praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. - Sliding door type - Chamber Capacity : 22liters - 3 cgcles of opreration: sterilization, sterilization/ utarming & heating modes - Temperature setting range (steilization): 1OS to 123 deg C - Operating pressure range: O - 127 lcPa - Temperature control: digital, micro p r o ces s o r c o ntr olle d - Maximum Operatirug Pressure: 147<Pa - Sterilization Heat Source: electrb heater, 1.5 kW - Timer control: digital, micro pro cesso r co ntrolle d - Safety deuices: inside the chamb er ouerhe at preu ention, outer wall of the chamber ouerheat preu ention, ou erpressure preuentbn, temp. sensor dis connection ^preu ention, emptg No Nama Alat Rasio Deskripsi he ating preu entio n, le akag e breaker, safety ualue 32 Ouen 1 unit/ruang praktik Untuk sterilisasi atau pembersihan dengarl menggunakan udara kering. Spesifikasi: Temperature: 10 0C - 3O0 OC, Precision: tl 0C Power: approx. 2 kW Capacitg/ Volume: > 40L Spatial temperature deuiation: t 4.4 "C at 15O "C Temperature deviation over time: t 0.4'C at 150 "C 33 Micropipet Set 4 Set/Ruang Praktik Untuk memindahkan cairan baik sampel maupun reagen dalam jumlah yang kecil secara akurat. Konfigurasi : Volume range 1 - 10 1tL Volume range 2 - 20 ttL Volume range 2O - 20O ttL Volume range lOO - LOOO ttL Pipette stand 34 Medium Waterbath 4 Set/Ruang Praktik Water bath dengan temperature control untuk inkubasi kultur, analisa berbagai senyawa bersifat cair dan padat. Konfigurasi : Temp. control range : RT. ^+SoC - IOOoC No Nama Alat Rasio Deskripsi Digital time setting Digital display Chamber capacitg : 5L 35 Orbital Shaker Set 4 Set/Ruang Praktik Untuk pertumbuhan mikrobia, ekstraksi senyawa aktif, uji penggumpalan dan pengendapan pada suatu senyawa. Konftgurasi: Shaking action : orbital Speedrange : Digital time setting Operating mode : timer (1 min - 99 hrs 59 min) and continuous Uniuersal platfurm uith adjustable bars Platfurm uith clamps for 25O - 3OO mlJlask Flat platform with non-slip rubber mat Uniuersal platform with springs Stickg pad 36 Vortex Mixer for Multiple Tubes 4 Set/Ruang Praktik Dapat digunakan unhtk me ncampur s amp el j aring an, mencampur reagen kimta, mem- uortex suspensi sel dalam ^jumlah htbe gang bangak secara simultan. Konfigurasi : Speed range : 5OO - 25O0 rpm Digital time setting Foam tube holder (tube diameter: 10mm; 16mm; and 29mm) No Nama Alat Rasio Deskripsi Up to 50 tubes Trag pad set 37 Single Vortex Mixer 4 Set/Ruang Praktik Untuk mencampur senAawa kimia dan larutan kimia. Konfrgurasi: Speed range : O - 4,O0O rpm Mixing motion : Circular (uortexing) Run tgpe : touch operation Mixing modulfor htbes : from 1.5 ml to 50 ml 38 Portable Real-Time PCR 2 Set/Ruang Praktik Untuk menganalisa ekspresi gen, mengkaj i ke amanan pang an. Konfigurasi: Detector: Photodiode Heating/ cooling model : Peltier Ramp rate (Max.) : 3oC/ s Temperahtre range : 4 - 100oC Sampleformat: Swells Reaction uolume : 15 - 15O pl Melting curue : Supported resolution to O.SoC VIC uersion 39 Micro Centrifuge 4 Set/Ruang Praktik Centrifug e deng an kecep atan ting gi Aang ^dapat digunakan ^untuk tahapan ekstraksi DNA, proses anali.sa protein, pemurnian asam nukleat.
Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengidentilikasi analisis kimia organik, identifikasi bahan, unsur dan senyawa, analisis mikrobiologi, dasar-dasar bahan kimia, analisis lisik dan instrumentasi. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum padaTabel 36.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 36.2. .e. ^Ruang ^praktik ^Kompetensi ^Keahlian ^Analisis ^Pengujian Laboratorium dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 36.3. Tabel 36.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi: Maximum rotational speed :
5OO rpm Digital time setting Microtubes of 1.5 ml/ 2.O ml l2-place mbrofitbes rotor for 1.5 ml/ 2 ml tubes 12 adapter for O.5 ml tubes 12 adapter for O.2 ml tttbes No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium kimia dasar dan kimia industri 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. Tabel 36.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium No Jenis Rasio Deskripsi 2 Laboratorium analisa kimia fisik dan instrumentasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Laboratorium kimia organik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Laboratorium mikrobiologi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 6 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 18 buah. Tabel 36.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Neraca Analitik Digital a b: uah/ Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi. Capacitg : Minimum 2OO g. Resolution : O.1 mg. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75 mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Neraca Teknik Digital 4 buah/ Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang kurang teliti. Capacitg : Minimum LOOOO g. Resolution : O.1 g. Scale Pan Size : Minimum 175x145mm. 3 Hot-Plate & Magnetic Stirrer l8 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Work plate material: Glass ceramic Maximum Power (W): approx. 1030 Stirring posittons: min. I Stirring quantitg [H2O]: up to 10 Ltr Magnetic bar length (mm): approx. 80 Speed range (rpm): 10O- 15OO Heating output (W): approx. LOOOW Heating temperature range ("C) : Room Temperature - 550 Safetg temperature "C: approx. 580 4 Vacuum Dryer Ouen 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan sampel/bahan dengan bantuan pemanas dan vacuum. - Jacket-heating model - Total uolume: approx. 128 L - Rated temperature: 2OO "C - Spatial temperature deuiation at 200 'C: t 6'C No Nama Alat Rasio Deskripsi - Temperature deuiation in time: <= 0.5'c - Heating-up time to approx. 98 % of 2OO "C: 14O minutes - Vacuum connection with tube shaft A 20 mm: 25 DN - Measuing uacuum connection: 25 DN - Max. final uacuum: approx. lxlo- 2 mbar (hPa) - Vaccum leak rate: <1x1O-2 mbar/ s - Material of inner chamber: Stainless steel Supplied with: Vacuum Pump - Standard diaphragm pump for dry ing (water / non-caustic u apours ) 5 Heating Mantle 4 buah /ruarrg praktik Untuk memanaskan labu berisi zat kimia (biasanya yang mudah terbakar) dan mendidihkan pelarut digunakan padaproses destilasi, ekstraksi, dan refluks. Capacity: Minimum 250 ml Max Temperature: 38O"C Consumption: approx. 15O W Power Supplg: ACl lO/ 22OV ^t10o/o, 5O/ 6OHz 6 Portable pH/ ORP/ Conducti uita/ DO Meter 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch among conductiuitA, TDS, salinity and resistiuitg. Range pH: -2.00 - 19.99 No Nama Alat Rasio Deskripsi Range (wV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuity : (0.0O-19.99) pS/ cm (2O.O- 199.9) 1tS/ cm (2OO- 1 999) tts/ cm; (2.O0- 1 9.99) mS/ cm (2O.0- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (O - lOO) g/L; Range Salinitg: (O - 1O0) ppt; Range Resistiuitg: (O - lOQ MA'cm Range DO: (O - 15.00) mg/L(ppm) (O - 2O0.0 ^o/o 7 Laboratory Microscope 6 buah /ruang praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konftgurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotast 360 derajat Lensa mata: WFLOX dengan FOV ^: 18mm Rentang pembesaran: 4OX- I OOOX Kondensor: N.A.=L25 dengan lris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 70x, 4Ox, lOOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 10O x 1O0 mm P e mfokus an : To mb ol p e mfokus an kasar/halus koaksial Penerang an : Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-2OW Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Laboratory Incubator 4 Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memerarn mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengahr suhu dan pengatur uaktu. Mtcrocomputer normal ty p e. Incub ato r ele ctrical r e quir e me nts : AC 22OVL1O%/ SOHzt2%. Power consumption: approx. 25OW Temperahtre range: approx. +5f- 65C. Automatic Colong Counter 4 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah microba pada cawan petri atau media lainnya dengan menggunakan sinar dan luv. Completelg with camera, uoltage OO-24O V - 50/ 60 Hz, power approx. 2OW, computer, hardware and software. Bottom of Form 10 Pengukur Konduktiuitas (Conductiuitg Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu larutan menghantarkan arus listrik. Re ntang Peng ukur an Konduktiuitas Konduktiuitas : (O. OO - 20. O0) 1t S/ cm (20.O-2O0.O) 1tS/ cm (200-2oo0) 1tS/ cm (2.00-20.00) mS/ cm (20.o-2O0.O) mS/ cm Resbtiuitas: (O - lOO) MOhm'cm 9 No Nama Alat Rasio Deskripsi IDS: (o - 1o0) g/L Saltnitas: (O - 1O0) ppt Resolusf: O,0 1 / O, 1 / 1 ttS/ cm 0,O1/O,1/ l mS/cm Pengukur Akurasi: ^+ 1,5% FS suhu kisaran kompensasi: (O - 50) "C (otomatis) Suhu referensi: 25 " C, 20 " C dan 18'C 11 Spektrofotometer uv-ws(uv-ws Spectrophotometer) I unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sbtem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: 195 - 102O nm Bandwidth spektral: ^+ 4 nm Pengulang an p anj ang g elomb ang : lnm Mode tampilan: 4 LCD t2 Drying Ouen 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Rang e : room temperafitre - 3 OO,C Precision: ^+7 "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Mtn. 14O L No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Moisture Tester I buah lntarrg praktik Alat untuk mengukur kadar air. Spesifikasi: Power supplg 6 x 1.5 V transbtor batteies Suhu O-50"C Kelembaban dibawah 90% RH Principle of operation: capacitance Sample weight: 1OOg Temperahtre adjustment range: 6O oc - 140 "c 74 Refrigerator 1 buah /ruang praktik Untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya. Capacity (Liter): tsOO Input Pouter/Auerage Power (W): t215 W Temperature fC): t2-8 degree 15 Nitrogen Analyzer with Digest Furnace 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer Test uarieties: grain, food, dairy products, dink, animalfood, soil, medicine, settling, chemical, etc. Water Inlet Mode: running water and distilled water, taide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ No Nama Alat Rasio Deskripsi Power: approx. 1OO0 W Water supplg: - water pressure ^>1.SMPa - water temperature: <20C - Digest furrlace Display er : digital display er Temp erature control: dig ital control Temperature control range: room temperature - 6OOC Heating up speed: approx. 30C/ min Measurement range : approx. O.lmgN - 2OOmgN M e asurement quantity : me asure seu eral u arietie s simultaneously at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 3OOml Power: approx. LOOOW 16 Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Bxtractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 1O00W Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 75% No Nama Alat Rasio Deskripsi Rentang kontrol suhu kamar: 100 oc. t7 Refraktometer Abbe (Abbe Refractometer) 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk. Indeks bias, suhu, brix, brix setelah koreksi suhu semuanAa ditampilkan melalui lay ar LCD Rentang pengukuran: 1,3000 - 1,7OO0 (n4/e f/o) O,O - 95,Oo/o Pengukuran suhu antara: 18 Optbal Polarimeter 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu zatyang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Measuing Scales : Optical rotation, Spectfic rotation, Z international sugar scale, %o concentration (g/ ml, s/ ^loOml ) Measuring Range : ! 36O'/! 2592, Resolution : O.OO 1"/ 0.O 1%, Precision : ^+ O.OO5"/ ! O.O2% Wauelengtlt: 589 nm Temperature mea.surement : NTC Sensor Temperature range : O"C to 99.C 19 Gas Chromatographg I Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap, dan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam campuran. - Column Ouen No Nama Alat Rasio Deskripsi Temperature operating range : Higher than the room temperature of 5 "C-45O "C Maximum heating speed : approx. 12O "C/min. - Injectors : Varinus inj ector auailable : packed column inj ectors, split/ splitless capillary column injectors or cool on-column injectors. - Detectors : FID Max temperature control : approx. 400 "c LOD : ^< 5 x 10-12 g/s [n-C16] Linear dynamic range : >1O7 TCD Max using temperature : approx. 400 "c Sensitiuitg : >1O0OO mu.ml/mg [n- c16l Linear dgnamic range : >1O4 - Include Nitrogen Hgdrogen and Air Generator 20 Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan irada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan. - Sistem optik Rentang panjang gelombang: 190-900nm No Nama Alat Rasio Deskripsi Kepadatan tanda kisi: kira-kira. 1800 baris Bandwidth spektral: kira-kira. O.2nm, 0.4nm, 1.Onm, 2.Onr: a, untuk beberapa auto-switching Presisi panjang gelombang:
t0.2nm Pengulangan panjang gelombang: kira-kira. 0,05nm Penyimpangan dasar: kira-kira. 0,002 Al3O menit - Sistem atomisasi Konsentrasi (Cu): O,O2Syg/rnl/loh LOQ (Cu): kira-kira. 0,006pg/mL Pembakar: kira-kira. 1O0mm, pembakar logam titanium celah tunggal, yang merupakan tipe pra- campur berpendingrn udara Presisi: RSD<O,87o Metode pengukuran: Metode nyala udara-asetilen dan metode penyerapan atom untuk generator hidrida 2t Biologbal Safety Cabinet I unit/mang praktik Untuk menciptakan ruang kerja aseptis dalam pengerjaan sampel, termasuk dalam inokulasi material mikrobiologis seperti inokulasi bakteri dan jamur dalam media. - Working space size: L 138O x D 795xH 145Omm No Nama Alat Rasio Deskripsi - Laminar air Jlow mean uelocitg IEN ^12469] ^(m/s):
ss ^- ^0.4o - Inflow air barrier mean uelocitg IEN ^12469] ^(m/s):
53 ^+ ^10o/o - Exhaust airflow rate (m3/h): 48O + 70o/o - Working space air cleanliness class IEN 12469]: ISO 5 - Illuminance [EN 12469] Aufl: , 850 - Sound leuel [EN ISO 3744] (dB[A]): <56 - Vibration IEN 12469] (mm RMS): ^< 0.oo5 - Max increase inside cabinet in temperafitre from the ambient [EN 124691 (degC): ^< 5 - Filter efficiency class IEN 1822-1]: H14 - Filter global MPPS eJficiency IEN 1822-11 (%):
ee.eeS - MPPS diameter IEN 1822-1] (pm):
1 - o.3 22 Centrifuge I unit/ruang praktik Untuk pemisahan bahan tersuspensi Spesifikasi: Power supplg: AC 2200 V/ 240V, 50Hz/ 6OHz Speed > l.OoOrpm Consumption Power t 1.SKW Swing Bucket Rotor for 15/ 50 mL Programs: 35 user programs No Nama Alat Rasio Deskripsi Noese leuel: <56 dB(A) with rotor 6 x 50 mL ^<63 dB(A) with rotor 4 x 250 mL 23 Incubator I unit/ruang praktik Untuk menginkubasi atau memerarn mikroba pada suhu yang terkontrol, Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Spesilikasi: Micro computer normal tg p e, Incub ator electrbal re quirements : AC 220V/ 24O V -SOHz/ 6OHz, Power consumption: approx. 25OW, Temperature range: approx. ^+5C- 65C, Shelues: min. 2 pcs, Timing range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. 24 Laboratory Muffle Furnace 4 unit/ruang praktik Alat ini digunakan untuk proses pemanasan dengan temperatur yang tinggi, biasa digunakan untuk menganalisis kadar abu. Temperature testing range: maks. 1000 "c Setting temperature accuracy : 7 ^o/o Heating element: Molded Kanthal A1 Volume: min. 4.5liter Power: approx. 3 KW o37 Kompetensi Keahlian Kimia Industri a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Industri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengidentifikasi dasar-dasar bahan kimia, identifikasi bahan, unsur dan senyawa, operasi teknik kimia, analisis mikrobiologi. b. Luas minimum rLrang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Industri adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Industri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 37.r. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Industri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 37.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Industri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 37 .3. Tabel 37 .L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Kimia Industri No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium kimia 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium kimia industri 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Laboratorium mikrobiologi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Laboratorium fisik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 37.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Kimia Industri No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang sterilisasi 4 m'l instruktur Kapasitas untuk 3 orang. Luas minimum adalah 12 rJJ2. 6 Ruang instruktur 6 m'/ instruktur Kapasitas untuk 3 orang. Luas minimum adalah 18 m2. 7 Ruang bahan dan alat 6 m'/ instruktur Kapasitas untuk 4 orang. Luas minimum adalah 24 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area benekel 4 buah. 2 Meja kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstrrktur 6 buah, R. Simpan 1 buah, Area, benekel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja benskel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja benekel 6 buah. Tabel 37.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Kimia Industri No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 18 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Refraktometer Abbe (Abbe Refractometer) 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk. Indeks bias, suhu, brix, brix setelah koreksi suhu semuanAa ditampilkan melalui lagar LCD Rentang pengukuran: 1,3O0O - 1,7OOO (qq/ n* (%) O,0 - 95,0% Pengukuran suhu antara: 0-70 ^oC No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Alat Distilasi 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memisakan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Skala laboratorium, terbuat darikaca/gelas yang tahan terhadap panas dan bahan kimia korosif, terdiri dari labu distilasi 250 1000 mL, dan pendingin/ kondensor Leibig 3 Atomic Absorption Spectrophotometer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan analisis dan identifikasi unsur logam dalam sampel. Optical system Wauelength range: 18O - 9OOnm Grating : l8O0lines/mm Monochromator: Ebert monochromator Spectral bandwidth: O.2, O.5 and 1 . 0 nm spectral bandwidths Reciprocal linear dispersion 1.Sto 2 nm/ mm Focal length 270 nm Detectors: Wide range photomultiplier tube Double beam, Stockdale optics - Light source sgstem : Lamp carousels hque 6 data coded positions each with its own inde p e nde nt p ow e r s up ply - Atomization system : Allflame systems are supported by the enhanced Uniuersal Finned 50 mm Titanium Burner to accommodate allflame types. The automatic gas control sgstem uses programmable. No Nama Alat Rasio Deskripsi Safefu : Automatic flame ignition : S oftw ar e co ntrolle d, automatic oxidant changeouer : Software controlled, automatic fuel gas boost on oxidant changeouer , Automatic flame ^shut ^down Measuing methods: Air-acetylene Jlame ^method ^and ^atomic ab sorp tion metho d for hg dride generator 4 Bernoulli's Theorem Demonstration. I Unit/Ruang Praktik Unit alat ini digunakan untuk : pembuktian teori Bernoulli. Mengukur static dan total head di sepanjang tabung Venturi Menentukan koeffisien Venturi pada berbagai flow-rate. Manometer range O-3OO mm, and number of manometer tubes are 8 5 Centrtfugal Pump Demonstration Unit 1 Unit/Ruang Praktik Alatini digunakan untuk praktik operasi single-satge centrifugal water pump, pengukuran kecepatan konstan pada performa pompa AarW disertai hasil kurua karakteristik head total pompa, moto shaft power, kecepatan impeller dan eJfisiensi pompa. Small scale centrifugal pump unit, comprbing of water reseruoir, pump, control ualues and inte r c o nne cting p ip e w o rk. Equipped with electronic sensors for ^pump ^lrcad ^pressure, ^suction, .ftow ^rate, ^and water ^temperature, also computer system operational. 6 Euaporator Apparahrc 2 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam belajar neraca massa, No Nama Alat Rasio Deskripsi neraca enerry, membandingkan operasi single dan double effect evaporator secara ekonomi, membandingkan secara ekonomi untuk umpan forward, backrvard dan parallel, variasi kecepatan evaporasi dengan system tekanan dan temperature pemanasan, dan control proses. Laboratory euaporation sgstem : Ri.sing or falling film single/ double effect Temperatttre controlle d pre-he at stage Manual control console Completed with adjustable recirculation on each euaporation stage Inte gral U SB interface, uacuum pump, condenser and condensate uessel. 7 Filtration Apparatus 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam mempelajari prinsip filtrasi secara batch, neraca massa, filtration aid, aspek komersi dari operasi filtrasi. Standard a plate and frame batch filter. Electrical circutts Console : pump motor control and di.splag panel. No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Flow Meter Demorstration 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik tiga jenis aliran fluida, yaitu laminar, turbulen dan transisi. Manometer range : O -44O mm Number of manometer htbes : 8 Completed with oifice plate dan uenfiti. 9 Ftuid Mixing Studies I Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam mempelajari mixing/flow pattern, karakteristik power/speed untuk impeller yang berbeda, mixing suspense padal cair, karakteristik mixing untuk cairan-cairan yang immiscible, kualitas/waktu mixing. Vessel: approx. 25 L, ma.de from ^clear ^mateialq ^drain ^tap, remouable baffies. Agitation uariable speed : approx..O-5OOrpm. Impellers : uarious different design r 8. Power: approx.. O - 75 watt. 10 Free and Forced Vortex f Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk menghasilkan dan mengukur karakteristik free and forced vortices. Tank diameter : t 245 mm Height to ouerflout point : ! 18O mm Completed with orifice, forced uortex measurtng probes, and pitot tubes. No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Gas Chromatographg I Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap, dan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam carnpuran. - Column Ouen Temperature operating range : Higher than the room temperature of 5 "C-45O "C Maximum heating speed : approx. 12O "C/min. - Injectors : Various inj ector au ailable : p acke d column inj ectors, split/ splitless capillary column injectors or cool on-column injectors. - Detectors : FID Max temperature control : approx. 400 "c LOD : ^< 5 x 10-12 g/s [n-C16] Linear dynamic range : >107 TCD Max using temperature : approx. 400 "c Sensitiuitg : >1O0OO mu.ml/mg [n- c16l Linear dgnamic range : >1O4 - Include Nitrogen Hgdrogen and Air Generator No Nama Alat Rasio Deskripsi 72 HUh Performance Liquid Chromatography 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa dalam bentuk cair. HPLC Infusion Method : Micro-uolume series double plunger Max Infusion Pressure : Flow setting range : O,O01 - 9,999 mL/ min Pump Sealability : Pressure approx. 5400 Psi pressure drop less than 4OO Psi Time program function: Yes Ambient Temperafiire Range : 4 - 40 ^0c W ubible uaiable wauelength detector Wauelength Range : 19O - 7OO nm LinearRange: >1O4 Min. Spectral bandwidth : 6 nm Min. Flow cell uolume : 8 pL Min. Optical distance : 1O mm 13 Hot-Plate & Magnetic Stiner 4 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Work plate mateial: Glass ceramic Maximum Power (W): approx. 1030 Stirring positions : min. 1 Stirring quantity [H2O]: up to 1O Ltr No Nama Alat Rasio Deskripsi Magnetic bar length (mm): approx. 80 Speed range (rpm): LOO-ISOO Heating ou@ut (W): approx. LOOOW Heating temperature range ("C) : Room Temperature - 550 Safefu temperature "C: approx. 58O 14 Ion Exchange Unit I Unit/Ruang Praktik AIat ini digunakan untuk praktik pelunakan air atau demineralisasi secara kontinyu menggunakan resin penukar ion. Pump : diaphragm type Sump tank capacity: approx. 2Ol Anion exchange resin and kation exchange resin : approx. 1L each. Complete d with flow meter. 15 Laboratory Incubator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal tgpe. Incub ato r ele ctrical r e quireme nts : AC 2 2 OVr I O%/ 5 }Hz!2o/o. Power consumption: approx. 25OW Temperature range: approx. ^+5f- 65C. 16 Laboratory Microscope 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. NIEFTA -1 1- No Nama Alat Rasio Deskripsi Konftgurasi minimal : Tampilan kepala: 3O derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WFLOX dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 4 0X- 1 0 0 0X Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 7Ox, 4Ox, 10Ox Tahap mekanis, Ukuran: minimal lOO x 1OO mm Pemfokus an: Tomb ol p emfokusan kasar/hrrlus koaksial P ener ang an : Sis te m iluminato r tnternal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti kltk empat kali lipat t7 Laboratory Mixer 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk proses pengaduk an / agitasi pada kompetensi mixing. Sfainless steel with up to 30 inch tong shaft and uarious impellers, speed motor : O-1OOO fpm; 18 Laboratory Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Rang e : room temperature - 3 OUC Precision: tl"C No Nama Alat Rasio Deskripsi Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14OL 19 Neraca Analitik Digital 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang sangat teliti. Capacitg : Minimum 200 g. Resolution: tO.1 mg. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75mm. Power: DC 9V. 20 Polarimeter 4 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur fisiko kimia Spesifikasi: Measuring range: -18O " - + 78O " Minimum reading: O,05 " Accuracy: t 0,05 " sensitiuitg' ^+ O,OS o Angular Scale O,O ^j LUht Source: Sodium Lamp Integrated LUht Source 2L Osborne Regnolds' Demonstration f Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk melakukan praktik penentuan bilangan Reynolds. Volume capacity : approx. 1,200 L Water supplg : up to 5OO mL/ sec. 22 Rotary Euaporator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Rotation speed range (rym) : 2O0 - 300, Displag : LCD, Lift : Manual, No Nama Alat Rasio Deskripsi Lift stroke (mm) : approx. 15O, Head tilt angle (') : O - 60 Condenser Vertical Cooling surface (cm2 ) : approx. 1200 Temperature range ("C) : Ambient-23o Bath material; SS u; ith PTFE Coating Temp. control accuracy ("C) : 11 (Water) and x2 (Oil) Heating power (W) : approx. 13OO, Bath capacity (L) : approx. 5 L, Vacuum Pump For Rotary Euaporator: Power (W) : approx. 3O, Pumping speed (L/ min) : approx. 78, Vacuum pressure (mbar/psi) : approx. 20/O.29 Vacuum controller : Manual Chiller For Rotary euaporator Temperature range ("C) : 50O, Pump flux ^(L/min) ^: 3 @10psi, ^Pump power (W) : approx. 25 23 Pengukur Kekeruhan(Turbidit y Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 90 " cahaga tersebar Pembacaan minimum (NTU): 0,1 R e ntang p e ng ukur an minimum (NTU): 0-1oo/ 0-200 24 Spektrofotometer w-ws(w-ws Spectropltotometer) 1 unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem optik: monokromator kbi CT Rentang panjang gelombang: ^+ 4 nm Pengulang an p anj ang g elomb ang : 7nm Mode tampilan: 4 LCD 25 Vbcositg meter 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur viskositas fluida. - Rotational uiscometer for the me a,surement of uisco sity - Measurement rarlge uiscositg : 0,002 to lO.)OOPas - Shear rate : O,8 to 3.OOO s-l - Torque : 0,25 to lomNm - Rotational Speed : 5 to lOOOrym - Voltage with pouter supplg : 100 to 25O V AC at 50/ 6O Hz 26 Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 10O0W Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 75%o Rentang kontrol suhu kamar: 100 "c. No Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Portable pH/ ORP/ Conducti uity/ DO Meter 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch amorlg conductiuitA, TDS, salinity and resistiuitg. Range pH: -2.OO - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - 0 - 1999mV Range Conductiuity : (0.O0-19.99) pS/ cm (20.O- 199.9) ttS/ cm (2OO- 1999) tts/cm; (2.0o- 19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (O - 1OO) g/L; Range Salinitg: (O - 1O0) ppt; Range Resistiuitg: (0 - 1OQ MA'cm Range DO: (O - 15.00) mg/L(pnm) (0 - 200.0) % 28 Mbrobiologg Laboratory Autoclaue 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. - Sliding door type - Chamber Capacity : 22 liters - 3 cgcles of opreration: steilization, steilization/ w arming & heating modes - Temperature setting range (sterilization): 105 to 123 deg C - Operating pressure range: O - 127 kPa - Temperature control: digital, micro pro cesso r co ntr olle d - Maximum Operating Pressure: 147 l€a No Nama Alat Rasio Deskripsi - Sterilization Heat Source: electrb heater, 1.5 kW - Timer control: digital, microprocessor controlle d - Safetg deuices: inside the chamber ouerheat preuention, outer wall of the chamber ouerheat preu e ntion, ou e rp r essure preuention, temp. sensor disconnection preuention, emptg he ating preu ention, le akag e breaker, safetg ualue 29 Centrifuge 1 unit/ruang praktik Untuk pemisahan bahan tersuspensi Spesifikasi: Potaer supply: AC 2200 V/24OV, SOHz/ 6OHz Speed > l.Oo}rpm Consumptton Power ^+ 1.SKW Suing Bucket Rotor for 15/ 50 mL Programs: 35 user programs Noise leuel: <56 dB(A) with rotor 6 x 5O mL <63 dB(A) with rotor 4 x 25O mL 30 Incubator 1 unit/ruang praktik Untuk menginlnrbasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol, dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Spesifikasi: Micro computer normal tg pe, No Nama Alat Rasio Deskripsi Incub ator electical requirements : AC 22OV/ 24O V -SOHz/ 60H2, Power consumption: approx. 25OW, Temperature range: approx. ^+5f- 65C, Shelues: min. 2 pcs, Timing range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. 31 Laboratory Muffle Furnace 4 unit/ruang praktik Alat ini digunakan untuk proses pemanasan dengan temperatur yang tinggi, biasa digunakan untuk menganalisis kadar abu. Temperahtre testing range: maks. 1000 "c Setting temperature accuracg: 1% Heating element: Molded Kanthal A1 Volume: min. 4.5liter Power: approx. 3 KW 32 Ouen 1 unit/ruang praktik Untuk sterilisasi atau pembersihan dengan menggunakan udara kering Spesifikasi: Temperature: 1O OC - 3OO 0C, Precision: 11 OC Power: approx. 2 kW Capacitg/ Volume: > 40L Spatial temperature deuiation: ! 4.4 "C at 15O "C Temperature deuiation ouer time: ^+ 0.4 "C at 150 "C No Nama Alat Rasio Deskripsi Temperature range: 33 Micropipet Set 4 Set/Ruang Praktik Untuk memindahkan cairan baik sampel maupun reagen dalam jumlah yang kecil secara akurat. Konfigurasi : Volume range I - 1O ttL Volume range 2 - 2O ttL Volume range 20 - 2OO 1tL Volume range lOO - 1OO0 ttL Pipette stand 34 Medium Waterbath 4 Set/Ruang Praktik Water bath dengan temperature control untuk inkubasi kultur, analisa berbagai senyawa bersifat cair dan padat. Konfigurasi: Temp. control range; R?. ^+5oC - 1)OoC Digital time setting Digital displag Chamber capacitg : 5L 35 Orbital Slwker Set 4 Set/Ruang Praktik Untuk pertumbuhan mikrobia, ekstraksi senyawa aktif, uji penggumpalan dan pengendapan pada suatu senyawa. Konftgurasi: Shaking action : orbital Speed rarlge : 5O - 3OO rpm Digital time setting No Nama Alat Rasio Deskripsi Operating mode : timer (1 min - 99 hrs 59 min) and continuous U niu e r s al p latfo rm w ith adj us t ab le bars Platform with clamps for 25O - 3OO ml flask Flat platform with non-slip rubber mat Uniuersal platfurm with springs Stickg pad 36 Vortex Mixer for Multiple Tubes 4 Set/Ruang Praktik Dapat digunakan untuk mencampur s€rmpel ^jaringan, mencarnpur reagen kimia, mem- vortex suspensi sel dalam jumlah tube yang banyak secara simultan. Konfigurasi : Speed range : 5OO - 25OO rpm Digital time setting Foam tube holder (tube diameter: lOmm; 16mm; and 29mm) Up to 50 tubes Trag pad set 37 Single Vortex Mixer 4 Set/Ruang Praktik Untuk mencampur senyawa kimia dan larutan kimia. Konfrgurasi: Speed range : 0 - 4,000 rpm Mixing motion : Circular (uortexing) Run type : touch operation Mixing modulfor fiibes : from 1.5 ml to 50 ml No Nama Alat Rasio Deskripsi 38 Portable Real-Time PCR 2 Set/Ruang Praktik Untuk menganalisa ekspresi gen, mengkaji keamanan pangan. Konfigurasi: Detector : Photodiode Heating/ cooling model : Peltier Ramp rate (Max.) : 3oC/ s Temperature range : B wells Reactionuolume : Supported resolution to O.SoC VIC uersion 39 Micro Centrifuge 4 Set/Ruang Praktik Centrifuge dengan kecepatan tinggi yang dapat digunakan untuk tahapan ekstraksi DNA, proses analisa protein, pemurnian asarn nukleat. Konfigurasi: Maximum rotational speed :
5OO rpm Digital time setting Microtubes o/ J.5 ml/ 2.0 ml l2-place microtubes rotor for 1.5 ml/ 2 ml tubes 12 adapter for 0.5 ml fitbes 12 adapterfor 0.2 mltubes 40 Spektrofotometer Serapan Atom (Atomic Absorption Spectrophotometer) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Sistem optik Rentang panjang gelombang: 19O-9OOnm Kepadatan tanda kisi: kira-kira. 1800 baris Bandwidth spektral: kira-kira. O.2nm, 0.4nm, 1.Onm, 2.Onm, untuk beberapa auto-switching Presisi panjang gelombang:
t0.2nm Pengulangan panjang gelombang: kira-kira. 0,05nm Penyimpangan dasar: kira-kira. 0,002 Al30 menit - Sistem atomisasi Konsentrasi (Cu): O,O251tg/ml/ lo/o LOQ (Cu): kira-kira. 0,006pg/mL Pembakar: kira-kira. 100mm, pembakar logam titanium celah tunggal, yang merupakan tipe pra- campur berpendingin udara Presisi: RSD<O,87o Metode pengukuran: Metode nyala udara-asetilen dan metode penyerapan atom untuk generator hidrida 038. Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengidentifikasi analisis kimia organik, identifikasi bahan, unsur dan senyawa, analisis mikrobiologi, dasar-dasar bahan kimia, analisis fisik dan instrumentasi. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 38. f . d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 38.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 38.3. Tabel 38.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium kimia dasar dan kimia analisis 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium analisa kimia fisik dan instrumentasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 3 Laboratorium operasi teknik kimia 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Laboratorium kimia tekstil 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rrr2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 IJt2. ONESIA Tabel 38.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Pemntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. Tabel 38.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Kimia Tekstil No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 [,emari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Bakar Bulu (Singeing Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses menghilangkann ujung-ujung serat yang pada permukaan kain. Tgpe: gas singeing Number of burner: min. 2 Speed: 38O V/ 2 phase/ approx. 1,5 Kw No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Mesin Haspel 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan proses penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, dan pencelupan. Capacity: approx. 5OO lt and approx. 3OOO lt 3 Mesin Jigger 1 Unit/Ruang Praktik digunakan proses penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, dan pencelupan. Capacity: approx. 5OO lt 4 Mesin Padding 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencelupan. Rubber roller length: approx. 430 mm Rubber hardness: approx. 72 degree Rubber roller diameter: approx. l3omm Pressure range: O-7kg Motor power : approx. 3,7 kw 5 Mesin Calender I Unit/Ruang Praktik Untuk proses calendering (penyetrikaan). Roll dia: approx. 230 mm Rollworking length: approx. 1500 mm Adjusting nip range: O-7 mm Product thickness: O.2 mm Calende ring pro duct width: approx. 14O0 mm Motor power: max. 75 kw No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Manual Rotary Screen Printing Machine I Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencapan. Machine shelf: Min. L920X W92OX H 590-83O mm Machine dimension: Min. L19O0 Width: 19OO mm Paltet Size: Min. 55Ox45O mm Max screen frame size: Min. 53Ox 430 mm 7 Flatbed Inkjet Printing Machine 3 Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencapan. Ink deliuery system: continuous Maximum pint width: 18OO mm Maximum pint length: 4O0O mm Print resolution: upto 1440 dpi 8 Jet Dgeing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencelupan Capacitg: approx 20 kg Seruice tank equip with the feeding ^pump, ^ualue, ^dye ^cgcle sgstem; Fill utater, drain u)ater, heating up, cooling of the main tank all automaticallg; 9 Boiler 1 Unit/Ruang Praktik Untuk penyedia uap panas. Fuel: Gas/ Oil/ Dual Fuel Structure: Fire Tube Burning Stgle: Chamber Combustion Boiler Rated Working Ressure.' 1.25-1.6 mpa (12.5 Bar - 16 Bar) Steam Euaporation: approx. 2OOO Kg/H or 2 T/H Boiler Capacitg: approx. 140 buahp No Nama Alat Rasio Deskripsi Construction Code: Asme Power: approx. 5O Kw 10 Neraca Analitik Digital 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi. Capacity : Minimum 2OO g. Resolution :
1 mg. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75 mm. 11 Mikroskop 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yarrg berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000X Kondensor: N.A.:
25 dengan Iris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic; 4x, 10x,40x, 100x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial No Nama Alat Rasio Deskripsi Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat t2 Alat Uji Kekuatan Tarik Kain (Fabric Tensile Strenght Tensile) I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik dan mulur kain. Dual digital dbplay of tensile and elongation. Maximum capacitg 5OO kg with 1OO gm accuracA Variable speedfrom 50 to 375 mm/ minute. 13 Tearing Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan sobek kain. Instrument works on Elmendorf principle. Range 1600 to 6400 gram t4 Penguji Ledak (Bursting Tester) I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan pecah kain. Peralatan meledak 0-35 kg/m2 klem dia. kira-kira 3o.5mm Perpindahan cairan kira-kira. 9Scc/menit Sensor transduser tekanan dengan tampilan digital 15 Electronic Crockmeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan luntur warna terhadap gosokan. Rubbing head: Dia. approx. 16mm Vertical pressure: approx. 9N Rubbing stroke: approx. 100mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Rubbing speed: adjustable Counter: LCD, 1-999,999 times, automaticallg stops 16 Scorch Tester (Sublimation Fastness tester) I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan luntur warna terhadap panas dan penyetrikaan. Heating plates: approx 3 pairs Each heating plate can be set heatirry ON or heating OFF. Timer: R. ?. - 24O Temp. Accuracg: ^+/- 2 Deg. C Pressure: 4kpa+/-lkpa t7 Spektrofotometer w-ws(w-ws Spectrophotometer) 1 unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sustem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: 195 - ^1020 nm Bandulidth spektral: ^+ 4 nm Pengulang an p anj ang g elomb ang : 1nm Mode tampilan: 4 LCD No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 Portable pH/ ORP/ Conductiu itg/ DO Meter I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch among conductiuitg, TDS, salinity and resistiuitg. Range pH: -2.O0 - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuity : (O.O0-19.99) pS/ cm (2O.O- 199.9) ttS/ cm (2O0- 1999) 1tS/ cm; (2.OO- 19.99) mS/ cm (20.O- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (O - 10O) g/L; Range Salinity: (O - 100) ppt; Range Resistiuitg: (O - 100) MQ'cm Range DO: (0 - 15.00) mg/L(ppm) (o - 200.0) % 19 Launderometer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kain tahan uji. ' ^Large approx. ^20 container capacity . All stainless steel . Handles approx. 55O ml and 12OO ml containers , Ba.sU open door . Quick-lock retention bars . Door safety switch stops rotor if opened 20 Spectrofotometer/ C olour Matching textile 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menentukan warna. Measurement Geometry : 45/ 0 Imaging spe ctrophotometer Inter-Instntment : O.3O aug LUht Source : Full spectrum LED Measurement Spot : 2mm to 12 No Nama Alat Rasio Deskripsi mm Spectral Range : 4OO-70O nm @ 1O ftm 2r Fabric Fini.shing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses akhir penyempurnaan kain. Width : approx. 1.7m Max cloth rolling diameter : 30omm or 4OOmm Max cloth rolling speed : approx. 8Om/ min Motor power for cloth rolling :
lkw Motor power for small blade : O.12kw Voltage : 22Ou/ 38Ou 22 Merceriser Machine I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meningkatkan daya serat kapas. Single lager: approx. 25000 mtrs/ day Super imposed lager: approx. 50OOO mtrs/ day 23 Mesin Sanforizing 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk uji penyusutan kain. Tegangan : AC 380V /50-60 Hz Tegangan uap : 60 kg/h Kecepatan kerja : 2100 mm 24 Light Box I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk tempat uji penentuan warna kain. Color View LUht Booth render color more accuratelg. With 6 different light sources (D65, TL84, CWF, TLB3/U?O, F, UV), which No Nama Alat Rasio Deskripsi can detect tlrc metamerism. Meets or exceeds major inte rnational standar ds fo r uisual color eualuatton including: ASTM D1729, 15C.3664, DIN, ANSI and BS/. 25 Transfer Printer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses pengecapan kain. Printing resolutions : approx. 54O, 720, 1080 DPI Max pint width : approx 53.6" Max print speed : approx 211 sq/ft/hr Max media weight : approx. 55lbs Connectiuity : USB 2.O Power supplg : Single-phase AC lOO-120V (AC 220-240V) 26 Hot Plate 4 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik proses pemanasan. Electric requirement : 230V 50/ 6O Hz Materials : ceramic Temperature range : 27 Drying Ouen I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Rang e : room temperature - 3 )OC Precision: tl "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14O L 039. Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: melakukan pengujian secara visual, fisik dan kimia terhadap bahan-bahan tekstil serta memproduksi benang sintetis secara masinal termasuk memasang, menyetel, memelihara dan memperbaiki mesin-mesin dan peralatan perlengkapannya. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 39.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 39.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 39.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Laboratory Calender Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses calendering (penyetrikaan) kain dengan skala laboratorium Motor power : approx. 15 kW Roll working length : approx. TOOmm Product thickness: O.2 mm Roll diameter : approx. 250mm Adjusting nip range : O - Smm Calendering product width : approx. 570mm Tabel 39.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan Tabel 39.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium Pengujian Tekstil 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Ruang Pemintalan Serat Buatan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. + Meja alat 6 buah/rrrang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 39.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pemintalan Serat Buatan No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Spining 12 witl ruang praktik Digunakan untuk memintal serat, membuka gumpalan serat, memisahkan kotoran. Jenis: Berputar lini produksi Kapasitas produksi: Out Put Kapasitas sedang Metode spinning: Cincin berputar Daya (W): approx. 2 frase Posisi: l-6 Otomatis Kelas: Manual tegangan: 380 V, 50Hz 2 Mesin Twisting 12 unit/ ruang praktik Untuk merangkap beberapa helai benang, menjadi puntiran (twist). Spesifikasi: - Mode kontrol: PLC & layar Sentuh - Jumlah spindle: 12 - Spindle gauge: 75mm - Atas diameter roller: 57mm - Bawah diameter roller: 42mm - Down kecepatan roller: Hingga 10 m/menit No Nama Alat Rasio Deskripsi - Spindle panjang: 205mm - Kecepatan Spindle: Max 10200 rpm - Twist Rentang: 2OO - 2000 T lm _ Twist kesalahan. . )5%o - Power supply: AC22OY SOHz 850 W - Dimensi: 1800 ^x 900 ^x 2o00mm (L xW"H) - Berat mesin: 45OKg 1. The spindles are driuen bg indiuidual spindle motors. Diue of deliuery and take-up area b at each pindle in the take-up uni\ with trauerse motion for indiuidual tui,sting system. 2. Withfunction as following: Speed controlled by the frequencA conuerter for ^all ^the ^runnirry units. ^Setting ^and di.splay technbal data. With indiuidual control panel of each spindle. With indiuidual length counter and length stopping.With A arn bre aks detector and stop motion 3 Microscope Binocular 6 unit/ruang praktik Untuk mengetahui penampang serat. Spesifikasi: - Viewing Head: 45 degree incltned, 36O rotate-able binocular head. - Egepiece: WF lOX with 2O mm uiew field. - Zoom Objectiue Lens: O.7X-4.5X. - Total Magnifrcation: 7X - 45X. - Focusing: pinion and rack, controlled bg knobs onboth sides. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Plate: Frosted glass and working stage. - Illumination: Reflecting & tr ansmitte d illumination, LE D lamp. 4 Micronaire 6 unit/ruang praktik Untuk mengetahui kehalusan serat. Spesifikasi: - Unit weight:
269/cm3 - Standard sample weight is 89, but 7.59-8.59 can also be corrected automaticallg. - Weighing accuracy: O.O19 - Accuracg: ^+0.O5 Micronaire Unit - Testing range:
5-6.5 Micronaire Unit - Power: 220 V/ 240 V - 5O Hz/ 60 Hz,6W - Dimensions; 4OO x 3OS x 275mm (LxWxFI) - Micronaire ualue range:
5-6.0 Specimen - Volume: approx. O.269/ cm3 5 Pressleg Tester 6 unit/ruang praktik Untuk menguji kekuatan serat kapas. Spesifikasi: Thickness of sample holding clamp: 1 1.8mm Thickness of separator:
2mm Test Range: Breaking Load 5- 2olbf (2sN-eoN) No Nama Alat Rasio Deskripsi Correction Co efftcient (approxi. ) :
9 ^- 1.1 Dimension: 380 x2OO xl6Omm Fitted clamps distance approx. O - 1/8 inchi Torsion balance approx. 5 mg Resolution approx. O,O1 mg 6 Wrap Reel 6 unit/ruang praktik Untuk menggulung benang contoh uji. Spesifikasi: Swift Perimeter: Metric - 7 meter or Imperial:
5 yards Number of Leads Made at a Time: O7 Spread of Each Lea: 2O mm Pre s et Counter : Digital Yarn Guide: Pig Tail TApe, Hard Chrome Plated Package Base Plate: Metallic with Powder Coated Paint Electronic wrap reel Circumference of winch approx. 1O00r1mm Traueling distance: approx. 35mm 7 Strength Tester 6 unit/ruang praktik Untuk menguji kekuatan dan mulur benang per helai. Spesifikasi: - Rentang Pengujian: 0 - 10000 N t lo/o (dapat disesuaikan) - Kekuatan Kecepatan: 20 - 1200mm - Akurasi Kecepatan Kekuatan: ^x 2o/o No Nama Alat Rasio Deskripsi - Dimensi: 600x350x1 1Oomm (LxWxH) 8 Twbt Tester 6 unit/ruang praktik Untuk mengetahui jumlah antihan benang. Spesifikasi: - Touch screen ists - Weight 22 kg - Powen 22O / 1 10 V 50 /60 Hz - Length: 1O20 mm - Width: 360 mm - Height: 350 mm 9 Inspector 3 unit/ruang praktik Untuk menguji grade benang Spesifikasi: - Blackboard Speciftcations : 25Ox22O mm - Yarn Density: 7,9, L3, 15, 19/cm - Creel Speed: 10-4o0r/min - External Dimension: 62Ox370x340 mm - Power Supplg: AC22OV,40W No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Euenness Tester 3 unit/ruang praktik Untuk menguji ketidakrataan benang, roving dan sliver. Spesifikasi: Count range from 8Og/m (sliuer) to Nm 250 (garn) Sample speed: from 8 to 4OO m/ min 1 60 channels spectrograph 6 bar compressed air Power supply : single-phase 22OV/ 240V, SOHZ/ 60Hz Capacitiue measuing slot min. 5 Testing range : approx. 4tex-Soktex Testing speed: approx. 4m/ min- 40Om/ min Coefftcient of uariation CVo/o or Uo/o Value testing range approx. O.2oo/o-99.99ok Include monitor host processor (displag, kegboard, mouse), printer and garn creel 11 Abrassbn Tester 4 unit/ruang praktik Untuk menguji tahan gesek benang. Spesifikasi: Control Mode LCD Rotation Speed > 6O rpm Load > 250 g Counter LCD 0 sd 999999 Power 22O V/ 5O Hz L2 Strenght Tester 3 unit/ruang praktik Untuk menguji kekutan tarik benang per untai.
Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: melakukan pengujian secaravisual, fisik dan kimia terhadap bahan- bahan tekstil serta memproduksi benang dari serat alami secara masinal, termasuk memasang, menyetel, memelihara dan memperbaiki mesin-mesin dan peralatan / perlengkapannya. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang adalah 27O m2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi: - Test stations: 1O - Working mode: Constant speed - Abrasion speed: about 60 times/min - Weight: 59, 10g, 2Og, each weight includes 1Opcs - Output Value: Max. ualue, Min. ualue, Auerage ualue, coefftcient of uaiation - Abradant: Sand Paper 13 Moisture Tester 2 unit/ruang praktik Alat untuk mengukur kadar air. Spesifikasi: Power supply 6 x 1.5 V transistor batteries Suhu 0-50'C Kelembaban dibawah 90% RH Principle of operation: capacitance Sample weight: tloog Temperature adjustment range: 60 "C - 740 ^0c" c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 40.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 40.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 40.3. Tabel 40.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang Tabel 4O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian tekstil 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Ruang pemintalan serat stapel 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 rn2. Luas minimum RIS adalah 54 rn2. No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ nang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Pemntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 4O.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Benang No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Pemntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Unit Bloutng 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencampur serat, membuka gumpalan serat, memisahkan kotoran. Processing material: Cotton and others staple fiber Part list: bale plucker, mixed opener, opener, feeder 2 Mesin Carding Flat Card 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melanjutkan proses pembukaan dan pembersihan, mengurai serat, memisahkan serat pendek dan serat panjang, membuat sliver. Application : Cotton, chemical fiber and blends of 22-76mm long Capacitg : Up to 6O kgs/ll Output speed of sliuer : up to No Nama Alat Rasio Deskripsi 180m/ min Quantitatiue ^Sliuer : ^approx. 3.5-6.59s/m Feed weight: approx. 4O0-8OOg s/ m 3 Combing 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memisahkan serat pendek dengan presentase tertentu, membuat sliver. Deliueries : Single Speed approx. 500 nep/menit Pressure: approx.Sbar Can Dia : approx. 24 inchi Waste Collection : Continuous Waste Suction : Upwards 4 Mesin Drawing 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perangkapan, peregangan, pembuatan sliver. Deliuery single or double The machine i,s suitable for 22- 76mm cotton, cottonfiber, mid lengthJiber and their blends. Drafting sgstem: approx. 4 on 5 or others 5 Mesin Simplex/ Rouing Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk peregangan, pemberian antihan, pembuatan roving. Number of spindles: min 24 spindles Drafting sgstem: 3 on 3 Clean : Upper and bottom positiue intermittent reuoluing cloth and traueling cleaner. 6 Mesin Ring Spinning 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat benang dari bahan berbentuk roving dengan prinsip peregangan No Nama Alat Rasio Deskripsi sangat tinggi, pemberian twist, penggulungan. Number of spindel: approx 1OO sp Spindle gauge mm: approx. 7O Bobbin length mm: approx. 19O Spindle Driue: 4 spindle driue Speed: approx. 18.000 Rpm 7 Mesin Open End 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat benang dari bahan berbentuk sliver. Number of rotor: min 12 Spinning method: Rotor spinning Proces sing material: Cotton 8 Digital Stroboscope 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melihat objek yang bergerak dan kecepatan putaran objek dengan digital white-light. Range: approx. 25O-10OOO and L}OOO-3)OOO flasltes per minute. 9 Tachometer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kecepatan putar objek. Speed range: approx. 20 O00 r/min - 99 999 r/min (contac and laser) Me asureme nt mo de s include ; rotational spe e d, total reuolutions, frequencg, ^surface speed ^and length in both metric and imperial units Large back-lit LCD dbplag Angular range of ^+45" 10 Tool Kit Tenun 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin persiapan dan pertenunan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kunci pas cincin set set allen Set obeng Ragum Pengukur daun Pengukur blok Penggiling untuk carding kawat doffer, kawat silinder, kawatJlat atas dan ranjang rol atas Etcup untuk 2OO pcs alat 11 Microscope Binocular 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengetahui penampang serat. Viewing Head: 30 degree inclined, 360 degree rotation. M agnification: 4 0X - 1 OOOX Eyepiece: WF 1 OX, FOV= 1 Smm. No sepie ce : Quadruple click- stop. Plan Acromatic objectiues: 4x, 1 0x, 4ox(s),1OOx(s,oil). Stage: Mechanical stage, Size: Minimum 142x14O mm. Trauel area 50 X 7O mm with a right-hand stage handle. Condenser: N.A.=1.25 with lris Diaphragm. Focusing : Co axial co arse / fine focusing ^knobs. Illumination : Built- in illuminator system, halogen 6V-2OW t2 Micronaire 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui kehalusan serat. Spesifikasi: Unit uteight:
269/ cm3 No Nama Alat Rasio Deskripsi Standard sample weight is 89, but 7.59-8.59 can also be corrected automatically. Weighing accuracA : O.O 1 g Accuracg: ^+O.O5 Micronaire Unit Testing range:
5-6.5 Micronaire Unit Power: 22O V/ 240 V - 50 Hz/ 60 Hz,6W Dimensions: 4O0 x 3O5 x 275mm (LxWxll) Mbronaire ualue range:
5-6.0 Specimen Volume: approx. O.269/ cm3 13 Pressleg Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan serat kapas. Spesifikasi: T?tickness of sample holding clamp: 1 1.8mm Thickness of separator:
2mm Test Range: Breaking Load 5- 2olbf (2sN-eoN) Corre ction Co efftcient (approxi. ) :
9-1.1 Dimension: 380 x2O0 x160mm Fitted clamps dbtance approx. O - 1/ B inchi Torsion balance approx. 5 mg Resolution approx. O,O1 mg No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 Wrap Reel 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menggulung benang contoh uji. Spesifikasi: Swift Peimeter: Metric - 1 meter or Imperial:
5 yards Number of Leads Made at a Time: o7 Spread of Each Lea: 20 mm Pre set Counter : Digital Yarn Guide: Pig Tail TApe, Hard Chrome Plated Package Base Plate: Metallic with Powder Coated Paint Electronic wrap reel Circumference of winch approx. lOOO!1mm Traueling distance: approx. 35mm 15 Single Yarn Strenght Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kekuatan dan mulur benang per helai. Load range 10 kgf - 25 kgf Test Speeds up to 15OO mm/ min Maximum trauel TSO mm Digital LCD controller and displag result L6 Yarn Twist Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengetahui jumlah antihan benang. Semi-automatic of single or plged aarn Digital dispaly result Automaticlg stop at end test Vaiable speed No Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Yqrn Inspector 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji grade benang. Black board area: approx. 38cmx18cm Yarn densitg: approx. 1o-40/inch Black board rotational speed: approx. 75mm/ min Include ASTM Yarn Standard 18 Euenness Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji ketidakrataan benang, roving dan sliver. Spesifikasi: Count range from 8og/m (sliuer) to Nm 250 (aarn) Sample speed: from 8 to 400 m/min 1 60 channels spectrograph 6 bar compressed air Power supply : single-phase 220V/ 240V, SOHZ/ 6OHz Capacittue measuring slot min. 5 Testing range : approx. 4tex-Soktex Testing speed: approx. 4m/min- 40Om/ min Coefficient of uaiation CVo/o or Uo/o Value testing range approx. O.20o/o-99.99% Include monitor host processor (di.splay, kegboard, mouse), pinter and yarn creel No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Yarn Abrassion Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji tahan gesek benang. Two reciprocating bars Test positions approx 10 garns with standardised weights and stop motions. Digital display or print result 20 Lea Strenght Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kekutan tarik benang per untai. Load range 10 kgl: - sookgj Test speeds 2O - 5OO mm/menit Macimum trauel TSO mm Digital LCD controller and display resultor analog 2r Moisture Tester I Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kadar air. Spesifikasi: Power supplg 6 x 1.5 V transistor batteies Suhu O-SO"C Kelembaban dibawah 9oo/o RH Principle of operation: capacitance Sample weight: tloog Temperature adjustment range: 60 "c ^- ^140 "c 22 Mesin Winding 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk merubah gulungan dari cop (bobbin/tube isi benang) dari mesin Ring Spinning ke bentuk gulungan cones. Fields of applbation: Nm 3.5 to the higlrcst count cotton, wool, sunthetic and blended spinninq 041. Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: melakukan pengujian secara visual, fisik dan kimia terhadap bahan-bahan tekstil serta memproduksi No Nama Alat Rasio Deskripsi Aarn ^or ^plied Aarn Winding speed: 4OO-22OO m/min, stepless speed regulation Number of winding spindles: 6 to 36, euery two spacing increment Spindles di.stance: approx. 32omm Applicable bobbin taper : 3"30', 4020" 5"57' Feeding bobbin Aarn specifrcation : Diameter =32-57mm, Length =180-28Omm Joint type: air splicer Total installation pouer : max. 28.2 kw 23 Laboratory winding machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk merubah gulungan dari cop (bobbin/tube isi benang) dari mesin Ring Spinning ke bentuk gulungan cones dengan skala laboratorium Application: Winding Yarns, Large Package, Polgster, Nylon, Wool Power: approx. 4OO Watt Winding speed: up to 1OO0 m/min (process speed depending on quality of yarn and feed packages) Applbable bobbin taper : approx. 30 Package diameter: up to 270mm Trauerse length: up to 140mm kain tenun secara masinal,termasuk memasang, menyetel, memelihara dan memperbaiki mesin-mesin dan peralatan / perlengkapannya. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 40.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 4O.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 40.3. Tabel 40.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian tekstil 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rrr2. 2 Area kerja persiapan pembuatan tekstil 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja pertenunan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 4 Area kerja perajutan 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. PenyimpanErn adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 4O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: area kerja benskel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pind,ah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 40.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pembuatan Kain No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Kelos (Winding Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk merubah bentuk gulungan benang. Type : Semi-Automatic Cone Winding Capacitg: min. 12 spindles Winding speed: lOO-1000 meter/min Package dia: ^< 25O mm Bobbin tgpe: 5" (17omm) cone Auxiliary: Has function of auto stop when Aarn ^break. Each spindle with length counter Driuing indep endence control 2 Mesin Hani (Warping Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menggulung benang lusi pada beam tenun. Machine tgpe: sectional warping Creel capacitg: min. 60O peg Drum dia: approx. 140 cm 3 Mesin Palet (Pirn Winder) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menggulung benang pakan pada bobin palet. Machine ty pe : automatic Capacity: min. 4 spindles No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Mesin Tenun Teropong (Shuttle Loom) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain tenun dengan variasi sistim pembukaan mulut lusi. Reed space: min 52 inchi Speed: approx. 13O rpm Shedding: - cam, dobby ^jaquards Auxiliary: shuttle change motion or others 5 Mesin Tenun Rapi.er 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain tenun dengan sistim peluncuran benang pakan menggunakan rapier. Reed space : min 60 inchi Speed : min 18O rpm Shedding : dobby or ^jaquards Rapier type : ftexible or rigid Leno type : klocker or rotary Auxiliary : tuck-in seluage 6 Mesin Tenun Water Jet (Water Jet Loom) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain dengan sistim peluncuran benang pakan menggunakan semprotan air. Reed space : min 6O inchi Speed : min 3OO rpm Shedding : tappet or cam Nozzle : single or double 7 Mesin Tenun Air Jet (Air Jet Loom) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain dengan sistim peluncuran benang pakan menggunakan semprotan udara. Air supply mode : independent type Reed space : approx. 60inchi Weft selection: electronic single or double nozzles Speed : min SOOrpm Weft insertion: main, auxiliary nozzle with a profiled reed, single pump anqle adiustment, the No Nama Alat Rasio Deskripsi ele ctromag netic u alu e control Shedding: crank or cam or dobby Weft 8 Mesin Rajut Bundar 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain rajut bentuk tabung. Cglinder Diameter : 71"- 78" Feeder number: 8 F Yarn Sensor:
Speed: approx. lOO RPM. 9 Mesin Rajut Datar (Flat Knitting) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi kain rajut bentuk lembaran. Knitting Stgle: Flat Knitting Method: Single/ Double Stitch count: approx. 114 Stitches. Needle Pitch: approx. 9.0mm. Selector: Bg Punch card 24 stitch pattern repeat or computerize Number of card: approx. 15 card 10 Tool Kit Tenun 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin persiapan dan pertenunan. Kunci pas cincin set set allen Set obeng Ragum Pengukur daun Pengukur blok Penggiling untuk carding kawat doffer, kawat silinder, kawatflat atas dan ranjang rol atas Etcup untuk 2OO pcs alat No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Neraca Analitik Digital 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi. Capacity : Minimum 2OO g. Resolution : O.1 mg. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75 mm. r2 Mikroskop 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfrgurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miing, rotasi 360 derajat Lensa mata: WFLOX dengan FOV = 18mm Rentang pembe saran: 4OX- 1 )OOX Kondensor: N.A.= 1.25 dengan lris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 7Ox, 4Ox, 10Ox Tahap mekani,s, Ukurqn: minimal 100 x lOO mm P e mfoku s an : To mb ol p e mfo kus an kasar/hc,lus koaksial Penerang an: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Electronic Yarn Count Testing Unit 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji nomor benang. Display: Liquid Crystal Display (LCD ) with backlight Operation: AC Adapte r ( Include d) Co mmunication : R5232 Unit: tex, den, Nm and other Auxiliary: wrap reel electronic withcircumference of winch 1OO0 l. 7 mm, and traueling reciprocating distance: 35mm t+ Yarn Twist Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui ^jumlah antihan benang. Semi-automatic of single or plyed aarn Digital di.spaly re sult Automaticlg stop at end test Vaiable speed 15 Single Yarn Strength Tester 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan dan mulur benang per helai. Load range 10 kg|: 16 Meja Inspectirtg Kain (Fabric Inspecting Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memeriksa cacat pada kain. Inspection width min. 60 inchi M e chanical leng th counter Speed control Top & Bottom illumination t7 Alat Uji Kekuatan Tarik Kain (Fabric Tensile Strenght Tensile) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik dan mulur kain. Dual digital display of tensile and elongation. No Nama Alat Rasio Deskripsi Maximum capacitg 5OO kg with 1OO gm accuracA Variable speedfrom 50 to 375 mm/ minute. 18 Teaing Tester 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan sobek kain. Instrument works on Elmendorf principle. Range 1600 to 64O0 gram 19 Alat Uji Tahan Gosok Kain (Ptfiing Tester) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji ketahanan gosok kain Speed: approx. 40 ramp Counter: pre sett digital counter 20 Penguji Ledak (Bursting Tester) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan pecah kain. Peralatan meledak O-35 kg/ m2 klem dia. kira-kira 3o.5mm P e rp indahan c air an kir a- kir a. 95cc/ menit Sensor transduser tekanan dengan tampilan digital 2t Hand Lift 1 Unit/Ruang Praktik Untuk alat transportasi bahan baku. Capacity: min 3OOO kg No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Mesin Twisting 1 Unit/Ruang Praktik Untuk merangkap beberapa helai benang, menjadi puntiran. Spesifikasi: - Mode kontrol: PLC & layar Sentuh - Jumlah spindle: 75mm - Atas diameter roller: 57mm - Bawah diameter roller: 42mrn - Down kecepatan roller: Hingga 10 m/menit - Spindle panjang: 205mm - Kecepatan Spindle: Max 10200 rpm - Twist Rentang: 2OO - 2000 T /m _ Twist kesalahanl . )So/o - Power supply: AC22OV 50Hz 850 w - Dimensi: 1800 ^x 900 ^x 2o00mm (LxWxH) - Berat mesin: 450Kg 1. The spindles are driuen bg indiuidual spindle motors. Driue of deliuery and take-up area is at each pindle in the take-up unit, with trauerse motion for indiuidual twisting system. 2. Withfunctton as following: Speed controlled bg the frequencA conuerter for all the running units. Setting and displag technbal data. With indiuidual control panel of No Nama Alat Rasio Deskripsi each spindle. With indiuidual length counter and length stopping. With A arn bre a,ks detector and stop motion. 23 Komputer Grafis 18 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat desain dan proses editing serta menampilkan objek-objek secara nyata, melalui berbagai dokumen digital. Spesifikasi: Prosesor: Setara Intel Core i7- 10700 (up to 4.8OGHz Cache 16M) Memory: 16GB DDR4 upgradable to 64GB SSD: Min. 256 GB Harddbk: min. 2 TB VGA: Setara Nvidia GeForce 6GB DDR6 DVD RW Integrate d Gig abit Ethernet Wifi BO2.1lac & Bluetooth Monitor min. 23", FullHD ( 1 92Ox 1 08O) resolution Operating System, Optical Deuice: DVD RW USB Kegboard and Mouse, Card Reader I O Ports: lx Display Port, 1 x HDMI Port, USB 2.O Ports, USB 3.0, lx LAN RJ45 Port, Seial Port No Nama Alat Rasio Deskripsi 24 ATBM 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menenun manual tanpa mesin. bahan kagu lebar kain gang ditenun 1O5- l2ocm Sisir Plikes/tiker Gun Ril/ rentengan Sekoci 25 Mesin Jacquard 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menenun otomatis. Tenun kepala : min. 4 Output kaset : min. 4 Buluh lebar : 84 mm Pita lebar : O-8Omm Heald frame : min. 8 Pola rantai : Ckg Jacquard sistem Memilth per inci :
9 - 93/inch ( 3.5 - 36.7/ cm ) Tenaga mesin : approx. 2kw Tegangan : 38O u RPM: 10OO-12OO 26 Sizing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melapbi benang- benang lusi dengan campuran kimia. Approx. 125 m/min of ltigh speed. Hi.gh precision control design. approx. 10OO Kg/ lL of drying capacity of drying capacitg. Power(W): max. 18.5KW Reed Width: approx. 15ocm, 17ocm, 19ocm, 23Ocm, 28O No Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Tying Machine l Unit/Ruang Praktik Dig unakan untuk p e ng ambung an benang. Yarn range : cotton, wool, silk, blended Aarrls, filament Aarr4 monofilaments, technical A arns Yarn count range : 2s-160s short fiber ^or ^long fiber Working speed : approx. 6OO knots per minute maximum, stepless speed adjustment, automatic stop or slow down in case of 1-6 missing Aatns Lease condition : warp yarn with lease or witltout lease Knot Ape : single knot or double knots optional Power supply : AC 22OV SOHZ Motor : DC approx. 38V 28 Viscositg Meter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur viskositas fluida - Rotational uiscometer for the me asurement of uis co sitg - Measurement range uiscosity : O,O02 to lO.OOOPas - Shear rate : 0,8 to 3.OOO s-l - Torque : O,25 to lomNm - Rotational Speed : 5 to 10o0rpm - Voltage with power supply : lOO to 25O V AC at 50/ 6O Hz 29 Laboratory sizing machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melapisi benang- benang lusi dengan campuran kimia. Power: approx. 8 kW Voltage: 380 V/ 5O Hz o+2. Kompetensi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Nama Alat Rasio Deskripsi Speed: up to 24O m/ min Number of spindle: 2, 4, 8, 12, 16 or 2O Heating method: Steam heating or electric heating Tabel 42.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja pembakaran bulu 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2 2 Area kerja penghilangan kanji bahan tekstil 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 3 Area kerja pemasakan bahan tekstil 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 4 Area kerja pengelantangan/p emutihan bahan tekstil 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 5 Area kerja pemersa.nan kain 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 6 Area kerja pematapan panas 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 7 Area kerja pengurangan berat kain 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 8 Area kerja pencelupan kain dan benang 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 9 Ruang gambar/ desain 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 10 Area kerja pencapan kasa datar/sablon dan kasa putar 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 11 Laboratorium penyempurnaa n fisika dan kimia 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. t2 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 rn2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 42.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Pemntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. Tabel 42.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Penyempurnaan Tekstil No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Bakar Bulu (Singeing Machtne) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses menghilangkann ujung-ujung serat yang pada permukaan kain. Type: gas singeing Number of burner: min. 2 Speed: 65 -80 m/ min Flame rating: 5-18 Power: 38O V/ 2 phase/ approx. 1,5 Kw No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Mesin Haspel I Unit/Ruang Praktik Digunakan proses penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, dan pencelupan. Capacitg: approx. 5OO lt and approx. 3O0O lt 3 Mesin Jigger 1 Unit/Ruang Praktik digunakan proses penghilangan kanji, pemasakan, pengelantangan, dan pencelupan Capacity: approx. 50O lt 4 Mesin Stenter I Unit/Ruang Praktik Untuk proses menstabilkan dimensi kain. Speed: 5O - 25O" C No. Of chamber: approx 2 Fabrb width: 380 V/ 3 phase/ approx. 5,6 kw 5 Mesin Padding 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencelupan Rubber roller length: approx. 43O mm Rubber hardness: approx. 72 degree Rubber roller diameter: approx. l3omm Pressure range: 0-7kg Motor power : approx. 3,7 kw No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Mesin Calender I Unit/Ruang Praktik Untuk proses calendering (penyetrikaan). Roll dia: approx. 23O mm Rollworking length: approx. 150O mm Adjusting nip range: O-7 mm Product thickness: O.2 mm Calendeing product width: approx. 1400 mm Motor pouer: max. 75 kw 7 Manual Rotary Screen Printing Machine I Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencapan Machine shelf: Min. L92OX W920X H 590-83O mm Machine dimension: Min. LL9OO Width: 19O0 mm Pallet Size: Min. 55Ox450 mm Max screenframe size: Min. 53Ox 43O mm 8 Flatbed Inkjet Printtng Machtne I Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencapan. Ink deliuery sgstem: continuous Maximum print width: LBOO mm Maximum print length: 400O mm Print resolution: upto 14aO dpi 9 Jet Dgeing Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses pencelupan Capacitg: approx 2O kg Seruice tank equip with the feeding pump, ualue, dye cgcle sgstem; Fill water, drain wate1 heating up, cooling of the main tank all automatically; 10 Boiler I Unit/Ruang Praktik Untuk penyedia uap panas. No Nama Alat Rasio Deskripsi Fuel: Gos/ Oil/ Dual Fuel Structure: Fire Tube Burning Style: Chamber Combustion Boiler Rated Working Ressure.' 1.25- 1.6 mpa (12.5 Bar - 16 Bar) Steam Euaporation: approx. 2OOO Kg/H or 2 T/H Boiler Capacitg: approx. 14O buahp Construction Code: Asme Power: max. 50 Kw 11 Neraca Analitik Digital 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi. Capacitg : Minimum 2OO g. Resolution :
1 mg. Scale Pan Size : Dia. Minimum 75 mm. r2 Mikroskop I Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 3O derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WFLOX dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 4OX- 100OX Kondensor: N.A.= 1.25 dengan lris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan No Nama Alat Rasio Deskripsi Rentang Skala Acromatic: 4x, lox, 40x, 100x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 1O0 x 1O0 mm Pemfokus an: Tomb ol p emfokusan kasar/halus koaksial Penerang an: Sistem iluminator interna\ minimal halogen 6V-2OW Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 13 Meja Inspecting Kain (Fabric In"specting Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memeriksa cacat pada kain. Inspection width min. 60 inchi M e chanic al le ng th co unte r Speed control Top & Bottom illumination t4 Alat Uji Kekuatan Tarik Kain (Fabric Tensile Strenght Tensile) I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan tarik dan mulur kain. Dual digital displag of tensile and elongation. Maximum capacitg 5OO kg with 1O0 gm accuracA Variable speedfrom 50 to 375 mm/ minute. 15 Teaing Tester 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji kekuatan sobek kain. Instrument works on Elmendorf principle. Range 1600 to 6400 gram 16 Penguji Ledak (Bursting Tester) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan pecah kain. Peralatan meledak O-35 kg/m2 No Nama Alat Rasio Deskripsi klem dia. kira-kira 3o.5mm P e rp indahan c air an kir a- kir a. 95cc/menit Sensor transduser tekanan dengan tampilan digital 77 Electronic Crockmeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan luntur warrla terhadap gosokan. Rubbing head: Dia. approx. 16mm Vertical pressure: approx. 9N Rubbing stroke: approx. l)Omm Rubbing speed: adjustable Counter: LCD, 1-999,999 times, automaticallg stops 18 Scorch Tester (Sublimation Fa^stness tester) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji tahan luntur warna terhadap panas dan penyetrikaan. Heating plates: approx 3 pairs Each heating plate can be set heating ON or heating OFF. Timer: 1 - 249s, automatically stops heating and alarms Temp. Range: R.T. - 240 Temp. Accuracy: +/- 2 Deg. C Pressure: 4kpa+/- lkpa 19 Tool Kit Tenun 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin persiapan dan pertenunan. Kunci pas cincin set set allen Set obeng Ragum No Nama Alat Rasio Deskripsi Pengukur daun Pengukur blok Penggiling untuk carding kawat doffer, kawat silinder, kawatJlat atas dan ranjang rol atas Etcup untuk 2OO pcs alat 20 Spektrofotometer w-ws(w-ws Spectrophotometer) I unit/mang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sistem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: 195 - 1O20 nm Bandwidth spektral: t 4 nm Pengulang an p anj ang g elomb ang : lnm Mode tampilan: 4 LCD 2r Hot-Plate & Magnetic Stirrer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Work plate material: Glass ceramic Maximum Power (W): approx. 1030 Sttrring positions : min. 1 Stirring quantity [H2O]: up to 10 Ltr Magnetic bar length (mm): approx. 80 Speed range (rpm): lOO- 15OO Heating output (W): approx. LOOOW No Nama Alat Rasio Deskripsi Heating temperature range ("C) : Room Temperature - 550 Safetg temperature "C: approx. 58O 22 Aeration Unit 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk praktik dalam belajar memahami pengolahan limbah. Pump : diaphragm Ape Specifications : Pump : diaphragm type Tank capacitg : approx. 25 L Flow meter range : approx. 1- 15 L/ min. Completed with o xy g en/ te mp e r atur e me te r, oxAgen probe, and paddle. 23 Portable pH/ ORP/ Conducti uitg/ DO Meter 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Abilitg to switch among conductiuiQ, TDS, salinitg and resbtiuitg. Range pH: -2.OO - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuitg : (0.00-19.99) pS/ cm (20.0- 199.9) ttS/ cm (2OO- 1999) 1tS/cm; (2.00-19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (O - lOO) g/L; Range Salinitg: (O - 100) ppt; Range Resbttuitg: (O - lOQ MA'cm Range DO: (O - 15.O0) mg/L(ppm) (o - 200.0) % No Nama Alat Rasio Deskripsi 2+ Anaerobic Digester I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengolahan limbah padat. Reactors : 2 Capacitg reactor : approx. SOOO mL Temperafitre control; 55'- 85'C Tgpes of Feed pumps : perbtaltic pump Capacitg collection uessels : max. 50OO mL. 25 Textile Printer/ Plotter I Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain Ink tgpe: Sublimation inkfor textile No. of pint-heads: mtn. 2 unit Nozzles: 4*4 color (C M Y K) Max. pint width: approx. l8OOmm Speed: up to 3O m2/ h Voltage: 22OV 50/ 60 Hz 26 Launderometer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kain tahan uji.
Large approx. 2O container capacity . All stainless steel . Handles approx. 55O ml and 1200 ml containers . EasA open door . Quick-lock retentton bars . Door safety switch stops rotor if opened 27 Portable Spectrophotometer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menentukan warna. Full Spectrum Scan: 2OO - 9OO nm No Nama Alat Rasio Deskripsi Detection Range Cuuette: dsDNA:
1-13O ng/pl; BSA: O.0O3-3.7 mg / ml Path lengths: ^1O mm Performance Dete ction Rang e dsDNA: O.1 ng/ ul to 13O rW/ pl Detection Range BSA: O.O03 mg/ ml to 3.7 mg/ml Photometic Range: O - 2.6 A Heating: 37"C t. O.s"C Optical Speciftcations Wauelength Scan Range: 2O0 - 9OO nm Ab s orb ance Repro ducibilitg : ^< O.O02 A (0.67 mm path) @ 260 nm Absorbance AccuracA: < 1.75 % @ 0.7 A (0.67 mm path) @ 260 nm of the reading. 28 Fabric Finishing Machine I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses akhir penyempurnaan kain. Width : approx. 1.7m Max cloth rolling diameter : 3OOmm or 40omm Mac cloth rolling speed : approx. 8Om/ min Motor power for cloth rolling :
1kw Motor power for small blade : O.12kw Voltage : 22Ou/ 38Ou 29 Merceri,ser Machine I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meningkatkan daya serat kapas. Single lager: approx. 25OO0 mtrs/ dag Super imposed lager: approx. SOOOO mtrs/day o43 Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar elektronika, pengukuran komponen No Nama Alat Rasio Deskripsi 30 Mesin Sanforizing 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk uji penyusutan kain. Tegangan : AC 38OV/ 5O-6O Hz Teganganuap: 6O kg/h Kecepatan kerja : 2100 mm 31 Laboratory Calender Machine 1 Unit/Ruang Praktik Untuk proses calendering (penyetrikaan) kain dengan skala laboratorium Motor power : approx. 15 kW Roll working length : approx. 70Omm Product thickness:
2 mm Roll diameter : approx. 25Omm Adjusting nip range : 0 - Smm Calendering product width : approx. 570mm 32 Medium Boiler f Unit/Ruang Praktik Untuk penyedia uap panas. Voltage : 38OV/ SOHz Power: approx. 35 kW Capacitg : approx. 2OL Rated euaporation : 5O kg/n Rated pressure : O.4 Mpa elektronika, peralatan rumah tangga-listrik, instalasi penerangan dan tenaga listrik bangunan, motor listrik, sistem pengendali elektronik, peralatan pengendalian daya tegangan, sistem pengendali elektromagnetik, sistem pentanahan instalasi listrik, panel listrik dan switchgear. b. Luas minimum rulang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 43.t. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 43.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 43.3. Tabel 43.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja perawatan dan perbaikan peralatan bertenaga listrik 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Ruang Kerja Instalasi Penerangan/Tena gan/Sistem Pengaman/Motor Listrik 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. Tabel 43.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik No Jenis Rasio Deskripsi 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 18 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 38 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 38 buah. 7 Papan tulis Dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah pindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 43.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basic Electric Training System) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz Daya keluaran: AC38OV SOHz I 6OHz, AC22OY SOHz / 6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modu1 transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase ampere, Kabel Penghubung. 2 Electrical Maintenance Skill Training Workbench 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk perakitan dan karakteristik rangkaian dasar listrik dan pencahayaan umum Input pouer : Three-phase, AC 38OVt10% SOHz/ 6OHz Output power : AC 38OV safetg terminal outpu| output power indbator AC 22OV safety socket outpu| rocker switch control. Part list: Training platform, power box (breaker, power hght, wall socket, sltip tgpe switch, DC digital ampere meter, fuse holder, LED base, Emergenc!4 stop switch, No Nama Alat Rasio Deskripsi etc.), meter box(pressure change ouer switch, aciue powermeter, terminals, etc.), frame, patch board, fued fitting seat, dry-wall nails, doubleinsultio nte s t line s. Manual book, Experiment module. 3 Electrical Know- How Training Equipment 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelatihan perakitan dan pemeriksaaan instalasi penerangan listrik tegangan rendah. Input power; three-phase, AC 38OV!1O% 5OHz/6OHz With short circuit protection, le akag e protection, ou erlo ad protection, etc. Output power : AC 38OV safetg guard socket output and quadrupole standard socket ouQtu\ AC 22OV three-pole multi- socket output DC regulated power supplg output 1. 2 5 - 3OV/ 2A segmented coarse, cut short-circuit soft protection and self-recouery function DC power : DCSV, ammeter displag, with short circuit protection AC segment output : 3-24V Part li.st: W orkb ench, p owerb o x(b re aker, p o w erindic ato r, w alls o cke t, ship ty p e switch,DC digital ammeter, DC digital uoltmeter,insurance header, LED seat, emergencA stop su.titch, No Nama Alat Rasio Deskripsi sheated terminals, etc. ), lockers, drawers, clips, ftxng screws, insulation mats. Manual book, expeiment module. + Primary Electrical Lighting Skills Assessment Training Deube 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan perakitan instalasi dan penerangan listrik tegangan rendah. Input uoltage : AC 22O V/ 38OV Part list: Workbench Power part (Circuit breaker, AC contactor, set of ltghts, keg switch, emergencA stop, fuses. ) Measuring instruments (AC uoltmeter, AC ammeter, 3PH power meter, lPH power meter.) Tes line 5 Electrbal Maintenance Skill Training Cabinet 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pemeliharaan listrik tiga fasa. lnput uoltage : three-phase, 380 V, 50 Hz/ 60 Hz Output uoltage : AC 380 V safefu terminal output, output power indicator, AC 220 V safety socket output. Part list: Front cabinet: three phase power display area, power supplg op erating are a,button switch operation area. Back cabinet: No Nama Alat Rasio Deskripsi power outlet area, button switch outlet terminals. Set of boards: meter power board, lighting circuit b o ard, electrician electrb drag board, free combination board. Electic driues Tools Test wires 6 Electrbity Protection Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik AIat dirancang agar dapat memberikan pemahaman yang baik tentang sistem proteksi terhadap manusia maupun terhadap peralatan kelistrikan akibat tegangan sentuhan langsung maupun tidak langsung saat terjadi kegagalan isolasi. Spesifikasi: - Input power : Single-phase, AC22OV / 24OV - SOHz/ 60Hz - Part list: 22 independent teaching modules, including power box, body resistance module, body electric shock module, step uoltage module, safetg ground module, direct electic shock module, indire ct ele ctric p ro te ction mo dule and insulator monitor module, - Complite with: Test line Safetg connecttng leads safety connecttng cross - Manual book 7 Electrical Installation Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat agar siswa dapat merangkai No Nama Alat Rasio Deskripsi instalasi tenaga listrik dan penerangan. Konfigurasi minimal: Input Power: AC 38OV/ 22OV, 50Hz/ 60Hz Part list : Training Platform consisting of horizontal and uertical surface Distibution Box (Le akag e protection, Power indicator, Button switch, Emergency switch, Contactor, Auxiliary contacts, Thermalloaded relag) Motor Flexible working bench Testing wire Lighting senes : a uartetg of lighting lines Tube and appliance parts Tool set 8 Low and Middle Voltage Simulation Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan instalasi tenaga listrik dan pengujian proteksi listrik pada tegangan rendah dan menengah. Input power : AC 22OV/ 380V Output power : AC 22OV power safety terminal outpu| DC 220V power safety isolation output. Part li.st: 3PH transformer, Arc suppression coil (single phase reactor) No Nama Alat Rasio Deskripsi Leackage circuit brakers, Self- re s seting key switch, Self-locking emergencA stop button, AC contaactors, Pointer uoltmeter Set of power indbators, 1PH uoltage regulator, DC powersupplg board, Set of pointer DC ammeter, Pointer three - phase power factor table, Pointer type three-phase power meter Zero s e quence current transformer, AC ammeter Set o/Resistors, Set of Capacitors, Set of test lines Industrial plugs and sockets. 9 Low-Voltage Power Supptg & Distribution Assessment Training Sgstem 2 Set/Ruang Praktik Digunakan Sebagai Perangkat untuk pelatihan pendistribusian tenaga listrik tegangan rendah untuk industri. Rated insulation uoltage : DC 660V Rated working uoltage : AC 38OV Rated operating uoltage of auxiliary circuit : AC 38OV 22OV Busbar rated current : LOOA Branch busbar rated current : Incoming line Cabinet (High uoltage uacuum circuit breaker, Voltmeter, Ammeter, Power indicator, etc.) Switching op eration cabinet (Isolating switch, MCCB, Power Spare Automatic Switch Deuice, etc.) Reactiue power compensation cab inet ( Re actiu e C o mp e ns ator, Re actiu e cap acitance, Voltag e relag, Current relant, Signal relau, No Nama Alat Rasio Deskripsi Diffe re ntial relay, Self-he aling lo w u oltag e c ap acito r, e tc. ) Low-u oltag e switchg e ar (Isolating switch, Ligthing switch, Lighting timer, Uniuersal circuit breaker) Inte g r ate d Pr o te ctio n C ab ine t (Inuerter, Touch screen, PLC module) User Manual 10 Power Supplg & Distribution on DUW Electrician Assessment Training Sgstem 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan instalasi listrik pada gardu induk serta pendistribusian listrik tegangan rendah - tinggi. Main circuit rated uoltage: AC 380 V Auxiliary circuit uoltage: AC 22OV RatedfrequencA: 50 (60) Hz Rated insulation uoltage: 660V Rated current: horizontal bus 1004 Vertical bus (MCC) l OOA Bus; three-phase fiue-wire system A, B, C, PE, N Part list: Set of cabinets: weighing counter (2), into the line cabinet (2), the cap acitor compens ation cabinet (2), drauer cabinet (2), and bus connection cabinet (1). Analog load: asynchronous motor AC?9OV 2.2KW l4oorpm horizontal (4 sets) User manual No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Intermediate Electrbal Maintenance Skill Training & Assessment 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur perakitan dan pemeliharaan rangkaian listrik. lnput power : AC36OV, SOHz/ 6OHz, Three-phase AC uolt meter with indbator 450V AC power : Three phase outpu[ O -22OV/ ^2A ^a.djustable ^AC ^power outpu| Transformer AC outTtut: equipped with emergencg stop button. DC stabilized power supplg :
25 -3OV/ ^2A ^accuracA ^of ^adjustment 1% Digital meter : AC digital uolt meter, precision class 1.0; AC digital ammeter, meosurement range O - 5A, precision class O.5; DC digital uoltmeter, measurement range O-3OOV, input resi,stor 10 MQ; DC digital ammeter, measurement range O - 5A, precision class O.5,' Commutation diode Part list: Platform : Aluminium Power control : Aluminium structure, prouide thre e -phase, single phase and DC power Training components 1: No Nama Alat Rasio Deskripsi Plate equipped with thermal relag, AC contactor, Button indicator lamp and termtnals Training components 2: Plate equipped with screu-tgpe fuse, ^stratght fuse, ^low-uoltage circuit breaker, time relag, AC contactor and terminals Training components 3: Plate equipped with screw-type fuse, ^change-ouer ^switch, solenoid, cross sutitch, position switch Training components 4: Plate equipped with AC ouer- current relag, DC low current relag, DC ouer-current relag, rectifter Training components 5: Plate equipped with lamp socket, b allast and starter Training components 6: with three groups lOOAx2/ 1.3A resistance. Electric wiing training componenfs ; Frx circuit board Three-phase asynchronous motor : 380V 180W Cable : K4, K2 No Nama Alat Rasio Deskripsi t2 Residential and Building Intelligent Control Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan kontrol distribusi listrik pada perumahan dan gedung. Input power : single-phase, threee- wire AC 22ovr10o/o SOHz/60H2 Power supply control: Automatic air switch on/ off power supplg, with ouercurrent protection, le akag e protection deuice s Output power : DC24V/ 3A, with limiting current type short-circuit soft protection and self-recouery function Part lbt: M ultifunctio nal Smart P anel 4-wag switch output module 10A 2-way smart curtain controller Single-port bus switch Logic Controller Twelue in one sensor Power Modules Dimming Module Electric curtains Software User Manual 13 Frequency Control Speed Regulation Expeiment Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pelatihan/percobaan pengaturan kecepatan dari kinerja sistem kontrol yang menggunakan variabel frekuensi. Input power : three-phase AC 38O V!10% 5O Hz/6O Hz Output power : AC 38O V safefu terminal output No Nama Alat Rasio Deskripsi Part li.st: Control p anel, workb ench, frequencg ^conuerter ^component, relag contacts training modulq digital analog input and output giu en instntction component, thre e - phase asynchronous motor, motor rails, speed mechanism and other components 14 Programmable Logic Controlter Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Spesifikasi: Input power: AC 22OV/ 38OV- 50Hz/ 6OHz Partlist: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Traffic l@hts module, Robot control module, Automatic feed ^loadtng ^module, Processing center module, Skg tower light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Selflock button module, Self-recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Testline, Download line, User Manual No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Seruo Motor Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menjelaskan karakteristik dan pemasangan motor servo. AC Power: AC 22O V/ 380 V Air pressure:
4 MPa to 0.6 MPa Driue Tgpe: AC 220V, seruo motor Part list: PLC module, the operation button module, the seruo driue module, pneumatic module, u arious sensors, and other components, according to the training needs for flexible ^combination of ^modules. 16 Step Motor Traintng System 9 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pengendalian pergerakan pada program menggunakan motor stepper. Input uoltage: 22OV DC Power : DC24V Screw stroke: approx. 300mm Part list: PLC, switching power supplg, sensors, stepper driue module, stepper motors and other components. 77 Multi Function Measuing Instrument Sgstem 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 channel DC power supplg: approx.2xO-25V, 1A Signal puLse generator: lCH, lHz - 20OKHz Frequencg counter range: O -lMHz Digital multimeter: DC & AC current, DC & AC uoltage, Resistance Pulse generator range: 7Hz,7OHz, 100KHz Analog meter: uoltage & current measurement Programmable resistor: 1 ^- 1 5 K.Ohm, 1O-15O K.Ohm, 1OO K.Ohm - I M.Ohm Pr o g r ammable c ap as ito r : 1 OOpF). 1 mF, 1 OOOpF- lmF Logic switch: 8 Lock SW (bounceless output) Variable reistor: 10 Ohm- 1)K.Ohm, 10 Ohm-lOO K.Ohm Control switch: slide, toggle,push Hi/Lo pulse: 2OOms cgcle Push switch: NO/ NC push switch Min. touch LCD size: 7" 18 Motor & Transformer Maintenance & Test Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, No Nama Alat Rasio Deskripsi motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 38OV Ou@ut power : AC38OV, AC22OV Security : leakag e protection (action current s 30mA), ouercurrent protection, fuse ^protection. Part list: Workbench, sPH AC adjustable power supply, DC power supply, D C me asur e me nt ins trument, AC measurement instrument & dig ital multi-function w attme ter, Motor power supply and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 19 General Refigeration Training 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin umum. Compressor: min. 1/4 HP AC22OV. Condenser and Euaporator: Air- cooled tApe, Copper tube withfin, equipped withfan, Liquid receiuer Accumulator High and Low Pressure Gauge, High and Low Pressure No Nama Alat Rasio Deskripsi Switch, The rmome te r, u oltme te r and Ampere meter, Filter Dryer, Sight glass, Stop ualue, Charging ualue. 20 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 22O V/ 38O V - Workstation, current limiting, tlrcrmal magnetic, switchs, Indicator Light RGY, Resistors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor,Button Switch, Relag, - Kirchhoff s uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sidential Bimetallic The rmo s tat, Circuit B re ake r, TA p e The rmal- mag ne tic No Nama Alat Rasio Deskripsi 2r Instalasi Tenaga Listrik dengan Panel 1 set/ruang praktik Untuk Industrial wiring training system merupakan alat training yang didesain khusus untuk mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Enclosures and conduits - Dsitribusi daya li,strik - Electrical Wiing Konfigurasi minimal : 1 Set Mobile Workstation with Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits - Buku Petunjuk Penggunaan 22 Instalasi Tenaga Listrik dengan Panel 1 set/ruang praktik Untuk Industrial wiring training system merupakan alat training yang didesain khusus untuk mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Enclosures and conduits - Dsitribusi daga li.strik - Electrical Wiring Konfrgurasi minimal : 1 Set Mobile Workstation with Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits - Buku Petunjuk Penggunaan No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Sistim Kontrol Cerdas Rumah Tinggal dan Gedung (Residential and Building Inteligent Control Sgstem) 1 set/ruang praktik Karakteristik gedung modern adalah pada penerangan dan sistem tata udara yang pintar. Hal ini membuat sistem otomasi di gedung beserta sistem komunikasi nya menjadi sangat penting untuk dipelajari. Sistem kontrol pintar bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Kontrol pintar gedung bisa diprogram sesuai kebutuhan pengguna. Konfigurasi minimal : - Power input 22OV/ 38OV - With short circuit and ouerload protection - With phase displag - USB interface - Switching output/binary input - Actuators - Pushbuttonsensors - Include: KNX/ EIB sgstem 24 Alat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industrial Motor and Transformer Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault inserted, dimana trobleshooting dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industrial W orkstation, Push Buttons, Selector Switches, Bmergencg Button, Hlot Lights, Dual Contactors, Lockout Module, Three -Phase M anual Starter, Contactor, Control Relag, ouerload relau, time delau relau, 3 Pole No Nama Alat Rasio Deskripsi Fuse Holder, Control Transformer, Cam Switch, Inertia Wheel, Starting Resustors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supplg (double- side d), Conne ction Le ad and Accessory Set, Fuses, Power Diodes, AC motor, AC/ DC Driue 25 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergencg switch, Keg switch, LED phase indbator, Connecting cable, Switching deuices, Pushbuttons and indicator lights, Three-phase motor 26 Aplikasi PLC pada Mekanikal DC Motor 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi minimum PLC box, analog inputs and outputs (O-1O V dc), 24 V dc built- in power supply, fault switches, push-buttoras, toggle switches, and 1 unit DC Motor Electro- Mechanical 27 Proteksi Listrik Trainer 1 set/ruang praktik Proteksi memainkan peranan penting ketika kita menggunakan energi listrik dan hal ini hanya dapat dicapai apabila sistem kelistrikan diukur secara tepat. Topik pembelajaran : No Nama Alat Rasio Deskripsi Power supplg: Power supply systems (TN, TT, IT sgstem) Pengukuran proteksi dalam jaringan yang berbeda Koneksi ^jaringan : Komponen penunjang koneksi jaringan. Pemilihan pengukuran proteksi dan alat ukurnya. Penggunaan pengukuran proteksi dan alat ukurnya. Konfigurasi minimum 1 Set power supplg Input uoltage: 3 AC/ 4OO V (5O Hz) Output uoltage: 3 AC/4O0 V,Output current: mox. 6 A 1 Set instalasi rumah, Input uoltage: 3 AC/4OO V (50 Hz) Possibility of simulating 3 ^x 4 faults ^Input/ output ^socket, standardised unhtk koneksi ke modul lain melalui ^jumper plug Output uoltage: 3 AC/ 4OO V 1 Set sub-distribution panel with earthing contact socket, three- phase socket and lighting circuit, can be configured with 19 mm Buku Panduan 28 Power Electric and Tran"sforrner 1 set/ruang praktik Peralatan praktek pembelajaran ini berisi peralatan untuk belajar kelistrikan dan tenaga listrik meliputi DC power circuit, AC single phase, AC 3 phase. No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimal konftgurasi : 1 unit Capacitiue Load, Nominal Voltage: 23O V/ 50 Hz, Maximum Voltage: 44O V, Capacitance Value Accuracy: t 5o/o, lx AC Transformer Bank dalam A4 modul termasuk 3 independent power transformer, Primary rating: 4OO V AC, max. O.25 A each transformer, Se condary rating : 4OO/ 23O V AC, max. 0.25 A each transformer, 1O0 VA each transformer,4 unit AC Transformer single phase transformer 4 unit pimary and secondary sides dibuat, Primary rating (2 uindings), Secondary rating (2 windings), Nominal power: 24O VA, Thermistor: 10 kA, type 2, protected against short circuit and ouerload circuit, protected against short circuit and ouerload, Phase sequence indicator, Lo ckable Emerg encg Stop, Buku panduan penggunaan. 29 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training Sgstem) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resastorg Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and o44 Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penerapan konsep dasar kelistrikan dan pengukuran pada pembangkit listrik; instalasi pembangkit yang meliputi konstruksi, cara kerja, pemasangan, inspeksi, pengoperasian dan perawatan/perbaikan, serta pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja listrik (K3 Listrik). b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum ^pada Tabel 44.t. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 44.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi DC Relags, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 30 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit e Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 44.3. Tabel 44.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang kerja pembangkit tenaga listrik 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. 4 Laboratorium dasar electro hydraulic training system 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. Tabel 44.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik No Jenis Rasi Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rLrang praktik 18 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 1---^1^ 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 72 buah. Tabel 44.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pembangkit Tenaga Listrik No Jenis Rasi Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basic Electric Training System) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya keluaran: AC380V SOHz / 6OHz, AC22OY SOHz / 6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase ampere, Kabel Penghubung. 2 Motor & Transformer Matntenance & Test Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 38OV Output power : AC38OV, AC220V Security : leakage protection (action current 3 3 OmA), ouerculTent protection, fuse protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable power supplg, DC power supply, DC me asurement instrumen\ AC measurement instrument & dig ital multi-functio n w attme te r, Motor power supplg and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Synchronous Motor and Synchronous Generator Trainer 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj ararL mengenai seperangkat generator/ motor sinkron yang terdiri dari motor asinkron tiga phase, tiga-fase sinkron generator (motor), alat pengukur kecepatan, power supply dan display alat ukur. The input uoltage: 3 phase/ 5 wire systemAC 380V 10o/o SOhz Deuice capacitg AC < lkVA with ouerload and short circuit protection, DC 24V DC Power Short Circuit Protection. equipped with AC 38OV safety terminal leads and DC 24 V safety terminal, facilities the elficient use of power, adjustable power supplg: armature power: DC O-22OV 2A, Excitation power supplg: DC 22OV 1A 4 Programmable Logic Controller Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Spesifikasi: Input power: AC 22OV/ 38OV- SOHz/ 60Hz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, TraJfic lights module, Robot control module, Automatic feed ^loading ^module, Processing center module, Skg tower tight module, Rolling machine module, Intermediate relau module, No Nama Alat Rasio Deskripsi Selflock button module, Self- recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Test line, Download line, User Manual 5 Wind Power Generation Training System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai berbagai pembangkit Iistrik, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Wind turbine: Power: approx. 300W Impeller diameter: approx. lm Wind speed and direction: Wind speed: O - 6Om/ s Winddirectton: O-360" Power supplg: AC 220V/ 380V Adjustable speed blower Air Jlow: approx. 46O0L/h Blower power: approx. lKW Part list: Wind Turbines , Wind speed sensoL Blower, Blower Speed control module, Intelligent uoltmeter, Intellig ent Amme ter, Inuerter energA meteing module, Wind speed alarming deuice, Wind energA controller, Inuerter, AC load, D ata acquisition software, M onitor deuice, Battery, Leakage protection switch, Output socket, Power Indicator, Emergencg stop button No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Portable Solar Power Experiment Box 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Spesifikasi: Input uoltage: AC22OV/ 24OV - SOHz/ 6OHz Accumulator cap acity : approx. 12V/ 7AH, Solar cell module: Power: approx. 10w, Voltage: approx. 18V Current: approx O.5A Solar controller: Rated Output Voltage/ Current: approx. 1 2V/ 2A Inuerter: Rated input uoltage: 10- 15V Rated output uoltage: AC22OV ! 1O%o, SOHz/ 6OHz, approx. DCSV, Output waue: Sine waue, Rated output power: approx. 15OW, Low uoltage shut down: 9V- lOV Ouerpressure shutoff:
5- 15.5, Pr o te ctio n function : ou e rlo ad, oueruoltage, short circuit, low tension, high temp erature. Manual book, experiment module 7 Frequency Meter 9 Set/Ruang Praktik Alat pengukur frekuensi. Isolated analog to frequencg conuerter with approx. 24 V DC No Nama Alat Rasio Deskripsi sensor excitation, approx. 115 V AC power 8 Multi Function Measuring Instrument System 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. 2 channel DC power supply: approx.2x0-25V, 1A Signal pulse generator: lCH, lHz - 200KHz Frequency counter range: Digital multtmeter: DC & AC ctffrent, DC & AC uoltage, Resistance Pulse generator range: lHz,lOHz, IOOKHz Analog meter: uoltage & current meo,surement Programmable resi,stor: 1 - 1 5 K.Ohm, 10-150 K.Ohm, 10O K.Ohm - 1M.Ohm Pr o g r ammable c ap as ito r : 1 OOpFO. 1 mF, 1 OOOpF- 1 mF Logb switch: 8 Lock SW (bounceless output) Variable reistor: 10 Ohm-lOK.Ohm, 10 Ohm-l0O K.Ohm Control switch: slide, toggle,push Hi/ Lo pulse: 2OOms cycle Push switch: NO/ NC push stuitch Min. touch LCD size: 7" No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Oscilloscope 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur gelombang. Max 2)OMHz bandwidth, up to 2GS/ s realtime sample rate approx. 7.6M record length approx. 50,000 wfms/ s waueform capture rate waueform zooming (horizontal/ uertical), and sauing FFT points (length, and resolution uariable) multt- w indo w e xte ns io n user-fiendly uoice warning approx.. 8"(800 x 6OO pixels)high def LCD multi- communication interface : USB VGA, LAN 10 Clamp On Meter 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai alat pengukuran arus dan tegangan. Spesifikasi: Bisa dipakai utk arus AC dan DC Current input: ^< 600A, Voltage input: < 6OOV Buzzer: VAC/ VDC Frequency detected: < 1,O00Hz Sngle-phase power detected: ^< 601kw Three-phase power detected: ^< 1,200kw No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC22OY Keluaran: DC 2aY l3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. t2 Sistem Pelatihan Dasar Elektro Hidrolik (Basic Electro Hgdraulic Training Sgsteml 36 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro hidrolik dasar. Unit daya hidrolik: Sumber daya : AC 380V Volume kotak oli: kira-kira 35Ltr Sistem pompa roda gigi: pompa motor menggunakan instalasi rak terbuka, tingkat kebisingan rendah, mudah dalam perawatan Daftar bagian: Meja kerja, Stasiun hidrolik, Silinder hidrolik kerja ganda, katup kontrol arah hidraulik, Katup kontrol tekanan, Katup solenoida, Relai tekanan, distributor hidraulik, Pengukur tekanan gliserin, modul daya DC, Modul relai , Modul No Nama Alat Rasio Deskripsi sakelar tombol, unit daya untuk pompa hidraulik, Sensor, Modul sakelar mikro 13 Frequencg Control Speed Regulation Experiment System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pelatihan/percobaan pengaturan kecepatan dari kinerja sistem kontrol yang menggunakan variabel frekuensi. Input power : three-phase AC 380 V!10% 5O Hz/6O Hz Output pouer : AC 38O V safety terminal output Part list: Control p ane\ workb ench, frequencg ^conuerter ^comp ^onent, relag contacts training module, digital analog input and ou@ut giuen tnstruction component, thre e - phase asynchronous motor, motor rails, speed mechanism and other components t4 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian Iistrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 220 V/ 380 V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, switchs, Indicator Light RGY, Resistors Set, No Nama Alat Rasio Deskripsi Capasitors Set, Inductors Set, Contactor,Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and re ctifiers, Re side ntial Bimetallic The rmo stat, Circuit Bre aker, TA p e Thermal-magne tic 15 Instalasi Tenaga Listrik dengan Pane 1 set/ruang praktik Untuk Industrial wiring training system merupakan alat training yang didesain khusus untuk mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Bnclosures and conduits - Dsitribusi daya li,stik - Electical Wiring KonJigurasi minimal : 1 Set Mobile Workstation with Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits -Buku Petunjuk Penggunaan 16 Alat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industrial Motor and Transformer Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault inserted, dimana trobleshooting dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industrial W orkstation, Push Buttons, Selector Switche s, Emergencg Button, Pilot Lights, Dual Contactors, Lockout Module, Thre e -Phas e M anual Starter, No Nama Alat Rasio Deskripsi Contactor, Control Relag, ouerload relag, time delay relag, 3 Pole Fuse Holder, Control Transformer, Cam Switch, Inertia Wheel, Starting Resl: stors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supply (double- sided), Connection Lead and Accessory Set, Fuses, Power Diodes, AC motor, AC/ DC Diue 17 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum ^: 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Bmergencg switch, Key switch, LED phase indbator, Connecting cable, Swttching deuices, Pushbuttons and indicator lights, Three-phase motor 18 Aplikasi PLC pada Wind Turbin 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi minimal ^: 1 PLC box, Two analog inputs ^(O-10 V dc), 24 V dc built-in power supply, Built-in 10/ 10O Mbps Ethernet/ IP port, Eight fault switches, Fiue push-buttons, fiue toggle switches, and Two O-1O V dc outptuts, 1 unit Wind Turbtne 19 Proteksi Listrik Trainer 1 set/ruang praktik Proteksi memainkan peranan penting ketika kita menggunakan energi listrik dan hal ini hanya No Nama Alat Rasio Deskripsi dapat dicapai apabila sistem kelistrikan diukur secara tepat. Topik pembelajaran : Power supplg: Power supplg systems (TN, TT, IT sgstem) Pengukuran proteksi dalam jaringan yang berbeda Koneksi jaringan : Komponen penunjang koneksi jaringan Pemilihan pengukuran proteksi dan alat ukurnya. Penggunaan pengukuran proteksi dan alat ukurnya. Konfigurasi minimum 1 Set power supplg Input uoltage: 3 AC/ 4OO V (5O Hz) Output uoltage: 3 AC/ 40O V,Output current: max. 6 A 1 Set instalasi rumah, Input uoltage: 3 AC/4OO V (5O Hz) Possibility of simulating 3 ^x 4 faults ^Input/ ^output ^socket, standardised unfitk koneksi ke modul lain melalui ^jumper plug Output uoltage: 3 AC/4O0 V 1 Set sub-distribution panel with earthing contact socket, three- phase socket and lighting circuit, can be conftgured with 19 mm Buku Panduan 20 Proteksi Listrik Trainer 1 set/ruang praktik Proteksi memainkan peranan penting ketika kita menggunakan enersi listrik dan hal ini hanya No Nama Alat Rasio Deskripsi dapat dicapai apabila sistem kelistrikan diukur secara tepat. Topik pembelajaran : Power supplg: Power supply systems (TN, TT, IT sgstem) Pengukuran proteksi dalam jaringan yang berbeda Koneksi ^jaringan : Komponen penunjang koneksi jaringan Pemilihan pengukuran proteksi dan alat ukurnya Penggunaan pengukuran proteksi dan alat ukurnya Konfigurasi minimum 1 Set power supplg Input uoltage: 3 AC/40O V (50 Hz) Output uoltage: 3 AC/ 40O V,Output current: max. 6 A 1 Set instalasi ntmah, Input uoltage: 3 AC/4OO V (5O Hz) Possibilitg of simulating 3 ^x 4 faults ^Input/ ^output ^socket, standardised untrtk koneksi ke modullain melalui ^jumper plug Output uoltage: 3 AC/ 4OO V 1 Set sub-distribution panel with earthing contact socket, three- phase socket and lighting circuit, can be configured with 19 mm Buku Panduan 2t Alat Pelatihan Arus AC dan DC 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa ^pada ^prinsip dasar sirkuit No Nama Alat Rasio Deskripsi (AC DC Training System) listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resastors, Inductors, Capacitors, Transformers, Swttches, AC and DC Relays, Ligltt Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 22 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 23 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V I 045 Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penerapan konsep dasar kelistrikan dan pengukuran pada jaringan tenaga listrik, sistem jaringan tenaga listrik yang meliputi: konstruksi, cara kerja, pemasangan, inspeksi, pengoperasian dan perawatan/perbaikan komponen utama jaringan tenaga listrik, serta pembelajaran keselamatan dan kesehatan kerja listrik (K3 Listrik). b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 45.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 45.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 45.3. Tabel 45.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m"l peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 144 m2. 2 Ruang kerja jaringan tenaga listrik 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 45.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Teknik J Listrik No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub mang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 72 b: uah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian / penj elasarl tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 45.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Jaringan Tenaga Listrik No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Electricity Protection Training System 5 Set/Ruang Praktik Alat dirancang agar dapat memberikan pemahaman yang baik tentang system proteksi terhadap manusia maupun terhadap peralatan kelistrikan akibat tegangan sentuhan langsung maupun tidak langsung saat terjadi kegagalan isolasi. Spesifikasi: - Input power : Single-phase, AC22OV / 24OV - SOHz/ 60Hz - Part list: 22 independent teaching modules, including power box, bodg resistance module, bodg electric shock module, step uoltage module, safetg ground module, direct electric shock module, indirect electrb prote ction mo dule and insulator monitor module, - Complite with: Test line Safetg connecting leads safety connecting cross - Manual book 2 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basb Electric Training Sgstem) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHzl6OHz Daya keluaran: AC380V SOHz / 6OHz, AC22OY SOHz I 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modu1 Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase ampere, Kabel Penghubung. 3 Intermediate Electrical Maintenance Skill Training & Assessment 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur perakitan dan pemeliharaan rangkaian listrik. Input potuer : AC360V, SOHz/ 60H2, Three-phase AC uolt meter with indicator 450V AC power : Three phase output, O -220V/ ^2A ^aljustable ^AC ^power outpu\ Transformer AC ou@ut: equipped with emergency stop button. DC stabilized power supply :
25 -sOV/ ^2A ^accuracA ^of ^adjustment 1% Digital meter : AC digital uolt meter, precision class 1.0; AC digital ammeter, measurement rang e O - 5A, precision class O.5; DC digital uoltmeter, measurement range O-3O0V, input resistor 1O MA; DC digital ammeter, measurement range O - 5A, precision class 0.5; Commutation diode Part list: No Nama Alat Rasio Deskripsi Platform : Aluminium Power control : Aluminium structure, proui.d.e thre e -phas e, single phase and DC power Training components 1: Plate equipped with thermal relag, AC contactor, Button indbator lamp and terminals Training components 2: Plate equipped with screw-type fuse, ^straight fuse, ^low-uoltage circuit breaker, time relag, AC contactor and terminals Training components 3: Plate equipped with screw-tgpe fuse, ^chang ^e-ouer ^switch, solenoid, cross switch, position switch Training components 4: Plate equipped with AC ouer- current relay, DC low current relag, DC ouer-current relay, rectifier Training components 5: Plate equipped with lamp socket,b allast and starter Training components 6: with three groups 10OQx2/ 1.3A resbtance. Electric wiing training components : Fix circuit board Three-phase asgnchronous motor : 380V 180W Cable : K4, K2 No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Industial Electricity Training Equipment 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan rangkaian instalasi tenaga listrik pada bangunan industri. Input Power: AC 22OV/ 380V Gantry materials: cabinet steel structure Part lbt: Electrical module, Boring machine module, Lathe machine module, Milling machine modulq Drilling machine module, Grinder machine module, Test line. 5 Electrical Maintenance Skill Training Cabinet 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pemeliharaan listrik tiga fasa. Input uoltage : three-phase, 38O V, 50 Hz/ 60 Hz Output uoltage : AC 38O V safefu terminal output, output power indicator, AC 220 V safetg socket output. Part list: Front cabinet: three phase power dbplag area, power supplg op erating are a,button switch operation area. Back cabinet: power outlet area, button switch outlet terminals. Set of boards: meter power board, lighting circuit board, electrician electric drag board, free combination board. No Nama Alat Rasio Deskripsi Electic driues Tool.s Test wires 6 Power Supplg & Distribution on DUW Electrbian Assessmenf Training System 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan instalasi listrik pada gardu induk serta pendistribusian listrik tegangan rendah - tinggi. Main circuit rated uoltage: AC 38O V Atuiliary circuit uoltage: AC 22OV RatedfrequencA: 50 (60) Hz Rated insulation uoltage: 660V Rated current: horizontal bus 1004 Vertbalbus (MCC) LOOA Bus: three-phase fiue-wire system A, B, C, PE, N Part list: Set of cabinets: weighing counter (2), into the line cabinet (2), tlrc c ap acito r co mp e ns atio n c ab ine t (2), drawer cabinet (2), and bus connection cabinet (1). Analog load: asgnchronous motor AC38OV 2.2KW l4oorpm horizontal (4 sets) User manual 7 Low and Middle Voltage 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan instalasi tenaga listrik dan pengujian proteksi No Nama Alat Rasio Deskripsi Simulation Training Sgstem listrik pada tegangan rendah dan menengah. Input power : AC 22OV/ 380V Output power : AC 22OV power safetg terminal ouQtu| DC 22OV power safetg isolation output. Part li.st: 3PH transformer, Arc suppression coil (single phase reactor) Leackage circuit brakers, Self- resseting key switch, Self-locking emergencA stop button, AC contaactors, Pointer u oltmeter Set of power indicators, 1PH uoltage regulator, DC powersupplg board, Set of pointer DC ammeter, Pointer three - phase power factor table, Pointer tgpe three-phase power meter Zero sequence current transformer, AC ammeter Set o/Resrctors, Set of Capacitors, Set of test lines Industial plugs and sockets. 8 Motor & Transformer Maintenance & Test Training System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 3BOV No Nama Alat Rasio Deskripsi Output power : AC3B0V, AC22OV Secuity: le akag e prote ction (action current < sOmA), ouercurrent protection, fuse ^protection. Part list: Workbench, sPH AC adjustable power supply, DC power supply, DC me asurement instrument, AC measurement instrument & dig ital multi-functio n w attmete r, Motor power supplg and test instrument, Motor tnserting tools, Manual digital winding counter. 9 Sofhaare Untuk Simulasi Program Pembarrykit Li.str"k 2 Set/Ruang Praktik Simulasi tenaga listrik yang digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik. Software yang dapat melakukan penggambaran single line diagram secara grafis dan mensimulasikan beberapa analisa/studi yakni Load Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa, transient stability, protective device coordination, dan cable derating dan juga menyediakan fasilitas Library yang akan mempennudah desain suatu sistem kelistrikan. No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan (Electricity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 22O V/ 38O V - Workstation, current limiting, tlrcrmal magnetic, switchs, Indbator LUht RGY, Resistors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relag, - Kirchhoff s uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Re sidential Bime tallb The rmo stat, Circuit Bre aker, TA p e Thermal-magnetic 11 Instalasi Tenaga Listrik dengan PaneI 1 set/ruang praktik Untuk Industrial uiring training sgstem merupakan alat training yang didesain khusus untuk mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Enclosures and conduits - Dsitibusi daya li,strik - Electrical Wiring Konfigurasi mintmal : 1 Set Mobile Workstation uith Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits -Buku Petunjuk Penggunaan No Nama Alat Rasio Deskripsi L2 Sistim Kontrol Cerdas Rumah Tinggal dan Gedung (Residential and Building Inteligent Control Sgstem) 1 set/ruang praktik Karakteristik gedung modern adalah pada penerzrngan dan sistem tata udara yang pintar. Hal ini membuat sistem otomasi di gedung beserta sistem komunikasi nya menjadi sangat penting untuk dipelajari. Sistem kontrol pintar bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Kontrol pintar gedung bisa diprogram sesuai kebutuhan pengguna. Konfigurasi minimal : - Power tnput 220V/ 38OV - With short circuit and ouerload protection - With phase dbplag - USB interface - Swttching output/binary input - Actuators - Push button sensors - Include: KNX/ EIB sgstem 13 AIat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industial Motor and Transformer Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault ^inserted, ^dimana troble shootiq dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industrial Workstatio n, Push Buttons, Selector Switches, Emergencg Button, Pilot Lights, Dual Contactors, Lockout Module, Thre e-Phas e M anual Starter, Contactor, Control Relay, ouerload relag, time delag relag, 3 Pole No Nama Alat Rasio Deskripsi Fuse Holder, Control Transformer, Cam Switch, Inertia Wheel, Starting Resrstors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supply (double- side d), Conne ctian Le ad and Accessory Set, Fuses, Power Diodes, AC motor, AC/ DC Diue t4 Proteksi Listrik Trainer 1 set/ruang praktik Proteksi memainkzrn peranan penting ketika kita menggunakan energi listrik dan hal ini hanya dapat dicapai apabila sistem kelistrikan diukur secara tepat. Topik pembelajararr : Power supply: Pouer supply systems (TN, TT, IT sgstem) Pengukuran proteksi dalam jaringan yang berbeda Koneksi jaringan : Komponen penunjang koneksi jaringan Pemilihan pengukuran proteksi dan alat ukur nya Penggunaan pengukuran proteksi dan alat ukur nya Konfigurasi minimum 1 Set power supply Input uoltage: 3 AC/ 4O0 V (5O Hz) Output uoltage: 3 AC/4OO V,Outptut current: max. 6 A 1 Set instalasi ntmah, Input uoltage: 3 AC/4OO V (5O Hz) Possibilitg of simulating 3 ^x 4 faults Input/ output socket, No Nama Alat Rasio Deskripsi standardised untuk koneksi ke modul lain melalui jumper plug Output uoltage: 3 AC/ 4OO V 1 Set sub-distribution panel with earthing contact socket, three- phase socket and lighting circuit, can be conftgured with 19 mm Buku Panduan 15 Power Electric and Transformer 1 set/ruang praktik Peralatan praktek pembelaj aran ini berisi peralatan untuk belajar kelistrikan dan tenaga listrik meliputi DC power circuit, AC single phase, AC 3 phase. Minimal konfigurasi : 1 unit Capacitiue Load, Nominal Voltage: 230 V/ 50 Hz, Maximum Voltage: 44O V, Capacitance Value Accuracg: ! 5%o, lx AC Transformer Bank dalam A4 modul termasuk 3 independent power transformer, Primary rating: 4OO V AC, max. O.25 A each transformer, Secondary rating : 4OO/ 23O V AC, max. O.25 A each transformer, 100 VA each transforrner, 4 unit AC Transformer single phase transformer 4 unit pimary and secondary srdes dibuat, Primary rating (2 windings), Secondary rating (2 windings| Nominal power: 24O VA, Thermistor: 1O kA, type 2, protected against short circutt and ouerload circuit, protected against short circuit and ouerload, Phase sequence indicator, Lo ckable Emerq enctt No Nama Alat Rasio Deskripsi Stop, Buku panduan penggunaan. t6 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training System) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resistors, Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relays, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses t7 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit 046. Kompetensi Keahlian Teknik Pendingrnan dan Tata Udara a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajara.n: pemipaan, dasar elektro, dasar elektronika, sistem refrigerasi, penggunaan perlengkapan dan bahan refrigerasi dan tata udara, penerapan prinsip kerja dan rangkaian kontrol, pendinginan/ refrigerasi dan tata udara/AC. b. Luas minimum ruang praktik Paket Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 46.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 46.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 46.3. Tabel 46.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja mekanik teknik elektro 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 2 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 3 Laboratorium dasar teknik pendingin 8 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. Tabel 46.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara No Jenis Rasio Deskripsi 4 [.a.boratorium perawatan perbaikan alat pendingin dan tata udara 8 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area ke{a bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 46.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pendinginan dan Tata Udara No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Multi Function Measuring Instrument Sgstem 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyediakan instrumen-instrumen alat ukur komponen elektrik dan elektronik. 2 channel DC power supply: approx.2 x0 - 25V, 1A Signal puLse generator: lCH, lHz - 200KHz Frequencg counter range: DC & AC current, DC & AC uoltage, Resistance Pulse generator range: 1Hz,10Hz, IOOKHz Analog meter: uoltage & current measurement Programmable resistor: 1 - 1 5 K.Ohm, 10-150 K.Ohm, 10O K.Ohm - l M.Ohm Pro g r ammable cap as itor : 1 OOpFO. 1 m-F, 1 OOOpF- 1 mF Logb switch: 8 Lock SW (bounceless output) Variable reistor: 10 Ohm-lOK.Ohm, 1O Ohm-lOO K.Ohm Control switch: slide, toggle,push Hi/ Lo pulse: 20Oms cgcle Push switch: NO/ NC push switch Min. touch LCD size: 7" No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Domestb Refrigeration Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin domestik. Compre s sor : tgpe hermetic. Capacity: min. ^1/z HP. Power input: 220V, SOHz, single phase. Condenser: Air cooled tgpe with fan. Euaporator: air cooled Wpq copper pipe with fin, equipped with fan. Transp arent cooler chamb er. Liquid receiuer and accumulator suitable with the sgstem. Two different type expansion deuice. Equipped with hand ualue, filter dryer, sight glass, charging ualue. Instrumentation: u olt meter, ampere mete r, dig ital thermometer, pressure gauge. Controller : High-low Pre s sure switch, thermostat. Minimum 5 experiment topics. User manual. 3 General Refrigeration Training 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin umum. No Nama Alat Rasio Deskripsi Compressor: min. 1/ 4 HP AC22OV. Condenser and Euaporator: Air- cooled tApe, Copper tube withfin, equipped withfan, Liquid receiuer Accumulator Hi.gh and Low Pressure Gauge, Hi.gh and Lout Pressure Switch,Thermometer, uoltmeter and Ampere meter, Filter Dryer, Sight glass, Stop ualue, Charging ualue. 4 Domestic Refrigerator Tuto Doors 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin domestik 2 pintu. Air cooling sgstem. Power input: 220 V, 50 Hz, single phase. Refrig erator piping schematic. Ele ctrical wiring conne ctio n diagram panel with test pointfor mea.sure and trouble shoot. Cabin capacity: min 160 L. Set of instrumentation: uolt meter, ampere meter, pressure gauge, digital thermometer. Safetg deuice: MCB, ELVB, emergencA switch, keg switch. Mounted on steel structure on wheels, powder coating painted. Minimum 5 expeiment topics. User manual. No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Home Air Conditioning Trainer 5 Set/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja AC rumah. Compressor capacitg: min. lHP. Euaporator and condensor made of copper htbe and aluminum fins fitte ^d, ^equipp ^e ^d ^with fan. HUh and low pressure gauge Ampere uoltage meter R efrig e r ant : e nu ir o nme ntaly friendly ^refrigerant Expansion deuice: capillary tube compatible capacitg. Input power: AC 220V 6 General Air Conditioning Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin udara umum. Capacity: min. ^1/z HP Power input: AC 22OV Condenser: air cooled tgpe with fan Euaporator: air cooled Ape, copper pipe with fin, equipped with fan. Transparent chamber with damper Supplg fan liquid receiuer and accumulator suitable with the sgstem Instrumentation: u olt meter, ampere mete r, thermometer, pressure gauge No Nama Alat Rasio Deskripsi Controller : High-low Pre ssure switch, thermostat. 7 Domestic Air Conditioner Trainer with Inuerter 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar dan prinsip kerja pada sistem pendingin udara domestik. Training Program: Plant starting and safety deuices interuention checking Studging the operation of a split- type air conditioner inuerter Operation in cooling, D ehumidific ation and H e ating modes On/ off control: analgsis of the uaiations of compressor r.p.m uersus the thermal ^jump between set and detected temperatures Bxamining the sgstem behauiour uersus the uariations of: Operating mode, Euaporator flow rate, Set- point temperahtre Plotting the refrigeration cycle on r efrig e r ant p r e s s ur e - e nthalp g diagram Data acquisttion and calculation of: Heat balances corresponding to euaporator, condenser, compressor Refrigerant mass flow Volumetic compre s s or effrciency Heat balances on air side Supplied witlt: No Nama Alat Rasio Deskripsi Gene r al air- conditio ne r manual Expeimental hand book Supply software which can monitor uoltage, current, frequency, power, power factor, pressltre, flow, etc, it can be displayed on PC in real time, and can be pinted. 8 Refrigerator Repair and Training Bquipment (Air Cooling) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan perbaikan dan pemeliharaan sistem pendingin (air cooling) Input uoltage : 22OV AC, 50Hz; Rated power : =1.O KW Tlrc operation panels is diuided into 3 panels: 1 . Refrig erators refig eration schematics panel 2. Control panel wiring connection diagram panel 3. Fault setting panel Training contents: Co mp re s s o r fault s imulation Starting fault simulation Ou erlo ad protection and temp e r ature control fault simulation Door light fault simulation Defrost relag fault stmulation 9 Refrigerator Repair and Tratning Equipment (Direct Cooling) 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan perbaikan dan pemeliharaan sistem pendingin (direct cooling) No Nama Alat Rasio Deskripsi Input uoltage: 22OV/AC, 50 Hz; Rated power:
O KW Configuration: Double door refrig erator Refrigerator shelf Digital multimeter Training guide book Training contents: Starting fault simulation, Overload protection and temperature control fault simulation, Door lights fault simulation, Defrost relay fault simulation 10 Trainer for Study of A Commercial Multiple Euaporator Refrigerator 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan mempelajari sistem operasi mesin pendingin dengan multi evaporator. Compre sor : tg pe Hermetic. Capacitg: min. ^t/z HP. Condensor: copper pipe withfin, equipped with fan. Min. 2 Euaporators: copper pipe with fin, equipped with fan and condens ate taater re s eruoir. Tlrcrmo static e xp ansion deuice. Set of Instrumentation: u oltmeter, ampere meter, thermometer, pressure gauge. Set of Controller: Thermosta| High- low pressure switch. No Nama Alat Rasio Deskripsi Safety Deube: MCB, ELCB, Emergencg Switch. Dquipped with hand ualue, filter dryer, sight glass, solenotd ualue, liquid receiuer, Pip e s conne cting u aious component painted with different colour. Minimum 5 experiment topics. User manual. 11 Industrial Refrigeration Training 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar, prinsip kerja dan pemeliharaan pada sistem pendingin skala industri. Training Program: - Plant starting and safely deubes interuention checking - Stndging the operation of a thermostatic expansion ualue and its calibration - Shtdging the operation of an eu ap orating pre s sure controller and its calibration - On-off control: Refrigerated room thermostat - Conelation between euaporation te mp e r ahtre, ro om te mp e r atur e and relatiue humidity in positiue temperature rooms - Analyzing the system behauior uersus the uaiation of: Thermo static u alue sup erhe ats Condenser airflow No Nama Alat Rasio Deskripsi Eu ap orating pre s sure controller working point - Using the refrigerant pressure - enthalpy diagram as work and diagnosi.s tool: plotting the refrigeration cgcle - Data acquisition and calculation of: Heat balances corresponding to euaporator, condenser, compressor , ^Refrigerant ^mass Jlow, ^Volumetric compression effrciency and its trend uersus compression ratio Condenser exchang e surface Heat transfer coefficient between air and refrigerant in the condenser, Heat losses through the room walls Supptied u.tith: G e ne r al r efrig e r atio n manual, Experimental lnndbook Supply software which can monitor uoltage, current, frequencg, power, power factor, presst)re,.flow, etc, it can be displayed on PC in real time, and can be pinted. r2 Ice Maker Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan perencanaan dan pembuatan mesin es. Hermetic compressor. Air cooled condensor withfan. Expansion deuice: capillary tube. No Nama Alat Rasio Deskripsi Euaporator with ice mold. Water circulating pump. Bquipped with hand ualue, solenoid ualue, sight glass, filter dryer, charging ualue. Set of instrument consrlst of: high- low pressure gauge, digital panel meter, digital thermo meter. Safetg deuice: ELCB, MCB, Emergency switch, keg switch. Automatic controller for ice making process. Pipes connecting uoroius component painted with different color. Mounted on Steel stntcture on wheels, painted and treated in the ouen. Minimum 1O experiment topics. Supply User Manual. 13 Trainer for The Shtdg of The Open TApe Compressor 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang ^jenis-jenis kompresor terbuka yang diterapkan pada peralatan pendingin. Training Program: Plant starting and ueification of the interuention of the safefu deuices Analysb of the sgstem behauiour depending on Compressor rpm Expansion deuice Air flow at tlrc euaporators and or condenser No Nama Alat Rasio Deskripsi Sfutdg of the open type compressors Eualuation of the power of a compressor Drawing the cycle in the pressure enthalpg diagram of the refrigerant gas Data collection and calculation of: - Thermal balance at the euaporators at the condenser at the compressor - Refrigerant gas mass flow - Compressor uolumetric effictencg. Supplied with: G e ne r al r efrig e r atio n m anual Expeimental handbook Supply software which can monitor uoltage, current, frequency, power, power factor, pressttre, flow, etc, it can be displayed on PC in real time, and can be pinted. L4 Trainer for Refrigeration Plants Electic Components and Faults 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan menganalisis karakteristik dan komponen listrik sistem pendingin. Training Program: This unit enables to deuelop and analyze the following subjects; Faults on compressor ualues Faults in oil separator Faults due to excess of refrigerant Faults due to lack of refrigerant No Nama Alat Rasio Deskripsi Refrig er ant pre u e nte d from reaching the eu ap orator Expansion ualue broken Dehydrator clogged Too high condensation pressure Too high suction pressure Too low suction pressure Motor phase cutoff Both motor phases cutoff R efrig e r atio n the rmo s tat faulty Fre ezing the rmo s tat faultg Start capacitor faulty As s embling dr.sass embling and conne cting e ach component Components qualitg control. Supplied with: G e ne r al r efrig e r atio n manual Experimental handbook Supply software which can monitor uoltage, current, frequency, power, power factor, presstare, flow, etc, it can be displaged on PC in real time, and can be pinted. 15 Deep Freezing Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identilikasi struktur dasar, prinsip kerja dan pemeliharaan pada sistem pendingin Deep freezing. Training Program: REPUBUK INDONESIA - r46t - No Nama Alat Rasio Deskripsi Stndging the operation of an be deep freezer Analyzing the system behauiour uersus the uariation of the temperature of feeding water and of ambient temperature Using the refrigerant pressure- enthalpg diagram for work and diagno sis plotting the refrig eration cgcle Data acquisition and calculation of: Heat balances colresponding to euaporator, condenser, compressor - Refrigerant mass flow - Volumetic compre s sion efftciency. Supplied with: Generalfreezer manual Supplg software which can monitor uoltage, current, frequencg, power, power factor, pressttre, flow, etc, it can be displaged on PC in real time, and can be printed. 16 Trainer For The SLtdy of A Cltiller 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar, prinsip kerja dan pemeliharaan pada sistem pendingin Chiller. Compre s sor : tgpe Hermetic. Condensor: copper tube withfan, equipped wtthfan. Euaporator: shell and tube exchanger. Thermo static exp ansion deuice. No Nama Alat Rasio Deskripsi Air handling unit (AHU) equipped withfan and uariable speed control. Water pump and water flow meter. Set of instntmentation: uoltmeter, ampere mete r, digital thermometer, high-low pressure g aug e. Set of controller: thermosta\ lt@h- low pressure switch. Equipped with hand ualue, filter dryer, sight glass, charging ualue. Safety deuice: MCB, ELCB, Emergencg switch. Minimum 1O experiment topics. Supplg User Manual. 77 Compressed Air Dehumidifrcation Trainer 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan identifikasi struktur dasar, prinsip kerja dan pemeliharaan pada sistem pendingin Dehumidifier. Training Program: Plant starting and safetg deuices interuention checking Analyzing the sgstem As tlrc set-point of thermostat uarbs As the air flow to the condenser uaies Plotting the cgcle on pressure- enthalpy diagram of refrigerant Data acqui,sition and calculatton of: - Heat balances corresponding to euaporator, condenser, compressor - Refrigerant mass flow - Volumetrtc compressor eJftciency Analu zinq the thermo du namic No Nama Alat Rasio Deskripsi characteristics of compressed air with determination of dew point and of its utater content Specific examination of the characteri,stics of compre sse d air after crossing the filters and the refrigerant circuit. Technical data: Input power: 22OVrlOo/o, SOHz Op erating condition: enuironment temperature 10C -30C, relatiue humidity <75% (25'C) Supplied with: Experimental handbook Pr o duct instruction manual Supplg software uhich can monitor uoltage, current, frequencg, power, power factor, pressttre, flow, etc, it can be displaged on PC in real time, and can be printed. 18 Electrical Installation in Refrigeration Systems 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan instalasi tenaga listrik pada sistem pendingin kulkas. Le arning obj e ctiu e s / e xp e rime nt : - Read, understand, wire and test electrb circuit diagrams - Design and operation of electrical components from refrigeration : Start up capacitor Operating capacitor Start up relag Time relag Timer Circuit breaker Start up current limiter Contractors Pressure switch Thermostrat No Nama Alat Rasio Deskripsi Solenoid ualue - Design and testing of a safetg chain - Star/ delta connection - Change of direction of rotation in an alternating current circuit - Safefu aspects when handling mains uoltage r9 Electrical Faults in Simple Air Conditioning Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan mengidentifi kasian kesalahan instalasi listrik pada system pendingin AC. Spesifikasi: - expeimental unitfrom tlrc practical series for the training of me chatronics eng ine ers for refrigeration - simulation of the electical circuit of a simple air conditioning sgstem for ^cooling - real control circuits with electrical comp onents, simulate s lo ad circuits - electrical simulations of compressor andfan - temperature control with thermo stat and compre s sor - fan with 2 adjustable speeds - operating state of the simulated components indicated uia lamps in the circuit diagram - circuit diagram depicted on the front ^panel No Nama Alat Rasio Deskripsi - identiftcation of 15 faults: multimeter measures uoltages or resistances at the lab jacks - Manual book 20 Electrbal Connection of Refrigeration Compressor 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan mengetahui karakteristik komponen listrik pada kompresor. Le arning obj e ctiu e s / e xp e ime nt : - Read, understand, wire and test electric circuit diagrams for refrig e rant comp re s s o rs - Design and operation of electrical comp onents of r efrig e rant compressors Start-up relay Start-up capacitor Ouerheat protection Automaticfuse Pressure switch Thermostat - Design and testing of a safetg chain - Representation methods in electrical engineeing Symbols Ctrcuit diagram - Safefu aspects when handling mains uoltage 21 Recirculating Air Condttioning Trainer Witlt Data Acqui.sition 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan karakteristik sirkulasi udara pada sistem pendingin AC. The sgstem is mounted on a mouable bench with all r efrig e r atio n c o mp o ne nts cle arlg ubible and controls are within easu access. No Nama Alat Rasio Deskripsi Supply air is moued through an air uenttlation Ducting's material: polg propglene (PP) couered with acrylic panels (plexigtass) All mateials are corrosion resi,stant - fasteners are stainless steel - industialfan with plastic housing - humidification tank is made from sfainless steel Colored diplag monitoring points and sgstem electrical circuitfor easA reference. Refrigeration lines are color coded to indbate the state of the refrigerant. C o ntr ol p ane I ins trume ntat : Line Voltage Ampere (Total Cunent) Watt meter, Temperature and Humidity displag panel meters. The unit comes uith instruction manual and student job sheets. 22 Refrigerant Leak Detector 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mendeteksi kebocoran freon Detecting Gas; R22, R134A, r407c, R404A, R4 1 OA, R5O7 (AZ-SO)and all other CFCs, HCFCs Sensitiuitg : 3G/ gr(0. 1 oz/ gr)R 1 34A Ambient Enuironment : Temperature 0" C-sO" C; Humidity: < 8S%RH(non condensing) Sto r ag e Enu ironme nt : Te mp e r atur e - 20'C- -60" C; Humiditg: = 85%RH(non condensing) Warm up time: Zess than 3Os Response time:
Less tlrun los Dbplag: Seuen and dual-color LED indicatio n ; Re d indicate s tJTI: FIITEN ESIA 1 No Nama Alat Rasio Deskripsi refrigerant leakage amout; Blue indbates the sensitiuity leuel Alarm: The shorter of the buzzer alarm interual, the higher of leakage densitg; The more of the lighted red LED, the higher densitg of leakage Power supplg:
7V Li 220OmAh Standby time: More than 4h 23 Programmable Logic Controller Training Set 5 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Spesifikasi : Input power: AC 220V/ 380V- 50Hz/ 6OHz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Trafftc lights modulq Robot control module, Automatic feed ^loading ^module, Processing center module, Sky tower light module, Rolling machine mo dule, Interme diate relay modulq Selftock button module, Self-recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Test line, Download line, User Manual 24 Motor & Transformer Maintenance & Test Training System 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, No Nama Alat Rasio Deskripsi motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 380V Output power : AC38OV, AC22OV Securitg : leakage protection (action current ^< sOmA), ouercurrent protection, fuse protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable power supply, DC power supplg, D C me asurement instrument, AC measurement instntment & dig ital multi-function w attmeter, Motor power supply and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 25 Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan lElectricitg Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 22O V/ 38O V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, switchs, Indicator Liaht RGY, Resistors Set, No Nama Alat Rasio Deskripsi Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Resid ential Bime tallic Thermo s tat, Circuit Bre aker, TA p e Thermal-mag netic 26 Aplikasi Sensor Suhu, Aliran, Tekanan dan Level 1 set/mang praktik Digunakan untuk Sistem proses kontrol yang dapat dioperasikan secara terpisah. Menggunakan pengontrol yang sesuai, sistem level, dan laju aliran yang dapat diatur sebagai sistem kontrol kaskade. Desain sensor dan katup aktuator memungkinkan sebagai pengontrol kontinu dan pengontrol on-off. Konfigurasi minimal . Acfitators: pump, proportional antrol ualue, pneumatic swiuel driue uah)e, heater . Electrical components: power supply, I/O connection board, motor controller, analog and digital I/O terminal . Mechanical: tanks, pressure reseruoir, plug-in piping sgstem, ON-OFF ualue, lter/ regulator, mounting frame . Sensors: ultra"sonic sensor, Jlow sensor, pressure sensor, te mp erature s ens o r, e tc. 27 Instalasi Tenaga Listrik dengan Panel 1 set/ruang praktik Untuk Industrial wiring training system merupakan alat training yang didesain khusus untuk No Nama Alat Rasio Deskripsi mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Enclosures and conduits - Dsitribusi daya listrik - Electrical Wiring Konfrgurasi minimal : I Set Mobile Workstation with Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits -Buku Petunjuk Penggunaan 28 KNX/ EIB Compact Trainer 1 set/ruang praktik Bangunan modern dicirikan oleh pencahayaan yang cerdas dan solusi pendingin rur.angan. Membangun sistem otomasi dan sistem bus memainkan peran penting di sini: Papan kompak KNX/EIB EduTrainer digunakan untuk menj elaskan penggunaan teknologi ini. Konfigurasi minimal : - Input uoltage: I AC/ 230 V AC (5O Hz), short circuit and ouerload protection - Phase display - Outputfor the connection of additional KNX/ EIB EduTrainer@ modules - Output uoltage: 1 AC/ 230 V AC - Integrated power supply unit 3O V DC 0.16 A No Nama Alat Rasio Deskripsi - USB interface - a/a-fold switching output/binary input te mp e r ature contr olle r including se@oint and actual ualue input and display - Integrated simulation panel with 14 colour LBDs, some dimmable - KNX system connector for bus connection - Connection uia 4 mm and 2 mm safetg connectors - Front plate: 399 x 297 mm - Control console housing with rubber feetfor use in A4 frame or on tabletop - Buku Petunjuk Penggunaan 29 Air Conditioner Skill Tratner 1 set/ruang praktik Air conditioner skill trainer ini terdiri dari tipikal komponen dalam unit Air Conditioning seperti hermatic compressor kondensator, dryer, thermo expansion ualue, blouter dan sebagainya. Panel kontrol terdii darifan speed control di rancang untuk belajar keterampilan wirtng, pemipaan, pengisian. Topik pembelajaran : No Nama Alat Rasio Deskripsi . Tube Cutters dan Reamers . Bending Tools dan Tube Bending . Swaging Tools dan Swage Joints . Electrical Connections . Assemble Conduit . Assemble Tubing . Test Skills Trainer for Leaks . Euacuate, Charge and Troubleshoot the Skills Trainer . Disassemble the Skills Trainer Konfrgurasi minimal : t hermetic condensing unit (hermetic compre s sor, force d-air condenser, liquid re ceiuer) 1 Untt filter dryer, 1 Unit moisture/tiquid indicator, 1 Unit strainer, 1 Unit capillary controller, 1 Unitforced air euaporator, 1 Unit blower, 1 Unit temperature controller, 1 Unit low-pressure controller 1 Unit air ducts 1 Set control panel includes - Buku Petunjuk Penggunaan 30 Dual Temperature Skill Trainer 1 set/ruang praktik Dual temperatur skill trainer ini identik dengan sistem pendingin an 2 tah,ap yang dapat ditemukan di kulkas 2 pintu atau refrigerasi dua kompartemen. No Nama Alat Rasio Deskripsi Dimana satu kompartemen berfungsi sebagai freezer dan kompartemen lainnya berfungsi sebagai pendingin temperatur konstan. Topik pembelajaran :
Tube Cutters dan Reamers . Bending Tools dan Tube Bending . Swaging Tools dan Swage Joints , Blectrical Connections . Assemble Conduit . Assemble Tubing . Test Skills Trainerfor Leaks . Euacuate, Charge and Troubleshoot the Skilts Trainer . Drlsassemble the Skills Trainer Konfigurasi minimal : 1 Untt mobile rack wtth main control panel 1 Set Control panel ,1 Unit two- stage cooling sgstem, including a hermetic condensing unit,2 Unit forced-air ^euaporators, ,2 ^Unit adj us table tlrcrmo static e xp ansion ualues, 1 Unit low-pressure controller, 1 Unit thermostat- controlled,l Unit solenoid, 1 Unit filter ^dryer,l ^Unit ^moisture/liquid indicator -Buku Petunjuk Penggunaan No Nama Alat Rasio Deskripsi 31 Sistim Kontrol Cerdas Rumah Tinggal dan Gedung (Residential and Building Inteligent Control Sgstem) 1 set/ruang praktik Karakteristik gedung modern adalah pada penerangan dan sistem tata udara yang pintar. Hal ini membuat sistem otomasi di gedung beserta sistem komunikasi nya menjadi sangat penting untuk dipelajari. Sistem kontrol pintar bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna. Kontrol pintar gedung bisa diprogram sesuai kebutuhan pengguna. Konfigurasi minimal : - Power input 22OV/ 380V - With short circuit and ouerload protection - With phase display - USB interface - Switching output/binary input - Actuators - Push button sensors - Include: KNX/ EIB sgstem 32 Motor and Transformer Maintenance and Test Training Sgstem 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power : three-phase, 3sovrlOo/o SOHz/ 6OHz OuQtut power : AC38OV t loo/o SOHz, AC22OV t loo/o 50Hz Secuitg: No Nama Alat Rasio Deskripsi leakage protection (action current ^< 30mA), ouercurrent protection, fuse protection. Part lbt: 3PH AC adjustable power supply, DC power supplg, DC me asurement instntmen| AC measurement instrument & dig ital multi-function w attmete r, Motor power supplg and test instrument, Motor inserttng tools, Manual digital winding counter. Manual book, Experiment module. 33 Alat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industrial Motor and Transforrner Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault inserted, dimana trobleshooting dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industrial Workstation, P,rch Buttons, Selector Switclrc s, Emergencg Button, Pilot Lights, Dual Contactors, Lockout Module, Thre e - Phas e M anual Starter, Contactor, Control Relag, ouerload relay, time delay relag, 3 Pole Fuse Holder, Control Transformer, Cam Switch, Inertia Wheel, Starting Resistors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supply (double- sided, Connection Lead and No Nama Alat Rasio Deskripsi Accessory Set, Fuses, Power Diodes, AC motor, AC/DC Driue 34 Pelatih elektronik dasar (Basb Electrontc Trainer) 1 set/ruang praktik Untuk pemahaman mengenai topik rangkaian kelistrikan DC, AC, power supply, digital logic, dan digital circuit Minimal konfigurasi: 1 Unit Dasar dengan Built-In Power Supplg berisi total32 circuit-mo diftcatton (CM), sakelar gangguan, dan papan sirkuit dengan sumber daya 15 V dengan topik pembahasan DC, AC, power supplg, logika digital, dan sirkuit digital. 35 Alat Pelatihan Arus AC dan DC (AC DC Training Sgstem) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC power source - Complete with components: Resfstors, Inductors, C ap acitor s, Tr ansformer s, Switches, AC and DC Relays, Light Indicator s, Solenoids, Buzzers, Circuit bre aker s, Fuses No Nama Alat Rasio Deskripsi 36 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC-R, adalah program lengkap yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 37 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supply, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergencg switclt, Key switch, LED phase indbator, Connecting cable, Switching deuices, Pushbuttons ^qnd indicator lights, Three-phase motor 38 Refrigeratton Training Sgstem with Fault Sgstem 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran bidang refrigerasi dengan menunjukkan cara kerja sistem pendingin menggunakan komponen industri. lnstmmentation and process control components ^juga diintegrasikan, seperti electrical control panel. Instructors bisa No Nama Alat Rasio Deskripsi menggunakan faults insertion to untuk mengajar troubleshooting. Minimum konftgurasi : Power Requirements 3 A single phase Compressor Capacity 186 W (O.25 hp) Type Hermetb, thermallg protected Refrigerant R134a, nominal charge of 1.O9 kg (2.4 lb). The help of a refrig eration technican is required to fill the training sgstem with refrigerant Op er ating Pressures (Ty pical) Lowest 1.4 barg (20 psig) Highest 7.6 barg (110 pstg) Euaporator tgpe Forced-air coil with u ariable - s p e e d fan e nclo s e d in a cooling chamber Power Requirement 0.35 A Condenser Wpe Forced-air coil with u ariable - sp e e d fan, p o we r requirement O.2 A Safety Deuices High-pressure controller with manual-re s et breaker Control Deuices One thermostatic expansion ualue, two capillary htbes of differing lengths Low- pressure electronic pre ssure controller with LCD displag, cut-in/ out pressures (typical):
1 barg (3O psig) and O.7 barg (1O psid, re spectiuelu Remote-bulb o47. Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar-dasar elektronika, pengukuran komponen elektronika, peralatan rumah tangga-listrik, instalasi penerangan dan tenaga listrik bangunan, motor listrik, sistem pengendali elektronik, peralatan pengendalian daya tegangan, sistem pengendali elektromagnetik, sistem pentanahan instalasi listrik, panel listrik dan switchgear. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 47.1. No Nama Alat Rasio Deskripsi temperature controlle r with adj u s tab le diffe r e ntial, setpoint (tgpical): 5"C (41"F) , Solenoid ualue Instrumentation High- and low- pressure gauges Auxiliary Equipment Liquid receiuer, suction accumulato1 filter/ ^dier, ^manttal ^ualues, heat load (two light bulbs) Sensors; Thermocouples Seuen, "J" type Pressure Transducers Two 0-690 lrPa (O-1O0 psi), one O-1O34 lcPa (O- 15O psi) AC Voltag e / Current Signal Conditioners (Isolated) One 0-S A AC/ One O-15O V AC Fault Insertton Using six toggle switches accesstble behind a lockable hinged panel -Buku Petunjuk Penggunaan d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 47.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 47 .3. Tabel 47.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom nsi Keahlian Teknik Listrik Tabel 47.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik No Jenis Rasio Deskripsi I Area kerja mekanik teknik elektro 4 m'l peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 2 Laboratorium dasar teknik elektro 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 3 Ruang kerja teknik listrik 8 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. 4 Ruang perawatan dan perbaikan peralatan bertenaga listrik 8 m" I peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 tn2. Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukxr: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. Tabe1 47.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Tenaga Listrik No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah pindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Master Electrical Tool 18 Unit/Ruang Praktik Untuk membantu pemasangan instalasi listrik pada gedung/ sekolah / perkantoran. Utility kntfe (3 blades self lo a.ding ), Ele ctrician's Scussors, Flash hght, Adjustable Wrench - 8", PVC Insulated tape, Contact Voltage Tester, Linemanb Plier, Side cutting Plier, Long JVose Plier (165mm), Ceramic soldeinq iron 220V. Slip Joint No Nama Alat Rasio Deskripsi Plier 6", Brooue joint plter 8", Pen Solder 63%o, Slotted screwdriuer 3.Ox75mm, Phillips Screwdiuer 3. Ox7 Smm, Slotte d Screw driu er 5 x7 Smm, Screwdriuer 5x7 Smm, Slotted screwdriuer 6x10omm, Screwdriuer 6xloomm, Screwdriuer 6x2oomm, Wire strippers / Crimpers (2 O 6mm), Measuing Tape (5M/ 16FT ), 9pcs Metric Ball Point Hex Key set (1.5, 2, 2.5, 3, 4.5, 6, B, 10mm), 7 pcs Metric Flexible Gear Wrench set(S, 10, 1 7, 73, 14, 17, 19mm), Multimeter, Hammer, Plastic Hpe Cutter (6mm-25mm O.D(3/ 4" I.D), All Purpose Snip, Tool case with 2 drawers. 2 Digital Clamp Meter 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur arus listrik. AC Current (A) 41A-LOOOA !(2%) DC Current (A) 4OA-10OOA !(2%) AC Voltage (V) lOooV !(1.5%) DC Voltage (V) lOOOV !(1%) Resistance @) 40OA-60KA !(1%) Capacitance (F) I OOOtt^F Frequencg (Hz) SHz-SOOHz t(O.1Hz) Class; CAT III100OV, CAT M 600v. 3 Digital Multimeter 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur voltage listrik. Min. 6000 display counts LCD screen M e as ur e me nt functio ns : No Nama Alat Rasio Deskripsi AC Voltage: O-IOOOV xO.So/o DC Voltage: O- l OOOV tO. 1% AC Current: O-1OA t1.5o/o DC Current: O-1OA rO.4% Capacitance : O-9999yF r 1 % Re sistance : O- 5 OMA tO. 4o/o Frequencg: O- 200KHz r.0.005o/o Conductance : O-6OnS t 1 ^o/o Diode: 3V r2%. 4 Insulation Resistance Testers 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur resistansidari sirkuit kelistrikan. Measuring range: Voltage: SOV - 1OO0V x3% and t1.5% to 2OOOMA; tlo% aboue 2OOOMA Insulation O.OIMA - 10 GA Short Circuit Current lmA nominal Power: approx. 6V. 5 Single Phase Power Quality Analyzer 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa daya/ tenaga listrik berjenis single phase. Voltage AC/ DC 10V- LOOOV t0.5% AC Cunent (A)AC 10-LOOOA !.o.5% Frequency 4O - TOHz r.SOmHz Power >15%S tlo/o Power Factor O-1.O !O.02 Energy O-9999MWt r1.5 %rdg Crest Factor 1-10 !5% Voltage Harmonics or Inter Harmonics: Um>3% Udin (1-5lth, step No Nama Alat Rasio Deskripsi O.Sth) t5o/o Urms/rO.15o/o Udin Current Harmonics or Inter Harmonics Im>lOo/o I f.s (1-5lth, step 0. 5 th)t1o/o lrms / ^rO. ^5 ^%of. ^s. Power Harmonics: (1-51th, step ltU Transients : |6OOOV Pe ak, F s ample = 2 M H z tS ^o/o Rdg / t 5 %F s Dips Swell & Interntpt: O-1000V AC Udinrl ^o/o AC Inntsh Cunent: 1O-1OO0A rl%of.s Resistance: 6OOA-6OMA t 1.O% Cap acitance : 6 On^F- 6 O 01tF t4%o 6 Three Phase Power Qualitg Analgzer 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mendiagnosa daya/ tenaga listrik berjenis tiga phase. AC Voltage: O.1-1O0OV AC Cunent: approx. 3O0OA Flexible Current Probe 1% (1O- 1OO%In) o.01A Electrb Energy approx. 900OkW 1% Power Frequencg : 4 5 - 65Hz Phase Angle: O-5OA Leuel O.OIV Inter Harmonics:
olv Voltage Unbalance Factor: 5Oo/o Current Unbalance Factor: O- 50o/o Ftickering o. 0o - 2 o. 0 0 5o/o Swell and Sag Interntpt:
0-200% o.lv o.olv G e ne r al Char ac terr^s tics Power Li-ion approx. 7V/ 3OOOmAh No Nama AIat Rasio Deskripsi 7 Circuit Design, Simulation And Animation Software For Blectrical Engineering Projects 36 Unit/Ruang Praktik Untuk menggambar sirkuit listrik dan rangkaiannya. This software allows the user to design, simulate and animate circuits for the following technicalfields: - Ele ctrical eng ineering - Electrical control (standard IEC, JIC). - Digital Electronics It also allows: - Creating HMI and control panels interfaces - Interfacing with the real circuit, Electrical COntrol Lo gics. It is then possible to make electro-pneumatics proj e ct. It includes push buttons, relags, coils, etc. 8 Circuit Design, Simulation And Animation Software For Pneumatics And Electro- Pneumatics Projects 36 Unit/Ruang Praktik Untuk menggambar rangkaian rancangan pneumatik dan elektro pneumatik. This software allows the user to design, simulate and animate circuits for the following technicalfields: - Pneumatics and Proportional Pneumatics - Electrical control - Digital Electronics It also allous: - Creating Grafcet sequences - Interfacing witlt the real circuit. Ele ctic al co ntr ol lo g ic s : This library interacts with all the components of other libraies, and allouts creating electrical control logic circuits. It No Nama Alat Rasio Deskripsi is then possible to make electro- pneumatics projects. It includes push buttons, relags, coils, etc. Digital electronics: This library prouides a wide range of standard logic components like inuerter, logic p orts, Jlip-Jlop s, cottnters, s crolling reg isters, comp arators, push buttons, LEDs, 7-segments di.splag, multiplexer, etc. 9 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basb Blectrtc Training Sgstem) 18 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz Daya keluaran: AC380V SOHz/6OHz, AC22OV SOHz/6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase ampere, Kabel Penghubung. 10 Electrical Engineering Trainer 5 unit /ruang praketk Untuk mempelajari teknologi dan unsur unsur kelistrikan .
[t consists of expeimental modules and users can carry out expeiments for DC, AC and magnetism. User can do experiments for No Nama Alat Rasio Deskripsi resistance & temperature of conductor, seies & parallel connection, uoltage drop and ohm's law. It allows users to obserue magnetic flux line permanent magnet. User can learn electro motiue force, ^transformer ^lo ^adte ^st, transformer polaitg test, 3 phase transformer connection with 1 phase transformers. User can carry out seial and parallel circuits, R-C & R-L time constant and seial & parallel re s onance circuits experiment with RLC circuits. It prouides uariable experiments from ^single-phase ^halfwaue rectifier to three-phase double Y connection. Power: Three-Phase AC Rectifier Circuit Module 6A, 2 Circuits Three Phase Transformer M o dule, Single Phase Transformer 3pcs 11 Vertical Bench with Four Workstations For Practical Electrb Installations Exercises 9 Unit/Ruang Praktik Untuk praktik kelistrikan dan sistem rangkaian listrik. Eachfront of the bench (two workstations) b prouided with the following power supply: three-phase (23O or 4OO V) and single-phase (230 V - 16 A) line. P r o te ctio n : hig h- s e ns itiu itg mag ne to - the rmal diffe r e ntial circuit breaker, safety terminals, emergencA button with mechanical holding, minimum uoltage release deuice. No Nama Alat Rasio Deskripsi Single-phase line of 12-24 Vac - 4 A (safety extra-low uoltage) protected against ouerloads and short-circuits by fuses and bg mag ne to -the rmal circuit b re ake r. Circuit te ster with light-acoustic signalling (powered with extra- low uoltage) t2 Demonstration Panel For The Study Of The Protection Deutces For Safefu And Continuitg Of Electrb Power Supplg 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem penegamanan dari arus listrik dan proses distribusinya dan sambungannya. M ain comp onents installe d:
differential circuit breaker with deuices of automatic reset . mag ne totlrcrmal diffe re ntial circuit breaker with emergencA stop circuit in positiue safetg . power line for powering auxiliary deuices . magneto thermal differential circuit breaker of double sensitiuitg . switchfor reducing electic fields ^(bb ^switch) . anti j amming prote ction deuice s (oueru oltag e limiter s ) . Uninterntptible Power Supply (UPS) lPH 5OO VA at 23O V . single-phase bolation transformer of 230/ 230 V 500 VA . simulator of user earth resbtance of 1-20O A . simulator of earthfault adjustable betueen 5 - 35 mA . simulator of earth fault adjustable between lOO - 3OO mA No Nama Alat Rasio Deskripsi Power supply: 23O V/ 50-6O Hz Max. Absorption: 5OO VA 13 PLC Simulator 5 unit /ruang praketk Untuk mempelajari dasar- dasar sistem kerja. Power supply: three-phase ftue- wire AC 380 V ^+ 7% 50 Hz. Power consumptton: ^< 1.5 Kua. Power supplg indication. Control and uncontrol Indicationlight of timer and alarm recorder, select switch, buz,zer, and relay uni| uoltage meter : O-30V, Ammeter 0-3OmA. DC power supply unit: adjustable output O -+ 1 OV. adjustable output 4 -20mA. Seuen segment displag unit Training items : minimum 10 trainirry items 14 Modular Educational Sgstems For Diues Of AC Motors 5 unit /ruang praketk Untuk mempelajari sistem dan cara kerja motor AC. Training program: minimum 10 training programs. T e chntc al Char actens tics ; Trainer for AC motor. These untts are: Microprocessor module, Power circuit module, Data acqubition module. No Nama AIat Rasio Deskripsi 15 Modular Educational Systems For Driues Of DC Motors 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem dan cara kerja motor DC Training program: minimum 10 training progra.ms. Technical Characteristics: Trainer module: Microprocessor module, Motor control Power circuit, MDAQ - Data acquisition module. t6 Simulator Of Power Transmission Lines 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem transmisi tenaga listrik. M ain installe d components : Modifiable parameter line 1: Model of line used: PI Simulated Un: 120 kV, operating Un 4OOV Simulated Pn: 1O-2O MVA Operating In: 1 A Equiu alent distribute d R : 1835 A Di.stribute d inductance and capacitance equiualent to: 72 mII, O.2 1tF Breakers of line start and end Modifiable parameter line 2: Model of line used: PI Simulated Un: 12O kV, operating Un 4OOV Simulated Pn: 20 MVA Operating In: 1 A Equiualent distributed R : 8-35 ^(2 Dbtributed inductance equiualent to: 144 - 36 mII D is tib ute d c ap acitanc e No Nama Alat Rasio Deskripsi equiualent to 0.1 - O.4 ttF Breakers of line start and end Possibilitg of ustng lines separatelg or in series/parallel connection. 77 Simulator For The Production Of Electric Power 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kerja pembangkit listrik/ listrik diproduksi. T e chnic al Char actens fics ; De sk-tg p e framework with printe d s chematic diag ram including:
Power di,stibution network with adjustable p arameters . Generator set with adjustable parameters . Control of prtme mouer with adjustable output frequency / r-p-m. . Bars, parallel switch prouided with LED signaling open/ closed condition . Instntments of assi.stance to the parallelfor a simultaneous monitoring of the 2 uoltages/ 2 frequencie ^s ; ^the ^s ^e p ^arameters can be seen on separate displays . Protection relag of uoltage, frequency, ^cttrrent, ^phase s e quence with adjustable tripping times and thresholds, LED indicator . Load /user with adjustable parameters of absorbed power This simulator operates in a PC. No Nama Alat Rasio Deskripsi Power supplg: 23O Vac 50 Hz single-phase - lOO VA 18 Panel For The Stndg Of The Monitoing Networlcs (Scada) of The Electric Power Consumption 5 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari komponen dan cara kerja SCADA.
Digital instruments for lPH & 3 PH electrical p arameters. . Auxiliary feeding 110-250 VDC/VAC - 5O-60 Hz. . LCD graphic displag. M e asurement of ele ctrical parameters : uoltages, currents, actiu e / r e actiu e / ap p are nt powers, power factor (cosQ), frequencg, ^etc. . Precision class for currents and uoltages.' ^+ 0,2 %o, range: 104 . Possibility to create up to 4 programmable pages, each one with 4 selectable parameters. and reactiue power trends Supplied accessories: USB cable with A/ B connectors, 3pcs RS485 cables with 9 terminals connectors, 3pcs RJ 45 ethernet cable, 16pcs 4mm safetg terminals cables, polysnap feeder(input C14 plug, output C13 plug, 2-pole switch and pilot light), lpc cable single-ph with Unel male connector and C13 plug, No Nama Alat Rasio Deskripsi lpc cable single-ph with C14 male connector and C13 plug, set of plastified sgnoptic diagrams of the proposed networks. 19 HMI Control Trainer 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mempelajari sistem kontrol HMI yang dapat diaplikasikan melalui PLC. Power Supply Power: AC, SOHz/ 6OHz Main Power (Built-in Current Protection Deuice) : 1 Unit DC Output Power (DC 2afl : I unit OutputterminaLs: 4 pcs Sensor Input & Motor Deuice DC Motor(DC 24V) : 1 Unit Coupling : Circular TA pe Photo Sensor: 1pc Proximitg Sensor: 1pc Operating Power for Sensor : DC 12V-24V Digital I/O Terminals Input: 12 Points Output: 8 Points Com Port Select Block RS-232 Connector for PC Port Select Switch, Graphic Panel (HMI) Indication Element : Color(TFT Color LCD) BMP, JPG, GIF, WMF Support Screen Data Memory : Min.10 Mbyte Backing-up Data Memory : Min. 512 Kbyte USB Host X 2 Rated Voltage : DC 24V No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Bastc Electrbitg, Electronb, Magnettc Trainer 5 unit /Ruang Praktik Untuk mempelajari dasar dasar sistem kerja kelistrikan, elektronika dan elektromagnet. Experiments for resi.stance of conductors, series & parallel connection, uoltage drop and oltm's law, etc. It allows to carry out transformer load test, transformer pole test, three phas e transformer conne ction test and electro motiue force test bg electromagnetic induction. Magnetic circuit part is designed to studg general phg sical phe no me no n including the o r e tic al b ackg r o und. User can confirm the dgnamic hgsteresis loop by using an o scillo s cop e when me asuring magnetic flux. It enables to do uariable application experiment as well as basb semiconductor char acte ris tic e xp e rime nt. It contains AC/DC Power module which can be used independentlg. Basic Electric Circuit Part : minimum 10 experiments (Serial & Para.llel Connection of Resistors, Resrctan ce Measuing bg Voltmeter Method, The Analysis of the Wheat-stone Bridge using Voltmeter, etc.) Basic Electronics Circuit Part : minimum 15 experiments (Inu erting & Non-inu e rting Amplifier using OP-Amp, Multi- uibrator using TR, Wine Bridge Oscillator using OP-Amp, etc.) No Nama Alat Rasio Deskripsi Basic Magnetic Circuit Part ^: minimum 10 Expeiments (Faraday's Law, S aturation curue and uoltage ratio of Transformer, Hy steresb and CoreLoss, etc.) 2t Alat Pelatihan Dasar Kelistrikan lElectrbity Fundamental Training System) 1 set/ruang praktik Digunakan untuk praktik pengenalan dasar kelistrikan juga mempelajari komponen kelistrikan dimana siswa membuat rangkaian listrik, pengukuran serta penghitungan parameter kelistrikan dan troubleshooting. - Power: 220 V/ 38O V - Workstation, current limiting, thermal magnetic, switchs, Indbator LUht RGY, Restrstors Set, Capasitors Set, Inductors Set, Contactor, Button Switch, Relag, - Kirchhoffs uoltage and current laws exploration, Diodes, LEDs, and rectifiers, Residential Bimetallic Thermo stat, Circuit Breaker, TApe Thermal- magnetic 22 Instalasi Tenaga Listrik dengan Panel 1 set/ruang praktik Untuk Industrial wiring training system merupakan alat training yang didesain khusus untuk mengajarkan peserta bimbing tentang sistem kelistrikan. - Enclosures and conduits No Nama Alat Rasio Deskripsi - Dsitribusi daya listrik - Electical Wiring Konftgurasi minimal : 1 Set Mobile Workstation with Three-Phase Power Bus 1 Set Enclosures and Conduits -Buku Petunjuk Penggunaan 23 HMI/ SCADA Sgstem 1 set/ruang praktik PLC dengan kecepatan prosesor sampai 4OOMHz Sistem I/O fleksibilitas yang lengkap. Bahasa pemrograrnan berdasarkan standard IEC 61131 -3 Dapat digunakan untuk mengontrol loop terbuka dan tertutup. Konfigurasi minimal : 32 bit MIPS processor, 4O0 MHz Data memory 32 MB flash/ 32 MB RAM 20 MB flash/ I MB RAM user memory 32 KB non-uolatile memory Communbation network Ethernet 10/ lOO Base-T Integrated web seruer Master CANopen fieldbus Diagnostic handheld for CPX terminal can be connected All FEDs can be connected uia Bthernet No Nama Alat Rasio Deskripsi Visualisation OPC seruer for connection to ang SCADA packages Depth: Height: Length = 47: 147: 187 mm Real-time clock Recipe memory : 32 lcB Pages:
0OO Tags:
000 Number of colours: 64k Di.splag: TFT color Dbplag size: 7" Di,splay property : Touchscreen Display resolution: WVGA, 8O0x48O pixel Nominal operating uoltage: 24V Ethernet interface : RJ4 5 10/ 100 MBd 1 Unit Pumpp Unit Tank round,l Unit Flow meter,l Unit I/O boardfor EduKit PA, 2 Unit Sensor capacittue, 1 Unit Sensor ultrasound, 1 Unit flow ^sensor, ^including transduce1 1 Unit Pre ssure sensor 0 - 400 mbar ,1 Unit 2/ 2-waA solenoid ualue -Buku Petunjuk Penggunaan 24 Aduanced Electro Pneumatic Training System 1 set/ruang praktik Pengetahuan tentang dasar- dasar fi sik elektropneumatik serta fungsi dan penerapan komponen elektropneumatik No Nama Alat Rasio Deskripsi Perangkat ini memungkinkan konstruksi sirkuit kontrol elektropneumatik sederhana Seperangkat peralatan dapat digunakan untuk membangun sirkuit kombinasi luas dengan penghubung logika sinyal input dan output, serta sistem kontrol yang diprogram. Minimal Konfrgurasi : 1 Unit Signal input, electrical 2 UnitRelay, three-fold 1 Unit Limit switch, electrical, left-achnted 1 Unit Limit sutitch, electrical, right-actuated 1 Unit Proximity senso,; optical, M12 1 Unit Proximitg sensor, ele ctronic, with cylinder mounting 1 Unit 2 x 3/ 2-way solenoid ualue with LED, normally closed 1 Unit 5/ 2-waA solenoid ualue with LED 2 Unit 5/2-wag double solenoid ualue with LED 1 Unit Pressure sensor with dbplay 4 Unit One-wag flow control ualue 1 Unit Single-acting cylinder 2 Unit Double-acting cglinder No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Unit Start-up ualue with filter control ualue 1 Unit Manifuld 1 Unit Plastic tubing 1 Unit Signal inpu| electrical 2 UnitRelag, three -fold 1 Unit Time relay, two-fold 1 Unit Preset counter, electronic 1 Unit Emergencg stop pushbutton, electical 1 Unit Proximity sensor, inductiue, M12 1 Unit Proximifu sensor, capacitiue, M12 1 Unit Value terminal with 4 ualue slices (MMJJ) 2 Unit Non-return ualue, delockable -Buku Petunjuk Penggunaan 25 Peralatan PLC ke Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro (Equipment PLC to Electro Pneumatic Training System) 1 set/ruang praktik Peralatan training yang digunakan untuk media pembelajaran utama aktuator pada sistem elektropneumatik. Konfigurasi minimal : - Saluran cairan,Penggerak semi putar, penggerak linier - Katup solenoid sakelar cepat 3/2 arah yang digerakkan secara elektromagnetik - Katup solenoid 5f 3 arah, posisi tengah tertutup No Nama Alat Rasio Deskripsi Katup kontrol aliran satu arah kedua Sensor jarak, Katup on-off dengan filter/ regulator, Reservoir tekanan udara 26 Aduance Pneumatic Training Sgstem 1 set/ruang praktik Mengajarkan standar industri Jumlah komponen dan desain dirancang khusus untuk proyek-proyek yang terkandung dalam buku kerja sehingga dasar-dasar utama dapat diberikan Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pneumatik dasar. Minimal konfrgurasi : 1 set Workstations, I set Silent Air compressor, 1 unit distibutor block, 1 unit Double- acting cylinder, I unit Single- acting cylinder, 1 unit Mushroom button ualues, 2 unit 3/2 button type module normally closed, 1 unit 3/ 2 button type module normally closed, 5/ 3 handle shuttle ualue, 1 unit 5/ 2 handle shuttle ualue, 1 unit Single pneumatic control 3/ 2, Double pneumatic control 3/ 2, 1 unit 5/ 2-way single-pilot ualue, 3 unit 5/ 2- w ay double -pilot u alue, Reducing ualue, 2 unit one-waA flow ^control ^ualue, ^2 unit Pressure guqq 2 unit one-waA Jlow ^control ualues, 3/ 2 stroke ualue,l unit time delay ualue normallg closed, 1 unit pressure sequence ualue, 2 unit dual pressure ualue (AND), 1 unit No Nama Alat Rasio Deskripsi shuttle ualue (OR}1 unit quick- exhaust ualue, Hose ^tD4, Hose @6, 4T ualue, "7" Contaection, APG reducing straight coupling ,7 ^unit ^signal ^input ^uni| ^2 unit relags 3-foldelectrical, I unit limit switch electical achnted from ^left , ^1 ^unit ^proximitg sensor optbal,2 unit proximitg sensors, electronic with cylinder mounting,lx 2 x 3/ 2-wag single solenoid ualue with LED, nrmally closed ,1 unit 5/ 2-wag single solenoid ualue with LED ,2 ^unit ^5/ ^2-way ^double solenoid ualue with LED ,1 unit pressure sensor with dbplay ,2 unit one-waA flow control ualues ,1 unit single-acting cglinder ,1 unit double-acting cglinder,Tool kits, Buku panduan penggunaan 27 Motor 3 Phase dan Kontaktor 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik Konfigurasi minimum : 3 phase power supplg, Current: max 16 A, RCCB, Motor protection, Emergency switch, Keg switch, LED phase indicator, Connecting cable, Switching deuice s, Pushbuttons and indbator lights, Three- phase motor No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Alat Pelatihan Penggerak Kecepatan Variabel (Vaiable Speed Diue (VSD) Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran prinsip kerja motor listrik 3 phase dan kendali nya dengan rangkaian relay dan kontaktor listrik. Konfigurasi minimal : - Input power: 22OV/ 38OV - Variable frequency driue - Port input and output - Motor li"stik Speed up to 1600 r/min, - Switches: NO/ NC Push Button, Selector - Indicator Light 29 Proteksi Li.strtk Trainer I set/ruang praktik Proteksi memainkan peranan penting ketika kita menggunakan energi listrik dan hal ini hanya dapat dicapai apabila sistem kelistrikan diukur secara tepat. Topik pembelajaran : Power supplg: Power supplg systems (TN, m, IT sgstem) Peng ukuran proteksi dalam jaingan Aang berbeda Koneksi ^jaringan : Komponen p enunj ang koneksi jaringan. No Nama Alat Rasio Deskripsi P e milihan p e ng ukur an ^p ^r ^o ^te k ^s i dan alat ukurnga. Penggunaan pengukuran proteksi dan alat ukurnya. Konfigurasi minimum 1 Set pouer supplg Input uoltage: 3 AC/ 4O0 V ^(50 Hz) Output uoltage: 3 AC/ 400 V,Output current: max. 6 A 1 Set instalasi ntmah, Input uoltage: 3 AC/ 40O V (50 Hz) Possibility of simulating 3 ^x 4 faults ^Input/ ^output ^socket, standardised untuk koneksi ke modul lain melalui ^jumper ^plug Output uoltage: 3 AC/ 400 V 1 Set sub-distribution panel with earthing contact socket, three-phase socket and lighting circuit, can be configured uith 19 mm Buku Panduan 30 Power Electric and Transforrner 1 set/ruang praktik Peralatan praktek pembelajaran ini berisi peralatan untuk belajar kelistrikan dan tenaga listrik meliputi DC power circuit, AC single phase, AC 3 ^phase. Minimal konftgurasi : 1 unit Capacitiue Load, Nominal Voltage: 23O V/ 5O Hz, Maximum Voltage: 44O ^V, Capacitance Value Accuracg: ^+ 5o/o, lx AC Transformer Bank dalam A4 modul termasuk 3 No Nama Alat Rasio Deskripsi inde p e nde nt p ow e r tr ansfo rme r, Primary rating: 4OO V AC, max. 0.25 A each transformer, Secondary rating: 4OO/23O V AC, max. O.25 A each transformer, 1O0 VA each transformer, 4 unit AC Transformer single phase transformer 4 unit primary and secondary sides dibuat, Primary rating (2 windings), Secondary rating (2 windings), Nominal power: 240 VA, Thermistor: 1O kQ, tgpe 2, protected against short circuit and ouerload circuit, protected against short circuit and ouerload, Phase sequence indicator, Lockable Emergency Stop, Buku panduan penggunaan. 31 Alat Pelatihon Arus AC dan DC (AC DC Training Sgstem) 1 set/ruang praktik AC/DC Training System dirancang khusus untuk memperkenalkan siswa pada prinsip dasar sirkuit listrik, baik dalam arus searah (dc) dan arus bolak-balik (ac). Konfigurasi minimal : - AC and DC pouter source - Complete with components: Resistors, Inductors, Capacitors, Transformers, Switches, AC and DC Relags, Light Indicators, Solenoids, Buzzers, Circuit breakers, Fuses 32 Kelistrikan Dasar 1 set/ruang praktik Untuk memahami sistem pelatihan fundamental listrik, bagian dari lini produk HVAC- R, adalah program lengkap No Nama Alat Rasio Deskripsi yang dirancang untuk memperkenalkan siswa pada dasar- dasar kelistrikan. Konfigurasi Minimal : Sakelar, Lampu Indikator, Resistor, Papan Sirkuit Cetak, Kapasitor/ Induktor, Kontaktor, Tombol Tekan, Transformator Kontrol, Relai, Termostat Bimetalik Hunian, Pemutus, Pemutus Sw, Multimeteritch, Clampmeter, Test Lead Kit. 33 Alat Pelatihan Motor dan Trafo Industri (Industrial Motor and Transformer Training Sgstem) 1 set/ruang praktik Untuk pembelajaran teori serta teknik kendali motor listrik. Pemasangan komponen serta rangkaian kendali pada meja kerja yang dilengkapi dengan fault inserted, dimana trobleshooting dapat dilakukan oleh instruktur. Konfigurasi minimal : Industial Workstation, Push Buttons, Selector Switches, Emergency Button, Pilot Lights, Dual Contactors, Lockout M o dule, Thre e-Phase M anual Starter, Contactor, Control Relag, ouerload relag, time delay relag, 3 Pole Fuse Holder, C o ntr ol Tr ansfo rme r, C am Switch, Inertia Wheel, Starting Resistors, Motor Brake, Soft Starter, AC Power Supplg (double- stde d), Conne ction Le ad and Accessory Set, Fuses, Power Diodes, AC motor, AC/ DC Driue No Nama Alat Rasio Deskripsi 34 Aplikasi Sensor Suhu, Aliran, Tekanan dan Level 1 set/ruang praktik Digunakan untuk Sistem proses kontrol yang dapat dioperasikan secara terpisah. Menggunakan pengontrol yang sesuai, sistem level, dan laju aliran yang dapat diatur sebagai sistem kontrol kaskade. Desain sensor dan katup aktuator memungkinkan sebagai pengontrol kontinu dan pengontrol on-off. Konfigurasi minimal . Achtators: pump, proportional control ualue, pneumatic swiuel driue ualue, heater . Electrical components: power supplg, I/ O connection board, motor controller, analog and digital I/O terminal . Mechanical: tanks, pressure reseruoir, plug-in piping sgstem, ON-OFF ualue, lter/ regulator, mounting frame . Sensors: ultrasonic sensor, flow ^sensori ^pressure ^sensor, temp e r atur e s e nsor, e tc. 35 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 v 048 Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik dasar teknik elektro, pembangkit tenaga surya, pembangkit tenaga hidro, pembangkit tenaga angin, energi terbarukan. b. Luas minimum rLrang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin adalah 27O m2. c. Luas minimum lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin adalah 5.400 m2. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 48.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 48.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 48.3. Tabel 48.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar teknik sipil 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Area kerja teknik mesin dan elektro 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Lab. turbin hidro 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 Tabel 48.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Lab. Surya bayu 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 9 m2. Kapasitas untuk 3 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 9 m2. Luas minimum RIS adalah 18 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Meja alat 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 6 buah, R. Simpan 1 buah. 2 Meja persiapan 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: Area/sub ruang praktik 7 buah. 3 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja 36 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Papan tulis dorong 6 buah/mang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. 5 Lemari alat/tools cabinet 17 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 14 buah, dan R. Simpan 3 buah. 6 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. 7 l,emari alat pelindung diri (APD) 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan APD. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. No Jenis Rasio Deskripsi 8 Kotak P3K 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3k. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. 9 Alat pemadam api ringan (APAR) 7 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap rulang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruangl lab. f area kerja di rLlang praktik. 10 Meja alat 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 6 buah, R. Simpan 1 buah. 11 Meja persiapan 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: Area/sub ruang praktik 6 buah. r2 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja 36 buah. Tabel 48.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Energi Surya, Hidro dan Angin No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Thermal Imager 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai alat pengukuran suhu pada proses pemeliharaan peralatan PLTS. Color di"splag Re solution approx. 6 0x6O Total pixels approx. 3600 FOV / ^shorte ^st fo ^cal ^length 20'x2O"/ O.5m Thermal sensitiuity @pprox. 0. I 5"C M e asuring mo de Infrare d fo cal plane measuring temperature Temperafiire range -2 0 "C- 30O'C(- 4F"-572"F) Me asuring accuracA 2o/o / t2 "C Wauelength range B- 14pm Image frequencg 8Hz Embsiuity 0. 1 - 1 .O adjustable Focus mode ftxed Palette iron color, rainbow, black and white Image storage card (Small SD aG) File format bmp Set control unit adjustment/ languag e / date time fo ^rmat/ automatic ^shutdo ^wn 2 Clamp on Meter 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj ara.n mengenai alat pengukuran arus dan tegangan pada proses pemeliharaan peralatan PLTS. Technical parameter: Maximum AC (alternating current) input: IOOOA No Nama Alat Rasio Deskripsi Maximum AC uoltage input: 6OOV M aximum frequency detecte d: l,OOOHz M aximum single -phase ^p ow er detected: 6OOkW M aximum thre e -phase ^p ower detected: 1,2OObW Installation rattng: CAT III, 6O0V 3 Solar Photouoltaic Power Generation Comprehensiue Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai panel surya, OFF-grid inverter, kontrol solar, beban AC/DC, AC/DC ammeter digial, dsb. pada peralatan PLTS. Solar photouoltaic comprehensiue training system consists of solar panels, off-gnd inuerter, solar controller, battery, AC and DC load, AC and DC uoltage digital ammeter, artificial ltght, etc.,this sgstem b designed to meet the demand of related training teaching of solar photou oltaic p ower g eneration applications of new energA professional in the higher e ducation and u ocational education. Solar p anels, intellig ent controller and battery that the bench uses are the same as the field application. I ^Expeiment ^table ^equipped ^with I ^xenon ^lamp which gtowing ^effect | ^(spectrum) ^i.s ^the ^closest ^to I ^sunlight ^to ^simulate ^the ^sun I ^Ugntsource, ^so ^that ^tlrc ^traintrq I ^programs ^can ^be ^carried ^out ^at anu time, eliminate the restrictions No Nama Alat Rasio Deskripsi of weather changes. Equipped with two kinds of control modes: PV tgpe and household tape. Equipped with battery power storage system, it can be mains chargtng, form hgbrid power supply system. Leaue PV module upgrade port, and it can extraposition high p ower photou oltaic mo dule s. PV modules can choose indoor place and outdoor modes. Technical Parameter: Input uoltage : AC22OVrlOo/o SOHz/ 60Hz 4 Komputer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai simulasi, analisis dan pemeliharaan sistim microgrid PLTS untuk energi terbarukan. Processor min. 2.9 GHz 16 MB Cachq RAM min. 8 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. 1 TB, DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI dan VGA port, Seial Port, Parallel port, Audio In-Ou| Min. PSU 3OOW, Optbal USB Mouse and Kegboard, Layar min. 78.5" dengan resolusi min. 1366x768, Operating sy stem original. 5 Soffitare 1 Unit/ 1 Komputer Software untuk perbaikan perangkat lunak telepon seluler No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Hgbrid Renewable Microgrid System Design Sofhtare 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajarEln mengenai simulasi, analisis dan pemeliharaan sistim microgrid PLTS untuk energi terbarukan. Training contents: What is a microgrid? Fundamentals of energg and electricitg Microgrid project analysis for small island and remote gids softutare Simulation, op timization, and sensitiuitg analysis Single g enerator sysfems Introduction to the major technologies used in the software Renewable energg generation including solar photouoltaics and wind turbines Batteies and storage Generators Microgrid project analysis for larger grids Systems with multiple generators Integrating renewable energg into larger gids Topics to be couered Op erating / spinning re se ru e Combined heat and pouter Grid" connecte d proj e cts Demand management and energa efficiency No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Wind Power Generation Trainirry Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj ara.n mengenai berbagai pembangkit listrik, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Wind turbine: Power: approx. 3OOW Impeller diameter: approx. lm Wind speed and direction: Wind speed: O - 6Om/ s Winddirection: O-360" Power supplg: AC 22OV/ 38OV Adjustable speed blower Air flow: approx. 46OOL/ h Blower power: approx. lKW Part list: Wind Turbines , Wind speed sensorl Blower, Blower Speed control mo dule, Intellig ent u oltmeter, Intellig ent Ammete r, Inuerter energA meteing module, Wind speed alarming deube, Wind energA controller, Inuerter, AC load, Data acqui,sitton software, Monitor deuice, Battery, Leakage protection switch, Output socket, Power Indicator, Bmergencg stop button 8 Portable Solar Power Experiment Box 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai pembangkit listrik tenaga surya menggunakan solar cell, pemanfaatan, pengolahan data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input uoltage : AC22OV/ SOHz/ 60Hz Accumulator capacitg : approx. 12V/ 7AH Solar cell module : Power : approx. 10W Voltage : approx. 17V Current : approx O.5A Solar controller : Rated Output Voltage/ Current : approx. l2V/2A Inuerter: Rated output uoltage : AC22OV, 50Hz/ 60H2, Output waue : Sine waue Rated output power : approx. 150W Prote ction function : ouerlo ad, oueruoltage, short circuit, low tension, high temperafitre. 9 Oscilloscope 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur gelombang. Max 2OOMHz bandwidth, up to 2GS/ s realtime sample rate approx. 7.6M record length approx. 5O,OOO wfms/ s waueform capture rate waueform zooming (horizontal/ uertical), and sauing FFT points (length, and resolution uariable) multi- windo w e xte n s io n us er-fiendlg uoice warning approx. B"(BOO x 6OO pixels) high No Nama Alat Rasio Deskripsi def LCD multi- communication interface : USB, VGA, LAN 10 Tool Kit Set 4 set/ruang praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin Mechanic Tool Box : Termasuk di dalamnga: Kunci Pas (6x7,8x9, 1 Ox 1 1, 1 2x 1 3, 1 4x 1 5, I 6x 1 7, 1 Bx 1 9,20x22) Kunci Ring (6x7,8x9, 1 Oxl 1, 1 2x 1 3, 1 4x 1 5, 1 6x 17,18x19,20x22) Obeng (Plus (+1 3Pcs, Min Q 3Pcs Pinch Punch Set 5 Pcs Tank Kinp Tank Lancip Tank Kombinasi Palu Kaca Palu Softface Kunci Inggris 1O Inch Kunci L Pendek 9 Pcs (1.5 - 10) Tank Burung Kunci Sok Set 22 Pcs (18 Pcs Mata B - 32) Gagang Rachet Extension 5 Inch Extension 10 Inch Uniuersal Joint 11 Intermediate Electrbal Maintenance Skill Training & Assessment 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur perakitan dan pemeliharaan rangkaian listrik. Input power : AC36OV, 5 O Hz/ 6 O Hz, Thre e -phas e AC uolt meter with indicator 45OV AC power : Three phase outpu| O -220V/ ^2A adjustable ^AC ^power outpu[ Transformer AC output: No Nama Alat Rasio Deskripsi equipped with emergency stop button. DC stabilized pouter supplg :
25 -3OV/ ^2A ^accuracA ^of ^adjustment 7o/o Digital meter : AC digital uolt meter, precbion class 1.0; AC digital ammeter, mea.surement range 0 - 5A, precision class O.5,' DC digital uoltmeter, measurement range O-3OOV, input resbtor 1O MQ; DC digital ammeter, measurement range O - 5A, precision class O.5,' Commutation diode Part list: Platform : Aluminium Power control : Aluminium structure, prouide three -phas e, single phase and DC power Training components 1: Plate equipped with thermal relay, AC contactor, Button indicator lamp and terminab Training components 2: Plate equipped with screw-tgpe fus e, straight fus e, low-uoltag e circuit breaker, time relag, AC contactor and terminals Training components 3: Plate equipped with screw-type fuse, ^change-ouer ^switch, No Nama Alat Rasio Deskripsi solenoid, cross switch, position switch Training components 4: Plate equipped with AC ouer- current relay, DC low current relag, DC ouer-current relag, rectifier Training components 5: Plate equipped with lamp socket,b allast and starter Training components 6: with three groups lOOAx2/ 1.3A resistance. Electric wiring training components ; Frx circuit board Three-phase asg nchronous motor 380V 180W Cable : K4, K2 t2 Electrical Maintenance Skill Training Cabinet 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan sekaligus alat ukur pada pemeliharaan listrik tiga fasa. Input uoltage : three-phase, 380V, 50Hz/ 6OHz Output uoltage : AC 38OV safetg terminal output, output power indicator, AC 220V safetg socket output. Part list: Front cabinet: three phase power dbplay area, power supplg operating are a,button switch operation area. Back cabinet: power outlet area, button switch outlet terminals. No Nama Alat Rasio Deskripsi Set of boards: meter power board, lighting circuit b o ard, electrician electric drag board, free combination board. Electic driues Tools Test wires User manual 13 Power Supply & Dbtribution on DUW Electrbian Assessment Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan pemasangan instalasi listrik pada gardu induk serta pendistribusian listrik tegangan rendah - tinggi. Main circuit rated uoltage: AC 380 V Auxiliary circuit uoltage: AC 22OV RatedfrequencA: 5O (60) Hz Rated insulation uoltage: 66OV Rated cunent: horizontal bus 100A Vertical bus (MCC) 10OA Bus; three-phase fiue-wire sgstem A, B, C, PE, N Part list: Set of cabinets: weighing counter (2), into the line cabinet (2), the c ap acito r c o mp e ns atio n c ab ine t (2), drawer cabinet (2), and bus connection cabinet ^(1). Analog load: asgnchronous motor AC380V 2.2KW l4oorpm horizontal (4 sets) User manual t4 Wind-Solar Power Generation Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai berbagai pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin, pemanfaatan, pengolahan No Nama Alat Rasio Deskripsi data dan karakteristik dari energi yang dihasilkan. Technical parameter: Wind turbine: Power: approx. 30OW Impeller diameter: approx. 1.65m Start wind speed: approx. 2.3m/ s Cut- in wind speed: approx. 3m/ s Rated wind speed: approx. 12m/ s Wind speed and direction: Wind speed: O - 6Om/ s Wind direct ion: AC22OV, 50H2, DCL2V (optbnal) Other: wind speed alarm, under- speed alarm, liquid crystal dbplay Temp e r ature and humiditg sensors.' Temperature resolution:
1 "C (16 bits) Temperahtre range: -4O "C - +80c Humiditg Resolution:
1% RH (16 bits) Humiditg accuracA: 3% RH (25 "C), ^5o/o ^RH ^(O - ^SOC) Adjustable speed blower Air Jlow: approx. 4670/ h Air pressure : I 27 5Pa-2 I 38Pa Fan power: approx. 5.5KW Training sgstem: Input pouer: 12VDC. 22OVAC Two phase three wires No Nama Alat Rasio Deskripsi Power consumption: Wind simulator: approx. O. 7 sKW Simulated sunlamp approx. 2OOW Output power: 220VAC/ 15O0W L2VDC/ SOOW Rated charging power: Fan: 4O-30OW Rated charging current: Wind energA ^+ Solar energg<35A Ou erchar g e pr ote ctio n u oltag e : DC13.2t0.2V Unloading control mode: PWM Pul.se Width Modulation Measuing instrument: DC uolt meter, Ammeter, Volt meter, Ammeter, Load Safet g protection: Leakage protector, inuerter DC side fuse Protect: Battery ant t-reuerse charge, anti-reuerse connect ion, ouer-charging, thunder protection, current limiting, automatic brake Simulation unit: Wind Turbines: approx. 12V/ 3OOW. 3 blades. Wind wlrcel diqmeter approx. 1,26m Wind tunnel simulation platform (Axial fan): 22OV/ O.7SKW.O - 144Or/min. wind uolume: 7 O))Ocbm/ h,0 - 1 2M/ s Speed driue controller: approx. 220V/ SKW Wind speed alarming deube: approx. 22OVAC/ 12VDC. FRES]DEN REPUBLIK INDONESIA - 1524 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Wind speed: O-6om/ S ; measuring accuracy : ^x 7 " Solar cell module: 7* monocrystal silicon 17.5V.1OWp, 1 ^*p oly cry stalline silicon 17.5VDC.3OWp Solar simulator unit: 22OVAC/ 1O}-SOOW Unit parameter: Measuring instrument: Input power 22O/ 9VAC. Accuracy 15% Off-gnd inuerter power supplg : Input 9 - 1 SVDC.Output O - 22OVAC. Power 3OOW. Pure sine waue: SOHz Hgbrid PV/Wind Power controller: Input 12VDC. Output 6OOW: mode: light control+ time control+ cgcle ttming . Communication function AC load: 220VAC, LOOW lamp Battery: Lead-acid battery L2VDC/ l)OAh Monitor deube: All-in-one PC Wit h software 15 Motor & Transformer Maintenance & Test Training System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, No Nama Alat Rasio Deskripsi motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 380V Output power : AC38OVAC22OV Securitg : le akag e prote ction (action current 3 30mA), ouercurrent protection, fuse ^protection. Part list: Workbench, sPH AC adjustable power supply, DC power supply, DC me asureme nt instrument, AC measurement insttument & digital multi-function wattmeter, Motor power supplg and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 16 Transformator SKVA 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran mengenai transformator 3 phasa daya menengah. Technical Parameter: Continuous rated capacitg 10 kVA System uoltage (max.) 12 kV Rated uoltage HV 11 kV Rated uoltage LV 433 - 250 V Line current HV 0.525 A Line current LV 13.3 A Frequency 5O c/s +/- 5% No Nama Alat Rasio Deskripsi 77 Pbo Hgdro Generator 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai pembangkit listrik tenaga piko hidro. Technical parameter: Power: approx. LOKW Rated uoltage: approx. 40OV Rated electric current: approx. 72A Rated speed: approx. 75orpm Driuing model 18 Micro Hgdro Generator 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai pembangkit listrik tenaga micro hidro. Technical parameter: Head: approx.4-2lm Flow: approx. 10 - 25 liter/ second Output: approx. 75 - 1O0W Piping: approx. 3 inch Pump: ^jetpump approx. 220V/ s50W Turbine: Type: cross Jlow Runner diameter: approx. 75mm Runner width: approx. SOmm Transmission: V belt Generator: Tgpe: AC generator Voltage: 220VAC Power: approx. sKW, real output approx. LOOW Controller: ELC, with lamps dummy load uolt, Hz and hour o49 Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik dasar elektro, penanganan energi, pembangkit energi biomassa, energi terbarukan. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Renewable Energg SMART GRID Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktikum renewable energi dengan topik smart grid, dimana komunikasi digunakan dalam mangantisipasi perubahan penggunaan pada suatu area SMART gid biasa digunakan untuk eflisiensi tenaga. Basic experiments on photouoltaic Basb experiments on wind power Basic expeiments on energA storage systems Building supplied bg a power plan| a photouoltaic sgstem and an energA store Scenaio exp eriments ^(p ower fluctuations, ^lo ^ad ^chang ^e ^s, weather dependencies) 20 Aplikasi PLC pada Wind Turbin 1 set/ruang praktik Untuk memberikan pemahaman tentang logika pemrograman PLC kepada siswa. Konfigurasi Minimal: 1 PLC box, Two analog inputs (0- 10 V dc), 24 V dc built-in power supply, Built-in 10/ lOO Mbps Ethernet/ IP port, Eightfault switches, Fiue push-buttonq fiue toggle switches, and Two O-10 V dc outputs, 1 unit Wind Turbine Energi Biomassa adalah 27O rn2. c. Luas minimum lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa adalah 3.600 m2. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 49.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa dilengkapi perabot sebagaimana tercantum ^pada Tabel ^49.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 49.3. Tabel 49.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium dasar teknik sipil dan teknik mesin 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 2 Area kerja dasar pembangkit listrik tenaga biomassa 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Bangsal kerja teknologi biogas 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Bangsal kerja bahan bakar nabati dan gasifikasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 49.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 2 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: Area/sub rLrang praktik 6 buah. 3 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja 36 buah. 4 Papan tulis dorong 5 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.larea kerja di ruang praktik. 5 Lemari alat/tools cabinet 13 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik 10 buah, dan R. Simpan 3 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Lemari simpan 4 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. 7 Lemari alat pelindung diri (APD) 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan APD. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. 8 Kotak P3K 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3k. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. 9 Alat pemadam api ringan (APAR) 6 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap rllang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ Iab./area kerja di ruang praktik. 10 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 6 buah, R. Simpan I buah. Tabel 49.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Energi Biomassa No. Jenis Rasio Deskripsi 11 Meja persiapan 6 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: Area/sub rulang praktik 6 buah r2 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub nrang kerja 36 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Genset Biomass 1 Unit/Ruang Praktik Menggambarkan proses pembangkitan tenaga listrik dengan meggunakan biomass Applbation: factory, shool, farm ect Calory U): 1 Hydrogen Content (%): approx. 1 Methane Content (%) : approx. 222000 Nitrogen Content (%): approx. 1 Sulphur Content (%): approx. 1 Size: Mini Suitable mateial: animal waste, food ^waste, sewage wate1 ^gr@ss etc. Biogas yield: approx. 1Om3 to 20m3 per dag No Nama Alat Rasio Deskripsi Electricity g enerate d : approx. 15KWh to lSOKWh per day Org anic fertilizer pro duce d : approx. O.5 tons to 1O tons per daa Lifespan: ouer 3O Aears normally 2 CRO 4 Unit/Ruang Praktik Untuk menampilkan bentuk gelombang dan karakteristik komponen aktif dan pasif. - Dbplag (QVGA LCD) : TFT - Bandwidth : 7O MHz - Saluran :
0 GS/s - Rekam Panjang :
5 k poin di semua basis waktu pada semua model - Resolusi vertikal : 8 bits - Sensitivitas vertikal : 2 mV sampai 5 V/div pada semua model dengan dikalibrasi penyesuaian halus - Tegangan Input maksimum : 300 VRMS CAT lI; derated pada 20 dB / dekade di atas 100 KHz untuk 13 Vp-p AC pada 3 MHz - DC Akurasi Vertikal: ! 3o/o pada semua model - vertikal Zoom: vertikal memperluas atau kompres gelombang hidup atau berhenti - Posisi Rentang : 2 mY sampai 2OO mY /div ^+ 2 V > 2OO mV sampai 5 V/div + 50 V No Nama Alat Rasio Deskripsi - Batas Bandwidth: 20 MHz untuk semua model - Masukan Coupling : AC, DC, GND pada semua model - Input Impedansi: 1 Mohm secara paralel dengan 20 pF - Rentang Basis waktu : 5 ns sampai 5O s/div - Basis waktu Akurasi: 50 ppm - HorizontaJ, Zoom: horizontal memperluas atau kompres gelombang hidup atau berhenti 3 Bomb Caloimeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian kalor pada batubara dan minyak bumi. Measuring range max.: 4OOOO J Measuring mode dynamic 25"C Measuring mode isopeibol 2 5'C Measuing time dgnamic approx.: 8 min M easuing time isoperibol approx.: 17 min ReproducibiliQ dg namic ^( 1 g benzoic acid NBS39i):
1 %RSD, Reproducibilitg isoperibol ^( 1 g benzoic acid NBS39i): O.1 %RSD Working temperature max.: 25 "C 4 Tool Kit Set 4 set/ruang praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin Mechanic Tool Box : Termasuk di dalamnya: Kunci Pc.s (6x7,8x9, 1 0x1 1, 1 2x1 3, 1 4x1 5, 1 64 050. Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti mengukur, menganalisis, mengelola, menyimpan dan menyajikan data berbasis muka bumi (georeferenced/data spasial, dengan luas minimum nang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika adalah 150 m2. Selanjutnya, detail luas minimum rurangan praktik tercantum di dalam Tabel 50.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 5O.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 50.3. Tabel 050.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 7, 1 8x 1 9,20x22) Kunci Ring (6x7,8x9, 1 Oxl 1, 1 2x1 3, 1 4x1 5, I 6x 17,18x19,20x22) Obeng (Plus (+) 3Pcs, Min (-)3Pcs Pinch Punch Set 5 Pcs Tank Kinp Tank Lancip Tank Kombinasi Palu Kaca Palu Softface Kunci Inggris 1O Inch Kunci L Pendek 9 Pcs (1.5 - 10) Tank Burung Kunci Sok Set 22 Pcs (18 Pcs Mata 8 - 32) Gagang Rachet Extension 5 Inch Extension 1O Inch Uniuersal Joint No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang survei lahan terestris 3 mz/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Tabel 050.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang ^Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geomatika No Jenis Rasio Deskripsi 2 Sub ruang kerja sistem informasi geografis (GIS) dan plotting 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 ^peserta didik. 3 Sub ruang kerja kartografi dan fotogrametri 3 mz/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 4 Sub ruang kerja global nauigation satellite systems (GPS, Glonass, Galileo) 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 ^peserta didik. 5 Sub ruang instruktur dan ruang simpan 3 m2/instruktur Kapasitas untuk 9 peserta instruktur. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 1 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Spesifikasi: Dimensi : W.42 x D.50 x H.90 cm Dudukan dan sandaran busa injection - Finish Fabric Rangka pipa besi oval Jinishing Chrome No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja Kerja 1 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk bekerja di meja dengan nyaman. Spesifikasi: I-limpnoi OOO v ^(OO v ^y',(O mm 3 Meja Kerja Peserta Didik 3 buah/ rurang Praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Spesifikasi: Dimensi 2000x840x750mm Beban max l OOO kg. 4 Meja alat 2 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Spesifikasi: Specific Use: Office Desks General Use: Commercial Furniture Tgpe: Office furniture Material: Wood.en Wood Stgle: PANEL 5 Meja Persiapan 2 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Spesifikasi: DimensionWxDxH(mm) : 1200x6O0x75O Upholstery Mateials : Particle Board Optional Color : Greg, Maple Frame Finisling : Powder Coating No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi Kerja Bengkel 18 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Spesifikasi: Dimension W x D x H (mm) : 465 x 610 x 870-985 Uoholsteru Matheials : Fabrb 7 Papan tulis Dorong 1 buah/ruang Praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Spesifikasi: Dimensi : 150 x75 x 80 Cm Material HardPre sse d Fibreboard, PVC Rubber Strips, Chemical Resistance, Water resistan| Wear Resistant: Steel 8 kmari alat/tools cabinet 3 buah/lab Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Spesifikasi 9 Lemari simpan 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 1 buah, R. Simpan 1 buah. 10 Kotak P3K 1 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3K. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. Tabel 050.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Geomatika No Jenis Rasio Deskripsi 11 Alat Pemadam api ringan (APAR) 2 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap nang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing- masing sub ruang/ lab.larea kerja di ruang praktik. Rasio Deskripsi No Nama Alat Mengukur jarak dari titik ke titik. Spesifikasi: Measuring length/ are a/ uolume Measuring range: O.Sm - 18m Accuracy: t 5% Laser species: CIASS // Laser type: 65Onm I Pita Ukur 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur ^jarak antara objek yang akan diukur dengan tempat berdirinya alat. Spesifikasi: Measuing distance (m): 100M Measurement unit: M/ in/ ft La,ser class; Class II With bubble leuel 2 Laser Distance Meter 6 Unit/Ruang Praktik No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Receiuer GPS Geodetic 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit. 256 clmnneLs with simultane ouslg tr acke d satellite signals Po sitioning Specifications Post Proce s sing Static Horizontal:
5 mm O.5 ppm RMS, Vertical: 5 mm O.5 ppm RMS Real Time Kinematic Horizontal: 8 mm 7 ppmRMS, Vertical: 15 mm I ppmRMS E-RTK (lookm) horizontal:
2 m 1 ppm RMS, uertical: O.4 m 1 ppm RMS Co de differ e ntial G/VSS positioning Horizontal:
25 m+ 1 ppm Rll4S Vertical: O.5 m 1 ppm RMS SBAS Typically 1 m 3D RMS, Standalone 1.5 m 3D RMS Communication port 1 Serial port (7 Pin Lemo), Baud rates up to 921,600 bps Radio modem Tx/ Rx with full frequencg ^range from ^410- 470MHz2 Transmit power:
5- 2W adjustable Range: approx. 1-4km 4 Compass Magnit 4 Inch Basah 12 Unit/Ruang Praktik Alat penentu baringan/penentu arah. Spesifikasi: Adjustable needle locking Mechanism Hinge clinometer with 7" increments for 1/ 2" readable dip measurements Single NdFeB magnet restrsts No Nama Alat Rasio Deskripsi demagnetization better than any other tgpe of magnet Azimuth accuracA +/- 1/2" with 1' graduattons Vertical angle accuracA ^+/ - 1/ 2" with 1" graduations and 10 minute uernier Vertical angle measurements to +/- 9O" or 10O% grade Percent grade scale with increments of 5% M ag netic de clination adj ustme nt allows for east or west declination settings to ^+/ - 180" 5 Clinometer 6 Unit/Ruang Praktik Berfungsi untuk mengukur sudut vertikal secara manual, dengan tampilan data digital. Spesifikasi: The liquidfilled compass capsule holds a O-36O degree compa.ss card with increments of 1 degree and 0.5 degree accuracA. Ouer the O-360 scale azimuth scale is a reuerse exhibtting in the oppo site dtre ction. The clinometer cardfeatures both a degree and percent scale. Equipped with an inch and mm ruler, cosine and cotangente table, drawstring, and a carry bag No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Total Station 6 Unit/Ruang Praktik berfungsi untuk mengukur sudut dan ^jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. Spesifikasi: Max. range approx. 2KM Accuracg approx. 2" Telescope Image erect, telescope length approx. lSOmm Effectiue aperture approx. 45mm, magnification approx. 3Ox, fleld. of uiew approx. 1"3O' Compensator: Sgstem single axb liquid,compensating range ^+/ -3' 7 Auto Leuel Digital 6 unit /ruang praktik Untuk mengukur ketinggian permukaan tanah. Spesifikasi: Magnification approx. 3 2X Imaging Positiue Objectiue Dia. approx. 40mm Error per kilometer round tip t 1.)mm Precision round blisters 8 ^'/ 2mm dial scale ualue 1" or 1 gon No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Theodolit Digital 6 unit /ruang praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. Spesifikasi: Telescope Imaging Erect image Objectiue aperture approx. 45 frfrt Magnification approx. 30 x, Shortest focusing distance approx.
35 m, Stadia multiplication constant (ratio) approx. 1O0, Stadia constant O Angle measurement Angle measuring accuracy 2", Angle displag 1"/ 5" Imag e Ere ct M ag niftcation approx. 3 x, Focusing range O.5 m - a 9 Softtaare 18 unit /ruang praktik Untuk pembuatan SIG. ATcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Enuironment Science & Research Institute) yang merupakan kompilasi fungsi- fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server, dan GIS berbasis web. No Nama Alat Rasio Deskripsi QGIS ^adalah ^perangkat ^Sistem Informasi Geografis (SIG) Open Source yang userfriendlg dengan lisensi di bawah GNU General Public License. QGIS merupakan proyek tidak resmi dari Open Source Geospatial Foundation (OSGeo). 10 Handy Tatkg (HT) 6 unit /ruang praktik Untuk komunikasi tim di lapangan. Spesifikasi:
Dual band VHF/UHF . Frekwensi range : VHF 136 - 174 Mhz and UHF 40O - 47O Mhz . Water resistant/Water proof IPXT . Modulation : F3E(FM) . Channel Step : 5, 10, 20, 25 and 30 Khz . Antena impedance : 5O Ohm Frequencg Stability: ^+ 2.5 ppm . Power Supplg : DC 7.0 - 16.0 V (External D CJN ) ^Transmitter . Output power : VHF 5 watt and UHF 4.5 Watt . Modulation: Variable reactance frequency ^modulation . Supriuos emission: -60 dB or less No Nama Alat Rasio Deskripsi . Max. deuiation: WFM+SXttz/ NFM +2.5KHz . Mic. Impedance : 2Kohm Receiuer . Receiuer sgstem: Double Conu e r sion sup e rhete ro dg ne . Intermediate frequencA : lst IF : 3B.85MHZ/ 2nd IF : 45OKHz . SensitiuiU: VHF -14.OdBu(0.25 uV)or less 12dB STNAIVD/ UHF - 1 2. )dBu(O. 2 SuV) or less . Selectiuitg: - 6 db: l2KHz or more/ -6OdB: 35KHz . Audio Output power: SOOmWatt 11 Planimeter Digital 6 unit /ruang praktik Untuk mengukur luas. Spesifikasi:
Pulse count: min. 6 digit . Max area: approx. 10 m2 . Displag: min. 8 digit LCD t2 GPS Map Tipe Handheld 18 unit /rruang praktik Menentukan titik dan arah sementara (tracking). Spesifikasi: Water rating: IPXT Battery : recharg eable lithium-ion or 3 AA; Displag tgpe: bnght, sunlight rea.d"able WVGA dbplay No Nama Alat Rasio Deskripsi Displag size: min. 5.O" (127.0 mm) diagonal Display resolution: min. 800 x 48O pixels Battery ltfe: up to 16 hours (lithiumion); up to 8 hours (AA batteries) Memory/ History: UptoSGB H ig h- s ens itiuity re ce iu e r Interface: High-speed USB and NMEA 0183 compatible 13 Receiuer GPS Geodetic 6 unit /ruang praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit. Spesifikasi: 256 channel.s with s imultane ouslg tr acke d s atellite signals GPS Ll C/A, LlC, L2 P, L5 BeDou 81, 82, 83 Ll, L2, Galileo Reserued SBAS WAAS, EGNOS, MSAS, GAGAN P o s itio ning Sp e cific atio ns Post Processing Static Horizontal:
5 mm ^+ 0.5 ppm RMS, Vertical: 5 mm ^+ O.5 ppm Rll4S Re al Time Kinematic Horizontal: 8 mm + 1 ppm RMS, Vertical: 15 mm+ lppmRMS No Nama Alat Rasio Deskripsi Code differential GNSS positioning Horizontal: O.25 m+ 1 ppm RMS Vertbal:
5m+ l ppmRMS SBAS Tgpicallg ^< 1m 3DRMS, Stand alone ^<1.5 m 3D RMS Communication port 1 Serial port (7 Pin Lemo), Baud rates up to 921,6OO bps Radio modem Tx/ Rx with full frequency ^range from 41O470MH22 Transmit power: O.5-2W adjustable Range: approx.l-4km Positioning data outputs 7HZ, 2HZ, SHZ, IOHZ, 2OHZ Memory I GB internal Field D ata collection software L4 Drone Mapping 1 Unit/Ruang Praktik Mengambil potret udara untuk pemetaan dan survei area. Min. 10 MegaPixel Flight time : approx. 4O Menit Range : approx. 2O Km Speed: approx. 6O km/jam Battery life: approx. 1,5 jam 15 Plotter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak peta dengan teknologi mutakhir. Pouter Supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG No Nama Alat Rasio Deskripsi Support kertas sampai ukuran AO Support Wifi dan LAN Port Ink : Cyan, Magenta, Yellow, Black 16 Drawing Machines 12 Unit/Ruang Praktik Untuk menggambar garis paralel, siku atau dengan sudut tertentu. Drafting head assemblg Scale in metric sgstem Horisontal: approx. 30 cm Vertical: approx. 2O cm Guide track : parallelism Accuracg : t3/ 10O0Omm Made from aluminum allog Horizontal guide track : approx. 158 cm Vertical Guide track : approx. 119 cm, Auxiliary track with extension : 123cm - 145 cm Drafting board Sbe up to A0 : 122 cm x 92 cm (48"x36") Magnetic board : no warp or splitter Paper clamp : stainless steel sfips (approx. O.lmm thick, 2.5 cm wide), holding drawing paper lirmlA ^: ^approx. ^80cm ^2pcs, approx. 50 cm 3 pcs, approx. 3O cm 3pcs No Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Personal Computer (PC) 18 Unit/Ruang Praktik Mengolah data spasial dan non spasial. Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 Upgradable to 64 GB, Storage min. 2 TB, VGA Card min. 4 GB DDR5, DVD-RW, Parallel dan seial port, Optical USB Mouse and Keyboard, Lagar min. 20" dengan re solusi min. 1 92Ox 1 0 8O, Operating Sgstem 18 Virtual Goggles 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat secara 3 dimensi bangun ruang. Lens locking rate is about 1O times the ouerall lens, Ads orption cooling p anel, One-button uolume adjustment to answer the phone. The bottom of tlrc fuselage uith uolume control and a keg to answer the phone function Circular e ar-ty pe he adphone s One-touch detachable he adset design. Applicable Size:
5-5.5 Inch glasses; slow cortical recouery memory glasses. A key to answer the phone function, ^one ^- ^touch ^collap ^s ^ible headset design, remouable cooling panel. 19 Notebook 18 Unit/Ruang Praktik Pengolahan awal data lapangan SIG. REPUBUK INDONESIA - 1549 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Speed Processor: up to 4.O GHz cache 4 MB, Memory: RAM min. 9GB DDR3, HDD: min. 1 TB, Layar: min. 13 inches, Resolusi; min. 1 28Ox80O, Ethernet: 10/ lOO/ 10OO Mbps, Wifi: 8O2.1 lb/ g/ n, VGA Port dan HDMI, Operating Sgstem Baterai: Built-in battery 20 Printer A3 Warna 2 Unit/Ruang praktik Untuk menyajikan Hardcopy Peta dan citra satelit. Print Method On-demand ink ^jet Nozzle Confrguration min. 360 nozzles Black, min. 59 nozzles each colour (Cgan, Magenta, Yellow) Print D ir e c tio n B i- dir e ctio nal printing, Uni- dire ctio nal p inting M aximum Re solution approx. 5760 x 144O dpi Number of Paper Trags min. I Paper Hold Capacitg Input Capacitg min. 100 sheets, A4 Plain paper (759/m2), 20 sheets, Premium Glossy Photo Paper Output Capacitg min. 5O sheets, A4 Plain paper, 3O sheets, Premium Glossy Photo Paper Paper Size matc. A3+ Maximum Paper Size approx. 12.95 x 44" Ele ctric al S p e ciJic atio n s No Nama Alat Rasio Deskripsi Rated Voltage AC 22O-24OV Rated Frequencg 5O-60H2 2t Software drone 18 Unit/Ruang Praktik Untuk perencanaan terbang dan pengolahan data drone . 22 Software SIG 18 Unit/Ruang Praktik Untuk pembuatan SIG. 23 Software Photo Editing 18 Unit/Ruang Praktik Untuk pengolahan citra satelit dan foto udara. 24 Software GPS Mapping 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengambilan data di lapangan. 25 Handg Talky (HT) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk komunikasi tim di lapangan.
DualbandVHF/UHF . Frekwensi range : VHF 136 - 174 Mhz & UHF 4OO - 47O Mhz . Water resistant/Water proof IPXT . Modulation : F?E(FM) . ChannelStep: 5, 10,20,25 & 30 Khz . Antena impedance : 5O Ohm Frequencg Stabilitg : ^+ 2.5 ppm . Power Supplg : DC 7.O - 16.0 V ( External DC-IN) Transmitter . Output power : VHF 5 watt & UHF 4.5 Watt . Modulation: Variable reactance frequency ^modulation No Nama Alat Rasio Deskripsi . Supriuos emlrssion: -60 dB or Iess . Max. deuiation: WFM +SKHz/ NFM +2.5KHz . Mic. Impedance : 2Kohm . Receiuer sgstem: Double Co nu er sion sup erhe tero dy ne . Intermediate frequencA : Ist /F :
85MH2/ 2nd IF : 4SOKHz . SensitiuitA: VHF -14.OdBu(O.25 uV) or less 12dB S/NANDi UHF - 1 2.OdBu(O.25uV) or less . Selectiuitg: - 6 db: 12KHz or more/ -6OdB: 35 KHz . Audio Output power: 5OOmWatt 26 Planimeter Digital 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur luas . Pulse count: min. 6 digit . Max area: approx. 10 m2 . Display: min. 8 digit LCD 27 GPS Map Tipe Handheld 18 Unit/Ruang Praktik Menentukan titik dan arah sementara (tracking). Water rating : IPXTBattery : rechargeable lithium-ion or 3 AA; Display type : bright, sunlight readable WVGA display Display size : min. 5.0" (127.O mm) diagonal Display resolution : min. 800 x 480 pixels 051 Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geologi Pertambangan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik kerja batuan, kerja bahan galian, kerja paleontologi, kerja geotek, dan pemetaan dan pemboran. b. Luas minimum nrang praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan adalah 27O rn2. c. Luas minimum lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Geologi Pertambangan adalah 360 m2. d. Ruap8 praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum ^pada Tabel 51.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum ^pada Tabe1 51.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 51.3. Tabel 51.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan No Nama Alat Rasio Deskripsi Battery life : up to 16 hours (lithium-ion); up to 8 hours (AA batteries) Memory/History : up to 8 GB High-sensitivity receiver Interface : High-speed USB and NMEA 0183 compatible No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja batuan dan bahan galian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 2 Area ke{a paleontologi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rrr2. Tabel 51.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Area kerja geotek 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Sub ruang pengenalan peralatan pertambangan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 rl:
Luas minimum RIS adalah 54 IJf2. No Jenis Rasio Deskripsi I Meja alat 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 6 buah, R. Simpan 1 buah. 2 Meja persiapan 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: Area/sub ruang praktik 7 buah. 3 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub nrang kerja 36 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Papan tulis dorong 6 buah/mang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. 5 Lemari alat/tools cabinet 17 b: uah/ru€rng praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 14 buah, dan R. Simpan 3 buah. 6 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. 7 Lemari alat pelindung diri (APD) 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan APD. Tertutup dan dapat dikunci. Pemntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Kotak P3K 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3k. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f a:
ea kerja di ruang praktik. 9 Alat pemadam api ringan (APAR) 7 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap rurang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di rLtang praktik. 10 Meja alat 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Areaf sub ruang praktik 6 buah, R. Simpan 1 buah. 11 Meja persiapan 7 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: Area/sub rLlang praktik 6 buah. t2 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk Saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub rLlang kerja 36 buah. Tabel 51.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Geologi Pertambangan No Nama Alat Rasio Deskripsi I Oto level (Auto Leuel) 1 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan jarak horizontal maupun vertikal suatu titik (stasiun). Teleskop: Tegak Perkecil: min. 32X Bukaan Lensa Objektif: kira- kira. 40mm Bidang pandang: kira-kira. 1o30' Akurasi: kira-kira. 0,3 "x Termasuk tripod. 2 Teodolit (Theodolite) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Teleskop Panjang Telesoope: kira-kira. 150mm Gambar: Tegak Objective Lens Aperture: kira- kira. 40mm Pembesaran: min. 3OX Bidang Pandang: kira-kira. 1"30' - Pengukuran sudut Pendeteksi: Horizontal: Ganda, Vertikal: Tunggal Bacaan Minimum: L" f 5" - Panel Tampilan: Wajah Ganda No Nama Alat Rasio Deskripsi - Termasuk tripod 3 Total Station 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Telescope Length of Telesoope: approx. 150mm Objeclive Lens Aperture: approx. 45mm Magnification: min. 30X Field of View: approx. 1"30' - Angle measurement Method: Absolutely code Detecting: Horizontal: Double, Vertical: Single Accuracy: approx.2" - Display Panel: Double Face - Distance Measurement: Reflector-less: Accuracy 5mm+3ppm, Measuring range: approx. 200M Reflector: Accuracy approx. 2rnm+2ppm, Measuring range: approx. 3KM -3.5KM - Include tripod No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Geophgsics Drone 1 Set/Ruang Praktik Untuk survey dan monitoring geologi. Min. 10 MegaPixel Fl@ht time : approx. 4O Menit Range : approx. 2O Km Speed: approx. 60 km/ hours Battery life: approx. 1,5 hours 5 Static Penetrometer 1 Set/Ruang Praktik Mengevaluasi konsistensi tanah dan level kompaksinya. Penetration depth: approx. 2O meters Penetration speed: approx.O.g - 1.2 MPM (meter per minute) Ltfting speed: approx. Fast speed can up to 4 MPM (meter per minute) Penetration rod : approx. @28* lOO}mm Penetration head: approx. 1ocm2, single bridge head 6 Soil Hardness Tester 1 Set/Ruang Praktik Mengukur kekerasan tanah. Measuring depth: approx O - 200 mm Penetration head: approx 1 cm2 Spring loading: approx. 0.25 KN, o.75 KN, O.50 KN ( accor ding to different requirements) Record paper: Minimum for 60 records 7 Casagrande Method LQuid Limit Deuice 1 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. No Nama Alat Rasio Deskripsi Charactenstics; Particular designfeatures of the instntment include a positiue action horizontal lead screw,which is rapidly adjustable and rigidly fixes tlrc height of cup in relation to the base duing the test procedure. The cam mechanbm and cup suspension a"ssembly haue been designed to with stand constant use with minimum re-adjustable. Hand Crank: aluminium 8 Manual Strain Direct Shear Apparahrc 1 Set/Ruang Praktik Mengukur shear strenght (kuat geser tanah) tanah. Sample area: minimum 3O cm2 Sample thickness: minimum 2 cm Max. uertical loading: approx. 4O0 Kpa Loading grade: approx. 50, 1O0, 200, 300, 400 Kpa Leuer ratio: approx. 1: 12 Max. horizontal loading : approx. 1.2 KN Relatiue weight of weights: approx. 1.275, 2.55,5.1, 7.65, 10.2 Kpa, loading hanger as per grade 1 9 Unconfined Compression Tester 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kuat tekan bebas (unconfeni.e d compre s siu e strenghtl dari tanah. Max. axial load: approx. 0.6 KN Sample size: approx. O39.180 mm Speed: approx. 2.4 mm/min No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Cone Penetrometer Method Liquid Limit Deube 1 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan batas cair tanah. Dial indicator: approx. 150 mm, diameter graduated in minimum 360"0.1 mm diuisions, indicator p oint incorporates frbtion/ gear system Height adjustment: rapid, using inte g r al clampirry me chani,sm Cone release: manual Cone: stainless steel minimum 35 mm long with smooth surface at angle of approx 30" Penetration test cup: approx. @554O mm 11 Dynamic Cone Penetrometer 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengetahui lapisan jalan tanpa pengikat dan hasil pengujian ini dikoreksikan dengan nilai CBR (California Bearing Ratio) sehingga hasilnya dapat digunakan untuk perencanaan tabel perkerasan. Drop height: approx 575 mm Cone: minimum 20 mm diameter Measuring depth: approx 850 mm Supplied complete with all necessary tool.s and assemblg operating instruction T2 Standard Triaxial Testing Apparatus 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur tegangan geser. Specimens : approx ^cD38x76 mm, @SOx 1O0 mm, ^<D7Ox 14O mm, No Nama Alat Rasio Deskripsi <DlOOx2OOmm Load capacitg: minimum 60 KN Infinitesimal testing speed approx from ^O.OO24 ^to ^4.5 ^mm/ min ^(16- speed me chanic al tr ans mis s io n/ Working table trauel: minimum O- lOO mm Cell pressure: approx O-2 Mpa (digital, LCD displag) Drainage: approx O-1 Mpa (digital, LCD display) Pore pressure: approx O-2 Mpa Volume change: minimum O-1OO ml/ O.2 ml (resolution) Power: approx 22O V, 5O Hz 13 Portable Consolidation Test Apparahts 1 Set/Ruang Praktik Alat untuk mengukur konsolidasi tanah. Sample area: minimum 30 cm2, 5O cm2 Leuer ratio: approx 2O: 1 t4 Electric Vibrating Sieue Shaker 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengayak tanah. - Sieues diameter: approx. 200 mm - Total6 sieues and lid & receiuer - Circulator motion frequencA : 1400 TPM (times per minute) - Motor: 220V/380V, approx. 12O W, reuolution approx. 1400 TPM (times per minute) - Shaking and uibration mode: circulator motion No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Drying Ouen 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range: room temperature-300oC Precision: t1 'C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. l4O L 16 Well Loggtng 1 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan pemasangan screen atau sadapan pada saat logging pembuatan sumur bor air dalam (deep well drilling). Applbations : G r o undw ate r E xplo r atio n, G e o te chnic al Inu e s tig atio ns, Enuironmental Studie s, Ge ological Surueg s, Mineral Pro specting, Measurement in Dams and Dikes, Archeological and manA others. Transmitter Unit Maximum Power : approx. 0,45 Watt Battery Input : 5 x 9 Volt ^: 45 Volt Voltage Out: approx.4S Volt MiliAmp.: OlOmA Electrode Spacer: 0,15 2,5 10 feet Electrode Arranger : Normal - Lateral Accessoies : Current Cable 4 x O,75 (200 meter), Potential Cable 2 x 25 meter, I Sfainless Electrode, 1 Potenttal Electrode, I Test Probe Calibration Receiuer Unit No Nama Alat Rasio Deskripsi Impedance: 10mOhm Range : O-999 mVolt, 0- 999o0mVolt, S = O-999Om, L = O- 999OOO m Resolution: lOO micro (O,1%) Reading : Analog Meter t7 Polarization Microscope 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengamati sayatan tipis batuan (mineral pen5rusun batuan). Viewing Head: 3O degree inclined, 36O degree rotation. Egepiece: WF 1 OX- 1 8mm (Cross, Reticule 0.lmm) No sepiece : Quadntple click- stop. Plan Acromatic objectiues: 4x, 10x,4ox(s), 6Ox(s). Analgzer unit: O-90' Bertrand Lens: It can be moued out of at optical path Quarts ^wedges: ^I-IV ^Class Reuoluing Round Stage: Rotatable 360", Diuision 1" Condenser: N.A.= 1.25 Polarizing unit: It can be moued out of at optical path Illumination: H alog en 6V-2 OW. 18 Rock Core Sample Veifrcation Machine 1 Set/Ruang Praktik Untuk memotong batuan - Used to ueifg the dimensional and shape tolerances of rock core specimens up to SOmm dia. bg lOOmm length. - Support base dimensions: approx. 135x17ox25omm - Column height: approx. 2OOmm - "V" block dimensions: approx. 45x45x1OOmm - Dial gauge: approx. SxO.OOlmm No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Rock Cutting Machine 1 Set/Ruang Praktik Untuk memotong batuan - Core sample size: dia. 1OO to 15O mm - Diamond blade: dia. approx. 40Omm - Speed of the blade: approx. 2880.r.p.m 20 Mesin Facet 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat preparasi bahan galian. -Mesin approx. 25O utatt -Kecepatan approx. RPM 28OO dan ada speed controlnya. -Jangka pakai fuIl kuningan -96 putaran derajat -Ada air supplynya. -Bak air stainlesss -Rangka kotak besi cat biru -Bonus 2 piringan diamond elektroplate kasar dan halus 2r Mesin Gerinda 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat preparasi bahan galian. Voltag e / Frequency : 2 3 OV / ^5 ^O ^HZ Input power: approx. 35OW No-load speed: Approx. 295orpm@r5oHz Approx. 34SOrpm@OHz Wheel Size: approx. g2oox2oxcp16mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Mesin Poles 1 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan sepatu. Voltage: 22O V Frequencg: 5O HZ Input power: approx. 14OO W No load speed: up to 3OOO rpm Pa.d. size: approx. 18O mm 23 Double Tube Core Barrel "Wire Line" 1 Set/Ruang Praktik Untuk menangkap inti (core) dari hasil pemboran dan mengangkat ke permukaan. Ukuran : OD mata bor : approx. 47,6 mm I.D mata bor : approx. 27,O mm O.D tabung luar : approx. 46,0 mm I.D tabung luar : approx. 36,5 mm O.D tabung dalam : approx. 32,5 mm I.D tabung dalam : approx. 28,6 mm Berat core barrel Kg/3 meter : approx. 25,5 mm 24 Jack Hammer 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang ledak (blasting holel. Jack hammer pneumatic dengan acesorisnya (selang tekanan tinggi, oiler (lubicator), mata bor/pahat pipih dan cross / 25 Kompresor udara (Air Compressor) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/38O V 26 Portable XRF 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian komposisi kimia dari unsur Potassium (K) hingga Uranium (u). - Handheld EDXRF analgser - Large area, high resolution Silicon Drift (SDD) detector - Rh target X-ray tube approx. 4 W; 40 kV max., 20O yA mex. - Fixed filter. - Measurement spot size: approx. 10.7 mm x 9.4 mm. - Screen and operating sgstem: approx. 4" touch screen, display resolution: approx. 48O (H) x 8OO (V) dots. - Capable of holding approx. 1O0,OOO results with spectra and imag e s (if camer a fitte d) 27 Bomb Caloimeter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pengujian kalor pada batubara dan minyak bumi. Measuing range max.: 4OO00 J Measuring mode dynamic 25"C Me asuing mode isoperibol 2 5 "C Measuring time dgnamic approx.: 8 min o52. Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas a. Ruang praktik kompetensi keahlian teknik produksi minyak dan gas berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Peragaan Peralatan Produksi, Memperkenalkan bagian-bagian alat Produksi, Simulasi Produksi;
Luas minimum nrang praktik kompetensi keahlian Teknik Produksi minyak dan gas adalah 27O mz . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 52.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 52.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 52.3. Tabel 52.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas No Nama Alat Rasio Deskripsi Me asuring time isoperibol approx.: 17 min Reproducibility dy namic ( 1 g benzoic acid NBS39i):
1 ^o/oRSD, Repro ducibilip i.s op e ribol ( 1 g benzoic acid NBS39i): O.1 ^o/oRSD Working temperature max.: 25 "C No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2 2 Bangsal peragaan peralatan produksi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Tabel 52.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instmktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja L7 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Peragaan peralatan Produksi 1 buah. Ruang Simulatorlbuah. lbuah untuk Lab. 2 Meja Kerja 12 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Peragaan peralatan Produksi 1 buah. Ruang Simulator 1 buah. 1 buah untuk ruang lab. 3 Bangku Kerja 24 buah/ rLrang Praktik Ukuran memadai untuk beke{a. Peruntukan: laboratorium 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Laboratorium 6 buah 5 Papan tulis Dorong 3 buah/ruang Praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 6 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/lab Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: ruang lab 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 7 Lemari simpan 5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 3 buah. 8 Kotak P3K 2 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3K. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan : terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. Tabel 52.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Produksi Minyak dan Gas No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Alat Pemadam api ringan (APAR) 3 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap rua.ng praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Cleueland Open Cup Flash Point Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur titik nyala dan titik api pada minyak bumi. - Power supplg: AC 22OV - Heating deuice: no Jlame appears. - Power Range: O-6OOW; - Flame application deuice: automaticallg scan; - Thermometer: -6 -4OO"C - Ignition deuice:
Ignition source: coal gas (or ang other combustible gas);
Spout aperture: O.6-0.8 mm. NEPUELTK INDONESTA - 1571 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Petroleum Products Densitg Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur densitas (kerapatan) minyak bumi. - Power supplg: AC 220Vr1O%, 50 Hz; - Cubage of bath: ^(D approx. 300x38O mm; - Heating power: approx. 70O W; approx. 1OO0 W; - Temp erature controller :
Temperature controlling range: O"C -70O"C;
Temperature controlling accuracA: ^+O.2"C;
Temperature sensor.' Indus tial platinum re sistance, Ptl00; - Thermometer: total immersion mercury thermometer with scale diubion of approx. 0.2 "C. 3 Engler Viscometer I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur viskositas (kekentalan) pada fluida (dibandingkan dengan kecepatan aliran air). - Power supply: AC 22OVr70o/o, 50Hz; - Standard water ualue: 5Itl s,' - Temperature range: O- 100'C; - Temp erature controlling accuracA: ^+O.l'C; - Engler uiscometer thermometer: cls per GB/7514; - Graduated flask: 2 OO|O. 2ml ( 5 O!O. 2 ml for bituminous mateials). - Inner container: Made by sfainless steel: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Timer: Max b 9999 s; - Timing mode: timing bg a LED; - Heating power: approx.Too W; - Total power consumption: not more than 8OO W. + Vbkometer 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kekentalan bahan cair Konfigurasi minimal : Pengukuran Rentang: #1, #2, #3 dan #4 Kecepatan Rotor: hingga 60 rpm, Sumber Tenaga: 22OV lSOz 5 Petroleum Products Kinemattc Vbcosity Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur viskositas (kekentalan) pada fluida (dengan mengukur viskositas dinamik). - Power supply: AC 22O t. 1O ^o/o, 50 Hz. - Heating power: approx. 10O0W (auxiliary heating| approx. 600W (temperature control he ating ) - Stirring motor: approx. 6 W, approx. 1200 RPM - Temperature range: Ambient to 100.uc. - Temperature control accuracg:
to.ol"c. - Timer: O.Os-999.9s - Constant temperature bath: approx. 2OL, double shall structure. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Maximum power consumption:
1800w. - Capillary uiscometer tutbes (Pinkeuitch uiscometer): 7 pieces in total. The inner diameters for each:
6, O.8,7.0, 1.2, 1.5,2.O and 2.5mm 6 Vapor Pressure Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur tekanan uap produk minyak bumi yang mudah menguap. - Power supplg: AC 22OVtlOo/o, SOHz; - Heating power of water bath: approx. 16OO W; - Operation temperature of water bath: room temperature-90"C ; - T emp eratur e co ntrolling accuracA: tO.l"C; - Pressure meter accuracA: ^+O.4%. 7 Gas Chromatograplry 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap, dan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam campuran. - Column Ouen Temperature operating range : Higher than the room temperature of 5 "C-450 "C Maximum heating speed : approx. 120 "C/min. - Injectors No Nama Alat Rasio Deskripsi Vaious injector auailable: packed column inj e ctor s, split/ splitless capillary column injectors or cool on-column injectors. - Detectors : FID Max temperature control : approx. 400 "c LOD : ^< 5 x 10-12 g/s [n-C16] Linear dgnamb range : >107 TCD Max using temperature : approx. 400 "c Sensitiuitg : >1OOOO mu.ml/mg [n-C16] Linear dgnamb range : >104 - Include Nitrogen Hgdrogen and Air Generator 8 Liquid Petroleum Products Hydrocarbon Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji sifat hidrokarbon pada minyak mentah. - Power supplg: AC 22OV!5%, 50 Hz; - Voltage adjustment range of decompression ualue : O - 4OOlcPa; - Electric uibrator: controlled bg two independent waAs; - Utrauiolet light tube: approx. 1220 mm in length; waue length 365+Snm; - Illuminationlight: approx. 1220 mm in length; power is approx.4O W; - Gas supplu mode: Nitroqen in No Nama Alat Rasio Deskripsi steel cglinder (or compressed air in steel cglinder). 9 Peralatan Distilasi (Dbtillation Apparatus) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk distilasi Konfigurasi minimal : Daya pemanas: maks. 1000W, penyesuaian tems menerus Silinder penerima: minimal 90m1, pembagian skala lml Labu destilasi: minimal l2oml Termometer: kira-kira. (-2- 3OO)'C dan (-2-4O0)'C. Nilai pembagian loC Papan pendukung labu diameter SiC untuk setiap lubang minimal 30mm, 35mm, dan 45mm 10 Dean Stark Dbtillation Apparafiis 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memisahkan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. - Power supplg: AC (220!10%) V, 50Hz - Heating power of electric furnace: ^approx. ^LOOOW - Heating control: Can be continuouslg adjusted bg a silicon knob - Maximum power consumption: 1 100w 11 Solidifuing Point Constant Temperahre Water Bath 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menempatkan minyak, pendingin minyak untuk mengukur titik kabut, titik beku, dan titik tuang No Nama Alat Rasio Deskripsi - Power supply: AC 22OVr7Oo/o, 50Hzl5o/o; - Heating power: hao grades, approx. LOOOW and 65O W; - Stirring motor: Power: approx. 6 W; Speed: approx. 12OO RPM; - Measurement range: room temperahtre -7OO"C; - Temperature controlling accuracA: ^+0.1'C; - Constant temperature bath: Cubage: approx. 2O L; Tgpes: two lagers cylinder. t2 X-rag Fluorescence Sulfur in Oil Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kandungan sulfur pada minyak bumi. - Measurement range: approx. 7 ppm to 5o/o; - Precision:
Repeatabtlitg: ^<O.O29 ( s+0.6);
Reproducibilitg: <O.063 ( S+0.6); - Sample quantitg: 2 to 3 ml (it b equal to sample depth of 3 mm to 4 mm); - Measurement time: 60, 12O, 240, 3OO, and 60O s at random; - It can make determination automaticallg for single sample. Measurement times: can set 2, 3, 5, 10, and 5O times at random; it will show auerage ualue and standard deuiation at end of measurement. - Calibration curue numbers: it can saue 9 calibration curues. 5 No Nama Alat Rasio Deskripsi pieces of them are linear equation in one unknown and 4 pieces of them are binomial parabola. 13 Automatic Pour Point Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur titik tuang pada minyak bumi. - Power supplg: AC 22OVr70%o, 50 Hz; - Refrigeration speed: )4O"C / ^lomin; - The lowest temperature: approx. -60'c ; - Repeatabilitg for solidifying point: ^<2"C ; - Repeatabilitg for pour point: <3"C ; - Pressure of cooling water: approx. O.Skg/cm2; - Ambient temperahtre: room temperafitre-3O"C ; - Reproducibilitg : t4 "C. 14 Pengukur Konduktivitas (Conductiuitg Meter) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu larutan menghantarkan arus listrik. Rentang Pengukuran Konduktivitas Konduktivitas: (0.00-20.00) pS/cm (2O.O-2O0.0) pS/cm (2oo-2oo0) pS/cm (2.00-20.00) mS/cm (2O.O-2O0.O) mS/cm Resistivitas: (O - 1OO) MOhm'cm No Nama Alat Rasio Deskripsi TDS: (0 - 100) g/L Salinitas: (0 - 100) ppt Resolusi: 0,0 1 /0, 1 / 1pS/cm 0,01 /O,1/ 1 mS/cm Pengukur Akurasi: 11,5%o FS suhu kisaran kompensasi: (0 - 50) "C (otomatis) Suhu referensi: 25 " C, 20 ' C dan 18'C 15 Gals Permeabitifu Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menghitung nilai permeabilitas suatu batuan dengan menggunakan udaraf gas sebagai bahan penginjeksinya. -Testrange: O.05 - 160,000 cm3 f m2.24h. O. 1 MPa (Standard) - Resolution:
00 1 cm3 / m2.24h.0. 1 MPa - Samples: one piece - Vacuum accuracA : O.1 Pa - Temperature range: 5C - 95C - Temperature accuracA: !0.lC - Sample thickness: Iess Smm - Sample size: >=7Somm ^* 94mm - Test area: 48cm2 - Test gas: 02, N2, CO2, He, etc - Differential pressure: -O.lMPa - O.lMPa - Gas interface: @8mm - Power supplg: AC 220V 50H2. - Including Computer and Constant Temperature Water Bath No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 LQuid Permeabilitg Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menghitung nilai permeabilitas suatu batuan dengan menggunakan zat cair sebagai bahan penginjeksinya. - Testrange: Film: O.OO1-52 g/m2'24h (Standard), 0.01- 1 1 O0 g/ m2'24h (Optional) Resolution: O.OO 1 g/ m2'24h Package: O.OOO 1 -O. 5 g/ pkg'd Resolution: O. 0OOO 1 g/ pkg'd - Specimen amount: one piece - Temperature range: 5"C - 95"C - Temperature accuracA: !0.1"C - Humidity range: Oo/oRH, 3So/oRH- 9Oo/oRH, I O)%RH, standard condition 9)o/oRH Humidity accuracA : t 1 ^o/oRH - Test area: approx. 5O cm2 - Specimen size: Film: size: ^>= lSomm ^* 94mm, thickness: Iess Smm - Carrier gas:
999% Nitrogen - Canier flow: O-2OO ml/ min - Gas interface: 1/ 8 inch - Power supplg: AC 22OV SOHz - Including Computer and Constant Temperature Water Bath t7 Crude Petroleum Water Content Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kandungan air yang terdapat dalam minyak mentah. - Power supplg: AC (220!10%) V, 50Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi - Heater: heating mantle cap. approx. SOOWx 2, continuous adjustment. - Dbtillationflask: approx. LOOO ml - Receiuer: approx. Sml, graduatton is O.OS mL - Condenser: 4Oommt5mm 18 Tangki I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur tinggi cairan di tangki dengan metode (roll meter : innage dan ullag e), sebagai tempat pengambilan sampling didalam tangki, sebagai tempat Penguku r an (tempe radtre dan tinggi cairan) dalam tangki. Fix Roof, ukuran diameter approx. 2m, tinggi approx. 5 m 19 Cup Case Flushing Assemblg 4 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat pengukur temperature cairan dalam tangka. 20 Roll meter : Innage, Ulage 6 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat ukur tinggi cairan dalam tangka. Roll meter tgpe stainless steel grade 4021, approx. 13 mm wi.d.e blade; OilJinding paste : approx. 2,25ons; Water finding paste : approx. 2,25 ons 2t Deep stick 6 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat ukur tinggi cairan dalam tangka. Deep Stick tgpe stainless steel panjang sekitar 5 m No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Choke 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengatur aliran minyak pada sumur naturalflow Needle, ftx, rotary 23 Value 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengatur debit fluida. Gate, check, ball ualue 24 X Mastree X Mastree 3 Unit/Ruang Praktik Sebagai penyangga casing, dan sebagai alat pengontrol aliran. Single wing & double wing 25 Separator 2 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat pemisah antara 2 fluida atau lebih. Horizontal (3 phase) & Vertical (2 phase) d pressure, temperature, diameter, length, uolume 26 Electric Submersible Pump (ESP) 1 Unit/Ruang Praktik Menaikkan minyak dari reservoir ke permukaan. 27 Sucker Rod Pump (sRP/ 1 Unit/Ruang Praktik Menaikkan minyak dari resenroir ke permukaan. 28 Centrifuge List,l.k 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan basic sedimen & water dalam minyak. Approx. 4OOO rpm 053 Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas a. Ruang praktik kompetensi keahlian teknik pemboran minyak dan gas berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Peragaan Peralatan Pemboran, Memperkenalkan bagian-bagian alat Pemboran, Simulasi Pemboran, b. Luas minimum ruang praktik kompetensi keahlian Teknik Pemboran minyak dan gas adalah 27O mz . c. Luas minimum lahan praktik kompetensi keahlian Teknik Pemboran minyak dan gas adalah 72O m2 . d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 53.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 53.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 53.3. Tabel 53.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas No Nama Alat Rasio Deskripsi 29 Centrifuge manual 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan basic sedimen & water dalam minyak. Approx. 10OO rpm No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Bangsal Peragaan Peralatan Pemboran 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Tabel 53.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 rJl2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 17 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Peragaan peralatan Pemboran 1 buah. Ruang Simulatorlbuah. lbuah untuk Lab. 2 Meja Kerja 12 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Peragaan peralatan pemboran 1 buah. Ruang Simulator 1 buah. 1 buah untuk ruang lab 3 Bangku kerja 24 buah/laboratorium Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: laboratorium 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Laboratorium 6 buah 5 Papan tulis dorong 3 buah/ruang Praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 6 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/lab Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: rulang lab 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 7 Lemari simpan 5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 3 buah. 8 Kotak P3K 2 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3k. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. Tabel 53.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pemboran Minyak dan Gas No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Alat Pemadam api ringan (APAR) 3 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap ruang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Drilling Simulator 1 Set/Ruang Praktik Untuk melakukan simulasi pengeboran. Consist of: - Diller/ Drawworks Console - Choke Console - Drilling Well Control, Surface and Subsea Workouer WellControl, Tree or BOP - Surface Equipment uia Interactiue Graphics - Shtdent Touclt screen monitor - Laptop Computer - Single Point I/ O Electronic Sgstem - Software Calibration - Larger size student touclt monitor - Trauel case Tr aining c ap abilitie s : - Well Control - Leak-off Test - Dilling ahead No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Polished rod 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memandu gerakan pompa dalam lubang sumur. Grade = D and High-Strerqllt oD ^: 5/ 8.3/ 4.7/ A. t. 1-1/ 8. 1-1/ 4 and 1-3/4" Length = 25 ft, 26.25 ft, 30 ft Mateial = AlloA Steel AISI 41 XX, ASTM 41 XX Seruice = Heauy Dutg, Moderate corrosion inhibit H2s Wrench: With or without as required 3 Pony Rod 1 Unit/Ruang Praktik Melengkapi panjang dari sucker rod apabila tidak mencapai panjang yang dibutuhkan. Grade C Trade Size = 5/ 8' Nominal Diameter of ext thread = 15/ 16" Nominal diameter of coupling = s/ 8" Coupling for slim hole OD = approx. 31.8 mm Coupling OD = approx. 38.1 mm Wrench square = approx. 22.2 x 31.8 Length series = approx. 7.62 m 4 Working Barrel 1 Unit/Ruang Praktik Menampung minyak sebelum diangkat oleh plunger pada saat up stroke. Total length (mm): 996 Maximum external diameter (mm): approx. 113 Minimum internal diameter ^(mm): No Nama Alat Rasio Deskripsi approx.46 Eccentrb hole seal diameter (mm): approx.2O O p e r ating diffe r e ntial p r e s s ur e (MPa): 15 Connected screw thread: 2 7/ sTBG 5 Trauelling Value 1 Unit/Ruang Praktik Mengalirkan atau memindahkan fluida produksi da: ,i working barrel masuk ke dalam plunger dan menahan agar fluida produksi pada saat plunger bergerak ke atas (up-stroke) sehingga dapat dipindahkan ke dalam tubing untuk selanjutnya dialirkan ke atas permukaan. Pump Diameter = approx. 1-1/2" Plunger length = approx. 4 ft Connecting Tubing = approx. 2- 7/a Max OD = approx. 3-1/ 2 inch 6 Standing Value 1 Unit/Ruang Praktik Memberikan kesempatan minyak dari dalam sumur masuk ke working barrel. Tubing size = approx. 2" Upset Cage No.Single Thd = SL 2 R ActualThd size ^:
594 BUSR Guide no ^: SL 7 Ball & seat: approx. 2-1/2 API 7 Gas Lift Mandrel 1 Unit/Ruang Praktik Sebagai tempat memasang ualue Gas Lift, pada dinding tubing. Value Size OD -- approx. 7.O" Tubing size: approx. 2.375" Nominal ID Dnft = approx. 1.901" No Nama AIat Rasio Deskripsi Nominal OD = approx. 4.087" Internal pressure Rating ^: approx. 8540 Psi External Pressure Rating = approx. BO9O psi Nominal Length = approx. 97.75" 8 Operating Value I Unit/Ruang Praktik Berfungsi untuk mencegah gerakan dari elemen aliran- regulating dari posisi tertutup sepenuhnya ke posisi terbuka penuh atau sebaliknya, selain itu untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari ^jalannya aliran. Value OD = approx. 7" Ab effectiue ballaws area = approx. 0.37" Part Size = approx. 1/ 8" AP Area of Part = approx. 0.018 square" AP/AB Ration = approx. O.O42 9 ESP Motor 1 Unit/Ruang Praktik Sebagai tenaga penggerak dari submersible pump sumur. Casing OD = approx. S-1/2" Power HP AT 60 hz ^: 10 ESP Diffuser 1 Unit/Ruang Praktik Merubah sebagian ener5/ kecepatan menjadi energi tekanan. Pump Parts & Accessies Difusser Standard or Nonstandard Standard No Nama Alat Rasio Deskripsi Theory Centrifugal Pump Usage Oil Power Electric Ap p lic atio n Sub me r s ib le Structure Multi.stage Pump 11 BSP(Electrbal Submersible Pump) Impeller 1 Unit/Ruang Praktik Memberikan tambahan tekanan kepada minyak agar dapat mencapai permukaan. Imperler Diameter= approx. 2" Impeler RPM ^: approx. 9500 HPreq= 1 Tank Dia = 5-8" Capacity In Gallons = 2 T2 ESP Seal 1 Unit/Ruang Praktik Menyimpan minyak motor dan minyak pompa. Mengijinkan terhadap pengembangan pengumtan minyak motor dan minyak pelumas motor. Mencegah fluida sumur ke dalam motor atau rumah motor, Untuk menjaga keseimbangan tekanan dalam motor atau tekanan luar yaitu tekanan fluida sumur pada kedalaman penenggelaman. Outsid.e diameter approx. 5.130 in [130.30 mm] M ax. bottomhole temp erature rating 425 degF [218 degC] Length Dictated bg sgstem confrguration Metallurgg Carbon steel or Re dallog ^* hig h- nickel allog Chambers Metal bellows, bag, or labgrinth Shaft diameter approx. 1.187 in No Nama Alat Rasio Deskripsi [30.15 ^mm] Deutation O-9O' 13 ESP Flat & Round Cable 1 Unit/Ruang Praktik Sebagai media pengaliran tenaga listrik ke motor. HP = approx. 1/ 2 Volts = I 15 Max Amps = y-12.O B-12.O R-O.O Line to line Resistance = MS 1.0- 1.3 4.1-5.1 Locked Rotor Amps = 50.5 Dual Element Fuse Size =15 t+ ESP Gas Separator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memisahkan gas dengan minyak agar menghindari gas lock. OD = approx. 4" Power Consumption in 1.O sg fluid, ^hp ^at ^60 ^HZ ^= ^3 Housirtg Material = Red Alloy Shaft Material = INCONEL Shaft Size = 0.870" Shaft Rating, lry at 60 HZ: 410 Beaing Sgstem = ES Total LQuid and gas operating range, bbl/d at 6O Hz = 2000- 6000 15 PCP Rotor 1 Unit/Ruang Praktik Membantu mengarlgkat atau memompa fluida reservoir ke permukaan. - HUh wear resistance. - Extreme hardness No steel, no coating comes close REPUBUK INDONESIA - 1591 - No Nama Alat Rasio Deskripsi to producing such impressiue ualues, only diamond is harder. All media, which the rotor contacts during operation, are softer than thi,s rotor. Damage to the contact surfaces is practically impossible. This ensures extremelg high wear resistance. - An additional plus of ceramb compared to metals is the lower densitg, which lowers the weight of a rotor bg 5O%. - Physical aduantages allow higher speeds, which is an equiualent to an increase in hydraulic power. The size of the pumps can be decreased without reducing tlrc performance. - Homogenous surface = Oo/o Porositg. 16 PCP Stator 1 Unit/Ruang Praktik Sebagai dudukan dari PCP rotor untuk berputar memompa/ mengangkat fluida reservoir ke permukaan. Elastomer Desciption = HNBR (Utra High) MaxTemperature = 185 degree Celcius Abrasion: 7 77 Mud Balance 2 Unit/Ruang Praktik Alat Pengukur Densitas. Measurement Range = 0.96-2.0 g/cm3/ (8.9-17lb/gal Accuracy = O.O1 g/cm3 Mud Capacitg = approx. 14O cm3 No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 Multi Mixer 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mencampur senyawa kimia, semen/ lumpur. Dispersing Power= approx. skw Dispersing Speed= O-288O rpm Mixing Power= approx. 2.2 kW Mixing Speed approx. O.85 rpm, Capacity= ^<4O I Hydraulb Power approx. 1.5 kW Lift= approx. 70O mm 19 Timbangan Digital(Neraca Digital) 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menimbang. Skala pembobotan atas meja = kira-kira. 30kg, Kapasitas Standar ^: kira-kira. 30 kg Ukuran piring = kira-kira. 338 x 225mm S.S Catu Daya = AC/DC DigitTampilan = 6 Digit Pelacakan Nol = Ya Kalibrasi = Kalibrasi Otomatis 20 Marsh Funel 5 Unit/Ruang Praktik Alat untuk memasukkan Semen/lumpur supaya tidak tumpah. Mesh size = approx. 1.6mm (12 mesh) Capacity under the funnel net = approx. 1500 ml Accuracg = inject approx. 15OO ml standard distilled water into funnel, ^the outJlow ^946 ^ml ^water time was 26 ^+- O.5 second 054. Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia a. Ruang praktik kompetensi keahlian teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Memperkenalkan bagian-bagian alat Pengolahan, pena.nggulangan limbah pengolahan minyak bumi b. Luas minimum ruang praktik kompetensi keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia adalah 27O m2 . c. Luas minimum lahan praktik kompetensi keahlian Teknik Pengolahan minyak dan gas adalah 360 m2. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 54.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabe1 54.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 54.3. Tabel 54.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia No Nama Alat Rasio Deskripsi 2t Viscometer Fann VG 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur rheolory lumpur/semen. 22 Filter Press 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur filtration loss lumpur. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Tabel 54.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia No Jenis Rasio Deskripsi 2 Laboratorium pengolahan minyak, gas, dan petrokimia 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instmktur Luas R. Instruktur adalah 18 rn2 Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 rn2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 15 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah. 1 buah untuk Lab. 2 Meja kerja 10 buah/rLlang Praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instmktur 9 buah, R. Simpan 1 buah. 1 buah untuk ruang lab. 3 Bangku kerja 24 b: ua}: / laboratorium Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: laboratorium 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi + Meja alat 6 buah/ruang Praktik Ulnrran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: Laboratorium 6 buah 5 Papan tulis dorong 3 buah/ruang Praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 6 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/Iab Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: rLlang lab 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 7 Lemari simpan 5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 3 buah. 8 Kotak P3K 2 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3k. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./atea kerja di ruang praktik. Tabel 54.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia No Jenis Rasio Deskripsi 9 Alat Pemadam api ringan (APAR) 3 buah/mang praktik Ditempatkan pada setiap ru€rng praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di rurang praktik. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Cleueland Open Cup Flash Point Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur titik nyala dan titik api pada minyak bumi. - Power supply: AC 220V - Heating deuice: no flame appears. - Power Range: - Flame applicatton deuice: automatically scan; - Thermometer: -6 -4OO "C - Ignition deuice:
Ignition source: coal gas (or ang other combustible gas);
Spout aperture:
6-0.8 mm. 2 Petroleum Products Density Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur densitas (kerapatan) produk migas. - Pouter supplg: AC 22ovx70o/o, 5O Hz; REPUEL|K INDONESTA - 1597 - No Nama Alat Rasio Deskripsi - Cubage of bath: @ approx. 3OOx380 mm; - Heating power: approx. 70O W; approx. LOOO W; - Temperature controller :
Temp erature controlling range: 0"C -IOO"C;
Temp eradre controlling accuracA: tO.2"C;
Temperature sensor.' Indus trial platinum r e sistance, Pt100; - Thermometer: total immersian mercury thermometer with scale diuision of approx. O.2 "C. 3 Engler Viscometer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur viskositas (kekentalan) pada fluida (dibandingkan dengan kecepatan aliran air). - Poraer supply: AC 22OVt1O%o, 50Hz; - Standard water ualue: 5It/ s,' - Temperature range: O-100"C; - Temperature controlling accuracA: tO.l"C; - Engler ui,scometer thermometer:
s per GB/7514; - Graduated ftask: 2OOrO.2ml ( 5 O*O. 2ml for bituminous materials). - Inner container: Made by stainless steel; - Timer: Max is 9999 s; - Timing mode: timing bg a LED; - Heating power: approx.TOO W; - Total power consumption: not more than 8OO W. No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Vbkometer 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kekentalan bahan cair. Konfigurasi minimal : Pengukuran Rentang: I - ) ^x 1O6 mPa.s, Jenis Rotor: #1, #2, #3 dan #4 Kecepatan Rotor: hingga 60 rph, Sumber Tenaga: 22OY /5Oz 5 Petroleum Products Kinematic Viscositg Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur viskositas (kekentalan) pada fluida (dengan mengukur viskositas dinamik). - Power supplg: AC 22O * 70 ^o/o, 5O Hz. - Heating power: approx. 1000W (auxiliary he ating ), approx. 6OOW (temperahtre control heating) - Stirring motor: approx. 6 W, approx. 1200 RPM - Temperahre range: Ambient to 100.0"c. - Temperature control accuracg:
to.ol"c. - Timer: O.Os-999.9s - Constant temperature bath: approx. 2OL, double shall structure. - Maximum power consumption:
1800w. - Capillary ubcometer fitbes (Pinkeuitclt uiscometer) : 7 pieces in total. The inner diameters for No Nama Alat Rasio Deskripsi each:
6, O.8,7.O, 7.2, 1.5, 2.0 and 2.5mm 6 Vapor Pressure Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur tekanan uap produk migas yang mudah menguap. - Power supplg: AC 220vr1oo/o, 5OHz; - Heating power of water bath: approx. 16OO W; - Operation temperature of water bath: room temperature-9o'C ; - Temp e ratur e contr olling accuracA: ^+0.l"C; - Pressure meter accuracA:
0.4%. 7 Gas Chromatography 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa yang mudah menguap, dan untuk melakukan analisis lnralitatif dan kuantitatif senyawa dalam campuran. - Column Ouen Temperature operating range : Higher tlwn the room temperature of 5 "C-45O "C No Nama Alat Rasio Deskripsi Maximum heating speed : approx. 12O "C/min. - Injectors : Vaious inj e ctor au ailable : p acke d column inj e ctors, split/ splitless capillary column injectors or cool on-column injectors. - Detectors : FID Max temperature control : approx. 4OO "C LOD : ^< 5 x 10-12 g/s [n-C16] Linear dynamic range : >107 TCD Max using temperature : approx. 400 "c Sensitiuitg : >1O0O0 mu.ml/mg [n-C16] Linear dgnamic range : >104 - Include Nitrogen Hgdrogen and Air Generator 8 Peralatan Distilasi (Distillation Apparatus) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk distilasi Konfigurasi minimal : Daya pemanas: maks. 1OO0W, penyesuaian terus menerus Silinder penerima: minimal 90m1, pembagian skala lml Labu destilasi: minimal l20ml No Nama Alat Rasio Deskripsi Termometer: kira-kira. (-2- 3O0)'C dan (-)-4O0)'C. Nilai pembagian loC Papan pendukung labu diameter SiC untuk setiap lubang minimal 3Omm, 35mm, dan 45mm 9 Dean Stark Distillation Apparatus 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memisahkan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. - Power supply: AC (22Ot10%) V, SOHz - Heating power of electrb furnace: ^approx. ^LOOOW - Heating control: Can be continuouslg adjusted by a silbon knob - Maximum power consumption: 1 100w 10 X-rag Fluorescence Sulfur in Oil Analgzer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji kandungan sulfur pada produk migas. - Measurement range: approx. 7 ppm to 5%; - Precision:
Repeatability: <0.029 ( s+o.6);
Reproducibility: <0.O63 ( s+0.6); - Sample quantity: 2 to 3 ml (it b equal to sample depth of 3 mm to 4 mm); - Measurement time: 60, 120, 240, 3OO, and 600 s at random; - It can make determination No Nama Alat Rasio Deskripsi automaticallg for single sample. Measurement times: can set 2, 3, 5, 10, and 5O times at random; it utill show auerage ualue and standard deuiation at end of measurement. - Calibration curue numbers: it can saue 9 calibration curues. 5 pieces of them are linear equation in one unknown and 4 pieces of them are binomial parabola. 11 Automatic Pour Point Tester 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur titik tuang pada minyak bumi. - Power supplg: AC 220Vt1O%o, 50 Hz; - Refrigeration speed: )40"C / ^lOmin; - The lowest temperature: approx. -6O"C; - Repeatabilitg for solidifying point: <2"C; - Repeatabilitg for pour point: <3"C ; - Pressure of cooling water: approx. O.Skg/ cm2; - Ambient temperature: room temperature-30"C ; - Reproducibilitg : ^+4 "C. No Nama Alat Rasio Deskripsi L2 Pengukur Konduktivitas (Conductiuitg Meter) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu larutan menghantarkan arus listrik. Rentang Pengukuran Konduktivitas Konduktivitas: (0.O0-20.00) pS/cm (2O.O-2O0.0) pS/cm (2oo-2OOO) pS/cm (2.OO-2O.00) mS/cm (2o.o-2O0.0) mS/cm Resistivitas: (0 - 1OO) MOhm'cm TDS: (0 - 100) g/L Salinitas: (0 - 10O) ppt Resolusi: 0,0 1 /0, 1 / lpS/cm 0,01/0, 1/ 1 mS/cm Pengukur Akurasi: ^+1,57o FS suhu kisaran kompensasi: (0 - 50) 'C (otomatis) Suhu referensi: 25 " C,20 " C dan 18'C 13 Carbon Residue Tester (Conradson Methods) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk analisis kandungan karbon dalam BBM. - Porcelain crucible 3O ml; - Inner iron crucible 75 ml - Outer iron crucible 19O ml - Mig burner No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 Copper Strip Corrosion Apparatus 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui sifat korosi dari produk migas. - Power supply: 22O VLIO%, 50 Hz; - Temperature sensor: Industrtal platinum resistance, Pt 1 O0. - Temperature controlling range: room temperature - 7 OO"C ; - Temperature controlling accuracA: !1"C; - Temperature dbplag mode: Digitallg displaged bg a LED; - Heating power for temperahre controlling: approx. 6OO W; - Heating power for auxiliary heating: approx. lOOO W; - Timing range: 1 min-24 hours; - Time display mode: digitally displayed bg a LED; - Sample hole: 4 pieces; - Sample quantity: 4 to 12 pieces; - Ambient temperahtre: room temperature to 35"C ; - Relatiue humidity: <8596 15 Heat Exchanger 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida. 16 Menara Distilasi 1 Unit/Ruang Praktik Memisahkan komponen minyak bumi berdasar perbedaan titik didih. No Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Heating Mantle 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memanaskan labu berisi zat kimia (biasanya yang mudah terbakar) dan mendidihkan pelarut digunakan pada proses destilasi, ekstraksi, dan refluks. Capacity: Minimum 25O ml Max Temperature: 380'C Consumption: approx. 150 W Power Supply: ACIIO I 22OV tlOo/o, 50 /6OHz 18 Magnettc Stirrer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Work plate mateial: Gloss ceramic Maximum Power [W]: 1O3O Stirring positions: min. 1 Stining quantitg [HzO]: up to 1O Ltr Magnetic bar length [mm]: approx. SO Speed range [rpm]: O-150O Heating output [W]: approx.LOOO Heating temperature range ["C]: Room temperature - 55O, increment 5 Safefu temperature ['C]: approx. 580 19 Gas Detector 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mendeteksi terjadinya kebocoran gas Methane (gas Metana ) dan Propane ( gas Propana ) pada suatu tempat atau area. No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Salt Content Tester 1 Unit/Ruang Praktik Menghitung salt content sampel crude oil. - Titration method: Coulometric titration - End point detection: Automaticallg ^judge the end potnt bg the indication- reference electrode - Dbplag unit: ngNaCl/ul - Sensitiuity: O.1 ngNaCl/ul - Measuring range: (O.2-10OOO) ngNaCl/ul - Capacity of tttration cell: approx. 145m1 - Testing time: Zess than 5 mins per sample 21 Portable Cetane Octan Gasoline Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur oktan/ cetane number. - Measurement of octane leuel. Research (RON), motor (MON) method. Anti Knocking Index AKI (Pump octane number PON). ASTM D 2699-86, ASTM D 27OO- 86. - Measurement of cetane leuel. Simultane ously with cetane number tlrc tgpe and temperature of hardening of dieselfuel is defined. ASTM D 4737-03, ASTM D 613, ENISO 5165. - M easurement fre ezing -point of dieselfuel. It is defined depending on cetane No Nama Alat Rasio Deskripsi numbers of dieselfuel. F acultatiu e p ar amete r. - Measurement tgpe of diesel fuel. TApe of dieselfuel. (S-summer, W-winter, A-arctic) is defined depending on temperature of hardening. F acultatiu e p ar amete r. 22 Smoke Point Apparatus 1 Unit/Ruang Praktik Mengukur tinggi api maksimum sebelum pembentukan asap dan membandingkan hasilnya dengan standar yang diketahui. - Staff gauge: It should in black glass with white mark, the centre mark with 2 mm is to diuided the mark two uertbal equal two halues. It's measurement range it up to 5O mm, resolution is 1 mm. To mark digit each 10 mm, to use long mark each 5 mm. - Pipe of wick: the top of pipe should ngfu b the same leuel of gauge zero. - Liftfund: the di,stance should be notless than 1O mm, Jtat ^and ^equal. - Oil container: its inner diameter: ^.D2 1 . 2 5rO. 0 5, length:
Oto.o5; - pipe of wick: its inner diameter: @4. 7!O. O 5, length:
Ot}. 0 5 ; - air pipe: its inner diameter: cD3. 5r0. O 5, length:
O!0. 0 5.
Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengembangkan basis data, web desain dan program websoftware digital audio uideo, operasional pembuatan database, dan networking. b. Luas minimum Ruang praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 55.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 55.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 55.3. Tabel 55.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Automatic Heated Oil Test Centrifuge 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan kadar sedimen dan air dalam minyak mentah, minyak bahan bakar, bahan bakar distilat menengah, dan biodiesel Memenuhi spesifikasi ASTM D91, D96, D893, D1796, dan D4007. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik pengembangan perangkat lunak(softwarel 6 m'l peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Studio rzeb desain 6 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 3 Ruang perawatan dan perbaikan 6 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 55.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak No Jenis Rasio Deskripsi 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 IJl2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja keda 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Kursi kerja bengkel/ Stool 36 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikrrnci, Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 55.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak No Jenis Rasio Deskripsi 1 PC Seruer 2 Unit/Ruang Praktik Komputer server yang menyediakan berbagai ^jenis layanan yang dapat di akses oleh komputer klien. Processor : Up to 3.2 GHz, 22M Cache RAM : Minimal4 X 32 GB HDD : 2x 4TB 72OO RPM 3.5" Storage Controller : Support Raid O, I and 1O DVD-RW Monitor : Minimal22 " Optical USB Mouse, USB Keyboard Operating System 2 Komputer Client 18 Unit/Ruang Praktik Komputer yang terhubung dalam suatu ^jaringan. Processor : min. 2.8 GHz 9 MB Cache RAM: min. 8 GB DDR4 Storage: mtn. I TB DVD-RW I/O: USB port HDMI dan VGA port Serial Port Audio In-Out Optbal USB Mouse and Kegboard Layar min. 18.5" FHD Operating System Original. 3 Smartphone 18 Unit/Ruang Praktik Sebagai perangkat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek berbasis mobile. Processor : CPU Speed Minimal 1.9GHz; CPU Type Octa Core. Displag : Min Size 5"; Resolution Min 1920 x 1080 (FHD); No Jenis Rasio Deskripsi Camera : Minimal Main Camerq - Resolution CMOS 16 MP; Minimal Front Camera - Resolution Min CMOS 16 MP; Memory : Minimal RAM 3GB ; Internal Memory Minimal23 GB; External Memory Support MicroSD (Up to 256GF). Connectiuity : USB Interface USB Tgpe-C; USB Versbn USB 2.0; Location Technolo gg GP S, GTONASS, Beidou ; Earjack 3.5mm; Wi-Fi; Bluetooth; NFC. 4 Laptop 18 Unit/Ruang Praktik Komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan. Processor : up to 4.2 GHz/ 9MB Cache (minimal) RAM: 8GB(minimal) Storage; SSD 128 GB dan I TB (minimal) VGA Dedicated : 2 GB (minimal) Integ rate d Gig abit Ethernet Wireless Network & Bluetooth USB Port, HDMI Port LCD : min.14" Resolusi; min. 1366 X 768 Operatirw slt stem oriqinal 5 Komputerf Pers onal Computer - All in One 18 Unit/Ruang Praktik Processor : min. 2.3 Ghz 8MB Cache, RAM : min. SGB Harddisk: min. 1TB Monitor min. 21" FHD Case All in One 6 Pemindai kode batang (Barcode scanner) 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membaca barcode yang telah dibuat oleh aplikasi database. Tipe : Pemindai Laser Genggam Sensor: 1D dan 2D (Kode QR) Kecepatan : L2O kati/detik Antarmuka/Antarmuka: USB 2.0 atau Kompatibel No. Jenis Rasio Deskripsi 7 UPS (uninterntptible power supplg) 2 Unit/Ruang Praktik Sebagai penyimpanan energi listrik cadangan pada komputer. Minimal 1200 VA 8 Barcode Scanner 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membaca barcode yang telah dibuat oleh aplikasi database. Datamemory: min. I Mb sram/2 Mb Displau, 70Ox64 ^qraphi.c dots. 9 RFID Trainer 2 set/ruang praktik Untuk praktek teknik pemrograman dalam membuat sistem RFID dan ^juga praktek kerja aplikasi USB Minimal Konfigurasi: workstation which has integrated 24 V dc power supply, confrgurable multimeter, M12 connection ports for ^sensor ^with ^output for multimeter, wire terminal block for sensor connection with output for multtmeter, slotted plate for Quick- Fu@ mounting sgstem. Sensor Wpe: RFID, Data size: 32 bgte, Range: 20 mm, Operating uoltage: 2O.4 - 28.8 V dc 2x RFID tag IO -Linl@ multt-protocol master module Accesories kit 10 Titik Akses Dalam Ruangan (Acces Point Indoor) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik wireless komunikasi data. Konektivitas:
ll n / g/b nirkabel Mode Operasi : Access Point (AP), WDS dengan AP, WDS/Bridge (Tanpa AP Broadcast), Wireless Client Dukungan VLAN/SSID pengzuna bisa sampai dengan 30 No Jenis Rasio Deskripsi 11 Titik Akses Luar Ruangan (Acces Point Outdoof 6 Set/Ruang Praktik Alat untuk menghubungkan antar PC menggunakan gelombang radio flarak ^jauh ^antar ^gedung). Konektivitas: 802 .71 n/g/b nirkabel, Mode Operasi: AP, WDS, WDS dengan AP, Klien Nirkabel, Dukunsan VLAN/SSID t2 Fiber Optic and Laser 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran aplikasi sistem fiber optic sebagai media transmisi informasi Minimal Konfigurasi: Fiber optics, LED, laser deuices, light detectors board 13 Internet Securit5r 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran sistem keamanan ^jaringan komunikasi internet Minimal Konfigurasi: 2x EduTrainers with integrated electicitg supptg and one each of 5615 router and XC2O8 switch lx Ethernet cable set lx Toolkit configuration software lx configurationfiles for the exercises with 5615 router and XC208 switch t4 Sistem Jaringan Smart Home - Control Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem ^jaringan smart home No Jenis Rasio Deskripsi Minimal Konfigurasi: unit KNX/ EIB compact board set Ouerlay masks 14 pcs laboratory safetg cables 15 Sistem Jaringan Smart Home - Application Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem ^jaringan smart home Minimal Konfigurasi: set Cable for KNX set KNX IP/ WIFI unit set KNX line connector unit KNX heating module 056. PRESIDEN REPUBLTK INDONESTA - 1615 - Kompetensi Keahlian Multimedia a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Multimedia berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ^pembelajaran: Tabel 56.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Multimedia Tabel 56.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Multimedia No Jenis Rasio Deskripsi 1 Lab Multimedia 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang Produksi Foto & Video 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang Produksi Audio & Media Lain 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang Percetakan & Produksi Kreatif 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang Penyimpanan Alat 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 5 peserta didik Luas minimum adalah 30 m2. 6 Ruang Instmktur dan Penyimpanan Karya 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 15 m2. Kapasitas untuk 5 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 15 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area praktik 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan I buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet L2 buah/rlrang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 9 buah,R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. lnstruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 56.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Multimedia No Jenis Rasio Deskripsi 1 HD eksternal 18 Unit/Ruang Praktik Untuk backup dan mutasi data. Kapasitas Min. 1 TB 2 Kamera Digital 18 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto. - Resolusi 24.2 MP piksel efektif sekitar - Kecepatan ISO : Auto, 100- 6400 - Kit Lensa : kisaran ^jarak fokus/focal 18-55 mm, kisaran aperture t/3.5-5.6 3 Kamera Video 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD l\192O ^x 1080) - Optical zoorn rasio : minimal t2x - Image Stabilization 4 Kamera Drone 2 Unit/Ruang praktik Merekam obyek dari udara. Minimal Kamera 4K Ultra HD 1080P 4 sensor vision GPS dan 2 sensor Maksimal kecepatan 65 KM/JAM 5 Komputer Administrator 4 Unit/Ruang Praktik Perangkat komputer untuk mengatur sebuah iaringan No Jenis Rasio Deskripsi komputer baik dalam skala kecil maupun skala besar. Processor :
8 GHz/8.25 MB Cache (minimal) RAM : 32 GB REG DDR4 Dual Channel (minimal) SSD : 512 GB (minimal) HDD : 2"4 TB 72OO RPM 3.5"(minimal) Storage Controller : Support Raid 0, 1 and l0 DVD-RW Motherboard Dengan Dual LAN (RJ45) Port Monitor min. 19 ^" Resolusi : min. l92O x 1080 Optical USB Mouse, USB Keyboard Perangkat Lunak : Operating System Ports : USB 3.0, HDMI, Audio, PS2 hvbrid 6 Komputer Client 18 Unit/Ruang Praktik Komputer yang terhubung dalam suatu ^jaringan. Processor : min. 2.8 GHz 9 MB Cache RAM: min. 8 GB DDR4 Storage: min. I TB DVD-RW I/O: USB port HDMI dan VGA port Seial Port Audio In-Out Optbal USB Mouse and Kegboard Layar min. 18.5" FHD Op eratiru Su stem Orisinal. 7 Komputer GraJis 18 Unit/Ruang Praktik Alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. No Jenis Rasio Deskripsi Processor up to 4.80 GHz 16MB Cache, Memory min. 16 GB DDR4 upgradable to 64G8, Hard Driue min. I TB Hard Diue + 256 GB SSD, Graphic min. 6 GB DDRS, DVD RW, Wifi 802.1lac & Bluetooth, Card Reader, HDMI, DisplayPort, LAN, Seial port, Parallel ^port, PSU min. 500W, USB keyboard, USB mouse Layar ukuran min. 2 1" Operating System. 8 Komputer/Perso nal Computer - All in One 18 Unit/Ruang Praktik Processor : min. 2.3 Ghz 8MB Cache, RAM : min. 9GB Harddisk: min. 1TB Monitor min. 21" FHD Case All in One 9 Lensa Fix 4 Unit/Ruang Praktik Lensa untuk pengambilan foto dan video. Mempermudah mengambil blur objek. Ukuran Filter 58mm Lens TApe Telephoto Zoom Imag e Stabilization Ye s Min. JaralcFokus 3.61' (1.1 m) Angle of View 27o - 6" Groups/Elements 10/ 12 10 LUht Rerflector 4 Unit/Ruang Praktik Alat untuk memantukkan cahaya dari sumber cahaya ke obiek. 11 Networking 4 Unit/Ruang Praktik Praktik menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer secara bersamaan untuk tujuan No. Jenis Rasio Deskripsi berbagi data. Switch 10/ lOO/ LOOO GigaLAN 24 ports. Kabel UTP Cat 5 Konektor RJ 45. Cimping Tool 12 Papan Digitizer / Digital Drawing - Tablet 4 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penggambaran sket digital dan sket animasi. Resolution : 254O lpi (minimal) Interface : USB Pressure Leuels : 1O24 (minimal) 13 Payung Relflektor 4 Unit/Ruang Praktik Alat untuk memantukkan cahaya dari sumber cahaya ke objek. 74 Printer Inkjet Warna 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak objek berwarna diatas kertas. Pinter tgpe: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 57OOx1400 dpi; Print Speed Black: up to 3O ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualifu: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution approx. 3OO x 30O dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 60O x 1200 dpt; Input capacitg: up to lOO sheets- 44. 15 Printer Laser 2 Unit/Ruang Praktik Pencetak untuk komputer yang menggunakan teknologi diode cahaya. A4 & A3, Min. 30 (BW) ppm Print A4 - Up to 15 ^ppm for A3 No. Jenis Rasio Deskripsi Min. 31 (BW) cpm Copy WiPt, USB, Min. 12OO x 1200 dpi TraU 1# 10O, Ethernet 16 Projector 4 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat bantu dalam kegiatan KBM. Resolution min. XGA (1O24x768), Briahtness min. 3.3OO Lumens. L7 Scanner A3 4 Unit/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda berupa dokumen kertas menjadi file komputer berupa dokumen/ gambar. Siz,e : A3, Resolution: min. 12OO dpi, Interface : USB, Speed: min. 15 sec (3o0dpi, A3, Color) 18 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1525 Tinggi Minimum (mm) 760 Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki No Jenis Rasio Deskripsi 19 UPS server 1O00 VA 4 Unit/Ruang Praktik Merupakan peralatan listrik ^yang fungsi utamanya adalah untuk menyediakan listrik tambahan pada bagian tertentu dari komputer, seperti monitor, CPU, Server atau bagian lain yang penting. Input Voltage : 230V Input Frequency : 50/ 60 Hz Output : min. LOOO VA 20 Vertikal Grip 4 Unit/Ruang Praktik Sebagai aksesoris kamera. Memiliki fungsi penggunaan dobel baterai kamera SLR. 2l Video Mixer 2 Unit/Ruang Praktik Sebagai pencampur video. Displag : Min. 7 inch Graphic color LCD (touch screen) Vid"eo input : HDMI USB: TApe A x 1 ^* USB Memory, USB: TApe B x 1 ^* Use for future expansion LAN: RJ45 lOOBase-TX (Connect to V-L2OOHD) PHONES ^jack: Stereo 1/4-inch phone type x 1 (8O mW ^+ 80 mW, 32 ohms) Internal mono speaker Pouter Supplg : AC Adaptor, DC 9 Vto 16V 22 RFID Trainer 2 set/ruang praktik Untuk praktek teknik pemrograman dalam membuat sistem RFID dan ^juga praktek kerja aplikasi USB Minimal Konfigurasi: No. Jenis Rasio Deskripsi workstation which has integrated 24 V dc power supplg, confrgur able multimete r, M12 connection ports for sensor with outputfor multimeter, wire terminal block for sensor connection with output for multimeter, slotted plate for Quick- ^Fix@ ^mounting ^sg ^ste ^m. Sensor tgpe: RFID, Data size: 32 bgte, Range: 20 mm, Operating uoltage: 2O.4 - 28.8 V dc 2x RFID tag I O - Linlt@ multi- p r o to c ol maste r module Accesories kit 23 Fiber Optic and Laser 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem fiber optic sebagai media transmisi informasi Minimal Konfigurasi: Fiber optics, LED, laser deuices, light detectors board 24 Internet Secuitg 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran sistem keamanan ^jaringan komunikasi internet Minimal Konfigurasi: 2x EduTrainers with integrated electricity supplg and one each of 5615 router and XC2O8 switch lx Ethernet cable set lx Toolkit configuration software No. Jenis Rasio Deskripsi lx confrgurationJiles for the exercises with 5615 router and XC2O8 switch 25 Sistem Jaringan Smart Home - Control Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem jaringan smart home Minimal Konfigurasi: unit KNX/ EIB compact board set Ouerlag masks 14 pcs laboratory safetg cables 26 Sistem Jaringan Smart Home - Application Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem ^jaringan smart home Minimal Konfigurasi: set Cable for KNX set KNX IP/WIFI unit set KNX line connector unit KNX heating module 057. Kompetensi Keahlian Caregiuer a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Caregtuer berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: diagnosa fisik dan psikis, perawatan dan penanganan pasien/lansia. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian adalah 27O rn2 untuk menampung 36 peserta didik, yang meliputi: perawatana Gerontik Umum 36 m2, Model Kamar 1 (kamar mandi dalam) 39 m2, Model Kamar 2 (kamar mandi luar) 27 m2, Resepsionis 6 m2, Perawatan Klinis 60 m2, Diagnosis 9 m2, Pengobatan Klinis 9 rrr2, dan ruang penyimpanan dan instruktur 54 m2.
Disiapkan kotak kontak/stop kontak 1 phasa dengan jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Caregiuer dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 57.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Caregiuer dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada tabel 57.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Caregiuer dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada tabel 57.3. Tabel 57.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Caregiuer No Jenis Rasio Deskripsi I Perawatan Gerontik Umum 5 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 60 m2. 2 Model Kamar 1 (kamar mandi dalam) 13 m2 /peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 39 m2. 3 Model Kamar 2 (kamar mandi luar) 9 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 27 m2 4 Resepsionis 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 6 m2. 5 Perawatan Klinis 5 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 60 m2 6 Diagnosis 4,5 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 9 m2. Tabel 57.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Care giu er No Jenis Rasio Deskripsi 7 Pengobatan Klinis ^4,5 ^m2f ^peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 9 m2 8 Model Kamar Mandi Luas minimum adalaha 6 m2 9 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas Ruang Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas Ruang Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 IJlz. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: Ruang Instruktur 12 buah, Ruang Simpan 2 buah, Area/sub ruang praktik 3 buah. 2 Meja kerja 12 b: ua}e/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R.Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, Ruang Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Penrntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/ sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ laboratorium/area kerja di ruang praktik 13 buah, Ruang Simpan 3 buah. Tabel 57.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahliar: Caregiuer No. Jenis Rasio Deskripsi 9 [,emari simpan 4 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: Ruang Instruktur 2 buah, Ruang Simpan 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Tempat Tidur Pasien 12 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada ^pasien. 2 Kursi Roda 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membawa pasien yang dalam kondisi lemah. 3 Alat banfit pernafasan 6 Unit/Ruang Praktik Untuk memberikan supplai oksigen ke dalam paru-paru dan juga kedalam jaringan tubuh manusia terutama saat seseorang menderita hupoxia. 4 Tabung oksigen 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk seseorang yang sedang menjalankan operasi atau penderita asma, namun tabung oksigen ^juga dapat digunakan untuk ^para ^penyelam. 5 Kursi roda 3 in 1 multifungsi 6 Unit/Ruang Praktik Kursi roda yang berguna untuk duduk, rebahan dan buang air. Dilengkapi roda kecil depan dan belakang agar tidak teriungkal. 6 Alat bantu jalan lipat tanpa roda 6 Unit/Ruang Praktik Alat bantu jalan bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dalam berjalan atau mengalami penyakit Bentuknya seperti ^jemuran kecil yang digunakan dengan kedua tangan diletakkan di kedua sisi walker. 7 Kursi toilet 6 Unit/Ruang Praktik Bangku toilet untuk membantu lansia saat buang air, dengan ketinggian ^yang bisa diatur. No Jenis Rasio Deskripsi 8 Kursi mandi 6 Unit/Ruang Praktik Kursi mandi yang dilengkapi dudukan dan sandaran yang terbuat dari plastik. Bagian kaki kursi dapat diaur sesuai kebutuhan, Pada bagian pijakan terbuat dari karet anti slip. 9 Alat pengukur tekanan darah dieital 6 Unit/Ruang Praktik Sebagai alat untuk memeriksa tekanan darah pasien. 10 Stetoskop 12 Unit/Ruang Praktik Memeriksa kondisi pernafasan dan detak iantung ^pasien. 11 Palu refleksi 12 Unit/Ruang Praktik Memeriksa kondisi otot dan refleks pasien. t2 Pengaduk-Pemanas (Magnetic Hot ptate Sti'r,efl 3 Unit/Ruang Praktik Maximum Power [W]: 1100 Stirring positions : min. I Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed [rpm]: 1OO-15OO Heating output [W]: approx.l lOO Heating temperature range ["C]: RT - 500 13 Alat Uji Kekebalan lmunitas 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mendeteksi imunitas tubuh setelah divaksin. t4 Tape Recorder/ CD Plager 3 Unit/Ruang Studio Untuk memproduksi musik ruangan, hasil wawancara, baik memakai media berupa kaset, atau CD. Audio Plagback . PlaAback, record, forward, reuerse, stop Media: kaset . PlaAback Media: CD, CD-R, CD- RW, MP3-CD . Wired Mic/ Wireles Mic . Tone Controll Volune, Bass, Treble . AC Power 22O V/ 50 Hz . DC Power 6 s.d 12 V . Load Speaker 15 VCD/ DVD Pl.ager 3 Unit/Ruang Studio Berfungsi sebagai media penyimpanan data dan informasi berupa Audio, tulisan, dan video, serta memproduksi musik No. Jenis Rasio Deskripsi ruangan, hasil wawancara, baik memakai media berupa video compact disc (VCD), atau digital video disc (DVD) . Tone Controll Volune, Bass, Treble . AC Power 22O V/ 5O Hz . External Load Speaker 3 waa . External Di,splay Monitor LED > 23 Inchi . PlaAback Media: VCD/ DVD . Loader Type: Motorised . Video disc playback system: NTSC, PAL . Drbc Plagback Modes: A-B 16 lntegrated Power Amplifger 3 unit/ruang studio Digunakan untuk memperkuat sinyal audio agar bisa dimasukkan ke speaker. lnput Power supplg 220 V. Output approx. 100 Watt RMS. Stereo Treble. Midlle Bass tone & gain control. t7 Loudspeaker 3 Set/Ruang Studio Digunakan untuk keluaran suara yar: g dihasilkan oleh perangkat Kapasitas yang sesuai dengan Power Amplifuer ^yang ada. 18 Microphone 6 Unit/Ruang Praktik Nat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada outspeaker. Mbrophone Condenser, Dy namic, Wireles 2O-20OOO Hz, approx. 80Hz Low Frequencg, Cardioid, approx. 12.6mV Sensitiuitg, approx. 200 Ohm Impedance, 132d8 Max. SPL, approx. 78dB Signal To Nobe Ratio, 36-52 VDC Power Supply XLR Type Output Connector Full ranqe 2O Hz-20 KHz, No. Jenis Rasio Deskripsi TLbe condener Dilena kaoi lerw an sus nensf 19 Headplwnes 3 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mendengarkan aktifitas fang ^sedang mengudara. Respons frektensi 10 - 24.00O Hz lmpedansi sekitor 16 Ohm Inptfi daga malcsimum 35O0mW Kepekaan sekitar lOS dB Diameter spealcer sekitar 5O mm 20 Pencampuran Audio (Audio M*er) 3 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line tnput (24 mono dan 4 stereo) tlo tnput mikrofon: MIC: 24 (Input HPF: 10OHz l2dBloktl Daya phantom: 48V phantom power per saluran tnput saluran: LINE: 24 mono + 4 stereo, CH INSERT: 24 RETURN: 1 stereo t/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone Crosstalk: -74d8 @ tkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHzl6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks 2l Laptop 18 Unit/Ruang Praktik Komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan. No. Jenis Rasio Deskripsi Processor : up to 4.2 GHz/8MB Cache (minimal) RAM: 8GB(minimal) Storage : SSD 128 GB dan 1 TB (minimal) VGA Dedicated : 2 GB (minimal) Integrated Gigabit Ethernet Wireless Network & Bluetooth USB Port, HDMI Port LCD : min.14" Resolusi: min. 1366 )(768 Operating system original 22 TabletPC 18 Unit/Ruang Praktik Sebagai perangkat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek berbasis web. Prosesor L .4 Ghz(minimal) RAM 2 GB (Minimal) Storage 16 GB (Minimal) Layar 7" (Minimal) OS 23 Switch Managable 3 Unit/Ruang Praktik Membuat jaringan LAN dengan konfigurasi Vlan, Firewall, Bandwitd limiter. Support layer 3 Speed 1OO Mbps - 1 Gbs Support Fiber Optik 48 Port Ethernet Port Console 24 3 Unit/Ruang Praktik Membuat jaringan WAN - Interface : min. 4 x 10/ 1OO/ 1000 Mbps LAN Ports, min. 1 x 10/ 10O/ 1OO0 Mbps WAN Port - Wireless Standards : IEEE 802.1ln, IEEE 802.119, IEEE Router No Jenis Rasio Deskripsi 802.1 lb 25 Pemindai kode batang (Barcode scanner) 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membaca barcode yang telah dibuat oleh aplikasi Catabase. Iipe : Pemindai Laser Genggam Sensor: lD dan 2D (Kode QR) Kecepatan : l2O kali/detik Antarmuka/Antarmuka: USB 2. 0 atau Kompatibel 26 TV LED 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/VCD 32 inci, Warna lebar, USB, HD 1366 x 7 68 siap pakai, HDMI 27 PABX 2 Set Adalah suatu perangkat keras elektronik telekomunikasi yang berfungsi sebagai pembagi atau pengatur antara bagian internal (extension to extensron) dengan eksternal (outgoing dan incoming) 1 Unit Central Kapasitas 16 Extension 1 Unit Pesawat Prog dapat memuat 9 Unit Pesawat Analog 28 Telephone 9 Set/Ruang Praktik Untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Dial: tone. Power: 9V DC transformer. LCD min.132 x 24 pixel 058. Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaratt, merumuskan/pengolahan data klien, mempresentasikan hasil, membuat laporan hasil asistensi / pelay anan f councelling. b. Luas minimum nrang praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) adalah 27O m2 untuk menampung 72 peserta didik, yang meliputi: ruang wawancara 54 m2, ruang pengolahan data 54 m2, Ruang asistensi f councelling 54 m2, Ruang prerentasi 54 m2, dan ruang penyimpanan dan instruktur 54 m2. c. Disiapkan kotak kontak/stop kontak 1 phasa dengan ^jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 58.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada tabel 58.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada tabel 58.3. Tabel 58.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawaran Sosial) No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang wawancara ^3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 2 Ruang pengolahan data 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 3 Ruang asistensi f councelli ng 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang prerentasi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 Tabel 58.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas Ruang Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang Luas Ruang Penyimpanan adalah 27 rr:
Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: Ruang Instruktur 12 buah, Ruang Simpan 2 bual:
, Area/sub ruang praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: Ruang Instruktur 9 buah, Ruang Simpan 1 buah, Area/sub rurang praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, Ruang Simpan 1 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 StoollKursi kerja bengkel a8 buah/ruzrng praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/ sub rLrang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan : terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ laboratorium/ area kerja di ruang praktik 12 buah, Ruang Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: Ruang Instruktur 2 buah, Ruang Simpan 2 buah. Tabel 58.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Social Care (Keperawatan Sosial) No Jenis Rasio Deskripsi 1 Tape Recorder/CD Player 3 Unit/Ruang Studio Untuk memproduksi musik ruangan, hasil wawancara, baik memakai media berupa kaset, atau CD. Audio Playback . PlaAback, record, forward, reuerse, stop Media: kaset . PlaAback Media: CD, CD-R, CD- RW, MP7-CD . Wired Mic/ Wireles Mic . Tone Controll Volune, Bass, Treble . AC Pouer 220 V/ 5O Hz . DC Power 6 s.d 12 V . Loa.d" Speaker 2 VCD dan DVD Plager 3 Unit/Ruang Studio Berfungsi sebagai media penyimpanan data dan informasi berupa Audio, tulisan, dan video, serta memproduksi musik ruangan, hasil wawancara, baik memakai media berupa video compact disc (VCD), atau digital video disc (DVD) o Tone Controll Volune, Bass, Treble . AC Power 22O V/ 50 Hz o External Load Speaker 3 Wag o External Display Monitor LED > 23 Inchi . PlaAback Media: VCD/ DVD . Loa.d"er Tgpe: Motori,sed oVi.d"eo disc playback sgstem: NTSC, PAL . Dasc Plagback Modes: A-B No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Integrated Power Amplifyer 3 unit/ruang studio Digunakan untuk memperkuat sinyal audio agar bisa dimasukkan ke speaker. lnput Power supply 22O V. Output approx. lOO Watt Rll4S. Stereo Treble. Midlle Bass tone & gain control. 4 Loudspeaker 3 Set/Ruang Studio Digunakan untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat Kapasitas yang sesuai dengan Power Amplifuer yang ada. 5 Microphone 6 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfung sikan alat musik. LD System 16 Chanel PLL Diueitg wireless/ cble System microphone stand and clam 6 Headphones 3 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara Respons frekuensi 10 - 24.OOO Hz Impedansi sekitar 16 Ohm Input daga maksimum 3SOOwW Kepekaan sekitar lOS dB Diameter speaker sekitar 50 mm 7 Pencampuran Audio (Audio Mixerl 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line Input 124 mono dan 4 stereo) No Jenis Rasio Deskripsi r/o Input mikrofon: MIC: 24 (Input HPF: IOOHz l2dBlokt) Daya phantom: 48Y phantom power per saluran Input saluran: LINE: 24 mono ^+ 4 stereo, CH INSEKI: 24 RETURN: 1 stereo I/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone Crosstalk: -74dB @ lkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHz/6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks 8 TV LED 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi lringan gerak tari,baik kaset, CD/VCD musik berupa 32 inci, Warna lebar, USB, HD 1366 x768 siap pakai, HDMI No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Komputer Senrer 3 Unit/Ruang Praktik Komputer yang menyediakan berbagai jenis layanan yang dapat diakses oleh komputer klien. Processor :
6 GHzl8.25 MB Cache (minimal) RAM : 32 GB REG DDR4 Dual Channel (minimal) SSD : 256 GB (minimal) HDD: 2TB (minimal) DVD-RW Motherboard Dengan Dual LAN (RJ45) Port Monitor min. 19" Resolusi : min. l92O x 1080 Optical USB Mouse, USB Keyboard Perangkat Lunak : Operating System Ports : USB 3.0, HDMI, Audio, PS2 hybrid 10 Komputer Client 18 Unit/Ruang Praktik Komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Processor : min. 2.8 GHz 9 MB Cache RAM: min. 8 GB DDR4 Storage: min. 1TB DVD-RW I/O: USB port HDMI dan VGA port Serial Port Audio In-Out Optical USB Mouse and Keyboard Layar min. 18.5" FHD Operating System Original. No Jenis Rasio Deskripsi t2 Switch Managable 1 Unit/Ruang Praktik Membuat ^jaringan [.AN dengan konligura si Wan, Firewall, Bandwitd limiter. Support loger 3 Speed 1O0 trrlbps - I Gbs Support Fiber Optik 48 Port Etternet Port Console 11 Smartptwne 18 Unit/Ruang Praktik Sebagai perangkat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek berbasis mobile. Processor : CPU Speed Minimal l.9GHz; CPU Tlpe Octa Core. Display : Min SLe 5"; Resolution Min L92O x 1O8O (FHD); Camera : Minimal Main Camera - Resolution CMOS 16 MP; Minimal Front Camera - Resolution Min CMOS 16 MP; Memory : Minimal RAM 3GB ; lnternal Memory Minimal 23 GB; External Memory Support MicroSD (Up to 256GB). Connectivity : USB Interface USB lYpe-C; USB Version USB 2.0; Location Technologr GPS, GLONASS, Beidou ; Earjack 3.5mm; Wi-Fi; Bluetooth; NFC. L2 Laptop 18 Unit/Ruang Praktik Komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan. Processor : up to 4.2 GHz/8MB Cache (minimal) RAM: 8GB(minimal) Storage : SSD 128 GB dan 1 TB (minimal) VGA Dedicated : 2 GB (minimal) Integrated Gigabit Ethernet Wireless Network & Bluetooth No. Jenis Rasio Deskripsi USB Port, HDMI Port LCD : min.14" Resolusi: min. 1366 X768 Operating system original 13 TabletPC 18 Unit/Ruang Praktik Sebagai perangkat pemodelan perangkat lunak berorientasi objek berbasis web. Prosesor 1 . 4 Ghz(minimal) RAM 2 GB (Minimal) Storage 16 GB (Minimal) Lagar 7" (Minimal) os t4 Router 3 Unit/Ruang Praktik Membuat jaringan WAN. - Interface : min. 4 x 1O/ lOO/ 1O00 Mbps LAN Ports, min. I x 1O/ lOO/ LOOO Mbps WAN Port - Wireless Standards : IEEE 802.1 ln, IEEE 8O2.1 19, IEEE 802.1lb 15 Printer Inkjet Color A4 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen Pada Kertas A4. Pinter type: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to STOOxlaOO dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualttg : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolutian approx. 3OO x 3OO dpi; Scanner Tgpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 6OO x 120O dpi; Input capacity: up to lOO sheets- 44. No. Jenis Rasio Deskripsi t6 Printer A3 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengkopi, memindai Cokumen pada kertas A3 Nozzle Conftguration 4OO x 2 nozzles Black, 128 x 2 nozzles per colour P rint D ir e ctio n B i- dir e ctio nal p rinting, Uni- dire ctio nal p rinting M aximum Resolution approx. 48OO x 240odpi Print Speed*l Draft Text - Memo, A4 (Black/ Colour) Approx. 32 ppm/ 2O ppm ISO 24734, A4 (Black/Colour) Simplex: Up to 18ipm/ loipm, Duplex:
7ipm/ 6.Oipm ISO 24734.2, A3 (Black/ Colour) Simplex: Up to lOtpm/ S.Oipm, Duplex:
Oipm/ 3.7ipm Photo Default - 10x1Scm/ 4x6*2#3 Approx. 42 sec per photo (Border)/ 52 sec per photo (Borderless) t7 Telephone 9 Set/Ruang Praktik Untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Dial: tone. Power: 9V DC transformer. LCD min.132 x 24 pixel 18 PABX 2 Set Adalah suatu perangkat keras elektronik telekomunikasi yang berfungsi sebagai pembagi atau pengatur antara bagian internal (extension to extension) dengan eksternal (outgoing dan incomingl 1 Unit Central Kapasitas 16 Bxtension 1 Unit Pesawat Prog dapat memuat 9 Unit Pesawat Analog 059. Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti diagnosa penyakit dalam epidemologi, bakteriologi, parasitologi, dan virologi, serta perawatan dan penanganan pasien. Besarnya luasan minimum mang kompetensi Keahlian No. Jenis Rasio Deskripsi t9 LCD Projector 3 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan gambar dari komputer Pixel min. 1080p; Support HDMI; Suport Wifi; Lumens: 2OO0-3OO0 ANSI; Waktu bertahan : Memiliki penjepit kertas, penyangga kertas, pemutar silinder, skala jarak, silinder, menggunakan listrik, penggunaannya sangat mudah dan cepat. 2L Penghancur Kertas 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menhancurkan dokumen. Alat yang digerakkan dengan listrik, bentuk 4 persegi panjang, mudah dipindahkan, terdapat keranjang sampah dan pisau pemotong 22 Mesin Pengganda/Foto copy 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan penggandaan. Mesin yang dilengkapi dengan paper trays, paper in reserue, copA output mode, colour control, copA quanitg, dan photocopA control Asisten Keperawatan adalah 150 mz (seratus lima puluh meter persegi). Selanjutnya, detail kebutuhan luas minimum ruangan praktik tercantum di dalam Tabel 059.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatandilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel O59.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatandilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 50.3. Tabel 059.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan Tabel O59.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang penanga.nan/UG T\ / f o^l^oi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 2 Ruang laboratorium parasitologi/virolo svldarah 3 mz/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 3 Sub ruang perawatan 3 mz/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 4 Ruang klinis/ asistensi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 5 Sub ruang instruktur dan rLlang simpan 3 m2/instruktur Kapasitas untuk 9 peserta instruktur. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 1 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Spesifikasi: Bahan kulit Oscar ukuran 66x60x111 cm Model: Kursi Kantor Sandaran Sekepala No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja Kerja I buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Spesifikasi: Meja Tulis I /2 Biro 1 laci dan 1 pintu Terdapat lubang kabel Bahan Kanr 3 Meja Kerja Peserta Didik 3 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Spesifikasi: Tipe: Kain Frame: Oual Pipe Finishing: Nickel Chrome Plating Chrome Thickness: 20 Mikron 4 Meja alat 2 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Spesifikasi: Atas 15 mm/L9 mml25 mm ketebalan Epoxg Resin 13 mm/ 16 mm/19 rnm/25 mm ketebalan Phenolic Resin tops, Couer stainless steel3O4, 1.Omm/ 1.2mm dengan 18 mm ketebalan. 20 mm ketebalan bahan keramik No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja Persiapan 2 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Spesifikasi: Panjang: l2OO mm, 1500 mm, 1800 mm Lebar: 750 mm, 900 mm Tinggi dari lantai: 760 mm, dan 800 mm Rangka: Hollo Stainless Steel dan pipa stafnless steel 6 Stool/ Kursi Kerja Bengkel 5 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Spesifikasi: Draughting or counter utork chair. Gas lift seat heiaht 7 Papan tulis Dorong 1 buah/ruang Praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Spesifikasi: Dimensi : 150 x 75 x 80 Cm Material HardPressed Fibreboard, PVC Rubber Stnps, Chemical Re sistance, Water resbtant, Wear Resbtant: Steel Tabel 059.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom tensi Keahlian Asisten No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/tools cabinet 3 buah/lab Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci Spesifikasi: Dimensi : 90OX450X180O 9 Lemari simpan 2 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan R. Instruktur I buah, R. Simpan 1 buah. 10 Kotak P3K 1 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan P3K. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di mang praktik. 11 Alat Pemadam api ringan (APAR) 2 buah/ruang praktik Ditempatkan pada setiap mang praktik yang strategis dan aman. Peruntukan: terdistribusi dimasing- masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Pengaduk Pemanas (Magnetic Hot plate Stinerl 3 buah/ruang praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi . Work plate mateial: Glass ceramic . Maximum Power [W]: 1030 . Stirring positions: min.1 . Stirring quantitg [H2O]: up to 1O L . Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 . Speedrange [rpm]: LOO-LSOO . Heating output [W]: approx.LOOO . Heating temperahtre range ['C]: RT- 500 Safetg temperature ["C]: approx. 580 2 HI Test (Uji Kekebalan Imunitas) 6 buah/ruang praktik Untuk mendeteksi imunitas tubuh setelah divaksin. Spesifikasi:
pH Range O to 14.O pH . pH Resolution O.1 pH . pH Accuracg !O.2 pH @25 "C (77 "F) . pH Calibration Automatic, at one or two points . pH Temperature Compensation none . Automatic Shut-Off 8 minutes, 60 minutes, or can be disabled . Battery Tgpe/ Lik CR2O32 Li- ion/ Approximately I 00O hours of continuous use . Enuironment O to 5O "C (32 to 122 "F); RH 95o/o max No Nama AIat Rasio Deskripsi 3 Stethoscope 18 buah/ruang praktik Memeriksa kondisi pernafasan dan detak ^jantung pasien. Spesifikasi:
Length: 69 cm/ 27.2 inches . Weight: 15O grams . Material: Stainless steel . Diaphragms Tgpe: Tunable, single piece Diaphragms Diameter : Adults :
3cm/ 1. 7in. Pediatric:
3cm/ 1.3in 4 Kursi Roda 4 buah/ruang praktik Untuk membawa pasien yang dalam kondisi lemah. Spesifikasi: Jenis: kursi roda racing Fungsi: alat bantu medis 5 Tabung Oxggen 3 buah/ruang praktik Digunakan untuk seseorang yang sedang menjalankan operasi atau penderita asma, namun tabung oksigen ^juga dapat digunakan untuk para penyelam. Spesifikasi: lpc Tabung Oksigen 1.5 m3 (satu setengah meter kubik) No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Walker Frx lipat tanpa roda 3 buah/ruang praktik Alat bantu jalan bagi orang- orang yang mengalami kesulitan dalam berjalan atau mengalami penyakit. Bentuknya seperti jemuran kecil yang digunakan dengan kedua tangan diletakkan di kedua sisi walker. Spesifikasi:
Jenis: Walker Lipat/Tanpa Roda . Bahan: Alumunium . Tinggi: 2,4 kg Berat Kotor: 6 kg 7 Tempat tidur pasien 6 buah/ruang praktik Digunakan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada pasien. Spesifikasi:
Beban Max: 280 kg . Castor: 4 buah (2 roda dilengkapi rem) . Luban8 Tiang Infus: 4 lubang 8 Commode chair 3 buah/ruang praktik Bangku toilet untuk membantu lansia saat buang air, dengan ketinggian yang bisa diatur. Spesifikasi:
Commes steel frame (ketinggian dapat diatur) adjustable No Nama Alat Rasio Deskripsi . Pispot + tutup . Tanpa roda 9 Sphygmomano meter digital 4 buah/ruang praktik Sebagai alat untuk memeriksa tekanan darah pasien. Spesifikasi:
Divalidasi secara klinik . Akurasi manset intelliWrap 360' . Panduan pembungkus manset . Indikator gerakan tubuh . Indikator detak jantung tidak teratur . Indikator hipertensi . Teknologi intelliSense . Rata-rata untuk 3 pembacaan terakhir dalam 10 menit . Menyimpan 60 hasil pengukuran dalam memori 10 Reflex Hammer 18 buah/rLrang praktik Memeriksa kondisi otot dan refleks pasien. Spesifikasi: Material: ABS+PVC 11 Breath Apparahts 3 buah/ruang praktik Untuk memberikan supplai oksigen ke dalam paru-paru dan juga kedalam jaringan tubuh manusia terutama saat seseorang menderita hgpoxia. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesifikasi:
BD Backplate: word-renowned design . AutoMaxx-AS demand ualue . Gauge cap . Pneumatic systems based on the alpha platform . Padded harness, with reflectiue logo on the shoulder strap . Integrated transponder for storage control6. 8L/ 3 O )BAR, Composite W/ Case, EN 137 t2 Kursi roda 3 in 1 multifungsi 4 buah/ruang praktik Kursi roda yang berguna untuk duduk, rebahan dan buang air. Dilengkapi roda kecil depan dan belakang agar tidak terjungkal. Spesifikasi:
Jenis produk: kursi roda multifungsi . Konstruksi kerangka: Baja berlapis chrome . Jenis roda: velg jari-jari (ban mati) . Pispot: YA (dengan penutup) . Dudukan/sandaran: Busa+kulit Oscar . Pegangan tangan dapat dilepas . Frame single cross bar . Footrest besi . Dimensi produk (cm) P: 64 x L: 104xT:
Kompetensi Keahlian Dental Asisten a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Dental Asisten berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran ^seperti diagnosa penyakit gigi dalam epidemologi, bakteriologi, ^patologi, parasitologi, dan virologi, serta pemeliharaan dan penanganan. Besarnya luasan minimum ruang kompetensi Keahlian Dental Asisten adalah 150 m2 (seratus lima puluh meter ^persegi). Selanjutnya, detail kebutuhan luas minimum ruangan ^praktik tercantum di dalam Tabel 60.1.; No Nama Alat Rasio Deskripsi . Tinggi dudukan 54 cm . Lebar dudukan 44 x 44 crn . Tinggi sandaran 54 cm . Panjang rebahan 17O cm . Roda Belakang 22 inch . Roda Depan 8 inch . Maksimum beban 1O0 kg . Berat kursi roda 23 kg . Dimensi Pengiriman P: 108 ^x L: 34xT: 79cm 13 Kursi mandi 4 buah/ruang praktik Kursi mandi yang dilengkapi dudukan dan sandaran yang terbuat dari plastik. Bagian kaki kursi dapat diaur sesuai kebutuhan, pada bagian pijakan terbuat dari karet anti slip. Spesifikasi:
Bangku Mandi Aluminium . Bahan: Aluminium + dudukan plastik . Tipe: alat bantu mandi L4 Kursi Roda 4 buah/ruang praktik Untuk membawa pasien yang dalam kondisi lemah.
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Dental Asisten dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 60.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Dental Asisten dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 60.3. Tabel 60.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Dental Asisten Tabel 60.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik si Dental Asisten No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub rrrang pelayanan/ penanganan awal pasien gigi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 2 Laboratorium parasitologi/ virolory 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 3 Ruang perawatan gigr 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 4 Ruang klinis/ asistensi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 5 Sub ruang instruktur dan ruans simnan 3 m2/instmktur Kapasitas untuk 9 peserta instruktur. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 1 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyam€rn Spesifikasi: Bahan kulit Oscar ukuran 66x60x111 cm Model: Kursi Kantor Sandaran Sekepala No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja Kerja 1 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan Spesifikasi: Meja Tulis I /2 Biro I laci dan 1 pintu Terdapat lubang kabel 3 Bangku kerja 3 buah/ruang Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan Spesifikasi: Type: Kain Frame: Oval Pipe Finishing: Nickel Chrome Plating Chrome Thickness: 20 Mikron 4 Meja alat 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan Spesifikasi: Atas 15 mm/ 19 mm/25 mm ketebalan Epo><y Resin 13 mmlL6 rnrn/19 rnml2S mm ketebalan Phenolic Resin tops, Cover stainless steel 304, 1.Omm/ 7.2mm dengan 18 mm ketebalan. 20 mm ketebalan bahan keramik PRE: rIDE}{ REPUBL|K INDONESIA - 1658 - No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja Persiapan 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Spesifikasi: Panjang: L2OO mm, f 500 mm, 1800 mm Lebar: 750 mm, 900 mm Tinggi dari lantai: 760 mm, dan 800 mm Rangka: Hollo Stainless Steel dan pipa stainless steel 6 Stool/ Kursi Kerja Bengkel 5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik Spesifikasi: Draughting or counter work chair. Gas lift seat height adjustment. 7 Papan tulis Dorong 1 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemb erian I penjelasan tulis pada kegiatan praktik Spesifikasi: Papan tidak menyerap tinta Mudah dibersihkan tidak membekas Dilengkapi kaki roda Dilengkapi tuas untuk mengubah sudut papan Dimensi produk : 2OO x 100 cm. Tabel 060.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Dental Asisten No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/tools cabinet 3 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan Spesifikasi: Body mateial terbuat dari multiplek dilapisi HPL (HUh oressure laminated) [ebal sampai 18mm, (Soft ftnishing). Lapban HPL sesuai ISO 4586 tebal !O.10 mm surface wear resistance 4OO, dan dry resistance up to 18O"C No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Pengaduk Pemanas lMagnetic Hot plate Stirrer) 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Spesifikasi: Max Volume 2O)Oml Speed RPM: lOO -2OOOrpm Max Temperafitre: 3BOc Exte rior : Ca^s t aluminium, Surface spraging Plate size: 12Omm x l2omm Stirrer motor power: lOW Heating power: 180W Electricity uoltage: 22OV/ 50Hz Plate load: max. 3kg No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Utrasonic Scaller Woodpecker UDS 2 Unit/Ruang Praktik Berfungsi sebagai alat scaling, perio, endo. Spesifikasi: Power input: 1lOV- SOHz/ 6OHz Main unit input: 24V-5OHz/ 6OHz 1.3A 5V-50H2/ 6OHz 2OOmA (optional) Output power: 3W - 2OW Power 1-10 Berat O.68kg Fungsi: Genaral Scaling, Peio Scaling, Endo Scaling Frekuensi 28WIz t 3kIIz Water pressure.' O.lbar - Sbar(0.OlMPa - 0.5MPa) 3 Equipment Dental Unit 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pemeriksaan gigi. Spesifikasi: Power Supllg: 1200 VA,220V/ 110u Energg: Electricitg Air Sourc: Air pressure O6mPa - O.8 mPa" Jlow ^> SoL/min, oilfree Enu ir o ntme nt : Te mp e r atur e Sderajat C - 4oderajat C, relatiue humidity 3O%-7Oo/o Materialfor Dental Unit: Plastic, steel Gross Weight: 215K9 Package: in pluwood case No Nama Alat Rasio Deskripsi Dime nsion for w o o de nc as e : 138cmx95cmx 112cm Berat: ^+/- 3OO kg 4 Periodental instrument set 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik periodental gigi. Periodontal instrumen set isi 15, terdiri dari : pincet kiri pincet kanan gunting lengkung graceA curette 1-2 graceA curette 5-6 graceA curette 11-12 graceA curette 13 -14 curettes 21 gingiuectomy knife 7 gingiuectomg knife 11 gingiuectomg knife 9 scaler crane scaler towner peiosteal pincet probe No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Intraoral Camera 3 Buah/Ruang Praktik Untuk menunjukkan kondisi dalam mulut Spesifikasi: Display:
O" TFT LCD Image Sensor.' O.3MP CMOS Resolution: 64O x 480 Photo: NO Photosensitiue Surface: 1/ 18" VGA CMOS Frame Rate: 3Ofps Lens Diameter:
9mm Imaging Focal Length: S-BOmm LED Lights: 4pcs Battery: Built-in 3.7V 95OmA Recharg eable Li-ion Battery Waterproof Grade: IP67 Tube Length Mirror: 3omm AV Cable Length: lm/ 39.4in USB Cable Length: 30cm/ 11.8in, Intraoral Camera Total Length: 170mm/ 6.7in Intr ao r al C ame ra W e ig ht : 3Og/ 1.O5oz Monitor Size: 130 x 66 x 18mm/5.12 x 2.6 6 Light Curing Woodpecker 3 Buah/Ruang Praktik AIat untuk menyinari bahan tambal dan bleaching Spesifikasi: Material: Plastic Input: AC 11OV-24OV; Output Voltage: DC 3.7V Battery: Ltthium-ion Battery Battery Capacity : 1 4OOmAh Battery Voltaqe:
2V Suitable No Nama Alat Rasio Deskripsi Temperature: 5C to 50C Relatiue Humiditg: = 8O%o Solidifg Time and Depth: 5s/ 3mm LUht Wauelength: 4 2 0-4 SOnm Light Intensitg: 12OO- 2OOOmw/ cm2 LED Curing Light: about length 19x3cm (7.48x1.18") Base : about 1 8. 5x7. 5x4.2cm (7. 2 8x2. 9 5x 1 . 6 5") Light Guide Stick: about length 8cm (3.14") Light-shielding Sheet: about 7. 4x6. 4cm(2. 9 1 x2. 5 1 ^" ) 7 Micromotor 6 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk polishing Spesifikasi: Micromotor 204 + 1O2L (black handpiece) Under- sized compact design Speed O-35.OOO rpm .Less uibration Standard carbon brush motor Non stage speed sgstem Left/ Right Turning Abilitg On/ Off switch Bur size 2.35 mm (Standard ukuran bur low speed) Biggest torque 28O gfcm Power 65 watt Pouter Supplg Voltage 220V/ 50 Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Bein Set 3 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk mengangkat dan melonggarkan gigi dari jaringan. Spesifikasi: Mengatur elevator akar Lindo Levian - Micro gerigi pada tips, untuk ekstraksi sederhana akar, terdiri dari 6 pcs : Bein lurus ILLL,4x8 mm Bein lurus 2 LLM,3x8 mm Bein lurus 3 LLS, 2,5x5 mm Bein lengkung 4 LLLC,4x8 mm Bein lengkung SLLMC, 3x8 mm Bein lengkung 6 LLSC, 2,5x5 mm 9 TCD Tooth Forcep Set 3 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk mencabut gigi. Spesifikasi: Alat untuk cabut gigi dewasa. 25OO / 13: Lower Premolars 25OOl33: Lower Roots 25OO I 5l Upper Roots/ Bayonet 25OO I 7 : Upper Premolars 25OO 179: Lower Third Molars 25OO 122: Lower Molars 25OO /67: Upper Third Molars 25OO /7 4: Lower Root and .[ncissors 25OO l2: Upper Incissors dan Canines Molar bawah dan crown/mahkota yang rusak Molar atas kanan No Nama Alat Rasio Deskripsi Molar atas kiri 10 Instrument Student Kit 2 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk instrument dasar perawatan gigi. Spesifikasi: Alat dasar set isi 10: - Burnisher bulat - Capping aplicator - Sonde DE - Amalgam Stopper - Pincet Dental - Kaca mulut - Cement Stopper - Excauator - Cement spatula - Plastis instrument No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Apex Locator Woodpecker 3 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk membantu pemakai mengetahui secara tepat letak suatu apex. Spesifikasi:
Layar LCD . Wireless endo motor . Terdapat tambahan lampu . Led untuk hanpiece . 4 model kerja (apex locator, endomotor, apex&endo, reciprocating) . 3 model reciprocating (15O"/ 5O"),(180"/ 6O") dan (21O"/ 9O") . Terdapat 2 auto reuerse (torque reuers, apex reuerse) . Torque range 0,6-4,ON.cm . Speed Range lO0-650 rpm . 1: 1 ContraAngle . 8 indiuidual program . Aksesonb dari "woodpex" dapat diautoclaue dibawah temperahtr tinggi dan tekanan ttnggi . Bekerja dengan baterai biasa AAA "power off' otomatis No Nama Alat Rasio Deskripsi t2 Autoclaue 3 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk mensterilisasi peralatan. Spesifikasi: terdiri dari : - Rak yang bisa diputar - 3 baki aluminium - Funnel (corong) - Tabung saluran pembuangan - Pemegang baki - Lemari untuk Sterilisasi panas 2 rak - Konsumsi Daya 300 watt - Materi bahan: Stainless steel - Volume isi/kapasitas: 20 Liter - Suhu sterilisasi: 125 ^*C - Waktu sterilisasi: 15 menit - Berat bersih: 6 Kg - Ukuran 52 x 42 x42 cm - Tanpa timer 13 Assisfina 3x3 W&H 3 Buah/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan Handpiece dan contra angle. Spesifikasi: - Kapasitas: 1000 ml cairan pembersih MC-1000 dan 20Oml oli F1, MD-2O0 - Digunakan untuk: handpiece dan contra angle, highspeed handpiece, air motor (coupling), air scaler dan surgical handpiece 061 Kompetensi Keahlian Farmasi Industri a. Kompetensi Keahlian Farmasi Industri Ruang praktik Farmasi Industri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: diagnosa klinis, penanganan fisik dan psikis. b. Luas minimum ruang praktik Farmasi Industri adalah 27O m2. c. Ruang praktik Farmasi Industri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 61 . 1. d. Ruang praktik Farmasi Industri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada tabel 61.2. e. Ruang praktik Farmasi Industri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada tabel 61.3. Tabel 61.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Farmasi Industri No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 paket actiueJluid (1100 ml) untuk 435 pembersihan, dan 1 botol Oil (2OO ml) dapat melubrikasi 20OO instrument. terdiri dari : - adaptor - Selang penghubung udara - Satu set cairan pembersih dan oil - Cincin pembersih eksternal t4 Timbangan digital (neraca digital) 2 Buah/Ruang Praktik Timbangan dengan tingkat akurasi tinggi Spesifikasi: Daya : 2 XAAA Material ABS Plastic Part, 6mm Tempered Glass Platform Dimensi 26 X 26 X 2 Cm lcd: 45 X 27 Mm No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium pengujian farmasi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. Kom Tabel 61.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Farmasi Industri No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang percobaan klinis 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 54 rn2. 3 Ruang produksi obat 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. + Ruang apresiasi farmasi 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2.
Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instmktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 IJl2. Luas minimum RIS adalah 54 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyama.n. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area/sub ruang praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area/sub ruang praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Penrntukan: ateaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/ sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ma.ng praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 61.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Kom Praktik Utama Keahlian Farmasi Industri No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Neraca Analitik Elektrik Digital 1 buah/Ruang Praktek Untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang sangat teliti. Capacitg: approx. 2O0 g. Resolution: t 0.1 mg. Scale Pan Size: Dia. Min. 75mm. Power: DC 9V. 2 Dryrng Oven 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk dan dilakukan pada suhu rendah secara constant (suhu bisa diatur sesuai kondisi). Rang e : room temperahtre - 3 )OoC Precision: tl"C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 140L 3 Portable ?H/ORP/ Conductiuitg/DO Meter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur pH / ORP/ Conductiuitg / DO . AbiliA b switch among conductiuity, TDS, salinity and resi.stiuitg. Range pH: -2.00 - 19.99 Range (mV/ORP/EH): -1999mV - 0 - 1999mV Range Conductiuitg : (0.00-19.99) WS/ ^cm (2O.0- 199.9) ltS/ ^cm (2O0- 1999) tts/ cm; (2.OO- 19.99) mS/ cm (2O.0- 199.9) mS/ cm; Range ?DS: (O - 1O0) g/L; Range Salinitg: (0 - 10O) ppt; Range Resbtiuity: (O - 1O0) MQ'cm Range DO: (0 - 15.00) mg/L (ppm) (0 - 200.0) % No Jenis Rasio Deskripsi 4 Pengukur Kekeruhan (Turbidity Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 90 ' cahaya tersebar Pembacaan minimum (NTU): 0,1 Rentang pengukuran minimum (NTU): 1 unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sistem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: t 4 nm Pengulangan panjang gelombang: 1nm Mode tampilan: 4 LCD 6 High Performance Liquid Chromatograplry 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pemisahan dan identifikasi senyawa dalam bentuk cair. HPLC Infusion Method : Micro-uolume senes double plunger MaxlnfusionPressure: O - 9999 Psi Flow setting range : O,OOl - 9,999 mL/ min No. Jenis Rasio Deskripsi Pump Sealability : Pressure approx. 54OO Psi pressure drop less than 400 Psi Time program function: Yes Ambient Temperature Range : Wauelength Range : 19O - 700 nm LinearRange: >104 Min. Spectral bandwidth : 6nm Min. Flow cell uolume : 8pL Min. Optical distance : 1O mm 7 Heating Mantle 1 buah/ruang praktik Untuk memanaskan labu berisi zat kimia (biasanya yang mudah terbakar) dan mendidihkan pelarut digunakan pada proses destilasi, ekstraksi, dan refluks. Capacity (ml) : Minimum 2 5 O Max Temperature: 380'C Consumption: Maks. 150 W Power Supplg: ACl lO/ 22OV t10%o,5O/60H2 No Jenis Rasio Deskripsi 8 Hot-Plate and Magnetic Stirrer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Work plate material: Glass ceramic Power [W]: approx. 1O3O Stirring positions: min. I Stirring quantitg [H2O]: up to 1OL Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed range [rpm]: lOO-1500 Heattng output [W]: approx.LOOO Heating temperature rdnge ["C]: RT - 500 Safefu temperature ["C]: approx. 580 9 Laboratory Muffle Furnace 1 Unit/Ruang Praktik Alat ini digunakan untuk proses pemanasan dengan temperatur yang tinggi, biasa digunakan untuk menganalisis kadar abu. Temperature testtng range: up to 1000 "c Setting temper ature accuracA : approx. 1o/o Volume: approx. 4.5 liter Power: approx. 3 KW 10 Portable Autoclaue I Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Capacitg : Minimum 15 L Time setting : Approx. RT +5-126"C Power consumption : Maksimum 2kw No. Jenis Rasio Deskripsi 11 Pengukur COD (COD Meter) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kadar oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan- bahan organik yang terdapat dalam air. Rentangpengukuran: kira-kira. 10 menit, Kapasitas batch: min. empat sampel air T2 Pengukur BOD (BOD Meter) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi limbah dalam air. Measurement range : 6 minutes-3 lwurs/ times Test days : 6 Culture bottle uolume : min. 550m1 13 BOD Incubator 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengukuran Biological Oxggen Demand (BOD) bersamaan dengan BOD Meter Capacitg: min. 8O L Temperature range: Voltage: AC 22OV/ 5O Hz No. Jenis Rasio Deskripsi L4 Orbital Shaker 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan yang homogen. Shaking Motion: Orbital Orbital Diameter: Min. 1O mm. Speed Range (RPM): 1O0-5OO. Power Consumption: Max. 30W 5 Mesin Cetak Tablet 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak tablet obat. Max. main pressure (kn): 5O Max. pressure dtameter (mm): 2O Max. filling depth (mm): 16 Max. tablet thickness (mm): 6 Kapasitas maksimum : 38OO- 4O0O butir/jam Motor (kw): approx. O.75, 220 V 6 Viscosimeter Viscositg Bath: Viscositgmeter 1 Unit/Ruang Praktik Vbcositg is a measure of a fluid's ^resistance ^to Jlow. ^It ^is one of the most important properties of afluid and plags auery prominent role in the petroleum industry.
Measurement range: 1O mPa.s - ^LOOOOO ^mPa.s 2. Spindle: No.7 -No.4, totalfour spindles 3. Rotatton speed: (6. 12. 30. 60)r/ min 4. Measuring accuracA: tl% (F.S) 5. Power supplg: AC 220 Vt10%, 50 HzxlO %( 12V adapter) No. Jenis Rasio Deskripsi t7 Homogeniz,er 1 Unit/Ruang Praktik Its used to homogenized of pharmaceutical liquids. Power supply 23O u/ 50 Hz Power (input/ output) approx. 16Ow/ 1low Rotor line speed 6,3 - 14 m/ sec Norlse : Daya: 2OOw-500w Sistem buka tutup Bahan stainless steel Dilengkapi variabel kontrol kecepatan Botol shelf adjustable untuk semua ukuran 19 Sachet Packaging Machine 1 Unit/Ruang Praktik It is used to stripping for sachet. Ukuran kemasan maks l4O x 18O mm Kecepatan 40 - 100 bks/menit Pengatur kecepatan : uaiable speed pulley Pengurang kecepatan I; 2O Motor : AC 22O V; 1 phase; 50 Hz; O,75 - 1HP Listrik : AC 22O; 3,8 - 9,0 A. 1 phase; 50 Hz Pemanas : Atas 300-400 w; bawah 400 - 50O w No. Jenis Rasio Deskripsi 20 Capping Machine 1 Unit/Ruang Praktik It is used to capping bottle. Mesin press tutup botol metal Daya supply LIO 22O/50-60 Hz Daya 0,37-0,5 KW Diameter suitable : sekitar 72OO botol/hr 1 Friability Tester 1 Unit/Ruang Praktik It is used to testing friabilitg of tablet. Resolution: approx. I reuolution Range : 22O u t 70o/o, 5O Hz Material: Fiber Display : Digital Product tgpe : Apparatus 22 Disintegrator Tester 1 Unit/Ruang Praktik It is used to testtng disintegrating of tablet. Basket assemblies 2 Nacelle b ack and forth frequencg 3O-32 min Nacelle back andforth range 54- 56 mm Automation time range: 37 x O,5 degree Voltage : 220 u/ 50 Hz Power : approx. 4OO-5OO w 23 Mbrobiology Laboratory Autoclaue 1 set/ruang praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. - Sliding door tgpe - Chamber Capacity : 22 liters - 3 cgcles of opreration: sterilization, sterilization/ warming & he atirtg modes 062. Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik identifikasi dan penanganan hama tanaman, kultur jaringan dan pembibitan, perlindungan tanaman, dan penanaman. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Jenis Rasio Deskripsi - Temperature setting range (steilization): 1O5 to 123 deg C - Operating pressure range: O - 127 lfla - Temperature control: dtgital, micr o p r o cesso r co ntr olle d - Maximum Operating Pressure: 14710a - Sterilization Heat Source: electrb heate4 1.5 kW - Ttmer control: digital, micr o p r o cess o r c o ntr olle d - Safety deuices: inside the chamb e r ou e rhe at p re u e ntion, outer wall of the chamber ouerheat preuention, ouerpressure preuention, temp. sensor disconnection preuention, emp$ he ating preuention, leakaqe breaker, safetu ualue f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pekebunan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 62.3. Tabel 62.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan Tabel 62.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan No Jenis Rasio Deskripsi I Ruang laboratorium hama dan penyakit 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang laboratorium pemuliaan dan perbenihan tanaman 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 3 Ruang kerja penanganan pasca panen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, sub ruang praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: sub nrang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: sub ruErng praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 62.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pekebunan No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No. Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Electric Germinator (with Humidifier) 1 Unit/Ruang Praktik Merupakan alat inkubasi yang dapat dikontrol secara otomatis, yang menim kondisi di lingkungan luar. - Temperature rantge: O-50"C - Humiditg range: 50-95% - LUht grade: O-3 grade No Nama Alat Rasio Deskripsi - Luminance: O- LSOOO Lux - Heating power: 5OO W - Compressor power: 19O W-32O W - Humidifier water tank capacitg: Minimum 5 L 2 Soil Nutrient Analgzer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, K, bahan-bahan organik, pH, salinitas, dan kelembaban pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Sofl nutrient Wauelength range: Red light approx. 620!4nm; Blue light approx. 44or4nm. -pH Testing range: 1- 14 - Salinitas (Sailinitg ) : Testing range:
O1% - 1.OO% - Kelembaban tanah (Soil moi,sture): Mobhtre unit: %o (m"/m") Testing range: 0-10O% With prtnting function and with a soffiitare, be able to connect to computer for data storage. 3 Traktor Roda 4 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Konfigurasi Minimal: : Kecepatan: minimum 8 kecepatan maju dan 8 kecepatan mundur No. Nama Alat Rasio Deskripsi Mesin penggerak: diesel minimum 2000 cc, 4 silinder Sistim kemudi: power steering + Traktor tangan rotar5r (3 gigr maju, I gigr mundur) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Konfigurasi minimal : Kecepatan: 3 maju dan 1 mundur, Sistem transmisi menggunakan roda gigi dan rantai Mesin penggerak bertenaga minimal 10 HP di lengkapi implemen 5 Pompa air (Water Pump) 1 Set/Ruang Praktik Mesin pemompa air untuk pengeringan kolam Penyemprot Semprot Nozel Springkler Timer Mesin Cuci Semprot Peralatan irigasi tetes Bahan bakar: Bensin Daya Hisap: approx. 7,5 meter Total Head: approx. 23 meter Kapasitas air: approx. 1100 liter per jam. 6 Laminar Air Flow 2 Set/Ruang Praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Airftow uelocitg: O.3-O.5 m/ s. No. Nama Alat Rasio Deskripsi Material: Main bodg: Cotd-rolled steel with anti-b acteia p ow der co ating. Work table: 3O4 stainless steel. Pre-filter : Polg e ster fiber, washable. Front window: manua\ toughened glass, anti W. Consumption: approx. IOOW. 7 Drying Ouen 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range : room temperafitre - 3 0 0C Precision: tl 'C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 140 L 8 Soil Driller Kit 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu Soil depth: Maximum 2 m. Accessories; I brush, 1 spanner, 7 tape on 3 meters, 7 scraper, 7 Itandle, t head, and 4 fitbes. 9 Soil Acidometer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur keasaman tanah. Test depth: Maxtmum 6 cm. - pH range: 3-8 pH - pH accuracA: tO.2 pH No Nama Alat Rasio Deskripsi - Moishtre range: - Moishtre accuracA: tlo/o 10 Soil Water Potential Locator 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. Maximum load: lookpa - Resolution: O.Olkpa - Soil Temperature testing range Minimum -55"C- 1sO"C - Temperafire accuracA: hO.S'C 11 Soil Hardness Meter 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kekerasan tanah. Maximumload: 1OO Kg (Kg and N can be switched. - Resolutbn: O.lKg. - Accuracg:
r0.5%. - Measuring depth: Approx. 0-4OOmm. 72 Soil Tensiameter 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar lengas tanah. - Soil tensiometer b made up of pressure gauge, acrylic tube and ceramic probe. - Length: Minimum lOO cm - Testing range: Gl Bar (1 Bar = 1O0 Kpa) No. Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Plant Nutitton Analgzer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji/ mengukur kandungan nitrogen, klorofil, suhu pada daun, dan kelembaban pada daun. - Dapat mengukur : Kadar Klorofil Kadar Nitrogen Kelembaban pada daun Suhu pada daun 74 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim (Weather Station Digital) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: - Suhu udara (Air temperature); - Kelembaban : udara (Air humidityl; - Intensitas cahaya (Light inte n s itg / Illuminanc el ; - PAR (Photosgntheticallg Actiue Radiationl; - Kandungan gas COz di udara (coz); - Suhu tanah (Soil temperaturel; - Kelembaban tanah (Soil moisturel; - pH tanah (Sofl pH); - Kadar garam tanah (Soil salinitgl; - Arah angin (Wind direction); - Kecepatan angin (Wind speedl; - Curah hujan (Rainfalt); No. Nama Alat Rasio Deskripsi - Kepadatan tanah (Soil compactionl. 15 Portable Autoclaue 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Capacity : Minimum 15 L Time setting : Temperature setting : Approx. RT +5- 126'C Power consumptton : Maksimum 2 KW t6 Grain Moisture Meter 7 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air pada biji-bijian. - Test object: nonmetallic granulated materials such as cereal, wheat, rapeseed, soybean, uegetable seed, colTl, feed, etc. - Test range: 3-35% - Attache d function: u olume -weight conuerston dbplag, sample weight display, temperature displag, auerag e moisture content calculation L7 Pembagi Benih Centrifuge (Centrifuge Seed Dtuider) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membagi sampel benih secara elektrik. Power: 220V SOHz. Consist of: One untt of machine and 3 units of sample holder 18 Penghitung Benih Vakum(Vacuum Seed Counter) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk penghitungan, penghisapan, dan penempatan benih dalam suatu wadah dalam proses perkecambahan benih. No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya: Maks. 12O0W Tegangan: 22OV/ SOHz Pelat hisap: min. 4 buah Sertakan piring tanam uakum untuk benih partikel besar L9 Seed Neatness Workbench 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat dan memilih benih (tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak) guna menjaga kualitas varietas unggul. Magnification: O-7 X Surface size: min. 3OO x 3OO mm Table base size: min. 9OO x 3OO mm Luminous panel size: min. 250 x 25O mm 20 Mikroskop Biologis (Bblogical Mbroscope) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1 000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan lris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan No Nama Alat Rasio Deskripsi Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x,40x, lOOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 1OO x 1OO mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 2t Perekam Radiasi Total (Total Radiation Recorder) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur total radiasi di udara. Rentang: O-2OOO W/ m2 Akurasi: 7- 14uu/ W'm-2 22 Multi-Rice, Whea\ and Corn Thresher 6 Unit/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan biji-bijian. - A portable electric threshing cleaning machines used in the laboratory for threshing, cleaning, sorting and separation for grain. - Roller diameter: min. 170 mm - Roller rotation speed: approx. 900 rpm - Voltage 22OY / SOHz No. Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Inkubator I Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal tA pe. Incub ato r e le ctric al r e quir e me nts : AC 22OV!1O%/ 50Hzr,2%. Power consumption: approx. 250W Temperature range: approx. ^+SoC- 65C. Shelues: Min. 2 pcs. Timing Range 1-999 min. Volume approx. 50 Liter. 24 Pengaduk- Pemanas (Magnetic Hot plate Stinefl 3 Unit/Ruang Praktik Maximum Power [W]: 11OO Stirring positions: min. 1 Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed [rpm]: 1OO-15O0 Heating output [W]: approx.l lO0 Heating temperature range ["C]: RT - 500 25 Orbital Shaker 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan yang homogen. Shaking Motion: Orbitat Orbitat Diameter: Min. 10 mm. Speed Range (RPM): lOO-500. No. Nama Alat Rasio Deskripsi Power Consumption: Max. 3OW 26 Neraca Analitik (Analgttcal Balance) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal 2OO gram. Skala Ukuran Pan : Dia. kira-kira 75mm. Resolusi: 0,1 mg. 27 Oto level (Auto Leuel) I Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan jarak horizontal maupun vertikal suatu titik (stasiun). Teleskop: Tegak Perkecil: min. 32X Bukaan Lensa Objektif: kira-kira. 40mm Bidang pandang: kira-kira. 1o30' Akurasi: kira-kira. 0,3 "x Termasuk tripod. 28 Teodolit (Theodolite) I Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Teleskop Panjang Telesoope: kira-kira. 150mm Gambar: Tegak Objective Lens Aperture: kira- kira. 40mm Pembesaran: min. 3OX No Nama Alat Rasio Deskripsi Bidang Pandang: kira-kira. 1"30' - Pengukuran sudut Pendeteksi: Horizontal: Ganda, Vertikal: T-rnggal Bacaan Minimum: l" f 5" - Panel Tampilan: Wajah Ganda - Termasuk tripod 29 Mesin Potong Rumput Sistem Gendong 8 Unit/Ruang Praktik Untuk membersihkan Rumput atau Ilalang atau tanaman pengganggu lainnya. Silinder mesin: approx. 32 cc Sistem pemakaian: digendong Kapasitas tanki: approx. 1,8 ltr Starter: recoil Diameter pisau: approx. 30 cm Panjang tongkat: approx. 130 cm Bahan bakar: bensin 30 Penanaman (Cultiuationl 1 Set/Ruang Praktik Untuk persiapan tanam di lahan kering. - Tenaga penggerak : motor bensin - Daya mesin penggerak t 5,5 HP/3.60O rpm - Dilengkapi dengan 3 macam model blade/pisau No Nama Alat Rasio Deskripsi 31 Soil and Weather Sensor 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mendeteksi, mengukur, serta mencatat data secara akurat tentang kondisi cuaca pertanian (agro-climatel dan tanah pertanian (soif yang dapat dikontrol melalui aplikasi secara real time oleh pengguna smartphone. Alat ini dapat mendeteksi suhu, kelembapan tanah, pH (tingkat keasaman) tanah, EC (electrtcal conductiuitg) tanah, kelembapan relatif udara, suhu udara, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan untuk menentukan perlakuan yang tepat pada lahan Low power microcontroller Low power 4G/ 3G/ 2G GSM transmitter Upgradeable high gatn antennafor remote area application HUh performance li-ion battery with solar charger Up to 2 Giga Bytes datalogger 32 Drone Sprayer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan penyemprotan pupuk dan pestisida secara otomatis. Application : Liquid (pesticide, bio fertilizer, ^etc) ^sprayer Sensor : 3 Utrasonb Range Finder Max Payload : approx. 24 Kg Radio Link Range : up to 8 km 063. Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik identifikasi dan penanganan hama tanaman, lnrltur jaringan dan pembibitan, perlindungan tanaman, dan penanaman. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik identifikasi dan penanganan hama tanaman, kultur jaringan dan pembibitan, perlindungan tanaman, penanaman, dan ruang penang€rnan pasca panen. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan adalah 27O m2. c. Luas minimum lahan praktik tanaman tahunan/semusim Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan adalah 1.800 m2 untuk 36 peserta didik. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 63.1. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 63.2. f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 63.3. Tabel 63.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium hama dan penyakit 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. No. Nama Alat Rasio Deskripsi Battery Capacity : approx. 22.OOO mah Tabel 63.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang laboratorium pemuliaan dan perbenihan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang kerja penanganan pasca panen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Deskripsi 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2- Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. 5 Lahan praktik tanaman tahunan/semusim 50 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 1.800 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, sub ruang praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Pemntukan: sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub nrang/ lab.f area kerja di ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 63.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Produksi dan Pengelolaan Perkebunan No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, NO Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Electric Germinator (with Humidifier) 1 Unit/Ruang Praktik Merupakan alat inkubasi yang dapat dikontrol secara otomatis, yang meniru kondisi di lingkungan luar. - Temperature range: - Humiditg range: 5o-95o/o - Light grade: O-3 grade - Luminance: O- I5OOO Lux - Heating power: 5OO W - Compressor power: 190 W-320 W - Humidifier water tank capacitg: Minimum 5 L 2 Soil Nutrient Analgzer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, K, bahan-bahan organik, pH, salinitas, dan kelembaban pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Soil nutrient Wauelength range: NO Nama Alat Rasio Deskripsi Red ligltt approx. 62or4nm; Blue light approx. 44or4nm. -pH Testing range: Testing range:
01o/o - 1.0O% - Kelembaban tanah (Soil moisture) Moisture unit: %o (m"/m") Testing range: With pinting function and with a software, be able to connect to computer for data storage. 3 Traktor Roda 4 I Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Minimal Conftg ur atio n : Kecepatan: minimum 8 kecepatan maju dan 8 kecepatan mundur Mesin penggerak: diesel minimum 2000 cc, 4 silinder Sastim kemudi: pouer steering + Pompa arr (Water Pump) 1 Set/Ruang Praktik Mesin pemompa air untuk pengeringan kolam Penyemprot Semprot Nozel Springkler Timer Mesin Cuci Semprot Peralatan irigasi tetes Bahan bakar: Bensin Daya Hisap: approx. 7,5 meter Total Head: approx. 23 meter NO Nama AIat Rasio Deskripsi Kapasitas air: approx. 1100 liter per jam. 5 Laminar Air Flow 1 Set/Ruang Praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Airftow uelocitg:
3-O.5 m/s. Material: Main bodg: Cold-rolled steel uith anti-b acteria pow der coating. Work table: 3O4 stainless steel. Pre-filter: Poly ester fiber, washable. Front window: manua\ toughened glass, anti W. Consumption: approx. I 00W. 6 Chopper dengan Mesin Penggerak Motor Diesel 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menghancurkan rumput atau jerami untuk pupuk organik Kapasitas ^: ^+100 - 200 kg per jam Tenaga motor bensin ^+5,5 HP 7 Soil Diller Kit 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu. Soil depth: Maximum 2 m. Accessories; I brush, 1 spanner, 7 tape on 3 meters, 1 scraper, 1 handle, t head, and 4 tubes. NO Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Soil Acidometer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengulnrr keasaman tanah. Test depth: Maximum 6 cm. - pH range: - pH accuracA:
t0.2 pH - Moisture range: - Moisture a.ccuracA:
1o/o 9 Soil Water Potential Locator 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. Maximum load: lOokpa - Resolution: O.Olkpa - Soil Temperahtre testing range: Minimum -55"C- 1SO"C - Temperature accuracA:
t0.5"C 10 Soil Hardness Meter 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kekerasan tanah. Maximumload: 1OO Kg (Kg andN can be switched. - Resolution: O.lKg. - Accuracg:
xo.So/o. - Measuing depth: Approx. O-4OOmm. 11 Soil Tensiometer 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar lengas tanah. - Soil tensbmeter is made up of pressure gauge, acrylic tube and ceramic probe. - Length: Minimum lOO cm NO Nama Alat Rasio Deskripsi - Testing range: Gl Bar (1 Bar: 1OO Kpa) t2 Plant Nutrition Analgzer I Unit/Ruang Praktik Untuk menguji/mengukur kandungan nitrogen, klorofil, suhu pada daun, dan kelembaban pada daun. - Dapat mengukur : Kadar Klorofil Kadar Nitrogen Kelembaban pada daun Suhu pada daun 13 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim (Weather Stqtion Digital) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: - Suhu udara (Air temperaturel; - Kelembaban udara (Air humiditgl; - Intensitas cahaya (Light inte nsity / Illuminance) ; - PAR (Photosyntheticallg Actiue Radiation); - Kandungan gas COz di udara (Coz); - Suhu tanah (Soil temperafitrel; - Kelembaban tanah (Soil moisturel; - pH tanah (Soil pH); - Kadar garam tanah lSoil salinityl; - Arah angin lWind directionl; - Kecepatan angin (Wind speedl; - Curah hujan (Rainfalll; NO Nama Alat Rasio Deskripsi - Kepadatan tanah (Soil compaction). 74 Portable Autoclaue 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Capacity : Minimum 15 L Time setting : Temperature setting : Approx. RT +5-126"C Power consumption : Maksimum 2 KW 15 Grain Moisture Meter 7 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air pada biji-bijian. - Test object: nonmetallic granulated material.s such as cereal, wheat, rapeseed, sogbean, uegetable seed, corrl, feed, etc. - Test range: 3-35% - Attache d function: uolume -weight conuersion display, sample weight displag, temp erature dbplay, auerage moisfiire content calculation 16 Pembagi Benih Centrifuge (Centrifuge Seed Diuid"er) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membagi sampel benih secara elektrik. Daya: 22OV 50H2. Terdiri dari : Satu unit mesin dan 3 unit sample holder NO Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Penghitung Benih Vakum (Vacuum Seed Counter) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk penghitungan, penghisapan, dan penempatan benih dalam suatu wadah dalam proses perkecambahan benih. Daya: Maks. L2OOW Tegangan: 22OV/ SOHz Pelat hisap: min. 4 buah Sertakan piring tanam uakum untuk benih partikel besar 18 Seed Neatness Workbench 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat dan memilih benih (tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak) guna menjaga kualitas varietas unggul. Magnificatton: O-7 X Surface size: min. 3OO x 30O mm Table base size: min. 9OO x 3OO mm Luminous panel size: min. 25O x 25O mm t9 Mikroskop Biologis (Biologbal Microscope) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 1Smm Rentang pembesaran: 4OX- 1000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma NO Nama Alat Rasio Deskripsi Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 4Ox, 1OOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 1OO x 1OO mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 20 Mutti-Rice, Wheat, and Corn Thresher 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan biji- bijian. - A portable electrb threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cleaning, sorting and separationfor grain. - Roller dtameter: min. 170 mm - Roller rotation speed: approx. 9OO rpm - Voltage: 22OV/ SOHz 2r Incubator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memerErm mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal ty p e. Incub ator electrical requirements : AC 2 2 OVr 1 0o/o / SOHzt 2%. NO Nama Alat Rasio Deskripsi Power consumption: approx. 250W Temperahtre range: approx. +5C- 65C. Shelues: Mtn. 2 pcs. Timing Range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. 22 Pengaduk - Pemanas (Magnetic Ho@late Stiner) 3 Unit/Ruang Praktik Maximum Power [W]: 1100 Stirring positions: min. 1 Max. magnetic bar [mm]: approx. 8O Speed [rpm]: 1O0-15OO Heating output [W]: approx.l lOO Heating temperature range ["C]: RT - 500 23 Orbital Shaker 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan yang homogen. Shaking Motion: Orbital Orbital Diameter: Min. 1O mm. Speed Range (RPM): 1OO-5OO. Power Con"sumption: Max. sOW 24 Neraca Analitik (Analytical Balance) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal2OO gram. Skala Ukuran Pan : Dia. kira-kira 7Smm. Resolusi: 0,1 mg. NO Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Oto level (Auto Leuel) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan jarak horizontal maupun vertikal suatu titik (stasiun). Teleskop: Tegak Perkecil: min. 32X Bukaan Lensa Objektif: kira-kira. 40mm Bidang pandang: kira-kira. 1o30' Akurasi: kira-kira. 0,3 "x Termasuk tripod. 26 Teodolit (Theodolite) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Teleskop Panjang Telesoope : kira-kira. 150mm Gambar: Tegak Objective Lens Aperture: kira- kira. 40mm Pembesaran: min. 30X Bidang Pandang: kira-kira. 1o30' - Pengukuran sudut Pendeteksi: Horizontal: Ganda, Vertikal: Tunggal Bacaan Minimum: l" f 5" - Panel Tampilan: Wajah Ganda - Termasuk tripod NO Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Mesin Potong Rumput Sistem Gendong 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membersihkan Rumput atau Ilalang atau tanaman pengganggu lainnya. Silinder mesin: approx. 32 cc Sistem pemakaian: digendong Kapasitas tanki: approx. 1,8 ltr Starter: recoil Diameter pisau: approx. 30 cm Panjang tongkat: approx. 130 cm Bahan bakar: bensin 28 Penyemprot Pestisida 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menyemprotkan pestisida Kapasitas mesin : approx. 1,8 HP/6.500 rpm 4 tak Silinder mesin = approx.26 cc Kapasitas tanki = approx. 25 liter Kapasitas tanki bensin = approx. 0,5 liter Sistem Starter : Recoil Volume Output = approx. 8 liter/menit 29 Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor DieseI I Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam memecah tanah dan meratakan tanah. Konfigurasi minimal : minimal 1 kecepatan maju, Sistem transmisi menggunakan kombinasi gear dan chain Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP o64 Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik penentuan/penanganan hama dan penyakit tanaman, pemuliaan dan perbenihan, hidroponik, perlindungan tanaman, dan penanarnan. NO Nama Alat Rasio Deskripsi Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP di lengkapi implemen 30 Lemari Asam 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memindahkan bahan kimia asarn konsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap dan gas yang berbahaya, selain itu ^juga sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan kimia asam tinggi. - Epoxg resin top plate & sink - All the internalftxtures including water & gas line,light source and power outlet are made of anti- corrosiue mateials. - Window with transparent safetg glass (approx. Smm). - Size (W x D x H): approx. 1520 x 780 x 23OO mm - Working table: Epoxg resin top plate and sink - Blower motor: 2HP - Interior Material: Phenolic treated kraft sheets (LAMIS) - Exterior Body Materinl: Stainless steel plate with powder coated ftnbh ^& ^wooden ^door.
Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi adalah 27O rn2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 64.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 64.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 64.3. Tabel 64.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium hama dan penyakit 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Laboratorium Pemuliaan tanaman 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Bangsal perbenihan 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Bangsal/green house/saung paranet 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Lahan praktik 50 m2/peserta didik Kapasitas untuk 1O8 peserta didik. Luas minimum adalah 5.400 m2. Tabel 64.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 rn2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rulang praktik 6 buah. Tabel 64.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Agribisnis Organik Ekologi No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/Kursi kerja bengkel 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 72 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Penrntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/lab. / area kerja di ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 L,emari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor Bensin 1 Unit/Ruang Praktik untuk mengolah tanah persiapan tanam : membajak sawah, memecah tanah dan meratakan tanah - Min. 1 Kecepatan maju - Sistem transmisi menggunakan gear box - Mesin ^penggerak motor bensin No Nama Alat Rasio Deskripsi power t 6,5 HP - Dilengkapi dengan implemen 2 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim (Weather Station Digital) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: - Suhu udara (Air temperature); - Kelembaban udara (Afr humiditgl; - Intensitas cahaya (Light inte nsitg / Illuminance) ; - PAR (Photosgntheticallg Actiue Radiationl; - Kandungan gas COz di udara (Coz); - Suhu tanah (Soil temperaturel; - Kelembaban tanah (Soil moisturel; - pH tanah (Soil pH); - Kadar garam tanah (Soil salinityl; - Arah angin (Wind directionl; - Kecepatan angin (Wind speed); - Curah hujan (Rainfalt); - Kepadatan tanah (Soil compactionl. 3 Soil Nutient Analyzer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, K, bahan-bahan organik, pH, salinitas, dan kelembaban pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Soil nutrient No Nama Alat Rasio Deskripsi Wauelength range: Red light approx. 62or4nm; Blue light approx. 44o+4nm. -pH Testing range: Testing range: O.Olo/o -1.OOo/o - Kelembaban tanah (Soil moisture): Moisture unit: %o (m"/m") Testing range: O- I OOo/o With printing function and with a software, be able to connect to computer for data storage. 4 Soil Acidometer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur keasaman tanah. Test depth: Maximum 6 cm. - pH range: 3-8 pH - pH accuracA:
t0.2 pH - Moisture range: 1-8o/o - Moisfitre accuracA: ^+1%o 5 Soil Water Potential Locator 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. Maximum load: lookpa - Resolution: O.01kpa - Soil Temperature testing range: Minimum -55"C- 1SO"C - Temperature accuracA: hO.S"C No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Mbroclimate Information Collector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca/iklim mikro di suatu lokasi secara terus menerus untuk jangka waktu yang lama. Konfigurasi minimal : Solar power supplg: min. 10WP Standbg power: DC9V Capacity: min 4 Gb Temperature Range : - 4O "C 80 "C Humiditg Range : O- I OOo/oRH Illuminance Rang e : O- 2 O O O O OLUX Rainfall Range: 0-4mm/ min Wind Speed Range: O-45m/ s Wind Direction Range: 0-359' 7 Soil Hardness Meter 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kekerasan tanah. Maximum load: 1OO Kg (Kg and N can be switched. - Resolution: O.1Kg. - Accuracg:
0.5%. - Measuring depth: Approx. 0-4OOmm. 8 Soil Diller Kit 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu. Soil depth: Maxtmum 2 m. Accessories: -l brush, 1 spanner, 1 tape on 3 meters, 7 scraper, 1 handle, t head, and 4 fiibes. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Soil Tensiometer 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar lengas tanah. - Soil tensinmeter is made up of pressure gauge, acrylic tube and ceramb probe. - Length: Minimum lOO cm - Testing range: O- I Bar (1 Bar = 1OO Kpa) 10 Perekam Radiasi Total (Total Ra.diation Recorder) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur total radiasi di udara. Rentang: 11 Penghitung Benih Vakum (Vacuum Seed Counter) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk penghitungan, penghisapan, dan penempatan benih dalam suatu wadah dalam proses perkecambahan benih. Daya: Maks. L2OOW Tegangan: 22OV/ SOHz Pelat hi.sap: min. 4 buah Sertakan piring tanam uakum untttk benih partikel besar r2 Pembagi Benih Centrifuge (Centrifuge Seed Diuider) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membagi sampel benih secara elektrik. Daya: 22OV SOHz. Terdiri dari : Satu unit mesin dan 3 unit sample holder No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Multi-Rice, Wheat, and Corn Thresher 6 Unit/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan bij i-bij ian. - A portable electic threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cleaning, sorting and separationfor grain. - Roller diameter: min. 170 mm - Roller rotation speed: approx. 9OO rpm - Voltage: 22OV/ SOHz t4 Grain Moisture Meter 7 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air pada biji-bijian. - Test object: nonmetallic granulated materials such a^s cereal, whea\ rapeseed, sogbean, uegetable seed, colTl, feed, etc. - Test range: - Attache d functton: u olume-weight conuersion display, sample ueight displag, temperahtre display, auerage mobfutre content calculation 15 Chopper dengan mesin penggerak motor diesel 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghancurkan rumput atau ^jerami untuk pupuk organik Kapasitas = t25O - 5O0 kg per jam Tenaga motor diesel t8 HP t6 Chopper dengan mesin penggerak motor diesel 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menghancurkan rumput atau jerami untuk pupuk organik No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas = tl00 - 2OO kg per jam Tenaga motor bensin 15,5 HP t7 Srlo 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat pupuk organik secara anaerob diameter: minimum 275 cm kapasitas:
t15.5m ^3 jumlah stent: minimum 6 tinggi: minimum 5.4 m bahan: dua sisi panas galvanis sheet (1.275glml fungsi: memberi makan penyimpanan kerucut atas derajat: t3O ° bawah kerucut derajat: t60 ° 18 Refrigerator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya. Capacity (Liter): !3OO Input Power/Auerage Pouter (W): t215 W Temperature fC): !2-8 degree 19 Seed Neatness Workbench 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat dan memilih benih (tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak) guna menjaga kualitas varietas unggul. Magnification: O-7 X Surface size: min. 3OO x 300 mm Table base size: min. 9OO x 3O0 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Luminous panel size: min. 25O x 25O mm 20 Alat Penanam Benih 16 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman tanah dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Single-p erson hand-operate d ue g etable transplanter, tomato planter,bulb transplanter and s e e dling tr ans plante r. It can increase the plant speed dramattcallg for potato seedling, tomato, tulip, pepper seedling etc. any bulb plant or seedling. Material: 304 Stainless Steel. 21 Penanaman (Cultiuation) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk persiapan tanam di lahan kering. - Tenaga penggerak : motor bensin - Daya mesin penggerak t 5,5 HP/3.600 rpm - Dilengkapi dengan 3 macam model blade/pisau 22 Penyemprot Pestisida 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menyemprotkan pestisida Kapasitas mesin : approx. 1,8 HP/6.500 rpm 4 tak Silinder mesin = approx.26 cc Kapasitas tanki = approx. 25 liter Kapasitas tanki bensin = approx. 0,5 liter 065 Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik pembenihan, kultur jaringan, penentuan/ penanganan hama dan penyakit tanaman, hidroponik, perlindungan tanaman, dan penanaman tanaman pangarl. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah 27O m2. c. Luas minimum lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah 3.6O0 m2. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 65.1. No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem Starter : Recoil Volume Output = approx. 8 liter/menit 23 Traktor Roda 4 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Minimal Configuration : Kecepatan: minimum 8 kecepatan maju dan 8 kecepatan mundur Mesin penggerak: diesel minimum 2000 cc, 4 silinder Sistim kemudi: power steering 24 Mesin Pengupas Kulit Gabah 1 Unit/Ruang Praktik Mesin untuk menggiling padi Dimensi : min. 73 x 67 x 157 cm Kap. Pecah Kulit Gabah 11500 kg/jam Putaran Poros Utama t10O0 rpm Tenaga Penggerak t16 HP (Mesin Diesel) Ukuran RubberRoll t6 x 8 3 f 4" e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 65.2. f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 65.3. Tabel 65.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan l,ahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura No Jenis Rasio Deskripsi 1 Lap Kultur Jaringan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Lab Hama & Penyakit 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Lab Pasca Panen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 4 Storage Alat Pertanian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 5 peserta didik. Luas minimum adalah 30 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 12 m2 Kapasitas untuk 4 orang Luas R. Penyimpanan adalah 12 m2. Luas minimum RIS adalah 24 rrr2. 6 Green house 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 744 m2. Tabel 65.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi keda 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 b: uah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area/sub 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub ruang kerja 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 65.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ toob cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor Diesel 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam memecah tanah dan meratakan tanah. Konfigurasi minimal : minimal 1 kecepatan maju, Sistem transmisi menggunakan kombinasi gear dan chain Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP di lengkapi implemen No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Traktor tangan rotar5r (3 grgr maju, 1 gigi mundur) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Konfigurasi minimal : Kecepatan: 3 maju dan 1 mundur, Sistem transmisi menggunakan roda grgl dan rantai Mesin penggerak bertenaga minimal 10 HP di lengkapi implemen 3 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim (Weather Station Digital) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: - Suhu udara (Air temperature); - Kelembaban udara (Air humidity); - Intensitas cahaya (Light intensity/ Illuminance) ; - PAR (Photosynthetically Active Radiation); - Kandungan gas COz di udara (Coz); - Suhu tanah (Soil temperature); - Kelembaban tanah (Soil moisture); - pH tanah (Soil pH); - Kadar garam tanah (Soil salinity); - Arah angin (Wind direction); - Kecepatan angin (Wind speed); - Curah hujan (Rainfall); No Nama Alat Rasio Deskripsi - Kepadatan tanah (Soil compaction). 4 Soil Nutrient Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, K, bahan-bahan organik, pH, salinitas, dan kelembaban pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Soil nutient Wavelength range: Red light approx. 62ot4nm; Blue light approx. 44or4nm. -pH Testtng range: Testing rqnge: O.O1% - 1.OOo/o - Kelembaban tanah (Soil moisture): Moisture unit: %o (m'/m') Testing range: O- TOOo/o With prtnting function and with a software, be able to connect to computer for data storage. 5 Soil Acidometer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur keasaman tanah. Test depth: Maximum 6 cm. - pH range: 3-8 pH - pH accuracA: tO.2 pH - Moisfitre range: 1-8% - Moishtre accuracA: tlok 6 Soil Water Potential Locator 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Maximum load: lookpa - Resolution:
Olkpa - Sofl Temperahtre testing range: Minimum -55"C- 1sO"C - Temperature accuracA:
O.S"C 7 Microclimate Information Collector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca/iklim mikro di suatu lokasi secara terus menerus untuk jangka waktu yang lama. Konfigurasi minimal : Solar power supply: min. 10WP Standbg power: DC-9V Capacitg: min 4 Gb Temperature Range : - 40 "C SO'C Humiditg Range: 0- I O)%RH Illuminance Rang e : O- 2 O O O O O LUX Rainfall Rantge: 0-4mm/ min Wind Speed Range: O-45m/ s Wind Direction Range: 0-359' 8 Soil Hard,?ess Meter 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kekerasan tanah. Maximumload: 100 Kg (Kg andN canbe switched. - Resolution: O.lKg. - Accuracy: !O.5%. - Measuing depth: Approx. O-40omm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Soil Diller Kit 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu. Soil depth: Maximum 2 m. Accessories; I brush, 1 spanner, 1 tape on 3 meters, 7 scraper, 7 handle, t head, and 4 tubes. 10 Soil Tensiometer 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. Maximum load: lookpa - Resolution:
Olkpa - Soil Temperahtre testing range: Minimum -55'C- 150"C - Temperature accuracA: tO.s"C 11 Perekam Radiasi Total (Total Radiation Recorder) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur total radiasi di udara. Rentang: O-20O0 W /m2 Akurasi: 7-L4uv /W'm-2 t2 Electric Germinator (With Humidifr.er) 1 Unit/Ruang Praktik Merupakan alat inkubasi yang dapat dikontrol secara otomatis, yang meniru kondisi di lingkungan luar. - Temperature range: O-SO"C - Humiditg range: 5o-95o/o - LUht grade: O-3 grade - Luminance: O- 15OOO Lux - Heating power: 5OO W No Nama Alat Rasio Deskripsi - Compressor power: 19O W-320 W - Humidifier utater tank capacitg: Minimum 5 L 13 Penghitung Benih Vakum (Vacuum Seed Counter) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk penghitungan, penghisapan, dan penempatan benih dalam suatu wadah dalam proses perkecambahan benih. Daga: Maks. 1200W Tegangan: 22OV/ SOHz Pelat hisap: min. 4 buah Sertakan piring tanam uakum unfitk benih partikel besar t+ Pembagi Benih Centrifuge (Centrifuge Seed Diuid"er) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membagi sampel benih secara elektrik Daya: 22OV SOHz. Terdiri dari : Satu unit mesin dan 3 unit sample holder 15 Multi-Rice, Whea| and Corn Thresher 6 unit/Ruang Praktek Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan biji-bijian. - A portable electric threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cleaning, sorting and separationfor grain. - Roller diameter: min. 17O mm - Roller rotation speed: approx. 9OO rpm - Voltage: 22OV/ SOHz No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 Plant Transpiration Rate Meter 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur laju transpirasi. Konfigurasi minimal : Transpiration r ate, stomatal conductance, le af te mp e radtre, PAR, air humiditg Leaf temperature range: O-50C PAR range : O-2 SOoltmolm-2. s- 1 Relatiue humidifu range: O-1OO% 17 Plant Nutritton Analyzer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji/mengukur kandungan nitrogen, klorofil, suhu pada daun, dan kelembaban pada daun. - Dapat mengukur : Kadar Klorofil Kadar Nitrogen Kelembaban pada daun Suhu pada daun 18 Portable Leaf Area Meter 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur berbagai ^jenis data pada daun, seperti panjang daun, lebar daun, luas daun. Konfigurasi minimal : Pre cbion/ Accuracg : ^+ 2o/o Measuring length: < LOOO mm Measuing width: < 15O mm Measuring thickness: 3 8 mm 19 Portable Autoclaue 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan No Nama Alat Rasio Deskripsi uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Capacitg : Minimum 15 L Time setting : Temperature setting : Approx. RT +5- 1260C Power consumption : Maksimum 2kw 20 Grain Moi,sfire Meter 7 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air ^pada biji-bijian. - Test object: nonmetallic granulated mateials such as cere al, whe at, rap ^e s e ^e d, sogbean, uegetable seed, corrl, feed, ^etc. - Test range: - Attached function: uolume- w eight conuersion displag, sample weight dbplag, temperature di,splay, auerage moisture content calculation 2t Neraca Analitik (Analgtical Balance) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal2OO ^gram. Skala Ukuran Pan : Dia. kira- kira 75mm. Resolusi: 0,1 mg. No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Mikroskop Binokuler Agribisnis 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF1OX dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000x Kondensor: N.A.= 1.25 dengan Iris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x,4Ox, 1O0x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 10O x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/ halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 23 Fruit Sclerometer 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengetahui tingkat kematangan/ kekerasan buah. Technical parameters - Range: O.2 - 15 Kg/cm2 ('los Pa ) - Diuisionualue: O.O1 Kg/cm2 No Nama Alat Rasio Deskripsi - Precision: t1%o - Displag mode: Digital - Insertion depth of pressure head: lomm 24 Drying Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Rang e : room temperature - 3 OO,C Precision: xl "C Power: approx. 2 kW Capacitg/Volume : Min. 140 L 25 Laminar Air Flow 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. AirJlow uelocitg: O.3-0.5 m/s. Material: Main bodg: Cold-rolled steel with anti-b acteria p ow der co ating. Work table: 3O4 stainless steel. Pr e -Jilte r : Polg e s te r fib e r, washable. Front window: manua\ toughened glass, anti W. Consumption: approx. IOOW. No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Seed Neatness Workbench 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat dan memilih benih (tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak) guna menjaga kualitas varietas unggul. Magnification: O-7 X Surface size: min. 3OO x 300 mm Table base size: min. 9OO x 3OO mm Luminous panel size: min. 25O x 25O mm 27 Inkubator 1 unit/Ruang Praktek Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal tg p e. Incub ato r ele ctrical re quire me nts : AC 220Vt10%/ SOHz!2%. Power consumption: approx. 250W Temperahtre range: approx. ^+5C- 65C. Shelues: Min. 2 pcs. Timing Range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Pengaduk- Pemanas (Magnetic Hot plate Stirrefi 3 Unit/Ruang Praktik Maximum Power [W]: 1100 Stirring positions : min. 1 Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed [rpm]: 1OO-15O0 Heating outptut [W]: approx.l lOO Heating temperature range ['C]: RT - 500 29 Orbital Shaker 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan yang homogen. Shaking Motion: Orbital Orbital Diameter: Min. 1O mm. Speed Range (RPM): 100-500. Power Consumption: Max. 3OW 30 Penanaman (Cultiuation) 1 Set/Ruang Praktik Untuk persiapan tanam di lahan kering. - Tenaga penggerak : motor bensin - Daya mesin penggerak t 5,5 HP/3.600 rpm - Dilengkapi dengan 3 macam model blade/pisau 31 Soil and Weather Sensor 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mendeteksi, mengukur, serta mencatat data secara akurat tentang kondisi cuaca pertanian (agro-climate) dan tanah pertanian (soiQ yang dapat dikontrol melalui aplikasi secara real time oleh pengguna smartphone.
Kompetensi Keahlian Pemuliaan dan ^Perbenihan Tanaman a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian ^Pemuliaan ^dan Perbenihan Tanaman berfungsi sebagai ^tempat ^pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik ^penentuan/penanganan No Nama Alat Rasio Deskripsi Alat ini dapat mendeteksi suhu, kelembapan tanah, ^pH (tingkat keasaman) tanah, EC (electrical conductiuitg) tanah, kele mb aPan relatif udara, suhu udara, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan untuk menentukan perlakuan yang tepat pada lahan. Low power microcontroller Lout pouer 4G/ 3G/ 2G GSM transmitter Upgradeable high gain antenna for ^remote ^area application HUh performance li-ion battery with solar charger Up to 2 Giga Bgtes datalogger 32 Drone Sprager 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan penyemprotan pupuk dan pestisida secara otomatis. Application : Liquid (pesticide, bio fertilizer, ^etc) ^spray ^er Sensor : 3 Utrasonic Range Finder Max Pagload : approx. 24 Kg Radio Link Range : up to 8 km Battery Capacity : approx. 22.OOO mah hama dan penyakit tanaman, ^pemuliaan ^dan ^perbenihan, hidroponik, perlindungan tanaman, ^dan ^penanaman. b. Luas minimum ruang ^praktik ^Kompetensi ^Keahlian Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman adalah 27O ^m2. c. Luas minimum lahan ^praktik dan ^green ^house ^Kompetensi Keahlian Pemuliaan dan Perbenihan ^Tanaman ^adalah ^adalah 3.600 m2, untuk menampung ^72 ^peserta ^didik. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi ^Keahlian ^Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman dilengkapi ^prasarana ^sebagaimana tercantum pada Tabel 66.I. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi ^Keahlian ^Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman dilengkapi ^perabot ^sebagaimana tercantum pada Tabel 66.2. f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi ^Keahlian ^Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman dilengkapi ^peralatan ^praktik ^utama sebagaimana tercantum ^pada Tabel ^66.3. Tabel 66.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi ^Standar Prasarana ^Ruang ^dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Pemuliaan ^dan Perbenihan Tanaman No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium hama dan penyakit 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 ^peserta didik. Luas minimum adalah 72 ^m2. 2 Laboratorium Pemuliaan tanaman 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 ^peserta didik Luas minimum adalah 72 m2. 3 Bangsal perbenihan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 ^m2. 4 Lahan praktik 50 m2/peserta didik Kapasitas untuk 72 ^peserta didik. Luas minimum adalah 3.600 ^m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 ^m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 66.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyamErn. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Pemntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub rurang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area/sub ruang praktik 6 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/Kursi kerja bengkel 72 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan ^pekerjaan praktik. Peruntukan: area/ sub rLtang prakttk ^7 2 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab. / area kerja di ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk Menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 66.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mikroskop Biologis (Biological Mbroscope) 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF1OX dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan lris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, 1OOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 2 Zoom Stereo Microscope 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran kecil. Viewing Head: 45 degree inclined, 360 rotatable binocular head. Eyepiece: WF lOX witlt 20 mm uiew field. Zoom Obiectiue Lens: O.7X-4.5X. No Nama Alat Rasio Deskripsi Total Magnifrcation: 7X - 45X. Focusing: pinian and rack, controlled bg knobs on both sides. Plate: Frosted glass and working stage. Illumination: Reflecting & transmitte d illumination, LED ^lamp. 3 Plant Nutitton Analyzer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menguj i / mengulnrr kandungan nitrogen, klorofil, suhu pada daun, dan kelembaban pada daun. - Dapat mengukur ^: Kadar Klorofil Kadar Nitrogen Kelembaban pada daun Suhu pada daun 4 Plant Transpiration Rate Meter 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur ^laju transpirasi. Konfigurasi minimal ^: Transpiration rate, stomatal conductance, leaf temperature, ^PAR, air humiditg Leaf temperahtre range: O-50'C PAR range : O-2 50o1tmolm-2. s- ^1 Relatiue humiditg rqnge: 0-100% 5 Soil Nutrient Analyzer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, ^K, bahan-bahan organik, ^pH, salinitas, dan kelembaban ^pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Soil nutient No Nama Alat Rasio Deskripsi Wauelength range: Red light approx. 62o!4nm; Blue light approx. 44O!4nm. -pH Testing range: Testing range:
O 1o/o - 1.00o/o - Kelembaban tanah (Soil mobture): Mobture unit: %o (m"/m") Testing range: O- 10Oo/o With printing function and with a software, be able to connect to computer for data storage. 6 Portable Leaf Area Meter 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur berbagai ^jenis data pada daun, seperti ^panjang daun, lebar daun, luas daun. Konfigurasi minimal : Precision/ Accuracy : ^t 2o/o Measuring length: < 1O0O mm Measuring width: < 15O mm Measuing thickness: ^< 8 mm 7 SoilAcidometer 8 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur keasaman tanah Test depth: Maximum 6 cm. - pH range: 3-8 pH - pH accuracA: !O.2 pH - Moisture range: 1-8% - Moishtre accuracA: !7o/o No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Soil Water Potential Locator 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur potensi air tanah dan suhu tanah secara bersamaan. Marimum load: lOokpa - Resolution: O.Olkpa - Soil Temperature testing range: Minimum -55"C- 1SO"C - Temperature accuracA: ^+O.S"C 9 Plant Photosynthesis Meter 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur rerata fotosintesis, kandungan COz. Measuring/Testing : - COz Measure range : O- 1 S)Oppm - Leaf temperature Measure range: O-SO"C - Air temperature Measure range: O-50"C - PAR Measure range: O-250O pmolm- 2's- I - Relatiue humtdity (chamber humiditg) Measure range: O-1OO% 10 Neraca Analitik (Analgtbal Balance) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal2OO gr€rm. Skala Ukuran Pan : Dia. kira-kira 75mm. Resolusi: 0,1 mg. No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Portable Autoclaue 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Capacitg : Minimum 15 L Time setting : Temperature setting : Approx. RT +5- 126"C Power consumption : Maksimum 2 KW r2 Electric Germinator (With Humidifter) 1 Set/Ruang Praktik Merupakan alat inkubasi ^yang dapat dikontrol secara otomatis, yang meniru kondisi di lingkungan luar. - Temperature range: O-SO"C - Humiditg r@nge: 5o-95o/o - LUht grade: O-3 grade - Luminance: O-15OOO Lrtx - Heating power: 5O0 W - Compressor power: 190 W-32O W - Humidifier water tank capacity: Minimum 5 L 13 Seed Sieue Shaker 6 Set/Ruang Praktik Untuk memilah benih dengan metode pengayakan. Parameter teknis : - Mox sieuing quantity range: SOOg - Sieuing frame leuel: 3 lagers - Sieuing rarlge: Minimum loomm - Rotation speed: Minimum 1 15t1r/ min - Grain sieue diameter: Approx. 2OO - 22omm No Nama Alat Rasio Deskripsi 1+ Seed Neatness Workbench 8 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat dan memilih benih (tidak tercampur dengan varietas lain, kotoran maupun benih yang rusak) guna menjaga kualitas varietas unggul. Magnification: O-7 X Surface size: min. 3OO x 300 mm Table base size: min. 9OO x 3OO mm Luminous panel size: min. 25O x 250 mm 15 Grain Moistr,re Meter 7 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air pada biji-bijian. - Test object: nonmetallic granulated materials such as cereal, wheat, rapeseed, sogbean, uegetable seed, corrt, feed, etc. - Test range: - Attached function: uolume-weight conuersion display, sample weight dbplay, temperature displag, auerag e moi,shre content calculation 16 Grain Hardness Meter 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menguji/ mengukur kekerasan bij i-bij ian. - Stainless steel material - Test range: Minimum 2Okg - Displag: Pointer/ Digital - Stress; Manual - Maximum Diameter: 18mm t7 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. No Nama Alat Rasio Deskripsi (Weather Station Digital) Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: - Suhu udara (Air temperaturel; - Kelembaban udara lAir humidi$); - Intensitas cahaya {Light intens itg / Illuminancel ; - PAR (Photosgntheticallg Actiue Radiationl; - Kandungan gas COz di udara (Coz); - Suhu tanah (Soil temperahtre); - Kelembaban tanah (Soil molrsture); - pH tanah (Sofl pH); - Kadar garam tanah (Soil salinitgl; - Arah angin (Wind directionl; - Kecepatan angin (Wind speedl; - Curah hujan (Rainfall); - Kepadatan tanah (Soil compactionl. 18 Soil Hardness Meter 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur kekerasan tanah. Macimum load: 10O Kg (Kg and N can be switched. - Resolution: O.1Kg. - Accuracg: tO.So/o. - Measuing depth: Approx. O-40omm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Soil Tensiometer 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar lengas tanah. - Soil tensiometer is made up of pressure gauge, acrylic tube and ceramb probe. - Length: Minimum lOO cm - Testing range: O- 1 Bar (1 Bar = 1OO Kpa) 20 Soil Driller Kit 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang ^pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu. Soil depth: Maximum 2 m. Accessories; I brush, 7 spanner, ^7 tape on 3 meters, 1 scraper, ^7 handle, t head, and 4 tubes. 2L Drying Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air ^pada suatu produk. Range : room temperature - 3 OLC Precision: t7 "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14O L 22 Automattc Seed Counter 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menghitung bdi-bijian secara otomatis. - Countrange: Small and mi.d.dle sample: minimum O.7-4 mm ^x O.7- 12 mm; Big sample: minimum 3- 10 mm ^x 3-12 mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Count accuracA: Big and mtddle sample: 2/ IOOO; Small sample: 4/ 1000. - Count speed: > IOOO/ 3 min - Countnumber range: 23 Pembagi Benih Centrifuge (Centrifuge Seed Diuider) 8 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membagi sampel benih secara elektrik. Daya: 22OV SOHz. Terdiri dari : Satu unit mesin dan 3 unit sample holder 24 Mutti-Rice, Wheat and Corn Thresher 6 Unit/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan bdi- bijian. - A portable electrb threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cleaning, sorting and separationfor grain. - Roller diameter: min. 17O mm - Roller rotation speed: approx. 9O0 rpm - Voltage: 22OV/ SOHz 25 Laminar Air Flow 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur ^jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Airflow uelocity: O.3-O.5 m/ s. Mateial: Main body: Cold-rolled steel with anti-b acteia powder co ating. No Nama Alat Rasio Deskripsi Work table: 3O4 stainless steel. Pre-filter: Polgester fiber, washable. Front window: manual, toughened glass, anti W. Consumption: approx. 1 OOW. 26 Plant Culm- Strength Meter I Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekuatan batang (culml tanaman tertentu. - Stem bending performance measurement areq: O. 5cm2 - Stem compressiue strength measurement area: 7cm2 - Stem structure intensitg measurement: 7mm2 - Max load: SOON (N, lcg, it can be transformed automaticallg ) - Resolution: O.OIN - Precision:
to.So/o 27 Orbital Shaker 3 Unit/Ruang Praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan Yang homogen. Shaking Motion: Orbital Orbital Diameter: Min. 1O mm. Speed Range (RPM): lOO-50O. Power Consumption: Max. 3OW 28 Pengaduk - Pemanas (Magnetic Hotplate Sti'rler) 3 Unit/Ruang Praktik Moximum Power [W]: 11OO Stirring positions : min. 1 Max. magnetic bar [mm]: approx. 8O Speed [rpm]: 1OO-150O o67 Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis ^Ternak Ruminansia berfungsi sebagai tempat ^pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penanganan induk, penanganan melahirkan, pembesaran ternak, pembuatan pakan ternak dan cara penyimpanan, penentuan/penanganan hama dan penyakit pada ternak yang terjangkit. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian ^Agribisnis Ternak Ruminansia adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 67.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 67.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Heating output [W]: approx.l l0O Heating temperature range ['C]: RT - 500 29 Incubator 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memerarn mikroba pada suhu yang terkontrol. Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Mbrocomputer normal tg pe. Incub ator ele ctric al r e quireme nts: AC 2 2 OV! 1 Oo/o/ 5 0Hzr.2%. Pouer consumption: approx. 25OW Temperature range: approx. ^+5C- 65C. Shelues: Min. 2 pcs. Timing Range 1-999 min. Volume approx. 5O Liter. e Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian ^Agribisnis Ternak Ruminansia dilengkapi ^peralatan ^praktik ^utama sebagaimana tercantum ^pada Tabel ^67 ^.3. Tabel 67.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar ^Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis ^Ternak Ruminansia No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium hama dan penyakit 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang produksi pakan dan gudang 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Bangsal/kandang induk 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 4 Bangsal/ kandang pembesaran dan pengemukan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 ^m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 Irr2. Tabel 67.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar ^Perabot ^Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis ^Ternak Ruminansia No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Penrntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/ sub ruang praktik 36 buah. Tabel 67.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Ruminansia No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Alat Angkut Farm 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkut peralatan pertanian, pakan konsentrat dll Mesin 4 tak. approx. 100 cc Max. Power approx. 5.0 HP/8000 rpm Pengapian CDI Model Persneling4 x Percepatan Model Start Elektrik & kick starter 2 Lemari Pendingin Obat-Obatan 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat penyimpanan obat- obatan. Konfigurasi minimal : - Tegangan: 22OY /SOHz No Nama Alat Rasio Deskripsi - Watt: maks. 260 watt - Rentang Klasifikasi: N/sr/sN/r - Rak Kawat yang dicat: 4 lapisan - Bahan eksterior: Baja tahan karat 201 - Teknologi berbusa: plastik berbusa poliuretan - Rentang Suhu: Pendinginan kipas - Kapasitas Volume: minimal 600L - Refrigeran: R134a Foaming agent: R141b 3 Mikroskop Binokuler Agribisnis 7 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal ^: Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = lSmm Rentang pembesaran: 40X- ^1 000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan lris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan peg€rngan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, lOOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W - Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 4 Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 1000W Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 757o Rentang kontrol suhu kamar: 100 oc. 5 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analgzer Test uarieties: grain, food, dairy products, drink, animal food, soil, medicine, settling, chembal, etc. Water Inlet Mode: running water and distilled water, wide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ Power: approx. 10OO W Water supplg: No Nama Alat Rasio Deskripsi water pressure ^>1.5MPa water temperahtre: ^<2OC - Digest furnace Displag er : dig ital displag er Temperahtre control: digital control Temperahtre control range: room temperature - 6O0C Heatirtg up speed: approx. 30C/ min Me asurement rang e : approx. 0.lmgN - 2OOmgN Measurement quantity : measure seueral uaieties simultaneouslg at a time (4 lwles) Digest time: approx. 60-90 min/ batch Volume of digest pipe: approx. 30Oml Power: approx. LOOOW 6 Peralatan Distilasi (Di.stitlaton Apparatus) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk distilasi Konfigurasi minimal : - Daya pemanas: maks. 1000W, penyesuaian terus menerus - Silinder penerima: minimal 90m1, pembagian skala 1ml - Labu destilasi: minimal 120m1 - Termometer: kira-kira. (-2- 300)'C dan (-2-400)'C. Nilai pembagian 1oC - Papan pendukung labu diameter SiC untuk setiap lubang minimal 30mm, 35mm, dan 45mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Ekstraktor Serat Mentah (Raw Fiber Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis serat pada suatu zat. Konfigurasi minimal : - Benda uji: kandungan serat mentah dalam berbagai biji- bijian, pakan, biji-bijian, makanan dan produk pertanian dan sampingan lainnya. - Nomor Sampel: minimal 5 sampel/waktu - Kesalahan reproduktifitas: kesalahart O,4o/o untuk tingkat serat di bawah lOo/o, errors 4o/o untuk tingkat serat lebih 1O% - Waktu Siklus Deteksi: maks. 1O0 menit (untuk asarn maks. 40 menit, untuk alkali maks. 40 menit, saring dan cuci maks. 20 menit) - Sumber Daya: AC22OV /1OHZ 8 Diagnostic Set/ Alat Pemeriksaan 3 Set/Ruang Praktik Untuk pemeriksaan pada ternak Opthalmo scope & oto scop e LUht Weigltt Robust plastic case containing 1 pc parker otoscope, min. 3 pcs auto clauable, ear speculum (diameter approx. 2.5, 3.5 and 4.5 mm), min. 2 pcs Laryngeal (size approx. 3 and 4), Bent arm throat lamp, Tounge spafiila, Supportfor single use toung e D ep re s s or s, A dj us tabte nasal speculum and spare bulb otoscope. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 MKV Post Mortem Set 3 Set/Ruang Praktik Untuk pemeriksaan pasca pemotongan Konfigurasi minimal : - Chopper Stainless, minimal20 cm - Pisau Autopsi, minimal 10 cm, 2 buah - Skinning Knife Melengkung, minimal 14 cm - Baja Asah minimal 22 cm - T\rlang Saw - Pahat Tulang Stainless, minimal 18 cm - Palu Post Mortem - Pisau Otak - Pisau Bedah Pisau - Gunting Tulang Stainless, minimal 18 cm - Pisau Bedah bentuk pedang, 2 buah - Gunting Keperawatan, minimal 12 cm - Gunting Lurus, minimal L2 cm - Rochester Pean Lurus, minimal 12 crn - Pita Pengukur - Pisau Tulang Rawan - Forcep Anatomi, minimal 12 cm - Pisau Bedah Scalpel, 10 buah - Tempat Jarum Mathiew 10 Instalasi Biogas 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengolah limbah kotoran ternak menjadi biogas 1 unit terdiri dari Inlet, outlet, pipa, sumur digester. Minimal Kapasitas 200 L No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Mesin Granular 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membentuk pupuk kompos menjadi granule Minimum Configuration : - Kapasitas: - Diameter: approx.l2O cm - Penggerak: motor bensin approx. 5,5 HP - Rangka: baja ringan - Bahan: Stainsless steel - - Transmisi: Gear Box L2 Chopper Dengan Mesin Penggerak Motor Diesel 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menghancurkan rumput atau jerami untuk pupuk organik Kapasitas = 250 - 500 kg per ^jam, tenaga motor diesel approx. 8 HP 13 Detektor Mastitis (Mastitis Detector) 3 Unit/Ruang Praktik Untuk uji penyakit mastitis pada sapi perah. Konfigurasi minimal : - Catu daya: baterai 9 V - Tampilan: LCD, minimal 3 digit - Rentang pengukuran: 10 - 990 unit - Resolusi pengukuran: minimal 10 unit a No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 Paket Inseminasi Buatan (Artifrcial Insemination ktt) 3 Unit/Ruang Praktik Untuk meletakkan sperma beku dalam tubuh induk betina Konfigurasi minimal : - A.I. Tembakan Universal 1 buah - A.I Sarung 1 pack (minimal 45 pcs) - Sarung Tangan A.I 90 cm 1 pack (minimal 45 pcs) - Termos - Gunting Potong Jerami 1 pcs - Penjepit Jerami I pcs - Pemotong Jerami 1 pcs - Pelumas Jelly 1 pcs - Kotak Baja Tahan Karat 15 Neraca Analitik (Analgtbal Balance) 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal2OO gram. Skala Ukuran Pan : Dia. kira-kira 7Smm. Resolusi: 0,1 mg. 16 Drying Ouen I unit/Ruang Kerja Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range: room temperature-3OOoC Precision: t1 "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. l+O L No Nama Alat Rasio Deskripsi L7 Timbarryan Digital 4 unit/Ruang Kerja Untuk mengukur massa suatu bahan dengan ketelitian 0.1 g. Capacity : 1OOO0 g. Resolution : O.1 g. Scale Pan Size : Approx. 17Ox14omm. Power: DC 12V/6V 18 Horizontal Mixer Konsentrat 1 unit/ruang praktik Untuk mencampur pakan konsentrat. Kapasitas min. 10O kg per batch Penggerak diesel min. 8 -12 Hp Putaran t20O rpm Tipe mixer ibbon (pita) 19 Horizontat Mker Hijauan- Konsentrat 1 unit/ruang praktik Untuk mencampur rumput dengan pakan konsentrat. Konfigurasi minimal : Kapasitas minimal 0,4 m3 Tipe mixer pedal Penggerak diesel minimal 10HP Wadah (bin) bisa diputar balik Wadah (bin) bisa diputar balik 20 Mesin Jahit Karung I unit/ruang praktik Untuk menjahit karung kemasan pakan. RPM 10500, 50 Hz, 65 Watt, 22O Volt No Nama Alat Rasio Deskripsi 2l Pencacah (Hammer Mill) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengecilkan ukuran biji- bijian sehingga waktu dicampur menjadi lebih homogen. Konfigurasi minimal : Penggerak: motor diesel/motor listrik maksimal 16 HP Kapasitas: t1O0 kg/ jam Material : Stainless Steel - Screening berdiameter 1 - 6 mm. 22 Mixer Pellet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengaduk adonan bentuk tepung dari bahan pellet. Kapasitas t30O kg/jam, per proses t25 kg, lama 10-15 menit 23 Pencetak Pellet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak pellet Bentuk bulat panjang ukuran diameter pellet standar ^+ 4-6 mm 24 Mesin pasteurisasi (Pasteurber) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pasteurisasi susu. Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat Kompor LPG, Sirkulasi udara dingin, Thermostat Sirkulasi udara dingin Termostat Kapasitas minimal 22 liter Motor minimal 145 Watt No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Penganalisis Susu (Milk Analyzer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk alat ukur multiparameter SlrSLt. Konfigurasi minimal : Lemak 0,01 - 25/o Padat-non-lemak (SNF) 3 - l5o/o Kepadatan 1000 - 1040 kglm" Protein 2o/o - 7oh Laktosa O,Olo/o - 60/o, Ditambahkan air Oo/o - 7Oo/o Suhu sampel loc - 40oC Garam O,4o/o - L,So/o Titik beku -0,4oC - -O,7oC 26 Timbangan Kerangkeng 1 Unit/Ruang Praktik Untuk timbangan hewan hidup sebelum dipotong. Kap.: approx. 1000-1500 kgx O,2 kg Lantai: approx. 100x200x10 cm Size: approx. 100x200x175 cm Pintu: approx. 90x170 cm Kabel: t5m 27 Mesin pemerah susu (Milking Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mesin perah susu sapi. Konfigurasi minimal : Troli pemerah susu Mode Pulsasi: Pulsasi Pneumatik Denyut Den5rut: Ketukan tunggal atau ketukan Binaural Waktu Den5rut: 64 - 75 Kali/Min No Nama Alat Rasio Deskripsi Gelar Vakum Operasi: kira-kira. 5OKpa Kapasitas Produksi: minimal 22 ekor/jam Pompa vakum Aliran Udara: minimal l0 m3/jam Tegangan: 22OY dan Daya minimal 1 KW Kecepatan R.rtar: minimal 1300 RPM 28 Alat Deteksi Birahi 4 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan saat IB Pouter supply: 9 V battery Dbplag: LCD, approx. 3.5 digits Measuring range: O-1990 units M e asurement re s olution: approx. 1O units 29 Mesin sentrifugal (Centrifuge) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menetapkan kadar lemak dalam sampel dairy seperti susu, keju dan produk - produk turunannya dengan metode Gerber. Konfigurasi minimal : Metode Centrifuge Gerber Spesifikasi: Pengatur waktu; Rem otomatis; Pemanasan dengan pengaturan suhu variabel (maks. 600 W) No Nama Alat Rasio Deskripsi Kontrol mikroprosesor dengan pembacaan digital - Include rotor and bushing - Include But5rrometer for milk 30 Drenching Gun 2 unit/ruang praktik Untuk mencekok obat/ mineral ternak. ueteinary products pi,stol automatic continuous plastic u accine sg ring e inj e ction drencher drenching gun glass htbe plasttc bucket syringe, pistol syinge, ueterinary products, ueteinary sgringe inj e ction, automatic sy ing e inj ection, u accine sy ing e inj e ction, animal sgringe injection, plasttc sy ring e tnj e ction, automatic drenche r, automatic dr enching gun Specs; Sml, loml, 2Oml, 30ml Feature: 1 .Technology : Brass with electroplating, the mateial for handle: plastic 2.The occuracA is : 5ml:
2-5ml continuous and adj us table lOml: 1-lOml continuous and adjustable 20ml: 1-2Oml continuous and adjustable 30ml: 1-3Oml continuous and adjustable 3. Heat resistance : -3OC-120"C 4. With plastic pot 2.5L 068. Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penanganan induk unggas, penetasan, pembesaran unggas, pembuatan pakan ternak dan cara penyimpanan, penentuan/ penanganan hama dan penyakit pada unggas yang terjangkit. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas adalah 27O m2 c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 68.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 68.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 68.3. Tabel 68.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian bisnis Ternak U No. Jeni S Rasio Deskripsi 1 Bangsal induk, unggas petelur untuk produksi, dan karantina 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 2 Ruang penetasan dan pembesaran 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang produksi pakan dan gudang 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang laboratorium hama dan penyakit 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 68.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian bisnis Ternak U No. Jeni S Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adaJah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rulang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area benskel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang kerja 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub rLlang kerja bengkel 5 buah, R. Simpan I buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang kerja bengkel 18 buah. REPUBUK INDONESIA - L767 - Tabel 68.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Ternak No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan : terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi.Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Peralatan Kandang Close House untuk Broiler 1 Set/Ruang Praktik Untuk peralatan kandang close house broiler. Lengkap dengan tempat makan, tempat minum, alat pemanas, semi automatic atau automatic feeding, peralatan pengatur suhu dan kelembaban (exhaust fan, cooling pad, spray humidifier), dan lain- lain. Kapasitas minimal per set kandang 1000 ekor. No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Peralatan Kandang Close House untuk Ayam Petelur 1 Set/Ruang Praktik Untuk peralatan kandang close house ayam petelur Konfigurasi minimal : - Kandang batere, lengkap dengan tempat makan, tempat minum - alat pernanas, - semi automatic atau automatic feeding, - peralatan pengatur suhu dan kelembab an (exhaust fan, cooling pad, spraA lrumidiftefl, dan lain-lain. - Kapasitas minimal per set kandang 1000 ekor. 3 Kandang Tertutup untuk Ayam Pedaging 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk alat pembelajaran pembesaran ayam pedaging Konfigurasi minimal : Spesifikasi kandang : Luas : minimal 100 m2 ( luas kandang minimal 85 m2, ruang servis minimal 15 m2 ) Kapasitas : minimal 1000 ekor Bahan struktur utama : baja galvanis, tebal minimal 1 mm Bahan lantai : plat baja galvanis dengan tinggi gelombang minimal 6 mm, tebal plat minimal 0,4 mm Bahan atap : plat galvalum gelombang, tebal minimal 0,2 mm Bahan dinding kandang : wiremesh sekitar 22 x 22 mm, EIrIEF{lTlEN REPUBUK INOONESIA - 1769 - No Nama Alat Rasio Deskripsi diameter kawat minimal 1 mm, dilapisi PVC Bahan dinding ruang servis : plat galvalum gelombang, tebal minimal 0,2 mm Termasuk peralatan dalam kandang : - Sistem pakan otomatis dengan motor, dilengkapi minimal 18 unit pan feeder, dan dapat diatur ketinggiannya - Sistem minum dengan nipple minimal 2 jalur, dilengkapi unit pembagi dosis obat atau vitamin, dan dapat diatur ketinggiannya - Sistem ventilasi udara, terdiri dari minimal2 unit kipas berukuran minimal 35 inch, daya motor minimal 0,5 HP, terintegrasi dengan pengontrol suhu otomatis - Sistem pendingin udara, dengan cooling pad ukuran luas minimal 6,5 m2, dilengkapi pompa air minimal 200 watt - Dinding samping kandang wiremesh ditutup terpal A8, dengan sistem buka otomatis - Sistem pemErnas udara otomatis menggunakan LPG dan dilengkapi blower, daya motor minimal 0,3 HP - Sistem pener€rngan menggunakan minimal 10 buah lampu LED 9 watt - Tangki air minum, bahan PVC kapasitas minimal 300 liter No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : - Tampilan kepala: 3O derajat miring, rotasi 360 derajat - Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm - Rentang pembesaran: 40X- 1000x - Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma - Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan - Rentang Skala Acromatic: 4x 10x,40x, 1O0x - Tahap mekanis, Ukuran: minimal 1O0 x 100 mm - Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/ halus koaksial - Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 5 Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 1000W Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 75%o No Nama Alat Rasio Deskripsi Rentang kontrol suhu kamar: 100 oc. 6 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer Test uarieties: grain, food, dairy products, drink, animal food, soil, medbine, settling, chembal, etc. Water Inlet Mode: running water and di.stilled water, taide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ Power: approx. 10OO W Water supply: - water pressure ^>1.SMPa - water temperature: ^<20C - Digestfurrlace Di.splay er : digital displag er Temperature control: digital control Temperahtre control range: room temperafiire - 6OUC Heating up speed: approx. 3OC/ min Measurement rang e : approx. 0.lmgN - 2OOmgN Measurement quantity : measure seueral uaieties simultaneously at a time (4 holes) No Nama Alat Rasio Deskripsi Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 3OOml Power: approx. LOOOW 7 Ekstraktor Serat Mentah (Rau.t Fiber Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis serat pada suatu zat. Konfigurasi minimal : - Benda uji: kandungan serat mentah dalam berbagai biji- bijian, pakan, biji-bijian, makanan dan produk pertanian dan sampingan lainnya. - Nomor Sampel: minimal 5 sampel/waktu - Kesalahan reproduktifitas: kesalahan O,4%o untuk tingkat serat di bawah loo/o, error< 4o/o untuk tingkat serat lebih 10% - Waktu Siklus Deteksi: maks. 100 menit (untuk asam maks. 40 menit, untuk alkali maks. 40 menit, saring dan cuci maks. 20 menit) - Sumber Daya: AC22OV ISOHZ 8 Peralatan Distilasi (Distillaton Apparatus) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk distilasi Konfigurasi minimal : - Daya pemanas: maks. 1000W, penyesuaian terus menerus - Silinder penerima: minimal 90m1, pembagian skala lml - Labu destilasi: minimal 120m1 - Termometer: kira-kira. (-2- 300)"C dan (-2-400)'C. Nilai pembagian 1oC No Nama Alat Rasio Deskripsi Papan pendukung labu diameter SiC untuk setiap lubang minimal 3omm, 35mm, dan 45mm 9 Freezer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menyimpan karkas dan organ ayam. Konfigurasi minimal : kapasitas sampai dengan 200 liter Metode pendinginan: Pendinginan udara Suhu: Tegangan: 22OY SOHz 10 Peralatan Rumah Potong Ayam 1 unit/sekolah Untuk memotong dan mengolah ungags Konfigurasi minimal : - Pisau pemotong ayam - Perangkat perebus ayam: panci stainless, kompor gas, alat ukur temperatur - Mesin pencabut bulu semi otomatis: kapasitas minimallO kg per menit, listrik max. 80O watt - Pisau untuk mengeluarkan isi perut - Tempat merendam karkas dengan air es - Peralatan pemotongan karkas: pisau, telenan plastik - Timbangan karkas * Vacum sealing machine, mEu(. 350 watt untuk mengemas karkas No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Mesin Tetas Otomatis 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menetaskan telur unggas otomatis Konfigurasi minimal : - Kapasitas: minimal 1000 - Daya : maksimal 250 W - Pembalik Telur: Otomatis per 9O minutes - Alarm: Alarm suhu & kelembaban Lebih/kurang - Otomatis Penuh: Telur otomatis - putar dan kontrol suhu. t2 Analyzer Biji- Bijian (Grain) 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar air pada biji-bijian. Parameter teknb : - Test object: nonmetallic granulated materials such as cereal, wheat, rapeseed, soybean, uegetable seed, corrl, feed, etc. - Test range: u olume - weight conuersion displag, sample weight displag, temperature displag, auerclg e moisture content calculation. 13 Pencacah lHammer ^Mittl 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengecilkan ukuran biji- bijian sehingga waktu dicampur menjadi lebih homogen. Konfigurasi minimal : Penggerak: motor diesel/motor listrik maksimal 16 HP Kapasitas: t1O0 kg/ jam Material : Stainless Steel No Nama Alat Rasio Deskripsi Screening berdiameter 1 - 6 mm. t4 Mixer Peltet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengaduk adonan bentuk tepung dari bahan pelIet. Kapasitas ^+ 30O kg/jam, per proses t25 kg, lama 10-15 menit 15 Pencetak Pellet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak pellet Bentuk bulat panjang ukuran diameter pellet standar t 4-6 mm t6 Oven Pengering Pellet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan pellet setelah dicetak Kapasitas ^+60 rak. t7 Horizontal Mixer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencampur bahan pakan. Kapasitas minimal 50 kg/batch, motor penggerak listrik, putaran ^+ 200 rpm, listrik 2 hp, bahan stainlees steel, inlet dari atas bertutup, outlet dibawah dengan pintu. 18 Mesin Jahit Karung 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit karung kemasan pakan. RPM 10500, 50 Hz, 65 Watt, 22O Volt No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Lemari Pendingin Obat-Obatan lPharmaceutical chillefl 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat penyimpanan obat- obatan. Konfigurasi minimal : - Tegangan: 22OY /SOHz - Watt: maks. 260 watt - Rentang Klasifikasi: N/sr/sN/r - Rak Kawat yang dicat: 4 lapisan - Bahan eksterior: Baja tahan karat 2Ol - Teknologi berbusa: plastik berbusa poliuretan - Rentang Suhu: O-8 - Tipe Pendingin: Pendinginan kipas - Kapasitas Volume: minimal 600L - Refrigeran: R134a - Foaming agent: R14lb 20 Timbangan Digital 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan dengan ketelitian 0.1 g. Capacity : LOOOO g. Resolution: O.1 g. Scale Pan Size : Approx. 17Ox140mm. Power: DC 12V/6V 2t Digital Egg Analgzer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur parameter kualitas telur. Measuing haugh unit, egg's wetght, albumen height and golk color. 22 Kotak Pengamatan 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mesin monitor kondisi embrio telur. No Nama Alat Rasio Deskripsi Telur (Egg Obseruation Box) Konfigurasi minimal : - Garis jantung & nadi berkedip - Hati hitam & garis datar, tidak ada den5rut nadi - Burung animasi, cewek bergerak - Baterai berkedip - Angka digit, detak jantung/menit 23 Poultry Bleeding Cone 1 Unit/Ruang Praktik Untuk alat bantu potong dan penampung darah ayam. Cone: Plat alumunium approx. 0,8 mm Kaki: Pipa stainless steel diameter approx. 2" dan diameter t7" Bleding Trough: Plat alumunium approx. 0,8 mm Dudukan Cone: Besi diameter approx. 12 rnrn Galvanis 24 Pencabut Bulu Ayam Otomatis 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencabut bulu ayam secara otomatis. Work abilitg : approx. 8kg/ (0.5- lmin) Main axb Rotational spin approx. 3O0r/min Motor Power approx. LSOOW Depilate object chicken with poultry accurate 4-5 chickens Barrel diameter approx. 5o0mm 25 Timbangan Duduk 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa.
Kompetensi Keahlian Kesehatan dan Reproduksi Hewan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kesehatan dan Reproduksi Hewan berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti diagnosa penyakit hewan dalam epidemologi, bakteriologi, patologi, parasitologi, dan virologi, serta pembedahan bangkai, penanganan hewan sakit/karantina, dan reproduksi. Besarnya luasan minimum ruang kompetensi keahlian Kesehatan dan Reproduksi Hewan adalah 150 m2 (seratus lima puluh meter persegi). Selanjutnya, detail luas minimum ruangan praktik tercantum di dalam 69.L;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kesehatan dan Reproduksi Hewan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 69.2; No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas: Min. 150 kg Panjang Platform: approx.45 cm Lebar Platform: approx.60 cm 26 Full-Automatic Debealcer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong paruh. Voltage: 22OVr15o/o Consumption Power: approx. 25OW Rate of cutting hook: approx. LOOO head/ hour 27 Pedal Sealing Machine 2 Unit/Ruang Praktik Alat segel kantong plastik untuk pakan ternak atau pupuk organik Pedal Model Power : approx. 7OO W Seal Length : approx. 7OO mm Seal Width : up to 3 mm Heat Time : approx. O.2 - 2 second 28 Genset 1 Unit/Ruang Praktik Penghasil Tenaga Listrik Output > 2OO0 watt Diesel, Silent Voltase 22O V l50 Hz Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kesehatan dan Reproduksi Hewan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 69.3. Tabel 69.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Kesehatan dan Hewan c No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium bakteriologi/ parasitologi/ virologi/ hematologi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 2 Ruang laboratorium bedah bangkai dan patologi 3 Bangsal/Kandang reproduksi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 4 Klinik hewan/kandang karantina 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. 6 m2f instruktur Kapasitas untuk 9 peserta instruktur. 5 Sub ruang instruktur dan rlrang simpan Tabel 69.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Ko Keahlian Kesehatan dan roduksi Hewan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi Kerja 9 buah/ruang instruktur Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman dan tidak menyebabkan cedera atau nyeri. Spesifikasi: Dimensi min. L48O xW42O x H85O mm Material: 2 Meja Kerja 9 buah/ruang instruktur Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan dengan sistem knock downyang mudah dirakit. Spesifikasi: Dimensi min. LI4OO x W700 x H73O mm Material: Sheetmetal: min.0,6 -1.2 mm MDF: min. 25 mm Finishing : powder coating painting No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Lemari Simpan 2 buah/ruang instruktur Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Spesifikasi: Lemari dengan sistem knock downyang mudah dirakit. Minimal memiliki 3 susun rak dengan 2 pintu atun yang dapat dikunci Dimensi min. L 900 x W400 x H1850 mm Material : sheet metal min. O,7 mm Finishirry : Powder co ating painting 4 Komputer / Personal Computer - All in One 9 buah/ruang instruktur Untuk mengolah data dan kata. PC Form Factor All in One, Processon min. 3.0 GHz 6MB Cache, Memory: min. 8 GB, Displag: min. 79", Harddisk: min. 1TB, Video Card: min. Onboard, Inte grate d Gig abit Ethemet, Wifi 802.1 lac & Bluetooth, Operating Sgstem, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, DP, Audio. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Printer 3 buah/ruang instruktur Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen. Printer tgpe: Print, Scan, copa; Print method: Inkjet, Resolution: up to 5700x1400 dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Colon up to 15 ppm; CopA Qualitg: Colour/ Black- and- White; Draft/ Standar d with resolution approx.300 x 300 dpi; Scanner Tgpe: Flatbed colour image scanner with re solution approx.6O0 x 1200 dpi; Input capacity: up to IOO sheets-A4. No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Filing Cabinet 4 Drawers (Rak Kabinet 4 Lacil 3 buah/ruang instruktur Digunakan untuk menyimpan buku, dokumen, dan arsip lainnya. Memiliki 4 susun laci yang dapat dikunci Dimension: approx. L450 x W62O x H1330 mm Material: sheet metal approx. 0.7- 0.8 mm Finishing : powder coating painting 7 Sheluing 5 Shelf Steel I Side Backplate (Rak Buku 1 Muka Backplatel 2 buah/ruang instruktur Digunakan sebagai partisi rLrangan yang berguna untuk menyimpan buku, dokumen, dan arsip lainnya. Rak buku dengan sistem knock down yang mudah dirakit. Memiliki 5 susun rak yang dapat diatur jarak ketinggiannya raknya Dimension: approx. L1O4O x W250 x H1800 mm Material: sheet metal approx. O.7 - 1.0 mm Fini.shing : powder coatirtg painting Tabel 69.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Kesehatan dan Hewan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Autoclaue 1 unit/ruang praktik Untuk mensterilisasi suatu benda Spesifikasi: dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Immersion tgpe electic heating pipe, stainless steel mateial tube TApe : timing control Capacity : minimum 18 L Time setting : 1-99 minutes Temperature setting : RT +5- 1260C Power consumption: approx. 2 KW 2 Timbangan digital fneraca digital 6 unit/ruang praktik Timbangan dengan tingkat akurasi tinggi. Spesifikasi: Capacity: Min. LOOOO g. Readability: O.1 mg RepeatabiliQ: r O.2 mg Power: AC 24OV/ DC 9V 3 Incubator I unit/ruang praktik Untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Spesifikasi: Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Microcomputer normal tu ^pe. No Nama Alat Rasio Deskripsi Incub ator ele ctrical requirements : AC 2 2 OV! 1 Oo/o / 5 0 Hzt 2o/o. Power consumption: approx. 250W Temperahtre range: approx. ^+5"C 65"C Shelues: min. 2 pcs. Timing range: Volume : approx.. 5O Liter. 4 Laminar airflow 1 unit/ruang praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Spesifikasi: External size (WDH): min. 540 x 45O x 69O mm. Internal size (WDH): min. 47O x 33O x 360 mm. AirJlow uelocitg:
3-0.5 m/ s. Material: Main bodg: cold-rolled steel with anti-b acteria pow der co ating. Work table: 304 stainless sfeel. Pre-filter : polg e ster fib er, washable. Filter:
999% efficiencg at O.3pm. Front window: manue.l, Smm toughened glass, anti W. Emission of 253.7 nanometers. Consumption: approx. 1 OOW. 5 Pengaduk - pemanas (magnetic hotplate stinefl 4 unit/ruang praktik Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan proses pemanasan dan pengadukan. Spesifikasi: Work plate material: gla^ss ceramic Power [W]: approx. 1O3O Stirrinq ^positions: min. 1 No Nama Alat Rasio Deskripsi Stirring quantitg [H2O]: up to 10 L Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed range [rpm]: 1OO-150O Heating ouQtut [W]: approx.LOOO Heating temperature range ["C]: RT-500 6 Penangas air (water bathl 2 unit/ruang praktik Untuk menyimpan media, yanS digunakan untuk analisa dengan teknik tuang Qrure plate), agar media tetap dalam kondisi leleh/cair. Spesifikasi: Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu Ele ctrical requirements : 2 2 0 V/ 50 Hz/ t3OO W Temperature range : O. 5"C Timing rarlge: Double column and ^+6 holes 7 Centrifuge 2 unit/ruang praktik Untuk pemisahan bahan tersuspensi Spesifikasi: Max RCF: 20,913 x g for ftxed angle rotor 4,500 x g for suing angle Bucket rotor 2,250 x g for plate rotor Speed: 2OO - 14,0OO rpm in 1O rpm increments Max capacttg: 4 x 250 ntl/2 x 5 MTP Acceleration time to max. rpm: 10 s Braking time from max. rpm: 1O s Programs: 35 user programs /Voise leuel: No Nama Alat Rasio Deskripsi <56 dB(A) with rotor 6 xSOMl <63 dB(A) with rotor 4 x 25O mL Timer: 1 min to 99 min, with continuous run functio n Include Swing bucket rotor for 15/ 50 mL 8 Orbital shaker 2 unit/ruang praktik Untuk pengadukan cairan dengan sistem gerakan bergetar melingkar sehingga membentuk larutan yang homogen. Shaking Motion: Orbital Orbital Diameter: Min. 10 mm. Motor Input: Approx. 28W. Motor Output: Approx. 15W. Speed Range (RPM): Power Consumption: Mor. 30W 9 Cooler box 1 unit/ruang praktik Untuk menyimpan sample dalam kondisi dingin. Spesifikasi: Box dengan pendingln bepack Capacitg: t O,9O litres Internal dims. : min. 1 6, 5x 1 Ox 1 2 cm Storage dims.: min. 16,5x10x5 cm 10 Lemari asam 1 unit/ruang praktik Untuk memindahkan bahan kimia asam konsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap dan gas yang berbahaya, selain itu ^juga sebagai tempat untuk menyimpan bahan-bahan kimia asarn tinggi. Spesifikasi: Epoxy resin top plqte and sink No Nama Alat Rasio Deskripsi All the internal Jixtures including water and gas line, light source and power outlet are made of anticorrosiue matertals. Window with transparent safety glass (approx. Smm). Size(WxDxH): approx. 1520 x 78O x 230O mm Workingtable: epoxg resin top plate and sink Blower motor: 2HP Interior Mateial: phenolic treated kraft sheets (LAMIS) Exterior bodg material: stainless steel plate with potuder coated finish and wooden door. 11 MKV post mortem set 3 unit/ruang praktik Alat untuk pemeriksaan paska pemotongan Spesifikasi: 1 pc stainless chopper, 22 cm 2 pcs autopsiknde, 12 cm 1 pc skinning knife curued, 15 cm 1 pc sharpening steel25 cm 1 pc bone saw 1 pc bone chisel stainless, 20 cm 1 pc post mortem hammer 1 pc brain kntfe 1 pc scalpel knife 1 pc bone scessor stainless, 19 cm 2 pcs surgycal knife with blade 1 pc nursing scrssor, 14 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 pc straight scissori 14 cm 1 pc rochester pean straight, 14 cm 1 pc tape mea.sure 1 pc cartilage knife 1 pc anatomb forcep, 14 cm 1O pcs scalpel blade kntfe 1 pc mathiew needle holder 1 pc steel box with remouable tray r2 Alat Bedah Mayor lmku maaor set/ueteinary surgical kitl 6 unit/ruang praktik Untuk alat bedah hewan. Spesifikasi: Satu set sekurang kurangnya terdiri dari: 1 pc plaster of paris scassors 2 pcs chopper scrssors straight 2 pcs rochester pean, straight 2 pcs rochester pean, curued 2 pcs anatomicforceps 2 pcs dressing forceps 1 pc needle holder maAo 1 pc needle holder mathieu 1 pc trocar with canulla 2 pcs scalpels kntfe 1 pc suture needle pack of 1O 1 pc silk real 1 pack of a9 dbposable gloue, 1oo/ pk 1 pc towel 1 pc soap No Nama Alat Rasio Deskripsi Completed kit in steel box withuremoueable tray. 13 Biological mbroscope 6 unit/ruang praktik Untuk melihat benda/ makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Spesifikasi: Viewing Head: 30 degree inclined, 36O degree rotation. M agnification: 4OX- 1 OOOX Eyepiece: WF 1 0X, FOV= 1 8mm. No sepiece : quadruple click- stop. Plan acromatic objectiues: 4x, 7Ox, 40x(s), lOox(s,oil). Stage: mechanical stage, Size: Minimum 135 x 135 mm. Trauel area 40 X 60 mm with a right-hand stag e handle. Condenser: N.A.=1.25 with iris diaphragm. Focusing : co axial co arse / fine focusing ^knobs. Illumination: built-in illuminato r sg stem, halogen 6V- 2 OW. t4 Poultry bleeding cone I unit/ruang praktik Untuk alat bantu potong dan penampung darah ayam. Spesifikasi: Cone: plat alumunium approx. O,8 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Kaki: pipa stainless steel diameter approx. 2" dart diameter 1" Bledirtg trough: plat alumunium approx. O,8mm Dudukan cone: besi diameter approx. 12 mm galvanis 15 Lemari pendingin obat- obatan 1 unit/ruang praktik Untuk tempat penyimpanan obatobatan. Spesifikasi: Volume: t28O L Suhu: +4-+8"C Powen (22OV /1P) 1260 W Jumlah Rak: Min. 4 Dilengkapi Roda No-frost Lampu vertikal Digital thermometer 16 Meja proses 2 unit/ruang praktik Untuk tempat penanganan ternak. Spesifikasi Meja talenan Dimensi: approx. l2O x 60 x 90 cm, Bahan: stainless steel, Holo approx.5O x 5O tebal 1,2 mm Holo approx.5O x 25 tebal 1,2 mm, Chopping block/talenan Polgethglenen tebal approx. 5 cm, uk approx. 60 x 60 cm t7 IB Gun 3 unit/ruang praktik Untuk memasukkan sperma beku dalam tubuh induk betina Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Gun uniuersal 1 pc Sheath 1 pack (50 pcs) Gloues 90 cm 1 pack (5O pcs) Thermos Straw cut scrssor 1 pc Straw tweezer 1 pc Straw cutter 7 pc Lubrbantjelly 1 tube Stainless steel box 18 Alat USG kebuntingan hewan I unit/ruang praktik Untuk memeriksa keadaan di dalam rahim hewan. Spesifikasi: Aplikasi: hewan besar dan kecil Imaging mode: B, M, 28, B/ M, 48 Connectton support: USB ports Composite uid"eo signal output Netutork interface Probe connectors Printer output Displag: approx. 15 inches Touch screen Power: AC 1OO-24OV 50/ 60HZ <8OVA Battery: chargeable 19 Milk analgzer 1 unit/ruang praktik Untuk alat ukur multiparameter susu. Spesifikasi: Fat O,O1-25%, Solids -non-fat /SNF/ 3 - 1 5o/o No Nama Alat Rasio Deskripsi Densitg 1 O 1 5- 1O4O kg/ m3, Protein 2%-7% Lactose O,O70/o-60/o, Added water 0%-7O%o Sample temp. loc - 40oC, Salts O,4o/o - 7,5o/o Freezing point -O,4oC -O,7oC. 20 Alat angkut farm 1 unit/ruang praktik Untuk mengangkut peralatan pertanian, pakan konsentrat dll. Spesifikasi: Mesin 4 tak. t l0O cc Max. power t 5.0 HP/8O00 rpm Pengapian CDI Model Persneling4 x percepatan Model start elektrik dan kick starter 2l Digttal egg analgzer 3 unit/ruang praktik Untuk alat ukur parameter kualitas telur. Spesifikasi Measuring haugh uni| egg's weight, albumen height and yolk color. 22 Freezer 1 unit/ruang praktik Untuk menyimpan produk olahan asal hewan. Spesifikasi: Capacity: min. 2OO I Cooling methode: air cooling Temperature: -75 - O Voltage: 22OV SOHz 07 0. Kompetensi Keahlian Industri Peternakan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Industri Peternakan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penanganan induk, penanganan melahirkan, pembesaran ternak, pembuatan pakan ternak dan cara penyimpan€rn, penentuan/penanganan hama dan penyakit pada ternak yang terjangkit. b. Luas minimum rurang praktik Kompetensi Keahlian Industri Peternakan adalah 27O m2 c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Industri Peternakan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7O.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian lndustri Peternakan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 7O.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Industri Peternakan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 70.3. Tabel 7O.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Industri Peternakan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Bangsal/kandang unggas pedaging 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 rn2. 2 Bangsal/kandang unggas petelur 3 m2/peserta didik No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang penetasan 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 4 Bangsal/kandang ruminansia pedaging 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 /Jl2. 5 Bangsal/kandang ruminansia perah 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 6 Bangsal aneka ternak 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 7 Ruang produksi pakan dan gudang 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 8 Laboratorium hama dan penyakit 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 7O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Industri. Peternakan No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instnrktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan ny€rman. Peruntukan: R.Instruktur 1 2 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buahlruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Perunttrkan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. Tabel 7O.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Industri Peternakan No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruahg praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Pemntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Peralatan Kandang Close House untuk Broiler I Set/Ruang Praktik Untuk peralatan kandang close house broiler. Lengkap dengan tempat makan, tempat minum, alat pemanas, semi automatic atau automatic feedins. ^peralatan ^pensatur suhu No Nama Alat Rasio Deskripsi dan kelembaban (exhaust fan, cooling pad, spray humidifier), dan lain-lain. Kapasitas minimal per set kandang 1000 ekor. 2 Peralatan Kandang Close House untuk Ayam Petelur I Set/Ruang Praktik Untuk peralatan kandang close house ayam petelur Konfigurasi minimal : - Kandang batere, lengkap dengan tempat makan, tempat minum - alat pemanas, - semi automatic atau automatic feeding, - peralatan pengatur suhu dan kelembab an (exhaust fan, cooling pad, spraA humidifiefl, dan lain-lain. - Kapasitas minimal per set kandang fO00 ekor. 3 Kandang Tertutup untuk Ayam Pedaging I Set/Ruang Praktik Digunakan untuk alat pembelajaran pembesaran ayam pedaging Konfigurasi minimal : Spesifikasi kandang : - Luas : minimal 100 m2 ( luas kandang minimal 85 m2, rrang servis minimal 15 m2 ) - Kapasitas : minimal 1000 ekor - Bahan struktur utama : baja galvanis, tebal minimal 1 mm - Bahan lantai : plat baja galvanis dengan tinggi gelombang minimal 6 mm, tebal plat minimal 0,4 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Bahan atap : plat galvalum gelombang, tebal minimal 0,2 mm Bahan dinding kandang : wiremesh sekitar 22 x 22 mm, diameter kawat minimal 1 mm, dilapisi PVC Bahan dinding ruang senris : plat galvalum gelombang, tebal minimal 0,2 mm Termasuk peralatan dalam kandang : - Sistem pakan otomatis dengan motor, dilengkapi minimal 18 unit pan feeder, dan dapat diatur ketinggiannya - Sistem minum dengan nipple minimal 2 jalur, dilengkapi unit pembagi dosis obat atau vitamin, dan dapat diatur ketinggiannya - Sistem ventilasi udara, terdiri dari minimal2 unit kipas berukuran minimal 35 inch, daya motor minimal 0,5 HP, terintegrasi dengan pengontrol suhu otomatis - Sistem pendingin udara, dengan cooling pad ukuran luas minimal 6,5 m2, dilengkapi pompa air minimal 20O watt - Dinding samping kandang wiremesh ditutup terpal A8, dengan sistem buka otomatis - Sistem pemanas udara otomatis menggunakan LPG dan dilengkapi blower, daya motor minimal 0,3 HP No Nama Alat Rasio Deskripsi Sistem penerangan menggunakan minimal 10 buah lampu LED 9 watt Tangki air minum, bahan PVC kapasitas minimal 300 liter 4 Horizontal Mixer Konsentrat 1 unit/ruang praktik Untuk mencampur pakan konsentrat. Kapasitas min. 100 kg per batch Penggerak diesel min. 8 -12 Hp Putaran t2O0 rpm Tipe mixer ribbon (pita) 5 Horizontal Mixer Hijauan- Konsentrat I unit/ruang praktik Untuk mencampur rumput dengan pakan konsentrat. Konfigurasi minimal : Kapasitas minimal O,4 m3 Tipe mixer pedal Penggerak diesel minimal 10HP Wadah (bin) bisa diputar balik Wadah (bin) bisa diputar balik 6 Pencacah (Hammer Miu) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengecilkan ukuran biji- bijian sehingga waktu dicampur menjadi lebih homogen. Konfigurasi minimal : Penggerak: motor diesel/motor listrik maksimal 16 HP Kapasitas: tlOO kg/ ^jam Material : Stainless Steel Screening berdiameter 1 - 6 mm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Power Sprager 2 Unit/ ruang praktik Untuk sanitasi kendang. Penggerak motor bensin t5 pk dilengkapi dengan selang drum plastik, RPM 800-1500, output 30-45 l per menit, tekanan 30-50 psi 8 Timbangan Digital Kerangkeng I Unit/Ruang Praktik Untuk timbangan hewan hidup sebelum dipotong. Kap.: approx. f 000-1500 kgx O,2 kg Lantai: approx. 1o0x200x10 cm Size: approx. 1O0x2OOx175 cm Pintu: approx. 90x170 cm Kabel: t5m 9 Ekstraktor Lemak Soxhlet Otomatis (Auto Soxhlet Fat Extractor) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk ekstraksi soxhlet secara otomatis pada analisis kadar lemak. Konfigurasi minimal : Daya Maksimal: 100OW Waktu pemanasan maksimal: 10 menit Sistem daur ulang: Otomatis Tingkat daur ulang minimal: 75oh Rentang kontrol suhu kamar: 100 oc. 10 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer Test varieties: grain, food, dairy products, drink, animal food, soil, medicine, settling, chemical, etc. No Nama Alat Rasio Deskripsi Water Inlet Mode: running water and distilled water, wide use coverage Time for cooling water: approx. 3LlMin Power source: AC22OV ISOHZ Power: approx. 1000 W Water supply: - water pressure >l.SMPa - water temperature: ^<2O"C - Digest furnace Displayer: digital displayer Temperature control: digital control Temperature control range: room temperature - 60O"C Heating up speed: approx. 30'C/min Measurement range: approx. 0.lmgN - 200mgN Measurement quantity: measure several varieties simultaneously at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 300ml Power: approx. 1OOOW 11 Ekstraktor Serat Mentah (Raw Fiber Extractor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis serat pada suatu zat. Konfisurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Benda uji: kandungan serat mentah dalam berbagai biji- bijian, pakan, biji-bijian, makanan dan produk pertanian dan sampingan lainnya. Nomor Sampel: minimal 5 sampel/waktu Kesalahan reproduktifitas : kesalahan O,4oh untuk tingkat serat di bawah loo/o, error< 4o/o untuk tingkat serat lebih 10% Waktu Siklus Deteksi: maks. 100 menit (untuk asarn maks. 40 menit, untuk alkali maks. 40 menit, saring dan cuci maks. 20 menit) Sumber Daya: AC22OY ISOHZ L2 Peralatan Distilasi (Distillaton Apparatus) I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk distilasi Konfigurasi minimal : - Daya pemanas: maks. 1000W, penyesuaian terus menerus - Silinder penerima: minimal 9Om1, pembagian skala lml - Labu destilasi: minimal 120m1 - Termometer: kira-kira. (-2- 300)'C dan (-2-4O0)"C. Nilai pembagian loC - Papan pendukung labu diameter SiC untuk setiap lubang minimal 30mm, 35mm, dan 45mm 13 Mixer Pakan 1 set/ ruang praktek Mencampur bahan pakan Kapasitas min. 3O0 kg/jam, p€r proses 25 kg,lama 10-15 menit SK No l738l4A. No Nama Alat Rasio Deskripsi 74 Pengukus Pelet I set/ ruang praktek Mesin Pengukus Adonan Pelet Kapasitas : min. 5O Kg - 75 Kg/Proses Bahan Material : Stainless Steel 15 Sortasi Pelet 1 unit/ ruang praktek Memisahkan pelet berdasarkan ukuran yang diinginkan Penggerak : Motor Listrik. Tegangan Listrik : 22OY (1 Phase). Frekuensi Listrik : 50 Hz/60 Hz. Daya ( Power ) : tl HP. Kapasitas : min. 2OO Kg/Jan. Tipe Saringan : t3 Set (Ukuran Mesh Sesuai Ukuran ). Bahan Material : Stainless Steel Anti Karat /Plattezer. Rangka : Besi Siku t4O x 40 mm. t6 Alat Pengupas Biji 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengupas kulit sorghum dan juga untuk memisahkan biji dan kulit sorghum. Produktivitas (Sosoh Sorgum) t50 kgl jam, Power Supply: Min. 22O Volt/ 50 Hz Daya Listrik: t 1500 Watt Rating Sosoh: x 97,OOo/o Pecah: ^+ l,OOo/o 17 Silo I Unit/Ruang Praktik Untuk fermentasi pakan. Diameter: t 275 cm Ton: t 1O t Kapasitas:
t15.5m ^3 Jumlah stent: t 6 tEIrI: F{tfjEN REPUEUK INDONESIA - 1805 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Tinggi: t 5.4 m Bahan: dua sisi panas galvanis sheet (2759/ri ) Kerucut atas derajat: ^+ 30 deg; Bawah kerucut derajat: t 60 deg; 18 Troli 2 Unit/ Ruang praktik Mengangkut kotoran ternak. Terbuat dari besi min. 250 Kg 19 Mkroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, 100x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Eartag 36 Unit/Ruang Praktik Sebagai tanda pengenal untuk ternak dan untuk memudahkan program pencatatan ternak (recording). Bahan karet atau plastic 27 Insemination Gun 5 Unit/Ruang Praktik Untuk memasukkan semen beku ke dalam saluran reproduksi betina (vagina,dan serviks) Material : stainless steel Adjustable range: min. O-2 ml Capacity: min.2rnl 22 Container atau Thermos Straw 2 Unit/Ruang Praktik Untuk wadah nitrogen cair Kapasitas min. 1.5 liter hingga 50 liter 23 Instalasi Biogas 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengolah limbah kotoran ternak menjadi biogas 1 unit terdiri dari Inlet, outlet, pipa, sumur digester. Minimal Kapasitas 200 L 24 Ginder Kompos 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencacah kompos menjadi ukuran lebih kecil untuk bahan kompos - Kapasitas: min. 50 kg/jam - Penggerak Motor Bensin t 5,5Hp - Mata Pisau baja (Hardening) - Sistem transmisi pulley, V-Belt 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Mesin Granular 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membentuk pupuk kompos menjadi granule Minimum Configuration : - Kapasitas: approx.120 cm - Penggerak: motor bensin approx. 5,5 HP - Rangka: baja ringan - Bahan: Stainsless steel - - Transmisi: Gear Box 26 Paket Inseminasi Buatan @mficial Inseminatton kit) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk meletakkan sperma beku dalam tubuh induk betina Konfigurasi minimal : - A.I. Tembakan Universal 1 buah - A.I Sarung 1 pack (minimal 45 pcs) - Sarung Tangan A.I 90 cm 1 pack (minimal 45 pcs) - Termos - Gunting Potong Jerami I pcs - Penjepit Jerami 1 pcs - Pemotong Jerami 1 pcs - Pelumas Jelly 1 pcs - Kotak Baja Tahan Karat 27 Mesin pasteurisasi (Pasteuriser) I Unit/Ruang Praktik Untuk pasteurisasi susu. Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat Kompor LPG, Sirkulasi udara dingin, Thermostat No Nama Alat Rasio Deskripsi Sirkulasi udara dingin Termostat Kapasitas minimal 22 liter Motor minimal 145 Watt 28 Penganalisis Susu (Milk Analgzer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk alat ukur multiparameter susu. Konfigurasi minimal : Lemak O,Ol - 25o/o Padat-non-lemak (SNF) 3 - l5o/o Kepadatan 1OO0 - 1O4O kglr: ': ' Protein 2%o - 7o/o Laktosa O,Olo/o - 6o/o, Ditambahkan air Oo/o - 7O%o Suhu sampel loc - 40oC Garam O,4o/o - l,5o/o Titik beku -0,4oC - -O,7oC 29 Mesin pemerah susu (Milking Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mesin perah susu sapi Konfigurasi minimal : Troli pemerah susu Mode Pulsasi: Pulsasi Pneumatik Denyut Den5rut: Ketukan tunggal atau ketukan Binaural Waktu Den5rut: 64 - 75 Kali/Min Ge1ar Vakum Operasi: kira-kira. 50Kpa Kapasitas Produksi: minimal 22 ekor/jam I-!ThFIITEN DONESIA No Nama AIat Rasio Deskripsi Pompa vakum Aliran Udara: minimal 1O m3/jam Tegangan: 22OY dan Daya minimal 1 KW Kecepatan Putar: minimal 1300 RPM 30 Alat Deteksi Birahi 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menentukan saat IB. Powersupplg: 9Vbattery Displag: LCD, approx. 3.5 digits Measuring rarge: M e asure me nt r e s olution: ap pro x. 1O units 31 Mesin sentrifugal (Centrifuge) I Unit/Ruang Praktik Untuk menetapkan kadar lemak dalam sampel dairy seperti susu, keju dan produk - produk turunannya dengan metode Gerber. Konfigurasi minimal : Metode Centrifuge Gerber Spesifikasi: Pengatur waktu; Rem otomatis; Pemanasan dengan pengaturan suhu variabel (maks. 600 W) Kontrol mikroprosesor dengan pembacaan digital - Include rotor and bushing - Include Butyrometer for milk 07L. Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut a. Ruang/bangsal praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penentuan/penanganan hama dan penyakit, induk jantan, induk betina, pemijahan, stripping, penanganan telur, penanganan lanva dan pembuatan pakan alami, pendederan tahap 1, pendederan tahap 2, bibit siap tebar ke kolam pembesaran/produksi, dan pembesaran ikan sampai panen. b. Luas minimum ruang/bangsal praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 71.7. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 71.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 7L.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 32 8 (w-ws Spectrophotometer) 1 unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sistem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: t 4 nm P e ngulang an p anj ang g elomb ang : lnm Mode tampilan: 4 LCD Tabel 71.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian bisnis Perikanan Air dan Laut No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium hama dan penyakit ikan 6 m2/peserta didik Kapasitas 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 2 Bangsal/ Kolam induk jantan dan kolam induk betina 6 m2/peserta didik Kapasitas 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Kolam pemijahan, penanganan larva, pembuatan pakan alami, dan gudang penyimpanan pakan buatan 6 m2/peserta didik Kapasitas 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Kolam pendederan 1, kolam pendederatt 2, kolam pendederan 3, dan kolam produksi 6 m2/peserta didik Kapasitas 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpa.nan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 77.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian nis Perikanan Air dan Laut No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 btah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub mang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area f sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Peruntukan: area/sub nrang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. Tabel 71.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian s Perikanan Air dan Laut No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis Dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Mikroskop Binokuler Agribisnis 1 Unit/Ruang Praktik "Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 3O derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF1OX dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000X P}IESIDEN REPUBUK INDONESIA - 1814 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Kondensor: N.A.=1.25 dengan lris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, 1O0x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 2 Bak Fiberglass Persegi 5 Unit/Ruang Praktik Untuk kultur pakan alami Bahan fiber, terdapat outlet pembuangan air, 3 Corong Tetas 5 Unit/Ruang Praktik Untuk menetaskan pakan alami artemia Bahan fiber, lengkap dengan rak besi, min 3 rangkai bak, berbentuk kerucut 4 Refraktometer 5 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, d11. Measuring range: Brix O-53% Resolution: Sugar ( Brix ) O.1% Accuracy: Sugar ( Brix ) ! O.2% Temperafiire compensation: 1 O "C- 60"c No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Timbangan Digital 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan dengan ketelitian 0.1 g. Capacity : LOOOO g. Resolution : O.1 g. Scale Pan Size : Approx. 17Ox140mm. Power: DC 12V/ 6V 6 Mesin Penepung/Disk Milt 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung. Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP Kapasitas : minimal 50 kgl jam Material : Stainless Steel 7 Oven 2 Unit/Ruang Praktik Untuk sterilisasi atau pembersihan dengan menggunakan udara kering. Rang e : room temperature - 3 OtrC Precision: t7"C Power: approx. 2 kW Capacitg/ Volume : Min. 140L 8 Mesin Cetak Pelet Apung 6 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak pelet apung Kapasitas 30-40 kg Motor diesel 9 Aquarium 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pendederan ikan/benih Ukuran min. P: 2OO m,1: 100 m, No Nama Alat Rasio Deskripsi t: 100 cm Ketebalan kaca min 12 mm 10 Pompa anr (Water Pump) I Set/Ruang Praktik Mesin pemompa air untuk pengeringan kolam Penyemprot Semprot Nozel Springkler Timer Mesin Cuci Semprot Peralatan irigasi tetes Bahan bakar: Bensin Daya Hisap: approx. 7,5 meter Total Head: approx. 23 meter Kapasitas air: approx. 1100 liter per jam. 11 Bak Fiberglass Persegi 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pemeliharaan induk ikan Ukuran min. p.300 cm, 1.200 cm t.100 cm L2 Aquarium 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah penetasan telur dan pemeliharaan larva Ukuran min. p: 100 cm, l: 50 cm, t: 40 cm, ketebalan kaca min 5 mm 13 Pompa Udara/Blower/Ae rator 3 Set/Ruang Praktik Untuk memompa udara ke dalam kolam Casing sejenis bahan logam Power min. 100 W Aksesories pembagi udara min 33 cabang No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 Lux Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Range: 2,0OO LUX; 2O,OOO LUX; 2OO,OOO LUX. 15 Portable pH/ ORP/ Conduct iuifu/ DO Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch among conductiuitA, TDS, salinitg and resistiuitg. Range pH: -2.OO - 19.99 Range (mV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuitg : (0.00-19.99) pS/ cm (2O.O- 199.9) ttS/ cm (2OO- 1 999) 1tS/ cm; (2.00- 1 9.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (O - lOO) g/L; Range Salinitg: (0 - lOO) ppt; Range Resistiuity: (O - 1OO) MA'cm Range DO: (0 - 15.00) mg/L(ppm) (0 - 20o.o) % t6 Pengukur Kekeruhan (Turbiditg Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 90 " cahaya tersebar Pembacaan minimum (NTU): 0,1 Rentang pengukuran minimum (NTU): 0- 1o0/0-200 No Nama Alat Rasio Deskripsi L7 Kekerasan air (Water Hardness) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: (0 - 10) mmol/L, (0 - aOLl rng/L(Ca), (0 - IOOO) mg/L(CaCO3), (O - 100) 'fH(Derajat Prancis), (0 - 561) mglL(CaO), (0 - 56) 'dH (Derajat Jerman),(O - 20) mmol/L(Boiler), (O - 7Ol'eH (Derajat Inggris) 18 Pewarna Air (Water Colorimeter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang (NTU): 19 Pengukur BOD (BOD Meter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi limbah dalam air. Measurement range : S-4OOOmg/ L Recording interual: 6 minutes-3 hours/ times Test days : 6 Culture bottle uolume : min. 550m1 20 BOD Incubator 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengukuran Biological O>rygen Demand (BOD) bersamaan dengan BOD Meter Capacity: min. 8O L Temperahtre range: 0-60 "C Voltage: AC 22OV/ 50 Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi 2r Penganalisis COD (COD Analgzer) 6 Set/Ruang Praktik Diguriakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: COD: 10 menit, Kapasitas batch: empat sampel air 22 Pond Bio Filter ^+ Pompa Air 3 Set/Ruang Praktik Untuk meresirkulasi air kolam ikan Bio filter: Kapasitas 8.OO0liter Volume filter 1OO liter 2 chambers Mediafilter bio sponge (10 pcs) Dilengkapi lampu ultra uiolet 2 x 24 W (2 buah) Pompa air Max Output: 9OO0L/ H Max Tinggi:
5M Daga: approx. 75W 23 Keramba Jaring Apung 18 Set/Ruang Praktik Tempat budidaya ikan laut Kontruksi Karamba Jaring Apung Kayu terdiri dari - Rangka Kayu KJA ukuran approx. 7 ,5 m x7 ,5 m dengan ukuran lubang approx. 3x3 m, jumlah pemnit 4 lubang. - Lantai pijakan KJA - Jaring pemeliharaan. - Jangkar besi - Penempatan Karamba di Lokasi Budidaya. 24 Paddle Wheel 6 set/ tambak Untuk meningkatkan kadar oksigen di tambak 072 Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar a. Ruang/bangsal praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Nama Alat Rasio Deskripsi Min I HP 25 Bak Fiberglass Bulat 18 Set/Ruang Praktik Untuk memijahkan udang/ ikan/ memelihara induk. Bahan fiber, ukuran t 185 xl75 cm, bulat Tabel 72.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom tensi Keahlian Perikanan Air Tawar No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium hama dan penyakit ikan 4 m2/peserta didik Kapasitas l8 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rJf2. 2 Bangsal/kolam induk jantan dan kolam induk betina 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 tn2. 3 Kolam pemijahan, penanganan larwa dan pembuatan pakan alami, pakan buatan (pellet) dan penyimpanan (gudang) pakan buatan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 r: -:
4 Kolam pendederan 1, pendederan 2, pendederan 3, dan kolam pembesaran ikan/kolam produksi 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk l2 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rJf2. Tabel 72.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom i Keahlian Perikanan Air Tawar No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. 6 Kolam produksi 30 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 1080 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rLrang praktik 9 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 L,emari alat/ tools cabinet l5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub mang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 72.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom etensi Keahlian Perikanan Air Tawar No. Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, lOOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal 1O0 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-2OW No Nama Alat Rasio Deskripsi Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 2 Bak Fiberglass Persegi 6 Unit/Ruang Praktik Untuk kultur pakan alami Terbuat dari fiber, terdapat outlet pembuangan air. 3 Corong Tetas 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menetaskan pakan alami artemia Bahan fiber, lengkap dengan rak besi, min 3 rangkai bak, berbentuk kerucut 4 Ekman Grab 6 Unit/Ruang Praktik Untuk pengambilan sampling benthos di sungai/perairan Ukuran min. 15 x 15 x 15 cm, bahan stainless 5 Refraktometer 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, dll. Measuring range: Brix 0-53% Resolution: Sugar ( Brix ) 0.1% Accuracy: Sugar ( Brix ) r. O.2% Temperature compensation: I 0 "C- 60"c 6 Timbangan Digital 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan dengan ketelitian 0.1 g. Capacity : 10OOO g. Resolution: O.1 g. Scale Pan Size : Approx. 17Ox140mm. Power: DC 12V/6V No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Mesin Penepung/Di^sk Miu 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung. Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP Kapasitas : minimal 50 kg/ ^jarrL Material : Stainless Steel 8 Oven 3 Unit/Ruang Praktik Untuk sterilisasi atau pembersihan dengan menggunakan udara kering. Rang e : room temperature - 3 OOC Precision: ^+l"C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14OL 9 Mesin Cotak Pelet Apung 3 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak pelet apung Kapasitas 30-4O kg Motor diesel 10 Aquarium 18 Set/Ruang Praktik Untuk menetaskan telur ikan Ukuran min. P: 2OO m,1: 100 m, t: 100 cm Ketebalan kaca min 12 mm 11 Aquarium 18 Set/Ruang Praktik Untuk menetaskan telur ikan dan pemeliharaan lanva Ukuran min. p: 1OO cm, 1: 5O cm, t: 40 cm, ketebalan kaca min 5 mm t2 Bak Fiberglass Persegi 18/ Ruang praktik Untuk pendederan ikan Bahan fiber, terdapat outlet pembuangan air, tinggi min. 1 m, panjang min. 2 m No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Corong Tetas 18/ Ruang praktik Untuk menetaskan telur ikan Bahan fiber, terdapat outlet pembuangan air, diameter min. 3O cm, rangka besi L4 Bak Fiberglass Persegi 18/ Ruang praktik Untuk memijahkan ikan. Bahan fiber, terdapat outlet pembuangan, min. panjang 2 m, tinggi min. 0,5 m. 15 Pellet Mill"s 3 Set/Ruang Praktik Untuk menguji berbagai produk dan untuk menguji bagaimana perubahan formula mempengaruhi kualitas dan pelet. Kapasitas t 3O sampai 2O0 kg pelet per jam. Dilengkapi hopper, feeder getaran dengan control kecepatan variabel dan pelepasan pelet di depan, dan ^juga memiliki container untuk penambahan uap atau cairan. 16 Pompa air (Water Pump) 1 Set/Ruang Praktik Mesin pemompa air untuk pengeringan kolam Penyemprot Semprot Nozel Springkler Timer Mesin Cuci Semprot Peralatan irigasi tetes Bahan bakar: Bensin Daya Hisap: approx. 7,5 meter Total Head: approx. 23 meter Kapasitas air: approx. 1100 liter per jam. No Nama Alat Rasio Deskripsi 77 Bak Fiberglass Persegi 1 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pemeliharaan induk ikan Ukuran min. Ukuran:
3OO cm, 1 200 cm, t. 100 cm 18 Pompa Udara/Blower/Ae rator 3 Set/Ruang Praktik Untuk memompa udara ke dalam kolam Casing sejenis bahan logam Power min 1O0 watt Aksesories pembagi udara min 33 cabang 19 Lux Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Range: O - 2OO LW; 2,OOO LUX; 2O,OO0 LUX; 2O0,00O LUX. 20 Portable pH/ ORP/ Conduct iutfu/DO Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Abilitg to switch among conductiuity, TDS, salinitg and resistiuitg. Range pH: -2.O0 - 19.99 Range (mV/ORP/EH): -1999mV - O - 1999mV Range Conductiuitg : (0.OO-19.99) pS/ cm (2O.0- 199.9) ttS/ cm (2OO- 1999) 1tS/ cm; (2.OO- 19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range ?DS; (0 - 1OO) g/L; Range Salinitg: (0 - lOO) ppt; Range Resistiuity: (0 - 10O) MQ'cm Range DO: (O - 15.OO)mg/L(ppm) (O - 2O0.O) % No Nama Alat Rasio Deskripsi 2l Pengukur Kekeruhan (Turbiditg Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 9O " cahaya tersebar Pembacaan minimum (NTU): O,1 Rentang p eng ukuran minimum (NTU): 22 Kekerasan air (Water Hardness) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: (O - 10) mmol/L, (0 - 401) mglL(Ca), (0 - 1O0O) mg/L(CaCO3), (0 - 100) "fi(Derajat Prancis), (0 - 561) mglL(CaO), (O - 56) 'dH (Derajat Jerman),(O - 20) mmol/L(Boiler), (0 - 70) "eH (Derajat Inggris) 23 Pewarna Air (Water Coloimeter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang (NTU): 0-50,0-500 kromatisitas (Hazen,pt-co,pcu mg PtlL) 24 Pengukur BOD (BOD Meter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi limbah dalam air. Measurement range : 5-40o0mg/ L Recordtng interual: 6 minutes-3 hours/ times Test days : 1-3O dags Number of tests : 6 Culfire bottle uolume : mtn. 550m1 No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 BOD Incubator 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengukuran Biological O><ygen Demand (BOD) bersamaan dengan BOD Meter Capacitg: min. 8O L Temperature range: Voltage: AC 22OV/ 5O Hz 26 Penganalisis COD (COD Analyzer) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: COD: 10 menit, Kapasitas batch: empat sampel air 27 Pond Bio Filter ^+ Pompa Air 6 Set/Ruang Praktik Untuk meresirkulasi air kolam ikan Agribisnis. Bio filter: Kapasitas min 8.000 liter Volume filter 100 liter 2 chambers Media filter bio sponge (10 pcs) Dilengkapi lampu ultra violet 2 x 24 W (2 buah) Pompa air Max Output: 9O00L/H Max Tinggi:
5M Daya: approx. 75W 28 Centrifuge 6 Set/Ruang Praktik Untuk pemisahan bahan tersuspensi o73. Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut a. Ruang dan demplot praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pemilihan dan pengujian bibit, kultur jaringan, penanaman di laut, pemilihan dan pengujian hasil panen untuk diklasifikasikan, dan penyimpanan dengan perlakuan khusus terhadap rumput laut sesuai jenis dan karakteristik. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut adalah 27O m2 c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 73.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 73.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Rumput Laut dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 73.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi Max RCF : 20,913 x g forftxed angle rotor 4,500 x g for swing angle bucket rotor 2,250 x g for plate rotor Speed : 20O - 14,0OO rpm in 1O rpm increments Max Capacitg : 4 x 250 mL/2 x 5 MTP Acceleration time to max. rpm : 1O s Braking time from max. rpm : 10 s Programs : 35 user programs Nor.se leuel : <56 dB(A) with rotor 6 x 50 mL <63 dB(A) with rotor 4 x 250 mL Timer : 1 min to 99 min, with continuous run function Include Swing Bucket Rotor for 15/ 50 mL Tabel 73.7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian bisnis Rum t Laut No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium kultur jaringan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang laboratorium hama dan penyakit 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJf2. 3 Indoor culhre 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang pasca panen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) Tabel 73.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian t Laut No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub mang praktik 36 buah. 7 Papan tulis Dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 73.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian bisnis Rum t Laut No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi Long Line Kit 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk tempat pertumbuhan rumput laut Ukuran p. approx. 100 meter;
approx. 50 meter Tali pengikat nilon 1 2 Mesin Pencuci Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencuci rumput laut Tipe rotari Kapasitas approx. 200 kg bb/proses Material stainless steel Penggerak : Mesin Diesel t 40 Hp. 3 Mesin Penepung Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan rumput laut Kapasitas min. 50O kg/jam Material stainless steel, mild steel Ukuran mesh 40-60 No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Mesin Pengayak Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Untuk memisahkan hasil penepungan dari bahan kasar Tipe meja getar Kapasitas kontin5ru min 500 kg input/jam Material stainless steel Kerangka mild steel Penggerak motor listrik lPK 5 Mesin Pengering Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan rumput laut setelah proses perendaman Kapasitas approx. 25O kgl proses Sistem siklon blower Pemanas: gas LPG/Minyak tanah 6 Mesin Peniris Air Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk meniriskan air setelah pencucian rumput laut. Kapasitas min. 30 kg/proses Bahan keranjang stainless steel Bahan rangka besi siku Penggerak: motor listrik lPK RPM sesuai kebutuhan 7 Mesin Perajang Rumput Laut 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merajang rumput laut menjadi potongan kecil (cltipsl Tipe rotary blade Kapasitas min. 50O kg/jam Material besi, stalnless steel Penggerak: motor diesel approx. 8 PK 8 Pakaian Selam 6 Set/Ruang Praktik 1 . 1 . 5-3. Smm neoprene lamtnated with nglon ^jersey 2.Retain body heat to help trim and firm ^wais[ ^hips and thighs and keep muscles u)arrn 3.different colors and size are auailable No Nama Alat Rasio Deskripsi 4. ideal for traning / swimming / diuing S.flat-lock stitche d se am 6.HUh quality,best pice and deliuer on time 7.OEM are welcome 8.HUh qualitg,best pice and deliuer on time 9 Perahu 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mobilisasi di lokasi Agribisnis panjang minimal 7 meter bermesin tunggal 10 Press Ball Hidrolik 3 Set/Ruang Praktik Untuk pengepresen rumput laut kering Panjang stroke/as keluar approx. 1250 mm Diameter stroke approx. 560 mm Motor approx. 7,5 HP Rangka vertikal kanal l approx. 150 mm Rangka horisontal kanal U approx. 150 mm 11 Sampan 3 Unit/Ruang Praktik Untuk transportasi di dalam tambak Panjang approx. 5 meter t2 Scuba Tank 3 Set/Ruang Praktik Untuk suplai oksigen dalam penyelaman Spec tabung ^+ 80 cuft Panjang ^+ 26,0 inch Berat t 14,O kg Daya apung tabung penuh : t 0,6 kg Daya apung tabung kosong : t 2 kg FRESTDEN REPUBLIK INDONESIA - 1837 - 074. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengenalan pengenddian mikroorganisme dan bakterial; penanganan, pengolahan dan produksi komoditas hasil perikanan; pengemasan dan deliuery, uji sensoris. b. Luas minimum ruang praktik Paket Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 74.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 74.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 74.3. Tabel 74.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Hasil Perikanan No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Snorkle Kit 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk penyelamanan Wetsuit selam Sarung tangan selam Pelindung kaki snorkling Fins open heel Sharkftn Finfullfoot Snorkle mask full dry No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium mikrobiologi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 /Jf2. Tabel 74.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Hasil Perikanan No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang dapur Produksi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJf2. 3 Ruang pengolahan hasil perikanan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang laboratorium uji sensoris 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 IJl2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja Bengkel 48 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: xeaf sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools Cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan : terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ Iab.l area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Kom Tabel 74.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian bisnis Hasil Perikanan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Vacuum Sealer 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengemas produk olahan hasil perikanan. Power: t 9OOW Double sealing bar: 50 x I cm Vacuum pump capacitg: min. 2O m'/ h Cgcle time: 2 DryirW Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range: room temperature-3OOoC Precision: t1 "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. 14O L 3 Air Blast Freezer 3 set/ Ruang praktik Untuk pembekuan ikan hasil panenf hasil tangkap/hasil olahan Konfigurasi minimal : Kapasitas minimal 850 kg 4 Mesin Penepung/Disk Miu 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung. Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP Kapasitas : minimal 50 kg/ jam Material : Stainless Steel No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Mesin Pembuat Kerupuk 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk dan memotong adonan kerupuk hingga siap dicetak dengan baik. Kapasitas: press.' t ^3/4 PK. Conuegor: approx. % PK. Pemotong otomatis. Pisau bahan Baja 6 Penggiling daging (Meat Grinder) 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas: minimal I lOkg/jam, tegangan 22O V dengan Daya: maksimal 95OW Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan 7 Silent Cutter 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencarnpur adonan bakso, bumbu dan daging ikan Power: approx. 0.37 kW Voltag e / FrequencA : 2 2 OV/ SOHz Productiuitg: approx. 8O Kg/h Capacity: min. 5L 8 Nitrogen Analyzer with Digest Furnace 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer No Nama Alat Rasio Deskripsi Test uarieties: grain, food, dairy products, dink, animalfood, soil, medicine, settling, chemical, etc. Water Inlet Mode: running water and distilled water, wide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC220V/ SOHZ Power: approx. LOOO W Water supply: - water pressure ^>1.SMPa - water temperature: ^<2OC - Digest furrlace Display e r : digital display er Temperature control: digital control Temperahtre control range: room temperature - 6OOC Heating up speed: approx. 3OC/min Measurement range : approx. 0.lmgN - 2OOmgN Measurement quantity : measure seueral u arietie s simultaneouslg at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 30Oml Power: approx. L}OOW 9 Mesin Cetak Bakso 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak bakso Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Volttage : 22O V dan Daya maksimal 85O W Kapasitas : 10 Mesin Pengemas Vakum (Vacuum Packing Macltine) 6 Unit/Ruang Praktik Mesin pengemas produk olahan Konfigurasi minimal : Volume kotak vakum: minimal 360x260x70mm, Ukuran strip penyegelan: minimal 25Ox7mm dan Pembuangan pompa vakum: minimal 5m3/jam Kekuatan pompa minimal O.2kW, Tegangan: 22OV /SOHz Daya penyegelan panas minimal 0.4kw 11 Mesin Penyegel Semi Otomatis (Semi Automatic Sealing Macline) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat bungkus makanan Konfigurasi minimal : Material: Stainless steel, tegangan 22O V, daya input maksimum 60O Watt Kecepatan: Hingga 18 m/menit, Kapasitas Output > 25O pcs/menit r2 High Speed Automatic Filling And Packaging Machtne For Irregular Sltapes I Unit/Ruang Praktik Mengemas produk olahan yang berkecepatan tinggi dan produk berbentuk granular (snack dsb). Konfigurasi minimal : Tegangan : 22O V l50 Hz, Tipe Penyegelan 3 Sisi/4 Sisi, Ukuran Kemasan: Lebar : 20 - 180 mm, Panjang : 40 - 130 mm, Pengisi Cangkir Volumetrik Sistem Pengisi, 075. Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut a. Ruang dan demplot praktik Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pemilihan dan pengujian bibit, kultur jaringan, No Nama Alat Rasio Deskripsi Kecepatan Pengepakan : hingga 55 Bags/menit (tergantung pada berat isi dan ukuran paket), Konsumsi Daya: maks. 2KW 13 Mixer Bakery/ Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencarnpur adonan Kapasitas: t7 L Power: t3O0 Watt t4 Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OV /SOHz, Daya: ^< 1300 Watt, Kapasitas mangkuk > 18L 15 Pengaduk Spiral (Spiral Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencarnpur adonan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY /SOHz Kapasitas bowl: minimal 18L Power: maksimal 1650 Watt 16 Bowl Chopper 1 Unit/Ruang Praktek Digunakan untuk membuat dan mencampur adonan daging Power: approx. 900 W Voltage/Frequency: 22OY I SOHz Productivity: approx. 10O Ke/h penanarnan di [aut, pemilihan dan pengujian hasil panen untuk diklasifikasikan, dan penyimpanan dengan perlakuan khusus terhadap rumput laut sesuai jenis dan karakteristik. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 75.7. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 75.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Industri Perikanan Laut dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 75.3. Tabel 75.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom i Keahlian Industri Perikanan Laut No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang laboratorium hama dan penyakit ikan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang laboratorium pengembangbia kan komoditas perikanan laut 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang pengendalian mutu 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. + Ruang pengolahan dan pascapanen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) Tabel 75.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Industri Perikanan Laut No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Pemntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melal<ukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rLrang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukarr: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian / penjelas an tulis pada kegiatan praktik. Tabel 75.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Industri Perikanan Laut No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 1Smm Rentang pembesaran: 40X- 1000X Kondensor: N.A.=1.25 dengan lris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x, 40x, 100x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 100 x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/halus koaksial No Nama Alat Rasio Deskripsi Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V-20W Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 2 Corong Tetas 18 Unit/Ruang Praktik Untuk menetaskan pakan alami artemia Bahan fiber, lengkap dengan rak besi, min 3 rangkai bak, berbentuk kertcut 3 Refraktometer 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut seperti gula, garam, d11. Measuring range: Brix 0-53% Resolution: Sugar (Brk ) 0.1o/o Accuracy: Sugar ( Brix ) r 0.2% Temperahtre compensation: I O"C- 60"c 4 Timbangan Digital 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur massa suatu bahan dengan ketelitian 0.f g. Capacitg : Min. 10OOO g. Resolutbn: O.1 g. Scale Pan Size : approx. 175x145mm. Potter: DC 12V/6V/ 1.2AH. 5 Mesin Penepung/Di,sk Miu 6 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas : minimal 50 kg/ jalr, Material : Stainless Steel 6 Oven 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan pakan Listrik, kapasitas min. 5loyang 7 Mesin Cetak Pelet Apung 6 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak pelet apung Kapasitas 30-40 kg Motor diesel 8 Aquaium 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pendederan Ukuran min. P: 2O0 m, 1: 10O m, t: 100 cm Ketebalan kaca: approx. 16 mm Kapasitas tampung benih : approx 5000 ekor (size 3-5) 9 Pompa arr (Water Pump) 1 Set/Ruang Praktik Mesin pemompa air untuk pengeringan kolam Penyemprot Semprot Nozel Springkler Timer Mesin Cuci Semprot Peralatan irigasi tetes Bahan bakar: Bensin Daya Hisap: approx. 7,5 meter Total Head: approx. 23 meter Kapasitas air: approx. 1100 liter per jam. 10 Bak Fiberglass Persegi 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pemeliharaan induk ikan Ukuran min. :
30O cm, I. 200 cm t. 100 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Bak Fiberglass Bulat 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah pemijahan ikan laut Bahan fiber, ukuran min. t 185 x 175 cm L2 Aquarium Stand 18 Set/Ruang Praktik Untuk wadah penetasan telur dan pemeliharaan larva Ukuran min. p: 1OO cm, l: 50 cm, t: 40 cm, ketebalan kaca min 5 mm 13 Pompa Udara/Blower/Ae rator 3 Set/Ruang Praktik Untuk memompa udara ke dalam kolam Casing sejenis bahan logam Power approx. 10O W Maximal output 8.400 liter/jam Maksimal pressure O, O42 mpa Aksesories pembagi udara 33 cabang t4 Pond Bio Filter ^+ Pompa Air 3 Set/Ruang Praktik Untuk meresirkulasi air kolam ikan Agribisnis. Bio filter: Kapasitas min 8.000 liter Volume filter 1O0 liter 2 chambers Media filter bio sponge (10 pcs) Dilengkapi lampu ultra violet 2 x 24 W (2 buah) Pompa air Max Output: 9OOOL/H Max Tinggi:
5M No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya: approx. 75W 15 Mesin Peniris Minyak 6 unit/ Ruang praktik Untuk mengeringkan dan meniriskan daging dari minyak Spesifikasi Mesin Peniris Minyak Energi Yang Digunkan : Bensin. Penggerak : Motor Bensin. Daya ( Power ) : approx. 5,5 HP. Kapasitas : approx.20 Kg/Proses. Rangka Mesin : Besi Siku/Stainless Steel Anti Karat. Bahan Material Kontak Produk : Stainless Steel Anti Karat. Sistem : Centrifuge. 16 Penggiling daging (Meat Ginder) 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas: minimal 1 lOkg/jam, tegangan 22O V dengan Daya: maksimal 950W Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan t7 Mesin Lemari Pengasapan Daging 6 set/ Ruang praktik Untuk memasak ikan dengan cara pengasapan Spesifikasi mesin daging asap Kapasitas: Approx. 80 L Listrik : Approx. 8OO watt l8 Mesin Pengemas Vakum (Vacuum Packing Machine) 6 set/Ruang Praktik Mesin pengemas produk olahan Konfigurasi minimal : Volume kotak vakum: minimal 360x26Ox7omm, Ukuran strip No Nama Alat Rasio Deskripsi penyegelan : minim al 25Ox7 mm dan Pembuangan pompa vakum: minimal Sm3/jam Kekuatan pompa minimal 0.2kW Tegangan: 22OY /SOHz Daya penyegelan panas minimal 0.4kw T9 Drying Ouen 6 set/ Ruang praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Range: room temperature-3OO"C Precision: ^+1 "C Power: approx. 2 kW Capacity/Volume : Min. l4O L 20 Combbhiller Freezer Cabinet 6 set/ Ruang praktik Untuk tempat penyimpanan Kapasitas t 600 liter Material: stainless steel Daya listrik: t 450 watt 2l Vacuum Sealer 6 set/ Ruang praktik Digunakan untuk mengemas produk olahan hasil perikanan. Power: approx. 90OW Double sealing bar: 5O x 7 cm Vacuum pump capacitg: approx. 2O m3/ h Cgcle time: 15-25 sec 22 Air Blast Freezer 6 set/ Ruang praktik Untuk pembekuan ikan hasil panenf hasil tangkap/hasil olahan Konfigurasi minimal : Kapasitas minimal 850 kg No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Lux Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Range: O - 2OO LUX; 2,000 LUX; 2O,OOO LUX; 2OO,OOO LUX. 24 Portable pH/ ORP/ Conduct iuity/ DO Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch among conductiuifu, TDS, salinity and resistiuitg. Range pH: -2.OO - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - 0 - 1999mV Range Conductiuitg : (O.OO-19.99) pS/ cm (2O.0- 199.9) 1tS/ cm (2OO- 1999) tts/ cm; (2.0o- 19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range TDS: (O - lOO) g/L; Range Salinitg: (O - 1O0) ppt; Range Resistiuity: (O - 1OO) MQ'cm Range DO: (O - 15.OO) mg/L(ppm) (0 - 2OO.O) % 25 Pengukur Kekeruhan (Turbiditg Meter) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kekeruhan cairan. Prinsip Minimum: 9O ' cahaya tersebar Pembacaan minimum (NTU): 0,1 Rentang pengukuran minimum (NTU): 0-100/0-200 FRESIDEH REPUBUK INDONESIA - 1854 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 26 Kekerasan air (Water Hardness) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: (0 - 10) mmol/L, (0 - aOr) mg/L(Ca), (0 - 1000) mglL(CaCO3), (0 - 100) "fH(Derajat Prancis), (0 - 561) mg/L(CaO), (0 - 56) 'dH (Derajat Jerman),(O - 20) mmol/L(Boiler), (0 - 70) "eH (Derajat Inggris) 27 Pewarna Air (Water Coloimeter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang (NTU): 28 Pengukur BOD (BOD Meter) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur jumlah oksigen terlanrt yang dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi limbah dalam air. Measurement range : 6 minutes-3 hours/ times Test dags : 6 Culture bottle uolume : min. 550m1 29 BOD Incubator 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengukuran Biological O>rygen Demand (BOD) bersamaan dengan BOD Meter Capacity: min. 80 L Temperafiire range: 0-60 "C Voltage: AC 22OV/ 5O Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi 30 Penganalisis COD (COD Analgzer) 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Rentang: COD: 10 menit, Kapasitas batch: empat sampel air 31 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace 6 set/ Ruang praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analgzer Test uarieties: grain, food, dairy products, drink, animal food, s oil, medicine, settlirry, chemical, etc. Water Inlet Mode: ntnning water and distilled water, wide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ Power: approx. LOOO W Water supply: - water pressure ^>1.SMPa - woter temperafitre: ^<20C - Digestfutrlace Dbplay er : digital dbplay er Temperature control: digital control Temperature control range: room temperahtre - 6OtrC Heating up speed: approx. 3trC/ min Me asurement rang e : approx. 0.1mgN - 2OOmgN 07 6. Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengenalan pengendalian mikroorganisme, pengenalan pengendalian bakterial, dan penanganan, pengolahan dan produksi komoditas hasil pertanian, pengemasan dan deliaerg, uji sensoris. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 76.1. d. Ruang dan lahan praktik ^'Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 76.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 76.3. Tabel 76.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian n1s Hasil Pertanian No Nama Alat Rasio Deskripsi Measurement quantitg : measure seueral u arietie s simultaneously at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 30Oml Power: approx. 10OOW No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium mikrobiologi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 76.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian bisnis Hasil Pertanian No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Laboratorium food processing 10 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah l2O m2. 3 Laboratorium packaging 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 /Jl2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. Tabel 76.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom si Keahlian bisnis Hasil Pertanian No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Pengemas Valnrm (Vacuum Packing Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Mesin pengemas produk olahan Konfigurasi minimal : Volume kotak vakum: minimal 36Ox26Ox7Omm, Ukuran strip penyegelan: minim al 25OxT mm dan Pembuangan pompa vakum: minimal 5m3/jam Kekuatan pompa minimal 0.2kW Tegangan: 22OY /SOHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya penyegel€rn panas minimal 0.4kw 2 Mesin Penyegel Semi Otomatis (Semi Automatic Sealing Macline) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat bungkus makanan Konfigurasi minimal : Material: Stainless steel, tegangan 22O V, daya input maksimum 600 Watt Kecepatan: Hingga 18 m/menit, Kapasitas Output > 250 pcs/menit 3 Continous Band Sealer 2 Unit/Ruang Praktik Mesin press kemasan plastik. Minimum Configuration : Daya : s 1000 watt, Kecepatan antara: O'- 20 m/menit, Lebar penyegelan : minimal 1 cm Suhu antara: O'- 3OO'C, Kapasitas mejakonveyor>2kg 4 Alat Cup Sealer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pengemas gelas plastik. Kapasitas : 350-450 cup/jam Listrik : t30O watt 5 HUh Speed Automatic Fttling and Packaging Machine for Irregular Shape 1 Unit/Ruang Praktik Mengemas produk olahan yang berkecepatan tinggi dan produk berbentuk granular (snack dsb). Konfigurasi minimal : Tegangan : 22O V/50 Hz, Tipe Penyegelan 3 Sisi/4 Sisi, Ukuran Kemasan: Lebar : 20 - 180 mm, Paniang : 40 - 130 mm, Pengisi No Nama Alat Rasio Deskripsi Cangkir Volumetrik Sistem Pengisi, Kecepatan Pengepakan : hingga 55 Bags/menit (tergantung pada berat isi dan ukuran paket), Konsumsi Daya : maks. 2 KW 6 Semi Automatic Powder Filling Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelaj aran tentang proses pengemasan hasil olahan berupa serbuk. Konfigurasi minimal : Tegangan: AC22OY, Daya: maks. 1200W, Kisaran pengisian: 5g - 5O00g, Kecepatan pengisian: hingga 2500 kantong/jam Bahan: Baja tahan karat, Dilengkapi dengan penimbangan dan pengumpan otomatis 7 Automatic Pasta Filling Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran tentang proses pengemasan hasil olahan berupa pasta. Konfigurasi minimal : Tegangan: AC22OY, Daya: maks. 1.2 KW, Kisaran pengisian: 50- 100m1/ 100-300m1/300- 1000m1/ 1OO0-5000m1 Kecepatan produksi: 30 - 60 pcs/min, Tekanan udara: O,4 - 0,6 mpa Diameter leher botol: min 50mm, Jumlah kepala pengisi: 2 /4 / 6 /8, Bahan: Baja tahan karat No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Gas Range Stoue 4 Burner with Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Alat memasak atau kompor gas dengan tungku 4 burner. Power: using gas Minimum number of burner: 4 pcs Minimum heat fhtx: I 6 Kw/ h Mateial bodg: stainless steel 9 Combichiller Freezer Cabinet 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat penyimpanan Kapasitas ^+ 60O liter Material: stainless steel Daya listrik: t 450 watt 10 Refrigerator Side bg Side 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menyimpan bahan makanan agar selalu segar Material: PVC Kapasitas: approx. 350 L Daya listrik: t 300 watt 11 Mikroskop Monokuler 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengamati mikroorganisme Perbesaran sannpai t150Ox L2 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : - Tampilan kepala: 3O derajat miring, rotasi 360 derajat - Lensa mata: WF1OX dengan FOV = 18mm - Rentang pembesaran: 40X- 1000x No Nama Alat Rasio Deskripsi Kondensor: N.A.:
25 dengan Iris Diafragma Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x,40x, 100x Tahap mekanis, Ukuran: minimal 10O x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/ halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 13 Penggiling daging (Meat Grinder) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas : minimal 1lOkg/jam, tegangan 22O Y dengan Daya: maksimal 950W Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan 14 Meat Slber 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong daging Konfigurasi minimal : Bahan : alumunium atau stainless steel, Alat pengiris gravitasi dengan pengasah pisau Maksimum daya listrik : 400 watt, Ketebalan pemotongan : O,5 - 12 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Egg Mixer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengocok adonan kue dan roti Bowl Material: stainless steel Speed of mixing mandrel(r/ min) Reuolution: O- 5 O 3, Stepless speed Voltage: 22OV/ SOHz Volume of Mixing Barrel: approx. 5L Input Power: approx. 33OW Motor Power: approx. 25OW Max. Eggs Weight: SOOG L6 Mesin Penepung/Di.sk Miu 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung. Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP Kapasitas : minimal 50 kS/ ^jam Material : Stainless Steel L7 Multifunction Blender 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menggiling, mencarnpur, melunakkan bahan makanan Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimal 800m1, Tegangan: 22OY /SOHz, Daya: maks. 2,5 kW Kecepatan Rotasi: minimal 25000rpm, Motor Tembaga Penuh, Bahan Piala: Food grade No Nama Alat Rasio Deskripsi l8 Mesin Food Cutter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencacah atau memotong saJrur atau buah Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY / SOHz, Daya Motor: minimal 0,5 kW, Input daya terukur: maks. 0,8 kW Kapasitas Irisan: minimal 270 kg/jam, Ketebalan Irisan: Kapasitas produksi pencacahan: minimal 180 kg/jam 19 Mesin Vacuum Frying 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat keripik buah Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimal a kg/proses, Bahan bakar: LPG, Bahan: Baja tahan karat Tabung penggorengan : stainless steel tebal plat : minimal 2 mm, Kontrol suhu: otomatis, Pendingin: sirkulasi air/udara 20 Mesin Penyawut Singkong 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempercepat proses pengeringan dengan mutu tinggi. Penggerak: - Tenaga penggerak: Motor bensin approx. 5.5 HP - Kapasitas: l5O-2O0 Ke/janL Piringan pisau: - Diameter: Approx. 28 cm - Jumlah pisau : 4 buah Rangka No Nama Alat Rasio Deskripsi - Holo: Approx. 4x4 cm dan besi siku - Cover/dinding: stainless dan alumunium 2t Mesin Parut Singkong 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memarut singkong menjadi bagian yang lebih kecil dan halus Body: Alumunium tebal approx. 1,5 mm Mata Parut : ^qpprox. 2" bahan stainless Kegunaan : untuk Kelapa, Ketela, Singkong 22 Laboratory Pasteurber 1 Unit/Ruang Praktik Alat pembelajaran proses sterilisasi bahan makanan dengan suhu tinggi Individual conditioning for each temperature sensor Digital display unit with 6-way selector switch for temperature indication Display resolution ^+0. 1 "C, accuracy ^+l'C Data logging outputs: No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Mesin Dough Diuider 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membagi adonan roti. Konfigurasi minimal : Sumber energi : Manual ^+ Hidrolik, Material Moulding: Stainless steel 304 food grade Kapasitas produksi : minimal 30 pcs/press, Berat adonan per pembagian: 3O- l2O gram 24 Spray Dryer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat benda cair menjadi powder dengan menggunakan metode penyemprotan pada suhu panas. Kapasitas : 10,65 liter/jam Heater : t6000 W Blower : r37O W, blow rate ^1660 m3/H Kompressor: tl PK Kontrol suhu : otomatis 25 Viskometer 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kekentalan bahan cair. Konfigurasi minimal : Pengukuran Rentang: 1 - 2 ^x LOo mPa.s, Jenis Rotor: #L, #2, #3 dan #4 Kecepatan Rotor: hingga 60 rpm, Sumber Tenaga: 22OV lSOz 26 Mobhre Tester 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kadar air. Power Supplg 6 x 1.5 V transistor batteries Suhu 0-50"C No Nama Alat Rasio Deskripsi Kelembapan dibawah 90% RH Principle of Operation: Capacitance Sample Weight: xloog 27 Mesin Cetak Bakso 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak bakso. Konfigurasi minimal : Volttage : 22O V dan Daya maksimal 850 W Kapasitas : 28 Proofer Roti 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengembangkan roti. Konfigurasi minimal : Bahan: Baja tahan karat, Kapasitas : minimal 6 Tray, Daya: s 1200 Watt Fitur: Termometer, Pengatur Suhu, Pengatur Kelembaban, Roda + Rem Kaki 29 Mixer Bakery (Planetary Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Kapasitas bowl: 17 L Power t300 Watt 30 Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY /SOHz, Daya: ^< 1300 Watt, Kapasitas mangkuk > 18L 31 Pengaduk Spiral (Spiral Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Konfigurasi minimal :
o77. Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: praktik pengamatan dan penanganan mikroorganisme, proses fermentasi bahan cair dan padat, penanganan kadar nutrisi, pengolahan hasil, pengemasan dan penyimpanan produk pertanian. b. Luas minimum Ruang praktik Paket Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 77.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 77.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabe1 77.3. Tabel 77.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Mutu Hasil Pertanian No Nama Alat Rasio Deskripsi Tegangan: 22OY /SOHz Kapasitas bowl: minimal 18L Power: maksimal 1650 Watt No Jenis Rasio Deskripsi 1 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Ruang pengujian organoleptik 2 Ruang laboratorium pengujian kimia dan instumenalia 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 77.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Mutu Hasil Pertanian No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang fermentasi dan penetitian kadar nutrisi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang praktik mikrobiologi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 rn'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Pemntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub nrang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel a8 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian / penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab.f area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapErn organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 77.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Mutu Hasil Pertanian No Nama Alat Rasio Deskripsi Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Airflow uelocitg:
3-0.5 m/s. Mateial: Main bodg: Cold-rolled steel u.tith anti-b acteria p owder coating. Work table: 3O4 stainless sfeel. Pre-filter : Polg e ster fib er, washable. Front window: manual, toughened glass, anti W. Consumptian: approx. 1 00W. 1 Laminar Air Flow 1 Unit/Ruang Praktik 2 Autoklaf (Autoclaue) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Kapasitas : Minimal 15 L Pengaturan waktu: l-99 menit Pengaturan suhu: Kira-kira. RT +5-126"C Konsumsi daya : Maksimum 2 kW 3 Incubator I Unit/Ruang Praktik Untuk menginkubasi atau memerarn mikroba pada suhu yang terkontrol. No Nama Alat Rasio Deskripsi Dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Micro computer normal fu p e. Incub ator ele ctriral re quir ements : AC 22OVf1O%/ SOHzt2%. Power consumption: approx. 25OW Temperature range: approx. ^+5f- 65C. Shelues: Min. 2 pcs. Timing Range 1-999 min. Volume approx. 50 Liter. 4 Inka"st 2 Unit/Ruang Praktik Untuk bekerja secara aseptis dengan bantuan desinfektan dan pemanasan Laminar f enkas dilengkapi dengan lampu UV untuk sterilisasi awal dan lampu TL Dimensi : approx. 80 x 60 x 5O cm M aterial: multiplex, HPL Acrylic 5 Water Bath 2 Unit/Ruang Praktik Penyedia media air panas dengan suhu yang dikehendaki dengan suhu tertentu Power Source: 22OV-50/ 6OHz Power Consumption t 45O W 6 Multtfunction Blender 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menggiling, mencarnpur, melunakkan bahan makanan Konfigurasi minimal : REPUBUK INDONESTA - 1873 - a No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas: minimal 8OOm1, Tegangan: 22OV /SOHz, Daya: maks. 2,5 kW Kecepatan Rotasi: minimal 250o0rpm, Motor Tembaga Penuh, Bahan Piala: Food grade 7 Higrometer 3 Unit/Ruang Praktik Mengukur kelembaban udara Humiditg range : O - 1 OO%RH Dew point Temperature: - 30 "c- 1 O0'c(-2 2 "F- 2 1 2 "F) Wet Bulb temperatutre: (O-8O"c/ 32- 176"F) Humidity accuracA : t2%RH(at 25"c,2o%o-8Oo/oRH) t 2. S%RH (at other ranges) Air temperafire Accuracg :
O. 5"c/ 0.9"F(at 25'c) t0. 8 "c/ t 1 . 5 "F(all other ranges) 8 Fume Scrubber I Unit/Ruang Praktik Untuk merendam, melarutkan gas racun hasil detruksi bahan organik dengan HzSO+ The tower is used to neutralize fumes ^and ^remoue ^organic substances. It is built out of polgpropglene sheets. A sprager is installed inside the tower with a thick lager of raschig rings. Potaer t O.5 kW Hourlg fume capacitg up to 45O ms/ h 9 Neraca Analitik (Analytical Balance) 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur massa suatu bahan/benda FRESIDEH REPUBUK TNDONESIA - t874 - No Nama Alat Rasio Deskripsi dengan ketelitian yang tinggi yaitu 0.1 mg. Kapasitas : Minimal 200 grElm. Skala Ukuran Pan : Dia. kira-kira 7Smm. Resolusi: 0,1 mg. 10 Pengaduk - Pemanas (Magnetic Hotplate Stirrer) 6 Unit/Ruang Praktik Maximum Power [W]: 11O0 Stirring positions : min. I Max. magnetic bar [mm]: approx. 80 Speed [rym]: LOO-ISOO Heatirry output [W]: approx.l lOO Heating temperature rarge ["C]: RT - 500 11 Note Book 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah data, kata dan gambar. Processor:
2 GHz/4MB L Cache (minimal) RAM: 8GB(minimal) Storage: SSD 128 GB dan 1TB (minimal) VGA Dedbated: 2 GB (minimal) Inte g rate d Gig ab it Ethernet Wtreless Network & Bluetooth LCD: min.74" ResoZusi; min. 1366 X 768 Operating sy stem oiginal. r2 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm Rentang pembesaran: 40X- 1000x Kondensor: N.A.= 1.25 dengan Iris Diafragma Area ^jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x,4Ox, lOOx Tahap mekanis, Ukuran: minimal IOO x 100 mm Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/ halus koaksial Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w Nosepiece: Berhenti klik empat kali lipat 13 Colony Counter f Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur koloni bakteri T e chnic al s p e ciftc atio ns : completelg with camera, uoltage OO-240 V - 50/ 6O Hz, power t2OW, computer, hardware and softutare. Bottom of Form No Nama Alat Rasio Deskripsi t4 Dryirry Ouen I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan atau menurunkan kandungan air pada suatu produk. Rang e : room temperafitre - 3 OOC Precision: tl "C Power: approx. 2 kW Capacitg/Volume : Min. 140 L 15 Alat Distilasi 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memisakan larutan berdasarkan perbedaan titik didih. Skala laboratorium, terbuat darikaca/gelas yang tahan terhadap panas dan bahan kimia korosif, terdiri dari labu distilasi 250 1000 mL, dan pendingin/ kondensor Leibig. L6 Nitrogen Analgzer with Digest Furnace I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk analisis protein pada suatu zat. - Nitrogen Analyzer Test uarieties: grain, food, dairy products, dink, animalfood, soil, medicine, settling, chembal, etc. Water Inlet Mode: running wqter and di,stilled wateL wide use couerage Time for cooling water: approx. 3L/ Min Power source: AC22OV/ SOHZ Power: approx. IOOO W Water supply: No Nama Alat Rasio Deskripsi water pressure ^>1.5MPa water temperature: ^<2ffC - Digestfulrlace Displag er : digital display er Temperafitre control: digital control Temperature control range: room temperature - 6OUC Heating up speed: approx. 3OC/min Meosurement range : approx. O.lmgN - 2OOmgN Measurement quantity : measure seueral uaieties simultaneously at a time (4 holes) Digest time: approx. 60-90 min/batch Volume of digest pipe: approx. 30Oml Power: approx. LOOOW 17 Spektrofotometer uv-us (uv-ws Spectrophotometer) I unit/ruang praktik Untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang di daerah ultraviolet dan daerah tampak. Sistem optik: monokromator kisi CT Rentang panjang gelombang: 195 - ^1020 ^nm Bandwidth spektral: t 4 nm Pengulangan panj ang gelombang: 1nm Mode tampilan: 4 LCD No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 Penganalisis Susu (Milk Analgzer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk alat ukur multiparameter susu. Konfigurasi minimal : Lemak O,Ol - 25o/o Padat-non-lemak (SNF) 3 - l5o/o Kepadatan 1000 - 1040 kglm" Protein 2o/o - 7o/o Laktosa O,OlYo - 60/o, Ditambahkan air Oo/o - 7Oo/o Suhu sampel loc - 40oC Garam O,4o/o - 7,5o/o Titik beku -0,4oC - -O,7oC 19 Digital Egg Analgzer 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukr.rr parameter kualitas telur. Measuing haugh uni| egg's weight, albumen height and yolk color. 20 Lemari Asam 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memindahkan bahan kimia as€rm konsentrasi tinggi, tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap dan gas yang berbahaya, selain itu ^juga sebagai tempat untuk menyimpan bahan- bahan kimia asarn tinggi. - Epoxg resin top plate & sink - All the internalfi.xtttres including water & gas line, light source and power outlet are made of anti- corrosiue materials. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Window with transparent safetg glass (approx. Smm). - Size (W x D x H): approx. 152O x 78O x 230O mm - Working table: Epoxy resin top plate and sink - Blower motor: 2HP - Interiar Material: Phenolb treated kraft sheets (LAMIS) - Exterior Body Material: Starnless steel plate with powder coated finish ^& ^utooden ^door. 2t Portable pH/ ORP/ Conducti uitg/ DO Meter 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Ability to switch among conductiuitA, TDS, salinitg and resbtiuitg. Range pH: -2.0O - 19.99 Range (wV/ORP/EH): -1999mV - 0 - 1999mV Range Conductiuity : (O.O0-19.99) pS/ cm (2O.O- 199.9) ttS/ cm (2oo- 1999) yS/ cm; (2.00- 19.99) mS/ cm (2O.O- 199.9) mS/ cm; Range TDS: (O - lOO) g/L; Range Salinity: (O - lOO) ppt; Range Resbtiuitg: (0 - 1OO) MQ'cm Range DO: (O - 15.0O) mg/L(ppm) (o - 2oo.o) % 22 Polarimeter 2 unit/Ruang praktek Alat untuk mengukur fisiko kimia 078. Kompetensi Keahlian Agroindustri a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Agroindustri berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengenalan pengendalian mikroorganisme, pengenalan pengendalian bakterial, dan penanganan, pengolahan dan produksi komoditas hasil pertanian, pengemasan dan delitery, uji sensoris. b. Luas minimum mang praktik Kompetensi Keahlian Agroindustri adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agroindustri dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 78.r. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agroindustri dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 78.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Agroindustri dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 78.3. Tabel 78.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian ustri No Nama Alat Rasio Deskripsi Renthng pengukuran: -180 " - ^+ 180 " Minimum Reading: 0,O5 " Akurasi: t O,05 " Sensitivitas: t 0,O5 ' No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang pengemasan dan penyimpanan produk 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 rJf2. 2 Ruang laboratorium pengetahuan bahan hasil pertanian dan penggudangan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adaJah 24 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang praktik mikrobiologi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adaJah 24 m2. 4 Ruang fermentasi dan penelitian kadar nutrisi 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2. 5 Laboratorium pengolahan nabati, perkebunan dan herbal 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2. 6 Laboratorium pengolahan hasil hewani 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2 7 Ruang NPD (New Product Development) dan penelitian 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 rrr2. 8 Laboratorium pengendalian mutu (analisis) hasil pertanian 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2. 9 Laboratorium uji organoleptik 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2 10 Ruang instmktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 78.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Keahlian tri Deskripsi No. Jenis Rasio 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik Tabel 78.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian ustri No Jenis Rasio Deskripsi 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Pengemas Vakum (Vacuum Packing Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Mesin pengemas produk olahan Konfigurasi minimal : Volume kotak vakum: minimal 36Ox26Ox70mm, Ukuran strip penyegelan: minimal 250x7mm dan Pembuangan pompa vakum: minimal 5m3/jam Kekuatan pompa minimal O.2kW Tegangan: 22OY /SOHz Daya penyegelan panas minimal 0.4kw 2 Mesin Penyegel Semi Otomatis (Semi Automatic Sealing Machtne) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat bungkus makanan Konfigurasi minimal : Material: Stainless steel, tegangan 22O V, daya input maksimum 600 Watt Kecepatan: Hingga 18 m/menit, Kapasitas Output > 250 pcs/menit No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Continous Band Sealer 2 Unit/Ruang Praktik Mesin press kemasan plastik. Minimum Configuration : Daya : < 1OO0 watt, Kecepatan antara: O'- 20 m/menit, Lebar penyegelan : minimal 1 cm Suhu antara: 0'- 300"C, Kapasitas mejakonveyor>2kg 4 Alat Cup Sealer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pengemas gelas plastik Kapasitas : ^+3O0 watt 5 HUh Speed Automatic Filling and Packaging Machine for Inegular Shape 1 Unit/Ruang Praktik Mengemas produk olahan yang berkecepatan tinggi dan produk berbentuk granular (snack dsb). Konfigurasi minimal : Tegangan : 22O V/50 Hz, Tipe Penyegelan 3 Sisi/4 Sisi, Ukuran Kemasan: Lebar : 20 - 180 mm, Panjang : 40 - 130 mm, Pengisi Cangkir Volumetrik Sistem Pengisi, Kecepatan Pengepakan : hingga 55 Bags/menit (tergantung pada berat isi dan ukuran paket), Konsumsi Daya : maks. 2 KW 6 Semi Automatic Powder Fillirry Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran tentang proses pengemasan hasil olahan berupa serbuk. Konfigurasi minimal : Tegangan: AC22OY, Daya: maks. 1200W, Kisaran pengisian: 5g - No Nama Alat Rasio Deskripsi 500Og, Kecepatan pengisian: hingga 25OO kantong/jam Bahan: Baja tahan karat, Dilengkapi dengan penimbangan dan pengumpan otomatis 7 Automatic Pasta Ftlling Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran tentang proses pengemasan hasil olahan berupa pasta. Konfigurasi minimal : Tegangan: AC22OY, Daya: maks. 1.2 KW, Kisaran pengisian: Kecepatan produksi: O,4 - 0,6 mpa Diameter leher botol: min 50mm, Jumlah kepala pengisi: 214 / 6 /8, Bahan: Baja tahan karat 8 Gas Range Stoue 4 Burner with Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Alat memasak atau kompor gas dengan tungku 4 burner. Power: using gas Minimum number of burner: 4 pcs Minimum lrcat Jlux: 1 6 Kw/ h Mateial body: stainless steel 9 Combichiller Freezer Cabinet I Unit/Ruang Praktik Untuk tempat penyimpanan Kapasitas ^+ 600 liter Material: stafnless steel Daya listrik: t 450 watt No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Refrigerator Side by Side 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menyimpan bahan makanan agar selalu segar Material: PVC Kapasitas: approx. 35O L Daya listrik: t 300 watt 11 Mikroskop Monokuler 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengamati mikroorganisme Perbesaran sampai t1500x t2 Mikroskop Binokuler Agribisnis 6 Unit/Ruang Praktik Untuk melihat benda/makhluk hidup yang benrkuran sangat kecil. Konligurasi minimal : - Tampilan kepala: 30 derajat miring, rotasi 360 derajat - Lensa mata: WF10X dengan FOV = 18mm - Rentang pembesaran: 40X- r000x - Kondensor: N.A.=1.25 dengan Iris Diafragma - Area jangkauan minimal: 35 X 55 mm dengan pegangan panggung sebelah kanan - Rentang Skala Acromatic: 4x, 10x,40x, 100x - Tahap mekanis, Ukuran: minimal lOO x 100 mm - Pemfokusan: Tombol pemfokusan kasar/ halus koaksial - Penerangan: Sistem iluminator internal, minimal halogen 6V- 20w No Nama Alat Rasio Deskripsi Noseptece: Berhenti klik empat kali lipat 13 Penggiling daging (Meat Grinder) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas: minimal 1 l Okg/jam, tegangan 22O Y dengan Daya: maksimal 950W Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan l4 Meat Slicer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong daging Konfigurasi minimal : Bahan : alumunium atau stainless steel, Alat pengiris gravitasi dengan pengasah pisau Maksimum daya listrik : 400 watt, Ketebalan pemotongan : 0,5 - 12 mm 15 Egg Mixer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengocok adonan kue dan roti Bowl Material: stainless steel Speed of mixing mandrel(r/ min) Reuolution: O- 5 O 3, Stepless speed Voltage: 22OV/ SOHz Volume of Mixing Barrel: approx. 5L Input Pouter: approx. 33OW Motor Power: approx. 250W No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. Eggs Weight: SOOG t6 Mesin Penepung/Disk Miu I Unit/Ruang Praktik Untuk membuat tepung. Konfigurasi minimal : Penggerak : Motor bensin/motor listrik maksimal 5.5 HP Kapasitas : minimal 50 kS/ ^jam Material : Stainless Steel t7 Multifunction Blender 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menggiling, mencarnpur, melunakkan bahan makanan Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimal 800m1, Tegangan: 22OV /SOHz, Daya: maks. 2,5 kW Kecepatan Rotasi: minimal 25000rpm, Motor Tembaga Penuh, Bahan Piala: Food grade 18 Mesin Food Cutter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencacah atau memotong sa)rur atau buah Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY /SOHz, Daya Motor: minimal 0,5 kW, Input daya terukur: maks. 0,8 kW Kapasitas Irisan: minimal 270 kg/jam, Ketebalan Irisan: 1 - 5mm Kapasitas produksi pencacahan: minimal 180 kgljam 19 Mesin Vacuum Frying 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat keripik buah No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimd a kg/proses, Bahan bakar: LPG, Bahan: Baja tahan karat Tabung penggorengan : stainless steel tebal plat : minimal 2 mm, Kontrol suhu: otomatis, Pendingin: sirkulasi air/udara 20 Mesin Penyawut Singkong 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempercepat proses pengeringan dengan mutu tinggi. Penggerak: - Tenaga penggerak: Motor bensin approx. 5.5 HP - Kapasitas: l50-200 Kg/jam Piringan pisau: - Diameter: Approx. 28 cm - Jumlah pisau : 4 buah Rangka - Holo: Approx. 4x4 cm dan besi siku - Cover/dinding: stainless dan alumunium 2l Mesin Parut Singkong 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memarut singkong menjadi bagian yang lebih kecil dan halus Body: Alumunium tebal approx. 1,5 mm Mata Parut : approx. 2" bahan stainless Kegunaan : untuk Kelapa, Ketela, Singkong No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Laboratory Pasteuriser 1 Unit/Ruang Praktik Alat pembelajaran proses sterilisasi bahan makanan dengan suhu tinggi Indiuidual conditioning for each temperature sensor Digital dbplay unit with 6-way sele ctor switch for te mperature indication Displag resolution ^+O. 7 "C, accuracA t7"C Data logging outputs: Output port (on/ off switch) 23 Mesin Dough Dtuider 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membagi adonan roti Konfigurasi minimal : Sumber energi : Manual ^+ Hidrolik, Material Moulding: Stainless steel 304 food grade Kapasitas produksi : minimal 30 pcs/press, Berat adonan per pembagian: 3O- L2O gram 24 Sprag Dryer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat benda cair menjadi powder dengan menggunakan metode penyemprotan pada suhu panas. Kapasitas : 10,65 liter/jam Heater: t6O00 W Blower: t370 W, blow rate 1660 m3/H No Nama Alat Rasio Deskripsi Kompressor: tl PK Kontrol suhu : otomatis 25 Viskometer 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kekentalan bahan cair. Konfigurasi minimal : Pengukuran Rentang: #1, #2, #3 dan #4 Kecepatan Rotor: hingga 60 rpm, Sumber Tenaga: 22OV /5Oz 26 Moisture Tester 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur kadar air Power Supplg 6 x 1.5 V transistor batteries Suhu 0-50"C Kelembapan dibawah 90% RH Principle of Operation: Capacitance Sample Weight: t10og 27 Mesin Cetak Bakso 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak bakso. Konfigurasi minimal : Volttage : 22O V dan Daya maksimal 850 W Kapasitas : 80-1OO butir/menit 28 Proofer Roti 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengembangkan roti. Konfigurasi minimal : Bahan: Baja tahan karat, Kapasitas : minimal 6 Tray, Daya: < l2OO Watt o79. Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: perancangan sederhana dan uji coba alat mesin pertanian, perbaikan alat mesin pertanian. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 79.I. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 79.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Fitur: Termometer, Pengatur Suhu, Pengatur Kelembaban, Roda + Rem Kaki 29 Mixer Bakery (Planetary Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan Kapasitas: t7 L Power 1300 Watt 30 Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY /SOHz, Daya: ^< 1300 Watt, Kapasitas mangkuk > 18L 31 Pengaduk Spiral (Spiral Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY lSOHz Kapasitas bowl: minimal 18L Power: maksimal 1650 Watt e Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Alat Mesin Pertanian dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 79.3. Tabel 79.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Alat Mesin Pertanian Tabel 79.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian Alat Mesin Pertanian No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang bengkel las, dan bubut 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Bangsal mesin pertanian 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Laboratorium komputer dan instrumentasi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adaJah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instmktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub rLlang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ntang/ lab. / area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 79.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Alat Mesin Pertanian No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Traktor Roda 4 1 set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Minimal Configuration : Kecepatan: minimum 8 kecepatan maju dan 8 kecepatan mundur Mesin penggerak: diesel minimum 2000 cc,4 silinder Sistim kemudi: power steering 2 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GMAW. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 38OV - Current Range up to 2OOA - Rated Duty Cgcle: 30%-60% 2 Mesin Las MIG (MIG Welding Machine/ GMAW) 3 Uniuersal Milling I unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat benda kerja menggunakan mesin frais manual. Table size: min. 250 x 1250 mm; Longitudinal trauel approx. 720 mm; Transuerse trauel approx. 300 mm; Vertical trauel approx. 4OO mm; Distance from spindle to table up to 4OO mm; No Nama Alat Rasio Deskripsi Spindle speed: up to 4500 rpm. Standard Accessory: Machine Ltght, Coolant Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Tools and Toolbox. + Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor Diesel I Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam memecah tanah dan meratakan tanah. Konfigurasi minimal : minimal 1 kecepatan maju, Sistem transmisi menggunakan kombinasi gear dan chain Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP di lengkapi implemen 5 Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor Bensin 1 Set/Ruang Praktik untuk mengolah tanah persiapan tanam : membajak sawah, memecah tanah dan meratakan tanah - Min. 1 Kecepatan maju - Sistem transmisi menggunakan gear box - Mesin penggerak motor bensin power t 6,5 HP - Dilengkapi dengan implemen 6 Traktor tangan rotary (3 grgr maju, 1 gigr mundur) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Kecepatan: 3 maju dan I mundur, Sistem transmisi menggunakan roda gigi dan rantai Mesin penggerak bertenaga minimal 10 HP di lengkapi implemen 7 Di.sk Mill 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memecah biji-bijian agar pakan homogen Penggerak : motor bensin approx.5.5 HP Kecepatan Rotasi : approx. 9000 Rpm Kapasitas: approx. 55 kg/ jam Material : Stainless Steel 8 Las Busur Manual (Manual Arc Welding Machine) (SMAW) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual lArc ^welding ^machine). Input Voltage I PH 22O V. Frequencg 5O/ 60 Hz Current Range up to 2OO A. Rated DUW Cycle: 3O%-6O0/o. 9 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda ke{a menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. tp355, Swing ouer carriage mm approx.(p220, Swing ouer gap mm appox. 9500, Width of bed- waA mm approx. 186, No Nama Alat Rasio Deskripsi Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. q38, Range of speed rpm 7O-2OOO. Standard accessories: Three jaw chuck, Four jaut chuck, Steady rest, Follow rest, Working tEht, Coolant system, Foot brake, Tools and tool box. 10 Mini combine haruester secara manual (Manually Mini combine haruester) 2 Unit/Ruang Praktik Memanen padi secara kombinasi dari proses memotong, merontokkan gabah dan membersihkan gabah dari kotoran ^jerami Konfigurasi minimal : Tipe : Riding , mesin penggerak diesel 4 langkah daya minimal 10 HP Sistem start = listrik, Crawler : karet dan Ground'clearance = minimal 250 mm 11 Transplanter Padi Otomatis (Automaticallg Paddg Transplanter) 2 Unit/Ruang Praktik Menanam padi dengan mesin Konfigurasi minimal : Roda penggerak: minimal 2 buah, jumlah baris minimal 4 baris jarak minimal 30 cm Motor penggerak = motor bensin 4 langkah, daya mesin penggerak minimal 5,5 HP No Nama Alat Rasio Deskripsi r2 Theodolit Digital 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Telescope Length of Telesoope: approx. 156mm; Image: Erect; Objecliue Lens Aperture: approx. 45mm; Magnifrcation: min. 3OX; Field of View: approx. 1"3O' - Angle measurement Method: Absolutelg code ; Detecting : H orizontal: Double ; Vertical: Single; Minimum Readtng: 7"/ 5' - Displag Panel: Double Face - Include tripod 13 Total Station 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Telescope Length of Telesoope: approx. lSomm Obj ecliue Lens Aperture : approx. 45mm Magnification: min. 3OX Field of View: approx. 1"30' - Angle measurement Method: Absolutely code Dete cting : H orizontal: D ouble, Vertbal: Single Accuracg: approx. 2" - Displag Panel: Double Face No Nama Alat Rasio Deskripsi - Distance Measurement: ReJle ctor-less; Accuracy 5mm+3ppm, Measuing range : approx. 200M Reflector : Accuracg approx. 2mm+2ppm, Measuring range: approx. sKM -3.SKM - Include tripod L4 Soil Tensiometer 6 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar lengas tanah. - Soil tensiometer is made up of pressure gauge, acrylic tube and ceramb probe. - Length: Mtnimum 1OO cm - Testing rarlge: O-1 Bar (1 Bar = lOO Kpa) 15 Pompa Air 4" 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengairi sawah pertanian, dengan cara menyedot air dari sungai/sumur ke lahan Pompa air approx. 4" dengan penggerak motor diesel dan selang air sedot maupun sisi buangan Motor penggerak : Mesin Diesel approx. Min. 8,5 HP 76 Pompa Air 3" 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengairi sawah pertanian, dengan cara menyedot air dari sungai/sumur ke lahan No Nama Alat Rasio Deskripsi Pompa air approx. 3" dengan penggerak motor bensin dan selang air sedot maupun sisi buangan - Motor penggerak : Mesin Bensin approx. min. 5,5 HP/3.600 rpm - Ukuran selang ; approx. 3 inch/8O meter - Total Head = approx.23 meter - Waktu penyedotarl = approx. 150 detik/S meter t7 Agricultural Electrical Sprager and Sprinkler 2 Set/Ruang Praktik Untuk pengairan dengan sistem semprot dan percikan, banyak digunakan dalam pertanian berskala besar seperti lahan tanaman pangan, perkebunan buah, dan taman. Size: approx. 1 inch Sprinkler type : approx. 36O gear driue, Feature : approx. 2 emitters Working preasue : approx. O.2 - O.3 mpa Fhu : approx. 299 - 399 m3/ hour Shoot distance : approx. min. 4O m 18 Drip lrrigation Sgstem 6 Set/Ruang Praktik Untuk pengairan dengan sistem irigasi tetes, dapat digunakan di Gre enhouse (mentimlln, strawberi, tomat, semangka, dll) dan di lahan perkebunan (ginseng, tembakau, lada, semangka, d11) Luas area yg dicakup : approx min. 150 m2 No Nama Alat Rasio Deskripsi Pipa utama : size approx. 32 - 160 mm PVC size approx. 1 - 6 inch Pipa infus diameter approx. 16 mm Miniualue: approx. 16 mm Katup pelepas udara : approx. l/2-2inch Saluran cabang : Dip line : approx.20 mm, 16 mm, 72 mrn, 6mm Dip tape : approx. 16 mm, 12 mm t9 Multi-Rice, Wheat, and Corrt Thresher 2 Unit/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan biji-bijian. - A portable electrb threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cleaning, sorting and separation for ^grain. - Roller diameter: min. 17O mm - Roller rotation speed: approx. 90O rpm - Voltage: 22OV/ SOHz 20 Power Thresher 2 Unit/Ruang Praktik Untuk merontokkan gabah dari batang padi yang sudah dipotong Kapasitas = approx. 500 - 1.000 kg/jam Mesin penggerak Diesel = approx min. 6,5 HP 2l Mesin Pemipil Jagung 2 Unit/Ruang Praktik Untuk merontokkan dan memipil biji ^jagung dari tongkolnya. No Nama Alat Rasio Deskripsi Motor penggerak : - tipe : 4 langkah direct injectton - bahan bakar : solar - sistem pendingin : radiator f hopper - daya : approx. min. 6.5 hp - bobot maksimum : 72 kg Kapasitas perontokan : approx. 1936 kg Tingkat kebersihan : @pprox. 99.8 %o Tingkat kerusakan maksimum :
1 Yo Efisiensi pemipilan : approx. 98.5 ^o/o Presentasi kehilangan hasil : approx. O.l ^o/o 22 Diesel rice millirtg unit (30 HP dan 15,5 HP) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah gabah menjadi beras yang bersih putih dengan sekali proses Konfigurasi minimal : Kapasitas = minimal I ton/jam Penggerak diesel minimal 30 HP dan 15,5 HP Buku panduan 23 Huller Gabah 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memecah kulit dan memisahkan butir beras dengan kulit gabah Diesel penggerak = approx.min. 8,5 HP 2+ Mesin Polisher Beras Berpenggerak 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membersihkan butir beras dan memisahkan dari menir atau katul No Nama Alat Rasio Deskripsi Mesin Diesel (19 HP) Konfigurasi minimal : Mesin diesel = minimal 18 HP Produktivitas = minimal 1 ton/jam 25 Box Dryer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan gabah - Kapasitas : approx. min. 1.000 kg - Produk : Padi, jagung, kedelai, kopi, gaplek, kakau, krupuk, kemiri, dll - Bahan bakar : batubara, ka5ru bakar, bisa dimodifikasi minyak tanah/LPG - Sistem pemanasan : indirect - Penurunan Kadar Air : Approx. Padi 0.8- 1.2 ^o/o ljam, Jagong 2- 4 ^o/o/jart - Penggerak : diesel approx. min. 7PK 26 Gerinda Listrik Tangan 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda praktik menggunakan mesin gerinda tangan Voltage: 22O V/ 50 HZ Power: approx. 600 W No-Load speed: approx. 10.0OO rpm Max wheel diameter: 1OO mm 27 Cut Off Machine 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi FRESIDEH REPUBL|K INDONESIA - 1905 - No Nama Alat Rasio Deskripsi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: 2OOOW No-Load Speed:
3o)Orpm Cutting disc size: min. 3OOmm 28 Las, Pembakar dan Pemotong Oksi Asetilin 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consist of : Oxg-acetglene welding torch set Cutting weldtng torch 02 Regulator C2 H2 (acetglene) Regulator Gas welding hose Gas welding connector Gas welding connector clamp Flashback arrester Welding goggles 29 Penyemprot Pestisida 6 Unit/Ruang Praktik Untuk menyemprotkan pestisida Kapasitas mesin : approx. 1,8 HP/6.500 rpm 4 tak Silinder mesin = approx.26 cc Kapasitas tanki = approx.25 liter 080 Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: perancangan sederhana dan uji coba alat mesin pertanian, perbaikan alat mesin pertanian. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian adalah 27O m2. c. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 80.1. d. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 8O.2. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Otomatisasi Pertanian dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 80.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas tanki bensin = approx.0,5 liter Sistem Starter : Recoil Volume Output = approx. 8 liter/menit 30 Seeder Palawija 1 Unit/Ruang Praktik Untuk menebar biji benih palawija Konfigurasi minimal : Memiliki minimal 3 deret drum Ditarik dengan traktor tangan atau cultivator Tabel 80.f . Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Otomatisasi Pertanian Tabel 8O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Kom Praktik i Keahlian Otomatisasi Pertanian No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang bengkel otomasi/elektroni ka pertanian 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Bangsal mesin otomatisasi pertanian 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adala}e 72 rlf2. 3 Ruang laboratorium komputer dan instrumentasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adaJah 72 m2. 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Pemntukan: R. Instmktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. Bangku kerja No. Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/rarang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/ lab./area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 80.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Otomatisasi Pertanian No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basic Electric Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz Daya keluaran: AC380V SOHzl 6OHz, AC220V 50Hz /6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase ampere, Kabel Penghubung. 2 Basic Electronics Trainer I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Sirqle phase AC22OV, 5O/ 6OHz. Configuration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized power supplg module, Adjustable DC uoltage stabilized power supplg module, AC power supplg, Signal g enerator mo dule, M e asuing instrument module, Mask plate hanging line experiment module, Analog circuit experiment box, 14P Dioital chip module, 16P Diaital chip No Nama Alat Rasio Deskripsi module, 18P Digital chip module, 2OP Digital chip module, Comprehensiue test box module, Testline and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. M anuctl b ook, Experiment module 3 Digital Circuit Training Kit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. lnput power: single-phase, AC 22OV!1O% , SOHz/60H2 Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse sotarce, signal generator, frequencg meter uni\ Resistanc e part, capacitance part, Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output unit, Bread board area uni\ Power line, Testing line. 4 MCU Experiment Box 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan microcomputer melalui berbagai macam percobaan. Input power : AC 220V/ 38OV Output : DC stabilized power supplg : 5V, ^+ 5V, r 12V 5 MCU Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan / percobaan tentang micro computer dasar Power output:
5 V dc uoltage source No Nama Alat Rasio Deskripsi r. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supply, Signal generator, Digital Circuit common experiment box, Gate circuit expeiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit expeiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor a.daptor module, Relag Module, Command module, Indicator module 1, Indicator module 2, Motor module, Motor expeiments, Tower ltght, Tr alfic lig ht Simulato r, Cable set. 6 Proximitg Sensor Trainirry Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan jarak benda terhadap sensor. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power : AC22OV/ 38OV, 50 Hz/ 6O Hz Turn source : O - 2OO r/ min (adjustable) Part List: Workbench Testing object box (Photoelectrb, magnetic, cap acitance, inductance, ultrasonb, current se nsors detection medium, etc.) Posttion slide Mea.suring scale Op tical fib e r s e ns o r (co n elation) O p tic al fib e r s e ns o r ( Diffus e Reflectance) Indicate and buz,zing unit Electromagnetic induction pro ximitg sensor Small,long distance detection and amplifier built-in ty p e photo ele ctric sensor (Launcher) Small,long distance detection and amplifier built-in tg p e photo ele ctic sensor (Receiuer) Opticalfiber amplifier Mirror reflecting photoele ctric s ensor Mirror reJlecting photoele ctrb s ensor reflecting unit Small,long dbtance detection and amplifier built-in ty p e ploto ele ctric sensor (Diffuse tape) Photoelectrb sensor M 1 8 Inductiue proximity sensor M12 No Nama Alat Rasio Deskripsi Inductiue proximitg sensors M78 flush ^tgpe Inductiue proximitg sensors M18 exposed tgpe Capacitiue Proximitg Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3"sensor (Diffuse type) Photoelectric sensor M 1 8 Inductiue proximitg sensor M12 Inductiue proximity sensors M18 flush ^type Inductiue proximity sensors Ml8 exposed type Capacitiue Proximity Sensor Ml8 Power module 24VDC PC module PC software Trainirry manual Test cable K3 Manual book, Expeiment modul 7 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Input power: 22OV/ 38OV, 50Hz/ 6OHz Part lbt: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail No Nama Alat Rasio Deskripsi sorting module, Traffic lights module, Robot control module, Automatic feed loading module, Processing center module, Sky tower light modulq Rolling machine module, Intermediate relag module, Self-lock button module, Self- re couery button mo dule, Instntction module, Power adapter module, Testline, CD, Download line. 8 Peralatan Pelatihan Integrasi Elektromekanis Optik (Optbal Electromechanical Integration Training Equipment) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai sistim otomasi lengkap dengan berbagai macam aktuator dan sensor untuk pendeteksian berbagai macarn bahan material produksi. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 380V - Air compressor - Training platform - Material conueyor components - Belt conueAer components - Detectton unit - Terminal block - Warning Lights - Sampting and testing materials, Expeiment module - Safety tube 9 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OY, SOHz/6OHz Daya keluaran DCt 12V No Nama Alat Rasio Deskripsi Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 10 Traktor Tangan Dengan Penggerak Motor Diesel 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam memecah tanah dan meratakan tanah. Konfigurasi minimal : minimal 1 kecepatan maju, Sistem transmisi menggunakan kombinasi gear dan chain Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP Mesin penggerak diesel bertenaga minimum 8 HP di lengkapi implemen 11 Traktor tangan rotar5r (3 gigi maju, 1 gigr mundur) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Kecepatan: 3 maju dan 1 mundur, Sistem transmisi menggunakan roda gigi dan rantai Mesin penggerak bertenaga minimal 10 HP di lengkapi implemen T2 Traktor Roda 4 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencacah tanah kering pada persiapan tanam Minimal Configuration : Kecepatan: minimum 8 kecepatan maju dan 8 kecepatan mundur Mesin penggerak: diesel minimum 2000 cc,4 silinder Sistim kemudi: power steering 13 Automatic Sprayer 6 Set/Ruang Praktik Untuk menyemprot obat pengendali hama dan penyakit tanaman - Sprayer can moues automaticallg - Spraging Pressure: approx. 1.5(15) MPa(kgf/cm2) - Spraging Volume: approx. Max.10 L/ min. t4 Automatic Mist Blouter 6 Set/Ruang Praktik Untuk penyemprotan bubuk/butiran (dry) maupun penyemprotan cairan (liquid) - Tank Capacity: approx.max. 19 L - Displacement: approx. 49 cm3 (cc) - Starting Method: Recoil Starter - Power: approx. 6 kg/ min No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Alat Penanam Padi I Set/Ruang Praktik Untuk menanarn padi otomatis Dimensi (MM )x P 2190 x L 15O0 x T 1034 Daga t 3,5 Kw (PS)/ 3OOO Rpm Pengaturan ketinggian roda hidrolis otomatis. 16 Pompa Air 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengairi sawah pertanian, dengan cara menyedot air dari sungai/sumur ke lahan Pompa air approx. 3" dengan penggerak motor bensin dan selang air sedot maupun sisi buangan - Motor penggerak : Mesin Bensin approx. min.5,5 HP/3.600 rpm - Ukuran selang ; approx. 3 inch/80 meter - Total Head = approx. 23 meter - Waktu penyedotan ^: approx. min.150 detik/S meter t7 Cut Off Machine 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV/ 50HZ Power: 20OOW No-Load Speed: 3OOOrpm Cutting disc size: min. 3OOmm 18 Mini combine haruester secara manual (Manuallg Mini combine haruester) 2 Set/Ruang Praktik Memanen padi secara kombinasi dari proses memotong, merontokkan gabah dan membersihkan gabah dari kotoran jerami No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal: Tipe : Riding, mesin penggerak diesel 4 langkah daya minimal 10 HP Sistem start = listrik, Crawlen karet dan Ground clearance = minimal 250 mm 19 Mesin Polisher Beras Berpenggerak Mesin Diesel (19 HP) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk membersihkan butir beras dan memisahkan dari menir atau katul Konfigurasi minimal : Mesin diesel = minimal f8 HP Produktivitas = minimal I ton/jam 20 Mesin Pemipil Jagung 1 Unit/Ruang Praktik Untuk merontokkan dan memipil/menyortir biji jagung dari tongkolnya. Motor penggerak : - tipe : 4 langkah direct injection - bahan bakar : solar - sistem pendingin : radiator/ hopper - daya i approx. min. 6.5 hp Kapasitas perontokan : approx. 1936 kg Tingkat kebersihan: approx. 99.8o/o Tingkat kerusakan maksimum:
Io/o Efisiensi pemipilan : approx. 98.5o/o Presentasi kehilangan hasil : approx. O.1 % No Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Mesin Penyawut Singkong 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mempercepat proses pengeringan dengan mutu tinggi. Penggerak: - Tenaga penggerak: Motor bensin approx.5.5 HP - Kapasitas: Piringan pisau: - Diameter: Approx. 28 cm - Jumlah pisau : 4 buah Rangka - Holo: Approx.4x4 cm dan besi siku - Cover/dinding: stainless dan alumunium 22 Box Dryer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan gabah kualitas meningkat - Kapasitas: approx. min. 1.000 kg - Produk : Padi, ^jagung, kedelai, kopi, gaplek, kakau, krupuk, kemiri, dll - Bahan bakar : batubara, ka5ru bakar, bisa dimodifikasi minyak tanah/LPG - Sistem pemanasan; indirect - Penurunan Kadar Air : Approx. Padi 0.8- 1.2 ^o/o /ja,n, Jagu: ng 2-4 o/,/jam - Penggerak : diesel approx. min. 7 PK No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Diesel rice milling unit (30 HP dan 15,5 HP) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah gabah menjadi beras yang bersih putih dengan sekali proses Konfigurasi minimal : Kapasitas = minimal 1 ton/jam Penggerak diesel minimal 30 HP dan 15,5 HP Buku panduan 24 Disk Mill 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memecah biji-bijian Penggerak : motor bensin approx. 5.5 HP Kecepatan Rotasi : ^+9000 rpm Kapasitas : t 50-60 kg/ jam Material : Stainless Steel 25 Multi-Rice, Wheat, and Corn Thresher I Set/Ruang Praktik Untuk pemurnian, membersihkan, menyortir dan pemisahan biji- bijian. - A portable electic threshing cleaning machines used in the laboratory for thre shing, cle aning, sorting and separationfor grain. - Roller diameter: min. 175 mm - Roller rotation speed: approx. 90O rpm - Voltage: 22OV/ SOHz 26 HUh Speed Automatic Filling and Packaging Machine for Irregular Shape 1 Unit/Ruang Praktik Mengemas produk olahan yang berkecepatan tinggi dan produk berbentuk granular (snack dsb). Konfigurasi minimal : Tegangan : 22O Y /5O Hz, Tipe Penyegelan 3 Sisi/4 Sisi, Ukuran Kemasan: Lebar : 20 - 180 mm, No Nama Alat Rasio Deskripsi Panjang : Kecepatan Pengepakan : hingga 55 Bags/menit (tergantung pada berat isi dan ukuran paket), Konsumsi Daya: maks.2KW 27 Mesin Ekstruder 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat pakan ternak dengan bentuk bulat dan memanjang dengan bahan baku utama tepung adonan Kapasitas : ^+ 50-1OO Kg/Jam Penggerak Extruder : t 10 HP Electromotor Heater: + lO.OOOWatt Rpm : t 20 Rpm Pisau Pemotong 1 HP Inuenter ^+ Speed Reducer Pisau Pemotong Baja Pcn 45. 28 Mesin Ekstraksi 1 Unit/Ruang Praktik untuk pengolahan produk cair (susu, sari buah, jamu,dll) menjadi serbuk Powervakum: l l HP Mixer: t 0.5 HP Bahan: Stainless Sfill Rpm: t 30 rpm 29 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 v Tabel 81. 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium sistem informasi spasial dan pemetaan hutan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 Tabel 81.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Kom Praktik Keahlian Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Laboratorium sistem penginderaan jauh dan GIS 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 3 Laboratorium perlindungan hutan 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Lab komputasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Lahan percobaan 100 m'z/peserta didik Luas minimum adalah 1O.800 m2. 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub rrang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel (stooQ 54 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk dud saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 54 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat (tools cabineQ 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, R Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organlsasl. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 81.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Receiuer GPS Geodetic Mapping 6 unit/ruang praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit Accuracg: Baterai AA TCT LCD Fitur tracking Wag point. Communication port min 4,800 bps Number of channeLs : !72 uniuersal channels 2 Compass Magnet 4 Inch Basah 6 unit/ruang praktik Alat penentu baringan/penentu arah Water resistant sampai 3 m Tahan dari jamur. Magnet 3 Theodolite 2 unitf ruang praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leueling yang terintegrasi dalam satu unit alat Telescope Length of Telesoope: approx. 156mm; Image: Erect; Objecliue Lens Aperture : approx. 45mm; Magnification: approx. 3 0X; Fteld of View: approx. 1o30' Angle measurement Method: Absolutelg code ; Dete cting : H orizontal: Double ; Vertical: Single; Minimum No Nama Alat Rasio Deskripsi Reading: 7"/ 5" Displag Panel: Double Face Include tripod 4 Notebook/laptop 18 unit/ruang praktik Untuk mengolah data, kata dan gambar. Speed Processor: up to 4.O GHz cache 4 MB Memory: RAM min. 8GB DDR3 HDD: min. 1 TB Layar min. 14 inches Resolusi: min. 1280x800 Ethernet: lO / LOO I 1000 Mbps, Wifi: 8o2.LLb /g/n VGA Port dan HDMI Operating System Baterai: Built-in battery 5 Plotter 2 unit/ruang praktik Untuk mencetak peta dengan teknologi mutakhir Power supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG Support kertas sampai ukuran A0 Support Wifi dan LAN Port Ink : cyan, magenta, yellow, black 6 Total statton 2 unit/ruang praktik Untuk mengukur sudut dan ^jarak yang terintegrasi dalam satu unit alat. - Telescope Length of Telesoope: approx. lSOmm No Nama Alat Rasio Deskripsi Objecliue Lens Aperture: approx. 4Smm Magnification: min. 30X Field of View: approx. 1"30' - Angle measurement Method: Absolutelg code Detecting : Horizontal: Double, Vertbal: Singte Accuracg: approx.2" - Displag Panel: Double Face - Distance Measurement: Reflector-less: Accuracy 5mm+3ppm, Measuing range: approx. 2OOM Reflector: Accuracy approx. 2mm+2ppm, Measuring range: approx. 3KM- 3.SKM - Include tripod 7 Laser distance meter 6 unit/ruang praktik Mengukur jarak antara objek yang akan diukur dengan tempat berdirinya alat Mampu mengukur min 50 m Baterai AA Akurasi min. 2 mm Displag min. 2line Measurement storage min. 5 results Number of mea.surements: Mtn 3O00 No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 Drone for surueA 2 unit/ruang praktik Untuk mengambil potret udara untuk pemetaan areal, sunrei areal, evaluasi penanaman. Min. lO megapixel Flight time : approx.40 menit Range : approx.20 Km Speed: approx. 60 km/jam Battery life: approx. 1,5 jam 9 Camera trap HD 6 unit/ruang praktik Untuk menangkap objek bergerak dalam pengamatan satwa di hutan. Dilengkapi pelindung Sensor infra red Kualitas gambar min. 72Op Kualitas video: min. 72Op Include memory card min 64 GB Waterproof 10 Teropong (monocular) 12 unit/ruang praktik Alat untuk melihat benda jauh. Jangkauan objek min. 1 km. Termasuk tripod Dioperasikan manual Waterprrof Dustproof Shockproof 11 La.ser hgpsometer uertex 6 unit/ruang praktik Alat untuk mengukur tinggi pohon H5psometer menampilkan tiga nomor - jarak, sudut, dan jarak horizontal trans ponde r. Memiliki fitur prisma terbalik (baf fitur) yang memiliki built-in faktor prisma 5, 10, 15, 20, dan 40 (inggris) dan 0,5, 1,O,2,O,3,0, dan 4,0 (metrik). Baterai: 1 aa alkaline No Nama Alat Rasio Deskripsi Ultrasonik frekuen si: 25Khz Jarak resolusi: t1%o Ang1e kisaran: -55 sampai 85, -60 Tinggi: O sampai 999m Resolusi: O.0lm Jarak transponder 6O: 30m pada kondisi yang baik Jarak transponder 360: 20m pada Kondisi yang baik Akurasi: t17o Baf Faktor: 0,5, 7-9 m2/Ha 72 GIS softutare 36 unit/ruang praktik Untuk mengolah dan membuat peta termasuk kegiatan geo- prosesing. Mendukung google earth. Dapat diinstall di OS. Memiliki tool untuk menghitung luas areal. 13 Receiver GPS mapping (diferentiat) 6 unit/ruang praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit Accuracg: r72 Uniuersal Channels 74 LCD projector 1 unit/ruang praktik Untuk memproyeksikan gambar dari komputer Pixel min. 1O80p; Support HDMI; No Nama Alat Rasio Deskripsi Suport Wifi; Lumens: 2O0O-3OOO ANSI; Waktu bertahan : 5O00-600O ^jam 15 Screen projector I unit/ruang praktik Untuk menampilkan gambar dari projector. Ukuran layar i approx.2-3 meter Tipe layar : motorized screen t6 Komputer l8 unit/ruang praktik Alat untuk menampilkan gambar. Processor min. 3.O GHz 6 MB Cache, RAM min. 8 GB DDR4, Storagemin. I TB, DVD-RW,l/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB Mouse and Kegboard, Layar min. 18.5" dengan resolusi min. 1366x768, Operating sg stem original. t7 GPS navigasi 12 unit/ruang praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit Android operating sgstem Download apps from google play Wireless connectiuitg t4" touchscreen displag 8MP camera with uideo Capabilities 3-Axis compa,ss, barometrb Altimeter Worldwide basemap, 3D mapmerge NOAA weather radio, FM receiuer multime dia plag b ack supporte d o82 Kompetensi Keahlian Teknik Konservasi Sumber Daya Hutan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Konserwasi Sumberdaya Hutan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penginderaan jauh, penafsiran foto udara, fotogrametri, pengukuran dan pemetaan, kartografi, GIS, dan tata guna lahan, konservasi daerah aliran sungai, fisiologi pohon, pengelolaan satwa liar, ekologi hutan, dan pelestarian alam. b. Luas minimum ruang praktik Kompetesi Keahlian Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan adalah 27O m2 untuk menampung 54 peserta didik, yang meliputi: No Nama Alat Rasio Deskripsi utilizes GPS & GIONASS satellites, WAAS Tabel 82.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Teknik Konservasi Sumber Hutan Tabe1 82.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Keahlian Teknik Konsenrasi Sumber Hutan No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium sistem informasi spasial dan pemetaan hutan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium sistem penginderaan jauh dan GIS 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Laboratorium perlindungan hutan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2. 4 Lab komputasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. Tabel 82.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Konserwasi Sumber Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukr-rran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub rulang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Kursi kerja Bengkel (stool) 54 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Penrntukan: area/sub ruang praktik 54 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat (tools cabineQ 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Camera DSLR include with tele zoom 6 unit/ruang praktik Untuk menangkap gambar dari objek pengamatan dari ^jarak ^jauh. Camera DSLR: No Nama Alat Rasio Deskripsi - max resolution: 6000 x 4000 - Effectiue pixels: !24 MP - uideo recording until l92O x 1080 @ ^6Op /60 ^Mbps - Battery lithium ion Tele - Aperture max: xf /4 - Focallengtlt: t200mm 2 Receiuer GPS geodetic mapping 6 unit/ruang praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit Accuracg: Baterai AA; TCT LCD; Fitur Tracking; Wag poin. 3 Teropong binocular 6 unit/ruang praktik Untuk memantau objek bergerak dari jarak ^jauh. Perbesaran : min lOx Lensaobjektif: t42mm Jangkauan : tlkm Ege relief : t1Smm Anti air dan anti kabut Fitur night ubion 4 Teropong monocular integrated with mobile phone 6 unit/ruang praktik Untuk memantau dan melakukan recording objek bergerak. Fitur video min 2K Fitur gambar min. 10 MP Support wifi connection Jarak pandang : tlkm Panjang teropong : tlScm Diameter lensa : tScm No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 LCD Projector 1 unit/ruang praktik Untuk memproyeksikan gambar dari komputer Pixel min. 1O8Op; Lumens; 2 OOO-3OOO ANSI ; Waktu bertahan : 6 Screen projector I unit/ruang praktik Untuk menampilkan gambar dari projector. Ukuran layar i approx.2-3 rneter Tipe layar : motorized screen 7 Teropong (monoculan) 6 unit/ruang praktik Alat untuk melihat benda ^jauh. Termasuk tripod Dioperasikan manual Jarak pandang : tlkm Panjang teropong : tlScm Diameter lensa : t5cm 8 Camera trap HD 6 unit/ruang praktik Untuk menangkap objek bergerak dalam pengamatan satwa di hutan. Dilengkapi pelindung Sensor infra red Kualitas gambar min. 72Op Kualitas video: min. 72Op 9 Notebook/laptop 18 unit/ruang praktik Untuk mengolah data, kata dan gambar. Processor: up To 4.0 GHz/4MBL Cache (minimat) RAM : 8 GB (minimal) Storage: SSD 128 GB dan 1 TB (minimal) VGA Dedicated: 2 GB (minimat) Integrated Gigabit Ethernet Wireless Network & Bluetooth LCD: min.l4" Resolusi: 083 Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: Pembinaan hutan, pengukuran hutan, perlindungan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, konservasi tanah dan air, agroforestry. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan adalah 27O m2 untuk menampung 54 peserta didik, yang meliputi: ruang laboratorium komputasi 48 m2, laboratorium sistem informasi No Nama Alat Rasio Deskripsi min. 1366X768 Operating system original 10 Printer duplex 6 unit/ruang praktik Untuk mencetak gambar Minimal 30O ppi Mampu mencetak kertas sampai A2 Fitur duplex Daya Tampung kertas minimal 100 lembar Dilengkapi Tinta Infus Original. 11 Alat bedah hewan l8 unit/ruang praktik Untuk kegiatan pembedahan pada hewan Bahan stainless steel Alat-alat terdiri dari : scalpel (pisau bedah); scalpel blade (mata pisau bedah); gunting; pinset anatomis; jarum bertangkai; kaca pembesar t2 Jaring serangga 18 unit/ruang praktik Untuk menangkap serangga Bahan : kain kasa/Blacu Panjang tangkai jaring : 75-100 cm Diameter mulut jaring : ^+30 cm Panjang kantung jaring : t60 cm spasial dan pemetaan hutan 72 m2,laboratorium perlindungan hutan 48 m2,laboratorium sistem pengindraan jauh dan GIS 48 m2 dan ruang penyimpanErn dan instmktur 54 m2. c. Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan juga wajib memiliki Lahan Percobaan/pembibitan/ rumah kaca seluas minimal 48m2 untuk 12 peserta didik. d. Disiapkan kotak kontak/stop kontak I phasa dengan jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 83.1. f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 83.2. g. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 83.3. Tabel 83.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan [,ahan Praktik Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium sistem Informasi spasial dan pemetaan hutan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium perlindungan hutan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Laboratorium sistem penginderaan jauh dan G/S 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Lab komputasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Lahan Percobaan/pembi bitan/rumah kaca 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 83.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Kom Praktik Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 6 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instnrktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan I buah. 5 Meja persiapan 6 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk Mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 5a buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukart: areaf sub ruang praktik 54 buah. Tabel 83.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Receiuer GPS Geodetic Mapping 9 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit. Accuracg: t72 Uniuersal Channels 2 Notebook/Laptop 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah data, kata dan gambar. Speed Processor: up to 4.O GHz cache 4 MB Memory: RAM min. 8GB DDR3 HDD: min. 1 TB No Nama Alat Rasio Deskripsi Layar min. 14 inches Resolusi: min. 1280x800 Ethernet: LO / LOO I 1000 Mbps, Wifi: 8o2.ttb / g/n VGA Port dan HDMI Operating System Baterai: Built-in battery 3 GIS Software 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah dan membuat peta termasuk kegiatan geo- prosesing. Mendukung google earth. Dapat diinstall di OS. Memiliki tool untuk menghitung luas areal. 4 Compass Magnet 9 Unit/Ruang Praktik Alat penentu baringanl penentu arah Water Resistant sampai 3 m. Tahan dari jamur. Magnet 5 Theodolite Digital 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal };
orizontal dan leueling yang terintegrasi dalam satu unit alat - Telescope Length of Telesoope: ^qpprox. 156mm; Image: Erect, Objecliue Lens Apertttre: approx. 45mm; Magnification: min 30X; Field of View: approx. 1o30' - Angle measurement Method: Absolutely code; D ete cting: Horizontal: D ouble; Vertical: Single; Minimum Readinq: l" /5" No Nama Alat Rasio Deskripsi - Dbplag Panel: Double Face - Include tripod 6 Drone For Surueg 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengambil potret udara untuk pemetaan areal, survei areal, evaluasi penanaman. Wingspan: approx. 3000 mm Motor : Low-noise, brushless, electrb Radio Link Range : approx. 60 km nominal Controller Frequencg : approx.2.4 Gl: z Battery Capacity ; approx. 26.000mah NIR camera 7 Plotter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak peta dengan teknologi mutakhir Power supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG Support kertas sampai ukuran A0 Support Wifi dan LAN Port Ink : cyan, magenta, yellow, black 8 Mini Tractor 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah tanah dan pengkondisian lahan. Berbahan bakar diesel House power max l2O hp Roda menggunakan ban. Lift Capacifu : Min 1000 Kg Power Steering Fuel Tank Capacity : Min 28 Litre No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Automatic Planttng Machine for ^Trees 2 Unit/Ruang Praktik Untuk menanam pohon secara otomatis. Menanam tanaman dengan tinggi minimal 30 cm Kecepatan penanaman minimal 500 tanaman/jam Root Ball diarneter t 3O cm 10 Soil Nutient Analyzer 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menguji/mengukur kadar N, P, K, bahan-bahan organik, pH, salinitas, dan kelembaban pada tanah, pupuk, dan tanaman. - Soil nutrient Wavelength range: Red light approx. 62Ot4nm; BIue light approx. 44Or4nm. -pH Testing range: 1-14 - Salinitas (Sailinity): Testing range:
O1% -L.OOo/o - Kelembaban tanah (Soil moisture): Moisture unit: ^o/o (m3 /msl Testing range: O-1O0% With printing function and with a software, be able to connect to computer for data storage. 11 Alat Pemantau Cuaca dan Iklim (Weather Station Digital) 9 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur dan merekam beberapa parameter cuaca. Parameter yang diukur, direkam, dan ditampilkan yaitu: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Suhu udara (Air temperaturel; - Kelembaban udara (Air humiditgl; - Intensitas cahaya (Light inte rrcitg / Illuminance) ; - PAR (Photosynthetically Actiue Radiationl; - Kandungan gas COz di udara (Coz); - Suhu tanah (Soil temperaturel; - Kelembaban tanah (Soil moisturel; - pH tanah (Soil pH); - Kadar garam tanah (Soil salinityl; - Arah angin (Wind directionl; - Kecepatan angin (Wind speedl; - Curah hujan (Rainfall); - Kepadatan tanah (Soil compactionl. 72 Printer Duplex 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar Minimal 30O ppi Mampu mencetak kertas sampai A2 Fitur Duplex Daya Tampung kertas minimal 100 lembar Dilengkapi Tinta Infus Original. 13 Hgpsometer Digital 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur tinggi pohon Mampu mengukur tinggi pohon max 65 m Waterproof, Fogproof Measures Actual Distance, Height, No Nama Alat Rasio Deskripsi Vertbal Separation, Horizontal Dbtance and Angle 74 Alat Angkut Farm 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengangkut peralatan pertanian, pakan konsentrat dan lain-lain Mesin 4 tak. approx. 100 cc Max. Power approx. 5.0 HP/8000 rpm Pengapian CDI Model Persneling4 x Percepatan Model Start Elektrik & kick starter 15 Soil Diller Kit 9 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada tanah dan mengambil sampel tanah pada kedalaman tertentu Sotl depth: Maximum 2 m. Accessories; I brush, 7 spanne1 7 tape on 3 meters, 7 scraper, 7 handle, t head, and 4 fitbes. 16 Pompa Air 2 Unit/Ruang Praktik Untuk irigasi Pompa Air t4" dengan penggerak motor diesel dan selang air sedot maupun sisi buangan Motor penggerak : Mesin Diesel +8,5 HP t7 Sedimen Sampler 6 Unit/Ruang Praktik Untuk mengambil sampel tanah di air sungai Body aluminium : panjang t13 inches (33 cm) Pint bottle : t5o0m1 No Nama Alat Rasio Deskripsi Pengambil sampel :
5 pon (2kg)- termasuk tempat sample Wanding Rod: standard tL-2 rn Wanding sampel :
L /4 incl: (O.635 cm) Lubang sampel : kuningan, 3 uariant 18 Autoklaf (Autoclaue) I Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilisasi suatu benda dengan menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi. Kapasitas : Minimal 15 L Pengaturan waktu: l-99 menit Pengaturan suhu: Kira-kira. RT +5-726"C Konsumsi daya : Maksimum 2 kW t9 Laminar Air Flow 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat melakukan kegiatan inokulasi pada kultur ^jaringan atau mikrobiologi secara aseptic. Airflou uelocity:
3-0.5 m/ s. Mateial: Main bodg: Cold-rolled steel with anti-b acteria p owder co ating. Work table: 3O4 stainless steel. Pre-filter : Polg e ster fib er, washable Front window: manual, toughened glass, anti W. Consumption: approx. IOOW.
Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: struktur sifat, serat dan kimia ka5ru, pengolahan ka5ru, pengolahan hasil hutan non ka5ru. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan adalah 27O m2 untuk menampung 54 peserta didik, yang meliputi: ruang laboratorium pengujian kayu 72 m2,laboratorium pengeringan dan pengawetan kayu 48 rn2, laboratorium pengolahan hasil hutan non kayu 48 rn2, laboratorium penggergajian dan papan majemuk 48 m2, dan ruang penyimpanan dan instruktur 54 m2. c. Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan juga wajib memiliki akses hutan percobaan minimal 10.800 m2 untuk menampung 1O8 peserta didik No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Alat Ukur Intensitas Cahaya 5 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan pengujian kualitas air Range O - 2O0 LUX; 2,OOO LUX; 20,000 LUX; 200,000 LUX. 2r Grain Moisture Meter 5 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur kadar biji-bijian seperti: Sereal, Mai Lei, benih saJruran, kedelai, bijisa5ruran, jagung, pakan, tepung dan sebagainya. - Test object nonmetallic granulated mateiaLs such as cereal, wlteat, rapeseed, sogbean, uegetable seed corrl, feed, etc. - Test range: volume- uteight conuersion dbplay, sample weight displag, temperature displag, auerage moisture content calculation d. Disiapkan kotak kontak/stop kontak 1 phasa dengan jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam rrang praktik. e. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 84.1. f. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 84.2. g. Ruang dan lahan praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 84.3. Tabel 84.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang dan Lahan Praktik Kom Keahlian Produksi Hasil Hutan No Jenis Rasio Deskripsi I Laboratorium pengujian kayu 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium pengeringan dan pengawetan ka5ru 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. ? Lab pengolahan hasil hutan non kayu 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Laboratorium penggergajian dan papan majemuk 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rJl2. E Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 3 m2/instruktur Luas R. Instruktur adaLah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 rr:
Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 84.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang dan Lahan Praktik Kompetensi Keahlian Teknologi Produksi Hasil Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyam€rn. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 b: uah/mang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja Bengkel 5a buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 54 buah. 7 Papan tulis Dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools Cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 84.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknolo Produksi Hasil Hutan No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk Menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Automatic Trees Haruester 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menebang pohon secara otomatis. Power. min. 1O0 HP Kapasitas beban: t10 ton Panjang lengan ^jangkauan: t 7m Dapat menebang pohon diameter 1O-50 cm. 2 Hand Chainsaw 2 Unit/Ruang Praktik Mesin gergaji untuk memotong pohon atau cabang besar. Engine: | - Cglinder, 2- Stroke, Air- cooling Displacement: approx. 58CC; Rated output powen approx. 2.6kW; lengthof blade: approx. 24"; Chain pitch: 3 f 8" f O.325"; Gauge 0.050" / 0.058"; Releuant speed: approx. 70O0rpm ; Idle speed: approx. 300orpm. 3 Log Hauler 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengangkut log dari areal tebangan ke tempat penimbunan ka5ru. Kapasitas 800 - 200 lbs Kapasitas paniang karnr sekitar No Nama Alat Rasio Deskripsi 16ft. Memiliki roda dari ban, dapat disambung dengan mobil excauator atau ATV 4 Portable Saw Mill 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk membuat log kayu menjadi kayu gergajian. Dapat membuat log dengan ketebalan 5-15 cm Horse Power min. 10 HP 5 Receiuer GPS Geodetic Mapping 9 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menentukan posisi dengan satelit Accuracg: Baterai AA; TCT LCD; Fitur Tracking; Wag poin. 6 Notebook/Laptop 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah data, kata dan gambar. Speed Processor: up to 4.O GHz cache 4 MB Memory: RAM min. SGB DDR3 HDD: min. 1 TB Layar: min. 14 inches Resolusi: min. 128Ox800 Ethernet: lO / IOO I 1000 Mbps, Wifi: 8O2.LIb/g/n VGA Port dan HDMI Operating System Baterai: Built-in battery No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 GIS Software 18 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah dan membuat peta termasuk kegiatan geo- prosesing. Mendukung google earth. Dapat diinstall di OS. Memiliki tool untuk menghitung luas areal. 8 Compass Magnet 9 Unit/Ruang Praktik Alat penentu baringanl penentu arah. Water Resr; stant : Max 3 m. Tahan dari jamur. Magnet 9 Theodolite Digital 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur sudut vertikal horizontal dan leveling yang terintegrasi dalam satu unit alat - Telescope Length of Telesoope: approx. 156mm; Image: Erect, Objecliue Lens Aperfitre: approx. 45mm; Magniftcation: min 30X; Field of View: approx. 1'30' - Angle measurement Method: Ab s olutelg code; Detecting: Horizontal: Double; Verttcal: Single; Minimum Readtrry: L" /5" - Displag Panel: Double Face - Include tripod No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Drone For Suruey 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengambil potret udara untuk pemetaan areal, survei areal, evaluasi penanaman. Wingspan: approx. 3000 mm Motor : Low-noise, brushless, electric Radio Link Range : approx. 60 km nominal Controller Frequency : approx.2.4 Ghz Battery Capacity : approx. 26.OOOmah NIR camera 11 Plotter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak peta dengan teknologi mutakhir Power supply: 22O-24O V Support: JPEG, PNG Support kertas sampai ukuran A0 Support Wifi dan LAN Port Ink : cyan, magenta, yellow, black 12 Spiegel Relaskop 15 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengukur diameter dan tinggi pohon 13 Digital Caliper 15 Unit/Ruang Praktik Untuk mengukur diameter pohon Range: up to 60omm (24") Resolution tO.O 1 mm (0.0005") Accuracy t0.O6mm (0.0025") Scale tgpe: Absolute Ele ctromagnetic line ar enco der RepeatabiliQ ^xO.O lmm Di.splag: LCD Data Output Yes 085 Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menjangka peta, komunikasi manual/semaphore dan elektronika, navigasi, alat tangkap dan tali temali, operasional kapal. b. Luas minimum rrang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan adalah 378 m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 85.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 85.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 85.3. Tabel 85.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Nautika Ikan No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. response speed: unlimited Battery included Rasio Deskripsi No Jenis 1 Ruang keq'a navigasi (simulatofi 12 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang server dan instruktur 6 m2/instruktur Luas R. Server adalah 12 m2. Kapasitas untuk 4 orang. Luas R. Instruktur adalan. 12 m2. Luas minimum ruElng server dan instruktur adalah 24 r: -:
3 Vbual learning room 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 30 peserta didik. Luas minimum adalah 90 IJl2. Tabel 85.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Nautika Ikan No Jenis Rasio Deskripsi 4 Area kerja menjangka peta 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk l8 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rJJ2. 5 Ruang bangsal dan kecakapan bahari 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 6 Ruang penyimpanan 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 5 orang. Luas minimum adalah 30 m2 No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. Kom Tabel 85.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Nautika Ka Ikan No Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/Kursi keda bengkel 48 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub nrang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk Menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Rasio Deskripsi No Nama Alat 1 Ship Bidge Simulator I Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan mengenai berbagai sistem navigasi pada anjungan kapal. Compliant with DMl Certificatton Class B. Minimum Hardware of Ship Bridge Simulator: - 1 set of PC for instructor - 2 sets of Seruer for Visualization System uith 7 unit LED Dbplag minimum 55" UHD/ 4K (represent real 225 degree of uiew) No Nama Alat Rasio Deskripsi mock up brid"ge/ console and uisualframe (represent real 225 degree of uiew) - l unitof ChartTable - 1 unit of Fire extinguisher Minimum Sofhuare of Ship Bridge Simulator: - Insttuctor Software - Instructor Main Displag Module - GMDSS Module - RADAR ARPA Repeater Module - ENC Chart Module - Trainee Sofatare - Visualization Sgstem Module - RADAR ARPA Module - eCOtS Module No Nama Alat Rasio Deskripsi - GMDSS Module - Conning Module - Nauigational Ai.d.s Module - Ouerheal" Nautical Instruments Panel Module 2 Kapal Latih I Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan kondisi kapal yang sebenarnya serta kondisi Alat pelayaran nyata. Konfigurasi minimal : Ukuran Kapal: Panjang Keseluruhan Kapal (LOA): minimal 16 m, Panjang garis air (LWL): minimal 15 m, Lebar kapal (Breadth/ max): minimal 3,5 m, Tinggr Sarat (Depth/mld)/T: minimal 3,5 m, Tinggi Geladak (H): minimal 1,5 m, Draft (d): minimal 1 m, Gross Tonage (GT)/DWT: minimal 29 T Kapasitas kapal: Tangki Bahan Bakar: min 5,5 ton, Tangki Air tawar: ^> 1 ton, Palkah es ^+ ikan: minimal 8,5 ton Ukuran balok kontmksi: Lunas luar (Tebal): > 18 cm, Rumah: ^> 8 x 3,5x2m Mesin kapal Mesin Utama: Jumlah Selinder: ^> 6, Daya Kontinue: > 25O PK/Putaran minimal 2800 Rpm, Mesin Bantu, Kapasitas Generator: > 5 KVA, Tegangan: 22O volt Baling-baling : Teknis: Fixed Pitch opeller, Bahan: Kuningan, Jumlah Daun: 3 (tiga), Kemudi Teknis: No Nama Alat Rasio Deskripsi Kemudi Balans Kemudi Teknis: Kemudi Balans, Sistem: Hydrolik Alat keselamatan: Life Jacket: minimal 16 buah, Life Buoy: minimal 3 buah, Inflatable life raft: minimal 1 buah Alat-alat isyarat bahaya: Parachute Signal: minimal 2 buah, Red Hand Flare: minimal 2 buah, Smoke Signal: minimal 2 buah, Alat-alat navigasi , Radio SSB/VHF: minimall buah, Radar: minimal 1 buah, GPS: minimall buah, RDF: minimal 1 buah, Alat tangkap Gill net, Payang, Rawai Alat bantu penangkapan: Power Suply, Net Hauler: minimal I buah, Cline Hauler: minimal I buah 3 Marine Autopilot I Set/Ruang Praktik Untuk mengendalikan kemudi kapal baik secara manual maupun otomatis. Konfigurasi minimal : Terdiri dari : - Stand kemudi, GPS, Kompas ryro 4 Maine Radar with AIS 1 Set/Ruang Praktik Untuk memberikan informasi jarak kapal lain atau daratan di sekitar kapal. - Antenna Radiator Minimum diameter/ length: Radome min. 55 cm - RF Transceiuer No Nama Alat Rasio Deskripsi Frequencg: 9410 t 3OMHz (X-band); Peak Output Power: 4KW nominal; - Display unit: Minimum 9.7" LCD Dbplay; Range Scale (nm): Range:
125 - 36 Echo Trail: Interual: I5s, 3Os, lmin, 3mins, 6minq 1Smins, 3)mins or continuous; AIS Displag: Acquisition: A.IS uessels or ATON; Tracking: Auto; Displag: Vessel Name, MMSI, Call sign, Range/ Bearing, L/ L, Speed/ Course, ROT, CPA/TCPA (AIS data input required); Targ et Tracking Function: Acquisition: 2O manual or 10 auto ^+ 1O manuat; Tracking: Auto. 5 Marine Radar ruith ARPA 1 Set/Ruang Praktik Untuk memberikan jarak dan informasi tentang obyek disekitar kapal serta untuk tracking target sehingga meminimalisir terj adinya tabrakan. Konfigurasi minimal : - Antenna Radiator Diameter/panjang minimum dan kecepatan putaran: Radome 55 cm, Beban angin: Angin relatif 100 knot, Pemancar RF, Frekuensi: minimal 9000 t 3OMHz (X-band) Daya Output Puncak: nominal minimal 4KW, Unit tampilan, Layar LCD minimal 10" Skala Rentang (nm): Rentang: | /8 - 36 Dering: L l16 - 6, Jejak Gema: Interval: 15 detik, 3O detik, 1 No Nama Alat Rasio Deskripsi menit, 3 menit, 6 menit, 15 menit, 30 menit atau terus menerus, Dilengkapi dengan antarmuka AIS Display: Akuisisi: AIS vessel atau ATON Tracking: Auto Display: Vessel Name, MMSI, Call sign, Range/Bearing, Lf L, Speed/Course, ROT, CPA/TCPA (diperlukan input data AIS) Fungsi Pelacakan Target: Akuisisi: minimal 20 manual atau 10 otomatis ^+ 1O manual Pelacakan: Otomatis 6 Kompas Elektronik dengan GPS (Blectronic Compass with GPS) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat navigasi untuk menentukan arah mata angin, sekaligus posisi koordinat kapal secara tepat. Konfigurasi minimal : Sumber Daya listrik: Sumber Tegangan: kisaran 10 - 40 VDC Proteksi: arus berlebih, tegangan berlebih, transien daya, dan perlindungan polaritas terbalik yang tidak disengaja Keluaran/ Masukan (IEC6 1 162- Ll: Masukan: NMEAO183 Rentang masukan : GGA, GLL, GMS, GNS, GSA, GSV, RMC, VTG, HDT Mendukung heading/sensor GPS Keluaran : NMEAO183 No Nama Alat Rasio Deskripsi Port 1 dan Port 2 (RS232): Rentang keluaran: HDT, HDM dan HDG (dapat dipilih) dan RMC, GSA, GGA, VTG, ZDA (Tetap) Pilihan interval Heading Keluaran : 25ms, 10oms, 200ms (default) dan 1,000ms 7 Plotter GPS dengan Echo Sounder (GPS Plotter with Echo Sounder) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengetahui posisi ^jejak perjalanan kapal, mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan di bagian bawah kapal secara vertikal. Konfigurasi minimal : Karakteristik plotter: Titik arah/ikon: Minimum 12.000 pengguna, Rute: hingga 30 rute waypoint masing-masing hingga 170 poin, Trek: Minimum 8.000 titik log trek otomatis 10 trek tersimpan Pallete: Normal Siang hari terkena sinar matahari Malam di lingkungan gelap warna kertas diagram NOAA Interval Plot: I detik hingga 99 ^jam atau 0,01 nm hingga 9,99nm. Skala plot: 0,01nm hingga 1.000nm Tampilan Perspektif: Hidup lmati Langit: Matahari Terbit/ Matahari Terbenam/Bulan Terbit No Nama Alat Rasio Deskripsi Fisik: Tampilan: LCD dayview TFT Warna minimal 6 inci Karakteristik penerima GPS Penerima: Minimum 50 penerima GPS saluran paralel secara terus menerus Antarmuka: input dan output NMEA 0183, output RS232 Antarmuka AIS: Masukan data: NMEA 0183, RS232. Suara gema: Jangkauan Dasar: Meter* s / ro / 20 / 40 / 80 / rso I 2oo /3oo/so 0/ 1000 meter kaki, depa, passi/braza dapat diubah pada menu sistem Pergeseran Rentang: Hingga 1000 meter Mode Tampilan: Frekuensi Tinggi (200K), Frekuensi Rendah (50K), Ganda (masing-masing tampilan 2OOK dan 50K 1 l2l, Zoom (zoom 2OOK dan 50K) dan Tampilan A- scope Tampilan Zoom: Zoom Penanda, Zoom Bawah, dan Ekspansi Kunci Bawah Frekuensi TX: 50 dan 2OOkHz Output daya: minimal 550W No Nama Alat Rasio Deskripsi Transduser: minimal 250W plastik melalui lambung, frekuensi ganda 50 /2OOKHz. 8 Pencari Arah Radio (Radio Direction Ftnder) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengetahui arah dari kapal yang dalam keadaan bahaya. Untuk menangkap gelombang radio yang berisi pesan pesan penting yang tidak terganggu oleh sinyal radio lain. Konfigurasi minimal : - MenambahkanKemampuan Menemukan Arah Radio Untuk Sebagian Besar Penerima - Tampilan Bantalan Kutub TFT Real-Time Untuk Kinerja Optimal Dalam Lingkungan DF Dinamis - Dirancang Khusus Untuk Menemukan Arah Radio Dalam Gerakan - Tampilan Bantalan Numerik 3,5 Digit dengan Resolusi 0,5 Derajat - KemampuErnDemodulasi AM/FM/CW/SSB Dengan Loudspeaker Bawaan - Dirancang Khusus Untuk Menemukan Arah Radio Dalam Gerakan - KemampuErn Menemukan Dan Mendengarkan Arah Radio Secara Simultan - Waktu Integrasi Bantalan yang Dapat Dipilih - Respons Ultra-Cepat (hingga 35 ms) Untuk Intersepsi Sinyal Durasi Pendek yang Andal - Fitur Track & Hold Bearing No Nama Alat Rasio Deskripsi - Nada Rentang Mode Ganda - Bandwidth JIKA 6 / tS /30 l2OO kHz yang dapat dipilih minimallO MHz Atau Antarmuka Sinyal JIKA Kustom Dengan Penerima Host - Membaca Model Antena DF/Data Band Dari Modul Kepribadian Antena DF - Penerima GPS & Input Kompas Digital - Kemampuan Kendali Jarak Jauh RS-232 Penuh Dengan Perangkat Lunak Windows Melalui Port Com T\rnggal 9 Fish Finder 1 Set/Ruang Praktik Untuk mendeteksi lokasi gerombolan ikan - Displag: Minimum 7-inches Color TFT dag-utew LCD - Basic Range: Meters : s/ 1o/ 20/ 40/ 80/ 1 so/ 2o0/ soo/ 60 O/ 1OOO, ^* meters, feet, fathoms, passi/braza can be changed on the system menu; - Range Shift Up to 1000 meters (3000 feet, 6OO fathoms, 6O0 passi/braza); - Di.splag Mode: High Frequencg (200K), Low FrequencA 60K| Dual (200K and 50K 1/2 displaA on each), Zoom (2OOK and SOK zoom) and A-scope Display; - TX FrequencA: Output power 5O and 2OOkIIz; - Pulse-length/ TX rate: Displag End Depth(m): S-LOOO; No Nama Alat Rasio Deskripsi PuLse-Length(ms) :
1 -5 ; TX Rate(TtuLse/min): Max. 2400 - Input/output data: NMEA0183; - Transducer 3O0W plastic thru-hull, 50 / 2 OOKHz dual frequencA. 10 Projection Magnetic Compass 2 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan arah di laut pada saat berlayar di atas kapal Dial diameter: approx. @ 165 mm Dial graduation: 0"-360" 1" for each gnd Including compas s stand. 11 Gyro Compass I Set/Ruang Praktik Untuk menentukan arah dan haluan kapal dan mengambil baringan suatu benda darat guna penentuan posisi kapal di laut. Ltfe of gArosphere: more than 10000h Mean time betweenfailures: more than 20OO h Settle point error: not exceed ^+0.75" x Seccp Repeatabilitg enor of settle point headings: not exceed O.25" x secq Heading error in straight and uniform sailing: not exceed ^+ 1" x seccp Error due to rapid" alteration of speed of 2oknots: not exceed ^+1.5' Error due to rapid" alteration of course of 180" at speed of 2O knots: not exceed ^+2.5" No Nama Alat Rasio Deskripsi Rapid setting time: less than 2h Adaptable ship's pouer supplies: AC 22OV SOHz The max difference of readings between the master compa.ss and repeater: ^+0.5" Transmissioru Torque tran smitter, SOHz L2 CB Transceiuer I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi CB. - General: Frequencg Range: All240 CB Channels;
065 to 28.755 MHz; Frequency Control: Phase Lock Loop (PLL) sgnthesizer; - Receiuer: Sensitiuity: SSB/CW: O.257tV for lOdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio output; AM: O.57tV for lOdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio output; FM:
O9tV for 2OdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio; Selectiuity' AM/FM : 6dB @3KHz, SOdB@9 KHz; SSB/ CW : 6dB @).1KHz, ^6OdB@3.3KHz; Intermediate FrequencA: AM/ FM ^: 1O.695MHz/ 455KHz; SSB/ CW = 1O.695MHz; Audio output: 4W @ Ohm; Frequencg Response: 3O0 - 28OOHz - Transmitter: Output Power: AM/FM/CW, l2watts SSB, l2watts PEP; No Nama Alat Rasio Deskripsi Modulation: High and low leuel Class B; Amplitude Modulation: AM; Varicap Freq. Modulation: FM; Intermodulation Distortion: SSB ; 3rd order, more than -25d8; Sth order, more than -35d8; SSB carier Suppression: 55dB; Unwanted Sideband: SOdB ; Frequencg Response: AM and FM : 45O to 2SOOHz; Output Impedance: approx. 5O ohmq unbalanced; - Include CB Antenna and cable with connector 13 VHF Transceiuer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi VHF. - General: Frequencg Stability:
l}ppm; Frequencg Control: PLL; Comm Port: 4800 baud NMEA O183; GPS data sentences can be receiued: RMC, GGA, GLL, GNS; NMEA output sentences: DSC (for DSC Call| DSE (for enhanced position); - Transmitter FrequencA:
025- 157.425 MHz; Output power: approx. 25 W/ 1 W selectable; - Receiuer: Frequency:
O25- 163.275 MHz; - Include approx. 1.2m VHF Antenna and cable with connector. No Nama Alat Rasio Deskripsi L4 Radio Kelautan MF/HF (MF/ HF Marine Radio) I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi MF/HF, sekaligus digunakan untuk memancarkan, menerima serta memonitor sinyal marabahaya, sebagai kelengkapan GMDSS. Konfigurasi minimal : - Frekuensi Pemancar (TX): rentang 1 600-28000.0 kHz - Frekuensi Penerima (RX): minimal 270 saluran - Mode Komunikasi: Simpleks / Semi-dupleks - Kelas Emisi: J3E, H3E, A1A, F1B - Frekuensi DSC (kHz): minimal 6 frekuensi yang berbeda - Tampilan Kontrol: tampilan warna minimal 6 inci, layar sentuh - Antarmuka: LAN, masukan R5422 (GPS) Termasuk: - Pemancar - Unit Kontrol - Coupler Antena - Ponsel - Kabel & Aksesoris - Pencetak - Terminal NBDP - Pembicara Eksternal - Antena TX/RX - Antena DSC RX - Sumber Daya listrik No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 SAR? (Search and Rescue Radar Transponder) 1 Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Frekuensi TX: 9,2 - 9,5 GHz, Polarisasi: Horisontal, Daya Radiasi: minimal 400mW E.I.R.P Sensitivitas Penerima: minimal -5O dBm, Tegangan Baterai: DC 7.2V, Tipe Mengambang: Mengambang Termasuk: Transponder, Tele-Pole 16 EPIRB 1 Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Pemancar Frekuensi minimal 400.000MH2, Daya Keluaran minimal 5W t 2dB, Homer: Frekuensi minimal 120 MHz, Daya Keluaran minimal 50mW t3dB Penerima GPS: Ketik antena GNSS bawaan, Frekuensi Tengah Ll min 1500 MHz, Satelit Dilacak hingga 50 Termasuk: Suar, Wadah 77 Penerima Navtex (Nautex Receiuer) 1 Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Penerima Navtex - Menerima Frekuensi: minimal 3 berbagai frekuensi - Mode Penerimaan: FlB Menampilkan No Nama Alat Rasio Deskripsi - Sistem Tampilan: minimal 5" - Mode Tampilan: Daftar Pesan, Menu Utama - Penyimpanan Pesan: minimal lSOpesanx3saluran - Catu Daya: DC 24V Termasuk: - Penerima - Antena Cambuk - Pra-penguat 18 Weather Station 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur atau mengetahui kondisi beberapa parameter cuaca yaitu kecepatan angin, arah angin, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, dan altitude. - Kecepatan angin (Wind speed) Range: - Arah angin (Wind) Range: -2O"C-+75"C - Kelembaban udara (Humidity) Range: lOo/o-99.9o/o - Tekanan udara (Pressure) Range: 3O00O- 1100O0 Pa - Altitude Range: ^+90O0m - Om Baud Rate: 24OO,48O0, 9600, 19200,38400 No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Sekstan Bahari Laut (Marine Nautical Sextant) I Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur ketinggian benda-benda langit di atas cakrawala agar dapat menentukan posisi kapal. Konfigurasi minimal : Jarak pengukuran: 5 hingga 130 Derajat Manifikasi teleskop: minimal 3X 20 PC GMDSS SIMULATOR, PC GMDSS (Personal Computer Global Maritime Dustress and Safetg System) I Set/Ruang Praktik PC GMDSS SIMULATOR, PC GMDSS (Personal Computer Global Maritime Distress and Safetg Sy stem) Simulator adalah simulator untuk berlatih prosedur- prosedur dalam pengiriman berita/ komunikasi bahaya. Simulator ini digunakan oleh taruna ^jurusan Nautika Software GMDSS untuk Peserta Pelatihan (Trainee) terdiri dart: - VHF Radio Station uith DSC VHF Sailor 6222 (Vessel - Shore) - MF/ HF Ra.dio Station with DSC MF/HF Sailar 6301 (Vessel - Slrcre) - MF/ HF Radio Telex modem terminal - INMARSAT-B Ship Earth Station ]VERA SA?URN-B - INMARSAT-C Shtp Earth Station with EGC Receiuer Sailor 6110 - SSAS - LRIT - INMARSAT-FLEET 77 Ship Earth Station NERA - F77 - Two Band Receiuer NAVTEX NX - 7OO A/ B FURUNO - Cospas-Sarsat EPIRB Tron 6O GPS, Jotron 086 Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap lkan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: kerja bangku/pengerjaan logam, dasar-dasar kelistrikan, mesin kapal, mesin bantu. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap lkan adalah 27O m2 untuk menampung 36 peserta didik meliputi: bengkel teknika kapal 108 m2, ship machinery operation (simulation) 36 r: -r2, ship electrical class 36 m2, ruang instruktur 24 m2, ruang penyimpanan 66 m2. c. Disiapkan kotak kontak/stop kontak 1 phasa dengan ^jarak masing- masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 86.1. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapa1 Penangkap Ikan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 86.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 86.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi - SAR? Tron SART 20, Jotron - A/S SAR? SAR-I 6, Samyung ENC Co. - AIS Transponder S/-3O R - Portable Two-way Radio for Aircraft Communication TRON Air, Jotron - Two-way VHF Ra.dio Station TRON TR 20 GMDSS/ PLUS - GMDSS Alarm Panel - Radar Image - Feeder Switchboard - Radio Direction Finder (RDF) - Inmarsat FleetBroadband - 2182 Watch Receiuer - GPS/DGPS Receiuer Tabel 86.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar ^Prasarana Ruang ^Praktik Kom Keahlian Teknika Ikan Tabel 86.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar ^Perabot ^Ruang ^Praktik Keahlian Teknika Ka Ikan Deskripsi Rasio No Jenis 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 ^peserta didik. Luas minimum adalah 108 ^m2. 1 Bengkel teknika kapal Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 2 Ship machinery operation (simulation) 4 rn2 /peserta didik Kapasitas untuk 9 ^peserta didik. Luas minimum adalah 36 ^m2. 3 Ship electrbal class 4 m2lpeserta didik Kapasitas untuk 4 orang. Luas minimum adalah 24 ^rn2. 6 rn'/ instruktur 4 Ruang instruktur Kapasitas untuk 11 orang. Luas minimum adalah 66 m2. 5 Ruang penyimpanan 6 m2/instruktur Deskripsi Rasio No Jenis Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area benekel 4 buah. 18 buah/ruang praktik 1 Kursi kerja Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ nang praktik 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 3 Bangku kerja Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. Meja alat 6 buah/ruang praktik 4 No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan : area/sub rrang praktik 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktik ^12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mnyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 86.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi ^Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Teknika Ka Ikan Deskripsi Rasio No Nama Alat 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengenalan mengenai ruang mesin ^pada kapal, sistem pendingin, sistem mesin bantu, dan kelistrikan. Konfigurasi minimal ^: 1 Simulator Operasi Mesin Kapal (Ruang Mesin) / Ship Machinery Operation (Bngine Room) Simulator) No Nama Alat Rasio Deskripsi Perangkat Keras Minimum Kapal Simulator Operasi Mesin: Ruang Instruktur, PC untuk instruktur, Handset, Printer, Proyektor, Konsol Mesin T\rnggal Stasiun Trainee, 10 set Komputer Pribadi, 10 unit Handset, unit Sistem Jaringan, Set CCTV dan Alat Pemadam Kebakaran Perangkat Lunak Minimum Kapal Simulator Operasi Mesin: Perangkat Lunak Instruktur, Stasiun Kontrol Instruktur, Perangkat Lunak Peserta dan Stasiun Trainee Pemodelan kerja pemodelan sistem kontrol propulsi pekerjaan pemodelan mesin utama pekerjaan pemodelan sistem layanan ME pemodelan sistem kerja bantu presentasi kepada operator panel tiruan sistem simulasi pekerjaan pemodelan mesin induk pembangkit listrik presentasi informasi tentang mesin utama penyajian informasi tentang cara kerja elemen sistem mesin induk penyaj ian informasi bantuan kepada operator tentang pengertian parameter fungsi mesin induk. Kontrol Propulsi dan sistem pemantauan, Sistem Pembangkit Listrik Kapal, Sistem Utama, Sistem Bantu, Modul Visualisasi No Nama Alat Rasio Deskripsi 3D dan Modul Imitasi Suara Mesin dan Alarm 2 Motor Diesel Multifungsi 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengenal ^jenis jenis penggerak motor pada mesin kapal. Konfigurasi minimal : Jumlah Silinder: 4, Nilai Kecepatan: hingga 3000 Rpm Daya minimal 100 KW Daya Pompa Bantu: 75 KW Kapasitas Oli: minimal 5 liter 3 Motor Bensin Kapal dan Perahu 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengenal ^jenis jenis penggerak motor pada mesin kapal. Konfigurasi minimal : Daya: minimal 20 HP Tipe Mesin Air Cooled 4 Tak OHV Double Cylinder (V-Twin), Hoizontal Shaft Volume Silinder: minimal 650cc Torsi: minimal 4.5 kgfm/up to 2500rpm Output: minimal 2O HP/up to 3600 rpm Output Net: minimal 16 HP/up to 3600 rpm Starter Electric Starter Kapasitas Tangki Oli: minimal 1.5 liter Sistem Ignisi CDI No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Insatalasi Poros Baling-baling 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengenalan cara kerja sistem baling-baling pada kapal Konfigurasi minimal : Bahan tubuh: baja tahan karat Daya masukan: 2OO - 2000 hp Kecepatan masukan: Sudut kemudi: Pangkas sudut: 15 derajat Panjang: 5 Sr.rstem Pelatthan Li.stik Dasar (Basic Electric Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHzl6OHz Daya keluaran: AC380V SOHz / 6OHz, AC22OY SOHz / 6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase arnpere, Kabel Penghubung. 6 Primary Electrical Lighting Sktlls Assessment Training Deuice 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan perakitan instalasi dan penerangan listrik tegangan rendah. Input uoltage : AC 220 V/ 380V No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Workbench Power part (Circuit breaker, AC contactor, set of lights, keg switch, emergencA stop, fuses. ) Measuring instntments (AC uoltmeter, AC ammeter, 3PH ^power meter, lPH power meter.) Tes line 7 Basic Electronics Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC22OV,50/6OHz. Confrguration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV ^power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltage stabiliz,ed power supplg module, ACpower supplg, Signal generator module, M easuring instrument module, Mask plate hanging line expeiment module, Analog circuit expeiment box, 14P Digital chip module, 16P Digital chip module, 78P Digital chtp module, 20P Digital chip module, Comprehensiue test box module, Testline and power line, Terminal test line, Electronic chip, Electronic components. M anual b ook, Experiment module No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 MCU Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. Power output:
5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part list: Workbench, Power Supplg, Signal generator, Digital Circuit common expeiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pube circuit experiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relag Module, Commqnd module, Indicator module 7, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower ltght, Traffic light Simulato4 Cable set. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Motor & Transformer Maintenance & Test Training System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 22OV/ 3B0V Output power : AC38OV, AC22OV Securitg : leakage protection (action current ^3 3 0 mA), ouercurrent protection, fuse protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable power supply, DC power supply, DC me asurement instrument, AC measurement instrument & digital multi-function w attmeter, Motor power supplg and test instyument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 10 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OY, SOHz/6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya keluaran DCt 12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 11 Digital Circuit Trainirry Kit 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22OVx10%, SOHz/60Hz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse sottrce, signal generator, frequencg meter unit, Resrbtanc e p art, capacitance part, Integrated circuit, Logic leuel show, logic leuel output uni| Bread board area uni| Power line, Testing line. L2 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC) No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: 1 Phase AC 220V!10%o or 3 Phase AC 38ovx10o/o SOHz/ 6OHz Ou@ut power: AC 38OV safefu terminal output AC 22OV safefu terminal/ socket output DC O-24V safefu terminal output DC O-1A safefu terminal output Part lbt: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, TrafJic lights module, Robot control module, Automatic feed loading module, Processirtg center module, Sky tower light module, Rolling machine module, Intermediate relay module, Self-lock button module, Self- recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Testline, CD, Download line. 13 Sistem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daya Masukan : AC22OY Keluaran: DC 24Y /3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Sevice Unit, BIok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro. Sensor, Kabel ^peneuii, No Nama Alat Rasio Deskripsi modul catu daya DC, Relai, modul sakelar tombol. 1+ Basic Electro Hydraulic Training System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro hidrolik dasar. Hydraulic power unit: Work power : AC 38OV Frequencg : SOHz Safetg rate-limiting range : IOOO- 15OO r/min Flow : approx. 4.5L/min Oilbox uolume : approx. 35Ltr Gear pump sgstem: motor pump using open shelf installation, structure compact,low noise, easA to maintenance. Part li.st: Training table, Hg draulic station, Double octing hgdraulic cylinder, throttle uahte, One-wag throttle ualue, Pressure relief ualue (directly actuated), 4/ 3 Way solenoid ualue (M) ,4/ 3 Wag solenoid ualue (O), 4/ 3 Wag solenoid ualue (Y), 4/ 3 Way solenoid ualue (H), 4/ 2 WaA solenoid uahte, 4/ 2 WaA manual , shuttle ualues, Speed regulator I ^ualue ^, Pilot ^Relief ^Value, ^Pressure I ^relief ^ualue ^(pilot ^actuated| ^Pilot I ^pressure ^reducing ^ualue, ^Hydraulic I ^control one-waA ^ualue, ^One-way I ^uatue, ^Pressure ^relag, ^T ^connector, I ^Fiue waA connector, ^hgdraulic I ^a*triautor, ^Glgcerin ^pressure I ^qouq", ^Hose 0.6m, ^Hose ^7m, ^Hose No Nama Alat Rasio Deskripsi 7.5m, DC power module, Relay module, Button switch module, power unitfor hgdraulic putup, Photo electric s ens or, Cap acitiue sensor, Inductiue serlsor, Mtcro switch module Aeft), Micro switch module (right), Test line, Toolkit, Hg draulic Simulatio n Softw are. Manual book, Experiments module 15 Mesin Bubut Manual (Lathe Macline) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. cp355, Swing ouer carriage mm approx.q22o, Swing ouer gap mm appox. cpSOO, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. ^q38, Range of speed rpm 70-2000. Standard accessories: Three jaw chuck, Four ^jaw chuck, Steady rest, Follow rest, Working Irght, Coolant sgstem, Foot brake, Tools and tool box. 16 Mesin Ulir Pipa (Pipe Thread Machinel 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat ulir ^pada pipa menggunakan pipe thread machine Konfigurasi minimal : Tegangan 22OV 1380V dengan daya maksimal 850 Watt No Nama Alat Rasio Deskripsi Kecepatan > 19 RPM Rentang pemrosesan: 1 f 2" sampai dengan 2" L7 Gerinda Listrik Tangan 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda praktik menggunakan mesin gerinda tangan Voltage: 22O V/ 50 HZ Power: approx. 600 W No-Load speed: approx. 10.0OO rpm Max wheel diameter: lOO mm 18 Cut Off Machine 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 220V/ SOHZ Power: 2OOOW No-Load Speed:
Oorpm Cutting di.sc size: min. 3OOmm 19 Digital Optical Measurement ProJile Projector 1 Set/Ruang Praktik Untuk alat ukur komponen yang relatif kecil. Projection screen rotation range: o-360" X-axis trauel (mm) O-2OO Min. trauel O.0Olmm Y-axis trauel (mm) 0-80 (focusing) Z-axis trauel (mm) O- 150 Min. trauel O.0olmm X,Y coordinate indicating ualue No Nama Alat Rasio Deskripsi accuracA: u(3+L/ 75) pm, (L is Measured length, unit is mm) 20 Blok Daya (Power Block) 1 Set/Ruang Praktik Merupakan mesin bantu yang digunakan untuk menarik ^jaring pukat cincin dari dalam air ke atas deck kapal, bisa bertenaga hidrolik maupun listrik. Konfigurasi minimal : Kapasitas : Standar kapal lortg line/ purse seine 2l Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Sheaing Machine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan shearing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 1200 mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: O - 500 mm 22 Mesin gergaji pita (Band Saw Macline) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan band sau) machine. Konfigurasi minimal : Kapasitas: Melingkar @9O": hingga 228 mm (9"), Persegi panjang@9O"; hingga l2Ox4OO mm ^(5"x16") Kecepatan No Nama Alat Rasio Deskripsi blade: @60 Hz: kisaran 25-l2O MPM/ 7OO-4O2 FPM; Melingkar @45": hingga 15O mm (6"), Persegi panjang@45": hingga 150x190 mm (6"x7,5"), Kecepatan blade: @5O Hz: kira-kira. 20-1O0 MPM/80-330 FPM Ukuran bilah: minimal 25 x 0,8 x 3200 mm, daya motor minimal 1,5 KW Kendali: V-Bel 23 Las Busur Manual (Manual Arc welding machine) (SMAW) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual (Arc welding machine). Input Voltage 1 PH 22O V. Frequency 50/ 6O Hz Current Range up to 200 A. Rated Duty Cgcle: 300/o-600/o. 24 Mesin Las MIG (MIG Welding Machine/ GMAW)) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GMAW Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 38OV - Current Range up to 200A - Rated Dutg Cgcle: 3O%-6O0/o 25 Mesin Las TIG (GrAw) (r/G Weldirry Machine GTAW) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine Input Voltage lPH 22O V. Frequencg 5O/ 6O Hz. Current Range up to 2OO A. No Nama Alat Rasio Deskripsi Rated Dutg Cycle: 3o%-600/o. 26 Mesin Las Pemotong Plasma 40 (Plasma Cutting Welding Machine) 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las plasma cutting weldtng machine. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 380V - Output current up to 40 A - Rated Duty Cycle: 3o0/o-6o0/o 27 Hand Dill 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengebor atau melubangi benda kerja. Konfigurasi minimal: Voltage: 22OV/ SOHZ Input power: approx. 55OW LOMM kegless chuck No load speed: up to 2Oo)rpm Drilling capacitg: steel: approx. lomm; wood: approx. 2Omm 28 Impact Drill 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengebor atau melubangi benda dengan hentakan. Voltage: 22OV/ SOHZ Input power: approx. 6OOW 13MM keg chuck No load speed: up to 3)Oorpm 29 Multi-functbn Tools 1 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan dengan berbagai macam ^jenis abrasive.
o87. Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menjangka peta, komunikasi manual/semaphore dan elektronika, navigasi, alat tangkap dan tali temali, operasional kapal. b. Luas minimum rLrang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga adalah 378 rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 87.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 87.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage: 22OV/ SOHZ Input power: approx. 3OOW No load speed: up to 22OOO opm 30 Dill Press 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 220 V 5O Hz Input power: approx. 35O W Max drilling capacity: O approx. 13 mm Spindle trauel: approx. 5O mm Sptndle speed: up to 262O rpm 31 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 v e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 87.3. Tabel 87.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Nautika No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang kerja navigasi (simulatorl 12 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 72 IJI2. 2 Ruang server dan instruktur 6 m2/instruktur Luas R. Server adalah 12 m2. Kapasitas untuk 4 orang. Luas R. Instruktur adalah 12 r:
r2. Luas minimum ruang server dan instruktur adalah 24 m2. 3 Vbuallearning room 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 30 peserta didik. Luas minimum adalah 90 m2. 4 Area kerja menjangka peta 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 IJJ2. 5 Ruang bangsal dan kecakapan bahari 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 6 Ruang penyimpanan 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 5 orang. Luas minimum adalah 48 m2 Tabel 87.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Nautika Kapal Niaga No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub nang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tool,s Cabinet 15 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 87.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom nsi Keahlian Nautika N No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk Menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Ship Bridge Simulator 1 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan mengenai berbagai sistem navigasi pada anjungan kapal. Complinnt with DMl Certiftcation Class B. Minimum Hardware of Ship Bidge Simulator: - 1 set of PC for ECDIS Displag - 1 set of PC for GMDSS Dbplag - 1 set of PC for Conning Dbplay - 1 set of PC for Nauigational Ai.d.s Displag - 1 set of PC for Ouerhead Nauttcal Instntments Panel Display with 3 units Monitor - 1 set of Steeing Console - 1 set of Sound Library No Nama Alat Rasio Deskripsi mock up brid"g e / console and uisual frame (represent real 225 degree of uiew) - l unitof ChartTable - 1 unit of Fire extirtguisher Minimum Software of Ship Bridge Simulator: - Instructor Software - Irstntctor Main Display Module - GMDSS Module - RADAR ARPA Repeater Module - ENC Chart Module - Trainee Softraare - Visualization Sgstem Module - RADAR ARPA Module - ECDIS Module - GMDSS Module - Conning Module - Nauigational Aids Module - Ouerlrcad Nautical Instruments Panel Module 2 Marine Autopilot 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengendalikan kemudi kapal baik secara manual maupun otomatis. Konfigurasi minimal : Terdiri dari Stand kemudi, GPS, Kompas ryro No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Maine Radar with AIS I Set/Ruang Praktik Untuk memberikan informasi jarak kapal lain atau daratan di sekitar kapal. - Antenna Radiator Minimum diameter/ leng th: Radome min. 55 cm - RF Transceiuer Frequencg: 9410 ! 30MHz (X-band); Peak Output Power: 4KW nominal; - Disptay unit: Minimum 9.7" LCD Display; Range Scale (nm): Range:
125 - 36 Echo Trail: Interual: J5s, 30s, lmin, Smins, 6mins, lSmins, 3Omins or continuous; AIS Display: Acquisitbn: A/S uessels or ATON; Tracking: Auto; Display: Vessel Name, MMSI, Call sign, Range/ Beaing, L/ L, Speed/ Course, ROT, CPA/TCPA (AIS data input require d) ; Targ et Tracking Function: Acquisition: 20 manual or 10 auto ^+ 1O manual; Tracking: Auto. 4 Marine Radar with ARPA 1 Set/Ruang Praktik Untuk memberikan ^jarak dan informasi tentang obyek disekitar kapal serta untuk tracking target sehingga meminimalisir terj adinya tabrakan. Konfigurasi minimal : - Antenna Radiator Diameter/panjang minimum dan kecepatan putaran: Radome 55 cm, No Nama Alat Rasio Deskripsi Beban angin: Angin relatif 100 knot, Pemancar RF, Frekuensi: minimal 9000 t 30MHz (X-band) Daya Output Puncak: nominal minimal 4KW, Unit tampilan, Layar LCD minimal 10" Skala Rentang (nm): Rentang: ll8 - 36 Dering: I l16 - 6, Jejak Gema: Interval: 15 detik, 30 detik, 1 menit, 3 menit, 6 menit, 15 menit, 30 menit atau terus menerus, Dilengkapi dengan antarmuka AIS Display: Akuisisi: AIS vessel atau ATON Tracking: Auto Display: Vessel Name, MMSI, CaIl sign, Range/Bearing, Lf L, Speed/Course, ROT, CPA/TCPA (diperlukan input data AIS) Fungsi Pelacakan Target: Akuisisi: minimal 20 manual atau 10 otomatis ^+ 10 manual Pelacakan: Otomatis 5 Kompas Elektronik dengan GPS (Electronic Compass with GPS/ 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat navigasi untuk menentukan arah mata angin, sekaligus posisi koordinat kapal secara tepat. Konfigurasi minimal : Sumber Daya listrik: Sumber Tegangan: kisaran 10 - 40 VDC Proteksi: arus berlebih, tegangan berlebih, transien daya, dan perlindungan polaritas terbalik yang tidak disengaja Keluaran/ Masukan (IEC6 1 162- l): No Nama Alat Rasio Deskripsi Masukan: NMEAO183 Rentang masukan : GGA, GLL, GMS, GNS, GSA, GSV, RMC, VTG, HDT Mendukung heading/sensor GPS Keluaran : NMEAO1S3 Port 1 dan Port 2 (RS232): Rentang keluaran: HDT, HDM dan HDG (dapat dipilih) dan RMC, GSA, GGA, VTG, ZDA (Tetap) Pilihan interval Heading Keluaran : 25ms, 1o0ms,20oms (default) dan 1,000ms 6 Plotter GPS dengan Echo Sounder (GPS Plotter with Echo Soundefl 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengetahui posisi ^jejak perjalanan kapal, mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan di bagian bawah kapal secara vertikal. Konfigurasi minimal : Karakteristik plotter: Titik arah/ikon: Minimum 12.000 pengguna, Rute: hingga 30 rute waypoint masing-masing hingga 170 poin, Trek: Minimum 8.000 titik log trek otomatis 10 trek tersimpan Pallete: Normal Siang hari terkena sinar matahari Malam di lingkungan gelap warna kertas diagram NOAA Interval Plot: 1 detik hingga 99 jam atau 0,01 nm hingga 9,99nm. No Nama Alat Rasio Deskripsi Skala plot: 0,01nm hingga 1.O00nm Tampilan Perspektif: Hidup /mati Langit: Matahari Terbit/ Matahari Terbenam/Bulan Terbit Fisik: Tampilan: LCD dayriew TFT Warna minimal 6 inci Karakteristik penerima GPS Penerima: Minimum 50 penerima GPS saluran paralel secara terus menerus Antarmuka: input dan output NMEA 0183, output RS232 Antarmuka AIS: Masukan data: NMEA 0183, RS232. Suara gema: Jangkauan Dasar: Meter* 5 I Lo / 20 / 40 / 80 / lso / 2oo /300/s0 0/ 1000 meter kaki, depa, passi/braza dapat diubah pada menu sistem Pergeseran Rentang: Hingga 1000 meter Mode Tampilan: Frekuensi Tinggi (200K), Frekuensi Rendah (50K), Ganda (masing-masing tampilan 2OOK dan 50K I l2l, Zoom (zoom 20OK dan 5OK) dan Tampilan A- scope No Nama Alat Rasio Deskripsi Tampilan Zoom: Zoom Penanda, Zoom Bawah, dan Ekspansi Kunci Bawah Frekuensi TX: 50 dan 2OOkHz Output daya: minimal 550W Transduser: minimal 250W plastik melalui lambung, frekuensi ganda 50 /2OOKHz. 7 CB Transceiuer I Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi CB. - General: Frequencg Range: All24O CB Channels;
065 to 28.755 MHz; Frequencg Control: Pha.se Lock Loop (PLL) synthesizer; - Receiuer: Sensittuitg: SSB/CW: O.257tV for lOdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio output; AM: O.57tV for lOdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio output; FM:
O1tV for 2OdB (S+N)/ N at greater than 1/ 2 watt of audio; Selectiuitg' AM/FM : 6dB @3KHz, SOdB@9 KHz; SSB/ CW : 6dB @2.1KH2, ^6OdB@3.3KHz; Intermediate FrequencA: AM/FM ^: 1O.695MHz/ 455KHz; SSB/ CW = 1O.695MHz; Audio ou@ut: 4W @ Ohm; Frequencg Response: 3OO - 28O0Hz - Transmitter: Output Power: AM/FM/CW, l2watts SSB, l2watts PEP; No Nama Alat Rasio Deskripsi Modulation: High and low leuel Class B; Amplitude Modulation: AM; Varicap Freq. Modulation: FM; Intermodulation Distortion: SSB ; 3rd order, more than -25d8; Sth order, more than -35d8; SSB carrier Suppression: 55dB; Unwanted Sideband: 50dB ; Frequency Response: AM and FM : 45O to 250OHz; Output Impedance: approx. 5O ohms, unbalanced; - Include CB Antenna and cable with connector 8 VHF Transceiuer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi VHF. - General: Frequency Stability: tlOppm; Frequency Control: PLL; Comm Port: 48OO baud NMEA O183; GPS data sentences can be receiued: RMC, GGA, GLL, GNS; NMEA output sentences: DSC (for DSC Call), DSB (for enhanced position); - Transmitter FrequencA:
025- 157.425 MHz; Output power: approx. 25 W/ 1 W selectable; - Receiuer: Frequencg:
O25- 163.275 MHz; - Include approx. 1.2m VHF Antenna and cable with connector. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Pencari Arah Radio (Radio Direction Findefl 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengetahui arah dari kapal yang dalam keadaan bahaya. Untuk menangkap gelombang radio yang berisi pesan pesan penting yang tidak terganggu oleh sinyal radio lain. Konfigurasi minimal : - MenambahkanKemampuan Menemukan Arah Radio Untuk Sebagian Besar Penerima - Tampilan Bantalan Kutub TFT Real-Time Untuk Kinerja Optimal Dalam Lingkungan DF Dinamis - Dirancang Khusus Untuk Menemukan Arah Radio Dalam Gerakan - Tampilan Bantalan Numerik 3,5 Digit dengan Resolusi 0,5 Derajat - Kemampuan Demodulasi AM/FM/CW/SSB Dengan Loudspeaker Bawaan - Dirancang Khusus Untuk Menemukan Arah Radio Dalam Gerakan - Kemampuan Menemukan Dan Mendengarkan Arah Radio Secara Simultan - Waktu Integrasi Bantalan yang Dapat Dipilih - Respons Ultra-Cepat (hingga 35 ms) Untuk Intersepsi Sinyal Durasi Pendek yang Andal - Fitur Track & Hold Bearing - Nada Rentang Mode Ganda - Bandwidth JIKA 6 / rS l30 /2OO kHz yang dapat dipilih minimal l0 MHz Atau No Nama Alat Rasio Deskripsi Antarmuka Sinyal JIKA Kustom Dengan Penerima Host Membaca Mode1 Antena DF/Data Band Dari Modul Kepribadian Antena DF Penerima GPS & Input Kompas Digital Kemampuan Kendali Jarak Jauh RS-232 Penuh Dengan Perangkat Lunak Windows Melalui Port Com Tunggal 10 Radio Kelautan MF/HF (MF/HF Marine Radio) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat komunikasi dengan menggunakan frekuensi MF/HF, sekaligus digunakan untuk memancarkan, menerima serta memonitor sinyal marabahaya, sebagai kelengkapan GMDSS. Konfigurasi minimal : - Frekuensi Pemancar (TX): rentang 1 600-28000.0 kHz - Frekuensi Penerima (RX): minimal 270 saluran - Mode Komunikasi: Simpleks / Semi-dupleks - Kelas Emisi: J3E, H3E, A1A, F1B - Frekuensi DSC (kHz): minimal 6 frekuensi yang berbeda - Tampilan Kontrol: tampilan warna minimal 6 inci, layar sentuh - Antarmuka: LAN, masukan RS422 (GPS) Termasuk: REPUEL|K INDONESIA - 2002 - No Nama Alat Rasio Deskripsi - Pemancar - Unit Kontrol - Coupler Antena - Ponsel - Kabel & Aksesoris - Pencetak - Terminal NBDP - Pembicara Eksternal - Antena TX/RX - Antena DSC - Sumber Daya listrik 11 SAR? (Search and Rescue Radar Transponder) I Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Frekuensi TX: 9,2 - 9,5 GHz, Polarisasi: Horisontal, Daya Radiasi: minimal 400mW E.I.R.P Sensitivitas Penerima: minimal -50 dBm, Tegangan Baterai: DC 7.2V, Tipe Mengambang: Mengambang Termasuk: Transponder, Tele-Pole L2 EPIRB I Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Pemancar Frekuensi minimal 400. 000MHz, Daya Keluaran minimal 5W t 2dB, Homer: Frekuensi minimal l2O MHz, Daya Keluaran minimal 50mW t3dB Penerima GPS: Ketik antena GNSS bawaan, Frekuensi Tengah Ll min 1500 MHz, Satelit Dilacak hingga 50 Termasuk: Suar, Wadah No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Penerima Navtex (Nautex Receiuer) I Set/Ruang Praktik Sebagai kelengkapan GMDSS Konfigurasi minimal : Penerima Navtex - Menerima Frekuensi: minimal 3 berbagai frekuensi - Mode Penerimaan: FlB Menampilkan - Sistem Tampilan: minimal 5" - Mode Tampilan: Daftar Pesan, Menu Utama - Penyimpanan Pesan: minimal l80pesanx3saluran - Catu Daya: DC 24V Termasuk: - Penerima - Antena Cambuk - Pra-penguat t4 Projection Magnetic Compass 2 Set/Ruang Praktik Untuk menentukan arah di laut pada saat berlayar di atas kapal. Dial diameter: approx. @ 165 mm Dial graduation: 0"-360" 1" for each grid Including compass stand. 15 Ggro Compa,ss I Set/Ruang Praktik Untuk menemukan arah utara dengan memanfaatkan hukum- hukum fisika dasar, pengaruh gravitasi, dan rotasi bumi. Ltfe of gArosphere: more than 10000h No Nama Alat Rasio Deskripsi Mean time betweenfailures: more than 2OO0 h Settle point error: not exceed +O.75" x Seccp Repeatability error of settle point headings: not exceed 0.25" x secE Heading elror in straight and unifurm sailing: not exceed ^+1" x sec(p Error due to rapid alteration of speed of 2)knots: not exceed ^+ 1.5' Error due to rapid alteration of course of 18O" at speed of 20 knots: not exceed +2-5" Rapid setting time: less than 2h Adaptable ship's power supplies: AC 220V SOHz The max difference of readings befuieen the master compass and repeater: +O.5" Transmissioru Torque transmitter, SOHz 16 Weather Station I Set/Ruang Praktik Untuk mengukur atau mengetahui kondisi beberapa parameter cuaca yaitu kecepatan angin, arah angin, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, dan altitude. - Kecepatan angin (Wind speedl Range: - Arah angin (Wind) Range: -2O"C-+75"C - Kelembaban udara (Humidity) Range; LOo/o-99.9oh - Tekanan udara (Pressure) Range: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Altitude Range: +9O00m - 0m Baud Rate: 24OO,48O0, 9600, t9200,38400 t7 Sekstan Bahari Laut (Marine Nautical Sextant) I Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur ketinggian benda-benda langit di atas cakrawala agar dapat menentukan posisi kapal. Konfigurasi minimal : Jarak pengukuran: 5 hingga 130 Derajat Manifikasi teleskop: minimal 3X 18 Satellite tratning sgstem 1 set/ruang praktik Sistem Pelatihan Komunikasi Satelit adalah platform pelatihan telekomunikasi serbaguna yang dirancang untuk mengajarkan teknologi telekomunikasi modern di kelas menggunakan tautan satelit yang beroperasi penuh. Pemancar, penerima, dan repeater ,satelit beroperasi pada frekuensi uplink dan downlink yang realistis dan pada tingkat daya yang aman Minimum Konfigurasi 1 Set Earth Station Transmitter 1 Set Earth Station Receiuer 1 Set Satellite Repeater 1 Set Cables and Accessordes 1 Set Orbit Simulator Software 1 Set Principles of Satellite Communic atio ns ( Student M anual) 1 Set Principles of Satellite Communicatio ns (Instntctor Guide ) No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Set Satellite Communbations Training Sgstem (User Guide) 1 Set Link Characteristics and Pe rfo rmance ( Stude nt M anual) lSet Link Characteistics and Performance (Instructor Guide) 1 Set Satellite Orbits, Couerage, and Ante nna Alignment ( Student Manual) 1 Set Satellite Orbits, Couerage, and Ante nna Alig nme nt (Instructor Guide) 1 Set Data Generation/Acquisition Interface 1 SetSate llite Communbations .F/ost Computer - Buku Pefimjuk Penggunaan 19 PC GMDSS SIMULATOR, PC GMDSS (Personal Computer Global Maitime Drbtress and Safetg Systeml I Set/Ruang Praktik PC GMDSS SIMULATOR, PC GMDSS (Personal Computer Global Maritime Distress and Safety System) Simulator adalah simulator untuk berlatih prosedur- prosedur dalam pengiriman berita/ komunikasi bahaya. Simulator ini digunakan oleh taruna ^jurusan Nautika Software GMDSS untuk Peserta Pelatihan (Trainee) terdiri dari : - VHF Radio Station with DSC VHF Sailor 6222 (Vessel - Shore) - MF/ HF Radio Station with DSC MF/HF Sailor 6301 (Vessel - Shore) - MF/ HF Radio Telex modem terminal 088 Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: kerja bangku/pengerjaan logam, dasar-dasar kelistrikan, mesin kapal, mesin bantu. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 88.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 88.2. No Nama AIat Rasio Deskripsi - INMARSAT-B Ship Earth Station NERA SATURN-B - INMARSAT-C Ship Earth Station with EGC Receiuer Sailor 6110 - SSAS - LRIT - INMARSAT-FLEET 77 Ship Earth Station NERA - F77 - Two Band Receiuer NAWEX NX - 7OO A/ B FURUNO - Cospas-Sarsat EPIRB Tron 6O GP,S, Jotron - SART Tron SAR? 20, Jotron - A/S SART SAR-I 6, Samgung ENC Co. - AIS Transponder S/-3O R - Portable Two-u.ny Radio for Aircraft Communication TRON Air, Jotron - Two-way VHF Radio Statbn TRON TR 20 GMDSS/ PLUS - GMDSS Alarm Panel - Radar Image - Feeder Switchboard - Radio Direction Finder (RDF) - Inmarsat FleetBroadband - 2182 Watch Receiuer - GPS/DGPS Receiuer e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknika Kapal Niaga dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 88.3. Tabel 88.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Teknika Ka N No Jenis Rasio Deskripsi 1 Bengkel teknika kapal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Ship machinery operation (Simulation) 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 3 Ship electrbal class 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang instruktur 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 4 orang. Luas minimum adalah 24 rJf2. 5 Ruang penyimpanan 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 1l orang Luas minimum adalah 66 m2. Tabel 88.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Teknika N No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja f 8 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. JII: FIIiIIN REPUEUK INDONESIA - 2010 - Tabel 88.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknika No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: ateaf sub ruang praktik 18 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Simulator Operasi Mesin Kapal (Ruang Mesin) / Ship Machineru 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengenalan mengenai ruang mesin pada kapal, sistem pendingin, sistem mesin bantu, dan kelistrikan. No Nama Alat Rasio Deskripsi Operation (Engine Room) Simulator) Konfigurasi minimal : Perangkat Keras Minimum Kapal Simulator Operasi Mesin: Ruang Instruktur, PC untuk instruktur, Handset, Printer, Proyektor, Konsol Mesin Tunggal Stasiun Trainee, 10 set Komputer Pribadi, 10 unit Handset, unit Sistem Jaringan, Set CCTV dan Alat Pemadam Kebakaran Perangkat Lunak Minimum Kapal Simulator Operasi Mesin: Perangkat Lunak lnstruktur, Stasiun Kontrol Instruktur, Perangkat Lunak Peserta dan Stasiun Trainee Pemodelan kerja pemodelan sistem kontrol propulsi pekerjaan pemodelan mesin utama pekerjaan pemodelan sistem layanan ME pemodelan sistem kerja bantu presentasi kepada operator panel tiruan sistem simulasi pekerjaan pemodelan mesin induk pembangkit listrik presentasi informasi tentang mesin utama penyajian informasi tentang cara kerja elemen sistem mesin induk penyajian informasi bantuan kepada operator tentang pengertian parameter fungsi mesin induk. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kontrol Propulsi dan sistem pemantauan, Sistem Pembangkit Listrik Kapal, Sistem Utama, Sistem Bantu, Modul Visualisasi 3D dan Modul Imitasi Suara Mesin dan Alarm 2 Motor Diesel Multifungsi 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengenal ^jenis jenis penggerak motor pada mesin kapal. Konfigurasi minimal : Jumlah Silinder: 4, Nilai Kecepatan: hingga 3000 Rpm Daya minimal 100 KW Daya Pompa Bantu: 75 KW Kapasitas Oli: minimal 5liter 3 Motor Bensin Kapal dan Perahu 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengenal jenis jenis penggerak motor pada mesin kapal. Konfigurasi minimal : Daya: minimal 20 HP Tipe Mesin Air Cooled 4 Tak OHV Double Cylinder (V-Twin), Horizontal Shaft Volume Silinder: minimal 650cc Torsi: minimal 4.5 kgfm/up to 2SOOrpm Output: minimal 2O HP/up to 3600 rpm Output Net: minimal 16 HP/up to 3600 rpm Starter Electric Starter No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas Tangki Oli: minimal 1.5 liter Sistem Ignisi CDI 4 Insatalasi Poros Baling-baling 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengenalan cara kerja sistem baling-baling pada kapal Konfigurasi minimal : Bahan tubuh: baja tahan karat Daya masukan: 2OO - 2000 hp Kecepatan masukan: 25O0 - 3600 rpm Sudut kemudi: Pangkas sudut: 15 derajat Panjang: 900-2000 mm 5 Sistem Pelatihan Listrik Dasar (Basic Electric Training Sgstem) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat pelatihan sekaligus alat ukur untuk menjelaskan karakteristik rangkaian dasar listrik. Daya input: AC380V tiga fasa SOHz/6OHz Daya keluaran: AC380V SOHz / 6OHz, AC22OY SOHz / 6OHz Daftar bagian: Meja kerja, Modul transformator satu fasa, Sekering, Modul Rheostat, Modul beban, Modul penyearah, Modul meter voltase arnpere, Kabel Penghubung. No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Primary Electrical Lighting Sktlls Assessmenf Trainirry Deuice 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan perakitan instalasi dan penerangan listrik tegangan rendah. Input uoltage : AC 22O V/ 38OV Part lbt: Workbench Power part (Circuit breaker, AC contactor, set of lights, key switch, emergencA stop, fuses. ) Measuring irrctruments (AC uoltmeter, AC ammeter, 3PH power meter, 1PH power meter.) Tes line 7 Borsb Electronbs Trainer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk menjelaskan elektronik dasar. Input uoltage: Single phase AC220V, 50/ 6OHz. Conftguration list: Training platform, AC22OV main control power box, AC22OV power box, Voltage stabilized power supply module, Adjustable DC uoltage stabilized power supplg module, AC power supplg, Signal g enerator mo dule, M e asuing instntment module, Mask plate hanging line expeiment module, Analog circuit experiment box, 14P Digital chip module, 16P Digital chip module, 18P Digital chip module, 2OP Digital chip module, No Nama Alat Rasio Deskripsi Comprehensiue test box module, Testline and power line, Terminal test line, Electronb chip, Electronic comp onents. M anual bo ok, Experiment module 8 MCU Traintng Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/ percobaan tentang micro computer dasar. Power output: t 5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part li.st: Workbench, Power Supplg, Signat generator, Digital Circuit common expeiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit expeiment box, Digital logb circuit experiment box, Pulse circuit experiment box, Components box, Analog circuit expeiment box, MCU module, Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relag Module, Command module, Indicator module 1, Indicator module 2, No Nama Alat Rasio Deskripsi Motor module, Motor experiments, Tower light, Tr alfic light Simulato r, Cable set 9 Motor & Transformer Maintenance & Test Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator 1PH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. Input power: AC 220V/ 38OV Output power : AC39OV, AC22OV Secuity: leakage protection (action current ^< sOmA), ouercurrent protection, fuse protection. Part list: Workbench, sPH AC adjustable power supply, DC power supplg, DC measurement instrument, AC measurement instntment & dig ital multi-function w attme ter, Motor power supplg and test instntment, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Kit Pelatihan Sirkuit Analog (Analog Circuit Training Kit) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian analog. Daya input: fase tunggal, AC22OY, SOHzl6OHz Daya keluaran DCt12V Sumber sinyal yang dapat disesuaikan: Daftar bagian: Kotak percobaan rangkaian analog, unit Manostat, rangkaian penguat transistor, rangkaian penguat tabung MOS, rangkaian amplifikasi diferensial, Unit rangkaian penguat operasional terintegrasi, Penguat daya divisi, penguat daya terintegrasi, Generator Fungsi, Sumber tegangan DC, Kabel daya, Kabel uji. Buku manual, modul Eksperimen. 11 Digital Circuit Training Kit 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22ovr10o/o , 50Hz/ 6OHz Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequency meter unit, Resr.rstanc e part, capacitance p art, Inteqrated circuit, Logb leuel show, No Nama Alat Rasio Deskripsi logic leuel output unit, Bread board area unit, Power line, Testtng line. 72 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC). Input power: 22OV/ 380V, SOHz/ 60Hz Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Trafftc lights module, Robot control module, Automatic feed lo ading modulq Processing center module, Sky tower light module, Rolling machine module, Intermediate relay module, Self-lock button module, Self- recouery button module, Instruction module, Power adapter module, Test line, CD, Download line. 13 Bcrsic Electro Pneumatic Trainirry System 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. DC power: Inpu\ AC22OV, 50Hz/ 6O Hz Output: DC 24V/ 3A Air compressor.' Power: AC 22OVxlOo/o 50Hz/60H2 Motor power: approx. 48OW Nominal uolume: approx. 6L normal Ou@ut: O.6 Mpa - O.85 Mpa Noise degree: approx. 66 dB" TTEIEIII ^trrllFILITN INDONESIA L9- -2 No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Workbench, Silent Air compressor, Manifold block (air terminal), Double-acting cglinder, Single - acting cylinder, 5/ 3 solenoid directional ualue central uented, 5/ 3 solenoid directional ualue central exhaust, 5/ 3 solenoid dire ctional u alu e central pre s sure, 5/ 2 single solenoid shuttle ualue, 5/ 2 double solenoid shuttle ualue, 3/ 2 single solenoid shuttle ualue NC, 3/ 2 single solenoid shuttle ualue NO, Mushroom button ualues, 5/ 2 handle shuttle ualue, 5/ 3 handle shuttle Ltalue, Single pneumatic control3/ 2, Double pneumatic control3/ 2, Single pneumatic control S/ 2, Double pneumatic control S/ 2, Dgad"(pressure regulator & air filter), ^Reducing ^ualue, ^One-wag ualue, Pressure gauge, One-way throttle ualue, 3/ 2 knob ualue, 3/ 2 Stroke ualue, 3/ 2 Stroke ualue, 3/ 2 Push Botton Value, Time delay ualue, Sequence ualue, ^"Arad" gate- type dual pressure Value, "Oro gate-tgpe shuttle ualue, Quick escape ualue, Micro switch ualue (left trigger), Micro sutitch ualue (RUht trig g er), Photo ele ctric Se ns o r, cap acitiu e se nso r, Conductiue sensor, Test wire, DC power suppty unit, Relag, Button sutitch uni\ Hose @4, Hose ^cP6, 4 T Value, T connection, APG reducing straight coupling, Tool kits, Pneumatic Simulation softw are. Manual book, Experiment modul I -2 No Nama Alat Rasio Deskripsi 14 Basic Electro Hgdraulic Training Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro hidrolik dasar. Hydraulic power unit: Work power : AC 38OV Frequencg : SOHz Safety rate-limiting range : IOOO- 15OO r/min Flow : approx. 4.5L/min Oil box uolume : approx. 35Ltr Gear pump sgstem: motor pump using open shelf installation, strucdtre compact,lout noise, easA to maintenance. Part list: Training table, Hg draulic station, Double acting hydraulic cglinder, throttle ualue, One-way throttle ualue, Pressure relief ualue (directly actuated), 4/ 3 Wag solenoid ualue (M) ,4/ 3 Wag solenoid ualue (O), 4/ 3 WaU solenoi.d. ualue (Y), 4/ 3 Way solenoid ualue (H), 4/ 2 Way solenoid ualue, 4/ 2 Way manual shuttle ualues, Speed regulator ualue , Pilot Relief Value, Pressure relief ualue (pilot actuated| Pilot pre s sure reducing uah)e, Hy draulic control one-waA ualue, One-way uahte, Pressure relag, T connector, Fiue way connector, hgdraulic di,stributor, Glg cerin pre s sure gauge, Hose O.6m, Hose 7m, Hose 1.5m, DC power module, Relag module, Button switch modulq power unitfor ltgdraulic pump, Photo ele ctric s ens or, Cap acitiue No Nama Alat Rasio Deskripsi sensor, Inductiue sensor, Mbro switch module Aeft), Micro switch module (ight), Test line, Toolkit, Hg dr aulb Simulation Softw are. Manual book, Experiments module 15 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. cp355, Suing ouer carriage mm approx.q22o, Suting ouer gap mm appox. cp5o0, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. ^(p38, Range of speed rpm 7O-200O. Standard accessoies: Three jaw chuck, Four jaw chuck, Steady rest, Follow rest, Working Irght, Coolant sgstem, Foot brake, TooLs and tool box. t6 Mesin Ulir Pipa (Ptpe Thread Machinel 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat ulir pada pipa menggunakan pipe thread machine Konfigurasi minimal : Tegangan 22OV 1380V dengan daya maksimal 85O Watt Kecepatan > 19 RPM No Nama Alat Rasio Deskripsi Rentang pemrosesan: I f 2" sampai dengan 2" L7 Gerinda Listrik Tangan 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan menggerinda atau menghaluskan permukaan benda praktik menggunakan mesin gerinda tangan Voltage: 22O V/ 50 HZ Power: approx. 600 W No-Load speed: approx. 10.000 rpm Max uheel diameter: 1OO mm 18 Cut Off Machine 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: 2OOOW No-Load Speed: 3OOOrym Cutting disc size: min. 3OOmm 19 Digital optical measurement proJile projector I Set/Ruang Praktik Untuk alat ukur komponen yang relatif kecil. Projectton screen rotation range: o-360' X-axis trauel (mm) O-2OO Min. trauel O.OOlmm Y-axis trauel (mm) 0-80 (focusing) Z-axis trauel (mm) O- 15O Min. trauel O.OOlmm No Nama Alat Rasio Deskripsi X,Y coordinate indicating ua.lue accuracA: u(3+L/ 75) pm, (L is Measured length, unit is mm) 20 Blok Daya (Power Block) 1 Set/Ruang Praktik Merupakan mesin bantu yang digunakan untuk menarik ^jaring pukat cincin dari dalam air ke atas deck kapal, bisa bertenaga hidrolik maupun listrik. Konfigurasi minimal : Kapasitas : Standar kapal long line/ purse seine 2l Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Shearing Macline) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan shearing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 1200 mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: 0 - 500 mm 22 Mesin gergaji pita (Band Saw Machine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan band saw machine. Konfigurasi minimal : Kapasitas: Melingkar @9O": hingga 228 mm (9"), Persegi panjang@9O": hingga l2Ox4OO mm ^(5"x16") Kecepatan No Nama AIat Rasio Deskripsi blade: @60 Hz: kisaran 25-120 MPM/ LOO-4O2 FPM; Melingkar @45": hingga 150 mm (6"), Persegi panjang@45": hingga 150x190 rnm (6"x7,5"), Kecepatan blade: @5O Hz: kira-kira. 20-100 MPM/80-330 FPM Ukuran bilah: minimal 25 x 0,8 x 32OO mm, daya motor minimal 1,5 KW Kendali: V-Bel 23 Las Busur Manual (Manual Arc welding machine) (SMAW) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las busur manual (Arc welding machinel. Input Voltage 1 PH 220 V. Frequencg 5O/ 6O Hz Current Range up to 2OO A. Rated Duty Cgcle: 30%-60%, 24 Mesin Las MIG (MIG Welding Machine/ GMAW) 1 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las jenis GMAW. Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 380V - Cunent Range up to 2OOA - Roted Dutg Cycle: 30%-60% 25 Mesin Las TIG (GrAWr?/c Welding Machine (GTAW)) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine Input Voltage lPH 22O V. Frequencg 50/ 6O Hz. Current Range up to 2O0 A. No Nama Alat Rasio Deskripsi Rated Dutg Cgcle: 3o0/o-60%. 26 Mesin Las Pemotong Plasma 40 (Plasma Cutting Weldtng Machinel 2 Unit/ruang praktik siswa Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan las plasma cutting welding machine. Konfigurasi minimal : - Input uoltage 22OV/ 38OV - Output current up to 40 A - Rated Duty Cgcle: 30%-60% 27 Hand Drill 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengebor atau melubangi benda kerja. Konfigurasi minimal: Voltage: 22OV/ 50HZ Input power: approx. 55OW LOMM kegless chuck No load speed: up to 2OOOrpm Drilling capacity: - steel: approx. lomm - wood: approx. 20mm 28 Impact Dill 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengebor atau melubangi benda dengan hentakan. Voltage: 22OV/ SOHZ Input power: approx. 6OOW 13MM keg chuck No Nama Alat Rasio Deskripsi No load speed: up to 3Ooorpm 29 Multi-function Toob 1 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan dengan berbagai macam jenis abrasive. Voltage: 22OV/ SOHZ Input power: approx. 30OW No load speed: up to 22OOO opm 30 Drill Press 1 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 22O V 5O Hz Input power: approx. 350 W Max drilling capacity: O approx. 13 mm Spindle trauel: approx. 5O mm Spindle speed: up to 2620 rpm 31 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/38O V 089. Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata a. Ruang praktik Paket Keahlian Usaha Perjalanan Wisata berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penanganan tiket, pengaturan/pengelolaan perjalanan/ touring, pemandu wisata/ guiding. b. Luas minimum ruang praktik Paket keahlian Usaha Perjalanan Wisata adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 89.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 89.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 89.2. Tabel 89.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom i Keahlian Usaha Wisata No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik tiketing 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang praktik touring 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 3 Ruang praktik guiding 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang praktik pengelolaan MICE 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. Tabel 89.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Usaha Wisata No Jenis Rasio Deskripsi 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ toob cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertututr dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 89.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom i Keahlian Usaha Wisata No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Personal Computer - Allin One 16 Set/Ruang Praktik Untuk mengumpulkan berbagai informasi, menginventaris, mengolah, menyimpan data serta membuat media promosi produk. PC Form Factor All in One, Processor: min. 3.0 GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Displag: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Diue: DVD RW Video Card: min. Onboard Inte g rate d Gig abit Ethernet, Wifi. 8O2.1lac & Bluetooth, Operating System, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio 2 Printer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen. Printer type: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 57OOx14O0 dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualitg : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution approx. 3OO x 3OO dpi; No Nama Alat Rasio Deskripsi Scanner Tgpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 60O x 1200 dpi; Input capacitg: up to 100 sheets- 44. 3 CRS (Computer Reseruation System) Software 16 Set/Ruang Praktik Perangkat lunak yang digunakan untuk mempelajari mengenai sistem reservasi. Software CRS untuk komputer yang dapat digunakan untuk semua jenis sistem operasi komputer. 4 Kamera Digital 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto. - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP - Kecepatan ISO : Auto, 100-6400 - Kit Lensa : kisaran jarak fokus/focal 18-55 mm, kisaran aperture f/3.5-5.6 5 Kamera Video 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD (r92O ^x 1080) - Optical zoorn rasio : minimal r2x - Image Stabilization 6 DVD Duplikator 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memperbanyak CD/DVD dengan isi yang sama. No Nama Alat Rasio Deskripsi DVD Duplicator 1-7, 10 x wite speed, Standalone 8 MB 7 Wift Router 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk jaringan komunikasi antar komputer dan jaringan internet Interface: 4 10/ lO1Mbps LAN PORTS 1 10/ l)OMbps WAN PORT" Button: WPS/ Reset Button, Wi-Fi On/ Off Button, Power On/ Off Btttton" External Power Supply: qVDC/ 0,6A Wireless Stqndards: IEEE 802.1ln, IEEE 802.1 19, IEEE 802.1lb Antenna: 2*5dBi Detachable Omni Directional Antenna ^( RP- SMA) 8 Mesin Faksimile 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengirimkan dokumen yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon. Pemotong kertas otomatis. Bisa menyimpan memory hingga 28 halaman. CALLER ID Ready Copier function Tone remote control Electronic volume control Tidak menggunakan Tinta/Karbon 090 Kompetensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata a. Ruang praktik Paket Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penanganan tiket, pengaturan/pengelolaan perjalanan/ touring, pemarldu wisata/ guiding. b. Luas minimum ruang praktik Paket keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 90.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 9O.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 90.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Multimedio Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. l0 Portable Wireless Amplifter 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai pengeras suara yang dapat dipindahkan Power supplg : AC 220 V/ 50H2, Built-in recharg e able b attery, RMS power : approx. 35W, Built-in USB music plager. 11 Microbus 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat transportasi untuk mengangkut penumpang. Minimum 16 penumpang Tabel 90.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik tiketing 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang praktik touring 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang praktik guiding 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJl2. 4 Ruang pemesanan tempat, tour leader, dan special event 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 9O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata No. Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. Tabel 90.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom tensi Keahlian Wisata Bahari dan Ekowisata No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Personal Computer - All in One 16 Set/Ruang Praktik Untuk mengumpulkan berbagai informasi, menginventaris, mengolah, menyimpan data serta membuat media promosi produk. PC Form Factor All in One, Processor: min. 3.O GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Display: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, No Nama Alat Rasio Deskripsi Harddisk: min. 1 TB Optical Driue: DVD RW Video Card: min. Onboard Integ rate d Gig abit Ethernet, Wifi. 8O2.1lac & Bluetooth, Operating System, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 2 Printer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen. Pinter type: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 570Ox14OO dpr; Print Speed Black: up to 3O ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualifu: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution approx. 3OO x 3OO dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 60O x 12O0 dpi; Input capacitg: up to lOO sheets- 44. 3 Kamera Digital 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto. - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP No Nama Alat Rasio Deskripsi - Kecepatan ISO : Auto, 100- 6400 - Kit Lensa : kisaran jarak fokus/focal f 8-55 mm, kisaran aperture f/3.5-5.6 4 Kamera Video 1 set/ruang parktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD (t92O x 1080) - Optical zoorr: rasio : minimal t2x - Image Stabilization 5 DVD Duplikator 1 set/ruang parktik Digunakan untuk memperbanyak CD/DVD dengan isi yang sama. DVD Duplicator 1-7, 10 x write speed, Standalone 8 MB 6 Wifi Router 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk ^jaringan komunikasi antar komputer dan jaringan internet Interface: 4 10/ lOOMbps LAN POR?S 1 10/ lOOMbps WAN PORT" Button: WPS/ Reset Button, Wi-Fi On/Off Btttton, Power On/OIf Button" External Power Supplg: gVDC/ 0.6A No Nama Alat Rasio Deskripsi Wireless Standards: IEEE 8O2.1ln, IEEE 8O2.119, IEEE 802.1lb Antenna: 2 " 5 dBi Detachable Omni Directional Antenna (RP- sMA) 7 Mesin Faksimile 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengirimkan dokumen yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon. Pemotong kertas otomatis. Bisa menyimpan memory hingga 28 halaman. CALLER ID Ready Copier function Tone remote control Electronic volume control Tidak menggunakan Tinta/Karbon 8 Multimedia Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. 9 Portable Wireless Amplifier 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai pengeras suara yang dapat dipindahkan. Power supplg : AC 22O V/ SOHz, Built-in recharg e able b attery, RMS power : approx. 35W, Built-in USB music plager.
Kompetensi Keahlian Perhotelan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penerimaan tamu, pengolahan data, pembersihan dan penyiapan kamar. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan adalah 27O rr"r2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 91. l. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 97.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 91.3. Tabel 91.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Perhotelan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik model hotel 12 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Ruang praktik pengolahan data dan informasi, dan front office 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 /Jf2. 3 Laboratorium laundry 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Gudang peralatan housekeeping 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 9 orang. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 9 m2. Kapasitas untuk 3 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 9 m2 Luas minimum RIS adalah 18 m2. Tabel 97.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Perhotelan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan I buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang Praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukxt: areaf sub ruang praktik 36 buah. Tabel 91.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Perhotelan No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tooLs cabinet 15 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukxt: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Washing Machine 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses pencucian pakaian biasa menggunakan air dan deterjen. Capacity: 8-12 Kg Voltage: 22O V, 50/ 60 Hz 2 Drying Machine 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengeringkan hasil proses pencucian. No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimum capacitg: 1O Kg Source Power/Heating : Dle ctricitg / G as / C o mbination Electricitg and Gas 3 Steam Press Digital With Stand 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengepres, melicinkan, menyeterika hasil laundry. Skala hotel/ laundry/ industri Driuing mode : Automatic Heating model of upper and lower mould : Steam Diuing mode of the mould: Upper mould and lower mould automattc Steam working pressure: approx. 0.4 - 0.5 MPa Steam consumption: approx. 15 kg/ hr Include steam generator : Voltage: 22O V/ 38O V Water capacitg: min. 8 Kg 4 Spot Remouing Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menghilangkan noda pada pakaian yang akan dicuci Voltage: 22O V/ 380 V Motor power : approx. O.37 kW Air pressure :
3 to O.5 MPa Air compress port size: approx. 08 Steiam pressure : O.3 to 0.5 MPa Steamport size : approx.l/2" No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Packing Mochine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membungkus linen/pakaian setelah dicuci dan dilipat. Power : approx. 5OO W Voltage: 220 V/ 38O V Width of Plastic : ^< 5OO mm Thick of plastic : O.15 - O.3 mm 6 Body Blown Machine 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan dan merapikan pakaian setelah dikeringkan Voltage: 22O V/ 38O V Motor pouter : approx. O.8 kW Steam consumption : 15 Kg/ h Include steam generator: Voltage: 22O V/ 38O V Output capacity: approx. 15 Kg/hr Water capacitg: approx. 10 Kg 7 Steam lroning Table 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil akhir jahitan Konfigurasi minimal : Ironing table: Dengan fungsi vakum, Tegangan: 22O V I 50 Hz, Daya motor: > 500 W, Maks. Tekanan udara: minimal 140 Mpa, Termasuk setrika Generator uap: No Nama Alat Rasio Deskripsi Tegangan: 22O V, Daya pemanas listrik: ^< 3 kW, Nilai tekanan kerja: minimal 0,4 MPa 8 Roll lroning 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyetrika kain linen dengan suhu panas dari rol dan belt. Capacitg of linen: l6oomm Source Power/Heating : Ele ctricitg / Gas / C o mb inatio n Electricitg and Gas Voltage: 22OV/ 38OV Output capacity: approx. 2Skg/hr 9 Linen Trolleg 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membawa linen Can be folded Size: min. 60Ox 50Ox1OOO mm 10 Room Attendant Trolleg Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membawa linen bersih dan kotor. Small Plastic Room Seruice Cart (With Door) Size: min. 14O0x 5OOx9O0 mm 11 Vacuum Cleaner (w/D) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan debu/ kotoran yang menempel pada karpet/lantai dalam kondisi basah maupun kering. Capacity: approx.20L Rated Power: approx. 1 kW Voltage: 22OV-24OV No Nama Alat Rasio Deskripsi Cooling mode: Circulating air cooling Length of the power cord: Approx. 5m Hose diameter: Approx. 3O mm t2 Carpet Soil Extraction Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan karpet dengan cara menyemprot air bertekanan, pencucian, dan pengeringan air. Voltage: 22O V/ 5O Hz Power: approx. 13OO W Current: approx. 4.2 A Roll Brush Speed: approx. LOOO rpm Roll Brush Motor: approx. 2OO W Roll Bntsh Width: min. 300 mm Clean Water Tank Capacitg: min. 20L Dirtg Water Tank Capacitg: min. 15 L Multi functiors : spraying water, washing, absorbing water 13 Polisher Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perawatan lantai, meliputi pembersihan, pemolesan, dan pemberian wax Power: approx. l LOOW Voltage: 22OV Base plate diameter: approx. 14" Speed: approx. 14O rpm/min No Nama Alat Rasio Deskripsi Main cable length: approx. 8 m Multi functions : floor cleaning, polishing, waxing 7+ Three'- in'- one Sofa Cleaner 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan sofa dengan cara menyikat, mencuci, dan menghisap air pada sofa. Voltage: 22O V/ 5O Hz Power: approx. 11OO W Clean Water Tank Capacity: min. 15L Dirty Water Tank Capacitg: min. 1O L Cable length: min. 5 m Brush diameter: min. 1OO mm Multi functions : brushing, washing, water suction 15 3-Speed Blower 2 Unit/ Ruang Praktik Digunakan untuk mempercepat proses pengeringan pada karpet, sofa, dan lantai Cle aning Process.' Wind Power: approx. 9OOW Voltage: 220-240V Rotation speed: low, medium, high 3 steps air flow rate Cable length: approx. 5 m No Nama Alat Rasio Deskripsi t6 Battery TApe Sweeping Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan kotoran atau menyapu lantai ruangan dan halaman. Voltage: 12 V Input Power: approx. 600 W Current: approx. 45 AH Roll btush motor: approx. 45O W Cleaning width: min. 5OO mm L7 Vacuum Cleaner (D) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan debu/kotoran yang menempel pada karpet/lantai dalam kondisi basah maupun kering. Dry Vacuum Cleaner Power Source: approx. 1.20O W Voltage: 22O V/ 5O Hz Power Cable: min. 7 m 18 Cleaning Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. Cleaning Cart (With Couer) Size: min. 10OO x 4O0 x 800 mm 19 Down-Press Double Mop Wringer Trolleg 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. Big bucket capacitg: min. 25L Middle bucket capacity: min. lOL Small bucket capacity: min. 2L No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Dinner Collector Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. 3 Leuels Large Dinner Cart (With Bucket) Size: min. 9OO x 4OO x 200 mm 2t Refrigerator ^+ Freezer 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya Capacity: approx. 3OO lt. Refrigerator: approx. I 60 lt. Amphere : approx. O, 70 A. Power: approx.l0O W. Voltage: 22O Volt - 5O Hz 22 Table Manner 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk penataan makanan dan minuman Serube Plate 1 dz Dinner Plate 1 dz B & B Plate 1 dz, Soup Cup and Saucer 1 dz Tea/Coffee Cup and Saucer 1 dz Goblet I dz Red Wine Glass 1 dz Room Seruice Tray Salt Shacker 1 pcPepper Shacker lpc Ashtray 1 pc Flower Vase 1 pc Seruice Plate: Dimensian l.: 72" Dinner Plate: Dimerusbn t: 70" Dessert Plate: Dimension l: B" Soup Cup and Saucer: Dimension r: L.145 mm 5.106 mm H.55 mm Tea/ Coffee Cup and Saucer: Dimension ^+: L.1O7 mm 5.80 mm H.58 mm Goble: Capacitg t: 185 ml Red Wine Glass; Capacitg r: 8 oz/ 230 ml. Room Seruice Trag: Dimension t: 22"X16 Salt Shacker: Dimension t: 40 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi H.58 mm Pepper Shacker: Dimension t: 4O mm H.58 mm Ashtray: Dimension t: D.IOO x H.35 mm Flower Vase Dimension t: D.7O H.12O mm 23 Restaurant Table 9 Set/Ruang Praktik Digunakan Untuk meja makan dan minum di restoran Woods Dimension : approx. D.12O cm H.75 cm 2+ Restaurant Chair 18 set/ruang praktek Digunakan Untuk kursi makan dan minum di restoran Seat Dimension: approx. W.39 cm X D.39 cm X H.47 cm Back Seat Dimension: mtn. .39 cm X H.43 cm Total High: min. 87 cm 25 Penggiling daging (Meat Grtnder) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas : minimal 1 lOkg/jam, tegangan 22O Y dengan Daya: maksimal 950W Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan 26 Meat Slicer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong daging Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Bahan : alumunium atau stainless steel, Alat pengiris gravitasi dengan pengasah pisau Maksimum daya listrik : 4O0 watt, Ketebalan pemotongan : O,5 - 12 mm 27 Ga^s Half- grooued Giddle 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memanggang steak Power: using gas Minimum heat flux: 15 kW/h Material bodg: stainless steel 28 Ga; s Stoue 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai kompor pemanas untuk memproses masakan. Power: using gas Heat flux: min. 20 kW/ h Material body: stainless steel Number of burner: min. 6 pcs 29 Basket Ga"s Fryer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan penggrorengan dengan metode celup. Minimum heat flux: 12 kW/ h Minimum capacity: 27 L Minimum number of tank: 1 pcs Minimum number of basket: 2 pcs Matertal bodg: stainless steel 30 Troli Pengantar Makanan 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan Untuk mengantarkan/membawa makanan jadi dan mempermudah proses pengantaran/ pemindahan Mateial bodg : Stainless steel No Nama Alat Rasio Deskripsi Dimensi : min. 800 x 4OO x 8OO mm 4 swiuel castor (2 with brakes) Knocked down 31 Dry lron with Stand 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil laundry Power: approx. 35O W Voltage: 22O V Include iron table/ stand 32 Rak Linen 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan pakaian hasil laundry/ seterika dan peralatan/ aksesoris laundry Bahan : Besi dan kayu/multipleks Terdiri dari 4 tingkat, dengan masing-masing sisi terbuka Size: min. 24O0x 600x1200 mm 33 Peralatan Ruang Praktik Front Offrce dan Lobbg Area 2 set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik pembelajaran di Front Office dan Lobby Area Perlengapan front office minimal terdiri dari : - Front oJfice counter - Computer - Bill rack - Safe deposit box - Paging board - Pigeon Hole - Telephone No Nama Alat Rasio Deskripsi - Fax machine/ mesin fax - KeA drop box - PABX - Luggage trolleg - KeA encoder machine - Credit card impinter - EDC (Electronic Datq Capture) macline - Guest table - Guest chair/ sofa - Teleui.sion 3+ Computerfor Front Office 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelajari penggunaan sistem resenrasi hotel PC Form Factor All in One Stand, Processor: min. 3.0 GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Displag: min. 19" Resolusi: min. L366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Diue: DVD RW Vi.deo Card: min. Onboard Inte g rate d Gig ab it Ethe rne t, Wifr. 802. 1 lac & Bluetooth, Operating System, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 35 Multifunction Printer for Front Office 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak; memindai, dan menduplikasi No Nama Alat Rasio Deskripsi Prtnter type: Print, Scan, CopA Print method: Inkjet Prtnt resolution: up to 12O0x6OOO dpi CopA resolution: up to 12OOx120O dpi Scanner Tgpe: Flatbed/ scanner glass Scanner resolution (optbal): up to 12OOx24OO dpi Input capacitg: up to 15O sheets of 80 gsm plain paper 36 Wifi Router 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk jaringan komunikasi antar komputer dan jaringan internet Interface: 4 10/ lOOMbps LAN PORIS 1 10/ lOOMbps WAN PORT" Button: WPS/ Reset Button, Wi-Ft On/ Olf Button, Power On/Off Buttora" External Power Supplg: qVDC/ 0.6A Wireless Standards: IEEE 802.1ln, IEEE 802.1 19, IEEE 8O2.1 lb Antenna: 2"5dBi Detachable Omni Dire ctional Antenna (RP- SMA) 37 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik housekeeping di kamar hotel Perlengapan kamar tidur minimal terdiri dari : Peralatan Ruang Praktik Kamar Hotel No Nama Alat Rasio Deskripsi - Bed: single/ double bed size include mattress and diuan, and or twin bed include mattress and diuan - Wardrobe - Luggage bench/rack - Writing/ dressing table - Writing/ dressing chair - Writting lamp - Mirror - Coffee table - Arm chair/ sofa - NUht table - Telephone - NUht table lamp - Teleuision - Teleuision table / rack - Refrigerator - Electric kettle include main trag, cup tray, cup, sachet trag - Refrigerator and electric kettle table/ rack - Trash bin - Safety deposit box (pembuka botol) Perlerqapan kamar mandi minimal terdiri dari: - Shower package - Bathroom soap and shampoo holder - Shower curtain No Nama Alat Rasio Deskripsi - Bathroom towel rack - Toilet bowl/ water closet - Bathroom ti"ssue di,spenser - Wash basin/ wastafel - Wash b asin/ wastafel table - Bathroom amenities trag - Mirror - Hand towel holder - Bathroom hook - Bathroom safetg handle - Hairdger - Trash bin 38 Waste Container (Tempat Sampah) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menampung sampah sementara sebelum dibawa ketempat pembuangan Kapasitas : 100 liter Dilengkapi roda dan penutup tempat sampah 39 Caution board 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memberi tanda peringatan supaya tamu atau siapapun yang lewat agar berhati- hati Bahan: Plastik Ukuran : min. 500 x 25O x 25O mm 40 Gas Range Stoue 4 Burner With Ouen 2 Unit/Ruang Praktik Alat memasak atau kompor gas dengan tungku 4 burner Power: using gas iETI; FTT; EN REPUBUK INDONESTA - 2057 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimum number of burner: 4 pcs Heat fhtx: min. 15 kW/ h Material body: stainless steel Include ouen underneath the burners 4l Tilting Pan 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengoreng atau membuat suatu masakan yang jumlahnya cukup banyak Material: sfainless steel Kapasitas: 60 liter Bahan bakar: gas tekanan rendah Dimensi: sekitar 800 x 600 x 800 mm 42 Power: using gas Heat flux: min. 8 kw/h Material bodg: stainless steel Tilting Boiling Pan 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk merebus air atau membuat masakan yang berupa cairan dalam jumlah banyak Material: stainless steel Kapasitas: 100 liter Bahan bakar: gas tekanan rendah Dimensi: sekitar 1300 x 800 x 9O0 mm 43 Gas Salamander 2 Unit/Ruang Praktik Alat memasak bagian atas hidangan menjadi renyah. Heat flux: min. 8 kw/h Material body: stainless steel/ Baja tahan karat 44 Potato Peeler Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengupas kentang No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage : 22OV/ SOHz Power: approx. O.75kW Loading capacitg : min. lSkg/time Output capacity: min. 16okg/h Timer: O-5 minutes 45 Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY lSOHz, Daya: ^< 13OO Watt, Kapasitas mangkuk ^> 18L 46 Pengaduk Spiral (Spiral Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY lSOHz Kapasitas bowl: minimal 18L Power: maksimal 1650 Watt 47 Working Table 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai meja persiapan untuk proses pengolahan makanan Ulnrran: minimal 2300x800x850 mm Material: Stainless steel Di bawah meja memiliki min. 2 rak Konstruksi knockdown 48 Sink 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk tempat mencuci bahan-bahan makanan, peralatan-peralatan yang dipakai No Nama Alat Rasio Deskripsi untuk proses pengolahan dan penyajian makanan dan minuman Ukuran: minimal 12OOx6OOx950 mm Material: Stainless steel Memiliki 2 sink dan terdapat rak di bawah sink Memiliki penahan percikan air Konstruksi knockdown 49 Bain Marie 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memanaskan makan dengan direndam air Material: stainless steel Min. 2 pans Dimension: mtn. 5 5Ox3 50x2 7 5 power: approx. 1.6 kW uoltage: 22OV 50Hz 50 Restaurant Counter Table 1 Set/Ruang Praktik Digunakan sebagai meja resepsionis dan kasir di restoran Bahan : Kayu/ Multipleks / MDF/ Besi atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut Termasuk finishing Ukuran : Min. P 200 x L 9O x T 110cm 51 Computer for Restaurant 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelaj ari penggunaan sistem informasi restoran No Nama Alat Rasio Deskripsi PC Form Factor All in One Stand, Processor: min. 3.O GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Displag: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddbk: min. 1 TB Optical Driue: DVD RW Vi.d.eo Card: min. Onboard Inte g rated Gig abit Ethernet, WiIi 8O2.1lac & Bluetooth, Operatirry Sgstem, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 52 Multifunction Printer for Restaurant 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, memindai, dan menduplikasi Printer tgpe: Print, Scan, CopA Print method: Inkjet Print resolution: up to 12OOx6000 dpi CopA resolution: up to 12OOx1200 dpi Scanner Type: Flatbed/ scanner glass Scanner resolution (optical): up to 120Ox24O0 dpi Input capacitg: up to 15O sheets of 8O gsm plain paper 53 Computer for Laboratory CIa^ss 19 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelaj ari penggunaan sistem reservasi hotel dan sistem informasi restoran No Nama Alat Rasio Deskripsi PC Form Factor All in One Stand, Processor: min. 3.O GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Display: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Driue: DVD RW Video Card: min. Onboard Inte g rate d Gig abit Ethernet, Wifr. 8O2.1 lac & Bluetooth, Operating System, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 54 Software Hotel Reseruatton Sgstem 22 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelaj ari penggunaan sistem reservasi hotel Minimal menyaj ikan informasi mengenai : Tipe kamar, tarif kamar, informasi hotel, rate plans, res ervation information 55 Software Restaurant Information Sgstem 22 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelajari penggunaan sistem informasi restoran Minimal menyaj ikan informasi dan dapat digunakan untuk : - mengolah data stok, menu, dan harga - merekap transaksi keuangan/ pembelian yang berhubungan dengan pemesanan makanan No Nama Alat Rasio Deskripsi - melaporkan segala data yang berhubungan dengan daftar menu, harga masing-masing menu dan stok menu. 56 Uninterntptible Power Supplg (uPS) 23 Set/Ruang Praktik Sebagai penyimpanan energi listrik cadangan untuk komputer Minimal 1000 VA 57 Meja komputer 20 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan perangkat komputer Ukuran: min. 90 x 60 x 85 cm 58 Meja Laboratorium 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan contoh model, peralatan peraga, dan peralatan lainnya Ukuran: min. 24OO x 1200 x 85 cm Bahan: Kayu jati Ketebalan daun meja min. 3 cm, memiliki 6 kaki meja ukuran penampang min. 10x10 cm Bahan: plywood/MDF/Kayu 59 Multifunctbn Printer for Laboratory Class 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, memindai, dan menduplikasi Printer type: Print, Scan, CopA Print method: Inkjet Print resolution: up to 12O0x6000 dpi CopA resolution: up to 1200x12OO dpi Scanner Type : Flatbed/ scanner glass r: I: -EtrtIiIEN REPUBL|K INDONESTA - 2063 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Scanner resolution (optical): up to 12OOn24OO dpt Input capacitg: up to 15O sheets of 8O gsm plain paper 60 Multimedia Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.300 Lumens. 6r Screen Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap hasil proyeksi proyektor. Ukuran besar free standing minimal 70" x 70" 62 Dry Cleaning Machine 1 Set/Ruang Praktik Alat pencuci pakaian dengan bahan kimia tanpa air Industial,laundry and hotel scale Voltage: 22O V/380 V Motor power : approx. 1.5 KW Capacitg : approx. 1O Kg Washing speed : min. 35 rpm 63 Steam press digital witlt stand (without steam generator) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengepres, melicinkan, menyeterika hasil laundry. SpesiJikasi: Power: approx. O.2kW Voltage: 22OV/ 50Hz Steam working pressure: approx. 0.4 - 0.5 MPa 092 Kompetensi Keahlian Hotel dan Restoran a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dan Restorarl berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: penerimaan tamu, pengolahan data, pembersihan dan penyiapan kamar. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dan Restoran adalah 540 m2 . a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dan Restoran No Nama Alat Rasio Deskripsi Steam consumption: approx. 15 kg/hr 64 Home appliance steam ironing table 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil laundry. Ironing table: Motor Power: approx. 0.37 kW Voltage: 220 V/ 38O V Pressure of air: approx. 15O Pa Electricitg heating power: approx. 1 KW 65 PABX 2 Set Suatu perangkat keras elektronik telekomunikasi yang berfungsi sebagai pembagi atau pengatur antara bagian internal (extension to extension) dengan eksternal (outgoing dan incoming) 1 Unit Central Kapasitas 16 Extension 1 Unit Pesawat Prog dapat memuat 9 Unit Pesawat Analog 66 Telephone 9 Set/Ruang Praktik Untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Dial: tone. Pouter: 9V DC transformer. LCD min.132 x 24 pixel FRESTDEN REPUELIK INDONESIA - 2065 - dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 92.1. b. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dan Restoran dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 92.2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan dan Restoran dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 92.3. Tabel 92.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom si Keahlian Hotel dan Restoran No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik model hotel 12 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. Ruang praktik pengolahan data dan informasi, dan front office 4 m2 f peserta didik 3 Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Laboratorium laundry 6 m2/peserta didik 4 Gudang peralatan housekeeping 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 9 orang. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Ruang Instruktur 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 5 orang. Luas minimum adalah 30 m2. 6 Cooking class 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 7 Production kitchen 7 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 63 m2. Tabel 92.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Hotel dan Restoran No Jenis Rasio Deskripsi 8 Bakery dan pastry 5 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 15 m2. 9 Beverages 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 12 m2. 10 Butcher 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 12 rl:
1t Dishwashing 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rr-r2. L2 Receiving 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 6 m2. 13 Mini Restaurant 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. t4 Chef /Instruktur Room 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 5 orang. Luas minimum adalah 30 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 bloah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. + Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 6 Stool/ Kursi kerj 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 18 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 92.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Hotel dan Restoran No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Personal Computer - All in One 18 Set/Ruang Praktik Untuk praktik penggunaan software sistem perhotel Branded PC All in One Platfurm Factor: All in One Processor: min. 3.O GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Displag: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Driue: DVD RW Video Card: min. Onboard Integ rate d Gig abit Ethernet, No Nama Alat Rasio Deskripsi Wifi. 8O2.1lac & Bluetooth, Operating Sgstem, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 2 Sofhaare Sistem Perhotelan 1 Unit/ 1 Komputer Software sistem perhotelan untuk bagian operasional & back office 3 Pesawat Telepon 24 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan komunikasi jarak jauh PABX kapasitas 24 extplus key phone Box Panel, telp analog, kabel indoor konektor 4 Mesin POS 5 unit per mang praktik Digunakan untuk melakukan transaksi jual beli barang PC Based, TS " display 1,86 GHz 1 GB Ram HDD 80 GB Printer Bxternal Customer Display Magnetic Card Header 5 Prtnter Color 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/ hasit rancangan. Printer type: Print, Scan, Copy; Print method: Inkjet; Resolution: up to 5760x144O dpi; No Nama Alat Rasio Deskripsi Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; Copy Quality: Colour/Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 3O0 x 300 dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 600 x 12O0 dpi; Input capacity: up to 100 sheets- F.4. 9 Packing Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membungkus linen/pakaian setelah dicuci dan dilipat. Power : approx. 5OO W Voltage: 22O V/ 38O V Wtdth of Plastic : s 5OO mm Thtckof plastic: O.15 - 0.3 mm 10 Steam Ironing Table 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil akhir jahitan Konfigurasi minimal : Ironing table: Dengan fungsi vakum, Tegangan: 22O V / 50 Hz, Daya motor: > 500 W, Maks. Tekanan udara: minimal 140 Mpa, Termasuk setrika Generator uap: Tegangan: 22O V, Daya pemanas listrik: ^< 3 kW, Nilai tekanan kerja: minimal 0,4 MPa No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Linen Trolleg 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membawa linen Can be folded Size: min. 60Ox SOOxIOOO mm L2 Room Attendant Trolleg Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membawa linen bersih dan kotor. Small Plastic Room Seruice Cart (With Door) Size: min. 14OOx 5O0x90O mm 13 Vacuum Cleaner (w/D) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan debu/kotoran yang menempel pada karpet/lantai dalam kondisi basah maupun kering. Capacitg: approx. 2OL Rated Pouter: approx. 1 kW Voltage: 220V-240V Cooling mode: Circulating air cooling Length of the power cord: Approx. 5m Hose diameter: Approx. 3O mm 74 Carpet Soil Extraction Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan karpet dengan cara menyemprot air bertekanan, pencucian, dan pengeringan air. Voltage: 22O V/ 5O Hz Pouer: approx. 1290 W Current: approx. 5.3 A Roll Brush Speed: approx. 11OO rpm No Nama Alat Rasio Deskripsi Roll Brush Motor: approx. 18O W Roll BrusllWidth (include axle inside) : approx. 4OO mm Cleaning Rate: approx. 4O0 m2/h Water Sucking Motor: approx. 1000 W Pressure: approx. 3O Psi Water Sucker: approx. 460 mm Water Spray Motor: approx. 110 W Air Flow Rate: approx. 6 inHg Clean Water Tank Capacity: approx. 20 L Dirty Water Tank Capacitg: approx. 18L Multi function s : spraging water, washing, absorbirry water 15 Polisher Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk perawatan lantai, meliputi pembersihan, pemolesan, dan pemberian wax. Power: approx. l LOOW Voltage: 22OV Base plate diameter: approx. 74" Speed: approx. 14O rpm/min Main cable length: approx. 8 m Multi functions : floor cle aning, polishing, waxing 16 Sofa Cleaner 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan sofa dengan cara menyikat, mencuci, dan menghisap air pada sofa. Voltage: 22O V/ 5O Hz Power: approx. 1045 W Clean Water Tank Capacity: approx. 16 L Dirty Water Tank Capacitg: approx. 12L No Nama Alat Rasio Deskripsi Extension Tube: approx. 1.5 m Cable length: approx. 8 m BroomVoltage: 12 V Bntsh diameter: approx. 125 mm Multi functions : brushing, washing, water suction t7 Air Blower 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mempercepat proses pengeringan pada karpet, sofa, dan lantai Cleaning Process; Wind Power: approx. 9OOW Voltage: low, medium, high Air flow rate: approx. 1 1O; 130; 160 *s/ min 18 Battery TApe Suteeping Machine 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan kotoran atau menyapu lantai rLrangan dan halaman. Voltage: 12 V Potaer: approx. 54O W Current: approx. 45 A Roll brush motor: approx. 460 W Vibration: approx. 8OW Speed rarlge: approx. O-6 Km/h EJficiency rate : approx. 3680 - 5500 m2/h Cleaning width: approx. 750mm Dustbin capacitg: approx. 33 L 19 Vacuum Cleaner (D) 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membersihkan debu/kotoran yang menempel pada karpet/lantai dalam kondisi basah maupun kering. Dry Vacuum Cleaner Power Source: approx. 1.200 W Voltage: 220 V/ 5O Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi Power Cable: min. 7 m 20 Cleaning Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. Cleaning Cart (With Couer) Size: min. LOOO x 4OO x 8OO mm 2r Down-Press Double Mop Wringer Trolteg 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. Big bucket capacitg: min. 25L Middle bucket capacitg: min. lOL Small bucket capacity: min. 2L 22 Dinner Collector Cart 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat kebersihan. 3 Leuels Large Dinner Cart (With Bucket) Size: min. 9OO x 40O x 2O0 mm 23 Refrigerator ^+ Freezer 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya Capacity: approx. 3OO lt. Refrigerator: approx. 1 60 lt. Amphere: approx. 0,70 A. Power: @pprox.lOO W. Voltage: approx. 22O Volt - 50 Hz 24 Table Manner 9 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk penataan makanan dan minuman Seruice Plate 1 dz Dinner Plate 1 dz B & B Plate 1 dz Soup Cup and No Nama Alat Rasio Deskripsi Saucer 1 dz Tea/Coffee Cup and Saucer 1 dz, Goblet 1 d^2, Red Wine Glass 1 d"z Room Seruice Trag Salt Shacker 1 pcPepper Shocker lpc Ashtray 1 pc Flower Vase 1 pc Seruice Plate: Dimension t: 72" Dinner Plate: Dimension !: 70" Dessert Plate: Dimensiora l: 8" Soup Cup and Saucer: Dimension t: L.145 mm 5.106 mm H.55 mm Tea/ Coffee Cup and Saucer: Dimension x: L.1O7 mm S.8O mm H.58 mm Goble: Capacity ^+: 185 ml Red Wine Glass; Capacity t: 8 oz/ 230 ml. Room Seruice Trag: Dimension t: 22"X16 Salt Shacker: Dimension t: 40 mm H.58 mm Pepper Shacker: Dimension t: 40 mm H.58 mm Ashtrag: Dimension t: D.10O x H.35 mm Flower Vo.se Dimension ^+: D.70 H.120 mm 25 Restaurant Table 9 Set/Ruang Praktik Digunakan Untuk meja makan dan minum di restoran Woods Dimension : min. D.12O cm H.75 cm 26 Restaurant Chair 18 set/ruang praktek Digunakan Untuk kursi makan dan minum di restoran Seat Dimension: min. W.39 cm X D.39 cm X H.47 cm Back Seat Dimension: min. .39 cm X H.43 cm Total High: min. 87 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi 27 Troli Pengantar Makanan 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan Untuk mengantarkanf membawa makanan jadi dan mempermudah proses pengantaran / pemindahan Mateial body : Stainless steel Dimensi : min. 80O x 4OO x 8OO mm 4 swiuel castor (2 witlt brakes) Knocked down 28 Multifunction Blender 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menggiling, mencampur, melunakkan bahan makanan Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimal 800m1, Tegangan: 22OY /SOHz, Daya: maks. 2,5 kW Kecepatan Rotasi: minimal 2500Orpm, Motor Tembaga Penuh, Bahan Piala: Food grade 29 Electric Coffee Maker 1 Unit/Ruang Praktik Mesin pembuat Coffee Housing : Stainless steel Voltage/ FrequencA : 2 2 0-240V/ 50- 6OHz Power: approx. 2 kW 30 Dry Cleaning Machine 1 Set/Ruang Praktik Alat pencuci pakaian dengan bahan kimia tanpa air Industria\ laundry and hotel scale Voltage: 22O V/ 380 V 093 Kompetensi Keahlian Tata Boga a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Boga berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pembuatan berbagai macam makanan, penyiapan tata hidang, penataan, penyajian pesanan, produksi makanan dalam jumlah besar dan massal. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Boga adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Boga dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 93.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Boga dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 93.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Motor power : approx. 1.5 KW Capacity : approx. 1O Kg Washing speed : min. 35 rpm 31 Home appliance steam ironing table 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil laundry. Ironing table: Motor Power: approx. O.37 kW Voltage: 22O V/ 38O V Pressure ofair: approx. 15O Pa Electricitg heating power: approx. 1 KW 32 PABX 2 Set Adalah suatu perangkat keras elektronik telekomunikasi yang berfungsi sebagai pembagi atau pengatur antara bagian internal (extension to extension) dengan eksternal (outgoing dan incoming) 1 Unit Central Kapasitas 16 Extension 1 Unit Pesawat Prog dapat memuat 9 Unit Pesawat Analog Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Boga dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 93.3. Tabel 93.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Tata e No Jenis Rasio Deskripsi 1 Cookirtg class 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 2 Production Kitchen 7 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 63 m2. 3 Bakery & Pastry ^7 ^m2 ^/peserta ^didik ^Kapasitas ^untuk ^3 peserta ^didik. Luas minimum adalah 21 m2. 4 Beuerages 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 3 peserta didik. Luas minimum adalah 18 m2. 5 Butcher 7 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah L4 m2. 6 Di.shwashing 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik. Luas minimum adalah 16 rn2. Tabel 93.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Tata No Jenis Rasio Deskripsi 7 Receiuing 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 2 peserta didik Luas minimum adalah L2 rn2. 8 Mini restaurant 8 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 9 Chef /Instruktur Room 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 3 orang. Luas minimum adalah 18 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instmktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan; areaf sub ruang praktik 9 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Penrntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 12 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian / penj elasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukart: areaf sub ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 93.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Tata Boga No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Gas Range Stoue 4 Burner With Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Alat memasak atau kompor gas dengan tungku 4 burner Power: menggunakan gas Burner.4 Minimum heat fhtx: 16 kW/ h Material : stainless steel 2 Gas Salamander 1 Unit/Ruang Praktik Alat memasak bagian atas hidangan menjadi renyah. Power: using gas Heat Jlux: min. I kW/ h Material bodg: stainless steel 3 Electrb Conuection Ouen I Unit/Ruang Praktik Untuk memanggang dengan menggunakan fungsi sirkulasi uap panas. Konfigurasi minimal : Daya ^< 7 kW, Tegangan: 22O V/50 Hz, Suhu pemanggangan: hingga 25O" C dengan U"p, Memanggang dengan sirkulasi udara, Kaca tempering ganda tahan panas, Pencahayaan internal, Bahan Utama: baja tahan karat 3O4 No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Baking Ouen 2 Deck 1 Unit/Ruang Praktik Untuk untuk memanggang roti dengan menggunakan gas. Konfigurasi minimal : Daya Listrik Maksimum s 450 W Tegangan: kira-kir a.22O V l50 H; , Ukuran dalam > 8O0 x 550 x 180 mm, Jumlah baki ^> 4 pcs, Jumlah dek > 2 pcs Tenaga ganda: menggunakan gas dan listrik, Badan bahan: baja tahan karat depan 304, lembaran galvanis samping 5 Mixer Bakery (Planetary Mixer) 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencarnpur adonan Kapasitas bowl: t7 L Power t30O Watt 6 Basket Gas Fryer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk melakukan penggorengan dengan metode celup. Konfigurasi minimal : Kapasitas > 25 L, Jumlah tangki > 1 pcs, Jumlah minimal keranjang: 2 pcs Bahan Utama: baja tahan karat 304, Katup Gas Keselamatan Bersertifikat Internasional 7 Gccs Half-Grooued Grtddle I Unit/Ruang Praktik Untuk memanggang steak. Konfigurasi minimal : Daya: menggunakan gas, Bahan Utama: baja tahan karat 304 No Nama Alat Rasio Deskripsi Dimensi > 550 x 700 x 800/ 1300 mm Katup Gas Keselamatan Bersertifi kat Internasional 8 Gos Stoue 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai kompor pemanas untuk memproses masakan. Konfigurasi minimal : Daya: menggunakan gas, Bahan Utama: baja tahan karat 3O4, Jumlah pembakar minimum 6 pcs Dimensi > 90O x 7O0 x 800/ 1300 mm, Katup Gas Keselamatan Bersertifikat Internasional Termasuk: Dasar Meja 9 Induction Hob 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memasak aneka makanan Tegangan : 22OV Frekuensi : 5O Hz Sistem pemanas : Induksi Input Power : 3OOOW Mateial : Stainless Steel304, Aluminium Dilengkapi dengan pengatur suhu (temperatur) 10 Noodle Cooker 1 Unit/Ruang Praktik Untuk merebus mie Spesifikasi: Power : using ele ctricity Maximum power: approx.6 kW Voltage: 22O V/ 5O Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimum number of basket: 6 pcs Material body: stafnless steel 11 Up Right Chiller 4 Pintu I Unit/Ruang Praktik Untuk menyimpan bahan makanan agar selalu segar Konfigurasi minimal : Spesifikasi: Bahan Utama: Baja tahan karat 3O4, Kapasitas > 1.1OO L, Daya maksimal 1100 watt Dimensi : minimal 1190 x79O x 1990 mm 72 Gors Rice Cooker 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memasak nasi Konfigurasi minimal : Spesifikasi: Bahan Utama: Baja tahan karat 304, Dimensi: minimal 69O x 69O x 1300 mm Sumber panas: LPG, Kapasitas ^> 22 Kg 13 Penggiling daging (Meat Grinder) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menggiling daging Konfigurasi minimal : Bahan: baja tahan karat, Produktivitas: minimal 1 1 0kg/jam, tegan gan 22O Y dengan Daya: maksimal 950W No Nama Alat Rasio Deskripsi Motor pelindung kelebihan beban dan Dilengkapi dengan piring dan pisau tambahan t4 Kabinet Pembeku Chiller Combi (Combi Chiller Freezer Cabinet) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk tempat penyimpanan Kapasitas kisaran. 900 liter Bahan: baja tahan karat Sumber Daya: 22O Y /50 Hz Daya: kisaran 180-300 W 15 Blower Kwali Range Gas 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memasak makanan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY, 50 / 60 Hz, Bahan Utama: baja tahan karat 304, Dimensi ^> 2lOO x l lOO x 7OO/1150 mm Fitur : Penopang panci besi cor, Pembakar Super Ramah Lingkungan, Blower udara individual untuk setiap wajan t6 Electric Coffee Maker 1 Unit/Ruang Praktik Mesin pembuat Coffee Housing: Stainless steel Voltag e / FrequencA : 2 2 O - 2 4 OV / ^5 ^O ^- 60Hz Power: approx. 2 kW t7 Display Cooler 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mendisplay aneka minuman. Material: stainless steel, kaca min. 5 rak Dimensi: approx. 18OO x 650 x No Nama Alat Rasio Deskripsi 19OO mm Volume: approx. 1500 L Daga: approx. 500 Watt Suhu: approx. ^+2 - ^+8'C 18 Microwaue Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk memanggang Pouer Source: 22O V/ 5O Hz Power: approx.l.OO0 W Frequencg:
45O MHz 79 Multifunction Blender 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menggiling, menc€unpur, melunakkan bahan makanan Konfigurasi minimal : Kapasitas: minimal 800m1, Tegangan: 22OY / SOHz, Daya: maks. 2,5 kW Kecepatan Rotasi: minimal 2500Orpm, Motor Tembaga Penuh, Bahan Piala: Food grade 20 Buffet 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menyaj ikan makanan/ meletakkan makanan Dimension: min. 1 500x950x850+600; Voltage / frequencA ^: ^2 ^2 ^0u ^/ ^5 ^1Hz; 1xix100mm GN pan x 4; Power: approx. 2.5 kW 2t Slush And Smoothie Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat minuman dingin dan dapat dicampur dengan buah Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage: 22O V l50 Hz, Suhu -2 s.d 4"C, Volume minimal2 x 10 liter 22 Milkshake Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencampur dan mengocok bahan minuman dengan es Zinc Allog Motor Housing and base with stainless steel bntshed appear@nce; Stainless Steel Cup with approx. O.9liter capacity; Stepless speed regulation switch or high/low switch; Voltage / FrequencA : 2 2 0 (V) / 50 (Hz) Power: approx. 0.3 (kW) 23 Botling Pan 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memasak berbagai ^jenis makanan cair Konfigurasi minimal : Bahan Utama: Baja tahan karat 304, Dimensi ^> 1300 x 700 x 900 mm, Gaya Pemanasan: Listrik, Tegangan: 380 V/3 fase 2+ Bain Maie l Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memanaskan makan dengan direndam air Konfigurasi minimal : Bahan Utama: baja tahan karat 304, ^> 2 panci, Dimensi > 500 x 3OO x 25O mm Daya: < 22OO Watt, Tegangan: 22oY /SOHz FRESIDEil INDONESIA No Nama Alat Rasio Deskripsi 25 Potato Peeler Mochine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengupas kentang Voltage : 22OV/ SOHz Power: approx. O.75kW Loading capacitg : min. l1kg/time Output capacitg: min. l6okg/h Timer: O-5 minutes 26 Bowl Chopper 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat adonan daging Konfigurasi minimal : Daya maksimal 1000 W, Tegangan 22OY l50 Hz, Produktivitas > 75 Kgljam, kapasitas > 4liter 27 Meat Slicer 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong daging Konfigurasi minimal : Bahan : alumunium atau stainless steel, Alat pengiris gravitasi dengan pengasah pisau Maksimum daya listrik : 400 watt, Ketebalan pemotongan : O,5 - L2 mm 28 Marinator 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pengasinan/penyerapan bumbu ke daging Spesilikasi: Fungsi: mesin pengasinan daging, membuat daging siap dimasak dalam waktu singkat. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas: minimal 35L, Daya maksimal 250 Watt dan Tegangan 22O VoLt/50 Hz 29 Sousuide 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat makanan dengan prinsip gastronomi molekuler Spesifikasi: Power: Approx. 12OO Watt Temperature range: Approx. O- 95"C Dimmensions; Min. 37 x 18 x 7 cm Weight: Approx. 1 kg AC: 22O-23OV, 6OHz Safety: Thermalfuse 30 Liquid Nitrogen Tank l Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat makanan dengan prinsip gastronomi molekuler Capacitg: approx. 5 (Nms/h); Power: approx. 5W; Puritg (o/o): >99.5; Air Source Pressure (Mpa):
8-1.0; Nz Pressure (Mpa):
1-0.65 31 Packaging Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengemas produk barang Power : approx. 22OV 50/ 60HZ 2.4kW Packing Speed : 4O-33obag/ min Products High : max.SSmm No Nama Alat Rasio Deskripsi Bag Width : 32 Dishwaslrcr with Dryer 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencuci piring Dimension (cm): min. 115 x 77 Dimension with Dryer (cm): min. 175 x 77 Detergent Dispenser: Standard Electrical power supply (V/ Hz/ Ph) : approx.4OO/50/3 Productiuitg (Rack/ hr) : 33 Dishwasher 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencuci piring Konfigurasi minimal : Bahan Utama: Baja Tahan Karat 304 Produktivitas ( Rak/jam ) : > 45, Daya maksilam 4.000 Watt, Tegangan 22O V /50 Hz 34 Pemasak Mie Berbahan Bakar Gas (Gas Noodle Cooker) 1 Unit/Ruang Praktik Untuk merebus mie Konfigurasi minimal : Jumlah keranjang minimal 6 pcs, Bahan Utama: Baja Tahan Karat 304, Tenaga : menggunakan gas, Katup Gas Keselamatan Bersertifi kat Internasional No Nama Alat Rasio Deskripsi 35 Undercounter Chiller 1 Unit/Ruang Praktik Lemari pendingin yang dilengkapi dengan meja kerja Konfigurasi minimal : Bahan Utama: Baja Tahan Karat 304, Kapasitas > 400 Liter, Daya < 450 Watt, Tegangan 22O Y /5O Hz 36 Up RQht Chiller 2 Hntu 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mendinginkan bahan makanan Konfigurasi minimal : Bahan Utama: Baja Tahan Karat 3O4, Kapasitas > 600 Liter, Daya < 450 Watt, Tegangan 22O Y /5O Hz 37 Up Right Freezer 2 Ptntu 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membekukan bahan makanan Konfigurasi minimal : Bahan Utama: Baja Tahan Karat 304, Kapasitas > 600 Liter, Daya < 1000 Watt, Tegangan 22OV/50 Hz 38 Sauce Table 4 Unit/Ruang Praktik Meja untuk menempatkan bumbu Main Material : Stainless Steel3O4 Dimensi : min. 390 x 760 x 84O/99O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 39 Working Tabte Cross 10 Unit/Ruang Praktik Meja kerja dengan ruang kosong dibawahnya Main Matertal : Stainless Steel3O4 Dimensi : min. 890 x 760 x 84O/99O mm 40 Seruice Trolleg 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membawa bahan makanan Material : Stainless Steel/Plastik Dimensi : min. 59O x 690 x78O mm 4l Single Ouer Shelf 1 Unit/Ruang Praktik Rak untuk menempatkan gas salamander Main Material : Stainless Steel3o4 Dimensi : min. 690 x 290 x 590 mm 42 Single Sink 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencuci bahan makanan Main Material : Stainless Steel 304 Kapasitas : min. 8O Liter Dimensi : min 890 x 74O x 84O/99O mm Dilengkapi faucet No Nama Alat Rasio Deskripsi 43 Grease Trap 7 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyaring lemak saat pencucian Main Material : Stainless Steel 304 Kapasitas : min. 25 Liter Dimensi : min. 390 x 29O x 24O mm 44 Punch Rack 4 Tiers 7 Unit/Ruang Praktik Rak berlubang untuk menempatkan peralatan atau bahan makanan Main Material : Stainless Steel3o4 Dimensi : min. 1190 x 490 x 1540 mm 45 Working Table With Shelf and Backsplash 4 Unit/Ruang Praktik Meja kerja dengan tatakan belakang dan ketinggian rak yang dapat disesuaikan Jumlah rak 1 susun Main Material : Stainless Steel3O4 Dimensi : min. 1O9O x 740 x 840/ 99O mm 46 Working Table With Shelf 2 Unit/Ruang Praktik Meja kerja dengan ketinggian rak yang dapat disesuaikan Jumlah rak I susun Main Material : Stainless Steel304 Dimensi : min. 1090 x74O x 840 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 47 Bakery Rack Trolleg 1 Unit/Ruang Praktik Rak untuk menempatkan loyang Jumlah rak 16 susun Main Material : Stainless Steel3o4 Dimensi : min. 47O x 62O x 1590 mm 48 Ice Maker 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat es batu Konfigurasi minimal : Kapasitas > 25 Kg/Hari, Daya s 450 Watt, Tegangan 22O V /5O Hz 49 Cocktail Station 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencuci gelas, menyimpan es batu, menaruh blender dan menaruh botol sirup Main Mateial: Stainless Steel3O4 Dimensi : min. 1190 x74O x 840/99O mm Dilengkapi faucet 50 Gos Range Stoue 4 Burner With Ouen 1 Unit/Ruang Praktik Alat memasak atau kompor gas dengan tungku 4 burner Konfigurasi minimal : Daya: menggunakan gas, tungku min imal 4 Buah, Bahan utama: Baja Tahan Karat 3O4, Katup Gas Keselamatan Bersertifikat Internasional 51 Gas Salamander l Unit/Ruang Praktik Alat memasak bagian atas hidangan menjadi renyah. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Daya: menggunakan gas, Bahan utama: Baja Tahan Karat 3O4, Katup Gas Keselamatan Bersertifi kat Internasional 52 Induction Griddle 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memanggang makanan dengan sistem pemanasan induksi Power Consumption : 3,7 kW Voltage: 22OV Heating sgstem : Induction Material : Stainless Steel3O4 With Temp erahtre control 53 Portable Induction Wok 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memasak aneka makanan menggunakan wajan Konsumsi Daya : 37OO watt Tegangan : 22O uolt Frekuensi: 50 Hertz Sistem pemanas : Induksi dengan sistem pengatur waktu Material bahan: Stainless Steel 304, Aluminium 54 Planetary Mixer 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY lSOHz, Daya: ^< 13OO Watt, Kapasitas mangkuk > 18L No Nama Alat Rasio Deskripsi 55 Pengaduk Spiral (Spiral Mixer) 2 Unit/Ruang Praktek Untuk mencampur adonan. Konfigurasi minimal : Tegangan: 22OY /SOHz Kapasitas bowl: minimal 18L Power: maksimal 1650 Watt 56 Hand Mixer (Hand Blender) 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengaduk, menghancurkan dan melembutkan bahan makanan Mixer tool length : approx. 39omm Voltage: 22OV Frequency : 50 Hz Input power : approx. 250 W Output power : approx. 50OW Speed : up to 90OO RPM 57 Laboratory Electric conuectton ouen 1 Unit/Ruang Praktek Alat untuk memanggang. Power: approx. 3 Kw Voltage: 22O V/ 5O Hz Temperafitre: up to 3OO"C Main Material: Stainless Steel Dimensi: 585 x 6OO x 580 mm 58 Laboratory Noodle cooker 1 Unit/Ruang Praktek Untuk merebus mie dengan skala laboratorium Spesifikasi: Power : using electricity Power: approx. 4 kW o94. Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: masase, perawatan wajah, perawatan tangan dan kaki; perawatan dan penataan rambut. b. Luas minimum ru€rng praktik Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 94.I. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 94.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 94.3. Tabel 94.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage: 22O V/ 5O Hz Minimum number of basket: 4 pcs Main Material: Stainless Steel Rasio Deskripsi No Jenis 1 Laboratorium kecantikan dan tata rambut 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Laboratorium perawatan kulit dan wajah 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 3 Resepsionis 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 Tabel 94.2. Kom Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut No Jenis Rasio Deskripsi 4 Ruang ganti 3 m2/instruktur Kapasitas untuk 2 orarrg. Luas minimum adalah 6 m2 5 Ruang instruktur 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 2 orang. Luas minimum adalah 12 rn2.. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyama,n. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja ke{a 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instmktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Penrntukxr: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpanl buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukarr: areaf sub ruang praktik 6 buah. Tabel 94.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut No. Jenis Rasio Deskripsi 6 Stool/ Kursi ke{a bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area/sub ruang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 L,emari alat/ tools cabinet l5 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk perawatan anti aging Function Area: approx. 4 cm2 Frequency: approx. 3 MHZ Effect of depth: approx. 4.5 mm 1 Mini HIFU (HUh Intensity Focused Utrasound) No Nama Alat Rasio Deskripsi Rated power: 36 WRF Function area: 3 cm2 Frequencg: approx. 2 MHZ Effect of depth: approx. 3 mm LED Waue length approx. 650 m Strenght: approx. 5OO0 mcd Energg output mode : kegirtg / touch Daga lbt'l"k: approx. 80 W Voltage: 22O V 2 HIFU (Htgh Intensity Focused Utrasound) 1 buah/ rLrang praktik Digunakan untuk mempercepat regenerasi kulit wajah. Input Power: 22OV; 5O/ 6OHz Shot Number: up to l0OOO shots each cartridge Max EnergA: up to 2 J/m2 Cartridge: - Standard Cartridges with 2 frequencies - Operational Cartidges with 3 frequencies LCD Screen: min. 74" 3 Skin Analgzer 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk melakukan analisa kulit wajah. Konfigurasi minimal Fungsi: Spektrum RGB & UV, Mendiagnosis masalah wajah seperti pigmentasi spot, kerutan jerawat d11, Menawarkan satu set solusi diagnosis. fg: lrF{f.Elr] iIIItnNITtrInl - 2101 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Penerangan (RGB) minimal 8000 Lux, Umur tabung fluoresen ^> 8000 jam, Temperatur warna minimal 6500 K CPU minimal 2 GB, Komputer & monitor OS' Resolusi minimal 8 megapiksel, Kpasitas Hard Disk minimal 100 GB, RAM minimal 2 GB, Kamera CCD Kamera digital Tegangan: 22O V / 50 Hz 4 3D Skin Analgsis System 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk menganalisa kondisi kulit wajah Input Power: 22OV; SOH/ 6OHz Processor: equal to i5-7th generation Graphbs card: dbcrete graphics card Resolution: approx. 12 Mega Pixels Optbal Source: RGB/ W/ CCD RAM: min. 16 Gb Storage Capacitg: Solid State Driue /SSD/ ^min.128 ^Gb (HDD ^min. ^1T) Display resolution: min. 1440*2560 Computer with Operating Sgstem LCD with screen ratio : approx. 16: 9 No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Alat Facial9 Fungsi 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk perawatan wajah bermasalah dengan teknologi Voltage: 22OV Frequencg: SOHz Power: approx, TOOW Fungsi: High Frequency Utrasonic Sprag Vacuum Woods Lamp Galuanic Brush Hot Steamer Magnifging Lamp (LED) 6 Alat Facial 17 Fungsi 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk perawatan wajah bermasalah dengan teknologi Konfigurasi minimal : Daya: < 1000 W, Tegangan: 22O Y/50Hz, Fungsi: Frekuensi Tinggi, Vakum, Semprot, Mikrodermabrasi, Kuas, USG, Lampu Pembesar/ Lampu, Facial, Rak (rak), Steamer Panas/Vapozorte, Ozon Steamer/Vapozone dengan, Ozorte, Herbal/ Essence pada Vapozone, Handuk Warmer, Sterilizer, Skin Scrubber, Galvanic, Wood Lamps, Hot & Cold Hammer. No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 4In 1 Microcurrent Diamond Micro Dermabrasion Utrasound Skin Scrubber Machine 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk: perawatan kulit wajah dengan teknologi Konfigurasi minimal : Daya berkisar antara 25O - 400W, Tegangan: 22OY / SOHz Terdapat tombol indiktor dan tombol on - off, Memiliki 4 kaki roda, portable 8 Facial Oxggen Machine 1 buah/ nrang praktik Untuk perawatan wajah dengan alat teknologi pada kulit bermasalah Voltage: 22O V Pressure Output: approx. 0.O4 MPa Rated input power: t 350 W Oxy g en Concentration: 9 Oo/o Oxggen Flux: 9 Non-Needle Mesotherapg 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk mencerahkan dan melembabkan kulit wajah. Input Power: 22OV; SOH/ 6OHz Rated current: up to 2A Rated power: approx. 400V4 Dose: up to ?OUL With treatment handle 10 Towel Steamer 1 buah/ rLlang praktik Digunakan untuk memanaskan handuk saat praktik perawatan wajah. Rated power 220V/ SOHz. Power approx. 35O W Insi.d"e Temp 70-80 Safetg unit Safetg temperature ^( 1 0O "C) Outer size(cm): * 4ox40x45 No Nama Alat Rasio Deskripsi Inside size(cm): x 3Ox3Ox15 Insulation mateial Closs wool Accessories: Shelf water tray 11 Pengering Kuku W Nail Dryer W I buah/ rLrang praktik Digunakan untuk mengeringkan kuku saat selesai pengecatan Tegangan: 220V Ukuran: t 35 x 24 x L2 cm Power: approx. 54 W Bisa Masuk 2 tangan atau 2 KaJ<t sekaligus t2 Electric Treatment Table (Facialbed & Masage Table) 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk praktik perawatan wajah dan badan Upholstered in uinyl material Adjustable in height from approximatelg 26" to 35' Back cushion adjustable from 0" Jtat ^to ^75' ^incline ^upward Outlet power i.s 220 Volts, approx. 150 Watt. 13 Utrasonic Anti Aging Beautg Facial Skfn Spa Machine 1 buah/ rurang praktik Digunakan untuk proses perawatan wajah anti penuaan dini pada SPA Konfigurasi minimal : Fungsi: Sirkulasi darah, dan menghaluskan kulit peningkatan tekstur kulit, anti keriput, membantu melawan daerah berlemak, Melunakkan trombus menghilangkan eritema, Menghilangkan bekas luka jerawat setelah diobat; Menghilangkan warna kulit yang tidak normal, Dekomposisi pigment abnormal dan No Nama Alat Rasio Deskripsi menghilangkan flek di bawah ku1it, Mencegah/ menghilangkan kerutan di wajah, Membasmi kantung dan bibir hitam pada mata; t4 Hgdrafacial 1 buah/ rLlang praktik Digunakan untuk peremajaan kulit dan mengurangi penuaan. Input Power: 220V; SOH/ 60Hz Vacuum range: up to 6O0mmIIg Radio Frequency: approx. lMHz, multipolar Digttal lon Lifting: approx. 50O Hz Utrasond: approx. lMHz Screen: min. 7" With min. 2 ultrasond working mode 15 Galuanb Spa Face Set 1 buah/ rLrang praktik Digunakan untuk perawatan wajah dengan alat teknologi Dayalbtik: approx. LOOO - lSOOV Voltage: 220V Tombol on-off dan lampu indikator r6 BIO Microcurrent Facial Spa ElectrotherapA Beauty Machine 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk perawatan wajah dengan SPA Konfigurasi minimal : Fungsi: Ultrasonik membantu menghitamkan dan mengurangi areayang rusak, gunakan getaran ultrasonik menghilangkan jerawat, memutihkan kulit; No Nama Alat Rasio Deskripsi Mempercantik kulit, meningkatkan kualitas kulit, Meningkatkan kulit elastis dan transparan, Mengurangi peradangan, Menghilangkan jerawat dan menyembuhkan luka, mewarnai luka dan bekas ^jerawat; Mempercepat sirkulasi darah parsial, meningkatkan metabolisme, BIO'- skin lift dapat secara efektif menahan penurunan apoptosis sel; Arus listrik mikro beresonansi dengan biolistrik, merangsang aktivasi sel, sehingga meningkatkan metabolisme, mengembalikan elastisitas dan aktivitas kulit; Daya listrik: berkisar 1000 - 1500W; Tegangan: 22OY I 50 Hz t7 Light Therapg 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk perawatan kulit wajah dengan menggunakan teknologi heliotherapy (terapi sinar/cahaya). Input Power: 220V; SOH/ 6OHz Output Power: approx. IOOwW LUht Sourse; mtn. 7 Colour LED tights Source Waue: min. 2 lights Treatment Area: approx. 450 x 25O x 25O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 18 4 Color PDT LED Acne Light Therapy Machine LED Facial Mask Beauty SPA Phototherapg For Skin Rejuuenation Acne Remouer 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk : Memperbaiki gejala seperti penuaan dan melonggarkan kulit, pori - pori besar, keriput ramping, Memperbaiki perubahan patologis pigmen, seperti bintik'- bintik, sengatan matahari, plak pikun, Memperbaiki warna gelap akibat metabolisme yang buruk atau sirkulasi yang buruk, Memiliki empat warna cahaya untuk masing'- masing fungsi Konfigurasi minimal : Daya listrik: < 1300W, Tegangan: 22OV /5O Hz, Terdapat tombol on - off dan lampu indikator 19 Infrared Sauna Heater Room 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk alat praktik perawatan badan Konfigurasi minimal : Tipe: Ruang Sauna, Fungsi: Infra Merah, Kapasitas: 4 Orang, Konstruksi Dinding: Konstruksi dinding ganda, Ukuran sauna inframerah: > 17Ox110x190 cm; Perangkat Keamanan: Isolasi Ganda/Inframerah, Sauna Inframerah: Kontrol digital dengan USB; Sauna Inframerah: 22OY /5O Hz, Daya: < 2800 W 20 Slimming Machine 1 buah/ rurang praktik Digunakan untuk memecah atau menguraikan kadar lemak dalam tubuh. Input Power: 220V; SOHz/ 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Output Power: up to 2OO0W Infrare d LUht (wauelength) : approx. 9OOnm RF: approx. 2OMHz Vacuum Pressure: up to 80Kpa Cauitation: approx. 4OKHz Handpiece: min. 4 pcs Roller Speed (Reu Speed): up to 3O rpm 21 Multishape Machine 1 buah/ rLrang praktik Digunakan untuk mengencangkan kulit dan mengurangi selulit. Input Power: 220V; SOHz/ 60Hz RF FrequencA:
2MHz, Bipolar, Power approx. 45W with light therapy Cauitation Frequencg : approx. lMHz, Power approx. 45W with pulse Vacuum: up to 3OOmmHg with pulse 22 Ozone Sauna 1 buah/ ruang praktik Digunakan untuk alat praktik perawatan badan Dimensions: approx. 750 (Width) 1400 (DeptU 12OO (Height) mm Power usage mctx. 15OO watts. 22o V/ 5o/ Hz Mateial: Acrylic 23 Hair Steamer Micromist 1 buah/ ruang praktik Ukuran memadai, untuk memproses perawatan rambut (masker rambut, dan pewarnaan rambut).
Kompetensi Keahlian Spa dan Beauty Therapy a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Spa dan Beauty Therapy berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: masase, perawatan wajah, perawatan tangan dan kaki; perawatan dan penataan rambut. b. Luas minimum ruang Spa dan Beauty Therapy adalah 324 m2 untuk menampung 72 peserta didik, yang meliputi: laboratarium kecantikan dan tata rambut 1O8 m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Spa dan Beauty Therapy dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 95.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Spa dan Beauty Therapy dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 95.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Spa dan Beauty Therapy dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 95.3. Tabel 95.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian S dan Beau Thera No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Kapasitas udara : minimal 1,5 L, Daya listrik : < 1200W, Tegangan: 22OV I 50 Hz No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium kecantikan dan tata rambut 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Laboratorium perawatan kulit dan wajah 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. Tabel 95.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom tensi Keahlian dan Beau No Jenis Rasio Deskripsi 3 Resepsionis 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang ganti 3 m2/instruktur Kapasitas untuk 2 orang. Luas minimum adalah 6 m2 5 Ruang praktik usaha beautg aesthetic pada SPA 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 6 Ruang instruktur 6 m2/instruktur Kapasitas untuk 2 orang. Luas minimum adalah 12 m2 No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buahlruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerl' aan Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: xeaf sub ruang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: areaf sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 95.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Ko Keahlian dan Beau Thera No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Rasio Deskripsi No Nama AIat 1 Heating Blanket 2 Unit/Ruang Praktik Single heat : panas yang di didapatkan secara merata ke seluruh bagian tubuh yang tertutupi selimut Triple heatyang menggunakan 3 aliran panas yang berbeda yang di bagi dalam : atas, tengah dan bawah Selimut ini tidak hanya di gunakan sebagai body slimming saja namun ^juga bisa di gunakan dalam treatment body whitening atau pun spa. karena di lihat dari proses kerjanya. Bahan : Oscar Halus, Ukuran approx. 1 4Ox1 75, Daya : Listrik, Watt: approx. 125 2 Utra sound skin scrubber 2 Unit/Ruang Praktik Untuk meningkatkan produksi kolagen, mengencangkan kulit, dan untuk membantu regenerasi sel-sel kulit agar lebih cepat, dan agar kulit terlihat lebih muda. Ukuran approx. 7x4, 5x1.7 cm, frekuensi ^approx. ^24OOO ^hz, No Nama Alat Rasio Deskripsi tegangan input LOO-24O V, ouStut uollage approx. 5 V, Current approx. 1A 3 Magnifying Lamp atau kaca pembesar yang dilengkapi dengan lampu 2 Unit/Ruang Praktik Alat magnifying lamp ini mampu mengurangi kesalahan pada saat treatment seperti pembersihan komedo dan lainnya - approx. 3.32 MP - approx. 16.8x Optical Zoom - Baterai dapat bertahan hingga 5 jam - Image Sensor: 1/4.1" MOS - Zoom Mikrofon 4 Steilber 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilkan alat Kabelli.strik ground approx. 120 V, log am keranjang sterilisa si, outytut W bulb ditambah tambahan spare bulb 5 Hot Towel 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mensterilkan handuk Kapasitas approx. 23 Liter Memanaskan sampar I75 Derajat Power approx. 2OO watt 6 Footbath mclssage 2 Unit/Ruang Praktik Untuk massage kaki dan therapy kaki Tegangan: 1OO - 25OV, Daya: 15W, Size: approx. 38x19x41 cm 7 W Lamp Nail 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengeringkan kuku yang sudah diaplikasikan cat kuku gel No Nama Alat Rasio Deskripsi Nail Dryer, Nail Dryer W Lamp/ LUht Upgraded with Sliding Tray & Timer Setting 8 Machine Facial Portable 2 Unit/Ruang Praktik Untuk perawatan facial dengan berbagai macam fungsi Utrasound: Bentuk kerucut untuk bagian Mata dan Lipatan Hidung Bentuk bulat untuk bagian Dahi dan Pipi Brush Set: 1 Brush Machine 1 set ( 5 pcs ) Bntsh Set Berfung si untuk Deep Cleaning Vacum and Sprag : FungsiVacum: Sedot Komedo/ Jerawat Spray : Spraging toner atau serum 2 Botol Sprag 2 pcs Selang (Warna Merah dan Hitam) 3 pcs Vacum Extractor Gla^ss 1 pc Vacum Filter Galuanb 9 Hot Stone Heater 2 Unit/Ruang Praktik Untuk memanaskan batu Ukuran: 18 Quarts Kapasitas: 100 batu Material: Tefton coated with alumunium outer Power: 145OW 096. Kompetensi Keahlian Seni Lukis a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Lukis berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar lukis realistik dengan teknik bahan kering dan teknik bahan basah, lukisan tradisional, lukisan modern, lukisan mixed media, lukisan kaca, lukisan mosaik, lukisan air brush, lukisan teknik seni grafis, lukisan teknik batik, foto obyek lukisan dengan kamera digital, gambar lukisan dengan komputer, pameran seni lukis. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Lukis adalah 27O rn2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Lukis dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 96.t. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Lukis dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 96.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Lukis dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 96.3. Tabel 96.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom si Keahlian Seni Lukis No Jenis Rasio Deskripsi Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 1 Ruang praktik melukis konvensional 4 m2f peserta didik 2 Ruang seni lukis eksperimental 4 rn2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 rn2 /peserta didik Kapasitas untuk 12 ^peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Ruang produksi seni lukis modern/media elektronik 4 Ruang pameran seni lukis 4 rn2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 /Jl2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 96.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom i Keahlian Seni Lukis Deskripsi No. Jenis Rasio Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan ^: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area ^praktik 4 buah. 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area praktik 9 buah. 3 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. + Meja alat 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekeq'aan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah,digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 7 Papan tulis dorong Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 8 Lemari alat 15 buah/ruang praktik 2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat 9 Lemari simpan Tabel 96.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Seni Lukis No Jenis Rasio Deskripsi dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kamera reflex lensa 35 cm 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengambil gambar Performance : Focal Length : 35mm Aperfire Maximum : f/ 2.8 Minimum : f/ 22 Format Compatibilitg : 35mm Film/ Full-Frame Digital Sensor Angle of View:
4" MtnimumFocus Distance :
1 5' (35 cm) Magnification : O.12x Elements/Groups : 7/ 5 Diaphragm Blades : 7 Features Autofocus; Yes Phgsbal Filter Thread Front : 49 mm 2 Kamera SIR lensa tunggal 56 cm 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengambil gambar Sensor . 1/2.4" Exmor CMOS Sensor, . 9.1 million effectiue pixel, Image sizes No Nama Alat Rasio Deskripsi . 3456 x 2592 . 3456 x 2304 . 3456 x 1944 . 3648 x 2O56 . 2O48 x 1536 . 192O x 1O8O . 640 X 480 . Modes : Auto, Flash On, Slow Sgnc, Flash Off, . Red Ege Reduction : Auto, On, olf, . Range; /SO Auto: Approx.O.3- Approx. 9. 2m(W) Approx. 1 . 5- Approx. 5. 1 m (T), Viewfinder . O.2 inch ' ^approx. ^2O1K ^pixels LCD monitor . 3.O inch TFT LCD, . approx. 23O,40O pixels Digital input/ output . USB 2.0 High Speed, . Multi-use terminal Type2d, Microphone/ Speaker Stereo/ Mono, Video ouq)ut ^. HD(LO8Oi) - HDMr, . Composite, . NTSC/ PAL, Storage . Internal memory (Approx. 11 MB), . Memory Sfick Duo/ Pro Duo/ Pro HG Duo, Power InfoLITHIUM H type 6.8V No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Lensa telezoom 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengambil pantulan Spesifikasi: Kategori Lensa Tipe Telephoto Focus TApe Zoom Diameter 52mm 4 Lensa zoom 2 Set/Ruang Praktik Untuk membesar objek Tipe : Telephoto Focus TApe : Zoom Diameter : 52mm 5 Lensa makro 2 Set/Ruang Praktik Untuk membesar objek Focal length : 70 - 3O0mm Maximum aperture : f/4 - 5.6 Minimumfocus :
92' (15O cm) Angle of View:
3" - 8.2" Groups/Elements : 14/ 1O 6 Kompressor besar 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan Air Re-Tank approx. 125 { Power approx. 3 Hp (2.2 kW) 1 PH/ 22OV Displacement approx. 357 t/min No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 LCDProyektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.300 Lumens. 8 Komputer Grafis 4 Set/Ruang Praktik Untuk membuat special efek Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g rate d Gig ab it Ethe me t, Wifr 802.1 1 b/ s/n, DVD-RW, I/ O: USB port, Displag port, HDMI, Audio In-Out, Serial port, Parallel port, Min. PSU 5OOW, Optical USB Mouse and Kegboard, Lagar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 192Ox1080, Operating sgstem. 9 Printer Color 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancangan. Printer type: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolutbn: up to 5760x1440 dpi; Untuk mencetak hasil. General Technologg: laser beam scanning & electro-photo graphic printing Print speed @a): 28 ppm,Warm up time: less than 20 seconds, First Print Speed: less than 8 seconds, Dimensions approx. (WxDxII): 37O x 392 x 262 mm, Weight: less than 11 .6/ 12.5 kg, Power Source: 2O - 240 V, 50 - 60 Hz, Power Consumption: Maximum: 880 W, Energy sauer mode: 5 W, Dutg Cycle: SOOOO Pages/ Month, Paper Handling : Paper Input Capacity: Standard: 1 x 250- sheet paper tray So-sheet bypass trag, Paper Output Capacitg: 15O sheets (face down), Paper Size: Paper trag: A6 - 44, Bgpass tray: A6 - A4, Optional tray: AS - A4, Paper Weight: Paper trag: Paper trays: Plain paper; re cg cle d p aper ; application No Nama Alat Rasio Deskripsi Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualitg : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 3O0 x 30O dpi; Scanner Tgpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 600 x 12OO dpi; Input capacity: up to 1O0 sheets- 44. 10 Printer Laser B & W 1 Set/Ruang Praktik ass : Plain FRESIDEH REPUBL|K INDONESIA - 2122 - o97. Kompetensi Keahlian Seni Patung a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: dasar mematung, desain/relief teknik manual, desain relief teknik komputer, desain patung teknik manual, rencana teknik komputer, relief pahat dan modelling, relief teknik cetak rusak/tunggal/waste model relief teknik reproduksi/ganda/piece model, patung teknik pahat, patung teknik cetak rusak/tunggal/waste model, patung teknik reproduksi/ganda/piece model patung dengan teknik ketok (harm modelling), pameran seni patung;
Luas minimum rtang praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 97.7;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 97.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 97 .3. Tabel 97.I. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Patung No Nama Alat Rasio Deskripsi re cy cle d p ap er ; application paper; enuelopes No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang praktik desain patung 3 (tiga) dimensi dan relief 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Sub ruang praktik mematung 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 97.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Seni Pa No Jenis Rasio Deskripsi 3 Sub ruang praktik reproduksi patung 3 (tiga) dimensi dan relief 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Ruang pameran seni patung 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2- Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpan€rn adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. Tabel 97.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Seni Pa No. Jenis Rasio Deskripsi 5. Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6. Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis ^pada kegiatan ^praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Komputer Grafis 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat special efek Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRi, Inte g r ate d Gig ab it Dthe rne t, wifi" 802.11 b/ s/n, No Nama Alat Rasio Deskripsi DVD-RW, I/O: USB port, Displag port, HDMI, Audio In-Out, Seial port, Parallel port, Min. PSU SOOW, Optical USB Mouse and Kegboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x108O, Operating sgstem. 2 Printer Color 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancangan. Printer tgpe: Print, Scan, CopA; Print method: Inkjet; Resolution: up to 576Ox14aO dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; CopA Qualitg : Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard uith resolution min. 3OO x 300 dpi; Scanner Tgpe: Flatbed colour tmage scanner with resolution approx. 600 x 12OO dpi; Input capacitg: up to 100 sheets- 44. 3 Printer Laser B & W 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil. General Technology: laser beam scanning & electro-photographic printing Print speed @a): 28 ppm,Warm up time: less than 20 No Nama Alat Rasio Deskripsi seconds, First Print Speed: less than 8 seconds, Dimensions approx. (WxDxH): 37O x 392 x 262 mm, Weight: less than 11 .6/ 12.5 kg, Power Source: Maximum: 88O W, Energy sauer mode: 5 W, Dutg Cgcle : 50000 Pages/ Month, Paper Handling : Paper Input Capacity: Standard: 1 x 25O- sheet paper trag SO-sheet bgpass tray, Paper Output Capacitg: 15O sheets (face down), Paper Size: Paper trag: A6 - A4, Bypass tray: A6 - A4, Optional trag: AS - A4, Paper Weight: Paper tray: Paper trags: Plain paper; recy cled p aper ; application paper, Bgpass tray: Plain paper; recy cle d p ap er ; application paper; enuelopes 4 Scanner 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil Tipe Scanner Flatbed Metode Scan CIS (Contact Image Sensor) Sumber Cahaya LED 3 warrla (RGB) Resolusi Optik1 2400 x 4SOOdpi Resolusi Aang Dapat Dipilih2 25 - 192o0dpi Scan Kedalaman Bit Grayscale 16-bit input No Nama Alat Rasio Deskripsi s-bit output Ukuran M aksimal Dokumen Kecepatan Tinggi USB 2.O Tombol Scanner (Tombol EZ) Antarmuka 5 - 35"C Konsumsi Daga Maksimum s elama p e ng o p e rasian S ekitar 2.5W Siaga Sekitar 1.5W MATI (Penundaan) Sekitar 1lmW 5 Tangga lipat 1 Set/Ruang Praktik Untuk memasang dekorasi Material : Aluminum 6 Lampu spot 4 Set/Ruang Praktik Untuk menyinari objek Tegangan Input : 22O V Lampu daga : approx. 15O W Suhu war La : Murni Putih Lampu tubuh mateial : Alumunium 7 LCD Progektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.300 Lumens. 8 Meja Putar 8 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk terutama benda-benda silindris teknik putar Ukuran diameter 24 cm - 30 cm 098. Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengambilan dan pembuatan foto, mengg€rmbar dua dan tiga dimensi/nirmana datar dan nirmana ruang, pencap€rn basah/ sablon, pengembangan software animasi. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Butsir kayu 8 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan, membentuk, merapikan benda kerja. Ukuran panjang approx. 22 cm lebar approx. 3 cm, bahan kayu sawo 10 Palu 2 Set/Ruang Praktik Untuk membantu dalam proses pembentukan benda Bahan : Baja Karbon Ukuran: 2lb,3lb Kekerasan : 11 Timbangan 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur massa bahan - Capacitg 4,OOO g - Readability 0.1 g - Pan Size approx. 5.2 x 6.7"/ 133 x 170 mm L2 Pahat 8 Set/Ruang Praktik Melubangi atau mengukir benda Package Weight: approx. 0.11k9; Package Size: approx. locm x Scm x 7cm b. Luas minimum Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 98.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 98.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 98.3. Tabel 98.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom si Keahlian Desain Komunikasi Visual Tabel 98.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual No Jenis Rasio Deskripsi 1 Studio kreatif animasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium Desain Grafis 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Studio photo dan video 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang percetakan dan produksi kreatif 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 IJlz. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rJf2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja Peruntukan: Area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: Area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: Area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: Area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat 15 buah/ nang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 98.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Desain Komunikasi Visual No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Komputer Grafis 19 Set/Ruang Praktik Untuk membuat desain Processor up to 4.8O GHz 16MB Cache, Memory min. 16 GB DDR4 upgradable to 64G8, Hard Diue min. 1 TB Hard Driue ^+ 256 GB SSD, Graphic min. 6 GB DDRS, DVD RW, Wifi" 802.1 lac & Bluetooth, Card Reader, HDMI, DisplayPort, LAN, Sertal poft, Parallel poft, PSU min. SOOW, USB keyboard, USB mouse Layar ukuran min. 21" Operating Sgstem. 2 Printer Inkjet Warna 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancang€rn. Printer tgpe: Print, Scan, CopA No Nama Alat Rasio Deskripsi Print method: Inkjet Print resolution: up to 1200x60OO dpi CopA resolution: up to 12O0x24OO dpi Scanner Tgpe: Flatbed/ scanner glass, ADF Scanner resolution (optical): up to 1 2 OOI24OO dpi (flatbed| 24OOx 1 2OO dpi (ADF) Input capacitg: up to 25O sheets of 8O gsm plain paper. 3 Printer Laser I Set/Ruang Praktik Untuk mencetak dokumen/hasil rancangan. Printer type: Print Print technologg: Color Laser Paper size up to A3 Pint resolution: up to 600x60O dpi Print Speed: Colour (2O ppm), BW (20 ppm) Maximum output capacitg: up to 250 sheets 4 Scanner 2 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil Size ; A3, Resolution: 12O0 dpi,Interface : USB, Speed: min. 15 sec (300dpi, A3, Color) 5 Pen Display 19 Set/Ruang Praktik Perangkat keras yang digunakan untuk membuat desain Screen speciftcation: No Nama Alat Rasio Deskripsi - Panel size : min. 21 inch - Display resolution : Full HD (1920 x 1O80) - Displag technologg : IPS LCD - Displayable colors : max. 16.7 million (8 bits) - Contrast Ratio : 1OO0: 1 Pen specification: - Pen Technology : electromagnetic resonance battery free - Pen Resolution : 5O8O LPI Include : rotating stand, pen, pen stand/holder 6 Drawing Board 19 Set/Ruang Praktik Sebagai alat untuk menggambar Resolusi : 2540 lpi (minimal) , Interface : USB , Pressure Levels lO24 (minimal) 7 Headphone 19 Set/Ruang Praktik Sebagai alat reproduksi suara - Transducer principle: Dgnamic, closed - Frequency Response: min. range 2OHz - 20 kHz - Impedance: min. 55 Ohms - Sensitiuitg: min. 106d8 8 Sofaaare Desain Grafis 19 Unit/Ruang Praktik Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat desain Software desain grafis untuk komputer yang dapat digunakan PUEUK INDONESIA - 2134 - No Nama Alat Rasio Deskripsi untuk semua jenis sistem operasi komputer. 9 Kamera DSIR 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP - Kecepatan.ISO : Auto, 100-6400 - Kit Lensa : kisaran jarak fokus/pcal 18-55 mm, kisaran aperture f/3.5-5.6 10 Meja Komputer 40 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan perangkat komputer Ukuran: min. 90 x 60 x 85 cm Bahan: Plgwood/ MDF/ Kayu 11 Meja Laboratorium 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan contoh model, peralatan peraga, dan peralatan lainnya Ukuran: min. 24OO x 1200 x 85 cm Bahan: Kayu jati Ketebalan daun meja min. 3 cm, memiliki 6 kaki meja ukuran penampang min. 10x10 cm L2 Lemari Kamera 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyimpan kamera beserta kelengkapa.nnya Bahan : Aluminium, kaca bening tebal min. 5 mm Ukuran : min. P l2Ox L 55 xT 175 cm No Nama Alat Rasio Deskripsi Memiliki 3 rak ambalan kaca 13 Kamera Mirrorless 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP - Kecepatan /SO : Auto, 100-6400 (Extended Mode: 1 O0-2 5600) - Kit Lensa : kisaran jarak fokus/pcal l8-15O mm, kisaran aperture f/3.5-6.3 L4 Handgcam/Video Camcorder 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video - Resolusi: minimal Full HD (1920 ^x 1OB0) - Optical zoom rasio : minimal 12X - Image Stabilization 15 Lensa Telezoom 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengambil pantulan Spesifikasi : Kategori Lensa, Tipe Telephoto, Focus TApe Zoom, Diameter 52mm. 76 Lensa Zoom 2 Set/Ruang Praktik Untuk memperbesar objek Principal specifications, Lens TA pe Zoom Lens, Max Format size: APS- C/DX, Focallength: 55-210 mm, Image stabilisation: Yes (4 stops claimed) No Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Lensa Makro 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memperbesar objek Kategori Lensa, Tipe Macro/Close Up, Focus Type Fixed focus Diameter ^<49mm 18 Lampu Kilat Elektronik 4 Set/Ruang Praktik Untuk menyinari cahaya Dimensi (P ^x L ^x T): Sekitar 80 ^x 150 ^x 102 mm (3 ll4 inci ^x 6 inci ^x 4 | /8 inci), Bobot: Sekitar 450 g (15,9 oz.l (tanpa baterai) 19 Lampu Spot 2 Set/Ruang Praktik Untuk penerangan ruang, Rated uoltage: ACl lou or AC220u, Power cable length: 5m, Bulb holder: 827 screw bulb holder,Suitable Bulb senes; 827 daylight bulb, Illumination angle: 60", Power control: 4 suitches, Function: For Pltotographa & Video, Mateial: Aluminum die casing bulb holder+ high- qualitg thick softb o x 20 LCD Proyektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. 2l Modelling Lamp 4 Set/Ruang Praktik Untuk menyinari ruangan Universal adaptable dengan sebagian softboxes dan aksesoris. Isi Dalam Paket : Studio flash light head= lpc, Standard reflector= lpc, No Nama Alat Rasio Deskripsi Power cable 5m=1pc, Modeling bulb=lpc, Manual =lpc 22 Lampu T\rngsen 2 Set/Ruang Praktik Untuk menyinari ruangan Ukuran: approx. 6xL4 cm, Bahan: kaca, Tegangan: llO-22O v, Daya: min. 4O w, Dimmer: yes, Dudukan lampu: E27 23 Standar Reflektor 2 Set/Ruang Praktik Untuk memfokuskan sinar lampu Spesifikasi: Bowens mount, digunakan untuk Studio flash dengan Bowens mount ISI DALAM BOX lx Unit Standar ReJlector Mount Bowens 24 Payung Pemantul 2 Set/Ruang Praktik Untuk memantulkan sinar lampu Neutral White Fabric for Dnhanced and Diffused Lighting Effect. Softbox Style Design to Preuent Unwante d Light Spill. Professional and Heauy Dutg Constructionfor Portable and Long Lasting. Simple LUILI Modifier for Stttdio and L o c atio n Ap p lic atio ns . 25 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 No Nama Alat Rasio Deskripsi Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1525 Tinggi Minimum (mm) 760 Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki 26 Slider Dollg 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengambil video secara lebih dramatis dan nyata, Features: Length: 6O cm Sets up in minutes Super- smo oth glide rail Tension adjustment/ locking knob Spirit Leuel Use on a tripod or on aflat surface with includedfeet Can be used as dolly Cre ate s high-qualitg production shots Ano dize d aluminum constructio n 27 Back drop 2 Set/Ruang Praktik Untuk layar background pengambilan gambar foto dan video Bahan kain putih ukuran 3 x 4 m Dilengkapi dengan penyangga kaki 3 dan batang untuk menahan kain 28 3D Printer 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak gambar hasil dari modeling 3 Dimensi Build uolume size: min. X"YZ 15Ox15Ox15O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 29 3D Scanner 1 Set/Ruang Praktik Untuk memindai objek 3D Scan accuracA: approx. O.2 mm 30 Direct To Garment Printer 1 Set/Ruang Praktik Untuk printing tekstil Print head: min. 2 unit Resolution: min. 72O x 720 dpi Ink color: min. 5 color 31 Textile Printer/ Plotter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain Ink type: Sublimation inkfor textile Number of pint-heads: min. 2 unit Nozzles: 44 color (C M Y K) Max. pint width: approx. 1800mm Speed: up to 30 m2/ h Voltage: 220V 50/ 6O Hz 32 Large Format Printer/ Plotter 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain untuk kebutuhan indoor dan outdoor Ink tgpe: Eco soluent ink No. of pint-heads: min. 2 unit Nozzles: 4*4 color (C M Y K) Resolution: up to 1440 dpi Max. pint width: approx. 3200mm Speed: up to 3O m2/h Voltage: 220V 5O/ 60 Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi 33 W Flatbed Printer 1 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain di berbagai macam media/bahan Ink type: UV ink Ink color: CMYK ^+ W No. of print-heads: min. I unit Resolution: min. 72O x 1440 dpi Print size: min. 30 x 42 cm Speed: up to 5.5 m2/h Voltage: 22OV 5O/ 60 Hz 34 Mesin CNC Router I Set/Ruang Praktik Untuk membuat macam-macam profil Working Area: approx. 12O0x24OO mm Max. power consumption : approx. 3100 w Voltage : AC 22O V 35 Mesin Laser Cut dan Engraue 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material non logam. Work area: approx. 9OOx6OO mm Engraued speed: min. 5O0 mm/ s Cutting speed: up to 5OO mm/ s Laser Power: approx. lOO W Voltage: AC 22O V 36 Mesin Laser Cutting I Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material plat logam dan non logam Applicable material: for cutting metal such as stainless steel, carbon steel, No Nama Alat Rasio Deskripsi and non-metals such as MDF/ Wood, Acrylic, rubber, plastic, leather, and etc. Cutting thickness metal: approx. 1 mm Cutting area: approx. 13OOx250O mm Cutting speed: up to LOOOO mm/min Laser tube power: approx. 15OW Laser tgpe: CO2 sealed laser tube Voltage: AC 22OV SOHz 37 Mesin Laser Marker 2 Set/Ruang Praktik Untuk membuat grafir atau marker Marking area: approx. 2OOx2OO mm Laser power: approx. 30 W Marking speed: up to SOOO mm/ s Minimum line width: approx. O.Olmm Minimum character: approx. 0. 15mm Voltage: 22OV/ 50HZ 38 Mesin Gergaji Pita 2 Set/Ruang Praktik Untuk membelah /membentuk lengkun gan-lengkun gan Motor power: 22OV, 90 W Table surface (mm): approx. 350 x 200 Speed (rpm): up to 13OO 39 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya Listrik I PH l22OV atau 3 PH/380 V 40 Mesin Las Laser I Set/Ruang Praktik Untuk mengelas atau menyambung benda kerja menggunakan las laser. Laser power: approx. 30Ow Laser wauelength: 1o64nm Spot size: O.2-2mm Voltage 220V/ SOHZ or 38OV/ 50HZ 4t RFID Trainer 2 set/ruang praktik Untuk praktek teknik pemrograman dalam membuat sistem RFID dan juga praktek kerja aplikasi USB Minimal Konfigurasi: workstation which has integrated 24 V dc power supply, configurable multimeter, M12 connection ports for sensor with output for multimeter, wire terminal block for sensor connection with output for multimeter, slotted plate for Quick- Fix@ mounting system. Sensor type: RFID, Data size: 32 byte, Range: 20 mm, Operating voltage:
4 - 28.8 V dc 2x RFID tag IO-Link@ multi-protocol master module Accesories kit 42 Fiber Optic and Laser 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem fiber optic sebagai media transmisi informasi Minimal Konfigurasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Fiber optics, LED, laser deuices, tight detectors board 43 Internet Security 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran sistem keamanan ^jaringan komunikasi internet Minimal Konfigurasi: 2x EduTrainers with integrated electricity supplg and one each of S615 router and XC2O8 switch lx Ethernet cable set lx Toolkit conftguration soffitare lx configurattonfiles for the exercises with 5615 router and XC208 switch 44 Sistem Jaringan Smart Home - Control Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem ^jaringan smart home Minimal Konfigurasi: unit KNX/ EIB compact board set Ouerlag masks 14 pcs laboratory safefu cables 45 Sistem Jaringan Smart Home - Application Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem jaringan smart home Minimal Konfigurasi: set Cable for KNX set KNX IP/ WIFI unit set KNX line connector FRESIDEH REPUEUK INDONESTA - 2t44 - No Nama Alat Rasio Deskripsi unit KNX heating module 099 Kompetensi Keahlian Desain Grafika a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafikaberfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: perwajahan, susun huruf pada media cetak, reproduksi foto, cetak datar, cetak tinggi, cetak khusus, penyelesaian akhir/ penjilidan. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 99.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 99.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 99.3. Tabel 99.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja perwajahan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2 2 Ruang praktik reproduksi foto 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang simulasi/percetak an 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 4 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Tabel 99.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Grafika No Jenis Rasio Deskripsi Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel 5 buah, R. Simpan 1 buah. No. Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 99.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Desain Grafika No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 CTP (Computer To Plate) Pencetak Plat 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses pencetakan/print dengan cara digital pada lembaran plat untuk keperluan pada mesin cetak offset. Exposure Construction : External Drum L@ltt Source : 64 Channels LD Plate tgpe : Thermo-sensitiue plate Plate thickness (mm): O.15-0.4 Resolution (dpi) : approx. 24OO Registration accuracg (mm) : +- O.O1 Minimum Plate format (mm) : 45Ox400 Lo ading / Unlo ading sg ste m: Manual and optional automatic system Connection with processor : Automatic Power: AC 38OV, approx. 9KW 2 Komputer Grafis 18 Unit/Ruang Praktik Untttk membuat desain dan proses editing serta menampilkan objek- objek secara ngata, melalui b erb ag ai dokumen digital. Spesifikasi: Prosesor: Setara Intel Core i7- 1O70O (up to 4.80GHz Cache 16M) Memory: 16GB DDR4 upgradable to 64GB SSD; Min. 256 GB No Nama Alat Rasio Deskripsi Harddisk: min. 2 TB VGA: Setara Nuidia GeForce 6GB DDR6 DVD RW Integ rate d Gig abit Ethernet Wifi 8O2.1 lac & Bluetooth Monitor min. 23", Ful IHD ( 1 9 2 Ox 1 O 8 0 ) re solution Operating Sgstem, Optical Deube: DVD RW USB Kegboard and Mouse, Card Reader I O Ports: 1x Display Port, 1 x HDMI Port, USB 2.O Ports, USB 3.O, lx LAN RJ45 Port, Serial Port 3 Densitometer Reflexi 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur densitas (derajat kepekaan) hasil cetakan. Spectral range : 4OO to 7O0 nm in 10 nm steps Measurement aperture : approx. 3 mm round Standard; Basic and Aduanced uersion: approx. 1.5 mm round optional approx. 3 mm round standard; Basic and Aduanced uersion: approx. 1.5 mm round optional LUht source : Gas-filled lamp, tgpe A illumination; Premium uersion: LED Gas-filled lamp, tgpe A illumination; Premium uersion: LED Polarizationfilter : Twice linear crossed, switched on and off per button release Twbe linear crossed, switched on No Nama Alat Rasio Deskripsi and off per button release Measurement time : approx. 1 second per me a,surement White reference : Absolute and relatiue; absolute white standard integrated and protected in charging console Absolute and relatiue; absolute white standard integrated and protected in charging console Illumination/ Standard ob seruer : A, c, DSO, D65, F 2/ 7/ 1 1/ 2", 10" A, C, D50, D65, F 2/ 7/ 11/ 2" 10" Densitg measurement range :
00 D-2.50D Di.splay : LC backlight di.splay, 16 graA leuels, approx. 240 x 16O pixels; Premium uersion: color, approx. 320 x 240 pixels USB; Premium uersion: WLAN 4 Mesin Cetak Offset 4 Warna 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak hasil produksi. Alcolor dampening Te chnotrans cooling and refrtg eration inktemp e r atur e contr ol Gr aftx Alphatronic approx. 2OO powder Standard deliuery all Pumps and compressors 5 Graphic Tablet 18 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penggambaran sket digital dan sket animasi. Multi-Touch Yes Wireless Support Yes (Sold separately) Resolution approx. 2540 lpi Pen Intuos Pen Cable Included Yes No Nama Alat Rasio Deskripsi System Requirements USB port, internet connection 6 Scanner 3 Unit/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda dokumen 2D /3D menjadi file komputer berupa dokumen / garnbar. Spesifikasi: Size: A3, Resolution min.: 1200 dpi, Interface: USB, Speed: min. 15 sec (300dpi, A3, Color) Image processing functions: Multi image outpu| Automatic color detection, Blank page detection, Dy namb thre shold (DTCI Aduanced DTC, SDTC, Error diffusion, H alftone, D e - Scre en, Emphasis, Color cleanup, Dropout color (None / Red / Green / Blue / Saturation), sRGB outpu| Hole punch remoual, Index tab cropping, Split image, De-Skew, Edge corre ction, Vertical stre aks reduction, Automatic page size detection. Scan resolution, hardware Otical: Up to 60O dpi (color and mono, Slrcet-feed) 7 Kamera Digital 3 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penangkapan foto objek statis. Spesifikasi Alat: - High image quality with Sensor: CMOS Fullframe 45 Megapiksel (35.9 x 23.9 mm) - Foto Resolusi: 8192x5464 (JPEG L/ RAW/ C-RAW/ HDIF), 58O8x3872 (HEIF, JPEG M), 4176x2784 (HEIF, No Nama Alat Rasio Deskripsi JPEG S1), 24OOx1600 (HEIF, JPEG s2) - Video Resolusi: BK 8192 x 4320, 4K (4096 x 216O), FHD (1920 x 1280) - /SO; SO, H: 102,4OO) - Mouie: 1OO - -25.600 (H:
2OO) - Mouie RAW & HDR PQ: - Focal Length : 8 Mesin Potong Full Program 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memotong hasil produksi. Digital display full ^program hi.draulic clamp press chrome table sensor pengaman air-ball table tombol otomatis max. Cutting size : 115 cm spek sbb : Lebar max cutting 1 15O mm Kecepatan potong sekitar 45 kali/menit Daya motor utama sekitar 4 kw Pompa angin daga motor sekitar O.7Skw Pakan daga motor sekitar O.55kw 100. Kompetensi Keahlian Produksi Grafika a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: perwajahan, susun huruf pada media cetak, reproduksi foto, cetak datar, cetak tinggi, cetak khusus, penyelesai xr akh'ir / penj ilidan. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika adalah 27O m2 c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 100.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel LOO.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 100.3. Tabel 100.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Mesin Cutting Print 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak dan memotong hasil desain sesuai ukuran. Printing resolutions: up to 144O dpi Max. print width: approx. 63" Cutting speed: up to 300 mm/ s Power Supplg: Single-phase AC LOO-120V (AC 220-240V) No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja perwajahan 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. Tabel 100.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Grafika No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang praktik reproduksi foto 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja cetak datar, cetak tinggi dan cetak khusus 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 r: -:
5 cm Kecepatan kerj a: 2 5 O-3 OO buku/ iam No Nama Alat Rasio Deskripsi Ketebalan gramatur buku couer: sekitar 1500 W 3 Mesin Cetak Offset 4 Warna 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak hasil produksi. Alcolo r damp e ning Te chnotr ans cooling and refrig eration inkte mp e r atur e c o ntr o I Gr afi x Alphatronic approx. 2OO powder Standard deliuery all Pumps and compressors 4 Tool Kit Set 4 set/ruang praktik Digunakan untuk perawatan dan perbaikan mesin-mesin Mechanic Tool Box : Termasuk di dalamnga: Kunci Pas (6x7,8x9, 1 Oxl 1, 1 2x1 3, 1 4xl 5, 1 6x 1 7, 1 Bx 1 9,2Ox22) Kunci Ring (6x7,8x9, 1 Oxl 1, 1 2x1 3, 1 4x1 5, 1 6x 17,18x19,20x22) Obeng (Plus (+1 3Pcs, Min fi 3Pcs Ptnch Punch Set 5 Pcs Tank Kinp Tank Lancip Tank Kombinasi Palu Kaca Palu Softface Kunci Inggris 1O Inch Kunci L Pendek 9 Pcs (1.5 - 10) Tank Burung Kunci Sok Set 22 Pcs (18 Pcs Mata 8 - 32) Gagang Rachet Extension 5 Inch Extension 1O Inch Uniuersal Joint 5 Komputer Grafis 18 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat desain dan proses editing serta menampilkan objek-objek secara nyata, melalui berbagai dokumen digital. Spesifikasi: No Nama Alat Rasio Deskripsi Prosesor: Setara Intel Core i7- 1O7O0 (up to 4.8OGHz Cache 16M) Memory: 16GB DDR4 upgradable to 64GB SSD: Min. 256 GB Harddisk: min. 2 TB VGA: Setara Nuidia GeForce 6GB DDR6 DVD RW Inte g r ate d Gig ab it Ethe rne t Wifr" 8O2.1 lac & Bluetooth Monitor mirt. 23", Ful IHD ( 1 9 2 Ox 1 0 8 0 ) re solution Operating System, Optical Deuice: DVD RW USB Kegboard and Mouse, Card Reader I O Ports: lx Dbplag Port, 1 x HDMI Port, USB 2.O Ports, USB 3.O, lx LAN RJ45 Port, Serial Port 6 CTP (Computer To Plate) Pencetak Plat 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses pencetakan/print dengan cara digital pada lembaran plat untuk keperluan pada mesin cetak offset. Exposure Construction : External Drum Light Source : 64 Channels LD Plate tgpe : Thermo-sensitiue plate Plate thickness (mm): O.15-0.4 Resolution (dpi) : approx. 24OO Registration accuracg (mm) : +- o.01 No Nama Alat Rasio Deskripsi Minimum Plate format (mm) : 4SOx4OO Lo adtng / Unlo ading sg stem: Manual and optional automatic sgstem Connection with processor : Automatic Power : AC 380V, @pprox. 8KW 7 Mesin Jilid Lubeck 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk pembolong sekaligus penjilid. Ukuran kertas : A4/ Folio Tipe ukuran : sekitar 3 x B mm Jarak ukuran : sekitar 9 : 16 (14.3 mm) Jumlah pin : sekitar 24/ dapat diatur Kapasitas punch: sekitar 25 lembar Kapasitos bind: sekitar 5O0 lembar (comb), sekitar 140lembar (wire) 8 Densitometer Reflexi 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengukur densitas (derajat kepekaan) hasil cetakan. Spectral range : 4OO to 7OO nm in 10 nm steps Measurement aperfitre : approx. 3 mm round Standard; Basic and Aduanced uersion: approx. 1.5 mm round optional approx. 3 mm round standard; Bosic and Aduanced uersion: approx. 1.5 mm round optional lr.gnt ^source : ^Gas-filled ^lamp, tgpe A illumination; Premium uersion: No Nama Alat Rasio Deskripsi LED Gas-filled lamp, tgpe A illumination; Premium uersion: LED Polarizationfilter : Twice linear crossed, switched on and off per button release Twice linear crossed, switched on and off per button release Measurement time : approx. 1 second per mea.surement White reference : Absolute and relatiue; absolute white standard integrated and protected in charging console Absolute and relatiue; absolute white standard integrated and protected in clnrging console Illumination/ Standard obseruer : A, C, D50, D65, F 2/7/ 11/2", 10" A, C, D50, D65, F 2/7/ 11/2", 10" Density measurement range : O.OO D-2.50D Display : LC backlight di.splay, 16 graA leuels, approx. 24O x 160 pixels; Premium uersion: color, approx. 32O x 24O pixels USB; Premium uersion: WLAN 9 Digital Textile Printing 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses mencetak pada media kain Printing resolutions: up to 1440 dpi Max. pint width: approx. 63" Max. media width : approx. 64" Power supply : Single-phase AC 1O0-12OV/AC 2OO-24OV +/- 10%; 5O/6OHz +/-lHz No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Laminating Machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melaminasi produk. Max.width : lO2Omm Max. Speed: 20m/ min Laminating Temperature : approx. 5.75kw 11 Mesin Cutting Print 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak dan memotong hasil desain sesuai ukuran. Printing resolutions: up to 1440 dpi Max. print widtlt: approx. 63" Cutting speed: up to 3OO mm/ s Power Supplg: Single-phase AC lOO-12OV (AC 220-240V) t2 Mesin Laser Cutting 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material plat logam dan non logam. Applicable material: for cutting metal such as stainless sfeel, carbon steel, and non-metals such as MDF/ Wood, Acrylic, rubber, plastic, leather, and etc. Cutting thickness metal: approx. 1 mm Cutting area: approx. 13OOx25OO mm Cutting speed: up to 100OO mm/min Laser tube power: approx. 150W Laser tgpe: CO2 sealed laser tube 101 Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logamberfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menggambar, kerja bangku/manual, kerja bubut dan las, pengukuran dan pengujian, perawatan dan perbaikan logam. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabe1 101.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel tot.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 101.3. Tabel 101.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage: AC 22OV SOHz 13 Laboratory laminanting machine 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk melaminasi produk. Power Consumption : 2200 Watt Laminating Width : up to 520mm Laminating Temperature : 70- 110"C Laminating Speed: up to 13m/ min No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 Tabel l0l.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Teknik Instrumentasi Logam No Jenis Rasio Deskripsi 2 Area kerja bubut dan las 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 3 Area kerja pengukuran 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 4 Area kerja perawatan dan perbaikan komponen 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m"/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 /Jf2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 1 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area kerja bengkel 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area kerja bengkel Tabel 101.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Teknik Instrumentasi No Jenis Rasio Deskripsi 5 buah, R. Simpan 1 buah 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area kerja bengkel 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area keria bengkel 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area kerja bengkel 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Machine) 1 Set/Ruan g Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut CNC. Bed Tgpe : Flat Bed; Max. Swing ouer Bed : O 36O mm; Distance Between Centers : 10OO mm; Swing ouer Cross Slide : O 21O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi Bed Width : 33O mm Headstock Spindle Speed : 15O-2OOO RPM Max. Trauel of X-Axi.s : 210 mm, Max. Trauel of Z-Axis : LOOO mm Main Motor : 550OW Standard Accessory : SJqw Chuck, Coolant System, Tools 2 Mesin Bubut CNC Slant Bed (Slant Bed CNC Lathe Machine) 3 Set/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja menggunakan mesin bubut yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Bed type : Slant Bed/Flat Bed Slant Saddle - Swing ouer bed : min. O 400 mm - Max workpiece dia : min. O 25O mm - Distance Befiaeen Centers : min. 400 mm - Max Trauel of X-Axis': 150 mm - Max Trauel of Z-Axis : 500 mm - Spindle bore : min. O 50 mm - Spindle Speed: range. 50-4000 RPM - Main Motor : min. 5 KW - Number of tool in tunet : min. 8 pcs Standard accessories No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Mesin bubut manual (Bench Lathe Machine) | Meter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk membubut benda kerja dari logam sesuai dengan yang diinginkan dengan panjang maksimal 1 meter. Konfigurasi minimal : - Swing ouer carriage min. cp200 mm - Swing ouer gap up to cp500 mm - Distance between centers min. 9OO mm - Spindle diameter min. cp35 - Spindle speed min. 1900 rpm - Width of bed-way mm approx. 180 Standard accessorres: - Three jaw chuck - Four jaw chuck - Steady rest - Follow rest - Working light - Coolant system - Footbrake - Tools and tool box 4 Programmable Logic Controller Training Set 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan penggunaan Programmable Logic Control (PLC) Spesifikasi: Input power: AC 22OV/ 380V- SOHz/ 6OHz No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Workbench, Power box, PLC module, Motor control module, Mail sorting module, Tralfic lights module, Robot control module, Automatic feed ^loading ^module, Processing center module, Skg touter light module, Rolling machine module, Intermediate relag module, Selflock button module, Self- recouery button module, Instructton module, Power adapter module, Test line, Download line, User Manual 5 Digital Optical Measurement Profile Projector 1 Set/Ruan g Praktik Untuk alat ukur komponen yang kecil. Projection screen rotatton range: o-360" X- axis trau el(mm) O - 2 O O Min. Trauel O.OOlmm Y-axis trauel (mm) O-8O (focusing) Zaxis trauel (mm)O- 150 Min. Trauel O.OOlmm X,Y coordinate indbating ualue accuracA 3+L/ 75)7tm,(L is Measured length , unit is mm) 6 Digital Circuit Training Kit 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang rangkaian digital. Input power: single-phase, AC 22OV!1O%o, SOHz/60Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi Part list: Digital experiment box, Power area, manual pulse source, signal generator, frequency meter unit, Resistanc e part, capacitance part, Integrated circuit, Logic leuel shorD, logic leuel output unit, Brea.d. board area unit, Power line, Testing line. 7 Proximitg Sensor Training Set 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk mengetahui karakterisktik berbagai sensor berdasarkan ^jarak benda terhadap sensor. Input power : AC22OV/ 380V, 50 Hz/ 60 Hz Turn source : Part List: Workbench Te sting obj e ct bo x (Photo electric, magnetic, cap acitance, inductance, ultr as o nic, curre nt se nso rs detection medium, etc. ) Position slide Measuring scale Optic al fib e r s e ns or (con elation) Optb al fib e r s e ns o r ( Diffus e Reflectance) Indicate and buzztng unit Electromagnetic induction proximity sensor Small,long distance detection and amplifier b utlt-in ty p e photo ele ctric sensor (Launcher) No Nama Alat Rasio Deskripsi Small, long distance detection and amplifie r built- in ty p e photo ele ctrb sensor (Receiuer) Opticalfiber amplifier Mirror reJle cting photo electric sensor Mtrror reJlecting photoele ctrb sensor reflecting unit Small, long distance detection and amplifier built- in ty p e photo ele ctric sensor (Diffuse tape) Photoelectric sensor M I 8 Inductiue proximity sensor M12 Inductiue proximitg sensors MJ8 Jlush fupe Inductiue proximity sensors M18 exposed tgpe Capacitiue Proximity Sensor M18 Power module 24VDC PC module PC software Training manual Test cable K3 8 MCU Training Set 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan/percobaan tentang micro computer dasar. Power ouQtut: t 5 V dc uoltage source r. 12 V dc uoltage source Part lbt: Workbench, No Nama Alat Rasio Deskripsi Power Supplg, Signal generator, Digital Circuit common expeiment box, Gate circuit experiment box, Trigger circuit experiment box, Digital logic circuit experiment box, Pulse circuit expeiment box, Components box, Analog circuit experiment box, MCU modulq Conuert and extend module, Sensor adaptor module, Relay Module, Command module, Indicator module 1, Indicator module 2, Motor module, Motor experiments, Tower hght, Traffic light Simulato r, Cable set, 9 Motor & Transformer Maintenance & TestTraining System 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan untuk pembelajaran mengenai motor listrik dan transformator, antara lain : melepas lilitan motor, menggulung ulang, merakit, analisa data, dan keterampilan lain mengenai transformator lPH, motor induksi lPH, motor induksi 3PH, dan sebagainya. No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: AC 22OV/ 380V Output power : AC?9OV, AC220V Secuitg : leakage protection (action current ^< sOmA), ouercurrent protection, fuse protection. Part list: Workbench, 3PH AC adjustable power supplg, DC power supply, D C me asurement instrument, AC measurement instrument & dig ital multi-function w attmeter, Motor power supplg and test instrument, Motor inserting tools, Manual digital winding counter. 10 Seruo Motor Trainer 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan untuk menjelaskan karakteristik dan pemasangan motor seruo. AC Power: AC 22O V/ 38O V Air pressure:
4 MPa to O.6 MPa Diue Tgpe: AC 220V, seruo motor Part list: PLC module, the operation button module, the seruo driue module, pneumatic module, uarious sensors, and other components, according to the training needs for flexible ^combination of ^modules. No Nama Alat Rasio Deskripsi 11 Slrstem Pelatihan Pneumatik Elektro Dasar (Basic Electro Pneumatic Training Sgstem) 1 Set/Ruan g Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan elektro pneumatik dasar. Sumber Daga Masukan : AC22OV Keluaran: DC 24V/ 3A Kompresor udara Daftar bagian: Meja kerja, Air Seuice Unit, Blok manifold (terminal udara), Silinder kerja tunggal dan ganda, katup arah solenoida penumatik, Katup kontrol tekanan , Katup sakelar mikro, Sensor, Kabel penguji, modul catu daga DC, Relai, modul sakelar tombol. r2 Komputer 1 Set/Ruan g Praktik Perangkat komputer untuk melakukan administrasi dan inventarisasi berbasis computer, mengolah data, pembuatan gambar 2D dan 3D menggunakan software CAD, pembuatan dan editing video, serta keperluan lainnya. Spesifikasi: Setara Intel Core i5-9400T (6C I 6T, 1.8 l3.4GHz,9MBl, Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, sistem operasi minimal 64bit, RAM minimal 16 GB, HDD SSD / SSHD minimal 2 TB DVDRW, I/O: USB port, HDMI dan VGA port, Serial Port, Audio In-Out, Optical USB No Nama Alat Rasio Deskripsi Mouse and Keyboard, VGA Card Min. 4 GB, Monitor minimal resolusi Full HD l92O x 108O atau ukuran layar minimal 20". Dilengkapi software Computer Aided Design (CAD) untuk pekerjaan desain, editing dan berbagai keperluan berbasis multimedia." 13 Mesin Frais Manual (Uniuersal Milling Machine) I Set/Ruan g Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan membuat benda kerja menggunakan mesin frais manual. Table size: min. 25O x 1250 mm; Longitudinal trauel approx. 720 mm; Transuerse trauel approx. 300 mm; Vertical trauel approx. 4OO mm; Distance from spindle to table up to 40O mm; Spindle speed: up to 4500 rpm. Standard Accessory: Machine Lrgh[ Coolant Sgstem, Machine Vice, Diuiding Head, Rotary Table, Clamp Kit, Tools and Toolbox. t4 Drill Press 1 Set/Ruan g Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 220 V 5O Hz No Nama Alat Rasio Deskripsi Input power: approx. 350 W Max dilling capacitg: O approx. 13 mm Spindle trauel: approx. 5O mm Spindle speed: up to 262O rpm 15 CNC Trainer I unit /ruang praktik Digunakan untuk pengenalan dan pelatihan pemrograman CNC, pembuatan program CNC dan pengerjaan benda kerja menggunakan simulasi mesin bubut dan mesin frais CNC. CNC Trainer terdii dai Panel Kontrol Unit (Me sin NC), Komputer Unit, dan Software, Aang tertanam dalam satu kesatuan unit CNC Trainer. Konfigurasi CNC Trainer : Panel Kontrol Unit (Mesin NC) Mesin NC. Monitor : min. LCD 8OO x 600; min. 7,5" MDI Kegboard Komputer Unit Monitor : min. LCD 1024 x 768; min. 78", Memory min. : min. 2GB Harddbk min.: min. 32OGB Sistem operasi : OS gang mendukung Software simulasi: - Sastem simulasi CNC-Bubut - Sbtem simulasi CNC-Milling t6 Mesin Frais CNC (CNC Milting Machine) 1 Set/Ruan g Praktik Untuk mengenalkan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin frais CNC. Table size mm 9OO x 300, No Nama AIat Rasio Deskripsi Longitudinal trauel mm 620, Cross trauel mm 35O, Vertbal trauel mm 5O0, Spindle taper BT4O , Speed range fpm ^up ^to ^60OO, Spindle motor power kw 5.5, Standard Accessones; Full- Cou er Prote ction, Worklight, Coolant System, Auto lubrbation sgstem, Tools and Tool-box. t7 Mesin CNC Vertikal (CNC Vertical Milling/ Machining Center) 3 Set/Ruang Praktik Untuk memfrais benda kerja menggunakan mesin frais (milling machine) yang dikontrol memakai program berbasis komputer. Konfigurasi minimal : - Table Size : min. 12OO x 55O mm - Trauel X axb : min. 1000 mm - Trauel Y axis : min. 5OO mm - Trauel Z axi,s: min. 4OO mm - Spindle speed: up to 1400O rpm - Spindle motor power : min. 15 lflll - Tool number capacitg : up to 2O tools Standard accessorres; - Worklight, Coolant System, Auto lubrication sgstem, Tool"s and Tool- box. 18 Kompresor udara (Air Compressor/ 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter t02 Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: menenun, tapestry, makrame, rajut dan renda, jahit tindas, jahit perca, quilting, bordir, beading, sulam dan kristik, pencapan basah/sablon, batik tulis dan batik cap. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil adalah 27O rn2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Itreatif Batik dan Tekstil dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel ro2.L. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya IGeatif Batik dan Tekstil dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel LO2.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 102.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik L PH /22OV atau 3 PH/380 V 19 Metrology Pengukuran 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk peralatan penunjang untuk pembelajaran ilmu metrolory Minimal Konfigurasi: Measuing instrument : Tape meastlre, steel rules, protractor Digital, Vernier and outside calipers, Depth and thickness gauges, Screw pitch gauges, Digital and Vernier micrometers with stand, Set of thread measuring wires, Small holes gauges, Telescoping gauges Parts : TV bracket, Joist hanger, Hy draulic fitting, Sensor brackets, Pump shaft, Bearing couer, Lock pins, Hgdraulic disc brake calipers Tabel lO2.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Kreatif Batik dan Tekstil Tabel 102.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Kreatif Batik dan Tekstil No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang praktik tenun, tapestry, makrame 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2. 2 Sub ruang praktik sulam, kristik, rajut, dan renda 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 3 Sub ruang praktik jahit tindas perca 4m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 4 Sub ruang praktik pencapan basah/ sablon, batik tulis, dan batik cap 4m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai. untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja L2 b: uah/mang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel /Stool 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: ruang praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel 102.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Kreatif Batik dan Tekstil No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 LCD Proyektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi. Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. 2 Peralatan Batik Cap dan Batik Tulis 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk membatik dengan cara cap dan tulis. Peralatan antara lain: canting, cap berbagai macam pola, wajan, kompor listrik, kenceng lilin, kenceng pewarna, kenceng pelorod, dan gawangan. 3 Mesin Jahit Low Speed 9 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan rendah. Minimum 50 built-in stitches. Automatic threader. Easy thread cutter. Buttonhole function. Electronic foot controller. Speed approx. 700 rpm. Total power max. 45W. Include extend table. 4 Mesin Obras.Lou.r Speed 9 Unit/Ruang Praktik Untuk penyelesain tepi jahitan. Minimum 4 thread. Integral thread cutter. Electronic foot controller. Adjustable stitch length. No Nama Alat Rasio Deskripsi Have width gauge. Speed approx. 120O rpm. Total power max. 110W. 5 Seterika Manual 9 Unit/Ruang Praktik Untuk memberikan bentuk yang tetap pada bagian-bagian busana. Konsumsi listrik: t 3O0 W Voltase: 22O V 6 Mesin Kelim 4 Unit/Ruang Praktik Mesin penyelesaian kelim pakaian Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 3000 rpffi, Motor penggerak langsung. Penyesuaian kecepatan, Posisi jarum, Termasuk meja/ dudukan. 7 Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) 9 Set/Ruang Praktik Untuk membuat tenun. - Rangka ATBM (alat tenun bukan mesin) berbahan kayu grade A- Kapasitas ukuran untuk lebar kain yang ditenun 105-120cm Dilengkapi : - Sisir - Plikes/tiker - Gun - Ril/rentengan - Sekoci 8 Macrame Frame 36 Set/Ruang Praktik Berfungsi rangka dalam kerajinan makrame. No Nama Alat Rasio Deskripsi Bahan kayu. Ukuran t x I x tb : t l2O x80 x 6 cm 9 Tafestri Loom 36 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembuatan karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lainnya. Bahan kayu. Ukuran t x I x tb : ^+ 140 x 90 x 6 cm 10 Direct To Garment Printer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk printing tekstil Print head: min. 2 unit Resolution: min. 72O x 72O dpi Ink color: min. 5 color 11 Mesin Afdruk/ Photo Processing 4 Set/Ruang Praktik Untuk mencuci/ membuat film negative/positif. Ukuran p x 1 x t : t 80 x 60 x 75 cm. Daya listrik ^+ 3OO Watt. 22O V/ 5O Hz t2 Layar Cetak 20 x 40 cm 36 Set/Ruang Praktik Untuk menyablon. Layar cetak kecil approx. 20 x 40 cm, ukuran frame lager approx. 20 x 40 cm dan berbahan kayu jati asli. Screen sablon ini bisa digunakan berulang-ulang dan dapat diganti kain screennya dengan kain screen yang baru sesuai kebutuhan No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Layar Cetak 40 x 50 cm 18 Set/Ruang Praktik Untuk menyablon. Layar cetak kecil approx.40 x 50 cm, ukuran frame layar approx. 40 x 50 cm dan berbahan kayu jati asli. Screen sablon ini bisa digunakan berulang-ulang dan dapat diganti kain screennAa dengan kain screen yang baru sesuai kebutuhan t4 Layar Cetak 5O x 7O cm 36 Set/Ruang Praktik Untuk menyablon. Layar cetak kecil approx. 50 x 70 cm, ukuran frame layar approx. 5O x 70 cm dan berbahan kayu jati asli. Screen sablon ini bisa digunakan berulang-ulang dan dapat diganti kain screennya dengan kain screen yang baru sesuai kebutuhan 15 Komputer Grafis 18 Set/Ruang Praktik Untuk membuat special efek Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128GE} SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Integrated Gigabit Ethernet, wifi 802. rL b I g/n, DVD-RW, I/O: USB port, Display port, HDMI, Audio In-Out, Serial port, Parallel port, No Nama Alat Rasio Deskripsi Min. PSU 500W, Optical USB Mouse and Keyboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi rnin. 1920x108O, Operating system. 16 Printer Color 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/hasil rancangan. Printer type: Print, Scan, Copy; Print method: Inkjet; Resolution: up to 5760xL4aO dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; Copy Quality: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 300 x 300 dpi; Scanner TVpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 6O0 x 120O dpi; Input capacity: up to 100 sheets- l|4. L7 32 Set Alat Sulam 36 Set/Ruang Praktik Untuk men5rulam. Berat : 1O gram Quantitg: J x Scessors 1 x Thimble 1 x Tape Measure 2 x Rout Counter(lpcs small+ lpcs large) 3 x Crooked Needle 4 x Suhtre Needle 4 x Needles Point Protectors(2pcs No Nama Alat Rasio Deskripsi small+ 2pcs large) 8 x Blue Handle Knitting Needles 8 x Silicone Handle Knitting Needles 25 x Counting Circular Ring 18 Mesin Bordir 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat pola di atas kain dengan hiasan berbahan benang. Embroidering speed: approx. 650 SPM. Embroidery area: approx. 90 x 90 mm and 22O x 90 mm With br e ak alarm function, automatic routing cap ab ilitie s, automatic trimming. 19 Mesin Bordir Komputer 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk men5rulam secara otomatis, pola tertanam pada komputer dan tercetak otomatis di atas kain Konfigurasi minimal : Cocok untuk bordir garmen datar, topi, dan jadi, Kecepatan: up to 1000 RPM/SPM Jumlah kepala: minimal 1, Jumlah jarum: minimal 10, Area bordir: minimal 32O x 480 mm Layar LCD: minimal 9" Termasuk : Perangkat lunak desain, 1 set bingkai bordir, Meja/stand No Nama Alat Rasio Deskripsi 20 Mesin Tenun 4 Set/Ruang Praktik Untuk menenun Reed width : approx. 1800 mm Opening units : Cam sheddirtg Crank speed : approx. 200 rym Electrical control : Programmable logic control Number of shedding units : up to 4 Weft Aarn selection : mixed weft up to 2 colours Di,sc Diameter of beam : approx. 6OO mm Braking sgstem : Electromagnetic brake Diameter of roller full winding : 3OO mm,4O0 mm Motor speed : 72O - 960 rpm Motor power : approx. 1.5 KW Operation mode push button operation Dimensiort, w x d x h approx. 4106 x 1727 x 1640 mm Diuing mode single motor with tiangle belt driuing Column number of dropper bars 5000 Diameter of rapier driuing wheel 40O mm Range of weft density 10 - 40 pc/ cm Diameter of emery beam 127 mm Diameter of fabric guide roller 32 mm Diameter of fabic wind roller 95 mm 103. Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pembuatan pola, tatah dan sungging, jahit manual, jahit masinal, penyelesaian akhir. No Nama Alat Rasio Deskripsi 2l Mesin Jahit HUh Speed 18 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan tinggi Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 5000 rpffi, Motor penggerak langsung, Pemangkas benang otomatis; Pengangkat kaki presser otomatis, Termasuk meja/dudukan. 22 Mesin Obras High Speed 18 Unit/Ru€rng Praktik Untuk penyelesain tepi jahitan Konfigurasi minimal : Minimal 4 benang, Kecepatan hingga 5000 rpm, Motor penggerak langsung. Pemangkas benang otomatis, Pengangkat kaki presser otomatis, Termasuk meja/ dudukan. 23 Texttle Printer 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain Ink type: Sublimation ink for textile Number of print-heads: min. 2 unit Nozzles: 4*4 color (C M Y K) Max. print width: approx. 1800mm Speed: up to 30 m2 /h Voltage: 22OV 50 /60 Hz FRESIDEH RTPUEL|K INDONESIA - 2186 - b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Ikeatif Kulit dan Imitasi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 103.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel LO3.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 103.3. Tabel 103.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi Tabel 103.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja Pola 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja tatah- sungging 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja jahit manual dan masinal 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja finbhino 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instnrktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. Tabel 103.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi No. Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 Buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan /pola 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk persiapan /pola 6. Kursi kerja bengkel/Stool 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis ^pada kesiatan ^praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. PRESlDEH REPUBLIK INDONESIA - 2r88 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Seset Tepi 4 Set/Ruang Praktik Untuk menipiskan kulit bagian tepi agar bisa dilipat. Speed: lOOO- 1200 r.p.m. Motor: approx. 1/2 h.p. 2 Mesin Press Kulit (Sepatu) 2 Set/Ruang Praktik Untuk menempelkan bawahan sepatu dengan bagian atasan. Production Capacitg: approx. 2000 pairs/ 8h Voltage: 38OV Power(W): approx. 2HP 3 Mesin Rajang 4 Set/Ruang Praktik Untuk memotong strip bahan lembaran kulit. Tegangan: 1 10 V/22O V Daga (w): approx. 550 w Daga Motor: approx. 5O0 w daga: 110 u/22Ou SOHz/6OHz lebar kerja: O-3O0 MM 4 Mesin Poles 8 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan sepatu. Voltage: 22O V Frequency: 50 HZ Input power: approx. 1400 W No load speed: up to 3O00 rpm Pad size: approx. 180 mm 5 Sheet Sander Machine 8 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OY No Nama Alat Rasio Deskripsi Frequency : SOHz Input Power : approx. 200W No load speed : approx. 11000 opm Pad size : min. 90x180mm (1/3 sheet) 6 Mesin Penipis Kulit (Seset) 4 Set/Ruang Praktik Untuk menipiskan kulit. Tipe mesin: leather skiving machine/skiver/mesin seset kulit Fungsi: menipiskan kulit pada dompet, sabuk, tas, koper, sarung tangan, dll Kecepatan: 100O- l2OO R.P.M Kelengkapan: - mesin (head unit) - meja import - kaki T import - dinamo 250 watt 7 Mesin Jahit Low Speed 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan rendah. Minimum 5O built-in stitches. Automatic threader. Easy thread cutter. Buttonhole function. Electronic foot controller. Speed approx. 700 rpm. Total power max. 45W. Include extend table. Include extend table. 8 Mesin Jahit HUIL Speed 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan tinggi No Nama Alat Rasio Deskripsi Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 5OOO rpffi, Motor penggerak langsung, Pemangkas benang otomatis; Pengangkat kaki presser otomatis, Termasuk meja/ dudukan. 9 Mesin Bordir 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat pola di atas kulit dengan hiasan berbahan benang. Embroideing speed: approx. 650 SPM. Embroidery area: approx. 9O x 9O mm and 220 x 90 mm With break alarm function, automatic routing cap ab ilitie s, automatic trimming. No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Mesin Bordir Komputer 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk men5rulam secara otomatis, pola tertanam pada komputer dan tercetak otomatis di atas kain Konfigurasi minimal : Cocok untuk bordir garmen datar, topi, dan jadi, Kecepatan: up to 1000 RPM/SPM Jumlah kepala: minimal 1, Jumlah jarum: minimal 1O, Area bordir: minimal 32O x 480 mm Layar LCD: minimal 9" Termasuk : Perangkat lunak desain, 1 set bingkai bordir, Meja/stand 11 Kompresor udara (Air Compressoy' 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik I PH /22OV atau 3 PH/380 V t2 LCDProyektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi. Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Komputer Grafis 4 Set/Ruang Praktik Untuk membuat special efek Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128GB SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Integrated Gigabit Ethernet, wifi 802. tL b / g/n, DVD-RW, I/O: USB port, Display port, HDMI, Audio In-Out, Serial port, Parallel port, Min. PSU 500W, Optical USB Mouse and Keyboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x1080, Operating system. t4 Printer Color 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/ hasil rancangan. Printer type: Print, Scan, Copy; Print method: Inkjet; Resolution: up to 5760x1440 dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; Copy Quality: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 300 x 300 dpi; No Nama Alat Rasio Deskripsi Scanner \rpe: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 600 x 12OO dpi; Input capacity: up to 1OO sheets-A4. 15 Pisau Pon Pembentuk Permukaan Sandal 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk sandal. Pola Sandal memiliki berbagai ukuran standar dan memiliki berbagai bentuk. Sesuai dengan perkembangan jaman. 16 Mesin Pon Sandal 4 Set/Ruang Praktik Untuk memotong bahan spon, karet, kertas. Berat: approx. 115 Kg, PanjangTuas : 115 cm ^+ 43 cm Panjang Pemberat: approx. 12 cm, diameter approx. 11 cm Meja Kerja : approx. 40 cm x 50 cm xlcm Penampang atas : approx. 24 cm x 34cmx 2cm Dimensi Barang : approx. L2O cm x 60 cm x 165 cm t7 Mesin Emboss Spon Sandal 4 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak pola sandal dengan bantuan matras embos Berat approx. 30 Kg Meja Kerja approx. 30 cm x 30 cm xlcm Listrik approx. 450 watt Tumbuk/tempat elemen approx. 20 cmx15cmxlcm 18 Mesin Gerinda Sandal 4 Set/Ruang Praktik Untuk merapikan Pinggiran sandal dari lem dan hasil pemotongan yang tidak sempurna. No Nama AIat Rasio Deskripsi Berat approx. 40 Kg Meja Kerja approx. 50 cm x 50 cm x 5cm Batu Gerinda dia. approx. 1O cm Dynamo approx. I /2 PK ( stabil 5OO watt). 19 Palu Besi 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk benda kerja. Weight: approx. 854 g Width: approx.9 Cm, Length: approx.34 Cm, Height: approx. 4 Cm 20 Pahat Kulit Perkamen 36 Set/Ruang Praktik Bahan kulit atau untuk membuat ukiran pada wayang kulit. 7 penyilat, 7 penguku, T kol dan 2 coret. jumlah 23 alat 2I Mestn Laser Cut dan Ertgraue 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material non logam. Work area: approx. 900x600 mm Engraved speed: min. 500 mm/s Cutting speed: up to 5O0 mm/s Laser Power: approx. 100 W Voltage: AC 22O V 22 Mesin Potong Pola Otomatis 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong bahan dengan pola tertentu secara otomatis. Work area: approx. 1600x2500 mm Cutting speed: up to SOOOO mm/ min Min. cutting dia.: approx. 3 mm Cutting thickness: O.5 mm - 50 mm 104. PRESTDEH REPUBUK INDONESTA - 2t95 - Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengolahan bahan, pembentukan manual/pljit, putar, cetak padat, cetak tuang, pengglassiran, pembakaran. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik adalah 27O m2 . No Nama Alat Rasio Deskripsi 23 Mesin Lasting sepatu 4 set/Ruang praktik Untuk assembling sepatu Motor power : Approx 1.5 kw , Electical Voltage : 380 V/ 3 Ph Frequncg : 50 Hz, menjepit 7 / 9 pilihan 24 Mesin jahit Cglinder Arm 4 set/Ruang praktik Untuk menjahit melingkar Kecepatan menjahit approx. 2.500 SPffi, Jenis jarum DP x 17, Angkatan sepatu 10-15 mm, Jarak jarum approx. 5.5 mm 25 Mesin jahit POST BED 4 set/Ruang praktik Untuk menjahit Kecepatan menjahit approx. 2.500 SPffi, Jenis jarum DP x 5, Angkatan sepatu 7-11 mm, Jarak jarum approx. 5 mm 26 Micrometer/ Dial Thickness Gage 2 set/Ruang praktik untuk mengukur ketebalan kulit/Kain Range: 0- 10mm Graduations: 0 .01mm c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 104.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 104.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 104.3. Tabel 104.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Keramik Tabel 104.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Kreatif Keramik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja pengolahan bahan dan area kerja pembentukan manual 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rn2. 2 Area kerja putar dan area kerja glassir 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja cetak padat dan area keria cetak tuang 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja pembakaran 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Sub ruang Instruktur dan Penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rrr2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2 No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ nang praktik Ukuran memadai untuk bekeria. Tabel 104.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Kreatif Keramik No Jenis Rasio Deskripsi Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Pemntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan /pola 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel /Stool 36 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabtnet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Ttrngku Gas 2 Set/Ruang Praktik Untuk membakar benda-benda keramik bakaran rendah dan tinggi. Menggunakan gas LPG Yol.2 m2, No Nama Alat Rasio Deskripsi dinding menggunakan bata tahan api. Menggunakan 1 burner dilengkapi dengan termocouple dan display untuk mengukur suhu yang bisa disetel. 2 Tungku Listrik 2 Set/Ruang Praktik Untuk membakar benda-benda keramik bakaran rendah dan tinggi. Voltage 380 V Daga approx. 1SKW Kapasitas approx. 0. 7 5m3 3 Pug Mill 4 Set/Ruang Praktik Untuk menguliti tanah secara masinal. Motor : approx. 1/4 hp, 200W, 115 VAC, 6O Hz, Single Phase Extruding Capacity : approx. 880 lbs/hour Nozzle Diameter : approx. 2O cm diameter Hopper Size : approx. 2Ox20 cm 4 Slab Roller 8 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lempeng secara masinal. Thb slab roller b compact enough to fit ^on ^a table ^while ^rolling ^out ^slabs up to 74" W x 75" L. Portable, get extremelg sturdy, this sla.b roller i.s compact enough to Jit on a table while rolling out slabs up to 74"Wx75"L. Maximum slab thickness is 3/ 4". It includes one 1/ 4" shim with canuas and fiao 1/ 8" plain shims. 5 Filter Press 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengurangi kandungan air pada slip tanah liat sehingga menjadi tanah liat plastis. PRESTDEH REPUBL|K TNDONESIA - 2199 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Alat ini dilengkapi dengan kain saringan dari kanvas, masing- masing merupakan kantong yang dapat dimasuki bubur tanah liat (slip) 6 Ball mill/ Slip Drum 4 Set/Ruang Praktik Untuk menggiling glasir. Dinamo : approx. 2Hp Diameter : approx. 8, 5,4,2 cm Bahan Tabung : Stainless Steel Frame UNP : approx. 6 Listik: approx. 18OO watt 7 Electric Blunger 4 Set/Ruang Praktik Untuk mencampur tanah liat dan air. Voltage 22OV Daya approx. 0,75KW Kapasitas approx. 10OL 8 Bending Wheel 36 Set/Ruang Praktik Untuk mendekorasi dan mengglasir teknik semprot. Ukuran diameter sekitar 25 dan 30 cm, tinggi sekitar 16 cm. Bahan Alumunium 9 Meja Putar Kaki 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk terutama benda- benda silindris teknik putar. Ukuran diameter 24 cm - 30 cm. Material Kayu dan Besi. 10 Meja Putar Tangan 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk terutama benda benda silindris. Kepala ^putaran dibuat dari besi besi No Nama Alat Rasio Deskripsi atau semen diameter 25 cm-30 cm, bahan: besi atau alumunium. 11 Meja Putar Listrik 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk terutama benda keramik silindiris. alat putar yang digerakkan motor untuk menggantikan tenaga tangan/ kaki. Dapat diatur kecepatannya lambat cepatnya melalui pedal. t2 Jigger/Jolteg 36 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk benda- benda silindris dengan teknik putar press Thread size on main shaft : 7" BSW Construction : Fabricated steel constntction with cast alloy Jigger arm and tool mount Dimensions (mm): @pprox. 72O long x 820 wide x Variable height Drtue : 1 HP with uariable speed control 13 Spray Booth 2 Set/Ruang Praktik Untuk tempat glasir dengan semprotan/spray gun. Area penyemprotan ukuran approx. Ix1x0,6 m material plat besi dilapisi powder coating Bak air dan pompa air 74 Kompresor udara (Air Compressor) 3 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP Daya Listrik L PH l22OV atau 3 PH/380 V 105. Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengerjaan logam dasar/kerja pelat/kerja manual, pengerjaan las oksi asetilin dan busur listrik, kerja bubut logam, pembentukan logam dalam keadaan dingin dan panas, penyelesaian akhir. b. Luas minimum rulang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Ikeatif Logam dan Perhiasan adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya IGeatif Logam dan Perhiasan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 105.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 105.2. No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Thermocouple 1 Set/Ruang Praktik Kegunaan dalam pengukuran suhu. - Jangkauan pengukuran : r(O,3o/o + 1'C) - Displag : LCD min. 18 mm - Dimensi: approx. 16ox79x43 mm 16 Timbangan 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengukur massa bahan. - Capacitg approx. 4,O00 g - Readability 0.1 g - Pan Size approx. 5.2 x 6.7"/ 133 x 17O mm 17 Tungku listrik kecil 2 Set/Ruang Praktik Untuk membakar benda-benda keramik bakaran rendah dan tinggi. Voltage: 220 V/ 50 Hz Daga: approx. 3.5 kW Kapasitas: approx. 30 L e Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 105.3. Tabel 1O5.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Ikiya Kreatif Logam dan Perhiasan Tabel 105.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Kreatif dan Perhiasan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku/ pelat 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja las oksi-asetilin dan area kerja las busur manual 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2. 3 Area kerja tempa/pembentu kan dan area keria bubut 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Area kerja finishing 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2 No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. No. Jenis Rasio Deskripsi Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R.Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/rr.ang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R.Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/mang praktik Ulnrran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah,digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. Tabel f 05.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian a Kreatif dan Perhiasan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Gerinda Sudut (Angle Grinder) t6 Unit/Ruang Praktik Untuk memotong dan menghaluskan permukaan hasil pengelasan. Tegangan: 22OY ISOHZ Daya: kira-kira. 60OW Kecepatan Tanpa Beban: kira-kira 10.000 rpm Diameter roda maks: 100 mm 2 Cut Off Machine 8 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan mesin gerinda potong. Voltage: 22OV ISOHZ Power: 2000W No-Load Speed: 3000rpm Cutting disc size: min. 300mm 3 Las Busur CO2 (MrG/MAG Welding Machine (GMAw) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan me mb e ri ke te r amp ilan me ng elas menggunakan las busur Gas CO, (MIG/ MAG Welding Machine (GMAW). Input Voltage lPH 22O V. Frequencg 50/ 60 Hz. Current Range up to 2OO A. Rated Duty Cycle: 30ot5-6oo/o. PRESTDEH REPUBL|K INDONESIA - 2205 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Mesin Las TIG GTAWgrc Welding Machine (GTAW)) 4 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan mengelas menggunakan TIG welding machine Input Voltage IPH 22O V. Frequency 50 I 60 Hz. Current Range up to 2OO A. Rated Duty Cycle: 300/o-600/o. 5 Mesin Las MIG (MIG Welding Machine/ GMAW) 4 Set/Ruang Praktik Untuk pekerjaan las ^jenis GMAW Konfigurasi minimal : - Input Voltage 22OV/ 38OV - Current Range up to 20OA - Rated Dutg Cycle: 3o0/o-600/o 6 Mesin gergaji pita (Band Saw Machine) 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong bahan baku produksi menggunakan band saw machine. Konfigurasi minimal Kapasitas: Melingkar @9O": hingga 228 mm (9"), Persegi panjang@9O": hingga 120x400 mm (5"x16") Kecepatan blade: @60 Hz: kisaran 25-L2O MPM/ |OO-4O2 FPM; Melingkar @45': hingga 150 mm (6"), Persegi panjang@45": hingga 150x190 mm (6"x7,5"), Kecepatan blade: @5O Hz: kira-kira. 20-100 MPM/80-330 FPM Ukuran bilah: minimal 25 x 0,8 x 32OO mm, daya motor minimal 1,5 KW No Nama Alat Rasio Deskripsi Kendali: V-Bel 7 Mesin Pedal Pemotong Plat (Foot Sheaing Machine) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mengenalkan dan memberi keterampilan memotong plat menggunakan shearing machine. Konfigurasi minimal : Lebar : minimal 1200 mm Mampu sampai ketebalan hingga 1,5 mm Rentang jarak belakang: 8 Las, Pembakar dan Pemotong Oksi Asetilin f 6 Set/Ruang Praktik Unfitk mengenalkan dan membei keterampilan meng elas dan memotong logam dengan menggunakan gas oksigen dan asetilin. Consist of : Oxg-acetglene welding torch set Cutting welding torch 02 Regulator C2 H 2 (acetglene) Re gulator Gas welding hose Gcas welding connector Gas welding connector clamp Flashback arrester Welding goggles No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 16 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing over bed mm approx. rp355, Swing over carriage mm approx.e220, Swing over gap mm appox. rp500, Width of bed-way mm approx.186, Distance between centers mm 1000, Spindle diameter mm approx. rp38, Range of speed rpm 70-2000. Standard accessories: Three jaw chuck, Four jaw chuck, Steady rest, Follow rest, Working light, Coolant system, Foot brake, Tools and tool box. l0 Tungku Busur Listrik 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk proses pembuatan logam/ peleburan logam, dimana besi bekas dipanaskan dan dicairkan dengan busur listrik yang berasal dari elektroda ke besi bekas di dalam tanur. Tegangan : AC 22OV, Daya (u) : approx. 1,5 KVA, Temperafitre O - 11OO C, Kapasitas approx. 3 kg 11 Palu 32 Set/Ruang Praktik Untuk menempa besi Bahan : Baja Karbon, Ukuran : 2 lb, 3 Ib, kekerasan : 45 - 59 hrc. r2 Alat Ukir Tekan 16 Set/Ruang Praktik Untuk membuat dasaran pada permukaan ukiran tekan. Spesifikasi: 9 pcs/ set PEESIDEH ELIK INDONESIA - 2208 - No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Rolling Mill 16 Set/Ruang Praktik Untuk mengubah ketebalan dari benda kerja direduksi menggunakan daya tekan dan menggunakan dua buah ro11 atau lebih Value ^jewellers rolling mill complete with 5 rollers - 2 smooth, 2 textured, 1 wire, Roller size: 76mm x 4lmm, Sheet thbkness: 3mm, Sheet width: 7omm, Wire capacity : O.75mm to 5.75mm , Gears: 3: 1, Gear Ratio Wire & Pulleg one roll:
75mm, Maximum open roll: 4mm, Rotation of Transporting : O. 86mm Net t4 Mesin Poles 16 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda. Voltage: 22OV Frequencg: SOHZ Input power: approx. 1 40OW No load speed: up to 3Ooorpm Pad size: approx. 180mm 15 Mesin Laser Marker 2 Set/Ruang Praktik Untuk membuat grafir atau marker. Marking area: approx. 2OOx200 mm Laser power: approx. 3O W Marking speed: up to 80OO mm/ s Minimum line width: approx. O.Olmm Minimum character: approx. O.15mm Voltage: 22OV/ 50HZ 106. Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: pengerjaan Kayu dasar/kerja bangku/kerja manual, ukir-pahat, anyam-raut, kerja bubut ka5ru, terawang ka5ru, jok (upholestryl, penyelesaian akhir. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan adalah 27O m2 c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Ka5ru dan Rotan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 106.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel to6.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 106.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 Mesin Laser Cutting I Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material plat logam dan non logam. Applicable material: for cutting metal such as stainless steel, carbon steel, and non-metals such as MDF/Wood, Acrylic, rubber, plastic, leather, and etc. Cutting thickness metal : approx. 1 mm Cutting area: approx. 1300x2500 mm Cutting speed: up to 1OO00 mm/min Laser tube power: approx. 15OW Laser type: CO2 sealed laser tube Voltage: AC 22OV SOHz Tabel 106.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kriya IGeatif Kayu dan Rotan Tabel 106.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kayu dan Rotan No Jenis Rasio Deskripsi 1 Area kerja bangku dan area kerja jok (upholestrgl 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Area kerja ukir- pahat dan area keria anyam-raut 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Area kerja bubut dan area kerja skroll 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2. 4 Area kerja finishln.q 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Sub ruuang instruktur dan penyimpanan (RIS) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adala}n 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rn2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rlrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/rurang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. t; FI; FIT; EN NT-NLIIETA - 2277 - No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis ^pada kesiatan ^praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 16 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instmktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Tabel f 06.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Kreatif dan Rotan No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Sheet Sander Machine 16 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OY Frequency : SOHz Input Power : approx. 200W No load speed : approx. 11000 opm Pad size : min. 90x18Omm (1/3 sheet) No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Belt and Disk Sander Machine 2 Set/Ruang Praktik Mesin amplas sabuk dan piringan berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Sanding belt approx. 15O x 122O mm Tilting range for belt sander table - 45O to lOO Belt sander speed approx. 12 m/ sec. Sanding disc diameter approx. 3OO mm Size of disc sander table approx. 230 x 44O mm Tiltining range of disc sander table - 45O to ^+15O Di.sc speed approx. 24OO rpm Dust port approx. lOO mm Dimensions (LxWxH) approx. 1400 x 530 x 7O5 Motor power output approx. 1.sHP/ S1 100% Motor power tnput approx. 2.64HP/ 56 40% 3 Drill Press 16 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 22O V 50 Hz Input power: approx. 350 W Mor drilling capacity: O approx. 13 mm Spindle travel: approx. 50 mm Spindle speed: up to 2620 rpm No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Hand Router Machine 4 Set/Ruang Praktik Berfungsi untuk membuat alur dan membentuk sudut pada balok/papan kayu. Voltage: 220V Frequencg: SOHz Input power: approx. 18O0W No load speed: Dtameter of collet: 12/ 8/ 6mm Plunge: O-SOmm 5 Circular Saw 8 Set/Ruang Praktik Gergaji untuk memotong dan membelah balok dan papan kayu Konfigurasi minimal: Voltage / Frequency : 22OY I SOHZ Input power: approx. 1 300W No Load speed : approx.47 OOrpm Bevel cut: 0-45" Cutting capacity: 90"@65mm 45"@4Smm 6 Portable Planner 16 Set/Ruang Praktik Untuk meratakan/ menyayat permukaan kaju dalam bentuk balok/papan. Equipped with adjustable cutting depth for faster material removal Equipped with lock on/off knob for easy operation Mo<. Planing Width (mm) 82 Max. Planing Depth (mm) 3 Input Power (W) approx. 850 Voltase ^(Vl 22O No Nama Alat Rasio Deskripsi Frequency (Hz) 50 No. Load Speed (rpm) approx. 16.000 7 Radial Arm Saw 8 Set/Ruang Praktik Untuk memotong benda kerja. Motor power: approx. 3HP Spindle speed: approx. 2800 rpm Saw blade diameter: min. 300mm Head swiveling: Head tilting: Max. sawing thickness: approx. 11Omm 8 Surface Planer 4 Set/Ruang Praktik Mesin ketam untuk meratakan/ menyayat permukaan ka5ru dalam bentuk balok/papan. Cutting width: approx. 200 mm Cutter head speed: approx. 5.500 mm Cutter head diameter: approx. 78 mm Max. depth of cut: approx. 5 mm 9 Thbknesser 4 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan 2 sisi dan membentuk sudut sisi tersebut siku 9O derajat. Maks. lebar perencanaan: kira-kira. 500 mm Maks. Ketebalan perencanaan: kira- kira. 200mm; Maks. Kedalaman pemotongan: kira- kira. Smm; No Nama Alat Rasio Deskripsi min. panjang perencanaan: kira- kira. 22Omm. 10 Portable Electric Dilling Machine 16 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OY Frequency : SOHZ Input power : approx. 800W 13MM key chuck No load speed : steel: approx 1 3mm/concrete: approx l3mm/wood: approx 25mm 11 Mesin CNC Router 2 Set/Ruang Praktik Untuk membuat macam-macam profil Working Area: approx. l2OOx24OO mm Ma<. power consumption : approx. 3100 w Voltage : AC 22O Y 12 Mesin Laser Cutting 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material plat logam dan non logam. Applicable material: for cutting metal such as stainless steel, carbon steel, and non-metals such as MDF/Wood, Acrylic, rubber, plastic, leather, and etc. No Nama Alat Rasio Deskripsi Cutting thickness metal : approx. 1 mm Cutting area: approx. 1300x2500 mm Cutting speed: up to 10000 mm/min Laser tube power: approx. 15OW Laser type: CO2 sealed laser tube Voltage: AC 22OV SOHz 13 Mesin Laser Cut dan Engraue 4 Set/Ruang Praktik Untuk memotong dan menggravir material non logam. Work area: approx. 9OOx6O0 mm Engraved speed: min. 500 mm/s Cutting speed: up to 500 mm/s Laser Power: approx. 100 W Voltage: AC 22O V t4 Mesin Laser Marker 4 Set/Ruang Praktik Untuk membuat grafir atau marker. Marking area: approx. 200x200 mm Laser power: approx. 30 W Marking speed: up to 8000 mm/s Minimum line width: approx. O.01mm Minimum character: approx. 0. 15mm Voltage: 22OV ISOHZ 15 Kompresor udara (Air Compressor) 2 Set/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Tangki udara kira-kira 125 liter Konsumsi Daya listrik > 3 HP No Nama Alat Rasio Deskripsi Daya Listrik I PH/22OV atau 3 PH/380 V 16 Press Laminasi/ Pelapis Kayu 2 Set/Ruang Praktik Untuk membentuk kayu dengan dipress menggunakan mesin manual sesuai pola/ma1 yang diinginkan. Max. Laminating Width : ^< 35 cm Operating Method : Hand Power/ Manual t7 Pahat 32 Set/Ruang Praktik Melubangi atau mengukir benda 17 penguku bentuk kuku 10 penyilat bentuk datar garis 5 kol bentuk cekung huruf U 3 coret bentuk siku huruf V 1 ganden 1 kotak 1 batu asah 18 Mesin Bubut Manual (Lathe Machine) 16 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut manual. Swing ouer bed mm approx. cp350, Swing ouer carriage mm approx.q22), Swing ouer gap mm appox. cp5o0, Width of bed-wag mm approx. 186, Distance between centers mm 10O0, Taper of spindle M.7.5, Spindle diameter mm approx. 938, Range of speed rpm 7O-2000. Standard accessoies: Three iaw chuck, Four iaw chuck, No Nama Alat Rasio Deskripsi Steady rest, Follow rest, Working Irght, Coolant system, Foot brake, Tool"s and tool box. 19 Mesin Bubut Kayu 16 Set/Ruang Praktik Untuk pengenalan dan pelatihan pengerjaan benda kerja menggunakan mesin bubut kayu. Motor approx. 75OW, Spindle speed up to 2600rpm, Swtng ouer bed approx. 35omm, Dbtance between centers approx. 100Omm. 20 Mesin Gergaji Pita 16 Set/Ruang Praktik Untuk membelah /membentuk lengkun gan-len gkun gan Motor power: 22OV, 90 W Table surface (mm): approx. 350 x 200 Speed (rpm): up to 1300 2l Hollow Chissel Mortiser 2 Set/Ruang Praktik Mesin bor meja untuk membentuk sudut siku dalam. Table angle: up to 3O"; Max.width of lumber to be handled ^: approx. 305 mm; Chissel size : 6-25,4 mm; Depth of mortise : 60-75 mm; Vertical movement of table: 280 mm; Longitudinal movement of table: 110 mm; Cross traverse of table: ^> 60 mm; Spindle speed 50 Hz: 2860 rpm. No Nama Alat Rasio Deskripsi 22 Maintenance Tool Bog 32 Set/Ruang Praktik Untuk perbaikan mesin. - Dimension (L x W x H) approx. 29cm x 2ocm x Scm - De scription Ele ctronic M aintenance Tool Kit (25 Pcs) - Kit Includes ^. 5/+" Long Nose Plier . 41/2" Diagonal Plier . 6" Linesman's Plier . Desoldering Graid . Solder Core . Desoldeing Pump . Snap-off Blade Cutters . Stainless Tweezer . Needle File Round and Flat l4omm . Normal Grip Screwdriuer . Slotted: 5mmx3", 6mmx4" . Nuts.' 3/ 16"x3.5" . 7" Hook Scraper . 7" Fork Spike . AlUnment Screwdrtuer . Solder Paste . Zipper Carrying Case . Phillips:
2mm3"x# 1, 5mmx3"# 7, 6mmx4"#2 . High-Speed Soldering lron 20- 130W Switchable 23 Portable Rotary Sander l8 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. Voltage/Frequency : 22OY lSOHz lnput Power : approx. 450W No load speed : Pad size : approx. 125mm 24 Portable Belt Sander l8 Set/Ruang Praktik Untuk menghaluskan permukaan benda kerja. No Nama Alat Rasio Deskripsi Voltage/Frequency : 22OY /SOHZ Input power : approx. 950W Sanding speed : up to 35O m/min Sanding size : approx. 75x533mm 25 Presisi Panel Saw 4 set/Ruang praktik Untuk memotong kayu Dimensi meja geser min.l8oo x 37Smm, kapasitas potong approx. 28OOmm, Lebar potong antara pisau dan rip pagar approx. 125omm, Diameter blade 2 5O- 3 OOmm, Tinggi cut(dia 3OOmm) approx. 85 mm, Kecepatan spindle maks. 60OO rpm, Diameter spindle approx. 3omm, Motor approx. 5.5Ku, Scoring saw blade dia approx. 12omm, Scoing saw blade speed @pprox. 800Orpm 26 Mesin CNcbubut kayu 4 set/Ruang praktik Untuk membuat profil kayu silindris Max Processing Size 15O0 x 3OO mm, Spindle Power approx. 4Kw, Max Feed Speed 35mm/ s, Spindle Speed upto 3500 ,p*, Control Sgstem CNC, Voltage 380V/ SOHz 27 Band Sanu 4 set/Ruang praktik Untuk menggergaji kayu secara uertbal No Nama Alat Rasio Deskripsi Max. workpiece width 500mm Max. sawing thickness 200mm Saw wheel speed approx. 9OOrpm Main motor approx. 7.5 Kw 28 CNC Band Saw 2 set/Ruang praktik Untuk menggergaji kayu secara vertical dengan cnc control Max Ukuran Pengolahan 1220 x 122O mm, Max Ketebalan Bekerja 250mm, Roda diameter approx. 60 )mm, Pengaturan Saw Kemiingan t 9A, Motor Spindle approx. 5.5Kw, Kecepatan Pemprosesan 1-25 m/mm 29 Laboratory precisian panel saw 4 set/Ruang praktik Untuk memotong kayu kapasitas skala laboratorium Dimensi meja geser: min.l200 x 3Somm Diameter blade: up to 300mm Maksimal cutting: approx.70 mm Diameter spindle: approx. 30mm Motor powen approx.3 kW 30 Laboratory band saw 4 set/Ruang praktik Untuk menggergaji kayu secara uertical skala laboratorium Max. workpiece width: 3OOmm Max. workpiece thickness; I SOmm Main motor: approx. 600 W Voltage: 22OV/ 50Hz ro7. Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk ansembel atau orkestra, pengaturan tata suara (sound system) dan perekaman;
Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7O7.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 1O7.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 1O7.3. Tabel lO7.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik Individu 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 2 Ruang praktik bersama 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 3 Ruang pagelaran musik 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang praktik/studi o rekam 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m"/ instruktur Luas R. Instruktur adalale 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. REPUBUK INDONESTA - 2223 - Tabel 1O7.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R.Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R.Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R.Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R.Simpanl buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerj aan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6. Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area ^praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 16 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Tabel 1O7.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Seni Musik Klasik No Jenis Rasio Deskripsi Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Flute 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan flute pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. Material Nbkel Silu erBump e r N e opreneTipe Sprtng Stainless Steel. 2 Oboe 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan oboe pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. Simplified C o n s e ru ato ir e ( s e mi- auto matic octaue sgstem), 3rd octaue key, Left-hand F keg, Fork F resonance keg, G-D#, F#-G#, Ab-Bb, A#-8, B- C#, Left C-D, Right C-D, cork and le ather, Grenadilla, Siluer-plated nbkel siluer 3 Klarinet 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan klarinet pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. Material Kayu Matte ABS Resin dengan mouthpiece 4C plastik dan material key nickel silver, kunci dengan 77 tangga nada dan 6 ring, panjang barrel 65mm dan fingering model boehm. 4 Saxophone 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan saxophone baik sebagai solis maupun dalam format orkestra Soprano S axophone, Ribb e d Construction, No Nama Alat Rasio Deskripsi Keg of B, Mother of Pearl Keg, Deluxe case included 5 Horrt 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan horn pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra Hans Hoyer Professional double horn F & Bb Hand-hammered detachable bell in gellout brass 4 rotary ualues Nickel Slides with Mouthpiece, backpack case & cleaning kit 6 Trumpet 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan trumpet pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra Key Bes, Bell Material Two piece, Yellow brass, Bell Diameter 123mm (4-7/ B"), Bore Size ML 1 1.65mm (0.459"), Finish Gold lacquer, Mouthpiece 7 Trombone 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan trombone pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. ML bore, Yellow brass bell, Gold brass leadpipe, Ntckel siluer outer slid.es, Stainless steel pbtons 8 Tuba 2 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan tuba pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra Material: Yellow brass, Finish: Clear lacquer No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Gitar 6 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan gitar pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format ansambel, String Nglon, front body Spntce, body back & side Agathis Neck Na, Fingerboard Nato, Fret 18 10 Ptano 1 buah/ruang praktik Acoustic Piano, 88 kegs, 5 backspots, Solid Spruce Soundboard, V-Pro Plate Iron Frame, Hard Maple Pinblock and Bidge, String, Standard Hammers, Hammer Underfelt, Acrylb Resin White Keg, Phenol Resin Btack Keg, Depth 61 cm, Width 152 cm, Height 121 cm, Weight 235 kg, Cabinet Finished : Polished Ebong 11 Perkusi 1 unit perkusi/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan instrumen perkusi rulmpun perkusi yang terdiri drum set, timpani, grand cassa, piati, uibraphone, xglophone, marimba, bongo/konga, dan gong china pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. t2 Biola Sopran 6 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan biola sopran pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra. Material Ouerall length 24 inches Each Skylark MV0O5 kit includes: - Violin - spruce top, maple back, sides and ibs - Lightweight padded nylon ca.se - Bow and rosin - String adjusters 108. Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran ^: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk ansembel atau orkestra, pengaturan tata suara (soundsgsteml dan perekaman. b. Luas minimum rLlang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 108.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 108.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 108.3. Tabel 1O8.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer No Nama Alat Rasio Deskripsi 13 Biola Alto 6 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan biola alto pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra . Material Biola Akustik, Top Solid Spruce, Back/ Side Flamed Maple, Fingerboard Ebony, Outfit Rosin, bow l4 Cello 4 buah/ruang praktik Menguasai teknik, etude, permainan cello pada repertoar klasik baik sebagai solis maupun dalam format orkestra All-ebony pegs and an ebong fingerboard are added to the bodg. Bellafinahand carues a 2-gear aged map No Jenis Rasio Deskripsi I Ruang praktik individu 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rlr2. 2 Ruang praktik bersama /brand 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2 3. Ruang pagelaran musik 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2.
Ruang praktik/studio rekam/teknologi musik 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27rn2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel f 08.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Musik Populer No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja f 8 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.lnstruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah. R.Simpanl buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi praktik bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 1.7. Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis ^pada kegiatan ^praktik. 1.8. Lemari alat/ tools cabinet 16 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah. R.Simpan 3 buah. 1.9. Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R.Simpan 2 buah. Tabel 108.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Seni Musik No Nama AIat Rasio Deskripsi I Electric Guitar 4 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik Mapple neck with "C" profil and " Large" Headstock; " 9. 5" -radius maple Jingerboard with 22 jumbo frets ; ^Stratocaster ^pickups ; ^Fiue- wag pickup switch; Vintage-styte sg nchronize d tremolo bridg e. 2 Bass guitar 4 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik Maple neck; Two Michael Bump- designed V-Mod; Single-coil Jazz bass pbkups; Slim moderra "C"- shaped neck profile bone nut; 20 narro w - tall fre ts for familiar plaging feel; Incre as e d sustain; Flute d- shaft tuning machine s ; PosingJlex graphite rods for neck; Reinforcement 3 Drum Set 1 Set /ntang praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik Bass drum; Snare drum; Jloor drum; hit hat; Crash; Rite; Tom I Tom 2; 6ply (7.5mm) Poplar / ^Asian; Mahogang ^Blended Shells; Choice of High Gloss Lacquer; Finishes ; ^Chrome, Hardware ; Opti-Loc Suspension System; Matching 14x5.5 Wood Snare Drum; Remo Clear Tom Head, Ported; Powerstroke Remo Bass Drum head 109. Kompetensi Keahlian Seni Tari a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran : memainkan tarian secara individu, memainkan tarian secara bersama dalam bentuk rampak tari, pengaturan tata suara musik pengiring dan perekaman gambar-suara. No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Cgmbal 1 Set Alat/ruang praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik Profesional Cgmbal Set 5 Microphone 16 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik LD System 16 Chanel PLL Diueritg wireless/ cble Sgstem microphone stand and clam 6 Kegboard Music 1 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat musik - Patches : ouer 12O0; - Drum Kits : ouer 3O; - Performances : ouer 60 ; - Rewritable Internal Memory; - Multy Effects; - MIDI Conector; - USB Memory Port; - USB; Computer Port; - DC in Jack; - Kegboad Stand; - Pedal Switch 7 Amptifier 2 Unit/Ruang Praktik Praktik & Penguasaan Teknik memfungsikan alat music. Power Amplifier Watt/ Side rl)OOW @8 Ohms IL2OOW @ Ohms wittt Cooling Sgstem and Rack b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 109.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 1O9.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 109.3. Tabel 109.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik individu 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 IJl2. 2 Ruang praktik bersama 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 IJl2. 3 Ruang pagelaran tari 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 4 Ruang praktik/studio rekam 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJf2. Tabel 109.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Seni Tari Studio Tari Pemula No Jenis Rasio Deskripsi 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung busana dan peralatan tari yang diperlukan. 4 Loker I buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. Studio Tari Muda Studio Tari M No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Dapat digunakan dengan nyaman. Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. 4 Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. Dapat digunakan dengan nyaman No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk keq'a instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 3 Lemari simpan 2 b: ual: /ntang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan + loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. Studio Plaza No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. Dapat digunakan dengan nyaman 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman Tabel 109.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Seni Tari No Jenis Rasio Deskripsi 1.3 Lemari simpan 2 buah/mang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan 4 Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Tape Deck/VCD/ DVD 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/VCD Video Plagback : ^. PlaAback Media: Video CD; ' Loader TYPe: Motorbed;
Number of Dbcs; 3,' . Video disc playback sgstem: ,I\ffSC, PAL; ^. Dasc Playback Modes: A-B Repeat; Sound;
Outtrtut Power: approx. 150OW PMPO; ' Sound Enhancement: Dgnamic Bass Boost, Digital Sound Control; Loudspeakers; ^. Main Speaker: 3 udA, Bass Reflex Speaker System,;
25" woofer, 2" tweeter, Piezo; Audio Plagback; ^. Plagback Media: CD, CD-R, CD-RW, MP3-CD: ^. Disc Plauback Modes: No Nama Alat Rasio Deskripsi Repeat/ one/ all/ program, Repeat/ one/ disk/ program, 99- Track; Programmable; ^. Cassette Deck Technology: Logic; ^. Number of decks: 2; ^. Cassette Plagback Modes: Electronic Speed Control, Full Auto Stop. 2 TV LED 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/VCD 32 inci, Warna lebar, USB, HD 1366 x768 siap pakai, HDMI 3 LCD Progektor 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan video Resolution min. XGA (1O24x768), Brightness min. 3.300 Lumens. 4 Master Makeup Kit 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merias wajah This Kit Includes: ^. Large Black Carry Case ^. l2pc Brush Set ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Neutral, . 15 Color Eye Shadow Palette, Smokey ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Theatrical, ^. 10 Color Concealer Palette ^. 6 Color Pressed Powder Palette ^. 10 Color Lip Palette, Bright, ^. 10 Color Lip Palette, Neutral ^. 10 Color Blush Palette, Bright ^. 10 Color Blush Palette,Neutral ,.Hydrabase Foundationsx5.Cream Foundation Quads x 2 ^. HD Loose Powder, Translucent; ^. Mineral Pressed Brortzer ^. Lip Liner Pencils x 9 ^. Lip Glosses x 5 ^. Eye Liner No Nama Alat Rasio Deskripsi Pencils x 8 ;
Mascara ^. GeI Liners x 4. Duo Brow Powder x2. Brow Pencils x4. Duo Brow Highlighter,. Disposable Mascara Wands ^. Pink Brow Combs ^. Wedge Sponge Block . Eyebrow Tweezer , ' Stainless Steel Mixing Plate & Double Ended Spatula. Small Scissors ^. Eye Lash Curler,. False Lashes & Adhesive 5 Makeup Case With L@hts Legs Mirror I Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelengkap tata rias Size : approx. 580450228 mm, mirror size : approx. 17*14.25 cm, Material : High quality Aluminum finish and construction , 2pc chromed zins metal key locks,Inside : PVC leather for full lining Outside : Black aluminum frame & reinforced metal parts, Details:
with 6pcs incandescent bulbs - can be changed to ener5/ saving or LED global lamps, with dimmable switch & auxiliary international S-holes socket, 2. With 4 pcs trays pull out at 2 sides with acrylic cover, inside the trays with 1pc die-cut foam with many holes for setting lipsticks or eyelash, 1pc removable plastic pallet which can be settled , on the trolley bar for hanging hair-dryer etc. There are 2pcs extra pen holders, some elastic band on the bottom walls for holding other stuff. 3. With 2pcs comfortable handles, 2pcs zinc chromed locks with key, ^1 set study 2-wheel trolley, system and 4pcs foldable legs/stands, 1pc 2.4 meters wire for international usage. No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Sound s.Istem 1 set/ Ruang praktik Pendukung dalam pementasan tari Drive 12 " with tweteer DSP control performance Sistem fungsi 3 way approx. 4LO W kapasitas power, approx. 250 W peak tweeter 7 Handg cam 1 unit/ Ruang praktik Untuk merekam gambar/ suara 4K Ultra HD (3840 x 2 160) recording of more subtle detail and color with Intelligent Active mode,1.05 inch lens with optical 2Ox zoom range 8 Komputer l unit/ Ruang praktik Digunakan untuk melakukan pembuatan video tarian, efek sound Processor : min. 2.9 GHzll6MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64GB, Storage min. I TB HDD DVD-RW, I/O: USB port, HDMI, Audio In- Out, Parallel port, Serial port, Optical USB Mouse and Keyboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi : min. 1366 x768, Operating system original.
Kompetensi Keahlian Penataan Tari a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelaj aran : memainkan tarian secara individu, memainkan tarian secara bersama dalam bentuk rampak tari, pengaturan tata suara musik pengiring dan perekaman gambar-suara. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel I 10.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel llo.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 110.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Kostum Tari Individu 1 set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari. Menyesuaikan daerah setempat 10 Kostum Tari Berpasangan I set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari Menyesuaikan daerah setempat 11 Kostum Tari Kelompok I set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari Menyesuaikan daerah setempat L2 Screen Projector I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap hasil proyeksi proyektor. Ukuran besar free standing minimal 70" x 70" Tabel 1 f O.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Penataan Tari No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik individu 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 /Jf2. 2 Ruang praktik bersama 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 3 Ruang pagelaran tari 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJJ2. 4 Ruang praktik/studio rekam 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 mt/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rn2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adala}r 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel lLO.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Penataan Tari Studio Tari Pemula No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung busana dan peralatan tari yang diperlukan. 4 Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. No Jenis Rasio Deskripsi 5 Rak sepatu/alas kaki I buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. Studio Tari Muda Studio Tari Madya No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Dapat digunakan dengan nyaman. Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. 2 Meja instruktur I buah/ruang studio Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan 4 Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instmktur 1 buah/ruang studio Kuat, stabil dan dairat dipindahkan. Dapat digunakan dengan nyaman 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan 4 Loker I buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. Studio/Plaza Tabel 110.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kompetensi Keahlian Penataan Tari No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. Dapat digunakan dengan nyaman 2 Meja instruktur 1 buah/ruang studio Kuat dan stabil. Ukuran memadai untuk keqja instruktur. Dapat digunakan dengan nyarnan 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan + Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. 5 Rak sepatu/alas kaki I buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. No Nama Alat Rasio Deskripsi I Tape Deck/ VCD/ DVD 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/ VCDVideo Playback . PlaAback Media: Video CD;
Loader Type: Motorisedi ^. Number o/Discs; 3, ^. Video disc playback sAstem: N?SC, PAL, ^, Disc Playback Modes: A-B Repeat, Sound, ^. Outpu[ er: approx. lSOOW PMPO; ' Sound Enhancement : Dg namb B as s Boost, Digital Sound Control; Loudspeakers; ^. Main Speaker: 3 waA, Bass Reflex Speaker Sgstem, 5.25" woofer, 2" tweeter, Piezo Audio Plagback . PlaAback Media: CD, CD-R, CD- RW, MP3-CD . Drsc Playback Modes: Repeat/ one/ all/ program, Repeat/ one/ di.sk/ program, 99- Track Programmable . Cassette Deck Technology: Logic . Number of decks: 2 . Cassette Playback Modes: Electronb Speed Control, Full Auto Stop 2 LCDProyektor 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan video, Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.3OO Lumens. 3 TV LED 1 Unit/Ruang Praktik Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/ VCD No Nama Alat Rasio Deskripsi 32 inci, Warna lebar, USB, HD 1366 x 7 68 siap pakai, HDMI 4 Master Makeup Kit 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merias wajah This Kit Includes: ^. Large Black Carry Case ^. l2pc Brush Set ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Neutral, ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Smokey ' 15 Color Eye Shadow Palette, Theatrical, ^. 10 Color Concealer Palette ^. 6 Color Pressed Powder Palette ^. 1O Color Lip Palette, Bright, ^. 10 Color Lip Palette, Neutral ^. 10 Color Blush Palette, Bright ^. 10 Color Blush Palette, Neutral , ^. Hydrabase Foundations x 5 ^. Cream Foundation Quads x 2 ^. HD Loose Powder, Translucent; ^. Mineral Pressed Bronzer. Lip Liner Pencils x 9 ^. Lip Glosses x 5 ^. Eye Liner Pencils x 8 ;
Mascara ^. Gel Liners x 4 ^. Duo Brow Powder x2 ^. Brow Pencils x 4 ^. Duo Brow Highlighter,. Disposable Mascara Wands ^. Pink Brow Combs ^. Wedge Sponge Block ^. Eyebrow Ttveezer , ^. ^Stainless ^Steel ^Mixing ^Plate ^& Double Ended Spatula ^. Small Scissors ^. Eye Lash Curler,. False Lashes & Adhesive 5 Makeup Case With L@hts Legs Minor 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pelengkap tata rias No Nama Alat Rasio Deskripsi Size : approx. 580450228 mm, mirror size : approx. 17*14.25 cm, Material : High quality Aluminum finish and construction , 2pc chromed zins metal key locks,Inside : PVC leather for full lining Outside : Black aluminum frame & reinforced metal parts, Details:
with 6pcs incandescent bulbs - can be changed to energ/ saving or LED global lamps, with dimmable switch & auxiliary international S-holes socket, 2. With 4 pcs trays pull out at 2 sides with acrylic cover, inside the trays with 1pc die-cut foam with many holes for setting lipsticks or eyelash, lpc removable plastic pallet which can be settled , on the trolley bar for hanging hair-dryer etc. There are 2pcs extra pen holders, some elastic band on the bottom walls for holding other stuff. 3. With 2pcs comfortable handles, 2pcs zinc chromed locks with key, 1 set study 2-wheel trolley, system and 4pcs foldable legs/stands, lpc 2.4 meters wire for international usage. 6 Sound sestem 1 set/ Ruang praktik Pendukung dalam pementasan tari Drive 12 " with tweteer DSP control performance Sistem fungsi 3 way FRESIDEH REPUELIK INDONESIA - 2249 - No Nama Alat Rasio Deskripsi approx. 410 W kapasitas power, approx. 250 W peak tweeter 7 Handy cam I unit/ Ruang praktik Untuk merekam gambar/suara 4K Ultra HD (3840 x 2160l recording of more subtle detail and color with Intelligent Active mode,1.05 inch lens with optical 2Ox zoom range 8 Komputer 1 unit/ Ruang praktik Digunakan untuk melakukan pembuatan video tarian, efek sound Processor : min. 2.9 GHz/16MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64GB, Storage min. 1 TB HDD DVD-RW, I/O: USB port, HDMI, Audio In- Out, Parallel port, Serial port, Optical USB Mouse and Keyboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi : min. 1366 x 768, Operating system original. 9 Kostum Tari Individu I set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari. Menyesuaikan daerah setempat 111. Kompetensi Keahlian Seni Karawitan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Karawitan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk tabuh bersama, pengaturan tata suara (sound system) dan perekaman. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Karawitan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Karawitan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1 1 1. 1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Karawitan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel Lll.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Karawitan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 111.3. Tabel 1 1 l. 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Seni Karawitan No Nama Alat Rasio Deskripsi 10 Kostum Tari Berpasangan 1 set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari Menyesuaikan daerah setempat 11 Kostum Tari Kelompok I set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan tari Menyesuaikan daerah setempat No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik individu/olah vokal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang praktik bersama 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. Tabel lll.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom etensi Keahlian Seni Karawitan No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang pagelaran karawitan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 4 Ruang praktik/ studio rekam 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalan. 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/ruang studio Dapat digunakan dengan nyaman. Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. 2 Meja instruktur I buah/ruang studio Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 3 Lemari simpan 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan 4 Loker 1 buah/ruang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. Tabel 111.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom tensi Keahlian Seni Karawitan No Jenis Rasio Deskripsi 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk men€rmpung alas kaki setengah rombel. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Instrumen Karawitan berupa Gamelan Jawa Pelog-Slendro Gagrag Surakarta (Disesuaikan dengan Etnis/Daerah Setempat) 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk praktik karawitan 1 Set/Perangkat Gamelan Jawa Slendro Pelog Gagrag Surakarta, terdiri dari: Rebab, Kendang Gede, Kendang Ciblon, Kendang Sabet/Kendang Batangan, Kendang Penuntung, Kendang Ketipung, Bedug, Gender Barung, Gender Penerus, Bonang Barung, Bonang Penerus, Bonang Panembung, Slentem, Demung, Saron Barung, Saron Barung Cacah, Saron Penerus, Ketuk- Kempyang, Kenong, Kenong Japan, Kempul, Gong Suwukan, Gong Gede, Gambang, Siter Barung, Siter Penerus, Siter Dara, Celempung, Suling, Kecer, Kemanak, Engkuk- Kemong, Keprak. No Nama Alat Rasio Deskripsi Disesuaikan dengan daerah setempat - Set/Perangkat Gamelan Jawa Gagrag Yograkarta - Set/Perangkat Gamelan Jawa Pesisiran - Set/Perangkat Gamelan Sunda - Set/Perangkat Gamelan Jawatimuran - Set/Perangkat Gamelan Bali - Set/Perangkat Karawitan Betawi - Set/Perangkat Karawitan Minang - Set/Perangkat Karawitan Makasar - Set/Perangkat AIat Musik Tradisional Etnik masing-masing daerah 2 Microphone Drum Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap audio Terdiri dari: - 2 pcs mic yang di ^juga bisa pergunakan untuk Snare, Tom, Conga, Timba1e, dan gitar cabinet dengan rentang frekuensi dari 50 Hz - 12 kHz - 1 pc mic yang di ^juga bisa pergunakan untuk Floor Tom, Kick Drum, Djemb, Cajon dengan rentang frekuensi dari 40 Hz - lO kHz - 1 pc mic yang dipergunakan untuk Kick Drum, dengan rentang frekuensi 30 Hz - 1O kHz FRESTDEN REPUELIK INDONESIA - 225+ - No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Mic Preamp I Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memperkuat sinyal audio Saturasi LOo/o di 30db Tersedia Phantom Power Level meter -20 dBu sampai ^+3 dBu Optical Compressor Instrument input dan Mic input 4 Pencampuran Audio (Audio Mixer) 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line Input (24 rnono dan 4 stereo) rlo Input mikrofon: MIC: 24 (Input HPF: tOOHz t2dB / okt) Daya phantom: 48V phantom power per saluran Input saluran: LINE: 24 mono ^+ 4 stereo, CH INSERT: 24 RETURN: I stereo I/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone Crosstalk: -74d8 @, lkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHzl6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Prosesor Audio (Audio Prosesor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan samp el 24-bit, 48kHz, konverter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low-cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompreso r / Lirniter, Phase, Delay dan sebagainya 6 Komputer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan mengedit video dan menjalankan aplikasi gamelan Processor : min. 2.9 GHz/16ME} Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64GB, Storage min. 1 TB HDD DVD-RW, I/O: USB port, HDMI, Audio In-Out, Parallel port, Serial port, Optical USB Mouse and Keyboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi : min. 1366 x768, Operating system original. 7 Handgcam I Unit/Ruang Praktik Untuk merekam gambar/ suara 4K Ultra HD (3840 x 2 160) recording of more subtle detail and No Nama Alat Rasio Deskripsi color with Intelligent Active mode,1.O5 inch lens with optical 2Ox zoom range 8 Sound S/stem I Set/Ruang Praktik Pendukung dalam pementasan tari Drive 12 " with tweteer DSP control performance Sistem fungsi 3 way approx. 410 W kapasitas power, approx. 250 W peak tweeter 9 Instrumen Karawitan I set Instrumen Pokok Karawitan/ ruang praktik Digunakan untuk praktik vocal 1 set Instrumen Pokok Karawitan, terdii dai: @ Rebab O I set Kendang (Kendang Gede, Kendang Ciblon, Kendang Ketipung, Kendang Penuntung) @ I set Gender Barung (Gender Barung Slendro, Gender Barung Pelog Barang, Gender Barung Pelog Nem/ Lima) @ Slentem Slendro-Pelog @ Gong Kemodong/ Anggang- anggang Disesuaikan dengan alat musik etnik masing-masing daerah 10 Vokal Microphone 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pengeras suara ' Single Channel ' LCD display screen control ' Support Jarak microphone terhadap receiuer minimum 1O m ' Control On/OIf, Frequency Up/ down t12. Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: memainkan alat musik secara individu, memainkan alat musik secara bersama dalam bentuk tabuh bersama, pengaturan tata suara (sound system) dan perekaman. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel ll2.l. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 112.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Penataan Karawitan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel I12.3. Tabel ll2.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom i Keahlian Penataan Karawitan No Nama Alat Rasio Deskripsi ' Display Contents Channe\ Antenna A/8, Mute Display, RF/AF Leuel Meter No Jenis Rasio Deskripsi I Ruang praktik penataan individu 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang praktik penataan bersama 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik Luas minimum adalah 54 rn2. Tabel 112.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Penataan Karawitan No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang pagelaran karawitan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rn2. 4 Ruang praktik/ studio rekam 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi Dapat digunakan dengan nyaman. Kuat, stabil dan dapat dipindahkan. 1 Kursi kerja instruktur 1 buah/mang studio 1 buah/ruang studio Ukuran memadai untuk kerja instruktur. Dapat digunakan dengan nyaman 2 Meja instruktur 2 buah/ruang studio Berupa lemari tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung Busana dan peralatan tari yang diperlukan 3 Lemari simpan 4 Loker 1 buah/mang studio Berupa loker tertutup yang dapat dikunci. Ukuran memadai untuk menampung peralatan yang ada. Tabel L12.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Penataan Karawitan No Jenis Rasio Deskripsi 5 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. Rasio Deskripsi No Nama Alat 1 set (perangkat)/ Ruang praktik Digunakan untuk praktik karawitan 1. Set/Perangkat Gamelan Jawa Slendro Pelog Gagrag Surakarta, terdiri dari: Rebab, Kendang Gede, Kendang Ciblon, Kendang Sabet/Kendang Batangan, Kendang Penuntung, Kendang Ketipung, Bedug, Gender Barung, Gender Penerus, Bonang Barung, Bonang Penerus, Bonang Panembung, Slentem, Demung, Saron Barung, Saron Barung Cacah, Saron Penerus, Ketuk- Kempyang, Kenong, Kenong Japan, Kempul, Gong Suwukan, Gong Gede, Gambang, Siter Barung, Siter Penerus, Siter Dara, Celempung, Suling, Kecer, Kemanak, Engkuk-Kemong, Keprak. Disesuaikan dengan daerah setempat 2. Set/Perangkat Gamelan Jawa Gagrag Yoryakarta 1 Instrumen Karawitan berupa Gamelan Jawa Pelog-Slendro Gagrag Surakarta (Disesuaikan dengan Etnis/Daerah Setempat) No Nama Alat Rasio Deskripsi 3. Set/Perangkat Gamelan Jawa Pesisiran 4. Set/Perangkat Gamelan Sunda 5. Set/Perangkat Gamelan Jawatimuran 6. Set/Perangkat Gamelan Bali 7. Set/Perangkat Karawitan Betawi 8. Set/Perangkat Karawitan Minang 9. Set/Perangkat Karawitan Makasar n. Set/Perangkat Alat Musik Tradisional Etnik masing-masing 2 Microphone Drum Set 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap audio Terdiri dari: - 2 pcs mic yang di ^juga bisa pergunakan untuk Snare, Tom, Conga, Timbale, dan gitar cabinet dengan rentang frekuensi dari 50 Hz - 12 kHz - 1 pc mic yang di ^juga bisa pergunakan untuk Floor Tom, Kick Drum, Djemb, Cajon dengan rentang frekuensi dari 40 Hz - LO kHz - 1 pc mic yang dipergunakan untuk Kick Drum, dengan rentang frekuensi 30 Hz - lO kHz - 2 pcs mic yang di ^juga bisa pergunakan untuk Overheads, cymbals, hihat, alat ^perkusi REFIJIL|K INDONESIA - 2267 - No Nama Alat Rasio Deskripsi dengan rentang frekuensi 100 Hz - 20 kHz. 3 Mic Preamp f Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memperkuat sinyal audio Saturasi 10% di 3odb Tersedia Phantom Power Level meter -20 dBu sampai ^+3 dBu Optical Compressor Instrument input dan Mic input 4 Pencampuran Audio (Audio Mixer) 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line Input 124 mono dan 4 stereo) r/o Input mikrofon: MIC: 24 (Input HPF: 10OHz l2dB/oktl Daya phantom: 48V phantom power per saluran Input saluran: LINE: 24 mono ^+ 4 stereo, CH INSERT: 24 RETURN: 1 stereo I/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone No Nama Alat Rasio Deskripsi Crosstalk: -74d8 @ lkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHz/6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks 5 Prosesor Audio (Audio Prosesor) I Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan sampel 24- bit, 48kHz, konverter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low-cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor/Limiter, Phase, Delay dan sebagainya 6 Komputer 1 set (perangkat)/ Ruang praktik digunakan untuk melakukan menedit video dan menjalankan aplikasi gamelan Processor: min. 2.9 GHz/ 16MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. I TB HDD DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI, Audio In- Out, Parallel port, Serial port, No Nama Alat Rasio Deskripsi Optical USB Mouse and Keyboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi: min. 1366 x 768, Operating sg stem oiginal. 7 Vokal Microphone I set/ Ruang praktik Digunakan untuk praktik vocal ' Single Channel ' LCD display screen control ' Support Jarak microphone terhadap receiuer minimum 10 m ' Control On/ Off, Frequency UP/ down ' Displag Contents Channel, Antenna A/8, Mute Dbplay, RF/ AF Leuel Meter 8 Handg cam 1 unit/ Ruang praktik Untuk merekam gambar/ suara 4K Ultra HD (3840 x 2160l recording of more subtle detail and color with Intelligent Active mode,1.05 inch lens with optical 2Ox zoom range 9 Sound slrstem 1 set/ Ruang praktik Pendukung dalam pementasan tari Drive 12 " with tweteer DSP control performance Sistem fungsi 3 way approx. 410 W kapasitas power, approx. 250 W peak tweeter 113. Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: olah vokal, memainkan wayang secara individu, memainkan wayang secara bersama dalam bentuk rampak dalang, pagelaran wayang. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan adalah2TO m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1 13.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 113.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Seni Pedalangan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 113.3. Tabel I13.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Seni No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik olah vokal 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Ruang praktik individu 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 3 Ruang praktik bersama 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rJ:
r2. 4 Ruang pagelaran pedalangan 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 113.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Seni No Jenis Rasio Deskripsi 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instmktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. FRESTDEH REPUBL|K INDONESIA - 2266 - No Jenis Rasio Deskripsi 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ulnrran memadai untuk menyiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 48 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub rLrang praktik 48 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub ruang/lab.f area kerja di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. rr: t=FflTIEN INDONESIA - 2267 - Tabel 1f 3.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Seni No Nama Alat Rasio Deskripsi I Seperangkat gamelan pelog dan slendro, keprak cempala, kotak wayang 1 Set lruarrg praktik Digunakan dalam pementasan way€rng. Perangkat wayang lengkap. Satu set wayang, gamelan 2 Gamelan 1 set /rruarrg studio Digunakan untuk Instrumen pengiring dalam pertunjukan wayzrng Terdiri dari: Slenthem, Demung, Saron, Peking, Kendang Indung (gede), Kendang anak, kendang sabet ( Kulanter ), Gender Barung, Gender Penerus, Rebab, Gambang, Siter, Bonang barung, Bonang Penerus, Bonang Penembung, Bedhug, Kenong, Kempyang, Kempul, Gong Siyem, Gong Ageng, Kecer Bahan : perunggu Rancak : Kayu jati 3 Beber. Memperagakan atau mendemontrasikan pagelaran wayang baik utuh dan ringkas, pendek 1 set /ruarrg praktik Digunakan untuk menangkap bayangan wayang. Layar atau kelir dan gawang kelir, gedebok untuk tancapan wayang Disesuaikan dengan etnis setempat. Terdiri dan 2 macam layar :
No Nama Alat Rasio Deskripsi Layar untukPentas =8x2 meter dan 2. Iayar untukLatihan =2x2 meter. Dilengkapi dudukan untuk Lampu Blencong 4 Peralatan pendukung dalang, buku- buku sastra jawa, buku-buku cerita wayang pedalangan, naskah-naskah pedalangan. I set /ruang praktik Digunakan untuk pendukung dalang dalam pementasan Sesuai tuntutan masing- masing etnis pewayangan. Contoh untuk Dalang Wayang Kulit : Cempala, Keprak, 5 Sound s.Istem 1 Set/Ruang Praktik Pendukung dalam pementasan tari Diue 12 " utith tweteer D SP control p erformance Sistem fungsi 3 wag approx. 410 W kapasitas power, approx. 25O W peak twe eter memb eikan w arrla dalam dialog dan tekanan karakter tokoh dan bobot dalam cepeng sabet 6 Handy cam I Unit/Ruang Praktik Untuk merekam gambar/suara 4K Ultra HD (3840 x 2160l recording of more subtle detail and color with Intelligent Active mode,1.O5 inch lens with optical2Ox zoom range No Nama Alat Rasio Deskripsi 7 Pencampuran Audio (Audio Mixer) 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line Input (24 mono dan 4 stereo) rlo Input mikrofon: MIC: 24 (Input HPF: 100H2 l2dBlokt) Daya phantom: 48V phantom power per saluran Input saluran: LINE: 24 mono + 4 stereo, CH INSERT: 24 RETURN: 1 stereo I/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone Crosstalk: -74d8 @, lkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHz/6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks 8 Spot light 1 Unit/Ruang Praktik Lampu pendukung penampilan peragawati dan pencahayakan pakeliran hingga pakeliran kelihatan hidup. Piuoting shade Standing base and keghole wall mount Black metal finish FRESIDEH REPUBUK INDONESIA - 2270 - No Nama Alat Rasio Deskripsi In-line switch on cord Uses one 6O-watt incandescent bulb or one l3-watt CFL bulb 9 Microphone Drum Set 1 Unit/Ruang Praktik Dig unakan untuk me nangkap audio Terdiri dai: p ergunakan untuk Ou erhe ads, cymbals, hiha| alat perkusi dengan rentang frekuensi lOO Hz - 20 kIIz. 10 Mic Preamp I unit lrua: rrg praktik Digunakan untuk memperkuat sinyal audio Saturasi 10% di 30db Tersedia Phantom Power Level meter -20 dBu sampai ^+3 dBu Optical Compressor No Nama Alat Rasio Deskripsi Instrument input dan Mic input 11 Prosesor Audio (Audio Prosesor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan sampel 24 -bit, 48kHz, konverter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high- cut, low-cut, 8 parameter EQ, Phase, De1ay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor/ Limiter, Phase, Delay dan sebagainya r2 Komputer 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melakukan mengedit video dan menjalankan aplikasi gamelan, secara menyeluruh dan detil. Processor: min. 2.9 GHz/ 16MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgra.dable to 64G8, Storage min. I TB HDD DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI, Audio In- Out, Parallel port, Serial pofr, Optical USB Mouse and Kegboard, tt4 Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: perancangan ruang, tata akustik, dekorasi, penataan (lay out), desain-desain ruang pentas / p egelar an / pameran. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel ll4.l. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 114.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Artistik Teater dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 114.3. Tabel 1 14. 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kom Keahlian Tata Artistik Teater No Nama Alat Rasio Deskripsi Monitor: min. 18,5" Resolusi min. 1366 x 768, Operating sg stem original. No Jenis Rasio Deskripsi Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 1 Sub ruang praktik desain/perancan gan 4 m2f peserta didik 2 Sub ruapg praktik dasar tata rias, busana, suara 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. Tabel 114.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom Keahlian Tata Artistik Teater No Jenis Rasio Deskripsi 3 Sub ruang praktik tata panggun g/tata cahaya 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Sub ruang produksi pembuatan orn€unen 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adala]r 27 rJf2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 r: -:
No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 3 Bangku kerja 9 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah.
Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 12 buah, R. Simpan 3 buah. Tabel 114.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Tata Artistik Teater No Jenis Rasio Deskripsi 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. Deskripsi No Nama Alat Rasio 1 Standar Lukis Kayu 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menyandarkan kanvas ketika akan melukis. Bahan : Ka5ru Finishing : pernis Dimensi : approx. 60 x 150 cm 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat untuk menggambar. Ergonomic design for easA, comfortable working. 2 Drawing Board 3 Portable Electric Drilling Machine 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat lubang. Konfigurasi minimal: Voltage : 22OY Frequency : SOHZ Input power : approx. 800W 13MM key chuck No load speed : O-3000rpm trlrlrFII; EfIl INT-IaNT5FTA - 2276 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Drilling capacity steel: approx 13mm/concrete: approx l3mm/wood: approx 25mm 4 Drill Press 3 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang pada benda kerja. Voltage: AC 22O V 5O Hz Input power: approx. 35O W Ma< drilling capacity: A approx. 13 mm Spindle travel: approx. 50 mm Spindle speed: up to 2620 rprn 5 Mesin Gerinda Meja 3 Unit/Ruang Praktik Untuk menggerinda atau memotong logam, tetapi dengan menggunakan batu atau mata yang sesuai. Voltage: 22OV/ SOHZ Power: 2O0OW No-Load Speed: 3900rpm Cutting disc size: min. 355mm Max cutting capacitg: Round pipe 1 15mm Square 115x11Smm Rectangle 15Ox1o2mm iE: I: FTITEIII -2 No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Gergaji Electrb Stereo Foam 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memotong/ membentuk gabus. Sumber daga: Listnk Tegangan: 110 V-24O V Frekuensi: 50/ 6OHz Dimensi: approx. 24"4.53.5 cm suhu pisau: SOOC (Adjustable) daya: approx. 150 W listrikpbau pana.s cutter tegangan: 120 V listrik pisau pana.s cutter Bahan pi.sau: paduan nikel Kadmium frekuerrci: ^50/ ^60Hz 7 Mesin Gergaji Pita 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membelah /membentuk lengkungan-lengkun gan Motor power: 22OV,90 W Table surface (mm): approx. 350 x 200 Speed (rpm): up to 1300 8 Kompresor Besar 3 Unit/Ruang Praktik Untuk mensuplai angin bagi peralatan yang membutuhkan angin bertekanan. Air Re-Tank approx. 125 ^( Power approx. 3 Hp (2.2 kW) 1 PH/ 22OV Displacement approx. 357 t/min No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Spray Gun 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat semprot khusus untuk bidang besar. Standard nozzle 1.5 mm Optional nozzle 1.3 - 2.5 mm Operating pressure 50 - 70 psi Pattern width 180-240 mm 10 Screen Printing 2O x4Ocm 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk alat menyablon. Bahan : Aluminium ukuran screen; approx. 20 x 4O cm 11 Screen Printing 40x5Ocm 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk alat menyablon. Bahan : Aluminium ukuran screeni approx.40 x50 cm 12 Screen Pinting 5O xTOcm 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk alat menyablon. Bahan : Aluminium ukuran screent approx. 5O x70 cm 13 Komputer Grafis 3 Unit/Ruang Praktik Untuk membuat special efek Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDR5, Integ rate d Gig ab it Bthe rnet, No Nama Alat Rasio Deskripsi Wifr" 802. 1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB poft, Display port, HDMI, Audio In-Ou[ Serial port, Parallel port, Min. PSU SOOW, Optical USB Mouse and Kegboard, Lagar min. 23.5" LBD monitor dengan resolusi min. 1 92 0x 1 O8O, Operating system. T4 Printer Color 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, mengkopi, memindai dokumen/ hasil rancangan. Printer type: Print, Scan, Copy; Print method: Inkjet; Resolution: up to 5760x1440 dpi; Print Speed Black: up to 30 ppm; Print Speed Color: up to 15 ppm; Copy Quality: Colour/ Black-and- White; Draft/ Standard with resolution min. 3O0 x 300 dpi; Scanner Type: Flatbed colour image scanner with resolution approx. 600 x 1200 dpi; Input capacity: up to 100 sheets-A4. 15 Printer Laser B & w 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak hasil Print speed black 18 ppm, Recommended monthly page uolume 250-1,5OO pages, Dutg cycle approx. 5,0OO pages, Resolution 6OOx6OO dpi. No Nama Alat Rasio Deskripsi 16 Scanner 3 Unit/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda berupa dokumen kertas menjadi file komputer berupa dokumen/ gambar. Processor speed : approx. 550 MHz Duty cycle : Recommended for 3,500 pages Scan resolution, hardware : Up to 600 dpi (color and mono, Sheet- feed) Scan resolution, optical : Up to 600 dpi (color and mono, Sheet-feed) t7 Tangga Lipat 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memasang dekorasi. Bahan Alumunium Tebal Dapat Ditekuk dan Dibentuk Sesuai Keperluan Anti Karat Ketinggian Tangga Dapat Diatur 18 Master Makeup Kit 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merias wajah This Kit Includes: ^. Large.Black Carry Case ^. l2pc Brush Set ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Neutral, ^. 15 Color Eye Shadow Pa1ette, SmokeY ' 15 Color EYe Shadow Palette, Theatrical, ^. 10 Color Concealer Palette ^. 6 Color Pressed Powder Palette ^. 10 Color Lip Palette, Bright, ^. 10 Color Lip Palette, Neutral ^. 10 Color Blush Palette, Bright ^. 1O Color Blush Palette, Neutral, ^. Hydrabase No Nama Alat Rasio Deskripsi Foundationsx5.Cream Foundation Quads x2. HD Loose Powder, Translucent; ^. Mineral Pressed Bronzer ^. Lip Liner Pencils x 9 ^. Lip Glosses x 5 ^. Eye Liner Pencils x 8 ; ' Mascara ' Gel Liners x 4 ^. Duo Brow Powder x2. Brow Pencils x 4 ^. Duo Brow Highlighter,. Disposable Mascara Wands ^. Pink Brow Combs ^. Wedge Sponge Block . Eyebrow TWeezer , . Stainless Steel Mixing Plate & Double Ended Spatula ^. Small Scissors ^. Eye Lash Curler,. False Lashes & Adhesive 19 Makeup Case With Lights Legs Minor 3 Unit/Ruang Praktik rlas Digunakan untuk pelengkap tata Size : approx. 580450228 mm, mirror size : approx. I7L4.25 cm, Material : High quality Aluminum finish and construction , 2pc chromed zins metal key locks,Inside : PVC leather for full lining Outside : Black aluminum frame & reinforced metal parts, Details:
with 6pcs incandescent bulbs - can be changed to ener5/ saving or LED global lamps, with dimmable switch & auxiliary international S-holes socket, 2. With 4 pcs trays pull out at 2 sides with acrylic cover, inside the trays with lpc die-cut foam with many holes for setting lipsticks or eyelash, 1pc removable plastic pallet which can be settled , on the trolley bar for hanging hair-dryer etc. There are 2pcs extra pen holders, some elastic band on the bottom walls for holding other stuff. 3. With 2pcs comfortable handles, 2pcs zinc No Nama Alat Rasio Deskripsi chromed locks with key, 1 set study 2-wheel trolley, system and 4pcs foldable legs/stands, lpc 2.4 meters wire for international usage. 20 Mker Audia 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mencampur audio dari beberapa sumber input menjadi kesatuan output suara. Mixer Recording, 16 Mic Input, 16 Mono ^+ 4 Stereo Line Input, 6 AUX Sends ^+ 2 FX Sends, 24 Line Inputs(16 mono and 4 stereo) Mixing Channel, approx. 86 Watt, 48V Phantom Power per Channel, 1 Matrix Out, USB 2l Prosesor Audio (Audio Prosesor) 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan samp el 24-bit, 48kHz, konverter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low-cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor/Limiter, Phase, De1ay dan sebagainya 22 Power Amplifier 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memperkuat sinyal audio. THD 20 Hz-2O WIz lW: ^<O.1% SNR; 112d8 Input Connector: : XLR Female No Nama Alat Rasio Deskripsi Input impedance: 2OKA balanced Channels: 4 Power: approx. 22O0W"2 Frequencg response (+O / -0.3d8, lW/ 8Q: : 2OHz-34KHz Channel separation (Crosstalk) 1 kHz: : > 70dB Output Connector : terminal Chassr.rs Size: approx. 48ommx9ommx5lomm 23 Sound sistem 2 setl Ruang praktik Pendukung dalam pementasan tari Drive 12 " with tweteer DSP control performance Sistem fungsi 3 way approx. 410 W kapasitas power, approx. 250 W peak tweeter 24 Mbrophone lO Set/Ruang Praktik Digunakan untuk penangkap suara. Dual Channel digital senes receiuer. High-qualitg reception, It haue ID encryption,without interference, auto fre que ncA s ele ction and haue intelligent feedback,use safetg. It has ACT auto channel lockup keg, transmit auto lock the work channel of receiuer once you press the SET keg. Specification Surge mode: PLL phase lock frequencg ^compose No Nama Alat Rasio Deskripsi R F s tab iliz atio n : t 0 . 0 0 5 ^o/o Carrier waue frequency : UHF 5 O O - 9 5 O M Hz( standard : 7 4 0 - 7 9 O MH z) Channels : 2 O O (Two Channels) Bandwidth: SOMHz Re ceiu e d mo de : S e co nd fr e quencA conuersion receiue Sensitiu e : When excursion at 4oKHz,input at 6dBuV,S/ N>8OdB Max excursion: +68KHz haue uolume extend S/ N: > 105d8(A) T.H.D.: <O.5% @ lKHz Frequency response : SOHz- I BKHzt3dB M ax output uoltag e : Inde p endence balance: ^+ 1 0dB(2. 5V)/ 6004, mix unbalance: ^+4dB(1.25V)/ SKA. Mute control mode: tone code and ra.dio intension double mute control DC power: l2V/ SOOnA 25 Mixer Lighting 2 unit/ Ruang praktik Digunakan untuk mengontrol pencahayaan. 192 Channels 30 Scene Banks of 8 programmable scenes each 6 Programmable chases with up to 24O steps each 8 Faders for output leuel adjustment Built-in microphone for Music Auto- Run No Nama Alat Rasio Deskripsi AUTO mode controlled by TAP SYIVC and SPEED MIDI control through MIDI interface 4 d@it LED displag Blackout Function Fade Time control Potaer Input: ^+9 - ^+12VDC, 3OOnA minimum Power Connector:
1mm, Center Pin Positiue 26 Komputer 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk proses perekaman Processor : min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM : min. 8 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. 1 TB HDD VGA Card min. 2 GB DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI, Audio In-Out, Parallel port, Serial port, VGA Port Optical USB Mouse and Kegboard, Monitor: mtn. 18,5" Resolusi : min. 1366 x 768, Operating sg stem original. 27 Lampu Studio 12 Unit/ Ruang praktik Berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai objek memenuhi kebutuhan kamera. No Nama Alat Rasio Deskripsi - Dapat digunakan di langit-langit (ceiling) maupun menggukan penyangga (light stand) - Minimum 4 unit fluorescent/LBD lamp - Key or fill light source - Dimming function - Include light stand, light control/mixer 28 Microphone 8 Unit/ Ruang praktik Alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Microphone Condenser, 2 O - 2 OOOO Hz, SOHz Low Frequencg, Cardioid, 1 2. 6mV Sensitiuitg, 2OO Ohm Impedance, 132d8 Max. SPL, 78dB Signal To Noise Ratio, 36-52 VDC Power Supplg XLR Type Output Connector Full range 2O Hz-2O KHz, tube condencer 29 Kamera Studio 3 Unit/ Ruang praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD (I92O x 1080) - Optical zoorn rasio : minimal 12X - Image Stabilization 30 Layar Besar 6 Unit/ Ruang praktik Sebagai dasar dalam pertunjukan tata artistik teater. 115 Kompetensi Keahlian Pemeranan a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Pemeranan berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: olah tubuh dan gerak, olah vokal, memainkan peran secara individu, appresiasi teater, pagelaran teater. b. Luas minimum rua.ng praktik Kompetensi Keahlian Pemeranan adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Pemeranan dilengkapi prasarurna sebagaimana tercantum pada Tabel 1 15.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Pemeranan dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 1I5.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Pemeranan dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 115.3. Tabel 1 15. 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Pemeranan No Nama Alat Rasio Deskripsi Ukuran Biasanya 8 X 6 m, dengan warna Hitam, Putih, Merah, dan Hijau No Jenis Rasio Deskripsi Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 1 Ruang praktik olah tubuh dan gerak 6 m2/peserta didik 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 m2. 2 Ruang praktik olah vokal Tabel 113.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Pemeranan No Jenis Rasio Deskripsi 3 Ruang praktik apresiasi teater 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 fia2. 4 Ruang pagelaran teater 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 9 peserta didik. Luas minimum adalah 54 rJf2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 rJJ2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area praktik 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area praktik 2 buah.
Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah.
Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan I buah.
Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub mang praktik 6 buah.
Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/rLra.ng praktik Ukuran memadai untuk duduk saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: sub rLlang praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/penjelasan tulis pada kegiatan praktik. Tabel 115.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Pemeranan No Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ru€rng praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan, tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: terdistribusi dimasing-masing sub rrra: ; .gl lab.l area praktik di ruang praktik 12 buah, dan R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan, tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. 10 Rak sepatu/alas kaki 1 buah/ruang studio Kapasitas minimum untuk menampung alas kaki setengah rombel. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Tape Deck/ VCD/ DVD 1 unit /rruang studio Untuk memproduksi musik iringan gerak tari,baik berupa kaset, CD/VCD Video Playback . PlaAback Media: Video CD . Loader Type: Motorised No Nama Alat Rasio Deskripsi . Number o/Drscs; 3 . Video disc playback sgstem: NTSC, PAL . Dusc Playback Modes: A-B Repeat Sound . Output Power: approx. 1500W PMPO . Sound Enhancement: Dynamic Bass Boost, Digital Sound Control Loudspeakers . Main Speaker: 3 way, Bass Reflex Speaker Sgstem, 5.25"" woofer, 2"" tweeter, Piezo Audio Playback . PlaAback Media: CD, CD-R, CD- RW, MP3-CD . Dasc Plagback Modes: Repeat/ one/ all/ program, Repeat/ one/ disk/ program, 99- Track Programmable . Cassette Deck Technology: Logic . Number of decks: 2 . Cassette Playback Modes: Electronic Speed Control, Full Auto Stop 2 Integrated Power Amplifger 1 unit /ruang studio Digunakan untuk memperkuat sinyal audio agar bisa dimasukkan ke speaker Input Power supply 220 V. Output lOO Watt RMS. Stereo Treble. Midlle Bass tone & gain control. No Nama Alat Rasio Deskripsi 3 Loudspeaker I Set /Ruang Studio Digunakan untuk keluaran suara yang dihasilkan oleh perangkat Kapasitas yang sesuai dengan Power Ampli$rer yang ada. 4 Kostum teater 5 set/ Ruang praktik Digunakan untuk pendukung busana dalam pertunjukan teater Menyesuaikan tema setempat/ 5 jenis yang berbeda sesuai setting peran 5 Screen Projector 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap hasil proyeksi proyektor. Ukuran besar free standing minimal 70" x 70" 6 Master Makeup Kit 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merias wajah This Kit Includes: ^. Large Black Carry Case ^. l2pc Brush Set ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Neutral, ^. 15 Color Eye Shadow Palette, Smokey ' 15 Color Eye Shadow Palette, Theatrical, ^. 10 Color Concealer Palette ^. 6 Color Pressed Powder Palette ^. 10 Color Lip Palette, Bright, ^. 10 Color Lip Palette, Neutral ^. 10 Color Blush Palette, Bright ^. 10 Color Blush Palette, Neutral , ^. Hydrabase Foundations x 5 ^. Cream Foundation Quads x 2 ^. HD Loose Powder, Translucent; ^. Mineral Pressed Bronzer. Litr 116. Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Radio a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Radio berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Nama Alat Rasio Deskripsi Liner Pencils x 9 ^. Lip Glosses x 5 ^. Eye Liner Pencils x 8 ;
Mascara ^. Gel Liners x 4 ^. Duo Brow Powder x2. Brow Pencils x 4 ^. Duo Brow Highlighter,. Disposable Mascara Wands ^. Pink Brow Combs ^. Wedge Sponge Block ^. Eyebrow Tweezer , ^. ^Stainless ^Steel ^Mixing ^Plate ^& Doub1e Ended Spatula ^. Small Scissors ^. Eye Lash Cur1er,. False Lashes & Adhesive 7 Handy cam I unit/ Ruang praktik Untuk merekam gambar/ suara 4K Ultra HD (3840 x 21601 recording of more subtle detail and color with Intelligent Active mode,1.O5 inch lens with optical 2Ox zoom range Tabel 116.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Keahlian Produksi dan Siaran Radio No Jenis Rasio Deskripsi 1 Sub ruang praktik manajemen studio radio 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Sub ruang pengembangan program studio radio 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2 3 Sub ruang penyiaran radio dan reproduksi radio/siaran online 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 4 Sub ruang logis 4 m2/instruktur Kapasitas untuk 12 orang. Luas minimum adalah 48 rn2. 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel 116.2. Kom Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Keahlian Produksi dan Siaran Radio No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLlang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, area praktik 4 buah. 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 2 Meja kerja 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah.
Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. Tabel f 16.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Produksi dan Siaran Pro Radio No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ nang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 6 buah,R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan. Tertutup dan dapat dikunci Peruntukan: R.Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Komputer 18 Unit/Ruang Praktik Media informasi dengan memasukan input dan memproses data dengan mengeluarkan hasil output yang kita inginkan dan bekerja secara otomatis Processor : min. 2.9 GHz/ 16MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. I TB HDD DVD-RW, No Nama Alat Rasio Deskripsi I/ O: USB port, HDMI, Audio In- Out, Parallel port, Serial port, Optical USB Mouse and Keyboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi : min. 1366 x 768, Operating sy stem original. 2 Microphone 6 Unit/Ruang Praktik Alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker Microphone Condenser, 20-2OOOO Hz, SOHz Low Frequency, Cardioid, I 2.6mV Sensitiuitg, 2OO Ohm Impedance, 132d8 Max. SPL, 78dB Signal To Noise Ratio, 36-52 VDC Power Supplg XLR Tgpe Output Connector Full range 2O Hz-2O KHz, Tube condencer Dilengkap i leng an s uspe nsi 3 Headplwnes 6 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mendengarkan aktifitas yang sedang mengudara Respons frekuensi 10 - 24.0OO Hz Impedansi 16 Ohm Input daga maksimum 3500mW Kepekaan 1O5 dB Diameter speaker approx. 5O mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Pencampuran Audio (Audio Mixer) 1 Unit/Ruang Praktik Alat untuk mengatur campuran sinyal elektrik dari microphone studio, tape recorder, dan sinyal prosesor. Kapasitas pencampuran Mixing channel: Minimum 32 Line Input (24 mono dan 4 stereo) rlo Input mikrofon: MIC: 24 (lnput HPF: IOOHz 72dB I okt) Daya phantom: 48V phantom power per saluran Input saluran: LINE: 24 mono ^+ 4 stereo, CH INSERT: 24 RETURN: 1 stereo I/O Digital: Perangkat USB, iPod/iPhone Crosstalk: -74d8 ^(q) lkHz Persyaratan daya: 2OO -24OV SOHz/6OHz Konsumsi daya: kira-kira. 86W maks 5 Software Penyiaran Radio I Unit/Ruang Praktik Software otomasi siaran radio Terdiri dari modul - modul yaitu Modul On Air, Modul TraJfic, Modul Music Director, Modul Produksi, Modul SMS dan Modul News. No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Hgbnd Telepon 2 Unit/Ruang Praktik Sebuah alat yang mengkonversi sambungan telepon biasa ke mixer siaran 1. Audio Input: (Dari Studio Room) LOKA seimbang )dBu 6.35mm 3- pin plug 2. Audio Output: (Untuk Studio Room) 2OA seimbang OdBu 6.35mm 3-pin plug (Mixed output) 600A seimbang- IOdBV 6.35mm 3-pin plug (Headset) 16Q, 6.35mm, 3-pin plug (Intercom output) 8Q seimbang- IOdBV 6.35mm 3-pin plug Frequencg Response: 30OHz - 3KHz Distorsi; 3 7o/o SNR; > TOdB (termasuk saluran telepon suara) Sidetone penekanan: ^> 45dB Tuan rumah size: 19U chassas standar 1 inci Konsumsi daga: approx. lOW 7 Tape/CD Player 2 Unit/Ruang Praktik Sebuah perangkat elektronika yang mampu mengubah atau mengkonversikan data yang disimpan dalam alat penyimpanan menjadi output yang berupa sinyal Audio - CD/Tape player, - Support USB /SD Card No Nama Alat Rasio Deskripsi 8 STL (Stttdio Transmitter Linkl 3 Unit/Ruang Praktik Berfungsi untuk memancarkan program siaran dari studio ke pemancar dengan lokasi yg berbeda Frequency range: 22O to 239.99 MHz , 240 to 259.99 MHz , 300 to 319.99 MHz, 4OO to 419.99 MHz , 450 to 469.99 MHz , 470 to 489.99 MHz. " ^Modulation: FM, ^+/ ^5 ^KHz ^peak deuiation *Frequency stabilitg: <+/-1OO Hz * RF ouq)ut power: O to 25 W +/- o.5 dB * Max reflected power: 5 W * Harmonb suppressioru <-65 dBC * RF outytut impedance: 5O ohm * RF ouQtut connector: N TApe - female " ^Audb/MPX ^input ^leuel: ^-10 ^to +13 dBm s6 +/ -75 KHz deuiation " ^Audio/ ^MPX ^input ^impedance: 10 K Ohm "MPX ^and ^AUX input ^connector: BNC-female *Pre-emphasis; O/ 25/ 50/ 75 us "S/ ^N ^ratio ^Mono: >73 ^dB ^(2O ^to 2O KHz) "S/ ^N ^ratio ^Stereo: >68 ^dB ^(20 ^to 15 KHz) No Nama Alat Rasio Deskripsi *Distortion: <0.05% THD at +/ -75 KHz deu. ^<0.2o/o THD at ^+/ lS0 KHz deu. (limiter threshold > 15O KHz) *Stereo crosstalk: >6O dB (1OO to 5 KHz) ^>50 dB (2O to 15 KHz)int. MPX encoder ^>60 dB with ext. MPX encoder "Audio ^channel fre ^que ^ncA response: 20 to 15 KHz ^+/- 0.15 dB *MPX input fre quencA response : 1O to 1OO KHz ^+/ ^_ 0.15 dB *AUX input frequencA resporlse: 1O to lOO KHz +/- O.15 dB *Mains power supply requirements : 9 0 - 2 6 4VAC ; 9 Modul Pelatih Pemancar AM (AM Transceiuer Trainer Module) 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang AM.
Bagian Penerima - Sensitivitas : Tentang 2pV - Frekuensi Menengah: 455kHz - Kontrol Frekuensi : Variabel dan X-Tal . Bagian Pemancar - Keluaran RF: 5W Maks. - Sirkuit Tangki P.A : -Jaringan - Mode Osilasi: Sirkuit X-Tal dan LC (Kontrol Variabel) No Nama Alat Rasio Deskripsi . Karakteristik umum - Rentang Frekuensi :
SMHz- L2MHz(2-Band) - Mode Gelombang Elektro: AM/Cw - Impedansi Antena: 50 / 75Cl - Suhu Operasi: - Tegangan Masukan : AC 22OV, 50 /6OHz 10 FM (Stereo) Transceiuer Trainer Module 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai perangkat untuk pelatihan tentang penyebaran dan penerimaan gelombang FM.
Transmitter Section - Frequency Range: approx. 100 mW - Deviation : !75 kHz - Audio Input : 0--4O dB for Microphone . Receiver Section - Frequency Range : 88-108 MHz (FM Broadcasting Band) - Sensitivity : approx. 2 pV - Intermediate Frequency ^: approx. lO.7 MHz - AF Output : O dBm - Stereo Section - Pilot Frequency : 19 kHz,5 Hz tL7. Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: No Nama Alat Rasio Deskripsi . Frequency Response : 50 Hz-15 kHz . AF Output : approx. 2 Watts x 2-Channels 11 Antena Siar 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat pendukung penyiaran gelombang radio Tinggi Min 30 m, bahan material besi atau baja, slink baja. Tabel ll7.L. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi Tabel 117.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang Praktik manajemen produksi, penulisan naskah dan pen5rutradaraan 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 m2. 2 Sub ruang praktik operasional kamera dan tata cahaya 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 3 Sub ruang produksi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 4 Sub ruang logistik 4 m2/instruktur Kapasitas untuk 6 orang. Luas minimum adalah 24 m2 5 Sub ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adala]a 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 rn2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/nrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Pemntukan: R. Instmktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, area praktlk 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah.
Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah.
Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. Kom Tabel 177.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama tensi Keahlian Produksi dan Siaran Televisi No Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 6 buah,R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R.Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Komputer f 8 Unit/Ruang Praktik Alat yang dipakai untuk mengolah data Processor: min. 2.9 GHz/ 16MB Cache, RAM : min. 4 GB DDR4 upgradable to 64G8, Storage min. 1 TB HDD DVD-RW, I/ O: USB port, HDMI, Audio In- Out, No Nama Alat Rasio Deskripsi Parallel port, Serial port, Optical USB Mouse and Kegboard, Monitor: min. 18,5" Resolusi : min. 1366 x 768, Op erating sg stem original. 2 Kamera Studio 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD (1920 x 1080) - Optical zoorrr rasio : minimal t2x - Image Stabilization 3 Kamera ENG (Electronic News Gathering) System 4 Unit/Ruang Praktik Kamera untuk meliput sebuah peristiwa, kejadian ataupun sebuah berita - Body and Lens Camera - Effectiue pixels minimum 192O x 1080 - Sensor CMOS, minimium 2OMP serlsor, approx. 14.2MP effectiue pixels - Lens: minimum 12x optical zoom, 24x Clear Image Zoom, 48x with digital extender; Aperhtre: minimumf/ Z.A -f/ a.5; Focal Length: minimum 9.3 to 111.6mm (equiualent to 29 to 348mm on 16: 9 35 mm lens) - Built-in Optical filters - Built-in LCD Monitor minimum 3.5"u, View finder 0.39" No Nama Alat Rasio Deskripsi - Minimum 2 media card slots - Wireless: NFC, Wireless LAN - Battery operating time minimum 12O min. - Compact and light body and lens - Include : Wireless microphone system (Consists of handheld mbrophone and portable tuner), and tripod. 4 CCU (Camera Controle Unit) 4 Unit/Ruang Praktik Untuk pengendalian ^jarak jauh pada kamera video/ studio Disesuaikan/ kompatibel dengan kamera studio. Minimal memiliki fungsi : - Kontrol iris, shutter speed, black level, gain dsbnya - Pengaturan keseimbangan warna - Pengaturan parameter tehnik secara keseluruhan - Mengirim tanda ke operator kamera 5 Lampu Studio 8 Unit/Ruang Praktik Berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai objek memenuhi kebutuhan kamera. - Dapat digunakan di langit- langit (ceiling) maupun menggukan penyangga (light stand) No Nama Alat Rasio Deskripsi - Minimum 4 unit fluorescentlLE,D lamp - Key or filI light source - Dimming function - Include light stand, tight control/mixer 6 Pengalih Pencampuran Audio Video (Audia Video Mixing Switcher) 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk pembuatan konten dan pemrograman acara. - Pengalih multi-format dengan mixer audio bawaan dan sinkronisasi bingkai - Mixer Audio 6 Saluran Minimum - Multi tampilan - Output Memori Bingkai Saluran Tunggal - Masukan Baku, Fungsi Snapshot - SDI Dengan Audio Tertanam, HDMI, DVI - Resolusi minimal 1920x1080, L28Oxl024 - Impor Gambar Diam Melalui Port USB - Fungsi Mode 3D, Efek Preset - Fungsi AUX MIX Kreatif 7 Video Tape Recorder 2 Unit/Ruang Praktik digunakan untuk merekam gambar dan suara objek yang dishooting Record 1O80P HD No Nama Alat Rasio Deskripsi Supports uideo sources input - HDMI or SDI. Applicable Conne ctions with HDMI & SD/ 8 Microphone 4 Unit/Ruang Praktik Alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker Mtcrophone Condenser, 20-20000 Hz, 80Hz Low Frequency, Cardioid, 1 2. 6mV Sensitiuity, 2O0 Ohm Impedance, 132d8 Max. SPL, 78dB Signal To Noise Ratio,36-52 VDC Power Supplg XLR Tgpe Output Connector Full range 20 Hz-20 KHz, tube condencer 9 Monitor Controle 2 Unit/Ruang Praktik Berfungsi sebagai display Kamera untuk memonitor hasil pengambilan gambar Displag Min. 15"" Resolution : min. 1 600 x 9OO PC Input / Output D-Sub Yes HDMI Yes PC Audio O/ P Yes 10 Komputer Editing 9 Unit/Ruang Praktik Komputer yang berisi program aplikasi untuk keperluan editing Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, No Nama Alat Rasio Deskripsi RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Integrate d Gig ab it Ethernet, Wifi. 802.1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB port, Display port, HDMI, Audio In-Out, Seial port, Parallel port, Min. PSU SOOW, Optical USB Mouse and Keyboard, Lagar min. 23.5" LDD monitor dengan resolusi min. 192Ox1O8O, Operating system. 11 Wired System Intercom 9 Set/Ruang Praktik Sebagai alat komunikasi multi arah - Minimum B-Channels - lRU Base Station - Includes 8 XLR Beltpacks and 8 Headsets -SxTallgLights - 8 x 65' XLR Cables - All Call and Mute Control"s - Gooseneck Microphone and LED Light - Built-in Speaker - Locking Power Connectors No Nama Alat Rasio Deskripsi L2 Audio Recorder 3 Unit/ Ruang praktik Digunakan Untuk Merekam suara Record to memory card (Up to 32GB) Record up to 4 tracks Record Mode : MONO, STEREO Recording format : WAV/BWF 13 Clip On 4 Unit/ Ruang praktik Digunakan sebagai alat penerima suara dan menghantarkan suara OUT PUT 1 Unit Reciever digital 1 Unit mic Clip On + transmiter 1 Unit kabel audio output I Unit adaptor buatreciever Bonus baterai AA Frequency UHF Jarak mic bias pakai sampai 80 M suara bagus, jernih, empuk t4 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1 525 Tinggi Minimum (mm) 76O Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 No Nama Alat Rasio Deskripsi Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki 15 HD Eksternal 12 Unit/Ruang Praktik untuk backup dan mutasi data Kapasitas Min. 1 TB t6 Kamera Digital 4 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penarlgkapan foto objek statis. Resolusi Sensor Min. 24 MP Ukuran Sensor CMOS, 23.5 x 15.6 mm Max. Resolusi Gambar 24MP : 6000 x 400 t7 Lensa Fix 4 Unit/Ruang Praktik Lensa untuk pengambilan foto dan video. Mempermudah mengambil blur objek. Ukuran Filter 58mm Lens Tlpe Telephoto Zoom Image Stabilization Yes Min. JarakFokus 3.61' (1.1 m) Ang1e of View 27" - 6" Groups/Elements 1O/12 18 Prosesor Audio (Audio Prosesor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan sampel 24- bit, 48kHz, korlerter AD/DA, chip DSP 32 bit. 118 Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengoperasikan kamera, instalasi tata cahaya, perekaman gambar-suara, editing sistem non linear berbasis digital, membuat propertg untuk layar kaca dan perawatan peralatan;
Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi adalah 27O m2. c. Luas minimum amphitheater Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi adalah 144 m2 untuk 36 peserta didik. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 118.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel rt8.2; No Nama Alat Rasio Deskripsi Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low-cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor I Limiter, Phase, Delay dan sebagainya Tabel 118.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik manajemen produksi, penulisan naskah dan pen5rutradaraan 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2 2 Ruang Kontrol Ruang Produksi 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 4 peserta didik. Luas minimum adalah 16 m2. 3 Ruang Sound Recording 4 m2 f peserta didik Kapasitas untuk 4 peserta didik. Luas minimum adalahl6 m2. 4 Ruang Produksi Properti 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah72 m2 5 Ruang Editing dan VFX 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 4 peserta didik. Luas minimum adalah16 m2. 6 Ruang ganti 3 m2/instruktur Kapasitas untuk 8 orang. Luas minimum adalah 24 m2. 7 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. 8 Amphitheater 4 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 744 m2 Tabel 178.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dan Program Televisi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/rLrang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.lnstruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja dat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian / penj elasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 6 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan. Tabel 118.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Produksi Film dan Pro Televisi No Jenis Rasio Deskripsi Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R.Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kamera Studio 6 Unit/ Ruang praktik Kamera untuk produksi didalam dan diluar studio. - Bodg and Lens Camera - Effectiue pixels minimum 3840 x 2160 - Sensor.' CMOS - Lens Mount: E-mount - Built-in ND filters - Built-in LCD Monitor minimum 3.5", View finder O.39" - Minimum 2 media card slots - Wifr.compatible - Can be connected with Camera Control Unit (CCU) - Include : Wireless microphone sg stem /Consists of handheld mbrophone and portable tuner), and tripod. 2 CCU (Camera Controle Unit) 3 Unit/ Ruang praktik Untuk pengendalian jarak jauh pada kamera video/studio No Nama Alat Rasio Deskripsi Disesuaikan / kompatibel dengan kamera studio. Minimal memiliki fungsi : - Kontrol iris, shutter speed, black level, gain dsbnya - Pengaturan keseimbangan warna - Pengaturan parameter tehnik secara keseluruhan - Mengirim tanda ke operator kamera 3 Monitor Controle 2 Unit/ Ruang praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual). Dbplag Min. 15" Resolution : min. I 600 x 9OO PC Input / Output D-Sub Yes HDMI Yes PC Audio O/ P Yes 4 Sistem Interkom Berkabel (Wired Sgstem Intercom) 9 Unit/ Ruang praktik Sebagai alat komunikasi multi arah. Minimum B-Saluran Stasiun Pangkalan lRU Termasuk 8 Beltpack XLR dan 8 Headset 8 x Lampu Penghitung KabelXLR 8 x 65' Semua Kontrol Panggilan dan Bisu Mikrofon Gooseneck dan Lampu LED No Nama Alat Rasio Deskripsi Speaker bawaan Mengunci Konektor Daga 5 Lampu studio 6 Unit/ Ruang praktik Berfungsi untuk penerangan agar cahaya yang mengenai objek memenuhi kebutuhan kamera. - Dapat digunakan di langit-langit (ceiling) maupun menggukan penyangga (light stand) - Minimum 4 unit fluorescent/LED lamp - Key or filI light source - Dimming function - Include light stand, light control/mixer 6 Komputer Editing 9 Unit/ Ruang praktik Komputer yang berisi program aplikasi untuk keperluan editing Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g rate d Gig ab it Ethe rne t, Wifi. 802.1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/O: USB port, Displag port, HDMI, Audio In-Ou| Serial port, Parallel port, Min. PSU 50OW, Optical USB Mouse and Keyboard, No Nama Alat Rasio Deskripsi Lagar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 192Ox1O8O, Operating system. 7 Pengalih Pencampuran Audio Video (Audio Video Mixing Switcher) 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk pembuatan konten dan pemrograman acara. - Pengalih multi-format dengan mixer audio bawaan dan sinkronisasi bingkai - Mixer Audio 6 Saluran Minimum - Multi tampilan - Output Memori Bingkai Saluran Tunggal - Masukan Baku, Fungsi Snapshot - SDI Dengan Audio Tertanam, HDMI, DVI - Resolusi minimal 1920x1080, l28Oxl024 - Impor Gambar Diam Melalui Port USB - Fungsi Mode 3D, Efek Preset - Fungsi AUX MIX Kreatif 8 Audio Recorder 6 Unit/ Ruang praktik Digunakan Untuk Merekam suara Record to memory card (Up to 32GB) Record up to 4 tracks Record Mode : MONO, STEREO Recording format : WAV/BWF No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Mbrophone 6 Unit/ Ruang praktik Digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Microphone Condenser, 20 - 2OOOO Hz, tBOHz Low Frequencg, Cardioid, t I 2. 6mV Sensitiutty, t200 Ohm Impedance, ^+13248 Max. SPL, t78dB Signal To Noise Ratio, 36-52 VDC Power Supplg XLR Tgpe Output Connector Full range 20 Hz-20 KHz, tube condencer 10 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1525 Tinggi Minimum (mm) 76O Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki 11 HD Eksternal 12 Unit/Ruang Praktik Untuk backup dan mutasi data. Kapasitas Min. 1 TB No Nama Alat Rasio Deskripsi 72 Kamera Digital 6 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penangkapan foto objek statis. Resolusi Sensor Min. 24 MP Ukuran Sensor CMOS, ^+23.5 x 15.6 mm Max. Resolusi Gambar r24MP : t6000 x 400 13 Lensa Fix 6 Unit/Ruang Praktik Lensa untuk pengambilan foto dan video. Mempermudah mengambil blur objek. Ukuran Filter 58mm [,ens Type Telephoto Zoom Image Stabilization Yes Min. JarakFokus 3.61' (1.1 m) Angle of View 27" - 6" Groups/E1ements lO l12 t4 Prosesor Audio (Audio Prosesor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan samp el 24- bit, 48kHz, korwerter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low- cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor/ Limiter, Phase, Delay dan sebagainya 119 Kompetensi Keahlian Produksi Film a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengoperasikan kamera, pengaturan tata suara, pengaturan tata cahaya, pembuatan film dan perawatan peralatan. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film adalah 27O m2. c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1 19.1;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 119.2;
Ruang praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel 119.3. Tabel 119.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik manajemen produksi, penulisan naskah, dan penyutradaraan 4 m2f peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 48 rn2. 2 Ruang praktik operasional kamera dan tata cahaya 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 rJJz. 3 Ruang produksi 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 12 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 4 Ruang iogistik 4 m2/instnrktur Kapasitas untuk 6 orang. Luas minimum adalah 24 rn2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adala]r 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum R. Instruktur adalah 54 m2. Tabel 119.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Produksi Film No Jenis Rasio Deskripsi I Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 1 2 buah, R. Simpan 2 buah, area praktik 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, area praktik 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukanr area praktik 6 buah. 6 Kursi kerja bengkel/Stool 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area praktik 36 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/mang praktik Dapat berpindah, digunakan saat pemberian / penj elasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 6 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan. Tertutup dan dapat dikunci. Tabel f 19.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Produksi Film No. Jenis Rasio Deskripsi Peruntukan: R.Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Kamera Studio 6 Unit/ Ruang praktik Kamera untuk produksi didalam dan diluar studio. - Body and Lens Camera - Effectiue pixels minimum 3840 x 2160 - Sensor.' CMOS - Lens Mount: E-mount - Built-in ND filters - Built-in LCD Monitor minimum 3.5", View finder 0.39" - Minimum 2 media card slots - Wifi.compatible - Can be connected with Camera Control Unit (CCU) - Include : Wireless microphone sg stem /Consrsts of handheld mbropltone and portable tuner), and tipod. 2 CCU (Camera Controle Unit) 3 Unit/ Ruang praktik Untuk pengendalian jarak jauh pada kamera video/ studio Disesuaikan / kompatibel dengan kamera studio. Minimal memiliki fungsi : No Nama Alat Rasio Deskripsi - Kontrol iris, shutter speed, black level, gain dsbnya - Pengaturan keseimbangan warna - Pengaturan parameter tehnik secara keseluruhan - Mengirim tanda ke operator kamera 3 Monitor Controle 2 Unit/ Ruang praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual). Dbplag Min. 15" Resolution : min. 1 600 x 9O0 PC Input / Output D-Sub Yes HDMI Yes PC Audio O/ P Yes 4 Sistem Interkom Berkabel (Wired Sgstem Intercom) 9 Unit/ Ruang praktik Sebagai alat komunikasi multi arah. Minimum 8-Saluran Stasiun Pangkalan lRU Termasuk 8 Beltpack XLR dan 8 Headset 8 x Lampu Penghitung KabelXLR8x65' Semua Kontrol Panggilan dan Bisu Mikrofon Gooseneck dan Lampu LED Speaker bawaan Mengunci Konektor Daya No Nama Alat Rasio Deskripsi 5 Lampu studio 6 Unit/ Ruang praktik Berfungsi untuk penerangarl agar cahaya yang mengenai objek memenuhi kebutuhan kamera. - Dapat digunakan di langit-langit (ceiling) maupun menggukan penyangga (light stand) - Minimum 4 unit fluorescent/LED lamp - KeA or fill light source - Dimming function - Include light stand, light control/ mixer 6 Komputer Editing 9 Unit/ Ruang praktik Komputer yang berisi program aplikasi untuk keperluan editing Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g rate d Gig ab it Ethernet, Wifi. 802.11 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB port, Display port, HDMI, Audio In-Out, Serial port, Parallel port, Min. PSU 5O0W, Optical USB Mouse and Keyboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x1080, No Nama Alat Rasio Deskripsi Operating sgstem. 7 Pengalih Pencampuran Audio Video (Audio Video Mixirry Switcher) 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk pembuatan konten dan pemrograman acara. - Pengalih multi-format dengan mixer audio bawaan dan sinkronisasi bingkai - Mixer Audio 6 Saluran Minimum - Multi tampilan - Output Memori Bingkai Saluran Tunggal - Masukan Baku, Fungsi Snapshot - SDI Dengan Audio Tertanam, HDMI, DVI - Resolusi minimal 1920x1080, I28Ox7024 - Impor Gambar Diam Melalui Port USB - Fungsi Mode 3D, Efek Preset - Fungsi AUX MIX Kreatif 8 Audio Recorder 6 Unit/ Ruang praktik Digunakan Untuk Merekam suara Record to memorg card (Up to s2GB) Record up to 4 tracks Record Mode : MONO, S?EREO Recording format : WAV/ BWF No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Microphone 6 Unit/ Ruang praktik Alat yang digunakan untuk menghantarkan getaran suara kepada out speaker. Microphone Conderlser, 20 - 2OOO0 Hz, tSOHz Low Frequencg, Cardioid, t 7 2.6mV Sensitiuitg, ^+2O0 Ohm Impedance, ^+132d8 Max. SPL, !78d8 Signal To Noise Ratio, 36-52 VDC Power Supplg XLR Tgpe Output Connector Full range 2O Hz-2O KHz, tube condencer 10 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1525 Tinggi Minimum (mm) 760 Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki 11 HD Eksternal l2 Unit/Ruang Praktik untuk backup dan mutasi data. No Nama Alat Rasio Deskripsi Kapasitas Min. 1 TB 12 Kamera Digital 6 Unit/Ruang Praktik Untuk kebutuhan penangkapan foto objek statis. Resolusi Sensor Min. 24 MP Ukuran Sensor CMOS, 123.5 x 15.6 mm Max. Resolusi Gambar r24MP 16000 x 400 13 Lensa Fix 6 Unit/Ruang Praktik Lensa untuk pengambilan foto dan video. Mempermudah mengambil blur objek. Ukuran Filter 58mm Lens TVpe Telephoto Zoom Image Stabilization Yes Min. JarakFokus 3.61' (1.1 m) Angle of View 27" - 6' Groups/Elements 1O /12 t4 Lensa Wide 6 Unit/Ruang Praktik Focal length 8mm - 1Smm EF-Mount Lens/ Full-Frame Format Aperture Range: f/ a b f/ 22 Two Atra-Low Dispe rsion Elements Sub Wauelength and Fluoine Coatings 15 Komputer Grafis 9 Set/Ruang Praktik Untuk membuat spesial efek No Nama Alat Rasio Deskripsi Processor min. 2.8 GHz 9 MB Cache, RAM min. 16 GB DDR4 upgradable to 64 GB, Storage min. 2TB HDD ^+ min. 128G8 SSD, VGA Card min. 4 GB DDRS, Inte g rate d Gig ab it Ethernet, Wifi. 8o2.1 1 b/ g/ n, DVD-RW, I/ O: USB port, Displag poft, HDMI, Audio In-Ou| Serial poft, Parallel port, Min. PSU SOOW, Optical USB Mouse and Kegboard, Layar min. 23.5" LED monitor dengan resolusi min. 1920x1080, Operating system. 16 Scanner 2 Set/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda berupa dokumen kertas menjadi file komputer berupa dokumen/ gambar. Processor speed : approx. 55O MHz Duty cgcle : Recommendedfor 3,500 pages Scan resolution, hardware : Up to 60O dpi (color and mono, Sheet- feed) Scan resolution, optical : Up to 600 dpi (color and mono, Sheet-feed) No Nama Alat Rasio Deskripsi t7 Drawing Board 6 Set/Ruang Praktik Sebagai alat untuk menggambar Resolusi : 2540 lpi (minimal) , Interface : USB , Pressure Levels : lO24 (minimal) 18 Software Digital Audio Workstation 2 Set/Ruang Praktik Sebagai alat perangkat lunak penunjang audio secara digital untuk merekam, edit penggabungan, dan produksi audio 19 Mic Boom Stand 4 Set/Ruang Praktik untuk tongkat pegangan mic approx. 12 feet Carbon Fiber Boom Pole approx. 20 feet XLR cable 20 Digital Audto Mixer untuk mixing audio 2 Set/Ruang Praktik . Up to 42 inputs at mixdown' Up to 42 inputs at mixdown . Powerful S-bus digital mixing console . 16 mic/line and 5 stereo inputs' 16 mic/line and 5 stereo inputs . 16 digital tape returns on ADAT Optical and TDIF formats . All inputs haue access to 3-band parametric EQ, 4 auxes, 2 Lexicon effects sends and 2 dgnamics processors . 24-bit or better throughout . Mouing l)Ommfaders . Snapshot and dynamb automation capability . Undo/redo, copg and paste functions . Solo-in-place, AFL and PFL solos No Nama Alat Rasio Deskripsi . Machine control .2 consoles canbe cascaded 2L Sound System Actiue Speaker unfitk Monitor Audio Editing/ Audio Mixing 4 Set/Ruang Praktik Tipe :
O powered sistem speaker bergaya rak buku (speaker aktif) Daya Output : approx..150W daya total (50W RMS/75W per channel), AES Inputs : 1/ 8" (3.5mm) stereo mini- jack, RCA L/ R Outputs : RCA L/ R audio lfull- range, adjustable), USB Tgpe A (power/ charging) Input Voltages : 22OV, 50Hz secara manual Tipe Amplifier : Dual AB monolithic Driuers : S" woofers, 2omm Silk dome tweeters Signal-to-nobe : ^>95d8 (fupical A- weighted) THD : ^<O.05% untuk semua pengaturan Crosstalk: ^<5O dB Frekuensi Respon : SOHz-22WIz +/ - 1.5d8 22 Stereo Amplifier 4 Set/Ruang Praktik Stereo amplifier AMP 100 WPC 23 Dotty Track 4 Set/Ruang Praktik 16.4 ft of track Ten 3.3 ft rails/ pads No Nama Alat Rasio Deskripsi 2+ Slid.er Camera 4 Set/Ruang Praktik Motion Camera Slider M aterial ALUM INU M Construction + CARBON FIBER RAILS prouide toughframe for cameras up to Bkg 25 RIG Kamera 4 Set/Ruang Praktik DSIR Camera Rig Generation Fullg Loaded Dslr Camera Kit Adjustable Height V-Mount Lock Plate All-in-one power supplg solution 26 Reflektor Cahaya 4 Set/Ruang Praktik Reflektor ini berisi 7 macam warna reflektor yang akan memenuhi semua kebutuhan jenis reflektor yang dibutuhkan. Ukuran reflektor besar ^+ 105 cm akan memungkinkan pantulan cahaya yang merata pada model anda 27 Headset 36 Unit/ruang praktik Technical Data Impedance 15O d) Connector 6.35 mm/ 4.4 mm Pentaconn Frequencg response 10 - 41,OOO Hz (10 dB) Sound pressure leuel (SPL) 104 dB at lV lWIz Ear coupling Ouer-ear (circumaural) THD ^+ N, total harmonic distortion and noise ^< O,O4%, (1 kHz, lOO dB) Trans ducer p rinciple (he adphone s ) Dynamic, open No Nama Alat Rasio Deskripsi 28 Software Visual Efek 3 Unit/ruang praktik Adu ance d N o de - B as e d Color Correction Complete, N o n-Line ar Professional Editor Edit, Grade, Finish, and Deliuer Multi-Us er, S ame Timeline Collaboration Integrate with Most Other Applications XML, AAF, EDL Support Edit Metadata, Sgnc Sound, Prep Footage 32-Bit Floating Point & YRGB Color Space 29 Master Makeup Kit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk merias wajah This Kit Includes: ^. Large Black Carry Case ^. 12pc Brush Set. 15 Color Eye Shadow Palette, Neutral, . 15 Color Eye Shadow Palette, SmokeY ' 15 Color EYe Shadortt Palette, Tlrcatrical, ^. 1O Color Concealer Palette ^. 6 Color Pressed Powder Palette ^. 1O Color Lip Palette, Brtght, ^. 1O Color Lip Palette, Neutral. 1O Color Blush Palette, Bright ^, l0 Color Blush Palette, Neutral, ^. Hydrabase Foundationsx5.Cream Foundation Quads x 2 ^. HD Loose Powder, Translucent; ^o 14in"ro, Pressed Bronzer ^. Lip Liner Pencils x 9 ^. Lip Glosses x 5 ^. EAe Liner Pencils x 8 ; ' Mascara ' Gel Liners x 4 ^. Duo Brow Powder x 2 ^. Brow Pencilsx4.DuoBrow Highlighter,. Dispo sable Mascara Wands ^. Pink Brow Combs ^. Wedge Sponge Block. EAebrow Tweezer, ^. Stainless Steel Mixing L20. Kompetensi Keahlian Animasi a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Animasi berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: mengembangkan basis data, animasi, desainer web dan program web, Software digital audio video, operasional pembuatan grafis, perekaman gambar animasi dan suara. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Animasi adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Animasi dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel 12O.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Animasi dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 120.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Animasi dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel t20.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi Plate & Double Ended Spatula. Small Scassors ^. Eae LashCurler,. False Lashes & Adhesiue 30 Prosesor Audio (Audio Prosesor) 1 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai prossesor efek Tingkat pengambilan sampel 24- bit, 48kHz, korlerter AD/DA, chip DSP 32 bit. Pemrosesan input termasuk Gain, Mute, Noise gate, high-cut, low- cut, 8 parameter EQ, Phase, Delay dan sebagainya. Pemrosesan output termasuk crossover, 5 parameter EQ, Gain, Mute, kompresor/ Limiter, Phase, Delay dan sebagainya REPUEL|K INDONESIA - 2337 - Tabel 120.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Animasi No Jenis Rasio Deskripsi 1 Studio kreatif animasi 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 2 Laboratorium desain grafis 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 72 m2. 3 Studio photo dan video 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang dubbing dan color grading 6 m'/ peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2.
Ruang Instruktur dan Penyimpanan (Rrs) 6 m'l instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27m2 Luas minimum RIS adalah 54 m2. Tabel L2O.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Animasi Deskripsi Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R. Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 bua}: , Area praktik 4 buah. Ukuran memadai untuk bekerja. Peruntukan: R. Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area raktik 2 buah. Ukuran memadai untuk simpan perlengkapan organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah. No. Jenis Rasio 1 Kursi kerja 18 buah/rLlang praktik 2 Meja kerja L2 buah/ruang praktik 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 9 buah. Ukuran memadai untuk menaruh peralatan. Peruntukan: area praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik 5 Meja persiapan 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area praktik 6 buah. Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: area kerja praktik 36 buah. Dapat berpindah, digunakan saat pemberian / penj elasan tulis pada kg_glat4n Ukuran memadai untuk simpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area praktik 9 buah, R. Simpan 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/rLrang praktik 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Tabel 12O.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Kom Keahlian Animasi No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Recordable Digital Video 4 Set/Ruang Praktik Untuk merekam gambar dan - Full HD resolution without Pixel interpolation, - S/ N ratio of 58d8, - HUh sensitiuitg of F12 at 1080/ 59.94i and F13 at 1O8O/ 50i" - 17x zoomlens with 29.3-499mm range (35mm equiualent), - Wireless streaming and file transferfunctio ns uia I FU -WLM 3 Wireless Module, - Multi-Interface (MI) Shoe for connecting accessories like the optional HVL- LBPC uideo light or UWP-D senes wireless microphone sg stem without XLR cables and battery pack - GPS data recording as Metadata - 3G-SD/ Interface for 108O/ 59.94P, SOP output suara 2 Transmitter Streaming Support 1 Set/Ruang Praktik Untuk mengirim sinyal audiovisual melalui media streaming SDI interface Streams proxA files in H.264 to a decoder or website Streams bg WiFi, by Ethernet, or by optional3G/ 4G modem Stores files to an optional MbroSD card of up to 32GB in capacitg Attaches to a camera's hot-sloe or onto a cage/ rig bg a 1/ 4"-20 screw Powered by a two hour internal battery or bg an included AC power adapter No Nama Alat Rasio Deskripsi An OLED screen indicates battery life, online status, and the URL being streamed to 3 Headphone 4 Set/Ruang Praktik Sebagai alat reproduksi suara - Transducer principle: Dynamic, closed - Frequencg Response: min. range 20Hz - 20 WIz - Impedance: min. 55 Ohms - Sensitiuity: min. lO6dB 4 Kamera Video 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil rekaman video. - Resolusi : minimal Full HD (r92O x 1080) - Opticalzoom rasio : minimal 12X - Image Stabilization 5 Camera Video 4K/ HD Pro 4 Set/Ruang Praktik Untuk pengambilan gambar (visual) - Camcorder records 3840x2160 footage ^at24p,SOp, ^or ^60p. - 4K resolutbn -- roughly four times that of high definition -- is building momentum in the professional and also now in th.e consumer space. 6 Lens ENG System 4 Set/Ruang Praktik Untuk memperbesar objek sampai dengan 18 x perbesaran - BUILT-IN EXTENDER 1.0x 2.Ox - FOCAL LENGTH 7.8-156mm 15.6- No Nama Alat Rasio Deskripsi 312mm - ZOOM RATIO 20x - MAXIMUM RELATIVE APERTURE 1:
8 at 7.8 - l)Bmm 1:
6 at 156mm 1:
6 at 15.6 - 216mm 1:
2 at 312mm . ANGULAR FIELD OF VIEW 63.2"x 38.2" at 7.Bmm 3.5ox 2.O' at 156mm 34.2"x 19.6" at 15.6mm I.Box 1.0" at 312mm 7 Design 4 K Studio Kit 1 Set/Ruang Praktik Untuk mendukung teknologi gambar dengan resolusi 4K - Utra HD 384Ox2160 30p Sdtdio Package - 3x Camera 4K - Studio Conuerter 2 - 1 M/ E Production Sutitcher - SmartVideohub 12 x 12 6G-SDI - HyperDeck Studio Pro 2 - Smartscope Duo 4K - Smartuiew 4K - Three Duplex LC Singlemode Fiber Cables 8 Kamera Digital 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto. - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP - Kecepatan ISO : Auto, 100-6400 - Kit Lensa : kisaran jarak fokus/focal 18-55 mm, kisaran aperture f/3.5-5.6 No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Kamera Mirrorless 4 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengambil gambar/foto - Resolusi : piksel efektif sekitar 24.2 MP - Kecepatan ISO : Auto, 100-6400 (Extended Mode : 1 00-2 5600) - Kif Lensa : kisaran jarak fokus/focal 18-150 mm, kisaran aperture f/3.5-6.3 10 Monitor Controle 1 Set/Ruang Praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual) Display Size : Min 55" Resolution: Min. 1920 X 1O8O Multi touch/ min. 1 0 Point Touch (Touchscreen) Connector : HDMI, VGA, Displag Port, RCA, Audio In, Audio out 11 Ilrlodelling Lamp 4 Set/Ruang Praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual) Stepless output dise suaikan display Digital. Auto discharge setelah shutdown. Menggunakan lampu dasar standar yang nyaman untuk cahaya modeling. Uniuer s al adaptable dengan sebagian softboxes dan aksesoris. Isi Dalam Paket Studio flash light head= 1pc Standard reflector= 1 pc Power cable 5m= lpc Modeling bulb=lpc Manual = lpc EI: EFTITI=N EII'] No Nama Alat Rasio Deskripsi 72 Lampu T\rngsen 4 Set/Ruang Praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual) Ukuran: 6*14 cm Bahan: kaca Tegangan: 11O-22O u Daya: approx. 40 w Dimmer: ges Dudukan lampu: E27 13 Standar Reflektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk kontrol kualitas gambar (visual) Made of metal (with a siluer matte inteior fini.sh, a polbhed siluer finbh ^or ^a ^granular ^metallb finbh), and theg direct the light output in a 90 to l2O-degree beam. A standard reflector is the typical light/reflector set-up for shining the light into bounce cards, through diffusion, and gids or cutters. 74 Payung Pemantul 4 Set/Ruang Praktik Untuk memantulkan sinar lampu Neutral White Fabric for Enhanced and Diffused Lighting Effect. Softbox Style Design to Prevent Unwanted Light Spill. Professional and Hear5r Duty Construction for Portable and Long Lasting. Simple Light Modifier for Studio and Location Applications. No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Tripod 6 Set/Ruang Praktik Untuk dudukan kamera supaya pengambilan gambar lebih maksimal Bahan Aluminium Bagian Kaki 3 Diameter Maksimum (mm) 18 Diameter Minimum (mm) 14 Tinggi Normal (mm) - Tinggi Maksimum (mm) 1525 Tinggi Minimum (mm) 76O Dilipat Panjang (mm) kira-kira. 810 Beban Maksimum (kg) 6 Kunci Putar Jenis Kunci Kaki t6 Back Drop 2 Set/Ruang Praktik Untuk layar background pengambilan gambar foto dan video Bahan kain putih ukuran 3 x 4 m Dilengkapi dengan penyangga kaki 3 dan batang untuk menahan kain t7 Komputer Grafis 37 Set/Ruang Praktik Untuk membuat animasi Processor up to 4.80 GHz 16MB Cache, Memory min. 16 GB DDR4 upgradable to 64G8, Hard Drive min. 1 TB Hard Drive + 256 GB SSD, No Nama Alat Rasio Deskripsi Graphic min. 6 GB DDRS, DVD RW, Wifi 802.1lac & Bluetooth, Card Reader, HDMI, DisplayPort, LAN, Serial port, Parallel port, PSU min. 500W, USB keyboard, USB mouse Layar ukuran min. 2 1" Operating System. 18 Pen Display 19 Set/Ruang Praktik Perangkat keras yang digunakan untuk membuat desain Screen specification: - Panel size : min. 21 inch - Displag resolution : Full HD (1920 x 1080) - Display technology : IPS LCD - Displayable colors : max. 16.7 million (8 bits) - ContrastRatio : 1000: 1 Pen specification: - Pen Technologg : electromagnetic resonance battery free - Pen Resolution: 5080 LPI Include : rotating stand, pen, pen stand/holder No Nama Alat Rasio Deskripsi 19 Drawing Board 6 Set/Ruang Praktik Sebagai alat untuk menggambar pada media digital Resolution : 254O lpi(minimal) Interface : USB Pressure Leuels : 1024 (minimal) 20 Software Desain Grafis 37 Unit/Ruang Praktik Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat desain Software desain grafis untuk komputer yang dapat digunakan untuk semua jenis sistem operasi komputer.' 2l Software Pembuat Animasi 37 Unit/Ruang Praktik Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat animasi Software untuk membuat animasi di komputer yang dapat digunakan untuk semua jenis sistem operasi komputer. 22 Printer Inkjet Warna 2 Set/Ruang Praktik Untuk mencetak objek berwarna diatas kertas. Printer tgpe: Print, Scan, CopA Pint method: Inkjet 2-sided printing/ duplex, paper size up to A3 No Nama Alat Rasio Deskripsi Print resolution: up to 1200x60O0 dpi CopA resolution: up to 1200x24OO dpi Scanner Tgpe: Flatbed/ scanner glass, ADF Scanner resolution (optical): up to 1 2 OOx2400 dpi (flatbed| 2400x12o0 dpi (ADF) Input capacitg: up to 25O sheets of 8O gsm plain paper 23 Scanner 2 Set/Ruang Praktik Sebagai pemindai benda berupa dokumen kertas menjadi file komputer berupa dokumen/ gambar Size : A3 Resolution: 1200 dpi Interface; USB Speed: min. 15 sec (3oOdpi, A3, Color) 24 LCDProyektor 1 Set/Ruang Praktik Untuk memproyeksikan informasi Resolution min. XGA (1024x768), Brightness min. 3.300 Lumens. 25 RFID Trainer 2 set/ruang praktik Untuk praktek teknik pemrograman dalam membuat sistem RFID dan ^juga praktek kerja aplikasi USB Minimal Konfigurasi: workstation which has integrated 24 V dc power supply, configurable multimeter, M12 connection ports for sensor with output for multimeter, wire terminal block for sensor No Nama Alat Rasio Deskripsi connection with output for multimeter, slotted plate for Quick-Fix@ ^mounting ^system. Sensor type: RFID, Data size: 32 byte, Range: 20 rr,.m, Operating voltage:
4 - 28.8 V dc 2x RFID tag IO-Link@ multi-protocol master module Accesories kit 25 Fiber Optic and Laser 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem fiber optic sebagai media transmisi informasi Minimal Konfigurasi: Fiber optics, LED, laser devices, light detectors board 26 lnternet Security 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran sistem keamanan ^jaringan komunikasi internet Minimal Konfigurasi: 2x EduTrainers with integrated electricity supply and one each of S6f 5 router and XC208 switch Ethernet cable set Toolkit confi guration software configuration files for the exercises with 5615 router and XC2O8 switch 27 Sistem Jaringan Smart Home - Control Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem ^jaringan smart home Minimal Konfigurasi: r2L. Kompetensi Keahlian Tata Busana a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Busana berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: membuat desain dan pola, menjahit manual, menjahit masinal, peragaan busana. b. Luas minimum rulang praktik Kompetensi Keahlian Tata Busana adalah 27O m2 . c. Luas minimum atrium (catwalk ) Kompetensi Keahlian Tata Busana adalah 144 m2 untuk 36 peserta didik. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Busana dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada Tabel l2l.l. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Busana dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel L21.2. f. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Tata Busana dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel L2t.3. Tabel l2l.l. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik No Nama Alat Rasio Deskripsi unit KNX lE,lB compact board set Overlay masks 14 pcs laboratory safety cables 28 Sistem Jaringan Smart Home - Application Unit 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk pembelajaran aplikasi sistem jaringan smart home Minimal Konfigurasi: set Cable for KNX set KNX IP/ WIFI unit set KNX line connector unit KNX heating module No Jenis Rasio Deskripsi 1 Laboratorium industri 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 144 m2. Kom Keahlian Tata Busana Tabel L27.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kom etensi Keahlian Tata Busana No Jenis Rasio Deskripsi 2 Ruang desain fesyen 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 IJjr2. 3 Ruang produksi fesyen 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik Luas minimum adalah 24 rJJ2. 4 Ruang pasca produksi fesyen 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 24 m2. 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m'/ instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 m2. Luas minimum RIS adalah 54 IJjr2. 6 Atrium (Catwalk ) 4 m2/peserta didik Kapasitas untuk 36 peserta didik. Luas minimum adalah 144 m2. No. Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/mang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. No Jenis Rasio Deskripsi 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan /pola 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 54 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 54 buah. 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. EIr-FFrlffiN ttfrrr-rft*Tnt - 2352 - Tabel L21.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan ^Praktik ^Utama Kompetensi Keahlian Tata Busana No. Jenis Rasio Deskripsi 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 Lemari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan Organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah.
Meja kutip 6 buah/ruang praktik Untuk mengutip/jiplak pola 11. Meja seterika 6 buah/mang praktik Dudukan menyeterika busana No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Gunting Listrik Bulat 8 Unit/Ruang Praktik Menggunting bahan dalam ^jumlah banyak/tebal. Cutting height: approx. 3O mm Power:
LOOW Voltage: 22OV No Nama Alat Rasio Deskripsi 2 Gunting Listrik Tegak 8 Unit/Ruang Praktik Menggunting bahan dalam jumlah banyak/tebal. Konfigurasi minimal : Pemotong Kain: Pemotongan 6 " atau 8", Mesin ^+ 3 bilah gratis 3 Gunting Listrik Portable 8 Unit/Ruang Praktik Untuk menggunting bahan. Portable. Dapat menggunting berbagai ^jenis bahan. Dioperasikan dengan baterai. 4 Mesin Jahit Low Speed 4O Set/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan rendah, Minimum 50 built-in stitches. Automatic threader. EasA thread cutter. Buttonhole function. Ele ctro nic foot co ntrolle r. Speed approx. 70O rpm. Total power max. 45W. Include extend table. 5 Mesin Obras .Lou.r Speed 13 Set/Ruang Praktik Untuk penyelesain tepi ^jahitan Minimum 4 thread. Inte g ral thre ad cutter. Ble ctr o nic fo o t c o ntr olle r. Adjustable stitch leng th. Haue width gauge. PNESIDEX REPUEL|K INDONESIA - 2354 - No Nama Alat Rasio Deskripsi Speed approx. 12OO rpm. Total power mex. 11OW. 6 Mesin Jahit High Speed 45 Set/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan tinggi Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 5000 rpffi, Motor penggerak langsung, Pemangkas benang otomatis; Pengangkat kaki presser otomatis, Termasuk meja/ dudukan. 7 Mesin Obras High Speed 18 Set/Ruang Praktik Untuk penyelesain tepi ^jahitan. Konfigurasi minimal : Minimal 4 benang, Kecepatan hingga 5000 rpffi, Motor penggerak langsung. Pemangkas benang otomatis, Pengangkat kaki presser otomatis, Termasuk meja/ dudukan. 8 Mesin Kelim 6 Set/Ruang Praktik Mesin penyelesaian kelim pakaian Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 3000 rpn, Motor penggerak langsung. Penyesuaian kecepatan, Posisi jarum, Termasuk meja/ dudukan. EIT{: TITIill REPUEUK INDONESIA - 2355 - a No Nama Alat Rasio Deskripsi 9 Mesin Lubang Kancing 6 Set/Ruang Praktik Untuk membuat lubang kancing. Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 3O0O rpfi, Motor penggerak langsung; Pemangkas benang otomatis, Pengangkat kaki presser otomatis; Termasuk meja/dudukan 10 Mesin Pasang Kancing 6 Set/Ruang Praktik Untuk memasang kancing. Konfigurasi minimal : Kecepatan hingga 3000 rpm, Motor penggerak langsung; Pemangkas benang otomatis, Pengangkat kaki presser otomatis. Termasuk meja/ dudukan. 11 Mesin Bordir 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk penyelesaian tepi jahitan Max. sewirtg speed: approx. 2, OOOsti/ min (with ztgzag width r; s set to lomm) approx. l,7oosti/ min (with ztgzag width is set to 12mm) Needle bar stroke: approx. 33mm Zigzag width: 0- 12mm t2 Mesin Bordir Komputer 6 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat pola di atas kain dengan hiasan berbahan benang. ErTIrn EI: ,Etrr]Trtl INDONEBIA 56- -2 No Nama Alat Rasio Deskripsi Embroidering speed: approx. 650 SPM. Embroidery area: approx. 9O x 90 mm and 22O x 9O mm With bre ak alarm functto n, automatic routing cap abilitie s, automatic trimming. 13 Mesin Bordir Komputer Putaran Tinggi 3 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk men5rulam secara otomatis, pola tertanam pada komputer dan tercetak otomatis di atas kain Konfigurasi minimal : Cocok untuk bordir garmen datar, topi, dan jadi, Kecepatan: up to 1000 RPM/SPM Jumlah kepala: minimal 1, Jumlah jarum: minimal 10, Area bordir: minimal 32O x 48O mm Layar LCD: minimal 9" Termasuk : Perangkat lunak desain, 1 set bingkai bordir, Meja/ stand 74 Mesin Potong Pola Otomatis 2 Set/Ruang Praktik Untuk memotong bahan dengan pola tertentu secara otomatis. Konfigurasi minimal : Area kerja: minimal 900x650 mm, Kecepatan potong: hingga 50000 mm/mnt, diameter pemotongan minimal: minimal 2,5 mm, Ketebalan pemotongan: 0,5 mm - 50 mm No Nama Alat Rasio Deskripsi 15 Steam lroning Table 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil akhir jahitan Konfigurasi minimal : Ironing table: Dengan fungsi vakum, Tegangan: 22O V / 50 Hz, Daya motor: > 500 W, Maks. Tekanan udara: minimal 140 Mpa, Termasuk setrika Generator uap: Tegangan: 22O V, Daya pemanas listrik: ^< 3 kW, Nilai tekanan kerja: minimal O,4 MPa L6 Steam Press Digital With Stand 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengepres, melicinkan, menyeterika hasil jahitan Diuing mode: Automatic Heatirtg model of upper and lower mould : Steam Driuing mode of the mould: Upper mould and lower mould automatic Minimum Steam working pressure: O.4 - O.5 MPa Minimum Steam consumption: 15 kg/hr Include ste am g enerator : Rated power: approx. AC 22OV/38OV, SOHz Minimum electrbitg heating power: 9kw Minimum water inlet pump power:
55 kw Maximum designed steam pressure, O.5 MPa Minimum rated working ^pressure : No Nama AIat Rasio Deskripsi O.4 MPa Minimum output capacitg : 17 Kg/ hr Minimum water capacity : 12 Kg t7 Dry lron with Stand 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil laundry Power: approx. 35O W Voltage: 22O V Include iron table/ stand 18 Komputerf .Person al Computer - All in One 19 Set/Ruang Praktik Untuk mengolah data dan kata. PC Form Factor All in One Stand, Processor: min. 3.0 GHz 8MB Carhe, Memory: min. 8 GB, Dbplay: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Driue: DVD RW Vi.d"eo Card: min. Onboard Inte grate d Gig abit Ethernet, Wifi. 8O2.1 lac & Bluetooth, Operating Sgstem, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 19 Pen Displag 19 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat desain dan pola pakaian Konfigurasi minimal : Spesifikasi layar: Ukuran panel: minimal 2L inci, Resolusi : Full HD ^(1920x10801. No Nama Alat Rasio Deskripsi Teknologi LCD: IPS LCD atau H- IPS LCD, Warna yang dapat ditampilkan: hingga 16 juta, Rasio Kontras : 1O00: 1 Spesifikasi pena: Teknologi Pena: baterai resonansi elektromagnetik gratis, Resolusi Pena: minimal 5000 LPI, Termasuk: dudukan berputar, pena, dudukan/dudukan pena 20 Software Desain Fcashion 19 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelajari dan membuat desain fashion Compatible for all operattng sgstem 2t Software Embroidery 19 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk mempelajari dan membuat desain bordir Compatible for all operating sgstem 22 Uninterntptible Power Supplg (uPS) 38 Set/Ruang Praktik Sebagai penyimpanan energi listrik cadangan untuk komputer Minimal LOOO VA 23 Multifunction Printer 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mencetak, memindai, dan menyalin Printer type: Print, Scan, CopA Print method: Inkjet 2-sided printing/ duplex, paper size up to A3 Pint resolution: up to 12OOx60O0 dpi CopA resolution: up to 12O0x2400 dpi No Nama Alat Rasio Deskripsi Scanner Tgpe : Flatbed/ scanner glass, ADF Scanner resolution (optical): up to 1 2O0x24OO dpi (flatbed[ 24o0x12oo dpi (ADF) Input capacity: up to 25O slrcets of 80 gsm plain paper 24 Multimedia Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk memproyeksikan gambar dari komputer Resolusi : min. XGA (102ax768) Brigthness : min. 3300 lumens 25 Screen Projector 1 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk menangkap hasil proyeksi dari multimedia proyektor Ukuran: min. 84 x 84 inch Include stand 26 Meja Komputer 39 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan perangkat komputer Bahan : Plywood/ MDF/ KaAu Ukuran: min. 9Ox6Ox7O cm 27 Meja Mesin Jahit Low Speed 40 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan mesin jahit low speed Terdiri dari : - Meja/top table terbuat dari kayrrl plywood, dilaminasi dan edging, ukuran min. 100 x 45 x 4 cm (Panjang x Lebar x Tebal) No Nama Alat Rasio Deskripsi - Kaki meja terbuat dari besi, knock down, ukuran setelah dirakit min. 90 x 40 x 70 cm 28 Meja Mesin Obras Low Speed 13 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan mesin obras low speed Terdiri dari : - Meja/top table terbuat dari kayu / plywood, dilaminasi dan edging, ukuran min. 100 x 45 x 4 cm (Panjang x Lebar x Tebal) - Kaki meja terbuat dari besi, knock down, ukuran setelah dirakit min. 90 x 40 x 70 cm 29 Meja Pola 5 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alas untuk membuat pola dan meletakkan peralatan ukur dan peralatan membuat pola Bahan : Besi/kayu dan multipleks Ukuran : sekitar 24Oxl2Ox70 cm 30 Meja Potong 4 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alas untuk menggunting bahan meletakkan perdatan potong Bahan : Besi/kayu dan multipleks Ukuran : sekitar 24OxL2Ox70 cm 31 Meja QC dan Finishing 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alas untuk meletakkan dan memeriksa pakaian/hasil jahitan yang sudah jadi Bahan : Besi/kayu dan multipleks No Nama Alat Rasio Deskripsi Ukuran : sekitar 120x80x170 cm Dilengkapi saklar dan stand untuk meletakkan panel/papan dan lampu 32 Meja Guru/Instruktur 6 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai meja kerja guru/instruktur Konfigurasi minimal : Bahan : Besi/sheet metal /kayu dan plywood/MDF /kaytu Ukuran : min. l2Ox7Ox70 cm 33 Kursi t75 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai tempat duduk Ukuran : min. 40 x 40 x 85 cm 34 Lemari Etalase Pakaian 19 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk meletakkan bahan dan atau pakaian hasil jahitan Bahan : Aluminium, kaca bening tebal min. 5 mm Ukuran : min. P L2Ox L 55 xT 175 cm Separuh bagian lemari terdiri dari 3 rak ambalan kaca, bagian lainnya dilengkapi gantungan baju, pintu geser 35 Single Stand Whiteboard 3 Unit/Ruang Praktik Digunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran Single face, single stand, dilengkapi roda Ukuran : minimal l2O x 24O cm No Nama Alat Rasio Deskripsi 36 Manekin 38 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memajang pakaian Bahan : Fiberglass/Plastik Ukuran setengah badan Dilengkapi dengan tiang 37 Mirror 14 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk memperlihatkan fitting hasil jahitan Bahan : Kaca cermin ketebalan sekitar 5 mm Ukuran min. l2O x 180 cm 38 Direct To Garment Printer I Unit/Ruang Praktik Untuk printing tekstil Print head: min. 2 unit Resolution: min. 72O x 72O dpi Ink color: min. 5 color 39 Textile Printer/ Plotter 1 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain Ink tgpe: Sublimation inkfor textile Number of pint-heads: min. 2 unit Nozzles: 4*4 color (C M Y K) Max. pint width: approx. 18o0mm Speed: up to 30 m2/ h Voltage: 22OV 5O/ 6O Hz 40 Steam press digital with stand (without steam generator) 2 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk mengepres, melicinkan, menyeterika hasil laundry.
Kompetensi Keahlian Desain Fesyen a. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen berfungsi sebagai tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran: membuat desain dan pola, menjahit manual, menjahit masinal, peragaan busana. b. Luas minimum ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen adalah 27O m2 . c. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen dilengkapi prasErrana sebagaimana tercantum pada Tabel 122.1. d. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen dilengkapi perabot sebagaimana tercantum pada Tabel 722.2. e. Ruang praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen dilengkapi peralatan praktik utama sebagaimana tercantum pada Tabel r22.3. No Nama Alat Rasio Deskripsi Spesiftkasi: Power: approx. O.2kW Voltage: 22OV/ SOHz Steam working pressure: approx. O.4 - O.5 MPa Steam consumption: approx. 15 kg/hr 4t Home appliance steam ironing table 5 Set/Ruang Praktik Digunakan untuk melicinkan, menyeterika hasil laundry. Ironing table: Motor Power: approx. 0.37 kW Voltage: 22O V/ 38O V Pressure ofair: approx. 150 Pa Electrbitg heating power: approx. 1 KW Tabel 122.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen Tabel 122.2. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Perabot Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Desain Fesyen No Jenis Rasio Deskripsi 1 Ruang praktik pola 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 2 Ruang praktik menjahit manual dan masinal 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 rJl2. 3 RuAng Pasca Produksi Fesyen 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 6 peserta didik. Luas minimum adalah 36 m2. 4 Ruang praktik peragaan busana 6 m2/peserta didik Kapasitas untuk 18 peserta didik. Luas minimum adalah 108 m2 5 Ruang instruktur dan penyimpanan (Rrs) 6 m2/instruktur Luas R. Instruktur adalah 27 m2. Kapasitas untuk 9 orang. Luas R. Penyimpanan adalah 27 rla2. Luas minimum RIS adalah 54 m2. No Jenis Rasio Deskripsi 1 Kursi kerja 18 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman. Peruntukan: R.Instruktur 12 buah, R. Simpan 2 buah, Area bengkel 4 buah. 2 Meja kerja 12 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: R.Instruktur 9 buah, R. Simpan 1 buah, Area bengkel 2 buah. 3 Bangku kerja 9 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk melakukan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 9 buah. 4 Meja alat 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menempatkan peralatan Peruntukan: area/sub ruang praktik 5 buah, R. Simpan 1 buah. 5 Meja persiapan /pola 6 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk Mempersiapkan pekerjaan. Peruntukan: area/sub ruang praktik 6 buah. 6 Stool/ Kursi kerja bengkel 36 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk duduk pada saat melakukan pekerjaan praktik. Peruntukan: areaf sub ruang praktik 36 buah. Tabel 122.3. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Peralatan Praktik Utama Keahlian Desain No. Jenis Rasio Deskripsi 7 Papan tulis dorong 3 buah/ruang praktik Dapat dipindah-pindah, digunakan saat pemberian/ penjelasan tulis pada kegiatan praktik. 8 Lemari alat/ tools cabinet 15 buah/ n€rng praktik Ukuran memadai untuk menyimpan peralatan. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: area/sub ruang praktikl2 buah, R. Simpan 3 buah. 9 l,emari simpan 4 buah/ruang praktik Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkapan Organisasi. Tertutup dan dapat dikunci. Peruntukan: R. Instruktur 2 buah, R. Simpan 2 buah.
Meja kutip 6 buah/ruang praktik Untuk mengutip/jiplak pola 11. Meja seterika 6 buah/ruang praktik Dudukan menyeterika busana No Nama Alat Rasio Deskripsi 1 Mesin Bordir Komputer 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk men5rulam secara otomatis, pola tertanam pada komputer dan tercetak otomatis di atas kain Konfigurasi minimal : No Nama Alat Rasio Deskripsi Cocok untuk bordir garmen datar, topi, dan jadi, Kecepatan: up to 1000 RPM/SPM Jumlah kepala: minimal 1, Jumlah jarum: minimal 10, Area bordir: minimal 32O x 480 mm Layar LCD: minimal 9" Termasuk : Perangkat lunak desain, 1 set bingkai bordir, Meja/ stand 2 Mesin Bordir 9 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk membuat pola di atas kain dengan hiasan berbahan benang. Embroidering speed: approx. 650 SPM. Embroidery area: approx. 90 x 90 mm and 22O x 9O mm With bre ak alarm function, auto matic routing c ap ab ilitie s, automatic trimming. 3 Mesin Jahit Low Speed 9 Unit/Ruang Praktik Untuk menjahit dengan kecepatan rendah. Minimum 5O built-in stitches Automatic threader. EasA thread cutter. Buttonhole function. Ele ctronic foot controller. Speed approx. 70O rpm. Total power max. 45W. Include extend table. No Nama Alat Rasio Deskripsi 4 Mesin Obras ,Lou.r Speed 9 Unit/Ruang Praktik Untuk penyelesain tepi ^jahitan Minimum 4 thread. Inte g ral thre ad cutter. Electronic foot controller. Adjustable stitch length. Haue width gauge. Speed approx. 12OO rpm. Total power mox. I 1OW. 5 Dress form 9 Unit/Ruang Praktik Untuk pengambilan ukuran konstruksi pola, menyempurnakan penanganan dan penyelesaian mode draperi maupun high fashion, dan untuk display Tinggi badan: t 90 cm Tinggi keseluruhan (ujung kaki sampai leher atas) maksimal 187 cm Fleksibel Bahan dasar/materi boneka: - fiberglass - bahan interlock knit/kaos untuk pembalut badan Ukuran: Minimal (B=80, W=62, H=90, BWL=37, NL=37, SHL=12) No Nama Alat Rasio Deskripsi 6 Komputer/ Personal Computer - All in One 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mengolah data dan kata. Branded PC All in One Platform Factor: All in One Processor: min. 3.O GHz 8MB Cache, Memory: min. 8 GB, Dbplag: min. 19" Resolusi: min. 1366 x 768, Harddisk: min. 1 TB Optical Diue: DVD RW Vi.d"eo Card: min. Onboard Inte grate d Gig abit Ethernet, Wifi 8O2.1 lac & Bluetooth, Operating Sgstem, I/ O Port: USB, LAN, HDMI, Audio. 7 Scanner 2 Unit/Ruang Praktik Alat untuk menscan hasil desain Operating sys tems comp atible Image sensor Wpe: Color CCD (Charge-coupled deuice) x 3 (front x 1, back x 1, flatbed x 1) Image processing functions: Multi image ouStut, Automatic color detection, Blank page detection, Dgnamic thre shold (|DTC| Aduanced DTC, SDTC, Error diffusion, H alftone, D e - Scre en, Emphasis, Color cleanup, Dropout color (None/ Red/ Green/ Blue/ Saturation /, ^sRGB ^ouQtu[ ^Hole ^punch remoual, Index tab cropping, Split imaqe, De-Skew, Edqe correction, No Nama Alat Rasio Deskripsi Vertical stre aks re duction, Automatic page size detection 8 Digitizer 9 Unit/Ruang Praktik Untuk mengubah atau memindahkan desaian yang dirancang dengan tangan ke dalam data digital Digitizers are uery useful tn uarious digitalfields, such as clothing industry, fashion design, surueying and mapping. - EasA to read the paper and use in CAD sgstem - 16 buttorLs cursor is forfast and conuenient op eration accuratelg - Reading precision that can speed up Aour design Parameters: Working Area: max. 44x60 inch Operation System Power: approx. AC 22OV !1oo/o 9 Pen Digitizer 9 Unit/Ruang Praktik Untuk merancang desaian secara digital Working Area: Min. 5.5" x 4" (13.97 cm x 1O.16 cm) T e chnolo g g Ele c tr o mag ne tic Pressure Leuels: Min. 1024 Leuels Resolution - 40OO LPI Accurocg ! O.O1" ( ^+O.25 mm) Report Rate Up to 166 RPS Max Interface; USB PenPower: approx. I xAAA 1.5V Reading Height: Min. 13 mm Dimensions: Tablet: Min. 1.1 (H) x 20.7 (W) x 18.6 ^(L) cm No Nama Alat Rasio Deskripsi Pen: Min. 14.4 (H) x 1.5 (W) x 1.3 (L) cm OS Compatiblitg 10 Textile Printer/ Plotter 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mencetak hasil desain Ink tgpe: Sublimation inkfor textile Number of print-heads: min. 2 unit Nozzles: 4*4 color (C M Y K) Max. print width: approx. 1800mm Speed: up to 30 m2/ h Voltage: 22OV 50/ 6O Hz 11 Direct To Garment Printer 4 Unit/Ruang Praktik Untuk printing tekstil Print head: min. 2 unit Resolution: min. 720 x 720 dpi Ink color: min. 5 color t2 Camera DSIR 2 Unit/Ruang Praktik Untuk mengambil gambar Piksel efektif: Min. 20.2 MP Resolusi maksimal: 5472 x 3648 Tipe sensor: CMOS Sensor Ukuran sensor: Min. 35.8mm x 23.9mm (full-frame) Processor: Digic 5+ Ukuran Layar; Min. 3 Inci LCD Focallength: Min.24 - lOSmm Aperture: Max. f/ a Min. f/ ZZ Autofocus Tipe baterat: Min. Rechargeable Lithium-ton Battery ( 1 8 00mAh) 13 Lensa Camera 2 Unit/Ruang Praktik Digunakan untuk foto portrait No Nama Alat Rasio Deskripsi Mounts On Full Frame Lenses/ Groups 9/ 7 Angle of View minimal: Diagonal 28"30', Angle of Viewminimal: Horizontal 24" Angle of Viewminimal: Vertical 16" M anufactur e r S p e cific atio n W e ig ht 15 oz ActualWeight 14.1 oz Lens Hood Weight 1.1 oz In-Use Weight 15.2 oz Lens Length with Hood Min 5.O1 - Mar) 5.O1' Size of Rtngs-Zoom Focus O.73" Focus Ring Rotation 81" Specifted Min Focus Dbtance 33.5" Maximum Magnification (MM) O.13x MagniJication Range with 12mm ExtTube O.27-O.15x Magnifrcation Range with 25mm Ext Tube O.44-O.32x Subject Framing Distance 85mm L+ Spot Light 1 Set/Ruang Praktik Lampu pendukung penampilan peragawati Piuoting shade Standing base and keghole wall mount Black metal finish In-line switch on cord Uses one 6O-watt incandescent bulb or one l3-watt CFL bulb 15 Sound Sgstem 1 Set/Ruang Praktik Pendukung peragaan di catwalk 6.5" Amplifier x7 ^+ 3" Speaker x5 Output power of surround sound speaker sg stem: 40W+ I OW" 5 Fre quencg re sponse : 4 O Hz- 2 O KHz Separation: OSOdB; No Nama Alat Rasio Deskripsi S/N Ration: O7SdB Feature s : U SB/ SD / FM / bluetooth/ R emote 16 Handycam 2 Unit/Ruang Praktik Untuk merekam gambar/ suara 4K Utra HD (3840 x 2160) recording of more subtle detail and color with Intelligent Actiue mode,l.O5 inch lens with optical 2Ox zoom range t7 CD Player 1 Unit/Ruang Praktik Alat pemutar CD TV. PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU SEKOI.,AH MENENGAH KF^IURUAN A. Pembangunan Baru Kegiatan pembangunan baru melalui Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) meliputi:
Pen5rusunan Rencana Induk (Masterplan) Pembangunan USB Pembangunan USB harus mengacu pada masterplan yang mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
Perencanaan kapasitas rombongan belajar dan sarana belajar lainnya, melihat potensi sekolah pendukung dan jumlah siswanya;
Ketersediaan lahan yang memenuhi syarat administrasi dan syarat teknis;
Pemenuhan aspek teknis pembangunan yang menyangkut standar dan rasio-rasio pengembangan dalam pembanguna.n, terkait dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan lain-lain mengikuti regulasi setempat;
Desain USB memperhitungkan arsitektur, daya dukung lingkungan dan mempertimbangkan kearifan lokal.
Penyiapan Data Pendukung Pembangunan USB Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota harus menyiapkan data dukung, terkait dengan rencana pendirian USB, yang mencakup:
Kondisi lahan atau lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan;
Ketersediaan dokumen legalitas lahan disertai proses konfirmasi di lapangan;
Potensi prasarana dasar yang tersedia di lokasi: ^jalan akses transportasi, ^jaringan listrik, akses telekomunikasi, sumber air dan lain-lain;
Kondisi lahan yang tersedia memiliki kontur tanah relatif datar dan tidak berbukit. Apabila berkontur, kemiringan maksimal l5o/o serta tidak termasuk wilayah konservasi (daerah hutan lindung, kawasan cagar alam atau suaka margasatwa);
Potensi bahaya yang bersifat teknis dan non teknis, diantaranya: gangguan suara, bau dan keramaian, jaringan listrik tegangan tinggi, daerah aliran sungai (DAS), daerah rawan banjir, genangan air, rawa dan potensi tanah longsor, daerah konflik, gangguan sosial, dan lain-lain;
Dukungan masyarakat terhadap rencana pembangunan USB.
Data Rencana Tata Ruang dan Wilayah Lokasi bagi pembangunan USB, harus dipastikan berada pada wilayah yang sesuai dengan peruntukannya, sehingga sejalan dengan rencana pengembangan wilayah dan tidak membuka potensi pelanggaran tata ruang. Konfirmasi terkait tata ruang dan wilayah dapat disampaikan kepada Dinas atau SKPD yang mengurus tentang tata ruang dan wilayah. Peraturan dan Ketentuan Daerah yang mengatur hal teknis terkait bangunan dan pembangunan, yang harus menjadi perhatian dan bagian dari dasar perencernaan diantaranya:
Garis Sempadan Bangunan (GSB);
Koefisien Dasar Bangunan (KDB);
Koefisien Lantai Bangunan (KLB);
Tinggi maksimal lantai bangunan;
Jarak Bebas Bangunan;
Ruang Terbuka Hijau (RTH); dan
Koefisien Daerah Hijau (KDH).
Analisa Data Pendidikan a. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah Pembangunan USB pada suatu Kabupatenf Kota, diprioritaskan pada daerah yang memiliki Angka Partisipasi Kasar (APK) rendah. b. Peta Pendidikan Peta pendidikan ini diarahkan pada wilayah kecamatan dimana rencana USB akan didirikan, serta wilayah kecamatan yang berbatasan langsung. Peta pendidikan memberikan gambaran tentang:
Sebaran dari satuan unit pendidikan yang ada, khususnya SMP, MTs, SMA, SMK dan MA yang telah tersedia; 2l Jarak dari masing-masing satuan pendidikan ke lokasi USB yang akan didirikan;
Potensi akses dan sarana transportasi yang tersedia.
Ketersediaan daya dukung siswa dari SMP dan MTs Data ini dapat diperoleh pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, atau melalui konfirmasi langsung pada pihak setempat. d. Ketersediaan Biaya Operasional sekolah dan manajemen Sebagai bentuk dukungan terhadap rencana Pembangunan USB, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota perlu menyediakan biaya operasional sekolah dan manajemen seperti penyediaan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan tenaga pendukung.
Aspek Teknis dan Kriteria Aspek teknis yang harus diperhitungkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam perencanaan pembangunan USB, diantaranya:
Bangunan Pengembangan USB dengan ketentuan sebagai berikut:
Pembangunan USB dapat menggunakan sistem konstruksi dan bahan bangunan yang memperhitungkan kearifan lokal. 2) Fungsi t"rrgrrran dari USB digunakan untuk ^penyelenggaraan pendidikan. Pemenuhan standar minimum dari bangunan USB mencakup aspek: a) Luasan minimal untuk masing-masing fungsi ruang, mengikuti pembakuan untuk pembangunan prasarana belajar dan penunjang pada menu DAK Fisik untuk pembangunan baru. b) Keselamatan Keselamatan ditinjau terhadap kekuatan struktur terhadap pembebanan dan gempa, antisipasi terhadap bahaya api, larangan penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun ^(B3), penggunaan instalasi penangkal petir, dan instalasi pembuangan limbah. c) Kesehatan Kesehatan ditinjau terhadap ketersediaan bukaan cahaya untuk penerangan alami dan bukaan udara untuk sirkulasi dan kelembaban ruangan. Bukaan cahaya minimal 10% dari luas lantai ruangan; Bukaan udara minimal 5o/o dari luas lantai ruangan. d) Sanitasi Setiap bangunan harus dilengkapi dengan sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor dan limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan. e) Kenyamanan Aspek kenyamanan yang harus dipenuhi diantaranya: harus mempertimbangkan kenyamanan ruang gerak, kenyamanan kondisi udara dalam ruang, kenyamanan pandangan, kenyamanan terhadap getaran pada bangunan gedung, kenyamanan terhadap kebisingan dan getaran yang dapat mengganggu proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu, tata letak ruang harus diatur sedemikian rupa dalam zona-zoraa interaksi dan kegiatan yang saling menunjang. 0 ^Kemudahan. Kemudahan terhadap pergerakan horizontal dan vertikal dari para pengguna bangunan, diwujudkan dalam bentuk: - Ketersediaan selasar atau ruang sirkulasi, untuk pergerakan hor2ontal antar ru.ang dan antar bangunan, serta jalur evakuasi. Lebar ruang selasar minimal dua meter; - Ketersediaan tangga penghubung antar lantai, minimal setiap 30 meter pada suatu bangunan bertingkat. Lebar minimal 1,2 m hingga 1,8 m untuk dilalui 2 - 3 orang. Rekomendasi ketinggian anak tangga 15 18 cm, dengan lebar anak tangga 28 - 30 cm; - Ketersediaan rampa untuk penyandang disabilitas ^pada area masuk ruang kantor atau lobi, dengan kemiringan maksimal 5o dan dilengkapi dengan pegangan rambat (railing). b. Pola Tata Bangunan Pembangunan dan pengembangan unit sekolah baru harus memperhatikan kaidah zorla kegiatan yaitu: - Zona Publik Berisikan fungsi-fungsi bangunan yang tidak rentan terhadap gangguan, dan berguna untuk interaksi masyarakat umum. Misalnya: sarana parkir, lapangan olah raga, masjid, Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, ruang kantor, dan lain-lain (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). - Zona Semi Publik Merupakan daerah perantara antara zona publik dengan zorta privat dimana aktivitasnya adalah kegiatan penunjang belajar dan mengajar, misalnya: ruang perpustakaan, lapangan olah raga, dan lain-lain (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). - Zona Privat Merupakan bangunan untuk kegiatan yang tidak boleh terganggu. Misalnya: ruang kelas, rLlang praktik siswa, ruang laboratorium, rlang guru dan lain-lain (dapat ditentukan oleh sekolah, sesuai kebutuhan). Zona kegiatan tersebut di atas menjadi dasar penetapan tata bangunan berdasarkan fungsi pada masing-masing ruang. Setiap sekolah dapat memiliki kebijakan zol:
a tersendiri, sesuai dengan pola kontrol dan pengendalian lingkungan sekolah, yang selanjutnya diwujudkan sebagai tata ruang dan fungsi bangunan dalam bentuk masterplan USB. Gambaran umum pola tata bangunan berdasarkan pendekatan zorta, dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar. Contoh Zona Kegiatan di Lingkungan Sekolah Penempatan fungsi ruang pada masing-masing zona, dapat disesuaikan dengan kebijakan sekolah terkait dengan kontrol dan pengendalian. Penetapan zorua dalam masterplan sekolah, harus konsisten dan tercermin dari pola pergerakan dan lalu lintas pengguna fasilitas dasar dan fasilitas pendukung di dalam lingkungan sekolah. Pada kondisi dimana bangunan sekolah adalah bangunan bertingkat, maka pembagian atau pengaturan zotla dapat dilakukan pula secara vertikal, sebagaimana contoh di bawah ini: Tabel. Contoh Zona Kegiatan Vertikal di Lingkungan Sekolah Beberapa contoh masterplan pengembangan USB yang memperhatikan zonasi aktifitas dengan berbagai kondisi lahan, dapat diilustrasikan sebagai berikut: ZONA PUBLIK SEMI PUBLIK PRIVAT LANTAI 3 - R. Kelas - Laboratorium LANTAI 2 R. Penunjang R. Kelas LANTAI 1 - Kantor - R. Ibadah - R. Praktik Unit Produksi - R. Seni Budaya, Prakarya & Kewirausahaan - Lap. Olahraga - Lap. Upacara - Perpustakaan Contoh masterplan - USB #1: Pembangunan USB pada lahan relatif datar Gambar. Contoh masterplan USB di Lahan Relatif Datar Contoh masterplan - USB #2: Pembanguna.n USB pada lahan berkontur Gambar. Contoh masterplan USB di Lahan Berkontur 6. Aspek Non Teknis Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau lembaga penyelenggara pendidikan berbadan hukum $ayasan) perlu memperhatikan aspek non teknis selama masa pelaksanaan pembangunan seperti pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan tahap operasional sekolah, seperti pembiayaan untuk keberlangsungan pendidikan, pengadaan guru, dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memastikan USB dapat terus berkembang serta memperhitungkan potensi risiko dalam operasional USB kedepannya.
Pengembangan USB a. Prinsip USB Tumbuh Pengembangan bangunan USB akan berbasis pada pemenuhan prasarana yang dilakukan dengan pendekatan sekolah tumbuh, dimana kapasitas dan fasilitas layanan pendidikan akan berkembang mengikuti pertumbuhan ^jumlah peserta didik atau jumlah rombongan belajar. b. Sarana dan Prasarana USB Sarana dan Prasarana dalam pembangunan USB dikelompokkan menjadi:
Prasarana Prasarana adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan, yang terdiri dari: a) Ruang pembelajaran, diantaranya: Ruang Kelas; Ruang Praktik Siswa; Ruang Perpustakaan; Ruang Laboratorium Fisika; Ruang Laboratorium Kimia; Ruang Laboratorium Biologi; Ruang Laboratorium Bahasa; Ruang Laboratorium Komputer (TIK); Ruang Seni Budaya, Prakafrla dan Kewirausahaan. b) Ruang pendukung pembelajaran, diantaranya: Kantor (Ruang Kepala Sekolah, Ruang Wakil Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, Ruang Rapat); Ruang Guru; Asrama; Rumah Dinas; Ruang Bimbingan Konseling (BK); Ruang UKS; Ruang OSIS; Ruang Ibadah; Jamban/Toilet; - Lobi; - Gudang; - Kantin; - Pos Penjaga. c) Fasilitas Penunjang, diantaranya: - Fasilitas penunjang non ru.ang - Lapangan upacara; - Lapangan olahraga; - Gapura pintu masuk termasuk pagar; - Pagar keliling lahan sekolah; - Tempat parkir kendaraan (roda empat dan roda dua); - Ruang sirkulasi. - Utilitas - Sumber daya/jaringan listrik; - Sumber air bersih/jaringan air bersih termasuk penampunga.n air bersih; - Saluran pembuang air kotor/limbah/air hujan; - Akses/jaringan telekomunikasi; - Akses/jaringan internet; - Tempat cuci tangan; - Tempat penampungan sementara sampah. 2l Sarana Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, terdiri dari: a) Perabot Perabot dalam bentuk meja, kursi, lemari dan lain sebagainya, untuk memenuhi kebutuhan seluruh ruang pembelajaran dan ruang pendukung pembelajaran. b) Peralatan Peralatan merupakan sarana kelengkapan dari fungsi ruang yang menunjang kegiatan pembelajaran, diantaranya: peralatan praktik utama sesuai dengan Konsentrasi Keahlian (KK), peralatan laboratorium kimia, fisika, biologi, bahasa, komputer, olahraga, peralatan dan infrastruktur lainnya. Ketersediaan sarana dan prasarErna pada unit sekolah baru, dipenuhi secara proporsional mengikuti masterplan USB yang telah ditetapkan.
Desain Volume USB Pembangunan USB pada tahap ini ditujukan bagr pemenuhan pelayanan minimum bagi penyelenggaraan pendidikan setingkat SMK dan dapat dipenuhi secara proporsional mengikuti masterplan USB yang telah ditetapkan. Adapun rencana ketersediaan prasarana terdiri dari: Tabel. Prasarana USB Fasilitas di atas dapat dibangun secara bertahap, sesuai dengan prioritas pembangunan dan perkembangan rombongan belajar. Sedangkan untuk dukungan fasilitas pendukung mencakup: Ruang Selasar Total a b c d e f = d + e g = c x f h A Ruang Pembelajaran 1 Ruang Kelas 6 72 18 90 540 1 2 Ruang Praktik Siswa 2 270 60 330 660 1 3 Ruang Perpustakaan 1 108 24 132 132 1 4 Ruang Laboratorium Fisika 1 96 24 120 120 1 5 Ruang Laboratorium Kimia 1 96 24 120 120 2 6 Ruang Laboratorium Biologi 1 96 24 120 120 1 7 Ruang Laboratorium Bahasa 1 96 24 120 120 1 8 Ruang Laboratorium Komputer (TIK) 1 96 24 120 120 1 9 Ruang Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan 1 120 24 144 144 3 B Ruang Pendukung Pembelajaran 1 Ruang Pimpinan/Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah 1 72 18 90 90 1 2 Ruang Tata Usaha 1 72 18 90 90 1 3 Ruang Guru 1 72 18 90 90 1 4 Asrama 1 108 0 108 108 3 5 u a i a 5 0 180 6 u n i bi g n K n l n B ) 64 80 2 7 u n K 1 8 44 8 u n S S 1 8 44 9 u n ba h 56 106 2 10 a ba / i et 18 30 1 11 u n 2 0 42 12 a ti 1 14 35 13 s j g 1 0 12 3.057 r or t s e a g n n u a u s R a g ( ) Jenis Jumlah Ruang Luas Ruang (m2) Jumlah Luas Ruang (m2) Tabel. Fasilitas Penunjang Pendukung Pembangunan USB Fasilitas penunjang menjadi satu kesatuan dalam masterplan USB 9. Ketersediaan Lahan Minimal Luas lahan sekolah yang tersedia menjadi salah satu pertimbangan pengembangan USB, dengan memperhatikan jumlah peserta didik. Tabel. Ketersediaan Lahan Minimal Contoh: Sekolah dengan jumlah rombel 36, minimal luas lahannya:
Jika desainnya bangunan satu lantai = 36 rombel x 36 siswa x 10,96 = 74.202 m2 1,4 Ha b. Jika desainnya bangunan dua lantai = 36 rombel x 36 siswa x 5,91 = 7659 m2 O,77 Ha c. Jika desainnya bangunan tiga lantai = 36 rombel x 36 siswa x 4,O2 = 5209 m2 0,5 Ha 2.2. SUBBIDANG PERPUSTAKAAN DAERAH 2.2.L. Arah Kebijakan 1. Meningkatkan kualitas layanan perpustakaan umum daerah dalam rangka memperkuat budaya literasi untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, kreatif, inovatif, dan berkarakter, serta mewujudkan Sumber Daya Manusia berkualitas dan berdaya saing;
Mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid- 19 melalui penyediaan informasi dan pengetahuan terkait pola hidup sehat, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan pemanfaatan pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan dan kecakapan hidup melalui transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. 3. Mendukung kebijakan pembangunan nasional dalam RPJMN 2O2O-2O24 dan Nawacita khususnya agenda pembangunan Revolusi Mental dan Pemajuan Kebudayaan dan pada Program Prioritas Meningkatkan Budaya Literasi, Inovasi, dan Kreativitas;
Mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dan Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) melalui pembudayaan kegemaran membaca dan peningkatan akses layanan perpustakaan yang inklusif; dan
Meningkatkan ketersediaan sumber daya pengetahuan dan karya intelektual, baik tulis, cetak dan rekam untuk kepentingan pendidikan, transformasi pengetahuan, dan pembangunan nasional melalui perpustakaan.
2.2. Tujuan dan Sasaran DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah ditujukan untuk meningkatkan penyelenggaraan, tanggung ^jawab, peran Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam:
pengembangan infrastruktur layanan perpustakaan umum sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) di provinsi dan kabupaten/kota;
pemerataan akses layanan perpustakaan dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan masyarakat; dan
sinergitas Pemerintah dan Pemerintah Daerah di dalam pembangunan perpustakaan umum di seluruh wilayah Indonesia. DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mempunyai sasaran:
terlaksananya pembangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota;
terlaksananya perluasan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota;
terlaksananya renovasi gedung fasilitas layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota;
terlaksan€rnya pengadaan perabot fasilitas layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota;
terlaksan€rnya pengadaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menunjang layanan perpustakaan digital di perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota; dan
terlaksananya pengembangan bahan perpustakaan tercetak dan/atau digital di perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota.
2.9. Ruang Lingkup Kegiatan Menu Kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah adalah Pengembangan Layanan Perpustakaan Daerah, dengan rincian menu kegiatan sebagai berikut:
Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota;
Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota; dan
Pengadaan Bahan Perpustakaan dalam bentuk Cetak dan/atau Digital untuk Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota.
2.4. Kriteria Lokasi Prioritas 2.2.4.L. Kriteria Utama Provinsi atau kabupaten/kota yang memiliki kelembagaan dan nomenklatur Dinas Perpustakaan. 2.2.4.2. Kriteria Pendukung l. kepemilikan dan kondisi gedung layanan perpustakaan:
belum milik sendiri (sewa/menumpang);
tidak layak (sempit/rusak berat); atau
kurang layak (rusak sedang/rusak ringan);
layanan perpustakaan belum sesuai SNP atau akreditasinya masih C;
berdasarkan Perpres No. 63/2020 berlokasi di daerah Tertinggal, Terluar, Terdepan (3T); dan/atau
pemerintah daerah yang telah menerima alokasi DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah tahun 2Ol9-2O22 dengan menu Pembangunan Gedung Layanan atau Rehabilitasi Gedung Layanan (perluasan dan renovasi), n€unun sarana layanan berupa perabot, TIK, dan/atau bahan perpustakaan belum sesuai SNP.
2.6. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 2.2.5.1. Ketentuan Umum Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
provinsi atau kabupaten/kota memiliki perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan dalam bentuk dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
diperuntukkan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan perpustakaan umum provinsi atau kabupaten/kota. 2.2.5.2. Ketentuan Teknis Ketentuan teknis kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mengatur ketentuan pada setiap rincian menu kegiatan, sebagai berikut:
Rincian Menu Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
surat pernyataan Kepala Daerah belum memiliki gedung layanan perpustakaan dan/atau surat Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum yang menyatakan gedung layanan perpustakaan dalam kondisi tidak layak;
dokumen kepemilikan lahan (Sertifikat) atas nama Pemerintah Daerah;
dokumen Detail Engineeing Design (DED);
surat pernyataan Kepala Daerah tentang peruntukan lahan untuk perpustakaan;
Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference; 01 A 2 f. rincian anggar€rn biaya;
surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber dari APBD; dan
surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan tentang kesanggupan melaksanakan kegiatan DAK. Rincian Menu Rincian Menu Perluasan dan Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan umsan pemerintahan di bidang pekerjaan umum yang menyatakan kondisi gedung layanan perpustakaan kurang layak;
dokumen kepemilikan lahan (Sertifikat) atas nama Pemerintah Daerah;
dokumen Detail Engineeing Design (DED);
surat pernyataan kepala daerah tentang peruntukan lahan untuk perpustakaan;
Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference;
rincian anggaran biaya;
surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber dari APBD; dan
surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan tentang kesanggupan melaksanakan kegiatan DAK. Rincian Menu Pengadaan Perabot, TIK, dan Bahan Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan ketentuan sebagai berikut:
Kerangka Acuan Kegiatan /Term of Reference;
rincian anggaran biaya;
surat pernyataan kepala daerah tentang kesanggupan mengalokasikan dana pemeliharaan fasilitas layanan perpustakaan yang bersumber dari APBD; dan
surat pernyataan kepala OPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perpustakaan tentang kesanggupan melaksanakan kegiatan DAK. 3 2.2.5.3. Data Teknis Data teknis kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah adalah data yang disampaikan oleh Pemerintahn Daerah, sebagai berikut:
jumlah kunjungan pemustaka satu tahun terakhir (satuan orang);
jumlah anggota perpustakaan (satuan orang);
jumlah perpustakaan yang menjadi kewenangan pembinaan (perpustakaan umum, khusus, sekolah, dan perguruan tinggi) (satuan perpustakaan);
jumlah tenaga perpustakaan dan R.rstakawan (satuan orang);
^jumlah judul koleksi perpustakaan (satuan ^judul);
jumlah eksemplar koleksi perpustakaan (satuan eksemplar);
luas lahan dinas perpustakaan (satuan meter persegi);
luas bangunan dinas perpustakaan (satuan meter persegi);
luas ruang layanan perpustakaan (satuan meter persegi); dan
jumlah penduduk provinsi/kabupaten/kota yang bersumber data BPS termutakhir (satuan orang).
2.6. Mekanisme Pengadaan Barang/Jasa Ketentuan mengenai mekanisme pengadaan barang dan ^jasa kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah mengacu pada Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
2.7. Spesifikasi Target Keluaran Spesifikasi target keluaran kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah adalah sebagai berikut: SUBBIDANG MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU KEGIATAN TARGET SATUAN Perpustakaan Daerah Pengembangan Perpustakaan Daerah Layanan Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota +5 Unit 03 A SUBBIDANG MENU KEGIATAN/RINCIAN MENU KEGIATAN TARGET SATUAN Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota 5 Unit Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau KabupatenlKota 0 Unit Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten / Kota 58 Paket Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten f Kota 59 Paket Pengadaan Bahan Perpustakaan dalam bentuk Cetak dan/atau Digital untuk Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota 45 Paket 1. Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Kabupaten/Kota Secara teknis dan fungsional Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan Perpustakaan bagi pemustaka dengan ama.n dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Kebutuhan ruang Perpustakaan sekurang-kurangnya memenuhi fungsi berikut:
Layanan pengunjung terdiri dari:
lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan barang);
konsultasi/promosi dan pameran;
baca anak;
baca remaja;
baca dewasa;
baca lansia dan penyandang disabilitas;
koleksi deposit/muatan lokal;
pertemuan/diskusi/bedah buku;
layanan referensi;
layanan pandang dengar (audio visual);
layanan informasi berbasis TIK dan internet; dan
aktivitas publik untuk pelatihan, workshop, dan berbagai macam kegiatan yang melibatkan masyarakat. 2. Layanan penunjang terdiri dari:
koleksi baru;
reviu/penelitian koleksi baru;
pengolahan bahan perpustakaan; dan
koleksi tandon. 3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:
toilet;
laktasi;
kantin;
mushala/tempatibadah;
pos keamanan;
pagar;
jalur khusus penyandang disabilitas;
taman; dan
tempat parkir. Seluruh rincian kebutuhan fungsi dan fasilitas tersebut harus tertuang secara rinci dalam bentuk dokumen DED yang disusun dan disahkan oleh pemerintah daerah. Secara teknis desain bangunan memiliki kriteria sebagai berikut:
fungsi bangunan dan ruang fasilitas layanan perpustakaan sesuai dengan SNP;
fungsi pendukung fasilitas layanan perpustakaan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
spesifikasi terkait dengan fungsi bangunan, terdiri dari:
tampak bangunan sebagai bangunan khas perpustakaan yang mampu menjadi tengara (landma*l lingkungan. 4, b. tampak bangunan dan/atau bentuk fasad bangunan mengikuti kondisi daerah yang mengakomodir transformasi bentuk budaya setempat. c. pemilihan warna elemen interior harus membuat suasana tenang, sejuk dan nyaman. d. segala penzinan yang terkait dengan pembangunan fasilitas antara lain: Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), dilaksanakan sebelum dimulai pembangunan. Selanjutnya setelah bangunan selesai diperlukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), perizinan menjadi tanggung jawab daerah masing- masing. spesifikasi teknis bangunan terdiri dari:
pekerjaan arsitektur bangunan:
Pekerjaan lantai Area lobby menggunakan lantai yang menggunakan bahan yang keras dan kuat dan mempunyai daya tarik bagi pengunjung. Sedangkan ruangan lainnya dapat menggunakan homogeneus tile atau minimal keramik. 2) Pekerjaan dinding Dinding eksterior dapat dilapis batu granit, marmer atau batu alam, sedangkan fasad bagian atas dapat berupa kaca dan kusen alumunium atau Alumunium Composite Panel (ACP). Dinding eksterior dan interior minimal menggunakan cat. 3) Pekerjaan plafond Plafond dapat menggunakan panel gypsum/ calcium carbonat/lambersering/puc dengan rangka penggantung disesuaikan dengan jenis material plafondyang digunakan. b. Pekerjaan struktur bangunan Struktur lantai bangunan tahan dan kuat untuk fungsi Perpustakaan, di mana setiap tahun ada penambahan beban atau buku dan dengan perhitungan bangunan tahan gempa. 1) stnrktur bawah (sub struktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof; dan
struktur atas (super struktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah berbentuk kolom, balok dan plat lantai sampai atap dengan penutup atap dapat menggunakan rangka kayu/besi/baja ringan atau dapat berbentuk Jtat dengan material beton yang kesemuanya harus c arnan terhadap kebocoran. Pekerjaan mekanikal, terdiri dari:
pemipaan Qtlumbing) yang terdapat pada bangunan seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan ini biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa polg propglene random (PPR), atau pipa galvanis mengikuti peraturan SNI, PPI (Pedoman Plumbing Indonesia) dan Peraturan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat; 2l pekerjaan instalasi air limbah bangunan yang dimaksudkan adalah instalasi air bekas (berasal dari air buangan floor draindart sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa tegak menuju saluran fasilitas/kawasan /kota atau ke unit pengolahan limbah), instalasi air kotor/air limbah (berasal dari air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke unit pengolahan air kotor) dan air hujan (air hujan yang berasal dari atap dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke sumur resapa.n dan dapat dialirkan ke saluran fasilitas / kawasan / kota) ;
pekerjaan pemadam kebakaran lfire hgdranfl adalah pekerjaan mekanikal plumbing yang masih berhubungan dengan pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam kebakaran ^jika terjadi kebakaran. Pemasangan fire hgdrant dan sprinkler berlaku untuk luas bangunan di atas 5.OOO m2 atau bangunan yang memiliki lebih dari lima lantai ke atas, sedangkan di bawah luas 5.00O m2 menggunakan alat yang portabel (Alat Pemadam Api Ringan/APAR). Untuk ruang Perpustakaan terkait dengan koleksi dan sebagainya menggunakan pemadam kebakaran lrtre extinguisher)berbentuk gas atau foam. Setiap ruangan kerja dapat dipasang alat deteksi asap (smoke detector) yang akan mendeteksi asap atau api yang berada di dalam ruangan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah setempat; 4l sistem tata udara (Humiditg Ventilation and Air Conditioningl adalah pengkondisian ruangan yang membuat pemakai ruangan menjadi nyaman dalam menggunakan ruangan sebagaimana fungsinya. Pengaturan kondisi ru,angan melalui proses ventilasi (uentilation) dan pendinginan (coolingl sehingga tercapai suhu dan kelembaban tertentu. Untuk bangunan terdiri dari berbagai kegiatan dan tidak luas disarankan menggunakan AC split atau wall mounted, sedangkan untuk bangunan yang ruang kerjanya luas dan kegiatannya sama dapat menggunakan AC central atau AC split duct, dan d 5) pekerjaan lift atau eskalator, dapat digunakan untuk bangunan empat lantai ke atas dan sebaiknya memiliki fasilitas alat transportasi vertikal untuk disabilitas. Pekerjaan elektrikal 1) pekerjaan elektrikal mencakup panel tegangan menengah, kabel daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel di,stibution box, kabel daya listrik, armatur lampu penerangan, saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan, instalasi stop kontak, sistem penangkal petir, dan dapat disediakan genset sebagai daya cadangan apabila terjadi pemadaman listrik; 2l tingkat pencahayaan minimum penerangan untuk ruang baca adalah minimal 300 lux;
pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi sistem bangunan sesuai kebutuhan seperti sistem tata suara, sistem data, sistem CCTV, dan sistem Ma.ster Antene Teleuisbn (MATV); 4l Jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan
Jaringan komunikasi dan telekomunikasi. Komponen Anggaran Biaya 1) pekerjaan arsitektur terdiri dari: a) pekerjaaan dinding, komponen biaya untuk pekerjaan dinding meliputi:
harga satuan dinding sudah termasuk adukan biasa atau drymix, kolom praktis, ringbalk, angkur, sparing; (21 harga satuan plesteran biasa atau drymix sudah termasuk acian dan semua pekerjaan bantu yang berhubungan dengan plesteran;
harga satuan pekerjaan pelapis dinding (seperti: granit, marmer, keramik, porselin) sudah termasuk adukan, cor beton, perekat lcalbondl, dan naad;
harga satuan pekerjaan plesteran sudah termasuk untuk dinding kedap air sesuai gambar dan spesifikasi;
harga satuan pekerjaan cat dinding sudah termasuk pengertian cat dasar;
pekerjaan toilet; l7l ^harga satuan pekerjaan pelapis ^dinding ^dan/atau partisi toilet; dan
harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat e. 08 A TNIEENI*In - 2398 - bantu dan lengkap aksesoris yang diperlukan sesuai spesifikasi teknis. b) pekerjaan lantai, komponen biaya untuk pekerjaan lantai meliputi:
harga satuan pemasangan finbhing lantai sudah termasuk pemasangan berikut adukan mortar, additiue, naad, harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat; dan (21 harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat bantu dan lengkap aksesories yang diperlukan sesuai spesifikasi teknis. c) pekerjaan plafond, komponen biaya untuk pekerjaan plafond meliputi:
harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk rangka; (21 harga satuan plafond/lambresiring sudah termasuk anti rayap;
harga satuan list-list plafond sudah termasuk rangka pendukung; dan (41 harga satuan pekerjaan cat plafond dan list termasuk pengertian cat dasar. d) pekerjaan pintu dan jendela, komponen biaya untuk pekerjaan pintu dan jendela meliputi harga satuan pintu dan jendela sudah termasuk alat penggantung dan pengunci. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat. e) pekerjaan saniter, perhitungan biaya untuk pekerjaan saniter merupakan harga satuan upah lengkap dengan aksesoris saniter (sanitary equipment). Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat. 2l pekerjaan struktur meliputi: 4 biaya pekerjaan beton sudah termasuk biaya pengadaan dan pengecoran; b) biaya pekerjaan bekisting sudah termasuk biaya pemasangan dan pembongkaran; dan c) biaya pekerjaan baja/besi sudah termasuk biaya pemotongan, perakitan, biaya las/baut, pemasangan dan alat bantu.
pekerjaan mekanikal komponen biaya pemasangan instalasi plumbing, pipa air hujan, pipa air limbah, pemadam kebakaran harus sudah menghitung biaya alat bantu, aksesoris, termasuk biaya pengujian secara parsial maupun commisioning test, meliputi: 4 pekerjaan pembuatan sumur dangkal/dalam dan peralatan pompa air bersih, air kotor, dan sebagainya termasuk biaya mobilisasi, alat bantu, aksesoris, dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk sertifikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait; dan b) pekerjaan STP (Sewage Treatment Planflatau septic tankdarr resapzrnnya sudah termasuk pemasangan. 4l pekerjaan elektrikal, dengan komponen sebagai berikut: 4 komponen biaya pemasangan instalasi listrik harus sudah menghitung biaya alat bantu, assessories, termasuk biaya pengujian secara parsial maupun commisioning test, b) komponen biaya peralatan elektrikal, seperti panel- panel Master Distribution Panel (MDP), Menengah, Rendah, Trafo, Genset, dan sebagainya. termasuk biaya mobilisasi, alat bantu, assessories, dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk sertilikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait; c) Komponen biaya ^jaringan localareanetwork(LAN) dan akses internet; dan d) Komponen biaya jaringan komunikasi dan telekomunikasi. 2. Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Kabupaten/Kota Secara teknis dan fungsional Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan perpustakaan bagi pemustaka dengan arnan dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum untuk memenuhi fungsi berikut:
Layanan pengunjung terdiri dari:
lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan barang);
konsultasi/promosi dan pameran;
baca anak;
baca remaja;
baca dewasa;
baca lansia dan penyandang disabilitas;
koleksi deposit/muatan lokal;
pertemuan/diskusi/bedah buku;
layanan referens;
layanan pandang dengar (audio visual);
layanan informasi berbasis TIK dan internet;
aktifitas publik untuk pelatihan, workshop, dan berbagai macam kegiatan yang melibatkan masyarakat. 2. Layanan penunjang terdiri dari:
koleksi barr;
reuiewf penelitian koleksi baru;
pengolahan Bahan Perpustakaan; dan
koleksi tandon. 3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:
toilet;
laktasi;
kantin;
mushala/tempat ibadah;
pos keamanan;
pagar;
jalur khusus penyandang disabilitas;
taman; dan
tempat parkir. Seluruh rincian kebutuhan mang dan fasilitas tersebut harus tertuang secara rinci dalam bentuk dokumen DED (Detail Engineering Design) yang disusun dan disaln<an oleh pemerintah daerah. Secara teknis desain bangunan memiliki kriteria sebagai berikut:
fungsi bangunan dan rLlang fasilitas layanan perpustakaan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan;
fungsi pendukung fasilitas layanan perpustakaan diatur sesuai dengan standar yang berlaku;
spesifikasi terkait dengan fungsi bangunan, terdiri dari:
tampak bangunan sebagai bangunan khas perpustakaan yang mampu menjadi tengara (landmarkl lingkungan;
tampak bangunan dan/atau bentuk fasad bangunan mengikuti kondisi daerah yang mengakomodir transformasi bentuk budaya setempat;
pemilihan warna elemen interior harrs membuat suasana tenang, sejuk dan nyaman; dan
segala perizinan yang terkait dengan pembangunan fasilitas antara lain: lzin Mendirikan Bangunan (IMB), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), dilaksanakan sebelum dimulai pembangunan. Selanjutnya setelah bangunan selesai diperlukan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), penzinan menjadi tanggung jawab daerah masing- masing. spesifikasi teknis bangunan terdiri dari:
pekerjaan arsitektur bangunan:
Pekerjaan lantai Area lobbg menggunakan lantai yang menggunakan bahan yang keras dan kuat dan mempunyai daya tarik bagi pengunjung. Sedangkan ruangan lainnya dapat menggunakan homogeneus tile atau minimal keramik. 2l Pekerjaan dinding Dinding eksterior dapat dilapis batu granit, marmer atau batu alam, sedangkan fasad bagian atas dapat berupa kaca dan kusen alumunium atau Alumunium Composite Panel (ACP). Dinding eksterior dan interior minimal menggunakan cat. 3) Pekerjaan plafond Plafond dapat menggunakan panel gyrysum/ calcium carbonat/lamberseing/puc dengan rangka penggantung disesuaikan dengan jenis material plafondyang digunakan. 4l Pekerjaan struktur bangunan Struktur lantai bangunan tahan dan lnrat untuk fungsi Perpustakaan, di mana setiap tahun ada penambahan beban atau buku dan dengan perhitungan bangunan tahan gempa. a) struktur bawah (sub struktur) adalah bagian-bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah. Struktur bawah ini meliputi pondasi dan sloof, dan b) struktur atas (super struktur) yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak di atas permukaan tanah berbentuk kolom, balok dan plat lantai sampai atap dengan penutup atap dapat menggunakan rangka kayu/besi/baja ringan atau dapat berbentuk flat dengan material beton yang kesemuanya harus aman terhadap kebocoran. 5) Pekerjaan mekanikal, terdiri dari: a) pemipaan Qtlumbingl yang terdapat pada bangunan seperti pipa untuk air bersih, air kotor, pipa ventilasi, dan air hujan. Pada pekerjaan pemipaan ini biasanya menggunakan material pipa PVC, pipa poly propglene random(PPR), atau pipa galvanis mengikuti peraturan SNI, PPI (Pedoman Plumbing Indonesia) dan Peraturan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat; b) pekerjaan instalasi air limbah bangunan yang dimaksudkan adalah instalasi air bekas (berasal dari air buangan floor drain dan sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar dan pipa tegak menuju saluran fasilitas/kawasan /kota atau ke unit pengolahan limbah), instalasi air kotor/air limbah (berasal dari air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke unit pengolahan air kotor) dan air hujan (air hujan yang berasal dari atap dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan pipa tegak menuju ke sumur resapan dan dapat dialirkan ke saluran fasilitas / kawasan / kota) ; c) pekerjaan pemadam kebakaran (fire hgdrantl adalah pekerjaan mekanikal plumbing yang masih berhubungan dengan pemipaan air khususnya untuk keperluan pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran. Pemasangan fire hgdrant dan sprinkler berlaku untuk luas bangunan di atas 5.000 m2 atau bangunan yang memiliki lebih dari lima lantai ke atas, sedangkan di bawah luas 5.000 m2 menggunakan alat yang portabel (Alat Pemadam Api Ringan/APAR). Untuk ruang Perpustakaan terkait dengan koleksi dan sebagainya menggunakan pemadam kebakaran (fire extinguisher) berbentuk gas atau foam. Setiap ruangan kerja dapat dipasang alat detektor asap (smoke detector) yang akan mendeteksi asap atau api yang berada di dalam rLrangan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku di daerah setempat; d) sistem tata udara (Humiditg Ventilation and Air Conditioningl adalah pengkondisian ruangan yang membuat pemakai ruangan menjadi nyaman dalam menggunakan ruangan sebagaimana fungsinya. Pengaturan kondisi ruangan melalui proses ventilasi luentilation) dan pendinginan (cooling) sehingga tercapai suhu dan kelembaban tertentu. Untuk bangunan terdiri dari berbagai kegiatan dan tidak luas disarankan menggunakan AC split atau wall mounted, sedangkan untuk bangunan yang ruang kerjanya luas dan kegiatannya sama dapat menggunakan AC central atau AC split duct dan e) pekerjaan lift atau eskalator, dapat digunakan untuk bangunan empat lantai ke atas dan sebaiknya memiliki fasilitas alat transportasi vertikal untuk disabilitas. 6) Pekerjaan elektrikal a) pekerjaan elektrikal mencakup panel tegangan menengah, kabel daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel distibution box, kabel daya listrik, armatur lampu penerangan, saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan, instalasi stop kontak, sistem penangkal petir, dan dapat disediakan genset sebagai daya cadangan apabila terjadi pemadaman listrik; b) tingkat pencahayaan minimum penerangan untuk ruang baca adalah minimal 300 lux; c) pekerjaan elektronik adalah pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi sistem bangunan sesuai kebutuhan seperti sistem tata suara, sistem data, sistem CCTV, dan sistem Master Antene Teleuision (MATV); d) Jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan e) Jaringan komunikasi dan telekomunikasi. V Komponen Anggaran Biaya a) pekerjaan arsitektur terdiri dari:
pekerjaaan dinding, komponen biaya untuk pekerjaan dinding meliputi: (a) harga satuan dinding sudah termasuk adukan biasa atau drymix, kolom praktis, rirrybalk, angkur, sparing; (b) harga satuan plesteran biasa atau drymix sudah termasuk acian dan semua pekerjaan bantu yang berhubungan dengan plesteran; (c) harga satuan pekerjaan pelapis dinding (seperti: granit, marmer, keramik, porselin) sudah termasuk adukan, cor beton, perekat (calbondl, dan naad; (d) harga satuan pekerjaan plesteran sudah termasuk untuk dinding kedap air sesuai gambar dan spesifikasi; (e) harga satuan pekerjaan cat dinding sudah termasuk pengertian cat dasar; (0 pekerjaan toilet; (g) harga satuan pekerjaan pelapis dinding dan/atau partisi toilet; dan (h) harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat bantu dan lengkap aksesoris yang diperlukan sesuai spesifikasi teknis. (21 pekerjaan lantai, komponen biaya untuk pekerjaan lantai meliputi: (a) harga satuan pemasangan finishing lantai sudah termasuk pemasangan berikut adukan mortar, additiue, naad, harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat; dan (b) harga satuan tersebut di atas sudah termasuk alat- alat bantu dan lengkap aksesories yang diperlukan sesuai spesifikasi teknis. (3) pekerjaan plafond, komponen biaya untuk pekerjaan plafond meliputi: (a) harga satuan pekerjaan plafond sudah termasuk rangka; (b) harga satuan plafond/lambresiring sudah termasuk anti rayap; (c) harga satuan list-list plafond sudah termasuk rangka pendukung; dan (d) harga satuan pekerjaan cat plafonddan list termasuk pengertian cat dasar. (4) pekerjaan pintu dan jendela, komponen biaya untuk pekerjaan pintu dan jendela meliputi harga satuan pintu dan jendela sudah termasuk alat penggantung dan pengunci. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat. (5) pekerjaan saniter, perhitungan biaya untuk pekerjaan saniter merupakan harga satuan upah lengkap dengan aksesoris saniter lsanitary equipmentl. Setiap pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk yang disyaratkan pabrik pembuat. (6) pekerjaan struktur meliputi: (a) biaya pekerjaan beton sudah termasuk biaya pengadaan dan pengecor€rn; (b) biaya pekerjaan bekisting sudah termasuk biaya pemasangan dan pembongkaran; dan (c) biaya pekerjaan baja/besi sudah termasuk biaya pemotongan, perakitan, biaya las/baut, pemasangan dan alat bantu. (71 pekerjaan mekanikal komponen biaya pemasangan instalasi plumbing, pipa air hujan, pipa air limbah, pemadam kebakaran harus sudah menghitung biaya alat bantu, aksesoris, termasuk biaya pengujian secara parsial maupun commbioning test, meliputi: (a) pekerjaan pembuatan sumur dangkal/dalam dan peralatan pompa air bersih, air kotor, dan sebagainya termasuk biaya mobilisasi, alat bantu, aksesoris, dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk sertifikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait; dan (b) pekerjaan STP (Seulage Treatment Plantl atau septic tank dan resapannya sudah termasuk pemasangan. (8) pekerjaan elektrikal, dengan komponen sebagai berikut: (a) komponen biaya pemasangan instalasi listrik harus sudah menghitung biaya alat bantu, assessories, termasuk biaya pengujian secara parsial maupun commisioning test; (b) komponen biaya peralatan elektrikal, seperti panel- panel Master Distribution Panel (MDP), Menengah, Rendah, Trafo, Genset, dan sebagainya. termasuk biaya mobilisasi, alat bantu, assessories, dilengkapi garansi, lulus tes uji untuk sertifikasi kelayakan yang dikeluarkan instansi terkait; (c) Komponen biaya jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan (d) Komponen biaya jaringan komunikasi dan telekomunikasi. 3. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Kabupaten/Kota. Secara teknis dan fungsional Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum harus dirancang untuk menjamin terwujudnya pelayanan perpustakaan bagi pemustaka dengan arnan dan nyaman serta disain arsitektur dan struktur bangunan yang kokoh, kuat dan fungsional. Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum untuk memenuhi fungsi berikut:
Layanan pengunjung terdiri dari:
lobbg (area informasi, area pendaftaran keanggotaan, area penitipan barang);
konsultasi/promosi dan pameran;
baca anak;
baca remaja;
baca dewasa;
baca lansia dan penyandang disabilitas;
koleksi deposit/muatan lokal;
pertemuan/diskusi/bedah buku;
layanan referens;
layanan pandang dengar (audio visual);
layanan informasi berbasis TIK dan internet; dan
aktifitas publik untuk pelatihan, raorkshop, dan berbagai macam kegiatan yang melibatkan masyarakat. 2. Layanan penunjang terdiri dari:
koleksi baru;
reuiew/ penelitian koleksi baru;
pengolahan Bahan Perpustakaan; dan
koleksi tandon. 3. Fasilitas penunjang pelayanan publik terdiri dari:
toilet;
laktasi;
kantin;
mushala/tempat ibadah;
pos keamanan;
pagar;
jalur khusus penyandang disabilitas;
taman; dan
tempat parkir. Urutan Pekerjaan Teknis Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum:
urutan pekerjaan yang harus disiapkan terlebih dahulu sebelum bidang-bidang pekerjaan Renovasi Arsitektur, Interior dan Elektrikal yaitu pekerjaan persiapan yang meliputi:
pekerjaan pembongkaran;
penyediaan air dan daya kerja; dan
pembersihan lokasi kerja. 2. pekerjaan renovasi fasilitas layanan Perpustakaan mencakup penyediaan tenaga kerja, bahan bangunan, dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Sedangkan lingkup pekerjaan Renovasi Fasilitas Layanan Perpustakaan meliputi 3 (tiga) bidang kelompok yaitu:
bidang pekerjaan renovasi arsitektur/ eksterior:
perbaikan rangka dan penutup atap; 2l perbaikan rangka dan plafond;
perbaikan pelapisan/plesteran dinding dan finishtng/pengecatan; 4l perbaikan atau penggantian pintu dan ^jendela;
perbaikan pelapisan/plesteran lantai dan finishing; dan
perubahan dan penambahan fasad dan kanopi serta pelapisan /finishing baru dengan mengakomodasi bentuk budaya setempat. b. bidang pekerjaan renovasi interior mencakup area sosial, fungsional dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan layanan Perpustakaan. c. bidang pekerjaan renovasi mekanikal dan elektrikal termasuk di dalamnya pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan akses internet serta pengadaan dan pemasangan ^jaringan komunikasi dan telekomunikasi sesuai dengan kebutuhan mengacu pada ketentuan peratur€rn perundang-undangan. d. spesilikasiteknis pekerjaan renovasi layanan perpustakaan material/bahan dan penyelesaian akhir pemilihan material/bahan dan penyelesaian akhir pekerjaan renovasi layanan Perpustakaan ini harus memenuhi aspek:
estetika;
ketahanan;
mudah pemeliharaan; dan 4l berkelanjutan (sustainablel.
Material/bahan dan penyelesaian akhir ini meliputi:
material/bahan dan penyelesaian akhir pekerjaan renovasi arsitektur/ eksterior:
bahan baku; 2l bahan produksi pabrik (material finishingl; dan
bahan penyelesaian akhir (pengecatan). b. material/bahan dan penyelesaian akhir pekerjaan renovasi interior:
bahan baku; 2l bahan baku pabrik;
bahan penyelesaian akhir; dan 4l alat penggantung dan pengunci. c. material/bahan pekerjaan renovasi elektrikal:
alat/kelengkapan dan aksesoris elektrikal; dan
armature lfrxture elektrikal. d. pelaksanaan 1) pelaksanaan pekerjaan renovasi arsitektur/ekterior meliputi: (a) Pekerjaan Atap; (b) Pekerjaan Dinding; (c) Pekerjaan Pintu dan Jendela; dan (d) Pekerjaan kanopi dan fasad, yang terdiri dari perubahan dan penambahan kanopi bangunan serta fasad bangunan dengan mengakomodasi transformasi bentuk budaya setempat/lokalitas sebagai identitas daerah fiika ada). Pemasangan rangka/struktur penutup fasad bangunan dan kanopi baru sebagai penutup bagian eksterior bangunan. 2l pelaksanaan pekerjaan renovasi elemen interior meliputi: (a) Pekerjaan dinding; (b) Pekerjaan plafond; (c) Pekerjaan lantai; dan (d) Pekerjaan kusen dan pintu. 3) pelaksanaan pekerjaan renovasi mekanikal dan elektrikal termasuk di dalamnya pengadaan dan pemasangan jaringan local area netunrk (LAN) dan akses internet serta pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan telekomunikasi disesuaikan dengan kebutuhan mengacu pada ketentuan peraturan perundang- 4 undangan. Paket pelaksanaan pekerjaan ini dengan rincian sebagai berikut: (a) pengadaan dan pemasangan, instalasi penerangan dan fixfures ^lengkap aksesoris ^terpasang; (b) pengadaan dan pemasangzrn saklar dan stop kontak lengkap aksesoris terpasang; (c) pengadaan dan pemasangan panel penerangan, panel daya, dan sistemgrounding lengkap aksesoris terpasang; dan (d) pelaksanaan testing and commissioning. perhitungan anggaran biaya pekerjaan renovasi arsitektur/eksterior, interior dan elektrikal standar, meliputi: a- renovasi arsitektur/eksterior:
perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan/pemasangzrn atap; 2l perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan rangka dan panel penutup plafond;
perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan dinding dan beton; 4l perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan screeding lantai dan pemasangan penutup lantai;
perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan pemasangan kusen, pintu dan jendela;
perhitungan biaya pengerjaan dan perbaikan elemen interior lainnya; 7l perhitungan biaya pengerjaan dan pemaszrngan kanopi dan fasad bangunan;
perhitungan biaya pengerjaan penyelesaian akhir lfinbhing), misalnya pengecatan atau melamik; dan
analisa satuan pekerjaan (bahan dan upah). b. renovasi mekanikal dan elektrikal standar:
perhitungan biaya pengadaan bahan instalasi dan annafitre / ftxture, dan aksesoris pelengkap ; 2l perhitungan biaya pemasangan, pengujian dan percobaan seluruh sistem instalasi, termasuk: fixtures lampu, saklar dan stop kontak, panel penerangan, panel daya dan aksesoris pelengkap;
pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan akses internet; 4l pengadaErn dan pemasangan jaringan komunikasi dan telekomunikasi; dan
analisa satuan pekerjaan (bahan dan upah). 5. kategori renovasi fasilitas layanan Perpustakaan a. renovasi pekerjaan kategori berat:
pekerjaan arsitektur/eksterior: a) perubahan dan penambahan fasad dan kanopi; b) pekerjaan pelapisan/finishing baru dinding dan lantai; dan c) perbaikan rangka dan penutup atap. 2l pekerjaan interior: a) interior desain khusus; b) interior standar; c) artwork/elemen estetik khusus budaya lokal; dan d) aksesoris. 3) pekerjaan mekanikal dan elektrikal standar: a) pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan frxfure baru lengkap aksesoris terpasang; b) pengadaan dan pemasangan saklar dan stop kontak baru lengkap aksesoris terpasang; c) pengadaan dan pemasangan panel penerangan, panel daya, dan sistem groundingbaru lengkap aksesoris terpasang; d) pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan akses internet; e) pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan telekomunikasi; 0 termasuk pengujian, percobaan dan pemeliharaan; dan d perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, panel daya dan sistem grounding yang lama lengkap aksesoris terpasang. 6. renovasi pekerjaan kategori sedang:
pekerjaan arsitektur/eksterior:
perbaikan pelapisan dinding plesteran dan finbhing/pengecatan; 2l perbaikan pintu dan jendela; dan
perbaikan penutup atap. b. pekerjaan interior:
interior standar; 2l interior desain khusus;
artwork/elemen estetik khusus; dan 4l aksesoris. c. pekerjaan mekanikal dan elektrikal standar:
perbaikan dan pemasangan ulang instalasi penerangan yang lama; 2l pengadaan dan pemasangan ftxtures lampu baru lengkap aksesoris terpasang;
pengadaan dan pemasangan stop kontak dan saklar baru lengkap aksesoris terpasang; 4l perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, paneldayadan sistem groundingyang lama lengkap aksesoris terpasang;
pengadaan dan pemasangan ^jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan
pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan telekomunikasi. 7. renovasi pekerjaan kategori ringan:
pekerjaan arsitektur/eksterior:
pekerjaan pengecatan ulang dinding, pintu dan jendela; dan 4 pekerjaan pembersihan dan pengecatan penutup atap. b. pekerjaan interior:
interior desain khusus; 4 interior standar;
artwork/elemen estetik khusus; dan 4l aksesoris. c. pekerjaan elektrikal standar: U pengecekan dan pekerjaan instalasi lama; q penggunaan kembali fixturelama lengkap aksesoris terpasang;
penggunaan kembali saklar dan stop kontaklama lengkap aksesoris terpasang; 4l penggunaan kembali panel penerangan, panel daya dan sistem grounding lama lengkap aksesoris terpasang;
perbaikan dan pemasangan ulang panel penerangan, panel daya dan sistem "grounding" yang lama lengkap aksesoris terpasang; q pengadaan dan pemasangan jaringan local area network (LAN) dan akses internet; dan V pengadaan dan pemasangan jaringan komunikasi dan telekomunikasi. d. pekerjaan mekanikal standar:
pekerjaan perbaikan instalasi air bersih, air buangan dan air kotor serta penggantian unit pompa; dan q pekerjaan penambahan dan perbaikan instalasi tata udara. 4. Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Kabupaten/Kota Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum provinsi, kabupaten/kota meliputi mebel/furnitur untuk layanan pemustaka, penyimpanan dan penjajaran koleksi perpustakaan, temu kembali informasi koleksi perpustakaan dan perabot lainnya. Komponen perabot terdiri di antaranya sebagai berikut:
alat peraga edukasi;
ft.Uing cabinet/mobile drawer;
karpet lantai;
kursi baca;
lemari katalog;
lemari koleksi khusus;
lemari sirkulasi;
lemari tanam;
loker/lemari penitipan barang;
meja baca dengan sekat lsadg canet);
meja baca kelompok/diskusi;
meja baca perorangan;
meja informasi;
meja katalog;
meja komputer;
meja pengolahan;
panel informasi;
pendingin mangan; 23 A 19. rak audio visual;
rak buku;
rak display;
rak majalah;
rak multimedia;
rak peta;
rak surat kabar;
sofa tamu;
sound sgstemuntuk story telling/layanan; dan
troli buku. Perhitungan Anggaran Biaya perabotan/mebel dan perlengkapan lainnya untuk:
kelompok perabot/mebel dengan desain khusus lcustom-made); dan
kelompok perabot/mebel jadi/siap pakai (ready-made). Khusus barang/karya seni dengan standar kualitas baik dan disesuaikan dengan budaya setempat/ lokalitas. 5. Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi, Ilabupaten/Kota Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum provinsi, kabupaten/kota meliputi komponen alat pengolah data, alat penyimpan data, alat ^jaringan, dan alat pengaman untuk pengelolaan sistem informasi manajemen ^perpustakaan dan kerjasama dalam ^jejaring perpustakaan lingkup nasional. Komponen pengadaan TIK terdiri di antaranya sebagai berikut:
komputer;
mesin pencetak (pinter)untuk workstation;
mesin pemindai (scanner)untuk worlcstation;
LCD Proyektor;
layar (Screen);
seruer PC;
mesin cetak kartu anggota;
web camera;
barcode reader;
media penyimpanan (harddisk);
CCTV; L2. UPS;
f3. Kabel Netunrk;
Route4 darr f5. Modem. 6. Pengembangan Bahan Perpustakaan Format media bahan perpustakaan terdiri dari bahan perpustakaan tercetak dan terekam. Jenis bahan perpustakaan tercetak terdiri dari buku, media cetak terbitan berkala, dan bahan kartografi. Jenis bahan Perpustakaan terekam terdiri dari analog dan digital. Jenis bahan perpustakaan terekam analog meliputi audio, visual, dan audio visual. Jenis bahan perpustakaan terekam digital meliputi buku elektronik, media terbitan berkala elektronik, bahan kartografi elektronik, musik digital, dan film digital. Subjek Bahan Perpustakaan yang akan dikembangkan dalam kegiatan ini antara lain: koleksi umum (khususnya agarna, ilmu sosial, ilmu terapan, keterampilan praktis, kewirausahaan, teknologi tepat guna, dan fiksi serta koleksi untuk pemustaka berkebutuhan khusus), koleksi referens, koleksi khusus (muatan lokal) yang disesuaikan dengan kebutuhan Masyarakat, potensi daerah, dan kebijakan pengembangan daerah setempat. Komposisi dan jumlah masing-masing jenis koleksi yang akan dikembangkan tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, potensi daerah, kondisi ekonomi sosial budaya dan kebijakan pembangunan daerah dengan memenuhi kebutuhan pemustaka berdasarkan tingkatan umur, pekerjaan/profesi, serta kebutuhan khusus (misalnya penyandang disabilitas). 1. pengadaan bahan perpustakaan terekam berlisensi; 2 bahan perpustakaan yang akan dikembangkan ini tidak boleh termasuk dalam buku paket kurikulum sekolah, mengandung unsur SARA, bias gender, pelanggaran hak asasi manusia, ujaran kebencian, mengandung unsur pornografi, serta buku-buku lain yang dilarang oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku ;
pengolahan bahan perpustakaan dilakukan oleh perpustakaan umum provinsi, kabupaten/kota dengan didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
pengadaaan bahan perpustakaan harus dilengkapi dengan daftar judul; dan
jumlah eksemplar minimal 2 dan maksimal 4 eksemplar per judul.
2.8. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 1. Jenis pelaporan Pelaporan DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah meliputi:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
kemajuan pelaksanaan teknis kegiatan per triwulan; dan
capaian hasil ^jangka pendek. 2. Format laporan Pelaporan DAK Fisik Subbidang Perpustakaan Daerah menggunakan format sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pen5rusunan laporan sebagaimana dimaksud pada butir 1.c menggunakan format sebagai berikut: KEMAJUAN PETAKSANAAN KEGIATAN DANA ATOKASI KHUSUS (DAK) FISIK PENUGASAN SU BBIDANG PERPUSTAKAAN TAHUN ANGGARAN : [Diisi Dengan Nama Provinsi] : IDiisi Dengan Nama Kabupaten/Kota, untuk Pemerintah Provinsi agar dikosongkanl : [Diisi Dengan angka triwulan] PAGU (Rupiah dalam ribuan) MEXAN]SME PEIAKSANAAN REALISASI t{o RINCIAN MENU KEGIATAN KETERANGAN Swakelola Kontraktual Tanggal Akhir l(ontrak Keuangan Fisik dalam Volume Deviasi 1 2 3 o 5 7 8 9 10 11 t2 13 t4 Keterangan Kolom :
Nomor urut;
Rincian menu kegiatan DAK diuraikan berurutan sesuai dengan yang diperoleh;
Nilai pagu sesuai RK yang ditandatangani;
Satuan target;
Nilai rupiah yang tertuang dalam dokumen pengadaan;
Satuan target;
Nilai rupiah yang tertuang dalam dokumen kontrak pengadaan;
Tanggal akhir pekerjaan yang tertuang pada kontrak;
Realisasi keuangan dalam rupiah yang telah direalisasikan kepada penyedia; lO. Persentase realisasi keuangan dalam rupiah yang telah direalisasikan kepada penyedia dibandingkan dengan nilai kontrak; 1 1. Satuan target fisik;
Persentase capaian fisik;
Angka deviasi berdasarkan data dari konsultan pengawas;
Menerangkan deviasi plus (lebih) atau minus (kurang) dibandingkan dengan rencana; dan
Menguraikan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan meliputi upaya percepatan, kendala, dan lain-lain. Catatan : Mohon dilampirkan data sebagai berikut :
Foto pelaksanaan kegiatan yang dilengkapi dengan geotagging;
Video pelaksanaan kegiatan.
Mekanisme penyampaian laporan Kepala Daerah melalui Kepala OPD yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perpustakaan menJrusun laporan capaian hasil jangka pendek dan laporan kemajuan pelaksanaan teknis kegiatan. 2. Penilaian kinerja berdasarkan laporan Penilaian kinerja didasarkan atas kesesuaian rencana kegiatan dengan pemanfaatan dan lingkup kegiatan DAK Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah, kesesuaian pelaksanaan dengan rencana kegiatan, pencapaian sasaran kegiatan yang dilaksanakan, dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan, serta kepatuhan dan ketertiban pelaporan.
2.9. Capaian Hasil Jangka Pendek 1. Laporan Capaian hasil ^jangka pendek memuat sejumlah aspek dengan rincian sebagai berikut: Bidang/ Subbidang Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Kendala Perpustakaan Daerah Pengembangan Layanan Perpustakaan Daerah Peningkatan jumlah masyarakat yang memanfaatkan layanan perpustakaan 10 (sepuluh) Persen Masyarakat yang memanfaatkan layanan perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota Membandingkan jumlah kunjungan pemustaka secara langsung dan dalam jaringan pada periode Januari – Mei Tahun 2023 dengan Januari – Mei Tahun 2024 Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target capaian jangka pendek 2. Data dukung capaian hasil jangka pendek adalah laporan rekapituliasi masyarakat yang memanfaatkan layanan perpustakaan untuk periode pengukuran. data dukung capaian hasil jangka pendek, dengan format sebagaimana tercantum pada tabel berikut: No. Bulan Jumlah Masyarakat Yang Memanfaatkan Layanan Perpustakaan Persentase Peningkatan ((4t - (30/(3t Tahun 2o.23 Tahun 2o24 (u t2t (31 (4t (sl 1 Januari 2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei Jumlah 3. Format data capaian hasil jangka pendek sebagaimana tercantum pada tabel berikut: Subbidang Menu Kegiatan/Rincian Menu Kegiatan Hasil Jangka Pendek Kendala Perpustakaan Daerah Pengembangan Perpustakaan Daerah Layanan o/o Pembangunan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau KabupatenlKota Perluasan Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota Subbidang Menu Kegiatan/Rincian Menu Kegiatan Hasil Jangka Pendek Kendala Renovasi Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota Pengadaan Perabot Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/ Kota Pengadaan TIK Layanan Perpustakaan Umum Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota Pengadaan Bahan Perpustakaan dalam bentuk Cetak dan/atau Digital untuk Perpustakaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota 3. BIDANG XESEHATAN 3.1. Subbidang DAK Fisik Penugasan Bidang Kesehatan l. Subbidang penguatan penurunan angka kematian ibu, bayi dan intervensi stunting;
Subbidang pengendalian penyakit; dan
Subbidang penguatan sistem kesehatan.
1.1. Arah Kebijakan Arah kebijakan DAK Fisik Bidang Kesehatan tahun anggaran 2023 sebagai berikut:
Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam penguatan ketahanan kesehatan, penguatan promotif, preventif, dan pemenuhan supplg side pelayanan kesehatan;
Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu melahirkan dan balita melalui pemenuhan standar Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan (SPA) di puskesmas dan rlmah sakit serta alat pelayanan penunjangnya; dan
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik serta penguatan surveilans gbi dan pemantauan kualitas gizibalita dan ibu hamil.
1.2. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan a. Tujuan umum Mendukung daerah dalam penyediaan anggaran pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan di daerah untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan. b. Tujuan khusus 1) Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas; 2l Mempercepat interwensi penuru,nan prevalensi balita stunting;
Meningkatkan cakupan deteksi dini dan pengendalian penyakit; dan 4l Memperkuat pelaksanaan reformasi sistem kesehatan. 2. Sasaran Sasaran DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023 meliputi:
dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota;
puskesmas dengan jaringan pelayanan puskesmas dan ^jejaring puskesmas;
rumah sakit daerah provinsi, dan kabupaten/kota;
instalasi farmasi kabupaten/kota; dan
laboratorium kesehatan daerah provinsi, dan kabupaten/kota.
1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 3.1.3.1. Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Penggunaan DAK Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2023 diarahkan untuk kegiatan:
Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Intervensi Stunting, meliputi:
penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas, yaitu penyediaan:
alat kegawatdaruratan maternal neonatal; dan
USG 2 dimensi. b. penguatan kapasitas rumah sakit mampu PONEK, yaitu penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit mampu PONEK;
Unit Transfusi Darah (UTD), yaitu penyediaan:
sarana (pembangunan/renovasi); 2l UTD mobile; dan
alat UTD d. penyediaan alat surveilans gizi, yaitu alat antropometri. 2. Subbidang Pengendalian Penyakit, yaitu penyediaan peralatan pengendalian penyakit, meliputi:
IVA kit;
uaccine refrigerator;
sanitarian kit;
hematologg analgzef dan e. alat kimia darah. 3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan, meliputi:
penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas, meliputi:
sarana; 2l prasarana; dan
alat kesehatan. b. penguatan layanan primer, meliputi:
peningkatan puskesmas pembantu (pustu); 2l sarana;
prasarana;
alat kesehatan; dan
alat laboratorium puskesmas. c. pengembangan puskesmas pembantu, yaitu penyediaan:
sarana dan prasarana;
peralatan puskesmas pembantu;
posbindu/lansia kit; dan 4l HB meter. d. pembangunan Rumah Sakit (RS) pratarna, yaitu penyediaan:
sarana; 2l prasarana; dan
alat kesehatan. e. pemenuhan layanan unggulan layanan kardiovaskular, yaitu penyediaan:
sarana; dan
alat kesehatan. f. pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker, yaitu penyediaan:
sarana; dan
alat kesehatan. g. pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke, yaitu penyediaan:
sarana; dan
alat kesehatan. h. penguatan layanan rujukan, yaitu penyediaan:
sarana; 2l prasarana; dan
alat kesehatan. i. peningkatan labkesda menuju standar BSL-2, yaitu penyediaan:
sarana;
pras€rrana; dan
alat kesehatan. j. penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi kabupaten/kota, meliputi:
sarana; dan 2l prasarana.
1.4. Kriteria Lokasi Prioritas 1. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Intervensi Stunting a. Menu penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas, meliputi rincian menu:
penyediaan alat kegawatdaruratan maternal neonatal hanya untuk puskesmas yang belum memiliki set alat kegawatdaruratan maternal neonatal di kabupaten/kota lokus AKI tahun2O23 sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.OL.O7 /MENKES/ 129+/2022 tentang Lokus Kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Tahun 2023 yang menjadi lokus tambahan tahun 2023 diprioritas AKI berdasarkan sisa lokus AKI yang sudah ditetapkan tahun 2O2O-2O22;
penyediaan USG 2 dimensi hanya untuk puskesmas yang belum memiliki alat USG tetapi tersedia listrik dan tenaga dokter, yaitu Pada: a) kabupaten/kota lokus AKI tahun 2023 sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.0l.O7 IMENKES/ 1294 /2022 tentang Lokus Kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Tahun 2023; dan b) 17 kabupaten/kota dengan jumlah kematian ibu tertinggi. b. Menu penguatan kapasitas RS mampu PONEK, dengan rincian menu penyediaan alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK hanya untuk RS mampu PONEK di 120 kabupaten/kota prioritas AKI berdasarkan kriteria RS PONEK sebagai berikut:
rumah sakit yang sudah memiliki dokter spesialis anak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi masing-masing minimal 2 orang dan dokter anestesi 1 orang; dan
rrmah sakit di wilayah kabupaten/kota dengan jumlah kematian ibu tinggi dan belum memiliki RS ponek di wilayahnya.
Menu Unit Transfusi Darah (UTD) hanya untuk rumah sakit kabupaten/kota yang belum memiliki UTD dengan kriteria tambahan memiliki komitmen menyediakan SDM dan biaya operasional setelah UTD terbangun. d. Menu penyediaan alat surveilans gizi, dengan rincian menu penyediaan alat antropometri hanya untuk puskesmas dengan posyandu di wilayahnya yang belum memiliki alat antropometri sesuai standar di 12 provinsi prioritas stunting. 2. Subbidang Pengendalian Penyakit Menu peralatan pengendalian penyakit, meliputi rincian menu:
penyediaan IVA kit hanya untuk kabupaten/kota yang puskesmasnya belum memenuhi standar ketersediaan alat IVA kit dan tersedia tenaga kesehatan yang mampu laksana sesuai kompetensinya untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA;
penyediaan uaccine refrigerator hanya untuk puskesmas yang belum memiliki u accine refrig erator atau sudah memiliki u accine refrig erator tapi dengan kondisi:
tidak sesuai standar Performance Quality and Safety kapasitas penyimpanan vaksin masih kurang berdasarkan ^jumlah penduduk dan atau jumlah sasaran imunisasi;
penyediaan sanitarian kit hanya untuk kabupaten/kota yang puskesmasnya belum memiliki sanitarian kit dan memiliki sanitarian/tenaga sanitasi lingkunganftenaga kesehatan lingkungan sebagai penanggungjawab pemakaian sanitarian kit pada pelaksanaan pengawasan kualitas lingkungan;
penyediaan hematologg analgzer hanya untuk puskesmas yang memiliki listrik dan belum memiliki hematology analgzer di 12 provinsi prioritas stunting; dan
penyediaan alat kimia darah hanya untuk puskesmas yang belum memiliki alat pemeriksaan kimia darah dan telah memiliki Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM). 3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan a. Menu penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas dengan rincian menu sarana, prasarana dan alat kesehatan, dengan kriteria:
kecamatan yang belum memiliki puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Ta}lun 2Ol9 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintah; 2l sinkronisasi data dasar puskesmas (pusdatin, Desember 2O2l) dan laporan dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dari L7L kecamatan tanpa puskesmas terwakili;
memperhatikan kepadatan penduduk; dan
memperhatikan faktor keamanan daerah yang dibuktikan dengan surat jaminan keamanan dari kepala daerah/kepolisian. b. Menu penguatan layanan primer, meliputi rincian menu:
peningkatan puskesmas pembantu (pustu) hanya untuk kecamatan di kawasan pariwisata dan destinasi pariwisata super prioritas yang beban pelayanan kesehatannya membutuhkan peningkatan kapasitas pustu di wilayahnya, serta daerah terdampak bencana;
penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan puskesmas dan alat laboratorium, diprioritaskan untuk puskesmas yang belum memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan sesuai standar dengan kriteria: a) puskesmas di kawasan pariwisata dan destinasi pariwisata super prioritas; b) puskesmas di wilayah kabupaten/kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN); c) puskesmas di daerah perbatasan dan kepulauan; d) puskesmas di Pulau Papua yang teridentifikasi terdapat kebutuhan untuk peningkatan kapasitas; e) puskesmas yang terdampak bencana; dan 0 ^puskesmas yang ^belum ^memiliki ^Instalasi ^Pengolahan Limbah (IPL), air bersih, listrik 24 jam dan pusling perairan. c. Menu pengembangan puskesmas pembantu, meliputi rincian menu:
penyediaan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan dengan pembangunan puskesmas pembantu di desa yang di wilayahnya tidak ada gedung puskesmas, pustu, poskesdes atau polindes, dimana lokus pembangunan adalah di 7 provinsi lokus dengan prevalensi stunting tertinggi;
penyediaan peralatan puskesmas pembantu untuk puskesmas pembantu yang baru dibangun di tahun 2023 dan pustu/poskesdes/polindes existing di 7 provinsi lokus dengan prevalensi stunting tertinggi;
penyediaan posbindu/lansia kit hanya untuk: a) puskesmas di kabupaten/kota yang belum memenuhi standar ketersediaan alat posbindu kit/lansia kit; dan b) puskesmas di kabupaten/kota yang memiliki desa/kelurahan yang telah mampu melakukan kegiatan deteksi dini pada posbindu maupun posyandu lansia dan memiliki tenaga kader terlatih posbindu ataupun terlatih posyandu lansia. 4l penyediaan HB meter di puskesmas pembantu/poskesdes/polindes yang belum memenuhi standar ketersediaan alat HB meter di provinsi lokus stunting. d. Menu pembangunan rumah sakit pratama, meliputi rincian menu penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan untuk kabupaten/kota yang sudah menyatakan kesiapan dalam pemenuhan tenaga kesehatan dan operasionalnya yang dibuktikan dengan proposal dan daerah yang memenuhi minimal 2 kriteria dari kriteria sebagai berikut:
kebutuhan TT di kabupaten/kota (rasio jumlah penduduk dan ketersediaan TT); 2l wilayah DTPK sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2O2O Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2O2O-2O24;
waktu tempuh dari lokasi kebutuhan RS ke RSUD terdekat minimal lebih atau sarna dengan 3 jam; dan
kabupaten/kota yang belum memiliki rumah sakit. e. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan kardiovaskular, dengan rincian menu meliputi:
penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kardiovaskular dan belum memenuhi sarana pelayanan kardiovaskular sesuai stratifikasi layanan;
penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kardiovaskular dan belum memenuhi alat kesehatan pelayanan kardiovaslnrlar sesuai stratifikasi layanan; dan
penunjukan rumah sakit pengembangan jejaring stratifikasi layanan prioritas kardiovaskular tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana dan alat kesehatan aplikasi sesuai ASPAK, dan/atau usulan dinas kesehatan / organisasi profesi / rumah sakit pengampu. f. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker, dengan rincian menu meliputi:
penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kanker dan belum memenuhi sarana pelayanan kanker sesuai stratifikasi layanan;
penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan kanker dan belum memenuhi alat kesehatan pelayanan kanker sesuai stratifikasi layanan; dan
penunjukan rumah sakit pengembangan ^jejaring stratifikasi layanan prioritas kanker tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana dan alat kesehatan sesuai aplikasi ASPAK, dan/atau usulan dinas kesehatan/ organisasi profesi/ rumah sakit pengampu. g. Menu pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke, dengan rincian menu meliputi:
penyediaan sarana untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan stroke dan belum memenuhi sarana pelayanan stroke sesuai stratifikasi layanan; 2l penyediaan alat kesehatan untuk rumah sakit milik daerah yang ditunjuk sebagai jejaring layanan unggulan stroke dan belum memenuhi alat kesehatan pelayanan stroke sesuai stratifikasi layanan; dan
penunjukan rumah sakit pengembangan ^jejaring stratifikasi layanan prioritas stroke tahun 2023 berdasarkan pemetaan sarana dan alat kesehatan sesuai aplikasi ASPAK, dan/atau usulan dinas kesehatan/organisasi profesi/rumah sakit pengampu. h. Menu penguatan layanan rujukan, dengan rincian menu penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang diprioritaskan untuk rumah sakit milik daerah yang belum memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan dengan kriteria:
rumah sakit milik daerah di wilayah kabupaten/kota penyangga IKN;
nrmah sakit milik daerah di daerah perbatasan dan kepulauan;
nrmah sakit jiwa milik daerah di Provinsi Kepulauan Riau dan Sulawesi Tenggara (Surat Menko PMK Nomor B- 68/MENKO/PMK/VIII/2O21 tanggal 31 Agustus 2021 perihal Tindak Lanjut Pembangunan Rumah Sakit Jiwa di Indonesia);
rumah sakit milik daerah di Pulau Papua;
rumah sakit rujukan nasional, provinsi, regional yang belum memenuhi standar; dan
rumah sakit milik daerah di daerah yang menjadi hasil kesepakatan dalam rangkaian perencanaan pembangunan nasional yang mempertemukan antara minimal setingkat menteri dan kepala daerah (Rakorgub perencanaan, dsb). Menu peningkatan labkesda menuju standar BSL-2, dengan rincian menu penyediaan sarana, prasarana dan alat kesehatan yang diprioritaskan untuk provinsi dan kabupaten/kota yang belum memiliki labkesda dengan kemampuan standar BSL-2. Menu penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi kabupaten/kota, dengan rincian menu:
penyediaan sarana untuk instalasi farmasi kabupaten/kota yang belum memiliki luas bangunan yang ideal (berdasarkan penilaian manajemen pengelolaan obat dan BMHP sesuai standar); dan 2l penyediaan prasarana untuk instalasi farmasi kabupaten/kota yang belum memiliki prasarana pendukung sesuai standar berdasarkan hasil penilaian manajemen pengelolaan obat dan BMHP sesuai standar.
1.5. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 3.1.5.1. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian lbu, Bayi dan Intenrensi Stunting 1. Penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas a. Alat kegawatdaruratan maternal neonatal 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai dengan kondisi; c) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan tidak mengalihfungsikan dan memindahkan alat; d) pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota menyediakan biaya distribusi alat dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas; e) daftar rencana distribusi alat per puskesmas yang ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan 0 ^melampirkan ^referensi harga ^dari ^e-katalog. 2l Ketentuan teknis a) Babg suction (1) tekanan vakum negatiue: minimal 500 mmHg; 1 J (21 catu daya: 22OVA,SOHz atau DC maks 24Y;
max airJlow: > 15 LPM; (41 suction bottle minimal 1O00ml; dan
dilengkapi: kateter suction, selang suction, manometer, botol suction dilengkapi dengan pengaman tumpahan. b) Infant T piece resuscitator ^+ PEEP (1) salah satu alat elektromedik yang digunakan untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus, yang dikendalikan secara elektronik, dan ditenagai oleh kompresor udara dan menggunakan 02; (21 mobile dan portable yang dilengkapi batre durasi minimal 120 menit dan charger adaptor, (3) manometer range:
input gasJlow range: min 10 L/minftout, (5) mc& pressure:
peak inspiratory pressure: (71 positif end expiratory: (21 memiliki selang inspirasi, ekspirasi dan elbow, (3) paediatic APL (Adjustable Pressure Limiting Valuel yang dapat diatur untuk menghasilkan PIP dan PEEP; (41 reseruoir bag (minimal ukuran 0,5 L dan I L);
T-connector;
manometer range (0 - 80 cm H2O); l7l ^disertai lung ^test;
resuscitation mask (sungkup bayi ukuran O, I dan 2;
memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian dan ketersediaan suku cadang; dan
memliliki merk yang terstandarisasi. d) Laringkoskopneonatus (1) lampu: halogen; (21 catu daya listrik: baterai;
blade macintosh ukuran 0 (neonatus) dan ukuran 1 (bayi), dilengkapi dengan daun lurus;
terbuat dari stainless steel;
memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian, suku cadang, portable dalam kemasan tempat yang mudah dibawa dan berbahan kuat; dan
memiliki merk yang terstandarisasi. e) Infant radiant wanrner (1) kontrol temperatur: udara/kulit: adjustable (step 0,1"C);
pengontrol temperatur: dapat dikontrol oleh udara dalam chamber atau temperatur kulit bayi dilengkapi dengan inlet oksigen;
level kebisingan chamben minimal 60 dBA;
level alarm suara pada jarak 3 m: 5O-65 dBA (dapat diatur);
sudut kemiringan matras untuk pemeliharaan: + 135 derajat;
chamben dilengkapi 6 jendela bertutup dengan pengunci, dan aliran udara yang merata pada chamber/sungkup; l7l ^kelembapan: 25o/o ^- ^75o/oi (8) kebutuhan listrik: AC 22O Y, 50 Hz;
keselamatan listrik: kelas 1; dan (1O) dilengkapi dengan: (a) castor (dengan rem); (b) inlet oksigen; (c) alarm yang bekerja bila:
catu daya listrik mati;
ii. sensor udara tidak berfungsi; iii. sensor kulit tidak berfungsi;
iv. sirkuit sensor kulit/udara terputus;
sirkuit pemanas terputus;
vi. sirkuit fan terputus; vii.temperatur berlebihan (tidak sesuai dengan pengaturan); dan viii. buku petunjuk penggunaan dan service manual. 0 A 0 Resusitator manual neonates dan sungkup adalah balon resusitator yang terbuat dari bahan silicon dan dilengkapi dengan:
PEEP ualue dengan berbagai ukuran (5cm H20 dan 7,5cm H20) masing-masing 1 buah; (21 dua port masukan udara dan oksigen; dan
dilengkapi dengan: (a) selang endotrachea; (b) 3 face mask silbon untuk bayi yang berbentuk bulat (ukuran 0-0- 1); (c) airways; (d) oxAgen reseruoir bag dan konektor (bisa dilepas); dan (e) selang oksigen. g) Pul,se oximeter neonatus (1) alat mengukur saturasi yang dilengkapi dengan probe khusus untuk bayi banr lahir/neonatal; (21 range SpO2 (0- lOO%);
range pulse rate; (41 dilengkapi baterai dengan lW 20 jam untuk pengukuran normal;
alarm dengan lampu;
memiliki garansi purna jual, petunjuk pemakaian dan ketersediaan suku cadang; dan
memliliki merk yang terstandarisasi. h) Tensimeter lsphogmomanometefl digStal (1) digital; (21 dilengkapi tenaga baterai;
akurasi tinggi; (41 range tekanan minimal 0 - 280 mmHg;
dilengkapi dengan katup pelepas udara standar;
manset ukuran dewasa; (71 mempunyai data memory; dan
memiliki merk yang terstandarisasi. i) Doppler (1) fetal doppler; (21 catu daya baterai;
frekuensi ultrasonic: minimal2 MhZ (4) intensitas ultrasonic < lO mW/C;
rentang denyut jantung:
sensitivitas: (71 dimensi: pocket tApe;
dilengkapispeaker;
PC interface: sound card; (lOl probe sangat sensitif; dan
memliliki merk yang terstandarisasi. j) Tempat tidur persalinan (1) tempat tidur persalinan; l2l ^konstruksi ^stainless ^steel;
dimensi mininmal: 2OO x 70 x 80 cm;
matras busa dilapisi uingl;
sandaran dapat diatur (manual);
wascom diameter minimal 30 cm; (71 roda dilengkapi custer lock; darr (8) foot step: pipa stainless steel. k) Stand lamp (1) jenis: lampu periksa LED; l2l ^lampu ^LED: ^t ^5-10 ^W;
masa hidup lampu: t 20.000 jam;
tekukan lampu: 9O derajat, rangka single;
input = 22O-24O V, output = r L2 V, AC = 50-60 watt; dan
roda dilengkapi custer lock. U ^Stetoskop ^dewasa (1) bahan: stainless steel; (21 tipe: dual head;
membrane sensitiue untuk menangkap suara;
ear piece bahan silikon;
mempunyai membrane cadangan;
dimensi: (a) diameter membran minimal 3,5-4,5cm; (b) panjang keseluruhan minimal 73O mm; dan (c) memiliki Y fihe yang fleksibel. (7) memiliki merk yang terstandarisasi. m) Timbangan dewasa (1) beban maksimal: 150 kg; dan (21 sub divisi putaran berat: 0,5 kg. b. USG 2 dimensi 1) Ketentuan umum a) memiliki tenaga dokter; b) memiliki fasilitas listrik yang memadai; c) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai dengan kondisi; e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan mampu menyediakan biaya operasional alat; 0 ^surat ^pernyataan ^kepala ^dinas ^kesehatan ^kabupaten/kota terkait data ketersediaan alat USG per puskesmas; g) daftar rencana distribusi alat per puskesmas yang ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; h) melampirkan referensi harga dari e-katalog; 0 ^pemerintah ^daerah ^tingkat kabupaten/kota ^menyediakan biaya distribusi USG 2D dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas; j) layanan purna jual USG 2D terdiri atas:
melakukan orientasi penggunaan USG oleh penyedia: (a) bantuan instalasi secara olfline untuk daerah yang terjangkau, secara online untuk daerah yang tidak terjangkau; dan (b) kemasan USG dilengkapi USB video tutorial. (21 layanan perbaikan selama 2 tahun sejak barang diterima di lokasi;
setelah habis masa berlaku garansi, penyedia menjamin ketersediaan suku cadang minimal 5 tahun berikutnya;
penyedia akan mengunjungi jika suku cadang tidak terjangkau pengguna;
pihak puskesmas dapat menghubungi bantuan instalasi melalui nomor telepon yang tertera di kartu garansi;
jika ada USG yang perlu dilakukan service: (a) barang yang perlu dilakukan serube dikirim ke kantor distributor atau teknisi datang ke puskesmas; (b) jika dikirim, barang yang sudah dilakukan seruice dikirim kembali ke puskesmas; dan (c) menetapkan load time waktu perbaikan. (7) penyedia melaksanakan pertemuan online bulanan untuk mendapatkan masukan dari pengguna USG dan pemecahan permasalahan terkait teknis alat dalam 1 tahun pertama. 2) Ketentuan teknis a) minimal digital gragscale; b) ukuran monitor minimal 12 inci LED atau LCD; c) memiliki fungsi input dan output dengan format DICOM yang tidak dikunci oleh aplikasi bawaan, dan dapat dibuka ole}a ubuer yang free-ware/ open source; d) memiliki port USB dan LAN/ethernet:
dapat dibuktikan, hasil pemeriksaan USG harus bisa dikonsultasikan melalui telemedisin/aplikasi; (21 ou@ut hasil pemeriksaan USG tersedia dalam jenis file digital berupa JPG, PDF dan video; dan
memiliki port ou@uf untuk transfer file (USB dan LAN) ke Personal Computer (PQ. e) minimal 8GB HDD/SSD standard storage space; 0 ^teknik ^suppression ^minimal ^setara dengan ^8 ^segmen ^TGC dan sp e ckle suppress bn imag irtg; g) kemampuan setting optimasi gambar: fokus, kedalaman (depthl, lebar jendela akustik lwidel, dan zoom; h) dedbated setting obstetri untuk optimalisasi gambar dan aplikasi pengukuran; i) paket pengukuran minimal: B-Mode GS, CRL, BPD, HC, AC, FL, gestational age, expected date of deliuery dan M-Mode: Den5rut Jantung Janin (DJJ) per menit; j) probe standar konveks 3.5 MHz, disarankan multi frekuensi (3-5 MHzl; k) probe linear high-resolutbn, real-time, linear-array, broad- brandwidth tranducer operating at a center frequencg of at least 12 MHz (preferablg higher). Other tgpe of probe b optimal;
minimal mendukung 2 probe dengan 2 port atau jika memiliki hanya 1 port dilengkapi dengan konektor transducer, m) resolusi baik: mampu membedakan demarkasi antar ^jaringan dengan jelas (dilengkapi pengaturan resolusi yang mampu membedakan tulang, jaringan dan cairan); n) dilengkapi fasilitas perbaikan kontras gambar limage); o) uoltage 22OV, SOHz; p) rechargeable battery, mendukung kerja tanpa listrik minimal selama 90 menit; q) dilengkapi tutorial function dan video tutorial penggunaan USG; r) layanan purna jual dengan callcentre mudah dihubungi; s) memiliki nomor izin edar dari Kementerian Kesehatan; t) sertifrcate of origin bagi produk luar negeri; u) garansi minimal 2 tahun; dan v) alat pendukung USG terdiri atas:
troli tempat USG: mobile trolleg 3 level untuk tempat USG dan stabilizer, custer lock; dan
stabilizer tegangan listrik: kapasitas: 1000 VA, voltase 22O v (+ /-too/o),50 Hz. 2. Penguatan kapasitas rumah sakit m€rmpu PONEK, yaitu penyediaan alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK yang bertujuan untuk penguatan pelayanan ibu dan anak sesuai standar di kabupaten/kota yang menjadi lokus kegiatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2023. Alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK meliputi alat kesehatan di ruang NICU, PICU, ruang operasi, UGD, dan ruang bersalin dengan ketentuan sebagai berikut:
Ketentuan umum 1) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; 2l mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung PONEK di rumah sakit kabupaten/kota yang masuk ke dalam lokus penurLlnan AKI dan AKB berdasarkan analisis dan ^justifikasi kebutuhan pelayanan yang telah disetujui oleh tenaga kesehatan pengguna serta memperhatikan beban utilitas peralatan;
mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan setempat;
melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber APBD / BLUD, sertifikat pengujian/ kalibrasi, dan/atau status kalibrasi pada ASPAK;
mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi;
penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; dan 7l untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar;
Ketentuan teknis Memiliki sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dalam memberikan pelayanan dan mengoperasikan alat paling sedikit:
tenaga medis (spesialis anak 2 orarrg, spesialis obstetri dan ginekologi 2 orang, spesialis anestesi I orang);
perawat; dan
bidan. 3. Unit Transfusi Darah (UTD) Kebijakan DAK Fisik tahun 2023 untuk UTD difokuskan untuk pembangunan/renovasi sarana UTD, UTD mabile dan penyediaan alat UTD di rumah sakit. Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas dan akses pelayanan darah yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 20ll tentang Pelayanan Darah, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2Ol4 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah, dan Pedoman Desain Tipikal Bangunan UTD serta Pedoman Desain Tipikal Mobil Donor Darah. a. Ketentuan umum 1) kabupaten/kota yang belum memiliki UTD;
pembangunan UTD pada rumah sakit dilaksanakan apabila rumah sakit belum memiliki UTD atau bangunan/gedung yang tidak sesuai dengan standar;
renovasi gedung/bangunan UTD dilaksanakan pada rumah sakit yang telah memiliki gedung/bangunan UTD tersendiri tetapi telah mengalami kerusakan sedan g/ berat;
bangunan dan peralatan UTD diutamakan terpisah dari unit pelayanan laboratorium medik;
pelayanan darah harus bersifat nirlaba, sehingga UTD tidak boleh dijadikan sumber pendapatan asli daerah (PAD) atau profit center di rumah sakit;
biaya operasional dan pemeliharaan UTD menjadi tanggung jawab pemerintah daerah atau rumah sakit; dan 7l rumah sakit bertanggung jawab memenuhi SDM UTD sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah. b. Ketentuan teknis 1) ketentuan terkait teknis bangunan, peralatan dan bahan habis pakai UTD mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 83 Tahun 2Ol4 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah Rumah Sakit, dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah; 2l persyaratan bangunan UTD mengacu pada Pedoman Desain Tipikal Bangunan UTD dengan mempertimbangkan kelas kemampuan UTD sesuai kebutuhan dan kemampuan memenuhi persyaratan UTD;
persyaratan UTD mobile mengacu pada Pedoman Desain Tipikal Mobil Donor Darah; 4l peralatan UTD harus memiliki kualitas tinggi dengan jaminan garansi;
diutamakan peralatan UTD terdapat di dalam e-katalog dan produksi dalam negeri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; dan
sarana, UTD mobile dan alat UTD diperuntukan untuk pelayanan UTD di rumah sakit, dan tidak diperkenankan dialihfungsikan keluar pelayanan UTD di rumah sakit.
Penyediaan alat surveilans gizi, yaitu alat antropometri a. Ketentuan umum 1) sasaran penerima alat antropometri adalah puskesmas dengan posyandu di wilayahnya yang belum memiliki alat antropometri sesuai standar di L2 provinsi prioritas stunttng;
penyediaan alat antropometri untuk setiap puskesmas dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dengan memperhatikan ketersediaan alat antropometri di puskesmas (menyesuaikan ^jumlah posyandu di wilayah kerja puskesmas);
pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota menyediakan biaya distribusi alat antropometri dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas; dan 4l mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri dan memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. b. Ketentuan teknis 1) spesifikasi alat antropometri merujuk pada Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini Perkembangan Anak yang diatur oleh Kementerian Kesehatan; dan
I paket alat antropometri terdiri dari: a) 1 unit alat ukur berat badan bayi; b) I unit alat ukur berat badan injak digital (standing wetght); c) 1 unit alat ukur panjang badan (infantometer/lenghth board); d) 1 unit alat ukur tinggi badan (stadiometer); e) 1 unit alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala; dan f) 1 unit tas antropometri.
1.5.2. Subbidang Pcngendalian Penyakit 1. Peralatan pengendalian penyakit (P2P), meliputi penyediaan:
IVA kit 1) Ketentuan umum a) sasaran deteksi dini kanker leher rahim adalah wanita usia 30- 50 tahun yang pernah berhubungan seksual; b) diperuntukan hanya untuk kabupaten/kota yang puskesmasnya belum memenuhi standar ketersediaan alat IVA kit; c) penyediaan IVA kit dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota; d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota ^yang menyatakan bahwa puskesmas memiliki tenaga yang berkompeten melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim; e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan dan operasional bersumber APBD; 0 ^TOR ^dan ^RAB ^(TOR ^memuat analisa kebutuhan ^dengan ^data rekapitulasi FKTP dan jumlah SDM yang kompeten dalam deteksi dini kanker leher rahim) yang ditandatangani minimal oleh kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten/kota; g) data inventarisasi jumlah puskesmas yang memiliki alat IVA kit tahun 2O|8-2O2O; h) laporan pelaksanaan deteksi dini IVA 1 tahun terakhir (iumlah sasaran yang diperiksa dan hasil deteksi dini); 0 ^tersedianya ^referensi ^harga ^dari ^e-katalog ^atau ^penawaran ^dari pihak penyedia; j) spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan k) daftar rencana distribusi 2) Ketentuan teknis IVA kit merupakan satu kesatuan terdiri dari spekulum stainless steel dengan ukuran S, M, L, tampon tang bengkok dan tempatnya, pinset anatomis dan lampu sorot, larutan desinfektan berupa alkohol dengan konsentrasi 7Oo/o, asam cuka dengan konsentrasi 3-5o/o, kapas lidi dan tempatnya, plastik sampah medis, tas kit, dan kartu dan form deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim. b. Vaccine refrigerator Penyediaan perbekalan kesehatan pendukung imunisasi di puskesmas uaccine refrigerator berfungsi sebagai tempat menyimpan vaksin agar bertahan pada suhu yang ditentukan, yaitu ^+20C s.d ^+80C, serta dapat juga difungsikan untuk membuat kotak dingin carr (coolpack). Perbekalan kesehatan pendukung imunisasi mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku. 1) Ketentuan umum a) diperuntukan bagi puskesmas yang belum memiliki uaccine refrigerator, atau sudah memiliki uaccine refrigeratortapi dengan kondisi:
tidak sesuai standar Performance Quality and Safety (PQS) WHO;
rusak dan atau usia pengadaan ^> 8 tahun; dan
kapasitas penyimpan masih kurang berdasarkan ^jumlah penduduk dan atau jumlah sasaran imunisasi; b) teregistrasi dalam PQS WHO; c) memiliki bukaan model top opening (buka atas); d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan dan operasional bersumber APBD; e) TOR dan RAB (TOR memuat penjelasan latar belakang usulan uaccine refrigerator dikaitkan dengan program imunisasi) yang ditandatangani minimal oleh kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten/kota; 0 ^daftar inventarisasi ^cold chain; g) telaah kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kebutuhan uaccine refrigerator; h) referensi harga dari e-katalog; i) spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan j) daftar rencana distribusi; 2l Ketentuan teknis Dalam mengadakan uaccine refrigerator, perlu diperhatikan ketersediaan sumber energi setempat. a) jika sumber energi listrik selalu tersedia atau 24 ^jan, maka uaccine refrigerator harus bersumber energi listrik atau tipe AC; b) jika sumber energi listrik tidak tersedia 24 ^jan, maka uaccine refrigerator harus bersumber daya surya (solar celt); darr c) jika sumber energi listrik tersedia 24 ^jam namun tidak stabil atau sering terjadi pemadaman, maka uaccine refrigerator dapat bersumber daya surya (solar celll dengan melengkapi surat pernyataan ketersediaan listrik berisi justifikasi terkait kondisi tersebut yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. c. Sanitarian kit 1) Ketentuan umum a) sasaran sanitarian kit adalah puskesmas yang belum memiliki sanitarian kit dan memiliki sanitaianf tenaga sanitasi lingkungan/tenaga kesehatan lingkungan sebagai penanggung jawab pemakaian sanitaian kit pada pelaksanaan pengawasan kualitas lingkungan; b) penyediaan sanitaian kit dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota; c) sanitarian kit terdiri dari alat pengukur kualitas udara, alat pengujian kualitas air, dan alat pengujian kualitas pangan, serta peralatan pendukung; d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kebutuhan sanitaian kit yang ada di puskesmas; e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang rencana distribusi/penempatan sanitarian kit di puskesmas; 0 ^surat ^pernyataan ^kepala ^dinas ^kesehatan ^kabupaten/kota tentang inventarisasi sanitarian kit di puskesmas yang disertai sumber pembiayaan pengadaan dan tahun pengadaannya; g) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang daftar s anitarian / pet.,:
lgas penanggungj awab kesehatan lingkungan di puskesmas; h) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang daftar spesifikasi alat; i) melampirkan referensi harga; j) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kesanggupan menyediakan reagen yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan lingkungan yang diperlukan serta tempat penyimpanzrn reagen yang sesuai; dan k) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kesanggupan merawat dan melakukan kalibrasi sanitarian kit sesuai dengan aturan yang berlaku. 2) Ketentuan teknis a) Alat pengukur kualitas udara Parameter mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor lO77 Tahun 20ll tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. Adapun parameter yang diukur antara lain:
parameter fisika, terdiri dari alat pengukur temperatur untuk mengukur suhu dengan rentang 18-300C; alat pengukur kelembaban udara untuk mengukur kelembaban udara dengan rentang 4O-6Ooh Rh; alat pengukur kecepatan aliran udara untuk mengukur kecepatan aliran udara dengan rentang 0,15-0,25 m/dtk; alat pengukur intensitas pencahayaan untuk mengukur intensitas pencahayaan dengan standar baku mutu minimal 60 luX alat pengukur partikulat di udara untuk mengukur partikulat di udara Qtartbulate ^matterlPM) ^dengan ^standar ^baku ^mutu: ^PM2,5 35 pgr/m3 dalam 24 ^jam, PM10 kurang sama dengan 70 pgr/m3 dalam 24 jam; dan alat ukur kebisingan; dan (21 parameter biologis, terdiri dari alat pengukur jumlah kuman di udara untuk mengukur jumlah kuman di udara. b) Alat pengujian kualitas pangan Parameter mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942 Ta}: un 2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098 Tahun 2OO3 tentang Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096 Tahun 2OLL tentang Higiene Sanitasi Jasa boga, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2OL3 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2Ol4 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Adapun parameter yang diukur antara lain:
parameter kimia yang dapat memeriksa kandungan bahan kimia berbahaya pada pangan siap saji, minimal mampu memeriksa keberadaan Methangl Yellow, Rodhamin B, Formaldehid., dan Boror; (21 parameter mikrobiologi berupa alat pengukur keberadaan bakteri pada pangan yang dapat memeriksa keberadaan bakteri dalam pangan siap saji, minimal B-coli, Coliform, dan Enterob acteriacae: dan (3) Parameter fisika berupa alat pengukur suhu makanan yang dapat mengukur suhu permukaan makanan dan suhu internal pangan siap saji. c) Alat pengujian kualitas air Parameter mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 IMENKES/PER /lV / 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2OL7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Adapun parameter yang diukur antara lain:
parameter fisika yang dapat memeriksa kualitas fisika air antara lain warna, total zat padat terlarut (TDS), dan kekeruhan; (21 Parameter kimia berupa alat pengukur parameter kimia air yang dapat memeriksa kualitas kimia air antara lain Arsen O,01 rng/, Fluorida 1,5 mg/l, Nitrit (NO2) 3rng/1, Nitrat (NO3) 5Omg/1, Sianida O,O7 mg/I, Aluminium O,2 mg/I, Besi 0,3 mg/[, Kesadahan 5O0mg/1, Klorida 25O mgll, Mangan O,4 mg/, pH digital, Seng 3 mg/|, Sulfat 25O mg/L Tembaga 2 mg/|, Amonia 1,5 mg/l, Sisaklor 5 mg/l, dan Total krom;
parameter mikrobiologi berupa alat pengukur parameter mikrobiologi air yang dapat memeriksa keberadaan bakteri dalam air, minimal E. colidan Coliform; dan
Peralatan photom.eter yaleg dapat mengukur kualitas kimia dan mikrobiologi pada media pangan dan air. d) Peralatan pendukung terdiri dari peralatan pengukuran mikrobiologi berupa inkubator dan colong counter digital, pencacah sampel/blender, mortar dan pestel, global positioning sgstem" coolbox, pinset dan gunting, pipet transfer/spuit, salin steril, timbangan digital, aquades, wadah sampel, masker, kertas saring, alcohol swab, corong kaca, rak tabung, lampu spiritus, sarung tangan, botol sampel, dan tas peralatan; dan e) Jumlah reagen pemeriksaan minimal 50 sampel. d. Hematologg analgzer 1) Ketentuan umum a) memiliki tenaga ahli teknologi laboratorium medis (ATLM); b) memiliki fasilitas listrik yang memadai; c) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan bahwa daerah mengisi ASPAK dengan benar sesuai dengan kondisi; e) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota terkait data ketersediaan alat hemntology analgzer per puskesmas; 0 ^daftar ^rencana ^distribusi ^alat per ^puskesmas ^yang ditandatangani kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; dan g) pemerintah daerah tingkat kabupatenlkota menyediakan biaya distribusi alat dari kabupaten/kota sampai ke puskesmas. 2l Ketentuan teknis a) merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2Ol2 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat; b) kemampuan pemeriksaan laboratorium di puskesmas terkait hematologi, yaitu: hemoglobin, hematokrit, hitung eritrosit, hitung trombosit, hitung lekosit, dan hitung jenis lekosit; c) mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri dan memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan; d) terdapat petunjuk penggunaan dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami; dan e) dapat digunakan minimal 5 tahun. e. Alat kimia darah 1) Ketentuan umum a) sasaran alat kimia darah adalah puskesmas yang belum memiliki alat kimia darah; b) alat kimia darah adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan komponen kimia dan sifat fisik darah dalam rangka menetapkan diagnosa atas suatu kondisi medis. c) alat ini dapat digunakan untuk melakukan pengujian pada beberapa penyakit seperti pengukuran kadar lemak darah, fungsi jantung, fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi pankreas serta pengukuran kadar gula dalam darah; d) penyediaan alat kimia darah dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dengan melampirkan:
surat pernyataan tentang inventarisasi dan pemetaan i?..iliix,lT*ffi 11ilS?1T.T'hatandifasilitaspelavanan (21 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang rencana distribusi/penempatan alat kimia darah di puskesmas;
surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota lentang kesanggupan memenuhi biaya pemeliharaan, kalibrasi penyediaan sarana, prasarana pendukung operasional lainya bersumber APBD;
surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang ketersediaan Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) di puskemas;
TOR dan RAB (TOR memuat analisa kebutuhan dengan data l'"xx'#leLJSH'.,T .i3,Ll'jffr'I..tli: 1x1""*""' (6) tersedianya referensi harga dari e-katalog atau penawaran dari pihak penyedia; dan (71 spesifikasi alat yang di tanda tangani kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota. 2l Ketentuan teknis a) prinsip kerja alat kimia darah adalah melewatkan cahaya pada sampel yang direaksikan dengan reagen tertentu yang ditempatkan dalam kuvet dengan panjang gelombang tertentu; b) sebagian dari cahaya diserap dan sisanya akan dilewatkan, nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kr-rvet; c) alat kimia darah yang dimaksud adalah photometer yang memiliki komponen-komponen sumber cahaya yaitu lampu halogen, filter, tempat sampel atau kuvet dan detektor; d) parameter mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium di Pusat Kesehatan Masyarakat dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2Ol9 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; dan e) dalam mengadakan alat kimia darah, perlu diperhatikan ketersediaan sumber energi listrik setempat.
1.5.3. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan l. Penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas a. Ketentuan umum 1) penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas harus dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan yang disetujui oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi;
penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perencana;
jika terdapat pekerjaan konstmksi pada penyediaan prasarana listrik (solar cel[], lPL, air bersih, daerah melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perencana; 4l penyediaan prasarana dan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan prasarana dan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar;
untuk prasara.na dan alat kesehatan non e-katdog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar;
tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat kesehatan, SDM, dan biaya operasional; dan 7l memprioritaskan pengadaan alat kesehatan untuk memenuhi standar alat kesehatan puskesmas yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2Ol9 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. b. Ketentuan teknis 1) Sarana Pembangunan sarana/bangunan puskemas di kecamatan tanpa puskesmas termasuk penyediaan rlmah dinas dan sarana pendukung lainnya, meliputi: a) pembangunan puskesmas dapat termasuk penyediaan rumah dinas, pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir, dan mebel; b) pembangunan rumah dinas diperuntukkan bagi dokter/dokter gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan dibangun dengan jarak terjauh 200m dari puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c) untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara lain ketersediaan infrastruktur pendukung (akses jalan, sumber air bersih, ^jaringan listrik) ; d) tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi puskesmas; e) mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan tanah; 0 ^pembangunan ^sesuai dengan ^rencana ^tata ruang ^dan ^wilayah di kabupaten/kota; dan g) setiap pembangunan gedung puskesmas harus memperhatikan Pedoman Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Bangunan Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 2l Prasarana Penyediaan prasarana puskemas di kecamatan tanpa puskemas meliputi prasarana jaringan listrik (solar cell) gedung puskesmas, air bersih, Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dan pusling roda dua.
Alat kesehatan a) penyediaan alat kesehatan puskesmas di kecamatan tanpa puskemas meliputi: set pemeriksaan umum; set gawat darurat; set persalinan; set paska persalinan; set sterilisasi; set rawat inap; dan set laboratorium; dan b) penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. 2. Penguatan layanan primer, meliputi:
Peningkatan puskesmas pembantu (pustu) Pembangunan pustu menjadi puskesmas beserta sarana pendukung lainnya. 1) Ketentuan umum a) pembangunan puskesmas baru harus dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan yang disetujui oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; b) pembangunan puskesmas termasuk penyediaan rumah dinas, pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir, meubelair; c) pembangunan rumah dinas, diperuntukkan bagi dokter/dokter gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan dibangun dengan jarak terjauh 200 m dari puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; d) penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perencana; e) tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat kesehatan, SDM, dan biaya operasional; 0 ^penyediaan ^prasarana ^listrik ^(solar ^cell), ^IPL, ^air ^bersih, ^jika terdapat pekerjaan konstruksi, melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perencana, atau referensi harga e-katalog, atau disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi; g) bagr yang mempunyai DED pembangunan puskesmas dari konsultan perencana yang telah sesuai dengan pedoman pembangunan dan peningkatan fungsi bangunan puskesmas maka biaya pembangunan puskesmas menggunakan dokumen tersebut; h) tersedia lahan sesuai dengan persyaratan; dan i) setiap pembangunan gedung puskesmas harus memperhatikan Pedoman Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Bangunan Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 2l Ketentuan teknis a) untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara lain ketersediaan infrastruktur pendukung (akses jalan, sumber air bersih, jaringan listrik) ; b) tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi puskesmas; c) mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan tanah; dan d) pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah di kabupaten/kota. b. Pembangunan puskemas termasuk sarana pendukung lainnya 1) Ketentuan umum a) pembangunan puskemas harus dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan yang disetujui oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; b) penyediaan sarana melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perencana; c) jika terdapat pekerjaan konstruksi pada penyediaan prasarana listrik (solar cell), IPL, air bersih, daerah melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat atau DED hasil konsultan perenc€rna; d) penyediaan prasarana dan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan praszrrana dan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar. Untuk prasarana dan alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar' e) tersedianya kesanggupan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk memenuhi biaya pemeliharaan serta kalibrasi alat kesehatan, SDM, dan biaya operasional; dan 0 ^memprioritaskan ^pengadaan ^alat ^kesehatan ^untuk ^memenuhi standar alat kesehatan puskesmas yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2l Ketentuan teknis a) Sarana Pembangunan sarana/bangunan puskemas termasuk penyediaan rumah dinas dan sarana pendukung lainnya:
pembangunan puskesmas dapat termasuk penyediaan rumah dinas, pagar, pekerjaan halaman, tempat parkir, meubelair; (21 pembangunan rumah dinas diperuntukkan bagi dokter/dokter gigi/tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas dan dibangun dengan jarak terjauh 20O m dari puskesmas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
untuk pembangunan puskesmas perlu diperhatikan antara lain ketersediaan infrastruktur pendukung (akses ^jalan, sumber air bersih, ^jaringan listrik); (41 tersedianya sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi puskesmas;
mempunyai lahan siap bangun sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan tanah;
pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah di kabupaten/kota; dan (71 setiap pembangunan gedung puskesmas harus memperhatikan Pedoman Pembangunan dan Peningkatan Fungsi Bangunan Puskesmas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. b) Prasarana (1) penyediaan prasarana puskemas meliputi prasarana jaringan listrik (solar cell) gedung puskesmas, air bersih, Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) dan pusling air; dan (21 ketersediaan tenaga yang mampu mengoperasionalkan prasarana (pusling air). c c) Alat kesehatan (1) penyediaan alat kesehatan puskesmas meliputi: set gawat darurat; set KlA, KB; set paska persalinan, set sterilisasi; dan set rawat inap; dan (21 penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri. Alat laboratorium puskesmas 1) Ketentuan umum a) memiliki tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) yang ditugaskan di puskesmas lokus; dan b) pengajuan usulan alat laboratorium puskesmas didukung dengan dokumen sebagai berikut:
telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan labkesmas yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; (21 surat keputusan kepala daerah/kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang penetapan lolnrs penerima set alat kesehatan labkesmas melalui DAK fisik tahun 2023;
surat keterangan kepala daerah/kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan bahwa tidak mengadakan alat kesehatan yang mengandung mercuri serta mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; tq ^penyediaan ^alat ^kesehatan ^dilakukan ^oleh ^dinas ^kesehatan kabupaten/kota; dan
surat keterangan kepala daerah /kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang ketersediaan infrastruktur pendukung penggunaan alat laboratorium (sumber air bersih, jaringan listrik). 2) Ketentuan teknis a) pengadaan didasarkan pada data ketersediaan dan kondisi alat di puskesmas berdasarkan data ASPAK (Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan), 1 set laboratorium kesmas sesuai dengan kebutuhan alat pada laboratorium puskesmas. Alat laboratorium puskesmas dapat dipilih sesuai dengan jenis alat berikut:
elektrometer yang berfungsi untuk pemeriksaan RDT, gula darah, asam urat dan kolesterol total; Al ^hemositometer ^set ^yang ^berfungsi ^untuk ^menghitung konsentrasi sel darah, terdiri atas chamber yang terlihat 9 kotak besar, dimana pada tiap kotak besarnya terdapat 25 kotak kecil;
lemari es reagen yang berfungsi untuk menyimpan reagen;
pembendung/torniquet yang berfungsi sebagai pengencang/membendung aliran darah yang digunakan pada lengan atau kaki;
pipet series (pipet mikro 5-50, 100-200, 5O0-1.000 ul) yang berfungsi untuk mengambil dan memindahkan cairan atau larutan dalam jumlah tertentu (sedikit), umumnya berbentuk seperti sedotan yang terbuat dari kaca atau plastik dengan ujung meruncing dan ujung lainnya ditutupi karet;
rotator yang berfungsi untuk melarutkan bahan tertentu, mencampur bahan yang akan dianalisa, digunakan untuk proses titrasi, serta untuk mencampurkan zat tertentu; (71 sentrifus listrik yang berfungsi untuk melakukan pemisahan pada suatu larutan/komponen zat dengan endapan;
sentrifus mikro hematokrit yang berfungsi untuk melakukan pemisahan larutan darah pada pengukuran hematokrit (salah satu komponen darah);
tabung laju endap darah (westergren set) yang berfungsi untuk mengukur Laju Endap Darah (LED);
tally counter yang berfungsi untuk menghitung; dan
uine analizer yang berfungsi untuk menganalisa urine (kadar gula darah, kandungan bilirubin, PH, protein dan sel darah merah) dalam urine. b) keterangan ^jaminan layanan purna jual minimal 2 tahun. 3. Pengembangan puskesmas pembantu a. Sarana dan prasarana 1) Ketentuan umum a) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyatakan bahwa desa/kelurahan yang akan dibangun puskesmas .pembantu belum tersedia bangunan puskesmas, pustu, poskesdes dan polindes; b) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan pembangunan puskesmas pembantu yang ditandangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; c) surat penetapan lokus penerima sarana dan prasarana puskesmas pembantu melalui DAK fisik tahun 2023 dengan keputusan ketetapan oleh kepala daerah; dan d) surat pernyataan komitmen kepala daerah yang memuat:
komitmen untuk tidak mengalihfungsikan bangunan; (21 komitmen penyediaan tenaga kesehatan di sarana tersebut; dan
komitmen penyediaan biaya operasional pelayanan di sarana tersebut. 2l Ketentuan teknis a) sertifikat kepemilikan tanah milik pemerintah daerah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah atau surat jaminan ketersediaan tanah dari kepala daerah (surat pernyataan kepala daerah) ; b) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang tersedianya lahan siap bangun, lahan tidak dalam sengketa, sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan tanah; c) surat Uin lingkungan dari pemerintah daerah yang memuat keterangan bahwa pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang dan wilayah di kabupaten/kota; d) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang berisi pemerintah daerah wajib menyediakan infrastruktur pendukung (akses jalan, sumber air bersih, pengelolaan limbah (IPAL), jaringan listrik) ; e) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas pekerjaan umum setempat; dan 0 ^standar teknis ^pembangunan sarana ^dan prasarana ^puskesmas pembantu mengacu pada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
Peralatan puskesmas pembantu 1) Ketentuan umum a) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan puskesmas pembantu yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; b) surat kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang penetapan lokus penerima peralatan puskesmas pembantu melalui DAK Fisik tahun 2023; c) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota yang menerangkan bahwa mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri dan alat kesehatan yang tidak mengandung merkuri; d) penyediaan alat kesehatan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2079 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; e) penyediaan alat kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota; 0 ^memiliki ^surat/dokumen ^pernyataan kepala ^dinas ^kesehatan kabupaten/kota tentang ketersediaan tenaga kesehatan yang mampu mengoperasionalkan peralatan, dan kesanggupan membiayai operasional, serta pemeliharaan bersumber dana APBD; g) surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang ketersediaan infrastruktur pendukung (sumber air bersih, jaringan listrik); dan h) melampirkan referensi harga dalam e-katalog, untuk alat kesehatan non e-katalog disertakan paling sedikit 3 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar. 2) Ketentuan teknis a) surat keterangan ada jaminan layanan purna jual; b) satu paket peralatan puskesmas pembantu disesuaikan dengan kebutuhan peralatan terhadap 3 set yaitu:
set umum dan KIA (a) antropometri (timbangan bayi digital dan infantometer, alat ukur tinggi badan, timbangan digital ibu dan anak, length boardl; (b) tensimeter; (c) dopple4 (d) gunting benang dan uerband; (e) klem kasa, kelly/koche4 (0 tempat tidur periksa; (g) palu refleks; (h) pinset anatomis, bedah; (i) silinder korentang; (,) spekulum vagina; (k) stand lamp;
^stetoskop; (m) spatula lidah; (n) tampon tang; (o) termometer; (p) tromol kasa; (q) bak dan baki instrument; (r) meja instrument, (s) senter periksa; (t) toples kaca; (u) penghisap lender neonatus; (v) tabung oksigen, regulator; (w) acute respiratory infections time4 (x) SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Tumbuh Kembang Anak); (y) tenaculum; (zl sonde uterus; (aal forcep tampon bag; (bb) gunting mayo; (ccl forcep kellg; (dd) klem lurus, lengkung, alligator; (ee) nierbekqr; (f0 scalpel (pisau bedah); lntervensi Dini c (gg) pemegang scalpel; (hh) klem U; dan (ii) klem mosquito. (21 Set Imunisasi (a) Vaksin carrier (3) Set Laboratorium (a) AIat RDT (Hb, Gula Darah) i. Hb Meter ii. Alat RDT (Gula Darah dan Kolesterol) (b) Tes Celup Glucoprotein urine (c) Tes celup HCG (d) Tes Golongan darah; dan (e) Kulkas (Penyimpanan reagen, vaksin dan obat). c) satu paket peralatan puskesmas pembantu hanya untuk 1 lokus; dan d) komponen set peralatan puskesmas pembantu disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Posbindu/lansia kit Posbindu/lansia kit ialah paket alat dan bahan yang digunakan untuk skrining/deteksi dini faktor risiko PTM pada kelompok usia produktif dan lansia di posbindu/posyandu lansia/posyandu terintegrasi. 1) Ketentuan umum a) daerah mengumpulkan data dukung yang dibutuhkan, sebagai berikut:
surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota bahwa petugas kesehatan di puskesmas yang mengusulkan telah mengikuti pelatihan/orientasi posbindu/pelayanan kesehatan lansia; (21 surat pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang kesanggupzrn memenuhi biaya pemeliharaan dan operasional bersumber dari APBD;
TOR dan RAB (TOR menjelaskan analisa kebutuhan posbindu/lansia kit, data rekapitulasi FKTP, dan jumlah nakes terlatih) ditandatangani minimal oleh kepala bidang P2P dinas kesehatan kabupaten/kota;
inventarisasi jumlah posbindu/lansia kit tahun 2019 s.d. 2022;
laporan pelaksanaan deteksi dini 1 tahun terakhir fiumlah sasaran dan hasil deteksi dini);
referensi harga (lampirkan e-katalog), pembelanjaan melalui e-katalog; dan n daftar rencana distribusi. 2l Ketentuan teknis a) posbindu/lansia kit harus dilengkapi dengan bahan medis habis pakai sebanyak 2OO pemeriksaan sebagai stimulan dan digunakan oleh kader yang terlatih atau kader yang telah mengikuti kegiatan orientasi posbindu di bawah pembinaan tenaga kesehatan melalui pelaksanaan posbindu atau posyandu lansia; b) posbindu/lansia kit terdiri dari 2O komponen yaitu:
tensimeter digital; (21 stetoskop dewasa;
timbangan badan dewasa; (41 termometer digital dahi;
alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test untuk gula darah;
alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test untuk kolesterol;
alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostic test untuk asam urat;
strip uji gula darah untuk 200 tes (strip disesuaikan dengan alat pengukur/tes darah portabel/ rapid" diagnostic test gula darah);
strip uji kolesterol untuk 2O0 tes (strip disesuaikan dengan alat pengukur/tes darah portabel/ rapid. diagnostic test kolesterol);
strip uji asam urat untuk 200 tes (strip disesuaikan dengan alat pengukur/tes darah portabel/ rapid diagnostb test asam urat);
pen light, (L2l pinset anatomi;
pinset bengkok; 66 A (14) kaca mulut;
meteran kain/met line (pengukur lingkar pinggang);
pengukur tinggi badan (microtoise); (I7) tas ransel kit;
alkohol swab 200 buah;
blood lancet/jarum lancet; dan QO) ^kotak ^penyimpan ^jarum ^bekas/sa/etg ^box ^ukuran ^5 ^liter. d. HB meter 1) Ketentuan umum Daerah mengumpulkan data dukung yang dibutuhkan, sebagai berikut : a) telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan pelayanan kesehatan dasar serta kebutuhan alat kesehatan pada pustu/poskesdes/polindes yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh kepala dinas kesehatan provinsi; b): : ixlffi '?i: '"$Ti,t'J[,ifffi: : iil,il".J*: r,11,'Ji* Fisik tahun 2023 dengan keputusan ketetapan oleh kepala daerah; c) surat pernyataan mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; dan d) melampirkan referensi harga e-katalog apabila pembelanjaan melalui e-katalog, apabila tidak, maka melampirkan pembanding harga dari 3 sumber berbeda. 2) Ketentuan teknis HB meter merupakan alat sederhana untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb) darah. 4. Pembangunan rumah sakit kelas D pratama Pembangunan rumah sakit kelas D pratama meliputi pemenuhan sarana, prasarana, dan alat kesehatan pada wilayah yang menjadi prioritas Kementerian Kesehatan sesuai dengan kriteria pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan.
Sarana 1) Ketentuan umum a) adanya rekomendasi dari dinas kesehatan provinsi berupa:
jarak lokasi pembangunan rumah sakit kelas D pratama lebih dari 3 jam menuju rumah sakit terdekat; (21 rasio tempat tidur dibandingkan dengan jumlah penduduk belum memenuhi rasio 1: 1000; dan
merupakan Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DrPK); b) adanya kajian analisis kebutuhan Rumah Sakit Kelas D Pratama yang ditandatangani oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota; c) pembangunan rumah sakit kelas D pratama tidak diperbolehkan untuk menyediakan sarana, prasarana, dan alat kesehatan yang sudah dialokasikan pada tahun-tahun sebelumnya di lokasi yang sama; d) tersedianya sarana, prasarana transportasi umum yang mudah diakses masyarakat, tersedianya jaringan listrik, air, dan akses jalan (aspal atau beton); e) menjadi rujukan paling sedikit 3 (tiga) fasilitas kesehatan tingkat pertama; 0 ^memiliki surat ^pembebasan ^lahan ^atau sertifikat tanah/bukti kepemilikan tanah lainnya yang sah, dan bila perlu pembebasan dari hak tanah adat (budaya lokal); g) mempunyai lahan siap bangun, lahan tidak dalam sengketa, dan sudah dilakukan perataan, pemadatan dan pematangan; h) bersedia menyediakan SDM kesehatan dan nonkesehatan untuk operasional rumah sakit pratama; i) bersedia mengarrggarkan biaya operasional rumah sakit pratama; j) pemenuhan sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti rumah dinas dokter, rumah dinas tenaga kesehatan lainnya, kendaraan operasional, peralatan komunikasi, meubelair dan sebagainya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah; k) pengajuan usulan melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan sarana kesehatan. 2l Ketentuan teknis a) luas lahan untuk membangun bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama 30 TT dengan memperhatikan ketersediaan lahan tambahan untuk potensi pengembangan rumah sakit; b) bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama dianjurkan 1 (satu) lantai, bila diperlukan maksimal 2 (dua) lantai dengan luas bangunan 3.000 m2 dengan memperhatikan ketersediaan anggaran; c) usulan sarana harus melampirkan analisis komponen biaya pembangunan dari dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; d) sangat direkomendasikan telah melampirkan dokumen perencanaan (DED); dan e) acuan normatif pembangunan sarana Rumah Sakit Kelas D Pratama mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan Ql ^Peraturan Menteri ^Kesehatan ^yang ^mengatur ^tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama. b. Prasarana 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk prasarana dalam negeri; b) prasarana yang disediakan meliputi prasarana air bersih, Instalasi Pengolah Limbah (IPL), dan prasarana listrik; c) harus dilengkapi dengan telaah yang memuat penjelasan dan analisis kebutuhan prasarana yang disetujui oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan diketahui oleh dinas kesehatan provinsi; d) memiliki surat/dokumen pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten/kota tentang ketersediaan tenaga yang mampu mengoperasionalkan prasarana, kesanggupan membiayai operasional dan kesanggupan membiayai pemeliharaan; dan e) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan prasarana kesehatan. 2l Ketentuan teknis a) prasarana yang mendukung operasional sarana bangunan rumah sakit dan menjadi kesatuan utilitas dengan sarana bangunan merupakan komponen nonstandar dari pembangunan sarana; b) prasarana air bersih Rumah Sakit Kelas D Pratama merupakan prasarana terpisah dari sarana bangunan utama, dapat bempa supply air bersih dan instalasi pengolahan air bersih:
supplg air bersih terdiri dari sumur bor, bak penampungan air, pompa atau menara air, dan jaringan perpipaan dari supplg air bersih;
instalasi pengolahan air bersih untuk toilet dan kebutuhan umum termasuk instalasi air bersih hasil daur ulang air olahan yang berasal dari IPAL, maka air bersih yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tah: un 2O1O tentang Persyaratan Air Minum;
instalasi pengolahan air bersih digolongkan menjadi: (a) Water Treatment Plant (WTP), alat pengolah air yang kualitasnya belum memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum; (b) instalasi air lunak /soft water merupakan alat untuk mensterilkan air baku dari berbagai bahan kimia tertentu untuk diolah menjadi air bersih, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2OL7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum. (c) instalasi air reuerse osmosas yang diaplikasikan untuk;
air minum untuk memenuhi instalasi gizi dan kantin/kafeteria, maka air minum yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 /Menkes/PER /lV l2OlO tentang Persyaratan Kualitas Air Minum;
ii. air untuk steam generator pada boiler dan alat CSSD, maka air yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum; dan iii. air untuk laboratorium, maka air yang telah diolah harus memenuhi Feraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit pada Halaman 16- 18 tentang Standar Baku Mutu Kualitas Air untuk Laboratorium. c) Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) Menu IPL hanya diperuntukkan khusus penyediaan IPL baru (bukan untuk kegiatan perbaikan, pemeliharaan maupun rehabilitasi), yang meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), instalasi pengolahan limbah E}3 medis noninsinerator, freezer/cold ^storage, ^dan ^Tempat ^Penyimpanan ^Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS Limbah B3):
instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit dengan ruang linglorp pekerjaan pembangunan IPAL termasuk pekerjaan konstruksi dan peralatan, dengan ketentuan sebagai berikut: (a) Ketentuan umum Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
ada penanggung ^jawab IPAL rumah sakit;
ii. tersedia lahan untuk lokasi IPAL rumah sakit, penyediaan IPAL dan pengadaan peralatan pendukungnya di rumah sakit provinsi/kabupaten/kota dari DAK dimaksudkan untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya air limbah/ buangan (termasuk limbah cair yang sudah dilakukan pretreatmentl dari hasil kegiatan rumah sakit terhadap masyarakat sekitarnya; iii. lokasi IPAL merupakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selanjutnya diatur dalam Izin Lingkungan; viii.
ix. teknologi IPAL yang dipilih harus mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya; mudah mencari suku cadangnya; penyediaan IPAL disesuaikan dengan kapasitas listrik di rumah sakit; IPAL dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun konsentrasi tinggi; lumpur yang dihasilkan IPAL sedikit; IPAL tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi;
harus dipasang alat pengukur debit pada inlet dan outlet IPAL untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan; dan
xi. harus menyediakan dana untuk tenaga operator dan biaya operasional lainnya. (b) Ketentuan teknis i. memilih teknologi IPAL yang telah terverifikasi dan teregistrasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
ii. luas lahan dan bangunan IPAL disesuaikan dengan kapasitas IPAL yang dibutuhkan rumah sakit yang didapat dari dasar data pemakaian rata-rata air bersih per hari; iii. kapasitas IPAL minimal dapat mengolah limbah cair sebanyak 80% dari jumlah pemakaian air bersih di rumah sakit tiap harinya;
iv. rumah sakit harus menyediakan referensi pembanding harga dari 2 (dua) penyedia, sudah termasuk DED IPAL;
jaringan saluran air limbah mulai dari gedung hingga inlet IPAL harrs menyediakan rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah setempat yang diketahui oleh Gubernur/Bupati/ Walikota;
vi. membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai pelaksanaan operasional dan pemeliharaan yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit dan diketahui oleh lv.
vi. vii. Gubernur/Bupati/Walikotasebelum pekerjaan pembangunan dimulai; vii. membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai uji laboratorium lingkungan terhadap air limbah di inlet dan outlet IPAL yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit sesuai ketentuan yang berlaku dan melaporkannya ke dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dengan tembusan kepada Gubernur/ Bupati / Walikota; viii. membuat surat pernyataan kesanggupan menjaga agar effluen air limbah yang keluar dari instalasi tersebut memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2074 tentang Baku Mutu Air Limbah; Lampiran XLIV Poin B: Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (yang air limbahnya mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik atau peraturan daerah setempat, yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit dan diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebelum pekerjaan pembangunan dimulai;
ix. rencana peletakkan IPAL agar memperhatikan denah tata rLlang di rumah sakit untuk memudahkan operasional, pemeliharaan, dan keamanan; dan
semua air limbah rumah sakit dialirkan ke IPAL, dan untuk air limbah dari ruang laboratorium, laundry, dan instalasi gizi/dapur harus dilakukan pengolahan pendahuluan (pretreatment) terlebih dahulu sebelum dialirkan ke IPAL. (21 Instalasi Pengolahan Limbah E}3 medis noninsinerator Instalasi pengolahan limbah 83 medis noninsinerator meliputi: autoclave dengan dilengkapi mesin penghancur (shreddefl terintegrasi dan mbrowaue dengan dilengkapi mesin penghancur (shreddefl terintegrasi. Kedua jenis alat tersebut di atas harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-Setj en / 2Ol 5 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelaya.nan Kesehatan pasal 17 - 2L. Persyaratan dibagi menjadi pernyaratan umum dan persyaratan teknis sebagai berikut: (a) Persyaratan umum i. fungsi instalasi pengolahan limbah E}3 medis noninsinerator adalah melakukan proses sterilisasi dan penghancuran terhadap limbah 83 medis padat (infeksius) di dalam I chamber, melakukan konversi limbah El3 medis padat (infeksius) menjadi limbah non-B3 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK- Setjen/2ol5 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada pasal 20 ayat 7 dan 8;
ii. teknologi instalasi pengolahan limbah 83 medis noninsinerator telah terverifikasi dan teregistrasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; iii. perhitungan pengadaan alat pengolah limbah 83 medis noninsinerator dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan, pertimbangan operasional dan dampak terhadap lingkungan hidup;
iv. rumah sakit wajib melakukan pemilahan limbah 83 medis berdasarkan jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah 83; dan mewadahi limbah 83 sesuai kelompok limbah E}3;
lokasi pengolahan limbah 83 merupakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selanjutnya diatur dalam izin lingkungan;
vi. rumah sakit sebagai penghasil limbah 83 yang akan melakukan pengolahan limbah 83 wajib mengurus izin pengelolaan limbah 83 untuk kegiatan pengolahan limbah 83 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan terlebih dahulu telah memiliki izin lingkungan dari kepala dinas yang menangani isu lingkungan hidup di daerah; vii. air buangan dari proses pengolahan limbah 83 padat (infeksius) dialirkan ke IPAL RS, dan IPAL RS sudah memiliki izin dari dinas lingkungan hidup daerah setempat; viii. rumah sakit wajib memiliki TPS limbah E}3 yang telah terdaftar dan sudah memiliki izin dari dinas lingkungan hidup daerah setempat;
ix. penyedia alat wajib melakukan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan alat bagi petugas operator di fasyankes;
penyedia alat wajib memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Minimal Pemeliharaan (SMP) alat pengolah limbah 83 dalam Bahasa Indonesia;
xi. garansi alat adalah minimal I (satu) tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat; dan xii. garansi purna jual alat adalah minimal 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat. (b) Persyaratan teknis Dalam pemilihan teknologi pengolahan limbah padat B3 (khususnya infeksius) oteh fasyankes perlu memperhatikan beberapa kriteria antara lain:
efisiensipengolahan;
ii. pertimbangan kesehatan, keselamatan dan lingkungan; iii. reduksi volume dan masa (berat);
iv. jenis dan kuantitas limbah yang diolah;
infrastruktur dan ruang (area) yang diperlukan;
vi. biaya investasi dan operasional; vii. ketersediaan fasilitas pembuangan atau penimbunan akhir; viii. kebutuhan pelatihan untuk personil operasional (operator);
ix. pertimbangan operasi dan perawatan;
lokasi dan/atau keadaan di sekitar lokasi pengolahan;
xi. akseptabilitas dari masyarakat sekitar; dan xii. persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. (3) Freezer f Cold Storage Freezer/ Cold Storage untuk menyimpan limbah 83 medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Pasal 10, bahwa penyelenggara€rn pengamanan lirhbah 83 medis harus dilaksanakan dan dikelola. Lamanya penyimpanan limbah 83 untuk jenis limbah dengan karakteristik infeksius, benda tajam dan patologis di rumah sakit sebelum dilakukan pengangkutan limbah 83, pengolahan limbah 83, dan/atau penimbunan limbah 83, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: (a) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam harus disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS Limbah 83 berijin dengan suhu lebih kecil atau sama dengan 00C (nol derajat celsius) dalam waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; (b) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam dapat disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS limbah E}3 berijin dengan suhu 3 sampai dengan 80C (delapan derajat celsius) dalam waktu sampai dengan 7 (tujuh) hari; (c) tersedia nrangan yang cukup untuk penempatan Freezerf Cold Storage; dan (d) melampirkan referensi minimal 2 pembanding produk untuk Freezerf Cold Storage, beserta DED pendukung termasuk RAB. (4) Bangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LB3). Dalam pembangunan analisis komponen biaya konstruksi yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum setempat: (a) Detailed Engineering Design (DED) dan RAB; (b) memiliki izin TPS LB3 yang dikeluarkan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota setempat; dan (c) persyaratan teknis mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlaku. c d) Prasarana listrik Lingkup prasarana listrik adalah sebagai berikut:
generator set adalah perangkat untuk memberikan suplai daya listrik pengganti/alternatif untuk alat-alat yang membutuhkan listrik sebagai sumber pouer-nya, saat listrik PLN padam; dan (21 Unintentptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catudaya alternatif untuk dapat memberikan suplai daya tidak terganggu untuk perangkat peralatan/elektronik yang terpasang yang fungsinya untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama PLN tidak berfungsi atau terjadi pemadaman listrik tiba-tiba. UPS dipas€rng pada daerah pelayanan tertentu yang keandalan listriknya harus terjamin. e) Penyediaan prasarana dilakukan dengan mengutamakan prasarana yang tercantum di dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; 0 ^Untuk ^prasarana ^non ^e-katalog ^disertakan ^paling sedikit ^2 produk pembanding harga/ spesifikasi; g) Acuan normatif penyediaan prasarana Rumah Sakit Kelas D Pratama mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama. Alat kesehatan 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) memiliki sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi (tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya) dalam mengoperasionalkan alat; c) mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung pelayanan yang ada di rumah sakit berdasarkan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit Kelas D Pratama; d) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; e) pengajuan usulan melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan); dan 0 pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan operasional alat kesehatan dimaksud. 2) Ketentuan teknis a) alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri; b) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan alat radiasi pengion) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c) penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan alat kesehatan yang tercantum di dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesilikasi yang dibutuhkan sesuai standar; d) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar; dan e) acuan normatif penyediaan alat kesehatan Rumah Sakit Kelas D Pratama mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama. 5. Pemenuhan layanan unggulan - layanan kardiovaskular a. Sarana Pembangunan sarana layanan unggulan kardiovaskular berupa ruang operasi. Lingkup pembangunan sarana rLlang operasi meliputi pembangunan baru, atau renovasi berupa perbaikan aset tetap yang rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas sehingga tersedia ruang operasi sesuai standar. 1) Ketetuan umum a) memiliki izin operasional yang masih berlaku; b) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskular sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; d) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan ruang operasi yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun 2023; e) terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; 0 ^kesanggupan penyediaan ^biaya ^pemeliharaan ^dan ^operasional sarana yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; g) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi rumah sakit; h) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan sarana pelayanan; i) menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi pelayanan RS sesuai standar di rLlangan yang dilakukan renovasi; j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair dan penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana dimaksud; k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; dan l) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota. 2l Ketentuan teknis a) rasio jumlah ruang operasi rumah sakit dapat mengacu kepada rasio 1: 50 (1 ruangan operasi untuk setiap 50 tempat tidur); b) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; c) apabila lingkup kegiatan pembangunan adalah renovasi/rehabilitasi, maka melampirkan hasil analisis tingkat kerusakan bangunan dari dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; d) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih berlaku (highlight sarana ruang operasi yang diusulkan); e) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan pembangunan sarana (DED); dan 0 ^acuan ^normatif ^pembangunan sarana ^rrlang ^operasi ^mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; Al ^Peraturan Menteri ^Kesehatan ^RI ^yang ^mengatur ^tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit;
Peraturan Menteri PUPR yang mengatur tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan
Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. b. Alat kesehatan Penyediaan alat kesehatan layanan kardiovaskular di rumah sakit milik pemerintah daerah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan kardiovaskular yaitu echocardiography, Intra Aortic Balloon Pump (IABP), heart lung machine, Optical Coherence Tomography (OCT), Intra Vascular Utra Sound (IVUS), Fractional Flow Reserue (FFR), dan rotablator. 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; c) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kardiovaskular sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan kardiovaskular pada tahun 2023 yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggarErn DAK tahun 2023; 0 ^terdapat ^rencana strategis ^rumah ^sakit ^yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam penyelenggaraan layanan kardiovaskular yang mencakup pemenuhan sumber daya manusia, sara.na, prasarana dan alat kesehatan; h) tersedianya sarana dan prasarana (listrik, tata udara, dan pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat kardiovaskular serta jumlah kasus yang memadai untuk penambahan alat baru, yang dibuktikan dengan surat pernyataan kepala daerah; i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; j) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan'(gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan alat kesehatan; k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan operasional alat kesehatan dimaksud;
mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; m) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/ kota; dan n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya, hal ini dibuktikan dengan dokumen anggararl pemeliharaan bersumber APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status kalibrasi pada ASPAK. 2) Ketentuan teknis a) pemenuhan alat kesehatan layanan kardiovaskular sesuai stratifikasi rumah sakit layanan prioritas kardiovaskular dan sesuai ketersediaan sumber daya manusia dokter spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan lainnya REPUBUK INDONESIA - 2473 - (dokter/perawat yang akan/sedang mengikuti pelatihan) di pelayanan kardiovaskular; b) alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri; c) penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; d) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar; dan e) acuan normatif penyediaan alat kesehatan layanan kardiovaskular mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (21 Peraturan Menteri Kesehatan RI yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. 6. Pemenuhan layanan unggulan - layanan kanker a. Sarana Pembangunan sarana layanan unggulan kanker meliputi ruang bunker komplek (LINAC darr brachytherapfl di rumah sakit milik pemerintah sesuai stratifikasi layanan kanker. Lingkup pembangunan layanan unggulan kanker yaitu pembangunan fisik bunker komplek radioterapi yang terdiri dari 1 bunker LINAC, I bunker brakhiterapi, 1 CT simulator dan ruang penunjang lainnya. 1) Ketentuan umum a) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; b) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kanker sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; d) tersedianya sumber daya manusia (dokter spesialis/subspesialis dan tenaga kesehatan lainnya) untuk pelayanan radioterapi di bunker komplek yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggarErn DAK tahun 2023; e) terdapat rencana strategis yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; 0 ^terdapat ^rencana ^operasional ^rumah sakit ^dalam penyelenggaraan layanan kanker yang mencakup pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; g) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional gedung yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; h) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi rumah sakit; i) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan:
justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan sarana pelayanan ; (21 rencana pengembangan kapasitas dan ketersediaan lahan; dan
jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan, mulai dari perencanaan konstruksi sampai dengan pelaksanaan konstruksi. j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair dan penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana dimaksud; k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; dan l) mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota. 2) Ketentuan teknis a) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; b) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih berlaku (highlight sarana ruang bunker yang diusulkan); c) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan pembangunan sarana (DED); d) pembangunan sarana bunker harus mengacu pada peraturan/pedoman mengenai pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit (prototype) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan ; e) menyediakan lahan di area rumah sakit siap bangun (clean and clear) di lokasi rumah sakit dengan luas lahan minimal (nett) 1.0OOm2 di luar kebutuhan jarak antar bangunan dan akses kendaraan, dengan panjang salah satu sisi minimal 30 meter; 0 ^menyediakan ^prasarana ^listrik ^utama ^(PLN ^dengan ^kapasitas minimal 2O0 KVA) dan listrik cadangan (genset) minimal 200 KVA; g) melaksanakan proses perizinan (konstruksi bunker, pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan radioterapi) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; h) acuan normatif pembangunan sarana bunker komplek radioterapi mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit;
Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan (41 Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. b. Alat kesehatan Penyediaan alat kesehatan layanan kanker di nrmah sakit milik pemerintah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan kanker yaitu Linear Accelerator (LINAC), brakhiterapr, CT Simulator, Immuno Histo Kimia (IHK) set, dan mammografi. 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; c) merupakan rumah sakit jejaring rujukan kanker sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan kanker pada tahun 2023 yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun 2023; 0 ^terdapat ^rencana strategis ^rumah ^sakit ^yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasara.na dan alat kesehatan; g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam penyelenggaraan layanan kanker yang mencakup pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasar€rna dan alat kesehatan; h) tersedianya sarana dan prasarana (listrik, tata udara, dan pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat layanan kanker serta jumlah kasus yang memadai untuk penambahan alat baru, yang dibuktikan dengan surat pernyataan kepala daerah; i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; j) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan alat kesehatan; k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan operasional alat kesehatan dimaksud; l) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; m) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinis/kabupaten/kota; dan n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status kalibrasi pada ASPAK.
Ketentuan teknis a) pemenuhan alat kesehatan layanan kanker sesuai stratifikasi RS layanan prioritas kanker dan sesuai ketersediaan sumber daya manusia dokter spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan lainnya (dokter/ perawat yang akan / sedang mengikuti pelatihan) di pelayanan kanker; b) peralatan dengan teknologi tinggi/canggrh dan memiliki nilai investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit; c) alat kesehatan tidak diperbolehkan mengandung merkuri; d) penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar. e) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar; dan 0 ^acuan normatif ^penyediaan ^alat ^kesehatan ^layanan ^kanker mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. 7. pemenuhan layanan unggulan - layanan stroke a. Sarana Pembangunan sarana layanan unggulan stroke meliputi ruang CT Scan dan ruang Cathlab. Lingkup pembangunan sarana layanan stroke meliputi pembangunan baru, atau renovasi berupa perbaikan aset tetap yang rusak atau mengganti yang baik dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas sehingga tersedia sarana rlrang CT Scan dan ruang Cathlab sesuai standar. 1) Ketentuan umum a) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; b) merupakan rumah sakit jejaring mjukan stroke sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; c) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; d) tersedianya sumber daya manusia (dokter spesialis/subspesialis dan tenaga kesehatan lainnya) untuk pelayanan CT Scan atau Cathlab yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun 2023; e) terdapat rencana strategis rumah sakit yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; 0 ^terdapat ^rencana ^operasional ^rumah sakit ^dalam penyelenggaraan layanan stroke yang mencakup pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasara,na dan alat kesehatan; g) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional gedung yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; h) melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang diperuntukkan bagi rumah sakit; i) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan sarana pelayanan; j) pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair, dan penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana dimaksud; k) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; dan
mengisi data pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota. 2) Ketentuan teknis a) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; b) melampirkan studi kelayakan (feasibility study) atau kajian pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih berlaku (highlight sarana ruang CT Scan/Cathlab yang diusulkan); c) sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan pembangunan sarana (DED) ; d) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan CT Scan/Cathlab) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e) pembangunan di lokasi awal (eksisting) dimungkinkan antara lain jika kondisi bangunan awal (eksisting) rusak berat yang disebabkan antara lain oleh umur bangunan dan bencana alam. Dalam pelaksanaannya jika diperlukan pengapusan bangunan (demolish) harus memperhatikan tata cara penghapusan bangunan sesuai ketentuan yang berlaku; 0 ^apabila ^melakukan renovasi ^di ^gedung ^layanan ^CT Scan/Cathlab, maka rumah sakit hanrs menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi pelayanan rumah sakit sesuai standar; dan g) acuan normatif pembangunan sarana bunker komplek radioterapi mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Bemsaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit;
Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan
Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. b. Alat kesehatan Penyediaan alat kesehatan layanan stroke di rumah sakit milik pemerintah dengan layanan unggulan sesuai stratifikasi layanan stroke yaitu CT Scan64, CT Scanl28, Cathlab, dan MRI 1,5 Tesla. Khusus untuk alat Cathlab (Digital Substraction Arqbgraphg) dan CT Scan dapat dimanfaatkan bersama pelayanan kardiovaskular dan stroke sesuai ketersediaan SDM yang kompeten. 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; c) merupakan rLlmah sakit jejaring rujukan stroke sesuai kriteria teknis yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan; d) mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan; e) tersedianya sumber daya manusia dengan stratifikasi layanan stroke atau layanana kardiovaslmlar pada tahun 2023 yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari kepala daerah terkait pemenuhan SDM untuk anggaran DAK tahun 2023; 0 ^terdapat ^rencana strategis ^rumah ^sakit ^yang mencakup rencana pentahapan pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; g) terdapat rencana operasional rumah sakit dalam penyelenggaraan layanan stroke yang mencakup pemenuhan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan alat kesehatan; h) harus menyediakan sarana dan prasarana (listrik, tata udara, dan pemeliharaan alat) yang mendukung operasional alat layanan stroke serta jumlah kasus yang memadai untuk penambahan alat baru, yang dibuktikan dengan surat pernyataan kepala daerah; i) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; j) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan alat kesehatan; k) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan operasional alat kesehatan dimaksud; l) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; m) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/ kabupaten/ kota; dan n) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status kalibrasi pada ASPAK.
Ketentuan teknis a) pemenuhan alat kesehatan layanan stroke sesuai stratifikasi rumah sakit layanan prioritas dan sesuai sumber daya manusia dokter spesialis/subspesialis serta tenaga kesehatan lainnya (dokter/perawat yang akan/sed€rng mengikuti pelatihan) sesuai kebutuhan layanan prioritas ; b) peralatan dengan teknologi tinggi/canggrh dan memiliki nilai investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit; c) khusus alat Cathlab yang direkomendasikan memiliki modul pelayanan jantung dan modul pelayanan stroke, sehingga dapat digunakan untuk layanan unggulan kardiovaskular dan/atau layanan unggulan stroke; d) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan CT Scan/Cathlab) sesuai dengan peraturan pemndang-undangan yang berlaku; e) penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; 0 ^untuk ^alat ^kesehatan ^non ^e-katalog, ^disertakan paling sedikit ^2 produk pembanding harga/spesifikasi yang sudah memiliki izin edar; dan g) acuan normatif penyediaan alat kesehatan layanan stroke mengacu pada:
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; (21 Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit; dan B) ^Keputusan ^Menteri ^Kesehatan ^Nomor ^yang ^mengatur tentang Tatalaksana Stroke. 8. penguatan layanan rujukan a. Sarana Pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai dengan standar. Lingkup pembangunan dan rehabilitasi rumah sakit meliputi:
pembangunan ruang baru;
renovasi berupa perbaikan asset tetap yang rusak atau mengganti, baik dengan maksud meningkatkan kualitas atau kapasitas; dan
rehabilitasi berupa perbaikan aset tetap yang rusak sebagian dengan tanpa meningkatkan kualitas dan atau kapasitas dengan maksud dapat digunakan sesuai dengan kondisi semula. a) Ketentuan umum (1) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; (21 menyiapkan sumber daya manusia rumah sakit sesuai standar yang berlaku;
menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi pelayanan rumah sakit sesuai standar di ruangan yang direhabilitasi;
mengisi data pada rumah sakit online dengan lengkap dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi;
mengisi data pada ASPAK dengan lengkap dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi / kabupate n / kota;
kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan dan operasional sarana yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; (71 melampirkan sertifikat kepemilikan tanah atau dokumen kepemilikan tanah lainnya yang sah yang dipemntukkan bagi rumah sakit;
melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan pembangunan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan sarana pelayanan; dan
pemerintah daerah menyediakan fasilitas meubelair, dan penunjang lainnya untuk kebutuhan operasional sarana dimaksud. b) Ketentuan teknis (1) melampirkan analisis komponen biaya pembangunan yang dikeluarkan oleh dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum; (21 melampirkan studi kelayakan lfeasibitity studgl atau kajian pembangunan sarana, dan master plan rumah sakit yang masih berlaku (h@hlight sarana nrang layanan yang diusulkan);
apabila lingkup kegiatan pembangunan adalah renovasi/rehabilitasi, maka melampirkan hasil analisis tingkat kerusakan bangunan dari dinas setempat yang membidangi pekerjaan umum;
sangat direkomendasikan melampirkan dokumen perencanaan pembangunan sarana (DED) ;
pembangunan baru ruang rawat inap diutamakan kelas III untuk pencapaian stand.ar pemenuhan tempat tidur perawatan minimal 3oyo sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;
habilitasi dan renovasi dilakukan pada instalasi/unit/ruang yang mengalami kerusakan sedang sampai berat; (71 pembangunan di lokasi awal (eksisting) dimungkinkan antara lain jika kondisi bangunan awal (eksisting) rusak berat yang disebabkan antara lain oleh umur bangunan dan bencana alam. Dalam pelaksanaannya jika diperlukan pengapusan bangunan (demolishl hams memperhatikan tata cara penghapusan bangunan sesuai ketentuan yang berlaku;
apabila melakukan renovasi di gedung layanan lama, maka rumah sakit harrs menyediakan sarana pengganti sementara untuk memenuhi pelayanan rumah sakit sesuai standar;
pembangunan baru ruzrng intensif (ICU, ICCU, NICU, dan PICU) dilakukan untuk memenuhi ketersediaan total tempat tidur di ruang intensif yang dipersyaratkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan
acuarl normatif pembangunan sarana mengacu pada: (a) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyeienggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; (b) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit; (c) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara; dan (d) Peraturan Menteri PU yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. b. Prasarana Penyediaan prasarana rumah sakit meliputi prasarana air bersih, Instalasi Pengolah Limbah (IPL), dan prasarana listrik. 1) Ketentuan umum a) mengutamakan produk prasarana dalam negeri; b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; c) memiliki surat/dokumen pernyataan kepala daerah tentang ketersediaan tenaga yang mampu mengoperasionalkan prasarana, kesanggupan membiayai operasional dan kesanggupan membiayai pemeliharaan d) melampirkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan RAB yang menjelaskan justifikasi kebutuhan prasarana kesehatan (gambaran kapasitas dan kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan); e) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; dan f) mengisi data inventarisasi prasarana pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/ kabupaten / kota. 2l Ketentuan teknis a) prasarana yang mendukung operasional sarana bangunan rumah sakit dan menjadi kesatuan utilitas dengan sarana bangunan merupakan komponen nonstandar dari pembangunan sarana; b) prasarana air bersih merupakan prasarana terpisah dari sarana bangunan utama, dapat berupa supply air bersih dan instalasi pengolahan air bersih; c) supply air bersih terdiri dari sumur bor, bak penampungan air, pompa atau menara air, dan jaringan perpipaan dari supply air bersih; d) instalasi pengolahan air bersih untuk toilet dan kebutuhan umum termasuk instalasi air bersih hasil daur ulang air olahan 93 A yang berasal dari IPAL, maka air bersih yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum serta Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 tentang Persyaratan Air Minum; e) instalasi pengolahan air bersih digolongkan menjadi:
Water Treatment Plant (WTP), alat pengolah air yang kualitasnya belum memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Balnr Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum; (21 instalasi air lunak/so/t water merupakan alat untuk mensterilkan air baku dari berbagai bahan kimia tertentu untuk diolah menjadi air bersih, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum;
instalasi air reuerse osmosis yang diaplikasikan untuk; (a) air minum untuk memenuhi instalasi gizi dan kantin/ kafeteria, maka air minum yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/PER /IV /2OlO tentang Persyaratan Kualitas Air Minum; (b) air untuk unit hemodialisis, maka air yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit pada halaman 13-15 tentang Standar Baku Mutu Kuditas Air untuk Hemodialisis; (c) air untuk steam generator di boiler dan alat CSSD, maka air yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2Ol7 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus per Aqua dan Pemandian Umum; dan (d) air untuk laboratorium, maka air yang telah diolah harus memenuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 94 A 0 7 Tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit pada halaman 16-18 tentang Standar Baku Mutu Kualitas Air untuk Laboratorium. Instalasi pengolahan limbah Menu Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) hanya diperuntukkan khusus penyediaan IPL baru (bukan untuk kegiatan perbaikan, pemeliharaan maupun rehabilitasi), yang meliputi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Instalasi Pengolahan Limbah E}3 medis noninsinerator, freezer/ cold storage, dan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS Limbah 83):
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit, ruang lingkup pekerjaan pembangunan IPAL termasuk pekerjaan kontruksi dan peralatan, dengan ketentuan sebagai berikut: (a) persyaratan umum Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit, dengan mempertimbangkan sebagai berikut:
ada penanggung jawab IPAL rumah sakit;
ii. tersedia lahan untuk lokasi IPAL rumah sakit. Penyediaan IPAL dan pengadaan peralatan pendukungnya di rumah sakit provinsi/kabupaten/kota dari DAK dimaksudkan untuk menjamin keamanan kualitas lingkungan khususnya air limbah/ buangan (termasuk limbah cair yang sudah dilakukan pretreatmentl dari hasil kegiatan rumah sakit terhadap masyarakat sekitarnya; iii. lokasi IPAL menrpakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkung€rn hidup, selanjutnya diatur dalam Izin Lingkungan;
iv. teknologi IPAL yang dipitih harus mudah dalam pengoperasian dan pemeliharaannya;
mudah mencari suku cadangnya;
vi. penyediaan IPAL disesuaikan dengan kapasitas listrik di rumah sakit; vii. IPAL dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun konsentrasi tinggi; viii. lumpur yang dihasilkan IPAL sedikit;
ix. IPAL tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi;
harus dipasang alat pengukur debit pada inlet dan outlet IPAL untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan; dan
xi. harus menyediakan dana untuk tenaga operator dan biaya operasional lainnya. (b) persyaratan teknis i. memilih teknologi IPAL yang telah terverifikasi dan teregistrasi sebagai Teknologi Ramah Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
ii. luas lahan dan bangunan IPAL disesuaikan dengan kapasitas IPAL yang dibutuhkan rumah sakit yang didapat dari dasar data pemakaian rata-rata air bersih per hari; iii. kapasitas IPAL minimal dapat mengolah limbah cair sebanyak 80% dari jumlah pemakaian air bersih di rrmah sakit tiap harinya;
iv. rumah sakit harus menyediakan referensi pembanding harga dari 2 (dua) penyedia, sudah termasuk DED IPAL;
jaringan saluran air limbah mulai dari gedung hingga inlet IPAL harus menyediakan rekomendasi Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Daerah setempat yang diketahui oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota;
vi. membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai pelaksanaan operasional dan pemeliharaan yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit dan diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebelum pekerjaan pembangunan dimulai; vii. membuat surat pernyataan kesanggupan membiayai uji laboratorium lingkungan terhadap air limbah di inlet dan outlet IPAL yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit sesuai ketentuan yang berlaku dan melaporkannya ke dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dengan tembusan kepada Gubernur/ Bupati / Walikota; viii. membuat surat pernyataan kesanggupan menjaga agar effluen air limbah yang keluar dari instalasi tersebut memenuhi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2OL+ tentang Baku Mutu Air Limbah; Lampiran XLIV poin B: Baku Mutu Air Limbah Bagr Usaha dan/atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (yang air limbahnya mengandung 83) dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik atau peraturan daerah setempat, yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit dan diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebelum pekerjaan pembangunan dimulai;
ix. rencana peletakkan IPAL agar memperhatikan denah tata ruang di rumah sakit untuk memudahkan operasional, pemeliharaan, dan keamanan; dan
semua air limbah rumah sakit dialirkan ke IPAL, dan untuk air limbah dari ruang laboratorium, laundry, dan instalasi gSzi/dapur harus dilakukan pengolahan pendahuluan (pre treatment) terlebih dahulu sebelum dialirkan ke IPAL. Ql ^Instalasi ^Pengolahan ^Limbah ^83 ^medis ^noninsinerator Instalasi Pengolahan Limbah 83 medis noninsinerator meliputi autoclaue dengan dilengkapi mesin penghancur (shredder) terintegrasi dan microwave dengan dilengkapi mesin penghancur (shre ddefl terintegrasi. Kedua jenis alat tersebut di atas harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan di Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK- Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pasal 77 -21. Persyaratan dibagi menjadi persyaratan umum dan persyaratan teknis sebagai berikut: (a) persyaratan umum i. fungsi instalasi noninsinerator, pengolahan limbah 83 medis adalah melakukan proses 11 sterilisasi dan penghancuran terhadap limbah 83 medis padat (infeksius) di dalam I chamber, mengkonversi limbah 83 medis padat (infeksius) menjadi limbah non 83 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/MenLHK-Setjen/2OLS tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Pasal 20 Ayat7 danS; teknologi instalasi pengolahan limbah 83 medis noninsinerator telah terverifikasi dan teregistrasi sebagai teknologi ramah lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; perhitungan pengadaan alat pengolah limbah 83 medis noninsinerator dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan, pertimbangan operasional dan dampak terhadap lingkungan hidup; Rumah sakit wajib melakukan pemilahan limbah El3 medis berdasarkan jenis, kelompok, dan/atau karakteristik limbah E}3; dan mewadahi limbah E}3 sesuai kelompok limbah E}3; Lokasi pengolahan limbah B3 merupakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selanjutnya diatur dalam izin lingkungan; rumah sakit sebagai penghasil limbah 83 yang akan melakukan pengolahan limbah 83 wajib mengurrls izin pengelolaan limbah 83 untuk kegiatan pengolahan limbah 83 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan terlebih dahulu telah memiliki izin lingkungan dari kepala dinas yang menangani isu lingkungan hidup di daerah; air buangan dari proses pengolahan limbah B3 padat (infeksius) dialirkan ke IPAL rumah sakit, dan IPAL rumah sakit sudah memiliki izin dari dinas lingkungan hidup daerah setempat; rumah sakit wajib memiliki TPS limbah E}3 yang telah terdaftar dan sudah memiliki izin dari dinas lingkungan hidup daerah setempat; iii 1V v vi vl1 vl11 ix. penyedia alat wajib melakukan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan alat bagi petugas operator di fasyankes;
penyedia alat wajib memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Minimal Pemeliharaan (SMP) alat pengolah limbah E}3 dalam bahasa Indonesia;
xi. garansi alat adalah minimal 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat; dan xii. garansi purna jual alat adalah minimal 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal instalasi alat. (b) Persyaratan teknis Didalam pemilihan teknologi pengolahan limbah padat 83 (khususnya infeksius) oleh fasyankes perlu memperhatikan beberapa kriteria antara lain:
efisiensi pengolahan;
ii. pertimbangan kesehatan, keselamatan dan lingkungan; iii. reduksi volume dan masa (berat);
iv. jenis dan kuantitas limbah yang diolah;
infrastruktur dan ruang (area) yang diperlukan;
vi. biaya investasi dan operasional; vii. ketersediaan fasilitas pembuangan atau penimbunan akhir; viii. kebutuhan pelatihan untuk personil operasional (operator) ;
ix. pertimbangan operasi dan perawatan;
lokasi dan/atau keadaan di sekitar lokasi pengolahan xi. akseptabilitas dari masyarakat sekitar; dan xii. persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. (3) Freezer/ Cold Storage Freezer/ Cold Storage untuk menyimpan limbah 83 medis. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2OL9 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 99 A s) P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada pasal lO, bahwa penyelenggaraan pengamanan limbah 83 medis harus dilaksanakan dan dikelola. Lamanya penyimpanan limbah 83 untuk jenis limbah dengan karakteristik infeksius, benda tajam dan patologis di rumah sakit sebelum dilakukan pengangkutan limbah 83, pengolahan limbah 83, dan/atau penimbunan limbah 83, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: (a) llimbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam harus disimpan pada Freezer/ Cold Storage di TPS limbah E}3 berijin dengan suhu lebih kecil atau sama dengan O'C (nol derajat celsius) dalam waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; (b) limbah medis kategori infeksius, patologis, benda tajam dapat disimpan pada Freezer/Cold Storage di TPS limbah 83 berijin dengan suhu 3 sampai dengan 8"C (delapan derajat celsius) dalam waktu sampai dengan 7 (tujuh) hari; (c) tersedia ruangan yang cukup untuk penempatan Freezerf Cold Storage; dan (d) melampirkan referensi minirl-: al 2 pembanding produk untuk Freezerf Cold Storage, beserta DED pendukung termasuk RAB. (4) Bangunan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LB3). Dalam pembangunan TPS LB3 RS harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: (a) analisis komponen biaya konstruksi yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat; (b) detailed Erryineering Design (DED) dan RAB; (c) memiliki izin TPS LB3 yang dikeluarkan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten / kota setempat; dan (d) persyaratan teknis mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang berlaku. Prasarana listrik Lingkup prasarana listrik sebagai berikut:
generator set, untuk memberikan suplai daya listrik pengganti/alternatif untuk alat-alat yang membutuhkan listrik sebagai sumber powernya, saat listrik PLN padam; l2l ^uninteruptible Power Supply ^(UPS) ^adalah ^perangkat ^yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catudaya alternatif untuk dapat memberikan suplai daya tidak terganggu untuk perangkat peralatan/elektronik yang terpasang yang fungsinya untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama PLN tidak berfungsi atau terjadi pemadaman listrik tiba tiba. UPS dipasang pada daerah pelayanan tertentu yang keandalan listriknya harus terjamin;
perbaikan instalasi jaringan listrik adalah memperbaiki jaringan listrik panel tegangan rendah ke seluruh panel unit pelayanan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Untuk pengembangan jaringan listrik dapat dilakukan dengan penambahan panel listrik baru dan ^jaringan listrik baru;
pengusulan sistem instalasi dan penyambungan listrik agar melampirkan data pendukung berupa gambar sistem instalasi dan rencana anggaran biaya (RAB) serta analisis biaya dari Dinas PU setempat;
penyediaan prasarana dilakukan dengan mengutamakan prasarana yang tercantum di dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar;
untuk prasarana non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/spesifikasi; dan (71 acuan normatif penyediaan prasarana rumah sakit mengacu pada: (a) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggarazrn Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (b) Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. c. Alat kesehatan 1) Ketentuan umum a) mengsutamakan produk alat kesehatan dalam negeri; b) memiliki izin operasional rumah sakit yang masih berlaku; c) memiliki sumber daya manusia kesehatan yang memiliki kompetensi (tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya) dalam mengoperasionalkan alat; d) mengusulkan alat kesehatan untuk mendukung pelayanan yang ada di rumah sakit berdasarkan analisis dan justifikasi kebutuhan pelayanan yang telah disetujui oleh tenaga kesehatan pengguna serta memperhatikan beban utilitas peralatan; e) kesanggupan penyediaan biaya pemeliharaan, kalibrasi dan operasional alat yang dibuktikan dengan surat pernyataan oleh kepala daerah; 0 ^melampirkan ^Kerangka ^Acuan ^Kerja ^(KAK) ^dan ^RAB ^yang menjelaskan justifikasi kebutuhan alat kesehatan (gambaran kondisi eksisting dibandingkan dengan gambaran kebutuhan pelayanan), jumlah SDM yang sesuai kompetensi pemanfaatan alat kesehatan; g) pemerintah daerah menyediakan BMHP untuk kebutuhan operasional alat kesehatan dimaksud; h) mengisi data terkini di aplikasi rumah sakit online dengan lengkap, dan telah dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi; i) mengisi data inventarisasi alat kesehatan pada ASPAK dengan lengkap, dan dilakukan validasi oleh dinas kesehatan provinsi/ kabupaten/ kota; dan j) melakukan pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi alat kesehatan yang telah diadakan tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan dokumen anggaran pemeliharaan bersumber APBD/BLUD, sertifikat pengujian/kalibrasi, dan/atau status kalibrasi pada ASPAK. 2l Ketentuan teknis a) peralatan dengan teknologi tinggi/canggih dan memiliki nilai investasi tinggi, harus dibuat kajian kebutuhan (need assesment), serta kesiapan sarana dan prasarana rumah sakit; b) alat kesehatan yang mengandung merkuri tidak diperbolehkan; c) melaksanakan proses perizinan (konstruksi, pemanfaatan radiasi dan penyelenggaraan pelayanan alat radiasi pengion) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; d) penyediaan alat kesehatan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; e) untuk alat kesehatan non e-katalog, disertakan paling sedikit 2 produk pembanding harga/ spesifikasi yang sudah memiliki izin edar; dan 0 ^acuan normatif ^penyediaan ^alat ^kesehatan ^yang ^mendukung penguatan layanan rujukan mengacu pada:
peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan; dan (21 peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Persyaratan Teknis Bangunan, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Rumah Sakit. 9. Peningkatan labkesda menuju standar BSL-2 a. Sarana Sarana peningkatan labkesda menuju standar BSL-2 dipergunakan untuk pembangunan/renovasi/relokasi gedung/ruang labkesda agar mempunyai kemampuan pemeriksaan laboratorium standar BSL-2. 1) Ketentuan umum a) belum memiliki gedung/ruang pemeriksaan labkesda standar BSL-2; b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan sarana (gedung/ruang) labkesda; c) memiliki bukti kepemilikan lahan yang sah tempat berdirinya labkesda; dan d) gedung/ruang yang dibangun/direnovasi harus memenuhi persyaratan yang berlaku sebagai gedung/ruang sesuai dengan standar BSL-2. 2) Ketentuan khusus a) memiliki ruangan penerimaan dan penyimpanan sampel; b) memiliki ruanga.n pemeriksaan spesimen; c) memiliki ruangan untuk penanganan limbah infeksius; d) memiliki ruangan untuk loker; e) memiliki ruangan penyimpanan reagen; 0 ^memiliki ^Instalasi ^Pengolah ^Air ^Limbah ^(IPAL); g) jalur akses kedalam gedung terbatas dan ada kamera surveilans (ccrv); FRESTDEN REPUBUK INDONESIA - 2495 - h) ruangan laboratorium BSL-2 yang cukup luas untuk bekerja dan terpisah dengan area publik dalam gedung; i) pemisahan ruanga.n infeksius dan non-infeksius dengan diberikan label di setiap pintu ruangan; j) memiliki ^jendela yang tertutup rapat; k) aliran udara searah dengan frlter udara pada exhaust/HvAc system (disarankan);
memiliki penerangan yang cukup dan lampu tidak menggantung; m) memiliki lantai yang kuat, tahan air, dan tidak ada celah /nat disarankan dilapis vinil/epoxy serta tidak ada sudut antara lantai dan dinding; n) dinding tidak kasar, anti air dan mudah dibersihkan; o) memiliki ege's safety shower dan wastafel cuci tangan di dekat pintu keluar ruangarl laboratorium; p) memiliki safetg shower yang ditempatkan di lorong ruangan laboratorium; q) pasokan listrik yang memadai, penerangan darurat, genset yang standby dan grounding bangunan dan alat yang sesuai standar; r) pengolahan air yang baik antara suplai dan pembuangan, sistem pencegahan arus balik, keran otomatis, dan disarankan pengolahan air Reverse Osmosis (RO) untuk laboratorium; s) gedung memiliki sistem pemadam kebakaran yang memenuhi syarat (disarankan menggunakan bahan pemadam api khusus di ruangan dengan alat laboratorium); t) memiliki sistem telekomunikasi/sistem interkom; u) memiliki sistem alarm untuk keamanan; dan v) gedung memiliki jalur evakuasi yang memenuhi syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prasarana 1) prasarana listrik labkesda a) Ketentuan umum Lingkup prasarana listrik labkesda terdiri dari:
Generator set Generator set adalah perangkat yang memberikan suplai daya listrik pengganti/alternatif untuk alat-alat yang membutuhkan listrik sebagai sumber powernya, saat suplai listrik PLN terganggu/padam; dan Ql ^Uninteruptible ^Power ^Supply ^(UPS) UPS adalah perangkat yang berfungsi untuk memberikan suplai listrik ketika tegangan utama (PLN) tidak berfungsi atau terjadi pemadaman listrik secara tiba-tiba, UPS dipasang pada alat kesehatan tertentu yang keandalan listriknya harus terjamin. b) Ketentuan teknis prasarana listrik labkesda (1) labkesda tersebut belum mempunyai enerry alternatif (genset/UPS) atau kapasitas genset dan UPS nya belum mencukupi kebutuhan labkesda; Al ^pemerintah daerah ^wajib ^menyediakan ^biaya ^operasional dan pemeliharaan prasarana listrik (genset/UPS);
pengadaan kebutuhan prasarana listrik (genset/UPS) dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dengan mempertimbangkan kebutuhan genset/UPS labkesda, serta mempertimbangkan operasional dan pemeliharaan;
garansi genset/UPS minimal 1 (satu) tahun;
penyedia jasa wajib melakukan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan (genset/UPS) bagi petugas labkesda serta memberikan Standar Operasional Prosedur (SOP); dan
penyedia jasa atau labkesda wajib mengunrs izin- izin yang diperlukan. 2) instalasi pengolahan limbah labkesda a) Ketentuan umum Lingkup prasarana instalasi pengolahan limbah labkesda terdiri dari:
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) IPAL adalah instalasi yang digunakan untuk mengolah air limbah dari hasil kegiatan yang menggunakan air di labkesda (air dari rLlang pelayanan/pemeriksaan, air KM/WC, air wastafel, air dari dapur, air dari ruang cuci, d11). IPAL harus memiliki izin pembuang€rn limbah cair dari dinas yang menangani terkait lingkungan hidup dikabupaten/kota; (21 Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) b) TPS limbah 83 adalah rLl€mgan yang digunakan untuk penyimpanan sementara limbah 83 di labkesda sebelum dilakukan pengangkutan atau pengolahan limbah. TPS limbah 83 harus memiliki izin penyimpanan limbah E}3 dari dinas yang menangani terkait lingkungan hidup di kabupaten/kota; dan
Freezer/ cold storage Freezerf cold storage adalah tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan limbah medis infeksius, patologis, dan benda tajam pada temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 00C (nol derajat celcius) sebelum dilakukan pengangkutan limbah atau pengolahan limbah, sehingga limbah tersebut dapat disimpan sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari pada TPS limbah E}3. Ketentuan teknis instalasi pengolahan limbah labkesda:
Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) (a) labkesda tersebut belum mempunyai IPAL; (b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan prasarana IPAL; (c) perhitungan pengadaan IPAL dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan volume air limbah yang akan diolah, pertimbangan biaya operasional IPAL serta kondisi dan letak geografis/topografi daerah; (d) kapasitas/volume IPAL disesuaikan dengan hasil timbulan limbah cair yang bias didapat dari data pemakaian rata-rata air bersih per hari; (e) kapasitas/volume IPAL minimal dapat mengolah limbah cair sebanyak 80% dari ^jumlah pemakaian air bersih di labkesda; (0 effluent air limbah yang keluar dari instalasi tersebut harus dapat memenuhi peraturan baku mutu air limbah yang berlaku; (g) garansi IPAL minimal 1 (satu) tahun; (h) penyedia jasa wajib melakukan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan IPAL bagi petugas labkesda; (i) rencana peletakan IPAL agar memperhatikan denah tata ruang di labkesda untuk mempermudah operasional, pemeliharaan dan keamanan IPAL; dan
^IPAL ^harus ^mempunyai ^alat ^pengukur ^debit ^pada influent dan efftuent IPAL untuk mengetahui debit harian limbah yang dihasilkan. (21 Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah E}3 (a) labkesda tersebut belum mempunyai TPS limbah 83; (b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan prasarana TPS limbah E}3; (c) perhitungan terhadap luasan pembangunan TPS limbah El3 dilalnrkan berdasarkan analisis kebutuhan terhadap timbulan limbah 83 dan pertimbangan biaya operasional; (d) TPS limbah 83 dibangun pada area servis (services area), lingkungan bebas banjir dan tidak berdekatan dengan kegiatan pelayanan; (e) berbentuk bangunan tertutup dilengkapi dengan pintu, ventilasi yang cukup, sistem penghawaan (exhaust fan), sistem saluran (drain) menuju bak kontrol dan/atau [PAL, dan jalan akses kendaraan angkut limbah E}3; (0 bangunan dibagi dalam beberapa areaf ruang, seperti ruang penyimpanan limbah 83 infeksi, rrang limbah 83 non infeksi fase cair dan limbah 83 non infeksi fase padat; (d bangunan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), fasilitas penerangan; (h) bangunan dilengkapi dengan atap bangunan dan fasilitas keamanan dengan memasang pagar pengaman dan gembok pengunci pintu TPS dengan penerangan luar yang cukup serta ditempel nomor telepon darurat seperti kantor satpam, rumah sakit, kantor pemadam kebakaran, dan kantor polisi terdekat; (i) TPS limbah E}3 dilengkapi dengan papan bertuliskan TPS limbah 83, tanda larangan masuk bagi yang tidak berkepentingan, simbol 83 sesuai dengan jenis limbah El3, dan titik koordinat lokasi TPS;
^TPS ^dilengkapi ^dengan ^tempat ^penyimpanan ^Standar Prosedur Operasional (SPO) penanganan limbah 83, SPO kondisi darurat, dan buku pencatatan (logbook) limbah El3; (k) TPS dilakukan pembersihan secara periodik dan limbah hasil pembersihan disalurkan ke jaringan pipa pengumpul air limbah dan atau unit pengolah air limbah (IPAL). 0) ^bangunan ^TPS ^dilengkapi dengan stop ^kontak ^untuk freezerfcold storage; (m) TPS limbah E}3 harus memiliki izin yang diperlukan dari dinas terkait; dan (n) tata cara pengolahan limbah 83 mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. (3) freezer/ cold storage (a) labkesda tersebut belum mempunyai freezer/cold storage; (b) pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan pemeliharaarr freezer/ cold storare; (c) pengadaan kebutuhan freezer/cold storage dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan timbulan limbah medis dan dengan mempertimbangkan biaya operasional serta pemeliharaan; (d) garansi minimal I tahun; (e) jumlah dan kapasitas freezer/ cold storage dapat menampung limbah medis infeksius, patologis, benda tajam sebelum dilakukan pengangkutan limbah, pengolahan limbah, dan/atau penimbunan limbah 83; (0 peletakan freezer/ cold storage berada di dalam TPS limbah E}3; (g) freezer/ cold storage diberikan simbol dan label limbah 83 sesuai dengan karakteristik limbah E}3 yang ada di dalamnya; dan (h) freezer/ cold storoge memiliki temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 0 derajat celcius. 3) Prasarana air bersih labkesda a) Ketentuan umum Lingkup prasarana air bersih terdiri dari:
instalasi suplai air bersih instalasi suplai air bersih adalah pembangunan instalasi suplai air bersih (sumur gali/sumur bor, pompa air, tandon air, jaringan perpipaan air bersih); dan c Ql ^Instalasi ^pengolahan ^air ^bersih nstalasi pengolahan air bersih adalah pengadaan instalasi untuk mengolah air yang dihasilkan oleh instalasi suplai air bersih sehingga tercapai baku mutu air bersih sesuai peraturan yang berlakelainu, selain itu dapat menghasilkan air yang digunakan untuk pemeriksaan khusus di laboratorium (pengolahan air reuerse osmosis). b) Ketentuan teknis (1) labkesda tersebut belum mempunyai prasarana air bersih atau prasarana air bersih belum mencukupi kebutuhan; l2l ^pemerintah ^daerah ^wajib ^menyediakan ^biaya ^operasional dan pemeliharaan prsarana air bersih;
perhitungan pengadaan prasarana air bersih dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan air bersih, pertimbangan operasional, serta kondisi dan letak geografis/topografi daerah;
garansi peralatan prasarana air bersih minimal I (satu) tahun;
penyedia jasa wajib melakukan pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan bagi petugas labkesda dan memberikan Standar Operasionnal Prosedur (SOP);
pembangunan prasarana air bersih berada pada lingkungan labkesda; dan l7l ^rencarla ^peletakan prasarana ^air bersih ^agar memperhatikan denah tata ruang di labkesda untuk mempermudah operasional, pemeliharaan dan keamanan. Alat kesehatan 1) pemanfaatan DAK Fisik untuk penyediaan alat kesehatan laboratorium digunakan untuk labkesda yang belum memiliki alat, atau masih membutuhkan alat sesuai kebutuhan pelayanan; 2l pemerintah daerah wajib menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan alat kesehatan;
penyediaan alat kesehatan labkesda dilakukan dengan mengutamakan peralatan kesehatan yang tercantum dalam e-katalog dengan persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan sesuai standar; dan 4l penyediaan alat kesehatan dilakukan dengan mengutamakan produksi dalam negeri.
Penyediaan sarana dan prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) a. Ketentuan umum 1) pengadaan sarana dan prasarana IFK disesuaikan dengan kebutuhan yang mengacu pada standar sarana dan prasarana di instalasi farmasi kabupaten/ kota yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan;
pemerintah kabupaten/kota harus menyediakan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana instalasi farmasi yang bersumber APBD, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh kepala daerah;
pemerintah kabupaten/kota tidak diperbolehkan mengalihfungsikan sarana dan prasarana instalasi farmasi yang diperoleh dari DAK, dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh kepala daerah; 4l pemerintah kabupaten/kota melakukan update data profil instalasi farmasi melalui aplikasi sistem informasi manajemen data (SIMADA) kefarmasian dan alat Kesehatan melalui link http : simada.binfar. kemkes. ^go. id setiap triwulan; dan
pemerintah kabupaten/kota melakukan pengisian instrumen sesuai dengan template penilaian instalasi farmasi kabupaten/kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar minimal I tahun sekali. b. Ketentuan teknis 1) sarana a) penyediaan sarana dapat digunakan untuk pembangunan atau rehabilitasi IFK; b) pembangunan IFK diperuntukkan bagi daerah yang belum memiliki instalasi farmasi; merelokasi instalasi farmasi yang sudah ada; memiliki keterbatasan lahan instalasi farmasi yang sudah ada dengan tujuan perluasan di lahan yang berbeda dengan instalasi farmasi yang sudah ada; c) pemenuhan persyaratan minimal rtang instalasi farmasi sesuai standar yang terdiri dari ruang administrasi, rurang karantina atau area karantina, ruang penyimpanan obat dan BMHP, ruang penyimpanan suhu khusus, rua.ng penyimpanan narkotik/psikotropik/prekursor, ruang penyimpanan BMHP rusak dan kedaluwarsa dan ruang persiapan atau distribusi; d) untuk pembangunan IFK, pemerintah kabupaten/kota menyediakan lahan siap bangun milik pemerintah FRESTDEN REPUELIK INDONESIA - 2502 - kabupaten /kota yang dibuktikan dengan sertifikat kepemilikan lahan atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah; e) rehabilitasi IFK diperuntukkan bagi instalasi farmasi yang mengalami kerusakan berat (tebih dari 7O%) berdasarkan rekomendasi dari dinas yang membidangi pekerjaan umum, luas penyimpanan yang tidak mencukupi sehingga perlu dilakukan perluasan di lahan yang sama dengan instalasi farmasi yang sudah ada dan belum memenuhi standar pengelolaan obat dan BMHP; dan f) untuk rehabilitasi IFK lahan dan bangunan instalasi farmasi sudah merupakan aset pemerintah daerah yang dibuktikan dengan dokumen kepemilikan aset. 2l prasarana a) peralatan penyimpanan: pallet plastik sebaiknya berbahan HDPE dengan ukuran menyesuaikan kebutuhan, lemari narkotika dan psikotrop lka, refrig erator obat, coldb ox/ uaccine carrier, rak obat, freezer ^vaksin; b) perlengkapan penunjang: Generator set (Genset), AC, tangga, trolley, thermometer ruangan, exhaust fan, hg g ro me ter / ^thermohg ^g ^ro ^meter, hand ^p ^alle ^t/ ^hand forklifU ^ele ^ctric pallet, alat pest control; c) perlengkapan pengolah data printer, Uninteruptable Power Supplg (UPS) kapasitas 300-700 watt, komputer/laptop; d) perlengkapan pengaman: pagar, teralis, alarm kebakaran, alarm untuk mencegah terjadinya pencurian, CCTV, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berbahan dry chemical powder dengan berat isi ^1 - ^6 ^kg; ^dan e) kendaraan operasional distribusi: kendaraan roda dua dilengkapi dengan box perlengkapan distribusi yang terpasang secara pernanen dan terdapat tulisan "Kendaraan Operasional Instalasi Farmasi" dengan spesifikasi kekuatan mesin 100 - 150 cc.
1.6. Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa 1. Pemerintah daerah melaksanakan DAK Fisik Bidang Kesehatan sesuai dengan penetapan rincian, lokasi, dan target keluaran kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan berdasarkan rencana kegiatan yang telah disetujui;
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian PPN/Bappenas, pemerintah daerah dapat melaksanakan pengadaan barang/jasa;
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ;
Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan memperhatikan kesetaraan dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat serta prinsip akuntabilitas dan transparansi; dan
Pemerintah daerah bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kesehatan.
L.7. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Outcome Output Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan Kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas 1. Meningkatkan SPA pelayanan maternal neonatal sesuai standar di puskesmas.
Meningkatkan SPA maternal neonatal sesuai standar di RS PONEK.
Menyediakan UTD di kabupaten/kota yang belum memiliki UTD. Mempercepat intervensi penurunan prevalensi balita stunting 1. Meningkatkan ketersediaan alat antropometri di puskesmas hingga posyandu jejaringnya.
Menyediakan alat HB meter di puskesmas. Meningkatkan cakupan deteksi dini dan pengendalian penyakit 1. Memastikan pemenuhan standar ketersediaan cold chain di puskesmas.
Meningkatkan ketersediaan alat pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
Meningkatkan ketersediaan alat sanitarian kit di puskesmas.
Menyediakan alat hematology analyzer sesuai standar. Memperkuat pelaksanaan reformasi sistem kesehatan 1. Membangun puskesmas baru di kecamatan tanpa puskesmas.
Meningkatkan SPA puskesmas. FRESIDEH REPUBL|K INDONESIA - 2504 - 3. Mengembangkan puskesms pembantu di tingkat desa.
Meningkatkan SPA RS daerah sesuai standar di wilayah spesifik.
Meningkatkan ketersediaan layanan unggulan RS menuju center of excellence a. RS Layanan Kardiovaskular' b. RS Layanan Kanker; dan
RS Layanan Stroke.
Menyediakan RS Pratama daerah sulit dan sangat sulit akses.
Memenuhi sarana prasErrana dan alat laboratorium kesehatan daerah (labkesda) menuju standar BSL-2.
Penguatan instalasi farmasi melalui penyediaan sarana dan prasana yang mendukung manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar dan obat memenuhi syarat.
1.t. Capalatr Har Jangt, Pctrlct Batas waktu penyampaian capaian ^jangka pendek limtrBdiate out@mel dari DAK Fisik Bidang Kesehatan paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. m Menu Kegiatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran IndlLator Definisi Operasional Tata Cara Perhitungan I. Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian lbu, Bayi, dan Intenrensi Stunting a. Penguatan layanan maternal neonatal di puskesmas Alat kegawatdarurat an maternal neonatal Persentase alat kegawatdarurat an maternal neonatal yang siap digunakan lOOo/o Persen Puskesmas Persentase alat kegawatdaruratan maternal neonatal yang disediakan melalui DAK Fisik Tahun 2023 yang siap digunakan. Kriteria siap digunakan terdiri Jumlah alat kegawatdaruratan maternal neonatal bersumber DAK Fisik TA 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah alat kegawatdarrrratan maternal neonatal bersumber DAK Fisik TA 2023 ^yans NE] Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuaa Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan t dari:
Diletakkan di ruangan pelayanan kegawatdaruratan matneo;
Terdapat SDM yang akan mengoperasikan; dan
Tersedia prasarana pendukung seperti listrik, dll. disediakan dikali ro0. USG 2 dimensi Persentase ibu hamil yang mendapatkan lOOo/o Persen Ibu hamil Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelavanan No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operaslonal Tata Cara pelayanan pemeriksaan USG 2 dimensi pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan USG 2 dimensi yang disediakan melalui DAK Fisik Tahun 2023. pemeriksaan USG 2 dimensi dibagi jumlah kunjungan ibu hamil di puskesmas penerima USG 2 dimensi bersumber DAK Fisik 2023 dikali 100.
Penguatan kapasitas rumah sakit mampu PONEK Alat kesehatan untuk rumah sakit mampu PONEK Persentase alat kesehatan untuk rumah sakit mampu PONEK yang siap digunakan lOOo/o Persen RS Persentase alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK yang disediakan melalui DAK Fisik Tahun 2023 yang siap digunakan. Kriteria siap Jumlah alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK bersumber DAK Fisik 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh alat kesehatan rumah sakit mampu PONEK vanq sudah tersedia No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operaslonal Tata Cara Perhltungaa digunakan terdiri dari:
Diletakkan di ruangan pelayanan sesuai jenis komponen alat;
Terdapat SDM yang akan mengoperasikan; dan
Tersedia prasarana pendukung seperti listrik, d11. melalui DAK Fisik 2023 dikali 1O0. PRE S I DEN REPUBLIK INDONESIA - 2509 - No Menu Keglatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan c Unit Transfusi Darah (urD) 1) Sarana (pengembang an/renovasi) 2)UTD mobile 3)Alat UTD Persentase s/P/A UTD yang telah dimanfaatkan IOOYI Persen UTD Persentase S/P/A yang telah dimanfaatkan dari seluruh S/PlAyang sudah tersedia melalui DAK Fisik UTD di tahun berjalan. Jumlah S/P/A dihitung menggunakan unit satuan yang sama dengan unit satuan yang tercantum dalam RK DAK. Jumlah S/P/A UTD yang sudah tersedia melalui DAK Fisik dan telah dimanfaatkan dibagi jumlah seluruh SIPIA UTD yang sudah tersedia melalui DAK Fisik dikali 1O0. PRES IOEN REPUBLIK INDONESIA - 25LO - No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran IndiLator Defialsl Operasional Tata Cara SIPIA UTD yang sudah dimanfaatkan adalah S/P/A yang sudah dioperasionalkan untuk pelayanan darah di kab/kota. d Penyediaan alat surveilans grzi Alat antropometri Persentase balita yang dipantau pertumbuhanny a menggunakan alat antropometri bersumber DAK Fisik 2023 lOOo/o Persen balita Persentase balita yang dipantau pertumbuhannya menggunakan alat antropometri bersumber DAK Fisik tahun 2023. Mekanisme pemantauan Jumlah balita yang dipantau pertumbuhannya menggunakan alat antropometri bersumber DAK Fisik TA 2023 dibagi jumlah balita yang melakukan kunjungan ke posyandu dikali 1O0. m Menu Kegiatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Dellnisi Operasional Tata Cara Perhltungan pertumbuhan balita menggunakan alat antropometri disesuaikan dengan peraturan perundangan berlaku. I[o Menu Keglatan Rlncian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan II. Subbidang Pengendalian Penyakit a Peralatan pengendali an penyakit IVA Kit Persentase wanita yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA menggunakan IVA Kit bersumber DAK Fisik 2023 di puskesmas. lOOo/o Persen Penduduk wanita Persentase penduduk wanita yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA menggunakan IVA kit bersumber DAK Fisik 2023 di wilayah puskesmas. Jumlah penduduk wanita yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan IVA menggunakan IVA kit bersumber DAK Fisik 2023 dibagi jumlah target sasaran pemeriksaan IVA di wilayah puskesmas dikali 1O0. Yaccine refrigerator Persentase uaccine refriaeratoryang IOOVo Persen Puskesmas uaccine refrigerator yang disediakan melalui DAK Fisik Jumlah uaccine refrig e rator y ar: g telah dimanfaatkan dibaei PRE S I OEN REPUBLIK INDONESIA - 2513 - m Menu Kegiatan Rlncian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan telah dimanfaatkan untuk penyimpanan vaksin sesuai standar 2023 telah dimanfaatkan untuk penyimpanan vaksin sesuai standar di puskesmas. jumlah uaccine refrigeratoryang disediakan dikali 100. Sanitarian kit Persentase sanitarian kit yang telah dimanfaatkan untuk kegiatan pengukuran kualitas Kesehatan lingkungan sesuai standar lOOo/o Persen Puskesmas Sanitarian kit yang telah dimanfaatkan adalah sanitarian kit yang telah dioperasionalkan oleh sanitarian /tenaga sanitasi lingkunganf tenaga Kesehatan lingkungan dengan menyelenggarakan pensukuran kualitas Jumlah sanitarian kit bersumber DAK Fisik 2023 yang telah dimanfaatkan dibagi jumlah seluruh sanitarian kit yang disediakan dari DAK Fisik 2023 dikali 1OO. No Menu Kegiatan Rlncian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definisl Operasional Tata Cara kesehatan lingkungan minimal satu ^jenis media (kualitas udara/kualitas pangan/kualitas air). Hematologg analgzer Persentase alat hematologg analgzer yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan darah sesuai standar LOOYo Persen Puskesmas Persentase alat hematology analgzer yang disediakan melalui DAK Fisik Tahun 2023 yang telah dimanfaatkan. Pemanfaatan lrcmatology analgzer untuk pemeriksaan hematologi darah sesuai standar vang Jumlah hematology analyzer bersumber DAK Fisik TA 2023 yang dimanfaatkan dibagi jumlah alat hematology analyzer bersumber DAK Fisik TA 2023 yang disediakan dikali 100. No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Deflaisi Operaslonal Tata Cara Perhltungan dilakukan oleh tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) di puskemas. Alat kimia darah Persentase alat kimia darah yang dimanfaatkan untuk pemeriksaan darah sesuai standar lOOo/o Persen Puskesmas Persentase alat kimia darah yang disediakan melalui DAK Fisik Tahun 2023 yang telah dimanfaatkan. Pemanfaatan alat kimia darah untuk pemeriksaan komponen kimia dan sifat fisik darah sesuai standar ^yang Jumlah alat kimia darah yang dimanfaatkan dibagi jumlah alat kimia darah yang disediakan dikali 100. M] Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan dilakukan oleh tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) di puskemas. III. Subbidang Penguatan Sistem Kesehatan a. Penyediaan puskesmas di kecamatan tanpa puskesmas 1) Sarana 2)Prasarana 3)Alat kesehatan Persentase puskesmas baru yang siap digunakan lOOo/o Persen Kabupaten Puskesmas baru yang siap digunakan dan dioperasionalkan untuk pelayanan kesehatan primer sesuai standar. Puskesmas baru yang sudah siap dioperasionalkan dengan kriteria: Jumlah puskesmas baru yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh puskesmas baru yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. PRE S IDE N REPUELIK INDONESIA - 2517 - No Menu Kegiatan Rlncian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator Deflnisi Operasiond Tata Cara Perhltungan 1) Bangunan telah tersedia termasuk prasarana jaringan listrik gedung puskesmas, perpipaan air bersih dan air kotor dalam gedung puskemas yang sudah dipasang sesuai dengan alur dan zonasi pelayanan sesuai dengan prototype bangunan puskemas; PRE S I DEN REPUBLIK INDONESIA - 2518 - No Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhitungan 2) Alkes ditempatkan di rrrangan pelayanan dan siap dioperasionalkan;
Tersedia SDM terkait;
Memiliki izin operasional; dan
Puskesmas baru telah melakukan proses registrasi di Kemenkes. b Penguatan layanan primer 1)Peningkatan puskesmas pembantu Persentase s/P/A puskesmas yang IOOVo Persen Puskesmas Persentase S/P/A puskemas yang telah disediakan dan siap dizunakan untuk Jumlah S/P/A puskesmas yang siap digunakan dibagi iumlah ^seluruh No Menu Keglataa Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan (pustu) 2)Sarana 3)Prasarana 4)Alat kesehatan 5)Alat laboratorium puskesmas siap digunakan pelayanan kesehatan sesuai standar. S/P/A yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. c Pengemban gan puskesmas pembantu l)Sarana dan prasarana 2)Peralatan puskesmas pembantu Persentase puskesmas pembantu yang telah dimanfaatkan lOOo/o Persen Desa Persentase puskesmas pembantu yang telah dimanfaatkan sarana/prasarana dan peralatannya untuk pelayanan primer dan skrining Jumlah sarana/prasarana dan peralatan puskesmas pembantu yang telah dimanfaatkan dibagi jumlah sarana/prasarana No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indlkator Capaian Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan pada kluster ibu hamil, remaja dan usia produktif dan lansia. dan peralatan puskesmas pembantu yang disediakan dikali 100.
Posbindu/ lansia kit Persentase penduduk usia produktif dan lansia yang mendapatkan pelayanan skrining/deteksi dini faktor risiko PTM menggunakan posbindu/lansia kit bersumber DAK Fisik 2023 LOOo/o Persen Penduduk usia produktif dan lansia Persentase penduduk usia produktif dan lansia yang mendapatkan pelayanan skrining/deteksi dini faktor risiko PTM menggunakan posbindu/lansia kit bersumber DAK Fisik 2023 di posbindu/posyandu lansia/posyandu Jumlah penduduk usia produktif dan lansia yang mendapatkan pelayanan skrining/deteksi dini faktor risiko PTM dibagi ^jumlah target sasaran penduduk usia produktif dan lansia di posbindu/posyandu lansia/posyandu mt Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operaslonal Tata Cara Perhltungan di posbindu/ posyandu lansia/ posyandu terintegrasi. terintegrasi. terintegrasi dikali 100.
Hb Meter Persentase remaja putri yang mendapatkan pelayanan skrining/ pemeriksaan darah menggunakan Hb Meter bersumber DAK Fisik 2023. IOOYI Persen Remaja putri Persentase remaja putri yang mendapatkan pelayanan skrining/ pemeriksaan darah menggunakan Hb Meter bersumber DAK Fisik 2023. Skrining atau pemeriksaan darah pada remaia putri Jumlah remaja putri yang mendapatkan pelayanan skrining/ pemeriksaan darah dibagi ^jumlah target sasaran remaja putri yang akan dilakukan skrining di wilayah posyandu dikali 100. PRE S I DEN REPUELIK INDONESIA - 2522 - M! Menu Kegiatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capaian Target Satuaa Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhitungaa menggunakan Hb meter dapat dilakukan secara mobile dalam bentuk penjaringan.
Pembangu nan rumah sakit pratama 1) Sarana 2)Prasarana 3)Alat kesehatan Persentase SIP lA rumah sakit pratama yang siap digunakan lOOo/o Persen Kab/Kota Persentase S/P/A rumah skait pratama yang telah siap digunakan untuk pelayanan kesehatan rujukan sesuai standar. S/P/A RS Pratama yang sudah siap digunakan memenuhi kriteria: Jumlah SIPIA rumah sakit pratama yang siap digunakan dibagi jumlah S/P/A rumah sakit pratama yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. M Menu Kegiatan Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara 1) RS Pratama telah memiliki izin operasional;
RS Pratama telah melakukan proses registrasi di Kemenkes; dan
SDM tersedia.
Pemenuha n layanan unggulan- layanan kardiovask ular 1) Sarana 2l Alat kesehatan Persentase sarana/alat Kesehatan layanan. kardiovaskular yang siap digunakan lOOo/o Persen RS Daerah Persentase sarana/alat kesehatan layanan kardiovaskular yang telah tersedia dan siap digunakan untuk layanan unggulan Jumlah sarana/alat kesehatan layanan kardiovaskular yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh sarana/alat No Menu Kegiatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhitungan kardiovaskular sesuai standar. Siap digunakan memenuhi kriteria:
Tersedia SDM sesuai standar;
Untuk sarana siap dimanfaatkan dan dioperasionalkan untuk pelayanan;
Untuk alkes diletakkan di ruangan pelayanan sesuai peruntukkan setiap ienis kesehatan layanan kardiovaskular yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. ilr] Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indlkator Deflnisi Operasional Tata Cara Perhltungan komponen alat dan siap dioperasionalkan f. Pemenuha n layanan unggulan- layanan kanker 1) Sarana 2)Alat kesehatan Persentase sarana/alat kesehatan layanan kanker yang siap digunakan lOOo/o Persen RS Daerah Persentase sarana/alat kesehatan layanan kanker yang telah tersedia dan siap digunakan untuk layanan unggulan kanker sesuai standar. Siap digunakan memenuhi kriteria:
Jumlah sarana/alat kesehatan layanan kanker yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh sarana/alat kesehatan layanan kanker yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. No Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan Iadikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan 1) Tersedia SDM sesuai standar;
Untuk sarana siap dimanfaatkan dan dioperasionalkan untuk pelayanan;
Untuk alkes diletakkan di ruang€ul pelayanan sesuai peruntukkan setiap ^jenis komponen alat dan siap dioperasionalkan. i\tt Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhltungan o b. Pemenuha n layanan unggulan- layanan stroke 1) Sarana 2lAlat kesehatan Persentase sarana/alat Kesehatan layanan stroke yang siap digunakan IOOYo Persen RS Daerah Persentase sarana/alat kesehatan layanan stroke yang telah tersedia dan siap digunakan untuk layanan unggulan stroke sesuai standar. Siap digunakan memenuhi kriteria:
Tersedia SDM sesuai standar;
Untuk sarana siap dimanfaatkan dan Jumlah sarana/alat Kesehatan layanan stroke yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh sarana/alat Kesehatan layanan stroke yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. No Menu Keglatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator Definlsi Operasional Tata Cara dioperasionalkan untuk pelayanan;
Untuk alkes diletakkan di ruangarl pelayanan sesuai peruntukkan setiap ^jenis komponen alat dan siap dioperasionalkan.
Penguatan layanan rujukan 1) Sarana 2)Prasarana 3)Alat kesehatan Persentase s/P/A di RS yang telah tersedia dan siap digunakan lOOo/o Persen RS Daerah Persentase S/P/A RS yang telah tersedia dan siap digunakan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar. Jumlah S/P/A RS yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 yang siap digunakan dibagi jumlah seluruh S/P/A Yans sudah No Menu Kegiatan Rlncian Menu Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasiond Tata Cara Siap digunakan memenuhi kriteria:
Tersedia SDM sesuai standar;
Untuk sarana siap dimanfaatkan dan dioperasionalkan untuk pelayanan;
Untuk alkes diletakkan di ruang€rn pelayanan sesuai peruntukkan setiap ^jenis komponen alat tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. NE] Menu Keglatan Rincian Menu Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indlkator Definisi Operasional Tata Cara Perhitungan dan siap dioperasionalkan. 1 Peningkata n labkesda menuju standar BSL-2 1) Sarana 2)Prasarana 3)Alat kesehatan Persentase S/P/A labkesda yang tersedia memenuhi standar Bbsafety Level 2 dan telah dimanfaatkan lOOo/o Persen Labkesda S/P/A labkesda yang telah tersedia melalui DAK Fisik memenuhi standar laboratorium BSL-2 dan telah dimanfaatkan. S/P/A labkesda yang sudah dimanfaatkan adalah S/P/A yang sudah dioperasionalkan untuk pemeriksaan laboratorium standar BSL-2. Jumlah S/P/A labkesda yang sudah tersedia memenuhi standar Biosafetg Level 2 dan telah dimanfaatkan dibagi jumlah seluruh S/P/A labkesda yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 100. No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator Delinisi Operasional Tata Cara Perhitungan J Penyediaan sarana dan prasarana instalasi farmasi kabupaten /kota l) Sarana 2) Prasarana Persentase sarana/prasara na instalasi farmasi kabupaten/kota yang telah dimanfaatkan lOOo/o Persen Instalasi Farmasi Kab/Kota sarana atau prasarana instalasi farmasi kabupaten/kota yang telah disediakan dan dimanfaatkan dalam manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar Jumlah sarana/prasarana instalasi farmasi kabupaten/kota yang sudah dimanfaatkan dibagi ^jumlah seluruh sarana/prasarana yang sudah tersedia melalui DAK Fisik 2023 dikali 1O0.
2 SUBBIDANG KELUARGA BERENCANA 3.2.1 Arah Kebijakan 1. Kebijakan Tahun 2023 a. Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA) di Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) serta akses pelayanan penunjangnya;
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, penguatan pendampingan keluarga sasaran beresiko stunting, serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan yang difokuskan pada pendamping khusus di 12 Provinsi Prioritas yaitu :
Aceh;
Sumatera Utara;
Banten; 4l Jawa Barat;
Jawa Timur;
Jawa Tengah;
Sulawesi Barat;
Sulawesi Tenggara;
Kalimantan Barat;
Kalimantan Selatan;
Nusa Tenggara Barat; dan
Nusa Tenggara Timur, serta mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat; dan
Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam penguatan promotif, preventif, dan supplg srde pelayanan kesehatan. 2. Kebijakan Keluarga Berencana Untuk mendukung RPJMN 2O2O-2O24 rnelalui Program Prioritas Nasional maka DAK Subbidang Keluarga Berencana (KB) Tahun Anggaran 2023 diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS) serta akses pelayanan penunjangnya melalui:
peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas;
peningkatan capaian peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP);
peningkatan peran serta keluarga dan masyarakat dalam program Bangga Kencana di lini lapangan;
pemanfatan data dan informasi Program Bangga Kencana di witayah kecamatan untuk perencanaan pembangunan semua bidang pembangunan; dan
mempercepat penurunan prevalensi balita stuntirtg melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan.
2.2 Tujuan dan Sasaran l. Ttrjuan Secara umum DAK Fisik Subbidang Keluarga Berencana (KB) diberikan untuk mendukung Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dalam rangka tercapainya TFR 2,21 pada tahun 2022 menjadi 2,19 pada tahun 2023, meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPRl, 62,54 persen pada 2022 menjadi 62,84 persen pada 2023, menurunkan angka kelahiran menurut umur atau Age Specific Fertilitg Rate (ASFR), 21 kelahiran per 1000 wanita Usia Subur pada kelompok usia antara 15- 19 tahun 2022 menjadi 20 kelahiran per 1000 wanita Usia Subur pada kelompok usia antara 15-f9 tahun 2023, dan menurunkan kebutuhan KB modern yang tidak terpenuhi (unmet needl 8 persen pada 2022 menjadi 7,70 persen pada 2023. 2. Sasaran Sasaran DAK Subbidang KB adalah untuk memenuhi sarana dan prasarana dari DAK Fisik Subbidang KB TA2023, antara lain:
penyediaan Sarana Prasarana Pelayanan KB bagi Rumah Sakit, Fasilitas Pelayanan Kesehatan KB dan jaringan /jejaring;
penyediaan Sarana Transportasi KB bagi OPD KB kabupaten dan kota; dan
penyediaan Sarana Prasarana Pendataan dan Pen5ruluhan KB bagi balai penyuluhan KB tingkat kecamatan di 12 Provinsi Prioritas Stunting dan Provinsi Papua serta Provinsi Papua Barat.
2.3 Lokasi Prioritas Lokasi sasaran target prioritas penggarapan Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di kabupaten/kota penerima DAK Fisik Subbidang KB Tahun Anggaran 2023 diharapkan dapat meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan pelayanan Keluarga Berencana serta kesehatan reproduksi terutama untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan, penyediaan sarana prasarana pelayanan dan sarana prasarana penyuluhan KB yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di pusat pelayanan kesehatan tingkat kabupaten dan kota. DAK Fisik Subbidang KB juga mendukung Percepatan Penurunan Stunting di 12 Provinsi Prioritas 1) Aceh;
Sumatera Utara;
Banten;
Jawa Barat;
Jawa Timur;
Jawa Tengah;
Sulawesi Barat;
Sulawesi Tenggtra;
Kalimantan Barat;
Kalimantan Selatan;
Nusa Tenggara Barat; dan
Nusa Tenggara Timur, serta mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
2.4 Ruang Lingkup Kegiatan 3.2.4.1 Diskripsi Menu dan Rincian Keglatan 1. Sarana prasarana pelayanan KB dengan kegiatan:
Pengadaan Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) kit 1) Pengertian: VTP Kit adalah kebutuhan set vasektomi tanpa pisau yang digunakan untuk operasi VTP sesuai standar WHO dengan menggunakan metode "Li". 2l Kriteria Sasaran: Penyediaan sarana penunjang pelayanan KB yaitu Fasilitas Pelayanan Kesehatan (faskes) dan jaringan/jejaringnya yang melayani vasektomi dan teregister dalam sistem informasi manajemen BKKBN. 3) Standar pemenuhan kebutuhan: a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan minimal mendapatkan masing-masing satu VTP Kit; b) fasilitas pelayanan kesehatan serta jejaring atau jaringannya yang belum memiliki sarana penunjang pelayanan KB bempa VTP Kit atau yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi dalam kondisi rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan; c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan serta jejaring atau jaringannya wajib menjaga kualitas VTP; dan d) Kepa1a OPD KB kabupaten/kota menyatakan bersedia menyiapkan tim vasektomi di wilayahnya. b. Pengadaan minilaparotomi/tubektomi set 1) Pengertian: Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi minilaparotomi/ tubektomi set diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk melakukan prosedur sterilisasi wanita (Tubektomi) di rumah sakit. 2l Kriteria Sasaran: Rumah Sakit yang memberikan pelayanan KB metode operasi wanita (MOW) dan teregister dalam sistem informasi manajemen (SIM) BKKBN.
Standar pemenuhan kebutuhan: a) setiap rumah sakit yang memiliki nomor registrasi BKKBN minimal mendapatkan 1 (satu) set minilaparotomi/tubektomi serta wajib menjaga kualitasnya; dan b) di wilayah kerja rumah sakit terdapat permintaan untuk pelayanan kontrasepsi MOW yang dituangkan sebagai target Perkiraan, Permintaan Masyarakat (PPM) MOW. 4) Persyaratan pengusulan minilaparotomi/tubektomi set: a) menyertakan surat pernyataan Pimpinan Rumah Sakit terkait:
rumah sakit yang sudah memiliki minilaparotomi/tubektomi set tetapi dalam kondisi rusak/tidak layak pakai jika akan mengajukan kembali usulan penyediaan minilaparotomi/ tubektomi set; dan (21 penyediaan dana pemeliharaan. b) menyertakan surat pernyataan kepala rumah sakit, dokter Obggn PJ Pelayanan dan dokter Anestesi untuk kesediaan melaksanakan pelayanan MOW sesuai dengan dengan skema pembiayaan dari Pemerintah/ BKKBN; dan c) setiap rumah sakit yang mendapatkan minilaparotomi/ tubektomi set wajib memberikan data hasil pelayanan MOW. Pengadaan laparoskopi dengan kamera dan monitor 1) Pengertian: Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi laparoskopi dengan kamera dan monitor diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dalam melakukan metode operasi wanita (MOW) dengan metode laparoskopi di rumah sakit. 2l Kriteria Sasaran: Rumah sakit yang memberikan pelayanan KB metode operasi wanita (MOW) dan teregister dalam sistem pencatatan dan pelaporan BKKBN. 3) Standar Pemenuhan Kebutuhan: a) setiap rumah sakit yang memiliki nomor registrasi BKKBN minimal mendapatkan 1 (satu) set laparoskopi serta wajib menjaga kualitasnya; b) di wilayah kerja rumah sakit terdapat demand untuk pelayanan kontrasepsi MOW yang dituangkan sebagai target perkiraan, permintaan masyarakat (PPM) MOW; dan c) setiap rumah sakit memiliki tirl: prouid.er terlatih LOTAL terdiri dari I orang dokter obgyn,2 orang perawat dan dokter Anestesi yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan laparoskopi. 4) Persyaratan pengusulan laparoskopi: a) menyertakan surat pernyataan Pimpinan Rumah Sakit, terkait:
rumah sakit yang sudah memiliki laparoskopi tetapi dalam kondisi rusak/tidak layak pakai jika akan mengajukan kembali usulan penyediaan laparoskopi; (21 penyediaan akses gas CO2; dan
penyediaan dana pemeliharaan. b) menyertakan surat pernyataan Kepala Rumah Sakit, Dokter Obggn Penanggung Jawab Pelayanan dan Dokter Anestesi untuk kesediaan melaksanakan pelayanan MOW sesuai dengan dengan skema pembiayaan dari Pemerintah/BKKBN; c) menyertakan surat pernyataan Kesediaan Pemerintah Daerah menyediakan dana pelatihan bagi Tim Prouider (1 dokter Obggn dan 2 Perawat) apabila belum tersedia tim prouider yang kompeten; dan d) setiap rumah sakit yang mendapatkan laparoskopi set wajib memberikan data hasil pelayanan MOW. d. Pembangunan/Rehab/Kelengkapan gudang alat dan obat kontrasepsi (Alokon) 1) Pengertian: Gudang alat dan obat kontrasepsi adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan alat dan obat kontrasepsi dan sarana penunjang pelayanan kontrasepsi. 2l Kriteria sasaran: Dinas/Badan kabupaten dan kota yang menyelenggarakan urusan Pemerintah bidang pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (oPD KB) 3) Standar pemenuhan kebutuhan: a) setiap OPD KB kabupaten dan kota hanya membangun I (satu) unit gudang Alokon; b) gudang alokon dikelola oleh bendahara barang/petugas yang ditunjuk, disarankan telah dilatih manajemen logistik dan diawasi oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian; c) untuk pembangunan gudang alokon, spesifikasi teknis diatur dalam Peraturan BKKBN; d) alih fungsi gudang alokon tidak disarankan untuk memanfaatkan bangunan di lantai 2 dan seterusnya; dan e) apabila diperlukan untuk pengamanan, pendanaan DAK dapat digunakan untuk penambahan pagar, teralis pintu dan/atau jendela. e. Pengadaan implant remoualkit 1) Pengertian: Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi implant remoual set diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk mencabut/ melepas obat kontrasepsi implan/Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) 2) Kriteria sasaran: Fasilitas pelayanan kesehatan KB yang sudah memiliki nomor kode kasilitas kesehatan KB (KlO /KB) serta jejaring atau jaringan fasilitas pelayanan kesehatan KB. 3) Standar pemenuhan kebutuhan: a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring minimal mendapatkan masing-masing satu set implant remoual kit; b) fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring yang belum memiliki sarana penunjang pelayanan KB berupa implant remoual kit atau yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi dalam kondisi rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan; dan c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring wajib menjaga kualitas implant remoual kit. f. Pengadaan IUD kit 1) Pengertian: Sarana penunjang pelayanan kontrasepsi AKDR/IUD kit diperuntukkan bagi tenaga kesehatan untuk memasang dan mencabut alat kontrasepsi IUD/AKDR. 2l Kriteria sasaran: Fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah memiliki nomor kode fasilitas kesehatan KB (KlO lKBl serta jejaring atau jaringan fasilitas pelayanan kesehatan. 3) Standar pemenuhan kebutuhan: a) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring minimal mendapatkan masing masing satu set IUD Kit; b) fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring yang belum memiliki sarana penunjang pelayanan KB berupa IUD Kit atau yang sudah memiliki sarana tersebut tetapi dalam kondisi rusak/tidak layak pakai yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan flasilitas pelayanan kesehatan; dan c) setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan jaringan/jejaring wajib menjaga lmalitas IUD Kit. 2. Percepatan penurunan stunting dengan kegiatan:
Pengadaan kendaraan roda empat atau lebih antar-jemput calon akseptor 1) Pengertian: Kendaraan antar-jemput peserta kb adalah kendaraan bermotor roda 4 atau lebih yang difungsikan sebagai alat transportasi untuk mengangkut para Peserta KB (Peserta Baru dan Peserta Aktif) dari tempat akseptor menuju lokasi tempat pelayanan KB terutama di wilayah yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan KB statis dan pelayanan KB Bergerak dan sebaliknya. Kendaraan tersebut juga dapat dipergunakan untuk keperluan pendampingan keluarga dalam percepatan penuru nan stttnting. 2l Kriteria sasaran: a) OPD KB kabupaten/kota yang belum memiliki kendaraan roda empat antar-jemput calon akseptor; dan b) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional dan pemeliharaan. 3) Standar pemenuhan kebutuhan: Setiap OPD KB kabupaten/kota hanya mendapatkan 1 (satu) unit kendaraan roda empat antar-jemput peserta KB dari DAK Subbidang KB. b. Pengadaan kendaraan roda dua antar-jemput calon akseptor 1) Pengertian: Pengadaan sepeda motor bagr Petugas Bangga Kencana di lini lapangan adalah unit sepeda motor roda 2 yang digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan mobilitas dan daya jangkau dalam melaksanakan tugas sebagai Petugas Program Bangga Kencana di lini lapangan. Kendaraan tersebut juga dapat dipergunakan untuk keperluan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan shmting. 2l IGiteria sasaran: Sasaran yang mendapatkan sepeda motor adalah OPD KB kabupaten/kota dengan menghitung berapa jumlah Pen5ruluh KB/Petugas Lapangan KB Non ASN/Kepala UPT KB Tingkat Kecamatan/Pengendali Petugas KB yaitu: a) Penyuluh KB Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) adalah Aparatur Sipil Negara dalam Jabatan Fungsional Tertentu yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan, penggerakan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana. b) Petugas Lapangan KB ASN Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah ASN yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan kegiatan perenczrnaan, pengorganisasian, pelaksanaan pen5ruluhan, penggerakan, pencatatan dan pelaporan serta monitoring evaluasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di lini lapangan. c) Petugas Lapangan KB Non ASN Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non ASN adalah Seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pen5ruluhan, penggerakan, pencatatan dan pelaporan serta monitoring evaluasi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di lini lapangan. Dibeberapa wilayah penyebutan PLKB Non ASN dengan istilah PLKB Kontrak, Tenaga Penggerak Desa, PLKB Honorer, Tenaga Lapangan KB dan lainnya. d) Kepala Unit Pelaksana Teknis KB Tingkat Kecamatan/ Pengendali Petugas KB/Koordinator KB Kecamatan Kepala Unit PelaksanaTeknis KB tingkat Kecamatan/ Pengendali Petugas Lapangan Keluarga Berencana adalah Pegawai Negeri Sipil dengan jabatan struktural/fungsional yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas mengendalikan, mengoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana di tingkat Kecamatan.
Standar pemenuhan kebutuhan : a) prioritas diberikan kepada Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non ASN berupa 1 (satu) unit Kendaraan bermotor roda dua; b) apabila kendaraan bermotor roda dua sudah terpenuhi kepada selumh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan/atau Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Non ASN, maka Kendaraan bermotor roda dua dapat diberikan kepada Kepala UPT KB tingkat Kecamatan/Pengendali Petugas Lapangan Keluarga Berencana sejumlah 1 (satu) unit; dan c) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional dan pemeliharaannya. c. Pengadaan kendaraan air antar-jemput calon akseptor 1) Pengertian: Pengadaan kendaraan air antar-jemput calon akseptor/Peserta KB adalah kendaraan yang diperuntukkan bagi para calon peserta KB dan peserta KB dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB. Kendaraan tersebut juga dapat dipergunakan untuk keperluan pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting 2l Kriteria sasaran: OPD KB kabupaten/kota yang belum memiliki kendaraan air antar jemput calon akseptor/Peserta KB yang wilayahnya termasuk wilayah perairan.
Standar pemenuhan kebutuhan: a) OPD KB kabupaten/kota wajib menyediakan dana operasional dan pemeliharaannya; dan b) setiap OPD KB kabupaten/kota hanya mendapatkan satu unit kendaraan antar-jemput peserta KB. d. Pembangunan/Rehab/Kelengkapan balai penSruluhan KB 1) Pengertian: Balai penyuluhan KB adalah bangunan yang terletak di wilayah kecamatan berfungsi sebagai pusat pengendali operasional lini lapangan dan sarana pendukung tugas dan fungsi Kepala UPT KB/Koordinator KB Kecamatan, PKB/PLKB dalam beraktivitas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan dan pembinaan kepada petugas dan pengelola (PKB/PLKB, Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan dan mitra kerja) dalam operasional Program Bangga Kencana Tingkat kecamatan. 2l Kriteria sasaran: a) kecamatan yang telah memiliki Kepala UPT/Koordinator KB Kecamatan; b) kecamatan yang belum memiliki kantor Kepala UPT/Koordinator KB Kecamatan; c) kecamatan yang siap menyediakan sebidang tanah untuk pembangunan Balai Pen5ruluhan KB dengan status tanah jelas/Sertifikat Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan sesuai ketentuan masing-masing daerah dan tidak dalam sengketa atau tidak dalam proses peradilan; dan d) pemilihan lokasi disarankan dibangun di dekat area kantor kecamatan. 3) Standar pemenuhan kebutuhan: Setiap kecamatan 1 (satu) balai penyuluhan KB 3.2.5 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 3.2.5.1 Ketentuan Umum 1. Dana Alokasi Khusus Fisik Subbidang Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat DAK Fisik Subbidang KB adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus fisik di bidang Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana serta percepatan penurLtn an sfiinting;
Pengelolaan DAK Fisik Subbidang KB Tahun Anggaran 2023 untuk menu kegiatan DAK fisik diberikan berdasarkan usulan dari pemerintah daerah kabupaten dan kota serta mengikuti peraturan dan prosedur yang berlaku. DAK Fisik Subbidang KB khususnya untuk menu Penurunan Shmting diberikan berdasarkan usulan dari pemerintah daerah Kabupaten dan Kota dengan wilayah atau lokus sfimting yang telah ditetapkan pemerintah dan/atau pemerintah daerah;
Tim Pengendali DAK Fisik Subbidang KB tingkat Rrsat adalah tim yang bertugas melakukan pengendalian dan pengawasan penggunaan DAK Fisik Subbidang KB secara nasional yang diketuai oleh Sekretaris Utama BKKBN;
Tim Pengendali DAK Fisik Subbidang KB tingkat Provinsi adalah tim yang bertugas melakukan pengendalian dan pengawasan penggunaan DAK Fisik Subbidang KB di kabupaten dan kota yang diketuai oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi; dan
Tahapan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Subbidang KB TA 2023 sebagai berikut: Tahapan pelaksanaan kegiatan 1) Tahap perencanaan: BKKBN, Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian terkait melakukan pertemuan para pihak untuk membahas usulan program dan kegiatan DAK Subbidang KB, OPD KB kabupaten dan kota mengusulkan DAK Subbidang KB melalui aplikasi KRISNA Bappenas berdasarkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, kemudian dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi usulan DAK fisik Subbidang KB. 2l Tahap pelaksanaan: a) setelah pagu anggaran DAK resmi disampaikan dengan terbitnya Peraturan Presiden, OPD KB daerah men5rusun Rencana Kegiatan (RK) dalam sistem informasi KRISNA untuk disetujui dan ditandatangan oleh BKKBN dan OPD KB daerah; dan b) pelaksanaan kegiatan yang telah tertuang dalam RK tersebut menjadi tanggung jawab sepenuhnya OPD KB daerah. 3) Tahap pelaporan dan evaluasi: a) pelaporan dan pemantauan DAK Sub Bidang KB dilakukan secara berjenjang meliputi perencanaan, pelaksanaan sampai dengan distribusi di masing-masing kabupaten dan kota; b) Kepa1a OPD KB kabupaten dan kota melaporkan perkembangan pelaksanaan DAK Subbidang KB kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi dan ke BKKBN R.rsat c.q. Sekretaris Utama; c) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi membuat rekapitulasi dan melaporkan ke BKKBN Pusat c.q. Sekretaris Utama untuk melihat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan DAK Subidang KB dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh komponen terkait di masing-masing tingkatan wilayah ; d) Sekretaris Utama BKKBN Pusat menetapkan Tim Pelaporan, Pemantauan, dan Evaluasi DAK Subbidang KB Tingkat Pusat; e) Kepala Per-wakilan BKKBN Provinsi menetapkan Tim Pelaporan Pemantauan, dan Evaluasi DAK Subbidang KB Tingkat Provinsi; dan 0 ^pemantauan ^dan ^evaluasi ^oleh ^komponen ^terkait ^di ^masing- masing tingkatan wilayah. a 3.2.5.2 Ketentuan Teknis Pemerintah Daerah dalam melaksanakan DAK Subbidang KB Tahun Aggaran 2023 berpedoman pada spesifikasi teknis sebagaimana berikut:
Pengadaan sarana dan prasarna pelayanan KB a. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) kit 1) Spesifikasi Umum Kebutuhan alat kesehatan VTP Kit harus memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dan harus disediakan dalam 1 (satu) paket dengan rincian sebagai berikut: No Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan 1 Alat kesehatan a. Vas deferen RaLg Forcep/Klem Fiksasi dengan diameter ring dalam 4-5 mm dengan bagian ujung rapat jika dikunci (gold handlel 4 (empat) buah b Klem sharp disecting forcep, lulauran 72 - 13 cm daun lengkung 145", bagian ujung runcing dan rapat jika dikunci (gold handlel 4 (empat) buah c Klem lun-rs sedang, dengan ukuran panjang 13 - 14cm 4 (empat) buah d Gunting jaringan bengkok ujung runcing, dengan ukuran panjang 11 - 13 cm 4 (empat) buah e Gunting benang lurus ujung satu tumpul dan ujung lainnya tajam, dengan ukuran panjang 13 -15cm 4 (empat) buah f. Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan masing-masing 1 (satu) set VTP Kit 4 (empat) buah 2 Perbekalan Kesehatan Lain a Mangkok antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau ukuran 60 - 7O ml 4 (empat) buah 2l Spesifikasi khusus Dalam spesifikasi khusus dilakukan dengan melakukan pengepakan. Pelabelan/penandaan kemasan VTP Kit mengikuti peraturan if: JEFfIiITN REPUBUK INDONESIA - 2544 - perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut: a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain VTP kit dibungkus dengan plastik transparan serta dimasukkan ke dalam tas; b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain VTP kit yang telah dimasukkan ke dalam tas, kemudian dimasukkan ke dalam karton (boi dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk; c) pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan d) : i5; iff ifi ",-,i: I[,T][i1;
"rt: ,ffiffJlbidang KB r A b. IUD kit 1) Spesifikasi umum Kebutuhan alat kesehatan AKDR/IUD Kit yang memiliki Nomor ljin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dan harus disediakan dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan Ket 1 Alat kesehatan a. Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan seluruh alat pemasang€rn dan pencabutan AKDR/IUD (disesuaikan dengan besar alat) 1 (satu) buah b. Speculum Vaginal Graues ukuran smnll/ m.edium/ larg e 1 (satu) buah c. Forcep Sponge Foster StraQht (Klem Pemegang Kasa), dengan ukuran 25-27 cmf 9-ll" 1 (satu) buah d Forcep Tenacullum Schroeder, dengan ukuran 25 -27 cm/ 10" 1 (satu) buah e Sonde Uterus Sdms, dengan ukuran 32-33 cm/ 12.5-13" 1 (satu) buah f. Scissor Operating Mayor curued (Gunting Operasi Mayo Lengkung), dengan ukuran panjang 77 cm/ 6-7" 1 (satu) buah o b. ruD Remaual Hook (Pengait pencabut AKDR/IUD), dengan ukuran 32 cm /L2.5 1 (satu) buah h. Allig ator Ekstraktor AKDR/ IUD 1 (satu) buah 1. Klem LorW Kellg/Klem Fenster Bengkok, dengan ukuran panjang 32 cm (Kelly Plocentn Sporqe Forceps 13") 1 (satu) buah Khusus untuk AKDR/rUD Kit pasca persalinan 2 Perbekalan kesehatan lain a. Mangkok antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau ukuran 60 - 7O ml 1 (satu) buah 1) Spesifikasi khusus Dalam spesifikasi khusus dilakukan pengepakan/ pelabelan/penandaan kemasan AKDR/IUD Kit mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut: a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain AKDR/IUD Kit dibungkus dengan plastik transparan; b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain AKDR/IUD Kit dimasukkan ke dalam karton (bol dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta dibungkus plastik transparan sehingga kedap air; c) pada setiap boxtercantum nama produk; dan d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A ...... (tahun berjalan) dan Tidak diperjualbelikan" dengan warna merah.
Implant removal kit 1) Spesifikasi umum Kebutuhan implart reroual kit yang memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan RI dengan rincian sebagai berikut: No Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan 1 Alat kesehatan a Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan seluruh alat Implan Remoual 1 (satu) buah b Pinset anatomis, dengan ukuran panjang 13-18 cmf 5-7" 1 (satu) buah c. Gagang pisau (Scalpel Handlel, dengan ukuran panjang L2-13 cm/ 5- 6" 1 (satu) buah d Forceps artery/hemostatic halsted, Mosquito curued, dengan ukuran panjang L2.5 crl: f 5" 1 (satu) buah e. Forceps artery/hemostatic habted, Mosquito straight, dengan ukuran panjang 12.5 cmf 5" 1 (satu) buah 2 Perbekalan kesehatan lain a. Mangkok antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau ukuran 6O - 7O ml 1 (satu) buah 2l Spesifikasi khusus Dalam spesifikasi khusus dilakukan pengepakan/pelabelan/ penandaan kemasan implan remoual kit mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan RI dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut: a) setiap ^jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain implan remoual kit dibungkus dengan plastik transparan; b) seluruh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan implan remoual kit dimasukkan ke dalam karton (boxl dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta dibungkus plastik transparan sehingga kedap air; c) pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A ...... (tahun berjalan) dan Tidak dipedualbelikan" dengan warna merah. d. Laparoskopi dengan kamera dan monitor 1) Spesilikasi umum a) Alat kesehatan Kebutuhan laparoskopi dengan kamera dan monitor yang memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan dan harus disediakan dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan 1 Veress Needle Reu,sable; dengan ukuran 1O-13 cm I (satu) buah 2 Veress Needle Reusable; dengan ukuran lebih dari 13 cm I (satu) buah 3 Trocar dan Sleeue Reusable. Trocar size 10-12 mm, consisting of trocar with pgramidal (three edge) tip, uith insuJflatbns stapcock, length 9omm 1Somm. 1 (satu) buah 4 Sealing capsfortrocar, sbe 10 mm- 12mm 1O (sepuluh) buah 5 Full HD Operating Laparoscope, Telescope O" with parallel eyepiece, diameter 1O mm - llmm. I (satu) set 6 Uterine Tenaculum Forceps (Utering Dressing Forceps), length : 22O mm - 26O mm. 1 (satu) buah 7 Falope RirW Applbator suitable with related operating lap arascope. 1 (satu) set 8 Cleaning Brush, for 5 - 1O mm diameter 12 (dua belas) buah 9 Lubrbant for Instrument 5 (lima) buah 10 Falope Ring Band loading deube 2 (dua) buah 11 Fabpe Ring Band Dilator/Conus piece 2 (dua) buah t2 Uteine Bleuator Uterine Cannula for use withforceps 22 cm - 26 cm 1 (satu) buah 13 Auto matb CO 2 Insufflator 1 (satu) unit b) Alat non kesehatan Kebutuhan non kesehatan (tidak dipersyaratkan NIE) adalah No Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan 1 MONITOR, terdiri dari:
1 Chip or 3 chip Camera Head with Camera Control Unit;
HD LCD Moniforminimal 19 inch;
Monitor Standfor LCD Monito4 dan d. Endoscopy trolley. 1 (satu) unit 1 (satu) unit I (satu) buah 1 (satu) unit 2) Spesifikasi khusus a) Pengepakan/Pelabelan/Penandaan Pelabelan/penandaan kemasan laparoskopi mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian No. Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan l4 Accessons for Insufflntor I (satu ) pc High Pressure CO2 gas connector, terdiri dari;
silicone Tubing set, Sterilizable; 1 (satu) buah b. Uniuersal Wrench; I (satu) buah c. CO2 Bottle, 5 kg; 2 (dua) buah d. CO2 gasfilte4 dan 12 (dua belas) buah e. Tranrcfer high pressure hose 1OO cm - 150 cm. 1 (satu) buah 15 LED/Xenon Light Source 220 uolt 1 Unit 16 Full HD Ftber Optb Cable With Connector, Length >18O cm 1 (satu) buah t7 Steilization Tray Set for Laparoscopg instruments (minimum L. 500 mm, W. 250 mm, H. 135 mm) 1 (satu) set e Kesehatan RI dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut:
setiap jenis alat dan non alat kesehatan Laparoskopi dibungkus dengan plastik transparan; (21 seluruh jenis alat dan non alat kesehatan Laparoskopi dimasukkan ke dalam karton lboi dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta dibungkus plastik transparan sehingga kedap air;
pada setiap boxhants terdapat tulisan nama produk; (41 pada setiap box tercantum tulisan DAK Subbidang KB Tahun Anggaran 2023 dan Tidak diperjualbelikan; dan
di salah satu bagian laparascopy (bagian monitor dan insufflator) tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A *rf; 1k: edalan) dan Tidak diperjualbelikan" dengan b) Pelaksanaan orientasi penggunaan laparoskopi Penyediaan laparoskopi dengan monitor dan kamera dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dalam bentuk manual maupun audio uisual (CD, video dan sebagainya). Penyedia wajib memberikan orientasi penggunaan laparoskopi bagi tim di rumah sakit penerima laparoskopi. Minilaparotomi/Tubektomi set 1) Spesifikasi umum Kebutuhan alat kesehatan minilaparotomi/tubektomi set yang memiliki Nomor Ijin Edar (NIE) dari Kementerian Kesehatan dan harus disediakan dalam 1 (satu) set dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan 1 Alat kesehatan a. Bak instrumen tertutup yang dapat menyimpan seluruh alat minilaparotomi 1 (satu) buah b Penjepit kassa (Forceps Dressingl,P 24,5- 25 cm, curued (9 % - LO"l 1 (satu) buah c. SpeculumVagina Srms atau Graues 1 (satu) pasang No. Jenis Peralatan Jumlah Minimal Peralatan d Tenacullum, dengan ukuran panjang 25,5 cm (10"-l0l/4"1 1 (satu) buah e Sonde Uterus, dengan ukuran panjang 32-33 cm (12,5"-13") I (satu) buah f. Penjepit Duk, dengan ukuran panjang 1O - ^1l ^cm, ^(4- ^4 ^3/8"1 4 (empat) buah g. Pegangan Scalpel,12,5-13 cm, no.3 1 (satu) buah h. Retractor Jaringan ukuran lidah (panjang 28-30 mm, lebar 10-11 mm) panjang pegangan 2lO-22O rnm 2 (dua) buah l. Retractor Jaringan: ukuran lidah (panjang 70 mm, lebar 14 mm) panjang pegangan 2IO-22O mm 2 (dua) buah J Pinset Bergrgr (Chirurgis) P 14-14,5 cm (5,5"-5 74 ') I (satu) buah k. Pinset Anatomis, dengan ukuran panjang 2O cm (8") 2 (dua) buah l. KIem Arteri Lurus, 14-15 cm (5,5"-6") I (satu) buah m. Needle holder, dengan ukuran panjang 13-15 cm (5"-6") 1 (satu) buah n. Gunting Jaringan, dengan ukuran panjang 15 cm (6") 1 (satu) buah o. Gunting Benang, dengan ukuran panjang 14-15 cm (5,5"-6") I (satu) buah p. Tubal Hook (Pengait Tuba) 1 (satu) buah q. Utcrus Manipulntor Ebuator Uterus I (satu) buah 2 Perbekalan Kesehatan Lain 1 (satu) buah Mangkok Antiseptik: diameter atas 6 - 8 cm atau ukuran 60 - 70 ml a. 1 (satu) buah 2) Spesifikasi khusus Dalam spesifikasi khusus dilakukan dengan melakukan pengepakan. pelabelan/penandaan kemasan minilaparotomi/tubektomi set mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dari Kementerian Kesehatan dan informasi tambahan dari BKKBN sebagai berikut: a) setiap jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain minilaparotomi/tubektomi set dibungkus dengan plastik transparan; b) selunrh jenis alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lain minilaparotomi/tubektomi set dimasukkan ke dalam karton (boi dengan ketebalan karton menyesuaikan dengan jenis dan berat produk agar dapat terjamin keamanan, mutu, dan manfaat produk, serta dibungkus plastik transparant sehingga kedap air; c) pada setiap boxharus terdapat tulisan nama produk; dan d) pada setiap box tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A ; ; ; "lllun berjalan) dan Tidak diperjualbelikan" dengan warna f. Gudang Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) 1) Spesifikasi bangunan dan gudang: Luas bangunan: minimal 7 mx 6 m ^: 42 m2 2l Standar mangan terdiri dari: a) ruangan petugas administrasi gudang; b) ruangan ber-AC untuk tempat penyimpanan obat kontrasepsi khusus implan dan suntikan; c) ruangan penyimpanarr sarana pendukung alkon berupa Barang Medis Habis Pakai (BMHP); dan d) dilengkapi dengan toilet. 3) nJ.angan untuk penyimpanan alokon serta sarana penunjang pelayanan kontrasepsi;
termohggrom.eter (alat pengukur suhu/kelembaban);
ruang penyimpanan dilengkapi atap peredam panas (buble foitl;
Identitas gudang alokon meliputi: a) logo BKKBN dan logo kabupaten/kota; b) gudang alokon; c) nama OPD KB kabupaten dan kota; d) alamat; e) tercantum tulisan "DAK Fisik Subbidang KB T.A ...... (tahun berjalan)"; 0 bahan dasar: disesuaikan dengan kebutuhan daerah; dan g) lokasi: bagian yang mudah dilihat oleh masyarakat. 7l Konstruksi pagar bisa menggunakan besi holloulbatako/bata/beton bertulang. Tinggr pagar minimum l2O cm, tebal pagar minimum 15 cm (untuk batako, bata dan beton), dibangun mengelilingi bangunan. Pintu gerbang lebar minimum 1.5 m berbahan besi;
jika diperlukan penjagaan demi keamanan dapat dibuat pos ^jaga;
Persyaratan lingkunga.n: a) gudang alokon sebaiknya berlokasi di area bebas dari banjir serta akses ke gudang juga harus dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 (empat); b) gudang alokon sebaiknya dibangun di area yang terdapat fasilitas air, listrik, telepon dan internet; dan c) gudang alokon sebaiknya diberikan penerangan yang cukup.
Kelengkapan dan Peralatan Lainnya sebagai berikut: 1 Kursi dan meja kerja disediakan sesuai dengan kebutuhan 2 Lemari arsip minimal 1 buah 3 Exhaustfan (minimal 4 buah) dipasang kanan kiri dan belakang dan plafon bangunan (disesuaikan dengan kebutuhan) 4. Kipas angin minimal 1 buah 5. Rak besi disesuaikan dengan ruangan penyimpanan kebutuhan 6. Air Conditioner (ACl minimal 1 PK, 1 buah dipasang di ruang penyimpanan implant dan suntik 7 Thermahggrometer minimal 1 buah; dengan kemampuan pengukuran antara 10'C hingga 50"C dan pengukuran maksimal 7Oo/o kelambaban 8 Vacum cleaner (Optbnal) minimal 1 buah 9 Tempat sampah besar minimal 1 buah 10. Alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher) minimal 1 buah kapasitas 6 Kg, berisi Dry Chemical Powder 11. Troli pengangkut barang minimal 1 buah t2. Tangga aluminium minimal 1 buah ukuran tinggi lebih dari 2 m 2. Pengadaan sarana transportasi KB a. Kendaraan bermotor roda empat atau lebih antar jemput akseptor peserta KB 1) Mobil micro bus Spesifikasi 1 Jumlah seat Minimal 74 seat 2 Kapasitas isi Minimal 2.500 cc Silinder/mesin 3 Jumlah ban 4 atau 6 buah (disesuaikan dengan kondisi daerah) 4 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk pengaman Power Steeing 5 Sistem Kemudi 6. Fasilitas Air Conditianer (ACl 7 Aksesori s. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4 b. Pemecah kaca darurat c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K 8 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan biru dan putih 9 Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA", menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional 10. Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub 2) Mobil mini bus Spesifikasi Bidang KB TA. ......', Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang dengan cat metalik air brush 11. Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB" berbahan stiker L2. Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik air brush 1 Jumlah seat 7 seat 2 Kapasitas isi 14OO-2OOO cc 3 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk peng€rman 4 Sistem Kemudi Power steering 5 Fasilitas Air Conditbner (AC) 6. Aksesori ?. Multimedia CD/DVD/MP3/MP4 b. Pemecah kaca darurat c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K 7 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan biru dan putih 8. Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA, menggunakan cat metalik air bntsh dengan ukuran proporsional. 9 Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub Bidang KB TA. ........u, Logo BKKBN, l,ogo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang 3) Mobil mini bus sistem penggerak 4 roda (4WD) Spesilikasi 10 Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat air brushdengan ukuran proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB" berbahan stiker 11 Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional 1 Jumlah seat 7 seat 2 Sistem penggerak roda Mobil berpenggerak 4 roda (four wheel diue/ 4WD) atau 4x4 3 Kapasitas isi 24OO-3000 cc 4 Kursi Jok dengan reclining seat dan sabuk pengaman 5 Sistem Kemudi Power steering 6 Fasilitas Air Conditianer (AC) 7 Aksesori a. Multimedia CD /DVD/MP3/MP4 b. Pemecah kaca darurat c. Alat pemadam Keamanan api ringan (APAR), alat P3K 8 Desain Striping Desain striping tidak mengikat dengan warna striping perpaduan biru dan putih narnun wajib memasukan logo program Bangga Kencana dan lambang BKKBN di lambung mobil kiri kanan 9 Sistem Penggerak Penggerak depan, penggerak belakang, 4wdlAWD 10. Pada sisi kanan-kiri mobil terdapat tulisan "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB, NAMA OPD KABUPATEN/KOTA", menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional.
Pada kaca belakang mobil sebelah atas terdapat stiker "BERENCANA ITU KEREN" dengan ukuran proporsional dan tertulis "DAK Sub 4l Kendaraan bermotor roda dua antar jemput akseptor peserta KB Spesifikasi 1 Jenis/Tipe Sepeda motor roda dua yang dianggap lebih tepat dengan kondisi daerah 2 Isi Silinder/mesin 1 10-250 cc 3 Tipe Mesin 4 Langkah 4 Warna Biru 5 Aksesori a. Air brush logo dan slogan tulisan berbunyi: "Berencana Itu Keren", air brush logo KB (sesuai ketentuan peraturan tentang logo dan slogan) pada sisi kiri dan kanan motor b. Dilengkapi dengan bor sepeda motor, rear box/top ca,se yang disesuaikan dengan ^jenis sepeda motor dan berfungsi sebagai tempat perlengkapan bertugas 5) Kendaraan air antar jemput akseptor peserta KB (speed boat/kapal motor/perahu motor) Spesifikasi 1 Dimensi Disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi yang tersedia di lapangan 2 Kapasitas penumpang Maksimal 20 penumpang (speed boafl, maksimal 10 penumpang (kapal motor/perahu motor) Bidang KB TA. ......", Logo BKKBN, Logo Kabupaten dan Kota pada sisi belakang dengan cat metalik air brush r2 Pada sisi depan mobil terdapat slogan dan logo BKKBN dan menggunakan cat metalik air brush dengan ukuran proporsional. Pada bagian kaca atas tertulis "KENDARAAN ANTAR JEMPUT PESERTA KB" berbahan stiker 13 Pada bagian mobil di dekat pintu depan sisi kanan-kiri terdapat logo BKKBN (sesuai warna asli), slogan serta logo program BKKBN (warna biru) dengan ukuran proporsional dengan cat metalik air brush t4 Untuk design stripping dan logo BKKBN dapat menyesuaikan dan mengacu pada panduan gralis identitas BKKBN 3 Bahan Disarankan menggunakart fibergla.ss yang tahan bocor 4 Kekuatan mesin Minimum 280 Hp (speed boafl, minimum 100 Hp (kapal motor), minimum 25 Hp (perahu motor) 5 Aksesori a. Peralatan labuh dan tambat: ^jangkar, tali jangkar, tali tambat, boLd.er stcel b. Peralatan keselamatan: hfe jaclcet fumlah disesuaikan dengan penumpang dan awak kapal) perlengkapan pertolongan pertama, alat pemadam api ringan dan peralatan keselamatan lainnya yang sesuai dengan ketentuan keselamatan transportasi air c. Peralatan navigasi: radio komunikasi VHF/FM marine, lampu navigasi (ialan), magnetic/ marine compass d. Perlengkapxr deck; dilengkapi dengan standard tool kit e. Cat dan desain logo samping: warna biru dipadukan dengan warna putih (desain striping tidak mengikat, memuat logo BKKBN, logo kabupaten dan kota, tulisan "KENDARAAN ANTAR JEMPUT CALON AKSEPTOR PESERTA KB", slogan (sesuai ketentuan yang mengatur slogan) 6) Pembangunan/Rehabilitasi/Kelengkapan balai penyuluhan KB a) Pembangunan balai penyuluhan KB Spesifikasi (1) Luas bangunan: minimal 10 m x 5 m (50 mz1. Jika tidak tersedia luas lahan minimal 50 m2 dapat dibangun menjadi bangunan 2 (dua) lantai; (21 Standar ruangan, harus tersedia: (a) ruang pertemuan; (b) ruang kerja; (c) toilet; (d) ruang perpustakaan (optional); (e) ruang saji dan wastafel (optional); dan (0 tempat untuk mencuci tangan (wajib).
(41 (s) bahan bangunan berkualitas tinggi; Identitas balai penyuluhan KB meliputi: (a) balai penyuluhan KB; (b) kecamatan; (c) jalan; (d) kabupaten dan kota; (e) provinsi; (0 Logo BKKBN: Sesuai logo asli; (g) Logo kabupaten: Sesuai logo asli; (i) Bahan dasar: disesuaikan dengan kebutuhan daerah; dan
^Lokasi: bagian yang ^mudah ^dilihat ^oleh ^masyarakat. pada atap bagian depan dan belakang terpasang slogan "Berencana itu Keren" (sesuai dengan warna asli berbahan cat genting); Contoh Slogan pada Atap Bagian Depan dan Belakang BERENCANA ITU KEREN (6) Tersedia fasilitas jalan masuk bagi pengguna kursi roda (optional): pauing block, tanah, plesteran semen, beton (disesuaikan dengan ketersediaan daerah) dicat warna putih (terang) tanpa anak tangga dengan logo kursi roda dengan cara dicat warna hitam (ulnrran logo disesuaikan dengan lebar jalan) lebar minimum 1,5 m; Contoh Logo Kursi Roda pada Jalan Masuk (71 Pembuatan Pagar Balai Penyuluhan KB : (a) balai penyuluhan KB yang dibangun di dalam area kantor camat tidak perlu dilengkapi dengan pagar; (b) balai penyuluhan KB yang dibangun di luar area camat atau area lainnya dapat dilengkapi dengan pagar dengan mempertimbangkan kondisi luas lahan dimana batai penyuluhan KB dibangun; (c) konstruksi pagar bisa menggunakan besi hollow, batako, bata atau beton bertulang; (d) tinggi pagar minimum 120 cm, tebal pagar minimum 15 cm (untuk batako, bata dan beton); (e) pagar dapat dibangun mengelilingi bangunan; dan (q pintu gerbang lebar minimum 1,5 m dengan menggunakan pintu sliding (sliding doorl berbahan besi. b) Rehabilitasi (pengembangan) balai penyuluhan KB Spesifikasi (1) Standar ruangan, harus tersedia: (a) ruang pertemuan; (b) rurang kerja; (c) toilet; (d) ruang perpustakaan (optional); (e) ruang saji dan wastafel (optional); dan (0 tempat untuk mencuci tangan (wajib). (21 bahan bangunan berkualitas tinggi; dan
dapat ditambahkan atap tambahan/kanopi dibagian teras atau luar balai penyuluhan KB sehingga dapat digunakan sebagai tempat pertemuan luar rLrangan yang berfungsi untuk menahan panas, ruangan yang teduh dan tidak terlindung dari hujan. c) Kelengkapan balai penyuluhan KB Spesifikasi (1) kursi dan meja rapat disediakan sesuai kebutuhan;
kursi dan meja kerja disediakan sesuai kebutuhan;
almari (minimal 1 buah);
Exhaust fan: (minimal 4 buah) dipasang kanan, kiri dan belakang dan plafon bangunan;
Kipas angin dan/atau AC : (maksimal 3 buah dipasang di ruang rapat dan nrang ke{a) ketersediaan disesuaikan dengan kondisi daerah;
Rak : (minimal I buah);
^White ^board : (minimal 1 buah);
Meja rapat : (minimal 2 buah);
Tempat sampah : (minimal 2 buah);
Generator set:
pengadaan dan pemasangan mesin pompa air listrik dengan spesifikasi yaitu daya 100-300 watt, uoltage 22O-24O volt; (l2l LCD dan layar LCD;
dispenseri (14) tempat penampungan air (water tankl;
Pengadaan personal computer dan/atau printer dengan spesifikasi : (a) Personal computer i. processor minimal setara i5;
ii. memori minimal: 8 GB; iii. storage minimal 512 Gb hgbnd (HDD dan SSD) atau SSD; dan
iv. operating system (OS) minimal Windows 10 Pro 64 bit atau OS lainnya yang tersedia. (b) Printer all in one i. tinta hitam dan tinta warna;
ii. memiliki scanner atau pemindai dokumen; dan iii. memiliki fungsi untuk copA dokumen.
panel surya (solar celA; darr (17) kelengkapan Wi-Fi.
2.6 Mekanisme Pengadaan Barang Jasa 1. Berdasarkan Rencana Kegiatan yang telah disetujui oleh BKKBN, Kementerian PPN/Bappenas, dan OPD-KB kabupaten dan kota sebagaimana tertuang dalam aplikasi KRISNA DAK, pemerintah daerah dapat melaksanakan pengadaan barang jasa; dan
Pelaksanaan pengadaan barang jasa sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.7 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 1. Laporan realisasi penggunaan keuangan DAK Fisik Sub Bidang KB Pemerintah daerah kabupaten/kota menyampaikan laporan realisasi penggunaan keuangan DAK Fisik Subbidang KB melalui sistem aplikasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melalui aplikasi Sistem pelaporan, perencanaan, monitoring dan evaluasi (Morena) BKKBN. 2. Laporan realisasi pembangunan/pengadaan fisik kegiatan Pemerintah daerah kabupaten atau kota menyampaikan laporan realisasi pembangunan/pengadaan fisik kegiatan DAK Fisik Subbidang KB Tmelalui sistem aplikasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melalui aplikasi Sistem pelaporan, perencanaan, monitoring dan evaluasi (Morena) BKKBN.
2.8 Capaian Hasil Jangka Pendek l. Immediate outcome pada menu kegiatan sarana pelayanan KB yaitu: Jumlah Peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang terlayani adalah jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi MKJP yang terlayani di faskesyan yang mendapatkan alokasi sarana pelayanan KB Indikator capaian immediate outcome adalah jumlah peserta KB MKJP yang terlayani;
Immediate outcome pada menu sarana prasarana percepatan penurunan stunting, penyediaan sarana Transportasi KB yaitu: frekuensi penggerakan pelayanan KB adalah frekuensi rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga penggerak KB kepada calon peserta, atau peserta KB dan keluarga berisiko shtnting agar bersedia digerakkan ke tempat fasyankes. Indikator capaian immediate outcome adalah frekuensi penggerakan pelayanan KB dan percepatan penurunan stunting;
Immediate outcome pada menu kegiatan sarana prasarana percepatan penurunan sfiinting, penyediaan Balai Pen5ruluhan KB adalah jumlah cakupan laporan bulanan di setiap Balai Penyuluh KB. Indikator capaian immediate outcome adalah jumlah pelaporan SIGA; dan
Capaian Hasil Jangka Pendek dapat digambarkan sebagaimana dalam tabel berikut: Subbidang Menu/Rinci an Kegiatan Indikator Capaian Target (%) Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat Cara Perhitungan Keluarga Berencana Sarana Pelayana n KB/ Pengada an Vasekto mi Tanpa Pisau (VTP) Kit Persentase peserta KB MKJP yang terlayani 100 Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka n dengan target Keluarga Berencana Sarana Pelayanan KB/Pengad aan Minilaparot omi/Tubekt omi Set Perentase peserta KB MKJP yang terlayani 100 Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka n dengan target Keluarga Berencana Sarana Pelayanan KB/Pengad aan Laparoskopi Dengan Kamera dan Monitor Persentase peserta KB MKJP yang terlayani 100 Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka n dengan target Keluarga Berencana Sarana Pelayanan KB/Pemban gunan/Reh ab/Kelengk apan Gudang Alat dan Obat Persentase peserta KB MKJP yang terlayani 100 Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka REPUBUK TNDONESIA - 2563 - Kontrasepsi (ALOKON) n dengan target Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka n dengan target Keluarga Berencana Sarana Pelayanan KB/Pengad aan Implan Removal Kit Persentase peserta KB MKJP yang terlayani 100 Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Keluarga Berencana Sarana Pelayanan KB/Pengad aan IUD Kit Persentase peserta KB MKJP yang terlayani roo Peserta KB Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah PUS yang menggunaka n kontrasepsi MKJP yang terlayani di fasyankes dibandingka n dengan target Keluarga Berencana Percepatan Penurunan Sdnting/Pe ngadaan Kendaraan Roda Dua Jemput Antar Peserta KB Persentase penggeraka n pelayanan KB minimal 12 kal/ tahun 100 Persen Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Capaian penggerakan dibagi minimal penggerakan dalam 1 tahun dikali 100 Keluarga Berencana Percepatan Penurunan StuntinglPe ngadaan Kendaraan Bermotor Roda Empat atau Lebih Jemput Antar Peserta KB Persentase penggeraka n pelayanan KB minimal 12 kal/ tahun 100 Persen Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Capaian penggerakan dibagi minimal penggerakan dalam 1 tahun dikali r00 Keluarga Berencana Percepatan Penurunan Stunting/Pe ngadaan Kendaraan Persentase penggeraka n pelayanan KB 100 Persen Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Capaian penggerakan dibagi minimal oensserakan Air (Speed boat/Kapal Motor/Pera hu Motor) Jemput Antar Peserta KB minimal 12 kal/ tahun dalam 1 tahun dikali 100 Keluarga Berencana Pembangun ar]/ Rehab/Kele ngkapan Balai Penyuluhan KB Jumlah cakupan pelaporan SIGA yang lengkap setiap bulan 100 Persen Kabupaten dan kota penerima DAK Fisik Jumlah cakupan laporan bulanan di setiap Balai Penyuluhan KB.
BIDANG PERUMAIIAN DAN PERMUKIMAN 4.1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman dilaksanakan untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur di Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu, dengan arah kebijakan yaitu untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak dan aman yang terjangkau, terutama memperbaiki kehidupan masyarakat di permukiman kumuh dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 4.2 Sasaran & Target l. Sasaran: Penanganan kawasan permukiman kumuh secara tuntas termasuk penyediaan permukiman baru bagi rumah tangga berpenghasilan rendah dan rumah yang terkena dampak pembangunan infrastruktur dasar di lokasi terpilih melalui integrasi Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang Sanitasi serta Bidang Air Minum. 2.Target: Terpenuhinya akses perumahan dan permukiman layak termasuk air minum dan sanitasi di kawasan permukiman kumuh prioritas (100% rumah layak serta dukungan melalui bidang terkait yang dilaksanakan secara terintegrasi untuk mencapai 100% akses air minum ,9oo/o akses sanitasi layak dan lOOo/o akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (8O% penanganan dan 2O pengurangan)). 4.3 Ruang Lingkup Kegiatan Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui Peremajaan, Pemugaran, Relokasi, dan Pembangunan Permukiman Banr, melingkupi aspek-aspek yang harus ditangani antara lain:
Penataan kawasan dan penjaminan kepastian bermukim (secure tenure) a. Penataan site plan kawasan, sebagai upaya menyediakan ruang dan lahan bagi permukiman kumuh menjadi permukiman yang tertata dan layak agar mengurangi tingkat kekumuhan. b. Pelaksanaan on-site upgrading, konsolidasi/pembagian tanah (land shaing / con solid.ation) atau permukiman kemb ali (re settlemenQ . 2. Penyediaan perumahan sebagai bagian dari usaha penanganan permukiman kumuh. 3. Penyediaan infrastruktur dasar permukiman sebagai bagian dari penang€rnan tujuh indikator permukiman kumuh.
3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Tabel 5- I Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Bidang Penrmahan dan Permukiman Subbidang Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Perumahan dan Permukiman Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui Peremajaan, Pemugaran, Relokasi, dan Pembangunan Perumahan Baru Pembangunan Baru Rumah Swadaya; Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya; Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Swadaya; dan Jalan Lingkungan dan Drainase Lingkungan. a a a a 4.3.2 Kriteria Lokasi Prioritas Kabupaten/Kota yang telah memiliki Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu dan memenuhi kriteria teknis. 4.3.3 Kriteria Teknis 1. Kriteria Eligibilitas a. Perencanaan, Program/Kegiatan dan Anggaran:
Program Penanganan Kumuh Terpadu, berupa Executiue Summary Formulasi Program Penanganan Kumuh Terpadu; 2l Masterplan Kawasan: Masterplan dan Rencana Pembagian Kauling Tanah;
Rincian Kegiatan dan Anggaran benrpa Dokumen Rencana Penanganan Ke Depan, Laporan Pelaksanaan Kegiatan yang sedang dan telah dilaksanakan;
Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, yang luasan penanganannya sesuai dengan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota pada UU Nomor 23 Tahun 2074;
Ketersediaan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh berupa RP2KPKP/RP3KP/SIAP/atau sejenisnya; dan
Pokja yang menangani Permukiman, Air Minum, dan Sanitasi/Tim Koordinasi Sejenis: Bidang Perumahan dan Permukiman (Pokja PKP) maupun Air Minum dan Sanitasi (Pokja AMPL).
Kesiapan Penerima Program dan Keterlibatan Masyarakat Kesiapan Calon Penerima Bantuan: Bukti sosialisasi kepada masyarakat calon penerima bantuan serta bukti persetujuan mengikuti program dan Surat Keputusan Calon Penerima Bantuan dari Kepala Daerah.
Lahan/Pertanahan 1) Dokumen pernyataan status kesesuaian dan kesiapan lahan: SK Penetapan Lokasi (Penlok), Berita Acara Kesepakatan Warga untuk Konsolidasi Lahan/ Relokasi;
Kesesuaian lahan sebagai zot'r,a permukiman: Surat Pernyataan Peruntukan Lahan untuk Permukiman dari Instansi Berwenang dalam Penataan Ruang (Dinas/Kantor Pertanahan); dan
Ketersediaan Lahan Peruntukan Bidang Perumahan: Tanah Hibah Pemda/Tanah Hibah Swasta/Tanah Swasta untuk Diperjualbelikan/Tanah Masyarakat/Hak Guna Bangunan (HGB) di atas badan air. 2. Iftiteria Persyaratan Lainnya a. Dukungan NSPK dan Kelembagaan: t) Peraturan Daerah Kumuh: Peraturan Daerah Kumuh, atau Surat Keterangan Pen5rusunan Perda Kumuh;
Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); dan
Surat Bukti Komitmen Kepala Daerah: Surat Komitmen Kepala Daerah, Surat Dukungan Pendanaan Pihak Ketiga fiika ada).
Profil Kawasan Kumuh dengan menggunakan data kondisi terbaru 1) Numerik Kekumuhan: Perhitungan tingkat kekumuhan;
Rekap Kekumuhan: Rekapitulasi Numerik Data Kumuh; dan
Peta Deliniasi: Peta deliniasi Kawasan kumuh, Peta sebaran rumah.
Rencana Kegiatan t) Konsep DED dan Konsep RAB: Air Minum, Air Limbah, Persampahan, Perumahan, Jalan dan Drainase Lingkungan;
Rencana Penanganan Sosial: Rencana Ganti Untung, Rencana Penghunian Sementara (khusus pola konsolidasi), Rencana Pemberian Uang Sewa (khusus pola konsolidasi);
Rencana penanganan Kawasan (kondisi sebelum dan sesudah) pada Peta Deliniasi dan Baseline Numerik Kumuh; dan +1 Timeline Rencana Penanganan L,okasi Pada 2022-2023: Timeline rencana penanganan.
Rencana Konstruksi 1) Rencana Pelaksanaan Konstruksi: Konsep Tahapan Pelaksanaan Konstruksi; dan
Rencana Monitoring: Konsep Rencana Monitoring Pelaksanaan Konstruksi.
Rencana Pasca Konstruksi l) Rencana Serah Terima Aset: Air Minum, Air Limbah, Persampahan, Jalan dan Drainase Lingkungan; dan
Rencana Pengelolaan/Pemanfaatan: Air Minum, Air Limbah, Persampahan, Jalan dan Drainase Lingkungan. f. Inovasi t) Inovasi: Konsep inovasi yang ditawarkan.
Kinerja DAK Tahun Sebelumnya t) Kinerja DAK Tahun Sebelumnya: Kinerja DAK Fisik Reguler Bidang Perumahan dan Permukiman Tahun Sebelumnya (termasuk Capaian Output dan Immediate Outcomel; dan z1 Kinerja DAK Integrasi Tahun Sebelumnya (termasuk Capaian Output dan Immediate Outcomel. 3. Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) pemerintah daerah adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh pemerintah daerah dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh pemerintah daerah. 4.3.4 Kriteria Penerima Bantuan/Penerima Manfaat Kriteria penerima bantuan/penerima manfaat ditetapkan sebagai berikut: No Rincian Menu Kegiatan Kriteria Penerima Bantuan/Penerima Manfaat I Pembangunan Rumah Swadaya Baru Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang memiliki satu-satunya rumah dengan kerusakan total (seluruh komponen bangunan baik struktural dan non struktural rusak) atau kerusakan berat (seluruh komponen struktural 4.3.5 Besaran Bantuan Besaran Bantuan ditetapkan sebagai berikut: No Rincian Menu Kegiatan Bahan Bangunan Upah Tukang / ^Pekerja Total Besaran Bantuan I Pembangunan Rumah Swadaya Baru Rp.
OO0.OOO, - Rp.
OOO.OOO, - Rp.
000.000, - 2 Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Rp.
500.000, - Rp.
500.000, - Rp.
ooo.ooo, - 3 Rehabilitasi Rekonstruksi Swadaya dan Rumah Rp.
500.000, - Rp.
500.000, - Rp.
000.000, - Besaran batuan dapat dikalikan dengan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik. Dalam hal ini IKK No Rincian Menu Kegiatan Kriteria Penerima Bantuan/Penerima Manfaat rusak dan sebagian komponen non struktural rusak) 2 Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya MBR yang memiliki satu-satunya rumah dengan kerusakan sedang (sebagian komponen struktural rrsak atau sebagian komponen non struktural rusak) 3 Rehabilitasi Rekonstruksi Swadaya dan Rumah Masyarakat yang memiliki satu-satunya rumah yang terkena dampak konsolidasi lahan kurang dari l0O maka dioptimalkan sesuai dengan nilai bantuan stimulan secara nasional. 4.4 Tata Cara Pelaksanaan 4.4.L Penyedla (Kontraktual) 1. Persiapan dan Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual) diawali dengan Pemilihan dan Penetapan L,okasi Kegiatan yang didukung oleh surat pernyataan kesiapan lahan, Pen5rusunan Detail Engineeing Design (DED), Spesifikasi Teknis serta Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan membentuk panitia pengadaan 2. Pelaksanaan Pelaksanaan melalui penyedia (kontraktual) sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
4.2 Swakelola 1. Persiapan dan Perencanaan Persiapan dan perencanaan kegiatan secara swakelola diawali dengan penyiapan lahan, penyiapan masyarakat, dan penganggaran kegiatan penunjang. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dilaksanakan melalui persiapan pelaksanaan, penyiapan calon penerima bantuan, penetapan penerima bantuan oleh Kepala Daerah, penyaluran dana, penggunaan bantuan, pekerjaan fisik rumah, dan pertanggungiawaban bantuan. 4.4.3 Ketentuan Kegiatan Peuunjang l. Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:
Biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan jasa/unit layanan pengadan dan pengelola keuangan;
Jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
Jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual);
Penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintah daerah, yang dapat digunakan untuk rapat dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga fasilitator maupun kelompok swadaya masyarakat; dan/atau
Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk pengendalian dan pengawasan, 2. Kegiatan penunjang desain perencanaan tidak dapat digunakan dalam DAK Fisik Bidang Perumahan, karena merupakan kewajiban pemerintah daerah dalam proses penJrusunannya. 3. Pemerintah daerah wajib mengalokasikan sebagian dari dana penunjang untuk kegiatan jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara (poin lc) sebagai fasilitator yang bertugas untuk mengintegrasikan seluruh kegiatan DAK Tematik pengentasan pennukiman kumuh terpadu (bidang air minum, bidang sanitasi, dan bidang perumahan dan permukiman). 4. Pemerintah daerah yang tidak menggunakan alokasi DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman untuk kegiatan penunjang, wajib mengalokasi kegiatan penunjang pada Rencana Kerja Anggaran Pemerintah daerah minimal:
Jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
Jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual). 4.5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa l. Penyedia (Kontraktual) Rincian menu kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual) adalah jalan lingkungan dan drainase lingkungan.
Swakelola Rincian menu kegiatan yang dilakukan secara swakelola adalah pembangunan baru rumah swadaya, peningkatan kualitas rumah swadaya, dan rehabilitasi-rekonstruksi rumah swadaya. Semua kegiatan pengadaan Barang/Jasa mengacu pada Peraturan Perundangan terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4.6 Standar Teknis Target Keluaran Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel 5 - 2 NSPK Pelaksanaan DAK Ftstk Bldang Penrmahan dan Permukiman No Judul Nomor Penerbit 1 Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman 14 Tahun 2016 No Judul Nomor Penerbit 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Pemmahan Ra}ryat tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh 14lPRT/M l2Or8 Kementerian PUPR 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Pedoman Pen5rusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat o1IPRT/M /2022 Kementerian PUPR 4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 1O/PRT/M 12021 Kementerian PUPR 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ratryat tentang Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perumahan dan Penyediaan Rumah Khusus T lPRr/Ml2022 Kementerian PUPR 6 Standar Teknis Jalan pada Permukiman Kementerian PUPR 7 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Bantuan Pembangunan Rumah Swadaya terutama pada Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran VI (untuk pelaksanaan menu Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah Swadaya mengikuti pelaksanaan menu Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya). Kementerian PUPR 4.7 PelaporanPelaksanaanKegiatan 4.7.1 Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemerintah daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Pemmahan dan Permukiman menJrusun laporan kemajuan pelaksarraan yang terdiri dari:
Realisasi penyerapan dana b. Capaian keluaran kegiatan c. Pelaksanaan teknis/kegiatan d. Capaian hasil jangka pendek 2. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 a, b, c disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR setiap bulan, paling lambat 7 han kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR paling lambat sesuai dengan ketentuan dalam Batang Tubuh. 4.7.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 1. Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Perumahan dan Permukiman yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan pemndang-undangan yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome masing-masing sebagai berikut : Kegiatan Indikator output Indikator lmmedlate outcome Pembangunan Baru, Peningkatan Kualitas, dan Rehabilitasi- Rekonstruksi Rumah Swadaya jumlah rumah terbangun (unit) jumlah rumah terbangun/ditingkatkan kualitasnya sesuai standar mutu rumah layak huni (memenuhi aspek ketahanan bangunan, kecukupan luas, akses air minum, dan akses sanitasi) dan telah dimanfaatkxrl dihuni oleh rrmah tangga (unit) pembangunan lingkungan drainase jalan dan panjang jalan lingkungan & drainase lingkungan Panjang jalan lingkungan & drainase lingkungan terbangun sesuai standar mutu layanan (memenuhi aspek kualitas jalan, pelayanan ^jalan, Kegiatan Indikator output Indikator irmtnediate outcomc terbangun (meter) kualitas drainase, pengaliran drainase) yang dimanfaatkan (meter) 2. Kinerja pelaksanaan Bidang Perumahan dan Permukiman dalam tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu, ditargetkan dapat menyelesaikan secara tuntas permasalahan perumahan dan permukiman di kawasan kumuh, sesuai dengan usulan proposal pemerintah daerah yang telah disepakati bersama dengan pemerintah pusat.
8 CaPehn Hasll J.ngt. Pcrdal Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangle pendek untuk kebutuhan pemantauan dan eva.luasi pelaksanaan DAK Fisik daIr menjadi input kebijakar darl pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata cara perhitungan capaian hasil jangka p€ndek dapat dilihat di tabel berikut: Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian* Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Perumahan dan Permukiman Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu melalui Peremajaan, Pemugaran, Relokasi, dan Pembangunan Permukiman Baru Persentase unit rumah terbangun/ditingkatkan kualitasnya sesuai standar mutu rumah layak huni (memenuhi aspek ketahanan bangunan, kecukupan luas, akses air minum, dan akses sanitasi) dan telah dimanfaatkan/ dihuni oleh rumah tangga Bobot 50 % 100 % (target unit rumah pada RK) Unit Rumah Tangga [Realisasi jumlah rumah yang sesuai standar mutu rumah layak huni (memenuhi aspek ketahanan bangunan, kecukupan luas, akses air minum, dan akses sanitasi) dan telah dimanfaatkan/dihuni (unit) oleh rumah tangga /target jumlah rumah berdasarkan rencana kegiatan (unit)] x 100% Tabel 5- 3 Capaiart Hasit Jangka Pendek runh/J^ m.enu Vang nemiliki lebh dari 1 ind.ia.tor capoia4 diperltkan penbobotan. Untuk bid.ang perunuhan dan pemukinan i@rut pengenbsdrl pemukinan kumuh brpddu meLalui peren@aa4 peruqara4 rclakq.si, dan Wnbotgunan pennukitan batu m.emiliki dua indikator copaitn Aaitu: IJ€,tse.ntase ^unit ^rurnth ^ddn ^persenb.se ^parljang ^jalan ^A ^drait@se ^lingl ^ngan sehingga ^perh.t ^dibuat ^penbobotun. Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Panjang jalan lingkungan & drainase lingkungan terbangun sesuai standar mutu layanan (memenuhi aspek kualitas jalan, pelayanan jalan, kualitas drainase, pengaliran drainase) yang dimanfaatkan Bobot 50 % 100% (target meter panjang jalan lingkungan dan drainase lingkungan pada RK) Meter Rumah Tangga yang mendapatkan manfaat dari terbangunnya jalan lingkungan dan drainase lingkungan [Realisasi Panjang jalan lingkungan & drainase lingkungan terbangun sesuai standar mutu layanan (memenuhi aspek kualitas jalan, pelayanan jalan, kualitas drainase, pengaliran drainase) yang dimanfaatkan (m) / target panjang jalan lingkungan & drainase lingkungan terbangun (m)] x 100% 5. SUBBIDANG INDUSTRI I(ECIL DAN MENENGAH 5.1. Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2OL4 tentang Perindustrian pasal 14 ayat (3) hurrf d, pengembangan perwilayahan industri dilakukan antara lain melalui pengembang€rn Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM). Berdasarkan kondisi saat ini, banyak potensi di daerah yang dapat digunakan untuk penumbuhan IKM yang belum dimanfaatkan. Di samping itu, pada beberapa daerah sudah tumbuh sejumlah IKM dalam kondisi tersebar, sehingga pembinaan yang dilakukan kurang efektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan Pembangunan Sentra IKM baik untuk merelokasi IKM yang tersebar maupun menempatkan IKM baru sehingga dapat dilakukan pengembangan dan penumbuhan IKM secara efisien khususnya untuk mendukung pengembangan penvilayahan di 27 Kaurasan Industri RPJMN 2O2O- 2024. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2Ol4 tentang Perindustrian pasal 74 ayat (1) huruf a, pemberdayaan industri kecil dan menengah dilakukan antara lain melalui peningkatan kemampuan sentra industri kecil dan menengah (IKM) yang dapat dilakukan melalui revitalisasi Sentra IKM. Salah satu pernasalahan yang dihadapi dalam pengembangan Sentra IKM sampai saat ini adalah beberapa IKM sudah tumbuh secara alami (berkumpul pada lokasi tertentu dan melakukan aktivitas produksi) namun masih lemah dalam aspek legalitas serta sarana dan prasarana yang dimiliki masih kurang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan upaya peningkatan kemampuan sentra IKM melalui fasilitasi sarana dan prasarana yang dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah produk melalui Revitalisasi Sentra IKM sehingga dapat menghasilkan produk berdaya saing untuk memasuki pasar dalam negeri maupun pasar global. Sesuai dengan arah kebijakan DAK Fisik Tahun 2023, DAK Fisik Bidang IKM termasuk dalam kategori penugasan Tematik 1: Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Daerah yang berada di dalam atau sekitar lokasi DPP tersebut menjadi Lokasi Prioritas DAK Fisik Tahun 2023 yang diharapkan dapat bersinergi untuk mendukung Pariwisata antara lain melalui dukungan produk- produk hasil sentra IKM yang potensial dan memiliki daya tarik untuk untuk pasar yang lebih luas.
Untuk meningkatkan penyebaran dan pemerataan serta nilai tambah dan daya saing Sentra IKM. 3. Untuk meningkatkan produktivitas, kualitas produk, jangkauan pasar dan kemitraan industri kecil dan menengah pada Destinasi Pariwisata Prioritas dalam mendukung peningkatan nilai tambah industri, penguatan rantai pasok kawasan industri prioritas dan pengembangan ekonomi lokal. 5.2.2. Sasaran 1. Pembangunan Sentra IKM a. Sasaran Output: Sentra IKM baru yang terbangun dan beroperasi di Kabupaten/Kota b. Sasaran Outcome: Meningkatnya kemampuan Sentra IKM menghasilkan produk berdaya saing yang dapat mendukung rantai pasok Kawasan Industri atau pariwisata serta ekspor. 2. Revitalisasi Sentra IKM a. Sasaran Output: Sentra IKM eksisting (terbentuk secara alami) yang direvitalisasi (perbaikan ataupun pembangunan fisik gedung, mesin peralatan dan sarana penunjang) di Kabupaten/ Kota b. Sasaran Outcome: Meningkatnya kemampuan sentra IKM untuk menciptakan produk yang berdaya saing.
3.1. Menu Kegiatan 1. Pembangunan Sentra IKM Pembangunan Sentra IKM merupakan pembangunan sentra baru berdasarkan atas suatu perencanaan terpadu (bg design), terpisah dari tempat tinggal dan dikelola oleh suatu lembaga pengelola dan berada di dalam Kawasan Peruntukan Industri (KPI) atau yang direncanakan sebagai KPI. 2. Revitalisasi Sentra IKM Revitalisasi Sentra IKM merupakan kegiatan pembangunan maupun perbaikan fisik gedung, pengadaan mesin peralatan dan sarana penunjang untuk meningkatkan sarana dan prasarana pada sentra IKM yang telah ada/ terbentuk secara alami.
Kawasan inti 1O Destinasi Pariwisata Prioritas;
8 Destinasi Pariwisata Pengembangan dan 1 Destinasi Pariwisata Revitalisasi (dengan total 19 DPP) sesuai dengan amanat RPJMN 2O2O- 2024 terkait pengembangan Pariwisata;
Mempertimbangkan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas;
Mempertimbangkan dukungan terhadap 6 lokasi Unesco Global Geopark;
Mempertimbangkan amanat peraturan perundangan yang berkaitan dengan pembangunan pariwisata di daerah (antara lain: penyelamatan danau prioritas, pengembangan kewirausahaan nasional, world heritage, perhutanan sosial, percepatan pembangunan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Pusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN), Taman Wisata Alam (TWA), Taman Nasional, Geopark, Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan Negara, dll.);
Mempertimbangkan kinerja DAK Fisik Bidang IKM pada tahun 2O2l dan 2022.
DAK Fisik Bidang IKM dapat digunakan untuk melaksanakan kegiatan penunjang maksimal sebesar 5%o dari Pagu Anggaran DAK Fisik antara lain untuk:
Desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;
Biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan jasa/unit layanan pengadaan dan pengelola keuangan;
Honorarium pendamping/ fasilitator nonaparatur sipil negara kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
Jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
Penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah; dan/atau
Perjalanan dinas ke / dari lokasi kegiatan untuk perencanaan, pengendalian, dan pengawasan. 4. Dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai oleh DAK Bidang Fisik IKM, Pemerintah Daerah dapat menyiapkan Dana Pendukung yang bersumber dari APBD maupun pembiayaan lainnya, yang diperuntukan bagi biaya perencanaan; pengawasan; operasional; administrasi kegiatan; manajemen/pengelola/kelembagaan sentra IKM; dan aspek lainnya, selama tidak terjadi tumpang tindih pembiayaan pada kegiatan yang sama. 5. Proses penyediaan dan pengadaan barang dan jasa dalam mendukung pembangunan dan kelengkapan mesin/peralatan di Sentra sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan mengacu pada harga e-catalog. Apabila harga tidak tercantum dalam e-catalog, maka dapat digunakan mekanisme peraturan yang berlaku.
Pembangunan fisik sarana produksi, sarana pembinaan dan sarana penunjang lainnya yang diperlukan dalam sentra. b. Penyediaan mesin/peralatan guna melengkapi sarana produksi dan sarana pembinaan IKM. 2. Ketentuan khusus Pembangunan Sentra dilaksanakan pada Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
Pemda menyediakan lahan minimal 5.000 m2 berada di satu hamparan dan berlokasi yang sesuai KPI atau yang direncanakan sebagai KPI dan layak secara topografi untuk pembangunan fisik dilengkapi dengan dokumen legalitas kepemilikan lahan oleh Pemda serta mempunyai infrastruktur penunjang menuju lokasi sentra fialan dan listrik). b. Memiliki Pola Pengembangan Sentra IKM yang di dalamnya paling sedikit memuat:
Analisis Kelembagaan Sentra IKM 2l Analisis Kelayakan Sentra IKM 3) Rencana dan Strategi Pengembangan Sentra IKM +l Rencana Tapak (siteplan) termasuk tahapan pengembangannya 5) Keterkaitan Dengan RPIK fika sudah memiliki RPIK) 6) Business Plan/Proses Bisnis Sentra IKM 7l Terdapat estimasi jumlah penyerapan tenaga kerja (orang) c. Surat pernyataan dari Kepala Daerah yang menjamin kelayakan dari lokasi sentra yang dibangun diantaranya meliputi :
Ketersediaan Infrastmktur yang memadai diantaranya ^jalan menuju lokasi sentra 2l Ketersediaan pasokan listrik untuk sentra IKM 3) Akses ^jaringan komunikasi di lokasi pembangunan sentra IKM d. Surat pernyataan Pemda tentang kesediaan minimal 20 IKM eksisting atau IKM yang baru berdiri untuk direlokasi dan mendapatkan manfaat sentra IKM. e. Surat pernyataan Pemda untuk membentuk kelembagaan pengelola yang disahkan oleh Instansi Terkait/Notaris. Bentuk kelembagaan dapat berupa UPTD ataupun BUMD, Koperasi, BUMDES maupun organisasi berbadan Hukum lainnya. Selain UPTD, kerjasama antara Pemda dengan pengelola sentra harus dituangkan dalam perjanjian kerjasama. f. Surat pernyataan Pemda untuk menyediakan biaya operasional untuk keberlanjutan sentra.
Rincian Menu Kegiatan a. Pembangunan Sarana Produksi Pembangunan Sarana Produksi terdiri dari 4 komponen, yaitu: Gedung/Sarana Produksi Bersama, Ruang/Area Produksi IKM, IPAL serta IPAB. Gedung/Sarana Produksi Bersama merupakan satu unit yang dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan seluruh proses produksi dari awal sampai akhir. Pembangunan unit tersebut b dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM. Ruang/Area Produksi IKM merupakan suatu ruangf area yang dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan sebagian proses produksi (contoh: pembangunan area penjemuran hasil olahan laut, pembangunan area pencelupan/pewarnaan batik, dsb). Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) merupakan unit yang harus ada pada Sentra yang menimbulkan pencemaran sesuai ketentuan OPD yang menangani Lingkung€rn Hidup serta mendapat dukungan APBD dalam operasional IPAL tersebut. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) dapat dilakukan apabila di dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber air bersih yang mendukung proses produksi baik kuantitas maupun kualitas (air yang tersedia tidak memenuhi persyaratan untuk dipergunakan dalam proses produksi). Pembangunan Unit Layanan Pembangunan Unit Layanan terdiri dari 5 komponen, yaitu: Unit Bahan Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan, Unit Administrasi dan Unit Promosi. Pembangunan Unit Layanan dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM. Unit Layanan ini dimaksudkan sebagai sarana pelayanan dengan berbagai fungsi seperti, bahan baku & penolong, barang jadi, kemasan, administrasi dan promosi yang dapat digunakan secara bersama antara IKM yang ada di dalam sentra. Oleh karena itu mesin /peralatan yang terdapat di dalamnya adalah mesin/peralatan yang tidak mzrmpu dimiliki oleh IKM atau tidak dapat dioperasionalkan oleh IKM ataupun tidak ekonomis jika dioperasikan oleh IKM secara individual. Pengadaan Mesin dan Peralatan Pengadaan Mesin/Peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik Sentra IKM. Penggunaanya diutamakan untuk mesin/peralatan berteknologi tinggi (bukan hanya peralatan sederhana) yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang dipakai bersama oleh pelaku sentra IKM sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kapasitas serta daya saing produk. Pembangunan Infrastruktur/ Sarana Penunjang Sentra IKM Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri dari 5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape, Pagar c d Keliling dan Sarana Pengamanan, Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi. Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM penggunaannya hanya untuk di dalam sentra dan merupakan sarana dan fasilitas yang terkait dan tidak terlepas dari kelengkapan proses pembangunan Sentra IKM secara keseluruhan. Pembangunan Jalan di dalam Sentra IKM hanya terbatas pada area di dalam sentra IKM dan bukan merupakan jalan umum. Pembangunan Landscape, Pagar Keliling dan Sarana Pengamanan baru dapat dilakukan apabila sarana prasarana yang berkaitan langsung dengan produksi telah terpenuhi. Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi dapat dilakukan apabila di dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber energi, sarana komunikasi, tower internet serta peralatan lainnya yang mendukung proses produksi baik kualitas maupun kuantitas.
Pembangunan atau perbaikan fisik sarana produksi dan/atau sarana penunjang lainnya yang diperlukan untuk kelancaran sentra IKM b. Penyediaan dan penambahan mesin/peralatan guna melengkapi sarana pembinaan danf atau sarana produksi IKM 2. Ketentuan Khusus Revitalisasi Sentra dilaksanakan pada Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
Diutamakan bagi daerah yang sudah memiliki Rencana Pembangunan Industri Kabupaten /Kota (RPIK). b. Memiliki Proposal Pengembangan Sentra yang tertuang dalam KAK dengan memuat:
Rencana strategis pengembangan sentra IKM 2l Keterkaitan Dengan RPIK fiika sudah memiliki RPIK) 3) Kelembagaan 4l Business Plan/Proses Bisnis Sentra IKM 5) Terdapat estimasi jumlah penyerapan tenaga kerja (orang) 3 c. Memiliki paling sedikit 20 (dua puluh) IKM untuk Rrlau Jawa dan Bali, paling sedikit 10 (sepuluh) IKM untuk Pulau Sumatera dan Kalimantan serta paling sedikit 5 (lima) IKM untuk Pulau lainnya yang dilengkapi dengan data IKM berupa: nama ikm, kontak, izin usaha, produk yang dihasilkan, sertifikat yang dimiliki dan jumlah tenaga kerja, nilai investasi mesin/peralatan, jumlah tenaga kerja, dan kapasitas produksi, serta nilai produksi dan nilai bahan baku per tahun dari masing-masing IKM. d. Pada pengusulan Revitalisasi Sentra IKM, sentra yang sudah tumbuh secara alami (sekumpulan IKM sudah melakukan aktivitas produksi di unit produksi atau rumah masing-masing dengan komoditi yang sama serta berada di dalam satu wilayah kecamatan) kemudian waiib dilesalkan/disahkan oleh Kepala Daerah melalui SK Pembentukan/ Pengesahan Sentra IKM dari Kepala Daerah. e. Memiliki Surat Pernyataan bahwa Kegiatan DAK revitalisasi sentra IKM ditujukan untuk suatu lokasi sentra yang terdiri dari satu jenis komoditi oleh Kepala Daerah. f. Pemda menyediakan lahan sesuai yang dibuktikan dengan Sertifikat bukti kepemilikan lahan atas nama Pemda ataupun bukti Hak Guna lahan untuk kepentingan pembuatan sarana prasarana bidang industri yang ditanda tangani Kepala Daerah sebagai bentuk legalitas lahan dalam rangka pendirian bangunan yang akan menjadi aset PEMDA (Contoh: Gedung Produksi, Unit Layanan Kemasan, dan lain sebagainya)yang didukung surat pernyataan dari Kepala Daerah untuk ketersediaan Infrastruktur yang memadai diantaranya jalan menuju lokasi sentra, termasuk ketersediaan pasokan listrik dan akses jaringan komunikasi di lokasi Sentra IKM yang diusulkan. g. Dalam hal ini, Pemda menyiapkan surat pengesahan sentra IKM serta pembentukan kelembagaan sentra dan unit pelayanan dalam bentuk UPTD, Koperasi atau organisasi berbadan hukum lainnya dan disahkan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota; yang berfungsi untuk menjalankan Gedung Produksi, Pusat Promosi Sentra, Rumah Kemasan dan Aset lainnya milik Pemda yang diperoleh melalui Usulan DAK. h. Memiliki Surat pernyataan dari Kepala Daerah untuk menyediakan biaya operasional bagi kelembagaan dan keberlanjutan sentra tersebut. Rincian Menu Kegiatan a. Pembangunan/Revitalisasi Sarana Produksi Pembangunan/Revitalisasi Sarana Produksi terdiri dan 4 komponen, yaitu: Gedung/Sarana Produksi Bersama, Ruang/Area Produksi IKM, IPAL serta IPAB. Gedung/Sarana Produksi Bersama merupakan satu unit yang dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan seluruh proses produksi dari awal sampai akhir. Pembangunanf Revitalisasi unit tersebut dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM. Ruang/Area Produksi IKM merupakan suatu ruang/area yang dimanfaatkan oleh pelaku sentra IKM untuk melakukan sebagian proses produksi (contoh: area penjemuran hasil olahan laut, area pencelupan/pewarnaan batik, dsb). Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) merupakan unit yang harus ada untuk Sentra yang menimbulkan pencemaran sesuai ketentuan OPD yang menangani Lingkungan Hidup serta mendapat dukungan APBD dalam operasional IPAL tersebut. Pembangunan/Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) dapat dilakukan apabila di dalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber air bersih yang mendukung proses produksi baik kuantitas maupun kualitas (air yang tersedia tidak memenuhi persyaratan untuk dipergunakan dalam proses produksi). b. Pembangunan/Revitalisasi Unit Layanan Pembangunan/Revitalisasi Unit Layanan terdiri dari 5 komponen, yaitu: Unit Bahan Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan, Unit Administrasi dan Unit Promosi. Pembangunan Unit Layanan dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian kebutuhan sentra dan karasteristik IKM. Unit Layanan ini dimaksudkan sebagai sarana pelayanan dengan berbagai fungsi seperti, bahan baku & penolong, barang jadi, kemasan, administrasi dan promosi yang dapat digunakan secara bersama antara IKM yang ada di dalam sentra. Oleh karena itu mesin/peralatan yang terdapat di dalamnya adalah mesin/peralatan yang tidak mampu dimiliki oleh IKM atau tidak dapat dioperasionalkan oleh IKM ataupun tidak ekonomis jika dioperasikan oleh IKM secara individual. c. Pengadaan Mesin dan Peralatan Pengadaan Mesin/Peralatan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik Sentra IKM. Penggunaanya diutamakan untuk mesin/peralatan berteknologi tinggi (bukan hanya peralatan sederhana) yang berkaitan langsung dengan proses produksi yang dipakai bersama oleh pelaku sentra IKM sehingga dapat memberikan dampak yang signilikan terhadap peningkatan kapasitas serta daya saing produk. Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri dari 5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape, Pagar Keliling dan Sarana Pengamanan, Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi. Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM penggunaannya hanya untuk di dalam sentra dan merupakan sarana dan fasilitas yang terkait dan tidak terlepas dari kelengkapan proses pembangunan Sentra IKM secara keseluruhan. Pembangunan Jalan di dalam Sentra IKM hanya terbatas pada area di dalam sentra IKM dan bukan merupakan ^jalan umum. Pembangunan Landscape, Pagar Keliling dan Sarana Pengamanan baru dapat dilakukan apabila sarana prasarana yang berkaitan langsung dengan produksi telah terpenuhi. Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi dapat dilakukan apabila didalam Sentra tersebut tidak tersedia sumber energi, sarana komunikasi, tower internet serta peralatan lainnya yang mendukung proses produksi baik kualitas maupun kuantitas. Dalam hal kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang menghasilkan barang/jasa yang diserahkan langsung dan digunakan oleh IKM di dalam Sentra IKM termasuk revitalisasi ruang/area produksi dan atau mesin/peralatan, maka digunakan mata anggaran kegiatan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat dan bukan merupakan belanja modal. Berkaitan dengan rencana penyerahan tersebut Pemda harus menyampaikan Draft Berita Acara Hibah untuk Barang yang diserahkan kepada IKM di dalam sentra beserta surat pernyataan diatas materai oleh IKM (calon penerima bantuan) untuk memanfaatkan, menjaga, tidak memperjual belikan, tidak merubah fungsi dari barang yang diterima serta melaporkan secara berkala pemanfaatannya kepada pemda.
Indikator Output: Jumlah Sentra IKM yang dibangun dan/atau direvitalisasi d b. Indikator Outcome: Sentra IKM yang telah beroperasional serta mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya 2. Aspek kinerja yang diukur Laporan realisasi fisik dan keuangan pembangunan/pengadaan fisik kegiatan yang masuk pada aplikasi Kementerian Keuangan, serta pelaporan progress kegiatan yang dilampirkan bersama foto/dokumentasi kegiatan DAK Fisik Bidang IKM yang diinput pada aplikasi monitoring dan evaluasi DAK Fisik Bidang IKM Kementerian Perindustrian. 3. Indikator kinerja a. Pembangunan fisik dinilai dari realisasi keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. b. Pembangunan/belanja modal fisik sesuai dengan kontrak yang disepakati. Kinerja penyelenggaraan DAK Fisik Bidang IKM akan dijadikan salah satu pertimbangan dalam usulan pada tahun berikutnya.
Gedung/Sarana Produksi khusus untuk produk pangan, sekurang- kurangnya harus menyesuaikan standar sertifikasi CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik), yang dapat ditingkatkan ke standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). 2l Gedung/Sarana Produksi khusus untuk produk furniture, harus memiliki atap yang tinggi (+ 7 meter) serta dilengkapi sistem dust collector (penyedot debu). 3) Untuk Pengolahan Produk yang menghasilkan Limbah E}3 (Bahan Berbahaya Beracun) wajib memiliki fasilitas penyimpanan Limbah 83 sebelum diolah lebih lanjut sebagaimana mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2O2l tentang Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan/atau peraturan lain yang berlaku. 4l Revitalisasi Ruang/Area produksi dapat dilakukan pada ruang produksi yang lahannya dimiliki oleh IKM yang dibuktikan dengan kepemilikan/sertifikat lahan atas nama IKM yang masih menyatu dengan rumah tinggal atau berada di lahan yang sarna dengan tetap menyesuaikan karakteristik IKM. Dalam hal ini, Ruang/Area produksi yang akan dibangun harus memiliki akses keluar masuk yang terpisah dari tempat tinggal yang sudah ada, ruang produksi yang dibangun khusus digunakan untuk aktivitas produksi dan mengikuti karakteristik sektor industri tersebut. Dalam pelaksanaa.nnya Pemda harus memiliki surat pernyataan secara legal (diketahui oleh Kelurahan dan Kecamatan) dari IKM terkait bahwa ruang/area produksi yang telah dibangun akan digunakan untuk aktivitas produksi dan tidak akan beralih fungsi. b. Pembangunan / Revitalisasi Unit Layanan Pembangunan Unit Layanan terdiri dari 5 komponen, yaitu: Unit Bahan Baku & Penolong, Unit Barang Jadi, Unit Kemasan, Unit Administrasi dan Unit Promosi. Kriteria teknis bangunan unit layanan sentra IKM adalah sebagai berikut:
Unit layanan administrasi dan unit promosi tidak boleh memiliki komposisi anggaran yang lebih besar dibanding sarana produksi. 2l Khusus untuk unit layanan promosi, penggunaannya tidak dapat berdiri sendiri karena hams diikuti dengan minimal pembangunan sarana yang berkaitan dengan proses produksi yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Pembangunan layanan promosi dilakukan apabila sentra tersebut telah menghasilkan produksi yang berkualitas dan memiliki target pasar yang jelas. c. Pengadaan Mesin dan Peralatan Kriteria teknis pengadaan mesin dan peralatan sentra IKM adalah sebagai berikut:
Pengadaan Mesin/Peralatan tidak termasuk bahan baku dan/atau barang habis pakai, mobil, motor maupun sarana angkutan lainnya. 2l Rincian jenis dan spesifikasi mesin dan peralatan produksi harus mendapakan persetujuan terlebih dahulu dari Tim Teknis Kementerian Perindustrian pada saat penJrusunan Rencana Kegiatan (RK). Dalam hal terdapat perubahan setelah RK disepakati, maka Daerah harus mendapat persetujuan kembali dari Tim Teknis Kementerian Perindustrian. d. Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM terdiri dari 5 komponen, yaitu: Jalan di dalam Sentra IKM, Landscape,Pagar Keliling dan Sarana Pengama.nan, Jaringan Listrik dan Jaringan Komunikasi. Kriteria teknis Pembangunan Infrastruktur/Sarana Penunjang Sentra IKM adalah sebagai berikut:
Pembangunan/perbaikan jalan di dalam Sentra IKM sekurang- kurangnya berbentuk pelapisan jalan tanah dengan bahan/material tertentu (batu, paving, aspal atau beton) dengan menyesuaikan anggaran yang ada. 2l Jalan di dalam Sentra IKM dibangun dengan menyesuaikan kebutuhan sentra IKM dengan memperhatikan kondisi lingkungan, kondisi tanah dan produk yang dihasilkan. Lebar jalan sekurang- kurangnya memiliki 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar jalan paling sedikit 5,5 (lima koma lima) meter. 3) Jaringan Listrik dapat berupa pemasangan tiang listrik, panel listrik, instalasi penerangan, sistem penangkal petir, dan dapat disediakan genset sebagai daya cadangan apabila terjadi pemadaman listrik; 4l Jaringan Komunikasi dapat berupa tower internet fiika daerah belum terdapat akses internet yang memadai), akses local area network (LAN), pemasangan jaringan akses internet serta ^jaringan telekomunikasi.
1.2 Tujuan dan Sasaran 6.1.2.1 Tujuan 1. Meningkatkan produksi dan cadangan pangan nasional. 2. Meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian dan kesejahteraan petani. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam pengembangan kawasan Food Estate dan Kawasan Sentra Produksi Pangan.
1.2.2 Sasaran 1. Sasaran Pengelolaan DAK Fisik Bidang Pertanian yaitu terfasilitasinya pembangunan/renovasi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)/Balai dan sarana prasarana infrastruktur pertanian di daerah. 2. Sasaran pelaksana DAK Fisik Bidang Pertanian yaitu perangkat daerah yang membidangi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan kesehatan hewan serta penyuluhan pertanian dan/atau sebutan lain di provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi. 3. Sasaran penerimanya adalah Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)/Korporasi Petani.
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan serta Spesifikasi dan/atau Standar Teknis Output 5.1.3.1 DAK Fisik Bidang Pertanian Kewenangan Provinsi 6. 1.3. 1. 1 Renovasi UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Sarana Pendukungnya UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi adalah satuan kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi yang mempunyai tugas melaksanakan produksi/perbanyakan benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) serta penyebarluasan benih bermutu varietas unggul . Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi :
pelaksanaan Produksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP);
penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar dan Benih Pokok kepada produsen benih;
pelaksanaan observasi penerapan teknologi perbenihan, baik teknologi produksi maupun pasca panen;
pelaksanaan pemurnian kembali verietas unggul;
pelaksanaan pembinaan teknis kepada produsen benih;
pelaksanaan penyebarluasan informasi perbenihan; dan
pelaksanaan pengawasan internal mutu benih. Kegiatan renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dan sarana pendukungnya bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi yang berkaitan dengan kegiatan produksi atau perbanyakan benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) tanaman pangan dan hortikultura di wilayah kerjanya. Kegiatan renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dan sarana pendukungnya bertujuan dapat menggunakan dana DAK fisik. Pemanfaatan dana DAK fisik disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Renovasi UPTD Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura lBalai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura dan sarana pendukungnya antara lain:
Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Renovasi adalah suatu proses kegiatan menyempurnaan/meremajakan/ memperbaiki/ memperbaharui/ mengembangkan / meromb ak / menambah / mengganti struktur atau bentuk atau memberi desain tambahan pada bangunan. Tujuan Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi. Fungsi renovasi berkaitan dengan kegiatan perbanyakan benih sumber agar bangunan lebih terpelihara dengan baik, lebih efisiensi dan berdaya guna serta menambah kenyamanan, keamanan dan perlindungan untuk melakukan kegiatan di dalam ruang/bangunan tersebut. Renovasi UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura di lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura termasuk Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi dengan rincian:
Gudang/Ruang Processing Benih Gudang/Ruang Procsesing benih adalah bangunan yang digunakan untuk memproses calon benih menjadi benih siap salur meliputi kegiatan pembersihan dan pemilihan benih, pengemasan serta pelabelan benih. Pembersihan bertujuan agar benih bersih dari kotoran (tanah, jerami, daun, dan membuang benih hampa), sedangkan pemilihan benih untuk menghindari benih tercampur dengan varietas lain. Fungsi Gudang/Ruang Procsesing benih untuk tempat memproses benih agar benih yang diproses terjamin mutunya, benih yang bersih, seragam, tidak tercampur varietas lain serta memenuhi standar mutu yang ditentukan. Persyaratan Gudang/Ruang Procsesing benih harus rapat, lantai padat (terbuat dari semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang prosesing tidak lembab, serta bebas dari gangguan hama gudang dan tikus (ruangan bersih, lubang ventilasi ditutup kawat kawat kasa). b. Gudang Penyimpanan Benih Gudang penyimpanan benih adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan benih hasil perbanyakan benih sumber yang sudah di panen, dikeringkan dan diproses menjadi benih. Fungsi gudang penyimpanan benih adalah tempat menyimpan benih curah dalam wadah benih/silo maupun kemasan plastik dengan kondisi nrangyang di atur guna melindungi benih dari serangga, pengerat, fungi, api dengan tujuan mempertahankan viabilitas benih dalam periode simpan sepanjang mungkin dan mempertahankan kualitas mutu benih sesuai ketentuan sebelum didistribusikan ke tempat lain. Syarat penempatan benih, benih harus ditempatkan pada silo/wadah yang disusun sedemikian rupa sehingga jumlahnya mudah dihitung dengan tepat dan mempunyai kesempatan yang sama untuk pengambilan contoh benih serta bisa diambil dengan mudah. Persyaratan gudang penyimpanan benih harus rapat, lantai ^padat (terbuat dari semen/beton), lantai diberi alas ka5ru /palet, penempatan benih tidak boleh menempel dinding, mempunyai ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang penyimpanan tidak lembab, serta bebas dari gangguan hama gudang dan tikus (ruangan bersih, lubang ventilasi ditutup kawat kasa). c. Gudang Alat Mesin Gedung Alat Mesin Pertanian adalah bangunan untuk menyimpan alat- alat mesin pertanian baik pra tanam sampai panen. Fungsi gudang alat mesin untuk menyimpan, memelihara, merawat dan tempat memperbaiki alat mesin pertanian yang dipergunakan selama proses produksi/perbanyakan benih sumber mulai dari pra tanam sampai panen. Persyaratan gudang alat mesin harus rapat, lantai padat (terbuat dari semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang penyimpanan tidak lembab. d. Gudang Sarana Produksi Gudang sarana produksi adalah bangunan untuk penyimpanan sementara sarana produksi/perbanyakan benih berupa ^pupuk, pestisida, insektisida dan zat pengatur tumbuh. Fungsi gudang sarana produksi untuk menyimpan seluruh sarana produksi agar terjamin kuantitas dan fungsinya yang akan digunakan untuk sarana produksi benih (pupuk, pestisida, insektisida dan zat pengatur tumbuh) sampai terdistribusi di pertanaman. Persyaratan gudang sarana produksi harus rapat, lantai padat (terbuat dari semen/beton), memiliki ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang sarana produksi tidak lembab, bebas dari gangguan hama tikus (ruangan bersih). e. Gudang Promosi/Koleksi Benih Gudang Promosi/Koleksi Benih adalah bangunan tempat kegiatan promosi/koleksi benih/penjualan benih (kios benih). Fungsi gudang promosi/koleksi benih sebagai pusat sarana informasi benih/mempromosikan benih yang di produksi/tempat koleksi benih sekaligus tempat penjualan benih (kios benih) kepada petani atau para produsen/penangkar benih sebagai bahan perbanyakan benih sumber. Persyaratan gudang promosi benih hanrs rapat, lantai padat (terbuat dari semen/beton), mempunyai ventilasi yang cukup dan sirkulasi udara berjalan lancar agar gudang promosi tidak lembab, bebas dari pengerat/tikus (ruangan bersih), benih di tempatkan pada kemasan plastic/kaca/wadah, bisa di tempatkan pada para-para ka5ru ataupun di dalam etalase kaca. f. Green House/Screen House Green House/ Screen House adalah bangunan konstruksi yang dirancang secara khusus dari rumah kaca atau plastic tembus cahaya, yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta kondisi lingkungan yang dikehendaki (terlindungi dari organisme pengganggu tanaman) dalam pemeliharaan tanaman atau budidaya tanaman untuk berkembang secara optimal. Fungsi Green House/ Screen house untuk tempat melakukan kegiatan percobaan/ observasi penerapan teknologi produksi/ perbanyakan benih, dimana pertanaman dapat tumbuh optimal, terhindar dari organisme pengganggu tanaman dan memanfaatkan kondisi lingkungan yang baik dalam pemeliharaan tanaman guna menghasilkan benih sumber yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. Persyaratan Green House/ Screenhouse: lahan harus datar, atap terbuat dari bahan yang tembus transmisi cahaya yang cukup, lokasi tidak berpotensi ada angin ekstrem, dekat sumber air yang cukup, memiliki drainase bagus, jauh dari sumber cemaran, tinggi bangunan diperkirakan kurang lebih 3 meter agar udara tidak panas. g. Laboratorium kultur jaringan Laboratorium kultur jaringan adalah bangunan yang dilengkapi dengan alat-alat laboratorium sebagai fasilitas penunjang kegiatan praktikum, penelitian dan kegiatan perbanyakan benih sumber melalui in uitro atau kultur jaringan. In uitro atau kultur jaringan di maksud adalah menjaga dan menumbuhkan jaringan tanaman (kalus, sel, protoplas) dan organ tanaman (daun, tunas pucuk/lateral, batang, akar dan embrio) pada kondisi aseptik. Fungsi Laboratorium Kultur Jaringan adalah tempat melakukan kegiatan perbanyakan benih sumber secara in uitro atau kultur ^jaringan secara aseptik dalam rangka penyediaan benih sumber mendukung pelayanan publik dalam jumlah besar dan cepat, bibit seragam dan bebas hama penyakit. Persyaratan Laboratorium Kultur Jaringan rLrangan harus steril, bersih, fasilitasi listrik dan air, minimal memiliki rLlang terpisah/tersekat (tersedia ruang inkubator, tersedia tempat untuk pembuatan media, tersedia tempat menumbuhkan kultur secara aseptik, tersedia tempat khusus untuk membersihkan bahan yang terkontaminasi dan penampungan limbah).
Pembangunan Sumber-Sumber Air Pembangunan sumber-sumber air adalah kegiatan membangun/ memperbaiki/ menambah/ melengkapi/ mengganti/ memperlua s ketersediaan sumber-sumber yang diarahkan untuk membangun fasilitas sumber air melalui pembangunan irigasi air tanah (dangkal/dalam), pembangunan embung dan rehabilitasi jaringan irigasi dalam kerangka konservasi air dan antisipasi perubahan iklim untuk dimanfaatkan sebagai suplesi air irigasi ke seluruh lahan produksi/perbanyakan benih di lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/ Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi. Fungsi pembangunan sumber-sumber air adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan ketersediaan sumber-sumber air agar terjamin dan terfasilitasinya sumber irigasi ke seluruh lahan produksi / perbanyakan benih sumber di lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi. Pembangunan Sumber-Sumber Air dengan rincian pembangunan sumur dalam (deep weltl atau dangkal, embung, long storage, ^jaringan/saluran irigasi teknis, perbaikan pintu air berikut sarana pendistribusiannya (pipa, selang, dan pompa air), boxpembagi dan/atau sarana pengairan lainnya di lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balat Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi. Persyaratan pembangunan Sumber-Sumber Air terbatas di lingkup UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura/Balai Perbenihan/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura milik Provinsi, terdapat sumber air irigasi tanah dangkal mempunyai kedalama.n air sampai dengan 60 meter dan irigasi air tanah dalam mempunyai kedalaman air lebih dari 60 meter atau dekat dengan sumber air lainnya misal sungai.
Renovasi Lantai Jemur/ W Dryer/Box Dryer Renovasi Lantai Jemur/UV Dryer/Box Dryer adalah kegiatan merenovasi / menyempurnaan / meremaj akan / memperbaiki / memperbaharui/mengembangkan/merombak/menambah/ mengganti atau memperluas lantai jemur (termasuk penambahan atap lantai jemur), pengadaan UV dryer dan/atau box dryer sebagai tempat untuk kegiatan penjemuran/pengeringan calon benih setelah panen dengan tujuan mengurangi kandungan air dalam benih sesuai dengan kadar air yang ditentukan. Pengeringan benih dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari (lantai jemur), dan ventilasi secara alami. Pengeringan benih buatan dapat menggunakan alat- alat tertentu dengan pengaturan suhu tertentu dengan alat W dryer atau box dryer. Fungsi renovasi Lantai Jemur/ W dryer/ box dryer adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan penjemuran/pengeringan benih dengan maksud membatasi respirasi dan timbulnya "hot spo{ selama penyimpanan, dan mencegah mikroorganisme sehingga benih dapat disimpan lama. Persyaratan lantai jemur dibuat dari semen bertulang dengan permukaan cembung dan licin, pada masing-masing sisi dibuat saluran air. Ketinggian permukaan lantai jemur lebih tinggi atau dari permukaan tanah sekitarnya dan dibuat terpisah untuk mencegah pencampuran varietas lain.
Sarana Alat Mesin Benih/Pengangkut Produksi dan ProcessinglPengemasan Pengadaan sarana alat mesin pertanian yang akan digunakan untuk kegiatan selama proses produksi, prosesing/ pengemasan/penyimpanan serta pengangkut benih di lingkup UPTD Balai Perbenihan TPH/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih milik Provinsi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Fungsi Alat Mesin Produksi dan ProcessinglPengemasan Benih/Pengangkut adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan alat produksi, prosesing/pengemasan/penyimpanan dan pengangkutan kegiatan perbanyakan benih sumber. Dengan alat mesin tersebut mempercepat proses kegiatan perbanyakan benih, mengurangi loose panen, lebih efisien tenaga dan biaya produksi serta meningkatkan hasil. Sarana Alat Mesin Produksi dan Processing/Pengemasan Benih/penyimpanan dan Pengangkut Benih dengan rincian: mini traktor, hand tractor, traktor roda empat, combine haruester, transplanter, rotari, cultiuator, tresher multiguna, seed cleaner, mistblower, grader, winnower, grader, aspirator scalpel, dehumidifier, silo, genset, forklift, kendaraan roda 3, alat pembuat/pencacah kompos, alat jahit karung, danf atau plastik sealer. a. Sarana Alat Mesin Produksi Alat yang digunakan untuk proses produksi benih mulai dari pengolahan tanah, tanam, hingga alat panen. Fungsi sarana alat mesin produksi untuk mempercepat proses produksi/perbanyakan benih mulai dari (pengolahan tanah, tanam, hingga panen) dengan rincian:
Alat yang berfungsi sebagai alat pengolah tanah yaitu Mini traktor, hand tractor, traktor roda empat, rotari, cultiuator, grader, alat pembuat/pencacah kompos. 2) AIat yang berfungsi sebagai alat tanam yaitu transplanter, 3) Alat yang berfungsi sebagai alat panen yaitu combine haruester. b. Sarana Alat Mesin Processing Benih Alat yang digunakan untuk proses pengolahan benih (pembersihan dan pemilihan benih) agar dihasilkan benih bermutu yang sesuai ketentuan. Fungsi sarana alat mesin processing benih untuk mempercepat proses pengolahan benih yang meliputi (pembersihan dan pemilihan benih) dengan tujuan menghindari benih tercampur dengan varietas lain sehingga diperoleh kualitas mutu benih yang baik, murni, daya kecambah semaksimal mungkin dan bersih. Pembersihan bertujuan membersihkan benih dari kotoran (tanah, ^jerami, dan daun padi yang terikut)juga untuk membuang benih hampa. Pemilihan benih bertujuan untuk mendapatkan benih yang lebih seragam dalam ukuran (panjang, lebar, ketebalan), bentuk, dan bobotnya. Sarana alat mesin processing benih setelah calon benih dikeringkan mulai dari (pembersihan benih, dan pemilihan/sortasi benih,) yaitu tresher multiguna, seed cleaner, mistblouer, winnower dan aspirator scalpel.
Sarana Alat Mesin Pengemasan dan alat simpan benih curah Sarana Alat Mesin Pengemasan termasuk penyimpanan benih adalah alat yang digunakan untuk mengemas benih ke dalam kemasan plastik sehingga tertutup rapat dengan ukuran tertentu. Fungsi sarana alat mesin pengemasan benih yaitu benih siap salur dikemas ke dalam kemasan plastik tertentu, ditutup dengan rapat, direkatkan dengan alat pengemas dengan tujuan mempertahankan viabilitas dan kekuatan benih selama disimpan. Syarat bahan kemasan yang digunakan harus kuat, tidak mudah sobek, kedap udara dan air (plastik polyethylene setebal + O,2 mm).
Sarana alat penyimpanan benih curah dan ^pendukung Sarana alat penyimpanan benih dan sarana ^pendukung adalah ^alat untuk menyimpan benih bentuk curah (bulk materiat) ke dalam silo/wadah/drum yang disimpan dengan alat pengatur kelembaban suhu tertentu yang konstan dengan antisipasi ^pembangkit daya listrik dengan genset. Fungsi alat penyimpanan benih dalam bentuk currah disimpan ke dalam silo-silo/wadah/drum yang disusun sesuai ketentuan dengan kondisi pengatur kelembabab suhu tertentu tetap terkendali dan tetap konstant, maka benih yang disimpan tetap dipertahankan kualitas mutu ^benih sesuai standar mutu yang ditetapkan. Sarana penyimpanan benih serta sarana ^pendukung ^pengatur kelembaban suhu ruang simpan dan stabilitas ^pembangkit daya listrik yaitu: silo, dehumidifier, dan genset Persyaratan teknis silo/wadah/karung terbuat dari bahan ^yang rapat dan anti hama pengerat/tikus, bisa terbuat dari ka5ru, karung ^goni, ^batu bata, semen, karbon hitam, ka5ru, serbuk gergaji atau berupa drum. Sarana Alat Mesin Pengangkut Benih Alat yang digunakan untuk mempermudah ^pengangkutan ^proses produksi benih (benih, pupuk, pestisida) hingga pengangkutan calon benih dari lokasi panen ke lokasi prosesing, gudang ^penyimpanan maupun distribusi benih siap salur. Fungsi sarana alat mesin pengangkut benih sebagai alat ^pengangkutan kegiatan selama proses produksi/perbanyakan benih sumber ^hingga pengangkutan benih siap salur. Alat yang berfungsi sebagai alat pengangkut benih ^yaitu kendaraan ^roda 3 dan forklift.
Penyediaan Kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan Balai ^Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan adalah alat-alat laboratorium sebagai fasilitas penunjang kegiatan praktikum, penelitian dan kegiatan perbanyakan benih sumber melalui in vitro atau kultur ^jaringan di lingkup UPTD Balai Perbenihan TPH/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih milik Provinsi. Fungsi penyediaan kelengkapan Laboratorium Kultur Jaringan untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan produksi/ perbanyakan benih sumber secara in vitro atau e kultur jaringan secara aseptic sampai aklimatisasi dalam rangka penyediaan benih sumber mendukung pelayanan publik dalam ^jumlah besar dan cepat, bibit seragam dan bebas hama penyakit. Penyediaan Kelengkapan Alat Laboratorium Kultur Jaringan dengan rincian: autoclaue, enkas, mesin laminar air flou, lampu spritus, meja laminar dan kursi kerja, rak inkubasi kultur jaringan, pinset, scalpel, pipet tetes, timbangan analitic digital0,001 (3 digit) portable, taater di.stilator, ^pengaduk, pompa pipet ukur/ ball pump karet, botol pemancar air 500 ml, atomiser 500 ml, botol media steril, botol kultur tahan autoclaua botol stok media, kotak plastik tempat botol stok media,tabung erlenmeger, petidr; sh, spatula, beker glass, corong kaca, thermometer hggrometer, hot plate magnetic stirrer, kacamata laboratorium, labu takar, gelas ukur kaca, dan/atau sekher, disesuaikan dengan kebutuhan.
Jalan Produksi Lingkup Balai Benih Jalan Produksi Lingkup Balai Benih adalah prasarana ^jalan di wilayah lahan produksi /Iahan perbanyakan benih sumber di lingkup UPTD Balai Perbenihan TPH/Balai Benih/Unit Produksi Benih (UPB)/Instalasi Benih/Kebun Benih milik Provinsi. Kegiatan ini meliputi Pembangunan/pengembangan/ penambahan/memperbaiki/merombak/menambah/memper-luas ^jalan produksi lingkup Balai Benih TPH/UPTD Balai Perbenihan TPH/Instalasi Benih/Kebun Benih Milik Provinsi yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanarr yang berkaitan dengan ^jalan produksi kegiatan perbanyakan benih sumber. Fungsi jalan produksi Lingkup Balai Benih sebagai sarana/prasarana transportasi/mobilitas alat mesin pertanian dan mengangkut sarana produksi atau hasil produksi benih sumber sehingga mempermudah akses mobilitas dalam, dari dan ke lahan produksi/perbanyakan benih. Pelaksanaan detail kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) sampai dengan (f) disesuaikan dengan kebutuhan UPTD perbenihan masing-masing daerah.
L.3.L.2 Renovasi UPTD/Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH| dan Sarana Pendukungnya UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH) termasuk Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB- TPH dan Sarana Pendukungnya adalah satuan kerja yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertanian Propinsi yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan penilaian kultivar dan klon, sertifikasi benih, analisis dan pengawasan mutu benih tanaman. Dalam melaksanakan tugasnya, UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH)/Sub Laboratorium UPTD BPSB- TPH / Wilayah Kerj a BPSB-TPH menyelenggarakan fungsi ^:
Melakukan penilaian kultivar (varietas);
Melaksanakan sertifikasi benih;
Melaksanakan pengujian benih di laboratorium; dan
Melaksanakan pengawasan mutu dan peredaran benih. Fungsi renovasi UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSB-TPH)/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH milik Provinsi meliputi kegiatan renovasi/ memperbaiki/menambah/melengkapi/ meng-ganti atau memperluas ruangan/bangunan serta kelengkapan peralatan yang dibutuhkan adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan UPTD Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura ^(BPSB-TPH)/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH milik Provinsi dalam rangka kegiatan pengawasan mutu benih tanaman pangan dan hortikultura di wilayah kerjanya. Kegiatan renovasi/memperbaiki/menambah/melengkapi/ mengganti atau memperluas ruangan/bangunan dan kelengkapan sarana pendukungnya dapat menggunakan dana DAK fisik. Pemanfaatan dana DAK fisik disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Beberapa prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Renovasi UPTD BPSB-TPH / Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH / Wilayah Kerj a BPSB-TPH Provinsi antara lain:
Ruang Penilaian Varietas Ruang penilaian varietas adalah ruang yang digunakan untuk melakukan kegiatan analisis penilaian varietas (pengujian multilokasi, pengenalan dan observasi kultivar), ruang informasi dan promosi dan/atau koleksi varietas. Fungsi rua.ng penilaian varietas sebagai tempat pengolahan, analisis, pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan penilaian varietas (pengujian multilokasi, pengenalan dan observasi kultivar), ruang informasi dan promosi dan/atau koleksi varietas. Persyaratan teknis ruang penilaian varietas: memiliki akses air yang mudah dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup, bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi dibuat seperti jendela (dapat dibuka dan ditutup, terdapat penerangan yang cukup. REPUBUK INDONESIA 2. Ruang Sertifikasi Benih Ruang Sertifikasi benih adalah ruang yang digunakan untuk melakukan kegiatan sertifikasi benih meliputi serangkaian pemeriksaan dan atau pengujian dalam rangka penerbitan sertifikat benih. Fungsi ruang sertifikasi benih sebagai tempat pengolahan, analisis, pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan sertifikasi benih mulai dari (pelayanan permohonan, pencatatan buku induk, ^penerimaan sampel, pemeriksaan lapangan, pengawasan panen, pemeriksaan alat ^panen, pengambilan contoh benih, pengolahan benih, pengawasan pemasangan label, hingga penyempurnaan penerapan sistem sertifikasi benih. Persyaratan teknis ruang sertifikasi benih memiliki akses air yang mudah dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup, bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi dibuat seperti jendela (dapat dibuka dan ditutup, terdapat penerangan yang cukup).
Ruang Pengawasan Pemasaran/Peredaran Benih Ruang Pengawasan Pemasaran/Peredaran Benih adalah ruang yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengawasan pemasaran/peredaran benih yang meliputi serangkaian kegiatan terhadap penyaluran dan/atau pemasaran benih tanaman pangan dari lokasi produsen benih ke lokasi pemasaran dan/atau kepada masyarakat. Fungsi ruang pengawasan pemasaran benih sebagai tempat pengolahan, analisis, pencatatan, dan penyimpanan data guna mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan pemasarana/peredaran benih yakni : Inventarisasi pedagang benih, penerimaan permohonan pendaftaran dan penelaahan ^pedagang benih, pemberian dan pencabutan tanda daftar sebagai pedagang benih, pemeriksaan kebenaran label dari benih unggul yang diperdagangkan, peredaran benih, pemberian peringatan, larangan dan pencabutan peredaran benih yang sedang diperdagangkan, pembinaan pedagang dan konsumen benih, penyelesaian kasus-kasus dalam pengadaan, perdagangan dan penggunaan benih unggul sesuai peraturan perbenihan, serta penerap€rn peraturan perbenihan. Persyaratan teknis rulang pengawasan pemasaran benih: memiliki akses air yang mudah dan bersih, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup, bagi ruangan yang akan dilengkapi dengan AC, ventilasi dibuat seperti ^jendela (dapat dibuka dan ditutup dan terdapat penerangan yang cukup).
Ruang Laboratorium Benih Ruang Laboratorium benih adalah rLlang yang digunakan untuk pengujian benih secara laboratoris (daya benih benih, viabilitas atau tumbuh, kadar air dan kesehatan benih) yang terdiri dari ruang laboratorium basah, ru€rng laboratorium kering, ruang kemurnian, ruang perkecambahan suhu terkendali, dan/atau ruang penerimaan contoh benih. Fungsi ruang laboratorium benih untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan pengujian benih secara laboratoris (kadar air, kemurnian, daya berkecambah, uji vigor, viabilitas, kesehatan benih, heterogenitas, pengembangan metode pengujian benih) serta pengolahan data, analisis, pencatatan, dan penyimpanan data hasil laboratorium. Persyaratan teknis mang laboratorium benih, letak ^jendela rLlang laboratorium sebaiknya menghadap utara-selatan untuk menghindari sinar matahari langsung ke ruang laboratorium, terdapat ^jendela dari kaca baik mati atau hidup dan dapat membuka ke atas/ ke bawah, laboratorium benih hendaknya dilengkapi dengan AC kecuali ruang basah, ruang kering diusahakan mempunyai kelembapan rendah yakni kurang dari 7Ooh, dan untuk menjaga kelestarian peralatan laboratorium.
Green House/Screett House Green house atau sreen house adalah bangunan/ konstruksi yang dirancang secara khusus dari rumah kaca atau plastik, yang digunakan untuk merawat, menghindari dan melindungi tanaman dari organisme pengganggu tanaman tertentu dan berbagai macam cuaca yang dikondisikan sesuai suhu tertentu yang diinginkan dalam rangka pengujian benih. Fungsi Green House atau screen house untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan kegiatan percobaan/observasi penerapan teknologi perbenihan di greenhouse, dimana pertanaman dapat tumbuh optimal, terhindar dari organisme pengganggu tanaman dan memanfaatkan kondisi lingkungan yang baik dalam pemeliharaan tanaman dalam rangka pengujian benih bermutu yang sesuai dengan standar mutu yang ditentukan. Persyaratan teknis Green House atau screen house lahan harus datar, atap terbuat dari bahan yang tembus transmisi cahaya yang cukup, lokasi tidak berpotensi ada angin ekstrem, dekat sumber air yang cukup, memiliki drainase bagus, jauh dari sumber cemaran, tinggi bangunan diperkirakan kurang lebih 3 meter agar udara tidak panas.
Ruang Penyimpanan Sampel Benih Ruang Penyimpanan sampel benih adalah tempat yang digunakan untuk penyimpanan sampel benih, contoh kirim benih dalam rangka pengujian benih serta sisa sampel benih hasil pengujian. Fungsi ruang penyimpanan sarnpel benih untuk menyimpan sampel benih atau sisa sampel benih yang telah diuji guna mempertahankan ^jumlah mikroorganisme yang terkandung dalam sampel seasli mungkin (seperti saat pengambilan sampel) tanpa mengurangi atau menggandakannya hingga siap dilakukan analisis pada sampel dalam rangka pengujian benih. Persyaratan teknis ruang penyimpanan sarnpel benih memiliki, ruangan tidak lembab dan tidak gelap, ventilasi dibuat cukup, terdapat ^penerangan dan daya yang cukup (bila diperlukan untuk cool storage).
Penyediaan Sarana Pengairan Penyediaan sarana pengairan adalah fasilitasi sarana pengairan ^yang dapat mengairi seluruh lahan untuk Demplot Varietas, dan/atau Lahan Uji Adaptasi serta seluruh aktivitas kegiatan di lingkup UPTD BPSB-TPH/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH milik Provinsi. Fungsi penyediaan sarana pengairan untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan yang berkaitan dengan pengairan ^guna memasok, dan menjamin ketersediaan air pada lahan Demplot Varietas, dan/atau Lahan Uji Adaptasi serta pengairan seluruh kegiatan di lingkup UPTD BPSB-TPH/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH milik Provinsi.
Penyediaan Perdatan Laboratorium Peralatan Laboratorium adalah alat-alat yang digunakan dalam ^proses pengujian benih di laboratorium (menguji kemurnian benih, viabilitas atau daya berkecambah, kadar air dan kesehatan benih) dalam kebutuhan sertifikasi benih. Fungsi peralatan Laboratorium untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan berkaitan dengan hasil informasi ^pengujian mutu dan kualitas benih yang sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih. Penyediaan peralatan laboratorium dengan rincian: stick tryer, analgtical balance/timbangan 3/4 desimal-2 desimal, timbangan averi 15 kg- 2 kg, anak timbangan tipe E2 1 gram - 2000 gram, analis set, mechanical/minisoil diuider, moisture tester elektrik/ grain mobturemeter, hand sealer otomatis, cawan aluminium, desikator, eksikator, ouen m.emert, deuider elektric, grinding milltekanan berskala, termocouple, millhuster, medicool, microscope stereo, microscope compound, autoclaue, thermohygrograph digital dengan memorycard, digital inkubator, lemari inkubator, konduktivitimeter, germinator elektrik/non elektrik, humidifier, luximeter, refrigrator/cool storage benih, AC, grinder, thermometer gun, autoclaue, meja kemurnian lengkap dengan magnifier lamp, dan/atau genset, disesuaikan kebutuhan. Pelaksanaan detail kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf ^(a) sampai dengan (h) disesuaikan dengan kebutuhan UPTD BPSB-TPH/Sub Laboratorium UPTD BPSB-TPH/Wilayah Kerja BPSB-TPH masing-masing daerah.
1.3.1.3 Pembangunan/Renovasi UPID/Balai Proteksi/Perlindungan Tanaman Pangan, Hottikultura dan Perkebunan serta Sarana Pendukungnya 1. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium terdapat dua komponen kegiatan, yaitu:
Pembangunan/RenovasiLaboratorium 1) PembangunanLaboratorium Pembangunan laboratorium meliputi pembangunan rLlang isolasi/identifikasi cendawan, ruang isolasi/identifikasi bakteri, ruang sterilisasi cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan partisi/sekat), rLlang perbanyakan massal cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan partisi/sekat), green house/screen house, ruang pembuatan dan perbanyakan pestisida nabati, tempat penyimpanan bahan dan peralatan laboratorium, ruang serba guna (digunakan sebagai rLlang pertemuan/ sosialisasi/ konsultasi), jalan lingkup laboratorium, pagar, ruang kepala/staf/kantor, mushola, gudang stok pestisida, tempat penyimpanan stok APH, lahan parkir, ruang hama penyakit, ruang agens pengendali hayati (APH), ruang perbanyakan massal musuh alami, toilet, rLlang genset, ruang penyimpanan koleksi dan mess, termasuk di dalamnya jaringan listrik, air dan ^jaringan internet. 2l Renovasi Laboratorium Renovasi laboratorium meliputi renovasi ruang isolasi/identifikasi cendawan, ruang isolasi/identifikasi bakteri, ruang sterilisasi cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan partisi/sekat), rrang perbanyakan massal cendawan dan bakteri (dipisahkan dengan partisi/sekat), green house/screen house, ruang pembuatan dan perbanyakan pestisida nabati, tempat penyimpanan bahan dan peralatan laboratorium, ruang serba guna (digunakan sebagai ruang pertemuan/sosialisasi/konsultasi), ^jalan lingkup LPHP, pagar, ruang kepala/stal/kantor, mushola, gudang stok pestisida, tempat penyimpanan stok APH, lahan parkir, ruIang hama penyakit, ruang APH, ruang perbanyakan massal musuh alami, toilet, ruang genset, ruang penyimpanan koleksi dan mess termasuk di dalamnya pengecatan dan perbaikan ^plafond serta atap. Pengadaan Peralatan Laboratorium Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan laboratorium antara lain; autoclaue otomatis, W steiliser, couerslip microscope, slide microscope, bunsen tabung gas, erlenmeAer, telescope binocular, hand counter, ph meter, altim.eter, gelas kimia, tabung reaksi, gelas ukur, microscope compound, microscope stereo, hand microscope, Global Positioning Sgstem (GPS), peralatan pembuatan specimen uoucher OPT, Automatic Weather Sgstem (AWS), cawan petri, kursi, white board, lemari, micro pipet, saringan nematoda, tabung sentrifuge, microscope multimedia, orbital shaker, oven laboratorium, kaca pembesar/lup, alat ukur kadar air, chopper, toples kaca, laptop, freezer, microscope electron, kamera digital, colony counter, laminar air flow stainles dengan HEPA ftlter, ^glassware laboratorium, timbangan ^analitik, ^rak ^inkubasi, microskop digital zoom, hotplate mognetic stirer, inkubator digital, haemocytometer, tempat penyimpanan koleksi, refrigerator nofrost, blender, PH sorl tester digital, PCR, cctv, PURP (alat penguji residu pestisida), vortex, AC, shaker, enkas, shoutcase, kompor set, timbangan digital, mesin giling/penepung, destilasi, dissecting set, peralatan pembuatan koleksi OPT, alat pembuat kompos, genset, centrifuge, therma scientific, thermometer lab, desikator, titrator kalifisher, muJfle furnace, ^dig ^e ^stion ^app ^aratus. Dua Komponen Kegiatan diatas; (a) pembangunan/renovasi dan/atau (b) pengadaan peralatan laboratorium bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan laboratorium dalam rangka mengoptimalkan kegiatan perlindungan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan di wilayah kerjanya. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menambah/melengkapi/mengganti atau memperbaiki/memperluas ruangan/bangunan serta peralatan yang dibutuhkan. b 2. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Perdatan Laboratorium Pestisida Laboratorium Pestisida adalah Laboratorium yang bertujuan untuk melayani pengujian mutu produk tanaman, mutu pupuk dan mutu pestisida serta bahan lainnya untuk mendukung peningkatan produksi dan keamanan pangan serat terjaganya kelestarian lingkungan. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida terdiri dari:
Pembangunan/Renovasi Laboratorium Pestisida 1) Pembangunan Laboratorium Pestisida Pembangunan Laboratorium Pestisida terdiri dari pembangunan ruang persiapan bahan uji, ruang analisis, ru.ang penyimpanan bahan kimia, ruang penyimpanan bahan kimia/pestisida, ruang penampungan limbah, ruang incenerator/pembakaran limbah, ruang serba guna (dapat digunakan untuk pertemuan, sosialisasi dan konsultasi), ruang adminstrasi pelayanan, ruang kepala/staff/kantor, jalan lingkup, pagar, rua.ng instalasi 8&S, ruang timbang, ruang alat/instrumen pengujian, ruang inkubasi, dan ruang diseminasi, tempat parkir, ruangan penyimpanan ^gas, ruang bilas, toilet, mushola, ruang genset, mess, termasuk di dalamnya ^jaringan listrik, air dan ^jaringan internet. 2l RenovasiLaboratoriumPestisida Renovasi Laboratorium Pestisida terdiri dari renovasi ruang persiapan bahan uji, ruang analisis, ruang penyimpanan bahan kimia, ruarlg penyimpanan bahan kimia/pestisida, rulang penampungan limbah, ruang incenerator/pembakaran limbah, ruang serba guna (dapat digunakan untuk pertemuan, sosialisasi dan konsultasi), ruang adminstrasi pelayanan, ruang kepala/staff/kantor, jalan lingkup, pagar, ruang instalasi Bds, ruang timbang, ruang alat/instrumen pengujian, ruang inkubasi, dan ruang diseminasi, tempat parkir, ruangan penyimpanan ^gas, ruang bilas, toilet, mushola, ruang genset, mess, termasuk didalamnya pengecatan dan perbaikan plafond serta atap. Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan Laboratorium Pestisida antara lain; liquid chromatography MS, gas chromatoraphg/ PURP (a1at penguji residu pestisida), HPLC carbamate, HPLC UV, spektrofotometer W-VIS, spektrofotometer AAS, glassware b laboratoium, scrltbber dan digester, neraca analitik, UPS, refrigerator nofrost, tempat penyimpanan bahan dan alat uji, oven, alat ^pengendali PH, PCR set, centifugal set, auto sampler homogenizer, alat destilasi/destilation set hot plate and stirer, kalifisher titrator, ^muJfle furnace ^nitrogen ^euaporator, queencher ^extractiue tubes aoac ^method, blower, blender, dispersiue SPE, NBYlA/food tes, cctv, Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) set, mesin giling, alat persiapan bahan uji, AC, perangkat analisis, shaker, uacum filtration, titration set, uortex, alat ekstraksi" dispensette dan rotary euaporator. Komponen Kegiatan (a) pembangunan/renovasi dan/atau ^(b) ^pengadaan peralatan Laboratorium Pestisida bertujuan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas pelayanan dan mutu Laboratorium pestisida. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menambah/melengkapi/mengganti atau memperbaiki/ memperluas ruangan/bagunan serta peralatan ^yang dibutuhkan.
Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Brigade ^Proteksi Tanaman (BPTI Brigade Proteksi Tanaman (BPT) adalah sebuah lembaga ^yang mendukung pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman terutama pengendalian OPT pada tanaman. Dalam melaksanakan kegiatannya BPT membutuhkan sarana dan prasarana pendukung yang memadai terutama ^peralatan. Pembangunan/Renovasi dan Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi Tanaman (BPT) terdiri atas:
Pembangunan/RenovasiBPT 1) Pembangunan BPT Pembangunan BPT terdiri dari pembangunan ruang ^persiapan sarana pengendalian, ruang bilas/pembersihan diri dan ^peralatan, gudang bahan dan alat pengendalian, ruang penyimpanan pestisida nabati dan kimia, garasi kendaraan operasional, ruang kantor, mess, rLlang genset, toilet, mushola, tempat parkir dan rLlang serba guna termasuk di dalamnya ^jaringan listrik, air dan jaringan internet. 2l Renovasi BPT Renovasi BPT terdiri dari renovasi rLlang persiapan sarana pengendalian, ruang bilas/pembersihan diri dan peralatan, gudang bahan dan alat pengendalian, ruang penyimpanan pestisida nabati dan kimia, garasi kendaraan operasional, ruang kantor, mess, ruang genset, toilet, mushola, tempat parkir dan ruang serba guna termasuk di dalamnya di dalamnya termasuk didalamnya pengecatan dan perbaikan plafond serta atap.
Pengadaan Peralatan BPT Beberapa peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ^BPT antara lain; knapsack spraAer otomatis, mist blower, hand stacker, power spraAer, fogger, gergaji mesin, bor mesin, backpack spraAer (pompa punggung), pompa jinjing, selang isap, selang, nozzle, kantong air dan perlengkapan pengamanan ^petugas pemadam kebakaran, ^mesin pemotong rumput, alat perlindungan diri (APD), alat pemadam api ringan (APAR), pompa air diesel 3 inchi, alat ^pengendali OPT, drone ^dan perlengkapannya, hand spraA er, spraA er, refrig erator nofro st, showcas e, blender, cctv, genset, alat pengangkut barang, rak ^penyimpanan ^alat dan bahan, alat persiapan bahan pengendali, termometer, kompresor dan repair kit. Kegiatan (i) pembangunan/renovasi dan/atau (ii) ^pengadaan peralatan BPT bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ^pelayanan BPT dalam rangka mengamankan produksi tanaman ^pangan, hortikultura, dan perkebunan di wilayah kerjanya. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menambah/melengkapi/menganti atau memperbarki/ memperluas ruangan/bangunan serta ^peralatan ^yang dibutuhkan.
1.3.1.4 Renovasi UPTD/Balai dan Instalasi Perbibitan dan ^Hijauan Pakan Ternak serta Sarana Pendukungnya UPTD/Balai adalah instansi/instalasi di daerah ^(Provinsi/Kabupaten/Kota) yang menjalankan fungsi perbibitan dan/atau produksi ternak dan mempunyai lahan hijauan pakan ternak. Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak merupakan instalasi ^yang melaksanakan Pembibitan Ternak dan Pembibitan Hijauan Pakan Ternak. Balai Inseminasi Buatan (BIB) mempunyai tugas melaksanakan ^produksi, pemasaran semen beku dan pengembangan inseminasi buatan. Renovasi ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan, ^ruang bibit/benih, peralatan recording, peraTatan perah, peralatan Inseminasi Buatan, peralatan kesehatan hewan dan sarana pendukung khusus Balai Inseminasi Buatan yang sudah ada dengan memperbaiki/ mengubah/ menambah/ memperluas bangunan yang didasarkan pada analisis dinas teknis yang berwenang. Spesifikasi Output pada Menu Kegiatan Renovasi UPTD/Balai dan Instalasi Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak serta sarana pendukungnya adalah sebagai berikut (disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan):
Terdapat Ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan ^yang berfungsi untuk menyimpan pakan dan olahan pakan, yang meliputi: ^gudang pakan dan bangunan pengolahan pakan dengan minimal ukuran total 100 m2. 2. Ruang bibit/benih yang berfungsi sebagai kandang ternak dan ruang uji benih, yang meliputi: kandang, ruang laboratorium dan gang waA (disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasarana yang perlu di renovasi). 3. Peralatxr recording merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur dan mencatatat performan ternak, yang meliputi: timbangan, tongkat ukur, pita ukur, identitas ternak, komputer dan printer, kandang ^jepit. 4. Peralatan perah merupakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang proses pemerahan susu, yang meliputi: mesin perah, milkcan, teat dipping, black paddle, renet (potong kuku), dehorner (potong tanduk). 5. Peralatan IB merupakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses IB, yang meliputi: Gun IB, termos straw, kontainer lapang, container depo, cutter straw, plastik gloue, plastik sheet, gunting straw, alat deteksi birahi. 6. Peralatan Kesehatan hewan merupakan alat yang digunakan untuk memantau kesehatan pada hewan ternak, yang meliputi: peralatan klinik (stetoscop, thermometerl; peralatan bedah (meja bedah, pinset); peralatan dan bahan laboratorium (mikroskop binokuler beserta monitor, mikrotiter, rapid test, meja laboratorium, botol spesimen), peralatan reproduksi dan ^peralatan biosekuriti, alat USG. 7. Sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan (BIB) merupakan sarana yang berfungsi untuk mendukung proses produksi semen beku, ^yang meliputi: peralatan penampung semen (dummg, artiftcial uagina set), peralatan prosesing semen (mikroskop, timbangan digital, heating, layar monitor, cool top, inkubator, haemocgtometer, filling-sealing, PH meter, spektronik, alat/mesin printer straw, rak straw, container freezing, container storagel dan peralatan sterilisasi, diluter dispenser. 8. Sarana pendukung khusus untuk BIB dapat ditambahkan alat pembuatan bahan pengencer, yang meliputi glassware, magnetic stirrer, refrigerator, water bath, pemanas , plat warm, meja rak straw dan kertas saring.
L.3.2 DAK Fisik Bidang Pettanian Kewenangan Kabupaten/Kota 6.1.3.2,1 Pembangunan Sumber-sumber Air dan Rehabilitasi lrigasi Pertanian Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air yang dialokasikan dalam DAK diarahkan untuk membangun fasilitas sumber air melalui ^pembangunan irigasi air tanah (dangkal/dalam), pembangunan embung dan rehabilitasi ^jaringan irigasi dalam kerangka konservasi air dan antisipasi perubahan iklim untuk dimanfaatkan sebagai suplesi air irigasi. Sedangkan definisi dan/atau fungsi rincian kegiatannya adalah sebagai berikut:
Irigasi Air Tanah Dangkal/Dalam Kegiatan Irigasi Air Tanah merupakan pemanfaatan air tanah yang ada ^pada lapisan akuifer yang termasuk ke dalam daerah cekungan air tanah yang dinaikkan ke permukaan untuk dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi. Menurut kedalaman air, irigasi air tanah dibedakan menjadi dua ^jenis yaitu irigasi air tanah dangkal dan dalam. Irigasi air tanah dangkal mempunyai kedalaman air sampai dengan 60 meter dan irigasi air tanah dalam mempunyai kedalaman air lebih dari 60 meter. Irigasi air tanah yang akan dibangun untuk mendukung komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Luas lahan pertanian penerima kegiatan irigasi air tanah dengan ^prioritas sebagai berikut:
Kawasan Tanaman Pangan minimal 10 Ha' b. Kawasan Hortikultura minimal 5 Ha;
Kawasan Perkebunan minimal 10 Ha; dan
Kawasan Peternakan (hijauan makanan ternak dan lokasi ternak) minimal 1 Ha. Komponen irigasi air tanah, antara lain:
Sumur Bor/Sumur Gali Pembangunan irigasi air tanah dapat dilakukan berupa sumur gali (cara pengembangannya dengan digali) dan sumur bor/sumur pantek (cara pengembangannya dengan dibor) serta mempunyai potensi air tanah yang baik untuk kebutuhan tanaman dengan kedalaman disesuaikan dengan kedalaman lapisan akifernya. b. Pompa Air Dan Perlengkapannya Pompa air dan perlengkapannya menggunakan ^jenis pompa sentrifugal ataupun submersible, yang digerakkan dengan penggerak motor diesel/bensin, motor listrik, tenaga surya, atau sumber energi yang lain.
Rumah Pompa Rumah pompa berupa bangunan yang permanen dan cukup kuat untuk menahan getaran mesin dengan pengaman€rn yang baik. Kekuatan dan ukuran rumah pompa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas pompa (kecil/besar). d. Jaringan lrigasi Air Tanah (JIAT) Jaringan lrigasi Air Tanah (JIAT) untuk mengalirkan air dari pompa ke lahan usahatani terdiri dari saluran terbuka atau saluran tertutup, bangunan pengatur berupa pintu dan boks pembagi.
Pembangunan Embung Kegiatan Pembangunan Embung merupakan salah satu kegiatan sebagai upaya adaptasi perubahan iklim sektor pertanian yang berfungsi untuk memanen air hujan dan aliran permukaan (rain fall and run off haruestingl, menampung aliran mata air dan limpasan saluran pembuang irigasi terutama pada musim kemarau Pengertian Embung adalah bangunan yang berfungsi untuk menahan dan menampung aliran air yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lainnya. Bangunan embung yang dimanfaatkan sebagai air irigasi suplementer pada musim kemarau untuk budidaya komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan (tanaman ^pakan ternak, sanitasi dan minum ternak). Standar teknis bangunan embung yang dibangun adalah sebagai berikut:
Tersedianya sumber air yang memadai baik berupa aliran permukaan dan atau mata air yang ditampung kemudian dialirkan ke lahan pertanian. b. Vo1ume tampungan embung minimal 500 m3, dilengkapi saluran/pintu inlet dan outlet. c. Air dari bangunan embung diupayakan dapat memberikan suplesi air irigasi seluas 20 Hauntuk sub sektor tanaman pangan, dan 3 Ha masing- masing untuk sub sektor hortikultura, peternakan dan perkebunan.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan kegiatan perbaikan/penyempurnaan dan/atau peningkatan fungsi jaringan irigasi untuk mengembalikan/meningkatkan fungsi dan layanan irigasi sehingga diharapkan mampu mempertahankan dan/atau menambah luas areal tanam, dan/atau dapat mempertahankan dan/atau meningkatkan Indeks Pertanaman (IP). Standar teknis rehabilitasi ^jaringan irigasi adalah sebagai berikut:
Luas lahan terdampak minimal 5O Ha dengan ^perincian sebagai berikut:
Apabila luasan Poktan/P3A kurang dari 50 Ha, dapat menggunakan potensi luasan Gapoktan/ GP3A. 2) Untuk Poktan/P3A/Gapoktan/GP3A yang memiliki ^potensi ^luas lebih dari 50 Ha, alokasi kegiatan diperbolehkan lebih dari 1 unit sesuai dengan ketentuan. b. Mampu untuk meningkatkan IP pada lahan sawah dengan IP ^< 2 dan minimal dapat mempertahankan IP pada lahan sawah dengan lP ^> 2.
1.3.2.2 Pembangunan Jalan Pertanian Pembangunan Jalan Pertanian adalah upaya pembangunan ^jalan baru, peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan di kawasan lahan pertanian sebagai akses pengangkutan sarana produksi, alat dan mesin serta ^hasil produksi pertanian. Pembangunan Pertanian menuju pertanian modern serta berwawasan agribisnis memerlukan penambahan serta penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang mampu menunjang penggunaan peralatan dan mesin untuk ^pra dan pasca panen serta pengangkutan sarana produksi dan hasil ^pertanian dari dan ke lokasi panen/produksi. Jalan Pertanian terdiri atas ^jalan usaha tani (untuk subsektor tanaman ^pangan dan hortikultura) dan jalan produksi (untuk subsektor ^perkebunan dan peternakan), dengan spesifikasi sebagai berikut:
Jalan Usaha Tani yang Mendukung Kawasan Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura a. Pembuatan Jalan Baru dengan ketentuan sebagai berikut:
dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan ^jalan dengan beton;
dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan Panjang minimal 8O0 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan ^jalan dengan pauing block; atau
dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan Panjang minimal 850 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan jalan telford dan memakai talud.
Peningkatan Jalan dengan ketentuan sebagai berikut:
dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan panjang minimal 9O0 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah peningkatan menjadi pengerasan ^jalan dengan cor beton ;
dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan panjang minimal 900 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan ^jalan dengan pauing block; atau
dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 2,5 meter dengan panjang 9OO meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan adalah perkerasan jalan telfurd dan memakai Talud.
Jalan Produksi Mendukung Kawasan Perkebunan Dan ^Peternakan a. Pembuatan Jalan Baru dengan ketentuan sebagai berikut:
Dimensi lebar badan jalan pertanian maksimal 3 meter dengan Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan ^jalan dengan beton; 2l Dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 3 meter dengan Panjang minimal 800 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan ^jalan pauing block; atau
Dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 3 meter dengan Panjang minimal 850 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah perkerasan jalan telford dan memakai talud. b. Peningkatan Jalan dengan ketentuan sebagai berikut:
Dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 3 meter dengan panjang minimal 900 meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah peningkatan menjadi pengerasan ^jalan dengan cor beton;
Dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 3 meter dengan panjang minimal 9OO meter dan tinggi 15 cm dengan ^jenis kegiatan adalah Perkerasan Jalan dengan pauing block; atau
Dimensi lebar badan ^jalan pertanian maksimal 3 meter dengan panjang 950 meter dan tinggi 15 cm dengan jenis kegiatan adalah perkerasan jalan telford dan memakai talud. Apabila standar teknis kegiatan pembangunan Jalan Pertanian baru (butir 1.a. dan 2.a.) atau peningkatan kapasitas Jalan Pertanian (butir 1.b. dan 2.b.) tidak sama dengan ketentuan teknis diatas dikarenakan:
Perbedaan harga bahan/material di masing-masing Daerah sehingga perhitungan tidak sesuai dengan satuan biaya setempat; atau
Tidak dapat dipenuhi dikarenakan kondisi alam. Maka pembangunan baru Jalan Pertanian atau peningkatan Jalan Pertanian dapat disesuaikan dengan kondisi-kondisi tersebut dengan melampirkan RAB yang didukung dengan data SSH (Standar Satuan Harga) daerah setempat. Spesifikasi dan dimensi komponen ^jalan pertanian (bahu ^jalan, badan ^jalan, saluran drainase, gorong-gorong, ^jembatan dan lainnya) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Spesifikasi dan dimensi komponen ^jalan pertanian (bahu ^jalan, badan ^jalan, saluran drainase, gorong-gorong, ^jembatan dan lainnya) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
1.3.2.3 Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah tempat pertemuan dan koordinasi antara penyuluh, pelaku utama, dan pelaku usaha yang berfungsi menyelenggarakan penyuluhan pertanian di kecamatan. Renovasi Balai Pen5ruluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya adalah upaya untuk memperbaiki/menambah/merubah/ memperluas ruang-ruang yang berfungsi sebagai tempat pelayanan di BPP dan pengadaan sarana pendukung BPP meliputi sarana keinformasian dan alat bantu penyuluhan pertanian. Penjelasan terkait rincian menu kegiatan renovasi BPP dan sarana pendukungnya adalah sebagai berikut:
Ruang Data dan Sistem Informasi Ruang Data dan Sistem Informasi adalah ruang untuk pelayanan data dan informasi pertanian, yang berfungsi sebagai pengumpulan data dan informasi pertanian, pen5rusunan materi penyuluhan pertanian dan virtual meeting. Renovasi ruang data dan sistem informasi digunakan untuk memperbaiki/menambah/merubah/memperluas rulang pertemuan yang ditambah fasilitasnya menjadi ruang data dan pertemuan melalui virtual/ ui.d"eo conference baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 3O m2. 2. Ruang Multifungsi (Perpusatakaan, pameran, ^peraga dan Promosif Ruang Multifungsi (Perpustakaan, Pameran, Peraga dan Promosi) adalah ruangan yang digunakan untuk pelayanan dalam memberikan materi informasi penyuluhan pertanian, yang berfungsi sebagai penyediaan bahan bacaan penyuluhan pertanian, penyajian produk pertanian dan promosi produk pertanian. Ruang Multifungsi (Perpustakaan, Pameran, Peraga dan Promosi Rincian Kegiatan ini untuk memperbaiki/menambah/merubah/memperluas ruang multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi) baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 12 m2. Desain ruangan dapat menjadi satu kesatuan atau terbagi dalam beberapa rulangan. 3. Ruang Klinik Agribisnis Ruang klinik agribisnis adalah tempat pelayanan kepada petani dalam konsultasi untuk mendapatkan solusi dan pemecahan masalah yang dihadapi petani serta transfer teknologi kepada petani secara efektif dan efisien, yang berfungsi sebagai tempat pelayanan ^jasa konsultasi untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha. Rincian Kegiatan ini untuk memperbaiki/ menambah/ merubah/ memperluas ruang klinik agribisnis, baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 9 m2. 4. Laboratorium Mini Laboratorium Mini adalah ruangan yang digunakan untuk penelitian dan percobaan bidang pertanian yang berfungsi sebagai penyedia pelayanan praktikum, percobaan, penelitian dan tempat untuk menganalisa sarana produksi (bibit, benih, pupuk, dan produk pertanian). Renovasi laboratorium mini digunakan untuk memperbaiki/menambah/merubah/memperluas laboratorium mini baik interior dan/atau eksterior ruangan dengan ukuran minimal 6 rn2. 5. Green House Percontohan Green House Percontohan adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi pertanaman yang tidak tahan terhadap cuaca ekstrim, yang berfungsi sebagai tempat percontohan untuk perbenihan atau ^persemaian dan produksi pertanaman. Pembangunan Green House Percontohan digunakan untuk membangun green house percontohan beserta instalasi pendukungnya dengan ukuran minimal 15 m2. 6. Sarana Keinformasian Merupakan pengadaan perangkat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang berhubungan dengan pengolahan dan penyampaian materi dan informasi batk offline dan online dengan menggunakan perangkat keras dan atau lunak, yang berfungsi untuk pengumpulan, verifikasi, validasi dan unggah data dan informasi. Rincian peralatan sarana keinformasian yang dapat dimanfaatkan melalui DAK Fisik yaitu GPS, laptop, runningtext, kamera digital, kamera Go Pro, PC all in one, LCD projector, smart TV monitor 43 inchi, wireless microphone sistem, wireless sound speaker, HDMI spliter, kabel HDMI 0,6 m, multimedia sound speaker, UPS, USB extender, kabel HDMIS m, dan web camera.
Alat Bantu Pen5ruluhan Pertanian Merupakan pengadaan alat bantu penyuluhan ^pertanian yang digunakan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan ^pen5ruluhan ^pertanian, ^yang berfungsi untuk penyajian materi dan informasi ^penyuluhan pertanian baik secara konvensional atau modern. Rincian peralatan alat bantu penyuluhan pertanian ^yang dapat dimanfaatkan melalui DAK Fisik yaitu peralatan LCD mini projektor dan screen, ^perangkat pengeras suara (wireless, megaphone/ microphone), drone, dan laptop.
t.9.2.4 Renovasi hrskeswan dan Penyediaan Sarana Pendukungnya Puskeswan adalah pusat kesehatan hewan yang memberikan ^pelayanan di bidang kesehatan hewan sebagaimana dimaksud dalam keputusan ^bersama Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri N0.690/KPTS/TM.510/ ^10 I ^L993 dan No.88 Tahun 1993 tentang Pos Kesehatan Hewan. Renovasi Rrskeswan dan Penyediaan Sarana Pendukungnya terdiri ^atas:
Bangunan Laboratorium Renovasi Bangunan Laboratorium yang sudah ada dapat ^berupa memperbaiki, mengubah, menambah baru, dan/atau memperluas ^bangunan yang sudah ada termasuk sarana prasarana penunjangnya. Renovasi Puskeswan dapat berupa bangunan satu kesatuan dengan Puskeswan ^yang sudah ada atau dapat terpisah dari bangunan utama, namun ^masih di dalam area bangunan Puskeswan yang sudah ada. Laboratorium Puskeswan adalah laboratorium sederhana dan ^bersifat ^uji cepat. Bangunan laboratorium terdiri dari ruang ^penyimpanan, ^ruang pengujian, dan rurang nekropsi pengambilan dan pengemasan contoh uji/spesimen/sampel. Laboratorium berfungsi sebagai surveilans, ^pengujian, diagnostik, investigasi serta sebagai pendukung kegiatan ^puskeswan lainnya. Laboratorium dilengkapi dengan pendingin udara dengan kekuatan ^I 13 ^x luas lantai atau I PKI2O m2, listrik 50kVA, penerangan berupa lampu ^5 wattf m2, thermometer ruangan, tempat ^penampungan/pengolahan sederhana limbah cair, dan tempat penampungan/pengolahan sederhana limbah padat. Bangunan Laboratorium meliputi:
Ruang Penyimpanan Ruang penyimpanan harus cukup untuk menampung barang-barang yang akan langsung digunakan. Bagian atas meja kerja dan lorong harus selalu rapi. Tersedia rulang penyimpanan tambahan untuk ^jangka panjang yang terletak di luar daerah kerja laboratorium. Tersedia rLlang dan fasilitas untuk penanganan dan penyimpanan bahan ^pelarut, ^gas cair, serta gas bertekanan tinggi secara aman. Fasilitas untuk penyimpanan termasuk jas dan barang-barang pribadi harus disediakan di luar daerah kerja laboratorium. Ruang penyimpanan memiliki tempat yang memadai untuk menyimpan:
Peralatan yang terbuat dari gelas ataupun plastik. 2l Bahan-bahan media dan reagen yang dibutuhkan. 3) Sampel, dilengkapi dengan lemari kabinet berpintu dan berlaci untuk mengurangi penumpukan debu serta memudahkan ^jika ruangan tersebut akan dibersihkan atau didisinfeksi. b. Ruang Pengujian Pada Ruang Pengujian perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
. Tersedia ruang kerja yang memadai untuk melakukan ^pekerjaan rutin. Luas ruangan kerja untuk seorang analis sekurang- kurangnya 180 cm2. 21. Lantai harus anti licin. 3). Pipa dan saluran-saluran (ducting) harus tertutup. 4ll. Meja laboratorium harus menempel pada dinding, kokoh, tahan terhadap air, dan tahan terhadap disinfektan, asam, alkali, materi pelarut organik, dan panas sedang. 5). Ruangan terbuka diantara dan di bawah meja, bangku, kabinet, ^dan peralatan harus dapat dijangkau untuk memudahkan pembersihan. c. Ruang Nekropsi, Pengambilan dan Pengemasan Contoh Uji/ Spesimen/ Sampel. Ruang ini dipergunakan untuk menerima spesimen/sampel dari hewan yang dibawa ke Puskeswan dan difungsikan sebagai rulang bedah bangkai (nekropsi). Ruang ini harus dilengkapi dengan meja stainless steeldan/atau meja laboratorium yang mudah dibersihkan. d. Pintu Laboratorium Minimal tersedia 2 buah pintu yang terdiri dari pintu masuk ke dalam ruangan laboratorium dan pintu keluar yang dapat berupa pintu darurat atau pintu keluar ruang laboratorium untuk menghindari kontaminasi silang laboratorium. Pintu darurat difungsikan untuk meningkatkan keamanan apabila terjadi kebakaran. e. VentilasiLaboratorium Ruang laboratorium dilengkapi dengan alat pendingin ruangan (AC). Apabila dalam rLrangan tidak tersedia AC, maka dilengkapi dengan ventilasi yang baik. Ventilasi dapat menggunakan exhaustfan. NESEII NE|UBUT TNDOTiIETIA 2. Peralatan Laboratorium Peralatan laboratorium adalah semua peralatan yang digunakan untuk mendukung fungsi laboratorium Puskeswan. Peralatan laboratorium berfungsi sebagai pendukung dalam rangka pelaksanaan surveilans, pengujian, diagnostik dan investigasi. Peralatan laboratorium dapat berupa:
Mikroskop (biasa atau digital), autoclaue, centrifuge, timbangan analitik, hematologg analize4 milk analizer, alat urinalisis dan/atau alat ^pengujian lainnya;
Ice Line Refrigerator (ILR) adalah freezer yang dimodifikasi menjadi ^lemari es dengan suhu bagian dalam 2oC - 8oC;
Kulkas dapat memiliki fungsi refrigerator atau refrigerator dan freezer d. Sprager disinfeksi (elektrik atau manual); dan/atau
Genset.
Peralatan Nekropsi, Pengambil dan Pengemasan Contoh Uji Peralatan nekropsi adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung pemeriksaan bedah bangkai (nekropsi). Peralatan nekropsi berfungsi untuk bedah bangkai (nekropsi), pemeriksaan post mortem dan forensb ueteriner. Peralatan Pengambil adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung proses pengambilan contoh uji/spesimen/sampel. Peralatan pengambil berfungsi mengambil sebagian ^jaringan atau bagian dari tubuh hewan ^hidup atau mati yang akan digunakan sebagai contoh uji/spesimen/sampe1. Peralatan Pengemasan Contoh Uji adalah peralatan yang digunakan untuk mendukung proses pengemasan contoh uji/spesimen/sampel. Peralatan pengemasan contoh uji berfungsi mengemas contoh uji/spesimen/sampel untuk mencegah dari kerusakan dan pencemaran. Peralatan nekropsi, pengambil dan pengemasan sampel dapat berupa:
set alat nekropsi antara lain gergaji tulang, timbangan, ^pisau nekropsi;
meja stainless steel;
kandang ^jepit portable; dan/atau
set alat pengambilan sampel darah, antara lain tube holder dan disposable needle, tabung uenoject plain dan EDTA, microtube 5 ml, alcohol swab, sterile su)ab, botol kaca steril untuk bakteri volume 50 cc, botol kaca steril untuk viral volume 50 cc, botol plastik untuk ^parasiter volume 100 ^cc, botol plastik untuk patologi volume 100 cc, botol plastik untuk ^faeces volume 50 cc, Tabung kaca untuk serum volume 10 cc, Viral Transport Media (VTM), Disposible syringe 5 ml dan 10 ml, Tas untuk peralatan, Thermos es besar dan ice case. 4. Peralatan Pemeriksaan Klinik atau Diagnostik Peralatan pemeriksaan klinik atau diagnostik adalah peralatan yang digunakan untuk memeriksa tubuh hewan untuk menemukan gejala klinis atau mendiagnosa penyakit hewan. Peralatan pemeriksaan klinik atau diagnostik dapat berupa:
Cool box dan cool pack;
set alat klinik atau diagnostik antara lain: stetoskop, termometer, percussion hammer, infusion set, tiang infus, trokar, sonde, automatic syringe, disposable needle, dbposible sgringe, ophthalmoscope, otoscope, htberculine injection set, Feeding force catheter, urine catheter, dan drenching gun;
rapid diagnostic test untuk Avian Influenza;
paddle pemeriksaan mastitis dan reagen Califurnian Mastitis Test (CMT); dan/atau
lampu pemeriksaan. 5. Peralatan Bedah Peralatan bedah adalah peralatan yang digunakan untuk membuka tubuh hewan. Peralatan bedah berfungsi dalam kegiatan operasi hewan. Peralatan bedah dapat berupa: set alat bedah mayor antara lain gunting bengkok dan lurus, arteri klem, pinset, scalpel lengkap, kidneg trag, benang operasi, tabung oksigen lengkap. 6. Peralatan Reproduksi dan Kebidanan Peralatan reproduksi adalah adalah peralatan yang digunakan untuk membantu kegiatan reproduksi dan kebidanan veteriner. Peralatan reproduksi dan kebidanan dapat berupa: Forceps for caesaian section ^+ serrated rubber jauts, finger knife ukuran 15,5 cm, 4 l / 5, Obstetric hooks-key schooter 2l cm, 8,25 cm, ege hooks ukuran 6,5-8 cm, double obstetric hooks L4 cm, wire saws in coil of 13 yards in plastic box, handle for embryotomi wire saw with butterfly screu), obstetic chain handle ukuran 80 cm, 3,5", obstetric chain handle ukuran 19O cm, 75", rope carries light pattern, rope carries strong pattern, insemination gun, kontainer semen beku (frozen semen containefl, tas peralatan operasional inseminator, uagina speculum.
Peralatan Produksi Ternak Peralatan produksi ternak adalah peralatan yang digunakan untuk membantu meningkatkan produksi ternak. Peralatan produksi ternak dapat berupa: bordozzo tang besar, bordozzo tang kecil, alat potong kuku/ hoof knife - nght hand, alat potong kuku/ hoof knife - left hand, dan alat potong kuku/ hoof and claw cutting plier, nose ring pliers, ear tag applicator, tang restrain hidung, tali restrain. 8. Peralatan Pemeriksaan Kesehatan Hewan bergerak lmobilel I ^Utrq.s ^o ^no ^g ^r ^ati ^( ^USG I Peralatan USG adalah peralatan yang digunakan untuk membantu diagnosa bagian abdomen hewan. Peralatan USG berfungsi untuk:
Pemeriksaan kebuntingan; dan
Mendeteksi gangguan dalam abdomen hewan. Peralatan USG dapat berupa USG Portable dengan probe conuex dan linear dilengkapi dengan baterai.
1.3.2.5 Pembangunan Olahan Pakan Ternak Pembangunan Olahan Pakan Ternak adalah pembangunan unit pengolah pakan yang melakukan usaha pengumpulan dan/atau pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan teknologi dalam memproduksi, mengawetkan dan/atau mendistribusikan pakan secara berkelanjutan. Pembangunan Olahan Pakan Ternak meliputi:
Pengembangan Unit Pengolahan Pakan Konsentrat Unggas Pengembangan Unit Pengolah Pakan Konsentrat Unggas merupakan pengembangan unit pengolah pakan yang melakukan usaha pengumpulan dan/atau pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan teknologi dalam memproduksi, mengawetkan dan/atau mendistribusikan pakan konsentrat unggas secara berkelanjutan. Fungsi dari pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas adalah untuk memberdayakan kelompok dalam melakukan usaha pengolahan pakan konsentrat unggas sehingga dapat menyediakan pakan konsentrat unggas untuk memenuhi kebutuhan pakan di kelompok dan/atau di lingkungan sekitarnya. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas dengan rincian: (a) pengadaan alat dan mesin yaitu mesin mixer, hammer mill/ disk mill, pelletizer, timbangan, mesin jahit karung, karung; dan (b) pembangunan sarana pendukung yaitu pembangunan gudang yang dilengkapi dengan instalasi listrik. 2. Pengembangan Unit Pengolahan Pakan Konsentrat Ruminansia Pengembangan Unit Pengolah Pakan Konsentrat Ruminansia merupakan pengembangan unit pengolah pakan yang melakukan usaha pengumpulan dan/atau pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan teknologi dalam memproduksi, mengawetkan dan/atau mendistribusikan pakan konsentrat ruminansia secara berkelanjutan. Fungsi dari pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia yaitu untuk memberdayakan kelompok yang melakukan usaha pengolahan pakan konsentrat ruminansia sehingga dapat menyediakan pakan konsentrat ruminansia untuk memenuhi kebutuhan pakan di kelompok dan/atau di lingkungan sekitarnya. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia dengan rincian: (a) pengadaan alat dan mesin yaitu mesin mixer, hammer mill/ disk mill, pelletizer, timbangan, mesin jahit karung, karung; dan (b) pembangunan sarana pendukung yaitu pembangunan gudang yang dilengkapi dengan instalasi listrik. 3. Pengembangan Unit Pengolahan Pakan Silase Pengembangan Unit Pengolah Pakan Silase merupakan pengembangan unit pengolah pakan yang melakukan usaha pengumpulan dan/atau pengolahan bahan pakan berbasis sumber daya lokal dengan memanfaatkan teknologi dalam memproduksi, mengawetkan dan/atau mendistribusikan pakan silase secara berkelanjutan. Pakan Silase juga dapat digunakan sebagai cadangan pakan ketika musim kemarau. Fungsi dari pengembangan unit pengolahan pakan silase yaitu untuk memberdayakan kelompok yang melakukan usaha pengolahan pakan silase sehingga dapat menyediakan pakan silase untuk memenuhi kebutuhan pakan di kelompok dan/atau di lingkungan sekitarnya. Pengembangan unit pengolahan pakan silase dengan rincian: (a) pengadaan alat dan mesin yaitu mesin chopper, mesin press/uact)m, mesin sprayer, timbangan, tong silase/plastik dan karung silase; dan (b) pembangunan sarana pendukung yaitu pembangunan gudang dan instalasi listrik. Spesifikasi Sarana Olahan Pakan Ternak sebagaimana pada butir satu (1) sampai dengan tiga (3) adalah sebagai berikut: a c. e b Mesin Mker 1) Kapasitas pencampuran minimal 150 kg/jam. 2) Tingkat keseragaman campuran minimal 85o/o. 3) Motor Penggerak memiliki daya minimum 6 HP. 4) Dilengkapi dengan test report (hasil uji) yang masih berlaku dari intitusi yang berwenang. Mesin Hammer Mill 1) Kapasitas penepungan minimal 1000 kgljar: -:
Unit Pengolahan Hasil Komoditas Pertanian Unit Pengolahan Hasil Komoditas Pertanian adalah suatu unit usaha yang menyokong upaya proses pengolahan produk komoditas tanaman pangan fiagung, ^kedelai, ^dan tanaman ^pangan lainnya), yang ^terdiri ^dari ^bangunan produksi dan mesin pengolahan untuk menghasilkan produk turunannya. Unit Pengolahan Hasil Komoditas Pertanian berfungsi mengolah bahan baku dari komoditas tanaman pangan (iagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya) untuk menghasilkan hasil olahan/ produk turunan komoditas tanaman pangan. Unit Pengolahan Hasil Komoditas meliputi:
Bangunan UPH Bangunan UPH atau bisa juga disebut rumah UPH adalah tempat unit produksi dari usaha pengolahan bahan baku dari komoditas tanaman pangan (Jagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya) untuk menghasilkan produk turunan dan desain dindingnya sangat dipengaruhi oleh jenis produk turunan yang dihasilkan. Bangunan UPH berfungsi sebagai tempat unit produksi untuk mengolah bahan baku dari komoditas tanaman pangan Uagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya) yang menghasilkan produk turunan. Bangunan UPH minimal memiliki ukuran panjang x lebar x tinggi (10 m x 6 m x 4,5 m). Khusus untuk dinding bagian depan dan samping terdapat jendela dan ventilasi. Tinggi dinding depan dan/atau samping minimal 1,5 meter terbuat dari bata/tembok, tinggi dinding selebihnya menyesuaikan dengan jenis olahan UPH-nya. b. Mesin Pengolahan Hasil Mesin Pengolahan Hasil adalah unit mesin untuk mengolah bahan baku dari komoditas tanaman pangan flagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya) menjadi produk turunan. Unit mesin ini dapat terdiri dari rangkaian beberapa mesin yang jumlah dan jenisnya dipengaruhi oleh jenis produk turunan yang akan dihasilkan. Mesin Pengolahan Hasil berfungsi untuk mengolah komoditas pertanian tanaman pangan (iagung, kedelai, dan tanaman pangan lainnya) menjadi hasil olahan/ produk turunannya. REPUEL|K TNDONESIA Mesin Pengolahan Hasil terbagi atas:
UPH Jagung Diperuntukkan kepada UPH dengan hasil olahan antara lain tepung, beras jagung, emping, minyak ^jagung, pakan ternak, marning, dan lain-lain yang berbahan baku ^jagung. Komponen mesin pengolahan antara lain: mesin penepung, mesin pengering, mesin pengaduk vertikal/horizontal, mesin pengemas, dan mesin dan/atau alat lainnya yang mendukung proses produksi hasil olahan. 2) UPH Kedelai Diperuntukkan kepada UPH dengan hasil olahan antara lain tempe, tahu, tepung, kecap, sari kedelai, keripik/cltips, dan lain- lain yang berbahan baku kedelai. Komponen mesin pengolahan antara lain: seed cleaner, mesin pengupas kulit ari kedelai, mesin penepung, mesin penggiling, mesin pengemas, dan mesin dan/atau alat lainnya yang mendukung proses produksi hasil olahan. 3) UPH Tanaman Pangan Lainnya (kacang-kacangan, umbi-umbian, dan tanaman serealia) Diperuntukkan kepada UPH dengan hasil olahan antara lain tepung, keripik, beras, rengginang, ganepo, opak, dan lain-lain yang berbahan baku komoditi tanaman pangan lainnya. Komponen mesin pengolahan antara lain: mesin pencuci umbi, mesin penepung, mesin perajang, mesin penyosoh, mesin pengemas, dan mesin dan/atau alat lainnya yang mendukung proses produksi hasil olahan. 2. Bangunan Rtce Milling Unit (RMUI Bangunan RMU adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah sebagai tempat usaha/ proses produksi. Komponen bangunan antara lain pondasi, struktur, lantai, partisi, dan atap bangunan. Bangunan RMU berfungsi sebagai tempat meletakkan unit mesin RMU. Spesifikasi dari Bangunan Rbe Milling Unit (RMU), minimal ukuran panjang, lebar, dan tinggi bangunan RMU secara berurutan adalah 12 m,8 m, dan 7,5 m.
Bangunan Vertical Dryer Padi Kapasitas 1O ton Bangunan Vertical Dryer Padi Kapasitas 10 Ton adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah sebagai tempat usaha/ proses produksi. Komponen bangunan antara lain pondasi, struktur, lantai, partisi, dan atap bangunan; Bangunan Verttcal Dryer Padi Kapasitas 10 Ton berfungsi sebagai tempat meletakkan unit mesin dryer padi kapasitas 1O ton. Spesifikasi dari Bangunan Vertbal Dryer Padi Kapasitas l0 ton minimal ukuran panjang, lebar, dan tinggi bangunan Vertical Dryer secara berurutan adalah 12 m, 12 rn, dan 13,8 m. 4. Sarana Pra Panen Penyediaan sarana dan prasarana pertanian pada kegiatan DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian dialokasikan untuk penyediaan sarana pra panen berupa alat mesin pertanian (alsintan) dengan jenis pompa air 3 inchi, cultiuator dan ice transplanter. Kegiatan sarana prapanen merupakan stimulan bagi penerima manfaat, diharapkan melalui kegiatan ini penerima manfaat dapat mengelola dengan baik sehingga jumlah alsintan yang dimiliki oleh penerima manfaat dapat bertambah dan dapat meningkatkan kesejahteraan. Jenis-jenis Alsintan pada Sarana Pra Panen adalah sebagai berikut:
Pompa Air 3 Inchi, Cultivator dan Rice Transplanter 1) Pompa air Pompa Air adalah alat bantu untuk menyuplai air dengan menggunakan mesin sebagai alat penyedot dari suatu tempat ketempat lainnya. Secara umum fungsi dari pompa air adalah untuk menyedot dan mendorong air dari sumbernya, melalui pipa- pipa, kemudian disalurkan pada penampungan air atau lain sebagainya. 2) Cultiuator Cultiuator adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder. Kultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya traktor. Kultivator jenis lain (rotary tillefi menggunakan gerakan berputar cakram dan gigi untuk mencapai hasil yang sarna. Cultiuator berfungsi mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk sebagian besar permukaan tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian. 3) Transplanter Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan ^jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan. Transplanter berfungsi untuk menanam bibit padi dari hasil semaian yang menggunakan tray atau dapog dengan umur bibit sekitar 15 hari atau pada ketinggian bibit tertentu. 4) APPO Mobile APPO Mobile adalah alat mesin pertanian yang berfungsi untuk mencacah dan melembutkan bahan baku hijauan pakan ternak untuk dijadikan pupuk organik. Selain itu, APPO dapat digunakan sebagai penghancur dan pencampur kotoran ternak. Alat ini memiliki mobilitas tinggi (menggunakan roda transportasi sehingga mudah dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan). Spesifikasi Bantuan Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) Mobile adalah sebagai berikut: a) Kapasitas minimal memenuhi klasifikasi 1.000 kg/jam. b) Bahan pisau baja. c) Jumlah pisau minimal 19 buah. d) Motor penggerak memiliki daya minimum 10 HP yang sesuai dengan kapasitas APPO. e) Motor Penggerak mempunyai standar Nasional Indonesia (SNI). 0 ^APPO ^dilengkapi dengan ^test ^report ^(hasil ^uji) ^yang ^masih berlaku dari intitusi yang berwenang. g) Memiliki kelengkapan hopper masukan dan hopper keluaran masing-masing untuk bahan basah dan kering. h) APPO memiliki 3 buah roda transportasi. i) Dilengkapi gerabox untuk dapat bergerak maju mundur menggunakan tenaga dari motor penggerak. 5. Sarana Pasca Panen Sarana pasca panen merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan dalam penanganan pasca panen hasil tanaman pangan, antara lain Rice Milling Unit, Vertical Dryer Padi Kapasitas 10 Ton, Colour Sorter, Corn Sheller, Corn Sheller Mobile, Power Thresher Multiguna, Power Thresher Multiguna Mobile dan Combine Haruester. Sarana pasca panen terdiri dari:
Rice Milling Unit Rice Milling Unitadalah ^jenis mesin penggilingan padi generasi baru ^yang kompak (terdiri dari beberapa rangkaian mesin yang kompak dan harmoni) dan mudah dioperasikan, dimana proses pengolahan ^gabah menjadi beras dapat dilakukan dalam satu kali proses (one ^pass processl. Rbe Millirtg Unitberfungsi sebagai mesin untuk mengolah gabah menjadi beras, dengan proses memisahkan gabah dari sekam lalu membuang sekamnya, mengeluarkan gabah yang belum terkupas untuk dikembalikan ke pengumpan, menyosoh dan mengumpulkan dedak, dan melakukan pemutuan berdasarkan ^jenis fisik beras (beras utuh, beras kepala, beras patah, dan beras menir). RMU dengan kapasitas pengumpanan minimal 1 ton/jam, kapasitas penggilingan minumal 600 kg/jam, daya motor diesel 44/33 hp/kW, daya motor listrik minimal 30 kW. Komponen utama minimal; husker I unit, polisher 2 unit, eleuator 1 unit. b. VerticalDryer Padi Kapasitas 10 ton Vertbal Dryer 10 Ton adalah mesin pengering sistem sirkulasi yang terdiri dari ruang pengering, ruang tempering, konveyor, elevator, sumber pemanas, motor penggerak, kipas, dan ^perlengkapan pendukung lainnya. Vertical Dryer 10 Ton berfungsi untuk menurunkan kadar air sampai kadar air tertentu dengan cara menghembuskan atau menghisap udara panas tegak lurus arah sirkulasi bahan yang akan dikeringkan. Vertical Dryer dengan kapasitas tampung minimal 10 ton dengan laju pengeringan 0,8 - 1,5 ^o/oljam.
Colour Sorter Colour Sorter adalah mesin yang digunakan untuk menentukan ^grade atau mutu beras yang dihasilkan. Dalam operasionalnya, mesin ini menggunakan indikator grading berdasarkan warna. Colour Sorter berfungsi menyortir beras berdasarkan warna dan tekstur. Mesin bekerja dengan cara pendeteksian warna cahaya yang memantul dari bahan yang dilakukan oleh sebuah sensor. Colour Sorter yang memiliki kapasitas pengumpanan 5OO kg/jam dan efesiensi penyortiran minimum 95%.
Corn Sheller Corn Sheller adalah alat mesin pertanian yang digunakan sebagai mesin pemipil jagung. Alat mesin ini bisa memisahkan biji jagung dari tongkolnya menjadi ^jagung pipilan. Corn Sheller berfungsi sebagai mesin pemipil ^jagung, yang bisa menghasilkan jagung pipilan. Corn Sheller memiliki kapasitas pemipilan minimal 75O kg/jam, tingkat kerusakan biji maksimal Soh, tingkat kebersihan biji minimal 95oh, persentase kehilangan hasil maksimal 5%, e. Corn Sheller Mobile Corn Seheller Mobile adalah mesin pemipil ^jagung yang bertujuan untuk memudahkan kerja dan menekan biaya produksi dan akan lebih efektif karena dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Corn Sheller Mobile berfungsi sebagai mesin pemipil ^jagung, yang bisa menghasilkan jagung pipilan. Corn Sheller Mobile memiliki kapasitas pengumpan minimal 1500 kg/jam, memiliki kapasitas pemipilan minimal 1000 kg/jam, tingkat kerusakan biji maksimal 5 ^yo, tingkat kebersihan minimal 95o/o, persentase kehilangan hasil maksimal 5o/o, memiliki 3 buah roda transportasi. f. Power Thresher Multiguna Power Thresher Multiguna adalah mesin untuk merontokkan padi menjadi gabah, jagung menjadi pipilan jagung, dan kedelai menjadi bungkil kedelai. Power Thresher Multiguna berfungsi sebagai perontok padi, ^jagung, dan kedelai. Power Thresher Multiguna minimal memiliki kapasitas perontokan untuk padi 800 kgljam, jagung 1000 kg/jam, kedelai 300 kgljam. Tingkat kerusakan biji maksimal3 %. g. Power Thresher Multiguna Mobile Power Tresher Multiguna Mobile adalah mesin untuk merontokkan padi, jagung dan kedelai yang bertujuan untuk memudahkan kerja dan menekan biaya produksi dan lebih efektif karena dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya Power Thresher Multiguna Mobile berfungsi sebagai perontok padi, jagung dan kedelai. Power Thresher Multiguna Mobile minimal memiliki kapasitas pengumpan untuk padi 2.OOO kg/jam, jagung 3.OOO kg/jam, kedelai 900 kgljar: -: , kapasitas perontokan minimal untuk padi 1 .000 kg/jam, jagung 1.5O0 kg/jarr^, kedelai asO kg/jam. Tingkat kerusakan biji maksimal 3 %o, memiliki 3 buah roda transportasi. h. Combine Haruester Combine Haruesteradalah salah satu tipe mesin panen yang kegiatannya memotong, merontok dan membersihkan dilakukan sekaligus. Combine Haruester berfungsi sebagai alat untuk memanen padi. Combine Haruester besar/ Combine Haruester multifungsi minimal memiliki daya minimal 60,1 kW (80,6 HP).
L.3.2.7 Pertanian Presisi dan Regeneratif Pertanian Presisi adalah konsep pertanian dengan pendekatan sistem untuk menuju pertanian dengan rendah pemasukan (low-inpuq, efisiensi tinggi, dan pertanian berkelanjutan. Sedangkan Pertanian Regeneratif adalah model pertanian dengan mengintegrasikan pertanian konsenrasi dan pengelolaan agroekosistem. Dalam penerapannya, kedua konsep pertanian ini memerlukan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi yang dalam hal ini dapat ditunjang oleh penerapan smart farming. 1. Sarana dan Prasaratra Pertanian Presisi Pembangunan Green House untuk Pengembangan Hortikultura di Luar Musim lOtf Season) Green house adalah suatu bangunan untuk budidaya tanaman yang memiliki struktur atap dan dinding yang bersifat tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman yang ada di dalamnya dapat berkembang secara optimal. Pembangunan Green house untuk pengembangan hortikultura di luar musim adalah pembangunan Green house untuk budidaya hortikultura di luar musim menggunakan sistem otomatisasi untuk memodifikasi iklim dan lingkungan di dalam Green house sehingga tercipta kondisi optimum untuk pertumbuhan tanaman Fungsi pembangunan Green house untuk pengembangan hortikultura di luar musim adalah untuk peningkatan produksi komoditas hortikultura di luar musim. Pembangunan green house untuk pengembangarl hortikultura di luar musim (off season/ dengan rincian:
rangka struktur dan atap (3OO m2) : green house, aluminet shading, ground couer (2 bays x 9,6 m x 15,625 m);
sistem otomatisasi (automation sgstem): controller nmc ^junio4 gatewag dan accessones,' 3) pompa dan panel pendukung: irrigation pump and panelfor pumps; 4l sistem irigasi otomatis dan alat pendukung: water tank, PVC pipes and fitting, ^dripper, fertigation ^system, filler ^dan ^accessones. 2. Instalasi Pertanian Regeneratif lnstalasi pertanian regeneratif merupakan rangkaian sarana dan prasarana serta perlengkapan lainnya yang saling mendukung untuk terciptanya percontohan sekaligus sarana pembelajaran tentang pertanian regeneratif. Sbcara umum sarana prasarana serta perlengkapan lainnya terbagi atas dukungan terhadap substansi pertanian regeneratif dan dukungan proses pembelaj aran. Dukungan terhadap subtansi terdiri atas pembuatan infrasruktur demplot dan demplot pertanian regeneratif, sedangkan dukungan pembelajaran terdiri atas penguatan prasarana P4S serta sarana pembelajaran P4S. Instalasi Pertanian Regeneratif meliputi:
PembuatanlnfrastrukturDemplot Pembuatan infrastruktur demplot merupakan pemenuhan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalam mengelola demplot yang nantinya merupakan sarana pembelajaran. Secara umum, fungsi pengadaan infrastruktur ini adalah untuk penyiapan tanah dan lingkungan sekitar calon lokasi demplot. Pembuatan infrastruktur demplot dengan rincian untuk pengadaan garpu bradfork, garpu rake, garpu flek tine weeder,jang seeder tangan, traktor R2, small rototiller, alat bajak sawah dorong, hollow hoe besi anti deformasi, hand garden pruners, work slwrp kntfe, dan tool shanpener. b. Demplot Pertanian Regeneratif Demplot pertanian regeneratif merupakan lokasi tertentu yang dilengkapi dengan sarana, prasarana, serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk mewujudkan/menerapkan pertanian regenerative, yang berfungsi sebagai sarana percontohan lahan pertanian regeneratif. Se1ain sarana, prasarana, serta peralatan lainnya harus lengkap, demplot ini juga harus mewujudkan/menampilkan bagaimana serangkaian proses biologis yang mendukung kesehatan tanah dan c lingkungan dapat berjalan. Dengan demikian, diperlukan beberapa bangunan yang saling terkait sebagai berikut:
Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah /merubah/memperluas ^smart ^green ^house ^dengan ^ukuran minimal 330 mz. 2l Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^smart kandang ^dengan ^ukuran minimal 25O rnz. 3) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^smart ^irrigation /fertigation dengan ukuran minimal l4O mz. 4l Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^rumah benih/bibit ^dengan ukuran minimal 50 m2. 5) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^workshop ^pupuk ^organik ^cair dengan ukuran minimal 50 m2. 6) Digunakan untuk membangun/memperbaiki / ^menambah / ^merubah / ^memperluas ^rumah ^kompos ^dengan ^ukuran minimal 50 m2. 7l Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^rLrang ^Black ^Soldi.er ^FIy ^(BSF) instalation dengan ukuran minimal 25 rlr2. 8) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^ruang ^cold ^storage ^dengan ukuran minimal 30 m2. 9) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^instalasi ^biogas ^dengan ukuran minimal 14 m2. Penguatan Prasarana Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Sebagai tempat pembelajaran langsung dari petani dan oleh petani, P4S harus menunjukkan usahatani yang berhasil dan memiliki inovasi yang menjadi unggulannya serta dapat menjalankan proses pembelajaran yang efektif dan dapat dipahami serta dapat diterapkan oleh petani. Untuk itu, P4S perlu dilengkapi dengan bangunan ataupun fasilitas pembelajaran seperti rrang kelas, akomodasi, serta pendukung operasional kelembagaan P4S. Beberapa bangunan/fasilitas dapat berupa:
Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^rLlang ^sekretariat ^dengan ukuran minimal 60 rn2. 2) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^ruang kelas /belajar ^dengan ukuran minimal 80 mz. 3) Digunakan untuk membangun/memperbaiki /menambah/merubah/memperluas ^rLlang bangsal parten ^dan pascapanen dengan ukuran minimal 80 m2. Sarana Pembelajaran P4S Selain fasilitas pembelajaran berupa bangunan, P4S ^juga diharapkan memiliki peralatan audiaui.sual untuk mempermudah pemahamaman peserta pelatihan serta sarana pendukung lain yang mendukung terciptanya lingkungan kondusif untuk pembelaj aran. Sarana pembelajaran P4S dengan rincian untuk pengadaan kursi dan meja, laptop, infocus dan white board.
1.4 Kriteria Lokasi Prioritas (Lokprif 6.L.4.L Kriteria Lokpri Tematik Penguatan Food Estate Kriteria Lokasi Priorotas pada Tematik Penguatan Food Estate adalah sebagai berikut:
5 Provinsi Food Estate, T Kabupaten Food Estate yang sudah ditetapkan di dalam Rapat Terbatastanggal 23 September 2O2O 2. 4l Kabupaten/Kota Pendukung Food Estate yang memiliki keterkaitan geospasial (dalam satuan lanskap ekologis, hidrologis), on farm (keterkaitan sarana produksi), serta off farm (konektivitas pasar) 6.L.4.2 Kriteria Lokpri Tematik Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan Kriteria Lokasi Priorotas pada Tematik Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan adalah sebagai berikut:
Provinsi, Kabupaten/kota yang mempunyai Indeks Ketahanan Pangan dan IndeksKetahanan Iklim tinggi. 2. Provinsi, Kabupaten/kota yang mempakan sentraproduksi pertanian. 3. Provinsi, Kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai lokasi KSPP berdasarkan Permentan 78/2018 dan Kepmentan 472/2018. d 4. Provinsi, Kabupaten/kota yang telah menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 5. Provinsi, Kabupaten/kota yang menjadi lokasi penuntasan pencapaian target Prioritas Nasional; Korporasi Petani; penguatan rantai pasok/logistik pangan; model pembangunan bidang pangan dan pertanian; penyediaan infrastruktur irigasi; serta lokasi afirmatif.
1.5 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Penerima kegiatan DAK Fisik Bidang Pertanian berdasarkan kriteria/persyaratan yang telah ditetapkan di dalam petunjuk teknis meliputi:
Dalam rangka meningkatkan kinerja penyediaan prasarana dan sarana dasar fisik pertanian, maka anggaran DAK Fisik Bidang Pertanian agar disinergikan dengan anggaran Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan di Provinsi dan Tugas Pembantuan di kabupaten/kota serta sumber-sumber pembiayaan lain. 2. Persyaratan penerima manfaat kegiatan DAK Fisik Bidang Pertanian di kabupaten/kota adalah Kelompok Tani/Gapoktan/Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)/Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) yang berbentuk Badan, Lembaga dan Organisasi Masyarakat yang berbadan Hukum Indonesia. 3. Dalam hal Kelompok Tani/Gapoktan/P3A/GP3A belum berbentuk Organisasi Masyarakat yang Berbadan Hukum Indonesia yaitu yayasan atau perkumpulan, maka dikelompokan sebagai badan/lembaga yang bersifat nirlaba, sosial dan sukarela yang mekanisme penetapannya melalui pengesahan atau penetapan oleh Kepala SKPD sesuai kewenangannya. 4. Kriteria dan persyaratan penerima manfaat pada Kelompok Tani/ Gapoktan/ P3A/ GP3A yaitu :
tergabung dalam wadah kelompok tani/gapoktan/P3A/GP3A yang mengusahakan kegiatan pertanian dan memiliki pengums yang aktif; dan
Kelompok tani/gapoktan/P3A/GP3A yang memiliki semangat partisipatif. Kriteria usulan Pemerintah Daerah untuk DAK Fisik Penugasan Bidang Pertanian adalah sebagai berikut:
1.5.1 Kriteria Umum Kesiapan daerah:
Term of Reference dan Rencana Anggaran dan Biaya. 2. Readiness citeria per menu.
1.5.2 Kriteria Teknis Provinsi 1. Status Lahan C1ean and Clear. 2. SID (Survei, Investigasi dan Desain) 3. SK kelembagaan UPTD /Balai.
1.5.3 KriteriaTeknis Kabupaten/Kota 1. Status Lahan Clean and Clear. 2. SID (Survei, Investigasi dan Desain). 3. Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK). 4. SK penetapan lokasi/penerima manfaat. 5. SK kelembagaan UPTD/Balai (untuk kegiatan Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana Pendukungnya dan Renovasi Puskeswan dan Penyediaan Sarana Pendukungnya).
1.6 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Mekanisme pengelolaan (perencanaan, penganggaran, pelaksanaan penatausahaan, pertanggungiawaban dan pelaporan) keuangan DAK Fisik Bidang Pertanian oleh Pemerintah Daerah berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan keuangan daerah beserta aturan pelaksanaannya. Metode pengadaan kegiatan DAK fisik Bidang Pertanian tahun 2023 dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut: No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan Provinsi 1 Renovasi UPID/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura setta sarana pendukungnya a.Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Penyedia b. Pembangunan sumber-sumber air Penyedia c.Renovasi lantai jemur/ W dryer/ Box Dryer Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan d. Sarana alat mesin produksi dan processing/pengema san benih/pengangkut Penyedia e.Penyediaan kelengkapan laboratorium kultur jaringan Balai Benih Penyedia f. Jalan produksi lingkup BBI Penyedia 2 Pembangunan/renovas i PfD/balai Pengawasan sertifikasi benih tanaman dan hortikultura (BPSB- TPH) dan sarana a. Ruang penilaian varietas Penyedia b. Ruang sertifikasi benih Penyedia c. Ruang pengawasan pemasaran Penyedia d. Ruang laboratorium benih Penyedia e. Green house Penyedia f. Ruang penyimpanan sampel Penyedia g. Penyediaan sarana pengairan Penyedia h. penyediaan peralatan laboratorium Penyedia 3 Pembangunan/Renova si UPTD/Balai Proteksi/ Perlindungan Tanaman Pangan, a. Pembangunan Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan Hortikultura dan Perkebunan serta sarana pendukungnya Penyakit/Laboratori um Agens Hayati (LPHP/LAH) Renovasi Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Laboratori um Agens Hayati (LPHP/LAH) Penyedia b. Pembangunan Laboratorium Pestisida Penyedia Renovasi Laboratorium Pestisida Penyedia c. Pembangunan Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Penyedia d. Renovasi Brigade Proteksi Tanaman (BPr) Penyedia e. Pengadaan Peralatan LPHP/LAH Penyedia f. Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi Tanaman (BPr) Penyedia g. Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan h. Renovasi balai proteksi perkebunan Penyedia i. Peralatan pengendali OPT pada Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan Penyedia j. Penyediaan sarana laboratorium perkebunan Penyedia 4 Renovasi UPfD/Balai dan instalasi perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak setta sarana pendukungnya a. Ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan Penyedia b. Ruang bibit/benih Penyedia c. Peralatan recording Penyedia d. Peralatan perah Penyedia e. Peralatan IB Penyedia f. Peralatan kesehatan hewan Penyedia g. Sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan Penyedia Kabupaten/Kota 1 Pembangunan sumber- sumber air dan a. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan rehabilitasi irigasi pertanian b. Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor tanaman pangan Penyedia c. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor hortikultura Penyedia d. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor perkebunan Penyedia e. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor peternakan Penyedia f. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor tanaman pangan Swakelola g. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor hortikultura Swakelola h. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor perkebunan Swakelola i. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor peternakan Swakelola |ft: l Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan j. Pembangunan embung sektor perkebunan Swakelola k. Pembangunan embung sektor peternakan Swakelola l. Pembangunan embung sektor tanaman pangan Swakelola m Pembangunan embung sektor hortikultura Swakelola 2 Pembangunan Jalan Pertanian a. Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Tanaman Pangan Swakelola b. Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Hortikultura Swakelola c. Pembangunan Jalan Produksi sektor Perkebunan Swakelola d. Pembangunan Jalan Produksi sektor Peternakan Swakelola 3 Renovasi Balai Penyuluhan Pertanian dan Sarana a. Ruang data dan sistem informasi Penyedia b. b. Ruang multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi) Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan c. Ruang klinik agribisnis Penyedia d. Laboratorium Mini Penyedia e. Green House/percontohan Penyedia f. Sarana keinformasian Penyedia g. Alat bantu pen5ruluhan pertanian Penyedia 4 Renovasi Puskeswan dan Penyediaan Sarana pendukungnya a. Bangunan Laboratorium Penyedia b. Peralatan Laboratorium Penyedia c. Peralatan Nekropsi, pengambil dan pengemasan contoh uji Penyedia d. Peralatan klinik Penyedia e. peralatan bedah Penyedia f. Peralatan reproduksi dan kebidanan Penyedia g. Peralatan produksi ternak Penyedia h. Peralatan pemeriksaan kesehatan bergerak lmobilel ^USG Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan 5 Pembangunan Olahan Pakan Ternak a. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas - Mesin Mixer Penyedia - Hammer Mill/ Disk Mill Penyedia - Pelletizer Penyedia - Timbangan Penyedia - Mesin Jahit Karung Penyedia - Kendaraan Roda Tiga Penyedia Karung Penyedia - Pembangunan Gudang Penyedia b. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia - Mesin M*er Penyedia - Hammer Mill/ Disk Mill Penyedia - Pelletizer Penyedia - Timbangan Penyedia - Mesin Jahit Karung Penyedia - Kendaraan Roda Tiga Penyedia No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan Karung Penyedia - Pembangunan Gudang Penyedia c. Pengembangan unit pengolahan pakan silase - Mesin Chopper Penyedia Mesin Press/Vaccum Penyedia - Mesin Sprager Penyedia - Timbangan Penyedia - Kendaraan Roda Tiga Penyedia Tong Silase/plastik dan karung silase Penyedia Pembangunan Gudang Penyedia 6 Sarana dan Prasarana Pertanian a. Unit pengolahan hasil komoditas pertanian 1. Bangunan UPH Swakelola 2. Mesin Pengolahan Hasil Penyedia b. Bangunan Rice Milling Unit (RMU) Swakelola c. Bangunan Vertical Dryer padi Kapasitas 10 ton Swakelola No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan d. Sarana pra panen - Cultiuator Penyedia - Pompa air 3 inc Penyedia Transplanter Penyedia e. Sarana pascapanen - Rice Milling Unit (RMU) Penyedia - Vertical DryerPadi kapasitas 10 ton Penyedia - Colour Sorter Penyedia - Corn Sheller Penyedia - Corn Sheller mobile Penyedia - Pouer Thresher multiguna Penyedia - Power Thresher multiguna mobile Penyedia - Combine Haruester Penyedia - APPO Mobile Penyedia 7 Pertanian presisi dan regeneratif a. sarana dan prasarana pertanian presisi Penyedia/Swakelola - Pembangunan green house untuk pengembangan hortikultura di luar musim (off season) Penyedia/Swakelola No Usulan Menu/Kegiatan DAK Rincian Menu Kegiatan Metode Pengadaan b. Instalasi regeneratif pertanian 1. Pembuatan infrastruktur demplot Penyedia 2. Demplot pertanian regeneratif Penyedia 3. Penguatan prasarana P4S Penyedia 4. Sarana pembelajaran P4S Penyedia 6.1.7 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 1. Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota men5rusun laporan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pertanian yang terdiri atas laporan:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
pelaksanaan teknis kegiatan; dan
capaian hasil jangka pendek. 2. Kepala Dinas lingkup Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota wajib menyampaikan laporan semester dan tahunan mengenai realisasi kinerja fisik dan realisasi keuangan pelaksanaan DAK Fisik Bidang Pertanian melalui aplikasi e-monevdakpertanian.
1.8 Capaian Hasil Jangka Pendek Batas waktu penyampaian capaian jangka pendek (immediate outcome) dari DAK Fisik Bidang Pertanian paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. Bidang I Subbid ang Mcnu/Rlncian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaraa Indlkator/ Penerima Manfaat* Cara Perhiturgan Pertani e; nl Dood Estote Pembangunan sumber-sumber air dan rehabilitasi irigasi pertanian Peningkatan luasan lahan pertanian yang terairi Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan/atau Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Perhitungan: Luasan lahan yg diairi Jumlah luas lahan yang terairi dikali dengan ^jumlah unit yang dilaksanakan.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 50 Halunit b. Pembangunan Irigasi air tanah dangkal sektor tanaman pangan 10 Halunit c. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor hortikultura 5 Ha/unit d. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor perkebunan 10 Ha/unit e. Pembangunan irigasi air tanah dangkal sektor peternakan 1 Ha/unit f. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor tanaman pangan 10 Halunit g. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor hortikultura 5 Halunit h. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor perkebunan 10 Ha/unit Bidang I Subbid atrg Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran lndikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhlturgan i. Pembangunan irigasi air tanah dalam sektor peternakan 1 Halunit j. Pembangunan embung sektor perkebunan 3 Ha/unit k. Pembangunan embung sektor peternakan 3 Ha/unit l. Pembangunan embung sektor tanaman pangan 20 Halunit m. Pembangunan embung sektor hortikultura 3 Ha/unit Pertaal aal tood Estate Pembangunan Jalan Pertanian Peningkatan luasan lahan pertanian yang difasilitasi ^ja-lan pertanian Kelompok Tani/Kelompok Wanita Tani Perhltuagan: Luasan lahan pertanian yang terfasilitasi = Jumlah lahan pertanian yang difasilitasi ^jalan pertanian dari jumlah unit yang dilaksanakan a. Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Tanaman Pangan 30 Ha/unit b. Pembangunan Jalan Usaha Tani Sektor Hortikultura 30 Ha/unit c. Pembangunan Jalan Produksi sektor Perkebunan 30 Ha/unit d. Pembangunan Jalan Produksi sektor Peternakan 30 Ha/unit Pertanl ^al Food Estate Renovasi Balai Penyuluhan Pettanlan dan Sarana Peadukungnya Jumlah layanan BPP terhadap Petani/ Masyarakat 4 Layanan /Bulan Lembaga penyelenggara pen5ruluhan pertanian di kecamatan/Bal ai Penyuluhan Pertanian (BPP) Perhitungan: Rata-rata layanan per bulan selama bulan Januari sampai mei (T+1). a. Ruang data dan sistem informasi Bidang I Subbtd alrg Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungatr b. Ruang multifungsi (perpustakaan, pameran, peraga dan promosi) c. Ruang klinik agribisnis d. Laboratorium Mini e. Green House percontohan f. Sarana keinformasian g. Alat bantu penyuluhan pertanian Pettani a,,.l Food Estate Renovaei Puskeswan daa Peuyediaan Sarana pendukungnya Jumlah layanan kesehatan hewan 75 Layanan /unit Dinas yang melaksanakan/ membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten/Kot a Perhitungau: Jumlah pengobatan yang dilakukan dan dilaporkan di aplikasi iSIKHNAS Root 694. Keterangan: 10 ekor pengobatan setara dengan 1 layanan, pengobatan jenis ternak lainnya dapat dikonversi dengan standar Satuan Ternak Catatan: perhitunsan dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+1) dan dilaporkan pada bulan Juni (T+l) a. Bangunan Laboratorium b. Peralatan Laboratorium c. Peralatan Nekropsi, pengambil dan pengemasan contoh uji d. Peralatan klinik e. Peralatan bedah f. Peralatan reproduksi dan kebidanan g. Peralatan produksi ternak h. Peralatan pemeriksaan Bidang I Subbid ang Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaiaa Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhltungaa kesehatan bergerak (mobile) USG Pertaai an/ Food Dstote Pembangunan Olahan Pakan Ternak Dinas yang melaksanakan/ membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kabupaten/Kot a a. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat unggas Jumlah produksi pakan konsentrat unggas 6 Ton/ Bulan Perhltungan: Laporan data produksi pakan konsentrat unggas = Jumlah ton pakan konsentrat unggas yang diproduksi setiap unit kelompok per bulan x jumlah unit kelompok pengolah pakan konsentrat unggas sebagai penerima manfaat b. Pengembangan unit pengolahan pakan konsentrat ruminansia Jumlah produksi pakan konsentrat ruminansia 6 Ton/ Bulan Perhitungan: l,aporan data produksi pakan konsentrat ruminansia = Jumlah ton pakan konsentrat ruminansia yang diproduksi setiap unit kelompok per bulan x ^jumlah unit kelompok pengolah pakan konsentrat ruminansia sebagai penerima manfaat c. Pengembangan unit pengolahan pakan silase Jumlah produksi pakan silase 6 Tonl Bulan Perhitungan: Laporan data produksi pakan silase = Jumlah ton pakan silase yang diproduksi setiap unit kelompok per bulan x jumlah unit kelompok pengolah pakan silase Bldang I Subbid ang Menu/Rinciaa Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhltungan sebagai penerima manfaat Pertanl a,ill Food Estatz Sarana dan Pragarana Pertanian a. Unit pengolahan hasil komoditas pertanian Peningkatan hasil produksi olahan 5 Persen/ produksi Kelompok Tani/Gapoktan Perhitungan: (Hasil produksi eesudah mendapatkan UPH- hasil produksi sebelum mendapatkan UPHI/hasil produksi sebelum mendapatkan UPH X LOOo/o Catatan: ^perhitunqan dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+1) dan dilaporkan pada bulan Juni (T+l) 1. Bangunan UPH 2. Mesin Pengolahan Hasil - UPH Jagung, hasil olahan antara lain: tepung, beras jagung, emping, minyak ^jagung, pakan ternak, marning, dan lain- lain yang berbahan baku jagung. - UPH Kedelai, hasil olahan antara lain: tempe, tahu, tepung, kecap, sari kedelai, keripik/chips, dan lain-lain yang berbahan baku kedelai. - UPH Tanaman Pangan Lainnya (Kacang-kacangan, Umbi-umbian, dan tanaman serealia), hasil olahan antara lain: tepung, keripik, beras, rengginang, ganepo, opak, dan lain-lain yang berbahan baku komoditi tanaman pangan lainnya. Bidang I Subbid aDg Menu/Rlncian Keglatan Indikator Capal,an Target Satuan Sasaran IndiLator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan b. Bangunan Rice Milling Unit (RMU) Termanfaatkann ya bangunan RMU 150 Tonl musim tanam Kelompok Tani/Gapoktan Perhitungan : Banyaknya produksi beras yang dihasilkan oleh RMU per musim tanam Catatan: perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+1) dan dilaporkan pada bulan Juni (T+1) c. Bangunan Vertical Dryer padi Kapasitas 1O ton Termanfaatkann ya bangunan vertica) dryer 150 Ton/ musim tanam Kelompok Tani/Gapoktan Perhitungan Banyaknya produksi Gabah Kering Giling (GKG)yang dihasilkan oleh Dryer per musim tanam d. Sarana pra panen Termanfaatkann ya alsintan pra panen Kelompok Tani/Gapoktan luPJAl Korporasi Petani/ Kelompok Usaha Bersama (KUB)/ Masyarakat Tani/ Kelompok Masyarakat yang mendukung pembangunan pertanian - cultivator L2 Hal musim tanam 30 Hari Kerja ^x 5 Jam Kerja ^x Kapasitas Kerja 0,08 Ha/Jam - pompa air 3 inc 30 Hal musim tanam 30 Hari Kerja ^x 5 Jam Kerja ^, Kapasitas Kerja 0,20 Ha/Jaln -transplanter 15 Hal musim tanam 30 Hari Kerja ^x 5 Jam Kerja ^x Kapasitas Kerja 0,1O Ha/Jam e. Sarana pascapElnen Kelompok Tani/Gapoktan - Rice Milling Unit (RMU) Jumlah produksi beras dari pemanfaatan RMU 150 Ton/ musim tanam Cara Perhiturgan : Kapasitas produksi minimal I ton/per jam x5jam/harix30 hari/musim tanam REPUBUK INDONESIA Btdang I Subbid arg Menu/Rincian Keglatan Indikator Capalaa Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan - Vertical Dryer Padi kapasitas l0 ton Jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG)dari pemanfaatan ver1.ical dryer 150 Ton/ musim tanam Cara perhitungan: Kapasitas produksi minimal 1O ton/2 hari x 30 hari/musim tanam - Colour Sorter Jumlah beras dari pemanfaatan Colour Sorter 90 Ton/ musim tanam Cara perhltungatr : Kapasitas produksi minimal 0,5 ton/jam x 6 jam/hari x 30 hari/musim tanam - Corn Sheller Jumlah jagung pilipan dari pemanfaatan Corn Sheller 90 Tor: / musim tanam Cara perhitungen : Kapasitas produksi minimal 0,5 ton/jam x 6 ^jam/hari x 30 hari/musim tanam - Corn Sheller mobile Jumlah jagung pipilan dari pemanfaatan Corn Sheller mobile 180 Ton/ musim tanam Cara perhiturgan: Kapasitas produksi minimal l ton/jamx6 jam/hari x 30 hari/musim tanam - Power Thresher multiguna Jumlah padi/jagung/ke delai dari pemanfaatan Power Thresher multiguna 90 Ton/ musim tanam Cara perhltungan : Kapasitas produksi minimal 0,5 ton/jam x 6 jam/hari x 30 hari/musim tanam - Power Thresher multiguna mobile Jumlah padi/jagung/ke delai dari pemanfaatan Power Thresher multiguna mobile 180 Ton/ musim tanam Cara perhitungan: Kapasitas produksi minimal l ton/jamx6 jamlhari x 30 hari/musim tanam - Combine Harvester Jumlah luas lahan yang dipanen dari pemanfaatan Combine Harvester 180 h.al musim tanam Cara perhitungatr : Kapasitas pemanenan minimal 0,5 ha/jam x 6 jam/hari x 30 hari/bulan x 2 bulan/musim tanam REPUEUK INDONESIA Bldang I Subbid ang Menu/Rinciaa Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaraa Indikator/ Penerlma Manfaat* Cara Perhitungan - APPO Mobile Jumlah cacahan bahan organik sebagai bahan baku pupuk organik 1.O00 Kg/jam Kelompok Tani/Gapoktan / Asosiasi/ Koperasi/ Lembaga Pemerintah/ Lembaga Non Pemerintah/ Kelompok Usaha Bersama yang mempunyai keabsahan Perhitungan: Laporan data produksi pupuk organik = Jumlah Ton yang diproduksi setiap unit per bulan x jumlah unit alat pencacah bahan organik Catatan: perhitunsan dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+ 1l dan dilaporkan pada bulan Juni (T+1) Pertanl anl tood Estate Pertanian preslsl dan regeneratif a. Sarana dan prasarana pertanian presisi - pembangunan green house untuk pengembangan hortikultura di luar musim (off season) Jumlah produksi komoditas hortikultura (Sa5ruran, Buah, dan Florikultura) di dalam green house Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kelompok masyarakat, Lembaga Masyarakat Hutan (LMDH), Kelompok Usaha Bersama (KUB), Lembaga Pemerintah, dan/atau Lembaga Non Pemerintah yang memenuhi syarat/layak dan memiliki keabsahan dari instansi yang berwenang Total produksi komoditas hortikultura (Sa5ruran, Buah, dan Florikultura) yang dihasilkan per musim tanam atau per tahun di setiap unit Green House yang difasilitasi Catatan: - tarset produksi terqantunq ienis komoditas vane dikembanekan dalam green house - ^perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2024 sampai Bidang I Subbtd ang Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Saearan Indikator/ Peaerima Manfaat* Cara Perhiturgatr Juni 2024 dan dilaporkan ^pada bulan Jwni 2024 a. Melon 1,5 Ton/ Musim tanam Jumlah produksi Melon per musim tanam per unit green house = Total produksi Melon yang dihasilkan per musim tanam di setiap unit Green House yang difasilitasi Catatan : Populasi 900-1000 tanaman per Green House seluas 3OO m2 b. Sa5ruran daun 4,8 - 9,6 Ton/ Tahun Jumlah produksi SaSruran daun per tahun per unit green house = Total produksi Sa5ruran daun yang dihasilkan per tahun di setiap unit Green House yang difasilitasi c. Sa5ruran buah 3600 - 7200 Kgltahu n Jumlah produksi Sa5ruran buah per tahun per unit green house = Total produksi Sa5ruran buah yang dihasilkan per tahun di setiap unit Green House yang difasilitasi d. Anggur 400 - 640 Kgltahu n Jumlah produksi Anggur per tahun per unit green house = Total produksi Anggur yang dihasilkan per tahun di setiap unit Bidang I Subbid ang Menu/Rincian Keglataa Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungar Green House yang difasilitasi Catatan: populasi tanaman per Green House seluas 300 m2 adaJah 24 pohon e. Florikultura 16.200 Tangkai/ Musim tanam Jumlah produksi Florikultura Tangkai per musim tanam per unit green house = Total produksi Florikultura tangkai yang dihasilkan per musim tanam di setiap unit Green House yang difasilitasi Catatan : Target produksi untuk komoditas Krisan b. Instalasi pertanian regeneratif Jumlah layanan P4S terhadap Petani/ Masyarakat 4 Layanan / ^Bulan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Perhituugan: Layanan per bulan selama 5 bulan Catatan: perhitunean dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+1) dan dilaporkan pada bulan Juni (T+1) Pertaai an/Ka waaan Sentra Produk si Pangaa Renovasl UPID/Bdai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta ^garana pendukungnya UPTD/Balai Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bidang I Subbid ang Menu/Rlncian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Iadikator/ Peaerlma Manfaat* Cara Perhltungan a. Renovasi Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura b. Pembangunan sumber-sumber air c. Renovasi lantai jemur/UV dryer/Box Dryer d. Sarana alat mesin produksi dan proscessing/pen gemasan benih/pengangk ut e. Penyediaan kelengkapan laboratorium kultur jaringan Balai Benih f. Jalan produksi lingkup BBI Jumlah produksi benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)di balai benih Provinsi sesuai usulan perbanyakan benih sumber Padi: 3 Palawija 1 Ton/hal musim tanam a 1 UPTD menghasilkan 3 ton/ha/musim tanam produksi benih sumber padi kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) di balai benih Provinsi Contoh pada luasan lahan yang diusulkan perbanyakan benih sumber kelas BP seluas 5 hektar: 5 ha x 3 ton= l5 ton l UPTD menghasilkan 1 ton/ha/musim tanam produksi benih sumber palawija kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP)di balai benih Provinsi Iagung/kedelai) a Contoh pada luasan lahan yang diusulkan perbanyakan benih sumber kelas BP seluas 5 hektar: 5haxlton=5ton Pertanl anlKa waaan Sentra Produk sl Paagan Pembangunan/ren ovasi UPTD/Balai Pengawasan Sertilikasl Benlh Tanamaa Pangan dan Hortikultura IBPSB-TPH) ^dan aarala pendukungnya UPTD/balai Pengawasan sertifikasi benih tanaman dan hortikultura (BPSB-TPH) Provinsi Bldang I Subbtd ang Menu/Riacian Keglatan Indikator Capal,an Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Maafaat* Cara Perhitungan a. Ruang penilaian varietas Jumlah produksi benih TPH yang tersertifikasi sesuai dengan permohonan sertifikasi benih dari produsen benih TPH Padi: 3 Palawija I Anggrek : 10O0 Tonlha/ Musim Tanam - Botol kuljar/ tahun atau Batang/ tahun Penghitungannya 1 UPTD menghasilkan jumlah produksi benih bersertifikat yang diajukan para produsen benih pada wilayah setempat per musim tanam Contoh pada luasan lahan yang diusulkan sertifikasi oleh para produsen benih di Prov. Riau untuk padi inbrida seluas lO0 hektar menghasilkan: l0Ohax3ton= 30O ton benih bersertifikat padi Pada luasan lahan yang diusulkan sertifikasi oleh para produsen benih palawija (kedelai) seluas 50 hektar menghasilkan: 50 haxlton=5Oton benih bersertifikat kedelai - Total produksi Kultur ^jaringan per unit Laboratorium Kutur Jaringan per UPTD per tahun Catatan : - Perhitungn target produksi Laboratorium Kultur Jaringan merupakan akumulasi produksi kultur iaringan b. Ruang sertifikasi benih c. Ruang pengawasan pemasar€rn d. Ruang laboratorium benih e. Green house f. Ruang penyimpanan sampel g. Penyediaan sarana pengairan h. Penyediaan peralatan laboratorium Pettaai an/Ka weSan Scntra Produk Pembangunan/Ren ovasl IrPTD/Balai Proteksi/Perlindun gan Taaaman Paagaa, UPTD/Balai Proteksi/Perlin dungan Tanaman Pangan, Bidang I Subbtd ang Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indlkator/ Penerlma Manfaat* Cara Perhitungan si Paagan Hortlkultura dan Perkebunan serta aarana pendukuagnya Hortikultura dan Perkebunan Provinsi a.Pembangunan/Re novasi Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/L"aboratori um Agens Hayati (LPHP/LAH) Jumlah pelayanan LPHP/LAH 20 Layanan /bulan Pemerlntah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (nama poktan/gapoktan/gap oktan bersama, nama ketua, titik koordinat) .Foto open carnera kegiatan pelayanan Laporan kegiatan layanan Cara Peaghitungan : Jumlah data dan laporan kegiatan yang disusun pada bulan berjalan. Perhitungan dilakukan sejak awal hingga akhir bulan berjalan dan dilaporkan pada bulan berikutnya b.Pembangunan/Re novasi Laboratorium Pestisida Jumlah pelayanan uji sample 7 LHPI bulan Pemerintah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (pribadi/perusahaan) .Foto open carnera kegiatan pelayanan l,aporan hasil pengujian (LHP) Cara Penghitungan : Jumlah laporan kegiatan hasil pengujian (LHP)yang di susun setiap bulan. Perhitungan dilakukan sejak awal hingga akhir bulan berjalan Bidang I Subbid arg Menu/Rincian Keglatan Indikator Capaian Target Satuan Sagaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan dan dilaporkan pada bulan berikutnya c.Pembangunan/Re novasi Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Jumlah pelayanan gerakan pengendalian 10 Layanan /musim tanam Pemerintah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (nama poktan/gapoktan/gap oktan bersama, nama ketua, titik koordinat) .Foto open c€unera kegiatan pelayanan Laporan pelaksanaan kegiatan Cara Penghitungan : Jumlah data dan laporan kegiatan yang disusun pada bulan berjalan. Perhitungan dilakukan sejak awal hingga akhir bulan berjalan dan dilaporkan pada bulan berikutnya d. Pengadaan Peralatan LPHP/LAH Jumlah pelayanan LPHP/LAH 20 Layanan /bulan Pemerintah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (nama poktan/gapoktan/gap oktan bersama, nama ketua, titik koordinat) .Foto open camera kegiatan pelayanan Laporan kegiatan layanan Cara Penghitungan : Jumlah data dan laporan kegiatan yang disusun pada bulan berjalan. Perhitungan dilakukan sejak awal Bidang I Subbtd ang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan hingga akhir bulan berjalan dan dilaporkan pada bulan berikutnya e. Pengadaan Peralatan Brigade Proteksi Tanaman (BPT) Jumlah pelayanan gerakan pengendalian 10 Layanan /musim tanam Pemerintah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (nama poktan/gapoktan/gap oktan bersama, nama ketua, titik koordinat) .Foto open carnera kegiatan pelayanan Laporan pelaksanaan kegiatan Cara Penghitungan: Jumlah data dan laporan kegiatan yang disusun pada bulan berjalan. Perhitungan dilakukan sejak awal hingga akhir bulan berjalan dan dilaporkan pada bulan berikutnya f. Pengadaan Peralatan Laboratorium Pestisida Jumlah pelayanan uji sample 7 LHPI bulan Peuerintah daerah menyiapkan data dukung:
Data penerima manfaat (pribadi/perusahaan) .Foto open carnera kegiatan pelayanan Laporan hasil pengujian (LHP) Cara Penghltungan : Jumlah laporan kegiatan hasil pengujian (LHP)yang di susun setiap bulan Perhitungan dilakukan sejak awal hingga akhir bulan berjalan Bidang I Subbtd ang Menu/Rincian Keglataa Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerlma Manfaat* Cara Perhltungan dan dilaporkan pada bulan berikutnya g. Renovasi balai proteksi perkebunan Jumlah produksi Agens pengendali Hayati (APH) yang diperbanyak 250 kg o Jenis APH : Trichoderma sp. atau Metarhizium sp. atau Beauveria bassiana o Produksi APH (dalam media perbanyakan) 50 kg per bulan. Sehingga kebutuhan untuk 5 bulan = 5O kgx5 bln= 250kg o Kebutuhan Trichoderma sp. Atau Metarh2ium sp. Atau Beauveria bassiana sebagai Agens Pengendali OPT = (Luas areal serangan OPT yang dikendalikan x produksi APH) r Masing-masing UPTD dapat memproduksi minimal salah satu jenis APH (tidak harus ketiganva) h. Penyediaan sarana laboratorium perkebunan i. Peralatan pengendali OPT pada Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan Jumlah layanan pembinaan/pen gendalian OPT 5 layanan Layanan pembinaan/pengendali an OPT lx per bulan, jadi jumlah layanan selama5bulan=5 layanan Pertani an/Ka waaan Sentra Produk gi Paugan Renovasi UPfD/Bdai daa instalasi perblbltan dan HiJauan Pakan Ternak serta aarana pendukungnya UPTD/Balai dan instalasi perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak Provinsi a. Ruang penyimpanan pakan dan tempat pengolah pakan b. Ruang bibit/benih Pemanfaatan sarana dan prasarana UPTD/Balai dan instalasi Perbibitan dan 100 o/o Perhitungan: Membandingkan antara pemanfaatan sarana dan prasarana yang difasilitasi PREgIDEH REPUEUK INDONESIA Bidang I Subbid ang Menu/Rincian Keglatan Indikator Capalan Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhltungan c. Peralatan recording d. Peralatan perah e. Peralatan IB f. Peralatan kesehatan hewan g. Sarana pendukung untuk khusus Balai Inseminasi Buatan Hijauan Pakan Ternak dengan yang diusulkan (pemanfaatan untuk optimalisasi manajemen perbibitan). Catatan: ^perhitunean dilakukan dari akumulasi bulan Januari sampai Mei (T+1) dan dilaporkan pada bulan Juni (T+l) 7. BIDANG KELAUTAN DAN PERII(ANAN 7.L. Arah Kebijakan Arah kebijakan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perika.nan adalah:
mendukung DAK Fisik Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan/KSPP (Pertanian, Perikanan dan Hewani);
mendukung pelaksanaan Major Project Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan; Major Project Revitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng; dan Major Project Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish MarketBertaraf Internasional; dan
alternatif pendanaan dalam pelaksanaan Major Project tersebut yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan bidang Kelautan dan Perikanan yang menjadi kewenangan daerah. 7.2. Tujuan dan Sasaran 7.2.L. Tujuan Tujuan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan adalah:
meningkatkan produksi kelautan dan perikanan, pendapatan dan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan serta masyarakat pesisir lainnya, dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan menyediakan kebutuhan konsumsi protein bersumber ikan dan konsumsi produk kelautan lainnya;
meningkatkan sarana dan prasarana serta peran masyarakat dalam pengelolaan dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, pesisir, pulau-pulau kecil, serta pemberantasan IUU frshing;
meningkatkan pengelolaan perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan
meningkatkan standar pelayanan kepada masyarakat kelautan dan perikanan. Tujuan jangka menengah DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan adalah:
meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan serta peran masyarakat dalam pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan untuk mendukung jati diri bangsa sebagai negara maritim;
mendukung pemberantasan IW frshing dan meningkatkan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan untuk menjamin pengelolaan yang berkelanjutan dan mandiri; dan
meningkatkan ketersediaan produksi sumber daya kelautan dan perikanan dan tingkat konsumsi masyarakat untuk mendukung kedaulatan pangan dan pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. 7.2.2. Sasaran Sasaran DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:
meningkatkan produksi/produktivitas dan daya saing kelautan dan perikanan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan;
meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan dan pengolahan hasil perikanan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan;
meningkatkan nilai tambah komoditas kelautan dan perikanan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan;
tersedianya dukungan sarana dan prasarana di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan; dan
meningkatkan kualitas aksesibilitas kelautan dan perikanan di lokasi Kawasan Sentra Produksi Pangan.
Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) Rincian kegiatan:
Penahan gelombang (breakwatefl;
T\rrap penahan tanah (reuetmentl;
Dermaga;
Kolam pelabuhan;
Drainase;
Tempat Pemasar Ikan (TPI Higienis);
Fasilitas air (tawar) bersih;
Jaringan dan instalasi listrik (termasuk trafo);
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan
Peralatan dan mesin menunjang pendataan dan penangkapan ikan terukur. B 2. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi) Rincian kegiatan:
Rehabilitasi kolam atau bak pemijahan/induk/pakan alani/tandon;
Pembangunan kolam atau bak pemijahan/induk/calon induk/pakan alami/tandon;
Rehabilitasi saluran air pasok dan/atau buang;
Pembangunan saluran air pasok dan/atau buang;
Pembangunan atau rehabilitasi sarana dan prasarana biosecuitg; dan
Penyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk. 3. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi Rincian kegiatan:
Sarana dan prasarana pusat informasi kawasan konserwasi;
Sarana monitoring biofisik target konservasi;
Speedboat konservasi perairan;
Perlengkapan pokmaswas;
Speedboat pengawasan panjang 8 meter dan 12 meter; dan
Perlengkaparl Pengawas Perikanan dan Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-hrlau Kecil (Polsus PWP3K). Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan untuk kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
Pembangun{L I Rehabilitasi Unit Perbenihan ^(UPTD Kab/Kota) Rincian kegiatan:
Rehabilitasi kolam atau bak pemijahan/induk/calon induk/larwa/tandon;
Pembangunan kolam atau bak ^pemijahan/induk/calon induk/larva/tandon;
Rehabilitasi saluran air pasok dan/atau buang;
Pembangunan saluran air pasok dan/atau buang;
Paket pengukuran dan pemeriksaan kesehatan ikan/mutu benih; dan
Penyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk.
Sarana dan Prasarrana Pemberdayaan Usaha ^Nelayan Skala ^Kecil Rincian kegiatan:
Perahu/Kapal Penangkap Ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, sara.na ^pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran untuk peningkatan kapasitas nelayan kecil;
Perahu/Kapal Penangkap Ikan untuk ^perairan darat berukuran lebih kecil dari 3 GT beserta mesin, alat ^penangkapan ikan, sarana pendukung kegiatan penagkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran;
Mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal ^penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT;
Sarana Penangkapan Ikan (Alat Penangkapan Ikan, ^Sarana Pendukung Kegiatan Penangkapan Ikan dan Sarana Keselamatan Pelayaran);
Tempat Pendaratan Ikan ^(TPI) ^perairan darat; dan
Sarana dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan (Jalan Produksi, Drainase, dan Air ^Bersih Mendukung Produksi Perikanan. 3. Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha ^Pembudidaya ^Ikan ^Skala Kecil Rincian kegiatan:
Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air ^payau ^(Udang ^dan Bandeng);
Sarana dan Prasaranan Budidaya Kepiting dan Nila salin;
Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air Tawar ^(Ni1a, Mas, Gurame, Lele, Patin);
Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Komoditas Lokal ^(Gabus, Belida, Toman, Papu5ru, Nilem, Jelawat, Tawes dan Sidat);
Sarana dan Prasarana Budidaya Sistem Polikultur ^(Udang, ^Bandeng dan Rumput Laut);
Sarana dan Prasararra Budidaya ikan laut ^(Kerapu, Bawal, ^Bintang, Kakap dan l,obster); dan
Sarana dan Prasarana Budidaya Rumput Laut. 4. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Rincian kegiatan:
Rehabilitasi bangunan pengolahan rumput laut dan perbaikan atau pengadaan peralatan pengolahan rumput laut;
Rehabilitasi bangunan pasar ikan;
Rehabilitasi bangunan sentra pengolahan dan perbaikan atau pengadaan peralatan sentra pengolahan;
Rehabilitasi cold storage lebih kecil atau sama dengan 1O0 ton;
Rehabilitasi integrated cold storage;
Rehabilitasi pabrik es lebih kecil atau sarna dengan 20 ton;
Bedah Unit Pengolahan ikan skala mikro kecil; dan
Rehabilitasi bangunan rumah kemasan dan perbaikan atau pengadaan peralatan rumah kemasan. 7.4. Kriteria Lokasi Horitas Lokasi prioritas DAK Bidang Kelautan dan Perikanan TA 2023 mengacu kriteria lokasi sebagai berikut:
lokasi Major Project Penguatan Jaminan Usaha serta 350 Korporasi Petani dan Nelayan; Major ProjectRevitalisasi Tambak di Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng; dan Major Project Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf Internasional;
sentra kelautan dan perikanan;
provinsi dengan IW frshing dan destructiue fishing yang tinggi;
provinsi kawasan konservasi perairan daerah;
daerah bercirikan kepulauan dan/atau laut;
daerah afirmasi (daerah tertinggal, perbatasan, pulau-pulau kecil terluar, transmigrasi dan seluruh kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat);
Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat, sesuai amanat Perpres Nomor 79 Tahun 2Ol9 dan Perpres Nomor 80 Tahun 2079; Perpres Nomor 87 Tahun 2O2l; dan
provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki indeks fiskal sangat rendah hingga sedang. I. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan dan Spesifikasi Output Tata cara pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan untuk provinsi adalah sebagai berikut: A. Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Fasilitas Pokok dan Fungsional Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) 1. Pengertian Pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Pembangunan/ rehabilitasi pelabuhan perikanan diarahkan untuk meningkatkan fasilitas/sarana dan prasarana pelabuhan perikanan dalam memenuhi kapasitas produksi atau pemenuhan fasilitas agar pelabuhan perikanan dapat minimal operasional. Pelabuhan perikanan mempunyai fungsi sebagai berikut:
Fungsipemerintahan:
pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan; 2l pelayanan pembinaan dan pengendalian mutu pada kegiatan penangkapan ikan;
pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan; 4l pelaksanaan kegiatan operasional kapal perikanan, yang meliputi pengaturan keberangkatan, kedatangan, dan kegiatan kapal perikanan di pelabuhan perikanan;
pelaksanaan keselamatan dan keamanan operasional kapal perikanan dan membantu pengendalian sumber daya ikan;
pelaksanaan pengendalian lingkungan di pelabuhan perikanan yang meliputi kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan, dan keselamatan kerja; 7l pelaksanaan publikasi operasional pelabuhan perikanan, hasil pelayanan sandar dan labuh kapal perikanan dan kapal pengawas perikanan;
pelaksanaan pemantauan wilayah pesisir dan wisata bahari;
fasilitasi tempat pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan;
fasilitasi tempat pelaksanaan pen5ruluhan dan pengembangan masyarakat nelayan ;
fasilitasi tempat pelaksanaan fungsi karantina ikan;
fasilitasi tempat publikasi hasil riset kelautan dan perikanan;
fasilitasi tempat pelaksanaan fungsi kesehatan;
fasilitasi tempat pelaksanaan fungsi kepabeanan; dan/atau
fasilitasi tempat pelaksanaan fungsi keimigrasian. b. Fungsi pengusahaan:
pelayanan bongkar muat ikan;
pelayanan pengolahan hasil perikanan;
pemasaran dan distribusi ikan; 4l penggunaan dan pemanfaatan fasilitas di pelabuhan perikanan;
pelayanan docking dan galangan kapal perikanan;
pelayanan logistik dan perbekalan awak kapal perikanan dan kapal perikanan; 7l penyelenggaraan wisata bahari;
fasilitasi tempat pelayanan lembaga keuangan; dan/atau
penyediaandan/atau pelayanan ^jasa lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam rangka menunjang fungsi pelabuhan perikanan, setiap pelabuhan perikanan memiliki fasilitas yang terdiri dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional, dan fasilitas penunjang. a. Fasilitas pokok, dapat terdiri atas:
tanah; 2l dermaga termasuk cause wag/trestle, ^jetty, wharf, quagwall atau dolphin;
kolam pelabuhan; 4l sarana bantu navigasi pelayaran;
pemecah gelombang (breakwater);
turap (reuetment);
groin;
drainase; dan
jalan. b. Fasilitas fungsional, dapat terdiri atas:
tempat pemasaran ikan;
Menara pengawas aktivitas pelabuhan perikanan;
fasilitas komunikasi antara lain telepon, internet, radio komunikasi, dan fasilitas informasi lainnya; 4l fasilitas pemadam kebakaran;
fasilitas air bersih, bahan bakar minyak (BBM), es, dan listrik;
tempat pemeliharaan kapal antara larn dock/ slipwag darr bengkel;
tempat pemeliharaan alat penangkapan ikan;
tempat penanganan dan pengolahan hasil perikanan antar larn cold storage, integrated cold storage, transit sheed, darr laboratorium pembinaan mutu ;
perkantoran antara lain kantor administrasi pelabuhan, pos pelayanan terpadu, dan perbankan;
transportasi, antara lain alat pengangkutan ikan; dan
kebersihan dan pengolahan limbah antara lain instalasi pengolahan air limbah dan tempat pembuangan sementara. c. Fasilitas penunjang, dapat terdiri atas:
balai pertemuan nelayan;
mess operator;
wisma nelayan; 4l fasilitas sosial dan umum antara lain tempat peribadatan dan Mandi Cuci Kakus (MCK);
tempat istirahat/ shelter nelayan;
pertokoan/kios nelayan; 7l fasilitas pengamanan kawasan antara lain pos jaga, pagar, dan closed circuit teleuision; dan
pasar ikan. Pelabuhan perikanan dibagi ke dalam 4 (empat) kelas. Pembagian kelas dimaksud dilakukan berdasarkan kriteria teknis dan kriteria operasional dari setiap pelabuhan perikanan. Keempat kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS);
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN);
Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP); dan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). 2. Tujuan Pembangunan/rehabilitasi pelabuhan perikanan UPTD Provinsi diarahkan untuk mendukung penerapan kebijakan Penangkapan Ikan Terukur dengan kriteria sebagai berikut:
kriteria teknis minimal:
mampu melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di perairan Indonesia dan zona ekonomi eksklusif Indonesia; 2l memiliki fasilitas untuk kegiatan tambat labuh kapal perikanan yang berukuran 10 GT;
memiliki dan/atau memanfaatkan dermaga paling pendek 13 (tiga belas) meter dengan kedalaman kolam paling dangkal minus 1 (satu) meter; 4l mampu menarnpung kapal perikanan sekurang- kurangnya 15 (lima belas) unit atau ^jumlah keseluruhan paling sedikit 75 (tujuh puluh lima) GT; dan
memiliki dan/atau memanfaatkan tanah paling sedikit 1 (satu) hektare. b. kriteria operasional minimal yaitu terdapat aktivitas bongkar muat ikan dan pemasaran hasil perikanan rata-rata 0,5 (nol koma lima) ton per hari. 3. Persyaratan Umum Persyaratan umum pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pelabuhan perikanan UPTD Provinsi adalah sebagai berikut:
tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 109 Tahun 2021 tentang Rencana Induk Pelabuhan Perikanan Nasional;
diutamakan pelabuhan perikanan yang telah operasional dan ditetapkan kelasnya melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan;
merupakan aset milik Pemerintah Provinsi, telah memiliki Berita Acara Serah Terima atau masih dalam proses serah terima Personil, Pembiayaan Sarana dan Prasarana, dan Dokumen (P3D) yang dibuktikan dengan surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Form 1; dan
terdapat kelembagaan/Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pengelola pelabuhan perikanan yang dibuktikan dengan Surat Keputusan Gubernur atau Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi. 4. Persyaratan Khusus Persyaratan khusus pembangunan/rehabilitasi pelabuhan perikanan UPTD Provinsi adalah sebagai berikut:
menentukan prioritas lokasi pelabuhan perikanan ya.ng akan dibangun atau rehabilitasi;
difokuskan untuk melengkapi fasilitas minimal Pelabuhan perikanan;
menyampaikan usulan rencana pembangunan/rehabilitasi pelabuhan perikanan yang ditandatangani Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan serta berisi informasi diantaranya: latar belakang, kondisi umum (fasilitas dan operasional saat ini), tujuan, target waktu, rencana pelaksanaan, justifikasi pemilihan jenis fasilitas, layout pelabuhan perikanan, gambar perspektif, dan perkiraan kebutuhan biaya (format sebagaimana Form 2l: ' dan d. sanggup mengoperasionalkan dan memelihara fasilitas yang dibangun (format kesanggupan sebagaimana Form 3). 5. Pilihan Menu Kegiatan Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana pelabuhan perikanan (UPTD provinsi) terdiri dari pilihan menu kegiatan yaitu:
penahan gelombang (breakwatefl;
turap penahan tanah (reuetmenfl;
dermaga;
kolam pelabuhan;
drainase;
tempat Pemasaran Ikan;
fasilitas air (tawar) bersih;
jaringan dan instalasi listrik (termasuk trafo);
instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan/atau
peralatan dan mesin menunjang pendataan dan penangkapan ikan terukur.
Ikiteria Teknis Rincian Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan UPTD Provinsi a. Penahan gelombang (breakwater) Penahan gelombang (breakwaterl merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan perikanan untuk meredam energi gelombang di belakang struktur dan pengurangan transport sedimen tegak lurus pantai, menurunkan tinggi gelombang di pantai, dan memperlambat angkutan sedimen ke arah pemecah gelombang antara lain berupa bulkhead dan struktur ambang rendah. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Struktur bangunan dapat berupa (f) batu alam;
batu buatan (artifisial) dari beton; dan
kombinasi keduanya. 2l Diperbolehkan gelombang laut ouer topping terhad.ap breakwater ketika tinggi gelombang ekstrim. 3) Tinggi gelombang laut di kolam pelabuhan perikanan tidak mengganggu olah gerak, tambat dan labuh kapal. 4l Dilakukan analisis gelombang, nota/kriteria desain dan perencan aan breakwater sesuai ketentuan.
Turap penahan tanah (reuetmenQ Turap penahan tanah lreuetmentl merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan perikanan untuk menahan tanah dari erosi. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut: Gambar 1. Contoh Pemecah Gelombang ( Breakwater ) 1) Struktur bangunan dapat berupa (1) batu kosong;
pasangan batu;
beton;
sheet pite; dan
kombinasi. 2) Dapat menahan pergerakan tanah secara horisontal. 3) Tinggi minimal menyesuaikan dengan elevasi dermaga. 4l Dilakukan analisis dan perencanaan reuetment sesuai ketentuan.
Dermaga Dermaga merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan perikanan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaikturunkan penumpakng atau barang. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Struktur bangunan adalah berupa deck on pile, sheet pile, atau kantileuer/ grauity wall. 2l Material struktur bangunan berupa beton dan baja yang tahan terhadap pengaruh lingkungan laut atau material lain sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik di masing- masing lokasi. 3) Dimensi dapat menahan beban (beban hidup dan beban mati) sesuai dengan analisa maupun nota desain. 4) Dilengkapi dengan fender dan bollard. 5) Dapat memfasilitasi kapal perikanan sesuai dengan proyeksi jumlah dan ukuran kapal. Gambar 2. Contoh Turap Penahan Tanah ( Revetment ) 6) Dilakukan analisis, nota/kriteria desain, dan perencana€rn dermaga sesuai ketentuan.
Kolam pelabuhan; Kolam pelabuhan merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan perikanan untuk perairan di depan dermaga yang digunakan untuk kepentingan operasional sandar dan olah gerak Kapal Perikanan. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Luasan dan kedalaman,sesuai dengan proyeksi ukuran kapal yang akan diakomodir. 2l Dilakukan analisis batimetri, notaf kriteria desain, dan p erencan aan kolam p elabuhan se suai ketentuan. Gambar 3. Contoh Dermaga Gambar 4. Contoh Kolam Pelabuhan Perikanan e Drainase Drainase merupakan salah satu fasilitas pokok pelabuhan perikanan untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Diupayakan menggunakan material fabrikasi/cor in-situ kecuali tidak tersedia di sekitar lokasi. 2l Dilakukan analisis dan perencanaan drainase sesuai ketentuan.
Tempat Pemasaran lkan (TPI Higienis); Tempat Pemasaran Ikan (TPI Higienis) merupakan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan sebagai tempat pemasaran Ikan. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut 1) Ruangannya diantaranya terdiri dari aula pemasaran, kantor administrasi dan pelayanan, serta gudang. 2l Luasannya mempbrhatikan jumlah ikan yang akan didaratkan. 3) Lantai menggunakan beton dan dicat epoxA. 4l Atap dan plafon menggunakan bahan anti karat. Gambar 5. Contoh Drainase 5) Terdapat pagar tertutup dari aktivitas yang tidak terkait langsung dengan kegiatan TPI. 6) Bangunan tertutup atau semi tertutup sesuai dengan karakteristik kebiasaan setempat. 7l Terdapat penerangan dan ventilasi cukup. 8) Drainase berfungsi dengan baik. 9) Tersedianya kran air bersih dan air laut serta memiliki tempat penampungan air. 1O) Diupayakan dilengkapi dengan tempat parkir.
Kawasan dirancang bersih dan higienis.
dilakukan analisis kebutuhan ruang, nota/kriteria desain, dan perencanaan TPI sesuai ketentuan.
Fasilitas air (tawar) bersih; Fasilitas air (tawar) bersih merupakan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan yang dapat berupa sumur bor artesis, pompa, rumah pompa, instalasi air tawar bersih, menara, dan tangki air. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Terdapat sumber air bersih. 2l Terdapat instalasi perpipaan. 3) Terdapat tempat penampungan air dan pompa distribusi maupun pompa dorong serta dilengkapi dengan rumah pompa. Gambar 6. Contoh Tempat Pemasaran Ikan (TPI) 4l Dilakukan analisis dan perencanaan fasilitas air (tawar) bersih sesuai ketentuan.
Jaringan dan instalasi listrik (termasuk trafo); Jaringan dan instalasi listrik (termasuk trafo) merupakan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan untuk menyediakan pasokan kebutuhan listrik baik ^'untuk operasional maupun untuk penerangan kawasan. .Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Tiang terbuat dari beton atau material lain yang anti karat. 2l Sumber listrik dapat menggunakan PLN maupun solar cell. 3) Menggunakan automatic uoltage regulator (AVR). 4l Jumlah tiang dan lampu disesuaikan kebutuhan penerangan kawasan pelabuhan perikanan. 5) Dilakukan analisis dan perencanaan ^jaringan dan instalasi listrik sesuai ketentuan. Gambar 7. Contoh instalasi air bersih Gambar 8. Contoh instalasi listrik 1 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL); dan/atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan untuk pengelolaan limbah cair di kawasan pelabuhan perikanan. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Menggunakan IPAL fabrikasi atau konvensional. 2l Kapasitas sesuai dengan jumlah limbah yang dihasilkan. 3) Dilakukan analisis dan perencanaan instalasi Pengolahan Air Limbah (IPALI sesuai ketentuan. Peralatan dan mesin menunjang pendataan dan penangkapan ikan terukur 1) Internet untuk mendukung pelaksanaan pengawasan kegiatan pendaratan ikan termasuk rencana penerapan PNBP pasca produksi di pelabuhan perikanan serta pendataan pada aplikasi e-logbook Internet dapat berupa pemasangan jaringan internet, penyediaan paket langganan internet, atau penguatan jaringan internet. Internet disediakan oleh provider yang memiliki jangkauan internet memadai untuk kawasan pelabuhan lokasi kegiatan dan mudah dalam pemeliharaan. 2) Closed Circuit Teleuisbn (CCTV) di area dermagaf kawasan pelabuhan digunakan untuk adanya pemantauan aktifitas pembongkaran dan penimbangan ikan di dermaga J Gambar 9. Contoh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pelabuhan perikanan atau kegiatan lainnya. CCTV dapat juga untuk meningkatkan keamanan kawasan, memantau aktivitas SDM di pelabuhan, dan antisipasi untuk hal-hal lain yang perlukan dari hasil pemantauan. CCTV dengan kualitas video yang tinggi dan mampu merekam suara. Jenis kamera yang dibutuhkan dilengkapi dengan IP Camera dengan pertimbangan sebagai berikut: a) IP Camera memiliki kualitas gambar jauh lebih bagus dan cakupan bidang pandang yang relatif lebih luas dibandingkan analog cann era; b) dapat diakses melalui perangkat yang tersambung ke internet seperti smartphone atau laptop; c) memiliki kemampuan Pan, Tilt, Zoom (PTZ); darr d) rekaman video dilindungi oleh enkripsi. IP Camera menggunakan lVyR sebagai media perekam (termasuk suara) dengan kelebihan sebagai berikut: a) mampu beroperasi pada wilayah outdoor, tahan terhadap debu, pasir atau partikel sejenisnya, dan air; b) CCTV ^juga harus memenuhi Standar lP67 (International Protection)berupa: (a) angka 6: tahan terhadap debu, pasir, atau sejenisnya; dan (b) angka 7: tahan terhadap air mampu menyelam pada kedalaman I meter, selama 3O menit. Apabila diperlukan dapat ditambahkan tiang untuk memasang CCTV dengan tinggi sesuai kebutuhan. 3) Troli akan meningkatkan elisiensi waktu untuk proses pengangkutan ikan di Kawasan pelabuhan perikanan. Troli mudah didapatkan berasal dari berbagai produsen troli dengan spesifrkasi yang tersedia beragam. Berikut spesifikasi troli yang disarankan: a) tahan terhadap korosi, tahan suhu panas dan dingin (contoh: sfainless steel standar SS304); b) roda yang tahan gesek, tahan aus, tahan terhadap beberapa kimia ringan, juga stabil dalam suhu dingin dan panas; c) ukuran bordes disesuaikan dengan ukuran keranjang yang digunakan, sehingga jumlah keranjang tiap troli bisa optimal; d) memiliki 4 roda dengan 2 roda fixed (belakang) dan 2 roda swivel (depan); dan e) roda terbuat dari bahan tahan gesek, tahan aus, tahan terhadap beberapa kimia ringan, stabil dalam suhu dingin dan panas.
Keranjang ikan dibutuhkan sebagai wadah untuk menjaga sanitasi dan mutu ikan selama proses di Pelabuhan Perikanan. Keranjang ikan juga mudah didapatkan karena sudah banyak produsen penyedia keranjang dengan spesifikasi yang beragam. Berikut spesifikasi keranjang ikan yang disarankan: a) tahan banting, tahan air laut, dan tahan panas; b) kapasitas cukup besar tetapi tidak terlalu berat diangkat oleh awak kapal/petugas penimbangan; c) memiliki lubang-lubang di bagian bawah untuk tempat keluar air; d) material HDPE (High-Densitg Polyethglene); dart e) dapat berupa blong atau bentuk silinder berlubang, keranjang atau bentuk balok. Gambar 10. Contoh Troli Gambar 11. Contoh keranjang ikan 5) Pengadaan alat pengolah data untuk menunjang pendataan pendaratan ikan termasuk penangkapan ikan terukur. 6) Pengadaan kendaraan bermotor roda 3 yang dilengkapi dengan bak terbuka yang berfungsi diantaranya untuk pengangkutan peralatan kegiatan penangkapan ikan terukur (keranjang, troli, timbangan, d11) dan mengangkut hasil tangkapan dari tempat pendaratan ikan ke tempat penimbangan/tempat pemasaran ikan. Surat Pernyataan Kepemilikan Aset Pelabuhan Form 1. Form 2. Format Usulan Rencana Pembangunan/Rehabilitasi Pelabuhan Perikanan Form 3. Surat Pernyataan Kesiapan Menanggung Biaya Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan B Pembangunan/ Rehabilitasi Unit Pembenihan (UPTD-Provinsi) l. Pengertian Unit Pembenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik dinas provinsi yang melaksanakan tugas teknis di bidang pembenihan laut, air payau, dan air tawar. 2. Tujuan a. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik untuk meningkatkan produksi sehingga unit tersebut dapat beroperasi secara optimal; dan
penyediaan sarana prasarana pokok pembenihan (calon induk, pakan, peralatan pembenihan) yang menunjang produksi. 3. Persyaratan Umum a. Pembangunan/rehabilitasi UPTD berdasarkan kewenangan sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, prioritas daerah, serta dengan memperhatikan potensi pengembangan unit tersebut dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 90 Tahun 2Ol9 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; dan
lokasi berada di tanah yang dikuasai oleh pemerintah daerah dengan status peruntukan untuk pengembangan balai benih dan ditetapkan dengan surat keputusan kepala daerah. 4. Persyaratan Nonteknis a. Dinas provinsi sanggup menyediakan anggaran operasional, pemeliharaan, dan staf operasional, dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan pemerintah daerah provinsi sebagaimana tercantum dalam Form 4;
dinas provinsi menyampaikan data dukr"rng berupa TOR, RAB, Surat Pernyataan Tanggung Jawab sebagaimana tercantum dalam Form 5, dan data dukung teknis lainnya;
dinas provinsi menyampaikan data keragaan dan rencana operasional UPTD yang berisi profil UPTD: nEuna dan alamat UPTD, koordinat lokasi, struktur kelembagaan dan SDM, luas lahan, infrastruktur yang tersedia, komoditas yang dikembangkan, kapasitas produksi, target produksi benih, kontak person penanggung jawab sebagaimana tercantum dalam Form 6; dan
dinas provinsi menyampaikan laporan hasil kegiatan setiap empat bulan kepada Kementerian (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya). Laporan paling sedikit memuat: rincian kegiatan, realisasi anggaran dan realisasi fisik hasil pekerjaan (outpuQ, target dan capaian produksi benih per komoditas, pemanfaatan benih hasil produksi, sebaran daerah pemanfaatan benih, permasalahan dan rencana penyelesaian. 5. Persyaratan Teknis Persyaratan teknis pembangunan/rehabilitasi UPTD Pembenihan didasarkan pada persyaratan teknis lokasi dan bangunan:
lokasi harus memiliki ketersediaan air, listrik, ^jenis tanah (terutama porositas dan keasaman tanah), keamanan, serta aspek sosial ekonomi; dan
bangunan disesuaikan dengan peruntukan bangunan seperti tempat memproduksi benih/induk ikan, unit produksi pakan alami, unit produksi pakan buatan, laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan. Pembangunan/rehabilitasi UPTD dapat dikonsultasikan dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 6. Rincian Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi Unit Pembenihan Pembangunan/rehabilitasi prasarana unit pembenihan (UPTD) kewenangan Pemerintah Provinsi, meliputi:
rehabilitasi kolam atau bak pemijahan/induk/pakan alami/tandon;
pembangunan kolam atau bak pemijahan/induk/calon induk/ pakan alami/tandon;
rehabilitasi saluran air pasok dan/atau buang; 4l pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana biosecurity;
penyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk: a) Calon induk unggul Calon induk yang digunakan bersumber dari hasil tangkapan alam dan/atau hasil selectiue breeding yang dihasilkan oleh Unit Pembenihan yang melalukan kegiatan pemuliaan baik milik pemerintah maupun swasta sebagai produsen calon induk sesuai Standar Nasional Indonesia (sNr). Persyaratan administrasi pengadaan calon induk adalah sebagai berikut: (l) surat keterangan asal calon induk ikan lokal dari alam, di tanda tangani oleh kepala dinas kelautan dan perikanan daerah;
surat keterangan asal calon induk berasal dari Unit Pembenihan milik pemerintah atau swasta sebagai produsen calon induk, yang berisi sumber dan asal- usul induk, instansi pemulia, tempat pemuliaan, serta informasi keturunan induk, yang terdiri dari deskripsi, jenis, varietas, sifat biologi, dan jumlah;
surat kesehatan ikan (Certiftcate of Healthl dari karantina ikan dan/atau dari laboratorium kesehatan ikan yang terakreditasi;
standar operasional prosedur pemeliharaan calon induk mengacu pada protokol dan calon induk dari lembaga pemuliaan ikan; dan
dokumen pengiriman calon induk dan induk ikan. b) Penyediaan Pakan Calon Induk Pakan calon induk adalah pakan untuk pemeliharaan induk dalam rangka pematangan gonad dan menghasilkan benih. Pakan induk merupakan pakan segar dan pakan buatan yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penyediaan pakan buatan diperuntukkan bagi operasional UPTD minimal kandungan protein minimal 35o/o. Persyaratan teknis pakan yang diadakan adalah jenis pakan yang sesuai dengan jenis dan ukuran calon induk, dan pakan ikan terdaftar di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya atau sesuai dengan Standar Nasional Indonesia. Form 4. Surat Pernyataan Kesanggupan Pemerintah Daerah Provinsi Form 5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab (kegiatan UPTD Provinsi) Form 6. Data Keragaan dan Rencana Operasional UPTD Provinsi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi 1. Sarana Prasarana Ptrsat Informasi Kawasan Konservasi a. Pengertian Pr.rsat informasi kawasan konservasi merupakan tempat untuk memberikan informasi tentang kawasan konservasi. Pusat informasi dapat dilengkapi dengan papan informasi. C b. T\rjuan Pusat informasi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, yaitu menjadi tempat untuk memberikan informasi tentang kawasan konservasi dan dapat juga difungsikan sebagai kantor lapang untuk kegiatan pengelolaan sehari-hari di lapangan. c. Persyaratan Umum 1) Dibangun di kawasan konservasi yang telah ditetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan; 2l dibangun di dalam atau di sekitar kawasan konservasi;
jumlah yang dibangun menyesuaikan dengan kebutuhan dan luasan kawasan konservasi; 4l dibangun di atas tanah milik pemerintah daerah atau tanah hibah yang sudah jelas statusnya; dan
kesanggupan untuk bertanggung ^jawab atas pemanfaatan output kegiatan secara maksimal dibuktikan dengan Surat Pernyatan tanggung jawab atas pemanfaatan output kegiatan yang dananya bersumber dari Dana DAK (Form 7). d. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis 1) Material bangunan pondok informasi menyesuaikan dengan kondisi setempat. Ruangan pondok informasi disesuaikan dengan kebutuhan, setidaknya terdapat ruang kerja, ruang tamu, ruang audio visual, ruang display/ruang informasi, kamar mandi/toilet, atau ruang-rulang lain yang dianggap penting; 2l ukuran bangunan disesuaikan ketersediaan lahan dan bentuk bangunan disesuaikan dengan adat istiadat ataupun budaya lokal;
papan informasi dapat berupa papan pengumuman, papan dinding, atau gapura; 4l papan informasi setidaknya mencantumkan nama kawasan konservasi, surat keputusan penetapan, pembagian zonasi, kategori, dan ketentuan pemanfaatan kawasan konservasi;
papan informasi yang berupa gapura dapat berisi ucapan selamat datang di kawasan konservasi tersebut; dan
dilengkapi dengan papan informasi yang sedikitnya bertuliskan "Kawasan Konservasi (nama kawasan)".
Sarana Monitoring Biofisik Target Konservasi a. Pengertian Sarana Monitoring biofisik target konservasi adalah sarana yang digunakan untuk memantau habitat dan keanekaragamarl hayati di dalamnya. Sarana monitoring dimaksud baik yang digunakan di atas dan bawah permukaan air maupun di wilayah daratannya. Lebih ^jauh lagi, sarana yang dibutuhkan antara lain perlatan selam yang terdiri dari masker, snorkel dan fin serta sistem navigasi berbasis satelit yaitu Global Positioning Sgstem (GPS), kamera bawah air, alat tulis bawah air, drone, ATV, kompresor danlatau peralatan lain Gambar 14. Contoh papan informasi berupa papan dinding Gambar 15. Contoh papan informasi berupa gapura yang digunakan untuk tujuan identifikasi, inventarisasi maupun monitoring habitat/kawasan atau biota. b. Tujuan Sarana dan prasararla monitoring biofisik target konservasi bertujuan untuk digunakan dalam memantau kondisi target konservasi yang dapat berupa terumbu karang, padang lamun, mangrove, biota laut dilindungi dan/atau terancam punah dan lainnya. c. Persyaratan Umum 1) Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan personil di lapangan; 2l dapat digunakan untuk mendukung operasional petugas di lapangan;
jenis dan tipe peralatan monitoring kawasan diutamakan adalah yang sesuai kebutuhan; 4l peralatan monitoring kawasan ditempatkan di kantor pengelola kawasan; dan
kesanggupan untuk bertanggung ^jawab atas pemanfaatan output kegiatan secara maksimal dibuktikan dengan Surat Pernyatan tanggung jawab atas pemanfaatan output kegiatan yang dananya bersumber dari Dana DAK (Form 7). d. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis 1) Masuk dalam standar SCUBA untuk monitoring ekosistem;
mudah dalam pengoperasian;
murah dalam perawatan; 4l terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif; dan
terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
Speedboat Kawasan Konsenrasi a. Pengertian Speedboat monitoring sumber daya kawasan konservasi merupakan kapal yang digunakan oleh Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) kawasan konservasi untuk pelaksanaan Gambar 16. Peralatan selam Gambar 17. Kompressor Gambar 18. GPS Gambar 19. Kamera bawah air Gambar 20. Drone Gambar 21. ATV monitoring target konservasi dan sumber daya sekaligus kapal kerja SUOP di kawasan konservasi. b. Tujuan Mengadakan speedboat monitoring sumber daya kawasan konservasi. c. Persyaratan Umum 1) Kawasan konsenrasi telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan;
memiliki SUOP Kawasan Konserwasi yang bertanggung jawab terhadap pemanfaatan speedboat; dan
memiliki tempat labuh/parkir speedboat. d. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis 1) Membuat surat pernyataan kesanggupan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan oleh Kepala Dinas atau unit kerja yang membidangi kawasan konservasi (Form 8);
Speedboat monitoring dibuat dari bahan lambung fiberglass, ^twin ^engine ^out ^board. Kapal ^dirancang mempunyai sudut trim dan tinggi metacentrb yang baik serta kemampuan olah gerak (manuuefl dan stabilitas yang baik sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai sarana yang efektif untuk kapal monitoring di kawasan konservasi daerah. Kapal dibangun dengan 3 (tiga) bagian utama yaitu badan kapal, dek dan bangunan atas. Badan kapal terdiri dari ruang mesin, rLlang penumpang/akonodasi dan ruang gudang/ store. Bahan dan pekerjaan bagian-bagian kapal dilaksanakan berdasarkan standar pelaksanaan yang lazim dipakai dalam pembangunan kapal fiberglass mengacu dengan peraturan kontruksi dari Klasifikasi (BKI). 3) Persyaratan teknis pengadaan speeboat monitoring sebagai berikut: a) Lambung Speedboat monitoring dengan konstruksi lambung GRP (Glassfrbre ReinforcedPlastbl terdiri dari 3 bagian utama yaitu badan kapal bagian bawah (hult), bagian geladak kapal (deckl dan bagian bangunan atas kapal (superstructure) dimana masing-masing bagian dibuat dengan konstruksi GRP yang dicetak dengan sistem hand Lag-Up. Lapisan-lapisan setiap laminasi serta ketebalan tiap bagian akan dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga laminasi tiap bagian sehingga menyatu dengan kekuatan yang memenuhi sesuai perhitungan. Pekerjaan pembuatan bagian- bagian kapal yang tidak diatur dalam ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan sesuai dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal FRP. (1) Ukuran-Ukuran Pokok: Panjang seluruhnya (LOA) : ^+ 9,00 meter Lebar (Mouldedl (B) : + 2,4O meter Tinggr (Moulded at Mid Shrp) (D) : ^+ 1,3O meter Sarat Air (Design) (d) : 0,6 mter Mesin Penggerak 2x85HP Out Board Erryine (Marine Engine) : 2 tak bahan bakar bensin Kecepatan : r 20 knot Radius Pelayaran : 2OO Nautical mil ABK : 4 - 8 orang termasuk awak kapal (2) Material Konstruksi Lambung Seluruh bahan-bahan/material, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pembuatan kapal ini dan yang akan dipasang di kapal ini adalah bermutu baik dan untuk kegunaan di kapal (Marine Use) serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari Biro Klasifikasi Ditjen Perhubungan Laut. Bahan material kapal yang digunakan menggunakan marine fiberglass, pada tahap laminasi bagian dasar (kulit bawah) dan lambung (kulir samping) agar dilakukan dengan cermat mengingat lambung adalah single skin. Untuk keamanan kerja lantai geladak dilapisi anti slip agar tidak mudah tergelincir.
Bagian Lambung Bagian lambung kapal dibatasi oleh sekat-sekat dari buritan (AP) ke arah haluan (FP) terdiri dari 4 (empat) bagian ruang-nrang, antara lain:
Ruang I bak mesin 1) Tempat mesin Out board dipasang di transom kapal. b. Ruang Akomodasi / Kabin 1) Tempat kursi penumpang 2) Tempat meja stir dan kursi kemudi 3) Tanki bahan bakar c. Ruang Perlengkapan selam / Store dan Jangkar (optional) 1) Ruang Store digunakan untuk ruang penyimpanan peratan kapal 2l Tempat penyimpanan peralatan selam (diuing store) 3) Ruang jangkar untuk menimpan peralatan labuh dan tambat b) Material Badan Kapal Material badan kapal terbuat dari GRP (Glassfibre Reinforced Plasticl diperkuat dengan penguat-penguat membujur dan melintang yang terbuat dari balok-balok / frame ^glassfibre. Lambung ^kapal ^dibuat dari ^bahan Fibreglass Reinforced Plastic (FRP) yang terdiri dari komposit bahan Polgester Resin dan serat fiberglass Chopped strand mat 3OO gr / m' , Chopped strand mat 45O gr/m' dan Wouen rouing 800 gr/m2. Jenis resin yang direkomendasikan Yucalac 157 BQTNEX. zat warna @igmenfl ^yang tahan ^panas direkomendasikan pigment Llogd Register. c) Konstruksi Bangunan Kapal (1) Pembagian Ruangan Kapal memiliki beberapa ruanga.n dengan pembagian berdasarkan sekat melintang yang membagi kapal ke arah memanjang menjadi beberapa ruangan, antara lain:
Di bawah geladak: tanki bahan bakar kapasitas 400 liter. ii. Bangunan Atas / Kabin 1. Ruang kemudi digunakan untuk ruang pengendalian kapal dilengkapi dengan peralatan kemudi, navigasi dan komunikasi. 2. Ruang penumpang. 3. Store tempat penyimpanan peralatan kapal, tali menali, dan ^jangkar.
Pembujur (Girder) Bottom Longihtdinal Girder dan Deck Longihtdinal Girder pada kapal terbuat dari glassfibre yang dicetak berbentuk profile, dipasang memanjang kapal dari transom kapal ke ujung haluan kapal yang disatukan dengan lambung kapal dengan fibreglass, ^sehingga merupakan ^kekuatan menyeluruh pada bagian kapal. (3) Gading-gading (Frame) Kapal dilengkapi dengan konstruksi gading melintang yang dibuat dari bahan glassfibre yang dicetak berbentuk profile yang disatukan dengan lambung pada bagian bottom kapal. (4) Konstruksi Geladak (Deck Constnrction) Konstruksi geladak atau deck dibuat dari bahan fibreglassyang ^dibuat ^sesuai dengan ketebalan ^yang dibutuhkan dan diperkuat dengan kekuatan memanjang dan melintang (longitudinal & transuersal stiffenefl berbentuk profile dan disatukan dengan lambung kapal. (5) Sekat Kedap Air (Water Tight BulkheaQ (6) Sekat kedap air dibuat dari bahan glassfibre dengan ketebalan yang memenuhi dan diperkuat dengan profile glassfibre yang dipasang secara vertikal. Sekat kedap air merupakan penguat melintang yang dipasang dan menyatu atau menerus dengan kulit lambung kapal bagian dalam dengan pelapisan glassfibre.
Pondasi Mesin (Engine Pondationl Pondasi mesin dipasang di transom kapal untuk mengikat Out board engine yang diperkuat oleh sandwich construction (8) Konstruksi Fender Sekeliling badan kapal diberi lapisan pelindung dari benturan (fender) dari bahan karet yang diikat ke lambung kapal dengan baut stafnless steel. (9) Store Ruangan di bagian depan (terlihat pada gambar rencana Umum) berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan barang/ perlengkapan kapal. d) Tanki Kapal kerja fibreglass ini memilil<t 2 (dua) jenis tanki, yaitu:
I (satu) buah tanki bahan bakar utama dengan total kapasitas 400 liter yang terletak di bawah ruang penumpang. Tanki terbuat dari plat stainless steel; dan (21 1 (satu) buah tanki air tawar terbuat dari bahan FRP kapasitas 10O liter. Tanki tersebut diletakan sedemikian rupa sehingga menghasilkan stabilitas yang baik. Seluruh tanki dilengkapi dengan manhole untuk pembersihan, pipa isi, pipa udara dan pipa distribusi yang menuju instalasi sesuai kebutuhan. Khusus tanki bahan bakar harus dilengkapi dengan fuel gauge di ruang kemudi / dashboard. e) Jendela Ruangan dilengkapi dengan jendela kapal yang dipasang pada kabin dengan menggunakan sistem baut stainless steel serta diberi silicon untuk sistem kekedapannya. Untuk jendela sistem geser ^juga dilengkapi dengan sistem pengunci. Jendela selain sebagai lubang sirkulasi udara, cahaya masuk ^juga harus tahan terhadap terpaan cuaca dan air laut. Jendela-jendela terbuat dari bahan alumunium dengan kaca dari tempered dan paking karet dipasang sesuai gambar. 0 ^Bagian ^Interior ^Kapal Lantai ru€rng terbuat dari bahan utama fibreglass yang terbuat cukup kuat sesuai dengan ketentuan untuk ketebalan lantai. Untuk permukaannya dipasang anti slip yang dicetak langsung pada saat proses laminasi. Langit-langit pada rulang akomodasi dan anjungan terbuat dari bahan FRP, sedangkan dinding terbuat dari pelat FRP warna sesuai dengan permintaan pemilik. g) Kanopi Kanopi terletak dibelakang kabin atau bangunan atas kapal terbuat dari bahan pipa stainless steel diam 1,25 inch dan I inch sebagai rangka kanopi. Atap kanopi terbuat dari bahan tarpaulin yang di ikat kuat ke rangka pipa kanopi. h) Spoiler Spoiler terletak di belakang kabin atau bangunan atas kapal terbuat dari bahan FRP kiri dan kanan bangunan kabin kapal i) Pengecatan Cat badan kapal maupun geladak, menyatu dengan badan kapal yang, tahan panas dan air laut sehingga tahan terhadap binatang laut. Pengecatan pertama untuk lambung kapal, geladak dan bangunan atas menggunakan cat dasar. Untuk lambung kapal di bawah garis air dicat Anti Foulirtg, sedang untuk lambung kapal di atas garis air dan bangunan atas di cat warna. j) Perlengkapan (1) Perlengkapan navigasi /telekomunikasi terdiri atas:
1 (satu) buah lampu puncak (12 volt - 15 watt) ii. 2 (dua) buah lampu lambung (12 volt - 15 watt) iii. 1 (satu) buah lampu buritan (12 volt - 15 watt) iv. 3 (tiga) buah lampu nrangan / kabin ( DC 12 volt- 15 watt) v. 1 (satu) buah kompas magnetic /pedoman ^tb 3 inch vi. 1 (satu) set bendera semboyan vii. 1 (dua) buah bendera nasional viii. 1 (satu) set switch panel ix. 1 (satu) buah tiang mast x. 1 (satu) unit VHF xi. 1 (satu) unit GPS xii. 1(satu) pcs Teropong xiii. 1(satu) unit Wiper xiv. l(satu) pcs lampu sorot 500 Watt (2) Perlengkapan untuk keselamatan dan akomodasi sebagai berikut:
10 (sepuluh) buah life ^jacket ii. 2 (dua) buah Ring Bouys iii. 4 (empat) buah Redhand flare iv. 4 (empat) buah Parachute Signal v. 2 (dua) buah Smoke Signal vi. 1 (satu) set P3K vii. 1 (satu) buah botol pemadam kebakaran cap.3,5 Kg type powder.
Perlengkapan geladak dan alat tambat sebagai berikut:
1 (satu) set railing pipa galvanis dia.1,25 inch (posisi seperti terlihat pada gambar rencana umum). ii. 1 (satu) buah bolder dihaluan kapal iii. 2 (dua) buah bolder belakang kapal iv. 1 (satu) buah Rollerjangkar dilengkapi stopper v. 1 (satu) buah jangkar kapasitas 15 kg. vi. Tali jangkar A t+ mm panjang 75 meter bahan nylon vii. 50 meter tali tamb at A 14 mm viii. 30 meter tali buangan dia.10 mm ix. 4 buah Dropp Fender F4 (4) Inventaris Ruangan Akomodasi, Anjungan dll sebagai berikut:
2 (dua) buah kursi kemudi ii. 8 (delapan) buah kursi penumpang iii. 1 (satu) buah Lampu peta iv. 1 (satu) Clinometer k) Permesinan dan Listrik (1) Mesin Penggerak Utama Jumlah 2 (dua) unit Out Board Engine Yamaha Berkekuatan 2 x 85 HP Bahan Bakar bensin Sistim Pendingin Langsung (direct Cooling) dengan air laut Sistim Start Electric Jenis Mesin Out board Engine 2 tak (21 Pompa i. 1 buah Pompa Got/ bilge pump DC 12 Volt. ii. 1 buah Pompa air tawar DC 12 volt (3) Control System Mesin penggerak dapat dikendalikan sepenuhnya dari ruang kemudi yang dilengkapi dengan remote control. Kemudi digerakkan dengan sistem Hydrolik dari rumah kemudi dengan bantuan roda steer yang dipasang dirumah kemudi. (41 Instalasi Listrik Untuk keperluan penera.ngan /lampu navigasi disediakan 2 set baterai 150 AH 12 Volt, dipakai untuk stater mesin induk penempatan baterai diatur dengan baik sehingga tidak mengganggu stabilitas kapal. 4l Spesifikasi dapat berubah sesuai kondisi kawasan konserwasi masing-masing dan dikomunikasikan dengan Ditjen PRL. Gambar 22. Contoh Spesifikasi Dimensi Eksterior Speedboat Gambar 23. Contoh Spesifikasi Dimensi Interior Speedboat Gambar 24. Contoh Speedboat Monitoring 4. Perlengkapan POKMASWAS a. Pengertian Perlengkapan POKMASWAS adalah peralatan dan sumber daya pendukung lainnya yang digunakan POKMASWAS untuk membantu pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di wilayahnya. b. Persyaratan Umum Perlengkapan ini diberikan kepada POKMASWAS yang dinilai aktif membantu pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Persyaratan kelompok untuk bantuan perlengkapan kelompok adalah:
diprioritaskan kelompok yang belum pernah menerima bantuan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir; 2l memiliki Surat Pengukuhan/Pembentukan yang sudah ditandatangani oleh gubernur/kepala dinas provinsi sekurang-kurangnya telah dikukuhkan 1 (satu) tahun;
berperan aktif dalam kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dengan melaporkan hasil kegiatan di wilayahnya kepada instansi terkart/aparat penegak hukum;
memiliki profil POKMASWAS (dapat berisi fokus kegiatan pengawasan, struktur organisasi, peta wilayah pengawas€ur sumber daya kelautan dan perikanan), atau yang lainnya;
kelompok yang secara berkala menyampaikan laporan kegiatan kepada dinas terkait (dibuktikan dengan laporan kegiatan); dan
kelompok yang dinilai layak untuk diberikan bantuan guna mendukung pelaksanaan tugas di lapangan. c. Persyaratan Khusus Persyaratan yang harus dipenuhi oleh POKMASWAS penerima bantuan adalah sebagai berikut:
fotokopi SK POKMASWAS dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi; dan 2l profil POKMASWAS. d. Jenis Perlengkapan POKMASWAS Jenis perlengkapan POKMASWAS dalam satu paket terdiri:
Rompi/.Lifejacket Perlengkapan ini digunakan sebagai pengaman dan identitas POKMASWAS. Spesilikasi teknis rompi/life jacket sebagai berikut: a) bahan nyaman digunakan untuk bertugas di lapangan; b) terdapat kantong penyimpanan barang sesuai kebutuhan; c) pada bagian belakang (punggung) dipasang reflektor/scotlight bertuliskan ?OKMASWAS SDKP' dengan ukuran huruf disesuaikan; dan d) pengadaan disesuaikan dengan wilayah pengawasan dan kondisi di lapangan misal perairan umum darat (PUD) atau laut. 2 Headlamp (5 unit) Alat ini digunakan untuk penerangan saat melakukan pengawas€rn SDKP di tempat gelap atau malam hari. Spesifikasi teknis sebagai berikut: Gambar 25. Contoh Life Jacket POKMASWAS wilayah pengawasan laut Gambar 26. Contoh Rompi POKMASWAS wilayah PUD Tabel 1. Spesifikasi Headlamp 3) Hondy Talkg Handg Talky adalah alat yang digunakan untuk komunikasi dengan saluran/frekuensi khusus agar bisa terhubung tanpa dengan menggunakan sinyal ^jaringan seperti prouider guna mendukung kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan. Spesilikasi teknis sebagai berikut: Tabel 2. Spesifikasi Handg Talkg Ilo Urrtrn Kctcraryra 1 Ukuran Standar 2 Material Waterproof 3 La.mpu - LED warna putih - model nyala terang, medium, redup, kedip dan SOS 4 Sumber tenaga Re charg e able (B ater arl 5 Jangkauan cahaya Lumens (2OO lm) dengan rentang > 50 meter No Uraian Keterangan 1 Frekuensi VHF 136 - 174 mHz 2 Memory Channels r28 3 Baterai Lithium 1130 mAh 4 Material Waterproof/ tahan air lP67 Gambar 27. Contoh Headlamp No Uraian Keterangan 5. Kelengkapan Handb Talkg, Desktop Charger, Adaptaer Charg er, Baterai" Buku Manual 4l Kamera Semipro Kamera digunakan untuk mengambil gambar pada saat kegiatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebagai data dukung laporan pengawasan. Spesifikasi teknis sebagai berikut: Tabel 3. Spesifikasi Kamera Semipro l-\Tt Uralan Keterangan 1 Lensa > 16 MP 2 Zoom optik > 60 kali 3 Format foto JPEG 4 Format video AVI, MJPEG SD, SDHC 5. TVpe Memory 6. Fitur tampilan HD SK No 174687 A Gambar 28. Contoh Handy Talky Gambar 29. Contoh Kamera Semi Pro 5) GPS/ Global Positioning Sgstem (1 Unit) Peralatan ini digunakan untuk melihat lokasi (titik koordinat) terjadinya pelanggaran di bidang kelautan dan perikanan. Spesifikasi Teknis sebagai berikut: portable, waterproof, maine t)se, colour screen, a butlt-in mbro SD card slot for loa.ding additional maps, a dedicated MOB (man ouer board) button. Teropong Binocular adalah alat yang digunakan untuk membantu pengawasan SDKP pada siang hari saat melakukan pengamatan/melihat obyek yang berada ^jauh agar kelihatan lebih ^jelas. Spesifikasi teknis umum sebagai berikut: minimum magnification: 12 x auto focus.
Teropong Monocular Teropong Monocular adalah alat yang digunakan untuk membantu pengawasan SDKP pada malam hari saat melakukan pengamatan/melihat obyek yang berada ^jauh agar kelihatan lebih jelas. Spesifikasi teknis umum sebagai berikut: Gambar 30. Contoh Global Positioning System (GPS) 6) Teropong Binocular Gambar 31. Contoh Teropong Binocular 3 Tabel 4. Spesifikasi Teropong Monocular 18x Micro SD card slot NUht uision Papan nama POKMASWAS sebagai papan identitas kelompok yang dipasang di pos/lokasi Pokmaswas, material disesuaikan dengan ketersediaan yang ada di lokasi setempat. Dengan spesifikasi teknis sebagai berikut : Tabel 5. Spesifikasi Papan Nama POKMASWAS 2 Uralen Keterangan i\tt >5x 1 2 Zoom Material 4 Penyimpanan 5. Fitur No Uraian Keterangan 1 Ukuran papan narna Minimal lebar 0,9 m x tinggi 0,6 m Material papan nama Alumunium/ Besi 3 Material Tiang Penyangga Alumunium/ Besi/ KaA 4 Tinggi Tiang L 2.5 meter Gambar 32. Contoh Teropong Monocular 8) Papan Nama POKMASWAS Dalam menentukan jenis dan ^jumlah perlengkapan POKMASWAS, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan POKMASWAS. e. Pemeliharaan Perlengkapan POKMASWAS Ditjen PSDKP tidak menyediakan zrnggar€rn untuk pemeliharaan perlengkapan POKMASWAS. 5. SpeedboatPengawasan a. Pengertian Speedboat pengawasan adalah kapal pemerintah yang memiliki ruang-rLlang terbatas dan diberi tanda tertentu untuk melakukan pengawasan dan penegakan hukum dibidang kelautan dan perikanan. b. Persyaratan Umum Pemohon 1) memiliki wilayah kerja yang terdapat perairan (perairan laut dan/atau perairan umum darat); 2l memiliki kelembagaan dan organisasi unit kerja yang mengelola operasional speedboat pengawasan SDKP;
terdapat aktivitas pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; 4l merrrpakan daerah yang rawan kegiatan illegal frshirtg dan/atau destructtue frshirry;
terdapat prasarana untuk menyimpan/menempatkan speedboat pengawasan SDKP; dan
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai personel/operator speedboat pengawasan SDKP yang bertugas mengoperasikan, menjaga dan merawat speedboat pengawasan SDKP. Gambar 33. Contoh Papan Nama POKMASWAS c. Persyaratan Khusus Pemohon Membuat surat pernyataan kesanggupan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan speedboat, serta penyiapan personel/operator, yang ditandatangani oleh kepala dinas provinsi/unit kerja yang membidangi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebagaimana form 9. d. Persyaratan Teknis Persyaratan teknis pengad aar: sp e e db o at pen gawasan sebagai berikut:
Peraturan a) Speedboat harus memenuhi regulasi standar Non Konvensi berbendera Indonesia; dan b) speedboaf direncanakan dan dibangun mengacu pada regulasi Badan Klas BKI. 2l Bahan/Material Bahan/material speedboat pengawasan menggunakan Fibreglass Reinforced Plocstb (FRP) sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau sertifikasi material klas BKI. Metode laminasi dapat dilakukan dengan hand lag-up atau uacuum infuston. Tingkat kekuatan konstruksi, kecepatan, stabilitas, manuueurabilitg, daya jelajah dan tingkat ketahanan/keawetan yang memadai sesuai kebutuhan dan kondisi daerah pelayaran setempat. 3) Spesifikasi Speedboat Pengawasan Panjang speedboat (length ouer all/LOA) 8 meter dan 12 meter. Untuk lebar, tinggi dan draft menyesuaikan dengan perhitungan desain. Lambung speedboat adaJah lambung tunggal (monohultl. Speedboat dilengkapi dengan pagar pelindun g (railirtgl y ar: g terbuat dari bahan stainless ste el, dipasang tetap pada sekeliling geladak terbuka untuk keamanan dan keselamatan. Di bagian sisi kiri-kanan bangunan atas dipasang handrail. Sebagai penahan kemungkinan terjadi benturan lambung dengan sisi dermaga, speedboat dilengkapi dengan fixed fender sepanjang sisi speedboat. Untuk permesinan dan sistem propulsi menyesuaikan dengan perhitungan desain speedboat agar dapat memenuhi kecepatan untuk mengejar pelaku tindak pelanggaran sumber daya kelautan darl perikanan.'Sistem kelistrikan menggunakan batteryDC l2V 150Ah, dengan alternator pada mesin untuk keperluan charging. Alat Navigasi dan Komunikasi sekurang-lnrrangnya sebagaimana dalam Tabel. Tabel 6. Alat Navigasi dan Komunikasi Uraian Spesifikasi Teknis Jumlah GPS Navigator yang dilengkapi dengan ffLemory card satu set yang berisi peta bluechart daerah operasi speedboat dan waterproof. 1 unit Compass Mini Magnetic ukuran sekurang-kurangnya 3" 1 unit Peta Laut untuk daerah operasi speedboat pengawas 1 shipset Jangka Peralatan menjangka peta (marine stdl 1 shipset Clinometer 2 unit Gambar 34. Contoh Pagar Pelindung ( Railing ) Speedboat Uraian Spesifikasi Teknis Jumlah Bendera Nasional Merah Putih 1 Set VHF radio Dilengkapi dengan fitur DSC 1 Set Teropong Binocular 1 unit Lampu navigasi marine use warna merah dan hijau 1 Set Lampu Sorot Penerangan Malam Hari manne use 1 Unit Lampu Penerangan Jenis LED 5 Unit Lampu putar ttanne use 1 Unit Speedboat harus dilengkapi dengan ^peralatan keselamatan sesuai standar yang berlaku. Penandaan speedboat pengawasan sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanarl Nomor 4 tahun 2027 tentang Tata Kelola Kapal Pengawas Perikanan. 6. Perlengkapan Pengawas Perikanan a. Pengertian Perlengkapan Pengawas Perikanan adalah seperangkat perlengkapan Pengawas Perikanan yang digunakan dalam pelaksanaan tugas pengawasan perikanan. Perlengkapan pengawasan perikanan meliputi:
Pakaian Dinas Lapangan Pengawas Perikanan;
Globat Positioning Sgstem (GPS);
Jangka sorong digital; 4l Segel Pengawas Perikanan;
Pengawas Perikanan Line;
Alat pengukur dimensi ruang /lahan ^(distometer);
Timbangan digital;
Kamera digital; dan/atau
Senter LED. b. Ketentuan Umum 1) Memiliki sumber daya manusia (SDM) Pengawas Perikanan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat yang ditunjuk; 2l memiliki unit ke{a pengawasan perikanan, berupa Bidang Pengawasan SDKP, Kantor Cabang Dinas atau Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan SDKP;
telah memetakan obyek pengawasan perikanan secara khusus sektor perikanan sesuai kewenangan; 4l memiliki wilayah perairan (perairan laut dan/atau perairan umum darat);
terdapat aktifitas pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; dan
merupakan daerah yang rawan kegiatan illegal fishing dan/atau destructiue ftshing. c. Ketentuan Khusus Membuat surat pernyataan kesanggupan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan perlengkapan pengawas perikanan, yang ditandatangani oleh kepala dinas provinsi/unit kerja yang membidangi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan sebagaimana Surat Pernyataan pada Form 10. d. Ketentuan Teknis Ketentuan teknis perlengkapan pengawas perikanan sebagai berikut:
Pakaian Dinas Lapangan Pengawas Perikanan Pakaian dinas lapangan merupakan salah satu jenis pakaian dinas yang digunakan oleh Pengawas Perikanan dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis sesuai dengan kewenangan dan kecakapannya. Pengadaan pakaian dinas lapangan Pengawas Perikanan dapat mengacu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pakaian Kerja dan Atribut Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan sebagai refrensi atau acuan/pedoman dalam pengadaan. Pakaian dinas lapangan terdiri atas: a) Baju Baju pengawas perikanan dikenakan oleh pria dan wanita. Adapun model terdiri atas baju lengan pendek dan/atau lengan panjang. Baju ini digunakan dalam menjalankan tugas operasional di lapangan bersifat teknis dan dalam memberikan layanan di kantor. Gambar 35. Baju Lengan Pendek Pria Gambar 36. Baju Lengan Pendek Perempuan FRESIDEH REFUBL|K INDONESIA - 2777 - (1) Catatan tambahan (a) Pakaian Dinas lapangan Pengawas Perikanan, untuk wanita hamil menyesuaikan dengan model/desain baju wanita. (b) Warna kerudung bagi wanita berjilbab sama dengan warna celana atau rok.
Spesifikasi teknis baju (a) Baju lengan pendek pria i. digunakan oleh PEngawas Perikanan pada saat melakukan kegiatan yang bersifat pelayanan di kantor;
ii. berbahan katun; iii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 1OO; M= 99; Y: 56; dan K= 46;
iv. lengan pendek;
kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
vi. dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan; vii. bagian depan terdapat 2 (dua) saku tertutup dan berkancing dengan lipat luar (flui) di sebelah kanan atas dan sebelah kiri atas; viii. kerah/leher baju tegak; dan
ix. penggunaan baju dimasukkan ke dalam celana. Gambar 37. Baju Lengan Panjang (b) celana i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C: 10O; M: 99; Y: 56; dan K = 46; iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
iv. 2 (dua) saku dalam pada bagian depan samping kiri dan samping kanan; dan
2 (dua) saku bertutup dan berkancing pada bagian belakang. (c) Baju lengan pendek wanita i. digunakan oleh Pengawas Perikanan pada saat melakukan kegiatan yang bersifat pelayanan di kantor;
ii. berbahan katun; iii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C: 1OO; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
iv. model mini ^jas;
lengan pendek;
vi. panjang baju sebatas pinggul; vii. kancing sebanyak 7 (tujuh) buah; viii. dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan;
ix. bagian depan pinggang terdapat 2 (dua) saku dalam tanpa tutup di sebelah kiri dan sebelah kanan; dan
penggunaan baju tidak dimasukkan ke dalam rok. (d) Rok i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46; iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
iv. bagian belakang terdapat belahan paling tinggi 5 (lima) cm di bawah lutut; dan
panjang rok paling rendah 10 (sepuluh) cm di bawah lutut. (e) Baju lengan panjang i. dikenakan oleh pria dan wanita;
ii. digunakan oleh Pengawas Perikanan pada saat melakukan kegiatan operasional di lapangan; iii. berbahan katun;
iv. berwarna birr tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
vi. tanpa dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan; vii. bagian depan terdapat 2 (dua) saku tertutup dan berkancing dengan lipat luar (flui) di sebelah kanan dan sebelah kiri atas; viii. kerah/leher baju tegak; dan
ix. penggunaan baju tidak dimasukkan ke dalam celana. (0 Celana i. dikenakan oleh pria dan wanita;
ii. berbahan katun; iii. ber-warna biru tua dengan kode: C= 10O; M= 99; Y= 56; dan K= 46i iv. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
2 (dua) saku dalam pada bagian depan samping kiri dan samping kanan;
vi. 2 (dua) saku luar pada bagian belakang kiri dan belakang kanan yang dilengkapi dengan penutup saku dan kancing; dan vii. 2 (dua) saku luar pada samping sejajar paha kiri dan paha kanan yang dilengkapi dengan penutup saku dan kancing. b) Atribut Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan pada pakaian kerja yang menunjukkan identitas pemakainya. Atribut pakaian dinas lapangan Pengawas Perikanan meliputi:
lencana/tanda kewenangan Pengawas Perikanan; 2l brevet Pengawas Perikanan;
topi bivakmut; 4l topi baret;
lencana Penyidik Pegawai Negeri Sipit (PPNS), jika memiliki kewenangan penyidikan ; 6l Ikat pinggang baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang; 7l logo Kementerian pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang;
nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan Panjang;
papan nama pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang; dan
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. (1) Spesifikasi teknis atribut (a) lencana/tanda kewenangan Pengawas Perikanan i. berbahan logam/kuningan;
ii. ber.warna kuning emas; iii. ukuran diameter 4,5 (empat koma lima) cm; dan
iv. hanya dipakai oleh Pengawas Perikanan yang telah diangkat oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. (b) brevet Pengawas Perikanan i. berbahan logam;
ii. berwarna kuning emas; iii. ukuran bentang sayap 7 (tujuh) cm;
iv. hanya dipakai oleh pegawai yang telah mengikuti dan lulus pelatihan kecakapan Pengawas Perikanan. digunakan oleh Pengawas Perikanan pada saat melaksanakan tugas di kantor pusat, menghadiri rapat, atau kegiatan nonteknis lainnya ii. berbentuk cup; iii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
iv. terdapat lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan pada bagian depan sebelah kanan; dan
warna dan ukuran lis: ") golongan IY /e berwarna kuning emas, lebar 1,50 (satu koma lima puluh) cm; ^b) golongan lY /c sampai dengan IV/d berwarna kuning emas, lebar 1,20 (satu koma dua puluh) cm; ") golongan l[l/d sampai dengan Gambar 38. Lencana/Tanda kewenangan Pengawas Perikanan Gambar 39. Brevet Pengawas Perikanan (c) topi bivakmut IV/b berwarna kuning emas, lebar 0,80 (nol koma delapan puluh) cm; ^d) golongan lll/a sampai dengan III/c berwarna kuning emas, lebar 0,40 (nol koma empat puluh) cm; dan ^.)golongan II/a sampai dengan II/d berwarna putih perak, lebar O,4O (nol koma empat puluh) cm. digunakan oleh Pengawas Perikanan dan Polsus PWP3K pada saat melaksanakan tugas teknis di lapangan;
ii. berbentuk bulat, pemakaian miring ke samping kiri; iii. warna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
iv. terdapat lambang Pengawas Perikanan untuk Pengawas Perikanan pada bagian samping kanan depan; dan
bagian lingkar dalam terdapat tali/karet untuk menyesuaikan ukuran kepala. (e) lencana Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) i. dikenakan oleh Pengawas Perikanan yang mempunyai sertifikasi PPNS; Gambar 40. Topi Bivakmut (d) topi baret Gambar 41. Topi Baret ii. berbahan logam; iii. berwarna kuning emas; dan
iv. ukuran diameter 5,2 (lima koma dua) cm. Ikat pinggang baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang:
berbahan kanvas;
ii. tali berwarna hitam; dan iii. kepala ikat pinggang terbuat dari logam berwarna kuning emas dan dilengkapi dengan logo Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. (g) logo Kementerian pada baju lengan pendek pria dan wanita serta bd, lengan panjang .' : i- 'b han kain' ii. berwarna biru tua; q|<ufan diameter 6 (enam) cm; dan Gambar 42. Lencana Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Gambar 43. Ikat Pinggang Baju Lengan Pendek serta Baju Lengan Panjang Pria dan Wanita iv. tulisan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN berwarna putih. (h) nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan Panjang i. berbahan kain;
ii. berwarna kuning; iii. tulisan nama unit kerja berwarna merah;
iv. ukuran lebar 2 (dua) cm dan panjang 8,5 (delapan koma lima) cm; dan
bentuk melengkung dengan bagian tepi diberi warna merah. (i) papan nama pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang i. berbahan ebonit;
ii. ber.warna hitam; iii. tulisan nEuna berwarna putih;
iv. bagian tepi diberi warna putih; dan
ukuran lebar 2 (dua) cm dan panjang 10 (sepuluh) cm. Gambar 44. Logo Kementerian Kelautan dan Perikanan Gambar 45. Nama Unit Kerja pada Baju Lengan Pendek Pria dan Wanita Serta Baju Lengan Panjang 0) ^lambang ^Direktorat ^Jenderal ^Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan i. berbahan kain/bordiran;
ii. berwarna kuning emas; iii. berukuran panjang 5,5 (lima koma lima) cm dan tinggi 7,5 (tujuh koma lima) cm; dan
iv. tulisan dan gambar timbul.
Penempatan atribut (a) Baju lengan pendek 1. lencana kewenangan Pengawas Perikanan ditempatkan di atas saku/dada sebelah kiri;
narna unit kerja eselon I atau nomenklatur unit pelaksana teknis ditempatkan pada lengan kiri di atas lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Gambar 47. Logo Ditjen PSDKP Gambar 46. Papan Nama Baju Lengan Pendek dan Baju Lengan Panjang Perikanan ditempatkan pada lengan kiri di bawah n€una unit kerja;
tanda pangkat ditempatkan pada pundak sebelah kanan dan sebelah kiri;
papan nanna ditempatkan di atas saku/dada sebelah kanan;
logo Kementerian ditempatkan pada lengan kanan bagian atas;
brevet Pengawas Perikanan ditempatkan di atas papan nama; dan
tanda jabatan ditempatkan di depan saku/dada sebelah kanan sebelah kanan. tanda ditempatkan pada kerah baju sebelah kiri dan sebelah kanan;
lencana kewenangan Pengawas Perikanan ditempatkan di atas saku sebelah kiri;
nama unit kerja eselon I atau nomenklatur unit pelaksana teknis ditempatkan pada lengan kiri di atas lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Gambar 48. Penempatan atribut pada baju lengan pendek (b) Baju lengan panjang Perikanan;
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ditempatkan pada lengan kiri di bawah narna unit kerja;
tulisan Pengawas Perikanan/Polsus PWP3K/KKP ditempatkan di bawah lencana kewenangan Pengawas Perikanan/ Polsus PWP3K;
logo Kementerian ditempatkan pada lengan kanan bagian atas;
papan nama ditempatkan di atas saku sebelah kanan; dan
tali pinggang digunakan di luar baju 1. Tanda pangkat baju lengan pendek Tanda pangkat terdiri atas golongan II, golongan III, dan golongan IV nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri yang digunakan pada baju lengan pendek. a) Spesifikasi teknis 1) Tanda pangkat Golongan II i. berbentuk persegi panjang dengan garis tepi warna biru tua, dengan ukuran lebar atas 4 (empat) cffi, lebar bawah 5 Gambar 49. Penempatan atribut pada baju lengan panjang (c) Tanda pangkat (lima) cm, dan panjang 10 (sepuluh) cm;
ii. berbahan kain; iii. berwarna biru tua;
iv. terdapat logo Kementerian pada bagian atas berwarna kuning emas dengan ukuran diameter 1,5 (satu koma lima) cm;
terdapat tulisan KKP pada bagian bawah berwarna kuning emas;
vi. strip berbentuk huruf V terbalik dan sedikit melebar pada kedua sisinya; vii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas; viii. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; dan
ix. untirk golongan llld, di bawah strip berbentuk hurrf V terbalik ditambahkan dengan strip berbentuk persegi panjang berwarna kuning emas. 2) Tanda pangkat Golongan III i. strip berbentuk persegi panjang;
ii. jumlah disesuaikan dengan golongan; iii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas; dan
iv. untuk golongan III/d, strip diganti dengan melati sebanyak 1 (satu) buah, terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas.
Tanda pangkat golongan IV, nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri i. golongan lY la terdapat gambar melati sebanyak 2 (dua) buah dan golongan IV lb sebanyak 3 (tiga) buah;
ii. golongan lY lc terdapat gambar mata angin sebanyak 1 (satu) buah; iii. golongan IV/d terdapat gambar mata angin sebanyak 2 (dua) buah;
iv. golongan IV/e terdapat gambar mata angin sebanyak 3 (tiga) buah;
nakhoda kapal Pengawas Perikanan, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan pejabat pimpinan tinggi madya menggunakan tanda ^jabatan sesuai golongan masing-masing dengan garis tepi diberi warna merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata angrn sebanyak 4 (empat) buah dengan garis tepi diberi warna merah; dan vii. gambar mata angln terbuat dari bordiran benang berwarna kuning. Tanda pangkat baju lengan Panjang Tanda pangkat terdiri atas golongan II, golongan III, dan golongan IV nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri yang digunakan pada baju lengan panjang. a) Spesifikasi teknis 1) Tanda pangkat golongan II i. berbentuk persegi panjang dengan kedua ujung bagian atas berbentuk miring, dengan ukuran lebar 2,5 (dua koma lima) cm dan panjang 5 (lima) cm;
ii. berbahan kain drill; iii. berwarna hitam;
iv. strip berbentuk huruf V terbalik dan sedikit melebar pada kedua sisinya;
strip terbuat dari bordiran benang benrarna kuning;
vi. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; dan Gambar 50. Tanda pangkat Golongan II, Golongan III dan Golongan IV vii. untuk golongan II/d, di bawah strip berbentuk huruf V terbalik ditambahkan dengan strip berbentuk persegi panjang berwarna kuning.
Tanda pangkat golongan III i. strip berbentuk persegi panjang;
ii. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; iii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning; dan
iv. untuk golongan lll/d, strip diganti dengan melati sebanyak 1 (satu) buah, terbuat dari bordiran benang benvarna kuning.
Tanda pangkat golongan IV, nahkoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri i. golongan lV /a terdapat gambar melati sebanyak 2 (dua) buah dan golongan IV/b sebanyak 3 (tiga) buah;
ii. golongan IY /c terdapat gambar mata angin sebanyak 1 (satu) buah; iii. golongan IV ld terdapat gambar mata angtn sebanyak 2 (dua) buah iv. golongan lY /e terdapat gambar mata angin sebanyak 3 (tiga) buah;
nakhoda kapal Pengawas Perikanan, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan pejabat pimpinan tinggi madya menggunakan tanda jabatan sesuai golongan masing-masing dengan garis tepi diberi warna merah vi. Menteri terdapat gambar mata angin sebanyak 4 (empat) buah dengan garis tepi diberi warna merah; dan vii. gambar mata angin terbuat dari bordiran benang berwarna kuning. 2 Global Positiontng Sgstgm Global PositioiinE Sgstem (GPS) merupakan sistem dalam satelit navigasi dan penentuan dari sebuah posisi. GPS ini digunakan untuk meneritukan lokasi obyek pengawasan, seperti posisi kapal perikanan, posisi lahan usaha pembudidayaan ikan, posisi usaha pengolah perikanan (uPr). a) Spesifikasi teknis i. dimensi:
1 x 16.0 x 3.6 cm (2..4" x6.3" x 1.4") ii. Ukuran layar:
43" x 2.15" (3.6 x 5.5 cm);
6" diag (6.6 cm) iii. Resolusi: 160 x 240 piksel iv. Jenis Layar: TFT transflektif, 65-K warna v. Berat: 23O g (8.1 oz) dengan baterai vi. Baterai: Dua baterai AA (tidak disertakan), NiMH atau Lithium direkomendasikan vii. Ketahanan baterai: l6 jam Gambar 51. Tanda pangkat baju lengan panjang viii. Kedap Air: Ya ix. Mengapung: Tidak x. Unit penerima sensitivitas tinggi: Ya xi. Memori: minimal 4GB Jangka sorong digital adalah salah satu alat ukur digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu dan dilengkapi dengan layar digital yang dapat menghasilkan nilai dari benda y4ng diukur secara otomatis. Jangka sorong digital juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang.at?g bangun ruang tertentu, seperti tabung serta dapat juga diperuntukkan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil. Gambar 52. Contoh Global Positioning System (GPS) 3) Jangka sorong digital Gambar 53. Bagian-bagian Jangka Sorong a) Spesifikasi teknis I. Range (mm):
01 ry. Dimensi (mm): 250 x 95 x 3O V. Berat (kg):
3 VI. Pembacaan ukuran digital 4l Segel Pengawas Perikanan Segel Pengawas Perikanan merupakan tanda yang dalam rangka memaksa pemenuhan kewajiban serta menunjukkan penyegelan tempat atau rLlangan tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang digunakan atau patut diduga digunakan sebagai tempat atau alat untuk melakukan pelanggar€rn perikanan. a) Spesifikasi teknis i. Tanda penyegelan berbentuk persegi berlatar belakang warna merah (CMYK: 0, 255, 255, 0) tulisan warna hitam, dengan standar ukuran minimal 6Ocm (lebar) x 90cm (panjang) atau lebih menyesuaikan luasan bangunan dan tetap memperhatikan proporsional ukuran standar. ii. Bahan tanda penyegelan menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mudah nrsak menyesuaikan lokasi pemasangan tanda penyegelan, seperti menggunakan bahan spanduk, papan ka5ru, atau plat besi. iii. Font "Arial Black" untuk tulisan BANGUNAN INI DISEGEL dan "Arial" untuk tulisan lainnya. iv. Logo disertai outer/strokewarna putih.
Pengawas Perikanan Line Garis Pengawas Perikanan (Pengawas perikanan line) adalah garis batas pengawas perikanan berwarna kuning hitam bertuliskan pengawas perikanan line yang digunakan sebagai batas. a) Spesifikasi teknis i. warna kuning hitam;
ii. tulisan pengawas perikanan line; dan iii. lebar 3 (tiga) inch. 6 Alat pengukur dimensi nrang la}: an (distometer) Alat pengukur dimensi ruang/lahan digunakan untuk mengukur jarak, panjang, lua.s dan uolume suatu tempat atau ruangan. a) Spesifikasi teknis i. Outdoor application;
ii. Measurtng Range: O.O5 to 100m (0.15 ft to 328 ft); Gambar 54. Contoh format tanda penyegelan Gambar 55. Contoh Pengawas Perikanan Line lll dan Measuring accuracA: ^+ l- 1 mm; water ^jet protection and dust-t@ht. Timbangan Digital merupakan digunakan sebagai pengukuran untuk mengukur suatu berat atau beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini membutuhkan sumber daya dan tidak benar-benar akurat, narnun biasanya cukup akurat ketika digunakan dalam ^jangka waktu yang panjang. a) Spesifikasi teknis i. Kapasitas : 30 kg ii. Berat minimal ; 20 grarn iii. Akurasi: 5gram iv. Voltase : 22O voLt v. Tampilan digital led depan dan belakang. vi. Batterai dapat diisi ulang ( charge ) vii. Sudah lolos test akurasi terra viii. Dimensi Kemasan : 38x15x38 cm Gambar 56. Contoh Alat Pengukur Dimensi Ruang 7) Timbangan digital 8) Kamera digital Kamera digital adalah sebuah perangkat elektronik digunakan untuk memvisualisasikan keadaan sekitar menggunakan sebuah sensor dalam format digital dan disimpan melalui media penyimpanan digital (memori). a) Spesifikasi teknis i. Jenis Kamera digital SLR ii. Tipe: Digital, single-lens reflex, AF/AE camera with built-inflash iii. Media penyimpanan: SD memory card, SDHC flLenlory card, SDXC memory card tu. Effectiue pixels: Approx. 18.O megapixels v. Aspect ratio: 3; 2 vi. Recordhg format: Design rule for Camera File System (DCF) 2.0 vii. ISO speed (Recommended exposure index): Basic Zone modes*: /SO I0O - BO 32OO set automatically " Portrait: ISO 1OO viii. Dimensi: Approx. 129.0 x 101.3 x 77.6mm / 5.08 x 3.99 x 3.06in. Gambar 57. Contoh Timbangan Digital Gambar 58. Contoh Kamera Digital 9) Senter LED a) Spesifikasi teknis i. material waterproof;
ii. lampu LED warna putih; iii. power battery rechargeable; dart iv. jangkauan cahaya minimal 50 (lima puluh) meter.
Perlengkapan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) a. Pengertian Perlengkapan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) adalah seperangkat perlengkapan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) yang digunakan dalam pelaksanaan tugas pengawasan kelautan. . Perlengkapan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) meliputi:
Seragam Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan);
Global Positioning Sgstem (GPS);
Jangka sorong digitat;
Segel Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan);
Polsus PWP3K (Pengawas Kelautanl Line;
Alat pengukur dimensi ruang I Lahan (distometer);
Timbangan digital;
Kamera digital;
Senter LED;
Alat Pelindung Diri;
Pisau Komando; dan
Borgol Tangan. b. Ketentuan Umum 1. memiliki sumber daya manusia (SDM) Polsus PWP3K yang Gambar 59. Contoh Senter LED telah ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat yang ditunjuk;
memiliki unit kerja pengawasan, berupa Bidang Pengawasan SDKP, Kantor Cabang Dinas atau Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawasan SDKP;
telah memetakan obyek pengawasan sesuai kewenangan;
memiliki wilayah perairan (perairan laut dan/atau perairan umum darat);
terdapat aktifitas pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan; dan
merupakan daerah yang rawan kegiatan illegal ftshing dan/atau destntctiue frshing, pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. c. Persyaratan Khusus Membuat surat pernyataan kesanggupan menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan perlengkapan Polsus PWP3K, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Provinsi/Unit Kerja yang membidangi pengawasarl sumber daya kelautan dan perikanan sebagaimana Surat Pernyataaan pada Form 11. d. Ketentuan Teknis Ketentuan teknis perlengkapan Polsus PWP3K (pengawas kelautan) sebagai berikut:
Seragam Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) Pakaian dinas lapangan merupakan salah satu ^jenis pakaian dinas yang digunakan oleh Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang bersifat teknis sesuai dengan kewenangan dan kecakapannya. Pengadaan pakaian dinas lapangan Polsus PWP3K dapat mengacu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pakaian Kerja dan Atribut Pegawai di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan dan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2O2l tentang Kepolisian Khusus sebagai refrensi atau acuan/pedoman dalam pengadaan. Seragam dinas lapangan terdiri atas: a) Baju Baju Polsus PWP3K dikenakan oleh pria dan wanita. Adapun model terdiri atas baju lengan pendek dan/atau lengan panjang. Baju ini digunakan dalam menjalankan tugas operasional di lapangan bersifat teknis dan dalam memberikan layanan di kantor. Gambar 60. Baju Lengan Pendek Pria Gambar 61. Baju Lengan Pendek Perempuan (a) Pakaian Dinas lapangan Polsus PWP3K, untuk wanita hamil menyesuaikan dengan model/desain baju wanita. (b) Warna kerudung bagi wanita be{ilbab sama dengan warna celana atau rok. (2) Spesifikasi teknis baju (a) Baju lengan pendek pria i. digunakan oleh Polsus PWP3K pada saat melakukan kegiatan yang bersifat pelayanan di kantor;
ii. berbahan katun; iii. berwarna biru tua kehitam-hitaman dengan kode: C= 100; M: 99; Y= 56; dan K= 46;
iv. lengan pendek;
kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
vi. dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan; vii. bagian depan terdapat 2 (dua) saku tertutup dan berkancing dengan lipat luar (flui) di sebelah kanan atas dan sebelah kiri atas; viii. kerah/leher baju tegak; dan Gambar 62. Baju Lengan Panjang ix. penggunaan baju dimasukkan ke dalam celana. (b) Celana i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 1OO; M= 99; Y= 56; dan K = 46; iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
iv. 2 (dua) saku dalam pada bagian depan samping kiri dan samping kanan; dan
2 (dua) saku bertutup dan berkancing pada bagian belakang. (c) Baju lengan pendek wanita i. digunakan oleh Polsus PWP3K pada saat melakukan kegiatan yang bersifat pelayanan di kantor;
ii. berbahan katun; iii. berwarna birr tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y: 56; dan K= 46;
iv. model mini jas;
lengan pendek;
vi. panjang baju sebatas pinggul; vii. kancing sebanyak 7 (tujuh) buah; viii. dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan;
ix. bagian depan pinggang terdapat 2 (dua) saku dalam tanpa tutup di sebelah kiri dan sebelah kanan; dan
penggunaan baju tidak dimasukkan ke dalam rok. (d) Rok i. berbahan katun;
ii. berwarna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M: 99; Y= 56; dan K= 46; iii. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
iv. bagian belakang terdapat belahan paling tinggi 5 (lima) cm di bawah lutut; dan
panjang rok paling rendah 10 (sepuluh) cm di bawah lutut. (e) Baju lengan panjang i. dikenakan oleh pria dan wanita;
ii. digunakan oleh Polsus PWP3K pada saat melakukan kegiatan operasional di lapangan; iii. berbahan katun;
iv. berwarna biru tua kehitam-hitaman dengan kode: C= 100; M: 99; Y= 56; dan K= 46;
kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
vi. tanpa dilengkapi dengan lidah/skoder pada pundak kiri dan pundak kanan; vii. bagian depan terdapat 2 (dua) saku tertutup dan berkancing dengan lipat luar (flui) di sebelah kanan dan sebelah kiri atas; viii. kerah/leher baju tegak; dan
ix. penggunaan baju tidak dimasukkan ke dalam celana. (0 Celana i. dikenakan oleh pria dan wanita;
ii. berbahan katun; iii. berwarna biru tua dengan kode: C: 100; M= 99; Y= 56; dan K:
iv. bagian pinggang menggunakan ban sebagai tempat ikat pinggang;
2 (dua) saku dalam pada bagian depan samping kiri dan samping kanan;
vi. 2 (dua) saku luar pada bagian belakang kiri dan belakang kanan yang dilengkapi dengan penutup saku dan kancing; dan vii. 2 (dua) saku luar pada samping sejajar paha kiri dan paha kanan yang dilengkapi dengan penutup saku dan kancing. b) Atribut Atribut adalah tanda kelengkapan yang digunakan pada Pakaian Kerja yang menunjukkan identitas pemakainya. Atribut pakaian dinas lapangan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) meliputi:
lencana/tanda kewenangan Polsus PWP3K;
topi baret;
topi PDL;
sepatu PDL;
baju taktikal Polsus PWP3K;
kopel rim (ikat pinggang) Polsus PWP3K; 7l logo Kementerian pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang;
nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang;
papan nama pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang;
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. (1) Spesifikasi teknis atribut (a) lencana/tanda kewenangan Polsus PWP3K i. berbahan logam/kuningan;
ii. berwarna kuning emas; ^' iii. ukuran diameter 4,5 (empat koma lima) cm; dan
iv. dikenakan oleh Polsus PWP3K yang telah diangkat oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. Gambar 62. Lencana/Tanda kewenangan Polsus PWP3K (b) topi baret i. digunakan oleh Polsus PWP3K pada saat melaksanakan tugas teknis di lapangan ii. berbentuk bulat, pemakaian miring ke samping kiri; iii. warna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46. iv. terdapat lambang Polsus PWP3K bagian samping kanan depan; dan
bagian lingkar dalam terdapat tali/karet untuk menyesuaikan ukuran kepala. digunakan oleh Polsus PWP3K pada saat melaksanakan tugas teknis di lapangan;
ii. berbentuk bulat dan memiliki lidah topi/pet pada sisi depan; iii. warna biru tua kehitamhitaman dengan kode: C= 100; M= 99; Y= 56; dan K= 46;
iv. terdapat lambang Polsus PWP3K bagran depan; dan
bagian belakang terdapat perekat/velcrow untuk menyesuaikan ukuran kepala. Gambar 63. Topi Baret (c) topi PDL Gambar 64. Topi PDL (d) sepatu PDL i. model tactical boots;
ii. berbahan kanvas/kulit, tertutup, dan bertali; iii. benvarna hitam; dan
iv. digunakan oleh pria dan wanita. (e) Baju Taktikal Polsus PWP3K i. bahan ripstok tornado warna hitam;
ii. lengan pendek; iii. kancing sebanyak 7 (tujuh) buah;
iv. bagian depan terdapat 2 (dua) saku tertu,tup dan berkancing dengan lipat luar (flui) di sebelah kanan atas dan sebelah kiri atas;
kerah/leher baju tegak;
vi. bagian atas saku kiri terdapat bordir logo Polsus PWP3K; vii. bagian atas saku kanan terdapat bordir tulisan POLSUS PWP3K; viii. bagian lengan kiri terdapat bordir bendera merah putih; dan
ix. bagian lengan kanan terdapat bordir logo Baharkam Mabes Polri. Gambar 65. Sepatu PDL (0 Kopel Rim (ikat pinggang) Polsus PWP3K i. berbahan webbing tebal;
ii. berwarna hitam; dan iii. lebar 5,5 cm iv. panjang total 120 cm. (g) logo Kementerian pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang i. berbahan kain;
ii. berwarna biru tua; iii. ukuran diameter 6 (enam) cm; dan
iv. tulisan KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN berwarna putih. Gambar 66. Contoh Baju taktikal Gambar 67. Kopel Rim (h) nama baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan Panjang:
berbahan kain;
ii. berwarna kuning; iii. tulisan nama unit kerja berwarna merah;
iv. ukuran lebar 2 (dua) cm dan panjang 8,5 (delapan koma lima) cm; dan
bentuk melengkung dengan bagian tepi diberi warna merah. papan nama pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang i. berbahan ebonit;
ii. berwarna hitam; iii. tulisan nama berwarna putih;
iv. bagian tepi diberi warna putih; dan
ukuran lebar 2 (dua) cm dan panjang 10 (sepuluh) cm Gambar 67. Logo Kementerian Kelautan dan Perikanan Gambar 68. nama unit kerja pada baju lengan pendek pria dan wanita serta baju lengan panjang U) ^lambang ^Direktorat ^Jenderal ^Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan i. berbahankain/bordiran;
ii. ber.warna kuning emas; dan iv. tulisan dan gambar timbul.
Penempatan_atribut (a) Baju lengan pendek 1. lencana kewenangan Polsus PWP3K ditempatkan di atas saku /dada sebelah kiri;
nanna unit kerja eselon I atau nomenklatur unit pelaksana teknis ditempatkan pada lengan kiri di atas lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ditempatkan pada lengan kiri di bawah nama unit kerja; Gambar 12. Papan nama baju lengan pendek dan baju lengan panjang Gambar 69. Logo Ditjen PSDKP 4. tanda pangkat ditempatkan pada pundak sebelah kanan dan sebelah kiri;
papan nama ditempatkan di atas saku/dada sebelah kanan;
logo Kementerian ditempatkan pada lengan kanan bagian atas;
brevet Polsus PWP3K ditempatkan di atas papan nama; dan
tanda jabatan ditempatkan di depan saku/dada sebelah kanan sebelah kanan. (b) Baju lengan panjang 1. tanda pangkat ditempatkan pada kerah baju sebelah kiri dan sebelah kanan;
lencana kewenangan Polsus PWP3K ditempatkan di atas saku sebelah kiri;
narna unit kerja eselon I atau nomenklatur unit pelaksana teknis ditempatkan pada lengan kiri di atas lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;
lambang Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan ditempatkan pada lengan kiri Gambar 70. Penempatan atribut pada baju lengan pendek di bawah narna unit kerja;
tulisan Polsus PWP3K/KKP ditempatkan di bawah lencana kewenangan Polsus PWP3K;
logo Kementerian ditempatkan pada lengan kanan bagian atas;
papan nama ditempatkan di atas saku sebelah kanan; dan
tali pinggang digunakan di luar baju. (c) Tanda pangkat 1. Tanda pangkat baju lengan pendek Tanda pangkat terdiri atas golongan II, golongan III, dan golongan IV nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri yang digunakan pada baju lengan pendek. a) Spesifikasi teknis 1)Tanda pangkat Golongan II i. berbentuk persegi panjang dengan garis tepi warna biru tua, dengan ukuran lebar atas 4 (empat) cm, lebar bawah 5 (lima) cm, dan panjang 10 (sepuluh) cm;
ii. berbahan kain; Gambar 71. Penempatan atribut pada baju lengan panjang iii. berwarna biru tua;
iv. terdapat logo Kementerian pada bagian atas berwarna kuning emas dengan ukuran diameter 1,5 (satu koma lima) cm;
terdapat tulisan KKP pada bagian bawah ber.warna kuning emas;
vi. strip berbentuk hutrf V terbalik dan sedikit melebar pada kedua sisinya; vii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas; viii. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; dan
ix. untuk golongan II/d, di bawah strip berbentuk huruf V terbalik ditambahkan dengan strip berbentuk persegi panjang berwarna kuning emas. 2) Tanda pangkat Golongan III i. strip berbentuk persegi panjang;
ii. jumlah disesuaikan dengan golongan; iii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas; dan
iv. untuk golongan lll/d, strip diganti dengan melati sebanyak 1 (satu) buah, terbuat dari bordiran benang berwarna kuning emas. 3) Tanda pangkat golongan IV, nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri i. golongan lY /a terdapat gambar melati sebanyak 2 (dua) buah dan golongan IV /b sebanyak 3 (tiga) buah;
ii. golongan IV/c terdapat gambar mata angin sebanyak 1 (satu) buah; iii. golongan lV/d terdapat gambar mata angin sebanyak 2 (dua) buah;
iv. golongan lY /e terdapat gambar mata angin sebanyak 3 (tiga) buah;
nakhoda kapal Pengawas Perikanan, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan pejabat pimpinan tinggi madya menggunakan tanda jabatan sesuai golongan masing-masing dengan garis tepi diberi warna merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata angrn sebanyak 4 (empat) buah dengan garis tepi diberi warna merah; dan vii. gambar mata angin terbuat dari bordiran benang berwarna kuning. Gambar 72. Tanda pangkat Golongan II, Golongan III dan Golongan IV 2.Tanda pangkat baju lengan Panjang Tanda pangkat terdiri atas golongan II, golongan III, dan golongan IV nakhoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri yang digunakan pada baju lengan panjang. a) Spesifikasi teknis 1) Tanda pangkat golongan II i. berbentuk persegi panjang dengan kedua ujung bagian atas berbentuk miring, dengan ukuran lebar 2,5 (dua koma lima) cm dan panjang 5 (lima) cm;
ii. berbahan kain drill; iii. berwarna hitam;
iv. strip berbentuk hun: f V terbalik dan sedikit melebar pada kedua sisinya;
strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning;
vi. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; dan vii. untuk golongan II/d, di bawah strip berbentuk huruf V terbalik ditambahkan dengan strip berbentuk persegi panjang berwarna kuning. 2l Tanda pangkat golongan III i. strip berbentuk persegi panjang;
ii. jumlah strip disesuaikan dengan golongan; iii. strip terbuat dari bordiran benang berwarna kuning; dan
iv. untuk golongan lllld, strip diganti dengan melati sebanyak 1 (satu) buah, terbuat dari bordiran benang berwarna kuning. 3) Tanda pangkat golongan IV, nahkoda, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi, dan Menteri i. golongan IY /a terdapat gambar melati sebanyak 2 (dua) buah dan golongan lV lb sebanyak 3 (tiga) buah;
ii. golongan lY/c terdapat gambar mata angin sebanyak 1 (satu) buah; iii. golongan IV/d terdapat gambar mata angin sebanyak 2 (dua) buah;
iv. golongan IV/e terdapat gambar mata angin sebanyak 3 (tiga) buah;
nakhoda kapal Pengawas Perikanan, kepala unit pelaksana teknis, pejabat pimpinan tinggi pratama, dan pejabat pimpinan tinggi madya menggunakan tanda jabatan sesuai golongan masing-masing dengan garis tepi diberi warna merah;
vi. Menteri terdapat gambar mata angrn sebanyak 4 (empat) buah dengan garis tepi diberi warna merah; dan vii. gambar mata angin terbuat dari bordiran benang berwarna kuning. 2 Global Positianing SEstem Global Positioning System (GPS) merupa l* satelit navigasi dan,peneptuan dari sebuah posisi.'GPS ini digunakan untuk menenttrkan lokasi obyek pengawasan, seperti pqsisi objek/aset pelaku usaha kelautan, posisi lahan usaha peflranfaatah ruang laut, pesisir d4n pulau- pulau kecil, posisi batas Uin pemanfaatan ruang dan realisasi di lapangan. a) Spesifikasi teknis i. dimensi:
1 x 16.O x 3.6 cm (2.4" x 6.3" x 1.4") ii. ukuran layar:
43" x2.15" (3.6 x 5.5 cm);
6" diag (6.6 cm) iii. resolusi: 160 x 240 piksel iv. Jenis Layar: TFT transflektif, 65-K warna v. Berat: 23O g (8.1 ozl dengan baterai vi. Baterai: Dua baterai AA (tidak disertakan), NiMH atau Lithium direkomendasikan vii. Ketahanan baterai: 16 jam viii. Kedap Air: Ya ix. Mengapung: Tidak x. Unit penerima sensitivitas tinggi: Ya xi. Memori: minimal 4GB Gambar 73. Tanda pangkat baju lengan panjang 3. Jangka sorong digital Jangka sorong digital adalah salah satu alat ukur digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu dan dilengkapi dengan layar digital yang dapat menghasilkan nilai dari benda yang diukur secara otomatis. Jangka sorong digital juga dapat digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung serta dapat ^juga diperuntukkan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil. a) Spesifikasi teknis i. Range (mm): O - 6 iii. Resolusi (mm):
01 iv. Dimensi (mm): 250 x 95 x 30 v. Berat (kg):
3 vi. Pembacaan ukuran digital Gambar 74. GPS Gambar 75. Bagian-bagian Jangka Sorong 4. Segel Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) Segel Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) merupakan tanda yang dalam rangka memaksa pemenuhan kewajiban serta menunjukkan penyegelan tempat atau mangan tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang digunakan atau patut diduga digunakan sebagai tempat atau alat untuk melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang laut (termasuk pesisir dan pulau- pulau kecil). a) Spesifikasi teknis:
Tanda penyegelan berbentuk persegi berlatar belakang warna merah (CMYK: 0, 255, 255, 0) tulisan warna hitam, dengan standar ukuran minimal 6ocm (lebar) x 90cm (panjang) atau lebih menyesuaikan luasan bangunan dan tetap memperhatikan proporsional ukuran standar. ii. Bahan tanda penyegelan menggunakan bahan yang tahan lama dan tidak mudah rusak menyesuaikan lokasi pemasangan tanda penyegelan, seperti menggunakan bahan spanduk, papan ka5ru, atau plat besi. iii. Font "Arial Black" untuk tulisan BANGUNAN INI DISEGEL dan "Arial" untuk tulisan lainnya. iv. Logo disertai outer/stroke warna putih.
Polsus PWP3K (Pengawas Kelautanl Line Garis Polsus PWP3K'(Polsus PWP3K line) adalah garis batas Polsus PWP3K ,(pengawas kelautan) berwarna Gambar 76. Contoh format tanda penyegelan kuning hitam bertuliskan Polsus PWP3K (pengawas kelautan) line yang digunakan sebagai batas a) Spesifikasi teknis i. warna kuning hitam;
ii. tulisan Polsus PWP3K (pengawas kelautan) line; dan iii. lebar 3 (tiga) inch.
Alat pengukur dimensi ruang / lahan (distometer) Alat pengukur dimensi ruang/lahan digunakan untuk mengukur jarak, panjang, lua.s dan uolume suatu tempat atau rLlangan. a) Spesifikasi teknis i. Outdoor applbation;
ii. Measuring Range: O.OS to lOOm (0.15 ft to 328 ft); dan iii. Measuring accuracA: +/- 1mm; waterjetprotection and dust-t@ht. Gambar 77. Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) Line Gambar 78. Contoh Alat Pengukur dimensi ruang 7. Timbangan digital Timbangan Digital merupakan alat yang digunakan sebagai pengukuran untuk mengukur suatu berat atau beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini membutuhkan sumber daya dan tidak benar-benar akurat, namun biasanya cukup akurat ketika digunakan dalam ^jangka waktu yang panjang. a) Spesilikasi teknis i. Kapasitas : maksimal 40 kg ii. Berat minimal : 20 grana iii. Akurasi: 5gram iv. Voltase : 22O volt v. Tampilan digital led depan dan belakang. vi. Batterai dapat diisi ulang ( charge I vii. Sudah lolos test akurasi terra. viii. Dimensi Kemasan : 38x15x38 cm 8. Kamera digital Kamera digital adalah sebuah perangkat elektronik digunakan untuk memvisualisasikan keadaan sekitar menggunakan sebuah sensor dalam format digital dan disimpan melalui media penyimpanan digital (memori). a) Spesifikasi teknis i. Jenis Kamera digital ii. Sensor 24.2 MP iii. Full HD 1080p iv. Ukuran layar minimum 3 inch 739 A Gambar 79. Contoh Timbangan Digital v. Built in Wi-Fi, Bluetooth vi. Dimensi 108.2 x 67.1 x 35.1 mm 9. Senter LED a) Spesifikasi teknis i. material waterproof (IPX);
ii. lampu LED warna putih; iii. power battery reghargeable; dan
iv. jangkauan cahaya minimal 50 (Iima puluh) meter.
Alat Pelindung Diri (pentungan) Alat pertahanan diri yang dapat digunakan untuk melindungi diri berupa stik (tongkat/pentungan) besi yang dapat dipanjangkan saat diperlukan. a) Spesifikasi teknis i. material besi stainless;
ii. model tactical baton; iii. warna hitam;
iv. panjang saat tertutup minumum 23 cm;
Perpanjangan 2 ruas, maksimum panjang 65 cm; Gambar 80. Contoh Kamera digital Gambar 81. Contoh Senter LED dan vi. Dilengkapi dengan sarung (pelindung) 11. Pisau Komando Sangkur/Pisau Komando yang dapat digunakan untuk melindungi diri saat diperlukan. a) Spesifikasi teknis i. Panjang bilah 18 cm;
ii. Lebar bilah 3,5 cm; iii. Gagang L2 cm; ' iv. Tebal bilah 6 mm;
Panjang anak pisau 20 crn;
vi. Bahan sarurng dan gagang plastik fiber; dan vii. Bahan bilah baja strip steel cobra. Gambar 82. Contoh Pentungan Gambar 83. Contoh Pisau Komando 12. Borgol Tangan Borgol tangan digunakan jika terdapat perlawanan dalam penyitaan atau pengamanan aset/ perlindungan diri saat diperlukan. a) Spesifikasi teknis i. Bahan besi dengan coating nickel/ nickel plated steel; dan
ii. Dilengkapi dengan 2 buah anak kunci Gambar 84. Contoh Borgol tangan Form 7. Surat Pernyataan Tanggungiawab atas Pemanfaatan Output Kegiatan yang Dananya Bersumber dari Dana DAK Form 8. Surat Pernyataan Kesanggupan Menanggung Biaya Operasional dan Pemeliharaan Speedboat Kawasan Konservasi Form 9. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyediakan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Serta Penyiapan Personel/Operator (Speedboat Pengawasan SDKP) Form 10. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyediakan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Perlengkapan Pengawasan Perika.nan Form 11. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyediakan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Perlengkapan Polsus PWP3K (Pengawas Kelautan) I Tata cara pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan untuk KabupatenlKota adalah sebagai berikut: A. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Pembenihan (UPTD Kabupaten/Kota) Unit Pembenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Dinas KabupatenlKota yang melaksanakan tugas teknis di bidang perbenihan ikan air tawar /payau. 1. Tujuan a. Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana fisik untuk meningkatkan produksi sehingga unit tersebut dapat beroperasi secara optimal; dan
penyediaan sarErna prasara.na pokok perbenihan (calon induk, pakan, peralatan perbenihan) yang menunjang produksi. 2. Persyaratan Umum a. Pembangunan/rehabilitasi UPTD berdasarkan kewenangan sesuai amanat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, prioritas daerah, serta dengan memperhatikan potensi pengembangan unit tersebut; dan
lokasi berada di tanah yang dikuasai oleh pemerintah daerah dengan status peruntukan untuk pengembangan balai benih. 3. Persyaratan Nonteknis a. Dinas Perikanan Kabupaten/Kota sanggup menyediakan anggaran operasional, pemeliharaan, dan staf operasional, dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan pemerintah daerah kabupaten/kota sebagaimana tercantum dalam Form 1;
dinas perikanan kabupaten/kota menyampaikan data dukung berupa TOR, RAB, Surat Pernyataan Tanggung Jawab sebagaimana tercantum dalam Form 2, dan data dukung teknis lainnya;
dinas perikanan kabupaten/kota menyampaikan data keragaan dan rencana operasional UPTD yang berisi profil UPTD: nama dan alamat UPTD, koordinat lokasi, struktur kelembagaan dan SDM, luas lahan, infrastrukturyang tersedia, komoditas yang dikembangkan, kapasitas produksi, realisasi produksi, rencana produksi benih, kontak person penanggungjawab sebagaimana tercantum dalam Form 3; dan
dinas perikanan kabupaten/kota menyampaikan laporan hasil kegiatan setiap empat bulan kepada KKP (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya). Laporan paling sedikit memuat: rincian kegiatan, realisasi anggaran dan realisasi fisik hasil pekerjaan (output), target dan capaian produksi benih per komoditas, pemanfaatan benih hasil produksi, sebaran daerah pemanfaatan benih, permasalahan dan rencana penyelesaian. 4. Persyaratan Teknis Persyaratan teknis pembangunan/rehabilitasi UPTD Perbenihan didasarkan pada persyaratan teknis lokasi dan bangunan:
lokasi harus memiliki ketersediaan air, listrik, jenis tanah (terutama porositas dan keasaman tanah), keamanan, serta aspek sosial ekonomi; dan
bangunan disesuaikan dengan peruntukan bangunan seperti tempat memproduksi benih/induk ikan, unit produksi pakan alami, unit produksi pakan buatan, laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan. Pembangunan/rehabilitasi UPTD dapat dikonsultasikan dengan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 5. Pembangunan/rehabilitasi prasarana UPTD Perbenihan kewenangan pemerintah kabupate n f kota, meliputi:
Rehabilitasi kolam atau bak pemijahan/induk/calon induk/lara/tandon;
Pembangunan kolam atau bak pemijahan/induk/calon induk/larua/tandon;
Rehabilitasi saluran air pasok dan/atau buang;
Pembangunan saluran air pasok dan/atau buang;
Paket pengukuran dan pemeriksaan kesehatan ikan/mutu benih; dan/atau
Peyediaan calon induk unggul dan pakan calon induk:
Penyediaan calon induk unggul Calon induk yang digunakan bersumber dari hasil tangkapan alam dan/atau hasil selectiue breeding yang dihasilkan oleh Unit Pembenihan yang melakukan kegiatan Pemuliaan baik milik pemerintah maupun swasta yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Persyaratan administrasi pengadaan calon induk adalah sebagai berikut: a) surat keterangan asal calon induk ikan lokal dari alam, di tanda tangani oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah; b) surat keterangan asal calon induk berasal dari unit pembenihan milik pemerintah atau swasta sebagai produsen calon induk, yang berisi sumber dan asal-usul induk, instansi pemulia, tempat pemuliaan, serta informasi keturunan induk, yang terdiri dari deskripsi, jenis, varietas, sifat biologr, dan jumlah; c) surat kesehatan ikan (Certificate of Health) dari karantina ikan dan/atau dari laboratorium kesehatan ikan yang terakreditasi; d) SOP Pemeliharaan calon induk mengacu pada protokol dan calon induk dari lembaga pemuliaan ikan; dan e) dokumen pengiriman calon induk dan induk ikan.
Penyediaan pakan calon induk Pakan calon induk adalah pakan untuk pemeliharaan induk dalam rangka pematangan gonad dan menghasilkan benih. Pakan induk merupakan pakan segar dan pakan buatan yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Penyediaan pakan buatan diperuntukkan bagi operasional UPTD minimal kandungan protein 35o/o. Persyaratan teknis pakan yang diadakan adalah jenis pakan yang sesuai dengan jenis dan ukuran calon induk, dan pakan ikan terdaftar di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta sesuai dengan SNI. Form 1. Surat Pernyataan Kesanggupan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Form 2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Form 3. Data Keragaan dan Rencana Operasional UPTD B Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil a. Pengertian Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Ska1a Kecil adalah pengadaan sarana dan prasarana budidaya ikan air tawar, payau dan laut komoditas tertentu yang dirancang sebagai pemberdayaan usaha dan contoh penerapan pembudidayaan ikan skala kecil atau mikro.
Persyaratan Umum 1) Lokasi kegiatan pembudidayaan ikan sesuai dengan rencana/penetapan alokasi nrang perikanan budidaya di Kabupaten/Kota/Provinsi, peruntukan pengembErngan perikanan, serta tidak terdapat konflik kepentingan dengan kegiatan lainnya; 2l lokasi sesuai potensi kawasan dan standar kelayakan teknis kegiatan perikanan budidaya dan/atau sudah ditetapkan sebagai kawasan kampung perikanan budidaya; dan
memperhatikan aspek sosial budaya dan atau kearifan lokal. c. Persyaratan Nonteknis 1) Penerima manfaat adalah kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) dengan ketentuan: a) sesuai potensi kawasan dan standar kelayakan teknis kegiatan perikanan budidaya danf atau sudah ditetapkan sebagai kawasan kampung perikanan budidaya; b) terdaftar di Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dan bergerak di bidang usaha perikanan budidaya; c) memiliki kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp.go.id; d) anggota atau pengurLls kelompok masyarakat calon penerima bukan Perangkat Desa/Kelurahan, Aparatur Sipil Negara (ASN)/BUMN/TNI/POLRI/Anggota Legislatif, Penyuluh Perikanan; e) beranggotakan minimal 10 orang; 0 ^mempunyai ^struktur ^organisasi ^dan ^kepengurusan. Memiliki identitas yang legal, alamat jelas, dan dapat dihubungi; g) mempunyai lahan (sewa atau milik sendiri); h) sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang perikanan budidaya; i) belum pernah menerima bantuan sejenis pada tahun sebelumnya dari DAK; j) bersedia disertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB); k) bersedia mendapatkan pendampingan dari Petugas Teknis / Penyuluh Perikanan ; l) bersedia mengikuti ketentuan pelaksanaan percontohan; dan m) Pokdakan diidentifikasi dan diverifikasi oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota serta Penyuluh Perikanan. Ditetapkan oleh Dinas Perikanan Kab/Kota. 2l Dinas perikanan kabupaten/kota bersedia melaksanakan temu lapang minimal 2 (dua) kali, monitoring dan pelaporan dinyatakan sebagaimana tercantum dalam Form 4. 3) Dinas perikanan kabupaten/kota menyampaikan data dukung benrpa TOR, RAB, Surat Pernyataan Tanggung Jawab sebagaimana tercantum dalam Form 5, dan data dukung teknis lainnya. 4l L,okasi yang sudah ditetapkan sebagai kawasan kampung perikanan budidaya, harus memasang papan informasi dengan spesifikasi sebagai berikut: papan informasi berbentuk empat persegi panjang dengan panjang minimal 150 cm (seratus lima puluh sentimeter) lebar minimal 120 cm (seratus dua puluh sentimeter), terbuat dari plat besi atau seng galvanis ketebalan minimal 0,4 mm (nol koma empat milimeter); dan ditopang dengan 2 (dua) tiang penyangga yang tingginya 27O cm (dua ratus tujuh puluh sentimeter) dari tanah, terbuat dari pipa besi diameter minimal 5 cm (lima sentimeter) tercantum dalam gambar 1. Dinas perikanan kabupaten/kota menyampaikan laporan hasil kegiatan secara berkala setiap empat bulan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen Perikanan Budidaya). Laporan memuat antara lain: rician kegiatan percontohan dan lokasi, realisasi anggaran dan realisasi fisik hasil pekerjaan, penetapan calon kelompok penerima manfaat, hasil produksi percontohan, pelaksanaan temu lapang, dan permasalahan dan rencana penyelesaian. d. Persyaratan Teknis 1) Daya dukung lingkungan memadai dan tidak dalam areal tercemar; 2l pendampingan teknis oleh penyuluh perikanan;
sanggup menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB); Gambar1. Papan Informasi e 4l benih berasal dari unit pembenihan yang bersertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan/atau Surat Keterangan Sehat dari laboratorium yang terakreditasi. Benih komoditas ikan lokal bukan benih yang berasal dari alam, karena benih ikan lokal ketersediaannya terbatas;
memiliki kemudahan akses terhadap transportasi, komunikasi, sumber benih, dan pasar; dan
memiliki sarana dan prasarana penunjang yang memadai. Rincian Sarana dan PrasararLa Budidaya Ikan 1) Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air payau (Udang dan Bandeng) a) Budidaya Udang Luas total lahan minimal 2 hektar dengan teknologi pembudidayaan tradisional plus. Adapun kebutuhan maksimum sarana produksi terdiri dari: - Benih :
0O0 ekor (PL 10) - Pakan :
500 kg - Persiapan lahan : 1 paket - Pompa6inc : 2paket - Pupuk : 200 kg - Kapur :
000 kg - Saponin : 200 kg - Obat Ikan : 1 paket - Peralatan Panen : 1 paket - Peralatan kualitas air : 1 paket - Papan Informasi : 1 Paket b) Budidaya Bandeng Luas total lahan minimal 2 hektar. Teknologi Tradisional Plus. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari : - Benih :
00O ekor (uk. 4-5 cm) - Pakan :
000 kg - hrpuk : 200 kg - Kapur :
O00 kg Saponin Pompa 6 inchi Persiapan lahan Peralatan Panen Peralatan Kualitas Air Papan Informasi 200 kg 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 Paket 2) Sarana dan Prasarana Budidaya Kepiting dan Nila Salin a) Budidaya Kepiting Luas total lahan minimal 5.000 mz. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Crab Box :
000 buah - Benih (ukuran 60 - 80gr) :
000 ekor - Pakan Runcah : 100 kg - Perlengkapan Keda : I Paket - Persiapa.n lahan : 1 paket - Chest Freezer : 1 Unit - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 Paket b) Budidaya Nila Salin Luas total kolam minimal 2.000 mz. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (5-8 cm/ekor) - Pakan pembesaran :
940 kg - Kapur : 300 kg - Pupuk : 100 kg - Pompa Air : 2 paket - Kincir Air : 2 paket - Persiapan Tambak : 1 paket - Alat Perikanan : 1 paket - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 Paket 3) Sarana Budidaya lkan Air Tawar (Nila, Gurame, Lele, Patin, Mas) a) Budidaya Nila di Kolam Luas total kolam minimal 1.000 mz. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (5-8 cm/ekor) - Pakan starter : 20 kg - Pakan grower : 42O kg - Pakan finisher :
680 kg - Persiapan Kolam : 1 paket - Alat Perikanan : 1 paket - Pompa : lpaket - KendaraanRoda3 : 1Unit - Alat pengukur kualitas air : 1 paket - Papan Informasi : 1 Paket b) Budidaya Gurame Luas total kolam minimal 100 m2. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (7-9 cmlekorl - Pakan Grower : 400 kg - Pakan Finisher :
620 kg - Persiapan kolam : 1 paket - Alat perikanan : 1 paket - KendaraanRoda3 : 1 Unit - Pompa /Alat pengukur kualitas air : 1 Unit - Papan Informasi : 1 Paket c) Budidaya Patin di Kolam Luas minimal 1.000 m2 per kolam. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (7-8 cm/ekor) - Pakan starter : 50 kg - Pakan grower : 42O kg - Pakan fini.sher :
980 kg - Persiapan kolam : 1 paket - Alat perikanan : 1 paket - Pompa Air 6 inch : 1 Paket - KendaraanRoda3 : 1Unit - Alat pengukur kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 Paket d) Budidaya Lele di Kolam (l) Kolam Tradisional Luas lahan minimal 2OOmz. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (7-8 cm/ekor) - Pakan starter : 30 kg - Pakan grower : 350 kg - Pakan finbher :
450 kg - Alat perikanan : 1 paket - Persiapan kolam : 1 paket - Pompa air : 1 paket - Kendaraan Roda3 : 1 Unit - Papan Informasi : I Paket (21 Kolam Terpal Rincian kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (7-8 cm/ekor) - Pakan starter : 30 kg - Pakan grou)er : 350 kg - Pakan fini.sher :
450 kg - Alat perikanan : 1 paket - Kolam terpal : 1 paket - Hi Blow LP 2OO : 1 unit - Genset : lUnit - Instalasi aerasi : 1 paket - Instalasi listrik : 1 paket - Alat pengukur kualitas air : I Paket - Papan Informasi : 1 Paket e) Budidaya Ikan Mas di Kolam Luas total kolam minimal 1.000 mz. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih :
000 ekor (Scm/ekor) - Pakan starter : 100 k - Pakan grower : 32O kg - Pakan finblrcr :
630 kg - Persiapan Kolam : 1 paket - Alat Perikanan : 1 paket - Pompa Air : 1 Paket - KendaraanRoda3 : lUnit - Papan Informasi : 1 Paket 4l Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Komoditas Lokal a) Budidaya Ikan Lokal (Gabus, Belida, Toman dan ikan lokal sejenisnya) Budidaya ikan komoditas lokal dengan luas lahan pemeliharaan minimal 2OO m2. Adapun kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih (ukuran 4 - 6cm) :
000 ekor - Pakan pembesaran :
688 kg - Obat-Obatan (garam dan vitamin) : 1 paket - Alat Perikanan : 1 paket - Persiapan Kolam : 1 paket - kendaraanRoda3 : lunit - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 paket b) Budidaya Ikan Papuyu Budidaya ikan papuyu dengan luas lahan pemeliharaan minimal 4OOm2. Rincian maksimum kebutuhan sarana prasarana produksi terdiri dari: - Benih (ukuran 4-6cml :
000 ekor - Pakan pembesaran :
150 kg - Alat Perikanan : 1 paket - Persiapan Kolam : 1 paket - Obat-Obatan (garam dan vitamin) : 1 paket - Alat Perikanan : 1 paket - Persiapan Kolam : 1 paket - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - kendaraanRoda3 : 1unit - Papan Informasi : 1 paket c) Budidaya Ikan Jelawat Budidaya ikan Jelawat dengan luas karamba minimal 2,5 x 4 m2 (2 keramba). Rincian maksimum kebutuhan sarana produksi terdiri dari: - Benih (ukuran 8-10cm) :
500 ekor - Pakan pembesaran :
20O kg - Alat Perikanan : 1 paket - Vitamin :
OO0 gr - KendaraanRoda3 : lunit - Peralatan uji kualitas air : I Paket - Papan Informasi : 1 paket d) Budidaya Ikan Nilem Budidaya ikan nilem dengan luas lahan pemeliharaan minimal 500m2. Rincian maksimum sarana produksi terdiri dari: - Benih (ukuran 8-10cm) :
500 ekor - Pakan pembesaran :
410 kg - Garam : 15O kg - Probiotik : 50 liter - Alat Perikanan : 1 paket - Persiapan Kolam : 1 paket - KendaraanRoda3 : 1unit - Papan Informasi : 1 paket e) Budidaya Sidat Rincian maksimum sarana produksi terdiri dari: - Benih (ukuran 50-100 gram) : 30 kg - Pakan buatan protein >5Oo/o : 24O kg - Pakanbuatanprotein >45o/o :
74Okg - Perekat pakan : 150 kg - Immunostimulan (vit C) : 3 kg - Pompa submerchible 3 inchi : I unit - Peralatan lapang : 1 paket - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 paket 5) Sarana dan Prasarana Budidaya Sistem Polikultur Budidaya sistem polikultur dengan komoditas udang, bandeng, dan rumput laut. Luas total lahan minimal 4 hektar. Adapun rincian kebutuhan maksimum sarana prasarana produksi terdiri dari: - Nener (4-5 cm) :
00O ekor - benur udang (PL l7l :
0OO ekor - bibit gracillaria :
000 kg - pakan bandeng grower :
000 kg - pupuk :
200 kg - kapur :
000 kg - persiapan lahan : 1 paket - peralatan panen : 1 paket - pompa air 6 inchi : 1 paket - Peralatan uji kualitas air : 1 Paket - Papan Informasi : 1 paket 6) Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Laut a) Budidaya Ikan Kerapu Rincian kebutuhan maksimum paket komoditas kerapu, sebagai berikut: - Keramba (KJA 4 lubang @3x3 m) : 1 paket - Perahu jukung fiber : 1 unit - Mesin tempel(5-6PK) : 1 unit - benih macan/hybrid (5-7cm) :
000 ekor - pakan ikan :
200 kg - perlengkapan kerja : 1 paket - vitamin dan obat-obatan : 1 paket ' chestfreezerkapasitas 100 ltr : 1 unit - coolboxkapasitas 2OOltr : 2 unit - papan informasi : 1 paket b) Budidaya Ikan Kakap Rincian kebutuhan maksimum paket komoditas kakap, sebagai berikut: - Keramba (KJA 4 lubang @3x3 m) : 1 paket - Perahu jukung fiber : 1 unit - Mesin tempel (5-6PK) : 1 unit - benih (5-7cm) :
500 ekor - pakan ikan :
875 kg - perlengkapan kerja : 1 paket - vitamin dan obat-obatan : 1 paket ' chestfreezerkapasitas 100 ltr : 1 unit - cool boxkapasitas 200 ltr : 4 unit - papan informasi : 1 paket c) Budidaya Ikan Bawal Bintang Rincian kebutuhan maksimum sarana prasarana budidaya bawal bintang, sebagai berikut: - Keramba (KJA 4 lubang @3x3 m) - Perahu jukung fiber - Mesin tempel (5-6PK) - benih (5-7cm) - pakan ikan - perlengkapan kerja - vitamin dan obat-obatan - chest freezer kapasitas 100 ltr - cool box kapasitas 200 ltr - papan informasi : 1 paket : 1 unit : 1 unit : 2.000 ekor :
400 kg : 1 paket : 1 paket : 1 unit : 4 unit : 1 paket d) Budidaya lobster Rincian kebutuhan maksimum sarana pras€rrErna budidaya l,obster, sebagai berikut: - Keramba (KJA 4 lubang @3x3 m) : 1 paket - Perahu jukung fiber : 1 unit - Mesin tempel (5-6PK) : 1 unit - Benih Lobster (50 gram) :
000 ekor - pakan runcah : 840 kg - perlengkapan ke{a : 1 paket - vitamin dan obat-obatan : 1 paket ' chestfreezerkapasitas 1OO ltr : 1 unit ' coolboxkapasitas 200 ltr : 2 unit - papan informasi : 1 paket 7l Sarana dan Prasarana Budidaya Rumput Laut a) Budidaya rumput laut metode longline Luas lahan minimum 50 x 50 meter. Rincian kebutuhan maksimum sarana prasarana budidaya mmput laut metode longline, sebagai berikut: - bibit rumput laut : 425 kg - tali utama : 23 kg (frame; PE 12mm) - tali ris : 25 kg (PE min Smm) - tali pengikat bibit (rafia/PE) : 10 kg - jangkar beton(kotak) 50 kg : 10 buah - tali jangkar : 44 kg (PE 12mm) - tali pemberat : 2 kg (PE 12mm) - pelampung utama : 10 buah (bola diameter 36cm) - pelampung ris : 42O buah (pelampung bola plastic diameter locm) - biaya pengikatan bibit dan pemasa.ngan di longline : 25 ris - biaya setting : 1 paket - perahu jukung : I unit - mesin ketinting 2 tak : 1 unit - papan informasi : 1 paket b) Budidaya rumput laut metode lepas dasar Luas lahan minimum 50 x 10 meter. Adapun rincian kebutuhan maksimum sarana prasarana budidaya rumput laut metode lepas dasar, sebagai berikut: - patok kayu : 100 buah (panjang 75cm diameter 3,5cm) - tali utama (PE l2mm) : 12 kg - tali ris (PE 5-6mm) : 53 kg - tali pengikat bibit (rafia) : 20 kg - bibit RL :
000 kg - jaring (PE troll) : 1 ball - biaya Pengikatan Bibit : 25O ris - biaya setting : 1 paket - perahu jukung : 1 unit - papan informasi : 1 paket Form 4. Surat Pernyataan Kesanggupan Temu Lapang Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil 1. Perahu/Kapal Penangkap Ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran untuk peningkatan kapasitas nelayan kecil. a. Pengertian 1) Yang dimaksud dengan pengadaan perahu/kapal penangkap ikan untuk perairan laut berukuran lebih kecil dari 5 GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran untuk peningkatan kapasitas nelayan kecil adalah pengadaan dalam 1 (satu) paket. C 2l Kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT adalah kapal yang dilengkapi dengan mesin utama yang dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampuog, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan, yang dioperasikan di perairan laut serta berukuran lebih kecil dari 5 GT. 3) Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4l Sarana pendukung penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan pena.ngkapan ikan. 5) Sarana keselamatan pelayaran adalah perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menunjang keselamatan kegiatan penangkapan ikan. b. Persyaratan 1) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) di bidang perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat;
penerima sebagaimana angka 1 diatas diutamakan berdomisili pada lokasi pengembangan Kampung Nelayan Maju secara Nasional; I 3) anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman sahtdata.kkp.go.id: dan 4l melengkapi surat pernyataan kesanggupan memanfaatkan kapal sebagaimana (Form 6). c. Kriteria Teknis 1) Kapal a) Kapal penangkapan ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT terdiri dari kasko dan mesin; b) pembangunan kapal penangkap ikan dilengkapi dengan dokumen pendukung sekurang-kurangnya spesifikasi teknis, gambar/desain teknis (gambar rencana garis, gambar rencana umum, dan gambar rencana konstruksi) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersanglmtan. Contoh format gambar rencana garis, gambar rencana umum, dan gambar rencana konstruksi sebagaimana tercantum dalam Gambar 2; dan c) jenis dan daya mesin kapal penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh jenis dan daya mesin kapal sebagaimana tercantum dalam Tabel 1. 2l Alat penangkapan ikan a) Jenis alat penangkapan ikan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-KP/2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di WPPNRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. Alat penangkapan ikan untuk kapal lebih kecil dari 3 GT sesuai Peraturan Menteri dimaksud adalah sebagaimana pada Tabel 2; dan b) pemilihan jenis dan spesifikasi alat penangkapan ikan sebagaimana huruf a) disesuaikan dengan kebutuhan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri dimaksud dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh format sebagaimana Tabel 3. 3) Sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan a) Jenis sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan lainnya yang diadakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: alat pengumpul ikan (lampu), alat navigasi (GPS, kompas), alat pendeteksi ikan Wh ftndefl, ^coolbox, dart b) jenis dan spesifikasi sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh format sebagaimana Tabel 4. 4l Sarana keselamatan pelayaran a) jenis sarana keselamatan pelayaran sekurang- kurangnya adalah: life ^jacket (iaket keselamatan); dan b) jenis dan spesifikasi sarana keselamatan pelayaran disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh format sebagaimana Tabel 5.
Perahu/Kapal Penangkap Ikan untuk perairan darat berukuran lebih kecil dari 3 GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran a. Pengertian 1) Yang dimaksud dengan pengadaan perahu/kapal penangkap ikan untuk perairan darat berukuran lebih kecil dari 3 GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, dan sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan adalah pengadaan dalam 1 (satu) paket. 2l Kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT adalah kapal yang dilengkapi dengan mesin utama yang dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampuog, menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan, yang dioperasikan di perairan darat. 3) Alat penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menangkap ikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4l Sarana pendukung penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan. 5) Sarana keselamatan pelayaran adalah perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menunjang keselamatan kegiatan penangkapan ikan. b. Persyaratan 1) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat;
anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp.go.id; dan
melengkapi surat pernyataan kesanggupan memanfaatkan kapal sebagaimana Form 7. c. Ketentuan Teknis 1) Kapal a) Kapal penangkapan ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT terdiri dari kasko dan mesin; b) pembangunan kapal penangkap ikan dilengkapi dengan gambar rencana garis, gambar rencana umum, dan gambar rencana konstruksi yang disahkan oleh dinas perikanan kabupaten/kota yang bersangkutan. Contoh format gambar rencana umum, gambar renca.na garis, dan gambar rencana konstruksi sebagaimana tercantum dalam Gambar 3; dan c) jenis dan daya mesin kapal penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh dinas perikanan kabupaten / kota yang bersangkutan. Contoh jenis dan daya mesin kapal sebagaimana tercantum dalam Tabel 6. 2l Alat penangkapan ikan a) jenis alat penangkapan ikan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-KP/2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan lkan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di WPPNRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. Alat penangkapan ikan untuk kapal lebih kecil dari 3 GT sesuai Peraturan Menteri dimaksud adalah sebagaimana pada Tabel 7; dan b) pemilihan jenis dan spesifikasi alat penangkapan ikan sebagaimana huruf a) disesuaikan dengan kebutuhan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri dimaksud dan disahkan oleh Dinas Perikanan KabupatenlKota yang bersangkutan, Contoh format sebagaimana Tabel 8. 3) Sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan a) Jenis sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan yang diadakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: alat navigasi (GPSllFi,sh Finder darr cool box atau alat penampung ikan lainnya; dan b) jenis dan spesifikasi sara.na pendukung kegiatan penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh sebagaimana Tabel 9. 4l Sarana keselamatan pelayaran a) jenis sarana keselamatan pelayaran sekurang- kurangnya adalah: tife jacket fiaket keselamatan); dan b) jenis dan spesifikasi sarana keselamatan pelayaran disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten / Kota yang bersangkutan. Contoh format sebagaimana Tabel 10. 3. Mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT a. Pengertian Mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT adalah sarana yang dipergunakan sebagai sumber penggerak pada kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT. b. Persyaratan 1) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat; 2l penerima sebagaimana angka 1 diatas diutamakan berdomisili pada lokasi pengembErngan Kampung Nelayan Maju secara Nasional; dan
anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT yang didukung dengan dokumen: a) kartu nelayan atau kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp.go.id; b) legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen kepemilikan kapal atau surat keterangan dari Dinas Perikanan Kabupaten/Kota setempat yang menerangkan bahwa kapal telah terdaftar dan berukuran lebih kecil dari 5 GT, contoh surat keterangan sebagaimana Form 7; darr c) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan kesanggupan memanfaatkan mesin kapal perikanan. Contoh surat keterangan sebagaimana Form 9. c. Ketentuan teknis 1) Jenis dan spesifikasi mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT adalah sebagaimana pada Tabel 1; dan 2l pemilihan ^jenis dan spesifikasi mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan lebih kecil dari 5 GT disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana tabel 1 dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. 4. Sarana Penangkapan Ikan (Alat Penangkapan Ikan, Sarana Pendukung Kegiatan Penangkapan Ikan dan Sarana Keselamatan Pelayaran) Sarana Penangkapan Ikan terdiri dari alat penangkapan ikan, sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan dan sarana keselamatan pelayaran. a. Alat Penangkapan Ikan 1) Pengertian Alat penangkapan ikan adalah sarana penangkapan ikan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18/PERMEN-KP/2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di WPPNRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan. 2l Persyaratan a) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat; b) penerima sebagaimana huruf (a) di atas diutamakan berdomisili pada lokasi pengembangan Kampung Nelayan Maju secara Nasional; dan c) anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT yang didukung dengan dokumen:
kartu nelayan atau kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp. go.id;
legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen kepemilikan kapal atau surat keterangan dari Dinas Perikanan KabupatenlKota setempat yang menerangkan bahwa kapal telah terdaftar dan berukuran lebih kecil dari 5 GT, contoh surat keterangan sebagaimana Form 5; dan
surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan kesanggupan memanfaatkan alat tangkap, contoh surat keterangan sebagaimana Form 4. 3) Ketentuan teknis a. Jenis dan spesifikasi alat penangkapan ikan untuk kapal berukuran lebih kecil dari 5 GT adalah sebagaimana pada Tabel 2; dan
pemilihan ^jenis dan spesifikasi alat penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana Tabel 2 dan disahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Contoh sebagaimana tabel 3. b. Sarana Pendukung Kegiatan Penangkapan Ikan 1) Pengertian Sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk membantu kegiatan penangkapan ikan. 2l Persyaratan a) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat; b) penerima sebagaimana huruf a di atas diutamakan berdomisili pada lokasi pengembangan Kampung Nelayan Maju secara Nasional; dan c) anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT yang didukung dengan dokumen:
kartu nelayan atau kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp.go.id;
legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen kepemilikan kapal atau surat keterangan dari Dinas Perikanan KabupatenlKota setempat yang menerangkan bahwa kapal telah terdaftar dan berukuran lebih kecil dari 5 GT, contoh surat keterangan sebagaimana Form 5; dan
surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan kesanggupan memanfaatkan alat penangkapan ikan, contoh surat keterangan sebagaimana Form 4. 3) Ketentuan teknis a) Jenis dan spesifikasi sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan yang diadakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: alat pengumpul ikan (lampu), alat navigasi (GPS, kompas), alat pendeteksi ikan WhJindefl, coolbox, dan b) jenis dan spesifikasi sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan disesuaikan dengan kebutuhan dan disahkan oleh dinas perikanan kabupaten/kota yang bersangkutan. Contoh sebagaimana Tabel 4. c. Sarana Keselamatan Pelayaran 1) Pengertian Sarana keselamatan pelayaran adalah perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk menunjang keselamatan kegiatan penangkapan ikan. 2l Persyaratan a) Kriteria penerima adalah koperasi atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak di bidang perikanan tangkap dan terdaftar pada dinas perikanan setempat; b) penerima sebagaimana huruf (a) di atas diutamakan berdomisili pada lokasi pengembangan Kampung Nelayan Maju secara nasional; dan c) anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT yang didukung dengan dokumen:
kartu nelayan atau kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (KUSUKA) atau terdaftar pada modul KUSUKA dalam laman satudata.kkp. go.id;
legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen kepemilikan kapal atau surat keterangan dari Dinas Perikanan KabupatenlKota setempat yang menerangkan bahwa kapal telah terdaftar dan berukuran lebih kecil dari 5 GT, contoh surat keterangan sebagaimana Form 6; dan FRESTDEN REPUBUK INDONESIA - 2797 - (3) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan kesanggupan memanfaatkan sarana dan prasarana keselamatan pelayaran, contoh surat keterangan sebagaimana Form 7. 3) Ketentuan Teknis a) Jenis dan spesifikasi sarana keselamatan pelayaran yang diadakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: radio komunikasi, life ^jacket/buoy/pelampung penolong, alat pemadam kebakaran ringan (APAR); dan b) jenis dan spesifikasi sarana keselamatan pelayaran disesuaikan dan disahkan oleh dinas kabupaten/kota yang bersangkutan. Contoh sebagaimana Tabel 5. Gambar 2. Contoh format gambar rencana garis, gambar rencana umum, dan gambar rencana kontruksi kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT serta pengesahan Dinas KabupatenlKota Tabel 1. Contoh ^jenis dan daya mesin kapal penangkapan ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT dan pengesahan Dinas Kabupaten/Kota A. Mesin Ketinting SPESIFIKASI MESIN KETINTING Mengetahui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota (...) NIP ... NO PARAMETER URAIAN KETERANGAN A. Mesin 1 Daya 5- 15 HP 2 Tipe 4langkah 1 silinder 3 Bahan Bakar Bensin/ Gas 4 Sistem Pendingin Udara 5 Sistem Penyalaan Manual B Komponen Tambahan I 6s + pipa pelindung As Panjang 200-300 cm & bahan stailess Disesuaikan dengan mesin 2 Propeller Jumlah daun 2-3, bahan aluminium 3 Dudukan Bahan besi galvanis 4 Adaptor Bahan besi galvanis 5 Spare past standard Busi, tali recoil 6 Toolkit 7 Minyak pelumas dan bahan bakar Disesuaikan kebutuhan mesin B Mesin Tempel SPESIFIKASI MESIN TEMPEL (OUTBOARD) NO. PARAMETER URAI,AN KETERANGAN A. Mesin 1 Daya Sampai dengan 30 HP 2 Tipe 2 atau 4langkah 3 Bahan Bakar Bensin 4 Sistem Pendingin Air 5 Sistem Penyalaan Manual B Komponen Tambahan 1 Tank fuel Kapasitas 25 liter Standar mesin 2 Selang (hose) 3 Handpump 4 Toolkit Obeng, kunci busi, tang 5 Lanyard/ capit udang cadangan 6 Tali recoil cadangan 7 Minyak pelumas dan bahan bakar Disesuaikan kebutuhan mesin 8 Spare part standard Tali recoil, capit udang, busi, impeller, packing set 9 Buku petunjuk pemakaian/ owner book manual Dalam Bahasa Indonesia Standar mesin NIP ) C. Mesin Stasioner SPESIFIKASI MESIN STASIONER Mengetahui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota No. PARAMETER URAIAN KETERANGAN A Mesin I Daya sampai dengan 35 (HP) 2 Tipe 4langkah 1 silinder 3 Bahan bakar diesel fuel (solar) 4 Sistem pendinging air (tipe hopper) 5 Sistem penyalaan manual (engkol) B Komponen kelengkapan 1 As + pipa pelindung As Panjang 200-4OO cm dan bahan stainless steel Disesuaikan dengan mesin 2 Propeller jumlah daun 3, bahan aluminium 3 Dudukan bahan besi galvanis 4 Adaptor flange (baja) ^+ flexible joint (karet) 5 Saluran air pendingin mesin selang air berserat pipa inlet air laut bahan stainless steel klem selang ke pipa dan ke in/out hopper bahan stainless steel saluran in/out hopper bahan stainless steel NIP Jenis alat penangkapan Ikan berdasarkan kelompok, penempatan dan Jalur Penangkapan lkan pada kapal perikanan berukuran lebih kecil dari 5 GT Tabel2. No Alat Penangkapan tkan Jalur Penangkapan Keterangan Kelompok Jenis Sifat IA IB II m Laut lepas 1 AIat yang dijatuhkan / ditebarkan 1 Jala tebar Pasif { DL DL DL DL disesuaikan dengan kebutuhan per kapal < 5GT 2 Jaring insang 2 Jaring insang hanyut mesh size ) 1,5 inci Pasif DL ./ ./ ./ DL maksimal 5OO m per kapal ^< 5 GT 3 Jaring insang berlapis (tramel net) mesh size ^> 1,5 inci Pasif ./ { ./ DL DL maksimal 5OO m per kapal ^< 5 GT 3 Perangkap 4 Bubu ikan Pasif { { { DL DL maksimal 300 unit per kapal ^< 5 GT 5 Bubu rajungan/ kepiting Pasif ,v { ./ DL DL maksimal 300 unit per kapal ^< 5 GT 4. pancing (hoolcs and linesl 6 Pancing ulur Pasif { ./ ./ ./ DL disesuaikan dengan kebutuhan per kapal < 5GT 7 Pancing ulur tuna Pasif ./ ./ { ./ DL 8 Pancing bedoran Pasif ./ ,V ./ ./ DL 9 pancing cumi Pasif DL ,V ./ ,( DL 10 Pancing layrng- layang Pasif { n DL DL DL Keterangan: -{ -DL - Jala Tebar : alat penangkapan ikan yang diperbolehkan : alat penangkapan ikan yang dilarang dioperasikan : dapat dioperasikan tanpa menggunakan kapal 1l Rawai dasar Pasif DL ./ n ,v DL 12 Tonda Pasif DL { { DL DL Tabel 3. Contoh usulan pemilihan ^jenis alat penangkapan ikan *) Jumlah (unit) maksimal per kapal sebagaimana ketentuan pada tabel 2. Mengetahui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ... (...) NIP ... No. Nama Koperasi/KUB Nama Anggota Nama Kapal Ukuran (GT) Jenis API Spesifikasi API Jumlah.) (unit) 1 2 3 Dst. Tabel 4 Contoh jenis dan spesifikasi sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan Mengetahui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ... NIP ) No Jenis Spesifikasi Jumlah (unit) I alat pengumpul ikan (lampu, atraktor) disesuaikan kebutuhan 2 alat navigasi (GPS, kompas) disesuaikan kebutuhan 3 alat pendeteksi ikan (fish findefl disesuaikan kebutuhan 4 cool box disesuaikan kebutuhan Dst. Tabel 5. Contoh ^jenis dan spesifikasi sarana keselamatan pelayaran kegiatan penangkapan ikan Mengetahui Kepala Dinas Perikanan Kabupaten/Kota ... NIP No. Alat Keselamatan Spesifikasi Jumlah (unit) 1 Life ^jacket (baju penolong) disesuaikan kebutuhan 2 Ring buoy disesuaikan kebutuhan 3 Radio komunikasi disesuaikan kebutuhan 4 Alat pemadam api ringan (APAR) disesuaikan kebutuhan Dst Form 6. Surat Pernyataan Kesanggupan Memanfaatkan (Paket perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT atau Paket perahu/kapal penangkap ikan untuk perairan darat berukuran lebih kecil dari 3 GT atau Mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT atau Sarana Penangkapan lkan) Form 7. Contoh surat keterangan Dinas Perikanan bahwa kapal terdaftar dan berukuran lebih kecil dari 5 GT 5. Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Perairan Darat a. Pengertian Tempat Pendaratan Ikan (TPI) di Perairan Darat, yang selanjutnya disingkat TPI-PD adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, danf atau bongkar muat ikan dan kegiatan penunjang lainnya.
Persyaratan 1) Persyaratan umum pembangunan TPI-PD adalah sebagai berikut: a) terdapat aktivitas perikanan tangkap di perairan darat yang dibuktikan dengan data perikanan seperti data produksi, nelayan, kapal dan pelaksanaan kegiatan perikanan lainnya; b) diutamakan untuk kabupatenf kota yang masuk dalam lokasi Food Estate dan Sentra Kelautan dan Perikanan; c) bidang tanah calon lokasi pembangunan TPI-PD asetnya dimiliki oleh pemerintah daerah atau instansi pemerintah lainnya (dibuktikan dengan surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Form 8 dan bukti kepemilikan aset). 2l Persyaratan khusus pembangunErn TPI-PD adalah sebagai berikut: a) melengkapi justifikasi pemilihan calon lokasi yang akan dikembangkan untuk pembangunan TPI-PD; b) kesanggupan mengoperasional TPI-PD yang dibangun untuk kegiatan pendaratan dan pencatatan hasil penangkapan ikan di Perairan Darat yang dituangkan dalam surat pernyataan sebagaimana tercantum pada Form 9; dan c) menyampaikan rencana kelembagaan/SDM sebagai pengelola TPI-PD. c. Ketentuan teknis 1) Bidang tanah calon lokasi pembangunan TPI-PD akan dikembangkan untuk mendukung aktifitas perikanan; 2l pembangunan TPI-PD dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan ekosistem perairan darat dan tergenang air sepanjang tahun; dan
pembanguan TPI-PD sekurang-kurangnya terdiri dari fasilitas utama yaitu dermaga, gedung kantor TPI dan sarana informasi pengelolaan perairan darat. Form 8. Surat Pernyataan Kepemilikan Aset Sarana dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan (Jalan Produksi, Drainase, dan Air Bersih Mendukung Produksi Perikanan a. Pengertian Sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas nelayan adalah fasilitas yang dibangun untuk menunjang aktMtas keseharian nelayan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas kegiatan penangkapan ikan serta untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman (kampung) nelayan. Pada lingkup nasional kegiatan ini Form 9. Surat Pernyataan Kesanggupan Operasional TPI-PD mendukung program pengembangan kampung nelayan maju (KALAJU). Kampung nelayan merupakan suatu lingkungan permukiman masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan yang melakukan mata pencaharian penangkapan ikan. Kawasan kampung nelayan umumnya dekat dengan sentra perikanan (pelabuhan perikanan atau sentra nelayan) yang menjadi pusat aktifitas para nelayan. Sarana dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas nelayan, yaitu: a) Jalan Produksi Perikanan adalah jalan yang dipergunakan untuk aktivitas produksi yang dapat meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dan pendapatan ekonomi masyarakat di suatu kampung nelayan. b) Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari lokasi tertentu di kampung nelayan ke badan air penerima. c) Prasarana air bersih adalah prasarana yang disediakan dalam menunjang kebutuhan air bersih yang dapa! digunakan untuk perbekalan melaut, aktivitas penanganan hasil produksi, kebutuhan sanitasi dan hggi.ene, dll. b. Persyaratan 1) Lokasi yang diusulkan bersinergi dengan program pengembangan KALAJU secara nasional dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: a) mayoritas mata pencaharian kepala keluarga di lokasi tersebut yaitu sebagai nelayan, dibuktikan dengan surat pernyataan kepala Desa/lurah setempat sebagaimana format yang tercantum dalam formulir 1O; b) tersedianya tanah milik desa/kelurahan untuk kegiatan perbaikan/penyediaan fasilitas umum, yang dibuktikan dengan sertifikat/bukti kepemilikan yang sah, tidak dalam keadaan sengketa atau tanah (clean and clear), dan pernyataan dari kepala desa/lurah sebagaimana format yang tercantum dalam formulir 11; c) dalam hal tanah merupakan milik masyarakat/masyarakat adat, harus ada penyerahan hak dari masyarakat/ masyarakat adat kepada pemerintah desa/kelurahan untuk dimanfaatkan bagr kepentingan umum dan tidak dalam keadaan sengketa lahan lclean and clear), yang dibuktikan c dengan adanya surat pernyataan penyerahan hak sebagaimana format yang tercantum dalam formulir 12; dan d) lokasi kampung nelayan dapat dijangkau dan tersedia sarana transportasi maupun komunikasi. 2) calon lokasi yang telah memenuhi kriteria sebagaimana angka 1 di atas, selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk mendapat persetujuan sebagaimana formulir 13. Kriteria Teknis Pelaksanaan pembangunan sarErna dan prasarana dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas nelayan dapat dipilih (sesuai kebutuhan), antara lain (f) Jalan Produksi, (2) Drainase, dan (3) Penyediaan Air Bersih. Cakupan kegiatan dapat berupa rehabilitasi/peningkatan kapasitas fasilitas yang telah tersedia, pembangunan/pengadaan fasilitas baru dan kombinasi keduanya. Kriteria teknis secara umum sebagai berikut:
Jalan Produksi a) Lebar badan jalan berkisar antara 1-4 meter; b) status jalan adalah jalan desa dan atau jalan lingkungan (berdasarkan PP No.34 tahun 2006 tentang jalan); dan c) material dapat berupa beton/aspal/bahan lainnya dengan mempertimbangkan kemudahan pelaksanaan, pemeliharaan, sesuai karakteristik wilayah, pengutamaan bahan lokal, keselamatan jalan serta kelestarian lingkungan. 2l Drainase a) Kontruksi bagian dasar saluran agar mudah dibersihkan; b) memiliki beberapa penyaring/penahan sampah di sepanjang saluran drainase; dan c) proses pembangunan dan pemilihan Bahan material mempertimbangkan :
mengutamakan penggunaan tenaga kerja masyarakat setempat;
Mengutamakan penggunaan bahan lokal; dan
desain yang mengutamakan daya tahan dan kemudahan perawatan. Gambar : Contoh Perbaikan Jalan dengan Menggunakan Batu Sikat Gambar. Contoh Drainase 3) Penyediaan Air Bersih a) Memenuhi parameter fisik standar baku,mutu air bersih untuk keperluaan higiene dan sanitasi sesuai dengan Permenkes No. 32l2ol7 . b) Dapat berupa penyediaan/rehabilitasi fasilitas meliputi:
Sumber air, dapat berupa: penangkap mata air, sumur gali, penampungan air hujan atau sumber air lainnya sesuai ketersediaan di lokasi;
bak penampung air, minimal kapasitas memenuhi kebutuhan 5Oo/o nelayan yang ada;
hidran /kran komunal; (a) jaringan pipa yang menghubungkan sumber air, bak penampung dan kran komunal; dan/atau
sarana pendukung; pompa, penyaring air sederhana pada bak penampung, dl[. c) Proses pembangunan dan pemilihan bahan material mempertimbangkan :
mengutamakan penggunaan tenaga kerja masyarakat setempat;
mengutamakan penggunaan bahan lokal; dan
desain yang mengutamakan daya tahan dan kemudahan perawatan. Form 10. Surat Pernyataan Kepala Desa/Lurah Form 11. Surat Pernyataan Kepala Desa/Lurah terkait Ketersediaan Tanah Milik Desa/Kelurahan. Form 12. Surat Pernyataan Penyerahan Hak Kepada Pemerintah Desa/Kelurahan Form 13. Surat Pengusulan Calon Lokasi Sarana dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan Tahun Anggaran 2023 l. Bedah UPI (Skala Mikro dan Kecil) a. Ruang Lingkup 1) Bedah UPI merupakan kegiatan perbaikan bangunan dan penyediaan bantuan peralatan pengolahan kepada kelompok pengolah produk perikanan skala mikro dan kecil yang terdiri dari sembilan jenis produk olahan, yaitu:
pindang ikan, 2l ikan asap, 3) abon ikan, 4) kerupuk/keripik/peyek ikan, 5) rLlmput laut, 6) ikan kering/asin, 7l pelumatan daging ikan, 8) peragian/ D. Form 14. Pakta Integritas fermentasi ikan dan 9) pengawetan dan pengolahan lainnya. 2l Pindang Ikan adalah hasil olahan ikan sederhana dengan cara kombinasi perebusan dan penggaraman. Produk yang dihasilkan merupakan produk awetan ikan dengan kadar garam rendah. 3) Ikan asap adalah produk ikan segar yang mengalami perlakuan penyiangan, pencucian dengan atau tanpa perendaman dalam larutan garam, penirisan, dengan atau tanpa pemberian rempah dan pengasapan panas yang dilalnrkan dalam mang pengasapan dengan menggunakan ka5ru, sabut atau tempurung kelapa. 4l Abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami perlakuan perebusan atau pengukusan, pencabikan, penambahan bumbu, dan/atau pemasakan. 5) Kerupuk /kenpik/peyek ikan adalah usaha pengolahan ikan dengan cara penc€rmpuran daging lumatan Ikan seg€rr dan bahan-bahan lain menjadi produk akhir dengan bentuk dan ketebalan tertentu. 6) Olahan rumput laut adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku rumput laut seperti dodol rumput laut, stik rumput laut, dan olahan lain yang terbuat dari rumput laut. 7l Ikan kering/asin adalah ikan segar yang mengalami perlakuan penerimaan, pencucian dengan atau tanpa perendaman dalam larutan garam, pengeringan, sortasi, dan penimbangan. 8) Pengolahan berbasis lumatan daging ikan adalah produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku lumatan daging ikan (Contohnya: baso ikan, nugget ikan, pempek). 9) Perag1an/ fermentasi ikan adalah usaha pengolahan ikan dengan cara perombakan protein ikan secara enzimatis, proteolitik, bakteriologis dalam derajat keasaman tertentu untuk menghasilkan produk dengan cita rasa yang khas.
Pengawetan . dan Pengolahan lainnya adalah Usaha Pengolahan Ikan dengan bahan baku Ikan selain pengolahan di atas. b. Kegiatan Bedah UPI meliputi:
Perbaikan dan/atau Penambahan Bangunan Perbaikan bangunan harus memenuhi kaidah dan persyaratan kelayakan dasar pengolahan bagi UPI skala mikro dan kecil. Perbaikan bangunan terdiri dari dua komponen kegiatan yaitu: a) Perbaikan dan/atau penambahan rLrang pengolahan yang terdiri dari: area penanganan, area pengolahan, area pengemasan, fasilitas higienis karyawan, seperti ruang ganti, loker, tempat pencuci tangan/wastafel, bak cuci kaki dan toilet, serta tempat penyimpanan bahan baku dan produk; dan/atau b) Perbaikan dan/atau penambahan saluran air, listrik dan, instalasi pengolahan air limbah (IPAL). 2. Penyediaan Peralatan Pengolahan Penyediaan peralatan pengolahan merLlpakan pengadaan peralatan pengolahan untuk mengganti dan/atau melengkapi peralatan pengolahan yang sudah dimiliki dalam rangka peningkatan mutu produk, nilai tambah dan kapasitas produksi. Spesifikasi peralatan pengolahan dapat disesuaikan dengan kebutuhan UPI skala mikro dan kecil, selama memenuhi fungsi dan kaidah persyaratan kelayakan dasar pengolahan. c. Persyaratan Umum 1) Kelompok pengolah yang melakukan kegiatan pengolahan pada salah satu jenis produk olahan;
penerima bantuan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan beroperasi secara aktif;
memiliki bangunan/ruang pengolahan yang digunakan secara aktif untuk kegiatan pengolahan; 4l tersedia sumber air bersih dan jaringan listrik yang memadai;
terdapat tim teknis pelaksanaa.n Bedah UPI yang dibentuk oleh daerah dengan melibatkan Pembina Mutu; dan
melengkapi persyaratan dan dokumen yang terdiri atas: a) proposal usulan yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; b) KAK dan RAB; c) profil calon penerima (Form 15); d) dokumen status lahan clean and clear; e) surat pernyataan bermaterai sanggup mengikuti kegiatan Bedah UPI dan tidak mengalih fungsikan bangunan yang ditandatangani oleh Ketua (Form 16); 0 ^surat ^pernyataan ^tanggung ^jawab ^kegiatan ^bedah ^UPI yang ditanda tangani oleh kepala dinas (Form 17). d. Persyaratan Teknis 1) Lokasi Bedah UPI berada di lokasi usaha yang telah ada. 2l Lahan memadai untuk direhab UPI dengan desain dan layout sesuai dengan standar kelayakan dasar pengolahan. 3) Penyediaan peralatan pengolahan diadakan dalam rangka peningkatan mutu produk, nilai tambah dan kapasitas produksi. 4) Melakukan konsultasi/koordinasi dalam penJrusunan rancangan desain, lagout bangunan dan spesifikasi peralatan pengolahan kepada Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu, Ditjen PDSPKP. 5) Daftar Item Pekerjaan rehabilitasi bangunan. No Item Pekerjaan Spesifikasi 1 Lantai Permukaan lantai halus, tanpa retak, mudah dibersihkan dan didesinfeksi, terbuat dari bahan yang kedap air, tahan gararn, asam, basa dan bahan kimia lainnya serta tidak mudah pecah. Kemiringan lantai cukup agar tidak ada genangan air 2 Dinding Permukaan dinding kedap air, tidak mudah mengelupas, halus, rata, tanpa retak, tidak bercelah, tidak berjamur, mudah dibersihkan. Pertemuan antar dinding dengan lantai tidak membentuk sudut mati sehingga mudah dibersihkan. 3 Pintu Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tirai ^plastik 4 Langit-langit; atau Mudah dibersihkan 6) Daftar Jenis Peralatan pada kegiatan Bedah UPI sambungan atap 5 Ventilasi dan sirkulasi udara Dapat mencegah kondensasi, dan mencegah serangga tidak masuk ke area pengolahan 6 Penerangan Penerangan yang cukup dan dilengkapi pelindung agar aman dari pecahnya kaca ke produk 7 Tempat penyimpanan Layak, terpisah antara produk dan bahan baku serta memungkinkan diterapkan sistem first infirst out ^(FIFO) 8 Toilet Menggunakan sistem water flushing darr memenuhi sanitasi 9 Instalasi air Memenuhi dibutuhkan kapasitas debit yang 10 Tempat pencuci tangan Dilengkapi dengan kran air dan sarana sanitasi 11 Perbaikan dan lagout bangunan Mendukung produksi dan mencegah terjadinya kontaminasi silang t2. Saluran pembuangan dan penampungan air limbah Mampu mengurai limbah hasil olahan sebelum dilakukan pembuangan ke lingkungan dengan kapasitas yang memadai No Jenis Peralatan Spesifikasi 1 Cool Box Kapasitas minimal 100 L 2 Keranjang Berlubang a. Bahan: Plastik b. Tidak mudah pecah c. Dapat disusun vertikal dan berlubang-lubang 3 Keranjang Tanpa Lubang a. Bahan: Plastik b. Tidak mudah pecah c. Dapat disusun vertical dan tidak berlubang-lubang 4 Paket Pisau Material: Stainless Steel a 7) Jenis, spesifikasi, jumlah sarana yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas produksi, jenis komoditas, jenis produk, dan bentuk produk. 8) Bila bahan peralatan sulit diperoleh maka dapat digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sama dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan. No Jenis Peralatan Spesifikasi 5 Talenan Bahan: Plastik 6 Panci Perebusan a. Dimensi: menyesuaikan kebutuhan di lapangan b. Bahan: stainless steel 7 Wajan a. Bahan anti karat b. Diameter: menyesuaikan kebutuhan di lapangan 8 Timbangan digital a. Power: rechargeable b. Display: LED (double displayl atau LCD (backl@tltl c. Kapasitas (min): 15 (kg) 9 Kompor gas I tungku atau 2 tungku Terbuat dari bahan stainless steel dan/atau bahan Anti Karat yang tahan lama terhadap korosi 10. Tabung gas Tabung Gas Elpiji 12 Kg 11. Chestfreezer Volume (min) : 2OO L 72. Sealer Panjang Seal (Min) : 20 cm 13. Timbangan duduk Kapasitas (max) : r50/300/600(kg) t4. Spinner Kapasitas (Min): 5 KG Bahan peniris: Stainless Steel 15. Meat ginder atau Meat Mincer Kapasitas minimal 45 kg/ jam 16. Peralatan pengolahan lain Disesuaikan dengan kebutuhan lapangan 9) Perubahan spesifikasi teknis disampaikan ke Direktorat yang menangani urusan Pengolahan Produk Kelautan dan Perikanan Kemeteriaan Kelautan dan Perikanan. Gambar 1. Layout UKM Tipe II B __ __ 10) Beberapa tipe dan contoh lay out UPI skala mikro dan kecil Form 15. Profil UPI Calon Penerima Bantuan Bedah UPI Form 16. Surat Pernyataan bermaterai sanggup mengikuti kegiatan Bedah UPI dan tidak mengalihfungsikan bangunan Form 17. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kegiatan Bedah UPI yang ditanda tangani Rehabilitasi Rumput Laut a. Definisi 1) Pabrik Rumput Laut adalah bangunan sarana pengolahan rumput laut yang sudah dikeringkan oleh para petani, diolah dengan beberapa proses sehingga menjadi produk akhir tepung nrmput laut. 2l Rehabilitasi pabrik rumput laut adalah perbaikan fungsi dan kondisi bangunan pabrik rumput laut dan perbaikan/ pengadaam peralatan pebrik rumput laut dalam rangka optimalisasi dan peningkatan produksi dari suatu unit pabrik rumput laut. 3) Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan bangunan kantor, ruang produksi, laboratorium, IPAL, gudang bahan baku, gudang bahan kimia, dan gudang produk. 4l Rehabilitasi mesin adalah perbaikan komponen mesin pengolahan rumput laut seperti mesin IPAL, instalasi listrik, crane, tangki perendaman alkali, ftlter press, plate heat exchanger, hidrolik press, ctusher dan miller, rotary dryer, heat thermal oil, dan mesin pengemasan. b. Persyaratan Umum 1) Merupakan aset milik pemerintah daerah kabupaten/kota sebagaimana Format terlampir (form 18);
telah memiliki pengelola dan beroperasi narnun belum optimal;
membentuk tim teknis pelaksanaan rehabilitasi pabrik rumput laut; dan 4l melengkapi dokumen yang diperlukan dalam rangka pengajuan rehabilitasi pabrik rumput laut, meliputi: a) Proposal usulan bantuan rehabilitasi pabrik rumput laut yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q Direktur Jenderal PDSPK; b) KAK dan RAB; c) profil pengelola pabrik rumput laut; d) data produksi pabrik rumput laut satu tahun terkahir; e) surat pernyataan berupa pakta integritas yang memuat kesanggupan kepala daerah dan pengelola pabrik rumput laut untuk menganggarkan biaya operasional, mengoperasionalkan dan memelihara pabrik rumput laut, serta sarana prasarananya sebagaimana format terlampir (Form 19); 0 ^surat ^pernyataan ketersediaan ^listrik ^di ^lokasi pabrik rumput laut dari pihak PLN setempat (dilengkapi dengan foto meteran listrik pabrik rumput laut); g) surat pernyataan ketersediaan air bersih di lokasi pabrik rumput laut dari pengelola pabrik rumput laut dan/atau PDAM setempat beserta foto meteran PDAM ataupun sumber air); h) surat pernyata€rn tidak adanya tunggakan biaya pengelolaan pabrik rumput laut dari pihak kepala dinas KP, pengelola pabrik rumput laut, PLN, dan PDAM; dan 0 ^Surat ^pernyataan ^tidak ^sedang ^dalam ^sengketa ^hukum dari Kepala Dinas dan/atau Pengelola pabrik rumput laut (Form 20). c. Persyaratan Teknis 1) Bangunan a) Gudang bahan baku dan produk; b) Ruang produksi; c) Ruang pengemasan; d) Laboratorium; e) Fasilitas higienis kar5rawan, seperti tempat pencuci tangan/sarana sanitasi, toilet, ruang ganti, musholla, kantin; 0 ^Gudang ^penyimpanan/gudang ^kering; g) Saluran pembuangan air limbah; dan h) Lantai jemur. Daftar ^jenis kegiatan rehabilitasi bangunan No. Jenis Pekerjaar Spesifikasi 1 Konstruksi bangunan konstruksi bangunan yang akan direnovasi atau dibangun harus direncanakan dalam detail design dengan mempertimbangkan bentuk bangunan awal, laA out, rencana pengemb€rngan (peningkatan target produksi), proses produksi, posisi peralatan/mesin, dan sebagainya. Bangunan yang bisa dilaksanakan melalui kegiatan ini, antara lain pembangunan/renovasi: kantor, ruang produksi, IPAL, bengkel, laboratorium, gudang bahan baku, gudang bahan kimia, gudang produk jadi, dan sebagainya. No Jenis Pekerjaar: Spesifikasi 2 Lantai Jemur Ketinggian lantai jemur minimal 20 cm dari permukaan tanah, agar produk terjaga kebersihannya. Lantai harus kuat tidak mudah rusak, pecah, atau retak dilengkapi dengan fondasi untuk meletakkan para-p€rra. Para-para dibuat dari bahan yang bebas dari korosi dan marnpu manahan beban rumput laut ^pada saat ^peniemuran. 3 Lantai Pabrik Ketinggian lantai pabrik Epoxg/ Hardener minimal 20 cm dari permukaan tanah, agar produk yang terjaga kebersihannya. Lantai harus kuat tidak mudah rusak, pecah atau retak, harus mampu menahan beban produk diatasnya. Lantai harus tahan terhadap minyak/lemak, arr garamf air laut, deterjen dan desinfektan. Untuk menghindari terjadinya genangan air, maka lantai harus memiliki kemiringan 3-5" ke arah saluran pembuangan (drainaqel. 4 Instalasi Listrik Kapasitas listrik yang adb harus dapat memenuhi kebutuhan listrik peralatan elektronik operasional pabrik rumput laut, seperti : crane, mesin pemanas, dan lain-lain. Listrik yang diperlukan adalah sebesar 150 kVa atau sesuai dengan kebutuhan. Listrik tersebut dapat digunakan untuk mengoperasionalkan pabrik dengan kapasitas bahan baku rumput laut 1O ton ^per harinya. 5 Penerangan Ruangan pabrik nrmput laut harus mendapat penerangan yang cukup dan sedapat munskin dari cahava alami. 6 Instalasi Air Bersih Ketersediaan air bersih harus mampu memenuhi kebutuhan operasional pabrik rumput laut, seperti: untuk proses pencucian rumput laut, pencucian alat, pembersihan lantai, dan lain-lain. Kebutuhan air yang diperlukan untuk ^proses ^produksi No. Jenis Pekerjaan: Spesifikasi kapasitas 3 ton per hari adalah 15 ms. Apabila menggunakan perbandingan, untuk mengolah 1 ton bahan baku rumput laut diperlukan 5 ton air bersih sehingga menjadi chips. 7 Instalasi Pengolahan Air Bersih / Water Treatment Ptant (wTP) Pengolahan rLlmput laut 3 ton per hari memerlukan air tawar bersih 1500 m3/per hari (6,25 ms/jam). Untuk mendapatkan air bersih menggunakan 2 sumur bor, tersedia submersible pump yang diberi relag protectton dimana pompa akan bekerja bergantian setiap I atau 2 jam sesuai keinginan.Kelebihan menggunakan jenis pompa subm.ersible adalah tersedia untuk berbagai kedalaman sumur bahkan ada yang mampu untuk dipasang pada sumur hingga kedalaman 2O0 meter. Apabila air yang dihasilkan dari sumur bor ternyata parameter airnya tidak sesuai dengan kualitas air tawar, seperti air keruh dan kebanyakan logam Fe nya dan lainnya, maka diperlukan media filter dan resentoir. 8 Instalasi Pengolahan Air Limbah (rPAL) / Waste Water Treatment Plant (WWTP) Instalasi pengolahan air limbah di industri lumput laut sangatlah penting untuk diperhatikan karena pemakaian air yang sangat banyak dalam prosesnya, apabila setiap hari hanya mengandalkan sumber dari alam dalam pengadaan airnya maka akan diperlukan setiap hari sejumlah 400 m3 dalam jumlah air yang disedot dari dalam tanah ataupun sungai, dan sekitar 8Oo/o akan dibuang kembali kelingkungan. 9 Laboratorium Laboratorium lengkap digunakan untuk pengecekan hasil pengolahan rumput laut yang sesuai dengan standar, yaitu untuk pengecekan gell strength dan kadar air dari hasil pengolahan rumput laut (chip atau tepung). Kebutuhan minimal mangan untuk laboratorium No. Jenis Pekerjaar: Spesifikasi adalah 2 x 3 m, atau disesuaikan dengan kondisi bangunan pabrik. 10 Tempat penyimpanan Layak, terpisah antara produk dan bahan baku serta memungkinkan diterapkan sistem first infirst out ^(FIFO) 1l Struktur Terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, mudah dibersihkan, tahan lama 2l Mesin/ Peralatan Kegiatan rehabilitasi mesin yang dapat dilakukan meliputi: a) jenis, spesifikasi, volume bangunan, mesin, dan peralatan yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas produksi, jenis komoditas, bentuk produk dan ketersediaan anggaran; b) bila bahan bangunan, mesin, dan peralatan sulit diperoleh di lokasi pabrik rumput laut, maka dapat digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sarna dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan; c) perbaikan mesin dilakukan apabila kerja mesin tidak optimal dengan kapasitas terpasang mesin dan/atau biaya perbaikan tidak melebihi biaya mengganti dengan mesin baru dengan spesifikasi yang sama; d) penggantian mesin dilakukan apabila mesin rusak berat dan tidak dapat diperbaiki atau biaya pebaikannya sama dengan dan/atau melebihi membeli mesin baru. Mesin yang diganti harus dapat mencapai produksi minimal dengan mesin terdahulu; dan e) penambahan kapasitas mesin harus dilengkapi dengan analisa kebutuhan. 3) Peralatan Pendukung Jumlah, jenis, dan spesifikasi peralatan yang diadakan memenuhi standar pangan serta sesuai kebutuhan operasional. 4l Pengadaan genset harus memenuhi kapasitas minimal daya terpasang yang dibutuhkan pabrik rumput laut. 5) Jaminan purna ^jual. a) Perbaikan dan atau penambahan bangunan harus dilengkapi dengan jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku. b) Perbaikan dan atau penggantian mesin harus dilengkapi pelatihan operator, ^jaminan purna ^jual minimal 1 tahun dengan layanan respon maksimal2 x 24 ^jam, mudah dalam pemeliharaan dan ketersediaan suku cadang. 6) Tidak diperbolehkan mengusulkan pengadaan kendaraan operasional. 7l Tidak diperbolehkan mengusulkan untuk pembangunanf rehab bangunan pelengkap seperti pagar, landscape, mushola, jalan, dan lain-lain yang tidak berhubungan dengan produktifitas. 8) Melakukan konsultansi dalam pembuatan rehabilitasi pabrik rumput laut dengan Pengolahan dan Bina Mutu. renc€rna Direktorat Form 18. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen Form 19. Surat Pernyataan Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan Mampu Dan Kesanggupan Form 20. Surat Pernyataan Komitmen Pengelola Pabrik Rumput Laut untuk pelaksanaan program Rehabilitasi Pabrik Rumput Laut 3. Rehabilitasi Pasar Ikan a. Definisi 1) Pasar Ikan adalah tempat jual beli ikan yang terdiri dari bangunan pasar, los pasar, serta sarana dan prasarana lainnya yang memadai untuk menjaga mutu dan kualitas ikan tetap baik, seperti tersedianya air yang cukup, lantai yang terbuat dari keramik, saluran pembuangan dan IPAL, serta pengelolaan sampah pasar yang baik. 2l Rehabilitasi Pasar Ikan adalah kegiatan perbaikan dan/atau penambahan sarana dan prasarana utama pasar ikan termasuk fasilitas penunjang pasar ikan sebagaimana diatur didalam petunjuk pelaksanaan kegiatan ini 3) Rehabilitasi Prasarana Utama Pasar Ikan adalah kegiatan perbaikan bangunan utama seperti dinding, lantai, saluran pembuangan, atap, ventilasi udara, dan pencahayaan agar berfungsi optimal. 4l Rehabilitasi Fasilitas Penunjang Pasar Ikan adalah kegiatan perbaikan instalasi sumber air bersih, instalasi pengolahan air limbah dan sampah, serta sarana pendukung seperti keranjang ikan, timbangan dan cool box. b. Persyaratan Umum Persyaratan umum rehabilitasi pasar ikan meliputi:
) Pasar Ikan merupakan aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 2l Lahan clean and clear atau tidak dalam sengketa. 3) Menyampaikan proposal usulan kegiatan yang mencakup: a) perbaikan sarana dan prasarana utama pasar ikan yaitu: dinding, lantai, saluran pembuangan, atap, ventilasi udara, dan pencahayaan agff berfungsi optimal; dan b) fasilitas penunjang pasar ikan yaitu: kegiatan perbaikan instalasi sumber air bersih, instalasi pengolahan air limbah dan sampah, serta sarana pendukung seperti keranjang ikan, timbangan dalrr cool box. 4l Pemerintah Daerah KabupatenlKota yang mengusulkan pelaksanaan pasar ikan membentuk tim teknis pelaksanaan rehabilitasi pasar ikan dengan melibatkan SKPD lainnya yang terkait. 5) Membuat Rincian Anggaran Biaya (RAB) perencanaan teknis rehabilitasi pasar ikan. 6) Kriteria Pasar Ikan yang diusulkan sebagai berikut: a) pasar ikan yang telah ada namun mengalami kerusakan dan/atau tidak memiliki fasilitas memadai dan/atau tidak beroperasi lagi; b) aksesibilitas ke lokasi kegiatan dalam kondisi baik dan mudah dijangkau; c) tersed.ia sumber air bersih dan jaringan listrik yang memadai; d) melengkapi persyaratan dan dokumen yang diperlukan yang terdiri atas:
Proposal Usulan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, c.q. Direktur Pemasaran;
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
Rincian Anggaran Biaya (RAB); (41 Profil Calon Penerima Bantuan Rehabilitasi Pasar Ikan. (Form 21) (5) Dokumen Status Lahan; (Forrn 22) (6) Surat Pernyataan Tanggung Jawab melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Pasar lkan yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota. (Form 23) (71 Surat Pernyataan Kesedian Menerima Bantuan kegiatan Rehabilitasi Pasar Ikan yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota. (Form 24l, c. Persyaratan Teknis Rehabilitasi Bangunan Prasarana Utama dan Fasilitas Penunjang Pasar Ikan yang akan direhabilitasi harus memenuhi kriteria standar teknis, antara lain sebagai berikut :
Bangunan Prasarana Utama No. Item Pekerjaarr Spesifikasi 1 I^antai 1) Lantai berwarna terang, kedap air, rata tidak berpori, dan mudah dibersihkan.
Lantai dengan ketinggian tertentu dari permukaan tanah, agar produk terj aga kebersihannya.
Untuk ruang basah (ikan segar), lantai dibuat dengan kemiringan tertentu ke arah saluran pembuangan (drainase) sehingga lantai tetap kering dan air tidak menggenang. No. Item Pekerjaarr Spesifikasi 2 Dinding 1) Kontruksi bangunan dinding tertutup. Permukaan dinding hanrs rata, berwarna terang, tidak lembab, dan mudah dibersihkan. Untuk itu, dinding dibuat dari bahan yang kuat, kering, tidak menyerap air, dan dipasang rata tanpa celah/retak.
Dinding dapat dilapisi plesteran atau porselen agar tidak mudah ditumbuhi oleh jamur atau kapang. Keadaan dinding harus dipelihara agar tetap utuh, bersih, dan tidak terdapat debu atau kotoran lain yang berpotensi menyebabkan pencemaran pada ikan yang dipasarkan.
Kondisi dinding dapat di konstruksi tertutup ataupun semi tertutup (kombinasi antara beton pennanen serta kisi-kisi dan kasa maupun hanya kasa/ram), disesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia. 3 Ruang area penanganErn dan penjualan 1) Bangunan ruang area penjualan yang tediri area lapak penjualan yang terdapat meja-meja penjualan yang terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan, dapat dibuat berbahan beton pennanen berkeramik maupun meja tidak perlnanen 2) Memiliki kemiringan yang cukup dilengkapi pipa pembuangan air limbah yang terhubung langsung ke saluran pembuangan utama.
Dimensi ukuran yang memadai, memenuhi karakteristik yang cocok bagr produk maupun pedangang No. Item Pekerjaarr Spesifikasi atau penjual 4 Langit-langit; atau sambungan atap 1) Atap harus terbuat dari bahan yang marnpu melindungi produk yang diperdagangkan dari sinar matahari, hujan dan padatan lain yang akan mengakibatkan terjadinya kontaminasi dan kerusakan fisik ikan serta kualitas.
Atap harus memiliki kemiringan yang cukup untuk . menghindari terjadinya genangan air pada atap dan mengantisipasi kebocoran.
Atap dilengkapi dengan uentilator roof yang berfungsi untuk mengeluarkan udara p€rnas dari dalam ruangan jika biaya mencukupi. 5 Ventilasi dan sirkulasi udara Bangunan atau ruang€rn tempat pemasaran harus dilengkapi'dengan ventilasi yang dapat menjaga keadaan nyErman dengan kisaran suhu antara 28oC - 32 ^oC. Ventilasi harus cukup untuk sirkulasi udara, mencegah udara ruangan tidak terlalu panas, mencegah te{adinya kondensasi uap air atau lemak pada lantai, dinding atau langit-langit, dan membuang aroma tidak sedap. 6 Pencahayaan 1) Ruangan pemasaran dapat dilengkapi dengan lampu penerangan yang dilengkapi dengan pelindung untuk menghindari pecahan lampu mengkontaminasi produk.
Intensitas pencahayaan rLrangan pemasaran harus cukup terang untuk penanganan ikan secara No. Item Pekerjaarr Spesifikasi efektif dan debit yang ru€rngan memenuhi kapasitas dibutuhkan dalam 7 Tempat penyimpanan bahan baku Ruang penyimpanan untuk produk dan bahan baku yang memungkinkan diterapkan sistem first ^uafirst ^out ^(FIFO). 8 Saluran pembuangan f ^Drainase 1) Ruang pemas€rran ikan segar/hidup harus dilengkapi dengan saluran pembuangan (drainase) dengan kapasitas yang memadai. Saluran harus terbuat dari bahan yang kedap air, rata tidak berpori, dan halus agar aliran air lancer serta mudah dibersihkan.
Kontruksi bagian dasar saluran harus berbentuk melengkung/berbentuk "U" agar mudah dibersihkan.
Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengunjung serta mencegah masuknya binatang pengerat, maka saluran harrs ditutup dengan jeruji logam atau bahan sejenisnya. 9 Instalasi dan sumber air bersih 1) Setiap Pasar Ikan harus dilengkapi dengan instalasi air bersih yang digunakan untuk proses penanganan ikan serta pencucian peralatan/lantar maupun fasilitas pasar lainnya.
Air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air yang memiliki standar kualitas air bersih sesuai dengan SNI. Dilengkapi dengan tandon air untuk meniamin ketersediaan air untuk No. Item Pekerjaan Spesifikasi penanganan ikan, pembersihan dan lain-1ain. 10 Instalasi Listrik Setiap kelistrikan yang ada di setiap m€rng area pasar dalam dan luar memenuhi kapasitas debit yang dibutuhkan, serta terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, mudah dibersihkan dan tahan lama 11 Pengelolaan Air Limbah 1) Setiap Pasar Ikan minimal dilengkapi dengan bak kontrol air limbah yang digunakan untuk memfilter air limbah sebelum dibuang ke saluran umum. Apabila memungkinkan dari aspek anggaran, sebaiknya Pasar lkan dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 2l Sarana Fasilitas Penunjang No. Item Pekedaarr Spesifikasi 1 Peralatan Sanitasi Peralatan sanitasi minimal yang harus dimiliki oleh Pasar lkan antara lain yaitu peralatan kebersihan seperti: tempat Sampah, sapu, penyeka air, sekop, dan sikat keramik/lantai. 2 Peralatan Penunjang 1) Peralatan pembantu untuk Pasar Ikan yang digunakan dalam penanganan ikan harus terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah berkarat serta mudah untuk dibersihkan.
Secara umum peralatan Pasar lkan antara lain yaitu talenan, pisau, timbangan, keranjang ikan, cool box, dan Tempat sampah.
Ketentuan a) Jenis, spesifikasi, volume bangunan dan peralatan yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas, ^jenis komoditas, bentuk produk dan ketersediaan a.nggaran; b) bila bahan bangunan dan peralatan sulit diperoleh di lokasi, maka dapat digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sama dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan ; c) perbaikan peralatan penunjang dilakukan apabila kerja tidak optimal dengan kapasitas dan/atau biaya perbaikan tidak melebihi niali kewajaran biaya mengganti dengan spesifikasi yang sama; dan d) penambahan kapasitas peralatan penunjang harus dilengkapi dengan analisa kebutuhan. 4l Melakukan koordinasi/konsultasi dalam menJrusun perencanaan rehabilitasi pasar ikan dengan Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, c.q. Direktorat Pemasaran. 5) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tidak diperbolehkan mengusulkan pembagunan atau rehabilitasi bangunan pendukung seperti pagar, landscape, mushola, jalan, yang tidak berhubungan dengan produktifitas. Form 21. Format Profil Calon Penerima Bantuan Rehabilitasi Pasar IkanForm 22. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses Personil, Pembiayaan Sarana dan Prasarana, dan Dokumen (Rehabilitasi Pasar Ikan) Form 23. Surat Pernyataan Tanggung Jawab melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Pasar Ikan Form 24. Surat Pernyataan Kesedian Menerima Bantuan kegiatan Rehabilitasi Pasar Ikan 4. Rehabilitasi Sentra Pengolahan Hasil Perikanan a. Definisi 1) Rehabilitasi Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Rehabitasi sentra pengolahan hasil perikanan adalah kegiatan perbaikan bangunan dan pemberian bantuan peralatan pengolahan kepada sentra pengolahan hasil perikanan yang disesuaikan dengan jenis produk olahan yang dihasilkan. Paket rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan terdiri dari perbaikan bangunan dan pengadaan atau perbaikan peralatan pengolahan. a) Perbaikan Bangunan Perbaikan bangunan dapat sesuaikan dengan kondisi yang sudah ada, namun harus tetap memenuhi kaidah dan persyaratan kelayakan dasar bagi UPI. Perbaikan bangunan terdiri dari dua komponen kegiatan yaitu:
Penyediaan atau perbaikan bangunan dalam rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan meliputi: area penanganan, area pengolahan, area pengemasan, fasilitas higienis karyawan, seperti tempat pencuci tangan/sarana sanitasi dan toilet serta tempat penyimpanan bahan baku dan produk. (2) Perbaikan instalasi air bersih, listrik dan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan pengelolaannya yang dilengkapi bak kontrol. b) Bantuan peralatan pengolahan. Bantuan peralatan pengolahan merupakan pengadaan peralatan pengolahan bagi pengolah ikan skala UPI untuk mengganti dan/atau melengkapi peralatan pengolahan yang sudah dimiliki dalam rangka peningkatan mutu produk, nilai tambah dan kapasitas produksi. Spesifikasi peralatan pengolahan dapat disesuaikan dengan kondisi di daerah selama memenuhi fungsi dan kaidah persyaratan higienis. 2) Operasional d.an Pengelolaan sentra pengolahan hasil perikanan Operasional dan Pengelolaan sentra pengolahan hasil perikanan yang telah memperoleh rehabilitasi tidak mengalami perubahan yaitu: a) Pemda dan pengolah membentuk pegelola sentra pengolahan hasil perikanan sebagai penanggung jawab operasionalisasi sentra yang ditandai dengan adanya nota kesepakatan; b) pengolah melakukan kegiatan pengolahan di sentra pengolahan hasil perikanan secara kontiniu dengan menerapkan kaidah pengolahan yang baik (GMP) dan Prosedur Operasional Standar Sanitasi (SSOP) dengan bimbingan pembina sentra kabupaten /kota; c) pengolah melakukan pencatatan kegiatan produksi meliputi pencatatan kebutuhan bahan baku, jumlah produksi, harga produk dan permasalahan yang dihadapi; d) pengolah di sentra pengolahan hasil perikanan membentuk kelembagaan, minimal Kelompok Usaha Bersama (KUB) di bawah bimbingan dan pembinaan dinas KP kabupaten/kota setempat. Namun demikian, kelembagaan diharapkan berbentuk koperasi; e) pembina sentra kabupaten/kota melakukan pertemuan rutin dengan pengolah khususnya membahas penerapan kaidah pengolahan yang baik (GMP) dan Prosedur Operasi Sandar Sanitasi (POSS) serta pemecahan permasalahan yang dihadapi; 0 ^biaya ^yang ^timbul dari ^operasionalisasi ^sentra ^antara lain pembayaran listrik, air dan sebagainya menjadi tanggung jawab pemda dan/atau pengelola sesuai dengan kesepakatan antara Pemmda, Pengelola dan Pengolah; g) pengelolaan bangunan/peralatan yang diberikan kepada pihak swasta/ pihak lain harus memperhatikan mekanisme serah terima. Selanjutnya disusun perjanjian Kerjasama Operasi yang membagi tugas, tanggung ^jawab dan kewenangan masing-masing pihak yaitu Dinas KP Provinsi/ Kabupaten/ Kota, Pihak Pengolah dan Pihak Swasta/ Pihak lain; dan h) pengelola sentra bersama dengan Pemda memfasilitasi akses pasar dan akses permodalan untuk memenuhi permodalan di sentra. b. Persyaratan Umum 1) Sentra pengolahan hasil perikanan telah operasional dan mendapatkan rekomendasi dari Dinas yang membidangi perikanan; 2l Sentra pengolahan hasil perikanan memiliki sumber air bersih dan jaringan listrik dan pengolah limbah yang memadai;
Memiliki lahan memadai untuk rehabilitasi dengan desain dan lagout sesuai dengan standar kelayakan dasar pengolahan. Design dan lagout rehabilitasi sentra dikonsultasikan dengan Direktorat teknis yang menangani. 4l Melengkapi persyaratan dan dokumen yang diperlukan yang terdiri atas: a) proposal usulan yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; c b) profll sentra pengolahan d.an hasil perikanan (Form 25); c) KAK dan RAB; d) surat pernyataan bahwa aset merupakan milik pemerintah daerah sebagaimana format terlampir (Form 281.; e) surat keterangan dari dinas yang membidangi perikanan yang menyatakan bahwa sentra beroprasi secara kontinue minimal dalam satu tahun terakhir (Form 271; 0 ^surat ^keterangan ^dari ^dinas ^yang ^membidangi perikanan yang memiliki sumber air bersih dan jaringan listrik dan pengolah limbah yang memadai; g) surat pernyataan dari dinas yang membidangi perikanan yang menyatakan sanggup mengikuti kegiatan rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan (Form 26); h) surat keterangan dari dinas yang membidangi perikanan bahwa sentra pengolahan hasil perikanan memiliki kelembagaan usaha dan fasilitasi kemitraan pengolah dengan usaha pendukung (penyedia baghan baku, ^jaringan pemasaran produk, dan lain lain); i) surat pernyatan dari kelompok untuk memanfaatkan dan mengoperasionalisasikan sentra; dan j) pakta integritas dari dinas yang membidangi perikanan yang berisi mampu mengkoordinir kelompok pengolah untuk memanfaatkan sarana dan prasarana di sentra pengolahan hasil perikanan. Persyaratan Teknis 1) Lokasi rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan berada di lokasi sentra pengolahan hasil perikanan yang telah ada. 2) Lahan memadai untuk rehabilitasi dengan desain dan layout yang dapat menjamin tidak terjadi kontaminasi silang selama proses produksi. 3) Penyediaan peralatan pengolahan diadakan untuk mendukung dan meningkatkan mutu dan standar produk yang dihasilkan. 4l Melakukan konsultasi dalam pembuatan rencana desain, lagout bangunan dan spesifikasi peralatan sentra pengolahan hasil perikanan dikoordinasikan dengan Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu, Ditjen PDSPKP. 5) Daftar ^jenis kegiatan rehabilitasi bangunan: No. Jenis Pekerjaan Spesifikasi 1 Lantai Keramik Kemiringan yang cukup (tidak ada genanBan), kedap air, mudah dibersihkan dan disanitasi, serta dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembuangan air. 2 Dinding Permukaan dibersihkan kedap air rata, mudah kuat, dan , 3 Pintu Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tirai plastik 4 Langit-langrt; atau sambungan atap Mudah dibersihkan 5 Ventilasi dan sirkulasi udara Dapat mencegah kondensasi, dan mencegah serangga tidak masuk ke area pengolahan 6 Penerangan Penerangan yang cukup dan dilengkapi pelindung agar aman dari pecahnya kaca ke produk 7 Tempat penyimpanan Layak, terpisah antara produk dan bahan baku serta memungkinkan diterapkan sistem first in first out (FIFO) 8 Toilet Menggunakan flushing sistem memenuhi sanitasi. water dan 9 Instalasi air Memenuhi kapasitas debit yang dibutuhkan 10. Tempat pencuci tangan Dilengkapi dengan kran air dan sarana sanitasi 11 Perbaikan dan layout bangunan Mendukung produksi dan mencegah terjadinya kontaminasi silang t2 Saluran pembuangan dan penampungan air limbah Kapasitas mencukupi, tidak mencemari lingkungan sekitar 6) Daftar jenis peralatan pada kegiatan rehabilitasi sentra pengolahan hasil perikanan No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 1 Meja preparasi stainless steel __ __ __ Material : Stainless Steel 2 Chest Freezer Kapasitas : min 300 Liter 3 Kompor Gas Mawar Tungku Lengkap Kompor Gas : • 1 tungku • Terbuat dari bahan stainless steel dan anti karat yang tahan lama terhadap korosi Tabung Gas Elpiji No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar dan Regulator : • Ber-SNI Selang : • Dilengkapi dengan ring aluminium • Ber-SNI 4 Cool box Kapasitas : min 100 Liter Bahan: HDPE 5 Exhaust Fan di ruang pengolahan Jaring kipas dan baling-baling terbuat dari bahan yang tidak korosif 6 Tirai plastik/plastic curtain Min. Tebal 2 mm 7 Lampu dengan acrylic cover Lampu yang dilengkapi dengan kap/Tutup cover acrylic bening 8 Insect killer lamps Maks. UV Light Tubes 2 x 20 Watt 9 Hand Sealer Body : Iron / Besi No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 10 Vacuum sealer dan Bahan Kemasan Bahan Kemasan merupakan bahan plastik yang mendukung vacuum 11 Tempat sampah berpenutup Berbahan HDPE plastic dilengkapi dengan penutup Kapasitas 30 Liter 12 Pallet untuk penirisan Material : Stainless Steel 13 Timbangan bahan Baku Display : LED Power : Baterai/rechargeable 14 Timbangan produk Display : LED Power : Baterai/rechargeable - 2858 - No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 15 Panci perebusan pindang minimal 10 Kg Bahan : plat Stainless Steel 16 Lemari asap dan atau Oven Material : Mild Steel,Stainless Steel Pemanas: Kompor LPG (dari Kios Mesin) 17 Spinner (peniris minyak) Silinder : Stainless Steel, Keranjang : vorporasi stainless steel, Tabung : stainless steel, Regulator pengatur kecepatan (3 level kecepatan), Bahan Body stainless steel dan besi 18 Wadah pengukusan Bahan : stainless steel 19 Blender Bahan plastik, dan stainless steel, mata pisau stainless steel 20 Food Processor Kapasitas maksimal mangkuk : min 1,5 Liter 7) Gambar yang tercantum merupakan ilustrasi dan bukan patokan yang mengikat. 8) Jenis, spesifikasi, jumlah sarana yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas produksi, jenis komoditas, jenis produk, bentuk produk dan ketersediaan anggaran. 9) Bila bahan peralatan sulit diperoleh maka dapat digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sama dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan. 1O) Perubahan spesifikasi teknis harus mendapat persetujuan dari Kementerian Teknis. No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 21 Sillent Cutter Pembuat Adonan Bakso Silent Cutter Kapasitas maksimal 5 Liter 22 Sarana Pengolahan lain yang mendukung proses produksi utama Disesuaikan dengan kebutuhan PUEUK INDONESIA - 286L - Form 25. Profil Pengelola Sentra PHP Form 26. Surat Pernyataan bermaterai sanggup mengikuti kegiatan sentra pengolahan hasil perikanan dan tidak mengalihfungsikan bangunan Form 27. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kegiatan sentra pengolahan hasil perikanan Form 28. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Aset dan Tidak Dalam Proses Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen a. Definisi 1) Cold Storage adalah bangunan dan/atau instalasi sistem pendingin yang dirancang secara khusus untuk mempertahankan suhu tertentu yang digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil perikanan. 2l Rehabilitasi cold storage adalah perbaikan, melengkapi maupun meningkatkan kapasitas bangunan dan mesin cold storage agar beroperasional secara optimal. 3) Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan bangunan cold storage seperti bangunan sipil, struktur, lantai, atap, dinding, instalasi pengolahan air limbah dan lainnya yang secara langsung mendukung operasional cold storage. 4) Rehabilitasi mesin adalah perbaikan mesin pendingin seperti penggantian/ perbaikan mesin compressor, 5. __ Cold Storage condellsor, euaporator, dan komponen mesin pendingin agar berfungsi. 5) Air Blast Freezer yang selanjutnya disingkat ABF adalah mesin pembekuan cepat dengan waktu pembekuan 8 sampai dengan 10 jam dengan suhu pendinginan minimal - 350C (minus tiga puluh lima derajat celsius) untuk hasil perikanan sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. 6) Pengadaan peralatan penduLung operasional cold storage adalah pembelian peralatan pendukung seperti: rak pembeku, pan pembelnr, troli, coolbox, timbangan, hand pallet, dan peralatan pendukung operasional cold storage 7l Genset adalah mesin yang berfungsi sebagai cadangan energi apabila listrik utama padam. b. Persyaratan Umum L) Melampirkan surat pernyataan komitmen Pemerintah Daerah sebagaimana format terlampir (form 29). 2l Aset cold storage merupakan milik pemerintah daerah kabupaten/ kota sebagaimana format terlampir (Form 3O). 3) Lahan clean and clearf tidak dalam sengketa. 4l Terdapat tim teknis pelaksanaan rehabilitasi cold storage yang dibentuk oleh daerah dengan melibatkan ahli pendingin. 5) Menyampaikan proposal usulan kegiatan yang mencakup: a) perbaikan bangunan yaitu lantai, dinding, struktur, langit-langit, pintu, jendela, penambah€rn rulang proses ; b) perbaikan mesin yaitu, panel cold storage, penerimaan bahan baku, perbaikan dan atau penambahan mesin pendingin, penambahan kapasitas ABF dan pengadaan IPAL; dan/atau c) pengadaan peralatan pendukung dan/atau pengadaan generator set. 6) Menyampaikan laporan kegiatan pemanfaatan sebagaimana Form 31. c. Persyaratan Teknis 1) Bangunan a) Lantai harus kuat, kedap air dan kemiringan cukup. b) Dinding harus kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan. c) Struktur harus kuat, tidak korosif, dan mudah dibersihkan. d) Langit-langit; lampu-lampu sesuai standar, plafon berwarna terang, dan kedap air. e) Pintu dan jendela harus kuat, kedap air, tidak korosif atau lapuk. 0 ^Kapasitas ^IPAL sesuai dengan ^kebutuhan produksi. 2l Mesin sistem pendingin a) Penggantian compressor, condensor dan euaporator dilakukan apabila mesin rusak berat dan tidak dapat diperbaiki atau biaya perbaikannya hampir sarna dengan beli baru. Mesin yang diganti harus dapat mencapai produksi minimal dengan mesin terdahulu. b) Perbaikan mesin dilakukan apabila kerja mesin tidak optimal lagr dengan kapasitas mesin terpasang dan biaya tidak melebihi biaya apabila mengganti mesin baru dengan spesifikasi teknis yang salna. c) Penambahan ABF/ mesin pembekuan ikan harus dilengkapi analisa kebutuhan. d) Panel berinsulasi memiliki spesifikasi kuat, tahan lama, tahan api dan karat, food grade, memiliki daya hambat panas dan blowing agent yang menggunakan bahan yang ramah lingkungan. 3) Peralatan Pendukung Jumlah, jenis, dan spesifikasi peralatan yang diadakan memenuhi standar pangan serta sesuai kebutuhan operasional. 4l Pengadaan genset harus memenuhi kapasitas minimal daya terpasang yang dibutuhkan cold storage. 5) Jaminan purna jual. a) Perbaikan dan atau penambahan bangunan harus dilengkapi dengan jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku. b) Perbaikan dan atau penggantian mesin harus dilengkapi pelatihan operator, jaminan purna jual minimal 1 tahun dengan layanan respon maksimal 2 x 24 ^jam, mudah dalam pemeliharaan, dan ketersediaan suku cadang.
Tidak diperbolehkan mengusulkan untuk pembangunan/ rehabilitasi bangunan pelengkap seperti pagtr, landscaFe, mushola, jalan dan lain-lain yang tidak berhubungan dengan produktifitas cold storage serta pengadaan kendaraan operasional. 7) Melakukan konsultasi dalam pembuatan rencana rehabilitasi cold storage dengan Direktorat Logistik. Form 29. Surat Pernyataan Komitmen Pemerintah Daerah untuk Keberhasilan Rehabilit asi cold storage Form 30. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses Personil Form 31. Format Laporan Kegiatan Pemanfaatan 6. Rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Sforage (ICS) a. Definisi 1) Rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage adalah perbaikan, melengkapi, maupun meningkatkan kapasitas Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS) agar berfungsi optimal. 2l Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan dan/atau penggantian bangunan Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS) seperti bangunan sipil, stuktur, lantai, atap, dinding, dan lainnya yang mendukung operasional Gudang Beku Terintegr asi / ^Integrated ^Cold ^Storage ^(ICS) ^. 3) Rehabilitasi mesin adalah perbaikan dan/atau penggantian mesin dan/atau komponennya yang meliputi mesin pendingin, unit water treatment, IPAL, Genset, dan mesin unit pengolahan lainnya. 4l Pengadaan peralatan adalah pengadaan peralatan pendukung operasional seperti coolbox, pallet, pan, trolly, keranjang, timbangan, sealer, dan sebagainya. b. Persyaratan Umum Persyaratan umum rehabilitasi gudang beku terintegrasi / integrated cold storage (ICS) meliputi:
merupakan aset milik pemerintah daerah kabupaten/kota; 2l lahan cleandan clear atau tidak dalam sengketa hukum;
telah memiliki pengelola dan beroperasi nannun belum optimal; 4l membentuk tim teknis pelaksanaan Rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi / Integrated Cold Storage (ICS) ;
melengkapi dokumen yang diperlukan dalam rangka pengajuan rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasil Integrated Cold Storage (ICS), meliputi: a) proposal usulan bantuan rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS) yang ditujukan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan; b) KAK dan RAB; c) profil pengelola Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS); c d) data produksi Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage [CS) satu tahun terkahir; e) surat pernyataan berupa komitmen atau pakta integritas kesanggupan Kepala Daerah untuk menganggarkan biaya operasional dan pemeliharaan; (Form 32) f) surat pernyataan berupa komitmen kesanggupan Kepala Daerah dan/atau Pengelola Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS) untuk mengoperasionalkan dan memelihara Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS) serta sarana prasarananya (Form 33) ; g) Surat pernyataan ketersediaan listrik di lokasi Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS) dari pihak PLN setempat (dlengkapi dengan foto meteran listrik Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS); h) Surat pernyataan ketersediaan air bersih di lokasi Gudang Beku Terintegrasi/Integrated Cold Storage (ICS) dari Pengelola ICS dan/atau PDAM setempat beserta foto meteran PDAM ataupun sumber air); i) Surat pernyataan tidak adanya tunggakan biaya pengelolaan Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS) dari pihak Kepala Dinas KP, Pengelola Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS), PLN, dan PDAM; j) Surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa hukum dari Kepala Dinas dan/atau Pengelola Gudang Beku Terintegrasi / Integrated Cold Storage (ICS) ; dan k) Surat pernyataan bahwa aset merupakan milik pemerintah Daerah (Form 34). Persyaratan Teknis 1) Bangunan a) Ruang penerimaan bahan baku (unloadingl b) Ruang pengolahan c) Ruang pengemasan d) Mini laboratorium e) Fasilitas higienis karyawan, seperti tempat pencuci tangan/sarana sanitasi, toilet, rLlang ganti, musholla, kantin 0 ^Gudang ^penyimpanan/gudang kering g) Ruang Alat h) Ruang pembekuan i) Ruang penyimpanan bahan baku dan produk j) Ruang mesin dan kelistrikan k) Ruang penampungan limbah padat 1) Saluran pembuangan air limbah m) Ruang Pengeluaran Produk (loading) Daftar jenis kegiatan rehabilitasi bangunan yang dapat dilakukan meliputi: No. Jenis Pekerjaarr Spesifikasi 1 L,antai Kemiringan yang cukup (tidak ada genangan), kedap 4ir, serta dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembuangan air, terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan disanitasi seperti keramik 2 Dinding Permukaan rata, mudah dibersihkan, kuat, dan kedap air 3 Pintu Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan mudah dibersihkan, dilengkapi dengan tirai plastic 4 Jendela Terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, mudah dibersihkan, tahan lama 5 Langit-langit; atau sambungan atap Mudah dibersihkan 6. Ventilasi dan sirkulasi udara Dapat mencegah kondensasi, dan mencegah serangga tidak masuk ke area pengolahan 7 Penerangan Penerangan yang cukup dan dilengkapi pelindung agar aman 2l Mesin Kegiatan rehabilitasi mesin yang dapat dilakukan meliputi No Komponen Kapasitas 1 Mesin Pendingin a. Pembekuan : No Jenis Pekerjaan Spesifikasi dari pecahnya kaca ke produk 8 Tempat penyimpanan Layak, terpisah antara produk dan bahan baku serta memungkinkan diterapkan sistem first in first out (FrFo) 9 Toilet Menggunakan water flushing sistem dan memenuhi sanitasi. 10 Instalasi air Memenuhi kapasitas debit yang dibutuhkan 11 Tempat pencuci tangan Dilengkapi dengan kran air dan sarana sanitasi t2 Perbaikan dan layout bangunan Mendukung produksi dan mencegah terjadinya kontaminasi silang 13 Instalasi Listrik Memenuhi kapasitas debit yang dibutuhkan serta terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, mudah dibersihkan, tahan lama 14. Saluran pembuangan dan penampungan air limbah Kapasitas mencukupi 15 Struktur Terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, mudah dibersihkan, tahan lama 3) Peralatan Kegiatan pengadaan peralatan yang dapat dilakukan meliputi No Komponen Kapasitas Air Blast Freezer (ABF) Min. 2.5 ton/siklus Contact Plate Freezer (CPF) Min. 0.5 ton/siklus Semi Contact Plate Freezer Min. 0.2 ton/siklus b. Cold Storage (penyimpanan beku) Min. 5O ton c. Flake lce Machfne (FIM) 2,5 - 5 ton d. Pendingin udara rucrng pengolahan 1 set 3 Unit water treatment Min 3 m3ljam 4 IPAL / Waste Water Treatmen Plant (!VWTP) Min. 50 ma/hari 5 Genset Min. 60 KVA 6 Water Chiller Min. 7 ton/hari 7 Pompa Air Min. lOm3/perjam No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar 1 Meja Stafnless steel a. Ukuran menyesuaikan jenis produk dan kebutuhan UPI b. Bahan frame meja: stainless steel tebal minimal 3 mm dengan original finbh ^material No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar c. Bahan kaki meja: pipa medium A1 ukuran diameter minimal 1,5 inchi, tebal minimal 1,2 mm dan kaki meja dilengkapi dengan karet pada ujungnya d. Siku dibuat halus untuk mencegah akumulasi kotoran.
Box Fiber a. Terbuat dari bahan HDPE insulated PU b. Volume 500 - 1000 liter c. Dilengkapi penutup 3. Timbangan a. Standar untuk Food Processing b. Kapasitas : 5 - 150 kg c. Anti air d. Anti karat __ 4. Timbangan Analitik a. Large Digital LCD Display with blacklight b. Large stainless steel weighing pan c. One touch calibration FRESIOEN REPUEUK INDONESIA - 2876 - No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar 5. Keranjang a. Bahan : plastik tebal, kuat, kokoh b. Tidak mudah pecah c. Dapat disusun vertikal dan berlubang- lubang 6. Keranjang Limbah a. Bahan : plastik tebal, kuat, kokoh b. Dapat disusun vertikal c. Kedap air (tanpa lubang) 7. Pan Pembekuan a. Material pan pembekuan berbahan alumunium.
Kapasitas : 1,8 – 20 kg 8. Trolly (untuk pan pembekuan ABF) a. Bahan : stainless steel b. Roda : 4 buah yang berada di tiap sisi, kapasitas beban minimal 1 ton, roda terbuat dari bahan yang tahan di suhu pembekuan No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar 9. Hand Sealer a. Lebar Seal : minimal 2 mm b. Body : tahan korosi 10. Foot Sealer a. Tipe : Pedal b. Stainless steel c. Mudah dibersihkan 11. Vaccum Sealer a. Stainless steel b. Single or Double Chambers c. Mudah dibersihkan d. Waterproof digital display panel 12. Lackband Machine a. Daya Listrik 180-250 Watt b. Max. Pack. Size : 550 x 600 mm 13. Strapping Band Machine a. Power : max. 660 W b. Binding ability (Sec/Strap ) : max . 4.5 c. Strapping band width (mm) : max. 15.5 14. Metal detector Inner Carton/ (Waterproof) a. Pass height :
Belt width :
_Display: _ LCD/LED d. __ Operation Method: Touch panel e. __ Belt _speed: _ variable speed depending on product f. __ Waterproof g. __ Metal _detection: _ Rejection signal output and beep, or belt stop and beep h. __ Environtment conditions: 0º to 40 ºC i. __ _Exterior: _ Indicator and _detector head : _ Stainless steel (SUS _304); _ conveyor frame and stand _: _ Stainless steel (SUS 304) j. __ Certified testpiece : 3 pieces No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar 15. Forklift a. __ Adjustable forks b. __ Load capacity Min.1.5 T c. __ Battery voltage, nominal capacity 24/120 V/Ah 16. Hand Pallet (mini forklift) a. Dimensi (P x L x T) : menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan b. Kapasitas : __ Min 2 ton c. Anti karat d. Dilengkapi roda 17. Pallet Plastik a. Material : HDPE/PPC b. __ Type : Non- Reversible c. Forklift/hand pallet entry : 4- way d. __ Washable 18. Trolly (untuk pengangkuta n es) a. Stainless steel b. Anti karat c. Dilengkapi roda d. berbentuk bak Keterangan: Gambar yang tercantum dalam tabel diatas merupakan ilustrasi dan bukan patokan yang mengikat. No Nama Alat Spesifikasi Ilustrasi Gambar 4l Ketentuan a) Jenis, spesifikasi, volume bangunan, mesin, dan peralatan yang diadakan disesuaikan dengan kapasitas produksi, jenis komoditas, bentuk produk dan ketersediaan anggaran. b) Bila bahan bangunan, mesin dan peralatan sulit diperoleh di lokasi gudang beku terintegrasi/integrated cold storage (ICS), maka dapat digunakan bahan lain yang setara atau memiliki sifat yang sama dan tetap memenuhi persyaratan kelayakan pengolahan. c) Perbaikan mesin dilakukan apabila kerja mesin tidak optimal dengan kapasitas terpasang mesin dan/atau biaya perbaikan tidak melebihi biaya mengganti dengan mesin baru dengan spesifikq.si yang sarna. d) Penggantian mesin dilakukan apabila mesin rusak berat dan tidak dapat diperbaiki atau biaya pebaikannya sama dengan dan/atau melebihi membeli mesin bart. Mesin yang diganti harus dapat mencapai produksi minimal dengan mesin terdahulu. e) Penambahan kapasitas mesin harus dilengkapi dengan analisa kebutuhan. 0 ^Tidak ^diperbolehkan mengusulkan ^pengadaan kendaraan operasional. g) Tidak diperbolehkan mengusulkan untuk pembangun{L/ rehab bangunan pelengkap seperti pagtr, Iandscape, mushola, jalan dll yang tidak berhubungan dengan produktifitas. h) Melakukan konsultansi dalam pembuatan rencana rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasil Integrated Cold Storage (ICS) dengan Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu. Form 32. Surat Pernyataan Komitmen Pemerintah Daerah untuk pelaksanaan progrErm Rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS). Form 33. Surat Pernyataan Komitmen Pengelola Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS) untuk pelaksanaan program Rehabilitasi Gudang Beku Terintegrasi/ Integrated Cold Storage (ICS). Form 34. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen 7. Rehabilitasi Pabrik ES a. Definisi 1) Pabrik Es adalah bangunan dan/atau instalasi sistem pendingin yang berfungsi membuat es balok sesuai dengan ukurannya. 2l Rehabilitasi pabrik es adalah perbaikan fungsi atau penambahan kapasitas, baik bangunan, mesin dan fasilitas penunjang dalam rangka optimalisasi, dan peningkatan produksi dari suatu unit pabrik es. 3) Rehabilitasi bangunan adalah perbaikan bangunan pabrik es seperti bangunan sipil, bak air garam, bak celup, luncuran es dan lainnya yang mendukung operasional pabrik es. 4l Rehabilitasi mesin adalah perbaikan komponen mesin pembuat es seperti penggantian/ perbaikan mesin compressor, condensor, euaporator, agitator, ice canJiller, ice can, cooling tower, hobt cranae, tilter, pompa air, control panel dan komponen lainnya agar mesin berfungsi sebagaimana mestinya. b. Persyaratan Umum Persyaratan umum rehabilitasi pabrik es meliputi:
merupakan aset milik pemerintah daerah kabupaten/kota (Form 36); 2l Surat Komitmen Pemerintah Daerah untuk Keberhasilan Rehabilitasi Pabrik Es Lahan clean dan clear atau tidak dalam sengketa hukum (Form 35);
membentuk tim teknis pelaksanaan rehabilitasi pabrik es melibatkan ahli pendingin; 4l membuat perencanaan teknis rehabilitasi dan pemanfaatan pabrik es;
melengkapi persyaratan dan dokumen yang diperlukan yang terdiri atas: a) proposal Usulan yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; b) KAK dan RAB yang telah disahkan oleh Kepala Dinas yang membidangi Kelautan dan Perikanan; dan c c) menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan (Form 36). Persyaratan Teknis Spesifikasi teknis rehabilitasi pabrik es 1) Bangunan a) Lantai harus kuat, kedap air, dan kemiringan cukup. b) Dinding harus kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan. c) Pintu dan ^jendela harus kuat, kedap air, tidak korosif atau lapuk. d) Bak air garam harus kuat, kedap air, dan tidak bocor. e) Bak celup harus kuat, kedap air, dan tidak bocor. 0 ^Luncuran ^es ^harus ^kuat, ^bahan ^tidak ^korosif, permukaan rata, mudah untuk seluncuran €s, dan ketinggian disesuaikan dengan kendaraan pengangkut es. g) Water treatment; kapasitas sesuai kebutuhan, kuat dan tidak bocor. h) Bak penampung air bersih; kapasitas sesuai kebutuhan, kuat dan tidak bocor. i) Sumur bor harus menghasilkan debit air yang cukup. 2) Mesin pembuat es a) Penggantian compressor, conderLsor, dan euaporator dilakukan apabila mesin rusak berat dan tidak dapat diperbaiki atau biaya perbaikannya hampir sarna dengan beli barr.. Mesin yang diganti harus mempunyai spesifikasi dapat mencapai produksi minimal dengan mesin terdahulu. b) Perbaikan compressor, condensor, dan euaporator dilakukan apabila kerja mesin tidak optimal lagi dengan kapasitas mesin terpasang dan biaya tidak melebihi biaya apabila mengganti mesin baru dengan spesifikasi teknis yang sama. c) Spesifikasi refrigerantmesin pembuat es sesuai dengan spesifikasi mesin pabrik es terdahulu (freon atau amoniak). d) Perbaikan/ penggantian agitator; mampu menjamin sirkulasi air dengan baik dan tidak korosif. FRESIDEH REPUEUK INDONESIA - 2886 - e) Perbaikan/ penggantian be can filler, mampu menjami pengisian airyang tepat ukuran, kuat, dan tidak korosif. 0 ^Perbaikan/ ^penggantian cooling ^tower: ^kapasitas pendingin air sesuai dengan kebutuhan, kuat, dan tidak bocor. g) Perbaikan/ penggantian ice can: lr'tat, tidak korosif, dan tidak bocor. h) Perbaikan/ penggantian horst crane: kapasitas angkut disesuaikan dengan kapasitas angkut maksimal, kuat, dan tidak korosif. i) Perbaikan/ penggantian tilten kuat dan tidak korosif. j) Perbaikan/ penggantian pompa air: daya isap dan dorong sesuai dengan kapasitas bak air bersih. 3) Jaminan purna ^jual a) Perbaikan dan atau penambahan bangunan harus dilengkapi dengan jaminan pemeliharaan sesuai ketentuan yang berlaku. b) Perbaikan dan atau penggantian mesin harus dilengkapi pelatihan operator, ^jaminan purna ^jual minimal 1 tahun dengan layanan respon maksimal 2 x 24 ^jarn, mudah dalam pemeliharaan dan ketersediaan suku cadang. 4l Dapat mengusulkan perbaikan lantai, dinding, struktur, langit-langit, pintu, ^jendela, perbaikan mesin, penggantian mesin, pengadaan peralatan pendukung, dan pengadaan generator set. 5) Tidak diperbolehkan mengusulkan untuk pembangunuLl rehab bangunan pelengkap seperti pagar, landscape, mushola, jalan dll yang tidak berhubungan dengan produktifitas. 6) Tidak diperbolehkan mengusulkan pengadaan kendaraan operasional. 7) Melakukan konsultansi dalam pembuatan rencana rehabilitasi pabrik es dengan Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu. Komponen pabrik es Gambar 2 ilustrasi Pabrik ES dan tidak dapat menggambarkan kondisi di setiap lokasi. __ Form 35. Surat Pernyataan Komitmen Pemerintah Daerah untuk Keberhasilan Rehabilitasi Pabrik Es Form 36. Surat Pernyataan Status Kepemilikan Asset dan Tidak Dalam Proses Personil, Pembiayaan Sarana Dan Prasarana, Dan Dokumen Rehabilitasi Rumah Kemasan a. Definisi 1) Rehabilitasi rrmah kemasan merupakan perbaikan fungsi bangunan dan peralatan rumah kemasan, dan/atau penambahan fasilitas baik bangunan, peralatan, bahan kemasan maupun peralatan desain kemasan dalam rangka optimalisasi rumah kemasan. 2l Perbaikan bangunan adalah perbaikan dan/atau penggantian bangunan rumah kemasan seperti bangunan sipil, lantai, dinding serta atap dan lainnya yang mendukung operasional rumah kemasan. Form 37. Format Laporan Kegiatan Pemanfaatan 3) Pengadaan atau perbaikan peralatan adalah pengadaan peralatan baru atau perbaikan dan/atau penggantian mesin dan/atau komponennya sehingga peralatan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 4l Pengadaan Bahan Kemasan adalah pengadaan bahan- bahan kemasan yang mendukung operasional rumah kemasan. 5) Pengadaan Peralatan Desain Kemasan adalah pengadaan peralatan desain kemasan yang mendukung operasional rumah kemasan. b. Persyaratan Umum Persyaratan umum Rehabilitasi Rumah Kemasan meliputi:
Rumah kemasan beroperasional narnun belum optimal atau tidak operasional karena adanya kendala seperti kerusakan bangunan dan peralatan kemasan atau peralatan penunjang lainnya;
tidak memiliki tunggakan listrik;
merupakan aset milik Pemda Kab / Kota, sebagaimana format terlampir; 4l tidak dalam sengketa hukum (clean and clearl;
terdapat Tim Teknis Rehabilitasi Rumah Kemasan yang dibentuk oleh Daerah dengan melibatkan Pembina mutu; dan
Melengkapi persyaratan dan dokumen yang terdiri atas: a) Proposal Usulan yang ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan c.q. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; b) KAK dan RAB; c) Dokumen Status Lahan (clean and clear); d) Surat Pernyataan Kesanggupan Kepala Dinas untuk menga.nggarkan biaya pendampingan operasionalisasi dan pemeliharaan; e) surat pernyataan dari kepala Dinas terkait pengelola rumah kemasan atau kesanggupan menyediakan pengelola rumah kemasan; 0 ^lembar ^rencana ^kerja ^operasionalisasi ^rumah ^kemasan yang ditandatangani oleh kepala dinas; dan g) bukti pembayaran listrik bulan sebelumnya. c Persyaratan Teknis 1) Perbaikan Bangunan 2l Pengadaan atau Perbaikan Peralatan Kemasan a) Perbaikan peralatan dilakukan apabila kinerja peralatan tidak optimal atau terjadi kerusakan ringan pada komponennya dan biaya perbaikan tidak melebihi biaya penggantian peralatan baru dengan spesifkasi yang sarna. b) Apabila peralatan mengalami kenrsakan berat dan tidak dapat diperbaiki atau biaya perbaikan peralatan sarna dengan atau melebihi pembelian peralatan baru, maka dapat dilakukan penggantian atau pengadaan peralatan baru dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa peralatan kemasan yang diadakan sebagai berikut: No. Jenis Pekeriaan Spesifikasi 1 Lantai Keramik Kedap air, mudah dibersihkan dan disanitasi 2 Dinding Rata permukaannya, mudah dibersihkan, kuat, dan kedap air 3 Pintu Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan mudah dibersihkan + Langit-langit; atau sambungan atap Mudah dibersihkan 5 Atap Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan tahan lama 6 Ventilasi dan sirkulasi udara Dapat mencegah kondensasi di dalam ruangan 7 Penerangan Penerangan yang cukup dan dilengkapi pelindung 8 Instalasi air Memenuhi kapasitas debit yang dibutuhkan 9 Penambahan daya listrik Disesuaikan dengan kebutuhan 10. Saluran pembuangan dan penampungan air limbah Kapasitas mencukupi No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 1. Mesin Sablon - Dapat digunakan untuk bahan plastik, kertas, kain - Ukuran dan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan 2. Cutting sticker - Dapat memotong sticker/label kemasan sesuai kebutuhan - Ukuran kertas sticker A4, A3 3) Pengadaan Bahan Kemasan Bahan kemasan yang dapat diadakan dalam mendukung operasional rumah kemasan sebagai berikut:
Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan yang dibangun / direhabilitasi ; No. Uraian Spesifikasi Ilustrasi Gambar 1. Bahan Kemasan - Ukuran: menyesuaikan kebutuhan - Bentuk : standing pouch, lembaran, gulungan, atau menyesuaikan kebutuhan - Bahan: Plastik PE/nylon atau PP, paper metal, alumininum foil, atau menyesuaikan kebutuhan 2. Kertas Stiker - Ukuran: A3, A4, atau menyesuaikan kebutuhan - Bahan: cromo, vinil, atau menyesuaikan kebutuhan b. Unit Perbenihan (Provinsi dan Kab/Kota) yang dibangun/direhabilitasi;
Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi yang dibangun/disalurkan;
Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil yang disalurkan;
Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil yang disalurkan; dan
Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan yang direhabilitasi. 2. Outcome kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut:
Memfasilitasi dan mendukung pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewani) dan daerah pendukungnya secara terintegrasi hulu-hilir. b. Meningkatkan ownership dan kapasitas daerah dalam ^pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewani) dan daerah pendukungnya. c. Mendukung peningkatan produksi perikanan 30,58 ^juta ton, peningkatan Nilai T: kar Nelayan (NTN) menjadi 107-1O8 dan Nilai T\rkar Pembudidaya Ikan (NTPi) menjadi 104, peningkatan ^pengelolaan kawasan konservasi yang dimanfaatan secara berkelanjutan di 15,80 juta Ha, dan peningkatan kepatuhan pelaku usaha perikanan mencapai 97 persen pada tahun 2023 melalui pemenuhan sarana dan prasar€rna kelautan dan perikanan pada 32 Provinsi dan 116 Kabupaten/Kota Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewani). 7.7. Spesifikasi Target Output Spesifikasi target keluaran kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut: No Menu Kegiatan Target 1. Pembangunan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) 53 pelabuhan perikanan (29 Provinsi) 2. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi) 32 BBI provinsi 27 Provinsi) 3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi 28 lokasi pengawasan dan 26 Kawasan 7.8. Mekanisme Pengadaan Barang Jasa Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disetujui dalam Rencana Kegiatan (RK) Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat melaksanakan pengadaan barang/jasa melalui penyedia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diantaranya: Kontraktual, Penunjukkan Langsung, Swakelola, E-Catalog (terutama untuk Fesh Finder darr GPS, mesin kapal perikanan). Pelaksanaan pengadaan barang dan ^jasa kegiatan DAK Fisik Bidang Kelautan dan Perikanan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2O2l tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. No Menu Kegiatan Target Konservasi (28 Provinsi) 4. Pembangunan/Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Kabupaten/Kota) 68 BBI kabupaten/kota (65 Kab/Kota) 5. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil 100 kab/kota 6. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil 109 kabupaten/ kota 7. Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan 92 kab/kota PRES IOEN REPUBLIK INDONESIA - 2897 - 7.9. C.pala! Hartl Jalgta Perdel Batas waltu penyampaian capaian jangka pendek (immediate outcome) dari pelaksanaan pembangunan melalui DAK Fisik Bidang Kelauta-n dan Perikanan paling lambat minggu terakhir bulan Juni tahun anggaran berikutnya serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dar penganggaran yang terintegrasi. Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung Kelautan dan Perikanan Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan (UPTD Provinsi) Peningkatan sarana prasarana pelabuhan perikanan sesuai standar Rata-rata Jumlah nelayan / stakeholder di Pelabuhan Perikanan penerima manfaat dari peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan Minimal 200 nelayan atau stakeholde r di Pelabuhan Perikanan per bulan Nelayan atau stakeho lder (orang) Nelayan/ stakeholder di Pelabuhan Perikanan Rekapitulasi Rata-rata jumlah nelayan atau stakeholder di pelabuhan perikanan per bulan (periode januari-minggu ke-2 juni 2024) Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung:
Menyertakan data nelayan/stakeholders yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Kelautan dan Perikanan Pembangunan/ Rehabilitasi Unit Perbenihan (UPTD Provinsi) Peningkatan sarana prasarana unit perbenihan (UPTD Provinsi) Rata-rata Jumlah benih yang diproduksi oleh Unit Perbenihan (UPTD Provinsi) Minimal 75 ribu ekor benih/UPT D Provinsi/b ulan Benih ikan (ekor) Pembudidaya Ikan/ Kelompok pembudidaya ikan Rekapitulasi Rata-rata Jumlah benih yang diproduksi oleh UPTD Provinsi per bulan (periode januari-minggu ke-2 juni 2024) Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data kelompok pembudidaya ikan yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung Kelautan dan Perikanan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengawasan dan Kawasan Konservasi Peningkatan efektivitas pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Jumlah rata-rata hari operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan Minimal 10 - 15 hari operasi pengawasa n pada triwulan 1 Hari Operasi Pengaw asan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan masyarakat pesisir Jumlah realisasi hari operasi pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan menggunakan speedboat pengawasan pada triwulan I tahun berikutnya (T+1) Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dan masyarakat persisir yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Kelautan dan Perikanan Persentase Pokmaswas/ Polsus PWP3K / Pengawas Perikanan penerima perlengkapan yang aktif dalam mendukung pengawasan Minimal 85% Persen (%) Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan masyarakat pesisir Jumlah Pokmaswas/ Polsus PWP3K / Pengawas Perikanan penerima yang aktif dibagi Jumlah Pokmaswas /Polsus PWP3K / Pengawas Perikanan Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data kelompok pembudidaya ikan yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung penerima (persentase) Kelautan dan Perikanan Peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi Persentase peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi meningkat 5% Persen (%) SKPD terkait kelautan dan perikanan, dan masyarakat pesisir Persentase nilai evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi tahun berjalan (T) dikurangi dengan persentase nilai evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi tahun sebelumnya (T- 1), sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengeloaan Ruang Laut Nomor 28/KEP- Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data masyarakat pesisir yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung DJPRL/2020 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Kelautan dan Perikanan Pembangunan/Re habilitasi Unit Perbenihan (UPTD Kab/Kota) Peningkatan sarana prasarana unit perbenihan (UPTD Kab/Kota) Rata-rata Jumlah benih yang diproduksi oleh Unit Perbenihan (UPTD kab/kota) Minimal 40 ribu ekor benih/UPT D kab/kota/ bulan Benih ikan (ekor) Pembudidaya Ikan/ Kelompok pembudidaya ikan Rekapitulasi Rata-rata Jumlah benih yang diproduks-i oleh UPTD kab/kota per bulan (periode januari-minggu ke-2 juni 2024) Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data pembudidaya ika/kelopok pembudidaya ikan yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Kelautan dan Perikanan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Nelayan Skala Kecil Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan kapal perikanan, mesin, alat tangkap dan Jumlah nelayan per koperasi atau KUB Perikanan Tangkap penerima manfaat dari peningkatan sarana pemberdayaan 5-10 orang per koperasi atau KUB perikanan tangkap Nelayan (orang) Nelayan/ Kelompok nelayan/ koperasi/ KUB Perikanan Tangkap Rekapitulasi jumlah nelayan dan jumlah koperasi/KUB perikanan tangkap yang menerima bantuan Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data Nelayan/Kelompok Nelayan/Koperasi/KUB perikanan Tangkap yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung sarana pemberdayaa n usaha nelayan skala kecil lainnya oleh nelayan usaha nelayan skala kecil dan Perikanan 2. Hasil perhitungan indikator capaian Kelautan dan Perikanan Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan prasarana pemberdayaa n usaha nelayan ikan skala kecil (TPI dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan) Rata-rata Jumlah nelayan / stakeholder penerima manfaat dari peningkatan prasarana pemberdayaan usaha nelayan ikan skala kecil (TPI dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan) Minimal 50 nelayan atau stakeholde r Nelayan atau stakeho lder (orang) Nelayan/Kelo mpok nelayan/ koperasi/KUB Perikanan Tangkap Rekapitulasi Rata-rata jumlah nelayan atau stakeholder penerima manfaat dari peningkatan prasarana pemberdayaan usaha nelayan ikan skala kecil (TPI dan Prasarana dalam Rangka Mendukung Peningkatan Produktivitas Nelayan) (periode Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data kelompok pembudidaya ikan yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian SK l.lo 053337 C Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung januari-minggu ke-2 juni 2024) Kelautan dan Perikanan Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Usaha Pembudidaya Ikan Skala Kecil Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pemberdayaa n usaha pembudiday a ikan skala kecil Jumlah pembudidaya ikan per kelompok pembudidaya ikan penerima manfaat dari peningkatan sarana dan prasarana pemberdayaan usaha pembudidaya skala kecil Minimal 10 orang per kelompok pembudida ya ikan Pembud idaya Ikan (orang) Pembudidaya Ikan/ Kelompok pembudidaya ikan Rekapitulasi jumlah pembudidaya ikan dan jumlah kelompok pembudidaya ikan yang menerima manfaat peningkatan sarana dan prasarana Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan Melampirkan data dukung :
Menyertakan data kelompok pembudidaya ikan yang disahkan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian Kelautan dan Perikanan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan Peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan oleh Jumlah pengolah per kelompok dan stakeholder lain (orang) penerima manfaat dari Bedah UPI Minimal 5 orang per kelompok pengolah untuk bedah UPI Jumlah Pengola h Per Kelomp ok (orang) Pengolah/ Kelompok pengolah hasil perikanan Rekapitulasi Jumlah Pengolah dan stakeholder lain yang dilayani (orang) Kelautan dan Perikanan Jumlah pengolah dan pemasar per kelompok dan stakeholder lain (orang) penerima Minimal 15 orang pengolah dan atau pemasar Jumlah Pengola h dan atau pemasa Pengolah/ Pemasar/ Kelompok pengolah dan Rekapitulasi Jumlah Pengolah dan atau Pemasar dan stakeholder Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan Melampirkan data dukung:
Menyertakan data Pengolah/Pemasar/Kelopok Pengolah dan pemasar hasil perikanan yang disahkan Bidang/ Subbidang Menu Immediate Outcome Indikator Capaian Target* Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Kendala Data Dukung pengolah, pemasar dan stakeholder lain manfaat dari Cold Storage, Integrated Cold Storage , Pabrik Es, Pasar Ikan, Rumah Kemasan, Sentra Pengolahan, dan Pengolahan Rumput laut dan stakeholder lainnya untuk Cold Storage / Pabrik Es / Integrated Cold Storage / Pasar Ikan / Rumah Kemasan / Sentra Pengolahan / Pengolahan Rumput laut r dan stakeho lder lainnya (orang) pemasar hasil perikanan lain yang dilayani (orang) DAK Fisik bidang Kelautan dan Perikanan oleh pihak yang berwenang (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2. Hasil perhitungan indikator capaian 8 BIDANG PARIWISATA 8.1 Arah Kebijakan Arah Kebijakan diarahkan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor Pariwisata melalui dukungan pembangunan 84 Daya Tarik Wisata (DTW) yang di dukung pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan sarana pengelolaan sampah, dan pembangunan pas€rr tematik dalam satu kawasan yang terintegrasi. Terdapat 4 poin utama dalam hal ini, yaitu:
Mendukung Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). 2. Mendorong penyelesaian pembangunan DTW pada kawasan inti DPP dan pengembangan DTW pada kawasan non-inti DPP. 3. Peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk meningkatkan lama tinggal (Length of Stay) dan pengeluaran harian wisatawan (Dailg Spending). 4. Peningkatan jumlah dan omzet UMKM dan IKM yang mendukung rantai pasok pariwisata dalam suatu ekosistem destinasi pariwisata. Pembangunan daya tarik wisata di d.aerah diarahkan memberikan manfaat mendukung Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas untuk pencapaian sasaran nasional tahun 2023, yaitu:
Meningkatnya kontribusi PDB Pariwisata tahun 2023 menjadi sebesar 4,4 persen. 2. Meningkatnya Tenaga Kerja Pariwisata tahun 2023 menjadi sebesar 14,85 juta orang. 3. Meningkatkan jumlah kunjungErn wisatawan nusantara tahun 2023 menjadi 6OO juta perjalanan.
2 Tujuan dan Sasaran A.2.L Tujuan Mendukung Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas, yaitu:
mendorong penyelesaian pembangunan DTW pada kawasan inti DPP dan pengembangan DTW pada kawasan non-inti DPP. 2. peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk meningkatkan lama tinggal (length of stay) dan pengeluaran harian wisatawan (dailg spending). 3. peningkatan aksesibilitas, amenitas dan atraksi pariwisata pada 19 destinasi pariwisata sesuai RPJMN 2O2O-2O24.
2.2 Sasaran 1. Penyelesaian Pembangunan 84 DTW secErra terintegrasi lintas sektor. 2. Peningkatan rantai pasok pariwisata dengan perdagangan, sentra IKM, dan UMKM. 3. Peningkatan kualitas ^jalan menuju DT4W. 4. Pengelolaan sampah yang berkelanjutan pada destinasi pariwisata.
3 Ruang Lingkup Kegiatan 8.3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata mencakup pembangunan fasilitas pariwisata terintegrasi pada destinasi pariwisata yang diharapkan dapat menciptakan kenyamanan, kemudahan, keamanan, dan keselamatan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Pembangunan Fasilitas Pariwisata melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata terdiri dari menu kegiatan Pembangunan Amenitas dan Atraksi (Daya Tarik Wisata) Kawasan Pariwisata dalam upaya mendukung kesiapan destinasi pariwisata dan meningkatkan daya saing pariwisata. Menu kegiatan ini terbagi kedalam 4 (empat) ^jenis kawasan pariwisata; sebagai berikut:
Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata, dengan rincian kegiatan:
Bangunan Tourism Informntion Centre (TIC) dan perlengkapannya.
Bangunan TIC, termasuk rLlang serbaguna dan kantor pengelola;
Perlengkapan TIC;
Perlengkapan kantor pengelola; dan
Papan Pusat Informasi Pariwisata. b. Fasilitas Kebersihan.
Tempat sampah tamanf outdoor metal wooden dan perlengkapannya;
Pendaraan pengumpul sampah tipe motor;
Kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar;
Kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda; dan
Bangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah. c. Penataan Lanskap dan Perlengkapannya. 1) Pekerjaan media tanam;
Pekerjaan penanaman pohon;
Pekerjaan pen€rn€unan semak dan tanaman penutup tanah; dan
Pekerjaan penanarnan rumput. d. Panggung Kesenian/ Pertunjukan/Amfiteater. ll Plaza amfiteater;
Amfiteater;
Panggung kesenian/pertunjukkan; dan
Bangunan (ruang ganti/ruang tunggu, ruang kontrol, dan gudang). e. Diue Center dan Peralatannya. 1) Bangunan Diue Cente1 2) Peralatan selam; dan
Perlengkapan Diue Center. f. SuffirW Center dan Peralatannya. 1) Bangunan SurJing Centeri 2l Peralatan SurJing; darr 3) Perlengkapan SurJing Center. g. Titik Labuh/Singgah Kapal Yacht dan perlengkapanya.
Titik labuh;
Tambat apung (mooring buogl tipe 1 (untuk kapal ukuran kecil); dan
Tambat apung (moorirq buogl tipe 2 (untuk kapal ukuran besar). h. Dermaga Wisata.
Boardwalk Dermaga Wisata;
Tempat naik perahu dermaga wisata; dan
Bangunan dermaga wisata/ruang tunggu. i. Fasilitas Mitigasi Bencana Alam.
Alat komunikasi darurat;
Rambu bencana/papan informasi bencana;
Rambu titik kumpul; a) Rambu jalur evakuasi;
Sirena tsunami; dan
Talud. j. Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata. l) Plaza Area Pengunjung;
Bangku Taman;
Gazebo; 4l Plaza Kuliner;
Kios Kuliner;
Kios Cindera Mata; dan 7l Menara Pandang. k. Fasilitas Umum. 1) Tempat Parkir;
Tempat Ibadah; dan
Toilet dan Perlengkapannya. 1. Fasilitas Aksesibilitas. 1) Jalur Pejalan Kaki; 2l Jalan dalam Kawasan;
Broadwalk;
Lampu Taman;
Papan Interpretasi Kawasan; dan
Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW m. Visibilitas Geopark. 1) Gapura/gerbang utama geopark;
Totem geopark; dan
Papan interpretasi geopark. n. Perahu Wisata.
Perahu berlantai kaca (glass bottom boat);
Perahu wisata susur sungai/danau/mangrove tipe 1 (perahu bahan fiber);
Perahu wisata susur sungai/danau/mangrove tipe 2 (perahu ketinting / longboa4; dan
Jaket penolong (life jackets). 2. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata Alam/Nonbahari, dengan rincian kegiatan:
Bangunan TIC dan perlengkapannya.
Bangunan TIC, termasuk ruang serbaguna dan kantor pengelola;
Perlengkapan TIC;
Perlengkapan kantor pengelola; dan
Papan Pusat Informasi Pariwisata. b. Fasilitas Mitigasi Bencana Alam. 1) Alat komunikasi darurat; 2l Rambu bencana/papan informasi bencana;
Rambu titik kumpul;
Rambu jalur evakuasi;
Sirene tsunami; dan
Talud. c. Fasilitas Kebersihan.
Tempat sampah taman/ outdoor m.etal wooden dan perlengkapannya;
Kendaraan pengumpul sampah tipe motor;
Kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar;
Kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda; dan
Bangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah. d. Penataan Lanskap dan Perlengkapannya. 1) Pekerjaan media tanam; 2l Pekerjaan penanaman pohon;
Pekerjaan penanannan semak dan tanaman penutup tanah; dan
Pekerjaan penanaman rumput. e. Panggung Kesenian/ Pertunjukan/Amfiteater. 1) Plazaamfiteater;
Amfiteater;
Panggung kesenian/pertunjukkan; dan
Bangunan (ruang ganti/ruang tunggu, rLlang kontrol, dan gudang). f. Fasilitas Hiking. 1) Bangunan Hking Cente4 2) Perlengkapan Hking;
Perlengkapan bangunxr Hiking Center, darrr;
Hilcers Hut/ slrclter.
Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata. Ll Plaza / ^area ^pengunjung;
Bangku Taman;
Gazebo; 4l Plaza Kuliner;
Kios Kuliner;
Kios Cindera Mata; dan
Menara Pandang. h. Fasilitas Umum. 1) Tempat Parkir;
Tempat lbadah; dan
Toilet dan Perlengkapannya. i. Fasilitas Aksesibilitas. 1) Jalur Pejalan Kaki;
Jalan dalam Kawasan; 3l Broadwalk;
Lampu Taman;
Papan Interpretasi Kawasan; dan
Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW j. Visibilitas Geopark. 1) Gapura/gerbarrg Utama Geopark;
Totem Geopark;
Papan Interpretasi Geopark;
Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata Budaya dan Perkotaan, dengan rincian kegiatan:
Bangunan TIC dan perlengkapannya.
Bangunan TIC, termasuk ruang serbaguna dan kantor pengelola;
Perlengkapan TIC;
Perlengkapan kantor pengelola; dan
Papan Pusat Informasi Pariwisata. b. Fasilitas Mitigasi Bencana Alam.
Alat komunikasi darurat;
Rambu bencana/papart informasi bencana' 3) Rambu titik kumpul;
Rambu jalur evakuasi;
Sirene tsunami; dan
Talud. c. Fasilitas Kebersihan. 1) Tempat sampah taman/outdoor metal wooden dan perlengkapannya;
Kendaraan pengumpul sampah tipe motor;
Kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar;
Kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda; dan
Bangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah. d. Penataan Lanskap dan Perlengkapannya. 1) Pekerjaan media tanam;
Pekerjaan penanaman pohon;
Pekerjaan penanaman semak dan tanaman penutup tanah; dan
Pekerjaan penanarnan rrrmput. e. Panggung Kesenian/Pertunjukan / Amphiteater. Ll Plaza amfiteater;
Amfiteater;
Panggung kesenian/pertunjukkan; dan
Bangunan (rrang ganti/ruang tunggu, ruang kontrol, dan gudang). f. Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata.
Bangunan pusat kreasi destinasi pariwisata 1 lantai;
Bangunan pusat kreasi destinasi pariwisata 2lantat;
Perlengkapan bangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata;
Perlengkapan ruang bengkel kreasi;
Perlengkapan ruang kelas;
Perlengkapan ruang keq'a bersama; 7l Perlengkapan kantor pengelolaan;
Perlengkapan rLlang serbaguan;
Perlengkapan rLlang klinik Hak Kekayaan Intelektual;
Perlengkapan ruang tempat ibadah;
Letter sign/huruf timbul; dan l2l Papan nama Rrsat Kreasi Destinasi Pariwista. g. Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata. ll Plaza Area Pengunjung;
Bangku Taman;
Gazebo; 4l Plaza Kuliner;
Kios Kuliner;
Kios Cindera Mata; dan
Menara Pandang. h. Fasilitas Umum. 1) Tempat Parkir;
Tempat lbadah; dan
Toilet dan Perlengkapannya. i. Fasilitas Aksesibilitas.
Jalur Pejalan Kaki; 2l Jalan dalam Kawasan; 3l Broadwalk;
Lampu Taman;
Papan Interpretasi Kawasan; dan
Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW. j. Taman Wisata Olahraga.
Jalur sepeda; 2l Joggittg track;
Jalur refleksi;
Bangku taman;
Lapangan olahraga multifungsi;
Outdoor fitness; 7l Wallclimbing; dan
Skatepark. 4. Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata Perdesaan dan Desa Wisata, dengan rincian kegiatan:
Bangunan TIC dan perlengkapannya.
Bangunan TIC, termasuk ruang serbaguna dan kantor pengelola;
Perlengkapan TIC;
Perlengkapan kantor pengelola; dan 4l Papan Pusat Informasi Pariwisata. b. Fasilitas Mitigasi Bencana Alam. 1) Alat komunikasi darurat;
Rambu bencana/papan informasi bencana;
Rambu titik kumpul;
Rambu jalur evakuasi;
Sirene tsunami; dan
Talud. c. Fasilitas Kebersihan.
Tempat sampah tamanf outdoor metal wooden dan perlengkapannya;
Kendaraan pengumpul sampah tipe motor;
Kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar;
Kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda; dan
Bangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah. d. Penataan l,anskap dan Perlengkapannya. 1) Pekerjaan media tanam;
Pekerjaan penanaman pohon;
Pekerjaan pen€rnaman semak dan tanaman penutup tanah; dan
Pekerjaan penanarnan rumput. e. Panggung Kesenian/Pertunjukan / Amfiteater. ll Plaza amfiteater;
Amfiteater;
Panggung kesenian/pertunjukkan; dan a) Bangunan (ruang ganti/ruang tunggu, ruang kontrol, dan gudang). f. Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata. l) Plaza Area Pengunjung;
Bangku Taman;
Gazebo; 4l PlazaKuliner;
Kios Kuliner;
Kios Cindera Mata; dan
Menara Pandang. g. Fasilitas Umum. 1) Tempat Parkir;
Tempat lbadah; dan
Toilet dan Perlengkapannya. h. Fasilitas Aksesibilitas. 1) Jalur Pejalan Kaki;
Jalan dalam Kawasan; 3l Broad"walk; a) Lampu Taman;
Papan Interpretasi Kawasan; dan
Rambu Petunjuk Arah di dalam Kawasan DTW.
4 l(riteria Lokasi Prioritas Lokasi prioritas DAK Fisik Bidang Pariwisata berdasarkan lokasi Prioritas yang ditetapkan pada DAK Tematik Penguatan DPP, yaitu:
Berfokus pada kawasan inti 1O Destinasi Pariwisata Prioritas, 8 Destinasi Pariwisata Pengembangan dan I Destinasi Pariwisata Revitalisasi (dengan total 19 DPP) sesuai dengan amanat RPJMN 2O2O-2O24 terkait pengembangan Pariwisata. 2. Dukungan terhadap 6lokasi Unesco Global Geopark. 3. Amanat Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan pembangunan pariwisata di daerah (antara lain: Penyelamatan Danau Prioritas, Pengembangan Kewirausahaan Nasional, World Heritage, Perhutanan Sosial, Percepatan Pembangun€rn Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Pusat Kawasan Strategis Nasional, Taman Wisata Alam, Taman Nasional, Geopark, dll.). 4. Ditetapkan 84 Kabupaten/Kota lokasi prioritas berdasarkan amanat dan dukungan peraturan perundangan tersebut dan mempertimbangkan arahan Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas. 5. Tiap Kabupaten/Kota lokasi prioritas dapat mengusulkan 1 (satu) DTW yang akan menjadi kawasan terintegratif, dengan dukungan bidang lainnya yakni sentra IKM, UMKM, ^jalan, lingkungan hidup, dan sarana prasarana perdagangan, serta dilengkapi dengan dukungan pelayanan kepariwisataan.
5 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 8.5.1 Ketentuan Umum Penilaian pengusulan DAK Fisik Bidang Pariwisata dilakukan dengan memperhatikan kriteria umum sebagai berikut:
Merupakan kawasErn peruntukan pariwisata sesuai dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
Ketersediaan Dokumen Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupate n / Kota (Ripparkab / Ripparkot) (Perda / Lap or an Akhir) ;
Ketersediaan Daya Tarik Wisata Alam, Daya Tarik Wisata Budaya, Daya Tarik Wisata Buatan;
Ketersedian aksesibilitas jalan menuju Daya Tarik Wisata;
Ketersediaan aksesibilitas bandara menuju Daya Tarik Wisata;
Ketersediaan aksesibilitas pelabuhan menuju Daya Tarik Wisata;
Jarak dari pusat kota menuju Daya Tarik Wisata;
Jarak dari bandara terdekat menuju Daya Tarik Wisata;
Jarak dari pelabuhan laut/danau terdekat menuju Daya Tarik Wisata;
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Pariwisata terhadap total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2O2O;
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Pariwisata terhadap total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2O2l;
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Pariwisata terhadap total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022;
Jumlah Kunjung€rn Wisatawan Mancanegffa ke Daya Tarik Wisata;
Jumlah KunjungErn Wisatawan Nusantara ke Daya Tarik Wisata;
Terdapat dokumen perencanaErn teknis Daya Tarik Wisata Detailed Engineering Design (DED) ;
Surat kesanggupan pengelolaan asset DAK Fisik dari Kepala daerah sesuai Juknis DAK;
Terdapat Dokumen Rencana Pengelolaan Daya Tarik Wisata;
Besar Penyerapan DAK Fisik pada tahun 2O2O;
Besar Penyerapan DAK Fisik pada tahun 2O2l;
Besar Penyerapan DAK Fisik pada tahun 2022;
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor pariwisata tahun 2022 (o/ol;
Termasuk dalam klasifikasi Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN);
Termasuk dalam Unesco Gtobal Geopark;
Termasuk dalam Geopark Nasional;
Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI);
Daerah 3T afirmasi (daerah transmigrasi, daerah perbatasan, daerah tertinggal, pulau kecil terluar). Usulan pendanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata mengacu kepada standar biaya yang disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kepada Pemerintah Daerah. Dalam hal Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) di daerah lain lebih tinggi dari standar biaya dimaksud, maka daerah harus melampirkan dokumen kelengkapan yaitu standar kemahalan harga yang ditetapkan oleh Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, rincian anggaran biaya yang disahkan oleh dinas yang mengurusi urusan Pemerintah Daerah bidang pekerjaan umum, dan surat pernyataan tanggung jawab Gubernur/Bupati/ Walikota tentang kemahalan harga di daerah. 8.5.2 Ketentuan Teknis (Readiness Criterial Merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi oleh pemerintah daerah dalam mengusulkan DAK Fisik Pariwisata:
Tanah CleanandClear a. Lahan milik Pemerintah Daerah yang dibuktikan dengan sertifikat kepemilikan atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah;
Lahan pribadi/yayasan/swasta yang diserahkan ke Pemerintah Daerah dibuktikan dengan Akta Hibah yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT);
Surat ijin penggunaan lahan dari Intansi Pemerintah Pusat/ Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang mengelola lahan dan Naskah Kerjasama antara Kepala Daerah dengan Instansi yang berwenang, untuk lahan pemerintah daerah/pusat yang tidak dibawah pengelolaan/ kewenangan OPD / Instansi yang membidangi pariwisata;
Lahan pemerintah desa yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atas nama desa atau dokumen kepemilikan lahan lainnya yang sah dan dikerjasamakan kepada pemerintah daerah untuk di kelola dengan membuat Naskah kerjasama antara kepala daerah dengan pemerintah desa;
Khusus untuk provinsi Papua dan Papua Barat, bentuk kepemilikan tanah selain tersebut diatas, dibuktikan dengan surat pernyataan pelepasan hak atau surat bukti dipinjamkan hasil musyawarah adat dan diakui oleh kepala daerah untuk dikelola oleh OPD yang membidangi pariwisata. 2. Memiliki OPD yang membidangi Pariwisata (terdapat OPD dengan nomenklatur pariwisata, memiliki tugas dan fungsi pengembangan pariwisata dan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah). 3. Memiliki Rencana Induk /Master Plan Pengembangan DTW yang merupakan rencana umum pembangunan daya tarik wisata, di dalamnya juga memuat Rencana Tapak/ Site Plan yang mendetailkan rencana zonasi kawasan dan desain tapak di lokasi DTW.
6 Mekanisme Pengadaan Barang Jasa Metode Pengadaan Barang dan Jasa Kegiatan DAK Fisik Bidang Parwisata dapat dilalnrkan melalui:
Pengadaan Langsung 2. Lelang Dalam pemilihan metode pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Pariwisata daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan mengenai pengadaan barang dan jasa pemerintah.
7 Spesifikasi dan/atau Standar Teknis Target Keluaran Pembangunan Fasilitas Pariwisata melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata terdiri dari rincian kegiatan yang telah disusun untuk memenuhi kebutuhan di dalam 4 (empat) menu Pembangunan Amenitas dan Atraksi Kawasan Pariwisata sesuai dengan daya tariknya masing-masing. Perencanaan dan pembangunan daya tarik wisata melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata harus memperhatikan tiga hal penting untuk setiap rincian kegiatan, yaitu:
konsep dasar;
ketentuan teknis; dan
panduan perancangan. 8.7.L Bangunan TIC dan perlengkapannya 8.7.1.1 Konsep Dasar TIC adalah bangunan yang menyediakan fasilitas layanan informasi pariwisata yang akurat dan terbaru kepada siapa saja yang membutuhkan. Fungsi dan manfaat TIC:
Promosi: TIC berperan aktif dalam mendatangkan pengunjung ke sebuah destinasi pariwisata dengan cara menyediakan dan mengomunikasikan informasi pariwisata yang akurat dan terbaru kepada wisatawan, seperti informasi mengenai atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan aktivitas wisata, baik di lokasi TIC maupun secara daring;
Trauel Adube and Support: TIC berperan aktif dalam memberikan saran kepada wisatawan tentang kunjungan wisata yang akan dilakukan ke sebuah destinasi pariwisata sesuai dengan motivasi dan tujuan kunjungan wisatawan; dan
Edukasi: TIC berperan aktif mengedukasi wisatawan tentang nilai-nilai kearifan lokal dan adat-istiadat yang berlaku di daerah tersebut, termasuk kekayaan sumber daya alam yang harus dilestarikan. Bangunan TIC dan perlengkapannya terdiri dari bangunan TIC (termasuk ruang serbaguna dan kantor pengelola), perlengkapan TIC, perlengkapan kantor pengelola, dan papan Pusat Informasi Pariwisata. A.7.L.2 Ketentuan Teknis Bangunan TIC Secara umum, dimensi TIC dapat disesuaikan dengan ketersediaan ruang dan kapasitas kegiatan yang direncanakan pada kawasan pariwisata. 1. Standar dimensi TIC dengan perlengkapannya memiliki luas minimum 150 m2, mencakup entrance, resepsionis, ruang dbplag, ruang serbaguna, kantor pengelola /ruang stafI, gudang, dan toilet. 2. Program Ruang TIC:
Entrance, merupakan area pintu masuk. b. Ruang displag, pada area ini pengunjung dapat mencari informasi melalui brosur dan materi cetak maupun elektronik secara mandiri. Ruang displag dapat ^juga berfungsi sebagai rLrang tunggu pengunjung, bersifat multifungsi (dapat dimanfaatkan untuk hal lain terutama ketika kondisi darurat. Ruang ini dilengkapi dengan rak media promosi, display informasi elektronik, memiliki akses internet, dan dilengkapi fasilitas P3K. c. Ruang serbaguna: ruang ini memiliki fungsi utama untuk mewadahi kegiatan pertemuan, baik pelatihan maupun pemberian penjelasan kepada wisatawan, tetapi juga dapat mewadahi kegiatan lain sesuai kebutuhan, hendaknya dilengkapi dengan meja dan kursi untuk pertemuan, proyektor dan layarnya;
Toilet: rLlang ini memiliki sesuai dengan standar toilet sehat Indonesia, dilengkapi dengan janitor, dipisahkan sesuai jenis kelamin, dan ketentuan lainnya sesuai ketentuan perundang-undangan. e. Gudang (ruang penyimpanan) digunakan sebagai tempat penyimpanan persed.iaan brosur serta barang lainnya. f. Kantor Pengelola merupakan kantor untuk pengelola kawasan pariwisata, yang jumlah dan besarnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah staf pengelola disertai fasilitas kantor seperti telepon, meja, kursi, komputer, internet, dan cctv (opsional). Kantor pengelola ukuran besar dapat dilengkapi dengan ruang staf, ruang rapat, ruang pimpinan dan ruang arsip. 3. Desain Arsitektural TIC : desain arsitektur bangunan TIC harus dirancang oleh seorang Tenaga Ahli Arsitektur. Desain Arsitektur yang diterapkan harus selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal pada masing-masing destinasi pariwisata. Stmktur bangunan TIC harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil Bangunan (terkait penggunaan beton, ka5ru, dan lain-lain) dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli Arsitektur.
Aksesibilitas: TIC harus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi jalan akses bagr pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus mempertimbangkan kebutuhan bagr penyandang disabilitas, seperti menyediakan jalan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda. 8.7.1.3 Panduan Perancangan Panduan Perancangan disusun untuk komponen Bangunan TIC dan Papan Pusat Informasi Pariwisata pada Kawasan Pariwisata. l. Bangunan TIC (Tourism Information Center/Pusat Informasi Pariwisata) Bangunan TIC memiliki luas minimum 150 m2, tinggi 6O cm dari permukaan tanah/panggung, teras-tangga-ramp 20 m2, dapat berupa bangunan satu atau dua lantai (sesuai luasan minimum), tipe bangunan tertutup, struktur beton, dinding dari susunan bata, lantai keramik, bukaan alumunium dan artiftciat unod/ composite utood, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond gypsum/GRc. 2. Papan Pusat Informasi Pariwisata Berikut ini adalah panduan visual perancangan Papan Pusat Informasi Pariwisata di kawasan pariwisata:
Papan Pusat Informasi yang dirancang memiliki tiga tipikal alternatif bentuk atau tipe dengan ukuran yang relatif mirip sesuai dengan standar teknis yang dijelaskan sebelumnya:
Ukuran 0,5 x 0,5 m, tipe Gatewag Signs ditempatkan di dekat pintu masuk bangunan TIC; 2l Ukuran 0,6 x 0,45 m, tipe Gatewag Srgns ditempatkan di dekat pintu masuk bangunan TIC;
Ukuran 1 x 0,3 m, tipe Position Srgns menunjukkan posisi masuk atau arah menuju ke TIC.
Papan Pusat Informasi Pariwisata dirancang mengacu pada Standar Teknis Papan R.rsat Informasi Pariwisata (ukuran dan bentuk). Papan Pusat Informasi Pariwisata pada contoh ilustrasi panduari visual perancangan terdiri dari daun dan tiang papan. Daun papan memiliki bentuk bervariasi, terbuat dari matenal metal sheet bahan 0,8 - 1 mm yang diberi cat, daun papan dilengkapi dengan bingkai daun papan dan cat keterangan papan pusat informasi pariwisata. Tiang papan memiliki tinggi minimum 3 m terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat.
Ukuran papan pusat informasi pariwisata pada setiap destinasi pariwisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi pariwisata, pilihan ukuran papan pusat informasi pariwisata dapat dilihat pada standar teknis papan pusat informasi pariwisata. A.7.2 Fasllitas Mitigasi Bencana Alam A.7.2.1 Konsep Dasar Fasilitas Mitigasi Bencana Alam adalah fasilitas yang disediakan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana alam. Fungsi dan manfaat Fasilitas Mitigasi Bencana Alam:
meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dan wisatawan dalam mitigasi bencana;
meningkatkan upaya mitigasi bencana pada kawasan pariwisata;
untuk mengurangi risiko bencana pada kawasan pariwisata. a.7.2.2 Ketentuan Teknis Fasilitas Mitigasi Bencana Alam mencakup komponen Alat Komunikasi Darurat, Rambu Bencana lPapan Informasi Bencana, Rambu Titik Kumpul, Rambu Jalur Evakuasi, dan Sirene Tsunami. Gambar 1 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan bangunan TIC (Tourism Information Center/Pusat Informasi Pariwisata) bangunan satu lantai (luas minimum 150 m2) di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara Fasilitas Mitigasi Bencana Alam pada Kawasan Pariwisata mencakup:
Alat komunikasi darurat, yaitu alat komunikasi yang efektif dan mudah digunakan oleh pengelola pada situasi darurat;
Rambu bencana/papan informasi bencana; rambu bencana adalah keterangan yang ditempatkan atau dipasang di kawasan rawan bencana, berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduannya yang berfungsi untuk menjelaskan atau memberi petunjuk, peringatan, dan larangan bagi setiap orang yang berada di kawasan rawan bencana; papan informasi bencana adalah papan yang digunakan untuk memberikan informasi atau imbauan mengenai ancaman bencana tertentu bagi setiap orang yang berada pada kawasan rawan bencana;
Rambu titik kumpul, yaitu papan petunjuk yang menandai lokasi area atau titik berkumpul, rambu ini ditetakkan pada area aman dalam kawasan rawan bencana, umumnya berupa lambang, kata, dan/atau perpaduannya yang berfungsi untuk menjelaskan atau memberi petunjuk lokasi titik kumpul;
Rambu jalur evakuasi, yaitu papan petunjuk yang menandai jalur yang mengarahkan wisatawan dan masyarakat menuju lokasi yang aman dari bencana dan/atau lokasi titik kumpul;
Sirene tsunami, yaitu media yang dapat digunakan di udara terbuka dan berperan penting untuk menyampaikan peringatan tsunami. Sirene tsunami juga berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada masyarakat agara menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi atau ke tempat yang lebih aman. Sirene tsunami sebaiknya terpasang di lokasi-lokasi rawan tsunami di seluruh Indonesia;
Talud, yaitu tumpukan yang memisahkan daratan dan perairan pantai, yang terutama berfungsi sebagai dinding pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang ke darat. 8.7.2.3 Panduan Perancangan Panduan Perancangan Fasilitas Mitigasi Bencana Alam pada Kawasan Pariwisata disusun untuk Rambu Bencana/Papan Informasi Bencana, Rambu Titik Kumpul, dan Rambu Jalur Evakuasi. 1. Rambu Bencana /Papan Informasi Bencana Panduan visual perancangan rambu dan papan informasi bencana dalam Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk rancang€rn Rambu Bencana lPapan Informasi Bencana pada Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai berikut:
Rambu petunjuk, peringatan, dan larangan bencana dirancang sesuai dengan arahan dan standar (ukuran, tata letak, dan ilustrasi) yang dijelaskan pada bagian Standar Teknis Rambu Bencana. Contoh panduan tipikal ilustrasi rambu petunjuk bencana dengan kata (ukuran min 1,3 m x 0,4 m). dengan material metalsheet bahan 0,8 -l mm dengan dilapis cat anti korosif, termasuk tiang dan bingkainya b. Papan Informasi Bencana dirancang sesuai dengan arahan dan standar (ukuran, tata letak, dan ilustrasi) yang dijelaskan pada bagian Standar Teknis Papan Informasi Bencana. Contoh panduan tipikal ilustrasi papan informasi bencana adalah contoh papan informasi memasuki kawasan rawan bencana (ukuran 1,4 rn x 1,05 m) dan papan informasi penanda tempat lokasi pengungsian (ukuran 0,9 m x 0,45 m). dengan material m.etal sheet bahan O,8 -1 mm dengan dilapis cat anti korosif, termasuk tiang dan bingkainya.
Rambu Titik Kumpul Panduan visual perancangan rambu titik kumpul di Kawasan Pariwisata sebagai berikut:
Rambu titik kumpul mengikuti Standar Teknis Rambu Bencana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Rambu titik kumpul pada contoh ilustrasi panduan visual perancangan terdiri dari daun dan tiang rambu. Daun rambu berbentuk persegi panjang, terbuat dari material metal sheet bahan 0,8 - 1 mm yang diberi cat, dilengkapi dengan bingkai daun rambu, dan cat keterangan rambu titik kumpul sesuai contoh ilustrasi panduan visual perancangan. Tiang rambu memiliki tinggi minimum 3 m, terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat. b. Ukuran rambu titik kumpul pada setiap kawasan dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan, pilihan ukuran rambu titik kumpul dapat dilihat pada Standar Teknis Rambu Titik Kumpul. 0,4 m) di Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gambar 2 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Rambu Bencana dengan Kata (ukuran min 1,3 m x 3. Rambu Jalur Evakuasi Panduan visual perancangan Rambu Jalur Evakuasi pada Kawasan Pariwisata sebagai berikut:
Rambu jalur mengikuti Standar Teknis Rambu Bencana sesuai ketentuan peraturan pe nndang-undangan. Rambu jalur evakuasi pada contoh ilustrasi panduan visual perancangan terdiri dari daun dan tiang rambu. Daun rambu berbentuk persegi panjang, terbuat dari material metal sheet bahan 0,8 - 1 mm yang diberi cat, dilengkapi dengan bingkai daun rambu, dan cat keterangan rambu jalur evakuasi sesuai contoh ilustrasi panduan visual pera.ncangan. Tiang rambu memiliki tinggi minimum 3 m, terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat. b. Ukuran rambu jalur evakuasi pada setiap kawasan pariwisata dapat berbeda sesuai kebutuhan, pilihan ukuran rambu titik kumpul dapat dilihat pada Standar Teknis Rambu Jalur Evakuasi. Gambar 3 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rambu Titik Kumpul ( Assembly Point) di Kawasan Pariwisata Kawasan Rawan Bencana Tsunami (atas) dan Kawasan Rawan Bencana Lainnya (bawah) __ Gambar 4 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rambu Jalur Evakuasi (Evacuation Route) di 4. Talud Panduan visual perancangan Talud tepi air merupakan contoh tipikal rancangan talud tepi air dari pasangan batu kali atau batu belah. Talud tepi air dari pasangan batu kali atau batu belah ini dirancang dengan tinggi talud (H) 1 m, dengan bagian talud dibawah tanah minimal 0,25 m untuk talud tinggi 1 m. Untuk Talud dengan tinggi satu meter, lebar penampang fondasi O,7 m atau 70 cm, kemudian lebar sisi penampang atas talud minimal 0,3m atau 30 cm. Talud ini tersusun dari pasangan batu kali atau batu belah dengan campuran 1 pc : 3 pp (l portland cement: 3 pasir pasang), pada bagian dasar fondasi batu belah diberi pasir urug minimal setinggi 0,lm atau 10 cm. Tinggi talud dari pasangan batu kali atau batu belah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap Kawasan Wisata Bahari dan Perairan. Tinggr talud jenis pasarlgan batu kali atau batu belah disarankan memiliki tinggi maksimum 4 m, untuk area tepi air yang membutuhkan talud dengan tinggi lebih dari 4 m sebaiknya menggunakan talud ^jenis lain sesuai hasil analisis Tenaga Ahli Sipil.
7.3 Fasilitas Kebersihan 8.7.3.1 Konsep Dasar Fasilitas Kebersihan adalah Tempat Sampah, Kendaraan Pengumpul Sampah, dan Bangunan TPS:
Tempat sampah, yaitu tempat untuk menyimpan sampah sementara di sumber sampah, pada kawasan pariwisata pola pewadahan s€rmpah pada umumnya adalah pola pewadahan komunal; Gambar 5 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Talud Tepi Air 2. Kendaraan pengumpul sampah, yaitu kendaraan yang digunakan untuk kegiatan membawa dan mengumpulkan sampah dari sumber sampah dan tempat sampah untuk diangkut menuju TPS;
Bangunan TPS, yaitu bangunan penampingan sampah sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu. a.7.3.2 Ketentuan Teknis Ketentuan teknis untuk Fasilitas Kebersihan pada Kawasan Pariwisata mencakup ketentuan teknis pengadaan tempat sampah dan kendaraan pengumpul sampah, serta bangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS). 1. Tempat Sampah a. Kriteria Lokasi Peletakan Tempat Sampah:
diletakkan pada halaman belakang (untuk tempat sampah dengan sumber sampah dari hotel, restoran, dan kios kuliner); 2l Sedekat mungkin dengan sumber sampah;
tidak meng€rnggu pemakai jalan atau sarana umum lainnya; 4l di pusat keramaian;
pada lokasi yang memudahkan untuk pengoperasiannya. b. Standar Teknis Tempat 1) Kriteria tempat sampah mengacu pada SNI No l9-2454-2OO2 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, yaitu tidak mudah rusak dan kedap air, ekonomis dan mudah diperoleh/dibuat oleh masyarakat, mudah dikosongkan. 2l Syarat sarana pewadahan sampah atau tempat sampah, yaitu jumlah sarana harus sesuai dengan jenis pengelompokan sampah, diberi label atau tanda, dan dibedakan berdasarkan warna, bahan, dan bentuk. 3) Pada umumnya label atau warna tempat sampah pada kawasan pariwisata cukup 2 (dua) atau 3 (tiga) label dan warna tempat sampah, sesuai dengan sampah dominan yang sering ada, yaitu: I Label Sampah Organik Warna Hijau sampah yang mudah terurai 2 L"abel Sampah Warna Kuning sampah yang dapat Guna Ulang digunakan kembali 3 Label Sampah Daur Ulang Warna Biru sampah yang dapat didaur ulang 2. Kendaraan Pengumpul Sampah a. Standar Teknis Kendaraan Pengumpul Sampah 1) Kebutuhan fienis dan volume) kendaraan pengumpulan sampah harus disesuaikan dengan kondisi setempat. Perhitungan kebutuhan kendaraan pengumpul sampah mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan, salah satu contohnya adalah Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3/PRT/M /2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. 2) Berdasarkan peraturan yang berlaku ^jenis sararra pengumpulan sampah dapat berupa: a) motor sampah; b) gerobak sampah; c) sepeda sampah. 3. Bangunan TPS a. Kriteria L,okasi Penempatan TPS 1) lokasinya mudah diakses;
tidak mencemari lingkungan; dan
penempatan tidak mengganggu estetika dan lalu lintas. b. Standar Teknis TPS harus memenuhi kriteria teknis sebagai berikut:
luas bangunan TPS minimum 49 m2;
luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan;
jenis pembangunan penampung sampah sementara bukan merupakan wadah permanen;
tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling sedikit tiga ^jenis sampah;
tersedia kontainer sampah;
memiliki ^jadwal pengumpulan dan pengangkutan. c. Klasifikasi TPS berdasarkan jumlah sampah yang dikelola pada kawasan mengacu pada SNI 3243-2008. Ukuran TPS yang dimaksud adalah tipe ukuran kecil, dengan luas lahan minimum 49 m2. TPS ukuran kecil ini merupakan tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul ke alat angkut sampah yang dilengkapi dengan:
Ruang pemilahan;
Gudang;
Tempat pemindahan sampah yang dilengkapi dengan landasan container. 8.7.3.3 Panduan Perancangan Panduan Perancangan untuk Fasilitas Kebersihan di Kawasan Pariwisata terdiri dari panduan visual tempat sampah dan kendaraan pengumpul sampah, serta panduan perancangan Bangunan TPS. l. Tempat Sampah Panduan visual tempat sampah pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk tempat sampah pada Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat:
Panduan visual yang diberikan merupakan contoh tipikal tempat sampah outdoor dengan tiga kompartemen atau tiga label tempat sampah sesuai standar peraturan yang berlaku:
Label sampah organik (warna hijau); 2l Label sampah daur ulang (warna biru);
Label sampah guna ulang (warna kuning). b. Ukuran dimensi tempat sampah 104 cm x 40 cm x 100 cm. Material yang digunakan bisa berupa frber atau m.etal wooden. Tempat sampah ini dapat diperuntukan bagi penggunaan di dalam ruangan maupun di luar ruang€rn. Tempat sampah pada panduan visual memadukan aksen budaya lokal berupa ragam pola ornamen budaya/motif batik yang diterapkan menggunakan laminate sticker (tahan cuaca) pada sisi kiri dan kanan tempat sampah.
Kendaraan Pengumpul Sampah Panduan visual Kendaraan Pengumpul Sampah pada Kawasan Pariwisata Bahari dan Perairan menyajikan tiga contoh sesuai dengan tipe kendaraan, yaitu tipe motor, tipe gerobak besar, dan tipe sepeda. a. Kendaraan Pengumpul Sampah Tipe Motor: contoh ilustrasi panduan visual yang diberikan merupakan. contoh tipikal kendaraan pengumpul sampah tipe motor yang dilengkapi bak plat besi 1,5 mm, per spiral, bak jungkit dengan hidrolik.
Kendaraan Pengumpul Sampah Tipe Gerobak Besar: panduan visual yang diberikan merupakan tipikal kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak besar ukuran 160 cm x 8O cm x 100 cm, dilengkapi rangka besi, ban roda karet, dan diberi cat warna. Gambar 6 Contoh rancangan tempat sampah di Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat Gambar 7 Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe motor dengan bak sampah c. Kendaraan Pengumpul Sampah Tipe Sepeda: panduan visual yang diberikan merupakan tipikal kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda dilengkapi bak sampah, rangka besi, dan ban roda karet.
Bangunan TPS Bangunan TPS yang dapat dibangun adalah Bangunan TPS dengan kapasitas atau ukuran kecil sesuai standar teknis peraturan perundang- undangan mengenai persarnpahdii. Bangunan dapat dikombinasikan dengan pola atau ornamen budaya lokal (contoh pada ilustrasi panduan dikombinasikan dengan mural budaya). Bangunan TPS yang dirancang memiliki luas bangunan minimum yang direkomendasikan 49 rn2, panjang bangunan 7 m, lebar bangunan 7 m, 1,5 lantai, tipe bangunan terbuka, dari struktur baja yang diberi cat, rangka atap baja ringan dengan penutup atap zincalum (catatan: penutup atap juga dapat diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi). Dengan program ruang terdiri dari kontainer sampah, ruang pemilihan sampah, tempat pemindahan sampah, dan gudang. Gambar 8 Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe gerobak sampah besar Gambar 9 Contoh kendaraan pengumpul sampah tipe sepeda dengan bak sampah besar 8.7.4 Penataan Lanskap 8.7.4.1 Konsep Dasar Penataan lanskap mempakan kegiatan perencanaan penataan lingkungan yang fokus pada penataan elemen lunak (softscape), seperti pohon, perdu, semak, tanaman penutup tanah dan rumput. Penataan elerren lunak (softscape) terdiri dari pekerjaan media tanam, penanaman pohon, penanarnan semak dan tanaman penutup tanah, dan penanarnan rumput. Penataan elemen lunak (softscape) menyesuaikan dengan ekosistem asli yang tumbuh pada kawasan pariwisata, sebaiknya dihindari penataan tanaman menggunakan spesies yang Gambar 10 Contoh visual TPS dengan luas minimum 49 m ^2 __ Denah tidak sesuai dengan ekosistem dan kondisi alam kawasan. Fungsi dan manfaat penataan lanskap pada Kawasan Pariwisata:
memperkuat perlindungan ekologis pada kawasan pariwisata;
memperkuat identitas lokal kawasan dengan keberadaan tanaman atau vegetasi sesuai ekosistem masing-masing kawasan pariwisata;
mengembangkan dan memperkuat keanekaragaman flora dan fauna dalam kawasan;
dimanfaatkan sebagai koridor pergerakan atau habitat satwa liar;
meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan;
mengendalikan perubahan bentang alam;
meningkatkan fungsi ekologis, sosial, dan budaya; dan
meningkatkan estetika dan daya tarik wisata. A.7.4.2 Ketentuan Teknis Penataan Lanskap mencakup penataan elemen lunak (softscape) terdiri dari pekerjaan media tanam, penanaman pohon, penanaman semak dan tanaman penutup tanah, penanaman rumput di dalam kawasan Pariwisata. 1. Penataan Elemen Lunak (Softscape) mencakup med.ia tanam, pohon, semak, tanaman penutup tanah. 2. Pekerjaan Media Tanam mencakup pekerjaan tanah subur, urlrgan tanah setebal 1O cm, serta pembersihan dan perataan lahan. 3. Pekerjaan Penanaman Pohon adalah penanaman mohon dengan tinggi 2 m - 2,5 m. 4. Pekerjaan elemen lunak (softscape) lainnya berupa penanaman semak dan tanaman penutup tanah dan penanaman rumput disesuaikan dengan ekosistem dan kondisi alam yang tumbuh di kawasan pariwisata. 8.7.5 Panggung Kesenian/Pettunjukan/Amfiteater 8.7.5.1 Konsep Dasar Panggung kesenian/pertunjukan/amfiteater merupakan bentuk dari tempat berkumpul yang di dalamnya tersedia tempat duduk dengan kapasitas besar serta area panggung untuk pertunjukan dan hiburan untuk pengunjung. Panggung kesenian/ pertunjukan/amfiteater dapat digunakan untuk pertunjukan-pertunjukan yang berbasis budaya masyarakat atau kesenian teradisonal. Selain itu pembangunan panggung kesenian/ pertunjukan/amfiteater diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagr pengembangan destinasi pariwisata sebagai upaya peningkatan kualitas pengalaman berwisata, lama tinggal, serta distribusi wisatawan. Fungsi dan manfaat panggung kesenian/ pertunjukan/ amfiteater:
tempat melaksanakan pertunjukan dan hiburan untuk pengunjung;
tempat untuk mempromosikan budaya dan kegiatan dari suatu destinasi pariwisata;
tempat untuk melaksanakan kegiatan yang membutuhkan kapasitas peserta atau pengunjung yang besar. 8.7.5.2 Ketentuan Teknis Panggung kesenian/PertunJukan/Amfiteater Komponen pada Panggung kesenian/Pertunjukan/Amfiteater di Kawasan Pariwisata terdiri dari: L. Plaza amfiteater Plaza ini berada pada akses masuk area panggung kesenian/ pertunjukan/ amfiteater dan pada area di antara panggung dan amfiteater. a. Luas plaza amfiteater dapat berbeda pada masing-masing destinasi pariwisata tergantung dari kebutuhan dan ketersediaan lahan. b. Plaza yang terletak antara amfiteater dan panggung pertunjukan harus terbuka dan memiliki pandangan bebas. c. Material plaza sebaiknya menggunakan jenis material lokal seperti pauing block/porous pauement, grass block dan material lainnya yang mampu menyerapkan air, hams antislip, tidak licin, rata dan dipasang datar. 2. Amfiteater a. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat duduk penonton atau pengunjung. b. Kapasitas tempat duduk pada amfiteater dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Kawasan Pariwisata, lebar minimum tempat duduk yang dibutuhkan untuk satu orang adalah 55 cm, tinggi area duduk ideal adalah 45 cm. c. Lebar antarteras sebagai bordes dan sirkulasi minimum selebar 100 cm atau 1 meter. d. Amfiteater ini rancang berteras atau bertingkat (jumlah tingkat dapat disesuaikan kebutuhan dan kondisi bentang alam eksisting kawasan pariwisata). Amfiteater minimum memiliki tiga tingkat teras untuk tempat duduk. e. Pada bagian teras amfiteater paling bawah harus disediakan area atau tempat duduk untuk penyandang disabilitas. f. Amfiteater terletak berhadapan dengan panggung kesenian/pertunjukan. g. Amfiteater harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh (disesuaikan dengan hasil analisis tenaga ahli sipil bangunan). h. Amfiteater dapat dikombinasikan dengan penataan lanskap dalam rancangannya. 3. Panggung kesenian/pertunjukan a. Berfungsi sebagai area pertunjukan. b. Panggung umumnya berbentuk teratur dan berada pada lokasi dengan visibilitas terbaik agar penonton dapat melihat pertunjukan dengan baik. c. Panggung umumnya terletak pada 'as'atau bagian tengah berhadapan dengan amfiteater. d. Ukuran panggung harus diperhitungkan sesuai dengan batas penglihatan dan pendengaran manusia. Jarak antara panggung dan amfiteater disarankan antara 8 meter sampai dengan 20 meter. Batas maksimum jarak terjauh antara panggung dan amfiteater adalah 20 meter. e. Panggung dapat dilengkapi dengan backdrop sesuai dengan kebutuhan masing-masing Kawasan Pariwisata. Backdrop panggung juga dapat memanfaatkan borrowing uiew dari pemandangan alami terbaik di sekitarnya. f. Panggung harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh (disesuaikan dengan hasil analisis tenaga ahli sipil bangunan). g. Material lantai panggung harus menggunakan material hams antislip, tidak licin, kuat, tahan terhadap cuaca, dan dipasang datar. Disarankan juga menggunakan material yang mudah ditemukan disekitar lokasi. h. Panggung dapat dilengkapi dengan shelter atau struktur penaung, dengan catatan struktur penaung harus kuat dan kokoh. 4. Bangunan penunjang a. Bangunan ini memiliki panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 3 rn, terdiri dari ruang ganti/ruang tunggu berukuran 3 m x 3 m (ruang menunggu dan mang mengganti kostum, sebelum dan sesudah pertunjukan), ruang kontrol 3 m x 3 m (ruang pengendali sound system, panel pencahayaan, dan lain-lain), serta gudang 3 m x 3 m (ruang penyimpanan alat dan komponen pendukung pertunjukan). b. Peletakan bangunan penunjang ini disarankan berada di belakang area amfiteater/ tempat duduk. c. Tipe bangunan tertutup, harus memiliki struktur yang kuat dan kokoh, disesuaikan dengan hasil analisis tenaga ahli sipil bangunan. 5. Sistem drainase Panggung kesenian/ pertunjukan/ amfiteater harus dilengkapi dengan sistem drainase yang baik untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir.
Keselamatan, keamanan dan mitigasi bencana a. Panggung kesenian/pertunjukan/amfiteater yang berada pada lokasi rawan bencana harus menyediakan rambu dan papan informasi bencana sesuai standar peraturan yang berlaku. Plaza dan amfiteater pada area panggung kesenian/pertunjukan/ amfiteater yang berada pada area aman dapat difungsikan sebagai titik kumpul saat tedadi bencana. Area yang berfungsi sebagai titik kumpul harus dilengkapi dengan rambu titik kumpul. b. Bangunan penunjang panggung kesenian / pertunjukan / amfiteater harus memenuhi persyaratan struktur bangunan, persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya kebakaran, dan persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya kelistrikan. c. Tersedia hydrant pada plaza amfiteater. 8.7.5.3 Panduan Perancangan l. PlazaAmfiteater Plaza ini berada pada area masuk ketika pengunjung atau wisatawan tiba di area Panggung Kesenian/Pertunjukan dan pada area di antara panggung dan amfiteater. Plaza Amfiteater pada contoh ilustrasi panduan visual perancangan memiliki luas 777,56 m2. Matenal plaza yang digunakan pada panduan perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous pauem.ent setara K-20O s.d K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. Pada sekeliling plaza dibatasi dengan kanstein. 2. Amfiteater Amfiteater ini ranc€rng berteras atau bertingkat ffumlah tingkat dapat disesuaikan dengan kondisi lahan eksisting kawasan pariwisata) berfungsi sebagai tempat duduk penonton. Amfiteater memiliki luas 2OT m2. Amfiteater pada panduan visual perancangan menggunakan struktur batu kali yang dilapisi dengan plester dan acian kasar yang dapat dikombinasikan dengan hamparan rumput pada area duduknya. 3. Panggung Kesenian/Pertunjukan Panggung Kesenian/Pertunjukan dirancang dekat dengan plaza amfiteater, berfungsi sebagai area pertunjukan. Panggung Kesenian/Pertunjukan memiliki ukuran (2,75 m x 1,1 m) ^+ (7,2 m x 3,6 m) atau seluas 28,9 m2, dilengkapi dengan tangga sebagai akses menuju panggung. Panggung Kesenian/Pertunjukan merupakan tipe struktur terbuka dari struktur beton, bagian lantai dari matenal artiftcialwood/composite unod dengan kedalaman fondasi 2m- 3 m. 4. Bangunan penunjang panggung kesenian/pertunjukan/ amliteater Bangunan ini dirancang dengan penerapan arsitektur lokal setempat. Bangunan penunjang memiliki panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 3 m, terdiri dari ruang ganti/ruang tunggu 3 m x 3 m yang berfungsi sebagai ruang menunggu dan ruang mengganti kostum, sebelum dan sesudah pertunjukan, rLlang kontrol 3 m x 3 m yang berfungsi sebagai rrang pengendali sound system, panel pencahayaan, dan lain-lain, serta Gudang 3 m x 3 m yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan alat dan komponen pendukung pertunjukan. Bangunan ini menrpakan tipe bangunan tertutup, struktur beton, dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium & artiftcial wood/composite wood, rangka atap baja ringan, atap genteng, plafond gypsum/GRc. Bangunan ini dapat diakses dariPlaza Amfiteater. A. Plaza Amfiteater; B. Amfiteater; C. Panggung Kesenian; D. Bangunan Penunjang (ruang ganti/ruang tunggu, ruang kontrol, dan gudang) A. Plaza Amfiteater; B. Amfiteater; C. Panggung Kesenian; D. Bangunan (Ruang ganti/ruang tunggu, Ruang Kontrol, dan Gudang) Gambar 11 Contoh rancangan Panggung Kesenian/Pertunjukan /Amfiteater 8.7.6 Ditte Center dan peralatannya 8.7.6.1 Korsep Dasar Diue centermerupakan pusat kegiatan selam/ diuing, yang dapat digunakan juga untuk pelatihan, sertifikasi, wisata penyelaman, penjualan peralatan selam, kegiatan pelayanan (pemeliharaan, perbaikan) alat se1am, pengisian tabung udara, dan penyewaan alat selam. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan peralatan dan kursus menyelam (Training & Diue Center Standards Ol/2O12, Scuba Schools International (SSI)). Fungsi dan Manfaat Diue Center adalah sebagai berikut:
sebagai pusat kegiatan selam/diving;
tempat masyarakat mendapatkan pelatihan selam dari instruktur selam professional;
area wisata penyelaman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas selam dan instruktur selam profesional bersertifikat. A.7.6.2 Ketentuan Teknis Dlve Center dan Peralatannya l. Standar dimensi Diue Center, luas bangunan minimum 154 m2 termasuk teras, rarnp, dan tangga. Standar dimensi ini dapat masih dapat lebih luas disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku termasuk disesuaikan berdasarkan Konstanta Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang berlaku. 2. Program Ruang Diue Centen a. Ruang Pengelola, merupakan kantor pengelola, yang jumlah dan besarnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah staf pengelola disertai fasilitas kantor seperti telepon, meja, kursi, komputer, dan internet. b. Ruang Informasi atau Lobbg, merupakan area pintu masuk dan ruang tunggu pengunjung. c. Ruang Ganti atau Tempat Bilas harus bersih, rapi, tidak berbau, dan dilengkapi dengan perlengkapan standar seperti tisu, sabun, dan handuk. d. Ruang Pelatihan, harus memiliki peralatan presentasi yang modern seperti LCD, televisi, dan peralatan presentasi berbasis computer, dengan kondisi yang bersih dan terorganisir. Layout rurangan harls didesain agar kondusif untuk mempelajari materi yang diberikan. e. Ruang Penyewaan Alat, harus mencerrninkan tempat yang bersih dan terorganisir dengan baik, dan memiliki produk yang modern serta tidak cacat. f. Ruang Perbaikan Alat, sebagai nr€rngan untuk perbaikan alat, ruangan ini harus terorganisir, bersih, dan perlengkapannya tertata dengan baik. Setiap barang yang diperbaiki harus diberi tanda khusus sesuai dengan produsen yang memproduksi alat tersebut. g. Ruang Pengisian Tangki Udara, harus bersih dan terorganisir, terbebas dari dari kotoran dan minyak mesin kompresor pengisian udara. Ventilasi udara hanrs terbuka sehingga buangan udara dari mesin kompresor tidak mengotori ruangan lain. 3. Peralatan Scuba Diuing Dalam kegiatan Scuba Diuing peralatan menjadi sangat penting. Peralatan Scuba Diuing memiliki 10 (sepuluh) komponen untuk setiap setnya. Di pasaran, peralatan ini dijual dengan berbagai merek dagang, yaitu:
Mask/Google, b. Booti.es, c. Snorlcels, d. Fins,Gloues, e. Regulator f. Buogancg Control Deube (BCD) g. Air Tank/Cglinder h. Sumbersible Pressure Gauge (SPG), dan i. Wet Suit. 4. Desain Arsitektural Diue Center: desain arsitektur bangunan Diue Center hanrs dirancang oleh seorang Tenaga Ahli Arsitektur. Desain Arsitektur yang diterapkan hanrs selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal pada masing-masing destinasi pariwisata. Struktur bangunan harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil Bangunan Diae Center (terkait penggunaan beton, ka5ru, dan lain-lain) dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli Arsitektur. 5. Aksesibilitas: Diue Centerharus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi jalan akses bagr pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus mempertimbangkan kebutuhan bagr penyandang disabilitas, seperti menyediakan ^jalan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda. 8.7.6.3 Panduan Peraacangan l. Panduan visual perancangan Diue Center merupakan contoh tipikal rancang€rn yang terinsipirasi dari arsitektur lokal setempat. Rancangan atap bangunan Diue Center pada contoh ilustrasi panduan merujuk atau FRESIDEH EEPUEUK INDONESIA - 2937 - merupakan transformasi dari arsitektur lokal. Mempertimbangkan peletakan bangunan yang kemungkinan besar berada di wilayah pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut maka bangunan dirancang panggung atau dinaikan dari permukaan tanah. 2. Dtue Centeryang dirancang sebagai panduan memiliki panjang bangunan 12 m, lebar bangunan 12 m, teras-tangga-ramp 20 m2, satu lantai, tipe bangunan tertutup, tinggi 60 cm dari permukaan tanah, struktur beton, dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium & artificial wood/ composite wood, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond gypsum/GRc. Dengan program ruang sesuai standar teknis dan peraturan yang berlaku. Pembangunan Diue Center pada umumnya dilengkapi dengan penyediaan dan pengadaan perlengkapannya yang terdiri dari diving set (pakaian dan perlengkapan diving), meja resepsionis dan kursi, meja dan kursi kantor, TV LED 42", paket komputer lengkap, printer dan scanner, set sofa, white board stand, layar proyektor, projector, dan lain-lain. Perlengkapan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan Diue Center pada masing-masing Kawasan Pariwisata. Desain atap hanrs merujuk atau merupakan transformasi dari bangunan arsitektur tradisional setbmpat. Gambar 12 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dive Center di Kawasan Pariwisata, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. 8.7.7 Surting Center dan peralatannya 8.7.7.L Konsep Dasar Sufing Center merupakan pusat aktivitas wisata selancar air yang terletak di sekitar area selancar atau sekitar pantai yang setidaknya dilengkapi/memiliki tempat/bErngunan untuk pelayanan wisatawan dan penanganan keselamatan. Fungsi dan manfaat SurJing Centen 1. Pusat aktivitas wisata selancar air yang terletak disekitar area selancar atau sekitar pantai;
Tempat masyarakat dapat menyewa peralatan /papan selancar dan mendapatkan berbagai informasi mengenai berbagai kegiatan surfing pada suatu destinasi pariwisata. a.7.7.2 Ketentuan Teknis Surflng Center dan Perdatannya Secara umum, dimensi SufrrW Center dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan kapasitas yang direncanakan pada setiap Kawasan Pariwisata. 1. Standar dimensi Sufing Center, luas bangunan sekitar 136 m2. Standar dimensi ini masih dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku termasuk disesuaikan berdasarkan Konstanta Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang berlaku di wilayah administrasi destinasi pariwisata tersebut. 2. Program Ruang Suffing Centen a. Ruang Pengelola, merupakan kantor pengelola, yang ^jumlah dan besarnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan ^jumlah staf pengelola disertai fasilitas kantor seperti telepon, meja, kursi, komputer, dan internet. b. Ruang Informasi atau Lobby, merupakan area pintu masuk dan ruang tunggu pengunjung. Fungsi ruangan ini adalah memberikan informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan mengenai situasi dan kondisi Kawasan Pariwisata setempat, seperti daya tarik wisata, amenitas, aksesibilitas, aspek teknis yang terkait dengan wisata selancar air (karakter ombak dan arus), dan lain-lain. c. Ruang Ganti atau Tempat Bilas harus bersih, rapi, tidak berbau, dan dilengkapi dengan perlengkapan standar seperti tisu, sabun, dan handuk. d. Ruang Pelatihan, harus memiliki peralatan presentasi yang modern seperti LCD, televisi, dan peralatan presentasi berbasis computer, dengan kondisi yang bersih dan terorganisir. e. Ruang penyewaan alat surfirW/papan selancar, harus mencenninkan tempat yang bersih dan terorganisir dengan baik, dan memiliki produk barr serta tidak cacat. Seluruh barang yang ada dikelola dengan baik, dibersihkan secara teratur, dan peralatan dirawat secara berkala dan tercatat. 3. Peralatan Surfing Surfing Centre menyediakan peralatan yang dibutuhkan oleh wisatawan selancar air antara lain:
Pakaian surfing I sufrng wet suite: pakaian khusus yang digunakan saat berselancar. b. Leash atau tali kaki: sebuah tali yang menempel di kaki, jika bermain di ombak besar tali ini melindungi agar tidak terpisah terlalu jauh saat kontak dengan ombak atau dikenal dengan istilah gagal take off. Tali ini umumnya memiliki panjang yang sama dengan panjang papan yang dipakai. c. Wa-n alat yang terbuat dari bahan seperti lilin yang digunakan pada surfboard sebelum sufrW, agar saat surfing tidak terpeleset atau licin maka membutuhkan wax. d. Surfboard atau Papan Selancar: Secara umum, ada tiga jenis papan selancar, dua di antaranya diperuntukan bagi pemula. Busa papan pada gambar berikut ini adalah busa papan untuk pemula dan dapat disewa di sebagian besar pantai surfittg. e. Untuk mengatur laju dan arah papan selancar, banyak ^jenis fns yang bisa dipergunakan, tergantung karakter ombak dan kekuatan ombak, para peselancar profesional memiliki karakter sendiri dan sering berekpserimen setiap sesi latihan untuk mendapatkan hasil dan kenyamanan berselancar. f. First Kit Aid for Surfers atau Peralatan Penanganan Keselamatan untuk Peselancar. 4. Desain Arsitektural Suffing Center: desain arsitektur bangunxr Diue Center harus dirancang oleh seor€rng Tenaga Ahli Arsitektur. Desain Arsitektur yang diterapkan harus selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal pada masing-masing destinasi pariwisata. Struktur bangunan harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil Bangunan Sufrrtg Center (terkait penggunaan beton, ka5ru, dan lain-lain) dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli Arsitektur. 5. Aksesibilitas: Surfing Center harus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi ^jalan akses bagr pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus mempertimbangkan kebutuhan bagi penyandang disabilitas, seperti menyediakan ^jalan khusus bagi lansia dan pengguna kursi roda.
7.7.3 Panduan Perancangan Panduan visual perancangan Surfing Center dan Peralatannya pada Kawasan Pariwisata menarnpilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara:
Mempertimbangkan peletakan bangunan yang kemungkinan besar berada di wilayah pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut maka bangunan dirancang panggung atau dinaikkan dari permukaan tanah. 2. Surfing centeryang dirancang pada panduan memiliki luas minimum 154 m2 dengan panjang bangunan 12 m, lebar bangunan 12 m, teras-tangga-ramp 20 rn2, satu lantai, tipe bangunan tertutup, tinggi 6O cm dari permukaan tanah, stnrktur beton, dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium & artificial unod/composite wood, rangka atap baja ringan, atap genteng. Penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond ggpsum/GRc. Program ruang SufrrW Centermengacu pada standar teknis dan peraturan yang berlaku. Pembangunan SurJing Center pada umumnya dilengkapi dengan penyediaan dan pengadaan perlengkapannya yang terdiri dari pakaran suffiW/ surfilg wet suite, leash atau tali kaki, wax, papan selancar/ surfboard, fins, peralatan Penanganan Keselamatan lOutdoor First Aid), meja resepsionis dan kursi, meja dan kursi kantor, TV LED 42", paket komputer lengkap, pinter dan scanner, set sofa, dan lain-lain. Perlengkapan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan Sufing Center pada setiap Kawasan Pariwisata.
7.8 Titik labuhAinggah kapal gacht dan perlengkapannya 8.7.8.1 Konsep Dasar Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yachtl merupakan bangunan tempat singgah dan penambatan khusus untuk Kapal Layar (Yacht) menaikturunkan wisatawan dan melakukan muat bongkar barang. Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yachfl umumnya terletak pada tepi air, seperti'di tepi pantai. Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Aachl dapat terdiri dari reef house, floating bridge, dan ponton. l. Reef house menrpakan bangunan pada Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yacht) yang difungsikan sebagai pusat informasi, pelayanan suplai, sebagai tempat istirahat. 2. Floating bridge merupakan ^jembatan yang dirancang di atas perairan berfungsi untuk menghubungkan ponton atau floating dockdengan sirkulasi (dermaga, dek, dan lain-lain) di sekitarnya. Dapat bempa konstruksi struktur pernanen atau struktur nonpennanen. Gambar 12 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dive Center pada Kawasan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara 3. Ponton atau Jloating dock merupakan bangunan konstruksi di atas perairan yang dirancang untuk memberikan daya apung, konstruksi ini dapat ditenggelamkan atau diapungkan dalam arah vertikal, dan dilengkapi dengan perlengkapan tambat kapal. Fungsi dan manfaat Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yachtl:
mendukung pergerakan wisatawan yang ingin berekreasi dari satu tempat ke tempat lain pada suatu wilayah perairan;
tempat menambatkan Kapal Yacht untuk naik-turun wisatawan;
tempat melakukan muat bongkar barang dari kapal layar (yacht) saat persinggahan, kapal layar lyachfl dapat merapat ke tepian 8.7.A.2 Ketentuan Teknis Titik Labuh/Singgah Kapat Layar (YcchQ dan Perlengkapanrya Pembangunan titik labuh/singgah Kapal I.ayar (Yachtl termasuk ke dalam pembangunan dermaga wisata. Dermaga wisata merupakan dermaga yang dibangun dan dijalankan untuk menunjang kegiatan yang bersifat khusus tujuan wisata. Titik labuh/singgah Kapal Layar (Yacht) yang dimaksud memiliki fasilitas utama sebagai berikut:
DermagaTipe Pier Merupakan salah satu Tipe Dermaga atau bangunan/konstmksi yang berada pada garis pantai dan posisinya tegak lurus dengan garis pantai (berbentuk jari). Pier dapat digunakan pada satu sisi atau dua sisinya sehingga dapat digunakan untuk merapat lebih banyak kapal. Bangunan ini menghubungkan antara floating dock, flexible bridge sampai ke daratan. 2. Ponton atau Floating Dock Merupakan bangunan konstruksi di atas perairan yang dirancang untuk memberikan daya apung, dan dilengkapi dengan perlengkapzrn tambat kapal. 3. Floating bidge Jembatan yang dirancang di atas perairan, berfungsi untuk menghubungkan ponton atau floating dock dengan sirkulasi (dermaga, dek, dan lain-lain) di sekitarnya. 8.7.8.3 Panduan Perancangan Panduan visual perancangan Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yacht) pada Kawasan Pariwisata yang dirancang memiliki luas minimum 52O m2 dengan dimensi (110 m x 2 ml ^+ (25 m x 12 m x 1 m) sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku. Bangunan ini merupakan tipe bangunan dengan struktur terbuka, dapat berupa struktur apung lfloating pontonl ataupun struktur beton (tiang pancang), bagian lantai dari material artifrcial wood/ composite unod dengan kedalaman fondasi dari muka tanah 2 m - 3 m dan asumsi jarak dari muka air 2 m - 3 m. Titik Labuh/Singgah Kapal Layx (Yacht)dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap sesuai dengan kebutuhan setiap Kawasan Pariwisata. Tambat apung (mooing buog) terdiri dari beberapa jenis, ukuran dan warna tergantung dari jenis perahu yang akan singgah, dua jenis Tambat Apung (Mooring Buogl yang diusulkan digunakan khususnya untuk Kawasan Pariwisata, yaitu:
Tambat Apung (Mooring Buoyl Tipe Satu: tambat apung ini memiliki spesifikasi diameter 343 mm dan panjang 457 mm, terbuat dari material polyform (sejenis material sintetik jenis plastik), umumnya memiliki warna merah atau ^jingga atau putih, diameter tube 16 mm, berat sekitar kurang lebih 11,5 kg.
Tambat Apung (Mooring Buoyl Tipe tambat apung memiliki spesifikasi diameter 75 Omm dan panjang 1.880 mm, terbuat dari material polgform (sejenis material sintetik jenis plastik), umumnya memiliki warna putih, eye diameter 4O mm, berat sekitar kurang lebih 23kg. Dikenal sebagai Polgform Buog Fender F I l. Contoh Ilustrasi panduan visual tambat apung (mooring buoy) tipe satu (diameter 343 mm, berwarna merah atau jingga) __ Gambar 14 Contoh Tambat Apung (Mooring Buoy) Tipe 2 (Diameter 750 mm, Berwarna Putih) A.7.9 Dermaga trIisata 4.7.9.1 Konsep Dasar Dermaga wisata adalah bangunan terminal khusus dan/atau terminal untuk kepentingan sendiri untuk menunjang kegiatan pariwisata yang menyediakan tempat, fasilitas, dan aktivitas bertambat kapal wisata di wilayah perairan. Dermaga Wisata umumnya terletak pada tepi air baik ditepi pantai, tepi danau, tepi sungai, maupun tepi waduk. Fungsi dan manfaat Dermaga Wisata:
mendukung pergerakan wisatawan dari satu tempat ke tempat lain pada suatu wilayah perairan;
tempat menambatkan kapal untuk naik dan turun wisatawan' 3. tempat melakukan muat-bongkar barang. Dalam pembangunan dermaga wisata pemerintah daerah wajib melampirkan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL/UKL) atau AMDAL dan tata cara perizinan merujuk pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Gambar 15 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Titik Labuh/Singgah Kapal Layar (Yacht) 8.7.9.2 Ketentuan Teknis Dermaga Wisata 1. Panjang Dermaga Panjang standar dermaga ditentukan dengan menambahkan panjang yang dibutuhkan oleh tali tambatan haluan dan buritan dengan panjang keseluruhan kapal rencana. Jika kapal ditambatkan sejajar dengan dermaga, konfigurasi tali tambat ditunjukkan pada gambar di bawah. Tali tambat haluan dan buritan biasanya diatur pada sudut 30" sampai 45" terhadap muka dermaga karena tali ini digunakan untuk mencegah pergerakan kapal pada arah longitudinal (pada arah haluan dan arah buritan) dan pada arah lateral (pada arah daratan dan lautan). Panjang dermaga untuk satu tambatan sama dengan panjang kapal terbesar yang menggunakan dermaga ditambah ruang bebas (clearance) sebesar 10% dari panjang kapal terbesar yang bersandar di dermaga. Secara matematis, panjang dermaga untuk satu tambatan dinyatakan dalam persamaan berikut: Lp= 1,2 ^x Loa Keterangan: Lp: panjang dermaga; Loa parrjang kapal terbesar yang dilayani; Apabila dermaga digunakan oleh lebih dari satu tambatan kapal, di antara dua kapal yang berjajar diberi jarak sebesar 10% kali panjang kapal terbesar yang menggunakan dermaga. Secara matematis, panjang dermaga untuk beberapa tambatan dinyatakan dalam persamaan berikut: Lp= nx Loa+ (n+ 1) " tO%o ^x Loa Keterangan: Lp: panjang dermaga n: ^jumlah tambatan Loa: panjang kapal terbesar yang dilayani. Gambar 16 Ilustrasi ukuran dermaga untuk satu kapal __ 2. Elevasi Dermaga Elevasi lantai dermaga ditentukan dengan mempertimbangkan ukuran kapal rencana dan kondisi alam. Elevasi muka air yang digunakan sebagai datum dalam penentuan elevasi dermaga adalah MHWL (Monthlg-Highest Water Leuel). Jenis Dermaga T.rnggang Pasang >3,0m Tunggang Pasang <3,0m Dermaga untuk kapal besar (kedalaman kolam > 4,5 m) +0,5- 1,5 +7,O-2,O Dermaga untuk kapal kecil (kedalaman kolam < 4,5 m) +0,3- 1,0 +o,5- 1,5 3. Lebar Dermaga atau Lebar Apron Lebar dermaga atau lebar apron yang memadai harus disediakan antara garis muka dermaga dan gudang atau lapangan penumpukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran kegiatan bongkar muat barang, naik dan turun penumpang, serta lalu lintas kendaraan. l,ebar apron harus dirancang sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan penggunaan dermaga, dan struktur gudang di belakang dermaga dan penggunaannya. Tabel Standar Lebar Dermaga atau Lebar Apron Kedalaman kolam dermaga (Dpi Lebar apron minimum (Wa/ Dpt ^< 4,5 m 10m 4,5<Dp<7,5m 15m Dp>7,5m 20m 4. Kedalaman Dermaga Pada umumnya kedalaman dari dasar kolam dermaga ditetapkan berdasarkan sarat maksimum (maximum draft) kapal yang bertambat ditambah ^jarak aman (clearence) sebesar O,8 m - 1 m di bawah lunas kapal dan perbedaan pasang surut. Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 m - 1,5 m di atas permukaan laut (mdpl) dengan memperhatikan ketinggian gelombang maksimum di depan dermaga.
7.9.3 Panduan Perancangan Panduan visual perancangan Dermaga Wisatatipe ^jetfgr dengan struktur terbuka dalam Kawasan Pariwisata menarnpilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara. Dermaga Wisata yang dirancang pada panduan visual perancangan terdiri dari boardwalk dermaga wisata, tempat naik perahu dermaga wisata, dan bangunan dermaga wisata. L. Boardwalkdermaga wisata yang d.irancang pada panduan merupakan contoh tipikal rancangan boardwalk (struktur terbuka) yang berfungsi sebagai sirkulasi penghubung dengan wilayah daratan. Pada panduan perancanan boardwalk dermaga wisata memiliki luas minimum 43,75 m2 dengan panjang 77,5 m, lebar boardwalk 2,5 m, merupakan tipe struktur terbuka dari stnrktur beton, bagian lantai dari material artiftcial wood/composite wood dengan kedalaman fondasi dari muka tanah 2 m - 3 m dan asumsi ^jarak dari muka air 2 m - 3 m. Boardwalk dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap sesuai dengan kebutuhan setiap Kawasan Pariwisata. 2. Tempat naik perahu Dermaga Wisata yang dirancang pada contoh ilustrasi panduan merupakan contoh tipikal rancangan tempat naik perahu (struktur terbuka)yang berfungsi sebagai pelataran tempat naik dan turun penumpang dari perahu. Pada contoh ilustrasi panduan tempat naik perahu dermaga wisata memiliki panjang 1O m, lebar 5 m, merupakan tipe struktur terbuka dari struktur beton, bagian lantai dari material artifrcial wood/composite utood dengan kedalaman fondasi dari muka tanah 2 m - 3 m dan asumsi jarak dari muka air 2 m - 3 m. Tempat naik perahu dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap sesuai dengan kebutuhan setiap Kawasan Pariwisata. 3. Bangunan Dermaga Wisata yang dirancang pada contoh ilustrasi panduan merupakan contoh tipikal rancangan bangunan dermaga yang berfungsi sebagai area tunggu dan tempat berteduh para wisatawan. Rancangan atap Gambar 17 Ilustrasi Kedalaman Dermaga Wisata bangunan dermaga wisata pada contoh ilustrasi ^panduan merujuk atau merupakan transformasi dari arsitektur atap rumah adat suku Sahu di Kabupaten Pulau Morotai, yaitu Sasadu. Bangunan dermaga wisata memiliki ukuran panjang 10 m, lebar 5 m, merupakan bangunan panggung satu lantai dengan tipe bangunan struktur terbuka, struktur beton, rangka atap baja ringan, atap genteng, plafond ggpsum/GRC, dengan kedalaman fondasi 2 m - ^3 ^m ^dan asumsi ^jarak ^dari muka ^air ^2 ^rn - ^3 m. ^Penutup ^atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi. Bangunan Dermaga Wisata dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap sesuai dengan kebutuhan setiap Kawasan Pariwisata.
7.10 Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan trIisata 8.7.10.1 Konsep Dasar Fasilitas rekreasi penunjang kegiatan wisata adalah semua ^jenis sarana yang secara khusus ditujukan kebutuhan wisatawan yang bersifat rekreatif selama berada di daya tarik wisata. Fungsi dan manfaat fasilitas rekreasi penunjang kegiatan wisata:
Sebagai tempat berkumpul, berinteraksi, berkegiatan wisata, sekaligus Gambar 18 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Dermaga Wisata tipe jetty dengan struktur terbuka pada Kawasan Pariwisata di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sektiarnya, Provinsi Maluku Utara beristirahat bagi wisatawan;
Sebagai pusat penyediaan dan penjualan produk lokal, seperti kuliner dan cendera mata;
Dapat difungsikan juga sebagai fasilitas keselamatan dan keamanan wisatawan, seperti plaza/area pengunjung dapat menjadi salah satu titik kumpul pada saat terjadi bencana, serta menara pandang dapat menjadi pos penjagaan keselamatan dan keamanan wisatawan. Dalam peraturan ini, fasilitas rekreasi penunjang kegiatan wisata terdiri dari plaza/area pengunjutrg, bangku taman, gazebo, plaza kuliner, kios kuliner, kios cendera mata, dan menara pandang. A.7.1O.2 Ketentuan Teknis Fasilitas rekreasi penunjang kegiatan wisata mencakup plaza/area pengunjung, bangku taman, gazebo, plaza kuliner, kios kuliner, kios cendera mata, menara pandang dengan struktur baja, dan menara pandang dengan struktur beton. A.7.1O.2.1 Standar Teknis Plazal Atea Pengunjung l. Plaza/area pengunjung pada umumnya berbentuk teratur, yaitu persegi panjang, persegi, lingkaran dan bentuk lainnya, namun memungkinkan bentuk yang lebih organik menyesuaikan dengan kondisi aktual bentang alam dan keselarasan dengan keselumhan rancangan kawasan pariwisata;
Pada area yang lebih kecil, maka proporsi plaza/area pengunjung dibatasi maksimum 25%o dari total luas keseluruhan area;
Minimum 25 ^o/o dari area plaza/area pengunjung harus terbuka atau terkena sinar matahari, dapat disediakan ^juga naungan yang memadai pada plaza/area pengunjung, naungan tersebut dapat berupa pergola atau shelter ataupun naungan pohon;
Bagian plaza/area pengunjung yang ternaungi harus memiliki ntang vertikal minimum 3 m, untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. a.7.1O.2.2 Standar TeLnis Bangku Taman 1. Dalam menata bangku taman perlu mempertimbangkan dengan cermat variasi, dimensi, lokasi, dan konfigurasi dari bangku taman. Hal tersebut untuk menciptakan area duduk yang nyarnan, agar interaksi sosial ^pada suatu ruang luar semakin meningkat atau ruang luar tersebut dapat berfungsi maksimum. 2. Pada suatu plaza minimum 50% dari bangku taman berada pada areaplaza harus dipasang pernanen. Bangku taman yang dipasang pernanen bertuj uan untuk meminimumisir pencurian furnitur. 3. Untuk bangku taman yang akan diletakkan dekat dengan trotoar ^jalan raya, bangku taman dapat diletakkan 4,5 m dari tepi trotoar.
Material yang digunakan untuk bangku taman pada harus kuat, kokoh, tahan terhadap cuaca, dan tahan terhadap vandalisme (contoh: material beton, arttftciat wood/composite wood, besi, atau kombinasinya, dan lain- lain).
7.LO.2.3 Standar Teknis Gazebo Secara umum, dimensi gazebo dapat disesuaikan dengan kebutuhan rrang dan kapasitas yang direncanakan pada Kawasan Pariwisata. Material yang digunakan sebaiknya menggunakan material lokal (kayu alami, kayu buatan/ artifrcial utood, dan lain-lain) dan ^jenis material yang digunakan harrs keras, kuat, stabil, dan tahan lama. a.7.LO.2.4 Standar Teknls Plaza Kuliner 1. Standar Umum a. Luas plaza pada masing-masing Kawasan Pariwisata Bahari dan Perairan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan jumlah kios yang akan dibangun pada plaza kuliner tersebut;
Bentuk atau rancangan plaza dapat disesuaikan dengan.bentang alam pada masing-masing Kawasan Pariwisata, serta harus selaras dengan perancangan kawasan pariwisata secara menyeluruh;
Materi at plaza sebaiknya menggunakan ^jenis material lokal seperti pauing block/ porous pauement, grass block, dan material lainnya yang mampu menyerapkan air, harus anti slip, tidak licin, rata, dan dipasang datar;
Plaza harus menyediakan area makan minum yang dilengkapi dengan tempat duduk dan meja, jumlah tempat duduk dan meja dapat disesuaikan dengan rencana penataan, rencana kapasitas, kebutuhan, dan jumlah kios.
Plaza dilengkapi dengan sistem drainase yang baik;
Untuk keselamatan, keamanan, dan mitigasi bencana tersedia akses khusus darurat dan tempat berkumpul. 2. Standar Khusus a. Akses utama menuju Plaza Kuliner dari jalan umum dapat dilalui bus pariwisata medium dengan kapasitas 6O orang;
Jalan utama bisa berpapasan 2 (dua) bus;
Area naik turun penumpang yang memadai;
Jumlah parkir mobil, bus, dan motor dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perhitungan kapasitas pengunjung masing-masing Kawasan Pariwisata;
Loading dock dan area bongkar muatan (bahan makanan bersih);
Jalur truk sampah yang tidak boleh digabung dengan jalur bongkar muatan (bahan makanan bersih) agar tidak terkontaminasi bakteri;
Sumber air bersih panas dan dingin;
Drainase atau saluran pembuangan air lengkap dengan proses pemeliharaan sebelum dibuang ke saluran kota;
Drainase/saluran air hujan dan resapannya hanrs diperhatikan dengan baik untuk menghindari genangan air di halaman bangunan; dan
Tersedia fasilitas untuk penyandang disabilitas. 8.7.1o.2.5 Standar Teknis Kios Kuliner 1. Satu unit bangunan kios kuliner memiliki luas 9 m2 atau panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 3 m, di dalamnya tersedia dapur dan wastafel (dua bak cuci). Area cuci piring dapat dilengkapi dengan meja area pengering dan rak simpan. 2. Kios kuliner dapat dirancang persatuan unit atau berkelompok (terdiri dari beberapa unit kecil kios dalam Plaza Kuliner). 3. Kios kuliner harus dirancang dengan menerapkan arsitektur lokal (contoh bentuk transformasi atap dari rumah adat setempat dan lain-lain) dan menggunakan material lokal yang mudah ditemukan dilokasi. 4. Kios kuliner menggunakan struktur yang kuat dan kokoh (contoh: struktur beton, atap rangka baja, dan lain-lain) 5. Material penutup atap, dinding, dan lantai disarankan menggunakan material alami yang mudah didapatkan dilokasi. 6. Kios ini dapat dilengkapi dengan furnitur dan peralatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penjual. 7. Memiliki sistem sirkulasi udara, pencahayaan, pintu masuk dan keluar harts sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. Petunjuk arah dan papan nama kios kuliner memiliki tulisan yang terbaca dengan ^jelas dan mudah terlihat. 9. Ketersediaan sumber air bersih.
Tersedia loading dock dan area bongkar muat (bahan makanan bersih).
Kios kuliner yang ditata berkelompok pada suatu area dalam kawasan pariwisata:
ditata berhadapan antara kios kuliner baris pertama dan baris kedua;
harus menyediakan sirkulasi pejalan kaki dan area makan minum pada bagian tengah antara dua baris kios dengan lebar minimum 6 m;
jarak antara unit kuliner satu dan lainnya memiliki jarak minimum 3,5 m (yang ^juga berfungsi sebagai akses).
7.LO.2.6 Standar Teknis Kios Cendera Mata 1. Luas ruangan sesuai dengan kebutuhan ^jenis cendera mata;
Kios Cendera Mata dapat dirancang persatuan unit kecil atau berkelompok (terdiri dari beberapa unit kecil kios pada);
bentuk rakyang ideal untuk cendera mata adalah rak single wall minimarket dan rak double dengan ukuran panjang papan antara 30 cm - 4O cm;
jenis bahan ideal untuk cendera mata adalah besi dengan ketebalan plat antara 0,5 mm - 0,6 mm dan mampu menahan berat barang sebesar 30 kg - ^5O ^kg;
pintu harus menghadap ke ruang kosong, tidak boleh ada lemari, tirai, atau furnitur yang menghalangi pengunjung masuk;
panjang lemari dan meja dalam kios harus sesuai dengan sudut letak lemari; 7 . tidak menempatkan lemari dan meja pada sisi tajam yang mengarah ke pintu masuk;
memiliki sistem sirkulasi udara, pencahayaan, pintu masuk dan keluar harus sesuai standar dan/atau ketentuan peraturan pemndang-undangan;
petunjuk arah dan papan nama Kios Cendera Mata memiliki tulisan ^yang terbaca dengan ^jelas dan mudah terlihat;
Kios Cendera Mata yang ditata berkelompok harus memenuhi ketentuan berikut ini:
ditata berhadapan antara kios cendera mata baris pertama dan baris kedua;
harus menyediakan sirkulasi atau akses pejalan kaki (sirkulasi utama pejalan kaki) pada bagian tengah antara dua baris kios dengan lebar minimum 6 m;
jarak antara unit kios cendera mata satu dan lainnya memiliki ^jarak minimum 3,5 m. 8.7.LO.2.7 Standar Teknis Menara Pandang l. Dimensi Dimensi Menara Pandang harus diperhitungkan secara akurat untuk menentukan persyaratan minimum ruang dan ruang untuk instalasi dan pemeliharaan. Menara Pandang dapat terdiri dari 3 lantai atau lebih. Dengan luasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas. 2. Struktur Menara Ahli teknik bangunan gedung khusus struktur bangunan dibutuhkan untuk memperhitungkan ^jenis struktur yang sebaiknya digunakan sesuai kondisi tanah, ukuran struktur, tebal lantai, dan lainnya dalam analisis struktur kapasitas menara. Struktur yang digunakan harus kuat, kokoh, dan aman (contoh seperti: struktur baja, beton dan lain-lain). 3. Ukuran dan Bentuk Menara Menara pandang disarankan memiliki panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 4 m, atau dapat disesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing Kawasan Pariwisata. Disarankan hanya terdiri dan 2lantai sampai dengan 3lantai. 4. Akses Tangga akses menara juga harus disesuaikan dengan jumlah tingkatan dan tinggi menara. 5. Pemeliharaan Listrik dan Mekanis Pemeliharaan listrik dan mekanis ditujukan untuk menyediakan pencahayaan pada area pandang (ruang utama pengamatan) dan pada akses tangga. 6. Legalitas Pembangunan menara, harus mendapatkan izin tertulis dari Pemerintah Daerah. Pembangunan menara ini juga harus mengikuti peraturan berlaku temtama yang terkait dengan (KDB, KLB dan KDH kawasan). 7. Alat Pelengkap Menara Pandang dapat dilengkapi dengan alat komunikasi dan beberapa peralatan tambahan seperti teropong pandang, pengeras suara, dan lain- lain. 8. Penempatan Pada kawasan pantai, Menara Pandang berada pada area yang aman dari pasang surut air dan bencana. 9. Keselamatan dan keamanan Bangunan Menara Pandang harus memenuhi persyaratan struktur bangunan, persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya kebakaran, dan persyaratan kemampuan bangunan terhadap bahaya petir dan bahaya kelistrikan. lO. Internatianal Code Building (ICB) 2OO7 Sesuai dengan International Code Building (ICB) 2OO7 menara pandang merupakan bangunan dengan klasifikasi kepemilikan dan kegunaan bangunan dengan fungsi tertentu atau bangunan lain, maka dalam hal ini menara pandang dapat dibangun dengan kepemilikan pribadi terkait dengan pengelola destinasi pariwisata dan atau pemerintah. I 1. Memiliki IMB Pembangunan Menara Pandang harus memiliki daftar lzin Mendirikan Bangunan (IMB) serta mengikuti kaidah pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di daerah 8.7.1O.3 PanduanPeraacangan Panduan perancangan disusun untuk Fasilitas Rekreasi Penunjang Kegiatan Wisata, mencakup plazaf area pengunjung, bangku taman, gazebo, plaza kuliner, kios kuliner, kios cendera mata, menara pandang dengan struktur baja, dan menara pandang dengan struktur beton pada Kawasan Pariwisata. l. Plaza/Area Pengunjung Panduan visual perancangan plazaf area pengunjung pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Plaza dirancang untuk mengangkat identitas dan budaya daerah dengan menerapkan transformasi pola budaya lokal, seperti pola-pola batik khas Lombok. Pola batik tersebut membentuk pola perkerasan, pola penataan area hijau, pola penataan pohon, dan pola penataan furnitur plaza (yaitu bangku taman). Plaza pada panduan perancangan memiliki luas minimum 4OO m2 dengan ukuran panjang 20 m dan lebar 20 m, berbentuk persegi. Material plazayang digunakan pada contoh ilustrasi panduan perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous pauement setara K-200 s.d. K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. Pada sekeliling plaza dibatasi dengan kanstein. Gambar 19 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Plaza/Area Pengunjung pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat Contoh penerapan ilustrasi plaza/area pengunjung Penerapan pola batik khas Lombok pada pola perkerasan plaza/area pengunjung Pola batik membentuk kombinasi pola perkerasan, penataan area hijau dan 2. Bangku Taman Panduan visual perancangan bangku taman pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk Bangku Taman di PlazalArea Pengunjung Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Bangku taman pada contoh ilustrasi panduan visual perancang€rn tipikal bangku taman yang diusulkan pada plazaf atea pengunjung. Bangku taman yang diusulkan menggunakan material dasar beton dan artiftcial/ composite wood dengan ukuran panjang bangku taman 125 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 45 cm sesuai panduan visual perancang€rn.
Gazebo Penerapan arsitektur lokal berupa bentuk atap dan bentuk bangunan. Arsitektural gazebo dapat disesuaikan dengan arsitektural setempat pada masing-masing Kawasan Pariwisata. Ukuran satu unit banguraan gazebo tipe dua memiliki panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 2 m, | (satu) lantai, tipe bangunan terbuka, tinggi 15 cm dari permukaan tanah, struktur beton, plafond ggpsum/GRc, atap rangka baja, atap genteng, lantai batu alam, dan Gambar 20 Contoh rancangan bangku taman di Plaza/Area Pengunjung pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan, Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat tersedia bangku dari batu bata yang diberi acian plester, dapat dilengkapi dengan ornamen dan komponen pelengkap sesuai dengan kebutuhan masing- masing Kawasan Pariwisata. Gambar 21 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Gazebo Tipe Dua pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara 4. Plaza Kuliner Panduan visual perancangan Plaza Kuliner pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara. Plaza yang dirancang untuk minimal sepuluh unit kios kuliner. Bagian tengah plaza dapat digunakan sebagai jalur pejalan kaki atau area makan (dapat diletakkan meja dan kursi makan). Luas minimum plaza adalah 578 mz dengan ukuran panjang 34 m dan lebar 17 m. Material plaza yang digunakan pada contoh ilustrasi panduan perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous pauement setara K-2OO s.d. K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. Pada sekeliling plaza dibatasi dengan kanstein. PIaza dilengkapi juga dengan sistem drainase yang baik. Luas plaza pada masing-masing Kawasan Pariwisata, sesuai dengan kebutuhan dan jumlah kios yang akan dibangun pada Plaza Kuliner tersebut.
Kios Kuliner a. Panduan visual perancangan Kios Kuliner pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara. Kios kuliner ditata berkelompok pada suatu plaza sesuai ilustrasi panduan visual perancangan.
Luas minimum satu unit bangunan kios kuliner adalah 9 m2 dengan ukuran panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 3 m, merupakan tipe bangunan semi terbuka, dengan struktur beton, lantai keramik, plafond ggpsum/GRc, atap rangka baja, atap genteng, serta telah disediakan saniter tempat cuci piring (wastafel), kios ini dapat dilengkapi dengan teralis pengaman, furnitur dan peralatan sesuai dengan kebutuhan Gambar 22 Contoh ilustrasi perancangan Plaza Kuliner pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara masing-masing penjual pada kios kuliner.
Kios kuliner ditata secara berkelompok dengan jumlah sebanyak sepuluh unit dalam suatu plaza, saling berhadapan, lima kios di sisi utara dan lima kios di sisi selatan. Jumlah kios ini merupakan jumlah minimum yang dapat diajukan, dan dapat diajukan lebih banyak sesuai kebutuhan masing-masing Kawasan Pariwisata. Kios kuliner ditata saling berhadapan dan pada bagian tengah plaza dapat digunakan sebagai sirkulasi atau area makan.
Kios Cendera mata a. Kios Cendera Mata adalah 9 m2 dengan ukuran panjang bangunan 3 m dan lebar bangunan 3 m, merupakan tipe bangunan semi terbuka, dengan struktur beton, lantai keramik, plafond ggpsum/GRc, atap rangka baja, atap genteng, kios ini dapat dilengkapi dengan furnitur dan peralatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penjual pada Kios Cendera Mata b. Pada panduan visual perancangan Kios Cendera Mata ditata secara berkelompok sebanyak sepuluh unit dalam suatu area, saling berhadapan, lima kios di sisi utara dan lima kios di sisi selatan. Jumlah Gambar 23 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan kios kuliner (satu unit) pada Plaza Kuliner di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan, Destinasi Pariwisata Prioritas Morotai dan Sekitarnya, Provinsi Maluku Utara kios ini merupakan jumlah minimum yang dapat diajukan, dan dapat diajukan lebih banyak sesuai kebutuhan masing-masing Kawasan. Bagian tengah area dapat digunakan sebagai sirkulasi atau jalur pejalan kaki.
Menara Pandang Bangunan menara pandang ini menrpakErn bangunan dengan stmktur utama baja (salah satu struktur yang direkomendasikan karena konstruksinya lebih kuat dan kokoh sehingga aman jika digunakan wisatawan). Luas minimum bangunan menara pandang tipe satu (struktur baja) ini 108 m2 dengan panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 4 m, 3 lantai dengan 4 bordes, tipe bangunan struktur terbuka, selasar 15 cm dari permukaan tanah, stmktur utama baja, lantai artificial wood/composite wood, dan material pagar pembatas dari material besi galvalum atau baja yang dicat antikorosif/menggunakan material stainless steel. Titik pandang pada menara pandang ini berada pada setiap lantai bordes di kedua sisi yang berlawanan. Bangunan menara pandang dapat dilengkapi dengan ornamen dan komponen pelengkap sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi. Gambar 24 Contoh rancangan Kios Cendera Mata (satu unit) pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur 8.7.11 Fasilitas Umum 8.7.11.1 Konsep Dasar Fasilitas umum di daya tarik wisata adalah sarana pelayanan yang dibutuhkan oleh wisatawan untuk memenuhi kebutuhan dasar ketika berwisata di daya tarik wisata. Fungsi dan manfaat fasilitas umum: Gambar 25 Contoh rancangan Menara Pandang Tipe Satu (Struktur Baja) di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara __ Barat. Denah Menara Pandang Struktur Baja Desain arsitektural harus merujuk pada identitas budaya lokal. Gambar di samping ini adalah hanya sekedar contoh ilustrasi menara pandang yang menerapkan pola batik ikat kepala khas Lombok pada fasad arsitektural bangunan. Struktur bangunan menara pandang pada gambar menggunakan struktur utama baja. Struktur harus dipastikan, kuat, kokoh dan aman.
fungsi: sarana bagi wisatawan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang biasa dilakukan dalam kehidupan keseharian pada saat berada di daya tarik wisata. 2. manfaat:
Memberikan rasa aman dan nyaman secara psikologis kepada wisatawan dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehariannya ketika berada di daya tarik wisata;
Memberikan fasilitas istirahat bagi kendaraan wisatawan sehingga tidak mengganggu kelancaran dan keselamatan lalu lintas secara umum. Fasilitas umum terdiri dari tempat parkir, tempat ibadah, serta toilet dan perlengkapErnnya. A.7.Lt.2 Ketentuan Teknis Fasilitas Umum A.7.LL.2.L Staadar Teknis Tempat Parkir Dalam teknis perencanaan tempat parkir harus memperhatikan, satuan ruang pakir (SRP) dan pola parkir kendaraan. Satuan Ruang Parkir (SRP) merupakan standar ukuran luas atau dimensi efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk atau sepeda motor), termasuk nrang bebas dan lebar buka pintu. Dalam penentuan satuan ruang parkir (SRP) mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang.
Ruang Bebas Kendaraan Parkir Ruang ini diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada posisi pintu kendaran terbuka, yang Gambar 26 Ilustrasi Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak te{adi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (ablel. Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan ^jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.
Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan tempat parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan untuk pengguna dan atau pemntukan tempat parkir pusat hiburan atau rekreasi, hotel, dan pusat perdagangan eceran atau swalayan untuk pintu depan atau belakang terbuka penuh adalah 75 cm (tujuh puluh lima centimeter). Sedangkan untuk lebar bukaan pintu kendaraan untuk pengguna dan atau peruntukan tempat parkir orang cacat ditambahkan dengan lebar untuk pergerakan kursi roda.
Satuan Ruang Parkir (SRP) Kendaraan Penentuan satuan nrang parkir (SRP) terbagi atas tiga jenis kendaraan, yaitu SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan (golongan I, II, dan III), bus/tmk, dan sepeda motor Tabel Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) No. Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m') 1 a. Mobil penump€rng untuk golongan I b. Mobil penumpang untuk golongan II c. Mobil penump€rng untuk golongan III 2,3O x 5,OO 2,5O x 5,00 3,OO x 5,00 2. Bus/truk 3,40 x I2,5O 3. Sepeda motor O,75 x2,OO 5. Jalur Sirkulasi, Gang, dan Modul Jalur sirkulasi dan jatur gang memiliki perbedaan pada penggunaannya. Secara umum panjang sebuah jalur gang tidak lebih dari 100 m, jalur gang ini diperuntukan untuk melayani lebih dari 50 kendaraan dan dianggap sebagai jalur sirkulasi. Lebar minimum jalur sirkulasi tempat parkir untuk jalan satu arah adalah 3,5 m, sedangkan lebar minimum jalur sirkulasi tempat parkir untuk ^jalan dua arah adalah 6,5 m.
Jalan Masuk dan Keluar Ukuran atau dimensi lebar pintu keluar masuk dapat ditentukan yaitu lebar 3 m dan panjangnya hanrs dapat menampung tiga mobil berurutan dengan jarak antar mobil atau spacing sekitar 1,5 meter, sehingga panjang pintu keluar masuk minimum 1Smeter. Jalan keluar masuk sebaiknya penempatannya jauh dari persimpangan jalan atau minimum 25meter sebelum atau sesudah persimpangan jalan.
Material Perkerasan Tempat Parkir Lapisan permukaan ^jalan atau tempat parkir umumnya terbagi kedalam tiga jenis perkerasan, yaitu:
perkerasa.n lentur: dengan bahan pengikat aspal atau sering disebut campuran aspal panas atau hot mix;
perkerasan kaku: tipe perkerasan kaku dengan agregat sebagai tulangan dan bahan pengikat berupa semen;
perkerasan dengan pauing block atau grass block: perkerasan yang terdiri dari campuran pasir semen ditambah atau tanpa campuran lainnya, perkerasan jenis ini umumnya lebih sering dipakai untuk perkerasan tempat parkir pada kawasan pariwisata karena pengerjaan mudah, biaya relatif murah, estetis (karena ada pola dan warna yang dapat disesuaikan dengan rencana atau rancangan), serta dapat meresapkan air. Saat ini juga sudah ada pauing blockyartg dapat meresapkan air cukup banyak ke dalam tanah atau lebih dikenal porous pauement Pada umumnya pauing block atau gra^ss block yang digunakan pada tempat parkir adalah pauing block dengan tebal 6 cm dengan mutu kelas II. A.7.11.2.2 Standar Teknis Tempat Ibadah Kriteria Lokasi Penempatan Tempat Ibadah sebagai berikut:
tempat ibadah mudah diakses dan dekat dengan lokasi kegiatan wisatawan;
pada lokasi yang cenderung alami perlu dipertimbangkan agar tidak menimbulkan tekanan atau dampak negatif terhadap lingkungan;
dekat dengan sumber air;
bangunan diletakkan agar merespon terhadap kiblat (posisi atau sudut kemiringan peletakan bangunan mushola mengikuti arah kiblat). Standar teknis bangunan tempat ibadah pada Kawasan Pariwisata sebagai berikut:
desain arsitektur yang diterapkan harus selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal pada masing- masing destinasi pariwisata;
struktur bangunan tempat ibadah harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil Bangunan (terkait penggunaan beton, baja, dan lain-lain) dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli Arsitektur (Arsitek);
luas nangan mampu menampung maksimal 30 (tiga puluh) orang;
memiliki sistem sirkulasi udara atau air conditioner (AC) dan pencahayaan, pintu masuk dan keluar sesuai standar;
penanda arah dengan tulisan yang terbaca ^jelas dan mudah terlihat;
bangunan tempat ibadah memiliki ukuran panjang bangunan 9 m dan lebar bangunan 9 m, dilengkapi dengan teras atau selasar;
penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi;
bukaan bangunan dari alumunium atau artificial unod;
lantai menggunakan material yang bertekstur, anti slip, dan tidak licin;
tersedia saniter wudhu pada tempat wudhu; 1 1. tersedia saniter toilet pada toilet tempat ibadah. Gambar 27 Contoh posisi peletakan bangunan tempat ibadah terhadap arah kiblat Perancangan Tempat Ibadah untuk wisatawan muslim memperhatikan aspek spiritual berikut ini:
rancangan tempat ibadah harus dapat memotivasi manusia agar senantiasa beribadah;
dzikir dan menjauhi maksiat adalah bentuk ibadah paling dasar untuk muslim;
konsep spiritual pada Tempat Ibadah:
konsep dzikin agar penghuni berdzikir/doa/tafakur, sehingga mengurangi kemungkinan bermaksiat;
konsep wara': agar penghuni untuk berhati-hati terhadap kesalahan kecil karena tidak tahu/lalai;
konsep ihsan: uniuersaldesign (rancangan tempat ibadah yang ramah bagi selunrh pengunjung), pengelolaan tempat ibadah sesuai syariah, dan lain- lain. Penerapan aspek spiritual pada perancangan tempat ibadah sebagai berikut:
Penerapan Konsep Dzikir pada Bangunan Tempat Ibadah:
kaligrafi (terutama transformasinya) pada fasad arsitektural tempat ibadah;
tulisan kaligrafi doa-doa setiap aktivitas sekitar tempat ibadah;
doa masuk dan keluar tempat ibadah, doa bercermin dan lain-lainnya;
tulisan motivasi islami untuk wisatawan muslim. 2. Penerapan Konsep Wara pada Bangunan Tempat Ibadah a. pintu keluar masuk pria dan wanita terpisah;
pintu masuk wanita diberi pintu;
tempat wudhu terpisah (aurat wanita terjaga);
toilet pria dan wanita terpisah;
tersedia area transisi antara area basah dan kering (ruang untuk mengeringkan k"t i)t f. batas suci hanrs jelas;
pada bagian teras atau selasar mushola disediakan fasilitas tempat duduk (untuk pengguna melepaskan dan memasangkan alas kaki) serta fasilitas rak sepatu (untuk pengguna meletakan sepatunya);
tersedia rak penyimpanan mukena, sarung dan Al-Qur'an;
motif karpet dengan motif per shaf (untuk efisiensi jumlah jamaah).
Penerapan Konsep Ihsan pada Bangunan Tempat Ibadah. Penerapan uniuersal design pada rancangan tempat ibadah yang ramah bagi seluruh pengunjung atau wisatawan (contoh: ramp pada akses keluar masuk masjid, dan lain-lain). 8.7,77.2.3 Standar Teknis Toilet dan perlengkapaturya, termasuk jaringan air bersih, sumur, pompa, jaringan listrik, dan jalur pembuan gan, I septic to;
nk. 1. Ikiteria Lokasi penempatan Toilet Umum L,okasi penempatan toilet disesuaikan dengan luas kawasan pariwisata. Lokasi toilet disarankan tidak mengganggu bangunan di sekitarnya tetapi mudah terlihat. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penempatan bangunan toilet pada suatu kawasan pariwisata sebagai berikut:
dekat dengan sumber air bersih atau mudah dalam menyediakan air bersih;
tidak merusak keindahan lingkungan;
mudah diketahui dan dicapai keberadaannya;
memberikan kenyamanan dan perasaan am€rn;
keadaan sekitar toilet harus tertata indah, asri, bersih, dan nyaman;
mudah dalam membuat saluran pembuangan, termasuk septb tank; darr g. mudah dalam proses pemeliharaan kebersihan. 2. Prinsip Teknis Umum a. Akses menuju toilet laki-laki dan perempua.n perlu dibuat terpisah untuk pertimbangan keamanan. b. Penempatan dan desain toilet sebaiknya merupakan satu kesatuan dengan fungsi ruang lain yang ada dalam kawasan. c. Toilet dilengkapi dengan penanda yang jelas dan informatif. d. Setiap toilet umum harr.s menyediakan paling sedikit 1 (satu) buah toilet untuk penyandang disabilitas. 3. Standar Ukuran Toilet a. Ukuran standarjuga menjadi halyang perlu dipenuhi agar kebutuhan dan kenyamanan wisatawan dalam menggunakan toilet menjadi maksimal. Ukuran standar Toilet Umum:
luas ruang dalam toilet paling sedikit berukuran 80 cm x 155 cm;
ukuran wastafel cuci tangan minimum 45 x 60 cm, disarankan menggunakan kran dengan sistem sensor. 3) ketinggian wastafel untuk orang dewasa 85 cm dan untuk anak-anak disarankan 70 cm; FRESIDEH REPUEUK INDONESTA - 2968 - 4) ruang bebas untuk pengguna wastafel cuci tangan setidaknya 60 cm dari tepi wastafel dengan sirkulasi 60 cm;
dekat wastafel cuci tangan disediakan tempat sabun (berisi sabun cuci tangan), tempat tisu, hand drier (pengering tangan) dan tempat sampah;
urinal untuk orang dewasa dipasang dengan ketinggian 60 cm dari lantai, harus dilengkapi dengan tombol flushdan/atau peralatan flush otomatis untuk menyiram urinal setelah digunakan;
^jarak antarurinal paling kurang 70 cm dengan sekat pemisah (modesty boarQ yang memiliki ukuran setidaknya 40 cm x 80 cm;
urinal perlu dilengkapi dengan pelindung (urine protector) untuk menjaga kesucian badan atau pakaian dari cipratan urin;
spraA urinal harus dapat diaktivasi dengan sistem ganda (sensor dair manual) agar pengguna dapat bersuci setelah menggunakan urinal; 1O) sekat pemisah harus menggantung dan tidak menyentuh lantai untuk menjaga privasi pengguna dan menjamin kebersihan area di bawah urinal;
ruang bebas untuk pengguna urinal setidaknya 60 cm dari tepi sekat pemisah dengan sirkulasi 60 cm. Tabel Standar ukuran toilet umum dan ukuran penataan komponennya Fasilitas Standar Minimum Standar Rekomendasi Pintu masuk utama 9O - 120 cm 110 - 120 cm Pintu kubikal toilet 70 - I2O cm 110 - 120 cm Kubikal 8O x 155 cm 9O x 165 cm Jarak antara pintu dan tempat duduk toilet 60 cm 60 cm Area wastafel (2 wastafel) 165 x 200 cm 165 x 200 cm Ketinggian wastafel 75 cm 85 cm Jarak antar-as wastafel 1OO cm 1OO cm Jarak antar-as urinal 7O cm 90 cm Jarak antarsekat urinal 70 cm 90 cm Gambar 28 Standar ukuran dan penataan satu unit ruang atau kubikal toilet umum dengan toilet duduk Gambar 29 Standar ukuran dan penataan area wastafel cuci tangan b. Ukuran Toilet Penyandang Disabilitas:
luas mang dalam toilet penyandang disabilitas paling sedikit memiliki ukuran tiZ,s cm x 227: 5 cm dengan mempertimbangkan ruang gerak pengguna kursi roda;
daun pintu toilet penyandang disabilitas pada dasarnya membuka ke arah luar toilet dan memiliki ruang bebas sekurang-kurangnya 152,5 cm antara pintu dan permukaan terluar kloset;
jika daun pintu toilet penyandang disabilitas membuka ke arah dalam toilet, maka harus memberikan ruang bebas yang cukup untuk pengguna kursi roda melakukan manuver berputar f 8O0 dan membuka/menutup daun pintu;
pintu toilet penyandang disabilitas perlu dilengkapi dengan plat tendang di bagian bawah pintu untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas netra;
pintu toilet penyandang disabilitas dilengkapi dengan engsel yang dapat menutup sendiri;
toilet penyandang disabilitas harus dilengkapi dengan pegangan rambat untuk memudahkan pengguna krrrsi roda berpindah posisi dari kursi roda ke atas kloset ataupun sebaliknya; 7l pada bagian atas luar pintu toilet penyandang disabilitas disediakan lampu alarm (panic lamp) yang akan diaktifkan oleh pengguna toilet dengan menekan tombol bunyr darurat (emergencg sound button). Ketinggian wastafel untuk pengguna kursi roda adalah 75 cm. Gambar 30 Standar ukuran dan penataan area urinal Tabel. Standar Ukuran Toilet Penyandang Disabilitas dan Ukuran Penataan Komponennya Fasilitas Standar Minimum Standar Rekomendasi Jenis Pintu Pintu Geser Pintu Geser Pintu toilet untuk penyandang disabilitas 90- 120 cm 120 cm Kubikal Penyandang Disabilitas 152,5 x227,5 cm 152,5 x227,5 cm Sirkulasi Penyandang Disabilitas 92 crn 184 cm Ketinggian Wastafel 75 cm 85 cm 4. Komponen Bangunan Toilet a. Atap: struktur disarankan menggunakan struktur yang kokoh, kuat dan tahan lama (contoh: rangka baja ringan dan lain-lain). Penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi.
Lantai: lantai toilet memiliki kelandaian paling sedikit 3%-5% dari panjang atau lebar lantai. Lantai toilet harus memiliki ketinggian yang lebih rendah daripada lantai ruangan di luar toilet. Lantai toilet diberi lapisan kedap air (waterprooftngl.Material penutup lantai untuk toilet dipitih dari material bertekstur, tidak licin, dan tidak meresapkan air. Gambar 31 Standar ukuran dan penataan satu unit ruang ataukubikal toilet untuk penyandang disabilitas c. Dinding: dinding dengan warna terang memudahkan mengontrol kebersihan toilet. Ubin keramik dapat dijadikan pilihan untuk melapisi dindingyang terbuat dari ggpsumtahan air atau batu bata dengan lapisan kedap air. Dinding Toilet harr's diberi lapisan kedap arr (waterproofingl. Dinding pembatas antara nrang toilet satu dengan lainnya harus tahan air dan menggantung 20 crn dari atas lantai.
Langit-Langit atau Plafon: langit-langit atau plafon terbuat dari bahan yang cukup kaku dan rangka yang kuat sehingga memudahkan dalam perawatan dan tidak mudah kotor. Apabila langit-langit toilet terdapat pipa-pipa air, maka disarankan membangun lubang (man-holel untuk memudahkan petugas dalam melakukan perawatan dan perbaikan. Langit-Langit atau Plafon harus diberi cat kedap atr lwaterproofingl.
Pintu: pintu pada toilet harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, agar ringan, tidak lapuk, dan mudah dibersihkan. Material pintu bisa menggunakan bahan fiber yang dilaminasi dengan bahan tahan air maupun terbuat dari aluminium. Untuk daun pintu kloset harus memiliki kunci yang dapat dikunci dari dalam. Daun pintu terpasang disebelah kanan dan membuka kearah dalam agtr menghindari benturan dengan aktifitas di luar ruangan dan menyediakan gantungan pakaian atau tas yang diletakkan pada sisi dalam pintu. i f. Jendela: toilet perlu diberi sirkulasi udara yang memadai melalui jendela atau bouentbht Jendela ventilasi pada toilet harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, tidak lapuk dan mudah dibersihkan. 8.7.11.3 Panduan Perancangan Panduan Perancangan disusun untuk fasilitas umum mencakup tempat parkir, tempat ibadah, serta toilet dan perlengkapannya, termasuk jaringan air bersih, sumur, pompa, ^jaringan listrik, dan jalur pembuangan/ septb tank.
Tempat Parkir Panduan visual perancangan tempat parkir di Kawasan Pariwisata sebagai berikut:
Panduan perancangan yang diberikan merupakan tipikal rancang€rn tempat parkir dengan luas minimum 72 m2 yang terdiri dari tiga modul parkir mobil (panjang total 7,5 m, lebar total 5 *), jalur sirkulasi parkir (satu jalur, panjang sirlnilasi 11,5 m, lebar sirkulasi 3 *), menggunakan material Pauing Block/ Porous Pauement setara K-2OO s.d. K-35O dilengkapi dengan kanstein mengelilingi Pauirry Block/Porous Pauement tempat parkir. b. Kebutuhan modul parkir yang dibutuhkan dan jalur sirkulasi parkir akan berbeda-beda pada masing-masing daya tarik wisata, penentuan jumlah modul parkir dan jalur sirkulasi parkir yang dibutuhkan harus berdasarkan hasil analisis oleh tenaga ahli, disesuaikan dengan rencana kapasitas tempat parkir dan harus terintegrasi dengan sistem lalu lintas di sekitarnya.
Tempat Ibadah Panduan visual perancangan Tempat Ibadah pada Kawasan Pariwisata menampilkan contoh untuk rancangan tempat ibadah pada Destinasi Super Prioritas Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat:
Contoh ilustrasi panduan yang diberikan merupakan contoh tipikal rancangan Tempat Ibadah (muslim) yang terinsipirasi dari arsitektur lokal setempat pada Destinasi Super Prioritas Mandalika. Penerapan arsitektur lokal berupa bentuk atap dan penyelesaian pola dinding. Gambar 32 Contoh ilustrasi rancangan Tempat Parkir (tiga modul parkir mobil dan jalur sirkulasi parkir satu jalur) pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan Denah Tipikal b. Bangunan tempat ibadah pada panduan perancangan merupakan tempat ibadah umat muslim dengan luas minimum 9l m2 dan dengan panjang bangunan 9 m, lebar bangunan 9 m, teras-tangga-ramp 20 m2, satu lantai, tipe bangunan tertutup, tinggi 60 cm dari permukaan tanah, struktur beton, dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium dan artiftcial wood/composite utood, rangka atap baja ringan, atap genteng, plafond ggpsum/GRc, terdiri dari ruang shalat wanita kapasitas 24 orang dan ruang shalat pria kapasitas 24 orarrg, dilengkapi dengan saniter (keran dan lain-lain) pada tempat wudhu, serta toilet untuk pria dan wanita, sumber air bangunan tempat ibadah ini menyambung ke pipa sumber air yang sudah ada. Pada bagian depan bangunan atau teras disarankan dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk untuk pengguna melepaskan dan memasangkan alas kaki, serta fasilitas rak sepatu untuk pengguna meletakkan sepatu. Pembangunan tempat ibadah di dalam area daya tarik wisata untuk umat agama lain memungkinkan diajukan narnun disesuaikan dengan karakteristik wisatawan yang banyak berkunjung ke daya tarik wisata. Desain atap harus merujuk atau merupakan transformasi dari bangunan arsitektur tradisional setempat. Gambar di atas ini adalah hanya sekedar contoh ilustrasi dari bangunan dengan desain atap transformasi dari Rumah Adat Suku Sasak, Mandalika, Pulau Lombok. Denah Tangga Penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi. Gantbar -13 Corttolt perancct,tqett Rutqunart Tt: n4tol lbaclctl't KcLtL; ascut Pctriu'isata r/i l)esfinasr Supt'r Prioritas Mandalikrt Kriltu1: ttttt,tt Lornbok Tettgrth, Prouinsi Nusa Tertggara Barat 3. Toilet dan perlengkapannya a. Mempertimbangkan peletakan bangunan yang kemungkinan besar berada di wilayah pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut, maka bangunan dirancang panggung atau dinaikkan dari permukaan tanah. b. Bangunan Toilet pada panduan perancangan memiliki luas minimum 46 m2 dengan panjang bangunan 6 m, lebar bangunan 6 m, teras-tangga- ramp 20 m2, satu lantai, merupakan tipe bangunan tertutup, diangkat 60 cm dari permukaan tanah, struktur beton, dinding bata dilapisi waterprooJ pintu dan ^jendela alumunium, keramik toilet setara roman, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond ggpsum/GRc dilapisi waterprool Saniter setara amerban standard (termasuk kloset duduk dan jongkok, urinoar, toilet penyandang disabilitas, janitor), sumber air bangunan toilet ini menyambung ke pipa sumber air yang sudah ada. Bangunan toilet ^juga dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana lain pelengkap bangunan, disesuaikan dengan kebutuhan Kawasan Pariwisata.
7.12 Fasilitas Aksesibilitas 8.7.12.L Konsep Dasar Fasilitas aksesibilitas di daya tarik wisata adalah semua jenis sarana dan prasarana transportasi dan pendukungnya yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pergerakan wisatawan selama berada di daya tarik wisata. Fungsi dan manfaat fasilitas aksesibilitas:
fungsi:
sebagai prasarana bagi wisatawan untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat lain selama berada di daya tarik wisata, dilengkapi sarana yang mendukung kenyamanan, keamanan, dan keselamatan wisatawan;
sebagai sarana bagi wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi tempat-tempat yang ada di daya tarik wisata. Gambar 34 Contoh Panduan Visual Perancangan Bangunan Toilet Kawasan Wisata Bahari dan Perairan di Destinasi Pariwisata Prioritas Kawasan Wisata Bahari dan Perairan Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara 2. manfaat:
memberikan pelayanan kepada wisatawan sehingga dapat meningkatkan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam melakukan pergerakan di dalam kawasan daya tarik wisata;
mengarahkan dan mengelola pergerakan pengunjung di area daya tarik wisata agar sesuai dengan daya dukung lingkungan;
menghubungkan tempat-tempat di dalam daya tarik wisata. Fasilitas aksesibilitas terdiri dari jalur pejalan kaki (pedestrian), jalan dalam kawasan, boardwalk, lampu taman, papan interpretasi kawasan, dan rambu petunjuk arah (stgnagel di dalam kawasan daya tarik wisata.
7 .12.2 Ketentuan Telrnis Fasilitas Aksesibilitas 8.7.12.2.1 Standar Teknis Jdur Pejalan Kaki (Pedestrianf Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) harus memenuhi standar teknis berikut ini:
Memperhatikan dimensi tubuh manusia untuk memberikan ruang gerak yang ideal. Dimensi tubuh manusia yang lengkap berpakaian adalah 45 untuk tebal tubuh sebagai sisi pendeknya dan 6O cm untuk lebar bahu sebagai sisi panjangnya.
Kebutuhan ruang gerak minimum pejalan kaki:
tanpa membawa barang dan keadaan diam, yaitu O,27 m2;
tanpa membawa barang dan keadaan bergerak, yaitu 1,08 m2; dan
membawa barang dan keadaan bergerak yaitu antara 1,35 m2 -1,6 m2. 3. Kebutuhan ruang gerak untuk pejalan kaki berkebutuhan khusus:
jalur pejalan kaki memiliki lebar minimum 1,5 m dan luas minimum 225 rn';
tingkat kelandaian tidak melebihi dari 8% atau 1 banding 72l' dan c. jalur yang landai harls memiliki pegangan tangan setidaknya untuk satu sisi (disarankan untuk kedua sisi). 4. Kemiringan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian):
kemiringan memanjang, kriterianya ditentukan berdasarkan kemampuan berjalan kaki dan tujuan desain; kemiringan maksimal sebesar 87o dan disediakan bagian yang mendatar dengan panjang minimum 1,2 m pada setiap jarak maksimal 9 m;
kemiringan melintang, kriterianya ditentukan berdasarkan kebutuhan untuk drainase serta material yang digunakan pada jalur pejalan kaki, kemiringan minimum sebesar 2o/o, dan kemiringan maksimal sebesar 4%o; dan
Dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menyediakan kemiringan memanjang, kemiringan dimaksud dapat digantikan dengan penyediaan anak tangga.
Aksesibilitas:
sistem jaringan sirkulasi jalur pejalan kaki (pedestrian) harus direncanakan terintegrasi dengan perencanaan zotta kegiatan wisata untuk optimalisasi akses antarfasilitas maupun akses dari dan menuju lokasi kawasan pariwisata; dan
lokasi fasilitas berada dalam cakupan ^jarak pejalan kaki, yaitu antara 300 m - 400 m, apabila jarak lebih dari 400 m, harus diberikan jeda untuk tempat istirahat pejalan kaki.
Material Perkerasan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) a. material yang digunakan pada Jalur Pejalan Kaki (pedestrian) sebaiknya menggunakan material lokal (pauing block, grass block, porous pauement, dan sebagainya);
permukaan material harus antislip, tidak licin, rata, dan datar;
material yang digunakan ^juga dapat menampilkan estetika khas budaya lokal seperti pola batik dan warna khas daerah;
sebaiknya diusulkan penggunaan material perkerasan yang dapat menyerapkan air. 7. Sarana dan Prasarana Pelengkap Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) e. Rambu dan marka Penempatan rambu dan marka jalur pejalan kaki harus diperhitungkan secara efisien untuk memastikan keselamatan pengguna. Rambu diletakkan pada titik interaksi sosial, pada jalur dengan arus orang padat, dengan besaran sesuai kebutuhan, serta bahan yang digunakan terbuat dari bahan yang memiliki daya tahan yang tinggi dan tidak menimbulkan efek silau. Khusus untuk Kawasan Pariwisata Pantai karena lingkungan yang korosif maka material rambu yang digunakan harus tahan terhadap korosif. f. Area istirahat (tempat duduk) Merupakan fasilitas berhenti sementara pejalan kaki, umumnya dilengkapi dengan tempat duduk untuk beristirahat. Area beristirahat ini dapat disediakan setiap jarak 10 m atau lebih. Tempat duduk pada area istirahat pejalan kaki dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Tempat duduk diletakkan pada jalur dan tidak boleh menganggu pergerakan pejalan kaki.
Pagar Pengaman Pagar Pengaman dapat ditempatkan pada titik tertentu yang berbahaya dan memerlukan perlindungan. Tinggi pagar pengaman minimum 90 cm, terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca. h. Pelindung atau Penaung Jenis pelindung atau penaung jalur pejalan kaki dapat disesuaikan dengan fasilitas pejalan kaki, dapat berupa pohon, atap, dan lain sebagainya. 1) sebagai Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian), penaung berfungsi menghubungkan antarfasilitas atau area aktivitas di dalam taman; 2l sebagai gazebo, berfungsi sebagai area berkumpul untuk beraktivitas maupun beristirahat. i. Tempat Sampah Penempatan tempat sampah pada jalur pejalan kaki hanya untuk menampung sampah yang dihasilkan oleh pejalan kaki dan bukan untuk menampung sampah rumah tangga di sekitar ^jalur pejalan kaki. Tempat sampah diletakkan pada jalur pejalan kaki, tidak boleh menganggu pergerakan pejalan kaki, terletak setiap 20 m dengan besaran sesuai dengan kebutuhan dan sesuai standar dalam peraturan pemndang- undangan yang berlaku terkait persampahan. j. Lampu atau Penerangan Lampu atau penerangan jalur pejalan kaki yang disarankan berkisar antara 50 lux - 15O lux tergantung pada intensitas pemakaian, tingkat bahaya, dan kebutuhan keamanan. Lampu diletakkan setiap 10 m dengan tinggi maksimal 4 m. Bahan lampu atau penerangan sebaiknya memiliki durabilitas tinggi. k. Bollard Pemasangan bollard dimaksudkan agar kendaraan bermotor tidak masuk ke jalur pejalan kaki (pedestrian) sehingga pejalan kaki merasa aman dan nyaman bergerak. Bollard diletakan sekitar 3O cm dari kerb, dimensi bollard adalah diameter 30 cm dengan ketinggian antara O,6 m - 1,2 m. Jarak penempatan antar bollard tidak lebih dari O,9 m. 1. Drainase Drainase jalur pejalan kaki (pedestrian) terletak berdampingan atau dibawah jalur pejalan kaki. Drainase ini berfungsi sebagai penampung dan jalur aliran air, untuk mencegah terjadinya banjir dan genangan- genangErn air pada saat hujan. FRESItrEN REPUBLIK INDONESIA - 298t - m. Jalur Pemandu atau Penanda Jalur ini berfungsi sebagai jalur sirkulasi bagi penyandang disabilitas netra termasuk penyandang gangguan penglihatan yang hanya mampu melihat sebagian, yang terdiri atas ubin pengarah dan ubin peringatan. n. Ramp Ramp diletakkan pada setiap akses keluar masuk antararea atau pada pintu keluar masuk menuju bangunan. A.7.L2.2.2 Standar Teknls Jalan dalam l(awasan Standar lebar minimum ^jalan, kecepatan rencana, peruntukan kendaraan, dan jumlah lajur minimum memiliki ketentuan:
didesain berdasarkan kecepatan 10 km per jam;
lebar badan ^jalan paling sedikit 6,5 m;
syarat teknis diperuntukan bagi kendaraan bermotor beroda tiga atau lebih;
jalan lingkungan sekunder yang tidak diperuntukan bagr kendaraan bermotor mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter. 5. ruang pengawasan jalan (ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang diperuntukan bagr pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan serta pengamanan fungsi jalan) untuk jalan lingkungan sekunder paling sedikit 2 (dua) m.
kemiringan melintang boardwalk minimum sebesar 2o/o dan kemiringan maksimal sebesar 4Yo; darr c. dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menyediakan kemiringan memanjang, kemiringan dimaksud dapat digantikan dengan penyediaan anak tangga. 3. Material Boardwalk:
material yang digunakan pada boardwalk sebaiknya menggunakan material lokal (kayu alami, kayu buatan/ aftificial utood, dan lain-lain);
^jenis material yang digunakan harus kuat, stabil, tidak licin, dan cepat kering. a.7.12.2.4 Staudar Teknis Lampu Taman 1. Lampu Taman yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yafig terdiri dari sumber cahaya, elemen optik, elemen elektrik dan struktur penopang serta fondasi tiang lampu. 2. Pencahayaan untuk penerangan taman dan area sekitarnya adalah pencahayaan untuk memberikan kesan hangat dan nyaman, yaitu dengan pemilihan lampu benvarna orange/jingga. Pengecualian pada beberapa titik utama yang membutuhkan tingkat keamanan lebih tinggi sehingga dapat menggunakan lampu dengan cahaya benvarna putih. 3. Tiang Lampu Taman yang berada pada lingkungan yang bersifat korosif, seperti pinggir pantai dan dermaga, dapat dibuat dari bahan beton cor atau ka5ru, pada prinsipnya material dari logam tidak berinteraksi langsung dengan tanah pada lingkungan korosif. 4. Lampu Taman yang berada pada jalur pejalan kaki atau pedestrian taman dipasang setiap jarak 10 m dengan tinggi lampu taman maksimal 4 m. 5. Lampu taman untuk jalur pejalan kaki dalam suatu taman disarankan memiliki kemampuan 50- 15O lux disesuaikan dengan intensitag pengunaan suatu taman atau kawasan 6. Komponen lampu taman menggunakan material yang memiki durabilitas tinggi (contoh: metal, beton cetak, dan lain-lain). 7. Kapasitas, kemampuan lampu, dan spesifikasi komponen pelengkap lainnya untuk lampu taman (panel, kabel, saklar dan lain-lain) harus sesuai hasil analisis tenaga ahli serta sesuai standar dan peraturan yang berlaku. 8. Dapat diusulkan penggunaan lampu ramah energi (lampu solar panel atau FRESIDEH REPUBLIK INDONESIA - 2983 - lampu tenaga surya) atau jenis-jenis lampu LED. 9. Lampu taman yang memiliki tiang pendek (0,6 m - I,2 m) atau berbentuk seperti bollard (komponen pembatas agar kendaraan tidak masuk ke jalur pejalan kaki dalam taman). Penempatan bollard sebagai bagian lampu taman dapat diletakkan 30 cm dari tepian jalur pejalan kaki atau plaza, dengan ^jarak yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
Lampu taman yang berada pada elemen taman seperti gazebo atau pergola dan elemen taman lainnya dapat ditata sesuai kebutuhan desain. A.7.L2.2.5 Standar Teknis Papan Intetpretasi Kawasan Papan interpretasi terdiri dari daun papan dan tiang penyangga papan. Standar teknis untuk daun papan dan tiang papan interpretasi sebagai berikut:
Ukuran daun papan interpretasi disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing kawasan pariwisata. Beberapa ukuran daun papan antrira lain:
ukuran 60 cm x 60 cm;
ukuran 60 cm x 90 cm;
ukuran 60 cm x 105 cm.
Papan interpretasi wisata minimum mencantumkan informasi yang terdiri dari:
nama kawasan pariwisata/daya tarik wisata (dalam ukuran besar dan dapat terbaca dengan jelas);
tema interpretasi, bisa menyatu dengan nama kawasan pariwisata/daya tarik wisata;
paragraf penjelasan interpretatif dari kawasan pariwisata yang menjelaskan keunggulan dan nilai penting dari kawasan pariwisata dan pesan yang ingin disampaikan kepada wisatawan;
grafis pendukung (dapat berupa foto daya tarik wisata, infografis yang merupakan visualisasi dari penjelasan, dan gambar lainnya); Gambar 36 Contoh Ilustrasi Panduan Ukuran Dimensi Daun Papan Interpretasi e. disarankan mencantumkan Logo Wonderful Indonesia; dsb. A.7.12.2.6 Standar Tekais Rambu Petunjuk Arah lstgnagel di dalam Kawasan Daya Tarik trIisata Rambu petunjuk arah diatur dengan latar belakang coklat dan tulisan putih. Berbagai standar yang bersifat teknis sebagai berikut:
Aduance Sign Aduance Srgln dibuat berupa tulisan dengan huruf putih dan latar belakang berwarna coklat. Aduance stgn menyediakan informasi terkait arah perjalanan menuju Daya Tarik Wisata atau fasilitas pariwisata. 2. Intersection Sign Rambu persimpangan juga dibuat berupa tulisan dengan huruf putih dan latar belakang coklat. Rambu persimpangan ditempatkan di persimpangan untuk menunjukkan arah belokan atau arah berputar untuk satu atau lebih Daya Tarik Wisata atau Fasilitas Pariwisata. 3. Position Sign (Rambu Tanda Masuk, huruf putih dengan latar belakang coklat) Rambu tanda masuk ini dibuat dalam bentuk tulisan dengan latar belakang benrarna coklat. Rambu ini bertujuan untuk menunjukkan posisi masuk menuju Daya Tarik Wisata atau Fasilitas Pariwisata. 4. Tiang penyangga Tiang penyangga merrrpakan bagian yang menentukan kelnratan dari sebuah papan petunjuk arah. Selain untuk menopang papan gambar petunjuk arah tiang bisa dijadikan sebagai hiasan untuk memperindah tampilan dari sebuah papan petunjuk arah. Adapun desain tiang penyangga secara lebih rinci ddelaskan pada bagian berikut:
bahan yang digunakan adalah bahan yang kokoh (besi);
cat yang digunakan adalah silver (tidak perlu memantulkan cahaya saat terkena cahaya kendaraan dimalam hari);
di puncak tiang penyangga dapat diberi ornamen tertentu yang melambangkan daerah setempat; dan
posisi papan gambar diletakkan sedikit lebih di bawah ujung tiang penyangga. A.7.L2.3 PanduanPerancangan Panduan Perancangan disusun untuk fasilitas aksesibilitas mencakup jalur pejalan kaki (pedestrian), jalan dalam kawasan , boardwalk, lampu taman, papan interpretasi kawasan, dan rambu petunjuk arah (stgnagel di dalam kawasan daya tarik wisata. 1. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) a. Lebar jalur pejalan kaki minimum 2 rneter (sesuai standar agar dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi) serta panjang jalur pejalan kaki (pedestrian) sepanjang 100 m (seperti pada contoh ilustrasi panduan perancangan). Jika kondisi bentang alam tidak memungkinkan untuk lebar minimum 2 m, lebar minimum yang dapat diterapkan adalah 1,5 m, dengan luas minimum 2OO m2. Jalur pejalan kaki (pedestrian) dapat dilengkapi dengan jalur pemandu berupa tactile paving sebagai pengarah penyandang disabilitas netra, lampu peneranga.n, pelindung/peneduh dapat berupa pohon atau shelter dan fasilitas pelengkap lainnya sesuai kebutuhan. b. Material yang digunakan pada jalur pejalan kaki (pedestrian) merupakan material lokal pauing block/porous pauement setara K-2OO s.d K-350, antislip, tidak licin, rata, dan datar. Material yang digunakan juga dapat menampilkan estetika khas budaya lokal, seperti pola batik dan warna khas daerah (seperti pada contoh panduan perancangan). Pada sisi kiri dan kanan sepanjang jalur pejalan kaki diberikan kanstein Jalan dalam Kawasan.
Jalan dalam Kawasan a. Jalan dalam Kawasan dengan lebar jalan minimum 6,5 m sesuai dengan standar peraturan yang berlaku (Jalan Lingkungan Sekunder) serta panjang jalan sepanjang 100 m. Material jalan dalam kawasan yang diusulkan untuk digunakan adalah aspal hotmix dengan tebal aspal minimum 2 cm (pengaspalan jalan baru - hotmi$. Gambar 37 Contoh perancangan Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian) di Kawasan Pariwisata b. Pada kiri dan kanan jalan untuk rancangan ideal jalan dalam kawasan sebaiknya menyediakan RTH Jalur Hijau Jalan dengan lebar minimum 1 m, dan ditanami semak dan pohon sesuai dengan ekosistem pantai (contoh: Pohon Keben (Barringtonia asiatical, Pohon Cemara Angin (Cas suaina e qui.setifolin) dan lainnya. c. Jalan dalam kawasan ideal juga harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana jalan dalam kawasan, yaitu lampu penerangan jalan, rambu lalu lintas jalan, marka jalan, jalur pejalan kaki/pedestrian dilengkapi dengan tactile kuning pengarah kaum difabel, ^jalur pesepeda, cermin tikungan, alat pembatas tinggi dan lebar kendaraan dan papan iklan dan informasi jika dibutuhkan.
Boardwalk a. Broardwalk memiliki lebar 2 meter (sesuai standar agar dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi bencana) serta panjang boardwalk sepanjang 100 m. Boardwalk pada panduan merupakan tipe struktur terbuka dari struktur beton, dengan kedalaman fondasi dari muka tanah 2-3 m dan asumsi jarak dari muka air 2-3 m. Boardwalk dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap boardwalk (seperti: rambu dan marka, edging stip/edging kerbs, lampu atau penerangan, drainase, tangga, ramp, handrails, dan lain-lain), disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing Kawasan. Gambar 38 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Jalan dalam Kawasan pada Kawasan Wisata Bahari dan Perairan (khususnya kawasan wisata pantai) b. Material yang digunakan pada lantai boardwalk seperti pada panduan perancangan meru.pakan jenis material lokal artifrcial unod/composite utood, kuat, stabil, antislip, tidak licin, cepat kering, rata, dan dipasang datar.
Lampu Taman a. Lampu taman pada contoh ilustrasi panduan merupakan ^jenis lampu taman tanpa solar panel (bukan lampu tenaga surya) untuk ^jalur pejalan kaki dan lampu dalam kawasan dengan tinggi minimum 3,5 meter, menggunakan material stafnless steel. b. Jenis dan bentuk lampu yang digunakan pada masing-masing Kawasan dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan dan mengikuti ornamen budaya khas masing-masing destinasi yang disematkan pada tiang lampu taman. Gambar 39 Contoh ilustrasi rancangan Boardwalk di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan Gambar 40 Contoh ilustrasi panduan visual lampu taman tanpa solar panel di Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara 5. Papan Interpretasi Kawasan a. Papan interpretasi kawasan dirancang mengikuti standar teknis papan interpretasi kawasan. Papan interpretasi kawasan pada contoh ilustrasi panduan visual perErncangan terdiri dari daun dan tiang papan. Daun papan interpretasi kawasan memiliki panjang 90 cm dan lebar 60 cm, berbentuk persegi panjang, terbuat dari mateial metal sheet bahan O,8 mm - 1 mm yang diberi cat, dilengkapi dengan bingkai daun papan, stiker, dan laminating sesuai contoh ilustrasi panduan visual perancangan. Tiang papan memiliki tinggi O,8 m terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat. b. Ukuran papan interpretasi kawasan pada setiap daya tarik wisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing, pilihan ukuran papan interpretasi dapat dilihat pada standar teknis papan interpretasi kawasan.
Rambu Petunjuk Arah (stgnagel di dalam Kawasan Daya Tarik Wisata a. Rambu petunjuk arah (stgnage) dirancang mengikuti standar teknis rambu petunjuk arah (stgnage) (ukuran dan bentuk). Rambu petunjuk arah (srgnage) pada pada contoh ilustrasi panduan visual perancangan terdiri dari daun dan tiang papan. Daun rambu petunjuk arah (srgnage) memiliki panjang 1 m dan lebar 0,3 m, berbentuk persegi panjang, terbuat dari matenal metal sheet bahan 0,8 m - 1 mm yang diberi cat, dilengkapi dengan bingkai daun papan, keterangan rambu petunjuk arah dan logo wonderful Indonesia sesuai contoh ilustrasi panduan visual perancangan. Tiang papan memiliki tinggi minimum 2,5 m terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat atau disesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing Kawasan Pariwisata. b. Ukuran dan jenis rambu petunjuk arah (srgnage) pada setiap kawasan pariwisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing, pilihan ukuran dan jenis rambu petunjuk arah (stgnage) dapat dilihat pada standar teknis rambu- rambu petunjuk arah (srgnage).
Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata 8.7.13.1 Konsep Dasar Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata adalah suatu infrastruktur dalam bentuk Gambar 42 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Rambu Petunjuk Arah (Signage) di Kawasan Wisata Bahari dan Perairan Pantai, Kawasan Pantai Nunuhu Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara bangunan dan perlengkapannya guna mendukung pelaku kreatif untuk membangun ^jejaring, berorganisasi, mengembangkan bisnis, serta mempererat ikatan antaranggota komunitas maupun antarkomunitas pada sektor kreatif yang mendukung pengembangan destinasi pariwisata berdaya saing dan berkelanjutan. Fungsi dan manfaat Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata:
menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mengembangkan ekonomi kreatif Indonesia;
menyediakan ruang bagi para pelaku kreatif yang membutuhkan tempat untuk mengerjakan dan mengembangkan kreativitas dan produktivitasnya 3. menyediakan infrastruktur bagi para pelaku kreatif untuk mengembangkan bisnis kreatifnya;
mengadakan program aktivasi dalam bidang-bidang sektor kreatif;
mengintegrasikan keseluruhan kegiatan sektor kreatif sehingga terbentuk jaringan kreatif yang mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia dan wisatawan mengenai produk-produk kreatif Indonesia. A.7.13.2 Ketentuan Teknis 8.7.13.2.1 Standar Teknis hrsat l(reasi Destinasi Pariwisata 1. Ikiteria lokasi penempatan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata a. bangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata harls terletak pada lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh pengunjung, disarankan dipilih lokasi yang aksesibilitasnya mudah dicapai, baik menggunakan transportasi umum maupun transportasi pribadi;
bangunan hrsat Kreasi Destinasi Pariwisata terletak dalam Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan, baik di rest area, kompleks istana/candi, kawasan wisata buatan/tematik, dan kawasan wisata religi. 2. Prograrn Ruang Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata:
Ruang Bengkel Kreasi merupakan ruang yang diperuntukkan untuk ruang seni budaya dan ruang uji coba/eksperimen. Fasilitas yang diperuntukan dalam area ini dapat menunjang komunitas untuk melakukan aktivitas seni budaya dan uji coba eksperimen. Fasilitas yang diperlukan mencakup peralatan dan perlengkap4n pengembangan desain produk dan kemasan serta peralatan dan perlengkapan produksi, disesuaikan dengan sektor kreatif unggulan daerah. b. Ruang Kelas merupakan ru€rng bagi individu maupun komunitas untuk mengikuti proses belajar mengajar. Satu Ruang Kelas dapat menampung minimal 16 (enam belas) orang. Fasilitas yang diperlukan dalam ruang kelas, antara latn white board, kursi dan meja pengajar, serta kursi dan meja murid.
Ruang Kerja Bersama merupakan ruang bagi individu maupun komunitas untuk dapat berdiskusi, berkolaborasi, maupun melakukan kerja bersama dengan memiliki tujuan memperluas jejaring dari individu dan komunitas. Ruang Kerja Bersama dapat menampung minimal 20 (dua puluh) or€rng. Ruang Kerja Bersama harus dilengkapi dengan meja, kursi, fasilitas internet, listrik, dan alat tulis kantor untuk mempernudah para komunitas berdiskusi maupun bekerja. d. Ruang Kantor Pengelola merupakan kantor untuk pengelola gedung Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata, yang jumlah dan besarnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah staf pengelola disertai fasilitas kantor seperti telepon, meja, kursi, komputer, internet, dan CCTV. Kantor pengelola dilengkapi dengan:
ruang staf untuk 4 (empat) orang staf;
ruang pimpinan untuk 1 (satu) orang pimpinan;
ruang arsip;
ruang rapat kapasitas maksimum untuk 11 (sebelas) orang;
Ruang Serba Guna merupakan ruang multifungsi yang dapat diperuntukan untuk ruang seminar atau galeri serta dapat dimanfaatkan untuk hal lain terutama ketika kondisi darurat. Ruang Serba Guna ini dapat digunakan untuk seminar dengan kapasitas minimal 35 (tiga puluh lima) orang. Pada ru€rng ini produk-produk ekonomi kreatif dapat dipamerkan. Ruang Serba Guna dilengkapi fasilitas antara lain:
memiliki sketsel/papan panil untuk pamera.n;
memiliki sarana displag informasi elektronik, dapat berupa TV, atau Infocus Proyektor lengkap dengan layar proyektor dan komputer yang dilengkapi dengan petunjuk pemakaian untuk masing-masing unit. Sarana display informasi ini bisa dilengkapi pula dengan kelengkapan materi promosi elektronik (CD dan/atau DVD);
memiliki fasilitas dan akses internet berupa jaringan internet pita lebar berbasis Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), 3G, atau 4G; a) memiliki tata lampu dan pencahayaan; b) dilengkapi dengan fasilitas P3K (bermanfaat ketika kondisi darurat); c) dilengkapi dengan fasilitas APAR. f. Ruang Klinik Hak Kekayaan Intelektual merupakan tempat yang disediakan oleh pengelola sebagai sarana konsultasi bagr komunitas ekonomi kreatif terkait hak kekayaan intelektual dari setiap karya yang dihasilkan oleh komunitas. Ruang Klinik Hak Kekayaan Intelektual ini dilengkapi fasilitas antara lain meja dan kursi untuk konsultasi, jaringan internet, dan layar proyektor. Ruang Klinik Hak Kekayaan Intelektual Intelektual dilengkapi ruang konsultasi; ruang kerja staf untuk 4 (empat) orang staf; dan ruang rapat kapasitas maksimum 11 (sebelas) orang. g. Toilet: Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata disarankan memiliki toilet yang sesuai dengan standar toilet, dilengkapi dengan janitor, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan dipisahkan sesuai jenis kelamin. Selain itu ^juga disarankan memiliki toilet bagi penyandang disabilitas. h. Ruang Tempat Ibadah merupakan ruangan yang disediakan untuk wisatawan yang hendak menunaikan kewajiban beribadah. Ruang tempat ibadah yang dimaksud adalah mushola yang ditujukan untuk wisatawan muslim untuk menjalankan kewajiban ibadah sholat lima waktu. Ruang Tempat Ibadah ini dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan, sesuai jenis kelamin. Ruang Tempat Ibadah laki-laki dilengkapi tempat wudhu kapasitas 2 (dua) orErng dan tempat sholat kapasitas 8 (delapan) orang. Ruang Tempat Ibadah perempuan dilengkapi tempat wudhu kapasitas 2 (dua) orang dan tempat sholat kapasitas 8 (delapan) orang. i. Gudang (ruang penyimpanan) digunakan sebagai tempat penyimpanan persediaan brosur bahan produksi, peralatan dan perlengkapan seminar/pameran, serta barang lainnya. 3. Desain Arsitektural Surfing Center: desain arsitektur bangunan Diue Center harus dirancang oleh seorang Tenaga Ahli Arsitektur. Desain Arsitektur yang diterapkan harus selaras dengan lingkungan sekitar, mempertimbangkan iklim (tropis), mengangkat identitas lokal, dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal pada masing-masing destinasi pariwisata. Struktur bangunan harus merupakan hasil analisis dari Tenaga Ahli Sipil Bangunan Surfing Center (terkait penggunaan beton, ka5ru, dan lain-lain) dengan tetap semaksimum mungkin mempertahankan dan merefleksikan elemen-elemen arsitektur masyarakat lokal hasil rancangan Tenaga Ahli Arsitektur. 4. Aksesibilitas: Suding Center harus mudah diakses untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan bermotor (mobil, bus atau sepeda motor) dengan dilengkapi ^jalan akses bagi pejalan kaki dan area parkir. Aksesibilitas harus mempertimbangkan kebutuhan bagr penyandang disabilitas, seperti menyediakan jalan khusus fagi lansia dan pengguna kursi roda. A.7.L3.2.2 Standar Teknis Letter sign/huruf timbul nama hrsat Kreasi Destinasi Pariwisata 1. Konstruksi yang digunakan harus memperhatikan lingkungan sekitarnya baik bangunan, jaringan listrik, dan lain sebagainya;
Konstnrksi harus memperhatikan keamanan bagi wisatawan/pengunjung baik pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bermotor;
Konstmksi harus terbuat dari struktur yang kokoh, kuat, tahan lama dan aman;
Konstruksi yang digunakan dapat berupa pondasi batu belah, pondasi beton atau pondasi lainnya disesuaikan dengan ukuran letter sign/h: uruf timbul dan hasil analisis dari tim tenaga ahli sipil;
Pemilihan jenis bahan letter sign/humf timbul harus memiliki durabilitas tinggi, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap kerusakan, mudah dipelihara dan tidak memberikan efek silau;
Pemilihan jenis material letter srgn/huruf timbul sbbisa mungkin menggunakan material-material yang dominan pada lingkungan sekitar destinasi pariwisata yang dapat meningkatkan estetika lingkungan. Material lain yang dapat digunakan adalah pelat metal (galvanis, kuningan, stainless steel, atau material logam lainnya) ataupun menggunakan material acrytblfrber dengan ketebalan dan warna tertentu. 7. Bentuk dan ukuran Letter sign/huruf timbul harus memperhatikan keselarasan dengan lingkungan sekitarnya baik arsitektural bangunan maupun lanskap;
Jenis huruf atau tipografi atau bentuk Letter sign/huruf timbul sebisa mungkin menerapkan tipografi/huruf lokal khas masing-masing daerah (dapat berupa transformasi huruf maupun huruf asli khas masing-61.4sirrt daerah dengan memperhatikan efektifitas penyampaian informasi dari Lei: tter sign/}nuruf timbul tersebut), penerapan huruf lokal khas masing-masing daerah pada Letter sign/h: untf timbul dalam upaya membentuk identitas/branding hrsat Kreasi dan Kawasan Destinasi Pariwisata;
Bentuk Letter signlhuruf timbul dapat dipadukan dengan ragam hias lokal daerah masing-masing dengan memperhatikan efektifitas penyampaian informasi dari Letter sign/huruf timbul tersebut;
Ukuran Letter sign/}euruf timbul harus proporsional dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan proporsi dengan arsitektural bangunan dan lanskap sekitarnya;
Ukuran maksimum Letter sign/ln'uruf timbul adalah 25yo d,ari lua d keseluruhan bangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata, Letter srgln/huruf timbul tidak boleh menutupi fasad bangunan hrsat Kreasi Destinasi Pariwisata. l2.Pada Letter srgln/huruf timbul minimal memiliki informasi "Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata ....... (nama destinasi pariwisata)', informasi lainnya dapat ditambahkan sesuai kebutuhan 8.7.13.2.3 Standar Teknis Papan Nama Rrsat Kreasi Destinasi Pariwisata 1. Papan R.rsat Kreasi Destinasi Pariwisata dirancang sesuai ketentuan teknis dan standar rambu petunjuk arah destinasi pariwisata. 2. Ukuran tulisan menyesuaikan ukuran papan gambar, ditulis dengan huruf jelas dan mudah dibaca.
Papan n€rma mencantumkan informasi minimum "Pusat Kreasi (Lokasi Destinasi Pariwisatal", dapat dilengkapi dengan informasi lainnya sesuai kebutuhan. 4. Disarankan mencantumkan logo Wonderful Indonesia. 5. Pemilihan ^jenis material papan narna Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata sebisa mungkin menggunakan material-material yang dominan pada lingkungan sekitar destinasi pariwisata yang dapat meningkatkan estetika lingkungan. Material lain yang dapat digunakan atau disarankan adalah pelat metal (galvanis, kuningan, stainless steel, atau material logam lainnya) dengan tebal tertentu sesuai kebutuhan. 6. Material papan nama Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata harus memiliki durabilitas tinggi, tahan terhadap cuaca, tahan terhadap kerusakan, mudah dipelihara dan tidak memberikan efek silau. Khusus papan yang berada pada lingkungan korosif seperti pantai sebaiknya di finishing dengan cat anti korosif. 7. Papan nama Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata dapat diberi ragam hias tertentu yang menjadi ciri khas masing-masing daerah. 8. Ukuran papan petunjuk disarankan proporsional dengan bentuk disesuaikan dengan kebutuhan.
Denah Bangunan 2) Bentuk Atap Merujuk Arsitektur Tradisional Setempat b. Pada bangunan 2 lantai penerapan arsitektur lokal berupa bentuk atap dan fasad bangunan dari stupa Candi Borobudur dan ragErm hias motif tradisional batik ceplok kopi pecah pada bagian daun pintu lipat utama serta langit-langit. Bangunan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata berupa bangunan 2 Lantat memiliki luas 750 m2, tinggi 60 cm dari permukaan tanah/panggung, teras-tangga-ramp 525 rlr2, tipe bangunan tertutup, struktur beton, dinding dari susunan bata, lantai keramik, bukaan artificial unod/composite utood, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond gypsum/GRc.
Fasad Bangunan Gambar 43 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Perancangan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata bangunan satu lantai (luas 750 m ^2 ) di Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan Borobudur dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah 1) Denah Bangunan a) Denah Lantai 1 b) Denah Lantai 2 2) Bentuk Atap Merujuk Arsitektur Tradisional Setempat 3) Fasad Bangunan Gambar 44 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Peran cangan Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata bangunan dua lantai (luas 750 m ^2 ) di Kawasan Wisata Budaya dan Perkotaan Borobudur dan sekitarnya, Provinsi Jawa Tengah 2. Letter Sign/Huruf Timbul Pusat Kreasi Destinasi Pariwisata a. Contoh panduan visual perancangan letter sign/huruf timbul Pusat Kreasi Destinasi berupa letter sign/huruf timbul dengan material acrylb/fiber dengan pemilihan warna putih (sebagai warna netral), pencahayaan menggunakan pencahayaan internal dengan lampu khusus atau lampu strip light, dengan fondasi dan pedestal dari batu belah di plester dan diberi finishing cat. Letter sign/}nuruf timbul dirancangan dengan tinggi 1,3 m dengan memperhatikan keselarasan dengan arsitektural bangunan dan lanskap sekitarnya. b. Konstruksi, material, ukuran dan bentuk letter sign/l: ruruf timbul Pusat Kreasi pada setiap destinasi pariwisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi pariwisata.
Papan Rrsat Kreasi Destinasi Pariwisata Contoh panduan visual perancar_rgan Papan Pusat Kreasi Destinasi dengan material metal sheet tebal 0,8 s.d 1 mri.r dan diberi cat. Papan Pusat Kreasi dirancang dengan tinggi t,3S in, lebai 0,78 m dan'tebal 0,1 m dengan memperhatikan keselarasan dengan arsitektural bangunad dan lanskap sekitarnya. Material, ukuran dan bentuk letter sign/huruf timbul Pusat Kreasi pada setiap destinasi pariwisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi pariwisata. Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Papan Pusat Kreasi Destinasi Gambar 45 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rancangan Letter Sign/Huruf Timbul Pusat Kreasi Destinasi Super Prioritas Borobudur dan Sekitarnya dengan bentuk transformasi dari Huruf Sansekerta (huruf/tipografi khas Jawa Tengah) Super Prioritas Borobudur dengan material metal sheet tebal 0,8 s.d 1 mm dan diberi cat. Papan Pusat Kreasi dirancang dengan tinggi 1,55 m, lebar O,78 m dan tebal O,1 m dengan memperhatikan keselarasan dengan arsitektural bangunan dan lanskap sekitarnya. Material, ukuran dan bentuk letter sign/huruf timbul Pusat Kreasi pada setiap destinasi pariwisata dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing destinasi pariwisata. Visibilitas @opark 8.7.14.1 Konsep Dasar Visibilitas Geopark adalah fasilitas yang menjadi penanda dan memberikan informasi tentang kawasan Geopark dan/atau area geosite/situs geologi. Visibilitas Geoparkpada Petunjuk Teknis ini mencakup Gapura/Gerbang Utama Geopark, Totem Geopark, dan Papan Interpretasi Geopark. l. Gapura/Gerbang Utama Geopark adalah tempat awal memasuki Kawasan Geopark atau tempat akhir keluar meninggalkan kawasan tersebut. Gapura/Gerbang Utama Geopark berfungsi sebagai berikut:
sebagai identitas/penanda bahwa pengunjung memasuki Kawasan Geopark;
sebagai focal point bagi suatu Kawasan Geopark;
memperkuat brandting Kawasan Geopark;
sarana meningkatkan kesadaran masyarakat dan rasa memiliki geopark. Gambar 46 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Rancangan Papan Pusat Kreasi Destinasi Super Prioritas Borobudur dengan material metal sheet dengan dilapisi cat 2. Totem Geopark adalah penanda akses masuk area geosite/situs geologi dalam Kawasan Geopark, Totem Geopark berfungsi sebagai berikut:
sebagai identitas/penanda dan focal point suatu area geosite/situs geologi dalam Kawasan Geopark;
memperkuat branding area geosite/situs geologi;
sarana meningkatkan kesadaran masyarakat dan rasa memiliki geosite / situs geologi. 3. Papan Interpretasi berisikan informasi mengenai objek, data, fenomena dan aktivitas kawasan geosite di sekitar lokasi pemasangan yang informatif, akurat, terbam dan mengundang secara visual. Papan interpretasi Geopark memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:
memberikan informasi mengenai fenomena dan hal apa saja yang dapat ditemukan di area sekitar papan tersebut ditempatkan;
mengedukasi pengunjung tentang nilai-nilai warisan geologi, keragaman flora dan fauna serta adat istiadat yang berlaku di suatu geosite/situs geologi. 8.7.74.2 KetentuanTetnis 8.7.14.2.1 Standar teknis Gapura/Gerbang Utama @opark 1. bentuk Gapura/Gerbang Utama Geopark harus mencerminkan fiIosofi budaya dan kearifan lokal;
ukuran standar tinggi Gapura/Gerbang Utama Geopark 12 - 15 meter serta memperhatikan proporsionalitas ;
material utama menggunakan material lokal endemik dan tidak dilindungi yang kuat dan tahan cuaca. Material lainnya yang juga dapat digunakan seperti batu alam, beton, concrete wood, kayu besi, besi anti karat, aluminium composite panel, baja, dan batu bata;
warna yang dominan digunakan adalah warna Alam (batu alam, ka5ru, daun, air dsb), sedangkan warna khas daerah masing-masing dapat digunakan sebagai warna aksen, hindari warna mencolok yang mengganggu kenyamanan pandangan;
fondasi dan struktur harus kuat, efektif, efisien, dan tahan cuaca, serta disesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung tanah;
harus menggunakan jenis huruf yang mudah terbaca serta mudah dalam pembuatan dan perawatan, dapat ditambahkan jenis huruf/aksara lokal, serta memiliki nilai estetis;
konten minimal dalam Gapura/Gerbang Utama Geopark, yaitu nama geopark, logo geopark, logo UNESCO fiika berstatus UNESCO Global Geopark), dan logo mitra fika terdapat kerja sama pengelolaan situs);
dilengkapi pencahayaan yang memadai di malam hari;
keberadaan tidak terganggu oleh bangunan/objek lain dalam radius minimal 2 meter. A.7.14.2.2 Standar teknis Totem @opork l. bentuk Totem Geopark harus mencerrninkan filosofi budaya dan kearifan lokal;
ukuran standar tinggi Totem Geopark 3 m - 5 m dan dibangun pada lahan terbuka dengan luas tapak 1,5 m2 - 2,5 m2 serta memperhatikan proporsionalitas;
material utama menggunakan material lokal endemik dan tidak dilindungi yang kuat dan tahan cuaca. Material lainnya yang juga dapat digunakan seperti batu alam, beton, concrete wood, kayu besi, besi anti karat, aluminium composite panel, baja, dan batu bata;
warna yang dominan digunakan adalah warna alam (batu alam, ka5ru, daun, air dsb), sedangkan warna khas daerah masing-masing dapat digunakan sebagai warna aksen, hindari warna mencolok yang mengganggu kenyamanan pandangan;
fondasi dan struktur harus kuat, efektif, efisien, dan tahan cuaca, serta disesuaikan dengan karakteristik dan daya dukung tanah;
harus menggunakan ^jenis huruf yang mudah terbaca serta mudah dalam pembuatan dan perawatan, dapat ditambahkan jenis huruf/aksara lokal, serta memiliki nilai estetis;
konten minimal dalam Totem Geopark, yaitu nama geopark, nama geosite/situs geologi, logo geopark, logo UNESCO fiika berstatus UNESCO Global Geoparkl, dan logo mitra ffika terdapat kerja sama pengelolaan situs);
logo UNESCO dan logo Geopark diletakkan sejajar di posisi paling atas;
dilengkapi pencahayaan yang memadai di malam hari. 8.7.14.2.3 Standar teknis Papan Interpretasi Gieopark l. material dari bahan ramah lingkungan setempat;
dimensi dengan minimal tinggi I m, panjang 1,5 m, dan lebar 1 m, dengan ketebalan papan O,2 m;
warna yang dominan digunakan adalah warna alam (batu alam, ka5ru, daun, air dsb), sedangkan warna khas daerah masing-masing dapat digunakan sebagai warna aksen. Hindari warna mencolok yang mengganggu kenyamanan pandangan;
pencantuman nama geosite/situs geologi atau Kawasan Geopark menyesuaikan jenis huruf UNESCO, selanjutnya untuk teks informasi dapat menggunakan jenis huruf yang mudah terbaca serta mudah dalam pembuatan dan perawatan, dapat ditambahkan jenis huruf/aksara lokal, serta memiliki nilai estetis;
metode pemasangan yang praktis dan kuat terhadap cuaca, adanya penggambaran yang menunjukkan "point of interest' di masing-masing lokasi;
konten minimal dalam Papan Interpretasi Geopark, yaitu nama geopark, narna geosite/situs geologi, logo geopark, logo UNESCO (iika berstatus UNESCO Global Geopark), logo mitra fika terdapat kerja sarra pengelolaan situs), serta narasi yang dapat disajikan berupa infografis dan gambar- gambar menarik menjelaskan keterangan ilmiah/fakta menarik dari objek/situs, keterkaitan dengan Geopark, dilengkapi peta orientasi serta dapat dilengkapi tautan ke sistem informasi digital;
logo UNESCO dan logo geopark diletakkan sejajar di posisi paling atas;
dilengkapi pencahayaan yang memadai di malam hari;
keberadaan tidak terganggu oleh bangunan/objek lain dalam radius minimal 2 meter. 8.7.14.3 PanduanPerancaugan Panduan Perancangan disusun untuk visibilitas geopark mencai<up gapura/gerbang utama geopark, totem geopa*, dan papan interpretasi geopark. l. Gapura/Gerbang Utama Geopark Perancangan Gapura/Gerbang Utama pada Kawasan Geoparkmenampilkan contoh tipikal rancangan minimalis secara umum (setiap daerah meny€suaikan ciri khas daerah masing-masing). Gapura/Gerbang Utama memiliki luas area tiang/sisi sebesar 4,368 m2, tinggi 12 rn dari permukaan tanah, dengan lebar jalan sebesar 10 m, struktur beton, dinding dari susunan bata, cover dinding artificial wood/composite utood, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), dan nama geopark menggunakan huruf timbul material sfainless steel aluminium. 2. Totem Geopark Perancangan Totem Geopark pada area geosite/situs geologi menampilkan contoh tipikal rancangan minimalis secara umum (setiap daerah menyesuaikan ciri khas daerah masing-masing). Totem Geopark memiliki luas area 1,5 m2 - 2,5 mz, tinggi 3 m2 - 5 m2 m dari permukaan tanah, stnrktur beton, dinding dari susunan bata, cover dinding artificial wood/composite wood, (catatan: material diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), narna geosite/situs geologi menggunakan huruf timbul material stainless steel alumunium.
Papan Interpretasi Geopark Perancangan Papan Interpretasi Geopark menampilkan contoh tipikal rancangan minimalis secara umum (setiap daerah menyesuaikan ciri khas daerah masing-masing). Papan Interpretasi Geopark pada pada contoh ilustrasi panduan visual peranc€rngan terdiri dari daun dan tiang papan. Daun papan interpretasi kawasan memiliki panjang minimal 150 cm dan lebar minimal 100 cm, berbentuk persegi panjang, terbuat dari material metal sheet bahan 0,8 mm - 1 mm yang dicat, tidak mudah pudar (tahan cuaca dan gangguan manusia), dengan konten yang cetak langsung dimaterial @rtnt on materiall, dilapisi akrilik l0 mm dilengkapi dengan bingkai daun papan. Tiang papan memiliki tinggi 0,8 m terbuat dari pipa galvalum yang diberi cat cat yang berkualitas tidak mudah pudar (tahan cuaca dan gangguan manusia). Ukuran Papan Interpretasi Geopark dapat berbeda sesuai dengan kebutuhan. Papan Interpretasi Geopark memiliki luas area I m2 - 3 m2, tinggi 1 m2 - 1,5 m dari permukaan tanah, struktur beton, dinding dari susunan bata, cover dinding artificial wood/composite utood, (catatan: material diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi).
7.15 Perahu Wisata 8.7.15.1 Konsep Dasar Perahu wisata merupakan sarana transportasi air pada lokasi daya tarik wisata untuk keperluan layanan pergerakan wisatawan di perairan. Perahu wisata disediakan untuk memberikan pengalaman menarik kepada wisatawan melalui kegiatan menJrusuri pantai, laut, sungai, danau, dan/atau hutan mangrove. Perahu Wisata umumnya dibuat dari material kayu (tradisional) atau fiber. Perahu Wisata hanrs dilengkapi dengan peralatan keselamatan penumpang yang disediakan di perahu, yaitu jaket penolong (life jackets) yang dilengkapi lampu. Perahu Wisata terdiri Perahu Berlantai Kaca (Glass Bottom Boat), Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove tipe 1 (perahu bahan fiber), Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove tipe 2 (perahu ketinting /lorqboatbahan kayu), dan jaket penolong (ltfe ^jacketsl. Perahu Berlantai Kaca /Glass Bottom Boat) merupakan kapal atau perahu yang bagian bawah/dasar atau bottom tertentu dipasangi kaca transparan yang berfungsi sebagai jendela untuk melihat langsung biota laut, baik ikan maupun karang secara visual. Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove merupakan perahu yang digunakan oleh wisatawan untuk men5rusuri sungai / danau/hutan mangrove. 8.7.15.2 Panduan Perancangan Panduan Perancangan disusun untuk perahu wisata mencakup perahu berlantai kaca (glass bottom boaA; perahu wisata susur sungai/danaufmangrove tipe I (perahu bahan fiber); perahu wisata susur sungai/danau/mangrove tipe 2 (perahu ketinting/longboat); jaket penolong (life jackets). 1. Perahu Berlantai Kaca (Glass Bottom BoaQ Panduan pengadaan Perahu Berlantai Kaca yang harus diperhatikan agar arnan, antara lain:
Ukuran dimensi jendela kaca tidak boleh terlalu besar yang bisa mengurangi kekuatan hull (bagian bawah kapal), juga tidak terlalu kecil untuk bisa melihat ke bawah. Struktur gilder dan frame tetap harus dipertahankan. Ketebalan kaca juga harus diperhitungkan agar mampu menahan tekanan buogancy dari bawah. b. Safefu Wall merupakan tembok sekitar area glass bottom. Tembok ini sebagai antisipasi bila te{adi kebocoran pada kaca bawah. c. Daerah Pelayaran Sedapat mungkin harus dijaga daerah yang dilayari adalah perairan yang tidak terlalu dangkal untuk mencegah kemungkinan terjadinya grounding atau kaca menyentuh dasar laut yang beresiko te{adi pecah. d. Penggunaan eksklusif Perahu Berlantai Kaca digunakan hampir secara eksklusif untuk kegiatan wisata dan tidak sesuai untuk kegunaan lain, karena biasanya dirancang untuk memungkinkan sebanyak mungkin wisatawan melihat bagian bawah kaca.
Perahu Wisata Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove Tipe l, merupakan Perahu Wisata dengan material fiber dengan atap:
penumpang kapasitas kurang lebih 8 orang;
material perahu dari fiber; Gambar 47 Contoh ilustrasi panduan visual Perahu Berlantai Kaca (Glass Bottom Boat) di Tanjung Benoa Bali. c. dilengkapi dengan mesin diesel Perahu Wisata Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove Tipe 2, berbentuk perahu ketinting (bngboatl dengan material kayu:
penumpang kapasitas maksimum 6 (enam) orang;
material perahu dari kayu;
dilengkapi dengan mesin di6sel;
dapat dibenamkan ke dalam air atau diangkat ke permukaan air;
salah satu ^jenis perahu tradisional khas nusantara; dan
jenis perahu ini dapat ditemukan di berbagai daerah, masing-masing daerah memiliki kekhasan dalam bentuk dan teknik pembuatannya. Gambar 48 Contoh ilustrasi panduan visual Gambar 49 Contoh ilustrasi panduan visual Perahu Wisata Susur Sungai/Danau/Mangrove Tipe 2 (perahu ketinting kayu) 3. Jaket Penolong (Life Jackets) a. Jaket Penolong (Life Jackets/ atau lebih dikenal dengan ^jaket pelampung disediakan untuk selumh penumpang dan awak perahu wisata, baik untuk dewasa maupun anak-anak;
setiap Jaket Penolong (Life Jackets) harus dilengkapi dengan lampu otomatis;
pada setiap perahu minimum menyediakan Jaket Penolong (Life Jackets) sejumlah kapasitas normal perahu ditambah dengan awak Perahu Wisata, dengan tambahan dua Jaket Penolong (Life Jackets) untuk anak- anak.
7.16 Fasilitas Hiking 8.7.16.1 Konsep Dasar Fasilitas Hiking merupakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan wisatawan untuk menyelenggarakan kegiatan wisata pendakian. Fungsi dan manfaat Fasilitas Hkirtg adalah sebagai tempat wisatawan mendapatkan pelayanan selama melakukan kegiatan wisata pendakian. Manfaat dari fasilitas ini memberikan rasa aman dan nyaman serta pengetahuan dan wawasan kepada wisatawan selama melakukan kegiatan wisata pendakian A.7.L6.2 Ketentuan Teknis 8.7.76.2.I Standar Tekals Bangunan Hlking Center Secara umum, dimensi Hking Center dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan kapasitas yang direncanakan pada masing-masing Kawasan Gambar 50 Contoh ilustrasi panduan visual Jaket Penolong ( Life Jackets ) yang dilengkapi lampu Pariwisata Alam (Nonbahari). Fasilitis Hikingn memiliki ketentuan sebagai berikut :
Standar dimensi Hiking Center, luas bangunan minimum 154 m2 termasuk teras, ramp, dan tangga. Standar dimensi ini dapat masih dapat lebih luas disesuaikan dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku termasuk disesuaikan berdasarkan Konstanta Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang berlaku di wilayah administrasi Kawasan Pariwisata Alam (Nonbahari). 2. Program Ruang Hiktng Center:
Ruang Pengelola, merupakan kantor pengelola, yang jumlah dan besarnya menyesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah staf pengelola disertai fasilitas kantor seperti telepon, meja, kursi, komputer, dan internet. Kantor Pengelola ini diperuntukkan bagr staf pengelola. Penampilan staf harus bersih dan rapi, profesional, serta menggunakan tanda pengenal agff mudah dikenali. Pegawai harus memperlakukan wisatawan dengan baik, sopan, dan ramah. Setiap pegawai harus menguasai pengetahuan tentang produk dan layanan yang disediakan pada Hkirtg Center tersebut. b. Ruang Informasi atau Lobby, merupakan area pintu masuk dan ruang tunggu pengunjung hendaknya memenuhi persyaratan antara lain sebagai berilnrt:
memiliki dua pintu masuk (double doors) Pintu masuk dan lobby hendaknya memiliki ukuran yang cukup luas untuk memberi ruang gerak lebih kepada pengunjung. Apabila memungkinkan hendaknya pintu yang digunakan adalah jenis pintu dua (double doors), hal ini untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pengunjung yang datang. 2) Desain ruang€rn dibuat nyaman dengan hiasan yang mencerninkan kearifan local. 3) terdapat tulisan Selamat Datang (Welcomel;
papan rambu arah petunjuk mangan; dan
fasilitas aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia. c. Ruang penyewaan pakaian dan perlengkapan hking (hiktng set/, harus mencerninkan tempat yang bersih dan terorganisir dengan baik, dan memiliki produk yang modern serta tidak cacat. Seluruh barang yang ada dikelola dengan baik, dibersihkan secara teratur, dan peralatan dirawat secara berkala dan tercatat. d. Toilet Pria dan Wanita yang disediakan terpisah untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. e. Perlengkapan Bangunan Hiking Center, Furnitur yang disediakan disesuaikan dengan program ruang yang disediakan pada Hiking Center tersebut yaitu:
meja resepsionis dan kursi; 2l meja resepsionis dan kursi;
TV LE,D 42";
paket komputer lengkap; 5l printer dan scannel;
set sofa;
white board stand;
rak arsip. f. Perlengkapan Hking, Dalam kegiatan hiking/ pendakian, perlengkapan atau peralatan hiking menjadi sangat penting. Peralatan ini dijual dengan berbagai merk dagang. Perlengkapan atau peralatan minimal yang harus disediakan pada Hiking Center terdiri dari :
Sepatu Hiking;
Tas Ransel Gunung (Carriefi;
Jas Hujan (Raincoafl Hiking; 4l Sleephg Bog;
Matras;
Tenda; 7l Perlengkapan Masak (Hikingl;
Trekking Pole;
Senter; Headlamp; lOl Hammock; lll Gaiiters,'dan 12) Outdoor First Ai.d.. e.7.L6.2.2 Standar Teknls Bangunan Hlker's Hut/Shelter Secara umum, dimensi hiker's hut/ shelterdapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang dan kapasitas yang direncanakan pada masing-masing lokasi/destinasi pariwisata. 1. Hiker's hut/shelter mempakan tipe bangunan sederhana terbuka, satu lantai, dan diangkat 30 cm dari permukaan tanah. 2. Struktur/konstruksi bangunan memiliki strukturyang kuat dan tahan lama (disarankan menggunakan stnrktur beton atau stnrktur lain hasil analisis dari tenaga ahli sipil bangunan).
Rangka atap disarankan dari baja ringan atau struktur lain hasil analisis dari tenaga ahli sipil bangunan, plafond rypsum/GRc dan penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi. 4. Lantai dari dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi. 5. Material:
material yang digunakan sebaiknya menggunakan material lokal; dan
^jenis material yang digunakan harus kuat dan tahan lama. 8.7.16.3 PanduanPerancangan Panduan Perancangan disusun untuk fasilitas hiking mencakurp Bangunan Hking Center, dan Bangunan Hiker's Hut/ Shelter pada Kawasan Pariwisata Alam (Nonbahari). l. Bangunan Hiking Center Bangunan Hking Center yang dirancang sebagai panduan memiliki panjang bangunan 12 m, lebar bangunan 12 m, teras-tangga-ramp 20 m2, satu lantai, tipe bangunan tertutup, tinggi 60 cm dari permukaan tanah, struktur beton, dinding bata, lantai keramik, bukaan alumunium & artificial wood/ composite wood, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diutamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), plafond ggpsum/GRc. Dengan program ruang sesuai standar teknis dan peraturan yang berlaku. Pembangunan Hikirry Center pada umumnya dilengkapi dengan penyediaan dan pengadaan perlengkapannya yang terdiri dari hking set (pakaian dan perlengkapan hikingl, meja resepsionis dan kursi, meja dan kursi kantor, TV LED 42",paket komputer lengkap, printer dan scanner, set sofa, White Board Stand, Layar Proyektor,. projector, dan lain-lain. Perlengkapan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan hikirry center pada masing-masing Kawasan Pariwisata Alam (Nonbahari). Bangunan Hker's Hut/ Shelter Bangunan Hiker's Hutshelteryang dirancang sebagai panduan memiliki luas minimum 7 ,5 m2 dengan panjang bangunan 3 m, lebar bangunan 2,5 meter, satu lantai, menrpakan tipe bangunan terbuka, diangkat 30 cm dari permukaan tanah, struktur beton, rangka atap baja ringan, atap genteng (catatan: penutup atap diu.tamakan dari material alami yang bisa didapatkan dari sekitar lokasi), dan plafond S/psum/GRC. Bqngunan Hiker's Hut/ Shelter juga dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana lain pelengkap bangunan, disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing Kawasan Pariwisata Alam (Nonbahari). Gambar 51 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Hiking Center pada Kawasan Pariwisata Alam (Nonbahari) di Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Provinsi Jawa Timur Taman trIisata Olahraga 8.7.L7.1 Konsep Dasar Taman Wisata Olah Raga mempakan kawasan yang memiliki berbagai sarana kegiatan olah raga dan dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi atau pariwisata. Sarana olah raga dalam Taman Wisata Olah Raga meliputi berbagai ^jenis kegiatan olah raga, yaitu jalur seqeda, lapangan olah raga, panjat tebing, dll. Jenis-jenis sarana dalam Taman Wisata Olah Raga dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kawasan pariwisata. Fungsi dan manfaat Taman Wisata Olah Raga. 1. sebagai sarana kegiatan olah raga dan rekreasi;
meningkatkan kesehatan masyarakat;
sebagai tempat berkumpul komunitas;
sebagai ruang terbuka kota;
meningkatkan kegiatan ekonomi kawasan. Taman Wisata Olah Raga mencakup jalur sepeda, ^jogging track, jalur refleksi, bangku taman, lapangan olah raga multifungsi, outdoor fttness, wallclimbing, dan skatepark. Gambar 52 Contoh panduan visual perancangan bangunan Hiker’s Hut/Shelter pada Kawasan Wisata Alam (Nonbahari) di Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru, Provinsi Jawa Timur 8.7.17.2 Standar Teknis Taman Wisata Olah Raga 1. Dimensi Taman Wisata Olah Raga Taman Wisata Olah Raga memiliki luas minimal2,4 ha untuk skala 120.000 penduduk (O,2 m2/penduduk) dan minimal I4,4 ha untuk skala 480.000 penduduk (0,3 m2 /penduduk). Hitungan ini dapat diterapkan untuk menentukan luas Taman Wisata Olah Raga. Selain itu dimensi Taman Wisata Olah Raga harus disesuaikan dengan jenis olah raga yang diwadahi dalam taman. Masing-masing ^jenis olah raga memiliki standar dimensi. 2. Sarana dan Prasarana Taman Wisata Olah Raga a. Jogging Track 1) Jogging track adalah jalur yang digunakan pejalan kaki untuk berlari kecil/joggirry dengan ritme yang relatif statis. 2l Prinsip teknis yang harus dipenuhi: a) memenuhi kriteria pemenuhan kebutuhan kapasitas; b) memilih konstruksi atau bahan yang memenuhi syarat keamanan dan relatif mudah dalam pemeliharan; c) kebutuhan ruang gerak untuk masyarakat ^jogging memiliki lebar minimum 1,5 m, dalam petunjuk operasional ini lebar ^jogging track disarankan 2 m; minimum memiliki panjang ^jogging track 1OO m; d) aksesibilitas: sirkulasi ^jogging track harus direncanakan terintergrasi dengan akses pejalan kaki maupun akses kedalam Taman Wisata Olah Raga. 3) Material Jogging Track a) material yang digunakan pada ^jogging track sebaiknya menggunakan material lokal Qtauing block, gra^ss block, porous paueffLent, dsb); b) permukaan material harus antislip, tidak licin, rata dan datar; c) material yang digunakan ^juga dapat menampilkan estetika khas budaya lokal seperti pola batik dan wanla khas daerah d) sebaiknya diusulkan penggunaan material perkerasan yang dapat menyerapkan air. 4l Tanaman atau vegetasi disepanjang atau sekitar Jogging Track a) pohon besar rimbun yang dapat berfungsi sebagai peneduh dan pengarah, untuk area tanpa penutup atau pergola; b) variasi kombinasi penanaman pohon, semak, groundcouer dart mmput; c) tanaman native atau sesuai dengan ekosistem setempat. 5) Jogging track dapat dilengkapi dengan sarana prasarana pelengkap berupa: rambu/marka, tempat duduk, pelindung/peneduh, tempat sampah, lampu penerangan, drainase, bollard, dan ramp. b. Jalur Sepeda, Mengacu pada penjelasan pembuatan Jalur Sepeda. c. Jalur Refleksi 1) jalur refleksologi adalah jalur dengan lantai yang dipenuhi susunan batu koral dengan tujuan memberikan pijatan pada bagian kaki untuk melemaskan otot dan menghilangkan pegal; 2l dalam pembuatannya sangat dianjurkan dilengkapi dengan railing sebagai pegangan;
kebutuhan ruang untuk jalur refleksi minimal memiliki lebar I (satu) meter, dalam petunjuk operasional ini lebar jalur refleksologi disarankan maksimal2 (dua) meter; 4l aksesibilitas: sirkulasi jalur refleksi harus direncanakan terintergrasi dengan akses pejalan kaki maupun akses ke dalam Taman Wisata Olah Raga;
material jalur refleksi umumnya dari batu koral atau pebble stonedan beton;
tanaman atau vegetasi di sepanjang atau sekitar Jalur Refleksi: a) pohon besar rimbun yang dapat berfungsi sebagai peneduh dan pengarah, untuk area tanpa penutup atau pergola; b) dianjurkan untuk tidak menanam pohon berbuah, berbunga atau yang menggugurkan daun didekat jalur refleksi; c) variasi kombinasi penanaman pohon, semak, groundcouer dan rumput. d) tanaman native atau sesuai dengan ekosistem setempat;
jalur refleksi dapat dilengkapi dengan sarana prasarana pelengkap berupa: rambu/marka, tempat duduk, pelindung/peneduh, lampu penerangan, dan drainase. d. Bangku Taman 1) Bangku taman merupakan fasilitas pelengkap Taman Wisata Olah Raga yang berfungsi sebagai tempat duduk bagi masyarakat dan wisatawan yang akan berolah raga di Taman Wisata Olah Raga. 2) Dalam peranc€rngan Taman Wisata Olah Raga, peranc€rng atau tenaga ahli harus mempertimbangkan dengan cermat variasi, dimensi, lokasi dan konfigurasi dari bangku taman. Hal tersebut untuk menciptakan area duduk pada Taman Wisata Olah Raga yang nyaman, agff interaksi sosial dalam kawasan semakin meningkat dapat berfungsi maksimum. 3) Minimum 50% dari bangku taman pada Taman Wisata Olah Raga harus dipasang permanen. Bangku taman yang dipasang perrnanen bertujuan untuk meminimalisir pencurian furnitur pada Taman Wisata Olah Raga. 4) Untuk bangku taman yang terletak pada area Taman Wisata Olah Raga yang paling dekat dengan trotoar jalan raya, bangku tempat duduk dapat diletakan 4,5 m dari tepi trotoar. 5) Material yang digunakan untuk bangku taman pada Taman Wisata Olah Raga harus kuat, kokoh, tahan terhadap cuaca dan tahan terhadap vandalisme (contoh: material beton, artifrcial wood/composite u,aod, besi, atau kombinasinya, dan lain-lain). 6) Bangku taman yang diusulkan pada petunjuk operasional ini memiliki dimensi panjang 125 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 45 cm. Material dasar beton daa artiftcial/composite uood. e. Lapangan Multifungsi 1) Lapangan rnultifungsi merupakan lapangan yang mengkombinasikan berbagai jenis olah raga diatas satu lantai lapangan untuk memaksimakan penggunaan sarana lapangan dan mengefektifkan lahan. 2l Dimensi atau ukuran lapangan multifungsi pada pentunjuk operasional memiliki panjang maksimum 42 m dan lebar maksimum 25 m. Ukuran lapangan ini mengacu pada standar ukuran maksimum lapangan futsal (lapangan terbesar pada lapangan multifungsi). 3) Lapangan mutifungsi ini dapat digunakan multifungsi sebagai satu lapangan futsal, dua lapangan basket 3 on 3, lapangan voli, dan lapangan bulu tangkis. 4) Material lantai lapangan multifungsi menggunakan floor hard.ener dengan diberi cat (dengan warna pilihan sesrrai kebutuhan). 5) Kelengkapan lapangan multifungsi seperti pagar tinggi, net, ripg basket, dan kelengkapan lainnya tidak termasuk pada petunjuk operasional ini. 6) Outdoor Fitness Outdoor fitness merupakan peralatan ggm/fitness yang dibangun di luar ruangan, pada umumnya merupakan produk pabrikasi yang terstandardisasi. Peralatan ini dirancang dengan material tahan terhadap cuaca. Umumnya outdoor fitness diletakkan pada permukaan rata. Material perkerasan peralatan outdoor litness disarankan menggunakan permukaan dari material seperti rubber floor, ^rubberma( ^pasir ^atau ^material ^lainnya ^disesuaikan ^dengan rencana perancang/tenaga ahli, atau standarisasi dari pabrik peralatan tersebut. Peralatan Outdoor fitness terdiri dari berbagai tipe di antaranya: a) Triple Pull Up Bar: peralatan outdoor fitness untuk melatih kekuatan tubuh bagian atas. Terdiri dari tiga variasi ketinggian untuk menyesuaikan tinggi pengguna. b) Horizontal Ladden peralatan outdoor fitness yang dapat digunakan untuk latihan pull up, wide grip, atau step gnp. Terdapat dua step up bar yang terpasang di bagian bawah tiang untuk memudahkan pengguna naik turun. c) Parallel Bars: peralatan outdoor fitness yang digunakan untuk gerakan full bodg weigltt strength seperti d,ps, knee and leg rabe, incline press up, full bodg strengtlt holding, trauersing, d11. Alat ini dapat pula digunakan untuk fisioterapi. Dimensinya yang sedang memungkinkan untuk digunakan banyak orang. 7) Wall Climbing /Panjat Tebing Wall Climbing/Panjat Tebing adalah olah raga ekstrim memanjat dinding buatan menye npai tebing-tebing dan dilengkapi.dengan bebatuan buatan untuk pijakan kaki dan tangan. Standarisasi wall climbing /panjat tebing telah distandardisasi oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), pihak yang membuat Wall Climbirtg harus memiliki sertifikat atau keterangan dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) yang menyatakan pihak tersebut dapat membuat Climbing Wall. Pada perancangan di setiap Kawasan Pariwisata Budaya dan Perkotaan dapat menerapkan rancangan dengan identitas budaya atau pola masing-masing kawasan pariwisata yang dapat diterapkan pada wall climbing atau panjat tebing. a) Spesifikasi minimw wall climbing atau panjat tebing yaitu;
dinding terbuat dari resin fiber blok dengan tebal 6-7 mm;
konstruksi connecting dari besi rel dari besi siku 6, horizontal besi siku 6, diagonal besi siku 5 dengan finishing cat.
Konstruksi tower utama dari besi siku, spandek, plat, pipa 1,5 inci tebal 2,8mm.
Fondasi trauss pall/cakar ayam dengan kedalaman .3-4m dengan jumlah titik fondasi 14 (empat belas) titik, base plate 40x40 cm.
Sistem konstruksi dapat pennanen atau full knock down (bongkar pasang) b) Tipe wall climbing atau panjat tebing terdiri dari:
Panjat Tebing Tipe Lead; merupakan tipe panjat tebing yang diperuntukkan bagi pemanjat tebing ahli/profesional. Tingkat kecuraman yang ekstrim. Panjat tebing tipe lead memiliki dimensi lebar 6m, tinggi 15,4m, dan tebal 3m. 8) Skatepark Skatepark merupakan tempat olah raga ekstrim dimana pemain bermain dan berlatih mengembangkan kemampuan skateboard pada rintangan atau obstacle, rintangan dan obstacle ini dirancang dalam suatu skatepark Klasifikasi skateparkpada petunjuk operasional ini adalah Skatepark outdoor yaitu skatepark dengan fasilitas bermain yang berada pada luar bangunan atau ruang terbuka. Standarisasi skatepark di Indoensia oleh Indonesian Skateboarder Associ.ation (ISA). Skatepark umumnya terbuat dari material beton perrnanen, material skatepark pada petunjuk operasional ini menggunakan material beton. Skatepark Tipe Bowl, merupakan arena bermain skateboard yang dibuat menyerupai kolam. Kolam bowl skatepark biasanya memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Untuk kedalaman sebuah bowl biasanya berukuran 2,75m. Material yang digunakan untuk membuat bowladalah beton bertulang, dengan atau tanpa finishing cat tahan terdapat cuaca. 8.7.17.3 Panduan Perancangan Taman Wisata Olah Raga yang dapat diterapkan pada Kawasan Pariwisata Budaya dan Perkotaan minimal terdiri dari jatur sepeda, joggirg track, jalur refleksi, bangku taman, lapangan olah raga multifungsi, outdoor fitness, wallclimbing, dan skatep ark. l. Jalur Sepeda a. Lebar Jalur Sepeda minimum 2 meter (sesuai standar agar dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi bencana) serta panjang jalur sepeda sepanjang 100 m. Jalur sepeda dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap Jalur Sepeda, seperti marka jalur sepeda, rambu jalur sepeda, lampu penerangan, dan sarana prasarana lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing destinasi pariwisata. b. Material yang digunakan pada jalur sepeda seperti pada panduan perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous pauerrcnt setara K-200 s.d K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. Pada sisi kiri dan kanan sepanjang jalur sepeda diberikan kanstein.
Jogging Track a. Lebar Jogging Track minimum 2 meter serta panjang jogging track minimum 100 m. Joggirq Track dapat dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelengkap, seperti rambu/marka, tempat duduk, pelindung/peneduh, tempat sampah, lampu penerangan, drainase, bollard, dan ramp, disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing daya tarik wisata di Kawasan Budaya dan Perkotaan. b. Material yang digunakan pada jogging track seperti pada panduan perancangan merupakan jenis material lokal pauing block/porous paueffLent setara K-200 s.d K-350, antislip, tidak licin, dapat meresapkan air, rata, dan dipasang datar. 3. Jalur Refleksi a. Lebar Jalur Refleksi minimum 2 meter serta panjang ^jogging track minimum 1O0 m. Jalur refleksi dapat dilengkapi dengan sarana prasarana pelengkap berupa: rambu/marka, tempat duduk, pelindung/peneduh, lampu penerangan, dan drainase, disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing daya tarik wisata di Kawasan Budaya dan Perkotaan. b. Material yang digunakan pad.a Jalur Refleksi adalah batu koral.. atau pebbl.e stone dan beton. 4. Bangku Taman a. Bangku taman yang dirancang untuk Taman Wisata Olah Raga memiliki dimensi minimum dengan ukuran panjang 125 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 45 cm. b. Material dasar yang digunakan beton dan artificial/composite wood agar bangku taman kuat, kokoh, tahap terhadap cuaca dan vandalism. c. Jumlah Bangku Taman yang disediakan untuk Taman Wisata Olah Raga ini minimal adalah 1O unit. 5. Lapangan Olah Raga Multifungsi a. Luas minimum l.a.pangan Olah Raga Multifungsi yang dirancang di Taman Wisata Olah Raga adalah 1.050 m2 dengan ukuran panjang 42 m dan lebar 25 m. Volume struktur beton untuk lapangan multifungsi ini dengan tebal beton 15 cm adalah 157,5 ms. b. Material lantai lapangan multifungsi menggunakan floor hardenerdengan diberi cat (dengan warna pilihan sesuai kebutuhan).
OutdoorFftness Panduan untuk peralatan outdoor fitness diarahkan pada minimal empat jenis, yaitu Triple Pull Up Bar, Horizontal Ladder, Parallel Bars, dan Cross Trainer / Spinning ^Bike. a) Triple h.tll Up Bar: peralatan outdoor fttness untuk melatih kekuatan tubuh bagian atas. Terdiri dari tiga variasi ketinggian untuk menyesuaikan tinggi pengguna. Gambar 53 Contoh ilustrasi panduan visual perancangan Lapangan Multifungsi b) Horizontal Ladd.en peralatan outd.oorfitnessyang dapat digunakan untuk latihan pull up, wide gnp, ataru step grip. Terdapat dua step up bar yang terpasang di bagian bawah tiang untuk memudahkan pengguna naik turun. c) Parallel Bars: peralatan outdoor fitness yang digunakan untuk gerakan full ^bodg ^weight strength seperti dips, ^knee ^and ^leg ^rai.se, ^incline ^press ^up, full ^body strength holdirry, trauersing, ^d11. ^Alat ^ini ^dapat ^pula ^digunakan untuk fisioterapi. Dimensinya yang sedang memungkinkan untuk digunakan banyak.orang. Gambar 54 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Triple Pull Up Bar Gambar 55 Contoh ilustrasi panduan visual Outdoor Fitness Tipe Horizontal Ladder d) Cross Trainer: peralatan outdoor fitness yang dapat digunakan untuk melatih otot kaki dan lengan. Gerakan yang dilakukan dengan alat ini juga dapat meningkatkan kekuatan jantung. e) Spinntng Bike: peralatan outdoor fitness yang digunakan untuk melakukan gerakan bersepeda. Latihan dengan alat ini dapat meningkatkan kekuatan otot badan fagian bawah serta melatih kekuatan ^jantung dan paru-paru. Gambar 56 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Paralel Bars Gambar 57 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Outdoor Fitness Tipe Cross Trainer 7. Wall Climbing/Panjat Tebing Panduan untuk tipe WaltClimbing/Panjat Tebing diarahkan pada ^penyediaan tiga tipe dinding panjat, yaitu tipe lead (untuk pemanjat tebing ahli/professional), tipe speed (untuk pemanjat tebing menengah dan ahli/professional), dan tipe boulder (untuk pemanjat tebing pemula). Gambar 58 Contoh ilustrasi panduan visual Outdoor Fitness Tipe Spinning Bike Gambar 59 v 966nLt ^oN ^ys - tzoe - vrssNooNt InEndEu Nfots3ud Contoh ilustrasi panduan visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Lead Gambar 60 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Speed 8. Skatepark Panduan untuk tipe Skatepark diarahkan pada penyediaan skatepark tipe Street Plaza ltipe 2 dalam standar teknis). Luas minimum skatepark adalah 564 ,16 m2 dengan panjan g 34 ,4 m dan lebar 16,4 m. Material yang digunakan untuk membuat street plaz,a adalah beton bertulang, dengan atau tanpa cat tahan terdapat cuaca. Volume struktur beton untuk skatepark dengan luas 564,16 m2 adalah 159,1 m3 dengan ketebalan beton yang berbeda-beda sesuai dengan rancangan skatepark.
8 Penilaian KlnerJa Pelaksanaan Kegiatan 8.8.1 Pelaporan Kinerja Pelaksaan Kegiatan Sebagai alat untuk melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi, pelaporan memiliki per€rnan penting dalam memberikan informasi terkait sejauh mana perkembangan pelaksanaan pembangunan Fasilitas Pariwisata melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata telah dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Selain itu, pelaporan dimaksudkan sebagai fungsi kendali dalam optimalisasi efektivitas keikutsertaan daerah penerima anggaran DAK Fisik Bidang.Pariwisata dari Gambar 61 Contoh Ilustrasi Panduan Visual Wall Climbing atau Panjat Tebing Tipe Boulder tahun ke tahun..Pelaporan pengelolaan DAK Fisik Bidang Pariwisata dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Laporan pelaksanaan DAK Fisik yang disusun oleh Pemerintah Daerah wajib dilaporkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi lfteatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi IGeatif c.q. Sekretariat Kementerian/Sekretariat Utama secara berkala terdiri atas:
Laporan Pelaksanaan Teknis Kegiatan. Dilaporkan setiap Triwulan, paling lambat disampaikan 10 (seputuh) hari kerja setelah triwulan berkenaan berakhir.
Laporan capaian hasil ^jangka pendek (immediate outcome). Dilaporkan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi paling lambat bulan Juni 2024.
9 Capaian Hasil Jangka Pendek IIilIMDDIATE OUfiCOMD) Bld.Egl Capafu Targct t: tlfiTm Sarana Iadltetor/ Pcacrlne Cara Pariwisata Seluruh Menu Persentase Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara lOo/o Persen Wisatawan Mancanegara (Kunjungan Wisman di DTW tahun Berkenaan - Kunjungan Wisman di DTW tahun sebelumnya) - ^Kunjungan Wisman di DTW tahun sebelumnya * looo/o. Seluruh Menu Persentase Peningkatan Kunjungan Wisatawan Nusantara 2oo/o Persen Wisatawan Nusantara (Kunjungan Wisnus di DTW tahun Berkenaan - Kunjungan Wisnus di DTW tahun sebelumnya) - ^Kuniungan Wisnus di DTW tahun sebelumnya * 100%. Indikator Capaian Hasil Jangka Pendek (Immediate Outcomei adalah presentase kenaikan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan presentase kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Daya Tarik Wisata yang dibangun melalui DAK Fisik Bidang Pariwisata.
1 1. BIDANG JALAN Arah Kebijakan Arah kebijakan mendukung konektivitas Daerah (non tematik) yaitu meningkatkan konektivitas, kualitas dan kapasitas jalan di Daerah (Provinsi, Kabupaten dan Kota) menuju fasilitas-fasilitas pelayanan dasar publik, pusat-pusat perekonomian Daerah dan simpul transportasi. Arah kebijakan mendukung tematik penguatan destinasi pariwisata priotitas yaitu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata melalui dukungan pembangunan 81 daya tarik wisata yang didukung pengembangan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), peningkatan aksesibilitas ja1an, perbaikan sarana pengelolaan sampah, dan pembangunan pasar tematik dalam satu kawasan yang terintegrasi. Arah kebijakan mendukung tematik peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi yaitu meningkatkan konektivitas, aksesibilitas dan mobilitas penumpang dan barang terhadap pusat pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah serta penyediaan energi di daerah afirmasi. 4. Arah kebijakan mendukung tematik pengembangan food estate yaitu memfasilitasi dan mendukung pengembangan food estate dan Daerah pendukungnya secara terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional, melalui peningkatan kualitas penanganan jalan menuju Kawasan Food Estate. 5. Arah kebijakan mendukung tematik penguatan kawasan sentra produksi pangan (pertanian, perikanan dan hewani) yaitu memfasilitasi dan mendukung penguatan jaminan usaha serta pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan dalam rangka penguatan ketahanan pangan, serta peningkatan produktifitas utuk mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, melalui peningkatan kualitas penanganan jalan menuju Kawasan Sentra Produksi Pangan.
2 Sasaran dan Target 1. Sasaran Meningkatkan konektivitas, kualitas dan kapasitas jalan pada daerah- daerah yang menjadi prioritas nasional mendukung Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas, Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrilikasi di Daerah Afirmasi, Tematik Pengembangan Food Bstate dan Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan dan Hewani) melalui: 2 3 a) penanganan jalan dan jembatan di provinsi; b) penanganan jalan dan jembatan di kabupaten/kota. 2. Target a) Non Tematik mendukung konektivitas Daerah: meningkatkan persentase kondisi mantap jalan daerah pada 319 kabupaten/kota dan 15 provinsi. b) Tematik penguatan destinasi pariwisata priotitas: meningkatkan kemantapan jalan pada ruas yang ditangani di 6l kabupaten/kota dan 20 provinsi lokasi prioritas tematik Destinasi Wisata Prioritas. ci Tematik peningkatan konektiuitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi: meningkatkan kemantapan jalan pada ruas jalan yang ditangani di 80 kabupaten dan LT provinsi lokasi prioritas tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di daerah afirmasi. d) Tematik pengembangan food estate: meningkatkan kemantapan jalan pada ruas jalan yang ditangani di 37 kabupaten dan 6 provinsi lokasi prioritas tematik Pengembangan Food Estate. e) Tematik penguatan kawasan sentra produksi pangan (pertanian, perikanan dan hewani): meningkatkan kemantapan jalan pada ru.as yang ditangani di 7l kabupaten/kota dan 27 provinsi lokasi prioritas tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan.
3 Ruang Lingkup Kegiatan 9.3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Jalan untuk provinsi/kabupaten/kota adalah sebagai berikut: Tabel 2.3.1 Deskripsi Menu Kegiatan DAK Fisik Bidang Jalan NO MENU KEGIATAN RINCIAN MENU KEGIATAN 1 Jalan Penanganan Long Segment merupakan penanganan jalan dalam batas satu panjang segmen yang menerus (bisa le dari satu ruas) yang dilaksanakan tujuan untuk mendapatkan kondisi ^jalan seragam yaitu jalan mantap dan s NO MENU KEGIATAN RINCIAN MENU KEGIATAN segffEnt mencakup: pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, peningkatan/rekontruksi, sesuai dengan kondisi ^jalan. b Pembangunan Jalan (Khusus DAK Fisik Bidang Jalan mendukung Tematik) merupakan kegiatan membangun ^jalan tanah/jalan setapak menjadi standar ^jalan minimum sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan sesuai dengan standar/ pedoman yang berlaku. 2 Penanganan Jembatan a. Pemeliharaan Berkala Jembatan merupakan kegiatan penanganan terhadap setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi ^jembatan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai rencana.
Penggantian Jembatan merupakan pekerjaan mengganti bagian elemen atau struktur yang telah mengalami kerusakan berat dan tidak berfungsi.
Pembangunan Jembatan (Khusus DAK Jalan mendukung Tematik) merupakan pekerjaan yang menghubungkan dua ruas jalan yang terputus akibat adanya rintangan atau pemindahan lokasi ^jembatan mulai dari pekerjaan pondasi, bangunan bawah, dan bangunan atas.
3.2 Kriteria Lokasi Prioritas 1. Kriteria lokasi prioritas mendukung konektivitas Daerah (non tematik), yaitu sebagai berikut:
Daerah yang memiliki kemantapan jalan daerah dibawah 75/o;
Daerah yang memiliki indeks kapasitas fiskal daerah sangat rendah, rendah dan sedang;
bukan Daerah yang dalam 3 Tahun berturut-turut tidak mengusulkan DAK Fisik Bidang Jalan; dan
Daerah yang menyelesaikan proses pemutakhiran data teknis bidang jalan oleh K/L Teknis melalui verifikasi data teknis. 2. Kriteria lokasi prioritas mendukung tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas, yaitu Daerah yang masuk dalam lokasi prioritas tematik, dan memenuhi kriteria tambahan sebagai berikut:
kabupaten/kota yang memiliki indeks kapasitas fiskal daerah sangat rendah, rendah dan sedang;
provinsi yang memiliki kabupaten/kota sebagai lokasi prioritas berdasarkan point 1; dan
Daerah yang menyelesaikan proses pemutakhiran data teknis bidang jalan oleh K/L Teknis melalui verifikasi data teknis. 3. Kriteria lokasi prioritas mendukung tematik peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi, yaitu:
seluruh Daerah yang termasuk dalam lokasi prioritas tematik; dan
Daerah yang menyelesaikan proses pemutakhiran data teknis bidang jalan oleh K/L Teknis melalui verifikasi data teknis. 4. Kriteria lokasi prioritas mendukung tematik pengembangan Food Estate, yaitu:
seluruh Daerah yang termasuk dalam lokasi prioritas tematik pengembangan food estate (7 kabupaten dan 5 provinsi) dan/atau 41 kabupaten/kota penyangga dalam provinsi prioritas food estate;
Daerah yang memiliki indeks kapasitas fiskal sangat rendah, rendah dan sedang; dan
Daerah yang menyelesaikan proses pemutakhiran data teknis bidang jalan oleh K/L Teknis melalui verifikasi data teknis. 5. Kriteria lokasi prioritas mendukung tematik penguatan kawasan sentra produksi pangan, yaitu seluruh Daerah yang termasuk dalam lokasi prioritas tematik, dan memenuhi kriteria tambahan sebagai berikut:
kabupaten/kota yang memiliki indeks kapasitas fiskal sangat rendah, rendah dan sedang;
provinsi yang memiliki kabupaten/kota sebagai lokasi prioritas berdasarkan poin 1; dan
Daerah yang menyelesaikan proses pemutakhiran data teknis bidang jalan oleh K/L Teknis melalui verifikasi data teknis.
3.3 Kriteria Teknis 1. Ruas jalan provinsi/kabupaten/kota yang dapat ditangani adalah nas-ruas jalan sebagaimana telah ditetapkan melalui keputusan gubernur/bupati/walikota tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan sebagai Jalan Provinsi/ Kabupaten/ Kota. 2. Prinsip penanganan ^jalan dilakukan dengan pendekatan koridor, untuk memastikan asas kemanfaatan yang memberikan dampak secara langsung dan lebih cepat terhadap kegiatan ekonomi dan pencapaian sasaran tematik. Adapun kriteria koridor adalah sebagai berikut:
Koridor Penanganan Jalan DAK Non Tematik 1) Kriteria koridor penanganan ^jalan kabupaten/kota: a) menghubungkan antar kecamatan; b) menghubungkan simpul transportasi; c) menghubungkan pusat pemerintahan kabupaten/kota; d) menghubungkan antara pemukiman dan pusat kegiatan ekonomi dan pusat pelayanan dasar; e) menghubungkan ^jalan kabupaten/kota dengan ^jalan provinsi atau jalan nasional. 2) Kriteria koridor penanganan ^jalan provinsi: a) menghubungkan antar kabupaten/kota; b) menghubungkan simpul transportasi; c) menghubungkan pusat pemerintahan provinsi; d) menghubungkan pusat kegiatan ekonomi dan pusat ^pelayanan dasar; e) menghubungkan ^jalan provinsi dengan ^jalan nasional. b. Koridor penanganan tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas:
Kriteria koridor ^jalan kabupaten/kota: a) akses langsung dari lokasi Daya Tarik Wisata (DTW) prioritas menuju pusat kabupaten / kota; b) akses langsung dari lokasi DTW prioritas menuju simpul-simpul transportasi dalam kabupaten / kota; c) akses langsung dari lokasi DTW prioritas menuju IKM Prioritas. 2l Kriteria koridor ^jalan provinsi: a) akses langsung menuju DTW Prioritas atau kabupaten/kota lokasi prioritas tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas; b) jalan provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten/kota lokasi prioritas tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas. c. Koridor penanganan tematik peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi:
Kriteria koridor jalan kabupaten/kota: a) akses langsung dari lokasi pusat kegiatan perekonomian menuju pusat kabupaten/ kota, simpul transportasi atau permukiman; b) akses langsung dari lokasi pelayanan dasar pusat kabupatenfkota, simpul transportasi atau permukiman dalam kabupaten/kota. 2l Kriteria koridor jalan provinsi: a) akses langsung menuju pusat kegiatan perekonomian dan pelayanan dasar pada lokasi tematik peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi; b) jalan provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten/kota lokasi prioritas tematik peningkatan konektivitas dan elektrifikasi di daerah afirmasi. d. Koridor penanganan tematik pengembangan Food Estate:
Kriteria koridor jalan kabupaten/kota: a) akses langsung dari kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengembangan Food Estate menuju pusat-pusat pemasaran dalam wilayah kabupaten/kota; b) akses langsung antar kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengembangan Food Estate; c) akses langsung dari kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengembangan Food Estate menuju lokasi sarana produksi pertanian dan industri pasca panen. 2l Kriteria koridor jalan provinsi: a) akses langsung menuju kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian atau Kabupaten/Kota lokasi prioritas; b) jalan provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten/kota lokasi prioritas tematik pengembangan Food Estate. e. Koridor penangan tematik pengembangan kawasan sentra produksi pangan 1) Kriteria koridor jalan kabupaten/kota: a) akses langsung dari kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengemb€rngan kawasan sentra produksi pangan menuju pusat-pusat pemasaran dalam wilayah kabupaten / kota; b) akses langsung antar kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengembangan kawasan sentra produksi pangan; c) akses langsung dari kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian yang ditetapkan oleh tematik pengembangan kawasan sentra produksi pangan menuju lokasi sarana produksi pertanian dan industri pasca panen. 2l Kriteria koridor jalan provinsi: a) akses langsung menuju kawasan pertanian prioritas atau kecamatan pusat produksi pertanian atau kabupaten/kota lokasi prioritas; b) jalan provinsi yang berada dalam wilayah kabupaten/kota lokasi prioritas tematik pengembangan kawasan sentra produksi pangan. 3. Penanganan ^jalan dan jembatan harus sesuai dengan dokumen perencanaan (RTRW, RPJMD, dsb);
Ruas jalan yang diusulkan telah dilengkapi dengan data kondisi yang diinput dan diverifikasi dalam aplikasi SIPDJD (Sistem Pengelolaan Database Jalan Daerah);
Kegiatan yang diusulkan telah memiliki dokumen perencanaan yang diperlukan (DED, RAB, d11);
Lahan yang diusulkan untuk penanganan jalan harus sudah bebas, yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kepala Daerah;
Setiap Pemda wajib menyampaikan Surat Pertangung Jawaban Mutlak (SPTJM) terkait validitas data yang disampaikan, ditandatangani oleh kepala dinas terkait diatas materai;
Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) Pemda adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh Pemda dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran Iisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh Pemda;
Pekerjaan penanganan jalan harus memenuhi ketentuan:
memiliki lapisan penutup aspal atau rigid pauement, b. marka jalan terbuat dari bahan thermoplastic, c. bahu jalan disarankan mempergunakan rabat beton;
pelebaran jalan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
jalan provinsi yang mempunyai tingkat kemantapan jalan keseluruhan ruas minimal 80% dan lebar jalan maksimal 7 meter; 2l jalan kabupaten/kota yang mempunyai tingkat kemantapan ^jalan keseluruhan ruas minimal 7Oo/o dan lebar jalan maksimal 5,5 meter. e. pekerjaan penanganan jembatan harus tuntas bangunan atas dan bangunan bawah di tahun anggaran yang sama.
4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 9.4.1 Tahapan pelaksanaan kegiatan 1. Perencanaan dan Pemrogram€rn;
perencanaan kegiatan berupa pen5rusunan dokumen perencanaan teknis dilaksanakan oleh Pemda paling lambat pada T-2 DAK, dengan mengacu pada Kriteria Perencanaan dan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang berlaku. Untuk penJrusun€rn dokumen lingkungan dan LARAP dilaksanakan oleh pemda paling lambat pada T-1 DAK. Seluruh proses penyiapan readiness criteria (dokumen perencanaan, lahan, dsb) dibiayai oleh APBD Non DAK;
pemrograman kegiatan DAK berupa pengusulan, penilaian dan persetujuan Rencana Kegiatan DAK yang diusulkan Pemda oleh Kementerian PUPR mengacu pada ketentuan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku;
persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) Pemda adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh Pemda dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh Pemda. 2. Pelaksanaan Konstruksi Tahap pelaksanaan konstruksi, dimulai dari persiapan pengadaan, hingga serah terima pekerjaan mengacu pada ketentuan peraturan perundangan berlaku. Lingkup pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan rehabilitasi/ pemeliharaan berkala/ rekontruksi/ peningkatan jalan dan jembatan secara umum dijabarkan sebagai berikut:
rapat koordinasi dalam rangka penyelanggaraan pekerjaan dengan pihak-pihak terkai t (stakeholder) ;
sosialisasi kepada warga setempat terkait pekerjaan konstruksi yang akan dilakukan;
pekerjaan persiapan Qtre-constructionl, terdiri dari :
pembuatan metode pelaksanaan dan rencana kerja dengan metode arna.n dan bersih (clean constructionl;
penyelesaian administratif termasuk perizinan dan kesiapan lahan;
penyediaan jalan akses;
program dan jadwal pekerjaan;
pembuatan gambar kerja (shop drawing)dan perubahan desain bila te{adi perbedaan dengan lapangan;
mendirikan bangunan kantor dan gudang (direksikeet); 7l mobilisasi peralatan dan tenaga kerja;
pengawasan kualitas dan Pengendalian kualitas/ Qualitg Control darr Kepastian Qualitg As surance/ QA-QC ;
penelahaan spesifikasi teknis; dan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
penyerahan hasil pekerjaan dengan melampirkan dokumen pendukung antara lain:
Berita Acara Serah Terima Pertama (ProuisianalHandOuer/PHO); dan 2l Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Ouer/FHO);
Gambar As Built Drawing;
4.2 Ketentuan Kegiatan PenunJang Kegiatan penunjang yang dapat dilaksanakan terbatas pada:
jasa konsultan pengawas (superwisi) kegiatan kontraktual;
perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk pengendalian, dan pengawasan;
penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah (khusus untuk Pemerintah Provinsi).
5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa 1. Seluruh kegiatan konstruksi serta pengawasannya (superwisi) dilaksanakan secara kontraktual, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku;
Kegiatan dari biaya penunjang selain jasa konsultan pengawas (supervisi) dapat dilaksanakan secara swakelola. 3. Pekerjaan penanganan jalan dan jembatan mengoptimalkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tenaga kerja, dan produk dalam negeri seperti material aspal buton. Khusus Pulau Sulawesi dapat mengoptimalkan penggunaan aspal buton dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan lapangan.
6 Standar Teknis Target Keluaran Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Jalan diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel I - 1 NSPK Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Jalan No Judul Nomor Penerbit 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan 13/PRT/M l2OLr Kementerian PUPR 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Pen5rusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat o1IPRT/Ml2022 Kementerian PUPR 3 Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) Revisi 2Ol7 Kementerian PUPR 4 Suplemen Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2OL7 Kementerian PUPR 5 Bridge Management System (BMS) 7 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (Bridge Design Code) Volume 1 Section 3, 4,5 Revisi 20L7 Kementerian PUPR 6 Brid.ge Management System (BMS) Panduan Perencanaan Jembatan Volume 2 (Bridge Design Manual SectionS,9&10) Kementerian PUPR 7 Pedoman Survey Pengumpulan Data Kondisi Jaringan Jalan Kementerian PUPR 8 Manual Aplikasi Sistem Program Pemeliharaan Jalan 04lM/BM/2O2r Kementerian PUPR No Judul Nomor Penerbit Provinsi/ Kabupaten atau Provincial/Kabupaten Road Management System (PKRMS) 9 Spesifikasi Khusus Pekerjaan Bangunan Pelengkap dan Perlengkapan Jalan Serta Lingkungan sKh-2.9.3 Kementerian PUPR 9.7 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 9.7.L Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemerintah Daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Jalan menJrusun laporan kemajuan pelaksanaan yang terdiri dari:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
pelaksanaan teknis/kegiatan; dan
capaian hasil ^jangka pendek. 2. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d, b, c disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK Fisik Infrastruktur PUPR setiap bulan, paling lambat 7 ha:
i kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK Fisik Insfrastruktur PUPR paling lambat akhir bulan Mei setelah tahun anggaran berakhir, dan melalui aplikasi KRISNA DAK paling lambat bulan Juni setelah tahun anggaran berakhir dengan melalui metode berbagi pakai data. 9.7.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Jalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan perundangan yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome sebagai berikut: f . indikator output panjang jalan/jembatan (km/meter);
indikator outcome: meningkatnya persentase kondisi mantap jalan daerah (%); dan
8 Capaian Hasil Jangka Pendek Pemerintah Daerah diminta melaporkan capaian hasil jangka pendek untuk kebutuhan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Fisik dan menjadi input kebijakan dan pengalokasian tahun selanjutnya. Indikator capaian ^jangka pendek DAK Fisik Bidang Ja1an yaitu:
kondisi kemantapan jalan daerah, yaitu ruas-ruas ^jalan dengan kondisi baik atau sedang sesuai umur rencana yang diperhitungkan serta mengikuti suatu standar tertentu pada ruas jalan yang termasuk dalam koridor prioritas atau jalur distribusi;
kecepatan rata-rata waktu tempuh pada ruas ^jalan yang ditangani;
kemantapan ^jembatan yang ditangani. Detail perhitungan capaian hasil jangka pendek dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 9-3 Indikator Capaian Jangka Pendek Bidang Jalan Bidang/ Subbidang Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Jalan/Mendukung Konektivitas Daerah Penanganan Jalan 1. Kondisi kemantapan jalan daerah 2. Kecepatan rata- rata waktu tempuh pada ruas jalan yang ditangani.
15 Provinsi dan 319 Kab/ Kota yang meningkat persentase kondisi mantap jalannya 2. 15 Provinsi dan 319 Kab/ Kota yang kecepatan rata-rata waktu tempuh ruas persen Masyarakat pengguna jalan 1. Perhitungan untuk kondisi kemantapan jalan daerah:
(Panjang Jalan Mantap (KM) + Panjang Penanganan Jalan Tahun N Melalui DAK (KM))/Panjang Jalan Total (KM) b. Persentase kondisi mantap jalan yang ditangani pada tahun N dikurangi tahun N-1.
Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1 Menu/Rincian Kegiatan PRE S I DEN REPUBLIK INDONESIA - 3040 - Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan jalannya meningkat. Penanganan Jembatan Kemantapan Jembatan yang ditangani 100% Penanganan Jembatan Tahun N buah (Jumlah Kegiatan Jembatan DAK Tahun N + Jumlah Jembatan Terbangun)/Total Kebutuhan Jembatan Daerah Jalan/ Tematik Penguatan Destinasi Penanganan Jalan 1. Kondisi kemantapan jalan daerah 1. 20 Provinsi dan 61 Kab/ Kota yang meningkat persen Masyarakat pengguna jalan 1. Perhitungan untuk kondisi kemantapan jalan daerah:
(Panjang Jalan Mantap (KM) + Panjang Penanganan Jalan PRE S I OEN REPUBLIK INDONESIA - 3041 - Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Pariwisata Prioritas 2. Kecepatan rata- rata waktu tempuh pada ruas jalan yang ditangani. persentase kondisi mantap jalannya 2. 20 Provinsi dan 61 Kab/Kota yang kecepatan rata-rata waktu tempuh ruas jalannya meningkat Tahun N Melalui DAK (KM))/Panjang Jalan Total (KM) b. Persentase kondisi mantap jalan yang ditangani pada tahun N dikurangi tahun N-1.
Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1 Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Penanganan Jembatan Kemantapan Jembatan yang ditangani 100% Penanganan Jembatan Tahun N Buah (Jumlah Kegiatan Jembatan DAK Tahun N + Jumlah Jembatan Terbangun)/Total Kebutuhan Jembatan Daerah Jalan/ Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi Penanganan Jalan 1. Kondisi kemantapan jalan daerah 2. Kecepatan rata- rata waktu tempuh pada ruas jalan yang ditangani.
17 Provinsi dan 80 Kab. yang meningkat persentase kondisi mantap jalannya.
17 Provinsi dan 80 Kab. yang kecepatan rata-rata persen Masyarakat pengguna jalan 1. Perhitungan untuk kondisi kemantapan jalan daerah:
(Panjang Jalan Mantap (KM) + Panjang Penanganan Jalan Tahun N Melalui DAK (KM))/Panjang Jalan Total (KM) b. Persentase kondisi mantap jalan yang ditangani pada tahun N dikurangi tahun N-1.
Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1 SK Nc 053343 C Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan waktu tempuh ruas jalannya meningkat Penanganan Jembatan Kemantapan Jembatan yang ditangani 100% Penanganan Jembatan Tahun N Buah (Jumlah Kegiatan Jembatan DAK Tahun N + Jumlah Jembatan Terbangun)/Total Kebutuhan Jembatan Daerah Jalan/ Tematik Pengembangan Food Estate Penanganan Jalan 1. Kondisi kemantapan jalan daerah 2. Kecepatan rata- rata waktu tempuh pada ruas 1. 6 Provinsi dan 37 Kab yang meningkat persentase kondisi mantap jalannya. persen Masyarakat pengguna jalan 1. (Perhitungan untuk kondisi kemantapan jalan daerah:
(Panjang Jalan Mantap (KM) + Panjang Penanganan Jalan Tahun N Melalui DAK (KM))/Panjang Jalan Total (KM) Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan jalan yang ditangani.
6 Provinsi dan 37 Kab. yang kecepatan rata-rata waktu tempuh ruas jalannya meningkat b. Persentase kondisi mantap jalan yang ditangani pada tahun N dikurangi tahun N-1.
Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1 Penanganan Jembatan Kemantapan Jembatan yang ditangani 100% Penanganan Jembatan Tahun N buah (Jumlah Kegiatan Jembatan DAK Tahun N + Jumlah Jembatan Terbangun)/Total Kebutuhan Jembatan Daerah Jalan/ Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan Penanganan Jalan 1. Kondisi kemantapan jalan daerah 1. 27 Provinsi dan 71 Kab/ Kota yang meningkat persen Masyarakat pengguna jalan 1. Perhitungan untuk kondisi kemantapan jalan daerah:
(Panjang Jalan Mantap (KM) + Panjang Penanganan Jalan Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani) 2. Kecepatan rata- rata waktu tempuh pada ruas jalan yang ditangani. persentase kondisi mantap jalannya 2. 27 Provinsi dan 71 Kab/Kota yang kecepatan rata-rata waktu tempuh ruas jalannya meningkat Tahun N Melalui DAK (KM))/Panjang Jalan Total (KM) b. Persentase kondisi mantap jalan yang ditangani pada tahun N dikurangi tahun N-1.
Kecepatan rata-rata jalan pada tahun N dikurangi tahun N-1 Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Penanganan Jembatan Kemantapan Jembatan yang ditangani 100% Penanganan Jembatan Tahun N Buah (Jumlah Kegiatan Jembatan DAK Tahun N + Jumlah Jembatan Terbangun)/Total Kebutuhan Jembatan Daerah 10.
1 1. El: FE{ff.Til'l rrd{Et ffi Arah KebiJakan Mendukung tematik pengembanganpod estate (FE) yaitu memfasilitasi dan mendukung pengembangan FE dan daerah pendukungnya secara terintegrasi hulu-hilir dalam rangka penguatan ketahanan p€ulgan dan pemulihan ekonomi nasional, dan meningkatkan ownership dan kapasitas daerah dalam pengembangan FE dan daerah pendukungnya. Mendukung tematik penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani), yang selanjutnya disingkat menjadi KSPP, yaitu memfasilitasi dan mendukung penguatan jaminan usaha serta pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan dalam rangka penguatan ketahanan pang€rn, serta peningkatan produktifitas untuk mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan ownership dan kapasitas daerah dalam rangka penguatan ^jaminan usaha dan pembentukan Korporasi Petani dan Nelayan. DAK Fisik Bidang Irigasi juga mendukung RPJMN 2O2O-2O24 daJam Major Project 18 waduk multiguna melalui strategi pembangunan infrastruktur pelayanan dasar waduk multiguna dan modernisasi irigasi. 2 3 lO.2 Sasaran dan Target 1. Sasaran a. Terlaksananya pembangunan/peningkatan jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi. b. Terlaksananya rehabilitasi jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi. c. Terlaksananya pembangunan infrastruktur pengendali banjir untuk mengurangi luas genangan banjir di daerah irigasi. 2. Target DAK Fisik Bidang Irigasi berkontribusi dalam pencapaian sasaran dan target tematik pengembangan FE dan penguatan KSPP yaitu tersedianya jaringan irigasi dalam pengembangan FE dan penguatan KSPP, dengan rincian sebagai berikut:
Tematik pengembangan Food Estate:
terlaksananya pembangunan/peningkatan jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi seluas 6.321 Hektar; dan 2l terlaksananya rehabilitasi jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi seluas 17.375 Hektar.
Tematik penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (pertanian, perikanan, dan hewani):
terlaksananya pembangunan/peningkatan jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi seluas 2L.L41 Hektar; 2l terlaksananya rehabilitasi jaringan irigasi untuk penyediaan air pada daerah irigasi seluas 77.779 Hektar; dan
terlaksananya pembangunan infrastruktur pengendali banjir sepanjang 11 Km untuk mengurangi luas genangan banjir di daerah irigasi seluas 1.384 Hektar. 1O.3 Ruang Lingkup Kegiatan 10.3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Menu kegiatan DAK Fisik Bidang Irigasi untuk Provinsi/Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut: Tabel 2- 1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Bidang Irigasi No Menu Kegiatan Rincian Kegiatan 1 Pembangunan Jaringan Irigasi Pembangunan Jaringan Irigasi 2 Peningkatan Jaringan Irigasi Peningkatan Jaringan Irigasi 3 Rehabilitasi Jaringan Irigasi Rehabilitasi Jaringan Irigasi 4 Pembangunan Pengendali Banjir Infrastruktur Pembangunan Pengendali Banjir Infrastruktur 1) Pembangunan Jaringan Irigasi merupakan seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya; 2l Peningkatan Jaringan Irigasi merupakan kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi ^jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi;
Rehabilitasi Jaringan lrigasi merupakan kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan kondisi pelayanan irigasi seperti semula; dan +l Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir merupakan kegiatan menyediakan/membangun infrastruktur pengendali banjir sehingga dapat melindungi daerah irigasi dari resiko banjir.
3.2 Kriteria Lokasi Prioritas 1. Iftiteria Lokasi Prioritas Tematik Pengembangan Food Estate:
7 Kabupaten Food Estate yang sudah ditetapkan di dalam Rapat Terbatas Kabinet tanggal 23 September 2O2O;
41 Kabupaten/Kota Pendukung Food Estate yang memiliki keterkaitan geospasial (dalam satuan lanskap ekologis, hidrologis), on farm (keterkaitan sarana produksi), serta off farm (konektivitas pasar);
Pemda yang memiliki kewenangan Daerah Irigasi dan Pemda yang memiliki Kewenangan Wilayah Sungai, dalam mendukung Pengembangan Food Estate;
Pemda disekitar lokasi Pengembangan Food Estate yang memilki Kewenangan Daerah Irigasi; dan
Pemda yang memenuhi readiness citeia dalam mendukung Pengembangan Food Estate. 2. Kriteria Lokasi Prioritas Tematik Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan (Pertanian, Perikanan, dan Hewani):
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang mempunyai Indeks Ketahanan Pangan dan Indeks Ketahanan Iklim tinggi;
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang merupakan sentra produksi pertanian dan atau perikanan;
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang ditetapkan sebagai lokasi KSPP berdasarkan Permentan dan Kepmentan;
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang telah menetapkan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B|;
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang menjadi lokasi penuntasan pencapaian target Prioritas Nasional; Korporasi Petani dan Nelayan; Penuntasan untuk MP integrasi Pelabuhan perikanan dan Fish Market serta MP Revitalisasi tambak; Penguatan rantai pasok/logistik pangan; model pembangunan pangan, pertanian dan perikanan; penyediaan infrastruktur irigasi; serta lokasi afirmatif;
Pemda memiliki luas Kewenangan Daerah Irigasi yang relatif besar dalam mendukung Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan;
Pemda dengan karakteristik kepulauan yang memiliki luas Kewenangan Daerah lrigasi yang relatif besar dalam mendukung Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan lokal;
Pemda yang memiliki Kewenangan Wilayah Sungai; dan
Pemda yang memenuhi readiness criteria dalam mendukung Penguatan Kawasan Sentra Produksi Pangan.
Kriteria L,okasi Prioritas Bidang Irigasi a. Provinsi, Kabupaten dan Kota dengan luasan daerah irigasi kewenangan relatif besar;
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang memiliki kesiapan pemenuhan readiness criteia yang telah dibahas dengan Rrsat Fasilitasi Infrastruktur Daerah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemmahan Ralryat; dan
Provinsi, Kabupaten dan Kota yang memiliki kegiatan pembangunan irigasi yang sedang berjalan lon-goingl melalui pendanaan DAK Fisik Bidang Irigasi sebelum tahun 2023 agar tuntas dan dapat berfungsi. 10.3.3 Kriteria Teknis 1. Kriteria Teknis Pembangunan Jaringan Irigasi a. Daerah Irigasi belum tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor \4/PRT/M l2ol5 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
Daerah Irigasi merupakan kewenangan Pemda sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah;
Merupakan daerah irigasi yar: g menjadi prioritas pengembangan budidaya pertanian Pemerintah Daerah sesuai dokumen perencanaan (RPJMD/ Renstra SKPD/Renstra DAK) ;
Mempunyai kesuburan lahan, sesuai untuk tanaman padi/pangan;
Tersedianya potensi air dengan kualitas sesuai, dan kuantitas yang mencukupi;
Adanya penduduk, atau petani penggarap lahan pertanian;
Ada akses jalan ke lokasi;
Status tanah untuk jaringan irigasi dan areal pengembangan adalah milik petani (daerah budidaya dan bukan hutan lindung);
Tidak ada banjir dan genangan air;
Lahan yang dikembangkan sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
Tidak ada masalah sosial (pembebasan tanah, dll.); dan
Memiliki dokumen teknis (SID/DED) dan dokumen pendukung yang lengkap. 2. Kriteria Teknis Peningkatan Jaringan Irigasi a. Merupakan daerah irigasi yang sudah terdaftar dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat, Nomor 3 |4/KPTS /M/2OLS tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
Dilakukan untuk: meningkatkan Indeks Pertanaman (IP); dan /ata: u menambah luasan areal fungsional;
Merupakan daerah irigasi yang menjadi prioritas pengembangan budidaya pertanian Pemerintah Daerah sesuai dokumen perencanaan (RPJMD/ Renstra SKPD/Renstra DAK) ;
Pekerjaan peningkatan wajib tuntas/menyeluruh dalam satu sistem daerah irigasi, sebelum beralih ke daerah irigasi lainnya, langsung berfungsi (dapat ditanami) setelah kegiatan dilaksanakan; dan
Memiliki dokumen teknis (SID/DED) dan dokumen pendukung yang lengkap. Kriteria Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi a. Merupakan daerah irigasi yang sudah terdaftar dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Pemmahan Ralryat No. |4/KPTS /M/2O15 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
Dilakukan untuk mengembalikan fungsi dan kemampuan layanan jaringan irigasi sesuai dengan desain dan/atau kondisi semula (maksimal yang pernah dicapai);
Dilakukan pada daerah irigasi dengan indeks kondisi fisik ^jaringan di bawah 60;
Merupakan daerah irigasi yang menjadi prioritas penanganan Pemerintah Daerah sesuai dokumen perencanaan (RPJMD/Renstra SKPD/Renstra DAK);
Pekerjaan rehabilitasi wajib tuntas/menyeluruh dalam satu sistem daerah irigasi, sebelum beralih ke daerah irigasi lainnya, serta harus dapat langsung fungsional (dapat ditanami) setelah kegiatan dilaksanakan; dan
Memiliki dokumen teknis (SID/DED) dan dokumen pendukung yang lengkap. Kriteria Teknis Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir a. Kegiatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir yang diusulkan berada pada wilayah sungai kewenangan Pemerintah Daerah sesuai dengan Permen PUPR Nomor 4 /PRT /M / 2Ol5 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
Dilakukan untuk melindungi daerah irigasi khususnya daerah irigasi kewenangan Pemerintah Daerah dari risiko banjir dengan frekuensi lebih dari 2 kali dalam 5 tahun terakhir; 4 c. Memiliki peta genangan banjir;
Memiliki dokumen teknis (Rencana Induk Pengendalian Banjir/SID/DED) dan dokumen pendukung yang lengkap; dan
Memiliki surat keterangan dampak bencana dari BPBD serta mendapat verifikasi dari BBWS/BWS setempat. 5. Untuk dapat menJrusun perencanaan kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi, diperlukan penyiapan data kondisi teknis yang akurat dan terbaru, meliputi seluruh daerah irigasi yang menjadi kewenangannya. Khusus untuk daerah irigasi yang akan diusulkan penanganannya melalui DAK Fisik Bidang lrigasi, Pemerintah Daerah wajib melaksanakan pengumpulan data inventarisasi aset dan penilaian kinerja sistem irigasi. Pengumpulan data dan penilaian kinerja tersebut dapat dilaksanakan melalui 2 metode, yaitu:
Digital, melalui aplikasi e-PAKSI (Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi). e-PAKSI adalah sebuah sistem elektronik (digital) yang dibangun dengan tujuan menggabungkan pelaksanaan Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) dengan penilaian Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) dalam satu sistem informasi. b. Manual, dalam hal belum tersedianya SDM yang memahami pengumpulan data secara digital. Pengumpulan data secara manual dilakukan melalui pengisian blangko/format yang terdapat dalam lampiran Permen PUPR yang mengatur tentang Pengelolaan Aset Irigasi dan Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, yaitu: a) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor n/PRf /MI2OI5, tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi; dan b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor 23 / PRT / M I 2O1 5, tentang Pengelolaan Aset lrigasi. 6. Penilaian usulan juga mempertimbangkan kinerja dan capaian DAK Fisik Bidang Irigasi pada Tahun Anggaran sebelumnya. 1O.4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 1O.4.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Irigasi meliputi:
Perencanaan dan Pemrograman a. Perencanaan kegiatan berupa penJrusunan dokumen perencanaan teknis dilaksanakan oleh Pemda paling lambat pada T-2 DAK, dengan mengacu pada Kriteria Perencanaan dan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang berlaku. Untuk pen5rusunan dokumen lingkungan dan LARAP dilaksanakan oleh pemda paling lambat pada T-1 DAK. 2 Seluruh proses penyiapan readiness criteria (dokumen perencanaan, lahan, dsb) dibiayai oleh APBD Non DAK;
Pemrograman kegiatan DAK berupa pengusulan, penilaian dan persetujuan Rencana Kegiatan DAK yang diusulkan Pemda oleh Kementerian PUPR mengacu pada ketentuan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku;
Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan Pemda adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh Pemda dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh Pemda Pelaksanaan Konstruksi Tahap pelaksanaan konstruksi, dimulai dari persiapan pengadaan, hingga serah terima pekerjaan mengacu pada ketentuan peraturan pemndangan berlaku. Lingkup pelaksanaan konstruksi untuk pekerjaan rehabilitasi/peningkatan/pembangunan baru irigasi dan infrastruktur pengendali banjir secara umum dijabarkan sebagai berikut:
Rapat koordinasi dalam rangka penyelanggaraan pekerjaan dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) ;
Sosialisasi kepada warga setempat terkait pekerjaan konstnrksi yang akan dilakukan;
Pekerjaan persiapan (pre-constructionl, terdiri dari:
Pembuatan metode pelaksanaan dan rencana kerja dengan metode aman dan bersih (clean constructionl;
Penyelesaian administratif termasuk perizinan dan kesiapan lahan;
Penyediaan jalan akses;
Program dan jadwal pekerjaan;
Pembuatan gambar kerja (shop drawing) dan perubahan desain bila terjadi perbedaan dengan lapangan;
Mendirikan bangunan kantor dan gudang (direksi keet);
Mobilisasi peralatan dan tenaga kerja;
Pengawasan kualitas dan Pengendalian kualitas/ Quality Controldan Kepastian Qualitg Assurance/ QA-QC ;
Penelahaan spesifikasi teknis; dan l0)Pembongkaran dan penempatan kembali jaringan utilitas setempat. d. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan persiapan Operasi dan Pemeliharaan (OP);
Penyerahan hasil pekerjaan dengan melampirkan dokumen ^pendukung antara lain:
Berita Acara Serah Terima Pertama (Proubianal Hand Ouer/PHO); dan
Berita Acara Serah Terima Akhir (Final Hand Ouer/FHOI;
Gambar As Built Drawing;
Manual OP. LO.4.2 Ketentuan Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:
Desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual, yang dibatasi pada kegiatan pengumpulan data kondisi dan kinerja Daerah Irigasi melalui aplikasi Pengelolaan Aset Irigasi dan Kinerja Sistem Irigasi berbasis elektronik (ePAKSI) dalam rangka pen5rusunan desain perencanaan;
Jasa konsultan pengawas (superwisi) kegiatan kontraktual;
Penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah dalam rangka penguatan kapasitas Pemerintah Daerah; dan
Perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengawasan. 1O.5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa 1. Seluruh kegiatan konstruksi dilaksanakan secara kontraktual. 2. Kegiatan penunjang, dapat dilaksanakan secara kontraktual atau swakelola. Khusus untuk Jasa konsultan pengawas (supervisi) dilakukan secara kontraktual. 3. Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan dengan mengoptimalkan ^peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), tenaga kerja setempat khususnya Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), dan penggunaan produk dalam negeri. 4. Seluruh kegiatan pengadaan barang dan ^jasa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 10.6 Standar Teknis Target Keluaran 1. Pelaksanaan kegiatan Pembangunan/Peningkatan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel 2- 2 NSPK Pelaksanaan DAII Fisik Bidang Irigasi Kegiatan lrigasi No Judul Nomor Penerbit 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penrmahan Ralryat tentang Kriteria dan Penetap€rn Status Daerah Irigasi 14lPRT/M l2ors Kementerian PUPR 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi 30/PRT/M l2ots Kementerian PUPR 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi 08/PRT/M l2ors Kementerian PUPR 4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Tambak 2t /PRT lMl20ts Kementerian PUPR 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rawa Lebak 16/PRT/M /2OLs Kementerian PUPR 6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 1olPRT/M 12021 Kementerian PUPR 7 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman PenSrusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 01/PRr/M /2022 Kementerian PUPR 8 Kriteria Perencanaan - Perencanaan Jaringan Irigasi KP-O 1 Kementerian PUPR 9 Kriteria Perencanaan - Bangunan Utama (Headworks) KP-O2 Kementerian PUPR 10 Kriteria Perencanaan - Saluran KP-O3 Kementerian PUPR No Judul Nomor Penerbit l1 Kriteria Perencanaan - Bangunan KP-04 Kementerian PUPR t2 Kriteria Perencanaan - Petak Tersier KP-o5 Kementerian PUPR l3 Kriteria Perencanaan - Parameter Bangunan KP-06 Kementerian PUPR t4 Kriteria Perencanaan - Standar Penggambaran KP-07 Kementerian PUPR l5 Kriteria Perencanaan - Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Perencanaan, Pemasangan, Operasi dan Pemeliharaan KP-08 Kementerian PUPR L6 Kriteria Perencanaan - Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Spesifikasi Teknis KP-09 Kementerian PUPR t7 Gambar Bangunan Irigasi - Tipikal Bangunan Irigasi BI-O 1 Kementerian PUPR r8 Gambar Bangunan Irigasi - Standar Bangunan Irigasi Bt-02 Kementerian PUPR 19 Gambar Bangunan Irigasi - Standar Pintu Pengatur Air Irigasi BI-03 Kementerian PUPR 20 Persyaratan Teknis - Perencanaan Jaringan Irigasi PT-o1 Kementerian PUPR 2t Persyaratan Teknis - Topografi m-02 Kementerian PUPR 22 Persyaratan Teknis - Penyelidikan Geoteknik PT-03 Kementerian PUPR 23 Persyaratan Teknis - Penyelidikan Model Hidrolis PT-04 Kementerian PUPR 24 Tata cara perhitungan debit banjir rencana SNI 2415: 2016 BSN 25 Tata cara perencanaan umum bendung sNr 03-2401-1991 BSN PRESTDEH REFUELII( INDONESTA - 3057 - No Judul Nomor Penerbit 26 Tata cara desain hidraulik tubuh bendung tetap dengan peredam energi tipe MDO dan MDS SNI 8063: 2015 BSN 27 Analisis hidrologi, hidraulik dan kriteria desain bangunan di sungai SNI 1724: 2015 BSN 28 Tata cara desain hidraulik tubuh bendung tetap dengan peredam energi tipe MDL sNI 03-7043-2004 BSN 29 Metode Pengukuran Debit Pada Saluran Terbuka Dengan Bangunan Ukur Ambang V-Rata SNI 6455.2: 2000 BSN 30 Spesifikasi Alat Ukur Debit Orifice SNI 6395: 2OOO BSN 31 Spesifikasi bangunan ukur debit Cipoletti sNI 03-6381-2000 BSN 32 Perhitungan debit andalan sungai dengan kurva durasi debit SNI 6738: 2015 BSN 33 Pengukuran debit pada saluran terbuka menggunakan bangunan ukur tipe pelimpah atas SNI 8137: 2O15 BSN 34 Peralatan irigasi - Pencurah (sprinkler) Bagran 1 : Definisi istilah dan klasifikasi (ISO 15886-1 : 2O2L, rDT) SNI ISO 15886- l: 2O21 BSN 35 Peralatan Irigasi - Pencurah (Sprinkler) - Bagran 2 : Persyaratan desain dan operasi (ISO 15886- 2: 2021, IDT) SNI ISO 15886- 2: 2O21 BSN 36 Peralatan irigasi - Pencurah (sprinkler) - Bagian 3 : Karakterisasi distribusi dan metode uji (ISO 15886-3: 2021, IDT) SNI ISO 15886- 3: 202L BSN 2. Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel 2- 3 NSPK Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Irigasi Kegiatan Infrastnrktur Pengendali Banjir No Judul Nomor Penerblt 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai 04lPRr lMl2ots Kementerian PUPR 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau 28lPRr /M/2ots Kementerian PUPR 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Ralryat Republik Indonesia tentang Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum 28|PRT lMl2OL6 Kementerian PUPR 4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Tata Cara Pemasangan Batu Kosong untuk Perlindungan Lereng Tanggul Sungai Bagian Luar l3/PRT/M l2OO8 Kementerian PUPR 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan t2lPRT lMl2or4 Kementerian PUPR 6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 1o/PRT/M l2O2t Kementerian PUPR 7 Peraturan Menteri Pekedaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pedoman Pen5rusunan Perkiraan Biaya Pekerj aan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat o1/PRr/M 12022 Kementerian PUPR 8 Tata Cara Perhitungan Debit Banjir sNI 2415-20t6 BSN No Judul Nomor Penerbit 9 Tata Cara Perencanaan Umum Krib Sungai Bagian 1 : Perencanaan Umum sNI 2400.7-20t6 BSN 10 Perhitungan Debit Andalan Air Sungai dengan Kurva Durasi Debit SNI 6738: 2015 BSN 11 Analisis hidrologi, hidraulik dan kriteria desain bangunan di sungai SNI 1724: 2OLs BSN t2 Tata cara pengukuran air pada saluran terbuka secara tidak langsung dengan metode kemiringan luas SNI 6467.2: 2012 BSN 13 Tata cara perhitungan tinggi muka air sungai dengan cara pias berdasarkan rumus Manning SNI 2830: 2OO8 BSN L4 Metode perhitungan debit sungai harian sNI 03-34t2-t994 BSN 15 Tata cara perencanaan teknik pelindung sungai dari pasangan batu sNI 03-344r-L994 BSN 16 Tata cara perhitungan tiang pancang beton pada krib di sungai sNI 03-2406-r991 BSN lO.7 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 10.7.1 PelaporanKemajuanPelaksanaanKegiatan 1. Pemerintah Daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Irigasi menJrusun laporan kemajuan pelaksanaan yang terdiri dari:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
pelaksanaan teknis/kegiatan; dan
capaian hasil jangka pendek. 2. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 4, b, c disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK Fisik Infrastruktur PUPR setiap bulan, paling lambat 7 hari kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK Fisik Infrastruktur PUPR paling lambat akhir bulan Mei setelah tahun anggaran berakhir, dan melalui aplikasi KRISNA DAK paling lambat bulan Juni setelah tahun anggaran berakhir melalui metode berbagi pakai data. LO.7.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Kinerja pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Irigasi dinilai sesuai dengan pemenuhan spesifikasi teknis dan pemenuhan administrasi proyek sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome sebagai berikut:
Menu kegiatan pembangun€rn, peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi:
Indikator output yaitu panjang saluran (meter), jumlah bangunan (buah); dan
Indikator outcome yaitu luas daerah irigasi yang ditangani (hektar). 2. Menu kegiatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir:
Indikator ou@ut yaitu panjang bangunan pengendali banjir (kilometer), jumlah bangunan (buah); dan
Indikator outcome yaitu luas daerah irigasi yang terlindungi banjir (hektar). 1O.8 Capaian Hasil Jangka Pendek Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangka pendek untuk kebutuhan pemantauan dan evaluasi pelaksarlaan DAK Fisik dan menjadi input kebijakan dan pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata cara perhitungan capaian hasil jangka pendek dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2- 4 Indikator Capaian Jangka Pendek Bidang Irigasi Bidang/Subbidang Menu/Riaclan Keglataa Indikator Capaian Target Satuaa Sasaran Indlkator Cara Perhitungatr Irigasi/Tematik Pengembangan Food Estate Pembangunan Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari pembangunan jaringan irigasi 1.498 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan redisasi output pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari peningkatan jaringan irigasi 4.823 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari rehabilitasi ^jaringan irigasi 17.315 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan Irigasi/Tematik Kawasan Sentra Produksi Pangan Pembangunan Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari pembangunan jaringan irigasi 3.314 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerl'aan Peningkatan Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari peningkatan jaringan irigasi t7.827 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan Btdaag/Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Iadikator Capalan Target Satuan Sasaran Ilrdikator Cara Perhltuagan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Luasan lahan yang terlayani air dari rehabilitasi ^jaringan irigasi 77.779 Hektar Daerah Irigasi Hitung luasan terdampak berdasarkan realisasi output pekerjaan Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir Luas DI yang terlindungi dari genangan banjir 1.384 Hektar Daerah Irigasi Plot titik kejadian banjir beserta deliniasi areal genangan pada peta rencana pengurangan luas genangan banjir 11. BIDANG AIR MINUM 11.1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Air Minum mempunyai 2 dukungan antara lain:
mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu; dan
mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Sfimting Tertinggi. Dengan arah kebijakan sebagai berikut:
mempercepat penyediaan akses air minum dalam rangka mendukung Program Prioritas 1 Infrastruktur Pelayanan Dasar dan Program Prioritas 3 Infrastruktur Perkotaan pada Prioritas Nasional 5 Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangarr Ekonomi dan Pelayanan Dasar pada RKP 2023;
mendukung pelaksanaan Major Project Akses Air Minum Jaringan Perpipaan (10 juta sambungan rumah) dan Major Project Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Stunting;
menyediakan layanan intervensi sensitif bidang air minum untuk mencapai persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di Kabupaten/Kota lokasi prioritas TOOo/o di tahun 2024 dalam rangka mewujudkan Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting; dan
mewujudkan akses layanan air minum yang layak, aman, dan berkelanjutan sesuai dengan Tlrjuan 6 Target 6.1 pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). ll.2 Sasaran dan Target 1. Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu a. Sasaran: Penanganan kawasan permukiman kumuh secara tuntas termasuk penyediaan permukiman baru bagi rumah tangga berpenghasilan rendah di lokasi terpilih melalui integrasi Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang Sanitasi serta Bidang Air Minum.
Target: Terpenuhinya akses perumahan dan permukiman layak termasuk air minum dan sanitasi di kawasan permukiman kumuh prioritas (100% rumah layak serta l0oyo akses air minum layak, 907o sanitasi layak dan looyo akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (80% penanganan dan 2Oo/o pengurangan)). FRESIOEN REPUEL|K INDONESIA - 3064 - 2. Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi a. Sasaran: Desa/kelurahan yang menjadi lokasi fokus intervensi Stunting di tahun 2023 dengan cakupan akses air minum layak kurang dari 1O0% b. Target: Terpenuhinya looyo akses air minum layak pada 12 Provinsi prioritas penumnan jumlah dan prevalansi Stunting. 11.3 Ruang Lingkup Kegiatan Terdapat 2 (dua) lingkup kegiatan pada DAK Fisik Bidang Air Minum yaitu Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jaringan Perpipaan dan Pembangunan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan. 1. SPAM Jaringan Perpipaan a. Perluasan SPAM melalui pemanfaatan kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun (idle capacitg);
Pembangunan SPAM apabila idle capacity sudah tidak ada lagi atau daerah yang belum memiliki Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dengan Modul:
Pembangunan lPA/BroncapteringlSumur Dalam Terlindungi (dilengkapi unit air baku/ broncaptering/ penangkap mata air/Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS), unit pengolahan, bak pengumpul, jaringan distribusi, dan Sambungan Rumah (SR), serta komponen lainnya). c. Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan melalui penambahan kapasitas dan/atau volume dari sarana dan prasarana SPAM terbangun, apabila i.dle capacitg sudah tidak ada lagi dan masih ada kapasitas IPA yang dapat ditingkatkan, dengan modul:
Uprating lPA/Penambahan sumur dalam terlindungi/broncapteing dilengkapi Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) d. Pembangunan Transmisi Air Curah untuk SPAM Regional. 2. SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal Pembangunan baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal bagi Kabupaten/Kota atau daerah yang tidak dapat dilayani dengan SPAM Jaringan Perpipaan, dengan pilihan modul:
Sumur Dalam Terlindungi/Bak Penampungan Air Hujan (PAH)/Bangunan Penangkap Mata Air Terlindungi, dilengkapi dengan bangunan hidran umum/kran umum.
3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Tabel 3- 1 Deskripsi Menu dan Rinciaa Kegiatan Bidang Air Minum 11.3.2 Kriteria Lokasi Prioritas 1. Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu: Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah memiliki Program Pengetasan Permukiman Kumuh Terpadu dan memenuhi readiness criteria.
Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi a. 246 Kabupaten/Kota lokasi fokus intervensi penurunan Stunting terintegrasi dalam 12 (dua belas) provinsi prioritas dengan jumlah dan prevalensi balita Stunting tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, antara lain: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa IIo Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan A. Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastnrktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu 1 Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Pengembang€rn Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) 2 Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Uprattng Instalasi Pengolahan Air (IPA)/ Penambahan Sumur Dalam Terlindun $ / Broncaptering 3 Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) / Broncaptering/ Sumur Dalam Terlindungi B. Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ISDMI - Penunrnan Jumlah dan Prevdensi Balita Stuntlng Terttnggi 1 Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) 2 Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/ Penambahan Sumur Dalam Terlindun gi / Broncapteing 3 Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) / Broncaptering/ Sumur Dalam Terlindungi 4 Pembangunan Baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi / Penampungan Air Hujan (PAH) / Penangkap Mata Air (PMA) 5 Pembangunan Transmisi Air Curah untuk SPAM Regional Pengembangan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Tengah, Sumatera Utara, Banten, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat;
Provinsi prioritas yang sedang melaksanakan pembangunan SPAM Regional dan Kabupaten/Kota dalam pelayanan SPAM Regional tersebut, antara lain: Umbulan (Provinsi Jawa Timur), Mebidang (Provinsi Sumatera Utara), Banjarbakula (Provinsi Kalimantan Selatan), dan Keburejo (Provinsi Jawa Tengah); dan
Kabupaten/Kota sebagaimana disebutkan pada poin a yang menjadi daerah layanan SPAM Kabupaten/Kota Prioritas, termasuk SPAM Kabupaten/Kota yang dibangun melalui kegiatan APBN Kementerian PUPR. 11.3.3 Kriteria Teknis 1. Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan:
Masih memiliki idle capacitg yang belum termanfaatkan pada SPAM yang terbangun di kawasan yang akan dilayani.
Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan:
Diperuntukkan bagi desa/kelurahan prioritas yang belum menjadi daerah layanan SPAM Jaringan Perpipaan terbangun; dan
Mencantumkan komitmen pemerintah daerah dan rencana pemanfaatan SPAM Jaringan Perpipaan terbangun pada SPTJM pemerintah daerah apabila di kabupaten/kota masih terdapat i.dle capacitg, yang meliputi rencana/tahapan pembangunan sambungan rumah, sumber pembiayaan (tidak termasuk dukungan dari pemerintah pusat) serta keterangan pemanfaatan air baku.
Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan:
Diperuntukkan bagi desa/kelurahan yang sudah mempunyai SPAM terbangun namun idle capacity sudah tidak mencukupi untuk pelayanan.
Pembangunan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal:
Merupakan desa rawan air/potensi kekeringan berdasarkan data BNPB tahun terbaru yang belum pernah mendapatkan penanganan;
Menrpakan Kabupaten/Kota dengan indeks kapasitas fiskal daerah rendah dan sangat rendah;
Mencantumkan kondisi di lokasi yang menyebabkan tidak dapat dilayani dengan SPAM Jaringan Perpipaan; dan
Jarak sumber air harus berjarak minimal 10 meter dari sumber pencemar. Lt.4 11.4.1 Lt.4.2 5. Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) pemerintah daerah adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh pemerintah daerah dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh pemerintah daerah. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Penyedia (Kontraktual) 1. Persiapan dan Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Air Minum yang dilakukan melaui penyedia (kontraktual) diawali melalui pemilihan dan penetapan Lokasi Kegiatan, pen)rusunan dokumen lelang yang terdiri dari: Detail Engineeing Design (DED), Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). 2. Pelaksanaan Pelaksanaan melalui penyedia (kontraktual) sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana diatur dalam perundang-undangan pengadaan barang/j asa pemerintah. Swakelola 1. Persiapan dan Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Air Minum yang dilaksanakan secara swakelola, diawali dengan pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat dan Penguatan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM). Kelompok Masyarakat akan bertugas mulai tahap persiapan, perencanaan dan pelaksanaan sampai dengan sarana terbangun dan semua kegiatan selesai dilaksanakan. KPSPAM akan bertugas melakukan' pengelolaan, yaitu pengoperasian dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi. Kelompok Masyarakat yang sudah dibentuk harus dikukuhkan dengan Surat Pengukuhan. Surat Pengukuhan dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang dalam hal ini dapat dikeluarkan oleh Kepala Desa/Lurah, atau Camat, atau Notaris setempat, atau Pejabat yang berwewenang lainnya. Kelompok Swadaya Masyarakat pada Kegiatan Pamsimas sebagai penyelenggara Kegiatan Pamsimas terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan Tim Pengawas.Pedoman pembentukan dan penguatan kelompok masyarakat dan KPSPAM dapat mengikuti Petunjuk Teknis Program PAMSIMAS. Kegiatan swakelola lainnya diawali dengan penunjukan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), sosialisasi desa kepada masyarakat, dan pen5rusunan RKM. 2 Pen5rusunan RKM adalah Survei Teknis (Survei Lapangan dan Survei Harga), Penetapan Harga Satuan dan Pen5rusunan Detail Engineering Design (DED), Pen5rusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Pen5rusunan Jadwal Pelaksanaan Konstruksi. RKM yang sudah selesai kemudian dievaluasi oleh pemerintah daerah serta diverifikasi dan disahkan oleh pemerintah pengelola dana DAK Fisik Bidang Air Minum. Mengacu pada Petunjuk Teknis Perencanaan Tingkat Masyarakat Program PAMSIMAS. Pelaksanaan Kegiatan pelaksanaan untuk swakelola dilakukan dengan Kontrak Swakelola/ Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) / Kepala OPD yang membidangi air minum. Setelah kegiatan selesai, diserahterimakan dari KSM kembali kepada PPK yang selanjutnya aset fisik akan diserahkan kepada KPSPAM atau masyarakat selaku pengelola. Pelaksanaan kegiatan secara swakelola dapat mengacu Petunjuk Teknis Pelaksanaan Tingkat Masyarakat Program PAMSIMAS. Ketentuan terkait in-cash dan in-kind tidak diwajibkan dalam kegiatan DAK Fisik Bidang Air Minum. Ketentuan Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:
biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan jasa/unit layanan pengadan dan pengelola keuangan;
jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintah daerah, yang dapat digunakan untuk rapat dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga fasilitator maupun kelompok swadaya masyarakat; -dan/atau e. perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk pengendalian dan pengawasan. Kegiatan penunjang desain perencanaan tidak dapat digunakan dalam DAK Fisik Bidang Air Minum, karena merupakan kewajiban pemerintah daerah dalam proses penyusunannya. Pemerintah daerah yang tidak menggunakan alokasi DAK Fisik Bidang Air Minum untuk kegiatan penunjang, wajib mengalokasi kegiatan 11.4.3 1 2 3 penunjang pada Rencana Kerja Anggaran Pemerintah Daerah, minimal untuk:
Jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
Jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual). 11.5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Semua kegiatan di DAK Fisik Bidang Air Minum dapat dikerjakan secara swakelola atau melalui penyedia (kontraktual). Khusus menu pembangunan baru untuk desa baru program PAMSIMAS diutamakan menggunakan swakelola. Untuk pelaksanaan kegiatan secara swakelola berdasarkan pada Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat Program PAMSIMAS dan Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa di Tingkat Masyarakat Program PAMSIMAS. Semua kegiatan pengadaan Barang/Jasa mengacu pada Peraturan Perundangan terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6 Standar Teknis Target Keluaran Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Air Minum diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel 3- 2 NSPK Pelaksanaan DAII Fistk Bidang Air Minum No Judul Nomor Penerbit 1 Peraturan Menteri Pekedaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum 27|PRTlMl2ot6 Kementerian PUPR 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penrmahan Ralryat tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh ,4IPRT/Ml2Ot8 Kementerian PUPR 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Prosedur Operasional Standar o4IPRT/M l2O2O Kementerian PUPR No Judul Nomor Penerbit Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum 4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penrmahan Ralryat tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstmksi 1o/PRT/M /2021 Kementerian PUPR 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ratryat tentang Pedoman Pen5rusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstnrksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat o1IPRT/M 12022 Kementerian PUPR 6 Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Padat Karya Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR 7 Standar Teknis Modul Instalasi Pengolahan Air Minum Struktur Baja Kementerian PUPR 8 Pedoman umum PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) Kementerian PUPR 9 Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat Program PAMSIMAS Kementerian PUPR t0 Petunjuk Teknis Pengadaan Barang/Jasa di Tingkat Masyarakat Program PAMSIMAS Kementerian PUPR lL.7 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan LL.7.1 Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemerintah daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Air Minum men5rusun laporan kemajuan pelaksanaan yang terdiri dari:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
pelaksanaan teknis/kegiatan; dan
capaian hasil jangka pendek. . 2. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 a, b, c disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR setiap bulan, paling lambat 7 hari kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR paling lambat sesuai dengan ketentuan dalam Batang Tubuh. LL.?.2 Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 1. Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Air Minum yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan perundang yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome masing- masing bidang sebagai berikut: Rincian Menu Kegiatan Indikator output Indikator lmmcdlate outcome SPAM jaringan perpipaan Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan jumlah sarana prasar€rna air minum (Unit SR) Jumlah jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan jumlah sarana prasarana air minum (Unit SR) Jumlah jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek Rincian Menu Kegiatan Indikator output Indikator immediate outcome sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan jumlah sarana prasarana air minum (Unit SR) Jumlah jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) SPAM jaringan perpipaan regional Pembangunan Transmisi Air Curah untuk SPAM Regional Jumlah debit air yang dialirkan (liter/ detik) SPAM bukan jaringan perpipaan Pembangunan Baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal jumlah rumah tangga (RT) terlayani Jumlah jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 2. Kinerja pelaksanaan DAK Fisik Bidang Air Minum dalam mendukung tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu, ditargetkan dapat rnenyelesaikan secara tuntas permasalahan air minum, sesuai dengan usulan proposal pemerintah daerah yang telah disepakati bersama dengan Pemerintah Pusat.
8 Capaian Hasil Jangka Pendek Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangka pendek untuk kebutuhan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK Fisik dan menjadi input kebijakan dan pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata cara perhitungan capaian hasil jangka pendek dapat dilihat di tabel berikut: Tabel 3- 3 Capaian Hasil Jangka Pendek Bidang Air Minum Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu Air Minum Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Air Minum Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Tabel 3- 3 Capaian Hasil Jangka Pendek Bidang Air Minum Sl( No 053350 C Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Air Minum Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi Air Minum Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Tabel 3- 3 Capaian Hasil Jangka Pendek Bidang Air Minum SK l,lo 053351 C Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Air Minum Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Air Minum Pembangunan Baru SPAM Jaringan Perpipaan Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% Tabel 3- 3 Capaian Hasil Jangka Pendek Bidang Air Minum Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Air Minum Pembangunan Baru SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Komunal Persentase Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses air minum layak [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air minum (memenuhi aspek sumber air, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas) / target jiwa terlayani] x 100% FRESIDEH REPUELTK INDONESTA - 3078 - T2. BIDANG SANITASI 12.1 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Sanitasi mempunyai 2 dukung€rn antara lain:
mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu; dan
mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi. Dengan arah kebijakan sebagai berikut:
mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bidang sanitasi serta pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Air Limbah;
mempercepat pembangunan sanitasi melalui peningkatan akses layanan sanitasi dalam rangka mendukung Program Prioritas:
Infrastruktur Pelayanan Dasarpada Prioritas Nasional 5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar;
meningkatkan akses layanan sanitasi yang dilakukan melalui kegiatan Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Terpusat dan Setempat, serta Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah;
meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak dan aman yang terjangkau melalui pembangunan sanitasi, terutama memperbaiki kehidupan masyakarat di permukiman kumuh; dan
mewujudkan pembangunan sanitasi sebagai salah satu bentuk interwensi penurunan prevalensi balita stunting yang dilakukan pada lokasi prioritas penangan an Stunting. L2.2 Sasaran dan Target 1. Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu a. Sasaran: Penanganan kawasan permukiman kumuh secara tuntas termasuk penyediaan permukiman baru bagi rumah tangga berpenghasilan rendah di lokasi terpilih melalui integrasi Bidang Perumahan dan Permukiman, Bidang Sanitasi serta Bidang Air Minum. b. Target: Terpenuhinya akses perurmahan dan permukiman layak termasuk air minum dan sanitasi di kawasan permukiman kumuh prioritas (100% rumah layak serta looo/o akses air minum layak, 9O7o sanitasi layak dan 100% akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (80% penanganan dan 2O%o pengurangan)). 2. Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stttnting Tertinggi a. Sasaran: Desa/kelurahan yang menjadi lokasi fokus intervensi Sfitnting di tahun 2023 dengan cakupan akses sanitasi layak kurang dari 9Oo/o. b. Target: Terpenuhinya 9Ooh akses sanitasi layak dan 100% akses sampah yang terkelola dengan baik di perkotaan (8O% penanganan dan 2Ooh pengurangan) dalam 12 provinsi prioritas. 12.3 Ruang Lingkup Kegiatan Terdapat 2 (dua) lingkup kegiatan pada DAK Fisik Bidang Sanitasi yaitu sektor air limbah dan sektor persampahan.
Sektor air limbah a. PengembErngan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala permukiman, dengan rincian menu kegiatan berupa pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala permukiman minimal 50 KK, pembangunan IPAL skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK, dan penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan/Permukiman; dan
Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S), dengan rincian menu kegiatan berupa pembangunan tangki septik skala komunal (5-10 KK), pembangunan tangki septik individual pedesaan minimal 50 KK, pembangunan tangki septik individual perkotaan minimal 50 KK, pengadaan truk tinja, dan pembangunan / peningkatan / rehabilitasi IPLT.
Sektor persampahan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah, dengan rincian menu kegiatan berupa pembangunan TPS3R. L2.3.L Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Tabel4- 1 Dlskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Bidang Sanitasi No Menu Keglatan Rincian Menu Kegiatan A Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastnrktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu Pembangunan IPAL Skala Permukiman minimal 50 KK 12.3.2 Krlteria Lokasi Prioritas 1. Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu No Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Pembangunan IPAL Skala Permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk Kabupaten/Kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan/ Permukiman Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Pembangunan tangki septik komunal (s-10 KK) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Pembangunan TPS3R B Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDMI - Penunrnan Jumlah dan Prevalensi Balita Stuntlng Tertinggi 1 Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Pembangunan IPAL Skala Permukiman minimal 50 KK Pembangunan IPAL Skala Permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk Kabupaten/Kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan/ Permukiman 2 Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Pembangunan tangki septik komunal (s- 10 KK) Pembangunan tangki septik skala individual perkotaan minimal 50 KK Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK Pengadaan truk tinja Pembangunan / Peningkatan / Rehabilit asi IPLT 3 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Pembangunan TPS3R Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah memiliki Program Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu dan memenuhi readiness criteia. 2. Mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) penurunan jumlah dan prevalensi balita sfitnting tertinggi, yaitu:
246 Kabupaten/Kota prioritas dalam 12 provinsi prioritas yang menjadi lokasi fokus intervensi stunting di tahun 2023, yaitu provinsi dengan jumlah dan prevalensi balita stunting tertinggi, antara lain: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat) yang ditetapkan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, serta belum pernah mendapatkan inter',rensi dari pemerintah pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya. b. Rincian menu pembangunan tangki septik individual perkotaan, pengadaan truk tinja, dan pembangunan/peningkatan/rehabilitasi IPLT (kegiatan peningkatan/rehabilitasi) diperuntukkan bagi Kabupaten/Kota yang sudah memiliki IPLT yang berfungsi dan/atau sedang/sudah menJrusun sistem pengelolaan lumpur tinja (reguler/ on-call bast^s) yang juga termasuk dalam 246 Kabupaten/Kota prioritas di 12 provinsi intervensi stunting serta belum pernah mendapatkan intervensi dari pemerintah pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya. 12.3.3 Kriteria Teknis 1. Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu:
Menu Pengembangan dan Pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dan Rincian Menu Pembangunan Tangki Septik Komunal dilaksanakan pada kabupaten/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan ^> 150 ^jiwa/Ha;
Menu Pengembangan dan Pembangunan SPALD Terpusat Skala permukiman dengan atau tanpa prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) permukiman, jaringan pengumpul, dan SR; dan
Rincian menu pembangunan tangki septik komunal terdiri dari tangki septik, SR, jamban dan bilik toilet. Penambahan bilik toilet dapat dilakukan dengan syarat posisi berada di dalam rumah atau jarak maksimal 2 meter apabila berada di luar rumah.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) a. Menu Pengembangan dan Pembangunan SPALD Terpusat Skala Permukiman dan Rincian Menu Pembangunan Tangki Septik Komunal dilaksanakan pada kabupaten/kota yang mempunyai kawasan/kluster permukiman dengan kepadatan ^> 1 50 jiwa/Ha;
Menu Pengembangan dan Pembangunan SPALD Terpusat Skala permukiman dengan atau tanpa prasarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) terdiri dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) permukiman, jaringan pengumpul, dan Sambungan Rumah;
Rincian menu pembangunan tangki septik komunal dan tangki septik skala individual perdesaan terdiri dari tangki septik, SR, jamban dan bilik toilet. Penambahan bilik toilet dapat dilakukan dengan syarat posisi berada di dalam rumah atau jarak maksimal 2 meter apabila berada di luar rumah; dan
Rincian menu pembangunan/peningkatan/rehabilitasi IPLT diperuntukan bagi Kabupaten/Kota yang sudah memiliki DED dan mendapatkan pendampingan dan persetujuan dari BPPW Provinsi, Ditjen Cipta Kar3ra, Kementerian PUPR.
Persetujuan Kementerian PUPR terhadap Rencana Kegiatan (RK) pemerintah daerah adalah berupa opini teknis terhadap kesesuaian data yang disampaikan oleh pemerintah daerah dengan persyaratan teknis. Persetujuan tidak mencakup kebenaran fisik, materil, dan formil terhadap data yang disampaikan oleh pemerintah daerah. L2.4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan L2.4.L Penyedia (Kontraktualf 1. Persiapan dan Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual) diawali melalui Pemilihan dan Penetapan Titik Lokasi Kegiatan, penJrusunan dokumen lelang yang terdiri dari: Detail Engineeing Design (DED), Kerangka Acuan Kerja (KAK), dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS); serta membentuk panitia pengadaan.
Pelaksanaan Pelaksanaan melalui penyedia (kontraktual) sesuai dengan ketentuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebagaimana diatur dalam perundang-undangan pengadaan barang/jasa pemerintah, khusus untuk Kontraktual Padat Karya pelaksanaan melalui penyedia (kontraktual) memaksimalkan pemanfaatan tenaga kerja setempat. L2.4.2 Swakelola 1. Persiapan Untuk kegiatan swakelola sub bidang air limbah domestik dan perszrmpahan setelah dilakukan Pen5rusunan Rencana Kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi, kegiatan persiapan dimulai dengan pembukaan seleksi/perekrutan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Selanjutnya dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas bagi Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Teknis dan Pemberdayaan, kemudian dilanjutkan sosialisasi rencana kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota dan serah tugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dari PPK Sanitasi kepada Pemerintah Desa/Kelurahan serta memberikan surat tugas dan memobilisasi TFL ke lokasi pendampingan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui tahapan-tahapan pembelajaran yang telah ditentukan dalam Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan DAK Infrastruktur Bidang Sanitasi.
Perencanaan Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi sub bidang air limbah domestik diawali dengan sosialisasi awal rencana pelaksanaan kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan dalam rangka menyampaikan pesan proses pembelajaran yang dapat menimbulkan kesadaran kritis masyarakat melalui tahapan-tahapan swakelola yang telah diarahkan oleh program DAK Fisik Bidang Sanitasi. Selanjutnya dilalorkan proses pemetaan sanitasi untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan sanitasi dan proses selotip di masing-masing Dusun/RW/RT dalam wilayah Desa/Kelurahan, setelah memperoleh data yang akurat tentang rencana penang€ulan perbaikan sanitasi dan menemukan titik lokasi yang semangat warganya paling tinggi untuk menerima program maka tahap selanjutnya dapat diteruskan dengan proses pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) melalui proses pemilihan utusan/bakal calon di tingkat basis dan dilanjutkan dengan proses saling memilih, setelah TPS- KSM terbentuk maka dibuatkan surat pengantar Permohonan Penetapan dari Kepala Desa /Lura}r yang ditujukan kepada Kepala Dinas terkait untuk ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) PA/KPA yang membidangi sanitasi. Kemudian dilanjutkan penJrusunan Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (DED dan RAB) oleh TPS KSM bersama dengan TFL serta dilakukan kontrak kerja antara Ketua TPS-KSM dengan PPK Sanitasi atau PPK yang ditetapkan sebagai pelaksana DAK Fisik Bidang Sanitasi. Sedangkan perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi sub bidang persampahan diawali dengan sosialisasi awal rencana pelaksanaan kegiatan di tingkat Desa/Kelurahan dalam rangka menyampaikan pesan proses pembelaj aran yang dapat menimbulkan kesadaran kritis masyarakat melalui tahapan-tahapan swakelola yang telah diarahkan oleh program DAK Fisik Bidang Sanitasi. Selanjutnya dilakukan proses pemilihan Pengurus Tim Pelaksana Swakelola Kelompok Swadaya Masyarakat (TPS-KSM) melalui proses pemilihan utusan/bakal calon di tingkat basis dan dilanjutkan dengan proses saling memilih, setelah TPS-KSM terbentuk maka dibuatkan surat pengantar Permohonan Penetapan dari Kepala Desa/Lurah yang ditujukan kepada Kepala Dinas terkait untuk ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) PA/KPA yang membidangi sanitasi. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan sunrei timbulan dan komposisi sampah, penJrusunan Dokumen Rencana Kerja Masyarakat (DED dan RAB) oleh TPS KSM bersama dengan TFL serta dilakukan kontrak kerja antara Ketua TPS-KSM dengan PPK Sanitasi atau PPK yang ditetapkan sebagai pelaksana DAK Fisik Bidang Sanitasi.
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan konstruksi dilaksanakan dengan mengacu kepada dokumen RKM yang telah disusun dalam pedoman pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi di tahun anggaran berjalan.
Serah Terima Sarana dan Prasarana Setelah kegiatan selesai, proses serah terima dilakukan oleh pengurus TPS-KSM kepada PPK sanitasi atau PPK yang ditetapkan sebagai pelaksana DAK Fisik Bidang Sanitasi, PPK Sanitasi melaporkan kepada Penguasa Anggaran (PA) kemudian PA menyerahkan aset fisik terbangun kepada Kelompok Pemanfaat Pemeliharaan (KPP) atau masyarakat selaku pengelola. L2.4.3 Ketentuan Kegiatan Penunjang 1. Kegiatan penunjang yang dapat digunakan antara lain:
biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan jasa/unit layanan pengadan dan pengelola keuangan;
jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintah daerah, yang dapat digunakan untuk rapat dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga fasilitator maupun kelompok swadaya masyarakat; dan/atau
perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk pengendalian dan pengawasan, 2. Kegiatan penunjang desain perencanaan tidak dapat digunakan dalam DAK Fisik Bidang Sanitasi, karena merupakan kewajiban pemerintah daerah dalam proses penJrusunannya. L2.S t2.6 3. Pemerintah daerah yang tidak mempergunakan alokasi DAK Fisik Bidang Sanitasi untuk kegiatan penunjang, wajib mengalokasi kegiatan penunjang pada Rencana Kerja Anggaran pemerintah daerah minimal:
jasa pendamping/fasilitator non-aparatur sipil negara untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola;
penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintah daerah, yang dapat digunakan untuk rapat dalam rangka peningkatan kapasitas tenaga fasilitator maupun kelompok swadaya masyarakat untuk kegiatan DAK Fisik yang dilakukan secara swakelola; dan/atau
jasa konsultan pengawas kegiatan yang dilakukan melalui penyedia (kontraktual). Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Mekanisme pengadaan barang dan jasa kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi terdiri dari:
Penyedia (Kontraktual) Menu dan rincian kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan penyedia (kontraktual) yaitu:
pengadaan Truk Tinja; dan
penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan;
pembangunan/ peningkatan / rehabilitasi IPLT; dan
untuk semua menu pada kegiatan yang dilaksanakan pada lokasi afirmasi dapat dilaksanakan dengan penyedia (kontraktual) padat karya. 2. Swakelola Semua menu dan rincian menu kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi wajib dikerjakan secara swakelola selain untuk menu dan rincian menu kegiatan yang dapat dikerjakan melalui penyedia (kontraktual) dan/atau pengadaan barang melalui e-Purchasing (Katalog Elektronik dan Toko Daring) pada situs LKPP. Semua kegiatan pengadaan Barang/Jasa mengacu pada Peraturan Perundangan terkait Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. Staadar Teknis Target Keluaran Pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Sanitasi diatur dan/atau berdasarkan pada standar teknis sebagai berikut: Tabel 4 - 2 NSPK Pelaksanaan DAK Fisik Btdang Sanitasi No Judul Nomor Penerbit I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Pemmahan Rakyat tentang Penyelengg€rraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga 03/PRT/M 12013 Kementerian PUPR 2 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penyelenggaraan Sistem Air Limbah Domestik (Ketentuan teknis perencanaan SPALD Terpusat, prasarana MCK, dan tangka septik komunal) o4lPRT/M /2Or7 Kementerian PUPR 3 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penrmahan Rakyat tentang Pencega.han dan Peningkatan Kualitas Terhadap Pemmahan Kumuh dan Permukiman Kumuh 14lPRT/M /2018 Kementerian PUPR 4 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Pedoman Pen5rusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Peke{aan Umum dan Perumahan Rakyat 01/PRT/M 12022 Kementerian PUPR 5 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi 10/PRT/M l2o2t Kementerian PUPR t2.7 12,7.1 12.7.2 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan 1. Pemerintah Daerah penerima alokasi DAK Fisik Bidang Sanitasi menJrusun laporan kemajuan pelaksanaan yang terdiri dari:
realisasi penyerapan dana;
capaian keluaran kegiatan;
pelaksanaan teknis/kegiatan; dan
capaian hasil jangka pendek. 2. l"aporan sebagaimana dimaksud pada poin I 4, b, c disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR setiap bulan, paling lambat 7 hari kerja setelah bulan yang bersangkutan berakhir. 3. Laporan sebagaimana dimaksud pada poin 1 d disampaikan kepada Kementerian PUPR melalui sistem eMonitoring DAK PUPR paling lambat sesuai dengan ketentuan dalam Batang Tubuh. Penilaian KinerJa Pelaksanaan Kegiatan 1. Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Sanitasi yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan perundangan yang berlaku. Adapun indikator output dan outcome bidang sanitasi adalah sebagai berikut: Rincian Menu Kegiatan Indikator output Indikator immedlate outcome SPALD.T Pembangunan IPAL Skala Permukiman minimal 50 KK jumlah sambungan rumah/SR air limbah Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) No Judul Nomor Penerbit 6 Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan DAK Fisik Bidang Sanitasi Kementerian PUPR Rincian Menu Keglatan Indikator output Indikator lmmed.iate outcome dan peran serta kelembagaan pengelola Pembangunan IPAL Skala Permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK jumlah sambungan rumah/SR air limbah Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) dan perzrn serta kelembagaan pengelola Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten /kota yang telah memiliki SPALD-T Skala Perkotaan/ Permukiman jumlah sambungan rumah/SR air limbah Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) dan peran serta kelembagaan pengelola SPALD S Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK) jumlah sambungan rumah/SR air limbah Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) dan peran serta kelembagaan pengelola Rincian Menu Kegiatan Indikator output Indikator immediate outcome Pembangunan tangki septik skala individual perkotaan minimal 50 KK jumlah sarana prasarana air limbah (Unit) Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) dan peran serta kelembagaan pengelola Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK jumlah sarana prasarana air limbah (Unit) Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) dan peran serta kelembagaan pengelola Pengadaan truk tinja jumlah sarana prasarana air limbah (Unit) Pembangunilrl Peningkatan/ Rehabilitasi IPLT jumlah sarana prasarana air limbah (Unit) Persampahan Pembangunan TPS3R jumlah sarana prasarana persampahan (Unit) Jumlah jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, Rincian Menu Kegiatan Indikator output Indikator immedlate outcom.e dan pengolahan air timbah) dan peran serta kelembagaan pengelola 2. Kinerja pelaksanaan Bidang Sanitasi dalam mendukung tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu, ditargetkan dapat menyelesaikan secara tuntas permasalahan sanitasi, sesuai dengan Rencana Kegiatan pemerintah daerah yang telah disepakati bersama dengan pemerintah pusat. l2,A Capalr.r Haltl J.ngta Pctldct Pemerintah daerah diminta melaporkan capaian hasil jangka pendek untuk kebutuhan pemantaunn darr evaluasi pelaksanaaa DAK Fisik dan menjadi input kebijakan dan pengalokasian tahun selanjutnya. Detail indikator dan tata ca.ra perhitungan capaia! hasil jangka pendek dapat dilihat di tabel berikut: Tsbcl 4-3 Caprt.! H..ll J.!d.. P6Ed.L Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian* Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur - Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu Sanitasi Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) Bobot 80 % 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah] x 100% Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T / target peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T] x 100% Sanitasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian* Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) Bobot 80 % terlayani akses sanitasi layak dan aman penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah] x 100% Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S / target peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S] x 100% Sanitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan persampahan Bobot 80 % 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang akses sampah belum terkelola dengan baik [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan persampahan / target jiwa terlayani sesuai standar mutu persampahan] x 100% Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang akses sampah belum terkelola dengan baik [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R / target peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R] x 100% PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA - 3093 - Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian* Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Mendukung Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) - Penurunan Jumlah dan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi Sanitasi Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) Bobot 80 % 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah] x 100% Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T / target peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-T] x 100% Sanitasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah (memenuhi aspek penggunaan, jenis kloset, dan pengolahan air limbah) / target jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan air limbah] x 100% Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian* Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Bobot 80 % Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang belum terlayani akses sanitasi layak dan aman [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S / target peran serta kelembagaan yang mengelola SPALD-S] x 100% Sanitasi Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah Persentase Realisasi jiwa yang terlayani sesuai standar mutu layanan persampahan Bobot 80 % 100% Jiwa Penduduk di lokasi prioritas yang akses sampah belum terkelola dengan baik [Realisasi jiwa terlayani sesuai standar mutu layanan persampahan / target jiwa terlayani sesuai standar mutu persampahan] x 100% Persentase Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R Bobot 20 % 100% Kelompok Msyarakat Penduduk di lokasi prioritas yang akses sampah belum terkelola dengan baik [Realisasi peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R / target peran serta kelembagaan yang mengelola TPS3R] x 100% *Untuk menu yang memiliki lebih dari 1 indikator capaian, diperlukan pembobotan. Untuk bidang sanitasi, masing-masing menu memiliki dua indikator capaian yaitu: realisasi jiwa dan realisasi peran serta kelembagaan sehingga perlu dibuat pembobotan. 13 BIDANG LINGKUNGAN HIDUP 13.1 ' Arah Kebijakan a. DAK Fisik Penugasan Bidang Lingkungan Hidup TA 2023 bertujuan untuk mengendalikan pencemaran lingkungan pemantauan kualitas air, dan pengelolaan sampah untuk mendukung peningkatan kualitas lingkungan; dan mendukung pencapaian target tematik program penguatan Destinasi Wisata Prioritas (DPP). b. DAK Fisik Penugasan Bidang Lingkungan Hidup TA 2023 mendukung Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan serta Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim melalui .Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas dan Penguatan Sistem Peringatan Dini Bencana;
DAK Fisik Penugasan Bidang Lingkungan Hidup TA 2023 mendukung upaya pengendalian pencemzrran lingkungan dan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui:
peningkatan circular economA pengelolaan persampahan; dan
peningkatan earlA warning sgstem dalam pengendalian bencana lingkungan hidup di Daerah Tujuan Wisata (DTW). Lg.2 Tujuan dan Sasaran L3.2.L Tujuan 1. Peningkatan kapasitas pengelolaan sampah di daerah di dalam mendukung penguatan kawasan DPP terltama di DTW.
pengurangan dan penanganan sampah yang disesuaikan dengan kondisi karakteristik masing-masing daerah yang menjadi kewenangan daerah di Daerah T\rjuan Wisata (DTW).
Peningkatan pemanfaatan data kualitas air sebagai pengambilan kebijakan di dalam penguatan Kawasan DPP terutama di DTW. L3.2.2 Sasaran 1. Peningkatan persentase capaian pengur€rngan sampah secara nasional untuk mencapai target Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstranas) sebesar 260/o di dalam mendukung penguatan kawasan DPP terutama di DTW. 2. Peningkatan persentase penanganan sampah untuk mencapai target Jakstranas sebesar 73o/o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP terutama di DTW.
Terbangunnya earlg warning sgstem pengendalian bencana lingkungan hidup melalui penyediaan informasi kualitas air untuk masyarakat dalam penguatan Kawasan DPP terutama di DTW.
3 Ruang Lingkup Kegiatan 13.3.1 Menu dan Rincian Menu Kegiatan 1) Pengelolaan sampah serta sarana prasarana pendukung dalam upaya peningkatan persentase capaian pengurangan sampah secara nasional untuk mencapai target Jakstranas sebesar 260/0 di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP: a) pembangunan Bank Sampah Induk (BSI); b) pembangunan Rumah Kompos; c) penyediaan Mesin press hidrolik; dan d) penyediaan Mesin pencacah organik. 2) Pengelolaan sampah serta sarana prasararra pendukung dalam upaya Peningkatan persentase penanganan sampah untuk mencapai target Jakstranas sebesar 73o/o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP: a) pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) kapasitas paling kecil 10 ton/hari; b) penyediaan alat angkut sampah arm roll truck kapasitas paling kecil 6 m3; c) peyediaan alat angkut sampah Kontainer Sampah kapasitas paling kecil 6 m3 (arm roll truckl; d) penyediaan alat angkut sampah motor sampah roda-3 dan/atau gerobak pilah; e) penyediaan alat angkut sampah compactor truck kapasitas paling kecil 6 m3. 3) Terbangunnya earlg warning system pengendalian bencana lingkungan hidup melalui penyediaan informasi kualitas air untuk masyarakat dalam mendukung penguatan Kawasan DPP: a) pengadaan alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontin5ru, otomatis, dan online; b) pengadaan peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri.
3.2 Kriteria Lokasi Prioritas 1. Menu pengelolaan persarnpahan serta sarana dan prasaran pendukung dalam upaya mendukung penguatan DPP, diprioritaskan di kawasan DTW pada daerah yang merupakan Kabupaten/kota yang memiliki Peraturan Bupati/Peraturan Walikota tentang Kebijakan dan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Jakstrada). 2. Menu pengadaan early warning system pengendalian bencana lingkungan hidup dalam upaya mendukung penguatan Kawasan DPP:
rincian menu Pengadaan alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontinyu, otomatis, dan online untuk Kabupaten/Kota pada DAS prioritas dan sungai tercemar berat dan sungai dengan kualitas air memenuhi kriteria kelas l;
rincian menu alat laboratorium uji kualitas air dan merkuri:
kabupaten/kota pada DAS prioritas dan sungai tercemar berat;
kabupaten/kota yang merupakan lokus rencana aksi penErnganan merkuri sesuai Peraturan Menteri LHK No. 81 Tahun 2019;
kabupaten/kota yang memiliki laboratorium lingkungan telah terakreditasi.
4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 13.4.1 Ketentuan Umum 13.4.1.1 Ruang lingkup l. Pengelolaan sampah: Pembangunan Bank Sampah Induk, Rumah Kompos, dan Pusat Daur Ulang dan sarana pendukungnya terdiri dari kegiatan Pembangunan insfrastruktur persampahan berupa bangunan dan sarpras pendukung (di luar biaya pembebasan lahan).
Pembangunan sistem pemantauan kualitas air permukaan secara kontin5ru, otomatis, online dan terintegrasi terdiri dari kegiatan:
penentuan lokasi pemantauan/pembangunan;
penetapan parameter yang akan dipantau;
pengadaan peralatan pemantauan kualitas air permukaan serta bangunan pelindung;
pembangunan sistem transfer data;
pengelolaan data dan publikasi. Sarana dan prasarana pemantauan kualitas air secara kontinyu, otomatis, dan online dilaksanakan dengan penentuan lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan kuantitas atau debit airnya dan jenis sumber pencemar yang masuk ke badan air atau sumber pencemar setempat Qtotnt sourcel. 3. Peralatan laboratorium dan sarana pendukung laboratorium difokuskan untuk peralatan laboratorium untuk mendukung pemantauan kualitas air dan merkuri. Peralatan laboratorium tersebut terdiri dari peralatan utama dan peralatan pendukung. L3.4.2 Persyaratan Teknis 1. Menu Pengelolaan sampah: Pembangunan Bank Sampah Induk, Rumah Kompos, dan Pusat Daur Ulang dan sarana pendukungnya:
diadakan dengan komponen utuh/tidak dipisah-pisah untuk mendirikan bangunan dan sarana prasarananya;
lahan /tana}e dari Pemerintah Daerah (Pemda) atau hibah masyarakat dan bebas sengketa, yang dilengkapi dengan surat pernyataan/surat persetujuan dari pemilik lahan/tanah;
ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan tahunan dari APBD; dan
mempertimbangkan bentuk pengelolaan sampah yang efektif dan beberapa variabel antara lain: beban rumah tangga, beban pengumpulan dan ramah lingkungan.
Menu Pembangunan sistem pemantauan kualitas air permukaan secara kontin5ru, otomatis, online dan terintegrasi:
diadakan dengan komponen utuh /tidak dipisah-pisah untuk alat, sensor dan bangunan pelindungnya, b.lahan/tanah dari instansi pemerintah atau hibah masyarakat dan bebas sengketa, yang dilengkapi dengan surat pernyataan/ijin pemanfaatan dari pemilik lahan/tanah;
lokasi penempatan memenuhi persyaratan garis sempadan sungai dilengkapi dengan surat izin penggunaan sumber daya air;
ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan tahunan dari APBD dilengkapi dengan surat persyaratan dari Kepala Daerah.
Menu Peralatan laboratorium dan sarana pendukung laboratorium:
laboratorium yang sudah terakreditasi; dan
ada kepastian biaya operasional, pemeliharaan, dan penunjang kegiatan tahunan dari APBD.
5 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan barang dan jasa untuk sarana dan prasarana yang diadakan dari DAK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barang dan jasa dengan memprioritaskan pengadaan secara e katalog/e purchasing untuk pengadaan sarana dan prasarana melalui sistem padat karya serta mendahulukan penggunaan tenaga kerja dan bahan baku lokal.
6 Spesifikasi dan/atau Standar Teknis Target Keluaran l. Pengelolaan sampah serta sarana prasar€rna pendukung dalam upaya peningkatan persentase capaian pengurangan sampah secara nasional untuk mencapai target Jakstranas sebesar 260/o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP.
Pembangunan Bank Sampah Induk (BSI) kapasitas 3 ton/hari Bangunan fisik dan sarpras pendukung BSI mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 14 Tahun 2O2I tentang Pengelolaan Sampah pada Bank Sampah.
Pembangunan Rumah Kompos kapasitas 1 ton/hari Anggaran DAK Fisik Penugasan Bid. LHK untuk membangun Rumah Kompos diadakan dengan komponen utuh/ tidak dipisah-pisah untuk mendirikan 1 (satu) unit Rumah Kompos yang paling sedikit terdiri dari:
bangunan Rumah Kompos Kapasitas 1 (satu) ton/hari paling sedikit memuat beberapa hal sebagai berikut:
pagar;
hanggar;
area penerimaan/dropping area; 4l area pemilahan/ separasi;
area pencacahan dengan mesin pencacah;
area komposting dengan metode yang dipilih; 7l area pematangan kompos/angin;
mempunyai gudang penyimpanan kompos dan lapak serta tempat residu;
mempunyai minimum kantor; dan l0) mempunyai sarana air bersih dan sanitasi. 2) Mesin dan peralatan terdiri dari: ll crusher unit pencacah dan unit motor penggerak; 2l ayakan;
sekop;
pacul;
garu;
motor sampah; dan
gerobak celeng. 3) Papan informasi tambahan c. Penyediaan Mesin press hidrolik Spesifikasi mesin press hidrolik sekurang-kurang sebagai berikut:
panjang minimal L.26O mm;
lebar minimal 1.050 mm;
tinggi minimal 2.830 mm;
kapasitas / hasil press minimal 600 x 600 x 6O0 mm/press;
penggerak minimal mesin diesel 8,5 hp;
pompa minimal 24 cc;
type silinder = single;
daya tekan minimal 150 bar; dan
power pack = lengkap aksesoris.
Penyediaan Mesin pencacah organik Mesin Pencacah Sampah Plastik 1) panjang minimal 1.500 mm;
lebar minimal 900 mm;
tinggi minimal 1.800 mm;
bahan tabung minimal plat eser 6 mm, 8 mm;
bahan rangka minimal unp 10 dan unp 8;
penggerak minimal motor diesel 20 hp;
kapasitas 1OO-130 kgljam;
jumlah pisau minimal 10 buah;
dudukan pisau minimal plat eser 25 mm; dan lO)kekerasan pisau minimal 55 hrc. Mesin Pencacah Sampah Organik a) panjang minimal f .750 mm; b) lebar minimal 1.000 mm; c) tinggi minimal 1.050 mm; d) kapasitas minimal 1 .25O kg/jam; e) penggerak minimal mesin diesel 15 hp; f) bahan tabung minimal plat eser 2 mm,3 mm dan 5 mm; g) bahan rangka minimal siku 4 dan unp 8; h)jumlah pisau 8 hingga 2l pc; i) ketebalan pisau minimal 10 mm; dan j) kekerasan pisau minimal 54 hrc. 2. Pengelolaan sampah serta sarana prasarana pendukung dalam upaya Peningkatan persentase penanganan sampah untuk mencapai target Jakstranas sebesar 73%o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP.
Pembangunan R.rsat Daur Ulang (PDU) kapasitas 10 ton/hari:
kapasitas minimal 10 ton sampah/hari;
bangunan PDU Hanggar;
mesin dan peralatan terdiri dari: a) hopper uibrator; bl crusher: unit pencacah dan unit motor penggerak; c) conueAor pemilah I (satu); dl conuegor pemilah 2 (dua); e) conueAor: motor penggerak, reducer, belt conueAor, silinder belt conueAor, roll penyangga belt conueyor; 0 ^lori; g) mesin press sampah; dan h) timbangan. 4l papan informasi tambahan.
Penyediaan alat angkut sampah arm roll truck Sistem penggerak hidrolis dan bak tertutup (arm roll) merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integrated), volume kontainer/bak minimal 6 (enam) m3, dilengkapi dengan sabuk keselamatan pengemudi dan penumpang. Pengadaan alat pengumpul dan pengangkut sampah ditambahkan identitas kegiatan.
Penyediaan alat angkut sampah Kontainer Sampah kapasitas 6 m3 larm roll truckl Pola pengangkutan sampah dapat dilakukan berdasarkan sistem pengumpulan sampah. Jika pengumpulan dan pengangkutan sampah menggunakan sistem pemindahan (TPS/TPS 3R) atau sistem tidak langsung, proses penganglmtannya dapat menggunakan sistem kontainer angkat (Hauted Container Sgstem = HCS) ataupun sistem kontainer tetap (Stationary Container System = SCS). Sistem kontainer tetap dapat dilakukan secara mekanis maupun manual. Sistem mekanis menggunakan compactor truck dan kontainer yang kompatibel dengan jenis truknya, sedangkan sistem manual menggunakan tenaga kerja dan kontainer dapat berupa bak sampah atau jenis penampungan lainnya.
Penyediaan alat angkut sampah motor sampah roda-3 dan gerobak pilah sampah :
motor sampah roda-3 Spesifikasi alat angkut motor roda tiga: a) kapasitas silinder sekurang - kurangnya 150 cc; b) daya angkut 300 - 500 kg; c) volume bak muatan I - 2 rn3; d)bak muatan dilengkapi dengan hidrolis dan berbahan stainless steel; e) tipe mesin minimal 4 langkah ohc, water cooler (radiator) single cylinder uertical; dan f) gardan gear box, rninimal 5 (lima) kecepatan bertautan tetap dengan I (satu) mundur.
Gerobak pilah sampah, dengan spesifikasi: a) gerobak pilah sampah; b) rangka besi pipa minimal I inch; c) ban roda karet hidup I ban motor felek minimal type 275/17; d) ram tralis (dinding atas) terbuat dari besi begel minimal diameter 8 mm jarak 7x7 crn; e) dinding dan lantai terbuat dari plat ezer tebal minimal 1,2 mm f) sambungan pipa dilas penuh; g) gagang terbuat dari besi pipa minimal 1 I /4 inch di roll tanpa sambungan; dan h)dimensi minimal: 140 x 60 x 100 cm.
Penyediaan alat angkut sampah compactor truck 1) Spesifikasi teknis nya sebagai berikut: a) kapasitas bodi compactor 6 m3; b)kapasitas tail gate O,8 m3 - 1 m3; c) material plat pemadat dan lantai tailgate hardox 400; d)tangki air lindi minimal 50 liter; e) pengoperasian otomatis dan manual; f) sistem keamanan tombol berhenti darurat, katup pengaman hidrolik; dan g) pengait tempat sampah dilapisi material galvanis. 3. Terbangunnya earlg warning sgstem pengendalian bencana lingkungan hidup melalui penyediaan informasi kualitas air untuk masyarakat dalam mendukung penguatan Kawasan DPP.
Pengadaan alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontin5ru, otomatis, dan online; Berikut adalah spesifikasi minimum peralatan yang dibutuhkan. Penyedia dapat memberikan penawarErn dengan spesifikasi dan teknologi yang tebih baik:
Spesifikasi Teknis Sensor Sensor merupakan alat online dan terbukti sudah digunakan untuk memantau kualitas air secara kontin5ru dan online di berbagai tempat, baik di dalam maupun di luar negeri. Para Penyedia diharuskan menyampaikan spesifikasi teknis sensor terkait dengan metode pengukuran, rarqe pengukuran maupun akurasi hasil pengukuran sesuai dengan yang dikeluarkan secara resmi oleh manufaktur yang memproduksi sensor. Sensor dapat mengukur minimal 11 (sebelas) parameter : BOD, COD, Temperatur, DO, pH, Nitrat, TSS, TDS, Turbidity, Amonium, Depth (pressure/kedalaman/tinggi muka air. Spesifikasi teknis yang harus dipenuhi untuk setiap sensor: NO PARAMETER RENTANG PENGUKURAN ALAT KETERANGAN 1 Biochemical O: <ygen Demand (BOD) range 0.1 - 60 mg/l Alat sensor harus memiliki nilai batas terbawah kurang dari nilai baku mutu PPRI Nomor 22 Tahun 2O2L, Lampiran VI. Kelas 1. Nilai batas bawah diperoleh dari 2 Chemical Oxygen Demand (COD) range 0.1 - 500 mg/l 3 Temperature range 0" - 50'C 4. Dissolved Orygen (DO/RDO) range O - 12rnglL atau 0 - 2OOo/o 5 pH range0- 14units 6 Nitrat rangeO-5Omg/l Agar hasil pengukuran sensor sahih secara ilmiah (valid), maka penyedia harus menyampaikan pernyataan tingkat akurasi sensor yang dikeluarkan secara resmi oleh manufaktur yang memproduksi sensor (self declarationl.
Data Logger dan Telemetry Sistem Data Logger merupakan alat yang dirancang untuk mencatat, menyimpan dan mengirim ke pusat data. Agar data logger dapat berfungsi untuk mencatat, menyimpan dan mengirim data hasil pemantauan ke Pusat Data secara efektif dan efisien, maka perlu persyaratan teknis data logger, sebagai berikut: a) mampu beroperasi 24 (dua puluh empat) jam tanpa pengawasan dengan jangka waktu lama; b) menggunakan sistem memori yang telah tertanam di dalam data logger untuk merekam data sensor, storage minimum 200 (dua ratus) mb dengan periode perekaman minimal 1 (satu) tahun; dan c) data logger harus memiliki daya tahan dalam penggunaan jangka waktu minimal 5 (lima) tahun dan handal dalam beroperasi di bawah kondisi lingkungan yang ekstrim dengan rentang hingga 50 (lima puluh) derajat celcius. 3) Perangkat outdoor CCTV minimal 2 karnera 4l Sumber energi yang terdiri dari panel surya, aki kering, dan pembatas arus NO PARAMETER RENTANG PENGUKURAN ALAT KETERANGAN 7 TSS range0-5O0mg/l hasil validasi alat sensor 8 TDS / conductivity/ salinity range O - IOO.OOO pS/cm atau atau0- 100mS/cm 9 Turbidity range0-lO0ONTU 10 Ammonium range 0 - 100 mg/L as N 11 Depth (pressure/ kedalaman /tinggj muka air range0- l0mataulebih a) Baterai/Aki Kering: minimal 12 DC, 12 Ah b) Panel Surya : minimal 50 WP 5) Spesifikasi Teknis Sistem Pengambilan Sampling dengan 2 (dua) alternatif, yaitu (1) Sistem Pompa : (a) Sistem Perpipaan : minimal PVC 1 inch. (b) Bak Penampung Air : minimal 10 liter dengan lubang ouerflow. (c) Tipe Pompa : Submersible atau hisap. (d) Daya Pompa : Sesuai jarak dan ketinggian lokasi ke intake air. (e) Kendali Pompa : Timer Panel Kontrol yang dikendalikan oleh data logger. (0 Interval Pemompaan : Otomatis selama waktu pengisian.
Celup Langsung : (a) Ukuran casing pipa pengaman (b) Lubang pada pipa pengaman (c) Pemasangan pipa pengaman (d) Penguat pipa pengaman (e) Ukuran pipa pelampung sensor : minimal PVC 4 inch. : miring dengan lubang 2 mm di sepanjang pipa. : vertical. : diletakkan dalam kolom U dan diklem besi. : minimal PVC 4 inch, jika diperlukan. : foam jika diperlukan. (f) Isi pipa pelampung (g) Pengait pipa pelampung/ slink pengaman sensor : minimal kabel sling 3 mm diikat pada pengait sensor. (h) Panjang penguat pipa pelampung : mengikuti panjang kabel data sensor. *Panjang penguat pipa pelampung: mengikuti panjang kabel data sensor.
Spesilikasi Bangunan Pelindung Berkenaan dengan bangunan pelindung tidak dipersyaratkan menggunakan tipe bangunan tertentu, naunun menyesuaikan kondisi lapangan. Bangunan pelindung diperlukan untuk melindungi RTU dari gangguan manusia, hewan maupun melindungi dari sengatan matahari serta wajib memasang papan penanda informasi permanen yang dipasang di dinding depan bangunan pelindung yang memuat informasi nama Instansi Pemilik, DAS (Daerah Aliran Sungai), Nama Sungai, Nama Lokasi, Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/ Kota dan Titik Koordinat. 7l Spesifikasi Teknis Bangunan Pelindung a) Bangunan Pelindung Pilihan 1. Bangunan Pelindung Permanen Gambar 1. Contoh Bangunan Pelindung Permanen STASIUN ONTIMO (srsTEM oNUNE MONTTORTNG KUAUTAS ArR) DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TINGKUNGAN HIDUP TA2023 IOKASI: Sungai Sekampung - PDAM Way Rilau lampung Gambar 2. Contoh papan penanda informasi permanen bangunan pelindung Gambar 3. Contoh Detail Bangunan Pelindung Permanen Pilihan 2. Bangunan Pelindung Tidak Permanen Gambar 4. Contoh Bangunan Pelindung Tidak Permanen Pilihan 3 Bangunan Pelindung Semi Permanen Gambar 5. Contoh Bangunan Pelindung Semi Permanen b) Bangunan Pelindung di atas air. Gambar 6 memperlihatkan contoh bangunan pelindung tidak permanen di atas air. CONTOH BANGUNAN PELINDUNG (PONTON) b. Pengadaan peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri. Peralatan laboratorium diadakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan teknis laboratorium dalam melakukan pengujian serta menyesuaikan dengan kebutuhan metode pengujian yang digunakan di laboratorium (SNI I Standard Methods/ASTM/JIS dan lain-lain). Peralatan yang diadakan diutamakan untuk pengujian parameter Indeks Kualitas Air dan pengujian merkuri sesuai dengan metode standar. Spesifikasi teknis peralatan tersebut antara lain :
Spektrophotometer UV - Vis a) wavelength range meliputi range panjang gelombang daerah uv dan visible; b)wavelength accuracy ^<+ O.1 nm; dan c) memiliki sole agent/agen resmi di indonesia. Gambar 6. Contoh Bangunan Pelindung di Atas Air Tinggi Bangunan 180 cm X Lebar Bangunan 120 cm 2) AAS (Flame dan atau Graphite Furnacel a) wavelength range meliputi range panjang gelombang daerah uv dan visible; b) wavelength accuracy <t 0.1 nm; c) lampu katoda berongga (hcl) sesuai kebutuhan elemen yang akan druji; d) tabung gas dan gas oksidan; contoh : aas-fame: acetylene (c2h2) dan nitrous oxide (n2o) dan kompresor. aas-gf : argon (ar); e) hgdride generaton untuk analisis as, se, sb dll jika menggunakan aas-flame; 0 ^mercury uapour ^unit: ^untuk ^analisis hg ^jika ^menggunakan ^aas- flame; g) graphite tube ; untuk analisis dengan aas-gf; h)Iarutan standar induk dan crm logam sesuai kebutuhan elemen yang diuji; dan i) memiliki sole agent/agen resmi di indonesia. 3) Spectrophotometer Portable a) wavelength range meliputi range panjang gelombang daerah uv dan visible; b) wavelength reproducibility :
1 nm; c) wavelength accuracy : ^<2 nm (range 340 - 800nm); d) spectral bandpass : ^<5 nm; e) power supply portable : battery; f) power supply : 1 10 - 24O v; 50/60 hz; dan g) memiliki sole agent/agen resmi di indonesia. 4l Mercury analgzer benchtop a) limit deteksi 0.O01 rg; b) autosampler; c) tabung gas oxygen; d) metode deteksi menggunakan spektrometer atom uap dingin (cvas); dan e) memiliki sole agent/agen resmi di indonesia. 5) Mercury Analgzer Portable a) limit deteksi 0.001 ,g; b) metode deteksi menggunakan spektrometer atom uap dingin (cvas); c) memiliki sole agent/agen resmi di indonesia. 6) pH meter Benchtop dan portable a) kalibrasi ph otomatis dengan buffer tertelusur pada nist; b) resolusi ph :
O1 ph unit; c) temperature compensation; d) terdapat fungsi kalibrasi suhu; e) dilengkapi dengan buffer ph:
00, 7.OO, 10.00 untuk uji kinerja alat dan 3.33 m kcl untuk elektrolit acuan; dan f) elektroda ph dapat diisi ulang dan dilengkapi dengan sensor suhu terintegrasi. 7) Conductimeter/TDS meter benchtop/ portable a) parameter : conductivity, tds, salinit5r, resistivity; b) dilengkapi dengan temperature compensation; c) dilengkapi larutan kalibrator kcl dengan konsentrasi sesuai dengan persyaratan metode standar; dan d) dilengkapi dengan carrging case. 8) Lemari asam dengan scrubber a) meja kerja resin epory tahan tumpahan bahan kimia; b) dilengkapi dengan scrubber penetral uap asam untuk lemari asam anorganik; dan c) dilengkapi kran, instalasi air, exhaust fan dan instalasi pipa pembuangan sesuai persyaratan laboratorium lingkungan. 9) Autoclaue a) range temperature 105oC -135"C; dan b) tekanan minimal I Psi. lol COD reactor a)Range temperature 37"C - 165"C, sehingga dapat di set untuk suhu digestion pada 1SO"C; dan b) Akurasi Temperatur <=loC. LLI BOD Inkubator a) Set temperature range: ambient up to 80"C b) Akurasi Temperatur: ^<0. l"C l2l Ouen a) Set temperature range: ambient up to 300"C; dan b) Akurasi Temperatur: ^< 1"C. l3l Water Purifier a) Menghasilkan air dengan konduktivitas/Daya Hantar Listrik s 1 pS/cm.
Flow meter a) Display tahan air; b) Hanging Water Impeller; ' c) Akurasi Laju Alir < 2o/o. l5l Rotary Euaporator a) Pengaturan suhu dapat dilakukan digital.
7 Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Laporan triwulan I-IV dan capaian hasil jangka pendek limmediate outcomel disampaikan melalui sistem pelaporan online sebagai berikut:
Laporan dalam bentuk softcopy yang diunggah di aplikasi MONEVDAK Kementerian LHK 2. Laporan capaian hasil jangka pendek diinput di aplikasi KRISNA, diisi pada form yang sudah disediakan sistem L3.7.L Laporan yang diunggah di aplikasi MONEVDAK Diisi pada formyang sudah disediakan sistem sebagaimana berikut: Bab I. PDNDAHULUAN Menyajikan permasalahan utama tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di daerah; serta latar belakang pelaksanaan DAK. Bab II. PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini OPD menyajikan ringkasan/ikhtisar rencana kerja dan anggaran DAK tahun 2022 (penjelasan singkat dari RK DAK). Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA 2022 1. Capaian Kinerja Subbab ini menyajikan capaian kinerja sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran DAK Tahun 2022 secara numerik (perbandingan), maupun deskripsi substantif berdasarkan hasil analisis.
l Merujuk pada Peraturan Presiden Pasal X ayat X tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik Penugasan TA. 2023 bahwa laporan capaian hasil jangka pendek sekurang-kurangnya memuat:
Capaian Indikator;
Kendala;
Data dukung.
2 Membandingkan:
antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir (iika ada);
realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional fiika ada);
3 Analisis a. penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurulnan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
efisiensi penggunaan sumber daya;
hal-hal yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Realisasi Anggaran Menjelaskan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk melaksanakan kegiatan DAK sesuai dengan Rencana Kerja DAK (RK-DAK). Bab IV. PENUTUP Pada bab ini OPD menjelaskan kesimpulan umum atas capaian kinerja serta langkah-langkah rekomendasi pelaksanaan kegiatan DAK di masa mendatang. a. Laporan dibuat dengan ringkas dan jelas serta tidak diperkenankan salin tempel lcopa pastel tabel dari excel atau word ke dalam sistem MONEVDAK. b. Satker OPD kemudian mengunggah foto pelaksanaan kegiatan DAK di aplikasi pelaporan DAK dilengkapi geo tagging. Foto-foto yang diunggah menggambarkan aktivitas masyarakat yang sedang memanfaatkan hasil kegiatan DAK (bukan hanya foto-foto barang yang diadakan), disertai dengan narasi singkat yang menjelaskan lokasi foto, masyarakat yang memanfaatkan, dan testimoni masyarakat. c. Form pengesahan laporan diisi oleh identitas Kepala OPD dengan mengunggah scan tanda tangan dan cap digital. Dalam rangka meminimalisasi penggunaan kertas Qtaperless) dan mendukung penurunan emisi, bentuk laporan yang diterima hanya berupa data yang diunggah di aplikasi MONEVDAK. Laporan berbentuk hardcopy tidak perlu disampaikan.
7.2 Laporan yang diinput di aplikasi KRISNA diisi pada form yang sudah disediakan sistem Laporan yang diinput melalui aplikasi KRISNA dan diisi pada form yang sudah disediakan oleh sistem yaitu laporan capaian hasil jangka pendek. 13.8 Capaian Hasil Jangka Pendek Subbldang Menu Rincian Menu Keglatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Lingkurngan Hidup Pengelolaan sampah serta sarana praserrana pendukung dalam upaya peningkatan persentase capaian pengurangan sampah secara nasional untuk mencapai target Jakstranas sebesar 260/o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP Pembangunan Bank Sampah Induk (BSI) kapasitas 3 ton/hari Jumlah peningkatan tonase sampah yang dikurangi dengan terbangunnya fasilitas BSI, Rumah Kompos, serta dengan tambahan fasilitas mesin press hidrolik dan mesin pencacah organik Jumlah peningkatan tonase sampah yang dikurangi (ton) = Sampah terkelola di Bank Sampah Induk terbangun ^+ Sampah terkelola di Rumah Kompos terbangun ^+ Peningkatan sampah terkelola karena ada penambahan mesin pencacah organik + Peningkatan sampah terkelola karena ada penambahan mesin press hidrolik Sampah terkelola rata-rata per hari dari bulan Januari Sampah terkelola di Bank Sampah Induk yang dibangun melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah diminta menyiapkan data:
Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari rincian menu tersebut dari bulan Januari 2024 - Juni 2024 c. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) pada tahun sebelum mendapatkan rincian menu tersebut Perhitungan Sampah Terkelola Subbidang Menu Rlncian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan hingga Juli 2024 (dilaporkan pada bulan J: uni 20241 Catatan: Perlu disusun baseline data sebelum dan sesudah untuk memperbandingka n efektivitas dan efisiensi DAK yang bisa terkelola per rincian menu kegiatan per unlt Bank Sampah Induk: Sampah terkelola per unit Bank Sampah Induk (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) x jumlah hari operasional (hari) *) Catatan: Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2024 sampai Juni 2024 (dilaporkan pada bulan Juni 2024) Jika Bank Sampah Induk yang dibangun lebih dari 1 (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit Bank Sampah Induk yang dibangun melalui DAK TA.2023. Pembangunan Rumah Kompos kapasitas kapasitas I ton/hari Sampah terkelola di Rumah Kompos yang dibangun melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah diminta men5riapkan data:
Rata-rata sampah Subbldang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari rincian menu tersebut dari bulan Januari 2024 - J: uni 2024 c. Rata-rata sampah . terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) pada tahun sebelum mendapatkan rincian menu tersebut Perhitungan Sampah Terkelola per unit Rumah Kompos: Sampah terkelola per unit Bank Sampah Induk (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) ^x jumlah hari operasional fian) *) Catatan: Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2024 sampai Juni 2024 Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhltungan (dilaporkan pada bulan Juni 2O24) Jika Rumah Kompos yang dibangun lebih dari 1 (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit Rumah Kompos yang dibangun melalui DAK TA.2023. Penyediaan mesin press hidrolik Peningkatan Sampah Terkelola karena ada penambahan mesin press hidrolik melalui DAK TA.2023. Pemeriatah daerah diminta menyiapkan data:
Lokasi penempatan mesin press hidrolik tersebut, misalnya di Pusat Daur Ulang, Bank Sampah Induk, TPST, atau fasilitas daur ulang lainnya. b. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing Subbidang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan fasilitas sebelum ditambahkan mesin press hidrolik (ton/hari) (baseline). c. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing fasilitas setelah ditambahkan mesin press hidrolik (ton/hari).
Jumlah hari operasional dari fasilitas tersebut dari bulan Januari 2024 - Juni 2024. Perhltungan Sampah Terkelola per unit fasilitas setelah ditambahkan mesin press hidrolil: Sampah terkelola per unitfasilitas setelah ditambahkan alat (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) ^x jumlah hari operasional fian) *) Perhitungan dilakukan dai akumulosi bulan Januari 2O24 Subbldang Menu Riaclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan sampai Juni 2O24 (dilaporkan pada bulan Juni 2O24) Peningkatan sampah terkelola setelah ditambahkan mesin press hldrolik: Peningkatan sampah terkelola (ton) = Sampah terkelola setelah ditambahkan alat (ton)- Sampah terkelola sebelum ditambahkan alat (ton) Jika jumlah fasilitas yang ditambahkan mesin press hidrolik lebih dari 1 (satu) unit, maka jumlah total peningkatan sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit fasilitas yang ditambahkan alat mesin press hidrolik melalui DAK TA.2023. Penyediaan mesin pencacah organik Peningkatan Sampah Terkelola karena ada penambahan mesin pencacah organik Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan melalui DAK TA.2023. Pemerintab daerah diminta menyiapkan data:
lakasi penempatan mesin pencacah organik tersebut, misalnya di rumah kompos, TPS 3R, atau fasilitas pengolahan sampah organik lainnya. b. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing fasilitas sebelum ditambahkan mesin pencacah organic (ton/hari) (baseline). c. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing fasilitas setelah ditambahkan mesin pencacah organik (ton/hari). d. Jumlah hari operasional dari fasilitas tersebut dari bulan Subbidang Menu Rinclan Menu Keglatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Januari 2024 - Jtuni 2024. Perhitungan Sampah Terkelola per unit fasilitas yang ditambahkan mesin pencacah organik: Sampah terkelola per unitfa.silitos setelah ditambahkan alat (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hai) ^x jumlah hari opera"sional (hari) *)Catatan: Perhitungan dilakukan dai akumulasibulan Januari 2O24 sampai Juni 2O24 (dilaporkan pada bulan Juni 2024) Peningkatan sampah terkelola setelah ditambahkan mesin pencacah organik: Peningkatan sampah terkelola (ton) = Sampah terkelola setelah ditambahkan alat (ton/hari)- Sampah 1 INDONESIA 23- Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan terkelola sebelum ditambahkan alat (ton/ hari) Jika ^jumlah fasilitas yang ditambahkan mesin pencacah organik lebih dari 1 (satu) unit, maka jumlah total peningkatan sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit fasilitas yang ditambahkan alat mesin pencacah organik melalui DAK T4.2023. Pengelolaan sampah serta sarana prasarana pendukung dalam upaya Peningkatan persentase penanganan sampah untuk mencapai target Jakstranas sebesar 73o/o di dalam mendukung penguatan Kawasan DPP Pusat Daur Ulang Sampah (kapasitas 1O ton/hari) Jumlah peningkatan tonase sampah yang ditangani dengan terbangunnya fasilitas PDU dan tersedianya alat angkut sampah Arm Roll, Kontainer dan Alat angkut sampah motor roda 3, gerobak pilah, RDF komunal, dan compottor truck Jumlah peningkatan tonase sampah yang ditangani (ton) = Sampah terkelola di Pusat Daur Ulang terbangun ^+ Sampah terkelola/terangkut Sampah terkelola di Pusat Daur Ulang yang dibangun melalui DAK T4.2023. Pemerintah daerah diminta menyiapkan data:
Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari rincian menu tersebut dari bulan Januari 2024 - Juni 2024 Subbldang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan oleh arm roll truck + Sampah terkelola/terangkut di kontainer sampah ^+ Sampah terkelola/terangkut oleh motor roda 3 ^+ Sampah terkelola/terangkut oleh gerobak pilah + Sampah terkelola/terangkut oleh RDF komunal + Sampah terkelola/terangkut ole}: compactor truck Sampah tertangani rata-rata per hari dari bulan Januari hingga Juli 2024 (dilaporkan pada bulan Jruni 20241 Catatan: Perlu disusun baseline data sebelum dan sesudah untuk memperbandingka n efektivitas dan efisiensi DAK yang bisa terkelola per rincian menu kegiatan c. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) pada tahun sebelum mendapatkan rincian menu tersebut Perhitungan Sampah Terkelola per unlt Pusat Daur [Ilang: Sampah terkelola per unit Pusat Daur Uang (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) ^x jumlahhai operasional (hari) *) Catatan: Perhitungan dilakukan dari akumula.si bulan Januari 2024 sampai Juni 2024 (dilaporkan pada bulan Juni 2024) Jika Pusat Daur Ulang yang dibangun lebih dari I (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit Pusat Daur Ulang yang Subbidang Menu Riacian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhltungan dibangun melalui DAK TA.2023. Pembangunan RDF Komunal Sampah terkelola di RDF Komunal yang dibangun melalui DAK TF'2023. Pemerintah daerah dimlnta menyiapkan data:
Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari rincian menu tersebut dari bulan Januari 2024 - Juni 2024 c Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) pada tahun sebelum mendapatkan rincian menu tersebut Perhitungan Sampah Terkelola per unit RDF Komunal: Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Iadikator Capaian Cara Perhitungan Sampah terkelola per unit RDF Komunal (ton) = Sampah terkelola per hai (ton/hari) ^x jumlah hari operasional fian) *) Catatan: Perhitungan dilakukan dai akumulasibulan Januari 2024 sampai Juni 2O24 (dilaporkan pada bulan Juni 2O24) Jika RDF Komunal yang dibangun lebih dari I (satu) unit, makajumlah total sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit RDF Komunal yang dibangun melalui DAK TA.2023. Pengediaan Compactor Truck Sampah terkelola di compactor truck yang disediakan melalui DAK TA..2024. Pemerintah daerah diminta menyiapkan data:
Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing fr: FF[I; I=N fiIfrrorilErfl! - 3127 - Subbidang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan nncran menu (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari rincian menu tersebut dari bulan Januari 2024 - J: uni 2024 c. Rata-rata sampah terkelola per hari dari masing-masing rincian menu (ton/hari) pada tahun sebelum mendapatkan rincian menu tersebut Perhitungan Sampah Terkelola per unit compactor trttckz Sampah terkelola per unit compactor truck (ton) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) x jumlah hari operasional ftan) *) Catatan: Perhitungan dilakukan dai akumulasi bulan Januari 2024 sampai Juni 2O24 (dilaporkan pada bulan Juni 2O24) Jika compactor truckyang Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capalan Cara Perhitungan disediakan lebih dari I (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola adalah penjumlahan dari seluruh unit compactor truck yang disediakan melalui DAK TA.2023. Penyediaan alat angkut sampah arm roll Sampah terkelola/terangkut oleh Arm Roll Truck yang disediakan melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah dlminta menylapkaa data:
Rata-rata sampah terkelola (yang diangkut) per hari dari masing-masing truck (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari truck tersebut dari bulan Januari 2024 - Jluni 2024 c. Rata-rata sampah terkelola (yang diangkut) per hari sebelum mendapatkan truck (ton/hari) Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Jika ada ^jembatan timbang Pemerintah daerah diminta menyampaikan sampah terkelola/terangkut (ton) berdasarkan catatan/data dari jembatan timbang dari bulan Januari 2024 - Juni2024. Sampah terkelola/ terangkut per hai (ton/hai) = berat sampah terangkut ntasi pertama (an1 ^+ berat sampah terangkut ntast kedua (ton) ^+ ...+ berat sampah terangkut itasi ke-n Total Sampah terkelola/ terangkut (ton) = berat sampah terangkut hari pertama (ton) + berat sampah terangkut hari kedua (nn)+ ^... ^+ berat sampah terangkut hari ke-n Jika tidak ada Jembatan ^timbang Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) = ^jumlah ritasi x uolume sampah gang diangkut (ms/hari)x densitas (ton/ms) Total sampah terkelola/ terangkut (ton/hari) = Sampah terkelola per hari (ton/hari) ^x jumlah hari opera,sional (hari) *)Catatan: o Densitas sampah didapatkan dai hasil suruea lapangan (sampling). Jika belum melakukan suruei lapangan, dapat menggunakan asumsi 0,33 ton/m3. o Perhitungan dilakukan dai akumulasi bulan Januari 2024 sampai Juni 2024 (dilaporkan padabulan Juni 2O24). Jika Arm Roll Truck yang Subbidang l\rE tI Rlncian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan disediakan lebih dari 1 (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola/terangkut adalah penjumlahan dari seluruh unit Arm Roll Truck yang disediakan melalui DAK TA.2023. Pengadaan kontainer sampah (arm roll) Sampah terkelola/terangkut oleh Kontainer yang disediakan melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah dimiata menyiapkan data:
Rata-rata volume sampah yang ditampung di kontainer tersebut (ton/hari) b. Jumlah hari kontainer tersebut diangkut dari bulan Januari 2024 - Juni 2024 c. Jumlah hari kontainer tersebut diangkut dari bulan Januari 2024 - Jtuni 2024 sebelum mendapatkan kontainer tersebut EId{ljffll REPUEUK INDONESTA - 3132 - Subbidang Lrt]: Trl Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhltungan Jika ada ^jembatan timbang Pemerintah daerah diminta menyampaikan sampah terkelola/terangkut (ton) dari kontainer tersebut berdasarkan catatan/data dari jembatan timbang dari bulan Januari 2024 - Jtuni 2024. Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) = berat sampah terangkut rtta"si pertama (ton) + berat sampah terangkut ntasi kedua (ton) ^+ "' ^+ berat sampah terangkut itasi ke-n Total Sampah terkelola/ terangkut (ton) = berat sampah terangkut hari pertama (ton)+fis7a1 sampah terangkut hari kedua (ton) + ^... + berat sampah terangkut hari ke-n Jika tidak ada jembatan timbang Menu Subbldang Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) = Jumlah ritasi ^x uolume sampah di kontainer (m3/hari) x densitas (ton/ms) Total sampah terkelola/ terangkut (ton) = Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) ^x jumlah hai kontainer diangkut *)Catatan: o Densitas sampah didapatkan dari hasil suruea lapangan (sampling). Jika belum melakukan suruei lapangan, dapat menggunakan asumsi O,33 ton/m3. o Perhitungan dilakukan dai akumulasi bulan Januari 2024 sampai Juni 2024 (dilaporkan pada bulan Juni 2024). EETIEIIIIIN K INDONESIA 134 - Subbldang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Jika kontainer yang disediakan lebih dari 1 (satu) unit, maka ^jumlah total sampah terkelola/terangkut adalah penjumlahan dari seluruh unit kontainer yang disediakan melalui DAK TA.2023. Yang perlu diperhatlkan: Agar tidak terjadi perhitungan ganda (double counting), jumlah sampah terkelola/ terangkut yang dihitung adalah sampah terkelola/terangkut dari kontainer DAK TA.2O23 yang tidak diangkut oleh Arm Roll Truck yang disediakan melalui DAK TA.2023. Penyediaan alat angkut sampah motor roda 3 Sampah terkelola/terangkut oleh Motor Roda Tiga yang disediakan melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah diminta menyiapkaa data:
Rata-rata sampah terkelola (yang dikumpulkan/di angkut) per hari Ml-{{lTIilI INDONESIA 35- Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan dari masing- masing motor roda 3 (ton/hari) b. Jumlah hari operasional dari motor roda 3 tersebut dari bulan Januari 2024 - J: uni 2024 c. Rata-rata sampah terkelola (yang dikumpulkan/di angkut) per hari sebelum mendapatkan motor roda 3 (ton/hari) Jika ada ^jembatan timbang Pemerintah daerah diminta menyampaikan sampah terkelola/terangkut (ton) dari motor roda 3 berdasarkan catatan/data dari jembatan timbang dari bulan Januari 2024 - J: uni 2024. Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hai) = berat sampah terangkut ritasi pertama (ton) + berat sampah terangkut itasi Subbidang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capdan Cara Perhitungan kedua (ton) + ^...+ berat sampah terangkut itasi ke-n Total Sampah terkelola/ terangkut (ton) = berat sampah terangkut hari pertama (ton) + berat sampah terangkut hari kedua (ton)+ ^...+ berat sampah terangkut hari ke-n Jika tidak ada jembatan timbang Sampah terkelola/ terangkut per hai (ton/hai) = Jumlah ritasi ^x uolume sampah gang diangkut oleh motor sampah (m3) x densitas (ton/m3) Total sampah terkelola/ terangkut (ton/hari) =Sampah terkelola/ terangkut per hai (ton/hari)x jumlah hai opero,stonal ftan) )Catatan: o Densitas sampah didapatkan dari hasil H{r; rfl't Subbidang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan suruea lapangan (sampltng). Jika belum melakukan suruei lapangan, dapat menggunakan asumsi 0,25 ton/m3. o Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2O24 sampai Juni 2024 (dilaporkan pa.da bulan Juni 2024). Jika Motor Roda 3 yang disediakan lebih dari 1 (satu) unit, maka ^jumlah total sampah terkelola/terangkut adalah penjumlahan dari seluruh unit motor roda 3 yang disediakan melalui DAK TA.2023. Yang perlu diperhatikan: Agar tidak terjadi perhitungan ganda (double counting), jumlah sampah terkelola/terangkut yang dihitung adalah sampah terkelola/terangkut dari motor roda tiga DAK TA.2023 yang Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan tidak mengangkut sampah ke fasilitas pengelolaan sampah yang dibangun dari DAK Tl..2023. Penyediaan alat angkut sampah gerobak pilah Sampah terkelola/terangkut oleh Gerobak Pilah yang disediakan melalui DAK TA.2023. Pemerintah daerah diminta menyiapkan data: o Rata-rata sampah terkelola (yang dikumpulkan/ diangkut) per hari dari masing-masing gerobak pilah (ton/hari) o Jumlah hari operasional dari gerobak pilah tersebut dari bulan Januari 2024 - Jwi2024 . Rata-rata sampah terkelola (yang dikumpulkan/ diangkut) per hari sebelum mendapatkan gerobak pilah (ton/hari) Subbidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Jika ada Jembatan timbang Pemerintah daerah diminta menyampaikan sampah terkelola/ terangkut (ton) dari gerobak pilah berdasarkan catatan/data dari jembatan timbang dari bulan Januari 2024 - Jtuni2O24. Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) = berat sampah terangkut ntasi pertama (ton)+6svqS sampah terangkut rita^si kedua (ton) + ...+ berat sampah terangkut ritasi ke-n Total Sampah terkelola/ terangkut (ton/hai) = berat sampah terangkut hai pertama (ton) + ^..- + berat sampah terangkut hari kedua (ton)+ 6s7o1 sampah terangkut haike-n Jika tidak ada jembatan timbang Subbldang f/EfiM Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hai) = Jumlahitasi ^x uolume sampah gang diangkut oleh gerobak pilah (ms) ^x densitas (ton/ms) Total sampah terkelola/ terangkut (ton) = Sampah terkelola/ terangkut per hari (ton/hari) ^x jumlah hari operasional ftan) *)Catatan: o Densitas sampah didapatkan dari hasil suruea lapangan (sampling). Jika belum melakukan suruei lapangan, dapat menggunakan asumsi 0,25 ton/ms. o Perhitungan dilakukan dai akumulasi bulanJanuai 2024 sampai Juni 2024 (dilaporkan pada bulan Juni 2024). Subbidang Menu Rincian Menu Keglatan Indikator Capaian Cara Perhltungan Jika Gerobak Pilah yang disediakan lebih dari I (satu) unit, maka jumlah total sampah terkelola/terangkut adalah penjumlahan dari seluruh unit gerobak pilah yang disediakan melalui DAK TA.2023. Yang perlu diperhatikan: Agar tidak terjadi perhitungan ganda (double countingl, jumlah sampah terkelola/terangkut yang dihitung adalah sampah terkelola/terangkut dari gerobak pilah DAK TA.2O23 yang tidak mengangkut sampah ke fasilitas pengelolaan sampah yang dibangun dari DAK TA.2023. Terbangunnya earlg warning sgstem pengendalian bencana lingkungan hidup melalui penyediaan informasi kualitas air untuk masyarakat dalam mendukung Alat/sistem pemantauan kualitas air secara kontinlru, otomatis, dan online Peningkatan persentase status mutu air Persentase status mutu air harian yang memenuhi baku mutu dalam tiga bulan = ((Jumlah status mutu air harian yang memenuhi baku mutu dalam tiga bulan)/(Jumlah status mutu air harian dalam Subbldang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan penguatan Kawasan DPP tiga bulan)) x lOOo/o Selisih persentase status mutu air harian yang memenuhi baku mutu pada bulan3dan6= ((Persentase status mutu air harian yang memenuhi baku mutu bulan 4-6) - ^(Persentase status mutu air harian yang memenuhi baku mutu bulan 1- 3))l Target: peningkatan persentase status mutu air selama tiga bulan minimal 5 persen Keterangan: Persentase status mutu air harian yang memenuhi baku mutu pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun2O2l Lampiran VI Kelas II Subbldang Menu Rinclan Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Peralatan laboratorium untuk uji kualitas air dan merkuri Peningkatan persentase kualitas air Persentase kualitas air per enam bulan yang memenuhi baku mutu = ((Jumlah kualitas air yang memenuhi baku mutu dalam enam bulan)/(Jumlah kualitas air dalam satu tahun))x lOOo/o Target: peningkatan persentase kualitas air selama enam bulan dari baseline tahun sebelumnya Jumlah data hasil uji kualitas air termasuk merkuri yang disampaikan kepada stakeholder terkait sebagai informasi peringatan dini pencemaran hingga Juni 2024 (dilaporkan pada bulan Jluni2024) 14. BIDANG KEHUTANAN 14.1. Arah KebiJakan 1. DAK Fisik Penugasan bidang Kehutanan TA 2023 mendukung pencapaian isu tematik lintas bidang, khususnya Tematik Pengembanga.n Food Estate. 2. Mendukung pemulihan kesehatan dan/peningkatan daya dukung dan daya tampung Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam rangka mendukung Prioritas Nasional Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim. 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, temtama masyarakat sekitar kawasan hutan dengan pemberian akses kepada masyarakat berupa sarana dan prasarana produksi hasil hutan deilam rangka mendukung Prioritas Nasional Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing.
Meningkatkan pemulihan ekosistem dan/atau peningkatan daya dukung dan daya tampung Daerah Aliran Sungai (DAS) di dalam mendukung target pengembangan Food Estate. a. Penanaman Hutan Ralryat;
Dam Penahan;
Gully Plug;
Sumur Resapan;
Pembangunan sumber benih unggul (5 ha/unit);
Penyediaan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Alat Ekonomi Produktif. 14.2.2. Sasaran 1. Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui kelompok tani hutan lKfH (unit KTH Madya dan KUPS Gold dan/atau Siluer);
Penurunan luasan lahan kritis di Kawasan Food Estate di luar Kawasan hutan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah melalui:
Penanaman Hutan Ralryat b. Dam Penahan c. Gullg Plug d. Sumur Resapan e. Pembangunan sumber benih unggul (5 ha/unit) 14.3. Ruang Lingkup Kegiatan 14.3.1. Deskripsi Menu dan Rincian Menu Kegiatan 1. Penyelenggaraan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif dan sipil teknis di luar kawasan hutan, melalui:
Penanaman Hutan Ralryat b. Dam Penahan c. Gully Plug d. Sumur Resapan e. Pembangunan Sumber Benih Unggul (5 ha/unit) 2. Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTH) madya serta Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Gold dan/atau Siluer berupa alat ekonomi produktif. L4.4. Kriteria Lokasi Prioritas Prioritas lokasi untuk DAK Fisik Penugasan Bidang Kehutanan pada Tahun 2023 pada daerah-daerah:
Daerah yang masuk dalam lokasi prioritas (5 provinsi dan 7 kabupaten inti) dan lokasi penyangga (provinsi/ kabupaten / kota) Pengembangan Food Estate dalam satu kesatuan geospasial Daerah Aliran Sungai (DAS);
Provinsi memiliki Perangkat Daerah terkait urusan kehutanan (terdapat Perangkat Daerah dengan nomenklatur kehutanan yang memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan hutan dan telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah);
Provinsi yang memiliki luasan lahan kritis di luar kawasan hutan yang menjadi kewenangan Pemda berdasarkan peta lahan kritis nasional yang termuat dalam Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RU RHL), memiliki Danau Prioritas, dan 15 DAS yang dipulihkan;
Provinsi yang memiliki Perangkat Daerah kelembagaan yang telah menyiapkan prakondisi pembangunan sumber benih; dan
Provinsi yang memiliki izin perhutanan sosial yang terdiri dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosiat (KUPS) dengan peringkat gold atau silver dan Kelompok Tani Hutan (KTH) dengan status kelompok Madya.
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) kritis di luar kawasan hutan difokuskan di daerah (provinsi) yang termasuk dalam lokasi inti dan penyangga Food Estate yang memiliki keterkaitan geospasial (dalam satuan lanskap ekologis dan hidrologis), onfarm (keterkaitan sarana produksil, off fann (konektivitas pasar). Adapun ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan RHL mengacu pada Peraturan Menteri LHK Nomor 23 tahun 2O2l tentang Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 2. Fasilitasi alat ekonomi produktif untuk KTH dan KUPS difokuskan pada sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan komoditas yang akan dikembangkan pada Food Estate dengan memperhatikan luasan lahan kritis dan area yang memiliki izin Perhutanan Sosial. Adapun ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan sarana dan prasarana alat ekonomi produktif mengacu pada Peraturan Menteri LHK Nomor 9 tahun 2O2l tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial. L4.5.2. Ketentuan Khusus 1. RHL (vegetatif dan sipil teknis) dilaksanakan di luar kawasan hutan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah;
Kegiatan-kegiatan RHLyang dilaksanakan berupa satu paket pekerjaan yang meliputi penyediaan bibit, penan€unan, pengkayaan dan pemeliharaan tanaman tahun berjalan (P0);
Kegiatan RHL wajib dilaksanakan dengan sistem padat karya bersama masyarakat yang dilaksanakzur secara swakelola;
Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif melalui KTH dan/atau KUPS dengan persyaratan sebagai berikut:
penerima bantuan sarana prasarana adalah KTH dan/atau KUPS yang sudah memiliki kepengurusan yang berdomisili di desa/kelurahan setempat dan memiliki dokumen perencanaan pengelolaan/ rencana kerja usaha;
pengadaan sararla prasarana usaha ekonomi produktif dapat dilaksanakan melalui mekanisme e-katalog, penyedia barang/jasa (kontraktual) atau swakelola dengan mendahulukan penggunaan tenaga kerja dan bahan baku lokal serta dibuat Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada kelompok masyarakat; dan
kelompok masyarakat penerima bantuan wajib mengelola aset yang diberikan dan tidak memindahtangankan ke pihak lain.
tanah milik; atau
tanah desa/tanah marga /tanah adat. Tahapan penanaman hutan ralryat meliputi pembuatan rancangan dan pelaksanaan. 1) Pembuatan Rancangan a) Pen5rusunan rancangan kegiatan dapat dilaksanakan secara kontraktual atau swakelola. Pen5rusunan rancangan diutamakan dilaksanakan satu tahun sebelum pelaksanaan kegiatan (T-1). b) Rancangan kegiatan disusun oleh penyedia atau tim penyusun yang diketuai oleh Pejabat Eselon IV pada Dinas Provinsi, dinilai oleh Pejabat Eselon III yang membidangi rehabilitasi pada Dinas Provinsi, disahkan oleh Kepala Satuan Kerja yang bersangkutan dan disupervisi oleh BPDAS setempat. c) Rancangan teknis kegiatan penanaman hutan ralryat paling sedikit memuat: letak dan luas lokasi penanaman; jumlah dan ^jenis bibit; skema penanaman; kondisi sosial ekonomi dan kelembagaan serta kondisi fisik; rencana kegiatan; rencana anggaran biaya yang memuat kebutuhan biaya bahan, peralatan, dan upah; tata waktu pelaksanaan kegiatan; peta lokasi penanaman skala 1 :
000 (satu berbanding lima ribu) sampai dengan 1 :
000 (satu berbanding sepuluh ribu). 2) Pelaksanaan 1. Pelaksanaan seluruh tahapan kegiatan penanaman hutan rakyat dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi: penyediaan bibit, penanaman dan pemeliharaan tanaman. a. Penyediaan bibit diutamakan dengan membuat persemaian di lokasi penanaman atau dekat lokasi penanaman dengan ^jenis tanaman kayu-kayuan dan/atau pohon Hasil Hutan Bukan Kayu. Bibit harus memenuhi standar teknis minimal bibit layak tanam berdasarkan penilaian oleh tim yang dibentuk kepala satker. (No. SNI 8420 : 2OL8, prosedur pemeriksaan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal BDASPS Nomor P.OS/V-SET / 2OO9l. b. Penanaman dilaksanakan melalui tahapan kegiatan:
pembersihan lahan; 2l pemasangan patok dan pembuatan ^jalur tanaman;
pembuatan dan pemasangan ajir; 4l pembuatan lubang tanaman;
pemberian pupuk dasar/tambahan media tanam;
distribusi bibit ke lubang tanam; dan 7l penanaman. 3. Penanaman hutan ralryat dilaksanakan dalam 2 (dua) pola yaitu tumpang sari atau murni, dengan ^jumlah tanaman paling sedikit 400 (empat ratus) batang/hektare. Sedangkan jarak tanam bervariasi sesuai dengan ketentuan teknis dan kondisi lapangan. Penanarnan Hutan Rakyat pola tumpang sari dilaksanakan dengan kombinasi tanaman pokok kayu-kayuan dan/atau pohon Hasil Hutan Bukan Kayu dengan tanaman pakan ternak atau tanaman semusim. Penanaman Hutan Rakyat pola murni merupakan pola tanaman kayu-kayuan atau pohon Hasil Hutan Bukan Kayu yang mengutamakan produk tertentu. 4. Penanaman hutan ralryat dilaksanakan pada areal lahan terbuka, semak belukar, atau kebun campuran. a. Penanaman Hutan Ralryat pada lahan terbuka dilakukan dengan teknik:
Baris dan larikan tanaman lurus; Teknik tanaman baris dan larikan tanaman lurus, dilakukan pada lahan dengan tingkat kelerengan datar, tanah peka terhadap erosi serta larikan tanaman dibuat lurus dengan jarak tanam teratur.
Tanaman jalur dengan sistem tumpangsari; Teknik penan€rman tanaman jalur dengan sistem tumpang sari dilakukan pada lahan dengan ketentuan: a) tingkat kelerengan datar sampai dengan landai dan tanah tidak peka terhadap erosi; b) larikan tanaman dibuat lurus dengan jarak tanam teratur; c) jarak tanaman antar jalur lebih lebar; dan d) di antara tanaman pokok dapat dimanfaatkan untuk tumpangsari tanaman semusim, dan/atau tanaman sela. 3) Penanaman searah garis kontur; Teknik penanaman searah garis kontur dilakukan pada lahan dengan kelerengan agak curam sampai dengan curam dengan sistem cemplongan. 4l Sistem pot pada lahan yang berbatu. Teknik penanaman sistem pot pada lahan yang berbatu dilakukan dengan membuat lubang tanam di antara batu- batuan yang diisi dengan media tumbuh secukupnya. b. Penanaman Hutan Ralryat pada kebun campuran dilakukan dengan teknik:
Cemplongan: a) pembuatan lubang tanam dan piringan tanaman; b) pengolahan tanah hanya dilaksanakan pada piringan di sekitar lubang tanaman; c) dilaksanakan pada lahan-lahan yang miring dan peka terhadap erosi; dan d) merupakan cara penanarnan dengan pembersihan lahan di sekitar lubang tanaman. 2) Jalur: a) dilaksanakan dengan pembuatan lubang tanam dalam jalur larikan dengan pembersihan lapangan sepanjang jalur tanaman; dan b) dipergunakan di lereng bukit dengan tanaman sabuk gunung (counhtr plantingl. 3) Tugal (zero tillagel: a) dilaksanakan dengan tanpa olah tanah (zero tillagel; ffiEFrf,T5N REPUB_!{T5$poNrsn b) lubang tanaman dibuat dengan tugal (batang kayu yang diruncingi ujungnya); dan c) cocok untuk pembuatan tanaman dengan benih langsung terutama pada areal dengan kemiringan lereng yang cukup tinggi, namun tanahnya subur dan peka erosi. 5. Keberhasilan tumbuh tanaman pada akhir tahun paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah tanaman awal pada saat penanarnan. 6. Serah terima hasil kegiatan penanaman hutan ra\rat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang keuangan negara. 2. Pembangunan Dam Penahan Spesifikasi teknis pembangunan Dam Penahan adalah sebagai berikut:
Luas DTA 10 - 3O hektare;
Kemiringan alur ^< 35% (tiga puluh lima persen);
Tinggi maksimum 4 (empat) meter;
Kemiringan rata-rata DTA 10 - 35%o;
Tingkat erosi dan sedimentasi yang tinggi dan mampu menampung aliran permukaan yang besar;
Merupakan lokasi penanganan dampak bencana alam; dan/atau
Dam Penahan dapat dibangun secara seri dalam satu alur sungai dengan ketentuan persyaratan luas DTA setiap bangunan mengikuti kondisi lapangan. 3. Pembangunan Gully Plug Spesifikasi teknis pembangunan Gully Plug adalah sebagai berikut: parit/alur;
Pengelolaan lahan sangat intensif atau lahan terbuka;
Luas DTA 1 s.d. 5 hektare;
Kemiringan alur ^< 1O% (sepuluh persen);
Tingkat erosi dan sedimentasi yang tinggi dan mampu menampung aliran permukaan yang besar;
Merupakan lokasi penanganan dampak bencana alam; dan/atau
DPn dapat dibangun secara seri dalam satu alur sungai dengan ketentuan persyaratan luas DTA setiap bangunan mengikuti kondisi lapangan.
Pembangunan Sumur Resapan Spesifikasi teknis pembangunan Sumur Resapan adalah sebagai berikut:
daerah pemukiman padat penduduk dengan curah hujan tinggi;
aliran permukaan (surface ntn oJfl tinggi;
vegetasi penutup tanah ^< 3oo/o (tiga puluh persen);
struktur tanah yang dapat digunakan harus mempunyai nilai permeabilitas tanah ^> 2,O centimeter / jam;
kedalaman air tanah minimum 1,50 (satu dan lima) meter pada musim hujan;
diutamakan pada morfologi hulu dan tengah DAS; dan
jarak penempatan SRA terhadap bangunan yaitu:
terhadap sumur air bersih 3 (tiga) meter;
terhadap resapan tangki septik, saluran air limbah, cubluk, dan pembuang€rn sampah 5 (lima) meter; dan
terhadap pondasi bangunan 1 (satu) meter. 5. Pembangunan Sumber Benih Unggul Tahapan pembangunan sumber benih unggul meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. 1. Perencanaan Tahapan perencanaan meliputi konsultasi dan koordinasi, perjanjian pemanfaatan lahan fika dilaksanakan di luar kawasan hutan), pemilihan lokasi, pemilihan jenis tanaman, serta pengukuran dan risalah lapangan. a. Konsultasi dan koordinasi Konsultasi dan koordinasi dilakukan untuk memperoleh informasi calon lokasi pembangunan sumber benih unggul, kelas sumber benih unggul, dan pemilihan ^jenis tanaman. Konsultasi dan koordinasi ^juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman fungsi dan manfaat sumber benih unggul, serta untuk mendapatkan dukungan dari para pihak. b. Perjanjian pemanfaatan lahan Dalam hal pembangunan sumber benih unggul dilakukan di luar kawasan hutan (tanah pemerintah), diperlukan perjanjian antara Dinas Provinsi/UPTD dengan instansi yang ditunjuk untuk mengelola aset lahan tersebut untuk bisa dibangun dan dikelola sebagai sumber benih unggul dan dilengkapi pernyataan bermaterai yang ditandatangani oleh pejabat penanggung jawab BMN di daerah yang menyatakan tidak akan diubah peruntuka.nnya dalam jangka waktu minimal 2O (dua puluh) tahun. c. Pemilihan lokasi Pemilihan lokasi pembangunan sumber benih unggul harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Kesesuaian lahan. Lokasi memiliki kesesuaian tempat tumbuh dengan ^jenis tanaman yang akan dikembangkan sehingga mampu menjamin berlangsungnya sistem reproduksi (site-m atching). 2l Status lahan. Status peruntukan atau kepemilikan lahan calon lokasi sumber benih harus ^jelas dan bebas dari sengketa lahan (konflik tenurial), baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan hutan. 3) Kondisi fisik area. Kondisi lahan subur dan drainase baik. Topografi relatif datar sampai bergelombang sehingga memudahkan untuk pemeliharaan. 4l Keamanan. Tegakan arnan dari ancaman kebakaran, penebangan liar, perladangan berpindah, penggembalaan, dan penjarahan kawasan. 5) Aksesibilitas. Lokasi sumber benih harus mudah dijangkau dan memudahkan untuk pemeliharaan, pengunduhan buah, mempercepat waktu pengangkutan, serta untuk menjamin mutu fisik-fisiologis benih. d. Pemilihan ^jenis tanaman Jenis tanaman yang dapat dipilih berupa ^jenis tanaman penghasil kayu atau hasil hutan bukan kayu (HHBK) atau Multi Purpose Trees Species (MPTS). Kriteria pemilihan ^jenis tanaman:
Batang berkayu; 2l Nilai ekonomi yang tinggi;
Potensi pasar besar; 4l Sesuai agroklimat setempat; dan
Khusus untuk tanaman HHBK mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-ll/2OO7 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. e. Pengukuran dan risalah lapangan Kegiatan pengukuran meliputi:
Penetapan lokasi diperoleh dari hasil orientasi peta dan ground check lapangan. 2) Pengukuran dan pemancangan patok batas lokasi dengan menggunakan pal beton atau kayu awet dengan ukuran 8 cm X 8 cm x 100 cm. Jarak antar pal/patok 1O0 (seratus) meter dan/atau pada setiap sudut. 3) Dari hasil pengukuran lapangan selanjutnya dibuat peta lokasi dengan skala minimal 1 :
000 (satu berbanding lima ribu) yang didalamnya memuat informasi tepi peta fudul peta, skala ^peta, orientasi, Iuas areal, legenda peta, sumber peta, sumber data, pembuat peta, peta situasi, angka koordinat geografis UTM). Peta lokasi disusun oleh bagian perencanaan Dinas/UPTD, dinilai oleh Kepala UPTD pelaksana pembangunan sumber benih, disahkan oleh Kepala Dinas. 4) Dalam kegiatan risalah lapangan, dilakukan identifikasi lokasi serta pengumpulan data dan informasi yang meliputi nama lokasi (blok/dusun, desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota), koordinat lokasi, status lahan, aksesibilitas, biofisik (kondisi tutupan lahan, tipe ekosistem yang merupakan kesimpulan dari informasi tinggi tempat, iklim, dan ^jenis tanah), serta topografi. f. Pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan meliputi: penyiapan materi genetik, pembuatan bibit, pembuatan desain, persiapan areal penanarnan, pembangunan sarana dan prasarana, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengukuran tanaman.
Penyiapan benih/materi genetik Penyiapan benih dilaksanakan melalui eksplorasi benih/pengadaan benih dan labelisasi. ^. Eksplorasi benih merupakan langkah awal dari pekerjaan pembangunan sumber benih unggul yang bertujuan untuk mengumpulkan benih/materi genetik dari paling sedikit (seratus) pohon plus. Untuk mendapatkan benih dalam ^jumlah yang mencukupi dan masak fisiologis, eksplorasi benih harus dilakukan pada saat musim buah/panen raya dari jenis target yang akan ditanam. Pengunduhan benih dilakukan pada saat cuaca cerah, ag?r kualitas buah dapat terjaga sehingga mempunyai viabilitas yang tinggi. Materi genetik yang diperoleh segera dilakukan pencatatan mengenai informasi asal usul benih. Untuk jenis tanaman yang tidak mempunyai waktu berbuah/panen raya secara periodik (seperti meranti) atau waktu eksplorasi terlambat maka eksplorasi dapat dilakukan dengan pengumpulan anakan alam (wildlings) di bawah pohon plus. Pembangunan sumber benih unggul ^juga dapat dilakukan melalui pengadaan benih dengan memanfaatkan benih/bibit dari sumber benih unggul yang telah ada atau varietas atau klon unggul yang tersedia di pasar. Cara ini lebih mudah dan lebih efisien dari segi waktu dan biaya. Satu unit sumber benih unggul dibangun seluas 5 (lima) hektare yang terdiri atas beberapa blok. Apabila jumlah materi genetiknya tidak mencukupi maka dalam satu unit sumber benih dapat terdiri dari beberapa ^jenis tanaman dengan syarat satu blok harus terdiri dari jenis tanaman yang sama. Benih atau materi vegetatif yang dikumpulkan dari setiap pohon plus harus dipisahkan dan diberi label. 2) Pembuatan bibit. a) Pembuatan persemaian. Pembuatan persemaian dilakukan beriringan dengan pelaksanaan eksplorasi benih. Hal ini dimaksudkan agar ketika benih tiba dapat segera dilakukan penyemaian. Tahapan kegiatan ini sebagai berikut:
penentuan lokasi persemaian. Kriteria lokasi persemaian yaitu dekat lokasi penanaman, aksesibilitas baik, terdapat tenaga kerja terlatih, air tersedia dengan cukup baik dari segi kualitas dan kuantitas, topografi landai dan bebas dari gangguan alam seperti angin kencang; (21 penentuan dan pembuatan bedengan, yang meliputi bedeng tabur/semai dan bedeng sapih;
pengadaan media tumbuh berupa top soil yang dapat dicampur dengan sekam, gambut, tanah hutan, kompos, atau bahan organik lainnya;
pengadaan bahan peneduh. Peneduh dapat berupa anyaman daun atau kain sarlon;
pengadaan pupuk, pestisida, herbisida;
pengadaan dan pengisian polgbag; dan Ereta[ilil] REPuErd[5$poNesrr (71 pengadaan label dan perlengkapan persemaian. Pelabelan bibit dilakukan untuk memberikan informasi identitas asal usul tanaman (nomor bedeng, nomor famili, nama spesies, tanggal proses pembibitan, jumlah bibit). b) penaburan/penyemaian benih. Ekstraksi dilakukan terhadap benih yang masih menyatu dengan buahnya. Selanjutnya dilakukan sortasi benih untuk menyeleksi benih berdasarkan kualitasnya untuk kemudian disemai/ditabur di bedeng tabur. Untuk benih ukuran sedang sampai dengan besar, dapat langsung dikecambahkan di polybag yang telah diisi media tanam. Penyiraman dilalnrkan 2 (dua) kali sehari pada waktu pagi dan sore. Apabila kondisi hujan, penyiraman dapat dilakukan bila perlu saja. Penyemprotan insektisida, pestisida, atau fungisida dapat dilakukan untuk menanggulangi gangguan hama dan penyakit. Kelembaban dan aerasi media tumbuh harus dijaga selalu seimbang (tidak kering ataupun becek). Materi genetik yang diperoleh dengan pengambilan anakan alam (wildlings), dapat disemaikan terlebih dahulu atau langsung ditempatkan di polybag, namun sebaiknya terlebih dahulu diberi perlakuan khusus seperti pemangkasan akar dan pengurangan sebagian daun, pemberian zat perangsang/penumbuh akar dan pemberian sungkup plastik pada bedengannya. Penyiraman dilakukan secukupnya dengan tetap memperhatikan kelembaban media tumbuh. Setelah akar dan tunas baru tumbuh, sungkup dapat dibuka secara bertahap sehingga bibit dapat menyesuaikan diri dengan iklim atau kondisi alam di lingkungan sekitarnya. Bibit dipelihara hingga mencapai kondisi siap tanam. 3) Pembuatan desain. Desain tanaman berisi informasi antara lain metode yang digunakan (Randomized Complete Block Design, Single Tree Plot, Multiple Tree Plotl, layout tanaman, jumlah tanaman dalam plot, jumlah ulangan serta jarak antar blok. Desain dibuat sesuai dengan ketersediaan materi genetik. Multiple Tree Plot akan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan Sirqle Tree Plot. Namun demikian, untuk pertimbangan efisiensi dan kemudahan pelaksanaan di lapangan, disarankan menggunakan metode Single Tree Plot. ffitrEIIitill REPUEUK INDONESIA - 3156 - 4) Persiapan areal pena.naman. Persiapan areal pena.na.man dimaksudkan untuk mempersiapkan areal atau lokasi tanam supaya penanaman berjalan sesuai dengan rencana. Persiapan areal penanaman meliputi kegiatan:
pembersihan lahan dapat dilakukan secara total/land clearing atau secara jalur. (21 penentuan arah larikan mengikuti kontur. (3) pemasangan ajir dilakukan sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan. Ajir yang digunakan terbuat dari kayu setempat/bambu dengan panjang t 1 (satu) meter dan diameter 1-2 centimeter. (4) pembuatan lubang tanaman, dengan ukuran 3O x 30 x 30 cm atau disesuaikan dengan jenis tanaman. Tanah bagian atas (yang mengandung humus) dipisahkan dari tanah lapisan bawah, agar dapat dimasukkan secara terpisah ke dalam lubang tanam pada saat penanaman. (5) pemberian label pada ajir/lubang tanam sesuai peta desain tanaman. 5) Pembangunan sarana dan prasarana Pembangunan sarana dan prasarana sumber benih unggul dilaksanakan pada tahun berjalan. Sarana dan prasarana yang dibangun pada lokasi sumber benih unggul meliputi:
papan nama kegiatan. Papan nama kegiatan harus memuat informasi nama spesies (lokal dan ilmiah), kelas sumber benih, asal populasi, jarak tanam, Iuas areal penanaman, lokasi penanaman, koordinat lokasi penanaman, waktu penanaman (bulan dan tahun) dan informasi penting lainnya;
pondok kerja; dan
pagar pengaman dapat berupa pagar hidup (bambu/aren/kaliandra/pinang/ gamal d11.) atau dari kawat berduri. 6) Penanaman. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan. Tahapan penanaman sebagai berikut:
pemberian pupuk dasar dalam bentuk pupuk kandang atau kompos pada lubang tanam, dilakukan paling lambat 1 (satu) hari sebelum penanaman; (21 bibit yang sudah dipasangi label dan siap tanam ditempatkan di dekat lubang tanam sesuai dengan rancangan;
bibit dikeluarkan dari polgbag dan ditempatkan pada lubang tanam yang telah tersedia sebatas leher akar tanaman; (41 bibit ditimbun dengan top soildan dipadatkan;
polgbag digantung pada ajir sebagai tanda telah dilakukan penanaman; dan
pemeliharaan tahun berjalan (P0) berupa penyiangan, pendangiran, pemupukan, dan pen5rulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati. Untuk kebutuhan penyulaman tahun berjalan perlu disediakan bibit sebanyak 30%o (tiga puluh persen). 7) Pemeliharaan. a) Pemeliharaan tahun pertama (Pl). Kegiatan pemeliharaan tahun pertama (P1) meliputi tahapan:
penyiangan dilakukan 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun terhadap tanaman pengganggu/gulma secara total atau secara jalur; (21 pendangiran dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dengan menggemburkan tanah disekitar tanaman dengan radius 5O (lima puluh) centimeter;
pemupukan dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun pada sekeliling tanaman dengan menggunakan pupuk organik dan/atau pupuk anorganik dengan dosis yang disesuaikan dengan ^jenis tanaman. Pemberian pupuk dilakukan pada awal musim penghujan, pertengahan, dan menjelang akhir musim penghujan; (41 penyiraman dapat dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) hari pada musim kemarau atau disesuaikan dengan kebutuhan;
pengendalian hama dan penyakit tanaman, dilakukan apabila ada tanda-tanda serangan hama dan penyakit tanaman dengan menggunakan insektisida dan fungisida dengan jenis dan dosis yang sesuai dengan ^jenis hama dan penyakit tanaman;
pengamanan dari gangguan ternak dan pencegahan terjadinya kebakaran; dan (71 pemeliharaan label dilakukan pada label tanaman yang hilang atau terhapus tulisannya. (71 Pemeliharaan tahun kedua (P2). (8) Pemeliharaan tahun ketiga (P3) sampai dengan pemeliharaan tahun keempat (P4), dst. 8) Pengukuran dan penjarangan. (1) Pengukuran dilakukan untuk memonitor pertumbuhan tanaman. Pada kegiatan ini dilakukan pengukuran tinggi pohon, diameter batang setinggi dada (dbh), tinggi batang bebas cabang, serta kenampakan/fenotip tanaman seperti kelurusan batang dan kesehatan tanaman. Pengukuran tanaman dilakukan setiap tahun, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, dan dimulai pada pemeliharaan tahun pertama. (21 Penjarangan/seleksi yaitu kegiatan menghilangkan tanaman inferior. Sumber benih dapat dijarangi berdasarkan seleksi fenotipe (seleksi massa) atau berdasarkan hasil dari uji keturunan (roguirryl. Tujuan dari penjarangan yaitu untuk memberikan ruang tumbuh optimal pada tanaman terpilih yang ditinggalkan, sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan penjarangan dilakukan mulai pada pemeliharaan tahun kedua.
koordinator: Kepala Seksi yang menangani kegiatan monitoring dan evaluasi pada Dinas/UPTD. 2l Anggota: Dinas Kehutanan Provinsi, Pemangku kawasan/lahan, dan dapat ditambah dari unsur Perguruan Tinggi atau Litbang. b. Kegiatan Monitoring dilaksanakan minimal 2 (dua) kali setahun sedangkan kegiatan evaluasi dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau menyesuaikan kebutuhan dan ketersediaan anggaran. c. Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan, identifikasi permasalahan, dan mengetahui tingkat keberhasilan pembangunan sumber benih unggul. d. Laporan monitoring dan evaluasi disampaikan kepada Pembina Teknis Kegiatan dengan output berupa keberhasilan tanaman dan seleksi tanaman.
Keberhasilan tanaman Monitoring dan evaluasi keberhasilan tanaman dilakukan melalui metode sensus terhadap seluruh tanaman dengan diukur diameter tanaman, tinggi tanaman dan dihitung persentase tumbuh tanaman. Persen tumbuh tanaman dihitung dengan membandingkan jumlah tanaman yang hidup dengan jumlah tanaman yang ditanam. Adapun rumus persen tumbuh tanaman sebagai berikut: T = (Eh /En) x 1OO% dimana: T = Persen (%) tumbuh tanaman h = Jumlah tanaman yang hidup (meliputi : tanaman yang sehat dan kurang sehat. Tanaman merana tidak dihitung) n = Jumlah tanaman yang ditanam No Blok/ Luas/ Jenis Tanl Koordinat / ^Plot/No Tanaman Jumlah Tanaman (bte) Tinggi pohon Diameter pohon Ket Rencana Trrmbuh Rata-rata tinggi Rata-rata diameter Persen tumbuh : 2l Seleksi tanaman Monitoring dan evaluasi pada kegiatan seleksi diawali dengan pengukuran dan pengamatan pada seluruh pohon di lapangan yang meliputi tinggi, diameter, percabangan dan bentuk batang. Tahap selanjutnya dilakukan penandaan pohon untuk membedakan pohon yang akan dijarangi dan yang akan dipertahankan. Penandaan dilakukan dengan membandingkan penampakan fisiologis tanaman dan memperhatikan peta serta desain tanaman. Tanaman inferior, bengkok, batang utama menggarpu, terserang hama dan penyakit ditandai sebagai tanaman yang akan dijarangi. Sedangkan tanaman yang superior, batang lurus dan tidak menggarpu, sehat ditandai sebagai tanaman yang akan dipertahankan.
8.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Usaha Ekonomi Produktif melalui Kelompok Tani Hutan (KTHI dan/atau Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPSI. l. Sasaran calon penerima bantuan alat ekonomi produktif:
kelompok masyarakat pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan;
kelompok masyarakat pemegang Persetujuan Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan;
kelompok Masyarakat Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD);
koperasi Hutan Tanaman Ralryat;
kelompok masyarakat Mitra Persetujuan Kemitraan Kehutanan;
kelompok masyarakat Pemegang lzin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS);
kelompok Tani Hutan Ra\yat (HR);
kelompok Masyarakat Hutan Adat yang telah ditetapkan oleh Menteri;
masyarakat Hukum Adat yang telah memperoleh penetapan dari Pemerintah Daerah;
kelompok Tani Hutan (KTH) untuk pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat yang telah dibentuk dan difasilitasi oleh KPH/ Cabang Dinas Kehutanan dan UPT Pusat. 2. Pelaksanaan a. Calon penerima telah memenuhi kualifikasi KUPS Gold dan/atau Siluer, KTH Madya, serta untuk KTH (Kelompok Tani Hutan) yang telah memiliki rancangan usaha ekonomi;
Pelaksana kegiatan pengembangan sarana prasarana usaha ekonomi produktif adalah Kepala Perangkat Daerah yang menangani urusan bidang kehutanan;
Kegiatan peningkatan sarana dan usaha ekonomi produktif dilakukan melalui penyediaan alat/mesin pengolahan untuk peningkatan nilai tambah hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (rotan, madu, bambu, ulat sutera, gaharu, cendana, obat-obatan, minyak atsiri dan lain-lain antara lain alat kegiatan budidaya, pemanenan, pengolahan hasil, keperluan pemasaran untuk komoditas hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu bagi Kelompok Tani Hutan (KTH) dan/-atau kelompok usaha perhutanan sosial;
Penerima bantuan sarana prasarana yaitu kelompok tani hutan (KTH) dan/atau kelompok usaha perhutanan sosial yang sudah memiliki kepengurusan yang berdomisili di desa/ kelurahan setempat di sekitar hutan dan memiliki dokumen perencanaan pengelolaan/rencana kelola perhutanan sosial (RKPS);
Berdasarkan usulan dari kelompok masyarakat, Kepala Perangkat Daerah membentuk tim verifikasi administrasi (misal: organisasi kelompok, keabsahan kelompok dan jumlah anggota, rencana biaya, usulan jenis kegiatan) dan teknis (misal: kesesuaian rencana kegiatan, lokasi);
Penerima sarpras ekonomi produktif ditetapkan oleh OPD bidang kehutanan;
Pengadaan sarana prasarana usaha ekonomi produktif dapat dilaksanakan melalui penyedia barang/jasa (kontraktual) atau swakelola dan dibuat berita acara serah terima kepada kelompok masyarakat;
Kelompok masyarakat penerima bantuan wajib mengelola aset yang diberikan dan tidak memindahtangankan ke pihak lain; dan
Sarana dan prasarana dipergunakan untuk kegiatan budidaya dan pasca panen sesuai kebutuhan masing-masing KTH dan/kelompok usaha perhutanan sosial. L4.8.2. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Laporan triwulan I-IV dan capaian hasil jangka pendek (immediate outcomel disampaikan melalui sistem pelaporan online sebagai berikut:
laporan dalam bentuk sofycopg yang diunggah di aplikasi MONEVDAK Kementerian LHK;
laporan capaian hasil jangka pendek diinput di aplikasi KRISNA, diisi pada form yang sudah disediakan sistem. L4.8.2.1. Laporan yang diunggah di aplikasi MONEVDAK diisi pada form yang sudah disediakan sistem sebagaimana berikut: Bab I. PENDAHULUAN Menyajikan permasalahan utama tentang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan di daerah; serta latar belakang pelaksanaan DAK. Bab II. PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini OPD menyajikan ringkasan/ikhtisar rencana kerja dan anggaran DAK tahun 2022 (penjelasan singkat dari RK DAK). Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA 2022 1. Capaian Kinerja Subbab ini menyajikan capaian kinerja sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran DAK Tahun 2022 secara numerik (perbandingan), maupun deskripsi substantif berdasarkan hasil analisis.
1 Merujuk pada Peraturan Presiden Pasal 9 ayat 9 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik Penugasan TA. 2022 bahwa laporan capaian hasil jangka pendek sekurang-kurangnya memuat:
capaian indikator;
kendala;
data dukung.
2 Membandingkan:
antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir fiika ada);
realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional fiika ada).
3 Analisis a. penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
efisiensi penggunaan sumber daya;
hal-hal yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. 2. Realisasi Anggaran Menjelaskan realisasi anggaran yang telah digunakan untuk melaksanakan kegiatan DAK sesuai dengan Rencana Kerja DAK (RK- DAK) Bab IV. PENUTUP Pada bab ini OPD menjelaskan kesimpulan umum atas capaian kinerja serta langkah-langkah rekomendasi pelaksanaan kegiatan DAK di masa mendatang. a. Laporan dibuat dengan ringkas dan jelas serta tidak diperkenankan salin tempel (copA pastel tabel dari excel atau word ke dalam sistem MONEVDAK. b. Satker OPD kemudian mengunggah foto pelaksanaan kegiatan DAK di aplikasi pelaporan DAK. Foto-foto yang diunggah menggambarkan aktivitas masyarakat yang sedang memanfaatkan hasil kegiatan DAK (bukan hanya foto-foto barang yang diadakan), disertai dengan narasi singkat yang menjelaskan lokasi foto, masyarakat yang memanfaatkan, dan testimoni masyarakat. rfrlEFrlTIEN REPUBUK INDONESIA - 3163 - c. Form pengesahan laporan diisi oleh identitas kepala OPD dengan mengunggah scan tanda tangan digitat. Dalam rangka meminimalisasi penggunaan kertas Qtaperless) dan mendukung penurunan emisi, bentuk laporan yang diterima hanya berupa data yang diunggah di aplikasi MONEVDAK. Laporan berbentuk hardcopy tidak perlu disampaikan.
8.2.2. Laporan yang di-input di aplikasi KRISNA diisi pada form yang sudah disediakan sistem. Laporan yang di-input di aplikasi KRISNA diisi pada form yang sudah disediakan sistem yaitu Laporan Capaian Hasil Jangka Pendek.
8.2.2.1. Capaian Hasil Jangka Pendek. Bidang Meau Rinclan Menu Kegiataa Indlkator Capaian Cara PerhituDgan Kehutanan Pengembangan sarana dan prasarana usaha ekonomi produktif Kelompok Tani Hutan (KTH) Madya dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Gold dan/atau Silver Sarpras ekonomi produktif KTH Madya, KUPS Gold dan/atau Silver 1. Peningkatan produktivitas (kuantitas produksi) 2. Peningkatan produktivitas (kuantitas/n ilai tambah/har ga produk) (I<2-r<LWl x TOOo/o Keterangan: Kl: Rata-rata produksi dalam I bulan sebelum penambahan AEP K2: Rata-rata produksi dalam 1 bulan setelah penambahan AEP (H2-IIlWt x 7oo% Keterangan : Hl: Harga jual produk sebelum penambahan AEP H2: Harga jual produk setelah penambahan AEP * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2023 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) Rehabilitasi mangrove Bertambahnya luas mangrove yang di rehabilitasi 1. Pengukuran luas tanaman dilakukan dengan cara memetakan hasil penErnam€rn menggunakan GPS, drone, atau alat ukur lainnya. 2. Perhitungan jumlah tanaman dilakukan melalui teknik sampling dengan metode sgstematic sampling with random start * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2O23 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) Bidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Penanaman hutan rakyat Bertambahnya luasan penanaman di lahan kritis (dengan asumsi jumlah tanaman sesuai dengan tingkat keberhasilan minimal 70%) 1. Pengukuran luas tanaman dilakukan dengan cara memetakan hasil penanaman menggunakan GPS, drone , atau alat ukur lainnya.
Perhitungan jumlah tanaman dilakukan melalui teknik sampling dengan metode purposive sampling dan/atau Systematic sampling with random start, stratified sampling. * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2023 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) Dam penahan Jumlah sedimen yang tertampung Menggunakan pendekatan rumus volume prisma (luas alas x tinggi) (Perhitungan dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun setelah musim penghujan) V = [ 1 2 ^(𝑏1 + 𝑏2)ℎ]H ^ tertampung (m) h : panjang alur/ genangan tempat sedimen tertampung (m) H : tinggi sedimen tertampung (m) * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2023 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) V = A .H. A Keterangan: b1 : panjang ujung alur (b1) b2 : panjang bangunan tempat sedimen REPUEUK INDONESIA - 3166 - Bidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Gully Plug Jumlah sedimen yang tertampung Menggunakan pendekatan rumus volume prisma (luas alas x tinggi) V = [ 1 2 ^(𝑏1 + 𝑏2)ℎ]H ^ V = A .H A Keterangan: b1 : panjang ujung alur (b1) b2 : panjang bangunan tempat sedimen tertampung (m) h : panjang alur/ genangan tempat sedimen tertampung (m) H : tinggi sedimen tertampung (m) * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2023 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) Sumur Resapan Jumlah air yang diresapkan dalam tanah Perhitungan volume air hujan yang meresap ke dalam tanah menggunakan rumus sebagai berikut: V rsp = ( 𝑡𝑒 24 ^) ^ ^A ^ ^K Keterangan V rsp : volume air hujan yang meresap (m ^3 ) t e : durasi hujan efektif (jam) =0,9 R ^0,92 /60 (jam) h : panjang alur/ genangan tempat sedimen tertampung (m) H : tinggi sedimen tertampung (m) I: ITFF{IEIEN REPUEUK INDONESIA - 3167 - Bidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan Atot"r : Luas dinding sumur ^+ luas alas sumur (mz) K Koefisien permeabilitas tanah (m/hari) (untuk dinding sumur yang kedap, nilai Ky = Kn , untuk dinding tidak kedap diambil nila.i Krata-rata) Perhitungan dinding sumur resap€rn tidak kedap sebagai berikut: Krata+ata = ^Kr. ^A"+ ^K^. ^AV A,a"t Dimana: Krata-rata = Koefisien permeabilitas tanah rata-rata (m/hari) Ky = Koefisien permeabilitas tanah pada dinding sumur (m/hari) = 2/kn Kn = Koefisien permeabilitas tanah pada alas sumur (m/hari) Art = Luas alas sumur dengan penamparrg Lingkaran 1 4 ^rD2m2 = Luas alas sumur dengan penampang segi empat = ^p.L.(m2) Bidang Menu Rincian Menu Kegiatan Indikator Capaian Cara Perhitungan A" = Luas sumur penampang lingkaran = ^n. ^D. ^H(m2) dinding dengan = Luas sumur penampang empat = 2.P.L (mzl dinding dengan segi Perhitungan rumus durasi hujan efektif : te(jam) = 0,9xRo'ez 60 * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2023 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2023) Sumber benih unggul (unit @ 5ha) Bertambahnya luasan sumber benih unggul yang dibangun Pengukuran luas sumber benih dilakukan dengan cara memetakan lokasi dan hasil penanarnan menggunakan GPS, drone, atau alat ukut lainnya. * Perhitungan dilakukan dari akumulasi bulan Januari 2O23 sampai Juni 2023 (dilaporkan pada bulan Juni 2O23) 15. BIDANG TRANSPORTASI PERDESAAN 15.1. Subbidang Transportasi Perdesaan 15.1.1. Arah kebiJakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 merupakan bagian dalam DAK Fisik Tematik 3 dengan tema "Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi untuk Pembangunan Inklusif di Daerah Afirmasi" yang diarahkan untuk mendukung Prioritas NasionaL Ke-2 yaitu "Pengembangan Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan" dan Prioritas Nasional Ke-S yaitu "Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendulnrng Pembangunan Ekonomi dan Pelayanan Dasar" melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi perdesaan. Dengan demikian diharapkan daerah akan tumbuh lebih cepat sehingga tercipta pemerataan pembangunan nasional. Kebijakan penggunaan DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan diarahkan untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas penumpang dan barang terhadap pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian di kabupaten yang merupakan daerah tertinggal, kawasan perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar berpenduduk, dan kawasan transmigrasi serta afirmasi terhadap kabupaten di wilayah Papua.
1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 yaitu untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pergerakan penumpang dan barang yang menghubungkan:
desa-desa di daerah tertinggal menuju fasilitas pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah;
kawasan transmigrasi menuju fasilitas pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah;
kecamatan lokasi prioritas perbatasan termasuk Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT) berpenduduk, Pos Lintas Batas Negara (PLBN), serta pusat produksi di hrsat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) menuju fasilitas pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah; dan
desa-desa di kabupaten wilayah Papua menuju fasilitas pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah.
1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 15.1.3.1. Menu Kegiatan Menu DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 terdiri dari:
Pembangunan dan Peningkatan Jalan Desa Strategis;
Pengadaan Sarana Transportasi Darat;
Pengadaan Sarana Transportasi Perairan Dibawah 7 Gross Tonnage (GT) dan/atau Maksimal Kapasitas 25 Penumpang;
Pembangunan dan Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/Danau) Untuk Orang dan Barang; dan
Penggantian dan Renovasi Jembatan Gantung (Bentang Maksimal l2O Meter).
1.3.2. Kriteria Lokasi Prioritas Lokasi prioritas DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 meliputi 84 kabupaten yang merupakan daerah afirmasi di wilayah Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan kriteria sebagai berikut:
daerah tertinggal berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2O2O tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2O2O-2O24 dengan klasifikasi Kabupaten yang memiliki Kapasitas Fiskal kategori sedang, rendah dan sangat rendah dan memiliki skor Indeks Keterjangkauan s 3 berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2O2O (diotah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan penunjang ekonomi;
kecamatan lokasi prioritas perbatasan negara dan pulau-pulau kecil terluar berpenduduk berdasarkan RPJMN 2O2O-2O24 di Kabupaten dengan klasifikasi Kapasitas Fiskal kategori sedang, rendah dan sangat rendah dan memiliki skor Indeks Keterjangkauan < 3 berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2O2O (diolah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan penunjang ekonomi;
kawasan transmigrasi prioritas RPJMN 2O2O-2O24 yang berlokasi di Daerah Tertinggai, lokasi prioritas kawasan perbatasan negara dan kabupaten di Wilayah Papua dengan klasifikasi Kapasitas Fiskal kategori sedang, rendah dansangatrendahdanmemi1ikiskorIndeksKeterjangkauan< berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2O2O (diolah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan penunjang ekonomi; dan
seluruh kabupaten di Wilayah Papua berdasarkanlnpres No. 9l2O2O tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan klasilikasi Kabupaten yang memiliki Kapasitas Fiskal kategori sedang, rendah dan sangat rendah dan memiliki skor Indeks Keterjangkauan s 3 berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2O2O (diolah) terkait aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas Pendidikan, Kesehatan, dan penunjang ekonomi.
1.4. Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 15.1.4.1. Pembangunan dan Peningkatan Jalan Desa Strategis 15. 1.4. 1. 1. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Jalan desa strategis adalah jalan desa yang tidak tercatat sebagai jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan kabupaten/kota yang berfungsi sebagai penghubung antar desa/kelurahan dan/atau antar kawasan yang memiliki nilai strategis dalam percepatan pembangunan daerah untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi, kesej ahteraan, dan keamanan. 2. Terdiri dari dua rincian kegiatan yaitu Pembangunan Jalan Desa Strategis dan Peningkatan Jalan Desa Strategis dengan ruang lingkup sebagai berikut:
Pembangunan Jalan Desa Strategis merupakan kegiatan membuka trase jalan baru atau membangun jalan setapak menjadi standar jalan minimum sesuai dengan tingkat kebutuhan beban lalu lintas dan sesuai dengan standar yang berlaku; dan
Peningkatan Jalan Desa Strategis merupakan kegiatan peningkatan struktur jalan untuk meningkatkan kemampuan bagian ruas jalan yang belum memiliki lapisan perkerasan sesuai dengan tingkat kebutuhan beban lalu lintas dan sesuai dengan standar yang berlaku. 3. Prioritas Pembangunan dan Peningkatan Jalan Desa Strategis adalah ruas- ruas jalan sebagai berikut:
ruas jalan penghubung dari desa menuju ^jalan kabupaten/ provinsi / nasional ;
ruas jalan antar desa/kawasan yang menghubungkan ke fasilitas pelayanan dasar pelayanan pendidikan dan kesehatan, pusat produksi, pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat administrasi;
ruas jalan yang menghubungkan jalan paralel perbatasan, jalan sabuk perbatasan, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN);
ruas jalan lingkar/jalan poros di dalam pulau-pulau kecil terluar;
ruas ^jalan menuju atau penghubung ke kawasan dan di dalam kawasan transmigrasi;
ruas jalan antar desa/kawasan yang menghubungkan pusat-pusat produksi menuju pusat distribusi;
ruas jalan antar desa/kawasan yang menghubungkan ke kawasan pariwisata; dan
rLlas jalan penghubung menuju desa terisolir.
1.4. 1.2. Ketentuan Teknis 1. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan/peningkatan jalan desa strategis diutamakan ketercapaian konektivitas antar wilayah dan peningkatan aksesibilitas ke fasilitas dasar dan fasilitas yang menunjang perekonomian daerah. Dalam penentuan spesifikasi teknis memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
analisa beban lalu lintas jalan;
karakteristik wilayah (kondisi tanah dan kontur tanah);
kebutuhan panjang ruas jalan yang perlu ditangani; dan
ketersediaan sumber pendanaan. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan desa strategis mengacu pada Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang spesifikasi umum untuk pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan dan NSPK tentang Manual Desain Perkerasan Jalan serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait. 3. Pembangunan dan peningkatan jalan desa strategis harus dilengkapi dengan dokumen perencanaan meliputi:
Surat Keputusan/Surat Penetapan Kepala Daerah tentang penetapan ruas Jalan Desa Strategis;
^Peta ^Ruas ^Jalan ^Desa ^Strategis dalam ^format ^shapefile ^(SHP);
Detail Gambar Kerja lDetail Engineering Design/DEDI dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB);
Surat Pernyataan Kepala Daerah Tentang Kesiapan Lahan; dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir. 4. Spesifikasi teknis untuk kegiatan pembangunan jalan desa strategis adalah pembukaan badan jalan dan/atau pekerjaan lapis pondasi bawah (Sub Base Course) berupa lapisan pasir dan batu (sirtu) atau lapisan lain yang sejenis dengan kualitas serLlpa atau maksimal hingga perkerasan lapis permukaan bempa Lapisan penetrasi (Lapen) Makadam mengacu pada SNI 675I:
volume lalu lintas jalan;
umur rencana perkerasan jalan;
kondisi fondasi jalan; dan
efisiensi biaya. 6. Spesifikasi untuk kegiatan peningkatan jalan desa strategis diutamakan untuk ^jenis perkerasan jalan dengan lalu lintas rendah dan sedang, untuk jenis perkerasan yang direkomendasikan adalah konstruksi perkerasan lentur (flexible pauement) berupa Lapen Makadam mengacu pada SNI 6751: 2076 dengan tahapan pengerjaan kegiatan mengacu pada Panduan Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat. 7. Untuk ruas yang memerlukan peningkatan ruas jalan dengan konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) perlu dilengkapi rekomendasi teknis yang dikeluarkan oleh Tim Independen atau Perguruan Tinggi Negeri terkait ruas jalan tersebut. 8. Untuk daerah yang membutuhkan perlakuan khusus dalam pembangunan/peningkatan konstruksi jalan yang disebabkan lokasi pekerjaan merupakan tanah problematik yang meliputi tanah lunak baik organik maupun non organik, tanah ekspansif dan tanah gambut penentuan standar spesifikasi konstruksi jalan pada tanah problematik dibuktikan melalui tes in situ Calilornia. Bearing Ratio (CBR) sesuai SNI 03-L731-1989 atau CBR Laboratorium sesuai SNI 03-1744-1989. 9. Untuk ruas jalan desa strategis yang melewati sungai, saluran irigasi atau jurang yang membutuhkan jembatan sehingga ruas jalan yang diusulkan dapat fungsional maka jembatan tersebut dapat ditangani bersama ruas jalan desa strategis yang telah diusulkan. Desain konstruksi jembatan dalam ruas jalan desa strategis yang dibangun mengacu pada NSPK yang diterbitkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat tentang Kriteria Desain Jembatan Standar.
1.4. 1.3. Pelaksanaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan 1. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh OPD yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pekerjaan umum atau perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi di bidang ketransmigrasian untuk ruas di kawasan transmigrasi. 2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan/peningkatan jalan desa strategis mengoptimalkan penggunaan material lokal dan melibatkan tenaga kerja lokal di lokasi kegiatan sesuai dengan jenis pekerjaan dan keahlian. 3. Jalan desa strategis yang telah selesai dibangun akan menjadi aset pemerintah daerah. 4. Perangkat Daerah pelaksana berkewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemeliharaan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
t5.1.4.2. Pengadaan Sarana Transportasi Darat L6.L.4.2.1. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Sarana transportasi darat dipergunakan sebagai angkutan penump€rng/barang berupa angkutan perdesaan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat desa atau angkutan untuk mendukung pengembangan potensi daerah. 2. Pengadaan sarana transportasi darat dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
lokasi kegiatan diprioritaskan pada lokasi yang memiliki potensi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah;
lokasi desa yang terisolir dan tidak dilewati sarana transportasi umum;
memperhatikan rencana induk jaringan trayek untuk angkutan penumpang;
daerah memiliki komoditas/produk unggulan yang membutuhkan dukungan sara.na transportasi angkutan; dan
ketersediaan dan kelayakan calon pengelola benrpa Badan Usaha Milik (BUM) Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi untuk mengelola sarana transportasi.
1.4.2.2. Ketentuan Teknis 1. Rancang bangun dan rekayasa setiap tipe kendaraan bermotor untuk angkutan barang dan/atau orang tersebut disusun dan ditetapkan oleh Perangkat Daerah kabupaten/kota pengelola kegiatan. 2. Rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai standar kelayakan angkutan darat untuk penumpang/barang yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang lalu lintas dan angkutan jalan. 3. Pengadaan sarana transportasi darat perlu dilengkapi dokumen perencanaan sebagai berikut:
profil BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi darat;
Surat Hasil Penilaian Kelayakan BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi darat oleh OPD pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi dan/atau oleh Inspektorat Daerah;
Surat Pernyataan Kesanggupan Mengelola Sarana Transportasi dari Kepa1a BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi;
Dokumen Rencana Induk Trayek untuk angkutan penumparlg oleh OPD yang memiliki urusan perhubungan;
data ketersediaan jumlah sarana transportasi di daerah untuk angkutan penumpang;
data ketersediaan jumlah produksi komoditas unggulan daerah yang akan didukung melalui pengadaan sarana transportasi untuk angkutan barang; dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala OPD pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir. 4. Terdapat dua jenis sarana transportasi darat yang diperbolehkan, yaitu:
Kendaraan Pbk Up (Single Cabinl Sarana transportasi jalan kendaraan bermotor dengan bak dan kabin tunggal untuk angkutan barang serta orang dengan 4 (empat) roda dengan penggerak 2 (dua) roda Qxal/single gardan atau 4 (empat) roda $xal/double ^gardan ^sesuai dengan ^kebutuhan ^dan ^karakteristik ^wilayah penerima bantuan. Rincian Spesifikasi Teknis Kendaraan Pbk-Up/ Single Cabin: No Uraian Spesifikasi 1 Model Pbk-up kabin tunggal/ekstra kabin dengan bak muatan terbuka dan/atau tertutup 2 GVW (JBB) <3,5 (tiga koma lima) Ton 3 Sistem Penggerak Memiliki 4 (empat) roda yang digerakkan oleh:
penggerak roda belakang atau dua roda $x2l b. penggerak empat roda $xal 4 Dimensi a. tinggi bak bagian dalam: maksimum 500 mm b. tinggi kendaraan bermotor: ketentuan tinggi kendaraan bermotor 1,7 (satu koma tujuh) kali lebar kendaraan dan/atau 4.2OO (empat ribu dua ratus) milimeter diukur dari permukaan tanah b. Kendaraan Minibus/ Mbrobus Sarana transportasi jalan berupa bus kecil untuk angkutan orang dengan 4 (empat) roda dengan mesin penggerak dua roda Qxal atau 4 (empat) roda $xfl sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah penerima bantuan. Rincian Spesilikasi Teknis Kendaraan Microbus/ Minibus: No Uraian Spesifikasi 1 Model Mbrobus/Minibus dengan kapasitas 10 (sepuluh) - 20 (dua puluh) kursi 2 GVW (JBB) <8 (delapan) Ton 3 Sistem Penggerak a. penggerak roda belakang atau dua roda $x2) b. penggerak empat roda $xal 4 Dimensi a. panjang kendaraan kurang lebih 5.505 (lima ribu lima ratus lima) mm b. lebar kendaraan kurang lebih f.695 (seribu enam ratus sembilan puluh lima) mm c. tinggi kendaraan kurang lebih 2.095 (dua ribu sembilan puluh lima) mm, diukur dari permukaan tanah L5.1.4.2.3. Pelaksanaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan 1. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh OPD yang memiliki tugas dan fungsi di bidang perhubunganf transportasi. 2. Pengadaan sarana transportasi dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota melalui belanja hibah yang diserahkan kepada pemerintah desa/kelurahan yang kemudian pengelolaan dan pemeliharaan moda akan dilaksanakan oleh BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi yang memiliki unit usaha/pelayanan di bidang transportasi atau unit usaha yang mendukun! pengembangan komoditas unggulan atau potensi daerah. 3. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran sesuai dengan target keluaran yang telah disepakati di dalam rencana kegiatan pada sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi.
OPD pelaksana menetapkan trayek untuk kendaraan penumpang yang berpedoman pada rencana induk jaringan lalu lintas dan angkutan jalan kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. OPD pelaksana wajib berkoordinasi dengan OPD pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi penerima sarana trasnportasi untuk melakukan pembinaan kepada penerima terkait tata cara pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana transportasi yang telah dihibahkan. 6. BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi penerima bantuan bersama dengan OPD pelaksana dapat menetapkan tarif penggunaan sarana transportasi angkutan penumpang dan angkutan barang untuk menunjang biaya operasional. 7. BUM Desa/BUM Desa Bersama/koperasi penerima wajib melakukan pengelolaan dan pemeliharaan moda transportasi agar dapat digunakan secara berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat. 8. BUM Desa/BUM Desa Bersama/koperasi pengelola moda wajib menyampaikan laporan tiap bulan kepada OPD penanggung jawab kegiatan paling sedikit memuat beberapa hal sebagai berikut:
jumlah penumpang tiap bulan yang memanfaatkan sarana transportasi; dan
jumlah pendapatan tiap bulan yang dihasilkan dari pengelolaan sarana transportasi. 9. OPD pelaksana berkoordinasi dengan OPD pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi untuk melakukan pengawasan pemanfaatan sarana transportasi yang telah dihibahkan.
1.4.2.4. Ketentuan Khusus l. Sarana transportasi dilarang untuk dipergunakan sebagai kendaraan dinas pejabat atau kendaraan operasional instansi pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu. 2. Sarana moda transportasi darat wajib menggunakan plat kuning. 3. Setiap sarana transportasi wajib mencantumkan sumber pendanaan kegiatan pada badan kendaraan f moda, yaitu: Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023.
1.4.3. Pengadaan Sarana Transportasi Perairan Di Bawah 7 Gross Tonnage (GTf dan/atau Maksimal Kapasitas 25 Penumpang 15. 1.4.3. 1. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Sarana transportasi perairan dipergunakan sebagai angkutan penumpErng/barang berupa angkutan perdesaan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat desa atau angkutan untuk mendukung pengembangan potensi daerah. 2. Pengadaan sarana transportasi perairan dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
lokasi kegiatan diprioritaskan pada lokasi yang memiliki potensi untuk mendukung pengembangan perekonomian daerah;
lokasi desa yang terisolir dan tidak dilewati sarana transportasi umum;
memperhatikan rencana induk jaringan trayek untuk angkutan penumpang;
daerah memiliki komoditas/produk unggulan yang membutuhkan dukungan sarana transportasi angkutan; dan
ketersediaan dan kelayakan calon pengelola berupa BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi untuk mengelola sarana transportasi.
1.4.3.2. Ketentuan Teknis 1. Pengadaan sarana transportasi perairan perlu dilengkapi dokumen perencanaan sebagai berikut:
profil BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi darat;
Dokumen Detail Gambar Kerja Kapal (Detail Engineeing Design/DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
Surat Hasil Penilaian Kelayakan BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi darat oleh OPD pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi dan/atau oleh Inspektorat Daerah;
Surat Pernyataan Kesanggupan Mengelola Sarana Transportasi dari Kepala BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi calon pengelola sarana transportasi;
Dokumen Rencana Induk Trayek untuk angkutan penumpang oleh OPD yang memiliki urusan perhubungan;
data ketersediaan jumlah sarana transportasi di daerah untuk angkutan penumpang;
data ketersediaan jumlah produksi komoditas unggulan daerah yang akan didukung mellaui pengadaan sarana transportasi untuk angkutan barang; dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala OPD pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir. 2. Jenis sarana transportasi air yang diizinkan adalah kapal angkutan penumpang dan/atau barang dengan ukuran dibawah 7 (tujuh) Gross Tonnage (GT) dan/atau maksimal kapasitas 25 (dua puluh lima) penumpang. 3. OPD pelaksana kegiatan wajib menetapkan rancang bangun dan Rencana Anggaran Biaya sarana transportasi perairan sebelum penyusunan Rencana Kegiatan DAK. 4. Dalam penentuan rancang bangun sarana transportasi perairan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
karakteristik perairan setempat;
kebutuhan masyarakat dan potensi daerah;
biaya operasional sarana transportasi; dan
standar keamanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5. Dalam hal keselamatan transportasi mengacu pada peraturan perundang- undangan tentang Standar Kapal Nonkonvensi Berbendera Indonesia.
f .4.3.3. Pelaksanaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan 1. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh OPD yang memiliki tugas dan fungsi di bidang perhubungan / ^transportasi. 2. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran sesuai dengan target keluaran yang telah disepakati di dalam rencana kegiatan pada sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. 3. Pengadaan sarana transportasi dilakukan melalui belanja hibah yang diserahkan kepada pemerintah desa/kelurahan yang kemudian pengelolaan dan pemeliharaan moda akan dilaksanakan oleh BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi di lokasi kegiatan yang memiliki unit usahalpelayanan di bidang transportasi. 4. OPD pelaksana wajib berkoordinasi dengan perangkat daerah pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi penerima moda transportasi untuk melakukan pembinaan, pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan moda transportasi yang telah dihibahkan. 5. BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi penerima bantuan bersama dengan Perangkat Daerah pelaksana dapat menetapkan tarif penggunaan sarana transportasi angkutan penumpang dan angkutan barang untuk menunjang biaya operasional. 6. BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi penerima wajib melakukan pemeliharaan dan pengelolaan moda transportasi agar sarana moda trasnportasi dapat digunakan secara berkelanjutan bagi kepentingan masyarakat. 7. Dalam hal pengoperasian moda, pengelola berkewajiban mengurus ijin operasional dan rekrutmen awak kapal berpengalaman sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 8. BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi pengelola moda wajib menyampaikan laporan tiap bulan kepada OPD penanggung jawab kegiatan paling sedikit memuat beberapa hal sebagai berikut:
jumlah penumpang tiap bulan yang memanfaatkan sarana transportasi; dan
jumlah pendapatan tiap bulan yang dihasilkan dari pengelolaan sarana transportasi. 9. OPD pelaksana berkoordinasi dengan OPD pembina BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi untuk melakukan pengawas€rn pemanfaatan sarana transportasi yang telah diihibahkan.
1.4.3.4. Ketentuan Khusus 1. Sarana moda transportasi dilarang untuk dipergunakan sebagai kendaraan dinas pejabat atau kendaraan operasional instansi pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu. 2. Setiap sarana moda transportasi wajib mencantumkan sumber pendanaan kegiatan pada badan kendaraan f moda, yaitu: Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023.
1.4.4. Pembangunan dan Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/Danau) untuk Orang Dan Barang 15. 1.4.4. 1. Ruang Lingkup Kegiatan Dermaga rakyat berperan sebagai tempat pelayanan multifungsi untuk mendukung kehidupan masyarakat yang berfungsi sebagai pengumpan/sub pengumpan bagi dermaga/pelabuhan yang lebih besar di sungai/danau, melalui:
pelayanan tambat dan labuh kapal;
pelayanan bongkar muat barang;
pelayanan perbaikan dan pemeliharaan kapal;
pelayanan logistik dan perbekalan kapal; dan
penyediaan dan/atau pelayanan jasa lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
1.4.4.2. Ketentuan Teknis Terdapat 2 (dua) jenis rincian kegiatan yaitu Pembangunan Dermaga Rakyat (Sungai/Danau) dan Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/Danau). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan/rehabilitasi dermaga rakyat (sungai/danau), sebagai berikut:
1.4.4.2. 1. Pembangunan Dermaga Rakyat (Sungai/Danauf 1. Lokasi dermaga rakyat yang dibangun tidak tercatat dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN). 2. Pembangunan dermaga ralryat (sungai/danau) harus merupakan bagian dari sistem kepelabuhanan llalu lintas perairan yang komprehensif, baik yang sudah ada maupun yang akan dibangun untuk mendukung jaringan transportasi sungai/ danau. 3. Kegiatan pembangunan tidak diperkenankan berupa lanjutan atau perluasan dari pembangunan tahun anggaran sebelumnya. 4. Ketersediaan lahan calon lokasi dermaga ralryat (sungai/danau) harus berstatus bebas sengketa berdasarkan aspek regulasi. 5. Pembangunan dermaga ralryat (sungai/danau) harus dilengkapi dengan dokumen perencanaan meliputi:
studi kelayakan /feasibility Shtdg (FS);
Detail Gambar Kerja (Detail Engineeing Design/DEDI dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB);
Surat Pernyataan Kepala Daerah tentang kesiapan lahan;
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL); dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala OPD pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir. 6. Jenis dan rancang bangun dermaga rakyat (sungai/danau) yang dibangun harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan kondisi tebing sungai, perbedaan muka air pasang dan surut. 7. Pembangunan dermaga ra}ryat (sungai/danau) wajib dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun anggaran.
Ketersediaan sumber daya manusia dalam operasional dan pengelolaan dermaga rakyat (sungai/danau). 9. Dalam pen5rusunan rancang-bangun dermaga ralgrat (sungai/danau) harus mengacu kepada ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku dan mendapat pengesahan dari instansi yang berwenang. I 5. 1.4.4.2.2. Rehabilitasi Dermaga Rakyat (Sungai/ Danau) 1. Status kepemilikan dermaga rakyat (sungai/danau) yang direhabilitasi merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota. 2. Dermaga ralryat yang direhabilitasi tidak tercatat dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN). 3. Dermaga ralryat (sungai/danau) yang direhabilitasi merupakan dermaga yang memiliki fungsi strategis dalam mendukung aktifitas masyarakat dan mendukung jaringan transportasi sungai/ danau. 4. Kegiatan rehabilitasi diutamakan untuk merehabilitasi fasilitas perairan berupa dermaga ljet$, causewaA, trestle, dan kelengkapan pendukung dermaga. 5. Lokasi dermaga rakyat (sungai/danau) yang direhabilitasi harus berstatus bebas sengketa berdasarkan aspek regulasi. 6. Rehabilitasi dermaga rakyat (sungai/danau) harus dilengkapi dengan dokumen perencanaan meliputi:
Detail Gambar Kerja (Detail Engineering Design/DEDI dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB);
dokumentasi kondisi dermaga;
data kerusakan dermaga;
data jumlah kapal sandar; dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala OPD pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir.
1.4.4.3. Pelaksanaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan 1. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan oleh OPD yang memiliki tugas dan fungsi di bidang perhubunganf transportasi. 2. Dermaga ralryat yang telah dibangun menjadi aset pemerintah daerah.
Perangkat daerah pelaksana berkewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemeliharaan dermaga ralqyat yang telah dibangun atau direhabilitasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Pemerintah daerah diizinkan untuk memungut biaya terhadap pemanfaatan dermaga ralryat yang ditetapkan melalui peraturan kepala daerah.
1.4.4.4. Ketentuan Khusus 1. Pekerjaan pembangunan atau rehabilitasi dermaga ralqyat harus selesai dalam jangka waktu I (satu) tahun anggaran, tidak diperkenankan dikerjakan dengan kontrak tahun jamak (multiyearsl. 2. Pekerjaan pembangunan atau rehabilitasi dermaga rakyat apabila tidak selesai dalam 1 (satu) tahun anggaran berjalan sehingga menyebabkan dermaga ralryat yang dibangun tidak fungsional maka pembangunan wajib diselesaikan menggunakan pembiayaan dari Angg€rran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun anggaran berikutnya setelah dilakukan audit oleh pihak internal dan eksternal. 3. Pada saat pelaksanaan kegiatan, diletakkan papan informasi di lokasi kegiatan yang memuat tentang nama kegiatan, volume fisik, nilai kontrak, sumber dana, lokasi, waktu pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana, dan konsultan. 4. Pada dermaga rakyat yang dibangun atau direhabilitasi, terdapat prasasti yang memuat informasi tentang nama kegiatan, volume fisik, nilai kontrak, sumber dana, lokasi, dan waktu pelaksanaan.
1.4.5. Penggantian dan Renovasi Jembatan Gantung lBentang Maksimal l2O Meter) 15. 1.4.5. 1. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Renovasi jembatan gantung diutamakan bagi jembatan gantung yang dalam kondisi rusak ringan maupun berat yang memiliki nilai strategis bagi masyarakat terutama di desa yang terisolir yang merupakan akses utama masyarakat menuju ke fasilitas pelayanan dasar (kesehatan & pendidikan) dan menunjang kegiatan perekonomian. 2. Jembatan gantung atau jembatan penyeberanga.n orang dalam kondisi rusak berat dan tidak dimungkinkan untuk direnovasi, dapat dibangun jembatan gantung baru di lokasi yang sama menggantikan jembatan gantung yang rusak. 3. Menu penggantian dan renovasi jembatan gantung (bentang maksimal 120 meter) terdiri dari dua rincian kegiatan, yaitu:
Penggantian Jembatan Gantung, khususnya untuk jembatan gantung yang mengalami kondisi rusak berat dan tidak dimungkinkan untuk direnovasi dan jembatan penyeberangan orang dengan kondisi yang tidak layak dan tidak memenuhi standar keamanan sehingga membahayakan masyarakat; dan
Renovasi Jembatan Gantung, khususnya untuk jembatan gantung yang mengalami kondisi rusak ringan sampai tingkat sedang dan tidak memerlukan penggantian berat, contoh: rusak selasar jembatan, rusak sebagian sling dan perbaikan sebagian rangka jembatan.
1.4.5.2. Ketentuan Teknis 1. Jembatan gantung yang akan direnovasi sudah menjadi aset pemerintah daerah/ pemerintah desa. 2. Kegiatan penggantian dan renovasi jembatan gantung harus dilengkapi dengan dokumen perencanaan meliputi:
Dokumen Detail Gambar Kerja (Detail Engineeing Design/DEDI dan Rencana Anggaran Biaya (RAB);
dokumentasi kondisi eksisting jembatan yang akan direnovasi/diganti; dan
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani di atas materai oleh Kepala OPD pelaksana kegiatan sebagaimana format terlampir. 3. Dalam menetapkan rancang bangun jembatan gantung untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
karakteristik sungai untuk menentukan elevasi lantai jembatan, seperti:
lebar sungai, tinggi tebing dan kondisi tebing sungai; 2l rata-rata tinggi air normal sungai; dan
rata-rata frekuensi banjir dan tinggi air banjir maksimal;
kondisi tanah, untuk perkiraan letak dan jenis fondasi jembatan;
beban rencana jembatan, meliputi:
beban vertikal berupa beban mati/beban dari material jembatan itu sendiri dan beban hidup dari pengguna jembatan (maksimal kendaraan roda dua); dan 2l beban samping berupa beban angin yang terjadi pada sisi depan yang terbuka dari batang-batang jembatan;
lokasi jembatan; dan
umur rencana jembatan gantung.
Berdasarkan bentangnya, terdapat beberapa desain ^jembatan gantung yang direkomendasikan untuk dapat digunakan:
Pelaksanaan konstruksi jembatan gantung mengacu pada konstruksi Jembatan Untuk Desa (JUDESA) yang diterbitkan oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015 atau referensi lain dengan desain dan kualitas serupa serta mendapat pengesahan dari instansi yang berwenang. 6. Dalam pelaksanaan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan material lokal dan melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan dan keahlian.
1.4.5.3. Pelaksanaan, Pengelolaan dan Pemeliharaan l. Pemerintah daerah menunjuk Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang pekerjaan umum untuk melakukan pengelolaan dan a. Tipe asimetris (contoh: bentang 40 m < L < 60 m).
Tipe double asimetris (contoh: bentang 60 m < L < 120 m). pemeliharaan aset undangan. 2. Pemeliharaan ^jembatan Pemeliharaan Jembatan Pemeliharaan Jembatan perundang-undangan. sesu€u dengan ketentuan peraturan perundang- gantung mengacu kepada pedoman Manual Suspensi serta Pedoman Pemeriksaan dan Gantung sesuai dengan ketentuan peraturan 15. 1.4.5.4. Ketentuan Khusus 1. Pelaksanaan kegiatan selesai dalam 1 (satu) tahun anggararl, tidak diperkenankan untuk menggunakan kontrak tahun ^jamak (multiyearsl. 2. Apabila pelaksanaan kegiatan tidak selesai dalam 1 (satu) tahun anggaran sehingga menyebabkan bangunan ^jembatan gantung menjadi tidak fungsional maka pelaksanaan kegiatan wajib dilanjutkan menggunakan APBD pada tahun Eurggaran berikutnya setelah dilakukan audit oleh ^pihak internal dan eksternal. 3. Pada saat pelaksanaan kegiatan, diletakkan papan informasi di lokasi kegiatan yang memuat tentang narna kegiatan, volume fisik, nilai kontrak, sumber dana, lokasi, waktu pelaksanaan, nama kontraktor pelaksana, dan konsultan. 4. Pada Penggantian atau Renovasi Jembatan Gantung yang dibangun, terdapat papan atau prasasti yang memuat informasi tentang nama kegiatan, volume fisik, nilai kontrak, sumber dana, lokasi, waktu pelaksanaan, dan kapasitas maksimal jembatan serta hal-hal yang perlu diperhatikan terkait keamanan ^jembatan gantung.
1.5. Kegiatan Penunjang Dalam hal kegiatan DAK Fisik Transportasi Perdesaan terdapat kegiatan penunjang, untuk penggunaannya terbatas pada kegiatan sebagai berikut:
biaya tender;
^jasa konsultan kegiatan kontraktual;
penyelenggaraan rapat koordinasi di pemerintah daerah; dan/atau
perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan dalam rangka pengendalian dan pengawasan.
1.6. Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Penilaian kinerja kegiatan dinilai berdasarkan indikator sebagai berikut:
panjang jalan desa strategis yang dibangun/ditingkatkan sehingga meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di daerah tertinggal, kawasan perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar berpenduduk, dan kawasan transmigrasi serta seluruh kabupaten di Wilayah Papua;
jumlah sarana transportasi baik sarana transportasi darat dan perairan yang tersedia sehingga masyarakat memperoleh kemudahan dalam mengakses fasilitas pelayanan dasar dan pusat kegiatan perekonomian wilayah;
jumlah dermaga rakyat (sungai/danau) yang dibangun atau direhabilitasi sehingga meningkatkan kualitas pelayanan transportasi di wilayah perairan sungai/danau dan meningkatkan laju pergerakan barangf orang di daerah tertinggal, kawasan perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar berpenduduk, dan kawasan transmigrasi serta seluruh kabupaten di Wilayah Papua;
jumlah jembatan gantung yang direnovasi atau diganti sehingga meningkatkan aksesibilitas desa-desa di daerah tertinggal, kawasan perbatasan negara, pulau-pulau kecil terluar berpenduduk, dan kawasan transmigrasi serta seluruh kabupaten di wilayah Papua;
jumlah kabupaten yang realisasi output dan keuangan tercapai sesuai dengan rencana kegiatan yang disepakati;
jumlah kabupaten yang menyerahkan laporan pelaksanaan kegiatan dengan lengkap dan tepat waktu;
jumlah keterlibatan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan;
^jumlah kabupaten yang melakukan sinergi kegiatan yang didanai oleh DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya seperti (termasuk DAK Fisik bidang lain); dan
jumlah kabupaten yang menerapkan prinsip-prinsip good gouelrlance dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian DAK Fisik Bidang Transportasi Perdesaan.
1.7. Mekanisme Pengadaan Barang Jasa Mekanisme pengadaan barang dan jasa pada menu kegiatan Bidang Transportasi Perdesaan dilaksanakan melalui penyedia barang/jasa. Pemilihan metode pelaksanaan menyesuaikan dengan karakteristik menu kegiatan dan mengutamakan pada ketercapaian output yang disepakati dalam rencana kegiatan. Untuk kegiatan konstruksi dapat dilakukan menggunakan mekanisme lelang/kontraktual dan untuk kegiatan pengadaan sarana transportasi dapat menggunakan mekanisme e-purchasing atau lelang/kontraktual. Pengadaan barang dan jasa dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai pengadaan barang dan jasa.
1.8. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan 1. Laporan kegiatan terdiri dari 3 (tiga) jenis sebagai berikut:
Laporan Semester (Laporan Perkembangan Pelaksanaan);
Laporan Akhir; dan
Laporan Capaian Hasil Jangka Pendek. 2. Laporan Semester dan Laporan Akhir paling sedikit memuat beberapa hal sebagai berikut:
menu kegiatan;
lokasi kegiatan;
rencana target keluaran kegiatan;
nilai kontrak keluaran kegiatan;
realisasi keuangan;
realisasi fisik;
jumlah tenaga kerja; dan
dokumentasi perkembangan dan hasil akhir kegiatan. 3. Laporan perkembanga.n pelaksanaan kegiatan dilaporkan per semester 1 (satu) paling lambat dilaporkan pada minggu pertama Bulan Agustus Tahun 2023 sesuai format sebagaimana terlampir. 4. Laporan akhir pelaksanaan kegiatan dilaporkan paling lambat dilaporkan pada Bulan Juni Tahun 2024 sesuai format sebagaimana terlampir. 5. Laporan Capaian Hasil Jangka Pendek dilaporkan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. 6. Laporan pelaksanaan kegiatan disusun oleh OPD pelaksana kegiatan dilaporkan kepada Badan Perencanaan Pembangun€rn Daerah (Bappeda) dan disahkan oleh Kepala Daerah kemudian dilaporkan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Cq. Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama.
1.9. Capaian Hasil Jangka Pendek Dampak yang diharapkan dengan dilaksanakannya DAK Transportasi Perdesaan adalah meningkatnya kualitas pelayanan dan pergerakan penumpang dan barang dari Pulau-Pulau Kecil Terluar berpenduduk, kawasan perbatasan negara, daerah tertinggal, kawasan transmigrasi dan desa-desa di 84 kabupaten yang merupakan Daerah Afirmasi di Wilayah Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Dampak tersebut dinilai berdasarkan indikator dampak jangka pendek sebagai berikut: Indikator Penilaian Imme diate Outco me Kegiatan No. Rincian Kegiatan Indikator Target Capaian Jangka Pendek Satuan Cara Perhitungan 1 Pembangunan Jalan Desa Strategis Meningkatny a persentase desa dengan jalan antar desa terluas diperkeras hasil DAK Transportasi Perdesaan Diklasifikasikan berdasarkan pagu alokasi per kegiatan: < 3Milyar: 2oh 4o/o > 6 Milyar: 5% Persentase (b-c\ d Ket: a = ^o/o peningkatan jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas diperkeras 6 = jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas diperkeras tahun 2O2l c ^: ^jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas diperkeras tahun 2O2O d = total ^jumlah desa di kabupaten/kota No Rincian Kegiatan Indikator Target Capaian Jangka Pendek Satuan Cara Perhitungan 2 Peningkatan Jalan Desa Strategis Meningkatny a persentase desa dengan jalan antar desa terluas aspal/lapen/ beton hasil DAK Transportasi Perdesaan Diklasifikasikan berdasarkan pagu alokasi per kegiatan: < 3Mllyar: 2o/o 4o/o > 6 Milyar: 5% Persentase (b-c\ d Ket: a = ^o/o peningkatan jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas aspal b = jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas aspal tahun 2O2l c = jumlah desa dengan permukaan jalan antar desa terluas aspal tahun 2O2O d = total ^jumlah desa di kabupaten/kota 3 Pengadaan sarana transportasi darat dan perairan dibawah 7 GT (gross tonnagel dan/atau maksimal kapasitas 25 penumpang Meningkatny a persentase desa yang terlayani oleh sarana transportasi publik hasil DAK Transportasi Perdesaan 5 ^o/o Persentase (b-c\ d Ket: a = ^o/o peningkatan jumlah desa yang terlayani transportasi umum b = jumlah desa yang terlayani transportasi umum 2O2L No. Rincian Kegiatan Indikator Target Capaian Jangka Pendek Satuan Cara Perhitungan c = jumlah desa yang terlayani transportasi umum 2O2O d = total jumlah desa di kabupaten/kota Meningkatny a rata-rata pendapatan BUM Desa/BUM Desa Bersama/Ko perasi yang mengelola sarana transportasi hasil DAK Transportasi Perdesaan Rp3,5 Juta/Bulan Rp/Bulan a: b-c Ket: a = Selisih Pendapatan rata-rata per bulan BUM Desa/Koperasi pengelola sebelum dan setelah mengelola sarana transportasi perdesaan b = pendapatan /bulan ^setelah mengelola sarana transportasi perdesaan c = pendapatan /bulan ^sebelum mengelola sarana transportasi perdesaan No. Rincian Kegiatan Indikator Target Capaian Jangka Pendek Satuan Cara Perhitungan 4 Pembangunan dan rehabilitasi dermaga ralryat (sungai/danau) untuk orang dan barang Meningkatny a frekuensi sandar kapal yang memanfaatk an dermaga hasil DAK Transportasi Perdesaan 30 Kali/ Bulan/ Dermaga Frekuensi Sandar Kapal/ Bulan/ Dermaga Jumlah frekuensi kapal bersandar per bulan setelah dibangunnya dermaga rakyat 5 Penggantian dan renovasi jembatan gantung (bentang maksimal 120 meter) Meningkatny a persentase desa yang memanfaatk an ^jembatan gantung sebagai sarana penyeberang an hasil DAK Transportasi Perdesaan Diklasifikasikan berdasarkan karakteristik wilayah: Sumatera - Jawa ^: 5o/o Kalimantan - Sulawesi = 4o/o Nusra- Maluku - ^Papua = ^3o/o Persentase b a=- c Ket: a = ^oh Jumlah desa yang memanfaatkan jembatan gantung di kecamatan lokasi jembatan gantung 6 = jumlah desa yang memanfaatkan jembatan gantung c = total ^jumlah desa di kecamatan lokasi jembatan gantung Target OutputTA2O2S dan Penerima Manfaat No. Rincian Kegiatan Indikator Target Output TA 2o23 Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat 1 Pembangunan Jalan Desa Strategis Meningkatnya persentase desa dengan ^jalan antar desa terluas diperkeras hasil DAK Transportasi Perdesaan 152,9 KM Masyarakat Desa 2 Peningkatan Jalan Desa Strategis Meningkatnya persentase desa dengan ^jalan antar desa terluas aspal/lapen/beton hasil DAK Transportasi Perdesaan 152,54 KM Masyarakat Desa 3 Pengadaan sarana transportasi darat dan perairan dibawah 7 GT (gross tonnage) dan/atau maksimal kapasitas 25 penumpang Meningkatnya persentase desa yang terlayani oleh sarana transportasi publik hasil DAK Transportasi Perdesaan Sarana Transportasi Darat: 105 Unit Sarana Transportasi Perairan: 15 Unit Masyarakat Desa dan BUM Desa / ^BUM Desa Bersama/ Koperasi Meningkatnya rata-rata pendapatan BUM Desa/BUM Desa Bersama/Koperasi yang mengelola sarana transportasi hasil DAK Transportasi Perdesaan No. Rincian Kegiatan Indikator Target Output TA 2o/23 Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat 4 Pembangunan dan rehabilitasi dermaga ralryat (sungai/danau) untuk orang dan barang Meningkatnya frekuensi sandar kapal yang memanfaatkan dermaga hasil DAK Transportasi Perdesaan Pembangunan Dermaga Ralryat: 19 Unit Rehabilitasi Dermaga Ralryat: 1 Unit Masyarakat Desa 5 Penggantian dan renovasi jembatan gantung (bentang maksimal l2O meter) Meningkatnya persentase desa yang memanfaatkan jembatan gantung sebagai sarana penyeberangan hasil DAK Transportasi Perdesaan 9 Unit Masyarakat Desa 15.1.10. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Kepala Organisasi Perangkat (OPD| Daerah Pelaksana DAK Transportasi Perdesaan KOP AURAT INSTIINSI SURAT PERI.IYATAAN TAI.IGGUNG JAV/itB MUTI^AK KEPAT.A ORGANISASI PERANGI(AT DAERAH KABUPATEN/KOTA ... Yang bertandatangan di bawah iai: Nama Lengkap : Jabatan : Ala: nat Kantor : Nomor Telepon : MENYATAKAN 1. Bersedia melaksanakan kegiatan DAK Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan Pehrnjuk Teknis yang ditetapkan dan sesuai peraturan penrndang-undaagan yang bedaku. 2, Bahwa selunrh data dan informasi terkait Rencana Kegiatan DAK Bidang Transportasi Perdesaan Tahun Anggaran 2023 adalah benar. 3. Segala konsekuensi yang muncul di kemudian hari akibat ketidakbenaran data dan informasi yang diberikan serta ketidalcsesuaian pelaksanaan kegiatan dengan Pehrnjuk Teknis yang ditetapkan akan menjadi tanggung jawab saya. Demikian surat pernyataan lnl dibuat dalam keadaan sadar, tanpa paksaan, dan dibuat dengao sebenarnya. "i; ; il; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; l; ; Md6iRP. lO-mO &n 3tEapd bEsl. TTD Nama. NIP 15.1.11. Format Kegiatan Laporan Semester dan Laporan Akhir Pelaksanan LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PER SEMESTER / LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DAK FISIK TRANSPORTASI PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2023 Provinsi : lhbupaten/kota : (Halaman U 2023 Kepala OPD ..... Ihbupaten ........ (rrdl Kepala Bappeda Kabupaten..... (ttdl N.I.P N.I.P No. hrcncanoan Kcaiatan Realisari Menu lGgiatan tok!d (Nama Ruur/Kcc./Dcsa| Volume Bctdasatkan RK KRISNA DAK Volume Berdacsrken Kontrok tatuon Nilai K"giatan &rdasarkan RK KRISNA DAK tRpl Nitai Kegiatan Badnwkan Nilai l(ontra& (Rp) Jumlah Tenaga Kcrjo Kcuangan Fisik Nilsi IRPI Rtranlalc Pl,l Volumc R?arf,'nt!!c V"l tl) tI lJt $ ls) 6t o Irl t9 tlq ll ^r)-t ^royt7| ttrt trJHr2)/t{l DOKUMENTASI LAPORAN KEGIATAN PER SEMESTER/LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DAK FISIK TRANSPORTASI PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2023 Provinsi Kabupaten/kota lHolaman ^2l No. Jenis Kegiatan Lokasi Kegiatan Realisosi Fisik f/"1 Dokumentasi lforo pcrkemban gan hasil pelaksanaanf I Ru43.,.., Desa..., Kecamatan o% Foto 2g% Foto 7SV" Foto IOOP/o Foto Kepola OPD Provinsi / Kabupaten / l(ota (rrdl N.t.P.: Kepala Boppeda Provinsi/ Kabupaten/ Kota (ttdf N.I.P.: PNESTDEN REPUEUK INDONESIA - 3198 - 16.
Rehabilitasi causewaa Paket a) Rehabilitasi struktur atas b) Rehabilitasi reuertment causewaa. c) Rehabilitasi pagar railing.
Rehabilitasi kelengkapan dermaga Paket a) Pengadaan dan pemasangan frontalframe. b) Pengadaan dan pemasangan rubberfender c) Pengadaan dan pemasangan bollard. d) Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan di dermaga. e) Pengadaan sign post di pelabuhan. 2 Pengadaan Sarana (Moda) Transportas i Perairan a. Pembangun an Bus Air Roro Unit b. Pembangun an Bus Air Unit Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Pelabuhan sungai dan danau adalah pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan sungai dan danau, sedangkan pelabuhan penyeberangan adalah pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan penyeberangan. Pelabuhan laut adalah pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani kegiatan angkutan laut dan/atau angkutan penyeberangan. Rehabilitasi fasilitas pelabuhan dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) sesuai dengan tingkat kerusakannya, yaitu:
Rehabilitasi berat adalah pekerjaan rehabilitasi sebuah fasilitas pelabuhan dengan memperbaiki/ mengganti keseluruhan fasilitas tersebut. 2. Rehabilitasi sedang adalah pekerjaan rehabilitasi sebuah fasilitas pelabuhan dengan memperbaiki/ mengganti sebagian fasilitas tersebut. 3. Rehabilitasi ringan adalah pekerjaan rehabilitasi sebuah fasilitas pelabuhan dengan memperbaiki tanpa mengganti fasilitas tersebut.
3.1. Menu Kegiatan Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan Menu kegiatan rehabilitasi fasilitas pelabuhan meliputi rincian kegiatan:
Rehabiltasi Fasilitas Darat a. Rehabilitasi gedung terminal;
Rehabilitasi gudang;
Rehabilitasi lapangan penumpukan;
Rehabilitasi jalan lingkungan dan areal parkir;
Perkerasan jalan lingkungan pelabuhan;
Perkerasan areal parkir siap muat kendaraan;
Rehabilitasi pagar pelabuhan. e. Pengadaan perlengkapan zonasi di pelabuhan;
Pengadaan lampu penerangan di areal pelabuhan. 2. Rehabilitasi Fasilitas Perairan a. Rehabilitasi dermaga;
Rehabilitasi dermaga (tipe pontorL, trloueable bridge, plengsengan, dan platforml;
Rehabilitasi breasting dolphin;
Rehabilitasi mooring dolphin;
Rehabilitasi catwalk dan railing;
Rehabilitasi talud/ reuertment. b. Rehabilitasi trestle;
Rehabilitasi struktur bawah trestle;
Rehabilitasi struktur atas trestle;
Rehabilitasi pagar railing;
Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan. c. Rehabilitasi causeway; dan
Rehabilitasi stnrktur atas;
Rehabilitasi reuertment causewag;
Rehabilitas.i pagar railing;
Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan. d. Rehabilitasi kelengkapan dermaga. 1) Pengadaan dan pemasangan frontalframe;
Pengadaan dan pemasangan rubber fender;
Pengadaan dan pemasangan bollard;
Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan di dermaga;
Pengadaan signpost di pelabuhan. L6.3.2. Menu Kegiatan Pengadaan Sarana (Modaf Transportasi Perairan Menu kegiatan pengadaan sarana (moda) transportasi perairan meliputi rincian kegiatan:
Pembangunan Bus Air RoRo Bus Air RoRo adalah kapal dengan panjang tidak lebih dari 24 meter dari tipe lambung katamaran yang digunakan untuk mengangkut kendaraan kecil dan penumpang sebagai sarana angkutan umum bagi masyarakat, dilengkapi pintu rampa untuk naik dan turun kendaraan. Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam pembangunan Bus Air RoRo adalah antara lain:
Bus Air RoRo direncanakan, dibangun, dan dilengkapi agar laik laut untuk dibperasikan di sungai, danau, dan laut dangkal dengan jarak pelayaran maksimal dari bibir pantai sejauh 6 nautical mile (NM)dengarr kondisi gelombang paling tinggi 1,5 meter (shallow water), mempunyai konstruksi kuat dan dengan kemampuan olah gerak yang baik. b. Bus Air RoRo didesain untuk jarak pelayaran (crube range) paling jauh 40 nautical mile (NM). c. Desain mengikuti persyaratan klasifikasi untuk kapal dengan panjang sampai dengan 24 meter, baik dari Klasifikasi Indonesia (KI) atau dari klas anggota International Association of Classificatbn Societies (IACS) dan aturan pemerintah untuk kapal domestik sesuai tipe kapal yang berlaku sebagai referensi dalam perencanaan, selanjutnya dalam pembangunannya diawasi dan memenuhi persyaratan KI dan/atau IACS serta mendapatkan notasi penuh KI dan/atau /ACS untuk konstruksi dan sekurang-kurangnya notasi minimum klasifikasi untuk permesinan sebagai kapal bangunan baru dengan panjang sampai dengan 24 meter. d. Bus Air RoRo direncanakan sesuai dengan kondisi perairan operasional dan derm aga / pelabuhan eksisting. e. Perencanaan dilakukan dengan pertimbangan agar dapat dihasilkan Bus Air RoRo yang dapat dioperasikan dengan aman dan selamat, mudah dalam pemeliharaan, dan kemudahan mendapatkan suku cadang. f. Bahan, mesin, dan perlengkapan kapal harus baru, tidak cacat, dan cocok untuk dipakai di wilayah pengoperasiannya serta untuk keperluan penggunaan di bidang maritim. g. Bus Air RoRo dibangun dan dilengkapi surat-surat/dokumen-dokumen kapal sesuai dengan persyaratan/peraturan yang berlaku. h. Bus Air RoRo dirancang dengan persyaratan:
Lambung berbahan alumunium standar marine dan seluruh permukaan alumunium di cat dengan marine paint, dan dilengkapi dengan lapisan pelindung tahan api di kamar mesin. 2) Memiliki geladak tertutup sebagai ruang akodasi penumpang dengan kapasitas penumpang sekurang-kurangnya untuk 30 (tiga puluh) penumpang. 3) Dilengkapi dengan 2 (dua) buah pintu rampa yang terletak di haluan dan buritan kapal yang mampu mengangkut kendaraan roda 2 (dua) sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) unit. 4) Memiliki peralatan keselamatan sesuai dengan jumlah pelayar, minimal berupa inflatable life raft, life jacket, hfe buoy, dan lain-lain sesuai dengan regulasi kapal penumpang. 5) Memiliki peralatan navigasi dan komunikasi sesuai dengan wilayah operasi dengan jarak pelayaran 30 (tiga puluh) mil atau lebih. 2 6) Memiliki mesin induk dari tipe marine yang sesuai untuk menghasilkan kecepatan operasional yang diinginkan. 7l Pada akhir pembangunan kapal dilengkapi dengan dokumen dan sertifikat lain yang diperlukan dalam pengoperasian kapal, antara lain meliputi sertifikat pembangunan, sertifikat klasifikasi lambung, sertifikat garis muat, Surat Ukur, Gross Akta, dan Surat Tanda Kebangsaan, sertifikat keselamatan, dan lain-lain. i. Pembangunan Bus Air RoRo harus dapat diselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran. Pembangunan Bus Air Bus Air adalah kapal penumpang dengan panjang tidak lebih dari 24 meter yang dioperasikan di sungai dan danau yang digunakan untuk mengangkut penump€rng sebagai sarana angkutan umum bagi masyarakat. Hal-hal yang harus dilaksanakan dalam pembangunan Bus Air adalah antara lain:
Bus Air direncanakan, dibangun, dan dilengkapi agar laik laut untuk dioperasikan di perairan pedalaman (sungai dan danau) Indonesia linland ^waterwagsl ^dan ^perairan pelabuhan ^atau ^laut ^dangkal ^yang mempunyai konstruksi kuat dan kemampuan olah gerak yang baik. b. Desain mengikuti persyaratan klasifikasi untuk kapal dengan panjang sampai dengan 24 meter, baik dari Klasifikasi Indonesia (KI) atau dari klas anggota International Association of Classification Societies (IACS) dan aturan pemerintah untuk kapal domestik sesuai tipe kapal yang berlaku sebagai referensi dalam perencanaan, selanjutnya dalam pembangunannya diawasi dan memenuhi persyaratan KI dan/atau IACS serta mendapatkan notasi penuh KI dan/atau /ACS untuk konstruksi dan sekurang-kurangnya notasi minimum klasifikasi untuk permesinan sebagai kapal bangunan baru dengan panjang sampai dengan 24 meter. c. Bus Air direncanakan sesuai dengan kondisi perairan operasional dan dermaga/pelabuhan eksisting. d. Perencanaan dilakukan dengan pertimbangan agar dapat dihasilkan bus air yang dapat dioperasikan dengan aman dan selamat, mudah dalam pemeliharaan, dan kemudahan mendapatkan suku cadang. e. Bahan, mesin dan perlengkapan kapal harus baru, tidak cacat, dan cocok untuk dipakai di wilayah pengoperasiannya serta untuk keperluan penggunaan di bidang maritim. f. Bus Air dirancang dengan persyaratan:
Lambung berbahan alumunium standar maine dan seluruh permukaan alumunium di cat dengan marine paint dengan ukuran minimum 7 (tujuh) GT.
Memiliki geladak tertutup sebagai ruang akomodasi penumpang dengan kapasitas penumpang minimal L2 (dua belas) penumpang. 3) Dilengkapi dengan akses untuk naik dan turun penumpsng, serta m€rng untuk pemuatan barang. 4) Memiliki peralatan keselamatan, peralatan navigasi, dan komunikasi sesuai dengan regulasi yang berlaku, baik berdasarkan ^jumlah pelayar, area pelayaran, dan tonase kapal. 5) Memiliki mesin induk dari tipe marine yang sesuai untuk menghasilkan kecepatan operasional yang diinginkan. 6) Pada akhir pembangunan kapal dilengkapi dengan dokumen dan sertifikat kapal yang diperlukan dalam pengoperasian kapal, antara lain meliputi sertifikat pembangun€rn, sertifikat klasifikasi lambung, sertifikat garis muat, Surat Ukur, Gross Akta, dan Surat Tanda Kebangsaan, sertifikat keselamatan, dan lain-lain. g. Pembangunan Bus Air harus dapat diselesaikan dalam waktu I (satu) tahun anggaran.
5.2. Ketentuan Teknis/Penilaian 16.5.2.1. Menu Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan 1. Status aset dan pengelolaan dermaga/pelabuhan milik Pemerintah Daerah dengan dilengkapi dokumen sertifikat lahan dan/atau NPHD. 2. Rehabilitasi pelabuhan harus di lokasi pelabuhan yang eksisting sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN). 3. Pelabuhan harus mempunyai pengelola dilengkapi dengan dokumen SK UPT provinsi/kabupaten/kota atau perangkat yang melaksanakan operasional dan pemeliharaan aset. 4. Tidak dibiayai meialui anggaran K/L (pusat) pada tahun anggaran yang sama. 5. Pelabuhan yang diusulkan harus dilengkapi dengan:
kesiapan dokumen perencanaan, yaitu DED Rehabilitasi (RAB, gambar teknis, dan spesifikasi teknis) yang telah mendapat pengesahan / legalitas dari Pejabat Pemerintah Daerah yang Berwenang;
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah mendapat pengesahan/legalitas dari Pejabat Pemerintah Daerah yang Berwenang; dan
gambar/foto eksisting fasilitas pelabuhan yang akan dilakukan rehabilitasi. 6. Pelabuhan yang melayani angkutan penumpang, barang, dan kendaraan beserta muatan untuk mendukung sistem transportasi dan logistik nasional. 7. Kondisi pelabuhan (baik, rusak ringan, rusak berat). 8. Jumlah/frekuensi dan kondisi/spesifikasi kapal yang sandar. 9. Jumlah penumpang transportasi air per tahun per daerah. 10. Kepedulian daerah dalam mengalokasikan APBD untuk sektor Transportasi Perairan. 11. Pernyataan kesanggupan dari Kepala Daerah untuk pengalokasian anggaran pengoperasian/pemeliharaan aset yang telah didanai melalui DAK Fisik. Hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Dalam pelaksanaan rehabilitasi fasilitas pelabuhan khususnya pada sisi darat berupa bangunan dan gedung harus dilakukan penilaian tingkat kerusakan dengan menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi dari Dinas Pekerj aan Umum provinsi/ kabupaten / kota. 2. Pengelolaan dan pemeliharaan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis daerah provinsi/kabupaten/kota penerima. Setelah pelabuhan diserahterimakan ke Unit Pelaksana Teknis daerah provinsi/kabupaten/kota penerima, Dinas Perhubungan terkait berkewajiban melakukan pembinaan dalam pelaksanaan pengelolaan pelabuhan serta melakukan pemeliharaan pelabuhan. L6.5.2.2. Menu Pengadaan Sarana (Modaf Transportasi Perairan Kriteria teknis/penilaian Pembangunan Bus Air dan Bus RoRo adalah: No Kriteria Umum Kriteria Khusus Keterangan 1 Data perencanaan teknis kapal Kesiapan data perencanaan teknis pengadaan sarana (moda) transportasi perairan, berupa:
TOR;
RAB;
Gambar rencana umum;
Spesifikasi teknis; - TOR dan RAB yang ditandatangani oleh Kepala Dinas; - Gambar rencana umum dan spesifikasi teknis yang di tanda tangani oleh konsultan perencana yang disetujui oleh Kepala Dinas. 2 Data dukung teknis sub bidang pengadaan sa-rana (moda) transportasi perairan a. Surat penyataan bahwa kapal akan di bangun dengan regulasi Klas dan sesuai dengan aturan yang berlaku (konstnrksi, permesinan dan perlistrikan, perlengkapan keselamatan, navigasi, dan komunikasi) - Ditandatangani oleh Kepala Dinas.
Kesiapan operator kapal (kelembagaan dalam mengoperasikan kapal) - Dioperasikan oleh BUMD, dibuktikan dengan akta perusahaan BUMD, NPWP, izin usaha BUMD (Surat izin usaha Angkutan Penyeberangan/ SIUAP), neraca keuangan, memiliki kinerja baik. Atau - Dioperasikan oleh Perusahaan Pelayaran, dibuktikan dengan MOU antara Pemerintah Daerah dan ^perusahaan pelayaran No Kriteria Umum Kriteria Khusus Keterangan c. Kesiapan SDM d. Kesiapan zrnggarr€rn untuk operasional dan perawatan moda/sarana e. Data supply and demand, serta perhitungan keuangan ^(financinl analgsisl (perjanjian kerjasama pengelolaan dan operasional kapal sebagai sarana angkutan umum untuk jangka waktu sekurang- kurangnya 3 tahun dan dapat diperpanjang kembali), akta perusahaan, NPWP, izin usaha, neraca keuangan, memiliki kinerja baik. Atau - Dioperasikan oleh UPTD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mengelola dan mengoperasikan moda/ sarana transportasi perairan, dibuktikan dengan Peraturan Gubernur atau Peraturan Bupati/ Walikota terkait Pembentukan UPTD. - Memiliki SDM dengan kompetensi kecakapan nautika (ANT) dan teknika (ATT) sesuai dengan ukuran kapal. - Dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Aset dan Pengalokasian Anggaran Dalam APBD setiap tahun untuk operasional dan perawatan moda/sarana (ditandatangani diatas materai oleh Kepala Daerah) - SK lintas/trayek/rute. - Rata-rata harian penumpang dan barang yang diangkut. - Data jumlah kapal eksisting yang beroperasi. - Perhitungan potensi muatan/penumpang terhadap biaya operasional No. Kriteria Umum Kriteria Khusus Keterangan (ditandatangani oleh Kepala Dinas). f. Data kondisi perairan - Data ^jarak lintas/trayek/rute. - Data kondisi perairan (tinggi gelombang rata-rata dan tertinggi). - Data kondisi cuaca ekstrim yang pernah terjadi fiika ada). - Laporan gangguan alur pelayaran (iika ada). - Laporan kecelakaan yang pernah terjadi fiika ada) (ditandatangani oleh Kepala Dinas). g. Ketersediaan dermaga/prasarana untuk sandar kapal dan fasilitas (khusus untuk Bus Air RoRo, dermaga harus bisa untuk naik dan turun kendaraan). - Data layout dermaga. - Data konstruksi dermaga. - Data perairan disekitar kolam dermaga. - Data pasang surut. - Data/informasi ketersediaan supply bahan bakar (bensin) (ditandatangani oleh Kepala Dinas).
Menyertak an data manifes yang disahkan oleh pihak yang berwenang (pemda/ operator);
Hasil perhitunga n indikator capaian;
Data dukung penunjang (foto kegiatan). Persentase peningkatan jumlah penumpang 5 Persen [((Rata-Rata Jml Penumpang Januari-Mei 20241- (Rata- Rata Jml Penumpang Januari-Mei 2o23ll/Rata- Rata Jml Penumpang Januari-Mei 20231"100 Persentase peningkatan jumlah kendaraan 5 Persen [((Rata-Rata Unit Kendaraan Januari-Mei Pelabuhan laut Persentase peningkatan jumlah ship call 3 Persen [((Rata-Rata lml ^Ship Call Januari-Mei 20241- lRata- Rata Jml Ship Call Januari- Mei 2023))/RataRa ta lml Ship Call Januari-Mei 20231r0O Persentase peningkatan jumlah barang 3 Persen [((Rata-Rata Jml Barang Januari-Mei 2024l.- (RataRata Jml Barang Januari-Mei 2o23ll/Rata- Rata Jml Barang Januari-Mei 2O23lLOO Persentase peningkatan jumlah penumpang 3 Persen [((Rata-Rata Jml Penumpang Januari-Mei 2024)- (Rata- Rata Jml Penumpang Januari-Mei 2o23))/Rata- Rata Jml Penumpang Januari-Mei 20231100 2 Pengadaan Sarala (Moda) Transportas i Perairan Bus Air & Bus Air Roro Persentase peningkatan jumlah trip/trayek yang dilayani 5 Persen [((Rata-Rata Trip Januari- Mei 20241- (Rata-Rata Trip Januari- Mei 20231)/Rata- Rata Trip Januari-Mei 2023]*l0O Diisi oleh Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan Melampirka n data dukung:
Menyertak an data manifes yang disahkan oleh pihak yang berwenang (pemda/op erator);
Hasil perhitunga n indikator capaian ; Persentase peningkatan jumlah penumpanS 5 Persen [((Rata-Rata Jml Penumpang Januari-Mei 20241-(Rara- Rata Jml Penumpang Januari-Mei 2023))/Rata- Batas waktu penyampaian capaian jangka pendek (immediate outcome) dari DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan pengarlggaran yang terintegrasi. Imm.ediate Outcome disampaikan setelah pelaksanaan DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan dan akan dijadikan dasar bagi Kementerian Negara/Lembaga dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam proses penilaian terhadap usulan daerah untuk kegiatan DAK Fisik Bidang Transportasi Perairan Tahun selanjutnya.
memastikan pelaksanaan DAK di daerah tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi DAK dan petunjuk teknis masing masing bidang DAK;
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka perbaikan pelaksanaan DAK tahun berjalan. 3. memastikan pelaksanaan DAK bermanfaat bagi masyarakat di daerah sesuai dengan tujuan dan sasar€rn yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional;
memberikan masukan untuk penyempurnaan kebijakan dan pengelolaan DAK yang meliputi aspek perencanaan, pengalokasian, pelaksanaan, dan pemanfaatan DAK ke depan. L7. BIDANG USAHA MIKRO I{ECIL DAN MENENGAH L7.1. Arah KebiJakan 1. Sesuai dengan amanat Pasal 139 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2O2l tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, bahwa Pemerintah Pusat mengalokasikan DAK untuk mendanai program/kegiatan kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan koperasi, Usaha Mikro, dan Usaha Kecil di daerah. Dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian saat ini, masih dibutuhkan pendampingan layanan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya secara komprehensif untuk mendorong penguatan koperasi dan usaha mikro dan kecil (UMK), penumbuhkembangan wirausaha melalui peningkatan nilai tambah produk, kapasitas dan kualitas kerja serta perluasan akses pasar dan pembiayaan. Oleh karena itu, diperlukan pembangunan dan revitalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing koperasi, UMK dan wirausaha. 2. DAK Fisik Bidang UMKM merupakan bagian dari DAK Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang mendukung pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2023 dengan tema Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. 3. DAK Fisik Bidang UMKM difokuskan pada pengembangan daya tarik wisata terintegrasi yang didukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pengembangan sentra industri kecil dan menengah, peningkatan aksesibilitas jalan, perbaikan sarana pengelolaan sampah, dan pembangunan/revitalisasi pasar tematik dalam satu kawasan yang terintegrasi.
meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, daya saing dan pemulihan usaha koperasi, UMK, dan wirausaha;
meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan pendampingan bagi koperasi, UMK, dan wirausaha;
meningkatkan jumlah koperasi, UMK, dan wirausaha yang didampingi;
mendorong percepatan digitalisasi koperasi, UMK, dan wirausaha;
menumbuhkembangkan wirausaha; dan
mendorong peran serta koperasi, UMK, dan wirausaha dalam pengembangan DPP.
2.2. Sasaran 1. Pembangunan PLUT a. Sasaran Keluaran Terbangunnya PLUT di lokasi prioritas DAK Tematik Penguatan DPP dan/atau mendukung lokasi Major Project (MP) Pengelolaan Terpadu UMKM. b. Sasaran Outcome 1) Terwujudnya pelayanan PLUT yang berkualitas bagi koperasi, UMK, dan wirausaha; 2l Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendampingan bagi koperasi, UMK, dan wirausaha;
Meningkatnya kualitas dan daya saing koperasi, UMK, dan wirausaha; 4l Meningkatnya pertumbuhan wirausaha pemula dan UMK naik kelas; dan
Mendorong peran serta koperasi, UMK, dan wirausaha dalam pengembangan DPP dan/atau MP Pengelolaan Terpadu UMKM. 2. Revitalisasi PLUT a. Sasaran Keluaran PLUT yang direvitalisasi di lokasi prioritas DAK Tematik Penguatan DPP dan/atau mendukung lokasi MP Pengelolaan Terpadu UMKM. b. Sasaran Outcome 1) Meningkatnya pelayanan PLUT yang berkualitas bagi koperasi, UMK, dan wirausaha;
Meningkatnya jangkauan dan kualitas pendampingan bagi koperasi, UMK, dan wirausaha;
Meningkatnya kualitas dan daya saing koperasi, UMK, dan wirausaha;
Meningkatnya pertumbuhan wirausaha pemula dan UMK naik kelas; dan
Mendorong kualitas peran serta koperasi, UMK dan wirausaha dalam pengembangan DPP dan/atau MP Pengelolaan Terpadu UMKM. L7.3. Menu Kegiatan dan Rincian Kegiatan 1. PLUT merupakan unit teknis yang memberikan layanan konsultasi dan pendampingan usaha yang inklusif dan pemberdayaan lainnya kepada REPUEUK INDONESIA - 322L - koperasi, UMK, dan wirausaha secara komprehensif dan terpadu untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kapasitas dan kualitas kerja, daya saing dan pemulihan usaha koperasi, UMK dan wirausaha. 2. Kegiatan PLUT dilaksanakan untuk mendukung layanan usaha bagi koperasi, UMK, dan wirausaha, meliputi:
konsultasi bisnis dan pendampingan usaha dari para konsultan/pendamping kepada pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha;
pendampingan dalam rangka pendaftaran usaha pada sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik;
pelatihan teknis dan manajerial bagi para pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha sesuai bidangnya;
pendampingan dalam rangka pemenuhan sertifikasi dan standardisasi produk bagi koperasi, UMK, dan wirausaha;
promosi dan pemasaran produk koperasi, UMK, dan wirausaha;
fasilitasi inkubasi bisnis bagi pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha untuk naik kelas;
pelaksanaan seleksi dan kurasi produk koperasi, UMK, dan wirausaha termasuk yang akan melakukan usaha di lokasi infrastruktur publik;
peningkatan sinergi dengan kementerian/lembaga, OPD, perguruan tinggi, asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka pendampingan dan peningkatan kemitraan usaha; dan/atau
pemberian fasilita-s lainnya yang mendukung pencapaian pemberdayaan koperasi, UMK, dan wirausaha. 3. DAK Fisik Bidang UMKM terdiri dari:
pembangunan PLUT; dan
revitalisasi PLUT. 4. Pembangunan PLUT merupakan kegiatan pembangunan gedung beserta kelengkapan sarana dan prasarana penunjang bagi kabupaten/kota yang didasdrkan atas suatu perencanaan terpadu (bg design), meliputi:
tempat layanan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha dari para konsultan/pendapping kepada pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha;
ruang kerja bersama /couorking space yang dimanfaatkan sebagai wadah bertemunya pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha untuk mendiskusikan ide bisnis dan pengembangan usaha;
sarErna pelatihan teknis dan manajerial bagi para pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha sesuai bidangnya;
sarana promosi dan pemasaran produk koperasi, UMK, dan wirausaha melalui galeri produk;
tempat inkubasi bisnis bagi pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha untuk naik kelas; dan
penyediaan fasilitas lainnya yang mendukung pemberdayaan koperasi, UMK, dan wirausaha. 5. Revitalisasi PLUT merupakan kegiatan perbaikan gedung, pembaruan ruangan, dan penambahan sarana dan prasarana penunjang pada PLUT yang telah ada bagr kabupaten/kota yang didasarkan atas suatu perencanaan terpadu (bg design), meliputi:
revitalisasi tempat layanan konsultasi bisnis dan pendampingan usaha dari para konsultan/pendamping kepada koperasi, UMK, dan wirausaha;
revitalisasi sarana pelatihan teknis dan manajerial bagi para pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha sesuai bidangnya;
revitalisasi sarana promosi dan pemasaran produk koperasi, UMK, dan wirausaha melalui galeri produk;
penyediaan ruang inkubasi bisnis bagi pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha untuk naik kelas;
penyediaan rrang kerja bersama/ coworking space yang dimanfaatkan sebagai wadah bertemunya para pelaku koperasi, UMK, dan wirausaha untuk mendiskusikan ide bisnis dan pengembangan usaha; dan
penyediaan fasilitas lainnya yang mendukung pemberdayaan koperasi, UMK, dan wirausaha. L7.4. Kriteria Lokasi Prioritas pAK Fisik Bidang UMKM tahun 2023 diprioritaskan untuk mendukung:
lokasi prioritas DAK Tematik Penguatan DPP tahun 2023 yang berada di kabupaten/kota; dan/atau
lokasi MP Pengelolaan Terpadu UMKM. Lokasi penerima DAK Fisik Bidang UMKM Tahun 2023 dikecualikan bagi kabupaten/kota penerima DAK Fisik Penugasan Bidang UMKM Tahun 2022.
Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan anggaran transfer daerah termasuk DAK Fisik Bidang UMKM mengikuti ketentuan yang telah diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Keuangan. 3. Pembiayaan DAK Fisik Bidang UMKM didasarkan atas usulan kabupaten/kota pada rincian menu kegiatan yang disesuaikan dengan ketersediaan pagu anggaran. 4. Dalam hal kegiatan yang dibiayai oleh DAK Fisik Bidang UMKM namun tidak diusulkan dan/atau tidak mencukupi dalam penyelesaian kegiatan sesuai dengan perencanaan, pemerintah kabupaten/kota menyiapkan dana yang bersumber dari APBD untuk membiayai kegiatan dimaksud. 5. Kegiatan penunjang DAK Fisik Bidang UMKM tidak dapat digunakan untuk kegiatan perencanaan berupa Studi Kelayakan/Feasibitity Studg, Detail Engineeing Design (DED), dokumen lingkungan hidup (dapat berupa SPPL, UKL/UPL, dan Amdal) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan berlaku. 6. Pemerintah kabupaten/kota dapat menyediakan danaf anggaran yang bersumber dari APBD maupun pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perulndang-undangan yang berlaku untuk mendukung pembangunan dan revitalisasi PLUT. 7. Proses penyediaan dan pengadaan barang dan jasa dalam mendulmng pembangunan dan revitalisasi serta kelengkapan sarana prasarana pendukung PLUT sesuai dengan ketentuan peraturan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa pemerintah. L7.5.2. Ketentuan Teknis L7.5.2.1. Pelaksanaan Kegiatan DAK Fisik Pembangunan PLUT 1. Ruang lingkup Ruang lingkup Pembangunan PLUT meliputi:
pematangan lahan;
pembangunan gedung PLUT; dan
fasilitasi sarana dan prasarana. 2. Ketentuan khusus Pembangunan PLUT dialokasikan untuk kabupaten/kota yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Sertifikat lahan atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota;
Dokumentasi foto dan video lokasi lahan;
Dokumen Feasibilitg Study (FS);
Dokumen Detailed Engineering Design (DED);
Dokumen lingkungan hidup, berupa Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal);
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota yang menyatakan kesanggupan :
menyediakan lahan seluas minimal 2.OOO m2 dengan status tidak dalam sengketa (clean and clear) yang disertai alamat, nomor sertifikat, dan titik koordinat; 2l menjamin kelayakan lokasi PLUT yang meliputi a) infrastruktur jalan menuju lokasi PLUT; b) ketersediaan jaringan listrik; dan c) ketersediaan jaringan telekomunikasi;
desain gedung tidak menghilangkan ciri khas PLUT, mengandung nilai kearifan lokal, ramah lingkungan, dan sesuai dengan prinsip desain universal yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ra\yat Nomor 14 Tahun 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; 4l menunjuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi Koperasi dan UMKM sebagai koordinator pelaksana program PLUT;
mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT guna pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha serta tidak mengalihfungsikan gedung PLUT di luar fungsinya;
menyediakan call center pada PLUT untuk mempermudah pelayanan bagi koperasi, UMKM, dan wirausaha; 7l membentuk kelembagaan PLUT berupa Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah koordinasi OPD yang membidangi koperasi dan UMKM paling lambat 31 Desember 2023;
mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD untuk membiayai komponen pada pematangan lahan dan/atau pembangunan PLUT dan/atau fasilitasi sarana dan prasarana yang tidak diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau tidak terdapat dalam komponen DAK;
mengikuti proses perencanaan dan pelaksanaan DAK Fisik Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM Bidang UMKM Menu Pembangunan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ' berlaku; dan
mendukung pelaksanaan program/kegiatan kementerian/lembaga dalam pengembangarl koperasi, UMKM, dan wirausah. g. Surat pernyataan yang ditandatangani Bupati/Wali Kota dan Ketua DPRD kabupaten/kota yang menyatakan kesanggupan untuk mengalokasikan kebutuhan anggaran bagi keberlangsungan dan keberlanjutan fungsi dan peran PLUT yang bersumber dari APBD yang dipergunakan untuk:
biaya pengeluaran rutin berupa listrik, air, internet, kebersihan, keamanan, pemeliharaan, dan lain-lain yang menunjang kebutuhan rutin operasional PLUT;
honorarium tenaga konsultan pendamping PLUT (minimal 5 orang); dan
kegiatan teknis yang mendukung pelayanan, konsultasi, dan pendampingan bagi pelaku koperasi, UMKM, dan wirausaha. h. Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
Rencana aksi pengembangan koperasi, UMK, dan wirausaha kabupaten/kota tahun 2023 s.d. 2026;
Rencana aksi pengembangan PLUT kabupaten/kota tahun 2023 s.d. 2026. k. Bangunan gedung PLUT memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; dan
Desain gedung PLUT perlu mendapat persetujuan dari Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Perencanaan a. Kegiatan perencanaan berpedoman pada:
desain gedung PLUT yang secara fisik tidak menghilangkan ciri khas PLUT yang ada (desain lengkung), mengandung nilai kearifan lokal dari tiap-tiap daerah serta memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2OI7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; 2l tata ruang gedung PLUT terdiri dari ruang ^pelatihan kapasitas 30 orang, aula, i.d"ea room (meliputi idea room priuate, open space, dant fun ^spacel, sarana ^literasi ^bisnis, ^inkubator ^(meliputi ^inkubator bisnis kuliner, agrobisnis, bisnis kriya, bisnis digital, dan bisnis pilihan (sesuai dengan kebutuhan/potensi daerah), co-u,arking space, ruang multimedia, ruang ibadah, toilet (laki-Iaki, perempuan, dan disabilitas), ruang laktasi, jalur disabilitas, media center, galeri produk, nrang pengelola, tempat parkir, pos keamanan, kantin/ caf€, dan pantry;
kabupaten/kota dapat memenuhi 3 (tiga) ^jenis idea room sebagaimana dimaksud di atas, atau memilih minimal 2 (dua) ruang idea roomyang ada; 4l kabupaten/kota dapat memenuhi 5 (lima) ^jenis ruang inkubator sebagaimana dimaksud di atas, atau dapat memilih minimal 3 (tiga) nrang inkubator dengan salah satunya wajib memilih inkubator bisnis digital;
warna bangunan sesuai dengan konsep desain yang mengusung tema skandinavia;
dalam hal terdapat perubahan atas desain yang telah disetujui, perlu mendapat persetujuan dari Kementerian Koperasi dan UKM;
Pengadaan sarana dan prasarana mencakup PC/komputer, mebeleur, proyektor dan layar, perlengkapan ruang multimedia, LED TV minimal 32 inch, peralatan inkubator bisnis kuliner, peralatan inkubator agrobisnis, peralatan inkubator bisnis kriya, peralatan inkubator bisnis digital, peralatan inkubator bisnis pilihan, instalasi listrik dan genset, dan CCTV. Gambar I Tampak Depan Gedung PLUT (Bagian dalam kotak A merupakan ciri khas PLUT) c. Pengadaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan peralatan inkubator, harus disesuaikan dengan pemilihan rurang inkubator. d. Pemerintah kabupaten/kota dapat mengalokasikan atau menambahkan dana yang bersumber dari APBD untuk membiayai pematangan lahan, pembangunan gedung PLUT dan fasilitasi sarana dan prasarana serta komponen pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan perundang- undangan yang berlaku. e. Proses perencanaan pembangunan PLUT dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/ kota dan merupakan tanggung jawab mutlak pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 4. Pelaksanaan pembangunan PLUT a. Kegiatan pembangunan PLUT yang menggunakan DAK Fisik Bidang UMKM terdiri dari:
pematangan lahan; 2l pembangunan fisik gedung dengan standar desain gedung dan tata nrang gedung PLUT merujuk pada nomor L7.5.2.1 angka 3 huruf a; dan
fasilitas sarana dan prasarana pendukung PLUT merujuk pada pada nomor 17.5.2.1 angka 3 huruf b dan c. b. Kegiatan pembangunan fisik gedung dilakukan dengan berpedoman pada hasil kegiatan perencanaan, melengkapi izin mendirikan bangunan, dan kewajiban perizinan lainnya, serta melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. c. Proses penyediaan kelengkapan sarana prasarana dan pengadaan barang/jasa dalam rangka pembangunan PLUT, wajib menggunakan barang/jasa koperasi dan UMK dari hasil produksi dalam negeri dengan alokasi paling sedikit 4Oo/o (empat puluh persen) dari pagu anggaran rincian menu fasilitas sarana dan prasarana PLUT pada rencana kegiatan dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Proses pengadaan pelaksana dan pelaksanaan pembangunan PLUT, serta pertanggungiawaban penggunaan keuangan dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota dan merupakan tanggung jawab mutlak pemerintah kabupatenlkota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Pengawasan a. Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan PLUT dilakukan oleh konsultan pengawas dengan mengevaluasi kesesuaian kemajuan pekerjaan dan realisasi pembayaran serta hasil akhir pekerjaan dengan desain perencanaan yang dibuat oleh konsultan perencana. b. Proses penunjukan konsultan pengawas dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota dan merupakan tanggung ^jawab mutlak pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5.2.2. Pelaksanaan Kegiatan DAK Fisik Revitdisasi PLUT 1. Ruang lingkup Ruang lingkup Revitalisasi PLUT meliputi:
revitalisasi gedung PLUT; dan
fasilitasi sarana dan prasararla. 2. Ketentuan khusus Revitalisasi PLUT dialokasikan untuk kabupaten/kota yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Sertifikat lahan atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota;
Dokumentasi foto dan video lokasi lahan;
Dokumen Feasibilitg Sfudy (FS);
Dokumen Detailed Engineering Design (DED);
Dokumen lingkungan hidup, berupa Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL) atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal);
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota ^yang menyatakan kesanggupan :
menyediakan lahan dengan status tidak dalam sengketa (clean and clear) yang disertai alamat, nomor sertifikat, dan titik koordinat; 2l menjamin kelayakan lokasi PLUT yang meliputi a) infrastruktur ^jalan menuju lokasi PLUT; b) ketersediaan ^jaringan listrik; dan c) ketersediaan jaringan telekomunikasi;
desain gedung tidak menghilangkan ciri khas PLUT, mengandung nilai kearifan lokal, ramah lingkungan, dan sesuai dengan prinsip desain universal yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; 4l menunjuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi Koperasi dan UMKM sebagai koordinator pelaksana prograrn PLUT;
mengoptimalkan fungsi dan peran PLUT guna pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha serta tidak mengalihfungsikan gedung PLUT di luar fungsinya;
menyediakan call center pada PLUT untuk mempermudah pelayanan bagi koperasi, UMKM, dan wirausaha; 7l membentuk kelembagaan PLUT berupa Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah koordinasi OPD yang membidangi koperasi dan UMKM paling lambat 31 Desember 2023;
mengalokasikan dana yang bersumber dari APBD untuk membiayai komponen pada pematangan lahan dan/atau revitalisasi) PLUT dan/atau fasilitasi sarana dan prasarana yang tidak diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atau tidak terdapat dalam komponen DAK;
mengikuti proses perencanaan dan pelaksanaan DAK Fisik Penugasan Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas dan Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM Bidang UMKM Menu Revitalisasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Tahun Anggaran 2023 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan
mendukung pelaksanaan programfkegiatan kementerian/lembaga dalam pengembangan koperasi, UMKM, dan wirausaha. g. Surat pernyataan yang ditandatangani Bupati/Wali Kota dan Ketua DPRD kabupaten/kota yang menyatakan kesanggupan untuk mengalokasikan kebutuhan anggaran bagi keberlangsung€rn dan keberlanjutan fungsi dan peran PLUT yang bersumber dari APBD yang dipergunakan untuk:
biaya pengeluaran rutin berupa listrik, air, internet, kebersihan, keamanan, pemeliharaan, dan lain-lain yang menunjang kebutuhan rutin operasional PLUT;
honorarium tenaga konsultan pendamping PLUT (minimal 5 orang); dan
kegiatan teknis yang mendukung pelayanan, konsultasi, dan pendampingan bagi pelaku koperasi, UMKM, dan wirausaha. h. Kerangka Acuan Kerja (KAK)/Term of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB);
Rencana aksi pengembangan koperasi, UMK dan wirausaha kabupaten/kota tahun 2022 s.d. 2026;
Rencana aksi pengembangan PLUT kabupaten/kota tahun 2023 s.d. 2026;
Bangunan gedung PLUT memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor 14 Tahun 2Ol7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung; dan
Desain gedung PLUT perlu mendapat persetujuan dari Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 3. Perencanaan a. Kegiatan perencanaan berpedoman pada:
desain gedung PLUT yang secara fisik tidak menghilangkan ciri khas PLUT yang ada (desain lengkung), mengandung nilai kearifan lokal dari tiap-tiap daerah serta memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2OI7 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
tata ruang gedung PLUT terdiri dari ruang pelatihan kapasitas 30 orang, aula, idea room (meliputi i.d"ea room piuate, open space, dan fun ^spacel, ^sarana ^literasi ^bisnis, ^inkubator ^(meliputi inkubator bisnis kuliner, agrobisnis, bisnis kriya, bisnis digital, dan bisnis pilihan (sesuai dengan kebutuhan/potensi daerah)1, co-working space, ruang multimedia, ruang ibadah, toilet (laki-laki, perempuan, dan disabilitas), rurang laktasi, jalur disabilitas, media center, galeri produk, ruang pengelola, tempat parkir, pos keamanan, karrtin/caf€, dan pantry;
kabupaten/kota dapat memenuhi 3 (tiga) jenis idea room sebagaimana dimaksud di atas, atau memilih minimal 2 (dua) ruang idea roomyang ada;
kabupaten/kota dapat memenuhi 5 (lima) jenis rLrang inkubator sebagaimana dimaksud di atas, atau dapat memilih minimal 3 (tiga) ruang inkubator dengan salah satunya wajib memilih inkubator bisnis digital;
warna bangunan sesuai dengan konsep desain yang mengusung tema skandinavia;
dalam hal terdapat pembahan atas desain yang telah disetujui, perlu mendapat persetujuan dari Kementerian Koperasi dan UKM;
Pengadaan sarana dan prasarana mencakup PC/komputer, mebeleur, proyektor dan layar, perlengkapan ruang multimedia, LED TV minimal 32 inch, peralatan inkubator bisnis kuliner, peralatan inkubator agrobisnis, peralatan inkubator bisnis kriya, peralatan inkubator bisnis digital, peralatan inkubator bisnis pilihan, instalasi listrik dan genset, dan CCTV. c. Pengadaan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan peralatan inkubator, harus disesuaikan dengan pemilihan ruang inkubator. d. Pemerintah kabupaten/kota dapat mengalokasikan atau menambahkan dana yang bersumber dari APBD untuk membiayai revitalisasi gedung PLUT dan fasilitasi sarana dan prasarana serta komponen pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. e. Proses perencanaan revitalisasi PLUT dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/ kota dan merupakan tanggung jawab mutlak pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. 4. Pelaksanaan revitalisasi PLUT a. Kegiatan revitalisasi PLUT yang menggunakan DAK Fisik Bidang UMKM terdiri dari:
revitalisasi fisik gedung dengan standar desain gedung dan tata ruang gedung PLUT merujuk pada nomor 17.5.2.2 angka 3 huruf a; dan 2l fasilitas sarana dan prasarana pendukung PLUT merujuk ^pada nomor 17.5.2.2 angka 3 humf b dan c. b. Kegiatan revitalisasi fisik gedung dilakukan dengan berpedoman pada hasil kegiatan perencanaan, melengkapi izin mendirikan bangunan, dan kewajiban perizinan lainnya, serta melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerja. c. Proses penyediaan kelengkapan sarana prasarana dan pengadaan barang/jasa dalam rangka pembangunan PLUT, wajib menggunakan barang/jasa koperasi dan UMK dari hasil produksi dalam negeri dengan alokasi paling sedikit 4Oo/o (empat puluh persen) dari pagu anggaran rincian menu fasilitas sarana dan prasarana PLUT pada rencana kegiatan dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Proses pengadaan pelaksana dan pelaksanaan revitalisasi PLUT, serta pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota dan merupakan tanggung jawab mutlak pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5. Pengawasan a. Kegiatan pengawasan terhadap pelaksanaan revitalisasi PLUT dilakukan oleh konsultan pengawas dengan mengevaluasi kesesuaian kemajuan pekerjaan dan realisasi pembayaran serta hasil akhir pekerjaan dengan desain perenc€rnaan yang dibuat oleh konsultan perencana. b. Proses penunjukan konsultan pengawas dan pertanggungjawaban penggunaan keuangan dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota dan merupakan tanggung ^jawab mutlak pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. L7.6. Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa Proses penyediaan dan pengadaan barang dan ^jasa dalam mendukung pembangunan atau revitalisasi PLUT serta kelengkapan sarana prasarana pendukung PLUT sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan mengacu pada harga yang terdapat di katalog elektronik (E-Katalog) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Apabila harga tidak tercantum dalam E-Katalog LKPP, maka dapat digunakan mekanisme pengadaan barang/jasa sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. Proses pembangunan dan revitalisasi PLUT wajib mengutamakan ^penggunaan produk dalam negeri, memperhatikan mekanisme pengadaan barang dan ^jasa dengan alokasi paling sedikit 4Oohbagp Koperasi dan UMK serta memperhatikan kebijakan penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fasilitas sarana dan prasararta pendukung PLUT merujuk ^pada nomor 17.5.2.1 angka 3 huruf b dan c atau nomor 17.5.2.2 angka 3 huruf b dan ^c. L7.8. Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang UMKM yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kinerja pelaksanaan kegiatan DAK Fisik Bidang UMKM Tahun 2023 mencakup kinerja realisasi penggunaan keuangan yaitu kinerja ^penyaluran dana, penyerapan dana, kinerja pencapaian keluaran (output), dan ^pencapaian hasil ^jangka pendek dari penggunaan DAK Fisik Bidang UMKM. Laporan kinerja tersebut difasilitasi melalui sistem informasi terkait pemantauan dan evaluasi pada Kementerian yang membidangi urusan keuangan dan perencanaan.
Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan Kementerian Koperasi dan UKM.
Rumus penghitungan capaian: Capaian = ^Realisasi s. d. 23 Juni 2024 Target Tahunan x 100% Persentase ketercapaian target jumlah koperasi, UMK, dan wirausaha yang didampingi memperoleh perizinan. 20% Persen Koperasi, UMK, dan wirausaha.
Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan Kementerian Koperasi dan UKM.
Rumus penghitungan capaian: Capaian = ^Realisasi s. d. 23 Juni 2024 Target Tahunan x 100% Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Jumlah layanan PLUT yang tersedia 7 layanan Layanan Koperasi, UMK, dan wirausaha. Jumlah layanan PLUT yang tersedia dihitung per 23 Juni 2024. Rehabilitasi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Persentase ketercapaian target jumlah koperasi, UMK, dan wirausaha yang dilayani. 50% Persen Koperasi, UMK, dan wirausaha.
Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan Kementerian Koperasi dan UKM.
Rumus penghitungan capaian: Capaian = ^Realisasi s. d. 23 Juni 2024 Target Tahunan x 100% Persentase ketercapaian target jumlah koperasi, UMK, dan wirausaha yang didampingi memperoleh perizinan. 50% Persen Koperasi, UMK, dan wirausaha.
Bulan Januari 2024 dilakukan penetapan target tahunan masing-masing PLUT yang telah mendapat persetujuan Kementerian Koperasi dan UKM.
Rumus penghitungan capaian: Capaian = ^Realisasi s. d. 23 Juni 2024 Target Tahunan x 100% Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Sasaran Indikator/ Penerima Manfaat* Cara Perhitungan Jumlah layanan PLUT yang tersedia 8 layanan Layanan Koperasi, UMK, dan wirausaha. Jumlah layanan PLUT yang tersedia dihitung per 23 Juni 2024.
BIDANG PERDAGANGAN 18.1 Subbidang Perdagangan 18.1.1 Arah KebiJakan Mempercepat penyelesaian pembangunan daya tarik wisata di kawasan inti destinasi pariwisata prioritas pada RPJMN 2O2O-2O24 dan pengembangan daya tarik wisata di kawasan penunjang destinasi pariwisata prioritas pada RPJMN 2O2O-2O24, dengan pembangunan/revitalisasi pasar ralryat tematik wisata untuk meningkatkan nilai wisata niaga di daerah Daya Tarik Wisata (DTW).
l8.l.2 Tujuan dan Sasaran 18.1.2.1 TuJuan 1. Mendukung peningkatan diversifikasi atraksi dan amenitas pariwisata untuk meningkatkan lama tinggal dan pengeluaran harian wisatawan dalam mendukung pariwisata berkualitas. 2. Mendukung peningkatan jumlah dan ornzet UMKM dan IKM yang mendukung rantai pasok pariwisata dalam suatu ekosisitem destinasi pariwisata. 14.1.2.2 Sasaran Peningkatan rantai pasok pariwisata dengan perdagangan, sentra IKM dan UMKM.
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Pembangunan/revitalisasi pasar ralryat'tematik wisata yang mendukung amenitas dan atraksi pariwisata di kawasan daya tarik wisata. 18.1.3.1 Deskripsi Menu dan Rincian Kegiatan Menu kegiatan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rat<yat Tematik Wisata, dengan rincian kegiatan Pembangunan pasar ralryat tematik wisata. 18.1.3.2 Kriteria Lokasi Prioritas Sebagai salah satu bidang yang mendukung Tematik Penguatan Destinasi Pariwisata Prioritas, pemilihan lokasi Pembangunan Pasar Ralryat Tematik Wisata berdasarkan kriteria sebagai berikut:
daerah ditetapkan sebagai lokasi prioritas pada tematik wisata;
akumulasi nilai kriteria teknis dan readiness criteia;
ualue propositionpembangun€rn pasar ralgrat tematik wisata yang dilihat dari aspek keunikan/kebaruan produk, lokasi, desain dan promosi yang ditawarkan melalui: - gagasan narasi wisata yang diusulkan; - variasi produk yang akan diperjualbelikan; - menjadi bagian dari pola perjalanan wisatawan; - lokasi strategis terhadap ekosistem wisata; - desain awal pasar mengadopsi konsep dari wisata yang ada atau kearifan lokal daerah tersebut; dan - atraksi wisata potensial yang akan dihadirkan guna menarik pengunjung. d. kesiapan daerah dalam melakukan pengelolaan pasar ralryat tematik wisata yang meliputi analisis keuangan dan tinjauan manajemen.
1.4 Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan 18.1.4.1 Ketentuan Umum Pemerintah daerah melengkapi seluruh dokumen administrasi persyaratan pembangunan yang dibutuhkan antara lain meliputi kajian AMDAL, Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), rencana kerja syarat serta persyaratan administrasi terkait lokasi pembangunan serta ketentuan lain dalam mekanisme DAK. Untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan, pemerintah daerah diharapkan menjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum (kejaksaan dan kepolisian) serta BPK dalam proses perencanaan dan pembangunan pasar rakyat tematik wisata dan didokumentasikan dalam bentuk MoU. Dukungan APBD dan atau sumber pembiayaan lainnya diperkenankan guna menyiapkan tempat relokasi pedagang sementara bagi pasar yang direvitalisasi ataupun kegiatan lain yang dapat berupa perencanaanfoperasionalisasi/kolaborasi pengelolaan pasar ralryat tematik wisata. 1A.1.4.2 KetentuanTeknis Pembangunan pasar ralryat tematik wisata dilakukan dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
Teknis Bangunan - Memenuhi persyaratan keandalan bangunan yang mencakup ^persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan bangunan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung. - Menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat Nomor 21 Tahun 2O2L tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau. - Memenuhi standar Pasar Sehat sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 17 Tahun 2O2O tentang Pasar Sehat. - Memenuhi kaidah SNI Pasar Ralryat 8152: 2O2L. - Desain bangunan wajib menjadi phgsbal marketing presence yang kehadirannya diharapkan dapat menjadi atribut pemasaran dan penguat narasi pasar wisata. Oleh karenanya, tiap pasar ralryat tematik wisata yang dibangun di masing-masing lokasi akan berbeda sesuai dengan narasi wisata yang diangkat. - Aksentuasi pada struktur bangunan mengadopsi kebudayaan setempat seperti ornamen khas daerah pada pintu masuk/gapura atau bentuk bangunan yang diadaptasi dari bangunan khas daerah ataupun penempatan aksen kebudayaan lokal pada sisi bangunan lainnya. - Mengakomodir kebutuhan wisata kekinian melalui desain bangunan serta ketersediaan infrastruktur penunjang sehingga dimungkinkan untuk dilakukan pengadaan fasilitas pendukung lain serta karya seni guna menambah estetika pasar rakyat tematik wisata. - Terdapat pembagian zonasi yang ^jelas untuk setiap barang/jasa yang diperdagangkan, memperhatikan kebutuhan teknis di masing-masing zot:
a serta dilengkapi dengan sarana pendukung antara lain:
zotta pedagang utama yang terdiri dari zona pedagang bahan kebutuhan pokok (tidak wajib), zor: ^a pedagang kuliner, dan zona pedagang souvenir;
zoraa jasa lainnya seperti jasa potong rambut/salon, refleksi, dan lainnya;
zona galeri dan tempat pertunjukan pada pasar yang akan mengangkat pertunjukan seni / budaya sebagai atraksi wisatanya;
zoraa ruang tunggu yang dapat dilengkapi pula dengan play ground untuk menambah kenyamanan pengunjung;
koridor/gangway yang memberikan kemudahan untuk sirkulasi pedagang dan pembeli termasuk penyandang disabilitas;
toilet dengan pemisahan yang ^jelas antara toilet pria dan Wanita serta dapat dilengkapi dengan toilet disabilitas;
tempat Ibadah yang memadai dan mudah dijangkau;
ruang Men5rusui yang dilengkapi fasilitas menyimpan ASI dan wastafel;
kantor Pengelola yang mudah dijangkau oleh pengunjung ataupun pedagang;
lahan parkir baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat;
loading dock;
pengolahan sarnpah/limbah;
penyediaan peralatan kemetrologian (Peralatan UTTP) ;
closed circuit teleuision yang ditempatkan pada lokasi yang dapat memantau seluruh kegiatan pasar;
pos keamanan;
area merokok; dan
rLlang sanitasi; Pemerintah daerah dapat menambahkan zonaffasilitas lainnya sesuai kebutuhan seperti marketing poin, fasilitas kesehatan, Ruang Terbuka Hijau dan zona lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan narasi wisata yang diangkat. - Dilengkapi infrastruktur dasar berupa air bersih, listrik dan koneksi internet/wifi. 2. Manajerial Dalam perencanaa.n pembangunan dan pengelolaan pasar ralgrat tematik wisata, pemerintah daerah memperhatikan 4 }: al terkait aspek manajerial yang meliputi a. Manajemen Operasional Pemerintah daerah memberikan pendampingan pada pengelola pasar dalam mengelola pasar rakyat tematik wisata. Pengelola pasar rakyat tematik wisata yang ditunjuk agar dapat mengelola dan memelihara fisik bangunan pasar, mengatur operasionalisasi pasar dan pedagang dengan SOP yang ^jelas. b. Manajemen Relasi Pemerintah daerah dan pengelola pasar diharapkan dapat menjalin Kerjasama dengan berbagai pihak baik instansi pusat, instansi daerah, swasta maupun BUMN atau BUMD dan lainnya dalam pengelolaan dan operasionalisasi pasar ralryat tematik wisata. c. Manajemen Pemasaran Pengelola pasar menciptakan dan mengembangkan inovasi untuk menarik pengunjung datang dan berbelanja di pasar ralgrat tematik ',visata ^serta mampu ^menangkap ^peluang ^atas ^perubahan ^perilaku konsumen yang dinamis. Pada aspek pemasaran ini ^juga menekankan agar pemerintah daerah memberikan perhatian khusus pada branding yang diangkat pada masing-masing pasar rakyat tematik wisata. d. Manajemen Atraksi Pemerintah daerah mempertimbangkan kearifan lokal, kebudayaan setempat dan keunggulan kompetitif lainnya sebagai aspek utama dalam pembangunan dan pengelolaan pasar ralryat tematik wisata. Pengelola pasar dapat memfasilitasi penyediaan tempat bagi pengisi atraksi yang menarik bagi pengunjung. e. Lain-lain Dinas yang membidangi Perdagangan dalam hal melaksanakan pembangunan fisik pasar dapat berkolaborasi dengan dinas teknis sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Terkait dengan pertanggungjawaban kinerja outcome, akan tetap dilaporkan oleh Dinas yang membidangi Perdagangan.
1.5 Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada T'ahun 2023 didasarkan atas aspek pembangunan fisik (output), yang dilihat dari terbangunnya pasar rakyat tematik wisata sesuai dengan petunjuk teknis ini. Pemerintah daerah memberikan laporan perkembangan kemajuan pembangunan fisik dan persiapan pengelolaan secara berkala dilaporkan secara tertulis kepada Kementerian Perdagangan c.q Sekretariat Jenderal.
1.6 Mekanisme Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah daerah agar mempersiapkan perencanaan dengan efektif dan efisien sehingga pembangunan/revitalisasi pasar rakyat tematik wisata dan pengadaan peralatan serta perlengkapan pendukung dapat diselesaikan tepat waktu. Adapun metode dalam pengadaan barang/ pekerj aan konstruksi /jasa dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2O2l tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2Ol8 tentang Pengadaan Barang lJasa Pemerintah.
1.7 Spesifikasi Target Keluaran Spesifikasi target keluaran kegiatan Tahun 2023 adalah sebagai berikut: Menu Kegiatan Target Satuan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Ra\yat Tematik Wisata 2 Unit 18.1.8 Capaian Hasil Jangka Pendek Capaian hasil jangka pendek (Immediate outcomel dari Pgmbangunan/revitalisasi Pasar Ra\yat Tematik Wisata yaitu meningkatnya nilai wisata niaga di daerah daya tarik wisata dengan indikator sebagai berikut:
rata-rata jumlah pengunjung ke pasar ralgrat tematik wisata;
rata-rata pengeluaran belanja warga dan wisatawan di pasar ralryat tematik wisata; dan
indeks keberagaman variasi produk yang diperjualbelikan di pasar rakyat tematik wisata. Batas waktu penyampaian capaian ^jangka pendek (immediate outcome) dari DAK Fisik Bidang Perdagangan dilakukan paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. Adapun target dan cara penghitungan masing-masing indikator immediate outcome dari pembangunan pasar ralryat tematik wisata mengikuti tabel berikut. PRES I OEN REPUBLIK INDONESIA - 3242 - Tabel indikator immediate outcome Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Perdagangan Pembangunan/Revitalisasi pasar rakyat tematik wisata Rata-rata jumlah pengunjung ke pasar rakyat tematik wisata 1500 orang/hari Pedagang Melakukan pencatatan jumlah pengunjung setiap harinya di pintu masuk pasar. - Pencatatan dilakukan selama jam operasional pasar (pada laporan IMO agar diberikan keterangan waktu pencatatan) - Pencatatan dilakukan sejak hari pertama pasar beroperasi hingga minggu kedua Juni 2024 - Metode pengumpulan data diserahkan kepada masing-masing pemda - Hasil pencatatan disajikan ke dalam tabel excel yang memuat minimal: hari Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan dan tanggal pencatatan, jumlah pengunjung dan keterangan. Hasil dimaksud diunggah ke dalam aplikasi KRISNA - Nilai yang diinput dalam aplikasi KRISNA adalah total pengunjung periode pencatatan dibagi dengan jumlah hari pencatatan (orang/hari) Rata-rata pengeluaran belanja warga dan wisatawan di pasar rakyat tematik wisata 50.000 Rp/Orang Pedagang Melakukan survey kepada pengunjung terkait jumlah pengeluaran beserta item belanja. - Pengumpulan data dapat dilakukan sejak pasar beroperasi hingga minggu kedua Juni 2024 Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan - Pengambilan sampel dilakukan dengan metode ramdom sampling - Total jumlah sampel minimal sebanyak 100 orang - Hasil pencatatan dimasukan ke dalam tabel excel yang memuat minimal: hari dan tanggal kunjungan, profil responden (usia, jenis kelamin, daerah asal responden), pengeluaran belanja, item belanja, dan keterangan. Hasil dimaksud diunggah ke dalam aplikasi KRISNA - Pemerintah daerah dapat menambahkan item data dan atau pertanyaan lain kepada responden yang dianggap relevan dan bermanfaat Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan bagi pengembangan dan pengelolaan pasar rakyat tematik wisata - Nilai yang diinput dalam kolom aplikasi KRISNA adalah total jumlah pengeluaran belanja seluruh responden dari seluruh kategori dibagi dengan jumlah responden (Rp/orang) Indeks keberagaman variasi produk yang diperjualbelikan di pasar tematik wisata Di atas 2 (dua) - Pengelola Pasar - Melakukan perhitungan indeks keberagaman pedagang yang dikelompokan berdasarkan jenis pedagang:
Kebutuhan Pokok:
Jenis basah b. Jenis Kering PRE S I DEN REPUBLIK INOONESIA, - 3246 - Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan 2. Souvenir/Kerajinan 3. Kuliner 4. Jasa Lainnya dengan menggunakan rumus Dimana: Pi = Jenis Pedagang i ∑ Total Pedagang PRE S IDE N REPUELIK INDONESIA - 3247 - Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan Keterangan: H’ = Indeks Diversitas Pi = Indeks kelimpahan Penentuan Kriteria: H’ < 1 = Keanekaragaman rendah 1<H’<3 = Keanekaragaman sedang H’ > 3 = Keanekaragaman tinggi - Penghitungan indeks keragaman dilakukan pada pertengahan Juni 2024. Data dan hasil perhitungan dimaksud diunggah ke dalam aplikasi KRISNA Bidang/ Subbidang Menu/Rincian Kegiatan Indikator Capaian Target Satuan Penerima Manfaat Cara Perhitungan - Nilai yang diinput dalam kolom aplikasi KRISNA adalah nilai indeks hasil perhitungan keanekaragaman BIDANG INFRASTRUKTUR ENERGI TERBARUKAN Subbidang Infrastruktur Energi Terbarukan-Tematik Peningkatan Konektifitas dan Elektrillkasi di Daerah Afirmasi Arah Kebijakan Kebijakan DAK Infrastruktur Energi Terbarukan yang selanjutnya disingkat DAK-IET secara umum diarahkan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dalam rangka pencapaian sasaran Prioritas - Prioritas Nasional dengan menu terbatas dan lokus yang ditentukan. Sedangkan Kebijakan DAK Infrastruktur Energi Terbarukan secara khusus diarahkan untuk percepatan peningkatan rasio elektrifikasi nasional, membantu meningkatkan bauran EBT untuk mencapai target Kebijakan Energi Nasional (KEN), mendorong pengembangan energi terbarukan di daerah dan mendukung pelaksanaan Rencana Umum Energi Daerah (RUED).
mendorong peningkatan rasio elektrifikasi nasional dan penyediaan akses bagi masyarakat terhadap energi bersih di daerah dengan memanfaatkan energi terbarukan setempat; 2 membantu meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional untuk mencapai target 23o/o (drua puluh tiga persen) porsi energi baru terbarukan di tahun 2025, sesuai dengan target Kebijakan Energi Nasional;
mengurangi ketergantungan dan menghemat biaya pengeluaran untuk pengadaan energi fosil/konvensional;
meningkatkan kapasitas dan peran serta pemerintah daerah dalam upaya pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan; 5 meningkatkan keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur energi terbanrkan.
t9.3.2. Sasaran Terwujudnya peningkatan rasio elektrifikasi dan tersedianya akses bagi masyarakat terhadap energi bersih melalui pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan dan pemanfaatan energi terbarukan. Sasaran tenrkur yang dapat dicapai melalui implementasi DAK-IET dapat diilustrasikan melalui indikator berikut:
Tambahan kapasitas pembangkit listrik dari mikrohidro; dan
Tambahan kapasitas pembangkit listrik dari tenaga surya.
pembangunan PLTMH Off Grid;
pembangunan PLTS Terpusat Off Grid. 2. Kegiatan pembangunan PLTMH Off Grid dan PLTS Terpusat Off Grid merupakan kegiatan instalasi pembangkit untuk penyediaan akses energi di daerah. 3. Kegiatan pembangunan PLTMH OIf Grid merupakan kegiatan prioritas. 4. Kegiatan pembangunan PLTS Terpusat OIf Grid diutamakan untuk daerah yang tidak mempunyai potensi energi air skala kecil yang layak secara teknis untuk dapat dikembangkan sebagai PLTMH OIf Gnd.
desa/dusun di Daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan), Perbatasan Negara, Daerah Kepulauan, dan Daerah Transmigrasi;
desa/dusun dengan tingkat rasio elektrifikasi masih rendah;
desa/dusun yang tidak terhubung dengan jaringan tenaga listrik PT PLN (Persero) dan pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik lainnya (Of Gridl, dalam kurun waktu sekurangnya 3 (tiga) tahun; atau
desa/dusun yang telah mendapatkan pemasangan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dan telah melewati umur teknis.
perencanaan;
pemrogrzrman;
pelaksanaan;
pembinaan dan pengawasan; dan
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
t9.6.2. KetentuanTeknis Ketentuan teknis kegiatan DAK-IET mengatur ketentuan pada setiap rincian menu kegiatan, sebagai berikut:
Pemerintah Daerah Provinsi menyampaikan proposal/usulan melalui surat Gubernur kepada Menteri ESDM melalui Direktorat Jenderal. 2. Dokumen Proposal/usulan DAK yang disampaikan antara lain terdiri atas:
Surat Permohonan Gubernur atau Sekretaris Daerah a.n. Gubernur;
Telah mempunyai dokumen perencanaan yang meliputi:
nama kegiatan; 2l rincian lokasi meliputi: desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi;
output kegiatan berupa daya atau kapasitas instalasi pemanfaatan energi terbarukan; 4l rencana anggaran biaya atau rincian pendanaan kegiatan;
biaya pembangunan sudah termasuk pajak dan biaya lain-lain;
data pemanfaatan energi antara lain jumlah rumah, fasilitas umum, dan kegiatan produktif; 7l metode pelaksanaan kegiatan;
potensi energi dan estimasi produksi energi yang tersedia di lokasi;
kapasitas pembangkit atau instalasi pemanfaatan energi terbarukan; dan lO)studi kelayakan PLTMH Off Grid mengacu pada SNI 8397: 2OL7 tentang paduan studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH);
studi kelayakan PLTS Terpusat OJf Grid mengacu pada SNI 8395; 2OL7 tentang paduan studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS); a) ketersediaan lahan untuk pembangunan, pengadaan dan/atau pemasangan instalasi penyediaan tenaga listrik dari energi terbarukan yang dibuktikan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Ketersediaan Lahan untuk Pembangunan, Pengadaan dan/atau Pemasangan Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik dari Energi Terbarukan, yang ditandatangani oleh Gubernur atau Sekretaris Daerah a.n. Gubernur; b) telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) terkait dengan Rencana Pengembang€rn Jaringan Distribusi Tenaga Listrik yang dibuktikan dengan menyampaikan Surat Pernyataan telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) terkait dengan Rencana Pengemb€rngan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik yang ditandatangani oleh Gubernur atau Sekretaris Daerah a.n. Gubernur; c) kesiapan pemerintah daerah untuk memelihara dan menyiapkan anggarzrn operasional yang dibuktikan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Komitmen Pemeliharaan Aset oleh Gubernur atau Sekretaris Daerah a.n. Gubernur di atas materai; d) pemerintah Daerah provinsi penerima DAK Bidang Infrastruktur Energi Terbarukan dapat menunjuk lembaga pengelola instalasi pemanfaatan energi terbarukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; e) kesiapan masyarakat selaku calon pengguna untuk mengoperasikan instalasi pemanfaatan energi terbarukan; 0 ^kesediaan ^masyarakat ^untuk ^membayar ^biaya ^pemakaian ^energi pada tingkat harga yang wajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; g) mengutamakan pemanfaatan barang/peralatan produksi dalam negeri/lokal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan h) surat keabsahan dan kebenaran seluruh dokumen pendukung yang diajukan dari Gubernur.
6.2.1. Perencanaan 1. Kebijakan pengelolaan DAK-IET mengacu pada RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Tahun 2O2O-2O24 sebagai upaya mewujudkan prioritas nasional dan prioritas daerah di bidang energi untuk mendukung tema ketahanan energi dengan arah kebijakan:
mewujudkan percepatan peningkatan rasio elektrifikasi nasional;
menjamin akses terhadap energi (energi bersih) yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern untuk semua sesuai target target pembangunan berkelanjutan dalam menjamin penyediaan energi bersih dan terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua serta penanganan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata;
mewujudkan percepatan pemanfaatan potensi energi setempat dalam mendukung peningkatan porsi bauran energi terbarukan dalam porsi bauran energi nasional yang sebesar 23oh (dua puluh tiga persen) di tahun 2025; dan
mendukung upaya percepatan menuju transisi energi nasional yang berkelanjutan, sistem energi rendah emisi, ketahanan iklim, integrasi energi terbarukan dan efisiensi energi. 2. Kementerian ESDM menyiapkan dokumen rencana strategis DAK-IET kurun wakfir 5 (lima) tahun untuk Pemerintah Daerah penerima DAK-IET yang dikoordinasikan oleh unit organisasi teknis. 3. Dokumen rencana strategis DAK-IET mengacu pada dokumen perencanaan daerah yang berupa:
rencarla pembangunan jangka menengah nasional;
rencana strategis Kementerian ESDM;
rencana dan program lintas sektor;
rencana umum energi nasional (RUEN); dan/atau
dokumen perenca.naan lainnya, Dokumen rencana strategis DAK-IET dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan target, sasaran, dan isu strategis yang berkembang.
6.2.2. Pemrograman 1. Penggunaan DAK-IET a. DAK-IET diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk mendanai Kegiatan Penunjang yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. b. Kegiatan penunjang dapat digunakan untuk:
desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;
biaya tender, tidak termasuk honor pejabat pengadaan barang dan jasa/unit layanan pengadaan dan pengelola keuangan;
jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual; 4l penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah dan/atau 5) perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan untuk perencanaan, pengendalian, pengawasan. c. Penggunaan DAK-IET untuk Kegiatan Penunjang mengikuti mekanisme penJrusunan rencana kegiatan DAK-IET. 2. Tahapan Pemrograman a. Pengusulan DAK-IET oleh Pemerintah Daerah Provinsi dilakukan melalui KRISNA DAK. b. Direktorat Jenderal EBTKE melakukan evaluasi administrasi dan teknis atas usulan Pemerintah Daerah Provinsi. c. Berdasarkan penetapan alokasi DAK-IET dari Pemerintah, Gubernur Provinsi penerima DAK-IET menJrusun rencana kegiatan sesuai kriteria prioritas nasional dan prioritas daerah. d. Pen5rusunan usulan rencana kegiatan mengacu pada usulan kegiatan yang diusulkan oleh Pemerintah Daerah kepada Menteri ESDM dan Menteri PPN/Kepala Bappenas. e. Pemerintah Daerah penerima DAK-IET harus mengikuti koordinasi pembahasan dan sosialisasi arah kebijakan pengelolaan DAK-IET yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM. f. Pemerintah Daerah dapat mengajukan usulan perubahan atas rencana kegiatan paling banyak I (satu) kali kepada Menteri ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE dan/atau Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM paling lambat minggu pertama bulan Maret pada tahun pelaksanaan DAK. g. Usulan perubahan rencana kegiatan sebagaimana tercantum dalam huruf f, dapat dilakukan selama berada dalam ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Pengelolaan DAK Fisik. h. Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE dan/atau Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM bersama-sama dengan Kementerian PPN/Bappenas melalui Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam memberikan persetujuan atau penolakan atas usulan perubahan rencana kegiatan paling lambat minggu kedua bulan Maret pada tahun pelaksanaan DAK-IET. i. Persetujuan perubahan rencana kegiatan berupa opini teknis terhadap kesesuaian data dengan persyaratan teknis. j. Pemerintah Daerah men5rusun rekapitulasi rencana kegiatan maupun perubahan rencana kegiatan yang memuat:
rincian dan lokasi kegiatan; dan 2l target keluaran kegiatan. k. Hasil rekapitulasi rencana kegiatan maupun perubahan rencana kegiatan disampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan paling lambat bulan Maret pada tahun pelaksanaan DAK-IET melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi 3. Perubahan Rencana Kegiatan dalam Keadaan Kahar a. Dalam hal terjadi keadaan bencana alam, kejadian luar biasa, dan/atau wabah irenyakit menular, pemerintah daerah dapat mengajukan usulan perubahan atas rencana kegiatan kepada Menteri ESDM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. b. Menteri ESDM memberikan persetujuan atau penolakan atas usulan perubahan rencana kegiatan setelah berkoordinasi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri serta dapat melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. c. Bencana alam merupakan bencana alam yang terjadi pada tahun pelaksanaan DAK-IET sesuai dengan ketentuan peraturan perLlndang- undangan dan dinyatakan melalui keputusan kepada daerah terkait. d. Persetujuan Menteri ESDM disampaikan kepada kepala daerah yang bersangkutan berupa opini teknis terhadap kesesuaian data dengan persyaratan teknis sesuai ketentuan. L9.6.2.3. Pelaksanaan DAK-IET 1. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan energi terbarukan berdasarkan DAK-IET wajib dilaksanakan sesuai dengan persyaratan umum dan spesifikasi teknis. 2. Pemerintah Daerah Provinsi dalam pengelolaan DAK-IET harus membuat SPPL dan mengacu pada SPM di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menanga.ni Energi Baru dan Energi Terbarukan. 3. Hasil pembangunan dan pengembangan energi terbarukan dikelola oleh Pemerintah Daerah Provinsi atau lembaga pengelola yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Pemerintah Daerah Provinsi bertanggung jawab atas monitoring pengelolaan hasil kegiatan fisik pembangunan dan pengembangan energi terbarukan berdasarkan DAK-IET. 5. Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam pengelolaan DAK- IET harus mengacu pada SPM di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani Energi Baru dan Energi Terbarukan. 6. Kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pembinaan dibebankan pada APBD dan/atau sumber pendanaan lain yang sah sesuai peraturan perundang-undangan.
6.2.4. Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan DAK 1. Peran dan Fungsi a. Pembinaan pengelolaan DAK-IET kepada Pemerintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Kementerian ESDM. b. Pembinaan pengelolaan DAK-IET kepada Lembaga Pengelola DAK-IET dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi. c. Menteri ESDM melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan pengelolaan DAK-IET yang meliputi:
Pengaturan;
Pembinaan teknis; dan
Pengendalian. 2. Tata Kelola Koordinasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah a Dalam melaksanakan peran dan fungsi Pemerintah dalam pengelolaan DAK-IET, Menteri ESDM membentuk tim koordinasi pusat yang terdiri atas unit organisasi pembina pengelolaan DAK-IET. b. Unit organisasi pembina pengelolaan DAK-IET terdiri atas:
Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM ;
Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM; dan
Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM L9.6.2.5. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan 1. Pemantauan dan Evaluasi a. Menteri ESDM melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap laporan berkala dan laporan akhir. b. Direktur Jenderal EBTKE selaku ketua tim koordinasi pusat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan DAK-IET paling lambat 31 (tiga puluh satu) hari kalender setelah tahun anggaran berakhir dan disampaikan kepada Menteri ESDM. c. Menteri ESDM menyampaikan hasil evaluasi yang digunakan untuk menilai kinerja pelaksanaan DAK-IET di daerah kepada Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, dan Menteri Dalam Negeri. d. Hasil penilaian kinerja pelaksanaan DAK-IET dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam usulan pengalokasian DAK-IET pada tahun berikutnya serta program pembinaan pengelolaan DAK-IET. 2. Pelaporan a. Pemerintah daerah provinsi penerima DAK-IET harus menyampaikan laporan triwulan dan laporan akhir tahun DAK-IET. b. Pelaporan triwulan DAK-IET meliputi:
triwulan pertama pertanggal 31 Maret; 2l triwulan kedua pertanggal 30 Juni;
triwulan ketiga pertanggal 30 September; dan 4l triwulan keempat pertanggal 31 Desember. c. Format Laporan l) Format Laporan Triwulanan untuk Pembangunan PLTMH Off Grid Laporan Triwulan I/II/III DAK-IET Nama PLTMH Off Grid : Kapasitas (kW) : Rumah Terlistriki (unit) : Tahun Anggaran DAK : Koordinat GPS : Lintang S/U Bujur Timur Kampung/Dusun : Desa : Kecamatan : Kabupaten : Nama Sungai : Pelapor : Pemerintah Provinsi............................... Tanggal Pelaporan : Pelaksanaan Pembangunan PLTMH Off Grid DAK-IET Bangunan Sipil Status Kemajuan Persiapan Konstruksi Selesai Bendung : Bangunan Pengalih Aliran (Intake) : Pengendap Awal : Saluran Pembawa ( Head Race ) : Bak Penenang __ (Forebay) : Pipa Pesat ( Penstock )/Pipa Hisap ( Draft Tube ^1 ) : Rumah Pembangkit ( Power House ) : Saluran Pembuang (Tailrace) : Peralatan Elektro Mekanik Status Kemajuan Dipesan Tiba di lokasi Terpasang Turbin : Generator : Kontrol (ELC/IGC) : Catatan Distribusi dan Sambungan Rumah/Instalasi Rumah Status Kemajuan Dipesan Tiba di Lokasi Terpasang Tiang Distribusi : Kabel Distribusi : Trafo : Kabel Sambungan Rumah : Pembatas/kWh meter : Instalasi Rumah : Catatan Kemajuan (sudah diselesaikan sebanyak) Tiang Distribusi : buah Kabel Distribusi : meter Kabel Sambungan Rumah : meter Instalasi Rumah : rumah 1 Hanya untuk Turbin Propeller ( horizontal, tubular, open flume ) Lembaga Pengelola PLTMH Off Grid Status Kemajuan Belum Dipilih Terpilih Terlatih Ketua : Bendahara : Operator : Belum Ditentukan Telah Ditentukan Iuran (Rp/bln)/Tarif (Rp/kWh) : Catatan Jadwal dan Penyerapan Dana Status Kemajuan Rencana dan Realisasi Jadwal Konstruksi : Mulai:
......................... Selesai:
........................... Anggaran : Total Penyerapan Sampai Saat Ini Rp ................................. Rp ..................................... Catatan Foto Kegiatan (tempat) , (hh bb yyyy) (Pelapor), (Nama lengkap) 2) Format Laporan Triwulanan untuk Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid Laporan Triwulan I/II/III DAK-IET Nama PLTS Terpusat Off Grid : ................................................................................. Jumlah PLTS Terpusat Off Grid ) : .......................................................................... unit Kapasitas (kWp) : Rumah Terlistriki (unit) : Tahun Anggaran DAK : Koordinat GPS : Lintang S/U Bujur Timur Kampung/Dusun : Desa : Kecamatan : Kabupaten : Pelapor : Pemerintah Provinsi……………………......... Tanggal Pelaporan : Pelaksanaan Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid DAK-IET Pekerjaan Sipil Status Kemajuan Persiapan Konstruksi Selesai Pondasi penyangga : Penyangga : Rumah Pembangkit : Pagar : Catatan Modul Surya dan Peralatan Elektrikal Status Kemajuan Dipesan Tiba di Lokasi Terpasang Modul surya : Inverter : Solar Charge Controller : Baterai : Peralatan proteksi : Catatan Distribusi dan Sambungan Rumah/Instalasi Rumah Status Kemajuan Dipesan Tiba di Lokasi Terpasang Tiang Distribusi : Kabel Distribusi : Trafo : Sambungan Rumah : Energy Limiter : Instalasi Rumah : Catatan Kemajuan (sudah diselesaikan sebanyak) Tiang Distribusi : buah Kabel Distribusi : meter Sambungan Rumah : meter Instalasi Rumah : rumah Lembaga Pengelola PLTS Terpusat Off Grid Status Kemajuan Belum Dipilih Terpilih Terlatih Ketua : Bendahara : Operator : Belum Ditentukan Telah Ditentukan Tarif Iuran (Rp/bln)/Tarif (Rp/kWh) : Catatan Jadwal dan Penyerapan Dana Status Kemajuan Rencana dan Realisasi Jadwal Konstruksi : Mulai :
......................... Selesai :
........................... Anggaran : Total Penyerapan Sampai Saat Ini Rp ................................ Rp ..................................... Catatan Foto Kegiatan (tempat) , (hh bb yyyy) (Pelapor), (Nama lengkap) 19.7. Penilaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan 1. Penilaian kinerja didasarkan pada kesesuaian antara rencana kerja dengan menu kegiatan DAK-IET dan kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana kerja. 2. Indikator kinerja antara lain kapasitas atau jumlah unit yang terbangun dan realisasi anggaran. 3. Penilaian kinerja pelaksanaan DAK-IET dilakukan terhadap:
progres fisik dan keuangan, serta keselarasan antara progres fisik dan progres keuangan per triwulan;
ketepatan waktu penyelesaian kegiatan, Pemerintah Daerah Provinsi terhadap realisasi fisik dan keuangan atas pekerjaan yang telah selesai atau pada akhir tahun anggaran;
capaian penyerapan dana, merupakan perbandingan antara realisasi total penyerapan dana per 31 Desember dan pagu alokasi, pagu sesuai rencana kegiatan, serta pagu sesuai kontrak dan/atau perjanjian kerja sama;
capaian keluaran, merupakan perbandingan antara realisasi keluaran kegiatan dan target keluaran kegiatan yang tercantum pada rencana kegiatan;
capaian hasil, merupakan perbandingan antara target dan realisasi hasil kegiatan yang terdiri atas capaian hasil jangka pendek dan capaian hasil jangka panjang;
metode pelaksanaan kegiatan DAK-IET;
kesesuaian lokasi pelaksanaan kegiatan dengan dokumen rencana kegiatan dan/atau perubahan rencana kegiatan;
dampak, merupakan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari hasil kegiatan; dan
keberlanjutan fungsi dari hasil kegiatan.
f9.9. Spesifikasi Target Keluaran Spesifikasi target keluaran kegiatan DAK-IET adalah sebagai berikut:
9.1. Pembangunan PLTMH OIf Md. 1. Perencanaan pembangunan PLTMH OIf Grid Perencanaan pembangunan PLTMH OIf Grid mengacu kepada SNI 8397: 2017 tentang Panduan Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. 2. Spesifikasi Teknis Bangunan Sipil PLTMH Off Grid Bangunan sipil PLTMH OJf Gid terdiri dari bendung dan bangunan pengalih aliran (intakel, saluran pembawa (head racel, bak pengendap, bak penenang (forebay), pipa pesat Qtenstock) atau pipa hisap (drafttube), rumah pembangkit Qtower house), alat penyaring sampah ltrash rack), pintu air dan katup pengaman, dan saluran pembuang (tailrace), harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Bendung dan Bangunan Pengalih Aliran (Intakel 1) bukaan intake (intake orifrce) harus tenggelam di bawah muka air setiap kondisi aliran;
alat penyaring sampah (trash rack) harus dipasang di bangunan pengalih aliran (intakel untuk menyaring sampah terapung dan dipasang dengan alur vertikal;
adukan semen untuk bagian yang terkena air disarankan menggunakan campuran 1 bagian semen dan 4 bagian pasir dan jika tidak bersentuhan dengan air maka menggunakan campuran 1 bagian semen dan 6 bagian pasir; dan 4l beton untuk bangunan struktur, misalnya beton bertulang. Subbidang Menu Kegiatan/Rincian Menu Kegiatan Target Satuan Infrastruktur Energi Terbarukan - Tematik Peningkatan Konektivitas dan Elektrifikasi di Daerah Afirmasi Pembangunan PLTMH OIf Grid 0 MW Pembangunan Terpusat Off Grid PLTS 0,685 MW b. Saluran Pembawa (Head Race) 1) saluran pembawa (head racel harus mampu menampung debit air 1O% lebih tinggi dari debit rencana, hal ini ditujukan agar pada saat operasi maksimal, muka air di bak penenang (forebagl tidak turun dari ketinggian biasanya dan untuk tinggi ^jagaan agar terhindar dari pelimpasan apabila terjadi kelebihan debit air; 2l acian dinding saluran pembawa (head racel menggunakan adukan semen dengan perbandingan paling sedikit 1: 3 yaitu 1 bagian semen dan 3 bagian pasir;
penguatan slope tanah perlu dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing lokasi; 4l saluran pembawa dapat berupa saluran terbuka, saluran tertutup, dan terowongan air tak bertekan. Penentuan jenis dan konstmksi saluran pembawa mempertimbangkan kontur muka tanah, kerawanan terhadap'longsor, dan aliran silang permukaan;
saluran pembawa yang menggunakan pipa polyuinyl chloride (PVC) atau high-densitg polgethylene (HDPE) namun harus ditanam dengan kedalaman paling sedikit 10 cm (centimeter);
^jembatan pipa atau talang dapat dipakai pada daerah yang rawan longsor; dan 7l jika diperlukan, pada saluran pembawa (head racel yang menggunakan pipa dapat dipasang pipa pelepas udara di bagian- bagian yang kemungkinan terdapat udara yang terjebak. c. Bak Pengendap 1) jika terdapat banyak material sedimen, maka bendung dan bangunan pengalih aliran lintakel dapat dilengkapi dengan bak pengendap; 2l aliran a:
r tidak boleh menimbulkan turbulensi di dalam bak pengendap sehingga material sedimen dapat dengan mudah diendapkan;
mekanisme pembuangan endapan harus dilengkapi dengan pintu air atau lubang penguras; dan 4l bentuk bak secara geometris harus mampu mengumpulkan endapan di ujung bak (dekat pintu air atau lubang penguras). a) Bak Penenang (Forebagl (1) bak penenang (f,orebag)dibuat dari pasangan batu, atau beton bertulang;
^t ^Jt ^p..renang ^(forebag) ^harus ^dibuat ^dari ^konstruksi ^yang kedap air dan tahan bocor;
bak penenang (forebag) menghubungkan saluran pembawa (head racel dan pipa pesat Qtenstockl;
bak penenang (forebag)harus dilengkapi dengan: (a) alat penyaring sampah (trash rack); daurt (b) saluran pelimpah (spill wafl dengan kapasitas L2Ooh dari debit rencana; dan
lubang pipa pesat (penstock) harus terendam air pada kedalaman paling sedikit 2 kali diameter pipa pesat (penstock) dan jarak pipa pesat (penstock) dari dasar bak penenang (forebag)paling sedikit 30 cm (centimeter). b) Pipa pesat (Penstockl atau Pipa Hisap (drafttubel (1) pipa pesat (penstock)dapat dibuat dari bahan mild steel, high densitg polyethglene (HDPE) atau polyuinyl cltlorid"e (PVC) dan harus dalam kondisi baru dan baik; (21 penentuan ketebalan pipa pesat harus dihitung agar memiliki daya tahan dinding pipa pesat terhadap tekanan kejut yang diakibatkan oleh water-hammeG (3) pipa pesat Qtenstock) dari bahan plastik (high density polyethylene/HDPB atau polyuingl chloide/Pvc) harrs ditanam di dalam tanah dengan kedalaman paling sedikit 10 . cm (centimeter) dari sisi atas pipa pesat lpenstock) atau dibungkus dengan bahan yang tahan terhadap cuaca, misalnya karung goni agar terlindung dari sinar matahari langsung;
pipa pesat Qtenstockl harus dirancang agar kehilangan tekanan (head losses) di dalam pipa pesat Qtenstockl tidak lebih lOoh dari tinggi-jatuh lhead) total;
pengelasan yang dilakukan di lapangan harus dilakukan dengan baik dan rapi serta operator las harus berpengalaman mengerjakan pengelasan untuk struktur dengan tekanan tinggi yang menggunakan las listrik;
ketidaktepatan (mis-alignment)pada sambungan antar pipa yang dilas hanya diberi toleransi sebesar maksimal 3 mm (milimeter), kecuali jika pipa disambung dengan menggunakan Jlange; (71 pembuatan sambungan llange harus selalu sepasang sehingga tidak ada ketidaktepatan (mis-alignmentl pada saat pemasangan;
bagian dalam dan luar pipa pesat Qtenstockl harus dilindungi dari korosi dengan pengecatan berbahan cat khusus anti karat;
pengecatan bagian dalam pipa pesat Qter*tock) dilakukan paling sedikit 2 kali, dengan pengecatan dasar terlebih dahulu sebelum dilakukan penyambungan; (1O) pengecatan bagian luar pipa pesat Qtenstock) dilakukan paling sedikit 2 kali dengan pengecatan dasar terlebih dahulu, apabila material besi masih tampak maka pengecatan harus diulang kembali;
sebuah expansion joint harus dipasang diantara anchor block; ll2l ^expansionjointatau Ilarge ^harus dipersiapkan di ^pabrik ^dan tidak di lokasi serta harus dilindungi dari karat sebelum dipasang;
mur dan baut untuk sambungan flarqe harus diberi perlindungan karat; Qal ^slidittg ^support ^pipa ^pesat ^(trtenstockl ^harus ^dipersiapkan untuk setiap penyangga pipa pesat Qtenstockl yang direncanakan;
seal dan packtng untuk sambungan Jlange harus dipersiapkan di pabrik;
jika pipa pesat Qtenstockl terbuat dari besi/baja, maka sebaiknya dipersiapkan paling sedikit 1 buah expansionjoint atau lebih sesuai dengan jumlah anchor blok yang digunakan;
penyangga pipa pesat Qtenstock) dan anchor block harus dibangun dengan kedalaman pondasi paling sedikit 50 cm (centimeter);
penyangga pipa pesat Qtenstock) dibuat dari pasangarr batu atau beton bertulang sedangkan anchor block sebaiknya dibuat dari beton bertulang;
penyangga pipa pesat Qtenstock) harus dilengkapi dengan saddle yang memungkinkan pipa pesat Qtenstockl untuk memuai atau sebaliknya; dan (2Ol Draft tube h.anya dipergunakan pada instalasi jenis turbin reaksi. Dimensi draft tube pada umumnya tergantung dari desain turbin agar cocok dengan kebutuhan operasi. Draft tube harus mempertimbangkan beban struktur, pondasi, kekuatan erosi dari aliran air dalam drafttube. Material draft tube sebaiknya menggunakan baja untuk menahan konsentrasi beban vertikal dan erosi air yang keluar dari turbin karena pada umumnya bersifat fitrbulenf dengan kecepatan tinggi. c) Rumah Pembangkit lPower Housel (1) rumah pembangkit Qtower house) harus mampu melindungi peralatan elektrikal-mekanikal dan instrumentasi kontrol dari cuaca yang buruk serta akses dari orang-orang yang tidak berkepentingan; l,2l rumah pembangkit Qtower housel harus berada pada posisi yang lebih tinggi dari ketinggian banjir tahunan, misalnya banjir 25 tahunan atau 50 tahunan;
layout peralatan di dalam rumah pembangkit Qtouer housel harus memperhatikan kemudahan pergerakan operator di dalamnya termasuk saat perbaikan turbin atau instrumen lainnya;
luas rumah pembangkit Qtouter house) harus disesuaikan dengan besarnya turbin, generator, dan kubikel kontrol;
pondasi rumah turbin dibuat dari konstruksi beton bertulang yang mtrmpu menahan gaya dan tekanan dari turbin maupun dari pipa pesat Qtenstockl;
anchor block harus dibuat di luar rumah pembangkit Qtower housel sehingga tekanan dari pipa pesat Qtenstockl tidak dibebankan kepada turbine lwusing, namun disalurkan ke tanah di luar rumah pembangl<tt Qtower housel; (71 saluran kabel di dalam rumah pembangkit Qtouer housel harus dirancang agar tidak mudah terendam air, misalnya jika ada kebocoran;
tinggi atap atau plafon paling sedikit adalah 2,5 m (meter) atau tanpa plafon;
rumah pembangkit Qtower housel harus memiliki: (a) pintu yang cukup lebar untuk memasukkan peralatan, termasuk turbin dan kubikel kontrol serta dapat dikunci; (b) jendela yang dapat memberikan cahaya alami dan ventilasi udara yang cukup ke dalam ruangan; (c) saluran pembuangan air baik di dalam maupun di sekitar rumah pembangkit Qtower house) dan saluran harus diarahkan ke saluran air alami; dan ($ ventilasi yang cukup sehingga panas dari mesin bisa dikeluarkan dari rLlangan dan ventilasi harus mampu menjaga supaya serangga tidak masuk ke dalam ruangan. (10) lantai rumah pembangkit Qtower lrcusel, khususnya pada bagian base frame turbin dan generator harus terbuat dari beton bertulang dengan ketebalan lantai pada bagian tersebut disesuaikan dengan besar turbin;
ballast pemanas udara ditempatkan pada lokasi yang terlindung dari jangkauan orang yang tidak berkepentingan;
proteksi pembumian di dalam rumah pembangkit Qtower housel harus mengikuti aturan sebagai berikut: (a) semua barang/peralatan yang terbuat dari metal di dalam rumah pembangkit Qtower housel harus diberi pembumian sebagai proteksi; (b) batang untuk pembumian paling sedikit berukuran 10 mm2 (milimeter persegi) dan terbuat dari tembaga dan ditanam dengan kedalaman yang cukup ke dalam tanah; dan (c) proteksi untuk peralatan lain disesuaikan dengan spesifikasi dan petunjuk dari pabrikan.
dilengkapi dengan papan nama proyek yang mencakup data nama kegiatan, instansi pelaksana kegiatan, lokasi (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi), sumber dana, dan tahun anggaran pelaksanaan. d) Alat Penyaring Sampah (Trash Rack) (1) alat penyaring sampah (trash rackl tidak boleh terbuat dari bambu atau kayu dan harus dibuat dengan menggunakan besi pejal yang berdiameter paling sedikit 4 mm (milimeter) atau besi plat dengan ketebalan paling sedikit 3 mm (milimeter); (21 alat penyaring sampah (trash rackl harus dilindungi dari korosi dengan melakukan pengecatan;
alat penyaring sampah (trash rackl harus mampu menahan tekanan air karena adanya penyumbatan pada kondisi air penuh;
kemiringan alat penyaring sampah (trash rack) sekitar 70" (derajat) dari sumbu datar;
alat penyaring sampah (trash rackl harus dapat dilepas dari struktur sipil untuk perbaikan dan pembersihan; dan
alat penyaring sampah (trash rack) untuk bangunan pengalih aliran (intakel dan bak penenang (forebag)paling tidak memiliki celah dengan lebar paling sedikit 5 cm (centimeter). Khusus turbin crossflow celah trash rack lebih kecil dibandingkan dengan celah sudu lunner. e) Pintu Air dan Katup Pengaman (1) ukuran pintu air disesuaikan dengan ukuran saluran yang akan dilayani;
pintu air menggunakan alat bantu pemutar sehingga memudahkan operasi;
pintu air harus mampu menahan tekanan pada kondisi air penuh; l4l ^katup ^pengaman ^turbin ^harus mampu ^menahan tekanan;
pintu air harus dibuat dari besi dengan ketebalan plat paling sedikit 5 mm (milimeter) dan harus dilindungi dari karat menggunakan cat atau galvanisasi; dan
pengelasan harus rapi, kuat dan tidak bocor. 0 ^Saluran ^Pembuang ^(Tatlracel (1) saluran pembuang (tailracel harus dapat mengalirkan kembali seluruh air yang dipakai ke badan sungai; (21 dimensi dan kemiringan saluran pembuang (tailrace) disesuaikan dengan debit air dan kontur topografi; dan
spesifikasi bangunan saluran pembuang (tailrace) sama dengan spesifikasi saluran pembawa (head race). g) Konstruksi bangunan sipil PLTMH Off Grid mengikuti IGiteria Perencanaan (KP) Bangunan Air. Pengujian bangunan sipil PLTMH Of Gnd setelah konstruksi dilakukan untuk memastikan semua bangunan sipil dikerjakan dengan benar dan berfungsi dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian ini adalah: (l) pengujian dilakukan setelah semua bangunan selesai dibangun dan paling tidak 3 hari setelah finishing; (21 pengujian kebocoran saluran pembawa (head race) dilakukan dengan cara mengalirinya dengan air dan diamati jika terjadi tanda-tanda rembesan atau kebocoran;
tes kebocoran bak pengendap dilakukan dengan merendam bak pengendap sampai dengan batas maksimal dan diamati selama 2 hari untuk memastikan pengendapan terjadi dengan sempurna tanpa terjadi kebocoran; (41 semua bangunan sipil harus diperiksa secara visual jika terdapat tanda-tanda retak struktur, pergeseran pondasi akibat gerakan tanah, cacat pengerjaan atau ketidaksesuaian spesifikasi teknik;
pengujian kebocoran pipa pesat Qtenstockl dilakukan dengan uji tekanan statik, yakni mengisi penuh pipa pesat Qtenstockl dan diamati selama t hari; dan
pengamatan kualitas pengelasan dan pengecatan pintu air, saringan dan pipa pesat Qtenstock). 3. Spesifikasi Teknis Mekanikal Elektrikal PLTMH OIf Grid a. Mekanikal PLTMH Off Grid Turbin air adalah peralatan utama PLTMH Off Grid yang perencanaannya harus disertai dengan kalkulasi paling sedikit pada perhitungan daya desain, perhitungan kecepatan putar runner, darr perhitungan elemen transmisi mekanik. 1) Pemilihan Jenis Turbin Turbin air yang dapat dipakai adalah jenis: cross-Jlow, propeller , turgo atau pelton, francb, atau pump as turbine (PAT), turbin ulir (screw fitrbinel. Pemakaian jenis turbin ini dipilih berdasarkan besaran debit rencana dan tinggi-jatuh (headl dengan mengikuti pedoman yang ditunjukkan pada diagram berikut ini: Diagram Pemilihan Jenis Turbin 2l Efisiensi Turbin a) turbin cross-flow memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit sebesar 7Oo/o pada debit rencana dan tinggi-jatuh (head); b) turbin propeller memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit sebesar 7Oo/o sampai dengan 807o pada debit rencana dan tinggi-jatuh llrcad); c) turbin turgo atau pelton memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit sebesar TOYo sampai dengan 85% debit rencana dan tinggi-jatuh (head); d) turbin francb memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit sebesar 7Oo/o sarrrpai dengan 84%o debit rencana dan tinggi-jatuh (head.); dan e) pump as turbine (PAT) memiliki efisiensi pada poros turbin paling sedikit sebesar 65% sampai dengan 8Oo/o debit rencana dan tinggi-jatuh (head). Pompayang dapat dipergunakan adalah jenis centrifugal dan mixed flow. 3) Name Plate Turbin harrs dilengkapi dengan name plate sesuai dengan SNI Nomor 7932-2013 tentang Spesifikasi Turbin Air Cross-Flow Dengan Daya Mekanik Hingga 35 kW untuk PLTMH Off Grid atau berisi informasi paling sedikit: a) nama, alamat, dan nomor telepon produsen; b) debit rencana dan tinggi-jatuh lhead); c) kecepatan putaran turbin pada debit rencana dan tinggi- jatuh (head); d) daya turbin; dan e) tahun pembuatan. 4) Transmisi Mekanik Jika turbin memerlukan transmisi mekanik maka: a) ukuran puli Qtulley) harus disesuaikan dengan kapasitas dan kecepatan putaran turbin dan generator; b) p: uli $tullegl harus diseimbangkan sehingga beroperasi dengan baik, paling sedikit statik; c) puli Qtulleg) dan beltharus dilindungi oleh sangkar; d) disarankan untuk menggunakan flat belt; dan e) khusus untuk turbin ulir menggunakan low RPM generator.
Suku Cadang dan Peralatan Kerja Untuk Pemeliharaan Pabrikan harus menyediakan suku cadang utama dan peralatan kerja utama dari turbin dan transmisi mekanik seperti: a) bearing; b) bett; c) mur dan baut,' d) gasket, o-rtng; e) minyak seal, packing karet; 0 alat pengisi pelumas (gemuk); g) pelumas; h) penarik beaing; dan i) kunci pas, obeng dan peralatan kerja utama lainnya. 6) Panduan Pengoperasian dan Perawatan Harus disediakan buku manual pengoperasian dan perawatan turbin, paling sedikit berisi mengenai: a) daftar komponen turbin; b) cara pengoperasian; c) cara pemeliharaan; d) cara perbaikan di lapangan; e) cara bongkar pasang komponen; dan f) gambar skema turbin. 7l Garansi Turbin Garansi turbin diberikan paling sedikit I tahun pada kondisi operasi normal. 8) Pengujian Turbin Pengujian turbin dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: a) Pengujian tanpa beban dilakukan dengan cara menjalankan turbin dengan melepas beban pada ballast dan konsumen yang dijalankan hingga 75oo/o dari putaran nominal selama 1 jam sehingga yang perlu diamati antara lain getaran turbin, kenaikan temperatur bantalan, dan kebocoran pada turbinehousing; dan b) Pengujian pembebanan dilakukan selama 24 jam dengan mengabungkan beban pada ballast dengan mengoperasikan turbin pada debit nominal sehingga hal- hal yang perlu diamati antara lain keluaran daya, getaran, kebocoran pada turbine housing dan kenaikan temperatur bantalan poros. b. Elektrikal PLTMH Off Grid 1) Panel instrumentasi kontrol dan pengaman pembangkit: a) memiliki panel informasi tegangan tiap fasa dan netral pada jalur beban dan ballast; b) memiliki panel informasi arus tiap fasa dan netral pada jalur beban dan ballast; c) memiliki panel informasi frekuensi keluaran listrik; d) memiliki panel informasi jam operasi pembangkit; e) memiliki panel kilowatt hour meter (kwh); 0 memiliki tombol startdan stopyang terletak di luar pintu kubikel; g) memiliki lampu penanda pembangkit offline atau online; h) memiliki sistem proteksi dan pengaman hubungan singkat; dan i) disarankan memiliki fungsi yang menyimpan data digital yang bisa dilihat melalui panel:
jumlah energi yang diproduksi; (21 jumlah energi yang dikonsumsi;
beban maksimal; dan l+l ^beban ^minimal. 2l Pengkabelan: a) pengkabelan harus mengedepankan keselamatan operasional; dan b) terminal sambungan kabel harus diberi label sesuai dengan peruntukan untuk memudahkan instalasi dan identifikasi. 3) Peletakan dan Instalasi: a) sambungan kabel harus kuat dan tepat, serta dilindungi dari benturan mekanik dengan pipa khusus untuk proteksi dan kabel dari kontrol tidak boleh melintang bebas di atas lantai; b) kubikel kontrol digantung di dinding dengan menggunakan dgna bolt atau uisser yang disesuaikan dengan bobot; c) ballast pemanas udara maupun air harus diletakkan di luar rumah pembangkit Qtower housel; d) ballast pemanas udara harus dilindungi dari jangkauan orang yang tidak berkepentingan; e) ballastpemanas udara harus mendapatkan aliran udara secara bebas; dan 0 ballastpemanas air harus mendapatkan aliran air secara bebas. 4) Ketentuan Lain: a) harus disediakan diagram pengkabelan (uiring diagraml dari peralatan kontrol; b) harus disediakan panduan pengoperasian; c) name plate harus dipasang pada pintu kubikel; d) garansi peralatan kontrol paling sedikit 1 tahun; dan e) suku cadang yang harus disediakan antara lain sekering (fusel, lampu indikator dan saklar elektronik ELC (SCR/TRIAC). 4. Distribusi Tenaga Listrik PLTMH OIf Grid Pekerjaan distribusi dan instalasi bangunan/rumah mengacu pada SNI 0225: 2Oll tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) dan perubahannya. 5. Sebelum PLTMH Off Grid dioperasikan perlu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan pengujian untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Garansi pemeliharaan selama 2 tahun.
9.2. Pembangunan PLTS Terpusat Off Md PLTS Terpusat Off Grid. diprioritaskan untuk pelayanan listrik kepada masyarakat pengguna/penerima yang tinggal berkelompok atau jarak antara rumah satu dengan lainnya berdekatan. Secara umum peralatan PLTS Terpusat Olf Grid memiliki spesifikasi teknis yang terdiri dari:
Modul Surya a. Spesifikasi Teknis Modul Surya (Array Modulel:
Jenis modul : Monof Polgcrystalline Silicon 2l Kapasitas per modul : minimal 200 Wp (Watt peak) 3) Toleransi daya : ^+3oh 4l Efisiensi : minimal 160/o 5) Koneksi antar modul surya : Plug and Play, kabel koneksi diletakan menggunakan cable tray di bawah modul 6) junction-box : dilengkapi dengan cable gland/ DC-Multi Connector 7l Sertilikasi : SNI seri IEC 612L5: 2O16 8) Garansi produk : 10 tahun 9) Garansi kinerja : 20 tahun (degradasi 17o per tahun) 10) Wajib menggunakan produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri paling sedikit 4Ooh yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian. 11) label data performance modul surya di tempel di bagian belakang modul. b. Spesifikasi Grounding Modul Jenis kabel yang digunakan berupa kabel jenis I{YY Yellow Green 35 mm2 (milimeter persegi). 2. Komponen Controller a. Untuk konfigurasi DC Coupltng Inuerter dan solar charge controller (SCC) harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut:
Inuerter. a) Daya output total : minimal daya output total disesuaikan dengan kapasitas output pembangkit b) Jumlah inuerter : minimal 2 unit c) Tegangan output : 22O-23OYac (Voltage Alternateng CurrenQ, SOHz, satu fasa atau 380-400 Vac tiga fasa d) Tegangan input dc : minimal 48 Vdc (Voltage Direct Currentl e) Gelombang output : sinus murni 0 Efisiensi : > 95 Vo g) Total Harmonb Distortion (THD) : < Soh h) Sistem proteksi : ouer current, ouer load, short circuits, ouer te mp erature, ou er / under uoltag e, reu ers e polarity i) Indicator (LCD displayl : inuerter uoltage & current, inuerter frequency, ^battery ^uoltage ^& current,load ^current ^& ^uoltage j) Fitur : Battery temperature sensor, Battery equalization, Data logger dan interface dengan RMS, Grid Forming k) Standarisasi Uji : IEC 61683 l) Indeks Proteksi : IP 54 m) Garansi : minimal 5 tahun 2l Solar Charge Controller (SCC) a) Daya outputtotal : total kapasitas minimal disesuaikan dengan daya output total PY Anay b) Jumlah SCC : minimal sesuai dengan jumlah PV Arrog c) Kontrol Sistem Algoritma : MPPT (Maximum Power Point Tracking) d) Efisiensi minimal : >98oh e) Tes Uji Produk : Hasil uji dan sertifikat hasil pengujian efisiensi 0 Tegangan Input Nominal : minimal 48 Vdc (Voltage Direct CurrenQ g) Sistem Proteksi : Reuerse Polaity Protection, High battery uoltage protection, low battery uoltage protection, ouerload protection, PV ground fault protection h) Fitur : sistem pengisian baterai yang cepat dan aman i) Garansi produk : minimal 5 tahun b. Untuk konfigurasi AC Coupling Inuerter yang digunakan 2 jenis yaitu inuerterjaringan (PV Inverter) dan inuerter baterai (battery inuerterl. Kedua inuerter harus dapat terkoneksi melalui ^jaringan listrik AC saja, tanpa jaringan komunikasi lain. Hal ini memungkinkan komunikasi antar inuerter yang terpisah-pisah dengan jarak yang jauh. Dengan fitur ini, semua inuerter dapat berkomunikasi hanya dengan menggunakan AC power line tanpa perlu tambahan jaringan komunikasi lainnya. Dengan mengubah frekuensi AC, inuerter juga harus mempunyai kemampuan untuk dapat meregulasi fluktuasi beban atau Frequencg-Shift Power Control (FSPC). Pada siang hari, seluruh energi yang dihasilkan oleh modul surya akan dialirkan langsung oleh inuerter jaringan langsung ke rumah-rumah pengguna/fasilitas umum (beban). Jika beban yang dilayani lebih kecil dari energl yang dihasilkan oleh modul surya, maka kelebihan energi tersebut akan dipakai untuk mengisi (charging)baterai. Pada saat baterai dalam kondisi penuh, maka inuerter baterai akan secara otomatis menghentikan suplai ke baterai. Sebaliknya, jika beban yang dilayani lebih besar dari energl yang dihasilkan atau pada malam hari, maka inuerter baterai akan mengkonversi energi yang tersimpan pada baterai (dischargfng) untuk melayani beban. 1) Spesifikasi Inuerter Jaringan (PV Inuertefl: a) Daya output total : minimal daya output total disesuaikan dengan kapasitas beban puncak b) Jumlah inuerter : minimal 2 unit Tegangan output : 3/N/PE; 23O laOO Vac, SOHz, untuk PLTS Terpusat Off Gnd sampai 20 kWp (kilowatt Peak) menggunakan satu atau tiga fasa, untuk PLTS Terpusat Off Grid kapasitas di atas 20 kWp (kilowatt Peak) menggunakan tiga fasa Gelombang output : sinus murni Efisiensi : >98o/o Total Harmonic Distortion : < Soh Sistem proteksi I ouer load, short circuits, ouer temp erature, ou er / under u oltag e, reuer s e polarifu Indikator (LCD display) : inuerter uoltage & current, inuerter frequencg, ^load ^current ^& ^load ^uoltage Indeks proteksi : IP 65 Fitur : Data logger dan interface dengan RMS Standarisasi Uji : IEC 61727: Photouoltaic (PV) Systems- Charateri.stics of the Utility Interfacel$C 62109: atau IEC 61683 Garansi : Minimal 5tahun c) d) e) 0 s) h) i) i) k) 1) 2l Spesifikasi Inuerter Baterai(Battery Inuerter): a) Daya ou@uttotal : minimal daya output total disesuaikan dengan kapasitas output pembangkit b) Jumlah inverter : minimal 2 unit c) Tegangan input baterai : minimal 48 Vdc (Voltage Direct Current) d) Tegangan output : 3/N/PE; 23O|4OO Vac, 5OHz, satu fasa/tiga fasa e) Gelombang output : sinus murni 0 ^Efisiensi : ^> ^95 ^oh g) Total Harmonic Distortion (THD) : s 5o/o h) Sistem proteksi : ouer load, short circuits, ouer temperature, ouer/under uoltage i) Indikator LCD : inuerter uoltage & current, inuerter frequencg, ^battery ^uoltage ^& ^current, load ^cunent ^& ^load ^uoltage j) Indeks Proteksi : IP 54 k) Fitur : Battery temperatttre sensor, Battery equalization, Data logger dan tnterface dengan RMS, Grid Forming 1) Standarisasi Uji : IEC 61683: Photouoltaic Sgstems-Power C o nditio ne r s - Pr o c e dur e fo r M e as uring Elficie ncg m) Garansi : minimal 5 tahun 3. Baterai lBattery Bankl Dapat menggunakan jenis baterai Value Regulated Lead Acid (VRLA) atau Lithium-Ion 1. Jenis Baterai Value Regulated Lead Acid (VRLA) a. Tegangan output : minimal 48 Vdc (Voltage Direct Cunenl b. Kapasitas Baterai (satuan) : 1000 Ah (Ampere Hour),2V c. Temperatur Operasional yang disarankan : di bawah 30'C d. kemampruan cgcling : paling sedikit 2.2OO cycle pada 80% DOD (Depth of Dbchargel e. Garansi : minimal 10 tahun f. TKDN : minimal4ooh g. harus dilengkapi dengan sistem koneksi yang dapat mencegah korosi dan arus hubung singkat (termasuk pada waktu pemasangan).
wajib menggunakan produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri paling sedikit 4Oo/o yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian. 2. Jenis Baterai Lithium-Ion a. Tegangan output : minimal 48 Vdc (Voltage Direct Currentl b. Kapasitas total baterai : menyesuaikan dengan kebutuhan beban dan autonomA dags yang direncanakan c. Temperatur Operasional yang disarankan : di bawah 40'C d. Garansi : 10 tahun e. TKDN : minimal4oo/o f. Fitur : dilengkapi dengan Battery Management System (BMS) yang memiliki fitur cell balancing, pemantauan temperature, pemanatauan SOC dll g. Harus dilengkapi dengan sistem koneksi yang dapat mencegah korosi dan arus hubung singkat (termasuk pada waktu pemasangan). h. Wajib menggunakan produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri paling sedikit 4Oo/o yang diterbitkan oleh Kementerian ESDM yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang peripdustrian. 4. Penyangga IVIodul Surya (Module Anay Suppor\ a. Pondasi terbuat dari cor beton dengan diameter besi 10 mm (milimeter) dan diaci. Pondasi memiliki luas penampang 35 x 35 cm (centimeter) dan tinggi minimal 60 cm (centimeter). Pondasi memiliki kedalaman minimal 40 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 20 cm (centimeter). b. Tiang penyangga modul surya harus terbuat dari metal yang kokoh dan kuat terbuat dari pipa dengan diameter 4 inch dengan ketebalan minimal 3 mm (milimeter) atau bahan metal lainnya yang anti korosi dan/atau bahan metal yang di hot deep galuanised pada seluruh bagian permukaan. c. Tiang penyangga modul surya free stand.ing di atas pondasi, bagian bawah tiang penyangga harus memilik tapak berbentuk bujur sangkar yang materialnya sama dengan tiang penyangga PV arraA dengan ketebalan minimal 8 mm (milimeter) dan memiliki ukuran 20 x 20 cm (centimeter). Tapak ini dilubangi pada keempat sisinya untuk pasangan baut (angkur) yang ditanam ke pondasi dengan kedalaman minimal 30 cm (centimeter). d. Jarak antar tiang penyangga modul surya maksimal 5 m (meter) sehingga susunan an'raA modul tidak melandai (tetap rata) dan kokoh. e. Mounting modul surya menggunakan model rail dan clip dengan bahan aluminium atau bahan metal lainnya yang ringan namun kokoh dan anti korosi dengan tebal minimal 3,5 mm (milimeter) dan ukurannya disesuaikan dengan ukuran modul surya yang ditawarkan. f. PV Support harus didesain dengan mempertimbangkan sudut kemiringan modul surya. Sudut kemiringan modul surya disesuaikan dengan kondisi masing-masing lokasi agar diperoleh energi penyinaran yang optimal. Rancangan kemiringan modul surya didapatkan dari hasil simulasi perangkat lunak. g. Modul surya yang disusun pada rail yang dilengkapi dengan mid clamp (antar modul) dan end clamp (pada ujung rait) dengan bahan terbuat dari alumunium/alumunium paduan yang anti korosi, yang berfungsi untuk menahan modul surya agar tidak bergeser. Mid clamp sebaiknya dapat dipasang di bagian bawah modul sedemikian sehingga susunan antar modul tidak ada celah. Alternatif lain menghilangkan celah antar modul adalah dengan menggunakan rail tanpa mid clamp Wee mid clampl. Tujuan menghilangkan celah antar modul adalah untuk melindungi combiner box dari gu5ruran air hujan. h. Ketinggian antara modul dan permukaan tanah pada titik terendah minimal 7O cm (centimeter). i. Jarak antar PY Arrag harus diatur/didesain sedemikian rulpa sehingga tidak ada bayangan (shading) yang jatuh pada permukaan PV Arrag lainnya. Demikian pula dengan jarak antara rumah pembangkit dan PV Arrag. j. Pada setiap arraA harus dipasang tanda bahaya terhadap sengatan listrik. k. Arrag harus tersusun rapi pada beberapa baris yang simetris. Jarak antar masing-masing arraA harus cukup dapat dilewati secara leluasa oleh personil pada saat pemeliharaan. 5. Sistem pengkabelan dan grounding a. Kabel koneksi antar modul surya harus diletakan pada cable trag/trunk. Cable trag/trunk diletakkan di bawah PY array dan menempel pada penyangga PV alraA. b. Kabel daya dan combiner boxke Solar Charge Controller atau kabel daya dari inuerterjaringan ke battery inuerter (apabila menggunakan sistem AC Coupling) menggunakan kabel NYFGbY/NYRGbY dengan diameter menyesuaikan besar arus (SPLN/SNI). c. Kabel daya dari PV Anay ke Solar Charge Controller (atau battery inuerter apabila menggunakan sistem AC Couplingl harus ditanam di tanah minimal 3O cm (centimeter), dan masuk ke dalam rumah pembangkit Qtower ^housel ^melalui ^pondasi yang ^dilengkapi ^dengan ^kabel ^konduit. d. Kabel daya dari baterai ke inuerter, tipe NYAF dengan diameter menyesuaikan arus pada baterai yang sesuai dengan SPLN atau SNI. e. Kabel daya dari inuerter ke panel distribusi, tipe NYY dengan diameter menyesuaikan arus pada inuerter yang sesuai dengan SPLN atau SNI. f. Setiap penyambungan kabel harus menggunakan terminal kabel dan konektor (bukan sambungan langsung)yang sesuai dan terisolasi dengan baik. g. Material instalasi dan grounding peralatan harus disesuaikan dengan kapasitas pembangkit. h. Sistem grounding dari penyangga PY anag menggunakan penghantar tipe NYY yellow green 35 mm2 (milimeter persegi) sesuai dengan SPLN atau SNI. Penampang harus tersambung baik secara elektris pada penyangga P\I arrag (menggunakan sepatu kabel dan dibaut). i. Grounding sistem kelistrikan dari rumah pembangkit dan combiner box disatukan dan ditempatkan dalam bak kontrol groundirry. Bak kontrol grounding terbuat dari pasangan batu yang dicor semen dan diaci serta dilengkapi dengan penutup yang memiliki pegangan. Ukuran dan kedalaman bak kontrol dibuat sedemikian sehingga mudah bagi operator dalam melakukan perawatan. j. Instalasi jaringan kabel untuk power dan komunikasi harus dipasang secara terpisah untuk menghindari interferensi gelombang. k. Interkoneksi dari masing-masing PV affaA dikelompokkan dan ditempatkan pada combiner box. Ukuran combiner box disesuaikan sedemikian sehingga operator dapat dengan mudah/leluasa melakukan pengecekan saat pemeliharaan. Penempatan combiner box diusahakan aman dari guyuran hujan secara langsung. Spesifika si combiner box 1) Design Panel harus sesuai dengan standard IEC 61439-1 dan IEC 6t439-2. 2l Terbuat dari bahan Polycarbonat dengan irsulation class IP 65 yang tahh.n terhadap paparan Ultraviolet jangka panjang. Desain combiner box harus dapat mengantisipasi pengembunan di bagian dalam ( dile ng kap i B r e athe r ) ^.
Kabel interkoneksi harus sesuai dengan standar aplikasi Fotovoltaik, minimal rating 10O0 Ydc (Voltage Direct Cunent). 4l Semua koneksi pada terminal kabel harus memenuhi standar atau dengan menggunakan koneksi sistem pegas untuk menjamin kualitas koneksi yang baik dan pasti. 5) Untuk input dari kabel string menggunakan connector plug-in socket. 6) Dilengkapi dengan pembatas arLls yang modular, memiliki indikator fungsi dan tegangan kerja maksimum 15OO Ydc (Voltage Direct Current) IE,C 60269-6. Fuse gPV (pembatas arus Tipe gPV) dengan kapasitas arus yang sesuai dengan daya keluaran. Fuse cadangan (back up fuse)wajib disediakan minimal lOo/o dari jumlah Fuse yang digunakan. 7l Dilengkapi dengan Surge Protection untuk aplikasi fotovoltaik IEC 61643-L. Surge protection berbentuk modular, plugable dan memiliki indikator fungsi kerja. 8) Dilengkapi dengan Isolator Switch dengan tegangan kerja 1O00 Vdc (Voltage Direct Current), untuk isolasi yang aman pada waktu perawatan. 6. Panel Distribusi (Distribution Panell Panel Distribusi dilengkapi dengan saklar utama/pemisah, pembatas arus Mini Circuit Breaker (MCB), Earth Leak Circuit Breaker (ELCB), saklar terminal, dan busbar. Rangka bagian depan, atas, bawah dan bagian belakang tertutup rapat, sehingga petugas pelayanan akan terlindung dari bahaya sentuh bagian-bagian aktif. Panel distribusi dilengkapi dengan ventilasi pada bagian sisi, lubang ventilasi harus dilindungi, agar binatang atau benda-benda kecil serta air yang jatuh tidak mudah masuk ke dalamnya. a. tegangan system: satu fasa 22O/23O Vac (Voltage Alternating Current) atau tiga fasa 380/400 Vac (Voltage Alternating Current) b. monitoring : tegangan, arus, dan kWh meter c. Sistem proteksi : fuse dan circuit breaker, surge protectton untuk 22OV |380VAC (Voltage Alternating CunenQ. Surge protection berbentuk modular, plugable dan memitiki indikator fungsi kerja. d. Jumlah panel distribusi : I set e. Kabel instalasi : Kabel ^jenis NYY f. Material : bahan metal yang tidak dapat terbakar, tahan lembap dan kokoh dengan ketebalan minimal 2 mm (milimeter). g. Fitur : Dilengkapi dengan timer dan kontaktor, serta lampu indikator.
Pyranometer a. Fitur : Standar ISO 9060: 1990 second clasg waterproof, field of ui.ew 18O' (derajat) dan outputhasil pengukuran dapat dibaca pada RMS. b. Jumlah $rranometer : 1 unit c. Aksesoris furanometer: 1 Set 8. Remote Monitoring Sgstem (RMS) a. Fitur : Dilengkapi dengan modem GPRS, Interface harus dilengkapi dengan koneksi RS - 485, web/mobile application, b. Sistem komunikasi : 3G, GPRS/WIFI c. Jumlah RMS : 1 unit d. Aksesoris RMS : 1 set 9. Instalasi Rumah a. Umum : instalasi rumah mencakup instalasi kabel dari ^jaringan ke rumah dan instalasi listrik di dalam rumah. Instalasi di dalam rumah terdiri dari instalasi jaringan kabel, paling sedikit 3 buah titik lampu, 1 buah kotak kontak, alat proteksi short circuit, dan alat pembatas daya dan energi sesuai dengan kapasitas daya tersambung dan pemakaian energi listrik. b. ^kabel ^instalasi ^: NYM 2x1,5 ^mm2 (sesuai ^dengan ^SNI), ^maksimal ^25 ^m (meter) c. ^jenis lampu : Lampu Hemat Energi (CFL/LED) daya lampu: disesuaikan kebutuhan, tidak lebih dari 10 W (watt) per titik lampu, agar tidak terjadi pengurasan daya yang berlebihan. d. alat pembatas energi (energy limiter) berfungsi membatasi pemakaian energi (VAh) dengan spesifikasi sebagai berikut:
batas pemakaian energi dan reset time dapat diatur; 2l setting batas pemakaian per hari adalah tetap;
memiliki sistem untuk memutus (dan menyambung kembali) hubungan listrik pada pemakai tertentu yang bermasalah; 4l memiliki fungsi proteksi apabila terjadi arus hubung singkat (short- circuitl; dan
memiliki sistem pengaman/segel sehingga pemakai tidak dapat melakukan pencurian listrik (bypass).
Rumah Pembangkit (Power House) Untuk keperluan penempatan peralatan dan operasional harus dibangun rumah permanen atau shelter yang terbagi atas ruang baterai dan ruang kendali (control rooml;
Jika menggunakan shelter, spesifikasi bangunan minimal sebagai berikut:
Mengunakan bahan polyurethane dan baja ringan dengan ukuran menyesuaikan dengan kapasitas PLTS Terpusat Off Grid seperti tercantum pada Daftar Kuantitas dan Harga, yang terbagi atas nrang baterai dan ruang kendali (control room). Pondasi menggunakan batu kali/setara dengan kedalaman minimal 50 cm (centimeter). Luasan pondasi harus lebih dari 70 cm (centimeter) dihitung dari sisi dinding rumah pembangkit bagian depan dan 20 cm (centimeter) dari sisi lainnya serta diaci. 2l Atap menggunakan Zinc Aluminium. 3) Tebal dinding shelter minimal 75 mm (milimeter). 4l Lantai menggunakan keramik warna putih ukuran 30 x 30 cm (centimeter). 5) Ruang baterai harus memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara sedemikian sehingga suhu dalam ruang baterai bisa terjaga kurang dari 30"C. Untuk menjaga suhu ruang baterai, dinding ryang ^baterai ^wajib ^dipasang ^kipas ^(exhaustfan) ^ukuran ^8-10 ^inchi dengan konsumsi daya per unit maksimal 25 W (watt). Jumlah kipas yang dipasang disesuaikan agar pada saat beroperasi mampu menjaga suhu sesuai yang ditentukan. Nyala dan matinya kipas diatur dengan thermostat. Bagian kipas yang berada di luar rLlang baterai harus terlindung dari air hujan. b. Jika menggunakan bangunan permanen, spesifikasi bangunan minimal sebagai berikut:
pondasi menggunakan batu kali atau yang setara; 2l dinding menggunakan bata merah atau setara, diplester halus dan dicat;
atap menggunakan genteng atau asbes gelombang;
pintu terbuat dari triplek/aluminium dilengkapi dengan kunci;
dilengkapi dengan jendela;
lantai ruang baterai harus diperkuat dengan beton bertulang agar dapat menahan berat baterai; dan
ruang baterai harus memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara. c. Dilengkapi dengan instalasi listrik, 5 titik (3 lampu dan 2 kotak kontak), dan pembatas MCB 2 A (ampere). d. Di sekitar bangunan rumah pembangkit dilengkapi dengan sistem penangkal petir untuk melindungi keseluruhan sistem pembangkit. e. Dilengkapi dengan jalan setapak (dibeton atau menggunakan con-block dengan lebar minimal 1 meter) dari pintu gerbang pagar BRC ke pintu rrmah pembangkit. f. Seluruh fasilitas sistem pembangkit harus diberi pagar keliling menggunakan ^jenis BRC seluas area yang disediakan dengan tinggi minimal 150 cm (centimeter) dan dilengkapi dengan pintu gerbang swing tunggal. Diameter besi pagar minimal 6 mm (milimeter). Diameter tiang penghubung pagar minimal 2 inchi. Pagar BRC harus dicat dengan metode lrct dip galuanized. g. Pondasi pagar BRC memiliki luas penampang 20 x 20 cm (centimeter) dan tinggi 45 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 30 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 15 cm (centimeter). Pondasi terbuat dari pasangan batu yang dicor semen dan diaci. h. Dilengkapi dengan papan nama proyek yang mencakup data nama kegiatan, instansi pelaksana kegiatan, lokasi (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi), sumber dana, dan tahun anggaran pelaksanaan.
Sistem Pengaman Sistem pengarnan ^jaringan listrik ^jika terjadi gangguan, baik untuk alasan keselamatan, gangguan sosial, maupun untuk memudahkan perbaikan harus menjadi bagian dari desain sistem.
Jaringan Distribusi, Sambungan dan Instalasi Rumah a. Jaringan distribusi tegangan rendah .Jaringan diperlukan untuk distribusi ke rumah pelanggan dengan jaringan tegangan rendah (TR) open loop. Jaringan distribusi terdiri dari tiang listrik dan kabel. Total panjang ^jaringan distribusi maksimal disesuaikan dengan perencanaan. Spesifikasi untuk ^jaringan distribusi tegangan rendah adalah sebagai berikut:
menggunakan ^jaringan udara; 2l ^jarak antar tiang maksimal 40 m (meter);
menggunakan pole/tiang besi galuanized dengan tinggi 7 m (meter) standar PLN. Ditanam dengan kedalaman 1 m (meter) dan dilengkapi dengan asesoris jaringan distribusi;
pada tiang distribusi pertama yang paling dekat dengan rumah pembangkit Qtower housel wajib dipasang arrester keramik;
pondasi tiang jaringan distribusi dibuat dengan ukuran 2Ox2O cm (centimeter) pada tapak yang berada di atas permukaan tanah dan 30x30 cm (centimeter) pada tapak yang berada di bawah dan ditanam dalam tanah. Tinggi minimal pondasi 60 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 50 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 10 cm (centimeter);
kabel antar tiang menggunakan twisted cable 3x35mmz ^+ lx25mm2 ^+ 1x16mm2 (millimeter persegi) yang sesuai dengan Standar PLN, dengan ketentuan untuk kabel lx16mm2 (millimeter persegi) merupakan koneksi lampu jalan dengan timer di rumah baterai dan kontaktor;
kabel dari tiang ke rumah menggunakan NFA 2x10 mm2 (millimeter persegi) yang sesuai dengan Standar PLN;
tinggi lendutan kabel antar tiang minimal 4 m (meter) dari permukaan tanah; dan
pada setiap dua tiang dipasang sebuah lampu ^ja1an. Lampu ^jalan harr.rs dilengkapi dengan lengan lampu, dan lampu LED dengan daya lO-L2 W (watt) dengan efikasi 100 lumen/W (lumen per watt) yang terletak didalam suatu enclosure tertutup yang memiliki IP 65. Mengingat kapasitas pembangkit dan energi yang tersimpan pada baterai yang sangat terbatas, maka lampu jalan ini harus didesain untuk boleh dinyalakan maksimal 5 ^jam perhari (menggunakan timer, dimulai sejak terbenamnya matahari pada masing-masing lokasi). b. Jaringan distribusi tegangan menengah fiika ada) Jaringan distribusi tegangan menengah diperlukan untuk menyalurkan daya dari pembangkit ke jaringan distribusi. Jaringan distribusi tegangan menengah terdiri dari tiang listrik dan kabel. Total panjang jaringan disesuaikan dengan perencanaan. Spesifikasi untuk jaringan distribusi tegangan menengah adalah sebagai berikut:
menggunakan ^jaringan udara;
^jarak antar tiang maksimal 40 m (meter);
menggunakan pole/tiang besi atau beton dengan tinggi minimal 11 m (meter) standar PLN sejumlah yang direncanakan, ditanam dengan kedalaman minimal 1 m (meter) yang dilengkapi dengan asesoris jaringan distribusi, 4) pondasi tiang jaringan dibuat dengan ukuran 2Ox2O cm (centimeter) pada tapak yang di atas permukaan tanah dan 30x30 cm (centimeter) pada tapak yang di bawah (yang ditanam dalam tanah). Tinggi minimal pondasi 60 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 50 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 1O cm (centimeter);
kawat antar tiang menggunakan AAAC/AAAC-S 70 mm (milimeter); dan
tinggi lendutan kabel antar tiang minimal4 m (meter) dari permukaan tanah.
Sub-Sistem Instalasi Rumah dengan spesifikasi sebagai berikut:
masing-masing rumah diberikan proteksi/pengaman menggunakan pembatas arus (MCB) minimal 1 Ampere (termasuk boks dan segell ,22O V (Volt) dan dilengkapi dengan pembatas energi (energy limiter);
energA limiter (energy dispenser meter) memiliki fitur yang dapat diprogram dengan sandi (passunrdl, sehingga dapat disesuaikan dengan kemampuan kapasitas pembangkit;
energA limiter (energg dispenser meter) dan pembatas arus (MCB) keduanya harus ditempatkan di dalam sebuah kotak pengamErn tertutup (box) berbahan metal;
energA limiter memiliki proteksi arus lebih dan arus hubung singkat yang dapat diprogram dan dapat kembali normal setelah tidak ada gangguan (fault);
energA limiter memiliki indikator LCD untuk melihat sisa energi dan indikator suara (beep) apabila energi yang tersisa mencapai limit tertentu sesuai pengesetan;
masing-masing rumah terdapat 4 titik beban yang terdiri atas 3 buah lampu dan 1 buah kotak kontak;
lampu yang dipakai adalah lampu LED, garansi pabrikan minimal 2 tahun, umur lampu LED minimal 50.000 ^jam;
kabel Instalasi rumah menggunakan jenis NYM 3x1,5 mm2 (millimeter persegi) dan 2x1,5 mm2 (millimeter persegi), sesuai standar PT PLN (Persero);
masing-masing rumah harus dilengkapi dengan arde (pentanahan); dan
penyambungan instalasi rumah dilakukan sesuai dengan standar PT PLN Persero). k. Energg limiter (energg di.spenser meter) seperti yang disebutkan dalam spesifikasi di atas, berfungsi membatasi pemakaian energi harian. Setiap rumah dibatasi pemakaian energi listrik per harinya minimal300 Wh (watt per jarn). Adapun spesifikasi energi limiter adalah sebagai berikut:
Tegangan input : 22O Yac (Voltage Alternating Current), I (satu) phasa, 50 Hz @erul 2) Arus beban maksimum : minimal 1 A (Ampere) 3) Konsumsi arus input (AC) : + 15 mA (miliAmpere) 4l Kontrol : micro controller 5) Setting : programmable dengan password 6) Alarm : buzzerf beepsaat kuota 25o/o, indikator pada display saat kuota habis 7l Resolusi Pengukuran : lWh (wat per jam), ketelitian 5%o 8) Temperatur Operasional : dapat diprogram berdasarkan waktu dan penggunaan daya 1. Lampu yang dipakai seperti yang disebutkan dalam spesifikasi di atas, adalah lampu LED Bulb Light dengan spesifikasi sebagai berikut:
Tegangan input : minimal 100 lm/w (lumen per watt) 4) Warna cahaya : pure white 5) Fitting : 827 (kode/tipe E dua puluh tujuh) 6) Garansi produk : minimal 2 tahun m. Pekerjaan distribusi tenaga listrik mengacu pada SNI O225: 2Oll tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011).
Penangkal Petir Spesifikasi untuk penangkal petir sebagai berikut:
Menara (tower): tree angle, guyed wire;
Passiue sgstem, connectian slaue;
Jenis kabel yang digunakan adalah kabel terbuka (tanpa isolasi) sesuai SNI/SPLN;
Grounding penangkal petir harus tersambung secara baik dan dipisah dengan sistem grounding pada PY array dan rumah pembangkit;
Grounding penangkal petir ditempatkan dalam bak kontrol grounding. Bak kontrol grounding terbuat dari pasangan batu yang dicor semen dan diaci serta dilengkapi dengan penutup yang memiliki pegangan. Ukuran dan kedalaman bak kontrol dibuat sedemikian sehingga mudah bagi operator dalam melakukan perawatan;
Dilengkapi dengan lightning counter, g. Lightning counter diletakkan di dalam box yang spesifikasi teknisnya sesuai dengan combiner box;
Tinggi menara (tower) minimal 17 m (meter);
Pondasi tower dibuat dengan ukuran 6Ox6O cm (centimeter). Tinggi minimal pondasi 110 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 95 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 15 cm (centimeter); dan
Pondasi ankur guyed wire dengan ukuran 60x60 cm (centimeter). Tinggi minimal pondasi 125 cm (centimeter) dengan kedalaman minimal 110 cm (centimeter), sehingga ketinggian pondasi di atas permukaan tanah minimal 15 cm (centimeter);
Persiapan Lokasi Survei detail teknis lokasi pemasangan PLTS Terpusat Olf Grid (wajib dilqporkan kepada PPK sebelum purchasingl minimal memuat:
luas lahan;
penilaian potensi shading;
lokasi penempatan peralatan elektrikal;
lokasi panel interkoneksi; dan
Surwei dan koordinasi dengan instansi terkait.
Jasa Instalasi Biaya yang digunakan untuk pembangunan/Pemasangan/ Konstruksi PLTS Terpusat OJf Grid.
Pengiriman Barang Biaya yang ditimbulkan karena mobilisasi komponen PLTS Terpusat Of Grid. Pengiriman barang dapat dilakukan menggunakan transportasi darat, laut dan udara namun biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli.
Pemeriksaan dan Pengujian Sebelum PLTS Terpusat Off Grid" dioperasikan perlu terlebih dahulu diiakukan perneriksaan dan pengujian laik operasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Memasti(an seluruh parameter dari RMS dapat direkam. dimonitor dan disimpan dalam data logger.
Gat'ansi pemeliharaan selama 1 tahun. FRESTDEN REPUBUK INDONESIA - 3292 - 19.9.3. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan . ^Lingkungan Hidup Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2O2L, Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup berisi: f . identitas pemrakarsa;
informasi singkat terkait dengan usaha dan/atau kegiatan;
keterangan singkat mengenai dampak lingkungan yang terjadi dan pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan;
pernyataan kesanggupan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; dan
tandatangan pemrakarsa di atas kertas bermaterai cukup. SURAT PERI{YATAAN KESANGGUPAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (SPPL) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: - Nama :
.....,......... - Jabatan :
............... - Alamat :
............... - Nomor Telp. :
............... Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari: - Namapenrsahaan/Usaha: - Alamat perusahaan/usaha :
................ - Nomor telp. Perusahaan :
............... - Jenis Usaha/sifat usaha :
............... - Kapasitas Produksi :
................ dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa:
) 19.10. Capalen Hasll Jengka Pendek Batas waktu penyampaian capaian ^jangka pendek (immediate outcome) dari DAK Fisik Bidang Infrastruktur Energi Terbamkan paling lambat 30 Juni 2024 serta disampaikan melalui sistem informasi perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. JOKO WIDODO
Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2Ol9
Relevan terhadap
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO TENTANG STRATEGI PEMBIAYAAN TAHUNAN MELALUI UTANG TAHUN 20t9. Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
Surat Berharga Negara yang selanjutnya disingkat SBN meliputi Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara;
Surat Utang Negara yang selanjutnya disingkat SUN adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya;
Obligasi Negara yang selanjutnya disingkat ON adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari L2 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto;
Surat Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disingkat SPN adalah SUN yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto;
Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disingkat SBSN, atau dapat disebut Sukuk Negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing;
SBSN Jangka Panjang adalah SBSN berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran imbalan berupa kupon dan/atau secara diskonto;
SBSN Jangka Pendek atau Menetapkan PERTAMA disebut Surat +t KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perbendaharaan Negara Syariah yang selanjutnya disingkat SPNS adalah SBSN yang berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran imbalan secara diskonto;
Pinjaman meliputi Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar Negeri;
Pinjaman Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat PDN adalah setiap pinjaman oleh Pemerintah yang diperoleh dari Pemberi Pinjaman Dalam Negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu, sesuai dengan masa berlakunya;
Pinjaman Luar Negeri yang selanjutnya disingkat PLN adalah setiap pembiayaan melalui utang yang diperoleh Pemerintah dari Pemberi Pinjaman Luar Negeri yang diikat oleh suatu perjanjian pinjaman dan tidak berbentuk SBN, yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu;
ll.Pinjaman Kegiatan adalah PLN yang digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu;
Pinjaman T\rnai adalah PLN dalam bentuk devisa dan/atau rupiah yang digunakan untuk pembiayaan defisit APBN dan pengelolaan portofolio utang. KEDUA : Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang tahun 2Ol9 yang selanjutnya disebut SPTMU memuat:
T\rjuan;
Kebijakan umum;
Pembiayaan melalui utang;
Sumber pembiayaan melalui utang;
Pengelolaan portofolio utang;
Indikator risiko pembiayaan utang; dan
Outstanding utang di akhir tahun 2019. KETIGA T\rjuan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 1 sebagai berikut:
Memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN melalui utang tahun 2Ol9 dan membiayai kembali utang jatuh tempo dengan biaya yang minimal dan risiko yang terkendali;
Mendukung terbentuknya pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan utang dalam ^jangka panjang; dan
Meningkatkan akuntabilitas publik sebagai bagian dari pengelolaan utang Pemerintah yang transparan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 2 sebagai berikut:
Mengendalikan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada level yang aman dengan mempertimbangkan kemampuan Ir KEEMPAT KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA membayar kembali;
Meningkatkan optimalisasi biaya utang untuk mendukung kesinambungan fiskal melalui optimalisasi pinjaman tunai dan peningkatan kinerja kegiatan yang dibiayai dengan utang;
Mengoptimalkan potensi pendanaan utang dari sumber dalam negeri dan memanfaatkan sumber utang luar negeri sebagai pelengkap;
Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pembiayaan dan melakukan pendalaman pasar SBN domestik;
Melakukan upaya lengthening duration untuk mengendalikan utang ^jatuh tempo ^jangka pendek- menengah melalui pelaksanaan penerbitan SBN dan pengelolaan portofolio utang secara aktif untuk mengendalikan biaya dan risiko utang;
Meningkatkan koordinasi pengelolaan likuiditas dengan para pemangku kepentingan dalam kerangka Assef Liabilitg Management (ALMI;
Mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif antara lain melalui pengadaan pinjaman kegiatan dan penerbitan SBN berbasis proyek yang mendukung program pembangunan nasional;
Mengoptimalkan pemanfaatan pinjaman tunai untuk meningkatkan fleksibilitas pemenuhan pembiayaan melalui utang dengan mempertimbangkan kapasitas pemberi pinjaman dan biaya serta risiko pinjaman;
Memperkuat dan mengoptimalkan peran hubungan investor dan kelembagaan, optimalisasi strategi komunikasi dengan para pemangku kepentingan dalam kerangka perluasan basis investor untuk menciptakan gambaran dan pengetahuan positif mengenai SBN;
Meningkatkan pendalaman pasar domestik dengan mengoptimalkan penerbitan SBN ritel secara dalam ^jaringan (online); 1 1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pengembangan instrumen pembiayaan untuk mendukung pendalaman pasar domestik; dan
Melaksanakan sosialisasi dan pemasaran SBN dalam negeri sebagai strategi untuk meningkatkan investor domestik dan mendorong penambahan investor usia muda. Pembiayaan melalui utang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 3 sebesar Rp432.390,6 miliar (empat ratus tiga puluh dua ribu tiga ratus sembilan puluh koma enam miliar rupiah) yang terdiri atas SBN neto sebesar Rp439.031,2 miliar (empat ratus tiga puluh sembilan ribu tiga puluh satu koma dua miliar rupiah) dan Pinjaman neto sebesar negatif Rp6.640,6 miliar (enam ribu enam ratus empat puluh l'3 KELIMA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK ^INDONESIA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN koma enam miliar rupiah). Dengan memperhatikan outlook defisit ^APBN ^tahun anggaran 2019, pembiayaan ^non-utang, ^dan ^utang jatuh tempo, maka kebutuhan pembiayaan melalui utang ditetapkan sebesar Rp929.933,6 ^miliar (sembilan ratus dua puluh sembilan ribu sembilan ratus tiga puluh tiga koma enam miliar ^rupiah) dengan rincian sebagaimana tercantum ^dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak ^terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ^ini. Sumber pembiayaan melalui utang ^sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka ^4 terdiri ^atas:
Pembiayaan melalui penerbitan SBN sebesar ^Rp 848.939,9 miliar (delapan ratus empat ^puluh delapan ribu sembilan ratus tiga puluh sembilan koma sembilan miliar rupiah). Pembiayaan melalui penerbitan SBN dimaksud tidak termasuk penerbitan SPN dan SPNS ^yang akan jatuh tempo pada tahun 2Ol9 ^sebesar Rp47.590,0 miliar (empat puluh tujuh ribu lima ratus sembilan puluh koma nol miliar rupiah), sehingga penerbitan SBN bruto sebesar Rp896.529,9 miliar (delapan ratus sembilan ^puluh enam ribu lima ratus dua puluh sembilan ^koma sembilan miliar rupiah) dan dapat disesuaikan apabila terdapat perubahan atas utang ^jatuh tempo pada tahun 2019 dan/atau kebutuhan pembiayaan defisit dan non-utang (neto). 2. Pembiayaan melalui penarikan Pinjaman sebesar Rp80.993,7 miliar (delapan puluh ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga koma tujuh miliar rupiah). Penerbitan SBN bruto sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH angka 1 sebesar Rp896 .529,9 miliar (delapan ratus sembilan puluh enam ribu lima ratus dua puluh sembilan koma sembilan miliar rupiah) terdiri atas:
Penerbitan SBN Rupiah sebesar Rp747.897,9 miliar (tujuh ratus empat puluh tujuh ribu delapan ratus sembilan puluh tujuh koma sembilan miliar rupiah); dan
Penerbitan SBN dalam valuta asing sebesar Rp148.632,0 miliar (seratus empat puluh delapan ribu enam ratus tiga puluh dua koma nol miliar rupiah), dan dapat dioptimalkan hingga sebesar 18,Oo/o (delapan belas koma nol persen) dari pembiayaan melalui SBN. Rincian lebih lanjut atas penerbitan SBN bruto tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Penerbitan SBN Rupiah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN angka 1 dilaksanakan melalui metode lelang dan non-lelang. l7 KESEMBILAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KESEPULUH KESEBELAS : Penerbitan SBN Rupiah melalui lelang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEMBILAN dilaksanakan sebagai berikut:
Lelang SBN direncanakan sebanyak 48 ^(empat puluh delapan) kali dengan rincian lelang SUN sebanyak 24 (dua puluh empat) kali dan lelang SBSN sebanyak 24 (dua puluh empat) kali. 2. Jenis instrumen, target per lelang dan target total ditetapkan sebagai berikut:
SPN dengan tenor 3 (tiga) bulan dengan target indikatif sebesar Rp 41.79O,O miliar (empat puluh satu ribu tujuh ratus sembilan puluh koma nol miliar rupiah);
SPNS dengan tenor 6 (enam) bulan danlatau 12 (dua belas) bulan dengan target indikatif sebesar Rp37.760,0 miliar (tiga puluh tujuh ribu tujuh ratus enam puluh koma nol miliar rupiah);
SPN dengan tenor 9 (sembilan) bulan dan/atau 12 (dua belas) bulan dengan target indikatif sebesar Rp51.750,0 miliar (lima puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh koma nol miliar rupiah);
ON dengan target indikatif sebesar Rp405.216,1 miliar (empat ratus lima ribu dua ratus enam belas koma satu miliar rupiah); dan
SBSN Jangka Panjang dengan target indikatif sebesar Rp159. L63,9 miliar (seratus lima puluh sembilan ribu seratus enam puluh tiga koma sembilan miliar rupiah);
Target outstanding SPN dan SPNS pada akhir tahun 2Ol9 sebesar Rp83.710,0 miliar (delapan puluh tiga ribu tujuh ratus sepuluh koma nol miliar rupiah);
Target indikatif penerbitan per instrumen dan frekuensi lelang dapat diubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan pembiayaan dan kondisi pasar dengan tetap mempertimbangkan target bia5ra dan risiko utang;
Jadwal pelaksanaan lelang serta indikasi target penerbitan akan diumumkan kepada para pihak secara periodik dan terbuka, termasuk bila terdapat perubahan dalam rencana penerbitan. Penerbitan SBN Rupiah melalui non-lelang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEMBILAN dilaksanakan dengan metode bookbuilding dan piuate placement. Penerbitan SBN dengan metode bookbuilding sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS dilakukan untuk penerbitan SBN ritel dengan target indikatif sebesar Rp45.000,0 miliar (empat puluh lima ribu koma nol miliar rupiah) sampai dengan Rp65.OOO,O (enam puluh lima ribu koma nol miliar rupiah) dalam 10 (sepuluh) kali penerbitan dan dapat diubah dengan tetap mempertimbangkan target biaya it t- KEDUABELAS KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KETIGABELAS KEEMPATBELAS KELIMABELAS dan risiko utang. : Penerbitan SBN dengan metode priuate placement sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS dilakukan secara terkoordinasi dengan mempertimbangkan:
Kebutuhan kas;
Hasil pelaksanaan lelang SBN apabila tidak mencapai target dan/atau memiliki biaya yang tinggi;
Kebutuhan untuk pengembangan pasar SBN, termasuk pelaksanaan priuate placemenf secara selektif khususnya bagi investor institusi yang tidak bisa membeli instrumen keuangan lain selain SBN dan investor institusi yang mempunyai kewajiban untuk memiliki portofolio SBN dengan jumlah atau persentase tertentu; dan
Penerbitan dalam rangka konversi dana transfer daerah;
Penerbitan SBN untuk tujuan khusus yang diperkenankan dengan tetap memperhatikan biaya dan risiko, diantaranya dalam menampung dana repatriasi. Penerbitan SBN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDELAPAN angka 2 terdiri atas penerbitan SUN dalam valuta asing sebesar Rpl19.I14,4 miliar (seratus sembilan belas ribu seratus empat belas koma empat miliar rupiah) dan penerbitan SBSN dalam valuta asing sebesar Rp29.517 ,6 miliar (dua puluh sembilan ribu lima ratus tujuh belas koma enam miliar rupiah). Penerbitan SBN dalam valuta asing sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPATBELAS dilakukan dalam mata uang kuat (hard currencg) yaitu USD, EUR, JPY, dan/atau mata uang lain dengan tujuan untuk:
Memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN, refinancing utang, dan sebagai pelengkap atas penerbitan SBN Rupiah;
Melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan dalam rangka mengelola biaya dan risiko pembiayaan;
Memberikan ruang kepada institusi non- pemerintah untuk memperoleh pembiayaan dari pasar keuangan domestik;
Membantu mewujudkan stabilitas moneter dan turut menjaga cadangan devisa;
Menyediakan acuan bagi korporasi dalam penerbitan obligasi dalam valuta asing; dan
Menyediakan instrumen valas di pasar keuangan domestik untuk tujuan khusus yang diperkenankan dengan tetap memperhatikan biaya dan risiko, diantaranya dalam menampung dana repatriasi. It KEENAMBELAS KETUJUHBELAS KEDELAPANBELAS KESEMBILANBELAS KEDUAPULUH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Dalam rangka menjamin ketersediaan anggaran di awal tahun anggaran 2OL9, Pemerintah dapat melakukan penerbitan SBN pada triwulan keempat tahun 2018, dengan memperhatikan:
Kebutuhan pembiayaan pada bulan Januari 2Ol9;
Besaran target pembiayaan utang tahun 2Ol9; dan
Kondisi perekonomian dan pasar keuangan. Pembiayaan melalui penarikan Pinjaman sebagaimana dimaksud Diktum KETUJUH angka 2 terdiri atas penarikan PDN dan penarikan PLN. Penarikan PDN sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUHBELAS ditetapkan sebesar Rp2.345,4 miliar (dua ribu tiga ratus empat puluh lima koma empat miliar rupiah) dengan mempertimbangkan:
Penyelesaian dan percepatan kegiatan-kegiatan prioritas yang telah terkontrak;
Percepatan penyelesaian kontrak atas kegiatan- kegiatan prioritas yang telah ditetapkan pada tahun-tahun sebelumnya;
Kapasitas Kementerian/Lembaga pelaksana kegiatan dalam menentukan jenis dan menyelesaikan kegiatan;
Kapasitas industri dalam negeri terkait dengan penyediaan barang dan jasa;
Kapasitas pemberi PDN; dan
Biaya dan risiko pinjaman. Penarikan PLN sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUHBELAS ditetapkan sebesar Rp78.648,3 miliar (tujuh puluh delapan ribu enam ratus empat puluh delapan koma tiga miliar rupiah) yang terdiri atas penarikan Pinjaman Tunai sebesar Rp44.L64,O miliar (empat puluh empat ribu seratus enam puluh empat koma nol miliar rupiah) dan penarikan Pinjaman Kegiatan sebesar Rp34.484,3 miliar (tiga puluh empat ribu empat ratus delapan puluh empat koma tiga miliar rupiah). Penarikan PLN sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEMBILANBELAS dilakukan dengan kebijakan:
Mengutamakan pinjaman tingkat bunga tetap (fixed rate) dengan tetap mempertimbangkan biaya dan risiko utang;
Meningkatkan kinerja realisasi penarikan PLN untuk menghindari tambahan biaya utang dan memberikan dampak pengganda (multiplier effect) yang optimal;
Meningkatkan kinerja realisasi penarikan PLN melalui peningkatkan kualitas penganggaran serta optimalisasi fungsi monitoring dan evaluasi sebagai upaya menghindari tambahan biaya pinjaman dan untuk mempercepat penyelesaian output dalam rangka pencapaian target pembangunan nasional; 47 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEDUAPULUHSATU 4. Mengutamakan Pinjaman T\rnai yang bersumber dari pemberi pinjaman multilateral dan bilateral, dengan memperhatikan kapasitas pemberi pinjaman dan ketersediaan program baik kebijakan maupun kegiatan yang menjadi basis pinjaman tunai; dan
Mengadakan pinjaman tunai komersial sebagai alternatif terakhir dengan tetap mempertimbangkan biaya dan risiko utang. Dalam rangka mengantisipasi potensi tambahan pembiayaan utang dalam tahun anggaran berjalan, dapat dilakukan penjajakan terhadap sumber-sumber pembiayaan, yang dapat digunakan untuk memenuhi tambahan kebutuhan pembiayaan utang dan/atau dalam rangka fleksibilitas pembiayaan utang. Pengelolaan portofolio utang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 5 dilakukan untuk mendukung pencapaian portofolio utang yang optimal, mengendalikan pembayaran bunga utang dan pengembangan pasar SBN domestik melalui program penukaran utang (debt switch), pembelian kembali utang secara tunai (cash bugback), dan penataan profil utang (reprofiling). Indikator risiko pembiayaan utang sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 6 yang menjadi target terdiri atas:
Risiko tingkat bunga (interest rate risk);
Risiko pembiayaan kembali (refinancing risk); dan
Risiko nilai tukar (exchange rate risk). KEDUAPULUHEMPAT : Dalam rangka pengendalian risiko tingkat bunga sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUAPULUHTIGA angka 1, pengadaan utang mengutamakan tingkat bunga tetap ^(fixed rate) dengan tetap membuka ruang pengadaan utang tingkat bunga mengamb ang (uaiable rate) maksimal sebesar 2O,Oo/o (dua puluh koma nol persen) dari kebutuhan pembiayaan melalui utang. : Risiko pembiayaan kembali sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUAPULUHTIGA angka 2 ditargetkan dengan indikator:
Rata-rata utang jatuh tempo (Auerage Time to Maturitg) penerbitan SBN sebesar 8,4 (delapan koma empat) sampai dengan 9,4 (sembilan koma empat) tahun, pengadaan Pinjaman sebesar 9,O (sembilan koma nol) sampai dengan 10,O (sepuluh koma nol) tahun, dan pengadaan utang sebesar 8,5 (delapan koma lima) sampai dengan 9,5 (sembilan koma lima) tahun; dan Porsi utang yang jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun maksimal I2,Oo/o (dua belas koma nol persen) dari kebutuhan pembiayaan melalui utang. KEDUAPULUHDUA KEDUAPULUHTIGA KEDUAPULUHLIMA {r 2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEDUAPULUHENAM KEDUAPULUHTUJUH KEDUAPULUHDELAPAN KEDUAPULUHSEMBILAN KETIGAPULUH KETIGAPULUHSATU KETIGAPULUHDUA Dalam rangka pengendalian risiko nilai tukar sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUAPULUHTIGA angka 3, indikator ^yang ditargetkan sebagai berikut:
Penerbitan SBN dalam valuta asing dibatasi maksimal sebesar t9,Oo/o (delapan belas koma ^nol persen) dari pembiayaan melalui SBN;
lJtang dalam valuta asing sebesar maksimal2S,Oo/o (dua puluh lima koma nol persen) dari kebutuhan pembiayaan melalui utang. Jumlah outstanding utang di akhir tahun 2Ol9 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA angka 7, diperkirakan sebesar Rp4.812.411,9 miliar (empat juta delapan ratus dua belas ribu empat ratus sebelas koma sembilan miliar rupiah) atau sebesar 29,9o/o (dua puluh sembilan koma sembilan persen) dari PDB, dengan indikator risiko portofolio utang sebagaimana tercantum dalam Lampiran III ^yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur Jenderal ini. Evaluasi terhadap SPTMU dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk memantau kesesuaian target dan realisasinya, serta untuk menyajikan prognosis pembiayaan utang hingga akhir tahun anggaran. Penlrusunan SPTMU menggunakan asumsi dan data masukan per tanggal 30 September 2Ol9 dan apabila terdapat perubahan signifikan akan dilakukan perubahan. Dalam rangka optimalisasi penggunaan dana Sisa Anggaran Lebih pada rekening Kas Negara, target pengadaan utang dapat disesuaikan dengan tetap memperhatikan kebutuhan kas untuk pembiayaan awal tahun 2O2O. Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Nomor 47 lPRl2019 tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang Tahun 2Ol9 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 17 Oktober 2OL9. Salinan Keputusan Direktur Jenderal ini disampaikan kepada:
Menteri Keuangan;
Wakil Menteri Keuangan;
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;
Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan;
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan;
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan;
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan; ,lt t" t KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8. Sekretaris Direktorat Jenderal dan Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal Z5 Oktober 20tg DIREKTUR JENDERAL LAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO, /VLUKY ^ALFIRMA. ^q t I KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN ^RISIKO NOMOR 53 lPRl2Ote ^TENTANG STRATEGI PEMBIAYAAN ^TAHUNAN MELALUI UTANG TAHUN 2019 Kebutuhan Pembiayaan APBN Melalui Utang Tahun 2Ol9 dalam miliar R Uraian Nominal 1 Pembiayaan Defisit 2 Pembiayaan Non-Utang (netf a. Pembiayaan Investasi b. Pemberian Pinjaman c. Kewajiban Penjaminan d. Pembayaan Lainnya 3 Utang Jatuh Tempo a. Surat Berharga Negara b. Pinjaman 37O.739,7 61.650,9 74.39L,6 2.281,3 (15.022,0) 497.5'43,0 4a9.908,7 87.634,3 Total Kebutuhan Pembiayaan 929.933,6 DIREKTUR JENDERAL PEN.GELO LAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO, LTuuxvALFIRMA" {2- t- I Komposisi Penerbitan Surat Berharga Negara Tahun 2Ol9 (dalam miliar Rp) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO NOMOR 53 lPRl2Ot9 ^TENTANG STRATEGI PEMBIAYAAN TAHUNAN MELALUI UTANG TAHUN 2019 DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO, l-y"un ^ALFIRMA.47- fl- I Instrumen Nominal Surat Utang Negara a Surat Utang Negara Rupiah i Obligasi Negara ii Surat Perbendaharaan Negara iii Surat Utang Negara Ritel b Surat Utang Negara dalam Valuta Asing 639.247,O 520.L32,7 405.2L6,t 93.540,0 2L.376,6 L19.1L4,4 Surat Berharga Syariah Negara a Surat Berharga Syariah Negara Rupiah i Surat Berharga Syariah Negara Jangka Panjang ii Surat Perbendaharaan Negara Syariah iii Surat Berharga Syariah Negara Ritel b Surat Berharga Syariah Negara dalam Valuta Asing 257.282,8 227.765,2 159.163,9 37.760,0 30.841,3 29.5L7.6 Total Penerbitan Surat Berharga Negara (bnuto) 896.529,9 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO NOMOR 53 lPRl2Ot9 ^TENTANG STRATEGI PEMBIAYAAN TAHUNAN MELALUI UTANG TAHUN 2019 Ekspektasi Portofolio Utang Akhir Tahun 2OL9 Outstanding (dalam miliar rupiah) SBN Pinjaman Utang 4.026.397,9 786.O14,O 4.812.4L1,9 lndikator Risiko Portofolio Utang Risiko Tingkat Bunga Porsi Utang Tingkat Bunga Tetap 90,5yo Risiko Pembiayaan Kembali Rata-Rata Utang Jatuh Tempo (tahun) 8,4 Porsi Utang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun 8,2o/o Risiko Nilai Tukar Porsi Utang Dalam Valuta Asing 38,5o/o Rasio Utang terhadap PDB PDB (dalam miliar rupiah) Rasio Utang terhadap PDB 16.093.100,0 29,90/o Asumsl Kurs USD t4.200 DIREKTUR JENDERAL PENGELO LAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO, L1LUKY ^ALFTRMAN ^fL_ f {